sniptek 2014 isbn: 978-602-72850-5 -7 sistem informasi … · sniptek 2014 isbn: 978-602-72850-5 -7...

8
SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-309 SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK SALON BERBASIS WEB PADA TOKO KRISTIN JAKARTA Anna Mukhayaroh STMIK Nusa Mandiri [email protected] Rizki Aulianita STMIK Nusa Mandiri [email protected] ABSTRAK — Penyampaiannya informasi mulai dilakukan melalui internet terutama dengan menggunakan media website yang dipandang lebih efisien dan efektif dikarenakan dapat mencakup area yang lebih luas dalam pencapaian informasinya. Webiste dapat terus di update sehingga lebih dinamis selain itu website didukung oleh teknologi multimedia yang membuat website terlihat lebih menarik dan informatif. Toko Kristin bergerak dalam penjualan produk salon. Agar dapat bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko, dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan informasi penjualan yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Kata Kunci: E-Commerce, Toko Kristin, Produk Salon ABSTRACT - Delivery of information began to be done through the internet, especially by using the media website that is considered more efficient and effective because it can cover a wider area in achieving the information. Webiste can be kept updated so that it is more dynamic besides website supported by multimedia technology which makes website look more interesting and informative. Toko Kristin is engaged in the sale of salon products. In order to compete in running the business, expand the sales area, and increase revenue then a website can be a solution that can provide product information desired for buyers. In addition, buyers can buy products without having to come to the store, can be done anytime, anywhere and sales information needed can be met. Keywords: E-Commerce, Kristin Shop, Salon Product PENDAHULUAN Semakin berkembangnya teknologi informasi, maka penyampaian informasi mulai dilakukan melalui internet. Penggunaan website sebagai media penyampaian informasi ini dipandang lebih efektif dan efisien, karena dapat mencakup area yang lebih luas. Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menenerapkan penggunaan e-commerce dalam kepentingan bisnis sehingga memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing (Karmawan, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay B-17). Toko Kristin merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan produk salon, agar Toko Kristin bisa bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko. BAHAN DAN METODE 2.1 Analisa Penelitian Analisa penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan model Waterfall, berikut ini adalah penjelasan tentang metode tersebut: a. Planning Planning atau perencanaan dibutuhkan sebelum tahap analisis bisa berjalan, ini dilakukan guna memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah sistem yang akan dibangun. Perencanaan dapat memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain: (1) Menentukan ruang lingkup, (2) Mengenali berbagai area permasalahan potensial, (3) Mengatur urutan tugas dan (4) Memberikan dasar untuk pengendalian. b. Analisis Pada model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata. Pada model ini analisa digunakan untuk mengetahui ruang lingkup masalah yang akan ditangani, memahami sistem yang sedang berjalan dan mengidentifikasi masalah serta mencari alternatif solusinya. c. Desain Mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Toko Kristin Jakarta yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-309

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK SALON BERBASIS WEB PADA TOKO KRISTIN JAKARTA

Anna Mukhayaroh STMIK Nusa Mandiri

[email protected]

Rizki Aulianita STMIK Nusa Mandiri

[email protected] ABSTRAK — Penyampaiannya informasi mulai dilakukan melalui internet terutama dengan menggunakan media website yang dipandang lebih efisien dan efektif dikarenakan dapat mencakup area yang lebih luas dalam pencapaian informasinya. Webiste dapat terus diupdate sehingga lebih dinamis selain itu website didukung oleh teknologi multimedia yang membuat website terlihat lebih menarik dan informatif. Toko Kristin bergerak dalam penjualan produk salon. Agar dapat bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko, dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan informasi penjualan yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Kata Kunci: E-Commerce, Toko Kristin, Produk Salon ABSTRACT - Delivery of information began to be done through the internet, especially by using the media website that is considered more efficient and effective because it can cover a wider area in achieving the information. Webiste can be kept updated so that it is more dynamic besides website supported by multimedia technology which makes website look more interesting and informative. Toko Kristin is engaged in the sale of salon products. In order to compete in running the business, expand the sales area, and increase revenue then a website can be a solution that can provide product information desired for buyers. In addition, buyers can buy products without having to come to the store, can be done anytime, anywhere and sales information needed can be met. Keywords: E-Commerce, Kristin Shop, Salon Product

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya teknologi informasi, maka penyampaian informasi mulai dilakukan melalui internet. Penggunaan website sebagai media penyampaian informasi ini dipandang lebih efektif

dan efisien, karena dapat mencakup area yang lebih luas.

Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menenerapkan penggunaan e-commerce dalam kepentingan bisnis sehingga memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing (Karmawan, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay B-17).

Toko Kristin merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan produk salon, agar Toko Kristin bisa bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko.

BAHAN DAN METODE 2.1 Analisa Penelitian Analisa penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan model Waterfall, berikut ini adalah penjelasan tentang metode tersebut: a. Planning Planning atau perencanaan dibutuhkan sebelum

tahap analisis bisa berjalan, ini dilakukan guna memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah sistem yang akan dibangun. Perencanaan dapat memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain: (1) Menentukan ruang lingkup, (2) Mengenali berbagai area permasalahan potensial, (3) Mengatur urutan tugas dan (4) Memberikan dasar untuk pengendalian.

b. Analisis Pada model ini menawarkan cara pembuatan

perangkat lunak secara lebih nyata. Pada model ini analisa digunakan untuk mengetahui ruang lingkup masalah yang akan ditangani, memahami sistem yang sedang berjalan dan mengidentifikasi masalah serta mencari alternatif solusinya.

c. Desain Mendesain sistem yang dapat menyelesaikan

masalah yang dihadapi oleh Toko Kristin Jakarta yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem

Page 2: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

ISBN: 978-602-72850-5 -7 SNIPTEK 2014

INF-310 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap desain antara lain, Input Design, Output Design, Tools Hardware, Software dan File Design.

d. Implementasi Metode ini memiliki tujuan melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun dan mengimplementasikan sistem yang baru dan memastikan bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam metode ini antara lain, programming dan testing.

2.2 Metode Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah mengamati langsung terhadap

kegiatan yang sedang terjadi, untuk mendapatkan data-data yang lengkap dan akurat. Pada metode observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung pada Toko Kristin Jakarta untuk memperoleh gambaran operasional yang berlangsung di toko tersebut.

b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi

secara langsung kepada para karyawan yang bekerja di Toko Kristin Jakarta, guna memperoleh informasi yang lengkap dan jelas terkait dengan sistem informasi penjualan produk salon di Toko Kristin Jakarta.

c. Studi Pustaka Metode ini membantu penulis dalam hal

membuat laporan yang ditunjang dengan buku-buku, jurnal dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dimuat.

2.3 Teori Pendukung

Sistem informasi penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang tersebut yang disertai dengan pembuatan faktur mengadakan atas penjualan yang berlaku (Sunarto 28). 2.3.1 E-commerce

E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi e-commerce, hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat

dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship) (Jatmiko B-1). Manfaaat E-Commerce bagi organisasi/perusahaan (Widodo dan Herlawati 80): 1. Kemampuan grafis internet maupun

memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkannya tanpa ongkos/biaya cetak.

2. Lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa.

3. Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

4. Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.

5. Revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional.

6. Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), di mana penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau luar negeri.

7. Menurunkan biaya operasi (operating cost). Penggunaan teknologi internet memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai, karena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan software tertentu maka semua aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan.

8. Penghematan besar yang dimungkinkan melalui e-mail. Penghematan ini terjadi karena berkurangnya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi, dimana segalam sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan data digital sehingga tidak membutuhkan kertas sebagai media yang pada akhirnya memberikan penghematan besar terhadap pengeluaran dalam proses transaksi.

2.3.2 Unified Modeling Language (UML) Menurut Chonoles mendefinisikan UML

singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar (Indrajani D-3). UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk: 1. Merancang perangkat lunak. 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak

dengan proses bisnis.

Page 3: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain (Indrajani D-3): 1. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

Use case menurut Pilone menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas. Komponen pembentuk diagram use case adalah: a. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak

yang berperan dalam sistem. b. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan

oleh bisnis/sistem. c. Hubungan (link), aktor mana saja yang

terlibat dalam use case ini. 2. Diagram Kelas (Class Diagram)

Diagram kelas merupakan kumpulan dari kelas-kelas objek. Oleh karena itu pengertian kelas sangat penting sebelum merancang diagram kelas. Menurut Whitten mengartikan kelas sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Kelas kadang-kadang disebut kelas objek (objek class).

3. Diagram Paket (Package Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan

kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari

diagram komponen.

4. Diagram Komponen (Component Diagram) Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.

5. Diagram Deployment (Deployment Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) Menurut Pilone, Diagram statechart dalam UML kadang disebut juga dengan istilah diagram state machine. Diagram ini menggambarkan perilaku sistem perangkat lunak yang kita buat dan perilaku kelas, subsistem dan seluruh aplikasi. Selain itu diagram state machine bermanfaat juga untuk menyediakan cara yang baik dalam memodelkan komunikasi yang terjadi dengan entitas luar via protokol atau sistem dasarnya.

7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Diagram aktivitas lebih menfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas system dalam bentuk kumpulan aksi-aksi. Ketika menggunakan diagram aktivitas untuk memodelkan perilaku suatu classifier, classifier dikatakan kontek dari aktivitas. Aktivitas dapat mengakses atribut dari operasi classifier, tiap objek yang terhubung dan parameter-parameter jika aktivitas memiliki hubungan dengan perilaku. Ketika digunakan untuk model proses bisnis, informasi itu biasanya disebut process-relevant data. Aktivitas diharapkan dapat digunakan ulang dalam suatu aplikasi, sedangkan aksi biasanya specific dan digunakan hanya untuk aktivitas tertentu.

8. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan) Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram) Diagram Komunikasi (Communication Diagram) bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (Indrajani D-3).

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram merupakan

suatu model jaringan yang menggunakan susunan

data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD

juga menggambarkan hubungan antara satu entitas

yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi

(Yakub 25).

ERD terbagi tiga komponen, yaitu entitas (entity),

atribut (attribute), dan relasi atau hubungan

(relation). Secara garis besar entitas merupakan

dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut atau field

berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi

atau hubungan menunjukkan hubungan yang terjadi

antara dua entitas (Yakub 25).

Page 4: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

ISBN: 978-602-72850-5 -7 SNIPTEK 2014

INF-312 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

1. Entitas (Entity) Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar

yang terkait di dalam sistem. Objek dasar dapat

berupa orang, benda atau hal lain yang

keterangannya perlu disimpan dalam basis data.

Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan

mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

b. Nama entitas dapat berupa kata benda tunggal.

c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

2. Atribut (Attribute) Atribut juga sering disebut sebagai properti

(property), merupakan keterangan–keterangan

yang terkait pada sebuah entitas yang perlu

disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi

sebagai penjelas sebuah entitas untuk

menggambarkan atribut yang dilakukan dengan

mengikuti aturan sebagai berikut:

a. Atribut dinyatakan denga simbol elipps. b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps c. Nama atribut berupa kata benda tunggal. d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan

nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis.

3. Relasi Relasi atau hubungan adalah kejadian atau

transaksi di antara dua entitas yang

keterangannya perlu disimpan dalam basis data.

Aturan penggambaran relasi antar entity:

a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat

c. Relasi menghubungkan dua entitas. d. Nama relasi menggunakan kata kerja aktif

(diawali awalan me-) tunggal. e. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan

nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

4. Derajat Relasi (Cardinalitas) Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia

nyata diantaranya himpunan objek dasar dan

relasi antara entitas. Entitas dapat diartikan

sebagai objek dan diidentifikasikan secara unik,

dan objeknya dapat berbentuk orang, barang,

dan sebagainya. Kardinalitas relasi menunjukkan

maksimum entitas yang dapat berelasi dengan

entitas pada himpunan entitas yang lain.

Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua

himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat

berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak

(one to many), banyak ke satu (many to one), dan

banyak ke banyak (many to many).

a. Satu ke Satu (One to one) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas

A berhubungan dengan paling banyak satu

entitas pada himpunan entitas B., dan begitu

juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan

entitas B berhubungan dengan paling banyak

satu entitas himpunan B.

Gambar 1. Kardinalitas Relasi Satu ke

Satu (One to One)

b. Satu ke banyak (One to many) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas

A dan dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak

sebaliknya, dimana setiap entitas pada

himpunan entitas B berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas A.

Gambar 2. Kardinalitas Relasi Satu ke

Banyak (One to Many)

c. Banyak ke banyak (Many to many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas

A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, demikian juga

sebaliknya dimana setiap entitas pada

himpunan entitas B dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan

entitas A.

A

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 4

B

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 4

A

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

B

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 4

Entitas 5

Page 5: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-313

Gambar 3. Kardinalitas Relasi Banyak ke

Banyak (Many to Many)

d. Banyak ke satu (Many to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas

B dan dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas A, tetapi tidak

sebaliknya, dimana setiap entitas pada

himpunan entitas A berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas B.

Gambar 4. Kardinalitas Relasi Banyak ke

Satu (Many to One)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun prosedur sistem berjalan yang berlaku di Toko Kristin sebagai berikut: 1. Prosedur Pemesanan

Pembeli datang untuk menanyakan produk yang dicari kepada bagian penjualan. Bagian penjualan akan melihat data produk, bila produk ada maka bagian penjualan akan menjelaskan harga dan deskripsi produk. Jika pembeli sesuai dengan harga dan deskripsi produk yang dijelaskan maka bagian penjualan akan mengambil produk yang dibeli sedangkan bila produk tidak ada maka bagian penjualan akan memberikan konfirmasi ketidak adaan produk dan pembeli akan pulang.

2. Prosedur Pembayaran Bagian penjualan akan membuatkan nota

penjualan sesuai dengan produk yang telah

dipesan oleh pembeli. Setelah membuatkan nota

penjualan maka bagian penjualan akan

memberikan konfirmasi total bayar ke pembeli.

Pembeli yang telah melakukan pembayaran ke

bagian penjualan maka akan menerima nota

penjualan dan produk yang dibeli. Nota

penjualan berbentuk rangkap dua. Nota rangkap

pertama berwarna putih akan diberikan kepada

pembeli jika telah melakukan pembayaran

sedangkan nota berwarna merah akan diambil

sebagai arsip bagi bagian penjualan.

3. Prosedur Laporan Bagian penjualan akan membuat laporan penjualan berdasarkan nota berwarna merah yang telah diarsipkan. Laporan akan diberikan kepada pemilik toko setiap bulannya.

3.2 Analisa Sistem dan Web Usulan Adapun Sistem Usulan yang diajukan sebagai

berikut:

1. Prosedur Pemesanan Produk Terlebih dahulu pembeli mengakses alamat situs

web Dewi Kian Indah untuk mengetahui

informasi produk yang di jual oleh Toko Kristin.

Pembeli bisa melihat semua jenis-jenis produk

yang di jual dan untuk memesannya, pembeli

bisa memilih tombol beli.

2. Prosedur Keranjang Belanja Setelah memilih produk maka akan tampil keranjang belanja. Dalam keranjang belanja pembeli bisa menginput jumlah beli lalu memilih tombol Update Keranjang Kemudian pembeli bisa memilih Lanjutkan Belanja untuk memilih produk yang ingin dibeli lagi atau Selesai Belanja untuk melanjutkan ke proses login member atau pendaftaran member.

3. Prosedur Pendaftaran Member Pembeli yang telah memesan produk di Toko

Kristin maka akan diminta melakukan login

member bila memang sudah terdaftar. Jika

belum maka akan diminta untuk mendaftar

sebagai member di Toko Kristin.

4. Prosedur Pendataan Setelah proses login member atau registrasi

member maka member akan menerima invoice

yang telah dikirimkan sesuai dengan alamat

email member dan member diminta segera

mentransfer sejumlah uang sesuai dengan total

pembayaran ke rekening yang telah di tentukan.

5. Prosedur Konfirmasi Bayar Member bisa melakukan konfirmasi pembayaran dengan cara mengakses situs dan memilih tombol konfirmasi bayar tapi bila ingin melakukan konfirmasi pembayaran maka member diminta login terlebih dahulu. Setelah login maka member baru mengisikan form konfirmasi pembayaran yang harus di isi dengan

A

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 4

B

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 4

A

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

B

Entitas 1

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 4

Entitas 5

Page 6: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

ISBN: 978-602-72850-5 -7 SNIPTEK 2014

INF-314 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

lengkap setelah itu member menekan tombol konfirmasi untuk menyimpan.

6. Prosedur Pengiriman Pengiriman produk akan dilakukan setelah pihak admin mengecek konfirmasi pembayaran dengan jumlah uang yang di transfer. Setelah pengecekan selesai dan sesuai maka produk yang di pesan akan dikirimkan melalui jasa pengiriman yang telah ditentukan oleh Toko Kristin.

7. Prosedur Pencetakan Laporan Untuk mengetahui sekaligus mencetak laporan dari pihak admin bisa melakukan login sebagai admin dan memilih menu laporan penjualan. Selanjutnya pihak admin bisa mencetak laporan penjualan sesuai dengan tanggal laporan yg dipilih.

Desain Database pada Toko Kristin sebagai berikut:

adakategori

id_kategorinama_kategori

kategori_seo

produk

pesan

member

konfirmasi kota

id_produk

id_kategori

nama_produk

produk_seo

deskripsi

harga

stok

berat

tgl_masuk

gambar_produk

dibeli

diskon

id_pesan

id_produk

jumlah_detail

status_pesan

tgl_pesan

id_kota

jam_pesanid_pesan

1 M

Mmempunyai

N

mempunyai

id_kota

nama_kota

biaya_kirim

1 1memberikan

1 1

id_konfirmasi

id_pesan

email_konfirmasi

nama_bank_kofirm

norek_konfirm

total_transfer

tgl_transfer

pesan

id_kotatlp_member

email_member alamat_member

password_member nama_member

id_member

mengisi

M

1

id_member

memesan

1

1

Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Berikut adalah tampilan website Toko Kristin:

a. Halaman Beranda Halaman beranda ini berfungsi sebagai halaman

awal website Toko Kristin.

Gambar 6. Halaman Beranda

b. Halaman Profil

Halaman profil ini berfungsi untuk menampilkan

informasi Toko Kristin.

Gambar 7. Halaman Profil

c. Halaman Cara Pembelian

Halaman Cara Pembelian ini berfungsi untuk

menampilkan cara membeli produk sampai

dengan konfirmasi pembayaran pada website

Toko Kristin.

Gambar 8. Halaman Cara Pembelian

d. Halaman Semua Produk Halaman Semua Produk berfungsi untuk

menampilkan informasi produk salon yang dijual

di Toko Kristin.

Gambar 9. Halaman Semua Produk

Page 7: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-315

e. Halaman Keranjang Belanja Halaman Keranjang Belanja berfungsi untuk

menampilkan informasi produk yang telah

dipesan oleh pembeli di Toko Kristin.

Gambar 10. Halaman Keranjang Belanja

f. Halamam Registrasi dan Login Member Halamam Registrasi dan Login Member untuk

masuk ke form konfirmasi pembayaran yang

telah dilakukan di website Toko Kristin.

Gambar 11. Halaman Registrasi dan Login Member

g. Halaman Proses Transaksi Selesai

Pada Halaman ini akan ditampilkan nama

pembeli dan total pembayaran yang harus

dibayarkan.

Gambar 12. Halaman Proses Transaksi

Selesai

h. Halaman Konfirmasi Bayar Halaman Konfirmasi Bayar berfungsi untuk

pembeli yang telah menjadi member

mengkonfirmasikan pembayaran yang telah

dilakukan di website Toko Kristin. Sebelum

masuk ke form Konfirmasi Bayar, maka member

akan diminta login terlebih dahulu.

Gambar 13. Halaman Konfirmasi Bayar

i. Halaman Hubungi Kami Halaman Hubungi Kami berfungsi untuk

pengunjung yang ingin mengisi pesan di website

Toko Kristin.

Gambar 14. Halaman Hubungi Kami

j. Login Admin

Menu Admin ini berfungsi untuk mengelola isi

website Toko Kristin.

Gambar 15. Halaman Login Admin

Page 8: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 SISTEM INFORMASI … · SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5 -7 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3

ISBN: 978-602-72850-5 -7 SNIPTEK 2014

INF-316 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

k. Menu Admin Menu Admin ini berfungsi untuk mengelola isi

website Toko Kristin.

KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil diantaranya:

1. Untuk membeli produk pelanggan tidak perlu datang langsung ke toko karena bisa melalui website Toko Kristin.

2. Sistem informasi berbasis web pada Toko Kristin dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui jaringan internet.

3. Dengan adanya website penjualan Toko Kristin maka pembeli dapat mendapatkan update informasi terbaru mengenai produk-produk yang ada baik dalam hal harga, berat serta penjelasan mengenai produk yang dijual pada Toko Kristin. Website penjualan Toko Dewi Kian Indah dapat

memperluas wilayah penjualan dan pemasaran karena bisa diakses melalui jaringan internet.

REFERENSI Indrajani, Willy. “Analisis dan Perancangan Sistem

Penjualan Berbasis Web pada PT. Sarang Imitasi”. Seminar Nasional Teknologi Yogyakarta (2007): D-3. Print [Diambil dari: http://digilib.unsri.ac.id/download/18%20%20ANALISIS%20DAN%20PERANCANGAN%20%20SISTEM%20PENJUALAN%20BERBASIS%20WEB%20PADA%20PT14082009.pdf. (10 Desember 2015)]

Jatmiko, Nurbo, Hadi Syahrial dan H.M. Misni. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dalam Layanan Penjualan Berbasis Web pada Mall Puri Indah”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Yogyakarta (2010): B-1. Print. [Diambil dari:http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1879/1657 (10 Desember 2015)]

Karmawan, I Gusti Made, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay. “Analisis dan Perancangan E-Commerce PD. Garuda Jaya”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Yogyakarta (2010): B-17. Print [Diambil dari: http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1882/1660 (10 Desember 2015)]

Marlinda, Linda, 2004. Sistem Basis Data, Andi Offset. Yogyakarta

Sunarto, Andi. Seluk Beluk E-Commerce. Jogjakarta: Garailmu, 2009. Print.

Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung, 2011. Print.

Yakub. Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008. Print.