stabilitas gel

9
STABILITAS GEL 1. IIN SOLIHATI G1F011013 2. IMROATUL KANZA A A G1F011017 3. WIGATI NURAENI G1F011019

Upload: wigati-nuraeni

Post on 24-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stabilitas Gel

STABILITAS GEL

1. IIN SOLIHATI G1F011013

2. IMROATUL KANZA A A G1F011017

3. WIGATI NURAENI G1F011019

Page 2: Stabilitas Gel

Gel basis karbomer Karbomer adalah polimer asam akrilat

bermolekul tinggi, yang dibuat ikatan silang dengan alil sukrosa atau alil eter dari pentaeritritol. Karbomer merupakan polimer sintetik, bersifat hidrofilik dan anionik.

Karbomer mengembang dalam air dan gliserin dan dalam etanol 95%. Karbomer tidak terlarut, namun dapat mengembang sehingga memperpanjang pelepasan dan membentuk gel.

Page 3: Stabilitas Gel

Pembuatan Cara yang dilakukan untuk membuat gel berbasis

karbomer adalah pertama karbomer didispersikan terlebih dahulu kedalam 200 gram air menggunakan mixer kecepatan rendah sampai homogen. Setelah busa hilang, ditambahkan larutan NaOH 20% sebanyak 10 ml untuk menetralisir dan diaduk lagi sampai terbentuk massa gel. Larutan nipagin dalam air panas, larutan natrium askorbat, dimasukkan dalam massa gel dan terus diaduk dengan mixer sampai homogen. Lima puluh gram ekstrak didispersikan dalam 50 gram propilen glikol dan 50 gram air, diaduk hingga homogen kemudian dicampurkan ke dalam massa gel dan diaduk dengan kecepatan rendah. Sisa air ditambahkan hingga tepat 500 gram sambil terus diaduk hingga gel homogen.

Page 4: Stabilitas Gel

Gel basis Na-CMC

Na-CMC adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya retrogradasi. Pembuatan CMC adalah dengan cara mereaksikan NaOH dengan selulosa murni, kemudian ditambahkan Na-kloro asetat

Page 5: Stabilitas Gel

Pembuatan Na CMC didispersikan dalam 200 gram air

menggunakan mixer kecepatan rendah sampai homogen dan terbentuk massa gel. Larutan nipagin dalam air panas, larutan natrium askorbat, dimasukkan dalam massa gel dan terus diaduk dengan mixer sampai homogen. Lima puluh gram ekstrak didispersikan dalam 50 gram propilen glikol dan 50 gram air, diaduk hingga homogen kemudian dicampurkan ke dalam massa gel dan diaduk dengan kecepatan rendah. Sisa air ditambahkan hingga tepat 500 gram sambil terus diaduk hingga gel homogen, kemudian diisikan ke dalam pot-pot plastik untuk evaluasi kestabilan sedangkan selebihnya digunakan untuk uji konsistensi, uji viskositas, uji mekanik dan cycling test.

Page 6: Stabilitas Gel

Gel basis Natrium AlginatNatrium alginat merupakan produk pemurnian

karbohidrat yang diekstraksi dari alga coklat (Phaeophyceae) dengan menggunakan basa lemah. Salah satu sifat dari natrium alginat adalah mempunyai kemampuan membentuk gel dengan penambahan larutan garam-garam kalsium seperti kalsium glukonat, kalsium tartrat dan kalsium sitrat. Pembentukan gel ini disebabkan oleh terjadinya kelat antara rantai L-guluronat dengan ion kalsium.

Page 7: Stabilitas Gel

Pembuatan gel Natrium Alginat

Pembuatan gel berbasis Na alginat pada penelitian ini dilakukan dengan mendispersikan Na alginat dalam 500 gram air sampai terbentuk massa gel. Selanjutnya dalam massa gel tersebut ditambahkan larutan nipagin dan larutan natrium askorbat diaduk sampai homogen. Ekstrak didispersikan dalam 50 gram propilen glikol dan 50 gram air lalu diaduk terus sampai gel homogen. Propilen glikol   berfungsi sebagai humektan dan pelarut. Propilen glikol bersifat larut dalam air. Propilen glikol stabil secara kimia dalam campuran dengan etanol, gliserin, dan air.

Page 8: Stabilitas Gel

Evaluasi gel

1. Organoleptis

Evaluasi organoleptis menggunakan panca

indra, mulai dari bau, warna,tekstur sediaan.

2. Evaluasi pH

Karbomer memiliki kekentalan cukup dengan pH

5,97. Gel Na CMC tidak terlalu kental dengan pH

5,13. Gel Na alginat kurang kental dengan pH

5,19

Page 9: Stabilitas Gel

3. Homogenitas

Sedikit gel diatas kaca objek dan diamati susunan

partikel yang terbentuk atau ketidak homogenan

4. Agitasi atau sentrifugasi (Uji Mekanik)

Sediaan disentrifugasi dengan kecepatan tinggi

(sekitar 30000 RPM). Kemudian diamati apakah

terjadi pemisahan atau tidak 

5. Cycling test

Pada gel dilakukan untuk menguji apakah terjadi sineresis

pada gel. Sineresis adalah gejala pada saat gel mengerut

secara alamiah dan sebagian dari cairannya terperas keluar. Pada jurnal yang kami review,sediaan gel tidan menunujukkan adanya gejala sineresis.