spad - eropa alkuturasi - villa isola.doc

6
PRODI ARSITEKTUR UNS | ARSITEKTUR MANCA| SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2015 Nama: Iqbal Maulana Fauzi NIM: I0214049 Tajuk: ARSITEKTUR EROPA ALKUTURASI(INDIS) ARSITEKTUR VILLA ISOLA PENGANTAR Villa Isola adalah bangunan villa yang berlokasi di Jalan Setiabudhi, terletak di kawasan utara Kota Bandung, Jawa Barat. Villa Isola dibangun pada tahun 1933, milik seorang orang kaya berkebangsaan Belanda bernama Dominique Willem Berretty. Kemudian bangunan villa ini dijual dan dialihgunakan menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann. Namun, pada zaman sekarang villa Isola digunakan sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia(UPI). Villa Isola adalah salah satu karya dari seorang arsitek Belanda yang dahulu bekerja di Hindia Belanda yang bernama Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker yang sering dipanggil Schoemaker. Villa Isola adalah salah satu bangunan bergaya Art Deco yand pada zaman itu sedang sangat sering digunakan dan sedang menjadi tren gaya bangunan pada zaman tersebut. Villa Isola adalah salah satu dari karya Shoemaker yang berada di Kota Bandung. Schoemaker sendiri terkenal sebagai arsitek yang memadukan antara unsur-unsur arsitektur Barat dengan mempertimbangkan iklim tropis terutama pada pengaturan ruang, ventilasi, masuknya sinar matahari, dan perlindungan hujan. Penyesuaian tersebut menjadi ciri khas bangunan yang dirancang oleh Schoemaker PEMAHAMAN TENTANG ARSITEKTUR EROPA ALKUTURASI(INDIS) Bangsa Belanda pertamakali datang ke Indonesia pada tahun 1619. Kehadiran bangsa Belanda pertama kali untuk berdagang dan membeli rempah-rempah di Indonesia. Namun setelah melihat potensi di Indonesia, bangsa Belanda memutuskan untuk menetap dan berusaha menguasai Indonesia. Kehadiran bangsa Belanda selama tiga abad di Indonesia memberi pengaruh kepada segala macam aspek kehidupan yang juga memberi pengaruh kepada seni bangunan atau arsitektur.

Upload: iqbal-mf

Post on 02-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KRITIK DAN IDENTIFIKASI ARSITEKTURAL TERHADAP BANGUNAN BERGAYA ARSITEKTUR INDISH/INDISCHE EMPIRE YANG TERMASUK GAYA ARSITEKTUR YANG POPULER PADA ZAMAN PENJAJAHAN. OBJEK YANG DI KRITIK DAN DI IDENTIFIKASI ADALAH VILLA ISOLLA DI BANDUNG, JAWA BARAT, INDONESIA.

TRANSCRIPT

Page 1: SPAD - EROPA ALKUTURASI - VILLA ISOLA.doc

PRODI ARSITEKTUR UNS | ARSITEKTUR MANCA| SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2015

Nama: Iqbal Maulana FauziNIM: I0214049

Tajuk:ARSITEKTUR EROPA ALKUTURASI(INDIS)

ARSITEKTUR VILLA ISOLA

PENGANTAR

Villa Isola adalah bangunan villa yang berlokasi di Jalan Setiabudhi, terletak di kawasan utara Kota Bandung, Jawa Barat. Villa Isola dibangun pada tahun 1933, milik seorang orang kaya berkebangsaan Belanda bernama Dominique Willem Berretty. Kemudian bangunan villa ini dijual dan dialihgunakan menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann. Namun, pada zaman sekarang villa Isola digunakan sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia(UPI).

Villa Isola adalah salah satu karya dari seorang arsitek Belanda yang dahulu bekerja di Hindia Belanda yang bernama Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker yang sering dipanggil Schoemaker. Villa Isola adalah salah satu bangunan bergaya Art Deco yand pada zaman itu sedang sangat sering digunakan dan sedang menjadi tren gaya bangunan pada zaman tersebut.

Villa Isola adalah salah satu dari karya Shoemaker yang berada di Kota Bandung. Schoemaker sendiri terkenal sebagai arsitek yang memadukan antara unsur-unsur arsitektur Barat dengan mempertimbangkan iklim tropis terutama pada pengaturan ruang, ventilasi, masuknya sinar matahari, dan perlindungan hujan. Penyesuaian tersebut menjadi ciri khas bangunan yang dirancang oleh Schoemaker

PEMAHAMAN TENTANG ARSITEKTUR EROPA ALKUTURASI(INDIS)

Bangsa Belanda pertamakali datang ke Indonesia pada tahun 1619. Kehadiran bangsa Belanda pertama kali untuk berdagang dan membeli rempah-rempah di Indonesia. Namun setelah melihat potensi di Indonesia, bangsa Belanda memutuskan untuk menetap dan berusaha menguasai Indonesia. Kehadiran bangsa Belanda selama tiga abad di Indonesia memberi pengaruh kepada segala macam aspek kehidupan yang juga memberi pengaruh kepada seni bangunan atau arsitektur.

Pada mulanya, bangsa Belanda membangun gedung-gedung yang umumnya difungsikan sebagai gedung pemerintahan dengan menggunakan gaya arsitektur khas Eropa atau dengan meniru bangunan-bangunan yang sudah ada di negerinya. Namun hal itu sangat bertolak dan tidak sesuai dengan budaya dan iklim di Indonesia yaitu tropis yang sangat berbeda dengan iklim di negeri Belanda.

Mulai dari itu munculah istilah arsitektur Indische/indis yang populer pada pertengahan abad ke 18 sampai akhir abad ke 19. Gaya arsitektur Indis ini sering kali menggunakan gaya arsitektur Eropa yang sedang populer pada zamannya dan kemudian dilakukan penyesuaian dengan arsitektur timur,

Page 2: SPAD - EROPA ALKUTURASI - VILLA ISOLA.doc

PRODI ARSITEKTUR UNS | ARSITEKTUR MANCA| SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2015

iklim timur, dan budaya setempat. Misalnya pada kasus Villa Isola yang menggunakan gaya arsitektur Art Deco yang bercirikan penggunaan bentuk-bentuk geometris yang tegas dan penggunaan bahan bangunan yang mutakhir lalu dari itu dilakukan penyesuaian dengan arsitektur, iklim, dan budaya timur.

PEMBAHASAN

Villa Isola adalah bangunan villa karya Schoemaker yang berlokasi di Jalan Setiabudhi, Bandung, Jawa Barat. Dengan gaya arsitektur Art Deco yang merupakan gaya arsitektur yang populer pada zamannya dengan penyesuaian dengan budaya dan iklim Timur yang menjadikan ini cirinya sehingga dapat disimpulkan bahwa bangunan villa ini menggunakan gaya arsitektur Indis.

Perlu diingat, gaya arsitektur Art Deco adalah gaya arsitektur yang populer setelah berlangsungnya Perang Dunia I, dengan bercirikan penggunaan bentuk geometris yang tegas. Sedangkan gaya arsitektur Indis adalah gaya arsitektur yang memadukan gaya arisitektur barat dengan gaya arsitektur, budaya, dan iklim timur.

Adanya gaya arsitektur Art Deco pada Villa Isola dapat dilihat dari penggunaan bentuk geometris yang tegas berupa kombinasi bentuk lingkaran/setengah lingkaran dan persegi. Bentuk setengah lingkaran/lingkaran merupakan bentuk yang tidak umum untuk digunakan sebagai bentuk denah karena sangatlah sulit untuk mengatur furniture di dalamnya. Pada tampak juga dapat dilihat bentuk-bentuk geometris yang tegas yaitu seperti tabung dan bidang-bidang geometris yang tidak bersudut.

Villa Isola sendiri sudah menggunakan teknologi bahan beton untuk bahan pembangunannya. Beton adalah teknologi bahan yang baru pada zaman itu dan yang membuat bentuk dari bangunan dapat bervariasi.

Gambar 1. Penggunaan bentuk-bentuk geometris yang tegas pada tampak bangunan(sumber: http://geospotter.org/952/villa-isola-bandung-sebuah-kisah-

tragis)

Page 3: SPAD - EROPA ALKUTURASI - VILLA ISOLA.doc

PRODI ARSITEKTUR UNS | ARSITEKTUR MANCA| SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2015

Banguna Villa Isola ini mendapat pengaruh dari filosofi pribumi Jawa. Orientasi dari bangunan villa ini berdasarkan sumbu aksis utara-selatan, dimana muka bangunan secara tidak langsung menghadap ke Gunung Tangkuban Perahu pada arah utara, dan menghadap ke Kota Bandung ke arah selatan. Bentuk bangunan ini sangat mengingatkan dengan bentuk Candi di Jawa Barat.

Selain itu peruangan di villa Isola sangat disesuaikan dengan budaya timur, dengan adanya ruangan teras yang berfungsi sebagai ruang sebelum memasuki rumah dan juga sebagai ruang untuk menerima tamu yang berkunjung. Denah dan tampak villa Isola juga terlihat simetri yang

mengadopsi kesimetrian arsitektur Jawa.

Gambar 2. Denah Villa Isola yang simetris dan penggunaan bentuk geometris yang tegas(sumber: http://geospotter.org/952/villa-isola-bandung-sebuah-kisah-tragis)

Gambar 3. Tampak Villa Isola yang simetris(sumber: http://geospotter.org/952/villa-isola-bandung-sebuah-kisah-tragis)

Pencahayaan di villa Isola juga cukup memaksimalkan iklim tropis Indonesia yang hampir sepanjang tahun terpancar sinar matahari dengan banyaknya bukaan yang ada, sehingga cahaya dapat masuk secara maksimal. Bukaan

Page 4: SPAD - EROPA ALKUTURASI - VILLA ISOLA.doc

PRODI ARSITEKTUR UNS | ARSITEKTUR MANCA| SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2015

tersebut juga digunakan untuk penghawaan atau sirkulasi udara. Ventilasi atau sirkulasi udaara sangatlah penting untuk bangunan di iklim tropis.

Gambar 4. Tampak Villa Isola yang menunjukan jumlah bukaan yang cukup banyak untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara(sumber:

http://geospotter.org/952/villa-isola-bandung-sebuah-kisah-tragis)

Untuk mengatasi air hujan, villa Isola dirancang memiliki teritisan pada atap dan pada bukaan jendela dan kanopi untuk melindunginya dari air hujan. Sebenarnya, terdapat isu-isu yang mengatakan bahwa pada villa Isola ini terdapat titik-titik yang menjadi tergenangnya air karena vila ini dirancang dengan menggunakan atap datar. Namun atap vila ini tidak sepenuhnya

Page 5: SPAD - EROPA ALKUTURASI - VILLA ISOLA.doc

PRODI ARSITEKTUR UNS | ARSITEKTUR MANCA| SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2015

datar, namun dirancang memiliki kemiringan tertentu sehingga air hujan masih dapat mengalir kebawah.

Gambar 5. Tampak Villa Isola yang menunjukan bukaan jendela dan atap diberi teritisan untuk menghindari masuknya air hujan(sumber:

http://geospotter.org/952/villa-isola-bandung-sebuah-kisah-tragis)

KESIMPULAN

Arsitektur Eropa Alkulturasi atau sering disebut sebagai arsitektur Indis adalah gaya arsitektur yang memadukan antara gaya arsitektur Eropa dengan gaya arsitektur Timur, iklim tropis, dan budaya Timur. Arsitektur Indis sering kali menggunakan gaya arsitektur Eropa yang sedang populer pada zamannya kemudian dilakukan penyesuaian dengan iklim dan budaya sekitar. Seperti pada kasus Villa Isola yang menggunakan gaya arsitektur Art Deco yang populer pada abad 18 sampai dengan akhir abad 19 yang dicirikan dengan penggunaan bidang-bidang geometris yang tegas, penggunaan teknologi bahan yang mutakhir, lalu gaya tersebut dipadukan dan disesuaikan dengan budaya dan iklim sekitar, seperti ke simetrisan pada denah atau tampak, ritme vertikal dan horizontal yang sama kuat, dan kontruksi sesuai dengan iklim tropis yang berhubungan dengan pengaturan ruang, pemasukan cahaya matahari, dan perlindungan dari curah hujan.

Daftar Pustaka Handinoto, 1994. "Indische Empire Style, Gaya Arsitektur Tempo Doeloe

Yang Sekarang Sudah Mulai Punah". Jurnal. Surabaya: Fakultas Teknik, Universitas Kristen Petra

http://www.itb.ac.id/news/2586.xhtml -diakses 9 Oktober 2015http://geospotter.org/952/villa-isola-bandung-sebuah-kisah-tragis -diakses 9 Oktober 2015http://www.idsejarah.net/2015/09/perwujudan-budaya-indis-dalam.html -diakses 9 Oktober 2015https://www.academia.edu/11821188/ARSITEKTUR_KOLONIAL_KARYA_C.P._WOLF_SCHOEMAKER_SEBAGAI_AKULTURASI_ARSITEKTUR_BARAT_DAN_BUDAYA_JAWA -diakses 9 Oktober 2015