spec. teknis lining sheet pile

25
Perencanaan Leoning Kecamatan Menuju Jembatan Depan Jalan Ar-Ridho SPESIFIKASI TEKNIK DAFTAR ISI Halaman PASAL 1 Lingkup Pekerjaan....................................... ST-1 PASAL 2 Penjelasan Umum......................................... ST-1 PASAL 3 Papan Nama Proyek....................................... ST-2 PASAL 4 Direksi Keet, Kantor Pemborong dan Gudang............... ST-2 PASAL 5 Time Schedule........................................... ST-2 PASAL 6 Pengukuran dan Pematokan................................ ST-2 PASAL 7 Pelaksanaan Peil dan Ukuran............................. ST-3 PASAL 8 Bahan-bahan Umum Galian Tanah .......................... ST-3 PASAL 9 Pekerjaan Pengurugan ................................... ST-3 PASAL 10 Sumber Penggunaan Material ............................ ST-4 PASAL 11 Tanah Dasar yang Kurang Baik .......................... ST-4 PASAL 12 Pekerjaan Penyelesaian Tanah .......................... ST-4 ST - i

Upload: divatatagems

Post on 16-Dec-2015

433 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

syarat syarat lining she pile

TRANSCRIPT

SPESIFIKASI TEKNIS

Perencanaan Leoning Kecamatan Menuju Jembatan Depan Jalan Ar-Ridho

SPESIFIKASI TEKNIK

DAFTAR ISI

Halaman

PASAL 1

Lingkup Pekerjaan

ST-1

PASAL 2

Penjelasan Umum

ST-1

PASAL 3

Papan Nama Proyek

ST-2

PASAL 4

Direksi Keet, Kantor Pemborong dan Gudang

ST-2

PASAL 5

Time Schedule

ST-2

PASAL 6

Pengukuran dan Pematokan

ST-2

PASAL 7

Pelaksanaan Peil dan Ukuran

ST-3

PASAL 8

Bahan-bahan Umum Galian Tanah

ST-3

PASAL 9

Pekerjaan Pengurugan

ST-3

PASAL 10

Sumber Penggunaan Material

ST-4

PASAL 11

Tanah Dasar yang Kurang Baik

ST-4

PASAL 12

Pekerjaan Penyelesaian Tanah

ST-4

PASAL 13

Pekerjaan Pengukuran (Staking Out) dan Pemasangan Bowplank (Uitzet)

ST-4

PASAL 14

Pekerjaan Tanah dan Galian

ST-5

PASAL 15

Pekerjaan Urugan Pondasi

ST-5

PASAL 16

Pekerjaan Beton

ST-5

PASAL 17

Pekerjaan Beton Pracetak

ST-9

PASAL 18

Pekerjaan Baja Profil / Skoor

ST-10PASAL 19

Pekerjaan Pasangan

ST-12PASAL 20

Pekerjaan Membongkar

ST-12

PASAL 21

Pembuatan Lubang Peresapan (Weep Hole)

ST-12

PASAL 22

Pasangan Cerucuk

ST-13

PASAL 23

Pekerjaan Sambungan Pasangan dan Beton

ST-13PASAL 24

Pekerjaan Lain-lain

ST-13METHODE PELAKSANAAN

Methode Pelaksanaan

M-P-1

SPESIFIKASI TEKNIK

PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERKOTAANPERENCANAAN LEONING KECAMATAN MENUJU JEMBATAN

DEPAN JALAN AR -RIDHOKECAMATAN BANGKO PUSAKO - ROKAN HILIRPASAL 1

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :

a. Pekerjaan Dinding Saluran

Pekerjaan persiapan :

1.Mobilisasi dan Demobilisasi:1ls

2. Pembersihan Llokasi:2000m3.Pembuatan Direksi Keet Dan Barak:60m2

4.Pekerjaan Pembuatan Lining Beton:2 x 2000m5.Pekerjaan Sheet Pile h =12 meter:2 x 2000 m 5.Pekerjaan Timbunan Dan Pemadatan:

b.Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak

PASAL 2

Penjelasan Umum

a. Apabila Pemborong mendatangkan bahan-bahan bangunan untuk pelaksanaan pekerjaan dan bila bahan-bahan bangunan tersebut tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan, bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam, biaya pemindahan menjadi tanggung jawab Pemborong.

b. Contoh-contoh bahan-bahan yang dikehendaki Direksi harus segera dipenuhi tanpa keterlambatan atas biaya pemborong. Contoh-contoh tersebut harus memenuhi standar, diambil sedemikian rupa sehingga bahan yang akan dipakai dan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan proyek sesuai dengan standar mutu yang ditentukan.

c. Penetapan Ukuran:

1. Pemborong bertanggung jawab atas ketetapan pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak dan gambar-gambar dan wajib memberitahukan kepada Direksi bila memulai suatu bagian pekerjaan dan Pemborong tidak dibenarkan atau membenarkan atau membetulkan kesalahan-kesalahan atau kekeliruan-kekeliruan sebelum terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pihak Direksi.

2. Semua patok titik-titik BM, CP dan CP pembantu dari garis referensi harus dilindungi oleh kontraktor terhadap kemungkinan adanya kerusakan (letak dan bentuk).

PASAL 3

Papan Nama Proyek

a. Pemborong wajib memasang papan nama proyek di tempat lokasi proyek dan dipancangkan di tempat yang mudah dilihat umum sebanyak 2 buah.

b. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah proyek selesai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

c. Bentuk, ukuran dan isi tulisan ditentukan kemudian oleh Direksi.

d. Pembayaran untuk item ini merupakan satu kesatuan dengan Pekerjaan Persiapan dan dibayarkan setelah item ini terpasang dan disetujui Direksi.

PASAL 4

Direksi Keet, Kantor Pemborong dan Gudang

a. Pemborong wajib menyediakan kantor Direksi Pekerjaan tempat untuk Para Staff Direksi Pekerjaan melakukan tugasnya seluas 60 m2. Letak kantor akan ditentukan Direksi Pekerjaan dan dekat dengan kantor Pemborong dan lokasi pekerjaan. Kantor Pemborong dan gudang-gudang material/alat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan tersebut di atas berikut lokasinya ditentukan oleh Direksi.

b. Pembayaran untuk item ini merupakan satu kesatuan dengan Pekerjaan Persiapan dan dibayarkan berdasarkan prosentase item terpasang dan disetujui Direksi.

PASAL 5

Time Schedule

Pemborong wajib membuat dan menyerahkan Time Schedule yang diantaranya mencakup penggunaan Alat berat, pengadaan dan penggunaan Bahan / material, penggunaan / jumlah Tenaga kerja, dan perkiraan jangka waktu pelaksanaan tiap kegiatan tersebut diatas. Time Schedule tersebut harus atas persetujuan Direksi.

PASAL 6

Pengukuran dan Pematokan

a. Sebelum pelaksanaan pengukuran dan pematokan, pemborong wajib memberikan laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan.

b. Pemborong harus mengerjakan pekerjaan pengukuran dan pematokan dalam rangka pekerjaan MCO serta untuk menentukan batas-batas pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan rencana.

c. Dari hasil pengukuran tersebut dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian lokasi/areal untuk disetujui Direksi Pekerjaan, sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan, bilamana ada perbaikan dari Direksi, Pemborong harus melakukan pengukuran ulang.

d. Hasil pengukuran atas persetujuan Direksi, digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.

e. Bila terdapat penyimpangan gambar pelaksanaan, Pemborong harus mengajukan gambar kerja yang terjadi penyimpangan, kepada Direksi diminta tanda tangan persetujuan penyimpangan tersebut.

f. Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukan kembali untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan, hasil persetujuan tersebut dibuat di kertas gambar A3 dengan 3 (tiga) lembar hasil reproduksi dijadikan gambar pelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.

g. Bahan untuk pengukuran, patok, profil dan lain-lain dibuat/dipakai kayu profil atau olahan Klas III.

h. Pelaksanaan pengukuran pekerjaan akan diatur lebih lanjut dalam bab tambahan/khusus.

PASAL 7

Pelaksanaan Peil dan Ukuran

a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut elevasi dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar Syarat-syarat Kontrak. Semua patok-patok/referensi perlu dijaga dan dipelihara dari kerusakan dan lain-lain.

b. Pemborong melaksanakan pekerjaan menurut elevasi yang sudah ditentukan, bila terjadi kesalahan pekerjaan diulang kembali (dibongkar), semua biaya atas tanggungan Pemborong.

c. Pemborong wajib menyesuaikan ukuran-ukuran dengan situasi keadaan di lapangan dalam setiap pekerjaan, jika terjadi selisih/perbedaan segera melaporkan kepada Direksi Pekerjaan, untuk dapat diperiksa dan dibetulkan sehingga menjadi benar.

PASAL 8

Bahan-bahan Umum Galian Tanah

Galian tanah dilaksanakan pada :

Semua bagian dari saluran dan bangunan yang masuk dalam pekerjaan tanah.

Semua bagian dari tanah yang harus dibuang.

Pembayaran untuk item ini termasuk biaya pembersihan / perapihan dan pembuangan sisa galian dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 9

Pekerjaan Pengurugan

Pekerjaan pengurugan tanah dilaksanakan pada :

Semua bekas lubang galian dirapikan sesuai yang ditetapkan.

Semua bagian-bagian yang harus ditinggikan dengan menimbun tanah, dilaksanakan menurut gambar serta elevasi yang telah ditetapkan.

Semua pekerjaan pengurugan terlebih dahulu dilakukan stripping yang bebas dari segala jenis kotoran, sampah-sampah, akar-akar/pohon kayu dan lain-lain, kemudian pekerjaan timbunan dilaksanakan dengan sistem lapis demi lapis dan dipadatkan.

Pembayaran untuk item ini termasuk biaya kepadatan timbunan, pembersihan / perapihan dan pembuangan sisa bahan timbunan dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 10

Sumber Penggunaan Material

a. Tanah galian dari borrow area.

b. Tanah bekas galian yang digunakan untuk urugan harus seizin/disetujui Direksi Pekerjaan.

c. Apabila tanah urugan diambil dari luar lokasi, tanah yang diambil harus dari satu sumber dan disetujui Direksi Pekerjaan.

d. Tanah urugan yang didatangkan terdiri dari tanah asli & kering memenuhi standar yang ditetapkan oleh Direksi antara lain :

bukan termasuk tanah humus

memenuhi persyaratan plastisitas

bersih dari bahan-bahan yang membusuk (organik)

dan lain-lain.

PASAL 11

Tanah Dasar yang Kurang Baik

Direksi Pekerjaan mempunyai wewenang apabila menghendaki agar tanah yang kurang baik mutunya digali sampai kedalaman tanah yang dianggap cukup mutunya, sebelum pekerjaan timbunan dilaksanakan. Kelebihan volume galian dari kejadian tersebut dapat diperhitungkan sebagai progress pembayaran.

PASAL 12

Pekerjaan Penyelesaian Tanah

a. Permukaan akhir yang dicapai sesuai dengan gambar kerja (batas elevasi) kemiringan melintang dan sesuai dengan gambar pelaksanaan.

b. Pemborong bertanggung jawab atas stabilitas timbunan tanah, mengganti bagian-bagian yang rusak yang diakibatkan kecerobohan/keteledoran Pemborong akibat dari aliran air.

PASAL 13

Pekerjaan Pengukuran (Staking Out) dan

Pemasangan Bowplank (Uitzet)

Pekerjaan pengukuran (Staking Out) dan pemasangan bowplank (Uitzet) dilaksanakan setelah pekerjaan perataan dan peninggian tanah selesai dilaksanakan dan berpedoman pada patok-patok yang telah dipancang, yang telah disesuaikan peilnya dengan Patok BM/CP. Petunjuk selanjutnya ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

PASAL 14

Pekerjaan Tanah dan Galian

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan, bahan, peralatan dan kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan-pekerjaan penggalian dan pengurugan tanah atau pasir sesuai dengan yang tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak dan gambar kerja.

2. Pekerjaan Galian Tanah

Semua pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah kelebihannya digunakan untuk urugan atau dibuang dan dirapikan pada tempat tertentu dan aman, atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

PASAL 15

Pekerjaan Urugan Pondasi

a. Tanah bekas galian pondasi, dipergunakan untuk tanah timbunan tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa/disetujui Direksi Pekerjaan.

b. Semua pekerjaan urugan yang tidak memakai pasir urug, harus memakai tanah yang bersih, bebas dari segala kotoran yang akan merusak konstruksi. Untuk pekerjaan ini harus mendapat persetujuan Direksi.

PASAL 16

Pekerjaan Beton

Umum

a. Lingkup pekerjaan meliputi semua termasuk tenaga, peralatan dan bahan-bahan untuk menyelesaikan pekerjaan beton sesuai dengan gambar kerja atas persetujuan Direksi.

b. Kualitas konstruksi ditanggung penuh oleh Pemborong dengan ketentuan yang ada dalam pasal berikut dan disesuaikan dengan gambar konstruksi yang telah diberikan.

Bahan-bahan Campuran Beton

Semen

1. Semen yang dipakai adalah portland semen Type I, yang memenuhi Syarat Standar (PBI-1971 dan Semen Indonesia NI-8-1972) dan standar Industri Indonesia (SII,0013-81) mutu dan cara uji semen portland.

2. Semen yang dipakai untuk pekerjaan beton harus dari merek yang sama, jika tidak ada stok di pasaran dan memakai merek lain yang memenuhi syarat standar semen Indonesia dan seizin Direksi Pengawas.

3. Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek, tidak diperkenankan dipakai untuk pekerjaan beton.

4. Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong tidak diperbolehkan dipakai.

5. Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan dan diterima dalam keadaan kantong asli dari pabrik serta tertutup rapat dan rapi.

6. Penumpukan semen di dalam gudang bebas dari kelembaban dan tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 1,5 m.

Agregat Halus (Pasir)

1. Pasir tidak mengandung lumpur lebih dari 5 % yang artinya dapat lolos melalui ayakan No. 200.

2. Pasir harus bersih, padat, tidak berbutir seragam dan memenuhi standar (PBI-1971 dan N.I-2).

3. Bahan yang akan dipergunakan oleh Kontrakror harus atas persetujuan Direksi.

Agregat Kasar (Kerikil dan Koral)

1. Kerikil/koral tidak mengandung lumpur lebih dari 1 % terhadap berat kering dan yang merusak beton.

2. Kerikil/koral harus bersih, padat tidak berbutir seragam, dan tidak terpengaruh cuaca serta memenuhi standar (PBI-1971 & N.I-2).

3. Besar diameter kerikil/koral < 5 cm dan > 0,5 cm.

4. Khusus untuk mutu beton K.175 keatas, agregat kasar terdiri dari batu pecah (split) dengan ukuran 100 % dapat melalui ayakan 31,2 mm.

5. Persyaratan agregat kasar di atas berlaku untuk beton ready mix.

Air

1. Air yang digunakan untuk adukan campuran beton, spesi, siar atau grout, untuk pencuci kerikil/batu pecah dan merawat beton.

2. Air untuk adukan dan lain-lain harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak beton/baja tulangan atau campuran yang mempengaruhi daya lekat semen, bebas dari campuran asam, garam, alkali dan lain-lain.3. Penggunaan air harus mendapat persetujuan Direksi.

Mutu Beton

Mutu beton dan peruntukannya seperti tercantum dalam tabel dibawah ini.

No.Mutu Beton Pemakaian

1K.125-----

2K.175Dinding Saluran.

3K.250Tiang, Sloof, Balok Penghubung, Pondasi Saluran, Lantai Saluran

Baja Tulangan

a. Bahan

1. Baja tulangan untuk konstruksi beton terbuat dari baja polos. Ukuran gemuk, Mutu- U-24 dan memenuhi standar SII 0136 ((t = 2.400 kg/cm2). ()

2. Kawat beton untuk pengikat harus terbuat dari baja lunak diameter 1 mm.

3. Besi dan kawat beton harus baru dan bebas dari karat, minyak, cat dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

4. Diameter besi beton harus sesuai dengan gambar kerja.

5. Baja tulangan tidak boleh digunakan dari baja tulangan bekas.

b. Pelaksanaan dan Perawatan

Pembengkokan dan pelurusan besi beton harus dilakukan sesuai dengan gambar kerja.

Besi harus disimpan dengan baik, penempatannya tidak menyentuh tanah, tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang. Pemotongan tidak boleh dengan alat pemanas/las.

Acuan (Bekisting)

Bahan

Bahan yang digunakan terbuat dari kayu sembarang Klas IV, tebal sesuai kebutuhan dan diberi kayu kaso Klas III ukuran 5/7 cm sebagai penguat. Papan bekisting dapat diganti dengan multiplex dengan tebal tertentu sesuai permintaan Direksi (t > 1,0 cm).

Konstruksi

1. Bentuk acuan harus direncanakan dengan baik sehingga menjaga tidak terjadinya perubahan bentuk dalam mengerjakan pekerjaan pengecoran beton.

2. Bekisting harus diberi penguat datar maupun silang untuk menjaga/menghindari kemungkinan terjadi bergeraknya acuan beton keluar dari bekisting.

3. Bekisting dirakit dengan baik untuk memudahkan pengontrolan dan pembongkaran.

4. Bekisting harus bebas terhadap kebocoran-kebocoran air semen.

Beton Bertulang

Sebelum dilaksanakan pengecoran beton, Pemborong harus menyiapkan beton dekking/beton tahu dengan mutu baik yang baik dengan kaitan kawat beton, beton dekking dari batu/kerikil tidak dibenarkan.

Pengadukan Beton

Semua pekerjaan pengadukan beton harus dilakukan dengan mixer beton (Ready Mix) yang kapasitas produksinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan, kecuali ditentukan hal lain oleh Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan Pengecoran Beton

a. Persiapan

1. Semen, pasir, kerikil yang dipakai disesuaikan dengan contoh yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Contoh-contoh tersebut harus tetap disimpan pada tempat tertentu di dalam Direksi Keet.

2. Pekerjaan pembersihan telah diselesaikan dan kayu bekisting harus bersih dari kotoran seperti, serbuk gergaji, tanah, potongan-potongan kawat beton, paku dan lain-lain, bila perlu diadakan perkuatan bekisting pada sisi bawah.

3. Acuan bekisting harus rapat dan tidak ada celah-celah yang akan menyebabkan kebocoran.

b. Pelaksanaan

1. Sebelum dilakukan penuangan beton ke dalam acuan, harus dicuci dan disiram air semen pada daerah dasar acuan dan tulangan beton.

2. Proses pengadukan bahan campuran beton harus dengan memakai mixer beton (Ready Mix). Pengambilan sampel kubus beton dilakukan minimum 3 buah setiap hari kerja pagi, siang dan sore dengan ukuran kubus 15 x 15 x 15 cm, berlaku untuk volume beton > 5,0 m3 dan untuk volume beton < 5,0 m3, sampel kubus beton dapat dilakukan satu kali saja atau ditentukan lebih lanjut oleh Direksi Pekerjaan.

3. Untuk menjaga ikatan beton tetap terjamin mutunya, maka pelaksanaan pengecoran dilakukan bersambung maksimum selang 25 menit, pada acuan yang sudah disiapkan.

4. Jika pengecoran beton terjadi pemberhentian, maka tempatnya harus ditentukan. Penyambungan pengecoran dapat dilakukan setelah sambungan beton tersebut dibersihkan, dicipping dan disiram air semen. Pekerjaan ini harus disetujuai Direksi.

5. Penulangan besi dan cetakan beton tidak boleh diganggu dalam waktu 24 jam setelah pekerjaan pengecoran beton. Pekerjaan pengecoran harus dilakukan pada waktu siang hari, jika terpaksa dilaksanakan pada malam hari harus seizin dan sepengetahuan Direksi Pekerjaan.

6. Beton yang akan dicampur harus sesuai dengan campuran adukan yang ditentukan, dengan kelas tertentu sesuai gambar, Syarat-syarat Kontrak dan dengan persetujuan Direksi.

7. Tidak boleh melaksanakan pekerjaan pengecoran pada waktu hujan, kecuali Pemborong mengambil tindakan-tindakan pencegahan kerusakan (pemasangan atap atau tenda).

Cacat pada Beton

Meskipun hasil pekerjaan beton memuaskan, Direksi Pekerjaan berwenang menolak hasil konstruksi beton yang cacat seperti :

1. Konstruksi beton keropos dan hasil tes kubus tidak memenuhi syarat ((b).

2. Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk gambar rencana atau posisinya tidak sesuai gambar.

3. Konstruksi beton berisikan benda-benda lain.

Perawatan dan Perlindungan

a. Persiapan perlindungan kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan untuk mencegah adukan yang belum mengikat rusak oleh air. Pemborong tidak boleh mengerjakan pengecoran beton di waktu hujan lebat.

b. Beton tetap basah di atas/di dalam bekisting (acuan) selama perawatan untuk mencegah retak pada sambungan dan pengeringan dengan cara yang sesuai.

c. Untuk plat lantai, pembasahan harus terus menerus dilakukan dengan menutupi karung-karung basah atau mencegah pengeringan dengan cara yang sesuai (disiram dan direndam dengan air).

d. Air yang digunakan untuk perawatan harus bersih bebas dari bahan-bahan yang merugikan.

Membongkar Acuan

a. Setelah acuan dibuka, sisi sudut yang tajam agar dilindungi dari benturan dengan papan/bambu.

b. Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada Pemborong.

c. Pada dasarnya pembongkaran acuan harus dilaksanakan setelah umur beton mencapai 21 hari dan mendapat persetujuan dari Direksi.

Permukaan Beton

Hasil akhir permukaan beton harus tampak padat, bebas dari pori-pori (sarang tawon) tanpa memberikan / menambahkan plesteran untuk menghaluskan.

Direksi berhak minta kepada Kontraktor untuk memperbaiki permukaan yang tidak sempurna sampai kedalaman / ketebalan tertentu, atas biaya Kontraktor.

Perbaikan / penyempurnaan tersebut harus dilakukan oleh tukang akhli dalam waktu 24 jam setelah pembukaan bekisting.

Toleransi pada Pekerjaan Beton :Selisih as yang terbangun 5 cm.

Selisih elevasi yang terbangun 1 cm.

-Dinding-dinding exposed, 1 cm dalam 3m.

-Dinding-dinding tertutup, 5 cm dalam 3m.

Pembayaran

Pebayaran untuk beton dibayarkan setelah pembongkaran bekisting dan perbaikan pada permukaan beton telah dilaksanakan.

Volume beton yang dibayar berdasarkan pada volume terpasang dan hasil pengechekan bersama antara Kontraktor dan Direksi di lapangan.

PASAL 17Pekerjaan Beton Pracetak1)UmumBeton Pracetak atau disini adalah Sheet Pile, harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. Sheet Pile harus mempunyai sudut-sudut yang ditumpulkan.Baja tulangan harus disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengang-katan, penyusunan dan pengangkutan Sheet Pile maupun tegangan yang terjadi akibat pemancangan dan beban-beban yang didukung.

Selama operasi pengangkatan, Sheet Pile harus didukung pada titik seperempat panjangnya atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. 2)Pemancangan Sheet PileSheet Pile dapat dipancang dengan alat berat seperti excavator atau jenis palu, asalkan Sheet Pile tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan.

Bilamana elevasi akhir kepala Sheet Pile berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang ditunjukkan dalam Gambar3)Sheet Pile Yang CacatProsedur pemancangan tidak mengijinkan Sheet Pile mengalami tegangan yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton, pembe-lahan, pecahnya dan kerusakan kayu, atau deformasi baja. Manipulasi Sheet Pile dengan memaksa kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya, menurut pendapat Direksi Pekerjaan, adalah keterlaluan, dan tak akan diijinkan. Sheet Pile yang cacat harus diperbaiki atas biaya Kontraktor sebagaimana disyaratkan dan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Bilamana pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula tidak memungkin-kan, Sheet Pile harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi semula, atau Sheet Pile tambahan harus dipancang sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

4)Pengukuran Dan PembayaranKuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, akan dibayar dengan Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjuk-kan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyam-bungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan, perawatan, pengujian, baja tulangan atau baja pra-tegang dalam beton, penggunaan peledakan, pengeboran atau peralatan lainnya yang diperlukan untuk penetrasi ke dalam lapisan keras, dan juga termasuk hilangnya selubung (casing), semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.NoUraianSatuan Pengukuran

Penyediaan Sheet Pile Beton Pratekan PracetakMeter Panjang

Pemancangan Sheet Pile Beton Pratekan PracetakMeter Panjang

PASAL 18

Pekerjaan Baja Profil / Skoor1)UmumPekerjaan ini mencakup profil baja yang dimensinya ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini terdiri dari pelaksanaan pemasangan skoor profil baja dari struktur lining. Pekerjaan akan mencakup penyediaan, fabrikasi dan pemasangan, sebagai-mana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar. Pekerjaan Skoor meliputi profil baja struktur, baut, plat tumpuan, pengelasan. Pekerjaan ini harus juga terdiri dari setiap pelaksanaan logam tambahan yang tidak disyaratkan lain, semua sesuai dengan Spesifikasi ini dan dengan Gambar.

2)Pengendalian MutuMutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dan dikendali-kan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan atau yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.3)BahanKecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon untuk paku keling, baut atau dilas harus sesuai dengan ketentuan AASHTO M183M - 90 : Structural Steel. Baja lainnya harus mempunyai tegangan leleh minimum sebesar 2500 kg/cm2 dan tegangan tarik minimum sebesar 4000 kg/cm2.

Mutu baja, dan data yang berkaitan lainnya harus ditandai dengan jelas pada unit-unit yang menunjukkan identifikasi selama fabrikasi dan pemasangan. Jenis profil baja disini adalah Structural Tees 200 x 150 dengan berat 15.3 kg/m.Baut dan mur harus memenuhi ketentuan dari ASTM A307 Grade A, dan mempunyai kepala baut dan mur berbentuk segienam (hexagonal).Baut dan mur harus ditandai untuk identifikasi sesuai dengan ketentuan dari AASHTO M164M - 90. Ukuran baut harus sebagaimana ditunjukkan dalam GambarBahan untuk keperluan pengelasan yang digunakan dalam pengelasan logam dari kelas baja yang memenuhi ketentuan dari AASHTO M183 - 90, harus memenuhi ketentuan dari ASTM A233

4)PelaksanaanRing serong harus digunakan dimana bidang kontak mempunyai sudut lebih dari 1 : 20 dengan salah satu bidang yang tegak lurus sumbu baut. Baut harus mempunyai panjang sedemikian hingga seluruh mur dapat dimasukkan ke dalam baut tetapi panjang baut tidak boleh melebihi 6 mm di luar mur.

Baut harus dimasukkan ke dalam lubang sheet pile dengan dibore dan kedalam dinding beton dengan dipasang saat pengecoran tanpa adanya kerusakan pada uliran. Suatu "snap" harus digunakan untuk mencegah kerusakan kepala baut.

Kepala baut dan mur harus dikencangkan sampai rapat pada pekerjaan dengan tenaga manusia yang menggunakan sebuah kunci yang cocok dengan panjang tidak kurang dari 38 cm untuk diameter nominal baut 19 mm atau lebih. Kepala baut harus diketuk dengan palu pada saat mur sedang dikencangkan.

Seluruh uliran baut harus berada di luar lubang. Ring harus digunakan kecuali ditentu-kan lainProsedur pengelasan baik di bengkel maupun di lapangan, termasuk keterangan tentang persiapan pemukaan-permukaan yang akan disambung harus diserahkan secara tertulis, untuk persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum memulai fabrikasi. Tidak ada prosedur pengelasan yang disetujui atau detil yang ditunjukkan dalam Gambar yang harus dibuat tanpa persetujuan dari Direksi PekerjaanPermukaan las yang tampak harus dibersihkan dari residu kerak. Semua percikan penge-lasan yang mengenai permukaan harus dibersihkan5)Pengukuran Dan PembayaranKuantitas pekerjaan baja struktur akan ditentukan sebagaimana disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Penawaran per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga dan pembayaran ini harus dianggap sebagai kompensasi penuh untuk pemasokan, fabrikasi dan pemasangan bahan, termasuk semua tenaga kerja, peralatan, perkakas, pengujian dan biaya tambahan lainnya yang diperlukan atau biasa untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana mestinya dalam Seksi ini.

NomorUraianSatuan Pengukuran

(1)Baja Struktur, Titik Leleh 2500 kg/cm2, penyediaan dan pemasangan.Kilogram

(2)BautBuah

PASAL 19Pekerjaan Pasangan

Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan, peralatan, dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan batu sesuai dengan gambar kerja atas persetujuan Direksi.

Bahan-bahan

a. Semen, pasir dan air untuk semua pekerjaan dalam proyek ini harus sama kualitasnya dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.

b. Batu Pecah

Jenis batu pecah, padat, bebas dari lumpur tanah dan lumut, dengan berat jenis lebih 2.5, ukuran lebar maupun panjang minimum 10 cm, maksimum 20 cm dan ketebalan 1,5 cm.

Pekerjaan Pasangan Batu Pecah / Batu AlamPasangan batu pecah

1. Adukan

Pekerjaan pasangan batu pecah /batu alam untuk dinding saluran digunakan adukan spesi 1 pc : 4 pasir, dengan ukuran seperti tertera dalam pasal kontrak.

2. Pelaksanaan

a. Pekerjaan batu pecah dimulai setelah dinding saluran dicor selesai.b. Pekerjaan dilaksanakan sesuai gambar rencana.

c. Sebelum dilaksanakan lokasi pekerjaan dan cara pelaksanaannya harus disetujui Direksi.

Pembayaran Pekerjaan

Pembayaran item ini berdasarkan volume pekerjaan yang terpasang baik di lapangan dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 20Pekerjaan Membongkar

a. Pekerjaan bongkaran pada bangunan/bagian yang akan disambung dengan pekerjaan perbaikan harus sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar. Atau sesuai dengan petunjuk/persetujuan Direksi.

b. Semua bangunan yang ada pada lokasi pekerjaan yang menghambat terlaksananya pekerjaan harus dibongkar dengan biaya kontraktor dan disetujui Direksi.

c. Semua bekas bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan biaya kontraktor dan ditempatkan pada suatu tempat dengan persetujuan Direksi.

d. Pembayaran Pekerjaan

Pembayaran item ini berdasarkan volume pekerjaan yang dikerkakan di lapangan dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 21Pembuatan Lubang Peresapan (Weep Hole)

a. Lubang peresapan air pada dinding saluran terbuat dari pipa PVC ( > 50 mm ( 2) dengan ukuran tebal (t) 4 mm ~ 5 mm, panjang 60 cm, ukuran gemuk (kualitas baik).

b. Jumlah lubang peresapan tersebut harus dipasang sesuai kebutuhan.

c. Pada sisi bagian dalam (bagian yang tertimbun tanah) pipa peresapan air tersebut harus diselimuti dengan ijuk berikut lapisan campuran kerikil di atas ijuk.

d. Pedoman dan petunjuk lainnya akan ditentukan oleh Direksi.

e. Pembayaran Pekerjaan

Pembayaran item ini berdasarkan volume pekerjaan yang terpasang lengkap dengan filter di lapangan dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 22Pasangan Cerucuk

a. Pasangan cerucuk harus dari kayu yang tahan air dalam jangka waktu yang lama dengan ( 12 15 cm dengan panjang 6 meter atau mengikuti Syarat-syarat Kontrak dan gambar.

b. Kayu atau bambu cerucuk harus dipasang/ditancapkan sampai mencapai tanah yang keras agar mampu menahan beban di atasnya.

c. Pasangan cerucuk dipasang pada jarak 40 cm.

d. Pedoman dan petunjuk lainnya akan ditentukan oleh Direksi.

e. Pembayaran Pekerjaan

Pembayaran item ini berdasarkan volume pekerjaan yang terpasang di lapangan dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 23Pekerjaan Sambungan Pasangan dan Beton

Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan uraian yang tertera di Syarat-syarat Kontrak dan gambar-gambar serta petunjuk dari Direksi.

Pekerjaan sambungan sebelum disambung dengan konstruksi baru, bidang-bidang yang berhubungan harus dibersihkan, disekat, dicipping serta diberi angker atau dowel dan disiram air semen.

Diusahakan setelah selesai permukaan sambungan lama/baru harus serata mungkin dengan warna permukaan yang hampir sama.

Bahan-bahan dasar yang digunakan untuk pekerjaan seperti beton, bronjong dan lain-lain mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan sebelumnya.

PASAL 24Pekerjaan Lain-lain

a. Hal-hal teknis yang belum diatur dalam perjanjian ini akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan, tanpa ada klaim dari pihak Pemborong.

Bagansiapi-api, Oktober 2007SPESIFIKASI TEKNIK

Methode Pelaksanaan

1. Tahapan Pekerjaan

a. Pekerjaan Persiapan

Membersihkan lokasi dan membuat barak kerja dan kantor Direksi.

Mobilisasi personil dan Alat.

Pembuatan jembatan sementara untuk keperluan operasional.

b.Pekerjaan Galian

Pekerjaan galian bisa dimulai pengontrol muka air terpasang sempurna, Penggalian sebaiknya dimulai dari daerah galian yang terdalam dan setelah kontruksi terpasang dilanjutkan pada lokasi galian yang lebih dangkal hal ini dimaksudkan untuk menghindari keruntuhan kontruksi yang telah terpasang di atasnya. Peralatan yang diperlukan diantaranya yaitu, Excavator, Dump truck dan Loader.

c.Pekerjaan Pasangan/Beton

Pekerjaan konstruksi pasangan/beton untuk bagian pondasi saluran bisa segera dilaksanakan setelah pekerjaan galian telah mencapai taraf yang telah ditentukan dan mendapat persetujuan Direksi untuk memeulai pekerjaan pasangan. Untuk pekerjaan pasangan harus seiring dengan pekerjaan galian, hal ini untuk menghindari rusaknya permukaan tanah dasar pondasi dari genangan air dan sebagainya. Dengan mengingat volume pekerjaan beton yang cukup banyak, maka untuk menjamin mutu beton dan kelancaran dalam pengecoran nanti perlu dipersiapkan Beton mixer yang jumlahnya memadai, juga kelengkapan lainnya seperti stok material yang cukup volumenya dan telah disetujui Direksi.

e.Pekerjaan Pemancangan Sheet Pile

Sheet Pile dipancang dengan alat berat seperti excavator atau jenis palu, asalkan Sheet Pile tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Sheet Pile diangkat dengan menggunakan crane atau menggunakan excavator.Bilamana elevasi akhir kepala Sheet Pile berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang ditunjukkan dalam Gambare.Pekerjaan timbunan

Untuk pekerjaan lining di Kecamatan Bangko Pusako ini diperlukan juga pekerjaan penimbunan untuk banguna lining sebelah luar dan apabila tanah setempat kurang baik, perlu adanya penggantian tanah dengan tanah yang baik, dan bila perlu harus mendatangkan tanah dari luar. Untuk pekerjaan ini diperlukan Alat-Alat Berat antara lain, Excavator, Stamper, dan Dum truck.

Kebutuhan Alat Berat dan alat lainnya untuk tiap jenis pekerjaan.

PekerjaanJenis AlatJumlah

1. Galian tanah Excavator

Loader

Dump truck2 bh

1 bh

1 bh

2. Timbunan tanahExcavator

Loader

Dump truck

Hand stamper1 bh

1 bh

1 bh

3 bh

3. Pekerjaan BetonBeton mixerVibrator

Pemotong besi5 bh

5 bh

2 bh

4. Lain-lainGenerator set

Pompa air (utama dan cadangan )1 set

3 set

2. Rencana Tahapan PekerjaanUntuk rencana tahapan pekerjaan seperti dalam gambar terlampir

1ST - ii