skripsi strategi pengembangan usaha mikro kecil dan
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH DI DINAS KOPERASI KOTA MAKASSAR
OLEH :
HAFIZH MUJAHID PATTISAHUSIWA
Nomor Induk Mahasiswa : 105611112616
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2021
i
SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH DI DINAS KOPERASI KOTA MAKASSAR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
HAFIZH MUJAHID PATTISAHUSIWA
Nomor Induk Mahasiswa : 1905611112616
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
HAFIZH MUJAHID PATTISAHUSIWA. STRATEGI
PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DINAS
KOPERASI KOTA MAKASSAR (dibimbing oleh Muhammadiah dan
Haerana).
UMKM adalah bagian dari usaha kecil untuk masyarakat yang pada
pendirianya di dasarkan inisiatif seseorang, sebagaian besar masyarakat berfikir
UMKM itu adalah hanya menggunakan stacholdeer tertentu. UMKM sebernya
menunjukan peran dalam mengurangi peningkatan angkjat penanguran yang ada
di Indonesia, UMKM mempunyai peran dalam mengatasi penganguran dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berpontensi pada suatu daerah yang
dikelolah menyeluruh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Dalam
Usaha, Mikro Kecil dan Menengah Kota Makassar. Jenis penelitian yang
digunakan adalah kualitatif yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran umum sebagai macam data yang dikumpul dari lapangan
secara objektif dengan tipe fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara terhadap sejumlah informan. Analisis
data dengan menggunakan model analisa interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Dalam
Usaha, Mikro Kecil dan Menengah Kota Makassar belum sepenuhnya efektif, hal
ini dilihat dari indikator (1) Penciptaan Iklim Usaha yang baik, penyaluran
program bantuan presiden yang diharap mampu membantu UMKM dimasa
pandemi dikatakan banyak yang salah sasaran. (2) Pembuatan Informasi Terpadu
Sistem informasi di website itu biasanya masih bersifat umum karena websitenya
taraf nasional. (3) Pendirian Pusat Konsultasi Pusat Konsultasi yang dilakukan
dimedia sosial berupa Group WhatsApp atau chat secara person admin agar dapat
diberikan solusi terkait masalah ataupun kendala, Dan (4) Pembuatan Sistem
Pemasaran fasilitas galeri belum bisa diberikan untuk pelaku usaha yang masih
baru bergabung karena syarat diberikan bantuan yaitu bergabung selama 1 tahun
hingga dapat bantuan fasilitas tersebut.
Kata Kunci : Strategi, Pengembangan, UMKM
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 11
B. Konsep dan Teori ....................................................................................... 13
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 32
D. Fokus Penelitian ......................................................................................... 33
E. Deskripsi Fokus .......................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Lokasi Penelitian..................................................................... 37
B. Jenis Dan Tipe Penelitian ........................................................................... 39
C. Sumber Data ............................................................................................... 40
D. Informan Penelitian .................................................................................... 42
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44
G. Pengabsahan Data ...................................................................................... 45
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................................ 50
B. Hasil Penelitian dan Pembahsan ................................................................ 51
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 64
B. Saran ........................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN .......................................................................................................... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan
jatuhkan prekonomian nasional. Banyak usaha-usaha berskala besar pada
berbagai sektor mengalami stagnasi bahkan sampai terhenti aktifitasnya yang
mengakibatkan usaha-usaha tersebut mengalami kebangkrutan pada tahun
1998 yang lalu. Namun pada saat krisis seperti itu Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) bisa bertahan dan dapat memperbaiki prekonomian di
indonesia di tengah keterpurukan krisis moneter yang sedang dialami dalam
berbagai sektor prekonomian. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan
kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan
pelayanan ekonomi secara luas kepada masyaraka, dan dapat berperan dalam
proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong
pertumbuhan ekonomi dan berperan menunjukan stabilitas nasional.
Dalam rangka Penyelengaraan pemerintah daerah sesuai dengan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1995, menurut
pemerintah daerah untuk dapat mengatur serta mengurus sendiri urusan
pemerintah masing-masing menurut asas otonom dan tugas pembantuan.selain
itu pemerintah daerah di arahkan untuk dapat mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pembeerdayaan,
2
dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah, dengan
perhatian daya saing demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan
kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Indonesia.
Dari itu sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Hal ini di tegaskan lagi dalam penejelasan pasal 33 , yaitu
kemakmuran masyarakatlah yang utamakan, bukan kemakmuran orang-orang.
Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, dalam
pengembangannya konsep dalam strategi harus terus memiliki perkembangan
dan setiap orang memilki penadapat atau definisi yang berbeda mengenai
strategi, strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah dibutuhkan
untuk mencapai visi dan misi yang sudah diterapkan oleh perusahaan, maupun
untuk mencapai sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek atau tujuan
jangka panjang.
Menurut David (2011:18-19) Strategi adalah sarana bersama dengan
tujuan jangka panjang yang hendak dicapai, Strategi bisnis mencakup ekspansi
georafis, disersifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,
pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha pantungan atau join venture.
Strategi adalah aksi potensial yang yang membutuhkan keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi
merupakan suatu tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan
3
Koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan
reprentasi rakyat indonesia dalam kehidupan ekonomi nasional, sehingga
perludiberikan prioritas yang tinggi dalam pembangunan nasional untuk itu,
perlu disususn strategi pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia,
yang terintegrasi, sistematis, dan berkelanjutan.
Dengan itu koperasi sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang
bergerak perekonomian yang terbuka bagi para anggotanya, karna tujuan
koperasi adalah meneyelangarakan kepentingan anggotanya, dengan demekian
koperasi bekerja dan akan berkembang dengan adanya motifasi dari para
anggotanya, Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan
penugasan seorang pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi angota-
angota kelompok.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah suatu pilar yang
paling utama dalam prekonomian Nasional dengan berwawasan mandiri
mempunyai suatu potensi yang sangat besar dalam menciptakan suatu
kesejahteraan. Peran dalam UMKM sejak adanya krisis moneter pada tahun
1997 bisa dilihat sebagai penyelamat dalam proses memmulikan prekonomian
nasioal. Usaha dari UMKM ini tergolong jenis usaha yang marginal, dengan
memanfaatkan teknologi relatif sederhana, tingkat modal yang relatif rendah
adanya akses kredit yang rendah, dan cendrung beroentasi pada pasar lokal.
4
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian
nasional memiliki peran yang penting dan strategis,pertama, karena jumlah
industrinya besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi.kedua,Potensinya
yang besar dalam proses penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada
sektor UMKM dapat menciptakan banyak tenaga kerja jika di tandingkan
dengan investasi yang sama pada usaha yang besar.ketiga Kontribusi UMKM
dalam pembentukan PDRB cukup signifikan.
Upaya untuk mendukung dari adanya kegiatan UMKM. Pemerintah
melaksanakan suatu dukungan melalui suatu kebijakan-kebijakan supaya
diinginkan memberikan masukan kepada UMKM agar UMKM ini tidak
berhenti di tengah jalan. UMKM memebuktikan sangat berkotribusi dalam
upaya penigkatan ekonomi bagi bangsa Indonesia. Secara Nasioanal peran
UMKM menunjukan adanya usaha yang konsisten untuk memberikan
perkembangan yang pesat, faktanya adalah menunjukan adanya kesempatan
kerja yang di ciptakan oleh kelompok dari UMKM itu sendiri.
UMKM adalah bagian dari usaha kecil untuk masyarakat yang pada
pendirianya di dasarkan inisiatif seseorang, sebagaian besar masyarakat
berfikir UMKM itu adalah hanya menggunakan stacholdeer tertentu. UMKM
sebernya menunjukan peran dalam mengurangi peningkatan angkjat
penanguran yang ada di Indonesia, UMKM mempunyai peran dalam
mengatasi penganguran dengan memanfaatkan sumber daya alam yang
berpontensi pada suatu daerah yang dikelolah menyeluruh. (Budi, 2011).
5
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008, kriteria usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM), dapat dikelompokan dari banyaknya aset dan omset
yang dimiliki dari sebuah usaha. Adanya peningkatan jumlah dari UMKM
yang ada di kota maksasar ini tidak lepas dari peranan pemerintah dalam
upaya mengembangkan UMKM salah satu UMKM yang ada di Kota
Makassar yaitu memiliki peran dalam upaya pengembangan potensi UMKM
dan menjadikan jembatan dalam pemasaran suatu produk yang di lakukan oleh
para anggotanya agar mampu menghasilkan persaingan dengan produk negara
lainya caranya adalah mengikuti suatu pembinaan yang difasilitasi pada Dinas
Perdagangan Kota Makassar tanpa di pungut biaya apapun, serta kurangnya
pemanfaatan media sosial.
Kuantitas dari UMKM yang ada di Kota Makassar yang bergelut dan
bergerak dibidang perindustrian kreatif selalu mencatat pertumbuihan yang
sangat tinggi dalam waktu beberapa tahun yang lalu. Dengan demikian suatu
kontribusi tersebut relatif kecil dibandingkan dengan struktur roda
perekonomian Makassar. Dinas Koperasi Kota Makassar melakukan strategi
dalam meningkatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat di Kota
Makassar, dengan melakukan kegiatan menegenai bagaimana sistem
penjualan, baik melalui media sosial maupun penjualan konvensional ataupun
penjualan berkelompok. Tujuanya untuk peningkatan ekonomi masyarakat,
terkhusus bagi pelaku-pelaku UKM, terkhusus lagi bagi yang berada di lorog-
lorong. Usahan yang di lakukakan UMKM di dasari 3 alasan yatiu 1. UMKM
bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja yang baru, 2. Adanya pemerataan
6
pendapatan Daerah maupun Nasiaonal, 3. Pengentasan kemiskinan. Hal ini,
adalah suatu tantangan yang dialami oleh UMKM yang ada di Kota Makassar
maka dari itu perlu adanya pemberdayaan UMKM yang lebih mengarahkan
dengan meningkatkan suatu tahap yang panjang yang di lakukan oleh
pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah serta pengusaha Mikro menjadi
pengusaha kecil. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk melihat sejauh
mana program kerja Pengembangan UMKM yang di lakukan Dinas Koperasi
yang bekerjasama dengan UKM dalam mengembangkan UMKM di Kota
Makassar.
Observasi atau pengamatan secara lansgung yang dilakukan oleh peneliti
dalam membuat pelaku mengetahui kendala serta hambatan yang dihadapi
oleh pelaku UMKM di Kota Makassar, dalam penciptaan iklim yang baik
pemerintah memberikan kebijakan kepada para UMKM yang telah mengurus
dan mengembangkan usahanya akan tetapi sesuai dengan realita yang ada
dilapangan masyarakat mengeluh bahwasanya di kantor tersebut tidak
memberikan peluang bagi para pelaku UMKM yang baru untuk mengikuti
pameran daerah ataupun internasional untuk berkembang hanya saja para
pelaku UMKM yang sudah mengikuti pameran dari tahun ke tahun sehingga
perubahan tidak merata. Selanjutnya pembuatan informasi terpadu yang di
lakukan oleh dinas tersebut adalah pengembangan pasar dan serta pengurusan
izin itu tidak dipersulit,akan tetapi tidak sesuai dengan realita yang ada banyak
keluhan yang sering kali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus
diikuti dengan biaya tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang
7
lama yang membuat UKM sulit mengembangkan usahanya. Sehingga kendala
tersebut berakibat pada produk yang berpontesial, untuk bertahan di pasar
Internasioal, karna tidak memiliki jalur atau akses tersebut, pada akhirnya
hanya beredar di pasar domestik atau lokal saja.
Kendala lain juga yang di handapi pelaku UMKM di Kota Makassar
adalah sedikitnya peluang pasar serta keikutsertaan hasil produksi terhadap
pameran-pameran Daerah atau Nasional yang dimotori oleh pemerintah,
namun yang terjadi pada UMKM di Makassar, dimana pemerintah selalu
mengutamakan pelaku-pelaku UKM yang telah di kenal akrab, atau dapat
dikatakan bahwa pemerintah selalu mengutamakan pelaku-pelaku UMKM
yang telah dikenal akrab atau dapat dikatakan bahwa Pemerintah dalam
mengirim pelaku UMKM untuk ikut serta pada pameran hanya itu-itu saja,
tanpa ada kesempatan bagi pemula untuk menampilkan hasil produksinya
Usaha Mikro,Kecil dan Menengah yang selalu memiliki kesempatan besar
dalam mengembangkan dan mengikutsertakan hasil hasil produksinya pada
pameran Daerah dan Nasional yang di bawah oleh pemerintah.
Jika kondisi ini tidak segera di benahi maka akan menurunkan daya saing
usaha kecil itu sendiri. Efek dari hal ini adalah produk yang adalah produk
yang di hasilkan oleh usaha kecil , pemula tidak memiliki peluang pasar dan
sulit perkembangannya. Tentunya persalahan tersebut meiliki dampak
terhadap perekonomian masyarakat di Kota Makassar. Masalah Klasik
tersebut adalah maslaah yang mungkin juga terdap pada pelaku di daerah di
lain, tapi apabila masalah di atas tetap di biarkan begitu saja bukan tidak
8
mungkin usaha kecil yang ada akan berkurang dan potensi alam yang
berpindah berada di kota makassar , akan di manfaatkan oleh warga dari luar
daerah. Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar dalam memberikan strategi
untuk mengembangkan UMKM dan belum sepenuhnya di rasakan kondisif
oleh semua pelaku usaha kecil, meskipun dari tahun ke tahun terus di
sempurnakan.
Menariknya penelitian ini karna Dinas Koperasi dan UKM melakukan
Strategi dalam mengembangkan UMKM di Kota Makassar program ini
menyasar ke semua Kecamatan dan lorong-lorong yang ada di Kota Makassar
, tentu hal ini menjadi pendorong bagi semua para pelaku UMKM dalam
mengembangkan dan meningkatkan prekonomian masyarakat.
Berdasarkan Latar Belakang yang telah di kemukakan, maka peneliti
tertarik untuk mengangkat judul “STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DINAS KOPERASI KOTA
MAKASSAR”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Strategi yang dilakukan dalam mengembangkan UMKM di Kota
Makassar?
1. Bagaimana Penciptaan Iklim usaha, bagi usaha kecil dan menengah?
9
2. Bagaimana Pembuatan informasi terpadu, yang dapat memudahkan
masyarakat pengunjung dan pelaku usaha kacil dan menengah?
3. Bagaimana Pendirian pusast konsultasi dan pengembangkan terhadap
usaha kecil ?
4. Bagaimana Pembuatan sistem pemasaran bersama, untuk menghindari
skala yang tidak ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya
saing terhadap produk impor?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui Bagaimana Strategi yang dilakukan dalam
mengembangkan UMKM di Kota Makassar?
1. Untuk Mengetahui bagaimana Penciptaan Iklim usaha yang bsik, bagi
usaha kecil dan menengah?
2. Untuk Mengetahui bagaimana Pembuatan informasi terpadu, yang
dapat memudahkan masyarakat pengunjung dan pelaku usaha kacil dan
menengah?
3. Untuk Mengetahui bagaimana Pendirian pusast konsultasi dan
pengembangkan terhadap usaha kecil ?
4. Untuk Mnegetahui bagimana Pembuatan sistem pemasaran bersama,
untuk menghindari skala yang tidak ekonomis dalam produksi, dan
meningkatkan daya saing terhadap produk impor?
10
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka manfaat
dalam penelitian ini adalah
1. Teoriritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pegetahuan dalam pengembangan ilmu mengenai strategi yang
dilakukan dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah yang ada di Kota Makassar dalam menciptakan iklim
usaha yang baik, pembautan informasi terpadu, pendirian pusat
konsultasi, dan pembuatan sistem pemasaran
b. Memberikan pemahaman bagi penelitian selanjutnya mengenai
ruang lingkup yang sama dimasa yang akan datang
2. Praktis
Setelah penelitian yang dilakukan di harapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran tentang Pengembangan UMKM yang ada di Kota
Makassar.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Strategi Dinas Koperasi dalam mengembangkan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini telah dilakukan penelitian oleh
para peneliti.Berikut adalah penelitian terdahulun yang dijadikan rujukan
untuk memahami Strategi Pengembangan Dinas Koperasi:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sundari Pratiwi (2016) tentang
Strategi Pembeerdayaan UMKM Sektor Peternakan Ayam Organik
(Studi Pada Koperasi Hidayah Sumatra Utara). Dari hasil pelitian ini
peneliti mendapatkan pemberdayaan yamg dilakukan oleh koperasi
Hidayah, adalah dengan memberikan pengetahuan dan pengawasan
serta solusi kepada pembudidayaan ayam organik di medan adalah
kualitas bibit yang kurang baik, selain itu kurangnya sosialisasi yang
dilakukan dan pemahaman masyarakat akan kesehatan juga
menyebabkan kegagalan dalam membudidayakan ayam oraganik di
Kota Medan.
Peneliti yang dilakukan oleh Ali Zaenal Abidin (2017) tentang Strategi
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Koperasi dan
UKM Kota Tanggerang Selatan. Dari hasil penelitian ini hasil yang di
dapat peneliti adalah Strategi pengembangan UMKM Kota Tanggerang
Selatan oleh Dinas Koperasi dan UKM Tanggerang Selatan sudah
sangat cukup baik, Pengembangan UMKM yang selama ini
12
2. Berbentuk pelatihan, bimbingan teknis maupun workshop
kewirausahaan yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Kota
Tanggerang Selatan sudah memberikan efek bagi beberapa pelaku
UMKM, walaupun belum semua UMKM mampu
mengimplementasikan apa yang sudah diberikan saat pelatihan yang
diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tanggerang Selatan.
3. Penelitian yang di lakukan Suci Astari (2019) tentang Strategi Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten Langat Dalam Pengembangan Sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dari hasil penelitian ini
menunjukan bahwa strategi-strategi yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kabuoaten Langkat untuk mengembangkan
UMKM adalah strategi perkuatan yang di implementasikan dengan
program kerja pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
dengan melakukan promosi produk, strategi pemberdayaan yang
diimplementasikan dalam program kerja pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM.
B. Konsep dan Teori
Strategi secara etomologi strategi berawal dari turunan bahasa
Stretegos, yang berarti “ Komandan militer” pada zaman demokrasi atena.
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militari saja tetapi
kemudian berkembang kebergai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis,
olahraga, ekonomi, pemasaran, perdangan manajemen strategi dan lain-lain.
Menurut Itami strategi merupakan penentuan kerangka kerja dari aktivitas
13
bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengordinasikan
aktivitas, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi
lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas
lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa
yang hendak dijalankan (Kuncoro2005:01).
Menurut Jhonson dan scholes strategi merupakan arah serta ruang
lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan
bagai organisasi memalalui konfigusi sember daya dalam lingkungan yang
menantang, agar mematuhi keperluan pasar serta melengkapi harapan
pemangku kepentingan.
Menurut Chadler Jr Strategi merupakan pencapaian tujuan-tujuan dan
sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi setiap organisasi, yang
dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sember
daya yang diperlukan guna mencapai sasran tersebut.
Sedangkan Robbins mengatakan bahwa strategi dalam konteks
organisasi adalah penetapan bergai tujuan dan sasaran jangka panjang bagi
setiap organisasi yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang
dilanjutkan penetapan rencana aktivitas dan pengelokasian sumber daya yang
diperlukan guna mencapai tujuan berbagai sasaran tersebut.
14
Menurut Milles dan Snow, pendekatan keberhasilan organisasi dalam
menggunakan strategi untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan pesaingnya
adalah (Kuncoro, 2005:88-89):
Strategi Prospektor (Prospector), yaitu strategi yang mengutamakan
pada keberhasilan organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk
baru, dan kesempatan pasar yang baru.
a) Strategi Bertahan (Defender), perusahaan dengan strategi bertahan
biasanya mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya.
b) Strategi Penganalisis (Analyzer), merupakan strategi analisis dan
imitasi.Organisasi yang menggunakan strategi ini akan menganalisis
ide bisnis baru sebelum organisasi memasuki bisnis tersebut.
c) Strategi reaktor, organisasi yang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat
tekanan dari lingkungannya yang memaksa organisasi tersebut untuk
berubah.
a. Proses Manajemen Strategi
Model Rasional penyususnan strategi adalah proses terdiri dari tiga tahap
: (1). Analisis, (2) Formulasi (3). Implementasi. Pada tahap analisis,
terdapat proses analisis internal dan analisis exsternal. Merupakan tinjaun
tehadap lingkungan yang menhasilkan data mengenai bergabagai ancaman
(thresths) dan peluang (opportunities) sedangkan analisis internal
merupakan tinjauan terhadap.berbagai kekuatan (streght) dan kelemahan
(weakness) dalam organisasi itu sendiri dari kedua hal inilah yang
15
merupakan hal inilah yang mengambil keebijakan menyusun organisasi.
Menurut David (2006:06), Proses manajemen strategis terdiri atas tiga
tahap yaitu, formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
a) Strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan
dan kelemahan internal, menentapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan.
b) Implementasi strategi sering disebut sebagai tahap pelaksanaan
dalam manajemen strategis. Implementasi strategi membutuhkan
disiplin pribadi, komitmen, dan pengorbanan. Suksesnya
implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer untuk
memotivasi karyawan, strategi yang diformulasikan tanpa di
implementasikan tidak memiliki arti apa-apa.
c) Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen
strategis.Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat
berjalan seperti yang diharapkaan, dan evaluasi strategi adalah alat
utama mendapatkan informasi ini. Evaluasi dibutuhkan karena
kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan hari esok.
16
Menurut Thomson dan Strickland, membuat strategi/proses implementasi
strategi mengandung lima tugas manajerial yang saling berkaitan yaitu
(Sampurno, 2010:12) :
a) Mengartikulasi visi stratejik dan misi bisnis
b) Merumuskan tujuan yang merupakan konversi visi stratejik
menjadi kinerja spesifik yang harus dicapai oleh perusahaan
c) Menyusun strategi untuk mencapai outcome yang
dikehendaki
d) Implementasi dan eksekusi strategi dan
e) Evaluasi dan monitoring kinerja dan inisiasi corrective
andjusment terhadap arah perusahaan jangka panjang, tujuan,
strategi atau eksekusi dan implementasi strategi.
b. Tahap-Tahap Perencanaan Strategis
Selanjutnya dengan mengadopsi konsep perencaan strategis yang
telah yang di kemukakan Bryson, penullis meringkas tahap-tahap pada
perencaan stategis sebagai berikut;
a. Indentifikasi Fisik, Misi, dan Mandat Dinas Koperasi dan umkm
Indentifikasi Fisik, misi dan mandat di pergunakan untuk
memahami alasan terhadap suatu kehadiran oragnisasi pada tujuan
apa yang ingin di wujudkan dengan membentuk organisasi, tujuan
identifikasi adalah untuk mengenali dan memperejlas tugas dan
fungsi yang harus dilakukan pada dinas koperasidan umkm kota
makassar. Visi organisasi merupakan gambaran tentang apa yang
17
b. Akan terjadi dimasa yang akan datang menajadi pegangang bagi
dinas koperasi dinas kota makassar, dalam menwujudkan cita-cita
yang selaras dan berkesinambunngan sedangkann visi organisasi
adalah suatu tujuan yang unik yang dapat melihat serta
membedakan serta dengan organisasi yang lain.
Perencanaan strategis menurut David (2006:06), intinya adalah,
rencana permainan (game plan) perusahaan. Seperti halnya tim sepak
bola memerlukan rencana permainan untuk memiliki peluang menang,
perusahaan harus memiliki rencana strategis yang baik untuk bisa
sukses berkompetisi atau bersaing. Apabila manajemen strategis
mengacu pada formulasi, implementasi, dan evaluasi, sedangkan
perencanaan strategis hanya mengacu pada formulasi strategi.
c. Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah
Dua bentuk strategi pembangunan menurut Siagian (2009:87) yang bisa
ditempuh oleh negara-negara sedang berkembang ialah modernisasi
pertanian dan industrialisasi.
a) Modernisasi Pertanian, pemenuhan kebutuhan dalam negeri sendiri,
terutama bahan pangan dan pertumbuhan, pengembangan agrobisnis
yang menghasilkan berbagai komiditi untuk ekspor.
b) Industrialisasi,mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi yang pada umumnya menempuh jalur industrialisas.
Kuncoro (2005:64) mengungkapkan bahwa di era otonomi
daerah,seharusnya paradigma membangun daerah lebih difokuskan
18
artinya,daerahlah yang harus punya inisiatif, prakarsa, kemandirian
dalam menyusun, merencanakan dan melaksanakan pembangunan
daerah. asumsinya, daerah lebih tahu tentang masalah dan potensi
yang ada di daerahnya masing-masing. Menurut Subandi
(2011:122) secara umum strategi pembangunan ekonomi adalah
mengembangkan kesempatan kerja bagi penduduk yang ada
sekarang dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta
mengembangkan basis ekonomi dan kesempatan kerja yang
beragam. Pembangunan ekonomi akan berhasil bila mampu
memenuhi kebutuhan dunia usaha. Hal ini untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya fluktuasi ekonomi sektoral, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi kesempatan kerja.
Menurut Lincolin Arsyad, secara garis besar
menggambarkan startegi pembangunan ekonomi daerah dapat
dikelompokkan menjadi 4 yaitu (Subandi, 2011:122-124):
a) Strategi Pengembangan Fisik (Locality or Physical Development
Strategy) Melalui pengembangan program perbaikan kondisi
fisik/lokalitas daerah yang ditujukan untuk kepentingan
pembangunan industry dan perdagangan, pemerintah daerah akan
berpengaruh positif bagi pembangunan dunia usaha di daerah.
Secara khusus tujuandari strategi pembangunan fisik ini adalah
untuk menciptakan identitas daerah/kota, memperbaiki pesona
(amenity base) atau kualitas hidup masyarakat, dan memperbaiki.
19
daya tarik pusat kota (civic center) dalam upaya memperbaiki
dunia usaha daerah.
B. Srategi Pengembangan Dunia Usaha (Business Development Strategy)
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam
pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kreatifitas atau daya tahan
kegiatan dunia usaha, adalah merupakan cara terbaik untuk menciptakan
perekonomian daerah yang sehat. Untuk mencapai tujuan pembangunan dunia
usaha tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara lain:
a. Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan
dan kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan
pada saat yang sama mencegah penurunan kualitas lingkungan.
b. Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dan
dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang
berkaitan dengan perijinan dan informasi rencana pembangunan
ekonomi daerah.
c. Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena
usaha kecil perannya sangat penting sebagai: penyerap tenaga kerja dan
sebagai sumber dorongan memajukan kewirausahaan.
d. Pembuatan system pemasaran bersama untuk menghindari skala yang
tidak ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap
produk impor.
e. Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang).
Lembaga ini berperan sebagai kajian tentang pengembangan produk baru,
20
tehnologi baru, dan pencarian pasar baru.
C. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource
Development Strategy)
1) Staretgi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek yang
paling penting dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu
pembangunan ekonomi tanpa didasari dengan peningkatan kualitas
dan keterampilan sumberdaya manusia maka suatu daerah/kota akan
menjadi daerah dengan perekonomian yang tertinggal. Pengembangan
kualitas sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan cara: Pelatihan
dengan system customized tranining, yaitu pelatihan yang dirancang
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan harapan sipemberi
kerja. Pembuatan bank keahlian (skill banks), sebagai bank informasi
yang berisi data tentang keahlian dan latar belakang orang yang
menganggur di daerah.
2) Pengembangan lembaga pelatihan bagi para penyandang cacat
D. Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-Based Development
Strategy)
Strategi pengembangan masyarakat merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk memberdayakan (empowerment) suatu kelompok masyarakat tertentu pada
suatu daerah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptkan manfaat sosial.
Strategi pembangunan menurut (Surono1993), merupakan strategi
pembangunan ekonomi di beri batasan sebagai suatu batasan tidnakan pemilihan
atas faktor – faktor (variabel) yang akan dijadikann faktor/variabel utama yang
21
menjadi penentu jalanya suatu proses, ada beberapa strategi pembangunan
ekonomi yang dapat di sampaikan adalah
a. Strategi Pertumbuhan
Didalam pemikiran ini pertumbuhan ekonomi menjadi kriteria bagi
pengukuran keberhasilan pembangunan. Bahkan tersirat pendapat bahwa
ketimpangan atau ketidakmerataan adalah merupakan semacam prasyarat atau
kondisi yang harus terjadi guna memungkinkan terciptanya pertumbuhan, yaitu
melalui proses akumulasi modal oleh lapisan kaya.
b. Strategi Pembangunan dan Pemerataan
Keadaan sosial anatara sikaya dan simiskin mendorong para ilmuan untuk
mrncari alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan
pemerataan. Strategi ini di kemukakan oleh Ilma Aldema dan Moriss, yang
menonjol pada pemerataan ini adalah ditekannya ekonomi pembangunan melalui
teknik social egineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket
program terpadu, dengan kata lain, pembangunan masih di selengarakan atas
dasar persepsi, instrumen yang di tentukan dari dan oleh mereka yang berada
diatas ( Ismid Hadad, 1980).
c. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran strategi ini adalah mengulangi kemiskinan secara massal,strategi
ini kemudian di kembangkan oleh Organisasi Pemburuhan Sedunia (ILO) pada
tahun 1975, dengan dikeluarkannya dokumen : Employment, Growth, and Basic
Needs : A One Word Problem. ILO dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok
22
manusa tidak mungkin dapat di pengaruhi jika pendapatan masih rendah akibat
kemiskinan yang bersumber pada penganguran
d. Strategi Pertumbuhan
Didalam pemikiran ini pertumbumbuhan ekonomi menjadi kriteria
utama bagi pengukuran keberhasilan pembangunan. Strategi ini disebut strategi
pertumbuhan inti dari konsep strategi ini adalah strategi pembangunan ekonomi
suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal serta bagaimana
menanamkanya secara simbang, menyebar, terarah, dan memusatkan sehinga
dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
E. Tentang Usaha,Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun 2008 tentang UMKM. „Pasal 1 dari UU tersebut, dinyatakan bahwa Usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badann usaha
perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-
undang tersebut.Usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usha yang bukan yang bukan
merupakan anak perusahaan ataubukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau
usaha besar.
Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimilki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha
23
mikro, usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagai
mana dimaksud dalam UU tersebut. dalam Undang-undang tersebut, kriteria
yangbdigunakan untuk mendefiniskan UMKM seperti yang tercantum dalam
pasal 6nilai kekayaan bersih atau nilai aset tidak termaksud tanah dan bangunan
tempat usaha atau hasil penjualan tahunan.
a. Kriteria UMKM
Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset yang paling
banyak Rp.50 juta tidak terrnaksud tanah dan bangunan tempat usaha
dan hasil penjualan tahunan paling besar Rp.300 juta.
1. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp.50 juta sampai dengan
paling banyak Rp.500 juta tidak termaksud tanah dan bangunan tempat
usaha
2. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih dari
Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan
tahunan di atas Rp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp. 50 milyar
Selain mengunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga
pe,erintah seperti Departemen Perindustrian dan bahan pusat statistik
(BPJS), selama ini juga mengunakan jumlah pekerja sebagai ukuran
untuk membedakan skala usaha antara usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah dan usaha besar.
3. Pemberdayaan usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat
penting dan strategis dalam mengantisipasi prekonomian kedepan,
terutama dalam memperkuat struktur perekonomian Nasioanal.
24
Adanya krisis perekonomian Nasional seperti sekarang ini sangat
mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik yang imbasnya
berdampak pada kegiatan-kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk,
sementara UMKM serta koperasi relatif masih dapat mempertahankan
kegiatan usahanya.
Secara umum, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai adalah
terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang
tangguh dan mandiri yang memiliki daya saing tinggi dan berperan
utama dalam produksi dan stribusi kebutuhan pokok, bahan baku,serta
dalam permodalan untuk menghadapi persaingan bebas.
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi.
Pada prinsipnya, perebadaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil
(UK), Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya
didasari pada nilai aset awal ( tidak termaksud tanah dan bangunan),
omset rata-rata pertahun, atau jumlah pekerja tetap.
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah istilah yang
mengacu kejenis usaha kecil yang meiliki kekyaan bersih paling
banyak Rp.200 juta, tdiak termaksud tanah dan bangunan tempat usaha
dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut keputusan Presiden RI no.99
tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah:‟Kegiatan ekonomi raykat
yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
25
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah
dari persaingan usaha yang tidak sehat.
b. Keungulan UMKM Terhadap Usaha Besar
Berikut ini merupakan beberapa keungulan UKM terhadap
usaha besar antara lain adalah sebagai berikut:
a. Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam
pengembangan prdoduk
b. Hubungan kemanusaisaan yang akrab didalam perusahaan kecil
c. Kemampuan dalam menciptakan kesempatan kerja cukup banyak
atau penyerapannya terhadapat tenaga kerja
d. Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadapat
kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandungkan dengan
perusahaan besar yang pada umumnya birokrasi. Terdapatnya
dinamisme menajerial dan peran kewirausahaan.
c. Teori Pengembangan UMKM
Kata Pengembangan yang dikemukakan oleh J.S.Bbadudu
sebagai yang tertera dalam kamus besar bumum bahasa indonesia
mengandung arti sebagai hal, cara, atau hasil mengembangkan;
sedangkan mengembangkan sendiri beberati membuka,
menununjukan, menajadi maju, dan bertambah baik.
Adapun definisi lainya tentang pengembangan menurut kamus besar
bahasa indonesia adalah sebagi berikut; Pengembangan adalah suatu proses cara
perbuatan mengembangkan, sedangkan mengembangkan merupakan perintah
26
selalu berusaha di pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus pada
sasaran yang di kehendaki. Adapun pendapat dari amin bijaja tungal yang di
kutrip dadri Wijayanti mengenai pengembangan ialahh pengembangan
merupakan suatu usaha organisasi untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan
yang mengacu pada kemampuan meningkatkan daya tangap terhadap daya tahan
lingkungan untuk mencapai efesiensi dan efektifitas. Sedangkan pada rencana
strategis kementrian Koperasi dan Ukm Republik Indonnesia, strategi yanmg
diambil oleh pemerintah pusat dalam upaya pengembangan UMKM adalah
membentuk tiga strategi Kebijakan yaitu:
a. Startegi Penguatan ialah strategi yang bertujuan untuk memperkuat
jalanya usaha sektor UMKM agar keberadaanya dapat selalu eksis dan
bertahan di tengah perekembangan zaman
b. Strategi Pemberdayaan ialah strategi untuk melakukan usaha-usaha
dalam rangka memperdayakan segala sumber daya yang mendukung ke
esksistensian pada sektor UMKM.
c. Strategi Perlindungan ialah staretegi yang dimaksudkan untuk
melindumgi jalanya UMKM, agar hambatan – hambatan dalam
perjalanan usahanya dapat diminimalisir.
27
F. Kerangka Pikir
Eksistensi UMKM di kota makassar mempunyai potensi untuk dapat
lebih tumbuh dan berkembang. Hal ini berangkat dari fakta-fakta empirik
yang menunjukkan adanya tingkat perkembangan dari waktu ke waktu.
Pada masa krisis hingga saat ini, sektor UMKM menjadi alternatif
pemenuhan kesempatan kerja bagi sekian banyak supplai tenaga kerja yang
ada. Selain itu, UMKM dapat dijadikan sebagai katup pengaman terhadap
kondisi ekonomi yang selalu berubah dan terdapat resistensi kondisi
ekonomi. Maka dari itu, sangat dibutuhkan adanya suatu usaha untuk lebih
mengembangkan potensi sektor UMKM baik dari sisi kuantitas maupun
kualitasnya.
Dalam usaha pengembangan UMKM, pada umumnya mengalami
berbagai hambatan-hambatan. Antaralain pada kualitas SDM yang masih
rendah, keterbatasan biaya, dan juga terbatasnya kemampuan dalam hak
pemasaran. Pemerintah melalui dinas koperasinya dan UKM kota makassar
mempunyai tanggung jawab teknis bagi perkembangan UMKM. Strategi
perkuatan, perlindungan, dan pemberdayaan. Strategi tersebut kemudian
diimplementasikan melalui pelaksanaan beberapa program tersebut,
diharapkan eksistensi sektor UMKM di Kota Makassar yang akan di
kembangkan. Kerangka pikir ini dapat diperjelas dalam skema berikut ini :
28
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
G. Fokus Penelitian
Dalam mempertajam penelitian, peneliti menetapkan fokus penelitian yang
akan dijadikan suatu indikator dalam mengembangan dunia usaha tentang
UMKM yang ada di kota Makassar peneliti mengacu pada teori Lincolin Arsyad
Subandi (2011:122) adapun indikator berikut:
1. Penciptaan Iklim Usaha yang baik, bagi usaha kecil dan menengah
2. Pembuatan Informasi Terpadu yang dapat memudahkan masyrakat
penjunjung dan pelaku usaha kecil menengah
3. Pendirian Pusat Konsultasi dan pengembangan terhadap usaha kecil
STRATEGI PENGEMBANGAN DALAM USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA
MAKASSAR
Strategi Pengembangan Dunia Usaha
(Lincolin Arsyad dalam buku Subandi
2011:12:124)
1. Penciptaan Iklim Usaha yang baik
2. Pembuatan Informasi Terpadu
3. Pendirian Pusat Konsultasi
4. Pembuatan Sistem Pemasaran
Efektif dalam Mengembangkan
UMKM di Kota Makassar
29
4. Pembuatan Sistem Pemasaran bersama, untuk menghindari skala yang
ekonomis dalam produksi dan meningkatkan daya saing terhadap produk
impor.
H. Deskripsi Fokus
Adapun deksripsi fokus penelitian mengenai empat indikator pengembangan
dunia usaha tentang UMKM yang ada di kota Makassar yaitu:
1. Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan
dan kebijakan di dinas koperasi kota makassar yang memberikan
kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah
penurunan kualitas lingkungan
2. Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dan
dunia usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang
berkaitan dengan perijinan dan informasi rencana pembangunan ekonomi
daerah di dinas koperasi kota makassar.
3. Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil di dinas
koperasi kota makassar, karena usaha kecil perannya sangat penting
sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumber dorongan memajukan
kewirausahaan.
4. Pembuatan system pemasaran bersama untuk menghindari skala yang
tidak ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap
produk impor di dinas koperasi kota makassar.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Koperasi dan Ukm Kota
Makassar yang akan dilaksanakan selama 2 bulan mulai 4 juni- 3 agustus
2021. Alasan memilih tempat penelitian di kantor Dinas Koperasi dan Ukm
Kota Makassar disebabkan karna UMKM ini tergolong jenis usaha yang
marginal, dengan memanfaatkan teknologi relatif sederhana, tingkat modal
yang relatif rendah adanya akses kredit yang rendah, dan cendrung beroentasi
pada pasar lokal.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Jenis dan tipe penelitian ini yaitu Kualitatif memanfaatkan tipe
penelitian deskripsi kualitatif yaitu cara memahami suatu permasalahan yang
sedang terjadi. Tipe deskripsi berupa kalimat dengan mengunakan metode
ilmiah yaitu wawancara, pengamatan langsung, dan dokumentasi. Penelitian
kualitatif ini adalah suatu cara dalam memahami masalah yang berhubungan
dengan strategi pengembangan UMKM di Kota Makassar.
C. Informan Penelitian
Penelitian ini peneliti telah menentukan informan penelitian dalam
memanfaatkan teknik purposive sampling yaitu informan di ambil secara
sengaja serta informan tersebut dapat di percaya sebagai sumber daya serta
31
mengetahui permaslahan yang terjadi secara mendalam. Maka dengan ini
peneliti menentukan informan penelitan sebagai berikut:
Tabel.1.1
NO
INFORMAN
INISIAL
JABATAN
1
Andi Tenri Beda, S.AP
ATB
Kepala Sub Bagian Perencaan dan
Pelaporan
2
Lukman, S,Sos
LM
PLT KASI Pengawasan dan Penilain
3
Hendra Wijaya, S.E
HW
Staff Bidang UMKM
4
Rahmi
R
PLT Kasi Pengawasan
5
Mardiati Amir
MA
Pelaku UMKM ( Atik Colattion )
6
Ade Sri Rahayu
ASR
Pelaku UMKM ( Kopi Leluhur )
7
Indah Puji Lestari
IPL
Pelaku UMKM ( Minuman Herbal)
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di lakukan peneliti dalam penelitian
Kualitatif yaitu berupa wawancara, observasi, serta dokumentasi.
1. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan sistem tanya
jawab antara peneliti dengan informa penelitian tujuan dari
wawancara yaitu menghubungkan kejian yang terjadi, seuatu
kegiatan serta tuntutan yang diinginkan suatu organisasi. Dalam
melakukan wawancara peneliti memanfaatkan alat bantu berupa
gambar, recorder, dan alat pendukung lainya.
32
2. Observasi merupakan suatu cara yang berhubungan langsung
dengan kegiatan orang yang diamati, ikut melakukan apa yang
sedang di kerjakan oleh sumber data. Obervasi akan terus
berkembang selama kegiatan penelitian berlangsung. Dalam hal ini
observasi dilakukan dengan mengatakan kepada sumber data
bahwa sedang melakukan penelitian
3. Dokumentasi dalam hal ini dalam bentuk tulisan ataupun gambar
dari seseorang. Dokumen dalam bentuk tulisan contohnya
peraturan serta kebijakan. Dokumtasi merupakan salah satu
pelengkap dari metode observasi dan wawncara dalam penelitian
kualitatif. Hasil Observasi serta wawancara akan lebih di percaya
jika di dukung dengan bukti dokumentasi
E. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data ada tiga teknik analis data yang digunakan
dalam penelitian kualitatif diantaranya sebagai berikut:
Ada 3 Tekhnik analisa data, yang digunakan sebagai indikator dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data peneliti melakukan dengan memfokuskan hasil penelitian
pada hal yang dianggap penting oleh peneliti. Tujuannya adalah agar
mudah memahami suatu data yang peneliti kumpulkan sebelumnya, dari
data yang ditemukan di tempat penelitian/lapangan, yang kemudian
disatukan dan dipilah berdasarkan mengelompokan yang sinkron dari
aspek suatu masalah yang diamati dalam penelitian.
33
2. Penyajian Data merupakan sekelompok data informasi tentang dekriptif
atau gambaran yang dapat memberikan penjelasan kepada peneliti yang
bersifat menyeluruh. Data ini dibuat dan disusun secara fokus, mendalam,
rinci, dan jelas agar mudah memahami suatu gambaran dari aspek
permasalahan yang diteliti yang bersifat menyeluruh dan secara total
3. Hasil reduksi data disusun dan disajikan dalam bentuk teks narasi-
deskriptif. Peneliti melakukan pengumpulan data yang telah melalui
reduksi untuk menggambar kejadian yang terjadi pada saat dilapangan.
Catatan-catatan penting di lapangan, kemudian disajikan dalam bentuk
teks deskriptif untuk mempermudah pembaca memahami secara praktis.
Kegiatan lanjutan peneliti pada display data ialah data yang didapat
disajikan dalam bentuk table dengan tujuan untuk menggabungkan
informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu.
4. Verifikasi Merupakan tahap terakhir dalam menganalisis data. Data diuji
keabsahannya melalui validitas internal yaitu aspek kebenaran, validitas
eksternal yaitu penerapan, reliabilitas yaitu konsistensi dan obyektifitas.
Data yang sudah teruji selanjutnya data tersebut disimpulkan. penarikan
kesimpulan merupakan tahap mencari arti, makna dan menjelaskan
kemudian disatukan agar mudah dipahami sesuai tujuan penelitian.
34
F. Pengabsahan Data
Pengabsahan data merupakan ukuran dari data hasil penelitian dalam
uji pengabsahan data penelitisan kualitatif yaitu:
1. Uji Faliditas internal berkaitan dengan tahap akurasi metode
penelitian terhadap hasil penelitian. Gambaran pada penelitian ini
mengenai strategi pengembangan UMKM, sehingga data yang
diperolah yaitu datyang relefan dengan strategi pengembangan
UMKM
2. Uji Faliditas Eksternal berkaitan dengan akurasi hasil penelitian
dengan data yang ditemuka di lapangan, sehingga dapat di
generalisasikan pada suatu objek dimana sebagian obejek tersebuut
diambil
3. Uji Reliabitas berkaitan dengan kesesuaian data yang ditemukan
bersifat beragam, selalu berubah, untuk itu tidak ada yang
konsisten serta tidak ada yang berulang
4. Uji Objektifitas berkaitan dengan kesepakatan antar jumlah orang.
Ketika data objektif maka akan lebih vailid dan disepakati oleh
banyak orang dari pada yang di setujui oleh sedikit orang.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Profil Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) Kota
Makassar
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota
Makassar Nomor 8 Tahun 2016); dan Peraturan Walikota Kota Makassar 98
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan fungsi serta
tata kerja Dinas Koperasi dan UKM (Lembaran Daerah Kota Makassar
Nomor 98 Tahun 2016) maka Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota
Makassar mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam merumuskan,
membina dan mengendalikan kebijakan dibidang perkoperasian, usaha kecil
dan menengah menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang
koperasi, Usaha kecil dan Menengah;
2. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil
dan menengah;
3. Pelaksanaan evaluasi, pelaporan dan Pelaksanaan administrasi Dinas
urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah; dan
4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas
dan fungsinya.
36
Dengan Peraturan Daerah ini maka kedudukan Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
2. Visi dan Misi
VISI DAN MISI
DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA MAKASSAR
A. VISI
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi
pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, anitsipatif,
inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran dan cita-cita
tentang keadaan masa depan yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah,
dengan mengacu pada batasan tersebut, Visi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kota Makassar, sebagai berikut:
“Terwujudnya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
kondusif, kuat dan kompetitif bagi pengembangan ekonomi daerah”
Untuk merealisasikan maksud dan tujuan sebagaimana yang tertuang
dalam visi tersebut, maka setiap karyawan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kota Makassar dan stakeholder harus mampu memahami makna dari
visi tersebut sebagai berikut :
Mewujudkan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
kondusif, kuat dan makin kompetitif :
37
Yaitu suatu pernyataan sikap antusiasme untuk terus mendorong keunggulan dan
kemampuan daya saing berbagai jenis usaha ekonomi kota Makassar dalam
kancah persaingan global melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pengembangan investasi dan peningkatan produktivitas dengan pemanfaatan
sumberdaya lokal.
Meningkatnya Pengembangan ekonomi daerah :
Adanya segala upaya konsisten dan progresif untuk mendorong tumbuh dan
berkembangnya usaha-usaha produktif dalam masyarakat dengan memanfaatkan
potensi sumberdaya manusia dan teknologi untuk mengelola potensi sumberdaya
alam yang tersedia secara optimal dan bijaksana dan dimanfaatkan sebesar-
besarnya bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota
Makassar.
B. MISI
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun kedepan
(Tahun 2014-2019) yang bertumpu pada potensi dan sumber daya yang dimiliki
serta ditunjang oleh semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan
proporsional, maka misi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah :
a. Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktivitas, daya saing dan
kemandirian Koperasi dan UMKM;
b. Meningkatkan kompetensi SDM Koperasi dan UMKM yang professional;
38
c. Memberikan peluang berusaha yang seluas-luasnya kepada Koperasi dan
UKM melalui program Dana Bergulir;
d. Menguatkan pasar dalam negeri dengan meningkatkan daya saing
komoditi unggulan daerah melalui pemanfaatan sumber daya lokal untuk
kemandirian koperasi dan UMKM;
e. Meningkatkan promosi dalam dan luar negeri sehingga mampu menguasai
pangsa pasar dalam era perdagangan bebas/globalisasi;
3. Struktur Organisasi , Tugas dan Fungsi Jabatan
Sumber: Kantor Dinas Koperasi Kota Makassar
39
Tugas dan Fungsi Jabatan
Adapun tugas masing-masing pejabat struktural adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pelayanan administrasi kepada semua unit
organisasi di lingkungan dinas. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris
Dinas di bantu oleh 3 Kepala Subbagian yaitu :
a) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program kerja,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan program dan
kegiatan dinas;
b) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi dan
akuntansi keuangan;
c) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga,
kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi
kepegawaian.
2. Bidang Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengembangan, manajemen dan usaha koperasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi di bantu
oleh 3 Kepala Seksi yaitu :
a) Seksi Pembinaan Organisasi dan Tatalaksana Koperasi mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
40
pembinaan administrasi, organisasi dan usaha koperasi serta perangkat
koperasi.
b) Seksi Pendaftaran dan Hukum Koperasi mempunyai tugas menyusun
rencana pembinaan Koperasi, dan pemrosesan pengesahan Badan Hukum,
Amalgamasi, pembubaran koperasi serta mengevaluasi pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan sebagai bahan laporan.
c) Seksi Pembinaan Usaha Koperasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan
bidang kelembagaan dan usaha Koperasi Perkotaan.
3. Bidang Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melakukan
pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah dibidang
industri pertanian, industri non-pertanian, perdagangan aneka usaha sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan
tugasnya, Kepala Bidang UKM di bantu oleh 3 Kepala Seksi yaitu :
a) Seksi Industri Non-Pertanian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan pengusaha kecil dan
menengah bidang industri non pertanian.
b) Seksi Pemasaran dan pengembangan Aneka Usaha mempunyai tugas
menyusun rencana, melakukan inventarisasi, memberi bimbingan,
memonitor, dan mengevaluasi, serta melakukan konsultasi dalam rangka
pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah bidang Perdagangan dan
Aneka Usaha.
41
c) Seksi Pendaftaran dan Hukum Koperasi mempunyai tugas menyusun
rencana pembinaan Koperasi, dan pemrosesan pengesahan Badan Hukum,
Amalgamasi, pembubaran koperasi serta mengevaluasi pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan sebagai bahan laporan.
d) Seksi Pembinaan Usaha Koperasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan
bidang kelembagaan dan usaha Koperasi Perkotaan.
4. Bidang Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melakukan
pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah dibidang
industri pertanian, industri non-pertanian, perdagangan aneka usaha sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan
tugasnya, Kepala Bidang UKM di bantu oleh 3 Kepala Seksi yaitu :
a) Seksi Industri Non-Pertanian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan pengusaha kecil dan
menengah bidang industri non pertanian.
b) Seksi Pemasaran dan pengembangan Aneka Usaha mempunyai tugas
menyusun rencana, melakukan inventarisasi, memberi bimbingan,
memonitor, dan mengevaluasi, serta melakukan konsultasi dalam rangka
pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah bidang Perdagangan dan
Aneka Usaha.
c) Seksi Pembinaan Usaha Kecil Menengah Lorong mempunyai tugas
menyusun rencana dan melakukan penjabaran pembinaan dan
pengembangan usaha dibidang usaha kecil menengah.
42
5. Bidang Pembiayaan dan Simpan Pinjam yang mempunyai tugas
melaksanakan menyusun bahan perumusan dan melaksanakan kebijakan
perencanaan fasilitasi permodalan, pengawasan dan penilaian koperasi.
Dalam Melaksanakan Tugasnya, Kepala Bidang Pembiayaan dan Simpan
Pinjam di bantu oleh 3 Kepala Seksi yaitu :
a) Seksi Pengawasan dan Penilaian mempunyai tugas menyusun rencana
dan memberi petunjuk, mengkoordinasikan penilaian pemeriksaan
kegiatan. Serta menyusun konsep rencana program permodalan.
b) Seksi Pembiayaanan Permodalan Koperasi mempunyai tugas
menyusun rencana, mempersiapkan, mengklaksifikasi data usaha
pelaksanaan pembiayaan dan permodalam koperasi.
c) Seksi Pembiayaan dan Permodalan Usaha Kecil dan Menengah
mempunyai tugas menyusun rencana mempersiapkan, mengklaksifikasi
data usaha pelaksanaan pembiayaan dan permodalan usaha kecil dan
menengah.
6. Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan
dan penyuluhan koperasi dan usaha kecil menengah. Dalam Melaksanakan
Tugasnya, Kepala Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Koperasi dan UKM
di bantu oleh 3 Kepala Seksi yaitu :
a) Seksi Pendidikan dan Penyuluhan Koperasi mempunyai tugas
menyusun rencana, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan/pendidikan dan
penyusunan koperasi, melakukan kerjasama dan melaksanakan tugas.
43
b) Seksi Pendidikan dan Penyuluhan Usaha Kecil Menengah mempunyai
tugas menyusun rencana, mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan/pendidikan dan penyuluhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Melakukan kerjasama dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan dan
penyuluhan UKM.
c) Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas menyusun rencana, dan
mengkoordinasikan semua data yang diperlukan sebagai bahan informasi
B. Hasil Penelitian
Eksistensi UMKM di kota makassar mempunyai potensi untuk dapat lebih
tumbuh dan berkembang. Hal ini berangkat dari fakta-fakta empirik yang
menunjukkan adanya tingkat perkembangan dari waktu ke waktu. Pada masa
krisis hingga saat ini, sektor UMKM menjadi alternatif pemenuhan kesempatan
kerja bagi sekian banyak supplai tenaga kerja yang ada. Selain itu, UMKM dapat
dijadikan sebagai katup pengaman terhadap kondisi ekonomi yang selalu berubah
dan terdapat resistensi kondisi ekonomi. Maka dari itu, sangat dibutuhkan adanya
suatu usaha untuk lebih mengembangkan potensi sektor UMKM baik dari sisi
kuantitas maupun kualitasnya. Dalam usaha pengembangan UMKM, pada
umumnya mengalami berbagai hambatan-hambatan. Antaralain pada kualitas
SDM yang masih rendah, keterbatasan biaya, dan juga terbatasnya kemampuan
dalam hak pemasaran. Pemerintah melalui dinas koperasinya dan UKM kota
makassar mempunyai tanggung jawab teknis bagi perkembangan UMKM.
Strategi perkuatan, perlindungan, dan pemberdayaan. Strategi tersebut kemudian
diimplementasikan melalui pelaksanaan beberapa program tersebut, diharapkan
44
eksistensi sektor UMKM di Kota Makassar yang akan di kembangkan. Strategi
Pengembangan Dunia Usaha Menurut Lincolin Arsyad dalam buku Subandi
2011:12:124) ada 4 indikator yakni Penciptaan Iklim Usaha yang baik, Pembuatan
Informasi Terpadu, Pendirian Pusat Konsultasi, dan Pembuatan Sistem
Pemasaran.
1. Penciptaan Iklim Usaha yang Baik Bagi Dunia Usaha
Melalui pengaturan dan kebijakan di dinas koperasi kota makassar yang
memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah
penurunan kualitas lingkungan. Berikut.
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar 2019:
Jumlah UKM: 12.860 Kota Makassar
- Usaha Mikro: 4.441
- Usaha Kecil : 7250
- Usaha Menengah (UMKM): 989
NO KECAMATA
N
SEKTOR
TOTA
L KET PERDAGAN
GAN
ANEKA
USAHA
INDUSTRI
PERTANIAN
INDUSTRI
NON
PERTANIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MAKASSAR
BONTOALA
MAMAJANG
TAMALATE
RAPPOCINI
MARISO
543
393
253
356
667
416
73
80
55
65
58
53
96
108
60
111
113
112
216
295
194
196
148
155
928
876
562
728
986
736
-
-
-
-
-
-
JUMLAH 2628 384 600 1204 4816
45
Tabel 4.3 UMKM Kota Makassar Tahun 2020
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar 2020:
Jumlah UKM: 12.860 Kota Makassar
- Usaha Mikro: 4.478
- Usaha Kecil : 7301
- Usaha Menengah (UMKM): 1038
Tabel UMKM tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 dengan tahun 2020
setelah pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Kota Makassar
mengalami peningkatan 49 usaha , sedangkan pada usaha Mikro meningkat 37
pelaku usaha dan dan usaha kecil meningkat 51 pelaku usaha. Hal itu didasari
karena berbagai faktor yang paling utama banyak pekerja Swasta sebelum
pandemi yang dirumahkan membangun usaha untuk bertahan dan menyambung
hidupnya pada masa pandemi.
NO KECAMATAN
SEKTOR
TOTA
L KET PERDAGANGA
N
ANEKA
USAHA
INDUSTRI
PERTANIAN
INDUSTRI
NON
PERTANIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MAKASSAR
BONTOALA
MAMAJANG
TAMALATE
RAPPOCINI
MARISO
551
405
255
372
682
421
78
81
58
70
83
60
98
108
64
111
114
116
229
298
194
201
150
163
956
882
572
754
1029
760
-
-
-
-
-
-
JUMLAH 2686 430 611 1235 4953
46
Tabel 4.4 Program Pendukung Dinas Koperasi dan UKM
NO PROGRAM PENDUKUNG TUJUAN WAKTU
1.
Bekerjasama dengan pihak Perbankan
(Mandiri dab BRI) dalam membina
UKM pada setiap pelatihan
Mengupayakan peran
perbankan dalam membina
UKM dalam hal
pengelolaan keuangan dan
permodalan
Berkelanjutan
2.
Mendorong setiap pemerintah
kecamatan untuk membina warganya
dalam mendukung program kota
menciptakan 1000 UKM lorong
Meningkatkan produktifitas
masyarakat lorong untuk
meningkatkan industri
rumah tangga disetiap
kecamatan
Berkelanjutan
3.
Bekerjasama dengan pihak perusahaan
Swalayan (Carrefour) dan Retail untuk
memasukkan Produk-Produk UKM
disetiap cabangnya
Mendorong UKM agar
mampu menciptakan produk
yang unggul dan berkualitas
agar mampu bersaing
dengan produk luar daerah
Berkelanjutan
4.
Melibatkan Komunikasi entrepreneur
dalam membina UMKM baik secara
teknis maupun manajemen
kelembagaan UKM
Meningkatkan semangat
wirausaha berbasis
komunitas yang ada di kota
Makassar
Berkelanjutan
5.
Bekerjasama dengan Google melalui
program GAPURA dalam mendorong
UKM untuk Go Online
Mendorong UKM untuk
memaksimalkan
penggunaan teknologi dalam
pemasaran produk
Mei
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar
Tabel diatas menunjukka program Pemerintah yang mengahrapkan dukungan
oleh pihak Swasta dalam membangun UKM di Kota Makassar dalam
meningkatkan kualitasnya. Berikut
Tabel 4.5 UKM Kota Makassar 2021 Januari-Mei:
NO BULAN Peningkatan UMKM Kota Makassar (%)
1. JANUARI 34%
2. FEBRUARI 47%
3. MARET 71%
4. APRIL 84%
5. MEI 85,1%
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa ditahun 2021 mulai dari
januari sampai bulan mei mengalami peningkatan UKM di Kota Makassar
dibanding ditahun sebelumnya dibulan yang sama. Hal tersebut menunjukkan
karena terbantunya UKM oleh dinas koperasi dalam pemasaran produk melalui
digital mobile yaitu Marketplace sehingga banyak pelaku usaha yang ingin
mendirikan usaha karena terjaminnya pemasaran produk yang akan dibantu oleh
Dinas Koperasi.
47
Berdasarkan dengan penjelasan indikator di atas peneliti kemudian
mewawancarai ATB selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan:
“Melakukan pelatihan dengan dibantu oleh BPUM yang bantuan dari
presiden itu diharap mampu membantu UMKM dimasa pandemi cuman
banyak bantuan yang salah sasaran, banyak yang bukan UMKM yang
mendapatkannya jadi untuk menyiasati memang UMKM itu betul-betul harus
memasukkan proposal usahanya. Jadi kita kan disini hanya untuk menginput
dataUMKM itupun lagi diteruskan ke provinsi, nanti disana memverifikasi
pelaku usaha yang layak diberi bantuan untuyk proposal tersebut dibawa
langsung kesini oleh UMKM yang bersangkutan diobidang kami di
pembiayaan.” (Wawancara tgl 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas berkaitan dengan indikator
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha dipahami bahwa Dinas
Koperasi Kota Makassar memberikan pelatihan yang dibantu oleh Bantuan Pelaku
Usaha Mikro (BPUM) dengan menyalurkan program bantuan presiden yang
diharap mampu membantu UMKM dimasa pandemi. Bantuan ini dikatakan
banyak yang salah sasaran, banyak yang bukan pelaku usaha mendapatkan
bantuan tersebut jadi pihak Dinas koperasi menyiasati dengan pengumpulan
proposal UMKM yang menjadi binaan sehingga data tersebut dikirim ke provinsi
untuk diverifikasi.
Selanjutnya Hasil wawancara LM selaku PLT KASI Pengawasan dan
Penilaian mengatakan:
“Kita libatkan para pelaku usaha dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan
sosialisasinya seperti bagaimana meningkatkan keuangannya UMKM itu bisa
tetap survive tetap eksis dan dan pemasarannya bagaimana bisa lebih
berkembang aturan di sini ada supaya bisa database bahwa pelaku usaha adalah
binaan koperasi yang bersurat ke sini untuk mendaftar jadi binaan kami disini
data yang layak mendapatkan bantuan tersebut.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
48
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha dapat dipahami bahwa Dinas
Koperasi melibatkan pelaku usaha dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan
sosialisasinya untuk meningkatkan keuangan UMKM agar bisa tetap survive,tetap
eksis serta pemasarannya dapat lebih berkembang. Aturan diberlakukan kepada
UMKM agar database pelaku usaha terdata bahwa binaan koperasi yang bersurat
untuk mendaftar jadi binaan Koperasi sehingga data tersebut adalah data
pertimbangan yang layak mendapatkan bantuan.
Selanjutnya Hasil wawancara HW selaku Staff Bidang UMKM mengatakan:
“Tentunya tidak terlepas dari fungsi dari dinas koperasi yaitu melakukan
pembinaan bagi pelaku usaha di Kota Makassar, Kalau modern yaitu seperti
pendampingan untuk tetap berproduksi dan memasarkan selalu produknya. kita
sepenuhnya fokus terhadap pembinaan pemasaran karena kendalanya
kebanyakan di pemasaran.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha dapat dipahami bahwa Tidak
terlepas dari fungsi dari dinas koperasi yaitu melakukan pembinaan bagi pelaku
usaha di Kota Makassa dengan model seperti pendampingan untuk tetap
berproduksi dan memasarkan selalu produknya. Dinas Koperasi sepenuhnya
fokus terhadap pembinaan pemasaran karena kendalanya kebanyakan di
pemasaran.
Selanjutnya Hasil wawancara MA selaku Pelaku UMKM (Atik Collection)
mengatakan:
49
“Mungkin saat ini akibat pandemi, tapi alhamdulillah Dinas Koperasi tetap
mau perhatikan UMKM nya yang mereka punya, kami saat ini
masih difasilitasi tempat seperti di galeri di Mall Trans Studio kemudian
kalu dibilang bantuan, kami saat ini menjalankan usaha dengan dibantu
promosikan produk kami.” (Wawancara tgl. 24 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha dapat dipahami bahwa pada
masa pandemi sekarang Dinas Koperasi masih tetap memperhatikan UMKM
binaan, masih memberikan fasilitas tempat seperti di galeri di Mall Trans Studio
kemudian membantu UMKM dalam promosikan produknya.
Selanjutnya Hasil wawancara AR selaku Pelaku UMKM (Kopi Leluhur)
mengatakan:
“Kalau saya kan masih baru jadi jadi binaan Dinas Koperasi jadi masih
dikontrol dan berikan arahan dan materi dalam meningkatkan usaha dan
produk. untuk fasilitas berdasarkan aturan belum bisa mendapatkan fasilitas
tersebut Kalau masih baru jadi harus menunggu dalam fasilitas tersebut produk
kami.” (Wawancara tgl. 24 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha dapat dipahami bahwa pada
masa pandemi untuk UMKM yang masih baru hanya diberikan arahan dan materi
pemasaran produk dalam menunjang kemajuan produk, fasilitas belum bisa
diberikan untuk pelaku usaha yang masih baru jadi binaan Dinas Koperasi.
Selanjutnya Hasil wawancara IPL selaku Pelaku UMKM (Minuman Herbal)
mengatakan:
“Kalau di masa pandemi sekarang ini selain mendapatkan fasilitas berupa galeri
di mall kami juga mendapatkan materi pemasaran atau seperti praktek
pemeasaran yang baik atau system pemasaran yang tepat, disamping itu juga
50
kami dibantu memasarkan produk oleh dinas koperasi agar dapat memajukan
usaha kami dan dikenal oleh konsumen.” (Wawancara tgl. 25 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha dapat dipahami bahwaPelaku
Usaha dimasa pandemi masih tetap diberikan arahan pemasaran dan diberikan
fasilitas stand di mall kemudian diberikan bantuan memasarkan produk agar
dikenal oleh konsumen.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian dilapangan bahwa hal yang
dijelaskan keseluruhan di atas belum sesuai dengan hasil observasi peneliti
dilapangan dengan yang peneliti amati.
Kemudian kesimpulan secara keseluruhan wawancara informan di atas
mengenai Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha bahwa Dinas
Koperasi Kota Makassar memberikan pelatihan yang dibantu oleh Bantuan Pelaku
Usaha Mikro (BPUM) dengan menyalurkan program bantuan presiden yang
diharap mampu membantu UMKM dimasa pandemi. Bantuan ini dikatakan
banyak yang salah sasaran, banyak yang bukan pelaku usaha mendapatkan
bantuan tersebut jadi pihak Dinas koperasi menyiasati dengan pengumpulan
proposal UMKM yang menjadi binaan sehingga data tersebut dikirim ke provinsi
untuk diverifikasi. Dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan sosialisasinya
untuk meningkatkan keuangan UMKM dapat tetap survive,tetap eksis serta
pemasarannya dapat lebih berkembang. Aturan diberlakukan kepada UMKM agar
database pelaku usaha terdata bahwa binaan koperasi yang bersurat untuk
mendaftar jadi binaan Koperasi sehingga data tersebut adalah data pertimbangan
51
yang layak mendapatkan bantuan. Masa pandemic untuk UMKM yang masih baru
hanya diberikan arahan dan materi pemasaran produk dalam menunjang kemajuan
produk, fasilitas belum bisa diberikan untuk pelaku usaha yang masih baru jadi
binaan Dinas Koperasi. Dinas Koperasi masih tetap memperhatikan UMKM
binaan yang lama, masih memberikan fasilitas tempat seperti di galeri Mall Trans
Studio kemudian membantu UMKM dalam promosikan produknya.
2. Pembuatan informasi terpadu
Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dan dunia
usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan
perijinan dan informasi rencana pembangunan ekonomi daerah di dinas koperasi
kota makassar.
Berdasarkan dengan penjelasan indikator di atas peneliti kemudian
mewawancarai selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan:
“Kalau seperti bantuan produktif kan itu ada di media sosial dan itu memang
dianjurkan di Dinas Koperasi setempat. selama ini Dinas Koperasi
melakukan pembinaan UMKM dengan melakukan berbagai pelatihan
sosialisasi dan itu sangat berkelanjutan karena semua bidang disini sudah
pintar update kegiatan di hotel demi untuk mengembangkan pelaku usaha di
Kota Makassar dan bagi UMKM pemula.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan informasi terpadu dipahami bahwa Informasi berupa bantuan
produktif disebar dimedia sosial yang direkomendasikan oleh Dinas Koperasi
setempat. Selama ini Dinas Koperasi melakukan pembinaan dengan berbagai
pelatihan dan sosialisasi yang berkelanjutan terhadap UMKM binaan seperti
52
kegiatan dihotel ataupun mall untuk mengembangkan pelaku usaha yang lama
ataupun pemula.
Selanjutnya Hasil wawancara LM selaku PLT KASI Pengawasan dan
Penilaian mengatakan:
“ Sistem informasi kita di sini ada website resmi dari dinas koperasi, disana
segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan kita share ke sana. berhubung kita di
sini konsep pembiayaan kita punya sistem yang berkonsep pembiayaan yang
namanya Sistem Informasi Keuangan Program (SIKP) yang dibuat
pembendaharaan dimana sistem ini kita input semua pelaku usaha yang menjadi
binaan kami.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan informasi terpadu dapat dipahami bahwa Sistem informasi berupa
website resmi dari dinas koperasi, segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan
akan share ke Website tersebut. Berhubung dengan konsep pembiayaan
dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, sistem yang berkonsep pembiayaan yang
bernama Sistem Informasi Keuangan Program (SIKP) yang dibuat Bendahar
Kantor sehingga sistem ini menginput semua pelaku usaha yang menjadi binaan
Dinas Koperasi.
Selanjutnya Hasil wawancara HW selaku Staff Bidang UMKM mengatakan:
“Sistem informasi kita di sini dari awal menjadi anggota kami, kami selelu
memberikan informasi di WhatssApp, kami disini memeng suda ada grup WA,
sehingga di sana Kami sebar informasi kegiatan yang akan dilaksanakan.”
(Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
53
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan informasi terpadu dapat dipahami bahwa Sistem informasi dilakukan
di Group WhatssAp yang telah dibuat oleh dinas Koperasi.
Selanjutnya Hasil wawancara MA selaku Pelaku UMKM (Atik Collection)
mengatakan:
“Kalau tentang sistem informasi kalau di website itu biasanya masih bersifat
umum karena websitenya nasional punya dan kelola jadi masih bersifat
umum nasional, cuman yang lebih spesifik di Kota Makassar kami binaan
Dinas Koperasi ada grup WA jadi disana informasi disebarkan.”
(Wawancara tgl. 24 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan informasi terpadu dapat dipahami bahwa Sistem informasi di website
itu biasanya masih bersifat umum karena websitenya taraf nasional, tapi yang
lebih spesifik di Kota Makassar pelaku usaha binaan Dinas Koperasi ada grup
WhatsAp jadi di group tersebut informasi disebarkan.
Selanjutnya Hasil wawancara ASR selaku Pelaku UMKM (Kopi Leluhur)
mengatakan:
“Kalau informasi di media sosial belum update kalau di website masih
bersifat umum, masih nasional punya informasinya. Tetapi ada grup
WhatsApp yang telah disediakan oleh Dinas Koperasi kota Makassar yang di
sana kita dapat melihat informasi informasi atau kegiatan yang akan
dilaksanakan ataupun pengejaran pemasaran produk.” (Wawancara tgl. 24
Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan informasi terpadu dapat dipahami bahwa informasi di media sosial
belum update, di website masih bersifat umum tetapi ada grup WhatsApp yang
54
telah disediakan oleh Dinas Koperasi kota Makassar yang di sana pelaku usaha
dapat melihat informasi atau kegiatan yang akan dilaksanakan ataupun pengajaran
pemasaran produk.
Selanjutnya Hasil wawancara IPL selaku Pelaku UMKM (Minuman Herbal)
mengatakan:
“Kalau informasi adanya di WhatsApp jadi kita di sana bisa mendapatkan
informasi di grup WhatsApp yang memang telah disediakandari awal oleh
Dinas koperasi pada saat kita pertama menjadi di pelaku usaha binaan
Dinas Koperasi tersebut.” (Wawancara IPL Jumat 25 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan informasi terpadu dapat dipahami bahwa informasi dilakukan di
WhatsApp group untuk mendapatkan informasi yang disediakan oleh Dinas
Koperasi pada saat pertama menjadi pelaku usaha binaan Dinas Koperasi.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian dilapangan bahwa hal yang dijelaskan
keseluruhan di atas sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan dengan yang
peneliti amati.
Kemudian kesimpulan secara keseluruhan wawancara informan di atas
mengenai Pembuatan informasi terpadu bahwa Informasi berupa bantuan
produktif disebar dimedia sosial yang direkomendasikan oleh Dinas Koperasi
setempat. Selama ini Dinas Koperasi melakukan pembinaan dengan berbagai
pelatihan dan sosialisasi yang berkelanjutan terhadap UMKM binaan seperti
kegiatan dihotel ataupun mall untuk mengembangkan pelaku usaha yang lama
ataupun pemula. Sistem informasi berupa website resmi dari dinas koperasi,
segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan akan share ke Website tersebut.
55
Berhubung dengan konsep pembiayaan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, sistem
yang berkonsep pembiayaan yang bernama Sistem Informasi Keuangan Program
(SIKP) yang dibuat pembendaharaan dimana sistem ini menginput semua pelaku
usaha yang menjadi binaan Dinas Koperasi. Pelaku usaha mengatakan bahwa
Sistem informasi di website itu biasanya masih bersifat umum karena websitenya
taraf nasional, tapi yang lebih spesifik di Kota Makassar pelaku usaha binaan
Dinas Koperasi ada grup WhatsAp jadi di group tersebut informasi disebarkan.
3. Pendirian Pusat Konsultasi dan Pengembangan Usaha Kecil di Dinas Koperasi
Kota Makassar
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil karena usaha kecil
perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumber
dorongan memajukan kewirausahaan.
Berdasarkan dengan penjelasan indikator di atas peneliti kemudian
mewawancarai selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan:
“Kita di sini ada pusat konsultasi bagi UMKM namanya PLUT untuk
UMKM. Konsultasi tersebut dipusatkan atau tujuan utam,anya hanya
menerima konsultasi terkait produk mereka seperti dari kemasan dan
pengemasan hingga strategi peningkatannya.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas berkaitan dengan indikator Pendirian
pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil terpadu dipahami bahwa Dinas
Koperasi mempunyai pusat konsultasi bagi UMKM namanya PLUT untuk
UMKM dari bimbingan pengemasan , pemasaran, hingga strategi peningkatannya.
- Pusat konsultasi yang sediakan masih melalui layanan Whatsapp Group
56
- Dinas Koperasi sangat Welcome apabila para pelaku UMKM ingin
datang langsung kantor berbicara dengan kami mengenai keluh kesahya
- Para Pelaku Umkm juga bisa berkonsultasi ketika ada pelatihan atau acara
yang di adakan oleh Dinas Koperasi
Selanjutnya Hasil wawancara LM selaku PLT KASI Pengawasan dan
Penilaian mengatakan:
“Kita di sini welcome ketika ada keluhan kami suruh telepon karena di awal
waktunya dipinang kami-kami ada grup WhatsApp yang bisa kami pantau
dan Bina ketika ada pengaduan atau konsultasi dan ketika ada masalah bisa
di person admin atau yang ada di grup.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil dapat dipahami bahwa
Dinas Koperasi welcome ketika ada keluhan memerintahkan untuk telepon karena
di awal ketika jadi binaan, digabungkan di grup WhatsApp yang dapat di pantau
ketika ada pengaduan atau konsultasi dan ada masalah dapat di person admin atau
yang ada di group tersebut.
Selanjutnya Hasil wawancara HW selaku Staff Bidang UMKM mengatakan:
“Kalau pusat konsultasi berupa sistem belum ada, tapi tadi saya bilang ada
grup WhatsApp disana ada admin yang bisa ditempati konsultasi Apabila ada
kendala sehingga tidak ada yang tertutupi atau tidak ada spasi antara pelaku
usaaha dengan kami di Dinas Koperasi.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil dapat dipahami bahwa
terkait pusat konsultasi berupa sistem belum ada, tapi ada grup WhatsApp disana
ada admin yang dapat diberi konsultasi Apabila ada kendala.
57
Selanjutnya Hasil wawancara MA selaku Pelaku UMKM (Atik Collection)
mengatakan:
“Kalau mau Ki konsultasi biasa aku berjanji admin yang ada di grup atau
bisa disebar di grup WhatsApp agar teman-teman pelaku usaha yang lain
bisa memperbaiki ketika ada salah satu mempunyai kendala belajar masalah
tersebut.” (Wawancara tgl. 24 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil dapat dipahami bahwa
Konsultasi dilakukan dimedia sosial yang telah disediakan oleh Dinas Koperasi.
Selanjutnya Hasil wawancara selaku Pelaku UMKM (Kopi Leluhur)
mengatakan:
“Kalau masalah konsultasi ketika ada masalah biasa saya sampaikan di grup
atau saya cat person admin yang ada di grup kemudian mereka memberikan
solusi atau kendala atau masalah tersebut, aau biasanya kita datang
langsung ke kantor .” (Wawancara tgl. 24 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil dapat dipahami bahwa
Konsultasi masalah dilakukan di media sosial tepatnya di Group WhatsApp yang
telah disediakan ataupun chat secara person admin yang ada di Group tersebut
untuk diberikan solusi.
Selanjutnya Hasil wawancara IPL selaku Pelaku UMKM (Minuman Herbal)
mengatakan:
“Pusat konsultasi Yang lebih akurat ataupun lebih jelasnya itu dilakukan di
grup WhatsApp yang telah di sediakan atau biasa juga saya langsung chat
pribadi chat person admin yang ada di grup untuk diberikan solusi sehingga
kami para pelaku merasa dipeluk erat oleh Dinas Koperasi , serasa terbantu
sekali dengan kemudahan teresebut.” (Wawancara tgl. 25 Juni 2021)
58
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil dapat dipahami bahwa
Pusat Konsultasi dilakukan dimedia sosial berupa Group WhatsApp atau chat
secara person admin agar dapat diberikan solusi terkait masalah ataupun kendala.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian dilapangan bahwa hal yang
dijelaskan keseluruhan di atas sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan
dengan yang peneliti amati.
Kemudian kesimpulan secara keseluruhan wawancara informan di atas
mengenai Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil bahwa Dinas
Koperasi mempunyai pusat konsultasi bagi UMKM namanya PLUT untuk
UMKM dari bimbingan pengemasan , pemasaran, hingga strategi peningkatannya.
Dinas Koperasi welcome ketika ada keluhan memerintahkan untuk telepon karena
di awal ketika jadi binaan, digabungkan di grup WhatsApp yang dapat di pantau
ketika ada pengaduan atau konsultasi dan ada masalah dapat di person admin atau
yang ada di group tersebut. Pelaku UMKM mendapatkan Pusat Konsultasi yang
dilakukan dimedia sosial berupa Group WhatsApp atau chat secara person admin
agar dapat diberikan solusi terkait masalah ataupun kendala.
4. Pembuatan System Pemasaran
Pembuatan system pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak
ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk impor di
dinas koperasi kota makassar.
59
Berdasarkan dengan penjelasan indikator di atas peneliti kemudian
mewawancarai ATB selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan:
“Kita adakan terus pelatihan tentang cara pengemasan produk supaya ada
nilai tariknya. pelatihan desain produk dan sosialisasi sistem informasi
untuk UMKM seperti pemesanan lewat online yang kita berikan sosialisasi
tentang itu, kemajuan UMKM ini sangat penting untuk mewujudkan tenaga
kerja yang menganggur.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan system pemasaran dipahami bahwa Dinas Koperasi adakan terus
pelatihan tentang cara pengemasan produk agar mempunyai nilai tarik yang khas.
Pelatihan desain produk dan sosialisasi sistem informasi untuk UMKM seperti
pemesanan lewat online yang kita berikan sosialisasi tentang itu, kemajuan
UMKM ini sangat penting untuk mewujudkan tenaga kerja yang menganggur.
Selanjutnya Hasil wawancara LM selaku PLT KASI Pengawasan dan
Penilaian mengatakan:
“Harapan kita dalam sistem pemasaran, kita harap bisa go-ekspor, bisa
keluar Indonesia pemasarannya, sekarang program kami itu kita bina
perlahan binaan kami disini, kita adakan pemasaran yang berbasis digital
sehingga secara tidak langsung kami memberikan pengajaran sekaligus
praktek kepada Binaan pelaku usaha tersebut.” (Wawancara tgl. 22 Juni
2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan system pemasaran dapat dipahami bahwa Harapan Dinas Koperasi
dalam sistem pemasaran bisa go-ekspor keluar Indonesia pemasarannya,
memberikan binaan perlahan dengan mengadakan pemasaran yang berbasis
digital dan Bina pelaku usaha tersebut.
60
Selanjutnya Hasil wawancara HW selaku Staff Bidang UMKM mengatakan:
“Untuk saat ini menyediakan fasilitas untuk UMKM memasarkan produknya,
kita juga tetap menjalin kerjasama dengan instansi yang lain yang
menguntungkan yang bersangkutan dengan produk-produk binaan kami agar
bisa kesana dipasarkan.” (Wawancara tgl. 22 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan system pemasaran dapat dipahami bahwa Untuk saat ini menyediakan
fasilitas untuk UMKM memasarkan produknya, akan tetapi juga menjalin
kerjasama dengan instansi yang lain yang menguntungkan yang bersangkutan
dengan produk-produk binaan Dinas Koperasi agar dapat memasarkan produk di
intansi tersebut.
Selanjutnya Hasil wawancara MA selaku Pelaku UMKM (Atik Collection)
mengatakan:
“Sering diadakan pelatihan kemudian diundang semua Dikasih arahan,
dipromosikan juga kita punya produk biasa juga ibu Kepala Dinas kalau ada
kamunya juga biasa di grup diminta produk ini kita dikasih arahan di tempat
di Galeri Kita dipromosikan produk kita bergiliran dengan UMKM
lain, sekarang ini memang tahun kedua di galeri tapi angkatan pertama 10
UMKM berikutnya lagi angkatan kedua dan seterusnya selama 7 bulan
pameran, jadi kita dipromosikan dari dinas koperasi.” (Wawancara tgl. 24
Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan system pemasaran dapat dipahami bahwa sistem pemasaran yang
dilakukan Dinas Koperasi untuk membantu pelaku UMKM dengan mengundang
UMKM dalam pengadaan pelatihan atau di group WhatsApp diinformasikan
untuk dipromosikan produk ketika ada tamu dari instansi lain yang lain. Dinas
61
Koperasi memberikan arahan digaleri Trans studia Mall untuk dipromosikan
produknya secara berlebihan bergiliran dengan UMKM lain.
Selanjutnya Hasil wawancara ASR selaku Pelaku UMKM (Kopi Leluhur)
mengatakan:
“Kalau saya kan masih baru jadi binaan Dinas Koperasi, Bentuk bantuan
fasilitas dari dinas koperasi seperti galeri di mall jadi bantuannya dalam
sistem pemasaran itu masih dibantu di tempat saya kemudian dibantu
digroup WhatsApp untuk dipasarkan karena aturannya untuk mendapatkan
fasilitas tempat di galeri syaratnya 1 tahun jadi binaan Dinas Koperasi.”
(Wawancara tgl. 24 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan system pemasaran dapat dipahami bahwa sistem Pemasaran yang
diberikan bantuan promosi ditempat pelaku usaha kemudian teknik pemasaran
yang di berikan di Group WhatsApp , untuk fasilitas galeri belum bisa diberikan
untuk pelaku usaha yang masih baru bergabung karena syarat diberikan bantuan
yaitu bergabung selama 1 tahun hingga dapat bantuan fasilitas tersebut.
Selanjutnya Hasil wawancara IPL selaku Pelaku UMKM (Minuman Herbal)
mengatakan:
“Untuk sistem pemasaran selain di grup WhatsApp, di tempat gallery Mall
Trans Studio kita juga mendapatkan hak yang diberikan bantuan pemasaran
oleh dinas koperasi sehingga produk kami bisa bersaing di pasar dan tujuan
utamanya bisa ekspor ke luar negri.” (Wawancara tgl. 25 Juni 2021)
Berdasarkan kutipan wawancara informan di atas berkaitan dengan indikator
Pembuatan system pemasaran dapat dipahami bahwa Untuk sistem pemasaran
selain di grup WhatsApp, di tempat gallery Mall Trans Studio, Pelaku usaha
62
yang lama diberikan bantuan pemasaran oleh Dinas Koperasi sehingga produk
bisa bersaing di pasaran.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian dilapangan bahwa hal yang
dijelaskan keseluruhan di atas sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan
dengan yang peneliti amati.
Kemudian kesimpulan secara keseluruhan wawancara informan di atas
mengenai Pembuatan system pemasaran bahwa Dinas Koperasi mengadakan
pelatihan tentang cara pengemasan produk agar mempunyai nilai tarik yang khas.
Pelatihan desain produk dan sosialisasi sistem informasi untuk UMKM seperti
pemesanan lewat online yang kita berikan sosialisasi tentang itu, kemajuan
UMKM ini sangat penting untuk mewujudkan tenaga kerja yang menganggur.
Menjalin kerjasama dengan instansi yang lain yang menguntungkan dan
bersangkutan dengan produk-produk binaan Dinas Koperasi agar dapat
memasarkan produk di intansi tersebut. Dinas Koperasi memberikan arahan
digaleri Trans studia Mall untuk dipromosikan produknya secara bergiliran
dengan UMKM lain sehingga bisa bersaing dipasaran. Untuk fasilitas galeri
belum bisa diberikan untuk pelaku usaha yang masih baru bergabung karena
syarat diberikan bantuan yaitu bergabung selama 1 tahun hingga dapat bantuan
fasilitas tersebut.
C. Pembahasan
Pada umumnya mengalami berbagai hambatan-hambatan. Antaralain pada
kualitas SDM yang masih rendah, keterbatasan biaya, dan juga terbatasnya
63
kemampuan dalam hak pemasaran. Pemerintah melalui dinas koperasinya dan
UKM kota makassar mempunyai tanggung jawab teknis bagi perkembangan
UMKM. Strategi perkuatan, perlindungan, dan pemberdayaan. Strategi tersebut
kemudian diimplementasikan melalui pelaksanaan beberapa program tersebut,
diharapkan eksistensi sektor UMKM di Kota Makassar yang akan di kembangkan.
Strategi Pengembangan Dunia Usaha Menurut Lincolin Arsyad dalam buku
Subandi 2011:12:124) ada 4 indikator yakni Penciptaan Iklim Usaha yang baik,
Pembuatan Informasi Terpadu, Pendirian Pusat Konsultasi, dan Pembuatan Sistem
Pemasaran.
1. Penciptaan Iklim Usaha yang Baik
Penciptaan Iklim Usaha yang baik bagi dunia Usaha pada Dinas Koperasi
Kota Makassar memberikan pelatihan yang dibantu oleh Bantuan Pelaku
Usaha Mikro (BPUM) dengan menyalurkan program bantuan presiden yang
diharap mampu membantu UMKM dimasa pandemi. Bantuan ini dikatakan
banyak yang salah sasaran, banyak yang bukan pelaku usaha mendapatkan
bantuan tersebut jadi pihak Dinas koperasi menyiasati dengan pengumpulan
proposal UMKM yang menjadi binaan sehingga data tersebut dikirim ke
provinsi untuk diverifikasi. Dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan
sosialisasinya untuk meningkatkan keuangan UMKM dapat tetap survive,tetap
eksis serta pemasarannya dapat lebih berkembang. Aturan diberlakukan kepada
UMKM agar database pelaku usaha terdata bahwa binaan koperasi yang
bersurat untuk mendaftar jadi binaan Koperasi sehingga data tersebut adalah
data pertimbangan yang layak mendapatkan bantuan. Masa pandemi untuk
64
UMKM yang masih baru hanya diberikan arahan dan materi pemasaran produk
dalam menunjang kemajuan produk, fasilitas belum bisa diberikan untuk
pelaku usaha yang masih baru jadi binaan Dinas Koperasi. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang dikatakan oleh Chadler Jr dan Robbins dengan Strategi
pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar
yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas guna mencapai tujuan
berbagai sasaran tersebut.
2. Pembuatan Informasi Terpadu
Pembuatan informasi terpadu berupa bantuan produktif disebar dimedia
sosial yang direkomendasikan oleh Dinas Koperasi setempat. Selama ini Dinas
Koperasi melakukan pembinaan dengan berbagai pelatihan dan sosialisasi yang
berkelanjutan terhadap UMKM binaan seperti kegiatan dihotel ataupun mall
untuk mengembangkan pelaku usaha yang lama ataupun pemula. Sistem
informasi berupa website resmi dari dinas koperasi, segala bentuk kegiatan
yang akan dilaksanakan akan share ke Website tersebut. Pelaku usaha
mengatakan bahwa Sistem informasi di website itu biasanya masih bersifat
umum karena websitenya taraf nasional, tapi yang lebih spesifik di Kota
Makassar pelaku usaha binaan Dinas Koperasi ada grup WhatsAp jadi di group
tersebut informasi disebarkan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikatakan
Menurut Lincolin Arsyad dalam buku Subandi 2011:12:124).
3. Pendirian Pusat Konsultasi
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil Dinas Koperasi
mempunyai pusat konsultasi bagi UMKM namanya PLUT untuk UMKM dari
65
bimbingan pengemasan , pemasaran, hingga strategi peningkatannya. Dinas
Koperasi welcome ketika ada keluhan memerintahkan untuk telepon karena di
awal ketika jadi binaan, digabungkan di grup WhatsApp yang dapat di pantau
ketika ada pengaduan atau konsultasi dan ada masalah dapat di person admin
atau yang ada di group tersebut. Pelaku UMKM mendapatkan Pusat Konsultasi
yang dilakukan dimedia sosial berupa Group WhatsApp atau chat secara
person admin agar dapat diberikan solusi terkait masalah ataupun kendala. Hal
tersebut sesuai dengan teori Menurut Lincolin Arsyad dalam buku Subandi
2011:12:124).
4. Pembuatan Sistem Pemasaran.
Pembuatan system pemasaran bahwa Dinas Koperasi mengadakan
pelatihan tentang cara pengemasan produk agar mempunyai nilai tarik yang
khas. Pelatihan desain produk dan sosialisasi sistem informasi untuk UMKM
seperti pemesanan lewat online yang kita berikan sosialisasi tentang itu,
kemajuan UMKM ini sangat penting untuk mewujudkan tenaga kerja yang
menganggur. Menjalin kerjasama dengan instansi yang lain yang
menguntungkan dan bersangkutan dengan produk-produk binaan Dinas
Koperasi agar dapat memasarkan produk di intansi tersebut. Dinas Koperasi
memberikan arahan digaleri Trans studia Mall untuk dipromosikan produknya
secara bergiliran dengan UMKM lain sehingga bisa bersaing dipasaran. Untuk
fasilitas galeri belum bisa diberikan untuk pelaku usaha yang masih baru
bergabung karena syarat diberikan bantuan yaitu bergabung selama 1 tahun
hingga dapat bantuan fasilitas tersebut. Hal tersebut sesuai yang dikatakan
66
Robbins bahwa dalam konteks pemasaran yang bersifat mendasar bagi sebuah
usaha guna mencapai tujuan berbagai sasaran tersebut.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai Strategi Pengembangan Dalam Usaha, Mikro Kecil dan Menengah Kota
Makassar dalam melaksanakan tugas pokoknya belum dapat dikatakan Efektif
secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan beberapa indikator yang digunakan
yaitu Penciptaan Iklim Usaha yang baik, Dinas Koperasi Kota Makassar
memberikan pelatihan yang dibantu oleh Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM)
dengan menyalurkan program bantuan presiden yang diharap mampu membantu
UMKM dimasa pandemic tetapi Bantuan tersebut dikatakan banyak yang salah
sasaran, banyak yang bukan pelaku usaha mendapatkan bantuan tersebut jadi
pihak Dinas koperasi menyiasati dengan pengumpulan proposal UMKM yang
menjadi binaan sehingga data tersebut dikirim ke provinsi untuk diverifikasi.
Pembuatan Informasi Terpadu Sistem informasi di website itu biasanya masih
bersifat umum karena websitenya taraf nasional, tapi yang lebih spesifik di Kota
Makassar pelaku usaha binaan Dinas Koperasi ada grup WhatsAp jadi di group
tersebut informasi disebarkan. Pendirian Pusat Konsultasi Pusat Konsultasi yang
dilakukan dimedia sosial berupa Group WhatsApp atau chat secara person admin
agar dapat diberikan solusi terkait masalah ataupun kendala. dan Pembuatan
Sistem Pemasaran fasilitas galeri belum bisa diberikan untuk pelaku usaha yang
68
masih baru bergabung karena syarat diberikan bantuan yaitu bergabung selama 1
tahun hingga dapat bantuan fasilitas tersebut.
B. Saran
1. Sebaiknya pemerintah dan stakeholder terkait untuk lebih meningkatkan
atensinya terhadap Pengawasan penyaluran bantuan yang diberikan Presiden
bagi UMKM.
2. Seharunsya perekrutan tenaga ahli (SDM yang berkompeten,jujur dan adil)
diutamakan pada proses perekrutan dan pembentukan petugas penyaluran
bantuan.
3. Seharusnya Dinas Koperasi dapat meningkatkan Alur Konsultasi resmi
terhadap Pelaku Usaha binaannya.
4. Seharusnya pula peningkatan dari segi kualitas aturan prosedur hamper
disetarakan keseluruhan baik itu UMKM yang baru ataupun yang sudah
lama jadi binaan Dinas Koperasi.
69
DAFTAR PUSTAKA
Asrhawi Muin. (2019). Diskop UKM Makassar Dorong Peningkatan Kerjasama
Asrhawi Muin. (2019). UMKM Kuliner Paling Diminati di Makassar. Makassar.
Dian Andini., (2019) Strategi Dinas Koperasi Kota Surakarta dalam
Pengermbangan Sektor Usaha Mikro,dan Menengah (UMKM).
Universitas Sebelas Maret Kota Surakarta.
Dr. Hermita Sahban (2015). Menembus Badai UMKM Bandung: Media Editor
Elfina Chairunisa (2020) Strategi Dinas Koperasi Dan UKM Provinsi NTB Dalam
Pengembangan Sektor Usaha Kecil Dan Menengah (UKM). Universitas
Muhammadyah Mataram.
Fachri Djaman. (2019). Dorong UMKM Melek Literasi Keuagan, Diskop
Farichin, (2014). Teori dan Strategi Organisasi. Penerbit: Sangguru.com
Harbani Pasolong (2019) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam
Memasuki Reformasi Birokrasi (Pemilihan atau keharusan).STIA LAN
Makassar.
Hasuri Waseh., (2017) Manajemen Strategi Dinas Koperasi, Perindustrian, Dan
Perdagangan Dalam Mendorong Pengembangan UMKM Berbasis
Ekonomi Kreatif di Kabupaten Serang. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
https://m.bisnis.com/sulawesi/read/20200702/539/1260633/mendorong
digitalisasi-umnkm-d--sulsel
Kanaidi (2016). Koperasi dan UMKM Tantangan dalam Menumpuhkan Jiwa
Kapasitas Pelaku Koperasi di Sulsel. Makassar. Penerbit: Kewirausahaan.
Bandung : Sarijadi
Lincolin Arsyad,. (2011) Ekonomi Pembangunan. Ghalia Indonesia: Analisis
Empiris
70
Lopi Echa Panrita. (2019). Kemenkop dan UKM Dorong Peningkatan
Makassarterkini.id
Muh Budi., (2017) Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinnas
Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selata. Universigtas Pemulang
Tangerang
Nur Iman., (2019) Strategi Perwujudan Kota Bandung sebagai kota Ramah
Penyandang Desibilita sebuah perspektif akses bilitas pelayanan publik
Universitas STIA LAN Makassar.
Pelaku UMKM. Makassar. Penerbit: Sulselsatu.com. Penerbit: Sulselsatu.com
Ristyaningrum Andini. 2020. Mendorong Digitalisasi UMKM di Sulawesi
Sasongko Wahyu. (2016). Strategi Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten
Jombang Dalam Meningkatkan Daya Saing Umkm Untuk Menghadapi
Asean Economic Community. Universitas Airlangga. Surabaya Selatan.
Makassar. Penerbit:Bisnis.com.
Setiawan., (2017). Strategi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, Perindustrian dan perdagangan dalam pengembangan Usaha
Mikro di Kabupaten Bintan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung
Pinang.
Suci (2019). Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Langkat Dalam
Pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Universitas Negeri Sumatra Utara, Medan
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
UKM Sulsel Gelar Pelatihan. Makssar. Penerbit: Makassarterkini.id UU No. 20
Tahun 2018 tentang UMKM
UU RI No. 6 tahun 2014, Nomor 6 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan
urusan kepemerintahan dan kepentingan masyarakat. UUD 1945 pasal
1`tentang UMKM
71
LAMPIRAN
72
73
LAMPIRAN I
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
74
Surat Izin Permohonan Penelitian dari LP3M
75
Surat Izin Permohonan Penelitian dari PTSP Kota Makassar
76
Surat Izin Meneliti dari Kantor Walikota Makassar
77
LAMPIRAN II
Dokumentasi
78
Wawancara Peneliti bersama Ibu Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Pelaporan
Beserta bapak Lukman selaku PLT Kasi Pengawasan dan Penilaian
79
Wawancara Peneliti dengan Ibu Rahmi ( PLT Kasi Pengawasan )
Wawancara peneliti dengan pak Hendra Wijaya S,E ( Staff Bidang UMKM)
80
Wawancara Peneliti dengan Pelaku UMKM
81
Wawancara Peneliti dengan Pelaku UMKM
82
83
Gambar galeri yang di buat Dinas Koperasi untuk memamerkan produk-produk
dari para pelaku umkm di TRANS STUDIO MALL
84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Hafizh Mujahid Pattisahusiwa, yang lebih dikenal dengan
nama Hafiz, lahir di Ujung Pandang 27 November 1997.
Anak pertama dari 2 bersaudara, lahir dari pasangan suami
istri Bapak Mochamad Pattisahusiwa dan Ibu Nuraina
Fakirudin Mas. Riwayat pendidikan penulis yaitu
menyelesaikan pendidikan formal di SDN Matoa
Kabupaten Kaimana dan selesai pada tahun 2010, pada
tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Kaimana dan selesai
pada tahun 2013. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Kaimana pada tahun 2013 dan selesai pada tahun
2016. Karena memiliki keinginan kuat dalam hal pendidikan penulis melanjutkan
jenjang pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Makassar yaitu
Universitas Muhammadiyah Makassar, dan terdaftar sebagai salah satu
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi
Negara, dengan nomor stambuk 105611112616. Penulis aktif di Organisasi
Internal kampus yaitu Lembaga Centre of English Studies (CESIST)
HUMANIERA sebagai Direktur I.
Berkat petunjuk serta pertolongan dari Allah SWT, usaha dan doa kedua
orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di perguruan tinggi Universitas
Muhammadiyah Makassar, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir skripsi ini dengan judul “STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DINAS KOPERASI KOTA
MAKASSAR”. Semoga dengan penelitian tugas akhir skripsi ini mampu
memberikan kontribusi terutama bagi dunia pendidikan khususnya dalam
pengembangan disiplin Ilmu Administrasi Negara. Jangan Lupa Bersyukur dan
Tetap Jadi Pribadi Yang Lebih Baik