skripsi · pengaruh pelayanan prima dan komunikasi pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di ud. ......

96
SKRIPSI YANTONIS DUHA NIM 121001210439 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU DAN EKONOMI (STIE) NIAS SELATAN 2018 PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. FAHUWU KECAMATAN TOMA KABUPATEN NIAS SELATAN

Upload: dangnguyet

Post on 22-Jul-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

SKRIPSI

YANTONIS DUHA

NIM 121001210439

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU DAN EKONOMI

(STIE) NIAS SELATAN

2018

PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN

TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. FAHUWU

KECAMATAN TOMA KABUPATEN NIAS SELATAN

Page 2: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

LEMBARAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul

PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN

TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. FAHUWU

KECAMATAN TOMA KABUPATEN NIAS SELATAN

Yang di susun oleh:

Nama : YANTONIS DUHA

NIM : 121001210439

Jenjang program : Strata satu (S-1)

Program study : Manajemen Pemasaran

Di setujui untuk diuji dalam ujian komprehensif.

Telukdalam Desember 2016

Di Setujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

YOHANES DAKHI, SE.,MM

NIDN. 010670004 YOELI FAU, SE.,MM

NUPN. 993100017

Disahkan Oleh,

Kaprodi Manajemen STIE Nias Selatan

Paskalis Dakhi, SE., MM., M.AP NIDN. 0129048003

Page 3: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh pelayanan prima dan

komunikasi pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan

Toma Kabupaten Nias Selatan”. Skripsi ini adalah salah satu syarat kelulusan dalam

meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen di STIE Nias Selatan.

Selama menyusun skripsi ini, penulis tidak luput dari kekurangan dan kelemahan.

Hal ini tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan

dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Bambowo Laiya, MA sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Nias Selatan yang

telah bersedia menyiapkan fasilitas belajar sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi di STIE Nias Selatan.

2. Ibu Sitasi Zagoto, M.A sebagai koordinator STKIP, STIE dan STIH Nias Selatan

yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan Studi Jenjang

Strata Satu ( S-1 ) di STIE Nias Selatan.

3. Bapak Dr. Taosige Wau, SE., M.Si sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang telah

memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

masyarakat dan lembaga yang terkait dan sekaligus sebagai Dosen Penguji Ketiga

(Metode Penelitian) yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis untuk

memperbaiki penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Samalua Waoma, SE., MM sebagai Wakil Ketua Bidang Akademik STIE Nias

Selatan yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis menyusun skripsi

ini.

Page 4: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

5. Ibu Alwinda Manao, SE., MM sebagai Wakil Ketua Bidang Administrasi dan

keuangan STIE Nias Selatan yang telah banyak membantu penulis dalam hal

pengurusan surat-surat sebagai pendukung dalam menyusun skripsi ini.

6. Bapak Yohanes Dakhi, SE., MM Sebagai Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STIE

Nias Selatan dan sekaligus Dosen Pembimbing Pertama yang telah meluangkan

waktu dan pikiran untuk membimbing serta memberikan saran kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini.

7. Bapak Yoeli Fau, SE., MM sebagai Dosen Pembimbing Kedua yang telah

meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan serta

memberikan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

8. Bapak Paskalis Dakhi, SE., MM., M.AP sebagai Ketua Program Studi

Manajemen STIE Nias Selatan dan sekaligus sebagai sebagai Dosen Penguji

Kedua (Teoritis) yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis untuk

memperbaiki penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Anskaria S. Gohae, SE., MM selaku Dosen Penguji Pertama (Kaidah

Penulisan) yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis untuk

memperbaiki penyusunan skripsi ini.

10. Ibu Elistina Wau, SE., MM sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen

STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan akademik kepada peneliti

dalam menyusun skripsi ini.

11. Ibu Erasma F. Zalogo, SE., MM sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Nias Selatan yang telah memberikan

pelayanan akademik kepada peneliti sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Page 5: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

12. Bapak Timotius Duha, SE., MM sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu

Internal (LPMI) STIE Nias Selatan yang telah memberikan pelayanan

akademik kepada peneliti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Bapak/Ibu Dosen STIE Nias Selatan yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan selama perkuliahan sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

14. Seluruh teman-teman yang memberikan dukungan Doa, saran dan pendapat

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

15. Teristimewa kedua orangtua yang tercinta, adik dan seluruh keluarga besar

yang selalu memberikan dukungan, motivasi, bimbingan dan nasihat serta doa

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kasih dan

Anugerahnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis selama

penyusunan skripsi ini. Segala saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini, penulis

menerima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

semua pihak.

Telukdalam, Desember 2016

Penulis,

YANTONIS DUHA

NPM. 121001210439

Page 6: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi

ABSTRAK ....................................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalav .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................................... 4

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 5

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 7

2.1 Pelayanan Prima ........................................................................................................... 7

Page 7: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2.1.1 Pengertian Pelayanan Prima .............................................................................. 7

2.1.2 Tujuan Pelayanan Prima .................................................................................... 8

2.1.4 Manfaat Pelayanan Prima .............................................................................. 10

2.1.4 Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Pelayanan Prima .................................... 13

2.1.5 Indikator-Indikator Pelayanan Prima .............................................................. 15

2.2 Komunikasi Bisnis ..................................................................................................... 17

2.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ................................................................. 17

2.2.2 Jenis-Jenis Komunikasi Pemasaran ................................................................. 18

2.2.3 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Bisnis ........................................................... 20

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pemasaran .......................... 22

2.2.5 Hambatan-Hambatan Komunikasi Pemasaran ................................................ 24

2.2.6 Indikator-Indikator Komunikasi Pemasaran ................................................... 26

2.3 Kepuasan Pelanggan .................................................................................................. 27

2.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ..................................................................... 27

2.3.2 Konsep Kepuasan Pelanggan .......................................................................... 28

2.3.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan ................................................................... 30

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ............................. 32

2.3.5 Indikator-Indikator Kepuasan Pelanggan ....................................................... 33

2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................................... 34

Page 8: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2.5 Kerangka Berpikir ....................................................................................................... 36

2.6 Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 38

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................... 38

3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................................. 38

3.2.1 Populasi ........................................................................................................... 38

3.2.2 Sampel ............................................................................................................. 38

3.3 Defenisi Operasional Variabel ................................................................................... 40

3.4 Data Penelitian ........................................................................................................... 42

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 42

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 42

3.5 Metode Analisis Data ................................................................................................. 43

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................................. 45

3.6.1 Uji Validitas .................................................................................................... 45

3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................................................ 46

3.7 Pengujian Asumsi Klasik ........................................................................................... 47

3.7.1 Uji Normalitas Data ........................................................................................ 47

3.7.2 Uji Multikolinearitas ....................................................................................... 48

Page 9: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

3.7.3 Uji Heterokedastisitas ..................................................................................... 49

3.7.4 Uji Autokorelasi .............................................................................................. 50

3.8 Pengujian Hipotesis ................................................................................................... 50

3.8.1 Uji Parsial (Uji T) ............................................................................................. 51

3.8.2 Uji Simultan (Uji F) ......................................................................................... 52

3.8.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................................ 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 54

4.1 Deskriptif Variabel Penelitian .................................................................................... 54

4.1.1 Deskriptif Variabel Pelayanan Prima (X1) ...................................................... 55

4.1.2 Deskriptif Variabel Komunikasi Pemasaran (X2) ........................................... 57

4.1.3 Deskriptif Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) ................................................. 59

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................................. 61

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan Prima (X1) ........................ 61

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Komunkasi Pemasaran (X2) ............................. 62

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kepuasan Pelanggan (Y) ................................. 64

4.3 Pengujian Asumsi Klasik ........................................................................................... 65

4.3.1 Uji Normalitas ................................................................................................. 66

4.3.2 Uji Multikolineaitas......................................................................................... 68

Page 10: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................................................... 69

4.3.4 Uji Autokorelasi ............................................................................................. 70

4.4 Pengujian Hipotesis ................................................................................................... 71

4.4.1 Uji Parsial (Uji T) ............................................................................................ 71

4.4.2 Uji Simultan (Uji F) ........................................................................................ 72

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................................... 73

4.5 Pembahasan................................................................................................................ 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 77

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 77

5.2 Saran .......................................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Instrumen Variabel Pelayanan Prima (X1) ........................................ 41

Tabel 3.2 Indikator Instrumen Variabel Komunikasi Pemasaran (X2) ............................. 41

Tabel 3.3 Indikator Instrumen Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) ................................... 42

Tabel 3.4 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson ................................. 50

Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Pelayanan Prima (X1) ........................................................ 55

Tabel 4.2 Deskriptif Variabel Komunikasi Pemasaran (X2) ............................................. 57

Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) ................................................... 59

Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Pelayanan Prima (X1).................................................... 61

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan Prima (X1) ................................................ 62

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Komunikasi Pemasaran (X2) ......................................... 63

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Pemasaran (X2) ..................................... 64

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) .............................................. 64

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) ........................................... 65

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................................. 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................................. 68

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................... 70

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji T) .................................................................................. 71

Page 12: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan (Uji F)............................................................................... 73

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 73

Page 13: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 37

Gambar 4.1 Histogram Variabel Pelayanan Prima (X1) ................................................... 56

Gambar 4.2 Histogram Variabel Komunikasi Pemasaran (X2) ......................................... 58

Gambar 4.3 Histogram Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) .............................................. 60

Gambar 4.4 Normal Probability Plot ................................................................................ 67

Gambar 4.5 Scatter Plot .................................................................................................... 69

Page 14: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Data Ujicoba Variabel Pelayanan Prima (X1)

Lampiran 3 Data Ujicoba Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

Lampiran 4 Data Ujicoba Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 5 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan Prima (X1)

Lampiran 6 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

Lampiran 7 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 8 Nama-Nama Responden (Ujicoba)

Lampiran 9 Hasil Perolehan Data Variabel Pelayanan Prima (X1)

Lampiran 10 Hasil Perolehan Data Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

Lampiran 11 Hasil Perolehan Data Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 12 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan Prima (X1)

Lampiran 13 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel komunikasi pemasaran (X2)

Lampiran 14 Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 15 Nama-Nama Responden Penelitian

Lampiran 16 Hasil Deskriptif Data Variabel Pelayanan Prima (X1)

Page 15: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Lampiran 17 Hasil Deskriptif Data Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

Lampiran 18 Hasil Deskriptif Data Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 19 Hasil Regression

Lampiran 20 Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 21 Tabel T, Tabel F & Tabel Chisquare

Lampiran 22 Tabel Durbin Watson

Page 16: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

ABSTRAK

PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI

PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

DI UD. FAHUWU KECAMATAN TOMA

KABUPATEN NIAS SELATAN

Oleh:

YANTONIS DUHA

NPM. 121001210439

Dosen Pembimbing :

Yohanes Dakhi, SE., MM & Yoeli Fau, SE., MM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi konsumen dan perilaku

konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian di UD. Fahuwu Kecamatan

Toma Kabupaten Nias Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

yang bersifat asosiatif untuk mendeskripsikan pengaruh masing-masing variabel.

Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang berjumlah 32 orang konsumen

di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan. Alat uji yang

digunakan dalam penelitian terdiri uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan

menggunakan metode analisis data regresi linear berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa: (1)

Variabel Pelayanan prima berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan yang ditunjukkan nilai thitung (4,057) > ttabel (1,699) dan tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel

pelayanan prima berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Selanjutnya, (2)

Variabel komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan yang di tunjukkan dengan nilai thitung (2,527) > ttabel (1,699) dan tingkat

signifikan sebesar 0,007 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho

ditolak artinya bahwa variabel komunikasi pemasaran berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan

Toma Kabupaten Nias Selatan. (3)

Variabel pelayanan prima dan komunikasi

pemasaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan

dengan nilai Fhitung (30,372) > Ftabel (3,328) pada df numerator 2, df deminator 29

Page 17: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

pada α = 5% (0,05). Artinya pelayanan prima dan komunikasi pemasaran

berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu

Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan. Untuk mengetahui seberapa besar

variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dengan nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 67,7%. sisanya 32,3% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar model. Saran penulis dalam penelitian ini adalah untuk

menarik daya tarik pelanggan, maka pemilik UD. Fahuwu Kecamatan Toma

Kabupaten Nias selatan diharapkan memberikan dan memiliki pelayanan dan

komunikasi yang baik dalam melayani pelanggan, agar setiap pelanggan memiliki

kepuasan dalam bentuk barang maupun jasa dalam sebuah usaha dengan melayani

pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.

Kata Kunci: Pelayanan Prima dan Komunikasi Pemasaran terhadap Kepuasan

Pelanggan.

Page 18: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap perusahaan untuk saling

berkompetensi, sehingga setiap perusahaan perlu memperhatikan efektifitas dan

efisiensi dalam pendayagunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan perusahaan. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang di

tawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak

berwujud dan tidak dapat dimiliki. Dalam memberikan pelayanan yang baik

sebagai usaha untuk mencapai kepuasaan dan loyalitas pelanggan, pihak produsen

jasa dapat berpedoman pada pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan

yang dapat menguntungkan usahanya. Hal ini dapat memungkinkan suatu usaha

untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.

Dengan demikian, suatu usaha dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang

pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kerjasama yang baik

antara pelanggan dengan perusahaan yang memberikan dapat memberikan

keuntungan perusahaan.

Pelayanan prima merupakan kemampuan untuk mengantisipasi,

mengenali, dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan yang dapat memberikan

kepuasan pelanggan serta dapat memenuhi dan melampaui kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Prinsip pelayanan prima dalam kegiatan pemasaran dapat

dipahami suatu pedoman bagi perusahaan atau organisasi, untuk melaksanakan

suatu kegiatan pelayanan prima, yang ingin diterapkan pada para pelanggan atau

Page 19: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

konsumen yang ingin dicapainya. Hal pokok yang menjadi tujuan pelayanan

prima adalah untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan,

untuk menjaga agar pelanggan merasa dipentingkan dan diperhatikan segala

kebutuhannya, untuk mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan

barang atau jasa yang kita tawarkan. Dengan adanya pelayanan prima dapat

menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang

tawarkan, menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap barang atau produk,

mempertahankan pelanggan agar tetap loyal menggunakan produk yang

dipasarkan, mendorong pelanggan untuk kembali lagi membeli produk dan

menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu

dalam pemasaran suatu produk.

Komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana perusahaan berusaha

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung

maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Saat ini, para

pemasar mulai memandang komunikasi sebagai manajemen proses pembelian

pelanggan sepanjang waktu, selama tahap prapenjualan, penjualan, pemakaian dan

sesuadah pemakaian. Karena pelanggan berbeda-beda program komunikasi harus

dibuat sesuai dengan segmen, tempat dan bahkan individu yang berbeda-beda

pula. Jadi proses komunikasi harus dimulai dengan memeriksa semua potensi

yang dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau

perusahaan. Pemasar harus mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

komunikasi yang efektif yang dapat memberikan kepuasan pelanggan.

Page 20: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Kepuasan pelanggan merupakan tingkatan dimana anggapan kinerja

produk akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Bila kinerja produk jauh

lebih rendah dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Sebaliknya

bila kinerja sesuai dengan harapan atau melebihi harapan, pembelinya merasa

puas. Produk atau jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk

kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka

kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan

semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut.

Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha tersebut.

Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan

pelanggan pindah pada produk atau jasa lain. Tingkat kepuasan adalah fungsi dari

perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dengan demikian,

harapan pelanggan melatar belakangi mengapa dua organisasi pada jenis bisnis

yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks kepuasan

pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan

tentang apa yang akan diterimanya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis sebelumnya di UD. Fahuwu

Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan bahwa masih kurang tersedia tenaga

kerja dalam melayani konsumen, daya tarik pelanggan menurun akibat

komunikasi dan pelayanan yang kurang efektif, pesanan pelanggan tidak sesuai

dengan waktu yang telah di harapkan, karyawan kurang ramah melayani para

pelanggan, sehingga pelanggan tidak menetap untuk membeli suatu produk, masih

terbatas produk baru yang tersedia dan harga jual barang yang tidak relevan.

Page 21: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Berdasarkan uraian masalah tersebut diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh pelayanan prima dan komunikasi

pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma

Kabupaten Nias Selatan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di atas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurang tersedia tenaga kerja dalam melayani konsumen

2. Kurang tersedianya produk-produk baru yang dipasarkan

3. Komunikasi dan pelayanan yang kurang efektif dalam melayani pelanggan.

4. Harga jual barang atau produk yang tidak relevan

1.3 Batasan masalah

Untuk menghindari pembahasan yang luas, maka penulis membatasi

penelitian ini pada pengaruh pelayanan prima dan komunikasi komunikasi

pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma

Kabupaten Nias Selatan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan di UD.

Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan?

2. Adakah pengaruh komunikasi pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di UD.

Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan?

3. Adakah pengaruh pelayanan prima dan komunikasi pemasaran terhadap

Page 22: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias

Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan di

UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran terhadap kepuasan

pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan prima dan komunikasi pemasaran

terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten

Nias Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

Bertitik tolak pada tujuan penelitian yang diperoleh, diharapkan akan

memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya

mengenai pelayanan prima dan komunikasi pemasaran yang dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan dalam suatu usaha.

2. Bagi lokasi penelitian

Hasil penelitian, dengan adanya pelaksanaan pelayanan prima dan

komunikasi pemasaran, dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di UD.

Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

Page 23: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

3. Bagi akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan

manajemen, khususnya mengenai pelayanan prima dan komunikasi

pemasaran terhadap kepuasan pelanggan serta dapat menjadi bahan masukan

kepada peneliti yang berminat untuk menindak-lanjuti hasil penelitian

selanjutnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam skripsi penelitian ini, penulis membuat garis besar

yang merinci pembahasan permasalahan yang di bagi dalam 5 (lima) bab yaitu

bab satu membahas mengenai pendahuluan yang menguraikan dan menjelaskan

tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. Bab dua

membahas mengenai tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang relevan

dengan variabel penelitian (pelayanan prima, komunikasi pemasaran dan

kepuasan pelanggan), penelitian terdahulu, kerangka berpikir dan hipotesis

penelitian. Bab tiga membahas mengenai metode penelitian yang menguraikan

tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, defenisi operasional variabel, data

penelitian, metode analisis data, pengujian instrumen, pengujian ansumsi klasik

dan uji hipotesis. Bab empat membahas mengenai hasil dan pembahasan yang

menjelaskan deskriptif variabel penelitian, pengujian instrumen penelitian, uji

asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Bab lima membahas mengenai penutup

yang menguraikan kesimpulan dan saran.

Page 24: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Prima

2.1.1 Pengertian Pelayanan Prima

Pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang terbaik dalam

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Suatu pelayanan yang terbaik

dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan yang memenuhi standar

kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Pelayanan prima

akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat

sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar

pelayanan yang bermutu dengan memberikan pelayanan yang dapat memenuhi

dan memuaskan pelanggan serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan.

pelayanan prima juga merupakan kemampuan perusahaan dalam memberikan

kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan.

Menurut Maddy (2009:86) “pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang

terbaik dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan”. Selanjutnya

menurut Barata (2003:27) “pelayanan prima adalah kepedulian pada pelanggan

dengan memberikan pelayanan yang terbaik untuk memfasilitasi kemudahan

pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasan pelanggan”. Kemudian

menurut Lukman (2000:11) bahwa “pelayanan prima adalah sebagai suatu strategi

dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan

kepuasan konsumen”. Kemudian menurut Hasibuan (2002:152)

mengindefenisikan “ pelayanan prima adalah kegiatan pemberian jasa dari suatu

Page 25: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

lainnya yang dilakukan secara ramah-tamah, adil, cepat, dengan etika yang baik

memahami kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerimanya” sedangkan menurut

Kasmir (2005:310) “ pelayanan prima adalah kemampuan perusahaan dalam

memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan prima

adalah sebuah kepedulian oleh suatu badan usaha terhadap para pelanggan dengan

memberikan pelayanan sebaik mungkin dalam memenuhi harapan dan kebutuhan

pelanggan, berdasarkan standard dan prosedur pelayanan untuk mewujudkan

kepercayaan pelanggan agar mereka selalu puas, sehingga mewujudkan pelanggan

yang memiliki loyalitas tinggi.

2.1.2 Tujuan Pelayanan Prima

Tujuan pelayanan prima dalam sebuah perusahaan untuk menimbulkan

kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan, untuk menjaga agar pelanggan

merasa dipentingkan dan diperhatikan segala kebutuhannya, untuk

mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan barang/ jasa yang kita

tawarkan. Menurut Ratminto (2005:53) terdapat beberapa tujuan pelayanan prima

yaitu :

1. Memberikan rasa puas dan kepercayaan pada konsumennya.

Kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin

hubungan yang kuat dengan perusahaan.

2. Kemudian adanya pelayanan prima tetap menjaga dan merawat

pelanggan merasa diperhatikan dan dipentingkan segala

kebutuhannya atau keinginannya.

3. Serta upaya mempertahankan pelanggan agar tetap loyal untuk

menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

Page 26: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Kemudian menurut Efendy (2000:99) Ada beberapa hal pokok yang

menjadi tujuan pelayanan prima, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.

2. Untuk menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan segala kebutuhannya.

3. Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan barang/ jasa

yang kita tawarkan.

Sedangkan menurut Maddy (2009:99) tujuan pelayanan prima antara lain

sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan.

2. Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan agar segera

membeli barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu juga.

3. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap pelanggan

terhadap barang/jasa yang ditawarkan.

4. Untuk menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu

dikemudian hari terhadap produsen.

5. Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.

6. Untuk menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan segala

kebutuhannya.

7. Untuk mempertahankan pelanggan.

Kemudian menurut majid (2011:61) menjelaskan lebih spesifik betapa

tujuan pelayanan prima kepada pelanggan, yaitu:

1. Menilai efesiensi perusahaan melalui kar yawan yang ditemui

2. Mengatasi kesan pertama yang negatif

3. Perusahaan memiliki harapan dan standar yang tinggi dari para karyawan

4. Akan memberitahukan kepada orang lain

5. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan

6. Pelanggan mempercayakan kita sebagai sumber informasi

Menurut Sutrisna (2000:88) beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan

dalam memiliki pelayanan priama yaitu:

1. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan cara

mengadakan pendidikan mengenai pelayanan prima

Page 27: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2. Memerikan poelayanan prima kepada pelanggan dan merasa

terpuaskan kebutuhannya, maka pelanggan akan memeritakan

kepada orang lain

3. Memberikan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

meningkatkan daya saing perusahaan

4. Memberikan dampak kepuasan pelanggan yang berkesinambunga.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan prima

dalam kegiatan pemasaran dapat dipahami sebagai suatu pedoman bagi

perusahaan atau organisasi, untuk melaksanakan suatu kegiatan pelayanan prima,

yang ingin diterapkan pada para pelanggan atau konsumen yang ingin dicapainya.

2.1.3 Manfaat Pelayanan Prima

Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas

pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan

untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan. Baik pelayan maupun

pelanggan dalam kegiatan pelayanan, akan memiliki acuan mengenai mengapa,

kapan, dengan siapa, dimana dan bagaimana pelayanan mesti dilakukan. Ada

beberapa manfaat pelayanan prima menurut Ratminto (2005:37) bagi suatu

perusahaan yaitu:

1. Pelayanan prima memiliki makna ekonomi

Manfaat tersebut berupa memaksimalisasi laba dengan mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan perusahaan, meraih pasar yang besar,

menciptakan kepemimpinan pasar dalam hal kualitas, mengatasi persaingan,

melaksanakan tanggung jawab sosial, dan sebagainya.

2. Pelayanan adalah tempat berkumpulnya uang dan pekerjaan

Perusahaan bergantung pada pelanggan dan untuk pelangganlah mereka

bekerja, karena pelanggan sumber uang dan pekerjaan.

Page 28: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

3. Persaingan yang semakin maju

Untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan

kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan

harga bersaing.

4. Pemahaman yang semakin baik terhadap pelanggan

Perhatian terhadap kepentingan pelanggan dengan cara melihat kebutuhan

serta pelanggan atas pelayanan menjadi faktor kunci untuk keberhasilan

usaha di tengah iklim persaingan yang semakin ketat. Memahami sudut

pandang pelanggan menyadari kepuasan pelanggan tak sekedar membeli

produk, melainkan juga memenuhi berbagai unsur emosi dan afeksi, seperti

gaya hidup, jati diri, petualanagn, cinta dan persahabatan, kedamaian serta

kepercayaan.

Kemudian menurut Majid (2011: 61) menjelaskan lebih spesifik betapa

pentingnya pelayanan prima (service excellence) kepada pelanggan karena

beberapa alasan, yaitu:

1. Pelanggan menilai efisiensi perusahaan melalui karyawan yang

ditemui

2. Kesan pertama (positive first impression) sangat penting. Sungguh

sulit mengatasi kesan pertama yang negatif.

3. Perusahaan memiliki harapan dan standar yang tinggi dari para

pekerja

4. Pelanggan percaya kepada perusahaan dan akan terus senang dilayani

jika ia diperlakukan dengan baik.

5. Salah satu bentuk promosi yang paling efektif dari periklanan adalah

“Word of Mouth” (promosi dari mulut ke mulut). Jika pelanggan

senang, dia akan memberitahukan kepada orang lain.

6. Kita merasa senang dan bangga akan diri kita sendiri jika memberikan

pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

7. Pelanggan mempercayakan kita sebagai sumber informasi dan

bantuan utama.

Page 29: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Menurut Maddy (2009:113) beberapa manfaat yang dapat diperoleh

perusahaan dalam melaksanakan pelayanan prima yaitu :

1. Meningkatkan citra perusahaan

Perusahan harus meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan cara

mengadakan pendidikan mengenai pelayanan prima.

2. Merupakan promosi bagi perusahaan

Dengan memberikan pelayanan prima kepada pelanggan dan merasa

terpuaskan kebutuhannya, maka pelanggan akan menceritakan kepada orang

lain.

3. Menciptakan kesan pertama yang baik

Apabila kita terbiasa dengan pelayanan prima yang kita berikan pada setiap

nasabah, terutama calon nasabah akan mendapatkan kesan pertama yang

lebih mendalam, karena pelayanan yang kita berikan sesuai dengan

kebutuhan yang dinginkan.

4. Meningkatkan laba dalam jangka panjang

Pelayanan prima yang telah diberikan kepada para pelanggan dan calon

pelanggan akan memberikan dampak kepuasan pelanggan yang

berkesinambungan.

Berdasarkan teori pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

manfaat pelayanan prima adalah meningkatkan citra perusahaan, merupakan

promosi bagi perusahaan, menciptakan kesan pertama yang baik, meningkatkan

daya saing perusahaan, meningkatkan laba dalam jangka panjang.

Page 30: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Prima

Pelayanan prima sangat bermanfaat bagi setiap individu dan maupun pada

kelompok orang tertentu, untuk diterima dan digunakan sesuai yang diharapkan

oleh pelanggan. Menurut Parasuraman (2008:57) faktor-faktor yang

mempengaruhi pelayanan prima adalah sebagai berikut :

1. Bukti langsung (Tangibles)

Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang

diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi

tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi

konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa.

2. Keandalan (Reliability)

Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk

melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara

tepat waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan

menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Jadi komponen atau unsur dimensi reliability ini merupakan

kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan

pembebanan biaya secara tepat.

3. Ketanggapan (Responsiveness)

Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan

yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan pelayanan

dengan cepat dan tanggap. Daya tanggap dapat menumbuhkan

persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang diberikan. Termasuk

didalamnya jika terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam

penyampaian jasa, pihak penyedia jasa berusaha memperbaiki atau

meminimalkan kerugian konsumen dengan segera. Dimensi ini

menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat

untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan keluhan konsumen.

4. Jaminan (Assurance)

Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku

employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri

konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Jadi

komponen dari dimensi ini terdiri dari kompetensi karyawan yang

meliputi ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk

melakukan pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi hal-

hal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen kepada

perusahaan.

5. Empati (Empathy)

Emphathy merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan

langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada

konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan

konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini merupakan kemudahan

Page 31: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan,

komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan

informasi kepada konsumen atau memperoleh masukan dari

konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan

memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Saleh (2010:103) faktor utama yang menentukan pelayanan

prima antara lain:

1. Konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya, hal ini berarti

organisasi yang bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya

menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Kemauan atau kesiapan para pegawai untuk memberikan jasa yang

dibutuhkan pelanggan.

3. Kecakapan, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat

memberikan jasa tertentu.

4. Kemudahan untuk menghubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi

fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak

terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi, dan

lain-lain.

5. Sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki

para kontak personal.

6. Komunikasi, artinya memberikan informasi kepada pelanggan pada

bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran

dan keluhan pelanggan.

7. Sifat jujur dan dapat dipercaya, hal ini mencakup nama perusahaan,

reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak personal, dan

interaksi dengan pelanggan.

8. Keamanan, aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini

meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial

(financial security), dan kerahasiaan (confidentiality).

Sedangkan menurut Tjiptono (2002:134) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pelayanan prima sebagai berikut:

1. Produk dan konsumsi yang terjadi secara simultan

Salah satu karakteristik jasa yang paling penting adalah jasa produksi

dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, sehingga memberikan

pelayanan yang dibutuhkan kehadiran partisipasi pelanggan dan

konsumen.

2. Intensitas tenaga kerja yang tinggi

Keterlibatan tenaga kerja yang intensif dalam penyampaian jasa dapat

menimbulkan masalah dalam kualitas.

Page 32: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

3. Kesenjangan komunikasi

Kesenjangan komunikasi meliputi memberikan janji yang berlebihan

sehingga tidak dapat memenuhinya, kurang menyajikan informasi

yang baru kepada pelanggan, pesan kurang dipahami oleh pelanggan

dan kurang tanggapnya perusahaan terhadap keluhan pelanggan.

Dari uraian penjelasan diatas, maka penulis menyimpulkan tentang faktor-

faktor pelayanan prima tersebut melayani konsumen dengan ramah dan sopan,

memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen, membantu konsumen jika

terjadi suatu keluhan, menerima saran dan masukkan dari konsumen dan

memberikan jaminan yang akurat dan terpercaya kepada konsumen.

2.1.5 Indikator-Indikator Pelayanan Prima

Pelayanan prima memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan

memuaskan palanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan

kepada pelanggan. Menurut Tjiptono (2002:261) menyatakan bahwa ada enam

indikator pokok dalam menilai pelayanan prima, yaitu :

1. Profesionalisme and skill

Pelanggan menyadari bahwa penyedia jasa, karyawan, sistim

operational, dan sumbangan fisik memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan pelanggan secara profesional.

2. Attitude and behavioral

Pelanggan merasa bahwa karyawan perusahaan menaruh perhatian

terhadap mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan masalah

mereka secara spontan dan senang hati.

3. Accessibility and flexibility

Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, sistim

operasionalnya dirancang sehingga pelanggan dapat melakukannya

dengan mudah agar dapat menyesuaikan keinginan pelanggan.

4. Reliability and trustworhtiness

Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka bisa

mempercayakan segala sesuatunya kepada penyedia jasa, karyawan

dan sistimnya.

5. Recovery

Pelanggan memahami bahwa jika ada kesalahan atau terjadi sesuatu

yang tidak diharapkan, maka penyedia jasa akan segera mengambil

tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari pemecahan yang

tepat.

Page 33: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

6. Reputation and credibility

Pelanggan meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya

dan memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan

pengorbanannya.

Kemudian menurut Gaspersz (2005:122) menyatakan bahwa ada beberapa

indikator yang harus diperhatikan untuk meningkatkan mutu pelayanan yaitu:

1. Ketepatan waktu pelayanan

Hal-hal yang perlu diperhatikan disini terkait dengan waktu tunggu

dan waktu proses.

2. Akurasi pelayanan

Berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas dari kesalahan

pelayanan,

3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan

Terutama bagi mereka yang berinteraksi dengan pelanggan eksternal

seperti operator telepon, petugas keamanan, pengemudi, staf

administrasi, kasir, petugas penerima tamu, perawat dan lain-lain.

4. Tanggung jawab

Berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan dari

pelanggan eksternal.

5. Kelengkapan

Berkaitan dengan lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana

pendukung.

6. Kemudahan mendapatkan pelayanan

Berkaitan dengan banyaknya outlet banyaknya petugas yang

melayani, seperti kasir, staf administrasi dan lainnya. Banyaknya

fasilitas pendukung, seperti komputer untuk memproses data dan lain-

lain.

7. Variasi model pelayanan

Berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam

pelayanan.

8. Pelayanan pribadi

Berkaitan dengan fleksibilitas, penangananan permintaan-permintaan

khusus, dan lain-lain. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan.

Berkaitan dengan lokasi, ruang dan tempat pelayanan, kemudahan

menjangkau, tempat parkir kendaraan, ketersediaan informasi,

petunjukpetunjuk dan lain-lain.

Berdsarkan teroritis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator

pelayanan prima sangat penting dan perlu diterapkan dalam setiap perusahaan

untuk memberikan kepuasan pelanggan dalam hal mendapatkan keuntungan.

Page 34: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2.2 Komunikasi Pemasaran

2.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi dalam pemasaran merupakan proses pertukaran informasi

diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara

dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Tanpa adanya komunikasi

yang baik dan efektif antara pimpinan perusahaan dan karyawan maka perusahaan

tidak akan berjalan dengan baik, jadi pimpinanlah yang mempunyai peran penting

untuk mempengaruhi karyawan, melalui hubungan komunikasi yang baik.

Menurut Kotler (2009:86) komunikasi pemasaran adalah sarana dimana

perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen

secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual.

Selanjutnya, menurut Purwanto (2002:4) “komunikasi pemasaran adalah

komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam

bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal”. Selanjutnya

menurut pendapat Effendy (2000:112) pengertian “komunikasi pemasaran adalah

“proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai

panduan pikiran dan perasaan berupa ide, kepercayaan, harapan, himbauan dan

sebagainya”. Selanjutnya menurut Hardjana (2007:11) bahwa “komunikasi

“pemasaran adalah proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau

informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media tertentu”. Sedangkan

menurut Tjiptono (2005:219) komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran

yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar tersedia

Page 35: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

menerima, pembeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

pemasaran adalah penyampaian informasi, gagasan, pikiran, perasaan, keahlian

yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi pelanggan.

2.2.2 Jenis-Jenis Komunikasi Pemasaran

Suatu bisnis hanya mungkin berlangsung jika ada dua orang atau lebih

berinteraksi dan berkomunikasi. Bisnis dapat dilakukan seseorang, namun

demikian pada umumnya bisnis dilakukan oleh suatu badan ( organisasi ), yakni

bentuk kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jenis-jenis bentuk komiunikasi dalam pemasaran menurut Soemanagara

(2006:101) berpendapat ada lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu:

1. Iklan (advertising) adalah komunikasi masas melalui media surat

kabar, majalah radio, televisi, dan media lain atau komunikasi

(business-to- business) maupun pemakai akhir.

2. Promosi penjualan (sales promotio) promosi penjualan terdiri dari

semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya

aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian

dalam waktu yang singkat.

3. Hubungan masyarakat (public rallition) hubungan masyarakat yaitu

sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencanan,

baik itu kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan

semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik

yang berlandaskan pada saling pengertian.

4. Penjualan perorangan (personal selling) penjualan perorangan yaitu

suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan

calon pembelinya (person-to-person communication). Dalam hal ini,

penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli

untuk membeli produk yang ditawarkan.

5. Penjualan langsung (direct selling) penjualan langsung adalah upaya

perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung

dengan calon pelanggan sasarsan dengan maksud untuk

menimbulkan tanggapan dan transaksi penjualan.

Page 36: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Menurut Priyatna (2007:96) jenis komunikasi pemasaran adalah

pengelompokan komunikasi pemasaran berdasarkan bentuk dan kegunaannya.

Ada empat jenis atau kategori komunikasi pemasaran, yakni:

1. Organization Communication

Komunikasi yang berkaitan dengan masalah-masalah internal ataupun

ekternal perusahaan dilancarkan terhadap personal dalam perusahaan.

2. Business Corespondence

Segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan surat menyurat.

Komunikan pada korespondensi bisnis bisa publik internal misalnya

pimpinan cabang- cabang, unit, divisi, stockholder ataupun dewan

komisaris.

3. Specific atau technical data exchange

Ada lima macam specific/technical data exchange yang biasa

digunakan pada komunikasi pemasaran : akuntansi, stock/ persediaan

gudang, proses produksi, finacial statement/financialdata, grafik, dan

statistik.

4. Promotional communication

Komunikasi bisnis yang diarahkan kepada peningkatan citra

perusahaan dan sales, digolongkan pada komunikasi promosional,

yang dapat berbentuk oral/signal dan gestural communication.

Menurut Purwanto (2002:4) bentuk dasar komunikasi yang digunakan

dalam dunia pemasaran, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi verbal (verbal communications)

Komunikasi verbal (verbal communications) merupakan salah satu

bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan

pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan.

Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan

terorganisasi dengan baik. Komunikasi pemasaran yang efektif sangat

tergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim atau

menerima pesan.

2. Komunikasi nonverbal (nonverbal communications)

Menurut teori Antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,

manusia telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh

(body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut Robbin dan judge (2000:97) bahwa ada empat jenis komunikasi

pemasaran dalam pemasaran antara lain :

Page 37: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

1. Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam

perusahaaan itu sendiri.

2. Komunikasi horizontal yaitu komunikasi mendatar antara anggota staf

dengan anggota staf lain untuk memperlancar pertukaran pengetahuan,

pengalaman metode dan masalah.

3. Komunikasi diagonal adalah komunikasi antara pemimpin seksi atau

bagian pegawai seksi atau bagian lain.

4. Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pemimpin organisasi

dengan khalayak audience diluar organisasi.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa jenis komunikasi

pemasaran yang efektif dalam sebuah organisasi komunikasi antar pribadi,

komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis, komunikasi verbal dan non verbal,

komunikasi internal, komunikasi horizontal, komunikasi diagonal dan komunikasi

eksternal.

2.2.3 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Pemasaran

Kegiatan komunikasi pemasaran dilakukan dengan tujuan untuk untuk

mengetahui sesuatu, untuk memberitahu sesuatu dan untuk mempengaruhi atau

mengarahkan para pelanggan. Dalam proses komunikasi pemasaran, terdapat

fungsi dan tujuan di dalammya yang dinyatakan oleh Sutrisna (2000:92), yaitu :

1. Informatif

Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak sekali

informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Informasi

tersebut berkaitan dengan upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.

2. Pengendalian

Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi.

Komunikasi dalam hal ini berupa peraturan, prosedur, perintah, dan

laporan.

3. Persuasif

Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti atau

menjalankan ide/ gagasan atau tugas.

4. Integratif

Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa

bagian atau departemen akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh

dan terpadu.

Page 38: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Sementara itu tujuan komunikasi pemasaran yang dinyatakan James

(2004:79), yaitu :

1. Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan

Pendapat tersebut tidak dapat dibantah karena semakin tinggi kedudukan

seseorang dalam bisnis, dirinya akan semakin bergantung kepada

keahliannya dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah untuk

suatu keberhasilan.

2. Mengevaluasi perilaku

Para anggota organisasi memerlukan suatu penilaian untuk mengetahui

hal-hal yang akan mereka lakukan atau kapan koreksi terhadap prestasi

mereka diperlukan.

Sedangkan tujuan lainnya dalam komunikasi pemasaran, sebagaimana

dinyatakan oleh Priyatna dan Ardianto (2007:110) adalah pemenuhan kebutuhan

barang dan jasa dalam masyarakat yang diperlukan untuk meningkatkan taraf

hidupnya. Dalam kegiatan bisnis ini memiliki tujuan sendiri yakni sebagai usaha

untuk mendapatkan laba. Tujuan yang ditetapkan organisasi/ lembaga bisnis

sangat berkaitan dengan sisitem nilai masyarakat tempat organisasi/ lembaga

bisnis tersebut beroperasi.

Kemudian menurut Katz (2005:85) bahwa komunikasi pemasaran

mempunyai lima tujuan pokok, yaitu ;

1. Untuk memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu.

2. Untuk memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan.

3. Untuk memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional.

4. Untuk Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan.

5. Untuk menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu

organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

Page 39: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

pemasaran bertujuan untuk membangun dan menciptakan pemahaman atau

pengertian antara karyawan dengan pelanggan.

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu faktor yang penting

yang perlu dipertimbangkan bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan atau

organisasi. Menurut Hardiansyah (2010:76) faktor-faktor yang mempengaruhi

komunikasi pemasaran yaitu :

1. Bahasa

Jika seorang komunikator atau komunikan berkomunikasi dengan

bahasa yang berbeda, kemungkinan akan terjadi banyak

kesalahpahaman bahkan terjadinya hubunganyang tidak jelas. Jika

pada proses komunikasi komunikator merasa bahasa yang

digunakannya tidak dipahami, maka komunikator harus sering

meluangkan waktu untuk menjelaskan tentang beberapa hal yang

ingin di bicarakan kepada komunikan.

2. Budaya

Hal ini bisa saja terjadi karena budaya yang berbeda yang dimiliki

oleh sang komunikan. jika hal ini terjadi maka hormati persepsi

komunikan dan cobalah temukan beberapa persamaan persepsi maka

disanalah peluang komunikator untuk kembali membangun

komunikasi yang nyambung.

3. Tujuan yang tidak jelas

Jika komunikator tidak jelas menetapkan tujuan pesan yang

disampaikan maka komunikator dan komunikan bisa saling

memainkan peran.

4. Salah paham

Hambatan komunikasi yang paling utama pada awalnya bersumber

dari dari satuhal, yaitu kesalahpahaman. Interpretasi, respon, asumsi

seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan berbeda-beda,

komunikan akan memahami yang komunikator katakan. Jika

komunikator menelisik lebih jauh jika ada pertentangan dalam suatu

proses komunikasi. Dalam hambatan ini komunikator harus menjauhi

sikap menyimpan permasalahan atau kesalahpahaman yang terjadi.

Selanjutnya, Arni (2001:97) yang menjadi faktor yang mempengaruhi

komunikasi pemasaran sebagai berikut :

Page 40: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

1. Keterbukaan

Kurangnya sifat keterbukaan diantara pimpinan dan bawahan akan

menyebabkan pembelokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan

gangguan dalam pesan.

2. Kepercayaan pada pesan tulisan

Kepercayaan pada pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan

metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik dari pesan yang

disampaikan secara lisan.

3. Pesan yang berlebih

Reaksi karyawan terhadap pesan yang berlebihan biasanya cenderung

untuk tidak membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting

bagi dirinya dan yang lain dibiarkan saja tidak dibaca.

4. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi terhadap pesanan

para konsumen.

5. Penyaringan

Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan tidaklah semuanya

diterima mereka, tetapi mereka menyaring mana yang mereka

perlukan.

Sedangkan menurut Miller (2005:15) faktor yang mempengaruhi

komunikasi pemasaran antara lain :

1. Kejelasan, dalam komunikasi harus menggunakan bahasa yang jelas,

sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.

2. Ketepatan, ketepatan ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar

dan kebenaran informasi yang disampaikan.

3. Konteks, bahasa dan informasi yang disampaiakan harus sesuai

dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.

4. Alur, bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan

alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima

informasi cepat tanggap.

5. Budaya, berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang

yang diajak, baik penggunaan bahasa verbal maupun penggunaan

bahasa non verbal.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu

faktor penghambat komunikasi dalam pemasaran munculnya kesalahpahaman

baik dalam mengembangkan pesan, menyampaikan pesan, dalam menerima pesan

maupun dalam menafsirkan suatu pesan.

Page 41: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2.2.5 Hambatan-Hambatan Komunikasi Pemasaran

Proses komunikasi yang baik adalah apabila hubungan/interaksi dalam

rangka penyampaian pesan/informasi yang dilakukan tertuju kepada penerima

pesan/informasi itu, dan serta timbal balik, disampaikan melalui saluran-saluran

(media) yang cocok/tepat dan isi pesan disusun dengan sebalik-baliknya secara

jelas, tegas dan pasti serta dapat dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam

proses hubungan penyampaian dan penerimaan pesan itu. Menurut Purwanto

(2002:14) penghambat komunikasi pemasaran antara pengirim dan penerima

pesan, antara lain :

1. Masalah dalam mengembangkan pesan

2. Masalah dalam menyampaikan pesan

3. Masalah dalam menerima pesan

4. Masalah dalam menafsir pesan

Kemudian menurut Lupiyoadi (2001:75) faktor-faktor yang mengahambat

komunikasi pemasaran, antara lain:

1. Hambatan pada sumber

Biasanya terjadi pada perumusan-perumusan tujuan yang kurang jelas,

hal ini terjadi karena kurang fokus pada keuntungan yang ingin diraih

2. Hambatan pada proses encoding

Hal ini terjadi pada perancang iklan yang lebih iklan kreatif, sehingga

tujuan dari pemasaran tidak tersampaikan.

3. Hambatan dalam transmisi pesan

Salah satu yang menentukan sasaran konsumen dalam memilih

saluran media.

4. Hambatan dalam proses decoding

Umumnya konsumen akan menolak iklan yang tidak menarik minat,

karena konsumen merasa dikecewakan atas produk yang dipasarkan.

Kemudian, menurut Bilson (2004:69) hambatan komunikasi pemasaran

antara lain :

Page 42: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

1. Iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui tentang

perusahaan, informasi dikuasai oleh pemimpin.

2. Struktur organisasi yang besar dan berjenjang, penyampaian tertuda dan

prespsi yang berbeda.

3. Pesan diubah dan di perpendek oleh penyampaian pesan

4. Tidak ada kepercayaan dalam perusahaan

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa hambatan-hambatan

dalam komunikasi pemasaran yaitu masalah dalam mengembangkan pesan,

masalah dalam menyampaikan pesan, masalah dalam menerima pesan, masalah

dalam menafsir pesan, hambatan pada sumber, Hambatan pada proses encoding,

hambatan dalam transmisi pesan, hambatan dalam proses decoding.

2.2.6 Indikator-Indikator Komunikasi Pemasaran

Dalam memahami komunikasi, maka kita harus mengetahui apa saja

indikator yang dapat mengukur komunikasi antara satu dengan yang lain dalam

mencapai komunikasi yang efektif dalam organisasi. Menurut Effendy (2000:129)

indikator pengukuran komunikasi pemasaran ada empat di antaranya :

1. Pemahaman

Merupakan suatu kemampuan memahami pesan secara cermat

sebagaimana yang disampaikan oleh komunikator. Dalam hal ini

penerima pesan dikatakan efektif apabila mampu memahami secara

tepat. Sedangkan komunikator dikatakan efektif apabila berhasil

menyampaikan pesan secara cermat.

2. Kesenangan

Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan

informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan

ke dua belah pihak. Sebenarnya tujuan berkomunikasi tidaklah

sekedar transaksi pesan, akan tetapi dimaksudkan pula untuk saling

interaksi secara menyenangkan untuk memupuk hubungan yang baik.

3. Sikap

Apabila seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian

sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu. Tindakan

Page 43: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-

hari didalam pemasaran. Dalam berbagai situasi kita berusaha

mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap

positif sesuai keinginan kita.

4. Hubungan yang makin baik

Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Di perkantoran,

seringkali terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan

informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang

terdapat maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk membina

hubungan baik.

Adapun indikator-indikator komunikasi pemasaran menurut Barata

(2000:85) sebagai berikut :

1. Komunikasi harus tepat waktu dan tepat sasaran

Ketepatan waktu dalam menyampaikan komunikasi harus betul-betul

diperhatikan, sebab apabila penyampaian komunikasi tersebut

terlambat maka kemungkinan apa yang disampaikan tersebut tidak ada

manfaatnya lagi.

2. Komunikasi harus lengkap

Selain komunikasi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh

penerima komunikasi, maka komunikasi tersebut harus lengkap

sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi. Hal

itu perlu ditekankan, sebab meskipun komunikasi mudah dimengerti

tetapi apabila komunikasi tersebut kurang lengkap, maka hal itu

menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi, sehingga

pelaksanaan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

3. Komunikasi perlu memperhatikan situasi dan kondisi

Dalam menyampaikan suatu komunikasi, apalagi bilamana

komunikasi yang harus disampaikan tersebut merupakan hal-hal yang

penting yang perlu pengertian secara mendalam, maka faktor situasi

dan kondisi yang tepat perlu diperhatikan.

4. Komunikasi perlu menghindarkan kata-kata yang tidak enak agar

komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti dan diindahkan

maka perlu dihindarkan kata-kata yang kurang baik. Dengan kata-kata

yang kurang enak ini dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat

menyinggung perasaan penerima informasi.

5. Adanya persuasi dalam komunikasi

Seringkali manajer harus merubah sikap, tingkah laku dan perbuatan

dari orang-orangnya sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu dalam

pelaksanaan komunikasi harus disertai dengan persuasi.

Page 44: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Berdasarkan teori pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa indikator komunikasi pemasaran yang efektif yakni pemahaman,

kesenangan, pengaruh pada sikap, dan hubungan yang makin baik terhadap

konsumen, komunikasi harus tepat waktu, tepat sasaran lengkap, memperhatikan

situasi dan kondisi.

2.3 Kepuasan Pelanggan

2.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan konsumen terhadap evaluasi

ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan yang sebelumnya dengan kinerja

produk yang dirasakan. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh kualitas

pelayanan. Kualitas pelayanan sangat penting kaitannya dengan eksistensi dan

perkembangan keberhasilan perusahaan jasa. Kualitas pelayanan akan

berpengaruh pada kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan berdampak pada

loyalitas pelanggan pada penyedia jasa tersebut Menurut Tjiptono (2007:24)

mendefinisikan bahwa “kepuasan pelanggan sebagai Suatu tanggapan emosional

pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa”. Sebagai

tanggapan dari pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan setelah mengkonsumsi

suatu produk atau jasa. Kemudian menurut Kotler (2000:42) “kepuasan pelanggan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah memban-

dingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk

dan harapanharapannya”. Selanjutnya menurut Supranto, (2004:58) kepuasan

pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang dirasakan dengan harapannya. Sedangkan Menurut Suryanto (2003:98)

Page 45: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

mendefinisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan

pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan hasil dari kinerja yang

dirasakan. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi dasar menuju terwujudnya

pelanggan yang loyal atau setia.

2.3.2 Konsep Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya

suatu badan usaha. Oleh karena itu perusahaan harus senantiasa memperhatikan

kepuasan konsumennya agar mereka memiliki loyalitas terhadap produk yang

ditawarkan dan senantiasa melakukan pembelian ulang. Pencapaian kepuasan

pelanggan melalui kualitas pelayanan menurut Kotler (2003:64) dapat

ditingkatkan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut:

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan antara pihak manajemen dan

pelanggan

2. Perusahaan membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi

dalam perbaikan proses pelayanan. Yang termasuk di dalamnya

adalah memperbaiki cara berfikir perilaku, kemampuan, dan

pengetahuan dari semua SDM yang ada.

3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan

keluhan.

4. Mengembangkan dan menerapkan:

a. Accountability, yaitu perusahaan menghubungi pelanggan setelah

proses pelayanan terjadi untuk mengetahui kepuasan dan harapan

pelanggan.

b. Proactive, dilakukan oleh perusahaan dengan cara menguhubungi

pelanggan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan

pelayanannya.

c. Partnership Marketing, merupakan pendekatan dimana perusahaan

membangun kedekatan dengan pelanggan yang bermanfaat untuk

meningkatkan citra dan posisi perusahaan di pasar.

Page 46: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Kemudian menurut Barata (2003:88) konsep kepuasan pelanggan dalam

pemasaran suatu barang atau jasa, antara lain :

1. Mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yaitu dengan cara

melakukan pemasaran untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Mengetahui apa yang diinginkan pelanggan atas suatu

produk atau jasa akan memudahkan perusahaan/lembaga dalam

mengkomunikasikan produk/layanan jasa kepada sasaran

pelanggannya.

2. Mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli, dengan

mengetahui tipe pengambilan keputusan pelanggan dalam memilih

dan menggunakan layanan jasa , pihak penyedia jasa dapat

memprediksi faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam

memutuskan pembelian dan memilih cara pelayanan pelanggan yang

tepat.

3. Membangun citra lembaga, lembaga perlu memperhatikan proses

informasi yang membentuk persepsi pelanggan terhadap layanan yang

telah diberikan. Persepsi positif atau negatif sangat tergantung pada

informasi yang diterima pelanggan atas jasa pelayanan yang telah

diberikan oleh lembaga.

4. Membangun kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan,

Membangun kesadaran harus diimplementasikan dalam tindakan

nyata bahwa semua unit/bagian yang ada dalam perusahaan

menciptakan kepuasan pelanggan.

Dari beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan sebagai

tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari

perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

2.3.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen merupakan salah satu parameter yang dapat

digunakan untuk memperkirakan umpan balik yang akan dilakukan oleh

konsumen pada masa yang akan dating setelah mengkonsumsi produk yang

ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu pengukuran kepuasan konsumen dapat

dijadikan sebagai bahan masukan perusahaan untuk mengembangkan strategi

peningkatan mutu yang akan dilakukan agar sesuai dengan harapan konsumen.

Page 47: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Menurut Kotler (2003:67) mengidentifikasikan 4 metode untuk mengukur

kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

1. Sistem keluhan dan saran

Yaitu perusahaan memberi kesempatan kepada konsumen untuk

mengutamakan saran maupun keluhan yang dirasakan. Misalnya

dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar, dan lain-lain.

2. Ghost Shopping

Yaitu mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai

pembeli. Pada perusahaan pesaing, guna mengetahui kelebihan dan

kelemahan dari perusahaan pesaing tersebut.

3. Lost Customer Analysis

Yaitu dengan cara menghubungi pengguna jasa-pengguna jasa yang

telah berhenti membeli untuk mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi.

4. Survei kepuasan konsumen

Pada dasarnya kepuasan konsumen dapat tercapai apabila kebutuhan,

keinginan, dan harapan konsumen terpenuhi. Dengan mengetahui apa

yang diinginkan oleh konsumen, akan memudahkan perusahaan dalam

mengkonsumsikan produknya kepada target konsumennya.

Selanjutnya menurut Tjiptono (2005:112), “ada lima konsep inti yang

memiliki kesamaan diantara beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan”,

yaitu :

1. Kepuasan pelanggan keseluruhan

Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan

adalah langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka

dengan produk atau jasa spesifik yang ditawarkan. Biasanya, ada dua

bagian dalam proses pengukurannya yaitu mengukur tingkat kepuasan

konsumen terhadap produk yang bersangkutan, menilai dan

membandingkannya dengan tingkat kepuasan konsumen keseluruhan

terhadap produk dan atau jasa para pesaing.

2. Dimensi kepuasan pelanggan

Berbagai penelitian memilah kepuasan konsumen atau pelanggan

kedalam komponen-komponennya. Umumnya proses semacam itu

terdiri atas empat langkah.

a. Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan konsumen atau

pelanggan.

b. Meminta pelanggan menilai produk atau jasa berdasarkan item-

item spesifik seperti kecepatan layanan atau keramahan staf

layanan pelanggan.

c. Meminta pelanggan menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan

item-item spesifik yang sama.

Page 48: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

d. Meminta para pelanggan atau konsumen untuk menentukan

dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam

menilai kepuasan pelanggan keseluruhan.

3. Konfirmasi harapan

Yaitu kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan konsume

dengan pelayanan yang diberikan. Dalam hal ini akan lebih

ditekankan pada service quality yang memiliki komponen berupa

harapan pelanggan akan pelayanan yang diberikan (seperti :

kebersihan lokasi, kecepatan pelayanan, keramahan/ kesopanan

karyawan).

4. Minat pembelian ulang

Yaitu kepuasan pelanggan diukur dengan cara menanyakan apakah

pelanggan akan berbelanja atau menggunakan kembali jasa yang telah

diberikan. Pelayanan yang berkualitas dapat menciptakan kepuasan

konsumen dimana mutu pelayanan tersebut akan masuk kebenak

konsumen sehingga dipersepsikan baik.

5. Kesediaan untuk merekomendasi

Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan

memuaskan, sehingga melalui kepuasan itu konsumen akan

melakukan pembelian jasa dan akan merekomendasikan hal itu kepada

orang lain.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pengukuran kepuasan pelanggan dengan mengetahui apa yang diinginkan oleh

pelanggan, akan memudahkan perusahaan dalam mengkonsumsikan produknya

kepada target konsumennya.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Upaya perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya agar

apa yang diharapkan oleh mereka sesuai dengan kenyataan sehingga mereka puas

dan akan membentuk pengalaman konsumsi yang positif. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan menurut Zeithmal dan Bitner (2003:88)

mengemukakan bahwa kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya

sekedar penilaian kualitas pelayanan, namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 49: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

1. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen akan merasa puas

apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik dengan yang

diharapkan.

2. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas apabila hasil

mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

berkualitas.

3. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi

menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang

lebih tinggi kepada konsumen.

4. Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami oleh

konsumen.

5. Faktor pribadi dari konsumen, yaitu karakteristik konsumen yang

mencakup kebutuhan pribadi.

Kemudian menurut Irawan (2005:37) faktor–faktor yang pendorong

kepuasan konsumen adalah sebagai berikut:

1. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan

menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik.

2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah

sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan

value for money yang tinggi.

3. Kualitas pelayanan, merupakan driver yang mempunyai banyak

dimensi, salah satunya yang popular adalah Servqual.

4. Faktor emosi, pelanggan akan merasa puas karena adanya emosional

yang diberikan oleh brand dari produk tersebut.

5. Biaya dan kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relative

mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau

pelayanan.

Selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

menurut Gaspersz (2005:50) adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi

dengan produsen/pemasok produk (perusahaan).

2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan

maupun pesaing-pesaingnya.

3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan

kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas

mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk-produk yang

dirasakan berisiko tinggi.

4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

persepsi pelanggan. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan

Page 50: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

seyogianya tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati

tingkat ekspetasi pelanggan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

ketidakpuasan pelanggan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang relatif dapat dikendalikan perusahaan, misalnya karyawan

yang kasar, jam karet, kesalahan pencatatan transaksi. Sebaliknya, faktor eksternal

yang di luar kendali perusahaan, seperti cuaca, gangguan pada infrastruktur

umum, aktivitas kriminal, dan masalah pribadi pelanggan.

2.3.5 Indikator-Indikator Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen dapat menunjang keberhasilan produk yang

ditawarkan pelanggannya merasa puas, sehingga konsumen tersebut akan

memperlihatkan peluang besar untuk dapat membeli kembali produk yang

ditawarkan. Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk

dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Jika yang dirasakan

sama atau lebih baik dari yang diharapkan. Menurut Schiffman dan Khanuk

(2000:2013) Indikator yang dapat kepuasan konsumen yaitu :

1. Kepuasan konsumen menggunakan produk artinya tingkat perasaan

konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan

harapannya menggunakan produk.

2. Kepercayaan terhadap merek produk artinya produk memiliki atribut

akibat dari pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, kegunaan

dan manfaat.

3. Komitmen dan loyalitas konsumen terhadap produk artinya tanggapan

dan umpan balik secara langsung dan juga memberikan tanda (signal)

positif dari pelanggan.

Selanjutnya menurut Lupiyoadi (2001:110) dalam menentukan kepuasan

konsumen ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan antara lain:

1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Page 51: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila

mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang

diharapkan.

3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan

keyakinan bahwa orang lain akan kagum jika menggunakan produk

dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan

yang lebih tinggi.

4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi

menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang

lebih tinggi kepada pelanggan.

5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya

tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu

produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

Berdasarkan teori diatas penulis menyimpulkan bahwa indikator yang

dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengetahui tingkat kepuasan terhadap

konsumen yaitu kepuasan konsumen menggunakan produk yang dipasarkan,

kepercayaan terhadap merek produk yang dibeli dan komitmen konsumen serta

loyalitas konsumen pada produk tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukukan sebelumnya oleh Prasetyo, Edi

(2011) dengan judul “Pengaruh kualitas pelayanan dan komunikasi pemasaran

terhadap kepuasan pelanggan di Swalayan Semarang”. Hasil yang diperoleh

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan,

dengan nilai thitung (9,888) > ttabel (1,668) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05,

selanjutnya variabel komunikasi pemasaran memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan dengan nilai thitung (7,658) > ttabel

(1,668) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Artinya bahwa kualitas pelayanan dan

komunikasi pemasaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikansi terhadap

kepuasan pelanggan di Swalayan Semarang. Dan hasil koefisien korelasi

Page 52: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

dinyatakan bahwa pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan diperoleh 0,597 atau 59,7%. Artinya 59,7% variabel kualitas pelayanan

menjelaskan variabel kepuasan pelanggan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Raisyah (2009), dengan judul

“Pengaruh komunikasi pemasaran dan pelayanan prima terhadap kepuasan

pelanggan di Toko UD. Makmur Bandung”. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa: (1)

komunikasi pemasaran memiliki pengaruh terhadap kepuasan

pelanggan yang ditunjukkan dengan nilai thitung (4,324) > ttabel (1,668) dan tingkat

signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel

komunikasi pemasaran (X1) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan (Y) di Toko UD. Makmur Bandung. Kemudian

(2)Pelayanan prima memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan yang di tunjukkan dengan nilai thitung (5,521) > ttabel (1,668)

dan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha

diterima dan Ho ditolak dengan arti bahwa variabel pelayananan prima (X2)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan

konsumen (Y) di Toko UD. Makmur Bandung. Artinya komunikasi pemasaran

dan pelayanan prima memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan di Toko UD. Makmur Bandung. Dengan nilai koefisien

Determinasi (R2) sebesar 78,9%. sisanya 21,1% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar model.

Page 53: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

2.5 Kerangka Berpikir

Pelayanan prima adalah sebuah kepedulian oleh suatu badan usaha

terhadap para pelanggan dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin dalam

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, berdasarkan standard dan prosedur

pelayanan untuk mewujudkan kepercayaan pelanggan agar mereka selalu puas,

sehingga mewujudkan pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi. Kemudian

komunikasi pemasaran adalah penyampaian informasi, gagasan, pikiran, perasaan,

keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi pelanggan.

Sedangkan kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan hasil

dari kinerja yang dirasakan. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi dasar

menuju terwujudnya pelanggan yang loyal atau setia. Berdasarkan hal tersebut

maka hubungan antara variabel bebas (pelayanan prima dan komunikasi

pemasaran) dengan variabel terikat (kepuasan pelanggan) dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Sumber : Hasil Olahan Penulis 2016

Pelayanan Prima

(X1)

Kepuasan

Pelanggan (Y)

Komunikasi

Pemasaran (X2)

Page 54: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Keterangan :

Pelayanan Prima (X1) : Variabel Bebas

Komunikasi Pemasaran (X2) : Variabel Bebas

Kepuasan Konsumen (Y) : Variabel Terikat

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, landasan teoritis dan kerangka

berpikir yang dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga ada pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan di UD.

Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

2. Diduga ada pengaruh komunikasi pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di

UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

3. Diduga ada pengaruh pelayanan prima dan komunikasi pemasaran terhadap

kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias

Selatan.

Page 55: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif bersifat

asosiatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,

2007:13).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2007:115) populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen yang

melakukan pembelian di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan

yang dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) minggu dengan jumlah populasi

sebanyak 112 orang.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2007:81) sampel adalah "bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi". Selanjutnya Arikunto (2006: 134)

mengatakan bahwa apabila jumlah subjeknya diatas 100, maka diambil antara 10-

15% atau 20-25% atau lebih. Karena jumlah populasi lebih dari 100 (112 orang)

Page 56: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

maka sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel acak (random). maka

teknik penarikan sampel dilakukan secara kebetulan (probability sampling)

dimana setiap anggota populasi mempunyai kesempatan (probabilitas) untuk

dijadikan sampel. Penelitian ini di lakukan setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu

(10.00-16.00 Wib) selama kurang lebih 3 (tiga) minggu di UD. Fahuwu

Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan sampel (n) dari populasi yang

berjumlah 112 orang digunakan rumus Slovin (Suliyanto, 2006:100) yang

subyeknya diambil dari 15% sebagai berikut:

Keterangan :

N = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

E = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir atau diinginkan (dalam penelitian ini

digunakan 15% atau (0,15).

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini dapat ditentukan

sebagai berikut :

N =

N =

N =

Page 57: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

N =

N =

N =

N = 31,8181

N = 32 Orang

Setelah dilakukan penarikan sampel dari populasi yang berjumlah 112

dengan menggunakan rumus, maka penulis menarik sampel dalam penelitian ini

sebanyak 32 orang pelanggan atau konsumen yang berkunjung di UD. Fahuwu

Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

3.3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat di dalam variabel-variabel sebagai pendukung untuk analisa ke

dalam variabel tersebut.

3.3.1 Variabel Pelayanan Prima (X1)

Pelayanan prima adalah sebuah kepedulian oleh suatu badan usaha

terhadap para pelanggan dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin dalam

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, berdasarkan standard dan prosedur

pelayanan yang memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Dengan indikator

sebagai berikut :

Page 58: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Variabel Pelayanan Prima (X1)

Indikator Nomor

Item

Jumlah

Pernyataan

Ketepatan waktu pelayanan 1,2 2

Akurasi pelayanan 3 1

Kesopanan dan keramahan dalam pelayanan 4,5 2

Tanggung jawab 6 1

Kelengkapan 7 1

Kemudahan mendapatkan pelayanan 8 1

Variasi model pelayanan 9 1

Pelayanan pribadi 10 1

Jumlah 10

Sumber : Gaspersz (2005:122)

3.3.2 Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

Komunikasi pemasaran adalah penyampaian informasi, gagasan, pikiran,

perasaan, keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi pelanggan.

Dengan indikator sebagai berikut :

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

Indikator Nomor

Item

Jumlah

Pernyataan

Pemahaman 1,2,3 3

Kesenangan 4,5,6 3

Sikap 7,8 2

Hubungan yang makin baik 9,10 2

Jumlah 10

Sumber :Effendy (2000:129)

3.3.3 Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan hasil

dari kinerja yang dirasakan. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi dasar

menuju terwujudnya pelanggan yang loyal atau setia. Dengan indikator sebagai

berikut :

Page 59: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Gambar 3.3

Indikator Instrumen Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Indikator Nomor item Jumlah

Pernyataan

Kualitas produk 1,2 2

Kualitas pelayanan 3,4 2

Emosi 5,6 2

Harga 7,8 2

Biaya 9,10 2

Jumlah 10

Sumber : Lupiyoadi (2001:110)

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data adalah data primer, dimana sumber data yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah data yang didapat dari responden melalui penyebaran

kuesioner langsung terhadap responden yaitu pelanggan di UD. Fahuwu

Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat di pertanggung

jawabkan maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara,

yaitu: kuesioner yang di berikan langsung kepada responden di bantu dengan

menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2007:93) “Skala Likert ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Beberapa alternatif jawaban dengan

harapan responden akan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut.

Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara

bertingkat berdasarkan skala likert di bawah ini:

Sangat setuju (SS) = 5

Page 60: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3

Tidak setuju (TS) = 2

Sangat tidak setuju (STS) = 1

3.5 Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh melalui penyebaran angket akan disusun dalam

bentuk tabel yang berfungsi sebagai alat analisis secara kuantitatif. Analisis data

digunakan untuk menyederhanakan data supaya data mudah diinterprestasikan.

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda

untuk mengolah data menggunakan alat bantu perangkat lunak program SPSS

SPSS 15,0 for windows, yaitu suatu program komputer statistik yang mampu

memproses data statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki

para pengambil keputusan.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (pelayanan prima dan komunikasi pemasaran)

dan 1 variabel terikat (kepuasan konsumen). Analisis regresi berganda merupakan

teknik analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan

variabel bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel dependen

= Konstanta

= Koefisien Regresi

Page 61: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

X1, X2 = Variabel Bebas

Untuk mengestimasi koefisien regresinya persamaan di atas diregres

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), sehingga menghasilkan

persamaan berikut (Gujarati, 1978:95):

Keterangan:

= Variabel terikat yang diprediksikan

= Konstanta

X1,X2 = Variabel bebas

= Koefisien regresi yang diprediksikan

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 1978:95):

Keterangan:

= Nilai rata-rata Y

= Nilai rata-rata

= Nilai rata-rata

= Konstanta

= Koefisien regresi yang diprediksikan

Page 62: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

y = Selisih nilai Y dengan nilai

= Selisih nilai X1 dengan nilai

= Selisih nilai X2 dengan nilai

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2007:455) “validitas adalah derajat ketepatan antara

data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat

dilaporkan oleh peneliti”. Validalitas data merupakan suatu ukuran yang

menujukkan tingkatan kevalidalitan suatu instrumen. Instrumen yang valid

mempunyai validalitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validalitas yang rendah. Instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan, mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat, tinggi rendahnya validalitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validalitas

yang dimaksud. Untuk memastikan instrumen penelitian sebagai alat ukur yang

akurat dan dapat dipercaya, peneliti akan melakukan pengujian validitas

instrument penelitian dengan menggunakan umus statistika koefisien korelasi

produk moment dari Umar (2009:166) sebagai berikut:

r =

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah subyek

X = Skor setiap item

Page 63: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

= Kuadrat jumlah skor item

( = Jumlah kuadrat skor item

( Y = Jumlah kuadrat skor total

Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan yaitu :

uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 5%, artinya suatu item

dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Kriteria uji validitas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka instrumen valid

Jika r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid

Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan alat bantu pengolahan

data yaitu: SPSS 20,0 for windows.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan

hasil pengukuran yang konsisten, apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.

Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid, yang

diperoleh melalui uji validitas. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah

dengan metode konsistensi internal (internal consistency), dalam hal ini

digunakan koefisien Cronbach Alpha (G) . Pengujian reliabilitas ini dilakukan

terhadap butir-butir yang valid yang diperoleh melalui uji validitas. SPSS

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas. Variabel dikatakan realibel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,632. Dengan menggunakan uji Cronbach’s

Alpha dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:

=

Page 64: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

= Banyak butir pertanyaan

= Deviasi standar total

= Jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, selanjutnya dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

=

Keterangan:

= Deviasi Standar

n = Jumlah Responden

x = Nilai skor yang dipilih

Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan yaitu:

uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 1%. Suatu instrumen

dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2002:52). Dalam

penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan alat bantu pengolahan data yaitu: SPSS

15,0 for windows.

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Normalitas Data

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandadisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

Page 65: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

sifnifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah

sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

klasik.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan alat bantu pengolahan

data yaitu: SPSS 15,0 for windows.

3.7.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Sugiyono (2007:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Cara

mendeteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

Page 66: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Keterangan:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2

= Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolinearitas menggunakan kriteria sebagai

berikut (Sulistiyo, 2010:56):

a. Jika nilai VIF mendekati angka 1, maka tidak terdapat masalah

multikolinearitas.

b. Jika nilai TOL mendekati angka 1, maka tidak terdapat masalah

multikolinearitas.

Dalam penelitian ini, uji multikolineariaritas menggunakan alat bantu

pengolahan data yaitu: SPSS 15,0 for windows.

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika sscater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243). Dalam penelitian ini, uji multikolineariaritas menggunakan

alat bantu pengolahan data yaitu: SPSS 15,0 for windows.

Page 67: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

3.7.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala

autokorelasi. Rumus yang digunakan untuk uji Durbin-Watson adalah

(Supranto,2009:273).

Keterangan:

d = Nilai Durbin-Watson Test

e = Nilai residual

= Nilai residual satu sampel

Dasar pengambilan dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi dalam

model regresi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson

< 1 Ada autokorelasi

1,1 – 1,54 Tanpa kesimpulan

1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi

2,46 – 2,90 Tanpa kesimpulan

> 2,90 Ada autokorelasi

Supranto (2009:273)

Dalam penelitian ini, uji autokorelasi menggunakan alat bantu pengolahan

data yaitu: SPSS 20,0 for windows.

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji pelayanan prima dan komunikasi pemasaran terhadap

kepuasan pelanggan. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan

pengujian untuk mengetahui apakah variabel terikat mempunyai pengaruh

Page 68: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

signifikan atau tidak terhadap variabel bebas dan seberapa besar pengaruhnya.

Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah uji parsial, uji simultan dan

koefisien determinasi.

3.8.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (pervariabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat atau tidak. Rumus yang digunakan

untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 1978:140):

Keterangan:

t = Nilai thitung

= Konstanta

i = Koefisien regresi

= Kesalahan baku koefisien regresi

Menurut Gujarati (1978:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika thitung> ttabel, maka variabel

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

H0 : = 0 Artinya variabel pelayanan prima atau variabel komunikasi

pemasaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel

kepuasan pelanggan.

Page 69: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

H1 : ≠ 0 Artinya variabel pelayanan prima atau variabel komunikasi

pemasaran secara parsial berpengaruh terhadap variabel kepuasan

pelanggan.

Uji Simultan (Uji f)

Uji F digunakan untuk menjelaskan seberapa besar keseluruhan variabel

independen mampu menjelaskan variabel dependen. Menurut Suliyanto

(2008:208) nilai Fhitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of

fit). Uji F ini sering di sebut sebagai uji simultan, yang digunakan untuk menguji

apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan

perubahan nilai variabel tergantung atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah

model masuk dalam kategori goodness of fit atau tidak, harus dibandingkan nilai

Fhitung dengan nilai Ftabel dengan derajat bebas : df : (k-1), (n-k). Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai Fhitung adalah sebagai berikut:

Keterangan:

F = Nilai Fhitung

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

Rumus hipotesis yang digunakan adalah :

H0 : = = 0 artinya variabel pelayanan prima atau variabel komunikasi

pemasaran secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel

kepuasan pelanggan.

Page 70: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

H1 : ≠ ≠0 artinya variabel variabel pelayanan prima atau variabel

komunikasi pemasaran secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel kepuasan pelanggan.

3.8.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel terikatnyanya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

Keterangan:

R² = Koefisien determinasi

= Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y prediksi

= Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata.

Page 71: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Variabel Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk

menggambarkan dan memahami fenomena yang sebenarnya. Penelitian ini

dilaksanakan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

Penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan maksud memperoleh data berbentuk

teknik penarikan sampel secara insidensial artinya siapapun konsumen yang

melakukan pembelian di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

Penelitian ini menghubungkan antara satu variabel dengan terikat yaitu kepuasan

pelanggan dengan variabel bebas yaitu pelayanan prima dan komunikasi

pemasaran. Masing-masing variabel dituangkan dalam bentuk indikator dan

dibuat butir pernyataan (instrumen). Dari hasil yang diperoleh melalui butir

pernyataan, untuk variabel pelayanan prima sebanyak 10 item pernyataan, dan

variabel komunikasi harga 10 item pernyataan, untuk variabel kepuasan

pelanggan sebanyak 10 item pernyataan dengan responden sebanyak 32 orang.

Deskripsi data variabel penelitian menjelaskan tentang data variabel yang

telah dikumpulkan dengan mencari nilai statistik yaitu ukuran pemusatan data

(rata-rata hitung), ukuran penyebaran data (standar deviasi), kemiringan kurva

(skewness), dan keruncingan kurva (kurtosis) masing-masing variabel penelitian

yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program SPSS statistic

version dengan hasilnya sebagai berikut:

4.1.1 Deskriptif variabel pelayanan prima (X1)

Page 72: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Tabel 4.1

N Valid 32

Missing 0

Mean 41.88

Median 43.00

Mode 46

Std. Deviation 4.248

Variance 18.048

Skewness -.640

Std. Error of Skewness .414

Kurtosis -.511

Std. Error of Kurtosis .809

Range 15

Minimum 32

Maximum 47

Sum 1340

Percentiles 25 39.25

50 43.00

75 46.00

Dari hasil olahan data variabel pelayanan prima (X1) maka dapat

dideskripsikan bentuk data nilai statistik yaitu:

1. Rata-rata hitung

Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari Tabel 4.1 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean) sebesar

41.88 dengan nilai median atau titik tengah dipreroleh sebesar 43.00 berarti 50%

data berada di atas 46.00 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau

nilai yang paling banyak muncul yaitu 42.00.

2. Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dimana ragam merupakan jumlah

kuadrat dari selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya

observasi. Untuk melihat tingkat sebaran data, pada Tabel 4.1 diperoleh standar

deviasi sebesar 4.248.

3. Kemiringan Kurva (Skewness)

Page 73: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Dari hasil olahan pada Tabel 4.1 diperoleh Skewnessi sebesar -.640

dengan standar error sebesar .414, maka distribusi data tersebut adalah menceng

ke kiri.

4. Keruncingan kurva (Kurtosis)

Keruncingan kurva kurtosis merupakan tingkat penggunungannya suatu

distribusi. Dari hasil olahan di atas diperoleh kurtosis sebesar -.511 dengan

standar error 809, maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang

berpuncak agak mendatar dan ekornya relatif pendek. Untuk mengetahui

gambaran hasil olahan nilai total data variabel pelayanan prima (X1) dapat di lihat

pada Gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1

Histogram Variabel Pelayanan prima (X1)

4.1.2 Deskriptif variabel komunikasi pemasaran (X2)

pelayanan prima

5045403530

Freq

uenc

y

5

4

3

2

1

0

pelayanan prima

Mean =41.88

Std. Dev. =4.248

N =32

Page 74: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Tabel 4.2

N Valid 32 Missing 0 Mean 42.84 Median 43.50 Mode 40(a) Std. Deviation 3.557 Variance 12.652 Skewness -.336 Std. Error of Skewness .414 Kurtosis -1.100 Std. Error of Kurtosis .809 Range 12 Minimum 36 Maximum 48 Sum 1371 Percentiles 25 40.00 50 43.50 75 46.00

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel komunikasi pemasaran (X2)

maka dapat dideskripsikan bentuk data nilai statistik yaitu:

1. Rata-rata hitung

Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari Tabel 4.2 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean) sebesar

42.84 dengan nilai median atau titik tengah diperoleh sebesar 43.50 berarti 50%

data berada di atas 40.00 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau

nilai yang paling banyak muncul yaitu 46.00.

2. Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dimana ragam merupakan jumlah

kuadrat dari selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya

observasi. Untuk melihat tingkat sebaran data, pada Tabel 4.2 diperoleh standar

deviasi sebesar 3.557.

3. Kemiringan Kurva (Skewness)

Page 75: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Dari hasil olahan pada Tabel 4.2 diperoleh Skewnessi sebesar -.336

dengan standar error sebesar 0,414, maka distribusi data tersebut adalah menceng

ke kiri.

4. Keruncingan kurva (Kurtosis)

Keruncingan kurva kurtosis merupakan tingkat penggunungannya suatu

distribusi. Dari hasil olahan di atas diperoleh kurtosis sebesar -1.100 dengan

standar error 0,809, maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang

berpuncak agak mendatar dan ekornya relatif pendek. Untuk mengetahui

gambaran hasil olahan nilai total data variabel komunikasi pemasaran (X2) dapat

di lihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2

Histogram Variabel Komunikasi Pemasaran (X2)

4.1.3 Deskriptif variabel kepuasan pelanggan (Y)

komunikasi pemasaran

5048464442403836

Freq

uenc

y

5

4

3

2

1

0

komunikasi pemasaran

Mean =42.84

Std. Dev. =3.557

N =32

Page 76: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Tabel 4.3

N Valid 32

Missing 0

Mean 42.81

Median 43.00

Mode 43

Std. Deviation 3.031

Variance 9.190

Skewness -.395

Std. Error of Skewness .414

Kurtosis .146

Std. Error of Kurtosis .809

Range 12

Minimum 36

Maximum 48

Sum 1370

Percentiles 25 41.00

50 43.00

75 45.00

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel kepuasan pelanggan (Y)

maka dapat dideskripsikan bentuk data nilai statistik yaitu:

1. Rata-rata hitung

Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari Tabel 4.3 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean) sebesar

42.81 dengan nilai median atau titik tengah diperoleh sebesar 43.00 berarti 50%

data berada di atas 43.00 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau

nilai yang paling banyak muncul yaitu 45.00.

2. Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dimana ragam merupakan jumlah

kuadrat dari selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya

observasi. Untuk melihat tingkat sebaran data, pada Tabel 4.3 diperoleh standar

deviasi sebesar 3.031.

3. Kemiringan Kurva (Skewness)

Page 77: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Dari hasil olahan pada Tabel 4.3 diperoleh Skewnessi sebesar -.395

dengan standar error sebesar 0,414, maka distribusi data tersebut adalah menceng

ke kiri.

4. Keruncingan kurva (Kurtosis)

Keruncingan kurva kurtosis merupakan tingkat penggunungannya suatu

distribusi. Dari hasil olahan di atas diperoleh kurtosis sebesar .146 dengan standar

error 0.809, maka data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak

agak mendatar dan ekornya relatif pendek. Untuk mengetahui gambaran hasil

olahan nilai total data variabel kepuasan pelanggan (Y) dapat di lihat pada

Gambar 4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3

Histogram Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian

kepuasan pelanggan

5048464442403836

Freq

uenc

y

6

4

2

0

kepuasan pelanggan

Mean =42.81

Std. Dev. =3.031

N =32

Page 78: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Daftar pernyataan atau kuesioner perlu diuji validitasnya untuk

mengetahui apakah daftar pernyataan yang telah disiapkan dapat mengukur

variabel yang akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung

korelasi antara masing-masing item pernyataan dengan skor totalnya.

4.2.1 Uji Validitas Data

Perolehan hasil uji validitas untuk variabel pelayanan prima (X1) dapat

dilihat pada tabel dibawah ini. Validitas dilakukan dengan bantuan perangkat

lunak SPSS dan nilai hasil pengolahan data dapat dilihat pada kolom Corrected

Item-Total Correlation.

Tabel 4.4

Uji Validitas Variabel Pelayanan prima (X1)

No. Item

Pernyataan

Corrected Item-Total

Correlation rtabel Keterangan

1 0,717 0,349 Valid

2 0,518 0,349 Valid

3 0,761 0,349 Valid

4 0,739 0,349 Valid

5 0,474 0,349 Valid

6 0,432 0,349 Valid

7 0,369 0,349 Valid

8 0,468 0,349 Valid

9 0,712 0,349 Valid

10 0,490 0,349 Valid

Pada Tabel 4.4 di atas, penelitian kepada 32 responden, (lampiran 6)

berdasarkan perhitungan validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai

koefisien korelasi rhitung item nomor 1 sampai 10 pernyataan bernilai positif.

Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0, 349. (lampiran

16). Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10 dengan rhitung > rtabel,

dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai variabel pelayanan prima

Page 79: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

(X1) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid karena

koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian dapat dilanjutkan

pada pengujian reliabilitas.

1. Uji Reliabilitas Variabel pelayanan prima (X1)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas Variabel pelayanan prima (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,741 10

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,741

sedangkan nilai rtabel sebesar 0,349 (lampiran 6). Maka dapat disimpulkan bahwa

butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.2.1 Uji validitas dan reliabilitas variabel komunikasi pemasaran (X2)

Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan

nilai hasil pengolahan data dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

CorRelation. Perolehan hasil uji validitas untuk variabel komunikasi pemasaran

X2) dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah:

Page 80: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Tabel 4.6

Uji Validitas Variabel Komunikasi pemasaran (X2)

No. Item

Pernyataan

Corrected Item-

Total Correlation rtabel Keterangan

11 0,535 0,349 Valid

12 0,598 0,349 Valid

13 0,523 0,349 Valid

14 0,640 0,349 Valid

15 0,544 0,349 Valid

16 0,383 0,349 Valid

17 0,369 0,349 Valid

18 0,602 0,349 Valid

19 0,624 0,349 Valid

20 0,431 0,349 Valid

Pada Tabel 4.4 di atas, penelitian kepada 32 responden, (lampiran 6)

berdasarkan perhitungan validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai

koefisien korelasi rhitung item nomor 1 sampai 10 pertanyaan bernilai positif.

Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0,349. (lampiran

6). Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10 dengan rhitung > rtabel,

dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai variabel komunikasi

pemasaran (X2) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid

karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian dapat

dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi pemasaran (X2)

Reliability Statistics

Page 81: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Cronbach's

Alpha N of Items

,663 10

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,663

sedangkan nilai r kritis sebesar 0,349 (lihat lampiran 6). Maka dapat disimpulkan

bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.2.3 Uji validitas dan reliabilitas variabel kepuasan pelanggan (Y)

Validitas pernyataan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan

nilai hasil pengolahan data dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

CorRelation Perolehan hasil uji validitas untuk variabel kepuasan pelanggan (Y)

dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini :

Tabel 4.8

Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

No. Item

Pernyataan

Corrected Item-

Total Correlation rtabel Keterangan

21 0,594 0,349 Valid

22 0,355 0,349 Valid

23 0,391 0,349 Valid

24 0,402 0,349 Valid

25 0,399 0,349 Valid

26 0,356 0,349 Valid

27 0,632 0,349 Valid

28 0,408 0,349 Valid

29 0,536 0,349 Valid

30 0,660 0,349 Valid

Pada Tabel 4.8 di atas, penelitian kepada 32 responden, (lampiran 6)

berdasarkan perhitungan validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai

Page 82: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

koefisien korelasi rhitung item nomor 1 sampai 10 pernyataan bernilai positif.

Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α = 0,05 adalah rtabel = 0, 349. (lampiran

6). Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10 pernyataan dengan rhitung >

rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai variabel kepuasan

pelanggan (Y) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner) dianggap valid

karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian dapat

dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

Untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang

yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat ditampilkan pada tabel 4.9

dibawah ini :

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,630 10

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,630

sedangkan nilai r kritis sebesar 0,349 (lihat lampiran 6). Maka dapat disimpulkan

bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

4.3 Pengujian Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi sebagai model analisisnya. Oleh

karena itu sebelum dilakukan estimasi data dengan menggunakan perangkat lunak

SPSS maka harus dilakukan terlebih dahulu beberapa pengujian asumsi klasik

yang digunakan dalam membuat regresi.

4.3.1 Uji normalitas data

Page 83: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data untuk semua

variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dapat

dilakukan melalui uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika

hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data

residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai sifnifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak

normal. Kemudian metode laian yang digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan, yakni dengan analisis normal probability plot dengan criteria “Jika

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

klasik.

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Data

pelayanan

prima

Komunikasi

pemasaran

kepuasan

pelanggan

Standardize

d Residual

N 32 32 32 32

Normal

Parameters(a,

b)

Mean 41.88 42.84 42.81 .0000000

Std.

Deviation 4.248 3.557 3.031 .96720415

Most Extreme

Differences

Absolute .136 .134 .118 .130

Positive .114 .132 .100 .090

Negative -.136 -.134 -.118 -.130

Kolmogorov-Smirnov Z .767 .758 .670 .733

Asymp. Sig. (2-tailed) .598 .613 .761 .656

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dapat disimpulkan sampel yang

diambil dari populasi berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-Sminorv

sebesar .656 menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05, Karena nilai Kolmogorov-

Page 84: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Smirnov Z > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data residual tersebut

berdistribusi dengan normal. Kemudian metode lain yang dapat digunakan untuk

mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi dengan normal atau tidak

yakni dengan melihat normal probability plot pada gambar berikut ini :

Gambar 4.4

Normal Probability Plot

Berdasarkan gambar 4.4 diatas (bahwa model regresi memenuhi asumsi

klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

4.3.2 Uji multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kesalahan klasik yang menyebabkan adanya

korelasi yang erat dimana variabel bebas. Korelasi yang erat antara variabel bebas

akan menyebabkan hasil estimasi yang diperoleh akan jelek atau tidak dapat

digunakan untuk memprediksi. Seharusnya, persamaan regersi yang baik adalah

terbebas dari kesalah multikolinearitas. Dalam menguji ada atau tidaknya

multikolinieritas dalam model regresi yaitu dengan melihat nilai VIF (Variance

Inflation Factor) atau nilai tolerance.

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted C

um Pr

ob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: kepuasan pelanggan

Page 85: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Suatu persamaan yang tidak mengandung multikolinieritas apabila nilai

VIF (Variance Inflation Factor) mendekati angka 1 dan nilai TOL mendekati

angka 1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Adapun hasil pengujian

yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tol VIF

1

(Constant) 13,290 5,012 2,652 ,161

Pelayanan

perima (X1) ,329 ,096 ,462 3,427 ,000 ,998 ,087

Komunikasi

pemasaran (X2) ,367 ,015 ,431 3,198 ,003 ,998 ,087

Sesuai dengan hasil output diatas, diperoleh nilai VIF (Variance Inflation

Factor) sebesar 0,087 dan nilai Tolerance sebesar 0,998 untuk semua variabel

bebas. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas

antara variabel bebas dalam model regresi. Karena nilai VIF mendekati angka 1

dan nilai Tol mendekati angka 1.

4.3.3 Uji heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi

yang terjaadi kesamaan dan ketidaksamaan. Varians dalam residual antara

pengamatan. Jika terjadi persamaan varians maka akan terjadi heterokedastisitas

dan apabila terjadi varians dari residual yang tetap maka akan terjadi

homokedastisitas. Suatu regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi

heterokedastisitas. Dengan mengunakan metode grafik dan diambil kesimpulan

Page 86: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastiitas dan apabila tidak ada

pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas.

Gambar 4.5

Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar 4.5 diatas diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS.

Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat adanya heteroskedastisitas. Karena

gambar diatas tidak menunjukkan ada suatu pola tertentu atau teratur dari titik

yang ada. Ini berarti persamaan tersebut telah memenuhi asumsi klasik suatu

persamaan regresi sederhana dengan telah dipenuhinya asumsi dasar bahwa

variasi residual sama untuk semua pengamatan telah terpenuhi.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

variabel bebas dan variabel terikat. Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3

Regr

essi

on S

tude

ntiz

ed R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: kepuasan pelanggan

Page 87: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

diuji dengan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil uji autokorelasi dapat ditunjukkan pada

Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 744(a) .653 .523 2.094 2.448

a Predictors: (Constant), komunikasi pemasaran, pelayanan prima

b Dependent Variable: kepuasan pelanggan

Pada tabel 4.12 di atas nilai hasil Durbin-Watson sebesar 2.448 tabel

Durbin-Watson nilai dL diperoleh sebesar 1.2837 dan dU = 1.5666 pada α = 0,05

dengan df : (n-k) (32-2) = 30. Nilai Durbin-Watson dU=1.5666 dan 4-dU (4-

1.5666) = 2,4334 (pada lampiran 8) sehingga nilai Durbin-Watson berada dalam

selang dU < DW < 4-dU atau 1.5666 < 2,448. Hal ini menyatakan bahwa model

yang digunakan tidak terdapat autokorelasi.

4.4 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka hasil pengujian hipotesis

dilakukan secara parsial maupun simultan menyatakan bahwa variabel pelayanan

prima berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan variabel komunikasi

pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma

Kabupaten Nias Selatan. Secara bersama (Simultan) menyatakan bahwa variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan kriteria Jika thitung > ttabel

maka H0 ditolak dan H1 diterima, Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Page 88: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

4.4.1 Uji parsial (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (pelayanan

prima dan komunikasi pemasaran) terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan)

dengan menggunakan uji parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 13,290 5,012 2,652 ,013

Pelayanan Prima (X1) ,329 ,096 ,462 3,427 ,000

Komunikasi pemasaran

(X2) ,367 ,015 ,431 3,198 ,003

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Y)

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial pada

bagian dibawah ini :

1. Variabel pelayanan prima (X1)

Pada tabel 4.13, untuk variabel pelayanan prima (X1) diperoleh thitung

sebesar 3,427 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai ttabel pada df:

(n – k) (32 – 2) = 30 sebesar 1,697 (lihat lampiran 7) dengan nilai signifikan α =

0,05. Karena nilai thitung (3,427) > ttabel (1,697) dan tingkat signifikansi 0,000 <

0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan prima (X1)

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y). Maka dapat disimpulkan

Page 89: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

pelayanan prima memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu

Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

2. Variabel komunikasi pemasaran (X2)

Pada tabel diatas variabel komunikasi pemasaran (X2) diperoleh thitung

sebesar 3,198 dan tingkat signifikan sebesar 0,003. Sedangkan nilai ttabel pada df :

n – k ( 32 – 2) = 30 sebesar 1,697 dengan nilai signifikan α = 0,05. Karena nilai

thitung (3,198) > ttabel (1,697) dan tingkat signifikan sebesar 0,003 < 0,05, maka

keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak dengan arti bahwa varibel

komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan di UD.

Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

4.4.2 Uji simultan (Uji f)

Pengujian variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat

dilakukan dengan uji F dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau

tingkat kesalahan 5%. Hasil pengujiannya dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.14

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 157.67

5 2 78.838 23.974 .000(a)

Residual 127.200 29 4.386

Total 284.875 31

a Predictors: (Constant), komunikasi pemasaran, pelayanan prima b Dependent Variable: kepuasan pelanggan

Dari tabel 4.14 di atas, menghasilkan nilai Fhitung sebesar (23.974) > nilai

Ftabel sebesar 3,316 pada df: n – k (32–2)= 30 (pada lampiran 7) dengan nilai

Page 90: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

signifikan α = 0,05. Artinya, bahwa semua variabel bebas (pelayanan prima dan

komunikasi pemasaran) mampu menjelaskan variabel terikat (kepuasan

pelanggan) dengan kata lain variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi

variabel terikat pada tingkat kepercayaan 95%.

4.4.3 Uji koefisien determinasi (R2)

Tabel 4.15

Hasil Uji Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 744(a) .653 .523 2.094

Dari hasil tabel 4.15 di atas, pengolahan data diperoleh koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,65,3 (65,3%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 65,3%

keragaman variabel terikat (kepuasan pelanggan) dapat dijelaskan variabel-

variabel bebas (pelayanan prima dan komunikasi pemasaran) sedangkan sisanya

34,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

4.5 Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

metode ordinary last square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh pelayanan prima dan komunikasi pemasaran terhadap

kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.

dengan persamaan regresi yang diperoleh :

Y= 13,290+ 0,329 X1 + 0,367X2

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier diatas, maka koefisien regresi

untuk (b1) sebesar 0,329 artinya setiap kenaikan sebesar 100% pada pelayanan

Page 91: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

prima (X1) dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka pelayanan prima akan

mengalami kenaikan sebesar 32,9%. Selanjutnya, koefisien regresi untuk

sebesar 0,367 artinya setiap kenaikan sebesar 100% pada komunikasi pemasaran

dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka evaluasi akan mengalami kenaikan

sebesar 36,7%.

1. Pengujian hipotesis untuk X1 terhadap Y hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai thitung (3,427) > ttabel (1,697) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka

Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan prima (X1) berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan (Y).

2. Pengujian hipotesis untuk X2 terhadap Y hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai thitung (3,198) > ttabel (1,697) dan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05, maka

Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel komunikasi pemasaran (X2)

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y).

3. Pengujian hipotesis secara simultan mengatakan bahwa variabel pelayanan

prima (X1) dan komunikasi pemasaran (X2) berpengaruh terhadap variabel

kepuasan pelanggan (Y) yang ditunjukkan nilai Fhitung (23.974) > nilai Ftabel

(3,316).

4. Sedangkan salah satu penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Raisyah

(2009), dengan judul “Pengaruh komunikasi pemasaran dan pelayanan prima

terhadap kepuasan pelanggan di Toko UD. Makmur Bandung”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)

komunikasi pemasaran memiliki

pengaruh terhadap kepuasan pelanggan yang ditunjukkan dengan nilai thitung

(4,324) > ttabel (1,668) dan tingkat signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ha diterima

Page 92: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

dan H0 ditolak, artinya variabel komunikasi pemasaran (X1) memiliki

pengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) di Toko UD. Makmur Bandung.

Kemudian (2)

Pelayanan prima memiliki pengaruh terhadap kepuasan

pelanggan yang di tunjukkan dengan nilai thitung (5,521) > ttabel (1,668) dan

tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha

diterima dan Ho ditolak dengan arti bahwa variabel pelayananan prima (X2)

memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen (Y) di Toko UD.

Makmur Bandung. Artinya komunikasi pemasaran dan pelayanan prima

memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Toko UD. Makmur

Bandung. Dengan nilai koefisien Determinasi (R2) sebesar 78,9%. sisanya

21,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

5. Jadi penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel pelayanan prima dan variabel

komunikasi pemasaran memiliki pengaruh untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan dalam sebuah perusahaan.

Page 93: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan prima dan komunikasi pemasaran

memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di UD. Fahuwu Kecamatan

Toma Kabupaten Nias Selatan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel pelayanan prima (X1) memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan

pelanggan (Y). Dengan nilai thitung (3,427) > ttabel (1,697) dan tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel

pelayanan prima (X1) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y).

2. Variabel komunikasi pemasaran (X2) memiliki pengaruh terhadap variabel

kepuasan pelanggan yang ditunjukkan oleh nilai thitung (3,198) > ttabel (1,697)

dan tingkat signifikan sebesar 0,003 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha

diterima dan Ho ditolak dengan artinya variabel komunikasi pemasaran

berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan.

3. Variabel pelayanan prima dan variabel komunikasi pemasaran secara bersama-

sama (Simultan) memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y). Dengan

Fhitung (23.974) > nilai Ftabel (3,316). Artinya bahwa semua variabel bebas

(pelayanan prima dan komunikasi pemasaran) mampu menjelaskan variabel

terikat (kepuasan pelanggan) di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten Nias

Selatan.

Page 94: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di UD. Fahuwu Kecamatan Toma Kabupaten

Nias Selatan yang telah diuraikan, penulis menyarankan:

1. Pemilik usaha harus memiliki kemampuan dan kecakapan dalam

mempengaruhi, mengarahkan dan menggerakkan para anggotanya untuk

memberikan kepuasan terhadap pelanggan demi mendapat keuntungan yang

maksimal dalam suatu usaha, sehingga pelanggan memiliki daya tarik untuk

melakukan pembelian ulang dalam suatu usaha tertentu.

2. Diharapkan dalam sebuah usaha memberikan pelayanan yang baik dalam

melayani pelanggan, agar setiap pelanggan memiliki kepuasan dalam bentuk

barang maupun jasa dalam sebuah usaha dengan melayani pelanggan dengan

ramah, tepat, dan cepat.

3. Adanya pelayanan prima tetap menjaga dan merawat pelanggan merasa

diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhan atau keinginan para

pelanggan.

Page 95: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

DAFTAR PUSTAKA

Arni, Susanty, 2001. Pengaruh Komunikasi dan Pelayanan Terhadap Kepuasan

Konsumen di Hotel Grand Palace.

Barata, Atep Adya, 2003, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Elex Media

Kompotindo, Jakarta.

Bilson, 2004, Riset Pemasaran,: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Cangara Hafied, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Raja Grafindo

Persada : Jakarta.

Chandra, Parasuraman. 2008. Strategi dan Program Pemasaran, Edisi I, PT Andi,

Yogyakarta.

Duarsa, Majid. 2011. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta:

Djoko, Purwanto. 2002. Komunikasi pemasaran. Jakarata: Erlangga.

Edi, Prasetyo, 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Komunikasi Terhadap

Kepuasan Pelanggan di Swalayan Semarang. Skripsi. Semarang.

Ellen, Marry. 2004. Essentials of Business Communication. USA

Fandy, Tjiptono, 2002. Startegi Pemasaran, edisi revisi, cetakan keempat, Andi,

Yokyakarta.

----------------------,2005. Startegi Pemasaran, edisi revisi, cetakan keempat, Andi,

Yokyakarta.

Fredy, Saleh. 2010, Riset Pemasaran, Cet. 1, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Gaspersz, Vincent (Eds.,). 2005. Indonesia, Manajemen Kualitas; Penerapan

Konsep-konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total, Gramedia,

Indonesia.

Hardiansyah, 2010. Manajamen Pemasaran. PT. Jakarta. Edisi Keempat.

Hardjana, 2007. Manajemen Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 96: SKRIPSI · PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI UD. ... memimpin penyelenggaraan pendidikan serta membina hubungan baik dengan

Husein, Umar. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, PT.

Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.

Ichjana Onong Effendy, 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja

Karya, Bandung.

Kotler, Philip, 2009. Menajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis. Perencanaan,

Implementasi Dan Pengendalian. Salemba Empat: Jakarta.

Lukman, 2000. Pengaruh Pelayanan Prima terhadap Kepuasan Konsumen Pada

PT. Sinar Mega Indah Persada Real Estate.Skripsi. Madura.

Lupiyoadi, Rambat 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, PT. Salemba Empat.

Jakarta.

Maddy, Khairul, 2009. Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima, Kata Buku,

Jakarta.

Majid., 2003, Manajemen Pemasaran,Edisi I, Cet. 3,Bumi Aksara, Jakarta.

Miller, 2005. Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit :

BPFE, Yogyakarta.

Priyatna, 2007. Komunikasi pemasaran Efektif.Pustaka Mandiri Guffey.

Tangerang.

Raisyah, 2009. Pengaruh Komunikasi Pemasaran dan Pelayanan Prima Terhadap

Kepuasan Pelanggan di Toko UD. Makmur Bandung. Skrpsi. Bandung.

Ratminto, 2005. Manajemen Pelayanan. Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suliyanto, 2006, Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran, Cet. I, Penerbit Ghalia

Indonesia, Bogor.

Suliyanto. 2008. Teknik Proyeksi Bisnis Teori dan Aplikasi dengan Microsoft

Excel, Andi Offset, Yogyakarta.

Supranto, J. 2009. Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Jakarta: PT. Gelora Aksara

Pratama.

Suryanto, 2003. Pelayanan Prima. Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia: Jakarta.

Sutrisna, 2000. Pengantar Pemasaran Modern, edisi pertama, cetakan pertama,

Penerbit: UPP AMP YKPN, Yogyakart