isbn 978-602-98058-0-2 prosiding - unisba

15
ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING "PEMBERDAYAAN REKAYASA INDUSTRI BERBASIS ECO-EFFICIENCY PADA ERA PERDAGANGAN BEBAS" Bandung, 24 November 2010 PHKI- 2008 ... '9_<i> Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

ISBN 978-602-98058-0-2

PROSIDING

"PEMBERDAYAAN REKAYASA INDUSTRIBERBASIS ECO-EFFICIENCY PADA ERA PERDAGANGAN BEBAS"

Bandung, 24 November 2010

PHKI- 2008

~SlTA.8...'9_<i> Program Studi Teknik Industri~ • ~ Fakultas Teknik~-f1;])~() Universitas Islam Bandung

Page 2: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

DAFI'ARISI

Halaman

SusunanPanitia iii

KalaPengantar iv

Sambutan Ketua BKSTI v

KEYNOTE SPEECH: Sambutan ManteriPerindustrian vi

Daftar lsi vii

A. GREEN INDUSTRYIPRODUCTION ,J. GIPI Pemanfaatan Limbah Mendong sebagai BahanBaku Kertas Seni (Fancy A-I

Paper)

RosadMa 'ali El Hadi & Dahlia Br. Purba

2. GIP2 Konsep Pengelolaan Air Hujan Berwawasan Lingkungan di Institut A-8Teknologi Bandung

Mochammad Chaerul, YandiRama Krisna, Solomon Siahaan

3. GIP3 Penerapan Metode Activity-BasedCostinguntuk Mengukur Eco- A -13efficiency padaPenerapan Produksi Bersih

Endang Prasetyaningsih, Darmawan Girt, Ridwan K. Wijaya

4. GIP4 Desain Tataletak Kawasan lndustri HasilLokal Berwawasan Lingkungan A-22

A. Har/ls Nu 'man

5. GIP5 Pengembangan Produkdengan Menggunakan Pendekatan Green Quality A -30Function Deployment (QFD)

M. Satori, Lusiani Kumia

6. GIP6 Strategi Produksi Bersihdalam Pemberdayaan Kelautan A-38

M. DzikronAM

7. GIP7 Usulan Strategi Pengelolaan Air Tanahdi JakartadenganMenggunakan A -75MetodeHamiltonian

Aviasti

B. ERGONOMI DAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATANDAN KESEHATAN KERJA

8. ERGI Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) denganMenggunakan B-1Metode TotalQualityManagement (TQM)(Studi Kasus: Karyawan Produksi PT SinarRunnerindo)

Sandria Sarim,Johan Oscar Ong

vii

Page 3: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

9. ERG2 Perancangan A1at BantuPencucian danPenggilingan Kedelai untuk B -11Mengurangi ResikoCederaOtotdi PabrikTahu CibuntuBandung

Budi Astuti, Endang Kartiwa

10. ERG3 Perancangan UlangFasilitasKerjaPembuatan Sepatudengan B-20MetodaPostural Loading on the UpperBodyAssessment (Luba)dan Antropometri di CV. TintinBandung

Nur RahmanAs 'ad, Eri Achiraeniwati, HuffazhFurqon

11. ERG4 Zero Accident Program dan Pengaruhnya terhadapProduktifitas Kerja B-28

Rachmad Hidayat

12. ERGS PerbaikanFasilitas KerjadenganPendekatan Ergonomi B -33(Stndi Kasus lndustriRumahTangga Sepatu Cibaduyut: CV Gerund)

Yanti Sri Rejeki, Eri Achiraeniwati

13. ERG6 Rancangan Perpustakaan Kampus Dengan Konsep Ergonomi di B-43Universitas TamaJagakarsaLukman Hakim

c. SISTEM MANlJFKTUR DAN DISAIN PRODUK14. SMFI AnalisaKualitas Bulking Thickness danApparent Bulk Density Toilet Col

Tissue dengan Merode Two-FactorFactorial DesignWia-lle Tarmi, Henny Yulius

IS. SMF2 Evaluasi NilaiOverall Equipment Effectivenesssebagai lndikator C - 6Keberhasilan Program Total Productive Maintenance

Jafar Salim

16. SMF3 Rancangan Perawatan Mesin dengan RCM (Reliability Centered C-13Maintenance) dan FMECA (Failure Mode Effe ct And CriticalityAnalysis) di Unit Pembangkit danJaringan PT.ABC

Asep Ridwan, Putro Ferro Ferdinant, Sri Endah

17. SMF4 Model Penjadwalan Batch padaJob Shop denganMultiDuedate untuk C- 21Kelompok MesinHeterogen

Lely Herlina, Abdul Hakim Halim

18. SMFS Penentuan Perancangan Produk Perseneling Mekanis Kaki dengan Longg C -27Route Part (LRP)(Studi Kasus Vespa Scooter)

Luthfi Nurwandi

19. SMF6 Characterization ofWasteat a Production Floorofan Autoclave-Based C - 35CompositeFactory

lnge Natalia, Hardianto Iridiastadi

viii

Page 4: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

20. SMF7 Analisis Kelayakan Pengotomatisasian Mesin High Frequency Welding C- 43pada ProsesPembuatan PVC Bladder(Studi Kasus Di CV. Prima Form Mardliya)

Rida Norina, SalmaAzzahra

D. MANAJEMEN KUALITAS21. MKLI Analisis Kua1itas Pe1ayanan denganMengintegrasikanDimensi Servqual D-I

dan MetodeKamo ke dalam QualityFunction Deployment

Tri Wibawa, Brmantyo Sulung Panjalu ,

22. MKL2 Penentuan Ukuran Sampelpada Peta Kendali X DoubleSampling Barn D-9

Sutrisno, Aji Arianto Kuncoro

23. MKL3 Pengendalian Kualitas Pembuatan Kain Grey pada Departemen Weaving D -142 di PT. X denganMenggunakan Metoda Six Sigma

Iyan Bachtiar, Puti Renosori, Ridwan Marpela Suwandi

24. MKL4 Penerapan Metoda Six Sigma Guna Meminimasi CacalpadaProses D- 22ProduksiSepatuDisbarPolri

Puti Renosori

25. MKL5 Total QualityManagement di Industri Keeil D-28(Studi Kasus PengusahaIndustriKecil Tabu Cibuntu)

Widjajani, Dede SitiRohmah

26. MKL6 Usulan Perbaikan Prosesuntuk Pengendalian Kualitas Menggunakan D -34Prinsip DasarHazardAnalysis & Critical Control Points (HACCP)

ReniAmaranti, M. Satori. Lidia Kharisma

E. MANAJEMEN RANTAI PASOK27. SCMI Analisis PersediaanBerorientasi padaManajemen RantaiPasok E-I

TaufikHidayanto, Aulia Hanum3

28. SCM2 EvaluasiBullwhip Effect pada RantaiPasokdenganMetode Centralized E-7DemandInformation (COl)

Laila Nafisah, Qomarudin

29. SCM3 Masalah Rantai Pasok Terbalik dengan Fasilitas Daur Ulang Lebih dari E-12

Satu

Agus Ristono

30. SCM4 Penentuan Ruledan Jadwal Pengiriman Produk di PT Indomarco Adi E-ISPrima denganMenggunakan MetodeClark and Wright Saving Heuristic

Intan Beriianty, Sigid Budiyanto

ix

Page 5: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

31. SCMS Analisis Rute Pendistribusian dengan Menggunakan MetodeNearest E -28Insertion Heuristic Persoalan The Vehicle Routing Problem With TimeWindows {VRPTW) (Studi Kasus Di KoranHarlan PagiTribun Jabar)

AgusPumomo

32. SCM6 PerancanganAplikasi E-Commerce GunaMeningkatkan Customer E-36Relationship Management (CRM) (StudiKasus PT T.E. Tour & Travel)

Puti Renosori

.F. MANAJEMEN ENTERPRISE

33. ENTI PengaruhBuyer'sPerception ofSalesperson 's Commitment dan F -1SellingFinn 's Commitment terhadapPropensity 10Stay in theRelationship

.Sri Vandayuli Riorinl

34. ENT2 Identifikasi Faktor-Faktor MotivasiKaryawan dan PengaruhMotivasi F - IIterhadap KinerjaKaryawan (Studi Kasus : PT TelkomKancatel Garut)

Selamat

35. END Penilaian Kesuksesan Implementasi Enterprise Resource Planning di F-20Beberapa Perusahaan di IndonesiaBerdasarkan MetodePenilaianKesuksesan lfinedo(Studi Kasus : BeberapaPerusabaan Indonesia)

AnggoroPrasetyo Utomo, AriejSamuel Gunawan

36. ENT4 Usulan PeningkatanKepuasanPelanggan pada Jalur PenerbanganJakarta F-29- Surabaya denganMetodeFuzzyServqual (Studi Kasus : PT. X)

ShantiK. Anggraeni, Imam AriefWibowo

37. ENT5 KelayakanInvestasiPembangunanKolamAir Deras untuk: F -35Budidaya Ikan Mas dengan Menggunakan MetodeProject Financing

DewtShoftMulyati, Selamat, AndriPennana

38. ENT6 Manajemen Sumberdaya Manusia di Era Ekonomi Pengetabuan F -41

Nugraha

39. ENT7 Rekayasa Model NisbahBagi Hasil UsahaSyirkah dengan Metode F - 50

Yanbagher sebagaiA1ternatifPengganti Suku Bunga Bank

YanOrgianus

40. ENT8 Framework Incubator Technopreneur dalamMeningkatkan Kretivitas F - 57Mahasiswa

John RoniCoyada

x

Page 6: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

41. ENT9 Pengaruh Kualitas Jasa TerhadapKepuasan dan Minat Perilaku F - 61

Konswnen (Studi Kasus Pada Bengkel Mobil Resmi)

Muhammad Farid, Victor O. Lawalata

42. ENTI0 Penerapan ModelSustainability BalancedScorecarduntuk Perancangan F - 69

SistemPengukuran Sustatnabtlity Performance Industri

AhmadMubin -43. ENTll Pengujian Technology Acceptance Madel pada KontekPemanfaatan F -76

InternetdenganMenggunakan Anteseden Karakteristik IndividudanSistemRahab, Untung Kumorohadi

44. ENTl2 Pengukuran KinerjadalamRangkaMeningkatkan Efektivitas, Efisiensi F - 86dan Produktivitas Perusahaan denganMenggunakan Metode Balance;'Scorecard (BSC) (StudiKasus : Perusahaan "X")Asep Nona Rukmana

45 ENTl3 Hubungan Tingkat Pendidikan, Penghasilan dan Kepuasan Pelanggan F - 948andara IndonesiaOtongRukmana, lyan Bachtiar, PanjiAgungSyahputra

xi

Page 7: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Keywords: Desain, Tataletak; Ekologi Industri, Kawasan /ndustri.

Seminar Nasional : Pemberdayaan Rekayasa Industri Berbasis Eco-Efficiencypada Era Perdagangan Bebas

A. Harits Nu'manProgram Studi Tekniklndustri, Fakultas Teknik ,

Universitas Islam BandungEmail: [email protected]

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG - 20I0

aspek limbah.Babkan masih ada yang berpandangan bahwa limbah

bukanlah menjadi suatu pennasalahan dan kalau perlukeberadaannya tidak diperlihatkan. Pihak industri mungkinmasih belum menyadari bahwa sebenamya "limbah" sarnadengan Huang" atau pengertian tentang limbah yangterbalik, artinya bahwa limbah merupakan uang atau biayayang harus dikeluarkan dan mengurangi keuntungan.Memang benar bahwa dengan mengabaikan persoalanlimbah, keuntungan tidak akan berkurang untuk jangkapendek, Pihak industri yang demikian mungkin belummelihat faktor biaya yang berkaitan dengan "image"perusahaan dan tuntutan pembeli dari luar negri yangmensyaratkan pengelolaan Iingkungan dengan ketal. Kitamelihat bahwa ada peluang yang sebenamya mempunyainilai ekonomi tinggi tetapi pada akhimya terlepas karenamengabaikan aspek Iingkungan (Purwanto, 2005).

Oleh karena itu, tujuan dari kajian ini adalah untuk (I)mengidentifikasi faktor-faktor kunei yang dapatmempengaruhi penentuan sebuah lokasi pereneanaankawasan industri, (2) membuat desain tataletak kawasanindustri berwawasan Iingkungan, (3) merekomendasikandesain tataletak kawasan industri berwawasan Iingkungan.

Abstrak: Persaingan bisnis berskala global (global business) mendorong industri-tndustri yang beradd ­dalam suatu wilayah untuk mampu melakukan ejesiensi biaya dan dijerensiasi produk. Sedangkanpersaingan perusahaan secara global (global company) timbul karena kegiatan perusahaan-perusahaantransnasional (transnational coorporation) milik negara-negara maju ingin melebarkan sayap bisnisnya kenegara-negara berkembang, baik dalam bentuk pembangunan pabrik baru, •kerjasama patungan (join:venture) dengan perusahoan tuan rumah, maupun relokasi industri. Pengembangan kawasan industriberwawasan lingkungan mentpakan suatu usaha untuk: membuat konsep baru dalam mempelajari dampaksistem industri pada lingkungan. Ekologi industri adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelolaaliran energi atau material sehingga diperoleh eftsiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi. Tujuanutamanya adalah untuk memajukan dan melaksanakan konsep pembangunan dengan mengorganisasi sistemindustri sehingga diperoleh suatujenis operasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutanan. Pada kajian inimembahas desain tataletak kawasan industri berwawasan lingkungan di Bengkulu Utara. Dengandibangunnya kawasan industri berwawasan lingkungan diharapkan dapat mengembangkan sistempertukaran limbah yang dapat bermarfaat bagi industri tersebut, memanfaatkan kandungan hosil lokal,meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan tetap memelihora lrelangsungan hidup ekologi sistemalami.

-,

A - 22

1. PENDAHULUANPersaingan global (global competition) muneul pada

saat suatu wilayah (dalam hal ini negara) bersaing untukmendapatkan pangsa pasar dan kesempatan (market andopportunity shore) . Persaingan bisnis berskala global(global business) mendorong industri-industri yang beradadalarn suatu wilayah untuk marnpu melakukan efesiensibiaya dan diferensiasi produk. Sedangkan persainganperusahaan secara global (global company) timbul karenakegiatan perusahaan-perusahaan transnasional(transnational coorporation) milik negara-negara majuingin melebarkan sayap bisnisnya ke negara-negaraberkembang, baik dalam bentuk pembangunan pabrikbaru, kerjasama patungan (joint velllure) denganperusahaan tuan rumah, maupun relokasi industri (Harits,2005) .

Berbagai proses produksi dan penyelenggaraan jasamenuju pada suatu sistem yang mempertimbangkan aspekkeunggulan dan kepuasan konsumen. Harga suatu produkdan layanan jasa besaing dengan ketat, sementara tuntutankualitas semakin tinggi. Produsen pun mulai dituntutberbagai aturan dan standar yang berhubungan denganIingkungan seperti ISO 14001 dan Ecolabeling.

Limbah dan emisi merupakan hasil yang takdiinginkandari kegiatan industri . Sebagian besar industrimasih berkutat pada pola pendekatan yang tertuju pada

Design Tataletak Kawasan Industri HasilLokal Berwawasan Lingkungan

Page 8: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Seminar Nasional : Pemberdayaan Rekayasa Industri Berbasis Eco-Efficiency pada Era Perdagangan Bebas

2. TINJAUAN L1TERATUR

2.1 Desain TataletakDalam industri manufaktur pada umumnya terdapat

sejumlah kegiatan atau aktivitas yang menunjang jalannyasuatu industri. Setiap kegiatan atau aktivitas tersebut salingberhubungan (berinteraksi) antar satu dengan lainnya, danyang paling diketahui bahwa setiap kegiatan membutuhkanspace (tempat) untuk melaksanakannya. Kegiatan atauaktivitas tersebut dapat berupa produksi, administrasi,assembling, inventory dan sebagainya (Harits, 2007) .

Tata letak fasilitas dapat didetinisikan sebagai tata carapengaturan fasilitas - fasilitas pabrik guna menunjangkelanearan proses produksi. Pengaturan tersebut adalahdengan memanfaatkan luas area (space) untuk penempatanmesin atau fasilitas penunjang lainnya, kelanearan gerakanperpindahan material, penyimpanan material (storage)baik yang bersifat temporer maupun permanen, personelpekeJja dan lain - lain. Dalam tata letak pabrik ada dua halyang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machinelayout) dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik.Penggunaan istilah tata letak pabrik seringkali ~ita artikansebagai pengaturan peralatan atau fasilitas yang sudah ada(the existing arrangement) ataupun bisa juga diartikansebagai peraneangan tata letak pabrik yang baru samasekali (the new plant layout). Pada umumnya tata letakpabrik yang tereneana dengan baik akan ikut menenfukanefisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga hidupataupun kesuksesan kerja suatu industri.

Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis,membentuk konsep, meraneang, dan mewujudkan sistembagi pembuatan barang atau jasa, Rancangan ini umumnyadigambarkan sebagai rencana lantai, yaitu satu susunanfasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan saranalain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugaspelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tatacarayang diperlukan unluk meneapai tujuan usaha secarasangkil, ekonomis, dan aman.

Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkanbeban biaya, baik biaya investasi maupun biaya ekploitasi.Pada sector bisnis jasa, perbankan, pusat-pusat pelayananmasyaraka lokasi fasilitas merupakan permasalahan yanglebih kompleks. Dalam penentuan sebuah lokasi, seorangpereneana perlu memperhatikan berbagai factor yang dapatmempengaruhinya . Faktor-faktor tersebut pada umumnyaterbagi dalam dua faktor utarna yaitu (Harits, 2007) :I) Tangible[actor, merupakan faktor-faktor terukur yang

mempengaruhi penentuan lokasi (missal jumlahtenaga kerja, bahan baku, biaya tenaga kerja, dll),

2) Intangiblejactor yaitu faktor-faktor tidak terukur ysngmempengaruhi penentuan lokasi (rnisalnya; peraturan,Iingkungan, dll.)Adapun faktor-faktor penting yang harus diperhatikan

daIam penentuan lokasi adalah:L Wilayah yang akan dilayani.2. Daya serap dan potensi konsumen.3. Volume rnasing-rnasing barang yang akan ditangani ,

13~IVERSITAS ISLAM BANDUNG - 20 I0

4. Metode pengangkutan5. Mutu jalan dan terminal.6. Kemudaban meneapai pelabuhan, jalan kereta apai

dan lapangan terbang .7. Dekatnya dengan titik-titik tunda penyaluran dan jika

pabrik barus ikut dipertimbangkan maka perlu jugadiperbatikan hal-hal sebagai berikuta. Tempat yang optimal didalam kompleks pabrik

atau kawasan terpilih dan tertentu.b. Kebutuhan akan barang masukdan barang keluar.c. Kedudukan gudang bahan baku dan gudang

peralatan terhadap keperluan produksi.d. Penyediaan tempat untuk sediaan barang setengah

jadi, barang dalam proses dan barang jadi,Hubungan antar fasilitas dalam pereneanaan tata letak

fasilitas adalah proses analisis untuk mengetahui letakrelatif antar bagian dalam meraneang suatu fasilitas.Dalam menganalisis • hubungan antar fasilitas tersebutterdapat dua metoda yang dapat digunakan yaitu metodakuantitatif dan metoda kualitatif

Metoda kuantitatif yaitu suatu metoda perencanaantata letak yang didasarkan pada pendekatan-pendekatanmatematis, statistile, dan pemodelan untuk memecahkansuatu persoalannya (contohnya, From to Chart). Analisishubungan kuantitatif mencerminkan tingkat kedekatanantar fasilitas atau tempat kerja berdasarkan frekuensi,beban pemindahan bahan, atau ongkos pemindahan bahan,sehingga diperoleh susunan kelompok tempat keJja(mesin) yang memberikan ongkos pemindahan bahan yangoptimal. Untuk dapat menyatakan tingkat kedekatan antarfasilitaslmesin, dapat digunakan koefisien outflow/ influw.Dimana tingkat kedekatan ditunjukkan oleh nilai koefisien,semakin besar nilai koefisien maka fasilitas tersebutpenting untuk dapat diposisikan ditempat yangberdekatan.

Penggunaan peta hubungan antara kegiatan untukmerancang tataletak fasilitas dikenal dengan sebutanpendekatan kualitatif dan umumnya dilakukan untukmerencanakan tataletak ternpat kerja back-services.Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakanpeta dari-ke sebagai basisnya adalah tingkat kedekatan(closeness rating) antar aktivitas. Penelitian tingkatkedekatan biasanya dilakukan dengan mempertimbangkanhubungan-hubungan :I. Organisasi, seperti rentang kendali dan hubungan kerja,2. A1iraninformasi atau dokumen,3. Lingkungan kerja, seperti suara bising, debu, asap,

percikan api, limbah dan sebagainya.Para designer dan pengembang pertarna kali

memasukan kosep desain berkelanjutan (sustainabledesign) ini untuk bangunan-bangunan komersial danrumah hunian, sekarang sudah mulai digunakan sebagaipendekaan baru untuk mendesain masyarakat perkotaan.Environmental Resource Guide milik Institut ArsitekAmerika (AlA) yang merupakan suatu konsorsium besaryang mencoba membuat panduan untuk praktekpenggunaan konsep ini serta membuat analisis daur hidup

A- 23

Page 9: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Seminar Nasional : Pemberdayaan Rekayasa Indu stri Berbasi s Eco-Efficiency pada Era Perdagangan Bebas

UmetedWaste

UnlimttedSpace forWaste

" lndlEtrial . '.ActiYiQ' with

Some Recycling I ~

Total Reso urc e'Con;en ation

Indu;aiaJActiYiQ> wilh ...-l, Some' I

',. Recycling '.

Type I : Indu.trial eeol0C)'

- ,

I.Enerxr In! .--'• . Umite<! .

r ResolXt:fs I

Type II : Inchutrlal ECDlocy

U nlirn;redResourcesand Enerxr

Enerxrand --'Limite<!

gesccrees .

dinamik yang energi dan Iimbahnya diolah ulang seearsbaik dan digunakan sebagai bahan baku oleh komponensistem lain. Pada sistem ini merupakan sistem industriyang tertutup tot al dan hanya energ i matahari yang datangdari luar sistem. Hal ini merupakan sistem ideal yangmenjadi tujuan ekol ogi industri. Sistem industriditunjukkan pada Gambar I . (Krones, 2007).

Strategi untuk mengimplementasikan konsep ekologiindustri ada empat elemen utama yaitu : (I ) mengoptimasipenggunaan sumb er daya yang ada ; (2) membuat suatusiklus material ya ng tertutupdan meminimalkan emisi; (3}proses dematerialisasi; ' dan (4) pengurangan danpenghilangan ketergantungan pada sumber energi yangtidak terbarukan (Erkman, S. dan Ramesh, R., 2000).

Gambar 1: Tiga tipe sistem industri (Krones, 2007) .

3. METODOLOGIMetode penelitian yang dilakukan daJam kajian ini

adalab metode survey dan studi Iiteratur. Data yangdiperlukan adalah data primer, yang diperoleh melaluisurvey dan data sekunder yang diperoleh dariDinaslinstitusi terkait. Data tersebut dikumpulkan melaluiteknik penyebaran daftar isian, wawancara dan observasimaupun survey instansional dan stud i literatur.

Agar terjadi suatu pemahaman yang menyeluruh danterintegrasi men gena i kajian ini, maka bagian ini akanmenjelaskan secara garis besar tentang metodologi yang

dj/.r.l",k",a vatuk meagidearilikasi Porens; Sum6er Daya.KaAtpufeu.fiety!lvh £frJv.P &'4'.zH- &7.:>7Cd"d>7;{{aw "'=-(ir

kawasan industri berwawasan lingkungan yang optimal.Secara skematis metodoJogi desain kawasan industritersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Typ. III : Indu.triaJl!cotoZY'

UNIVERSITAS ISLAMBANDUNG- 20I0

beberapa material. Walaupun sebenarnya banyak ide-idetentang ini juga dapat diterapkan dalam fasilitas industrijuga, akan tetapi masih sedik it yang mencobamengek splorasinya secara langsung dan digunakan untukmendesain kebutuhan industri. Keban yakan studi kasustentang sustainable design ini baru diterapkan untukbangunan kantor dan bangunan komersial, serta clusterplan bagi pengembangan rumah tinggal, seperti konsepgreen design .

2.2 Ekologi Industri

Delinisi ekologi industri sampai saat ini masihberagam, diantaranya menurut Garner, (1995) yaitu suatusistem yang digunakan untuk mengelola aliran ene rgi ataumaterial sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi danmenghasilkan sedikit polus i. Defin isi yang lain yaituekologi industri merupakan suatu pendekatan manajemenlingkungan dimana suatu sistem industri tidak dilihatsecara terpisah dengan sistem sekelilingnya tetapimerupakan bagian utuh yang saling mendukung dalamrangka mengoptimalkan siklus material ketika suatu bahanbaku diproses menjadi produk. Dasar utama ekologiindustri yaitu metabolisme industri yang merupakankeseluruhan alitan material dan energi yang ada dalamsistem industri.

Tujuan utama ekologi industri adalah untukmengorganisasi sistem industri (termasuk semua aspekkegiatan manusia di dalamnya) sehingga diperoleh suatujenis operasi yang ramah lingkungan danberkesinambungan (sustainable development), baik dalamkonsep lokal, nasional, maupun global .

Konsep ekologi industri terkait secara dekat denganproses produksi bersih (cleaner production) danmerupakan komplementer satu dengan lainnya. Keduakonsep melibatkan pencegahan pencemaran dalam rangkamelindungi lingkungan dan meningkatkan elisiensiekonomi. Produksi bersih lebih memfokuskan pada aspekpengurangan Iimbah, sementara ekologi industri lebihmenekankan pada pendauran suatu Iimbab yangterbentuknya tidak bisa dihindari (unavoidably producedwaste) dengsn mensinergikan antars unit satu denganlainnya atau antara satu industri dengan industri I)linnya.Selain terjadi pemanfaatan suatu material yang dihasilkanoleh suatu unit oleh unit lain, juga dimungkinkanterjadinya integrasi energi dari suatu unit oleh unit lain didalam suatu kawasan .

Sistem industri terdapat tiga tipe . Tipe I adalab sisternproses linier.,pada tipe ini energi dan material masuk padasistem kemudian menghasilkan produk, produk sampin g,dan limbah (Krones, 2007) . Limbah yang dihasilkan tidakdilakukan proses olah ulang sehingga membutuhkan

p asokan bsbsn baku dan en_ i yafl$ banyak Sisremli!austn' yang paring 6anyaK digunabn saat ini adalah tipeII. Pada tipe ini sebagian Iimbab telab diolab ulang dalamsiste m dan sebagian lagi dibuang ke Iingkungan. Sistemtipe III merupakan sistem produksi kesetimbangan

A· 24

Page 10: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

DDesan T.tilletlk Kawaaan

Industri BerwawaunUogInrogan

Pe:rumuun KonaepAwal dan5frltegl Ptngembengln

IYlwaNn Indusb'tKemampuilnTumb.tldanBerlernbang

Potensl danPermaulahlnPengemban;an

A- 25

4.2 Pemanfaatan LahanPenggunaan laban di Kabupaten Bengkulu Utara

didominasi oleh lahan terbuka yaitu 200.951 Ha atau36,22% dan lahan pemukiman merupakan laban tersempitdengan luas 776,47 Ha atau 0,14 % dati luas kabupaten.Salah satu potensi alam yang paling besar kontribusinyaterhadap PDRB adalah sektor pertanian-perkebunan. Luaspertanian padi 34 .~7 1 Ha dengan produksi 89.973,3 ton,palawija 5.395 Ha dan perkebunan 76.684,24 Ha.

Analisis ' pemanfaalan lahan digunakan untukmenclapatkan arahan fungsi apa saja yang kira-kira dapatmengisi pemanfaatan ruang kawasan. Hal ini tentu soja didasari dan searah dengan kebijakan dan strategipengembangan Kawasan Industri yang lerkait dengankebijakan wilayah kola Argamakmur. Penentuan polapemanfaatan ruang perlu di analisa dan ditelaah secarakritis karena setiap pilihan yang diambil akanmempengaruhi sttuktur dati pemanfaatan ruang sepert i :penyediaan pelayanan dan fasilitas umum, derniberlangsung dengan baiknya kegiatan .

Kond isi peruntukan laban eksisting untuk kawasanIndustri Kecamatan Argamakmur terbentuk dati kawasanbelum terbangun seperti berupa semak belukar dansebagian merupakan kebun sawit , karet, serta lahankosong yang telah menjadi hak milik, rawa dan belukar,

Penggunaan lahan di Kecamatan Argamakmur untukIbukota Kabupaten tahun 2007 sebagian besar di dominasioleh lahan le rbangun dan kegiatan perkotaan sementarapinggiran ko ta Argamakmur masih merupakan lahankosong. Kawasan Industr i yang akan dikembangkan padastruktur wilayah Kota Arga makmur berada di BWK-B,dengan luas laban BWK-B sebesar 2.460 Ha. Sedangka nKawasan Penge r- bangan kegiatan Industri seluas 20 Hadan yang direncanakan sekitar 5 Ha.

Ane.. uallftl

Im.....R_ j!lerhadapWlayah qPerenca... . nKeclUdtDn danPetanan ;Wayah Perercanaan I

;

KAWASAN

Anokio_

PtbfaI, KMilIlPengembangan FIs.l

_Po!' .....""'.... Rua"ll IqPerkembangan 0istribJsi &Kependudukan 'Petll'embangan Kegiltln IEkonomi IAksHili ital

TATALETAK

,~

"')10"" )Aspek Intern.1

IttgulaslPtmerintaho-r.tt

4. DESAININDUSTRI

Gambar 2: Metodologi penyusunan desain tataJetak kawasan industri berwawasan lingkungan.

Seminar Nasio nal : Pemberdayaan Rekayasa Industri Berbasi s Eco-Efficiency pada Era Perdagangan Bebas

4.1 Gambaran Umum

Kabupaten Bengkulu Vtara secara geografis terletakantara 101032 ' - 10208' BT dan 2015' - 4000 ' LSdengan luas wila yah 5.548,54 km2. Secara administras(ibukota kabupatennya adalah Arga Makmur, yang terdiridati 18 kecamatan, dengan batasan wilayah kabupatenyaitu :• Sebelah Vtara : Kabupaten Mukomuko• Sebelah Selatan : Kabupaten Saluma dan KOla

Bengkulu• Sebelah Timur : Provinsi Jambi , Kabupaten Lebong

dan Kapahiang• Sebelah Barat : Samudra Indonesia

Jalur transponasi menuju Kabupaten Bengkulu Vtarac1apat ditempuh melaJui jaJur darat dan laut. 'Jalur darat(lintas barat Sumatera) memegang peranan yang palingpenting baik untuk angkutan barang maupun penumpang.Transportasi melalui jaJur laut dapat diternpuh melaluipelabuhan Baai. ..

Pembangunannya beroriemasi utama pada upaya untukmempercepat pos itioning Kabupaten Bengkulu Utarasebagai pusat pengembangan agropolitan dan lumbungpangan di wila yah pesisir barat Sumatera. Dalam upayamewujudkan kebijakan tersebut maka pemerintahKabupalen Bengkulu Vtara membagi wilayahpengembangan (WP) menjadi 5 wilayah, yaitu :I. Wilayah Pengernbangan (WP) Ketahun2. Wilayah Pengembangan (WP) Arga Makmur3. Wilayah Pengembangan (WP) Lais4. Wilayah Pengembangan (WP) Talang Empat5. Wilayah Pengernbangan (WP) Enggano

~IVERSITAS ISLAM BANDUNG- 2010

Page 11: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Seminar Nasionar : Pemberdayaan Rekayasa Industn Berbasrs ~J:..urcrmcy paaa l:.r1l Yemagangan e eoas

4.3 Hasil Lokal

Sub sektor perkebunan memberikan andil yang pentingdalam perekonomian dan pembangunan dan semakintingginya kontribusi sub sektor perkebunan yangmemberikan kontribusi sebesar 7,23% terhadap totalPDRB Kabupaten Bengkulu Utara. Komoditi Unggulanperkebunan di Bengkulu Utara adalah Kelapa Sawit, Kopi,Kakao , Nilam, Lada dan Cengkeh.

Komoditi kelapa sawit masih menjadi primadonaperkebunan rakyat dengan luas areal mencapai 84,18 Hadan-hasil produksi 168.768 ton dan.mampu menyeraptanaga kerja bagi 11.720 KK. Selain diusahakan secaratradisional melalui perkebunan rakyat, komoditi kelapasawit dan karet juga diusahakan oleh beberapa perusahaanbesar swasta.

Sejalan dengan visi Pembangunan Bengkulu Utarayang berbasis pertanian berbagai kebijakan telah ditempuhdi bidang perkebunan melalui upaya pembinaan petani,pengadaan bibit unggul tanarnan perkebunan dengan polasubsidi yang meliputi pengadaan bibit karet dan kelapasawit.

Disamping itu dalam rangka peningkatan teknologibudidaya kelapa sawit juga telah diusabakan kerjasarnadengan PT. Agricinal dalarn rangka transfe r teknologimelalui pusat penelitian kelapa sawit.

Disamping ko moditi utarna sebagaimana disaj ikandalam tabel diatas, beberapa jenis tanaman yang memilikipotensi yang menjanjikan dan dikembangkan di bengkuluutara walaupun volumenya kecil adalah Lada, cengkeh,pinang, kemiri , kapuk, aren, vanili, dan jen is tanamanbahan baku obat dan jamu tradisional seperti kunyit, jahe,kencur dan temulawak dengan luas areal penanamansebesar 32.974 Ha.

4.4 Pengembangan Kawasan

Keberadaan Kawasan di suatu Kota tidak dapat terlepasdengan lingkungan yang lebih makro yaitu dalam tatananruang kota Argarnakmur, setiap pengelompokan danpemusatan suatu aktivitas yang relatif sarna dalam suatukawasan cenderung tidak akan dapat bertahan danberlangsung lebih hidup bila tidak ditunjang oleh aktivitaslainnya disekitar kawasan tersebut.

Bila meninjau R1RW Kabupaten Bengkulu Utara, padaWilayah Pengembangan Argamakmur dengan pusatsimpulnya adalah Kecamatan Argamakmur, dikegiatanyang dominan adalah perkebunan, perdagangan dan jasa.Serta untuk mendukung kegiatan perkebunan kelapa sawitwilayah ini potensial dikembangkan Agro Industri untukpengolahan CPO.

Tabel I : Luas tanaman perkebunan rakyat komoditi utarna menurut jenis di kabupatenBengkulu Vtani (dim ha),

No. Jenis TanamanTanaman belum Tanaman Tanaman

JumlahMenllhasilkan Muda Tua

I. Karet 8.602 23.811 1.947 34.3602. Kopi 3.439 14.832 4.106 22.3773. Kelapa Sawit ·· 9.937 10.173 59 20.1694. Kelapa 302 1.890 239 2.4315. Kakao 677 802 7 1.4686. Nilarn 441 175 2 6187. Kavu Manis 420 294 0 714

Sumber : Masterplan Kawasan Industri, 2007

Tabel 2 : Jumlah produksi dan lokasi kecamatan penghasil utama.

No. Jenis Tanarnan Produksi (ton) Kecamatan penghasil Utama

I. Karet 142.926 Ketahun, Batik Nau , P.Hijau, Pd Kelapa, TI.lV2. Kopi 8.900 Tb.Penanjung, Pagar Jati, Ketahun, Giri Mulya3. Kelapa 3.424.680 Ketahun, Pd.Kelapa, Lais4. Kelapa Sawit 183.294 - Ketahun, Giri -Mulya, Putri Hijau , Batik Nau5. Cengkeh 30 Ketahun, argamakmur, Pematang Tiga6. Kakao 1.019.5 Pernatang Tiga, Kerkap7. Nilam 16,3 Pematang Tiga, Pagar Jati, Padang Jaya8. KavuManis "

.264 Taba Penaniunz, An!amakmur Pe rnatang Tiga

Sumber : Masterplan Kawasan Industri, 2007

A · 26 UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG - 2010

Page 12: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Seminar Nasional : Pemberdayaan Rekayasa Industri Berbasis Eco-Efficiency pada Era Perdagangan Bebas

Gambar 3: Anali sis keterkaitan antar kegiatan.

Analisis Keterkaitan Antar Kegiatan

• Daerab pinggir jalan, dengan adanya kemungkinanpelebaran jalan dan akan adanya pengalihan fungsiyang teJjadi di sepa njang pinggir jalan.

• Lahan-lahan yang belum terbangun• Dan tanah-tanah yang dikuasai oleh negara

Salah satu upaya yang dapat diJakukan untukmengembangkan suatu kawasan adalah denganmengidentifikasikan dan menganalisis sistem pusatpelayanan dalam mendukung kota Argamakmur , tetapidapal melayani kegia tan lntemal Kawasan Industri yangakan berkembang sesuai dengan kebutu han dalammengakses berbagai fasilitas. Simpul-simpul Pelayananwilayah yang menjadi generator pertumbuhan danpengembangan fimgsi-fungsi kawasan adalah :a. Fasilitas Urnurn dan Fasilitas sosia!.b. Prasarana I Jaringan Vtilitasc. Ruang Terbuka dan pendukung kegiatan\ . Ai\a\isis Keterkaitan Antar Zona Kegiatan :

Zona Kegiatan yang lerbentuk di Kawasan tersebut• Zona Utarna terdiri atas : kegiatan Pabrikasi,

Packaging. Gudang• Zona Pendukung terdiri atas Showroom dan Kantor• Zona Penyangga terdiri atas Kegiatan Pengolah

limbah dan RTH• Zona Penunjang terdiri atas Kegiatan Masji d,

Ruang Gensel, dan Lapangan Parkir

Analisis Keterkaitan In, ditinjau dari efektifitas tiapkegiatan . Da lam penyiapan Kawasan, akan disiapkan 4alternatif kondisi kegiatan yang dapat dipilih sesuaidengan kondisi wilayah yang ada . Komposisi Luasan lahanterbangun dan tidak lerbangun adalah 40:60, dapatdikembangkan menjadi 50:50. Optimalisasipengembangan lahan disiapkan dengan adanya lahan

A - 27

Pabrik.'lsl

Packliglng

G

Showroom

Kantor

RTH

BakPe olah

Ruang Gensel

Lapangan Parkir

.... Id

Zona Penyangga

Zona Pendukung

Zona Penunjang

Zona Utama

Keterangan :. -....... .....-....... ......o Kelerkeitao Leman

' IVERSITAS ISLAM BANDUNG - 2010

Dari garnbar di atas, analisis keterkaitan maka yangemiliki keterkaitran paling tinggi yait u :

• Pabrikasi-Packaging-Gudang,• Showroom, Ruang UKM, Kantor,• Bak Pengolah Iimbah denga n Pabrikasi,• Kantor dengan Lapangan Parkir, dan• Pabrikasi dengan Ruang Gensel.

Dari Kebijakan pada RIRW Kabupaten BengkuluUtara maka Masterplan Kawasan Industri Be ngkulu Utaraini akan diletakkan di Desa Gunung Selan, dengan lokasi 4km dari Ibukota Bengkulu Utara yaitu Argamakmur.

Pada lokasi ini, rencana akan dikembangkan seluas 20Ha dengan luasan awal pengembangan sebesar 5 Ha, yangakan disiapkan adalah Gudang, Pabrik Pengolahan, Lokasipengepakan dan Bak Pengolahan Limbah.

Bila dit injau dari perkembangan kegiatan yang akandipicu oleh perkembangan Kawasan Industri makakegiatan yang perlu disiapkan ada lah permukima nkaryawan dan fasilitas dan Vtilitas pendukung kegiatantersebut. Fasilitas Pe nduku ng berupa sarana pendidikan,sarana peribadatan, sarana kesehatan dan saranaperekonomian. Sementara untuk Utilitas yang dibutuhkanterdiri alas air bersi h, listrik, air Iimbah, sampab sertatelepon.

Vntuk pemicu perkembangan kegiatan di KabupatenBengku\u Utara maka Kawasan Industri CPO, .Ni\am danKakao yang akan dikembangkan dapat memberikanpeningkatan kegiatan ekonomi internal maupun ekstemal,

Perkembangan ekonomi aka n mempengaruhiperkembangan penggunaan lahan yang ada di IbukotaBengkulu Utara, sehingga peluaDg-peluaDg peDiDgkaUDfungsi-fungsi kawasan akan terjadi beberapa perubahanseperti :

Page 13: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Seminar Nasional : Pemberdayaan Re kayasa Indu stri Berbasis Eco-Efficiency pada Era Perdagangan Bebas

cadangan yang disiapkan untuk cadangan pengembangan,Untuk penyiapan kawasan bilarnana terjadi pengembangankawasan se te lah reneana ini digu lirkan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4 . dan Tabel 3. berilrutini.

------- --- --

.:- ~~

..=-

I .•

Gambar 4a : Petakawasan pabrik alternatif I .

------:=-:-

I~: . ;::.-. =-:'

-=-- =-.

.•.~ .

Gambar 4e : Petakawasan pabrik alternatif 3.

Ga mbar 4b : Petakawasan pabri k altematif 2.

--- -- ,-=~ 1

I~ ::,

1=I!III :===-

..~Gambar 4d : Petakawasan pabrik alternat if 4.

Tabel 3. Rencana penggunaan laban untuk kawasan lerbangun di Kaw asan Indu stri di Kec . G Selan.

No. FungsiKegiaten Luasan LabanNo. Fungsi Kegiatan Luasan Laban (m2)1m2)

1 Gudanal 525,76 12 Pabrik6 484,842 GudaniU 52903 13 Pabrik7 468723 Kawasan Pabrikl 3.02982 14 Peckmal 188054 KawasanPabrik2 2.866 11 15 Packinl!2 189335 Lapangan Parkir1 2.310,58 16 Packin23 189,316 Lapangan Parkir2 1.015,26 17 Packin.4 189,607 Pabrikl 485,45 18 packiDOS- 189,868 Pabrik2 488,66 19 Penzolah limbah l 360369 Pabrik 3 485,33 20 Penzolah limbah2 30308

10 Pabrik4 479,38 21 Rene-ialan lokal 3.740,5011 PabrikS 482,06 22 ShO\\TOOm 606,07

Total Luas 19.607,14

5. KESIMPULAN DAN REKOM ENDASI .

8«<lmckau hllSi! kl1iil1Utcrhl1dl1\1 sc\uruh llS\1ek ~?U%

terkait dengan Master Plan Kawasan Industri Terpadu diKabupaten Benglrulu Utara (Tahap I) dapal ditabulasikansimpulkan sebagai ber ilrut :

A - 28

I. Lokasi kawasan industri Terpadu terletak di DesaGunung Selan Kecarnatan Argamakrnur di J1. Raya

Bengkulu - Argamakmur, bukan \(lka~i ~'An\l, tel\'A\uijalur sesar, oleh karena itu pembangunan Ka wasa nIndu stri Terpadu di lokasi tersebut sudah sesuai dengankondisi geo logi tara linglrungan.

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG - 20 I0

Page 14: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba

Seminar Nasional : Pemberdayaan Rekayasa Industri Berbasi s Eco-Efficiency pada Era Perdagangan Bebas

2. Dari kajian terhadap jen is industrilkomoditiperusahaan dapat d ikemukakan . bahwaproduk/bahan baku industr i yang perJu mendapalfasil itas guda ng ant ara lain ada lah indust ri yangmengolah bah an baku da ri has il pertanian, sepertinil am , kelapa sawi t, dan kakao.

3. Penyusunan Konsep dan strategi pembangunanKawasan Indus tri Terpadu antara lain; a) membangunKawasan Industri Terpadu sebaga i upa yameningkatkan kualitas Iingkungan perkotaan danmemberikan nilai tambah dari kegiatan pergudanga nyang memberikan keuntungan kepada semua pihak, b)membangun Kawasan Industri Terpadu ya ngfungsional, aman, ekonomis serta dapat menjadi salahsatu ' landmark Kabupaten Bengkulu Utara, c)merel okasi secara bertahap pergudangan yangmenyebar di berbagai kecamatan ke Kawasan IndustriTerpadu yang direncanakan, d) mengembanganperangkat insentif dan disinsentif bagi upayamend orong pengembangan Kawasan Industri Terpadu.

4. Pradesain pembagian dan pembangunan KawasanIndustri Terpadu didasarkan pada pendekatanpengelompokan berbagai elemen ruang sesuaikarakteristiknya yang terbentuk oleh 3 elemen dasaryaitu zona bersih (bebas polusi), zona antara dan zonakotor.

5. Dalam upaya mencapai tujuan pengembanganKawasan Industri Terpadu di Kabupaten BengkuluUtara perlu disusun Indikasi Program yang merupakanpenjabaran dari konsep dan strategi.Agar Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara

dalam menentukan suatu kebijakan yang tellat Ilerludidukung oleh kaji an yang lebih komprehensif tentang hal­hal berikut ini :I. Perlu adanya tindaldanjut dalam mewujudkan

Pengembangan dan Pembangunan Kasawan IndustriTerpadu yang didasarkan pada indikasi program secarasinergi dengan instansi terkait sehagai penjabaran danrencana dan strategi Pembangunan Kawasan IndustriTerpadu.

2. Perlu adanya Pengelolaan kawasan yang seyogyan yadilaksanakan oleh suatu badan khusus seperti badanpengelola kawasan dan dapat juga dalam bentukperusahaan milik daerah alau kerjasarna pemerintahdan masyarakatl pengusaha, dalam hal ini lembagatersebut berfungsi sebagai Estate Management .

3. Karena hal tersebut diatas akan mempengaruhiperencan aan investasi dan perhitungan yang lebihkomprehensif terhadap cashflow, dan anal isa biayasecara menyeluruh dalam mewuj udkan PembangunanKawasan Industri Terpadu yang fungsional, aman danestetika.

UNIVERSITAS ISLAMBANDUNG- 20I0

REFERENSIApple, 1..M . 1997. Tala Letak Pabrik & Pemindahan

Bahan, Terjemahan Nurhayat i M.T. Mardiono. Bandung :ITB .

Djajadinin gra t, Surna T., Melia F., 2004, KawasanIndustri Berwawasan Lingkungan, Rekayasa Bandung.

Erkman, S. dan Ram esh, R ., 2000, Cleaner Productionat the System Le vel: Industrial Ecology as a Tool f orDe velopment Planning (Case Studies in India), UNEP 6th

International High-Level Seminar on Cleaner Production,Montreal Canada . '

Garner, A., 1995, Ind ustrial Ecology: An Introduction,Pollution Prevention and Industrial Ecology, University ofMichigan, Arnerika Serikat, hal. 4-6.

Harit s, A. Nu'man ., 2005 . Kebijakan PengembanganIndustri sebagai Suatu Strategi Peningkatan Daya Saingdi Era Perdagangan Bebas, Jurnal Mimbar Unisba,Bandung.

Harit s, A. Nu' man., 2007 . Perencanaan TataletakFasilitas, Diktat Kul iah Perencanaan Tataletak Fasilitas,Program Studi Teknik lndustri Unisba, Bandung.

Harits, A. Nu 'man., dkk., 2007. Masterplan KawasanIndustri Kabupaten Bengkulu Utara Tahap I , DinasPerindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara- Tri Putra Consultan CV., Bengkulu.

Krones, Jonathan, 2007, The Best of World Both : ABeginner's Guide to Industrial Ecology, MURJ Journal,Volume IS , Silting, hal. 19-22.

Marian, R.Chertow, 2007, Uncovering IndustrialSymbiosis, Journal of Industrial Ecology, Volume II ,Number I, Yale University, Amerika Serikat, hal. 11- 30.

Purwanto , 2005. Penerapan Produksi Bersih diKawasan Industri, makalah Seminar Penerapan ProgramProduksi Bersih dalam Mendorong Terciptanya KawasanEco-Industrial di Indonesia, Asisten Deputi UrusanStandardisasi dan Teknologi, Jakarta, hal. 1-10.

Tompkins, I.A., J.A. White . 1984 . Facility Plan ning.New York : John Will ey & Sons. Inc.

A - 29

Page 15: ISBN 978-602-98058-0-2 PROSIDING - Unisba