skripsi persepsi mahasiswa ilmu komunikasi …
TRANSCRIPT
Skripsi
PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP
TAYANGAN STAND UP COMEDY KOMPAS TV SEBAGAI
PROGRAM KOMEDI POPULER DI INDONESIA
OLEH :
NURDIYANA
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP
TAYANGAN STAND UP COMEDY KOMPAS TV SEBAGAI
PROGRAM KOMEDI POPULER DI INDONESIA
OLEH :
NURDIYANA
E31112010
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Departemen Ilmu Komunikasi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan Inayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Persepsi
Mahasiswa Ilmu komunikasi Terhadap Tayangan Stand up Comedy Kompas TV
Sebagai Program Komedi Populer di Indonesia” ini terselesaikan guna memenuhi
syarat dalam menyelesaikan studi pada Departemen Ilmu Komunikasi Prodi
Broadcast (Penyiaran) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Hasanuddin.
Berbagai hambatan dan kesulitan penulis hadapi selama penyusunan skripsi
ini. Namun berkat bantuan, semangat, dorongan, bimbingan dan kerjasama dari pihak
sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi untuk itu perkenankanlah
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Segala Puji dan Syukur Kepada Allah SWT yang telah memberikan
Kemudahan serta Kelancaran terhadap segala usaha penulis dalam
mewujudkan skripsi ini, Kedua orang tua, Ayah H. Ahmad dan Ibu Hj.
Haeriah BA yang senantiasa mendukung serta memberikan doa, motivasi
serta kasih sayangnya demi keberhasilan penulis.
2. Pembimbing I, sekaligus Pembimbing Akademik Bapak Dr Hasrullah M.A,
Pembimbing II yakni bapak Das‘ad Latief S.Sos.,S.Ag.,M.Si.,P.hd. yang telah
banyak membantu, membimbing dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini mulai dari awal dan hingga selesinya penyusunan
skripsi ini.
3. Bapak Dr. Moeh Iqbal, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi dan
Bapak Andi Subhan Amir, S,Sos.,M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu
Komunikasi. Terima kasih untuk semua kebijaksanaan yang telah diberikan.
4. Seluruh dosen – dosen Departemen Ilmu Komunikasi, untuk segala ilmu
pengetahuan yang telah diberikan.
5. Para pegawai Departemen Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah membantu pengurusan berkas untuk penyelesaian
skripsi ini.
6. Keluarga besar Treasure 12 terkhusus Nurul Hidayah Mustami, sahabat saya
atas segala cerita indah baik senang dan susah, canda tawa, segala perjuangan
dan segala cerita manis yang yang telah kita rangkai bersama – sama.
7. Teman – teman KKN Unhas Gelombang 92, Desa Bonto Mate‘ne kecamatan
Sinoa Kabupaten Bantaeng Terima kasih atas kebersamaannya selama 2
bulan.
8. Dan seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Makassar, 20 Mei 2017
ABSTRAK
NURDIYANA, Persepsi Mahasiswaa Ilmu Komunikasi Universitas
Hasanuddin Terhadap Tayangan Stand up Comedy Kompas TV Sebagai
Program Komedi Populer di Indonesia (dibimbing oleh Hasrullah dan Das’ad
Latief)
Skripsi ini bertujuan : (a) Untuk mengetahui gambaran secara umum Persepsi
mahasiswa ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up comedy. (b) Untuk
mengetahui Faktor apa saja yang membuat tayangan stand up comedy begitu populer
di kalangan mahasiswa khususnya di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan Maret hingga april 2017
dilaksanakan di Departemen Ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin Tayangan Stand up comedy sangat banyak diperbincangkan
oleh para penikmat humor dan program komedi di Indonesia.
Data primer diperoleh dari pengumpulan kuesioner yang telah dijawab oleh
responden. Data sekunder berupa referensi dari buku, koran, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penelitian. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis
secara kuantitatif dengan mendeskripsikan data dalam bentuk tabel frekuensi serta
grafik. Metode yang digunakan adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa darri berbagai persepsi mahasiswa
yang telah diukur berdasarkan beberapa variabel pertanyaan menunjukkan bahwa
sebanyak 92,5% responden mengaku terhibur dengan hadirnya tayangan stand up
comedy, begitupula dengan beberapa kategori yang lain meliputi waktu penayangan,
durasi dan tema, daya tarik & hingga penampilan komika. Adapun faktor—faktor
yang mempengaruhi persepsi mahasiswa adalah faktor eksternal seperti intensitas,
ukuran, kontras, gerakan, pengulangan, keakraban, dan novelty. Sedanggkan faktor
internal seperti kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, sekap,
kepercayaaan umum, dan penerimaan diri.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
HASIL PENERIMAAN TIM EVALUASI………………………………… iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 6
D. Karangka Konseptual ........................................................................ 7
E. Landasan Teori……………………………………………………... 11
F. Definisi Konseptual………………………………………………… 15
G. Kerangka Penelitiann……………………………………………….. 17
H. Defenisi Oprasional ........................................................................... 18
I. Metode Penelitian.............................................................................. 22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Massa………………………………………………… 27
B. Televisi…………………………………………………………….. 30
1. Fungsi Media massa…………………………………...………. 31
2. Televisi Sebagai Media Massa……………………………........ 32
3. Fungsi Televisi…………………………………………………. 33
4. Program Siaran…………………………………………………. 34
5. Audiens………………………………………………………… 39
6. Efek Media massa……………………………………………… 40
C. Persepsi……………………………………………………………… 41
1. Pengertian Persepsi……………………………………………... 41
2. Proses Pembentukan Prsepsi.………………………………….. 43
3. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi………………………..... 44
4. Jenis – Jenis Persepsi…………………..………………………. 46
D. Deskripsi Teori……………………………………………………... 47
1. Teori S-O-R…………………………………………………….. 47
2. Teori Perbedaan Individu………………………………… . ….. 49
3. Teori Komedi…………………………………………………… 50
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Jurusan Ilmu Komunikasi UNHAS………………………………….. 52
1. Sejarah Singkat Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas…………......... 52
2. Visi, Misi, dan Tujuan Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas……….. 54
3. Sasaran Program Studi……………………..…………………….. 55
4. Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas…………………………........... 55
5. Profil Lulusan Program Studi……………………………............ 57
6. Kompetensi Lulusan……………………………...……………… 58
B. Program Stand up comedy Kompas TV………………................. 66
1. Pengertian stand up comedy…………………………………. 68
2. Sejarah Stand up comedy...…………………...……………… 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………..……………. 70
1. Identitas Responden…………………………………………. 70
1.1 Angkatan…………………………………………..…….. 70
1.2 Jenis Kelamin……………………………………………. 71
1.3 Usia………………………………………………………. 72
2. Variabel Penelitian…………………………..……………… 73
2.1 Durasi Menonton………………………………………... 73
2.2 Jenis acara yag disenangi penonton….……….………… 74
2.3 Stand up comedy merupakan proram hiburan……..…… 75
2.4 Pernah meonton stand up comedy……………………… 76
2.5 Tayang stand up comedy menghibur…………..……….. 77
2.6 Tayangan stand up comedy memberi informasi………… 78
2.7 Tayangan stand up comedy menambah wawasan……….. 79
2.8 Tayangan stand up comedy mengjarkan baik & buruk….. 80
2.9 Tayangan stand up comedy disukai penonton……...…… 81
3. Jadwal Penayangan……………………………..………………. 82
3.1 Waktu Penayangan…………………………………...…….. 82
3.2 Hari pnayangan…………………………………………...... 83
3.3 Durasi Penayangan…………………………………...…...... 84
3.4 Penayangan stand up comedy……………………………… 85
4. Komedian Stand up (comic)………………………………........ 86
4.1 Pengetahuan nama – nama komika……………..…………. 86
4.2 komika memiliki kredibilitas.…..………………………….. 87
4.3 Komika tampil ahli dalam membawakan materi………….. 88
4.4 Ekspresi Komika………………………………...…………. 99
4.5 Penggunaan gaya bahasa komika..…………………………. 90
5. Tema dan kejelasan materi & setting studio…………......…..... 91
5.1 Tema merupakan fenomena yang aktual…………………… 91
5.2 Tema merupakan fenomena yang factual………………….. 92
5.3 Setting studio……………………………………………….. 93
6. Daya Tarik……………………...……………………………..... 94
6.1 Daya Tarik Menonton Tayangan Stand up comedy…...……… 94
6.2 Tujuan Menonton Tayangan stand up comedy…..…..………. 95
6.3 Uji Validitas…………………………………………………… 96
6.4 Uji Reabilitas………………………………………………….. 99
B. Pembahasan……………...………………………………………….. 100
1. Identitas Responden…………………………………..…………. 100
2. Jadwal Penayangan………..…………………………………..... 100
3. Penampilan komika…………………………………………...… 102
4. Tema/materi & setting acara……………………………………. 103
5. Daya Tarik………………………...…………………………….. 104
6. Persepsi…………………..……………………………………… 104
7. Faktor yang menyebabkan stand up comedy kian populer…….. 110
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………...…………..… 112
1. Interpertasi Hasil Penelitian…………………………………….. 112
B. Saran……………………………………………………………….... 113
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 113
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor halaman
1.1 Estimasi Rngking, UM 11 Kota…....................................................... 3
1.2 Definisi Konseptual…......................................................................... 15
1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi………………………. 24
1.4 Penentun Jumlah Sampel dan Populasi (Tabel issac)…….................. 25
1.5 Sampel per Angkatan…………………………….............................. 26
3.1 Jumlah mahsiswa Ilmu komunikasi Tahun......................................... 66
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan………………………. 71
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………. 72
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia………………………......... 73
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Menonton Televisi …….. 74
4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Daya Tarik Menonton tayangan
stand up comedy …………………………………………………….. 95
4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Menonton Tayangan
stand up comedy …………………………………………………...... 96
4.13 Hasil Uji Validitas ……………………………………………….….. 96
4.14 Hasil Uji Reabilitas…………………………………………………… 99
5.1 Hasil Penyeleksian Terhadap berbagai argument mengenai
stand up comed………………………………………………………… 113
DAFTAR GRAFIK
Nomor halaman
Grafik 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Acara……..……… 75
Grafik 2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tayangan stand up comedy
Sebagai Program Hiburan…………………………………….. 76
Grafik 4.3 Distribusi Responden yang Pernah/tidak Pernah menonton
Tayangan stand up comey……………………………………. 77
Grafik 4.4 Distribusi Responden yang Tertawa/terhibur setelah menonton
Tayangan stand up comedy…………………………………… 78
Grafik 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian tayangan
stand up comedy dapat memberi informasi………………….. 79
Grafik 4.6 Distribusi Responden mengenai Tayangan stand up comedy
yang dapat memberi wawasan………………………………… 80
Grafik 4.7 Distribusi Responden mengenai Tayangan stand up comedy
mengajarkan hal yang baik & buruk…………………………… 81
Grafik 4.8 Distribusi Responden yang Menyukai/tidak menyukai Tayangan
stand up comedy………………………………………………… 82
Grafik 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan waktu penayangan
stand up comedy………………………………………………. 83
Grafik 4.10 Distribui Responden Berdasarkan hari penayangan
stand up comedy………………………………………………. 84
Grafik 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan durasi penayangan
stand up comedy……………………..………………………… 85
Grafik 4.12 Disrtibusi Responden Berdasargan hari penayangan
stand up comedy seminggu sekali ………………………...… 86
Grafik 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan seputar
nama – nama Komika (comic).……………………………….. 87
Grafik 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Komika memiliki kredibilitas
sebagai seorang stand up comedy-an…………………………. 88
Grafik 4.15 Distribusi Responden mengenai penyampaian jokes/lawakan
para komika (comic)……………………………………………. 89
Grafik 416 Distribusi Responden Berdasarkan ekspresi yang menarik
dari para komika………………………………………………… 90
Grafik 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan gaya bahasa
para komika (comic) stand up…………………………………. 91
Grafik 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Tema/materi stand up
comedy yang aktual………………………………………… 92
Grafik 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Tema/materi stand up
comedy yang faktual..……………………………………… 93
Grafik 4.20 Distribusi Responden Berdasarkan setting studio (backsound &
background ) tayangan stand up comedy ...…………………. 94
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
Gambar 1.1 Teori S-O-R.......................................................................... 14
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian............................................................... 18
Gambar 2.1 Skema Pembentukan Persepsi……………………………… 43
Gambar 2.2 The Stimulus Organism Respons Theory…………………... 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya fungsi dari media massa yakni menyediakan informasi, sebagai
sarana edukasi, sarana untuk menghibur diri, serta sebagai alat untuk mempesrsuasi
khalayak. Media massa khususnya televisi memiliki fungsi sebagai penyampai
informasi. Pada umumnya tujuan utama khalaayak dalam menonton televisi adalah
untuk memperoleh hiburan/relaksasi, selebihnya memperoleh informasi Ardianto
(2004:128).
Televisi sebagai media massa elektronik, mempunyai banyak fungsi
khususnya yang paling dominan ialah fungsi hiburan. Dari sekian banyak tayangan
hiburan televisi yang ada yakni, sinetron, kuis/games, film, reality show hingga acara
lawak, satu diantaranya yang mencuri perhatian adalah program yang kini masih
terbilang baru didunia lawak tanah air. Ialah program ―stand up comedy‖, sebuah
program yang menghibur sekaligus dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
bagi para penonton. Stand up comedy sendiri merupakan seni melawak tunggal yaitu
salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya membawakan materi lawakannya
di atas panggung seorang diri, biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara
bermonolog mengenai sesuatu topik.
Acara stand up comedy kini banyak diminati oleh penonton khususnya
kalangan mahasiswa, hal ini diindikasikan oleh banyaknya stasiun TV yang
menayangkan program stand up comedy diantaranya ialah Metro TV, Kompas TV,
serta indosiar. selain itu program stand up comedy juga pernah menduduki rating 3
besar bersaing dengan sinetron yang juga populer di masyarakat. munculnya program
stand up comedy juga menjadi awal lahirnya komunitas-komunitas stand up comedy
pada kota-kota besar seperti halnya di Makassar.
Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang stand up comedy
yakni gaya komunikasi, konteks humor dalam materi stand up comedy, hingga
retrorika dakwah yang terkandung dalam stand up comedy. Tayangan stand up
comedy di kalangan masyarakat masih terbilang baru namun sudah mempunyai
tempat terbukti sejak populernya tayangan ini, rating program stand up comedy pun
kian memuncak meskipun bersaing dengan beberapa sinetron yang juga populer di
kalangan pemirsa. Direktur Utama Kompas TV Rikard Bagun menyatakan, ―Stand
Up Comedy Indonesia merupakan salah satu program yang menjadi trade mark
KompasTV. Kesuksesan yang diraih SUCI dari tahun ke tahun memacu kami untuk
terus menayangkan program ini. Tidak hanya itu, SUCI juga telah menjadi gerbang
awal bagi komika di seluruh Indonesia untuk masuk ke dunia entertainment. Terbukti
dari sejumlah alumni SUCI yang mampu meraih sukses di dunia entertainment
Indonesia. Rating acara tv Indonesia versi KPI atau sebut saja Semi Rating KPI yang
merupakan pemeringkatan terhadap program siaran yang di usulkan stasiun televisi
bdalam Semi Rating KPI ini ada 810 responden di tanya tentang program-program
acara yang ditontonnya dan berikut ini adalah hasil jawaban dari responden untuk
kategori program komedi berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam survey indeks
kualitas program. (http://www.rose.blogspot.com)
Gambar 1.1 Rating acara TV versi KPI
sumber : Data primer 2016
Fenomena stand up comedy menjadi bentuk nyata adanya interaksi dengan
berbagai macam ciri khas bahasa dan budaya yang ada di Indonesia hingga
menghasilkan makna-makna dari materi lawakan yang khas dan cerdas. Program
stand up comedy memandang gejala ini secara kritis. Mereka merasa penyampaian
kritik atau protes masyarakat terhadap suatu permasalahan yang berkembang kurang
begitu efektif. Seperti aksi demonstrasi, bukan aspirasi yang tersampaikan justru
masalah baru muncul akibat aksi tersebut, misalnya kemacetan, aksi anarkisme atau
rusaknya fasilitas umum. Humor dalam materi stand up didapat dengan mengamati
fenomena sosial, menganalisis, menyusun, lalu menyampaikannya lewat humor.
Stand up comedy merupakan bagian dari pertunjukan seni tunggal yang berakar dari
pertunjukan komedi namun mengangkat tema kritik sosial, budaya hingga politik di
dalamnya.
Para pelaku ―stand up comedy‖ atau biasa disebut komika ‗comic‘ sangat lihai
dalam menyampaikan materi hingga dapat mengundang tawa penonton. Talenta yang
dimiliki oleh seorang komika tentunnya tak lepas dari penguasaannya terhadap ilmu
komunikasi khususnya kajian ilmu retorika serta kemampuan public speaking. Cara
seorang komika mempersuasi penonton sehingga penonton mampu memahami
maksud lucu yang terkandung dalam pertunjukan stand up comedy tersebut.
kesuksesaan seorang komika bergantung pada strategi komunikasi yang
digunakannya saat tampil di depan halayak.
Berangkat dari hal tersebut, ingin diketahui beragam persepsi yang mucul
sehubungan dengan populernya tayangan stand up comedy terutama di lingkungan
mahasiswa Departemen Ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin (UNHAS), karena
tayangan stand up comedy tersebut merupakan suatu seni atau teknik berbicara
dengan beretorika, dan dari semua jurusan yang ada di Fakultas ilmu sosial dan ilmu
politik (FISIP) mahasiswa Ilmu komunikasilah yang secara khusus membahas
tentang retorika. Retorika adalah suatu gaya atau seni berkomunikasi baik yang
dicapai berdasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis. Dewasa ini
retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam
proses komunikasi antar manusia. Selain itu, stand up comedy juga sangat erat
kaitannya dengan apa yang dipraktekkan oleh mahasiswa ilmu komunikasi
sehubungan dengan public speaking, dimana seorang pembicara dalam hal ini
seorang komika membutuhkan pengetahuan dalam mempersuasi orang lain sehingga
khalayak dengan mudah memahami maksud lucu dalam materi komedi yang
disampaikan dan disajikan dalam stand up comedy. Banyak mahasiswa kini menjadi
pecinta stand up comedy, bahkan turut menjadi pelaku dengan mengikuti berbagai
komunitas hingga mengikuti ajang kompetisi (http://www.megapolitan.kompas.com).
Atas dasar ini lah dipilih Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
departemen Ilmu komunikasi sebagai objek penelitian sebagai pertimbangan juga
karena departemen Ilmu Komunikasi Unhas telah berakreditasi, sehingga
ditetapkanlah judul penelitian: Persepsi mahasiswa Ilmu Komunikasi terhadap
tayangan stand up comedy sebagai program komedi popular di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dibuatlah
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi (pengamatan, pemahaman, penyeleksian &
penafsiran) mahasiswa Ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up
comedy ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi Mahasiswa ilmu
komunikasi terhadap tayangan stand up comedy yang kian populer
sebagai program komedi hiburan ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini antara lain :
a. Untuk mengetahui gambaran secara umum serta persepsi mahasiswa
Departemen Ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up comedy.
b. Untuk mengetahui dan mempelajari berbagai macam faktor yang
membuat stand up comedy begitu populer dan diminati oleh penonton
khususnya mahasiswa di Indonesia.
2. Kegunaan yang diharapkan oleh penulis dengan adanya penelitian ini
adalah :
a. Secara Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya
referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan mahasiswa dan
peneliti lainnya yang membahas hal yang sama.
b. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penelit serta
perbendaharaan karya ilmiah pengembangan Ilmu komunikasi
khususnya media massa dalam bentuk penelitian khalayak.
c. Secara Praktis
Penelitian ini diharapka dapat menjadi masukan bagi program
televisi berupa hiburan (Entertaiment) khususnya program komedi,
untuk lebih memberikan informasi dalam sajian tayangan yang cerdas
dan berkualitas.
D. Kerangka Konseptual
1. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, malainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak lepas
dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses
pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap
saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu
melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung
sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak
tangan sebagai alat perabaan, yang kesemuanya merupakan alat indera yang
digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Stimulus yang
diindera itu kemudia oleh individu diorganisasikan dan di interprestasikan,
sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang di indera, dan proses
ini disebut persepsi Walgito (2010:99).
1. a. Jenis-jenis Persepsi
Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu
persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia
(persepsi sosial), dan menurut Mulyana (2001:171), kedua persepsi
tersebut mempunyai perbedaan, peredaan tersebut mencakup:
1.a. 1. Persepsi terhadap objek (lingkungan Fisik)
Persepsi fisik merupakan proses penafsiran terhadap objek-objek
tidak beryawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Dalam tayangan
"stand up comedy‖ persepsi lingkungan fisik terhadap objek dapat
diliat dari segi kualitas program acaranya meliputi tema/materi
acara, waktu penayangannya dan setting acara.
1.a. 2. Persepsi terhadap manusia (Lingkungan Sosial)
Pesepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial
dan kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu
manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan
mengandung resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi
persepsi anda terhadap saya, dan gilirannya persepsi anda terhadap
saya juga mempengaruhi persepsi saya terhadap anda. Setiap orang
memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya.
Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap
lingkungan sosialnya.
1. b. Proses Terjadinya Persepsi
Dengan demikan dapat dijelaskan terjadinya proses persepsi sebagai
berikut :
Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Stimulus yang
diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses
ini dinamakan proses fisiologis. Kemudian terjadilah suatu proses di otak,
sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu,
sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya. Proses yang terjadi
dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologis.
Dengan demikian taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu
menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indera atau reseptor
Walgito (1997:54).
1. c. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi
Persepsi yang dilakukan masing-masing individu tentunya
berbeda-beda, dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus
merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan
dengan beberapa faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:
1.c. 1. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,
tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan
yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.
1.c. 2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan
syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
1.c. 3. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau kosentrasi dari seluruh aktifitas individu yang
ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Dari hal-hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan
persepsi adanya beberapa faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar
terjadinya persepsi, yaitu objek atau stimulus yang dipersepsi, alat indera dan
syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf, yang merupakan syaraf fisiologis,
serta perhatian, yang merupakan syarat psikologis Walgito (2010:101).
2. Tayangan stand up comedy Kompas TV
Audience akan melihat apa yang ditampilkan dalam stand up comedy
tentu dengan efek-efek yang berbeda misalnya dengan materi-materi SARA
(Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Dalam komedi, ini dikonstruksikan
bahwa segalanya mungkin dilakukan untuk menghibur penonton. Mengkritisi
kehidupan sosial bermasyarakat, menyindir tentang umat beragama lain,
sampai kearah mengumpat dengan kasar yang ditujukan agama dan etnis
tertentu. Komedi menjadi media ampuh mengungkapkan sesuatu baik itu
untuk menghibur maupun sebagai penyampaian pesan yang diterima oleh
penonton. Audience mungkin akan memiliki pemaknaan yang kepada serupa
dengan apa yang disampaikan comic dalam stand up comedy ini. Hasil dari
latar belakang kultural dan hasil interaksi dengan lingkungan mempengaruhi
pemaknaan informan. Audience memiliki pemahaman masing-masing dalam
memaknai informasi, namun pengetahuan yang mereka terima dan latar
belakang kultural yang mempengaruhi hal itu.
Barker mengatakan bahwa penonton adalah pencipta kreatif makna
dalam kaitannya dengan televisi, yang berlaku juga untuk media yang lain
(mereka tidak sekadar menerima begitu saja makna-makna tekstual) dan
mereka melakukannya berdasarkan kompetensi kultural yang dimiliki
sebelumnya yang dibangun dalam konteks bahasa dan relasi sosial Barker
(2008:286).
E. Landasan Teori
1. Persepsi
Dalam Ilmu komunikasi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory
stimuli). Menurut Stephen W. Little John (2005 : 336), tentang studi fenomenologi
persepsi : Fenomenologi adalah pendekatan yang beranggapan bahwa suatu fenomena
bukanlah realitas yang berdiri sendiri. Fenomena yanng tampak merupakan objek
yang penuh dengan makna yang transendental. Dunia sosial keseharian tempat
manusia hidup senantiasa merupakan suatu yang inter subjektif dan sarat dengan
makna. Dengan demikian, fenomena yang di pahami oleh manusia adalah refleksi
dari pengalaman transedental dan pemahaman tentangmakna. Dari penjelasan
tersebut, dapat peneliti simpulkan beberapa kata kunci dalam fenomenologi yaitu
objek, makna, pengalaman, dan kesadaran dari individu. Semua hal tersebut
memainkan peranan penting dalam studi fenomenologi. Jadi penelitian ini berusaha
mempelajari pengalama-pengalaman dari sudut pandang khalayak atau penonton utuk
mengetahui persepsi lebih lanjut mengenai fenomena tayangan stand up comedy yang
marak di berbagai TV.
2. Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk
pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain media
massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh
karena itu massa disini menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau
pembaca Nurudin (2007:2).
Definisi komunikasi massa paling sederhana dikemukakan oleh ahli
komunikasi, Gebner, yang menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
berkesinambungan serta paling luas yang dimiliki orang dalam masyarakat industri
Ardianto (2004:4).
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,
televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang
dilembagakan, yang ditunjukkan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan
secara cepat, serentak, selintas, khususnya media elektronik Mulyana (2002: 75).
3. Teori S – O – R
Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukan dari
sudut mana masalah yang dipilih akan disoroti Nawawi (1990:43). Teori S – O – R
adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organism
menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah
keadaan internal organism berfungsi menghasilakn respon tertentu jika ada kondisi
stimulus tertentu pula.
Mar‘at (1981:30) dalam bukunya ―Sikap Manusia, Perubahan, serta
Pengukurannya‖ mengutip pendapat Hovland, Jains dan Kelly yang mengatakan
bahwa dalam menelaah sikap yang baru,ada tiga variable penting, yaitu :
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerima
Dari Uraian diatas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 ( Teori S-O-R )
Sumber : Effendy (2003:255)
Dalam hal ini kerangka teori S – O – R dengan tayangan “stand up
comedy” juga dapat di jelaskan bahwa:
1. Stimulus (Pesan)
Diartikan sebagai suatu rangsangan atau sumber informasi. Stimulus
yang dimaksud adalah program acara ―stand up comedy‖ yang berfungsi
sebagai media yang memberikan informasi kepada khalayak.
2. Organisme (komunikan)
Diartikan Sebagai komunikan yang menerima pesan. Yang menjadi
sasaran adalah pemirsa acara ―stand up comedy‖, dimana dalam penelitian ini
merupakan mahasiswa Ilmu komunikasi Unhas .
3. Respon (Efek)
Respon disini adalah tanggapan individu atau khalayak terhadap suatu
hal. Dalam menanggapi pesan yang diterima khalayak, reaksi yang
ditunjukkan terhadap stimulus sehingga seseorang dapat mempekirakan
Stimulus
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan, yang kemudian di terima dan
diolah sehigga membuat mereka dapat berpersepsi atas stimulus yang
diterima.
F. Definisi Konseptual
Berdasarkan kerangka konsep dan landasan teori diatas, mengenai persepsi
mahasiswa Ilmu komunikasi terhdap tayangan ―stand up comedy‖ sebagai program
komedi populer, maka yang akan di ukur adalah :
Tabel 1. 2 Definisi Konseptual
Variabel Dimensi Indikator
Persepsi
Terhadap
manusia
Komika ―comic
stand up comedy‖
1. Penampilan / Body language
seorang komika saat sedang open
mic di hadapan pemirsa.
2. Penampilan seorang komika saat
sedang tampil menggunakan gaya
bahasa yang khas.
3. Ekspresi wajah, gestur tubuh serta
tutur kata komika saat sedang
menampilakan materi stand up.
4. Wawasan yang dimiliki seorang
komik sudah cukup untuk
menghibur penonton.
5. Pemandu acara (Host) dalam
program stand up comedy dirasa
sudah berkompeten dan menghibur.
Variabel Dimensi Indikator
Persepsi
Terhadap
Objek
Tema / materi acara
dalam tayangan
―stand up comedy‖
1. Tema yang disampaikan dalam
berbagai tayangan ―stand up comedy‖
sangat beragam.
2. Tema yang disampaikan dalam
berbagai tayangan ―stand up comedy‖
sedang hangat di masyarakat.
3. Tema yang disampaikan dalam
berbagai tayangan ―stand up comedy‖
sangat menghibur.
4. Tema yang disampaikan dalam
berbagai tayangan ―stand up comedy‖
menarik simpati anda.
Waktu penayangan
―stand up comedy‖
di berbagai stasiun
1. Penempatan jam tayang ―stand up
comedy‖ yakni pada sore atau malam
hari dinilai cukup efektif dan cocok
TV.
Setting Acara
dengan pemirsa.
2. Durasi yang disediakan dalam
berbagai tayangan ―stand up comedy‖
di berbagai TV dirasa sudah
proporsional dengan isi acara.
a. Tata panggung dalam berbagai
program ―stand up comedy‖ sudah
menarik
b. Latar panggung (Background) dalam
tayangan ―stand up comedy‖ sudah
menarik
c. Latar musik (Backsound) dalam
tayangan ―stand up comedy‖
membuat penonton merasa lebih
menikmati acara tersebut.
G. Kerangka Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka konseptual diatas, maka dibuatlah kerangka
penelitian sebagai berikut:
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian
H. Definisi Operasional
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi,
yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam
penelitian ini variabel bebas yakni Mahasiswa Ilmu Komunikasi.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur
untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul,
atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh
Variabel Bebas Variabel Terikat
Control
Persepsi Mahasiswa Ilmu
Komunikasi
Tayangan Stand Up
Comedy
Ekspresi
Gaya bahasa
Tema materi
Faktor – faktor apa yang membuat
mahasiswa berminat menonton
stand up comedy
peneliti. Dalam penelitian ini variabel terikat meliputi ekspresi, gaya bahasa,
tema dsb.
3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang masih terdaftar dan sedang
menempuh pendidikan tingkat S1. Khususnya mahasiswa Ilmu komunikasi
Unhas angkatan 2013 hingga 2015 yang sering atau pernah menonton acara
stand up comedy.
4. Departemen Ilmu Komunikasi
Adalah salah satu jurusan di Universitas Hasanuddin yang termasuk
dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang sekaligus menjadi objek
peneitian dilandaskan oleh kajian ilmu yang sama yakni ―public speaking―.
5. Komika (Comic)
Komika atau comic, ialah sebutan bagi para pelaku stand up comedy.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat seperti apa persepsi mahasiswa
Ilmu komunikasi terhadap seorang komika dilihat dari ekspresi, gaya bahasa
maupun materi yang disampaikan.
6. Tayangan
Tayangan adalah suatu acara yang ditampilkan stasiun televisi untuk
disaksikan oleh khalayak. Dalam penelitian ini tayangan hiburan menjadi
objek penelitian yaitu acara komedi bertajuk “stand up comedy Indonesia “
yang saat ini masih tayang di Kompas TV, pada hari Jumat pukul 22.30 WIB.
7. Stand Up Comedy
Stand up comedy dalam penelitian ini merupakan inti objek yang ingin
dikaji dan diteliti. Tayangan stand up comedy yang sedang tren dikalangan
mahasiswa menjadi sangat populer hingga digemari dan dijadikan sebagai
rutinitas / hobi.
8. Persepsi
Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terdiri dalam
pengamatan seseorang terhadap sesuatu informasi yang disamapaikan oleh
orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan, atau bekerjasama.
Dalam penelitian ini persepsi dimaknai suatu sudut pandang berupa kesan
baik atau buruk mahasiswa dalam menyaksikan tayangan stand up comedy di
televisi.
a. Persepsi baik & buruk
Persepsi yang baik merupakan suatu anggapan yang muncul apabila
seseorang mengetahui dan memahami sesuatu secara baik. Persepsi dalam
penelitian ini dikatakan baik apabila ekspresi, gaya bahasa, tema dsb dinilai
oleh responden pada pilihan setuju dan sangat setuju. Begitu pula sebaliknya,
Persepsi dikatakan buruk apabila responden menilai ekspresi, gaya bahasa,
tema dsb pada pilihan sagat tidak setuju dan tidak setuju. Persepsi baik &
buruk dapat diukur dari penilaian masing – masing mahasiswa terhadap suatu
topik, khususnya dalam penelitian ini yaitu tayangan ―stand up comedy”.
9. Definisi Operasional Variabel meliputi :
a. Ekspresi
Menurut KBBI ekspresi adalah pengungkapan ataupun suatu
proses dalam mengutarakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi
juga biasa diartikan sebagai gambaa air muka yang menyatakan
perasaan. Ekspresi dalam penelitian ini dinilai dari cara komika
menyampaikan materi hingga mampu mengundang tawa penonton.
b. Gaya Bahasa
Menurut KBBI Gaya bahasa didefinisikan sebagai cara
mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang secara khas hingga dapat
menimbulkan kesan – kesan tertentu. Dalam penelitian ini, gaya
bahasa dapat dilihat dari komika stand up comedy yang disaksikan di
Kompas TV.
c. Tema
Menurut KBBI Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide
pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan,
di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema. Begitupula dalam
materi ―stand up comedy‖.
I. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan jenis penelitian diskriptif
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:11) menyatakan bahwa: ―Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variabel yang lain‖. Metode ini merupakan metode
yang paling tepat dalam penelitian mengenai persepsi mahasiswa karena format
deskriptif yang digunakan untuk penelitian kuantitatif yang tidak menguji
hubungan sebab akibat antara variabel yang ada.
Metode atau strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei. Dimana metode survei merupakan pnelitian yang
diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari tanggapan-tanggapan yang ada
dan untuk mencari keterangan-keterangan secara faktual Nazir (2005:56).
Lebih lanjut, Nazir (2005:56) menambahkan bahwa metode survei mengulik
untuk mengenali masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap
suatu keadaan dan praktik-praktik yang sedang berjalan.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama dua bulan, yakni pada bulan Maret
hingga Mei tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin. Lokasi penelitian berada pada Kampus Tamalanrea,
Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Makassar .
3. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpuland data terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Data Primer merupakan data yang dikumpulkan dengan cara
membagikan kuisioner yang memiliki beberapa pertanyaan yang
berstruktur
b. Data Sekunder yang merupakan kumpulan dari studi pustaka, baik
dari buku-buku, internet yang relevan dengan fokus permasalahan.
4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diriset.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena
yang akan diamati. Kriyantono (2010:153). Populasi dalam penelitian ini
yaitu mahasiwa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2013
hingga angkatan 2015 Program Strata I (S1) yang aktif berkuliah dan terdaftar
pada Semester Genap 2016/2017.
Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang Terdaftar pada
Semester Genap Tahun 2016/2017
No. Tahun Angkatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2013 31 51 82
2 2014 23 43 66
3 2015 23 51 74
Total 222
Sumber: Data primer, 2017
Pada penelitian sampel, peneliti memakai metode penelitian
pengambilan sampel secara probality sampling, kemudian teknik penarikan
sampelnya berupa sampel strata proporsional. Adapun besaran sampel dengan
menggunakan tabel Isaac dan Michael dalam buku Sugiyono (penentuan
jumlah sampel dari populasi tertentu dengan syarat kesalahan 1%, 5%, 10%).
Dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dalam Sugiyono
(2013;69) dalam penentuan besaran sampel, maka diperoleh sampel sebesar
135 dengan memakai syarat kesalahan 5% dari populasi 222.
Tabel 1. 4 Penentuan jumlah sampel dan populasi yang diketahui jumlahnya, dengan
taraf kesalahan (significance level) 1%, 5%, dan 10%
N S
N S
N S
1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247
15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248
20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251
25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254
30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255
35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257
40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259
45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261
50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263
55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263
60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263
65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266
70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267
75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268
80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269
85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269
90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270
95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270
100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270
110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270
120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270
130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270
160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270
190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270
200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270
230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271
260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271
270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 349 271
∞ 664 349 272
Dengan jumlah populasi sebanyak 222 orang ini, dengan menggunakan teknik
penarikan sampelnya berupa sampel beserta proporsional, maka diperoleh
sampel per angkatan sebagai berikut :
Keterangan :
ni : Banyanknya sampel per angkatan
N : Jumlah populasi per angkatan
Ni : Total populasi
n : Penentuan jumlah per angkatan menurut tabel Isaac dan Michael dengan taraf
kesalahan 5%
Tabel 1.5 Sampel per angkatan sebagai berikut:
1. Angkatan 2013 : 82 / 222 X 135 = 50
2. Angkatan 2014 : 66 / 222 X 135 = 40
3. Angkatan 2015 : 74 / 222 X 135 = 45
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data yang
diperoleh dari kuesioner yang telah terkumpul akan dianalisis dengan
menggunakan tabel dan grafik frekuensi yang kemudian dijabarkan secara
deskriptif. Penelitian ini memanfaatkan software SPSS versi 20.s dalam
pengolahannya.
135