skripsi - digilib.uns.ac.id/pola... · pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan...

157
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user POLA PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA BERJO KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun oleh : MUSLIH MUTTAQIN D 0306049 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vudat

Post on 17-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

POLA PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI

DESA BERJO KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN

KARANGANYAR

SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun oleh :

MUSLIH MUTTAQIN

D 0306049

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Prof. Dr.RB Soemanto, MA (……………………) NIP. 1947090140 197612 1 001

2. Siti Zunariyah, S.Sos, M.Si (……………………) NIP. 19770719 200801 2 016

3. Drs. Argyo Demartoto, M.Si (……………………) NIP. 19650825 199203 1 003

Disahkan Oleh :

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Drs. Pawito, Ph.D

NIP. 19540805 19850 3 002

Page 3: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Sesuatu yang dikerjakan dengan penuh perhitungan, tidak ada kata penyesalan

untuk sesuatu yang dihasilkannya, walaupun mati adalah jawaban akhirnya”

( Penulis)

“Hidup ini seindah mimpi, dan menyegerakan melangkah adalah jalan terbaik

menggapai mimpi ”

(Penulis)

Page 4: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

MUSLIH MUTTAQIN, 2011, D0306049, POLA PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA BERJO KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR, Skripsi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pariwisata merupakan sub sektor ekonomi merupakan industri besar yang memberikan dampak positif untuk berbagai elemen masyarakat. Satu kekayaan alam yang menjadi daya tarik di Kabupaten Karanganyar adalah potensi ekowisata yang ada di Desa Berjo. Tujuan penelitian dalam pengembangan ekowisata ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat Desa Berjo serta faktor pendorong dan penghambat masyarakat dalam pengembangan ekowisata. Dalam penelitian ini menggunakan teori aksi atau Action Theory dari paradigma definisi sosial. Didalam teori aksi ada individu sebagai aktor. Aktor mengejar tujuan dalam situasi dimana norma-norma mengarahkannya dalam memilih alternatif cara dan alat untuk mencapai tujuan. Lokasi penelitian ini yaitu di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Pemilihan lokasi dengan pertimbangan bahwa di Desa Berjo mempunyai potensi ekowisata yang dapat dikembangkan. Selain itu adanya tindakan sosial masyarakat Berjo untuk partisipasi dalam mengembangkan wisata di desanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Untuk teknik pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis model interaktif yang menggunakan tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Untuk memperoleh data dengan tingkat validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tindakan sosial masyarakat Desa Berjo yang berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata. Partisipasi tersebut meliputi partisipasi masyarakat dalam Perencanaan pengembangan ekowisata yaitu memberikan gagasan dan menentukan pengambilan keputusan. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata yaitu dengan memberikan bantuan tenaga, waktu, dan pemikiran. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan yaitu dengan mendirikan usaha informal dalam bidang wisata dan jasa wisata. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya faktor-faktor pendorong masyarakat dalam pengembangan ekowisata yaitu mulai pahamnya masyarakat tentang pariwisaata dan adanya perhatian dari pemerintah dalam mengembangkan ekowisata dan adanya kekurangan dana serta fasilitas penunjang pariwisata yang menjadikan faktor penghambat masyarakat Desa Berjo dalam berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata . Kata Kunci: Ekowisata, Pengembangan Ekowisata, Masyarakat

Page 5: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT atas karunianya yang tak terkira ini sehingga penulis dapat mengerjakan

skripsi dengan judul: “POLA PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS

MASYARAKAT DI DESA BERJO KECAMATAN NGARGOYOSO

KABUPATEN KARANGANYAR”

Skripsi ini disusun dan dipersiapkan sebagai syarat untuk memperoleh gelar

sarjana di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret. Rasa Syukur alhamdulillah atas nikmat yang diberikan kepada

penulis serta Berbagai pihak telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi

ini, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi FISIP

UNS

3. Bapak Drs.Argyo Demartoto,M.Si selaku pembimbing skripsi saya.

4. Bapak Dra. Suyatmi, M.S. selaku pembimbing akademik.

5. Terimakasih kepada Bapak Ibu Dosen Jurusan Sosiologi FISIP UNS atas

ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

Juga terimakasih kepada seluruh Staff FISIP atas bantuannya selama ini.

6. Terimakasih kepada Sekretaris Desa Berjo Bapak Supardi yang selalu

mengarahkan penulis selama penelitian.

7. Terimakasih kepada Bapak-Ibu Marimo beserta keluarganya yang

memberikan peneliti tempat menginap selama melakukan penelitian.

8. Terimakasih untuk seluruh responded dan informan yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam melengkapi data

penelitian ini beserta semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 6: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

9. Terimakasih untuk kedua orangtua ku, kakak-kakak ku, serta adikku yang

selalu mendoakanku.

10. Terimakasih kepada dik Rafa yang memberikan motifasi yang luar biasa

kepadaku untuk menyelesaikan skripsiku.

11. Terimakasih untuk calon Bidadari dunia akhiratku yang sangat berjasa

memberikan semangat untuk menyelesaikan studi ku.

12. Terimakasih kepada teman-teman satu angkatan jurusan Sosiologi Karena

sedikit banyak memberikan warna dalam kuliah ku.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu selama proses penulisan skripsi ini berlangsung.

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan Kemampuan dan

pengetahuan dalam penyusunan skripsi ini. Masukan dan kritik yang membangun

sangat diharapkan guna perbaikan penelitian selanjutnya hingga menjadi lebih

baik. Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat,

memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu pengetahuan

bagi pembaca.

Surakarta, april 2011

Penulis

Page 7: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kepariwisataan di Indonesia akhir-akhir ini berkembang dengan

pesat. Hampir seluruh daerah atau provinsi mengembangkan progam

pariwisata dengan cara menjual atau menawarkan keindahan dan keunikan

budaya serta lingkungan alamnya. Memang dalam kerangka yang besar atau

nasional, kepariwisataan ini diharapkan dapat menyumbang devisa bagi

negara (Fandeli,2005).

Pariwisata sebagai sub sektor ekonomi merupakan industri besar dan

cepat perkembangannya, namun perkembangan industri pariwisata tidak

hanya terkait dengan bisnis perjalanan secara umum, tetapi juga pada tingkat

kunjungan wisatawan secara nasional pada kawasan-kawasan yang dilindungi

seperti taman nasional, cagar alam, dan sejenisnya (Hidayati,2003).

Seiring dengan kesadaran wisatawan terhadap lingkungan dan isu-isu

tentang pembangunan yang berwawasan lingkungan telah memberikan

kontribusi terhadap pandangan pentingnya prinsip-prinsip ekowisata yang

berkelanjutan. Prinsip ekowisata ini diharapkan mampu mempertahankan

kualitas lingkungan, mempertahankan budaya, memberdayakan masyarakat

lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Menurut

Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 pasal 3 tentang

Page 8: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pariwisata menyebutkan pada hakikatnya tujuan dari penyelenggaraan

pariwisata sebagai berikut:

1. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan

mutu obyek dan daya tarik wisata.

2. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar

bangsa.

3. Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

4. Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

5. Mendorong pendayagunaan produksi nasional.

Dalam kerangka kecil, pariwisata diharapkan oleh masyarakat dapat

ikut serta berpartisipasi dalam pengembangan dengan melibatkan diri dalam

perekonomian yang berkembang seiring dengan masuknya wisatawan.

Idealnya apa yang dibelanjakan wisatawan merupakan keuntungan masyarakat

setempat dari proyek pengembangan daerah wisata tersebut.

Ada 3 aktor penting yang menggerakkan sistem pariwisata, yaitu

masyarakat, pemerintah, dan swasta. Semua komponen itu berjalan secara

bersamaan dan perlu adanya koordinasi bersama untuk dapat mengembangkan

pariwisata. Dengan perkembangan suatu daerah menjadi daerah wisata

,berkembang pula peluang-peluang bisnis dari yang kecil sampai besar.

Tentunya peluang itu cepat atau lambat akan terisi

Salah satu kekayaan alam yang menjadi daya tarik di Kabupaten

Karanganyar adalah potensi ekowisata yang ada di Desa Berjo. Desa tersebut

Page 9: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mempunyai keindahan alam yang sangat luar biasa yang menjadikan daya

tarik wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan serta melepas

kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Diantara obyek wisata yang ada di Desa

Berjo adalah Air Terjun Jumog yaitu air terjun yang memiliki ketinggian 40 m

terletak di sebelah selatan Candi Sukuh tersebut memiliki panorama alam

yang sangat luar biasa serta alam yang masih natural. Selain itu Desa Berjo

juga mempunyai kekayaan alam yang lain yaitu Candi planggatan yang

merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya.Ada juga Candi Sukuh.

Candi Hindu ini berada pada ketinggian 910 mdpl yang berbentuk piramida

yang dapat dinaiki hingga puncak candi. Candi yang dibangun sebagai tempat

pemujaan ritual keagamaan saat ini lebih berfungsi sebagai tempat meditasi

dan sesaji yang dianggap sakral. Kekhasannya adalah berada di tengah

suasana desa serta dilatarbelakangi hutan pinus menjadikan tempat ini

mempunyai daya tarik perpaduan kekayaan budaya dan kekayaan alami

Indonesia. Di atas Candi Sukuh, terdapat Taman Hutan Rakyat ( TAHURA)

yaitu wisata yang menyajikan keindahan serta kealamian alam yang sangat

menantang untuk dijelajahi. Yang tidak kalah indah dan eksotik dari Desa

Berjo adalah mulai dikembangkannya potensi wisata Telaga Madigda. Telaga

ini mempunyai kealamian yang masih terjaga, sehingga obyek wisata ini

sangat potensial untuk dikembangkan.

Dalam pengembangan suatu daerah untuk menjadi suatu daerah

tujuan wisata, agar dapat menarik untuk dikunjungi harus memenuhi syarat

yaitu:

Page 10: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Daerah tersebut harus memiliki apa yang disebut sebagai : “something to

see”. Artinya di tempat tersebut harus memiliki obyek wisata,yang

berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain.

2. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah

”something to do”. Artinya di tempat tesebut setiap banyak yang dapat

dilihat dan disaksikan harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat

membuat mereka tinggal lebih lama di tempat itu.

3. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut ”something to buy”.

Artinya ditempat tersebut harus ada fasilitas-fasilitas untuk

berbelanja(shooping), terutama barang-barang souvenir dan kerajinan

rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-

masing (Yoeti, 1996: 177-178)

Kalau melihat kerangka tersebut, sebenarnya penduduk setempat

adalah pihak yang paling memahami dan untuk mengembangkan pariwisata di

Desa nya. Pemberdayaan masyarakat dapat ditempuh dengan memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada mereka (penduduk desa) sebagai

subyek pembangunan untuk mengelola dirinya dengan SDA, SDM serta

perangkat kelengkapan yang dimilikinya untuk kesejahteraan bersama

(Demartoto,2009 : 125-126). Karena masyarakat setempat paling mengenal

daerahnya dan sejarah yang terkandung dalam obyek wisata tersebut. Selain

itu dengan lahan yang dimiliki penduduk setempat akan lebih memudahkan

dalam melakukan pengembangan obyek wisata.

Page 11: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Dalam pengembangan ekowisata di Kabupaten Karangayar ini

penulis tertarik dengan pola masyarakat dalam pengembangan Desa Berjo

karena potensi ekowisata di Desa Berjo ini sangat potensial untuk lebih

dikembangkan, dan penulis ingin melihat secara jelas sejauh apa partisipasi

masyarakat dalam pengembangan potensi ekowisata yang sudah berjalan

ataupun yang masih dalam tahap pengembangan di Desa Berjo.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah diatas maka masalah pokok yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah pola pengembangan

ekowisata berbasis masyarakat di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso

Kabupaten Karanganyar”.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Tujuan Operasional

a. Untuk mengetahui potensi ekowisata di Desa Berjo antara lain,

kekayaan alam, kekayaan budaya lokal, aksesibilitas, sarana dan

prasarana serta keterlibatan masyarakat yang ada di Desa Berjo dalam

pengembangan ekowisata.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangan

ekowisata di Desa Berjo.

Page 12: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Untuk mengetahui pola masyarakat desa Berjo dalam kaitannya

dengan pengembangan ekowisata.

2. Tujuan Fungsional

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan

dan bahan masukan bagi masyarakat setempat, dinas terkait dan instansi-

instansi yang terlibat dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo

Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan guna mencapai gelar

kesarjanaan Strata 1 (S1).

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang terkait di dalam

pengembangan ekowisata di Desa Berjo serta penduduk setempat. Manfaat

penting lainnya adalah, penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

yang luas bagi para peneliti kualitatif, sebagai acuan tambahan bagi penelitian

sejenis berikutnya

Page 13: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. LANDASAN TEORI

Sosiologi adalah ilmu yang mempunyai keragaman dalam

pemikirannya. Pendekatan pakar sosiologi tentang pokok-pokok pikiran

dalam ilmu sosiologi dalam perkembangannya melahirkan beberapa

macam teori dan tergambarkan dalam berbagai paradigma. Menurut Ritzer

ilmu sosiologi terdiri atas tiga paradigma yaitu paradigma fakta sosial,

\paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma definisi sosial.

(social action). Max Weber mengartikan sosiologi sebagai studi tentang

tindakan sosial antar hubungan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan

individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi

dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. (Ritzer, 2004: 38).

Berbalik dengan konsep tindakan sosial antar hubungan sosial

tersebut, Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi sasaran

dalam penelitian sosiologi yaitu:

a. Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang

subyektif ini meliputi tindakan nyata.

b. Tindakan yang nyata dan bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat

subyektif.

c. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan

dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.

d. Tindakan ini diarahkan pada seseorang atau beberapa individu.

Page 14: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

e. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah pada

orang lain.

Menurut Weber, atas dasar rasionalitas, maka Weber secara garis

besar menggolongkan tindakan sosial menjadi beberapa perbedaan yaitu:

a. Zwerk rational yaitu tindakan sosial murni. Aktor tidak hanya sekedar

menilai cara yang terbaik untuk mencapai tujuannya tetapi juga

menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.

b. Werkrational action yaitu tindakan aktor tidak dapat dinilai apakah

cara-cara yang dipilihnya itu merupakan yang paling tepat ataukah

lebih tepat untuk mencapai yang lain.

c. Affectual action yaitu tindakan yang dibuat-buat, dipengaruhi oleh

perasaan emosi dan kepura-puraan si aktor. Tindakan aktor kurang

dipahami dan tidak rasional.

d. Traditional action atau tindakan tradisional.tindakan ini didasari atas

kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu dimasa lalu saja.

(Ritzer, 2004: 40-41)

Di dalam paradigma definisi sosial terdapat tiga teori, yaitu teori aksi

(Action theory), Interaksionisme simbolik (Simbolic interactionism), dan

fenomenologi (Phenomenology).

Selain Weber, tokoh lain yang ada dalam teori ini adalah Talcott

Parsons. Dia adalah pengikut Weber yang utama. Teori Aksi yang

dikembangkannya mendapat sambutan luas. Parsons seperti pengikut

Teori aksi yang lainnya menginginkan pemisahan antara Teori Aksi

Page 15: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dengan aliran behaviorisme. Dipilihnya istilah “action” bukan

“behavior” secara tidak langsung menyatakan kesesuaian secara mekanik

antara perilaku (respons) dengan rangsangan dari luar (stimulus).

Sedangkan istilah “action” menyatakan secara tidak langsung suatu

aktivitas, kreatifitas dan proses penghayatan diri individu. Parsons dengan

hati-hati sekali membedakan antara Teori Aksi dengan Teori Behavior

atau perilaku. Menurutnya suatu teori yang menghilangkan sifat-sifat

kemanusiaan dan mengabaikan aspek subyektif tindakan manusia tidak

termasuk ke dalam Teori Aksi. Behaviorisme menurut Parsons adalah

seperti itu.

Dari semula Parsons menjelaskan bahwa Teori Aksi tidak dapat

menerangkan keseluruhan aspek kehidupan sosial. Walaupun Teori Aksi

berurusan dengan unsur-unsur yang paling mendasar dari kehidupan sosial

namun ia mengakui bahwa unsur-unsur mendasar itu tidaklah berurusan

dengan keseluruhan struktur sosial (Ritzer, 2004 : 48).

Parsons menyusun skema unit-unit dasar tindakan sosial dengan

karakteristik sebagai berikut :

a. Adanya individu selaku aktor.

b. Aktor dipandang sebagai pemburu tujuan-tujuan tertentu.

c. Aktor mempunyai alternatif cara, alat serta teknik untuk mencapai

tujuannya.

d. Aktor berhadapan dengan sejumlah kondisi situasional yang dapat

membatasi tindakannya dalam mencapai tujuan. Kendala tersebut

Page 16: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

berupa situasi dan kondisi, sebagian ada yang tidak dapat

dikendalikan oleh individu.

e. Aktor berada dibawah kendali dari nilai-nilai, norma-norma dan

berbagai ide abstrak yang mempengaruhinya dalam memilih dan

menentukan tujuan serta tindakan alternatif untuk mencapai tujuan.

Aktor mengejar tujuan dalam situasi dimana norma-norma

mengarahkan pada pemilihan alternatif cara dan alat untuk mencapai

tujuan. Pemilihan terhadap cara dan alat ini ditentukan oleh

kemampuan aktor dalam memilih, kemampuan itu disebut

voluntarism. Di sini aktor mempunyai kemampuan bebas dalam

menilai dan memilih alternatif tindakan walaupun disini juga dibatasi

oleh tujuan yang hendak dicapai,kondisi dan norma serta situasi yang

penting lainnya.

Teori-teori diatas dapat dijadikan dasar untuk menganalisa sejauh

mana pola masyarakat Desa Berjo dalam mengembangankan ekowisata

didesanya dan sesuatu yang mempengaruhi masyarakat dalam

mengembangkan ekowisata tersebut. Dalam pengembangan ekowisata ini

ditekankan pada partisipasi masyarakat setempat untuk bisa lebih mandiri,

kreatif dan terampil dalam mengembangkan potensi ekowisata yang ada di

desa mereka.

Page 17: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. KONSEP YANG DIGUNAKAN

Adapun konsep-konsep yang ada dalam penelitian ini adalah:

a. Pengembangan Pariwisata

Pengertian pengembangan menurut J.S. Badudu dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia adalah hal, cara, atau hasil kerja

mengembangkan. Sedangkan mengembangkan berarti membuka,

memajukan, membuat jadi maju dan bertambah baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan adalah usaha

untuk memajukan suatu obyek atau hal agar menjadi lebih baik dan

mempunyai hasil guna bagi kepentingan bersama.

Pengembangan pariwisata adalah usaha yang dilakukan secara

sadar dan berencana untuk memperbaiki obyek yang sedang

dipasarkan, pengembangan pariwisata tersebut meliputi perbaikan

obyek dan pelayanan kepada wisatawan semenjak berangkat dari

tempat tinggalnya menuju tempat tujuan hingga kembali ke tempat

semula (Yoeti, 1982: 52). Pengembangan pariwisata di suatu daerah

pada umumnya didasarkan pada pola perencanaan pembangunan. Oleh

karena itu konsep pembangunan kepariwisataan harus menjadi

pertimbangan utama.

Untuk lebih jelasnya, sesuai dengan Instruksi Presiden No. 9

Tahun 1969 dikatakan dalam Pasal 2, bahwa tujuan pengembangan

kepariwisataan adalah sebagai berikut:

Page 18: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

a. Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan

negara serta masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan

serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri

penunjang dan industri sampingan lainnya.

b. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan

kebudayaan Indonesia.

c. Meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan

internasional.

(Yoeti, 1997: 42).

Dalam Jurnal Internasional, penelitian mengenai

pengembangan pariwisata pernah dilakukan oleh Anne Torn, Anne

Tolvanen, Pirkko Siikamaki, Pekka Kaupilla dan Jussi Ramet (2007).

Penelitian tersebut berjudul “Local People, Natural Conservation, and

Tourism in Northestern Finland (Penduduk Lokal, Konservasi Alam

dan Pariwisata di Finlandia Timur)”. Tujuan dari penelitian tersebut

adalah untuk meneliti apakah pendapatan dari penduduk lokal,

konservasi alam dan pengembangan pariwisata dipengaruhi oleh faktor

sosio ekonomi dan demografi. Data dikumpulkan melalui sebuah

survey atas penduduk lokal mengenai konservasi alam dan

pengembangan pariwisata alam tergantung pada latar belakang dan

nilai-nilai sosio demografi. Ketika pemilik modal memberikan

kesempatan kepada penduduk lokal untuk ikut serta dalam proses

perencanaan sejak awal, mereka akan mempunyai pandangan dan

Page 19: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pendapat yang positif tentang pengembangan di daerah mereka

dibandingkan dengan penduduk yang tidak ikut dalam proses

perencanaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masyarakat di

negara berkembang mempunyai perhatian dan keluhan tentang

konservasi alam dan pengembangan pariwisata. Pendapat negatif dan

kurangnya komitmen dari penduduk lokal terhadap proses perencanaan

kemungkinan dapat menyebabkan gangguan terhadap konservasi alam

dan pengembangan pariwisata di daerah tersebut. Pendapat dari

penduduk lokal seharusnya merupakan komponen yang penting dalam

perencanaan pariwisata, tetapi masih terdapat masalah mengenai

bagaimana caranya untuk membuat semua pemilik modal terlibat.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan pariwisata adalah kegiatan atau tindakan yang

merupakan upaya untuk lebih meningkatkan nilai serta manfaat obyek

wisata yang dikelola.

b. Ekowisata

Dalam hal definisi ekowisata atau wisata ekologi masih

terdapat perbedaan dalam pengertian dan persepsinya. Berbagai

pengamat mengartikan sebagai kegiatan wisata yang hanya dilakukan

di kawasan-kawasan yang dilindungi saja, atau dilakukan di kawasan

yang relatif masih alami. Di samping itu terdapat pandangan yang

bersifat ekosentris yakni dimaksudkan untuk menunjang pelestarian

sumber daya alam maupun budaya. Definisi operasional wisata alam

Page 20: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(naturebased tourism) tidak dapat diartikan secara langsung sebagai

ekowisata, meskipun wisata alam mempunyai sisi strategis sebagai

entry point untuk memahami ekowisata. Etin Supriatin dalam

tulisannya berjudul “Ada Lima Unsur Dalam Pengelolaan Ekowisata”

yang dimuat dalam Berita Wisata tanggal 21 Oktober 1997 dalam Oka

A. Yoeti (2000: 31) mengambil batasan tentang ekowisata dari

(Ecotourism Society) sebagai berikut:

“Purposeful travel to natural area to understand the culture and

natural history of the environment, taking care not to alter the integrity

of the ecosystem, while producing economic opportunities that make

the conservation of natural beneficial to local people”.

Secara bebas batasan itu dapat diartikan sebagai berikut:

“Ekowisata merupakan suatu jenis pariwisata yang kegiatannya

semata-mata menikmati aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan

alam dengan segala bentuk kehidupan dalam kondisi apa adanya dan

berkecenderungan sebagai ajang atau sarana lingkungan bagi

wisatawan dengan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan proyek

wisata”.

Definisi di atas secara eksplisit dinyatakan bahwa fokus dari

ekowisata lebih diarahkan untuk kawasan-kawasan alam seperti

peninggalan sejarah dan arkeologis, perlindungan satwa liar seperti

kawasan pengamat burung-burung.

Page 21: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari

waktu ke waktu. Namun pada hakekatnya pengertian ekowisata adalah

suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area

yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi

dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat. Jadi

bentuk ekowisata pada dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi

yang dilakukan oleh penduduk dunia.

Di samping itu berkembangnya ekowisata yang berbasis

masyarakat menawarkan pembangunan ekologi yang berkelanjutan

dan juga peningkatan hubungan sosial, ekonomi, politik dari

masyarakat daerah setempat.

Kalau dilihat dari batasan-batasan yang dikemukakan di atas,

dapat disimpulkan suatu batasan yang lebih sederhana, yaitu:

ekowisata adalah suatu jenis pariwisata yang berwawasan lingkungan

dengan aktivitas melihat, menyaksikan, mempelajari, mengagumi

alam, flora dan fauna, sosial-budaya, etnis setempat, dan wisatawan

yang melakukannya ikut membina kelestarian lingkungan alam di

sekitarnya dengan melibatkan penduduk lokal.

Semakin populernya kegiatan ekowisata dan sumbangan-

sumbangan penting yang diberikan bagi aktivitas konservasi

mendorong PBB lewan Badan Lingkungan Hidup (UNEP)

menetapkan tahun 2002 sebagai International Year of Ecotourism.

Page 22: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dari definisi tentang ekowisata di atas dapat disarikan bahwa

terdapat unsur-unsur pokok yang mendasar dalam aktivitas ekowisata

yaitu:

a. Perjalanan ke kawasan alamiah

Kawasan alamiah yang dimaksud adalah kawasan dengan

kekayaan hayati dan bentang alam yang indah, unik, dan kaya.

Kawasan ini dapat berupa taman nasional, cagar alam, suaka

margasatwa, tanam hutan rakyat, taman laut, dan kawasan lindung

lainnya.

b. Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan rendah

Dampak yang ditimbulkan harus ditekan sekecil mungkin.

Dampak dapat dihasilkan dari pengelola wisata, wisatawan,

penginapan, dan sebagainya. Semua pihak dituntut untuk

meminimalkan dampak yang mempunyai peluang, menyebabkan

pencemaran dan penurunan mutu habitan atau destinasi wisata.

c. Membangun kepedulian terhadap lingkungan

Tujuan aktivitas ini pada dasarnya untuk mempromosikan

kekayaan hayati di habitat aslinya dan melakukan pendidikan

konservasi secara langsung. Seringkali kesadaran terhadap

lingkungan hidup akan mudah dimunculkan pada pelajaran-

pelajaran di luar kelas, karena sentuhan-sentuhan emosional yang

langsung dapat dirasakan. Dengan demikian, usaha ekowisata

harus mampu membawa seluruh pihak yang terlibat dalam

Page 23: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

ekowisata mempunyai kepedulian terhadap konservasi lingkungan

hidup.

d. Memberikan dampak keuntungan ekonomi secara langsung bagi

konservasi

Dalam hal ini, ekowisata dengan sebuah mekanisme

tertentu harus mampu menyumbangkan aliran dana dari

penyelenggaranya untuk melakukan konservasi habitat. Sebagai

contoh di Griya SUA Bali salah satu bentuk ekowisata dimana

semua turis yang tinggal di situ wajib menyumbangkan paling

sedikit 1 dolar untuk kegiatan masyarakat sekitar dan pemeliharaan

pura.

e. Memberikan dampak keuangan dan pemberdayaan masyarakat

lokal

Masyarakat lokal harus mendapatkan manfaat dari aktivitas

wisata yang dikembangkan, seperti sanitasi, pendidikan, perbaikan

ekonomi, dan dampak-dampak lainnya. Unit-unit bisnis pendukung

wisata seperti pusat penjualan cinderamata, usaha penginapan

harus dikendalikan oleh masyarakat lokal. Hal ini untuk menjamin

keiikutsertaan masyarakat lokal dalam pertumbuhan ekonomi

setempat, karena aktivitas wisata.

f. Adanya penghargaan terhadap budaya setempat

Budaya masyarakat lokal, biasanya unik bagi wisatawan

dan menjadi bagian dari atraksi wisata. Budaya ini telah

Page 24: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

berkembang dalam jangka waktu yang lama sebagai bagian dari

strategi masyarakat lokal untuk hidup dalam lingkungan

sekitarnya. Budaya itu harus mendapatkan penghargaan dan

pelestarian, agar kontribusinya bagi konservasi kawasan tetap

memainkan peran. Harus diakui bahwa masyarakat lokal dengan

budayanya, lebih mengetahui cara berinteraksi dan memanfaatkan

sumber daya sekitarnya secara bijaksana dan lestari daripada

pengambil keputusan, yang tinggal jauh dari kawasan hutan.

g. Mendukung Hak Asasi Manusia dan Gerakan Demokrasi

Pada dasarnya penduduk setempat merupakan masyarakat

yang selama bertahun-tahun telah berinteraksi dengan lingkungan

sekitar daerah tujuan wisata. Beberapa kelompok masyarakat

secara tradisional masih tergantung kepada sumber daya hutan,

pesisir, dan laut. Oleh karena itu, penetapan kawasan lindung tidak

semata-mata “memagari kawasan dari pengaruh manusia”. Karena

secara de facto, masyarakat sekitar mempunyai kekuatan untuk

tetap memasuki kawasan dan menggunakan sumber daya alam.

Oleh karena itu, melakukan sebuah regulasi dan diskusi-diskusi

dengan masyarakat untuk menjamin pemanfaatan secara adil

menjadi parameter yang tepat dan berguna untuk menilai

keberhasilan ekowisata

Page 25: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Masyarakat

Individu adalah bagian terkecil dari masyarakat. Sedangkan

masyarakat sendiri memiliki beberapa definisi. Masyarakat adalah

suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dan wewenang dan kerja

sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan

tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang

selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan

jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

Menurut Ralph Linton dalam buku The Study of Man (1936:

91), masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang hidup dan

bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri

mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial

dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Sedangkan menurut Selo Soemardjan dalam kuliah-kuliah

Pengantar Sosiologi pada Fakultas Hukum dan Fakultas IPK UI tahun

ajaran 1968, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang

menghasilkan kebudayaan. Sedangkan unsur-unsur dari masyarakat

sendiri meliputi:

1) Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada

ukuran yang mutlak/angka yang pasti yang menentukan berapa

jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka

minimnya adalah 2 (dua) orang yang hidup bersama.

Page 26: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Bercampur aduk waktu yang lama. Dengan berkumpulnya

manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru melalui

pemikiran-pemikiran.

3) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan

bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap angota

kelompok merasa dirinya terikat satu sama lain.

Dengan demikian, maka setiap masyarakat mempunyai

komponen-komponen dasar, yaitu:

1. Populasi, yakni warga suatu masyarakat yang dilihat dari sudut

pandang kolektif. Secara sosiologis, maka aspek-aspek sosiologis

yang perlu dipertimbangkan yaitu Aspek-aspek genetik yang

konstan diantaranya:

1) Variabel-variabel genetik

2) Variabel-variabel demografis

2. Kebudayaan yakni hasil karya, cipta karsa dari kehidupan bersama

mencakup sistem lambang-lambang, dan informasi

3. Hasil-hasil kebudayaan material

4. Organisasi sosial, yakni jaringan hubungan antara warga-warga

masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup:

a. Warga masyarakat secara individual

b. Peranan-peranan

c. Kelompok-kelompok sosial

Page 27: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Kelas-kelas sosial

e. Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya (Soekanto, 1990: 20-

21).

Jadi masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri atas berbagai

komponen yang meliputi populasi, kebudayaan, hasil-hasil kebudayaan

material, organisasi sosial serta lembaga-lembaga sosial dan sistemnya,

dimana mempunyai suatu tujuan bersama dan tinggal dalam satu

kawasan yang sama pula.

3. PENELITIAN TERKAIT TENTANG EKOWISATA

a. Potensi Ekowisata Kawasan Karst Gunungkidul

Penelitian mengenai ekoweisata pernah dilakukan Haerudin

(2006) yang meneliti potensi yang dimiliki kawasan karst Gunungkidul

yang mendukung untuk mengembangkan ekowisata. Jenis penelitian

ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis kualitatif.

Namun demikian, penelitian ini hanya untuk menggali potensi yang

ada di dalam kawasan karst Gunumhkidul, tanpa meneliti kemampuan

mayarakat setempat untuk berpartisipasi dalam pengembangan

ekowisata. ( Haerudin, 2006 )

b. Research on Cmmunity Participation in Environmental management of

Ecotorism

Ecological environment is the material base of the development of ecotourism. The ecotourism cannot develop wellwithout high quali ecotourism environment. The goal of ecotourism development is to protect ecological environment, which is also the essential

Page 28: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

characteristic of ecotourism different from other kind of tourism. This paper tries to discuss the community participation in environmental management of ecotourism, aims to improve the awareness of participation and environmental protection among community residents and, to establish the mechanism of community participation in environmental management of ecotourism. In this way, can the community residents be benefit from ecotourism; and at the same time, the communities provide strong motive to protect the resources and environment of ecotourism well. ( Hongshu Wang & Min Tong School of Economics & Management Northeast Forestry University, China). www.ccsenet,org/journal.html

Hongshu Wang & Min Tong (2009) dalam penelitiannya

menjelaskan Lingkungan ekologi adalah bahan dasar pengembangan

ekowisata. ekowisata tidak dapat berkembang dengan baik tanpa

kualitas lingkungan ekowisata tinggi. Tujuan pengembangan

ekowisata adalah untuk melindungi lingkungan ekologi, yang juga

merupakan karakteristik penting dari ekowisata yang berbeda dari jenis

lain pariwisata. Hongsu Wang mencoba membahas partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan ekowisata, bertujuanuntuk

meningkatkan kesadaran partisipasi dan perlindungan lingkungan

antara warga masyarakat dan, untuk mendirikan mekanisme komunitas

partisipasi dalam pengelolaan lingkungan ekowisata. Dengan cara ini,

bisa warga masyarakat akan manfaat dari ekowisata, dan pada saat

yang sama, masyarakat memberikan motif yang kuat untuk melindungi

sumber daya dan lingkungan ekowisata baik

c. Ecotorism: A Consumption Perspective

Over the last quarter century, both the supply of and demand for ecotourism have grown significantly. At the same time, ecotourism has, as a particular form of tourism development, become increasingly recognised and legitimised as a means of achieving sustainable

Page 29: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

development in destination areas. Underpinning this wide-spread support for ecotourism is the assumption that tourists themselves are demanding more responsible, environmentally-appropriate forms of tourism yet, as this paper argues, there is little evidence to suggest that the growth in ecotourism has been demand led. Emphasising the key role of responsible behaviour on the part of tourists in the achievement of ecotourism, the paper highlights the characteristics of the ecotourist as compared to that of the mass tourist. These are then challenged by an exploration of the motivation, values and consumption practices of tourists which suggests that there is little distinction between the two. It concludes, therefore, I that the ecotourist label has become increasingly irrelevant and that ecotourism development remains elusive (Sharpley, R, 2006).www.uclan.ac.uk

Sharpley, R (2006) menjelaskan bahwa Selama seperempat

abad terakhir ekowisata telah tumbuh secara signifikan. Pada saat yang

sama, ekowisata sebagai bentuk khusus dari pengembangan pariwisata,

menjadi semakin diakui dan disahkan sebagai alat untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan di daerah tujuan. Ini mendasari dukungan

nyata bahwa wisatawan dituntut lebih bertanggung jawab kepada alam

F. KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan unit-unit dasar tindakan sosial seperti yang dikemukakan

oleh Parsons, bahwa keterlibatan tiap individu sangat mendukung dalam

pembangunan ekowisata

Munculnya Pola pengembangan sebenarnya tergantung dari respon dan

konsep seseorang mengenai suatu hal, sedangkan reaksi merupakan tingkah

laku sebagai akibat dari stimulus sosial (gejala social) yang berupa perubahan

nilai yang timbul ditengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini nilai yang

muncul tersebut menentukan respon yang diambil sebagai landasan pokok

Page 30: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

perbuatan atau tindakan. Konsep respon berkaitan sekali dengan sikap dan

ilmu psikologi yang terutama memfokuskan kepada kebudayaan yang

merupakan lingkungan dari invidu tetsebut.

Setiap kegiatan pembangunan dan pengembangan, keterlibatan

masyarakat merupakan salah satu syarat mutlak dari suksesnya kegiatan

tersebut. Masyarakat dianggap pihak yang paling mengetahui seluk-beluk dari

pariwisata tersebut. Keterlibatan masyarakat dalam program pengembangan

obyek wisata merupakan suatu bentuk pola perilaku masyarakat dalam setiap

tahap kegiatan yang meliputi proses pembentukan keputusan, pelaksanaan

program maupun pemanfaatan hasil-hasil dalam suatu program. Dengan ciri

masyarakat desa biasanya digambarkan sebagai masyarakat yang tenang dan

tentram serta konservatif dan kurang adaptif terhadap perubahan, maka pola

masyarakat dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo Kecamatan

Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar perlu bekerjasama dengan pemerintah,

dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karanganyar,

Dinas Peerjaan Umum, dan Dinas Perindustrian.

Akan tetapi kerjasama saja tidak cukup, perlu pengetahuan yang cukup

bagi masyarakat dalam pengembangan potensi ekowisata di Desa Berjo.

Karena pengetahuan adalah dasar mereka dalam bertindak guna

pengembangan obyek wisata. Sehingga pengetahuan merupakan dasar dalam

pencapaian tujuan, yakni pengembangan obyek wisata. Setelah itu, ketika

masyarakat sudah mengetahui seluk beluk tentang pariwisata dan

Page 31: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pengembangannya, maka mereka baru melakukan tindakan dengan mengacu

pada pengetahuan yang mereka dapat dan hasilnya tujuan akan tercapai.

Pola pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Desa Berjo

berawal dari mengetahui potensi-potensi yang terkandung didalam pariwisata

tersebut, kemudian pola pengembangan ekowisata dapat dikelompokkan

kedalam tiga tahapan partisipasi yaitu pengembangan mereka dalam

perencanaan (Idea Planing Stage). Pola masyarakat dalam perencanaan

pengembangan ekowisata di Desa Berjo perlu ditumbuhkan dengan dibukanya

perkumpulan yang memungkinkan masyarakat Desa Berjo untuk

berpastisiapasi langsung dalam program-program pembangunan di wilayah

setempat. Tahap kedua adalah dalam pelaksanaan (Implementation Stage).

Pola masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata adalah sebagai

pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga, uang, waktu, dan

lain sebagainya. Secara fisik partisipasi masyarakat dapat dilihat dengan

dibangunnya warung, homestay dan fasilitas lain. Pola masyarakat dalam

pemanfaatan (Utilization). Pola pengembangan dalam pemanfaatan adalah

memetik hasil ataupun memanfaatkan hasil pengembangan ekowisata tersebut.

Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dalam arti

sesungguhnya merupakan syarat utama penyelenggaraan wisata.

Mengembangkan ekowisata seharusnya dipahami bukan saja sebagai

menjalankan kewajiban tetapi juga memperoleh hak. Dengan kata lain ada

korelasi keduanya. Dengan hal itu pengembangan ekowisata di Desa Berjo

Page 32: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dapat berkembang dan terjaga keasliannya serta dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pola pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dapat digambarkan

sebagai berikut.

Bagan 1

Pola Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Desa Berjo

Potensi ekowisata Perencanaan pengembangan ekowisata

Pelaksanaan pengembangan ekowisata

Pemanfaatan pengembangan ekowisata

Faktor Pendorong dan penghambat pengembangan ekowisata

Page 33: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

G. DEFINISI KONSEPTUAL

Suatu konsep menyatakan suatu abstraksi yang dibentuk oleh

generalisasi dari hal-hal khusus. Karena proses pembentukannya melalui

proses abstraksi (mengabstrakkan hal-hal empiris) dan generalisasi (menarik

kesimpulan dari hal-hal yang khusus) dengan demikian maka konsep bersifat

umum. Konsep pada hakekatnya adalah suatu istilah yang mengandung

pengertian tertentu yang membedakan pengertian yang satu dengan yang lain.

Suatu konsep memerlukan definisi sehingga antara satu orang dengan yang

lainnya tidak salah arti dengan konsep yang lainnya (Slamet, 2006 : 28).

1. Pengembangan Pariwisata

Pengembangan Pariwisata adalah kegiatan atau tindakan yang

merupakan upaya untuk lebih meningkatkan nilai serta manfaat obyek

wisata yang dikelola.

2. Ekowisata

Ekowisata adalah bentuk kegiatan pariwisata yang bertumpu pada

lingkungan, serta kebudayaan dan bermanfaat secara ekologi, sosial, dan

ekonomi bagi masyarakat lokal serta bagi kelestarian sumberdaya alam

dan pemanfaatan yang berkelanjutan.

3. Masyarakat

Masyarakat yaitu sebuah sistem yang terdiri atas berbagai

komponen yang meliputi populasi,kebudayaan, hasil-hasil kebudayaan

material, organisasi sosial, serta lembaga-lembaga sosial dan sistemnya,

Page 34: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dimana mempunyai suatu tujuan bersama dan tinggal dalam satu kawasan

yang sama pula.

H. METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Berjo, Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Karanganyar merupakan kabupaten

yang mempunyai keindahan alam yang sangat potensial untuk lebih

dikembangkan wisata alamnya,salah satunya yaitu di Desa Berjo yang

memiliki kondisi alam yang masih terjaga.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif, karena penulis merasa cocok dengan penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bermaksud untuk memberikan

uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendeskripsikan

suatu gejala berdasarkan indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada

tidaknya suatu gejala yang diteliti.

3. Sumber Data

Analisa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

sumber pertama, yaitu Kepala Desa Berjo, masyarakat desa, wisatawan

Page 35: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pengunjung wisata di Desa Berjo, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Karanganyar.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh, melalui

studi kepustakaan yaitu dari buku atau karya ilmiah, makalah serta

arsip dan dokumen resmi.

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri –

cirinya dapat diduga. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah masyarakat Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten

Karanganyar.

b. Sampel

Dalam logika penelitian kualitatif sampel yang diambil tidak

mewakili populasi, tapi mewakili informasinya. Pada penelitian ini

sampel yang diambil akan menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Dalam pemilihan sampel yang lebih diutamakan adalah bagaimana

menentukan sampel yang sevariatif mungkin dan berikutnya dapat

dipilih untuk memperluas informasi yang telah diperoleh terlebih

dahulu sehingga dapat dipertentangkan. Dengan demikian dapat

mengisi kesenjangan informasi. Dalam penelitian ini sampel yang

dianggap mewakili informasinya adalah Kepala Desa Berjo,

masyarakat Desa Berjo, wisatawan, baik domestik maupun

Page 36: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mancanegara yang berkunjung ke wisata di Desa Berjo dan

DISBUDPAR Kabupaten Karanganyar

5. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang

tepat sasaran. ( Slamet, 2006 : 60 ).

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah :

a. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

pengamatan dan pencatatan suatu obyek dari fenomena yang diselidiki.

Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang.

Observasi ini dilakukan secara informal sehingga mampu

mengarahkan peneliti untuk mendapatkan sebanyak mungkin

informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

b. Teknik Wawancara Mendalam ( indepth interview )

Teknik wawancara adalah teknik yang dipakai untuk

memperoleh informasi melalui percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara (

interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara mendalam mengarah pada kedalaman informasi, guna

Page 37: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menggali pandangan subjek yang diteliti tentang fokus penelitian yang

sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya

secra lebih jauh dan mendalam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah penelitian terhadap benda-benda tertulis

atau dokumen, digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan

dalam penelitian. Penggunaan dokumentasi ini sebagai upaya untuk

menunjang data-data yang telah didapatkan melalui observasi dan

wawancara.

7. Validitas Data

Untuk menguji keabsahan data yang terkumpul, perlu

menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu. Teknik triangulasi

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yaitu

melakukan pengecekan dan pembandingan terhadap derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal

ini dapat dicapai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang dengan situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Page 38: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang yang

berpendidikan menengah, orang berada, orang pemerintahan dan

sebagainya.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

( Moleong, 2005 : 178 ).

8. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis data model interaktif, yang terdiri dari tiga

komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

a. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, proses

ini berlangsung secara terus-menerus sepanjang pelaksanaan

penelitian, yang dimulai sebelum pengumpulan data dilakukan. Data

reduksi dimulai sejak peneliti mengambil keputusan dalm memilih

kasus, pertanyaan yang diajukan, dan tentang cara pengumpulan data

yang dipakai.

b. Penyajian Data

Kegiatan merakit informasi atau pengorganisasian data serta

menyajikan dalam bentuk cerita agar dapat diambil suatu kesimpulan.

c. Penarikan Kesimpulan.

Page 39: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Yaitu menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Yang mana

kesimpulan masih besifat sementara sampai penelitian berakhir baru

dapat diambil kesimpulan yang sesungguhnya.(Sutopo, 2002 : 96 ).

Bagan 1

Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Sutopo, 2002 : 187)

Reduksi

data

Pengumpulan

Data

Penarikan

simpulan/

verifikasi

Sajian

Data

Page 40: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanaan di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten

Karanganyar. Desa Berjo adalah salah satu tujuan wisata yang unik di Kecamatan

Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Dalam banyak hal desa ini memiliki berbagai

keistimewaan yang tidak dimiliki oleh desa-desa lain. Desa ini memiliki panorama

alam yang begitu indah, beberapa situs peninggalan sejarah, dan tentunya keramah-

tamahan penduduk. Selain itu desa Berjo juga telah dilengkapi dengan fasilitas-

fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.

Dalam Bab II ini penulis akan menyajikan beberapa hal yang berkaitan

dengan Desa Berjo.

A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Berjo

Desa merupakan perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan

lingkungannya. Hasil dari perpaduan tersebut adalah suatu wujud yang

ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, dan kultural yang

saling berinteraksi dan berhubungan satu dengan yang lainnya.

Tiga elemen yang mendasari terbentuknya desa serta mempunyai arti

penting bagi kelangsungan dan kemajuan desa adalah terdapatnya daerah atau

lokasi pemukiman, penduduk yang menempati lokasi tersebut serta tata

kehidupan masyarakat secara tidak tertulis maupun oleh pemeirntah resmi

menurut Undang-Undang Negara yang sah. Letak desa yang strategis serta

berbatasan dengan daerah lainnya akan menyebabkan terjadinya interaksi sosial

Page 41: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

antara masyarakat desa. Lingkungan perkotaan juga memberi pengaruh

khususnya terhadap perkembangan bidang ekonomi bagi lingkungan desa

terdekat.

Modal dasar pembangunan dan kemajuan desa dapat dilihat dari kualitas

penduduk yang menempati suatu wilayah dengan adanya rasa tanggung jawab

yang tinggi terhadap kemajuan daerahnya. Kualitas penduduk suatu daerah dapat

diukur dari tingkat pendidikan, ekonomi, maupun tingkat pendapatan penduduk di

daerah tersebut. Sedangkan untuk memperlancar jalannya pemerintahan di suatu

wilayah diperlukan tata kehidupan masyarakat dan pemerintahan sebagai saluran

aspirasi masyarakat bagi pembangunan daerah yang berjalan seimbang dan saling

melengkapi satu dengan yang lainnya.

1. Kondisi Geografis

Wilayah dan masyarakat adalah unsur penting yang harus ada dalam

terbentuknya suatu negara sebagai potensi yang utama dalam pembangunan.

Wilayah mempunyai peranan penting terhadap perkembangan sosial,

ekonomi, politik dan kebudayaan karena merupakan tempat tinggal kumpulan

masyarakat suatu daerah.

Desa Berjo secara administratif termasuk wilayah Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Menurut

topografi, Desa Berjo terletak pada dataran tinggi dengan ketinggian kurang

lebih 1.000 m dari permukaan air laut. Iklim tropis dan suhu udara rata-rata

yang mencapai 23OC menjadikan Desa Berjo sangat cocok sebagai daerah

pertanian, baik bagi pemenuhan kebutuhan hidup setiap hari maupun dijual

Page 42: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

keluar desa untuk menambah pendapatan masyarakat dalam upaya

peningkatan kesejahteraan hidup. Selain sebagai daerah pertanian Desa Berjo

juga memiliki potensi sebagai daerah tujuan wisata yang menjadi tujuan

kunjungan wisata dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari

berbagai obyek wisata yang ada di wilayah Desa Berjo antara lain: Kompleks

Candi Sukuh, Telaga Mardirdo, dan Air Terjun Jumog.

Berdasarkan monografi desa, letak Desa Berjo kurang lebih 16 km dari

ibukota Kabupaten Karanganyar atau sekitar 37 km sebelah Timur Kota Solo.

Luas wilayah Desa Berjo sekitar 1.623.865 Ha yang terbagi dalam tanah kas

desa, sawah, ladang, pemukuman penduduk, jalan serta tanah yang belum

dikelola.

Wilayah Desa Berjo terbagi menjadi enam dusun meliputi Dusun

Gandu, Berjo, Tagung, Gero, Tambak, dan Dusun Tlogo (lihat peta desa).

Masing-masing dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun (Kadus) yang

bertugas membantu Kepala Desa dalam menjalankan fungsi pemerintahan

desa serta mengatur tata tertib masyarakat bersama perangkat desa lainnya.

Desa Berjo wilayahnya dibatasi oleh desa-desa disekitarnya. Adapun

batas-batas Desa Berjo adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara dibatasi oleh Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso.

b. Sebelah Selatan dibatasi oleh wilayah Tawangmangu.

c. Sebelah Barat dibatasi oleh Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso

d. Sebelah Timur dibatasi oleh Hutan Lawu.

Page 43: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Hubungan Desa Berjo dengan daerah lainnya dihubungkan dengan jalan

beraspal dan cor jalan yang sudah cukup bagus. Sementara itu hubungan

dengan Kota Karanganyar sebagai pusat pemerintahan Kabupaten

dihubungkan dengan jalur Solo – Tawangmangu yang merupakan jalan

sebagai jalur wisata yang ramai dengan tujuan berbagai obyek wisata seperti

Obyek Wisata Grojogan Sewu, Balekambang, Pendakian Puncak Lawu yang

berada di wilayah Tawangmangu termasuk obyek wisata Candi Sukuh, Canci

Planggatan, Taman Hutan Rakyat, Grojogan Jumog, Perkebunan Teh

Kemuning yang berada di wilayah Kecamatan Ngargoyoso. Kondisi jalan

yang memadai sebagai sarana perhubungan sangat membantu mempermudah

hubungan masyarakat Desa Berjo dengan daerah yang lainnya baik sektor

perekonomian, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya.

Kondisi jalan desa yang menghubungkan antara dusun sebagian besar

merupakan jalan beraspal serta sebagian lainnya merupakan jalan yang

dilakukan oleh pengecoran atas swadaya masyarakat. Hal ini memberikan

kemudahan masyarakat melakukan hubungan komunikasi antar warga, serta

kemudahan pemerintahan desa melakukan pembinaan terhadap warga serta

masyarakat. Letak desa yang berdekatan dengan jalan raya (daerah wisata)

berpengaruh terhadap perkembangan pola hidup masyarakatnya di daerah

tersebut.

Prasarana perhubungan berupa jalan desa yang memadai semakin

mempermudah masyarakat Desa Berjo melakukan interaksi (hubungan)

serta bersosialisasi dalam berbagai kegiatan desa sebagai upaya membangun

Page 44: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kebersamaan antar warga termasuk menumbuhkan peran aktif masyarakat

dalam pembangunan desanya.

Tanah sebagai salah satu sumber penting bagi manusia merupakan

tempat untuk tumpuan penghidupan manusia pada umumnya terutama

masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Bagi desa yang merupakan

daerah pertanian petani sangat bergantung pada kondisi kesuburan tanah

untuk bercocok tanam.

Desa Berjo memiliki luas tanah 1.623.865 Ha, dengan kondisi tanah

yang subur. Wilayah seluas itu terdiri dari tanah sawah, pekarangan, tegalan,

dan lain-lain seperti kuburan, lapangan, jalan dan saluran irigasi. Luas

masing-masing areal tanah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1 Pembagian Tanah Menurut Kegunaan di Desa Berjo

No Tanah Luas Tanah (Ha)

20010 1. 2. 3. 4. 5.

6.

7.

Sawah dan ladang Pekarangan/bangunan Tegalan/ kebun Hutan negara Tanah keperluan sosial( masjid, sarana kesehatan, sarana sosial) Tanah keperluan umum( lapangan olahraga, pemakaman. Lain-lain (jalan, kuburan, dan lain-lain)

83,935 81,712

191,865 1236,000

5,177 91,950 25,176

13,74

Jumlah 1623,865 Sumber: Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Page 45: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

PETA DESA BERJO

KANTOR DESA BERJO

Dusun Tagung

Dusun Tlogo

Dusun Gandu

Dusun Berjo

Dusun Gero

Dusun Tambak

U

SKALA 1 : 5.000

K ETER AN GAN : Jalan Desa : B at as Desa : Jembatan

DESA BERJO - KKN UGM 2006

Gambar. 1 Peta Desa Berjo

2. Kondisi Demografi

Penduduk merupakan potensi pembangunan yang memegang peranan

besar dalam membangun daerah. Ciri pokok dari sifat kependudukan di

Indonesia antara lain kepadatan penduduk yang tinggi serta pertambahan

penduduk yang cepat maupun keragaman masyarakatnya.

Penduduk di Indonesia sebagian besar tinggal di wilayah pedesaan

dengan jumlah terbesar di Pulau Jawa yang tingkat kepadatan tinggi

dibanding pulau-pulau lainnya. Walaupun kenyataan tersebut tidak semua

terjadi pada semua desa di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kepadatan

jumlah penduduk Desa Berjo baik mengenai jumlah penduduk, mata

pencaharian, tingkat pendidikan, dan lain-lain.

Page 46: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Jumlah Penduduk

Desa Berjo mempunyai potensi sumber daya manusia yang cukup

besar. Berdasarkan statistik tahun 2010 penduduk Desa Berjo secara

keseluruhan tercatat 5.842 jiwa dengan perincian terbagi dalam 1.355 KK

(Kepala Keluarga) meliputi jumlah penduduk laki-laki berjumlah 2.944

orang dan jumlah penduduk perempuan mencaai 2.898 orang.

Tabel 2

Pertumbuhan Jumlah Penduduk Desa Berjo Tahun 2010

No Usia Jumlah Penduduk (orang) Laki-laki Perempuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

0-04 05-09 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59

60 keatas

210 219 222 216 215 216 218 215 217 216 214 216 344

207 218 218 214 210 213 213 213 214 214 208 212 351

Jumlah 2944 2898

Sumber: Data Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Menurut Widjaya Nitisastro, penduduk dapat dibedakan menjadi 3

golongan yaitu: penduduk usia belum produktif (umur 0-14 tahun),

penduduk usia produktif (umur 15-65 tahun) dan penduduk usia

reproduktif (umur 60 tahun ke atas).

Page 47: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Penduduk yang termasuk usia produktif (kerja) di Desa Berjo sampai

tahun 2010 mencapai 3853 jiwa. Sementara itu penduduk usia belum

produktif mencapai 1294 jiwa dan jumlah penduduk yang bukan usia kerja

mencapai 695 jiwa. Akan tetapi dalam praktiknya dapat dilihat banyak

penduduk usia belum produktif atau belum masuk usia kerja karena

terdesak kebutuhan ekonomi keluarga mereka harus bekerja dan

meninggalkan bangku sekolah untuk membantu orang tua menambah

pendapatan keluarga seperti bekerja sebagai pembantu rumah tangga di

luar daerah, buruh bangunan dan lainnya yang dapat kita temukan tenaga

kerja anak-anak.

Penduduk yang berusia 60 tahun ke atas termasuk dalam usia tidak

produktif tetapi masih bekerja, baik sebagai petani, buruh tani dengan

bekerja di lahan milik orang lain. Hal ini disebabkan mereka masih kuat

untuk bekerja serta berupaya menambah ekonomi keluarga untuk

kebutuhan sehari-hari.

b. Mata Pencaharian

Perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk Desa Berjo

menunjukkan grafik yang meningkat dengan dilihat dari pendapatan rata-

rata keluarga dan kemampuan daya beli penduduk yang bertambah.

Perkembangan sosial ekonomi masyarakat Desa Berjo juga dilihat

dari mata pencaharian penduduk yang beraneka ragam. Mata pencaharian

penduduk Desa Berjo sebagian besar di sektor pertanian baik sebagai

Page 48: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

petani yang mengelola lahan sendiri maupun bekerja sebagai buruh di

lahan orang lain.

Dilihat dari komposisi jumlah penduduk Desa Berjo berdasarkan

penggolongan jenis pekerjaan menurut mata pencaharian dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3

Komposisi Jumlah Penduduk Desa Berjo Menurut Mata Pencaharian

Tahun 2010

No Mata

Pencaharian 2010

1 2 3 4 5 6 7 8

Karyawan a. Pegawai Negeri b. TNI c. Swasta Wiraswasta Petani Pertukangan Buruh tani Pensiunan Angkutan Jasa

55 1

340 255

2942 117 115 11 10 10

Jumlah 3826 Sumber: Data Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas pekerjaan terbesar dalam masyarakat Desa

Berjo adalah tani. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang subur ditambah

iklim yang mendukung serta pengairan yang memadai sehingga cocok

untuk pertanian sawah, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan

sebagian penduduk lainnya bekerja sebagai pedagang (wiraswasta),

pertukangan, karyawan, baik sebagai pegawai negeri karyawan swasta,

Page 49: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

termasuk TNI, maupun bekerja di sektor jasa lainnya. Hal ini tentunya

berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat Desa Berjo yang

memiliki semangat kerja dan kebersamaan antar warga dalam membangun

daerahnya.

c. Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana utama dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa yaitu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan, keterampilan yang memadai serta berwawasan

yang luas dalam membangun bangsa.

Kehidupan masyarakat Desa Berjo yang mulai berkembang serta

menuju daerah swasembada ditandai peran serta masyarakat yang cukup

besar dalam pembangunan desanya. Program pembangunan pemerintah

dan masyarakat Desa Berjo yang terarah tidak lepas dari pengaruh faktor

pendidikan termasuk tumbuhnya kelompok-kelompok swadaya lokal yang

timbul atas partisipasi masyarakat dalam upaya menjembatani upaya

aspirasi warga masyarakat yang terus berkembangan.

Perubahan pola pemikiran masyarakat termasuk kesadaran dalam

membentuk kelompok masyarakat merupakan pengaruh semakin

meningkatnya pendidikan dalam masyarakat Desa Berjo. Pendidikan

dalam pengertian pengajaran adalah usaha sadar untuk mencapai tujuan

dengan sistematika terarah pada perubahan tingkah laku yang menunjuk

ada proses yang dilalui, sedangkan yang dimaksud dengan proses adalah

proses pendidikan.

Page 50: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Komposisi tingkat pendidikan masyarakat Desa Berjo dapat

dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4

Komposisi Jumlah Penduduk Desa Berjo Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2010

No Pendidikan 2010

1

2

3

4

5

6

7

8

9

TK

Tidak tamat SD

Sekolah Dasar

SLTP/sederajat

SLTA/sederajat

Akademi/D1-D3

Sarjana/S1-S3

Pesanren

Kursus

80

380

1930

1355

890

98

126

10

15

Jumlah 4884

Sumber: Data Monografi Desa Berjo Tahun 2010

d. Agama dam Kepercayaan Masyarakat

Agama merupakan faktor utama dalam kehidupan masyarakat dalam

membentuk pribadi yang memiliki akhlak yang baik. Melaksanakan

ibadah dengan benar sebagai landasan dasar dalam membangun manusia

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan. Ajaran agama yang mengatur

nilai-nilai hidup manusia haruslah tercermin dalam kehidupan sehari-hari

sebagai dasar pegangan hidup manusia.

Agama sebagai norma (aturan) dalam kehidupan bermasyarakat

dapat tumbuh berkembang dengan baik serta dapat diterapkan dalam

Page 51: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

semua aspek kehidupan bergantung dari keadaan masyarakat serta

pemerintah yang memberikan kebebasan masyarakatnya untuk memeluk

suatu agama dan memberikan perlindungan dalam menjalankan aturan

agamanya masing-masing.

Masyarakat Desa Berjo mayoritas penduduknya beragama Islam.

Data terakhir tahun 2010 jumlah penduduk yang beragama Islam

mencapai 5811 orang, sedangkan 2 orang beragama Kristen Katolik. Hal

ini tentu berpengaruh terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat terhadap

pola perilaku kehidupan sehari-hari.

Adapun komposisi penduduk Desa Berjo berdasarkan agama dan

kepercayaan yang berkembang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5

Komposisi Jumlah Penduduk Desa Berjo Menurut Agama dan Kepercayaan

Tahun 2010

No Agama 2010

1

2

3

4

5

6

Islam

Kristen Katolik

Kristen Protestan

Hindu

Budha

Kepercayaan lain

5811

2

-

-

-

-

Sumber: Data Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Berbagai kegiatan keagamaan di Desa Berjo cukup banyak dan

berjalan dengan lancar antara lain: kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al

Qur’an) bagi anak-anak usia TK (Taman Kanak-Kanak) dan Sekolah

Page 52: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Dasar serta Madrasah Diniyah bagi para remaja. Kegiatan keagamaan lain

yang masih berjalan adalah pengajian rutin keliling yang diadakan di

masing-masing dusun dengan diisi ceramah agama maupun kajian-kajian

terhadap bidang ilmu tertentu seperti tafsir Al Qur’an, Fiqih (hukum

Islam) dan sebagainya.

Perkembangan kegiatan keagamaan yang semakin meningkat

sebagai salah satu bentuk tumbuhnya kesadaran menjalankan aturan

agama harus diimbangi dengan tersedianya sarana penunjang berjalannya

kegiatan keagamaan seperti Masjid yang setiap dusun di Desa Berjo telah

memiliki masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan umat Islam. Kegiatan

pembinaan dan pendidikan agama dalam belajar Al Qur’an melalui wadah

Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) bertujuan menanamkan kecintaan

anak terhadap Al Qur’an sejak dini serta membentuk generasi yang

berakhlak mulia. Di samping itu juga terdapat kegiatan silaturahmi antar

masjid di Desa Berjo dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) yang rutin

mengadakan pertemuan setiap sebulan sekali untuk menyatukan gerak,

tukar informasi serta merancang berbagai kegiatan termasuk dalam

peringatan hari-hari besar Islam.

Sebagian besar masyarakat Desa Berjo yang mayoritas agama Islam

juga masih tetap melestarikan tradisi atau adat istiadat yang berlangsung

secara turun menurun sebagai salah satu kekayaan budaya merupakan

perpaduan antar unsur agama dan keyakinan masyarakat Desa Berjo.

Page 53: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tradisi yang berkembang di masyarakat Desa Berjo dibebankan

menjadi dua yaitu tradisi Jawa yang bersifat religius (terdapat hubungan

dengan nilai-nilai agama) dan tradisi yang bersifat non religius yang telah

berakar lama di masyarakat sebagai budaya masyarakat Desa Berjo.

Tradisi yang bersifat religius seperti tradisi Syawalan, Padusan menjelang

datangnya bulan Ramadhan, upacara kematian yang dilakukan setiap 7

hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari (nyewu), bersih desa (Rasulan), serta

kendurian dan berkembang di masyarakat adalah gotong royong atau

sambatan saat hajatan, perbaikan jalan dan kebersihan lingkungan.

B. Sarana-sarana Penunjang di Desa Berjo

1. Sarana Perhubungan dan Komunikasi

Secara umum wilayah Desa Berjo memiliki sarana perhubungan yang

memadai seperti jalan-jalan desa yang telah beraspal, termasuk adanya

pengecoran jalan masuk ke perkampungan di sebagian dusun yang

memudahkan kelancaran komunikasi dan transportasi masyarakat Desa Berjo.

Sarana perhubungan yang sangat penting dalam perkembangan

masyarakat adalah transportasi dan komunikasi. Sarana transportasi yang ada

di Desa Berjo meliputi mobil angkutan penumpang maupun barang dagangan

ke pasar yang mudah terjangkau masyarakat, truk angkutan pasir dan bahan-

bahan bangunan yang dimiliki orang perorangan maupun sarana transportasi

oleh kendaraan lainnya maupun sarana ojek kendaraan bermotor yang telah

tersedia di tiga lokasi dan satu lokasi di wilayah kawasan wisata Candi Sukuh.

Page 54: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berbagai sarana transportasi tersebut telah dikelola dengan baik, sehingga

mempermudah kegiatan masyarakat serta semakin terbukanya hubungan antar

warga masyarakat maupun dengan daerah lainnya.

Berbagai sarana komunikasi yang terdapat di Desa Berjo seiring

perkembangan teknologi informasi adalah tersedianya sarana Warung Telepon

(Wartel) maupun telepon seluler yang menggunakan tenaga satelit telah

tersedia di Desa Berjo. Keberadaan sarana dan prasarana di Desa Berjo seperti

jalan, jembatan, dan sarana transportasi lainnya dilihat dalam tabel di bawah

ini:

Tabel 6

Sarana Perhubungan, Komunikasi dan Transportasi di Desa Berjo

Tahun 2010

No Sarana 1994 A. 1 2 3 4 B 5 6 C 7 8 9

10 11

Perhubungan Jalan Desa Jalan Dusun Jalan Kabupaten Jembatan Telekomunikasi Wartel Pemancar Radio Transportasi Sepeda Sepeda Motor Mobil Pribadi Truk Lain-lain

6

11 6 3

2 2

- 40

420 50

4 10

Sumber: Data Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Tabel di atas menunjukkan keberadaan sarana jalan komunikasi dan

transportasi yang kondisi dan jumlahnya cukup banyak di masyarakat Desa

Page 55: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berjo. Hal ini merupakan wujud pembangunan Desa Berjo yang terus berjalan

didukung lancarnya hubungan dari dan ke daerah lain termasuk bertambahnya

wawasan masyarakat dengan masuknya media informasi.

2. Sarana Perekonomian

Ketersediaan sarana perekonomian dalam masyarakat pedesaan

sangatlah diperlukan, karena gerak kehidupan kegiatan ekonomi masyarakat

tidak lepas dari tersedianya sarana perkonomian yang memadai. Kegiatan

ekonomi berupa menghasilkan barang (produksi), membutuhkan barang

(konsumsi) maupun memasarkan hasil produksi (distribusi) tentunya harus

diimbangi dengan tersedianya pasar, toko, koperasi simpan pinjam dan

sebagainya yang keberadaannya saling melengkapi untuk kelancaran kegiatan

ekonomi masyarakat.

Masyarakat Desa Berjo yang sebagian besar bekerja sebagai petani baik

ladang maupun sawah menjadikan pasar sebagai tempat menjual hasil

pertanian dan membeli berbagai keperluan pokok untuk keperluan sehari-hari.

Masyarakat Desa Berjo sampai saat ini belum memiliki pasar desa sebagai

pusat kegiatan ekonomi masyarakat namun telah ada pasar sebagai pusat jasa

dan perdagangan yang letaknya dekat dengan wilayah Desa Berjo, seperti

Pasar Kemuning, Pasar Gentungan, serta Pasar Karangpandan sebagai pasar

terbesar di Karanganyar yang ditunjang sarana jalan dan transportasi yang

memadai.

Page 56: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Adapun sarana perekonomian masyarakat Desa Berjo yang terus

bertambah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 7

Sarana Perekonomian Masyarakat Desa Berjo Tahun 2010

No Sarana Perekonomian 2010 1 2

3

Perdagangan - Toko - Warung - Pasar Desa Jasa dan Koperasi - Koperasi Simpan Pinjam - Badan kredit - Lumbung Desa Industri - Sedang - Kecil

25 10 - - - - - - 5

Jumlah 15 Sumber: Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Sejalan berkembangnya sarana perekonomian masyarakat Desa Berjo,

tumbuhnya industri kecil atas modal masyarakat sendiri seperti usaha

penyulingan daun cengkeh, pembuatan tempe, pembuatan kripik singkong,

dan lainnya sebagai wujud berkembangnya kegiatan ekonoi masyarakat Desa

Berjo.

3. Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mendorong perubahan

dalam masyarakat. Sebagai proses yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

masyarakat. Pendidikan merupakan wahana untuk sumber daya manusia yang

berpikiran maju dan bersifat bijak dalam mengambil keputusan serta terbuka

Page 57: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

terhadap hal-hal yang baru yang berguna bagi pengembangan pembangunan

masyarakat.

Tingkat pendidikan masyarakat pedesaan ini masih belum mendapat

perhatian yang serius dari pemerintah. Hal ini dilatarbelakangi bahwa desa

hanya dianggap sebagai pelengkap pembangunan padahal desa seharusnya

menjadi titik tolak pembangunan nasional karena sebagian besar penduduk

Indonesia tinggal di daerah pedesaan.

Pendidikan yang berkembang di Desa Berjo meliputi pendidikan formal

(umum) serta nonformal (khusus). Pendidikan formal (umum) yang ada

meliputi jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar

atau Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah atau setingkat SLTP

sedangkan untuk pendidikan lanjut seperti Sekolah Menengah Umum (SMU)

dan kejuruan belum tersedia. Pendidikan non formal yang sedang digarap

terus dikembangkan berupa Pendidikan Pesantren Al Hikmah beserta

madrasahnya di Susun Tagung yang sarana gedung dan fasilitasnya sebagian

telah selesai dikerjakan. Adapun sarana pendidikan yang ada di Desa Berjo

dapat dilihat di dalam tabel berikut ini :

Page 58: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 8

Sarana Pendidikan di Desa Berjo Tahun 2010

No Sarana Pendidikan 1994 1 2 3 4 5 6

Kelompok Bermain (Paud) Taman Kanak-Kanak SD/MI SLTP/MTs Pondok Pesantren Pusat Kegiatan Wanita Islam Kursus/Keterampilan

3 4 4 1 - -

Jumlah 11 Sumber: Monografi Desa Berjo Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas jumlah bangunan untuk sarana pendidikan di

Desa Berjo masih dirasa sangat kurang karena tidak sebanding dengan jumlah

penduduk usia sekolah.

Sarana pendidikan formal yang tersedia hanya sampai sekolah lanjutan

pertama yang berupa Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang memadukan

pendidikan umum dan pendidikan agama dengan pengelolaan dari pihak

yayasan (swasta). Sementara untuk melanjutkan ke pendidikan negeri harus

keluar dari daerah baik untuk wilayah administratif Kecamatan Ngargoyoso

yang tersedia tiga buah sekolah lanjutan tingkat pertama negeri maupun ke

daerah Karangpandan serta Karanganyar yang telah memiliki sarana

pendidikan sampai ke tingkat Sekolah Menengah Umum maupun Sekolah

Kejuruan. Adanya mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi akan membawa nilai-nilai baru sebagai masukan bagi perkembangan

dan kemajuan pembangunan Desa Berjo.

Page 59: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4. Sarana Sosial Desa

Sarana sosial desa dibangun untuk lebih mempermudah kegiatan-

kegiatan sosial masyarakat desa. Sarana sosial yang terdapat di Desa Berjo

meliputi kantor desa, balai desa, puskesmas, tempat ibadah, sarana olah raga,

maupun sarana pengairan. Berikut adalah tabel sarana-sarana sosial yang ada

di Desa Berjo

Tabel 9

Sarana Sosial di Desa Berjo Tahun 2010

No Sarana Perekonomian 2010

1

2

3

4

5

6

7

Kantor Desa

Balai Desa

Posyandu

Puskesmas Pembantu

Rumah Bersalin

Sarana Ibadah

Sarana Olahraga

1

1

8

1

1

23

6

Jumlah 41

Sumber: Monografi Desa Berjo Tahun 2010

C. Ekowisata Di Desa Berjo

Desa Berjo merupakan desa tujuan pariwisata yang terletak di lereng

Gunung Lawu. Desa Berjo adalah sebuah desa wisata yang memiliki banyak daya

tarik di dalamnya. Sebagai sebuah desa yang memiliki predikat desa wisata

tentunya Desa Berjo memiliki banyak obyek wisata yang layak untuk dikunjungi

Page 60: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dan dinikmati. Satu hal yang paling menarik dari Desa Berjo adalah panorama

alam yang dimilikinya, dengan jalan yang naik-turun dan meliuk-liuk merupakan

suatu keindahan. Obyek wisata yang ada di Desa Berjo diantaranya adalah:

1. Telaga Madirdo

Telaga Madirdo merupakan danau kecil yang airnya bersumber dari

mata air di lereng Barat Gunung Lawu. Danau yang juga disebut warga

sebagai Telaga Wurung ini menjadi tumpuan kehidupan warga karena airnya

tak pernah surut meski musim kemarau panjang melanda. Uniknya, air di

danau ini tak pernah penuh meski musim penghujan, sehingga disebutlah

sebagai telaga wurung atau telaga yang tidak sempurna. Nama Telaga

Madirdo ini kemudian dijadikan nama dusun.

Jarak telaga dari balai desa sekitar 4 km yang dapat ditempuh dengan

kendaraan pribadi dengan cukup mudah. Dilihat dari prospeknya, telaga ini

memiliki potensi yang layak untuk dikembangkan menjadi wisata unggulan

bagi Desa Berjo seperti yang diimpikan oleh Masyakat Desa Berjo pada

umumnya.Telaga Madirdo juga sudah cukup dikenal oleh wisatawan yang

memasuki Desa Berjo terutama turis asing karena telaga ini termasuk dalam

jalur Tracking Sukuh-Grojogan Sewu. Apabila di kemudian hari telaga ini

sudah dikemas sedemikian rupa menjadi obyek wisata seperti yang diimpikan

masyarakat Desa Berjo, tentunya telaga ini akan memberikan sumbangsih

yang besar pada peningkatan taraf hidup masyarakat Berjo.

Menurut kisah dari sejumlah tokoh masyarakat serta beberapa catatan

sejarah yang di publikasikan, awal keberadaan Telaga Madirdo ternyata mirip

Page 61: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dengan salah satu bagian dari cerita Ramayana. Bermula dari kisah seorang

resi yang memiliki ilmu kawruh sangat tinggi dan memiliki pusaka bernama

Cupu Manik Astagina. Rasi bernama Gutama yang beristrikan Nyi Widardi

ini dikaruniai tiga anak, yakni Guwarso, Guwarsi, dan Dewi Anjani. Suatu

ketika Gutama gelisah karena anak-anaknya selalu bertengkar memperebutkan

cincin Cupu Manik Astagina.

Demi keadilan, Sang Resi membuang cincin pusaka ke Telaga

Madirdo. Kepada anak-anaknya, Gutama mengatakan, pemilik pusaka itu

adalah yang mampu mengambil cincin dari dasar telaga. Tapi ketiganya justru

berkelahi di telaga, bukannya berlomba secara sportif memperoleh cincin

yang dibuang ayah mereka. Keajaiban terjadi. Wajah Giwarso dan Guwarsi

tiba-tiba berubah menjadi kera yang keduanya dijuluki Sugriwo dan Subali.

Begitu pula Dewi Anjani, setiap kali melihat pantulan wajah

Gambar. 2 Wisata Telaga Madirdo

Page 62: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2. Air Terjun Jumog

Air terjun Jumog terletak di Dusun Berjo yang dibangun pada tanggal

7 Agustus 2004 atas kerjasama bapak Abdullah Faray Abdad dan

pemerintahan Kabupaten Karanganyar. Bapak Abdullah adalah investor lokal

yang telah mengarahkan warga Jumog merebas semak-belukar, memunculkan

pesona keindahan air terjun Jumog. Pada awalnya bapak Abdullah hanya

memiliki sebidang tanah di Dusun Jumog, namun setelah menjelajah, secara

tidak terduga dia menemukan air terjun ini. Kemudian dia mengajukan sewa

lahan selama 20 tahun dengan opsi 20 tahun. Tiada sewa dikeluarkan, hanya

bagi hasil dengan pemerintah daerah, warga setempat, dan bapak Abdullah

sendiri. Sehingga bisa dikatakan bahwa Jumog merupakan milik masyarakat

Desa Berjo, Kabupaten Karanganyar dan investor. Pengerjaannya hanya

memakan waktu lima jam setelah terjadi kesepakatan dengan pejabat desa.

Aliran air terjun Jumog memiliki tiga cabang , yaitu Klueng,

Kusumajati dan Jubleg. Air murni yang berasal dari sumber mata air

sepanjang tahun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun

wisatawan domestik. Disamping itu akses jalan masuk yang datar juga sangat

menguntungkan bagi para wisatawan. Keadaan di sekitar air terjun sangat asri

dan sekitar pukul 09.45 WIB pelangi akan terlihat selama kurang lebih satu

jam.

Di tempat wisata ini para wisatawan dapat menikmati pemandangan

dan pesona keindahan air tejun Jumog, sambil mencicipi sate kelinci yang

dijual di dalam maupun di luar tempat wisata.

Page 63: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar. 3 Wisata Air Terjum Jumog.

3. Candi Sukuh

Candi Sukuh terletak di Dusun Sukuh yang dikategorikan sebagai

candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini

digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena

banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas.

Candi Sukuh dibangun pada sekitar abad XV, dari permukaan air laut

ketinggiannya sekitar 910 M. Kompleks Situs purbakala Candi Sukuh mudah

dicapai dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat,

dengan jarak 27 km dari Kota Karanganyar. Didukung panorama alam yang

sangat indah kawasan Candi Sukuh diharapkan mampu menjadi objek wisata

andalan bagi Desa Berjo dan Kabupaten Karanganyar.

Page 64: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Situs purbakala Candi Sukuh ini ditemukan oleh Residen Surakarta

"Yohson" pada masa penjajahan Inggris. Mulai saat itu banyak kalangan

sarjana yang mengadakan penelitian di Candi Sukuh antara lain Dr. Van der

Vlis tahun 1842, Hoepermen diteruskan Verbeek tahun 1889, Knebel tahun

1910, dan sarjana Belanda Dr. WF. Stutterheim. Untuk mencegah kerusakan

yang semakin memprihatinkan, Dinas Purbakala setempat pernah

merehabilitasi Candi Sukuh pada tahun 1917, sehingga keberadaan Candi

Sukuh seperti kondisi yang kita lihat sekarang.

Usaha penyelamatan dan pengamanan terhadap candi Sukuh dilakukan

oleh Dinas Purbakala sejak tahun 1971, sedangkan peresmian pemugarannya

ditandatangani oleh Mendikbud Daoed Yoesoef pada tahun 1982. Selanjutnya

beberapa peneliti bangsa Indonesia yang menaruh minat terhadap kekunoan

Candi Sukuh diantaranya adalah : Ph. Soebroto, Riboet Darmosutopo, Y

Padmopuspito, Harry Truman Simanjuntak dan lain-lain.

Susunan Candi dibagi menjadi 3 trap, yaitu teras pertama, teras kedua,

dan teras ketiga

Setiap trap terdapat tangga dengan suatu gapura. Gapura-gapura itu

amat berbeda bila dibandingkan dengan gapura umumnya candi di Jawa

Tengah, apa lagi gapura pada trap pertama. Bentuk bangunannya mirip candi

Hindu dipadu dengan unsur budaya asli Indonesia yang nampak begitu

kentara, yakni kebudayaan megaliticum.

Page 65: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a. Teras pertama candi

Trap I Candi Sukuh menghadap ke Barat. Seperti yang sudah

diutarakan, trap pertama candi ini terdapat tangga. Bentuk gapuranya amat

unik yakni tidak tegak lurus melainkan dibuat miring seperti trapesium,

layaknya pylon di Mesir (Pylon : gapura pintu masuk ke tempat suci).

Pada sisi gapura sebelah Utara terdapat relief "manusia ditelan

raksasa" yakni sebuah "sengkalan rumit" yang bisa dibaca "Gapura buta

mangan wong "(gapura raksasa memakan manusia). Gapura dengan

karakter 9, buta karakternya 5, mangan karakter 3, dan wong mempunyai

karakter 1. Jadi candra sengkala tersebut dapat dibaca 1359 Saka atau

tahun 1437 M, menandai selesainya pembangunan gapura pertama ini.

Pada sisi Selatan gapura terdapat relief raksasa yang berlari sambil

menggigit ekor ular. Menurut KC Vrucq, relief ini juga sebuah Sangkalan

rumit yang bisa dibaca : "Gapura buta anahut buntut "(gapura raksasa

menggigit ekor ular), yang bisa di baca tahun 1359 Saka, seperti tahun

pada sisi utara gapura.

Menaiki anak tangga dalam lorong gapura terdapat relief yang

cukup vulgar. terpahat pada lantai. Relief ini menggambarkan phallus

yang berhadapan dengan vagina. Sepintas memang nampak porno, tetapi

tidak demikian maksud si pembuat, sebab tidak mungkin di tempat suci

yang merupakan tempat peribadatan terdapat lambang-lambang yang

porno.

Page 66: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Relief ini mengandung makna yang mendalam. Relief ini mirip

lingga-yoni dalam agama Hindu yang melambangkan Dewa Syiwa dengan

istrinya (Parwati). Lingga-yoni merupakan lambang kesuburan. Relief

tersebut sengaja di pahat di lantai pintu masuk dengan maksud agar siapa

saja yang melangkahi relief tersebut segala kotoran yang melekat di badan

menjadi sirna sebab sudah terkena "suwuk". Boleh dikata relief tersebut

berfungsi sebagai "suwuk" untuk "ngruwat", yakni membersihkan segala

kotoran yang melekat di hati setiap manusia. Dalam bukunya Candi Sukuh

dan Kidung Sudamala Ki Padmasuminto menerangkan bahwa relief

tersebut merupakan sengkalan yang cukup rumit yaitu : "Wiwara Wiyasa

Anahut Jalu". Wiwara artinya gapura yang suci dengan karakter 9, Wiyasa

diartikan daerah yang terkena "suwuk" dengan karakter 5, Anahut

(mencaplok) dengan karakter 3, Jalu (laki-laki) berkarakter 1. Jadi bisa di

temui angka tahun 1359 Saka. Tahun ini sama dengan tahun yang berada

di sisi-sisi gapura masuk candi.

b. Teras kedua

Trap kedua lebih tinggi daripada trap pertama dengan pelataran

yang lebih luas. Gapura kedua ini sudah rusak, dijaga sepaSang arca

dengan wajah komis. Garapannya kasar dan kaku, mirip arca zaman pra

sejarah di Pasemah. Di latar pojok belakang dapat dijumpai seperti jejeran

tiga tembok dengan pahatan-pahatan relief, yang disebut relief Pande Besi.

Relief sebelah Selatan menggambarkan seorang wanita berdiri di depan

Page 67: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

tungku pemanas besi, kedua tangannya memegang tangkai "ububan"(

peralatan mengisi udara pada pande besi).

Pada bagian tengah terdapat relief yang menggambarkan Ganesya

dengan tangan yang memegang ekor. Inipun salah satu sengkalan yang

rumit pula yang dapat dibaca : Gajah Wiku Anahut Buntut, dapat ditemui

dari sengkalan ini tahun tahun 1378 Saka atau tahun 1496 M. Relief pada

sebelah Utara menggambarkan seorang laki-laki sedang duduk dengan

kaki selonjor. Di depannya tergolek senjata-senjata tajam seperti keris,

tumbak dan pisau.

c. Teras ketiga

Trap ketiga ini adalah trap tertinggi yang merupakan trap paling

suci. Candi Sukuh memang dibuat bertrap-trap semakin ke belakang

semakin tinggi. Berbeda dengan umumnya candi-candi di Jawa Tengah,

Candi Sukuh dikatakan menyalahi pola dari buku arsitektur Hindu Wastu

Widya. Di dalam buku itu diterangkan bahwa bentuk candi harus bujur

sangkar dengan pusat persis di tengah-tengahnya, dan yang di tengah

itulah tempat yang paling suci. Sedangkan ikhwal Candi Sukuh ternyata

menyimpang dari aturan-aturan itu, hal tersebut bukanlah suatu yang

mengherankan, sebab ketika Candi Sukuh dibuat, era kejayaan Hindu

sudah memudar dan mengalami pasang surut, sehingga kebudayaan asli

Indonesia terangkat ke permukaan lagi yaitu kebudayaan prahistori zaman

Megalithic, sehingga mau tak mau budaya-budaya asli bangsa

Indonesia tersebut ikut mewarnai dan memberi ciri pada candi Sukuh ini.

Page 68: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar.4 Candi Sukuh

4. Candi Planggatan

Candi Planggatan terletak di dusun Tambak, berjarak sekitar 3 km arah

Selatan Candi Sukuh. Tampaknya Candi Planggatan tidak begitu populer

dibandingkan dengan Candi Sukuh ataupun Candi Cetho. Hal tersebut perlu

dimaklumi mengingat kondisi Candi Planggatan tidak selengkap Candi Sukuh

atau Cetho. Artinya jika kita mencoba membandingkan aspek arsitektur candi

tersebut dengan Candi Sukuh atau Cetho jelas suatu hal yang sia-sia saja.

Yang tersisa dari Candi Planggatan yang dibangun pada ketinggian

910 meter di atas permukaan laut kini hanyalah sisa-sisa candi berupa

sekumpulan batu andesit tersusun berderet membentuk denah berukuran 30 x

30 meter, sedangkan bagian tengahnya berupa gundukan tanah setinggi satu

meter saja. Dari tinggalan beberapa batu candi yang tersisa ini ada yang

mempunyai relief.

Relief yang dipahatkan pada sebuah batu sebagai bagian dari sebuah

candi biasanya berfungsi sebagai penghias candi belaka atau dapat pula

Page 69: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

memuat cerita yang sesuai dengan sifat keagamaan candi tersebut.

Tampaknya relief-relief yang tersisa di candi ini dahulunya merupakan

rangkaian sebuah cerita tetapi mengingat jumlahnya yang terbatas (6 buah)

tampaknya cerita yang ingin disampaikan dalam relief tersebut sukar untuk

diketahui kembali.

Relief-relief tersebut antara lain relief seorang tokoh laki-laki yang

merangkul pinggang tokoh lain (wanita) di bagian muka dan di bagian

belakang tokoh terdapat tiga orang pengiring; relief seorang tokoh

menunggang kuda sedang di bagian belakang tokoh tersebut ada dua orang

pengiring membawa tombak dan pada bagian depan terdapat tiga orang

bertubuh pendek; relief rumah panggung dan dua rumah berbentuk pendapa

yang di bagian sampingnya terdapat seorang pengawal membawa tombak

mengiring seorang tokoh menunggang kuda; relief beberapa orang membawa

senjata; relief seorang tokoh menunggang kuda diiringi oleh beberapa wanita

dan tiga punakawan.

Dari sejumlah relief yang tersisa ini ada satu relief yang cukup

menarik dan menjadi petunjuk kuat mengenai pertanggalan candi tersebut.

Relief itu adalah relief seekor gajah yang digambarkan secara antropomorfis

(setengah hewan-setengah manusia) dalam posisi berdiri dengan belalai ke

bawah dan di bagian mulutnya terdapat gambar bulan sabit, seolah-olah gajah

tersebut tengah memakan buah sabit. Gajah digambarkan memakai sorban

seperti seorang wiku/pendeta. Pada bagian pinggang memakai ikat pinggang

yang dibuat dari lipatan kain dan pada bagian pinggang sampai lutut tertutup

Page 70: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

kain pula. Relief ini merupakan sebuah sengkalan memet yang jika dibaca

berbunyi "Gajah wiku mangan wulan" yang jika diartikan menjadi sebuah

angka tahun 1378 caka atau sama dengan 1456 Masehi. Penggambaran Gajah

Wiku ini sama dengan relief yang ditemukan di Candi Sukuh merupakan

bagian dari relief pande besi, hanya saja relief Gajah Wiku di Candi Sukuh

digambarkan tengah memakan buntut.

Pada bagian kanan relief Gajah Wiku ini terdapat pahatan prasasti

sebanyak empat baris. Bentuk pahatan huruf prasasti ini juga sama dengan

prasasti batu yang ditemukan di Candi Cetho dan Sukuh. Hasil pembacaan

Riboet Darmosoetopo, seorang dosen arkeologi Fakultas Sastra UGM,

Yogyakarta menyebutkan:

"padamel ira rama balanggadawang barnghyang punun dah nrawang"

Terjemahannya adalah: "Pembuatannya rama Balanggadawang

bersamaan dengan Hyang Panunduh Nrawang"

Selain relief di candi ini juga ditemukan sebuah yoni yang mempunyai

tinggi 39 cm, lebar permukaan dan dasar 32 cm dengan panjang cerat 15 cm.

Dengan temuan yoni ini maka dapat dipastikan bahwa sifat keagamaan Candi

Planggatan adalah Hinduistik. Artinya baik Candi Planggatan, Sukuh maupun

Cetho juga ditemukan lingga-yoni, ketiga candi ini mempunyai sifat

keagamaan yang sama yakni Hinduistik.

Page 71: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar.5 Peninggalan Candi Planggatan

5. Taman Hutan Raya Ngargoyoso

Taman ini terletak di lereng Gunung Lawu tepatnya di Desa Berjo,

luas hutan ini adalah 231,3 Ha merupakan kawasan yang strategis untuk

ditingkatkan fungsinya menjadi taman hutan raya. Penetapan ini berdasarkan

Surat Keputuan Menteri Kehutanan Nomor 849/ Kpts-II/1999 .

Kawasan ini merupakan hutan pinus yang sangat cocok untuk

kegiatan rekreasi alam dan perkemahan remaja dengan pemandangan yang

indah dan sejuk. Di kawasan ini dapat dilakukan wisata lintas alam “jalan kaki

atau berkuda” menuju Taman Wisata Grojogan Sewu melalui jalan hutan dan

pedesaan sepanjang dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Di petak 9 terdapat

air terjun dengan ketinggian sekitar 50-60 M.

Page 72: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar.6 Taman Hutan Raya Ngargoyoso.

Page 73: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pengembangan masyarakat pada saat ini masih menjadi isu yang

cukup relevan untuk dibicarakan seiring dengan menguatnya kesadaran

masyarakat untuk mengambil peran secara lebih partisipatif dalam proses

pembangunan. Sejalan dengan semangat pembangunan di era otonomi yang

mengakui kesetaraan antara masyarakat, swasta dan negara sebagai

stakeholders pembangunan, maka aksi-aksi pembangunan masyarakat menjadi

signifikan untuk dilakukan. Hal ini didasari keyakinan bahwa apabila

masyarakat menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dalam pembangunan,

maka secara tidak langsung mereka telah memperkuat kemampuan bangsanya

sendiri dalam menghadapi dinamika perubahan pada lingkup regional,

nasional maupun global. Oleh karena itu, upaya pengembangan masyarakat

seharusnya menjadi bagian integral dari upaya suatu bangsa dalam rangka

memperbaiki tingkat inisiasi dan partisipasi para warganya dalam proses

pembangunan (Muslim, 2009 :1).

Pariwisata adalah suatu gejala sosial yang sangat kompleks, yang

menyangkut manusia seutuhnya dan memiliki berbagai aspek: sosiologis,

psikologis, ekonomis, ekologis, dan sebagainya. Aspek yang mendapat

perhatian yang paling besar dan hampir merupakan satu-satunya aspek yang

dianggap penting ialah aspek ekonomisnya (Soekadijo, 1996: 25).

Page 74: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Untuk mengadakan perjalanan orang harus mengeluarkan biaya, yang

diterima oleh orang-orang yang menyelenggarakan angkutan, menyediakan

bermacam-macam jasa, atraksi wisata, dan lain-lainnya. Keuntungan

ekonomis untuk daerah yang dikunjungi wisatawan, itulah yang pertama-tama

merupakan tujuan pembangunan pariwisata. Meskipun juga menyinggung

tujuan budaya serta persahabatan internasional, Instruksi Presiden No. 9

Tahun 1969 juga menetapkan keuntungan ekonomis sebagai tujuan yang

pertama dari pembangunan pariwisata di Indonesia (Soekadijo, 1996: 25-26).

Pada suatu obyek wisata, pasti di tempat tersebut juga terdapat produk

wisata setempat. Disinilah produk wisata ditawarkan pada wisatawan, ada

konsumen, ada permintaan (demand) dan penawaran(supply). Ada produsen

yang menghasilkan produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam

hal ini sudah jelas bahwa konsumennya adalah wisatawan, wisatawanlah yang

mempunyai kebutuhan permintaan-permintaan yang harus dipenuhi. Dan

untuk itu wisatawan mengeluarkan uang. Motif wisata menuntut adanya

atraksi wisata yang komplementer dengan motif itu. Jadi atraksi wisata itu

termasuk yang diminta oleh wisatawan. Permintaan akan adanya atraksi

wisata harus dipenuhi oleh hal-hal atau tindakan-tindakan yang menarik.

Ketika wisatawan berada pada desa wisata akan disuguhi dengan

pemandangan alam, permainan anak-anak, perkebunan, tarian daerah dan

sebagainya.

Permintaan lain dari konsumen wisata yang harus dipenuhi terletak di

bidang jasa, yang berupa kegiatan-kegiatan dan fasilitas-fasilitas untuk

Page 75: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

memenuhi kebutuhan hidup wisatawan selama ia dalam perjalanan. Misalnya

penginapan, rumah makan, pramuwisata, dan sebagainya. Selain atraksi wisata

dan jasa wisata wisatawan dalam pariwisata juga diperlukan transferabilitas,

yang berarti bahwa wisatawan memerlukan kondisi dan sarana untuk bergerak

dari tempat kediamannya ke tempat tujuan wisata. Semua kebutuhan

wisatawan dibidang ini dapat disebut kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan

ini harus dipenuhi dengan menyediakan sarana transportasi.

Hal tersebut merupakan peluang bagi masyarakat setempat untuk

mengembangkan potensi diri mereka untuk kemajuan wisata di daerah

mereka, dan wisata tersebut akan menjadi industri pariwisata yang akan

membantu perekonomian masyarakat. Industri pariwisata adalah industri yang

kompleks, yang meliputi industri-industri lain. Dalam kompleks industri

pariwisata terdapat industri penginapan, industri rumah makan, industri

kerajinan/cindera mata, industri perjalanan, dan sebagainya.

Dibawah ini dijelaskan bagaimana gambaran umum aktivitas informan

pengunjung wisata serta kegiatan penduduk di Desa Berjo Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar .

1. Karakteristik Informan

Dari pengungkapan informan akan memperlihatkan ciri-ciri

mereka seperti nama, umur, alamat, serta kegiatan yang telah dilakukan

terkait dengan partisipasinya dalam pengembangan ekowisata di Desa

Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Selain itu juga

bisa diketahui atraksi wisata dan aktivitas apa yang dilakukan pengunjung.

Page 76: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Dari pengungkapan tersebut diharapkan dapat memperlihatkan gambaran

umum dari para informan serta dapat digunakan untuk menjelaskan bagian

analisa tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga komponen yang

berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo yaitu

pemerintah, swarta, dan masyarakat. Untuk lebih mengetahui identitas

informan, maka sebelumnya akan dilihat identitas informan dan responden

sebagai berikut:

a. Informan Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Karanganyar.

1) Ir. Sukarno, MT

Bapak Ir. Sukarno,MT adalah pegawai Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Karanganyar yang menjabat sebagai

Kasubbab Perencanaan. Dalam kaitannya dengan penelitian atau

riset ini, Ir. Sukarno, MT adalah orang yang memberikan ijin untuk

melakukan penelitian serta memberi informasi tentang wisata di

Desa Berjo.

2) Drs. Suparno

Drs. Suparno adalah pegawai Dinas Kabupaten Karanganyar

yang menjabat dibidang Pemasaran yang sekaligus yang menerima

pertayaan- pertanyaan seputar kepariwisataan di Kabupaten

Karanganyar.

Page 77: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

3) Sulardi, SE

Bapak Sulardi, SE berusia 46 tahun adalah Sekretaris Desa

Berjo yang telah bekerja kurang lebih 16 tahun di Pemerintah Desa

Berjo. Sulardi adalah orang yang mengurusi kegiatan yang

berkaitan dengan kepariwisataan di Desa Berjo.

4) Nanang Marwoto

Nanang Marwoto berusia 32 tahun adalah pengurus dari

BUMDES, adapun pekerjaannya adalah sebagai operator penunggu

loket di wisata Air Terjun Jumog.

b. Responden Masyarakat dan pihak Swasta di Desa Berjo

Dalam penelitian ini pihak swasta yang menjadi informan

adalah pihak yang melakukan aktifitas pekerjaannya berkaitan dengan

kepariwisataan di Desa Berjo, dan informannya adalah:

1) Abdullah Faray Abbad

Bapak Abdullah Faray Abbad adalah orang keturunan Arab

yang telah lama bermukim di Desa Berjo.Setelah lama tinggal di

Desa Berjo, masyarakat menganggap dia adalah orang yang

mampu menjadi investor dalam pengembangan wisata di Desa

Berjo. Beliau dulu adalah pemilik PT. Jumog Kreatif yang

sekarang vakum, pindah dan membuka usaha di sekitar Candi

Sukuh.

Page 78: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

2) Ibu Marimo

Ibu Marimo berusia 52 tahun dan mempunyai pekerjaan yaitu

sebagai pegawai di Pemerintah Desa Berjo. Selain menjadi

pegawai, beliau juga mempunyai Homestay di sekitar Telaga

Madirda yang pengelolaannya dibantu bersama suaminya yang

merupakan pensiunan Polisi Hutan.

3) Suraji

Suraji berusia 40 tahun adalah tokoh masyarakat di Desa

Berjo yang menjabat sebagai Ketua RT dan aktif dalam kegiatan

pertemuan- pertemuan di Desa Berjo.

4) Joko

Joko, 23 tahun adalah Ketua Karang Taruna di dusun Berjo

yang mengkoordinir pemuda dalam melaksanakan kegiatan

perparkiran

5) Kastono

Kastono yang berumur 48 tahun adalah tokoh masyarakat

serta pengusaha di Desa Berjo.

6) Kasiem

Ibu Kasiem 49 tahun adalah seorang wiraswasta yang

memproduksi olahan makanan berbahan baku wortel. Dalam

pelaksanaan penjualannya, Ibu Kasiem menjajakan hasil

produksinya di sekitar obyek wisata. Hasil olahannya diantaranya

Page 79: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

adalah serbuk minuman dari wortel, geplak wortel serta makanan

lainnya yang bahan utamanya adalah wortel

7) Agung

Agung yang berusia 25 tahun adalah pengurus latihan seni

musik Lesung ”Tunggal Laras”di Desa Berjo. Dalam aktifitas

pementasan seninya dilakukan di sekitar Candi Sukuh.

8) Aminah

Ibu Aminah, 43 tahun adalah pedagang bunga yang

menjajakan dagangannya di sekitar wisata Air Terjun Jumog.

9) Sutarso

Bapak Sutarso, berusia 40 tahun adalah tukang ojek yang

sering mangkal di jalan masuk Air Terjun Jumog. Sebelumnya,

Bapak Sutarso adalah petani di Desa Berjo, namun karena melihat

peluang usaha di desanya maka dia beralih menjadi tukang ojek.

c. Responden wisatawan di Desa Berjo

1) Rista

Rista 21 tahun adalah wisatawan asal Solo yang berkunjung

di obyek wisata Air Terjun Jumog

2) Fatih

Siswa kelas 3 SMA, berumur 16 tahun dan berasal dari

Kabupaten Sragen yang berkunjung di obyek wisata di Telaga

Madirda

Page 80: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3) Ajeng

Ajeng adalah siswi kelas 3 SMA berasal dari Kabupaten

Sragen yang berkunjung di wisata Air Terjun Jumog

4) Albert

Albert 20 tahun adalah mahasiswa asal Yogyakarta, yang

berkunjung ke Candi Sukuh

5) Tony

Tony mahasiswa di Universitas swasta di Yogyakarta yang

menikmati tahun baru di Taman Hutan Rakyat.

Berdasarkan data mengenai informan di atas maka dapat disusun

matriks sebagai berikut :

Matriks. 1 Matriks Informan dan Responden

No Nama Komponen 1 Ir. Sukarno.MT Pemerintah Daerah 2 Suparno Pemerintah Daerah 3 Sulardi. SE Pemerintah Desa 4 Nanang Marwoto Pemerintah Desa 5 Abdullah Swasta 6 Suraji Masyarakat 7 Joko Masyarakat 8 Marimo Masyarakat 9 Kastono Masyarakat 10 Kasiem Masyarakat 11 Agung Masyarakat 12 Aminah Masyarakat 13 Sutarso Masyarakat 14 Rista Wisatawan 15 Fatih Wisatawan 16 Ajeng Wisatawan 17 Albert Wisatawan 18 Tony Wisatawan Sumber : Data Primer, diolah Januari 2011

Page 81: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Potensi Ekowisata Di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten

Karanganyar.

Desa Berjo adalah desa wisata yang berbasis wisata alam, namun

selain mempunyai potensi wisata alam, Desa Berjo juga mempunyai

potensi wisata kebudayaan. Dari potensi tersebut Desa Berjo mempunyai

daya tarik tersendiri untuk dijadikan suatu obyek wisata dan dikunjungi

oleh wisatawan.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak Suparno,

Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar

bagian Pemasaran, bahwa alasan pengembangan wisata di Desa Berjo

adalah potensi alam yang sangat mendukung untuk dikembangkan, serta

potensi budaya yang ada di Desa Berjo. Yang dimaksud dengan potensi

wisata alam disini adalah seluruh keindahan yang ada di alam dan

berkaitan dengan lingkungan alam dengan segala bentuk kehidupan dalam

kondisi apa adanya. Sedangkan yang dimaksud dengan kebudayaan disini

ialah kebudayaan dalam arti luas, tidak hanya meliputi ‘kebudayaan

tinggi’ seperti kesenian atau perikehidupan keraton dan sebagainya, akan

tetapi juga meliputi adat istiadat dan segala kebiasaan yang hidup di

tengah-tengah suatu masyarakat : pakaiannya, caranya berbicara,

kegiatannya di pasar, dan sebagainya. Pokoknya semua act dan artifact

(tingkah laku dan hasil karya) sesuatu masyarakat, dan tidak hanya

kebudayaan yang masih hidup, akan tetapi juga kebudayaan yang berupa

Page 82: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

peninggalan-peninggalan atau tempat-tempat bersejarah. (Soekadijo, 1997

: 54 ).

Dari pernyataan di atas maka dapat diketahui atraksi ekowisata di

Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Atraksi wisata adalah atraksi yang diidentifikasikan dalam suatu

penelitian tentang kegiatan yang ditawarkan dalam pariwisata, dan telah

dikembangkan menjadi atraksi wisata yang berkualitas dan memiliki

asesibilitas yang baik.

Desa Berjo mempunyai kondisi pedesaan yang masih alami karena

merupakan daerah pegunungan serta mempunyai warisan budaya yang

sangat luar biasa, sehingga wisatawan dapat menikmati atraksi wisata yang

ada di Desa Berjo. Berikut ini adalah atraksi wisata yang ditawarkan di

Desa Berjo :

a. Atraksi Wisata Alam

Atraksi wisata alam adalah seluruh keindahan alam yang dijadikan

daya tarik wisatawan untuk berwisata.Dalam Atraksi wisata alam di

Desa Berjo diantaranya adalah

1) Air Terjun

Air Terjun di Desa Berjo terletak di Obyek Wisata Jumog.

Keindahan air terjunlah yang menjadikan wisatawan datang ke

obyek wisata Jumog. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Nanang

Marwoto :

Page 83: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

“ Tujuan utama wisatawan datang ke Obyek Wisata

Jumog adalah air terjunnya mas, embun yang dihasilkan

dari air terjun menjadi sensasi tersendiri bagi wisatawan.

(Hasil wawancara tanggal 4 Januari 2011)

2) Telaga Alami

Telaga yang ada di Desa Berjo airnya bersumber dari mata air

di lereng Barat Gunung Lawu. Danau yang juga disebut warga

sebagai Telaga Wurung ini menjadi tumpuan kehidupan warga

karena airnya tak pernah surut meski musim kemarau panjang

melanda. Keadaan telaga yang masih sangat terjaga kealamiannya,

menjadikan obyek ini sangat disukai anak-anak muda untuk

berlibur di telaga ini. Hal ini seperti diungkapkan Ibu Marimo :

“ Telaga madirdo ini sangat disukai anak-anak

muda mas, mereka biasanya datang bersama pacarnya

atau rombongannya, terus bermalam di sekitar telaga. “

(Hasil wawancara tanggal 31 Januari 2011)

3) Taman Hutan

Taman Hutan di Desa Berjo ini merupakan hutan pinus yang

sangat cocok untuk kegiatan rekreasi alam dan perkemahan remaja

dengan pemandangan yang indah dan sejuk. Hal ini juga

diterangkan Bapak Sulardi :

“ Hutan Raya biasanya wisatawan untuk jalan-

jalan menikmati suasana hutan yang sejuk, serta untuk

berkemah di masa liburan. “

(Hasil wawancara tanggal 31 Januari 2011)

Page 84: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

b. Atraksi Wisata Budaya

Atraksi wisata kebudayaan adalah semua ciri khas tradisional

Desa Berjo yang menarik dan bisa membuat wisatawan untuk datang

ke Desa Berjo, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Candi Sukuh

Candi Sukuh merupakan candi peninggalan Agama Hindu

yang mempunyai nilai budaya sangat tinggi. Bentuk Candi yang

sangat unik membuat wisatawan lokal maupun mancanegara sangat

tertarik untuk menikmati dan mengkaji lebih dalam nilai-nilai

yang terdapat pada Candi. Hal ini seperti diungkapkan oleh Bapak

Sulardi

“ Bentuk Candi Sukuh yang unik mas, membuat

banyak orang tertarik untuk menikmati keindahan serta

mempelajari relief-relief yang ada di Candi.

(Hasil wawancara tanggal 3 Januari 2011)

2) Candi Planggatan

Candi Planggatan adalah situs yang sudah dimasukan ke

dalam warisan peninggalan sejarah oleh Balai Pelestarian

Peninggalan Purbakala Jawa Tengah. Keadaan Candi yang berada

di tengah-tengah perkampungan, menjadikan suasana yang berbeda

yang dirasakan oleh wisatawan. Hal ini juga diungkapkan oleh

Bapak Suraji sebagai berikut :

Page 85: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

“ Candi Planggatan ini seperti rumah biasa mas,

letaknya ditengah-tengah desa kami.”

(Hasil wawancara tanggal 4 Januari 2011)

3) Kesenian lesung “Tunggal Laras”

Peralatan pokok yang digunakan yaitu lesung dan alu

sebagai penumbuknya. Namun, sekarang sudah divariasikan

dengan gendang dan beberapa jenis alat musik gamelan lain untuk

menambah keanekaragaman permainan musiknya. Hal ini juga

dijelaskan Agung, pengurus seni di Desa Berjo :

” Kesenian lesung ini sangat menarik mas, alat-alat

yang digunakan adalah lesung yang biasanya digunakan

sebagai menumbuk, dan sering kami pentaskan di Candi

Sukuh dalam suatu event- event tertentu”

(Hasil wawancara tanggal 3 Januari 2011)

4) Kesenian Bambu “Mekar Sari”

Semenjak berdiri alat yang dipergunakan hanya kentongan

saja. Namun dengan bertambahnya waktu, alat yang digunakan

semakin beragam, antara lain kentongan, gendang, dan angklung.

Hal ini diungkapkan Sulardi, selaku wakil Pemerintah Desa yang

ikut mengurusi seni Di Desa Berjo :

”Kami terus mengembangkan Seni Bambu dan Seni

Lesung mas, karena ini juga menjadi daya tarik

wisatawan”

(Hasil wawancara tanggal 3 Januari 2011)

Page 86: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Untuk lebih jelasnya mengenai atraksi wisata yang ada di Desa

Berjo dapat dilihat melalui matriks berikut ini :

Matriks. 2

Atraksi Wisata di Desa Berjo

No Kategori Atraksi Wisata

1 Alam 1. Air Terjun

2. Telaga Alami

3. Hutan Raya

2 Budaya 1. Candi Sukuh

2. Candi Planggatan

3. Kesenian Lesung

4. Kesenian Bambu

Sumber: Data Primer, diolah Januari 2011

Page 87: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3. POLA PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS

MASYARAKAT DI DESA BERJO

Pola pengembangan ekowisata berbasis masyarakat merupakan

suatu bentuk kepedulian masyarakat Desa Berjo untuk mencapai tujuan

bersama, yaitu mewujudkan sebuah tujuan wisata yang baru dan alami

serta dibarengi dengan usaha peningkatan pendapatan masyarakat

sekitarnya menuju pada taraf kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan

pembangunan sangat ditentukan oleh sumber-sumber pembangunan yang

ada pada suatu tempat. Salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan

adalah keikutsertaan masyarakat atau lebih tepatnya disebut dengan

partisipasi masyarakat.

Pola masyarakat dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo

dibagi menjadi tiga tahapan partisipasi, yaitu:

a. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan.

b. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan.

c. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan pengembangan.

Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan keikutsertaan

masyarakat dalam setiap tahapan berikut ini :

Page 88: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3.1 Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pengembangan

Ekowisata di Desa Berjo.

Seperti diketahui bahwa perencanaan dalam arti seluas-luasnya

tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sedangkan perencanaan pembangunan sendiri adalah suatu

pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan yang terbatas

adanya, untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan sosial ekonomi yang

lebih baik secara lebih efisien dan efektif. Sehingga, satu hal yang

harus disadari disini bahwa perencanaan memiliki pengaruh yang besar

dan keberhasilan suatu pembangunan sangat bergantung pada

kecermatan perencanaan yang dibuat.

Partisipasi masyarakat Desa Berjo dalam perencanaan

pembangunan dan pengembangan ekowisata dapat dilihat secara

langsung dari kenyataan di lapangan dan dapat dipahami dari

pernyataan dan pengakuan masyarakat setempat, tentang keikutsertaan

mereka dalam perencanaan dan pengembangan ekowisata di daerah

tersebut.

Partisipasi masyarakat Desa Berjo dalam perencanaan

pembangunan dan pengembangan ekowisata diwujudkan dengan

memberikan ide, gagasan, pendapat serta kegiatan pelatihan yang

dilandasi keyakinan bahwa daerahnya memiliki keindahan alam

pegunungan, serta peninggalan budaya yang perlu dilestarikan,

Page 89: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

dikelola dan dikembangkan menjadi sebuah ekowisata yang menarik,

sekaligus juga akan memberikan pengaruh sosial ekonomi yaitu akan

membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Berjo.

Keberhasilan suatu program sangat dipengaruhi oleh keaktifan

dari masyarakat dalam setiap kegiatan. Hal tersebut dapat diketahui

dari pernyataan Bapak Sulardi, Sekretaris Desa Berjo berikut ini:

"...Dalam pengembangan wisata di desa ini, sering diadakan

perkumpulan rapat tokoh masyarakat Desa Berjo guna

membahas pengembangan potensi wisata di desa kami ini ada

juga penyuluhan- penyuluhan dari pemerintah ,hasilnya mas,

Desa Berjo ini satu satunya desa yang mempunyai badan usaha

milik desa ( BUM D E S).

…Badan ini mempunyai fungsi menjalankan tugas yaitu

mengelola wisata yang ada, dengan pertanggung jawaban pada

desa "

(Sumber: Wawancara. 3 Januari 2011)

Hal senada juga diungkapkan oleh Mas Nanang Marwoto, selaku

anggota pengelola wisata dan anggota BUMDES:

“….Di desa ini mas, tiap 1 bulan diadakan rapat khusus

BUMDES dan tiap 3 bulan diadakan rapat yang membahas

tentang wisata di Desa Berjo ini, baik laporan pendapatan,

maupun perencanaan yang akan dilakukan, dan a

(Sumber: Wawancara. 4 Januari 2011)

Kekayaan alam dari Desa Berjo itu sendiri merupakan salah

satu nilai lebih, oleh karena itu warga masyarakat berinisiatif untuk

berpartisipasi dalam mengembangkan obyek-obyek wisata yang ada di

Page 90: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Desa Berjo dengan membentuk BUMDES yang sebelumnya

dikembangkan oleh pihak luar desa diantaranya PT. Jumog Kreatif,

serta dari Pengelola Taman Hutan Raya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Pak Abdullah itu sendiri yang sekarang mengelola Out

Bond serta Homestay di kawasan Candi Sukuh yaitu:

"...saya disini sudah lama mas. Saya mengagumi wisata

yang ada di desa Berjo ini. Dulu saya mengelola Jumog mas,

tetapi berhubung sekarang di kelola BUMDES, saya ganti

mengelola Out Bond di Candi Sukuh ini.

(Sumber: Wawancara, 5 Januari 2011)

Selain itu juga diungkapkan Lilik S, pengelola Taman Hutan

Rakyat (TAHURA)

Dulu awalnya hutan ini tidak kami publikasikan, tetapi

mulai tahun 2010 setelah mendapat bantuan dari pusat, kami

memusyawarahkan bersama pemerintah daerah yaitu kalurahan

guna mengelola bersama potensi wisata ini.

(Sumber: Wawancara, 31 Januari 2011)

Pengembangan ekowisata tersebut juga melibatkan masyarakat

desa setempat. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan Bapak Suraji

selaku Ketua RT Dukuh Tagung

" Kalau ada rapat, saya aktif mas. Karena disini posisi saya

sebagai wakil dari masyarakat desa, jadi apa yang diinginkan

warga masyarakat saya harus benar-benar mengerti dan

disampaikan di pertemuan-pertemuan seperti ini....,"

( Sumber: Wawancara, 4 Januari 2011)

Page 91: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Selain itu, perencanaan pengembangan juga melibatkan Karang

Taruna desa setempat guna lebih memberdayakan pemuda. Hal ini

diungkapkan oleh Joko, selaku Ketua Karang Taruna Dukuh Berjo.

”...Kalau ada rapat, saya tidak jarang diundang mas, ya

sebagai wakil karangtaruna yang nantinya ikut mengembangkan

wisata gitu, lebih kongkritnya pemuda biasanya dikasih bagian

parkiran.”

(Sumber: Wawancara, 5 Januari 2011)

Hal ini juga diutarakan Mas Agung, selaku pimpinan dalam

pelatihan seni musik Lesung Bambu yang difasilitasi oleh pemerintah

desa

” Saya sering ikut rapat mas, selain rapat partisipasi kami

selaku pemuda ya latihan seni ini, nantinya kami manggung di

wisata pada saat ada event ”

(Sumber: Wawancara, 5 Januari 2011)

Hal tersebut menunjukkan bahwa peran atau partisipasi

masyarakat dalam perencanaan mempunyai pengaruh yang besar,

tepatnya dalam suatu kegiatan. Dalam hal ini Bapak Sulardi. Sekretaris

Desa Berjo memberi tanggapan sebagai berikut:

" Dari awal tujuan pengembangan potensi wisata di Desa

Berjo ini adalah memberdayakan masyarakat desa kami, agar

warga kami lebih mendapatkan manfaat dari apa yang dimiliki

mereka di desanya.. Hal ini dapat dilihal pada partisipasi

masyarakat yang tinggi. Wong gak diundang tapi dengar saja

mereka pasti datang kok. Ini karena rasa gotong royong dari

masyarakat sini masih tinggi, mas. Mereka juga sadar akan

Page 92: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

dampak positif yang timbul dari pengembangan ini, karena

nanti hasilnya buat masyarakat juga "

(Sumber: Wawancara, 3 Januari 2011)

Partisipasi disini dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan

aktor utama dalam pembangunan. Sedangkan peran dari Pemerintah

Desa sendiri sebagai media dan memegang peranan administratif, yaitu

agar bisa mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal ini ditandai

dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam mengikuti

semua program pengembangan yang telah ditetapkan dalam

setiap pertemuan oleh Pemerintah Desa dan Dinas Pariwisata

Kabupaten Karanganyar. Hal ini persis di sampaikan oleh Bapak Ir.

Sukarno, MT selaku Kasubbag Perencanaan Dinas Pariwisata

Kabupaten Karanganyar:

” Peran Pemerintah Daerah sendiri dalam pengembangan

ekowisata yang terdapat di Desa Berjo sangat penting. Peran

Dinas Pariwisata sendiri adalah dengan meningkatkan SDM

masyarakat Desa Berjo di bidang kepariwisataan.Seperti

mengadakan pelatihan-pelatihan, sosialisasi tentang pariwisata,

serta melakukan promosi ke daerah lain.”

. (Sumber: Wawancara, 7 Januari 2011)

Adanya kegiatan untuk mrningkatkan SDM masyarakat Desa

Berjo di bidang kepariwisataan dibuktikan dengan yang dikatakan Ibu

Kasiem, perintis usaha serba wortel serta pemilik warung makan:

Page 93: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

”Usaha saya ini dulunya ya dari pelatihan ini mas, saya ikut

rapat dan pelatihan yang tidak lain tujuannya untuk lebih

mengembangkan ibu-ibu di Desa Berjo ini.

(Sumber: Wawancara, 5 Januari 2011)

Hal lain yang ikut mendasari warga masyarakat selalu datang

pada setiap pertemuan-pertemuan adalah karena kepedulian pada

daerahnya dan masyarakatnya sendiri yaitu untuk menaikkan taraf

penghidupan dan kehidupan ekonomi masyarakat. Yang berarti

menciptakan situasi dan kondisi, kekuatan dan kemampuan desa serta

masyarakat desa dalam suatu tingkat yang lebih kuat dan nyata untuk

tahap-tahap pembangunan selanjutnya. Hal ini didukung oleh sifat dari

masyarakat desa sendiri yang masih menjunjung tinggi asas gotong

royong. Seperti yang diungkapkan Ibu Marimo, pemilik usaha

Homestay

Orang daerah sini itu mas, kerja baktinya masih pada

semangat, dulu itu ada kerja bakti pengecoran jalan, dana dari

pusat tidak mencukupi, akhirnya warga swadaya patungan

untuk menyelesaikan proyek itu, dan iurannya juga besar. Dan

waktu pelaksanaannya, dari bapak-bapak sampe ibu-ibu keluar

semua untuk membantu penyelesaian pengecoran jalan.Ada

yang masak, bantu ngecor jalan...pokoknya pada semangat

mas....”

(Sumber: Wawancara, 31 Januari 2011)

Selain itu Bapak Kastono juga mengemukakan :

“Kula tumut kegiatan ngoten niku mboten wonten pamrihe

kok, mas. Wong niku niat kula piyambak. Amargi nggih kaitane

Page 94: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kaleh warga mriki kiambak. Dados rnangke menawi hasile sae,

wangsule nggih teng warga mriki kiambak, saged ndadosaken

rejaning deso mriki. Mekanten , mas. "

(Sumber: Wawancara, 5 Januari 2011)

(Saya ikut kegiatan seperti itu tidak ada pamrihnya, mas. itu

semua niat saya sendiri. Sebab ada kaitannya dengan warga desa

ini sendiri. Jadi apabila hasilnya baik, akan kembali pada warga

sendiri, dapat memajukan bagi desa.)

Pada awal mulanya pengembangan potensi ekowisata di Desa

Berjo ini merupakan rencana yang tertunda. Setelah dulu sekitar tahun

1992 dari warga desa telah berupaya untuk mengajak Pemerintah

Daerah untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan obyek

wisata baru di sekitar Candi Sukuh dan Air Terjun Jumog. Tetapi

rencana ini tidak mendapat respons dari Pemerintah Daerah dan

akhirnya rencana itu tidak terlaksana. Setelah beberapa tahun tidak

ditindak lanjuti, akhirnya rencana tersebut berlanjut pada tahun 2004.

Hal itu bermula ketika salah seorang warga desa dan beberapa aparat

Pemerintahan Desa berdiskusi bagaimana kalau rencana

pengembangan air terjun itu dilanjutkan. Hal ini dilakukan setelah

sebelumnya dilakukan survey bersama-sama di lokasi air terjun, yang

memang kondisi alamnya sangat sulit dijangkau. Kemudian setelah itu

baru diberitahukan kepada masyarakat desa dan akhirnya diadakan

pertemuan yang mengikutsertakan semua komponen masyarakat yang

Page 95: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

ada di Desa Berjo. Hal tersebut dijelaskan oleh pernyataan Bapak

Sulardi selaku Sekretaris Desa :

"Sebenarnya pihak desa sudah lama ingin mernanfaatkan

tanah kas desa ilu untuk dijadikan obyek wisata, karena tidak

ada dana dan dukungan dari Pemerintah, ya jadinya menunggu

ada investor masuk. Padahal pembangunan obyek tersebut akan

memberi manfaat bagi masyarakat dan memberi tambahan bagi

kas Desa. "

(Sumber: Wawancara. 5 januari 2011)

Pada awalnya Pemerintah Desa sepakat agar wisata ini dapat

dikelola sendiri yaitu bersama warga Desa Berjo sendiri. Sedangkan

Pemerintah Desa menawarkan kepada masyarakat Desa Berjo yang

mungkin bisa menjadi investor di dalam rencana tersebut. Tetapi dari

masyarakat sendiri tidak ada yang sanggup. Kemudian Pemerintah

Desa melihat ada seorang warga keturunan Arab yang memang telah

lama bermukim di Desa Berjo dan memiliki potensi untuk menjadi

investor. Setelah Pemerintah Desa mengutarakan maksudnya, ternyata

dari pihak investor itu menyanggupi. Tetapi dari pihak Pemerintah

Desa menginginkan investor adalah sebuah badan dan bukan individu.

Warga keturunan Arab yang bernama Abdullah Faray Abdad itupun

akhirnya membentuk sebuah badan untuk mengelola obyek wisata Air

Terjun Jumog yang diberi nama PT. Jumog Kreatif.

Setelah berjalan hampir tiga tahun, akhirnya pengelolaan

wisata di Desa Berjo dilakukan sepenuhnya oleh BUMDES yaitu

Page 96: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Badan Usaha Milik Desa yang bertanggung jawab mengelola wisata.

Setelah 1 tahun berjalan, pemerintah desa mulai mengembangkan

wisata-wisata lain yang ada di Desa Berjo ini, diantaranya yaitu Taman

Hutan Rakyat ( TAHURA) yang letaknya di atas Candi Sukuh yang

memiliki potensi wisata alam yang sangat luar biasa, Telaga Madirda

yang memiliki pesona alam yang masih terlihat alami, serta Candi

Planggatan peninggalan pubakala yang tercatat dalam Balai Pelestarian

Peninggalan Purbakala Indonesia.

Selain itu, ada juga potensi wisata yang lain yaitu Candi Sukuh.

Akan tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya sepenuhnya dikelola

Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Sedangkan warga

masyarakat berpartisipasi dalam menyediakan sarana bagi wisatawan

diantaranya Home Stay,warung makan, serta fasilitas lain yang

bermanfaat serta memberikan nilai ekonomi bagi warga.

Dalam suatu pembangunan, proses perencanaan merupakan

suatu kegiatan yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan

yang lain, dan perencanaan juga mempunyai arti yang strategis. Seperti

dalam kasus ini dimana perencanaan yang matang sangat menentukan

berhasil tidaknya pembangunan jangka panjang dan bertahap seperti

dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo. Pada situasi seperti

inilah masyarakat dilibatkan dan dituntut untuk bebas mengeluarkan

ide-ide dan gagasan-gagasan yang dirasa perlu dan dibutuhkan dalam

pengembangan wilayah mereka.

Page 97: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pembangunan pariwisata yang seperti ini sesuai dengan misi

yang telah dirumuskan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar,

yaitu:

1. Meningkatkan pengelolaan obyek dan daya tarik wisata, baik

wisata alam budaya dan buatan secara profesional yang

berwawasan lingkungan dan berbasis masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pariwisata

serta meningkatkan pelayanan pariwisata.

3. Meningkatkan peran serta swasta dan masyarakat dalam usaha

kepariwisataan dan menjadikan industri pariwisata sebagai andalan

untuk menciptakan kesempatan kerja.

4. Meningkatkan promosi pariwisata, meningkatkan kerjasama

dengan daerah lain yang saling menguntungkan dalam rangka

mendorong tumbuhnya pemasaran pariwisata.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang

kepariwisataan.

Bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pengembangan yaitu memberikan ide, gagasan dalam pertemuan yang

diikuti, dan hal ini sesuai dengan skema unit-unit dasar tindakan sosial

yang disusun Parsons yaitu individu selaku aktor, dipandang sebagai

pemburu tujuan-tujuan tertentu, serta aktor mempunyai alternatif cara,

alat serta teknik untuk mencapai tujuannya.Tipe tindakan informan

berdasarkan rasionalitas tindakan sosial yang dikemukakan Weber

Page 98: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

adalah tipe tindakan sosial Zwekrational Action, dimana informan

mengetahui cara yang terbaik untuk mencapai tujuan dan menentukan

nilai dari tujuan tersebut.

Partisipasi informan dalam perencanaan pengembangan

ekowisata di Desa Berjo dapat dilihat dari matriks berikut.

Page 99: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Matriks. 3 Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pengembangan Ekowisata di

Desa Berjo

No Status Partisipasi dalam Perencanaan

1 Informan

(Dinas Pariwisata

Karanganyar, Aparat Desa

Berjo)

Menyusun rencana program-program pengembangan ekowisata

Sebagai pihak pengundang dalam suatu pertemuan, serta memberikan masukan gagasan serta pendapat. Sebagai pengelola yang memberikan masukan dalam rapat-rapat perencanaan pengembangan

4 Responden

( Masyarakat Desa, Pihak

Swasta, Pemuda,

Pedagang)

Sebagai pihak swasta yang memberikan masukan serta usulan guna lancarnya pengembangan wisata.

Memberikan usulan atau gagasan dari warganya serta menyampaikan program dari pemerintah dalam halnya pengembangan ekowisata di desanya. Menyampaikan masukan dan usulan dari pemuda kepada pemerintah, menjadi perantara dari pemerintah, serta memutuskan rencana kerja untuk pemuda dalam pelaksanaan pengembangan wisata Menghadiri rapat dalam kaitannya pengembangan ekowisata di Desa Berjo

Menghadiri rapat Menghadiri rapat serta pelatihan-pelatihan yang diadakan dalam kaitannya pengembangan wisata

Sumber : Data primer, diolah Januari 2011 Berdasarkan matriks diatas dapat diketahui bahwa partisipasi

masyarakat dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo khususnya

dalam perencanaan ini bersifat aktif dimana pihak-pihak yang

mewakili masyarakat mampu melakukan sosialisai terhadap

masyarakat sekaligus memperjuangkan hak dan kepentingan

Page 100: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

masyarakat dan mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam

setiap tahap partisipasi.

3.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pengembangan Ekowisata

di Desa Berjo.

Pada tingkatan pelaksanaan program ini pengukurannya bertitik

pangkal pada sejauh mana masyarakat secara nyata terlibat di dalam

aktivitas-aktivitas riil yang merupakan perwujudan program-program

yang telah direncanakan. Dalam tahap pelaksanaan ini, partisipasi

masyarakat ditunjukkan dengan memberikan sumbangan materi

ataupun non-materi. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan

pengembangan ekowisata di Desa Berjo ini sendiri seperti yang telah

tertera dalam Surat Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Daerah,

Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa, yaitu:

1. Mengembangkan kepariwisataan Daerah yang berwawasan

lingkungan dan kebudayaan dan berbasis masyarakat.

2. Mengembangkan kerja sama antara Pemerintah Daerah dan

Pemerintah Desa Berjo, dengan badan usaha milik desa dalam

pengembangan pariwisata di Kabupaten Karanganyar.

3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam sektor

pariwisata.

Dalam tahap pelaksanaan ini partisipasi masyarakat dapat

dilihat secara nyata dimana penduduk laki-laki mendominasi dalam

Page 101: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

setiap kegiatan fisik yang diadakan di daerah tersebut, namun peran

wanita dalam pelaksanaan pengembangan wisata di Desa Berjo juga

penting guna menunjang dalam pengembangan wisata. Pada

pelaksanaan ini penduduk laki-laki yang berusia muda dan produktif

mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan yang

bersifat fisik sesuai dengan kondisi yang ada dalam masyarakat.

Sedangkan penduduk laki-laki yang usianya sudah tua, perannya lebih

pada memberikan pengarahan dan motivasi pada penduduk yang lebih

muda. Namun tidak jarang pula, ada penduduk yang sudah tua dan

tidak layak dalam kegiatan fisik namun tetap mengikuti kegiatan yang

seharusnya dikerjakan warga yang lebih muda.

Hal ini merupakan salah satu bentuk sifat gotong royong dari

warga yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan terutama

pembangunan di bidang pariwisata di daerahnya.

Sarana fisik yang telah dibangun baik oleh warga maupun dari

Pemerintah Daerah yaitu diantaranya adalah

1. Akses menuju lokasi Air Terjun Jumog yaitu jalan utama yang

sudah diaspal dan jalan menuju lokasi air terjun yang sudah bisa

dilewati. Seperti diketahui bahwa pada Januari 2010 telah terjadi

longsor disekitar jalan masuk lokasi air terjun, selanjutnya dengan

gotong royong warga membuat jalan baru di bawah jalan lama

2. Akses jalan menuju Tawangmangu yang sebelumnya hanya bisa

dilewati oleh pejalan kaki. Dalam pembangunan ini menggunakan

Page 102: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

dana swadaya dari masyarakat desa Berjo yang jumlahnya sangat

besar.

3. Pengembangan wahana di Telaga Madirdo oleh warga dengan

gotong royong memperbaiki jalan masuk serta penambahan

fasilitas umum seperti gapura selamat datang, tempat duduk

wisatawan, arena bermain, serta toilet

4. Pembersihan Candi Planggatan yang banyak ditumbuhi ilalang.

Dalam pelaksanaan program pembangunan dan pengembangan

ekowisata di Desa Berjo ini, penulis mengkategorikan menjadi 2 jenis

kegiatan, yaitu:

a. Pelaksanaan pembangunan di dalam obyek wisata

b. Pelaksanaan pembangunan di luar obyek wisata.

Kegiatan masyarakat yang secara aktif berpartisipasi dalam

pelaksanaan pembangunan dan semacam ini merupakan salah satu

bentuk penyaluran ide yang aktif dan berinisiatif untuk

mengembangkan daerahnya secara kolektif. Partisipasi tersebut

ditunjukkan tidak hanya dengan memberikan sumbangan yaitu waktu

dan tenaga, tetapi juga materi. Kesediaan masyarakat dalam kegiatan

partisipasi semacam ini merupakan tanda adanya kemampuan awal

masyarakat itu untuk berkembang dan mandiri. Penggolongan jenis

kegiatan yang dilaksanakan di Desa Berjo, yaitu:

a. Pelaksanaan Pembangunan di dalam Ekowisata.

Page 103: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Dalam pelaksanaan pembangunan di dalam lokasi wisata ini

dari awal memang sudah mcnjadi kesepakatan bahwa

pembangunan fisik maupun non-fisik yang diadakan di dalam

lokasi wisata adalah menjadi tanggungan dari pihak ketiga. Dalam

hal ini yaitu BUMDES. Pembangunan fisik yang telah dibangun

dalam lokasi obyek wisata itu antara lain: loket tiket untuk

pembelian karcis masuk, restaurant, tempat permainan anak, dan

pengeras suara yang diletakkan disudut-sudut lokasi wisata itu.

Untuk pembangunan fisik dalam obyek wisata selama sekitar

3 tahun ini terbilang masih kurang jika dibandingkan dengan obyek

wisata unggulan lain di Kabupaten Karanganyar. Tapi hal ini tidak

mempengaruhi jumlah angka pengunjung di obyek wisata di Desa

Berjo. Dari data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten

Karanganyar, angka pengunjung di salah satu obyek wisata Desa

Berjo yaitu obyek wisata Air Terjun Jumog ini menduduki

peringkat kedua setelah air terjun Grojogan Sewu yang berada di

Tawangmangu.

Hal itu juga diperjelas dari pernyataan Bapak Sulardi, selaku

sekretaris Desa Berjo.

"Memang pembangunan wisata di Desa Berjo ini masih

kurang mas, warga dan pemerintah pun saya kira juga

berpikiran sama. Pembangunan ini sebagian besar dari dana

warga serta pemerintah desa, untuk dari pemerintah daerah

masih sulit. Tapi kami sudah bangga ms dengan ini, buktinya

Page 104: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

kunjungan wisatawan di tempat kami terbanyak nomor 2 di

daerah Karanganyar.

(Sumber: Wawancara , 3 Januari)

Pembangunan dalam obyek wisata memang sepenuhnya

menjadi tanggung jawab BUMDES selaku pengelola wisata. Akan

tetapi masih ada ruang-ruang yang bisa dirnanfaatkan oleh warga

sekitar. Hal ini ditandai dengan adanya pedagang yang bermukim

di dalam obyek wisata. Pedagang sate kelinci, pedagang bunga,

dan pedagang makanan lainnya yang merupakan warga lokal ini

ingin ikut menikmati ramainya pengunjung air terjun sekaligus

mencoba mencari rejeki dengan berjualan. Tapi sesuai ketentuan

yang ada, setiap pedagang yang membuka stand di dalam obyek

wisata diwajibkan membayar uang sewa sebesar Rp. 1.500.000 per

bulan kepada pihak pengelola obyek wisata.

Daya tarik obyek wisata ini memang dirasakan oleh

masyarakat Desa Berjo. Hal ini dijelaskan oleh bapak Sulardi,

selaku Sekretaris Desa Berjo. Beliau melihat bahwa jika

pembangunan dan pengembangan di wisata ini dapat berjalan

dengan baik, maka akan membawa manfaat yang besar bagi

penduduk sekitar. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Ibu

Kasiem:

” Karena saya melihat benyaknya pengunjung di wisata ini

mas, saya ya jadi berinisiatif mencari tambahan penghasilan

dengan menjajakan produk saya di area wisata...”

Page 105: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

(Sumber: Wawancara, 5 januari 2011)

Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Kastono, pedagang

makanan di sekitar wisata Candi Sukuh

"...Kalau saya melihat perkembangan obyek wisata ini yang

terus bertambah, maka saya mengambil stand di sekitar Candi

Sukuh ini mas..."

(Sumber: Wawancara, 5 januari 2011)

Badan Usaha Milik Desa selaku pelaksana pengelola wisata

di Desa Berjo memiliki 8 orang pegawai, dimana pegawai-pegawai

tersebut terbagi dalam beberapa jenis pekerjaan. Semua pegawai

dari BUMDES ini merupakan warga masyarakat sekitar yang

sebelumnya memang tidak mempunyai pekerjaan. Semua ini

memang merupakan salah satu kesepakatan antara BUMDES

dengan Pemerintah Desa bahwa semua sumber daya manusia yang

berhubungan dengan pengelolaan wisata harus berasal dari warga

lokal. Semua ini merupakan salah satu bentuk partisipasi

masyarakat dan juga proses pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan obyek wisata di Desa Berjo. Hal ini diperkuat

dengan pernyataan dari Nanang Marwoto berikut ini:

"Semua tenaga yang mengelola wisata di Desa Berjo

berasal dari daerah sini. Karena ini mencpakan salah salu

kesepakatan dengan Pemdes yang mengharuskan

mernberdayakan masyarakat desa, tentunya yang menjadi isi

utama dari kesepakatan tersebut mengenai pembagian hasil, hak

Page 106: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

dan kewajiban semua pihak dimana saya sebagai pengelola

berkewjiban membangun dan mengelola obyek dibawah

pengawasan Pemdes "

(Sumber: Wawancara, 4 januari 2011)

Pada pelaksanaannya, obyek wisata di Desa Berjo yang sudah

dikelola dengan serius baru dua obyek, dalam artian adanya

pemanfaatan ekonomi yaitu penarikan biaya masuk untuk ke obyek

wisata yang dikunjungi. Sedangkan wisata lain yang berada di

Desa Berjo seperti Candi Planggatan, Telaga Madirdo, Taman

Hutan Rakyat (TAHURA) pemanfaatan dalam hal ekonomi baru

sekedar karcis parkir serta penginapan. Untuk pengunjung yang

ingin melihat secara dekat obyek wisata. karcis atau tanda masuk

obyek wisata itu harganya sebesar Rp. 3.000,00 untuk satu orang,

baik dewasa maupun anak-anak, namun pada wisata Candi

Sukuh,pengelolaan retribusi sepenuhnya dikelola pemerintah

daerah. Penentuan harga tiket masuk Air Terjun Jumog ini

diperoleh dari kesepakatan antara BUMDES dengan Pemerintah

Daerah. Dimana dari pihak Pemerintah Daerah rnelibatkan Dinas

Pariwisata, Dipenda dan juga Bappeda dalam hal ini. Sedangkan

dari pengunjung yang berdomisili di Desa Berjo tidak dikenakan

biaya masuk. Rata-rata penjualan karcis masuk untuk hari biasa

sekitar 100 karcis, sedangkan hari Minggu dan hari libur nasional

serta hari besar keagamaan bisa mencapai 400-500 karcis, bahkan

Page 107: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

untuk tahun baru 2011 kemarin penjualan mencapai 2000 tiket

dalam 1 hari.

Pembagian pendapatan dari hasil penjualan tiket atau karcis

masuk sebagaimana disepakati bersama yaitu sebagai berikut:

1. Pihak pertama Pemerintah Daerah mendapatkan 30% dari

seluruh pendapatan bersih penjualan karcis tanda masuk.

2. Pihak kedua Pemerintah Desa mendapatkan 30 % dari

seluruh pendapatan bersih penjualan karcis tanda masuk.

3. Pihak ketiga BUMDES yang mengelola obyek wisata

mendapatkan 40 % dari seluruh pendapatan bersih penjualan

karcis tanda masuk.

4. Semua pendapatan yang diterima harus dipotong pajak

sebesar 10%.

Dalam pembagian hasil, pihak ketiga mendapatkan bagian

yang lebih besar dari pada pihak pertama dan kedua. Hal ini

dikarenakan pihak ketiga merupakan pengelola yang berkewajiban

membangun sarana pariwisata di dalam obyek wisata. Dalam

perjanjian yang telah disepakati, pihak ketiga memiliki kewajiban:

a. Memungut retribusi kepada pengunjung sesuai ketentuan

Undang Undang yang berlaku.

b. Menyetorkan pendapatan sebagaimana dengan porsi masing-

masing pihak dan untuk bagian dari pihak pertama disetorkan

ke Kas Daerah setiap bulannya selambat-lambatnya tanggal 10

Page 108: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

bulan berikutnya setiap bulan hingga berakhirnya masa

perjanjian ini.

c. Mengirimkan laporan keuangan kepada pihak pertama yaitu

Pemerintah Daerah setiap bulan selama perjanjian berlangsung.

d. Membantu pelaksanaan proses audit yang dilakukan oleh pihak

pertama terhadap laporan keuangan pihak ketiga BUMDES.

e. Membuat rencana pengembangan obyek wisata baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang untuk dibahas bersama

dengan pihak pertama.

f. Membangun dan atau menyediakan fasilitas pendukung

pengembangan obyek wisata dengan kesepakatan dan

persetujuan pihak pertama.

g. Menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan dan kelestarian

lingkungan obyek wisata.

h. Wajib menaati semua ketentuan yang ada dalam perjanjian.

Selain itu, pengelolaan penyewaan lahan di dalam wisata

yang digunakan untuk berjualan juga dikelola oleh Badan Usaha

Milik Desa yang pada pelaksanaannya juga diserahkan kepada dan

warga Desa Berjo dengan melalui perjanjian terlebih dahulu.

Dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata di Desa Berjo,

partisipasi lain dari masyarakat di dalam obyek wisata untuk lebih

meningkatkan minat wisatawan berkunjung yaitu dengan

mengadakan kegiatan seperti pementasan tari, dan seni lain seperti

Page 109: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Reog Ponorogo, seni menumbuk lesung yang dipadukan dengan

musik. Kegiatan tersebut dilakukan pemuda di Desa Berjo yang

bekerjasama dengan pemuda dari daerah lain yang diadakan rutin

tiap tahunnya, yang memberikan potensi baru dalam obyek

tersebut untuk dikunjungi wisatawan.

Dalam pelaksanaan tersebut dapat dilihat bagaimana

partisipasi warga masyarakat Desa Berjo yang sekaligus pengelola

dalam pembangunan dan pengembangan ekowisata lewat

pembangunan fisik didalam obyek wisata dan pemberdayaan

masyarakat lewat perekrutan tenaga kerja lokal.

b. Pelaksanaan Pembangunan di luar Obyek Wisata

Pada dasarnya pembangunan sarana dan prasarana di luar

obyek wisata merupakan kewajiban dari Pemerintah Kabupaten

dan Pemerintah Desa yang dibantu oleh masyarakat setempat.

Dalam pembangunan fisik di luar obyek wisata ini ada beberapa

pembangunan awal yang perlu dan secepatnya dilakukan, yaitu

pembangunan jalan masuk menuju air terjun. Dalam pembangunan

ini melibatkan partisipasi warga di dalamnya. Dimana warga

masyarakat bersama-sama pamong desa bergotong royong untuk

membuat akses menuju lokasi obyek wisata.

Dalam pembangunan di luar obyek wisata ini, partisipasi

masyarakat sangat terlihat sekali. Hal ini tidak lepas dari inisiatif

dan keaktifan dari masyarakat untuk berupaya mengembangkan

Page 110: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

daerahnya. Ini dapat dilihat dari tingkat kesukarelaan yang tinggi

dan juga tingkat keterlibatannya yang tinggi pula dalam mengikuti

setiap bentuk kegiatan pembangunan dan pengembangan. Dalam

pembangunan fisik di luar obyek wisata, pembangunan fisik

pendukung kegiatan pariwisata di obyek inipun juga

mengikutsertakan warga dalam pelaksanaannya. Seperti pada area

parkir dan pengelolaannya.

Pada awalnya setelah wisata yang ada di Desa Berjo berjalan

yaitu Candi Sukuh, Air Terjun Jumog, Taman Hutan Rakyat dan

Candi Planggatan, parkir menjadi salah satu sarana dalam sebuah

obyek wisata. Sebelum Perda mengenai pengelolaan obyek ini dari

Pemda belum turun, dari Pemerintah Desa, memberi amanat

kepada BUMDES, yaitu bahwa parkir harus segera diadakan dan

disepakati menggunakan sistem lelang.

Untuk mengikuti sistem lelang ini lebih diutamakan pada

warga dari Desa Berjo. Hal ini dibenarkan dengan pernyataan dari

Bapak Nanang selaku pengurus lelang parkir :

"...Menawi badhe tumut mboten wonten syarat khususipun,

mas. Inggih ingkang pasti ingkang diutamaaken nggih tiyang

Berjo mriki. Mboten angsal tiyang njawi. Inggih mangke setiap

wulan nyelaki tanggal 14 dalu utcnva malem tanggal 15 inggih

menika wayah lelangan, Ketua RT maringi pirso dhateng

warganipun ingkang pengen tumut lelang. Lajeng mangke pas

lelangan mlempak wonten daleme Pak Bayan. "

Page 111: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

(Apabila mau ikut, tidak ada syarat khusus. Yang

diutamakan adalah orang Berjo saja. Tidak boleh ada orang

dari luar. Nanti setiap bulan mendekati tanggal 14 yaitu waktu

lelang, Ketua RT atau Ketua RW memberi informasi kepada

warganya yang ingin mengikuti lelang Lalu waktu lelangan

semua berkumpul di rumah Bapak Bayan.)

(Sumber: Wawancara, 4 januari 2011)

Dalam mengikuti lelang, biasanya terdiri dari kelompok-

kelompok, tetapi waktu lelangan hanya diwakili 1 orang dari

kelompok tersebut. Satu kelompok biasanya terdiri dari 4 atau 5

orang. Sehingga nanti apabila suatu kelompok berhasil

memenangkan lelang, dalam mengurusi parkir bisa bergantian

setiap Minggu.

Setiap bulan panitia membuka harga dasar lelang yang

berbeda-beda. Harga dasar ditentukaan oleh kalender, yaitu apabila

musim liburan, maka harga dasar yang dibuka tinggi begitu

sebaliknya. Apabila sudah ada yang menawar paling tinggi maka

lelang ditutup. Setiap pemenang lelang harus membayar uang

muka sebesar setengah dari harga lelang. Lalu pelunasannya waktu

lelangan bulan selanjutnya.

Untuk pembagian hasil parkir, dibagi sesuai dengan

kesepakatan awal yaitu 25% masuk kas desa, 20% untuk menyewa

lahan parkir, 20% untuk kas Karang Taruna, dan 35% untuk biaya

operasional parkir dan lain-lainnya seperti kerja sama dengan

Page 112: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Polsek untuk membantu keamanan. Tarif untuk parkir di obyek

wisata ini adalah sepeda motor Rp.1.000,00; untuk mobil Rp.

2.000,00; untuk minibus Rp. 3.000,00; dan untuk bus besar Rp.

6.000,00.

Dampak lain dari kegiatan pariwisata semacam ini adalah

munculnya pedagang sekitar obyek wisata. Hal ini merupakan

fenomena yang muncul dengan sendirinya. Rata-rata pedagang

yang berjualan merupakan warga lokal yang berusaha

memanfaatkan obyek wisata untuk mencari nafkah. Para pemilik

warung harus membayar biaya sewa sebesar Rp. 700.000,00

pertahunnya kepada pemilik tanah, akan tetapi jika lokasinya milik

Pemerintah Desa, maka pembayarannya diserahkan kepada

BUMDES. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Aminah,

berikut:

"... Yen manggen mriki niku kedah mbayar sewa kaleh

ingkang gadah nggen, sewane Rp. 700.000,00 pertahun.. Menawi

warung nggen kila niki mboten nyewo, amargi gadhahe wong tuwo

kula kiambak. "

(Apabila berjuaian disini harus membayar sewa kepada pemilik

tempat. Sewanya pertahun Rp. 700.000,00. Kalau warung tempat

saya ini tidak menyewa, sebab punya orang tua saya sendiri.)

(Sumber: Wawancara. 7 januari 2011)

Page 113: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Melihat keberadaannya, warung-warung tersebut belum

terkoordinasi dengan baik sehingga kurang menarik jika diiihat

dari sisi tata ruangnya. Selain itu belum adanya koperasi

paguyuban antar pedagang juga menjadi kelemahan tersendiri

untuk menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Pembangunan sarana dan prasarana dari Pemerintah Daerah

sendiri sampai dengan saat ini sudah cukup baik. Hal ini dapat

dilihat dari listrik yang sudah memadai, dan pengaspalan jalan

yang telah dilaksanakan oleh DPU sepanjang jalan menuju ke

lokasi wisata, namun sulitnya signal HP masih menjadi kendala

tersendiri bagi warga dan wisatawan.

Peran Pemerintah selain dalam hal infra struktur yaitu antara

lain dalam hal promosi, karena promosi merupakan faktor

terpenting dalam mempromosikan suatu obyek wisata yang bisa

menarik minat wisatawan untuk datang, dan promosi ini

merupakan tanggung jawab dari Dinas Pariwisata. Hal ini

diungkapkan oleh Bapak Suparno pegawai Dinas Pariwisata

Kabupaten Karanganyar Bagian Promosi berikut ini:

"Dari Disparta sendiri telah mengikuti pameran-pameran,

baik di tingkat propinsi maupun tingkat nasional. Lain membuat

brosur-brosur, kalender event yang berisi agenda-agenda

pariwisata tahunan dan long banner. Selain itu kami juga telah

bekerja sama dengan Kabupaten lain, seperti Kab Sragen,

Wonogiri, Sukoharj, Wonogiri dan daerah lain "

(Sumber: Wawancara, 10 Januari 2011)

Page 114: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Hal ini juga sesuai dengan kewajiban Pemerintah Daerah

dalam perjanjian kerja sama, yaitu dimana dalam rangka

pengelolaan obyek wisata, Pihak Pertama wajib untuk:

1) Menyediakan, memperbaiki dan memelihara sarana jalan

menuju obyek wisata.

2) Melaksanakan pembinaan terhadap kelangsungan dan

kelestarian lingkungan obyek wisata.

3) Melaksanakan pemasaran dan promosi wisata.

4) Bersama-sama Pihak Kedua (Pemerintah Desa) dan atau pihak-

pihak terkait ikut menjaga keamanan, ketertiban dan

ketentraman lingkungan di lokasi obyek wisata.

5) Mentaati semua ketentuan dalan perjanjian ini.

Selain dari pembangunaan yang telah dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa pun juga terus berupaya

untuk melakukan pembangunan-pembangunan baik yang secara

fisik maupun non fisik yaitu diantaranya adalah rnelakukan kerja

sama dengan mahasiswa dari UGM dan juga dari UNS yang

rnelakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Berjo. Dalam hal

ini, mahasiswa bisa memberikan pengarahan dan pembinaan

tentang hal-hal pendukung kegiatan pariwisata. Seperti pentingnya

menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, sistem sanitasi yang

baik dan lain-lainnya. Upaya rnelakukan pembinaan terhadap

Page 115: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

masyarakat lokal untuk menyiapkan masyarakat menuju ke konsep

awal dari pembangunan Desa Berjo ini, yaitu menjadikan Desa

Berjo sebagai "Desa Wisata", yang juga dilakukan oleh Pemerintah

Desa Berjo dengan menjalin kerja sama dengan LPPM-UNS. Hal

ini dibenarkan oleh Bapak Sulardi, sebagai berikut:

" untuk menunjang pembangunan fisik air terjun agar cepal

selesai sesuai rencana, pihak Pemdes sendiri melakukan kerja

sama dengan LPPM-UNS, yaitu tujuannya untuk menyiapkan SDM

di Desa Berjo ini agar nanti ke depannya siap untuk mewujudkan

Desa Berjo sebagai "Desa Wisata". Dimana disini kita memilih

pemuda-pemuda yang kita nilai cukup potensial, kemudian dibagi

ke dalam Pokdawis/Kelompok Sadar Wisata"

(Sumber: Wawancara, 3 Januari 2011)

Untuk mewujudkan Desa Berjo sebagai desa wisata, pihak

LPPM-UNS melakukan pembinaan pada warga melalui program

POKDARWIS untuk mewujudkan unsur-unsur SADAR WISATA

bagi masyarakat setempat yang meliputi:

1. AMAN (KEAMANAN)

Tujuan:

Menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan

dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga

Page 116: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati

kunjungannya ke suatu wisata. Bentuk aksi:

1. Tidak mengganggu wisatawan.

2. Menolong dan melindungi wisatawan.

3. Bersahabat terhadap wisatawan.

4. Memelihara keamanan lingkungan.

5. Membantu memberi informasi kepada wisatawan.

6. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit

menular.

7. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan

fasilitas publik.

2. TERTIB (KETERTIBAN)

Tujuan:

Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan

teratur dan efektif bagi wisatawan.

Bentuk aksi:

1. Mewujudkan budaya antri.

2. Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang

berlaku.

3. Disiplin waktu/tepat waktu.

4. Serba teratur, rapi dan lancar.

Page 117: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

5. Semua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat

menunjukkan keteraturan yang tinggi.

3. BERSIH (KEBERSIHAN)

Tujuan:

Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan

higienis bagi wisatawan. Bentuk aksi:

1. Tidak membuang sampah/limbah sembarangan.

2. Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan objek dan

daya tarik wisata.

3. Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.

4. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan

minuman yang bersih.

5. Pakaian dan penampilan petugas bersih & rapi.

4. SEJUK (KESEJUKAN)

Tujuan:

Menciptakan lingkungan yang nyaman dan sejuk bagi

berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu

Page 118: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

menawarkan suasana yang nyaman, sejuk, sehingga

menimbulkan rasa "betah" bagi wisatawan, sehingga

mendorong lama tinggal dan kunjungan yang lebih panjang.

Bentuk aksi:

1. Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.

2. Memelihara penghijauan di objek dan daya tarik wisata

serta jalur wisata.

3. Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel,

penginapan, restoran dan alat transportasi dan tempat

lainnya.

5. INDAH (KEINDAHAN)

Tujuan:

Menciptakan lingkungan yang indah bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana

yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi

wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan/ pasar

yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.

Bentuk aksi:

1. Menjaga keindahan objek dan daya tarik wisata dalam

tatanan yang alami dan harmoni.

2. Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib

dan serasi serta menjaga karakter kelokalan.

Page 119: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

3. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh

sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.

6. RAMAH (KERAMAH-TAMAHAN)

Tujuan:

Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana

yang akrab, bersahabat serta seperti di "rumah sendiri" bagi

wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan

promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.

Bentuk Aksi:

1. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu

wisatawan.

2. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.

3. Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang

terpuji.

4. Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus

7. KENANGAN

Tujuan:

Menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan,

sehingga pengalaman perjalanan / kunjungan wisata yang

Page 120: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan

menumbuhkan motivasi untuk kunjungan ulang. Bentuk Aksi:

1. Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.

2. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih,

sehat dan menarik.

3. Menyediakan cinderamata yang menarik, unik/ khas serta

mudah dibawa.

Dalam rangka pengelolaan ekowisata di Desa Berjo,

Pemerintah Desa sebagai Pihak Kedua, berkewajiban untuk:

a. Menyediakan lahan untuk obyek wisata.

b. Ikut serta menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan

obyek wisata.

c. Ikut serta menjaga dan memelihara lingkungan obyek

wisata.

d. Ikut serta mengembangkan dan mendukung seni budaya.

e. Pihak kedua (Pemerintah Desa) wajib mentaati semua

ketentuan dalam perjanjian ini.

Pembangunan yang berorientasi pada pembangunan

manusia ini, dalam pelaksanaannya sangat mensyaratkan

keterlibatan langsung pada masyarakat penerima program

pembangunan (partisipasi pembangunan). Karena hanya

dengan partisipasi masyarakat penerima program, maka hasil

Page 121: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

pembangunan ini akan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan

masyarakat itu sendiri. Dengan adanya kesesuaian ini maka

hasil pembangunan akan memberikan manfaat yang optimal

bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun partisipasi

masyarakat dalam tahap pelaksanaan dapat kita lihat melalui

matriks berikut ini:

Page 122: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Matriks. 4

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pengembangan Ekowisata di

Desa Berjo

No Status Partisipasi Dalam Pelaksanaan

1 Informan

(Dinas Pariwisata

Karanganyar, Aparat Desa

Berjo)

Pembangunan fasilitas umum penunjang wisata

Mengikuti pameran-pameran, baik di tingkat propinsi maupun tingkat nasional, membuat brosur-brosur, kalender event yang berisi agenda-agenda pariwisata tahunan dan long banner.

2 Responden

( Masyarakat , Pihak Swasta,

Pemuda, Pedagang)

Menyediakan fasilitas Homestay

Pembangunan fasilitas obyek wisata, Pengelolaan parkir Pementasan Seni di obyek wisata Menjual hasil kebun berupa bunga, sayuran di sekitar wisata

Menjajakan makanan di sekitar wisata

Menjajakan makanan di Obyek Wisata

Sumber: Data primer, diolah Januari 2011

Page 123: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

3.3 Partisipasi Masyarakat dalam Pemanfaatan Pengembangan

Ekowisata di Desa Berjo

Tahap pemanfaatan ini adalah partisipasi masyarakat di dalam

memanfaatkan berbagai hasil-hasil dari pembangunan dan

pengembangan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Partisipasi dalam

pemanfaatan disini akan melibatkan berbagai kelompok dalam

masyarakat karena pariwisata merupakan kegiatan industri yang

melibatkan berbagai industri yang lain. Desa Berjo sebagai salah satu

desa yang sedang menggalakkan pembangunan dan pengembangan di

bidang pariwisata juga akan memperoleh manfaat yang timbul dari

proses pembangunan ini, dan masyarakatlah yaang paling merasakan

dampak positif dari pembangunan dan pengembangan ini, misalnya

dengan dapat memanfaatkan hasil-hasil pembangunan untuk kemudian

dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Artinya

dengan partisipasi masyarakat dalam penerimaan program yaitu dalam

hal ini adalah pemanfaatan, maka hasil pembangunan ini akan sesuai

dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya kesesuaian

ini maka hasil pembangunan akan memberikan manfaat yang optimal

bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Seperti yang diutarakan

Bapak Sulardi:

” Hasil dari pengembangan wisata di Desa Berjo ini

sangat nyata mas, untuk Pemerintah Daerah maupun Desa jelas

Page 124: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

mendapatkan penghasilan yang besar dari retribusi, sedangkan

pemuda di Desa Berjo juga mendapatkan pemasukan dari

pengelolaan parkirnya, dan Masyarakat Desa Berjo

mendapatkan manfaat dari benyaknya kunjungan wisatawan

sehingga usaha yang mereka tekuni berbuah hasil dengan baik.”

(Sumber: Wawancara, 3 Januari 2011)

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bapak

Nanang Marwoto, sebagai berikut:

" Warga masyarakat Desa Berjo mulai merasakan manfaat

dikembangkannya wisata di Desa mereka, banyak dari mereka

yang mendirikan warung maupun penginapan. Sedang bagi kami

selaku pengurus BUMDES sendiri manfaat dari pengembangan

yaitu meningkatnya kunjungan wisatawan yang berarti

meningkatnya pemaasukan. Tetapi untuk terus meningkatkan

kunjungan, kami terus mengembangkan wisata yaitu dengan jalan

menambah fasilitas maupun meningkatkan kenyamanan bagi

pengunjung yang nantinya akan menarik pengunjung untuk datang

kembali, serta senantiasa menjaga kelestarian alam yang ada

disini.. "

(Sumber: Wawancara, 4 januari 2011)

Hal ini diperkuat oleh Rista, wisatawan yang berkunjung di Air

Terjun Jumog:

” Saya sering kesini mas, ya sekitar 5x lah...,, saya lihat

ada perkembangan dari obyek ini mas, seperti kebersihan, dan

fasilitas umumnya”

(Sumber: Wawancara, 4 januari 2011)

Page 125: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Berbagai usaha baru yang tumbuh di Desa Berjo merupakan

salah satu wujud dari partisipasi warga dalam memanfaatkan hasil

pembangunan. Salah satunya adalah industri rumah tangga yang

memproduksi makanan dan minuman berbahan baku wortel dan lain-

lain. Kondisi alam serta hasil sayuran yang melimpah menjadi faktor

positif untuk mengembangkan industri berbahan baku wortel. Dengan

usaha tersebut warga menilai bahwa wisatawan yang datang ke obyek

wisata yang ada di Desa Berjo dapat dijadikan pangsa pasar yang baik

untuk memasarkan hasil produksinya selain itu dengan adanya produk

khas Desa Berjo akan memberi identitas yang membedakannya dengan

obyek wisata di daerah lain. Hal ini secara tidak langsung juga akan

membantu meningkatkan penghasilan mereka. Seperti yang diutarakan

oleh Ibu Kasiem, berikut ini:

"Kula ndamel usaha produk home industri ngeten niki pun 4

tahunan, mas. Tapi sak derenge nggih dereng kados sak niki. Sak

niki pun lumayan, pun saged ngge nyangoni lare-lare sekolah. Sak

suwene rame ingkang liburan..”

(Saya membuat usaha produk home industry seperti ini sudah 4

tahun, mas. Tapi sebelumnya belum seperti sekarang, Kalau

sekarang sudah lebih baik, bisa untuk memberi uang saku anak-

anak sekolah. Setelah banyak yang liburan.)

(Sumber: Wawancara, 5 Januari 2011)

Page 126: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Dari kegiatan yang berawal dari PKK yang mendapat pelatihan

dari pemerintah tersebut telah berhasil mendapat pengakuan dari

Propinsi. adapun kendala yang masih ada yaitu cara pembuatan yang

masih tradisional, masalah klasik dalam kegiatan home industry seperti

ini yaitu kurangnya modal dan ijin dari Departemen Kesehatan serta

hasil yang kurang tahan lama. Tetapi dari berbagai kekurangan

tersebut, produk ini cukup terkenal dari Desa Berjo sendiri.

Selain, dari kegiatan home industry dari pedagang-pedagang

yang berada di sekitar lokasi wisata di Desa Berjo juga ikut merasakan

manfaat dari pengembangan ini. Hal ini juga dirasakan oleh Ibu

Aminah dalam pernyataannya di bawah ini:

"Sak derenge mbikak warung niki, kula dodolan kembang

keliling, mas tapi sak niki bar obyek wisata niki dibukak, kula

nggih pilih dodolan mawon wonten mriki. Yen dodolan ngeten niki

pas dinten biasa nggih mboten mesti, mas, nanging yen dinten

Minggu rame sanget mas. Yen dina Minggu kula nggih dodolan

biasane telase nggih antarane 20 biji.. "

(Sebelum membuka warung ini, saya berjualan bunga keliling, tapi

setelah obyek wisata ini buka, saya memilih berjualan disini. Kalau

jualan disini pada hari biasa tidak pasti, Kalau hari Minggu ramai

sekali. Kalau Minggu saya ya laku sampe 20 biji )

(Sumber: Wawancara. 7 Januari 2011)

Sementara itu, akomodasi yang berkaitan dengan wisatawan

dalam hal ini penginapan yang dapat menunjang perkernbangan wisata

di Desa Berjo juga merasakan manfaat dari pengembangan pariwisata

Page 127: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

ini. Penginapan-penginapan atau losmen-losmen yang berada di sekitar

kawasan Sukuh/ Tahura,Air Terjun Jumog, Telaga Madirda mengalami

peningkatan jumlah hunian walaupun hanya sedikit. Hal ini merupakan

salah satu indikasi dari keberhasilan suatu pembangunan. Seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Marimo, pemilik penginapan di sekitar

Telaga Madirda, berikut:

"Kalau saya melihatnya ada peningkatan, mas. Tapi tidak lerlalu

banyak. Hal itu lebih kurang karena obyek disini lumayan baru

ada di sekitar sini.."

(Sumber: Wawancara, 31 Januari 2011)

Sarana transportasi untuk menuju ke lokasi wisata merasakan

keuntungan tersendiri dari kegiatan seperti ini. Karena bus hanya

berhenti di pertigaan Sukuh atau pangkalan ojek Sukuh, dan untuk

menuju obyek wisata Air Terjun Jumog, begitu juga jika mau ke

Tahura dan Telaga Madirda. Pengunjung harus berganti alat

transportasi berupa ojek atau kendaraan kecil yang langsung menuju

kawasan obyek wisata tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh salah

seorang pengendara ojek yang bernama Mas Sutarso, demikian:

"Pengunjung yang ingin naik ojek juga ada, mas tapi kebanyakan

mereka membawa kendaraan sendiri. Kalau dikatakan meningkat

kurang lebih meningkat tapi hanya kecil. Lumayan juga, sehari

bersih kalau hanya Rp.40.000,00. untuk wisatawan lokal paling

5000, tapi untuk turis asing bisa Rp. 10.000,00."

(Sumber: Wawancara: 9 Januari 2011)

Page 128: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Selain manfaat ekonomi yang timbul dari pengembangan

wisata di Desa Berjo, manfaat lain dari pengembangan wisata di Desa

Berjo adalah semakin dikenalnya keindahan alam serta kebudayaan

yang ada di Desa Berjo, hal tersebut jga diucapkan Fatih, pengunjung

Telaga Madirda:

” Saya baru tau lho mas, kalau disini juga ada obyek wisata lain,

sangat bagus karena suasananya yang masih alami, jadi enak buat

pacaran....”

( Sumber wawancara 4 januari 2011)

Hal ini juga diakui oleh Agung anggota sanggar tari yang ada

di Desa Berjo

” Hasil dari pengembangan wisata di Desa Berjo ini buat kami

adalah semakin banyaknya pengunjung yang datang saat kami

melakukan pementasan seni, sehingga percaya diri kai semakin

bertambah dan kegiatan kita mementaskan seni semakin

bertambah..”

(Sumber wawancara 5 januari 2011)

Pernyataan tersebut diperkuat Ajeng wisatawan yang

berkunjung ke Candi Sukuh

”Alasan saya ke Candi Sukuh karena saya tahu, tiap tahun baru

disini diadakan kegiatan kebudayaan”

( Sumber wawancara 1 januari 2011)

Hal Senada diungkapkan Tony, yang juga sengaja menikmati

tahun baru di Desa Berjo

Page 129: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

” Karena saya tau kalau ada pagelaran seni, maka saya datang

kesini (Candi Sukuh)...

Nantinya saya sama teman-teman bermalam di TAHURA..”

( Sumber wawancara 31 Januari 2011)

Adanya inisiatif warga untuk memanfaatkan obyek wisata

untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan jalan menyediakan

akomodasi maupun sarana penunjang lainnya maupun manfaat lainnya

secara tidak langsung ikut mengembangkan kegiatan pariwisata itu

sendiri. Karena pada dasarnya kegiatan yang dilakukan masyarakat itu

merupakan pendukung utama kelangsungan dan keberhasilan obyek

wisata dalam menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Dari tahap

pemanfaatan ini partisipasi masyarakat sangat diperlukan bagi

kelangsungan ekowisata dikawasan Desa Berjo, partisipasi masyarakat

tersebut dapat kita lihat melalui matriks dibawah ini:

Page 130: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Matriks. 5

Partisipasi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pengembangan Ekowisata di

Desa Berjo

No Status Partisipasi Dalam Pemanfaatan

1 Informan (Dinas Pariwisata

Karanganyar, Aparat Desa

Berjo)

Pemerintah mendapatkan tambahan pendapatan daerah dari pengembangan wisata.

Pemerintah Desa mendapatkan tambahan pendapatan daearah dari pengembangan

Meningkatnya pendapatan usaha

2 Responden

( Masyarakat , Pihak Swasta, Pemuda, Pedagang, Tukang ojek)

Meningkatnya pengunjung

Mendapatkan pendapatan Karang Taruna dari parkir Meningkatnya wisatawan yang menggunakan Home Stay

Mengembangkan usaha Bertambahnya pendapatan serta berkembangnya usaha

Seringnya muncul dalam Pagelaran Seni serta meningkatnya percaya diri karena banyaknya penonton

Meningkatnya penjualan Bunga

Meningkatnya pendapatan dari wisatawan yang menggunakan jasanya.

Sumber : Data primer, diolah Januari 2011

Page 131: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Dari matriks diatas kita juga dapat melihat dengan jelas apa

yang mendasari masyarakat untuk ikut memanfaatkan hasil

pembangunan obyek wisata dimana sebagian besar masyarakat ikut

berpartisipasi dengan alasan untuk mendapat keuntungan pribadi yang

berupa tambahan pendapatan.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dilihat pula bahwa

program pembangunan dari pengembangan wisatawan memberikan

manfaat kepada semua golongan masyarakat yang berada di sekitar

lokasi pengembangan. Mereka dapat merasakan manfaat ini dari usaha

masing-masing yang mereka dirikan dan mereka kembangkan seiring

dengan perkembangan dari Desa Berjo itu sendiri.

Dengan adanya partispasi masyarakat dalam setiap tahapan

pembangunan, secara otomatis juga akan membantu Pemerintah dalam

rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran masyarakat lewat

kegiatan kepariwisataan seperti ini.

Page 132: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

4. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT

PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI

DI DESA BERJO KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN

KARANGANYAR

Masyarakat Berjo memiliki beberapa hambatan dan pendorong

untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata. Faktor-faktor

pendorong dan penghambat tersebut berasal dari faktor internal maupun

dari faktor eksternal yang mempengaruhi masyarakat dalam berpartisipasi.

Faktor-faktor pendorong dan penghambat merupakan sebuah

realita sosial dimana aktor dalam hal ini masyarakat Desa Berjo baik

secara individu maupun kelompok memiliki kemampuan yang terbatas

untuk melakukan suatu tindakan sosial. Masyarakat Berjo berhadapan

dengan sejumlah kondisi situasional yang dapat membatasi tindakannya

dalam mencapai tujuan. Kendala tersebut berupa situasi dan kondisi di

bawah kendali dari nilai-nilai, norma-norma yang mempengaruhinya

dalam memilih dan menentukan tujuan serta tindakan alternatif untuk

mencapai tujuan dimana sebagian ada yang dapat dikendalikan individu.

1. Faktor Pendorong

Masyarakat Desa Berjo pada dasarnya sadar akan potensi yang

dimiliki di daerah mereka. Hal tersebut menimbulkan sebuah

kepercayaan diri bahwa daerah mereka dapat berkembang. Kondisi

alam yang sangat indah, serta peninggalan kebudayaan di masa lampau

yang sangat mengagumkan menjadikan Desa Berjo sangat potensial

Page 133: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

untuk lebih dikembangkan. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Bapak

Sulardi, berikut ini:

" Masyarakat menyadari akan potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Berjo ini mas, sehingga apabila dapat dikelola dengan baik maka akan dapat berkembang menjadi salah satu pariwisata yang potensial di Kabupaten Karanganyar. Apalagi setelah diadakan beberapa pertemuan yang membahas mengenai pengembangan pariwisata di Desa Berjo. "

(Sumber wawancara: 3 Januari 2011)

Hal senada diutarakan oleh Nanang Marwoto sebagai berikut:

” Yang menjadikan saya ikut berpartisipasi dalam pengembangan wisata di Desa Berjo salah satunya adalah keyakinan saya dengan potensi wisata yang ada di Desa Berjo...,saya kira cuma di Desa Berjo yang mempunyai banyak obyek wisata di desanya,.

(Sumber wawancara: 4 Januari 2011)

Hal itu juga diterangkan Ibu Aminah :

” Kalau saya pikir-pikir mas, daripada saya hanya mengandalkan penghasilan dari tani itu kurang, makanya saya usaha jualan bunga di obyek wisata ini

(Sumber wawancara: 5 Januari 2011) .

Selain faktor internal dari dalam masyarakat, juga terdapat faktor

pendorong eksternal, yaitu bantuan pembinaan kepada masyarakat

untuk lebih berperan dalam mengembangkan pariwisata di Desa Berjo

guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu pemerintah juga

memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana untuk mendukung

wisata seperti perbaikan jalan dan fasilitas umum lainnya. Hal ini

dipertegas Bapak Ir. Sukarno

Page 134: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

” Supaya masyarakat itu lebih terdorong untuk berpartisipasi, maka kami selaku pemerintah mengusahakan pembinaan- pembinaan untuk warga masyarakat di Desa Berjo

(Sumber wawancara: 5 Januari 2011).

Hal ini dipertegas mas Agung, selaku pengurus kesenian di Desa

Berjo.

” Pada mulanya kami tidak begitu semangat mengembangkan kesenian ini, akan tetapi setelah ada bentuan dan pembinaan dari pemerintah, kami melihat ada prospek baik dari kegiatan kami.

(Sumber wawancara: 5 Januari 2011)

Ibu Kasiem dalam hal ini juga mengungkapkan demikian :

”Saya pernah mendapatkan bantuan modal dari pemerintah mas,

sehingga usaha yang saya dirikan menjadi berkembang”

(Sumber wawancara: 5Januari 2011)

Pemerintah juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat

mengenai Sapta Pesona dan Sadar Wisata. Dengan program tersebut

diharapkan dapat menghidupkan sektor kepariwisataan serta

meningkatkan kesiapan mental khususnya dalam SDM dan SDA agar

tepat guna.

Peran pemerintah dalam pengembangan ekowisata juga tidak

hanya dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana saja, tetapi juga

dalam bentuk promosi. Bentuk promosi tersebut diwujudkan dengan

diadakan kerjasama pariwisata antar daerah seperti kerjasama dengan

Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan

daerah lainnya. Seperti yang diungkapkan Bapak Suparno :

Page 135: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

” Kami sering mengadakan promosi guna pariwisata di Desa Berjo, dan hal itu guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan kesadaran masyarakat guna mengembangkan pariwisata di daerah mereka ”

(Sumber wawancara: 5 Januari 2011)

Walaupun pariwisata di Desa Berjo masih dalam tahap

pengembangan dan pembenahan untuk menjadi daerah tujuan wisata

yang menarik, tidak akan mampu berkembang tanpa dukungan dari

masyarakat disekitarnya. Namun perlu disadari bahwa untuk mencapai

sebuah tujuan, yaitu membuat daerah mereka berkembang menjadi

daerah tujuan wisata dengan mempertahankan kelestarian lingkungan

dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Berjo, banyak

menghadapi tantangan dan hambatan.

2. Faktor Penghambat

Hambatan-hambatan yang dialami oleh masyarakat Desa Berjo

dalam pengembangan ekowisata berasal dari berbagai faktor.

Hambatan yang paling dirasakan adalah mengenai masyarakat itu

sendiri. Adakalanya masyarakat belum mempunyai motivasi untuk

maju, mereka belum mengerti dan mau belajar bagaimana pariwisata

bisa meningkatkan perekonomian. Hal ini diterangkan Bapak Sulardi :

” Faktor penghambat dari pengembangan pariwisata di Desa Berjo ini adalah dari mental masyarakat Berjo itu sendiri, hal itu karena sebelumnya masyarakat itu adalah petani. Merubah pola kebiasaan masyarakat yang sebelumnya adalah masyarakat agraris menjadi masyarakat pariwisa menjadi kendala pemerintah untuk lebih mengikutsertakan masyarakat dalam proyek pariwisata ini.

(Sumber wawancara: 3 Januari 2011)

Page 136: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Kemajemukan dari masyarakat di Desa Berjo terkadang juga

menjadi batu sandungan masyarakat dalam mengembangkan

pariwisata. Adakalanya program guna mengembangkan wisata budaya

di Desa Berjo mendapat tentangan dari pihak lain yang tidak

menyetujui diadakan pengembangan dengan alasan tidak sesuai

dengan keyakinan masyarakat di Desa Berjo saat sekarang. Hal ini

seperti yang diungkapkan Bapak Sulardi,SE demikian :

” Kalau kami ingin mengembangkan pariwisata dalam hal kebudayaannya mas, kami sangat berhati-hati, karena ada masyarakat di Desa Berjo ini ada yang tidak suka, alasannya karena itu menyimpang dari keyakinan masyarakat di Desa Berjo itu sendiri ”

(Sumber wawancara: 3 Januari 2011)

Faktor dana yang kurang mencukupi merupakan kendala utama

dalam lambatnya pengembangan ekowisata di Desa Berjo, karena

selama ini masyarakat Berjo sering mengandalkan bantuan dari

pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana. Dana sangat

diperlukan dalam pengembangan suatu daerah. Hal ini diterangkan

oleh Bapak Kastono selaku tokoh masyarakat di Desa Berjo.

”Karena kurangnya dana, maka untuk lebih mengembangkan pariwisata di Desa Berjo ini jadi terhambat ”

(Sumber wawancara: 5 Januari 2011)

Page 137: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Hal ini juga diungkapkan Bapak Marimo, pemilik Homestay di

kawasan Telaga Madirdo:

”Karena tidak adanya dana untuk membenahi jalan, maka akses ke Telaga Madirdo menjadi terkendala, sehingga wisatawan yang berkunjung juga tidak banyak.”

(Sumber wawancara: 31 Desember 2010)

Sedangkan hambatan lainnya dalam mengembangkan pariwisata

di Desa Berjo adalah kurangnya sarana telekomunikasi yaitu signal HP

yang sangat sulit didapatkan. Hal ini diungkapkan Bapak Abdullah

Faray yang mempunyai usaha Homestay dan Outbond di sekitar Candi

Sukuh.

” Signal di Desa Berjo ini sulit mas, banyak wisatawan yang mengeluhkan tentang masalah ini.

(Sumber wawancara: 3 Januari 2011)

Sedangkan hambatan yang berasal dari luar adalah mengenai

kurangnya perhatian dari pemerintah untuk lebih memberikan

pelayanan pariwisata pada masyarakat.

Faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat Desa

Berjo dalam pengembangan ekowisata dapat dilihat dalam matriks

berikut ini:

Page 138: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Matriks. 6

Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Pengembangan Ekowisata

Berbasis Masyarakat di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten

Karanganyar

Faktor Pendorong Faktor Penghambat

Faktor Internal Faktor Eksternal Faktor Internal Faktor eksternal

1.Kesadaran dari masyarakat akan potensi wisata di daerahnya yang perlu dikembangkan

1. Adanya sosialisasi mengenai kepariwisataan.

1. Masyarakat Desa Berjo pada mulanya adalah masyarakat tradisional yang kurang paham mengenai pariwisata.

1.Kurangnya perhatian pemerintah dalam pelayanan kepariwisatan

2. Budaya masyarakat yang sudah mulai menerima perubahan

2. Adanya pembinaan serta bantuan modal bagi pedagang dan usaha menengah serta sarana dan prasarana

2. Kurangnya dana yang dimiliki masyarakat untuk membangun sarana pendukung pariwisata

2.Kurang memadainya sarana transportasi dan komunikasi di Desa Berjo.

3. Kerelaan mereka mengorbankan waktu, biaya dan tenaga

3. Adanya komunikasi , diskusi yang melibatkan masyarakat dan pemerintah

3. Adanya benturan keyakinan antar masyarakat di Desa Berjo, sehingga pengembangan di sektor budaya terhambat.

Sumber : Data primer, diolah Januari 2011

Page 139: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

B. PEMBAHASAN

Pengembangan ekowisata di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso

Kabupaten Karanganyar merupakan suatu usaha dalam mengembangkan

potensi wisata dengan pendekatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kalau dilihat dari syarat suatu daerah untuk dapat menjadi suatu daerah

tujuan wisata dan dapat dikembangkan yang diutarakan Oka Yoeti, Desa Berjo

memiliki syarat-syarat tersebut diantaranya adalah:

1. Desa Berjo memiliki apa yang disebut sebagai ”something to see”

artinya memiliki obyek wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki

daerah lain yaitu Candi Sukuh, Candi Planggatan, Telaga Madirdo, Air

Terjun Jumog, dan Taman Hutan Rakyat.

2. Di Desa Berjo tersedia apa yang disebut ”something to do” artinya

memiliki banyak yang dilihat, disaksikan dan fasilitas rekreasi yang dapat

membuat wisatawan tinggal lebih lama yaitu Desa Berjo memiliki banyak

atraksi wisata yaitu atraksi wisata alam dan atraksi wisata budaya, selain

itu Desa Berjo juga mempunyai fasilitas Homestay untuk wisatawan dapat

tinggal lebih lama di sekitar obyek wisata di Desa Berjo.

3. Desa Berjo menyediakan apa yang disebut ”something to buy” artinya

fasilitas belanja untuk dijadikan oleh-oleh yaitu makanan yang terbuat dari

wortel serta tanaman hias yang dijajakan disekitar obyek wisata.

Menurut Mubyarto dalam buku Pembangunan Masyarakat Tinggal

Landas mengartikan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu

berhasilnya setiap program sesuai kemampuan tanpa berarti mengorbankan

Page 140: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

kepentingan sendiri. Pendapat ini sesuai dengan pola pengembangan

ekowisata berbasis masyarakat di Desa Berjo, yaitu masyarakat ikut serta

dalam pengembangan ekowisata dengan cara mengikuti rapat desa,

pembangunan sarana umum, dan kerja bakti lainnya tanpa berarti

mengorbankan kepentingan sendiri yaitu dengan ikut andil dalam keputusan-

keputusan yang disepakati bersama serta memanfaatkan hasil dari

pengembangan ekowisata dengan cara membuka usaha di sekitar obyek

wisata.

Keikutsertaan masyarakat Desa Berjo mempunyai peranan yang penting

dalam mengembangkan Desa Berjo untuk menjadi tujuan wisata yang

diminati banyak wisatawan, karena partisipasi dalam arti sesungguhnya

merupakan syarat utama penyelenggaraan pariwisata. Partisipasi semestinya

dipahami bukan saja sebagai menjalankan kewajiban tetapi juga memperoleh

hak.

Memberdayakan masyarakat Desa Berjo dalam kegiatan pengembangan

semacam ini merupakan suatu sarana untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat menjadi suatu masyarakat yang mandiri. Keikutsertaan dari

masyarakat Desa Berjo secara mutlak diperlukan, karena mereka inilah yang

pada akhirnya melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan. Masyarakat

banyak memegang peranan sekaligus sebagai obyek dan subyek

pembangunan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis mengenai pola

pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, maka pendekatan yang relevan

Page 141: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

dalam pembahasan tersebut adalah pendekatan dari Max Weber. Keikutsertaan

masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan pembangunan

merupakan tindakan sosial yang didasarkan pada tujuan bersama yaitu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Weber, atas dasar

rasionalitas tindakan sosial maka tipe tindakan sosial masyarakat dalam

berpartisipasi dapat dibedakan menjadi:

1. Zwekrational Action

Yaitu tindakan sosial murni, aktor dalam hal ini masyarakat Desa

Berjo tidak hanya sekedar menilai cara yang terbaik untuk mencapai

tujuannya tapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Hal tersebut

dapat dilihat dari partisipasi masyarakat yang ikut memikirkan dan

merencanakan cara yang terbaik untuk mencapai keberhasilan

pengembangan dalam menjadikan daerah mereka sebagai daerah tujuan

wisata yang diminati banyak wisatawan.

2. Werkrational Action

Tipe tindakan ini adalah aktor tidak menilai apakah cara-cara yang

dipilihnya itu merupakan tindakan yang paling tepat ataukah lebih tepat

untuk mencapai tujuan yang lain. Tipe tindakan ini dapat dilihat dari

tindakan masyarakat Desa Berjo yang berpartisipasi untuk bersama-sama

bergotong-royong membangun sarana umum, bersama-sama mengelola

sarana yang ada, serta aktif dalam berorganisasi dan ikut rapat walaupun

mereka belum bisa memanfaatkan secara optimal kegiatan untuk kemajuan

daerah mereka.

Page 142: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

3. Traditional Action

Tindakan yang didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam

mengerjakan sesuatu di masa lalu saja. Masyarakat Desa Berjo yang

berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan masih menekankan

sifat kegotongroyongan yang masih kuat. Hal ini dapat dilihat ketika

mereka bersama-sama membangun sarana yang ada seperti perbaikan

jalan, pembangunan gapura. Selain itu, mereka juga selalu bergotong-

royong untuk kerja bakti membersihkan lingkungan.

Pendekatan masyarakat dalam mengembangkan ekowisata dilakukan

dengan melalui:

1. Partisipasi dalam perencanaan (Idea Planning Stage)

Partisipsi masyarakat tumbuh ketika mulai dibukanya forum yang

memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi langsung didalam proses

pengambilan keputusan mengenai pembangunan dan pengembangan di

daerah mereka. Dalam proses ini meliputi menerima dan memberi

informasi, gagasan, tanggapan, saran dalam merencanakan pembangunan

dan pengembangan di daerah mereka.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan (Implementation Stage)

Partisipasi dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata di Desa

Berjo adalah sebagai pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk

tenaga, uang, waktu dan lain sebagainya.

Page 143: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

3. Partisipasi dalam pemanfaatan (Utilization Stage)

Partisipasi dalam pemanfaatan adalah memetik hasil ataupun

memanfaatkan pengembangan ekowisata di Desa Berjo dalam menjadikan

daerah tujuan wisata.

Partisipasi masyarakat Desa Berjo dalam pengembangan ekowisata

dimana masyarakat adalah aktor utama dalam pengembangan ekowisaata

diwujudkan dengan keikutsertaan mereka memberikan ide, gagasan, serta

membangun fasilitas pendukung seperti warung makan, serta usaha informal

lainnya serta memanfaatkan dampak positif dari pengembangan pariwisata di

desanya.

Partisipasi masyarakat Desa Berjo sesuai dengan pendekatan partisipasi

oleh Verhangen yang menyatakan bahwa partisipasi merupakan suatu bentuk

khusus dari interaksi dan komunikasi yang terkait dengan pembangunan

kewenangan, tanggung jawab dan manfaat. Sehubungan dengan hal itu,

berbagai kegiatan partisipasi masyarakat Desa Berjo meliputi :

1. Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan desa untuk menggerakkan

partisipasi masyarakat yang lain.

2. Melibatkan diri dalam kegiatan diskusi kelompok.

3. Mengambil bagian dalain proses pengambilan keputusan.

4. Memanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan masyarakat.

5. Menggerakkan sumber daya masyarakat.

Karena masyarakat Berjo pada mulanya merupakan masyarakat dengan

pola kehidupan yang tradisional, mereka harus mengalami beberapa

Page 144: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

perubahan ketika harus menyesuaikan diri dengan pola pariwisata yang

berkembang didesanya. Masyarakat Desa Berjo dituntut untuk lebih kreatif

dalam mendesain desanya agar menjadi daya tarik bagi wisatawan yang

berkunjung. Selain itu, harus mulai terbiasa dengan orang asing yang datang

di desaanya. Jika pada mulanya masyarakat Desa Berjo acuh tak acuh

terhadap pengunjung yang datang, sekarang mereka harus bersikap ramah dan

sopan terhadap wisatawan. Semua hal itu bertujuan agar pengembangan

pariwisata di Desa Berjo dapat berjalan dengan baik.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Talcotl Parsons,

sebagai pengikut Weber yang utama dia menyusun skema unit-unit dasar

tindakan sosial dengan karakteristik sebagai berikut

1. Adanya individu sebagai aktor, dalam hal ini adalah masyarakat Desa

Berjo

2. Masyarakat Desa Berjo dipandang sebagai pembawa bagian-bagian

tertentu yang dalam hal ini adalah berpartisipasi dalam pengembangan

ekowisata di Desa Berjo.

3. Masyarakat Desa Berjo mempunyai alternatif tindakan, cara, alat, serta

teknik mencapai tujuannya. Ketika masyarakat Desa Berjo berpartisipasi

dalam pengembangan ekowisata, masyarakat menggunakan cara

mengikuti rapat,penyuluhan ataupun ikut berpartisipasi dalam

pembangunan sarana umum di Desa Berjo.

4. Pada saat masyarakat Desa Berjo melakukan kegiatan pengembangan

ekowisata, dihadapkan pada kondisi-kondisi situasional yang dapat

Page 145: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

membatasi tindakannya dalam mencapai tujuan. Kendala tersebut berupa

tindakan-tindakan yang tidak sejalan dengan kesepakatan rapat, serta

tindakan pembangunan yang tidak sesuai dengan warga Desa Berjo

sehingga adanya penolakan dari masyarakat Desa Berjo.

5. Masyarakat Desa Berjo melaksanakan pengembangan ekowisata dibawah

kendali dari nilai-nilai, norma-norma yang berkembang di Desa Berjo

serta ide abstrak yang mempengaruhi masyarakat Desa Berjo dalam

menentukan tujuan serta tindakan alternatif untuk mencapai tujuan. Dalam

hal ini nilai-nilai atau norma-norma yang melarang pengembangan

kebudayaan yaitu nilai-nilai agama yang berkembang di Desa Berjo.

Konsep Voluntarisme Parsons dapat menjelaskan bagaimana masyarakat

Desa Berjo sebagai aktor utama ikut andil serta berpartisipasi dalam

pengembangan ekowisata dalam situasi yang terbatas dimana aturan dan

norma mengarahkan dalam memilih alternatif cara dan alat untuk mencapai

tujuan. Norma-norma yang berkembang di Desa Berjo adalah norma

bagaimana masyarakat mengungkapkan pendapat pada saat rapat desa, serta

norma bagaimana masyarakat melakukan pengembangan ekowisata yang tidak

menyalahi nilai-nilai agama, serta nilai-nilai kebudayaan di Desa Berjo.

Masyarakat menghadapi berbagai hambatan dalam pengembangan

ekowisata, dimana dana untuk pembangunan seperti pelebaran jalan dan

kurangnya sarana penunjang komunikasi seperti signal HP. Selain itu

lemahnya Sumber Daya Masyarakat yang disebabkan karena minimnya

Page 146: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

pengetahuan mengenai kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

wisata.

Hambatan-hambatan yang dialami oleh masyarakat merupakan sebuah

realita sosial dimana aktor dalam hal ini masyarakat Desa Berjo baik secara

individu maupun kelompok memiliki kemampuan yang terbatas untuk

melakukan suatu tindakan sosial. Masyarakat berhadapan dengan sejumlah

kondisi situasional yang dapat membatasi tindakannya dalam mencapai

tujuan. Kendala tersebut berupa situasi dan kondisi dibawah kendali dari nilai-

nilai, norma-norma yang mempengaruhinya dalam memilih dan menentukan

tujuan serta tindakan alternatif untuk mencapai tujuan.

Kendala yang berupa situasi dan kondisi yang sebagian dapat

dikendalikan dan kemudian memunculkan solusi bersama untuk keberhasilan

tujuan bersama yaitu kemajuan Desa Berjo dalam mencapai keberhasilan

pengembangan ekowisata menjadi daerah tujuan wisata dan menjadi

masyarakat yang mandiri.

Page 147: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Matriks. 7

Temuan Hasil Penelitian

No Aspek Hasil Temuan 1. Partisipasi Masyarakat

dalam Perencanaan Pengembangan Ekowisata di Desa Berjo.

a. Menghadiri rapat b. Memberikan ide, gagasan maupun pendapat c. Menghadiri pelatihan-pelatihan yang diadakan

dalam kaitannya dengan pengembangan wisata 2. Partisipasi Masyarakat

dalam Pelaksanaan Pengembangan Ekowisata di Desa Berjo.

a. Pembangunan fasilitas umum b. Menyediakan fasilitas Home Stay c. Pementasan seni asli daerah d. Menjual berbagai makanan serta hasil alam Desa

Berjo. e. Ikut bergotong royong dalam kegiatan kerja bakti

lingkungan f. Ikut bergotong royong dalam kegiatan pembangunan

sarana dan prasarana. 3. Partisipasi Masyarakat

dalam Pemanfaatan Pengembangan Ekowisata di Desa Berjo.

a. Meningkatnya pendapatan asli desa b. Membuka warung makan c. Meningkatnya pendapatan Karang Taruna d. Meningkatnya lapangan kerja di desa e. Membuka Home Stay f. Membuka usaha home industri g. Meningkatnya pementasan seni asli desa h. Meningkatnya jasa transportasi

4. Faktor Pendorong Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Desa Berjo

a. Adanya kesadaran masyarakat akan potensi wisata di daerahnya yang perlu dikembangkan

b. Adanya sosialisasi dari pemerintah dan beberapa pihak mengenai kepariwisataan, serta studi banding ke beberapa desa wisata lain.

c. Adanya pelatihan yang diadakan pemerintah guna meningkatkan usaha masyarakat di Desa Berjo

d. Kerelaan masyarakat Berjo untuk mengorbankan waktu, biaya dan tenaga dalam pengembangan wisata di desa mereka.

5. Faktor Penghambat Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Desa Berjo

a. Lemahnya Sumber Daya Masyarakat. b. Kurangnya perhatian pemerintah dalam pelayanan

kepariwisatan c. Kurangnya dana yang dimiliki masyarakat untuk

membangun sarana dan prasana pendukung pariwisata.

d. Adanya benturan keyakinan antar masyarakat di Desa Berjo, sehingga pengembangan di sektor budaya terhambat.

Sumber: Data primer, diolah Januari 2011

Page 148: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam BAB VI ini penulis menyimpulkan beberapa hal yang diperoleh

dari penelitian yang telah dilakukan. Ada beberapa hal yang menarik untuk

dibahas dalam bagian yang merupakan hasil refleksi dari BAB-BAB

terdahulu. Untuk memudahkan dalam proses pemahaman, sajian di dalam

BAB VI ini berisi pokok-pokok temuan yang merupakan rumusan dari

berbagai hal yang telah dibahas pada BAB-BAB terdahulu.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ekowisata di Desa Berjo

sebenarnya dapat menjadi salah satu terobosan yang mampu mendukung

sektor pembangunan daerah apabila dapat dikembangkan dan dikelola dengan

baik oleh masyarakat Desa Berjo.

Pola pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Desa Berjo

dilakukan dengan melalui: 3 tahapan partisipasi yaitu:

1. Partisipasi dalam perencanaan (Idea Planning Stage). Partisipasi

masyarakat tumbuh ketika mulai dibukanya forum yang memungkinkan

masyarakat untuk berpartisipasi langsung didalam proses pengambilan

keputusan mengenai pembangunan dan pengembangan di daerah mereka.

Dalam proses ini meliputi menerima dan memberi informasi, gagasan,

tanggapan, saran dalam merencanakan pembangunan dan pengembangan

di daerah mereka.

Page 149: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

2. Partisipasi dalam pelaksanaan (Implementation Stage). Partisipasi dalam

pelaksanaan pengembangan ekowisata di Desa Berjo adalah sebagai

pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga, uang, waktu dan

lain sebagainya.

3. Partisipasi dalam pemanfaatan (Utilization Stage). Partisipasi dalam

pemanfaatan adalah memetik hasil ataupun memanfaatkan pengembangan

ekowisata di Desa Berjo dalam menjadikan daerah tujuan wisata.

Dalam penelitian di lapangan, penulis memperoleh beberapa temuan,

yaitu dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata terdapat faktor-faktor yang

mendorong sekaligus faktor-faktor yang menghambat. Faktor-faktor

pendorong tersebut antara lain:

1. Adanya kesadaran masyarakat Desa Berjo akan potensi wisata di

daerahnya yang perlu dikembangkan.

2. Adanya perubahan budaya masyarakat Desa Berjo yang sudah mulai

menerima perubahan

3. Adanya pembinaan serta bantuan modal bagi pedagang dan usaha

menengah serta sarana dan prasarana di Desa Berjo.

4. Kerelaan mereka mengorbankan waktu, biaya dan tenaga untuk

berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo..

Sedangkan faktor-faktor penghambat dalam pengembangan ekowisata

di Desa Berjo antara lain:

1. Kurangnya dana yang diperlukan dalam pengembangan ekowisata,

diantaranya adalah perbaikan akses menuju obyek wisata, serta beberapa

Page 150: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

sarana yang dapat mendukung dalam pengembangan ekowisata di Desa

Berjo.

2. Adanya benturan keyakinan antar masyarakat di Desa Berjo, sehingga

pengembangan di sektor budaya terhambat.

3. Masyarakat Desa Berjo pada mulanya adalah masyarakat tradisional yang

kurang paham mengenai strategi pengembangan pariwisata.

4. Kurang memadai sarana transportasi dan komunikasi di Desa Berjo

5. Kurangnya perhatian pemerintah dalam pelayanan kepariwisatan

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma definisi

sosial, dimana exemplar paradigma ini merupakan salah satu aspek yang

khusus dari karya Max Weber, yaitu dalam analisanya tentang tindakan

sosial (social action). Melalui paradigma definisi sosial peneliti berusaha

menganalisis tentang partisipasi masyarakat Desa Berjo dalam

pengembangan ekowisata. (Ritzer, 2004 : 45 )

Teori yang dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah teori aksi

(Action Theory). Talcott Parsons dalam hal ini ia memilih istilah action

dan bukan behavior, karena menurutnya memiliki konotasi yang berbeda.

Behavior secara tidak langsung menyatakan kesesuaian secara mekanik

antara perilaku (respons) dengan rangsangan (stimulus). Sedangkan istilah

action menyatakan secara tidak langsung suatu aktivitas, aktivitas dan

Page 151: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

proses penghayatan diri individu. Menurutnya, suatu teori yang

menghilangkan sifat-sifat humanisme (kemanusiaan) dan mengabaikan

sifat-sifat subyektif tindakan manusia tidak termasuk dalam teori aksi.

(Ritzer, 2004 : 48)

Di dalam teori aksi harus ada individu sebagai aktor. Di dalam

penelitian ini, aktor yang dimaksud adalah masyarakat Desa Berjo,

Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Sedangkan kondisi

situasionalnya adalah pengembangan ekowisata di Desa Berjo, dimana

masyarakat berpartisipasi didalamnya.

Tindakan sosial (Social Action) masyarakat Desa Berjo diwujudkan

dengan partisipasi, yaitu keterlibatan masyarakat baik secara fisik, material

maupun non fisik yaitu berupa menyumbangkan waktu, tenaga dan

pemikiran untuk mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan,

perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan hasil baik secara bebas

sukarela maupun karena terinduksi oleh bujukan dan arahan dari pihak lain

untuk ke arah pencapaian tujuan pengembangan ekowisata di Desa Berjo.

Masyarakat Desa Berjo selaku aktor sebagai pemburu tujuan-tujuan

tertentu yang melakukan tindakan sosial berpartisipasi dalam

pengembangan akan berhadapan dengan sejumlah kondisi situasional

dimana norma-norma mengarahkannya dalam memilih alterniatif cara dan

alat untuk mencapai tujuan, dimana kondisi situasional tersebut dapat

membatasi tindakannya dalam mencapai tujuan.

Page 152: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

2. Implikasi Empiris

Dalam proses pergembangan ekowisata di Desa Berjo, terdapat

adanya beberapa permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut

merupakan hambatan bagi masyarakat Desa Berjo untuk berpartisipasi

dalam pengembangan ekowisata. Dari hasil penemuan di lapangan,

permasalahan yang paling dominan adalah mengenai kurangnya dana yang

digunakan masyarakat Desa Berjo guna melakukan perbaikan serta

pengembangan sarana prasarana penunjang pariwisata di Desa Berjo.

Selain permasalahan tersebut terdapat pula permasalahan yang lain,

yaitu kurang pahamnya masyarakat Desa Berjo dalam hal kepariwisataan,

karena masyarakat Desa Berjo merupakan masyarakat yang berasal dari

pegunungan dengan pola kehidupan yang masih tradisional. Pada

umumnya masyarakat Desa Berjo belum mengerti dan mau belajar

bagaimana pariwisata bisa meningkatkan perekonomian. Sehingga

pengetahuan mengenai kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan wisata sangat minim sekali.

Dengan adanya permasalahan tersebut tentu saja berpengaruh

terhadap perkembangan ekowisata, sehingga untuk kelancaran proses

pengembangan kedepannya permasalahan tersebut harus segera

diselesaikan. Sosialisasi dan komunikasi yang aktif antara pemerintah

dengan masyarakat sangat diperlukan, terutama mengenai pembinaan

kesiapan mental masyarakat Desa Berjo.

Page 153: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

3. Implikasi Metodologis

Penelitian yang telah dilaksanakan ini merupakan penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat,

fakta-fakta dalam hal ini peneliti berusaha mendiskripsikan secara

mendalam tentang partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata.

Dengan metode deskriptif penulis lebih mungkin untuk mendiskripsikan

potensi-potensi yang ada di Desa Berjo, partisipasi masyarakat dalam

pengembangan ekowisata di Desa Berjo, serta faktor pendukung dan

faktor penghambat pengembangan ekowisata di Desa Berjo Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah informan,

lokasi penelitian, serta dokumen dan arsip. Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan dengan wawancara mendalam (in-depth interview),

observasi berperan pasif dan dokumentasi. Di dalam proses wawancara,

peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kepada

informan untuk memperoleh informasi yang diharapkan, dan

kebenarannya dibuktikan melalui observasi atau pengamatan yang

dilakukan. Dengan obbervasi tcrsebut diketahui kesesuaian antara

informasi yang telah diperoleh dengan peristiwa yang terjadi secara nyata.

Data yang diperoleh itu didukung pula oleh arsip-arsip dan dokumen-

dokumen yang berkaitan, yang berasal dari Kecamatan, Kelurahan, dan

Page 154: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

internet. Selain itu untuk menguji validitas data, peneliti mcnggunakan

triangulasi sumber.

Dalam mempergunakan metodologi ini peneliti menemukan

kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu:

a. Penelitan ini lebih sesuai dengan metode penelitian kualitatif, sehingga

peneliti bisa menggambarkan dan mendeskripsikan mengenai

partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata di Desa Berjo

secara mendalam.

b. Penggunanaan teknik purposive sampling memudahkan peneliti dalam

memperoleh data yang jelas dan akurat.

c. Dengan wawancara mendalam (in depth interview) sangat berguna

dalam mendapatkan gambaran mengenai partisipasi masyarakat,

sekaligus peneliti dapat menemukan berbagai keluhan yang

dirasakan oleh informan saat itu.

Kekurangan yang ada dalam penelitian ini adalah dalam hal

pengumpulan data.

a. Peneliti memperoleh kesulitan dalam menemui informan serta

beradaptasi dengan informan maupun dengan masyarakat setempat.

Hal ini menyebabkan terhambatnya peneliti dalam menggali informasi.

b. Adanya kesulitan untuk menggali informasi secara mendalam dari

warga masyarakat. Rata-rata jawaban yang diberikan oleh warga

setempat seragam. Jadi untuk memperoleh data yang diperlukan,

peneliti menggunakan pendekatan secara kekeluargaan, berhati-hati

Page 155: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

dalam berbicara dan berusaha menciptakan suasana yang santai agar

informan lebih terbuka.

C. SARAN

Dalam penelitian ini, menurut peneliti ada beberapa hal yang perlu

mendapat perhatlan dikarenakan adanya beberapa kenyataan yang dijumpai di

lapangan yang seringkali tidak terlihat agar tidak menghambat kemajuan dan

pengembangan ekowisata di Desa Berjo. Oleh karena itu dalam penelitian ini

penulis memberikan beberapa masukan yang berupa pemikiran maupun saran.

1. Bagi PengelolaWisata

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola ekowisata

hanya melakukan upaya pengembangan di dalam obyek wisata saja,

dan kurangnya perhatian terhadap pengembangan masyarakat guna

lebih meningkatkan kualitas masyarakat dalam berpartisipasi.

Pengelola ekowisata seharusnya juga melakukan pengembangan

masyarakat melalui :

a. Studi banding ke tempat wisata lain, karena dengan mengajak

masyarakat ke tempat lain, maka masyarakat akan belajar tentang

apa yang mungkin bisa diterapkan di Desa Berjo.

b. Penyediaan buku-buku bacaan yang sesuai kebutuhan, karena

melalui buku bacaan masyarakat dapat mengetahui sumber

informasi yang lebih detail.

Page 156: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

c. Sosialisasi kepada masyarakat setempat, agar masyarakat lebih

paham tentang suatu informasi yang berkaitan dengan desa wisata.

2. Bagi Masyarakat

a. Mengikuti sosialisasi yang lebih intensif tentang kepariwisataan.

b. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang positif yang berfungsi

mengisi waktu luang bagi generasi muda.

c. Pembentukan organisasi remaja dengan orientasi pada kegiatan

yang bersifat membangun pariwisata.

d. Melakukan penggalian dana melalui suatu kegiatan untuk

kemajuan pariwisata.

e. Penganekaragaman paket wisata supaya pengunjung tidak bosan.

f. Menjaga kelestarian budaya yang ada di Desa Berjo.

3. Bagi Dinas Terkait

a. Melakukan penyuluhan rutin kepada masyarakat guna

meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat di dalam

pengembangan ekowisata di Desa Berjo.

b. Membentuk suatu program pemberdayaan masyarakat bagi

penduduk sekitar obyek wisata.

c. Mengadakan survei rutin ke masyarakat sekitar obyek wisata agar

dapat memantau perkembangan partisipasi masyarakat dalam

pengembangan ekowisata.

d. Menambah alokasi dana untuk pengembangan pariwisata termasuk

sarana dan prasarana penunjang wisata.

Page 157: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id/Pola... · Pariwisata merupakan sub sektor ... memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan ilmu ... penelitian ini diharapkan bisa membuka perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

4. Bagi Pengunjung Desa Wisata

a. Memberikan kritik dan saran pada pengelola wisata setelah

melakukan kunjungan wisata.

b. Ikut menjaga kelestarian wisata

c. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar obyek wisata.