skripsi penelitian tindakan kelas (ptk) metode eksperimen smp

Upload: teguh-bobo-wibowo

Post on 11-Jul-2015

2.109 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada proses belajar mengajar, khususnya pelajaran kimia diharapkan tidakhanyamemberikankemampuansupayasiswadapatmemecahkan soal-soal kimia, tetapi secara konkrit dapat membentuk cara berpikir kritis, logisdapatmemecahkanmasalahdengankreatifdaninovatif.Pelajaran kimiamerupakansalahsatumatapelajaranyangdiberikanpadajenjang pendidikanSMPdanSMAdiIndonesia.Kimiamerupakanbagiandari sainsyangmempelajarifenomenadangejalaalamsecaraempiris,logis, sistematisdanrasionalyangmelibatkanprosesdansikapilmiah.Ketika belajar kimia, siswa akan dikenalkan tentang produk kimia berupa materi, konsep,asas,teori,prinsipdanhukum-hukumkimia.Siswajugaakan diajarkanuntukbereksperimendidalamlaboratoriumataudiluar laboratoriumsebagaiprosesilmiahuntukmemahamiberbagaimateri pembelajarandalamkimia.Halyangjugadikembangkanselama berlangsungnya prosesbelajarmengajarkimia adalahsikapilmiah seperti jujur, obyektif, rasional, skeptis1, kritis, dan sebagainya. Selamaini,antusiasmesiswadalammengikutipelajarankimiadi sekolah tidak sepertimengikuti pelajaranlainnya.Bagi siswa, konsep dan prinsip kimia menjadi sulit dipahami dan dicerna oleh kebanyakan mereka. Haliniberdampakpadarendahnyaminatsiswauntukbelajarkimia. Masalahinimerupakansalahsatumasalahklasikyangkerapdijumpai oleh para guru kimia di sekolah. Ditambah pula kebiasaan guru yang lebih 1Skeptismerupakansikapkeragu-raguanyangdimilikiseseorang.Tetapiskeptisdisini bukan sikap yang hanya pasrah pada keraguan tersebut. Skeptis yang dimaksud disini merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk melihat sesuatu secara menyeluruh sampai mendalam sehingga kita dapat berpikir untuk memperoleh pengetahuan dari hal itu. Seperti halnya yang dilakukan oleh Descartes,diamenggunakanpahamskeptismehanyasebagaisebuahmetode(skeptisme metodologis).Lihat :LouisO.Kattsoff,PengantarFilsafat,(Yogyakarta :TiaraWacana, 1996), hlm. 151. 1 2 sibukmemfokuskanpadasiswadenganrumus-rumusyangtidakmudah dipahami.Sainsyangsebenarnyabisadieksplorasidarikesehariananak-anak,malahmenjadisemakinberjarakdantidakmenarik.Denganhalini siswamasihengganuntuksenantiasamempelajarisainssecarakonsisten, sehingga penguasaan sains pada diri siswa di Indonesiamasih kurang. Ini juga senada dengan riset yang dilakukan olehProgramme of International StudentsAssessmentpadaacaraScienceCompetenciesforTommorows WorldbulanDesember2007yangmenjelaskankondisisiswaIndonesia padausia15tahun(SMP)yangdibedakanmenjadi5level.2Siswadi Indonesiapadalevel1(siswayangmempunyaipengetahuansains terbatas)terdapat61,1%,level2(siswayangbisamelakukanpenelitian sederhana) 27,5%,level3 (siswayangmampumengidentifikasimasalah-masalahilmiah)9,5%,level4(siswayangdapatmemanfaatkansains dalamkehidupan)1,4%.BahkansiswaIndonesiabelumadasamasekali yangmenembusleveltertinggi,dimanasiswamampumengidentifikasi, menjelaskan, serta mengaplikasikan pengetahuan dan sains dalam berbagai situasi kehidupan yang kompleks secara konsisten. Ketidaksukaanpadapelajarankimia,dapatberdampakpulapada sikap siswa terhadap guru kimianya. Tidak sedikit guru kimia yang kurang mendapatsimpatidariparamuridnyakarenaketidakberhasilansiswa dalam belajar kimia. Nilai yang jelek dalam tes formatif dan sumatif kimia menempatkangurusebagaipenyebabkegagalandimatasiswadanorang tua.Sikapsiswaakansangatberbedapadagurukesenianatauolahraga misalnya,pelajaranyangmenjadifavoritbagikebanyakansiswa.Untuk itu,guruperlumenerapkanmetode-metodepembelajaranyangdapat menghasilkanbelajaryangefektif,yaitumenyenangkandanbermakna, sehinggaketidaksukaansiswapadapelajarankimiadapatdireduksi perlahan-lahan. 2 Ester Lince Napitupulu, Belajar Sains Jadi Asyik dan Menyenangkan, Kompas , edisi 23 Februari 2009. 3 Tidakadasatumetodepembelajaranyangcocokuntuksemua pembelajaran.3HalsenadajugadikemukakanolehNasution,bahwatiap jenis belajar menginginkan cara belajar dan metode yang khas.4 Tidak ada satumetodepembelajaranyangserasibagisemuajenisbelajar.Metode pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu tergantung pada kondisimasing-masing unsuryang terlibat dalamproses belajarmengajar secara faktual. Mungkin untuk satu program pembelajaran pada suatu saat dipandanglebihefektifpenyampaiannyadenganmetodeceramah,pada saatlainmungkindiskusikelompok,danpadasaatlainmungkintanya jawab. Penggunaanmetodepembelajaranyangtepat,yangbersifat mengajakakanmemberikesempatanpadasiswauntukberperanaktif dalamprosesbelajarmengajarsehinggadapatmenciptakansuasana belajaryangmenyenangkan.Ketepatan penggunaanmetode pembelajaran tersebut sangat bergantung pada tujuan dan isi proses belajar mengajar dan kegiatan mengajar.5 Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuansebagaiperangkatfakta-faktayangharusdihafal.Kelas masihberfokuspadagurusebagainarasumberutamapengetahuan, kemudianekspositorimenjadipilihanutamametodepembelajaran. Pandangantersebutharusdiubah,untukitudiperlukanmetode pembelajaranyanglebihmemberdayakansiswayaitumetode pembelajaranyangmengharuskansiswatidakmenghafalfakta-fakta, tetapisebuahmetodepembelajaranyangmendorongsiswa mengkonstrusikanpengetahuandibenakmerekasendiri.6Melalui 3 Dra. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm, 2. 4 Prof. Dr. S. Nasution, Teknologi Pendidikan, (Bandung : Jemmars, 1982), hlm. 64. 5NanaSudjana,Dasar-dasarProsesBelajarMengajar,(Bandung:PT.RemajaRosda Karya, 1989), hlm. 76. 6 Anita Lie, Coopertaive Learning, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 3. 4 landasankonstruktivisme,7metodepembelajaraneksperimen dipromosikanmenjadialternatifdaripemecahanmasalahtersebut,siswa diharapkan belajar melalui mengalami, bukan menghafal. Metodepembelajaraneksperimenmerupakanmetodepembelajaran yangmenempatkanpesertadidiksebagaisubyekyangaktif.8Metode pembelajaraneksperimenmelibatkansecaramaksimalseluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis, analitis, kritis melalui eksperimen. Metodepembelajaraneksperimenmemanglebihmudahditerapkan padasiswaSMP.Padausiainisiswalebihcondonguntukmencaritahu apayangbelummerekaketahui.Karenamempunyairasakeingintahuan dandayafantasiyangtinggi.Halinidisebabkanolehmasatransisi kedewasaan yang melekat pada diri mereka sehingga hal ini terjadi. Tetapi terkadang,beberapasekolahkurangmemperhatikanhaltersebut.Tak jarangbeberapasekolahtidakpernahmengadakankegiatanpraktikum yangterapkanpadakegiatanbelajardisekolah.Dilainpihak,memang saranadanprasaranasekolahyangkurangterpenuhi.Tetapiterkadang gurujugamasihengganmenggunakanmetodetersebutlantaranmalas untuk mempersiapkan bahan ajar. Pengamatanyangdilakukanpenelititerhadapprosesbelajar mengajaryangdilakukanolehguru-gurukimiadiSMPIal-Azhar14 Semarangmenunjukkankecenderunganmasihberorientasinyaproses pembelajaranpadamateriyangadapadabukuteks.Apalagipelajaran kimia ini baru diterapkan pada kurikulum SMP semenjak kurikulum 2006. Adanyakecenderunganmempertahankandanmembangkitkan 7Landasanyangmenyatakanbahwasiswaharusmenemukansendiridan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinyaapabilaaturan-aturantidaklagisesuai.Bagisiswaagarbenar-benarmemahamidan mendapatkan menerapkan pengetahuan, merek aharus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha susah payah dengan menggunakan ide-ide. Lihat : Trianto, M.Pd.,Model-modelPembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivistik;Konsep,Landasan Teoris-Praktis dan Implikasinya, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13. 8E.Mulyasa,KurikulumBerbasisiKompetensi,(Bandung:PT.RemajaRosdaKarya, 2004), hlm. 2234. 5 keberhasilannyadalampembelajaransiswadimasalampausertaenggan menerima dan melaksanakan sesuatu yang baru secara konsisten bila yang barutersebutmenuntutpemikirandankegiatanyanglebihdibandingkan dengan cara yang biasa dilakukan. BerikutinidatanilaisiswakelasVIIpadamidsemestersebelum penelitian. Data tersebut sebelum diadakan remidi bagi yang belum tuntas KKM. Tabel 1.1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Sains Kimia Sebelum Penelitian No Kelas Jumlah siswa Hasil Prestasi BelajarTuntas KKM Sebelum Remidi TerendahTertinggi Rata-rata 1 2 3 4 VII - A VII - B VII - C VII - D 25 26 26 27 28 27 21 21 82 72 76 76 58,12 50,2 51,8 47,0 24,0% 3,8% 15,4% 3,7% Ket . Tuntas KKM yang ditetapkan sekolah 70 Beranjak dari hasil prestasi belajar yang sangat rendah di atas maka penelitiberusahamencariinovasimenggunakanmetodepembelajaran yangdapatmemotivasibelajarsiswaagardapatmeningkatkanhasil prestasi belajarnya. Dengan penggunaanmetode pembelajaran eksperimenlebih khusus padamateripembelajaranreaksikimiadiharapkandapatmenghasilkan sebuahperubahantingkahlakuyangbarusecarakeseluruhandarihasil pengalamannyasendiridalaminteraksidenganlingkungannyabaik mengenaisikap,keterampilandanpengetahuan,sertaprestasibelajar siswadapatmeningkatsesuaidenganKKMyangtelahditetapkanoleh sekolah. Karena pada materi pembelajaran reaksi kimia mempunyai tujuan agarsiswamampumemahamiberbagaisifatdalamperubahankimia, sehinggametode pembelajaran eksperimen diharapkanmampumembantu siswa dalam memahami konsep reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. 6 B.Identifikasi Masalah Masalah yang timbul dalam penelitian ini teridentifikasi sebagai berikut. 1. Penerapanmetodepembelajaranterkadangtidaksesuaidenganmateri pembelajaran yang akan diajarkan; 2. Partisipasidanadaptasidarisiswadalamprosespembelajaranmasih kurang; 3. Keaktifansiswadalamprosespembelajaranmasihbelumoptimal, terutama menyangkut tugas yang harus dilaksanakan; 4. Gurumasihengganuntukmenggunakanmetodepembelajaranyang dirasa terlalu merepotkan guru; 5. Penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan guru kurang variatif; C.Pembatasan Istilah Agardiperolehpengertiandanpemikiranyangsama,penulisperlu menegaskanbeberapaistilahataupengertiandalamjudulskripsiini. Adapun pengertian yang perlu penulis jelaskan sebagai berikut : 1. Efektivitas Kataefektivitasberasaldarikataefektifyangartinyakeadaan berpengaruh,keberhasilan(tentangusaha,tindakan).Efektivitas menunjukkantaraftercapainyasuatutujuan.Suatuusahadikatakan efektifapabilausahaitumencapaitujuannya.Adapunyangdimaksud efektivitasdalampenelitianiniadalahkeberhasilanpembelajaran denganmenggunakanmetodepembelajaraneksperimenpadamata pelajarankimiamateripembelajaranreaksikimiapadasiswakelasVII SMPIal-Azhar14Semarang.Indikatorkeberhasilannyadapatdilihat dariprestasibelajarkimiasiswayangdiperolehsetelahpembelajaran menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Selain prestasi belajar, efektivitas penggunaan metode pembelajaran eksperimen ini juga dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran. 7 2. Metode Pembelajaran Eksperimen MenurutAkhmadSudrajat,methodisawayinachieving something.9 Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakanuntukmengimplementasikanrencanayangsudahdisusun dalambentukkegiatannyatadanpraktisuntukmencapaitujuan pembelajaran.Terdapatbeberapametodepembelajaranyangdapat digunakanuntukmengimplementasikanstrategipembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) percobaan/laboratorium;(6)pengalamanlapangan;(7)brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya. Eksperimenataupercobaanmerupakansuatutuntutandari perkembanganilmupengetahuandanteknologiagarmenghasilkan suatuprodukyangdapatdinikmatimasyarakat.Eksperimendilakukan orang untukmengetahuikebenaransuatu gejala dan dapatmenguji dan mengembangkannyamenjadisuatuteori.Kegiataneksperimenyang dilakukansiswasekolahdasarmerupakankesempatanmemilikiyang dapatmendorongsiswamengkonstruksipengetahuanmerekasendiri, berpikirilmiahdanrasionalsertamengembangkanpengalamannyadi masa mendatang. Metodepembelajaraneksperimendiartikansebagaicara pembelajaranyangmelibatkansiswadenganmengalamidan membuktikansendiriprosesdanhasileksperimenitu.Karenasiswa belummengetahuiteoridarisuatupermasalahan,makaharus melakukankegiatanmengkaji,menyelidiki,menyusunhipotesis, mencoba,menemukansecarainduktif,merumuskan,memeriksa,dan membuat simpulan tentang objek. 3. Prestasi Belajar Prestasibelajardiartikansebagaipenguasaanpengetahuanatau keterampilanyangdikembangkanolehmatapelajaranlazimnya 9AkhmadSudrajat,2008,/artikelonline/,MetodePembelajaran,, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ diunduh tanggal 9 Desember 2008. 8 ditunjukkandengannilaiyangdiberikanolehguru.10Prestasibelajar yang diteliti di dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar kognitif kimia siswakelasVIIsemesterISMPIal-Azhar14SemarangTahun Pelajaran 2008/2009 pokok bahasan reaksi kimia yang dilihat dari hasil post-tes.Sedangkanprestasibelajarafektifdanpsikomotordilihatdari aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. 4. Kimia Kimiamerupakanbagiandariilmupengetahuanalam(sains) yangmempelajaritentangsifat,strukturmateri,komposisimateri, perubahan,danenergiyangmenyertaiperubahanmateri.11Kimiatidak dapatdipandangsebagaipusatilmupengetahuan,sebabkimia merupakanbagianilmupengetahuan(sains)yangbersinggungan dengan biologi dan fisika, bahkan dengan geografi fisik. 5. Reaksi Kimia Reaksi kimia adalah tindakan yang terjadi pada perubahan kimia, yaitu perubahanmateriyangmenyangkut struktur dalammolekulsuatu zat. Dalam reaksi kimiasifat zatyangbereaksiberubah, demikian pula terjadiperubahantenaga,misalnyakalorakandiserapdandibebaskan. Reaksi kimia secara sederhana adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat apabila direaksikan atau dicampurkan dengan zat lain. D.Perumusan Masalah 1.Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut : Apakah penggunaan metode pembelajaran eksperimen efektif sebagai metodepembelajarankimiamateripembelajaranreaksikimiapada siswa kelas VII SMPI al-Azhar 14 Semarang ? 10TirtonegoroSutratinah,AnakSupernormaldanProgramPendidikan,(Jakarta:Bina Aksara, 1984), hlm. 43. 11 Unggul Sudarmo, Kimia untuk SMA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 2. 9 2.Bentuk Tindakan untuk Memecahkan Masalah Bentuktindakanuntukmemecahkanmasalahnyaadalahdengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen pada siswa kelas VII-A SMPI al-Azhar 14 Semarang pada materi pembelajaran reaksi kimia. E.Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan, sebagai berikut. Bagi Siswa SMPI al-Azhar 14 Semarang: a. kompetensi siswa di bidang kimia, khususnya pada materi pembelajaran reaksi kimia dapat dicapai; b. hasil belajar siswa kelas VII-A SMPI al-Azhar 14 Semarang dalam mata pelajarankimiakhususnyamateripembelajaranreaksikimiadapat meningkat; c. penerapanmetodepembelajaraneksperimendapatdikembangkanatau diterapkan pada siswa kelas-kelas yang lain. Bagi Guru SMPI al-Azhar 14 Semarang: a. adanyainovasimetodepembelajarankimiadaridanolehgurudalam melakukan kegiatan belajar mengajar; b. merupakansumbanganpemikirandanpengabdiangurudalamturut sertamencerdaskankehidupananakbangsamelaluiprofesiyang ditekuninya; c. adanyapenelitianinimakaterjalinkerjasamaataukolaborasisesama guru pelajaran kimia di SMPI al-Azhar 14 Semarang; d. adanyakesadarandanmotivasibagiguruagardapatmengembangkan kualitas dalam pembelajaran. Bagi Pihak SMPI al-Azhar 14 Semarang: a. melalui peningkatan kualitas pembelajaran SMPI al-Azhar 14 Semarang makadiharapkandapatmeningkatkanperingkatSMPIal-Azhar14 Semarang. 10 BAB II IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN PADA MATERI PEMBELAJARAN REAKSI KIMIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA A.Landasan Teori 1. Belajar dan Mengajar SecaraumumRoestiyahmengartikanbelajarsebagaiproses perubahanperilaku,akibatinteraksiindividudenganlingkungan.12 Belajarjugadapatdiartikanberusahamemperolehkepandaian/ilmu, berlatih,atauberubahnyatingkahlaku/tanggapanyangdisebabkanoleh pengalaman.Selainitubeberapatokohjugamendefinisikanbelajaritu sendiri,sepertiErnestR.Hilgard.PadabukunyayangberjudulTheories of Learning, menjelaskan definisi belajar sebagai berikut : Learningistheprocessbywhichanactivityoriginatesoris changed through training procedures (whether is the laboratory or inthenaturalenvironment)asdistinguishedfromchangesby factors not attribute to training13 Padadefinisidiatasdijelaskanbahwabelajarberhubungandengan perubahantingkahlakuseseorangterhadapsesuatusituasitertentuyang disebabkanolehpengalamannyayangberulang-ulangdalamsituasiitu, dimanaperubahantingkahlakuitutidakdapatdijelaskanataudasar kecenderunganresponpembawaan,kematangan,ataukeadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya). Gagnejugamenjelaskanbahwabelajarterjadiapabilasuatusituasi stimulusbersamadenganisiingatanmempengaruhisiswasedemikian rupasehinggaperbuatannyaberubahdariwaktusebelummengalami 12 Dra. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001)., hlm. 14. 13 Drs. H. Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, (Solo : CV. Aneka, 1993), hlm. 20. 10 11 situasiitukewaktusesudahiamengalamisituasisepertitadi.14 SedangkanMorgan,mengemukakanbelajarsebagaisetiapperubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil darilatihanataupengalaman.SertaWitheringtonmengartikanbelajar sebagaisuatuperubahandidalamkepribadianyangmenyatakandiri sebagaisuatupolabarudaripadareaksiyangberupakecakapan,sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.Selainitu,belajarjugadiartikansebagaiperubahantingkahlaku padahati(jiwa)pelajarberdasarkanpengetahuanyangsudahdimiliki menujuperubahanbaru.15Daribeberapapengertiantersebut,dapat diartikanbahwabelajarmerupakanprosesperubahantingkahlakuyang berlangsungterus-menerus(pengalaman)sehinggamenyamgkutaspek fisikmaupunpsikis,sepertipemecahansuatumasalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar antara lain:16 a. Perubahan terjadi secara sadar Seseorangyangbelajarakanmenyadariterjadinyaperubahanituatau sekurang-kurangnyaiaakanmerasakantelahterjadiadanyasuatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajarSebagaihasilbelajar,perubahanyangterjadipadadiriseseorang berlangsungsecaraberkesinambungantidakstatis.Perubahanyang terjadiakanmenyebabkanperubahanberikutnyadanakanberguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. 14 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 84. 15SholehAbdulAzisdanAbdulAzisAbdulMazid,TarbiyahwaTuruqitTadris,(Mesir: Darul Maarif, 1979), hlm. 169. 16Drs.EkoNuryantoMardisusanto,PenelitianTindakanKelas;PeningkatanPrestasi HasilBelajarSiswaKelasXSMAN5SemarangdenganPendekatanPembelajaranBerganti PasangandalamKelompokpadaPelajaranKimiaMateriHidrokarbon,(Semarang:SMA5 Semarang, 2007), hlm.7 12 c. Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif Pada perbuatan belajar, perubahanperubahan itu senantiasa bertambah dantertujuuntukmemperolehsesuatuyanglebihbaikdari sebelumnya. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahantingkahlakuyangterjadisetelahbelajarbersifattetapdan permanen e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahantingkahlakuterjadikarenaadatujuanyangakandicapai. Perubahanbelajarterarahkepadaperubahanyangbenarbenar disadari. f.Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Jikaseorangbelajarsesuatu,sebagaihasilnyaiaakanmengalami perubahantingkahlakusecaramenyeluruhpadasikap,keterampilan dan pengetahuan . Belajarmerupakantindakandanperilakuyangkompleks.Sebagai tindakan, maka belajar hanya dapat dialami oleh siswa sendiri. Bila siswa belajar,makaakanterjadiperubahanmental,disampingitujugaterjadiperubahanjasmanipadadirisiswa.17Perkembanganmentalsiswadapat terjadibila;Pertama,pertumbuhanjasmanitelahsiap(sebagaiilustrasi, perkembanganberbahasaterjadisetelahalat-alatberbicaradanberpikir siapberfungsi).Kedua,individubelajar,baikatasdorongansendiri ataupundorongandarilingkungansekitar.Darisisiperkembangan individu,perkembanganmentaldenganbelajarbersifatmendorong (sebagaiilustrasi,siswakelasXSMAyangmendapatkannilaisedang padamatapelajarankimia.Semulaiaseganbelajarkimiakarenamata pelajarankimiasangatsulit.Setelahiamendapatkanpenjelasanbahwa kimia sangat bermanfaat bagi kehidupansehari-hari dan untuk belajar di perguruantinggi,siswatersebutbersemangatdalambelajarkimia.Nilai 17Dr.DimyatidanDrs.Mudjiono,BelajardanPembelajaran,(Jakarta:Departemen Pendidikan & Kebudayaan dengan Rineka Cipta, 2006), hlm. 6. 13 kimianyamenjadibaik,daniamakinbertambahsemangat,rajin,dan disiplin belajar). Pengertianmengajar secarasederhanaadalah upayamenyampaikan bahanpelajaranpadasiswa.Mengajardalamartiluasadalahsegala upayayangdisengajadalamrangkamemberikemungkinanbagisiswa untukterjadinyaprosesbelajarsesuaidengantujuanyangtelah dirumuskan.18Dengandemikianpembelajaran(prosesbelajar-mengajar) merupakanusahauntukmenciptakansistemlingkunganyang mengoptimalkan kegiatan belajar. Adapunprinsip-prinsipumumyangharusdijadikanpeganganguru dalam melakukan pembelajaran adalah sebagai berikut.19 a. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apayangtelahdipelajarimerupakandasardalammempelajaribahan yangakandiajarkan.Olehkarenaitu,tingkatkemampuansiswa sebelumpembelajaranberlangsungharusdiketahuiguru.Tingkat kemampuan semacam ini disebut entry behavior. Entry behavior dapat diketahuidiantaranyadenganmelakukanpretest.Halinisangat penting agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. b. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis. Bahanpelajaranyangbersifatpraktisberhubungandengansituasi kehidupan.Halinidapatmenarikminat,sekaligusdapatmemotivasi belajar. c. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa. Ada perbedaanindividual dalamkesanggupanbelajar. Setiapindividu mempunyaikemampuanpotensialsepertibakatdaninteligensiyang berbedaantarasatudenganyanglainnya.Apayangdapatdipelajari seseorang secara tepat, mungkin tidak dapat dilakukan oleh orang lain dengancarayangsama.Olehkarenaitu,mengajarharus memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan masing-masing siswa. 18Drs.H.MuhammadAli,GurudalamProsesBelajarMengajar,(Bandung:SinarBaru Algensindo, 2002), hlm. 12. 19 Dr. Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 7. 14 d. Kesiapan (readliness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar. Kesiapanadalahkapasitas(kemampuanpotensial)baiksecarafisik maupunmentaluntukmelakukansesuatu.Apabilasiswasiapuntuk melakukanpembelajaran,hasilbelajardapatdiperolehdenganbaik. Sebaliknyabilatidaksiap,tidakakandiperolehhasilyangbaik.Oleh karenaitu,pembelajarandilakukankalauindividumempunyai kesiapan. e. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa. Tujuanpembelajaranmerupakanrumusantentangperubahanperilaku apa yang diperoleh setelah pembelajaran. Apabilatujuan pembelajaran diketahui, siswa mempunyai motivasi untuk belajar. f.Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar. Belajarharusbertahapdanmeningkat.Olehkarenaitu,dalam mengajar haruslah mempersiapkan bahan yang bersifat gradual, yaitu : 1)dari sederhana kepada kompleks (rumit); 2)dari konkret kepada yang abstrak; 3)dari umum (general) kepada yang4)dariyangsudahdiketahuikepadayangtidakdiketahui(konsep yang bersifat abstrak); 5)denganmenggunakanprinsipinduksikepadadeduksi.Atau sebaliknya; 6)sering menggunakan reinforcement (penguatan). 2. Strategi dan Metode Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah pola dan urutan perbuatan guru-murid di dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.20 Strategi pembelajaran dengandemikianrencanadancara-caramembawakanpengajaranagar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan tujuan pengajaran dapat dicapai secaraefektif.AkhmadSudrajatmengemukakanStrategyisaplanof 20 Drs. JJ. Hasibuan, DTP. Ed. dan Drs. Moedjiono,ProsesBelajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 3. 15 operation, and method is a way in achieving something.21 Dari sini jelas bahwastrategipembelajaransifatnyamasihkonseptualdanuntuk mengimplementasikan digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Terdapatbeberapametodepembelajaranyangdapatdigunakanuntuk mengimplementasikanstrategipembelajarandiantaranya;ceramah, demonstrasi,diskusi,simulasi,laboratorium/praktikum/eksperimen, pengalamanlapangan(inquiry),brainstorming,debat,simposium,dan sebagainya.Dilihatdarikegiatanpengolahanpesan/materimakastrategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua jenis. a. Strategipembelajaranekspositori,gurumengolahsecaratuntas pesan/materisebelumdisampaikandikelassehinggapesertadidik tinggal menerima saja. b. Strategipembelajaranheuristik,pesertadidikmengolahsendiri pesan/materi dengan pengarahan dari guru.22 3. Metode Pembelajaran Eksperimen Karenasiswabelummengetahuiteoridarisuatupermasalahan, makaharusmelakukankegiatanmengkaji,menyelidiki,menyusun hipotesis,mencoba,menemukansecarainduktif,merumuskan, memeriksa,danmembuatsimpulantentangobjek.Pembelajarandengan metodeeksperimendapatdilakukansecaraindividualatausecara kelompok.Jikatujuannyauntukmelatihbelajarbekerjamandiri, pembelajaranharusdilakukansecaraindividual.Belajarsendiri memungkinkansiswabelajarsesuaidengankemampuandan kecepatannya.Halinimenguntungkansiswayanglambatbelajarnya dalammemahamimateri, karena tidak terseret-seret oleh temannyayang cepatbelajarnya.Materiuntukbelajarindividualharusdipilihyang sesuaidengankemampuansiswa.Penjelasandanperintahkepadasiswa kelasrendahsebaiknyadiberikansecaralisan.Bagisiswakelastinggi, informasidanperintahdapatdisampaikansecaratertulispadalembar 21AkhmadSudrajat,2008,/artikelonline/,MetodePembelajaran,, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ diunduh tanggal 9 Desember 2008. 22 Ibid. 16 kerjasiswa.Untuktujuanbelajarkerjasama,pembelajarandilaksanakan secara kelompok. Eksperimenataupercobaanadalahsuatutuntutandari perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produkyangdapatdinikmatimasyarakat.Eksperimendilakukanorang untukmengetahuikebenaransuatugejaladandapatmengujidan mengembangkannyamenjadisuatuteori.23Kegiataneksperimenyang dilakukansiswasekolahdasarmerupakankesempatanmemilikiyang dapatmendorongsiswamengkonstruksipengetahuanmerekasendiri, berfikirilmiahdanrasionalsertamengembangkanpengalamannyadi masa mendatang. Metodepembelajaraneksperimendiartikansebagaicara pembelajaranyangmelibatkansiswadenganmengalamidan membuktikansendiriprosesdanhasileksperimenitu.Karenasiswa belum mengetahui teori dari suatu permasalahan, maka harus melakukan kegiatanmengkaji,menyelidiki,menyusunhipotesis,mencoba, menemukansecarainduktif,merumuskan,memeriksa,danmembuat simpulantentangobjek.Jadidalammenerimasuatuberitakitaharus mengetahuikebenarandariberita/informasitersebut,apalagi berita/informasidariorangfasik.SebagaimanaditerangkandalamQ.S. al-Hujaraat ayat 6 : !!., _ `.., | `,l> _.! |,., `.,. ,,.. !.. > >,`.. _ls !. `.l- _,.... _Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawasuatuberita,makaperiksalahdengantelitiagarkamu tidakmenimpakansuatumusibahkepadasuatukaumtanpa 23 Dra. Roestiyah, Op.Cit., hlm. 80. 17 mengetahuikeadaannyayangmenyebabkankamumenyesalatas perbuatanmu itu. 24 Les Giblin menyatakan bahwa seseorang dapat mengingat 10% dari yangdibaca,20%dariyangdidengar,30%dariyangdilihat,50%dari yangdilihatdandidengar,70%dariyangdikatakan,dan90%dariyang dilakukannya.25Berdasarkanbesarnyapresentasidarikeadaantersebut, dapatdisimpulkanbahwametodepembelajaraneksperimenmerupakan metodeyangpenting.Belajarmelaluiberbuatlebihbaikdaripadauntuk mengerjakanobjek.Terkaitdenganhaltersebut,guruperlumemahami modus atau pola pengalaman belajar siswa dan kemungkinan hasil belajar yang dicapainya, dalam Kerangka Kerucut Pengalaman (gambar 1). Gambar 1: Kerangka Kerucut Pengalaman Metodepembelajaraneksperimendapatjugadigunakanuntuk mengajarkanobjeklangsungmelaluipercobaansecaralangsung.Dengan menggunakanmetodepembelajaraneksperimensemangatbelajarsiswa dapatditingkatkan.Siswabelajarberbuat,menghayatidanmenghargai metodeilmiah,meningkatkankemampuannyadalammemecahkan masalah,sertamelakukananalisis,sintesis,danevaluasi.Jika pembelajarandenganmetodepembelajaraneksperimendiberikansecara 24 Tim Penerjemah al-Quran, al-Quran dan Terjemah, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penafsiran/Penerjemehan, 1971), hlm. 846. 25 Les Giblin, Skill With People, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), hlm. C. bacadengarlihatlihat dan dengarkatakanlakukanYang diingat10%20%30%50%70%90%ModusVerbalVisualBerbuat18 kelompok,anggotanyacukuptigaatauempatsiswa.Semuaanggota kelompok diusahakan agar benar-benar berperan aktif, dapat bekerjasama, salingmenunjang,danbergotong-royongdalammenyelesaikantugas kelompok yang diberikan. Adapun tujuan dari metode pembelajaran eksperimen ini adalah: a. agar siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh; b. melatihsiswamerancang,mempersiapkan,melaksanakan,dan melaporkan percobaan; dan c. melatihsiswamenggunakanlogikaberfikirinduktifuntukmenarik kesimpulandanfakta,informasiataudata,yangterkumpulmelalui eksperimen. Agarpenggunaanmetodeeksperimenituefisiendanefektif,makaperlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Dalameksperimensetiapsiswaharusmengadakanpercobaan,maka jumlahalatdanbahanataumateripercobaanharuscukupbagitiap siswa. b. Agareksperimenitutidakgagaldansiswamenemukanbuktiyang meyakinkan,ataumungkinhasilnyatidakmembahayakan,maka kondisialat danmutu bahan percobaanyang digunakanharusbaik dan bersih. c. Dalameksperimensiswaperlutelitidankonsentrasidalammengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberipetunjukyangjelas,sebabmerekadisampingmemperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan,jugakematanganjiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. e. Tidaksemuamasalahbisadieksperimenkan,sepertimasalahmengenai kejiwaan,beberapasegikehidupansosialdankeyakinanmanusia. 19 Kemungkinanlainkarenasangatterbatasnyasuatualat,sehingga masalah itu tidak biasa diadakan percobaan.26 Prosedur eksperimen antara lain: a. perludijelaskankepadasiswatentangtujuaneksprimen,merekaharus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. b. memberipenjelasankepadasiswatentangalat-alatsertabahan-bahan yangakandipergunakandalameksperimen,hal-halyangharus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. c. selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bilaperlumemberisaranataupertanyaanyangmenunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. d. setelaheksperimenselesaiguruharusmengumpulkanhasilpenelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atautanya jawab.27 Keunggulan penggunaan metode eksperimen ini adalah: a.membuatsiswapercayapadakebenarankesimpulaneksperimennya daripada hanya menerima kata guru atau buku; b.siswaaktifterlibatmengumpulkanfakta,informasi,ataudatayang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya; c.dapatmenggunakandanmelaksanakanprosedurmetodeilmiahdan berpikir ilmiah; d.memperkayapengalamandenganhal-halyangbersifatobjektif, realistis, dan menghilangkan verbalisme; dan e.hasil belajar menjadi kepemilikan siswa yang bertalian lama. Adapun kelemahan metode eksperimen ini adalah: a.memerlukan peralatan eksperimen yang lengkap; b.dapatmenghambatlajupembelajarandalameksperimenyang memerlukan waktu lama; 26Maria Ulfah, 2009, /artikel online/, Experimental Method, http://mariaulfah,ExperimentalMethod,multiply.com/jurnal/ diunduh 21 Januari 2009. 27 Dra. Roestiyah, Op.Cit., hlm. 81. 20 c.menimbulkankesulitanbagigurudansiswaapabilakurang berpengalaman dalam penelitian; dan d.kegagalandankesalahandalambereksperimenakanberakibatpada kesalahan menyimpulkan. 4. Prestasi Belajar Prestasibelajardariduakatayaituprestasidanbelajar.Prestasi adalahhasilyangtelahdicapaidariyangtelahdilakukanataudan sebagainya.Belajarberartiberusahamemperolehkepandaian.ilmu, berlatih,atauberubahnyatingkahlaku/tanggapanyangdisebabkanoleh pengalaman.Belajaradalahsuatuprosesyangberlangsungdidalamdiri seseorangyangmengubahtingkahlakunya,baiktingkahlakudalam berpikir,bersikap,danberbuat.Sedangkanprestasibelajaradalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaranlazimnyaditunjukkandengannilaiyangdiberikanolehguru.28 Prestasibelajarkimiaadalahsuatuhasilyangdicapaiolehpesertadidik setelahiamenjalaniprosesbelajaryangberupanilaiyangmeliputinilai afektif,kognitif,danpsikomotorikdalambidangilmukimia.Prestasi belajarbergantungpadabanyakfaktor,akantetapitidaksemuafaktor mempunyai pengaruh yang sama besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasibelajarsiswadibedakanmenjadifaktorinternaldanfaktor eksternal.29 a.Faktor Intern (dari dalam), yaitu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari diri seseorang yang sedang belajar itu sendiri. Faktor intern meliputi: 1)Faktor fisiologis Faktorfisiologisberhubunganeratdengankesehatanfisikdan kondisifisiologisiniumumnyaberpengaruhterhadapprestasi belajaranakdidik.Anakdidikyangbelajardalamkeadaansegar 28TirtonegoroSutratinah,AnakSupernormaldanProgramPendidikan,(Jakarta:Bina Aksara, 1984), hlm. 43. 29 Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, Op.Cit., hlm. 236. 21 jasmaninyaakanberbedaprestasibelajarnyadaripadaanakdidik yang belajar dalam keadaan lemah. 2)Faktor psikologis Faktoryangperludiperhatikanyangberhubungandenganhalini adalahanakdidikharusmempunyaikesiapanmentaluntuk menghadapi tugas yang harus dipelajari. Beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah tingkat kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif. b.Faktor Ekstern (dari luar), yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak didik yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor ekstern meliputi: 1)Faktor lingkungan Prosesbelajarmengajarfaktorlingkunganjugamemegangperanan penting, karenanya harus mendapat perhatian. 2)Faktor instrumen Yaitufaktoryangkeberadaandanpenggunaannyadirancangsesuai denganprestasibelajaryangdiharapkan,meliputi:kurikulum, program guru atau tenaga pengajar, sarana, fasilitas, dan sebagainya. 5. Reaksi Kimia Perubahan Materi Berbagaiperubahanmaterikitatemukandalamkehidupansehari-hari.Misalnya,esmencair,airmenguap,kertasterbakar,besiberkarat, ataumakananmenjadibasi.Berbagaimacamperubahanmateridapat digolongkankedalamperubahanfisisatauperubahankimia.Perubahan fisis adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, pada perubahan fisis,hakikatzattidakberubah,yangberubahhanyabentukatau wujudnya.Sebaliknya,padaperubahankimiaterbentukzatbaru.30 Berikutinidiberikanbeberapacontohperubahanfisisdankimiadalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industry. Contoh perubahan fisis: a. es mencair 30 Michael Purba, Kimia 2000: Untuk SMU Kelas 1, (Jakarta : Erlangga, 2000), hlm. 33. 22 b. air menguap c. lilin meleleh d. beras digiling menjadi tepung e. lampu pijar menyala f.kawat nikrom dibakar hingga berpijar g. mencuci pakaian dengan sabun h. memisahkan bensin dari minyak bumi i.memisahkan oksigen dari udara j.membuat meja dari balok kayu Contoh perubahan kimia: a. kertas terbakar b. besi berkarat c. lilin menyala/.terbakar d. beras dimasak menjadi nasi e. lampu petromaks menyala f.pita magnesium dibakar hingga berpijar g. mengelantang pakaian dengan pemutih h. membuat plastik dari minyak bumi i.membuat pupuk urea dari amonia j.membuat sabun dari minyak kelapa Ketika mengamati proses perubahan wujud es yang mencair atau air menguap.Prosesitutidakmenghasilkanzatbaru.Es,air,danuapair adalah air (H2O). Es adalah air dalam bentuk padatan, sedangkan uap air adalahairdalambentukgas.Demikianjugahalnyadenganlilinyang meleleh, tidak berbentuk zat baru. Lilin yang meleleh itu segera kembali menjadililinpadatjikadidinginkan.Berbedahalnyajikaperhatikan kertas yang dibakar (menjadi abu) atau besi yang berkarat (menjadi karat besi). Pada kedua itu terbentuk zat baru. Abu tertentu berbeda dari kertas dan karat besi tidaklah sama dengan besi. 23 Ciri-ciri Reaksi Kimia Padakehidupansehari-hari,banyakterjadireaksikimia.Biasanya manusia tidak pernah menyadari akan adanya reaksi kimia di sekitarnya, bahkanpadatubuhmanusiasendiri.Nasiyangdimakandandikunyah olehmulutmengalamireaksikimia.Tanamandapattumbuhkarena adanyaprosesfotosintesisdidalamnyayangmelibatkanreaksikimia. Batangbesiyangawalnyamengkilap,keras,dandapatditempadapat berubahmenjadirapuh,berwarnakuningkecokelatan,dantidakdapat ditempaakibatperkaratan.Karatterbentukkarenaadanyareaksikimia antara besi dengan uap air di udara. Reaksi kimia yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dapat diamati daribeberapaperubahan.Setiapreaksikimiamempunyaiciri-ciri,yaitu terbentuknyaendapan,perubahanwarna,perubahansuhudanterbentuk gas.31Berikutiniadalahbeberapaciriyangdapatdiamatipadasuatu reaksi kimia. a. Terbentuk endapan Duajenislarutanyaitukaliumbromida(KBr)dariperaknitrat (AgNO3)apabiladicampurkanakanmenghasilkanreaksikimia. Reaksiantaralarutankaliumbromidadanperaknitrattersebut menghasilkanendapanyangberwarnaputih.Endapanyangterbentuk merupakan zat baru yaitu perak bromida (AgBr). Reaksi antara kalium bromida dan perak nitrat dapat dituliskan dlm persamaan berikut: ) ( ) ( ) ( ) (3 3aq KNO s AgBr aq AgNO aq KBr + +Dari persamaan di atas diketahui bahwa reaksi antara kalium bromida (KBr) dan perak nitrat (AgNO3) menghasilkan perak bromida (AgBr) dankaliumnitrat(KNO3).KeteranganaqpadaKBr,AgNO3,dan KNO3 menyatakan bahwa ketiga zat tersebut merupakan larutan (aq= aqueous= larutan). Sedangkan keterangan s pada AgBr menyatakan bahwa zat tersebut merupakan padatan (s= solid= padat). 31 Kania Purnama Dewi, Sains Kimia Kelas IX, (Jakarta: Pelangi Indonesia, 2006), hlm. 2. 24 Padareaksikimiadiatas,endapanterbentukkarenaperakbromida (AgBr)tidaklarutdalamair.Dalamsuatureaksikimia,umumnya endapan akan terbentuk apabila salah satu hasil reaksi tdh dapat larut dalamair.Tidaksemuareaksikimiaakanterbnetuendapankarena terkadang semua hasil reaksi dapat larut dalam air. b. Terjadinya Perubahan Warna Cirilainyangdapatdiamatipadasebuahreaksikimiaadalah perubahanwarna.Misalnyapadareaksiantarakaliumkromat (K2CrO4)danperaknitrat(AgNO3).Larutankaliumkromatberwarna kuningsedangkanlarutanperaknitrattidakberwarna(bening). Apabila larutan kalium kromat diteteskan ke dalam larutan perak nitrat maka akan terjadi reaksi berikut: ) ( 2 ) ( ) ( 2 ) (3 4 2 3 4 2aq KNO s CrO Ag aq AgNO aq CrO K + +Hasil reaksi antara kalium kromat dan perak nitrat merupakan larutan yangberwarnaorange.Reaksikimiayangmenimbulkanperubahan warnajugaterjadidalamkehidupansehari-hari.Misalnyaperubahan warnayangterjadipadabuahyangmulaimatang.Warnabuahyang semulahijaudapatberubahmenjadikuning,jingga,ataumerah. Reaksiinimelibatkanenzim-enzimyangterdapatdidalamnya. Reaksiyangmelibatkanenzimsemacaminidinamakansebagai reaksi enzimatis. c. Terbentuk Gas Perubahankimiayangterjadijugadapatditandaidengantimbulnya gas. Contohnya jika kalsium karbonat direaksikan dengan larutan asam klorida,makaakanterbentukgaskarbondioksida.Persamaanreaksi tersebut adalah sebagai berikut: ) ( ) ( ) ( ) ( 2 ) (2 2 2 3g CO l O H aq CaCl aq HCl s CaCO + + +Padapersamaandiatas,gaskarbondioksidaterlihatsebagai gelembungudarayangterbentukapabilapadatankalsiumkarbonat 25 bereaksidenganasamklorida.Sedangkankalsiumkloridalarutdi dalam air. Jikakitajelimengamatikejadiansehari-hari,kitadapatmengetahui berbagaireaksikimiayangmenghasilkangas.Misalnyapadareaksi kimiayangterjadipadapembusukanmakanandanjugapadaproses pembakaran.Keduaprosestersebutmelibatkanreaksikimiayang dapat ditandai dengan timbulnya gas. Prosespematanganbuah-buahanjugamelibatkansuatureaksikimia yang menimbulkan gas. Jenis gas yang timbul pada pematangan buah iniadalahgasetilen(C2H2).Gasinimenyebabkanterjadinya perubahanenzimdalambuahsehinggamembuatmenjadimatang. Terkadangpematanganbuahjugadipercepatdenganmenempatkan bongkahankarbitdalamsuatukantongbersamabuahyangakan dimatangkan,misalnya:pisang.Hlminidisebabkankarbit memproduksi gas etilen. d. Terjadi Perubahan Suhu Padareaksikimia,umumnyaterjadiperbedaansuhuantarazat-zat yangbereaksi(reaktan)denganzat-zathasilreaksi(produk). Perubahansuhudalamsuatureaksikimiaadaduamacam,yaitu eksoterm dan endoterm. Reaksi eksoterm terjadi bila zat hasil reaksi suhunya lebih tinggi dari zat-zatyangbereaksi.Olehkarenaitusuhuakhirreaksilebihtinggi daripadasuhuawalreaksi.Contohreaksieksotermadalah pembakaran,reaksinetralisasi,danpenambahanairpadalarutan asampekat.Sedangkanreaksiendotermterjadibilazathasilreaksi suhunyalebihrendahdaripadazat-zatyangbereaksi.Padareaksi endoterm, suhu kahir lebih rendah daripada suhu awal reaksi. Contoh reaksiendotermadalahreaksiantaraureadenganair.Bilaurea direaksikandenganairmakaakanterjadipenurunansuhu.Hal tersebutdapatdibuktikandenganmemasukkanureakedalam 26 kantongplastikdanmencampurkannyadenganair.Setelahbeberapa saat kantong tersebut akan menjadi lebih dingin dari sebelumnya. B.Pengajuan Hipotesis Berdasarkan kerangka pikiran yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Metodepembelajaraneksperimenefektifuntukditerapkanpadaproses pembelajarandikelasVIISMPIal-Azhar14Semarangpadamateri pembelajaranreaksi kimia. 27 BAB III METODE PENELITIAN A.Tujuan Penelitian Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuiefektifitaspenggunaan metodepembelajaraneksperimenuntukpelajarankimiamateri pembelajaranreaksikimiapadasiswakelasVIISMPIal-Azhar14 Semarang.Sertamemberikanpengertiankepadagurubahwametode pembelajaraneksperimenefektifdanrelevanuntukditerapkandapam pembelajaran. B.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 22 Nopember 2008.AdapuntempatyangdigunakanuntukpenelitianbertempatdiSMPI al-Azhar 14 Semarang. C.Variabel Penelitian Variabeladalahfaktor-faktoryangberperandalamperistiwaatau gejalayangditeliti.32F.N.Kerlingermengatakanvariabelsebagaisebuah konsep,sedangkanSutrisnoHadimendefinisikanvariabelsebagaigejala yang bervariasi. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: a.Variabelbebas(independentvariable),33yaitumetodepembelajaran eksperimen. b.Variabelterikat(dependentvariable),yaituprestasibelajarsiswa SMPIal-Azhar14SemarangkelasVIIpadamateripembelajaran reaksi kimia. 32 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm. 72. 33Merupakanvariabelyangmenyebabkan/mempengaruhiterjadinyaprestasibelajar. Lihat : Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 12, hlm. 119. 27 28 D.Metode Penelitian Penelitianinimerupakanjenispenelitiantindakankelas.McNiff mengemukakanbahwapenelitiantindakankelasmerupakanbentuk penelitianreflektifyangdilakukanolehpendidiksendiriyanghasilnya dapatdimanfaatkansebagaialatuntukpengembangansekolah,dan pengembangankeahlianmengajar.34Dalampenelitiantindakankelasini, merujuk pada metode Kurt Lewin yang menunjuk empat komponen pokok penelitiantindakankelasyaitu:1)perencanaan(planning),2)tindakan (acting),3)observasi(observing),dan4)refleksi(reflecting).35Metode Kurt Lewin dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2: Alur tindakan kelas menurut metode Kurt Lewin Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, yaitu: Siklus I:metodepembelajaraneksperimendengansubmateri pembelajaran perubahan materi. Siklus II:metodepembelajaraneksperimendengansubmateri pembelajaran reaksi kimia. Yang setiap siklusnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1.Kegiatan Pendahuluan (Pra Siklus) Kegiataninidiawalidenganideyangmerupakanharapanyangingin dicapaidalampenelitian,berdasarkantemuandananalisadata.Pada tahapinidilakukanpenyusunanrencanapembelajaranantarapeneliti dengankolaborator,yangpadapenelitianiniadalahgurusainskimia yangadadiSMPIal-Azhar14.Daridiskusiyangdilakukansetelah melakukanpengamatanprosesbelajarsiswadidapatkanbahwayang menyebabkannilaisiswarendahyaitumotivasisiswayangkurang, dikarenakan siswa bosan menerima pembelajaran yang monoton. 34Prof.Dr.H.MohammadAsrori,M.Pd.,PenelitianTindakanKelas,(Bandung:PT. Wacana Prima, 2008), hlm. 4. 35 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2008), hlm. 30. PlanningActingObservingReflecting 29 2.Siklus I Padasikluspertamainimengambilsubmateriperubahanzat, selanjutnya disebut tindakan I. a.Perencanaan tindakan I MateriyangakandisampaikanpadatindakanIadalahperubahan materi dengan topik: 1)menentukanciri-ciri danidentifikasi perubahanzat (perubahan kimia dan perubahan fisika). Tujuan pembelajaran pada tindakan I adalah: 1)siswadiharapkandapatmengetahuiciri-cirisifatkimiadan sifat fisika (perubahannya); 2)siswadiharapkandapatmengidentifikasiperubahankimiadan perubahan fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum melaksanakan pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan, antara lain: 1)guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 2)guru menyusun petunjuk praktikum/kerja; 3)gurumempersiapkanalatdanbahanyangakandigunakan untuk praktikum. b.Pelaksanaan tindakan I 1)Untukmencapaitujuanpembelajarantersebut,siswa mengingatkembalipengetahuanawal(prakonsepsi)tentang sifat-sifat dan perubahan zat yang dibimbing oleh guru. Dengan mengeksplorasibendakonkretsecaralangsungdari pengalamannya yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa diajak menyelesaikanmasalahtersebutdenganlangkah-langkah sebagai berikut. a)Siswamemahami penjelasan guru tentanglangkah-langkah eksperimen; b)Gurumembagitugaseksperimensecarakelompok,yang terdiri dari 5 siswa per kelompok ; 30 c)Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk kerja sesuai bimbingan guru sebagai fasilitator; d)Siswamenganalisishasileksperimenmengenaijenis-jenis perubahanfisikadankimia,danmendiskusikannyaserta mempresentasikan hasil eksperimen tersebut; e)Siswa mengecek ulang hasil eksperimennya masing-masing danmemperbaikieksperimenyangsalahdan menyimpulkannya. 2)Gurumemberikanpemantapanpemahamansiswamelalui tugas/latihan/bahan diskusi. 3)Guru memberikan evaluasi akhir tindakan I. c.Observasi tindakan I Selamapembelajaranberlangsungkolaboratormengamatiguru mengajardanmencatatsemuaaktivitassiswadengan menggunakan lembar observasi. d.Refleksi tindakan I Semuadatayangdiperolehakandideskripsikanbaikdatahasil evaluasimaupundatahasilobservasi.Datayangdiamatiantara lain;hasilpost-testsiswa,keaktifansiswaselamapembelajaran, serta kinerja guru dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil deskripsi tersebutdapatdiambilsimpulanapakahsubjekpenelitiantelah memahamikonsepperubahanzatataubelum.Berdasarkanhasil analisisdatatersebut,barulahdapatdisimpulkanapakahtindakan perludilanjutkanatautidak.Jikatujuanpembelajaransudah tercapai,makatindakanbisadihentikan.Akantetapijikabelum tercapai,makatindakandapatdilanjutkandengantindakan selanjutnya..Sehinggapadasiklusinisubjekpenelitianbenar-benar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 31 3.Siklus II Pada siklus keduainimengambilsubmateri reaksi kimia,selanjutnya disebut tindakan II. a.Perencanaan tindakan II Materi yang akan disampaikan pada tindakan II adalah reaksi kimia dengan topik: 1)Reaksi-reaksi kimia yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari; 2)Ciri-ciri yang terjadi pada reaksi kimia. Tujuan pembelajaran pada tindakan II adalah: 1)Siswadiharapkandapatmengetahuireaksi-reaksikimiayang terjadi dalam kehidupan sehari-hari; 2)Siswadiharapkandapatmengidentifikasiciri-ciriyangterjadi dalam reaksi kimia. Sebelum melaksanakan pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan, antara lain: 1)Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 2)Guru menyusun petunjuk praktikum/kerja; 3)Gurumempersiapkanalatdanbahanyangakandigunakan untuk praktikum. b.Pelaksanaan tindakan II 1)Untukmencapaitujuanpembelajarantersebut,siswa mengingatkembalipengetahuanawal(prakonsepsi)tentang reaksikimiayangdibimbingolehguru.Dengan mengeksplorasibendakonkretsecaralangsungdari pengalamannya yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa diajak menyelesaikanmasalahtersebutdenganlangkah-langkah sebagai berikut: a)Siswamemahami penjelasan guru tentanglangkah-langkah eksperimen; b)Gurumembagitugaseksperimensecarakelompok,yang berdasarkan dari hasil evaluasi siklus I; 32 c)Siswamelakukaneksperimenreaksikimiasesuaidengan petunjuk kerja di bawah bimbingan guru sebagai fasilitator; d)Siswamenganalisishasileksperimencirri-ciriyangterjadi padareaksikimiadanmendiskusikannyaserta mempresentasikan hasil eksperimen tersebut; e)Siswa mengecek ulang hasil eksperimennya masing-masing danmemperbaikieksperimenyangsalahdan menyimpulkannya. 2)Gurumemberikanpemantapanpemahamansiswamelalui tugas/latihan/bahan diskusi. 3)Guru memberikan evaluasi akhir tindakan II. 4)Selanjutnya untuk kegiatan observasi dan refleksi pada siklus II akan mengikuti kegiatan observasi dan refleksi pada siklus I. Tahap-tahap penelitianyang telah diuraikan di atas dapat dipersingkat menggunakan alur tindakan pada gambar 3. E.Populasi, Sampel, danTeknik Pengambilan Sampel Pengertianpopulasiadalahkeseluruhankelompoksubjek penelitian.36 Adapun yang dimaksud sebagai populasi dalam penelitian ini adalahseluruhsiswakelasVIIsemesterISMPIal-Azhar14Semarang tahun ajaran 2008/2009. MenurutSuharsimiArikunto,sampeladalahsebagianatauwakil daripopulasiyangditeliti.37Pengambilansampeldalampenelitianini dilakukandenganteknikclustersampling,yaitusecaraacakdipilihsatu kelas sebagaisampel.Menurut Jamesh Mc. Millan and SallySchumachermenegaskan definisi random sampling sebagai berikut: Clustersamplingisthetechniquewheretheresearcheridentifies convenient, naturally occurring group units, such as neighborhoods, 36BruceWTuckman,ConductingEducationalResearch,(London:HarcourtBrace Jovanovich, 1972), 2nd, hlm. 107.37SuharsimiArikunto,ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek,(Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. 12, hlm. 109. 33 schools,districts,orregions,notindividualsubjects,andthen randomly selects some of these units for the study38 SehinggadidapatkankelasVII-Asebagaisampeldaripenelitianini. Adapundasarpemikirandarirandomsamplingadalahbahwasemua anggotapopulasimempunyaipeluangyangsamauntukdimasukkan sebagaianggotasampel.39Sebenarnyatidakadaketetapanmutlakberapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Tidak ada ketetapan yang mutlak itu, sehingga tidak perlu menimbulkan keragu-raguan pada seorang peneliti.Suatuhalyangjustruperludiperhatikanadalahkeadaan homogenitaspopulasi.40Homogenitaspopulasiinidiambilberdasarkan nilai USBN (Ujian Sekolah Bestandart Nasional) dari siswa. F.Teknik Pengumpulan Data Data diambil dari siswa , teknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.Metode Dokumentasi Teknikpengumpulandatadengandokumentasiadalahpengambilan datayangmelaluidokumen-dokumen.41Metodeinidigunakanuntuk mendapatkandatasiswadandatanilaikimiaulangansiswapada materi pembelajaran sebelumnya yang menjadi populasi. 2.Metode Tes Tesadalahserentetanpertanyaanataulatihansertaalatlainyang digunakanuntukmengukurketrampilan,pengetahuanintelegensi, kemampuanataubakatyangdimilikiolehindividuataukelompok.42 Tes yang digunakan untuk memperoleh data yaitu pre test maupun tes 38JameshMc.MillanandSallySchumacher,ResearchinEducation;AConceptual Introduction, (London: Longman, 2001), hlm. 173 39Prof.Drs.SutrisnoHadi,MA.,MetodologiResearch;Jilid3,(Yogyakarta:Andi, 2004). hlm. 336. 40 Ibid., Jilid 1, hlm. 81. 41AmirulHadidanHaryanto,MetodologiPenelitianPendidikan,(Bandung:Pustaka Setia, 2005), hlm. 110. 42 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., 1998, Cet. 11, hlm. 150. 34 pada setiap akhir tindakan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tesiniuntukmengetahuikeberhasilansiswadalammengikuti pembelajaran.Hasilnyadigunakansebagaiacuanuntukmelihat kemajuansiswadalammengikutipembelajaran,sertauntuk menganalisisdanmerefleksitindakanselanjutnya.Hasilpekerjaan siswa dianalisis untukmenentukanletak kesulitan dalam penyelesaian soal materi. 3.Metode Observasi Metode observasi adalahmetode yang digunakanmelalui pengamatan yangmeliputikegiatanpemusatanperhatianterhadapsuatuobyek denganmenggunakankeseluruhanalatindera.43Observasidigunakan untukmengamatiaktivitassiswadankinerjaguru.Observasiini bertujuanuntukmengetahuikesesuaiantindakandenganperencanaan danmengetahuisejauhmanatindakandapatmenghasilkanperubahan yangdikehendaki.Observasidilakukanolehpengamatdengan menggunakanlembarobservasi.Alatyangdigunakandalam mengadakanobservasidalampenelitianiniadalahdaftarcek (checklist).Daftarcekmerupakanbentukskalayangberisisejumlah pernyataansingkatyangharus direspon dengan dibubuhkan tanda cek ().44Penggunaandaftarceksangatluasbisauntukmengukur pendapat,persepsi,kegiatan,kebiasaan,pengalaman,jugauntuk mengidentifikasi sesuatu. Pada daftar cek semua gejala yang akan atau mungkinakanmunculpadasuatusubyekyangmenjadiobyeksuatu penelitian,didaftarsecermatmungkinsesuaidenganmasalahyang diteliti, juga disediakan kolom cek yang digunakan selama observasi.45 Berdasarkanbutir(item)yangadapadadaftarcek,bilasuatugejala 43 Ibid., hlm. 149 44 Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidkan, (Bandung : Program Pasca Sarjana UPI kerjasama dengan Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 228 45Drs.H.MuhammadAli,PenelitianKependidikan;ProsedurdanStrategi,(Bandung: Angkasa, 1987), hlm. 92. 35 munculdibubuhkantandacek()padakolomyangtersedia.Halini memungkinkandapatdenganmudahdiamatinyaseluruhgejalayang muncul sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam setiap kolom yang diberitandacek()mendapatkandenganpoint1,sedangkanyang tidak diberi tanda cek () mendapatkan dengan point 0. Adapun lembar observasiyangdigunakanberupalembarkinerjagurudalamproses pembelajaran dan lembar keaktifan siswa selama pembelajaran. 4.Metode Angket Metodeangketseringdigunakanuntukmengumpulkandata.Angket memangmempunyaibanyakkebaikansebagaiinstrumenpengumpul data.Untukmendapatkanhasilyangbaik,makaangketharusmelalui prosedur. Prosedur yang harus dilalui, sebagai berikut: a.merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket; b.mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket; c.menjabarkansetiapvariabelmenjadisub-variabelyanglebih spesifik dan tunggal; d.menentukanjenisdatayangakandikumpulkan,sekaligusuntuk menentukan teknik analisisnya.46 G.Metode Penyusunan Instrumen 1.Penyusunan Instrumen Pengajaran Penyusunaninstrumenpengukurandapatdilakukandenganlangkah-langkah sebagai berikut: a.menentukanmateri (materi dalam penelitianiniadalah pengajaran kimia materi pembelajaran reaksi kimia); b.menentukanalokasiwaktu(waktuyangdisediakanuntuk mengerjakan soal adalah 80 menit); c.menentukan bentuk tes (bentuk soal berupa soal-soal obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban); 46 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., 2006, Cet. 13, hlm. 225 36 d.membuatkisi-kisisoal,denganmencantumkanjenjangatau tingkatan soal, ruang lingkup bahan pelajaran dan tujuan pelajaran; e.membuatperangkattes,yaitudenganmenulisbutirsoaldengan lingkupdanjenjangyangdisesuaikandengankisi-kisiyangtelah dibuat,menulispetunjuk.pedomanmengerjakansoal,serta membuat kunci jawaban; f.mengujicobakan instrumen; dan g.menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. 2.Analisis Uji Instrumen Perangkat tes yang sudah tersusun rapi, kemudian diujicobakan kepada siswa yang sudah mendapatkan pengajaran materi pembelajaran reaksi kimia. Adapun analisis yang digunakan dalam pengujian instrumen ini meliputi validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. a.Validitas Validitas adalah suatu ukuranmenunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihansuatuinstrumen.Sebuahtesatausoaldikatakanvalid apabilatestersebutmengukurapayanghendakdiukur.Teknik yangdigunakanuntukmengetahuikevalidansoaladalahteknik Korelasi Product Moment.47 } ) ( }{ ) ( {) )( (2 2 2 2Y Y N X X NY X XY Nrxy =Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara variabel Xdan Y, dua variabel yang dikorelasikan. Untukmengetahuiapakahbutirsoalyangdigunakanvalid digunakan kriteria: Perangkat tes valid jika rxy rtabel BerdasarkanujicobasoaldenganmenggunakanrumusKorelasi ProductMomentdiperolehmasing-masingsoalpadataraf 47SuharsimiArikunto,Dasar-dasarEvaluasiPendidikan,(Jakarta:PT.BumiAksara, 2002), hlm. 72. 37 kepercayaan5%denganN=30diperolehrtabel0,361dengan ketentuanrxysamaataulebihbesardarirtabelmakainstrumen tersebut valid. Dapat diketahui dari 10 soal dan 20 soal pada siklus I dan II ternyata hasil hitungan tiap soal menunjukkan angka lebih besardarirtabel,sehinggadengandemikianseluruhsoaladalah valid.(hasilhitunganselengkapnyadapatdilihatpadalampiran9 dan 10) b.Realibilitas Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika testersebutdapatmemberikanhasilyangtetap.Makapengertian realibilitastes,berhubungandenganmasalahketetapanhasiltes. Rumus yang digunakan adalah KR-20.48 ||.|

\| |.|

\|=tV kM k Mkkr) (1111 Keterangan : r11= realibilitas tes secara keseluruhan N= banyaknya responden M= rata-rata skor total = NY k= banyaknya butir soal Vt= varian total = NNYY22) ( Kemudianr11dikontruksikanketabelr-produkmomendengan taraf kepercayaan 5%, jika r11 > rtabel maka instrumen reliabel. Berdasarkanperhitungandiperolehr11=0,8244dengantaraf kepercayaan5%danN=30diperolehrtabel=0,6692,dapat diketahuibahwadari10soaldan20soalpadasiklusIdanII 48 Ibid., hlm. 100. 38 ternyatahasilhitungantiapsoalmenunjukkanangkalebihbesar darirtabel,sehinggadengandemikianseluruhsoaladalahreliabel. (hasilhitunganselengkapnyadapatdilihatpadalampiran9dan 10). c.Tingkat kesukaran Ditinjaudaritingkatkesukaran,soalyangbaikadalahsoalyang tidakterlalumudahdantidakterlalusukar.Soalyangterlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sedangkan soalyangtelalusukardapatmenyebabkansiswacepatputusasa dan tidak mau mencoba lagi karena itu di luar kemampuan mereka. Bilanganyangmenunjukkansukardanmudahnyasesuatusoal disebutindekskesukaran(difficultyindex).Didalamistilah evaluasi,indekskesukarandiberisimbolP.singkatandari proporsi.49 Rumus mencari proporsi sebagai berikut : JSBP =Keterangan : P= indeks kesukaran B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS= jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria : 0,00 0,10= sangat sukar 0,11 0,30= sukar 0,31 0,70= sedang 0,71 0,90= mudah > 0,90= sangat mudah Berdasarkanujicoba10soaluntuksiklusIdidapatkansoal-soal yangmudahdansedang.Soaldengankategorimudahhanyapada soal nomor 10, dan soal dengan kategori sedangyaitunomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sedangkan pada uji coba 20 soal untuk siklus 49 Ibid., hlm. 207. 39 IIdidapatkansoal-soalyangmudahdansedang.Soaldengan kategorimudahpadasoalnomor5,9,dan12,sedangkansoal dengan kategorisedangyaitunomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14,15,16,17,18,19dan20.(hasilhitunganselengkapnyadapat dilihat pada lampiran 9 dan 10). d.Daya pembeda Dayapembedasoaladalahkemampuansuatusoaluntuk membedakanantarasiswayangpandai(berkemampuantinggi) dengansiswayangkurangpandai(berkemampuanrendah).50 Rumus mencari datya pembeda (nilai D) sebagai berikut: B ABBAAP PJBJBD = =Keterangan : J= jumlah peserta tes JA = banyaknya peserta kelompok atas JB= banyaknya peserta kelompok bawah BA=banyaknyapesertakelompokatasyangmenjawabbenarsoal itu dengan benar BB=banyaknyapesertakelompokbawahyangmenjawabbenar soal itu dengan benar Kriteria : 0,00 0,20= jelek 0,21 0,40= cukup 0,41 0,70= baik 0,71 1,00= baik sekali nilai negatif= tidak baik Berdasarkanujicoba10soaluntuksiklusIdidapatkansoal-soal yang cukup dan baik. Soal dengan kategori cukup yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 6, sedangkansoal dengan kategori baik yaitu nomor 1,7,8,9,dan10.Danpadaujicoba20soaluntuksiklusII 50 Ibid., hlm. 211. 40 didapatkan soal-soal yang cukup ,baik dan baik sekali. Soal dengan kategori cukup yaitu soal nomor 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 16, 18 dan 20,soaldengankategoribaikyaitunomor1,4,8,12,13,15,17 dan19,sedangkansoaldengankategoribaiksekaliyaitupada nomor14.(hasilhitunganselengkapnyadapatdilihatpada lampiran 9 dan 10). H.Analisa Data 1.Uji Homogenitas Sebelum dilakukan penelitian, populasi harus dalam keadaan homogen agardalampengambilansampeldapatdigunakanteknikrandom sampling. Data yang digunakan untuk uji ini adalah nilai USBN (Ujian SekolahBestandartNasional)darisiswayangdigunakansebagaites masukSMPIal-Azhar14Semarang.UjiinidilakukanujiBartlett dengan rumus sebagai berikut : X2= ln 10 { B - ( ni 1 ) log Si2 } Dengan; B= log S2 ( ni 1 ) S2= ) 1 () 1 (2 ii inS n

Keterangan : S2= varians gabungan dari semua populasi Si2= varians masing-masing kelompok Kriteria pengujian, jika X2hitung X2tabel dengan dk = k 1 dan peluang (1-) maka sampel dalam keadaan homogen.51 BerdasarkanperhitungandiperolehX2hitung=3,6053dengantaraf kepercayaan 5% dan dk= (k 1) = 3 diperolehX2tabel = 7,8147. Darihasil hitungan ternyata menunjukkan X2hitung < X2tabel, sehingga dengan demikianbahwapopulasidalamkeadaanhomogen.(hasilhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2). 2.Kelulusan Klasikal 51 Prof. DR. Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2002), hlm. 263. 41 Persentase kelulusan siswa secara klasikal dihitung dengan rumus : % 100% 70> =siswa seluruhkonsep menguasai yang siswaklasikal KelulusanKriteria : 0 25 %= jelek 25 50% = kurang 51 75% = cukup 76 100% = baik 3.Data Observasi Aktivitas Siswa Langkah-langkahyangharusdilakukanuntukmengetahuikeaktifan siswa selama pembelajaran sebagai berikut: menghitung jumlah tanda cek untuk masing-masing siswa; menentukan kategori keaktifansiswa dengan parameter yang telah ditentukan; menghitung rata-rata skor keaktifan siswa; dan menghitung tingkat keaktifan secara klasikal. Untukmengetahuihasil persentase tiap aktivitasyang diperoleh siswa diukur melalui rumus sebagai berikut : % 100 % =Nfaktorial

52 Keterangan : faktorial = jumlah skor tiap aktivitas N= jumlah skor maksimal seluruh aktivitas Keterangan : Rendah= 1 Sedang= 2 Tinggi= 3 Kriteria : 52MaulidaHayati,2007,/artikelonline/,MeningkatkanHasilBelajarBiologiSiswa KelasISMPNegeri1DanauPanggangMelaluiKuisNumbered-Head-Together, http://www.jurnalpendidikan.go.id/penelitian/kooperatif?=19./ diunduh tanggal 27 Oktober 2008. 42 < 39%= sangat kurang 40%-55%= kurang 56%-65%= sedang 66%-79%= tinggi 80%-100%= sangat tinggi 4.Data Observasi Kinerja Guru Langkah-langkahyangdilakukandalampenilaiankinerjaadalah sebagai berikut: -identifikasi semua aspek penting; -tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan; -usahakankemampuanyangakandinilaidapatteramatidantidak terlalu banyak; -urutkankemampuanyangakandinilaiberdasarkanurutanyang akan diamati; -penilaiankinerjadapatmenggunakaninstrumendaftarcek (checklist) atau skala rentang (rating scale).53 Data kinerja guru dianalisis dengan rumus sebagai berikut: % 100 % =Nn Keterangan: n= jumlah skor empiris N = jumlah skor ideal Kriteria penilaian: Baik= > 85% Sedang= 60% - 84% Kurang= < 60% I.Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut: 53 Masnur Muslich, KTSP; Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 96. 43 a. sekurang-kurangnya76%darijumlahsiswamemperolehnilaisains kimia padamateri pembelajaran reaksi kimia >70, sesuai denganKKM pelajaran sains kimia SMPI al-Azhar 14 Semarang; b. keaktifansiswaklasikaldalammengikutipembelajaransekurang-kurangnya 66%. Sudah (penelitian sudah dapat dihentikan) Belum Belum (penelitian dilanjutkan dengan siklus berikutnya) Sudah Gambar 3: Alur tindakan pada penelitian Ide awal Temuan dan analisis fakta SIKLUS I Tindakan I -Perencanaan tindakan -Pelaksanaan tindakan -Observasi tindakan -Refleksi tindakan Apakah tujuan tercapai ? SIKLUS II Tindakan II -Perencanaan tindakan -Pelaksanaan tindakan -Observasi tindakan -Refleksi tindakan Apakah tujuan tercapai ? Penulisan laporan 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian Berdasarkanpenelitianyangtelahdilakukanuntukmengetahui efektivitaspenggunaanmetodepembelajaraneksperimenterhadaphasil belajarsiswakelasVIISMPIal-Azhar14Semarangpadamateri pembelajaran reaksi kimia diperoleh hasil sebagai berikut : 1.Hasil Belajar Siswa Hasilbelajarsiswasetelahmemperolehpembelajaranmateri pembelajaranreaksikimiaberupaposttest.Nilaiposttestsiswa diporelehdarimasing-masingsiklus(2pertemuan).Ringkasannilai posttestsiswadapatdilihatpadaTabel4.1(Lampiran11)sebagai berikut. Tabel4.1.PembagianPersentaseNilaiPostTestSiswaSMPIal-Azhar14 Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia Siklus Nilai Rata-rata Siswa yang Tuntas Kelulusan Klasikal Kriteria I6,81976%Baik II7,02080%Baik DariTabel4.1dapatdiketahuibahwanilairata-rataposttest siswapadasiklusIadalah6,8denganpersentasekelulusansiswayang tuntassebesar76%,berartiada6siswayangbelumtuntas.Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata post test siswa adalah 7,0 dengan persentasekelulusansiswa80%,berartiada5siswayangbelumtuntas.Sesuai denganKKMyangditentukanolehSMPIal-Azhar14Semarangyaitu 7,0, maka ketuntasan siswa secara klasikal pada siklus I dan II termasuk dalam kriteria baik (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11). 45 2.Hasil Angket Tanggapan Siswa Untukmengetahuiseberapabesartanggapansiswaterhadap metodepembelajaraneksperimen,makasiswadiberikanangket tanggapan siswa sesudah melakukan pembelajaran. Ringkasan dari hasil analisis angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 (Lampiran 15). Tabel4.2.HasilAnalisisDataAngketTanggapanSiswaSMPIal-Azhar14 Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia No Pertanyaan Siswa yang Menjawab Persentase YaTidak 124196% 223292% 30`1000% 442116% 523292% 6151060% 732212% 82238% 923292% 1052020% 11101540% 12250100% Ket. Jumlah responden 25 siswa Dalamangketyangdigunakanuntukmengetahuitanggapan siswa,adapunpertanyaan-pertanyaanyangdigunakanmenyangkut mulai hal-hal yang berkenaan dengan gambaran siswa mengenai metode pembelajaraneksperimensampaidenganmotivasibelajarsiswa.Dari tabel dapat diketahui bahwa: a.ada24siswayangmengatakanbahwapenggunaanmetode pembelajaraneksperimensesuaidenganmateripembelajaranyang dipelajari; 46 b.ada23siswamengatakanbahwamerekatertarikdengan menggunakanmetodeeksperimen.Karenamerekaberpendapat metode eksperimen menarik; c.tidakadasiswayangmenjadimalasbelajarsetelahpenerapan metode pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran; d.ada4siswayangmengatakanbahwamerekatidaksenang menggunakanmetodeeksperimendikarenakanmetodeeksperimen sulit dan membosankan; e.23siswamengatakanbahwamerekaterbantudenganpenggunaan metodepembelajaraneksperimen,karenadenganmenggunakan metodepembelajaraneksperimenmateriakanlebihmudah dipahami; f.ada 15 siswa menyukai suasana kelas saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen.; g.ada3siswayangmengatakanbahwamerekabelummemahami materiyangdipelajaridenganmenggunakanmetodepembelajaran eksperimendikarenakansiswatersebutbelumtertarikdengan metode eksperimen; h.ada2siswayangmengatakanbahwamerekalebihtertarikdengan menggunakanmetodesebelumnya.Karenamerekamengaggap masihkesulitanuntukmenggunakanmetodepembelajaran eksperimen.Halinidisebabkankarenasiswatersebutmasihsuka jikadalampembelajaranterusdidampingiolehguru(tanpaadanya timbal balik); i.ada23siswayangmengatakansenangmenggunakanmetode pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran, karena menarik; j.ada5siswayangmengatakanbahwapenggunaanmetode pembelajaran eksperimen tidaksesuaidengan materi pembelajaran yang dipelajari; 47 k.ada10siswayangmengatakanbahwamerekatidakmenyukai suasanakelasdikarenakanbanyaksiswayangramaidanitusemua menganggu situasi pembelajaran; l.semuasiswamengatakanbahwaakanlebihrajinbelajardengan menggunakanmetodeeksperimen,walaupunadabeberapasiswa yangmengemukakanbelumtertarikpadametodepembelajaran eksperimen. Tabel4.3.KriteriaTanggapanSiswadariHasilAnalisisDataAngket TanggapanSiswaSMPIal-Azhar14SemarangpadaMateri Pembelajaran Reaksi Kimia NoKriteriaJumlahPersentase 1Tinggi12 siswa48% 2Sedang9siswa36% 3Rendah4siswa16% Total25 siswa100% DariTabel4.3dapatdiketahuibahwatanggapansiswaterhadap pembelajaranyangdilakukancukuptinggi.Haliniterlihatdari25 siswa,12siswamempunyaitanggapanyangtinggidan9siswa mempunyaitanggapanyangsedangterhadappembelajaran.Danhanya 4siswayangmempunyaitanggapanrendah(dataselengkapnyadapat dilihat pada Lampiran 15). 3.Hasil Observasi Aktivitas siswa Hasilobservasiaktivitassiswaselamapembelajaranberlangsung mengalami peningkatan dari tiap pertemuan. Aktivitas siswa merupakan pengamalanaspekafektifdanpsikomotor.Aktivitassiswapadaaspek afektifyangdapatdiamatidalampenelitianinimeliputi;kemauan (keberanian) untuk bertanya dengan inisiatif sendiri/ ditunjuk, kemauan (keberanian)untukmenjawabpertanyaandenganinisiatifsendiri/ ditunjuk,danperhatianyangdilakukansiswasaatkegiatanpenjelasan guru.Sedangkanaktivitassiswapadaaspekpsikomotormeliputi; kecermatansiswamelakukanpercobaan/praktikum,antusiassiswa 48 dalammengikutipercobaan/praktikum,dankeaktifansiswauntuk berinteraksi dengan guru dan teman kelompok. Ringkasan hasil analisis obesrvasi siswa tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4 (Lampiran 13). Tabel 4.4. Hasil ObservasiAktivitas Siswa SMPI al-Azhar 14 Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia SiklusRendahSedangTinggiPersentase I12 Siswa11 Siswa2 Siswa53,3% II0 Siswa3 Siswa22 Siswa96,0% Ket.Hasilobservasiaktivitassiswadiambildaripengamatanyangdilakukan oleh observer 1 dan observer II (nilai rata-rata keduanya). Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan dari 53,3% menjadi 96,0%. Pada siklus I danII,keaktifansiswamasing-masingtermasukdalamkriteriakurang dan sangat tinggi (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13). 4.Hasil Observasi Kinerja Guru Kinerjaguruyangdiamatidalampenelitianinimeliputisemua kegiatanyangdilakukangurusetiappertemuanmulaidarikegiatan pendahuluan , inti, dan penutup. Ringkasan hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 4.5 (Lampiran 14). Tabel 4.5. Hasil Analisis Observasi Kinerja Guru SMPI al-Azhar 14 Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia NoKeteranganSiklus ISiklus II 1.Jumlah skor910 2.Persentase90%100% 3.KriteriaBaikBaik Ket.Hasilobservasikinerjagurudiambildaripengamatanyangdilakukan oleh observer 1 dan observer II (nilai rata-rata keduanya). Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kinerja guru pada siklus Imempunyaipersentase90%dengankriteriabaik.PadasiklusIguru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Sedangkan kinerjagurupadasiklusIImeningkatmenjadi100%dengankriteria baik(dataselengkapnyadapatdilihatpadaLampiran14).Perbedaan kinerjagurupadasiklusIdenganIIadalahaktivitasguruyangbelum 49 memberikankesempatankepadasiswauntukbertanyaatau mengemukakangagasannya.Kinerjaguruyangbaikinidikarenakan gurusudahmengenalmetodepembelajaraneksperimen,jaditidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyesuaikan metode tersebut. 5.Hasil Tanggapan Guru Berdasarkanhasiltanggapandanmasukanguruterhadapmetode pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran yang diperoleh dari hasil jurnalgurubahwapenerapanmetodepembelajaraneksperimenpada materipembelajaranreaksikimiasangatbaikdikarenakandengan penerapanmetodepembelajaraneksperimensiswadapatmembuktikan obyekyangdipelajarisecaralangsungsehinggasiswamenjaditertarik, antusias,termotivasi,danmenjadikanhasilbelajaryangdicapaioleh siswaoptimal.Bahkanbeliau(guru)tertarikuntukmenggunakan metodepembelajaraneksperimenpadapembelajaranberikutnya. (Lampiran 16). B.Pembahasan Berdasarkan kajian awal nilai mid semester pelajaran sains kimia di kelasVIIsemestergasaltahunpelajaran2008/2009menunjukkanhasil yang masih rendah (lihat pada Tabel 1.1), pembelajaran masih berlangsung satuarah,siswakurangaktif,masihsedikitsiswayangbertanyameskipun gurutelahmemberikankesempatanuntukbertanya,kadangsiswalebih sukabermainsendiri,mengganggutemanlainsaatpembelajaran berlangsung.Haltersebutterjadikarenasiswakurangtertarikdengan penyampaianmateriyangkurangbervariasidansaranaprasarana pembelajaranyangkurangdimanfaatkansecaraoptimal,sehinggahasil belajarbelumtercapaisecaramaksimal.Olehkarenaitudalampenelitian iniditerapkansuatumetodepembelajaranyangmampumeningkatkankompetensisiswa,siswaterlibataktifdalampembelajaran,meningkatkan motivasi siswa, serta siswa memperoleh pengalaman belajar yang berarti. 50 Metodepembelajaraneksperimendalampenelitianiniditerapkan padamateripembelajaranreaksikimia.Dimanasiswadiharapkanbisa mengidentifikasiperubahan-perubahanyangterjadi,baikperubahanfisika maupunkimia,sertamempumengetahuiciri-ciriyangterjadipadareaksi kimia.Kegiatanyangdilakukansiswadalampembelajaraniniantaralain siswamelakukanpengamatan,penyelidikan,tanyajawab,diskusi,dan melaporkanhasilkegiatan,melaluikegiatantersebutdiarahkanuntuk berpikirkonstruktivisme.Dengandemikiandiharapkansiswadapat mengetahuidanmemahamikonsepatauprinsipmelalui pengalaman/percobaansendiri,sehinggapengetahuandanketerampilan yangdimilikisiswabukanhasilmengingatseperangkatfaktamelainkan hasilpercobaan/percobaanmerekasendiri.Siswamendapatkankebenaran suatukonsepmelaluipengalamanyangkonkritsesuaiobjekyangtelah dilihatnyadalampengamatan.Pengalamantersebutmemberikanwawasan, pemahaman,danteknik-teknikyangsulituntukdipaparkanmelalui pembelajaranceramah(ekspositori)saja.Sedangkanmelaluikegiatan percobaandandiskusi,siswadapatmembahasdanmembuktikanhasil pengamatan.Dalamhalini,gurudalampembelajaranberfungsisebagai fasilitator(pemberikemudahandalambelajar)sehinggaguruharusdapat mengubahpolatindakanperansiswadalampembelajarandarikonsumen gagasan (seperti menyalin, mendengar, menghafal) menjadi peran produsen gagasan (seperti bertanya, menjawab, meneliti, mengemukakan pendapat).54 Selain itu guru juga menjadi motivator yang memotivasi siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatanyangdilakukanguruselamapembelajaranmenggunakan metode pembelajaran eksperimen berlangsung dikelompokkan menjadi tiga kegiatanyaituawal(apersepsi),inti,danakhir(penutup).Kegiatanawal meliputimemberikanmotivasidenganmengajaksiswauntuk mengekplorasiaktivitassiswaselamasehari-hariyangberkaitandengan 54Dr.E.Mulyasa,M.Pd.,MenjadiGuruProfesional;MenciptakanPembelajaranKreatif dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 36. 51 pembelajaran,terutamatentangreaksi-reaksikimiasertamenjelaskan kepadasiswatentangtujuanyangakandicapaipembelajaranpadamateri pembelajaran reaksi kimia. Kegiatanintidilakukansesuailangkah-langkahpembelajaran menggunakanmetodepembelajaraneksperimenyaitupembentukan kelompoksesuaidenganhasilnilaimidsemester,mengorientasikansiswa untuk belajar dengan menyampaikan permasalahan kepada siswa berkenaan denganmateri reaksi kimia,memberikan pengarahan kepadasiswa tentang kegiatanpraktikumyangdilakukan,membimbingsiswamelakukan pengamatantentangreaksikimia,diskusikelompoksesuaidenganhasil pengamatanmasing-masingtiapkelompok,danmenyimpulkanhasil pengamatanyangdilakukandalammelakukanpraktikumreaksi-reaksi kimia dalam kelompoknya masing-masing. Kegiataninidiakhiridenganmengajaksiswauntukberdiskusidan menyimpulkanhasilpengamatanyangtelahdilakukan.Siswa menyampaikanhasilpengamatandenganberbagaimacamkaraktersesuai dengan kelompoknya. Guru mencoba untuk membimbing dan mengarahkan untukmenyimpulkandenganmenampungdanmenyamakanpersepsidari masing-masingsiswa.Sehinggasiswamengetahuibenda-bendayang termasuk perubahan kimia adalah ketika kertas dibakar, besi yang berkarat, serta ketika sumbu pada lilin dibakar. Sedangkan air yang menguap, proses esmencair,berasyangditumbuk,sertagulayangdilarutkandalamair merupakanperubahanfisikakarenamasihterdapatzatpenyusunyadengan mengidetifikasi lewat penglihatan, sentuhan, dan rasa. Pada praktikum yang kedua didapatkan kesimpulan bahwa ciri-ciri yang terjadi pada reaksi kimia antara lain terjadi perubahan warna, timbulnya endapan, timbul gas, dan ada perubahan suhu (endotermis dan eksotermis). Sedangkan pelaksanaan evaluasi dilaksanakan di setiap akhir siklus, yaitutiapsiklusterdapat1pertemuan.Hasilkinerjagurudiperolehdari pengamatandalamsetiappertemuan(siklus)karenatiapkegiatan merupakankegiatanintidaripenelitianini.Kinerjaguruyangdiamati 52 merupakantugas-tugasguruyangmeliputi;kemampuanmengajara, kemampuan,danpenguasaanmateripelajaran.55Kegiataninidimulaidari kegiatanpendahuluan(mengabsensiswa,menyampaikanapersepsidan memotivasisiswa,menyampaikanindikator),kegiataninti (mengorganisasikansiswakedalamkegiatanpembelajaran,membimbing siswadalammelakukanpercobaan,memberikankesempatankepadasiswa untukbertanya,memberikankesempatankepadasiswauntukmenjawab pertanyaandanberpendapat,menciptakansuasanapembelajaranyang menyenangkan),dankegiatanpenutup(membimbingsiswamenyimpulkan materipelajaran,melaksanakanevaluasi).Berdasarkanhasilobservasi kinerjagurupadasiklusIdanIIyaitusebesar90%(baik)dan100%(baik) (Lampiran14).HasilkinerjagurupadasiklusIdanIIterlihatbaik (optimal), karena guru sudah mengetahuimetode pembelajaran eksperimen jadi guru tidakmembutuhkan waktulama untuk menyesuaikan diri dengan penggunaanmetodepembelajaraneksperimen.DarisiklusIdanII didapatkan hasil yang baik, tetapi hal yang paling disoroti adalah sikap guru dalammemberikankesempatankepdasiswauntukbertanyakepadaguru hal yang belum mereka pahami. Sehingga siswa tidak dapat menyampaikan gagasanmaupunkeganjalanyangadapadamereka.Halinidikhawatirkan siswalebihcenderunguntukmenerimaapaadanyasesuaidenganyang disampaikanguru.Namunmeskipunbanyakguruyangsudahmemahami metodepembelajaraneksperimen,tetapimerekabanyakjugayangmasih engganmenggunakanmetodepembelajaraneksperimenkarenamereka tidak mau terlalu direpotkan dengan persiapan pembelajaran. Karena dalam metodepembelajaraneksperimenmembutuhkanpersiapanyangcukup. Faktoryangsangatberpengaruhpadakeberhasilanpembelajaranadalah guru,karenagurudapatmengelolakomponen-komponenpembelajaran yanglainsehinggadapatmeningkatkankualitaspembelajaran.Selainitu 55Prof.Dr.H.MohammadAsrori,M.Pd.,Penelitian TindakanKelas,(Bandung:Wacana Prima, 2008), hlm. 114. 53 hanya guruyangbersangkutanyang paling tahu tingkat pencapaianbelajar siswa yang diajarnya.56 Pembelajarandenganmenggunakanmetodepembelajaran eksperimen yang dilaksanakan melalui percobaan dan pengamatan di bawah kondisiyangtelahdiatur.Denganpembelajaraninisiswamempunyai kesempatanuntukmengalami,melakukan,mengamati,membuktikan, menganalisa, dan menarik kesimpulan dari hasil kegiatan. Karakteristik dari penggunaanmetodepembelajaraneksperimeniniadalahsebagian perencanaandibuatolehgurusedangkansiswaditugaskanuntuk menemukankonsepdanprinsipdarikonsepyangdipelajari.Pada penggunaanmetodepembelajaraniniguruberperansebagaifasilitator, motivator, pendorong kreativitas, dan pembimbing.57 Sedangkan para siswa didoronguntukmencaripengetahuannyasendiribukandijejalidengan pengetahuan. Tanggapansiswadalamprosespembelajarandiketahuidarihasil angketyangdibagikankepadasiswasetelahpembelajaranmenggunakan metode pembelajaran eksperimen. Dari hasil angket tersebut diperoleh data siswabahwasemuasiswasudahmengetahuidanpernahmenggunakan metodepembelajaraneksperimenpadapelajaranlainnya,meskipunmasih sederhana.Adabeberapasiswa(2siswa)yangkurangtertarikterhadap penerapanmetodepembelajaraneksperimen,halinidikarenakanmereka menganggapmetodepembelajaraneksperimenterlalusulituntuk menguasaipemahamanterhadapmateriyangdipelajari.Merekamasih senangketikapembelajarandilakukanolehgurusaja,sehinggasiswapada statuskonsumenpembelajaran.Sehinggasiswatersebutmasihenggan untukmelakukanpraktikum/eksperimen,danmerekakurangmenguasai konsepdarimateriyangdipelajari.Meskipundarihasilangketterjadi kurangsingkronantarajawabansiswaantarapenyataansatudenganyang lain,tetapisecarakeseluruhanmerekamemberikantanggapanyangpositif 56MasnurMuslich,KTSP;PembelajaranBerbasis KompetensidanKonstektual,(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 91. 57 Ibid., hlm. 37. 54 terhadapmetodepembelajaraneksperimendanmerekatetaptermotivasi untukbelajarmandirisehinggadapatmengetahuikonsepsecara menyeleruhyangdilakukandengancarapengamatansendiri(hasil rekapitulasiangkettanggapansiswadapatdilihatpadaLampiran15). Pembelajaran akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada dirisiswa,adanyamotivasibelajaryangtinggidiharapkandapat berpengaruhpadapencapaianhasilbelajarsiswayangoptimal.Fungsi motivasiitusendiriadalahmendorong timbulnyakelakuanatauperbuatan, sebagai pengaruh, dan sebagai penggerak. Perubahansuatumotivasiakanmerubahpulawujud,bentuk,dan hasilbelajar.Adatidaknyamotivasiseorangindividuuntukbelajarsangat berpengaruh dalam proses aktivitas siswa itu sendiri. Beberapa kajian telah menemukanbahwaketikaparasiswabekerjabersama-samauntukmeraih sebuahtujuankelompok,membuatmerekamengekpresikannorma-norma yangbaikdalammelakukanapapunyangdiperlukanuntukkeberhasilan pribadi maupun kelompok.58 Aktivitas siswa yang menjadi penilaian dalam penelitianinimeliputimemperhatikandanmendengarkanpenjelasanguru, antusiasmengikutipercobaan/praktikum,cermatmelakukanpercobaan/ praktikum,bertanya(inisiatifsendiri/ditunjuk),menjawabpertanyaan (inisiatifsendiri/ditunjuk),danaktifberinteraksidengangurudanteman kelompok(diskusi).Padahaliniranahafektifdanpsikomotordapat terpenuhi, sehingga siswa tidak hanya dihadapkan pada ranah kognitif saja. Ranahafektifdanpsikomotordapatkitaketahuidarikegiatanpraktikum yangsiswalakukan.Padapraktikum,siswadituntutuntukberinteraksi denganlingkungan-dalamhalinididalamlaboratorium-dengan menggunakanalatdanbahandalammerancangperalatanpraktikumdan melakukanpercobaansecaracermat.Berdasarkanhasilanalisisdiperoleh data aktivitassiswa padasiklus I dan IIyaitu sebesar53,3% (kurang) dan 96,0% (sangat tinggi) (Lampiran 13). Peningkatan aktivitas belajar siswa ini dipengaruhiolehmotivasidanketertarikansiswaterhadappembelajaran. 58 Robert E Slavin, Cooperative Learning, (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 35. 55 Pembelajaranyangefektifadalahpembelajaranyangmenyediakan kesempatankepadasiswauntukbelajarsendiriataumelakukanaktivitas sendiri.59Halinisesuaidenganpenggunaanmetodepembelajaran eksperimen, dimana dalam pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk mencaridanmembuktikansendirikonsepmelaluipengamatandan pengalamannyasendiri.KeaktifansiswapadasiklusIkurangsehingga perluadanyaperubahanrencanapembelajaranyangdilakukanoleh observerdangurupadasaatevaluasigunaditerapkanpadasiklusII, dikarenakan jumlah siswa tiap kelompok terlalu banyak (5 siswa). Sehingga tiapkelompoklebihdidominasisiswa-siswayangaktif,dansiswayang kurangbaktifbelummendapatkankankesempatanuntukberinteraksi dengan kelompoknya selama praktikum. Prosespembelajaranmenggunakanmetodepembelajaran eksperimenjugaberpengaruhpositifterhadaphasilbelajarsiswa. Berdasarkanevaluasi(posttest)yangdilakukansetelahdilakukan pembelajaranmenggunakanmetodepembelajaraneksperimen,terlihat bahwaterjadipeningkatanyangsangatsiginifikanterhadaphasilbelajar padamidsemester.Hasilnilairata-rataposttestpadasiklusIsebesar6,8 dengankelulusanklasikalsebesar76%,sedangkanpadasiklusIIsebesar 7,0dengankelulusanklasikalsebesar80%.PadasiklusIdanII,hasil belajarsiswatermasukkriteriabaik(Lampiran11).Halinijugasesuai denganpenelitianyangdilakukanolehMawarSetyorini(43014010028) padamateripembelajarankoloid.Daripenelitianinididapatkannilaipost-testsiswapadasiklusIdenganrata-rata55,9(tingkatketuntasan5%)dan pada siklus II dengan rata-rata 85,9 (dengan tingkat ketuntasan 97,5%).60

Hasil belajar siswa yang diperoleh pada pembelajaran menggunakan metodepembelajaraneksperimenlebihefektifdibandingkandengan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran ekspositori (dapat dilihat 59 Masnur Muslich, Op.Cit., hlm. 75. 60MawarSetyorini,4301401038,Skripsi,PeningkatanHasilBelajarMataPelajaran KimiaMateriKoloidpadaKelasXISemesterIIdenganPenggunaanMetodeEksperimendan Diskusi, (Semarang: FMIPA UNNES, 2006), hlm. 50. 56 perbandinganpadatabel1.1dengantabel4.1).Halinidisebabkankarena pembelajaran dengan metode pembelajaran eksperimen dimana siswa diberi kesempatanuntukmengetahuidanmembuktikansendirihal-halyang berhubungan(integrated)melaluikerangkapengamatandan pengalamannyasendirisendirisehinggaakanmeningkatkanpotensi intelektual siswa. Selain itu dengan metode pembelajaran eksperimen dapat menumbuhkankesadaranbahwaparasiswaperlubelajaruntukberpikir, menyelesaikanmasalah,danmengintegrasikansertamengaplikasikan kemampuandanpengetahuanmereka.61Pembelajaranmenggunakan metodepembelajaraneksperimendapatmeningkatkanmotivasi,aktivitas, danhasilbelajarsiswa,halinimenunjukkanbahwametodepembelajaran ini dapat dipergunakan denganbaik padamateri pembelajaran reaksi kimia sehingga dapat diterapkan oleh guru dalam materi pembelajaran yang lain. Metodepembelajaraneksperimendapatditerapkandenganbaik dalammateripembelajaranreaksikimiadapatdilihatdarihasilangket siswa(angkettanggapansiswa)dangurutentangpenggunaanmetode pembelajaraneksperimenmelaluiangketsiswadanjurnalguru(Lampiran 15 dan 16). Hasil tanggapan siswa dan guru menyatakan bahwa penggunaan metodepembelajaraneksperimenyangtelahberlangsungselama pembelajaranmenunjukkanketertarikansiswadanguruterhadap pembelajaran.Daritanggapansiswaterhadappembelajaranyangdiambil dariangketsiswaterlihatjelasbahwasebagianbesarsiswamempunyai tanggapanyangcukuptinggi.Hanyaada4siswa(16%)yangmempunyai tanggapanrendah(Tabel4.3).Siswayangmempunyaitanggapanrendah masihberanggapanbahwapembelajaransemestinyaharussesuaidengan bahanajaryangditentukandarisebuahtekssaja.Siswahanyamengehui kesimpulansajatanpamengetahuiprosespengetahuanitu.Dengan penggunaanmetodepembelajaraneksperimeninimemungkinkansiswa bertambahpengetahuannyatentangpraktikumyangdilakukan,karena denganadanyapenelitianinidiharapkansiswayangbelumpahamakan 61 Robert E Slavin, Op.Cit., hlm. 5. 57 berusahauntukmenjadipahamsehinggamenjadilebihterampildari sebelumnya dan tentunyaakanmempermudah penguasaanmateri sehingga prestasinyaakanmeningkat.Gambaransikapsiswaterhadappenggunaan metodepembelajaraneksperimenjugaditelitiolehCaturEkawati (4314000028), yaitu dengan menggunakan instrument angket. Angket yang digunakanberisibagaimanatanggapansiswaterhadappraktikum,respon evaluatif(sikapsenang/tidaksenang)siswa,kesiapanseiswadengan memahamipetunjukpraktikum,keaktifansiswadanperasaanmendukung/ tidak mendukung terhadap keterampilan praktikum tersebut.62 Denganpenggunaanmetodepembelajaraneksperimensiswadapat melihatobjekpembelajaransecarakonkritsehinggasiswatertarikdan antusias.Siswayangsebelumnyasukabermainsendiridanmengganggu temanlainsaatpembelajaranberlangsungsetelahditerapkanmetode pembelajaraneksperimendalampembelajarankegemarannyabermain dapattersalurkandenganmelakukanpercobaan,pengamatan,diskusi, presentasi dan tanya jawab. Selama observasi pada siklus I yang dilakukan oleh observer I dan II didapatkanpermasalahanyangmenyebabkankeaktifansiswakurang sehinggaharusdilakukanpenyempurnaanpadasiklusII.Haliniterlihat pada siklus I bahwa nilai post-test (ranah kognitif) siswa termasuk kategori baik,akantetapiaktivitas(ranahafektifdanpsikomotor)siswamasih kurang.Halinidikarenakansiswamasihengganmelakukanpercobaan secara bersama. Siswa lebih senang menunggu hasil dari kelompoknya dan tidak terlibat secara aktif di dalam kelompoknya, serta hanya mendengarkan kesimplanyangdibahasbersamasebagaibekalpengetahuannya.Melihat halini,peneliti(observerI)bersamakolaborator(observerII)danguru kimiaberusahauntukmembuatrencanapembelajaransecaraefektifyang tidakhanyabertumpupadahasiltes(afektif)saja,akantetapiaktivitas 62CaturEkawati,4314000028,Skripsi,PengaruhSikapSiswaTerhadapKeterampilan PraktikumpadaProsesBelajarMengajarKimiaSiswaKelasXMateriPokokLarutanElektrolit danNonElektrolitSMAIslamSultanAgungISemarangTahunAjaran2004/2005,(Semarang: FMIPA UNNES, 2005)hlm. 55. 58 siswadalampengembanganpengetahuanjugaterlibat.Sehinggasiswa secarasepenuhnyamemahamisebuahkonsepmateriyangdipelajari.Hal-halyangmenyebabkanperbedaanpadahasilpost-testdengankeaktifan siswa sebagai berikut. -Persiapan guru belum optimal, sehingga kesiapan siswa masih kurang. Karena siswa belum diberitahu secara jelas tentang pembelajaran yang akan dilakukan; -Gurukurangmemberikankesempatankepadasiswauntukbertanya, sehingga terkesan pembelajaran berlajan searah; -Terlalu banyaknya anggota dalam masing-masing kelompok (5 siswa), sehingga kurang efektif. Hal ini mengakibatkan siswa lebih bergantung padatemansekelompok.Olehkarenaitudarihasilevaluasibahwa jumlah anggota dalammasing-masing kelompok dikurangimenjadi 3-4 siswa. Hal ini dimaksudkan supaya semua anggota kelompok terlibat aktifaktifdanbertanggungjawabdalamkelompoknyapadaproses pembelajaran. Padasaatevaluasi,observerdangurumendiskusikanpermasalahan yang terjadi pada siklus I dan merancang rencana pembelajaran untuk siklus II. Sehingga diharapkan pada siklus II pembelajaran berjalan secara efektif. Meskipun siswa gaduh karena aktivitas siswa dalam melakukan praktikum, tetapiguruharusdapatmenguasaikeadaan.Guruharusselalumemantau aktivitassiswaagaraktivitassiswatidakberlebihandansesuaidengan tujuan dari pembelajaran. Penggunaanmetodepembelajaraneksperimenmempunyai kelebihan karena berlangsung secara ilmiah dalam bentuk siswa mengalami melaluipercobaandanpengamatansendiri,tidakhanyamendapatkan transferpengetahuandarigurukesiswa.Haliniakanmemperkuatdaya ingatsiswapadamateripembelajaranyangtelahdisampaikandikelasdan dapatmenumbuhkanmotivasibelajarsiswayangtinggisehinggaakan berpengaruh terhadap prestasi belajar. 59 Akantetapiadajugahal-halyangperludiperhatikandalam pengimplementasikan metode pembelajaran eksperimen kepada siswa SMP kelasVII(masatransisi).Seorangguruharuscermatdalammengawasi segalaaktivitassiswadalammenjalankanpraktikum,sehinggasangat pentingsekalisetiaplaboratoriumperluadanyaseoranglaboran(petugas laboratorium)agardapatmembantugurudalampengawasanaktivitasdi laboratorium.Selainituseoranggurudalammenyampaikanapersepsi kepadasiswaharusdenganhal-halyangmenarik,agarsiswalebihtertarik untukmelakukanpraktikumdengansenangdanbaik.Karenasiswamasih beranggapan bahwa kimia berhubungan dengan hal-hal yang berbahaya. Dalampenelitianiniadabeberapayangharusdikajilebihlanjut untukmendapatkanhasilyanglebihmaksimal.Adapunketerbatasandari penelitian ini sebagai berikut. -Kurangnyakesiapanpihakpenelitidengangurudalamsegipersiapan pembelajaran; -Masih belum lengkapnya alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaranpraktikum,sehinggadiharapkanlebihbisa memaksimalkan kinerja dari laboran; -Penguasaankelasdilaboratoriummasihterbatas.Olehkarenaituperlu adanya kesiapan guru yang lebih detail. 60 BAB V PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasanterhadappenerapan metode pembelajaran eksperimen pada materi pembelajaran reaksi kimia di kelas VII-A SMPI al-Azhar 14 Semarang dapat disimpulkan bahwa: 1.prestasibelajarsiswameningkatdarisebelum penelitian (mid semester) dan setelah penelitian. Begitu juga pada waktu pen