sop bronkhiolitis

7
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 03.07.04/GUNTUR BRONKHIOLITIS No. Dokumen No. Revisi Halaman STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal Terbit Ditetapkan Kepala Rumah Sakit Tingkat IV 03.07.04/Guntur dr. Seno Rusmaji Mayor Ckm NRP. 33002 Anamnesis 1. Panas badan atau riwayat panas badan 2. Batuk, pilek 3. Sesak nafas, malas menetek (tidak selalu) 4. Usia < 2 tahun Pemeriksaan Fisik 1. Suhu febris atau subfebris 2. RR meningkat 3. Pernafasan cuping hidung (tidak selalu) 4. Retraksi subkostal, interkostal dan suprasternal (tidak selalu) 5. Pulmo: ekspirasi memanjang, ronkhi, wheezing 6. Hepar dan lien teraba membesar akibat inflasi paru (tidak selalu) Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium : DR 2. Ro thorak : normal atau hiperinflasi paru atau konsolidasi Diagnosis Bronkhiolitis ringan-berat Indikasi rawat 1. Bronkhiolitis berat 2. Bronkhiolitis dengan intake kurang (tidak mau minum), Penatalaksanaan Nonmedikamentosa 1. O2 lembab 2 L/menit 2. Hindari dari rokok dan atau asap 3. Berikan ASI/minum pelan-pelan/sedikit-sedikit atau puasakan pada bronkhiolitis berat Medikamentosa

Upload: maya-rosmaria-puspita

Post on 28-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

contoh

TRANSCRIPT

Page 1: SOP Bronkhiolitis

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 03.07.04/GUNTUR

BRONKHIOLITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

Tanggal Terbit DitetapkanKepala Rumah Sakit Tingkat IV

03.07.04/Guntur

dr. Seno RusmajiMayor Ckm NRP. 33002

Anamnesis 1. Panas badan atau riwayat panas badan

2. Batuk, pilek

3. Sesak nafas, malas menetek (tidak selalu)

4. Usia < 2 tahun

Pemeriksaan Fisik 1. Suhu febris atau subfebris2. RR meningkat3. Pernafasan cuping hidung (tidak selalu)4. Retraksi subkostal, interkostal dan suprasternal (tidak

selalu)5. Pulmo: ekspirasi memanjang, ronkhi, wheezing6. Hepar dan lien teraba membesar akibat inflasi paru (tidak

selalu)

Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium : DR2. Ro thorak : normal atau hiperinflasi paru atau

konsolidasi

Diagnosis Bronkhiolitis ringan-berat

Indikasi rawat 1. Bronkhiolitis berat2. Bronkhiolitis dengan intake kurang (tidak mau minum),

Penatalaksanaan Nonmedikamentosa

1. O2 lembab 2 L/menit2. Hindari dari rokok dan atau asap3. Berikan ASI/minum pelan-pelan/sedikit-sedikit atau

puasakan pada bronkhiolitis berat

Medikamentosa

1. IVFD Kristaloid sesuai Holiday segar2. Nebulisasi combivent 1-3x dalam sehari (sesuai kondisi

pasien)3. Antibiotik:

Cefotaxime 100mg/BB/hari (iv) Mikasin 15mg/bb/hari (pada bronkhiolitis berat) (iv)

4. Antiinflamasi: Dexamethasone 0,1-1 mg/BB/hari (iv) Metilprednisolone (iv) Triamnicolone (po)

5. Antipiretik:

Page 2: SOP Bronkhiolitis

Paracetamol 10mg/BB/kali 3x1 (po)

Page 3: SOP Bronkhiolitis

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 03.07.04/GUNTUR

DYSPEPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Anamnesis1. Nyeri epigastrium atau nyeri retrosternal yang menetap atau

sering kambuh (recurrent)2. Mual dan muntah3. Kembung4. Dysfagia (tidak selalu)5. Nyeri perut dan hilang setelah makan (tipe ulkus peptikum)6. Nyeri perut setelah makan 1-3 jam (tipe ulkus duodeni)7. Rasa panas epigastrium, regurgitasi asam, gangguan

menelan (tipe GERD)8. Riwayat diet makanan pedas, asam, alkohol, rokok yang

berlebihan, (faktor resiko)9. Riwayat konsumsi obat jamu rematik dan atau NSAID

(faktor resiko)10. BAB hitam (tidak selalu)11. Keluhan-keluhan timbul lebih dari 3 bulan dalam 1 tahun

Pemeriksaan Fisik 1. TD N sampai me↓, Nadi N sampai meningkat2. Conjungtiva anemis (tidak selalu), Sklera ikterik (tidak

selalu)3. Abdomen: NT epigastrik (+)

Pemeriksaan Penunjang 1. Lab rutin 2. SGOT, SGPT (meningkat)3. USG abdomen

Diagnosis Dyspepsia Fungsional (diagnosis sementara selama belum ada pemeriksaan endoskopi)

Indikasi Rawat 1. Mual dan muntah > 5 kali/hari2. Intake kurang3. Tanda-tanda dehidrasi4. Perdarahan SCBA

Penatalaksanaan Medikamentosa

1. Diet makan lunak, porsi kecil tapi sering, rendah lemak

Nonmedikamentosa

1. IVFD RL/NaCL (tetsan tergantung derajat dehidrasi)2. Antibiotik:

- Klaritromisin 2x 500 mg dan metronidazole 2x 500 mg po (selama 1 minggu)

- Amoxicilin 4 x 500 mg dan metronidazole 4 x 500 mg po (selama 2 minggu)

3. Antasid:- Sucralfat syrup 3x cth 2 p.o

4. Anti H2 receptor/PPI- Ranitidine inj 2 x 150 mg atau p.o- Cimetidin inj atau p.o- Omeprazole inj 1x80 mg atau p.o

Page 4: SOP Bronkhiolitis

- Lansoprazole inj 1x80 mg atau p.o6. Anti emetic

- Ondansetron 2 x 4 mg i.v atau p.o- Metoklopramid inj atau p.o- Gransetron inj 1x 10/30mg

7. Hemostatik:- Asam traneksamat 3x 250mg iv- Vit K 3x 10 mg iv

Page 5: SOP Bronkhiolitis

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 03.07.04/GUNTUR

AKUTE MIOKARD INFARK/SINDROM KORONER AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

Tanggal Terbit DitetapkanKepala Rumah Sakit Tingkat IV

03.07.04/Guntur

dr. Seno RusmajiMayor Ckm NRP. 33002

Anamnesia 1. Nyeri dada khas iskemia:a. Lokasi nyeri: di daerah retrosternal dan pasien sulit

melokalisir nyerib. Nyeri dada seperti ditekan atau dihimpit atau

diperas, rasa tersebut lebih dominan daripada rasa nyeri

c. Sesak nafas (angina equivalent)d. Penjalaran nyeri: penjalaran ke lengan kiri, bahu,

punggung, leher terasa tercekik atau rahang bawah ngilu, kadang penjalaran ke tangan kanan atau kedua lengan

e. Lama nyeri lebih dari 20 menit 2. Gejala sistemik : mual dan muntah, keringat dingin

(tidak selalu)3. Riwayat sebelumnya: hipertensi, DM,

hiperkholesterolemia, merokok (tidak selalu)

Pemeriksaan Fisik 1. Pasien terlihat gelisah, keringat dingin (tidak selalu)2. SKA dengan komplikasi:

a. takhipneub. bradikardia atau tathikardiac. ronkhi basah halus di basal parud. gallop atau murmur

Pemeriksaan Penunjang 1. EKG2. Lab DL, profil lipid, CKMB3. Ro thorak

Diagnosis Akute mokard infark/Sindrom koroner akut

Indikasi Rawat Semua Pasien AMI/SKA rawat inap HCUPenatalaksanaan Nonmedikamentosa

1. Tirah baring di HCU2. Oksigen 4-5L/mnt tergantung saturasi oksigen)3. Diet: puasa sampai bebas nyeri, dilanjutkan diet cair

kemudian diet jantung4. Pasang monitor EKG kontinu, saturasi oksigen

Medikamentosa1. IVFD kristaloid 20 gtt/menit

Page 6: SOP Bronkhiolitis

2. Analgetik:a. ISDN 10 mg SL bisa diulang tiap 5 menit sampai 3

kali selanjutnya 3 x 1 pob. tramadol 25-50 mg ivc. Morfin 2x10 mg p.o atau 2-4 mg iv

3. Antitrombotik:a. Aspirin initial dose : 325 mg po, maintanance

100mg/harib. CPG 1x 75 mg po

4. Antikoagulan (konsul internist):a. Antikoagulan dengan Heparin 500 u dilanjutkan

dengan Heparin 1000 u dalam 500 cc larutan selama 24 jam dilanjutkan dengan cumarin dosis sesuai Thrombotest.

b. Arixtra 1 x 2,5 mg (SC)5. Antianxietas:

a. diazepam 3x 2-5 mg oral atau ivb. alprazolam 0-0-0,5 mg p.o

6. Laksatif :a. Laktulosa syrup 3 x 2 C po

Page 7: SOP Bronkhiolitis