isbn 978-602-72245-0-6 prosiding seminar nasional

7
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~181~ ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan Makassar, 29 Januari 2015 Pengaruh Penambahan Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Stek Mikro Tanaman Krisan (Chrysanthemum indicum) Secara In Vitro MUSTAKIM 1 , BAIQ FARHATUL WAHIDAH 1 , ADI AL-FAUZY 1 1 Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar Jl. Sultan Alauddin 36 Samata, Kab. Gowa 92113 email: [email protected] ABSTRAK Langkah antisipatif pemenuhan kebutuhan massal benih krisan bermutu yang dilakukan dengan perbanyakan secara in vitro. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan air kelapa terhadap stek mikro tanaman Krisan yang ditanam secara in vitro, serta perlakuan mana yang memberikan pengaruh terbaik. Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium Botani Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini berupa penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan air kelapa yang terdiri atas empat perlakuan yakni 0 ml/l, 50 ml/l, 100 ml/l, dan 150 ml/l. parameter yang diamati adalah pembentukan jumlah akar, jumlah daun, tinggi planlet , dan berat planlet. Data yang diperoleh setelah dianalisa secara statistik inferensial yaitu uji F (varians) pada taraf kepercayaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa dengan konsentrasi 150 ml/ memberikan hasil terbaik terhadap pembentukan jumlah daun, jumlah akar, tinggi planlet dan berat planlet. Kata Kunci: Chrysanthemum indicum, Murashige dan Skoog, stek dan air kelapa PENDAHULUAN Tanaman hias sebagai komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, telah diusahakan secara komersial sejak lama. Keindahan dan daya tarik yang dimiliki oleh tanaman hias merupakan alasan sehingga peminatnya cukup besar. Salah satu tumbuhan yang bunganya indah dan terdiri dari berbagai macam warna adalah krisan. Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berasal dari dataran cina. Krisan yang berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthemum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon). Tanaman krisan (Chrysanthemum sp.) termasuk famili asteraceae. (Rukmana dan Mulyana, 2006) Selain sebagai tanaman hias yang indah, krisan juga dapat di manfaatkan sebagai tanaman obat herbal. Ahli tanaman obat Prof. dr. Azwar Agoes mengatakan, untuk tumbuhan sejenis bunga krisan biasanya mengandung zat antioksidan yang mampu menyerap racun dalam tubuh. Meskipun belum populer penggunaannya sebagai obat-obatan, bunga krisan juga dapat melancarkan peredaran darah. Lokasi budidaya tanaman krisan di Sulawesi Selatan hanya ada di Malino Kab. Gowa. Sementara permintaan bunga krisan menduduki urutan tertinggi diantara bunga potong lainnya karena memiliki bentuk mahkota dan warna yang indah. Dengan kata lain, permintaan lebih besar dari produksi. Untuk menghasilkan tanaman krisan yang seragam, dibutuhkan teknik pembudidayaan dengan metode kultur jaringan. Kultur jaringan tumbuhan merupakan metode perbanyakan tanaman dengan mengisolasi bagian vegetatif tanaman kemudian ditumbuhkan dalam medium yang sesuai secara aseptik. Dengan metode ini akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya dalam jumlah yang besar dan waktu yang singkat. Salah satu faktor penentu keberhasilan kultur jaringan tumbuhan adalah pengaruh komposisi media. Penambahan air kelapa sebagai alternatif pengganti zat pengatur tumbuh pada media.

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~181~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

Pengaruh Penambahan Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Stek Mikro Tanaman Krisan(Chrysanthemum indicum) Secara In Vitro

MUSTAKIM1, BAIQ FARHATUL WAHIDAH1, ADI AL-FAUZY11Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar

Jl. Sultan Alauddin 36 Samata, Kab. Gowa 92113email: [email protected]

ABSTRAKLangkah antisipatif pemenuhan kebutuhan massal benih krisan bermutu yang dilakukan dengan

perbanyakan secara in vitro. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan air kelapaterhadap stek mikro tanaman Krisan yang ditanam secara in vitro, serta perlakuan mana yangmemberikan pengaruh terbaik.

Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium Botani Fakultas Sains dan Teknologi UINAlauddin Makassar. Penelitian ini berupa penelitian eksperimen dengan menggunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan air kelapa yang terdiri atas empat perlakuanyakni 0 ml/l, 50 ml/l, 100 ml/l, dan 150 ml/l. parameter yang diamati adalah pembentukan jumlahakar, jumlah daun, tinggi planlet , dan berat planlet.

Data yang diperoleh setelah dianalisa secara statistik inferensial yaitu uji F (varians) pada tarafkepercayaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa dengan konsentrasi150 ml/ memberikan hasil terbaik terhadap pembentukan jumlah daun, jumlah akar, tinggi planletdan berat planlet.

Kata Kunci: Chrysanthemum indicum, Murashige dan Skoog, stek dan air kelapa

PENDAHULUANTanaman hias sebagai komoditas pertanian

yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi,telah diusahakan secara komersial sejak lama.Keindahan dan daya tarik yang dimiliki olehtanaman hias merupakan alasan sehinggapeminatnya cukup besar. Salah satu tumbuhanyang bunganya indah dan terdiri dari berbagaimacam warna adalah krisan.

Krisan merupakan tanaman bunga hiasberupa perdu berasal dari dataran cina. Krisanyang berasal dari dataran Cina, dikenal denganChrysanthemum indicum (kuning), C.morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy(bulat, ponpon). Tanaman krisan(Chrysanthemum sp.) termasuk familiasteraceae. (Rukmana dan Mulyana, 2006)

Selain sebagai tanaman hias yang indah,krisan juga dapat di manfaatkan sebagaitanaman obat herbal. Ahli tanaman obat Prof.dr. Azwar Agoes mengatakan, untuktumbuhan sejenis bunga krisan biasanyamengandung zat antioksidan yang mampumenyerap racun dalam tubuh. Meskipun belumpopuler penggunaannya sebagai obat-obatan,

bunga krisan juga dapat melancarkanperedaran darah.

Lokasi budidaya tanaman krisan diSulawesi Selatan hanya ada di Malino Kab.Gowa. Sementara permintaan bunga krisanmenduduki urutan tertinggi diantara bungapotong lainnya karena memiliki bentukmahkota dan warna yang indah. Dengan katalain, permintaan lebih besar dari produksi.

Untuk menghasilkan tanaman krisan yangseragam, dibutuhkan teknik pembudidayaandengan metode kultur jaringan. Kultur jaringantumbuhan merupakan metode perbanyakantanaman dengan mengisolasi bagian vegetatiftanaman kemudian ditumbuhkan dalammedium yang sesuai secara aseptik. Denganmetode ini akan menghasilkan tanaman yangsama dengan induknya dalam jumlah yangbesar dan waktu yang singkat.

Salah satu faktor penentu keberhasilankultur jaringan tumbuhan adalah pengaruhkomposisi media. Penambahan air kelapasebagai alternatif pengganti zat pengaturtumbuh pada media.

Page 2: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~182~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

Meskipun tujuan akhir dari penelitian iniadalah menghasilkan tanaman krisan yangberkualitas tinggi, tetapi penelitian ini lebihditujukan untuk melihat pengaruh daribeberapa komposisi penambahan air kelapaterhadap pertumbuhan stek mikro tanamankrisan secara in vitro.

METODEPembuatan media. Medium Murashige

dan Skoog (MS) yang ditambahkan air kelapadengan volume yang berbeda-beda,yakni 50mL/L, 100 ml/L, dan 150 ml/L. Media dibagimenjadi 4 taraf perlakuan, untuk pembuatanmedia masing-masing larutan stok dipipetberdasarkan volume yang diperlukan danmemasukkan kedalam labu takar sertamenambahkan gula sebanyak 30 g/L yangdilarutkan didalam gelas piala yangberkapasitas 1000 ml. Semua larutan yangsudah diukur volumenya digabungkan didalam gelas piala dan diatur pH antara 5,6 –5,8. Agar –agar 7 g/L dimasukkan ke dalamgelas piala yang sudah ada campuran senyawalain kemudian dipanaskan dan diaduk sampaimerata sehingga media tersebut kelihatanjernih atau betul-betul sudah siap untukdituangkan ke dalam botol-botol kultur, setiapbotol kultur ketebalan medianya 20 mlperbotolnya, setelah dituangkan, botol kulturditutup dengan plastik bening dan pada leherbotol diikat dengan karet gelang, selanjutnyadisterilkan dengan menggunakan autoklafselama 15 menit dengan suhu 121oC dantekanan 17 psi.

Penanaman dilakukan diruangpenabur dan terdapat Laminar Air FlowCabinet (LAF). Sebelum dilakukanpenanaman, terlebih dahulu tempat yang kitagunakan harus disterilkan guna untukmencegah terjadinya kontaminasi pada mediadan eksplan tersebut. Hal pertama yangdilakukan adalah mengaktifkan Blower padaLaminar Air Flow Cabinet, kemudianmenyemprotkan permukaan LAF dengan

larutan alkohol 70% dan membersihkannyadengan tissu steril. Selanjutnya menyalakanlampu ultra violet (UV) selama 60 menit untukmematikan kontaminasi yang ada pada areakerja. Selain dari Laminar Air Flow Cabinetperalatan yang digunakan dalam tahap inisiasiini uga harus disterilkan seperti pinset, scapel,dan gunting dengan merendam di dalamalkohol 90%.

Dengan menggunakan pinset, eksplankentang di inokulasikan kedalam mediatumbuh yang sudah disiapkan, setelahdilakukan inokulasi maka bagian mulut botolkultur harus ditutup dengan menggunakanplastic bening dan memberikan label sesuaidengan perlakuan, dan menyimpannya kedalam ruangan inkubator dengan suhu ruangankultur 210 C.A. Parameter penelitian. Parameter penelian

adalah adanya pembentukan akar,pembentukan daun, pertambahan tinggiplanlet dan pertambahan berat planlet.

B. Teknik pengumpulan dan analisis data.Pengumpulan data: Menghitung semuajumlah akar, jumlah daun, pertambahantinggi, dan berat planlet pada akhirpenelitian. Analisis data: Data yangdiperoleh pada penelitian ini dianalisadengan statistik inferensial yaitu uji-F(Varians) untuk mengetahui pengaruhpenambahan air kelapa pada pertumbuhantanaman kentang, jika menunjukkan hasilyang signifikan, maka dilanjutkan denganuji BNJ (Beda Nyata Jujur). Uji BNJdilakukan untuk mengetahui perlakuanmana yang memberikan hasil terbaik.Rumus Uji BNJ adalah sebagai berikut:

Qα(p.v) : nilai baku q pada taraf uji α,p : jumlah perlakuan,v : derajat bebas galat.

ώα = Qα(p.v) . Sy

Sy = √ KTG/r

Page 3: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~183~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

HASILPembentukan Jumlah Akar. Hasil

pengamatan rata-rata pembentukan jumlahakar dengan berbagai konsentrasi yakni AI0

(tanpa air kelapa), AI1(50 ml/l), AI2 (100ml/l),dan AI3 (150 ml/l) dapat dilihat pada gambar1.

Gambar 1. Diagram perlakuan penambahan air kelapa terhadap rata-rata pembentukan akar planlet tanaman kentangpada umur 4 minggu setelah tanam

Pembentukan Daun. Hasil pengamatanrata-rata pembentukan jumlah daun denganberbagai konsentrasi yakni AI0 (tanpa air

kelapa), AI1(50 ml/l), AI2 (100ml/l), dan AI3(150 ml/l) dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Diagram perlakuan penambahan air kelapa terhadap rata-rata pembentukan daun planlet tanaman kentang padaumur 4 minggu setelah tanam.

Pertambahan tinggi planlet. Hasilpengamatan rata-rata pertambahan tinggiplanlet dengan berbagai konsentrasi yakni AI0

(tanpa air kelapa), AI1(50 ml/l), AI2 (100ml/l),dan AI3 (150 ml/l) dapat dilihat pada gambar3.

0102030

AKAR

AI0(16)

AI1(19)

AI2(22)

AI3(26,33)

0

5

10

15

20

25

AI2(18,33)

AI3(21,00)

daun

AI2 (18,33)

AI3 (21,00)

Page 4: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~184~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

Gambar 3. Diagram perlakuan penambahan air kelapa terhadap rata-rata pertambahan tinggi planlet tanaman kentangpada umur 4 minggu setelah tanam.

Pertambahan Berat Planlet. Hasilpengamatan rata-rata pertambahan beratplanlet dengan berbagai konsentrasi yakni AI0

(tanpa air kelapa), AI1(50 ml/l), AI (100ml/l),dan AI3 (150 ml/l) dapat dilihat pada gambar4.

Gambar 4. Diagram perlakuan penambahan air kelapa terhadap rata-rata pertambahan berat planlet tanaman kentangpada umur 4 minggu setelah tanam.

PEMBAHASANPertumbuhan Akar. Berdasarkan

gambar 1. Menunjukkan bahwa rata-ratapertambahan jumlah akar terbanyak terdapatpada perlakuan penambahan 150 ml/l airkelapa yaitu 9.45 akar sedangkan rata-ratapertambahan jumlah akar terendah terdapatpada perlakuan 0 ml/l air kelapa dimanaperlakuan tersebut menghasilkan rata-ratapertambahan jumlah akar 5.00 akar.

Inisiasi akar seringkali terjadi setelaheksplan membentuk tunas. Hal ini disebabkanperkembangan tunas dapat mengubah kadar

hormon endogen dalam tanaman pada organyang dilukai biasanya akan terbentuk kalussebagai respon pertama untuk menutupi luka,pembentukan kalus ini dipacu oleh keberadaanauksin dan sitokinin pada jaringan tersebut.Selain itu thiamin yang terkandung dalammedia MS berfungsi untuk mempercepatpembelahan sel pada meristem akar, jugaberperan dalam koenzim dalam reaksi yangmenghasilkan energi dan karbohidrat.(Angriani, 2010).

Selain pengaruh dari media yangdigunakan, factor lingkungan juga sangat

05

10152025

AI0(15,6)

AI1(17,3)

AI2(18,6)

AI3(20,1)

Tinggi

AI0 (15,6)

AI1 (17,3)

AI2 (18,6)

AI3 (20,1)

00.20.40.60.8

11.2

AI0(0,62) AI1(0,78)

AI2(0,94)

AI3(1,15)

MASSA

AI0(0,62)

AI1 (0,78)

AI2 (0,94)

AI3 (1,15)

Page 5: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~185~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

berpengaruh terhadap pembentukan akar padaeksplan yang dikulturkan. Pertumbuhan akartergantung pada peran unsur fosfor, kalsium,mangan, besi, dan boron. Unsur fosfor yangdiberikan dalam jumlah yang tinggi dapatmenyebabkan penambahan jumlah akarmelebihi tunas. (Indiasri puspa,2002).

Air kelapa muda mengandung vitamin Cdan vitamin B komplek yang terdiri atas asamnikotinat, asam pantotenat, biotin, asam folat,vitamin B1 dan sedikit piridoksin sertasejumlah mineral antara lain kalium, natrium,kalsium,magnesium, besi, tembaga, fosfor,dan sulfur. ( Setyamidjaya, 1991,h. 5).

Proses pembentukan akar diawali darisekelompok sel sel meristem yang terusmembelah dan membentuk sekelompok sel-selkecil yang merupakan primordial akar. Sel-seltersebut berkembang terus dan akanmembentuk ujung akar dan akhirnya akar akanbertambah panjang. (Abidin, 1999).

Ditambahkan oleh Salisbury dan Ross(1995), di dalam air kelapa terdapat unsurtiamin yang merupakan golongan vitamin B1yang berfungsi mempercepat pembelahan selpada meristem akar. Selain itu unsur kalsiumyang terdapat dalam air kelapa juga berperandalam pembentukan bulubulu akar danpemanjangan akar. (Puspita, 2011)

Parameter Daun. Berdasarkan gambar 2.Menunjukkan bahwa rata-rata pertambahanpembentukan jumlah daun terbanyak terdapatpada perlakuan penambahan 150 ml/l airkelapa yaitu 19,56 akar sedangkan rata-rataterendah terdapat pada perlakuan 0 ml/l airkelapa (kontrol) dimana perlakuan tersebutmenghasilkan 8,89 rata-rata jumlah daun.

Hasil sidik ragam pada umur 4 minggusetelah tanam menunjukkan penambahan airkelapa berpengaruh sangat nyata terhadappembentukan daun tanaman kentang (Solanumtuberosum), sehingga dapat disimpulkanbahwa pemberian air kelapa pada tanamankentang sangat berpengaruh terhadappembentukan daun yang berarti pula ada salahsatu konsentrasi perlakuan yang sangatmenonjol jika dibandingkan dengan perlakuanlainnya yakni penambahan dengan konsentrasi150 ml.

Pertumbuhan Tinggi. Berdasarkangambar 3. Menunjukkan bahwa rata-ratapertambahan tinggi planlet tanaman kentangpaling tinggi terdapat pada perlakuanpenambahan 150 ml/l air kelapa yaitu 17.87akar sedangkan rata-rata terendah terdapatpada perlakuan 0 ml/l air kelapa (kontrol)dimana perlakuan tersebut menghasilkan13,99 rata-rata jumlah daun.

Hasil sidik ragam pada umur 4 minggusetelah tanam menunjukkan penambahan airkelapa berpengaruh nyata terhadappembentukan daun tanaman kentang (Solanumtuberosum), sehingga dapat disimpulkanbahwa pemberian air kelapa pada tanamankentang sangat berpengaruh terhadappembentukan daun yang berarti pula ada salahsatu konsentrasi perlakuan yang sangatmenonjol jika dibandingkan dengan perlakuanlainnya.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwarata-rata pertambahan tanaman tertinggiterdapat pada perlakuan 150 ml/l air kelapa.Hal ini diduga karena adanya kandungan unsurhara di dalam air kelapa yang berperan dalammembantu pertumbuhan dan perkembanganjaringan, sehingga sel mengalami differensiasi.

Percobaan mempunyai derajat kejituanatau keandalan sebesar (KK = 1,76%), olehkarena itu pengujian dilanjutkan dengan ujiBNJ.

Hasil uji BNJ menunjukkan bahwaperlakuan kontrol, konsentrasi 50 ml dan 100ml berbeda tidak nyata, namun padakonsentrasi 150 ml/l berbeda nyata. Kisaranoptimum yang terbaik ada pada konsentrasi150 ml/l untuk parameter pertambahan tinggitanaman.

Air kelapa mengandung zat atau bahan-bahan seperti karbohidrat, vitamin, mineral,serta zat tumbuh auksin, sitokinin dangiberelin yang berfungsi sebagai penstimulirproliferasi jaringan, memperlancarmetabolisme dan respirasi. Vitamin C yangterdapat di dalam air kelapa dapat membantumerangsang pertumbuhan batang tanaman.(Widiastoety, 2003).

Kandungan hara dalam air kelapa mampumeransang pertambahan tinggi planlet

Page 6: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~186~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

kentang, selain itu kandungan hormonendogen kentang itu sendiri yang menjadipemicu lainnya.

Pierik (1997) mengemukakan bahwafitohormon adalah senyawa-senyawa yangdihasilkan oleh tanaman tingkat tinggi secaraendogen. Senyawa tersebut berperanmerangsang dan meningkatkan pertumbuhanserta perkembangan sel, jaringan dan organtanaman menuju arah diferensiasi tertentu.(Zulkarnain, 2009).

Pertambahan Berat. Rata-rata terberatpertambahan berat planlet kentang terdapatpada perlakuan penambahan 150 ml/l airkelapa yaitu 0,4 gr sedangkan rata-ratapertambahan berat terendah terdapat padaperlakuan 0 ml/l air kelapa dimana perlakuantersebut menghasilkan rata-rata berat 0,16 gr.(Tabel lampiran 1).

Hasil sidik ragam pada umur 4 minggusetelah tanam menunjukkan bahwapenambahan air kelapa berpengaruh sangatnyata terhadap pertamabahan berat planlettanaman krisan(Chrysanthemum indicum),sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberianair kelapa pada tanaman kentang sangatberpengaruh terhadap pertambahan yangberarti pula ada salah satu konsentrasiperlakuan yang sangat menonjol jikadibandingkan dengan perlakuan lainnya yaknipenambahan air kelapa dengan konsentrasi150 ml.

Percobaan mempunyai derajat kejituanatau keandalan sebesar (KK = 1,68 %), olehkarena itu pengujian dilanjutkan dengan ujiBNJ.

Hasil uji BNJ menunjukkan bahwaperlakuan dengan konsentrasi 50 ml dan 100ml berbeda tidak nyata, namun padakonsentrasi 150 ml/l berbeda nyata. Kisaranoptimum yang terbaik ada pada konsentrasi150 ml/l untuk parameter pertambahan berattanaman.

KESIMPULANHasil penelitian menunjukkan bahwa

penambahan air kelapa dengan konsentrasi150 ml/ memberikan hasil terbaik terhadap

pembentukan jumlah daun, jumlah akar, tinggiplanlet dan berat planlet.

DAFTAR PUSTAKABudianto K, Y. Sulyo R, Maaswikel dan S.

Wuryaningsih. Budidaya Krisan BungaPotong: Prosedur Sistem Produksi.Jakarta: Pusat Penel itian danPengembangan. 2006.

Darmawan dan Baharsjah. Dasar- DasarFisiologi Tanaman. Semarang: PTSuryamadu Utama. 1983.

Gunawan. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan.Bogor : PAU Bioteknologi IPB. IsserepSumardi. Kultur Jaringan Tumbuhan.Pusat Antar Universitas (PAU).Yogyakarta : UGM. 1996.

Hasim, I. dan Reza, M. Krisan. Jakarta:Penebar Swadaya. 1995.

Hasanuddin, Suriani Produktivas bungapotong krisan.http//chepzountpala.wordpress.com.2011/11/12. (diakses pada tanggal 12desember 2012)

Laurie, A. Dan Nelson, K. Commercial FlowerForcing. The Fundemental and TheyrPractical Application to the CultureGreen house. Inc. New York. Mc. GrawBook Company. 1979.

Prapto, D. Hendaryono, S. dan Purwanto, A.Teknik Kultur Jaringan Pengenalan danPetunjuk Perbanyakan Tanaman secaravegetative- modern. Yokyakarta: kanisius(anggota Ikapi). 1994.

Rukmana, R. & Mulyana,A. Krisan Cet ke-7.Yokyakarta: Kanisius. 2006.

Van Steenis. Flora Untuk Sekolah di Indinesia.Jakarta: Cet II. Pramadnya Paramita.2006.

Rusmayasari. Pengaruh pemberian IBA,NAAdan air kelapa terhadap pertumbuhan stekpucuk Meranti Bapa (Shorea selanicaBL.) [Skripsi]. Bogor : FakultasKehutanan, Institut Pertanian BOGOR

Rahmat Rukmana dan Asep Eka Mulyana.Kristan, cet; ke-7, Yogyakarta: Kanisius.1997.

Page 7: ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~187~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

Rahmawati, Maulida. Teknik Propagasi inVitro.http//maulidarahmawati.wordprees.com. (23 desember 2012).

Rismunandar. Budidaya Bunga Potong.Jakarta: Penebar Swadaya. 1995.

Soekartawi. manejemen agrobisnis bungapotong. jakarta,UI-Press. 1965.

Soekarwati. Teknik Budidaya Bunga PotongKrisan. Yogyakarta: Kanisius. 1996.

Soerwiyonoto, M. Budidaya Jaringan danManfaatnya. Yogyakarta: FakultasBiologi UGM. 2000.

Sedjaya, D. Bertanam Kelapa, Budidaya danPengolahannya. Jakarta: PenerbitKanisius. 1991.

Surianto, eddi. Penambahan air kelapa dalammedia kultur anggrek.http//:wawaorchid.wordprees.com/2009/0511. (23 desember 2012)

Sutrisna. Pengaruh pemberian giberelin (ga3)dan air kelapa Terhadap perkecambahanbahan biji anggrek bulan (phalaenopsis

amabilis bl) secara in vitroLaboratoriumBotani Jurusan PMIPA FKIPUniversitasRiau. 2006.

Taslan, E. Teknik Budidaya Tanaman KrisanChrysanthemum morifolium. DepartemenPertanian Balai Pengakajian TeknologiPertanian Sulawesi Utara. 2007.

Yusnita. Kultur Jaringan CaraMemperbanyak Tanaman Secara Efisien.Agromedia Pustaka. Bogor. 2004.

Deliah Seswita. Penggunaan air kelapa sebagaizat pengatur tumbuh Pada multiplikasitunas temulawak (curcuma xanthorrhizaroxb.) In vitro .Bogor Balai PenelitianTanaman Obat dan Aromatik, h. 2. 2000.

Widiastoety,D. Pengaruh air nirah terhadappertumbuhan planlet rekdendrobium.balaiProduktivas bunga potong krisan.http//chepzountpala.wordpress.com.2011/11/12. (diakses pada tanggal 12desember 2012).