perancangan sheet pile

42

Upload: harish-wirayuhanto

Post on 24-Dec-2015

1.115 views

Category:

Documents


251 download

DESCRIPTION

contoh presentasi mengenai jenis dan perancangan sheet pile

TRANSCRIPT

Overview1. Penjelasan umum

2. Tipe-tipe dan jenis sheet pile

3. Gaya yang bekerja pada dinding Sheet Pile

4. Perancangan Sheet Piles dengan beberapa metode

5. Perancaangan Sheet Pile

6. Instalasi Sheet Pile

7. Contoh Soal

SHEET PILES

Pendahuluan Dinding turap atau Sheet Pile adalah dinding vertikal

relatif tipis yang berfungsi untuk menahan tanah dan untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian.

Biasa digunakan di :

penahan tebing galian sementara

bangunan-bangunan di pelabuhan

dinding penahan tanah

bendungan elak

..cont Tidak cocok

menahan tanah yang sangat tinggi

pada tanah yang mengandung banyak batuan-batuan

Tipe-tipe Sheet Piles1. Tiang Sheet Pile

2. Dinding Sheet pile

Perbedaannya :

terletak pada keuntungan penggunaan dinding turap pada kondisi tidak diperlukannya pengeringan air (dewatering)

Tipe Tiang Sheet Pile Tiang Sheet Pile kayu

digunakan untuk penahan tanah yang tidak terlalu tinggi atau untuk konstruksi ringan yang bersifat sementara yang berada di atas permukaan air

tidak cocok digunakan pada tanah berkerikil

perlu diberikan lapisan pelindung apabila diaatas permukaan air

Turap kayu banyak digunakan pada pekerjaan-pekerjaan sementara,

Tiang turap yang biasa digunakan adalah papan kayu atau beberapa papan yang digabung (wakefield piles)

Tiang turap beton pracetak (precast concrete sheet piles)

merupakan balok-balok beton yang telah dicetak sebelum dipasang dengan bentuk tertentu.

Balok-balok turap dibuat saling mengkait satu sama lain

Ujung bawah turap biasanya dibentuk meruncing untuk memudahkan pemancangan.

Penampang tiang-tiang turap dengan lebar sekitar 500 – 800 mm dan tebal 150 – 250 mm.

Tiang turap baja digunakan untuk bangunan permanen maupun sementara

sangat baik digunakan karena daya tahannya terhadap tegangan yang tinggi selama penyorongan ke dalam tanah yang keras.

relatif ringan dan dapat digunakan kembali

Turap sementara dipakai ketika dilakukan penggalian, misalnya dalam pembuatan gorong-gorong.

Keuntungannya antara lain turap baja kuat menahan gaya-gaya benturan pada saat pemancangan, bahan turap relatif tidak begitu berat, turap dapat digunakan berulang-ulang, turap baja mempunyai keawetan yang tinggi, dan penyambungan mudah apabila kedalaman turap besar.

Tipe Dinding Sheet Pile Dinding turap kantilever

merupakan turap yang dalam menahan beban literal mengandalkan tahanan tanah di depan dinding.

Defleksi lateral yang terjadi relatif besar pada pemakaian turap kantilever.

Turap kantilever hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian atau kedalaman sedang.

Ada dua macam dinding kantilever, yaitu turap kantilever pada pasir dan pada lempung.

Dinding turap diangker cocok untuk menahan tebing galian yang dalam mengandalkan tahanan tanah pada bagian turap yang terpancang

ke dalam tanah dengan dibantu oleh angker yang dipasang pada bagian atasnya.

Kedalaman turap menembus tanah bergantung pada besarnya tekanan tanah.

Untuk dinding turap yang tinggi, diperlukan turap baja dengan kekuatan tinggi.

Stabilitas dan tegangan-tegangan pada turap yang diangker bergantung pada banyak n faktor, misalnya kekakuan realtif bahan turap, kedalaman penetrasi turap, kemudah-mampatan tanah, kuat geser tanah, keluluhan angker dan lain-lainnya.

Untuk ketinggian tanah yang ditahan H > 11 m, maka diperlukan turap dengan 2 angker.

Dinding turap Landasan (Platform)

dalam menahan tekanan tanah lateral dibantu oleh tiang-tiang, dimana di atas tiang-tiang tersebut dibuat landasan untuk meletakkan bangunan tertentu.

Tiang-tiang pendukung landasan berfungsi untuk mengurangi beban lateral pada turap.

dibuat apabila di dekat lokasi dinding turap direncanakan akan dibangun jalan kereta api, mesin derek, atau bangunan-bangunan berat lainnya.

Bendungan Elak Seluler

merupakan turap yang berbentuk sel-sel yang diisi dengan pasir.

Dinding ini menahan tekanan tanah dengan mengandalkan beratnya sendiri.

Gaya-Gaya yang Bekerja pada Dinding Turap (Sheet Pile) Dibagi menjadi tekanan tanah aktif dan pasif

Gaya Lateral akibat Tekanan Tanah

Pada perhitungan penahan tanah yang umum, analisis didasarkan pada anggapan bahwa dinding bergerak secara lateral dalam kondisi seperti ini, tekanan tanah lateral memenuhi teori Rankine atau Coulomb.

Pada turap, gaya-gaya lateral akibat tekanan tanah yang bekerja sebenarnya tidak dapat dihitung secara langsung

Hal ini disebabkan karena dinding turap bersifat fleksibel, sehingga perilaku deformasinya tidak sama dengan dinding penahan tanah pada umunya.

Gaya Lateral akibat Tekanan Air

Kondisi ketidakseimbangan tekanan air di depan dan di belakang dindining terjadi pada dinding turap yang dibangun untuk bangunan-bangunan yang tergenang air.

Kondisi ketidakseimbangan tekanan, umumnya terjadi saat air di depan dinding turap surut.

Tekanan lateral pada turap mencapai maksimum bila muka air di depan turap pada kedudukan paling rendah.

Kondisi lain dapat pula terjadi apabila hujan lebat, muka air di depannya, sehingga menimbulkan tambahan tekanan pada dinding turap. Selain itu, pengaliran air dari belakang dinding menuju ke depan, menimbulkan pengurangan tekanan tanah efektif pada tanah di depan dinding, dengan demikian mereduksi tekanan tanah pasif.

Perencanaan Sheet Piles ada tiga modal pemancangan yang dapat dilakukan

yaitu

1. Vibro Hammer

2. Water Jetting

3. Diesel Hammer

Vibro Hammer Terdiri dari sepasang pembangkit yang bekerja berlawanan

arah, dimana pada saat pemasangan sheet piles alat ini dipasang pada pegangan di kepala sheet piles.

Kombinasi berat dan energi getaran akan mendorong sheet piles ke dalam tanah.

Untuk memilih penggunaan type vibro hammer yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berat dan panjang sheet piles yang akan digunakan.

Peralatan ini efektif digunakan pada tanah lepas hingga tanah granular yang padat, namun tidak begitu efektif pada tanah lempung yang keras dan tanah lempung yang kaku.

Water Jetting dilakukan jika penggunaan vibro hammer tidak mungkin

dilakukan.

Pipa water jet yang dilengkapi dengan lubang pipa dari pangkal hingga ujung telah dipasang ke dalam pile di pabrik.

dapat digunakan pada tanah granular

cara penyemprotan ini sangat efektif digunakan pada tanah lempung padat hingga tanah lempung yang kaku.

Apabila digunakan pada tanah granular yang mengandung kerikil dan berbutir kasar yang tidak dapat ditembus oleh air masih dapat dilakukan dengan pemancangan dengan kombinasi jetting dan hammering.

Diesel Hammer

Biasa digunakan untuk pemancangan normal pada tanah lempung yang kaku

Perancangan Dinding Turap

Instalasi Sheet Pile1. Eksplorasi lokasi pemancangan

2. Peletakan

3. Pemancangan

4. Pemotongan

5. Inspeksi

Eksplorasi lokasi pemancangan

dilakukan pemetaan dan pengidentifikasi data tanah pada lokasi

bertujuan untuk mengetahui koordinat atau titik-titik pemancangan

Peletakan pile di pancang pada titik koordinat yang telah

ditentukan menggunakan Vibro Hammer ( jenis vibro pada proyek : vibro hammer tommen 90 Kw)

Pada tahap ini sebelum pile ditanam diadakan pemerikasaan kelurusan(verticality) dengan menggunakan pengarah guide wales.

Untuk metode peletakan pile terbagi beberapa jenis yaitu secara urutan, echelon, dan panel.

Pada proyek pembangunan sheet pile di jembatan merr menggunakan metode peletakan secara urutan.

Pemancangan Setelah dinyatakan telah lurus piles dipancang ke dalam tanah

dengan mesin pemancang. Pile yang digunakan bisa dari kayu, beton ataupun baja. Tiang kayu diperoleh dari batang pohon yang tinggi. Tiang beton

sekarang tersedia dalam bentuk persegi, oktagonal, dan lingkaran, tiang baja dapat berupa pipa baja atau profil balok baja semisal H atau C.

Keunggulan memancang yaitu tanah yang tergeser akibat pemancangan tiang memadatkan tanah di sekitarnya,

Pondasi yang bergantung pada tiang pancang seringkali memiliki kelompok tiang yang dipersatukan dengan pur/pile cap

Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam.

Pemotongan

Hal ini dilakukan pada saat pile telah mencapai batas tanah(bagian tanah keras) maka dilakukan pemotongan pada sisa pile yang tersisa.

Inspeksi

Seandainya ditemukan pile yang terpancang pada lokasi yang salah serta terdapat kerusakan atau kebocoran pada pile maka pihak kontraktor harus mengangkat dan menggantikan pile tersebut dengan pile yang baru.

Contoh soal Diketahuio Berat volume tanah urug

dalam keadaan jenuh ϒwt = 1,8 ton/m3

o Berat volume tanah efektif (ϒ’) = 0,7 ton/m3

o Kohesi tanah dalam keadaan undrained, cu = 4 ton/m2

o Sudut geser dalam tanah, Φ = 35o

o Digunakan faktor keamanan = 2 untuk gaya pasif

o tekanan hidrostatik pada kedua sisi turap dianggap nol

Ditanya :

Hitung tekanan pasif dan aktifnya

Tentukan letak angker

Tentukan Kedalaman Penetrasi turap / sheet pille (deep of cut off)

Dijawab : Cari Koefisien tekanan tanah

aktifKoefisien tekanan tanah aktif (Ka)Ka = tan2 (45o - 35/2)

= 0,27Koefisien tekanan tanah pasif Kp

Kp = tan2 (45o + 35/2)= 3,69

dimana δ = 0K’ = Kp – Ka

= 3,69 – 0,27= 3,42

Menghitung tekanan tanah/besaran gaya lateral sebagai akibat dari suatu muatan tambahan (surcharge load)

pa1 = (ϒ x h0 + q) x Ka – 2 x c x pa2 = (ϒ x h1 x Ka)

= (3,75 x 0,27) – 2 x 4 x = 1,8 x 8,15 x 0,27

= 3,144 t/m2 = 0,1879 t/m2

pa3 = (ϒ x h2) x Ka – 2 x c x pa4 = (ϒ x h2 x Ka)

= (1,8 x 8,15) x 0,27 – 2 x 4 x = 1,8 x 8,15 x 0,27

= 0,1879 t/m2 = 3,96 t/m2

Jadi a didapatkan dari:

pa5 = pa3 + pa4 pa5 = ϒ x a x K’

= 1,879 + 3,96 a = pa5 / ϒ x K’

= 4,1479 t/m2 = 4,1479 / 1,8 x 3,42

= 0,6738 m

Perhitungan tekanan tanah aktif yang terjadiPa1 = pa1 x h1 Pa2 = ½ x pa2 x h1

= 3,144 x 0,3 = 0,5 x 0,1458 x 0,3= 0,9432 t/m2 = 0,0218 t/m2

Pa3 = pa3 x h2 Pa4 = ½ x pa4 x h2

= 0,1879 x 8,15 = 0,5 x 3,96 x 8,15= 1,531 t/m2 = 16,137 t/m2

Pa5 = ½ x pa5 x a= 0,5 x 4,1479 x 0,6738= 1,397 t/m2

Perhitungan tekanan pasif yang terjadi

pp1 = ϒ x X x K’

= 1,8X x 3,42

= 6,156X t/m2

Pp1 = ½ x pp1 x X

= 3,076X2 t/m

Σ Mangker = 0

Σ Paz = Pa1 ( 0,17 – 0,15 ) + Pa2 (0,13 – 0,1) + Pa3 (1/2 x 8,15 + 0,13) + Pa4 (2/3 x 8,15 + 0,13) + Pa5 (1/3 x 0,6738 + 0,13 + 8,15) = 0,9432 (0,02) + 0,2187 (0,03) + 1,531 (4,205) +16,137 (5,563)

+ 1,397 (8,5046)= 0,018864 + 0,00656 + 6,437 + 89,77 + 11,88= 108,11236

Z = 108,11236 / 20,03 = 5,39 meter =~5,5 meter

Jadi Garis kerja Pa terletak pada 5,5 meter dibawah angker.

Menentukan Kedalaman Penetrasi turap / sheet pille (deep of cut off)

Σ Mangker = 0

Σ Pp z = Pp1 (2/3X + 0,6738 + 8,15 + 0,13)

= 3,076 X2 x (2/3y + 8,9538)

108,11236 = 2,05 X3 + 27,542 X2

= (2,05 X + 27,542) X2

X = 1,85 meter

D = a + X = 0,6738 + 1,85 meter= 2,60 meter

Diambil angka kemanan 100% jadi :

D = 1,60 + ( 100% x 2,60)= 5,2 ~~ 5,5 meter

Jadi dalamnya pemancangan sheet pile adalah 5,5 meter dengan panjang total turap / sheet pile yang dibutuhan adalah 14 meter cek kestabilan sheet pile / turap pancang

D > 1/3 H5,5 > 1/3 x 145,5 > 4,66...........................................................OK!