soal ekonomi kesehatan 2011_prof bhisma murti.pdf

3
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret  ___________  ___________ Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD 1 Ekonomi Kesehatan (10 soal) Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Seorang kepala DKK harus memutuskan apakah dana yang tersedia sebaiknya dialokasikan untuk pelayanan primer di puskesmas atau pelayanan sekunder di rumahsakit: A. Efisiensi produktif B. Efisiensi teknis C. Efisiensi alokatif D. Keadilan horisontal E. Keadilan vertikal 2. Akibat cara pembayaran langsung (out-of pocket payment), maka individu sakit dan keluarganya menghadapi pengeluaran kesehatan yang tinggi, melebihi 40% dari kemampuan membayar, sehingga memiskinkan individu sakit dan keluarganya. A.  Negara sejahtera B. Keluarga sejahtera C. Anggaran kesehatan D. Pengeluaran kesehatan katastrofik E. Undang-Undang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional 3. Dengan prinsip “  Health financing based on a bility to pay”,  pasien yang kurang mampu membayar pelayanan kesehatan yang sama lebih rendah daripada pasien yang lebih mampu, misalnya melalui skema Jamkesmas: A. Efisiensi produktif B. Efisiensi teknis C. Efisiensi alokatif D. Keadilan horisontal E. Keadilan vertikal 4. Metode pembayaran kepada rumah sakit berdasarkan kelompok diagnosis terkait yang memiliki biaya pelayanan medis yang sama: A. Kapitasi B.  Fee-for service C.  Diagnosis-Related Group (DRG) D. Global budget E. Gaji

Upload: sheilla-elfira

Post on 11-Oct-2015

568 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

soal

TRANSCRIPT

  • Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Sebelas Maret

    _______________________________

    __________________________________

    Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD 1

    Ekonomi Kesehatan (10 soal)

    Pilih satu jawaban yang paling benar.

    1. Seorang kepala DKK harus memutuskan apakah dana yang tersedia sebaiknya

    dialokasikan untuk pelayanan primer di puskesmas atau pelayanan sekunder di

    rumahsakit:

    A. Efisiensi produktif B. Efisiensi teknis C. Efisiensi alokatif D. Keadilan horisontal E. Keadilan vertikal

    2. Akibat cara pembayaran langsung (out-of pocket payment), maka individu sakit dan keluarganya menghadapi pengeluaran kesehatan yang tinggi, melebihi 40% dari

    kemampuan membayar, sehingga memiskinkan individu sakit dan keluarganya.

    A. Negara sejahtera B. Keluarga sejahtera C. Anggaran kesehatan D. Pengeluaran kesehatan katastrofik E. Undang-Undang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

    3. Dengan prinsip Health financing based on ability to pay, pasien yang kurang mampu membayar pelayanan kesehatan yang sama lebih rendah daripada pasien yang lebih

    mampu, misalnya melalui skema Jamkesmas:

    A. Efisiensi produktif B. Efisiensi teknis C. Efisiensi alokatif D. Keadilan horisontal E. Keadilan vertikal

    4. Metode pembayaran kepada rumah sakit berdasarkan kelompok diagnosis terkait yang memiliki biaya pelayanan medis yang sama:

    A. Kapitasi B. Fee-for service C. Diagnosis-Related Group (DRG) D. Global budget E. Gaji

  • Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Sebelas Maret

    _______________________________

    __________________________________

    Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD 2

    5. Suatu bentuk kegagalan pasar dalam mengalokasikan sumberdaya dengan efisien, karena di sebuah wilayah hanya terdapat seorang dokter spesialis/ RS, sehingga dokter/ RS

    tersebut bisa menetapkan harga tinggi dan jumlah pelayanan yang disediakan (supply)

    lebih rendah daripada yang diminta (demand), sehingga banyak permintaan pelayanan

    yang tidak terpenuhi

    A. Pasar kompetitif B. Eksternalitas C. Public good D. Private good E. Monopoli

    6. Suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan di mana perusahaan asuransi menarik dan mengumpulkan premi dari peserta, lalu membayar pemberi pelayanan kesehatan untuk

    memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta:

    A. Pajak B. Asuransi C. Pembiayaan pra-upaya D. Fee-for service E. Out-of pocket payment

    7. Setiap warga memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan

    dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau:

    A. Universal Child Immunization (UCI) B. Cakupan akseptor Keluarga Berencana C. Cakupan semesta D. Out-of pocket payment E. Sistem pembayaran pra-upaya

    8. Sebuah puskesmas atau RS memproduksi kuantitas output dengan kombinasi biaya

    seminimal mungkin, atau memproduksi semaksimal mungkin kuantitas output dengan

    biaya yang tersedia:

    A. Efisiensi produktif B. Efisiensi teknis C. Efisiensi alokatif D. Keadilan horisontal E. Keadilan vertikal

    9. Dengan prinsip Equal treatment for equal need, pada setiap kecamatan di seluruh Indonesia didirikan sebuah puskesmas untuk memenuhi kebutuhan penduduk terhadap

    pelayanan kesehatan primer:

    A. Efisiensi produktif B. Efisiensi teknis C. Efisiensi alokatif D. Keadilan horisontal E. Keadilan vertikal

  • Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Sebelas Maret

    _______________________________

    __________________________________

    Prof. Bhisma Murti, dr. MPH, MSc, PhD 3

    10. Kuantitas barang atau pelayanan kesehatan yang secara objektif dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien/ populasi, biasanya ditentukan tenaga

    kesehatan profesional:

    A. Need B. Demand C. Supply D. Want E. Cost

    11. Karakteristik pelayanan kesehatan yang berbeda dengan barang/ pelayanan umumnya, di mana produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara simultan (bersama).

    Sebagai contoh, tindakan operatif yang dilakukan dokter bedah pada saat yang sama

    digunakan oleh pasien.

    A. Intangibility B. Inseparability C. Inventory D. Inconsistency E. Perishability

    __________________________________