softskill keynes

2
Teori Konsumsi Dan Tabungan Keynesian (Teori pendapatan Absolut) John Maynard Keynes dalam bukunya The General Theory of Employment Interes and Money, mengemukakan suatu teori tentang konsumsi yang dikenal dengan Hipotesis Pendapatan Absolut (Absolut Income Hypotesis-AIH). Teori konsumsi dari Keynes tersebut didasarkan atas hukum psikologis yang mendasar tentang konsumsi (the fundamental law of consumption), yang mengatakan apabila pendapatan mengalami kenaikan, maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan, tetapi dengan jumlah yang lebih kecil. Dalam buku Pengantar Makroekonomi (Iskandar Putonng) mengatakan bahwa teori konsumsi Keynes didasarkan pada tiga postulat penting yaitu: Menurut hukum psikologis fundamental (katakanlah ia sebagai hukum Keynes), bahwa konsumsi akan meningkat apabila pendapatan meningkat, akan tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan, oleh karenanya adanya batasan dari Keynes sendiri yaitu bahwa kecenderungan mengkonsumsi marginal = MPC = ∆C/∆Y (Marginal Propensity to Consume) adalah antara nol dan satu, dan pula besarnya perubahan konsumsi selalu diatas 50% dari besarnya perubahan pendapatan. Artinya perubahan konsumsi diatas 50% akan tetapi tidak sampai 100% (0,5>MPC<1). Rata-rata kecenderungan mengkonsumsi = APC = C/Y (Average Propensity to Consume) akan turun apabila pendapatan naik, alasannya sederhana saja karena peningkatan pendapatan selalu lebih besar dari peningkatan konsumsi, sehingga pada setiap naiknya pendapatan pastilah akan memperbesar tabungan. Dengan demikian dapat dibuatkan satu pernyataan lagi bahwa setiap terjadi peningkatan pendapatan maka pastilah rata-rata kecenderungan menabung akan semakin tinggi. Bahwa pendapatan adalah merupakan determinan (faktor penentu usaha) dari konsumsi. Faktor-faktor lain dianggap tidak berarti. Menurut Muana Nanga, fungsi konsumsi Keynes dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + bYd (a>0, 0<b<1)

Upload: rachmi-syahana

Post on 01-Dec-2015

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Softskill KEYNES

Teori Konsumsi Dan Tabungan Keynesian (Teori pendapatan Absolut)

John Maynard Keynes dalam bukunya The General Theory of Employment Interes and Money, mengemukakan suatu teori tentang konsumsi yang dikenal dengan Hipotesis Pendapatan Absolut (Absolut Income Hypotesis-AIH). Teori konsumsi dari Keynes tersebut didasarkan atas hukum psikologis yang mendasar tentang konsumsi (the fundamental law of consumption), yang mengatakan apabila pendapatan mengalami kenaikan, maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan, tetapi dengan jumlah yang lebih kecil.

Dalam buku Pengantar Makroekonomi (Iskandar Putonng) mengatakan bahwa teori konsumsi Keynes didasarkan pada tiga postulat penting yaitu:

Menurut hukum psikologis fundamental (katakanlah ia sebagai hukum Keynes), bahwa konsumsi akan meningkat apabila pendapatan meningkat, akan tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan, oleh karenanya adanya batasan dari Keynes sendiri yaitu bahwa kecenderungan mengkonsumsi marginal = MPC = ∆C/∆Y (Marginal Propensity to Consume) adalah antara nol dan satu, dan pula besarnya perubahan konsumsi selalu diatas 50% dari besarnya perubahan pendapatan. Artinya perubahan konsumsi diatas 50% akan tetapi tidak sampai 100% (0,5>MPC<1).

Rata-rata kecenderungan mengkonsumsi = APC = C/Y (Average Propensity to Consume) akan turun apabila pendapatan naik, alasannya sederhana saja karena peningkatan pendapatan selalu lebih besar dari peningkatan konsumsi, sehingga pada setiap naiknya pendapatan pastilah akan memperbesar tabungan. Dengan demikian dapat dibuatkan satu pernyataan lagi bahwa setiap terjadi peningkatan pendapatan maka pastilah rata-rata kecenderungan menabung akan semakin tinggi.

Bahwa pendapatan adalah merupakan determinan (faktor penentu usaha) dari konsumsi. Faktor-faktor lain dianggap tidak berarti.

Menurut Muana Nanga, fungsi konsumsi Keynes dapat ditulis sebagai berikut:

Y = a + bYd (a>0, 0<b<1)

Dimana a dalah konsumsi otonom, dan b adalah kecenderungan mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume, MPC) yang menunjukan rasio antara tambahan konsumsi dengan tambahan pendapatan (b = ∆C /∆Y d) dan Y d adalah pendapatan disposible.

APC = C /Y d= a/Y + b

Dimana APC adalah kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume), dan APC lebih besar dari pada MPC (APC>MPC). Dari persamaan diatas, terlihat bahwa APC akan semakin kecil apabila tingkat pendapatan naik. Hal ini berarti bahwa kalau pendapatan naik, maka rumah tangga akan mengkonsumsi fraksi atau bagian dari pendapatan yang semakin kecil.