snellius

2
Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh diatas bidang batas d ua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akan dibias kan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Ge lombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang da tar. Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik (:Kemam puan batuan untuk menghamb at gelombang seismik) yang berbeda dari lapisan batua n yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan terbagi. Gelombang tersebut sebag ian terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat dibawah permukaan. Penjalaran gelombang seismik mengikuti Hukum Snellius yang dikembangk an dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul dan sudut bias merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang. Gelombang P yang datang akan m engenai permukaan bidang batas antara dua medium berbeda akan menimbulkan gelomb ang refraksi sebagai gelombang P dan gelombang S dan refleksi sebagai gelombang P dan gelombang S (Hutabarat, 2009). Hukum-hukum tersebut di atas mendasari penjabaran gerak perambatan gelombang sei smik di dalam medium, terutama yang ditinjau dari geometri perambatan gelombang. Dalam memahami perambatan gelombang seismik di dalam medium, dilakukan beberapa asumsi dengan maksud agar penjabaran matematisnya lebih mudah, dan pengertian fi sisnya lebih sederhana namun hasilnya masih mendekati dengan kondisi riilnya. As umsi-asumsi tersebut antara lain; a. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelom bang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda. b. Makin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin kompak. c. Panjang gelombang seismik < ketebalan lapisan bumi. Hal ini memungkink an setiap lapisan yang memenuhi syarat tersebut akan dapat terdeteksi. d. Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar, sehingga me matuhi hukum-hukum dasar lintasan sinar di atas. e. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat dengan kec epatan pada lapisan di bawahnya. f. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.

Upload: anugrah-r-alfani

Post on 08-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

entah apa

TRANSCRIPT

7/17/2019 snellius

http://slidepdf.com/reader/full/snellius-568ee7772394c 1/1

Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh diatas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya.Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.

Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik (:Kemampuan batuan untuk menghambat gelombang seismik) yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat dibawahpermukaan. Penjalaran gelombang seismik mengikuti Hukum Snellius yang dikembangkan dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul dan sudut bias merupakanfungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang. Gelombang P yang datang akan mengenai permukaan bidang batas antara dua medium berbeda akan menimbulkan gelombang refraksi sebagai gelombang P dan gelombang S dan refleksi sebagai gelombangP dan gelombang S(Hutabarat, 2009).

Hukum-hukum tersebut di atas mendasari penjabaran gerak perambatan gelombang seismik di dalam medium, terutama yang ditinjau dari geometri perambatan gelombang.Dalam memahami perambatan gelombang seismik di dalam medium, dilakukan beberapaasumsi dengan maksud agar penjabaran matematisnya lebih mudah, dan pengertian fisisnya lebih sederhana namun hasilnya masih mendekati dengan kondisi riilnya. As

umsi-asumsi tersebut antara lain;a. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda.b. Makin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin kompak.c. Panjang gelombang seismik < ketebalan lapisan bumi. Hal ini memungkinkan setiap lapisan yang memenuhi syarat tersebut akan dapat terdeteksi.d. Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar, sehingga mematuhi hukum-hukum dasar lintasan sinar di atas.e. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat dengan kecepatan pada lapisan di bawahnya.f. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.