soal mma

38
UJIAN TAKE HOME MATA KULIAH MANAJEMEN MEDIA AKUAKULTUR Oleh FARAH DIANA C151110011 MAYOR ILMU AKUAKULTUR SEKOLAH PASCASARJANA 1

Upload: radhi-fadhillah

Post on 27-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOAL MMA

UJIAN TAKE HOME MATA KULIAH

MANAJEMEN MEDIA AKUAKULTUR

Oleh

FARAH DIANA

C151110011

MAYOR ILMU AKUAKULTUR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

1

Page 2: SOAL MMA

Ujian Akhir Semester Take home Tanggal: 22 Januari 2012

Mata Kuliah Manajemen Media Akuakultur

Disusun oleh:

FARAH DIANA

C151110011

MAYOR ILMU AKUAKULTUR

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

2

Page 3: SOAL MMA

PRAKATA

Pertama dan utama sekali puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami Untuk dapat

menyelesaikan Ujian take home manajemen media akuakultur.

Adapun dari adapun daru ujian ini di harapkan agar dapat menjawab

dengan analisis untuk dapat menentukan hasil akhir dari mata kuliah manajemen

media akuakultur pengalaman dan penambahan pengetahuan bagi mahasiswa

mengenai metode-metode dan langkah-langkah kerja yang diajarkan selama

berjalannya kuliah manajemen media akuakultur. Selain itu juga Untuk

mempermudah proses interaksi belajar mengajar serta Untuk mempermudah

mahasiswa Untuk memahami mata kuliah manajemen media akuakultur lebih

mendalam. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan banyak terima kasih kepada

bapak pengasuh mata kuliah manajemen media akuakultur yang telah banyak

memberikan ilmu dan masukan kepada penulis yang bermanfaat tentunya buat

penulis sendiri dan dapat diaplikasikan kepada generasi selanjutnya.

Bogor, 22 Januari 2012

PENULIS

3

Page 4: SOAL MMA

1. Jelaskan secara lengkap pertimbangan apa dari IPAL Bojongsoang

sehingga :

a. Analisa kandungan logam difokuskan hanya pada kolam anaerob.

Jawab :

Hal ini karena, kolam anaerob merupakan kolam yang pertama

menerima beban masukan bahan toksik/limbah dari inlet, sehingga ada

kecenderungan disinilah akumulasi toksik yang sangat tinggi baik pada

sedimen/lumpur maupun badan air. Selain itu tidak adanya proses

dekomposisi oleh mikroba. Jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Uraian Satuan Kolam Anaerob

Debit m3/hari 80.835

Kedalaman kolam

m 4

Luas area ha 4,04

BOD Influent mg/l 360

Waktu Detensi Hari 2

Temperatur oC 22,5

BOD Efluent mg/l 144

Fecal coli MPN/100 ml. -

Total Beban Org.

Kg BOD/hari 20.100

4

Page 5: SOAL MMA

b. Mengapa hanya sampel ikan dan lumpur yang dianalisa kandungan

logamnya?

Jawab :

Karena hal ini erat kaitannya dengan sifat logam berat (LB) yang

lebih banyak mengendap di sedimen dari pada badan air. Sehingga

sedimen sangat perlu di analisa toksiknya dan kemudian organisme

airnya (ikan) yang diduga menyerap logam atau melalui rantai

makanan (plankton, hewan-hewan vertebrata akuatik, tanaman

akuatik).

c. Pengerukan lumpur hanya pada kolam anaerob?

Jawab :

Karena selain sebagai kolam yang pertama menerima beban

limbah, pada kolam ini juga dilakukan proses pengendapan ( 2 hari)

dahulu sebelum di alirkan ke kolam fakultatif dan pengerukan

sedimennya dilakukan setiap 5 tahun sekali. Akibatnya disinilah proses

sedimentasi yang paling tinggi di banding kolam lain.

d. Hasil pengukuran otomatik, kadar COD sekitar 240 mg/L, dan ketika

kadar COD > 400 mg/L, penyedotan air dihentikan, karena diduga

terdapat limbah industri pada air saluran tersebut. Apa alasan bertindak

demikian? BOD awal sekitar 80 mg/L dan COD 210 mg/L, dan ketika

diukur di outlet IPAL tinggal 15 mg/L dan COD 50mg/L. Jelaskan

analisis saudara tentang penurunan BOD dan COD di IPAL ini.

Jawab :

Karena jika prosesnya terus dijalankan akan mengganggu kinerja

mesin yang beroperasi dan ada artinya kapasitas mesin yang belum

mampu untuk mengolah limbah industri.

5

Page 6: SOAL MMA

e.

2. Salah satu perusahaan tambak udang windu di lampung selatan,

menggunakan kaporit dosis 30 ppm untuk treatmen air laut yang akan

digunakannya. Mereka juga menggunakan benur SPF. Namun udang yang

ditebar di tambaknya hampir seluruhnya mati terserang penyakit yang

diduga adalah white post virus. Bagaimana analisis saudara tentang kasus

demikian?

Jawab :

Pada kasus ini perlu dilihat beberapa parameter seperti :

Media : untuk mencegah tambak kita terserang penyakit WSSV mestinya

tidak cuma air laut yang di treatment, tetapi semua equipments yang

digunakan dalam kegiatan budidaya tersebut (benar-benar steril).

Benur : sumber benur yang di tebar harus benar-benar negatif WSSV.

Pada kasus diatas tidak disebutkan adanya jaminan bahwa benur yang

dibeli dari perusahaan terpadu tersebut adalah negatif WSSV.

Lingkungan pertambakan : andai kata air laut dan benur kita negatif

WSSV, namun jika lingkungan/zona sekeliling tambak belum bebas dari

wabah WSSV diduga ini bisa saja memberikan andil terhadap mortaliti

udang. Karena virus tersebut bisa saja dibawa oleh hewan-hewan lain

seperti kepiting, burung (faces, udang carier yang dimakan burung

terjatuh ke dalam tambak sehingga ini dapat juga sebagai pemicu

munculnya virus tersebut pada kolam kita).

6

Gambar 1. Pengukuran KA otomatic dan Screw Pump penyedot ar

Page 7: SOAL MMA

3. Hatchery X berada dipantai utara pulau bali. Untuk desinfeksi airnya

menggunakan teknologi RO. Jelaskan analisis saudara sebagai masukan

untuk manjemen perusahaan tentang pengolahan air dengan menggunakan

teknologi RO ini.

Jawab :

Menurut analisis saya adalah dengan cara memperlakukan air

sebelum di perlakukan dengan sistem RO, misalnya melalui pengendapan,

penyaringan kasar, penyaringan halus dan sebagainya, agar air yang

dilewatkan RO tidak mempercepat kerusakan membran RO karena

tersumbat partikel yang cukup besar. Selain itu untuk menghemat biaya

yang harus dikeluarkan untuk tenaga dalam proses RO, perlu digunakan

tenaga alternatif, seperti penggunaan kincir angin, ataupun kincir air untuk

menghasilkan tenaga listrik.

Sistem pengolahan air minum dengan sumber air bersih dengan skala

atau standar air minum, memerlukan beberapa proses yang perlu

diterapkan, adapun proses yang diperlukan tergantung dari kualitas air

baku antara lain :

 Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan

sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak

penampungan disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana

ukuran bak minimal 2 kali dari kebutuhan

 Proses oksidasi atau dengan kata lain penambahan oksigen kedalam air

agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung

dalam air mudah terurai. Dalam proses ini ada beberapa perlakuan yang

bisa dilakukan seperti dengan penambahan oksigen dengan sistem aerasi

(dengan menggunakan alat aerator) dan juga dapat dilakukan dengan

menggunakan katalisator bahan kimia untuk mempercepat proses

terurainya kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya (dengan

menggunakan clorine, kaporite, kapur dll)

 Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan

menggunakan bahan kimia seperti bahan koagulan (Hipoklorite/PAC

7

Page 8: SOAL MMA

dengan rumus kimia Al2O3), juga proses ini bisa dilakukan dengan

menggunakan teknik lamela plate

 Proses filtrasi, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran

air yang masih terkandung dalam air. Biasanya proses ini menggunakan

bahan sand filter yang disesuaikan dengan kebutuhan baik debit maupun

kualitas air dengan media filter (silica sand/quarsa, zeolite, dll)

 Proses filtrasi (carbon actived), proses ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri

(sterile)dan rasa serta aroma air

 Proses demineralisasi, proses ini berfungsi untuk mengurangi bahkan

menghilangkan kadar – kadar logam serta mineral-mineral yang

terkandung dalam air.

 Proses Reverse Osmosis system , proses ini merupakan proses utama

dalam proses pemurnian air dengan hasil qualitas air non mineral. Proses

ini melalui alat yang disebut Membrane semipermiable, membrane ini

mempunyai lubang air 1/10000 micron dimana air yang melewati lubang

tersebut sudah merupakan air bebas meniral bactery,virus dan logam-

logam berat lainnya.

 Proses terakhir, adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur,

makroba dan bakteri lainnya yang tujuannya air itu tidak perlu dimasak

kembali, proses ini menggunakan proses ultra violet atau dengan kata

lain sterilisasi dengan menggunakan penyinaran ultra violet serta dengan

ozonisasi.

4. Pada tambak yang sedang berproduksi, orang sering menduga bahwa

kualitas air tambak menjadi jelek karena kandungan H2S dan ammoniak,

serta kadar O2 yang makin rendah. Jelaskan analisis saudara terkait

dinamika ketiga parameter air tersebut, dan kaitannya dengan keragaan

produksi udang.

Jawab :

8

Page 9: SOAL MMA

Menurut analisis saya bahwa oxygen (O2) : Kandungan oksigen yang

rendah (<3 ppm) akan mengakibatkan terhambatnya proses pembongkaran

sisa-sisa bahan organik yang ada di perairan, hal ini disebabkan dalam

proses tersebut oksigen berfungsi sebagai energi sehingga sangat mutlak

diperlukan. Terhambatnya proses tersebut akan menyebabkan sisa-sisa

bahan organik di perairan semakin menunmpuk di dasar kolam sehingga

menyebabkan pembusukan, selain itu akan mengakibatkan meningkatnya

bahan organik dari gas beracun yaitu kandungan nitrit dan Asam Sulfida.

Kondisi seperti ini akan menyebabkan keseimbangan antara agen penyakit,

inang dan lingkungan akan terganggu, sehingga protozoa sebagai agen

penyakit yang biasanya sebagai flora normal akan menjadi patogen, yang

berakibat ikan menjadi stress dan rawan terhadap penyakit. Rukyani

(1993) menyebutkan bahwa sumber infeksi (parasit) yang hidup normal di

perairan akan meningkatkan aktivitasnya pada perairan yang berkualitas

kurang baik. Kandungan oksigen yang rendah dan bahan organik yang

tinggi akan memacu pertumbuhan mikroba dan meningkatkan produksi

toksin (biotoksin).

Menurut Lee et al. (1978), kandungan oksigen terlarut pada suatu

perairan dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan, seperti

terlihat pada Tabel dibawah ini. Status kualitas air berdasarkan kandungan

DO (Lee et al., 1978)

Kadar oksigen terlarut (mg/l)

Status kualitas air

1 > 6,5 Tidak tercemar sampai tercemar sangat ringan

2 4,5 – 6,4 Tercemar ringan

3 2,0 – 4,4 Tercemar sedang

4 < 2,0 Tercemar berat

Ammoniak (NH3) : Salah satu faktor penting yang harus dilakukan

oleh para pembudidaya udang adalah mengendalikan senyawa-senyawa

9

Page 10: SOAL MMA

nitrogen seperti amoniak, nitrat dan nitrit yang terdapat di tambak. Karena,

ketiga senyawa tersebut bersifat metabolitoksik dan sangat berbahaya bagi

udang. Efek yang ditimbulkannya adalah ketidak-seimbangan

osmoregulasi, kegagalan ginjal, ekskresi ammonia darah terhambat,

kegagalan neurologis dan cytologist, meningkatkan konsumsi O2 jaringan

tubuh, kerusakan epithel insang, menurunkan kemampuan darah untuk,

transport O2 ke seluruh jaringan tubuh, mengakibatkan mati kekurangan

O2.

Senyawa nitrit yang berlebih di tambak akan menyebabkan

menurunnya kemampuan darah udang untuk mengikat O2, karena nitrit

akan bereaksi lebih kuat dengan hemoglobin. Akibatnya tingkat kematian

udang tinggi. Selain itu, tingginya senyawa amoniak dan nitrit di tambak

juga akan menganggu proses pengeluaran senyawa amoniak dan nitrit

yang ada dalam tubuh udang, sehingga akan terakumulasi di dalam tubuh

udang.

Amonia yang tidak tersionasi sangat toksik terhadap ikan.

Diperairan amonia berasal dari pupuk, kotoran ikan dan dari pelapukan

mikrobial dari senyawa nitrogen. Ikan yang dipelihara di kolam dengan

kepadatan tinggi dan diberi pakan tambahan dapat meingkatkan

konsentrasi amonia. Dalam air amonia yang tidak terionisasi berada dalam

keseimbangan dengan ion amonium tergantung pada pH dan suhu.

NH3 + H2O ==== NH4+ + OH-

Sudah jelas bahwa ammonia naik-turunnya diperairan dipengaruhi

oleh pH dan Suhu. Suhu meningkat, pH meningkat maka ammonia yang

tidak terionasi meningkat (Boyd,1982). Ammonia diperairan cenderung

berpengaruh kepada fungsi biologis organisme akuatik atau fungsi-fungsi

fisiologis dari tubuh ikan, seperti yang disebutkan oleh Robinette (1976)

dalam Boyd (1982) bahwa 0,12 mg/l NH3 menyebabkan penurunan

pertumbuhan dan kerusakan insang pada ikan chanel catfish. Konsentrasi

amonia tidak terionasi yang tinggi di dalam air akan mempengaruhi

permebilitas ikan oleh air dan mengurangi konsentrasi ion di dalam tubuh

10

Page 11: SOAL MMA

ikan. Amonia juga meningkatkan konsumsi oksigen oleh jaringan,

merusak insang dan mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut

oksigen.

Menurut Chester (1990), keberadaan nitrogen di perairan dapat

berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas ion

nitrit (NO2-), ion nitrat (NO3

-), ammonia (NH3), ion ammonium (NH4+) dan

molekul N2 yang larut dalam air, sedangkan nitrogen organik berupa

protein, asam amino dan urea akan mengendap dalam air. The Nitrogen

Cycle :

H2S : Tidak hanya senyawa amoniak dan nitrit, tetapi senyawa H2S

juga banyak menumpuk di sedimen tambak. H2S sangat beracun bagi

udang. Efek yang ditimbulkan jika senyawa hydrogen sulfida meningkat

jumlah di tambak yaitu memblok kemampuan sel insang mengambil O2,

hypoxia, laju ventilasi meningkat, laju ventilasi berhenti, kematian

menyusul dalam hitungan menit.

5. Hasil pengamatan dilapang, sering terjadi kematian massal ikan

dikeramba jaring apung dan juga serangan penyakit ikan di pembenihan

11

Page 12: SOAL MMA

dan kolam ikan, pada peralihan musim. Jelaskan analisis lengkap saudara

untuk kejadian di atas?

Jawab :

KASUS DI KJA : Pada dasarnya mortaliti ikan yang sangat

tingggi disebabkan faktor kerusakan lingkungan, virus, dan arus balik.

Contohnya , ikan mati oleh limbah di saat kemarau, mati oleh virus saat

musim hujan, dan oleh arus balik ketika musim pancaroba. Mortaliti

massal ikan sangat sering terjadi ketika peralihan musim tiba, hal ini

karena adanya pembalikan arus (arus balik), ketika hujan mulai turun, air

di permukaan menjadi dingin sedangkan di dasar waduk/danau tetap

hangat. Perbedaan berat jenis menyebabkan air di dasar waduk yang

bersuhu hangat naik ke atas sedangkan di permukaan turun. Padahal air di

dasar waduk itu penuh endapan limbah dan miskin oksigen sehingga

kematian ikan dalam jumlah besar tak terhindarkan. Selain itu, ada factor

lain yang juga memberikan andil seperti pakan ikan yang mengendap di

dasar waduk dan sudah membusuk akan naik ke permukaan air ketika

terjadi arus balik, akibatnya ikan pun keracunan dan akhirnya mati. Karena

itu, pembatasan jumlah KJA sangat diperlukan (sesuai dengan carrying

capacity waduk).

KASUS DI HATCHERY : Lingkungan perairan sangat

berpengaruh terhadap penyelenggaraan keseimbangan fisiologis dari

semua organ yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi ikan.

Bila terjadi perubahan melebihi batas-batas normal dapat menimbulkan

penyakit. Di hatchery-hatchery, kebanyakan mengunakan air sumur dan air

sungai serta kematian tersebut disebabkan karena penyakit dan keadaan

cuaca sehari-hari. Kematian ikan pada umumnya terjadi pada saat musim

hujan dengan fluktuasi suhu yang sangat mencolok. Hal ini karena pada

kondisi tersebut mikrobial pathogen cenderung mengalami pertumbuhan

yang amat subur (logarithmic fase), sehingga sumber infeksi (parasit) yang

hidup normal di media pemeliharaan akan meningkatkan aktivitasnya dan

meningkatkan produksi toksin (biotoksin) yang dapat menyebabkan

12

Page 13: SOAL MMA

kematian massal ikan. Golongan virus dan ciliata pada umumnya akan

tumbuh cepat pada musim penghujan dan suhu di bawah normal.

6. Daerah karawang adalah daerah pertanian sawah intensif dengan

penggunaan peptisida yang kemungkinan besar juga intensif. Sementara di

hilirnya, merupakan daerah pertambakan bandeng dan udang. Namun

belum pernah terdengar tuntutan petani tambak akibat kegagalan panen

udang mereka terhadap petani sawah terkait dengan peptisida. Sementara

hal sebaliknya terjadi, dimana petani tambak indramayu sering menuntun

ganti rugi keperusahaan minyak atas dugaan pencemaran minyak sehingga

tambak mereka gagal panen. Jelaskan secara lengkap analisis saudara

untuk 2 kejadian di atas.

Jawab :

Menurut analisis saya yang pertama karena pestisida bersifat

hidrofobik, sehingga jika masuk ke perairan, maka akan lebih banyak

terakumulasi di sedimen daripada di air. Karena pertambakan udang di

Karawang terdapat di hilir sedangkan pertanian sawah terdapat di hulu,

tambak tersebut tidak tercemar oleh pestisida karena sudah terlebih dulu

mengendap dan terakumulasi di sedimen sebelum memasuki kawasan

hilir. Lain halnya dengan minyak yang memiliki berat jenis lebih ringan

dibandingkan dengan air sehingga minyak cenderung melayang di

permukaan air dan terbawa hingga hilir serta mencemari tambak.

Pada kondisi tersebut, limbah berupa pestisida memang tidak begitu

membahayakan bagi petambak udang tersebut ini karena bahan organik

yang ada dalam perairan/sungai tersebut telah mengikat senyawa yang

terdapat pada toksikan tersebut, menempel pada substrat sehingga untuk

masuk ke sel ikan/udang sangat kecil dan mengendap ke dasar perairan,

sehingga petambak yang ada di bagian hilir tersebut tidak mengalami

gagal panen akibat pestisida.

PESTISIDA : Dampak negatif dari penggunaan pestisida dalam

bidang pertanian adalah berupa timbulnya pencemaran terhadap

lingkungan, baik lingkungan perairan, tanah dan udara maupun mahluk

13

Page 14: SOAL MMA

hidup yang bukan sasaran. Pestisida masuk ke badan air melalui banyak

jalur, misalnya limpasan dari daerah pertanian, aliran dari persawahan,

buangan limbah domestik, limbah perkotaan dan industri. Dalam badan

air, proporsi utama pestisida adalah terserap pada partikel tersuspensi dan

partikel yang diam atau terpisah ke dalam subtrat organik. Pestisida

memperlihatkan afinitas yang kuat untuk komponen lipid dan bahan

organik. Jumlah pestisida yang tercakup tergantung pada karakteristik

kimiawi dan kelarutan pestisida serta karakteristik sedimen (Connell dan

Miller, 1995). Pestisida pada dasarnya dalam air dan tanah akan

mengalami degradasi baik secara fisik maupun biologis. Namun ada juga

jenis-jenis pestisida persisten praktis tidak mengalami degradasi dalam air

dan tanah, tetapi akan terakumulasi. Di dalam badan air pestisida dapat

mengakibatkan pemekatan biologis terutama pestisida yang persisten.

Edward (1975) dan Brown (1978) menyatakan bahwa pada saat pestisida

memasuki suatu perairan, pestisida tersebut akan segera diserap oleh

plankton, hewan-hewan vertebrata akuatik, tanaman akuatik, ikan dan

sebagian mengendap di sedimen. Kadar pestisida yang tinggi dapat

menimbulkan kematian organisme akuatik secara langsung (keracunan

akut) yaitu kontak langsung atau melalui jasad lainnya seperti plankton,

perifiton dan bentos, sedangkan kadar rendah dalam badan air

kemungkinan besar menyebabkan kematian organisme dalam waktu yang

lama yaitu akibat akumulasi pestisida dalam organ tubuhnya (Soemarwoto

et al., 1979). Pada umumnya pestisida memperlihatkan sifat lebih toksik

terhadap zooplankton dan bentos dengan tingkat toksisitasnya bervariasi

sangat luas, tergantung jenis pestisida dan tingkat stadia komunitas yang

bersangkutan.

Pada kondisi diatas, gagal panen petambak akibat pencemaran

minyak ini kaitannya dengan sifat minyak yang sukar larut dalam air

(unreaction) karena berat jenis minyak lebih kecil dari air sehingga minyak

cenderung berada pada lapisan atas, dan akhirnya terus terbawa arus air

14

Page 15: SOAL MMA

hingga sampai ke bagian hilir (airnya masuk ke areal tambak), minyak

tersebut melekat pada gills hewan akuakultur (waktu respirasi) sehingga

proses pengambilan O2 terganggu dan lambat-laun ikan tersebut akan

mati. Kondisi ini akan lebih buruk lagi jika areal tambak (surface ponds)

telah tertutupi oleh lapisan minyak akibatnya proses difusi O2 ke tambak

terganggu dan menyebabkan tambak mengalami depresi oksigen.

MINYAK :

Sifat minyak jika masuk ke perairan (tawar/laut) : 1).

Menyebar : segera setelah minyak tumpah, minyak akan tersebar ke

seluruh permukaan air dalam satu lapisan. Kecepatan penyebarannya

tergantung pada tingkat viskositas minyak. Minyak yang viskositasnya

rendah dan berbentuk cair menyebar lebih cepat dari minyak yang

viskositasnya tinggi. Namun demikian, lapisan minyak menyebar dengan

cepat dan menutupi wilayah permukaan air. Tingkat penyebaran minyak

juga ditentukan oleh kondisi umum seperti temperatur, arus laut, pengaruh

pasang dan kecepatan angin. Makin berat kondisinya, makin cepat

penyebaran dan pecahnya minyak, 2). Evaporasi : penguapan merupakan

proses yang terpenting dalam hal keseimbangan massa. Dalam beberapa

hari semenjak pencemaran, minyak mentah ringan dapat melepaskan 75%

dari massa awalnya dan medium menjadi 40% lebih encer. Sebaliknya

minyak mentah berat atau residu akan melepaskan tidak lebih dari 10%

dari volume awalnya pada beberapa hari setelah terjadi tumpahan, 3).

Dispersi : gelombang dan turbulensi di permukaan air dapat

mengakibatkan seluruhnya atau sebagian dari lapisan minyak pecah

menjadi beberapa bagian dan tetesan yang ukurannya bervariasi. Ini akan

tercampur  ke dalam lapisan atas pada kolom air, 4). Emulsifikasi :

emulsifikasi merupakan proses pembentukan berbagai fase air di dalam

minyak, umum disebut sebagai mousse oleh pekerja di pertambangan

minyak. Emulsi ini mengubah karakteristik dari tumpahan minyak secara

signifikan. Emulsi stabil mengandung antara 60-85% air yang membuat

volume awalnya membesar 3-5 kali. Berat jenis dari emulsi yang

15

Page 16: SOAL MMA

dihasilkan sebesar 1,3 g/mL dibandingkan berat jenis awalnya yang

berkisar antara 0,80-0,95 g/mL, 5). Disolusi : senyawa air yang larut

dalam minyak dapat tersebar ke seluruh perairan. Hal ini tergantung pada

komposisi dan keadaan minyak, dan terjadi lebih cepat ketika minyak

terdispersi dengan baik di kolom perairan.

Komponen yang mudah larut di air laut adalah komponen

hidrokarbon ringan seperti benzena atau toluen. Bagaimanapun, komponen

ini juga merupakan komponen yang pertama kali hilang akibat evaporasi,

sebuah proses yang 10-100 kali lebih cepat daripada disolusi, 6).

Oksidasi : minyak mentah merupakan campuran kompleks dari bahan-

bahan organik, umumnya hidrokarbon. Oksidasi mengubah campuran ini

menjadi senyawa-senyawa baru dan mengatur distribusi dari residu,

berdasarkan kemampuan oksidasinya. Hasil oksidasi dari semua bahan

organik, bila diberikan oksigen tak terbatas, adalah konversi dari

karbondioksida dan air. Pada proses ini, hidrokarbon teroksidasi menjadi

alkohol, keton dan asam-asam organik. Hasil oksidasi merupakan senyawa

yang lebih dapat larut di air daripada senyawa hidrokarbon awal sebelum

diturunkan. Oksidasi pada minyak mentah dimediasi oleh dua proses yaitu

foto-oksidasi dan mikrobial-oksidasi, yang menyediakan energi untuk

menjalankan reaksi oksidasi. Saat minyak terekspos sinar matahari dan

oksigen di lingkungan, maka fotooksidasi dan oksidasi mikrobial aerob

terjadi pula. Saat tidak terdapat oksigen dan sinar matahari pada

lingkungan anaerobik terjadi.

Hal yang mempengaruhi fotooksidasi adalah spektrum dan

intensitas cahaya, karakteristik optis dari permukaan air yang telah

dimodifikasi oleh hidrokarbon dan bahan-bahan serta partikel lain,

karakteristik optis dari hidrokrbon, dan keberadaan bahan aktivator dan

katalisator, 7). Sedimentasi/Sinking : sinking merupakan mekanisme

dimana minyak yang berat jenisnya lebih besar dari air akan dipindahkan

ke lapisan bawah. Minyak itu sendiri dapat memiliki berat jenis lebih besar

dari air, atau dapat mengikat lebih banyak sedimen sehingga menjadi lebih

16

Page 17: SOAL MMA

padat dari air. Sedimentasi merupakan proses perubahan minyak menjadi

sedimen tersuspensi yang akhirnya akan diam di kolom air dan

terakumulasi pada dasar perairan.

Terdapat perbedaan signifikan pada jumlah relatif dari minyak

yaitu proses sunking minyak dapat mengandung beberapa persen sedimen,

dimana sedimen yang terkontaminasi terakumulasi yang di dasar perairan

akan mengandung hanya beberapa persen minyak. Sedimentasi

memerlukan mekanisme untuk minyak agar menjadi sedimen. Salah satu

mekanisme antara lain adalah pemberian butiran minyak yang disebarkan

di kolom perairan oleh zooplankton dan ekskresi minyak dalam pelet yang

tenggelam ke dalam dasar perairan, 8). Biodegradasi : perairan (tawar/laut)

mengndung sejumlah mikroorganisme atau mikroba yang mendegradasi

minyak ke senyawa air, bahkan ke karbondioksida dan air secara bertahap

atau langsung. Banyak jenis mikroba yang tinggal dan masing-masing

cenderung mendegradasi sejumlah bagian khusus pada minyak mentah.

Bagaimanapun, beberapa komponen pada minyak sangat tahan terhadap

pemecahan dan mungkin tidak dapat terdegradasi. Faktor utama yang

mempengaruhi efisiensi biodegradasi adalah tingkat nutrien (N dan P) di

air, suhu dan tingkat oksigen yang tersedia. Seperti biodegradasi

memerlukan oksigen, proses ini dapat terjadi pada antar-permukaan-air-

minyak walaupun tidak ada oksigen yang tersedia bagi minyak itu sendiri.

Terjadinya tetesan minyak baik oleh dispersi alami maupun secara kimia

akan memperluas permukaan minyak dan meningkatkan area yang tersedia

untuk keberlangsungan proses biodegradasi.

Efek sub-letal yang mengganggu kemampuan individual organisme

air untuk bereproduksi, tumbuh, mencari makan atau mengerjakan

aktivitas lain dapat disebabkan oleh perpanjangan paparan pada

konsentrasi minyak atau komponen minyak jauh lebih rendah daripada

efek mematikan. Hewan yang tinggal menetap (sedentary) di perairan

dangkal seperti oyster, kerang dan remis yang secara rutin menyaring

sejumlah besar air laut untuk mengekstrak makanan, biasanya akan

17

Page 18: SOAL MMA

mengakumulasi komponen minyak. Sementara komponen ini tidak akan

mengakibatkan kerusakan dengan segera, keberadaannya dapat membuat

hewan sejenisnya menjadi tidak enak jika dikonsumsi manusia,

dikarenakan adanya rasa atau aroma minyak. Ini merupakan masalah

musiman sejak hilangnya komponen yang mengakibatkan noda, ketika

dikembalikan ke kondisi normal. Komponen hidrokarbon yang bersifat

toksik berpengaruh terhadap reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan

perilaku biota laut, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan.

Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme,

terutama pada telur, larva, dan perkembangan embrio karena pada tahap

ini sangat rentan pada lingkungan tercemar. Proses ini merupakan

penyebab terkontaminasinya sejumlah flora dan fauna di wilayah tercemar.

Berdasarkan kemampuan proses biodegradasi, potensi senyawa

minyak yang dapat diuraikan oleh mikroba adalah sebagai berikut : 1).

Hidrokarbon jenuh : umumnya alkanes siap untuk diuraikan mikroba

menjadi alcohol, aldehydes, atau fatty acid. Branched alkanes dan

Cycloalkanes adalah sulit diuraikan mikroba (Atlas, 1995). 2). Aromatik :

umumnya aromatic sulit terurai biologis tetapi aromatic dengan berat

molekul rendah (naphthalene) dapat terurai biologis (Prince, 1993). 3).

Resin dan asphalt : senyawa ini mempunyai sturktur kompleks dan sulit

diuraikan secara biologis, tetapi dalam konsentrasi rendah dapat terurai

biologis secara cometabolisme (Leahy and Colwell, 1990).

7. Hatchery A terletak dekat pantai cirata, tempat wisata pantai. Untuk

desinfeksi airnya, menggunakan sand filter dan UV. Jelaskan analisis

saudara sebagai masukan untuk manajemen perusaan tentang manajemen

air menggunakan UV demikian.

Jawab :

Menurut analisis saya adalah desinfeksi dengan menggunakan sinar

ultraviolet sangat baik karena sinar ultra violet dari matahari dapat

18

Page 19: SOAL MMA

dipergunakan untuk menginaktifkan dan menghancurkan patogen yang

terdapat dalam air. Isi wadah plastik transparan dengan air dan pajankan

dengan sinar matahari secara menyeluruh selama kurang lebih 5 jam (atau

dua hari penuh bila langit berawan). Disinfeksi timbul sebagai kombinasi

dari radiasi dan pemanasan. Jika temperatur air mencapai setidaknya

50oC, waktu pajanan cukup 1 jam. Karena pada umumnya penggunaan

lampu UV biasanya diletakkan dalam suatu tabung yang terbuat dari kaca

dan dapat mentrasmisi UV sehingga lampu UV tidak langsung

bersentuhan dengan air, tetapi radiasi UV tetap masuk kedalam air dan

menginaktifkan organisme target. Dimana lampu UV ini biasanya

diletakkan pada perlakuan pengolahan air pada tahap terakhir setelah

penyaringan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air telah habis,

sehingga lampu UV dapat lebih efektif.

Contoh yang baik adalah sistem SODIS dimana dipergunakan botol

yang setengahnya diwarnai hitam untuk meningkatkan panas yang

diperoleh dengan sisi bening botol menghadap matahari, seperti terlihat

berikut. Air minum harus bebas dari organisme berbahaya. Penyimpanan,

sedimentasi dan filtrasi air mengurangi jumlah bakteri berbahaya namun

tidak menjamin tersingkirnya semua bibit penyakit. Disinfeksi merupakan

proses yang menjamin air minum bebas dari organisme berbahaya maupun

patogen. Hal ini direkomendasikan dilakukan pada akhir dari proses

pengolahan karena kebanyakan proses disinfeksi akan terhambat oleh

endapan tanah atau bahan organik dalam air. Terdapat berbagai cara

disinfeksi di tingkat rumah tangga.

8. Dari hasil fieldtrip, diketahui hatchery Y di daerah pantai jakarta,

mendesinfeksi airnya menggunakan ozon. Jelaskan analisis saudara

sebagai masukan untuk manajemen tentang pengelolaan air menggunakan

ozon demikian.

19

Page 20: SOAL MMA

Jawab :

Menurut analisis saya adalah mendesinfeksi air dengan

menggunakan ozon adalah antara lain: Kemampuan membunuh pathogen

dan mengoksidasi bahan organik, NO2, NH3 maupun H2S lebih tinggi

daripada klorin maupun UV sehingga waktu yang dibutuhkan untuk

membunuh pathogen menjadi lebih singkat. Efektifitas ozon tidak

tergantung pada pH air dan tidak membentuk Kloramin (KRG).

Sedangkan kekurangan dari ozonasi antara lain: Molekul O3

diudara tidak stabil, dan secara spontan akan terdekomposisi kembali

menjadi O2 dalam beberapa jam sehingga penyediaan O3 harus dibuat

tempat yang khusus. Ozon bersifat sangat korosif sehingga dapat merusak

fasilitas hatchery terutama yang terbuat dari besi dan dapat merusak

kesehatan manusia. Kelarutan O3 terbatas sehingga efektifitas membunuh

pathogen tergantung pada kontak fisik antara pathogen dengan gelembung

mikro gas O3 dalam air. Jadi kemampuan untuk mendistribusikan

gelembung mikro gas O3 ke seluruh badan air yang akan didesinfeksi

adalah sangat vital. Oksidasi kation inorganik (Fe, Mn, Zn dan lain-lain)

oleh ozon dapat merugikan, khususnya pada sistem budidaya air laut

karena garam-garam yang terlarut dibutuhkan untuk metabolisme biota

laut akan dioksidasi menjadi bentuk-bentuk yang tidak terlarut sehingga

membuatnya tidak tersedia.

Ozonisasi akan lebih efektif bila: Sebelum treatment ozon diletakan

filter fisik untuk menyaring partikel-partikel fisik. Dimana partikel fisik ini

dapat menghalangi ozonisasi jika tidak tersaring oleh filter fisik. Setelah

treatment ozon, harus diletakan bio filter berupa arang aktif atau vaccum

degasser atau CO2 stripper untuk menghilangkan residu ozon yang cukup

berbahaya bagi manusia dan ikan. Harus dikenali bahwa bahan organik

dan inorganik pada suplai air hatchery akan menunjukkan suatu kebutuhan

ozon dan meningkatkan konsentrasi O3 yang diperlukan untuk disinfeksi.

Contohnya di negara amerika serikat mereka relatif, penggunaan

ozon untuk pengolahan air dan pemurnian telah jauh lebih terbatas.

Namun, penggunaan ozon telah meningkat di AS, khususnya selama

20

Page 21: SOAL MMA

dekade terakhir sebagai efek negatif dari klorinasi telah menjadi lebih

jelas. Sebagai contoh, instalasi pengolahan air modern di Amerika Serikat

telah dibangun oleh City of Los Angeles untuk menggunakan ozon untuk

desinfeksi primer dan microflocculation sebanyak 600 juta galon air per

hari. Sebuah utilitas listrik Timur Texas akan menjadi air pertama layanan

utilitas kecil di Texas untuk menggunakan ozon teknologi pengolahan air

untuk minum pemurnian air.

Komponen utama dari sistem pengolahan air ozon adalah ozonator.

Generator ozon dirakit dari bahan berkualitas tinggi, solid state elektronik,

dan bagian mekanik diproduksi dengan toleransi konsisten dekat,

menciptakan produk yang berkualitas tinggi akhir unik. Dengan memilih

komponen pemurnian air terbaik, kami telah mencapai keberhasilan jangka

panjang dan mempertahankan basis nasabah yang besar puas.

Ketika mempertimbangkan masa depan industri ozon dalam

industri yang lebih umum pengolahan air dan limbah membersihkan, kita

harus memahami dinamika yang dihasilkan dari aktivis lingkungan dan

tantangan lingkungan yang benar. Masyarakat adalah hipersensitif

terhadap ancaman kimia. Ia memahami bahwa memperbaiki teknis

diperlukan, tetapi prosedur terakhir benar menimbulkan kecurigaan.

Secara parsial, solusi yang diinginkan harus berasal dari pencegahan

polusi. Tetapi akan selalu ada limbah beberapa, ditambah jumlah besar

akan terus menjadi warisan dari praktek-praktek masa lalu.

Sebagai hasil dari menciptakan, penanganan atau membuang

limbah, perusahaan dari semua ukuran menghadapi mahal dan tidak pasti

kewajiban lingkungan jangka panjang. Kimia pengobatan mungkin

mendisinfeksi atau memodifikasi limbah untuk mencegah dari yang

mengancam jiwa, tapi konsentrasi hilir akan tetap menjadi masalah,

sekarang diperbesar dengan bahan kimia tambahan. Karbon filter kimia

dapat mengurangi serta mengumpulkan sampah, tetapi saringan

terkontaminasi, sekarang menjadi tempat berkembang biak bagi

21

Page 22: SOAL MMA

pertumbuhan bakteri, harus dibuang. Sebaliknya, menghancurkan

ozonisasi limbah dalam air - hilir aliran dibersihkan, dibuat lebih murni.

Contoh salah satu produk Ozone yang dijual saat iniPemurnian air

dengan ozon adalah teknologi pengobatan yang unggul. Ozon pengolahan

air sesuai dengan lingkungan yang benar.

9. Dikalimantan tengah banyak terdapat penambangan emas yang

menggunakan logam berat sebagai katalisator memisahkan mineral emas

dengan tailing. Namun kajian di sungai-sungai di sekitarnya, kadar Hg

dalam air sunagi berada dalam jumlah yang rendah. Jelaskan analisis

saudara terkait kasus di atas.

Jawab :

Menindak lanjuti tentang kasus ini maka saya berasumsi bahwa

logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai sifat

cair pada temperatur ruang dengan specifik gravity dan daya hantar listrik

yang tinggi. Merkuri yang terdapat dalam limbah di perairan umum diubah

oleh aktifitas mikroorganisme menjadi komponen methyl merkuri (CH3-

Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping

kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Methyl merkuri

yang terbentuk dalam sediman bersifat tidak stabil ini kemudian terlebih

dahulu diakumulasi oleh hewan air berupa fitoplankton (Chlorella sp),

Mussel (genus Vivipare) dan ikan herbivor Gyrinocheilus aymonieri (fam.

Gyrinochelidae) serta tumbuh-tumbuhan. Hal tersebut mengakibatkan

merkuri terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi.

Terjadinya proses akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air karena

kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme air lebih

cepat dibandingkan dengan proses eksresi. Merkuri dalam air sebagian

larut dan sebagian tenggelam ke dasar perairan. Bakteri dapat merubah

merkuri menjadi methyl merkuri dan membebaskan merkuri dari

sendimen. Selain itu, sungai di Kalimantan Tengah didominasi dengan

22

Page 23: SOAL MMA

hutan bakau dan rawa gambut akan membantu pengendapan merkuri dan

mencegah terjadinya akumulasi merkuri di perairan.

UJIAN TAKE HOME

MANAJEMEN MEDIA AKUAKULTUR

DOSEN :Dr. Kukuh nirmala

23

Page 24: SOAL MMA

SOURCES :

1. http://www.fujiro.com/?m=konten&no=10.2008 . Reverse Osmosis.

2. Rukyani, A. 1993. Penanggulangan Penyakit Udang Windu. Makalah Seminar

Sehari.

24

Page 25: SOAL MMA

3. Boyd, CE. 1982. Water Quality In Warmwater Fish Pond. Craf Master

Printers Inc. Alabama.

4. Atlas, R.M. (1995) Petroleum biodegradation and oil spill bioremediation.

Marine Pollution Bulletin, 31, 178-182.

5. Prince, R.C. (1993) Petroleum spill bioremediation in marine environments.

Critical Rev. Microbiol. 19, 217-242.

6. Leahy, J.G.; Colwell, R.R. (1990) Microbial Degradation of hydrocarbons in

the environment. Microbial Reviews, 53(3), 305-315.

7. Lastuti, N.D.R; Suwanti, L.T; Mahasri, G. 2000. Kasus penyakit protozoa ikan

hubungannya Dengan kualitas air di tempat pembenihan ikan Di sidoarjo jawa

timur. J. Penelit. Med. Eksakta, vol. 1 : 54-61.

8. Mangkoedihardjo, S. 2005. Seleksi Teknologi Pemulihan untuk Ekosistem

Laut Tercemar Minyak (Remediation Technologies Selection for Oil-Polluted

Marine Ecosystem). Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan

ITS. Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

25