sosiologi kebudayaan: globalisasi & penyebaran budaya konsumen

11
Sosiologi kebudayaan Globalisasi

Upload: yaser-lopekabausirah

Post on 06-Jul-2015

332 views

Category:

Science


6 download

DESCRIPTION

Sos

TRANSCRIPT

Sosiologi kebudayaanGlobalisasi

Konsep globalisasi

Konsep akan globalisasi menurut

Robertson (1992), mengacu pada

penyempitan dunia secara insentif dan

peningkatan kesadaran kita akan dunia,

yaitu semakin meningkatnya koneksi

global dan pemahaman kita akan

koneksi tersebut.

Menurut Barker (2004) bahwa konsep

globalisasi merupakan koneksi global

ekonomi, sosial, budaya dan politik

yang semakin mengarah ke berbagai

arah di seluruh penjuru dunia dan

merasuk ke dalam kesadaran kita.

M.C Grew (1992), Globalisasi adalah proses dimana

berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan

dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting

bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan

dunia yang lain.

Globalisasi & penyebaran budaya konsumen

Globalisasi, dalam taraf tertentu, dapat

diidentikkan dengan globalisasi ekonomi.

Globalisasi ekonomi ini pada kenyataannya

merupakan istilah lain dari ekonomi pasar bebas

ataupun kapitalisme global.

Masyarakat yang hidup di zaman kapitalisme

global adalah masyarakat konsumen. Masyarakat

konsumen adalah masyarakat yang eksistensinya

dilihat hanya dengan pembedaan komoditi yang

dikonsumsi.

Masyarakat konsumen adalah masyarakat yang

eksistensinya dilihat hanya dengan pembedaan

komoditi yang dikonsumsi. Masyarakat konsumen

dengan budaya konsumsi yang dipegangnya melihat

tujuan dan totalitas hidupnya dalam kerangka atau

logika konsumsi. Eksistensinya dijalankan dan

dipertahankan hanya dengan semakin dan terus

menerusnya mengkonsumsi berbagai tanda dan

status sosial di balik komoditi.

Bukan hanya dirinya saja yang mengaktualisasikan diri lewat tindakan

konsumsi, orang lain juga akan dinilai menurut standar yang dipakainya itu.

Artinya eksistensi orang lain pun akan dinilai dan diakui sesuai dengan standar

status sosial yang dipegangnya.

TESIS MCDONALISASI

McDonalisasi merupakan konsumsi

baru bagi masyarakat perkotaan

maupun di pedesaan. McDonalisasi

sebuah proses dengan apa prinsip-

prinsip dari restoran cepat saji

semakin lama semakin banyak sector

dari masyarakat Amerika dan

sejumlah besar masyarakat lainnya

di seluruh dunia.

Ada beberapa prinsip kerja yang

menjadi model McDonalisasi yaitu:

efesiensi, kemampuan

memperhitungkan, kemampuan

memperediksi dan mengontrol terutama

melalui penggantian tehnologi manusia

dengan mesin.

Dan tidak saja pada industry cepat saji

tetapi diterapkan pada industry

pendidikan, politik agama, serta

peradilan criminal.

McDonaldisasi adalah istilah yang dikemukakan oleh George Ritzer untuk menunjukkan suatu proses dimana prinsip-

prinsip restoran cepat saji (lebih khusus lagi: McDonald’s) mulai mendominasi berbagai sektor masyarakat di seluruh dunia,

mulai dari bisnis restoran, agama, seks, pendidikan, dunia kerja, biro periklanan, politik, program diet, keluarga dsb.

4 Prinsip Tesis Mc DONALISASI

1. McDonald’s menawarkan efisiensi.

Sistem McDonald’s menawarkan kepada kita sebuah metode yang optimal untukmendapatkan satu hal ke hal yang lain. Secara umum McDonald’s menawarkan

cara-cara terbaik untuk mengubah rasa lapar kita menjadi kenyang.

2. McDonald’s menawarkan kepada kita makanan dan layanan yang terkuantifikasi dan terkalkulasi.

McDonald’s membuktikan nilai budaya yang diyakini banyak orang, “yang lebih besar adalah yang lebih baik”, kuantitas adalah sejajar dengan kualitas.

Karena itu kita memesan Big Mac, karena kita dapat mengkalkulasi danmerasakan bahwa kita mendapatkan porsi makanan yang lebih besar dan

banyak.

Ritzer menjelaskan empat prinsip McDonald’s (dan model McDonald’s) yang kemudian mendominasi sektor

lain (McDonaldisasi).

Lanjutan4. McDonald’s menawarkan kepada kita keterprediksian.

Kita tahu bahwa Big Mac yang kita makan di JL. Ahmad YaniPadang akan sama isi dan rasanya dengan apa yang akan kita makan di New York atau Chicago. Kita juga mengetahui bahwa apa yang kita pesan minggu depan atau tahun depan akan identik dengan apa yang kita makan hari ini. Kita tahu bahwa Big Mac berikutnya yang kita makan tidak akan tidak enak, tidak adapengecualian bagi kelezatan, semuanya pasti akan lezat dan enak. Kesuksesan McDonald’s mengindikasikan bahwa banyak orang lebih senang dengan sebuah dunia tanpa kejutan.

4. McDonald’s menawarkan kontrol, terutama penggantianpekerja manusia dengan mesin.

Orang-orang yang bekerja di restoran cepat saji dilatih untukmelakukan hal-hal yang sangat terbatas dengan sangat tepat sepertiyang diperintahkan. Manajer harus mendapat kepastian bahwasemuanya bekerja pada jalurnya. Orang yang makan di restorancepat saji juga terkontrol, meskipun secara tidak langsung. Aturan-aturan, menu terbatas, pilihan terbatas, kursi yang tidak nyaman,semuanya mengarahkan acara makan seperti yang diinginkan olehmanajemen.

Lanjutan

• Prisip-prinsip McDonald’s adalah komponen dasar sistem masyarakat modern yang

rasional.

• Ritzer menunjukkan bagaimana sistem yang rasional ini sebenarnya penuh dengan

irasionalitas. Meningkatnya layanan home-delivery di Jepang misalnya, bukannya

meningkatkan efisiensi, tetapi malah membuat jalan raya dipenuhi mobil-mobil pengantar

pesanan dan membuat meningkatnya kemacetan.

Tesis Pribumisasi• Globalisasi, bagaimanapun juga, tidak selalu bisa diterjemahkan sebagai proses

homogenisasi global. Telaah tentang eksisten kebudayaan nasional dalam konteksglobalisasi, memang cenderung terpola sekitar kemungkinan tampilnya kebudayaanglobal, atau homogenisasi global dari kebudayaan-kebudayaan yang ada.

• Tetapi telaah homogenisasi kebudayaan itu semua kurang jeli mengamati, bahwaglobalisasi memuat pula sejumlah sisi kontradiktif, yakni yang justru melahirkandaya penangkal proses homogenisasi global. Penerimaan global terhadap pahamnegara kebangsaan (nation state).

• Dalam satuan negara kebangsaan tadi, berbagai kepentingan untuk memperolehlegitimasi politik dapat dibingkai dalam suatu strategi kebudayaan yang bertema"nasionalisme", untuk "mempribumikan" arus globalisasi dari Barat. Ini tidak sajaberupa upaya "mempribumikan" unsur kebudayaan global yang mencakupkesenian, gaya hidup, dan pendidikan, tetapi juga kapitalisme dan demokrasi.

Lanjutan

• Di banyak negara, kapitalisme juga diserap dengan semangat untukmenyesuaikanya dengan kondisi unik latar belakang historis yang dimiliki,

• Keberhasilan Korea Selatan contohnya, didasarkan atas suatu pribumisasimodel pembangunan kapitalis yang sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bisadijelaskan melalui teori pembangunan kapitalis neoklasik.

• Hanya saja tak semua pribumisasi pembangunan kapitalis benar-benardidasarkan atas semangat untuk menemukan model pembangunan yang palingbermanfaat dan sesuai dengan kondisi setempat, dan tak semuanya pulamampu menampilkan keberhasilan yang berarti.

Pertanyaan sesi 11. Fandy

bagaimana konsep irasional yang dikatakan ritzer yang terjadi di jepang ?

2. Rinaldo

apa guna belajar globalisasi dan pribimisasi ?

3. Sisca yuliet

Apakah belajar mcdonalisasi menguntungkan atau merugikan ?

sesi2

• jefri

Seberapa besar pengaruh globalisasi dapat mengubah budaya suatu bangsa ?

• Andru

Apakah sebagai sosiolog harus mendorong atau menghambat terhadap globalisasi tersebut?