soal asfiksia

3
SOAL ESSAY KASUS ASFIKSIA Oleh : Ilma Anisa (G99141051) 1. Bagaimana urutan fase tenggelam yang benar? - Respiration surprise - Apneu - Terminal stage 2. Apa saja yang mungkin ditemukan dari hasil pemeriksaan korban tenggelam? Sebutkan! - Busa halus pada hidung dan mulut - Kulit anserina pada anterir tubuh dan ekstremitas - Washer woman’s hand - Cadaveric spasme - Paru-paru membesar seperti balon - Otak, ginjal, hati, lien mengalami perbendungan 3. Jelaskan terjadinya refleks vagal pada kasus pencekikan! Refleks vagal terjadi akibat rangsangan pada reseptor nervus vaguspada corpus caroticus di percabangan arteri carotis interna dan eksterna. 4. Jelaskan bagaimana mekanisme munculnya Tardieu’s spot? Gambaran perbendungan pada mata berupa pelebaran pembuluh darah konjungtiva bulbi dan palpebrae yang terjadi pada fase 2. Akibatnya tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah meningkat terutama di vena, venula, dan kapiler. Selain itu adanya hipoksia akan merusak endotel kapiler sehingga dinding kapiler yang terdiri selapis sel akan pecah dan timbul bintik perdarahan. 5. Mengapa terjadi memar atau perdarahan pada musculus sternocleidomastoideus pada kasus pencekikan? Memar atau perdarahan pada otot-otot bagian dalam leher dapat terjadi akibat kekerasan langsung. Perdarahan pada

Upload: ilma-anisa

Post on 11-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas Forensik

TRANSCRIPT

Page 1: Soal Asfiksia

SOAL ESSAY KASUS ASFIKSIA

Oleh : Ilma Anisa (G99141051)

1. Bagaimana urutan fase tenggelam yang benar?- Respiration surprise- Apneu- Terminal stage

2. Apa saja yang mungkin ditemukan dari hasil pemeriksaan korban tenggelam? Sebutkan!

- Busa halus pada hidung dan mulut- Kulit anserina pada anterir tubuh dan ekstremitas- Washer woman’s hand- Cadaveric spasme- Paru-paru membesar seperti balon- Otak, ginjal, hati, lien mengalami perbendungan

3. Jelaskan terjadinya refleks vagal pada kasus pencekikan!Refleks vagal terjadi akibat rangsangan pada reseptor nervus vaguspada corpus caroticus di percabangan arteri carotis interna dan eksterna.

4. Jelaskan bagaimana mekanisme munculnya Tardieu’s spot?Gambaran perbendungan pada mata berupa pelebaran pembuluh darah konjungtiva bulbi dan palpebrae yang terjadi pada fase 2. Akibatnya tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah meningkat terutama di vena, venula, dan kapiler. Selain itu adanya hipoksia akan merusak endotel kapiler sehingga dinding kapiler yang terdiri selapis sel akan pecah dan timbul bintik perdarahan.

5. Mengapa terjadi memar atau perdarahan pada musculus sternocleidomastoideus pada kasus pencekikan?Memar atau perdarahan pada otot-otot bagian dalam leher dapat terjadi akibat kekerasan langsung. Perdarahan pada musculus sternocleidomastoideus dapat disebabkan oleh kontraksi pada otot tersebut saat korban melawan.

6. Sebutkan hal-hal yang penting dilakukan pada pemeriksaan otopsi kasus pembekapan?

- Mencari penyebab kematian- Menemukan tanda asfiksia- Menemukan edema paru, hiperaerasi dan sianosis pada kematian yang lambat

Page 2: Soal Asfiksia

7. Apa yang harus dilakukan apabila jerat masih ditemukan melingkari leher pada kasus pencekikan?Jerat harus disimpan dengan baik sebab merupakan benda bukti dan dapat diserahkan kepada penyidik bersamaan dengan visum et repertum nya.

8. Bagaimana cara mendiagnosis kasus kematian akibat tenggelam pada mayat yang sudah membusuk?Diagnosis dibuat berdasarkan adanya diatom yang cukup banyak pada paru-paru, yang bila disokong oleh penemuan diatom pada ginjal, otot rangka, atau pada sumsum tulang maka diagnosis akan menjadi pasti.

9. Bagaimana cara membedakan korban yang meninggal karena gantung diri dengan penjeratan?Kasus gantung hampir sama dengan penjeratan. Perbedaannya terdapat pada asal tenaga yang dibutuhkan untuk memperkecil lingkaran jerat.Pada penjeratan, tenaga tersebut berasal dari luar, sedangkan pada kasus gantung tenaga tersebut berasal dari berat badan korban sendiri.

10. Sebutkan gambaran post mortem pada pemeriksaan korban dengan kasus pembekapan?

- Petechial haemorrhages- Darah tetap cair- Kongesti