skripsi · web viewperan kredit bank perkreditan rakyat bagi pendapatan usaha kecil (studi kasus...

106
1 PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : Anik Yunitasari NIM. 16. 01. 0035 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Upload: others

Post on 10-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

1

PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL

(Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)

SKRIPSI

Oleh :

Anik Yunitasari

NIM. 16. 01. 0035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

SURAKARTA

2020

PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

Page 2: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

2

BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL

(Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)

Skripsi

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swastamandiri Surakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Strata

Satu (S1) Program Studi Akuntansi

Oleh :

Anik Yunitasari

NIM. 16. 01. 0035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

SURAKARTA

2020SKRIPSI

PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL

(Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)

ii

Page 3: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

3

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Anik Yunitasari

Nim : 16.01.0035

Judul Skripsi : PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI

PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR

BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar –

benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan – kutipan dan ringkasan

– ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian

hari terbukti / dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah

yang diberikan oleh STIE Swastamandiri batal saya terima.

Surakarta, 4 Juli 2020

Yang Membuat pernyataan

materai 6000

Anik Yunitasari

NIM : 16. 01. 0035

SKRIPSI

PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL

(Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)

iviii

Page 4: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

4

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

SWASTAMANDIRI

Dengan ini saya menyatakan bahwa, Skripsi dengan judul :

PERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL

(Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)

Oleh :

Anik Yunitasari

NIM. 16. 01. 0035

Telah saya baca dengan seksama dan telah dinyatakan memenuhi standar ilmiah, baik jangkauannya maupun kualitasnya, sebagai skripsi jenjang pendidikan sarjana (S1)

Pembimbing :

Tulus Prijanto, SE, MH

Tugas akhir ini telah diserahkan kepada Program Sarjana Jurusan Akuntansi STIE Swastamandiri dan telah diterima sebagai syarat memenuhi jenjang pendidikan sarjana (S1)

Surakarta, 4 Juli 2020Ketua Program Studi Akuntansi

Yuni Pristiwati NW., SE., MSi

Page 5: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

5

v

Page 6: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

6

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kami persembahkan kepada :

1. Kedua orangtua

2. Keluarga yang saya cintai,

3. Kepada rekan-rekan mahasiswa seangkatan yang telah memberikan

dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini

4. Almamater

vi

Page 7: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

7

HALAMAN MOTTO

“Jika Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan, Anda menderita; Jika

Anda mendapatkan apa yang tidak Anda inginkan, Anda menderita; Bahkan

ketika Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan, Anda masih menderita karena

Anda tidak dapat mempertahankannya selamanya. Pikiran Anda adalah keadaan

sulit Anda. Ia ingin bebas dari perubahan. Bebas dari rasa sakit, terbebas dari

kewajiban hidup dan mati. Tapi perubahan adalah hukum dan tidak ada

kebohongan yang akan mengubah kenyataan itu.”

(Socrates)

“Menjadi sibuk tidak selalu berarti benar-benar bekerja. Tujuan dari semua

pekerjaan adalah memproduksi atau mencapai sesuatu dan pada akhirnya hal

tersebut harus dipikirkan mengenai sistem, perencanaan, kecerdasan dan tujuan

yang jujur yang sebanding dengan keringat.”

(Thomas Edison)

“Saya pikir pengalaman akan mengajarkan kombinasi liberalisme dan

konservatisme. Kita harus progresif dan pada saat bersamaan kita harus

mempertahankan nilai. Kita harus berpegang pada masa lalu saat kita

menjelajahi masa depan.”

(Oliver Stone)

vii

Page 8: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-

Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari

skripsi ini adalah “Peran Kredit Bank Perkreditan Rakyat Bagi Pendapatan

Usaha Kecil (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto)”.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan baik

tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak tertentu :

1. Bapak Amru Sukmajati, SP., MM.. selaku Ketua STIE Swastamandiri

Surakarta

2. Ibu Yuni Pristiwati Noer W., SE., Msi, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi.

3. Bapak. Tulus Prijanto, SE., M.H,. selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan waktu dan perhatiannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dr. Setyarini, M.Kes,. selaku Pimpinan Cabang PD. BPR BKK

Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto, yang telah membantu dan memberikan

waktu dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Akuntansi, yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya

selama penulis menyelesaikan studi di STIE Swastamandiri Surakarta

6. Teman-teman sekelas Angkatan 2016, yang telah melewatkan waktu bersama

selama masa studi.

Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis

terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penulis

mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya,

semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Wonogiri, 4 Juli 2020

Penulis

viii

Page 9: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

9

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ......................................................................................................i

Halaman Judul ........................................................................................................ii

Halaman Pengesahan..............................................................................................iii

Halaman Pernyataan Keaslian, bermaterai.............................................................iv

Halaman Persetujuan................................................................................................v

Halaman Persembahan............................................................................................vi

Halaman Motto......................................................................................................vii

Kata Pengantar......................................................................................................viii

Daftar Isi ................................................................................................................ix

Daftar Gambar ...................................................................................................xi

Daftar Tabel ........................................................................................................xii

Daftar Lampiran ..............................................................................................xiii

Abstrak (Inggris dan Indonesia)............................................................................xiv

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................1

2.1 Rumusan Masalah...........................................................................2

3.1 Tujuan Penelitihan..........................................................................3

4.1 Manfaat Penelitihan........................................................................3

5.1 Sistematika Penulisan Skripsi.........................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5

2.1 Landasan Teori ..............................................................................5

2.1.1 Definisi Bank.......................................................................5

2.1.2 Jenis - Jenis Bank.................................................................7

2.1.3 Definisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).........................8

2.1.4 Pengertian Pendapatan.........................................................9

2.1.5 Pengertian Kredit...............................................................11

2.1.6 Prinsip Pemberian Kredit...................................................13

ix

Page 10: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

10

2.1.7 Unsur - Unsur Kredit .........................................................15

2.1.8 Fungsi Kredit .....................................................................18

2.1.9 Usaha Kecil .......................................................................20

2.2. Penelitian Terdahulu....................................................................23

2.3. Kerangka Berpikir........................................................................25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..........................................................26

3.1 Metode Penelitian ........................................................................26

3.2 Lokasi Penelitian...........................................................................27

3.3 Subyek dan Obyek Penelitian .....................................................27

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data..............................27

3.4.1 Sumber Data .......................................................................27

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................27

3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................29

3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................30

3.7 Pengujian Kredibilitas Data ........................................................32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................34

4.1. Deskripsi Singkat Obyek Penelitian ............................................34

4.2. Visi dan Misi................................................................................35

4.2.1 Visi .....................................................................................35

4.2.2 Misi ....................................................................................35

4.3 Hasil Peneliitian ..........................................................................36

4.4 Pembahasan..................................................................................39

BAB V. PENUTUP...........................................................................................41

5.1. Kesimpulan.................................................................................41

5.2. Saran............................................................................................41

5.3. Keterbatasan Penulisan...............................................................41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir...................................................................25

Gambar 3.1 Bagan  Teknik Pengumpulan Data.....................................................28

Gambar 3.2 Skema Analisis Penelitian..................................................................31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto....35

xi

Page 12: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

12

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................23

Table 4.1 Keuntungan Rata-rata Per-Bulan Responden Sebelum dan Setelah

Menerima Kredit di PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto ....................................................................................................36

Tabel 4.2 Peningkatan Pendapatan Responden Berdasarkan Kelompok

Plafond Kredit ........................................................................................38

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Kredit Modal Usaha. . .39

xii

Page 13: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan

Lampiran 2 Laporan Keuangan PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto

Lampiran 3 Blangko Konsultasi Skripsi

Lampiran 4 Hasil Wawancara

xiii

Page 14: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

14

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bagi Pendapatan Usaha Kecil. Penelitian dilaksanakan di PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Objek penelitian ini adalah Kredit yang diambil pengusaha kecil pada PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu trianggulasi atau gabungan dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik : (1) Reduksi data, (2) Data Dispaly, (3) Kesimpulan.

Hasil dari analisis data menunjukan bahwa peran kredit PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto, sangat diperlukan untuk peningkatan pendapatan bagi usaha kecil diwilayah Kecamatan Jatiroto dan sekitarnya.

Kata Kunci : Peran Kredit, Bank Perkreditan Rakyat, Pendapatan, Usaha Kecil.

xiv

Page 15: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

15

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the role of credit Bank Perkreditan Rakyat for Small Business Revenues. The study was conducted in PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Wonogiri Jatiroto Branch Office. This type of research is descriptive qualitative.

The object of this study is the credit taken by small entrepreneurs in PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Wonogiri Jatiroto Branch Office. Data collection techniques used are triangulation or a combination of observation, interviews and documentation. Data were analyzed by techniques: (1) Data reduction, (2) Data Dispaly, (3) Conclusions.

The results of data analysis show that the role of credit at PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Wonogiri Jatiroto Branch Office, is very necessary to increase income for small business in the Jatiroto Sub-district and surrounding areas.

Keywords : The role of credit , Bank Perkreditan Rakyat, income, small businesses.

xv

Page 16: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor usaha kecil memiliki peran yang cukup besar dalam

pengembangan perekonomian nasional. Sektor ini banyak menyerap tenaga

kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat. Sektor usaha kecil juga

merupakan penghasil barang dan jasa kebutuhan masyarakat dengan harga

yang terjangkau, dan juga merupakan sumber devisa negara yang potensial.

Namun keberadaan usaha kecil tidak terlepas dari beberapa

permasalahan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh usaha kecil adalah

persoalan permodalan dan sulitnya akses terhadap sumber-sumber

pembiayaan dari lembaga keuangan formal khususnya perbankan, dan

kecilnya kesempatan mendapat peluang usaha. Selain itu juga ada masalah

produksi, pemasaran, dan teknologi. Sulitnya akses usaha kecil terhadap

lembaga keuangan formal ini disebabkan karena proses di perbankan dirasa

terlalu rumit dan persyaratan yang disyaratkan sukar untuk dipenuhi oleh

usaha kecil.

Banyak juga pengusaha kecil yang merasa keberatan dengan

jaminan/agunan yang disyaratkan oleh lembaga keuangan formal untuk

mengambil kredit. Keadaan ini menyebabkan usaha kecil kesulitan untuk

memperoleh bantuan kredit dari lembaga keuangan formal. Kebanyakan dari

mereka kemudian bergantung pada sumber-sumber informal, antara lain

pelepas uang (rentenir), yang memberikan pinjaman uang dengan bunga yang

sangat tinggi, tetapi dengan prosedur dan syarat yang mudah.

Kesulitan permodalan menjadi hambatan utama bagi perkembangan

usaha kecil. Bantuan kredit bank akan mengatasi kekurangmampuan

pengusaha di bidang permodalan, sehingga pengusaha dapat meningkatkan

usahanya. Kredit merupakan senjata yang ampuh bagi mereka yang

memperolehnya, sebab dengan memperoleh kredit seseorang dapat menguasai

faktor-faktor produksi dan memanfaatkannya untuk keperluan pribadinya.

1

Page 17: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

2

Semakin banyak kredit yang diperoleh makin besar pula faktor produksi yang

dikuasai dan makin besar keuntungan yang dapat diperolehnya (Pandu,

1991;2).

Sehubungan dengan kesulitan yang dihadapi oleh usaha kecil,

pemerintah juga telah berusaha untuk memberikan solusi, dengan mengatur

sistem perbankan dan mengarahkan kebijakan perkreditannya secara tepat.

Salah satu bentuk kebijakan itu adalah berdirinya Bank Perkreditan Rakyat

(BPR).

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan sejenis bank khusus untuk

melayani masyarakat kecil. BPR melayani kebutuhan masyarakat akan jasa-

jasa perbankan, salah satunya adalah memberikan pelayanan kredit dengan

persyaratan yang lebih lunak, serta prosedur dan proses yang tidak rumit.

Dengan berdirinya BPR, BPR diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk

mengatasi kesulitan permodalan bagi usaha kecil, sehingga usaha kecil dapat

berkembang dan penghasilan masyarakat meningkat. Namun agar usaha-usaha

yang dilakukan pemerintah berhasil, tentunya juga diperlukan peran usaha

kecil dalam memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan dengan

baik.

BPR memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi

permasalahan permodalan yang dihadapi oleh usaha kecil di Indonesia. Disini,

penulis ingin mengetahui peran kredit yang diberikan oleh PD. BPR BKK

Wonogiri bagi pendapatan usaha kecil. Berdasarkan latar belakang tersebut di

atas maka penulis tertarik untuk memilih topik “Peran Kredit Bank Perkreditan

Rakyat Bagi Pendapatan Usaha Kecil (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK

Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penulisan ini adalah :

Page 18: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

3

Bagaimanakah peran kredit Bank Perkreditan Rakyat pada PD. BPR BKK

Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto bagi pendapatan usaha kecil? 

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui Peran Kredit Bank Perkreditan Rakyat Bagi Pendapatan Usaha Kecil. 

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi instansi

Penulisan ini diharapkan bisa memberi masukan/input bagi PD. BPR BKK

Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto untuk mengembangkan usahanya agar

dapat memenuhi kebutuhan kredit bagi nasabah dengan lebih baik.

1.4.2 Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan infomasi dan referensi dalam penelitian mendatang.

1.4.3 Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan pengalaman dalam

menganalisis masalah perkreditan sekaligus dapat menerapkan disiplin

ilmu yang telah diperoleh, dengan kenyataan.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara lengkap, maka penulis

mengelompokkan isi materi ke dalam beberapa sub bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

Page 19: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka ini menjelaskan beberapa landasan

teori dan konsep dasar yang sesuai dengan penelitian dan beberapa

daftar pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Berisi juga

penelitian penelitian terdahulu serta kerangka berpikir penulis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan metodologi yang digunakan penulis untuk

melakukan penelitian, obyek penelitian, lokasi penelitian, sumber data

dan teknik pengumpulan data, Instrumen Penelitian, teknik analisis

data dan pengujian kredibilitas data

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan mengenai deskripsi singkat obyek

penelitian dan pembahasan mengenai peran kredit Bank Perkreditan

Rakyat pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto bagi

pendapatan usaha kecil.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bab penutup yang berisikan tentang

kesimpulan jawaban dari pembahasan bab sebelumnya dan saran bagi

pengelola PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto serta

keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian.

Page 20: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi Bank

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Pengertian Bank menurut Hasibuan (2005 : 2), bank adalah badan

usaha yang kekayaannya teutama dalam bentuk aset keuangan (financial

assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari

keuntungan saja. Sedangkan menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen

Perbankan, Teori dan Aplikasi (2000: 68), definisi dari bank adalaha

lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan

menyalurkan kembali dana tersebtu ke masyarakat dalam bentuk kredit

serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang.

Selain itu menurut Kasmir (2008 : 2) berpendapat bahwa bank

merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke

masyarakat, serta memberikan jasa – jasa bank lainnya. Akan tetapi

menurut pendapat Jerry M. Rosenberg (1982:44) Didalam bukunya

“Dictionary of Banking and Finance” mengenai pengertian bank adalah

“Bank is an organization” atau bank adalah suatu badan atau organisasi,

biasanya dalam bentuk perusahaan dan bekerjasama atau disewa dengan

pemerintah, untuk melakukan penerimaan deposito dan giro yang

Page 21: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

6

berjangka, membayar bunga yang ada pada mereka sebagaimana yang

telah diizinkan oleh hukum yan gberlaku, membuat catatan diskon,

memberikan sebuah pinjaman, berinvestasi didalam pemerintahan atau

pada surat berharga lainnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 ; 31.1), Bank ialah suatu

lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara berbagai pihak-

pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan

dana, serta juga sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas

pembayaran. Sedangkan definisi bank menurut penfapat J.D Parera (2004 :

137) di Indonesia, sebagaimana diatur dalam undang – undang yang

dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menhimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut

kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakya banyak.

Rachmadi Usman (2012), Bank merupakan suatu lembaga

keuangan yang melayani kepentingan masyarakat dalam segala bentuk

transaksi yang dapat menyangkut segala kepentingan dari pihak yang

memakai jasa bank, dengan tanpa mengabaikan sebuah keuntungan bank

baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Dahlan

siamat, (2005), Bank ialah suatu badan usaha yang traksaksinya juga

berkaitan dengan uang, menerima simpanan (deposito) dari nasabah,

menyediakan dana atas setiap penarikan, untuk melakukan penagihan cek-

cek atas perintah nasabah, memberikan kredit dan atau juga menanamkan

kelebihan simpanan tersebut sampai dibuthkan untuk pembayaran kembali.

Abdurrachman, A (1991) dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan

Perdagangan, Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang

melaksanakan berbagai macam jasa, seperti pinjaman, mengedarkan mata

uang, yang bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,

membiayai usaha perusahaan, dan lain-lain. Dendawijaya, Lukman.

( 2009) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Perbankan, Bank

merupakan suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai sebuah

Page 22: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

7

lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang

berkelebihan dana pada waktu yang ditentukan.

Dari definisi – definisi bank diatas dapat disimpulkan bahawa bank

merupakan suatu lembaga yang mempunyai peran sebagai perantara

keuangan antara pihak yang memiliki/mempunyai dana dan pihak yang

memerlukan/membutuhkan dana serta lembaga yang berfungsi

memperlancar lalu lintas pembayaran .

2.1.2 Jenis – Jenis Bank

Menurut Kasmir (2008 : 34) jika dilihat dari segi fungsinya jenis –

jenis bank dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Bank Umum

Pengertian Bank umum Peraturan Bank Indonesia Nomor

9/7/PBI/2007 adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Jasa yang

diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan

sebuah jasa seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering

disebut bank komersial (comercial bank)

2. Bank Perkreditan Rakyat

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan

bank umum.

3. Bank sentral

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia

adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas

dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau

Page 23: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

8

pihak lain, kecuali untuk hal – hal yang secara tegas diatur dalam

undang – undang ini.

2.1.3 Definisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah

salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro,

kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan

tempat masyarakat yang membutuhkan. Pengertian Bank Perkreditan

Rakyat Menurut Afiff dan Rekan (1996 : 11), ”Bank Perkreditan Rakyat

merupakan bank yang fungsinya menerima simpanan dalam bentuk uang

dan memberikan kredit jangka pendek untuk masyarakat pedesaan”.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun

1998 tentang Perbankan, Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank

yang hanya menerima simpanan dalam bentuk tabungan, deposito

berjangka dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan

menyalurkan dana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang

melakukan kegiatan usaha melalui prinsip konvensional atau berdasar

prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran (Herli, 2013: 3).

Menurut Susilo Triandaru dan Santoso, (2000 : 59) BPR hanya

dapat didirikan dan dimiliki oleh Warga Negara Indonesia, berdasarkan

hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya Warga Negara Indonesia,

Pemerintah Daerah atau dapat dimiliki bersama diatas ketiganya. Usaha

Bank Perkreditan Rakyat meliputi: (Suyatno, 2003 :8)

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu

Page 24: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

9

2. Memberikan kredit

3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank

lain

Bank Perkreditan Rakyat dilarang:

1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu-lintas

pembayaran

2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing

3. Melakukan penyertaan modal

4. Melakukan usaha perasuransian

5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang tertulis

diatas

2.1.4 Pengertian Pendapatan

Menurut pendapat Santoso, (2009;340) menyatakan bahwa:

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang

biasa (normal activity) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda,

misalnya: penjualan (sales), peghasilan jasa (fees revenues), pendapatan

bunga (interest revenue), pendapatan dividen (dividend revenue),

pendapatan royalti (royalties revenue), dan pendapatan sewa (rent

revenue).

Menurut PSAK No. 23 Tahun 2009, menyatakan bahwa

Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus

masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

kontribusi penanam modal.

Sedangkan menurut Kieso, (2011;955) menyatakan bahwa

:“Definition of revenue is as follows : gross inflow of economics

benefits during the period arising in the ordinary activities of an entity

Page 25: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

10

when those inflow result in increases in equity, other than increases

relating to contributions from equity participants” artinya pendapatan

adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas

normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanam modal.

Menurut Skousen (2009;493) menyatakan bahwa Pendapatan

adalah arus kas masuk atau peningkatan lain dari aset suatu entitas

atau pelunasan utang-utangnya (atau kombinasi dari keduanya) yang

dihasilkan dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau

aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi

sentral yang berkelanjutan dari entitas tersebut.

Menurut PSAK No. 23 Tahun 2012 (23:2) pendapatan hanya

meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat

diterima oleh entitas untuk entitas itu sendiri. Jumlah yang ditagih untuk

kepentingan pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai dan pajak

penjualan, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas

dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Oleh karena itu,hal tersebut

dikeluarkan dari pendapatan. Hal yang sama berlaku dalam hubungan

keagenan arus masuk bruto manfaat ekonomi mencakup jumlah yang

ditagih untuk kepentingan prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan

ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan prinsipal dan tidak

mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama

prinsipal bukan merupakan pendapatan. Sebaliknya, pendapatan adalah

jumlah kondisi yang diterima.

Menurut Suwardjono (2010:362), pengakuan pendapatan tidak

boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu, secara

konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas

keterukuran (measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas

tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk kriteria pengakuan

pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan, kriteria

Page 26: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

11

keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk

tersebut dan kriteria keterandalan berkaitan dengan masalah apakah

jumlah tersebut objektif serta dapat diuji kebenarannya. Kedua kriteria

harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan.

Menurut Suwardjono (2010 : 368), pendapatan baru dapat diakui

kalau dipenuhi syarat-syarat berikut :

1. Keterukuran nilai aset (measurability of asset value)

2. Adanya suatu transaksi (existence of a transaction)

3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai (substansial

completion of the earning process).

Menurut Sofyan Syafri (2008 : 242) bahwa, suatu penghasilan akan

diakui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan utamanya yang

perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.

Dari pendapat para ahli diatas disimpulkan bahwa Pendapatan

merupakan hasil yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas perusahaan dalam

suatu periode. Pendapatan merupakan hal yang penting karena pendapatan

adalah objek atas aktivitas perusahaan. Pendapatan memilki pengertian

yang bermacam-macam tergantung dari sisi mana untuk meninjau

pengertian pendapatan tersebut. Pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi

antara lain penjualan barang, penjualan jasa, penggunaan aktiva

perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan deviden.

2.1.5 Pengertian Kredit

Menurut Kasmir (2016:73) Pembiayaan atau kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil. Sedangkan menurut Iskandar (2013: 118) pengertian kredit adalah

piutang bagi Bank, sehingga pelunasannya adalah wajib dan harus

Page 27: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

12

dilakukan oleh seorang debitur terhadap utang tersebut, jadi risiko kredit

macet terhindarkan.

Menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, tentang

kredit : Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut Hasibuan ( 2008 : 87) kredit adalah semua jenis pinjaman

yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kredit adalah suatu usaha pemberian prestasi baik

berupa barang, jasa, atau uang dari suatu pihak (pemberi kredit) kepada

pihak lain (penerima kredit) atas dasar kepercayaan dimana penerima

kredit harus mengembalikan kredit yang diberikan pada waktu tertentu

yang akan datang disertai dengan suatu kontra prestasi (balas jasa) berupa

bunga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Lebih lanjut,

menurut Tucker dalam Latumaerissa (2014: 119) menyatakan kredit

merupakan pindahnya sesuatu yang berharga pada orang lain, baik uang,

barang atau jasa, dengan keyakinan bahwa ia akan mau dan mampu

membayar imbangannya di hari yang akan datang.

Menurut Kasmir (2012: 116) Dalam praktiknya tujuan pemberian

kredit adalah sebagai berikut:

1. Mencari keuntungan

Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh

bank sebagai balas jasa dan biasa administrasi kredit yang dibebankan

kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan kredit adalah membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,

baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan

Page 28: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

13

dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan

memperluaskan usahanya.

3. Membantu pemerintah

Semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka

semakin baik, mengingat semakin banyak kredit brarti adanya kucuran

dalam rangka meningkatkan pembangunan di berbagai sector terutama

sektor riil.

Berdasarkan pengertian diatas maka kredit merupakan suatu

bentuk usaha yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh keuntungan

atau profit dari selisih bunga yang diberikan kepada masyarakat.

2.1.6 Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus marasa

yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan

tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut

disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai

cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui

prosedur penilaian yang benar. Dalam melakukan penilaian kriteria-

kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-

ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap

bank.Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk

mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan

analisis 5 C dan 5 P.

Menurut Kasmir (2016 : 91) Prinsip pemberian kredit dengan

analisis dengan 5 C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan

diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari

latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan

maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang

Page 29: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

14

dianutnya, keadaan keluarganya, hobi, dan lain-lain. Ini semua

merupakan ukuran “kemauan” membayar.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis

yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan, bisnis juga

diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan -

ketentuan pemerintah.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan

keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan

pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan

ukuran lainnya.

4. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat

fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melibihi jumlah kredit

yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga

jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan, akan dapat

dipergunakansecepat mungkin.

5. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga di nilai kondisi ekonomi dan

politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-

masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan. Penilaian

prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki

prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah

relatif kecil.

Prinsip pemberian kredit dengan analisis dengan 5 P kredit dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. People

People merupakan penilaian terhadap calon debitur termasuk orang

atau lembaga yang mendukung kegiatan usahanya seperti mitra

Page 30: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

15

usaha, penyandang dana, pemasok juga pelanggan yang dianggap

penting.

b. Purpose

Purpose merupakan penilaian terhadap tujuan permohonan kredit

calon debitur yang diajukan kepada bank agar penggunaan kredit

tersebut terarah, aman, produktif, membawa manfaat bagi debitur,

masyarakat, bank serta pengembangan daerah.

c. Payment

Payment merupakan penilaian terhadap sumber-sumber dana

primer maupun sekunder, untuk mengetahui proporsi pelunasan

kredit sebagai bahan penetapan kebijakan baik oleh debitur maupun

bank.

d. Protection

Sebagai antisipasi terhadap one prestation atau kegagalan dalam

pelunasan kredit perlu adanya penilaian agunan yang mungkin bisa

dikuasai dengan pengikat yuridis sesuai ketentuan yang berlaku

Juga, kemungkinan bekerja sama dengan lembaga penjaminan

kredit.

e. Perspective

Perspective adalah penilaian terhadap kemampuan usaha dalam

mengikuti kondisi perekonomian termasuk keuangan dan fiskal

pada masa depan

2.1.7 Unsur - Unsur Kredit

Unsur-unsur yang terdapat dalam kredit menurut Suyatno (2003 :

14) adalah :

a. Kepercayaan

Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi

yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan

Page 31: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

16

benar - benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di

masa yang akan datang.

b. Waktu

Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian

prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang

akan datang. Dalam unsur waktu ini, terkandung pengertian nilai

agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya

dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of Risk

Degree of Risk yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi

sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara

pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima

kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula

tingkat resikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk

menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur

ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang

menyebabkan timbulnya unsur resiko. Dengan adanya unsur resiko

inilah maka timbul jaminan dalam pemberian kredit.

d. Prestasi

Prestasi atau objek kredit itu tidak hanya dapat diberikan dalam

bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk barang dan jasa. Namun

karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan kepada uang,

maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang

sering dijumpai dalam praktek perkreditan.

Menurut Kasmir (2002) dalam Lambok Tampubolon (2006:23),

unsur-unsur kredit yaitu sebagai berikut:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang

diberikan baik berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar

diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan datang.

Page 32: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

17

b. Kesepakatan, di samping unsur kesepakatan di dalam kredit juga

mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si

penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian

dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya

masing-masing.

c. Jangka waktu, setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka

waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit

yang telah disepakati.

d. Risiko, faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu risiko

kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar

kreditnya padahal mampu dan risiko yang diakibatkan oleh hal-hal

yang tidak disengaja seperti musibah dan bencana alam. Dan ini

menjadi tanggungan si pemberi kredit.

e. Balas jasa, akibat dari pemberian fasilitas kredit tentu mengharapkan

suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian

kredit atau jasa tersebut dikenal degan nama bunga atau biaya

administrasi.

Sedangkan unsur-unsur kredit menurut Veithzal dan Andri Audria

(2007) dalam Yusvendi Hardinata (2014:6) adalah sebagai berikut:

a. Adanya dua pihak, yaitu pemberian kredit (kredinator) dan penerima

kredit (debitur) dimana kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.

b. Adanya kepercayaan pemberian kredit kepada penerima kredit yang

didasarakan atas credit rating penerima kredit.

c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak

lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi

kredit.

d. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemebri kredit kepada

penerima kredit.

e. Adanya unsur waktu

f. Adanya unsur risiko baik di pihak pemberian kredit maupun pihak

penerima kredit.

Page 33: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

18

g. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit.

2.1.8 Fungsi Kredit

Fungsi kredit bank dalam kehidupan perekonomian dan

perdagangan antara lain: (Suyatno, 2003 :16-18)

a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

Para pemilik modal dapat meminjamkan scara langsung uangnya

kepada para pengusaha yang membutuhkan, dan juga dapat

menyimpan uang pada lembaga-lembaga keuangan yang akan

disalurkan kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan

produksi/usahanya.

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang.

Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat

menciptakan pembayaran - pembayaran dengan uang giral, dan

kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat meningkatkan

peredaran uang kartal, sehingga arus lalu-lintas uang akan

berkembang.

c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang

Dengan mendapat kredit, pengusaha dapat memproses bahan baku

menjadi barang jadi. Disamping itu, kredit dapat meningkatkan

peredaran barang dengan penjualan secara kredit maupun dengan

membeli suatu barang dan menjualnya ke tempat lain.

d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.

Kredit digunakan pemerintah untuk menekan laju inflasi, dengan

cara melaksanakan kebijakan uang ketat melalui pemberian kredit

yang selektif dan terarah, untuk melindungi usaha-usaha yang

bersifat nonspekulatif. Arus kredit diarahkan pada sektor - sektor

yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuantitatif,

dengan tujuan meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan

Page 34: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

19

dalam negri dan untuk diekspor.

e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.

Bantuan kredit bank akan mengatasi kekurang mampuan pengusaha

di bidang permodalan, sehingga pengusaha dapat meningkatkan

usahanya.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Dengan bantuan kredit dari bank, pengusaha dapat memperluas

usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru, yang menyerap

tenaga kerja. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan

internasional Negara-negara yang telah maju dan mempunyai

cadangan devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memberi bantuan

dalam bentuk kredit kepada negara -negara yang sedang

berkembang untuk membangun.

Sedangan fungsi kredit secara luas menurut Tantri, (2014: 168-169)

adalah sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan daya guna uang, dengan adanya kredit dapat

meningkatkan daya guna uang, artinya jika uang tersebut hanya

disimpan saja maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang lebih

berguna. Dengan diberikan sebagai kredit, maka uang tersebut menjadi

berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh debitur

b. Untuk meningkatkan lalu lintas dan peredaran uang. Artinya uang yang

disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga

suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit, maka

daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c. Untuk meningkatkan daya guna barang, kredit yang diberikan oleh

bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang-

barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. Selain

itu, kredit juga dapat untuk meningkatkan peredaran uang, kredit dapat

pula menambah atau memperlancar arus suatu barang dari wilayah satu

ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu

Page 35: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

20

wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula

meningkatkan jumlah barang yang beredar.

d. Sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang

diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh

masyarakat. Kemudian dapat pula kredit ini membantu dalam ekspor

barang-barang yang berasal dari dalam negri ke luar negri sehingga

meningkatkan Devisa Negara.

e. Untuk meningkatkan semangat usaha, terlebih lagi untuk debitur yang

memiliki modal yang kurang atau sedikit, kredit tersebut akan dapat

meningkatkan semangat berusaha bagi debitur tersebut.

f. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan, semakin banyak kredit

yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam

meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk

keperluan pembangunan suatu pabrik, maka pabrik tersebut nantinya

akan membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga dapat menciptakan

lapangan pekerjaan. Untuk masyarakat sekeliling pabrik juga akan

dapat menambah pendapatannya seperti membuka sebuah warung

makan, menyewakan rumah untuk dikontrakkan atau yang lainnya.

g. Untuk meningkatkan hubungan internasional, pinjaman internasional

akan dapat meningkatkan kerja sama internasional yang lebih baik di

berbagai sektor, sehingga dalam jangka panjang akan menciptakan

perdamaian antar bangsa.

2.1.9 Usaha Kecil

1. Pengertian Usaha Kecil

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun

1995, bahwa Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang

berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam

undang- undang ini.

Page 36: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

21

Menurut definisi dari Bank Indonesia sebagaimana yang

termuat dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal

29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil, bahwa Usaha Kecil

adalah usaha yang memiliki total asset maksimum Rp. 600 juta

tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati.

Pasal 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah menerangkan bahwa Usaha Mikro adalah

usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana

diatur dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan kriteria sebagai berikut :

a. Usaha Mikro

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha, atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

300.000.000 (Tiga ratus juta rupiah).

b. Usaha Kecil

Page 37: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

22

1) Memiliki kekayaan besih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000

(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha, atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000

(Tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

2.500.000.000 (dua milyar limaratus juta rupiah)

2. Kriteria Usaha Kecil

Menurut Undang -undang Republik Indonesia Nomor 9

tahun 1995, kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000, (dua

ratus jutarupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha ; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp.1000.000.000,- (satu milyar rupiah);

c. Milik Warga Negara Indonesia ;

d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah dan

usaha besar;

e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak

berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum,

termasuk koperasi.

3. Persoalan yang dihadapi oleh usaha kecil

Menurut (Feriyanto, 1995) Kendala yang dihadapi usaha

kecil di Indonesia adalah :

a. Sebagian besar pengusaha kecil tidak memiliki sistem

akuntansi yang memadai, sehingga pengusaha kecil tidak

mempunyai akses terhadap jasa perbankan, karena prosedur

Page 38: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

23

di perbankan dirasa terlalu rumit dan dokumen yang

disyaratkan sukar untuk dipenuhi

b. Pada umumnya pengusaha kecil kesulitan dalam

meningkatkan kualitas produk, baik karena tingkat

teknologinya yang masih tradisional ataupun belum adanya

kontrol kualitas yang memadai

c. Didukung oleh pemasaran yang kuat karena memiliki

informasi pasar yang lebih baik ke dalam ataupun ekspor,

pengusaha besar akan menjepit dan mempersempit ruang

gerak (market share) pengusaha kecil

d. Karena usaha kecil banyak yang bersifat perusahaan

keluarga, maka pengelolaan keuangannya masih kurang

baik. Laba usaha sebagian besar digunakan untuk konsumsi

e. Banyak pengusaha kecil tidak mempunyai jaminan (agunan)

sehingga dalam mengajukan kredit perbankan cukup

kesulitan

2.2. Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis mempelajari dan membaca

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, untuk menjaga

keaslian penelitian, maka dapat dibandungkan dengan peelitian-penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan variabel penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Kesimpulan

Page 39: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

24

1. Maria Sekararum. Tahun 2008

Peranan Kredit Bank Perkreditan Rakyat, BadanKredit Kecamatan (BPR-BKK) MeningkatkanPendapatan Dan Perkembangan Usaha PedagangKecil Di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pendapatan akibat dari penambahan modal yang berasal dari kredit BPR.

2. Noni Bahannoer Tahun 2009

Pengaruh Pemberian Kredit terhadap Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PERTAMINAUnit Pemasaran I Medan

Mitra Binaan dari PT PERTAMINA pada Unit Pemasaran I medan mengalami peningkatan setelah diberikan kredit.

3. Sarah Rosaline dan Susilo Tahun (2014)

Efektivitas Program Kemitraan PT. KAI Daop 1 Jakarta dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

Efektivitas dari Program Kemitraan PT. KAI Daop 1 Jakarta ini bisa dikatakan cukup baik ditunjukkan dengan tercapainya beberapa tujuan yang telah dicapai

4. Ni Wayan Ana Purnamayanti (2014)

Pengaruh Pemberian Kredit dan Modal terhadap

Besar pengaruh pemberian kredit dan modal terhadap pendapatan UKM yaitu sebesar 71,9%. Pengaruh

Page 40: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

25

Pendapatan UKM variabel lain di luar variabel jumlah pemberian kredit dan modal yaitu sebesar 28,1%. Pemberian kredit dan modal berperan dalam upayameningkatkan pendapatan UKM pada BPR Nusamba Mengwi.

2.3. Kerangka Berpikir

Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan kemakmuran

dan meratakan pcndapatan masyarakat agar usaha mereka bertambah besar dan

usahanya makin meningkat. Pcmcrintah mempunyai kewajiban untuk

menyediakan modal bagi pedagang kecil. Pcdagang kecil termasuk pcngusaha

ekonomi lemah yang salah satu kcndala yang dihadapi dalam mengembangkan

usahanya adalah masalah keterbatasan modal kerja dan salah satu lembaga yang

diharapkan dapat mcmberikan bantuan akan modal kerja terschut adalah Bank

Perkreditan Rakyat (BPR).

Menurut Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2013:88) mengemukakan

bahwa: “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting”.

Untuk lebih detailnya maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

dilihat dalam gambar skema kerangka pemikiran berikut :

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

BPR - BKKNaik/Turunnya

Pendapatan UKMPemberian Kredit

Untuk UKM

Page 41: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode analitis.

Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010, 4) mengemukakan bahwa penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik,

memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara

induktif, lebih mementingkan proses daripada hasil penelitian yang dilakukan

disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian.

Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah

berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan

dengan kondisi masa sekarang. Nazir (2011, 52) menjelaskan metode deskriptif

adalah metode deskriptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok

manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.

Sugiyono (2015, 15) menjelaskan pengertian penelitian kualitatif adalah

Page 42: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

27

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber

data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penggabungan dengan

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Di dalam penelitian ini total penerima kredit PD BPR BKK Wonogiri

Kantor Cabang Jatiroto selama tahun 2019 sebanyak 987 nasabah dengan total

kredit sebesar Rp.34.223.573.584,-. Peneliti menggunakan teknik pengambilan

sample sebanyak 25 nasabah yang mempunyai usaha kecil.

Metode ini cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini berusaha

mencari gambaran satu kelompok manusia untuk mencapai tujuan kelompok

tersebut, sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara jelas dan

akurat.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto.

3.3 Subyek dan Obyek Penelitian

Menurut Moleong (2010 : 132) Subjek penelitian adalah informan, yang

artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Menurut Moleong (2010 : 132) menyatakan “objek penelitian adalah hal

yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian”, maka objek di dalam

penelitian ini adalah Kredit yang diambil pengusaha kecil pada PD BPR BKK

Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto.

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

26

Page 43: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

28

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Data primer

Data yang diperoleh melalui yaitu data primer diperoleh dari

wawancara dengan nara sumber yaitu Karyawan PD BPR BKK

Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan

antara lain mencangkup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, bukti, catatan atau hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan dan

sebagainya.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat

dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting). Bila dilihat dari

sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber

primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau

teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan

dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan

gabungan keempatnya Sugiyono (2015, 137). Dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan teknik pengumpulan data menggunakan

triangulasi/gabungan.

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Page 44: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

29

Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Gambar 3.1 Bagan  Teknik Pengumpulan Data

(Sumber Sugiyono (2015, 242)

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama (key

instrumen) dalam pengumpulan data dan menginterpretasi data dengan dibimbing

oleh pedoman wawancara dan pedoman observasi. Hal ini senada dengan

pendapat Moleong (2000, 9) yang mengemukakan bahwa dalam peneliti

kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat

pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat bantu

bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim

digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan

penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataaan.

Dengan demikian penulis lebih leluasa dalam mencari informasi dan data

yang terperinci dari subjek penelitian tentang berbagai hal yang diperlukan dalam

penelitian yang sedang dilaksanakan, peneliti mengadakan observasi dan

wawancara mendalam, dengan asumsi bahwa hanya manusia yang dapat

memahami makna interaksi sosial, menyelami perasaan dan nilai-nilai yang dapat

terekam dalam ucapan dan perilaku responden. Peneliti sendiri adalah sebagai

pengkontruksi realitas atas dasar pengamatan dan pengalamannya di lapangan.

Observasi Partisipatif

Wawancara

Dokumentasi

Sumber Data Sama

Page 45: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

30

Selain peneliti sendiri yang menjadi komponen utama instrument

penelitian, penelitian ini juga menggunakan alat bantu pengumpulan data yaitu

berupa :

1. Wawancara

Instrumen lain dalam penelitian ini adalah wawancara, yaitu cara

memperoleh data dengan tanya jawab secara langsung. Peneliti akan

mewawancarai pimpinan dan karyawan PD BPR BKK Wonogiri Kantor

Cabang Jatiroto serta nasabah yang menjadi responden.

2. Dokumen

Informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk

surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan

sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali

infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan

teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar

barang yang tidak bermakna.

3. Alat perekam

Alat perekam atau dokumentasi ini bisa dalam bentuk audio maupun

video. Dengan menggunakan smartphone, kamera, tape recorder dan alat

rekam jenis lainnya.

4. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara terjun lansung kedalam lapangan penelitian.

Fungsi yang diharapkan dari teknik ini adalah agar mendaptkan data-data

penelitian yang bisa untuk dipertanggung jawabkan baik secara ilmiah

maupun non ilmiah.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai macam sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam- macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis

data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang

Page 46: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

31

diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi

hipotesis.

Analasis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan Dalam hal

ini Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2015, 245) menyatakan bahwa analisis

telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam

penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan

bersamaan dengan pengumpulan data.

Analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, karena

dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Data

yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil observasi,

wawancara, studi literatur dan dokumentasi dilapangan untuk selanjutnya

dideskripsikan dalam bentuk laporan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan

melalui tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Miles dan Huberman (1992) dalam

Sugiyono (2015, 246). Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut,

berulang dan menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul.

Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan

interaktif. Peneliti harus siap bergerak diantara empat “sumbu” kumparan itu

selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan

reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan untuk lebih memperjelas alur

kegiatan analisis data penelitian tersebut, akan dijelaskan pada bagan berikut.

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Page 47: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

32

Gambar 3.2 Skema Analisis Penelitian

Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015, 247)

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi dan

merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitikberatkan pada hal-hal yang

dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah

pemahaman terhadap data yang telah terkumpul sehingga data yang direduksi

memberikan gambaran lebih rinci.

2. Display data

Display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara

terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang

terkumpul secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola

hubungannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data

selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil

penelitian diperoleh.

3. Kesimpulan/varifikasi

Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses penelitian untuk

memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan

data dimulai dengan penataan data lapangan (data mentah), kemudian

direduksi dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data. Demikian prosedur

pengolahan data dan yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini,

dengan tahap-tahap ini diharapkan peneliti yang dilakukan penulis dapat

memperoleh data yang memenuhi kriteria keabsahan suatu penelitian.

3.7 Pengujian Kredibilitas Data

Keabsahan data mutlak diperlukan dalam studi kualitatif. Oleh karena itu

agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya dilakukan

verifikasi data tersebut. verifikasi terhadap data tentang strategi komunikasi

Page 48: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

33

persuasif dalam menumbuhkan partisipasi kepedulian sosial. Dilakukan dengan

langkah – langkah berikut :

1. Mengecek metodologi yang telah digunakan untuk memperoleh data,

Mengecek kembali hasil laporan yang berupa uraian data dan hasil

interpretasu peneliti tentang strategi komunikasi persuasif dalam

menumbuhkan partisipasi kepedulian sosial.

2. Triangulasi guna menjamin objektivitas dalam memahami dan menerima

informasi, sehingga hasil studi akan lebih objektif sebab metode ini

tampaknya lebih cermat dan jika dilakukan secara sempurna data yang

diperoleh akan sulit dibantah sebab didukung dengan cross check sehingga

hasilnya lebih dapat di pertanggungjawabkan.

Menurut Norman K. Denkin triangulasi meliputi empat hal, yaitu:

a. Triangulasi Metode

b. Triangulasi Antar Peneliti (jika penelitian dilakukan secara kelompok)

c. Triangulasi Sumber Data

d. Triangulasi Teori

Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan melakukan teknik

triangulasi sumber. Menurut Wiliam Wiersma (1986) dalam Sugiyono

(2015:372), “Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the

sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources

or multiple data collection procedures”. Triangulasi dalam pengujian

kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Peneliti akan menguji keabsahan atau kredibiltas data penelitian dengan

menggunakan triangulasi sumber, yang dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh melalui 1 sumber yaitu membandingkan hasil wawancara

dengan suatu dokumen yang berkaitan. Proses triangulasi sumber adalah

proses dimana tahap akhir data yang telah dianalisa dan ditarik kesimpulan

Page 49: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

34

dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data (Sugiyono;

2014).

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Singkat Obyek Penelitian

PD BPR BKK Wonogiri adalah hasil merger 12 PD. BPR – BKK yang

berada di Kabupaten Wonogiri berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank

Indonesia No. 7/17/KEP.DpG/2005 tanggal 8 Desember 2005, tentang pemberian

izin penggabungan Usaha (merger) dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

503/78/2005 tanggal 30 Desember 2005, tentang persetujuan izin Penggabungan

Usaha (merger) PD BPR BKK Wonogiri hasil merger mulai beroperasi pada

tanggal 2 Januari 2006 dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah pada tanggal

18 Januari 2006.

Upaya BPR BKK mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang

disandangnya, PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto selalu berpegang

Page 50: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

KASI PEMASARAN

35

pada azas keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan

fasilitas perbankan terkini, PD BPR BKK Wonogiri terus tumbuh dan

berkembang hingga saat ini memiliki 15 jaringan kerja dengan komposisi: 12

kantor cabang, 3 kantor kas yang tersebar di Kabupaten Wonogiri.

PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto beralamat di Jl. Raya

Jatiroto No 68 Jatiroto Wonogiri 57692 Jateng. Dengan sikap profesionalisme

yang melandasi kegiatan operasionalnya, PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto hadir untuk mencapai visi menjadi “MENJADI BANK YANG SEHAT,

BESAR, MANDIRI DAN MAMPU BERSAING”.

Produk layanan PD BPR BKK Wonogiri Cabang Jatiroto melayani Kredit

Tamades, Deposito dan Sicipta yang menjangkau bagi semua kepentingan

keuangan.

Struktur organisasi PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

digambarkan sebagai berikut :

PEMIMPIN CABANG

STAF PEMASARAN

STAF PEMASARAN

STAF PEMASARAN

STAF PEMASARAN

KASI PELAYANAN

SATPAM

TELLER ACCOUNT OFFICER

34

Page 51: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

36

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

4.2 Visi dan Misi

4.2.1 Visi PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

Dengan sikap profesionalisme yang melandasi kegiatan

operasionalnya, PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto hadir

untuk mencapai visi menjadi “Menjadi Bank Yang Sehat, Besar, Mandiri

Dan Mampu Bersaing”

4.2.2 Misi PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

1. Menjalankan Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat, sesuai dengan

ketentuan perundang – undangan yang berlaku

2. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan

Pembangunan Daerah disegala bidang

3. Sebagai Mitra Usaha Masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup

melalui layanan jasa BPR yang profesional

4. Mengupayakan Sumber Pendapatan Asli Daerah

4.3 Hasil Penelitian

Hasil olah data penelitian menunjukkan bahwa dari 25 responden didapati

rata-rata keuntungan pedagang sebelum menerima kredit sebesar Rp 2.828.000,-

yang diperoleh dengan membagi Total Keuntungan Sebelum Menerima Kredit

yaitu sebesar Rp 70.700.000,- dengan 25 Responden.

STAF PEMASARANSATPAM

Page 52: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

37

Sementara setelah menerima kredit rata-rata naik menjadi Rp 3.391.000,-

yang diperoleh dengan membagi Total Keuntungan Sesudah Menerima Kredit

yaitu sebesar Rp 84.775.000,- dengan 25 Responden.

Rata – rata selisih pendapatan keuntungan sebelum dan setelah pemberian

kredit sebesar Rp 563.000,- yang diperoleh dengan membagi Total Pendapatan

Keuntungan Sesudah dan Sesudah Menerima Kredit yaitu sebesar Rp 14.075.000,-

dengan 25 Responden disajikan sebagaimana Tabel 4.1.

Rata-rata selisih antara sebelum dan setelah memperoleh kredit sebesar

Rp. 563,000,- Hal ini terjadi karena adanya penambahan modal usaha setelah

mendapat kredit dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto sehingga

pengeluaran belanja bahan dagangan meningkat, penjualan meningkat dan pada

akhirnya pendapatan juga meningkat. Peningkatan keuntungan tertinggi setelah

adanya penambahan modal usaha sebesar Rp 975.000,- per bulan. Namun terdapat

seorang responden yang tidak mengalami peningkatan pendapatan meskipun telah

menerima kredit.

Tabel 4.1 Keuntungan Rata-rata Per-Bulan Responden Sebelum dan Setelah Menerima Kredit di PD BPR BKK Wonogiri

Kantor Cabang Jatiroto

No Plafond (Rp)

SebelumMenerima

Kredit (Rp)

Setelah Menerima Kredit

(Rp)

Beda Pendapatan Sebelum Dan

Sesudah Mengambil Kredit

(Rp)1. 50.000.000 3.800.000 4.650.000 850.0002. 10.000.000 1.850.000 2.800.000 950.0003. 33.000.000 2.050.000 2.300.000 250.0004. 50.000.000 3.550.000 3.950.000 400.0005. 10.000.000 2.000.000 2.800.000 800.0006. 15.000.000 2.850.000 3.400.000 550.0007. 75.000.000 3.700.000 4.300.000 600.000

Page 53: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

38

8. 25.000.000 2450.000 3.200.000 750.0009. 8.000.000 2.350.000 2.850.000 500.00010. 20.000.000 4.750.000 5.600.000 850.00011. 15.000.000 2.550.000 2.950.000 400.00012. 40.000.000 4.600.000 5.000.000 400.00013. 17.000.000 1.700.000 1.950.000 250.00014. 25.000.000 2.750.000 3.200.000 450.00015. 18.000.000 2.050.000 2.600.000 550.00016. 10.000.000 1.750.000 2.400.000 650.00017. 60.000.000 4.000.000 4.400.000 400.00018. 15.000.000 2.650.000 3.100.000 450.00019. 40.000.000 3.700.000 4.650.000 950.00020. 45.000.000 2.850.000 3.400.000 550.00021 50.000.000 3.150.000 3.600.000 450.00022 15.000.000 1.150.000 1.150.000 023 50.000.000 2.150.000 3.125.000 975.00024 50.000.000 3.250.000 3.750.000 500.00025 30.000.000 3.050.000 3.650.000 600.000

TOTAL 776.000.000 70.700.000 84.775.000 14.075.000Rata-rata

31.040.000 2.828.000 3.391.000 563.000

Sumber : data primer diolah 2019

Rata-rata selisih antara sebelum dan setelah memperoleh kredit sebesar

Rp. 563,000,- Hal ini terjadi karena adanya penambahan modal usaha setelah

mendapat kredit dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto sehingga

pengeluaran belanja bahan dagangan meningkat, penjualan meningkat dan pada

akhirnya pendapatan juga meningkat. Peningkatan keuntungan tertinggi setelah

adanya penambahan modal usaha sebesar Rp 975.000,- per bulan. Namun terdapat

seorang responden yang tidak mengalami peningkatan pendapatan meskipun telah

menerima kredit.

Adapun peningkatan pendapatan pedagang berdasarkan plafond kredit

disajikaan sebagaimana Tabel 4.2. dan 4.3 menunjukkan bahwa sebanyak 4 orang

responden yang mengambil kredit 14 juta kebawah. 9 orang responden mengambil

kredit 15 juta – 29 juta, 4 orang responden mengambil kredit 30 Juta – 44 Juta, 45

Page 54: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

39

juta – 59 juta sebanyak 6 orang. Sedangkan 60 juta – 75 juta hanya 2 orang dari

total sampel yang ada.

Responden yang mengambil kredit dibawah 14 juta rata-rata keuntungan

perbulannya sebelum mengambil kredit Rp 1.987.500,- sedangkan setelah

mengambil kredit naik menjadi Rp. 2.712.500,- atau meningkat 25 % dari Total

pendapatan per plafond kredit, responden yang mengambil kredit 15 juta – 29 juta

rata-rata keuntungan perbulannya sebelum mengambil kredit Rp. 2.544.444,-

setelah mengambil kredit Rp 3.016.667,- atau meningkat 16 % dari Total

pendapatan per plafond kredit. Responden yang mengambil kredit 30 juta – 44

juta rata-rata keuntungan perbulannya sebelum kredit Rp 3.350.000 sedangkan

setelah mengambil kredit Rp 3.900.000 atau meningkat 19 % dari Total

pendapatan per plafond kredit. Adapun responden yang mengambil kredit 45 juta

– 59 juta 6 responden dan keuntungan perbulannya sebelum mengambil kredit

sebesar Rp 3,125,000,- sedangkan setelah mengambil kredit Rp 3.745.833,- atau

meningkat 22 %. Terakhir responden yang mengambil kredit 60 juta – 75 juta

hanya 2 responden dan keuntungan perbulannya sebelum mengambil kredit

sebesar Rp 3.850.000 sedangkan setelah mengambil kredit Rp 4.350.000 atau

meningkat 17 % dari Total pendapatan per plafond kredit.

Tabel 4.2 Pendapatan Responden

Berdasarkan Kelompok Plafond Kredit

NoSebelum Menerima Kredit (Rp) Sesudah Menerima Kredit (Rp)

< 14 Juta

15-29 Juta

30-44 Juta

45-59 Juta

60-75 Juta

< 14 Juta

15-29Juta

30-44Juta

45-59Juta

60-75 Juta

1 - - - 3,800,000 - - - - 4,650,00

0 -

2 1,850,000 - - - - 2,800,000 - - - -

3 - - 2,050,000 - - - - 2,300,00

0 - -

4 - - - 3,550,000 - - - - 3,950,00

0 -

5 2,000,000 - - - - 2,800,000 - - - -

6 - 2,850,000 - - - - 3,400,00

0 - - -

Page 55: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

40

7 - - - - 3,700,000 - - - - 4,300,00

0

8 - 2,450,000 - - - - 3,200,00

0 - - -

9 2,350,000 - - - - 2,850,000 - - - -

10 - 4,750,000 - - - - 5,600,00

0 - - -

11 - 2,550,000 - - - - 2,950,00

0 - - -

12 - - 4,600,000 - - - - 5,000,00

0 - -

13 - 1,700,000 - - - - 1,950,00

0 - - -

14 - 2,750,000 - - - - 3,200,00

0 - - -

15 - 2,050,000 - - - - 2,600,00

0 - - -

16 1,750,000 - - - - 2,400,000 - - - -

17 - - - - 4,000,000 - - - - 4,400,00

0

18 - 2,650,000 - - - - 3,100,00

0 - - -

19 - - 3,700,000 - - - - 4,650,00

0 - -

20 - - - 2,850,000 - - - - 3,400,00

0 -

21 - - - 3,150,000 - - - - 3,600,00

0 -

22 - 1,150,000 - - - - 1,150,00

0 - - -

23 - - - 2,150,000 - - - - 3,125,00

0 -

24 - - - 3,250,000 - - - - 3,750,00

0 -

25 - - 3,050,000 - - - - 3,650,00

0 - -

Total

7,950,000

22,900,000

13,400,000

18,750,000

7,700,000

10,850,000

27,150,000

15,600,000

22,475,000

8,700,000

Rata-

Rata

1,987,500

2,544,444

3,350,000

3,125,000

3,850,000

2,712,500

3,016,667

3,900,000

3,745,833

4,350,000

Sumber : data primer diolah 2019

Tabel 4.3 Peningkatan Pendapatan Responden Berdasarkan Kelompok Plafond Kredit

Page 56: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

41

No Plafond Kredit Frekuensi (Orang/%)

Rata-RataPendapatan

Sebelum Kredit(Rp)

Rata-RataPendapatan

Setelah Kredit(Rp)

Selisih Pendapatan

PeningkatanPendapatan

(%)

1 < 14 Juta 4 = 16 1.987.500 2.712.500 725.000 25%2 15 juta – 29 Juta 9 = 36 2.544.444 3.016.667 472.223 16%3 30 Juta – 44 Juta 4 = 16 3.350.000 3.900.000 550.000 19%4 45 Juta – 59 Juta 6 = 24 3.125.000 3.745.833 620.833 22%5 60 Juta – 75 Juta 2 = 8 3.850.000 4.350.000 500.000 17%

Total 25 =100 2.868.056 100%

Sumber : data primer diolah 2019

Responden yang mengambil kredit dibawah 14 juta memiliki keuntungan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang mengambil kredit 45 juta

– 59 juta, ini disebabkan karena responden yang mengambil kredit dibawah dari

14 juta omsetnya sudah terbilang cukup banyak, apalagi adanya tambahan modal

usaha dari kredit yang diambil, yang betul-betul digunakan untuk tambahan modal

usaha seperti penambahan barang dagangan. Secara jelas, pemanfaatan kredit bagi

pedagang disajikan sebagaimana Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Kredit Modal Usaha

No Plafond Kredit (Rp.)

Kredit yang diambil digunakan untuk tambahan modal usaha Jumlah

(Orang)0 %(Orang)

< 50%(Orang)

50 % - 100%(Orang)

1 < 14 Juta 4 4

2 15 juta – 29 Juta 1 3 5 9

3 30 Juta – 44 Juta 4 4

4 45 Juta – 59 Juta 6 6

5 60 Juta – 75 Juta 2 2

Jumlah (Orang) 1 15 9 25

Persentase (%) 4 60 36 100

Sumber : data primer diolah 2019

Secara total sebagaimana Tabel 4.4 tampak bahwa sebanyak 4 % atau

hanya 1 orang responden yang tidak memanfaatkan pinjaman yang diterima untuk

Page 57: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

42

tambahan modal usaha tetapi digunakan pada hal konsumtif. Sebanyak 60 % atau

15 orang responden yang kreditnya hanya 50 % kebawah digunakan untuk

tambahan modal usaha dan sisanya digunakan untuk hal konsumtif. Sedangkan 36

% atau 9 orang responden yang 50 - 100% kreditnya digunakan untuk tambahan

modal usaha, ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari pedagang (pengusaha)

yang mengambil kredit pada PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

tahun 2019 yang kreditnya masih sedang berjalan menunjukkan bahwa kredit

yang diambil tidak seluruhnya digunakan untuk tambahan modal usaha tetapi

digunakan untuk hal konsumtif.

4.4 Pembahasan

Dari uraian diatas dapat dikeahui terdapat perbedaan pendapatan usaha

kecil sebelum dan sesudah mengambil kredit di PD BPR BKK Wonogiri

Kantor Cabang Jatiroto karena nasabah memperoleh tambahan modal untuk

terus meningkatkan usahanya semaksimal mungkin dengan modal yang

tersedia. Kesimpulannya adalah ada perbedaan pendapatan pada usaha kecil

sebelum dan sesudah mengambil kredit di PD BPR BKK Wonogiri Kantor

Cabang Jatiroto.

Dengan hasil analisa diatas dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan

usaha kecil sebelum mendapat kredit adalah sebesar Rp 2.828.000,- per bulan.

Dengan kondisi tersebut maka responden mencari cara untuk meningkatkan

pendapatan dengan cara mengambil kredit di PD BPR BKK Wonogiri Kantor

Cabang Jatiroto. Kredit dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

tersebut digunakan untuk menambah modal usaha. Tambahan modal dapat

memberikan manfaat bagi responden untuk memperluas usaha, menambah

jumlah persediaan barang dagangan, memperluas toko atau warung,

menambah jumlah hewan ternak, dan lain-lain.

Setelah menerima kredit dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto dapat diketahui dari 25 responden yang diwawancarai bahwa rata-rata

pendapatan usaha kecil naik menjadi Rp 3.391.000. Dengan rata – rata selisih

Page 58: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

43

pendapatan keuntungan sebelum dan setelah pemberian kredit sebesar Rp

563.000,-.

Namun terdapat seorang responden atau 4 % yang tidak mengalami

peningkatan pendapatan meskipun telah menerima kredit, dikarenakan responden

tersebut tidak memanfaatkan pinjaman yang diterimanya untuk tambahan modal

usaha tetapi digunakan seluruhnya untuk hal konsumtif.

Sebanyak 60 % atau 15 orang responden yang kreditnya hanya 50 %

kebawah digunakan untuk tambahan modal usaha dan sisanya digunakan untuk

hal konsumtif. Sedangkan 36 % atau 9 orang responden yang 50 - 100% kreditnya

digunakan untuk tambahan modal usaha.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari pedagang (pengusaha)

yang mengambil kredit pada PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto

tahun 2019 yang kreditnya masih sedang berjalan menunjukkan bahwa kredit

yang diambil tidak seluruhnya digunakan untuk tambahan modal usaha tetapi

digunakan untuk hal konsumtif.

BAB V

Page 59: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

44

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah ditemukan pada bab

pendahuluan serta hasil pembahasan pada bab lima, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran kredit PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Wonogiri Kantor

Cabang Jatiroto, sangat diperlukan untuk peningkatan pendapatan bagi usaha

kecil diwilayah Kecamatan Jatiroto dan sekitarnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis kemukakan diatas, penulis

memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto :

a. PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto hendaknya mengadakan

pemantauan terhadap keberhasilan para nasabah pengambil kredit agar

nasabah benar-benar menggunakan kreditnya untuk kegiatan yang

produktif.

b. PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto dapat memberikan

tambahan kredit kepada usaha kecil karena kredit BPR dapat

meningkatkan pendapatan usaha kecil.

2. Bagi Usaha Kecil atau Nasabah :

Usaha kecil atau Nasabah hendaknya memanfaatkan kredit yang diberikan

oleh PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto untuk mengembangkan

usahanya sehingga pendapatan bisa lebih meningkat.

5.3 Keterbatasan penulisan

Penelitian yang dilakukan di PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang

Jatiroto memiliki keterbatasan-keterbatasan penelitian. Keterbatasan tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Kebenaran data yang diberikan oleh usaha kecil tidak diketahui secara pasti

43

Page 60: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

45

karena mereka pada umumnya tidak memiliki pembukuan atau catatan

akuntansi. Data yang diberikan oleh responden kebanyakan hanya berdasar

pada daya ingat responden.

2. Penulis melakukan analisis terhadap pendapatan usaha kecil berdasarkan

pada data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, sehingga jika ada

faktor - faktor lain yang mempengaruhi pendapatan usaha kecil di luar data

yang diperoleh, faktor-faktor lain tersebut tidak diteliti.

Page 61: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

46

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin & Francis Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Abdurrachman, A. 1991. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan. Jakarta: Pradya Paramita

Afif, Faisal, dkk. 1996. Bank, Strategi Dan Operasional. Cetakan Pertama Bandung : PT. Eresco

Ali Suyatno, Herli. 2013. Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan. Pembiayaan Mikro. Yogyakarta : Andi

Dahlan siamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Feriyanto, Nur. 1995. Pengembangan Usaha Kecil di Indonesia. Kajian Bisnis STIE Widya Wacana. Nomor 5. Mei.

Gazali, Djoni S, dan Rachmadi Usman 2012. Hukum Perbankan. Jakarta: Sinar. Grafika.

Hasibuan S.P, Malayu. 2008. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Grafindo

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja. Grafindo Persada

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuanganm. PSAK 23. Pendapatan. Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK 31. Jakarta : Salemba Empat

Jerry M. Rosenberg. 1982. Dictionary of Banking and Finance. New York : John Willey and Son

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Enam. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 

Page 62: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

47

Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 7/17/KEP.DpG/2005 tanggal 8 Desember 2005, Tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha (merger).

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 503/78/2005 tanggal 30 Desember 2005, Tentang Persetujuan Izin Penggabungan Usaha (Merger) PD BPR BKK WONOGIRI

Kieso, D. E., J. J. Weygandt, T. D. Warfield. 2011. Intermediate Accounting Volume 1. John Wiley & Sons, Inc.

Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nazir, Mohammad, Ph.D. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/7/PBI/2007 Tentang Jenis Jenis Bank

Santoso, Iman, 2009. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Dua. Bandung : Refika Aditama

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil. Jakarta : Bank Indonesia

Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Cetakan Pertama. Jakarta : Salemba Empat

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE

Suyatno Thomas, dkk. 2003. Dasar-Dasar Perkreditan (Edisi Keempat), Jakarta : Penerbit. PT. Gramedia Putra Utama

Stice,James D. Earl K. Stice, Fred Skousen. 2009. Intermediate Accounting. 17th

Edition. USA. Cengage Learning

Page 63: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

48

Tampubolon, Lambok. 2006. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan UsahaKecil Pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Angkasa Pura II Polonia Medan. Medan : Universitas Sumatera Utara

Undang - Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Yusvendi Hardinata. 2014. Analisis Pemberian Kredit Modal Kerja Terhadap Usaha Kecil dan Menengah. Malang : Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Page 64: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

49

Page 65: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

50

Lampiran 1DAFTAR PERTANYAAN

1. Nama : ………………………………………………………..Umur : ........ tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : ………………………………………………………..

2. Apa tujuan mengambil kredit?a. Investasi c. Perluasan usahab. Menambah modal kerja d. Kebutuhan lain :……………………...

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?a. 3 hari c. 1minggub. 3 s/d5hari d. > 1minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?a. Ya b.Biasa c. Tidak mudah/rumit

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usahaBapak/Ibu?a. Ya b.Tidak

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : Rp………………………

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : Rp………………………

Jatiroto, November 2019

Page 66: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

51 Lam

piran 2

Page 67: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

52

Lampiran 3HASIL WAWANCARA 1

1. Nama : SutarnoUmur : 56 tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : Kentheng Rt 01/05 Gunungsari

2. Apa tujuan mengambil kredit?Jawab : Menambah modal kerja

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?Jawab : 1 minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?Jawab : Ya, cukup mudah

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usaha Bapak/Ibu?Jawab :Ya, membantu.

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : Rp 3.800.000,-

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : Rp 4.650.000,-

Jatiroto, 17 November 2019

Page 68: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

53

HASIL WAWANCARA 2

1. Nama : SamiUmur : 48 tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : Pencil Rt 02/03 Rejosari

2. Apa tujuan mengambil kredit? Jawab : Menambah modal kerja

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?Jawab : 1 Minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?Jawab : Cukup Mudah

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usahaBapak/Ibu?Jawab : Membantu

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : Rp 1.850.000,-

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : Rp 2.800.000,-

Jatiroto, 17 November 2019

Page 69: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

54

HASIL WAWANCARA 3

1. Nama : SarnoUmur : 43 tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : Nglorog Rt 05/08 Mojopuro

2. Apa tujuan mengambil kredit?Jawab : Menambah modal kerja dan juga Kebutuhan lain

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?Jawab : 1 Minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?Jawab : Mudah sekali

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usahaBapak/Ibu?Jawab : Ya, Membantu Bu..

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : Kira – kira.. Rp 2.050.000,-

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : Rp 2.300.000,-

Jatiroto, 8 Desember 2019

Page 70: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

55

HASIL WAWANCARA 4

1. Nama : Tri WinarkoUmur : 41 tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : Tunggul Rt 05/01 Tasikharjo

2. Apa tujuan mengambil kredit?Jawab : Untuk tambahan modal

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?Jawab : 1 Minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?Jawab : Mudah sekali

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usahaBapak/Ibu?Jawab : Ya, Membantu

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : ± Rp 3.700.000,-

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : ± Rp 4.300.000,-

Jatiroto, 8 Desember 2019

Page 71: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

56

HASIL WAWANCARA 5

1. Nama : Siti MunawarohUmur : 62 tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : Duren Kidul Rt 04/02 Duren Jatiroto

2. Apa tujuan mengambil kredit?Jawab : Untuk tambahan modal dan lain - lain

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?Jawab :± 1 Minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?Jawab : Mudah

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usaha Bapak/Ibu?Jawab : Ya, Membantu

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : ± Rp 2.850.000,-

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : ± Rp 3.400.000,-

Jatiroto, 22 Desember 2019

Page 72: Skripsi · Web viewPERAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT BAGI PENDAPATAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto) SKRIPSI Oleh : …

57

HASIL WAWANCARA 6

1. Nama : Lagino DarwantoUmur : 56 tahunJenis Kelamin : Laki-laki/PerempuanAlamat : Nglasep Rt 01/01 Sugihan Jatiroto

2. Apa tujuan mengambil kredit?Jawab : Ya.. Untuk tambahan modal dan keperluan lain

3. Sejak Bapak/Ibu memasukan permohonan kredit, berapa hari kredit tersebut cair?Jawab : 1 Minggu

4. Apakah syarat-syarat mendapat kredit cukup mudah?Jawab : Mudah

5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai “kredit” dari PD BPR BKK Wonogiri Kantor Cabang Jatiroto ini, apakah cukup membantu pengembangan usaha Bapak/Ibu?Jawab : Ya, Membantu

6. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan sebelum mendapat kredit? Jawab : ± Rp 2.000.000,-

7. Berapa rata-rata pendapatan usaha perbulan setelah mendapat kredit? Jawab : ± Rp 2.800.000,-

Jatiroto, 22 Desember 2019