spek teknis pekerjaan

Upload: dipo-nugroho

Post on 19-Oct-2015

160 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Spek Teknis PJU

TRANSCRIPT

  • 1

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Spesifikasi Teknis

    Pekerjaan Pemeliharaan/Perawatan Penerangan Jalan

    Umum dan Sarana umum Bulan Juli 2013 s/d Desember 2013 Kec. Cipayung (Periode Juli 2013 s/d Desember

    2013 dan Periode Januari 2014 s/d Juni 2014)

    I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

    Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya Mengadakan koordinasi tentang teknis dan jadwal pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi Jakarta Timur serta instansi terkait lainnya sesuai keperluan dan mengurus segala perizinan yang dibutuhkan;

    Spesifikasi ini dipergunakan sebagai batasan ketentuan untuk melaksanakan pekerjaan

    sesuai dengan ketentuan dalam Pemeliharaan/Perawatan Pencahayaan Kota Periode Juli s.d Desember 2013 (Tahun Jamak) Kec. adalah sebagai berikut;

    A. Personil Penyedia Barang/Jasa

    Personil penyedia barang/jasa terdiri dari : Tenaga Ahli.

    Penyedia barang/jasa harus mempunyai tenaga ahli yang tercantum dalam SPPJT Minimal Golongan B yang dikeluarkan oleh asosiasi yang berkompeten Serta diregistrasi oleh LPJK (dibuktikan dengan surat pernyataan dari tenaga ahli perusahaan bersangkutan).

    Proyek Manajer Penyedia barang/jasa harus mempunyai proyek manajer dengan kualif ikasi pendidikan minimal SMK /Sederajat dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun (dibuktikan dengan foto copy Ijazah dan surat keterangan pengalaman kerja dalam pekerjaan sejenis).

    Kepala Tukang / Instalator Penyedia barang/jasa harus mempunyai instalator dengan mempunyai Sertif ikat Keterampilan Kerja dibidang listrik yang dikeluarkan oleh asosiasi serta diregistrasi oleh LPJK dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun (dibuktikan dengan foto copy sertif ikat dan surat keterangan pengalaman kerja dalam pekerjaan sejenis).

    Pembantu Instalator Penyedia barang/jasa harus mempunyai 3 (tiga) orang pembantu instalator dengan masa kerja minimal 3 (tiga) tahun pada bidangnya dan surat keterangan pengalaman kerja dalam pekerjaan sejenis.

    Supir Penyedia barang/jasa harus mempunyai 1 (satu) orang supir dan dibuktikan dengan kepemilikan SIM A / B.

    Petugas Time Switch Penyedia barang/jasa harus mempunyai 1 (satu) orang petugas time switch dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun pada bidangnya (dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman kerja dalam pekerjaan sejenis) dan memiliki SIM C.

    Petugas patroli malam MHT / Gang

  • 2

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Penyedia barang/jasa harus mempunyai 1 (satu) orang petugas patroli malam MHT/Gang dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun pada bidangnya (dibuktikan dengan surat keterangan pengalaman kerja dalam pekerjaan sejenis) dan memiliki SIM C.

    B. Peralatan Kerja Penyedia Barang / Jasa

    Untuk pelaksanaan perbaikan, patroli malam dan lain-lain maka pada setiap paket/ kontrak pekerjaan masing-masing pelaksana harus menyediakan : a. 1 (Satu) buah kendaraan Pick Up bak terbuka yang sehat dan layak pakai

    (tahun pembuatan sekurang-kurangnya tahun 2006 (kapasitas mesin minimal 1.800 cc dan melampirkan fotocopy surat bukti kepemilikan/sewa). Kendaraan Pick Up bak terbuka diberi tanda Gangguan Penerangan Jalan Umum pada sisi luar/samping bak kendaraan tersebut, pada pintu kendaraan tertulis nama Kecamatan sesuai dengan wilayahnya dan

    dilengkapi dengan alat penarik genset. Pada setiap kendaraan operasional dilengkapi masing-masing :

    - Tranceiver (Radio Komunikasi Mobil), - Alat komunikasi yang memiliki kamera, - Tool Kit (lengkap),

    - Alat-alat keselamatan kerja (Safety Belt, traffic cone, Sarung Tangan Karet dan Traffic Baton),

    - Tangga Fiber / alluminium (ketinggian minimal 9 M), - Genset portable minimum 5 kVA, - GPS (Global Positioning System),

    - Alat Ukur (Avometer, Tang Ampere dan Alat Pengukur Jarak (meter)). b. 1 (satu) buah kendaraan sepeda motor (tahun pembuatan sekurang-

    kurangnya tahun 2007) dengan kelengkapan : - Handy Talky (HT) / Hand Phone (HP) 1 ( satu ) buah, - Tang , Tespen dan Senter.

    c. 1 (satu) buah kendaraan sepeda motor (tahun pembuatan sekurang-kurangnya tahun 2007) dengan kelengkapan :

    - Handy Talky (HT) / Hand Phone (HP) 1 ( satu ) buah, - Tang , Tespen dan Senter.

    Untuk kesanggupan menyediakan kelengkapan Personil, Kendaraan dan

    Peralatan diatas dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan diatas materai.

    Pada awal kontrak akan diadakan pemeriksaan kelengkapan personil dan peralatan, apabila ternyata penyedia jasa tidak dapat menunjukan kelengkapan Personil, Kendaraan dan Peralatan diatas maka bagi penyedia tersebut akan dilakukan

    pemutusan kontrak dan dimasukan dalam daftar hitam.

    II. RINCIAN PEKERJAAN PERAWATAN

    Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, Mitra kerja/ Pelaksana harus selalu berkoordinasi dengan pengawas / Seksi Kecamatan dan petugas Posko. A. Perbaikan Komponen Armature di Top Tiang & Under Bridge

  • 3

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Pelaksanaan perbaikan terhadap 1 (satu) lampu padam di top tiang dan under bridge dengan mengganti 1 (satu) atau beberapa komponen lampu padam tersebut sehingga berfungsi kembali dengan pelaksanaan sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan perbaikan lampu padam dapat dilaksanakan pada siang hari

    maupun malam hari 2. Setiap pelaksanaan perbaikan kepala tukang dibantu oleh 3 (tiga) orang tukang 3. Didalam melaksanakan perbaikan lampu padam di top tiang pelaksana harus

    menyediakan 1 (satu) buah pick up dan perbaikannya menggunakan sarana mobil tangga.

    4. Untuk perbaikan lampu padam yang tidak dapat terjangkau dengan mobil tangga, dapat menggunakan steger.

    B. Perbaikan Komponen Armature di Leher Tiang / Pedestrian

    Pelaksanaan perbaikan terhadap 1 (satu) lampu padam di leher tiang dengan mengganti 1 (satu) atau beberapa komponen lampu padam tersebut sehingga berfungsi kembali dengan pelaksanaan sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan perbaikan lampu padam dapat dilaksanakan siang hari maupun

    malam hari. 2. Setiap pelaksanaan perbaikan kepala tukang minimal dibantu oleh 3 (tiga) orang

    tukang. 3. Didalam melaksanakan perbaikan pelaksana harus menyediakan 1 (satu) buah pick

    up dan 1 (satu) buah tangga fiber/alluminium. C. Pemasangan Armature di Top Tiang & Leher Tiang

    Pekerjaan pemasangan armature lampu dilaksanakan sebagai berikut : 1. Armature harus terpasang dengan baik/kokoh pada ujung stang ornamen sehingga

    tidak mudah lepas atau menjadi miring akibat dari getaran-getaran, angin atau gesekan ranting pohon yang berdekatan.

    2. Sebelum armature dipasang, harus dilaksanakan : - Pelepasan lapisan pelindung lampu - Pemeriksaan instalasi didalam armature - Pengetesan penyalaan lampu

    D. Pencucian Cover di Top Tiang

    Pelaksanaan pencucian terhadap 1 (satu) Cover di top tiang, dengan pelaksanaan sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan pencucian cover dapat dilaksanakan pada siang hari maupun

    malam hari. 2. Setiap pelaksanaan pencucian cover kepala tukang dibantu oleh 3 (t iga) orang

    tukang. 3. Didalam melaksanakan pencucian cover pelaksana harus menyediakan 1 (satu) buah

    pick up menggunakan diterjen dan air bersih dan sarana mobil tangga. 4. Untuk pencucian cover yang tidak dapat terjangkau dengan mobil tangga, dapat

    menggunakan steger. E. Pengecekan Kerusakan Kabel Tanah

    Pengecekan/pengusutan adalah mencari gangguan jaringan kabel tanah yang mengakibatkan padamnya lampu penerangan jalan dan memperbaiki loss kontak pada

  • 4

    SPESIFIKASI TEKNIS

    jaringan tersebut, untuk pelaksanaan perbaikan lainnya dilakukan setelah mendapat persetujuan dan arahan Pengawas.

    F. Pengecekan Kerusakan Kabel Udara Pengecekan/pengusutan adalah mencari gangguan jaringan kabel udara yang mengakibatkan padamnya lampu penerangan jalan dan memperbaiki loss kontak pada jaringan tersebut, untuk pelaksanaan perbaikan lainnya dilakukan setelah mendapat persetujuan dan arahan Pengawas.

    G. Pekerjaan Jaringan Penerangan Jalan Umum

    1. Jaringan kabel tanah Proses pemasangan jaringan Penerangan Jalan Umum dengan menggunakan kabel tanah mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Pemasangan kabel tanah Penerangan Jalan Umum didalam tanah, harus

    dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga kabel tersebut terhindar dari kerusakan mekanik dan kimiawi yang mungkin timbul pada tempat dimana kabel tanah Penerangan Jalan Umum tersebut dipasang. Tidak diperkenankan ada sambungan kabel didalam tanah.

    b. Pada pelaksanaan pemasangan kabel Penerangan Jalan Umum dalam tanah yang memerlukan pengeboran, harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor/manual.

    c. Pada kondisi normal pelaksanaan galian kabel dilakukan dengan kedalaman 1,1 meter, dan lebar galian 0,5 m.

    d. Pelaksanaan penanaman galian pada kondisi khusus dimana penanaman kabel tidak dilaksanakan 1,10 meter, maka pelaksanaan sebagai berikut : Minimum 0,60 s.d 0,80 meter dibawah permukaan tanah pada jalan-jalan yang dilewati kendaraan dengan menggunakan pipa pelindung.

    e. Kabel tanah diletakkan didalam pasir atau tanah halus yang bebas dari batubatuan. galian tanah tersebut stabil, kuat dan rata dengan ketentuan, tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut tidak kurang dari 5 cm disekeliling kabel tanah tersebut.

    f. Pada persilangan antara kabel tanah Penerangan Jalan Umum dan kabel lainnya harus diambil salah satu tindakan pengamanan yang diuraikan dalam butir f.1 dan f.2 dibawah ini, kecuali jika salah satu kabel tanah yang berselingan itu terletak didalam saluran pasangan batu, beton atau semacam itu, ketebalan dindingnya minimum 6 cm. 1) Diatas kabel tanah yang terletak dibawah kabel lainnya harus dipasang tutup

    pelindung dari lempengan, atau pipa beton/dari bahan tahan api yang sederajat.

    2) Tutup pelindung ini pada kedua ujungnya harus menjorok keluar, sekurangkurangnya 0,5 meter dari panjang kabel yang terletak diatasnya diukur dari kabel sisi luar, sedangkan tutup pelindung ini minimum 5 cm lebih besar dari kabel yang terletak dibawah.

    3) Diatas kabel tanah yang terletak diatas kabel lainnya, dipasang pipa belah beton atau atau dari bahan lain yang kuat tahan lama dan tahan api. Pipa belah ini harus dipasang menjorok keluar sekurang kurangnya 0,5 meter dari kabel yang terletak dibawah, diukur dari kabel sisi luar.

    g. Persilangan dan pendekatan kabel tanah Penerangan Jalan Umum dengan kabel tanah instalasi telekomunikasi :

  • 5

    SPESIFIKASI TEKNIS

    1) Persilangan dengan kabel tanah telekomunikasi, kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus dilindungi pada bagian atasnya dengan pipa belah, plat atau pipa dari bahan bangunan yang tahan api.

    2) Jika kabel tanah PJU menyilang diatas kabel telekomunikasi dengan jarak lebih kecil 0,3 m, maka perlu tambahan pelindung pada sisi kabel tanah PJU yang menghadap kabel tanah telekomunikasi dengan memasang alat/pipa dari bahan bangunan yang tahan api. Pelindung ini harus menjorok keluar minimum 0,5 m dari sisi persilangan itu.

    3) Pelindung kabel tanah tersebut pada point f1 dan f2 baik pada kabel tanah Penerangan Jalan Umum, maupun pada kabel tanah telekomunikasi harus menjorok keluar minimum 0,5 meter dari kedua ujung tempat persilangan dan pendekatan itu.

    4) Kabel tanah telekomunikasi yang diletakan didalam jalur kabel dianggap telah terlindung.

    h. Persilangan pendekatan kabel tanah Penerangan Jalan Umum dengan jalan kereta api dan jalan raya. 1) Kabel tanah Penerangan Jalan Umum lazimnya tidak boleh mendekati rel

    kereta api dalam jarak 2 meter diukur secara kegiatan mendatar, kecuali persilangan.

    2) Kabel tanah Penerangan Jalan Umum yang dipasang berdekatan atau menyimpang dengan jarak lebih kecil 0,3 meter dari kabel instalasi listrik PJKA harus diletakan didalam jalur kabel/pipa yang terdiri dari bahan bangunan tidak dapat terbakar atau pipa PVC pelindung itu harus menjorok keluar paling sedikit 0,5 meter dari kedua ujung pendekatan/persilangan tersebut.

    3) Kabel tanah Penerangan Jalan Umum didalam tanah yang mempunyai jarak minimum 0,3 meter akan tetapi lebih kecil dari 0,8 meter, kabel tanah Penerangan Jalan Umum itu harus dilindungi dengan pipa atau plat yang tahan terhadap api, dengan panjang keluarnya paling sedikit 0,5 meter dari kedua sisi persilangan.

    4) Pada persimpangan dengan jalan kendaraan bermotor yang dikeraskan dan jalan rel kereta, kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus dipasang didalam pipa atau selubung baja. Panjang dan garis tengah pipa selubung harus dipilih sehingga kabel tanah Penerangan Jalan Umum tersebut aman dan dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan tersebut.

    5) Pipa pelindung jalur kabel harus menjorok keluar paling sedikit 0,5 meter dari kedua sisi rel terluar atau tepi pinggir jalan kendaraan bermotor.

    i. Persilangan dan pendekatan kabel tanah Penerangan Jalan Umum dengan saluran air pengairan. 1) Pada persilangan dengan saluran air kabel tanah Penerangan Jalan Umum

    harus diletakan paling sedikit dibawah dasar saluran air yang direncanakan dan harus ditanam dalam lapisan pasir.

    2) Pada persilangan dengan air laut, kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus diletakkan sedapat mungkin 2 meter dibawah dasar saluran air laut yang direncanakan.

    3) Pada persilangan kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus diletakan paling sedikit 0,3 meter dibawah atau diatas kabel listrik pengairan dan kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus dilindungi dengan pipa yang terbuat dari bahan bangunan yang tidak dapat terbakar. Perlindungan tersebut harus menjorok keluar paling sedikit 0,5 meter dari sisi kabel yang disilangkan.

  • 6

    SPESIFIKASI TEKNIS

    4) Kabel tanah Penerangan Jalan Umum yang dipasang berdekatan dengan kabel listrik pengairan dengan jarak lebih kecil dari 0,3 meter harus diletakan dalam jalur atau pada pipa dari bahan yang tidak dapat terbakar.

    5) Kabel tanah Penerangan Jalan Umum tidak boleh terletak lebih dekat dari 0,3 meter dengan bagian bangunan pengairan yang terletak dalam tanah. Bila jarak tersebut sama atau lebih dari 0,3 meter akan tetapi kurang dari 0,8 meter maka kabel tanah Penerangan Jalan Umum tersebut harus dilindungi dengan pipa belah atau pipa panjang yang menjorok keluar paling sedikit 0,5 meter dari kedua ujung tempat pendekatan.

    6) Kabel tanah Penerangan Jalan Umum dibawah bangunan pengairan harus mempunyai perisai dan harus ditutup dengan pipa belah atau plat, kecuali hal itu tidak dibenarkan karena alasan listrik. Kabel listrik yang tidak mempunyai pelindung mekanis harus dimasukan kedalam pipa atau jalur kabel.

    7) Dibawah jalan-jalan pengairan kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus ditanam sedalam paling sedikit 0,8 meter.

    j. Kabel tanah Penerangan Jalan Umum dengan instalasi listrik diatas tanah. 1) Jarak kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus dipertahankan sekurang

    kurang nya 0,3 meter diukur secara kegiatansi mendatar dari bagian konstruksi pangantar listrik diatas tanah.

    2) Bila jarak tersebut diatas lebih dari 0,3 meter tetapi kurang dari 0,8 meter, kabel tanah Penerangan Jalan Umum harus dilindungi dengan type baja atau bahan yang kuat, tahan lama dan tahan api atau dengan perlindungan yang sekurang-kurangnya 0,5 meter dari kedua ujung tempat yang jaraknya kurang dari 0,8 meter.

    2. Jaringan kabel udara Jaringan Penerangan Jalan Umum untuk Jalan Lokal adalah jaringan dengan KUPJ (Kabel udara penerangan jalan). Proses pelaksanaan pemasangan jaringan KUPJ dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut : a. Langkah langkah pemasangan jaringan KUPJ :

    Pemasangan wedge klem dengan pengikat bahan stainless steel ukuran standar. Penarikan jaringan kabel puntir / pilin (TC) dari tiang ke tiang dengan beberapa syarat syarat seperti : 1) KUPJ tidak diperbolehkan sejajar rapat/bersinggungan dengan kabel kabel

    telekomuni 2) Bila terdapat persilangan dengan kabel kabel telekomunikasi maka jarak

    3) Penarikan jaringan KUPJ harus mengikut i dan sesuai dengan jaringan TRPLN

    ( batas batas suplay gardu distribusi). 4) Jarak minimum jaringan KUPJ dihitung dari titik terendah rentang

    (lendutan/andongan) kabel terhadap permukaan tanah adalah 5 meter . 5) Pada setiap persimpangan jalan, penyambungan dari ujung ujung jaringan

    harus menggunakan tap conector sesuai standar. 6) Pada setiap ujung jaringan KUPJ diharuskan menggunakan bundel protection

    set yang terdiri dari pipa paralon sepanjang 50 Cm dengan diameter 1 sedangkan setiap puntir diamankan oleh dop penutup.

    b. Penyambungan ujung kabel opstiq dilaksanakan dengan menggunakan kabel tanah Compression Joint LVTC sesuai dengan diameter kabel.

  • 7

    SPESIFIKASI TEKNIS

    c. Penyambungan ujung kabel lampu dengan kabel udara (twisted cable) harus menggunakan jack connector.

    H. Pekerjaan Pemasangan Pondasi, Tiang dan Stang Ornament

    1. Pondasi Tiang : Pondasi tiang dipasang sesuai hasil peninjauan awal dengan dinas teknis, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Penempatan pondasi harus berkoordinasi dengan instansi terkait. b. Penempatan pondasi harus memperhatikan estetika keindahan. c. Kedalaman pondasi disesuaikan dengan kondisi lapangan dan memperhatikan

    kekuatan pondasi. d. Pondasi Tiang harus tegak lurus. e. Gambar spesifikasi terlampir.

    2. Tiang Tanam Penerangan Jalan Umum : Bahan Material yang digunakan terbuat dari plat baja karbon dengan tipe press bottle.

    3. Stang Ornament : Bahan Material yang digunakan terbuat dari pipa besi Galvanis dengan diameter 2 Inch.

    I. Pekerjaan Pemasangan Pondasi, Panel Hubung Bagi (PHB) Induk dan Pembagi Pemasangan PHB Induk dan Pembagi dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pondasi PHB :

    Tinggi pondasi standar terhitung dari permukaan tanah adalah minimal 40 cm, terkecuali pada lokasi rawan banjir maka tinggi pondasi dibuat level maximum air pada kondisi banjir (peil banjir).

    2. Penempatan : Penempatan letak pemasangan panel ditentukan oleh pengawas teknis dengan memperhatikan : a. Penempatan panel PHB harus memperhatikan estetika keindahan. b. Jarak antara panel PHB dengan gardu distribusi PLN sesuai kondisi lapangan. c. Mudah dilihat. d. Mudah dijangkau oleh petugas Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota

    Administrasi Jakarta Timur untuk tujuan pengamanan dan perawatan. e. Penomoran pada pintu PHB dengan huruf dan angka yang disablon dengan rapih

    menggunakan warna hitam. J. Pekerjaan Galian dan Perbaikannya

    Pekerjaan galian dan perbaikannya yang harus sesuai dengan izin galian yang diterbitkan sedemikian rupa sehingga kabel yang ditanam terhindar dari kerusakan mekanik dan kimiawi yang mungkin timbul pada tempat dimana kabel ditanam dan tidak mengganggu lalu lintas dan utilitas lainnya, untuk itu penyedia barang/jasa harus berkoordinasi dengan pihak/instansi pemilik media/jaringan.

    K. Patroli Malam 1. Survey malam mempergunakan 1 (satu) kendaraan Pick up lengkap per wilayah

    kecamatan dengan peralatan dan dilaksanakan oleh 2 (dua) personil (minimal). 2. Survey malam dilakukan tiap hari kalender dimulai dari pukul 18.00 s/d 22.00 WIB.

  • 8

    SPESIFIKASI TEKNIS

    3. Route survey malam di seluruh wilayah Kecamatan diatur sesuai route yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan.

    4. Mengantisipasi / memperbaiki gangguan pada instalasi panel / instalasi udara / instalasi tanah / instalasi tiang.

    5. Melaporkan hasil survey patroli malam ke posko Pencahayaan kota L. Patroli Malam untuk MHT/Gang

    1. Survey malam untuk MHT/Gang mempergunakan 1 (satu) kendaraan motor lengkap per wilayah kecamatan dengan peralatan dan dilaksanakan oleh 1 (satu) personil (minimal).

    2. Survey malam dilakukan tiap hari kalender dimulai dari pukul 18.00 s/d 22.00 WIB. 3. Route survey malam di seluruh wilayah Kecamatan diatur sesuai route yang

    ditentukan oleh Pengawas Lapangan. 4. Mengantisipasi / memperbaiki gangguan pada instalasi panel / instalasi udara /

    instalasi tanah / instalasi tiang. 5. Melaporkan hasil survey patroli malam ke posko Pencahayaan kota

    M. Setting / Perbaikan Time Switch / Contactor Patroli TS Malam Hari : 1. Petugas TS patroli dimulai dari pukul 17.30 Wib s/d pukul 19.30 WIB. 2. Wilayah survey sesuai route yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan dibawah

    koordinasi Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur meliputi jalan-jalan Arteri, kolektor, lokal dan Lingkungan/MHT (per kecamatan).

    3. Melakukan pencocokan waktu Time Switch dan Mengantisipasi/memperbaiki jika terjadi gangguan pada PHB Induk/Pembagi (kerusakan ringan).

    4. Petugas TS berkewajiban untuk mengfungsikan secara manual agar lampu berfungsi kembali selama TS dan Contactor rusak.

    5. Melaporkan hasil survey patroli TS ke Posko

    Patroli TS Pagi Hari : 1. Mulai pukul 05.30 s/d 07.30 WIB. 2. Mengantisipasi / mencocokan / mencatat, Time Switch dan MC yang tidak berfungsi

    dengan baik . 3. Petugas TS berkewajiban untuk memadamkan lampu secara manual selama TS dan

    Contactor rusak 4. Melaporkan kepada Pengawas / Posko bila terjadi kerusakan, kehilangan.

    N. Piket Siang (hari libur, hari besar) dan piket lainnya/darurat

    Pelaksanaan piket siang (hari libur) dan hari besar dengan uraian sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan piket posko dilaksanakan dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan

    jam 18.00 WIB. 2. Didalam pelaksanaan piket posko Mitra kerja/Pelaksana harus menyediakan 1 buah

    pick up dan 2 orang tukang dan 1 orang supir, tangga fiber/aluminium dan peralatan kerja lainnya.

    3. Pada waktu piket posko pelaksana didampingi oleh pengawas 4. Selama menjalankan piket posko pelaksana harus memantau, mencatat dan

    meneruskannya kepada petugas posko berikutnya

  • 9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    5. Apabila terjadi kerusakan pada sarana PJU yang sifatnya dapat membahayakan seperti terjadi percikan api pada jaringan instalasi, tertabraknya tiang, panel atau sarana PJU lainnya. Pelaksana saat itu juga harus segera melakukan pengamanan dan perbaikannya.

    O. Piket malam

    Pelaksanaan piket posko diatur dengan uraian sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan piket dilaksanakan mulai jam 22.00 WIB sampai dengan jam

    08.00 WIB. 2. Didalam pelaksanaan piket pelaksana harus menyediakan 1 buah pick up dan 2 (dua)

    orang tukang dan 1(satu) orang supir, tangga fiber/aluminium dan peralatan kerja lainnya.

    3. Pada waktu pelaksanaan piket posko, petugas dari Pelaksana didampingi oleh unsur pengawas

    4. Selama menjalankan piket posko pelaksana harus memantau, mencatat dan meneruskannya kepada petugas posko pada pagi harinya terhadap program-program perbaikan lampu padam dan kejadian lainnya.

    5. Apabila terjadi kerusakan / padam total, tertabraknya Sarana Lampu Pencahayaan kota , dan lain-lain yang bersifat darurat (perlu penanganan segera) , maka pelaksana harus mengadakan pengamanan . perbaikan pada malam itu juga.

    6. Pelaksana yang telah melaksanakan piket malam, tetap melaksanakan pekerjaan pemeliharaan hari berikutnya.

    P. Piket Pengamanan Daya

    Pelaksanaan piket Pengamanan Daya diatur dengan uraian sebagai berikut : 1. Persiapan dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum daya digunakan. 2. Waktu pelaksanaan piket dilaksanakan mulai 1 (satu) jam sebelum acara dimulai

    sampai dengan acara selesai 3. Didalam pelaksanaan piket pelaksana harus menyediakan 1 buah pick up dan 2 (dua)

    orang tukang, tangga fiber, peralatan kerja dan perlengkapan lainnya. 4. Pada waktu pelaksanaan Pengamanan Daya, petugas dari Pelaksana didampingi oleh

    unsur pengawas 5. Setelah acara selesai pelaksana harus membongkar dan mengamankan instalasi daya

    terpasang.

    Q. Pengambilan dan return material Pelaksanaan pengambilan dan retur material dengan uraian sebagai berikut : 1. Permohonan dan pengambilan material untuk perbaikan lampu padam dilaksanakan

    minimal 1 kali dalam 1 bulan dan jumlah disesuaikan banyaknya jumlah lampu padam dilapangan, yang diketahui / disetujui oleh Ka.Sudin Cq Seksi Pencahayaan Kota Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, yang usulannya melalui Seksi Kecamatan.

    2. Return komponen bekas dilaksanakan minimal 1 kali dalam 1 bulan dan banyaknya material bekas (retur) harus sesuai jumlah penggunaan material untuk perbaikan, yang dilaporkan kepada Seksi Pencahayaan Kota Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur

    3. Waktu pelaksanaan pengambilan dan return komponen mempergunakan pick up dan 2 orang tukang untuk membantu Pengurus Barang Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur

  • 10

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Beberapa jenis material yang disediakan oleh Pemda DKI Jakarta Cq Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi Jakarta Timur, diantaranya : 1. Armature lengkap 2. Lampu 3. Ballast 4. Capasitor 5. Fitting . 6. Ignitor 7. Magnetic Contanctor 8. Time Switch 9. Peralatan Inventaris lainnya

    III. Spesifikasi Bahan-bahan

    Spesifikasi bahan untuk panel, tiang dan kabel yang ditawarkan harus melampirkan surat pernyataan bermaterai akan menyediakan sesuai dengan speksifikasi yang dipersyaratkan. A. Jaringan Penerangan Jalan Umum

    1. Jaringan Kabel Udara a. Jaringan Kabel Udara (Pilin)

    Twisted Cable 4 x 16 mm2 Spesifikasi twisted cable 4 x 16 mm2 :

    No.of Cores Nom.Cross Section : 4 x 16 mm2 Rate Voltage : 0,6 / 1 KV Nom. Cross section area : 16 mm2 Number of cores : 4 No. of alumunium wire : 7 Thickness of XLPE insulation : 1,20 mm Calculated Breaking Load : 1030 Kg Approximate weight of compelte cable : 243 Kg / Km

    b. Jaringan titik lampu NYY 3 x 2,5 mm2

  • 11

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Spesifikasi Konstruksi Kabel NYY 3 x 2,5 mm2 : Rate Voltage : 0,6 / 1 KV No. of cores : 3 Nom. Cross Section : 10 mm2 No. of wires : 1 re Thickness of Insulation : 0,8 mm Thickness of Outer Sheath : 1,8 mm Approx. Core Covering Diameter : 10,2 mm Approx. Overall Diameter : 14,5 mm Approx. Cable Weight : 302 kg/km

    2. Jaringan Kabel Tanah a. NYFGBY 4 x 10 mm2

    Rate Voltage : 0,6 / 1 KV No. of cores : 4 Nom. Cross Section : 10 mm2 No. of wires : 7 Thickness of Insulation : 1,0 mm Thickness of Round & Flat Steel : 0,8 mm Thickness of Outer Sheath : 1,8 mm Approx. Core Covering Diameter : 16,6 mm Approx. Overall Diameter : 23,5 mm Approx. Cable Weight : 1409 kg/km

    b. NYFGBY 4 x 25 mm2

    Spesifikasi kabel NYFGBY 4 x 25 mm2 Rate Voltage : 0,6 / 1 KV No. of cores : 4 Nom. Cross Section : 25 mm2 No. of wires : 7 Thickness of Insulation : 1,2 mm Thickness of Core Covering : 1,0 mm Thickness of outer Sheath : 1,8 mm Thickness of armouring Flat Steel : 0,8 mm Thickness of armouring Steel Tape : 0,3 mm Approx. Core Covering Diameter : 22,5 mm Approx. Overall Diameter : 29,9 mm Approx. Cable Weight : 1903 kg/km

    c. NYFGBY 4 x 50 mm2

    Spesifikasi kabel NYFGBY 4 x 50 mm2 Rate Voltage : 0,6 / 1 KV No. of cores : 4 Nom. Cross Section : 50 mm2 No. of wires : 19 Thickness of Insulation : 1,4 mm Thickness of Core Covering : 1,2 mm Thickness of outer Sheath : 2,0 mm

  • 12

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Thickness of armouring Flat Steel : 0,8 mm Thickness of armouring Steel Tape : 0,3 mm Approx. Core Covering Diameter : 26,0 mm Approx. Overall Diameter : 33,8 mm Approx. Cable Weight : 2823 kg/km

    C. Perlengkapan Panel Hubung Bagi (PHB) Penerangan Jalan Umum 1. Panel Hubung Bagi (PHB) Induk Mempunyai 1 (satu) unit masukan 3 (tiga) fhase dan 4 (empat) unit keluaran tiga

    fase yang dapat diamankan dan diatur waktu penyalaannya secara otomatis maupun manual. a. Spesifikasi PHB Induk :

    Ukuran : 1290 x 1200 x 400 mm Cat : Bakar / Oven Tebal Plat : 3 mm Jenis pasangan : Out Door Type : Free Standing

    b. Komponen Listrik : Pengaman lebur

    a. T y p e : Buis patron b. Arus pengenal : 200 A c. Tegangan pengenal : 500V abb d. Jumlah : 3 buah e. Arus pengenal : 100 A f. Tegangan pengenal : 500V abb g. Jumlah : 12 buah

    Kawat sekering ( fuse link ) a. Arus nominal : 100 A b. Tegangan pengenal : 500V abb c. Jumlah : 3 buah d. Arusnominal : 63 A e. Tegangan pengenal : 500V abb f. Jumlah : 12 buah

    Rumah sekering a. T y p e : EZ b. Arus pengenal : 25 A c. Tegangan pengenal : 500V abb d. Jumlah : 3 Buah

    Sekering patron a. Arus nominal : 6 A b. Tegangan pengenal : 550V abb c. Jumlah : 3 buah

    c. Sekering utama T y p e : Putar F a s e : 3

    Arus Nominal : 63 A Tegangan pengenal : 500V abb Jumlah : 1 buah

    d. Kontactor electro magnetic

  • 13

    SPESIFIKASI TEKNIS

    T y p e : Elektro magnetik F a s e : 3 Tegangan nominal : 220/380 V abb Arus nominal : 80 A Frekuensi : 50 Hertz Jumlah : 1 buah

    e. Sakelar waktu (Time Switch) T y p e : Quartz - program harian Arus nominal : 10 A Tegangan nominal : 220V abb Frekuensi : 50 Hertz Energi listrik cadangan : Minimum 3x24 jam Jumlah : 1 buah Our Ref : Arus nominal : 35 A Tegangan nominal : 500V abb Jumlah : 9 buah

    f. Rel Daya Bahan : Tembaga Bentuk : Persegi Warna, Fase R : Merah Warna, Fase S : Kuning Warna, Fase T : Hitam Warna, Netral : Biru Warna, Pembumian : Hijau Kuning Ukuran : 3 x 20 mm2 Jumlah : 5 buah

    Semua PHB yang dipergunakan pada instalasi Penerangan Jalan Umum (induk, pembagi dan khusus) harus memenuhi persyaratan standar PHB Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta. Material PHB Penerangan Jalan Umum harus dibuat dari plat besi dengan pondasi beton yang memenuhi standar PHB Penerangan Jalan Umum mempunyai 1 (satu) unit masukan fase dan 4 unit keluaran, dari 3 fase yang dapat diamankan dan diatur waktu penyalaannya secara otomatis maupun manual. 2. Kontruksi Panel Hubung Bagi (PHB) Penerangan Jalan Umum :

    a. Konstruksi PHB Terbuat dari plat besi baja dengan diberi pengelasan listrik. Pada semua sisinya tertutup kecuali pada bagian ventilasi serta bagian depan yang dapat dibuka, dengan tujuan agar komponen-komponen mudah dijangkau pada waktu pemeliharaan. Model, bentuk/ukuran dari PHB Penerangan Jalan Umum sesuai dengan gambar.

    b. Kerangka penyangga Adalah suatu kerangka yang merupakan bagian dari PHB dan dirancang untuk menyangga rangka pemasangan komponen berikut selungkupnya. Kerangka penyangga ini dibuat dari bahan besi siku L 40x40x4 mm, dipasang dengan kokoh dan permanen pada bagian bawah PHB.

    c. Kerangka dudukan komponen Adalah suatu rangka yang merupakan bagian dari PHB direncanakan khusus untuk dudukan komponen dan dipasang didalam PHB, cara pemasangannya tidak permanent

  • 14

    SPESIFIKASI TEKNIS

    (dapat dilepas), hal ini bertujuan untuk mempermudah perakitan maupun pemeliharaan. Kerangka dudukan komponen dibuat dari plat besi dengan ketebalan 2 mm, khususnya untuk PHB Induk Penerangan Jalan Umum, menggunakan plat 3 mm.

    d. Kerangka pemasangan Berada diatas pondasi batu dengan penguatan beton dipegang dengan baut angkur diameter 0,5 inci serta panjang 200 mm.

    e. Selungkup Adalah bagian dari PHB yang dimaksud untuk melindungi sentuhan bagian-bagian yang bertegangan pada waktu pengoperasian. dibuat dari bahan plat baja dengan ketebalan 2 mm. Khusus untuk PHB Induk menggunakan plat baja 3 mm.

    f. Mantel (Plat penutup) Adalah bagian dari PHB yang dimaksudkan untuk melindungi sentuhan bagian-bagian yang bertegangan pada waktu pengoperasian. Dibuat dari plat baja dengan ketebalan 1,5 mm dan dipasang dengan menggunakan sekrup ukuran M 4x15 mm pada setiap sudutnya, serta dilengkapi dengan pegangan untuk mempermudah pada waktu membuka atau menutup.

    g. Pintu penutup Merupakan bagian dari PHB yang dipasang pada bagian depan dengan menggunakan engsel dalam, agar dapat dibuka atau ditutup dengan baik dan tidak dapat dilepas. Pembuatannya menggunakan bahan yang sama dengan selungkup. Menggunakan 2 daun pintu berikut engsel dan diberi pengaman kunci dengan penutup untuk kedudukan kunci gembok.

    h. Warna dan lapisan

    Sebelum dicat semua bagian konstruksi dari PHB harus dibersihkan dengan pembersih karat, setelah bebas karat kemudian dilapisi dengan cat dasar yang tahan terhadap karat, selanjutnya dicat akhir warna abu abu dari jenis cat bakar ketebalan tidak kurang dari 70 Mikron.

    i. Perakitan komponen listrik Perakitan komponen PHB harus memperhatikan persyaratan jarak bebas dan jarak rambat sesuai standar yang berlaku dan jarak ini harus dipertahankan selama kondisi pelayanan normal. Demikian pula untuk rel bertegangan, bila telah selesai terjadi hubungan singkat persyaratan diatas harus tetap dipenuhi, pada bagian yang dapat ditarik / dilepas diperlukan jarak pisah pada posisi pengujian maupun istirahat sesuai dengan standar PUIL 2000.

    j. Pengkabelan Setiap pengkabelan yang diperlukan pada PHB Penerangan Jalan Umum harus mempunyai penampang nominal yang disesuaikan dengan kemampuan daya hantar arus nominalnya.Pada setiap penyambungan baik komponen maupun terminal harus menggunakan sepatu kabel yang besarnya disesuaikan dengan standar PUIL 2000.

    k. Bahan Isolasi Bahan isolasi yang dipakai pada PHB tersebut dari keramik, polimer dan material komposit serta udara sesuai standard yang berlaku.

    l. Bahan Isolasi Setiap kabel yang digunakan pada PHB Penerangan Jalan Umum mempunyai penampang nominal yang disesuaikan dengan kemampuan daya hantar arus nominalnya. Pada setiap penyambungan baik komponen maupun terminal harus menggunakan sepatu kabel yang besarnya disesuaikan dengan standard yang berlaku.

  • 15

    SPESIFIKASI TEKNIS

    m. Terminal dan sepatu kabel Terminal harus dapat dipergunakan untuk menyambung hantaran tembaga atau aluminium atau kedua-duanya dengan cara sekerup, klem dan lain-lain, sehingga dapat dicapai tekanan kontak, untuk kebutuhan arus nominal dan hubungan singkat sesuai standar yang berlaku. Bagian terminal untuk hantaran netral harus diberi penandaan dengan huruf N atau dengan warna biru dan terminal untuk pembumian diberi tanda Y. Sepatu kabel dibuat dari bahan konduktor yang kemampuan daya hantar nominalnya sesuai dengan daya hantar kabel penghantar yang dijepit. Ukuran terminal atau sepatu kabel yang dihubungkan dengan kabel penghantar disesuaikan dengan standar yang berlaku.

    3. Teknis pemasangan PHB harus memperhatikan : a. Kondisi pemasangan :

    PHB Penerangan Jalan Umum yang dipasang pada ruang terbuka, dalam hal ini dapat dipergunakan pada lokasi yang memenuhi persyaratan yang lazim sesuai dengan kondisi sebagai berikut : Suhu udara sekeliling tidak melebihi 40 derajat Celcius. Suhu rata-rata sekeliling tidak melebihi 45 derajat Celcius dalam 24 Jam.

    b. Kelembaban udara Kelembaban nisbi udara pada 100 % dengan suhu maximum 25 0

    c. Cara pemasangan d. Dipasang diatas pondasi baru dengan penguatan beton sesuai gambar dengan ketinggian

    40 cm diatas peil banjir.

    IV. Tambahan / Lain-lain 1. Peralatan-peralatan/material tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambar atau

    disebutkan dalam spesifikasi harus disediakan oleh penyedia barang/jasa, sehingga instalasi/ jaringan penerangan jalan dapat berfungsi dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

    2. Peralatan komunikasi yang dapat memudahkan rekanan dihubungi setiap saat untuk kelancaran kegiatan.

    3. Kepada penyedia barang/jasa akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila pada waktu pelaksanaan dilapangan terjadi kesalahan-kesalahan teknis akibat kelalaian penyedia barang/jasa yang mengakibatkan : a) Terjadi korban jiwa maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan sanksi

    sesuai dengan undang-undang ketenaga-listrikan No. 15 Tahun 1985. b) Terjadi kerusakan terhadap armature lampu/komponen-komponen lampu maka

    Penyedia jasa diwajibkan untuk mengganti seluruh peralatan yang rusak (dengan kualitas yang sama).

    c) Terjadi kerusakan peralatan-peralatan milik negara (contoh tegangan lebih 380 Volt yang terkena pada peralatan listrik), maka penyedia barang/jasa diwajibkan mengganti peralatan rusak tersebut.

    V. Standar/Peraturan Khusus

    Bahan dan peralatan instalasi yang dipergunakan dan dibuat sesuai dengan ketentuan/peraturan umum yang berlaku di Indonesia seperti PUIL, SII, IEC SPLN/LMK, dan persyaratan dari Dinas teknis/Pengawas teknis.