solusi permasalahan nelayan di desa mauk timur

8
Solusi Permasalahan Nelayan di Desa Mauk Timur A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki jutaan maysarakat yang tinggal ataupun hidup di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari sumber daya pesisir pula. Kesejahteraan masyarakat inipun sering sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mengancam rentannya hidup di sebuah pesisir tersebut, salah satunya adalah faktor perubahan iklim. Tujuan dari di buatnya makalah ini adalah untuk menganalisis dampak- dampak perubahan iklim berpengaruh terhadap perekonomian nelayan dan menganalisis strategi ekonomi yang dilakukan nelayan. Dalam makalah ini metodologi yang digunakan adalah deskriptif analitik dari sumber-sumber kepustakaan (Skripsi, Tesis, Buku, Web). Dampak dari perubahan iklim juga sangat banyak dirasakan oleh nelayan karena resiko nelayan lebih tinggi ketika mereka melakukan aktivitas di laut. Nelayan itu sangat tergantung pada kondisi iklim, dampak perubahan iklim akan mengurangi produktivitas dan pendapatan bagi nelayan. Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap aktivitas para nelayan. Salah satu pengaruhnya adalah terhadap perekonomian nelayan, jika sedang perubahan iklim nelayan mencari uang bisa dengan cara menjadi buruh atau bisa juga meminjam uang kepada lembaga-lembaga yang bisa meminjamkan uang, misalnya penggadaian. Selain itu, jika sedang terjadi perubahan iklim, nelayan juga mempunyai strategi- strategi bertahan hidup agar bisa melindungi keluarganya dari hal yang tidak diinginkan. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu keadaan cuaca yang tidak menentu karena

Upload: arief-bachrul

Post on 09-Jul-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

TRANSCRIPT

Page 1: Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

Solusi Permasalahan Nelayan di Desa Mauk Timur

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki jutaan maysarakat yang tinggal ataupun hidup di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari sumber daya pesisir pula. Kesejahteraan masyarakat inipun sering sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mengancam rentannya hidup di sebuah pesisir tersebut, salah satunya adalah faktor perubahan iklim. Tujuan dari di buatnya makalah ini adalah untuk menganalisis dampak-dampak perubahan iklim berpengaruh terhadap perekonomian nelayan dan menganalisis strategi ekonomi yang dilakukan nelayan. Dalam makalah ini metodologi yang digunakan adalah deskriptif analitik dari sumber-sumber kepustakaan (Skripsi, Tesis, Buku, Web). Dampak dari perubahan iklim juga sangat banyak dirasakan oleh nelayan karena resiko nelayan lebih tinggi ketika mereka melakukan aktivitas di laut. Nelayan itu sangat tergantung pada kondisi iklim, dampak perubahan iklim akan mengurangi produktivitas dan pendapatan bagi nelayan. Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap aktivitas para nelayan. Salah satu pengaruhnya adalah terhadap perekonomian nelayan, jika sedang perubahan iklim nelayan mencari uang bisa dengan cara menjadi buruh atau bisa juga meminjam uang kepada lembaga-lembaga yang bisa meminjamkan uang, misalnya penggadaian. Selain itu, jika sedang terjadi perubahan iklim, nelayan juga mempunyai strategi-strategi bertahan hidup agar bisa melindungi keluarganya dari hal yang tidak diinginkan.

B. RUMUSAN MASALAH 

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu keadaan cuaca yang tidak menentu karena beberapa faktor misalnya suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang terjadi di atmosfer yang dapat menyebabkan cuaca ekstrim, sehingga dibutuhkan alat ramah lingkungan yang dapat mendeteksi cuaca ekstrim. Dengan menggunakan bantuan alat pendeteksi cuaca ini diharapkan para nelayan dapat mendeteksi keadaan cuaca sedini mungkin agar bisa melaut dengan tenang dan mendapatkan hasil yang bagus.

C. TUJUAN PROGRAM 

Dengan mengetahui perkembangan IPTEK di era globalisasi ini, maka dibutuhkan suatu alat yang ramah lingkungan yang mampu mendeteksi gejala cuaca ekstrim yang diakibatkan oleh pergantian cuaca yang tidak menentu. Tujuan yang ingin dicapai dari program yang akan kami laksanakan yaitu terbuatnya suatu alat bantu manusia yaitu detektor cuaca ramah lingkungan dalam mendeteksi dan memberikan peringatan dini terhadap terjadinya cuaca ekstrim yang sering terjadi secara tiba-tiba. Diharapkan dengan adanya alat ini, peristiwa akibat cuaca ekstrim

Page 2: Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

dapat diantisipasi sedini mungkin sebelum menimbulkan efek yang besar. Prototype detektor cuaca yang akan kami kembangkan ini menggunakan sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin dilengkapi dengan TLP – RLP yang ramah lingkungan dimana dengan sensor tersebut dapat mendeteksi terjadinya cuaca ekstrim. Sehingga ketika terjadi cuaca ekstrim, manusia sudah mendapatkan peringatan dini untuk siap siaga dan waspada serta mempersiapkan diri dan peralatan sebagai antisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrim.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Secara umum hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya alat bantu manusia atau prototype detektor cuaca yang ramah lingkungan yang dapat membantu dalam mendeteksi peristiwa cuaca ekstrim melalui sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin dilengkapi dengan TLP - RLP. Dengan demikian, luaran yang kami harapkan yakni terciptanya alat pendeteksi cuaca ramah lingkungan untuk menciptakan sistem alarm keamanan terhadap terjadinya cuaca ekstrim.

E. KEGUNAAN PROGRAM

Program kegiatan ini didesain untuk meneliti serta membuat detektor cuaca ramah lingkungan dengan menggunakan sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin dan dilengkapi TLP – RLP yang lebih efisien dan efektif dalam penggunaaanya yaitu untuk mendeteksi terjadinya cuaca ekstrim yang sering terjadi secara tiba-tiba sehingga memberikan peringatan dini kepada manusia akan terjadinya bencana alam yang tidak diinginkan. Nilai tambah dari penelitian dan hasil produk ini bila ditinjau dari segi IPTEK antara lain: Meneliti untuk mendapatkan perlengkapan pembuatan alat pendeteksi cuaca yang lebih sensitif, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan Rancangan rangkaian yang bisa mendeteksi tingkatan suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin sebagai gejala terjadinya cuaca ekstrim Memberikan peringatan dini kepada Para nelayan agar waspada dengan datangnya bencana alam akibat terjadinya cuaca ekstrim. 

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. MicroControl

Page 3: Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

Mikrokontrol adalah sebuah one chip solusion pada dasarnya rangkaian terintegrasi (integrated circuit-ic) yang secara lengkap sebagai komponen pembentuk sebuah computer yang menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai InSystem Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses (Anggraini, Dian. 2010).

2. Sensor Suhu

Page 4: Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

Sensor suhu merupakan sensor yang mendeteksi adanya perubahan temperatur di sekitar lingkungan. Apabila terdapat tanda-tanda terjadinya cuaca ekstrim yaitu terjadinya kenaikan suhu sekitar lebih dari ambang batas, maka sensor suhu akan merespon hal tersebut. Salah satu sensor suhu yang terdapat di pasaran adalah sensor suhu LM35, dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV dan memiliki ketetapan 0,5°C pada suhu 25°C. Jangkauan sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C yang bekerja pada tegangan catu daya 4 sampai 30Volt. IC LM35 penggunaannya sangat mudah dan dapat difungsikan sebagai kontrol dari indikator tampilan catu daya terbelah. IC LM35 dapat dialiri arus 60 mA dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0°C di dalam suhu ruangan dan ketidak linearannya hanya sekitar ±¼°C serta memiliki impedansi keluaran yang kecil yaitu 0,1 watt untuk beban 1 mA. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian kontrol yang sangat mudah.

3. Sensor Kelembaban Udara

Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang disebabkan oleh adanya uap air. Salah satu jenis sensor kelembaban udara adalah DT-SENSE Humidity Sensor, yaitu sebuah sistem sensor cerdas berbasis modul sensor HH10D yang dapat mengukur besarnya kelembaban nisbi udara di sekitar sensor. Modul sensor cerdas ini memiliki keluaran data digital yang telah terkalibrasi penuh sehingga dapat langsung digunakan tanpa perhitungan tambahan. Spesifikasi DT-SENSE Humidity Sensor adalah berbasis mikrokontroler dan modul sensor HH10D, range pengukuran kelembaban 1 - 99 % RH, akurasi pengukuran kelembaban ± 3 %

Page 5: Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

RH, resolusi pengukuran kelembaban ± 0,1 % RH, jalur I/O kompatibel dengan level tegangan TTL dan CMOS, memiliki antarmuka UART TTL (baud rate 38400 bps) dan I2C (bit rate maksimum 50 kHz), 8 buah DT-SENSE Humidity Sensor dapat bekerja pada 1 jalur komunikasi I2C, pembacaan data pengukuran membutuhkan waktu 2 mili detik (maksimum) dan membutuhkan catu daya DC 4,8 - 5,4 Volt.

4. Sensor Kecepatan Angin

Rotary encoder adalah peralatan elektro-mekanik yang menggunakan sensor optik yang menghasilkan rentetan pulsa-pulsa yang dapat diubah kedalam suatu gerakan, posisi, atau arah. Prinsip kerja dari sensor ini yaitu dengan menghubungkan poros (shaft) pada sebuah piringan sensor yang terdiri dari beberapa jalur (track) berupa lingkaran-lingkaran yang konsentris dan setiap jalur di hubungkan dengan sebuah sumber cahaya dan detektor cahaya. Sumber cahaya ini berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi cahaya yang akan mengkonduksikan detektor cahaya jika mengenai bagian yang transparan dari piringan tersebut. Sehingga, keluaran dari detektor cahaya akan berlogika rendah. Detektor cahaya ini untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Sehingga, masing-masing jalur (track) dapat diketahui MSB (Most Significant Bit) dan LSB (low Significant Bit) pada outputnya yang berupa bilangan biner yang menyusun sebuah sandi BCD. Keluaran dari masing-masing detektor cahaya akan dikontrol dengan NPN open collector dengan beban sebesar 10KΩ. Transistor ini berfungsi sebagai saklar dan untuk menguatkan tegangan supaya keluaran dari sensor ini dapat genap +5 V dan 0 V, hal ini dikarenakan keluaran dari detektor cahaya tidak genap +5 V atau 0 V tapi sekitar +2,7 V

Page 6: Solusi Permasalahan Nelayan Di Desa Mauk Timur

untuk logika tinggi dan sekitar +1,6 V untuk logika rendah. Jadi keluaran dari transistor akan berlogika tinggi ( + 5 V) jika masukan berlogika rendah dan begitupun sebaliknya. Sensor ini mempunyai keluaran 11 bit yang dihubungkan ke mikrokontroler dimana 8 bit LSB masuk melalui port 0 dan 3 bit MSB masuk melalui port 2.0-2.2. Rotary encoder mempunyai ketelitian sampai 0,5 derajat, hal ini disebabkan karena sensor ini mempunyai pulse/1 putaran sebesar 720 division. TLP dan RLP 

TLP433.92A (Pemancar) dan RLP433.92A (Penerima) merupakan alat untuk komunikasi data secara wireless menggunakan media gelombang radio. Biasanya kedua modul ini dihubungkan dengan mikrokontroler atau peralatan digital yang lainnya. Masukan data untuk modul TLP adalah serial dengan level TTL (Transistor-transistor Logic). Jangkauan komunikasi maksimum dari pasangan modul RF ini adalah 100 meter tanpa halangan dan 30 meter di dalam gedung. Ukuran ini dapat dipengaruhi oleh faktor antena, kebisingan, dan tegangan kerja dari pemancar. Modul TLP433 (pemancar) ini menggunakan modulasi ASK (Amplitudor Shift keying) dengan frekuensi kerja adalah 433 MHz. Modul ini berfungsi untuk mengirimkan data secara serial ke modul penerima RLP433. Modul RLP433 (penerima) ini sama halnya dengan modul TLP yang menggunakan modulasi ASK (Amplifier Shift Keying) dengan frekuensi kerja dari modul ini adalah 433 MHz. Modul ini berfungsi untuk menerima data yang dikirim secara serial dari modul pemancar TLP43.