sop

52
BLUD RS. SEKARWANGI Jl.Siliwangi No.49 Cibadak – Sukabumi PELAYANAN GAWAT DARURAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN EKG MONITOR/DC SHOCK DI INSTALASI GAWAT DARURAT No.Dokumen No.Revisi Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal terbit, Ditetapkan Direktur dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OG NIP. 19680604 199903 1 004 1. Pengertian Pemeliharaan EKG Monitor/DC Shock adalah suatu upaya yang dilakukan agar EKG Monitor/DC Shock selalu dalam kondisi siap pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama. Pemeliharaan alat EKG Monitor/DC Shock dilakukan secara rutin 1 kali seminggu dan setiap habis pakai. 2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam penggunaan dan pemeliharaan EKG Monitor/DC Shock. 2.2 Tersedianya EKG Monitor/DC Shock yang selalu dalam keadaan siap pakai. 2.3 Tercapainya penggunaan EKG dan Monitor/DC Shock yang lebih lama (awet). 3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan, pelaksaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumah tanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. 4. Prosedur 4.1 Bersihkan alat satu kali seminggu. 4.2 Bersihkan kabel elektroda sandapan prekardial dengan larutan savlon 30% lalu keringkan. 4.3 Bersihkan paddles I dan II, kabel penghantar dengan larutan savlon 30% lalu keringkan. 4.4 Bersihkan tombol joule dengan larutan savlon 30% lalu keringkan. 4.5 Bersihkan tempat EKG Monitor dengan larutan savlon

Upload: desi245982250

Post on 24-Dec-2015

339 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

hghhh

TRANSCRIPT

BLUD RS. SEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN EKG MONITOR/DC SHOCK

DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pemeliharaan EKG Monitor/DC Shock adalah suatu upaya yang dilakukan agar EKG Monitor/DC Shock selalu dalam kondisi siap pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama. Pemeliharaan alat EKG Monitor/DC Shock dilakukan secara rutin 1 kali seminggu dan setiap habis pakai.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam penggunaan dan pemeliharaan EKG Monitor/DC Shock.

2.2 Tersedianya EKG Monitor/DC Shock yang selalu dalam keadaan siap pakai.

2.3 Tercapainya penggunaan EKG dan Monitor/DC Shock yang lebih lama (awet).

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan, pelaksaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumah tanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Bersihkan alat satu kali seminggu.4.2 Bersihkan kabel elektroda sandapan prekardial dengan larutan

savlon 30% lalu keringkan.4.3 Bersihkan paddles I dan II, kabel penghantar dengan larutan savlon

30% lalu keringkan.4.4 Bersihkan tombol joule dengan larutan savlon 30% lalu keringkan.4.5 Bersihkan tempat EKG Monitor dengan larutan savlon 30% lalu

keringkan.4.6 Bersihkan unit EKG Monitor dengan larutan savlon 30% lalu

keringkan

5. Unit Terkait 5.1 Bidang Sarana dan Prasarana BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

AKTIFASI DOKTERBLUD RSU SEKARWANGI

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Aktifasi dokter di Instalasi Gawat Darurat adalah penambahan tenaga dokter jaga Instalasi Gawat Darurat bila jumlah pasien lebih dari 28 orang dalam satu waktu. Aktifasi dapat berupa aktifasi intern yaitu pemanggilan dokter jaga dari ruangan atau aktifasi ekstern yaitupemanggilan dokter jaga Instalasi Gawat Darurat hari berikutnya.

2. Tujuan 2.1 Terjaganya mutu dan optimalisasi pelayanan terhadap pasien.

2.2 Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pelayanan di lingkungan Instalasi Gawat Darurat dengan tim Pelayanan Primer BLUD RS Sekarwangi.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat BLUD RS Sekarwangi dilakukan 24 jam dengan kapasitas 24 tempat tidur.

4.2 Pelayanan medic dilakukan oleh 3 (tiga) orang dokter yang terdiri dari dokter jaga I, dokter jaga II dan dokter triase/poli Instalasi Gawat Darurat.

4.3Pemberian pelayanan medic dan asuhan keperawatan sesuai standard BLUD RS Sekarwangi.

5. Unit Terkait 5.1 Direksi BLUD RS SEKARWANGI

5.2 Komite Medik BLUD RS SEKARWANGI

5.3 Instalasi Rawat Inap BLUD RS SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PEMELIHARAAN ALAT INKUBATOR DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pemeliharaan Inkubator adalah suatu upaya yang dilakukan agar Inkubator selalu dalam kondisi siap pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama. Pemeliharaan alat Inkubator dilakukan secara rutin 1 kali seminggu dan setiap selesai pakai.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam pemeliharaan alat Inkubator.

2.2 Tersedianya alat dalam keadaan siap pakai dan usia pakai lebih lama.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan, pelaksaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumah tanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Bersihkan alat setiap kali selesai dipakai.4.2 Bersihkan Inkubator dengan menggunakan larutan desinfektan

kemudian keringkan dengan lap kering.4.3 Ganti air aquadest bila kotor.4.4 Pengecekan air aquadest setiap hari dan tambahkan air aquadest

jika berkurang.4.5 Pengecekan filter bakteri setiap selesai digunakan, ganti filter bakteri

setiap 2 bulan sekali.4.6 Tutup alat dengan penutup debu.4.7 Bila terjadi kerusakan, hubungi bagian Sarana dan Prasarana dan

buat laporan permohonan perbaikan.

5. Unit Terkait 5.1 Bidang Sarana dan Prasarana BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PEMELIHARAAN ALAT TENUN DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Proses penggunaan, pemeliharaan, penyimpanan semua alat tenun agar tetap terpelihara dan tahan lama.

2. Tujuan Tersedianya alat tenun dalam keadaan siap pakai.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan, pelaksaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumah tanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Penyiapan alat tenun yang dibutuhkan oleh pasien, disimpan dilemari oleh penyelia inventaris dan obat.

4.2 Penyerahan alat tenun kepada petugas pekarya oleh penyelia inventaris dan obat.

4.3 Pencatatan jumlah dan jenis alat tenun sesuai dengan yang tercatat dalam buku operan oleh petugas pekarya yang dinas saat itu.

4.4 Pemakaian alat tenun hanya untuk pasien.4.5 Pengumpulan alat tenun kotor :

a. Kotor bernoda (darah/feses).Dispoel.b. Kotor tidak bernoda.Disimpan dikantong alat-alat tenun kotor.c. Kotor terinfeksius (HIV/AIDS).Direndam dengan larutan havox

0,1%.4.6 Penghitungan alat tenun kotor setiap pagi oleh petugas pekarya.4.7 Pengiriman alat tenun kotor ke Instalasi Sterilisasi Sentral oleh

petugas pekarya.4.8 Pengambilan alat tenun bersih yang jumlah dan jenisnya cocok

dengan yang diantar oleh petugas pekarya.4.9 Pencatatan alat tenun yang dipakai oleh pasien yang tidak ada

keluarga (gepeng) dicatat pada buku tersendiri oleh petugas pekarya.4.10 Penyerahterimaan dilakukan setiap pergantian shift jaga dari petugas

pekarya kepada pengganti yang dinas pada shift berikutnya.4.11 Pengecekan ulang jumlah dan jenis alat tenun setiap minggu oleh

penyelia inventaris dan obat dengan diketahui oleh Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat.

5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Sterilisasi BLUD RS Sekarwangi 5.2 IRNA BLUD RS Sekarwangi

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

DINAS/JAGADI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Adanya tata tertib dinas/jaga di Instalasi Gawat Darurat mulai dari dokter umum, dokter konsulen, perawat, tata usaha, pekarya rumah tangga, doorman, pengemudi ambulan, data entry, kasir, petugas TPP, petugas radiologi, petugas apotik dan satpam.

2. Tujuan Terlaksananya pelayanan di Instalasi Gawat Darurat selama 24 jam sesuai dengan bidang masing-masing yang melampaui harapan pelanggan.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Setiap petugas harus dating sesuai dengan waktu yang ditentukan.4.2 Melakukan absen baik dengan sidik jari maupun paraf pada saat

dating dan pulang/4.3 Memakai pakaian dinas sesuai kebutuhan rumah sakit lengkap

dengan atribut lainnya.4.4 Tidak diperkenankan memakai sandal.4.5 Melakukan serah terima pasien dengan petugas sebelumnya, untuk

perawat jaga dilakukan serah terima obat-obatan dan alat.4.6 Melakukan pelayanan terhadap pasien yang dating selama jam

dinas.47 Petugas tidak diperkenankan meninggalkan Instalasi Gawat Darurat

selama bertugas sampai serah terima dengan petugas berikutnya.4.8 Membuat laporan jaga setiap tugas.4.9 Dokter konsulen yang jaga on call harus ada di tempat/mudah

dihubungi.

5. Unit Terkait 5.1 Bidang Pelayanan Keperawatan BLUD RSU SEKARWANGI5.2 Bidang Sumber Daya Manusia BLUD RSU SEKARWANGI5.3 Komite Keperawatan BLUD RSU SEKARWANGI5.4 Komite Medik BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

EMERGENCY RESPON TIME

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Emergency Respon Time adalah tunggu pasien sejak mendaftar di TPP Instalasi Gawat Darurat sampai mendapat pelayanan petugas Instalasi Gawat Darurat (dokter dan perawat)..

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan yang cepat dan tepat

2.2 Tercapainya peningkatan mutu pelayanan yang melampaui harapan pelanggan

3. Kebijakan Instalasi Gawat Darurat melaksanakan kegiatan pengendalian mutu pelayanan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan secara terus menerus dan berkesinambungan.

4. Prosedur 4.1 Pendaftaran pasien di Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) Instalasi Gawat Darurat

4.2 Pemeriksaan dan anamnesa pasien oleh dokter dan atau perawat4.3 Penulisan waktu anamnesa/pemeriksaan pada formulir Emergency

Respon Time4.4 Pengumpulan Formulir Emergency Respon Time di tempat yang telah

disediakan4.5 Rekapitulasi data harian, mingguan dan bulanan oleh Kepala dan

Wakil Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat

5. Unit Terkait 5.1 Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat BLUD RSU SEKARWANGI5.2 Komite Keperawatan BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

EVAKUASI PASIEN PADA BENCANA KEBAKARANDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Evakuasi pasien pada bencana kebakaran adalah pemindahan pasien dari tempat terjadinya bencana kebakaran/yang terancam karena terbakar ke tempat yang lebih aman. Dilaksanakan secara terpadu oleh perawat, pekarya, satpam, cleaning service dan seluruh satuan kerja yang terkait dibawah koordinasi Kepala Instalasi Gawat Darurat.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan dalam memberikan pelayanan evakuasi secara tepat dan cepat.

2.2 Terselamatkannya pasien yang sedang berobat dari bahaya kebakaran.

2.3 Terlaksananya pemindahan pasien dengan tertib sehingga semua pasien dapat dipindahkan dengan selamat.

3. Kebijakan Instalasi Gawat Darurat menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan kepada masyarakat yang diberikan secara individual maupun missal, baik trauma maupun non trauma yang dilaksanakan oleh Instalasi Gawat Darurat selama 24 jam secara terus menerus.

4. Prosedur 4.1 Penetapan tempat yang aman oleh petugas Instalasi Gawat Darurat

4.2 Penentuan jalur evakuasi yang akan dilalui oleh petugas Instalasi Gawat Darurat

4.3 Penutupan semua pintu yang dekat dengan sumber api oleh petugas Instalasi Gawat Darurat

4.4 Penyampaian informasi kebakaran hanya kepada petugas Instalasi Gawat Darurat agar pasien tidak panic dan tetap dalam kendali

4.5 Perhitungan jumlah pasien yang akan dievakuasi oleh petugas Instalasi Gawat Darurat

4.6 Pemindahan pasien ke tempat yang telah ditentukan (aman) oleh petugas Instalasi Gawat darurat

47 Prioritas pemindahan bagi pasien yang tidak bias berjalan sendiri oleh petugas Instalasi Gawat Darurat

4.8 Pemberian motivasi kepada pasien yang dapat berjalan sendiri oleh petugas Instalasi Gawat Darurat agar menuju ke tempat yang telah ditentukan

4.9 Penggantian sementara selama proses pemindahan bagi pasien yang memakai ventilator dengan ambubag

4.10 Pengawasan dan penghitungan ulang jumlah pasien yang telah dipindahkan oleh petugas Instalasi Gawat Darurat

5. Unit Terkait5.1 Bagian Umum BLUD RS Sekarwangi.

5.2 K3 BLUD RS Sekarwangi.

5.3 IPSRS BLUD RS Sekarwangi

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

FOKUS GRUP DISKUSI (FGD)DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Focus Grup Diskusi (FGD) adalah salah satu teknik dalam pengumpulan data kualitatif, dimana sekelompok orang berdiskusi dengan pengarahan dari seorang moderator atau fasilitator mengenai suatu topic.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam pengidentifikasian masalah di Instalasi Gawat Darurat.

2.2 Terpecahkannya masalah-masalah yang ada.

2.3 Tercapainya peningkatan mutu pelayan Instalasi Gawat darurat.

3. Kebijakan Instalasi Gawat Darurat melaksanakan kegiatan pengendalian mutu pelayanan.

4. Prosedur 4.1 Penentuan peserta diskusi yang terdiri dari 7 orang keluarga pasien dan 4 orang petugas Instalasi Gawat Darurat.

4.2 Pengajuan pertanyaan kepada keluarga pasien mengenai a. Pelayanan petugas Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) Instalasi

Gawat Darurat.b. Pelayan triase Instalasi Gawat Darurat.c. Pelayanan dokter jaga Instalasi Gawat darurat.d. Pelayanan perawat Instalasi Gawat Darurat.e. Pelayanan petugas penunjang medis yaitu radiologi,

laboratorium, apotik, kasir dan lain-lain.4.3 Pembuatan laporan yang ditujukan kepada Kepala Instalasi Gawat

darurat oleh petugas Instalasi Gawat Darurat (peserta diskusi).4.4 Pelaksanaan tindak lanjut dari hasi diskusi (jika perlu)

5. Unit Terkait 5.1 Komite Keperawatan BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

INFORMASIPELAYANAN GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Adalah informasi yang memuat tentang pelayanan yang tersedia, tariff, alur pelayanan dan tata tertib yang dibutuhkan pasien/keluarga.

2. Tujuan Tersedianya acuan dalam penyampaian informasi pelayanan gawat darurat

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Media Informasi :a. Leaflet yang memuat tentang Instalasi Gawat Darurat dalam hal

- Tenaga- Fasilitas- Pelayanan - Prosedur

b. Buku daftar telepon intern/eksternc. Buku tarifd. Tata tertib pengunjung

4.2 Prosedur :a. penyediaan leaflet dan daftar telepon intern/ekstern di tempat

pelayanan pendaftaranb. penyediaan buku tariff di ruang kasirc. penempatan tata tertib pengunjung pada daerah strategid. pemberian informasi kepada pasien/keluarga/pengunjung

sesuai kebutuhan5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Pengolahan data elektronik BLUD RSU SEKARWANGI

5.2 Instalasi Rekam Medik dan informasi Kesehatan BLUD RSU SEKARWANGI

5.3 Instalasi Radiologi BLUD RSU SEKARWANGI

5.4 Instalasi Patologi BLUD RSU SEKARWANGI

5.6 Instalasi Pemasaran dan Humas BLUD RSU SEKARWANGI

5.7 Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

KETUA TIMDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Ketua tim adalah perawat yang diberi wewenang dan tanggung jawab memimpin anggotanya dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat BLUD RSU SEKARWANGI pada saat bertugas.

2. Tujuan 2.1 Terlaksananya pelayanan asuhan keperawatan yang terkoordinir dengan baik di tiap shift dinas

2.2 Percapainya pelayanan asuhan keperawatan secara cepat dan tepat

2.3 Terlaksananya pelayanan yang melampaui harapan pelanggan

3. Kebijakan Instalasi Gawat Darurat melaksanakan kegiatan pengendalian mutu pelayanan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan secara terus menerus dan berkesinambungan

4. Prosedur 4.1 Memimpin operan bersama anggota tim4.2 Membagi anggota yang bertugas dan bertanggung jawab di area :

trauma, non trauma, triase, IW, observasi dan ruang infeksi4.3 Memonitor absensi anggota tim (waktu dating dan pulang)4.4 Memfasilitasi anggota tim dalam memberikan pelayanan asuhan

keperawatan di area tanggung jawabnya4.5 Memfasilitasi complain pelanggan4.6 Berkoordinasi dengan unit terkait47 Berkoordinasi dengan duty nurse, duty manager, kepala ruangan,

nursing supervisor, Kepala Instalasi Gawat Darurat bila ada masalah yang tidak dapat diatasi oleh tim

4.8 Melakukan konfirmasi ulang permintaan ambulan dari luar BLUD RSU SEKARWANGI

5. Unit Terkait 5.1 Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat BLUD RSU SEKARWANGI5.2 Bidang Pelayanan Keperawatan BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

MEKANISME HUBUNGAN KERJAINSTALASI GAWAT DARURAT DENGAN UNIT KERJA LAIN

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Hubungan kerja Instalasi Gawat Darurat dengan unit kerja lain adalah hubungan kerja didalam rumah sakit dalam memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat selama 24 jam. Dalam memberikan pelayanan Instalasi Gawat Darurat bekerjasama dengan unit kerja/institusi kesehatan lain yang terkait.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam melakukan hubungan kerja dengan unit kerja lain dilingkungan BLUD RS Sekarwangi/institusi kesehatan lain yang terkait.

2.2 Tercapainya pelayanan yang melampaui harapan pelanggan.

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Instalasi gawat Darurat mempunyai hubungan kerja dengan unit kerja lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi/institusi kesehatan lain yang terkait dalam hal :

4.1 Pendaftaran pasien Instalasi Gawat Darurat yang dilaksanakan oleh petugas Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) dari Instalasi Rekam Medik dan Informasi Kesehatan BLUD RS Sekarwangi.

4.2 Pelayanan pemeriksaan/pengobatan dilaksanakan oleh dokter Instalasi Gawat Darurat BLUD RS Sekarwangi (sesuai SPM masing-masing SMF).

4.3 Pelayanan konsultasi dilaksanakan oleh SMF yang terkait (sesuai SOP konsultasi).

4.4 Pelayanan obat dan alat kesehatan dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP penyediaan obat).

4.5 Pelayanan pemeriksaan radiologi dilaksanakan oleh Instalasi Radiologi (sesuai SOP pelayanan radiologi).

4.6 Pelayanan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan oleh Instalasi Laboratorium BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP pelayanan Laboratorium).

4. Prosedur 4.7 Pelayanan pembayaran biaya di Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan oleh petugas Bank Jabar cabang BLUD RS Sekarwangi yang dicatat oleh kasir dari bagian perbendaharaan BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP Pembayaran Bagian Pembendaharaan).

4.8 Perawatan pasien Rawat Inap dilaksanakan oleh Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi.

4.9 Pelayan pasien operasi dilaksanakan oleh Instalasi Bedah Sentral BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP pelayanan bedah IBS).

4.10 Pelayanan pasien control dilaksanakan oleh Instalasi Rawat Jalan BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP pelayanan Rawat Jalan).

4.11 Pelayanan administrasi berbasis computer bekerjasama dengan SIM RS BLUD RS Sekarwangi.

4.12 Perbaikan sarana dan prasarana bekerjasama dengan Instalasi Sarana dan Prasarana BLUD RS Sekarwangi.

4.13 Penyediaan alat-alat tenun atau alat-alat yang disterilkan dengan bagian Laundry dan CSSD.

4.14 Pelayanan alat-alat rumah tangga, alat-alat kantor dan lain-lain bekerjasma dengan Bagian Umum BLUD RS Sekarwangi.

4.15 Pelayanan pemulasaraan jenazah bekerjasama dengan Instalasi Kamar Jenazah BLUD RS Sekarwangi.

4.16 Bimbingan magang/praktek mahasiswa bekerjasama dengan Bagian Diklat BLUD RS Sekarwangi.

4.17 Mutasi tenaga dan pembinaan staf bekerjasama dengan Bagian SDM, Bidang Pelayanan Keperawatan dan Komite Keperawatan.

4.18 Pengadaan makanan untuk pasien dan petugas bekerjasama dengan Instalasi Gizi.

4.19 Pemasaran dan Informasi bekerjasama dengan bagian Pemasaran dan Humas.

5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Radiologi BLUD RS Sekarwangi.5.2 Bagian Keuangan BLUD RS Sekarwangi

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

MERUJUK PASIENDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Merujuk adalah pengiriman pasien ke rumah sakit lain untuk perawatan selanjutnya bila :a. Tempat rawat inap di BLUD RS Sekarwangi penuh.b. Atas permintaan pasien/keluarga pasien.c. Perlu fasilitas yang tidak tersedia/sedang mengalami kerusakan di BLUD

RS Sekarwangi.Pengiriman pasien harus dalam keadaan stabil. Dilaksanakan oleh dokter Instalasi Gawat Darurat dengan acuan SPM masing-masing SMF yang dapat dilakukan sesudah melakukan konsultasi dengan konsulen terkait.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan dalam memberikan pelayanan rujukan pasien.

2.2 Terpenuhinya hak pasien untuk tepat mendapat pelayanan medis dan pelayanan perawatan dengan segera dan berkesinambungan

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Pelayanan medis dan asuhan keperawatan oleh dokter dan perawat Instalasi Gawat Darurat sesuai prosedur.

4.2 Penetapan pasien perlu di rawat inap.4.3 Pengecekan ketersediaan tempat rawat oleh keluarga pasien ke tata

usaha rawat.4.4 Pernyataan dari tata usaha rawat bahwa tidak ada tempat rawat

sesuai dengan kebutuhan/kondisi pasien.4.5 Penentuan merujuk oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat setelah

konsultasi dengan SMF terkait.4.6 Pelaksanaan rujukan :

a. Penjelasan kepada pasien/keluarga pasien oleh petugas tata usaha rawat/dokter jaga/perawat.

b. Pembuatan surat rujukan oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat

c. Persiapan kelengkapan pasien oleh perawat : infuse, oksigen, dan lain-lain.

d. Permintaan tempat rawat yang sesuai ke rumah sakit yang dituju, oleh perawat pertelepon atau keluarga pasien dating langsung ke rumah sakit tersebut.

e. Penyelesaian administrasi pembayaran dikasir Instalasi Gawat Darurat.

f. Pemberangkatan pasien ke rumah sakit yang dituju :1. Dengan ambulan dan perawat pendamping.2. Pemantauan keadaan pasien selama dalam perjalanan

didalam3. Penyerahan pasien kepada petugas rumah sakit yang dituju

5. Unit Terkait 5.1 SMF terkait BLUD RS Sekarwangi.5.2 Instansi Kesehatan lain yang terkait.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PELATIHAN KEGAWATDARURATAN BAGI KARYAWAN

BLUD RSU SEKARWANGI DAN MASYARAKAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pelatihan kegawatdaruratan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Instalasi Gawat Darurat, baik untuk pegawai BLUD RSU SEKARWANGI maupun masyarakat luar BLUD RSU SEKARWANGI dalam memberikan pertolongan kegawatdaruratan

2. Tujuan 2.1 Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pertolongan gawat darurat bagi tenaga khusus

2.2 Mengurangi

3. Kebijakan Instalasi Gawat Darurat melaksanakan/berfungsi sebagai tempat kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian pengembangan SDM dan masyarakat umum

4. Prosedur 4.1 Pembuatan proposal pelatihan4.2 Pengejuan proposal kepada direksi4.3 Penyebaran informasi kepada satuan kerja/instansi terkait setelah

mendapat izin direksi4.4 Pelaksanaan pelatihan4.5 Pembuatan laporan dan evaluasi

5. Unit Terkait 5.1 Direksi BLUD RSU SEKARWANGI5.2 Bagian SDM BLUD RSU SEKARWANGI5.3 Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana BLUD RSU

SEKARWANGI5.4 Bagian Pendidikan dan Penelitian BLUD RSU SEKARWANGI5.5 Bidang pelayanan Keperawatan BLUD RSU SEKARWANGI5.6 Bagian Umum BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

MEKANISME HUBUNGAN KERJAINSTALASI GAWAT DARURAT DENGAN UNIT KERJA LAIN

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Hubungan kerja Instalasi Gawat Darurat dengan unit kerja lain adalah hubungan kerja didalam rumah sakit dalam memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat selama 24 jam. Dalam memberikan pelayanan Instalasi Gawat Darurat bekerjasama dengan unit kerja/institusi kesehatan lain yang terkait.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam melakukan hubungan kerja dengan unit kerja lain dilingkungan BLUD RS Sekarwangi/institusi kesehatan lain yang terkait.

2.2 Tercapainya pelayanan yang melampaui harapan pelanggan.

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Instalasi gawat Darurat mempunyai hubungan kerja dengan unit kerja lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi/institusi kesehatan lain yang terkait dalam hal :

4.1 Pendaftaran pasien Instalasi Gawat Darurat yang dilaksanakan oleh petugas Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) dari Instalasi Rekam Medik dan Informasi Kesehatan BLUD RS Sekarwangi.

4.2 Pelayanan pemeriksaan/pengobatan dilaksanakan oleh dokter Instalasi Gawat Darurat BLUD RS Sekarwangi (sesuai SPM masing-masing SMF).

4.3 Pelayanan konsultasi dilaksanakan oleh SMF yang terkait (sesuai SOP konsultasi).

4.4 Pelayanan obat dan alat kesehatan dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP penyediaan obat).

4.5 Pelayanan pemeriksaan radiologi dilaksanakan oleh Instalasi Radiologi (sesuai SOP pelayanan radiologi).

4.6 Pelayanan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan oleh Instalasi Laboratorium BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP pelayanan Laboratorium).

4. Prosedur 4.7 Pelayanan pembayaran biaya di Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan oleh petugas Bank Jabar cabang BLUD RS Sekarwangi yang dicatat oleh kasir dari bagian perbendaharaan BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP Pembayaran Bagian Pembendaharaan).

4.8 Perawatan pasien Rawat Inap dilaksanakan oleh Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi.

4.9 Pelayan pasien operasi dilaksanakan oleh Instalasi Bedah Sentral BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP pelayanan bedah IBS).

4.10 Pelayanan pasien control dilaksanakan oleh Instalasi Rawat Jalan BLUD RS Sekarwangi (sesuai SOP pelayanan Rawat Jalan).

4.11 Pelayanan administrasi berbasis computer bekerjasama dengan SIM RS BLUD RS Sekarwangi.

4.12 Perbaikan sarana dan prasarana bekerjasama dengan Instalasi Sarana dan Prasarana BLUD RS Sekarwangi.

4.13 Penyediaan alat-alat tenun atau alat-alat yang disterilkan dengan bagian Laundry dan CSSD.

4.14 Pelayanan alat-alat rumah tangga, alat-alat kantor dan lain-lain bekerjasma dengan Bagian Umum BLUD RS Sekarwangi.

4.15 Pelayanan pemulasaraan jenazah bekerjasama dengan Instalasi Kamar Jenazah BLUD RS Sekarwangi.

4.16 Bimbingan magang/praktek mahasiswa bekerjasama dengan Bagian Diklat BLUD RS Sekarwangi.

4.17 Mutasi tenaga dan pembinaan staf bekerjasama dengan Bagian SDM, Bidang Pelayanan Keperawatan dan Komite Keperawatan.

4.18 Pengadaan makanan untuk pasien dan petugas bekerjasama dengan Instalasi Gizi.

4.19 Pemasaran dan Informasi bekerjasama dengan bagian Pemasaran dan Humas.

5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Radiologi BLUD RS Sekarwangi.5.2 Bagian Keuangan BLUD RS Sekarwangi

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PELAYANAN AMBULANBLUD RSU SEKARWANGI

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pelayanan ambulan BLUD RSU SEKARWANGI adalah pelayanan transportasi pasien ndari dalam maupun dari luar BLUD RSU SEKARWANGI yang dikelola oleh Instalasi Gawat Darurat BLUD RSU SEKARWANGI.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah teknis dalam pelaksanaan pelayanan transportasi pasien dan penggunaan ambulan.

2.2 Terlaksananya upaya peningkatan mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat yang terkoordinasi dengan satuan kerja terkait sehingga terwujud kepuasan pelanggan.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat, tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RSU SEKARWANGI maupun instansi lain di luar BLUD RSU SEKARWANGI sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Pasien dari dalam BLUD RSU SEKARWANGI (Instalasi Gawat Darurat)

Keluar :4.1.1 permintaan pemakaian ambulan dari pasien Instalasi Gawat

Darurat kepada petugas Instalasi Gawat Darurat secara langsung maupun melalui telepon ………

4.1.2 penetapan pasien dapat dibawa dengan ambulan atau tidak oleh dokter Instalasi Gawat Darurat (untuk pasien Instalasi Gawat Darurat).

4.1.3 Penjelasan tentang tariff ambulankepada pasien/keluarga oleh petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.

4.1.4 Pengisian formulir permintaan ambulan oleh petugas data entry.4.1.5 Penginputan biaya pemakaian ambulan di kasir Instalasi Gawat

Darurat oleh pasien/keluarga.4.1.6 Pembuatan surat jalan ambulan oleh petugas data entry.4.1.7 Pengisian blanko bukti pemakaian ambulan oleh petugas

Instalasi Gawat Darurat.4.1.8 Penyerahan surat jalan ambulan kepada pengemudi ambulan

oleh perawat Instalasi Gawat Darurat.4.1.9 Perjalanan ke tempat tujuan oleh pengemudi ambulan.

4.2 Pasien dari luar ke BLUD RSU SEKARWANGI :

4.2.1 permintaan pemakaian ambulan dari luar BLUD RSU SEKARWANGI ke Instalasi Gawat Darurat melalui telepon nomor………….

4.2.2 Pengecekan kejelasan identitas, alamat dan kondisi pasien oleh ketua tim kepada penelepon.

4.2.3 Penetapan pasien dapat dibawa dengan ambulan atau tidak oleh dokter Instalasi Gawat Darurat.

4.2.4 Penjelasan tentang tariff ambulan oleh petugas Instalasi Gawat Darurat kepada penelepon.

4.2.5 Persiapan tindak lanjut tempat perawatan oleh petugas INstalasi gawat Darurat (bila perlu).

4.2.6 Konfirmasi ulang kepada penelepon oleh ketua tim, Instalasi Gawat Darurat.

4.2.7 Persiapan peralatan yang dibutuhkan oleh ketua tim/pengemudi.4.2.8 Penjemputan pasien oleh pengemudi ambulan dan dua orang

perawat.4.2.9 Pembayaran biaya pemakaian ambulan di kasir Instalasi Gawat

Darurat oleh pasien/keluarga setelah tiba.4.2.10 Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat sesuai prosedur.

5. Unit Terkait 5.1 SMF terkait BLUD RSU SEKARWANGI5.2 Instalasi Bedah Sentral BLUD RSU SEKARWANGI5.3 Instalasi Rekam Medik BLUD RSU SEKARWANGI5.4 Instalasi Rawat Inap BLUD RSU SEKARWANGI5.5 SMF terkait BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PELAYANAN KASUS KECELAKAAN MASSALDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pelayanan terhadap korban kecelakaan yang dating ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RS Sekarwangi dalam jumlah yang melebihi kemampuan normal Instalasi Gawat Darurat.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan dalam memberikan pelayanan kasus kecelakaan massal.

2.2 Terlaksananya pelayanan dan perawatan yang tepat dan cepat sesuai dengan kebutuhan kepada semua pasien, sehingga angka kematian dan kecacatan dapat ditekan.

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Penerimaan pasien oleh petugas triase Instalasi Gawat Darurat (labeling).

4.2 Penentuan tingkat siaga oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat.4.3 Menginformasikan siaga kepada operator telepon oleh dokter jaga

Instalasi Gawat Darurat.4.4 Penempatan pasien oleh petugas Instalai Gawat Darurat sesuai

dengan label masing-masing pasien.4.5 Pemeriksaan dan pemberian tindakan medis sesuai label oleh dokter

dan perawat Instalasi Gawat Darurat.4.6 Pengonsulan kepada dokter konsulen terkait bagi pasien-pasien

yang memerlukan perawatan lanjutan oleh dokter Instalasi Gawat Darurat.

4.7 Penyelesaian administrasi di kasir Instalasi Gawat Darurat (dan di Instalasi Tata Usaha Rawat bagi pasien yang dirawat) oleh keluarga pasien.

4.8 Pengiriman pasien yang memerlukan perawatan lanjutan ke Ruang Rawat Inap/IBS oleh pekarya Instalasi Gawat Darurat.

4.9Pemberian resep dan pemulangan pasien yang tidak memerlukan perawatan/tindakan lanjutan oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat.

4.10Pembuatan laporan kejadian ditujukan kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat, direktur medic, dan keperawatan, kepolisian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Radiologi BLUD RS Sekarwangi.5.2 SMF terkait BLUD RS Sekarwangi.5.3 Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi.5.4 Instalasi Pemasaran dan Humas BLUD RS Sekarwangi

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PELAYANAN PASIEN TIDAK GAWAT DANTIDAK DARURAT

INSTALASI GAWAT DARURAT No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pasien tidak gawat dan tidak darurat adalah pasien yang penyakitnya tidak gawat, tidak darurat dan tidak mengancam nyawa, tetapi dating untuk berobat ke Instalasi Gawat Darurat.

2. Tujuan Tersedianya acuan dalam memberikan pelayanan medis kepada pasien sesuai kebutuhan tanpa mengganggu pelayanan terhadap pasien gawat darurat (true emergency).

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat, tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RSU SEKARWANGI maupun instansi lain di luar BLUD RSU SEKARWANGI sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1Pemilihan pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat oleh dokter/perawat

a. pada hari kerja di bawah pukul 12.00 WIB, menyarankan ke Instalasi Rawat Jalan

b. Di luar hari kerja/di atas pukul 12.00 WIB, menangani di poli false emergency

4.2 Pendaftaran pasien oleh keluarga pasien di TPP Instalasi Gawat Darurat

4.3 Penanganan pasien di poli ‘false emergency’4.4 Auto/allo anamnesa oleh dokter/perawat Instalasi Gawat Darurat4.5 Pemeriksaan tanda-tanda vital oleh perawat Instalasi Gawat Darurat4.6 Pemeriksaan fisik oleh dokter Instalasi Gawat Darurat4.7 Pemeriksaan penunjang diagnostic (laboratorium dan radiologi) bila

diperlukan, dokter membuat/mengisi formulirnya dan perawat mengambil sampel darah

4.8 Penyelesaian administrasi pasien pulang oleh pasien/keluarga di kasir Instalasi Gawat Darurat

4.9 Pemberian resep kepada pasien/keluarga oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat setelah ada penyelesaian administrasi

4.10 Penyuluhan pasien pulang dan anjuran untuk control ke poliklinik pada jam kerja dengan membawa kartu berobat/rujukan ASKES

5. Unit Terkait 5.1 Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat BLUD RSU SEKARWANGI5.2 Instalasi Rekam Medik dan Informasi Kesehatan BLUD RSU

SEKARWANGI5.3 Instalasi Rawat Jalan BLUD RSU SEKARWANGI5.4 Instalasi Radiologi BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PEMBAYARAN BIAYA PASIENDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Perincian biaya pasien Instalasi Gawat Darurat adalah biaya pasien yang telah mendapatkan pelayanan : pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis, konsultasi maupun pemeriksaan penunjang di Instalasi Gawat Darurat. Semua pasien yang keluar dari Instalasi Gawat Darurat (pulang, dirawat, dirujuk atau meninggal) wajib menyelesaikan administrasi perincian biayanya. Adapun cara penyelesaian biaya dapat dilakukan dengan cara : tunai, jaminan kantor/perusahaan, asuransi kesehatan, Jamkesda, Jamkesmas, jamsostek

2. Tujuan Diterapkannya langkah-langkah dalam penyelesaian administrasi perincian biaya pasien di Instalasi Gawat Darurat.

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Pembuatan bukti layanan oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat,

perawat Instalasi Gawat Darurat, petugas laboratorium/radiologi.4.2 Penulisan daftar obat/alat kesehatan yang dipakai dalam perincian

oleh perawat yang selanjutnya menyerahkan ke depo farmasi Instalasi Gawat Darurat.

4.3 Penyerahan rincian obat-obatan dan alat kesehatan dari petugas farmasi kepada kasir Instalasi Gawat Darurat.

4.4 Pengumpulan bukti layanan dan print out oleh petugas data entry.4.5 Penyerahan berkas bukti layanan dari petugas data entry kepada

kasir Instalasi Gawat Darurat.4.6 Penyelesaian administrasi perincian biaya pasien oleh keluarga di

kasir Instalasi Gawat Darurat :4.6.1 Bayar Tunai :

a. Penjumlahan semua perincian biaya pasien oleh petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.

b. Pembayaran oleh keluarga pasien kepada petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.

c. Penyerahan kwitansi dan rincian biaya oleh petugas kasir kepada keluarga pasien

4.6.2 Pasien ASKES/Jamsostek :a. Pengisian formulir bukti layanan oleh pasien/keluarga.b. Penyerahan fotocopi kartu ASKES/Jamsostek dari pasien

kepada petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.c. Pembayaran cost sharing, obat dan bahan/alat diluar

tanggungan ASKES/Jamsostek oleh pasien/keluarga.d. Penyerahan bukti pembayaran oleh petugas kasir kepada

pasien/keluarganya4.6.3 Pasien jaminan kantor/perusahaan :

a. Pengisian formulir surat pernyataan pembayaran oleh pasien/keluarga.

b. Penyerahan surat jaminan kantor dari pasien kepada petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.

c. Penyatuan berkas tersebut diatas dengan semua rincian biaya pasien oleh kasir.

d. Pengiriman berkas tersebut di atas kepada verifikasi oleh petugas Instalasi Gawat Darurat.

4.6.4 Pasien piutang ( belum bayar )a. Pengisian surat pernyataan kesanggupan membayar oleh

pasien/keluarga rangkap 3 (tiga).b. Pengesahan surat tersebut diatas oleh Kepala Instalasi

Gawat Darurat atau dokter jaga Instalasi Gawat Darurat/Duty Manajer diluar jam kerja.

c. Penyerahan surat tersebut diatas kepada Pasien/keluarga oleh petugas Instalasi Gawat Darurat.

d. Penyatuan potocopi surat tersebut diatas dengan berkas rincian pasien oleh petugas kasir Instalasi Gawat Darurat. Lembar I untuk pasien, lembar II untuk dokter jaga Instalasi Gawat Darurat, lembar III untuk kasir, untuk selanjutnya diproses sampai pasien membayar (penagihan).

4.6.5 Pasien dengan Jamkesda/Jamkesmasa. Penyerahan fotocopi Jamkesda/Jamkesmas dan surat

rujukan (bila ada) kepada petugas kasir Instalasi Gawat Darurat oleh pasien/keluarga.

b. Pengisian formulir surat pernyataan tidak mampu oleh pasien/keluarga.

c. Pengesahan surat pernyataan tidak mampu oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat atau dokter jaga Instalasi Gawat Darurat.

d. Penyatuan berkas tersebut diatas dengan perincian biaya pasien oleh petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.

e. Penyerahan berkas tersebut diatas kepada petugas Tata Usaha Instalasi Gawat Darurat oleh petugas kasir Instalasi Gawat Darurat.

f. Pengiriman berkas dan pelaporan kepada kasir oleh petugas Tata Usaha Instalasi Gawat Darurat.

5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Rekam Medik BLUD RS Sekarwangi

5.2 Bagian Keuangan BLUD RS Sekarwangi.

5.3 SIMRS BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PEMBUATAN DAN PEMANTAUAN JADWAL JAGA HARIAN INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Adalah pembuatan dan pemantauan tugas harian petugas Instalasi Gawat Darurat, yaitu : tenaga dokter, perawat, pekarya, kasir, pengemudi ambulan, cleaning servis dan dokter konsulen. Setiap petugas yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat harus bertugas sesuai dengan jadwal jaga yang telah ditetapkan, bila berhalangan hadir, harus segera melapor kepada penanggung jawab masing-masing bagian terkait.

2. Tujuan Terlaksananya pelayanan di Instalasi Gawat Darurat selama 24 jam dengan kuantitas dan kualitas yang melampaui harapan pelanggan.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Pembuatan jadwal jaga dokter dibagi kedalam 3 shift, untuk 1 (satu) bulan oleh ketua SMF Gawat Darurat BLUD RS Sekarwangi.

4.2 Pengesahan jadwal jaga dokter oleh Direktur Medik dan Keperawatan BLUD RS Sekarwangi.

4.3 Pembuatan jadwal jaga perawat, pekarya dibagi kedalam 3 shift oleh Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat.

4.4 Pembuatan jadwal jaga petugas kasir, TPP, apotik dan piñata rontgen dibagi kedalam 3 shift untuk 1 minggu oleh penanggung jawab terkait.

4.5 Pembuatan jadwal jaga pengemudi ambulan dibagi kedalam 2 shift oleh penyelia ambulan.

4.6 Penandatanganan jadwal jaga oleh Kepala Ruang dan diketahui oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat.

4.7 Pengesahan jadwal jaga oleh Kepala Bidang Pelayanan BLUD RS Sekarwangi.

4.8 Pengiriman jadwal jaga konsulen paling lambat sebelum tanggal 1 pada bulan berjalan oleh masing-masing SMF kepada Instalasi Gawat Darurat.

4.9 Pengumpulan jadwal jaga di map khusus oleh Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat.

4.10 Penulisan jadwal jaga harian petugas Instalasi Gawat Darurat pada papan khusus yang mudah dilihat diruangan.

4.11 Pelaksanan tugas masing-masing sesuai jadwal.

4.12 Bila berhalangan/tukar jaga :

4.13 SMF : menghubungi Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat, yang selanjutnya menuliskan dijadwal jaga konsulen.

4.14 staf Instalasi Gawat darurat : melapor kepada Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat/ketua tim.

4.15 Penyimpanan jadwal jaga yang telah berlalu di map khusus di bagian tata usaha Instalasi Gawat Darurat.

5. Unit Terkait 5.1 Bidang Pelayanan BLUD RS SEKARWANGI5.2 Bagian Sumber Daya Manusia BLUD RS Sekarwangi.5.3 Semua SMF BLUD RS Sekarwangi.5.4 Komite Medik BLUD RS SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENANGGULANGAN KEBAKARANDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Penanggulangan kebakaran adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di Instalasi Gawat Darurat. Dilaksanakan secara terkoordinasi dengan seluruh satuan kerja terkait baik di dalam maupun di luar BLUD RS Sekarwangi.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan dalam memberikan pelayanan secara tepat dan cepat.

2.2 Terselamatkannya pasien dan karyawan serta harta bendanya

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Pemadaman api sedini mungkin dengan alat yang tersedia, seperti : alat pemadam kebakaran, handuk basah, karung basah dan lain-lain oleh petugas Instalasi Gawat Darurat yang pertama kali melihat api.

4.2 Permintaan bantuan satpam oleh petugas Instalasi Gawat Darurat melalui telepon pesawat, jika api tidak dapat dipadamkan.

4.3 Pemadaman api oleh petugas satpam4.4 Permintaan bantuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran

Kabupaten Sukabumi oleh petugas satpam melalui operator.4.5 Pemadaman aliran listrik selama kebakaran oleh petugas storing.4.6 Pemindahan/evakuasi pasien dari tempat yang terbakar ke tempat

yang lebih aman oleh petugas Instalasi Gawat Darurat.

5. Unit Terkait 5.1 K3 BLUD RS Sekarwangi.

5.2Satpam BLUD RS Sekarwangi.

5.3Bagian Umum BLUD RS Sekarwangi.

5.4Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENANGGULANGAN KORBAN BENCANADI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Bilamana pada waktu yang singkat, korban masuk Instalasi Gawat Darurat yang melebihi pekerjaan biasa sehingga memerlukan pelayan khusus yang tidak terikat pada peraturan normal yang berlaku.

2. Tujuan Tersedianya acuan bagi dokter, perawat dan petugas terkait dalam penanggulangan bencana di Instalasi Gawat Darurat BLUD RS sekarwangi

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1Di dalam jam kerja :4.1.1 Dokter jaga I Instalasi Gawat Darurat (IGD) bertindak Sebagai manajer Disaster, menentukan adanya siaga dan Tingkat siaga sebagai berikut :

Siaga 1 : Jumlah korban lebih dari 30 orang. Siaga 2 : Jumlah korban 16 _ 30 orang. Siaga 3 : Jumlah korban 10 – 15 orangf. Bila jumlah korban lebih dari 60 orang, menghubungi

RS lain4.1.2 Sebagai manager dister memberitahu operator telepon Tentang adanya siaga dan tingkat siaga ( dapat di delegasikan kepada perawat instalasi gawat darurat) 4.1.3 Dokter jaga I IGD dan beberapa perawat IGD bertindak sebagai triage officer dengan member label sebagai berikut

Label hijau dikenakan bagi penderita yang tidak mengalami luka, hanya stress/gangguan jiwa atau hanya luka lecet (rawat jalan).

Label hijau dikenakan bagi penderita yang tidak mengalami luka, hanya stress/gangguan jiwa atau hanya luka lecet (rawat jalan).

Label kuining dikenakan bagi penderita yang memerlukan tindakan bedah minor (rawat jalan/rawat inap).

4. Prosedur Label merah dikenakan bagi penderita yang mengalami gangguan pernafasan, pre syok atau syok berat sehingga memerlukan tindakan resusitasi (rawat inap/HCU/operasi).

Label hitam dikenakan bagi penderita yang telah meninggal dunia.

Pada label ditulis nama, umur dan alamat pasien. Bila pasien tidak dikenal, ditulis tak dikenal 1,2 dan seterusnya.

4.1.4 Setelah diberi label, penderita ditempatkan diruangan yang telah ditentukan (sesuai dengan arah rambu label)untuk mendapatkan pertolongan sesuai kebutuhan dan prosedur yang berlaku4.1.5 Manager disaster mengkoordinasikan tugas-tugas dalam

penanganan penderita sebagai berikut : Dokter ruangan, dokter spesialis penyakit dalam, dan

dokter spesialir penyakit saraf melaksanakan penatalaksanaan penderita diruang kuning.

Dokter Instalasi Gawat Darurat, dokter spesialis Bedah, dokter spesialis orthopedi, dokter anesthesia melaksanakan penatalaksanaan penderita diruang merah.

Tugas Kepala Ruang IGD :- Mengkoordinasikan/memobilisasi perawat yang dating

ke IGD.- Memantau kapasitas ruang perawatan.- Mengkoordinasikan/menyiapkan satpam dan ambulan.- Mengkoordinasikan tenaga pekarya/cleaning service

sebagai tenaga bantuan di IGD.- Mencatat pasien yang dirawat dan yang pulang.

4.1.6 Petugas TPP mendatangi pasien untuk membuat status pasien dengan mengisi form Rekam Medik, selanjutnya mencatat nama pasien dirawat/pulang di white board.

4.1.7 Petugas IBS menghubungi posko untuk melaporkan kesiapannya serta menyiagakan perawat bedah.

4.1.8 Petugas laboratorium mengambil sample bila diperlukan untuk pemeriksaan.

4.1.9 Petugas radiologi melapor ke posko dan menyiapkan diri sesuai dengan tugasnya.

4.1.10 Petugas farmasi memenuhi kebutuhan obat dan alat kesehatan yang diperlukan.

4.1.11 Petugas gizi menyuplai makanan untuk petugas di IGD sesuai dengan tingkat siaga.

4.1.12 Petugas ISSB menyiapkan peralatan dan linen yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat siaga.

4.1.13 Petugas IPSRS melapor ke posko dan menyiapkan diri sesuai dengan tugasnya.

4.1.14 Apabila seluruh penderita telah diberikan pertolongan, maka Manager Disaster menyatakan siaga telah selesai

4.2 Di luar jam kerja :a. Berlaku prosedur 4.1.1 – 4.1.11

b. Duty Manager melakukan koordinasi dengan Direksi BLUD RS Sekarwangi dan RS lain.

4.3 Apabila seluruh penderita telah diberikan pertolongan, maka Manager Disaster menyatakan siaga telah selesai.

5. Unit Terkait 5.1 Direksi BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENEMPATAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Penempatan pasien adalah pengaturan tempat menurut kondisi pasien di Instalasi Gawat Darurat ( Ruang Resusitasi, Ruang Trauma/Non Trauma, Ruang Isolasi, Intermediate Ward ) setelah melewati triase dan pemeriksaan dokter/tindakan.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan dalam mengoptimalkan pemanfaatan ruang di Instalasi Gawat Darurat.

2.2 Dicapainya peniungkatan mutu pelayanan.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggetrakkan pelaksaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumah tanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit.

4. Prosedur 4.1 Ruang Resusitasi ( Nomor 1-3 ) untuk pasien dengan kondisi A1 (merah).

4.2 Ruang Trauma/Non Trauma untuk pasien trauma/non trauma oleh kondisi A2 (kuning).

4.3 Ruang Intermediate yaitubuntuk pasien ruang rawat/menunggu ruangan dan waktu tunggu maksimal 3 X 24 jam.

4.4 Ruang Anak yaitu untuk pasien ruang rawat/menunggu ruangan dan waktu tunggu maksimal 3 X 24 jam.

4.5 Ruang Isolasi yaitu untuk pasien infeksi kghusus (TBC/Flu SnRS/B20).

5. Unit Terkait 5.1 Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENERIMAAN PASIEN RUJUKANINSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Penerimaan pasien rujukan adalah pelayanan Instalasi Gawat Darurat untuk pasien yang berasal dari dokter praktik, Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit lain untuk pengobatan atau perawatan lanjutan di BLUD RSU SEKARWANGI.

2. Tujuan Tersedianya acuan dalam menerima pasien rujukan dari luar BLUD RSU SEKARWANGI

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat, tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RSU SEKARWANGI maupun instansi lain di luar BLUD RSU SEKARWANGI sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Keluarga pasien/petugas kesehatan sarana kesehatan lain menelepon Instalasi Gawat Darurat, dokter jaga HCU. Selanjutnya keluarga mengecek ketersediaan tempat rawat, bila ada, pasien dapat dibawa ke BLUD RSU SEKARWANGI

4.2 Pasien dating langsung ke Instalasi Gawat Darurat BLUD RSU SEKARWANG, prosedur triase

4.3 Permintaan untuk merujuk pasien dari luar BLUD RSU SEKARWANGI (surat) :a. pengecekan surat pengantar oleh dokter Instalasi Gawat

Darurat dan penentuan ruang rawat sesuai kondisi pasienb. pengecekan tentang ketersediaan tempat rawat ke tata usaha

rawat oleh keluarga pasienc. pengiriman pasien dari institusi kesehatan lain dilakukan setelah

ada kepastian tentang ketersediaan tempat rawat di BLUD RSU SEKARWANGI

4.4 Penerimaan pasien rujukan oleh petugas Instalasi Gawat Darurat (sesuai prosedur pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat).

4.5 Bila tidak ada tempat rawat di BLUD RSU SEKARWANGI:a. Kondisi stabil rujuk ke RS lainb. Kondisi tidak stabil perbaiki kondisi, setelah stabil rujuk ke

RS lain

5. Unit Terkait 5.1 SMF terkait BLUD RSU SEKARWANGI

5.2 NAS/CTM/CND/RS/FAT/NAD/HCU BLUD RSU SEKARWANGI

5.3 Instansi kesehatan lain yang terkait

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENGADAAN DAN PENYEDIAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI LEMARI INSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pengadaan dan penyediaan obat/alat kesehatan adalah untuk keperluan sehari-hari pasien yang dating ke Instalasi Gawat Darurat. Penyediaan obat/alat kesehatan disimpan di lemari Instalasi Gawat Darurat.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan pengadaan dan penyediaan obat dan alat kesehatan di Instalasi Gawat Darurat.

2.2 Tercapainya pelayanan yang cepat dan tepat.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan Instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1Setiap pagi, petugas depo dan penyelia inventaris dan obat :a. Memeriksa dan mencatat jumlah pemakaian obat dan alat

kesehatan di trolly sesuai stok, bila ada kekurangan dibuat berita acara.

b. Mengisi kekurangan supaya sesuai dengan stok awal.4.2 Setiap petugas Instalasi Gawat Darurat yang memakai obat/alat

kesehatana. Mencatat obat dan alat kesehatan yang dipakai dalam formulir

pemakaian obat rangkap 2 (dua)b. Membersihkan dan merapikan lemari

4.3 Bila ada obat/alat kesehatan di luar daftar depo yang diperlukan pasien, keluarga pasien diberi resep.

4.4 Penyelia Inventaris dan obat :a. Mengecek kesiapan dan kelengkapanb. Menegur staf yang tidak melaksanakan point 2

5. Unit Terkait 5.1 Instalasi Farmasi BLUD RSU SEKARWANGI

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENGEMBANGAN SDMINSTALSI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Prosedur pengembangan SDM adalah suatu cara pengembangan staf Instalasi Gawat Darurat, baik secara formal maupun informal melalui pendidikan, pelatihan, seminar dan lain-lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

2. Tujuan 2.1 Tersedianya acuab dalam pengembangan SDM Instalasi Gawat Darurat.

2.2 Tercapainya peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf Instalasi Gawat Darurat.

3. Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi kegiatan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan pengendalian sarana dan tenaga dengan menyediakan tata cara kerja dan kendalian kegiatan instalasi serta kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaannya yang dikelola secara efektif, efisien dan optimal dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

4. Prosedur 4.1 Pendatan kebutuhan pengembangan staf oleh Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat.

4.2 Pengajuan pengembangan staf kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat.

4.3 Pembuatan perencanaan pengembangan staf oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat.

4.4 Pengajuan usulan pengembangan staf kepada Direktur Utama BLUD RS Sekarwangi oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat.

4.5 Penyampaian informasi kepada staf yang akan mengikuti pendidikan/pelatihan/seminar/symposium dan lain-lain.

4.6 Pengajuan permohonan dari staf yang bersangkutan melalui Kepala Ruang dan Kepala Instalasi Gawat Darurat kepada Direktur Utama BLUD RS Sekarwangi.

5. Unit Terkait 5.1 Direksi BLUD RS SEKARWANGI5.2 Bagian SDM BLUD RS SEKARWANGI5.3 Bagian Diklat BLUD RS SEKARWANGI5.4 Bidang Pelayanan Keperawatan BLUD RS Sekarwangi.5.5 Bagian Keuangan BLUD RS Sekarwangi.

BLUD RSSEKARWANGI

Jl.Siliwangi No.49Cibadak – Sukabumi

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PENGEMUDI AMBULANINSTALASI GAWAT DARURAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDURTETAP

Tanggal terbit, DitetapkanDirektur

dr. Hendrawan Dwijanto, Sp.OGNIP. 19680604 199903 1 004

1. Pengertian Pengemudi ambulan adalah petugas yang bertanggung jawab mengemudikan ambulan sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam surat jalan.

2. Tujuan Tersedianya pedoman dan aturan bagi pengemudi ambulan dalam mengoperasikan ambulan

3. Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat menangani pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Instalasi Gawat Darurat, satuan kerja terkait lain di lingkungan BLUD RS Sekarwangi maupun instansi lain di luar BLUD RS Sekarwangi sesuai tugas masing-masing.

4. Prosedur 4.1 Pengoperasian kendaraan ambulan :4.1.1 Penerimaan informasi dari IRNA/keluarga pasien.4.1.2 Penerimaan surat jalan dari petugas kasir Instalasi Gawat

Darurat.4.1.3 Pencatatan kilometer kendaraan sebelum dan sesudah

mengantar/menjemput pasien pada buku ekspedisi penggunaan ambulan oleh pengemudi ambulan.

4.1.4 Pengantaran/penjemputan pasien sesuai tujuan dalam surat jalan oleh pengemudi ambulan.

4.1.5 Penyerahterimaan buku ekspedisi penggunaan ambulan dan kelengkapan kendaraan ambulan kepada petugas shift berikutnya.

4.1.6 Pengemudi ambulan :4.1.6.1 Melaporkan nama yang bertugas kepada ketua tim

dan menuliskan nama di white board.- Dinas pagi pukul 08.00 WIB kepada ketua tim pagi

dan pukul 14.30 WIB kepada ketua tim sore.- Dinas malam pukul 21.00 WIB kepada ketua tim

malam.4,1,6,2 Dinas pagi : pukul 08.00-20.00 WIB dan dinas malam : pukul 20.00-08.00 WIB.4.1.6.3 Selama bertugas, selalu berada disekitar data

entry, ruang triase.

4.1.7 Pemeliharaan Kendaraan 4.1.7.1 Pemeriksaan dan pembersihan kendaraan Secara umum setiap dinas pagi oleh pengemudi ambulance 4.1.7.2 Pencucian kendaraan pada setiap selesai dinas Malam oleh pengemudi ambulance4.1.8 Pemeliharaan Alat medis 4.1.8.1 Pemeriksaan kondisi alat (brankar, tabung Oksigen suction, tabung pemadam kebakaran , Obat, alat habis pakai /rusak 4.1.8.2 Pelaporan hasil pemeriksaan obat/alat kesehatan yang habis kepada penyelia obat Instalasi gawat darurat untuk dibuatkan permohonan pengisian/ penambahan

4.1.8.3 Pengantaran tabung oksigen ke instalasi Farmasi dan pengemudi ambulan4.1.8.4 Pengantaran tabung oksigen ke Istalasi Farmasi

oleh pengemudi ambulan.4.1.8.5 Pengisian tabung oksigen oleh petugas Instalasi

Farmasi.4.1.8.6 Pengambilan tabung oksigen oleh pengemudi

ambulan.4.1.8.7 Penambahan obat/alat kesehatan habis/rusak.

4.1. 9 Kunci dan STNK 4.1.9.1 Penyerahan kunci/STNK kendaraan ambulan oleh

pengemudi ambulan yang akan libur/cuti kepada penyelia ambulan atau ketua tim jaga perawat Instalasi Gawat Darurat.

4.1.9.2 Penyimpanan kunci/STNK kendaraan ambulan oleh penyelia ambulan atau ketua tin jaga perawat di tempat yang telah ditentukan.

4.1.9.3 Pengambilan kunci/STNK kendaraan ambulan oleh penyelia ambulan atau ketua tim jaga perawat kemudian menyerahkan kepada pengemudi ambulan yang akan berdinas.

4.1.9.4 Penyerahan dan pengambilan kunci/STNK dicatat dalam buku ekspedisi oleh penyelia ambulan atau ketua tim jaga perawat dan ditandatangani oleh pengemudi serta penyelia ambulan atau ketua tim jaga perawat

4.2 Pengemudi untuk luar sukabumi, 1 atau 2 orang tergantung tujuan/jarak.

5. Unit Terkait 5.1 IRNA BLUD RS Sekarwangi.5.2 HCU BLUD RS Sekarwangi.5.3 Bagian Umum BLUD RS Sekarwangi.5.4 Bagian Keuangan BLUD RS Sekarwangi.5.5 nstalasi Farmasi BLUD RS Sekarwangi.