spesifikasi teknis jembatan 2014

Upload: eny-yuly-zoelaicha

Post on 06-Jul-2018

257 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    1/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    SPESIFIKASI TEKNIS

    1.1 SPESIFIKASI YANG DIPERLUKAN

    Untuk pelaksanaan pekerjaan agar mendaptkan mutu atau hasil yang baik sesuai

    dengan harapan maka diperlukan Spesifikasi Teknis, adapun untuk pekerjaan jembatan, gorong-gorong dan tembok penahan secara umum Spesifikasi Teknisyang diperlukan adalah sebagai berikut :

    I. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. Pengukuran2. Pembersihan3. Pemasangan Bowplank4. Papan nama proyek5. Penyediaan brak kerja6. Analisa Laborat

    7. Dokumentasi

    II. PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN BATU

    1. Pek. Pas. Batu Kali Camp. 1:52. Pek. Pas. Beton K.175, K.225, K.3503. Pek. Pengadaan & Pemasangan Besi Beton4. Pek. Acuan / Perancah5. Pek. Pasangan Batu Rai6. Pek. Pengadaan / Pasang Glugu7. Pek. Suling-Suling

    III. PEK. PLESTERAN / SIARAN / CAT-CATAN

    1. Siar camp. 1:32. Plesteran camp. 1:53. Pek. Cat-catan

    IV. PEKERJAAN BESI

    1. Pengadaan & Pas. Pipa Galvanis Ø 2,5”2. Pengadaan & Pas. Pipa Will doop Ø2,5”3. Pipa Drain Ø2,5”

    V. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

    1. Galian Tanah2. Urugan Kembali3. Urugan Sirtu, Padas, Base Course

    VI. PEKERJAAN JALAN

    1. LPA, LPB2. Burda3. Lapen4. Sheet

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    2/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    VII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

    1. Pek. Bongkaran jembatan lama /Gorong-gorong lama

    2. Pek. Jembatan darurat roda 2, roda 43. Pek. Pemb. Kisdam / pengeringan

    1.2 PERSYARATAN TEKNIS(1) Umum

    Rancangan teknik untuk kontrak ini didasarkan rancangan teknis detail pekerjaanuntuk mata pembayaran utama telah dirancang perinciannnya.Perkiraan kuantitas yang tercantum dalam dokumen lelang untuk setiap matapembayaran dilakukan atas dasar data perkiraan kondisi jembatan yangdiperoleh selama perencanaan pekerjaan-pekerjaan itu.Oleh karena itu merupakan perkiraan maka dapat dirubah oleh PenggunaBarang/Jasa dengan mengeluarkan detail konstruksi akhir dan merevisiperkiraan kuantitas konstruksi setelah peninjauan kembali terhadap keseluruhan

    rancangan. Peninjauan kembali rancangan yang didasarkan informasi surveylapangan yang dilakukan Penyedia Barang/jasa akan merupakan bagaian daricakupan pekerjaan dari Kontrak.

    (2) Survey Lapangan Penyedia Barang/jasaSelama periode mobilisasi, penyedia barang/jasa diwajibkan untukmelaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur dari perkerasan jalan lama. Setelah pekerjaan survey lapangan selesai,Penyedia Barang/Jasa harus menyiapkan dan menyerahkan laporan lengkapdan detail dari hasil survey kepada Pengguna Barang/Jasa.

    (3) Peninjauan Kembali Rancangan oleh Pengguna Barang/JasaBerdasarkan hasil survey ini Pengguna Barang/Jasa akan melakukan peninjauankembali rancangan secara lengkap terhadap cakupan pekerjaan yang dilelang.Peninjauan kembali rancangan secara menyeluruh ini, akan memperhitungkaninformasi paling baru mengenai kondisi fisik dan struktur dari pekerjaan yang adatidak lama sebelum dimulai konstruksi.Peninjauan kembali rancangan akan mengakibatkan dikeluarkannya revisiperkiraan kuantitas untuk setiap mata pembayaran bersama dengan jadualsemua pekerjaan secara detail termasuk dalam cakupan kontrak kepadaPenyedia Barang/Jasa malalui “Change Order” Revisi perkiraan kuantitas inidiharapkan tidak akan merubah nilai kontrak yang ada.Detail konstruksi selengkapnya dari setiap mata pekerjaan dalam cakupankontrak ini akan dilakukan kepada Penyedia Barang/Jasa secara bertahap danbilamana siap akan mencakup, tetapi tidak boleh terbatas pada sebagian atauseluruh hal berikut ini :

    Detail dari pekerjaan pengendalian lereng, pasangan batu, stabilisasi uruganatau pemotongan

    Detail dari marka jalan

    Detail dari pemasangan baru atau penggantian rambu jalan, patok pengamandan rel pengaman dan lain-lain

    Detail pekerjaan pengembalian kondisi jembatan.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    3/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    1.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN “CHANGE ORDER”

    1.3.1.Pelaksanaan “change order”

    (1) Isi dari “change order” akan didasarkan pada salah satu dari :(a) Atas permintaan Pengguna Barang/Jasa dan jawaban penyedia

    barang/jasa sebagaimana disepakati bersama antara PenggunaBarang/Jasa dan Penyedia Barang/jasa, atau

    (b) Atas permintaan Penyedia Barang/Jasa untuk suatu perubahan,sebagaimana diterima oleh Pengguna Barang/Jasa

    (2) Pengguna Barang/Jasa akan menyiapkan Change Order dan member nomor urut change order itu.

    (3) Change Order akan berisi uraian perubahan-perubahan dalam Pekerjaanbaik penambahan maupun penghapusan dengan lampiran Dokumen kontrakyang direvisi seperlunya untuk menentukan perincian perubahan tersebut.

    (4) Change order akan menetapkan dasar-dasar pembayaran dan penyesuaianwaktu yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang timbul/terjadi dan biladianggap perlu akan menetapkan pula setiap harga satuan tambahan atau

     jumlah harga yang telah dinegosiasi sebelumnya antara PenggunaBarang/Jasa atau Penyedia Barang/Jasa yang diperlukan untuk diresmikandalam addendum.

    (5) Pengguna Barang/Jasa akan menandatangani dan member tanggal ChangeOrder tersebut sebagai perintah supaya Penyedia Barang/Jasa dapatmemulai melaksanakan perubahan.

    (6) Penyedia Barang/Jasa harus menandatangani dan member tanggal changeorder tersebut untuk menunjukkan bahwa Penyedia Barang/Jasa setuju atasdetail isi didalam Change Order tersebut.

    1.3.2.Pekerjaan Tambah

    Dalam kaitannya perubahan kegiatan (1.3.1) hasil negosiasi tersebutdituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan addendumkontrak.

    Pekerjaan tambah dalam rangka penyelesaian Penggadaan barang/jasalainnya dengan pertimbangan satu kesatuan tanggung jawab teknis dengannilai tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalamsurat perjanjian/kontrak asal.

    Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pengguna Barang/Jasa ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu padaketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

    Hasil negosiasi tersebut ditungkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan addendum kontrak.

    1.3.3 Pelaksanaan Addenda(1)Isi dari “Addenda” akan didasarkan pada, salah satu dari hal berikut ini :

    (a) Instruksi Pengguna Barang/Jasa untuk melaksanakan perubahan atasDokumen Kontrak atau

    (b) Karena adanya perubahan kontraktual atau teknis yang penting atau(c) Change order yang telah ditanda tangani atau change order berisikan

    tambahan harga satuan mata anggaran atau tambahan terhadap jumlahharga atau

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    4/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    (d) Karena adanya perubahan perkiraan kuantitas yang berakibat menimbulkanvariasi-variasi dalam jumlah harga kontrak yang berarti merubah jumlahharga kontrak yang telah dicantumkan sebelumnnya dalam surat perjanjiankontrak atau pada addendum terdahulu atau,

    (e) Perhitungan kuantitas akhir dan julan harga kontrak untuk addendumpenutupan pada waktu penutupan kontrak

    (2)Pengguna Barang/Jasa akan menyiapkan addendum(3)Addendum akan menguraikan setiap masalah perubahanpekerjaan yang bersifat

    kontrakturl teknis atau kuantitas baik utuk penambahan-penambahan ataupununtuk penghapusan dengan dilengkapi lampiran-lampiran dari dokumen kontrakuntuk keperluan penetapan detail perubahan.

    (4)Addendum harus berisi daftar pembukuan keuangan yang jelas untuk setiaptambahan atau penyesuaian harga satuan mata anggaran, bersama dengan tiapvariasi dalam jumlah harga kontrak atau penyesuaian-penyesuaian dalamPeriode Kontrak.

    (5)Pihak pengguna barang/jasa dan pihak penyedia barang/jasa bersama-samamenandatangani addendum.

    1.4.1 SPESIFIKASI TEKNIS TIAP MATA PEMBAYARAN

    1. Pekerjaan Persiapan

    Kontraktor dibantu mandor/kepala tukang diwajibkan mengadakan pengukurankembali mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon letak batas-batas tanah.

    Ketidakcocokan yang terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yangsebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengguna Jasa untuk dimintakankeputusannya.

    Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan alat-alat waterpasyang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan atau dengan alat sederhanayaitu slang yang diisi dengan air.

    Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang lain secara azas segitiga

    phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian.Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan pembantupelaksana

    2. Pembersihan

    Selama masa penanganan pekerjaan kontraktor harus tetap memeliharapekerjaan sedemikian rupa sehingga terbebas dari tumpukan sisa material,kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanyakegiatan. Pada saat selesainya pekerjaan, kontraktor diharuskan menyingkirkanseluruh sisa dan bahan kelebihan, sampah-sampah, perlengkapan-perlengkapan, peralatan dan mesin-mesin dari lapangan, Seluruh bagianpermukaan hasil penanganan harus terlihat bersih dan rapi.

    Kontraktor harus melakukan pembersihan rutin untuk menjamin daerah kerja,kantor darurat dan hunian tetap terbebas dari tumpukan-tumpukan bahan sisa,sampah dan terbebas dari kotoran-kotoran lainnya yang dihasilkan dari operasipekerjaan lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    5/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    3. Pemasangan bowplank

    Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatanserta kebenaran persiapanbowplank/pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian danbenchmark yang diberikan konsultan/pengawas secara tertulis sertabertanggung jawab atas ketinggian posisi, dimensi serta kelurusan seluruhbagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.

    Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata adakesalahandalam hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung

     jawab pemborong serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibat, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari direksipelaksanaan.

    Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh konsultan/pengawas atau wakilnyatidak menyebabkan tanggung jawab pemborong menjadi berkurang.Pemborong wajib melindungi semu benchmark dan lain-lain atau seluruhreferensi dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.

    4. Papan Nama Proyek

    Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek terbuat dari bahan triplek 6

    mm dicat atau menggunakan baner, berisikan informasi mengenai proyek yangdilaksanakan, ukuran sesuai petunjuk direksi/pengawas lapangan.

    5. Penyediaan Brak Kerja

    Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor dapat membuat kantor kontraktor,barak-barak untuk pekerjan atau gudang tempat penyimpanan bahan (Boukeet)yang sebelumnnya telah mendapat persetujuan dari pihak Direksi/Pengawasberkenaan dengan semua konstruksi atau penempatannya. Semua boukeetperlengkapan pemborong dan sebagainya, pada waktu pekerjaan berakhir (serah terima kedua) harus dibongkar.

    6. Analisa Laborat

    Pekerjaan pengadaan material, fasilitas, buruh, pelayanan dan hal-hal lain yangdiperlukan untuk mengadakan pengujian yang disyaratkan dan bila secarakhusus dimasukkan dalam cakupan pekerjaan. Peralatan laboratorium yangdiperlukan untuk pekerjaan pengujian harus sesuai dengan jenis konstruksiyang dilaksanakan.

    Kontraktor diperbolehkan mengadakan pemeriksaan laboratorium untuk seluruhkegiatan pekerjaan yang memerlukan pengujian pada instansi/balai pengujianyang telah mendapat akreditas atau laboratorium DPU Kab. Pati

    DistribusiHasil pengujian harus segera diolah dan didistribusikan, sehingga kemungkinanuntuk pengujian pelaksanaan ulang, penggantian bahan atau pemadatan ulangdari bahan-bahan dapat dilaksanakan secepatnya dengan demikian dapatmengurangi keterlambatan penanganan pekerjaan.

    7. Dokumentasi

    Selama proses penanganan kegiatan kontraktor harus memelihara secara telitisemua catatan menyangkut kegiatan-kegiatan yang terjadi. Dokumen kegiatandiinformasikan lewat foto-foto atau dokumentasi kegiatan. Foto-foto harus dapatmenunjukkan kegiatan-kegiatan utama dari pelaksanaan kegiatan yangdilaksanakan. Selama pelaksanaan kegiatan berlangsung kontraktor 

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    6/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    melaporkan perkembangan atau kemajuan kegiatan dan keuangan kepadapenanggung jawab kegiatan.

    Pihak kontraktor menyerahkan kegiatan yang dilaksanakannya kepadaPengguna Anggaran melalui Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan.

    1.4.2 PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN BATU

    1. Pekerjaan Pas. Batu Kali Camp. 1:5

    Penyiapan Formasi atau Pondasi(a) Formasi untuk lapisan pekerjaan pasangan batu harus disajikan sesuai

    dengan ketentuan yang ada(b) Pondasi atau galian untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar dari

    ujung dasar tembok atau struktur harus disiapkan sesuai denganpersyaratan yang telah ditentukan.

    (c) Lapisan landasan yang porous dan kantong penyaring harus disediakansebagaimana dipersyaratkan dengan ketentuan yang berlaku.

    Penyiapan Batu(a) Batu harus dibersihkan dari cacat yang dapat mengurangi lekatan

    dengan adukan.(b) Sebelum pekerjaan melapis, batu harus betul-betul basah dan sudah

    cukup waktu yang diberikan untuk penyerapan air sampai jenuh.

    Pasangan Batu(a) Landasan dari adukan semen setebal paling sedikit 3cm harus

    ditempatkan pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan iniharus dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian sehingga batupermukaan selalu tertanam pada adukan tersebut sebelum mengeras.

    (b) Batu harus tertanam dengan kuat dan satu dengan yang lainbersinggungan untuk mendapatkan tebal yang diperlukan dari lapisanyang direncanakan. Tambahan adukan harus dipasang untuk mengisirongga yang ada diantara batu-batu dan harus diakhiri hamper ratadengan permukaan lapisan tetapi tidak menutupi batunya.

    (c) Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng ke arah atas, dan permukaanharus diakhiri segera setelah pengerasan awal dari adukan denganmenyapukan dengan sapu yang kaku.

    (d) Lereng yang berseberangan dengan bahu harus diratakan dan dibentukuntuk menjamin pertemuan yang baik dengan pekerjaan pasangan batusehingga akan memungkinkan drainase lancer, menahan danmencegah gerusan pada tepi perkerasan.

    Pelaksanaan Struktur dengan pasangan batu memakai adukan (mortar)(a) Ujung dasar tembok yang dibangun dalam galiran, atau struktur lain

    dilaksanakan dengan mengisi galian atau cetakan dengan adukansetebal 60% dari ukuran maksimum dari batu dan langsungmenempatkan batu pada adukan yang belum mengeras. Adukanselanjutnya harus segera ditambahkan dan proses tersebut diulangisehingga cetakan tersebut terisi. Adukan selanjutnya harus segeraditambahkan sampai ke bagian atas sehingga memperoleh permukaanatas yang rata.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    7/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    (b) Struktur pekerjaan pasangan batu dapat pula dibangun tanpa cetakan,sebagaimana ketentuan yang berlaku.

    (c) Urugan kembali disekeliling struktur yang telah diselesaikan harusdipasang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

    Selama masa penanganan pelaksanaan pihak penyedia barang/jasa tetapmemelihara pekerjaan sedemikian rupa sehingga terbebas dari tumpukan

    sisa material, kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagaiakibat adanya kegiatan proyek. Pada saat selesainya pekerjaan, pihakpenyedia barang/jasa diharuskan menyingkirkan seluruh sisa dan bahankelebihan, sampah-sampah, perlengkapan-perlengkapan, peralatan danmesin-mesin dari lapangan seluruh bagian permukaan hasil penangananharus terlihat bersih dan proyek yang akan diserahkan harus sudah dalamkeadaan siap pakai dan diterima dengan memuaskan oleh penggunabarang/jasa.

    Pihak penyedia barang/jasa harus melakukan pembersihan rutin untukmenjamin daerah kerja, jembatan-jembatan kantor darurat dan hunian tetapterbebas dari tumpukan-tumpukan bahan sisa, sampah dan terbebas darikotoran-kotoran lainnya yang dihasilkan dari operasi pekerjaan lapangan dan

    harus tetap memelihara daerah kerja.

    2. Pekerjaan Pasangan Beton K.175, 225, 350pekerjan ini terdiri atas pekerjaan beton struktur dan struktur komposisi yangdilaksanakan sesuai dengan bentuk dimensi seperti tercantum padagambarrencana atayu petunjuk pengguna barang/jasa dan sesuai denganpasal dalam spesifikasi yang berhubungan.Beton K-175 digunakan untuk beton tak bertulang atau beton bertulangringan dalam pondasi atau pada elevasi sebagai dinding yang berdiri denganberat sendiri, tembok sayap dan bangunan pelimpah atau ditetapkan dalamgambar rencana /petunjuk pengguna barang/jasa.Beton syclop dengan kelas K-175 pada pondasi atau pada elevasi

    digunakan sebagai dinding yang berdiri akibat berat sendiri, pilar yangmassif, abutmen yang berdiri dengan berat sendiri, dan pondasi beratdengan ketebalan tidak kurang dari 60 cm serta perkerasan jalan.Beton kelas K-125 (Bo) dipergunakan sebagai lapisan lantai dasar pondasidan sebagai pengisi.Percobaan campuran, pengguna barang/jasa akan menetapkanperbandingan campuran beton dengan dasar dari percobaan campurandengan material yang akan digunakan untuk pelaksanaan dilapangan.Perbandingan-perbandingan tersebut akan menghasilakn beton dengan

     jumlah semen seperti yang tercantum dalam table 5.1 dengan toleransi plusatau minus 2 persen untuk kelas beton tertentu. Untuk tercapainya kekuatanbeton yang optimum dan keawetan jumlah air, yang akan dipakai hendaknya

    sesuai dengan Tabel 8.1 yang diperlukan agar beton tersebut mudahdikerjakan mempunyai konsistensi cukup sesuai dengan keperluannya padakonstruksi.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    8/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Tabel 5.1Komposisi Beton untuk Penggunaan pada struktur 

    KelasBeton

    PerkiraanJumlahsemen(Kg/m3)

    Ukuran Maksimum Agregat (2)

    Jumlahmaks (3)(Kg/m3)

    Slump Range (1)

    CampuranStandar 

    (mm)

    Campuranalternative

    (mm)

    DenganVibrasi

    (mm)

    TanpaVibrasi

    (mm)

    K-350 400-425 25.0 19.0 250 20-60 60-100

    K-300 375-400 25.0 19.0 240 20-60 60-100K-275 350-375 25.0 19.0 220 20-60 50-100K-225 325-350 31.5 25.0 210 20-60 50-100

    (19.0)K-225(4) 375-400 31.5 25.0 240 - 75-150

    19.0

    K-175 280-300 31.5 25.0 165 20-60 50-60K-125 200-220 31.5 25.0 120 40-100 50-60

    Keterangan :(1) Slump akan ditentukan berdasarkan PBI 1971 kecuali bila dipakai test di

    lapangan guna pemeriksaan slum sudah didapat nilai dari pada slumpuntuk campuran dari material yang sudah tertulis diatas.

    (2) Capuran alternative mungkin digunakan setelah mendapatkanpersetujuan dari pengguna barang/jasa.

    (3) Termasuk kandungan air yang terdapat dalam agregat.(4) Untuk beton di bawah air.

    (a) Kekuatan yang diperlukanNilai rata-rata dari kekuatan tekan beton hendaklah ditentukan dengancontoh-contoh (speeimen) yang didapat atau dipersiapkan sesuaidengan AASTHO T-114 (ASTM C-172) dan AASHTO T-23 (ASTM C-31).Silinder percobaan yang dibuat dan dirawat di dalam laboratorium sesuaiketentuan AASTHO T-126 (ASTM C-192). Percobaan tekan akandilakukan terhadap silinder percobaan menurut spesifikasi AASTHO T-22(ASTM C-39). Kekuatan karateristik dari bermacam-macam kelas beton,sesuai dengan PBI-71, yang ditetapkan sebagai kekuatannya, dimanahanya 5% yang cacat, untuk minimum 20 kali percobaan.Kekuatan tekan rata-rata untuk beton sesudah 28 hari adalah samadengan atau lebih besar dari jumlah kekuatan tekan rata-rata pada umur 7 (tujuh) hari adalah 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai yangditentukan pada 28 (dua puluh delapan) hari. Jika dapat dipastikanbahwa hasil dari minimum empat buah percobaan contoh berumur 7(tujuh) hari tidak memenuhi kekuatan karateristik yang ditentukan, makapihak penyedia barang/jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran betonlebih lanjutsampai ditemukannya penyebab dari nilai rendah tersebutatau sampai pihak penyedia barang/jasa telah mengambil tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa produksi beton selanjutnya akanmemenuhi spesfifikasi dan memuaskan pihak pengguna barang/jasa.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    9/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Tabel 8.2Kekuatan yang diperlukan

    Kelas Beton Kekuatan karateristik pada 28 hari (Kg/cm2)Kubus (1) Silinder (2)

    K-350K-300

    K-275K-225

    K-225(4)K-175

    K-125 (Bo)

    350300

    275225225175125

    290249

    228186186154103

    3. Pek. Pengadaan & Pemasangan Besi Beton

    UraianPekerjaan ini meliputi penyiapan dan pemasangan baja tulangan, untukbeton yang sesuai dengan spesifikasi ini dan mengikuti gambar rencana.

    MATERIAL

    (1) Baja TulanganSetiap jenis baja tulangan yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik baja dapatdipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standart mutudan jenis baja, sesuai dengan yang berlaku.Mutu baja tulangan yang dipakai menurut gambar rencana atau petunjukpengguna barang/jasa. Mutu baja tulangan dibagi menurut tabledibawah ini.

    Tabel 7.3.1

    MUTU SEBUTAN Tegangan lelehkarateristik (dan atau

    tegangan karateristik yangmemberikan regangan

    0.2% (0.2(kg/cm2)U – 24U – 32

    Baja lunakBaja Sedang

    2.4003.200

    (2) Kawat rangka (bindrat)Kawat pengikat (bindrat) harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuseng.

    PEMBUATAN DAN PENEMPATAN

    (1)UmumSebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan baja tulangan harus disiapkan oleh mandor/kepala tukang.Baja yang digunakan sebagai tulangan hendaknya menuruti persyaratan,baja tersebut hendaknya bersih, bebas dari karat, kotoran-kotoran,

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    10/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    bahan-bahan lepas, gemuk, minyak, cat, lumpur, bahan-bahan adukanataupun bahan lain yang menempel.Baja tulangan hendaknya disimpan pada tempat berlindung, ditumpu agar tidak menyentuh tanah dan dijaga agar tidak berkarat ataupun rusakkarena cuaca.

    (2) PembengkokkanBaja tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau pun diluruskansecara hati-hati. Terutama pada baja tulangan dengan sifat yang getas(hard grade) tidak boleh untuk pembengkokkan untuk kedua kalinya.Pemanasan baja tulangan tidak diijinkan.Bila radius pembengkokan tidak disebutkan nyata pada gambar rencana,maka pada pembengkokkan baja tulangan harus paling sedikit 4 kalidiameter dari batang yang bersangkutan (untuk baja tulangan yang biasa)atau 6 kali diameter tulangan yang bersangkutan (untuk baja-baja dengansifat getas)

    (3) Penempatan

    Besi tulangan harus ditempatkan secara cermat sesuai dengan gambar rencana, yang dipegang teguh pada posisinya dan didudukkan padalandasan-landasan yang dibuat dari aduk semen berukuran 5x5x3 cmdengan campuran 1 Pc : 3 Pasir, diikat antara sesamanya atau padaacuan dengan kawat baja.Bagaimanapun tulangan tidak boleh didukkan pada bahan metal, atautulangan duduk langsung pada acuan yang akan menyebabkan bagianbaja nanti langsung berhubungan dengan udara luar. Tulangan juga tidakboleh duduk pada kayu atau partikel koral/agregat. Sebelum dimulaipengecoran, maka pelaksana harus diberitahu dan diberikan waktu yangcukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan baja-baja tulangan.

    (4) PenyambunganSebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yangdibutuhkan, sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan dan padatempat yang tertera pada gambar rencana, Sambungan tidakdiperbolehkan pada tempat-tempat yang akan mendapat teganganmaksimum dan sedapat mungkin diselang-seling, sehingga sambungantidak semuanya atau sebagian besar terjadi disuatu tempat.Bila ruangan memungkinkan, pad sambungan dimana batang-batangsaling memalui (overlapping) diganjal dengan potongan-potongantulangan agar tidak saling menempel dan kemudian harus diikat kuat-kuatminimum didua tempat tiap sambungan. Panjang sambungan harus

    seperti yang diterakan pada gambar rencana. Bila tidak ditentukan padagambar rencana, makapanjang sambungan overlapping diambil 40 kalidiameter baja yang bersangkutan.Peyambungan baja tulangan dengan cara pengelasan tidak dibenarkan ,kecuali telah ditentukan pada gambar rencana atau ada perintah daripelaksana. Cara pengelasan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlakuuntuk pekerjaan pengelasan.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    11/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    4. Pekerjaan Acuan / Perancah

    (1) Definisi Acuan beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu baja atau betonprecast yang digunakan untuk membentuk beton muda agar bila telahmengeras mencapai dimensi dan kedudukan seperti yang telah tercantum

    dalam gambar rencana.

    (2) PengerjaanSemua pekerjaan acuan beton harus sesuai dengan petunjuk pengawaslapangan. Gambar rencana tentang bentuk acuan beton itu harusmendapat persetujuan Direksi Pekerjaan. Pengerjaan pengecoran tidakboleh dimulai sebelum cara-cara pengecoran dan persiapan-persiapannya disetujui oleh pengawas lapangan.

     Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktupembongkaran tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton atauperancah, dalam hal beton pratekan, acuan beton harus diusahakansedemikian sehingga pergerakan beton akibat gaya-gaya pratekan agar 

    dapat ditampung tanpa menimbulkan kerusakan pada beton atau acuan. Acuan beton harus cukup kokoh menahan getaran-getaran alat vibrator,dalam keadaan apapun acuan tidak boleh melebihi dari 3 mm.Bahan acuan beton untuk beton biasa umumnya dapat digunakan kayu,baja atau beton cetak atau bahan-bahan lainnnya yang telah disetujui.Bahan acuan beton untuk pretensioned dianjurkan dari baja.Untuk beton pretensioned dapat dipakai dari baja atau kayu yangdiperkuat dengan strip-strip baja agar cukup kokoh dan memudahkanpembongkaran. Kayu yang dipergunakan sebagai acuan harus dari mutuyang baik dan tidak bercacat.

     Acuan beton untuk mendapatkan permukaan beton yang halus tanpadikerjakan lagi dibuat dan terdiri dari salah satu yang disebut dibawah ini :

    Kayu yang ber mutu baik dikerjakan menurut syarat-syarat pengerjaandan penyimpanan seperti yang tersebut pada PPKI, sambungandikerjakan dengan alur dan lidah dan dihaluskan pada sebelah dalam.

    Baja, dimana sambungan-sambungan paku keeling/baut dikerjakandengan kepala terbenam, halus, rata dan kedap air.

    Playwood dengan penguat-penguat yang berukuran cukup danberjarak sesuai dengan petunjuk pengguna barang/jasa.

    Untuk permukaan beton yang lain, maka bahan-bahan setempat dapatdigunakan apabila hal itu cukup memenuhi persyaratan konstruksi.Dimensi acuan harus dengan teliti dikontrol sedemikian sehingga bentuk-bentuk yang tertera pada gambar rencana sejauh mungkin dapat dicapai.

    Bagian dalam dari acuan sebaiknya diberi minyak, gemuk atau bahan lainyang disetujui oleh pengawas lapangan agar perkukaan acuan mudahdilepas bila beton telah mengeras.

     Acuan untuk kolom-kolom dinding-dinding tegak atau bagian-bagian tipisyang pada waktu pengecoran menyebabkan adukan beton jatuh lebihtingi dari 1.5 meter, maka harus dikerjakan menurut salah satu cara dibawah ini :

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    12/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

     Acuan harus terbuka pada salah satu sisi dari bawah sampai ke atasyang kemudian akan ditutup sesuai dengan kemajuan pekerjaansedemikian agar tinggi jatuh adukan beton pada saat pelaksanaanpengecoran tidak lebih dari 1,5 meter.

     Acuan harus terdiri dari bagian yang dapat dibuka tidak lebih dari 1.5meter dan tidak lebih besar dari 2 meter.

     Acuan berbentuk sempurna lengkap, tetapi pengecoran betondilakukan dengan pipa-pipa dan talang –talang yang harus dijaga agar selalu penuh beton.

    Sebelum pengecornan acuan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran danbahan lepas, serbuk gergaji, debu-debu dan sebagainya.Kerusakan-kerusakan seperti pelendutan, deformasi dan sebagainyaharus segera dibetulkan. Bila dalam waktu pengecoran terlihat perubahanbentuk acuhan, maka ditempat itu beton harus disingkirkan dahulu danacuan diperkuat.Bila beton dicor pada galian, dinding-dinding tegak lurus diberi acuanuntuk mendapatkan bentuk-bentuk sesuai dengan gambar ramuan.Bila digunakan external vibratoe dan penggunaan itu akan

    membahayakan kedudukan acuan terhadap perancah maka sebelumnyaharus diadakan persiapan seperti misalnya :Bantalan karet antara acuan dan perancah.Tempat, ukuran, tebal dan bentuk bantalan karet tersebut dapatditentukan oleh pelaksana.

    5. Pekerjaan Pasangan Batu Rai

    Batu muka disusun sedemikian rupa agar satu dengan yang lainnya tidakberdempetan, jarak antara batu muka minimal 1cm. sedang antara batumuka pada waktu pasangan spesi agar diratakan dan kedalaman maksimum2cm sebelum spesi keras.

    Selanjutnya adukan spesi 1:3 atau 1:2 dikuaskan rata pada celah-celah batumuka, diratakan dan dihaluskan dengan kwas sehingga Nampak rapi danmenarik pandangan. Seluruh batu muka dibersihkan dari sisa kotoran spesidan kotoran lain yang menempel.

    6. Pekerjaan Pengadaan / Pasang Glugu

    Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan glugu dan pemasangan glugu.Pengadaan glugu hendaknya menggunakan glugu yang berkualitas baik,tua, kering dan tidak cacat pecah-pecah serta tidak ada campuran kayuglugu mudanya (spin).Selama proses pekerjaan atau pelaksanaan pekerjaan hendaknya mutu dan

    kekeringan glugu tidak berubah, serta harus dijaga penyimpanannya daritempat yang terlindungi dari hujan dan panas.Macam pekerjaan dengan menggunakan kayu glugu adalah padapembuatan jembatan darurat. Sehingga jembatan darurat dapat dilewatiminimal oleh pengendara sepeda motor. Jadi mutu dari glugu harus benar-benar baik dan terjaga kualitasnya,

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    13/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Fungsi lain dari kayu glugu pada pembangunan jembatan adalah sebagaipenyangga balok beton agar tidak terjadi lentur dan penurunan. Karenasebelum beton berumur 28 hari maka beton belum bisa untuk menyanggaberat jenisnya sendiri.

    7. Pekerjaan Suling-Suling

    Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan bambu atau paralon, pengadaan bambuhendaknya menggunakan bambu yang berkualitas baik serta tua, untukpenggunaan paralon hendaknya menggunakan pralon yang berkualitas baik.Sehingga kualitas dari suling-suling terjaga dengan baik, karena suling-suling akan mempengaruhi dari keawetan sebuah jembatan.

    1.4.3 PEKERJAAN PLESTERAN / SIARAN / CAT-CATAN

    1. Siar Campuran 1:3

    Pekerjan ini terdiri dari produksi dan pemasangan siar (adonan) semen

    untuk digunakan dalam pasangan batu, pekerjaan-pekerjaan drainase,pekerjaan beton dan struktur lain yang diperlukan dalam spesifikasi ini.Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir alam yang bersih, semen dan air,lingkup pekerjaan siar campuran 1:3 adalah pada pondasi jembatan. Dindingatau pondasi jembatan yang berhubungan langsung dengan air hendaknyamenggunakan campuran 1:3 sehingga diharapkan kedap terhadap air. Padasiar campuran 1:3 tidak hanya pada pondasi jembatan tetapi bisa juga padapasangan gorong-gorong dan tembok penahan, sehingga pasangan menjadiawet terhadap air. Permukaan batu yang akan dilakukan pemasanganhendaknya harus dibersihkan dari setiap bahan lepas, lumpur atau benda-benda lain yang harus dibuang dan kemudian dibasahi dengan air sebelumadonan tersebut dipasang. Bilamana digunakan sebagai permukaan jadi

    (selesai), adonan tersebut harus dipasang diatas permukaan yang basahdan bersih dalam ketebalan yang cukup untuk menyediakan satu lapisanpelindung permukaan setebal 1,5 cm dan harus dikulir sampai satupermukaan yang halus dan rata.

    2. Plesteran Campuran 1:5

    Pekerjan ini terdiri dari produksi dan pemasangan siar (adonan) semenuntuk digunakan dalam pasangan batu, pekerjaan-pekerjaan drainase,pekerjaan beton dan struktur lain yang diperlukan dalam spesifikasi ini.Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir alam yang bersih, semen dan air,lingkup pekerjaan siar campuran 1:5 adalah pada daerah-daerah jembatan

    yang tidak banyak berhubungan langsung dengan air, misalnya pada temboksedada, sayap jembatan, karena siar campuran ini tidak kedap air. Adonansemen harus sesuai dengan toleransi, batasan cuaca yang tepat terhadapbagian-bagian yang pokok dari spesifikasi ini. Adonan yang digunakan untukmenanam pasangan batu hendaknya terdiri dari tiga bagian agregat halus.Kapur hidrasi dapat ditambahkan dalam satu jumlah yang sama dengan 10%volume semen. Dan sejumlah semen air yang cukup harus ditambahkanuntuk memberikan campuran yang dapat ditangani dan mempunyaikekuatan desak tidak boleh kurang dari 50 kg/cm². permukaan batu yang

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    14/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    akan dilakukan pemasangan hendaknya harus dibersihkan dari setiap bahanlepas, lumpur atau benda-benda lain yang harus dibuang dan kemudiandibasahi dengan air sebelum adonan tersebut dipasang. Bilamanadigunakan sebagai permukaan jadi (selesai), adonan tersebut harusdipasang diatas permukaan yang basah dan bersih dalam ketebalan yangcukup untuk menyediakan satu lapisan pelindung permukaan setebal 1,5 cm

    dan harus dikulir sampai satu permukaan yang halus dan rata.

    3. Pekerjaan Cat-Catan

    Pekerjaan ini terdiri dari pengecatan dengan menggunakan cat-cat yangberkualitas baik, sehingga bagian yang dicat dapat bertahan lama. Bagainpada jembatan yang akan dicat sebaiknya bersih atau terbebas dari kotoran,lumpur dan benar-benar kering dari air atau bahan-bahan lain yangmenyebabkan minyak cat menjadi tidak menempel. Untuk membersihkanbagian yang akan dicat biasanya harus diamplas terlebih dahulu.Pengecatan hendaknya juga melihat cuaca, sehingga menghasilkanpekerjaan yang memuaskan. Bagian pada jembatan yang akan dicat

    biasanya pada tembok sedada dan leneng, cat tembok yang digunakansebaiknya yang terang. Hal tersebut dapat menjaga agar jembatan tersebutdapat kelihatan pada malam hari.

    1.4.4 PEKERJAAN BESI

    1. Pengadaan & Pasang Pipa Galvanis Ø 2,5”

    Pekerjan ini terdiri dari pengadaan dan pemasangan pipa galvanis ukuran Ø2,5”, pada lingkup pekerjaan ini juga terdapat penyimpanan. Sehingga padawaktu pemaangan pipa galvanis tetap tidak berubah bentuk dan ukurannya,pipa galvanis digunakan sebagai pengaman lalu lintas diatas jembatan. Pipa

    galvanis yang akan dipasang hendaknya berkualitas baik, baru dan tidakberkarat, serta mempunyai ukuran tepat yaitu Ø 2,5”. Pipa galvanis yangperlu adanya penyambungan hendaknya diletakkan pas ditengah pagar 

     jembatan sehingga sambungan tidak kelihatan dari luar dan untuk menjagaagar pipa galvanis tidak mudah berkarat.

    2. Pengadaan & Pasang Pipa Will Doop Ø 2,5”

    Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyimpanan dan pemasanganpipa will doop. Pipa will doop digunakan sebagai pentup ujung-ujung daripipa galvanis, sehingga pipa galvanis lebih awet. Fungsi dari Will Doop inidipasang agar udara tidak masuk kedalam pipa galvanis sehingga pada

    bagian dalam pipa tidak mudah untuk berkarat serta dapat menambah nilaiestetika dan keindahan dari jembatan tersebut.

    3. Pipa Drain Ø 2,5”

    Pekerjaan Pipa Drain terdiri dari pengadaan dan pemasangan sertapenyimpanan. Pipa drain pada jembatan digunakan untuk mengalirkan air yang ada diatas jembatan sehingga air tidak tergenang terlalu lama diatas

     jembatan. Tergenangnya air yang terlalu lama akan merusak bagian atas

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    15/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    dari jembatan dan aspal sebagai penutup dari bagian atas jembatan.Pemasangan pipa drain hendaknya bersamaan dengan pengecoran pada

     jembatan, sehingga pipa drain dapat terpasang dengan rapat dan kuat. Pipadrain hendaknya menggunakan pipa yang berkualitas baik, dan barusehingga dapat bertahan lama atau awet. Pada waktu pemasanganhendaknya bagian atas pipa drain diberikan saringan sehingga dapat

    menyaring sampah atau kotoran yang akan masuk kedalam pipa.

    4. BAJA BANGUNAN

    (a)UraianPekerjaan ini meliputi konstruksi baja dan bagian konstruksi baja daristruktur komposit, konstruksi baja harus kokoh dan pantas menurut gambar rencana baik evaluasi, ukuran dan bentuknya yang disetujui oleh penggunabarang/jasa. Pekerjaan ini termasuk penyelesaian, pengolahan di pabrik,pemasangan dan pengecatan dari konstruksi baja seperti ditentukan didalamspesifikasi ini atau didalam gambar rencana juga termasuk di dalampekerjaan ini, paku keeling, pengelasan, baja spesial dan baja campuran

    metallic electrodes, baja tempaan dan tulangan dan baja lain yangdibutuhkan.

    MATERIALMaterial yang dipakai harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada dibawahini :(1) Baja Konstruksi

    Baja konstruksi, batang-batang baja harus memenuhi syarat-syarat dalamSNI dan SII untuk material terkait.

    (2) Baut dan Mur Baut, Mur dan ring harus memenuhi syarat-syarat SNI/SII. Baut yangmemenuhi syarat-syarat tersebut pada kepalanya diberi tanda 3 baris

    radikal.- Ukuran baut dan mur harus memenuhi syarat-syarat- Ukuran ring. Ring berbentuk bulat, harus rata dan halus dengan ukuran

    tidak boleh kurang dari angka-angka dalam table berikut :

    Baut Diameter Tengah Diameter Luar Tabel½5/8¾7/81

    1 1/8

    1 1/4

    9/1611/1613/1615/161 ¼1 ½

    1 3/8

    1 3/81 ¾2

    2 ¼2 ½2 ¾

    3

    Gage No.12Gage No.10Gage No.9Gage No.8Gage No.8Gage No.8

    Gage No.8

    (3) Percetakan BajaEngsel dan mur berdiameter harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukanpada SNI/SII

    (4) CatSemua cat yang dipakai harus didatangkan dengan kondisi yang baik danpengalengannya yang kuat, mempunyai label yang jelas tentang nama,

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    16/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    berat dan volume dari cat, begitu juga dengan warna formula dan namaserta alamat dari pabriknya.Pemakaian cat menurut typenya ditentukan pada gambar rencana atauspecial spesifikasi kecuali ditentukan lain sepesifikasi ini, semua cat harusmemenuhi ketentuan-ketentuan dibawah ini :- Kaleng penuh yang baru dibuka tidak mempunyai ampas yang melebihi

    ketentuan, mudah melarutkan dengan mengaduk sampai lembut danmerata. Cat tidak melibatkan adanya pembekuan, warna yang tidak rata,dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan pengerasan atau menjadiselaput keras pada bagian atas.

    - Cat yang dapat diterima harus mudah dikuaskan, mempunyai permukaanyang bagus dan tidak melekatkan pengaliran atau meleleh jika dikuaskanpada baja yang permukaannya vertical pada luas permukaan 12 m² untuk1 lt cat.

    - Cat yang tidak membentuk selaput keras pada permukaannya selama 46 jam didalam kaleng tertutup yang berisi tiap perempat penuh.

    - Cat akan mongering dengan merata dan halus, bebas dari kekasaran,berpasir bergenjelan dan bentuk lain pada permukaan yang tidak

    sempurna.- Cat akan melekatkan garis-garis atau pemisahan jika mengalir diatas

    kaca yang bersih.- Cat tidak meletakkan kekentalan, pembekuan atau pengerasan jika

    disimpan untuk selama 6 bulan sejak dari tanggal didatangkan dalamkaleng yang penuh (ada temperatus 21ºC s/d 32ºC)

    (5) Kerangka BajaKerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa, sehinggakerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera padaGambar Rencana.Pemasangan/perakitan kerangka baja harus sesuai dengan prosedur yang

    telah ditetapkan dalam manual perakitan kerangka baja terkait.Pengesahan spesifikasi atau pemeriksaan/perakitan kerangka baja tersebutdi atas harus dibukukan oleh pengguna barang/jasa atau petugaskhususnya yang ditunjuk.

    (6) Gelagar IndukGelagar induk harus dipasang lengkap dengan gelagar melintang dansebagainya. Semua sambungan dipasang dengan drif baut seperti yangdisyaratkan dan bila setelah disetujui pengguna barang/jasa akan dikelingatau dibuat secara permanent.(a) Mengencangkan baut.

    Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan kunci-

    kunci yang telah digerakkan dengan mesin. Kunci pas harus dari jenisyang telah disetujui dan dapat menunjukkan bila torque yangdisyaratkan.

    (7) Pengecatan Baja(a) Umum

    Semua konstruksi baja yangkan dipasang perlu dicat di pabrik dengancat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yangdikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada perletakan.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    17/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    (b) Cat lapangan terdiri dari- Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang

    telah dicat dibengkel, seperti diperintahkan oleh pengguna barang/jasa,yang telah rusak pada transport atau pemaaran bidang-bidang lainseperti yang diperintahkan oleh pengguna barang/jasa dimana catdasarnya telah rusak.

    - Pemakaian cat dasar dan bahan sejenis seperti yang telah disyaratkandalam pengecatan dibengkel pada bidang yang tertera pada pointdiatas.

    - Pemakaian cat akhir seperti dipersyaratkan pada pekerjaan tertentu untukseluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.

    (c) Pembersihan PermukaanSeluruh permukaan dari pekerjaan hasil bangunan seperti diatas harusbersih dan dikupas dengan sand blansing atau cara lain yang disetujuiagar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk,oli, karatan dan lain-lain yang melekat padanya.Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligusditutup dengan cat dasar dan segera setelah dibersihkan sebelum

    terjadi oksidasi. Bila oksidasi (karatan) permukaan harus dibersihkankembali sebelum pengecatan dasar dilakukan.

    1.4.5 PEKERJAAN TANAH

    1. Galian Tanah

    Galian tanah untuk pondasi harus disesuaikan dengan ukuran-ukuran dalamgambar galian harus sampai tanah keras. Dan apabila diperlukan untukmendapatkan daya dukung tanah yang baik dasar galian harus dipadatkandan diberi dolken atau geotekstil. Pekerjaan galian tanah biasanyaberhubungan dengan pekerjaan pembuangan, pemadatan dan stabilisasi.

    Sebelum pekerjaan galian dilaksanakan maka profil harus dibuat terlebihdahulu dan peil sudah ditentukan.

    2. Urugan kembali

    Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan tanah urugan, pengangkutan,penempatan dan pengurugan serta pemadatan. Pengurugan dapatmenggunakan tanah setempat atau menggunakan tanah pilihan, khususyang menggunakan tanah pilihan harus mendapatkan persetujuan daripelaksana. Pengurugan kembali dilakukan setelah pekerjaan galian tanahselesai sehingga nilai dari item urugan kembali lebih kecil bila dibandingkandengan galian. Urugan hendaknya dilakukan lapis demi lapis sehingga

    didapatkan pemadatan tanah yang sempurna. Urugan dilakukan setelahpekerjaan utama membuat Pasangan batu selesai dilakukan, pengerjaanurugan hendaknya harus benar-benar padat sehingga didapatkan hasil yangsempurna, bila dikehendaki oleh pengguna jaa maka kepadatan tanah dapatdilakukan pengujian.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    18/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    3. Urugan Sirtu, Padas dan Base Course

    a. Uraian- Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan

    pemadatan tanah atau bahan berbulir yang disetujui untuk konstruksi,meliputi urugan kembali pada pipa/gorong-gorong beton, saluran beton,

    saluran pasangan batu, tembok penahan, pondasi kepala/pilar jembatanserta urugan umum yang diperlukan untuk membuat bentuk dimensitimbunan sesuai persyaratan penampang melintang dari konstruksi jalan.

    - Urugan yang dicakup oleh ketentuan dalam seksi ini terdiri dari 2 jenisyaitu urugan biasa dan urugan pilihan.

    - Urugan biasa adalah semua urugan dari jenis tanah yang tidakdiklasifikasikan dalam urugan pilihan.

    - Urugan hanya bisa diklasifikasikan sebagai urugan pilihan bila digunakanpada lokasi dimana lokasi memerlukan stabilitas lereng yang baik,sebagaimana telah ditentukan dalam gembar rencana. Untuk urugansirtu dan base course ini biasanya masuk kedalam urugan pilihan dandigunakan untuk mengurug badan jalan ataupun bahu jalan.

    b. Toleransi dimensiPermukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan harus tidak bolehmempunyai perbedaan tinggi pada setiap permukaannya atau lebih dari 2cmterhadap elevasi yang telah ditetapkan.

    c. Kondisi Tempat Kerja- Seluruh permukaan akhir urugan harus memiliki kelandaian yang cukup

    untuk menjamin permukaan terbebas dari genangan air.- Penyedia barang/jasa harus menjamin di tempat kerja selalu tersedia air 

    yang cukup untuk pengendalian kadar air timbunan selama operasipemasangan dan pemadatan.

    d. Perbaikan dari urugan yang tidak memuaskan/tidak stabilUrugan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkanatau toleransi permukaan harus dipakai dengan menggaru permukaan danmembuangnya atau menambah material sebagaimana yang diperlukan dandilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

    Material

    e. Sumber MaterialBahan urugan harus dipilih dari sumber yang disetujui oleh pengguna jasa

    f. Urugan Biasa- Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan biasa harus terdiri dari

    tanah atau padas dan memenuhi syarat untuk dipergunakan sebagaibahan timbunan.

    - Bahan timbunan yang dipasang harus memenuhi CBR minimum 5%setelah 4 hari perendaman setelah dipadatkan 100 % terhadapkepadatan kering maksimum menurut AASHTO T.99

    - Apabila didekat lokasi didapat tanah sebagaimana dimaksud maka tanahstempat dapat diusahakan untuk dapat dipergunakan bila tanah tersebut

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    19/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    mempunyai nilai aktif (NA)

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    20/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    - Lapisan 30cm dibawah elevasi tanah dasar pondasi perkerasan harusdipadatkan sampai 100% dari kepadatan kering maksimum menurut

     AASTHO T.99- Pengujian kepadatan dilakukan pada tiap lapisan dengan jarak titik

    pengujian tidak lebih dari 100 m

    l. Percobaan PemadatanPercobaan pemadatan lapangan harus dilakukan dengan jumlah lintasanperalatan dan kadar air yang berbeda-beda sehingga kepadatan yangdipersyaratkan tercapai. Hasil percobaan pemadatan lapangan iniselanjutnya digunakan untuk menetapkan jumlah lintasan, tipe peralatan dankadar air yang dipergunakan pada saat pemadatan lapangan berlangsung.

    2. PEKERJAAN JALAN

    1. Pekerjaan LPA dan LPBUntuk pekerjaan LPB dan LPA biasanya menggunakan bahan Base courseagregat batu pecah tersaring dan digradasi yang merupakan batu pecah

    khas dan bersih serta semuanya lolos saringan 37,5 mm. 75 mm dangradasi sebagi fraksi kasar dan fraksi halus disatukan pada waktupemasangan kedalam satu lapisan lapis pondasi atas atau lapis pondasibawah. Semua lapisan lapis pondasi bawah harus memenuhi persyaratanspesifikasi ini dan harus sesuai dengan rencana kegunaan bahan lapisanlapis pondasi atas terdiri dari potongan batu bersudut tajam yang keras, awetdan bersih tanpa potongan-potongan yang terlalu tipis atau memanjang danbebas dari batu-batu yang lunak, tidak menyatu dan bercerai berai, kotor,mengandung zat-zat organik atau zat-zat lain yang harus dibuang.

    2. Pekerjaan BurdaPekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pengangkutan serta penempatan

    material, pemakaian suatu bahan pengikat aspal dengan kekentalan rendahyang terpilih untuk satu lapis pondasi jalan atau permukaan perkerasantanpa lapis pentup yang sudah disiapkan untuk menutup permukaantersebut, akan menyediakan adhesi (pelekatan) untuk pemasangan satulapis permukaan beraspal. Lingkup pekerjaan ini juga terdiri dari LPB klas Adan LPA kocor, Pada Pelaksanaan pekerjaan burda semua kotoran lepasdan bahan-bahan lain yang menyebabkan aspal tidak dapat menempeldengan baik pada material harus disingkirkan. Pada tahap pekerjaan LPAkocor dan LPB diharapkan pemadatan dengan menggunakan mesin gilasyang sempurna, sehingga material benar-benar padat dan tidak mudahlepas. Hal tersebut akan mendukung kekuatan dari pekerjaan burda. Setelahtahap penyiapan LPB dan LPA selesai maka kemudian pekerjaan burda

    dapat dilaksanakan. Secara umum pelaksanaan pekerjaan burda adalahsebagai berikut :Tahap pertama pekerjaan burda setelah LPA siap adalah penghamparanmaterial 2-3 kemudian setelah rata diteruskan dengan penghamparanmaterial 1-2 dan dilanjutkan dengan penggilasan, penggilasan hendaknyadilakukan dengan mantab sehingga material tidak mudah untuk lepas.Setelah itu dapat disemprotkan atau dikocorkan aspal, kemudian dilanjutkandengan penaburan material 1 – 1 kemudian dilanjutkan penggilasan. Setelahpenggilasan selesai maka disemprotkan lagi aspal, yang terakhir ditaburkan

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    21/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    0,5 – 0,5 atau abu batu sebagai penutup. Kemudian digilas yang terakhir kalinya untuk memadatkan pekerjaan burda. Untuk ketebalan rata-ratapekerjaan burda adalah 2,5 s/d 3 cm dengan kemiringan/super elevasi 2%s/d 3 %

    3. Pekerjaan Lapen

    Pada tahap pekerjaan lapen pada dasarnya sama dengan lingkup pekerjaanBurda yaitu Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pengangkutan sertapenempatan material, pemakaian suatu bahan pengikat aspal dengankekentalan rendah yang terpilih untuk satu lapis pondasi jalan ataupermukaan perkerasan, akan menyediakan adhesi (pelekatan) untukpemasangan satu lapis permukaan beraspal. Yang membedakan pekerjaanini adalah pada gradasi material yang digunakan, untuk pekerjaan burdamempunyai gradasi material yang relative halus bila dibandingkan denganpekerjaan Lapen. Tahap pengerjaan adalah setelah penyiapan tanah dasar atau sub grade selesai maka dilanjutkan dengan penghamparan materialLPB klas A kemudian dipadatkan hingga betul-betul padat sehingga materialtidak mudah lepas. Karena pemadatan yang sempurna akan dapat

    mendukung lapisan-lapisan diatasnya, semua kotoran lepas dan bahan-bahan lain yang menyebabkan aspal tidak dapat menempel dengan baikpada material harus disingkirkan, dilanjutkan dengan penghamparanmaterial Lapen.Secara umum pelaksanaa pekerjaan burda adalah sebagai berikut :Tahap pertama pekerjaan burda setelah LPA siap adalah penghamparanmaterial 3-5 kemudian setelah rata diteruskan dengan penghamparanmaterial 2-3 dan material 1-2 dilanjutkan dengan penggilasan, penggilasanhendaknya dilakukan dengan mantab sehingga material tidak mudah untuklepas. Setelah itu dapat disemprotkan atau dikocorkan aspal, kemudiandilanjutkan dengan penaburan material 1 – 1 kemudian dilanjutkanpenggilasan. Setelah penggilasan selesai maka disemprotkan lagi aspal,

    yang terakhir ditaburkan 0,5 – 0,5 atau abu batu sebagai penutup. Kemudiandigilas yang terakhir kalinya untuk memadatkan pekerjaan lapen. Untukpekerjaan lapen mempunyai ketebalan rata-rata antara 4,5 s/d 5 cm dengansuper elevasi atau kemiringan 2% s/d 3%.

    4. Pekerjaan Sheet (HRS)Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan lapis aus permukaan yang tipis, awetdan pdat berupa campuran aspal. Pekerjaan ini disusun dari sejumlahagregat filler (bahan halus sebagai pengisi) dan aspal semen yangditentukan dihasilkan dalam satu unit pencampuran pusat dan dipasangsesuai dengan spesifikasi dengan ketebalan antara 2.5 – 3 cm. HRS akandiletakkan sebagai satu lapis campuran baru diatas lapis pondasi atas yang

    sudah dibangun sebelumnya atau sebagi satu lapis ulang diatas perkerasandengan lapis penutup yang ada. Perbedaan (variasi) yang ada daripermukaan HRS selesai diukur dengan jidar lurus 3 m tidak boleh melebihi 5mm pada suatu titik. HRS hanya boleh dipasang dibawah kondisi cuacakering dan bilamana permukaan perkerasan kering, kualitas HRS harusmemenuhi persyaratan umum spesifikasi bina marga bulan maret 1989.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Jembatan 2014

    22/22

    SPESIFIKASI TEKNIS

    1.4.7 PEKERJAAN LAIN-LAIN

    1. Pek. Bongkaran Jembatan Lama/ Gorong-Gorong LamaPekerjaan ini terdiri dari pembongkaran seluruhnya atau sebagianpembuangan struktur yang harus dibongkar untuk memungkinkanpembangunan perluasan ataupun perbaikan struktur baru yang sejenis.

    Struktur yang harus dibuang tersebut dapat meliputi jembatan yang ada,gorong-gorong, dinding kepala dan lantai bantaran, gedung-gedung dandinding, perkerasan lama dan halangan lainnya yang menggangu terhadappekerjaan-pekerjaan baru atau dalam kondisi yang dapat dipakai lagi danperlu dibongkar. Termasuk pekerjaan pembongkaran, antara lainpembuangan hasil bongkaran, penanganan pengangkutan dari lapangandan pengamanan serta penyimpanan barang-barang reruntuhan yang dapatdigunakan. Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran jembatan baja dan kayuyang harus dibongkar dan diselamatkan harus dibongkar secara hati-hati.Pekerjaan pembongkaran secara keseluruhan dilakukan bila jembatan lamabetul-betul tidak digunakan atau tidak dapat difungsikan kembali.

    2. Pekerjaan Jembatan Darurat Roda 2, dan Roda 4Pekerjaan pembuatan jembatan darurat adalah pembuatan jembatansementara dari bambu dan kayu glugu untuk digunakan sementara olehpengguna jembatan. Pembuatan jembatan darurat minimal hendaknya dapatdilewati oleh kendaraan roda 2, dan untuk jembatan yang mempunyaibentang besar jembatan darurat hendaknya dapat dilewati oleh roda 4.Jembatan darurat hendaknya dipasang pada ruas yang tidak mengganggupekerjaan utama jembatan, pemasangan jembatan darurat jugamemperhitungkan keamanan dan keselamatan dari pengguna jembatandarurat tersebut.

    3. Pekerjaan Pemb. Kisdam / Pengeringan

    Pekerjaan Pembuatan kisdam atau pengeringan adalah pekerjaan yangdilakukan sebelum pekerjaan galian untuk abutment dilakukan sehinggagalian untuk abutment benar-benar kering dari air. Pembuatan kisdamdilakukan agar pekerjaan pasangan batu benar-benar kering dari air yangada. Sehingga pembuatan pasangan batu mendapatkan kualitas yang baikdan pengerjaannya pun menjadi lebih mudah. Pekerjaan kisdam dilakukandengan cara menutup sebagian alur sungai, untuk sungai yang mempunyaidebit air relative besar. Pekerjaan ini dapat menggunakan bambu yangdigunakan sebagai trucuk dan bilik bambu untuk menutup sebagian alur sungai. Jadi pembantu pelaksana harus betul-betul mengetahui lokasi daripekerjaan yang dilaksanakan untuk dapat memberikan arahan kepadamandor, sehingga pekerjaan dilapangan dapat berjalan dengan lancar.

    Untuk menghilangkan air di ruang kisdam dapat menggunakan pompa air atau bila air tidak terlalu banyak dapat menggunakan ember.