spesifikasi teknis dan gambar - image.indotrading.com filec. pengadaan peralatan dan alat bantu,...

23
Spesifikasi Teknis dan Gambar SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM A. Umum Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan dengan menggunakan perkerasan jalan paving. Pekerjaan jalan paving stone pada kegiatan ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah dan pekerjaan jalan yang sesuai dengan ketentuan dalam RAB yang ada. Seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan RKS, gambar kerja dan RAB yang telah ditentukan. 1. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud, lingkup pekerjaan yang disepakati, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: a. Pengadaan Tenaga Kerja b. Pengadaan Bahan / Material c. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang ditugaskan d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja) As Built Drawing (gambar terlaksana) 2. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen-dokumen berikut: a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan b. Persyaratan teknis umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan c. Rincian volume pekerjaan / rincian penawaran d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain B. Bahan 1. Persetujuan Bahan a. Adalah tanggung jawab dari Penyedia jasa/Supplier untuk mengajukan contoh pada waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan. b. Untuk bahan produk/pabrikan yang masih harus dibuktikan kesetarafannya dengan sesuatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh Direksi Lapangan /Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak dilengkapinya pembuktian kesetarafannya. Persetujuan atau sesuatu bahan/produk harus diartikan sebagai perijinan untuk memasukkan bahan/produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak untuk dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/produk menjadi tidak lagi layak untuk dipakai dalam pekerjaan, Direksi/Pengawas berhak untuk memerintahkan agar: a. Bahan/produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak untuk dipakai. b. Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan/produk tersebut segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam untuk diganti dengan yang memenuhi syarat. C. Pelaksanaan 1. Rencana Pelaksanaan a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya KONTRAK oleh kedua belah pihak, Penyedia Jasa harus menyerahkan Jadwal Pelaksanaan kepada Direksi Lapangan /Pengawas. b. Pembuatan gambar-gambar kerja. c. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja. d. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut. e. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.

Upload: vonga

Post on 10-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

I. PERSYARATAN TEKNIS

UMUM A. Umum

Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan dengan menggunakan perkerasan jalan paving. Pekerjaan jalan paving stone pada kegiatan ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah dan pekerjaan jalan yang sesuai dengan ketentuan dalam RAB yang ada. Seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan RKS, gambar kerja dan RAB yang telah ditentukan.

1. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud, lingkup pekerjaan yang disepakati, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: a. Pengadaan Tenaga Kerja b. Pengadaan Bahan / Material c. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan

yang ditugaskan d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja) As Built Drawing (gambar terlaksana)

2. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen-dokumen berikut: a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan b. Persyaratan teknis umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan c. Rincian volume pekerjaan / rincian penawaran d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain

B. Bahan 1. Persetujuan Bahan

a. Adalah tanggung jawab dari Penyedia jasa/Supplier untuk mengajukan contoh pada waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.

b. Untuk bahan produk/pabrikan yang masih harus dibuktikan kesetarafannya dengan

sesuatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh

Direksi Lapangan /Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak

dilengkapinya pembuktian kesetarafannya.

Persetujuan atau sesuatu bahan/produk harus diartikan sebagai perijinan untuk memasukkan bahan/produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak untuk dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/produk menjadi tidak lagi layak untuk dipakai dalam pekerjaan, Direksi/Pengawas berhak untuk memerintahkan agar: a. Bahan/produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak untuk

dipakai. b. Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan/produk tersebut

segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam untuk diganti dengan

yang memenuhi syarat.

C. Pelaksanaan 1. Rencana Pelaksanaan

a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya KONTRAK oleh kedua belah

pihak, Penyedia Jasa harus menyerahkan Jadwal Pelaksanaan kepada Direksi Lapangan /Pengawas.

b. Pembuatan gambar-gambar kerja. c. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja. d. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut. e. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

f. Direksi Lapangan/Pengawas akan memeriksa rencana kerja dan memberikan tanggapan itu dalam waktu 1 (satu) minggu.

g. Penyedia Jasa harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja, Direksi Lapangan/ Pengawas meminta diadakannya perbaikan/ penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari sebelum mulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum dimulainya waktu pelaksanaan tahap berikutnya.

h. Penyedia Jasa tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari Direksi Lapangan /Pengawas atau rencana kerja ini. Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi Lapangan/Pengawas telah melalaikan kewajibannya untuk memeriksa rencana kerja pada waktunya, maka kegagalan Penyedia Jasa untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang disetujui Direksi Lapangan, sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Penyedia Jasa bersangkutan.

i. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyiapkan buku direksi dan buku tamu untuk

mencatat semua instruksi dari Direksi Lapangan maupun pengawas. Dan juga untuk

mencatat semua pihak yang datang ke lokasi diluar pihak yang terkait dalam buku

tamu.

2. Gambar Kerja (Shop Drawing)

a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (construction drawings) belum meberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Penyedia Jasa wajib mempersiapkan gambar kerja yang secara terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.

b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi Lapangan /Pengawas.

c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi Lapangan /Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya untuk gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap (tiga)

d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum

pemesan bahan atau pelaksanaan pekerjaan dimulai.

3. Ijin Pelaksanaan

Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut,

Penyedia Jasa diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada

Direksi Lapangan /Pengawas dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui. Ijin

pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Penyedia Jasa untuk melaksanakan

pada bagian pekerjaan tersebut.

4. Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan

a. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Pemborong wajib untuk menyerahkan kepada Direksi Lapangan / Pengawas suatu laporan mingguan yang berisi progress pelaksanaan harian dari berbagai bagian pekerjaan yang dilaksanakan dalam satu minggu serta dilengkapi foto-foto pelaksanaan, perhitungan volume dan lembar surat pengiriman bahan paving dan beton kerb yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan/pengawas.

b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepada Direksi Lapangan/ Pengawas suatu laporan bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai progress pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang yang dilaksanakan dalam satu bulan.

c. Kelalaian Penyedia Jasa untuk menyusun dan menyerahkan laporan mingguan maupun bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi Lapangan /Pengawas dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.

d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Pemborong diwajibkan untuk

memberitahu Direksi Lapangan /Pengawas mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x

24 jam sebelumnya.

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

5. Kualitas Pekerjaan

Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang terbaik sesuai Rencana

Kerja dan Syarat (RKS) untuk jenis pekerjaan bersangkutan.

6. Pengujian Hasil Pekerjaan

a. Benda uji (paving dan topi uskup) akan di ambil pada saat pengiriman paving di lokasi pekerjaan, dan berikutnya akan diambil juga untuk benda uji paving dan topi uskup yang telah terpasang Untuk partai sampai dengan 500.000 buah bata beton, dari setiap kelompok 50.000 buah diambil contoh rata-rata sebanyak 20 buah, Untuk partai lebih dari 500.000 buah, dari setiap kelompok 100.000 buah diambil contoh sebanyak 5 buah.

b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji

dengan cara dan tolok ukur pengujian yang dipersyaratkan

Kuat tekan dihitung dengan rumus sebagai berikut : P

Kuat tekan = -------- L

Keterangan : P = beban tekan, N

L = luas bidang tekan mm2

c. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/Lembaga yang akan melakukan pengujian dipilih atau persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas dari Lembaga/Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan lain yang oleh Direksi Lapangan/Pengawas dianggap memiliki obyektifitas dan integritas yang meyakinkan. Atau hal yang terakhir ini Penyedia Jasa /Supplier tidak berhak mengajukan sanggahan.

d. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban

Penyedia Jasa.

7. Kebersihan Dan Keamanan

a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa berada dalam keadaan rapi (penempatan bahan bahan/material yang digunakan) dan bersih.

b. Pemborong bertanggung tawab atau keamanan di area kerja, termasuk apabila diperlukan tenaga, peralatan atau tanda-tanda khusus.

c. Waktu penyerahan pekerjaan tahap pertama (100%), kondisi lokasi pekerjaan

harus bersih dari sisa-sisa material yang tidak digunakan, termasuk pekerjaan

demobilisasi.

D. Penyelesaian dan Penyerahan Dokumen Terlaksana (AS BUILT DOCUMENT/ MC 100%) a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Penyedia Jasa wajib menyusun Dokumen

Terlaksana yang terdiri dari:

Gambar-gambar terlaksana (As Built drawing) Laporan Bulanan, Harian dan Mingguan

Foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan Perhitungan Volume Akhir sesuai dengan gambar as built Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah

dilaksanakan. b. Dokumen terlaksana bisa disusun dari:

Dokumen pelaksanaan

Gambar-gambar perubahan

Perubahan persyaratan teknis

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk Direksi Lapangan /Pengawas

c. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Pengawas

II. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN

A. Pekerjaan Persiapan

1. Direksi Keet / Kantor Lapangan Sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan menyediakan

Direksi Keet/ Kantor Lapangan yang digunakan untuk penyimpanan bahan dan

peralatan. Direksi Keet/ Kantor Lapangan juga harus bisa berfungsi sebagai tempat

melaksanakan rapat koordinasi tentang penyelesaian pekerjaan, dilengkapi dengan

gambar pelaksanaan, progres kemajuan fisik pekerjaan, buku direksi/buku tamu dan

kotak P3K lengkap dengan isinya.

Papan Nama Proyek

Penyedia jasa harus memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan dengan ukuran

0,8 x 1,2 m2, yang dipasang saat pelaksanaan pekerjaan dimulai.

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG

JALAN LETTU SUYITNO NO.39 BOJONEGORO

NAMA : PEKERJAAN : ………………………………

LOKASI : KECAMATAN ………………..

VOLUME : PANJANG : ……… LEBAR : ………..

80

BIAYA : Rp. ……………. cm

TAHUN ANGGARAN : TAHUN ………

WAKTU PELAKSANAKAN : ……………… BULAN

KONSULTAN

PENGAWAS : …………………..

PELAKSANA : …………………..

120 cm

20

PROYEK INI TERSELENGGARA OLEH DANA cm YANG DIHIMPUN DARI PAJAK YANG SAUDARA BAYAR

2. Mengadakan Pengukuran Dan Pemasangan Patok Penyedia Jasa bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan

Patok/Pengukuran pekerjaan sesuai dengan yang diberikan Konsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atau ketinggian, posisi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.

Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.

Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak

menyebabkan tanggung jawab Penyedia Jasa menjadi berkurang. Penyedia Jasa

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

wajib melindungi semua patok ukur dan lain-lain atau seluruh referensi dan realisasi

yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini. Pemasangan Patok setiap jarak 50.00 m’, dengan dimensi patok 4/6 cm panjang 60

cm, diwarnai dengan cat meni serta diberi notasi STA sesuai dengan pengukuran

panjang.3. MOBILISASI 3.1 UMUM

1. Uraian

Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada

jenis dan volume pekerjaan yang harus di laksanakan, sebagaimana disyaratkan di

bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus rnemenuhi berikut:

a. Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak

Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp

Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan.

Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur organisasi

pelaksana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja

yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam

Kontrak termasuk, tetapi tidak terbatas, Koordinator Manajemen dan

Keselamatan Lalu Lintas (KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan

dalam Seksi 1.8, Personil Ahli K3 atau Petugas K3 sesuai dengan ketentuan

yang disyaratkan dalam Seksi 1.19 dari Spesifikasi ini, dan Manajer Kendali

Mutu (Quality Control Manager, QCM) sesuai dengan ketentuan yang

disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi ini .

Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang

tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan

dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini .

Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, jika perlu termasuk

kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel , gudang, ruang laboratoriurn beserta

peralatan ujinya, dan sebagainya.

Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat berat.

Mobilisasi personil dan peralatan dapat di lakukan secara bertahap sesuai

dengan kebutuhan lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk

pentahapan mobilisasi peralatan utarna dan personel terkaitnya dan harus

sudah diatur jadwalnya terlebih dahulu saat tahap pengadaan jasa

pemborongannya. Pengaturan mobilisasi secara bertahap ini tidak

mengbapuskan denda sesuai Pasal 1.2.3.2) akibat keterlambatan mobilisasi

setiap tahapannya sesuwai jadwal yang di sepakati dan merupakan bagian

yang tidak terpisah dari Kontrak.

Setiap tahapan Mobilisasi Pera latan Utarna harus terlebih dulu diajukan

permohonan mobilisasinya oleh Penyedia jasa kepada Direksi pekerjaan paling

sedikit 30 hari sebelum tanggal rencana awal mobilisasi setiap peralatan utama

tersebut. Direksi pekerjaan perlu melakukan monitoring/ harian atas rencana

mobilisasi hingga terlaksananya mobilisasi peralatan utama beserta personil

operator terkait dengan lengkap dan baik.

Dalam segala hal, mobilisasi personil dan peralatan utama yang dilakukan

secara bertahap dan terjadwal tidak boleh melampaui dua pertiga periode

pelaksanaan konstruksinya.

Ketentuan periode mobilisasi Fasil itas dan Pelayanan Pengendalian Mutu tetap

sesuai Pasal 1.2.1.3) paragraph pertama di bawah ini.

b. Ketentuan Mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasi litasnya untuk Direksi Pekerjaan

Kebutuhan ini akan disediakan dalam Kontrak lain .

c. Ketentuan Mobi isasi Fasilitas Pengenda ian Mutu

Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan di

lapangan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.4 dari

Spesifikasi ini. Gedung laboratorium dan peralatannya, yang dipasok menurut

Kontrak ini, akan tetap menjadi milik Penyedia Jasa pada waktu kegiatan selesai.

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

d. Kegiatan Demobilisasi untuk Semua Kontrak

Pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir Kontrak,

termasuk pem indahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah

milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti

semula sebelum Pekerjaan dimulai.

2. Pekerjaan Seksi Lain yang Berkaitan dengan Seksi lni

a) Syarat syarat Kontrak : Pasal – Pasal yang berkaitan

b) Kantor Lapangan dan Fasilitasnya : Seksi 1.3

c) Pelayanan Pengujian Laboratorium : Seksi 1.4

d) Kajian Teknis Lapangan : Seksi 1.9

e) Jadwal Pelaksanaan : Seksi 1.12

f) Pekerjaan Pembersihan : Seksi 1.16

g) Pengamanan Lingkungan hidup : Seksi 1.17

h) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19

i) Ketentuan-ketentuan tersendiri lainnya seperti didefinisikan dalam Seksi lain yang ber hubungan dalam Spesiftkasi ini.

3. Periode Mobilisasi

Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak maka mobilisasi dari seluruh mata

pekerjaan yang terdaftar dalam Pasal 3.1.1 harus diselesaikan dalam jangka

waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan

Pelayanan Pengendalian Mutu yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil, dan

sumber daya uji mutu lainnya yang siap operasional, harus diselesaikan dalam

waktu paling lama 45 hari

Setiap kegagalan Penyedia Jasa dalam memobilisasi Fasilitas dan Pelayanan

Pengendalian Mutu sebagimana disebutkan di atas, akan membuat Direksi

Pekerjaan melaksanakan pekerjaan semacam ini yang dianggap perlu dan akan

membebankan seluruh biaya tersebut ditainbah sepuluh persen pada Penyedia

Jasa, dimana biaya tersebut akan dipotongkan dari setiap pembayaran yang

dibayarkan atau akan dibayarkan kepada Penyedia Jasa menurut Kontrak ini.

Bahkan, pernotongan sebagairnana yang disebutkan dalam Pasal 1 .2.3.2) tetap

berlaku .

4. Pengajuan Kesiapan Kerja

Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program mobilisasi menurut detil dan waktu yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.2 dari Spesiflkasi ini. Bilamana perkuatan bangunan pelengkap antara lain jembatan lama atau pembuatan jembatan darurat atau pembuatan tirnbunan darurat pada jalan yang berdekatan dengan proyek, diperlukan untuk rnemperlancar pengangkutan peralatan, instalasi atau bahan milik Penyedia Jasa, detil pekerjaan darurat ini juga harus diserahkan bersa dengan program mobilisasi sesuai dengan ketentuan Seksi I 0.2 dari Spesifikasi ini

3.2 PROGRAM MOBILISASI

1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintab Mulai Kerja, Penyedia Jasa harus melaksanakan Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri Pengguna Jasa, Direksi Pekerjaan , Direksi Teknis (bila ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas semua ha!baik yang teknis maupun yang non teknis dalarn kegiatan ini. Agenda dalam rapat harus mencakup namun tidak terbatas pada berikut ini:

a) Pendahuluan

b) Singkronisasi struktur organisasi

1. Struktur organisasi pengguna jasa

2. Struktur organisasi penyedia jasa

3. Struktur organisasi direksi pekerjaan

c) Masalah – masalah Lapangan

1. Ruang Milik Jalan ( RUMIJA )

2. Sumber Sumber Bahan

3. Lokasi Base Camp

d) Wakil penyedia jasa

Page 7: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

e) Pengajuan

f) Persetujan

g) Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan pertama pekerjaan selesai

h) Rencana kerja :

Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutan kegiatan utama yang membentuk Pekerjaaan.

Rencana Mobilisasi.

Rencana Relokasi.

Rencana Keselarnatan dan Kesebatan Kerja Konstruksi (RK3K).

Progran1 Mutu dalam bentuk Rencana M.utu Kontrak (RMK).

Rencana Manajernen dru1Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)

Rencana lnspeksi dan Pengujian.

Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan ( jika ada), Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan( jika ada), atau sekurang-kurangnya standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku khusus untuk kegiatan tersebut

i) Komunikasi dan korespondensi.

j) Rapat Pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. k) Pelaporan Dan Pemantauan Standar Prosedur Pelaksanaan (SOP) rapat persiapan pelaksanaan mengacu pada SOP Rapat Persiapan Pelaksanaan Bina Marga Nomor: DJBM/SMM/PP/15 tanggal 19 Juli 2012 dan perubahan-perubahannya, bila ada.

2. Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan Program Mobilisasi (termasuk program perkuatan bangunan pelengkap antara lain jembatan, bila ada) dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.

3. Program mobilisasi harus menetapkan waktu watuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dalam Pasal 1 .2.1.1) dan harus mencakup informasi tambahan berikut.

a. Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang, mesin pemecah batu, instalasi pencampur aspal, atau in sta lasi pencampur mortar beton, dan laboratoriu m bilam an a fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup Kontrak.

b. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.

c. Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran harus memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

d. Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.

e. Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi

3.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1. Pengukuran

Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan atas dasar jadwal kemajuan mobilisasi yang lengkap dan telah disetujui seperti yang diuraikan dalam Pasal 3.1) di atas.

2. Dasar Pembayaran

Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran yang diberikan dibawah, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas, dan biaya lainnya yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang

Page 8: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

diuraikan dalam Pasal 3.1.1) dari Spesifikasi ini. Walaupun demikian Direksi Pekerjaan dapat, setiap saat.

selama pelaksanaan pekerjaan, memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah peralatan yang dianggap perlu tanpa menyebabkan peru bahan harga lump sum untuk Mobilisasi .

Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam tiga angsuran sebagai berikut:

50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai, dan fasilitas serta pelayanan pengujian laboratoritun telab lengkap 100% dimobilisasi.

20 % (dua puluh persen) bi la semua peralatan utama berada dilapangan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.

30 % (tiga puluh persen) bi la demobilisasi selesai dilaksanakan.

Bilamana Penyedia Jasa tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan salah satu dari kedua batas waktu yang disyaratkan dalam Pasal 3.1.3) atau keterlambatan setiap tahapan mobilisasi peralatan utama dan personil yang terkait terhadap jadwalnya sesuai Pasal 3.1.1).a).vi), maka jumlah yang disahkan Direksi Pekerjaan untuk pembayaran adalah persentase angsuran penuh dari harga lump sum Mobilisasi dikurangi sejum lah dari 1 % (satu persen) n ilai angsuran untuk setiap keterla mbatan satu hari dalam penyelesaian sampai maksirn um 50 (lima puluh) hari.

Nomor mata uang Uraian Satuan Pekerjaan

1.2 Mobilisasi Lump sum

III. PEKERJAAN TANAH

A. Galian Tanah 1. Pelaksanaan

Pekerjaan ini harus mencakup penggalian tanah untuk kansteen dan ujung badan jalan,

penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah , batu atau bahan lain dari jalan atau

sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.

Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan

dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup

pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu,

batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan

untuk pekerjaan permanen.

2. Pengukuran dan Pembayaran

(a) Metode Pengukuran Jumlah yang diukur adalah jumlah meter kubik galian tanah . Perhitungan volume untuk

pembayaran berdasarkan ukuran-ukuran yang ada pada Gambar Kerja (Shop Drawing)

atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

(b) Dasar Pembayaran Volume galian tanah yang telah diukur sebagaimana yang dijelaskan diatas, harus

dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang

didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal Penawaran.

Uraian

Galian Tanah

Satuan Pengukuran

Meter Kubik

Page 9: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

B. Timbunan

Pekerjaan ini mencakup pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan

material timbunan pada lokasi yang telah disiapkan, dengan elevasi, kelandaian dan

dimensi yang ditunjukkan pada Gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan

oleh Direksi Lapangan.

1. Pelaksanaan a. Penghamparan

Material timbunan harus dibawa ke lokasi pada kadar air dalam rentang yang

disyaratkan. Kelembaban dalam bahan harus tersebar secara merata. Material

timbunan harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang Tebal

maksimum lapisan lepas tidak boleh melebihi 30 cm, kecuali diperintahkan lain oleh

Direksi Lapangan.

b. Pemadatan Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir, harus dipadatkan

menyeluruh dengan three wheel roller 6-8 ton yang cocok dan memadai yang

disetujui oleh Direksi Lapangan.

Proses penggilasan harus dimulai sepanjang tepi dan bergerak dalam arah

memanjang. Proses penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas mesin gilas

menjadi tak tampak dan lapis tersebut terpadatkan merata.

Material sepanjang batu tepi, tembok, dan pada tempat-tempat yang tak terjangkau

mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau pemadat lainnya yang

disetujui.

2. Material Material harus diambil dari luar lokasi pekerjaan sehingga tidak membahayakan

konstruksi itu sendiri, atau dari tempat-tempat yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

3. Pengukuran dan Pembayaran

(a) Metode Pengukuran Jumlah volume urugan material timbunan untuk bahu jalan yang diukur adalah jumlah

meter kubik. Perhitungan volume untuk pembayaran berdasarkan ukuran-ukuran yang

ada pada Gambar Kerja (Shop Drawing) atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi

Lapangan.

(b) Dasar Pembayaran Volume Urugan material timbunan yang telah diukur sebagaimana yang dijelaskan

diatas, harus dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk Mata

Pembayaran yang didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal Penawaran.

Uraian

Timbunan Tanah

Satuan Pengukuran

Meter Kubik

Page 10: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

IV. Urugan Pudel Untuk Lapis Pondasi Bawah, Normalisasi Badan Jalan (Leveling)

dan Bahu Jalan

Pekerjaan ini mencakup pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan pudel pada lokasi yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang disetujui, untuk pelaksanaan normalisasi badan jalan lama sesuai dengan elevasi, kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

1. Pelaksanaan a. Penghamparan

Pudel harus dibawa ke lokasi pekerjaan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan. Kelembaban dalam bahan harus tersebar secara merata. Pudel Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui yang tidak menyebabkan segregasi dari partikel agregat kasar dan partikel agregat halus. Material yang tersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik. Tebal maksimum lapisan lepas tidak boleh melebihi 15 cm, kecuali diperintahkan lain

oleh Direksi Lapangan.

b. Pemadatan Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, masing-masing lapis harus

dipadatkan menyeluruh dengan three wheel roller 6-8 ton yang cocok dan memadai

yang disetujui oleh Direksi Lapangan. Proses penggilasan harus dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke

arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber- “super elevasi”,

penggilasan harus dimulai pada bagian rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke

arah bagian yang tinggi. Proses penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas

mesin gilas menjadi tak tampak dan lapis tersebut terpadatkan merata. Material sepanjang batu tepi, tembok, dan pada tempat-tempat yang tak terjangkau

mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau pemadat lainnya yang

disetujui.

a. Material Material Pudel harus dipilih dari sumber dari daerah Rengel atau yang disetujui oleh

Direksi Lapangan.

b. Pengujian

Suatu program pengujian pengendalian mutu (uji kepadatan) bahan secara rutin harus

dilaksanakan untuk mengendalikan ketidak seragaman bahan yang dibawa ke Lokasi

pekerjaan. Pengujian Sand Cone harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu

sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Lapangan, dengan ketentuan tebal minimal

konstruksi LPB Pudel 10 cm.

c. Pengukuran dan Pembayaran

(a) Metode Pengukuran Jumlah volume urugan pudel untuk normalisasi dan bahu jalan yang diukur adalah

jumlah meter kubik. Perhitungan volume untuk pembayaran berdasarkan ukuran-

ukuran yang ada pada Gambar Kerja (Shop Drawing) atau seperti yang diperintahkan

oleh Direksi Lapangan.

Page 11: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

(b) Dasar Pembayaran Volume Urugan Pudel yang telah diukur sebagaimana yang dijelaskan diatas, harus

dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang

didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal Penawaran.

Uraian

Urugan Pudel untuk Normalisasi Badan Jalan Urugan Pudel untuk Konstruksi LPB Urugan Pudel untuk Bahu Jalan

Satuan Pengukuran

Meter Kubik

Meter Kubik Meter Kubik

Page 12: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

V. PEKERJAAN JALAN A. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Telford

Pekerjaan ini mencakup pemasokan, pengangkutan, pemecahan batu menjadi ukuran

15/20 cm, pemasangan dan pemadatan material pada lokasi permukaan jalan lama yang

disepakati, untuk pelaksanaan normalisasi badan jalan lama sesuai dengan elevasi,

kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar rencana atau sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

1. Pelaksanaan a. Pemasangan

Material yang telah dipersiapkan dengan ukuran 15/20 cm, dipasang diatas pasir

dengan ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, batu dipasang berdiri dengan

ketebalan sesuai dengan Gambar rencana dalam posisi rapat. Dikunci dengan batu

pecah ukuran 5/7 cm, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

b. Pemadatan Proses penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dengan sekali compact/lintasan dengan perhitungan satu kali kebelakang dan satu kali kedepan, perpindahan alat diasumsikan selebar roda belakang alat dan bergerak lurus sampai arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”super elevasi”,

proses penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak kearah yang lebih tinggi. Proses penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bagian terpadatkan secara merata, pada tahapan inilah pasir sawur ditebarkan sebagai

bahan pengisi dari celah-celah pasangan tersebut.

2. Material Material batu harus dipilih dari sumber yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

3. Pengukuran dan Pembayaran

(a) Metode Pengukuran Jumlah volume pemasangan Lapis Pondasi yang diukur adalah jumlah meter persegi. Perhitungan volume untuk pembayaran berdasarkan ukuran-ukuran yang ada pada Gambar Kerja (Shop Drawing) atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

(b) Dasar Pembayaran Volume Pemasangan Lapis Pondasi yang telah diukur sebagaimana yang dijelaskan

diatas, harus dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk Mata

Pembayaran yang didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal Penawaran.

Uraian

Pas. LPB Telford

Satuan Pengukuran

Meter persegi

B. LAPIS GROSOK a. Pekerjaan grosok adalah lapisan / hamparan paling atas pada konstruksi perkerasan

jalan macadam tanpa lapisan penetrasi.

1. Material : a. Bahan yang dipergunakan sebagai pasir kali pilihan yang memenuhi persyaratan atau

sesuai dengan petunjuk Direksi / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. 2. Pelaksanaan :

a. Pekerjaaan penghamparan Grosok dilaksanakan setelah selesai pekerjaan lapis katelan, LPB Telford atau LPB Pudel.

b. Grosok dihampar rata diatas lapisan katel, LPB Telford atau LPB Pudel setebal 3 Cm dan digilas rata dan padat menggunakan mesin gilas berat 6 - 8 Ton Minimal 3 s/d 4 lintasan sehingga lapisan grosok benar-benar rata dan padat.

3. Pengukuran dan Pembayaran a. Metode Pengukuran

Page 13: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

Jumlah volume pemasangan batu tepi yang diukur adalah jumlah meter panjang. Perhitungan volume untuk pembayaran berdasarkan ukuran-ukuran yang ada pada Gambar Kerja (Shop Drawing) atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

b. Dasar Pembayaran Volume Pemasangan Batu tepi yang telah diukur sebagaimana yang dijelaskan diatas,

harus dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran

yang didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal Penawaran.

Uraian

Hamparan pasir grosok

Satuan Pengukuran

Meter Persegi

Page 14: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

VI. PEKERJAAN JALAN PAVING

1. Umum

Pekerjaan ini meliputi pengadaan seluruh material, penyiapan pondasi atau landasan, dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan Jalan Poros Desa menggunakan Paving Stone. Pekerjaan Jalan Paving yang tidak memenuhi syarat harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri, sesuai yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kestabilan dan keutuhan dari semua pekerjaan yang telah diselesaikan dan harus dengan biayanya sendiri untuk menukar/mengganti setiap bagian yang rusak atau tidak baik yang menurut pendapat Direksi Lapangan, disebabkan karena kelalaian Penyedia Jasa. Akan tetapi, Penyedia Jasa tidak akan diminta pertanggung-jawabannya terhadap

kerusakan yang timbul dari alam (force majeure) seperti angin topan atau dari

pergeseran lapisan tanah yang tidak dapat dihindari di tempat pekerjaan, asalkan

pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima dan dinyatakan secara tertulis sebagai

memuaskan dan selesai oleh Direksi Lapangan.

2. Material

1. Paving Stone dan Topi Uskup Material paving yang digunakan harus berukuran 10,5 x 21 cm dengan tebal 8 cm, dan material topi uskup dengan tebal 8 cm atau seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana dan harus memenuhi kualitas yang baik dan mempunyai kekuatan tekan minimal setara dengan beton mutu K 300 dan material hasil produksi pabrikan (tidak diproduksi di lokasi). Bentuk Paving Stone dan Topi Uskup harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

2. Kansteen / Kerb (Interlock) Material Kansteen/Kerb yang digunakan harus berukuran 18x30x60 cm seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana dan harus memenuhi kualitas yang baik dan mempunyai kekuatan tekan yang setara dengan beton mutu K 225 dan material hasil produksi pabrikan (tidak diproduksi di lokasi). Bentuk Kansteen/Kerb ditunjukkan terlebih dahulu kepada Direksi Teknik untuk disetujui.

3. Abu batu Pada dasar Paving Block, Uskup dan Kansteen harus digunakan abu batu dengan

ketebalan minimum 5 cm yang disiram dengan air sampai jenuh. Material abu batu

harus ditunjukkan dahulu kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan Awal Pada jalan yang akan dipasang paving harus dibersihkan dahulu dari akar-akar pohon atau material-material lain yang mengganggu, dan di ratakan (normalisasi) menggunakan pudel, telford atapun slytlaag sebelum dipasang abu batu dengan ketebalan seperti yang ditunjukkan pada Gambar Rencana atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.

2. Pemasangan Paving Stone dan Topi Uskup Pemasangan Paving Stone harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk dari pabrik atas persetujuan Direksi Lapangan. Paving Stone harus dipasang pada abu batu yang padat dengan ketebalan minimum 5 cm dan akan bergerak turun secara bersamaan setelah dipadatkan dengan mesin pemadat.

3. Penyelesaian Akhir dan Pemadatan Paving Penyelesaian pada permukaan Paving Block harus rata dan seragam. Selisih

ketinggian antara satu dengan yang lain tidak boleh lebih dari 6 mm. Kemudian

Jalan Paving harus dipadatkan menggunakan Three Wheel Roller 6-8 ton.

Page 15: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

4. Pengukuran dan Pembayaran 1. Metode Pengukuran

Jumlah yang diukur adalah jumlah meter persegi untuk Paving Stone, Jumlah meter panjang untuk topi uskup dan Kansteen/Kerb yang telah terpasang dan diterima baik oleh Direksi Teknik. Perhitungan volume untuk pembayaran berdasarkan ukuran-ukuran yang ada pada Gambar Rencana atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

2. Dasar Pembayaran Kuantitas Paving Stone, Topi Uskup, dan Kansteen/Kerb yang diukur sebagaimana

yang dijelaskan diatas, harus dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran

untuk Mata Pembayaran yang didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal

Penawaran.

Uraian

Paving Stone K. 300 Uk. 10,5x21x8 cm Topi Uskup K. 300 tebal 8 cm Kansteen / Kerb Uk. 18x30x60 cm

Satuan Pengukuran

Meter persegi Meter Panjang Meter Panjang

Page 16: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

VIII. PASANG BETON

1. Umum

a. Uraian Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan semua struktur beton termasuk beton tak

bertulang, beton bertulang dan bagian beton dari struktur yang tercantum dalam

gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Lapangan/Konsultan

Pengawas.

b. Standar-standar yang dipakai Pada setiap tahapan pekerjaan beton, yakni perencanaan, pelaksanaan dan

pemeliharaannya berlaku ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan

beton bertulang Indonesia, yang selanjutnya disingkat dengan PBI. Hal-hal yang

belum diatur dalam ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam PBI, maka dipakai

standar SKSNI-T15.ACI, ASTM dan AASHTO.

c. Mutu beton Jenis mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian pekerjaan yang

tercantum dalam gambar rencana harus sesuai dengan uraian dalam spesifikasi

teknis ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas. Jika

tidak ditentukan, maka mutu beton yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. K 300 (fc’ 25 MPa) digunakan untuk plat-plat pracetak, balok precast, box culvert

dan badan jalan cor. 2. K 225 (fc’ 20 MPa) digunakan untuk pelat injak dan tembok penahan tanah. 3. Beton Mutu Rendah B0 Digunakan untuk bahu jalan 4. Untuk menjaga mutu beton yang dibuat, maka harus ada keterlibatan dari pihak

terkait lain yang menangani pekerjaan Quality Assurance (QA) dan Quality

Control (QC) di lapangan beban biaya Penyedia Jasa.

Tabel 1.

Ukuran Nominal Agregat

Mutu beton Ukuran nominal Karakteristik dalam kg/cm2

struktur (Kg/Cm) agregat (mm) pengujian pada saat

pelaksanaan

K 300 (fc’ 25 MPa) 20 300

K 225 (fc’ 20 MPa) 20 225

d. Pengajuan

1. Penyedia Jasa harus mengajukan contoh semua bahan yang hendak digunakan

dengan data pengujian yang harus memenuhi spesifikasi.

2. Penyedia Jasa harus mengajukan desain campurannya untuk setiap jenis

pekerjaan pengecoran beton.

3. Penyedia Jasa harus mengajukan secara tertulis hasil seluruh pengajian

pengendalian kualitas yang terinci kepada Direksi Lapangan/Konsultan

Pengawas. Hasil pengujian kuat tekan 3 hari, 7 hari dan 28 hari berturut-turut

setelah tanggal pencampurannya.

4. Penyedia Jasa harus mengajukan gambar dari semua perancah yang akan

digunakan, mendiskusikan metode kontruksi dan program kerjanya serta

memperoleh persetujuan sebelum memasang setiap perancah atau memulai

pekerjaan beton lainnya. Persetujuan tersebut tidak akan membebaskan

Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya pada setiap struktur.

5. Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas

secara tertulis paling tidak 24 jam sebelum memulai untuk mencampur atau

mengecor beton.

Page 17: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

e. Kondisi Pekerjaan

Penyedia Jasa harus menjaga suhu dari semua bahan-bahan terutama agregat kasar

pada tingkatan yang serendah mungkin dan harus menjaga suhu dari beton di bawah

30C pada waktu pengecoran. Sebagai tambahan, maka Penyedia Jasa tidak akan mengecor beton apabila: - Hujan atau bila udara penuh debu (tercemar) - Kondisi lapangan yang tidak memungkinkan atau tidak ada persetujuan Direksi

Lapangan/Konsultan Pengawas untuk mengecor.

f. Pembetulan pekerjaan yang kurang memuaskan Penyedia Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan yang menurut ketentuan atau

syarat-syarat tidak atau kurang memenuhi :

1. Pembetulan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang dirinci dalam spesifikasi, atau hasil akhir permukaan yang tidak memuaskan, atau tidak memenuhi persyaratan sifat campuran yang dirinci dalam spesifikasi, harus meminta petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pegawas yang meliputi : - Perubahan dalam perbandingan campuran untuk sisa pekerjaan. - Penguatan atau pembuangan seluruh dan penggantian bagian pekerjaan

yang dianggap kurang memuaskan

- Tambahan pada cacat-cacat kecil

2. Dalam hal adanya perselisihan mengenai kualitas pekerjaan beton atau setiap

keraguan mengenai kelayakan data pengujian yang tersedia, maka Direksi

Lapangan/Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia Jasa untuk

melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin bahwa

suatu penilaian yang cukup baik mengenai kualitas pekerjaan dapat dibuat.

Pengujian tambahan tersebut harus atas biaya sendiri dari Penyedia Jasa.

2. Persyaratan Bahan Secara umum, kecuali ditentukan lain secara khusus dalam spesifikasi ini, semua bahan

yang dipakai untuk pekerjaan beton harus memenuhi ketentuan yang tercantum pada

bagian 2 bab 3 dari PEDOMAN BETON 1988 (SKBI-1.453.1988).

a. Semen 1. Semua semen yang boleh digunakan adalah Semen Portland type-1 yang

ditentukan dalam SII 0013-81 atau Standart Umum Bahan Bangunan Indonesia

1986 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standart

tersebut.

2. Kecuali diijinkan lain oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas, maka hanya

produk dari satu pabrik (Satu merk) untuk setiap jenis semen Portland yang boleh

digunakan untuk pekerjaan beton.

3. Semen yang diterima dalam kantong-kantong yang masih tersegel dan tidak

pecah.

4. Kecuali jika diperintahkan lain oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas,

keterangan hasil pengujian dari pabrik harus disertakan bersama setiap

pengiriman semen untuk menjamin mutu semen sesuai standart.

5. Penyedia Jasa harus menyediakan contoh dari setiap pengiriman semen yang

telah diserahkan ke tempat kerja kepada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas

yang diperlukan untuk pengujian. Bila menurut penilaian Direksi

Lapangan/Konsultan Pengawas semen tersebut berbungkah atau berbongkol,

Direksi Lapangan /Konsultan Pengawas harus menolak semen tersebut dan

Penyedia Jasa harus segera menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.

6. Semen yang telah disimpan lebih dari 40 (empat puluh) hari dan semen yang

menurut penilaian Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas kualitasnya

meragukan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan. Bahan yang ditolak harus

segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 1 x 24 jam.

7. Segera setelah sampai di lokasi pekerjaan semen harus disimpan di tempat

penyimpanan yang telah direncanakan sesuai dengan tujuannya atau ditempat

kering yang bebas dari pengaruh cuaca buruk serta mempunyai sistem ventilasi

Page 18: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

yang baik dan lantai tempat penyimpanan terletak lebih tinggi 450 mm dari

permukaan tanah dan 20 cm dari dinding serta fasilitas lain untuk mencegah

penyerapan terhadap kelembaban.

8. Jenis semen yang berbeda harus disimpan di tempat yang terpisah dan diberi tanda yang jelas. Semen yang dikirimkan ke lokasi pekerjaan dalam kantong oleh

pemasok (supplier) atau pabrik harus disimpan di dalam kantong tersebut telah dibuka, semen tersebut harus segera digunakan. Bila ada keterbatasan ruang

untuk penyimpanan semen dilokasi pekerjaan, semen harus disimpan di pusat

lokasi proyek dan dapat didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing pekerjaan.

3. Pengadukan Beton

a. Pengukuran Berat Bahan Untuk Beton

Semua semen yang digunakan untuk membuat beton harus diukur beratnya dengan

menggunakan alat timbangan yang disetujui atau membuat ukuran setiap pengadukan

beton, jumlah kantong semen yang diperlukan. Untuk beton dengan mutu diatas, agregat

halus dan sejumlah agregat kasar harus diukur beratnya tersendiri atau secara kumulatif

dengan menggunakan pengukur berat mesin pengaduk. Kotak pengukur volume harus

dibuat dengan konstruksi yang baik dari bahan kayu serta mempunyai volume/isi yang

tetap dari bermacam-macam agregat untuk satu adukan dari suatu campuran. Kotak

tersebut harus mempunyai dasar yang tertutup dan harus ditandai dengan jelas agregat

yang mana yang digunakan. Pada saat menghitung ukuran dari kotak pengukur agregat

halus harus diberi kelonggaran yang berguna untuk melebarnya agregat halus

sehubungan dengan adanya kandungan kadar air yang ada pada timbunan pasir di lokasi

pekerjaan.sebelum Penyedia Jasa menggunakan kotak pengukuran volume dalam

pekerjaannya, hal tersebut harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan

Pengawas yang menyangkut ukuran dan bentuk kotak tersebut. Semua pengaduk dan

mesin pengaduk harus dijaga agar bebas kerak beton dan harus dibersihkan sebelum

pengadukan dimulai.

b. Pengadukan Beton

Campuran beton harus diaduk dalam alat pengaduk mekanis atau beton molen yang mampu mengkombinasikan agregat, semen dan air (termasuk bahan campuran tambahan, jika ada) ke dalam suatu campuran yang berwarna seragam dan melepaskan campuran tanpa pemisahan. Pada permulaan pekerjaan, dengan pengaduk yang bersih, pengadukan pertama hanya terdiri dari setengah bagian dari jumlah normal agregat kasar untuk mengganti pelekatan bahan lain pada drum. Keadaan kadar air asli agregat harus ditentukan sebelum dimulainya pengadukan setiap harinya dan pada periode tertentu dalam 1 hari pengadukan bila diperlukan. Penyedia Jasa harus memperhitungkan kandungan air dalam angregat bila

menentukan jumlah air yang ditambahkan ke setiap campuran, dan akan mengatur

jumlah air yang ditambahkan ke setiap adukan untuk menjaga rasio air/semen dari

adukan selalu tetap.

c. Pengawasan Mutu Beton

1. Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat pada Penyedia Jasa untuk membuat benda uji berupa silinder atau Kubus Beton dari

adukan beton yang dibuat. Pengambilan contoh beton harus sesuai dengan

ketentuan dari PBI 89 dan ASTM C172. pembuatan dan perawatan benda uji

harus sesuai ketentuan ASTM C31 dan diuji berdasarkan ASTM C39 di

laboratorium yang berwenang dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan

Pengawas.

2. Jumlah pengambilan dari setiap mutu beton yang dituang dalam satu hari harus diambil tidak kurang dari satu kali. Satu pengambilan contoh mewakili suatu volume rata-rata yang tidak lebih dari 20. Pada setiap kali pengambilan contoh beton harus dibuat empat pasang spesimen silinder/kubus yang dites sebagai berikut:

- 1 pasang dites pada umur 3 hari

Page 19: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

- 1 pasang dites pada umur 7 hari - 2 pasang dites pada umur 28 hari

3. Apabila dalam pelaksanaan nanti kedapatan bahwa hasil uji tekan gagal

memenuhi syarat spesifikasi dan telah pula dilakukan penyelidikan lain dan

hasilnya gagal pula, maka bagian pekerjaan tersebut harus diperkuat dengan

suatu metode yang mana seluruh biaya untuk itu, baik untuk perencanaan

maupun pelaksanaannya ditanggung oleh Penyedia Jasa sepenuhnya.

4. Meskipun hasil pengujian benda-benda uji memuaskan, Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut : - Konstruksi beton kropos - Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau

posisinya tidak sesuai dengan gambar. - Konstruksi yang tidak tegak lurus atau tidak rata seperti yang direncanakan

- Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lain

Semua pekerjaan yang dianggap cacat tersebut pada dasarnya harus dibongkar

dan diganti dengan yang baru, kecuali Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas

menyetujui untuk diadakan perbaikan atau perkuatan dan cacat yang ditimbulkan

tersebut.

4. Persyaratan Pelaksanaan

Secara umum, kecuali ditentukan lain secara khusus dalam spesifikasi ini, persyaratan

mengenai pelaksanaan pembetonan yang meliputi pengadukan, pengangkutan,

penanganan, pengecoran, perawatan, bekisting, penulangan, siar kosntruksi, sparing

dan lain-lain harus memenuhi ketentuan yang tercantum pada bagian 1 bab 5 dan bab 6

dari PEDOMAN BETON 1988 (SKBI 1.4.53.1988).

a. Pembuatan Bekisting

1. Semua cetakan beton harus didisain oleh Penyedia Jasa dan diserahkan kepada

Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas berupa gambar dan perhitungan untuk

mendapat persetujuaan. Gambar dan perhitungan tersebut hendaknya

diserahkan minimal 7 (tujuh) hari sebelum bekisting mulai dikerjakan.

2. Cetakan harus benar-benar lurus, rata dan kokoh sehingga cukup untuk

menahan defleksi, gerakan-gerakan dan getaran yang membahayakan akibat

tekanan dan adukan beton cair atau padat.

3. Semua sambungan harus ditutup rapat untuk menghindari kebocoran air semen

dan dibuat sedemikian sehingga permukaan beton yang kelihatan (exposed

surface) lurus, rata dan kokoh.

4. Bila ada bagian beton yang sempit dan mempunyai kedalaman yang sangat

besar, harus dibuat lubang-lubang pada sisi-sisi cetakan di posisi yang diseetujui

Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk memungkinkan penuangan dan

pemadatan beton yang memadai.

5. Cetakan harus mempunyai lubang-lubang sementara yang kegunaannya untuk

membuang kotoran. Lubang-lubang ini harus ditutup dengan rapi sebelum

pengecoran.

6. Bekisting harus dibuat sedemikian sehingga pembongkarannya dapat mudah

dilakukan tanpa membahayakan kontruksi.

7. Apabila pemasangan bekisting tidak sesuai dengan ketentuan atau dianggap

kurang baik maka Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas berhak menyuruh

membongkar dan memperbaiki dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

8. Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua permukaan cetakan harus bersih dari

segala sesuatu yang dapat mengurangi mutu beton dan kekuatannya, terutama

kotoran-kotoran yang menempel, ataupun serpiham-serpihan kayu, kawat sisa

pemotongan, dan lain-lainnya. Permukaan dalam cetakan harus disemprot

dengan menggunakan air bertekanan udara (kompressor) untuk dikumpulkan di

suatu tempat dan selanjutnya diambil dan dibuang.

Page 20: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

9. Semua bahan cetakan harus dirawat dengan baik. Bahan yang rusak tidak

diijinkan digunakan. Sebelum digunakan lagi semua cetakan harus dibersihkan.

b. Pembongkaran Bekisting

1. Pembongkaran dilakukan dimana bahan kosntruksi bagian tersebut harus dapat

memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan, atau pembongkaran dapat

dilaksanakan sesuai kekuatan beton. Tidak ada cetakan yang boleh dibuka

sebelum disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Persetujuan ini

tidak membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya.

2. Pembongkaran bekisting dilaksanakan dengan hati-hati, jangan sampai merusak

betonnya sendiri, Penyedia Jasa wajib memperbaiki dengan biayanya sendiri,

setiap kerusakan yang timbul akibat pembongkaran dan pemukulan cetakan dan penopangnya. Kerusakan-kerusakan kecil mungkin dapat diperbaiki dengan

mengisi plester/spesi sesuai kebijaksanaan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Semua permukaan beton harus benar-benar halus. Setiap

permukaan yang bersisik harus dibersihkan dan lubang-lubang udara di permukaan diisi dengan campuran spesi 1 : 1 ½.

c. Kerusakan pada Permukaan Bekisting

Pembuatan bekisting dan pembetonan harus sedemikian sehingga tidak diperlukan

lagi perbaikan, permukaan harus rata/halus dan padat. Jika noda timbul setelah

pembongkaran bekisting, keputusan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas dalam

hal perbaikan yang diperlukan harus dilakukan segera.

Tindakan tersebut termasuk (tetapi tidak dibatasi) dalam:

1. Sirip, lubang gelembung, pelunturan warna permukaan dari kerusakan kecil lain

dapat disikat dengan karung/kain kasar segera setelah bekisting dilepas:

2. Permukaan beton yang tidak rata dan ketidakteraturan yang lambat laun harus

digosok dengan Carbo rundum dan air setelah beton dipelihara dengan baik.

Kerusakan yang seperti ini dan kerusakan lain harus diperbaiki dengan cara

yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

d. Pengecoran Beton

1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, sesuai dengan

gambar pelaksanaan, pemasangan intalasi-intalasi yang harus ditanam,

penompang dan pengikat dan lain-lain selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran

dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus

disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan harus bersih dari

air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas yang lainya. Permukaan

bekisting dan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor

harus dibasahi dengan merata namun tidak berlebihan.

3. Penyedia Jasa harus memperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian

pengecoran yang akan masih berlanjut, terhadap sistem struktur yang ada.

4. Beton hanya boleh dicor pada waktu Direksi atau Wakilnya yang ditunjuk serta

pengawas Penyedia Jasa yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-

betul telah memadai. Sebelum pengecoran dimulai, Penyedia Jasa wajib

meminta ijin tertulis dan pihak Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk

memulai pengecoran tersebut.

5. Paling lama 2 jam setelah waktu pengadukan pertama kali, beton harus sudah

dituang seluruhnya. Beton yang akan dicor harus diusahakan agar

pengangkutannya ke tempat posisi terahkir sependek mungkin dan dengan alat

yang dapat melindungi dari pengaruh kontaminasi atau segregasi

6. Dalam pemadatan setiap lapisan pada beton, kepala vibrator harus dapat

menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang

Page 21: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Spesifikasi Teknis dan Gambar

terletak di bawahnya. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan

terpisahnya bahan beton dengan airnya.

7. Jadwal waktu pengecoran harus diatur sedemikian sehingga tidak ada permukaan

beton yang dibiarkan lebih dari 30 menit sebelum pengecoran berikutnya.

8. Pengecoran beton tidak diperkenakan selama hujan deras, kecuali dilakukan

dalam tempat yang terlindung.

9. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang

kropos atau cacat lainya maka perbaikan hanya dilakukan setelah mendapat

persetujuan dari Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas mengenai cara

pengisian atau penambahan dan penutupan lainnya.

10. Jika ketidaksempurnaan tersebut tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan

permukaan beton yang diharapkan, maka harus dibongkar atau diganti dengan

pembetonan kembali. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut

dan biaya perbaikan kembali merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.

11. Seluruh permukaan beton harus dilindungi selama proses pengerasan terhadap

sinar matahari dan hembusan angin kering.

12. Semua permukaan beton yang terlihat harus diambil tindakan sebagai berikut:

Sebelum beton mulai mengeras, maka beton setelah pengecoran pada hari-hari

pertama harus disiram, ditutupi dengan karung basah atau digenangi dengan air

selama paling sedikit 2 minggu secara terus menerus.

Tidak diperkenakan menaruh bahan-bahan diatas kontruksi beton yang baru

dicor (dalam tahap pengeringan) atau mempergunakannya sebagai jalan

mengangkut bahan-bahan.

Page 22: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

DATA LUMINER LENGKAP

1. Design Luminer Lengkap LED

a. Luminer lengkap LED terdiri dari: CHIP LED,Driver,dan Housing.

b. CHIP LED On Board dan Driver LED harus didesain agar dapat dipisahkan sehingga

memudahkan perawatan dan penggantian dan satu kesatuan merk.

c. Luminer Lengkap LED yang digunakan wajib memiliki IP > 65 yang dibuktikan dengan test

report.

2. Housing (Rumah Lampu)

a) Housing harus dilengkapi dengan heatsink agar didapatkan pendinginan yang efektif.

b) Housing harus terbuat dari bahan dasar aluminium yang diproses dengan metode High

Pressure Full Die Cast sehingga tahan korosi.

3. Depresiasi Lumens & Photometric (Lumens Depriciation Test)

Luminer yang ditawarkan wajib memiliki hasil tes depresiasi lumens yang menggunakan

Serttifikasi CE atau yang setara

Street Light 20 Watt Lengkap Armateur

Working Voltage : 176 – 265 Volt

Flux Luminos : 1900 – 2000 Lm

Power Factor : ≥ 0.9

Work Hour : ≥ 50.000 Jam

IP Grade : ≥ IP 65

Sertifikasi : CE

Page 23: SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR - image.indotrading.com filec. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan ... d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja)

Street Light 20 Watt Solar Cell

a. Lampu LED Type Chip On Board

b. Mempunyai Pabrik Di indonesia dan TKDN Sesuai Perpres No. 16 Tahun 2018

c. Garansi dari pabrikan 5 tahun (bukan dari distributor)

d. Driver dan armatur merupakan satu kesatuan merk

e. System solar cell yang sudah tersertifikasi dari pabrik LED yang dibuktikan dengan surat

dukungan dari pabrikan lampu.

f. Garansi Baterry untuk solar cell 3 tahun dan garansi system solar cell selama 5 tahun.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN LAINNYA.

1. Komponen LED, dimana komponen listrik didalamnya, seperti : Lampu, Ballast, Kapasitor dan

Ignitor yang ditawarkan harus dalam satu merk pabrikan.

2. Persyaratan-persyaratan yang harus dibuktikan pada saat pelelangan dengan melampirkan :

a) Surat Dukungan dari pabrikan.

b) Surat Garansi dari pabrik selama 5 tahun

c) Brosure resmi dari pabrikan

d) Untuk kontraktor harus dilengkapi dengan Surat Penunjukan/ Dukungan ASLI dari Pabrikan

e) Hasil uji mutu Lampu dan Driver yang digunakan.