skripsi responsibilitas pelayanan imunisasi di …

85
SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PASITALLU DALAM PERSPEKTF GOOD EXECUTIVE GOVERNANCE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Oleh: ALIMUDDIN Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11020 16 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

SKRIPSI

RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI PUSKESMASPASITALLU DALAM PERSPEKTF GOOD EXECUTIVE GOVERNANCE

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Oleh:

ALIMUDDIN

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11020 16

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

ii

SKRIPSI

RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI PUSKESMASPASITALLU DALAM PERSPEKTF GOOD EXECUTIVE GOVERNANCE

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh GelarSarjana Iimu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh:

ALIMUDDIN

Nomor Stambuk: 10561 11020 16

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGERA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

iii

Page 4: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

iv

Page 5: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

v

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Alimuddin

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11020 16

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi penelitian ini adalah karya saya sendiri dan bukan

hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

apabila dikemudian hari pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Makassar, 20 November 2020

Alimuddin

Page 6: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

vi

Abstract

Alimuddin, Andi Rosdianti Razak dan Hafiz Elfiansya Parawu.Responsibilitas Pelayanan Imunisasi Di Puskesmas Passitallu DalamPerspektif Good Executive Governance Kabupaten Kepulauan Selayar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ResponsibilitasPelayanan Imunisasi Di Puskesmas Passitallu Dalam Perspektif Good ExecutiveGovernance Kabupaten Kepulauan Selayar pendekatan penelitian menggunakandeskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara,dan dokumentasi, Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang dipilihsecara purposive ,Teknik analisis data mengunakan model interaktif miles .

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responsibilitas pelayananimunisasi di Puskesmas Passitallu Dalam Perspektif Good Executive Governancemelalui 3 tahap yaitu pertama memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggungjawab dan wewenang dengan memiliki tanggung masing – masing dan tupoksisetiap anggota di puskesmas dalam pelayanan imunisasi, kedua memilikikebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia) Pengelolaan dilakukandengan setiap anggota diberikan tanggung masing di setiap desa untukmelakukan imunisasi di setiap desa, dan ketiga memiliki kebijakan pengelolaansarana dan prasarana sudah memadai dalam hal perlengkapan alat imunisasi.

Kata kunci : Responsibilitas Pelayanan Imunisasi Di Puskesmas

Page 7: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha Kuasa yang telah

memberikan pertolongan kepada hambanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal ini.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW. serta keluarga-Nya dan para sahabat-sahabat-Nya dan orang-

orang yang mengikuti beliau. Dalam penulisan proposal ini, penulis menghadapi

berbagai hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut dapat teratasi berkat kerja

keras dan tekad yang bulat serta adanya bantuan dari semua pihak.

Penulis telah berusaha untuk menjadikan skripsi ini sebagai sebuah karya

yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu,

kesempurnaan tiada milik manusia kecuali milik yang Maha Sempurna.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dari dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat Dr. Andi Rosdianti Razak, M.Si selaku pembimbing 1 dan

Dr. Hafiz Elfiansya Parawu, M.Si selaku pembimbing 11 yang selama ini

memberikan banyak arahan dan masukan kepada penulis, yang sabar dan tulus

membimbing penulis dengan segala kekurangannya, baik itu dalam bentuk

diskusi, arahan, kritik dan saran yang sangat konstruktif sejak usulan seminar

Page 8: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

viii

proposal penelitian hingga berlangsungnya ujian skripsi, serta menjadikan penulis

sebagai mahasiswa yang mampu menggapai gelar sarjananya

Penulis juga menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Dr. Hj. Ihyani Malik, S. Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Nasrul Haq., MPA selaku Ketua Jurusan Ilmu Administarsi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univwersitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Hj. Fatmawati, M,Si selaku Penasehat Akademik Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

membimbing sejak penulis menduduki bangku perkuliahan di Universitas

Muhammadiyah Makassar hingga sekarang.

5. Bapak dan ibu Dosen Program Ilmu Administrasi Negara dan Staf Tata

Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah banyak membimbing

dan membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Kepada Kedua Orang Tuaku Ayahanda penulis Demma ngonjok, Ibunda

penulis Ati, yang tidak ada henti-hentinya memberikan motivasi dan

membantu penulis berupa materi maupun non materi.

7. Seluruh saudara penulis Syaripuddin dan syahrini yang telah menjadi orang

tua penulis yang terus memberikan nasehat, motivasi dan bantuan kepada

Page 9: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

ix

penulis berupa materi dan non materi, serta keluarga yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Semoga bantuan dari semua pihak senantiasa mendapatkan pahala yang

berlipat ganda di sisi Allah SWT, Amin. Skripsi ini telah penulis sussun

sedemikian rupa, namun penulis sadar bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan sumbangsih dari

para pembaca baik itu berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangaun,

demi perbaikan ke depannya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Billahi fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairat

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 20 November 2020

Alimuddin

Page 10: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM…………………………………………. iv

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9

A. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 9

B. Teori Pelayanan Publik .............................................................................. 12

C. Konsep Pelayanan Publik ........................................................................... 13

D. Konsep Responsibilitas Pelayanan Publik ................................................. 18

E. Tinjauan Good Governance ....................................................................... 19

F. Konsep Pelayanan Imunisasi ..................................................................... 21

G. Kerangka Pikir ........................................................................................... 25

H. Fokus Penelitian ......................................................................................... 27

I. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................................ 27

BAB IIIMETODE PENELITIAN ................................................................. 29

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 29

B. Jenis dan Tipe Penelitian ........................................................................... 28

Page 11: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

xi

C. Informan .................................................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 30

E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 31

F. Teknik Pengabsahan Data ......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DAN PEMBAHASAN ................... 34

A. Gambaran Umum ..................................................................................... 34

B. Responsibilitas Pelayanan Imunisasi Di Puskesmas Passitallu dalam

Prespektif Good Governance ................................................................... 43

1. Memiliki Komitmen Untuk Melaksanakan Tugas

Tanggung Jawab dan Wewenang ...................................................... 44

2. Memiliki Kebijkan Pengelolaan SDM ............................................. 50

3. Memiliki Kebijakan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana .................. 56

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 62

A. Kesimpulan ......................................................................................... 62B. Saran ................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Informan Penelitian ......................................................................... 30

Tabel 4.1 Kelompok Umur dan Jumlah Penduduk ......................................... 36

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Taka Bonerate

Kabupaten Kepulauan Selayar 2020 ............................................... 37

Tabel 4.3 Laporan Desa Uci Puskesmas Pasitallu 2020 ................................. 38

Page 13: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................ 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 39

Page 14: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan unsur dalam kesejahteraan umum yang perlu

diimpelemntasikan sesuai dengan amanat institusi yang dimaksud dalam undang-

undang dasar 1945 melalui pembangunan nasional yang terstruktur berdasar pada

pancasila dan undang-undang dasar 1945. Indikator kesuksesan dalam

pembangunan kesehatan itu dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia

yang baik, memiliki keterampilan, serta dirancan dalam suatu program kesehatan

dengan rencana yang berbasis data dan informasi yang tidak diragukan.

Salah satu metode pembangunan kesehatan nasional dalam mewujudkan

“indonesia sehat 2010” ialah penerapan pembangunan nasional kesehatan, yang

mempunyai arti setiap langkah program pembangunan harus memiliki dampak

fositif akan terbentuknya lingkungan sehat serta sikap sehat, sebagai landasan

dalam pembangunan kesehatan berpatokan pada konsep “paradigma sehat” yaitu

pembangunan kesehatan yang berikan priosristas utama pada upaya pelayanan

peningkatan kesehatan (Promotif) dan pencegahan penyakit (preventif)

diabandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan

pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan.

Menurut Undang-Undang tentang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992,

“paradigma sehat” diimplementasikan melalui beberapa tahapan kegiatan seperti

memberantas penyakit. Upaya dalam memberantas penyakit yang menular ialah

Page 15: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

2

langkah peningkatan (imunisasi). Menurut undang-undang kesehatan nomor 36

tahun 2009, imunisasi merupakan salah satu cara dalam mencegah terjadinya

penyakit yang dapat menular dan merupakan salah satu agenda utama kementrian

kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata keseriusan pemerintah dalam

menggapai Millennium Development Goals khusunya untuk menurunkan angka

kematian pada anak.

Imunisasi adalah suatu program pemerintah yang bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat. Rohman, dkk (2015:87) dalam jurnal

katalogis (2019: 13) menyampaikan bahwa imunisasi adalah suatu upaya untuk

mendaptkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman

atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh dan

diharapakan tubuh dapat menhasilkan zat anti bodi yang pada saatnya digunakan

tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh.

Maka dari itu kualitas pelayanan pada hakekatnya berkaitan dengan

pelayanan yang maksimal, yakni bagaimana sikap seorang pelayan dalam

melayani masyarakat. Dalam lingkungan birokrasi pemerinthan, kualitas

pelayanan tidak hanya di ukur dari kepuasan masyarakat tetapi juga dilihat dari

aspek efesiensi dan efektivitas pelayanan. Pelayanan yang memuaskan masyarakat

dengan mengorbangkan sumber daya yang besar atau terjadi pemborosan yang

sangat besar bukan sebuah kualitas pelayanan. Di kesempatan Pekan Imunisasi

Dunia, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, drg. Oscar Primadi, MPH

dalam sambutannya sebagai Menteri Kesehatan RI bahwa kita harus

mengupayakan dalam memberikan pelayanan imunisasi yang berkualitas tinggi

Page 16: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

3

serta merata di seluruh nusantara. Kemudian, Indonesia terbebas dari polio

menuju tercapainya eradikasi polio skala global, Eliminasi Tetanus Neonatorum

dan Eliminasi Campak serta mewujudkan terkendalinya penyakit Rubella tahun

2020 itu harus dipertahankan.

“Kita merasa bangga sebab dalam 40 tahun belakangan terakhir berhasil

menggapai eradikasi cacar tahun 1974, eradikasi Polio tahun 2014, dan eliminasi

Tetanus Maternal dan Neonatal pada tahun 2016. Tentunya suatu kesyukuran

sebab Program Imunisasi telah lengkap dengan antigen yang mampu menangani

berbagai macam penyakit yang dapat ditangani dengan imunisasi (PD3I),

Campak, Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Hepatitis B, Meningitis, Pneumonia

serta Japanese Encephalitis. Tetapi kita harus bekerja keras dan cerdas dalam

meningkatkan cakupan, jangkauan, dan kualitas pelayanan imunisasi yang baik

agar tidak didapatkan lagi kasus-kasus atau Kejadian Luar Biasa PD3I, kata

Menkes

Cakupan imunisasi di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar

sudah memenuhi indikator Univesal Child Immunization (100%), tetapi masih

ada enam desa yang cakupan imunisasinya kurang dari indikator Universal Child

Immunization yaitu Desa Jinato (9,1%), Rajuni (5,8%), Latondu (0%) Tarupa

(0%) Tabuna (0%) dan Passitallu (0%). Untuk meningkatkan cakupan imunisasi

di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar perlu diperadakan

peningkatan kualitas imunisasi melalui tahapan edukasi, kredibilitas petugas

imunisasi dan keamanan penyimpanan vaksin (Dinkesprov Jatwa timur, 2016).

Page 17: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

4

Program pelayanan imunisasi termasuk kedalam pelayana birokrasi

pemerintah, karena menyangkut kepentingan masyarakat luas, namun dalam

penyelenggaraan pelayanan imunisasi belum menunjukan responsibilitas yang

cukup untuk memenuhi keinginan masyarakat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar tahun

2010, cakupan desa Universal Child Immunization menggapai 64% yang

mengalami grafik penuruan 3,7% sejak tahun 2009 (67,7%) dan 20,7% pada

ditahun 2011 (44,7%). Kepala Bidang P2PL berpendapat bahwa, banyaknya

imigran lokal dibeberapa wilayah serta ibu rumah tangga yang datan ke posyandu

tetapi tidak menetap disatu tempat tanpa pemberitahuan kepada petugas posyandu

sebelumnya, ini merupakan salah satu masalah tidak meratanya imunisasi di

Magetan (Dinkes Magetan, 2015)

Pelayanan prima merupakan indikator utama dalam terselenggaranya

pemerintahan yang berbasis kerakyatan. langkah membangun suatu kesadaran

dalam mencapai pelayanan yang maksimal sesuai dengan good government

dengan memprioritaskan prinsip demokrasi, transparansi, responsif dengan

pandangan baru dalam transformasi birokrasi sebagai penguasa menjadi abdi

pelayan masyarakat perlu dilakukan internalisasi terhadap setiap insan birokrat.

Salah satu kendala yang dialami oleh petugas puskesmas pasitallu

kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayar adalah banyaknya desa-

desa yang ada diluar dari pulaua kecamatan sehingga sulit untuk dijangkau karena

berbatasan dengan laut, sehingga pengngiriman vaksin dan rantai vaksin juga ikut

terhambat.

Page 18: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

5

Masalah kesehatan berbeda untuk setiap orang atau kelompok dan

masyarakat dibagi menjadi tiga yaitu: karakteristik manusia, tempat dan waktu.

Semakin tinggi jenjang pendidikan keluarga maka balita yang akan mendapatkan

imunisasi semakin tinggi dan semakin tinggi angka pengeluaran perkapita

semakin tinggi juga anak akan mendapatkan imunisasi dasar (Riskesdas 2010).

Menurut Azheri (2012:86), responsibilitas ialah hal yang perlu

dipertanggungjawabkan terhadap kewajiban dalam keputusan, kredibilitas, skill,

dan kecakapan berkewajiban dan bertanggungjawab terhadap aturan yuridis

apabila melakukan kesalahan sesuai dengan apa yang telah diperbuat.

Dalam hasil kajian ditahun 2006 tentang pengembangan ukuran penilaian

GEG (Good Eksekutif Governance) yang memiliki indikator dalam prinsip

responsibilitas memaparkan ada tiga indikator, yakni:

1. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab dan

wewenang.

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia).

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana prasarana.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil tema

responsibilitas pelayanan imunisasi di puskesmas yang bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan cakupan

imunisasi yang terjadi di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar

dengan judul “Responsibilitas Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Pasitallu

Dalam Perspektif Good Executive Gevernance Kabupaten Kepulan Selayar”.

Page 19: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disusun di atas dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana responsibilitas pelayanan imunisasi tentang pelaksanaan

komitmen dan tanggung jawab serta wewenang di puskesmas

pasitallu ?

2. Bagaimana responsibilitas pelayanan imunisasi dalam pegelolaan

SDM di puskesmas pasitallu ?

3. Bagaimana responsibilitas pelayanan imunisasin dalam sarana dan

prasarana ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan masalah yang perlu diketahui serperti apa yang telah

dipapar diatas adalah untuk mengetahui responsibilitas terhadap pelayanan

imunisasi di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar?

1. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana kejelasan

tanggung jawab dan wewenang dalam pelayanan imunisasi di

Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar

2. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana kebijakan

pengelolan sumber daya manusia dalam pelayanan imunisasi di

puskesmas pasitallu kabupaten kepulauan selayar

3. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana responsibilitas

tentang kebijakan pengelolan sarana dan prasaranan

Page 20: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

7

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah serta rumusan masalah dan tujuan

penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi kontribusi pengetahuan :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumber informasi yang jelas kepada masyarakat tentang

responsebilitas pelayanan imunisasi di Puskesmas Pasitallu.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dalam

menambah khasana keilmuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya pada jurusan Ilmu Administrasi Negara dan sebagai acuan

terhadap peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyrakat umum

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai

responsibilitas pelayanan imunisasi di puskesmas pasitallu kabupaten

kepulauan selayar serta faktor-faktor penghambat terhadap pelayanan

imunusasi di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar

dengan kelengkapan imunisasi yang digunakan dalam pelayanannya.

b. Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan

Sebagai informasi untuk membantu peningkatkan program imunisasi

yang dilakukan oleh bidan serta kader imunisasi di setiap desa.

c. Bagi Peneliti lain

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya

terkait responsibilitas pelayanan imunisasi di puskesmas dengan

Page 21: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

8

faktor-faktor penghambat terhadap pelayanan imunisasi dengan

kelengkapan pelayanan imunisasi yang ada di setiap desa.

Page 22: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan judul Responsibilitas Pelayanan Imunisasi di Puskesmas

sebelumnya sudah pernah dilakuakan. Berikut beberapa peneliti yang

berhubungan dengan Responsbilitas Pelayanan.

1. Syarifah Muslimah (2016) dengan judul Responsibilitas Pelayanan Publik

pada RSUD Salewangan Kabupaten Maros. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa berdasarkan objektivitas responsibilitas ada tiga indikator. Pertama,

bertanggung jawab terhadap pimpinanan dalam hukum yang berlaku hal ini

sudah terlaksana dengan baik. Kedua, bertanggung jawab terhadap atasan dan

bawahan hal ini masih tidak terlaksana dengan baik. Ketiga, bertanggung

jawab terhadap masyarakat hal ini terlaksana dengan professional akan tetapi

masih terkendala oleh sarana dan prasarana.

Berdasarkan subjektif responsibilitas ada tiga indikator penelitian

diantaranya loyal, nilai, dan karakter. Penelitian ini menujukkan bahwa

petugas RSUD Salewangan memiliki loyalitas yang tinggi. Kemudian nilai

yang diterapkan petugas secara moralitas dan professional. Selain itu,

karakter yang ditampilkan sesuai dengan prosedur pelayanan yaitu 5S

(senyum, salam, sapa, santun, dan sopan).

Perbedaan penelitian saya dengan judul Responsibilitas Pelayanan

Imunisasi Di Puskesmas Passitallu Dalam Perspektif Good Executive

Governance Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu hasil penelitian ini

Page 23: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

10

menunjukkan bahwa berdasarkan objektivitas responsibilitas ada tiga

indikator

1. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab dan wewenang.

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia).

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana prasarana.

3. A.H. Rahadian dan Bambang Rusantono (2015) dengan judul Pengaruh

Responsibilitas dan Sikap Kerja Terhadap Kualitas Pelayanan di Putri.

Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. hasil penelitian

menunjukkan bahwa Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan

Responsibilitas terhadap Kualitas Pelayanan di Kelurahan Tengah Kecamatan

Cibinong Kabupaten Bogor; Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Sikap

Kerja terhadap Kualitas Pelayanan di Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong

Kabupaten Bogor dan Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan

Responsibilitas dan Sikap Kerja secara bersama-sama terhadap Kualitas

Pelayanan di Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

Perbedaan penelitian saya dengan judul Responsibilitas Pelayanan

Imunisasi Di Puskesmas Passitallu Dalam Perspektif Good Executive

Governance Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa berdasarkan objektivitas responsibilitas ada tiga

indikator, yaitu:

1. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab dan wewenang.

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia).

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana prasarana.

Page 24: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

11

4. Septi Rindawati dan Marjoyo (2017) dengan judul Responsibilitas

Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Apbd) Kota

Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya responsibilitas

pengelolaan APBD mengakibatkan oleh 6 (enam) faktor: Yaitu struktur

administrasi yang memusat, Sistim Administrasi yang ketinggalan zaman,

Pembengkakan Birokrasi, Kompleksitas dan kekakuan peraturan, Struktur

Gaji dan perpindahan pegawai, Kurangnya pelatihan dan pendidikan bagi

aparat. Selanjutnya berkenaan dengan temuan penelitian, dapat diajukan

sebuah konsep baru bagi pengembangan Ilmu Pemerintahan yakni : perilaku

pejabat publik dalam pengelolaan anggaran

Perbedaan penelitian saya dengan judul Responsibilitas Pelayanan

Imunisasi Di Puskesmas Passitallu Dalam Perspektif Good Executive

Governance Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa berdasarkan objektivitas responsibilitas ada tiga

indikator

1. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab dan wewenang.

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia).

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana prasarana

B. Konsep Responsibilitas Pelayanan Publik

Responsibilitas berarti tanggapan. Jika ada seseorang yang membutuhkan

sesuatu lantas kita membantunya atau menolongnya dengan cepat dan tepat serta

sesuai dengan apa yang dia butuhkan maka itu bisa dikatakan langkah responsif.

Responsif sangat dibutuhkan dalam langkah yang tepat dan cepat dalam

Page 25: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

12

menyelesaikan persoalan secara efektif dan mepunyai nilai. Responsibilitas erat

kaitanya tentang tanggung jawab atau akuntabilitas.

Pengertian responsibilitas menurut kamus administrasi ialah tugas

seseorang yang wajib dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kemudian

akuntabilitas berati walaupun seseorang memiliki kebebasan untuk menjalankan

amanah yang diberikan,tetapi ia tidak bisa bebas dari akibat perbuatannya.

Menurut Azheri (2012: 86), responsibilitas ialah hal yang perlu

dipertanggungjawabkan terhadap kewajiban dalam keputusan, kredibilitas, skill,

dan kecakapan. berkewajiban dan bertanggungjawab terhadap aturan yuridis

apabila melakukan kesalahan sesuai dengan apa yang telah diperbuat.

Dalam hasil kajian ditahun 2006 tentang pengembangan ukuran penilaian

GEG (Good Eksekutif Governance) yang memiliki indikator dalam prinsip

responsibilitas memaparkan ada tiga indikator, yakni:

1. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab dan

wewenang.

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia).

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana prasarana.

Dwiyanto (2014: 143-144) mengatakan dalan menilai kualitas pelayanan

publik, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan. Menurut Levine,

pelayanan publik di suatu Negara yang menganut sistem demokrasi yang memiliki

responsiveness, responsibility, dan accountability.

1. Responsivitas ialah respon terhadap tuntutan dari masyarakat dalam

pelayanan kepada masyarakat.

Page 26: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

13

2. Responsibilitas, ialah tolak ukur yang memperlihakan seberapa efektif

proses pelayanan publik dalam penerapannya sesuai dengan ketentuan

dari aturan dan landasan dalam melakukan pelayanan.

3. Akuntabilitas, ialah ukuran yang memperlihatkan berapa grafik proses

dalam pelaksanaan pelayanan.

C. Teori Dan Konsep Pelayanan Publik

1. Teori Pelayanan Publik

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rully, menyatakan bahwa menurut

A.S Moenir (1995:17), pada hakikatnya manusia dalam upaya dalam memenuhi

kebutuhan kehidupannya juga tidak lepas dari orang lain. Langkah dalam

memenuhi kebutuhan selalu ada campur tangan orang lain yang secara

langsung biasa disebut dengan pelayanan. Maka dari itu pelayanan ialah suatu

proses kegiatan yang memiliki tujuan untuk membantu mempersiapkan serta

mengurus apa yang dibutuhkan oleh orang lain. Supaya pelayanan tidak lepas

dari kepentingan masyarakat banyak.

Dalam Moenir (1995:10), kepentingan umum ialah suatu kepentingan

yang berkaitan dengan masyarakat, tidak bertolak belakang dalam norma-

norma serta peraturan yang berasal dari beberapa kebutuhan dari masyarakat.

Kepentingan itu sifatnya general dan bisa juga bersifat spesifik. Kepentingan

umum itu ada karena berasal dari kepentingan seseorang, jadi kepentingan

individual dari seseorang bertranformasi menjadi kepentingan umum.

Budiman Rusli dalam Sinambella (2006:3) mengatakan bahwa selama

manusia dalam menjalani kehidupannya pasti membutuhkan pelayanan, yang

Page 27: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

14

anggapannya sesuai dengan life cycle theory of leadership (LCTL) bahwa diawal

kehidupan seorang manusia pelayanan yang nyata sangat tinggi, usia manusia pun

berpengaruh yang bisa mengakibatkan kebutuhan pelayanan jadi menurun.

Moenir dalam buku ilmu administrasi (2008) menyampaikan pelayanan itu

ialah:

a. Efektifnya dalam suatu pengurusan kepentingan dalam pelayanan yang

responsif.

b. Mendapatkan pelayanan yang sesuai, yakni pelayanan yang maksimal

tanpa embel-embel atau kalimat yang menyinggung.

c. Mendapatkan pelayanan yang adil, tanpa harus melihat siapa orang

yang membuthkan pelayanan.

d. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan transparan. Ini berkaitan

transparansi pihak yang melayani contohnya apabila mendapat kendala

dalam proses pelayanan maka harus disampaikan secara terbuka tanpa

ada yang ditutup-tutupi.

Pelayanan ialah proses melayani, membantu, mempersiapkan, dan

menyelesaikan keperluan, serta kebutuhan sesorang atau sekelompok orang lain,

artinya obyek yang dilayani seseorang, kelompok organisasi (Sianipar,1998),

kemudian dalam Ahmad Ainur Rohman, (2010:25) publik dapat didefinisikan

sebagai rakyat atau masyarakat.

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik,

pelayanan publik ialah agenda atau proses kegiatan dalam upaya dalam

memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan amanat institusi peraturan

Page 28: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

15

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh pemerintah.

Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik ialah semua agenda yang berkaitan

dengan pelayanan yang dilakukan oleh instansi publik sebagai langkah dan usaha

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pelayanan atau pun pelaksanaan dalam

aturan perundang-undangan. Pada dasarnya, pelayanan publik ialah memberikan

pelayanan prima terhadap masyarakat sesuai tugas dari instansi public dalam

melayani masyarakat.

Kurniawan dalam Sinambella (2006:5) menyampaikan bahwa Pelayanan

publik ialah proses pemberian layanan untuk memenuhi keperluan masyarakat

yang memiliki kepentingan pada instansi sesuai dengan amanat undand-undang

dasar. Pelayanan publik ialah bentuk pelayanan terhadap masyarakat yang

berwujud fasilitas- fasilitas umum, baik jasa ataupun sebaliknya, yang dilakukan

oleh instansi publik.

Masysarakat yang mengharapkan pelayanan publik dapat

memberikanpelayanan dengan jujur serta pengelolaan sumber penghasilan secara

efektif, dan dapat akuntabilitas. Pelayanan publik, adil dan dapat berakuntabilitas

memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Diperlukan etika pelayanan publik

sebagai pondasi kepercayaan publik sebagai dasar untuk mewujudkan good

government.

Kepuasan pelanggan sudah menjadi ketetapan yang harus dimaksimalkan

baik oleh individu atau pun organisasi. Dari bentuk pelayanan yang diberikan

Page 29: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

16

tercermin kualitas individu atau organisasi yang memberikan pelayanan.

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai kegiatan pelayanan yang dilakukan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap

warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atas pelayanan

administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan

kepentingan publik. Pelayanan publik merupakan pemberian layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi

itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam kamus

besar bahasa indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan

orang lain sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa

yang diperlukan seseorang.

Pemerintahan pada hakekatnya adalah melayani masyarakat serta

menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat

mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama

(Rasyid,dalam Frederik Mote,2008). Oleh karena itu birokrasi berkewajiban dan

bertanggung jawab serta memberikan pelayanan yang baik dan profesional.

Berdasarkan defenisi di atas maka dapat diketahui ciri pokok dari

pelayanan adalah serangkaian aktivitas dari interaksi yang melibatkan karyawan

atau peralatan yang disediakan oleh instansi/lembaga penyelenggara pelayanan

dalam menyelesaikan masalah yang menerima pelayanan.

Tidak jauh berbeda pada organisasi publik bahwa kegiatan pelayanan yang

terjadi juga akibat adanya interaksi masyarakat publik dengan aparat pelayanan

(birokrasi) menggunakan peralatan yang disediakan oleh instansi sebagai

Page 30: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

17

perwujud andari salah satufung siapa ratu rnegarasebagaiabdi masyarakat dan abdi

negara.Pelayanan publik (public service) oleh birokrasi publik untuk

mensejahterakan masyarakat (warga negara) dari suatu negara kesejahteraan .

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25

Tahun 2004, pelayanan umum (publik) merupakan segala bentuk kegiatan

pelayanan umum yang dilaksanakan instansi pemerintah di pusat,di daerah dan di

lingkungan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau

jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang undangan.Kondisi masyarakat yang

semakin kritis, birokrasi publik dituntut harus dapat mengubah posisi dan peranan

(revitalisasi) untuk memberikan pelayanan publik. Masyarakat semakin sadar, apa

yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Masyarakat semakin berani untuk mengajukan tuntutan

keinginan dan aspirasinya kepada pemerintah. Masyarakat semakin kritis dan

semakin berani untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh

pemerintah. Menurut Rasyid (dalam Frederik Mote ,2008), fungsi pelayanan yang

dijalankan oleh pemerintah saat iniadalah untuk melayani masyarakat. Hal ini

berarti pelayanan merupakan sesuatu yang terkait dengan peran dan fungsi

pemerintah yang harus dijalankan. Peranan serta fungsinya itu dimaksudkan selain

untuk melindungi juga memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara luas guna

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal yang terpenting adalah sejauh mana

pemerintah mengelola fungsi-fungsi tersebut agar dapat menghasilkan barang dan

Page 31: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

18

jasa (pelayanan) yang ekonomis, efektif, efisien dan akuntabel untuk seluruh

masyarakat yang membutuhkannya.

D. Konsep Kualitas Pelayanan Publik

Konsep kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti

relative karna bersifat abstrak, kualitas dapat digunakan untuk menilai atau

menentukan tingkat penyesuaian suatu hal terhadap persyaratan atau

spesifikasinya. Bila persyaratan atau spesifikasi itu terpenuhi berarti kualitas

sesuatu hak yang dimaksud dapat dikatakan baik, sebaliknya jika persyaratan

tidak terpenuhi maka dapat dikatakan tidak baik. Pasolong (2011:132) adalah 1)

kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, 2) kecocokan pemakaian, 3) perbaikan

atau penyempurnaan berkelanjutan, 4) bebas dari kerusakan, 5) pemenuhan

kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat, 6) melakukan secara sesuatu

secara benar semenjak awal, 7) sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

Kata kualitas dalam Sinambela (2011:6) memiliki banyak definisi yang berbeda

dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis.

Pelayanan publik yang berintegritas, ialah pelayanan publik yang memiliki

akuntabilitas dan responsibilitas dari pegawai. Dengan aspek sebagai berikut :

1. Efektif, yaitu memprioritaskan terhadap capaian dari tujuan secara

maksimal.

2. Sederhana, yaitu mengandung proses yang mudah, efisien serta tidak

berbelit-belit yang jelas kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

3. Transparan, yang artinya adanya kejelasan dan kepastian mengenai

a. Prosedur dalam pelayanan;

Page 32: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

19

b. Persyaratan pelayanan.

c. Pejabat yang bertanggung jawab.

d. Biaya/tarif pembiayaan

e. Waktu pelayanan.

4. Keterbukaan, Prosedur dalam pelayanan, persyaratan pelayanan,

pejabat yang bertanggung jawab, biaya/tarif pembiayaan, waktu

pelayanan yang berkaitan dengan proses pelayanan harus disampaikan

secara transparan supaya mudah dipahami oleh masyarakat. Efisiensi

artinya :

a. Persyaratan pelayanan yang dibutuhkan harus sesuai dengan target

pelayanan;

b. Mencegah tidak adanya persyaratan yang sama, dalam proses

pelayanan masyarakat yang satuan kerja/instansi pemerintah lain

yang terkait.

5. Ketepatan waktu, artinya proses dalam pemberian pelayanan itu tidak

lama dan pemenuhannya dilakukan secara tepat.

6. Responsif ialah berkaitan dengan langkah cepat dalam melakukan

pelayanan terhadap masyarakat.

7. Adaptif yaitu mampu bermanuper secara efektif sesuai dengan apa yang

dibutuhkan masyarakat.

E. Tinjauan Good Executive Governance

Pengertian Good Governance Arti good dalam istilah Good Governance

mengandung dua pengertian: pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi

Page 33: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

20

keinginan/kehendak rakyat dalam pencapaian tujuan kemandirian, pembangunan

berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek-aspek fungsional dari

pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dari segi fungsional, aspek governance dapat

ditinjau dari apakah pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam

upaya mencapai tujuan yang telah digariskan, atau justru sebaliknya dimana

pemerintah tidak berfungsi secara efektif dan terjadi efesiensi. United Nations

Development Programme (UNDP) mendefinisikan Good Governance sebagai

“the exercise of political, economic, andadministrative authority to manage a

nation’s affair at all levels”.

Berdasarkan definisi terakhir, Sedarmayanti (2003: 4-5) menyatakan

bahwa governance mempunyai tiga kaki, yaitu .Economic governance meliputi

proses pembuatan keputusan yang memfasilitasi terhadap equity, poverty, dan

quality of live. Poloitical governance adalah proses keputusan untuk formulasi

kebijakan Administrative governance adalah sistem implementasi proses

kebijakan. Oleh karena itu, institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu

state (negara atau pemerintah), private sektor (sektor swasta), dan society

(masyarakat) yang saling berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing-masing.

State berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif, private

sector menciptakan pekerjaan dan pendapatan, sedangkan society berperan positif

dalam interaksi sosial, ekonomi, politik, termasuk mengajak kelompok dalam

masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan politik.

Page 34: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

21

F. Konsep Pelayanan Imunisasi

Imunisasi asalnya dari kata “imun” yang artinya kebal. Menurut Lisnawati

(2011). Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit

dengan memasukkan suatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit

yang sedang mewabah atau brbahaya bagi sesorang.

Imunisasi adalah upaya dalam peningkatkan kekebalan tubuh manusia

terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar virus maka bisa dinetralisir.

Kekebalan yang didapatkan dari imunisasi ialah kekebalan pasif ataupun aktif.

Tujuan imunisasi ialah untuk memberikan pencegahan terhadap penyakit tertentu

serta mampu menyembuhkan dari penyakit pada masyarakat.

Program imunisasi memiliki tujuan yaitu mengurangi angka orang yang

terpapar penyakit, cacat dan yang paling parah kematian diakibatkan yang dapat

diyangani oleh imunisasi (PD3I). Tujuan dari program tersebut ialah:

1. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu mencakup

imunisasinya minimal 80% pada bayi di seluruh desa/kelurahan ditahun

2014.

2. Validasi eliminasi tetanus maternal dan neonatal dalam insiden di bawah

1 per 1.000 kelahiran yang hidup dalam satu tahun pada tahun 2013.

3. Global eradikasi polio tahun 2018.

4. Tergapainya eliminasi campak tahun 2015 serta pengendalian penyakit

rubella 2020.

5. Terlaksananya pemberian imunisasi dan pengelolaan limbah medis.

(Kemenkes RI, 2015).

Page 35: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

22

Nilai vaksin terbagi tiga yakni perorangan, sosial serta keuntungan dalam

meningkatkan sistem kesehatan skala nasional. Dalam perorangan, jika anak

sudah mendapatkan vaksin, maka 80%-95% penyakit infeksi yang ganas akan

terhindar.

Kekebalan seseorang akan berefek terhadap memutuskan rantai penularan

penyakit dari orang lain ke orang lain. Konsep pelayanan imunisasi yang

dikemukakan oleh Niken Ayu (2009) meliputi:

a. Persiapan

1) Inventarisasi sasaran

2) Daftar nama bayi serta ibu hamil yang dilaksanakan kader, dukun,

petugas KB dan bidan yang di desa.

3) Daftar murid sekolah sd.

4) Daftar WUS di selruh wilayah kerja puskesmas

5) Pengadaan vaksin dan peralatan

Imunisasi yang dilakukan petugas kesehatan perlu menyediakan vaksin.

Besaran jumlah vaksin dikalkulasi sesuai berapa banyak sasaran yang akan

diimunisasi. Selain itu juga perlu dipersiapkan peralatan yang akan dimanfaatkan

dikalangan masyarakat yakni termos dan wadah dingin. Petugas juga perlu

menyediakan ADS serta safety box.

b. Pemberian pelayanan imunisasi

Kegiatan dalam pelayanan imunisasi terdapat beberapa item kegiatan

imunisasi secara bertahap dan rutin.

Page 36: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

23

c. Pencacatan dan pelaporan

Pencacatan dan pelaporan imunisasi ialah pencacatan serta pelaporan

program imunisasi, meliputi hasil cakupan imunisasi, data logistic, data

inventaris palat imunisasi dan kasus diduga KIPI.

Dalam bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan materi

penelitian yaitu: kelengkapan status imunisasi, dukungan keluarga serta kerangka

teori.

a. Kelengkapan Status Imunisasi.

Pengertian kelengkapan status imunisasi adalah jika balita telah

mendapatkan imunisasi BCG 1x, HB< 7 hari 1x, DPT -HB 3 x, Polio 4x, dan

Campak 1x dibuktikan dengan catatan KMS/Kartu Kesehatan. (Kemen Kes RI,

2015). Dengan demikian status imunisasi pada balita dibagi 2 yaitu: a. imunisasi

lengkap, apabila diberikan imunisasi sesuai usia balita dan sesuai petunjuk

imunisasi dasar balita. b. imunisasi tidak lengkap, apabila pemberian imunisasi

tidak sesuai petunjuk dasar atau ada salah satu imunisasi yang belum diberikan.

Pengertian imunisasi suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar

dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

(Kemen Kes RI, 2015)

b. Macam-macam imunisasi

Menurut Atika (2010) macam imunisasi terbagi menjadi dua, yaitu:

a. imunisasi aktif, imunisasi aktif merupakan pemberian bibit penyakit

yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh

Page 37: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

24

berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini,

sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan meresponnya.

Dalam imunisasi aktif, terdapat beberapa unsur vaksin yaitu :1) Vaksin

dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan. 2)

Pengawet, stabilisator atau antibiotik. Merupakan zat yang digunakan

agar vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan

mencegah timbulnya mikroba. Cairan pelarut dapat berupa air steril

atau juga berupa cairan kultur jaringan yang digunakan sebagai media

tumbuh anti gen.

b. imunisasi pasif, imunisasi pasif merupakan pemberian zat

(imunoglobulin), yaitu suatu zat yang dihasilkan melaui suatu proses

infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan didapat bayi

dari ibunya melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan

untuk mangatasi mikroba yang sudah masuk kedalam tubuh yang

terinfeksi.

c. Tujuan Pemberian Imunisasi

Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal

terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortalitas.

Dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi. Menghilangkan penyakit tertentu pada kelompok masyarakat (Ramuh,

2011).

Page 38: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

25

5. Manfaat Imunisasia.

Untuk anak mencegah penderita yang disebabkan oleh penyakit dan

kemungkinan cacat dan kematian.b.Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan

dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga

apabila orang tua yakin bahwa anak akan menjalani masa kanak-kanak yang

nyaman

G. Kerangka Pikir

Pengertian Good Governance arti good dalam istilah Good Governance

mengandung dua pengertian: pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi

keinginan/kehendak rakyat dalam pencapaian tujuan kemandirian, pembangunan

berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek-aspek fungsional dari

pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dari segi fungsional, aspek governance dapat

ditinjau dari apakah pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam

upaya mencapai tujuan yang telah digariskan, atau justru sebaliknya dimana

pemerintah tidak berfungsi secara efektif dan terjadi efesiensi.

Imunisasi adalah upaya dalam peningkatkan kekebalan tubuh manusia

terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar virus maka bisa dinetralisir.

Kekebalan yang didapatkan dari imunisasi ialah kekebalan pasif ataupun aktif.

Tujuan imunisasi ialah untuk memberikan pencegahan terhadap penyakit tertentu

serta mampu menyembuhkan dari penyakit pada masyarakat. Program imunisasi

memiliki tujuan dalam membentuk kekebalan tubuh terhadap bayi untuk menekan

angka kematian bayi dalam menangani penyakit. Program imunisasi memiliki

Page 39: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

26

tujuan yaitu mengurangi angka orang yang terpapar penyakit, cacat dan yang

paling parah kematian diakibatkan yang dapat diyangani oleh imunisasi (PD3I).

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui responsibilitas pelayanan

imunisasi di puskesmas pasitallu. Responsibilitas menurut Frederick merupakan

konsep yang berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis yang

dimiliki administrator publik untuk menjalankan tugasnya.

Adapun kerangka pikir pada penelitian ini dapat digambarkan seperti di

bawah ini:

Gambar 2.1Kerangka Pikir Penlitian

Gambar 2.1Kerangka Pikir Penelitian

Ukuran penilaian GEG (Good Eksekutif Governance) yangmenghasilkan indikator dalam prinsip responsibilitasmenyebutkan tiga indikator, yaitu:

1. Memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggungjawab dan wewenang.

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber dayamanusia).

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana.

Responsibilitas Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Pasitallu DalamPerspektf Good Executive Governance Kabupaten Kepulauan Selayar

Kabupaten Kepulauan Selayar

Peningkatan Responsibilitas dalam pelayanan imunisasi diPuskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar

Page 40: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

27

H. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus tehadap responsibilitas pelayanan imunisasi di

Puskesmas Passitellu.

1. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis bagaiamana kejelasan

tanggung jawab dan wewenang dalam pelayanan imunisasi di

puskesmas pasitallu kabupaten kepulauan selayar

2. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana kebijakan

pengelolan sumber daya manusia dalam pelayanan imunisasi di

puskesmas pasitallu kabupaten kepulauan selayar

3. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana responsibilitas

tentang kebijakan pengelolan sarana dan prasaranan

I. Dekripsi Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini lebih berfokus terhadap indikator penelaian tentang

responsibilitas diantaranya :

1. Mempunyai komitmen untuk menjalankan tanggung jawab dan

wewenang dalam memberikan pelayanan. Karena pada dasarnya setiap

pegawai harus memiliki komimen terhadap tugas dan disiplin kerja

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia) dalam

memberikan pelayanan. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat sangat dibutuhkan aparatur-aparatur pemerintah

yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang handal.

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana prasarana dalam pelayanan.

Oleh karena itu perlu ada sarana dan prasarana yang yang beraneka

Page 41: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

28

ragam jenis dan fungsinya dan dapat membantu pelayanan pada

masyarakat lebih efektif dan efisien.

Page 42: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate

Kabupaten Kepulauan Selayar, pilihan lokasi sebagai subjek penelitian karena

mempunyai beberapa alasan tertentu, antara lain :

1. Walaupun telah banyak tulisan mengenai responsibilitas pelayanan

imunisasi di puskesmas, namum demikian dapat dipastikan bahwa masih

banyak yang perlu di perhatikan dalam pelayanan imunisasi yang di setiap

desa.

2. Pengaruh kesadaran keluarga terhadap pelayanan imunisasi yang

dilaksanakan pada setiap bulan di posyandu pada masing-masing desa

yang di kecamatan taka bonerate.

Kemudian waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini kurang lebih dua

bulan mulai dari tanggal 12 agustus sampai 12 oktober 2020

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis yang digunakan penulis sebagaimana yang dijelaskan dalam

Sugiyono (2017), Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif yang

dalam pengumpulan datanya menggunakan metode deskriftif, yaitu pengumpulan

data dari informasi yang diperoleh, dalam perkataan yang tertulis maupun lisan

dari seseorang atau pelaku yang dapat diamati.

Page 43: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

30

C. Informan Penelitian

Informan yang dipilih adalah pemerintah dan masyarakat. Informan

ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling artinya informan

dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja, dimana hanya yang benar-benar

memahami dan dapat memberikan informasi yang benar berkaitan dengan

masalah penelitian.

Menentukan informan dapat dilakukan dengan cara memulai keterangan

orang yang berwewenang baik secara formal (pemerintah) maupun informan (non

pemerintah) pemimpin masyarakat seperti kepala posyandu dan tokoh

masyarakat.

Tabl 3.1Informan Penelitian

Sumber Data Penentuan Informan Di Puskesmas Pasitallu 2020No Nama Jabatan Inisial Jumlah

1 Andi Syahlan Kepala Pusksmas As 1

2 Andi Musyawwir Perawat Puskesmas Ms 1

3 Nurmi Kepala Posyandu Nm 1

4 Misna Bidan Mn 1

5 Intan Masyarakat It 1

6 Ina Masyarakat Ii 1

7 Ranti Masyarakat Rn 1

8 Lina Masyarakat In 1

D. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah penunjang yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

Semakin banyak data yang diperoleh maka semakin bagus pula hasil akhir dari

Page 44: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

31

suatu penelitian. Dalam penelitian mengenai responsibilitas pelayanan imunisasi

di puskesmas pasitallu kabupaten kepuluan selayar, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu mengumpulkan data sesuai pengamatan secara langsung

ialah metode pengambilan data atas keperluan dan mempunyai kriteria

pengamatan dimanfaatkan dalam penelitian serta sudah disusun secara sistematik.

2. Wawancara

Wawancara ialah teknik mengumpulkan data yang dilaksanakan secara

langsung yang dilakukan pemeliti untuk mendapatkan informasi yang dibutukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berupa gambar dan juga foto. Salah satu kelebihan dari

dokumentasi ini adalah secara tidak langsung dapat mempresentasi realitas.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses analisis kualitatif yang berdasarkan pada

hubungan semantis terhadap variabel yang sedang teliti. Menurut Miles dan

Huberman terdapat tiga tenik analisis data yakni :

1. Reduksi data

Reduksi data ialah analisis yang menggolongkan, mengarahkan, dan

mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah penyajian data ke dalam suatu bentuk tertentu

sehingga terlihat data yang secara utuh. Dalam penyajian data dilakukan secara

Page 45: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

32

induktif, yakni menguraikan setiap permasalahan dalam permasalahan peneliti

dengan memaparkan secara umum kemudian secara spesifik.

3. Penarikan kesimpulan

Langkah terakhir dalam menganalisis data adalah penarikan kesimpulan,

setiap kesimpulan awal masih kesimpulan sementara yang akan berubah bila

diperoleh data baru dalam pengumpulan data berikutnya.

F. Teknik Pengabsahan Data

Salah satu cara yang sangat penting dan mudah pada uji keabsahan hasil

dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan triangulasi. Menurut

Sugiyono (2017) teknik pengumpulan data triangulasi dapat diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat mengumpulkan berbagai macam

teknik pengumpulan data dan asal data yang sudah ada. Menurut Sugiyono

ada 3 macam triangulasi meliputi :

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber artinya membandingkan dengan cara mengecek derajat

kepercayaan mengenai informasi yang didapatkan dari sumber yang

berbeda. Misalnya mengimbangkan hasil pengamatan dengan wawancara,

mengimbangkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan

secara pribadi, mengimbangkan hasil wawancara dengan dokumen yang

ada.

Page 46: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

33

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kreabilitas data dilakukan

dengan jalan memeriksa data kepada sumber yang serupa dengan

menggunakan cara yang berbeda. Misalnya data dapat diperoleh dengan

wawancara, kemudian dicek dengan cara observasi, dokumentasi atau

kuisioner.

c. Triangulasi waktu`

Waktu kadang sering mempengaruhi kreabilitas data. Data yang

dikelempokkan dengan menggunakan teknik wawancara di awal hari pada

saat informan masih segar, belum banyak masalah, akan menyerahkan

data yang lebih valid sehingga lebih terpercaya. Triangulasi dapat juga

dilaksanakan dengan memeriksa hasil penelitian, dari tim peneliti lain

yang diserahkan tugas melaksanakan pengumpulan data.

Page 47: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum kawasan Puskesmas

Pasitallu yang meliputi gambaran umum Wilayah Kecamatan Taka Bonerate Kepulau

Selayar .

A. Gambaran Umum

1. Gambaran lokasi penelitian

Puskesamas Pasitallu Terletak di Kecamatan Taka Bonerate yaitu salah

satu dari 12 Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, terletak 75 km arah

timur dari ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar dan 26 ke arah selatan dari ibu

kota Kota Benteng, yang merupakan pusak pengembangan kawasan Benteng,

Barat, Utara, Timur dan Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Bontosikuyu

Sebelah Timur : Laut Flores

Sebelah selatan : Kecamatan Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur dan

Kecamatan pasimarannu

Sebelah Barat : Laut Flores dan Selat Makassar

Luas wilayah kerja Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate adalah

530.765 dan mencakup 9 desa dan tersebar ke pulau-pulau kecil.

Secara geografis Puskesmas Pasitallu mempunyai letak pada lokasi yang

strategi, yaitu berada pada dataran rendah dengan akses dengan jalan yang mudah

dilalui baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang terletak di desa kayuadi

satu daratan dengan desa batang dan desa nyiur indah, terkecuali untuk desa-desa

Page 48: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

35

kepulauan memerlukan waktu 1 jam sampai 4 jam dengan menggunakan perahu

Dengan adanya pembagian wilayah administrasi maka dilihat dibawah ini sebagai

berikut

Kecamatan : Taka Bonerate

Jumlah Desa : 9

Jumlah Dusun : 26

2. Jumlah Penduduk Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan

Selayar

Wilayah kecamatan taka bonerate dibagi menjadi 9 desa. Jumlah

penduduk di wilayah kerja puskesmas pasitallu sebanyak 13.802 jiwa (3.263 KK).

Jumlah penduduk di wilayah puskesmas pasitallu tahun 2020, menurut

data dari profil kecamatan taka bonerate sebanyak 13.802 jiwa. Sedangkan jumlah

kepala keluarga sebanyak 3.263 KK. Jumlah penduduk tertinggi di desa batang

yang berjumlah 2.634 jiwa, Sedangkan terendah di desa khusus pasitallu yaitu 718

jiwa

1. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk di wilayah puskesmas pasitallu tahun 2020 adalah

176 jiwa, dengan jumlah penduduk per KK rata-rata 4 orang.

2. Sex Ratio

Sex Ratio penduduk di wilayah kerja puskesmas pasitallu pada tahun

2020 bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak yaitu 7.491 jiwa

(54,28%) dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki 6.311 jiwa

(45,72%).

Page 49: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

36

3. Jumlah penduduk menurut golongan umur

Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk yang

menjadi sasaran program dan pelayanan kesehatan. Jumlah tertinggi pada

kelompok umur wanita usia subur dengan jumlah 2.858 jiwa.

Tabel 4.1Kelompok Umur Dan Jumlah Penduduk Tahun 2020

Sumber Data Puskesmas Pasitallu Tahun 2020No Kelompok Umur Jumlah Penduduk1 Bayi < 1 tahun 2252 Anak 1- 5 tahun 9713 Anak usia sekolah (6-12

tahun )119

4 WUS 2.8585 PUS 2.5136 Bumil 5207 Bufas 192

4. Keadaan Ekonomi

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja puskesmas pasitallu di

dominasi dengan nelayan kemudian petani

5. Lingkungan

Jumlah rumah yang dilakuakan pemeriksaan kesehatan lingkungannya

pada tahun 2020 di laporkan sebanyak 3.228 (100%) rumah ,dimana

39,48% masuk dalam kategori rumah yang memenuhi syarat atau

sebanyak 1.274 rumah.

Page 50: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

37

Tabel 4.2Jumlah penduduk Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulau Selayar Tahun

2020Sumber data Puskesmas Pasitallu Jumlah Penduduk Tahun 2020

Jumlah penduduk Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulau selayar

desa kayuadi memiliki jumlah pemduduk laki-laki sebanyak 1.273 dan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 1.196 orang, desa batang memiliki jumlah

pendudk laki-laki sebanyak 970 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.664

orang, desa nyiur indah memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 729 dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 939 orang, desa jinato memiliki jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 558 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 517

orang, desa rajuni memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 978 dan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 1.070 orang.

No

Desa Jumlah Penduduk Total JumlahKk

Rata –RataRumahLaki-

lakiPerempuan

1 Kayaudi 1.273 1.196 2469 725 3,42 Batang 970 1.664 2634 557 4,73 Nyiur

indah729 939 1668 420 4,0

4 Jinato 558 517 1075 316 3,45 Rajuni 978 1.070 2048 323 8,86 Latondu 433 442 875 235 3,77 Tarupa 559 684 1243 309 4,08 Tambuna 458 587 1072 285 3,8

9 Khususpasitallu

326 392 718 184 3,9

Jumlah 6.311 7.491 13.802

3.263 4,2

Page 51: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

38

Tabel 4.3Laporan Desa Uci Puskesmas Pasitallu Tahun 2020

Sumber Data Puskesmas 9 Desa Tahun 2020

Setelah dilihat gambar diatas kita bisa tahu bahwa dari ke 9 Desa yang ada

di kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayar ada 3 desa yang Uci dan

6 desa yang belum Uci.

No Nama Desa Sasaran Ril Cakupan Idl Keterangan

Jumlah %

1 Kayuadi 32 33 103,1 Uci

2 Batang 32 38 118,7 Uci

3 Nyiur Indah 35 35 100 Uci

4 Jinato 22 2 9,1 Tidak Uci

5 Tambuna 19 0 0 Tidak Uci

6 Pasitallu 11 0 0 Tidak Uci

7 Rajuni 34 2 5,8 Tidak Uci

8 Latondu 15 0 0 Tidak Uci

9 Tarupa 22 0 0 Tidak Uci

Jumlah 222 110 49,5 Tidak Uci

Page 52: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

39

Struktur Organisasi Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka BonerateKabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2020

Gambar 4.1Struktur Organisasi Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten

Kepulauan Selayar Tahun 2020

Page 53: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

40

3. Visi misi Puskesmas pasitallu

Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan dengan

pendekatan, pemeliharaan dan pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan

penyakit (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Usaha kesehatan

ditingkatkan dengan tujuan agar dapat menyelenggarakan upaya kesehatan yang

bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat, terutama yang berpenghasilan

rendah dengan peran serta aktif masyarakat. Maka dengan ini visi Puskesmas

Pasitallu yaitu memberikan pelayanan yang lebuh baik kepada pengguna jasa atau

masyarakat

Misi Puskesmas Pasitallu dalam mewujudkan Indonesia Sehat antara lain :

a) Menjadikan tenaga Pelayanan Kesehatan yang profesional sesuai

dibidangnya dan merata.

b) Melengkapi sarana medis, non medis, dan daministrasi

c) Pelayan mengacu pada standart operasional yang disepakati

d) Menyediakan tempat pelayanan yang nyaman, bersih, rapi dan menarik.

e) Melayani pasien dengan suka cita.

f) Membina kepercayaan diri karyawan dan kerjasama yang baik, dengan

komunikasi dua arah.

g) Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

h) Pencegahan dan penaggulangan penyakit menular.

Page 54: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

41

i) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan.

j) Pertolongan kegawat daruratan.

k) Membina kerjasama lintas sektoral.

l) Membina kerjasama dengan organisasi kesehatan lain.

4. Mutu Puskesmas Pasitallu

a) Peningkatan mutu kami laksanakan.

b) Kerjasama kami lakukan.

c) Kesembuhan pasien kami upayakan

d) Kepuasan pelanggan kami harapkan.

5. Motto Puskesmas Pasitallu

a) Profesional

b) Akurat

c) Sosial

d) Terbuka

e) Informatif

6. Jenis Pelayanan Puskesmas Pasitallu melakukan beberapa jenis

pelayanan kesehatan bagi pasien melalui ;

a. Poliklik umum P2K2S Karangdowo

b. Pelayanan Poliklinik Puskesmas Pasitallu berupa rawat jalan.

Poliklinik gigi dibuka setiap hari.

c. Poliklinik Spesialis yang meliputi Mata, THT, Syaraf d. Kesehatan

Ibu dan anak P2K2S. Pelayanan kesehatan ibu dan anak melayani

ANC, imunisasi, Keluarga Berencana.

Page 55: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

42

d. Penanganan Gizi Puskesmas Pasitallu.

e. Pelayanan Obat.

f. Laboratorium Puskesmas Pasitallu h. SP3 Puskesmas Pasitallu

g. Pelayanan rawat inap di Puskesmas hanya menyediakan ruang kelas II

dan kelas III.

7. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Pasitallu

Tugas dan fungsi dokter Puskesmas Pasitallu sebagai tenaga strukrural

a. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat

diselenggarakan dengan baik.

b. Fungsi

1) Melaksanakan fungsi management

2) Sebagai seorang manager

3) Kegiatan Pokok

c. Melaksanakan fungsi management

1) Melakukan pemeriksaan dan pengobatan kepada pasien.

2) Melakukan rujukan penderita ke pelayanan kesehatan yang lebih

tinggi.

3) Menerima rujukan konsultasi.

4) Mengkoordinir seluruh program yang dilaksanakan.

d. Kegiatan lain Menjalin kerjasama dengan instansi terkait. Tugas dan

fungsi petugas pemberantasan penyakit menular Puskesmas Pasitallu.

e. Tugas Pokok Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

f. Fungsi

Page 56: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

43

1) Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan.

2) Melaksanakan active case finding, dengan bantuan kader

kesehatan.

3) Lain-lain tindakan penyakit menular.

8. Keadaan Pegawai di Puskesmas Pasitallu

Memiliki pegawai sebanyak 65 orang, perinciannya untuk tenaga medis

sebanyak 7 orang,yang terdiri dari 1 Kepala Puskesmas Andi Syahlan Rawat

Jalan Administrasi Perlaengkapan Petugas Fungsi Lab Petugas Fungsi Gizi

Petugas Fungsi HS Petugas Fungsi KIA Petugas Kesehatan Sosial Petugas, 1

orang dokter penyakit dalam, 1 orang dokter mata. Tenaga keperawatan sebanyak

9 orang, tenaga kefarmasian 4, tenaga gizi 6 orang, tenaga administrasi sebanyak

4 orang. Status kepegawaian di Puskesmas Pasitallu hanya terdiri dari dua status

kepegawaiannya, yaitu pegawai yang sudah jadi PNS dan pegawai yang masih

menjadi tenaga kontrak. Agar lebih jelasnya jumlah pegawai yang sudah PNS dan

masih tenaga kontrak.

B. Responsibilitas Pelayanan Imunisasi Di Puskesmas Passitallu Dalam

Perspektif Good Executive Governance Kabupaten Kepulauan Selayar.

Responsibilitas Pelayanan Imunisasi Di Puskesmas Passitallu Dalam

perspektif Good Executive Governance Kabupaten Kepulauan Selayar

terjabarkan dalam beberapa poin yaitu :

Page 57: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

44

1. Memiliki Komitmen Untuk Melaksanakan Tanggung Jawab Dan

Wewenang

Mempunyai komitmen untuk menjalankan fungsinya dalam memberikan

pelayanan. Karena pada dasarnya setiap pegawai harus memiliki rasa tanggung

jawab yang besar terhadap pasien sekaligus menjaga keselamatannya serta

menjaga nama baik organisasi yang ditempati untuk bekerja dalam hal ini di

Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Penilaian diawali dengan mengetahui karakteristik bidan Puskesmas lokasi

penelitian yang berdinas di Puskesmas induk, pustu atau polindes dan

poskesdes di 3 kecamatan yaitu Kecamatan pasi marannu, Kecamatan

pasimasunggu dan kecamatan pasimasunggu timur. Karakteristik bidan di

Kecamatan pasimarannu menunj ukkan 22,9% pada kelompok umur muda (≤

30 tahun), sedang (31–40 tahun) sebanyak 45,7% dan tua (≥ 41 tahun)

sebanyak 31,4%. Masa kerja bidan terbanyak adalah yang ≤ 5 tahun sebanyak

17,1%, artinya bidan dengan pengalaman kerja yang masih sedikit. Bidan

dengan pengalaman kerja sedang yaitu 6–15 tahun sebanyak 34,3%, sedangkan

yang sudah sangat berpengalaman bekerja sebagai bidan (> 15 tahun) adalah

sebanyak 48,6%.

Gambaran ini menunjukkan bahwa sebagian besar bidan di Kecamatan

pasimarannu sudah berpengalaman sebagai bidan. Pendidikan bidan memberi

jaminan terkait kompetensinya dalam melaksanakan tugas pelayanan

kebidanan di puskesmas. Terdapat 91,4% bidan merupakan lulusan D3

kebidanan dan 5,7% lulusan D4 Kebidanan dan hanya 1 orang lulusan D1

Page 58: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

45

kebidanan. Mereka 57,1% bekerja di puskesmas induk, sedang yang bekerja di

polindes atau desa sebanyak 25,7% dan sisanya sebanyak 17,1% bekerja di

pustu. Karakteristik bidan di Kecamatan pasimasunggu menunjukkan bahwa

sebagian besar adalah bidan yang sudah berpengalaman terlihat dari usia dan

masa kerja. Terdapat 51,4% bidan yang telah berusia di atas 40 tahun dan

48,7% memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun. Pendidikan bidan D1 masih

cukup banyak yaitu 21,6% dari seluruh bidan sampel penelitian sedangkan

bidan lulusan D3 adalah sebagian besar yaitu 75,2%.

Tempat bertugas terbanyak adalah di poskesdes yaitu sebanyak 48,6% dan

selanjutnya 35,1% bidan bekerja di puskesmas induk. Kecamatan

pasimasunggu memiliki motto “Bekerja dengan hati”. Bidan dalam diskusi

mengatakan bahwa mereka merasa termotivasi memanfaatkan buku pedoman

KIA karena adanya motto tersebut yang mendorong mereka untuk bekerja

dengan ikhlas. Mereka merasa senang jika melihat persalinan dapat dilakukan

dengan normal, serta ada perasaan bangga/puas ketika bayi keluar bisa

menangis menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Persalinan yang ibu dan bayi

selamat membuat, bidan merasa lega dan puas. Karakteristik bidan di

puskesmas penelitian di Kecamatan pasimasunggu timur menunjukkan

sebagian besar tergolong muda (≤ 30 tahun) yaitu sebanyak 51,2%. Bidan yang

tergolong berusia sedang (31–40 tahun) sebanyak 29,3% dan tergolong tua (≥

41 tahun) sebanyak 19,5%. Bila dilihat dari pengalaman kerja sebagai bidan

ada 60% yang tergolong berpengalaman sedang dan senior. Pendidikan bidan

Page 59: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

46

hampir semua lulus D3 kebidanan yaitu 95,1%, sedangkan lokasi penugasan

terbanyak di desa yaitu polindes 46,3% dan poskesdes 29,3%

Komitmen menunjukkan kemauan bidan untuk melaksanakan suatu tugas

yaitu memanfaatkan buku pedoman pelayanan kia sebagai panduan dalam

melaksanakan tugas pelayanan kia. hasil penelitian di kecamatan pasimarannu

menunjukkan bahwa komitmen bidan di Kecamatan Pasimarannu 97,1%

tergolong baik dan 2,9 persen tergolong kurang. komitmen bidan dalam

memanfaatkan buku pedoman di Kecamatan Pasimasunggu dilihat dari hasil

penilaian menunjukkan bahwa 78,4% memiliki komitmen baik dan ada 21,6%

memiliki komitmen kurang. bila dilihat berdasar kelompok umur komitmen

baik cenderung banyak terjadi pada kelompok umur tua, sedang komitmen

kurang ada kecenderungan semakin banyak pada kelompok umur semakin

muda bidan koordinator di mengkubang, Kecamatan Pasimasunggu merasa

tidak bermasalah dengan komitmen bidan dalam melaksanakan atau

memanfaatkan buku pedoman kia yang diterima. mereka mau melakukan sop

yang ditetapkan di tingkat puskesmas dan dinkes Kabupaten karena bidan

merasa berkepentingan juga dalam pemanfaatan buku pedoman. ini

menunjukkan bahwa mereka telah melakukan pelayanan sesuai standar yang

ditetapkan. Adanya penjelasan yaitu dalam pelaksanaan responsibilitas

pelayanan imunisasi di puskesmas passitallu dalam perspektif good executive

governance kabupaten kepulauan selayar.

Page 60: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

47

a. Komitmen terhadap Tugas

Komitmen pada tugas merupaka suatu kepedulian terhadap tugas yang

menunjukkan peran aktif, rasa tanggung jawab, dan loyalitas pegawai terhadap

tugas. Komitmen merupakan sesuatu yang menunjukkan tingkat perhatian

pegawai dalam melaksanakan fungsinya di kantor.

Adapun Hasil Wawancara Dengan Perawat Di Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“Jadi kami disini sebagai perawat yang melayani pasien, berperangpenting untuk melaksanakan tugas sebagaimana bentuk dan tanggungjawab serta komitmen kami sebagai petugas puskesmas pasitallu”(Hasilwawancara Ms tanggal 17 september)

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar mengatakan bahwa

kami sebagai perawat melayani pasien secara aktif sebagai bentuk tanggung

jawab yang diberikan kepada kami untuk menangani program imunisasi di

Puskesmas Pasitallu.

b. Disiplin Kerja

Disiplin kerja menunjukkan kepatuhan dan ketaatan pegawai dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pegawai. Seorang

pegawai yang memiliki disiplin dapat dilihat dari prilaku yang ditampilkan

sehari-hari, seperti hadir tepat waktu, tidak mangkir, dan lain sebagainya.

Berikut Wawancara Dengan Kepala Puskesmas Pasittalu Kecamatan TakaBonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“penanggung jawab imunisasi yang diberikan kepada seorang perawatyang kompoten, kemudian pelaksanaannya didampingi oleh 3 0rang bidanjuga yang memiliki kompotensi, untuk pelaksanaanya imunisasi dikepulauan “( Hasil Wawancara As Tanggal 15 september 2020)

Page 61: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

48

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar. Maka Peneliti dapat

menyimpulkan bahwa setiap anggota Puskesmas memiliki ke ahlian khusus di

mana setiap komponen melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk

melayani masyarakat.

Berikut Wawancara Dengan Perawat Puskesmas Pasitallu Kecamatan

Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“masing-masing petugas puskesmas menjalangkan tugas masing perawatdalam melakukan imunisasi ada yang menberikan penyedian vaskin,adayang menimbang bayi adamelakukan pendtaan terhadap masyarakat yangmenbawa bayinya untuk di imunisasi” “( Hasil Wawancara Ms Tanggal 17september 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat puskesmas pasitallu. Maka

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam melakukan imunisasi ada yang

menberikan penyedian vaskin ada yang menimbang bayi ada melakukan

pendataan terhadap masyarakat yang membawa bayinya untuk di imunisasi dan

ada juga petugas yang memberikan vitamin sekaligus penyuntikan bagi anak-

anak yang belun cukup umur 5 tahun.

Berikut wawancara dengan kepala posyandu pasitallu kecamatan taka

bonerate kabupaten kepulauan selayar

“Setiap masyarakat yang ingin melakukan imunisasi bagi anaknya kamimelakukan proses registrasi terlebih dahulu sebelum di timbang sehinggakami mengetahui berat badan setiap anak yang melakuakan imunisasi diposyandu” (hasil wawancara dengan Mn pada tanggal 20 september 2020)

Berdasarkan hasil wawancara kepala posyandu wilayah kerja puskesmas

pasitallu kecamatan taka bonerate kabuptaen kepulauan selayar. Maka Peneliti

dapat menyimpulkan bahwa setiap anak yang ingin melakukan imunisasi maka

Page 62: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

49

harus registrasi terlebih dahulu agar kiranya tertib dalam pelayanan karena

biasanya masyarakat tidak tertip dalam registarasi terlebih dahulu maka

banyak ibu dari anak mau imunisasi baku rebutan untuk siapa yang terlebih

dahulu anaknya di timbang, jadi kami sebagai kader posyandu memiliki

tanggung jawab masing-masing mulai dari regis, menimbang sampai mengukur

tinggi anak-anak. Dan apa bila ada anak-anak yang tidak sempat hadir di

posyandu maka kami langsung bergerak ke rumaknya sehingga kami bisa

mengetahui bahwa bulan ini ada beberapa anak yang tidak terimunisasi,

sehiungga ada bahan evaluasi untuk bulan ini dan bisa di maksimalakan untuk

bulan yang akan datang.

Berikut wawancara dengan masyarakat di wilayah kerja PuskesmasPasitallu Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Kami sebagai masyarakat yang sedang menikmati program imunisasi,sangat terbantu dengan adanya program ini karena kami sebagai ibu darianak yang sedang terimunisasi tahu tentang kesahatan anak kami, mulaidari penimbangan, pemberian vitamin sampai penyuntikan camapak bagianak yang usia 5 tahun. Dan bukan hanya itu, kami juga bisa mengetahuiperkembangan anak dengan melakukan imunisasi setiap bulannya” ( hasilwawancara It pada tanggal 6 Oktober 2020)

Bedasarkan hasil wawancara dengan masyarakat. Maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa dalam program imunisasi itu sangat membantu dalam

hal kesehatan anak mulai dari penimbangan, pemberian vitamin dan

penyuntikan bayi yang di sebut campak. Oleh karena itu masyarakat sangat

terbantu dengan adanya program imunisasi yang dilaksanakan setiap bulan

oleh pihak penyelenggara dalam hal ini pegawai puskesmas pasitallu

kecamatan taka bonerate.

Page 63: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

50

Berikut wawancara dengan bidan Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka

Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“Setiap kami turun melakukan sosialisasi terhadap masyarakat kamimemberikan penjelasan terhadap masyarakat betapa pentingnya imunisasibagi anak-anak untuk menjaga daya tahan tubuh ( wawancara dengan Mn17 september 2020)Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat puskesmas pasitallu Peneliti

dapat menyimpulkan bahwa kami selalu mengkoordinasi apa-apa yang

dilakukan oleh kader-kader posyandu untuk memberikan arahan serta sarang

bagi masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi anak di usia dini

2. Memiliki kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses sistematis yang

digunakan untuk memprediksi permintaan dan penyediaan sumber daya

manusia dimasa yang akan datang. Sederhananya dalam proses analisis

kebutuhan dari seorang pegawai harus logis dan tersistematis agar sesuai

dengan kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan dalam organisasi. Tujuannya

agar setiap pegawai pada semua unit organisasi mendapatkan pekerjaan yang

tepat dan bertanggung jawab. untuk menganalisis kebutuhan sumber daya

manusia perlu direncanakan di Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten

kepulauan selayar penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian

dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2020 di Puskesmas

Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate. Informan untuk penelitian ini dipilih 8

orang ialah Kepala Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate,

pegawaian program imunisasi di Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka

Bonerate, perawat di Puskesmas Pasitallu, ketua posyandu dan masyarakat.

Page 64: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

51

Pengembangan sumber daya manusia kesehatan tidak pernah direncanakan,

pemeliharaan sumber daya manusia kesehatan tidak direncanakan setiap

bulan atau tahun, penggunaan sumber daya manusia kesehatan dalam

pengembangan karir tidak pernah dibuat.

Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses sistematis yang

dipakai guna mengantisipasi kebutuhan serta ketersediaan sumber daya

manusia dimasa yang akan datang. Peran dari perencanaan sumber daya

manusia kesehatan dialihkan ke pemerintah daerah dalam rangka mencapai

tujuan pembangunan kesehatan secara holistik, terpadu serta berkelanjutan.

Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan

menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam rangka

mencapai sasaran pembangunan kesehatan (Hapsara, 2006)

Ada 2 bentuk dan metode dalam penyelenggaraan Sumber Daya Manusia

kesehatan, yaitu:

1. Tenaga kesehatan, ialah seluruh orang yang bekerja bidang kesehatan.

2. Sumber daya manusia kesehatan yaitu suatu struktur yang menggabungkan

berbagai aspek perencanaan, diklat guna mencapai kesehatan masyarakat

yang diinginkan.

Tujuan dari sumber daya manusia kesehatan, secara terkhusus supaya

mendapatkan sumber daya manusia dalam bidang kesahatan yang mempunyai

kompotensi:

Page 65: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

52

1. Dapat memfunsikan dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan serta

teknologi di bidang kesehatan serta mapu menguasai metode serta teranpil

dalam menerapkannya.

2. Dapat memecahkan masalah serta mengidentifikasi melalui kegiatan

penelitian.

3. Memperkaya dan meningkatkan kinerja yang dibuktikan dalam

menganalisis masalah kesehatan serta memjabaarkan dan melaksanakan

suatu program advokasi serta kegiatan kesehatan.

Perencanaan sumber daya manusia Kesehatan ialah proses kalkulasi

terkait dengan jumlah sumber daya manusia berdasarkan tempat,

keterampilan, sikap yang diperlukan untuk mengupayakan kesehatan

memberikan upaya kesehatan.

Perencanaan dilaksanakan sesuai kebutuhan kesehatan secara lokal,

nasioanal maupun skala intrnasiaonal serta mempermantap komponen yang

lain dengan tujuan untuk melaksanakan tugas institusi

Wawancara Dengan Kepala Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka

Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

“ Kami masih mengalami kekurangan dalam hal tenaga keperawatandimana biasanya yang melakukan suatu pekerjaan seperti timbangmenimbang bayi juga di lakukan oleh pegawai sehingga tugas-tugas atautupoksi mereka menjadi beberapa bagian dalam hal pelayanan. Seperti diketahui bahwa wilayah kerja puskesmas pasitallu kecamatan taka boneratekabupaten kepulauan selayar sangat membutuhkan banyak pegawai karenaada enam Desa diluar dari pulau kecamatan yang memiliki jarak yangbegitu jauh dari pulau ke pulau harus naik perahu untuk sampai kepulaudengan jarak kurang lebih 3 jam itu pun kalau cuaca baik, akan tetapiketika cuaca lagi kurang baik maka vaksin dan rantai vaksin yang akandikirim kepulau akan terhambat dan biasanya butuh waktu berhari hari

Page 66: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

53

untuk sampai kepulau. (wawanacara dengan As pada tanggal 15 september2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar maka Peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kurangnya tenaga medis atau perawat membuat setiap

pegawai yang ada di puskesmas pasitallu memiliki 2 opsi setiap pegawai

melibatkan nilai ganda karena satu pegawai melakuakan dua pekerjaan untuk

saling membantu apalagi di wilayah kerja Puskesmas pasitallu itu memilik

beberapa pulau di luar pulau kecamatan dengan aksres perjalanan yang agak

susah atau lambat karena ada enam pulau atau desa yang bersimbangan dengan

lautan sehingga perlu banyak tenaga yang dibutuhkan oleh Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar. Dalam hal pelayan

diluar pulau kecamatan memang kurang maksimal karena ada beberapa

kendala sala satunya ,masalah penyebrangan dari pulau ke pulau .

Wawancara dengan perawat Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka

Bonerate kabupaten kepulauan selayar

“ Kami menyadari bahwa kami ini tidak memiliki banyak tenaga medis,sehingga kami pegawai puskesmas melakukan dua tugas sekaligus dimanatugas kami admin dan sebagai tenaga medis oleh karena itu kami salingmembantu dalam hal pekerjaan karena, tidak menutup kemungkinan.Perawat juga ikut membantu dalam meregistrasi pasien dan bukan hanyaitu kami juga biasanya bergilirang dalam hal menemani pasien yangsedang di rujuk ke rumah sakit di kabupaten, dan biasanya ketika adapasien yang sedang di rujuk maka otomatis pegawai yang ikutmendampingi akan di alihkan pekerjaan ketika ada pasien yang barumasuk supaya pasien yang baru masuk akan mendapat pelayanan langsungdari pegawai atau perawat puskesmas pasitallu ( wawancara dengan Mspada tanggal 17 september 2020)

Page 67: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

54

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat Puskesmas Pasitallu

maka peneliti dapat menyimpulakan bahwa perawat puskesmas pasitallu sangat

kewalahan dalam hal pelayanan terutama pelayanan imunisasi di puskesmas

pasitallu karena dimana setiap pegawai disana harus melakukan beberapa

pekerjaan sebagai tenaga medis dan juga admin dan itu terjadi oleh beberapa

kendala salah satunya ketika ada pasien yang mau di rujuk ke Rumah sakit di

kota. Dan biasanya di ikuti oleh satu atau dua orang pegawai yang stembai di

kapal, sehingga pasien yang di rujuk akan mendapat pelayanan yang baik

selama diperjalanan. Oleh karena itu tugas dari perawat akan di gantikan oleh

perawat yang lain jika ada pasien baru masuk, sehingga pasien yang baru

masuk akan mendapat pelayanan yang baik dan cepat.

Wawancara Dengan Bidan Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate

Kabupaten Kepulaun Selayar

“Kami sebagai petugas dalam hal ini bidan di puskesmas pasitallukecamatan taka bonerate kepulaun selayar juga mengingkan ataumengusahakan dalam pelayanan imunisasi yang baik dan merata di seluruhwilayah kerja puskesmas pasitallu kecamatan taka bonerate kabupatenkepulauan selayar, akan tetapi kami sebagai petugas juga sangat terbatasdalam hal pelayanan pelayanan, seperti kita ketahui bahwa ada beberapadesa yang sulit di jangkau dalam pengiriman vaksin dan rante vaksin (wawancara dengan Mn pada tanggal 17 september 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa petugas yang ada di Puskesmas Pasitallu Kecamatan

Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki beberapa kendala

dalam hal pelayanan karena selain kekurangan pegawai di Puskesmas dan juga

Page 68: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

55

pegawai mengalami kewalahan karena di wilayah kereja Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki 6 desa

diluar pulau kecamatan dengan akses perjalanan untuk sampai kepulau

memerlukan waktu yang ber jam-jam.

Wawancara dengan Kepala Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas

Pasitallu Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“Kami sebagai kader posyandu hanya menunggu arahan dari pegawaipuskesmas pasitallu kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayarkarena kami hanya bertugas di wilayah teknis( wawancara dengan Mnpada tanggal 20 september 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala posyandu di wilayah kerja

puskesmas pasitallu. Peneliti menyimpulkan bahwa kepala posyandu beserta

anggotanya hanya menunggu arahan atau intruksi dari pegawai puskesmas

pasitallu kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayar karena memang

fungsi dari kader posyandu itu hanya mengerjakan wilayah teknis dalam hal ini

meregistrasi setiap anak yang datang ke posyandu, menimbang dan mendatangi

rumahnya ketika ada anak-anak yang tidak sempat hadir di posyandu.

Wawancara Dengan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“ Kami sebagai orang tua dari anak-anak yang sedang menikmati programimunisasi yang dilakuakan oleh kader posyandu dan petugas puskesmaspasitallu kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayar sangatberterima kasih karena tanpa adanya program ini kami tidak terlalu cemaslagi tentang kesahatan anak kami karena setiap bulan selalu diperiksa dankasi vitamin dan juga di beri obat bagi anak yang kurang berat badannya (wawancara dengan Rn pada tanggal 7 september 2020)

Page 69: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

56

Berdasakan hasil wawancara dengan masyarakat. Peneliti bisa

menyimpulkan bahwa masyarakat yang ada di kecamatan taka bonerate sangat

terbantu dengan ada adanya program imunisasi yang dilaksanaka oleh kader

posyandu dan petugas puskesmas pasitallu kecamatan taka bonerate kabupaten

kepulauan selayar, oleh karena itu masyarakat juga mulai sadar bahwa

kesahatan anak jauh lebih penting dari segalanya, sehingga banyak masyarakat

berbondong-bondong mendatangi posyandu pada setiap bulanya

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana dan persarana

Imunisai merupakan program nasional yang ada sejak dahulu dengan

tujuan utama adalah menurunkan kejadian penyakit yang dapat di cegah

dengan imunisasi (PD3I) yang ada di Indonesia. Berdasarkan data dari

Kabuaten Kepulaun Selayar dalam dua tahun terakhir masih terjadi kasus

PD3I. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas vaksin yang dapat

dilihat dengan indikator pada sarana prasarana imunisasi. Berdasarkan alasan

diatas, evaluasi program dilakukan pada 25 puskesmas Kabupaten Kepulaun

Sealayar. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui sarana prasarana

imunisasi serta memberikan usulan perbaikan pada program imunisasi.

cakupan imunisasi yang tinggi berbanding terbalik dengan adanya kasus PD3I

yang ada Kabupaten Kepulauan Sealayar. Hal ini menjadi perhatian tersendiri

pada sarana prasarana imunisasi yang ada di puskesmas

Pada salah satu puskesmas dengan refrigerator yang rusak dan vaksin

diletakan pada lemari pendingin akan lebih baik meminjam refrigerator pada

dinas atau pada puskesmas yang mampunyai refrigerator lebih dari satu.

Page 70: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

57

Sarana dan Prasarana kesehatan Sarana kesehatan merupakan tempat

yang difungsikan dalam penyelenggaraan kesehatan. Upaya kesehatan sendiri

dapat diartikan sebagai agenda mempertahankan dan menjaga kesehatan yang

telah dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Prasarana kesehatan

merupakan semua fasilitas utama yang memungkinkan sarana kesehatan

mampu hidup dan berkembang guna memberikan pelayanan terhadap

masyarakat. Prasarana kesehatan juga merupakan alah satu bagian dari

kesehatan nasional, karena prasarana kesehatan merupakan tempat untuk

masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan oleh karena itu prasarana

kesehatan harus didukung dengan sarana yang mendukung untuk

mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang

maksimal, mengingat pentingnya fungsi prasarana kesehatan itu sendiri.

Prasarana kesehatan juga merupakan sarana utama dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Untuk itu sarana dan prasarana

kesehatan harus terletak pada posisi yang strategis dan tersebar merata

diseluruh daerah. Perkembangan wilayah permukiman dan kapasitas penduduk

yang terus bertambah menimbulkan beberapa masalah diantaranya, pesebaran

sarana dan prasarana kesehatan yang tidak merata, fasilitas pendukung yang

tidak lengkap, aksesibilitas yang sulit dan lain sebagainya.

Pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara

permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Pukesmas. Puskesmas pembantu

merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh

Puskesmas.

Page 71: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

58

Wawancara Dengan Kepala Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka

Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“Untuk pengelolaan sarana dan prasarana di tingkat Pengelolaan sumberdaya manusia di puskesmas pasitallu itu, penanggung jawab imunisasidiberikan kepada seorang perawat yang kompoten, kemudianpelaksanaannya didampingi oleh 3 0rang bidan juga yang memilikikompotensi, untuk pelaksanaanya imunisasi di kepulauan yang enam desapulau itu diberikan tanggung jawab 1 orang di masing-masing pustunyauntuk menjalangkan imunisasi setiap desa di kepulauan. Prasarana yangada puskesmas itu berupa kulkas 1 yunik, tenaga surya 1 yunik di lengkapidengan fulboks sebanyak 3 dan untuk kelengkapan sarana prasaranaalhamdulillah memadai (wawancara dengan kepala puskesmas As padatanggal 15 september 20202)

Berdasarakan Hasil Wawancara Dengan Kepala Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar. Peneliti

menyimpulkan bahwa pengelolan sarana dan prasarana yang ada di puskesmas

pasitallu kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayar itu sudah di

atur oleh kepala puskesmas tentang penanggung jawab di berikan kepada

seorang perawat yang memili kompotensi atau ke ahlian dibidang imunisasi

kemudian didampingi oleh 3 orang bidan yang juga memiliki ke ahlian di

bidang imunisasi. Untuk pelaksanaan imunisasi diluar pulau kecamatan dalam

hal ini 6 desa yang ada di kepulauan itu diberikan tanggung jawab oleh 1 orang

yang selalu stembai di pustunya masing-masing, kemudian prasarana yang ada

di puskesmas pasitallu kecamatan taka bonerate itu berupa kulkas 1 yunik,

tenaga surya 1 yunik di lengkapi dengan fulboks sebanyak 3 dan untuk

kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di puskesmas pasitallu kecamatan

taka bonerate alhamdulillah memadai.

Page 72: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

59

Wawanacara dengan perawat Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka

Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“Kami sebagai perawat puskesmas pasitallu selalu memberikan pelayanantentang hal imunisasi bagi masyarakat dalam hal sarana dan prasaranakami selalu memberian vitamin, susu, dan biskuit bagi anak-anak yangterimunisasi di posyandunya masing-masing (wawancara dengan petugaspuskesmas Ms pada tanggal 17 september 2020)

Berdasarkan wawancara dengan perawat Puskesmas Pasitallu Kecamatan

Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar. Maka peneliti menyimpulkan

bahwa petugas puskesmas pasitallu selalu memberikan pelayanan yang baik

bagi masyarakat yang ter imunisasai anaknya, dan juga dalam ha sarana dan

prasarana petugas puskesmas pasitallu selalu memberikan fasilitas yang baik

dalam hal pemberian susu, vitamin dan biskuit bagi anak-anak yang hadir di

posyandu pada setiap bulannya.

Wawancara Dengan Bidan Puskesmas Pasitallu Kecamatan Taka BonerateKabupaten Kepulauan Selayar

“Setiap kami menjalankan tugas kami sering mendapat kendala dimana,kendala tersebut berupa kurangnya tenaga medis sehingga kami kewalahandalam memberikan suntikan terhadap anak-anak balita untuk mendapatkansuntikan campak dan vitamin karena biasanya tenaga medis terkadanglambat datang di lokasi dalam hal ini di posyandu( wawancara denganperawat Mn pada tanggal 17 september 2020)

Berdasarkan wawancara dengan bidan puskesmas pasitallu Maka peneliti

menyimpulkan bahwa tenaga puskesmas atau pegawai puskesmas itu

mengalami sedikit kendala dalam hal pelayanannya terhadap masyarakat itu

sendiri dalam hal pemberian pelayanan berupa penyuntikan terhadap anak-anak

balita untuk mendapatkan suntikan campak dan vitamin karena biasanya

perawat yang di berikan tanggung jawab untuk memberikan vaksin itu biasa

terlambat atau biasa juga tidak sempat hadir di karenakan ada kesibukan yang

Page 73: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

60

lain yang tidak bisa juga ditinggalkan seperti pergi ke pulaua atau ke kota

dalam hal ini kota benteng.

Wawancara Dengan Kepala Posyandu Di Puskesmas Pasitallu Kecamatan

Taka Bonerate Kabupaten Kepulaun Selayar

“Kami sebagai kader posyandu juga turut membantu dalam hal pemberianvitamin, susu dan biskuit dan juga kami melayani masalah penimbangandan pengukuran tinggi dan berat badan anak-anak, dan bukan hanya itukami juga ikut berpartisivasi dalam hal mengsosialisasikan masalahimunisasi di masyarakat (wawancara dengan Ms pada tanggal 17september 2020)Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala posyandu di wilayah kerja

puskesmas pasitallu kecamatan taka bonerate kabupaten kepulauan selayar.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa kader posyandu itu juga ikut berperang

penting dalam hal pemberian obat-obtan seperti vaksin untuk anak yang akan

di imunisasi dan bukan hanya itu. Kader juga ikut berpartisivasi dalam hal

mengsosialisasikan masalah imunisasi kepada masyarakat setempat, sehingga

masyarakat juga tahu bahwa ada pelayalayanan imunisasi satu kali dalam

sebulan. Jadi tidak perlu lagi mendatangi masyarakat pada saat pelaksanaan

imunisasi, akan tetapi masih ada beberapa masyarakat yang belum pahan dan

tidak mengindahkan program imunisasi.

Wawancara Dengan Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasitallu

Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar

“Kami sebagai masyarakat sangat berterima kasih kepada pihakpenyelenggara program imunisasi karena, kami mendapat pelayannan yangbaik dari petugas puskesmas dan kader posyandu yang selalu hadir danmemberikan arahan kepada kami ketika ada masyarakat agak malasperiksa di posyandu, selanjutkanya kami juga merasa bahagia denganpemberian dari pihak puskesmas berupa obat-obatan, vitamin, susu danbiskuit sehingga anak-anak kami semangat untuk datang ke posyandu.Karena anak-anak berpikiran bahwa di posyandu itu adalah tempat

Page 74: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

61

pemberian makanan ,oleh karena itu semangat serta niat untuk keposyandu itu meningakat (wawancara dengan masyarakat In pada tanggal7 september 2020)

Berdasarkan wawanacara di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang di berikana oleh petugas

puskesmas pasitallu serta kader-kader posyandu yang ikut berpartisivasi

dalam pelayanan imunisasi, kemudian kami selalu diberi arahan oleh kader

posyandu tentang pentingnyan program imunisasi. Selanjutnya kami juga

berterima kasih karena setiap kami datang ke posyandu, petugas puskesmas

selalu memberi obat, vitamin, dan biskuit sehingga anak-anak kami

mempunyai motivasi untuk rajin ke posyandu. Karena anak-anak kami

mengira posyandu itu selalu memberikan makanan jad itui salah satunya

membuat anak-anak menjadi rajin ikut imunisasi di posyandunya masing-

masing

Page 75: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

62

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai tentang Responsibilitas Pelayanan Imunisasi Di Puskesmas Passitallu

Dalam Perspektif Good Executive Governance Kabupaten Kepulauan Selayar.

1. penanggung jawab imunisasi yang diberikan kepada seorang perawat yang

kompoten, kemudian pelaksanaannya didampingi oleh 3 orang bidan juga yang

memiliki kompotensi, masing- masing setiap anggota memiliki tugas dan

tanggung jawab dengan tupoksi yang berbeda-berbeda dalam pelayanan

imunisasi sehingga pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat maksimal

2. Memiliki kebijakan pengelolaan SDM (sumber daya manusia). Pengelolaan

dilakukan dengan setiap anggota diberikan tanggung masing di setiap desa

untuk melakukan imunisasi di setiap desa sehingga pelayanan yang diberikan

terhadap masyarakat khususnya masyarakat Kepulauan Selayar berjalan

dengan baik di mana setiap desa diberikan satu orang aggota medis di setiap

desa agar kiranya dalam pelayanan imunisasi masyarakat setempat bisa di data

sehingga petugas puskesmas mengetahui peserta akan ingin menbawa anaknya

untuk imunisasi

3. Memiliki kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana sudah memadai dalam

hal perlengkapan alat imunisasi perlengkapan yang ada di puskesmas pasitallu

sudah baik dimana di puskesmas pasitallu sudah ada satu unit kulkas di mana

fungsi kulkas yang ada di puskesmas untuk menyimpan vaskin. Berdasarkan

Page 76: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

63

indikator tersebut, peningkatan responsibilitas pelayanan imunisasi di

Puskesmas Pasitallu dalam perspektif good executive governance belum

maksimal di karena masih ada beberapa desa yang belum menenuhi standar

UCI (Universal Child Immunization) dengan target harus mencakup

imunisasinya 80% pada bayi diseluruh desa yang ada di Kecamatan Taka

Bonerate.

B. Saran-Saran

1. Masih minimnya tenaga medis yang di puskesmas pasitallu sehingga setiap

pegawai puskesmas memiliki dua opsi

2. Perlunya pengelolaan sarana prasarana seperti perahu kayu sehingga setiap

bantuan obat-obatan vaksin dan rante vaksin itu kecepat di kirim ke pulau-

pulau diluar pulau kecamatan taka bonerate

Page 77: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

64

DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rohman, Ahmad & dkk. (2010). Reformasi Pelayanan Publik. Malang: AverroesPress.

Atika. (2010). Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Azheri, Busyra. (2012). Corporate Social Responsibility. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Dwiyanto, Agus. (2004). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik.Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Hapsara. (2006). Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia di PuskesmasKabupaten Minahasa. JIKMU, Volume 5 (1), 44.

Lisnawati. (2011). Generasi Sehat Imunisasi. JMJ, Volume 6 (1), 47.

Moenir, H.AS. (2008). Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: BumiAksara.

Moenir. (1995). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mote, Frederik. (2008). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) TerhadapPelayanan Publik Di Puskesmas Ngesrep Semarang. Universitas Diponigoro,Semarang.

Muslimah, Syarifah. (2016). Responsibilitas Pelayanan Publik pada RSUDSalewangan Kabupaten Maros. Makassar, Universitas Hasanuddin.

Niken, dkk. (2019). Kebidanan Kominitas. Yogyakarta: Fitrayama.

Pasolong, Harbani. (2011). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

Pemerintah Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992, Tentang Kesehatan.Surabaya.

Pemerintah Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor: 63/KEP/M.PAN//2003 Tentang Pedoman Umum PenyelenggaraanPelayanan Publik. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan IndeksKepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI 2009. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan publik. Jakarta: Kementrian Pendayagunaan AparaturNegara Republik Indonesia. Jakarta.

Page 78: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

65

Pemerintah Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Balitbangkes KementrianKesehatan Republik Indonesia 2010. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2015. Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Pemerintah Indonsia. 2015. Jumlah Penderita TB Paru BTA Positif. Dinkes ProvinsiJawa Timur 2016. Jawa Timur.

Rahardian, A.H. & Rusantono, B. (2015). Pengaruh Responsibilitas dan SikapKerja Tehadap Kualitas Pelayanan di Kelurahan Tengah KecamatanCibinong Kabupaten Bogor. Transparansi Jurnal Ilmiah IlmuAdministrasi, Volume 7 (2), 123.

Ramuh dkk. (2011). Buku Imunisalsi di Indonesia. Jakarta: Satgas Imunisasi IDAI.

Rindawati, Septi & Marjoyo. (2017). Resposibilitas Pengelolaan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu. Sosiohumaniora,Volume 19 (2), 121.

Royan Sari, Putri. (2017). Responsibilitas Pelayanan Publik Dalam Pengurusan KartuTanda Penduduk Elektronik (E-KTP) Dan Kartu Keluarga (KK) Di DinasKependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Mandailing Natal.UniversitasSumatera Utara, Medan.

Sinambela, L. P. (2006). Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan danImplementasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sinambella, Lijan Poltak. dkk. (2011). Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: BumiAksara.

Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:CV.Alfabeta.

Sedermayanti. (2003). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:Penerbit Ilham Jaya.

Selviani. Kualitas Pelayanan Imunisasi Di pusat Kesehatan Masyarakat KinovaroKecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi. Jurnal Katalogis, Volume 4 (2), 13.

Page 79: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 80: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

Gambar I Dokumentasi wawancara dengan kepala puskesmas pasitallu

Gambar II Wawancara Dengan Perawat Puskesmas

Page 81: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

Gambar III kegiatan imunisasi di posyandu puskesmas pasitallu

Gambar IV wawancara dengan masyarakat

Gambar V wawancara dengan kepala posyandu puskesmas pasitallu

Page 82: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …
Page 83: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …
Page 84: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …
Page 85: SKRIPSI RESPONSIBILITAS PELAYANAN IMUNISASI DI …

RIWAYAT HIDUP

Alimuddin, lahir pada tanggal 21 Juni 1995 di

Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari

pasangan Dengma ngonjok dan Ati. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 4,

Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2008. Pada tahun 2011, menyelesaikan

Sekolah Menengah Pertama yakni di SMPN 15 Kabupaten Kepulauan Selayar,

lalu melanjutkan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas yakni di SMAN 5

Kabupaten Kepulauan Selayar dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2016,

melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi yakni di Universitas

Muhammadiyah Makassar Program S1 Reguler Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.