smartcampus iain syekh nurjati cirebon
TRANSCRIPT
TRANSPORT MEMBRAN
Tujuan :
1. Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup
2. Mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tumbuhan
LANDASAN TEORI
Semua makhluk hidup dari prokariota hingga organisma multiseluler yang paling
kopleks melakukan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya pada tingkat seluler.
Pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel. Transport tesebut bisa terjadi
secara aktif maupun secara pasif. Pada praktikum kali ini kita akan mengamati tranport
secara pasif, yaitu difusi dan osmosis.
Metabolisme pada organisme multiseluler mencakup beberapa hal, antara lain
transport zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem sirkulasi.
Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa.
Sedang sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem vaskuler (melalui jaringan pembuluh
angkut), pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan padatan
(gradient) konsentrasi.
Sel terdiri atas materi hidup yang disebut protoplasma, yang dibatasi dengan
lingkungannya oleh membran plasma. Membran ini berupa selaput tipis yang punya
kemampuan untuk mengatur secara selektif aliran materi dari dan keluar sel. Berdasarkan
hal ini maka membran plasma dibagi menjadi dua berdasarkan kemampuan menyeleksinya,
yaitu permiabel dan semi-permiabel. Dikatakan permiabel apabila semua jenis molekul
dalam cairan dapat melewati membran. Dan dikatakan semi-permiabel jika hanya dapat
dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja.
Terdapat dua proses fisikokimiawi yang penting dalam transport materi yang terjadi di
dalam sel, yaitu difusi dan osmosis. Difusi merupakan peristiwa perpindahan molekul
dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat
konsentrasi yang tinggi ke derajat konsentrasi yang rendah atau dari kerapatan molekul
yang tinggi ke kerapatan molekul yang rendah. Proses ini akan terhenti jika sudah mencapai
titik keseimbangan. Sedangkan osmosis merupakan suatu peristiwa berpindahnya molekul
air melintasi membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda.
Proses ini berlangsung dari derajat konsentrasi rendah (hipotonik) ke derajat konsentrasi
tinggi (hipertonik), atau dari potensial air tinggi ke potensial air rendah.
Sel tumbuhan bisa mengalami peristiwa yang dinamakan plasmolisis, yaitu apabila ia
berada pada larutan yang hipertonik, atau lebih pekat dibandingkan dengan konsentrasi
plasma selnya sehingga air yang berada dalam vakuola akan merembes keluar sel. Akibatnya
protoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel. Keadaan ini akan kembali seperti
semula apabila lingkungan sel diganti dengan larutan hipotonik. Kembalinya keadaan
protoplasma setelah plasmolisis disebut deplasmolisis.
Pre test
1. Jelaskan mengenai trasfort aktif dan pasif, apakah perbedaannya
2. Apa beda osmosis dan difusi
3. Apa yang menyebabkan terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis
1. MENGAMATI PROSES DIFUSI
Alat dan Bahan
a. Gelas piala 2 buah
b. Pipet tetes 1 buah
c. Pengaduk 1 buah
d. Larutan metilen blue pekat
e. Kristal Cu SO4
f. Aquades
Cara kerja:
a. Isi gelas piala dengan aquades, kemudian teteskan metilen blue kedalam air gelas piala
tersebut sebanyak 1-2 tetes. Amati arah penyebaran warna biru tersebut dan catat
waktu yang dibutuhkan dimulai waktu penetesan hingga warna menyebar sempurna.
b. Ulangi langkah pertama tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk
c. Masukkan kristal CuSO4 pada gelas piala 2 yang telah diisi dengan aquades , amati
penyebaran warnanya dan catat waktu sampai penyebaran merata.
d. Ulangi langkah nomor tiga tetapi setelah kristal CuSO4 dimasukkan segera diaduk. Tulis
data pengamatan anda pada tabel pengamatan berikut ini:
Tabel hasil pengamatan
perlakuan Tanpa diaduk Diaduk
Arah gerak waktu Arah gerak waktu
Metilen blue
Kristal CuSO4
e. Apakah waktu yang diperlukan oleh metilen blue dan kristal CuSO4 untuk menyebar
sempurna berbeda?
f. Manakah yang lebih cepat penyebarannya? Mengapa bisa terjadi demikian?
g. Apakah pengaruh perlakuan pengadukan terhadap penyebaran warna metilen blue dan
kristal CuSO4?
h. Tuliskan analisis saudara dalam laporan praktikum.
2. MENGAMATI PROSES OSMOSIS
Alat dan bahan :
a. Cawan petri 2 buah
b. Jarum/tusuk gigi, pisau, pengaduk
c. Label
d. Garam
e. Kentang
f. Timun
Cara Kerja
a. Irislah kentang dan timun dengan ketebalan kurang lebih 0,4 – 0,5 Cm, masing-masing
sebanyak 4 potong. Usahakan ketebalan irisan sama.
b. Isi petri denga air hingga ¾ tinggi petri. Tambahkan garam pada salah satu petri dan
aduk hingga larut. Beri label petri yang berisi larutan garam dengan “air garam” dan
label “air” untuk petri yang berisi air.
c. Masukan 2 iris ketimun dan 2 iris kentang kedalam petri air garam, dan masukkan 2 iris
timun dan 2 iris kentang kedalam petri air.
d. Biarkan selama 15 menit, kemudian amati tingkat kekerasannya. Kemudian perlakuan
dilanjutkan hingga 30 menit, amati kekerasannya.
e. Tuliskan data pengamatan anda pada tabel dibawah ini.
Tabel hasil pengamatan
perlakuan air Air garam
15 menit 30 menit 15 menit 30 menit
kentang
timun
Ket: Tingkat kekerasan ditunjukkan denga tanda “+”
Soal
1. Mengapa ketebalan irisan kentang / timun harus sama?
2. Apakah kekerasan kentang/timun dalam larutan air dan garam berbeda?
3. Apakah kekerasan kentang dan timun dalam larutan yang sama berbeda?
4. Megapa demikian?
5. Tuliskan analisis saudara dalam laporan praktikum
3. PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS
Alat dan Bahan :
a. Mikroskop
b. Pinset
c. Silet
d. Cawan petri
e. Kertas tisue
f. Pipet tetes
g. Kaca objek
h. Larutan sukrosa 21%
i. Daun Rhoe discolor
Cara kerja:
a. Sayat permukaan daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis mungkin
b. Letakkan sayatan pada gelas objek, tetesi dengan aquades dan tutup dengan gelas
penutup.
c. Amati dengan mikroskop, kemudian gambarlah beberapa sel Rhoe discolor. Setelah
pengamatan awal tersebut tetesi salah satu tepi gelas penutup dengan larutan
sukrose dan tempeli kertas hisap pada sisi lain sehingga air terhisap keluar dari bawah
gelas penutup dan medium digantikan oleh larutan sukrose.
d. Amati apa yang terjadi pada sel Rhoeo discolor selama 3-5 menit
e. Kemudian tetesi salah satu tepi gelas penutup dengan air murni dan tempeli kertas
pengisap pada sisi lain sehingga sukrose terhisap keluar dari bawah gelas penutup dan
medium digantikan oleh air. Amati apa yang terjadi pada sel-sel daun Rhoe discolor.
f. Gambar hasil pengamatan pada tabel berikut
Tabel hasil pengamatan
perlakuan awal Medium sukrose Medium air
gambar
g. Apakah yang terjadi pada sel-sel Rhoe discolor ketika medium diganti sukrose 21%
h. Apakah yang terjadi ketika media diganti air kembali
i. Mengapa terjadi demikian
j. Tuliskan analisis anda dalam laporan praktikum
FOTOSINTESIS
Tujuan:
1. Membuktikan dihasilkannya glukosa pada fotosintesis
2. Mengetahui apakah cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis
3. Membuktikan fotosintesis menghasilkan gas
LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah sintesis senyawa-senyawa organik dari senyawa-senyawa
anorganik dengan menggunakan/bantuan energi matahari, atau suatu proses penyusunan
zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Fotosintesis merupakan aktivitas
fisiologis yang khusus dilakukan atau terjadi pada organisme fotosintetik, terutama
tumbuhan.
Pembentukan zat organik yang berupa karbohidrat pada proses fotosintesis berasal
dari CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan dari fotosintesis ini adalah molekul O2.
Secara umum proses fotosintesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
6 CO2 + 12H2O --------------------------> C6H12O6 + 6 O2 + 6H2O
Cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas
(jenis gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal cahaya
matahari memenuhi syarat tersebut, sehingga secara alami cahaya matahari merupakan
sumber energi bagi fotosintesis. Pigmen fotosintesis yaitu sebagai penangkap energi cahaya
matahari, pigmen tersebut adalah klorofil dan atau karotenoid.
CO2 dan H2O sebagai substrat fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam
jaringan dan juga dari atmosfir dengan proses difusi. H2O diambil dari lingkungan melalui
proses absorbsi yang terjadi di akar atau bagian lainnya sedangkan CO2 diambil dari
lingkungan melalui stomata.
Hasil utama dari fotosintesis berupa glukosa. Glukosa hasil proses fotosintesis ini
kemudian akan di translokasikan ke dalam jaringan penimbun dan diubah menjadi amilum.
Bila laju fotosintesis tinggi maka sebagian karbohidrat akan diendapkan dalam kloroplas
sebagai amilum. Sedangkan oksigen yang merupakan produk sampingan akan dilepaskan ke
atmosfer sebagai gas dalam bentuk molekul O2 atau sebagian dimanfaatkan pada respirasi
dalam sel.
Fotosistesis merupakan proses yang begitu komplek karena banyak faktor (internal
maupun eksternal) berpengaruh. Faktor-faktor tersebut adalah struktur daun, struktur
perakaran, kondisi cahaya, kondisi air tanah (untuk tumbuhan yang hidup dengan medium
tanah), kondisi atmosfer, dsb.
Pre test
1. Buat definisi lengkap dan jelas tentang fotosintesis.
2. Sebutkan zat-zat yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis
3. Sebutkan hasil dari proses fotosintesis.
4. Gambarkan organela yang berperan dalam proses fotosintesis, sebutkan bagian2nya.
1. Fotosintesis membutuhkan cahaya
Alat dan Bahan :
1. Beker gelas 500 ml
2. Beker gelas 250 ml
3. Pinset
4. Pemanas
5. Penjepit kertas
6. Alkohol 96 %
7. Air / aquades
8. Yodium KI/ lugol
9. Tanaman berdaun lebar
10. Kertas timah
Cara Kerja:
1. Pada malam sebelum hari praktikum, tutuplah sebagian daun yang sehat dengan kertas
timah, dan jepitlah dengan sebuah klip.
2. Setelah terdedah cahaya selama 2-3 jam petiklah daun tersebut, lalu masukan ke dalam
air mendidih beberapa saat sampai terlihat layu. Kemudian pindahkan kedalam alkohol
yang sudah dipanaskan di dalam air mendidih. Angkat daun jika sudah terlihat pucat,
tiriskan.
3. Tetesilah permukaan daun dengan lugol. Amati warna permukaan daun tersebut.
4. Masukan data kedalam tabel
No Hasil Uji Lugol Keterangan
Daun ditutup Daun tidak ditutup
Daun 1
Daun 2
Daun 3
Pertanyaan:
1. Deskripsikan gejala dari hasil uji lugol terhadap daun yang diuji
2. Jelaskan alasan tentang gejala yang muncul
3. Kesimpulan apakah yang dapat dinyatakan dari hasil percobaan ini.
2. Proses fotosisntesis akan menghasilkan udara (gas)
Alat dan bahan: 1. Gelas piala 2. Tabung reaksi 3. Corong 4. Kawat 5. Tanaman Hydrilla (tanaman air lainnya)
Cara kerja: 1. Isilah dua gelas piala 600 ml ( A dan B) dengan air suling sebanyak 500 ml. 2. Tambahkan masing-masing NaHCO3 sebanyak 0,5 gram dan aduk sampai rata hingga
larut.
3. Jika tidak ada air suling dapat digunakan air ledeng atau air sumur. 4. Aturlah corong dan tabung reaksi sedemikian rupa dalam air, untuk menyangga air
gunakan kawat yang telah dibengkokkan 5. Sediakan tanaman Hydrilla sp dan masukkan dalam gelas piala A dan B dan aturlah
pangkal batang ada di atas. 6. Gelas A disinari dengan lampu 50 watt atau disinari sinar matahari sedang gelas B
disimpan pada tempat yang gelap. 7. Amati gelembung udara yang dihasilkan oleh kedua botol tadi mana yang lebih banyak. 8. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan ini.
RESPIRASI PADA TUMBUHAN
Tujuan :
1. Mengetahui faktor-fator yang berpengaruh terhadap respirasi
Landasan Teori
Proses tumbuh merupakan salah satu aktifitas fisiologi. Pada proses pertumbuhan
ini banyak dipengaruhi berbagai faktor lingkungan seperti suhu udara, pencahayaan,
ketersediaan hara tanah, kesesuaian media tumbuh dalam aspek lainnya.
Proses pertumbuhan memliki keterkaitan dengan proses fisiologi lain yang
merupakan kesatuan fungsi. Aktifitas fisiologi yang terkait diantaranya meliputi respirasi,
transpirasi, absorbsi, transportasi bahan, fotosintesa dan proses biosintesa lainnya.
Semua sel hidup melakukan respirasi secara terus-menerus untuk mencukupi
kebutuhan energi. Pada umumnya, respirasi merupakan proses oksidasi substrat glukosa,
berlangsung dalam rangkaian proses pemecahan (katabolisme) yang melibatkan sistem
enzim pada glikolisis (jalur EMP) dan daur Trikarboksilat (daur Krebs). Secara ringkas,
persamaan reaksi dari respirasi aerobik adalah sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2 ----------------------> 6 CO2 + 6 H2O + Energi
Respirasi membutuhkan O2 dan menghasilkan zat sisa metabolisme berupa uap air,
CO2 dan panas sebagai entropi (energi panas yang tidak termanfaatkan). Bila respirasi
berjalan sempurna, dari pembakaran substrat (karbohidrat, lipida atau protein) akan
dihasilkan rasio CO2/O2 tertentu yang disebut “Respiratory quetient” (RQ). Respirasi
dengan substrat lipida akan diperoleh RQ < 1, dan RQ = 1 untuk substrat glukosa.
Fase – fase pertumbuhan pada tanaman membawa konsekuensi pada aktifitas
fisiologi pendukung lainnya. Besar kecilnya tanaman, umur tanaman dan jenis tanamannya
akan memiliki tingkat aktifitas fisiologi yang berbeda. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa begitu kompleksnya persoalan fisiologi tanaman tersebut. Dari persoalan yang begitu
kompleks ini marilah kita lacak sebagian kecil dari persoalan tersebut yaitu “hubungan
antara cahaya dengan respirasi dan dengan pertumbuhan tanaman” pada objek tertentu.
Untuk eksperimen pemecahan masalah tersebut, persoalan dibatasi pada :
1. Bagaimana kecepatan respirasi pada beberapa tingkat kecambah. (studi hubungan
antara proses pertumbuhan dengan proses respirasi)
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
Pre test
1. Buat definisi lengkap dan jelas tentang respirasi
2. Sebutkan zat-zat yang dibutuhkan dalam proses respirasi
3. Sebutkan hasil dari proses respirasi
4. Gambarkan organela yang berperan dalam proses respirasi, sebutkan bagian-
bagiannya.
1. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Respirasi
Alat dan Bahan
1. Enam (6) buah botol jam dan penutupnya
2. Enam (6) buah erlenmeyer 250 ml dan seperangkat alat titrasi
3. Pipet tetes, termometer, kain kasa, benang (karet) dan kantung plastik
4. Kecambah (kacang hijau, kacang merah, jagung dan padi)
5. Larutan KOH 0,5N; HCL 0,1N; BaCl2 0,5N, indikator PP dan air.
Metode pengukuran : Titrasi acidimetri
Cara titrasi:
1. Ambilah larutan KOH dari botol jam sebanyak 25 ml, kemudian tambahkan tetes BaCl2
0,5 N sebanyak 5 ml.
2. Teteskan pada larutan tersebut 2 tetes phenol ptalin hingga larutan berwarna merah
3. Titrai larutan tersebut dengan menggunakan larutan 0,1 N HCl yang dibutuhkan
4. Hentikan titrasi tepat pada saat warna merah larutan hilang. Catatlah berapa banyak
larutan HCl yang dibutuhkan
5. Ulangi titrasi untuk tiap perlakuan sebanyak 2 kali
6. Hitunglah CO2 hasil respirasi dan kelompok-kelompokya
CO2 respirasi = CO2 perlakuan – kontrol
Cara kerja
1. Timbanglah biji kacang hijau dan kecambahnya masing-masing 25 gram atau lebih
(disesuaikan dengan tempatnya), kemudian bungkus dengan kain kasa dan diikat
dengan benang.
2. Siapkan botol jam dan isilah masing-masing botol dengan 100 ml 0,5 N KOH
3. Masukkan dalam 3 botol jam (botol 1,2 dan 3) bungkusan kecambah kacang hijau (15-
25 g) dengan cara digantungkan dengan benang pada mulut botol. Dalam 3 botol yang
lain (botol 4,5 dan 6) hanya diisikan larutan KOH 0,5N sebagai kontrol.
4. Tutuplah keenam botol jam tersebut dengan penyumbat secara rapat kemudian
tempatkan semua botol itu pada tempat yang sama. Sebelum itu masing-masing
perlakuan berilah label yang jelas.
5. Kemudian lakukan perlakuan sebagai berikut:
Botol 1 dan 4 : masukan kedalam pendingin
Botol 2 dan 5 : masukkan low inkubator, suhu 35oC
Botol 3 dan 6 : tempatkan pada suhu kamar
6. Hentikan percobaan setelah 24 jam. Titrasilah semua larutan KOH yang ada dibotol
untuk menghitung banyaknya CO2 hasil respirasi kecambahnya. Catat pula temperatur
larutan KOH saat akan dititrasi.
7. Masukkan data hasil pengukuran dalam tabel berikut :
Tabel
Rata-rata volume HCl dibutuhkan untuk titrasi
Perlakuan Volume HCl yang dibutuhkan
Titrasi I Titrai II Rata-rata HCl
Di kulkas P
K
Suhu kamar P
K
Inkubator P
K
Analisis data
1. Cara menghitung volume CO2 hasil titrasi
Yang diketahui : lama inkubasi (respirasi) = 24 jam
Larutan KOH 0,5 N . x ml
Larutan standar (peniter) = 0,1 N HCl.
Reaksi : KOH + CO2 ---------------------> K2CO3 + H2O
BaCl2 + K2CO3 ------------> BaCO3 + 2 KCl
Yang di titer : KOH + HCl -------------> KCl + H2O
Konsentrasi KOH semula : X ml 0,5 N = 0,5 X x ml grol = A grol
1000
(dapat diklarifikasi menurut hasil titrasi blanko/kontrol)
KOH sisa habis dititer oleh Y ml 0,1 N HCL.
Karena jumlah grol peniter = jumlah grol yang dititer, maka grol KOH sisa dapat
dicari sebagai berikut :
grol KOH = 0,1 x Y/1000 grol = B grol
jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (A –B) = C grol
dari persamaan reaksi diatas , maka jumlah grol KOH eqivalen dengan 0,5 grol
CO2
jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan dengan KOH = 0,5 x C grol = D grol
jika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 liter, maka
volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan :
V1 V2
---- = ------
T1 T2
V1 = volume gas terlarut dalam 00C, P 76 Cm Hg, untk tiap grol = 22,41
T1 = 00C = 2730K
T2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = x + 273
V2 = volume gas yang dicari
V1 22,4
----- = ----------
(x+273) 273
V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = 22,4 x (x + 273) x D = E liter
273
Jadi volume respirasi tiap jam = E = ..............liter
24
2. Masukkan hasil penghitungan CO2 respirasi dalam tabel berikut
Tabel:
Jumlah (volume) CO2 respirasi kecambah kacang hijau pd beberapa kondisi
suhu
kelompok pendingin Suhu kamar Inkubator
350C
kontrol
1
2
3
4
N
Rata-rata
3. Buatlah grafik hubungan antara kecepatan respirasi dengan umur kecambah
4. Untuk meyakinkan apakah ada beda / tidak kecepatan respirasi antar umur,
ujilah dengan uji T.
Pertanyaan
1. Kelompok manakah yang menunjukkan laju respirasinya paling tinggi atau besar
2. Apakah perbedaan kecepatan respirasi yang ditunjukkan dengan perbedaan banyaknya
CO2 yang dihasilkan cukup meyakinkan ? (apakah bermakna secara statistik)
3. Jelaskan mengapa terjadi gejala yang demikian.
Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Tujuan:
1. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pertumbuhan misalnya cahaya pengaruh
cahaya.
2. Mengetahui kurva tumbuh organ tumbuhan (akar, daun, batang)
Dasar teori:
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan ireversible,
berlangsung pada masa pertumbuhan organisme tersebut. sedangkan proses
perkembangan lebih dicirikan oleh adanya proses perubahan yang bersifat kualitatif, oleh
adanya proses deferensiasi dan spesialisasi.
Proses pertumbuhan dan perkembangan diatur oleh DNA inti, yang mengendalikan
semua proses fisiologi-biokemis di dalam sel. Pada proses tumbuh lebih menonjol proses-
proses sintetik membangun struksur tubuh. Sedangkan proses perkembangan diatur melalui
pengendalian ekspresi gen yang terkait langsung dengan produksi enzim yang akan
mengarahkan proses deferensiasi dan spesialisasi jaringan.
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor luar
maupun faktor dalam. Faktor dalam berupa hormon, sedangkan faktor luar berupa
lingkungan yaitu suhu, kelembaban, konsentrasi gas-gas, cahaya, keepatan angin, dsb.
Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung pada daerah jaringan muda atau pada
daerah tumbuh atau lebih dikenal dengan jaringan meristematis. Pola tumbuh dari
beberapa organ berbeda-beda, ada yang memiliki pola pertumbuhan terbatas sebaliknya
ada juga yang tumbuh secara tak terbatas, selama tumbuhan itu masih hidup.
Parameter pertumbuhan dapat diukur dalam satuan jumlah, ukuran, volume atau
berat.
Pre test
1. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan dengan singkat dan jelas
2. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan
1. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Alat dan Bahan
1. Biji kacang hijau
2. Pot
3. Kotak karton yang diberi lobang pada salah satu sisinya
4. Busur derajat, penggaris, kertas grafik
Cara Kerja :
1. Siapkan pot diisi dengan tanah secukupnya sebanyak satu buah
2. Siapkan pula 30 biji kacang hijau yang baik
3. Buatlah 1 kotak karton diberi lobang pada salah satu sisinya, yang besarnya harus
melebihi besarnya pot (sebagai penyungkup). Buatlah pula 1 kotak karton tanpa lubang.
4. Tanamlah kedalam masing-masing pot sebanyak 10 biji kacang hijau. Berilah air agar
terjadi perkecambahan.
5. Berilah perlakuan pada ke-3 pot tadi sebagai berikut:
Pot 1 : diletakkan pada tempat terkena sinar
Pot 2 : diletakkan pada tempat yang terkena sinar diberi penyungkup yang berlobang
pada salah satu sisinya.
Pot 3 : diberi penyungkup rapat tanpa lubang.
6. Selama percobaan jagalah kelembaban tanahnya
7. Amati dan catatlah perubahan-perubahan yang terjadi. Catat pula data tentang :
a. Kapan biji pada ke tiga perlakuan mulai berkecambah
b. Catatan perubahan tinggi tanaman dan perubahan panjang daun kiri – kanan
(tangkai + daunnya) tiap 2 hari padakelompok perlakuan yang terkena sinar terbuka
(tanpa disungkup)
8. Hentikan pengamatan setelah kecambah berumur 12 hari
9. Pada akhir pengamatan catatlah data tentang beberapa hal sebagai berikut
a. Pada kel terkena sinar, timbanglah berat rata-rata tanamannya
b. Pada kel yang diberi sungkup berlobang, ukurlah beberapa sudut pembengkokan dan
catat kemana arah pembengkokan tersebut. Ukurlah pula ketinggian tanaman ,
carilah rata-rata ketinggiannya. Timbanglah berat tanaman seluruhnya, carilah berat
rata-ratanya.
c. Pada kel yang diberi penyungkup rapat, ukurlah tinggi dan berat rata-ratanya. Catat
gejala lain yang dianggap penting.
Catatan: berat tanaman diukur termasuk dengan akarnya.
10. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel berikut.
Tabel
Rata-rata pertambahan tinggi dan panjang daun tanaman
Selama hari-hari pengamatan
Hari ke Pertambahan
Tinggi batang
Pertambahan
panjang
Daun kiri
Pertambahan
panjang daun
kanan
1
2
3
n
Rata-rata
11. Untuk mengetahui laju pertumbuhan batang dan daun dari data pada tabel 1, buatlah
grafiknya.
12. Masukkan data berat dan basah dan tinggi tanaman serta gejala visual yang teramati
pada beberapa tabel berikut
Tabel
Data rata-rata berat basah dan tinggi tanaman pada akhir percobaan
Perlakuan Berat kering Tinggi tanaman
Kena sinar
Penyungkup berlobang
Penyungkup tanpa lobang
Tabel
Ciri tumbuhan yang hidup dalam terang dan gelap
Klp. Keg Hidup dalam gelap Hidup dalam terang
1 ..............................................
..............................................
..............................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
2 ................................................
................................................
.................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
n
13. Masukkan data semua kelompok kedalam data kelas pada tabel berikut
Tabel
Rata-rata tinggi dan berat kering tanaman pada akhir pengamatan untuk
Semua kelompok
Klp (n) Tinggi tanaman Berat kering
A B C A B C
1
2
3
4
5
Jumlah :
Rata-rata :
Pertanyaan
1. Setelah melihat grafik laju pertumbuhan, apakah tampak adanya perbedaan laju
pertumbuhan antara pertumbuhan pada batang dan daun?
2. Apakah tumbuhnya kecambah yang dicungkup dengan kotak karton berlobang
mengarah ke lobang tersebut? mengapa arah tumbuhnya menuju lobang?
3. Pada tanaman yang tercungkup rapat apakah menunjukkan warna daun tertentu?
Mengapa demikian? Gejala apakah itu?
4. Dimanakah letak titik tumbuh pada batang ?
5. Apakah ada hormon-hormon tertentu pada titik tumbuh? Jika ada sebutkanlah.
6. Bagaimana sifat hormon apabila terkena cahaya matahari?
7. Apa akibatnya terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Kurva tumbuh organ tumbuhan
Alat dan bahan
1. Mikrometer
2. Pot
3. Kecambah
4. Mistar
5. Pasir
6. Tinta
Cara kerja
1. Pilihlah biji kacang hijau yang telah berkecambah
2. Amatilah daun pertama yang baru mekar untuk dijadikan sasaran pengamatan
3. Amati dan ukurlah secara periodik pertambahan panjang atau tinggi dari :
a. Daun pertama
b. Tinggi batang secara keseluruhan
4. Lakukan pengukuran setiap hari pada waktu yang sama selama 2 minggu
5. Buatlah grafik laju (pola) pertumbuhan daun, hipokotil dan batang tanaman kacang
hijau.
Analisis data :
Tabel pertumbuhan tanaman dalam gelap dan terang
Tan. ke Hari ke
tinggi Berat
total
Lebar
daun
Panjang
daun
Hipokotil epikotil
1 1
4
7
10
13
2 1
7
10
13
Pertanyaan :
1. Sampai hari ke berapa pertumbuhan daun dan hipokotil terhenti
2. Mengapa pertumbuhan daun dan hipokotil terbatas
3. Mengapa pertumbuhan tinggi batang lebih lama
4. Jelaskan mengapa pola pertumbuhannya demikian.
5. Dimanakah letak titik tumbuh pada batang
6. Mengapa tanaman yang hidup dalam gelap daunnya kuning pucat.
Luas Daun, Absorbsi dan Transpirasi
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh luas daun terhadap kecepatan absorbsi air
Dasar teori :
Absobsi air ditentukan oleh beberapa faktor antara lain; tekanan akar, kapilaritas,
tingkat aktifitas kehidupan dan daya hisap daun. Sedang transpirasi dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti tingkat aktifitas fisiologis tanaman terutama tingkat respirasi selnya, faktor
penyinaran matahari, kelembaban udara sekitar dan karakteristik organ daun. Salah satu
persoalan menarik untuk dikaji adalah hubungan laju absorpsi/transpirasi dengan luas daun.
Pre test
1. Jelaskan apa yg dimaksud dengan absorbsi dan transfirasi
2. Beri contohnya masing-masing.
Alat dan Bahan
1. Potometer masing-masing kelompok 2 buah
2. Ranting tanaman (keladi)
3. Pisau tajam, statip beserta klemnya.
Cara kerja :
1. Siapkan dua buah ranting atau daun tanaman yang tidak mudah layu. Pilihlah ukuran
ranting/daun yang sama dengan ukuran pipa karet pada potometer. Buatlah ukuran
atau jumlah daun kedua ranting berbeda.
2. Lepaskan karet penyumbat pada tabung kaca potometer. Masukkan alat ini dalam bak
plastik berisi air. Masukkan alat ini dalam bak plastik berisi air. Masukkan ranting (1 dan
2) atau tangkai daun (1 dan 2) ke dalam pipa karet potometer. Kemudian tutuplah
mulut pipa kaca utama dengan karet penyumbat dengan rapat.
3. Angkatlah rangkaian percobaan tersebut dan beri tanda posisi awal dari air pada pipa
berskala dengan spidol.
4. Tempatkan percobaan ini pada tempat yang terkena cahaya. Untuk pengembangan,
dapat pula satu potometer ditempatkan di tempat terik, dan satu potometer lainnya di
ruangan tetapi ukuran (jumlah) daun dibuat sepadan (sama).
5. Masukkan hasil pengukuran dalam tabel berikut.
Tabel
Data pengamatan laju penyerapan air (ml) menurut jumlah/luas daun
Ulangan Daun A Daun B Daun C ket
1. 10 menit 1
2. 10 menit 2
3. 10 menit 3
Rata-rata
Tabel
Rata –rata volume penyerapan air (ml) oleh tanaman menurut jumlah/luas daun
(data kelas)
Ulangan Daun A
(Luas:......?)
Daun B
(Luas:......?)
Daun C
(Luas:......?)
Keterangan
1
2
.
n
Jumlah :
Rata-rata :
6. Buatlah grafik hubungan antara dua faktor tersebut
Pertanyaan :
1. Dengan melihat skor rata-ratanya dari besarnya absobsi air dari beberapa perlakuan
jumlah (luas) daun, apakah ada pola hubungan (kecenderungan) tertentu antara
volume (laju) penyerapan air dengan jumlah (luas) daun?
2. Dari hasil ujinya, apakah ada bukti yang nyata tentang ada tidaknya perbedaan
kecepatan absobsi air pada antar perlakuan?
3. Mengapa terjadi gejala tersebut?
4. Apa yang dapat saudara simpulkan dari kenyataannya/ fakta yang saudara dapatkan
ini?
Jumlah stomata dan transpirasi
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara banyaknya stomata dengan kecepatan
transpirasi
Dasar teori:
Stomata adalah celah pada daun yang berfungsi untuk pertukaran gas oleh daun,
termasuk menjadi saluran utama pelepasan uap air dari jaringan daun (transpirasi).
Distribusi stomata pada setiap daun berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh
faktor habitat. Pada tumbuhan air, stomata lebih banyak terdapat di permukaan atas daun,
dan sebaliknya pada tumbuhan darat, stomata lebih banyak ditemukan pada permukaan
bawah daun.
Pelepasan air merupakan mekanisme regulasi keseimbangan cairan dan suhu
jaringan tubuh,proses ini dikenal dengan istilah transpirasi. Stomata adalah salah satu factor
yang bisa mempengaruhi laju transpirasi, dimana semakin banyak jumlah stomata maka laju
transpirasi akan semakin tinggi. Selain jumlah stomata, intensitas membukanya stomata
merupakan faktor yang menentukan laju transpirasi. Apakah jumlah stomata merupakan
faktor yang cukup signifikan mempengaruhi laju transpirasi. Apakah faktor stomata
merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi laju transpirasi, menarik untuk
diamati.
Alat dan bahan
1. Kertas kobalt kloride, perhatikan warnanya mula-mula
2. Klip /penjepit
3. Stop watch
4. Bunzzen
5. Korektor sheet
6. Mikroskop
Cara kerja
1. Ambilah kertas Cobalt chloride, perhatikan warnanya mula-mula
2. Keringkan kertas Cobalt chloride di atas lampu bunzzen
3. Amati dan catat warna yang terjadi
4. Letakkan kertas cobalt tersebut pada permukaan atas daun dan jepitlah denga klip,
hidupkan stopwatch
5. Hentikan segera stopwact setelah kertas cobalt tersebut kembali berwarna semula.
6. Setelah selesei pengulangan di atas, oleskan korektor sheet pada permukaan atas daun
dan bawah daun di mana kertas cobalt diletakkan . usahakan olesannya tipis merata
pada sebagian permukaan saja dan biarkan kering.
7. Setelah kering, petiklah daun tersebut dan lepaskan olesan korektor sheet tadi. Hasil
olesan tersebut akan menjai cetakan daun sampelnya.
8. Lihatlah olesan kering (cetakan) tersebut di bawah mikroskop. Hitung berapa banyak
stomatanya.
9. Lakukan denga cara yang sama untuk permukaan bawah daun.
10. Masukkan data hasil kedalam tabel
Tabel
Kecepatan transpirasi (ml) pada permukaan atas dan bawah daun dan jumlah
stomata
Ulangan
pengamatan
Permukaan
atas
Jumlah
stomata
Permukaan
bawah
Jumlah
stomata
1.
2.
3.
.
n
Rata-rata
Tabel
Kecepatan rata-rata transpirasi Pada permukaan ata dan bawah daun (dta kelas)
No Permukaan
atas
Permukaan
bawah
Jumlah
stomata atas
Jumlah
stomata
bawah
1.
2.
3.
.
n
Jumlah :
Rata-rata :
11. Buatlah grafik hubungan antara jumlah stomata dengan laju transpirasinya, baik
untuk permukaan atas maupun bawah daun. Grafik ini untuk mengetahui sifat
hubungan antara jumlah stomata dengan kecenderungan laju transpirasi.
Pertanyaan
1. Bagaimana jumlah stomata antara epidermis daun bagian bawah dan atas?
2. Bagaimana hubungannya dengan laju transpirasi
3. Apa yang saudara tangkap apabila dijumpai fakta :
a. Jumlah stoma tidak berbeda tetapi laju transpirasinya sama?
b. Jumlah stoma berbeda tetapi laju transpirasinya sama?
c. Jumlah stoma lebih sedikit tetapi laju transpirasinya lebih cepat?
d. Jika jumlah stomata lebih banyak dan lajunyapun semakin besar?
4. Kesimpulan apa yang dapat saudara nyatakan dari hasil percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Prof.Dr. D. Dwidjoseputro. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Gramedia
- Prof Dr. D. Dwijosoeputro, 1988. Fisiologi Tumbuhan jilid 1, 2, dan 3.
Jakarta: Gramedia
- Campbell Reece – Mitchell. 1999. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
- Bidwell, R.G.S. 1979. Plant physiology .2 ed. NY: Mc. Milan
- Frank B Salisbury & Cleon W Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung :
ITB