sop 4is new

13
UPT Puskesmas Muara Teweh HEMOGLOBIN ( cara Sahli ) No. Dokumen No. Revisi Halaman SOP Ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Muara Teweh dr. DERAJAD HASTI PARLINA NIP. 19760806 200604 2 028 Pengertian Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan penambahan larutan HCl, lalu kadar asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar Tujuan Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia Referensi Alat dan Bahan 1) Hemoglobinometer (hemometer) sahli terdiri dari : a. Gelas berwarna sebagai warna standar b. Tabung hemometer dengan perubahan skala putih 2 sampai dengan 22 skala merah untuk hematokrit c. Pengaduk dari gelas d. Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20 µl e. Pipet Pasteur/pipet tetes 2) Larutan HCl 0,1 N 3) Aquades 4) Tisu Prosedur Kerja 1. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2. 2. Hisaplah darah kapiler dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 µl. 3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan tisusecara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang. 4. Masukkan darah sebanyak 20 µl ini ke dalam tabung

Upload: nurlia

Post on 11-Jul-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOP 4is new

UPT Puskesmas Muara Teweh

HEMOGLOBIN ( cara Sahli )No. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan penambahan larutan HCl, lalu kadar asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar

Tujuan Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1) Hemoglobinometer (hemometer) sahli terdiri dari : a. Gelas berwarna sebagai warna standar b. Tabung hemometer dengan perubahan skala putih 2 sampai dengan 22 skala merah untuk hematokrit c. Pengaduk dari gelas d. Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20 µl e. Pipet Pasteur/pipet tetes2) Larutan HCl 0,1 N3) Aquades4) Tisu

Prosedur Kerja 1. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2.2. Hisaplah darah kapiler dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 µl.3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan tisusecara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.4. Masukkan darah sebanyak 20 µl ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCl tanpa menimbulkan gelombang udara.5. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali.6. Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.7. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standar.8. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari larutan.Pelaporan :Dinyatakan dalam g/dl

Unit Terkait Laboratorium

Page 2: SOP 4is new

Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan golongan darah

Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1) Kaca slide2) Lancet3) Kapas alkohol4) 1 set antisera yang berisi : a. Antisera A b. Antisera B c. Antisera AB d. Anti Rh faktor

Prosedur Kerja 1. Taruhlah pada kaca slide : a. 1 tetes antisera A b. 1 tetes antisera B c. 1 tetes antisera AB d. 1 tetes anti Rh faktor2. Setetes kecil darah kapiler atau diteteskan pada antisera tersebut di atas.3. Campur dengan ujung kaca slide yang lain (satu ujung slide untuk satu macam campuran).4. Goyangkan kaca slide dengan membuat gerakan melingkar.5. Lihat bagian mana yang ada aglutinasinya

Golongan Darah

Aglutinasi A

Aglutinasi B

Aglutinasi AB

A + - +B - + +

AB + + +O - - -

Rhesus AglutinasiPositif (+) +Negatif (-) -

Unit Terkait Laboratorium

UPT Puskesmas Muara Teweh

GOLONGAN DARAHNo. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Page 3: SOP 4is new

UPT Puskesmas Muara Teweh

PEMERIKSAAN SPUTUM BTANo. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Pemeriksaan sputum BTA

Tujuan Untuk menemukan adanya bakteri tahan asam dalam dahak penderita

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1) Kaca slide yang bersih, tidak berminyak dan tidak bergores2) Lampu spritus3) Pensil kaca4) Rak pewarna5) Rak pengering6) Tusuk lidi/ose7) Reagen Ziehl Neelsen8) Sampel dahak/sputum

Prosedur Kerja 1. Kaca slide diberi nomor kode/nomor pasien/nama pasien pada sisi kanan kaca slide.2. Pilih bagian dahak yang kental, warna kuning kehijauan, ada perkejuan, ada pus atau darah.3. Ambil sedikit bagian tersebut dengan memakai tusuk lidi atau ose yang sebelumnya dibakar sampai pijar, kemudian dinginkan.4. Ratakan di atas kaca slide dengan ukuran ± 2-3 cm (apusan dahak jangan terlalu tebal atau tipis).5. Keringkan pada suhu kamar.6. Ose sebelum dibakar dicelupkan terlebih dahulu ke dalam botol yang berisi campuran alkohol 70% dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 dengan tujuan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose (untuk mencegah terjadinya perikan atau aerosol pada waktu ose dibakar yang dapat menularkan kuman tuberculose).7. Kemudian fiksasi dengan cara melewatkan kaca slide di atas nyala lampu spritus dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3-5 detik.8. Kemudian warnai sediaan dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.9. Pewarnaan Ziehl Neelsen : a. Letakkan sediaan di atas rak pewarna. Kemudian tuang larutan Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan. b. Panasi sediaan secara hati-hati di atas api selama ± 3 menit sampai keluar uap (jangan sampai mendidih atau kering). Diamkan selama 5 menit. c. Bilas dengan aquades/air mengalir sampai zat warna terbuang. d. Tuang HCl alkohol 3% sampai warna merah dari carbol fuchsin hilang. e. Bilas dengan air mengalir.

Page 4: SOP 4is new

f. Tuangkan larutan Methylen Blue 0,1 % sampai menutupi seluruh permukaan dan tunggu 10-20 detik. g. Bilas dengan air mengalir. h. Keringkan di rak pengering (jangan di bawah sinar matahari langsung) i. Baca pada mikroskop dengan perbesaran 100x.

Pelaporan : 1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.b.  2. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan. c.  3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).d.  4. Ditemukan 1-20 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+), minimal dibaca  50 lapang pandang.e.  5. Ditemukan >10 BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau (3+), minimal dibaca 20  lapang pandang.

Unit Terkait Laboratorium

Page 5: SOP 4is new

UPT Puskesmas Muara Teweh

GLUKOSA/GULA DARAHNo. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula darah seseorang.

Tujuan Menetapkan kadar gula darah

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1. Glukometer2.   Kapas Alkohol3.   Hand scone4.   Stik Glukosa Darah5.   Lanset

Prosedur Kerja 1.    Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.2.    Mencuci tangan.   

3.    Atur posisi pasien senyaman mungkin.4.      Dekatkan alat di samping pasien.5.      Pastikan alat bisa digunakan.6.      Pasang stik glukosa darah pada alat glukometer.7.      Menusukkan lanset di jari tangan pasien.8.  Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik glukosa.9.  Meletakkan stik glukosa dijari tangan pasien.10.  Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.11.  Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca.

Pelaporan :Nilai Normal :1. Glukosa darah sewaktu 70-200 mg/dl2. Glukosa darah puasa 70-126 mg/dl

Unit Terkait Laboratorium

Page 6: SOP 4is new

UPT Puskesmas Muara Teweh

PP Test (Tes Kehamilan)No. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Pemeriksaan PP Test untuk mengetahui kehamilan.

Tujuan Mengetahui kehamilan

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1 1.   Wadah penampung urin 2.   Stik pemeriksaan PPT3.   Pipet tetes4.   Urin

Prosedur Kerja 1.  1. Ditampung urin dalam wadah kering dan bersih2. Diteteskan urin sebanyak 3 tetes pada stik pemeriksaan PP Test3. Tunggu sampai muncul garis ( pita ) pada strip lalu dibaca/ tulis hasil yang diperoleh

Pelaporan :Nilai Normal :1. Glukosa darah sewaktu 70-200 mg/dl2. Glukosa darah puasa 70-126 mg/dl

Unit Terkait Laboratorium

Page 7: SOP 4is new

UPT Puskesmas Muara Teweh

Protein UrinNo. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Pemeriksaan untuk mengetahui kandungan protein dalam urin

Tujuan Mengetahui kandungan protein dalam urin secara kualitatif

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1 1.   Wadah penampung urin 2.   Stik pemeriksaan protein urin3.   Urin

Prosedur Kerja 1.  1. Ditampung urin dalam wadah kering dan bersih2. Celupkan stik protein urin ke dalam urin 3. Diamkan selama 1 menit, kemudian bandingkan warna pada strip dengan standar pada botol

Unit Terkait Laboratorium

UPT Puskesmas Muara Teweh Protein Urin

Page 8: SOP 4is new

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Pemeriksaan kandungan protein dalam urin

Tujuan Mengetahui kandungan protein dalam urin secara kualitatif

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1 1.   Wadah penampung urin 2.   Lampu spritus3.   Korek api4. Tabung 5. Asam asetat6.   Urin

Prosedur Kerja 1.  1. Ditampung urin dalam wadah kering dan bersih2. Diteteskan urin sebanyak 3 tetes pada stik pemeriksaan PP Test3. Tunggu sampai muncul garis ( pita ) pada strip lalu dibaca/ tulis hasil yang diperoleh

Pelaporan :Nilai Normal :1. Glukosa darah sewaktu 70-200 mg/dl2. Glukosa darah puasa 70-126 mg/dl

Unit Terkait Laboratorium

Page 9: SOP 4is new

UPT Puskesmas Muara Teweh

Pemeliharaan dan Pemantauan InstalasiNo. Dokumen No. Revisi Halaman

SOP

DitetapkanKepala UPT Puskesmas Muara Teweh

dr. DERAJAD HASTI PARLINANIP. 19760806 200604 2 028

Pengertian Instalasi adalah penjaringan pipa atau kabel untuk fasilitas listrik, air limbah, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan

Tujuan Sebagai pedoman pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain bagi seluruh pengelola unit kerja di lingkungan puskesmas

Kebijakan Dalam melakukan pemeriksaan darah harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang tersedia

Referensi

Alat dan Bahan 1

Prosedur Kerja Tata cara pemeliharaan fisik :1.  1. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran baru22 2. Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat ESTTK 3. Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus 4. Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditentukan

Tata cara pemeliharaan air : 1. Air bersih dapat diperoleh dari perusahaan air minum 2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan pasien dan tenaga kesehatan Puskesmas sesuai dengan persyaratan kesehatan 3. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis 4. Dilakukan pengambilan sampel air bersih. Pada sumber air, bak Penampungan dan kran terjauh di periksakan dilaboratorium minimal 2 kali setahun

Tata cara pemeliharaan udara dan cahaya (ventilasi) : 1. Menjaga suhu kelembaban udara. Setiap ruangan di puskesmas dengan menggunakan ventilasi dan alat piñata udara seperti AC, kipas angin dan lain-lain 2. Bola lampu yang mulai atau yang berkurang fungsinya segera lakukan pergantian

Page 10: SOP 4is new

Tata cara pemeliharaan gas : 1. Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruangan tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan : - Pertukaran udara diupayakan dapat berjalan dengan baik - Ruangan pelayanan tidak berhubungan langsung dengan dapur - Pemberlakuan larangan merokok di ruangan atau gedung puskesmas

Unit Terkait