skripsi pengaruh pemanfaatan aplikasi baruga sulsel
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
PENGARUH PEMANFAATAN APLIKASI BARUGA SULSEL TERHADAP
EFEKTIVITAS LAYANAN PENGADUAN DI DINAS KOMUNIKASI
INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
RIZKE ASMAWATI
105641118016
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH PEMANFAATAN APLIKASI BARUGA SULSEL
TERHADAP EFEKTIVITAS LAYANAN PENGADUAN DI DINAS
KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Pemerintahan
Disusun dan Diajukan Oleh
RIZKE ASMAWATI
Nomor Stambuk : 105641118016
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
v
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NamaMahasiswa : Rizke Asmawati
NomorStambuk : 105641118016
ProgramStudi : IlmuPemerintahan
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis / dipublikasikan orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Makassar, 30 September 2020
Yang Menyatakan,
Rizke Asmawati
NIM : 105641118016
vi
ABSTRAK
Rizke Asmawati. 2020. Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Baruga SulSel Terhadap
Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan di bimbing oleh Bapak Hafiz Elfiansya
Parawu, Selaku Pembimbing I dan Bapak Hardianto Hawing Selaku Pembimbing
II.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: seberapa baik pemanfaatan
aplikasi baruga sulsel di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan, seberapa baik efektivitas layanan pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan,
seberapa baik pengaruh pemanfaatan aplikasi baruga sulsel terhadap efektivitas
layanan pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penarikan sampelnya
menggunakan teknik Probability Sampling dengan jumlah responden sebanyak
60 Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linear
sederhana secara parsial dan simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
analisis variabel pemanfaatan pemanfaatan e-government berada dalam kategori
baik dengan rata-rata skor sebesar 4,11 dan variabel efektivitas layanan
pengaduan berada dikategori baik dengan rata-rata skor sebesar 4,08.
Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa variabel
pemanfaatan e- government berpengaruh sebesar 48,6% terhadap efektivitas
layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi
SulawesiSelatan.
Kata Kunci: Pengaruh, e-government, efektivitas layanan, Baruga SulSel
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Baruga SulSel
Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi ini merupakan
tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas MuhammadiyahMakassar.
Dalam proses penyelesaikan skripsi ini, penulis merasa banyak terbantu
oleh pihak-pihak yang mendukung tanpa lelah, baik secara moril maupun
materil. Penghormatan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis
persembahkan kepada orang tua yang tercinta. Ibu Insyirah Junaisa, Bapak
Harmoko, Mama Wiwik Suryani dan Papa Alm Syafrullah Jarkasih yang telah
membesarkan dan mendidik penulis secara tulus dan ikhlas serta memberikan
dukungan dan doa yang tiada hentinya. Terima kasih juga kepada seluruh
keluarga yang selalu memberi semangat untuk terus melanjutkan pendidikan
setinggi mungkin. Tak lupa pula, Penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginyakepada:
1. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas MuhammadiyahMakassar.
2. Dr. Nuryanti Mustari S.Ip. M. Si selaku ketua jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
viii
MuhammadiyahMakassar.
3. Dr. Hafiz Elfiansya Parawu, M.Si selaku pembimbing I dan Hardianto
Hawing, S.T, M.A Selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
4. Segenap Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi ilmu
pengetahuan dan pelayanan kepada penulis selama menempuh
pendidikan di Universitas MuhammadiyahMakassar.
5. Seluruh staf pegawai Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah memberi izin
penelitian.
6. Teman-teman jurusan Ilmu Pemerintaha angkatan 016, terima kasih
saling membantu selama kurang lebih 4 tahunini.
7. Terimakasih kepada Andi Sri Sulastri, Umi Umayrah Suhardi, Rifkatul
Mukarramah dan Sakina Kumalasari yang selama ini bersama-sama
melewati setiap suka dan duka selama proses perkuliahan.
Makassar, 30 September 2020
Yang Menyatakan,
Rizke Asmawati
NIM : 105641118016
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................................... I
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................. II
HALAMAN PENERIMAAN TIM. ...................................................................... III
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... IV
ABSTRAK ....................................................................................................................V
KATA PENGANTAR ................................................................................................ VI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... VIII
DAFTAR TABEL........................................................................................................ X
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................XIII
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................................. XIV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 5
D. Manfaat Masalah .......................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 7
B. Teori dan Konsep Electronic Government ................................................... 7
C. Teori danKonsep Efektivitas ........................................................................ 16
D. Teori dan Konsep Pelayanan Publik ............................................................. 20
E. Teori dan Konsep Pengaduan Masyarakat ................................................... 24
F. Aplikasi Baruga SulSel ................................................................................. 28
G. Kerangka Pikir .............................................................................................. 30
H. Hipotesis ....................................................................................................... 31
x
I. DefinisiOperasional ...................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian...................................................................... 32
B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................................ 32
C. Sumber Data ............................................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 33
E. TeknikPengumpulanData ........................................................................... 34
F. TeknikPengabsahanData ............................................................................ 35
G. TeknikAnalisis Data ................................................................................... 36
BAB IV HASILDAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Objek Penelitian ........................................................................ 41
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 50
C. Hasil dan Analisis Linear Sederhana ......................................................... 104
D. Pembahasan ................................................................................................ 120
BABVPENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 131
B. Saran ........................................................................................................... 132
DAFTARPUSTAKA ................................................................................................... 133
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Skor Dalam Penelitian ................................................................... 35
Tabel 3.2 : Interpretasi Kategori Penelitian ..................................................... 37
Tabel 4.1 : Uji Validasi Instrumen Penelitian Variabel X ............................... 51
Tabel 4.2 : Uji Validasi Instrumen Penelitian Variabel Y ............................... 52
Tabel 4.3 : Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel X .......................... 53
Tabel 4.4 : Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Y .......................... 54
Tabel 4.5 : Dapat Menghemat Waktu .............................................................. 56
Tabel 4.6 : Dapat Menghemat Biaya................................................................ 57
Tabel 4.7 : Dapat Menghemat Tenaga ............................................................. 58
Tabel 4.8 : Rekapitulasi Indikator Efesiensi .................................................... 59
Tabel 4.9 : Kemudahan Akses Untuk Mengunduh Aplikasi Baruga SulSel di
Playstore ........................................................................................................... 61
Tabel 4.10 : Memberikan Kemudahan Dalam Mengadukan
Setiap Permasalahan ..................................................................... 62
Tabel 4.11 : Memberikan Solusi Terkait Aduan .............................................. 63
Tabel 4.12 : Rekapitulasi Indikator Efektivitas................................................ 64
Tabel 4.13 : Seluruh Informasi Mudah didapatkan di Aplikasi
Baruga SulSel ............................................................................... 66
Tabel 4.14 : Seluruh Informasi Dapat Diakses Setiap Waktu .......................... 67
Tabel 4.15 : Alur Aduan Dapat diikuti Melalui Aplikasi Baruga SulSel......... 68
Tabel 4.16 : Rekapitulasi Indikator Transparansi ............................................ 69
Tabel 4.17 : Instantansi Pemerintah Bertanggung Jawab Terkait Aduan ........ 71
xii
Tabel 4.18 : Proses Pertanggung Jawaban Terkait Aduan Dapat Mengawasinya
Melalui Baruga SulSel ..................................................................................... 72
Tabel 4.19 : Aduan Dengan Jelas Ditangani Oleh Instansi Terkait ................. 73
Tabel 4.20 : Rekapitulasi Indikator Akuntabilitas ........................................... 74
Tabel 4.21 : Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel X................................ 75
Tabel 4.22 : Dapat Mengetahui Proses & Prosedur Penerimaan Keluhan ....... 77
Tabel 4.23 : Mudah Mengetahui Proses dan Prosedur Penelitian .................... 78
Tabel 4.24 : Rekapitulasi Indikator Proses & Prosedur Penerimaan Keluhan . .79
Tabel 4.25 : Penentuan Prioritas Keluhan Cukup Jelas Sesuai Jenis Keluhan .80
Tabel 4.26 : Setiap Keluhan Akan diproses Sesuai Tingkat Prioritasnya ........ 81
Tabel 4.27 : Rekapitulasi Indikator Prioritas Keluhan ..................................... 82
Tabel 4.28 : Sudah Jelas Sesuai Dengan Keluhan ........................................... 85
Tabel 4.29 : Setiap Keluhan Akan diatasi Oleh Pemerintah Terkait ............... 86
Tabel 4.30 : Rekapitulasi Indikator Pejabat yang Bertanggung Jawab ............ 87
Tabel 4.31 : Pemecahan Masalah Keluhan Akan diproses Sesuai SOP .......... 89
Tabel 4.32 : Setiap Keluhan Akan Mendapatkan Solusi.................................. 90
Tabel 4.33 : Rekapitulasi Indikator Pemecahan Masalah ................................ 91
Tabel 4.34 : Penyelesaian Masalah Memiliki Estimasi Waktu ........................ 93
Tabel 4.35 : Aduan Selesai Tepat Waktu ......................................................... 94
Tabel 4.36 : Rekapitulasi Standar Waktu Penyelesaian ................................... 95
Tabel 4.37 : Dapat Memantau Proses Aduan Sampai Terselesaikan ............... 96
Tabel 4.39 : Akes Untuk Memantau Proses Aduan Mudah Didapatkan ......... 97
Tabel 4.39 : Rekapitulasi Indikator Pengendalian dan Pemantauan ................ 98
xiii
Tabel 4.40 : Sistem Laporan Dapat diakses ..................................................... 99
Tabel 4.41 : Mendapatkan Setiap Informasi Mengenai Sistem Pelaporan ...... 101
Tabel 4.42 : Rekapitulasi Sistem Pelaporan ..................................................... 103
Tabel 4.43 : Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel Y................................ 104
Tabel 4.44 : Uji Parsial Pengaruh ( Tehadap Y) ........................................... 105
Tabel 4.45 : Uji Parsial Pengaruh ( Tehadap Y) ........................................... 108
Tabel 4.46 : Uji Parsial Pengaruh ( Tehadap Y) ........................................... 111
Tabel 4.47 : Uji Parsial Pengaruh ( Tehadap Y) ........................................... 11
Tabel 4.78 : Rekapitulasi Uji Linear Sederhana Secara Parsial ....................... 117
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pikir ........................................................................... 30
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Dikominfo-SP ............................................ 47
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 : Rekapitulasi Efesiensi ............................................................... 60
Diagram 4.2 : Rekapitulasi Efektivitas ............................................................ 65
Diagram 4.3 : Rekapitulasi Transparansi ......................................................... 70
Diagram 4.4 : Rekapitulasi Akuntabilitas ........................................................ 75
Diagram 4.5 : Rekapitulasi Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan ........... 80
Diagram 4.6 : Rekapitulasi Penentuan Prioritas Keluhan ................................ 84
Diagram 4.7 : Rekapitulasi Penentuan Pejabat yang Bertanggung Jawab ....... 88
Diagram 4.8 : Rekapitulasi Pemecahan Masalah Keluhan .............................. 92
Diagram 4.9 : Rekapitulasi Standar Waktu Penyelesaian Keluhan ................. 96
Diagram 4.10 : Rekapitulasi Pengendalian dan Pemantauan ........................... 100
Diagram 4.11 : Rekapitulasi Sistem Pelaporan ............................................... 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Tuntutan masyarakat perihal peningkatan kualitas pelayanan publik
yang belum sepenuhnya dipenuhi oleh pemerintah. Ada beberapa faktor yang
menjadi permasalahan utama terkait keluhan masyarakat terhadap masalah
pelayanan publik, yakni dari internal penyediaan layanan terkait dengan
sistem pelayanan yang berbelit-belit, sikap diskriminatif, budaya tidak mau
melayani dan banyaknya pungutan liar. Sedangkan dari eksternalnya yaitu
terkait dengan penerima layanan atau masyarakat itu sendiri yang terkadang
tidak mengikuti prosedur yang ada.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal 18, yang menyebutkan
bahwa masyarakat berhak mendapatkan tanggapan pengaduan, berhak
mengadukan pelaksanaan layanan yang tidak memberikan layanan sesuai
dengan SOP yang tersedia dan tidak berhak mengadukan pelaksaan layanan
kepada penyelenggaraan atau Ombudsman apabila pelaksana tidak
menjalankan kewajibannya dengan benar. Peraturan Presiden Nomor 76
Tahun 2013 Pasal 2 ayat 1, Pengadu mempunyai hak untuk menyampaikan
pengaduan atas pelayanan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan atau pengabaian kewajiban atau pelanggaran larangan
olehpenyelenggara.
Adanya peraturan yang ada, untuk memaksimalkan sarana
pengelolaan pengaduan masyarakat, seharusnya pemerintah mampu
2
memberikan kesempatan, ruang dan fasilitas bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan, sarandankritik sebagai bentuk membangun kualitas
pelayanan publik. Sangat diperlukan membangun kepercayaan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik
Namun ternyata, yang terjadi adalah penanganan pengaduan belum
berjalan secara optimal dan efektif. Terciptanya Pemerintahan yang aspiratif
dan kualitas pelayanan publik yang baik, dengan adanya ruang yang luas bagi
masyarakat dalam menyampaikan saran dan keluhan harus dikelola secara
profesional oleh aparatur pemerintah dapat menghindarkan dari sikap arogan
dan otoriter. Permasalahan tersebut sangat ditunjang dengan perkembangan
teknologi dan informasi yang digunakan oleh pemerintah yaitue-government.
Sistem berbasis elektronik akan meningkatkan mutu pelayanan karena
lebih efektif dan efesien serta lebih memudahkan masyarakat. Intruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003, Tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Dengan menerapkan
teknologi dalam pengaduan pelayanan publik yang berbasis e-government,
diharapkan mampu menciptakan pelayanan pengaduan masyarakat yang
efektif serta mudah dijangkau olehmasyarakat.
Aplikasi Baruga Sul-Sel dapat di download di Play Store. Aplikasi
tersebut dibuat untuk memberikan wadah bagi masyarakat untuk
menyampaikan aduan maupun aspirasi yang berkembang di tengah
masyarakat. Untuk dapat digunakan aplikasi tersebut, masyarakat cukup
mengisi identitas serta menyampaikan aduan, aspirasi maupun saran untuk
pemerintah.
3
Pada tahun 2019, tercatat ada 152 layanan pengaduan dan aspirasi
masyarakat yang masuk di aplikasi baruga sul-sel. Pengaduan dan aspirasi
bervariasi ada yang datang. Dari total pengaduan, tahun 2019 yang paling
banyak dikeluhkan adalah terkait infrastruktur transportasi jalan kabupaten
kotadengan 30 laporan, genangan banjir 21, administrasi kependudukan 13
laporan, dan laporan lainnya.
Aplikasi aduan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Baruga
Sul- sel mengumpulkan 529 laporan sejak diresmikannya per Oktober 2018
lalu hingga 15 Januari 2019. Terkait statistik penyelesaiannya, laporan yang
sudah diproses sebanyak 334. Terdapat laporan belum diproses karena belum
ada jawaban penyelesaiannya yang diterima di Satuan Kerja Perangkat
Daerah. Dari data yang dipaparkan, banyaknya laporan pengaduan dibagi
menjadi beberapa bagian, berdasarkan jenis laporannya. Dari data laporan
pengaduan kerusakan jalan dan perbaikan infrastruktur masih mendominasi.
Pelayanan tentang aplikasi baruga sul-sel merupakan dari
komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk
terusmeningkatkankualitas layanan publik yang semakin baik secara cepat,
tepat dan tuntas. Melihat pertumbuhan pengguna internet masyarakat Provinsi
Sulawesi Selatan, pemerintah melihat ke arah mana kebutuhan masyarakat di
zaman serba digital. Untuk itu pemerintah memanfatkan peluang dengan
meningkatkan pelayanan publik berbasis inovasi teknologi dalam
meningkatkan kepuasanpelayanan.
Pentingnya pelayanan publik bagi masyarakat guna memenuhi
4
kebutuhan mereka setiap hari, mendorong pemerintah sebagai penyedia
layanan untuk terus menciptakan pelayanan yang berkualitas sesuai harapan
masyarakat. Hal yang paling penting dalam peningkatan kualitas pelayanan
publik yang diselenggarkan oleh pemerintah adalah adanya kesetaraan posisi
tawar antara masyarakat sebagai pengguna layanan dengan pemerintah atau
aparatur penyedia pelayanan publik. Berdasarkan paparan di atas, penulis
tertarik mengangkat tentang “Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel
Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang mengenai “Pengaruh Pemanfaatan
Aplikasi Baruga Sul-Sel Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.”,
maka rumusan masalah yang diajukan dalam proposal ini adalah:
1. Seberapa Baik Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi
SulawesiSelatan?
2. Seberapa Baik Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan?
3. Seberapa Baik Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel Terhadap
Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan.
5
C. TujuanMasalah
Sesuai dengan masalah maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa baik Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel
di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi
SulawesiSelatan.
2. Untuk Mengetahui seberapa baik Efektivitas Layanan Pengaduan di
Dinas Komunikasi Informatika Statisik dan Persandian Provinsi
SulawesiSelatan.
3. Untuk mengetahui seberapa baik Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel
Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan.
D. ManfaatMasalah
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. ManfaatTeoritis
Untuk Mahasiswa yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran
mengenai Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel Terhadap
Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
2. ManfaatPraktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan agar lebih maksimal dalam
Pemanfaatan Aplikasi Baruga Sul-Sel Terhadap Efektivitas Layanan
Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. AnalisisTerdahulu
Untuk membandingkan penelitian penulis dengan penelitian-
penelitian sebelumnya maka penulis mengambil beberapa contoh penelitian
yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumnya. Sehingga penulis dapat
melihat kelebihan dan kekurangan dari penelitian terdahulu kemudian
membandingkan dengan penelitian yang dilakukan sekarang. Berikut
beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan Implementasi pengaduan
pelayanan publik berbasis E-Gov terhadap efektivitaslayanan:
1. Ni Luh Yuni Lestari, Bandiyah, Kadek Wiwin Dwi Wismayanti (2015)
Universitas Udayana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik
Berbasis E- Government.” Dimana dalam penelitiannya ini membahas
mengenai bagaimana pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis
E-Gov dan penanganan dari pemerintah atas pengaduan pelayanan
masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program ini
mamberikan kemudahan dalam pengaduan pelayanan publik, masyarakat
bisa mengadukan permasalahan pelayanan yang terjadi melalui aplikasi
pengaduan yang telah disediakan oleh pemerintah tanpa harus datang ke
kantor intansi yangterkait.
2. Haura Atthahra (2018) Universitas Singaperbangsa Karawang dalam
penelitiannya yang berjudul “Inovasi Pelayanan Publik BerbasisE-
8
Governmen. Studi Kasus Aplikasi Ogan Lopian Dinas Komunikasi dan
Informatika di Kabupaten Purwakarta”. Hasil penelitian ini adalah
penggunaan aplikasi Ogan Lopian dalam pelayanan publik merupakan
inovasi yang dikembangkan bagi pemerintah Purwakarta dalam
memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan, lowongan pekerjaan, laporan
pengaduan masyarakat, dll. Dengan adanya aplikasi ini dapat
mempermudah aktivitas pelayanan publik baik bagi masyarakat maupun
pemerintah.
3. Lantri Vidya Putra (2017) Universitas Negeri Surabaya dalam
penelitiannya yang berjudul “Implementasi Layanan E-Wadul di Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya”. Hasil penelitian ini adalah
melalui aplikasi E-Wadul masyarakat dengan mudah memberikan
pengaduan pelayanan terhadap pemerintah kota Surabaya yang akan
ditangani maksimal 1x24jam.
B. Teori dan Konsep Electronic Government
a. Pengertian Electronic Government
Secara sempit dan sederhana, pengertian e-government adalah tata
kelola pemerintahan secara elektronik. Sedangkan dalam arti luas, pengertian
e- government adalah pemanfaatan teknologi informasi oleh instansi
pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Electronic
government memiliki berbagai definisi yang dikemukakan oleh instansi
maupun ahli. United Nation Development Programme (UNDP) dalam Arifin
Yusuf (2010) mendefinisikan e- government sebagai berikut: “E-government
9
is the application of Information and Communication Technology (ICT) by
government agencies”
Menurut The World Bank Group (Falih Suaedi, Bintaro Wardianto
2010:54), e-government adalah sebagai upaya pemanfaatan informasi dan
teknologi komunikasi yang meningkatkan efesiensi, efektivitas, transparansi
dan akuntabilitas pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara
lebih baik.
Sosiawan dalam kusuma 2012, menyatakan bahwa e-government pada
hakikatnya merupakan proses pemanfaatan teknologi dan informasi sebagai
alat untuk membantu jalannya sistem pemerintahan dan pelayanan publik
yang lebih efektif dan efesien.
Kase (2010), menyatakan bahwa dengan e-government pelayanan
terhadap masyarakat dapat lebih baik, efektivitas internal organisasi
pemerintahan semakin meningkat dan akses masyarakat terhadap informasi
dalam lingkungan pemerintahan semakin mudah.
Menurut Clay G. Weslatt (15 Agustus 2007) dalam website, E-
Government adalah pelayanan publik yang diselenggarakan melalui situs
pemerintah yang lebih efisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudian
fasilitas layanan terhadap masyarakat umum dan membuat pemerintah lebih
tanggungjawab.
Heeks (2002) mendefinisikan e-government sebagai penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kegiatan
organisasi sektor publik. Penerapan e-government membantu mengurangi
10
biaya, inefisiensi, ketidaknyamanan dan ketidakefektifan dalam penyediaan
layanan. Teori-teori di atas memiliki beberapa kesamaan karakteristik,
diantaranya sebagai berikut:
1. Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (modern) antarapemerintah
dengan masyarakat dan kalangan lain yang
berkepentingan(stakeholder).
2. Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutamainternet).
3. Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama iniberjalan.
Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003, Tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.
a. Bahwa kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta
potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang
bagipengaksesan
b. Pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar
secara cepat dan akurat, pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi dalam proses pemerintahan (e-government) akan
meningkatkan:
1) Efisiensi, ketetapan cara (usaha/kerja) dalam menjalankan sesuatu
(dengan tidak membuang waktu, tenaga,biaya).
2) Efektifitas, sebagai keberhasilan dalam mencapaitujuan.
3) Transparansi, keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi
kepada masyarakat.
4) Akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, menjamin bahwa
11
setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak-
pihak yang terkena dampak penerapankebijakan.
c. Bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good
governance) dan meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien
diperlukan adanya kebijakan dan strategi pengembangane-government;
d. Bahwa dalam pelaksanaannya diperlukan kesamaan pemahaman,
keserempakan tindak dan keterpaduan langkah dari seluruh unsur
kelembagaan pemerintah, maka dipandang perlu untuk mengeluarkan
Instruksi Presiden bagi pelaksanaan kebijakan dan strategi
pengembangan e-government secaranasional.
Menurut hasil kajian dan riset dari Harvard JFK School of Government
(Indrajit, 2004: 15), untuk menerapkan konsep-konsep digitalisasi pada sektor
publik, ada tiga elemen sukses yang harus dimiliki dan diperhatikan sungguh-
sungguh. Masing-masing elemen sukses tersebut adalah:
1. Support Elemen adalah elemen paling penting dalam pengembangan e-
government. Perlu dukungan atau biasa disebut political will dari pejabat
publik agar konsep e-government dapat diterapkan. Tanpa adanya itu
berbagai inisiatif pembangunan dan pengembangan egovernment dapat
terlaksana. Bentuk dukungan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut: Disepakatinya kerangka e-government sebagai salah satu kunci
sukses negara dalam mencapai visi dan misi bangsanya, sehingga harus
diberikan prioritas tinggi. Disosialisasikannya konsep e-government
12
secara merata, kontinyu, konsisten, dan menyeluruh kepada seluruh
kalangan birokrat secara khusus dan masyarakat secara umum melalui
berbagai cara kampanye yangsimpatik.
2. Capacity Elemen merupakan sumber daya yang diperlukan dalam
pembangunan dan pengembangan e-government agar konsep yang telah
diciptakan dapat menjadi kenyataan. Terdapat tiga sumber daya yang
harus dimiliki, yaitu: Ketersediaan sumber daya finansial yang cukup
untuk melaksanakan berbagai inisiatif egovernment. Ketersediaan
infrastruktur teknologi informasiyangmemadai karena merupakan 50%
dari kunci keberhasilan penerapan e- government. Ketersediaan sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan
agar penerapan e-government dapat sesuai dengan asas manfaat yang
diharapkan.
3. Value Elemen berdasarkan pada manfaat yang didapat oleh pemerintah
sebagai pemberi pelayanan dan juga masyarakat sebagai penerima
pelayanan e- government. Dalam elemen value yang menentukan besar
tidaknya manfaat e- government adalah masyarakat sebagai penerima
pelayanan. untuk itu, perlu ketelitian dalam memilih aplikasi yang
menjadi prioritas kebutuhan masyarakat yang perlu didahulukan dalam
pembangunan danpengembangannya.
Untuk mengimplementasikan e-government, Gartner Group
mengusulkan empat tahap model kematangan e-government yaitu presensi,
interaksi, transaksi, dan transformasi(Baum & Maio, 2000). Deskripsi
13
masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
1. Presence, pemerintah menggunakan TIK untuk menyediakan
informasidasar.Tahap ini ditandai dengan pemanfaatan website lembaga
pemerintah dalam menyampaikan informasi-informasi kepemerintahan,
misalnya program-program pemerintah, informasi persyaratan perizinan,
dan sebagainya.
2. Interaktif, yaitu tahap dimana e-government mampu menjembatani
komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Tahap ini
memungkinkan masyarakat menyampaikan keluhan, informasi, maupun
tanggapan secara online.
3. Transaktif, yaitu tahap dimana e-government memungkinkan pelayanan
publik dan layanan transaksional (pembayaran)secaraonline.
4. Transformatif, e-government memungkinkan adanya hubungan timbal
balik yang memberikan manfaat lebih bagi kedua belah pihak,
memberikan pelayanan yang lebih citizen-centric, pemerintahan yang
responsif, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaanmasyarakat.
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa e-government
merupakan kegiatan-kegiatan pemerintah yang memanfaatkan teknologi dan
informasi. E-government menjadikan pemerintah lebih transparan dan
akuntabel. Dengan menggunakan teknologi informasi, hal tersebut dapat
mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dan pelayanan publik.
Prinsip-prinsip pelayanan publik digunakan sebagai upaya peningkatan
kualitas di dalam penyediaan pelayanan pada sektor publik termasuk dalam
14
hal ini adalah sebagai dasar pengembangan e-government.
b. Tujuan dan Manfaat ElectronicGovernment
Ada empat hal yang menjadi peran dan diterapkannya E-Government,
menurutAnwar (2003) yaitu:
1. Terciptanya hubungan secara E-Government antara pemerintah dan
masyarakat sehingga dapat mengakses berbagai informasi dan layanan
daripemerintah,
2. Melaksanakan perbaikan dan meningkatkan pelayanan masyarakat
kearah yang lebihbaik.
3. Menunjang good governance dankerbukaan,
4. Meningkatkan pendapatan aslidaerah.
Al Gore dan Tony Blair dalam Indrajit (2006 : 5), telah secara jelas dan
terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan di terapkannya
konsep E-Government bagi suatu negara, antara lain:
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-
nya (masyarakat, kalangan bisnis dan industri) terutama dalam hal
kinerja efektivitas dan efesiensi diberbagai bidangkehidupan;
2. Meningkatkan transparansi,kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah dalam rangka penerapan konsep Good
CorporateGovernance;
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan
transaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk
keperluan aktivitas sehari- hari;
15
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-
sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak
yangberkepentingan;
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat
dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan
dengan berbagai perubahan global dan trend yangada;
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara
merata dandemokratis.
E-Government memiliki banyak manfaat guna menunjang efektivtias
dan efisiensi pelayanan publik. Misuraca (2007) menyebutkan bahwa terdapat
tiga dimensi dalam melihat manfaat dari penerapan E-Government, yaitu
dimensi, ekonomi, sosial, dan pemerintahan.
1. Dimensi ekonomi. Dalam hal ekonomi, manfaat E-Government di
antaranya yaitu mengurangi biaya transaksi untuk kapasistas yang lebih
baik dengan target pelayanan, peningkatan cakupan dan kualitas
penyampaian pelayanan, meningkatkan kapasitas respon dalam
mengatasi permasalahan isu-isu kemiskinan dan
meningkatkanpendapatan.
2. Dimensi sosial. Dalam hal sosial, manfaat E-Government cukup
beragam mulai dari penciptaan lapangan kerja di sektor ketiga,
peningkatan sistem pendidikan dan kesehatan, penargetan yang lebih
baik atas pelayanan pemerintah, peningkatan kapasistas dalam
16
penyediaan keselamatan dan keamanan. Pada banyak kasus manfaat-
manfaat ini dapat dievaluasi dalam istilah-istilah politik dan dapat
dikuantifikasi dalam istilahkeuangan.
3. Dimensi pemerintahan. Dalam hal pemerintahan, manfaat E-
Government dapat meningkatkan tercapainya good governance dalam
hal peningkatan keterbukaan, transparansi, akuntabel atau demokratis
dibandingkan pemerintahan yang konvensional. E-Government juga
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat sehingga dapat
mengokohkan sistem demokrasi yangada.
Manfaat utama dari E-Government seperti yang diidentifikasi oleh
Ndou (2004) adalah:
1. Biaya pengurangan dan efisiensi keuntungan (Tapscott, 1996; Amit dan
Zott 2001; Malhotra, 2001)
2. Kualitas layanan pengiriman ke bisnis danpelanggan.
3. Transparansi, antikorupsi,akuntabilitas
4. Meningkatkan kapasitaspemerintah
5. Jaringan dan penciptaanmasyarakat
6. Meningkatkan kualitas pengambilankeputusan
7. Promosikan penggunaan ICT di sektor lain darimasyarakat.
C. KonsepEfektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek
atau akibat yang dikehendaki dalam sesuatu perbuatan (Ensiklopedi
Administrasi, 1989: 149). Efektif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
17
berarti dapat membawa hasil, berhasil guna. Sedangkan menurut Handoko
(1993:7) efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.
Richard M. Steers mengemukakan bahwa pada dasarnya cara yang
terbaik untuk meneliti efektivitas ialah dengan memperhatikan secara
serempak tiga buah konsep yang saling berhubungan yaitu: 1. Paham
mengenai optimasi tujuan : efektivitas dinilai menurut ukuran seberapa jauh
sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai; 2. Perspektif
sistematika: tujuan mengikuti suatu daur dalam organisasi; 3. Tekanan pada
segi perilaku manusia dalam susunan organisasi: bagaimana tingkah laku
individu dan kelompok akhirnya dapat menyokong atau menghalangi
tercapainya tujuan organisasi (Steers, 1985:4- 7)
Orientasi dalam penelitian tentang efektivitas sebagian besar dan sedikit
banyaknya pada akhirnya bertumpu pada pencapaian tujuan. Georgepoulus
Tenenbaum (Richard M. Steers, 1985:20) berpendapat bahwa konsep
efektivitas kadang-kadang disebut sebagai keberhasilan yang biasanya
digunakan untuk menunjukan pencapaian tujuan. Chester I. Barnard (dalam
Gibson, 1994:27), mendefinisikan efektivitas sebagai pencapaian sasaran
yang telah disepakati atas usaha bersama. Tingkat pencapaian sasaran itu
menunjukan tingkat efektivitas. Definisi lain yang dapat dijadikan acuan ialah
menurut Emerson (dalam Handayaningrat, 1985:16) Efektivitas ialah
pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Jelaslah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan
18
yang direncanakan sebelumnya, hal ini dikatakan efektif. Jadi apabila tujuan
atau sasaran tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka pekerjaan itu
dikatakan tidak efektif.
Katz dan Kahn (Richard M. Steers, 1985:48) berpendapat bahwa
efektivitas sebagai usaha untuk mencapai suatu keuntungan bahwa efektivitas
sebagai usaha untuk mencapai suatu keuntungan maksimal bagi organisasi
dengan segala cara. Berkaitan dengan konsep efektivitas. The Liang Gie
(1988:34) berpendapat bahwa efektivitas merupakan keadaan yang
mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang
dikendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud
tertentu yang dikehendaki, maka perbuatan itu dikatakan efektif kalau
menimbulkan akibat atau mencapai maksud sebagaimana yangdikehendaki.
Menurut Wiyono (2007:137) berpendapat bahwa efektivitas diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan dan memiliki dampak serta hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Bastian efektivitas dapat
diartikan sebagai keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Selain itu efektifitas adalah hubungan antara output dan tujuan
dimana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output atau
keluaran kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya
istilah efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa
menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, biaya, pikiran, alat-alat dan lain-
lain yang telah ditentukan. Effendy menjelaskan efektivitas adalah
komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai
19
dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil
yang ditentukan. Jadi dapat diartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti
tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan
sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang
telahdirencanakan.
Siagian (1981:151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat
dikatakan apakah pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya. M. Manullang (1986:214) berpendapat : Prestasi
atau efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas perorangan, atau
dengan kata lain bila tiap anggota secara terkoordinasi melaksanakan tugas
dan pekerjaannya masing- masing dengan baik, efektivitas organisasi secara
keseluruhan akantimbul.
Efektivitas menurut Duncan (Streers 1985;53) yaitu:
1. Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus
dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan
akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan. Pencapaian tujuan terdiri
dari beberapa faktor yaitu kurun waktu dan sasaran target yang merupakan
targetkongkrit.
2. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi
untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dari komunikasi
dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut
prosessosialisasi.
20
3. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Untuk itu, digunakan tolak ukur proses pengaduan dan
pengisian tenaga kerja.
Berdasarkan uraian teori di atas, maka penulis memilih salah satu teori
yaitu teori Menurut Wiyono (2007 : 137).
D. Teori dan Konsep Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Sinambela (2005) dalam Harbani Pasolong
(2013) adalah sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam
suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya
tidak terkait pada suatu produk secara fisik.
Kurniawan (2005) dalam Harbani Pasolong (2013) mengatakan bahwa
pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan. Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan
segala bentuk pelayanan berupa barang dan jasa publik yang menjadi tanggung
jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BUMN serta BUMD sebagai
penyedia layanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat dan dalam
rangka pelaksanaan peraturanperundang-undangan.
Ruang lingkup pelayanan publik berdasarkan Undang Undang Nomor
25 Tahun 2009 adalah ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan
barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam
21
peraturan perundang-undangan. Pelayanan jasa publik meliputi:
1. Pelayanan oleh instansi pemerintah seperti pelayanan kesehatan,
pelayanan kemanan dan pelayananpendidikan.
2. Pelayanan oleh badan usaha seperti PT. Garuda Indonesia, PT. KAI
danPDAM.
3. Pelayanan yang dananya tidak bersumber dari APBN maupun APBD
seperti pelayanan gratis bagi masyarakat tidak mampu oleh rumah
sakitswasta.
Pelayanan barang publik meliputi:
1. Pengadaan barang publik oleh instansi pemerintah seperti vaksin flu
burung dari KementerianKesehatan.
2. Pengadaan barang publik dari badan usaha seperti commuter line dari
PT. KAI, Pengadaan barang publik yang dananya tidak bersumber dari
APBN maupun APBD.
Pelayanan administratif meliputi:
1. Pelayanan administartif yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam
perundangundangan seperti KTP, KK, SIM dan aktekelahiran.
2. Pelayanan administratif oleh instansi non pemerintah yang diwajibkan
oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan seperti
urusan perbankan dan asuransi.
Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan publik adalah
kemampuan membangun jaringan dan kerjasama dengan organisasi-
organisasi lain baik pemerintah maupun swasta serta masyarakat. Keberadaan
22
mekanisme ini akan menjadi ajang pembelajaran untuk menghasilkan
pengetahuan dan menghilangkan pengulangan (duplikasi) dan pemborosan
(inefisiensi) anggaran (Nurmandi:2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pelayanan Menurut Atep Adya Barata (2003:37), Kualitas pelayanan terbagi
menjadi dua bagian yaitu kualitas pelayanan internal dan eksternal.
Masingmasing bagian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup
penting, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal (interaksi
pegawai organisasi), yaitu pola manajemen umum organisasi dan
penyediaan fasilitas pendukung.
b. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan eksternal (pelanggan
eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara penyediaan layanan dan
pola layanan dalam penyampaianjasa.
Pelayanan menurut Moenir (2006) bahwa pelayanan merupakan proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang dilakukan secara
langsung. Berdasarkan pengertian diatas, bahwa dimana yang dimaksud
dengan pelayanan dalah aktivitas yang dilakukan seseorang secara langsung.
Menurut Hardiyansyah (2011:23) jenis pelayanan umum atau publik
yang diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Pelayanan administratif Pelayanan administratif adalah pelayanan
berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen yang diperlukan oleh
publik, misalnya : Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Sertifikat
Tanah, Akta Kelahiran,AktaKematian, Buku Kepemilikan Kendaraan
23
Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, dan sebagainya.
2. Pelayanan Barang Pelayanan barang adalah pelayanan yang
menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang menjadi kebutuhan
publik, misalnya : jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik,
penyediaan airbersih.
3. Pelayanan Jasa Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik, misalnya : Pendidikan
tinggi dan menengah, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, jasa pos, sanitasi lingkungan, persampahan, penggulangan
bencana, pelayanan sosial. Pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintah kepada masyarakat terdapat tiga jenis yaitu pelayanan
administratif, pelayanan barang, dan pelayananjasa.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka pelayanan publik dapat
disimpulkan sebagai pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh
penyelenggara negara. Moenir berpendapat bahwa pemerintah dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada publik, dapat dilakukan dengan cara:
1. Memberikan kemudahan dalam pengurusan hal-hal yang
dianggappenting
2. Memberikan pelayanan secarawajar
3. Memberikan perlakuan yang sama tanpapilih-kasih
4. Transparansi (Moenir,2006:47).
Berdasarkan uraian teori di atas, maka penulis memilih salah satu teori
24
yaitu teori Moenir (2006) yang akan digunakan dalam penelitian ini.
E. Konsep Pengaduan Masyarakat
Pengaduan masyarakat, NSW Ombudsman’s Effective Complaint
Handling Guidelines (2000), menyebutkan penanganan keluhan merupakan
salah satu komponen penting dalam formula peningkatan kepuasan dan
dukungan pengguna layananpublik.
Menurut Buku Guide to Complaint handling in Health Care Services
(Michael Gorton. Et.al. 2005:2), menyebutkan bahwa: “Complaints are a
vital form of consumer feedback that provides unique and valuable
information to an organisation concerned with quality improvement and risk
management.” Pengaduan masyarakat memiliki elemen penanganan
pengaduan. Elemen penanganan pengaduan terdiri dari beberapa aspek yaitu:
sumber atau asal pengaduan, isi pengaduan, unit penanganan pengaduan,
respon pengaduan, umpan balik, laporan penangananpengaduan.
Pengaduan yang dikelola dengan baik akan mendatangkan manfaat atau
keuntungan bagi organisasi yang dikomplain, antara lain:
1. Organisasi semakin tahu akan kelemahan atau kekurangannyadalam
memberikan pelayanan kepadapelanggan.
2. Sebagai alat introspeksi diri organisasi untuk senantiasa responsifdan
mau memperhatikan suara dan pilihanpelanggan.
3. Mempermudah organisasi mencari jalan keluar
meningkatkanmutupelayanannya.
4. Bila segera ditangani, pelanggan merasa kepentingan
25
danharapannyadiperhatikan.
5. Mempertebal rasa percaya dan kesetiaan pelanggan
kepadaorganisasipelayanan.
6. Penanganan komplain yang benar bisa meningkatkan
kepuasanpelanggan (Jurnal Kajian Manajemen Pengaduan Masyarakat,
BAPPENAS2010).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengaduan masyarakat merupakan proses penyampaian informasi, kritik,
saran, aduan, dan keluhan yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Berdasarkan uraian teori di atas, maka
penulis memilih salah satu teori yaitu NSW Ombudsman’s Effective
Complaint Handling Guidelines (2000) Pengaduanmasyarakat.
Untuk membangun pengelolaan keluhan yang efektif perlu
diberdayakan sebuah sistem penanganan keluhan melalui:
a. Proses dan prosedur penerimaan keluhan. Dalam pengembangan ini,
pertanyaan dasar yang perlu dijawab adalah bagaimana, kemana, dan
kapan serta kepada siapa keluhan disampaikan. Masyarakat pelanggan
perlu mengetahui informasi- informasi ini sehingga dapat
menyampaikan keluhan baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini dapat
dilakukan antara lain melalui penyediaan kotak-kotak saran dan kritik
pada setiap unit pelayanan, penyediaan saluran telepon bebas pulsa, atau
melalui saluran email. Kasus-kasus yang memiliki sifat
penyimpanganpenyimpangan berat seperti korupsi, kolusi dan
26
nepotisme, maka organisasi pelayanan dapat memberikan penanganan
khusus secarakonfidensial.
b. Penentuan prioritas keluhan. Tidak semua keluhan memiliki nilai yang
penting bagi organisasi pelayanan dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan, serta, dilain pihak, terdapat keterbatasan kemarnpuan
organisasi pelayanandalammerespon setiap keluhan yang masuk. Oleh
karena itu, perlu dilakukan prioritas dalam menangani keluhan.
c. Penentuan pejabat yang bertanggungjawab. Organisasi pelayanan hares
menentukan siapa yang bertanggungjawab dan secara jelas menguraikan
peran yang dijalankan dalam menangani keluhan yang masuk pada setiap
tahapan. Untuk keluhan-keluhan yang sederhana, pejabat-pejabat
dimaksud hares mampu menyelesaikan secara langsung, sedangkan
untuk kasus-kasus yang lebih sulit, yang tidak dapat diselesaikan secara
cepat oleh pejabat yang ditunjuk untuk menangani keluhan pada tahap
awal, maka keluhan diserahkan kepada pejabatpejabat yang lebihsenior.
d. Pemecahan masalah keluhan. Setiap pegawai yang melakukan kontak
langsung dengan masyarakat pelanggan pada organisasi pelayanan hares
diberdayakan untuk dapat memecahkan/mencari jalan keluar bagi
keluhan-keluhan yang sifatnya sederhana. Namun demikian, jika
keluhan-keluhan yang sifatnya lebih sulit, maka pegawai-pegawai
tersebut dapat menyerahkan kepada pejabat yang menangani keluhan
yang telah pula dibekali berbagai altematifpenyelesaiannya.
e. Standar waktu penyelesaian keluhan. Jika keluhan tidak dapat
27
diselesaikan pada saat disampaikan, maka pejabat yang menangani
keluhan hares mampu memberikan estimasi waktu penyelesaian keluhan
dimaksud sesuai dengan tingkat kesulitannya.
f. Pengendalian dan pemantauan. Untuk memastikan sistem penanganan
keluhan berjalan maka sistem perlu dikendalikan dan dimonitor secara
terus menerus. Karena itu, perlu ditunjuk pejabat yang melakukan
pengendalian danmonitoring.
g. Sistem pelaporan. Setiap keluhan yang ditangani dan yang sudah dan
belum diselesaikan, dan bagaimana respon masyarakat pelanggan, serta
bagaimana dampak penanganan keluhan terhadap kepuasan maupun
peningkatan kualitas pelayanan, perlu dilaporkan kepada mereka
yangberkepentingan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat, Birokrasi di Indonesia dari tingkat pusat sampai dengan tingkat
daerah telah mengembangkan mekanisme publik complain sebagai sarana
yang diamatkan dalam PP tersebut dengan menyediakan layanan pengaduan
dalam bentuk kotak saran, hotline, sms atau email, atau bahkan ada ruang
khusus untuk penyampaian keluhan. Selain itu juga, Pemerintah juga telah
mengamanahkan kepada birokrasi agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat atas pelayanan publik yang berkualitas, wajar dan adil.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Telaah dan Informasi
Regional (PATTIRO) dalam Cendikia, dkk (2007:15) di beberapa Provinsi
28
pada tahun 2005 angka konsumen di berbagai instansi pelayanan publik
cukup rendah. Tetapi rendahnya angka pengaduan ini sebenarnya tidak
menggambarkan kepuasan konsumen atas pelayanan publik. Sebagian orang
yang pesimis untuk melakukan pengaduan, sebagian lagi tidak memperoleh
akses untuk melakukan pengaduan, bahkan ada cukup banyak orang yang
takut untuk melakukan pengaduan. Namun jika mengacu pada hasil penelitian
yang dilakukan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta mengenai pelayanan publik di Yogyakarta,
Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan(2001)
memperlihatkan bahwa lebih dari 50% pengguna pelayanan publik
mengeluhkan pelayanan yang diterimanya. Keluhan yang diajukan kepada
aparat pelayanan sifatnya hanya ditampung, dijanjikan untuk diselesaikan dan
yang paling sering adalah petugas melempar tanggung jawab kepada petugas
lain. Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Baedhowi (2007) yang
menemukan bahwa tidak jarang masyarakat pengadu dimarahi atau
diremehkan oleh petugas pelayanan.
F. Aplikasi BarugaSulsel
Pelayanan tentang aplikasi baruga sulsel merupakan dari
komitmen Pemerintah Provinsi Sulsel untuk terus meningkatkan
kualitaslayanan publik yang semakin baik secara cepat, tepat dan tuntas.
Melihat pertumbuhan pengguna internet masyarakat kota Makassar,
pemerintah melihat ke arah mana kebutuhan masyarakat di zaman serba
digital.
29
Pada tahun 2018, aplikasi Baruga Sulsel resmi diluncurkan untuk
sistemAndroid. Aplikasi tersebut dapat didownload di Play Store. Aplikasi
tersebut dibuat untuk memberikan wadah bagi masyarakat untuk
menyampaikan aduan maupun aspirasi yang berkembang di tengah
masyarakat. Untuk dapat digunakan aplikasi tersebut, masyarakat cukup
mengisi identitas serta menyampaikan aduan, aspirasi maupun saran untuk
pemerintah. Alur aduan yang masuk di media sosial terlebih dahulu akan
diverifikasi. Jika identitas pelapor, konten aduan, pesan sudah jelas, kemudian
diteruskan ke aplikasi baruga sulsel yang langsung terkoneksi dengan aplikasi
aduan lapor spam yang berlaku secara nasional. Khusus untuk aduan atau
aspirasi yang ditujukan ke Pemerintah Pusat, terlebih dahulu didisposisi ke
Kemenpan RB untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian terkait. Proses
ini dilakukan by sistem, hanya berlangsung lima menit dari pelapor ke
lembaga atau instansi terkait.
30
G. Kerangka Pikir
Gambar. 1: bagan kerangka pikir
Efektivitas Layanan (Y)
1. Proses dan prosedurpenerimaan
keluhan
2. Penentuan prioritaskeluhan 3. Penentuan pejabat yang bertanggung
jawab
4. Pemecahan masalahkeluhanan
5. Standar waktu penyelesaiankeluhan
6. Pengendalian danpemantauan 7. SistemLaporan
(Silaban, 2014)
Pemanfaatan Electronic
Government(X):
1. Efesiensi
2. Efektivitas
3. Transparansi 4. Akuntabilitas
(INPRES NO 3 TAHUN 2003)
Pemanfaatan Aplikasi Baruga SulSel Terhadap
Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi SulawesiSelatan.
Peningkatkan Efektivitas Layanan pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika
Provinsi SulawesiSelatan.
Statistik dan Persandian
31
H. Hipotesis
Adapun Hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Hipotesis Nol(𝐻𝑂)
Tidak ada pengaruh pemanfaatan aplikasi baruga sulsel terhadap
efektivitas layanan pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik
dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan.
2. Hipotesis Alternatif(𝐻𝑎)
Ada pengaruh pemanfaatan aplikasi baruga sulsel terhadap
efektivitas layanan pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik
dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.
I. Definsi OperasionalVariabel
Kerangka pikir diatas yang terdiri dari implementasi pengaduan
pelayanan publik ada beberapa indikator yaitu:
1. Pemanfaatan Electronic Government (X) Menurut Inpres No 3
Tahun2003:
a. Efesiensi, dengan adanya aplikasi baruga sulsel ini masyarakat
dalam memberikan pengaduan pelayanan pada pemerintah tidak
harus membuang waktu, tenaga dan biaya yang besar. Masyarakat
tak perlu lagi datang ke kantor instansi yang terkait untuk melakukan
pengaduan cukup dengan menggunakan aplikasi barugasulsel.
b. Efektivitas, dengan adanya aplikasi baruga sul-sel akan
meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat dengan
32
memberikan kemudahan dalam pengaduan pelayanan.
c. Transparansi, dengan adanya aplikasi baruga sul-sel seluruh
informasi atau tanggapan dari pengaduan dapat diakses
olehmasyarakat.
d. Akuntabilitas, dengan aplikasi baruga sul-sel dari aduan masyarakat
pemeritah yang terkait dapat dengan mudah melacak atau
mengetahui aduan tersebut sehingga pemerintah dapat segera
menangani aduanmasyarakat.
2. Efektivitas Layanan (Y) Menurut Silaban(2014)
a. Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan, melalui aplikasi baruga
sulsel yang diluncurkan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam
pengaduanpelayanan.
b. Penentuan Prioritas Keluhan, setiap keluhan yang masuk dari
masyarakat di aplikasi baruga sulsel akan di saring sesuai dengan
kepentingan dan jeniskeluhan.
c. Penentuan Pejabat yang bertanggung jawab, di aplikasi baruga
sulses setiap keluhan yang masuk dan telah saring berdasarkan
jenis keluhannya akan diteruskan ke pemerintah atau pihak yang
terkait untuk menangani keluhan masyarakat.
d. Pemecahan Masalah Keluhan, setiap keluhan yang masuk di
aplikasi baruga sulsel, pemerintah yang terkait dengan keluhan atau
aduan dari masyarakat akan segera ditangani sesuai dengan standar
33
operasional yangberlaku.
e. Standar Waktu Penyelesaian Keluhan, pemerintah memiliki
estimasi waktu dalam penyelesaian setiap keluhan yang masuk
tetapi sesuai dengan tingkat kesulitankeluhan.
f. Pengendalian dan Pemantauan, di aplikasi baruga sul-sel
masyarakat dapat memantau sejauh mana penanganan keluhan
yang ditangani olehpemerintah.
g. Sistem Pelaporan, aduan yang masuk di aplikasi baruga sulsel akan
diverifikasi, jika aduan sudah jelas akan diteruskan ke lembaga atau
instansi yang terkait untuk segera ditangani.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan LokasiPenelitian
Dalam penelitian ini waktu yang akan digunakan selama 2 bulan demi
tercapainya suatu penelitian yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kemudian Penelitian ini akan dilaksanakan di Kantor Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan merupakan
salah satu wilayah yang menjadi sasaran lokasi Implementasi Pelayanan
Berbasis E-Gov. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Pemanfaatan
Aplikasi Baruga SulSel Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan.”
B. JenisPenelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini bermaksud
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin menjelaskan,
memaparkan secara objektif mengenai “Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi
Baruga SulSel Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.”
C. SumberData
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu :
1) Sumber data primer yaitu berupa jawaban pertanyaan dari kuesioner
35
yang disebarkan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
responden yang menggunakan aplikasi barugasulsel.
2) Sumber data sekunder yaitu berupa dokumentasi, buku-buku, artikel,
jurnal, dan situs di internet yang berkaitan dengan penelitian
yangdilakukan.
D. Populasi danSampel
1. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini jumlah masyarakat yang
melakukan pengaduan adalah sejumlah 1.457 aduan dari tahun 2018-2019.
Jika dirata-ratakan menjadi 121 jumlah aduan perbulan.
2. Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel
Probability Sampling. Cara ini menggunaka teknik pengambilan sampel
yang memberi peluang atau kesempatan bagi setiap unsur anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel, maka dalam penelitian ini dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Perhitungan
jumlah sampel menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
36
= 55 Responden
Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 respoden yang terdiri dari
55 responden dari masyarakat yang melakukan aduan dan 5 responden dari
pegawai Diskominfo-SP yang menangani aplikasi Baruga SulSel.
E. Teknik pengumpulandata
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
ialah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengamati Pengaruh
Pemanfaatan Aplikasi Baruga SulSel Terhadap Efektivitas Layanan
Pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan. Dilakukan secara terencana dan sistematis
melalui pengamatan terhadap gejala-gejala spontan yangterjadi.
2. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan model skala Likert
yang terdiri atas beberapa item dengan empat alternatif jawaban, yaitu SS
(sangatsetuju), S (setuju), CS (cukup setuju), TS (tidak setuju) dengan
beberapa pernyataan tentang seputar organisasi dan akademik:
37
Tabel 3.1 Skor dalam penelitian
Simbol Pernyataan Skor
ST Sangat Setuju 5
S Setuju 4
CS Cukup Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dalam penelitian setelah tekhnik
observasi, kuesioner, dan wawancara. Dokumentasi adalah cara untuk
mendapatkan data tambahan melalui referensi-referensi, buku-buku, jurnal,
foto- foto, dan hal-hal yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
F. Teknik Pengabsahan Data
Keabsahan data merupakan standar kebenaran suatu data hasil
penelitian yang lebih menekankan pada data/infornasi daipada sikap dan
jumlah orang. Pada dasarnya uji keabsahan data dalam sebuah penelitian,
hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian
kuantitatif untuk mendapatkan datayang valid dan reliabel yang diuji validitas
dan reliabilitasnya adalah instrument penelitiannya.
Bentuk analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. UjiValiditas
Uji validasi menggunakan analisis kolerasi pearson, keputusan
mengetahui valid tidaknya butir instrumen. Jika pada tingkat signifikan 5%
38
nilai r hitung >r tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tersebutvalid.
b. UjiReliabilitas
Dalam penelitian ini uji reliabilitas data yaitu dengan menggunakan uji
Croboach Alpha untuk mengidentifikasi berapa baik item-item dalam
kuisioner yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya, suatu konstruk
atau variabel dianyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronboach
Alpha>0,70.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang digunakan setelah data dari
seluruh responden atau sumber lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah
terkahir tidak dilakukan. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian
agar dapat dipahami dengan mudahyaitu:
1. Teknik Analisis StatistikDeskriktif
Perhitungan persentase dilakukan dengan menggunakan tafsiran
data dengan menggunakan rumus. Setelah data dipersentasekan
kemudian dikelompokkan atau ditabulasikan. Adapun rumus yang
digunakan dalam analisis deskriptif adalah sebagai berikut :
39
Keterangan :
P = Persentase
F = Jumlah Jawaban yang Diperoleh
n = Jumlah Responden
Untuk menginterprestasikan persentase yang didapat dari tabulasi
data, maka penulis menggunakan metode Nugraha adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Interprestasi Kategori Penilaian
No Interval Kategori
1. 4,2—5 Sangat Baik
2. 3,3—4,1 Baik
3. 2,4—3,2 Kurang Baik
4. 1,5—2,3 Tidak Baik
5. 0,6—1,4 Sangat Tidak Baik
2. Teknik Regresi LinierSederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk menguji signifikasi atau
tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya. Berikut
merupakan rumus regresi liniersederhana.
𝑌 = 𝑎 + 𝑏
Keterangan :
Y = Pemanfaatan Electronic Government
40
a = Konstanta
b = Kofisien Regresi
X = Efektivitas Layanan
Analisis regresi menggunakan bantuan software SPSS. Dasar
pengambilan keputusannya, adalah:
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka HO diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05, maka HO ditolak dan H1 diterima.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Umum LokasiPenelitian
Pada bab IV ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan
pembahasan dari data yang berkaitan dengan focus penelitian sebagai tindak
lanjut dari hasil pengumpulan data. Sebelum mendeskripsikan hasil penelitian
dan pembahasan, maka terlebih dahulu peneliti akan menguraikan secara
singkat tentang gambaran Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan
Persandian Provinsi SulawesiSelatan.
1. Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian Provinsi
Sulawesi Selatan.
Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian Provinsi
Sulawesi Selatan memiliki tugas membantu Gubernur dalam
melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang Komunikasi,
Informatika, Statistik dan Persandian yang menjadi tugas daerah, serta
melaksanakan tugas dekonsentrasi, yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki fungsi yang harus
dijalankan agar tercapainya tugas pokok.
Adapun fungsi Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut : 1. Perumusan
kebijakan teknis dibidang Komunikasi Informatika Statistik dan
42
Persandian yang menjadi kewenangan Provinsi; 2. Pelaksanaan kebijakan
di bidang Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian yang menjadi
kewenangan Provinsi. 3. Penyelenggaraan administrasi Dinas bidang
komunikasi informatika dan 4. Statistik dan Persandian; 5.
Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; 6. Penyelenggaraan fungsi
lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas danfungsinya.
3. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi SulawesiSelatan.
a. Visi Mewujudkan masyarakat informasi untuk Sulawesi Selatan
3M1B melalui penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang
berbasis budaya unggulan pada keseimbangan menujukeharmonisan.
b. Misi Misi berdasarkan Dinas Komunikasi Prov.Sulawesi Selatan
sebagai berikut : 1. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan antara
pemerintah, forum media massa, stakeholder bidang komunikasi dan
informatika dan rakyat pada memperlancar arus informasi yang
cepat, tepatdan akuntabel. 2. Membangun dan menaikkan kualitas
infrastruktur teknologi informasidan komunikasi (TIK) buat
menunjang pelayanan informasi multimedia yang terprogram,
gampang dan akuntabel dalam mewujudkan kepemerintahan yang
baik dan bersih (good governance and clean governance). 3.
Memanfaatkan dan berbagi sarana desiminasi informasi pada upaya
pemerataan akses informasi guna mewujudkan informasi yang
transparan dan akuntabel. 4. Membina dan mengoptimalisasikan
43
kerjasama dengan menggunakan kerja pos dan telekomunikasi dalam
meningkatkan pelayanan jaringan pos dan telekomunikasi yang
mudah dan murah.
c. Tujuan Tujuan dari Diskominfo provinsi Sulawesi Selatan
merupakan mengenai berbagi jaringan informasi secara terpadu dan
terciptanya komunikasi yang efektif pada penyelenggaraan teknologi
informasi dan menaikkan kualitas pemerataan akses informasi dan
pemanfaatan jaringan media informasi dan komunikasi tradisional,
cetak dan modern, supaya masyrakat tidak bertanya sendiri dan
menjawabsendiri.
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah No.83 Tahun 2016 mengenai
Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, dan tata keraserta tata
kerja Dinas komunikasi, informatika, statistik, danpersandian
provinsisulawesi selatan tanggal 28 Desember 2016 Susunan Organisasi
Dinas, terdiridari:
a. KepalaDinas
Kepala Dinas memiliki tugas utama membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Komunikasi,
Informatika, Statistik, Dan Persandian yang menjadi kewenangan
wilayah dan tugas pembantuan yang ditugaskan pada Pemerintah
Daerah
b. Sekretaris
44
Sekretaris yang memiliki tugas membantu Kepala Dinas pada
mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan
administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian,
hukum, dan keuangan dalam lingkungan Dinas.
(1) Sub bagian Program dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan
bahan dan melakukan penyusunan program, penyajian data dan
informasi, serta penyusunan laporan.
(2) Sub bagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan urusan
ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola
administrasi kepegawaian danhukum.
(3) Sub bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan
bahan dan melakukan pengelolaan administrasi dan
pelaporankeuangan.
c. Bidang KomunikasiPublik
Bidang Komunikasi Publik dipimpin oleh Kepala Bidang yang
memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis komunikasipublik.
(1) Seksi Pengelolaan Opini Publik dipimpin oleh Kepala Seksi
45
yang memiliki tugas membantu Kepala Bidang Komunikasi
Publik pada melakukan penyiapan bahan perumusan & aplikasi
kebijakan teknis pengelolaan opinipublik.
(2) Seksi Pengelolaan Media Komunikasi Publik dipimpin oleh
Kepala Seksi yang memiliki tugas membantu Kepala Bidang
Komunikasi Publik dalam melakukan penyiapan bahan
perumusan dan aplikasi kebijakan teknis Pengelolaan Media
KomunikasiPublik.
(3) Seksi Infrastruktur Dan Teknologi Komunikasi dipimpin oleh
Kepala Seksi yang memiliki tugas membantu Kepala Bidang
Komunikasi Publik dalam melakukan penyiapan bahan
perumusan dan aplikasi kebijakan teknis infrastrukur dan
teknologikomunikasi.
d. BidangInformatika
Bidang Informatika dipimpin oleh Kepala Bidang yang memiliki
tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan
dan melaksanakan kebijakan teknis Informatika.
(1) Seksi Layanan Informasi Publik dipimpin oleh Kepala Seksi
yang memiliki tugas membantu Kepala Bidang Informatika
dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis layanan informasipublik.
(2) Seksi Pengelolaan Data dan Integrasi Sistem Informasi
dipimpin oleh Kepala Seksi yang memiliki tugas utama
46
membantu Kepala Bidang Informatika dalam melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
pengelolaan data dan integrasi sistem informasi.
(3) Seksi Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerjasama Antar
Lembaga dipimpin oleh Kepala Seksi yang memiliki tugas
utama membantu Kepala Bidang Komunikasi Publik dalam
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis sumber daya manusia dan interaksi kerjasama
antarlembaga.
e. Bidang StatistikSektoral
Bidang Statistik Sektoral dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis statistik sektoral.
(1) Seksi Survey dan Kompilasi Produk Administrasi Statistik
Sektoral dipimpin oleh Kepala Seksi yang memiliki tugas
membantu Kepala Bidang Statistik Sektoral dalam melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
survey dan kompilasi produk administrasi statistiksektoral.
(2) Seksi Koordinasi dan Kerjasama Statistik Sektoral dipimpin oleh
Kepala Seksi yang memiliki tugas utama membantu Kepala
Bidang Statistik Sektoral dalam melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis koordinasi dan
kerjasama statistiksektoral.
47
(3) Seksi Evaluasi dan Analisis, Diseminasi Layanan Statistik
Sektoral dipimpin oleh Kepala Seksi yang memiliki tugas utama
membantu Kepala Bidang Statistik Sektoral dalam melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
penilaian dan analisis, diseminasi layanan statistiksektoral.
f. BidangPersandian.
Bidang Persandian dipimpin oleh Kepala Bidang yang memiliki
tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis persandian.
(1) Seksi Tata Kelola Persandian dipimpin oleh Kepala Seksi yang
memiliki tugas membantu Kepala Bidang Persandian dalam
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis tata kelola persandian.
(2) Seksi Operasional Pengamanan Persandian dipimpin oleh Kepala
Seksi yang memiliki tugas membantu Kepala Bidang Persandian
dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis operasional pengamananpersandian.
(3) Seksi Pengawasan dan Evaluasi Penyelenggaraan Persandian
dipimpin oleh Kepala Seksi yang memiliki tugas membantu
KepalaBidang Persandian melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis supervisi dan
penelian penyelenggaraan persandian.
48
g. Bidang Layanan e-Government dan PengelolaanData
Bidang e-Government Dan Pengelolaan Data dipimpin oleh Kepala
Bidang yang memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam
mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis
e-Government dan pengelolaan data.
(1) Seksi Piranti Lunak dan Pengembangan Aplikasi dipimpin oleh
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang e- Government dan Pengelolaan Data dalam melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis piranti lunak dan pengembanganaplikasi.
(2) Seksi Pengelolaan Data Informasi dan e-Government dipimpin
oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang e- Government dan Pengelolaan Data dalam
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis pengelolaan data informasi dane-Government.
(3) Seksi Piranti Keras dan Infrastruktur Jaringan dipimpin oleh
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang e- Government Dan Pengelolaan Data dalam melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
piranti keras dan infrastrukturjaringan.
49
Gambar 4.1 Struktur Orgamisasi Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
50
B. Hasil Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemanfaatan aplikasi baruga
SulSel terhadap efektivitas pelayanan pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan,
menggunakan instrumen kuesioner atau angket teknik pengumpulan data,
kemudian dalam penyajian hipotesis maka dilakkan uji kuantitatif
menggunakan rumus-rumus statistik dengan proses Statistical Predict
Standard Solution (SPSS) yang dianggap relevan untuk analisis data dengan
tujuan bagaimana tingkat pengaruh pemanfaatan aplikasi baruga SulSel
terhadap efektivitas pelayanan pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.
1. Hasil Pengujian InstrumenPenelitian
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemanfaatan aplikasi
baruga SulSel terhadap efektivitas pelayanan pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan, menggunakan instrumen kuesioner atau angket teknik
pengumpulan data, kemudian dalam penyajian hipotesis maka dilakkan
uji kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dengan proses
Statistical Predict Standard Solution (SPSS) yang dianggap relevan
untuk analisis data dengan tujuan bagaimana tingkat pengaruh
pemanfaatan aplikasi baruga SulSel terhadap efektivitas pelayanan
pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan, dapat dilihat dari hasil perhitungan di bawah
51
ini:
a. UjiValidasi
Pada analisis SPSS untuk melihat valid tidaknya item pertanyaan
dilakukan dengan instrumen penelitian jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢(nilai pearson
correlation) >𝑟𝑡𝑎𝑏 𝑙(nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏 𝑙untuk 60 responden= 0,25) dikatakan valid.
Namun jika dikatakan tidak valid maka nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢(nilai Sig. (2-tailed))
<𝑟𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠(= 0.05). Berikut adalah hasil perhitungan SPSS 12 item
pernyataan dari variabel pemanfaatan e- government(X):
Tabel. 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Pemanfaatan E-
Government (X)
Resp. r hitung
nilai
Pearson
Correlation
r table r hitung
nilai
Sig.(2-
tailed)
r kritis Keputusa
n
1. 0.419 0.25 0.001 0.05 Valid
2. 0.504 0.25
0.000 0.05 Valid
3. 0.453 0.25
0.000 0.05 Valid
4. 0.489 0.25
0.000 0.05 Valid
5. 0.580 0.25
0.000 0.05 Valid
6. 0.754 0.25
0.000 0.05 Valid
7. 0.596 0.25
0.000 0.05 Valid
8. 0.651 0.25
0.000 0.05 Valid
9. 0.684 0.25
0.000 0.05 Valid
10. 0.665 0.25
0.000 0.05 Valid
11. 0.719 0.25
0.000 0.05 Valid
12. 0.720 0.25
0.000 0.05 Valid
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
52
Dari kolom Pearson Correlation pada tabel di atas terlihat bahwa
semua item permyataan lebih besar dari 0,25 dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan pada variabel pemanfaatan e-
government (X) Valid.
Untuk hasil analisis validasi variabel efektivitas layanan (Y) dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Efektivitas Layanan (Y)
Resp. r hitung
nilai
Pearson
Correlation
r table r hitung
nilai
Sig.(2-
tailed)
r kritis Keputusan
1. 0.676 0.25 0.000 0.05 Valid
2. 0.545 0.25
0.000 0.05 Valid
3. 0.452 0.25
0.000 0.05 Valid
4. 0.613 0.25
0.000 0.05 Valid
5. 0.497 0.25
0.000 0.05 Valid
6. 0.567 0.25
0.000 0.05 Valid
7. 0.424 0.25
0.000 0.05 Valid
8. 0.606 0.25
0.000 0.05 Valid
9. 0.510 0.25
0.000 0.05 Valid
10. 0.771 0.25
0.000 0.05 Valid
11. 0.725 0.25
0.000 0.05 Valid
12. 0.708 0.25
0.000 0.05 Valid
13. 0.452 0.25
0.000 0.05 Valid
14. 0.588 0.25
0.000 0.05 Valid
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Dari kolom Pearson Correlation pada tabel di atas terlihat bahwa semua
item permyataan lebih besar dari 0,25 dengan demikian dapat disimpulkan
53
bahwa semua pernyataan pada variabel pemanfaatan efektivitas layanan (Y)
Valid.
b. UjiReliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran diulang. Dalam program SPSS metode yang sering digunakan
adalah metode Alpha Cronbach.
1) Hasil uji reabilitas variabel pemanfaatan e-government (X) sebagai
berikut:
Tabel. 4.3
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Pemanfaatan E-
Government (X)
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Case Processing Summary
N %
Valid 60 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Sumber: Data Primer diolah, SPSS21
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.843 12
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Hasil pengujian untuk variabel X menunjukkan Cronbach’s Alpha
0.843 lebih besar standar Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0.7 reliabel.
2) Hasil uji reliabilitas variabel efektivitas layanan (Y) sebagai berikut:
54
Tabel. 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Efektivitas Layanan (Y)
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Hasil pengujian untuk variabel Y menunjukkan Cronbach’s Alpha 0.852
lebih besar standar Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0.7 reliabel.
2. Hasil AnalisisDeskriptif
a. Analisis Deskriptif PemanfaatanE-Government
E-Government merupakan bentuk pelayanan publik yang
diselenggarakan melalui situs pemerintah yang lebih efisien serta
penekanan biaya yang efektif dan fasilitas layanan terhadap masyarakat
umum dan membuat pemerintah lebih tanggung jawab. Dalam
pelaksanaannya diperlukan kesamaan pemahaman, keserempakan tindak
dan keterpaduan langkah dari seluruh unsur kelembagaan pemerintah,
maka dipandang perlu untuk mengeluarkan Instruksi Presiden bagi
pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan e-government secara
nasional.
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.852 14
55
Variabel pemanfaatan electronic government diukur 4 indikator
menurut Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003,
Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government:
1) Efesiensi; 2) Efektivitas; 3) Transparansi dan 4)Akuntabilitas.
1) Efisiensi
Efisiensi, ketetapan cara (usaha/kerja) dalam menjalankan sesuatu
(dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya).
Adapun sub indikator efisiensi dalam penelitian ini:
a. Dapat menghemat waktu
b. Dapat menghemat biaya
c. Dapat menghemat tenaga
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator efesiensi dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
a. Dapat Menghemat Waktu
Instrument pertama untuk menganalisis efisiensi pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan penghematan waktu. Hasil
penelitian terlihat pada tabel 4.5:
56
Tabel. 4.5
Indikator Efisisensi, dapat menghemat waktu
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 23 115 38%
Setuju 4 36 144 60%
Cukup Setuju 3 1 3 2%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 262 100%
Rata-rata=
= 4.37
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.5 dari 60 responden terdapat 23 orang
responden atau 38% yang menjawab sangat setuju; 36 orang responden
atau 60% yang menjawab setuju, dan sebanyak 1 orang responden atau 2%
yang menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan
angka 4,37 dan masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan
bahwa pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel sangat efisien dalam
menghemat waktu masyarakat untuk melakukan pengaduan atas masalah
yang dihadapi.
b. Dapat Menghemat Biaya
Instrument kedua untuk menganalisis efisiensi pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan penghematan biaya. Hasil
penelitian terlihat pada tabel 4.6
57
Tabel. 4.6
Indikator Efisiensi, dapat menghemat biaya
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 19 95 32%
Setuju 4 32 128 53%
Cukup Setuju 3 8 24 13%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 2%
Total ∑ 60 248 100%
Rata-rata=
= 4.13
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.6, dari 60 responden terdapat 19 orang
responden atau 32% yang menjawab sangat setuju, 32 orang responden
atau 53% yang menjawab setuju, 8 orang responden atau 13% yang
menjawab cukup setuju dan sebanyak 1 orang responden atau 2% yang
menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan
angka 4.13 dan masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan
bahwa pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel sangat efisien dalam
menghemat biaya masyarakat untuk melakukan pengaduan atas masalah
yang dihadapi.
58
c. Dapat Menghemat Tenaga.
Instrument ketiga untuk menganalisis efisiensi pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan penghematan tenaga. Hasil
penelitian terlihat pada tabel 4.7
Tabel. 4.7
Indikator Efisiensi dapat menghemat tenaga
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 17 85 28%
Setuju 4 36 144 60%
Cukup Setuju 3 6 18 10%
Tidak Setuju 2 1 2 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 2%
Total ∑ 60 246 100%
Rata-rata=
= 4.15
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.7, dari 60 responden terdapat 17 orang
responden atau 28% yang menjawab sangat setuju, 36 orang responden
atau 60% yang menjawab setuju, 6 orang responden atau 10% yang
menjawab cukup setuju dan sebanyak 1 orang responden atau 2% yang
menjawab tidak setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.15
dan dikategorikan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel sangat efisien dalam menghemat tenaga
masyarakat dalam melakukan pengaduan terkait masalah yang dihadapi.
Adapun rekapitulasi indikator efesiensi berdasarkan sub indikator:
59
1) Dapat menghemat waktu; 2) Dapat menghemat biaya dan 3) Dapat
menghemat tenaga dinilai baik, terlihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.8
Rekapitulasi Indikator Efesiensi
No. Indikator Efesiensi Rata-rata Skor
1. Dapat Menghemat Waktu 4,37
2. Dapat Menghemat Biaya 4,13
3. Dapat Menghemat Tenaga 4,15
Rata-rata 4,22
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.8, dari jawaban responden tentang indikator
efisiensi dari 3 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
mengenai efisiensi, dapat menghemat waktu mendapatkan rata-rata skor
4,37 dan dikategorikan sangat baik. Kemudian dari pernyataan dapat
menghemat biaya mendapatkan rata-rata skor 4,13 dan dikategorikan
sangat baik. Dari pernyataan ketiga yaitu dapat menghemat tenaga
mendapatkan rata-rata skor 4,15 dan dikategorikan sangat baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa efesiensi dari
pemanfaatan aplikasi baruga sulsel di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan penilaian
rata-rata 4,22 dan masuk dalam kategori sangat baik. Hasil rekapitulasi
dapat dilihat pada diagram:
60
Diagram. 1
Rekapitulasi Indikator Efisiensi
2) Efektivitas
Efektivitas adalah sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan dan
memiliki dampak serta hasil yang sesuai dengan yang diharapkan dalam
arti kata lain adalah pencapaian suatu tujuan.
Adapun sub indikator efektivitas dalam penelitian ini:
a. Kemudahan akses untuk mengunduh aplikasi Baruga SulSel di
Playstore.
b. Memberikan kemudahan dalam mengadukan setiap permasalahan.
c. Memberikan solusi terkait aduan.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator efektivitas dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
a. Kemudahan akses untuk mengunduh aplikasi Baruga SulSel di
Playstore.
Instrument pertama untuk menganalisis efektivitas pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan kemudahan akses untuk
Dapat Menghemat Waktu; 4,37
Dapat Menghemat Biaya; 4,13
Dapat Menghemat Tenaga; 4,15
61
mengunduh aplikasi baruga Sul-Sel di Playstore. Hasil penelitian terlihat
pada tabel 4.9
Tabel. 4.9
Kemudahan akses untuk mengunduh aplikasi Baruga Sul-Sel
di Playstore
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 20 100 33%
Setuju 4 37 148 62%
Cukup Setuju 3 3 9 5%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 257 100%
Rata-rata=
= 4.28
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.9, dari 60 responden terdapat 20 orang
responden atau 33% yang menjawab sangat setuju, 37 orang responden
atau 62% yang menjawab setuju dan 3 orang responden atau 5% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.28
dan masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel sangat efektivitas dalam kemudahan
akses untuk mengunduh aplikasi baruga Sul-Sel di Playstore.
b. Memberikan kemudahan dalam mengadukan setiap permasalahan.
Instrument kedua untuk menganalisis efektivitas pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan penghematan waktu. Hasil
62
penelitian terlihat pada tabel 4.10.
Tabel. 4.10
Memberikan kemudahan dalam mengadukan setiap permasalahan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 16 80 17%
Setuju 4 34 136 57%
Cukup Setuju 3 10 30 27%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 246 100%
24660 = 4.1
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.10, dari 60 responden terdapat 16 orang
responden atau 17% yang menjawab sangat setuju, 34 orang responden
atau 57% yang menjawab setuju dan 10 orang responden atau 27% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.1
dan masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel efektif dalam kemudahan mengadukan setiap
masalah.
c. Memberikan solusi terkait aduan.
Instrument ketiga untuk menganalisis efektivitas pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan penghematan waktu. Hasil
penelitian terlihat pada tabel 4.11
63
Tabel. 4.11
Memberikan solusi terkait aduan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 17 85 20%
Setuju 4 31 124 52%
Cukup Setuju 3 12 36 28%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 245 100%
Rata-rata=
= 4.08
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.11, dari 60 responden terdapat 17 orang
responden atau 20% yang menjawab sangat setuju, 31 orang responden
atau 52% yang menjawab setuju dan 12 orang responden atau 28% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4.08
dan masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel efektif dalam memberikan solusi terkait aduan,
masyarakat untuk melakukan pengaduan terkait masalah yang dihadapi.
Adapun rekapitulasi indikator efektivitas berdasarkan sub
indikator: 1) Kemudahan akses untuk mengunduh aplikasi Baruga Sul-Sel
di Playstore; 2) Memberikan kemudahan dalam mengadukan setiap
permasalahan dan 3) Memberikan solusi terkait aduan dinilai baik, terlihat
pada tabel berikut:
64
Tabel. 4.12
Rekapitulasi Indikator Efektivitas
No. Indikator Efektivitas Rata-rata Skor
1. Kemudahan akses untuk mengunduh aplikasi
Baruga SulSel di Playstore
4,28
2. Memberikan kemudahan dalam mengadukan
setiap permasalahan
4,1
3. Memberikan solusi terkait aduan 4,08
Rata-rata 4,15
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.12, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 3 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
mengenai efektivitas, Kemudahan akses untuk mengunduh aplikasi
Baruga Sul-Sel di Playstore mendapatkan rata-rata skor 4,28 dan
dikategorikan sangat baik. Kemudian dari pernyataan memberikan
kemudahan dalam mengadukan setiap permasalahan mendapatkan rata-
rata skor 4,1 dan dikategorikan baik. Dari pernyataan ketiga yaitu dapat
Memberikan solusi terkait aduan mendapatkan rata-rata skor 4,08 dan
dikategorikan baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas dari
pemanfaatan aplikasi baruga sulsel di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan penilaian
rata-rata 4,15 dan masuk dalam kategori baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada diagram:
65
Diagram. 2
Rekapitulasi Indikator Efektivitas
3) Transparansi
Transparansi, keterbukaan pemerintah dalam memberikan
informasi kepada masyarakat. Transparansi dalam pelayanan publik
menunjukkan penyelenggaraan pelayanan bersifat terbuka sehingga
masyarakat dapat mengetahui proses pelayanan tersebut secara mudah dan
jelas.
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Seluruh informasi mudah didapatkan melalui aplikasi Baruga Sul-
Sel.
b. Seluruh informasi dapat diakses setiap waktu.
c. Alur aduan dapat diikuti melalui aplikasi Baruga Sul-Sel.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator transparansi dapat
dilihat dari tabel di bawah ini:
Kemudahan Akses
Mengunduh Aplikasi
Baruga SulSel di Playstore
4,28 Memberikan Kemudahan
Dalam Mengadukan
Setiap Masalah
4,1
Memberikan Solusi Terkait
Aduan 4,08
66
a. Seluruh informasi mudah didapatkan di aplikasi Baruga Sul-Sel.
Instrument pertama untuk menganalisis transparansi pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel adalah terkait dengan seluruh informasi mudah
didapatkan di aplikasi Baruga Sul-Sel. Hasil penelitian terlihat pada tabel
4.13
Tabel. 4.13
Indikator Transparansi, seluruh informasi mudah didapatkan di
aplikasi Baruga Sul-Sel
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 14 70 23%
Setuju 4 29 116 48%
Cukup Setuju 3 16 48 27%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 234 100%
Rata-rata=
= 3,93
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.13, dari 60 responden terdapat 14 orang
responden atau 23% yang menjawab sangat setuju, 29 orang responden
atau 48% yang menjawab setuju dan 16 orang responden atau 27% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,93 dan
dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi
baruga Sul-Sel transparansi dalam seluruh informasi mudah didapatkan di
67
aplikasi Baruga Sul-Sel.
b. Seluruh informasi dapat diakses setiap waku.
Instrument kedua untuk menganalisis transparansi pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan seluruh informasi dapat diakses
setiap waktu. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.14.
Tabel. 4.14
Indikator Transparansi, seluruh informasi dapat diakses setiap waktu
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 16 80 27%
Setuju 4 28 112 47%
Cukup Setuju 3 15 45 25%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 239 100%
Rata-rata=
= 3,98
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.14, dari 60 responden terdapat 16 orang
responden atau 27% yang menjawab sangat setuju, 28 orang responden
atau 47% yang menjawab setuju dan 15 orang responden atau 25% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,98 dan
dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi
baruga Sul-Sel transparansi dalam seluruh informasi dapat diakses setiap
68
waktu.
c. Alur aduan dapat diikuti melalui aplikasi Baruga Sul-Sel.
Instrument ketiga untuk menganalisis transparansi pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan alur aduan dapat diikuti melalui
aplikasi Baruga Sul-Sel. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.15
Tabel. 4.15
Indikator Transparansi, Alur aduan dapat diikuti melalui aplikasi
Baruga Sul-Sel
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 12 60 20%
Setuju 4 34 136 57%
Cukup Setuju 3 12 36 20%
Tidak Setuju 2 2 4 3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 236 100%
Rata-rata=
= 3,93
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.15, dari 60 responden terdapat 12 orang
responden atau 20% yang menjawab sangat setuju, 34 orang responden
atau 57% yang menjawab setuju dan 12 orang responden atau 20% yang
menjawab cukup setuju, 2 orang responden atau 3% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,93 dan
dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi
baruga Sul-Sel transparansi dalam alur aduan dapat diikuti melalui aplikasi
69
Baruga SulSel
Adapun rekapitulasi indikator transparansi berdasarkan sub
indikator: 1) Seluruh informasi mudah didapatkan melalui aplikasi Baruga
Sul-Sel; 2) Seluruh informasi dapat diakses setiap waktu dan 3) Alur
aduan dapat diikuti melalui aplikasi Baruga Sul-Sel, terlihat pada tabel
berikut:
Tabel. 4.16
Rekapitulasi Indikator Transparansi
No. Indikator Transparansi Rata-rata Skor
1. Seluruh informasi mudah didapatkan melalui
aplikasi Baruga SulSel
3,93
2. Seluruh informasi dapat diakses setiap waktu 3,98
3. Alur aduan dapat diikuti melalui aplikasi
Baruga SulSel
3,93
Rata-rata 3,95
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.16, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 3 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
mengenai transparansi, Seluruh informasi mudah didapatkan melalui
aplikasi Baruga SulSel mendapatkan rata-rata skor 3,93 dan dikategorikan
baik. Kemudian dari pernyataan Seluruh informasi dapat diakses setiap
waktu mendapatkan rata-rata skor 3,98 dan dikategorikan baik. Dari
pernyataan ketiga yaitu dapat Alur aduan dapat diikuti melalui aplikasi
Baruga SulSel mendapatkan rata-rata skor 3,93 dan dikategorikan baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa transparansi
dari pemanfaatan aplikasi baruga sulsel di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan penilaian
70
rata-rata 3,95 dan masuk dalam kategori baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada diagram:
Diagram. 3
Rekapitulasi Indikator Transparansi
4) Akuntabilitas
Akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, menjamin bahwa setiap
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak penerapan
kebijakan.
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Instansi pemerintah bertanggung jawab terkait aduan.
b. Proses pertanggung jawaban terkait aduan dapat mengawasinya
melalui aplikasi Baruga Sul-Sel.
c. Aduan dengan cepat akan ditangani oleh instansi terkait.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator akuntabilitas dapat
Seluruh informasi
mudah didapatkan
melalui aplikasi Baruga SulSel
3,93
Seluruh informasi dapat diakses setiap
waktu 3,98
Alur aduan dapat diikuti
melalui aplikasi Baruga SulSel
3,93
71
dilihat dari tabel di bawah ini:
a. Instansi pemerintah bertanggung jawab terkait aduan
Instrument pertama untuk menganalisis akuntabilitas pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan instansi pemerintah bertanggung
jawab terkait aduan. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.17.
Tabel. 4.17
Indikator Akuntabilitas, Instansi pemerintah bertanggung jawab
terkait aduan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 22 110 37%
Setuju 4 33 132 55%
Cukup Setuju 3 4 12 7%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 234 100%
Rata-rata=
= 4,27
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.17, dari 60 responden terdapat 22 orang
responden atau 37% yang menjawab sangat setuju, 33 orang responden
atau 55% yang menjawab setuju dan 12 orang responden atau 7% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,27 dan
dikategorikan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel sangat akuntabilitas dalam hal instansi pemerintah
72
bertanggung jawab terkait aduan.
b. Proses pertanggung jawaban terkait aduan dapat mengawasinya melalui
aplikasi Baruga SulSel.
Instrument pertama untuk menganalisis akuntabilitas pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan instansi pemerintah bertanggung
jawab terkait aduan. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.18.
Tabel. 4.18
Indikator Akuntabilitas, Proses pertanggung jawaban terkait aduan dapat
mengawasinya melalui aplikasi Baruga SulSel
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 19 95 32%
Setuju 4 34 136 57%
Cukup Setuju 3 6 18 10%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 251 100%
Rata-rata=
= 4,18
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.18, dari 60 responden terdapat 19 orang
responden atau 32% yang menjawab sangat setuju, 34 orang responden
atau 57% yang menjawab setuju dan 18 orang responden atau 10% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,18 dan
dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi
73
baruga Sul-Sel akuntabilitas dalam hal aduan dengan cepat ditangani oleh
instansi terkait.
c. Aduan dengan cepat ditangani oleh instansi terkait
Instrument ketiga untuk menganalisis akuntabilitas pemanfaatan
aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan instansi pemerintah bertanggung
jawab terkait aduan. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.19.
Tabel. 4.19
Indikator Akuntabilitas, aduan dengan cepat ditangani oleh instansi terkait
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 13 65 22%
Setuju 4 32 128 53%
Cukup Setuju 3 14 42 23%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 237 100%
Rata-rata=
= 3,95
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.19, dari 60 responden terdapat 13 orang
responden atau 22% yang menjawab sangat setuju, 32 orang responden
atau 53% yang menjawab setuju dan 14 orang responden atau 23% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,95 dan
dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi
74
baruga Sul-Sel akuntabilitas dalam hal aduan dengan cepat ditangani oleh
instansi terkait.
Adapun rekapitulasi indikator akuntabilitas berdasarkan sub
indikator: 1) Instansi pemerintah bertanggung jawab terkait aduan; 2)
Proses pertanggung jawaban terkait aduan dapat mengawasinya melalui
aplikasi Baruga SulSel dan 3) Aduan dengan cepat ditangani oleh instansi
terkait, terlihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.20
Rekapitulasi Indikator Akuntabilitas
No. Indikator Akuntabilitas Rata-rata Skor
1. Instansi pemerintah bertanggung jawab terkait
aduan
4,27
2. Proses pertanggung jawaban terkait aduan dapat
mengawasinya melalui aplikasi Baruga SulSel
4,18
3. Aduan dengan cepat ditangani oleh instansi
terkait
3,95
Rata-rata 4,13
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.20, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 3 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
mengenai akuntabilitas, Instansi pemerintah bertanggung jawab terkait
aduan mendapatkan rata-rata skor 4,27 dan dikategorikan sangat baik.
Kemudian dari pernyataan Proses pertanggung jawaban terkait aduan
dapat mengawasinya melalui aplikasi Baruga SulSel mendapatkan rata-
rata skor 4,18 dan dikategorikan sangat baik. Dari pernyataan ketiga yaitu
dapat Aduan dengan cepat ditangani oleh instansi terkait mendapatkan
rata-rata skor 3,95 dan dikategorikan baik.
75
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
dari pemanfaatan aplikasi baruga sulsel di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan penilaian
rata-rata 4,13 dan masuk dalam kategori sangat baik. Hasil rekapitulasi
dapat dilihat pada diagram.
Diagram. 4
Rekapitulasi Indikator Akuntabilitas
Tabel. 4.21
Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel Pemanfaatan Electronic
Government (X)
No. Indikator Analisis Variabel Pemanfaatan E-Gov Rata-rata Skor
1. Efesiensi 4,22
2. Efektivitas 4,15
3. Transparansi 3, 95
4. Akuntabilitas 4,13
Rata-rata 4,11
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.21, hasil rekapitulasi analisis variabel
Instansi pemerintah bertanggung jawab terkait
aduan 4,27
Proses pertanggung
jawaban terkait aduan dapat
mengawasinya melalui aplikasi Baruga SulSel
4,18
Aduan dengan cepat ditangani
oleh instansi terkait 3,95
76
pemanfaatan electronic government di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan bahwa dapat diketahui
indikator yang paling tinggi adalah indikator efesiensi dengan nilai rata-
rata 4,22.
b. Analisis Deskriptif Efektivitas Layanan (Y)
Efektivitas diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan dan
memiliki dampak serta hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai serta mengetahui efektivitas layanan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik Persandian Provinsi Sulawesi Selatan yang
dapat dilihat pada beberapa indikator yaitu: 1) Proses dan Prosedur
Penerimaan Keluhan; 2) Penentuan Prioritas Keluhan; 3) Penentuan Pejabat
yang bertanggung jawab; 4) Pemecahan Masalah Keluhan; 5) Standar Waktu
Penyelesaian Keluhan; 6) Pengendalian dan Pemantauan; 7) Sistem Pelaporan.
1) Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan
Adapun Sub indikator dalam penelitian ini:
a. Dapat mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan secara
jelas
b. Mudah mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator proses dan prosedur
penerimaan keluhan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
a. Dapat mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan secara jelas.
Instrument pertama untuk menganalisis proses dan prosedur
penerimaan keluhan pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan
77
instansi pemerintah bertanggung jawab terkait aduan. Hasil penelitian
terlihat pada tabel 4.22.
Tabel. 4.22
Indikator Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan, dapat
mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan secara jelas
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 14 70 23%
Setuju 4 29 116 48%
Cukup Setuju 3 17 51 28%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 237 100%
Rata-rata=
= 3,95
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.22, dari 60 responden terdapat 14 orang
responden atau 23% yang menjawab sangat setuju, 29 orang responden
atau 48% yang menjawab setuju dan 17 orang responden atau 28% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,95
dan dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi
baruga Sul-Sel proses dan prosedur penerimaan keluhan dalam hal dapat
mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan secara jelas.
b. Mudah mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan.
Instrument pertama untuk menganalisis proses dan prosedur
penerimaan keluhan pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan
78
instansi pemerintah bertanggung jawab terkait aduan. Hasil penelitian
terlihat pada tabel 4.23.
Tabel. 4.23
Indikator Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan, mudah
mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 14 70 23%
Setuju 4 29 116 48%
Cukup Setuju 3 16 48 27%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 236 100%
Rata-rata=
= 3,93
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.23, dari 60 responden terdapat 14 orang
responden atau 23% yang menjawab sangat setuju, 29 orang responden
atau 48% yang menjawab setuju dan 16 orang responden atau 27% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,93 dan
dikategorikan baik.
Adapun rekapitulasi indikator proses dan prosedur penerimaan
keluhan berdasarkan sub indikator: 1) Dapat mengetahui proses dan
prosedur penerimaan keluhan secara jelas dan 2) Mudah mengetahui
79
proses dan prosedur penerimaan keluhan, terlihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.24
Rekapitulasi Indikator Proses dan Prosedur Penerimaan keluhan
No. Indikator Proses dan Prosedur Penerimaan
Keluhan
Rata-rata Skor
1. Dapat mengetahui proses dan prosedur
penerimaan keluhan secara jelas
3,95
2. Mudah mengetahui proses dan prosedur
penerimaan keluhan
3,93
Rata-rata 3,94
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.24, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
dapat mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan secara jelas
mendapatkan rata-rata skor 3,95 dan dikategorikan baik. Kemudian dari
pernyataan mudah mengetahui proses dan prosedur penerimaan keluhan
mendapatkan rata-rata skor 3,93 dan dikategorikan baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses dan
prosedur penerimaan keluhan dari efektivitas layanan pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan mendapatkan penilaian rata-rata 3,93 dan masuk dalam kategori
baik. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada diagram:
80
Diagram 5
Rekapitulasi Indikator Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan
2) Penentuan Prioritas Keluhan.
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Penentuan prioritas keluhan cukup jelas sesuai dengan jenis keluhan.
b. Setiap keluhan akan diproses sesuai tingkat prioritasnya.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator proses dan prosedur
penerimaan keluhan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
a. Penentuan prioritas keluhan cukup jelas sesuai dengan jenis keluhan.
Instrument pertama untuk menganalisis prioritas keluhan
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan penentuan keluhan
cukup jelas sesuai dengan jenis keluhan. Hasil penelitian terlihat pada
tabel 4.25
Dapat mengetahui proses dan prosedur
penerimaan keluhan
secara jelas 3,95
Mudah mengetahui proses dan prosedur
penerimaan keluhan
3,93
81
Tabel. 4.25
Indikator Penentuan Prioritas Keluhan, penentuan prioritas keluhan
cukup jelas sesuai dengan jenis keluhan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 18 90 30%
Setuju 4 33 132 55%
Cukup Setuju 3 9 27 15%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 249 100%
Rata-rata=
= 4,15
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.25, dari 60 responden terdapat 18 orang
responden atau 30% yang menjawab sangat setuju, 33 orang responden
atau 55% yang menjawab setuju dan 9 orang responden atau 15% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,15
dan dikategorikan baik.
b. Setiap keluhan akan diproses sesuai tingkat prioritasnya.
Instrument kedua untuk menganalisis penentuan prioritas keluhan
terkait dengan setiap keluhan akan diproses sesuai tingkat prioritasnya.
Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.26
82
Tabel. 4.26
Indikator Penentuan Prioritas Keluhan, Setiap keluhan akan diproses
sesuai tingkat prioritasnya
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 16 80 27%
Setuju 4 32 128 53%
Cukup Setuju 3 11 33 18%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 243 100%
Rata-rata=
= 4,05
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.26, dari 60 responden terdapat 16 orang
responden atau 27% yang menjawab sangat setuju, 32 orang responden
atau 53% yang menjawab setuju dan 11 orang responden atau 18 % yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,05 masuk dalam
kategori sangat baik.
Adapun rekapitulasi indikator penentuan prioritas keluhan
berdasarkan sub indikator: 1) Penentuan prioritas keluhan cukup jelas
sesuai dengan jenis keluhan dan 2) Setiap keluhan akan diproses sesuai
tingkat prioritasnya, terlihat pada tabel berikut:
83
Tabel. 4.27
Rekapitulasi Indikator penentuan prioritas keluhan
No. Indikator Penentuan Prioritas Keluhan Rata-rata Skor
1. Penentuan prioritas keluhan cukup jelas sesuai
dengan jenis keluhan
4,15
2. Setiap keluhan akan diproses sesuai tingkat
prioritasnya
4,05
Rata-rata 4,1
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.27, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
penentuan prioritas keluhan cukup jelas sesuai dengan jenis keluhan
mendapatkan rata-rata skor 4,15 dikategorikan sangat baik. Kemudian dari
pernyataansetiap keluhan akan diproses sesuai tingkat prioritasnya
mendapatkan rata-rata skor 4,05 dan dikategorikan sangat baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan
prioritas keluhan dari efektivitas layanan pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
mendapatkan penilaian rata-rata 4,1 dan masuk dalam kategori sangat
baik. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada diagram:
84
Diagram 6
Rekapitulasi Indikator Penentuan Prioritas Keluhan
3) Penentuan Pejabat yang bertanggung jawab
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Penentuan pejabat yang bertanggung jawab sudah jelas dengan keluhan.
b. Setiap keluhan akan ditangani oleh instansi pemerintah yang berwenang.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator penentuan pejabat yang
bertanggung jawab sudah jelas sesuai dengan keluhan dapat dilihat dari tabel
di bawah ini:
a. penentuan pejabat yang bertanggung jawab sudah jelas sesuai dengan
keluhan.
Instrument pertama untuk penentuan pejabat yang bertanggung jawab
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan penentuan pejabat yang
bertanggung jawab sudah jelas. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.28.
Penentuan prioritas keluhan
cukup jelas sesuai dengan jenis keluhan
4,15
Setiap keluhan akan diproses sesuai tingkat prioritasnya
4,05
85
Tabel. 4.28
Indikator Penentuan Pejabat yang Bertanggung Jawab, sudah jelas
sesuai dengan keluhan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 19 95 32%
Setuju 4 32 128 53%
Cukup Setuju 3 9 27 15%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 100%
Rata-rata=
= 4,17
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.28, dari 60 responden terdapat 19 orang
responden atau 32% yang menjawab sangat setuju, 32 orang responden
atau 53% yang menjawab setuju dan 9 orang responden atau 15% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,17
dan dikategorikan baik.
b. Setiap keluhan akan diakan ditangani oleh instansi pemerintah yang
berwenang.
Instrument kedua untuk menganalisis penentuan pejabat yang
bertanggung jawab pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan
Setiap keluhan akan diakan ditangani oleh instansi pemerintah yang
berwenang.. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.29
86
Tabel. 4.29
Indikator Penentuan pejabat yang bertanggung jawab, Setiap
keluhan akan ditangani oleh instansi pemerintah yang berwenang
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 20 100 33%
Setuju 4 31 124 52%
Cukup Setuju 3 9 27 15%
Tidak Setuju 2 0 0 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 251 100%
Rata-rata=
= 4,18
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.29, dari 60 responden terdapat 20 orang
responden atau 33% yang menjawab sangat setuju, 31 orang responden
atau 52% yang menjawab setuju dan 9 orang responden atau 15 % yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,18
dan dikategorikan baik.
Adapun rekapitulasi indikator penentuan prioritas keluhan
berdasarkan sub indikator: 1) Penentuan pejabat yang bertanggung jawab
sudah jelas sesuai dengan keluhan dan 2) Setiap keluhan akan ditangani
oleh instansi yang berwenang, terlihat pada tabel berikut:
87
Tabel. 4.30
Rekapitulasi Indikator penentuan pejabat yang bertanggung jawab
No. Indikator Penentuan pejabat yang bertanggung
jawab
Rata-rata Skor
1. Penentuan pejabat yang bertanggung jawab
sudah jelas sesuai dengan keluhan
4,17
2. Setiap keluhan akan ditangani oleh instansi
yang berwenang
4,18
Rata-rata 4,18
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.30, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
penentuan pejabat yang bertanggung jawab sudah jelas sesuai dengan
keluhan mendapatkan rata-rata skor 4,17 dikategorikan sangat baik.
Kemudian dari pernyataan setiap keluhan akan ditangani oleh instansi
pemerintah yang berwenang mendapatkan rata-rata skor 4,18 dan
dikategorikan sangat baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan
pejabat yang bertanggung jawab dari efektivitas layanan pengaduan di
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan mendapatkan penilaian rata-rata 4,18 dan masuk dalam kategori
sangat baik. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada diagram:
88
Diagram 7
Rekapitulasi Indikator Penentuan Pejabat yang Bertanggung Jawab
4) Pemecahan Masalah
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Pemecahan masalah keluhan akan diproses sesuai SOP yang berlaku.
b. Setiap keluhan mendapatkan solusi.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator pemecahan masalah keluhan
akan diproses sesuai SOP yang berlaku dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
a. Pemecahan masalah keluhan akan diproses sesuai SOP yang berlaku
Instrument pertama untuk menganalisis pemecahan masalah
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan pemecahan masalah
keluhan akan diproses sesuai SOP yang berlaku. Hasil penelitian terlihat pada
tabel 4.31.
Penentuan pejabat yang bertanggung jawab sudah jelas sesuai
dengan keluhan 4,17
Setiap keluhan akan ditangani oleh instansi
yang berwenang 4,18
89
Tabel. 4.31
Indikator Pemecahan Masalah Keluhan Akan Diproses Sesuai
Dengan SOP yang Berlaku
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 19 95 32%
Setuju 4 32 128 53%
Cukup Setuju 3 9 27 15%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 25060 100%
Rata-rata=
= 4,17
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.31, dari 60 responden terdapat 19 orang
responden atau 32% yang menjawab sangat setuju, 32 orang responden
atau 53% yang menjawab setuju dan 9 orang responden atau 15% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,17
dan dikategorikan baik.
b. Setiap keluhan akan mendapatkan solusi
Instrument kedua untuk menganalisis pemecahan masalah
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan setiap keluhan akan
mendapatkan solusi. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.33
90
Tabel. 4.32
Indikator Pemecahan Masalah, Setiap keluhan akan mendapatkan
solusi
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 15 75 25%
Setuju 4 34 102 57%
Cukup Setuju 3 11 33 18%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 210 100%
Rata-rata=
= 4,07
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.32, dari 60 responden terdapat 15 orang
responden atau 25% yang menjawab sangat setuju, 34 orang responden
atau 57% yang menjawab setuju dan 11 orang responden atau 18 % yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,07
dan dikategorikan baik.
Adapun rekapitulasi indikator pemecahan masalah keluhan
berdasarkan sub indikator: 1) Pemecahan masalah keluhan akan diproses
sesuai dengan SOP yang berlaku dan 2) setiap keluhan akan mendapatkan
solusi, terlihat pada tabel berikut:
91
Tabel. 4.33
Rekapitulasi Indikator Pemecahan Masalah Keluhan
No. Indikator Pemecahan Masalah Keluhan Rata-rata Skor
1. Pemecahan masalah keluhan akan diproses
sesuai dengan SOP yang berlaku
4,17
2. setiap keluhan akan mendapatkan solusi 4,07
Rata-rata 4,12
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.33, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
pemecahan masalah keluhan akan diproses sesuai dengan SOP yang
berlaku mendapatkan rata-rata skor 4,17 dikategorikan sangat baik.
Kemudian dari pernyataan setiap keluhan akan mendapatkan solusi
mendapatkan rata-rata skor 4,07 dan dikategorikan sangat baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan pemecahan masalah
keluhan dari efektivitas layanan pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
mendapatkan penilaian rata-rata 4,12 dan masuk dalam kategori sangat
baik. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada diagram:
92
Diagram 8
Rekapitulasi Indikator pemecahan masalah keluhan
5) Standar waktu Penyelesaian.
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Penyelesaian masalah memiliki estimasi waktu
b. Penyelesaian terkait aduan selesai dengan cepat
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator penyelesaian
masalah memiliki estimasi waktu dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
a. penyelesaian memiliki estimasi waktu
Instrument pertama untuk menganalisis standar waktu
penyelesaian pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan
penyelesaian memiliki estimasi waktu. Hasil penelitian terlihat pada tabel
4.34.
Pemecahan masalah
keluhan akan diproses sesuai
dengan SOP yang berlaku
4,17
setiap keluhan akan mendapatkan
solusi 4,07
93
Tabel. 4.34
Indikator Penyelesaian memiliki estimasi waktu
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 16 80 27%
Setuju 4 31 124 52%
Cukup Setuju 3 12 36 20%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 242 100%
Rata-rata=
= 4,03
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.33, dari 60 responden terdapat 16 orang
responden atau 27% yang menjawab sangat setuju, 31 orang responden
atau 52% yang menjawab setuju dan 12 orang responden atau 20% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,03 dan
dikategorikan baik.
b. Penyelesaian terkait aduan selesai tepat waktu
Instrument kedua untuk menganalisis standar waktu penyelesaian
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan penyelesaian terkait
aduan selesai tepat waktu. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.35
94
Tabel. 4.35
Indikator Penyelesaian terkait aduan selesai tepat waktu
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 18 90 30%
Setuju 4 25 100 42%
Cukup Setuju 3 13 39 22%
Tidak Setuju 2 4 8 7%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 237 100%
23760 = 3,95
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.35, dari 60 responden terdapat 18 orang
responden atau 30% yang menjawab sangat setuju, 25 orang responden
atau 42% yang menjawab setuju dan 13 orang responden atau 22 % yang
menjawab cukup setuju, 4 orang responden atau 7% yang menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,95 dan
dikategorikan baik.
Adapun rekapitulasi indikator pemecahan masalah keluhan
berdasarkan sub indikator: 1) Penyelesaian masalah memiliki estimasi
waktu dan 2) Penyelesaian terkait aduan selesai dengan cepat, terlihat
pada tabel berikut:
95
Tabel. 4.36
Rekapitulasi Indikator Standar waktu penyelesain masalah
No. Indikator Standar waktu penyelesaian masalah Rata-rata Skor
1. Penyelesaian masalah memiliki estimasi waktu 4,03
2. Penyelesaian terkait aduan selesai dengan cepat 3,95
Rata-rata 3,99
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4,36 dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
Penyelesaian masalah memiliki estimasi waktu mendapatkan rata-rata skor
4,03 dikategorikan sangat baik. Kemudian dari pernyataan Penyelesaian
terkait aduan selesai dengan cepat mendapatkan rata-rata skor 3,95 dan
dikategorikan baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan Standar waktu
penyelesaian keluhan dari efektivitas layanan pengaduan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan mendapatkan penilaian rata-rata 3,99 dan masuk dalam kategori
baik. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada diagram:
96
Diagram 9
Rekapitulasi Indikator Standar waktu penyelesaian
6) Pengendalian dan Pemantauan
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Dapat memantau proses berjalannya aduan sampai aduan berhasil
diselesaikan.
b. Akses untuk memantau proses aduan sangat mudah didapatkan.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator dapat memantau proses
berjalannya aduan sampai aduan berhasil diselesaikan. dapat dilihat dari
tabel di bawah ini:
a. Dapat memantau proses berjalannya aduan sampai aduan berhasil
diselesaikan.
Instrument pertama untuk menganalisis pengendalian dan
pemantauan pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan dapat
memantau proses berjalananya aduan sampai aduan berhasil diselesaikan.
Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.37.
Penyelesaian masalah memiliki
estimasi waktu 4,03
Penyelesaian terkait aduan
selesai dengan cepat 3,95
97
Tabel. 4.37
Indikator Dapat Memantau Proses Berjalannya Aduan Sampai
Aduan Berhasil Diselesaikan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 20 100 33%
Setuju 4 28 112 47%
Cukup Setuju 3 12 36 20%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 248 100%
Rata-rata=
= 4,13
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.37, dari 60 responden terdapat 20 orang
responden atau 33% yang menjawab sangat setuju, 28 orang responden
atau 47% yang menjawab setuju dan 12 orang responden atau 20% yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,13
dan dikategorikan baik.
b. Akses untuk memantau proses aduan sangat mudah didapatkan.
Instrument kedua untuk menganalisis pengendalian dan
pemantauan pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan akses
untuk memantau proses aduan sangat mudah didapatkan. Hasil penelitian
terlihat pada tabel 4.38.
98
Tabel. 4.38
Indikator Akses untuk memantau proses aduan sangat mudah
didapatkan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 16 80 27%
Setuju 4 26 104 43%
Cukup Setuju 3 18 54 30%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 238 100%
Rata-rata=
= 3,97
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.38, dari 60 responden terdapat 16 orang
responden atau 27% yang menjawab sangat setuju, 26 orang responden
atau 43% yang menjawab setuju dan 18 orang responden atau 30 % yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 3,97
dan dikategorikan baik.
Adapun rekapitulasi indikator pemecahan masalah keluhan
berdasarkan sub indikator: 1) Dapat memantau proses berjalannya aduan
sampai aduan berhasil diselesaikan dan 2) Akses untuk proses aduan
sangat mudah didapatkan terlihat pada tabel berikut:
99
Tabel. 4.39
Rekapitulasi Indikator pengendalian dan pemantauan
No. Indikator pengendalian dan pemantauan Rata-rata Skor
1. Dapat memantau proses berjalannya aduan
sampai aduan berhasil diselesaikan
4,13
2. Akses untuk proses aduan sangat mudah
didapatkan
3,97
Rata-rata 4,05
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.39, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
dapat memantau proses berjalannya aduan sampai aduan berhasil
diselesaikan mendapatkan rata-rata skor 4,13 dikategorikan sangat baik.
Kemudian dari pernyataan akses untuk memantau proses aduan sangat
mudah didapatkan terkait aduan selesai dengan cepat mendapatkan rata-
rata skor 3,97 dan dikategorikan baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan pengendalian dan
pemantauan dari efektivitas layanan pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
mendapatkan penilaian rata-rata 4,05 dan masuk dalam kategori baik.
Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada diagram:
100
Diagram 10
Rekapitulasi Pengendalian dan Pemantauan
7) Sistem Pelaporan
Adapun sub indikator dalam penelitian ini:
a. Sistem laporan dapat diakses
b. Mendapatkan setiap informasi mengenai sistem pelaporan.
Berikut ini, hasil dari pernyataan indikator sistem laporan dapat
diakses dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
a. Sistem laporan dapat diakses
Instrument pertama untuk menganalisis sistem pelaporan
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan sistem laporan dapat
diakses. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.40
Tabel. 4.40
Dapat memantau proses
berjalannya aduan sampai aduan berhasil
diselesaikan 4,03
Akses untuk proses aduan sangat mudah
didapatkan 3,97
101
Indikator Sistem laporan dapat diakses
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 22 110 37%
Setuju 4 29 116 48%
Cukup Setuju 3 8 24 13%
Tidak Setuju 2 1 2 2%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 252 100%
Rata-rata=
= 4,2
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.40, dari 60 responden terdapat 22 orang
responden atau 37% yang menjawab sangat setuju, 29 orang responden
atau 48% yang menjawab setuju dan 8 orang responden atau 13% yang
menjawab cukup setuju, 1 orang responden atau 2% menjawab tidak
setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,2 dan dikategorikan
sangat baik.
b. Mendapatkan setiap informasi mengenai sistem pelaporan
Instrument kedua untuk menganalisis sistem pelaporan
pemanfaatan aplikasi baruga Sul-Sel terkait dengan mendapatkan setiap
informasi mengenai sistem pelaporan. Hasil penelitian terlihat pada tabel
4.41
102
Tabel. 4.41
Indikator Mendapatkan setiap informasi mengenai sistem pelaporan
Tanggapan
Responden
Skor
(x)
Frekuensi (f) f.x Persentase
(%)
Sangat Setuju 5 21 105 35%
Setuju 4 29 116 48%
Cukup Setuju 3 10 30 17%
Tidak Setuju 2 0 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Total ∑ 60 251 100%
Rata-rata=
= 4,18
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.41, dari 60 responden terdapat 21 orang
responden atau 35% yang menjawab sangat setuju, 29 orang responden
atau 48% yang menjawab setuju dan 10 orang responden atau 17 % yang
menjawab cukup setuju. Dari hasil rata-rata skor menunjukkan angka 4,18
dan dikategorikan baik.
Adapun rekapitulasi indikator pemecahan masalah keluhan
berdasarkan sub indikator: 1) Sistem pelaporan dapat diakses dan 2)
Mendapatkan setiap informasi mengenai sistem pelaporan terlihat pada
tabel berikut:
103
Tabel. 4.42
Rekapitulasi Indikator Sistem Pelaporan
No. Indikator Sistem Pelaporan Rata-rata Skor
1. Sistem pelaporan dapat diakses 4,2
2. Mendapatkan setiap informasi mengenai sistem
pelaporan
4,18
Rata-rata 4,19
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.42, dari jawaban responden tentang indikator
efesiensi dari 2 pernyataan (sub indikator) yang diuraikan, yang pertama
sistem pelaporan dapat diakses mendapatkan rata-rata skor 4,2
dikategorikan sangat baik. Kemudian dari pernyataan mendapatkan setiap
informasi mengenai sistem pelaporan mendapatkan rata-rata skor 4,18 dan
dikategorikan sangat baik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan sistem pelaporan dari
efektivitas layanan pengaduan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik
dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan penilaian rata-rata
4,19 dan masuk dalam kategori sangat baik. Hasil rekapitulasi dapat
dilihat pada diagram:
104
Diagram 11
Rekapitulasi Sisem Pelaporan
Tabel. 4.43
Rekapitulasi Analisis Deskriptif Variabel Efektivitas Layanan (Y)
No. Indikator Analisis Variabel Pemanfaatan E-Gov Rata-rata Skor
1. Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan 3,94
2. Penentuan Prioritas Keluhan 4,1
3. Penentuan Pejabat Yang Bertanggung Jawab 4,18
4. Pemecahan Masalah Keluhan 4,12
5. Standar Waktu Penyelesaian Keluhan 3,99
6. Pengendalian dan Pemantauan 4,05
7. Sistem Pelaporan 4,19
Rata-rata 4,08
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.43, hasil rekapitulasi analisis variabel efektivitas
layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi
Sulawesi Selatan bahwa dapat diketahui indikator yang paling tinggi adalah
indikator sistem pelaporan dengan nilai rata-rata 4,19.
C. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
3. Analisis Regresi LinearSederhana
a. Pengaruh Efesiensi (X1) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Sistem pelaporan
dapat diakses 4,2
Mendapatkan setiap
informasi mengenai
sistem pelaporan
4,18
105
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh efesiensi terhadap
efektivitas layanan maka dapat dilakukan analisis menggunakan analisis
regresi linear sederhana. Untuk memudahkan dalam mengolah dan
menganalisis data, maka peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS
Statistics 21.
Tabel. 4.44
Uji Regresi Linear Sederhana (Pengaruh Efesiensi Terhadap
Efektivitas Layanan)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Efektivitasb . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Output bagian pertama (Variabel Enterted/Removed)pada tabel
ini variabel yang dimasukkan adalah variabel efesiensi sebagai variabel
Independent dan efektivitas layanan sebagai variabel dependent.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .435a .189 .175 5.36601
a. Predictors: (Constant), Efisiensi
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21 Output bagian kedua (Model Summary), tabel di atas menjelaskan
nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,435 dan dijelaskan besarnya
persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut
koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. Dari
output tersebut diperoleh koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,189 yang
106
mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (efesiensi) terhadap
variabel terikat (efektivitas layanan) sebesar 18,9 %, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 388.875 1 388.875 13.505 .0
01b
1 Residual 1670.059 58 28.794
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: EfektivitasLayanan
b. Predictors: (Constant),Efisiensi
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis variasi yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikansi
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruh efesiensi terhadap efektivitas layanan,
pengujianmenggunakantingkat signifikasi 0,05. Pada tabel Anova
menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel efesiensi
(X1) terhadap variabel efektivitas layanan (Y). Dari output tersebut terlihat
bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 13,505 dengan tingkat signifikasi/probabilitas 0.001 < 0,05,
maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel efektivitas
atau kata lain ada pengaruh variabel efesiensi (X1) terhadap variabel
efektivitas layanan(Y).
107
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1Efisiensi
35.054
1.745
6.048
.475
.435
5.796
3.675
.000
.001
a. Dependent Variable: EfektivitasLayanan
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output Bagian Keempat (Coefficients), pada kolom B diketahui
nilai Constant (a) sebesar 35,054 sedang nilai Efesiensi (b) 1,745 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a+bX atau Y= 35,054+1,745.
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan penyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar
satu satuan. Perubahan ini merupakan perubahan bila b bertanda positif
dan penurunan bila b bertanda negatif, sehingga dari persamaan tersebut
dapat dijelaskan:
a) Konstanta sebesar 35,054 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel efesiensi adalah sebesar35,054.
b) Koefisien regresi X sebesar 1,745 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai efesiensi, maka nilai efektivitas layanan
bertambah 1,745.
Dari tabel Output Coenfficients dapat diketahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 3,675
dengan signifikansi 0,001 < 0,05, maka 𝐻𝑜ditolak dan 𝐻1diterima, yang
berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel efesiensi (X1),
terhadap efektivitas layanan (Y).
108
b. Pengaruh Efektivitas (X2) terhadap efektivitas layanan(Y)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh efektivitas terhadap
efektivitas layanan, dapat dianalisis menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Berikut adalah hasil analisis regresi linear sederhana:
Tabel. 4.45
Uji Regresi Linear Sederhana (Pengaruh Efektivitas Terhadap
Efektivitas Layanan)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Efektivitasb . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel
ini variabel yang dimasukkan adalah variabel efektivitas sebagai variabel
independent dan efektivitas layanan sebagai dependent dengan metode yang
digunakan adalah metodeEnter.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .644a .415 .405 4.55770
a. Predictors: (Constant), Efektivitas
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian kedua (Model Summary), pada tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,644 dan dijelaskan
besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang
disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R.
109
Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,415,
yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (efektivitas)
terhadap variabel terikat (efektivitas layanan) sebesar 41,5%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel yanglain.
ANOVAa
a. Dependent Variable: EfektivitasLayanan
b. Predictors: (Constant),Efektivitas
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis variasi yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikansi
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruh efektivitas terhadap efektivitas layanan, pengujian
menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada tabel Anova menjelaskan
apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel efektivitas (X2)
terhadap variabel efektivitas layanan (Y). Dari output tersebut terlihat
bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 41,118 dengan tingkat signifikasi/probabilitas 0,000 < 0,05,
maka model regresidapatdipakai untuk memprediksi variabel efektivitas
layanan atau dengan kata lain ada pengaruh variabel efektivitas (X2)
terhadap efektivitas layanan (Y).
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 854.122 1 854.122 41.118 .000
b
1 Residual 1204.811 58 20.773
Total 2058.933 59
110
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1. Efektivitas
24.795
2.594
5.077
.405
.644 4.883
6.412
.000
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output Bagian Keempat (Coefficients), pada kolom B diketahui
nilai Constant (a) sebesar 24,795 sedang nilai Efektivitas (b) 2,594 sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a+bX atau Y= 24,795+2,594
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan penyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar
satu satuan. Perubahan ini merupakan perubahan bila b bertanda positif dan
penurunan bila b bertanda negatif, sehingga dari persamaan tersebut dapat
dijelaskan:
a) Konstanta sebesar 24,795 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel efektivitas adalah sebesar24,795
b) Koefisien regresi X sebesar 2,594 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai efektivitas, maka nilai efektivitas layanan
bertambah2,594.
Dari tabel Output Coenfficients dapat diketahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 2,594
dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka 𝐻𝑜ditolak dan 𝐻1diterima, yang
berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel efektivitas (X2),
terhadap efektivitas layanan (Y).
111
c. Pengaruh Transparansi (X3) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh transparansi terhadap
efektivitas layanan, dapat dianalisis menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Berikut adalah hasil analisis regresi linear sederhana:
Tabel 4.46
Uji Regresi Linear Sederhana (Pengaruh Transparansi Terhadap
Efektivitas Layanan)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Transparansib . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel
ini variabel yang dimasukkan adalah variabel transparansi sebagai variabel
independent dan efektivitas layanan sebagai dependent dengan metode yang
digunakan adalah metode Enter.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .511a .261 .249 5.12080
a. Predictors: (Constant), Transparansi
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian kedua (Model Summary), pada tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,511 dan dijelaskan
besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang
disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R.
Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 0,261,
112
yangmengandungpengertian bahwa pengaruh variabel bebas (transparansi)
terhadap variabel terikat (efektivitas layanan) sebesar 26,1%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
ANOVAa
Model Sum of Squares df
Mean Square
F Sig.
Regression 538.024 1 538.024 20.518 .000
b
1 Residual 1520.910 58 26.223
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: EfektivitasLayanan
b. Predictors: (Constant),Transparansi
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis variasi yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikansi
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruh transparansi terhadap efektivitas layanan,
pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada tabel Anova
menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel
transparansi (X3) terhadap variabel efektivitas layanan (Y). Dari output
tersebut terlihat bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 20,518 dengan tingkat
signifikasi/probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel transparansi layanan atau dengan kata lain ada
pengaruh variabel transparansi (X3) terhadap efektivitas layanan(Y).
113
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1. Transparansi
38.502
1.572
4.166
.347
.511
9.242
4.530
.000
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output Bagian Keempat (Coefficients), pada kolom B diketahui
nilai Constant (a) sebesar 38,502 sedang nilai Transparansi (b) 1,572
sehingga persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a+bX atau Y=
38,502+1,572
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan penyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar
satu satuan. Perubahan ini merupakan perubahan bila b bertanda positif dan
penurunan bila b bertanda negatif, sehingga dari persamaan tersebut dapat
dijelaskan:
a) Konstanta sebesar 38,502 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel transparansi adalah sebesar38,502
b) Koefisien regresi X sebesar 1,572 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai transparansi, maka nilai transparansi layanan
bertambah1,572.
Dari tabel Output Coenfficients dapat diketahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 1,572
dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka 𝐻𝑜ditolak dan 𝐻1diterima, yang
berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel transparansi (X3),
terhadap efektivitas layanan (Y)
114
d. Pengaruh Akuntabilitas (X4) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh akuntabilitas terhadap
efektivitas layanan, dapat dianalisis menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Berikut adalah hasil analisis regresi linearsederhana:
Tabel. 4.47
Uji Regresi Linear Sederhana (Pengaruh Akuntabilitas Terhadap
Efektivitas Layanan)
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Akuntabilitasb . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Sumber: Data Primer yang diolah, SPSS 21
Output bagian pertama (Variabel Entered/Removed), pada tabel
ini variabel yang dimasukkan adalah variabel transparansi sebagai variabel
independent dan efektivitas layanan sebagai dependent dengan metode yang
digunakan adalah metode Enter.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .518a .269 .256 5.09582
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian kedua (Model Summary), pada tabel di atas
menjelaskan nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,518 dan
dijelaskan besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (𝑅2)
115
sebesar 0,269, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel
bebas (transparansi) terhadap variabel terikat (efektivitas layanan) sebesar
26,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yanglain.
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Regression 552.825 1 552.825 21.289 .000
b
1 Residual 1506.108 58 25.967
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: EfektivitasLayanan
b. Predictors: (Constant),Akuntabilitas
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output bagian ketiga (Anova), Anova atau analisis variasi yaitu uji
koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikansi
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruh akuntabilitas terhadap efektivitas layanan,
pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Pada tabel Anova
menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel
akuntabilitas (X4) terhadap variabel efektivitas layanan (Y). Dari output
tersebut terlihat bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 21,289 dengan tingkat
signifikasi/probabilitas 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel akuntabilitas layanan atau dengan kata lain ada
pengaruh variabel akuntabilitas (X4) terhadap efektivitas layanan(Y).
116
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1. Akuntabilitas
35.426
1.751
4.750
.379
.518
7.458
4.614
.000
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Output Bagian Keempat (Coefficients), pada kolom B diketahui
nilai Constant (a) sebesar 35,426 sedang nilai Akuntabilitas (b) 1,751
sehingga persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a+bX atau Y=
35,426+1,751
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan penyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar
satu satuan. Perubahan ini merupakan perubahan bila b bertanda positif dan
penurunan bila b bertanda negatif, sehingga dari persamaan tersebut dapat
dijelaskan:
a) Konstanta sebesar 35,426 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel akuntabilitas adalah sebesar 35,426
b) Koefisien regresi X sebesar 1,751 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 nilai transparansi, maka nilai akuntabilitas layanan
bertambah1,751.
Dari tabel Output Coenfficients dapat diketahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑔= 1,751
dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka 𝐻𝑜ditolak dan 𝐻1diterima, yang
berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel akuntabilitas (X4),
terhadap efektivitas layanan (Y)
117
Berdasarkan ujij analisis regresi linear secara parsial, maka uji
tersebut dapat direkapitulasi sebagaimana tabel berikut:
Tabel. 4.48
Rekapitulasi Uji Regresi Linear Sederhana Secara Parsial
No. Indikator R Square Persentase
(%)
1. Pengaruh Efesiensi (X1) Terhadap Efektivitas
Layanan (Y)
0,189 18,9%
2. Pengaruh Efektivitas (X2) Terhadap Efektivitas
Layanan (Y)
0,415 41,5%
3. Pengaruh Transparansi (X3) Terhadap Efektivitas
Layanan (Y)
0,261 26,1%
4. Pengaruh Akuntabilitas (X4) Terhadap Efektivitas
Layanan (Y)
0,269 26,9%
Berdasarkan tabel 4.48, dapat diketahui besar pengaruh variabel X
terhadap variabel Y, dimana dari tabel tersebut dapat terlihat variabel yang
memiliki pengaruh besar dibandingkan dengan variabel lainnya, variabel
yang memiliki pengaruh yang paling besar adalah variabel X2 yang memiliki
nilai R square sebesar 0,415 dengan persentase 41,5%.
4. Analisis Regresi Linear Sederhana SecaraSimultan.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel Pemanfaatan
Electronic Government (X) dengan Efektivitas Layanan (Y), dapat juga
dilakukan uji regresi linear secara simultan dengan menggunakan SPSS
versi 21 pada tabel berikut:
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1. Pemanfaatan E-Gov
16.328
.827
5.540
.112
.697
2.947
7.402
.005
.000
118
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat a= 16,328 dan b= 697,
kemudian disusun persamaan regresinya yaitu:
Y= a+bX
Y= 16,328+697X
Dimana:
X= Pemanfaatan Electronic Government
Y = Efektivitas Layanan
a= Konstanta
b= Koefisien regresi untuk variabel bebas
1) Nilai konstanta (a), yaitu 16,328 artinya pemanfaatan electronic
government berpengaruh positif sehingga dengan pemanfaatan
electronic government yang semakin meningkat, akan dapat
meningkatkan efektivitas layanan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan.
2) Nilai koefisien regresi untuk variabel pemanfaatan electronic
government (X), yaitu 697. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan
electronic government berpengaruh positif sehingga dengan yang
semakin meningkat, akandapatmeningkatkan efektivitas layanan di
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi
Sulawesi Selatan.
119
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .697a .486 .477 4.27242
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan E-Gov
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui nilai 𝑅2(Adjust R Square)
dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel bebas (Independent) dalam menerangkan variabel terikat
(dependent). Dari tabel di atas diketahui bahwa 𝑅2sebesar 0,486, hal ini
berarti 48,6% yang menunjukkan bahwa pemanfaatan electronic government
mempengaruhi efektivitas layanan, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain yang belum diteliti dalam penelitianini.
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1000.224 1 1000.224 54.796 .000
b
1 Residual 1058.709 58 18.254
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: EfektivitasLayanan
b. Predictors: (Constant), PemanfaatanE-Gov
Sumber: Data Primer diolah, SPSS 21
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel pemanfaatan
electronic government secara bersama-sama berpengaruh variabel
efektivitas layanan dengan hipotesis sebagai berikut:
𝐻0= Tidak ada pengaruh pemanfaatan electronic government
dengan efektivitas layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.
𝐻𝑎= Ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan electronic
120
government dengan efektivitas layanan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan tabel uji F dapat dilihat bahwa dalam pengujian
regresi menunjukkan hasil F hitung sebesar 54,796 dengan signifikan
0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dimana nilai F hitung lebih besar dari F
tabelnya, berarti variabel pemanfaatan electronic government (X)
berpengaruh terhadap efektivitas layanan (Y).
D. PEMBAHASAN
1. Pemanfaatan Electronic Government
E-Government merupakan bentuk pelayanan publik yang diselenggarakan
melalui situs pemerintah yang lebih efisien serta penekanan biaya yang
efektif dan fasilitas layanan terhadap masyarakat umum dan membuat
pemerintah lebih tanggung jawab. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
Pemanfaatan Electronic Government di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan telah diukur dengan
beberapa indikator sebagai berikut:
a) Efesiensi
Berdasarkan hasil penelitian ini, indikator efesiensi masuk dalam
kategori sangat baik, hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti dalam
melalukan pengaduan pelayanan melalui aplikasi Baruga Sul-
Seltidakmembutuhkan waktu lama dalam artian pengaduan melalui
aplikasi Baruga Sul-Sel dapat menghemat waktu. Masyarakat hanya perlu
membuka aplikasi Baruga SulSel kemudian memasukkan aduan terkait
121
permasalah pelayanan publik. Kemudian melalui aplikasi Baruga Sul- Sel
dapat menghemat biaya sebab, masyarakat tak perlu lagi datang ke
kantor/instansi terkait aduan cukup dengan memasukkan aduan melalui
aplikasi yang nantinya akan diteruskan ke instansi yang bertanggung
jawab untuk menangani aduan, sehingga menghemat biaya transportasi
ataupun biaya lainnya. Melalui aplikasi Baruga Sul- Sel juga dapat
menghemat tenaga karena masyarakat tak lagi harus ke kantor atau instansi
untuk melakukan pengaduan cukup di rumah atau di mana saja masyarakat
bisa melakukanpengaduan.
b) Efektivitas
Berdasarkan hasil penelitian ini, indikator efektivitas masuk dalam
kategori sangat baik, hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti,
pengaduan melalui aplikasi Baruga Sul-Sel dapat memberikan masyarakat
kemudahan akses untuk mengunduh di playstore, masyarakat hanya perlu
membuka aplikasi playstore kemudian mencari aplikasi Baruga Sul-Sel
dikolom pencarian dan setelah itu masyarakat langsung bisa
mengunduhnya secara gratis. Melalui aplikasi Baruga Sul-Sel
memudahkan masyarakat dalam melakukan pengaduan pelayanan publik
sehingga masyarakat bisa mengadukan permasalahan terkait pelayanan
tanpa harus kekantor/instansipemerintah. Serta pengaduan pelayanan
publik melalui aplikasi Baruga SulSel dapat memberikan solusi terkait
aduannya yang akan ditangani oleh instansi pemerintah yangberwenang.
c) Transparansi
122
Berdasarkan hasil penelitian ini, indikator transparansi masuk dalam
kategori baik, hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti dalam melakukan
pengaduan melalui aplikasi Baruga Sul-Sel, seluruh informasi dengan
mudah didapatkan. Seluruh informasi dapat diakses setiap waktu oleh
masyarakat melalui aplikasi Baruga SulSel yang artinya kapan pun
masyarakat bisa mengetahui informasi pengaduan pelayanan di aplikasi
Baruga Sul-Sel. Alur aduan dapat diikuti oleh masyarakat melalui aplikasi
Baruga Sul-Sel, masyarakat bisa melakukan tracking id sehingga
masyarakat bisa bisa mengetahui proses alur aduan hingga aduan selesai
ditangani oleh instansi terkait.
d) Akuntabilitas
Berdasarkan hasil penelitian ini, indikator akuntabilitas masuk dalam
kategori baik, hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti dalam
melakukan pengaduan pelayanan melalui aplikasi Baruga Sul-Sel, instansi
pemerintah bertanggung jawab terkait aduan masyarakat. Proses
pertanggung jawaban terkait aduan, masyarakat dapat mengawasinya
melalui aplikasi Baruga Sul-Sel. Jadi alur aduan penanganan dapat
diketahui oleh masyarakat hingga aduan terselesaikan. Aduan akan
ditangani secepatnya oleh instansi terkait,ketika masyarakat melakukan
pengaduan melalui aplikasi Baruga Sul- Sel maka aduan tersebut akan
diteruskan oleh instansi pemerintah yang berwenang dalam melakukan
penanganan terkait aduan yang masuk dan setelah itu akan diproses untuk
segera diselesaikan.
123
2. Efektivitas Layanan(Y)
Efektivitas diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan dan
memiliki dampak serta hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka Efektvitas Layanan di Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan
telah diukur dengan beberapa indikator sebagai berikut:
a) Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan. Berdasarkan hasil penelitian
ini, masuk dalam kategori baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan
peneliti, terkait proses dan prosedur penerimaan keluhan dapat diketahui
secara jelas, masyarakat perlu mengetahui informasi- informasi ini
sehingga dapat menyampaikan keluhan. Kemudah diberikan bagi
masyarakat dalam mengakses setiap proses dan prosedur penerimaan
keluhan, mulai dari proses penerimaan hingga sampai ke instansi
pemerintah yangberwenang.
b) Penentuan Prioritas Keluhan. Berdasarkan hasil penelitian ini, masuk
dalam kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti,
terkait penentuan prioritas keluhan sudah jelas sesuai dengan jenis aduan.
Setiap keluhan akan diproses sesuai tingkat prioritasnya, Tidak semua
keluhan memiliki nilai yang penting bagiorganisasipelayanan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan, serta, dilain pihak, terdapat keterbatasan
kemarnpuan organisasi pelayanan dalam merespon setiap keluhan yang
masuk. Oleh karena itu, perlu dilakukan prioritas dalam menangani
keluhan.
124
c) Penentuan Pejabat Yang Bertanggung Jawab. Berdasarkan hasil penelitian
ini, masuk dalam kategori baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan
peneliti, terkait penentuan pejabat yang bertanggung jawab sudah jelas
sesuai dengan jenis aduan, ketika masyarakat melakukan pengaduan
melalui aplikasi Baruga Sul-Sel maka aduan tersebut akan diteruskan oleh
instansi pemerintah yang berwenang dalam melakukan penanganan terkait
aduan yang masuk dan setelah itu akan diproses untuk segera diselesaikan.
Ketika masyarakat melakukan pengaduan melalui aplikasi Baruga SulSel
maka aduan tersebut akan diteruskan oleh instansi pemerintah yang
berwenang dalam melakukan penanganan terkait aduan yang masuk dan
setelah itu akan diproses untuk segeradiselesaikan.
d) Pemecahan Masalah. Berdasarkan hasil penelitian ini, masuk dalam
kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti, terkait
pemecahan masalah akan diproses sesuai dengan SOP yang berlaku, ketika
masyarakat melakukan pengaduan di aplikasi Baruga SulSel maka
aduannya akan ditangani sesuai dengan standar operasional atau
berdasarkan dengan peraturan yang berlaku. Setiap keluhan akan
mendapatkan solusi, melalui aplikasi Baruga Sul-Sel
instansipemerintahyang memiliki tanggung jawab mengenai aduan
tersebut akan memberikan solusi dan menyelesaikan permasalahan
yangdiadukan.
e) Standar Waktu Penyelesaian Keluhan. Berdasarkan hasil penelitian ini,
masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan
125
peneliti, setiap penyelesaian masalah/aduan memiliki estimasi waktu dan
setiap aduan akan diproses dengan secepatnya oleh instansi pemerintah
yang terkait, Jika keluhan tidak dapat diselesaikan pada saat disampaikan,
maka pejabat yang menangani keluhan akan memberikan estimasi waktu
penyelesaian keluhan dimaksud sesuai dengan tingkatkesulitannya.
f) Pengendalian dan Pemantauan. Berdasarkan hasil penelitian ini, masuk
dalam kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti,
masyarakat dapat memantau proses berjalannya aduan ketika masyarakat
melakukan pengaduan melalui aplikasi Baruga Sul-Sel, dapat mengetahui
alur aduan hingga aduan terselesaikan, melalui tracking id masyarakat bisa
mengetahui sejauh mana aduan ditangani oleh pemerintah. Akses untuk
memantau proses aduan pun sangat mudah didapatkan.
g) Sistem Pelaporan. Berdasarkan hasil penelitian ini, masuk dalam kategorip
baik. Hal ini dibuktikan dari pengamatan peneliti, setiap pelaporan dapat
diakses, artinya masyarakat bisa mengaksesnya melalui aplikasi Baruga Sul-
Sel. Setiap informasi mengenai sistem pelaporan juga mudah untuk
didapatkan, mulai keluhan yang ditangani dan yang sudah dan
belumdiselesaikan.
3. Pengaruh Secara Parsial Pemanfaatan Electronic Government
Terhadap Efektivitas Layanan di Dinas Komunikasi Informatika
Statistik dan Persandian Provinsi SulawesiSelatan.
a. Pengaruh Efesiensi (X1) Terhadap Efektivitas Layanan(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji
126
parsial. Diperoleh hasil bahwa Efesiensi (X1) memiliki pengaruh
signifikan terhadap Efektivitas Layanan (Y). Hal ini dapat dibuktikan dari
nilai koefisien determinasi diketahui bahwa 𝑅2sebesar 0,189, hal ini berarti
18,9% yang menunjukkan bahwa efesiensi berpengaruh terhadap
efektivitas layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan terbukti kebenarannya dan
dinyatakanditerima.
b. Pengaruh Efektivitas (X2) Terhadap Efektivitas Layanan(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji
parsial. Diperoleh hasil bahwa Efektivitas (X2) memiliki pengaruh
signifikan terhadap efektivitas layanan (Y). Hal ini dapat dibuktikan dari
nilai koefisien determinasi diketahui bahwa 𝑅2sebesar 0,415 hal ini 41,5%
yang menunjukkan bahwa efektivitas berpengaruh terhadap efektivitas
layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan terbukti kebenarannya dan dinyatakanditerima.
c. Pengaruh Transparansi (X3) Terhadap Efektivitas Layanan(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji
parsial. Diperoleh hasil transparansi (X3) memiliki pengaruh signifikan
terhadap efektivitas layanan (Y). Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
koefisien determinasi diketahui bahwa 𝑅2sebesar 0,261 hal ini
menunjukkan 26,1% yang menunjukkan bahwa transparansi
berpengaruh terhadap efektivitas layanan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan terbukti
127
kebenarannya dan dinyatakanditerima.
d. Pengaruh Akuntabilitas (X4) Terhadap Efektivitas Layanan(Y)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menggunakan uji
parsial. Diperoleh hasil Akuntabilitas (X4) memiliki pengaruh
signifikan terhadap efektivitas layanan (Y). Hal ini dapat dibuktikan
dari nilai koefisien determinasi diketahui bahwa 𝑅2sebesar 0,269 hal ini
menunjukkan 26,9% yang menunjukkan bahwa akuntabilitas
berpengaruh terhadap efektivitas layanan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan terbukti
kebenarannya dan dinyatakanditerima.
Dari hasil temuan yang dilakukan oleh penulis, bahwa
pemanfaatan e-governement secara efesiensi, efektivitas, transparansi
dan akuntabilitas dikategorikan baik dengan mendapatkan skor rata-rata
4,11 hal ini didukung oleh teori menurut Clay G Weslatt (2009)
menyatakan, dalam website, e-government adalah pelayanan
publikyangdiselenggarakan melalui situs pemerintah yang lebih efesien
dan penekanan biaya yang efektif, kemudian fasilitas layanan terhadap
masyarakat umum dan membuat pemerintah lebih bertanggung jawab
dan menurut Heeks (2002) mendefinisikan e-government sebagai
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan kegiatan sektor publik. Penerapan e-govenrment
membantu mengurangi biaya, inefisiensi, ketidaknyamanan dan
ketidakefektifan dalam penyediaan layanan. Menurut The World Bank
128
Group (Falih Suaedi, Bintaro Wardianto 2010:54), e-government adalah
sebagai upaya pemanfaatan informasi dan teknologi komunikasi yang
meningkatkan efesiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas
pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebihbaik.
4. Pengaruh Secara Simultan Pemanfaatan Electronic
Government Terhadap Efektivitas Layanan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik danPersandian.
Tuntutan masyarakat perihal peningkatan kualitas pelayanan
publik yang belum sepenuhnya dipenuhi oleh pemerintah. Ada beberapa
faktor yang menjadi permasalahan utama terkait keluhan masyarakat
terhadap masalah pelayanan publik, yakni dari internal penyediaan
layanan terkait dengan sistem pelayanan yang berbelit-belit, sikap
diskriminatif, budaya tidak mau melayani dan banyaknya pungutan liar.
Sedangkan dari eksternalnya yaitu terkait dengan penerima layanan atau
masyarakat itu sendiri yang terkadang tidak mengikuti prosedur yang
ada.
Pelayanan tentang aplikasi baruga sulsel merupakan dari
komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk terus
meningkatkan kualitas layanan publik yang semakin baik secara cepat,
tepat dan tuntas Untuk itu, dalam merealisasikan pentingnya pengaduan
pelayanan publik, maka perlu peningkatan efektivitas layanan. Hasil
penelitian ini F hitung sebesar 54,796 sedangkan F tabel sebesar 1,99.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F
129
tabel, sehingga disimpulkan bahwa semua variabel independent
berpengaruh terhadap variabel dependent yang berarti hipotesis
𝐻𝑜diterima yang menyatakan bahwa “pengaruh secara simultan
pemanfaatan electronic government (Baruga SulSel) terhadap efektivitas
layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan ditentukan oleh indikator efesiensi, efektivitas,
transparansi danakuntabilitas.
Besar pengaruh atau konstribusi variabel independent terhadap
variabel dependent sebesar 48,6% dan sisanya 51,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak masuk ke dalam model penelitian. Artinya jika
pemanfaatan electronic government kenaikan satu satuan maka akan
meningkatkan efektivitas layanan.
Kase (2010), menyatakan bahwa dengan e-government pelayanan
terhadap masyarakat dapat lebih baik, efektivitas internal organisasi
pemerintahan semakin meningkat dan akses masyarakat terhadap
informasi dalam lingkungan pemerintahan semakin mudah. Sosiawan
dalam kusuma 2012, menyatakan bahwa e-government pada hakikatnya
merupakan prosespemanfaatan teknologi dan informasi sebagai alat
untuk membantu jalannya sistem pemerintahan dan pelayanan publik
yang lebih efektif dan efesien.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahawa
pemanfaatan electronic government dapat diukur dari seberapa baik
pelayanan serta akses masyarakat terhadap informasi termasuk dalam
130
akses pengaduan pelayanan. Hal ini dikuatkan dengan hasil kuesioner
peneliti dengan sejumlah responden/masyarakat yang menggunakan
aplikasi Baruga Sul-Sel telah mendapatkan akses kemudahan dalam
melakukan aduan terkait permasalah pelayananpublik.
Dari hasil analisis deskriptif terkait Pemanfaatan electronic
government (X) dan efektivitas layanan (Y), ditemukan bahwa variabel
Pemanfaatan electronic government (X) ada beberapa indikator terkait
akses informasi/aduan serta pertanggung jawaban aduan, masih ada
sejumlah masyarakat yang tidak setuju dengan beberapa kriteria terkait
akses informasi/aduan serta pertanggung jawaban aduan, hal ini
menunjukkan bahwa Pemanfaatan electronic government sudah cukup
baik namun masih perlu ditingkatkan agar efektivitas layanan dapat
semakin meningkat.
131
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian serta pembahasan yang telah
dilakukan oleh penulis mengenai “Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Baruga
SulSel Terhadap Efektivitas Layanan Pengaduan di Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan” maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis deskriptif untuk variabel Pemanfaatan Electronic
Government berdasarkan indikator efesiesi, efektivitas, transparansi dan
akuntabilitas memperoleh hasil sebesar 4,11 yang dikategorikan baik.
2. Hasil analisis deskriptif untuk variabel Efektivitas Layanan berdasarkan
indikator proses dan prosedur penerimaan keluhan, penentuan prioritas
keluhan baik, penentuan pejabat yang bertanggung jawab baik,
pemecahan masalah baik, standar waktu dan penyelesaian baik,
pengendalian dan pemantauan baik dan sistem laporan baik
memperoleh hasil sebesar 4,08 yang dikategorikanbaik.
3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi secara parsial diperoleh
nilai 𝑅2yaitu pengaruh pemanfaatan e-government (X) terhadap
efektivitas layanan (Y) secara parsial yaitu: pengaruh efesiensi (X1)
terhadap efektivitas layanan (Y) sebesar 0,189 atau 18,9%, pengaruh
efektivitas (X2) terhadap efektivitas layanan (Y) sebesar 0,415atau
132
41,5%, pengaruh transparansi (X3) terhadap efektivitas layanan (Y)
sebesar 0,261 atau 26,1% dan pengaruh akuntabilitas (X4) terhadap
efektivitas layanan (Y) sebesar 0,269 atau 26,9%. Sedangkan secara
simultan diketahui bahwa 𝑅2sebesar 0,486, hal ini berarti 48,6% yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan electronic government
mempengaruhi efektivitas layanan, dan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran
Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas, maka
untuk dijadikan bahan masukan pemanfaatan aplikasi Baruga SulSel kepada
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan dalam efektivitas layanan pengaduan sebagai berikut:
1. Meskipun pengaruh pemanfaatan e-government terhadap efektivitas
layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian
Provinsi Sulawesi Selatan sudah dikategorikan “Baik” namun masih
ada sejumlah masyarakat yang tidak setuju dengan beberapa kriteria
terkait akses informasi/aduan serta pertanggung jawaban aduan, hal ini
menunjukkan bahwa Pemanfaatan electronic government sudah cukup
baik namun masih perlu ditingkatkan agar efektivitas layanan dapat
semakinmeningkat.
2. Efektivitas Layanan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Provinsi Sulawesi Selatan berada dikategori
baik,namundemikian masih perlu peningkatan efektivitas layanan yang
133
lebih baik lagi khususnya dalam aspek proses dan prosedur
penerimaankeluhan.
3. Disarankan kepada Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan, agar terus memperhatikan dan terus meningkatkan
pemanfaatan e-government (aplikasi Baruga SulSel) terhadap
efektivitas layanan pengaduan dengan cara meningkatkan seluruh aspek
yang terkait di dalam hal tersebut.
134
DAFTAR PUSTAKA
Attahara, Haura. 2018. Inovasi Pelayanan Publik Berbasis E-Government: Studi
Kasus Aplikasi Ogan Lopian Dinas Komunikasi Informatika Di Kabupaten
Purwakarta. 3(3): 68-70
Bandhiyah. 2014. Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Berbasis E-
Government.
Hasrul, 2019. Aplikasi Baruga Sulsel Belum Bisa Dinikmati Pengguna Iphone.
Diakses dari situs web
(https://makassar.tribunnews.com/2019/02/18/aplikasi-baruga-sulsel-
belum-bisa-dinikmati-pengguna-iphone) di akses pada tanggal 28
September 2019.
Hasdullah. 2019. Baruga Sulsel Versi 2.0 Maksimalkan Pelayanan Ke
Masyarakat. Diakses dari situs web
(https://sulselprov.go.id/welcome/post/hasdullah-baruga-sulsel-versi-2-0-
maksimalkan-pelayanan-ke-masyarakat) di akses pada tanggal 28
September 2019.
Idtesis.com. 2019. Pembahasan Lengkap Teori E-Government Menurut Para Ahli
dan Contoh Tesis Tentang E-Government. Diakses pada situs web
(https://idtesis.com/pembahasan-lengkap-teori-e-government-menurut-
para-ahli/) pada tanggal 28 September 2019
Irawan, Saldi. 2019. Ada Keluhan Pelayanan Di Pemprov Cukup Lewat Aplikasi
Baruga Sulsel. Diakses dari situs web
(https://makassar.tribunnews.com/2018/10/18/ada-keluhan-pelayanan-di-
pemprov-cukup-lewat-aplikasi-baruga-sulsel) di akses pada tanggal 28
September 2019.
Katon Mahendra, Gerry. 2014. Efektivitas Pelaksanaan Pelayanan Pengaduan
Masyarakat Berbasis E-Government. 1(1): 57-60.
Kompasiana. 2018. Era Millenials Layanan Pemerintah Harus Berbasis Teknologi
dan E-Government. Diakses dari situs web
(https://www.kompasiana.com/tyobarsei/5ab84afeab12ae150718ed72/era-
millenials-layanan-pemerintah-haruas-berbasis-teknologi-dan-e-
government?page=2) di akses pada tanggal 28 September 2019.
Majid, Jahir. 2019. Makassar Sudah 529 Aduan Masuk Di Aplikasi Baruga Sulsel.
Diakses dari situs web
(https://www.sulselsatu.com/2019/01/18/makassar/sudah-529-aduan-
masuk-di-aplikasi-baruga-sulsel.html?Click=Tutup) di akses pada tanggal
28 September 2019.
Nasruddin, Nur. 2018. Masyarakat Dapat Gunakan Aplikasi Baruga Sulses
Menyampaikan Aspirasi. Diakses dari situs web
(https://makassar.terkini.id/masyarakat-dapat-gunakan-aplikasi-baruga-
sulsel-menyampaikan-aspirasi/) di akses pada tanggal 28 September 2019.
Pura, LV.2017. Implementasi Layanan E-Wadul Di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Surabaya. Ilmu Administrasi Negara. Surabaya
Rahmawati, Ira. 2010. Pengaruh Kompetensi dan E-Government Terhadap
Kualitas Pelayanan Publik pada Pengadilan Agama Palu.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal 18
tentang Pelayanan Publik. Lembaran RI Tahun 2009 Pasal 18. Jakarta :
Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2013. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 Pasal 2
ayat 1 tentang pengelolaan pengaduan pelayanan publik. Lembaran RI
Tahun 2013 No.76. Jakarta : Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2003. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2003, Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-
Government. Lembaran RI Tahun 2003 No.3. Jakarta : Sekretariat Negara.
Safitri, NW. 2016. “Penerapan E-Government di Pusat Pelayanan Informasi dan
Pengaduan Kabupaten Pinrang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Hasanuddin. Makassar.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENGARUH PEMANFAATAN APLIKASI
BARUGA SULSEL TERHADAP EFEKTIVITAS LAYANAN
PENGADUAN DI
DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Keterangan Cara Penelitian
Berilah tanda X untuk setiap pernyataan ini sesuai dengan kenyataan diterima
dalam pelayanan pada kolom:
1. Sangat Setuju 3. Cukup Setuju
2. Setuju 4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak
Setuju
Pemanfaatan E-Government (Variabel X)
No Pernyataan Penilaian
SS S CS TS STS
A. Efesiensi
1. Pengaduan Pelayanan Melalui Aplikasi Baruga SulSel
Dapat Menghemat Waktu Anda.
2. Pengaduan Pelayanan Melalui Aplikasi Baruga SulSel
Dapat Menghemat Biaya Anda.
3. Pengaduan Pelayanan Melalui Aplikasi Baruga SulSel
Dapat Menghemat Tenaga Anda.
B. Efektivitas
1. Pengaduan Pelayanan Melalui Aplikasi Baruga SulSel
Dapat Memberikan Anda Kemudahan Akses Untuk
Mendownloadnya di Playstore.
2. Pengaduan Pelayanan Melalui Baruga Sulsel Dapat
Memudahkan Anda Dalam Mengadukan Setiap
Permasalahan Terkait Dengan Pelayanan Pelayanan
Publik.
3. Pengaduan Pelayanan Publik Melalui Baruga SulSel
Dapat Memberikan Solusi Terkait Aduan Anda.
C. Transparansi
1. Seluruh Informasi Mudah Anda Dapatkan Melalui
Aplikasi Baruga Sulsel.
2. Seluruh Informasi Dapat Anda Akes Setiap Waktu
Melalui Aplikasi Baruga SulSel.
3. Alur Aduan Dapat Anda Ikuti Aplikasi Melalui
Baruga SulSel (Tracking ID)
D. Akuntabilitas
1. Instansi Pemerintah Bertanggung Jawab Terkait
Aduan Anda.
2. Proses Pertanggung Jawaban Terkait Aduan Anda
Dapat Mengawasinya Melalui Aplikasi Baruga SulSel
3. Aduan Anda Dengan Cepat Akan ditangani Oleh
Instansi Terkait.
Efektivitas Layanan (Variabel Y)
No Pernyataan Penilaian
SS S CS TS STS
A. Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan
1. Anda Dapat Mengetahui Proses dan Prosedur
Penerimaan Keluhan Secara Jelas
2. Anda Mudah Mengetahui Proses dan Prosedur Penerimaan Keluhan.
B. Penentuan Prioritas Keluhan
1. Penentuan Prioritas Keluhan Cukup Jelas sesuai
dengan jenis keluhan Anda.
2. Setiap Keluhan Akan diproses Sesuai Tingkat
Prioritasnya.
C. Penentuan Pejabat yang bertanggung jawab
1. Penentuan Pejabat yang bertanggung jawab sudah
jelas sesuai dengan keluhan anda.
2. Setiap Keluhan Akan ditangani Oleh Instansi
Pemerintah Yang Berwewenang.
D. Pemecahan Masalah Keluhan
1. Pemecahan Masalah Keluhan Anda Akan diproses
Sesuai Dengan Standar Operasional yang berlaku.
2. Setiap Keluhan Akan Mendapatkan Solusi.
E. Standar Waktu Penyelesaian Keluhan
1. Penyelesaian Masalah Memiliki Estimasi Waktu.
2. Penyelesaian Terkait Aduan Anda Selesai Dengan
Cepat.
F. Pengendalian dan Pemantauan
1. Anda Dapat Memantau Proses Berjalannya Aduan
Sampai Aduan Berhasil diselesaikan.
2. Akses Untuk Memantau Proses Aduan Sangat Mudah
Anda Dapatkan.
G. Sistem Pelaporan
1. Sistem Pelaporan Dapat Anda Akses.
2. Anda Mendapatkan Setiap Informasi Mengenai
Sistem Pelaporan.
Rekapitulasi Jawaban Responden
No Responded
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
EFESI
X1.1
ENSI (X1)
X1.2
X1.3
TOTAL
EFE
X2.1
KTIVITAS (
X2.2
X2)
X2.3
TOTAL
TRA
X3.1
NSPARAN
X3.2
SI
X3.3
TOTAL
X4.1
AKUNTABILITAS (X4)
X4.2
TOTAL
X4.3
5 4 5 14 4 4 3 11 4 4 4 12 4 5 5 14
4 5 5 14 5 4 5 14 4 5 4 13 4 3 4 11
4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12 5 5 4 14
5 5 5 15 4 4 4 12 4 5 5 14 5 5 5 15
5 5 5 15 5 5 4 14 4 3 5 12 5 5 4 14
4 3 2 9 4 5 5 14 5 5 5 15 5 4 4 13
4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12
4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 5 12 4 4 4 12
5 5 4 14 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 4 14
4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 4 12 2 3 3 8
4 5 4 13 4 4 5 13 5 5 4 14 5 5 4 14
4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 4 11 5 5 4 14
5 4 4 13 4 3 3 10 3 4 4 11 4 3 3 10
5 4 3 12 4 3 3 10 5 5 5 15 5 5 5 15
4 3 3 10 4 4 3 11 3 3 3 9 4 4 3 11
5 4 4 13 5 4 4 13 4 3 4 11 4 5 3 12
4 4 4 12 5 3 3 11 3 3 3 9 4 4 3 11
5 5 4 14 5 5 3 13 5 3 3 11 3 4 3 10
5 5 4 14 4 5 4 13 3 4 4 11 4 4 5 13
5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
21 4 3 3
22 5 5 4
23 5 5 5
24 4 3 3
25 5 4 4
26 4 5 4
27 4 5 4
28 4 3 4
29 4 5 5
30 4 1 5
31 4 4 3
32 4 3 5
33 4 4 4
34 4 4 4
35 5 5 5
36 4 4 4
37 5 4 4
38 4 4 4
39 4 4 4
40 4 4 4
41 5 4 5
42 5 4 5
43 4 4 4
44 5 5 5
45 5 5 5
4 4 3
5 3 5
4 4 4
3 3 3
5 5 5
5 5 4
4 4 5
5 4 4
4 5 5
4 4 4
3 4 3
4 4 4
4 4 4
4 4 4
5 3 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 3 3
3 4 5
5 4 4
4 4 4
5 5 5
5 5 5
3 3 4
5 4 4
3 3 3
3 3 3
4 5 4
3 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 5
4 4 4
3 3 3
4 4 4
4 4 4
4 4 4
3 5 3
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
3 2 2
3 5 4
2 3 2
4 4 4
5 5 5
5 5 5
4 3 3
5 5 4
4 4 3
5 4 3
4 4 5
5 5 5
5 5 4
4 4 4
5 5 5
4 4 4
3 2 2
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 3
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
3 4 3
4 4 5
5 4 4
4 4 4
5 5 5
5 5 5
10
14
15
10
13
13
13
11
14
10
11
12
12
12
15
12
13
12
12
12
14
14
12
15
15
11
13
12
9
15
14
13
13
14
12
10
12
12
12
12
12
12
12
12
10
12
13
12
15
15
10
13
9
9
13
11
12
12
13
12
9
12
12
12
11
12
12
12
12
7
12
7
12
15
15
10
14
11
12
13
15
14
12
15
12
7
12
12
12
11
12
12
12
12
10
13
13
12
15
15
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
12
15
11
13
13
11
12
9
12
12
14
13
12
13
4
4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 3 9 4 4 4
5 4 4 13 4 5 5 14 4 4 4 12 5 5 5
5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 3 10 4 4 3
5 4 5 14 5 5 4 14 4 5 5 14 5 5 3
4 3 3 10 5 5 5 15 5 4 4 13 5 4 4
5 3 4 12 4 5 4 13 5 4 4 13 4 3 4
3 4 5 12 5 3 5 13 5 5 5 15 4 4 4
4 4 4 12 4 3 3 10 3 4 3 10 3 3 3
4 5 4 13 4 4 4 12 5 4 4 13 4 4 4
4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 3 9 4 4 4
4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 5 4 5
4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4
4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4
4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 5 4
4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 4 4 12
Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan E-Government (X)
Correlations
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Jumlah
Pearson Correlation 1 .342** .331** .280* .338** .102 .020 .143 .065 .204 .288* .185 .419**
Item1 Sig. (2-tailed)
.007 .010 .030 .008 .440 .879 .277 .621 .118 .026 .157 .001
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .342** 1 .361** .307* .175 .327* .103 .175 .106 .196 .376** .195 .504**
Item2 Sig. (2-tailed) .007 .005 .017 .182 .011 .434 .180 .420 .134 .003 .136 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .331** .361** 1 .345** .121 .305* -.014 .205 .126 .062 .279* .265* .453**
Item3 Sig. (2-tailed) .010 .005 .007 .355 .018 .918 .116 .337 .636 .031 .041 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .280* .307* .345** 1 .293* .333** .248 .130 .130 .253 .356** .078 .489**
Item4 Sig. (2-tailed) .030 .017 .007 .023 .009 .056 .321 .321 .051 .005 .553 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .338** .175 .121 .293* 1 .501** .287* .171 .331** .368** .302* .404** .580**
Item5 Sig. (2-tailed) .008 .182 .355 .023 .000 .026 .191 .010 .004 .019 .001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .102 .327* .305* .333** .501** 1 .429** .509** .410** .541** .435** .514** .754**
Item6 Sig. (2-tailed) .440 .011 .018 .009 .000 .001 .000 .001 .000 .001 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .020 .103 -.014 .248 .287* .429** 1 .493** .634** .274* .323* .366** .596**
Item7 Sig. (2-tailed) .879 .434 .918 .056 .026 .001 .000 .000 .034 .012 .004 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .143 .175 .205 .130 .171 .509** .493** 1 .628** .309* .266* .516** .651**
Item8 Sig. (2-tailed) .277 .180 .116 .321 .191 .000 .000 .000 .016 .040 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .065 .106 .126 .130 .331** .410** .634** .628** 1 .422** .401** .537** .684**
Item9 Sig. (2-tailed) .621 .420 .337 .321 .010 .001 .000 .000 .001 .001 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Item10 Pearson Correlation .204 .196 .062 .253 .368** .541** .274* .309* .422** 1 .686** .525** .665**
Sig. (2-tailed) .118 .134 .636 .051 .004 .000 .034 .016 .001
.000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .288* .376** .279* .356** .302* .435** .323* .266* .401** .686** 1 .539** .719**
Item11 Sig. (2-tailed) .026 .003 .031 .005 .019 .001 .012 .040 .001 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .185 .195 .265* .078 .404** .514** .366** .516** .537** .525** .539** 1 .720**
Item12 Sig. (2-tailed) .157 .136 .041 .553 .001 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .419** .504** .453** .489** .580** .754** .596** .651** .684** .665** .719** .720** 1
Jumlah Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pemanfaatan E-Government (X)
Case Processing Summary
N %
Valid 60 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.843 12
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Layanan (Y)
Correlations
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Jumlah
Pearson Correlation 1 .614** .443** .556** .263* .192 .123 .256* .290* .417** .369** .491** .179 .286* .676**
Item1 Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .042 .141 .350 .049 .025 .001 .004 .000 .170 .027 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .614** 1 .428** .471** .123 .091 -.045 .145 .065 .423** .419** .292* .147 .183 .545**
Item2 Sig. (2-tailed) .000
.001 .000 .349 .491 .734 .270 .622 .001 .001 .024 .262 .161 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .443** .428** 1 .411** .250 .279* .019 .132 .164 .186 .064 .146 .148 .086 .452**
Item3 Sig. (2-tailed) .000 .001
.001 .054 .031 .884 .313 .210 .155 .628 .266 .261 .513 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .556** .471** .411** 1 .123 .293* .123 .277* .188 .477** .376** .498** .013 .149 .613**
Item4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
.350 .023 .350 .032 .150 .000 .003 .000 .923 .256 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .263* .123 .250 .123 1 .531** .582** .205 .333** .185 .128 .011 .312* .151 .497**
Item5 Sig. (2-tailed) .042 .349 .054 .350
.000 .000 .116 .009 .157 .328 .933 .015 .250 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .192 .091 .279* .293* .531** 1 .381** .352** .124 .297* .365** .276* .370** .178 .567**
Item6 Sig. (2-tailed) .141 .491 .031 .023 .000
.003 .006 .346 .021 .004 .032 .004 .173 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .123 -.045 .019 .123 .582** .381** 1 .320* .437** .128 .164 .011 .173 .187 .424**
Item7 Sig. (2-tailed) .350 .734 .884 .350 .000 .003
.013 .000 .329 .212 .933 .185 .152 .001
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .256* .145 .132 .277* .205 .352** .320* 1 .065 .611** .513** .512** .112 .449** .606**
Item8 Sig. (2-tailed) .049 .270 .313 .032 .116 .006 .013
.621 .000 .000 .000 .393 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .290* .065 .164 .188 .333** .124 .437** .065 1 .390** .278* .336** .208 .251 .510**
Item9 Sig. (2-tailed) .025 .622 .210 .150 .009 .346 .000 .621
.002 .032 .009 .111 .053 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Item10 Pearson Correlation .417** .423** .186 .477** .185 .297* .128 .611** .390** 1 .693** .700** .172 .449** .771**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .155 .000 .157 .021 .329 .000 .002
.000 .000 .190 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .369** .419** .064 .376** .128 .365** .164 .513** .278* .693** 1 .687** .237 .519** .725**
Item11 Sig. (2-tailed) .004 .001 .628 .003 .328 .004 .212 .000 .032 .000
.000 .069 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .491** .292* .146 .498** .011 .276* .011 .512** .336** .700** .687** 1 .226 .458** .708**
Item12 Sig. (2-tailed) .000 .024 .266 .000 .933 .032 .933 .000 .009 .000 .000
.083 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .179 .147 .148 .013 .312* .370** .173 .112 .208 .172 .237 .226 1 .423** .452**
Item13 Sig. (2-tailed) .170 .262 .261 .923 .015 .004 .185 .393 .111 .190 .069 .083
.001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .286* .183 .086 .149 .151 .178 .187 .449** .251 .449** .519** .458** .423** 1 .588**
Item14 Sig. (2-tailed) .027 .161 .513 .256 .250 .173 .152 .000 .053 .000 .000 .000 .001
.000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .676** .545** .452** .613** .497** .567** .424** .606** .510** .771** .725** .708** .452** .588** 1
Jumlah Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Layanan (Y)
Case Processing Summary
N %
Valid 60 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.852 14
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana secara Parsial
1. Pengaruh Efesiensi (X1) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Variables Entered/Removed
a
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Efisiensib . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .435a .189 .175 5.36601
a. Predictors: (Constant), Efisiensi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 388.875 1 388.875 13.505 .001b
1 Residual 1670.059 58 28.794
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. Predictors: (Constant), Efisiensi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1
Efisiensi
35.054
1.745
6.048
.475
.435
5.796
3.675
.000
.001
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
2. Pengaruh Efektivitas (X2) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Variables Entered/Removed
a
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Efektivitasb . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .644a .415 .405 4.55770
a. Predictors: (Constant), Efektivitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 854.122 1 854.122 41.118 .000b
1 Residual 1204.811 58 20.773
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. Predictors: (Constant), Efektivitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1
Efektivitas
24.795
2.594
5.077
.405
.644
4.883
6.412
.000
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
3. Pengaruh Transparansi (X3) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Variables Entered/Removed
a
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Transparansib . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .511a .261 .249 5.12080
a. Predictors: (Constant), Transparansi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 538.024 1 538.024 20.518 .000b
1 Residual 1520.910 58 26.223
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. Predictors: (Constant), Transparansi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1
Transparansi
38.502
1.572
4.166
.347
.511
9.242
4.530
.000
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
4. Pengaruh Akuntabilitas (X4) Terhadap Efektivitas Layanan (Y)
Variables Entered/Removed
a
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Akuntabilitasb . Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .518a .269 .256 5.09582
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 552.825 1 552.825 21.289 .000b
1 Residual 1506.108 58 25.967
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. Predictors: (Constant), Akuntabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1
Akuntabilitas
35.426
1.751
4.750
.379
.518
7.458
4.614
.000
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
2. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana secara Simultan (var X terhadap var Y)
Variables Entered/Removed
a
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
Pemanfaatan E-
Govb
.
Enter
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .697a .486 .477 4.27242
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan E-Gov
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1000.224 1 1000.224 54.796 .000b
1 Residual 1058.709 58 18.254
Total 2058.933 59
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
b. Predictors: (Constant), Pemanfaatan E-Gov
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1
Pemanfaatan E-Gov
16.328
.827
5.540
.112
.697
2.947
7.402
.005
.000
a. Dependent Variable: Efektivitas Layanan
131
Aplikasi Baruga Sul-Sel
Akses daftar akun
Halaman beranda Aplikasi Baruga Sul-Sel
Tracking ID (Pemantauan alur aduan)
Akses melakukan aduan/aspirasi
Kotak pesan dengan admin Baruga Sul-Sel
Akses informasi & berita
Dokumentasi
Pengisian kuesioner pada pegawai Diskominfo-SP
Bapak Andi Paisal S.Sos selaku Kepala Admin Bidang Aptika Diskominfo-SP
Pegawai bidang Aptika Diskominfo-Sp
Pengisian kuesioner pada masyarakat