skripsi rancang bangun sistem informasi spasial...

249
i SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL POTENSI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF LIMBAH BIOMASSA PADI BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kab. Indramayu) JUDUL Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh : HADY SAFRUDDIN NUR 109093000028 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1436 H

Upload: doanque

Post on 02-Jul-2019

244 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

i

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL

POTENSI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF LIMBAH BIOMASSA PADI

BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kab. Indramayu)

JUDUL

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

HADY SAFRUDDIN NUR

109093000028

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1436 H

Page 2: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

ii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL

POTENSI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF LIMBAH BIOMASSA PADI

BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kab. Indramayu)

HALAMAN JUDUL

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

HADY SAFRUDDIN NUR

109093000028

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/ 1436 H

Page 3: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

iii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL

POTENSI ENERGI LISTRIK ALTERNATIF LIMBAH BIOMASSA PADI

BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kab. Indramayu)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

LEMBAR PERSETUJUAN

Oleh :

HADY SAFRUDDIN NUR

109093000028

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Bakri La Katjong, M.T, M.Kom Eri Rustamaji, MBA

NIP. 19461006 197507 1 001 NIP.

Mengetahui,

Page 4: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Potensi

Energi Listrik Alternatif Limbah Biomassa Padi Berbasis Web (Studi Kasus

: Kab. Indramayu)”, telah diuji dan dinyatakan lulus pada sidang munaqosyah

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 12 Maret 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19750818 200501 2 008

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Bakri La Katjong, M.T, M.Kom Eri Rustamaji, MBA

NIP. 19461006 197507 1 001 NIP.

Mengetahui,

Page 5: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2015

Hady Safruddin Nur

Page 6: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

vi

ABSTRAK

HADY SAFRUDDIN NUR, NIM 109093000028, dengan skripsi berjudul

Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Potensi Energi Listrik Limbah

Biomassa Padi Berbasis Web (Studi Kasus: Kab. Indramayu). Dibawah

Bimbingan BAKRI LA KATJONG dan ERI RUSTAMAJI.

Sebagian besar listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik non-terbarukan

menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas alam. Menurut

Blueprint Pengelolaan Energi Nasional yag dikeluarkan oleh Departemen Energi

dan Sumber Daya Mineral (DESDM) pada tahun 2005, cadangan minyak bumi di

Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun.

Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara

147 tahun. Kab. Indramayu merupakan salah satu daerah penghasil padi terbanyak

di Indonesia. Berdasarkan Perpres no. 5 tahun 2006 dan PP no. 79 tahun 2014

tentang kebijakan energi nasional, Ditjen EBTKE mempunyai tugas

meningkatkan bauran energi primer khususnya jenis komoditi bioenergi menjadi

8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

membuat regulasi , menciptakan pasar dan transaksi di bidang bioenergi, serta

memberikan dan mempermudah akses untuk masyarakat dalam memperoleh

informasi mengenai energi. Data potensi energi biomassa padi yang terdapat pada

Direktorat Bioenergi masih berupa data dalam bentuk file Microsoft Excel

sehingga belum terintegrasi, dan masyarakat yang membutuhkannya harus datang

langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem berbasis web yang

dapat mengolah dan mencari data dengan menggunakan database yang terintegrasi

secara spasial. metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode

berorientasi objek dengan model RAD (Rapid Application Development) dan

bahasa pemodelan unified modeling language (UML). Dari penelitian ini

dihasilkan sistem informasi spasial berbasis web yang menampilkan informasi

potensi energi listrik limbah biomassa padi di Kab. Indramayu dalam bentuk

spasial (peta).

Kata Kunci : Sistem Informasi Spasial, Potensi Energi Listrik, Limbah Biomassa

Padi, RAD (Rapid Application Development), UML (Unified Modelling

Language)

BAB I-V + 194 halaman + xxvii halaman +112 gambar + 62 tabel + 37 daftar

pustaka + lampiran

Pustaka Acuan (2003-2014)

Page 7: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi “Rancang Bangun Sistem Informasi

Spasial Potensi Energi Listrik Alternatif Limbah Biomassa Padi (Studi Kasus :

Kabupaten Indramayu)” ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi merupakan salah satu syarat untuk memenuhi

kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Agus Salim, S.Ag., M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi.

3. Ibu Meinarini Catur Utami, MT, selaku Sekretaris Prodi Sistem Informasi.

4. Bapak Ir. Bakri La Katjong, M.T, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan

Bapak Eri Rustamaji, MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, serta pikirannya dalam membantu dan

membimbing.

5. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI

selaku Dosen Penguji.

6. Bapak Zulfan Zul, MBA, selaku Kasi Perencanaan Bioenergi, yang telah

meluangkan waktunya dalam proses penelitian.

Page 8: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

viii

7. Ibu Yusnia, selaku staf Perencanaan Bioenergi pada Sub Dit. Penyiapan

Program Bioenergi yang telah meluangkan waktunya dalam proses penelitian.

8. Kedua Orang tua, Drs. H. Nuril Anwar, M.Si & Hj. Saodah, yang selalu sabar

dan ikhlas memberikan do‟a.

9. Adik, kakak, abang, dan seluruh saudara-saudara saya, yang telah bersedia

membantu memberikan do‟a.

10. Teman-teman di kmm riak dan di kc, di himpunan SI dan himpunan TI,

pro9eni, forum gitar melulu, suara kuricang, sombrero, night vision, kks

ketupat, exzentrisch, dan para guru-guru/ dosen-dosen (yang baik).

11. Bapak dan ibu penjaga perpustakaan, parkir, sekuriti, kantin dan fotokopi.

12. Teman-teman SI A,B,C,D, dan G 2009, teman-teman senior SI 2007 dan SI

2008, kawan-kawan SI 2010 dan SI 2011.

13. Seluruh teman se-SDN, se-MTsN, se-MAN, dan se-UIN.

14. Seluruh pihak yang telah bersedia membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran dapat disampaikan melalui e-mail ke

[email protected]. peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi yang

membacanya. Terimakasih

Jakarta, Maret 2015

Hady Safruddin Nur

Page 9: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv

PERNYATAAN .................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xxi

DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xxiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

1.6 Metode Penelitian .......................................................................... 9

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 9

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................. 10

Page 10: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

x

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 12

2.1 Rancang Bangun.......................................................................... 12

2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................... 13

2.2.1 Pengertian Sistem .................................................................. 13

2.2.2 Karakteristik Sistem .............................................................. 13

2.3 Konsep Dasar Informasi .............................................................. 15

2.3.1 Pengertian Informasi ............................................................. 15

2.3.2 Siklus Informasi .................................................................... 16

2.3.3 Atribut Informasi ................................................................... 16

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................. 17

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi .................................................. 17

2.4.2 Kriteria Sistem Informasi ...................................................... 18

2.5 Sistem Informasi Spasial ............................................................. 19

2.6 Sistem Informasi Geografis ......................................................... 19

2.6.1 Pengertian SIG ...................................................................... 19

2.6.2 Komponen SIG ...................................................................... 20

2.6.3 Subsistem SIG ....................................................................... 22

2.6.4 Jenis Data SIG ....................................................................... 23

2.6.5 Kemampuan SIG ................................................................... 27

Page 11: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xi

2.6.6 Kelebihan SIG ....................................................................... 28

2.6.7 SIG Berbasis Web ................................................................. 30

2.6.8 Basis Data SIG ...................................................................... 31

2.6.9 Peta ........................................................................................ 34

2.6.9.1 Pengertian Peta ............................................................... 34

2.6.9.2 Skala Peta ....................................................................... 34

2.6.9.3 Komponen Peta .............................................................. 35

2.6.9.4 Garis Lintang dan Bujur ................................................. 38

2.7 Energi .......................................................................................... 39

2.7.1 Bentuk dan Sifat Energi ......................................................... 40

2.7.2 Sumber Daya Energi dan Klasifikasi Energi ......................... 42

2.7.3 Satuan Energi ........................................................................ 44

2.7.4 Konversi Energi ..................................................................... 44

2.7.5 Aliran Energi ......................................................................... 45

2.7.6 Konservasi Energi ................................................................. 46

2.8 Listrik .......................................................................................... 47

2.8.1 Proses Pembangkitan ............................................................. 47

2.8.2 Jenis-jenis Pembangkit Listrik (Pusat Listrik) ....................... 49

2.9 Potensi Energi Listrik Alternatif .................................................. 50

2.9.1 Definisi Potensi ..................................................................... 50

Page 12: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xii

2.9.2 Energi listrik Alternatif .......................................................... 50

2.10 Limbah Biomassa Padi ............................................................ 51

2.10.1 Pengertian Tanaman Padi .................................................... 51

2.10.2 Pengertian Biomassa ........................................................... 52

2.10.3 Limbah Padi Sebagai Bahan Baku Bioenergi ...................... 52

2.10.4 Estimasi Potensi Bahan Baku Dari Limbah Padi ................. 54

2.10.5 Pendayagunaan Jerami dan Sekam Padi .............................. 54

2.10.6 Karakteristik Nilai Kalor Limbah Biomassa Padi ............... 55

2.10.7 Analisis Limbah Biomassa Padi menjadi Energi Listrik ..... 56

2.10.8 Klasifikasi Potensi Energi Limbah Biomassa Padi .............. 57

2.11 Metode Pengembangan Sistem ................................................ 58

2.11.1 Metode Rapid Application Development (RAD) ................. 58

2.11.2 Tahapan dalam Rapid Application Development ................. 59

2.11.3 Kelebihan-kelebihan RAD .................................................. 73

2.12 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek .............................. 74

2.12.1 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented

Analysis and Design) .................................................................................... 75

2.12.2 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek .............................. 76

2.12.3 Hubungan Objek/Kelas ....................................................... 77

2.13 Konsep Unified Modeling Language (UML) ........................... 77

Page 13: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xiii

2.14 Pengujian Sistem (testing) ....................................................... 79

2.15 Perangkat Lunak Dalam Pembuatan Sistem ............................ 80

2.15.1 ArcGIS Desktop .................................................................. 80

2.15.2 Mapguide ............................................................................. 84

2.15.3 PHP ..................................................................................... 85

2.15.4 MySql .................................................................................. 86

2.16 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 86

2.16.1 Observasi ............................................................................. 86

2.16.2 Wawancara .......................................................................... 87

2.16.3 Studi Pustaka ....................................................................... 88

2.16.4 Studi Literatur ...................................................................... 88

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 90

3.1 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 90

3.1.1 Observasi ............................................................................... 90

3.1.2 Wawancara ............................................................................ 91

3.1.3 Studi Pustaka ......................................................................... 91

3.1.4 Studi Literatur........................................................................ 91

3.2 Bahan dan Perangkat Penelitian .................................................. 92

3.2.1 Bahan ..................................................................................... 92

3.2.2 Perangkat Penelitian .............................................................. 92

Page 14: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xiv

3.3 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 93

3.3.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) ................. 93

3.3.2 RAD Workshop Design .......................................................... 95

3.3.3 Implementasi (Implementation) ............................................. 96

3.4 Kerangka Berfikir ........................................................................ 98

BAB IV SISTEM INFORMASI SPASIAL POTENSI BIOMASSA PADI .... 99

4.1 Requirements Planning ............................................................... 99

4.1.1 Tahap Pengumpulan Data dan Syarat-Syarat Informasi ........ 99

4.1.1.1 Gambaran Umum Kab. Indramayu ................................. 99

4.1.1.2 Profil Instansi ............................................................... 101

4.1.2 Tahap Identifikasi Sistem Untuk Menyelesaikan Masalah .. 110

4.1.2.1 Identifikasi Masalah ..................................................... 110

4.1.2.2 Analisis Sistem Berjalan ............................................... 110

4.1.2.3 Identifikasi Kebutuhan ................................................. 113

4.1.2.4 Sistem Yang Diusulkan ................................................ 113

4.1.2.5 Analisis Perbandingan Sistem ...................................... 115

4.2 RAD Workshop Design .............................................................. 116

4.2.1 Desain Proses ...................................................................... 116

4.2.1.1 Use Case Diagram ....................................................... 116

4.2.1.2 Activity Diagram .......................................................... 128

Page 15: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xv

4.2.1.3 Sequence ....................................................................... 142

4.2.2 Desain Database .................................................................. 153

4.2.2.1 Potential Object ............................................................ 153

4.2.2.2 Class Diagram .............................................................. 156

4.2.2.3 Matriks CRUD ............................................................. 157

4.2.2.4 LRS (Logical Record Structured) ................................. 159

4.2.2.5 Skema database ............................................................ 160

4.2.2.6 Spesifikasi database ..................................................... 161

4.2.3 Desain Interface .................................................................. 165

4.2.3.1 Struktur Menu ............................................................... 165

4.2.3.2 Perancangan Layout ...................................................... 168

4.3 Implementasi Sistem (System Implementation) ......................... 176

4.3.1 Pembangunan dan Pemrograman (coding) .......................... 176

4.3.2 Pengujian Sistem (Black-box Testing) ................................. 177

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 194

5.1 Simpulan ................................................................................... 194

5.2 Saran .......................................................................................... 194

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 195

Page 16: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kebutuhan Energi Menurut Wilayah di Indonesia ............................ 2

Gambar 1.2 Produksi Padi (GKD) di Jawa Barat (2011) ...................................... 4

Gambar 2.1 Atribut Informasi ............................................................................. 16

Gambar 2.2 Model Data Raster ........................................................................... 24

Gambar 2.3 Model Data Vector .......................................................................... 25

Gambar 2.4 Contoh Tampilan Model Basis Data Hirarki Sederhana .................. 32

Gambar 2.5 Contoh Tampilan Model Basis Data Network Sederhana ................ 32

Gambar 2.6 Skala Grafik ..................................................................................... 35

Gambar 2.7 Komponen Peta ............................................................................... 38

Gambar 2.8 Garis Lintan dan Bujur Utara .......................................................... 39

Gambar 2.9 Konversi Energi Kimia (biomassa padi) ke Energi Listrik .............. 45

Gambar 2.10 Tanaman Padi Yang menghasilkan jerami dan sekam ................... 53

Gambar 2.11 Proses Menghasilkan Limbah Jerami dan Sekam Padi .................. 53

Gambar 2.12 Pohon Industri Pertanian Tanaman Padi ........................................ 55

Gambar 2.13 Proses Perhitungan Potensi Biomassa Padi (gasifikasi) ................. 56

Gambar 2.14 Contoh Use Case Diagram ............................................................ 63

Gambar 2.15 Contoh Activity Diagram ............................................................... 66

Gambar 2.16 Contoh Sequence Diagram ............................................................ 67

Gambar 2.17 Contoh Class Diagram ................................................................... 70

Gambar 2.18 Contoh LRS ................................................................................... 72

Gambar 2.19 Contoh Skema Database ............................................................... 72

Page 17: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xvii

Gambar 2.20 Tahap Pengembangan Sistem RAD ............................................... 73

Gambar 2.21 Diagram Unified Modeling Language (UML) ............................... 78

Gambar 2.22 Tampilan ArcGis............................................................................ 81

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 98

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Ditjen EBTKE ............................................... 105

Gambar 4.2 Prosedur Sistem Yang Berjalan ..................................................... 111

Gambar 4.3 Analisis Sistem Usulan .................................................................. 114

Gambar 4.4 Diagram Use Case SISPELPA ...................................................... 118

Gambar 4.5 Activity Diagram Login .................................................................. 128

Gambar 4.6 Activity Diagram Mengelola Peta .................................................. 129

Gambar 4.7 Activity Diagram Mengelola Berita ............................................... 130

Gambar 4.8 Activity Diagram Mengelola Kategori ........................................... 131

Gambar 4.9 Activity Diagram Melihat Pesan Masuk ......................................... 132

Gambar 4.10 Activity Diagram Update Halaman Statis .................................... 133

Gambar 4.11 Activity Diagram Update Slide .................................................... 134

Gambar 4.12 Activity Diagram Update Ringkasan ............................................ 135

Gambar 4.13 Activity Diagram Update Site ...................................................... 136

Gambar 4.14 Activity Diagram Melihat Profil ................................................... 137

Gambar 4.15 Activity Diagram Melihat Visi-Misi ............................................ 137

Gambar 4.16 Activity Diagram Melihat Struktur ............................................... 138

Gambar 4.17 Activity Diagram Mengirim Pesan ............................................... 138

Gambar 4.18 Activity Diagram Melihat Berita .................................................. 139

Gambar 4.19 Activity Diagram Melihat Peta ..................................................... 140

Page 18: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xviii

Gambar 4.20 Activity Diagram Logout .............................................................. 140

Gambar 4.21 Activity Diagram Validasi Peta .................................................... 141

Gambar 4.22 Sequence Diagram Login ............................................................. 142

Gambar 4.23 Sequence Diagram Mengelola Peta ............................................. 143

Gambar 4.24 Sequence Diagram Mengelola Berita .......................................... 144

Gambar 4.25 Sequence Diagram Mengelola Kategori ...................................... 145

Gambar 4.26 Sequence Diagram Melihat Pesan Masuk .................................... 146

Gambar 4.27 Sequence Diagram Update Halaman Statis ................................. 146

Gambar 4.28 Sequence Diagram Update Slide.................................................. 147

Gambar 4.29 Sequence Diagram Update Ringkasan ......................................... 147

Gambar 4.30 Sequence Diagram Update Site ................................................... 148

Gambar 4.31 Sequence Diagram Melihat Profil ................................................ 148

Gambar 4.32 Sequence Diagram Melihat Visi-Misi .......................................... 149

Gambar 4.33 Sequence Diagram Melihat Struktur ............................................ 150

Gambar 4.34 Sequence Diagram Mengirim Pesan ............................................ 150

Gambar 4.35 Sequence Diagram Melihat Berita ............................................... 151

Gambar 4.36 Sequence Diagram Melihat Peta .................................................. 151

Gambar 4.37 Sequence Diagram Logout ........................................................... 152

Gambar 4.38 Sequence Diagram Validasi Data Peta ......................................... 152

Gambar 4.39 Class Diagram SISPELPA .......................................................... 156

Gambar 4.40 LRS .............................................................................................. 159

Gambar 4.41 Skema Database .......................................................................... 160

Gambar 4.42 Struktur Menu Frontend SISPELPA ........................................... 165

Page 19: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xix

Gambar 4.43 Struktur Menu Backend SISPELPA ............................................ 167

Gambar 4.44 Layout Halaman Home ................................................................ 169

Gambar 4.45 Layout Halaman Profil ................................................................. 169

Gambar 4.46 Layout Halaman Visi-Misi .......................................................... 170

Gambar 4.47 Layout Halaman Struktur ............................................................. 170

Gambar 4.48 Layout Halaman Peta ................................................................... 170

Gambar 4.49 Layout Halaman Berita ................................................................ 171

Gambar 4.50 Layout Halaman Detail Berita ..................................................... 171

Gambar 4.51 Layout Halaman Contact Us ........................................................ 171

Gambar 4.52 Layout Halaman Beranda ............................................................ 172

Gambar 4.53 Layout Halaman Peta ................................................................... 172

Gambar 4.54 Layout Halaman Kelola Berita .................................................... 173

Gambar 4.55 Layout Halaman Kelola Kategori ................................................ 173

Gambar 4.56 Layout Halaman Pesan Masuk ..................................................... 173

Gambar 4.57 Layout Halaman Pengaturan Halaman Statis ............................... 174

Gambar 4.58 Layout Halaman Pengaturan Ringkasan ...................................... 174

Gambar 4.59 Layout Halaman Pengaturan Slideshow ....................................... 174

Gambar 4.60 Layout Halaman Pengaturan Site ................................................. 175

Gambar 4.61 Layout Halaman Login ................................................................ 175

Gambar 4.62 Tampilan Form Login .................................................................. 178

Gambar 4.63 Tampilan Notifikasi Login Gagal ................................................ 178

Gambar 4.64 Tampilan Beranda (Setelah Login Berhasil) ................................ 178

Gambar 4.65 Tampilan Peta layout Admin ....................................................... 179

Page 20: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xx

Gambar 4.66 Tampilan Form Data Peta ............................................................ 179

Gambar 4.67 Tampilan Notifikasi Data Peta berhasil di-update ....................... 179

Gambar 4.68 Tampilan Form Data Berita ......................................................... 181

Gambar 4.69 Tampilan Notifikasi Data Berhasil ditambah/ diubah .................. 181

Gambar 4.70 Tampilan Kotak Dialog Konfirmasi Hapus Data ......................... 181

Gambar 4.71 Tampilan Form Data Kategori ..................................................... 182

Gambar 4.72 Tampilan Melihat Pesan Masuk .................................................. 183

Gambar 4.73 Tampilan Data Halaman Statis .................................................... 184

Gambar 4.74 Tampilan Data Slideshow ............................................................ 185

Gambar 4.75 Tampilan Data Ringkasan............................................................ 185

Gambar 4.76 Tampilan Data Site ...................................................................... 186

Gambar 4.77 Tampilan Melihat Profil .............................................................. 187

Gambar 4.78 Tampilan Melihat Visi & Misi .................................................... 188

Gambar 4.79 Tampilan Melihat Struktur Organisasi......................................... 188

Gambar 4.80 Tampilan Form Contact Us ......................................................... 189

Gambar 4.81 Tampilan Notifikasi Jika Captcha Salah Pada Form Contact Us 189

Gambar 4.82 Tampilan Melihat Berita .............................................................. 190

Gambar 4.83 Tampilan Melihat Detail Berita ................................................... 190

Gambar 4.84 Tampilan Melihat Peta ................................................................. 191

Gambar 4.85 Tampilan Validasi Data Peta ....................................................... 192

Gambar 4.86 Tampilan Kotak Dialog Konfirmasi Logout ................................ 193

Gambar 4.87 Tampilan Form Login Setelah Proses Logout ............................. 193

Page 21: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Cadangan Energi Fosil ........................................................................... 1

Tabel 2.1 Perbandingan Model Data Raster dan Vektor ...................................... 25

Tabel 2.2 Contoh Tabel Relasional ...................................................................... 33

Tabel 2.3 Konversi Satuan Energi ........................................................................ 44

Tabel 2.4 Diagram Aliran energi .......................................................................... 46

Tabel 2.5 Nilai Kalor Jenis Limbah Biomassa Padi ............................................. 55

Tabel 2.6 Nilai pada masing-masing kategori ...................................................... 58

Tabel 2.7 Notasi pada Use Case Diagram ............................................................ 64

Tabel 2.8 Notasi Sequence Diagram .................................................................... 68

Tabel 2.9 Komponen Class Diagram ................................................................... 69

Tabel 2.10 Contoh CRUD Matrix ........................................................................ 71

Tabel 2.11 Contoh Black Box Testing .................................................................. 79

Tabel 2.12 Perbandingan Black Box dan White Box Tesing ................................. 80

Tabel 4.1 Analisis PIECES ................................................................................ 112

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem Berjalan dan Usulan ......................................... 115

Tabel 4.3 Identifikasi Aktor ............................................................................... 116

Tabel 4.4 Identifikasi Use Case ......................................................................... 117

Tabel 4.5 Narasi Use Case Login ....................................................................... 118

Tabel 4.6 Narasi Use Case Mengelola Peta ....................................................... 119

Tabel 4.7 Narasi Use Case Mengelola Berita .................................................... 120

Tabel 4.8 Narasi Use Case Mengelola Kategori ................................................ 121

Page 22: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxii

Tabel 4.9 Narasi Use Case Melihat Pesan Masuk .............................................. 121

Tabel 4.10 Narasi Use Case Update Halaman Statis ......................................... 122

Tabel 4.11 Narasi Use Case Update Slide.......................................................... 122

Tabel 4.12 Narasi Use Case Update Ringkasan ................................................. 123

Tabel 4.13 Narasi Use Case Update Site............................................................ 123

Tabel 4.14 Narasi Use Case Melihat Profil ........................................................ 124

Tabel 4.15 Narasi Use Case Melihat Visi-Misi .................................................. 124

Tabel 4.16 Narasi Use Case Melihat Struktur .................................................... 125

Tabel 4.17 Narasi Use Case Mengirim Pesan .................................................... 125

Tabel 4.18 Narasi Use Case Melihat Berita ....................................................... 126

Tabel 4.19 Narasi Use Case Melihat Peta .......................................................... 126

Tabel 4.20 Narasi Use Case Logout ................................................................... 127

Tabel 4.21 Narasi Use Case Validasi Data Peta ................................................. 127

Tabel 4.22 Daftar Objek Potensial ..................................................................... 153

Tabel 4.23 Tabel Seleksi Objek Potensial .......................................................... 154

Tabel 4.24 Daftar Objek yang Diusulkan ........................................................... 155

Tabel 4.24 Tabel Matriks CRUD ....................................................................... 157

Tabel 4.25 Spesifikasi Database Kecamatan Indamayu .................................... 161

Tabel 4.27 Spesifikasi Database Berita ............................................................. 162

Tabel 4.28 Spesifikasi Database kategori .......................................................... 162

Tabel 4.29 Spesifikasi Database User ............................................................... 163

Tabel 4.30 Spesifikasi Database Masyarakat .................................................... 163

Tabel 4.31 Spesifikasi Database Pesan .............................................................. 164

Page 23: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxiii

Tabel 4.32 Spesifikasi Database profil .............................................................. 164

Tabel 4.33 Pengujian Proses Login .................................................................... 177

Tabel 4.34 Pengujian Proses Mengelola Peta ..................................................... 178

Tabel 4.35 Pengujian Proses Mengelola Berita .................................................. 180

Tabel 4.36 Pengujian Proses Mengelola Kategori .............................................. 181

Tabel 4.37 Pengujian Proses Melihat Pesan Masuk ........................................... 183

Tabel 4.38 Pengujian Proses Update Halaman Statis ......................................... 183

Tabel 4.39 Pengujian Proses Update Slide ......................................................... 184

Tabel 4.40 Pengujian Proses Update Ringkasan ................................................ 185

Tabel 4.41 Pengujian Proses Update Site ........................................................... 186

Tabel 4.42 Pengujian Proses Melihat Profil ....................................................... 186

Tabel 4.43 Pengujian Proses Melihat Visi-Misi ................................................. 187

Tabel 4.44 Pengujian Proses Melihat Struktur ................................................... 188

Tabel 4.45 Pengujian Proses Mengirim Pesan ................................................... 189

Tabel 4.46 Pengujian Proses Melihat Berita ...................................................... 190

Tabel 4.47 Pengujian Proses Melihat Peta ......................................................... 191

Tabel 4.48 Pengujian Proses Validasi Data Peta ................................................ 191

Tabel 4.49 Pengujian Proses Logout .................................................................. 192

Page 24: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxiv

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAM

(Whitten et.al, 2004)

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

<<extends>> Extends

<<include>> Uses (includes)

System boundary

Actor

Usecase

System

Page 25: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxv

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Whitten et al, 2004)

Simbol Keterangan

State

Control Flow

Initial State

Final State

Transition

Decision

Swimlane

State 1

Swimlane1

Page 26: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxvi

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

(Whitten & Bentley, 2007)

Notasi Keterangan

Actor

Lifeline

Boundary

Control

Entity

Message

Self message

actor

Page 27: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

xxvii

SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Whitten et.al, 2004)

Simbol Keterangan

Class:

1. Class name

2. Attribute

3. Operation

Association

Generalization

Class name

+Attribute1

+Operation1()

Page 28: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

1

(Sumber : DESDM 2005,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia,

hampir semua kegiatan aktifitas yang dilakukan manusia memerlukan

energi listrik. Umumnya Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkit

listrik dengan cara mengubah energi kinetik melalui generator menjadi

listrik. Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari

uap yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak,

batubara dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara.

Sebagian besar listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik non-

terbarukan menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan

gas alam. Jika sumber energi ini digunakan secara terus menerus maka

akan mengalami kelangkaan yang akhirnya berakibat pada krisis energi.

Maka dari pada itu penggunaan energi dari bahan bakar fosil harus

diseimbangkan dengan sumber energi terbarukan seperti energi angin,

energi surya, geothermal, aliran sungai, biomassa, energi kelautan, dan

lain-lain.

Tabel 1.1 Cadangan Energi Fosil

Jenis Energi Fosil Cadangan / Produksi

Indonesia Dunia

Minyak 18 Tahun 18 Tahun

Gas 61 Tahun 60 Tahun

Batu Bara 147 Tahun 200 Tahun

Page 29: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

2

Menurut Blueprint Pengelolaan Energi Nasional yag dikeluarkan

oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) pada tahun

2005, cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan

akan habis dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/produksi

pada tahun tersebut. Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun

waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun. Perkiraan rasio ini dihitung

berdasarkan jumlah penduduk dan pola konsumsi energi pada saat itu.

Apabila mempertimbangkan laju pertambahan penduduk yang

eksponensial dan konsumsi energi yang terus meningkat, tentunya kurun

waktu tersebut dapat diperkirakan akan jauh lebih cepat lagi.

Gambar 1.1 Kebutuhan Energi Menurut Wilayah di Indonesia

(menurut BAU)

(Sumber : Kajian Energi Outlook 2012)

Menurut Gambar 1.1 kebutuhan energi di Indonesia terus

meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan energi di Indonesia didominasi

oleh jawa. Pada tahun 2030 kebutuhan energi final diwilayah jawa

mencapai 253,91 juta TOE atau 38,55 % dari total kebutuhan energi final

Page 30: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

3

di Indonesia. Dengan rata-rata pertumbuhan 6,88 % pertahun. Sumatera

138,19 juta TOE atau 20,9% dari total kebutuhan energi final Indonesia,

dengan rata-rata pertumbuhan per tahun 8,33%. Kalimantan 81,23 juta

TOE, Sulawesi Maluku Utara 68,83 juta TOE, Bali dan Nusa Tenggara

63,2 juta TOE, serta Papua Maluku 53,38 juta TOE.

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk energi terbarukan

salah satunya adalah biomassa. Biomassa merupakan material biologis

yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar, baik secara langsung

maupun setelah diproses melalui serangkaian proses yang dikenal sebagai

konversi biomassa. Biomassa juga meliputi sampah bio yang dapat

diuraikan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Salah satunya yaitu

limbah pertanian seperti jerami dan sekam padi. biomassa bisa dijadikan

penyeimbang dan meminimalisir ketergantungan terhadap bahan bakar

fosil.

Kab. Indramayu merupakan salah satu daerah penghasil padi

terbanyak di Indonesia yang sampai memproduksi 1.415.050 Ton pada

tahun 2011. Tingginya produksi padi Indramayu ini disebabkan oleh

luasnya lahan sawah yang ada dan sebagian besar penduduknya bermata

pencaharian sebagai petani. Dari luas wilayah Indramayu yang mencapai

204 ribu ha, 114 ribu ha (55%) di antaranya adalah lahan sawah. Dengan

luas sebesar itu, Indramayu menempati urutan pertama di Jawa Barat.

(BPS Kab. Indramayu).

Page 31: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

4

Gambar 1.2 Produksi Padi (GKD) di Jawa Barat (2011)

(Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat)

Berdasarkan Perpres no. 5 tahun 2006 dan PP no. 79 tahun 2014

tentang kebijakan energi nasional, Ditjen EBTKE mempunyai tugas

meningkatkan bauran energi primer khususnya jenis komoditi bioenergi

menjadi 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan

energi terbarukan, membuat regulasi sebagai kebijakan yang mendukung

pemanfaatan bioenergi, menciptakan pasar dan transaksi di bidang

bioenergi, serta memberikan dan mempermudah akses untuk masyarakat

dalam memperoleh informasi mengenai energi.

Saat ini Direktorat Bioenergi Ditjen EBKTE belum mempunyai

sistem yang terintegrasi sehingga sulit dalam proses pengolahan dan

pencarian data mengenai data potensi energi biomassa padi. Masyarakat

yang membutuhkan informasi mengenai potensi energi khususnya

biomassa padi ini harus datang ke Ditjen EBTKE, sehingga memerlukan

waktu yang lama. Selain itu belum adanya data spasial sebagai visualisasi

data potensi energi limbah biomassa padi, sehingga tidak menampilkan

Page 32: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

5

lokasi geografis suatu wilayah yang berpotensi. Hal ini menyebabkan

sulitnya dalam memperoleh dan membaca informasi mengenai potensi

energi limbah biomassa padi.

Sistem informasi atau data yang berbasiskan spasial (keruangan)

pada saat ini merupakan salah satu elemen yang paling penting karena

berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai

macam aplikasi. Hal tersebut berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan

Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi dalam

memperoleh, merekam, mengumpulan, dan menganalisis data yang

bersifat keruangan (spasial). Selain itu data yang didapat tidak lagi statis

tetapi menjadi lebih dinamis karena dapat terhubung dengan database.

Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan

untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia, serta mempunyai

aksesibilitas yang baik, terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan

perencanaan ke depan (Prahasta, 2005).

Dengan menggunakan sistem informasi spasial (berbasis

keruangan) yang menggunakan teknologi internet, informasi yang

diperoleh akan lebih mudah dan akan terlihat lebih menarik. Data yang

disajikan dapat berupa data tabular (non spasial) dan peta (spasial) yang

dapat memberikan informasikan mengenai potensi energi biomassa padi.

Informasi mengenai potensi energi biomassa padi selanjutnya dapat

disajikan dengan berbasis keruangan (spasial) dalam bentuk peta interaktif

sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

Page 33: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

6

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk menyusun

skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial

Berbasis Web Potensi Energi Listrik Alternatif Limbah Biomassa

Padi (Studi Kasus: Kab. Indramayu)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka identifikasi

masalah yang akan dibahas adalah :

1. Data potensi energi biomassa padi yang terdapat pada Direktorat

Bioenergi masih berupa data dalam bentuk file Microsoft Excel

sehingga belum terintegrasi.

2. Masyarakat yang membutuhkan data potensi energi limbah biomassa

padi harus datang ke Ditjen EBTKE, sehingga memerlukan waktu

yang lama.

3. Belum adanya data spasial sebagai visualisasi data potensi energi

limbah biomassa padi, sehingga tidak menampilkan lokasi geografis

suatu wilayah yang berpotensi.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah yang

yang dikembangkan dalam penelitian skripsi ini adalah bagaimana

merancang dan membangun sistem informasi spasial berbasis web potensi

energi listrik alternatif limbah biomassa padi di Kabupaten Indramayu ?

Page 34: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

7

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian yang dilakukan yang sesuai

dengan judul penelitian ini, maka batasan permasalahan penelitian ini

adalah pada :

1. Wilayah yang diteliti adalah Kabupaten Indramayu.

2. Informasi yang ditampilkan bersifat spasial, yaitu berupa potensi

energi limbah biomassa padi berbasiskan WebGIS, Data Spasial dan

tabular yang digunakan dan ditampilkan adalah data yang berasal dari

Direktorat Bioenergi Ditjen EBTKE.

3. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah

metode berorientasi objek dengan model pengembangan RAD (Rapid

Application Development) dari tahap awal sampai tahap pengujian

(testing)

4. Tools pengembangan sistem ini menggunakan notasi UML (Unified

Modelling language) yang meliputi use case diagram, activity diagram,

sequence diagram dan class diagram, sedangkan untuk membangun

program menggunakan bahasa pemrograman web PHP dan database

MySQL.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Membuat sistem yang dapat mengolah dan mencari data dengan

menggunakan database yang terintegrasi secara spasial.

Page 35: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

8

2. Menyediakan informasi data potensi energi listrik limbah biomassa

padi berbasis web, sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

3. Membuat sistem informasi spasial berbasis web potensi energi limbah

biomassa padi, yang menampilkan lokasi geografis suatu wilayah yang

berpotensi.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah

disebutkan, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah :

1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta menambah

wawasan dibidang bioenergi.

2. Memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Program Studi

Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi dan teori

yang telah diperoleh selama kuliah.

4. Menjadi referensi bagi penelitian di bidang sistem informasi spasial.

5. Membantu Ditjen EBTKE dalam memberikan informasi mengenai

potensi energi biomassa padi., dengan menyajikan peta potensi energi

listrik limbah biomassa padi berdasarkan klasifikasi secara spasial

dalam bentuk peta interaktif.

6. Mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai

potensi energi limbah biomassa padi pada wilayah Kab. Indramayu.

Page 36: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

9

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam sistem informasi spasial berbasis

web potensi energi listrik alternatif limbah biomassa padi yaitu :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana data-data yang

dibutuhkan tersebut diolah dan melalui pengamatan langsung dengan

bidang yang berkaitan diantaranya melakukan riset untuk mendapatkan

data-data yang diperlukan di Direktorat Jendral Energi Baru,

Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya

Mineral. Jl. Pegangsaan Timur No. 1, Cikini Jakarta Pusat yang

dimulai sejak tanggal 26 Februari sampai dengan 19 Maret 2014.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengadakan wawancara mengenai

masalah-masalah terkait yang dilakukan selama periode penelitian.

Wawancara dilakukan kepada Kasi Perencanaan Bioenergi, Ditjen

EBTKE Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi

selengkap-lengkapnya tentang Sistem Informasi Spasial Potensi Energi

Biomassa Padi sebagai objek penelitian.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara pengumpulan data dan informasi

melalui kegiatan mempelajari buku-buku refrensi, baik berupa buku

dan e-book serta jurnal sesuai dengan topik yang pembahasan.

Page 37: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

10

4. Studi Literatur

Dilakukan dengan cara membedah dan membandingkan penelitian

sejenis yang telah dilakukan dan akan dilakukan dalam penelitian ini.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode

berorientasi objek dengan model pengembangan RAD (Rapid Application

Development) yang meliputi 3 tahap yaitu, Fase Requirement Planning,

Fase Workshop Design dan Fase Implementation. Metode pengembangan

sistem ini menggunakan notasi UML (Unified Modelling language).

Diagram yang digunakan yaitu, use case diagram, activity diagram,

sequence diagram dan class diagram.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis membuat

sistematika penulisan dengan 5 (lima) bab, adapun uraian masing-masing

bab tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan

sebagai acuan dalam penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan serta menjelaskan teori-teori yang

mendukung dalam penelitian ini yang meliputi rancang

Page 38: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

11

bangun, konsep dasar sistem informasi, sistem informasi

spasial, sistem informasi geografis, energi listrik limbah

biomassa padi, metode pengumpulan data, metode

pengembangan sistem, serta teori-teori lainnya yang

mendukung dalam topik penelitian yang dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan serta menjelaskan mengenai

metodologi penelitian yang dilakukan, yaitu pengumpulan

data dan metode pengembangan sistem termasuk kerangka

berfikir dalam penyusunan skripsi ini.

BAB IV SISTEM INFORMASI SPASIAL POTENSI ENERGI

BIOMASSA PADI

Bab ini menguraikan tahap requirement planning berupa

pengumpulan data dan syarat-syarat informasi, dan tahap

identifikasi sistem untuk menyelesaikan masalah, tahap

workshop berupa pembuatan desain perancangan proses,

desain perancangan database, dan perancangan user

interface, dan tahap implementation berupa tahap

pembangunan sistem, dan tahap pengujian sistem.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan terhadap penelitian yang dilakukan

dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.

Page 39: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Rancang Bangun

Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan

hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk

mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem

diimplementasikan (Pressman, 2010). Sedangkan pengertian bangun atau

pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun

mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara

keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2010). Bangun sistem adalah

membangun sistem informasi dan komponen yang didasarkan pada

spesifikasi desain (Whitten & Bentley, 2007).

Sehingga dapat disimpulkan pengertian dari rancang bangun sistem

adalah serangkaian proses yang saling terintegrasi dengan baik untuk

menerjemahkan hasil analisa ke dalam bahasa pemrograman, dan

mengimplementasikan komponen-komponen sistem yang diperlukan

dalam rangka penciptaan maupun pengembangan sebuah sistem baik

secara keseluruhan maupun sebagian.

Page 40: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

13

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu

yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika

dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak menmberikan manfaat

dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan

bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2003).

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut

saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran

bersama (Prahasta, 2005).

Menurut Poerwadarminta, sistem adalah sekelompok bagian-

bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja sama-sama untuk melakukan

suatu maksud dari sumber yang sama, informasi adalah makna atau

pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan

konversi-konversi yang umum digunakan di dalam presentasinya (Aziz &

Pujiono, 2006).

2.2.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik dari sistem adalah (Jogiyanto, 2005) :

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa

sub-sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem

Page 41: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

14

mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan

supra system.

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan atau dapat juga bersifat merugikan

sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu sub-

sistem dengan sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber daya mengalir dari satu sub-sistem ke sub-

sistem lainnya atau menjadikan output dalam satu sub-sistem menjadi

input pada sub-sistem lainnya.

Page 42: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

15

5. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan input (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input).

6. Keluaran sistem

Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub-sistem yang lain atau

kepada supra sistem.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Sasaran sistem

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil apabila dapat mengenai sasaran atau

tujuannya.

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diproses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang

menggunakannya (Kadir, 2009).

Page 43: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

16

Edward menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah

diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang,

manajer, staf atau orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan

(Prahasta, 2005).

2.3.2 Siklus Informasi

Siklus informasi dimulai dari data mentah yang diolah melalui

suatu model menjadi informasi (output), kemudian informasi diterima oleh

penerima, sebagai dasar untuk membuat keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti membuat data kembali. Kemudian data tersebut

akan ditangkap sebagai input dan selanjutnya membentuk siklus

(Ladjamuddin, 2005).

2.3.3 Atribut Informasi

Menurut Prahasta (2005), banyak atribut atau kualitas-kualitas

yang berkaitan dengan konsep informasi mambantu kita di dalam

mengidentifikasi dan mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan informasi

yang spesifik. Gambar 2.1 mengilustrasikan beberapa atribut informasi.

INFORMASI

TEPAT WAKTU

JELAS

DIBUTUHKAN

COMPREHENSIVE

NON-BIAS

ACCESSIBLE

VERIFIABLE

QUNTIFIABLE

AKURAT

PRESISI

Gambar 2.1 Atribut Informasi

(sumber : Prahasta 2005)

Page 44: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

17

Berikut ini penjelasan dari Gambar 2.1:

1. Akurat ; derajat kebebasan informasi dari kesalahan.

2. Presisi ; ukuran detil yang digunakan di dalam penyediaan informasi.

3. Tepat Waktu ; penerimaan informasi masih dalam jangkauan waktu

yang dibutuhkan oleh si penerima.

4. Jelas ; derajat kebebasan informasi dari keraguan.

5. Dibutuhkan ; Tingkat relevansi informasi yang bersangkutan dengan

kebutuhan pengguna.

6. Quantifiable ; Tingkat atau kemampuan dalam menyatakan informasi

dalam bentuk numerik.

7. Verifiable ; tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai sebagai hasil

pengujian informasi yang sama oleh berbagai pengguna.

8. Accessible ; tingkat kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh

informasi yang bersangkutan.

9. Non-bias ; Derajat perubahan yang sengaja dibuat untuk merubah atau

memodifikasi informasi dengan tujuan mempengaruhi para

penerimanya.

10. Comprehensive ; Tingkat kelengkapan informasi.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia

yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai

suatu tujuan yaitu menyajikan informasi (Aziz & Pujiono, 2006).

Page 45: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

18

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

merupakan suatu komponen yang terdiri atas manusia, teknologi informasi

dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan

menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).

Sistem informasi adalah sekumpulan orang, data, proses dan

teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan

untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, Bentley, & Dittman, 2004).

2.4.2 Kriteria Sistem Informasi

Kriteria sistem informasi merupakan variabel keluaran sistem yang

dianggap sebagai ukuran unjuk kerja. Kriteria-kriteria tersebut mencakup

(Prahasta, 2005):

1. Debit

Jumlah data dan informasi yang mengalir (bits) per-satuan waktu.

2. Response Time

Waktu antara event, reaksi terhadap event sampai dengan proses

terhadap event selesai dilakukan.

3. Cost

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi dari data.

4. Pemenuhan Fungsi

Fungsi yang didefinisikan harus dapat dijalankan sebagaimana

direncanakan.

Page 46: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

19

2.5 Sistem Informasi Spasial

Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografis merupakan

gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan

demikian, pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat

membantu dalam memahami SIG. istilah “Geografis” merupakan bagian

dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering digunakan secara

bergantian atau tertukar hingga timbul istilah yang ketiga, geospasial.

Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama dalam di dalam

konteks SIG. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka

SIG merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber

daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di

permukaan bumi. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat

digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan,

dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya (Prahasta,

2005).

2.6 Sistem Informasi Geografis

2.6.1 Pengertian SIG

Pada dasarnya, istilah SIG merupakan gabungan dari tiga unsur

pokok, yaitu sistem, informasi dan geografis, Informasi geografis sendiri

mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang terletak

dipekumkaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek

terletak dipermukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-

Page 47: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

20

keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya

diberikan atau diketahui (Prahasta, 2005).

Definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan bervariasi, selain

itu SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang

relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu dan

dikembangkan dengan cepat. SIG didefinisikan sebagai kumpulan yang

terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data

geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,

menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan

semua bentuk informasi yang bereferensi geografi (Prahasta, 2005).

2.6.2 Komponen SIG

Sistem Informasi geografi merupakan sistem kompleks yang

biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain

ditingkat fungsional dan jaringan. Sistem tersebut terdiri dari empat

komponen utama yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Empat

komponen tersebut adalah (Prahasta, 2005):

1. Perangkat keras;

Pada saat ini sistem informasi geografi tersedia untuk berbagai

perangkat keras mulai dari PC, desktop, work station, hingga multi

user host yang banyak digunakan oleh banyak pengguna secara

bersamaan dalam jaringan komputer luas, berkemampuan tinggi,

memiliki ruang penyimpanan yang besar (hard disk), kapasitas memori

yang besar (RAM). Perangkat keras yang sering digunakan untuk

Page 48: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

21

sistem informasi geografi adalah komputer (PC), mouse, digitizer,

printer dan plotter (untuk pegolahan) dan scanner untuk konversi data

ke dalam bentuk digital.

2. Perangkat lunak;

Sistem informasi geografi merupakan sistem perangkat lunak yang

tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan

penting. Perangkat lunak sistem informasi goegrafi menyediakan

fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan

data dalam bentuk geografi. Sistem informasi geografi

diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri

dari modul yang dapat dieksekusi sendiri. Perangkat lunak SIG yang

umum digunakan adalah ArcView, Map Info, Autocad Map.

3. Data dan Informasi geografi;

Sistem informasi goegrafi dapat mengumpulkan dan menyimpan data

yang diperlukan baik secara tidak langsung maupun mengimpornya

dari perangkat lunak sistem informasi geografi lainnya maupun secara

langsung dengan cara digitasi data spasial dari peta dan masukan data

atributnya dari tabel dengan menggunakan keyboard. Data geografik

juga dapat diperoleh dengan membelinya dari penyedia jasa peta.

4. User;

proyek sistem informasi geografi akan berhasil jika diatur dengan baik

dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat

pada semua tingkatan.

Page 49: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

22

Dari komponen sistem infrmasi geografi yang telah disebutkan

diatas, sistem informasi geografis merupakan seluruh kesatuan cara kerja

sistem informasi goegrafi yang dapat merepresentasikan kondisi dunia

nyata kedalam kompuer seperti pada peta yang mampu merepresentasikan

keadaan dunia nyata diatas kertas. Adapun proses untuk

merepresentasikannya digambarkan pada Gambar 2.2 berikut :

Sistem Komputer

PenggunaData Geospasial

Hardware dan

Software untuk

pemasukan,

penyimpanan,

pengolahan,

analisis serta

tampilan data

Desain stadar, pemutakhiran/

updating, analisis dan penerapan

Peta, foto udara, citra satelit, data

statistik

Gambar 2.2 Komponen Kunci SIG

2.6.3 Subsistem SIG

Dari beberapa pemahaman tentang sistem informasi geografis di

atas, maka sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa

subsistem diantaranya (Prahasta, 2005):

1. Data input

Merupakan subsistem yang bertugas mengumpulkan, mempersiapkan,

dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.

Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversikan atau

Page 50: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

23

mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format

(native ) yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.

2. Data output

Subsistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan

keluaran seluruh atau sebagian basis data ( spasial ) baik dalam bentuk

softcopy maupun hardcopy seperti halnya table, grafik, report, peta,

dan lain sebagainya.

3. Data management

Subsistem yang mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-

tabel attribute yang terkait ke dalam sebuah sistem basis data

sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil kembali atau di retrieve,

di-update, dan di-edit.

4. Data manipulation dan analysis

Subsistem yang menentukan informasi-informasi yang dapat

dihasilkan oleh SIG. Selain itu dapat melakukan manipulasi (evaluasi

dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan

pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.6.4 Jenis Data SIG

Data pada SIG dikelompokkan dalam 2 (dua) bagian, yakni: data

spasial (keruangan) dan data non spasial (atribut).

Page 51: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

24

1. Data Spasial

Secara sederhana data spasial dapat didefinisikan sebagai data yang

berhubungan dengan ruang atau bersifat keruangan. Data spasial

mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau

posisi yang tetap (memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak

atau berkembang). Jenis data ini sering disebut sebagai data-data

posisi, koordinat, ruang atau spasial (Prahasta, 2009). Penyajian data

spasial dalam komputer dapat disajikan secara raster atau vektor.

a. Model Data Raster

Model data raster adalah model data yang dapat menampilkan,

menempatkan, dan menyimpan content data spasial dengan

menggunakan struktur matriks atau susunan piksel-piksel yang

membentuk suatu grid (segi empat). Setiap piksel atau sel ini

memiliki atribut tersendiri dan koordinat yang unik. Akurasi

spasial model data raster sangat bergantung pada resolusi spasial

atau ukuran pikselnya di permukaan bumi (Prahasta, 2009).

Gambar 2.2 Model Data Raster

(Prahasta, 2009)

Page 52: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

25

b. Model Data Vektor

Model data vektor adalah model data yang dapat menampilkan,

menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan

titik-titik, garis-garis, kurva, atau poligon beserta atribut-

atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi model data vektor

didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di

dalam model data vektor, garis-garis atau arcs merupakan

sekumpulan titik-titik terurut yang saling terhubung. Sedangkan

luasan atau poligon disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik,

tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir geometri

poligon memiliki nilai koordinat yang sama (Prahasta, 2009).

Gambar 2.3 Model Data Vector

(sumber : Prahasta, 2009)

Tabel 2.1 Perbandingan Model Data Raster dan Vektor

Model

Raster Kelebihan Kekurangan

Raster - Memiliki struktur data

yang sederhana.

- Mudah dimanipulasi

dengan menggunakan

fungsi dan operator

matematis sederhana.

- Prosedur untuk

memperoleh data dalam

bentuk raster lebih murah,

sederhana, dan murah.

- Memerlukan ruang atau

tempat penyimpanan

yang lebih besar.

- Representasi dan akurasi

posisi bergantung pada

ukuran piksel.

- Sebuah citra raster, pada

umumnya hanya

mengandung satu

tematik saja dan sulit

Page 53: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

26

- Memiliki kemampuan

pemodelan dan analisis

spasial tingkat lanjut.

- Harga sistem perangkat

lunak aplikasinya lebih

murah.

digabungkan dengan

atribut lainnya dalam

satu layer.

- Proses transformasi

koordinat lebih sulit

dilakukan.

Vektor - Memerlukan ruang atau

tempat penyimpanan yang

lebih kecil.

- Satu layer dapat dikaitkan

dengan banyak atribut

sehingga dapat menghemat

ruang penyimpanan.

- Hubungan topologi dan

network yang terdapat di

antara unsur-unsur

spasialnya dapat

dinyatakan dengan jelas.

- Transformasi koordinat dan

proyeksi petanya tidak sulit

dilakukan.

- Representasi grafis data

spasialnya sangat mirip

dengan peta garis buatan

tangan manusia.

- Memiliki struktur data

yang bervariasi mulai

dari sederhana hingga

kompleks.

- Data unsur-unsur

spasialnya tidak mudah

dimanipulasi.

- Proses overlay beberapa

layer vektor secara

simultan berpotensi

untuk memakan waktu

yang relatif lama.

- Proses pengambilan

keseluruhan data

memakan waktu lebih

lama, maka peta vektor

sering kali mengalami

out of date atau

kadaluarsa. (sumber : Prahasta, 2009)

2. Data Non-Spasial

Merupakan jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek deskriptif

dari fenomena yang dimodelkannya. Aspek deskriptif ini mencakup

items atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi

waktunya. Jenis data atribut (non-spasial) banyak digunakan oleh

sistem-sistem manajemen basis data (DBMS-database management

system) (Prahasta, 2009).

Page 54: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

27

2.6.5 Kemampuan SIG

Ada berbagai macam kemampuan SIG, salah satunya dapat dilihat

dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum,

terdapat dua jenis fungsi analisis yaitu fungsi analisis atribut (basis data

atribut) dan fungsi analisis spasial (Prahasta, 2005).

1. Fungsi analisis atribut, terdiri atas 2 macam, yaitu:

a. Operasi dasar basis data:

1) Membuat basis data baru (create database).

2) Menghapus basis data (drop database).

3) Membuat tabel basis data (create table).

4) Menghapus tabel basis data (drop table).

5) Mengisi dan menyisipkan data (record) ke dalam tabel (insert).

6) Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basis

data (seek, find, search, retrieve).

7) Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel

basis data (update, edit).

8) Menghapus data dari tabel basis data (delete, zap, pack).

9) Membuat indeks untuk setiap tabel basis data.

b. Perluasan operasi basis data:

1) Membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang

lain (export dan import).

2) Dapat berkomunikasi dengan sistem basis data yang lain

(misalkan dengan menggunakan driver ODBC).

Page 55: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

28

3) Dapat menggunakan bahasa basis data standar SQL (structured

query language).

4) Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin

digunakan di dalam sistem basis data.

2. Fungsi analisis spasial, berikut ini hanya beberapa fungsi dari analisis

spasial:

a. Klasifikasi (reclassify): fungsi ini mengklasifikasikan atau

mengklasifikasikan kembali suatu data spasial (atau atribut)

menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria

tertentu.

b. Jaringan (network): fungsi ini merujuk data spasial titik-titik

(point) atau garis-garis (lines) sebagai suatu jaringan yang tidak

terpisahkan.

c. Overlay: fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal

dua data spasial yang menjadi masukannya.

d. Buffering: fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang

berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial

yang menjadi masukannya.

2.6.6 Kelebihan SIG

SIG mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan yang dimiliki oleh

SIG, diantaranya: (Prahasta, 2005)

1. SIG sangat efektif di dalam membatu proses-proses pembentukan,

pengembangan atau perbaikan peta manual yang telah dimiliki oleh

Page 56: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

29

setiap orang yang menggunakannya dan selalu berdampingan dengan

lingkungan fisik dunia nyata yang penuh dengan kesan-kesan virtual.

2. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif, menarik

dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan

pemahaman, pengertian, pembelajaran dan pendidikan mengenai

konsep-konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur

geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut

terkait yang menyertainya.

3. SIG memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.

4. SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan

data-datanya (basis data) sehingga memiliki kemampuan-kemampuan

untuk merubah presentasi dalam berbagai bentuk.

5. SIG dapat menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi

ke dalam bentuk beberapa layer atau coverage data spasial.

6. SIG memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam

memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi

warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk

merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan

dengan mudah.

7. Hampir semua operasi (termasuk analisis-analisisnya) yang dimiliki

oleh perangkat SIG (terutama desktop GIS) dapat dilakukan secara

interaktif dengan bantuan menu-menu dan help yang bersifat user

friendly.

Page 57: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

30

8. SIG dapat menurunkan data-data secara otomatis tanpa keharusan

untuk melakukan intepretasi secara manual (terutama intepretasi secara

visual dengan menggunakan mata manusia).

9. Hampir semua aplikasi SIG dapat di-costumize, dengan menggunakan

perintah-perintah dalam bahasa skrip yang dimiliki oleh perangkat

lunak SIG yang bersangkutan, sedemikian rupa untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan pengguna secara otomatis, cepat, lebih menarik,

informatif dan user friendly.

10. Perangkat lunak SIG, pada saat ini, sudah menyediakan fasilitas-

fasilitas untuk berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak

lainnya hingga dapat bertukar data secara dinamis baik melalui

fasilitas OLE (Object linking and embedding) maupun driver ODBC

(Open DataBase Connectivity).

11. SIG, pada saat ini, sudah dapat diimplementasikan sedemikian rupa

sehingga dapat bertindak sebagai map-server atau GIS-server yang

siap melayani permmintaan-permintaan (queries) baik para clients

melalui jaringan lokal (intranet) maupun jaringan internet (web-based).

12. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan

bidang-bidang spasial dan geo-informasi.

2.6.7 SIG Berbasis Web

Sistem ini merupakan aplikasi yang berjalan pada media jaringan

media LAN dan atau internet; khususnya dengan layanan web-nya.

Dengan demikian, para pengguna yang memanfaatkan aplikasi browser

Page 58: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

31

internet dapat mengirimkan beberapa request terhadap server-nya untuk

memperoleh informasi yang pada umumnya tersedia dalam bentuk teks

dan file gambar dengan format HTML (Prahasta, 2009).

2.6.8 Basis Data SIG

SIG tidak dapat dilepaskan dengan basis data, sebab SIG sendiri

memerlukan basis data (spasial dan atribut) yang disimpan di dalam basis

data spasial (dimana data atribut terdapat di dalamnya) (Prahasta, 2009).

Sistem manajemen basis data merupakan bagian penting di dalam SIG.

Dalam Prahasta (2009), menurut Elmasri (2000), yang dimaksud dengan

sistem manajemen basis data adalah paket perangkat lunak (software) atau

sistem yang digunakan untuk memudahkan pembuatan dan pemeliharaan

basis data yang terkomputerisasi. Masih dalam sumber yang sama,

menurut Kadir (1999), DBMS merupakan suatu program komputer yang

digunakan untuk menghapus, memanipulasi dan memperoleh data dan

informasi dengan praktis dan efisien.

Berikut ini adalah model basis data di dalam DBMS (Prahasta,

2009) :

1. Flat file (tabular): data (properties objek spasial) dituliskan dengan

menggunakan metode yang paling sederhana dan terletak di dalam

tabel yang berukuran relatif panjang tunggal (tidak terdapat kaitan

antara tabel suatu dengan tabel-tabel lainnya seperti halnya dokumen

atau file lembar kerja atau spreadsheets).

Page 59: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

32

2. Hierarchical: model ini sering disebut dengan model pohon atau

hierarki karena mirip dengan struktur pohon (tetapi) terbalik. Model ini

menggunakan pola hubungan parent-child.

Budi S.

Fotogrametri IGeodesi

Satelit

Remote

Sensing

Dody P. R. MaulidaRoni T.

Root/ParentGuru

Pelajaran Parent/Child

Child

Gambar 2.4 Contoh Tampilan Model Basis Data Hirarki Sederhana

(sumber : Prahasta 2009)

3. Network: model basis data ini sering disebut juga sebagai model

DBTG (database task group) atau CODASYL (conference on data

systems languages) karena model ini telah distandarisasikan oleh

institusi DBTG (yang merupakan bagian dari CODASYL) pada tahun

1971. Model ini sebenarnya sangat mirip dengan model hierarchical,

tetapi pada model network ini, setiap child dapat memiliki lebih dari

satu parent.

Budi S.

Fotogrametri IGeodesi

Satelit

Remote

Sensing

Dody P. R. MaulidaRoni T.

Root/ParentGuru

Pelajaran

Parent/

Child

Child

Dodot

Astro MatGD

Rosi

Gambar 2.5 Contoh Tampilan Model Basis Data Network Sederhana

(sumber : Prahasta, 2009)

Page 60: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

33

4. Relational: model ini terdiri atas tabel-tabel (dimana data

direpresentasikan dalam bentuk tabel yang terdiri atas baris-baris dan

kolom-kolom) yang ternormalisasi dengan field-field kunci sebagai

penghubung relasional antar tabel-tabelnya.

Tabel 2.2 Contoh Tabel Relasional

No. Kode

Kecamatan

Nama

Kecamatan

Jumlah

Produksi (Ton)

1 10 Haurgeulis 56,147.00

2 11 Gantar 99,796.23

3 20 Kroya 147,657.70

4 30 Gabuswetan 86,572.06

Sebagai model basis data yang paling terkenal dan sering

diimplementasikan di dalam DBMS, model relasional sangat banyak

digunakan di dalam sistem perangkat lunak SIG. Beberapa di antara

DBMS yang menggunakan model basis data relasional adalah:

a. Dbase (*.dbf): digunakan oleh ArcView GIS beserta beberapa

perangkat lunak SIG lainnya yang berbasiskan data spasial format

shapefile.

b. Dbase (*.dbf): digunakan oleh PC Arc/Info dan SIG lain yang

masih berbasiskan PC.

c. INFO: digunakan di dalam Arc/Info.

d. Oracle: digunakan oleh Arc/Info, Geovision dan lainnya.

e. Empress: digunakan oleh System/9.

Page 61: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

34

2.6.9 Peta

2.6.9.1 Pengertian Peta

Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniatur) dari

unsur-unsur (features) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian

atau bahkan keseluruhan permukaan bumi di atas media bidang datar

dengan skala tertentu. Ditinjau dari peranannya, peta adalah bentuk

penyajian informasi spasial tentang permukaan bumi untuk dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pemetaan adalah

proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran permukaan bumi

(terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu

sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang

berbentuk vektor maupun raster (Prahasta, 2009).

2.6.9.2 Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di

peta dengan jarak horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi

(dengan satuan ukuran yang sama) (Arham, 2008).

1. Skala Numeris

Digambarkan dalam bentuk 1:50.000 (numerik skala) atau 1/500.000.

Artinya 1 satuan panjang di peta sama dengan 50.000 satuan panjang

di lapangan misalkan 1 cm di peta dengan 50.000 cm (0.5 km) di

lapangan.

Page 62: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

35

2. Skala dengan kalimat

Biasanya digunakan untuk peta-peta buatan Inggris. Bentuknya adalah

1 inch to 1 mile (1:63.660).

3. Skala grafis

Skala yang menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak

yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak tertentu.

Gambar 2.6 Skala Grafik

(sumber : Arham, 2008)

Macam-macam peta berdasarkan skala peta di antaranya:

1. Peta skala sangat besar > 1:10.000

2. Peta skala besar 1:10.000 < 1:100.000

3. Peta skala sedang 1:100.000 - < 1:1.000.000

4. Peta skala kecil ≥1:1.000.000

2.6.9.3 Komponen Peta

Peta memiliki fungsi menunjukkan suatu posisi, menggambarkan

atau lokasi suatu tempat yang ada di permukaan bumi, baik berupa benua,

negara, gunung, sungai serta bentuk – bentuk lainnya. Untuk

Page 63: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

36

menggambarkan dan memberikan informasi terhadap pengguna peta itu

sendiri, maka dalam peta pun terdapat beberapa komponen dapat dilihat

pada Gambar 2.7 Adapun komponen – komponen dari peta tersebut adalah

(Prahasta, 2007):

1. Isi Peta

Isi peta menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan

disampaikan kepada pengguna peta. Seperti contoh, jika ide yang akan

disampaikan berupa perbedaan curah hujan, maka isi dari peta tersebut

adalah berupa isohyet.

2. Judul Peta

Judul peta mencerminkan bagaimana isi peta. Isi peta berupa isohyet,

maka judul peta menjadi „„ Peta Distribusi Curah Hujan „„.

3. Skala Peta atau Simbol Arah

Untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan suatu objek yang di

petakan, maka dibutuhkan suatu skala agar dapat tergambarkan secara

jelas. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1 : 10.000

dibandingkan dengan pada peta 1 : 50.000. Simbol arah dicantumkan

dengan tujuan sebagai orientasi peta. Arah utara yang mengarah pada

bagian atas peta. Arah ini dapat memudahkan pengguna peta untuk

menyamakan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.

Page 64: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

37

4. Legenda atau Keterangan

Legenda memudahkan pembaca dalam memahami isi dari peta,

seluruh bagian yang ada harus dijelaskan dalam suatu legenda dan

keterangan.

5. Inzet dan Index Peta

Peta yang dibaca harus diketahui termasuk kedalam bagian bumi mana

yang di petakan tersebut. Seperti jika kita akan memetakan pulau Jawa,

pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang di inzet.

Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana

menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta lain yang

berada disekitarnya.

6. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat ditambahkan jaringan kotak-kotak

atau grid sistem. Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukkan

lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan

penunjukkan letak sebuah titik di atas lembar peta.

7. Nomor peta

Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan

seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.

8. Sumber Peta

Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun

peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi

magnetis , tanggal atau tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan

Page 65: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

38

atau pencetakan peta , dan lain sebagainya yang memperkuat identitas

penyusunan peta yang dapat dipertanggung jawabkan.

Gambar 2.7 Komponen Peta

(sumber : Prahasta 2007)

2.6.9.4 Garis Lintang dan Bujur

Garis lintang adalah garis khayal yang sejajar dengan garis

khatulistiwa. Garis khatulistiwa sering juga dinamakan garis lintang nol

derajat. Garis lintang yang terletak di sebelah utara khatulistiwa

dinamakan garis lintang utara dan garis lintang yang terletak di sebelah

selatan garis khatulistiwa dinamakan garis lintang selatan. Garis lintang

paling rendah adalah 00 dan paling tinggi 90

0. Garis lintang 90

0 berimpit di

titik kutub utara maupun di titik kutub selatan (Kusnadi, 2003).

Garis bujur adalah garis khayal yang membujur dari kutub utara ke

kutub selatan bumi. Garis bujur dinamakan pula garis meridian. Garis

lintang dan garis bujur sangat berguna untuk menentukan posisi suatu

tempat atau fenomena ada. Perpotongan antara garis lintang dan garis

bujur peta menunjukkan koordinat suatu tempat di permukaan bumi. Garis

Page 66: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

39

bujur paling rendah adalah 0 dan paling tinggi adalah 180. Garis bujur 180

berimpit di 180 BT dan 180 BB (Kusnadi, 2003)..

Gambar 2.8 Garis Lintan dan Bujur Utara

(sumber : Kusnadi, 2003)

2.7 Energi

Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan

kerja. Dalam pengertian sehari-hari, energi dapat didefinisikan sebagai

kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan. Tanpa energi, dunia ini

akan diam atau statis. (Sutarno, 2013)

Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan

kerja oleh karena itu sifat dan bentuk energi dapat berbeda sesuai dengan

fungsinya, antara lain energi kinetik, potensial, termal, kimia, nuklir,

listrik dan energi elektromagnetik. (Sulasno, 2009)

Page 67: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

40

Menurut Purwadarminta, energi adalah tenaga, atau gaya untuk

berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yang lebih luas dari

pada pengertian-pengertian mengenai energi yang pada umumnya dianut

di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertian sehari-hari energi dapat

didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan.

(Kadir, 2005)

2.7.1 Bentuk dan Sifat Energi

Pada dasarnya bentuk atau sifat energi tersebut dapat saling

dikonversikan secara langsung ataupun tidak langsung. Panas pada benda

(energi kalor) dapat sebagai akibat dari gesekan oleh gerakan benda

(energi kinetik) atau sebagai akibat adanya listrik yang dialirkan (energi

listrik) adalah merupakan proses konversi energi langsung. Sedangkan

energi listrik pada generator (dinamo dan alternator) asalnya adalah energi

dari minyak, batu bara yang dibakar (energi termis) dirubah menjadi

energi kinetik pada motor bakar atau turbin (rotasi, energi kinetik),

berikutnya oleh dinamoatau generator dirubah menjadi energi listrik,

merupakan proses tidak langsung. (Sulasno, 2009)

Energi ditemukan dalam berbagai bentuk, contohnya antara lain

adalah : (Sutarno, 2013)

1. Energi Radiasi adalah energi elektromagnetik yang bergerak dalam

gelombang transversal. Energi sinaran termasuk, cahaya tampak, sinar

X, sinar gamma dan gelombang radio.

Page 68: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

41

2. Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam ikatan atom dan

molekul. Biomassa, minyak bumi, gas alam, dan batu bara adalah

contoh-contoh bahan yang mengandung energi dalam bentuk kimia.

Semakin banyak kandungan energi pada suatu bahan akan semakin

besar pula nilai kalor dari bahan tersebut.

3. Energi Potensial adalah energi yang ditimbulkan oleh posisi relatif

atau konfigurasi objek pada suatu sistem fisik. Bentuk energi ini

memiliki potensi untuk mengubah keadaan objek-objek lain

disekitarnya, contohnya, konfigurasi atau gerakannya.

4. Energi Kinetik: adalah energi gerakan, yaitu energi yang dimiliki oleh

sebuah benda karena gerakannya.

5. Energi Termal, atau Panas, adalah getaran dan gerakan dari atom dan

molekul di dalam zat. Ketika suatu objek memanas, atom-atom dan

molekul-molekulnya bergerak dan bertabrakan lebih cepat. Energi ini

ditunjukan oleh suhu. Semakin tinggi suhu, semakin banyak energi

hadir dalam bentuk panas. Tubuh yang lebih besar berisi lebih banyak

panas. Energi geothermal/ panas bumi adalah energi panas di dalam

bumi.

6. Energi Mekanik, adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat

geraknya. Bentuk transisi dari energi mekanik adalah kerja. Energi

mekanik yang tersimpan adalah energi potensial atau energi kinetik.

Pegas yang ditekan dan karet yang diregangkan adalah contoh-contoh

energi mekanik yang tersimpan.

Page 69: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

42

7. Energi Listrik, adalah apa yang disimpan dalam sebuah baterai, dan

dapat digunakan untuk menyalakan sebuah telepon genggam atau

menyalakan sebuah mobil. Energi listrik dibawa oleh partikel super

kecil yang bernama electron, biasanya bergerak melalui kawat.

Dinamo atau generator dan baterai dapat memberikan energi listrik.

Semakin tinggi tegangan dan arus, semakin banyak energi listrik yang

tersedia. Petir adalah sebuah contoh energi listrik di alam yang begitu

kuat.

8. Energi Suara adalah gerakan energi melalui zat dalam gelombang

longitudinal (kompresi). Suara dihasilkan ketika gaya menyebabkan

suatu benda atau substansi untuk bergetar – energi ditransfer melalui

zat dalam gelombang. Biasanya, energi suara jauh lebih kecil dari

bentuk-bentuk energi lain.

2.7.2 Sumber Daya Energi dan Klasifikasi Energi

Menurut Sutarno (2013), Sumber Daya Energi adalah sumber daya

alam yang dapat diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi

pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi ini disebut sumber

energi primer, yaitu sumber daya energi dalam bentuk apa adanya yang

tersedia di alam.

Secara umum, sumber daya energi dapat diklasifikasikan menjadi :

(Sutarno, 2013)

Page 70: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

43

1. Sumber Daya Energi Konvensional

Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang

digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia

saat ini. Sumber energi konvensional terdiri dari :

- Minyak bumi,

- Gas alam,

- Batu bara.

2. Sumber Daya Energi Nuklir

Sumber daya energi nuklir merupakan sumber daya energi yang

tersedia di alam dan hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi

yang dapat dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir. Sumber

energi nuklir terdiri dari :

- Sumber daya energi fissi nuklir (uranium, torium)

- Material radioaktiv alami,

- Sumber daya energi fusi nuklir (deuterium, litium)

3. Sumber Daya Energi Terbarukan

Sumber daya energi terbarukan adalah sumber daya energi yang

tersedia secara terus menerus dalam waktu sangat lama karena siklus

alaminya. Sumber daya energi terbarukan terdiri dari :

- Energi angin

- Energi surya

- Geothermal

- Aliran air (sungai)

Page 71: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

44

- Biomassa (sampah, kultivasi)

- Energi kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut, beda suhu)

- Energi badan air besar/danau (beda suhu)

2.7.3 Satuan Energi

Satuan-satuan bahan bakar fosil. Litertaur banyak mempergunakan

satuan juta kaki kubik (gas alam), juga barel minyak, dan ton batu bara,

dan sekalipun isi energi dari satuan-satuan itu berbeda-beda, dipergunakan

suatu nilai rata-rata, sebagaimana terlihat pada tabel berikut (Sutarno,

2013).

Tabel 2.3 Konversi Satuan Energi

Satuan energi Joule Kilowatt-jam Kalori BTU

1 J (Joule) 1 2,778 x 10-7 0,2389 9.48 x 10-4

1 kWH 3,6 x 106 1 8,6 x 105 3413

1 kal 4,186 1,163 x 10-6 1 3,969 x 10-3

1 BTU 1055 2,93 x 10-4 252 1

1 Therm 1,055 x 108 23,9 2,52 x 107 1 x 105

1 Quad (PBtu) 1,055 x 1018 2,39 x 1011 2,52 x 1017 1 x 1015

1 ft-lb 1,356 3,766 x 10-7 0,3239 1,285 x 103

1 kkal 4186 1,163 x 10-3 1000 3,969

1 eV 1,602 x 10-19 4,46 x 10-26 3,827 x 10-20 1,519 x 10-22

1 Barel minyak 6,12 x 209 1700 1,46 x 109 5,8 x 106

1 Galon bensin 1,32 x 108 36,7 3,16 x 107 1,25 x 105

1 ton (2000 lb) batu bara 2,36 x 1010 6,57 x 103 5,65 x 109 2,25 x 107

1 kaki kubik (cf) gas alam 1,08 x 106 0,299 0,299 1020 Sumber : Sutarno, 2013

2.7.4 Konversi Energi

Konversi energi adalah perubahan energi dari suatu bentuk energi

ke bentuk energi yang lain.. Memanfaatkan energi selalu berarti

melakukan konversi energi. Misalnya, untuk memanaskan ruangan kita

perlu memanfaatkan energi dengan mengubah energi kimia dari kayu

Page 72: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

45

menjadi panas. Menghasilkan energi juga berarti mengubah energi dari

satu bentuk energi ke bentuk energi lainya (Sutarno, 2013).

Menurut Sutarno (2013), dalam menghasilkan energi kita membuat

energi yang tersedia dari suatu sumber, dengan mengubahnya menjadi

bentuk energi lain. Dalam memanfaatkan energi, kita juga mengubah

energi, seringkali beberapa bentuk peralihan menjadi bentuk yang

bermanfaat. Berikut contoh konversi energi kimia (biomassa padi) ke

energi listrik :

Gambar 2.9 Konversi Energi Kimia (biomassa padi) ke Energi Listrik

2.7.5 Aliran Energi

Pembangkitan dan penggunaan energi berarti mengkonversi energi

dari satu bentuk ke bentuk lain. Kadang-kadang, konversi ini melibatkan

tahap-tahap antara (intermediate steps). Energi mengalir melalui sejumlah

bentuk dan tahapan konversi, sumber energi sampai dengan penggunaan

akhir. Biaya konversinya meningkat sesuai dengan banyaknya tahapan

yang harus dilalui. Dalam aliran energi ini, kita membedakan energi

primer, energi sekunder, energi akhir, dan energi berguna (Sutarno, 2013).

Limbah Biomassa dibakar

dalam tungku besar Menghasilkan uap

Disalurkan ke mesin

(turbin)

Turbin berputar didalam

kumparan magnet Membangkitkan listrik

Page 73: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

46

a. Energi Primer adalah energi yang tersedia dalam lingkungan alam,

yaitu sumber energi primer.

b. Energi Sekunder adalah energi yang siap untuk diangkut atau

ditransmisikan.

c. Energi Akhir adalah energi yang dibeli atau diterima konsumen.

d. Energi Berguna adalah energi yang merupakan input dalam aplikasi

penggunaan akhir.

Terminologi yang digunakan dalam aliran energi seperti disajikan

dalam tabel 2.4. (Sutarno, 2013)

Tabel 2.4 Diagram Aliran energi

Level Proses Contoh

Primer Kayu, hydro, matahari, kotoran ternak

Konversi Pembangkit daya, kiln, refineri, digester

Sekunder BBM, listrik, biogas

Transport/transmisi Truk, pipa, kabel

Akhir Minyak diesel, charcoal, listrik, biogas

Konversi Motor, heater, kompor/tungku

Berguna Daya poros, panas Sumber : Sutarno, 2013

2.7.6 Konservasi Energi

Konservasi energi adalah upaya dilakukan untuk mengurangi

konsumsi energi. Konservasi energi dapat dicapai melalui peningkatan

penggunaan energi energi yang efisien, dalam hubungannya dengan

menurunkan konsumsi energi dan/atau mengurangi konsumsi sumber

energi konvensional. Konservasi energi dapat mengakibatkan

meningkatnya modal keuangan, kualitas lingkungan, keamanan nasional,

keselamatan individu, dan kenyamanan manusia. (Sutarno, 2013)

Page 74: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

47

Landasan pemikiran pada konservasi energi merupakan

pemanfaatan sumber-sumberdaya energi dengan daya guna yang lebih

tinggi dengan mempergunakan cara-cara yang mempunyai kelayakan

teknis, dapat dibenarkan secara ekonomis, tidak mengganggu lingkungan,

dan dapat diterima oleh masyarakat. Istilah konservasi energi dalam kaitan

itu merupakan semua langkah yang diambil kea rah menurunkan berbagai

kehilangan energi pada semua taraf pengelolaan, dari eksploatasi,

pengangkutan, pemrosesan, sampai pemanfaatan. Hemat energi

merupakan bagian dari konservasi. (Kadir, 2005).

2.8 Listrik

2.8.1 Proses Pembangkitan

Menurut Marsudi (2011), pembangkitan tenaga listrik sebagian

besar dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapat

tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga frasa. Energi mekanik yang

diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin penggerak

generator atau biasa disebut penggerak mula (prime mover). Mesin

penggerak generator yang banyak digunakan dalam praktir, yaitu : mesin

diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas. Mesin-mesin penggerak ini

mendapat energi dari :

Proses pembakaran bahan bakar (mesin-mesin thermal)

Air terjun (turbin air)

Page 75: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

48

Jadi, sesungguhnya mesin penggerak generator melakukan

konversi energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator.

Pusat listrik adalah tempat di mana proses pembangkitan tenaga

listrik dilakukan. Mengingat proses pembangkitan tenaga listrik

merupakan proses konversi energi primer (bahan bakar atau potensi air)

menjadi energi mekanik penggerak generator, di mana selanjut nya energi

mekanik ini diubah menjadi energi listrik oleh generator, maka dalam

pusat listrik umumnya terdapat :

a. Instalasi Energi primer, yaitu instalasi bahan bakar atau instalasi

tenaga air.

b. Instalasi mesin penggerak generator, yaitu instalasi yang berfungsi

sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik penggerak

generator. Mesin penggerak generator ini dapat berupa ketel uap

beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas, atau turbin air.

c. Instalasi pendinginan, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan

instalasi mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.

d. Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari :

Instalasi tegangan tinggi, yaitu : instalasi yang menyalurkan

energi listrik yang dibangkitkan generator.

Instalasi tegangan rendah, yaitu : instalasi alat-alat bantu dan

instalasi penerangan.

Page 76: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

49

Instalasi Arus searah, yaitu : instalasi yang terdiri dari baterai aki

beserta sistem pengisian dan jaringan arus searah yang terutama

digunakan untuk proteksi, kontrol, dan telekomunikasi.

2.8.2 Jenis-jenis Pembangkit Listrik (Pusat Listrik)

Jenis-jenis Pusat Listrik (Marsudi, 2011) :

1. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pusat listrik menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer.

2. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar minyak atau bahan bakar

gas sebagai sumber energi primer.

3. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, atau gas

sebagai sumber energi primer.

4. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar gas atau minyak sebagai

sumber energi primer.

5. Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Pusat listrik ini merupakan kombinasi antara PLTG dengan PLTU. Gas

buang dari PLTG dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dalam ketel

uap penghasil uap untuk penggerak turbin uap.

Page 77: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

50

6. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan PLTU yang tidak

mempunyai ketel uap karena uap penggerak turbin uapnya didapat dari

dalam bumi.

7. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan PLTU yang

menggunakan uranium sebagai bahan bakar yang menjadi sumber

energi primernya. Uranium menjalani proses fission (fisi) di dalam

reaktor nuklir yang menghasilkan energi panas yang digunakan untuk

menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap ini selanjutnya digunakan

untuk menggerakkan turbin uap penggerak generator.

2.9 Potensi Energi Listrik Alternatif

2.9.1 Definisi Potensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Potensi adalah

kemampuan yg mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, potensi

juga bisa bermakna kekuataan atau kesanggupan atau daya.

2.9.2 Energi listrik Alternatif

Energi alternatif adalah energi yang digunakan dengan bertujuan

untuk menggantikan bahan bakar yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak

diharapkan dari hal tersebut. Minyak bumi dan batu bara sering disebut

sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini terbentuk dari hewan dan

tumbuhan yang mati ratusan juta tahun lalu. Pembentukan bahan bakar ini

Page 78: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

51

membutuhkan waktu sangat lama. Apabila kita tidak berhemat, bahan

bakar tersebut akan habis. Penggunaan energi alternatif merupakan salah

satu cara menghemat persediaan bahan bakar fosil (Mastugino, 2012).

Berikut merupakan ciri-ciri energi alternatif :

1) Dapat digunakan berulang-ulang,

2) Jumlahnya berlimpah,

3) Pengolahannya tidak merusak alam,

4) Tidak berbahaya, aman, serata tidak menimbulkan berbagai penyakit

akibat pengolahan/penggunaanya,

5) Ramah lingkungan.

2.10 Limbah Biomassa Padi

2.10.1 Pengertian Tanaman Padi

Dalam bahasa latin, padi disebut dengan "Oryza sativa L", masuk

dalam famili Poaccae (Gramincae), Tanaman semak semusim ini

merupakan tanaman yang berbatang basah, dengan tinggi antara 50 cm-1,5

m. Batangnya tegak, lunak, beruas, berongga, kasar dan berwarna hijau.

Padi mempunyai daun tunggal berbentuk pita yang panjangnya 15-30 cm.

Ujungnya runcing, tepinya rata, berpelepah, pertulangan sejajar, dan

berwarna hijau. Bunganya majemuk berbentuk malai. Buahnya seperti

buah batu (keras) dan terjurai pada tangkai. Setelah tua, warna hijau akan

menjadi kuning. Bijinya keras, berbentuk bulat telur, ada yang berwarna

putih atau merah. Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya

Page 79: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

52

disebut gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Bila

beras ini dimasak, maka namanya menjadi nasi, yang merupakan bahan

makanan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia (Deptan, 2008).

2.10.2 Pengertian Biomassa

Biomassa dapat dipahami sebagai regeneratif (terbarukan) bahan

organik yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Sumber-sumber

ini termasuk vegetasi akuatik atau terestrial, residu dari kehutanan atau

pertanian, limbah hewan dan limbah rumah tangga. Dalam istilah awam,

biomassa berarti dibuat dari tanaman, kayu, pupuk kandang, tanah mengisi

gas dan bahan bakar alkohol (Sutarno, 2013).

Dari perpspektif sumber daya energi, biomassa merupakan istilah

umum untuk sumber daya hewan dan tumbuhan serta limbah yang berasal

darinya, dimana ia terkumpul dalam jangka waktu tertentu (tidak termasuk

sumber fosil). Seiring dengan itu, biomassa tidak hanya mencakup

berbagai jenis tanaman pertanian, kayu, tumbuhan perairan, pertanian

konvensional yang lain, kehutanan, sumber daya perikanan tetapi juga

mencakup lumpur pulp, lindi hitam, sisa fermentasi alkohol, dan limbah

industri organik lainnya, sampah kota seperti sampah dapur dan limbah

kertas, serta lumpur limbah (Yokoyama, 2008).

2.10.3 Limbah Padi Sebagai Bahan Baku Bioenergi

Tanaman padi selain berguna sebagai bahan pangan, juga menjadi

sumber bahan baku bioenergi. Bagian dari tanaman padi (Oryza sativa)

yang menjadi bagian bioenergi adalah jerami dan sekam. Jerami padi

Page 80: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

53

diperoleh saat panen padi dalam bentuk gabah, sedangkan sekam diperoleh

setelah melalui proses penggilingan padi menjadi beras (Nur, 2014).

Bagian dari tanaman padi yang menjadi bagian bioenergi di

jelaskan pada gambar berikut :

Gambar 2.10 Tanaman Padi Yang menghasilkan jerami dan sekam

(sumber : Nur, 2014)

Proses untuk mendapat bahan baku bioenergi dari tanaman padi

disajikan pada Gambar 2.11 yang akan menghasilkan jerami dan sekam

padi.

Gambar 2.11 Proses Menghasilkan Limbah Jerami dan Sekam Padi

(sumber : Nur, 2014)

Page 81: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

54

2.10.4 Estimasi Potensi Bahan Baku Dari Limbah Padi

Perhitungan jumlah limbah padi berdasarkan atas besarnya

produksi padi setiap tahunnya (Xiong, 2009). Berdasarkan Ditjen EBTKE,

perbandingan untuk produksi gabah-jerami adalah 1:1,4, sedangkan untuk

gabah-sekam 1:0,2. Berarti setiap ton gabah yang dihasilkan maka akan

menyisakan jerami setara satu ton, sedangkan sekam yang dihasilkan

adalah 0,2 ton.

2.10.5 Pendayagunaan Jerami dan Sekam Padi

Pada Gambar 2.12 dijelaskan pohon industri dari tanaman padi

yang menghasilkan beras, jerami dan sekam. Selain menghasilkan bahan

pangan, pertanian padi juga menghasilkan limbah (jerami dan sekam)

yang dapat dijadikan bahan baku untuk bangunan, bahan baku industri,

bahan baku untuk pertanian, karbon aktif, dan lain-lain. Namun demikian,

kuantias bahan baku ini sangat berdayaguna jika dimanfaatkan sebagai

bioenergi (Nur, 2014).

Page 82: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

55

Gambar 2.12 Pohon Industri Pertanian Tanaman Padi

(sumber : Nur, 2014)

2.10.6 Karakteristik Nilai Kalor Limbah Biomassa Padi

Nilai kalori adalah suatu angka yg menyatakan jumlah panas /

kalori yg dihasilkan dari proses pembakaran sejumlah tertentu bahan bakar

dengan udara / oksigen.

Kalor jenis biomassa digunakan untuk menghitung energi kalor

total. Tabel 2.5 menjelaskan nilai kalor pada limbah biomassa padi.

Tabel 2.5 Nilai Kalor Jenis Limbah Biomassa Padi

Jenis

Industri Bahan Baku (Feedstock)

Calorivic

Value

Moisture

kkal/kg %

Padi Sekam Padi (Rice husk) 3350 12

Jerami Padi 2800 50 (sumber : Ditjen EBTKE)

Page 83: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

56

2.10.7 Analisis Limbah Biomassa Padi menjadi Energi Listrik

Proses analisis limbah biomassa padi menjadi satuan energi listrik

terlebih dahulu dengan cara menentukan besaran jerami padi (biomassa

sisa panen) dan sekam padi (biomassa sisa pengolahan). Besarnya jerami

padi yaitu 1,4 dari jumlah produksi, sedangkan sekam padi 0,2 dari jumlah

produksi. Kemudian dari setiap jumlah limbah yang dihasilkan dikalikan

pada masing-masing karakter nilai kalor jenisnya, jerami yaitu 2.800 CV

(Kcal/kg) dan sekam 3.350 CV (Kcal/kg). Kemudian di konversi menjadi

Start

- menentukan besaran jerami padi - menentukan besaran sekam padi

- Jumlah jerami = 1,4 * Jumlah produksi gabah- Jumlah sekam = 0,2 * Jumlah produksi gabah

Effisien Energi Pembangkit Listrik Jerami = (Jumlah Jerami * karakter nilai kalor jerami*4,1868 * 0.0002777778) *20%

Effisien Energi Pembangkit Listrik Sekam = (Jumlah Sekam * karakter nilai kalor sekam*4,1868 * 0.0002777778) *20%

End

Potensi = Eff Jerami + Eff Sekam

Gambar 2.13 Proses Perhitungan Potensi Biomassa Padi (gasifikasi)

(sumber : Ditjen EBTKE)

Page 84: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

57

2.10.8 Klasifikasi Potensi Energi Limbah Biomassa Padi

Untuk menentukan potensi energi limbah biomassa padi penulis

menggunakan klasifikasi (reclassify) berdasarkan batas-batas atau kategori

yang ditentukan. Dengan cara menentukan jumlah kategori dengan

interval yang sama (equal interval). Yang dimaksud dengan interval disini

ialah jarak antara nilai masing-masing kategori.

Menurut prahasta (2009), metode equal interval membagi

jangkauan nilai-nilai atribut ke dalam sub-sub jangkauan dengan ukuran

yang sama.

Rumus Umum :

Keterangan :

Range (R) = nilai tertinggi – nilai terendah

Kategori (K) = banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif

suatu variable

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 5 kategori yaitu :

sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Dengan nilai

tertinggi 157.644 di bulatkan menjadi 158.000 dan nilai terendah 0. Maka :

Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapat kategori beserta

batas-batas (interval-interval), disajikan pada Tabel 2.6 berikut ini.

Interval (I) = ( 158.000 – 0 ) / 5 = 31.600

Page 85: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

58

Tabel 2.6 Nilai pada masing-masing kategori

No. Kategori Nilai

1 Sangat rendah <=31.599

2 Rendah 31.600 – 63.199

3 Sedang 63.200 – 94.799

4 Tinggi 94.800– 126.399

5 Sangat tinggi >= 126.400

2.11 Metode Pengembangan Sistem

2.11.1 Metode Rapid Application Development (RAD)

Pengembangan aplikasi cepat (RAD) adalah sebuah pendekatan

berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang mencakup metode

pengembangan serta software (Kendall & Kendall, 2008).

Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan

desain sistem yang menggunakan teknik terstruktur prototyping (Whitten,

Bentley, & Dittman, 2004)

RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang

menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna

yang ekstensif dalam kontruksi, cepat berulang, dan bertambah

serangkaian prototyping bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya

berkembang kedalam sistem final (Whitten, Bentley, & Dittman, 2004).

Sebagai respons pada kemajuan ekonomi pada umumnya, RAD atau

pengembangan aplikasi cepat telah terjadi rute yang populer untuk

mengakselerasi pengembangan sistem, gagasan-gagasan dasar RAD, yaitu:

1. Lebih aktif melibatkan pengembangan sistem dalam aktivitas, analisis,

desain, kontruksi (Whitten, Bentley, & Dittman, 2004).

Page 86: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

59

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar

yang intensif dan terfokus bersama pemilik, penggua, analis, desainer,

dan pembangun sistem.

RAD sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan

kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif

dalam kontruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype

atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang

kedalam sistem final (atau sebuah versi) (Whitten, Bentley, & Dittman,

2004)

2.11.2 Tahapan dalam Rapid Application Development

Menurut Kendall & Kendall (2008) RAD merupakan salah satu

metode prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut :

A. Perencanaan Syarat (Requirements Planning)

Dalam fase ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem

yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang

dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala

dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk

mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa

saja yang ada dalam sistem tersebut. Berikut ini adalah metodologi

dalam tahap perencanaan:

1. Tahap Pengumpulan Data dan Syarat-Syarat Informasi, yaitu

mengumpulkan data-data hasil observasi, wawancara, dan studi

pustaka untuk dapat mempermudah dalam identifikasi sistem.

Page 87: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

60

2. Tahap Identifikasi Sistem Untuk menyelesaikan masalah, yaitu :

a. Identifikasi masalah, yaitu analyst melakukan analisa dan

identifikasi masalah apa saja yang dihadapi dengan

menggunakan sistem yang lama.

b. Analisis Sistem Berjalan, yaitu menganalisa permasalahan

sistem yang ada atau yang sedang berjalan pada saat ini

Analisis PIECES

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka yang

harus dilakukan adalah menganalisa kinerja, informasi,

ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan

pelanggan. Panduan ini dikenal dengan PIECES analysis

(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,

Service). Berikut adalah uraian dari analisis PIECES, yaitu

(Suryanto, 2004) :

- Analisis kinerja (Performance), kinerja diukur dengan

jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi

adalah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan selama

jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah

keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan

tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

- Analisis Informasi (Information), analisis informasi

memeriksa output sistem, analisis data, meneliti data

yang disimpan dalam sebuah sistem.

Page 88: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

61

- Analisis Ekonomi (Economic), ekonomi barangkali

merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek.

Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya

atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang dengan

masalah biaya.

- Analisis Pengendali (Control), tugas bisnis perlu

dimonitor dan diperbaiki jika ditemukan adanya kinerja

yang dibawah standar. Pengendali dipasang untuk

meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau

mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem, dan

menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan.

- Analisis Efisiensi (Efficiency), efisiensi yang sering

dilakukan dengan istilah ekonomis yang sebenarnya

berbeda. Efisiensi ditetapkan sebagai output yang

dibagi oleh input. Oleh karena itu, masalah efisiensi dan

peluang membutuhkan peningkatan output,

pengurangan input, ataupun keduanya.

- Analisis Pelayanan (Service), peningkatan pelayanan

dimaksudkan untuk meningkatkan satu atau beberapa

hal, yaitu akurasi, realibilitas, ease of use, keluwesan,

koordinasi.

c. Identifikasi Kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kebutuhan apa

saja yang diperlukan untuk membangun sistem yang baru.

Page 89: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

62

d. Sistem yang diusulkan, yaitu sistem yang diusulkan oleh tim

proyek berdasarkan hasil analisis sistem berjalan sehingga

dapat dibuat sistem baru yang lebih baik.

e. Analisis perbandingan sistem, yaitu analisis yang dilakukan

untuk membuat perbandingan antara sistem berjalan dengan

sistem usulan.

B. Proses Desain (Workshop Design)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat

digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD,

pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisis,

memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat

lunak berdasarkan respon pengguna. Berikut ini adalah metodologi

dalam tahap desain :

1. Desain Proses

Yaitu merancang proses apa saja yang terjadi di dalam sistem

dengan menggunakan diagram-diagram pada UML seperti use case

diagram, activity diagram dan sequence diagram.

a. Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem dengan eksternal sistem dan pengguna.

Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang

akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna

mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Sebuah use

Page 90: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

63

case mereprentasikan sebuah interaksi antara actor dan sistem.

Use case menggambarkan sebuah pekerjaan tertentu.

Sedangkan actor merupakan segala sesuatu yang perlu

berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi

(Whitten & Bentley, 2007). Actor dihubungkan dengan use

case dengan sebuah asosiasi. Berikut adalah contoh dari use

case diagram :

Gambar 2.14 Contoh Use Case Diagram

System

Admin

Dir. Bioenergi

Masyarakat

Login Logout

Mengelola Peta

Melihat Peta

Mengelola Berita

Mengelola Kategori

Melihat Pesan Masuk

Update Halaman Statis

Update Slide

Update Ringkasan

Update Site

Melihat profil

Melihat Visi-Misi

Melihat Struktur

Mengirim Pesan

Melihat Berita

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<extend>>

<<extend>>

Validasi Data Peta

<<include>>

Page 91: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

64

Tabel 2.7 Notasi pada Use Case Diagram

Notasi Keterangan

Actor, orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun

simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum

tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan

kata benda di awal frase nama aktor.

Use Case, fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor,

biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di

awal frase nama use case.

Association, merupakan penghubung antara actor dengan

use case.

Extends,digunakan untuk membuat use case baru dengan

menambahkan langkah-langkah pada use case yang sudah

ada.

Uses (atau Includes), menunjukkan bahwa sebuah use case

merupakan bagian dari use case lainnya.

Boundary, merupakan suatu batasan sistem yang akan

dijalankan oleh user.

(sumber : Sugiarti, 2013)

Dalam pembuatan use case diagram terbagi kepada 4 (empat)

fase yaitu :

1) Identifikasi Aktor

Yaitu menentukan siapa saja yang menjadi aktor yang

berinteraksi dengan sistem tersebut.

2) Identifikasi Use Case

Yaitu menentukan use case yang berada pada sistem.

actor

use case

<<extend>>

<<include>>

System

Page 92: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

65

3) Use Case Model Diagram

Yaitu membuat rancangan use case sistem dengan model

gambar.

4) Narasi Use Case

Yaitu menjelaskan use case secara tekstual mengenai

interaksi dan langkah apa saja yang dapat dilakukan antara

sistem dengan penggunanya.

b. Activity diagram,

Activity diagram secara grafis digunakan untuk

menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis

atau use case (Whitten & Bentley, 2007). Activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram

menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang. Bagaimana masing-masing alir berawal,

keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir (Sugiarti, 2013). Berikut adalah contoh gambar dan

penjelasan notasi dari activity diagram :

Page 93: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

66

Gambar 2.15 Contoh Activity Diagram

Adapun keterangan dari activitiy diagram di atas adalah

sebagai berikut :

Notasi Keterangan

Initial State, menunjukkan suatu permulaan dari suatu

aktifitas.

Swimlane, menujukkan siapa yang bertanggung jawab

melakukan aktivitas dalam suatu diagram

Action State, merupakan suatu tindakan yang dilakukan

terhadap sistem.

Control Flow, merupakan penghubung antara action state

yang satu dengan action state lainnya.

Decision, menunjukan kegiatan yang digabungkan

Transition (Fork), menunjukkan kegiatan yang dilakukan

secara paralel

Transition (Join), menunjukan kegiatan yang digabungkan

Final State, merupakan akhir dari suatu aktifitas.

Admin System

klik "simpan"

menyimpan di database

menampilkan pesan data sudah diperbarui

pilih menu peta menampilkan peta dalam layout admin

pilih update data

isi luas panen, produktifitas, produksi

pilih batal

klik “tentukan potensi limbah padi”memproses dan mengkonversi data yang telah di-input

menampilkan form edit

Swimlane1

Activity1

Page 94: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

67

c. Sequence diagram,

Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan

interaksi antara aktor dan sistem untuk sebuah skenario use

case. Secara grafis sequence diagram menggambarkan

bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui

pesan eksekusi sebuah usecase atau operasi yang

mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di

antara objek dan sequence (ruang waktu) (Whitten & Bentley,

2007). Oleh karena itu, untuk menggambarkan diagram

sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam

sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas

yang diinstannsiasi menjadi objek itu (Sugiarti, 2013). Berikut

adalah contoh gambar dan penjelasan notasi dari sequence

diagram.

Gambar 2.16 Contoh Sequence Diagram

userform loginlogin

: Admin, Dir. Bioenergi

1 : membuka halaman backend()

2 : menampilkan form login()

3 : isi username , password, dan capthcha()

4 : pilih login()

5 : send data() 6 : validasi data chaptcha()

7 : get id_user()

8 : validasi data login user()

9 : send notifikasi berhasil()

10 : menampilkan halaman backend()

11 : send notifikasi gagal()

12 : menampilkan notifikasi gagal()

Page 95: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

68

Tabel 2.8 Notasi Sequence Diagram

Notasi Keterangan

Actor, merepresentasikan

entitas yang berada di luar

sistem.

Lifeline, menggambarkan

hubungan suatu elemen yang

berbeda.

Boundary, biasanya berupa tepi

dari sistem, seperti user

interface atau suatu alat yang

berinteraksi dengan sistem lain.

Control, merupakan elemen

yang mengatur aliran dari

informasi untuk sebuah

skenario.

Entity, biasanya elemen yang

bertanggung jawab menyimpan

data dan atau informasi.

Message, relasi ini digunakan

untuk memanggil operasi atau

metode yang dimiliki oleh

suatu objek.

Self message, relasi ini

menunjukkan bahwa suatu

objek hendak memanggil

dirinya sendiri (sumber : Whitten & Bentley, 2007)

2. Desain database

a. Potential object,

yaitu menyelesaikan database dengan meninjau setiap kasus

penggunaan untuk menemukan kata benda yang sesuai dengan

entitas bisnis atau peristiwa (Whitten & Bentley, 2007).

b. Class diagram,

yaitu Gambar grafis yang mengenai struktur objek statis dari

suatu sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun

actor

Page 96: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

69

sebuah sistem dan juga berhubungan antara kelas objek

tersebut (Whitten & Bentley, 2007).

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun

sistem. Diagram class mendeskripsikan jenis-jenis objek

didalam sistem dan berbagai hubugan statis yang terdapat

diantara mereka. Diagram class juga menunjukkan property

dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat

dalam hubungan objek tersebut (Sugiarti, 2013).

Tabel 2.9 Komponen Class Diagram

Simbol Nama

Komponen

Keterangan

Agregasi Relasi antar kelas dengan makna

semua bagian

Assosiasi Relasi antar class dengan makna

umum, assosiasi biasanya juga

disertai multiplicity

Class Himpunan Objek-objek yang

berbagi attribut serta operasi yang

sama.

1. Class name, nama dari sebuah

objek class

2. Attribute, atribut atau properto

dari sebuah class yang

melukiskan batas nilai yang

mungkin ada pada objek.

3. Operation, operasi atau

sesuatu yang dapat dilakukan

oleh sebuah class.

Dependency

(ketergantungan)

Relasi antar class dengan makna

kebergantungan antar class

Generalisasi Relasi antar class denga makna

generalisasi – spesialisasi (umum

– khusus)

Page 97: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

70

Interface Sama dengan konsep interface

dalam pemrograman berorientasi

objek.

(sumber : Sugiarti, 2013)

Multiplisitas merupakan hubungan antar objek dalam class, yang

menunjukkan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek

lain (Sugiarti, 2013).

- 1 (pasti 1),

- 0…1 (nol atau satu), 0…* (nol atau lebih) atau 1…* (satu atau

lebih)

- Tidak ada batasan (bisa 0,1,…,n),

- Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk yang

bernialai 1.

Gambar 2.17 Contoh Class Diagram

c. Matriks CRUD, yaitu tabel dengan kolom yang

mengindikasikan entitas (dan kemungkinan atribut), kolom

tersebut mengindikasi lokasi, dan selnya (perpotongan baris

dan kolom) mengindikasikan tingkat akses dokumen dengan C

= create, R = read, U = update atau modify, dan D = delete atau

deactivate (Whitten & Bentley, 2007). Berikut adalah contoh

maktiks CRUD.

kategori

+id_kategori+nama_kategori+keterangan

+create()+read()+update()+delete()

berita

+id_berita+judul+ringkasan+isi+gambar+tanggal

+create()+read()+update()+delete()

10..*

Page 98: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

71

Tabel 2.10 Contoh CRUD Matrix

Location

Entity Attribute

Masyarakat Dir.

Bioenergi

Admin

Berita

id_berita - - CRUD

Judul R - CRUD

Ringkasan R - CRUD

Isi gambar R - CRUD

Tanggal R - CRUD

d. LRS,

Logical Record Structure (LRS) adalah sebuah model sistem

yang digambarkan dengan sebuah diagram class akan

mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya

dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah

mengikuti aturan-aturan berikut ini:Setiap entitas akan diubah

ke bentuk kotak; sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah

kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada

diagram class 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau

tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang

paling membutuhkan referensi), sebuah relasi dipisah dalam

sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat

hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang ambil dari kedua entitas yang

sebelumnya saling berhubungan (Sugiarti, 2013). Berikut

contoh LRS :

Page 99: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

72

Gambar 2.18 Contoh LRS

e. Skema database, yaitu model fisik atau cetak biru untuk

database (Whitten & Bentley, 2007). Berikut contoh skema

database

Gambar 2.19 Contoh Skema Database

f. Spesifikasi database, yaitu spesifikasi atau detail dari masing-

masing atribut database.

3. Desain Interface, yaitu tampilan antar muka yang digunakan user

untuk berinteraksi dengan sistem. Pada perancangan interface ini

terdiri dari dua, yaitu perancangan struktur menu dan perancangan

layout.

kategori

#id_kategori+nama_kategori+keterangan

berita

#id_berita+judul+ringkasan+isi+gambar+tanggal#id_kategori

id_kategori

kategori

+id_kategori+nama_kategori+keterangan

+create()+read()+update()+delete()

berita

+id_berita+judul+ringkasan+isi+gambar+tanggal#id_kategori

+create()+read()+update()+delete()

Page 100: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

73

C. Penerapan (Implementation)

Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop

design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari Instansi.

Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun, sub-sub

sistem di ujicoba dan diperkenalkan kepada instansi.

Tahap pengembangan sistem RAD dapat dilihat pada gambar 2.20

berikut ini :

Gambar 2.20 Tahap Pengembangan Sistem RAD

(sumber : Kendall & Kendall, 2008)

2.11.3 Kelebihan-kelebihan RAD

Pendekatan RAD menawarkan beberapa kelebihan (Whitten et.al,

2004), yaitu:

1. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan

pengguna tidak pasti dan tidak tepat.

2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan

dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja).

Page 101: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

74

3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan tinggi karena

keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis

perangkat lunak dan bekerja lebih cepat dari pada pengembangan yang

model-driven.

5. Eror dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam

prototipe dari pada dalam model sistem.

6. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari

pendekatan prototyping yang mendasar.

7. Pendekatan terulang adalah proses yang lebih alami karena perubahan

adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.

2.12 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

Menurut Whitten dan Bentley (2007), pemodelan objek merupakan

sebuah teknik yang mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam

konsepsi tunggal yang disebut objek. Model-model objek adalah diagram-

diagram yang mendokumentasikan sebuah sistem dalam artian objek-

objek dan interaksi-interaksinya. Pemodelan objek adalah basis atau dasar

dari metodologi-metodologi analisis dan desain berorientasi objek. Teknik

pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram

yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya.

Page 102: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

75

2.12.1 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and

Design)

Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang

mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang

berlainan, dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk

menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut

(Whitten & Bentley, 2007).

Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah

sebuah teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses ke

dalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-

gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam

perspektif, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten

& Bentley, 2007).

Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah

sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat

lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan

metode mereka (Whitten & Bentley, 2007).

Pemodelan berorientasi objek biasanya dituangkan dalam

dokumentasi perangkat lunak dengan menggunakan perangkat pemodelan

berorientasi objek, diantaranya adalah UML (Unified Modelling

Language).

Page 103: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

76

2.12.2 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek

Analisis sistem berorientasi objek didasarkan beberapa konsep.

Sebagian konsep ini membutuhkan cara pemikiran baru untuk sistem dan

proses pengembangannya (Whitten et.al, 2004).

1. Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau

dirasakan dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai

sesuatu itu.

2. Attribute adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang

sebuah objek.

3. Object instance adalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau

kejadian, dan juga nilai untuk atribut dari objek.

4. Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh

objek dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek

(atau atribut). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk

kepada metode, operasi, atau fungsi (istilah ini digunakan berganti-

ganti di sepanjang buku ini).

5. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit.

Konsep penting lain mengenai pemodelan objek adalah konsep

pengkategorian objek menjadi class/kelas yaitu sebagai berikut (Whitten

et.al, 2004) :

1) Class adalah satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang

sama. Kadang-kadang disebut object class.

Page 104: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

77

2) Generalization/specialization adalah sebuah teknik di mana atribut dan

behavior yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokkan

(atau di abstraksi) ke dalam kelasnya sendiri di sebut supertype.

Atribut dan metode kelas objek supertype kemudian diwariskan oleh

kelas objek tersebut (subtype).

2.12.3 Hubungan Objek/Kelas

Object/class relationship adalah asosiasi bisnis yang ada di antara

satu atau lebih objek dan kelas. Multiplicity adalah jumlah kejadian

minimum dan maksimum dari satu objek/kelas untuk satu kejadian tunggal

dari objek/kelas yang terkait. Aggregation adalah sebuah hubungan di

mana satu kelas “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas

“part” yang lebih kecil. Atau, kelas “part” yang lebih kecil adalah bagian

dari kelas “whole” yang lebih besar. Composition adalah hubungan

agregasi di mana “whole” bertanggung jawab atas pembuatan dan

perusakan “bagian-bagian”. Jika “whole” rusak, maka “part” juga akan

rusak (Whitten et.al, 2004).

2.13 Konsep Unified Modeling Language (UML)

Menurut Whitten dan Bentley (2007), pada tahun 1994 Grady

Boch dan James Rumbaugh bergabung untuk menggunakan metode

pengembangan berorientasi objek dengan tujuan mencipatakan sebuah

standar proses untuk mengembangkan sistem berorientasi objek. Ivan

Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat

Page 105: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

78

suatu bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau

metode objek standar. Berdasarkan kerja mereka dan hasil kerja lainnya

pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 dirilis pada

tahun 1997. Hingga saat ini UML versi terbaru adalah versi 2.0. UML

tidak menentukan metode untuk sistem-sistem pengembangan, tetapi

sudah diterima luas sebagai standar untuk pemodelan objek.

UML sendiri menurut Booch et.al (2007) merupakan bahasa

pemodelan utama yang digunakan untuk melakukan analisis,spesifikasi

dan merancang sistem perangkat lunak. Unified Modeling Language

(UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri

untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti

lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah

sistem (Sugiarti, 2013).

Unified Modeling Language (UML) dapat dikelompokkan kedalam

dua kelompok, yaitu : diagram struktur (structure diagram) dan diagram

prilaku (behavioral diagram). Seperti dijelaskan dalam Gambar 2.21

pembagian kelompok UML.

Gambar 2.21 Diagram Unified Modeling Language (UML)

(sumber : Booch et.al, 2007)

Page 106: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

79

2.14 Pengujian Sistem (testing)

Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi

spesifikasi tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukkan dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian ini dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba

semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apak sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Misalnya :

Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang benar.

Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi

(Password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata

sandi salah, atau sebaliknya atau keduanya salah.

Tabel 2.11 Contoh Black Box Testing

No. Test Case Hasil Diharapkan Hasil Keluaran

1. Membuka sistem Tampil menu login Berhasil

2. Salah username dan

passord

Tampil peringatan pesan bahwa

username dan password salah, dan

kemudian dapat mengisi kembali

Berhasil

Testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi

dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada awal perancangan. Sebagai

contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah

sistem inventory disebuah perusahaan. Maka pada black box testing,

perangkat lunak akan dieksekusi kemudian di uji apakah telah memenuhi

kebutuhan pengguna yang didefinisikan sebelumnya (Rizki, 2011).

Page 107: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

80

Tabel 2.12 Perbandingan Black Box dan White Box Tesing

Black Box Testing White Box Testing

Bersifat fungsional Bersifat struktural

Dilakukan oleh penguji independent Dilakukan oleh penguji yang

mengetahui tentang QA (Quality

Assurance )

Melakukan pengujian berdasarkan apa

yang dilihat, hanya fokus terhadap

fungsionalitas dan output. Pengujian lebih

ditujukan pada desain software sesuai

standar dan reaksi apabila terdapat celah-

celah bug pada program aplikasi tersebut

setelah dilakukan white box testing.

Melakukan testing pada

software/program aplikasi menyangkut

security dan performance program

tersebut (meliputi tes code, desain

implementasi, security, data flow,

software failure)

Dilakukan setelah white box testing. Dilakukan seiring dengan tahapan

pengembangan software atau pada

tahap testing.

2.15 Perangkat Lunak Dalam Pembuatan Sistem

Dalam pembuatan sistem, pemilihan perangkat lunak merupakan

salah satu pendukung keberhasilan dalam sistem. Perangkat lunak yang

digunakan dalam pengolahan data SIG haruslah merupakan alat (tools)

yang mudah digunakan, dan memungkinkan melakukan organisasi,

menyusun (maintain), menggambarkan, dan menganalisis peta atau

informasi spasial.

2.15.1 ArcGIS Desktop

ArcGIS desktop merupakan kumpulan aplikasi peragkat lunak SIG

utama yang berbasis desktop Ms. Window yang digunakan untuk

mengompilasikan, menuliskan, menganalisis, men-sharing, memetakan,

dan mempublikasikan informasi spasial. Framework (sistem) ini terdiri

dari ArcMap, ArcCatalog, ArcToolBox, ArcGlobe, ArcReader, dan

Page 108: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

81

ModelBuilder dengan beberapa tingkatan fungsionalnya (Prahasta,

2011:7). ArcGIS desktop yang digunakan pada penelitian ini adalah

ArcGIS 9.3.

Gambar 2.22 Tampilan ArcGis

(sumber : Prahasta, 2011)

Beberapa bagian dari ArcGIS antara lain (Prahasta, 2011) :

a. ArcMap

Merupakan aplikasi sentral di dalam sistem ArcGIS desktop yang

ditujukan untuk memenuhi kenutuhan-kebutuhan yang berbasiskan

peta dijital seperti halnya kartografis, analisis peta, dan editing.

ArcMap merupakan aplikasi pembuat peta yang komperehensif di

dalam sistem ArcGIS desktop. Dalam operasinya ArcMap akan

menawarkan dua tipe map-view halaman layout. Pada tipe view yang

pertama, ArcMap akan memfasilitasi para penggunanya untuk bekerja

dengan layers geografis untuk diberi symbol, dianalisis, dikompilasi ke

dalam dataset SIG. Tipe view ini merupakan window dimana dataset

(layers) dimunculkan di , pada tipe dalam batas-batas spasial yang

ditentukan. Sementara itu, pada tipe view yang kedua, ArcMap akan

menyediakan fasilitas untuk bekerja dengan halaman-halaman peta

Page 109: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

82

yang berisi eleme-elemen peta (seperti halnya symbol skala, legenda,

symbol arah utara, dan peta referensi) yang juga dimunculkan di dalam

tipe view data geografis. Hanya saja, pada tipe view yang terakhir ini,

ArcMap digunakan untuk menyusun peta dalam wujud halaman-

halaman yang siap dicetak atau dipublikasikan.

b. ArcCatalog

ArcCatalog merupakan aplikasi yang dapat membantu para

penggunaannya untuk mengorganisasikan dan mengelola semua

informasi spasial: peta, globe, dataset, model, metadata, beserta

layanan lainnya. Aplikasi ini mencakup beberapa alat bantu yang

berfungsi untuk:

1) Mencari (find) dan menampilkan (browse) informasi spasial

(geografis).

2) Menyimpan (record), menampilkan (view), dan mengelola

metadata.

3) Mendefinisikan, meng-export, dan meng-import model-model data

geodatabase.

4) Mencari (search) dan menemukan data SIG baik di jaringan lokal

(milik enterprise/ perusahaan yang bersangkutan) maupun di

internet (web).

5) Mengelola server SIG; administrator basis data SIG pada

umumnya menggunakan ArcCatalog sebagai alat bantu untuk

mendefinisikan dan mengembangkan geodatabase yang diperlukan.

Page 110: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

83

c. ArcToolbox & ModelBuilder

Framework ArcGIS desktop menyediakan banyak fungsionalitas

geoprocessing yang dapat dijalankan dengan beberapa cara; [1]

melalui beberapa kotak dialog milik ArcToolBox sebagai masukann

bagi ModelBuilder, [2] sebagai command line, atau [3] sebagai fungsi

di dalam script. Bagian utama dari framework geoprocessing ini

mencakup ArcToolbox dan ModelBuilder. ArcToolbox berisi

kumpulan fungsi geoprocessing. ArcToolbox di-embed-kan ke dalam

aplikasi ArcCatalog dan ArcMap yang tersedia baik dalam tingkatan

fungsionalitas ArcView, ArcEditor, maupun ArcInfo. Adapun fungsi-

fungsi geoprocessing tersebut adalah : manajemen data, konversi data,

pemrosesan coverage, analisis vector, geocoding, linear referencing,

kartografis, analisis statistik.

User interface ModelBuilder akan menyediakan framework

pemodelan grafis yang dapat dimanfaatkan untuk merancang dan

mengimplementasikan model-model geoprocessing yang bisa

mencakup tools, script, dan data. Model yang dimaksud adalah

diagram (grafis) aliran data yang terkait dengan tool dan data dalam

membentuk prosedur dan aliran kerja. Dengan ModelBuilder, para

pengguna ArcGIS hanya perlu men-drag tool dan dataset ke dalam

modelnya, kemudian mengaitkannya untuk membentuk urutan

langkah-langkah tugas-tugas SIG kompleks.

Page 111: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

84

d. ArcGlobe

ArcGlobe merupakan bagian dari extension “ArcGIS 3D Analyst”.

Aplikasi ini menyediakan tampilan informasi spasial yang bersifat

kontinu, multi-resolusi, dan interaktif. Seperti halnya ArcMap,

ArcGlobe bekerja dengan layer data SIG, dapat menampilkan

informasi yang terdapat di dalam geodatabase dan semua format data

spasial SIG yang telah didukung oleh ArcGIS. Meskipun demikian,

sebagai tambahan, ArcGlobe memiliki fasilitas tambilan 3D.

e. ArcReader

ArcReader merupakan aplikasi map-viewer dan globe-viewer yang

menyediakan metode untuk berbagi peta-peta elektronik; baik secara

lokal melalui jaringan lokal (internet) maupun internet. Dalam

operasinya, aplikasi ini akan tetap mempertahankan status live-

connection-nya terhadap datanya sehingga view datanya akan selalu

bersifat dinamis (actual). Hal inilah yang menyebabkan ArcReader

sering digunakan untuk memublikasikan peta-peta yang berbasiskan

ArcIMS atau layanan-layanan geography network.

2.15.2 Mapguide

MapGuide Open Source adalah sebuah platform berbasis web yang

memungkinkan pengguna untuk mengembangkan dan menyebarkan

aplikasi web pemetaan dan geospasial berbasis web. MapGuide

mempunyai fitur interaktif yang mencakup dukungan untuk fitur seleksi,

properti inspeksi, informasi peta, dan operasi seperti buffer, seleksi layer

Page 112: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

85

dan measure atau pengukuran jarak. XML MapGuide termasuk database

untuk mengelola konten, dan paling populer mendukung format

filegeospasial, database, dan standar OGC. MapGuide dapat digunakan di

Linux atau Windows, mendukung Apache dan IIS web server dan

menawarkan ekstensif PHP,. NET, Jawa dan JavaScript API untuk

pengembangan aplikasi. MapGuide Open Source ini berlisensi di bawah

LGPL. (sumber http://mapguide.osgeo.org/home.html).

2.15.3 PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah bahasa

pemrograman scripting berlisensi open source. Script ini dapat bercampur

dengan Script Tag HTML sehingga karena kemampuannya tersebut, ia

disebut sebagai bahasa yang embedded pada tag HTML.

PHP adalah program aplikasi yang bersifat Server Side, artinya

hanya dapat berjalan pada sisi server saja dan tidak dapat berfungsi tanpa

adanya sebuah server di dalamnya. PHP juga bukan sebuah bahasa

pemrograman yang lengkap. Maksudnya, program ini tidak menyertakan

sebuah compiler tersendiri yang membuat program.exe yang dapat

dijalankan tersendiri. Program ini akan selalu membutuhkan sebuah server

pendukung yang disebut Web Server dan program PHP itu sendiri untuk

menjalankan semua script program. Berikut adalah penggambaran aliran

data dari sebuah server dan database server hingga browser komputer

client (Nugroho, 2005).

Page 113: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

86

2.15.4 MySql

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu

menerima dan mengirim datanya dengan sangat cepat, multi user serta

menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language).

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware.

MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL FreeSoftware yang

berada dibawah lisensi GNU/GPL (General Public License). MySQL

merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas

menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus

membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh

seorang programmer database bernama Michael Widenus. Selain sebagai

database server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses

suatu database yang dapat digunakan baik sebagai Client maupun Server.

MySQL memiliki kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operating

Sistem) manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. (Nugroho,

2005).

2.16 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

2.16.1 Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap

objek penelitian bila berkenaan dengan prilaku manusia, proses, kerja,

Page 114: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

87

gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi

dapat dibedakan menjadi (Sugiyono, 2009):

a. Observasi Partisipan

Kegiatan ini peneliti terlibat langsung dengan objek penelitian. Turut

serta dalam mengerjakan apa yang dilakukan sumber data, dan

merasakan seperti apa yang dirasakan objek penelitian.

b. Observasi Nonpartisipan

Peneliti tidak terlibat langsung dan hanya menjadi pengamat

independen.

c. Observasi Terstruktur

Merancang dengan sistematis dengan merancang secara sistematis apa

yang akan diamati, tempat penelitian dan hal lain yang berkaitan

dengan objek penelitian.

d. Observasi Tidak Terstruktur

Dilakukan apabila peneliti tidak mengetahui sama sekali objek

penelitian yang akan diamati, sehingga tidak melakukan persiapan

secara sistematis.

2.16.2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

(Nazir, 2009)

Page 115: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

88

2.16.3 Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana

setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya

adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan

dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang

berhubungan. Sumber kepustakaan diperoleh dari buku, jurnal, majalah,

hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber lainnya (internet,

koran dll). (Nazir, 2009)

2.16.4 Studi Literatur

Studi literatur merupakan suatu teknik pengumpulan data atau

analisis data dengan cara memperoleh informasi dari penelitian terdahulu,

tanpa memperdulikan sebuah penelitian menggunakan data primer atau

sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan,

laboratorium atau museum. (Nazir, 2009)

Sumber litelatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

litelatur hasil dari penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi

spasial dengam memperlihatkan kelebihan dan kekurangn berbagai aspek

yang ada sehingga menjadi referensi dan bahan pertimbangan terhadap

penelitian. Adapun litelatur yang menjadi refrensi dalam penelitian ini

adalah :

No. Peneliti Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan

1. Muhammad

Nawawi

(2013)

Rancang Bangun

Sistem Informasi

Spasial Sentra

Penelitian ini berbasis

WebGis dengan

menggunakan

Komponen peta

yang terdapat

dalam system

Page 116: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

89

Produksi Tanaman

Padi Nasional (Studi

Kasus: Kementerian

Pertanian RI)

MapServer .dapat

meng-update data

atribut pada peta. Serta

mencetak data peta.

tidak seluruhnya

ditampilkan.

2 Pranoto,

Bono ;

Pandin,

Marlina ;

Fithri, Silvy

Rahmah ;

Nasution,

Syaiful

(2013)

Peta Potensi Limbah

Biomassa Pertanian

dan Kehutanan

sebagai Basis Data

Pengembangan Energi

Terbarukan

Dapat menyajikan data

potensi biomassa

dalam bentuk layout

berdasarkan sebaran

potensi energi

biomassa dari limbah

padi, jagung,

singkong, kelapa

sawit, kelapa dan

limbah hutan produksi

Penelitian ini

belum berbasis

WebGis.

3 Rizki (2012) Sistem Informasi

Spasial Sentra

Produksi Kacang-

kacangan dan Umbi-

umbian Tingkat

Nasional

Penelitian ini berbasis

WebGis dengan

menggunakan

AlovMap.

belum adanya

feature update

pada data peta.

4 Janawir

(2005)

Pengembangan Sistem

Informasi Geografis

Untuk Pemetaan

Potensi Produksi Padi

di Pulau Jawa

Dapat memetakan

potensi padi masing-

masing kabupaten

dengan menginput

data dan selanjutnya

sistem melakukan

transormasi running

syntac SPSS

Penelitian ini

belum berbasis

WebGis.

Dari tinjauan yang ada, berikut point-point yang membedakan

antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya :

1. Sistem ini dapat melakukan update pada data atribut peta apabila

terjadi kesalahan dalam meng-input data dan dapat langsung

diperbarui.

2. Sistem ini berbasis WebGis dengan menampilkan komponen-

komponen yang terdapat pada peta yang dapat ditampilkan sesuai

kebutuhan pada layer yang dipilih dalam frame peta serta dapat

mencetak informasi peta.

Page 117: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

90

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, data dan informasi serta refrensi terkait yang

lengkap sangat mendukung dalam pengembangan sistem. Adapun tahapan

dalam metode dalam pengumpulan data yang dilakukan dan digunakan

pada penelitian ini terdari dari empat tahap, yaitu : observasi, wawancara,

studi pustaka dan studi litelatur :

3.1.1 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana data-data yang

dibutuhkan tersebut diolah dan melalui pengamatan langsung dengan

bidang yang berkaitan diantaranya melakukan riset untuk mendapatkan

data-data yang diperlukan di Direktorat Jendral Energi Baru, Terbarukan

dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Jl.

Pegangsaan Timur No. 1, Cikini Jakarta Pusat yang dimulai sejak tanggal

26 Februari sampai dengan 19 Maret 2014.

Adapun data yang diperoleh dalam observasi ini meliputi :

1. Data Potensi Biomassa Padi

2. Profil Instansi, berupa profil, Visi Misi dan Struktur Organisasi

Page 118: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

91

3.1.2 Wawancara

Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui tugas Ditjen EBTKE

Kementerian ESDM guna mengetahui prosedur serta kegiatan pengolahan

data yang dilakukan sehingga dapat memberikan informasi dan data yang

bersangkutan dengan penelitian. Hasil wawancara sebagaimana terdapat

pada halaman lampiran.

Narasumber : Zulfan Zul, MBA

Jabatan : Kasi Perencanaan Bioenergi Ditjen EBTKE

Waktu : 26 Februari 2014

3.1.3 Studi Pustaka

Peneliti melakukan studi pustaka dengan mencari data dan informasi yang

diperoleh dari buku, referensi jurnal baik cetak maupun elektronik atau

sumber lain yang berasal dari internet untuk mendapatkan landasan teori

terkait penelitian. Adapun daftar referensi dalam penelitian ini dapat

dilihat pada daftar pustaka

3.1.4 Studi Literatur

Peneliti melakukan suatu kajian dari hasil penelitian yang sudah ada

sebagai suatu perbandingan dan sumber referensi. Berikut daftar penelitian

sejenis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini :

1 Muhammad Nawawi (2013), Judul : Rancang Bangun Sistem

Informasi Spasial Sentra Produksi Tanaman Padi Nasional (Studi

Kasus: Kementerian Pertanian RI).

Page 119: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

92

2 Pranoto, Bono ; Pandin, Marlina ; Fithri, Silvy Rahmah ; Nasution,

Syaiful (2013), Judul : Peta Potensi Limbah Biomassa Pertanian dan

Kehutanan sebagai Basis Data Pengembangan Energi Terbarukan.

3 Rizki (2012), Judul : Sistem Informasi Spasial Sentra Produksi

Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Tingkat Nasional.

4 Janawir (2005), Judul : Pengembangan Sistem Informasi Geografis

Untuk Pemetaan Potensi Produksi Padi di Pulau Jawa.

3.2 Bahan dan Perangkat Penelitian

3.2.1 Bahan

Dalam perancangan aplikasi ini terdapat beberapa bahan yang

diperlukan diantaranya :

1. Data Spasial berupa peta administrasi Kab. Indramayu dengan skala

1:50.000 yang diperoleh dari Ditjen EBTKE dalam format shapefile

dengan extension *shp dengan sistem proyeksi geografis.

2. Data non spasial berupa data Potensi Biomassa Padi yang diperoleh

dari Ditjen EBTKE.

3.2.2 Perangkat Penelitian

Perangkat yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Hardware atau Perangkat Keras :

Satu unit Laptop

Intel core i3 @2.3 Ghz

RAM 3 Gb

Hardisk 500 Gb

Intel HD 3000

Page 120: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

93

2. Software atau Perangkat Lunak :

Windows 7 Ultimate

Microsoft office

ArcGis 10

MapGuide Maestro 4.0rc1

Adobe Dreamweaver X5

Opera Web Browser

Xampp V1.7.2

PHPmyadmin v5.3.0

Star UML.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk

mengembangkan sistem ini yaitu metode pengembangan RAD (Rapid

Application Development) (Kendall & Kendall, 2008) menggunakan

pemodelan berorientasi objek, yaitu:

3.3.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)

Dalam fase ini terdiri dari dua tahap yaitu :

A. Tahap pengumpulan data dan syarat-syarat informasi, yaitu tahap

mengumpulkan data-data hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka

untuk dapat mempermudah dalam identifikasi sistem, diantaranya yaitu :

1) Gambaran Umum Kab. Indramayu

2) Profil Instansi, berupa data mengenai Profil, Visi Misi dan Struktur

Organisasi yang ada di Ditjen EBTKE.

Page 121: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

94

B. Tahap identifikasi sistem untuk menyelesaikan masalah yaitu:

1) Identifikasi masalah, tahap dimana analyst melakukan analisa dan

identifikasi masalah apa saja yang dihadapi dengan menggunakan

sistem yang lama.

2) Analisis Sistem Berjalan, berisi data dan informasi mengenai sistem

yang digunakan oleh Ditjen EBTKE dalam menginformasikan potensi

energi biomassa padi.

Analisis PIECES, membuat tabel analisis dari sistem berjalan yang

berisi tentang performance, information, economic, control,

efficiency, and service Sistem Informasi Spasial.

3) Identifikasi Kebutuhan

Tahap mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk

membangun sistem yang baru. Kebutuhan inputnya, kebutuhan proses

dan kebutuhan output yang digunakan berupa sistem informasi spasial.

4) Sistem yang diusulkan

Tahap dalam membangun sistem yang baru yaitu berupa sistem

informasi spasial.

5) Analisa Perbandingan Sistem, tahap dalam membandingkan antara

sistem yang berjalan dengan sistem usulan.

Page 122: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

95

3.3.2 RAD Workshop Design

Dalam tahapan ini, penulis melakukan serangkaian perancangan

baik perancangan proses, perancangan database, hingga perancangan

interface dengan tahapan sebagai berikut:

1. Desain Proses

menjelaskan bagaimana proses perancangan sistem informasi spasial

potensi biomassa padi dibuat dalam beberapa tahap yaitu :

a. Membuat use case diagram dengan tahapan yaitu:

- Mengidentifikasi siapa saja aktor yang dapat mengakses sistem

yang akan dibangun

- Mengidentifikasi use case dengan mendeskripsikan nama use

case dan aktor yang terkait dalam use case tersebut

- Membuat gambaran use case diagram

- Membuat narasi use case dengan menggunakan tabel

b. Membuat Activity Diagram, untuk menggambarkan alur aktivitas

dari setiap use case.

c. Membuat Sequence Diagram, untuk menjelaskan interaksi objek

yang disusun dalam suatu urutan waktu serta memperlihatkan

tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi pada sebuah use

case.

2. Desain Database

melakukan pembentukan terhadap atribut-atribut yang terkait yang

dilakukan melalui beberapa kegiatan :

Page 123: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

96

- Menentukan Potential Object, membuat analisis objek-objek

yang mempunyai potensial untuk menjadi class.

- Membuat Class Diagram, membuat diagram yang menunjukan

hubungan antar kelas yang terdapat dalam sistem.

- Membuat Matriks CRUD, membuat tabel matriks untuk

database sistem informasi spasial potensi biomassa padi.

- Membuat LRS (Logical Record Structured), membuat mapping

database sistem informasi spasial potensi biomassa padi.

- Skema database, membuat gambar skema untuk detail foreign

key dari class diagram sistem informasi spasial potensi

biomassa padi.

- Membuat Spesifikasi database, membuat tabel yang berisi

spesifikasi dari masing-masing atribut.

3. Perancangan Interface

Pada tahap ini peneliti membuat rancangan tampilan antar muka pada

sistem yang meliputi antara lain.

a. Membuat struktur menu

b. Membuat rancangan layout system yang akan dibangun

3.3.3 Implementasi (Implementation)

Setelah workshop design dilakukan, selanjutnya sistem

diimplementasikan kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang

diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Fase ini tediri dari

dua tahap yaitu :

Page 124: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

97

1. Pembangunan dan Pemrograman (Coding),

diawali dengan Membuat/ menambahkan field-field database spasial,

Meng-import data spasial ke dalam Mapguide Opensource 2.5.0.

Membuat layer, map definition, serta web layout menggunakan

Mapguide Maestro 4.0.3, meng-input seluruh data atribut kedalam

database MySQL, membuat website dan meng-eksport peta sehingga

menjadi web GIS.

2. Tahap Pengujian Sistem (Black-Box Testing)

Untuk menjamin sistem dapat berjalan dengan optimal. Pengujian

sistem dilakukan dengan menggunakan metode black box. Dalam

tahap ini digunakan XAMPP yang meliputi Apache sebagai web server

untuk menjalankan web html yang menjadi pengantar dari sistem

informasi geografis yang di buat.

Page 125: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

98

3.4 Kerangka Berfikir

Mulai

Metode Pengumpulan Data

Wawancara

Studi Pustaka

Studi Literatur

Wawancara pada bagian Sub Direktorat Penyiapan

Program BioenergiWawancara (Nazir, 2009)

Memahami buku, artikel, jurnal cetak/ elektrinik yang

terkait dengan topik

Mengidentifikasi literatur yang berkaitan dengan topik

Metode Studi Pustaka (Nazir, 2009)

Studi Literatur Sejenis (Nazir, 2009)

Metode Pengembangan Sistem dengan

Model RAD (Kendall & Kendall, 2008)

Requerement Planning

Pengumpulan Data dan Syarat-syarat Informasi

Tahap Identifikasi Sistem Untuk Menyelesaikan Masalah

Workshop Design

Implementation

Desain Proses

Usecase Diagram

Activity Diagram

Sequence Diagram

Identifikasi Aktor

Identifikasi use case

Usecase diagram

Desain Database

Potensial Objek

Class Diagram

LRS

Skema Database

Spesifikasi Database

Desain Interface

Pembangunan dan Pemrograman (Coding)

Pengujian Sistem (Black-box Testing)

Gambaran Umum Kab. Indramayu

Profil Instansi

Identifikasi Masalah

Identifikasi Kebutuhan

Sistem Yang diusulkan

Observasi

Observasi langsung ke lapangan atau instansi untuk mendapatkan data-data riil

yang berkaitan dengan topik

Metode Observasi (Sugiyono, 2009)

Analisis Sistem Berjalan

Analisis Perbandingan Sistem

Matriks CRUD

Analisis PIECES

Selesai

Narasasi Usecase

Struktur Menu

Perancangan Layout

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

Page 126: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

99

BAB IV

SISTEM INFORMASI SPASIAL POTENSI BIOMASSA PADI

4.1 Requirements Planning

4.1.1 Tahap Pengumpulan Data dan Syarat-Syarat Informasi

4.1.1.1 Gambaran Umum Kab. Indramayu

Secara geografi Kabupaten Indramyu terletak pada posisi 107° 52´

- 108° 36´ BT dan 6° 15´ - 6° 40´ LS dengan batas wilayah sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Subang: sebelah utara berbatasan dengan

laut jawa: sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka,

Kabupaten Sumedang Kabupaten Cirebon: sebelah timur berbatasan

dengan laut jawa dan Kabupaten Cirebon.

Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu

saat ini terdiri dari 31 Kecamatan,309 desa dan 8 kelurahan, dengan luas

wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang garis pantai 147

km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang,

dengan banyaknya desa pantai 36 desa dari 11 kecamatan.

Berdasarkan topografinya ketinggian wilayah pada umumnya

berkisar antara 0 - 18 m diatas permukaan laut dan wilayah dataran

rendahnya berkisar antara 0 – 6 m di atas permukaan laut berupa rawa,

tambak, sawah,pekarangan. Kabupaten Indramayu sebagian besar

permukaan tanahnya berupa dataran dengan kemiringan antara 0% - 2%

seluas 201.285 ha (96,03%) dari total wilayah

Page 127: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

100

Pada tahun 2010 berdasarkan hasil registrasi penduduk jumlah

penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.769.423 jiwa terdiri

dari laki-laki 885.345 jiwa dan perempuan 884.078 jiwa dan pada tahun

2011 tercatat sebanyak 1.675.790 jiwa yang terdiri dari laki-laki 862.846

jiwa dan perempuan 812.944 jiwa, dengan secratio 106,14. dengan lua

wilayah kabupaten Indramayu 2.040,11 km2, dengan jumlah penduduk

1.675.790 jiwa, berarti kepadatan penduduk di kabupaten Indramayu

kurang lebih 821 jiwa / km2.

Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang posisi

pantai utara pulau jawa membuat suhu udara di Kabupaten Indramayu

cukup tinggi berkisar antara 22.9 – 30 C. Tipe iklim di Indramayu

termasuk iklim tropis, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk

iklim tipe D (iklim sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:

1) Suhu udara harian berkisar antara 22,9º-30º dengan suhu udara

tertinggi 32 C dan terendah 22 C

2) Kelembaban udara antara 70-80%

3) Curah hujan sepanjang tahun 2011 adalah sebesar 1.287 mm dengan

hari hujan 80 hari.

4) Curah hujan tertinggi sekitar 1287 mm dan jumlah hari hujan

sebanyak 80 hari yang terjadi dikecamatan Sindang dan Pasekan

sedangkan curah hujan terendah sekitar 538 mm dengan jumlah hari

hujan 54 hari terjadi di kecamatan Patrol.

Page 128: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

101

5) Angin barat dan angin timur tertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan

sekali.

Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu

meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan

air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air

tanah tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten

Indramayu merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial

sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian,

industri maupun bahan baku air bersih.

Daerah Aliran Sungai tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo,

Mang Setan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas,

Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk,

Kelolo, Prawiro, Darung, Gebang, Sawit, Glayem, Kamal, Sigedang,

Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis, dan Kumpulkuista.

4.1.1.2 Profil Instansi

A. Profil Ditjen EBTKE

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi

Energi secara resmi dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 24

tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara

serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian

Negara.

Peningkatan peranan EBT dalam bauran energi nasional sudah

lama dirasakan urgensi-nya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk

Page 129: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

102

mendorong pengembangan EBT ini. Pembentukan Ditjen EBTKE

merupakan salah satu terobosan penting. Selama ini, bidang EBTKE

ditangani terpisah-pisah di beberapa Ditjen dalam lingkungan

Kementerian ESDM.

Secara umum, bidang EBTKE ditangani oleh salah satu direktorat

di Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, yaitu Direktorat Energi Baru

Terbarukan dan Konservasi Energi, Untuk jenis EBT secara spesifik

ditangani terpisah oleh Direktorat Jenderal lainnya. Misalnya Panas Bumi

dan Pengelolaan Air Tanah di Ditjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi.

Sedangkan yang terkait Bahan Bakar Nabati, kebijakan niaga ditangani

oleh Ditjen MIGAS.

Seiring semakin pentingnya peranan EBTKE, dirasakan perlu

dibentuk organisasi Pemerintah pada level Eselon I. Dengan demikian,

diharapkan sinergi pengelolaan bidang EBTKE dapat lebih terjalin antar

stakeholder sehingga peranan EBTKE sebagaimana ditargetkan dalam

Perpres No. 5 tahun 2006 sebesar 17% dan eleastisitas energi kurang dari

1 dapat tercapai. Tak lain, ini adalah panduan menuju “Indonesia Hijau”.

Lahirnya Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan

Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) sebagai unit baru di lingkungan

Kementerian ESDM merupakan langkah penting dalam upaya percepatan

pengembangan energi baru, terbarukan dan konservasi energi di Indonesia

dalam rangka menjamin ketahanan energi nasional.

Page 130: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

103

Adapun visi dan misi Ditjen EBTKE yaitu :

1) Visi

Terjaminnya ketersediaan energi bersih untuk memenuhi

kebutuhan energi nasional (secara efisien) dalam rangka pembangunan

yang berkelanjutan.

2) Misi

a. Memaksimalkan konservasi energi.

b. Mengoptimalkan penyediaan dan mengutamakan pemanfaatan EBT

dalam rangka diversifikasi.

c. Meningkatkan peran swasta dalam pengembangan EBT skala besar

dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan EBT skala kecil.

d. Meningkatkan produksi dalam negeri/kandungan lokal dalam

mendukung pengembangan dan pemanfaatan EBTKE pada Misi a, b

dan c

B. Tugas dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang energi baru, terbarukan, dan konservasi

energi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktorat

Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi

menyelenggarakan fungsi:

Page 131: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

104

a. Perumusan kebijakan di bidang energi baru, terbarukan, dan

konservasi energi;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang energi baru, terbarukan, dan

konservasi energi;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang energi

baru, terbarukan, dan konservasi energi;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang energi baru,

terbarukan, dan konservasi energi;

e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan,

dan Konservasi Energi.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan

Konservasi Energi;

b. Direktorat Panas Bumi;

c. Direktorat Bioenergi;

d. Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan;

e. Direktorat Konservasi Energi.

Page 132: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

105

DIREKTUR JENDRAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN

KONSERVASI ENERGI

DIREKTUR BIOENERGI

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDRAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN

KONSERVASI ENERGI

DIREKTUR PANAS BUMI

DIREKTUR ANEKA ENERGI BARU DAN

TERBARUKAN

DIREKTUR KONSERVASI ENERGI

KASUBDIT PELAYANAN DAN PENGAWASAN USAHA BIOENERGI

KASUBDIT INVESTASI DAN KERJA SAMA BIOENERGI

KASUBDIT PENYIAPAN PROGRAM BIOENERGI

KASUBDIT KETEKNIKAN DAN LINGKUNGAN BIOENERGI

KASI PERENCANAAN BIOENERGI

KASI ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM

BIOENERGI

KASI PELAYANAN USAHA BIOENERGI

KASI PENGAWASAN USAHA BIOENERGI

KASI INVESTASI BIOENERGI

KASI KERJASAMA BIOENERGI

KASI KETEKNIKAN BIOENERGI

KASI PERLINDUNGAN

LINGKUNGAN BIOENERGI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Ditjen EBTKE

D. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Ditjen EBTKE

1) Sekretariat Direktorat Jendral Energi baru, Terbarukan, dan

Konservasi

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh

unit di lingkungan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan

Konservasi Energi. Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Direktorat

Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi

menyelenggarakan fungsi:

Page 133: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

106

a. Koordinasi pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Energi Baru,

Terbarukan, dan Konservasi Energi;

b. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran,

laporan, akuntabilitas, dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan sistem

informasi;

c. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, barang milik negara,

serta akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan;

d. Koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan, pemberian pertimbangan dan penelaahan hukum, dan

urusan hubungan masyarakat;

e. Pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga,

kepegawaian, organisasi dan tata laksana.

2) Direktorat Panas Bumi

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang panas bumi.

Dalam melaksanakan tugas Direktorat Panas Bumi

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang program, pengawasan

usaha, pelayanan dan bimbingan usaha, investasi dan kerja sama,

keteknikan dan lingkungan panas bumi;

Page 134: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

107

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang program, pengawasan

usaha, pelayanan dan bimbingan usaha, investasi dan kerja sama,

keteknikan dan lingkungan panas bumi;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang program, pengawasan usaha, pelayanan dan bimbingan

usaha, investasi dan kerja sama, keteknikan dan lingkungan panas

bumi;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

program, pengawasan usaha, pelayanan dan bimbingan usaha,

investasi dan kerja sama, keteknikan dan lingkungan panas bumi.

3) Direktorat Bioenergi

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bioenergi.

Dalam melaksanakan tugas Direktorat Bioenergi

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan program,

pelayanan dan pengawasan usaha, investasi dan kerja sama, serta

keteknikan dan lingkungan bioenergi;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan program,

pelayanan dan pengawasan usaha, investasi dan kerja sama, serta

keteknikan dan lingkungan bioenergi;

Page 135: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

108

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penyiapan program, pelayanan dan pengawasan usaha,

investasi dan kerja sama, serta keteknikan dan lingkungan bioenergi;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

penyiapan program, pelayanan dan pengawasan usaha, investasi

dan kerja sama, serta keteknikan dan lingkungan bioenergi.

4) Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang aneka energi

baru dan energi terbarukan.

Dalam melaksanakan tugas Direktorat Aneka Energi Baru dan

Energi Terbarukan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan program,

pelayanan dan pengawasan usaha, investasi dan kerja sama, serta

keteknikan dan lingkungan aneka energi baru dan energi terbarukan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan program,

pelayanan dan pengawasan usaha, investasi dan kerja sama, serta

keteknikan dan lingkungan aneka energi baru dan energi terbarukan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penyiapan program, pelayanan dan pengawasan usaha,

investasi dan kerja sama, serta keteknikan dan lingkungan aneka

energi baru dan energi terbarukan; dan

Page 136: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

109

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

penyiapan program, pelayanan dan pengawasan usaha, investasi

dan kerja sama, serta keteknikan dan lingkungan aneka energi baru

dan energi terbarukan.

5) Direktorat Konservasi Energi

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang konservasi energi.

Dalam melaksanakan tugas Direktorat Konservasi Energi

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan program

pemanfaatan, pengaturan dan pengawasan efisiensi, tekno ekonomi

energi, penerapan teknologi energi bersih dan efisiensi energi,

bimbingan teknis, dan kerja sama konservasi energi;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan program

pemanfaatan, pengaturan dan pengawasan efisiensi, tekno ekonomi

energi, penerapan teknologi energi bersih dan efisiensi energi,

bimbingan teknis, dan kerja sama konservasi energi;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penyiapan program pemanfaatan, pengaturan dan pengawasan

efisiensi, tekno ekonomi energi, penerapan teknologi energi bersih

dan efisiensi energi, bimbingan teknis, dan kerja sama konservasi

energi;

Page 137: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

110

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

penyiapan program pemanfaatan, pengaturan dan pengawasan

efisiensi, tekno ekonomi energi, penerapan teknologi energi bersih

dan efisiensi energi, bimbingan teknis, dan kerja sama konservasi

energi;

4.1.2 Tahap Identifikasi Sistem Untuk Menyelesaikan Masalah

4.1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah didapatkan berdasarkan penjabaran rumusan

masalah yaitu sebagai berikut:

1. Data potensi energi biomassa padi yang terdapat pada Direktorat

Bioenergi masih berupa data dalam bentuk file Microsoft Excel

sehingga belum terintegrasi.

2. Masyarakat yang membutuhkan data potensi energi limbah biomassa

padi harus datang ke Ditjen EBTKE, sehingga memerlukan waktu

yang lama.

3. Belum adanya data spasial sebagai visualisasi data potensi energi

limbah biomassa padi, sehingga tidak menampilkan lokasi geografis

suatu wilayah yang berpotensi.

4.1.2.2 Analisis Sistem Berjalan

Menganalisis sistem yang berjalan merupakan langkah yang

penting untuk mengetahui kelemahan sistem, sehingga dapat dirancang

Page 138: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

111

sebuah sistem yang dapat membantu memperbaiki kelemahan dari sistem

yang berjalan. Berikut akan dijelaskan mengenai sistem yang berjalan :

Kesekretariat EBTKE

Potensi Energi Limbah Biomassa Padi

Masyarakat

Staff Perencanaan Bioenergi Sub Dit. Penyiapan Program Bioenergi

Surat Permohonan

2. menyerahkan

Direktur Bioenergi

7. memberikan surat disposisi

3. diambil

7. Menyerahkan surat permohonan

1. datang

Direktorat Jendral Energi Baru, Terbarukan dan

Konservasi Energi

memberikanmendapatkan

Gambar 4.2 Prosedur Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.2 menjelaskan mengenai sistem yang berjalan yaitu.

masyarakat yang membutuhkan data potensi energi listrik limbah

biomassa padi harus datang ke Direktorat Jenderal Energi Baru

Terbarukan dan Konservasi Energi dengan membawa dan menyerahkan

surat permohonan ke bagian Sekretariat, kemudian bagian Sekretariat

menyerahkan surat permohonan tersebut ke Direktur Bioenergi. Setelah itu

Direktur Bioenergi memberikan izin dan surat disposisi kepada staff

perencanaan bioenergi pada sub direktorat penyiapan program bioenergi.

Kemudian staff perencanaan bioenergi memberikan data yang dibutuhkan

tersebut kepada masyarakat.

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan, penulis menganalisa

beberapa masalah pada sistem yang ada, terdapat beberapa kelemahan,

diantaranya adalah :

Page 139: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

112

1) Tidak adanya sistem informasi yang memudahkan masyarakat dalam

memperoleh informasi mengenai potensi energi biomassa padi serta.

2) Tidak memiliki pendokumentasian yang baik secara spasial dalam

menginformasikan wilayah yang berpotensi.

Analisis PIECES

Analisis PIECES ini dibuat berdasarkan sistem berjalan yang ada,

sistem akan diuraikan dengan analisis PIECES sistem berjalan pada

tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Analisis PIECES

Jenis Analisis Penjelasan

Performance membutuhkan waktu lama untuk

meng-update data, karena untuk

mengolah data harus

mengumpulkan data pertanian

seluruh wilayah terlebih dahulu.

Information Informasi yang ditampilkan hanya

berupa tabel yang masih

menggunakan Microsoft Excel,

sehingga tidak memudahkan

dalam memahami informasi

wilayah yang berpotensi, serta

memungkinkan adanya masalah

integrasi data karena data

disimpan di banyak tempat.

Effisiency Membutuhkan proses yang lama

untuk mendapatkan informasi

mengenai potensi energi biomassa

padi khususnya bagi masyarakat

Page 140: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

113

4.1.2.3 Identifikasi Kebutuhan

Mengidentifikasi kebutuhan merupakan langkah awal pada tahap

perencanaan sistem. Dari hasil penelitian diperoleh kebutuhan yang

diharapkan, yaitu:

1) Kebutuhan akan sistem yang dapat mengintegrasikan data spasial

(peta), atribut (tabel sistem basis data) dan properties penting dalam

bentuk lainnya.

2) Sistem informasi yang dirancang diharapkan dapat teruji secara

interaktif, mudah, efektif dan efisien dalam penggunaannya.

4.1.2.4 Sistem Yang Diusulkan

Dilihat dari masalah-masalah yang terdapat pada Direktorat

Bioenergi yang disebutkan di atas, maka diusulkan pemecahan masalah

yaitu dengan mengembangkan Sistem Informasi Spasial Berbasis Web

Potensi Energi Listrik Alternatif Limbah Biomassa Padi. Aplikasi ini

dibangun untuk dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi

pada sistem yang berjalan. Adapun kelebihan dalam aplikasi yang

diusulkan ini adalah:

1) Sistem ini dapat dengan mudah dalam pengolahan, dan pembaruan

data sehingga dapat terintegrasi dengan baik.

2) Sistem yang diusulkan merupakan sistem berbasis web sehingga dapat

diakses kapanpun dan dimanapun.

3) Dengan sistem ini user dapat dengan mudah mengetahui peta potensi

energi biomassa padi.

Page 141: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

114

WEB SISPELPA

Masyarakat

Mengakses web

Mengelola web

Database

memiliki

Informasi

Menampilkan

Direktorat Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

Mengakses Web

Gambar 4.3 Analisis Sistem Usulan

Dari Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa sistem yang diusulkan

(SISPELPA) akan berkaitan dengan Ditjen EBTKE (Energi Baru,

Terbarukan dan Konsevasi Energi) dan masyarakat. Informasi yang

dihasilkan berupa informasi dalam bentuk peta (spasial). Sebagai salah

satu implementasi dari pemanfaatan teknologi SIG, maka

dikembangkanlah Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Berbasis

Web Potensi Energi Listrik Alternatif Limbah Biomassa Padi ini untuk

membantu pihak Direktorat Jendral EBTKE dalam memberikan informasi

mengenai potensi energi limbah biomassa padi.

Page 142: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

115

4.1.2.5 Analisis Perbandingan Sistem

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap

sebelumnya maka dapat dilihat perbandingan sistem berjalan dan sistem

usulan diklasifikasikan berdasarkan kekurangan dan kelebihan dapat

dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem Berjalan dan Usulan

Keterangan Kekurangan Kelebihan

Sistem

Berjalan

1. Membutuhkan waktu

yang lama dalam

memperoleh informasi

mengenai potensi

energi biomassa padi.

2. Informasi yang di

tampilkan dalam bentuk

tabel

1. Tidak adanya perawatan

khusus untuk memperbaiki

sistem

Sistem

Usulan

1. Memerlukan biaya

untuk memelihara dan

memperbaiki sistem

1. Informasi dapat diperoleh

secara real time, kapanpun

dan dimanapun

2. Informasi disajikan

menggunakan peta interaktif

sehingga memudahkan

dalam memperoleh

informasi wilayah-wilayah

yang berpotensi berdasarkan

layer-layer yang dipilih.

Page 143: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

116

4.2 RAD Workshop Design

Setelah melakukan tahap requirement planning maka tahap

selanjutnya adalah workshop desain. Pada tahapan ini yang dilakukan

meliputi perancangan proses, perancangan database, dan perancangan

interface.

4.2.1 Desain Proses

4.2.1.1 Use Case Diagram

Use Case mendeskripsikan interaksi antara user dengan sistem.

Adapun langkah-langkah dalam membuat use case diagram yaitu

melakukan identifikasi aktor, identifikasi use case, use case diagram, dan

narasi use case.

a. Identifikasi Aktor

Tabel 4.3 Identifikasi Aktor

No. Aktor Deskripsi

1 Admin Aktor ini merupakan staf perencanaan bioenergi

pada sub dit. penyiapan program bioenergi dari

Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

Energi. Aktor ini merupakan staf dari Ditjen

Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,

karena nantinya aktor inilah yang akan meng-input

semua kegiatan sistem, aktor ini mempunyai

halaman Admin. Admin dapat mengelola sistem

diantaranya mengelola berita, mengelola peta,

melihat pesan masuk, update halaman statis,

update slide, update ringkasan, dan update site.

2 Dir.

Bioenergi

Aktor ini merupakan Direktur Bioenergi dari

Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

Energi, karena nantinya aktor inilah yang akan

mem-validasi data peta.

3 Masyarakat Aktor yang hanya dapat mengakses halaman web,

aktor ini dapat melihat informasi peta, melihat

berita, melihat profil, dan mengirimkan pesan.

Page 144: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

117

b. Identifikasi Use Case

Tabel 4.4 Identifikasi Use Case

No Deskripsi Aktor Use Case

1 Usecase yang menggambarkan proses

memasukkan username dan password

untuk masuk ke sistem

Admin,

Dir.

Bioenergi

Login

2 Usecase yang digunakan dalam proses

pengelolaan data (luas panen, produktifias,

dan produksi) pada atribut peta (update

peta)

Admin Mengelola

peta

3 Usecase yang digunakan dalam proses

input, update, dan delete pada data berita.

Admin Mengelola

berita

4 Usecase yang digunakan dalam proses

input, update, dan delete pada data kategori

Admin Mengelola

Kategori

5 Usecase yang digunakan dalam proses

mengelola pesan yang masuk

Admin Melihat pesan

masuk

6 Usecase yang digunakan dalam proses

update pada data halaman statis

Admin Update

Halaman

Statis

7 Usecase yang digunakan dalam proses

update pada data slide

Admin Update slide

8 Usecase yang digunakan dalam proses

update pada data ringkasan

Admin Update

ringkasan

9 Usecase yang digunakan dalam proses

update pada data site

Admin Update site

10 Usecase yang digunakan untuk melihat

profil Ditjen EBTKE

Masyarakat Melihat profil

11 Usecase yang digunakan untuk melihat

visi-misi

Masyarakat Melihat visi-

misi

12 Usecase yang digunakan untuk melihat

struktur organisasi

Masyarakat Melihat

struktur

13 Usecase yang digunakan dalam proses

mengirim pesan melalui web

Masyarakat Mengirim

pesan

14 Usecase yang digunakan dalam proses

melihat berita

Masyarakat Melihat Berita

15 Usecase yang digunakan dalam proses

melihat peta potensi limbah padi didalam

peta

Masyarakat Melihat peta

16 Usecase yang digunakan dalam proses

keluar dari sistem

Admin,

Dir.

Bioenergi

Logout

17 Usecase yang digunakan dalam proses

validasi data peta potensi limbah padi

Dir.

Bioenergi

Validasi data

peta

Page 145: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

118

c. Use Case Diagram

Gambar 4.4 Diagram Use Case SISPELPA

d. Narasi Use Case

Narasi use case digunakan untuk mendeskripsikan secara tekstual

interaksi dan langkah-langkah yang terjadi antara sistem dengan

penggunanya. Berikut adalah narasi use case yang akan menjelaskan

use case yang telah dibuat sebelumnya :

1) Narasi Use Case Login

Tabel 4.5 Narasi Use Case Login

Use case Name Login

Use case ID 1

Actor Admin, Dir. Bioenergi

Description Use case yang menggambarkan kegiatan memasukan

username, password dan captcha untuk masuk ke dalam

halaman backend system.

System

Admin

Dir. Bioenergi

Masyarakat

Login Logout

Mengelola Peta

Melihat Peta

Mengelola Berita

Mengelola Kategori

Melihat Pesan Masuk

Update Halaman Statis

Update Slide

Update Ringkasan

Update Site

Melihat profil

Melihat Visi-Misi

Melihat Struktur

Mengirim Pesan

Melihat Berita

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<extend>>

<<extend>>

Validasi Data Peta

<<include>>

Page 146: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

119

Pre condition Actor sudah memiliki usename dan password

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Membuka halaman

backend

2. Menampilkan form login

3. Isi username,

password dan captcha

4. Pilih login 5. Melakukan validasi data

captcha

6. Melakukan validasi data

login user

7. Menampilkan halaman

backend

Alternate courses 5a. jika data captcha yang dimasukan tidak sesuai maka

system akan menampilkan notifikasi gagal dan

kembali ke nomor 2.

6a. jika data login user yang dimasukan tidak sesuai maka

system akan menampilkan notifikasi gagal dan

kembali ke nomor 2

Conclusion Actor berhasil masuk kedalam halaman backend

Post condition System menampilkan halaman backend masing-masing

actor

2) Narasi Use Case Mengelola Peta

Tabel 4.6 Narasi Use Case Mengelola Peta

Use case Name Mengelola Peta

Use case ID 2

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengelola

peta

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu peta 2. Menampilkan peta

dalam layout admin

3. Pilih task-daftar lokasi 4. Menampilkan data

potensi

5. Pilih update 6. Menampilkan form

update peta

7. Isi data luas panen,

produktifitas, produksi

Page 147: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

120

8. Pilih “tentukan potensi

limbah padi”

9. Memproses dan

mengkonversi data

yang telah di-input

10. Pilih “simpan” 11. Menyimpan di

database

12. Manampilkan

informasi data

berhasil di-update

Alternate courses 6a. Jika memilih “tidak” maka kembali pada nomor 4

Conclusion Actor berhasil mengelola data atribut peta potensi

energi biomassa padi

Post condition Menampilkan peta potensi energi biomassa padi

berdasarkan layer dan kategori yang telah dibuat

3) Narasi Use Case Mengelola Berita

Tabel 4.7 Narasi Use Case Mengelola Berita

Use case Name Mengelola Berita

Use case ID 3

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengelola

berita

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu kelola berita 2. Menampilkan daftar

berita

3. Pilih tambah berita 4. Menampilkan form

data berita

5. Isi data berita.

6. Pilih simpan 7. Menyimpan di

database

8. Manampilkan pesan

data berhasil

ditambah/ diubah

Alternate courses 3a. pilih tombol ubah berita

3b. pilih tombol hapus berita

4a. system menampilkan seperti no 4

4b. system menampilkan konfirmasi hapus

5b. Jika pilih “ya” maka system menampilkan

notifikasi data berhasil dihapus, jika pilih “tidak”

maka system kembali ke nomor 4

Conclusion Actor berhasil mengelola berita

Post condition Menampilkan daftar berita

Page 148: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

121

4) Narasi Use Case Mengelola Kategori

Tabel 4.8 Narasi Use Case Mengelola Kategori

Use case Name Mengelola Kategori

Use case ID 3

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengelola

kategori

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu kelola

kategori

2. Menampilkan daftar

kategori

3. Pilih tambah kategori 4. Menampilkan form

data kategori

5. Isi data kategori

6. Pilih simpan 7. Menyimpan di

database

8. Manampilkan pesan

data berhasil

ditambah/ diubah

Alternate courses 3a. pilih tombol ubah kategori

3b. pilih tombol hapus kategori

4a. system menampilkan seperti no 4

4b. system menampilkan konfirmasi hapus

5b. Jika pilih “ya” maka system menampilkan

notifikasi data berhasil dihapus, jika pilih “tidak” maka

system kembali ke nomor 4

Conclusion Actor berhasil mengelola kategori

Post condition Menampilkan daftar kategori

5) Narasi Use Case Melihat Pesan Masuk

Tabel 4.9 Narasi Use Case Melihat Pesan Masuk

Use case Name Melihat Pesan Masuk

Use case ID 5

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat pesan

masuk

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Memilih menu pesan

masuk

2. Menampilkan daftar pesan

masuk

Page 149: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

122

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil menampilkan dan melihat data pesan

masuk

Post condition -

6) Narasi Use Case Update Halaman Statis

Tabel 4.10 Narasi Use Case Update Halaman Statis

Use case Name Update Halaman Statis

Use case ID 6

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan meng-update

halaman statis

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu halaman

statis

2. Menampilkan data

halaman statis

3. Pilih edit

4. Isi form edit

5. Memilih simpan 6. memperbarui data di

database

7. Menampilkan pesan

data sudah

tersimpan

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil memperbarui halaman statis

Post condition Menampilkan data halaman statis

7) Narasi Use Case Update Slide

Tabel 4.11 Narasi Use Case Update Slide

Use case Name Update Slide

Use case ID 7

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan meng-update

slide

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu slide 2. Menampilkan data

slide

3. Pilih edit

Page 150: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

123

4. Isi form edit

5. Memilih simpan 6. memperbarui data di

database

7. Menampilkan pesan

data sudah

tersimpan

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil memperbarui data slide

Post condition Menampilkan data slide

8) Narasi Use Case Update Ringkasan

Tabel 4.12 Narasi Use Case Update Ringkasan

Use case Name Update Ringkasan

Use case ID 8

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan meng-update

ringkasan

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu ringkasan 2. Menampilkan data

ringkasan

3. Pilih edit

4. Isi form edit

5. Memilih simpan 6. memperbarui data di

database

7. Menampilkan pesan

data sudah

tersimpan

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil memperbarui data ringkasan

Post condition Menampilkan data ringkasan

9) Narasi Use Case Update Site

Tabel 4.13 Narasi Use Case Update Site

Use case Name Update Site

Use case ID 9

Actor Admin

Description Use case yang menggambarkan kegiatan meng-update

site

Page 151: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

124

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu site 2. Menampilkan data

site

3. Pilih edit

4. Isi form edit

5. Memilih simpan 6. memperbarui data di

database

7. Menampilkan pesan

data sudah

tersimpan

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil memperbarui data site

Post condition Menampilkan data site

10) Narasi Use Case Melihat Profil

Tabel 4.14 Narasi Use Case Melihat Profil

Use case Name Melihat Profil

Use case ID 10

Actor Masyarakat

Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat

profil Ditjen EBTKE

Pre condition Actor sebelumnya membuka halaman frontend system

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu profil 2. Menampilkan halaman

profil

Alternate courses

Conclusion Actor berhasil menampilkan dan melihat data profil

Post condition -

11) Narasi Use Case Melihat Visi-Misi

Tabel 4.15 Narasi Use Case Melihat Visi-Misi

Use case Name Melihat Visi-Misi

Use case ID 11

Actor Masyarakat

Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat visi-

misi

Pre condition Actor sebelumnya membuka halaman frontend system

Page 152: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

125

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu visi-misi 2. Menampilkan halaman

visi-misi

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil menampilkan dan melihat data visi-

misi

Post condition -

12) Narasi Use Case Melihat Struktur

Tabel 4.16 Narasi Use Case Melihat Struktur

Use case Name Melihat Struktur

Use case ID 12

Actor Masyarakat

Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat

struktur organisasi

Pre condition Actor sebelumnya membuka halaman frontend system

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu struktur 2. Menampilkan halaman

struktur

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil menampilkan dan melihat data struktur

organisasi

Post condition -

13) Narasi Use Case Mengirim Pesan

Tabel 4.17 Narasi Use Case Mengirim Pesan

Use case Name Mengirim pesan

Use case ID 13

Actor Masyarakat

Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengirim pesan

Pre condition Actor sebelumnya membuka halaman frontend system

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu contact us 2. Menampilkan form

contact us & captcha

3. isi form contact us &

captcha

Page 153: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

126

4. pilih submit 5. Melakukan validasi

captcha

6. Menampilkan notifikasi

pesan terkirim

Alternate courses 5a. Jika captcha yang dibuat tidak sesuai, maka system

akan kembali ke nomor 2

Conclusion Actor berhasil mengirim pesan

Post condition -

14) Narasi Use Case Melihat Berita

Tabel 4.18 Narasi Use Case Melihat Berita

Use case Name Melihat Berita

Use case ID 14

Actor Masyarakat

Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat berita

Pre condition Actor sebelumnya membuka halaman frontend system

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu berita 2. Menampilkan berita

3. Pilih detail berita yang

ingin dilihat

4. Menampilkan berita

yang dipilih

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil menampilkan dan melihat data berita

Post condition -

15) Narasi Use Case Melihat Peta

Tabel 4.19 Narasi Use Case Melihat Peta

Use case Name Melihat Peta

Use case ID 15

Actor Masyarakat

Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat

potensi energi biomassa padi yang terdapat pada peta

Pre condition Actor sebelumnya membuka halaman frontend system

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu peta

2.

2. Menampilkan peta

potensi energi

biomassa padi

Page 154: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

127

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil menampilkan dan melihat data peta

Post condition -

16) Narasi Use Case Logout

Tabel 4.20 Narasi Use Case Logout

Use case Name Logout

Use case ID 16

Actor Admin, Dir. Bioenergi

Description Use case yang menggambarkan kegiatan untuk keluar

dari system

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih logout 2. Menampilkan

notifikasi konfirmasi

logout

3. Pilih “ya” 4. delete cache login

5. Menampilkan

notifikasi berhasil

logout dan form login

Alternate courses 3a. Jika pilih “tidak” maka actor tetap di dalam

halaman backend system

Conclusion Actor berhasil keluar dari system

Post condition System menampilkan form login

17) Narasi Use Case Validasi Data Peta

Tabel 4.21 Narasi Use Case Validasi Data Peta

Use case Name Validasi Data Peta

Use case ID 17

Actor Dir. Bioenergi

Description Use case yang menggambarkan kegiatan meng-

validasi data peta

Pre condition Actor sebelumnya melakukan login

Typical course of

event

Actor Action System response

1. Pilih menu validasi

data peta

2. Menampilkan form

validasi data peta

3. Pilih validasi data

peta

4. memperbarui data di

database

Page 155: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

128

5. Menampilkan pesan

validasi berhasil

Alternate courses -

Conclusion Actor berhasil mem-validasi data peta

Post condition -

4.2.1.2 Activity Diagram

Berikut merupakan diagram yang menggambarkan aliran aktivitas

yang terbentuk dari use case :

1) Activity Diagram Login

Gambar 4.5 Activity Diagram Login

Gambar 4.5 menjelaskan kegiatan login untuk masuk kedalam

halaman backend system. Actor membuka halaman backend.

Kemudian system menampilkan form login, kemudian actor mengisi

username, password dan captcha, kemudian system akan melakukan

SystemAdmin, Dir. Bioenergi

membuka halaman backend menampilkan form login

isi username, password dan captcha

melakukan validasi data login user

pilih login

menampilkan notifikasi gagal

N

menampilkan halaman backend

Y

melakukan validasi data captcha

N

Y

Page 156: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

129

validasi captcha, jika data captcha sesuai maka system akan

melakukan validasi kembali pada data login use. Jika data login user

sesuai maka system akan menampilkan halaman backend system pada

masing-masing actor. Namun jika captcha maupun data login user

yang ditulis tidak sesuai maka system akan menampilkan notifikasi

gagal dan kembali menampilkan form login.

2) Activity Diagram Mengelola Peta

Gambar 4.6 Activity Diagram Mengelola Peta

Gambar 4.6 menjelaskan kegiatan mengelola peta oleh admin.

Actor dapat melakukan update data peta. Data peta akan ditampilkan

oleh system dalam layout peta admin, actor memilih menu peta. Pilih

Admin System

pilih simpan

menyimpan di database

pilih menu peta menampilkan peta dalam layout admin

pilih task-daftar lokasi

isi luas panen, produktifitas, produksi

pilih batal

pilih “tentukan potensi limbah padi” memproses dan mengkonversi data yang telah di-input

menampilkan data potensi

pilih update

menampilkan informasi data berhasil di-update

menampilkan form update peta

Page 157: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

130

“task-daftar lokasi”. Kemudian system menampilkan menu pop-up

berupa data potensi, actor memilih update dan kemudian system

menampilkan form update peta, setelah actor mengisi luas panen,

produktifitas, dan produksi pada form update, kemudian pilih

“tentukan potensi limbah padi”. System akan memproses dan

mengkonversi data yang telah di-input untuk melengkapi pada form

update. Data yang ada pada form update akan disimpan ke dalam

database apabila actor memilih “Simpan”, kemudian system

menampilkan informasi data berhasil di-update. Jika actor memilih

“Tidak” maka system hanya kembali menampilkan data potensi.

3) Activity Diagram Mengelola Berita

Gambar 4.7 Activity Diagram Mengelola Berita

Admin System

Pilih menu kelola berita menampilkan daftar berita

pilih tambah berita pilih tombol ubah berita pilih tombol hapus berita

isi data berita

pilih simpan menyimpan di database

menampilkan pesan data berhasil ditambah/ diubah

pilih batal

menampilkan konfirmasi hapus

tidak

menampilkan notifikasi data berhasil dihapus

ya

menampilkan form data berita

Page 158: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

131

Gambar 4.7 menjelaskan kegiatan mengelola berita oleh admin.

Actor dapat melakukan penambahan, merubah dan menghapus data

berita. Data berita akan ditampilkan oleh system ketika actor memilih

menu kelola berita. Pilih “tambah berita” untuk menambahkan data

berita, pilih tombol “ubah” pada berita yang akan diubah. Semua data

yang di isi akan disimpan ke dalam database apabila actor memilih

“simpan”, jika actor memilih “batal” maka system hanya kembali

menampilkan daftar berita. Jika ingin menghapus data berita pilih

tombol “hapus”, kemudian system akan menampilkan konfirmasi

pesan penghapusan. Untuk setuju pilih “Ya” maka data akan terhapus,

sedangkan jika ingin membatalkan pilih “Tidak” maka akan kembali

ke data berita.

4) Activity Diagram Mengelola Kategori

Gambar 4.8 Activity Diagram Mengelola Kategori

Admin System

pilih kelola kategori

pilih tambah kategori pilih tombol ubah kategori pilih tombol hapus kategori

menampilkan form data kategori

menampilkan daftar kategori

menampilkan konfirmasi hapus

menampilkan notifikasi data berhasil dihapus

ya

tidak

isi data kategori

pilih batal

pilih simpan menyimpan di database

menampilkan pesan data berhasil ditambah/ diubah

Page 159: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

132

Gambar 4.8 menjelaskan kegiatan mengelola kategori oleh admin.

Actor dapat melakukan penambahan, merubah dan menghapus data

kategori. Data berita akan ditampilkan oleh system ketika actor

memilih menu kelola kategori. Pilih “tambah kategori” untuk

menambahkan data kategori, pilih tombol “ubah” pada kategori yang

akan diubah. Semua data yang di isi akan disimpan ke dalam database

apabila actor memilih “simpan”, jika actor memilih “batal” maka

system hanya kembali menampilkan daftar kategori. Jika ingin

menghapus data kategori pilih tombol “hapus”, kemudian system akan

menampilkan konfirmasi pesan penghapusan. Untuk setuju pilih “Ya”

maka data akan terhapus, sedangkan jika ingin membatalkan pilih

“Tidak” maka akan kembali ke data kategori.

5) Activity Diagram Melihat Pesan Masuk

Gambar 4.9 Activity Diagram Melihat Pesan Masuk

Gambar 4.9 menjelaskan kegiatan untuk melihat pesan masuk oleh

admin. Actor memilih menu pesan masuk, kemudian system merespon

dengan menampilkan data pesan masuk.

Admin System

pilih menu pesan masukmenampilkan data pesan masuk

Page 160: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

133

6) Activity Diagram Update Halaman Statis

Gambar 4.10 Activity Diagram Update Halaman Statis

Gambar 4.10 menjelaskan kegiatan untuk update halaman statis

oleh admin. Actor memilih menu halaman statis, kemudian system

merespon dengan menampilkan data halaman statis, kemudian admin

memilih tombol edit, kemudian system merespon dengan menampilkan

form halaman statis, kemudian admin mengisi form halaman statis dan

memilih simpan, kemudian system memperbarui data di database dan

menampilkan notifikasi data berhasil dirubah.

Admin System

pilih menu halaman statis menampilkan data halaman statis

pilih tombol edit

menampilkan form halaman statis

isi form halaman statis

pilih simpan menyimpan data di database

menampilkan notifikasi data berhasil diubah

Page 161: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

134

7) Activity Diagram Update Slide

Gambar 4.11 Activity Diagram Update Slide

Gambar 4.11 menjelaskan kegiatan untuk update slide oleh admin.

Actor memilih menu slide, kemudian system merespon dengan

menampilkan data halaman statis, kemudian admin memilih tombol

edit, kemudian system merespon dengan menampilkan form slide,

kemudian admin mengisi form slide dan memilih simpan, kemudian

system memperbarui data di database dan menampilkan notifikasi data

berhasil dirubah.

Admin System

pilih menu slide menampilkan data slide

pilih tombol edit

menampilkan form slide

isi form slide

pilih simpan menyimpan data di database

menampilkan notifikasi data berhasil diubah

Page 162: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

135

8) Activity Diagram Update Ringkasan

Gambar 4.12 Activity Diagram Update Ringkasan

Gambar 4.12 menjelaskan kegiatan untuk update ringkasan oleh

admin. Actor memilih menu ringkasan, kemudian system merespon

dengan menampilkan data ringkasan, kemudian admin memilih tombol

edit, kemudian system merespon dengan menampilkan form ringkasan,

kemudian admin mengisi form ringkasan dan memilih simpan,

kemudian system memperbarui data di database dan menampilkan

notifikasi data berhasil dirubah.

Admin System

pilih menu ringkasan menampilkan data ringkasan

pilih tombol edit

menampilkan form ringkasan

isi form ringkasan

pilih simpan menyimpan data di database

menampilkan notifikasi data berhasil diubah

Page 163: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

136

9) Activity Diagram Update Site

Gambar 4.13 Activity Diagram Update Site

Gambar 4.13 menjelaskan kegiatan untuk update site oleh admin.

Actor memilih menu site, kemudian system merespon dengan

menampilkan data site, kemudian admin memilih tombol edit,

kemudian system merespon dengan menampilkan form site, kemudian

admin mengisi form site dan memilih simpan, kemudian system

memperbarui data di database dan menampilkan notifikasi data

berhasil dirubah.

Admin System

pilih menu site menampilkan data site

pilih tombol edit

menampilkan form site

isi form site

pilih simpan menyimpan data di database

menampilkan notifikasi data berhasil diubah

Page 164: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

137

10) Activity Diagram Melihat Profil

Gambar 4.14 Activity Diagram Melihat Profil

Gambar 4.14 menjelaskan kegiatan untuk melihat halaman profil

yang dilakukan oleh masyarakat.

11) Activity Diagram Melihat Visi-Misi

Gambar 4.15 Activity Diagram Melihat Visi-Misi

Gambar 4.15 menjelaskan kegiatan untuk melihat halaman visi-

misi yang dilakukan oleh masyarakat.

12) Activity Diagram Melihat Struktur

SystemMasyarakat

pilih menu profil menampilkan profil

SystemMasyarakat

pilih menu visi-misi menampilkan visi-misi

Page 165: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

138

Gambar 4.16 Activity Diagram Melihat Struktur

Gambar 4.16 menjelaskan kegiatan untuk melihat halaman struktur

organisasi yang dilakukan oleh masyarakat. Actor memilih menu

struktur, kemudian system merespon dengan menampilkan halaman

struktur organisasi.

13) Activity Diagram Mengirim Pesan

Gambar 4.17 Activity Diagram Mengirim Pesan

Gambar 4.17 menjelaskan kegiatan untuk melihat halaman visi-

misi yang dilakukan oleh masyarakat. Actor terlebih dahulu memilih

Masyarakat System

pilih struktur menampilkan struktur

SystemMasyarakat

pilih menu contact us menampilkan form contact us

isi form contact us & captcha

pilih submit

menampilkan pesan "pesan terkirim"

validasi captcha

N

Y

Page 166: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

139

menu contact us, lalu system menampilkan form contact us & captcha,

kemudian actor mengisi form contact us & captcha, kemudian

memilih submit, kemudian system akan melakukan validasi captcha

yang di buat, jika sesuai maka system akan menampilkan notifikasi

pesan terkirim. Apabila captcha yang dibuat tidak sesuai maka system

akan kembali menampilkan halaman contact us.

14) Activity Diagram Melihat Berita

Gambar 4.18 Activity Diagram Melihat Berita

Gambar 4.18 menjelaskan kegiatan untuk melihat berita yang

dilakukan oleh masyarakat. Actor memilih menu berita, kemudian

system merespon dengan menampilkan daftar berita. Kemudian actor

memilih detail berita yang ingin dilihat, kemudian system merespon

dengan menampilkan berita yang dipilih.

SystemMasyarakat

pilih menu berita menampilkan daftar berita

pilih detail berita yang ingin dilihat

menampilkan berita yang dipilih

Page 167: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

140

15) Activity Diagram Melihat Peta

Gambar 4.19 Activity Diagram Melihat Peta

Gambar 4.19 menjelaskan kegiatan untuk melihat peta potensi

yang dilakukan oleh masyarakat. Actor memilih menu peta, kemudian

system merespon dengan menampilkan peta potensi energi biomassa

padi.

16) Activity Diagram Logout

Gambar 4.20 Activity Diagram Logout

Gambar 4.20 menjelaskan kegiatan untuk logout yang

dilakukan oleh Admin dan Dir. Bioenergi. Actor memilih menu logout,

kemudian system merespon dengan menampilkan notifikasi konfirmasi

Actor System

pilih menu peta menampilkan peta potensi energi limbah biomassa padi

SystemAdmin, Dir. Bioenergi

pilih logoutmenampilkan notifikasi konfirmasi logout

menampilkan notifikasi berhasil logout beserta form login

pilih ya

menampilkan halaman sebelumnyapilih tidak

Page 168: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

141

logout. Jika actor memilih “ya” maka system merespon dengan

menampilkan notifikasi logout berhasil beserta form login. Apabila

actor memilih “tidak” maka system hanya menampilkan halaman

sebelumnya.

17) Activity Diagram Validasi Data Peta

Gambar 4.21 Activity Diagram Validasi Peta

Gambar 4.21 menjelaskan kegiatan untuk validasi peta yang

dilakukan oleh Dir. Bioenergi. Actor memilih menu validasi data peta

kemudian system merespons dengan menampilkan data peta, kemudian

Dir. Bioenergi validasi data peta, kemudian system menyimpan di

database dan menampilkan pesan data peta sudah divalidasi.

SystemDir. Bioenergi

pilih menu validasi data peta menampilkan data peta

pilih validasi data peta

menyimpan didatabase

menampilkan pesan data peta sudah divalidasi

Page 169: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

142

4.2.1.3 Sequence

1) Sequence Diagram Login

Gambar 4.22 Sequence Diagram Login

Gambar 4.22 menjelaskan rangkaian urutan dalam melakukan

login. Admin dan Dir. Bioenergi merupakan actor pada proses ini.

Actor terlebih dahulu harus membuka halaman backend, kemudian

melakukan login dengan cara mengisi username, password dan

captcha, kemudian system akan melakukan validasi captcha, jika data

captcha sesuai maka system akan melakukan validasi kembali pada

data login use. Jika data login user sesuai maka system akan

menampilkan halaman backend system pada masing-masing actor.

Namun jika captcha maupun data login user yang ditulis tidak sesuai

maka system akan menampilkan notifikasi gagal dan kembali

menampilkan form login.

userform loginlogin

: Admin, Dir. Bioenergi

1 : membuka halaman backend()

2 : menampilkan form login()

3 : isi username , password, dan capthcha()

4 : pilih login()

5 : send data() 6 : validasi data chaptcha()

7 : get id_user()

8 : validasi data login user()

9 : send notifikasi berhasil()

10 : menampilkan halaman backend()

11 : send notifikasi gagal()

12 : menampilkan notifikasi gagal()

Page 170: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

143

2) Sequence Diagram Mengelola Peta

Gambar 4.23 Sequence Diagram Mengelola Peta

Gambar 4.23 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses

pengelolaan data peta. Admin merupakan actor pada proses ini. Actor

dapat mengubah data atribut peta pada menu layout peta admin.

: Admin

form update petaupdate peta kec_indramayu

1 : pilih menu peta()

2 : get fid()

3 : check data()4 : menampilkan peta layout admin()

5 : pilih task-daftar lokasi()

6 : menampilkan data potensi()

7 : pilih update()

8 : menampilkan form update peta()

9 : isi luas panen, produktifitas, produksi()

10 : pilih tentukan "potensi limbah padi"()

11 : memproses dan mengkonversi data yang telah di-input()

12 : pilih simpan()

13 : update()

14 : menampilkan informasi data berhasil di update()

Page 171: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

144

3) Sequence Diagram Mengelola Berita

Gambar 4.24 Sequence Diagram Mengelola Berita

Gambar 4.24 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses

pengelolaan data berita. Admin merupakan actor pada proses ini.

Actor dapat melakukan penambahan, merubah, dan menghapus data

berita. Pada database data berita memiliki keterkaitan dengan data

kategori.

: Adminform berita

berita kategoriberita

1 : pilih kelola berita()

2 : get id_berita()

3 : cek data()

4 : get id_kategori()

5 : menampilkan data berita()

6 : pilih tambah berita()

7 : menampilkan form data berita()

8 : isi data berita()

9 : send data berita()

10 : add id_berita()

11 : get id_kategori()

12 : check data()

13 : save()

14 : pilih ubah berita()

15 : menampilkan form data berita()

16 : isi data berita()

17 : send data berita()

18 : update id_berita()

19 : update id_kategori()

20 : check data()

21 : save()

22 : pilih hapus berita()

23 : menampilkan konfirmasi hapus()

24 : pilih Ya()

25 : send request()

26 : delete id_berita()

27 : menampilkan notifikasi data berhasil dihapus()

Page 172: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

145

4) Sequence Diagram Mengelola Kategori

Gambar 4.25 Sequence Diagram Mengelola Kategori

Gambar 4.25 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses

pengelolaan data kategori. Admin merupakan actor pada proses ini.

Actor dapat melakukan penambahan, merubah, dan menghapus data

kategori.

: Admin form kategorikategori

kategori

1 : pilih kelola kategori()

2 : get id_kategori()

3 : check kategori()

4 : menampilkan data kategori()

5 : pilih tambah kategori()

6 : menampilkan form data kategori()

7 : isi data kategori()

8 : send data kategori()

9 : add id_kategori()

10 : check data()

11 : save()

12 : pilih ubah kategori()

13 : menampilkan form data kategori()

14 : isi data kategori()

15 : send data kategori()

16 : update id_kategori()

17 : check data()

18 : save()

19 : pilih hapus kategori()

20 : menampilkan konfirmasi hapus()

21 : pilih ya()

22 : send request()

23 : delete id_kategori()

24 : menampilkan notifikasi data berhasil dihapus()

Page 173: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

146

5) Sequence Diagram Melihat Pesan Masuk

Gambar 4.26 Sequence Diagram Melihat Pesan Masuk

Gambar 4.26 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses melihat

pesan masuk. Admin merupakan actor pada proses ini. Actor memilih

menu pesan masuk, dan system akan merespon dengan menampilkan

data pesan masuk.

6) Sequence Diagram Update Halaman Statis

Gambar 4.27 Sequence Diagram Update Halaman Statis

: Admin form pesan masuk pesan masukpesan masyarakat

1 : pilih menu pesan masuk()

2 : get id_pesan()

3 : get id_masyarakat()

4 : check data()

5 : send data pesan masuk()

6 : menampilkan data pesan masuk()

: Adminform halaman statis halaman statis profil

1 : pilih menu halaman statis()

2 : get id_profil()

3 : check data()

4 : menampilkan data halaman statis()

5 : pilih tombol update()

6 : menampilkan form halaman statis()

7 : isi form halaman statis()

8 : pilih simpan()

9 : save()

10 : update id_profil()

11 : menampilkan notifikasi data berhasil diubah()

Page 174: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

147

Gambar 4.27 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses update

data halaman statis. Admin merupakan actor pada proses ini.

7) Sequence Diagram Update Slide

Gambar 4.28 Sequence Diagram Update Slide

Gambar 4.28 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses update

data slide. Admin merupakan actor pada proses ini.

8) Sequence Diagram Update Ringkasan

Gambar 4.29 Sequence Diagram Update Ringkasan

: Adminform slide slide profil

1 : pilih menu slide()

2 : get id_profil()

3 : check data()

4 : menampilkan data slide()

5 : pilih tombol update()

6 : menampilkan form slide()

7 : isi form slide()

8 : pilih simpan()

9 : save()

10 : update id_profil()

11 : menampilkan notifikasi data berhasil diubah()

: Adminform ringkasan ringkasan profil

1 : pilih menu ringkasan()

2 : get id_profil()

3 : check data()

4 : menampilkan data ringkasan()

5 : pilih tombol update()

6 : menampilkan form ringkasan()

7 : isi form ringkasan()

8 : pilih simpan()

9 : save()

10 : update id_profil()

11 : menampilkan notifikasi data berhasil diubah()

Page 175: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

148

Gambar 4.29 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses update

data ringkasan. Admin merupakan actor pada proses ini.

9) Sequence Diagram Update Site

Gambar 4.30 Sequence Diagram Update Site

Gambar 4.30 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses update

data site. Admin merupakan actor pada proses ini.

10) Sequence Diagram Melihat Profil

Gambar 4.31 Sequence Diagram Melihat Profil

: Adminform site site profil

1 : pilih menu site()

2 : get id_profil()

3 : check data()

4 : menampilkan data site()

5 : pilih tombol update()

6 : menampilkan form site()

7 : isi form site()

8 : pilih simpan()

9 : save()

10 : update id_profil()

11 : menampilkan notifikasi data berhasil diubah()

: Masyarakatform melihat profil profil profil

1 : pilih menu profil()

2 : get id_profil()

3 : cek data()

4 : kirim data profil()

5 : menampilkan data profil()

Page 176: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

149

Gambar 4.31 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses melihat

profil. Masyarakat merupakan actor pada proses ini. Actor memilih

menu profil, dan system akan merespon dengan menampilkan data

profil.

11) Sequence Diagram Melihat Visi-Misi

Gambar 4.32 Sequence Diagram Melihat Visi-Misi

Gambar 4.32 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses melihat

Visi-Misi. Masyarakat merupakan actor pada proses ini. Actor

memilih menu Visi-Misi, dan system akan merespon dengan

menampilkan data Visi-Misi.

: Masyarakatform melihat visi-misi visi-misi profil

1 : pilih menu visi-misi()

2 : get id_profil()

3 : cek data()

4 : kirim data visi-misi()

5 : menampilkan data visi-misi()

Page 177: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

150

12) Sequence Diagram Melihat Struktur

Gambar 4.33 Sequence Diagram Melihat Struktur

Gambar 4.33 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses melihat

Struktur Organisasi. Masyarakat merupakan actor pada proses ini.

Actor memilih menu Struktur Organisasi, dan system akan merespon

dengan menampilkan data Struktur Organisasi.

13) Sequence Diagram Mengirim Pesan

Gambar 4.34 Sequence Diagram Mengirim Pesan

: Masyarakat form melihat struktur org. struktur org. profil

1 : pilih menu visi-misi()

2 : get id_profil()

3 : cek data()

4 : kirim data struktur org.()

5 : menampilkan data struktur org.()

: Masyarakat form contact us contact us pesan masyarakat

1 : pilih menu contact us()

2

3 : menampilkan form contact us()

4 : isi form contact us & captcha()

5 : pilih submit()

6 : send data()

7 : validasi captcha()

8 : create id_pesan()

9 : create id_masyarakat()

10 : menampilkan notifikasi pesan terkirim()

Page 178: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

151

Gambar 4.34 menjelaskan rangkaian urutan pada proses mengirim

pesan. Masyarakat merupakan actor pada proses ini. Actor mengirim

pesan dengan mengisi data melalui form contact us beserta nilai

captcha yang muncul, dan system akan menyimpan data pesan dan

masyarakat.

14) Sequence Diagram Melihat Berita

Gambar 4.35 Sequence Diagram Melihat Berita

Gambar 4.35 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses melihat

berita. Masyarakat menjadi actor pada proses ini. Actor memilih menu

berita, dan system akan merespon dengan menampilkan data berita.

15) Sequence Diagram Melihat Peta

Gambar 4.36 Sequence Diagram Melihat Peta

: Masyarakatform melihat berita berita berita kategori

1 : pilih menu berita()

2 : get id_berita()

3 : get id_kategori()

4 : cek data()

5 : kirim data berita()

6 : menampilkan data berita()

7 : pilih detail berita yang ingin dilihat()

8 : menampilkan detail berita yang dipilih()

: Masyarakat form peta peta kec indramayu

1 : pilih menu peta()2 : get fid()

3 : cek data()

4 : kirim data peta()

5 : menampilkan peta potensi energi biomassa padi()

Page 179: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

152

Gambar 4.36 Menjelaskan rangkaian urutan pada proses melihat

peta. Masyarakat menjadi actor pada proses ini. Actor memilih menu

peta, dan system akan merespon dengan menampilkan atribut peta.

16) Sequence Diagram Logout

Gambar 4.37 Sequence Diagram Logout

Gambar 4.37 Menjelaskan rangkaian urutan dalam melakukan

logout. Admin dan Dir. Bioenergi menjadi actor pada proses ini. Actor

memilih logout, dan system akan merespon dengan menampilkan

notifikasi berhasil logout dan menampilkan form login kembali.

17) Sequence Diagram Validasi Data Peta

Gambar 4.38 Sequence Diagram Validasi Data Peta

: Admin, Dir. Bioenergi form login login

1 : pilih logout()

2 : menampilkan notifikasi konfirmasi logout()

3 : pilih ya()

4 : delete cache login()

5 : kirim notifikasi berhasil logout()

6 : menampilkan notifikasi berhasil logout()

7 : menampilkan form login()

: Dir. Bioenergiprofilform validasi peta validasi peta kec indramayu batas wilayah

1 : pilih menu validasi peta()2 : get id_profil()

3 : get fid_kec()

4 : get fid_bat()

5 : cek data()

6 : kirim data()

7 : menampilkan form validasi peta()

8 : pilih validasi data peta()

9 : save id_profil()

10 : menampilkan pesan validasi berhasil()

Page 180: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

153

Gambar 4.38 Menjelaskan rangkaian urutan dalam melakukan

validasi peta. Dir. Bioenergi menjadi actor pada proses ini. Actor

memilih menu validasi peta, dan system akan merespon dengan

menampilkan form validasi peta. Kemudian actor memilih validasi

data peta. Kemudian system menyimpan data.

4.2.2 Desain Database

Pada tahap ini akan dirancang kebutuhan database dengan

menggunakan tools class diagram. Class diagram menggambarkan grafis

mengenai struktur objek dari suatu sistem. Adapun teknik untuk

mengidentifikaskan objek yaitu menekankan pada kata-kata benda yang

mungkin menggambarkan objek potensial.

4.2.2.1 Potential Object

Tabel 4.22 Daftar Objek Potensial

Potential object List

Login Efisiensi Energi Listrik (Jerami)

username Efisiensi Energi Listrik (sekam)

password TOTAL MwH

Login KETERANGAN

Update form data berita

Admin judul berita

Dir. Bioenergi ringkasan berita

form daftar lokasi isi berita

form update peta gambar berita

luas kategori berita

produktif form data kategori

produksi nama kategori

Limbah Jerami detail kategori

Limbah sekam daftar pesan

Nilai Kalori Jerami isi pesan

Page 181: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

154

Nilai Kalori Sekam Slide

Jerami (MJ) Ringkasan

Sekam (MJ) Profil

Jerami (MwH) Logout

Sekam (MwH) form validasi data peta

Tabel 4.23 Tabel Seleksi Objek Potensial

Potentian Object Cek Alasan

Login Tidak relevan

username Tidak relevan

password Tidak relevan

Login Tidak relevan

update Tidak relevan

Admin Item potensial user

Dir. Bioenergi Item potensial user

User Data User

Peta Tidak relevan

form daftar lokasi Tidak relevan

form update peta Tidak relevan

Luas Tidak relevan

Produktif Tidak relevan

Produksi Tidak relevan

Limbah Jerami Tidak relevan

Limbah sekam Tidak relevan

Nilai Kalori Jerami Tidak relevan

Nilai Kalori Sekam Tidak relevan

Jerami (MJ) Tidak relevan

Sekam (MJ) Tidak relevan

Jerami (MwH) Tidak relevan

Sekam (MwH) Tidak relevan

Efisiensi Energi Listrik (Jerami) Tidak relevan

Efisiensi Energi Listrik (sekam) Tidak relevan

TOTAL MwH Tidak relevan

Keterangan Tidak relevan

form data berita Tidak relevan

Berita Data berita

judul berita Tidak relevan

ringkasan berita Tidak relevan

isi berita Tidak relevan

gambar berita Tidak relevan

Page 182: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

155

kategori berita Tidak relevan

form data kategori Tidak relevan

Kategori Data kategori

nama kategori Tidak relevan

detail kategori Tidak relevan

Pesan Data pesan

daftar pesan Tidak relevan

isi pesan Atribut data pesan

Slide Tidak relevan

Ringkasan Tidak relevan

Profil Data profil sispelpa

Masyarakat Data masyarakat

Logout Tidak relevan

form validasi data peta Tidak relevan

Tabel 4.24 Daftar Objek yang Diusulkan

Proposed Object List

User

Berita

Kategori

Pesan

Profil

Masyarakat

Tambahan : Kec_indramayu

Page 183: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

156

4.2.2.2 Class Diagram

Database Spasial

user

+id_user+username+password+nama_lengkap+email_user+role

+create()+read()+update()+delete()

berita

+id_berita+judul+ringkasan+isi+gambar+tanggal

+create()+read()+update()+delete()

kategori

+id_kategori+nama_kategori+keterangan

+create()+read()+update()+delete()

masyarakat

+id_masyarakat+nama_masyarakat+email+telp

+create()+read()

profil

+id_profil+nama+judul+sub_judul+isi+url+gambar+diubah_tgl+is_enable+id_user

+update()+read()

pesan

+id_pesan+isi+dibuat_tgl

+create()+read()

0..*

1 1

0..*

0..*

1

0..*1

0..*

1

Kec_indramayu

+fid+kecamatan+luas+produktif+produksi+jerami+sekam+cal_jerami+cal_sekam+mj_jerami+mj_sekam+mwh_jerami+mwh_sekam+eff_jerami+eff_sekam+total+keterangan+id_user

+update()+read()

0..*

1

Gambar 4.39 Class Diagram SISPELPA

Page 184: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

157

4.2.2.3 Matriks CRUD

Tabel 4.24 Tabel Matriks CRUD

Location

Entity Attribute Masyarakat

Dir.

Bioenergi Admin

Berita

id_berita - - CRUD

Judul R - CRUD

Ringkasan R - CRUD

Isi gambar R - CRUD

Tanggal R - CRUD

Kategori

id_kategori - - CRUD

nama_kategori R - CRUD

Keterangan R - CRUD

Masyarakat

id_masyarakat C - R

nama_masyarakat C - R

Email C - R

Telp C - R

Pesan

Id_pesan C - R

Isi C - R

Dibuat_tgl C - R

User

id_user - - -

Username - R R

Password - R R

Nama_lengkap - R R

Email_user - R R

Role - R R

Profil

id_profil - - -

Page 185: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

158

Nama R - RU

Judul R - RU

Sub_judul R - RU

Isi R - RU

Gambar R - RU

Diubah_tgl R - RU

Is_enable R - RU

Kec_indramayu

Fid - - -

Kecamatan R R RU

Luas R R RU

Produktif R R RU

Produksi R R RU

Jerami R R RU

Sekam R R RU

Cal_jerami R R RU

Cal_sekam R R RU

Mj_jerami R R RU

Mj_sekam R R RU

Mwh_jerami R R RU

Mwh_sekam R R RU

Eff_jerami R R RU

Eff_sekam R R RU

Total R R RU

keterangan R R RU

Page 186: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

159

4.2.2.4 LRS (Logical Record Structured)

Database Spasial

user

+id_user+username+password+nama_lengkap+email_user+role

+create()+read()+update()+delete()

berita

+id_berita+judul+ringkasan+isi+gambar+tanggal#id_kategori#id_user

+create()+read()+update()+delete()

kategori

+id_kategori+nama_kategori+keterangan

+create()+read()+update()+delete()

masyarakat

+id_masyarakat+nama_masyarakat+email+telp

+create()+read()

profil

+id_profil+nama+judul+sub_judul+isi+url+gambar+diubah_tgl+is_enable#id_user

+update()+read()

pesan

+id_pesan+isi+dibuat_tgl#id_masyarakat#id_user

+create()+read()

Kec_indramayu

+fid+kecamatan+luas+produktif+produksi+jerami+sekam+cal_jerami+cal_sekam+mj_jerami+mj_sekam+mwh_jerami+mwh_sekam+eff_jerami+eff_sekam+total+keterangan#id_user

+update()+read()

id_user id_kategori

id_user

id_user

id_user

id_masyarakat

Gambar 4.40 LRS

Page 187: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

160

4.2.2.5 Skema database

user

+id_user+username+password+nama_lengkap+email_user+role

+create()+read()+update()+delete()

berita

+id_berita+judul+ringkasan+isi+gambar+tanggal#id_kategori#id_user

+create()+read()+update()+delete()

kategori

+id_kategori+nama_kategori+keterangan

+create()+read()+update()+delete()

masyarakat

+id_masyarakat+nama_masyarakat+email+telp

+create()+read()

profil

+id_profil+nama+judul+sub_judul+isi+url+gambar+diubah_tgl+is_enable#id_user

+update()+read()

pesan

+id_pesan+isi+dibuat_tgl#id_masyarakat#id_user

+create()+read()

Kec_indramayu

+fid+kecamatan+luas+produktif+produksi+jerami+sekam+cal_jerami+cal_sekam+mj_jerami+mj_sekam+mwh_jerami+mwh_sekam+eff_jerami+eff_sekam+total+keterangan#id_user

+update()+read()

Database Spasial

Gambar 4.41 Skema Database

Page 188: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

161

4.2.2.6 Spesifikasi database

Dibawah ini merupakan spesifikasi database SISPELPA, antara

lain :

A. Database Spasial

1. Tabel Shp Kecamatan

Nama Tabel : kec_indramayu

Primary Key : fid

Foreign Key : id_user

Jenis Tabel : Tabel Transaksi

Tabel 4.25 Spesifikasi Database Kecamatan Indamayu

Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan

Fid Object Id - Id object kecamatan

kecamatan Text 30 Kecamatan

Luas Text 20 Luas Panen

produktif Text 20 Produktifitas Per Hektar

produksi Text 20 Jumlah Produksi (Ton)

jerami Text 50 Limbah Jerami

sekam Text 50 Limbah Sekam

cal_jerami Text 10 Nilai Kalori Jerami (Kcal/kg)

cal_sekam Text 10 Nilai Kalori Sekam (Kcal/kg)

mj_jerami Text 50 Nilai Jerami (MJ)

mj_sekam Text 50 Nilai Sekam (MJ)

mwh_jerami Text 50 Jerami (MwH)

mwh_sekam Text 50 Sekam (MwH)

eff_jerami Text 50 Effisiensi Konversi (teknologi gasifikasi)

eff_sekam Text 50 Effisiensi Konversi (teknologi gasifikasi)

total Text 50 Total Potensi

keterangan Text 50 Keterangan Potensi

id_user int 3 id user

Page 189: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

162

B. Database Non Spasial

1. Berita

Nama Tabel : berita

Primary Key : id_berita

Foreign Key : id_kategori, id_user

Jenis Tabel : Tabel Transaksi

Tabel 4.27 Spesifikasi Database Berita

nama field tipe data ukuran keterangan

id_berita int 3 id berita

judul varchar 100 judul berita

ringkasan text ringkasan berita

isi text - isi berita

gambar varchar 100 gambar berita

tanggal datetime - tanggal

id_kategori int 3 id kategori

id_user int 3 id user

2. Kategori

Nama Tabel : kategori

Primary Key : id_kategori

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Tabel Master

Tabel 4.28 Spesifikasi Database kategori

Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan

id_kategori Int 3 id kategori

nama_kategori varchar 50 nama kategori

keterangan Text - deskripsi kategori

Page 190: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

163

3. User

Nama Tabel : user

Primary Key : id_user

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Tabel Master

Tabel 4.29 Spesifikasi Database User

nama field tipe data ukuran keterangan

id_user int 3 id user

username varchar 30 username

password varchar 100 password

nama_lengkap varchar 30 nama lengkap

email varchar 50 Email

role enum

(„admin‟,‟dir_bio‟)

- Role

4. Masyarakat

Nama Tabel : masyarakat

Primary Key : id_masyarakat

Foreign Key : -

Jenis Tabel : Tabel Master

Tabel 4.30 Spesifikasi Database Masyarakat

Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan

id_masyarakat Int 3 Id masyarakat

nama_ masyarakat Varchar 50 Nama masyarakat

email Varchar 30 Email masyarakat

telp Varchar 15 Nomor telpon

Page 191: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

164

5. Pesan

Nama Tabel : pesan

Primary Key : id_pesan

Foreign Key : id_user, id_masyarakat

Jenis Tabel : Tabel Transaksi

Tabel 4.31 Spesifikasi Database Pesan

Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan

id_pesan Int 3 Id pesan

Isi Text - Isi pesan

Dibuat_tgl datetime - Tanggal pesan dibuat

id_user int 3 Id user

id_masyarakat Int 3 Id masyarakat

6. Profil

Nama Tabel : profil

Primary Key : id_profil

Foreign Key : id_user

Jenis Tabel : Tabel Transaksi

Tabel 4.32 Spesifikasi Database profil

Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan

Id_profil Int 3 Id profil

Nama Varchar 100 nama

Judul Varchar 50 Judul halaman

Sub_judul Varchar 100 Sub judul

Isi Text - Isi halaman

url varchar 100

Gambar Varchar 50 Gambar

diubah_tgl Datetime - dibuat tanggal

Is_enable Int 1 Ket

id_user Int 3 Id user

Page 192: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

165

4.2.3 Desain Interface

Perancangan User Interface menggambarkan rancangan tampilan

antarmuka sistem yang akan dibuat. Perancangan User Interface sistem

informasi spasial potensi biomassa padi ini terdiri atas 2 bagian, yaitu

perancangan user interface frontend (Masyarakat) dan perancangan user

interface backend (Admin dan Dir. Bioenergi).

4.2.3.1 Struktur Menu

Pada tahap ini akan dirancang mengenai tampilan sistem untuk

pengguna yang terdiri dari struktur menu dan tataletak sistem. Struktur

menu ini terdiri atas 2 bagian, yaitu struktur menu frontend dan struktur

menu backend.

1. Struktur Menu (Frontend)

SISTEM INFORMASI SPASIAL POTENSI BIOMASSA PADI

HOME

PROFIL

PETA

BERITA

CONTACT US

VISI & MISI

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 4.42 Struktur Menu Frontend SISPELPA

Berdasarkan struktur menu di atas, dapat dijelaskan masing-

masing fungsi dari menu yang dibuat sebagai berikut :

Page 193: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

166

a. Home

Merupakan halaman utama pada frontend system. Menu ini diakses

oleh masyarakat. Pada halaman ini terdapat informasi slide show dan

ringkasan informasi yang terdapat di dalam system.

b. Profil

Menu ini diakses oleh masyarakat. Pada halaman ini terdapat informasi

mengenai Profil Direktorat Jendral EBTKE, Visi-Misi, Serta Struktur

Organisasi.

c. Peta

Menu ini diakses oleh masyarakat. Pada halaman ini terdapat informasi

potensi energi biomassa padi dalam bentuk spasial (peta).

d. Berita

Menu ini diakses oleh masyarakat. Pada halaman ini terdapat informasi

mengenai berita. Pada halaman ini masyarakat dapat melihat informasi

lengkap berita dengan memilih read more pada berita yang dipilih.

Pada halaman ini terdapat kolom kategori untuk melihat informasi

berita pada kategori tertentu.

e. Contact Us

Menu ini diakses oleh masyarakat. Pada halaman ini masyarakat dapat

mengirimkan suatu pesan dengan mengisi form contact us kemudian

memilih submit.

Page 194: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

167

2. Struktur Menu (Backend)

SISTEM INFORMASI SPASIAL

POTENSI BIOMASSA PADI

BERANDA

PETA

BERITA

MELIHAT PESAN

PENGATURAN

KELOLA BERITA

KELOLA KATEGORI

LOGOUT

HALAMAN STATIS

RINGKASAN

SLIDESHOW

SITE

Halaman Login

VALIDASI DATA PETA

Gambar 4.43 Struktur Menu Backend SISPELPA

Berdasarkan struktur menu di atas, dapat dijelaskan masing-masing

fungsi dari menu yang dibuat sebagai berikut :

a) Beranda

Merupakan halaman utama pada backend system yang berisi icon-icon

yang berfungsi menampilkan fungsi yang dipilih.

b) Peta

Menu ini diakses oleh admin, pada menu ini admin mengelola data

atribut peta.

c) Validasi Data Peta

Menu ini diakses oleh Dir. Bioenergi, pada menu ini Dir. Bioenergi

mengkonfirmasi/ validasi data yang akan dipublis kepada masyarakat.

d) Berita

Menu ini diakses oleh admin, pada menu berita ini terdapat 2 sub

menu yaitu kelola berita dan kelola kategori. Pada kelola berita admin

Page 195: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

168

dapat melakukan tambah, edit, dan hapus pada data berita yang

ditampilkan oleh system.

e) Melihat pesan

Menu ini diakses oleh admin, pada menu ini admin melihat data pesan

masuk.

f) Pengaturan

Menu ini diakses oleh admin, pada menu pengaturan ini terdapat 4 sub

menu yaitu halaman statis, ringkasan, slide show, dan site. menu ini

berfungsi untuk memperbarui data pada halaman statis, ringkasan,

slide show, dan site.

g) Logout

Menu ini diakses oleh Admin dan Dir. Bioenergi. Menu ini digunakan

untuk keluar dari halaman backend system.

h) Login

Halaman ini diakses oleh Admin dan Dir. Bioenergi. Halaman ini

digunakan untuk masuk ke halaman backend system.

4.2.3.2 Perancangan Layout

Berikut adalah perancangan layout atau tata letak pada Sistem

Informasi Spasial Potensi Biomassa Padi. Perancangan layout ini terdiri

atas 2 bagian, yaitu perancangan layout frontend dan perancangan layout

backend.

Page 196: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

169

1. Perancangan Layout (Frontend)

a) Halaman Home

Gambar 4.44 Layout Halaman Home

b) Halaman Profil

Gambar 4.45 Layout Halaman Profil

Page 197: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

170

c) Halaman Visi-Misi

Gambar 4.46 Layout Halaman Visi-Misi

d) Halaman Struktur

Gambar 4.47 Layout Halaman Struktur

e) Halaman Peta

Gambar 4.48 Layout Halaman Peta

Page 198: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

171

f) Halaman Berita

Gambar 4.49 Layout Halaman Berita

g) Halaman Detail Berita

Gambar 4.50 Layout Halaman Detail Berita

h) Halaman Contact Us

Gambar 4.51 Layout Halaman Contact Us

Page 199: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

172

2. Perancangan Layout (Backend)

a) Halaman Beranda

Gambar 4.52 Layout Halaman Beranda

b) Halaman Peta

Gambar 4.53 Layout Halaman Peta

Page 200: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

173

c) Halaman Kelola Berita

Gambar 4.54 Layout Halaman Kelola Berita

d) Halaman Kelola Kategori

Gambar 4.55 Layout Halaman Kelola Kategori

e) Halaman Pesan Masuk

Gambar 4.56 Layout Halaman Pesan Masuk

Page 201: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

174

f) Halaman Pengaturan Halaman Statis

Gambar 4.57 Layout Halaman Pengaturan Halaman Statis

g) Halaman Pengaturan Ringkasan

Gambar 4.58 Layout Halaman Pengaturan Ringkasan

h) Halaman Pengaturan Slideshow

Gambar 4.59 Layout Halaman Pengaturan Slideshow

Page 202: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

175

i) Halaman Pengaturan Site

Gambar 4.60 Layout Halaman Pengaturan Site

j) Halaman Halaman Login

Gambar 4.61 Layout Halaman Login

Page 203: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

176

4.3 Implementasi Sistem (System Implementation)

4.3.1 Pembangunan dan Pemrograman (coding)

Pada tahap ini dilakukan proses implementasi dari rancangan-

rancangan yang telah dibuat dengan menggunakan barisan kode program

(coding) bahasa pemrograman PHP. Dalam perancangan sistem informasi

spasial potensi biomassa padi ini terdapat beberapa langkah pembuatan

program (coding) antara lain :

a) Membuat/ menambahkan field-field database spasial yang dibutuhkan

menggunakan ArcGis 10.

b) Meng-import data spasial dengan cara memasukan data (*shp) serta

mengatur sistem koordinatnya ke dalam server GIS melalui Mapguide

Opensource 2.5.0.

c) Membuat layer yang dibutuhkan, membuat map definition untuk

mengatur urutan layer, serta membuat web layout sebagai frame peta

dengan menggunakan Mapguide Maestro 4.0.3.

d) Membuat file *.php untuk menampilkan layout peta yang telah dibuat.

File *.php ini berfungsi untuk memvisualisasikan data spasial di dalam

layout.

e) Membuat modul-modul tambahan dengan menggunakan script PHP

serta terhubung dengan database MySQL.

f) Pembuatan website dengan menggunakan perangkat lunak Adobe

Dreamweaver CS3, source code program dilampirkan pada halaman

lampiran.

Page 204: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

177

4.3.2 Pengujian Sistem (Black-box Testing)

Pada tahap pengujian dilakukan dengan cara Blackbox Testing.

Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan aplikasi pada browser

(Google Chrome), melakukan input data yang diminta, menyimpan data

dan mengecek output yang ditampilkan apakah sesuai dengan yang

diharapkan atau tidak.

Untuk keseluruhan pengujian yang ada di dalam Sistem Informasi

Spasial Potensi Biomassa Padi , dapat diperjelaskan dengan detail sebagai

berikut :

1. Pengujian Proses Login

Tabel 4.33 Pengujian Proses Login

Pengujian Proses Login

Aktor Admin, Dir. Bioenergi

Menu -

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

1. Akses form login

2. Masukkan username, password, dan captcha

3. Klik tombol “Login”

Hasil yang diharapkan Masuk ke dalam backend system

Tanda Peringatan

Kesalahan

Muncul pesan “username or password or captcha is invalid”,

jika data username atau password atau captcha salah.

Kesesuaian

Sistem

Masuk ke dalam halaman utama (home) sesuai masing-

masing aktor atau level

Hasil Uji Warning OK

Accept OK

Keterangan -

Page 205: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

178

Gambar 4.62 Tampilan Form Login

Gambar 4.63 Tampilan Notifikasi Login Gagal

Gambar 4.64 Tampilan Beranda (Setelah Login Berhasil)

2. Pengujian Proses Mengelola Peta

Tabel 4.34 Pengujian Proses Mengelola Peta

Aktor Admin

Menu Peta

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

Edit

1. Pilih menu peta

2. Pilih task-daftar lokasi

3. Pilih update

4. isi data padi

5. pilih tombol“tentukan potensi limbah padi”

4. pilih tombol simpan

Page 206: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

179

Hasil yang diharapkan Edit 1. Form data padi berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Tanda Peringatan

Kesalahan

Edit -

Kesesuaian

Sistem

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil di-update”

Hasil

Uji

Warning Edit -

Accept Edit OK

Keterangan -

Gambar 4.65 Tampilan Peta layout Admin

Gambar 4.66 Tampilan Form Data Peta

Gambar 4.67 Tampilan Notifikasi Data Peta berhasil di-update

Page 207: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

180

3. Pengujian Proses Mengelola Berita

Tabel 4.35 Pengujian Proses Mengelola Berita

Pengujian Proses Manage Data Master

Aktor Admin

Menu Berita

Sub Menu Kelola Berita

Aktivitas Rancangan

Proses

Tambah

1. Pilih sub menu kelola berita

2. Pilih tambah berita

3. Masukkan data

4. Klik tombol simpan

Edit 1. Pilih sub menu kelola berita

2. Pilih tombol edit

3. Masukkan data baru

4. Klik tombol simpan

Hapus 1. Pilih sub menu kelola berita

2. Pilih tombol hapus

3. Muncul notifikasi konfirmasi hapus

4. Klik Tombol Ya

Hasil yang diharapkan Tambah 1. Form data berita berhasil tampil

2. Data berhasil disimpan

Edit 1. Form data berita berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Hapus Data berhasil dihapus

Tanda Peringatan

Kesalahan

Tambah -

Edit -

Hapus -

Kesesuaian

Sistem

Tambah Muncul notifikasi: “Data berhasil ditambah”

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil diubah”

Hapus Muncul kotak dialog konfirmasi: “Anda yakin akan

menghapus data ini?”

Hasil

Uji

Warning Tambah -

Edit -

Hapus -

Accept Tambah OK

Edit OK

Hapus OK

Keterangan Apabila data gambar tidak diunggah, maka system

akan menyimpan gambar default

Page 208: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

181

Gambar 4.68 Tampilan Form Data Berita

Gambar 4.69 Tampilan Notifikasi Data Berhasil ditambah/ diubah

Gambar 4.70 Tampilan Kotak Dialog Konfirmasi Hapus Data

4. Pengujian Proses Mengelola Kategori

Tabel 4.36 Pengujian Proses Mengelola Kategori

Pengujian Proses Mengelola Kategori

Aktor Admin

Menu Berita

Sub Menu Kelola Kategori

Aktivitas Rancangan

Proses

Tambah

1. Pilih sub menu kelola kategori

2. Pilih tambah kategori

3. Masukkan data

4. Klik tombol simpan

Edit 1. Pilih sub menu kelola kategori

2. Pilih tombol edit

Page 209: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

182

3. Masukkan data baru

4. Klik tombol simpan

Hapus 1. Pilih sub menu kelola kategori

2. Pilih tombol hapus

3. Muncul notifikasi konfirmasi hapus

4. Klik Tombol Ya

Hasil yang diharapkan Tambah 1. Form data kategori berhasil tampil

2. Data berhasil disimpan

Edit 1. Form data kategori berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Hapus Data berhasil dihapus

Tanda Peringatan

Kesalahan

Tambah -

Edit -

Hapus -

Kesesuaian

Sistem

Tambah Muncul notifikasi: “Data berhasil ditambah”

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil diubah”

Hapus Muncul kotak dialog konfirmasi: “Anda yakin akan

menghapus data ini?”

Hasil

Uji

Warning Tambah -

Edit -

Hapus -

Accept Tambah OK

Edit OK

Hapus OK

Keterangan -

Gambar 4.71 Tampilan Form Data Kategori

Page 210: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

183

5. Pengujian Proses Melihat Pesan Masuk

Tabel 4.37 Pengujian Proses Melihat Pesan Masuk

Pengujian Proses Melihat Pesan Masuk

Aktor Admin

Menu Pesan Masuk

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

1. Pilih menu pesan masuk

Hasil yang diharapkan Menampilkan data pesan masuk

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

-

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Gambar 4.72 Tampilan Melihat Pesan Masuk

6. Pengujian Proses Update Halaman Statis

Tabel 4.38 Pengujian Proses Update Halaman Statis

Pengujian Proses Update Halaman Statis

Aktor Admin

Menu Pengaturan

Sub Menu Halaman Statis

Aktivitas Rancangan

Proses

Edit

1. Pilih sub menu halaman statis

2. Pilih tombol edit

3. Masukkan data

4. Klik tombol simpan

Hasil yang diharapkan Edit 1. Form data halaman statis berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Page 211: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

184

Tanda Peringatan

Kesalahan

Edit -

Kesesuaian

Sistem

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil diubah”

Hasil

Uji

Warning Edit -

Accept Edit OK

Keterangan -

Gambar 4.73 Tampilan Data Halaman Statis

7. Pengujian Proses Update Slide

Tabel 4.39 Pengujian Proses Update Slide

Pengujian Proses Update Slide

Aktor Admin

Menu Pengaturan

Sub Menu Slideshow

Aktivitas Rancangan

Proses

Edit

1. Pilih sub menu slideshow

2. Pilih tombol edit

3. Masukkan data

4. Klik tombol simpan

Hasil yang diharapkan Edit 1. Form data slideshow berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Tanda Peringatan

Kesalahan

Edit -

Kesesuaian

Sistem

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil diubah”

Hasil

Uji

Warning Edit -

Accept Edit OK

Keterangan -

Page 212: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

185

Gambar 4.74 Tampilan Data Slideshow

8. Pengujian Proses Update Ringkasan

Tabel 4.40 Pengujian Proses Update Ringkasan

Aktor Admin

Menu Pengaturan

Sub Menu Ringkasan

Aktivitas Rancangan

Proses

Edit

1. Pilih sub menu ringkasan

2. Pilih tombol edit

3. Masukkan data

4. Klik tombol simpan

Hasil yang diharapkan Edit 1. Form data ringkasan berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Tanda Peringatan

Kesalahan

Edit -

Kesesuaian

Sistem

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil diubah”

Hasil

Uji

Warning Edit -

Accept Edit OK

Keterangan -

Gambar 4.75 Tampilan Data Ringkasan

Page 213: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

186

9. Pengujian Proses Update Site

Tabel 4.41 Pengujian Proses Update Site

Aktor Admin

Menu Pengaturan

Sub Menu Site

Aktivitas Rancangan

Proses

Edit

1. Pilih sub menu site

2. Pilih tombol edit

3. Masukkan data

4. Klik tombol simpan

Hasil yang diharapkan Edit 1. Form data site berhasil tampil

2. Data berhasil diperbaharui

Tanda Peringatan

Kesalahan

Edit -

Kesesuaian

Sistem

Edit Muncul notifikasi: “Data berhasil diubah”

Hasil

Uji

Warning Edit -

Accept Edit OK

Keterangan -

Gambar 4.76 Tampilan Data Site

10. Pengujian Proses Melihat Profil

Tabel 4.42 Pengujian Proses Melihat Profil

Pengujian Proses Melihat Profil

Aktor Masyarakat

Menu Profil

Sub Menu Profil

Aktivitas Rancangan

Proses

Pilih menu profil

Hasil yang diharapkan Menampilkan data profil

Page 214: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

187

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

-

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Gambar 4.77 Tampilan Melihat Profil

11. Pengujian Proses Melihat Visi-Misi

Tabel 4.43 Pengujian Proses Melihat Visi-Misi

Pengujian Proses Melihat Profil

Aktor Masyarakat

Menu Profil

Sub Menu Visi & Misi

Aktivitas Rancangan

Proses

Pilih sub menu Visi & Misi

Hasil yang diharapkan Menampilkan data Visi & Misi

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

-

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Page 215: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

188

Gambar 4.78 Tampilan Melihat Visi & Misi

12. Pengujian Proses Melihat Struktur

Tabel 4.44 Pengujian Proses Melihat Struktur

Pengujian Proses Melihat Struktur

Aktor Masyarakat

Menu Profil

Sub Menu Struktur

Aktivitas Rancangan

Proses

Pilih sub menu struktur

Hasil yang diharapkan Menampilkan data Struktur Organisasi

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

-

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Gambar 4.79 Tampilan Melihat Struktur Organisasi

Page 216: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

189

13. Pengujian Proses Mengirim Pesan

Tabel 4.45 Pengujian Proses Mengirim Pesan

Aktor Masyarakat

Menu Contact Us

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

Tambah

1. Pilih menu contact us

2. Masukkan data pesan dan captcha

3. Klik tombol submit

Hasil yang diharapkan Tambah 1. Form data contact us berhasil tampil

2. Data berhasil dikirim

Tanda Peringatan

Kesalahan

Tambah

Kesesuaian

Sistem

Edit Muncul notifikasi: “Pesan anda berhasil dikirim”

Hasil

Uji

Warning Edit OK

Accept Edit OK

Keterangan -

Gambar 4.80 Tampilan Form Contact Us

Gambar 4.81 Tampilan Notifikasi Jika Captcha Salah Pada Form Contact

Us

Gambar 4.82 Tampilan Notifikasi Berhasil Mengirim Pesan

Page 217: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

190

14. Pengujian Proses Melihat Berita

Tabel 4.46 Pengujian Proses Melihat Berita

Pengujian Proses Melihat Berita

Aktor Masyarakat

Menu Berita

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

1. Pilih menu berita

2. Pilih detail berita

Hasil yang diharapkan Menampilkan daftar data berita

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

Menampilkan berita yang dipilih

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Gambar 4.82 Tampilan Melihat Berita

Gambar 4.83 Tampilan Melihat Detail Berita

Page 218: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

191

15. Pengujian Proses Melihat Peta

Tabel 4.47 Pengujian Proses Melihat Peta

Pengujian Proses Melihat Peta

Aktor Masyarakat

Menu Berita

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

1. Pilih menu berita

2. Pilih detail berita

Hasil yang diharapkan Menampilkan daftar data berita

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

Menampilkan berita yang dipilih

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Gambar 4.84 Tampilan Melihat Peta

16. Pengujian Proses Validasi Data Peta

Tabel 4.48 Pengujian Proses Validasi Data Peta

Pengujian Proses Validasi Data Peta

Aktor Dir. Bioenergi

Menu Validasi Data Peta

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan 1. Pilih menu validasi data peta

Page 219: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

192

Proses 2. Pilih publish

3. Pilih simpan

Hasil yang diharapkan Menampilkan form validasi data peta

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

Muncul notifikasi: “data peta sudah divalidasi”

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Gambar 4.85 Tampilan Validasi Data Peta

17. Pengujian Proses Logout

Tabel 4.49 Pengujian Proses Logout

Pengujian Proses Logout

Aktor Admin, Dir. Bioenergi

Menu Logout

Sub Menu -

Aktivitas Rancangan

Proses

1. Pilih menu logout

2. Pilih ya

Hasil yang diharapkan 1. System menghapus cache login

2. Menampilkan form login

Tanda Peringatan

Kesalahan

-

Kesesuaian

Sistem

1. Muncul kotak dialog konfirmasi: “Apaka anda yakin ingin

keluar dari sistem?”

2. Muncul notifikasi: “Anda berhasil logout”

Hasil Uji Warning -

Accept OK

Keterangan -

Page 220: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

193

Gambar 4.86 Tampilan Kotak Dialog Konfirmasi Logout

Gambar 4.87 Tampilan Form Login Setelah Proses Logout

Page 221: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

194

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi spasial potensi energi listrik limbah biomassa padi ini

pada direktorat bioenergi dapat terintegrasi, sehingga memudahkan

dalam pengolahan dan pencarian.

2. Masyarakat yang membutuhkan data potensi energi listrik limbah

biomassa padi dapat mengaksesnya secara realtime dimanapun berada.

3. Data disajikan secara spasial sehingga memberikan informasi lokasi

geografis suatu wilayah yang berpotensi.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk mengembangan penelitian lebih lanjut agar dapat mencakup

wilayah provinsi ataupun nasional.

2. Untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut agar ditambah

informasi potensi jenis biomassa lainnya, seperti kelapa sawit, tebu,

kelapa, karet, jagung, dan lainnya.

Page 222: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

DAFTAR PUSTAKA

Arham, Z. (2008). Modul Kuliah Sistem Informasi Geografis. Jakarta.

Aziz, M., & Pujiono, S. (2006). Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan

Web. Yogyakarta: Gava Media.

Booch, G. M. (2007). Object-Oriented Analysis and Design with Applications.

Boston: Pearson Education, Inc.

Deptan. (2008). Panduan Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman

Terpadu (SL-PTT) Padi. Departemen Pertanian.

FST, U. (2010). Pedoman Penulisan Skripsi Jilid Dua (Revisi). Jakarta.

Jogiyanto, H. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, A. (2005). Energi : sumberdaya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi.

Jakarta: UI-Press.

Kadir, A. (2009). Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relational.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

KBBI. (n.d.). http://kbbi.web.id/potensi,[1 April 2013 Pukul 14.00].

Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2008). Analisis dan Perancangan Sistem.

Jakarta: PT Indeks.

Kusnadi, R. (2003). Geografi. Jakarta : Penerbit Grafindo.

Ladjamuddin, A.-B. B. (2005). Analisis Dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 223: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

Mapguide. (n.d.). http://mapguide.osgeo.org/home.html, [1 April 2013 Pukul

14.00].

Marsudi, D. (2011). Pembangkitan Energi Listrik (Edisi Kedua). Erlangga.

Mastugino. (n.d.). http://mastugino.blogspot.com/2012/11/energi-alternatif.html,

[1 April 2013 Pukul 14.00].

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugroho, B. (2005). Database Relasional dengan Mysql. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Nur, M. S. (2014, Februari). Karakteristik Limbah Padi Sebagai Bahan Baku

Bioenergi. Sanggata, Ind.

Prahasta, E. (2005). Konsep-Konsep Dasar Sistem Infomasi Geografis. Bandung:

CV Informatika.

Prahasta, E. (2007). Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer. .

Bandung: Informatika.

Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar

(Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Informatika Bandung.

Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis : Tutorial Arcview. Bandung:

Informatika Bandung.

Prahasta, E. (2011). ArcGis Desktop. Bandung: CV Informatika.

Page 224: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner‟s Approach,

Seventh Edition. McGraw-Hill.

Rizki, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Prestasi

Pustakaraya.

Stringer, J. (2009). Energi. Solo: Tiga Serangkai.

Sugiarti, Y. (2013). Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language)

Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulasno. (2009). Teknik Konversi Energi Listrik dan Sistem Pengaturan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryanto, M. (2004). Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.

Yogyakarta: ANDI.

Sutarno. (2013). Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Whitten, J. L., & Bentley, L. D. (2007). Systems Analysis and Design Methods 7th

Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Whitten, J. L., Bentley, L. D., & Dittman, K. C. (2004). Metode Desain &

Analisis Sistem. Yogyakarta Kevin C. Dittman, Lonnie D. Bentley, Jeffery

L. Whitten: Andi.

Yokoyama, S. (2008). Buku Panduan Biomassa Asia - Panduan Untuk Produksi

dan Pemanfaatan Biomassa. The Japan Institut of Energi.

Page 225: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

LAMPIRAN A

WAWANCARA :

Peneliti : Hady Safruddin Nur

Narasumber : Zulfan Zul, MBA

Jabatan : Kasi Perencanaan Bioenergi

Waktu : 26 Februari 2014

Peneliti : Assalamualaikum. Selamat pagi pak, saya ingin mengadakan

sedikit wawancara untuk keperluan penelitian yang saya lakukan.

Narasumber : Waalaikumsalam. Ya boleh, jika adik ingin mengadakan tanya

jawab. saya akan dengan senang hati membantu.

Peneliti : Terimakasih pak atas kesediaannya. Sebelumnya boleh

perkenalkan nama dan jabatan bapak di instansi ini?

Narasumber : Nama saya Zulfan Zul, MBA. Posisi di Ditjen EBTKE sebagai

Kasi Perencanaan Bioenergi

Peneliti : Bagaimana profil singkat dari Ditjen EBTKE dan apa hubungan

nya dengan Kementerian ESDM

Narasumber : Sebagai tupoksi menetapakan norma standar dan regulasi, dalam

hal memperepat akselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan,

sampai dengan 2025, sesuai dengan perpres no 5 tahun 2006

tentang kebijakan energi nasional.

Peneliti : Di bidang penyiapan bioenergi ini apa saja yang menjadi

lingkupnya ?

Page 226: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

Narasumber : Menetapkan norma-norma standar regulasi pemanfaatan

bioenergy di Indonesia salah satu contohnya pemanfaatan

biomasa, visinya menaikan pangsa komoditi bioenergi menjadi

8,9 % di tahun 2025, misi nya meningkatan pemanfaatan PLT

bioenergy ,biodiesel, bioethanol. Lalu membuat regulasi dan

kebijakan yang mendukung pemanfaatan bioenergy, menciptakan

pasar sehingga ada investasi yang berkembang dan menciptakan

transaksi di bidang bioenergi.

Peneliti : siapa saja yang membutuhkan informasi tentang biomassa padi ?

dan untuk apa?

Narasumber : investor atau masyarakat umum, dan untuk internal yaitu untuk

menjaga data potensi.

Peneliti : Bagaimana cara masyarakat mendapat kan informasi mengenai

potensi energi limbah biomassa khususnya padi ini?

Narasumber : Untuk mendapatkan informasi mengenai potensi biomassa ini

masyarakat harus mendapatkan ijin dari Direktur Bioenergi

dengan menyerahkan surat permohonan terlebih dahulu jika

Direktur Bioenergi mengijinkan maka masyarakat akan langsung

ditangani oleh Sub Direktorat Penyiapan Program Bioenergi.

Peneliti : Bagaimana Ditjen EBTKE khususnya Sub Direktorat Penyiapan

Program Bioenergi dalam mengelola informasi mengenai potensi

energi limbah biomassa khususnya padi, apakah ada standar

Page 227: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

tertentu yang menunjukan potensi energi biomassa ini

berdasarkan klasifikasi tertentu?

Narasumber : Sementara ini data potensi energi limbah biomassa diolah dalam

bentuk file excel. Yang ditampilkan berdasarkan besaran potensi

energi biomassa, tidak ada standar khusus untuk menunjukan

daerah yang berpotensi maupun tidak.

Peneliti : Penelitian yang sedang saya lakukan berkenaan dengan

menyajikan data potensi limbah biomassa padi berbasis web

berdasarkan kecamatan di kab. Indramayu. Tujuan utama saya

melakukan penelitian ini adalah menciptaan sistem yang mampu

memberikan informasi besaran potensi energi limbah biomassa

padi yang diklasifikasikan berdasarkan kategori yang dibuat. Dan

karena sistem yang akan saya buat berbasis web sehingga dapat

diakses masyarakat dimanapun dan kapanpun. Menurut bapak

bagaimna ?

Narasumber : Bagus itu, kami juga sedang mengkaji untuk pengembangan

sistem informasi geografis potensi biomassa ini. Akan tetapi saya

sangat mendukung dan akan membantu apabila adik ingin

melakukan penelitian tersebut.

Peneliti : Terimakasih Pak atas waktunya, semoga penelitian yang saya

lakukan dapat dengan mudah diselesaikan.

Narasumber : Ya Saya doakan penelitian adik cepat selesai dan mendapatkan

gelar sarjana.

Page 228: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

LAMPIRAN B

DATA POTENSI BIOMASSA PADI

PERTANIAN PADI LUAS

LAHAN PERTANIAN

Produktivitas Lahan (Yield)

PRODUKSI PERTANIAN

(GABAH)

BIOMASSA SISA PANEN

BIOMASSA SISA PENGOLAHAN

KARAKTERISTIK FEEDSTOCK BIOMASSA KONVERSI BIOMASSA KE ENERGI LISTRIK (GROSS) EFISIENSI PRODUKSI

PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

Potensi MWh

No Kab. Indramayu (Ha) kwintal/ha

Produksi (2012 Yield

Jerami Jerami Padi

Yield Sekam

Padi Sekam Padi Jerami Padi Sekam Padi Jerami Padi Sekam Padi Jerami Padi Sekam Padi

Kecamatan Ton 1.4 ton 20% ton

CV (Kcal/kg)

Mointure (%)

CV (Kcal/kg)

Mointure (%)

MJ MWh MJ MWh MWh MWh (electricity)

2,800 12 %

3,350

50 % 4.1868 0.0002777778 4.1868 0.0002777778 20% 20%

1 Anjatan 12,200 72.67 88,661.60 124,126.24 17,732.32 2,800.00 3,350.00 1,455,136,876.57 404,204.72 248,709,619.21 69,086.01 80,841 13,817 94,658

2 Arahan 3,374 62.89 21,217.56 29,704.58 4,243.51 2,800.00 3,350.00 348,228,026.42 96,730.02 59,518,565.74 16,532.94 19,346 3,307 22,653

3 Balongan 2,781 69.56 19,344.54 27,082.36 3,868.91 2,800.00 3,350.00 317,487,542.68 88,190.99 54,264,452.45 15,073.46 17,638 3,015 20,653

4 Bangodua 6,791 72.97 49,551.08 69,371.51 9,910.22 2,800.00 3,350.00 813,245,010.04 225,901.41 138,998,509.37 38,610.70 45,180 7,722 52,902

5 Bongas 7,860 81.11 63,753.80 89,255.32 12,750.76 2,800.00 3,350.00 1,046,343,686.57 290,651.05 178,839,354.59 49,677.60 58,130 9,936 68,066

6 Cantigi 2,187 68.89 15,066.49 21,093.09 3,013.30 2,800.00 3,350.00 247,275,090.90 68,687.53 42,263,854.82 11,739.96 13,738 2,348 16,085

7 Cikedung 12,469 74.86 93,349.12 130,688.77 18,669.82 2,800.00 3,350.00 1,532,069,654.81 425,574.94 261,858,844.06 72,738.57 85,115 14,548 99,663

8 Gabuswetan 11,900 72.75 86,572.06 121,200.88 17,314.41 2,800.00 3,350.00 1,420,842,811.17 394,678.59 242,848,133.54 67,457.82 78,936 13,492 92,427

9 Gantar 18,128 55.05 99,796.23 139,714.72 19,959.25 2,800.00 3,350.00 1,637,881,274.59 454,967.06 279,943,993.36 77,762.23 90,993 15,552 106,546

10 Haurgeulis 9,006 62.34 56,147.00 78,605.80 11,229.40 2,800.00 3,350.00 921,498,937.63 255,971.95 157,501,093.93 43,750.31 51,194 8,750 59,944

11 Indramayu 2,410 75.02 18,080.28 25,312.39 3,616.06 2,800.00 3,350.00 296,738,183.91 82,427.28 50,718,005.92 14,088.34 16,485 2,818 19,303

12 Jatibarang 5,513 77.66 42,812.75 59,937.85 8,562.55 2,800.00 3,350.00 702,653,813.06 195,181.63 120,096,442.54 33,360.13 39,036 6,672 45,708

13 Juntinyuat 7,815 68.13 53,245.66 74,543.92 10,649.13 2,800.00 3,350.00 873,881,402.81 242,744.85 149,362,382.62 41,489.55 48,549 8,298 56,847

14 Kandanghaur 8,197 69.86 57,267.37 80,174.32 11,453.47 2,800.00 3,350.00 939,886,736.89 261,079.67 160,643,906.56 44,623.31 52,216 8,925 61,141

Page 229: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

15 Karangampel 3,115 74.75 23,285.41 32,599.57 4,657.08 2,800.00 3,350.00 382,166,109.98 106,157.26 65,319,207.57 18,144.23 21,231 3,629 24,860

16 Kedokanbunder 4,224 68.48 28,925.55 40,495.77 5,785.11 2,800.00 3,350.00 474,733,531.54 131,870.44 81,140,680.14 22,539.08 26,374 4,508 30,882

17 Kertasemaya 5,794 74.53 43,181.34 60,453.88 8,636.27 2,800.00 3,350.00 708,703,206.50 196,862.02 121,130,394.99 33,647.33 39,372 6,729 46,102

18 Krangkeng 4,651 77.96 36,259.99 50,763.99 7,252.00 2,800.00 3,350.00 595,108,238.44 165,307.86 101,714,928.51 28,254.15 33,062 5,651 38,712

19 Kroya 20,274 72.83 147,657.70 206,720.78 29,531.54 2,800.00 3,350.00 2,423,395,972.77 673,165.60 414,202,883.10 115,056.37 134,633 23,011 157,644

20 Lelea 10,000 76.18 76,179.42 106,651.19 15,235.88 2,800.00 3,350.00 1,250,276,142.97 347,298.96 213,695,157.09 59,359.77 69,460 11,872 81,332

21 Lohbener 4,549 68.8 31,299.06 43,818.68 6,259.81 2,800.00 3,350.00 513,688,185.28 142,691.17 87,798,745.95 24,388.54 28,538 4,878 33,416

22 Losarang 9,272 69.86 64,776.11 90,686.55 12,955.22 2,800.00 3,350.00 1,063,122,100.00 295,311.72 181,707,093.62 50,474.20 59,062 10,095 69,157

23 Pasekan 1,578 73.1 11,534.50 16,148.30 2,306.90 2,800.00 3,350.00 189,307,166.83 52,585.33 32,356,071.88 8,987.80 10,517 1,798 12,315

24 Patrol 5,297 78.32 41,486.38 58,080.93 8,297.28 2,800.00 3,350.00 680,885,089.07 189,134.76 116,375,767.78 32,326.60 37,827 6,465 44,292

25 Sindang 3,105 73.82 22,921.05 32,089.47 4,584.21 2,800.00 3,350.00 376,186,140.39 104,496.16 64,297,120.93 17,860.31 20,899 3,572 24,471

26 Sliyeg 6,849 69.43 47,555.56 66,577.78 9,511.11 2,800.00 3,350.00 780,494,024.94 216,803.91 133,400,764.47 37,055.77 43,361 7,411 50,772

27 Sukagumiwang 5,250 73.16 38,410.66 53,774.92 7,682.13 2,800.00 3,350.00 630,405,585.05 175,112.68 107,747,893.36 29,929.97 35,023 5,986 41,009

28 Sukra 6,170 81.9 50,532.12 70,744.97 10,106.42 2,800.00 3,350.00 829,346,089.66 230,373.93 141,750,479.61 39,375.14 46,075 7,875 53,950

29 Terisi 11,398 58.09 66,213.08 92,698.31 13,242.62 2,800.00 3,350.00 1,086,706,019.51 301,862.81 185,738,018.64 51,593.90 60,373 10,319 70,691

30 Tukdana 7,345 79.12 58,110.05 81,354.07 11,622.01 2,800.00 3,350.00 953,717,016.77 264,921.41 163,007,755.42 45,279.94 52,984 9,056 62,040

31 Widasari 5,544 83.35 46,209.99 64,693.99 9,242.00 2,800.00 3,350.00 758,410,185.64 210,669.51 129,626,230.71 36,007.29 42,134 7,201 49,335 Total Kab. Indramayu 1,599,404 2,239,165 319,881 26,249,819,853 7,291,617 4,486,576,352 1,246,271 1,458,323 249,254 1,707,578

Page 230: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

LAMPIRAN C

KODE PROGRAM

a. Index

<?php $q = $_GET['q'];

if(empty($q)){ $uri = array(

0 => 'frontend', 1 => 'index');

}else{

$q = rtrim($q, "/");

$uri = explode("/", $q);

if(count($uri) == 1){

$uri[1] = 'index';}

}

include 'public/controller.php';

include 'public/page.php';

include $controller-

>url['path']['databases_url'].'/model.p

hp';

include $controller-

>url['path']['library_url'].'/captcha/si

mple-php-captcha.php';

if(file_exists($controller-

>url['path']['controllers_url'].'/'.$uri[0

].'.php')){ require_once $controller-

>url['path']['controllers_url'].'/'.$uri[0

]. '.php'; if(class_exists($uri[0])){

if($uri[0] == 'backend'){

session_start();

if($_SESSION['login_user'] &&

$_SESSION['role']){$obj = new

$uri[0]('.'); if(method_exists($uri[0],

$uri[1])) $obj->$uri[1]();}

else{

$obj = new $uri[0]('.');

if($uri[1] == 'index' || $uri[1] ==

'formulir_login' || $uri[1] == 'login'){

if(method_exists($uri[0], $uri[1]))

$obj->$uri[1](); }

else{include($controller-

>errors('404'));}}}

else{$obj = new $uri[0]('.');

if(method_exists($uri[0], $uri[1]))

$obj->$uri[1](); }}

Page 231: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

else{include($controller-

>errors('404'));

}}else{include($controller-

>errors('404'));}

?>

b. Login

<?php echo $data['alert']; ?>

<div class="row-form">

<input type="text"

name="username"

placeholder="username"/>

<input type="password"

name="password"

placeholder="password"/>

<input type="text" name="captcha"

placeholder="captcha"/>

<?php echo '<img src="' .

$_SESSION['captcha']['image_src'] .

'" alt="CAPTCHA code">'; ?>

</div>

c. Peta

<script type="text/javascript">

function x(){

var PRODUKSI, JERAMI, SEKAM,

CAL_JERAMI, CAL_SEKAM,

MJ_JERAMI, MJ_SEKAM,

MWH_JERAMI, MWH_SEKAM,

EFF_JERAMI, EFF_SEKAM,

TOTAL, KETERANGAN, tl1, tl2,

tl3, tl4, tl5, tl6, tl7, tl8, tl9, tl10, tl11,

tl12, jumjer,

jumsek,caljer,calsek,mjjera,mjsek,m

wjer,mwsek,effjer, effsek, hasil,

total_b; //nt=nilai teori, np=nilai

praktek

tl1=document.forms[0].PRODUKSI.

value;

jumjer=((tl1*1)*(1.4*1))

document.forms[0].JERAMI.value=j

umjer;

tl2=document.forms[0].JERAMI.val

ue;

jumsek=((tl1*1)*((20*1)/(100*1)))

document.forms[0].SEKAM.value=j

umsek;

Page 232: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

tl3=document.forms[0].SEKAM.valu

e;

caljer=(2800*1)

document.forms[0].CAL_JERAMI.v

alue=caljer;

tl4=document.forms[0].CAL_JERA

MI.value;

calsek=(3350)

document.forms[0].CAL_SEKAM.v

alue=calsek;

tl5=document.forms[0].CAL_SEKA

M.value;

mjjera=((tl2*1)*(2800*1)*(4.1868*1

))

document.forms[0].MJ_JERAMI.val

ue=mjjera;

tl6=document.forms[0].MJ_JERAMI

.value;

mjsek=((tl3*1)*(3350*1)*(4.1868*1

))

document.forms[0].MJ_SEKAM.val

ue=mjsek;

tl7=document.forms[0].MJ_SEKAM

.value;

mwjer=((tl6*1)*(0.0002777778*1))

document.forms[0].MWH_JERAMI.

value=mwjer;

tl8=document.forms[0].MWH_JERA

MI.value;

mwsek=((tl7*1)*(0.0002777778*1))

document.forms[0].MWH_SEKAM.

value=mwsek;

tl9=document.forms[0].MWH_SEK

AM.value;

effjer=((tl8*1)*((20*1)/(100*1)))

document.forms[0].EFF_JERAMI.va

lue=effjer;

tl10=document.forms[0].EFF_JERA

MI.value;

effsek=((tl9*1)*((20*1)/(100*1)))

document.forms[0].EFF_SEKAM.va

lue=effsek;

tl11=document.forms[0].EFF_SEKA

M.value;

hasil=((tl10*1)+(tl11*1))

Page 233: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

document.forms[0].TOTAL.value=h

asil;

tl12=document.forms[0].TOTAL.val

ue;

if(tl12<=31599)

ket5="Sangat Rendah";

else if (tl12<=63199 &&

tl12>=31600)

ket5="Rendah";

else if (tl12<=94799 &&

tl12>=63200)

ket5="Sedang";

else if (tl12<=126399 &&

tl12>=94800)

ket5="Tinggi";

else

ket5="Sangat Tinggi";

document.forms[0].KETERANGAN.

value=ket5;

}</scri

Page 234: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,

LAMPIRAN D

Page 235: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 236: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 237: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 238: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 239: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 240: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 241: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 242: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 243: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 244: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 245: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 246: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 247: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 248: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
Page 249: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8,9 % di tahun 2025, dengan cara meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,