solusi-solusi sederhana

18
Solusi-Solusi Sederhana Mengatasi Masalah Air Di Pabrik Gula

Upload: jontae

Post on 15-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Solusi-Solusi Sederhana. Mengatasi Masalah Air Di Pabrik Gula. Air adalah kebutuhan mutlak industri gula. Kualitas air adalah harga mati Sedikit bermasalah, berlebihan juga bermasalah. Fenomena Air di PG. Air hujan berlimpah tetapi tidak termanfaatkan Bayar mahal untuk membeli air - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Solusi-Solusi Sederhana

Solusi-Solusi Sederhana

Mengatasi Masalah Air

Di Pabrik Gula

Page 2: Solusi-Solusi Sederhana

Air adalah kebutuhan mutlak industri gula

Kualitas air adalah harga mati Sedikit bermasalah, berlebihan juga

bermasalah

Page 3: Solusi-Solusi Sederhana

Fenomena Air di PG

Air hujan berlimpah tetapi tidak termanfaatkan

Bayar mahal untuk membeli air Air yang terbuang bisa jadi masalah bagi

masyarakat dan pemerintah Beberapa PG kekurangan air kondens,

beberapa PG membuang air kondens dll

Page 4: Solusi-Solusi Sederhana

Solusi-solusi sederhana terhadap air di PG

Air imbibisi Air proses Air injeksi dan spray pond Pendengin mesin Sealing water Air ketel

Page 5: Solusi-Solusi Sederhana

KONTRIBUSI POSITIF AIR IMBIBISI

FULL KONDENS

Contoh kasus di PG Modjopanggoong

Page 6: Solusi-Solusi Sederhana

Selayang Pandang Air Imbibisi di PG Modjopanggoong

Air imbibisi yang diberikan berasal dari air kondensat positif + air injeksi (air dingin untuk menjaga suhu imbibisi ≤70°).

Air injeksi yang dipakai adalah air sungai + air limbah dari kolam IPAL + air jatuhan kondensor yang telah direcycle melewati spraypond. Dibawah spraypond ada biotray yang berfungsi untuk menjaga kualitas air.

Page 7: Solusi-Solusi Sederhana

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widyawati tahun 2007 di PG Modjopanggoong, pada effluent yang dicampurkan ke air injeksi mengandung isolat bakteri leoconostoc dan isolat bacillus. Umumnya mikroorganisme untuk bertahan hidup memanfaatkan gula sebagai nutrisinya.

Mikroorganisme lain berasal dari biotray yang mungkin juga akan menghabiskan gula yang ada dalam proses (butuh penelitian lebih lanjut).

Kualitas air sungai juga patut dipertanyakan. Sementara air sumur berdasarkan hasil analisa laboratorium tidak layak pakai.

Page 8: Solusi-Solusi Sederhana

Upaya memperbaiki Kualitas Air Imbibisi

Melihat kondisi di atas maka timbul sebuah ide untuk

memakai air kondensat positif untuk air imbibisi di gilingan

tanpa dicampur air dingin meski suhu cukup tinggi 85-95°C.

Page 9: Solusi-Solusi Sederhana

Didukung oleh Tjokroadikoesoemo dan Baktir (1984) dalam bukunya Ekstraksi Nira Tebu yang menyatakan:

1. berkat penelitian-penelitian yang dilakukan di Indonesia, didapat kesimpulan bahwa imbibisi dengan air panas sampai suhu 85-95°C tidak mengakibatkan meningkatnya kandungan lilin di dalam nira dibandingkan dengan jika imbibisi diberikan dengan dengan air dingin.

2. Sejak tahun 1929 telah diakui bahwa imbibisi panas dapat memberikan keuntungan-keuntungan nyata di dalam efisiensi pemerahan gula di stasiun gilingan.

Page 10: Solusi-Solusi Sederhana

3. Terbukti pula bahwa bukan gula yang terperah tidak meningkat secara nyata dengan pemberian imbibisi panas.

4. pengaruh buruk di dalam proses pemurnian ataupun kualitas gula yang dihasilkan seperti yang ditakutkan juga tidak terbukti.

5. Ketakutan bahwa mantel gilingan akan terlepas karena pemberian imbibisi panas ternyata juga tidak beralasan.

6. Satu-satunya kesulitan yang pernah dialami adalah rol-rol gilingan yang selip (licin) akibat ampas yang menjadi jenuh oleh air panas.

Page 11: Solusi-Solusi Sederhana

Keuntungan full condens Membantu ekonomi bahan bakar Memecah sel-sel karena panas Sedikit evaporasi dalam perjalanan proses Tidak perlu instalasi khusus karena memanfaatkan

kondens dari evaporator, JH, dan masakan Melarutkan sukrosa yang tertinggal dalam ampas Mencegah aktifitas mikroorganisme Mematikan sel-sel tebu sehingga permiabilitasnya hilang

dan dapat terbuka secara mekanis dan ekstraksi akan lebih baik

Page 12: Solusi-Solusi Sederhana

Faktor-faktor yang berpengaruh thd hasil kerja imbibisi

Jumlah air imbibisi Sel-sel yang terbuka Kualitas air Suhu air imbibisi Pencampuran dan waktu kontak

Page 13: Solusi-Solusi Sederhana

PG Modjopanggoong berani mencoba memakai air imbibisi full condens selain teori di atas juga karena hal berikut:

Adanya kelebihan air condens, bahkan sering terbuang terutama air condens positif.

Tidak perlu merubah instalasi apapun cukup dengan menutup saluran air injeksi ke peti imbibisi dan memaksimalkan kinerja pompa air panas.

Page 14: Solusi-Solusi Sederhana

Beberapa hal positif dari pemakaian imbibisi full condens antara lain:

Meningkatnya Perolehan Gula karena kehilangan karena mikroorganisme berkurang dengan brix NPP dan Brix NM yang hampir sama.

Berkurangnya Pemakaian Uap Bekas terutama di juice heater, suhu NM naik

Memperingan kinerja evaporator, terkait saving energy di juice heater.

Memperingan kinerja ketel, dengan harapan suhu yang tinggi pada ampas akhir akan mempercepat self evaporator pada ampas akhir yang masuk ke ketel. Kestabilan tekanan uap baru dan peningkatan rendemen ketel.

Page 15: Solusi-Solusi Sederhana

Data Perolehan Gula PG Modjopanggoong

I mbibisi Campuran I mbibisi Full Condens

tgl Brix NPP Brix NM Ku Gula tgl Brix NPP Brix NM Ku Gula

23/ 7 16.61 12.14 1.305 09/ 8 16.41 11.97 2.310

24/ 7 16.79 12.28 1.560 10/ 8 16.85 12.19 2.215

25/ 7 16.66 12.16 1.630 11/ 8 17.06 12.26 2.010

26/ 7 16.44 11.99 1.575 12/ 8 17.17 12.43 2.470

27/ 7 16.38 11.94 1.960 13/ 8 16.95 12.26 2.275

28/ 7 16.38 12.00 2.100 14/ 8 16.51 12.24 2.095

29/ 7 16.53 11.92 1.745 15/ 8 17.12 12.27 2.100

30/ 7 16.38 11.76 1.800 16/ 8 16.96 12.22 2.300

31/ 7 16.60 11.97 2.005 17/ 8 17.40 12.46 2.215

01/ 8 16.88 12.13 1.765 18/ 8 17.56 12.51 2.120

Rata2 16.56 12.03 1.744,5 Rata2 16.99 12.28 2.211

Page 16: Solusi-Solusi Sederhana

Uang yang dihemat dengan pengurangan uap bekas

Data pendukung perhitungan Suhu NM (imbibisi campuran) 35C Suhu NM (full condens) 45C Kapasitas giling 2500 TCD Suhu PP I 75°C NM%tebu 99.83% Brix NM rata-rata 12.34 Kalori residu 9500 kcal/kg BJ residu 0.92

Page 17: Solusi-Solusi Sederhana

Persamaan yang digunakan dalam perhitunganQ = m x c x dtDimana:Q = jumlah kalor yang dipindahkan (kcal)m = berat bahan (kg)c = panas jenis nira (kcal/kg/°C)dt = selisih suhu sebelum dan sesudah pemanasan (°C)berat nira (m) = 99.83% x 2.500.000 kg = 2.495.750 kgc nira = (1-(0.006 x 12.34) = 0.92 kcal/kg/°Cjika suhu NM 35 C, maka kalor yang dipindahkan:2.495.750 x 0.92 x (105-35) = 160.726.300 kcalJika suhu 45 C, maka kalor yang dipindahkan:2.495.750 x 0.92 x (105-45) = 137.765.400 kcalSelisih kalor yang dibutuhkan:160.726.300 - 137.765.400 = 22.960.900 kcalJika dikonversikan ke residu:22.960.900/ (9500 x 0.92) x Rp4.500) = Rp11.821.973,68Selama 208 hari giling, pemakaian residu:Rp11.821.973,68 x 208 = Rp2.458.970.525,44

Page 18: Solusi-Solusi Sederhana

Kejelekan imbibisi full kondens

kekurangan dari imbibisi full condens dan mungkin tidak semua pabrik gula

bisa menerapkannya yaitu harus memiliki air condens yang cukup dan

kadang-kadang roll gilingan harus dibuat kasar untuk mencegah selip meskipun di

PG Modjopanggoong tidak terjadi.