skripsi ohrqol

19
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DENGAN KESEHATAN MULUT PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN CROWN DAN BRIDGE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu gigi atau lebih dengan jumlah terbatas dan tertentu yang dilekatkan secara permanen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi atau akar gigi yang telah dipersiapkan 3,4 . Pembuatan gigi tiruan cekat bertujuan untuk mengembalikan fungsi kunyah yang baik, memperbaiki estetik (terutama untuk gigi anterior) , memelihara fungsi fonetik (pengucapan) , mencegah kelainan/kerusakan pada gigi, mencegah kelainan sendi dan memberi kenyamanan 6 . Untuk mencapai tujuan diatas, suatu restorasi gigi tiruan cekat harus kuat, mempunyai ketebalan tertentu, cekat (retensinya baik) , mempunyai warna yang menyerupai gigi sebelahnya, tidak menekan jaringan mukosa yang menutupi residual ridge, mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan retensi sisa makanan, sehingga dapat berfungsi seperti gigi 1

Upload: rima

Post on 02-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kualitas hidup pada pasien pengguna

TRANSCRIPT

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DENGAN KESEHATAN MULUT PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN CROWN DAN BRIDGEBAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu gigi atau lebih dengan jumlah terbatas dan tertentu yang dilekatkan secara permanen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi atau akar gigi yang telah dipersiapkan3,4. Pembuatan gigi tiruan cekat bertujuan untuk mengembalikan fungsi kunyah yang baik, memperbaiki estetik (terutama untuk gigi anterior) , memelihara fungsi fonetik (pengucapan) , mencegah kelainan/kerusakan pada gigi, mencegah kelainan sendi dan memberi kenyamanan6. Untuk mencapai tujuan diatas, suatu restorasi gigi tiruan cekat harus kuat, mempunyai ketebalan tertentu, cekat (retensinya baik) , mempunyai warna yang menyerupai gigi sebelahnya, tidak menekan jaringan mukosa yang menutupi residual ridge, mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan retensi sisa makanan, sehingga dapat berfungsi seperti gigi asli1. Salah satu faktor yang penting dalam suatu pembuatan gigi tiruan cekat adalah menyediakan gigi tiruan pengganti gigi yang hilang (pontik) didalam lengkung gigi sehingga mempunyai fungsi oklusi dan kekuatan mekanis yang baik, memenuhi faktor estetik dan biologis2. Suatu fixed partial denture atau jembatan terdiri dari : penyangga (abutment) untuk mendukung dan memegang jembatan, retainer sebagai penghubung dari jembatan dan penyangga, pontik adalah bagian jembatan yang mengganti gigi asli yang hilang, penghubung (connector) ialah hubungan pontik dengan retainer yang dapat merupakan suatu perlekatan yang kaku yaitu disolder atau yang tidak kaku seperti kunci-kunci atau stressbreaker3. Pontik yang baik adalah yang memenuhi syarat biologis, mekanis dan estetik. Syarat biologis meliputi : kontur yang harmonis dengan gigi antagonis dan gusi dibawahnya, mudah dibersihkan terutama pada bagian yang menghadap gingiva, relasi dengan alveolaris ridge harus dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dan bahan tidak mengiritasi jaringan di rongga mulut. Syarat mekanis yang harus dipenuhi adalah : pontik harus kaku (rigid) agar tidak terjadi perubahan bentuk ketika digunakan dan tahan terhadap daya kunyah. Sedangkan syarat estetik yaitu bentuk dan warna menyerupai gigi asli, dan penampilannya seakan-akan muncul dari edentuluous ridge5,7,8. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kualitas hidup dalam lingkup kesehatan, merupakan keadaan lengkap dari kondisi fisik, mental, dan social dari seseorang tanpa adanya suatu penyakit9. Hal ini memberikan perspektif baru dalam bidang kedokteran gigi berupa suatu tujuan utama dari perawatn gigi tidaklah hanya terbebasnya gigi dan rongga mulut dari karies dan penyakit periodontal atau pun kanker rongga mulut tetapi juga kondisi kesehatan secara mental dan social10,11.B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah hubungan antara kualitas hidup dengan kesehatan mulut pada pasien prostodonsia RSGM Trisakti yang menggunakan crown dan bridge ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas hidup dari pasien yang menggunakan crown dan bridge.2. Untuk mengetahui pengaruh kesehatan mulut dari pasien yang menggunakan crown dan bridge.D. Manfaat Penelitian1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang dapat diberikan khususnya kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, dan praktisi.2. Menjadi pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian, berinteraksi dengan masyarakat yang menjadi subjek penelitian, dan mengolah data penelitian. 3. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan bagi peneliti mengenai hubungan kualitas hidup dan kesehatan mulut pada pasien yang menggunakan crown dan bridge.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kualitas Hidup

Kualitas hidup didefnisikan sebagai penilaian individu terhadap dampak fungsional, psikologis, dan social yang mempengaruhi kesejahteraan12,20. Kualitas hidup adalah hasil pengukuran yang dinilai dari dampak kehilangan gigi13. Efek negative dari kehilangan gigi terhadap kehidupan sehari-hari cukup signifikan karena dapat menyebabkan kesulitan berkomunikasi sehingga kehidupan sosialnya cukup terganggu25,26. Hal hal tersebut mempengaruhi kesehatan umum dari seseorang25,26. Istilah kualitas hidup digunakan secara luas dalam konteks kesehatan rongga mulut yang berhubungan dengan dampak penyakit terhadap pengalaman pribadi12. Perawatan atau pemeliharaan kesehatan rongga mulut yang baik dapat mengurangi kematian dini dan merupakan factor yang menentukan untuk meningkatkan kualitas hidup12. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kehilangan gigi berdampak pada penurunan fungsional, psikologis, dan social sehingga kondisi tersebut mempunyai dampak negative terhadap kualitas hidup seseorang terkait dengan fungsi pengunyahan, penampilan, kemampuan berbicara dan keyakinan diri15,16,17. Menurut penelitian zainab dkk menyatakan bahwa salah satu sasaran prioritas yang membutuhkan perhatian dan pelayanan kesehatan rongga mulut adalah perempuan18. Penelitian Ingle dkk mengatakan bahwa perempuan memiliki pengalaman kualitas hidup yang buruk dibandingkan dengan laki-laki19. Kebanyakan perempuan merasakan kehidupan socialnya terganggu akibat dari kesehatan rongga mulut nya yang buruk19.B. Kesehatan Rongga Mulut

Kesehatan rongga mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh dan tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan tubuh secara umum karena saling terkait antara satu sama lain21. Kesehatan rongga mulut merupakan hal penting yang perlu terus dijaga oleh karena rongga mulut merupakan salah satu cara bakteri atau mikroorganisme masuk kedalam tubuh, dan merupakan suatu hal yang penting untuk kesehatn umum dan kualitas hidup21. Kesehatan rongga mulut yang buruk akan mempengaruhi diet, nutrisi, status psikologis dan interaksi social21. Menurut WHO, pengertian kesehatan rongga mulut adalah keadaan bebas dari nyeri wajah dan mulut, kanker oral dan tenggorokan, infeksi dan luka oral, penyakit periodontal, karies gigi, kehilangan gigi dan penyakit penyakit serta gangguan oral lain yang membatasi kapasitas individu untuk menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara dan kesejahteraan psikologis10,11,21. B.1. Fungsi Gigi GeligiKehilangan gigi merupakan factor yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan rongga muut dan dapat mempengaruhi kualitas hidup15,16,17. Kehilangan gigi dapat mengakibatkan terganggunya beberapa fungsi seperti21.a) Pengunyahan,b) Penampilan,c) Bicara,d) Percaya diri. B.2. PengunyahanGigi berperan penting untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna dan meringankan pekerjaan system pencernaan22. Setiap gigi memiliki fungsi masing masing dalam proses pengunyahan. Yaitu:22a) Gigi insisivus berguna untuk menggigit dan memotong makananb) Gigi kaninus berguna untuk mengoyak makanan c) Gigi premolar dan gigi molar berguna untuk menggiling dan menghancurkan makanan.B.3. PenampilanSenyum tidak akan lengkap tanpa adanya sederetan gigi yang rapid an bersih. Penampilan atau estetis yang diperoleh merupakan hal yang lebih penting dari pada fungsinya. Umumnya kekhawatiran pasien tentang estetis muncul apabila mengalami kehilangan gigi anterior, tetapi menurut penelitian Hertrich dkk (1990) dan Adult Dental Health Survey (1998), gigi posterior seperti premolar dan jaringan lunak merupakan factor yang mempengaruhi estetis karena berada dalam zona estetis atau zona senyum pada pasien yang mempunyai senyum yang lebar22,23.B.4. BicaraKemampuan berbicara merupakan salah satu fungsi yang penting bagi setiap manusia. Pengucapan huruf huruf yang dihasilkan melalui bantuan gigi, bibir, dan lidah adalah:23a) Bilabial (b, p, m) didukung oleh kedua bibir atas dan bibir bawahb) Labiodental (f, v) didukung oleh gigi insisivus atas dan bibir bawahc) Linguoalveolar (t, d, s, z, v, j, l) didukung oleh lidah dengan bagian anterior palatumd) Linguodental (th, ch, sh) didukung oleh lidah diantara gigi anterior atas dan bawah.B.5. Percaya DiriSetiap orang tentunya menginginkan memiliki gigiyang sehat dan kuat, karena senyum kita lebih menarik dan lebih percaya diri dengan memiliki gigi yang sehat dan terawat24. Kehilangan gigi mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Percaya diri akan semakin turun apabila seseorang merasa dirinya kurang menarik secara fisik dan sadar bahwa wajah mengalami perubahan dengan hilangnya gigi karena memiliki pipi dan mulut yang cekung24.

BAB IIIKERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka teori Menurut WHO kesehatan rongga mulut saling berhubungan dengan kesehatan umum dan kesadaran untuk menjaga kesehatan rongga mulut berperan penting dalam menentukan kesehatan rongga mulut seorang individu. Efek negative dari kehilangan gigi terhadap kehidupan sehari hari cukup signifikan karena dapat menyebabkan kesulitan berkomunikasi sehingga kehidupan sosialnya terganggu. Pembuatan gigi tiruan cekat bertujuan untuk mengembalikan fungsi kunyah yang baik, memperbaiki estetik, memelihara fungsi fonetik dan member kenyamanan pada pasien. Gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu gigi atau lebih dengan jumlah terbatas dan tertentu yang dilekatkan secara permanen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi atau akar gigi yang telah dipersiapkan. WHO mendefinisikan kualitas hidup dalam lingkup kesehatan, merupakan keadaan lengkap dari kondisi fisik, mental dan social dari seseorang tanpa adanya suatu penyakit. Hal ini membuat tujuan utama dari suatu perawatan gigi tidaklah hanya terbebasnya gigi dan rongga mulut dari karies dan penyakit periodontal ataupun kanker mulut, tetapi juga kondisi kesehatan secara mental dan social. Maka dari itu suatu gigi tiruan cekat harus memenuhi tiga syarat utama yaitu : estetik, biologis, dan mekanik agar kualitas hidup seseorang yang memakai bridge dan crown tidak terganggu oleh keadaan gigi tiruan cekat yang tidak baik.

B. Kerangka Konsep

Variabel tergantung :Kualitas hidup dan kesehatan rongga mulutVariabel bebas : Pasien yang memakai crown dan bridge.

C. Hipotesis

1. Sudah ada penelitian tentang hubungan kualitas hidup dan kesehatan rongga mulut pada pasie gigi tiruan lepasan. Namun belum ada penelitian tentang hubungan kualitas hidup dengan kesehatan rongga mulut pada pasien yang menggunakan crown dan bridge.

BAB IVMETODE PENELITIANA. Jenis dan Rancangan PenelitianJenis penelitian ini adalah studi analitik dengan disain potong melintang / cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat kan di RSGM Trisakti. Waktu pengambilan data penelitian adalah pada bulan desember tahun 2015.C. Populasi dan Sampel Penelitian1) Populasi penelitianPopulasi penelitian adalah pasien RSGM Trisakti.2) SampelSampel penelitian adalah dewasa muda dan lansia yang melakukan perawatan crown dan bridge di RSGM Trisakti.3) Besar sampel : ?

D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi1) Kriteria Inklusi a) Pasien yang menggunakan crown dan bridgeb) Pasien dewasa muda ber umur 20-40 tahun c) Pasien kooperatif dengan menandatangani informed consent2) Kriteria Eksklusia) Pasien yang tidak menggunakan crown dan bridgeb) Pasien yang lebih muda dari 20 tahun dan lebih tua dari 40 tahunc) Pasien yang tidak kooperatif dan tidak mau menandatangani informed consent.E. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian:Variabel Bebas : Crown dan BridgeVariebel Tergantung : Kualitas Hidup dan Kesehatan Rongga Mulut

2. Definisi Operasional Variabel: a. CrownCrown adalah suatu restorasi berupa mahkota penuh atau sebagian dari suatu gigi atau geraham yang dibuat dari logam, porselen, dammar buatan atau kombinasi dari bahan bahan tersebut1. Skala pengukuran adalah skala nominal. b. BridgeBridge adalah suatu geligi tiruan sebagian yang dicekatkan secara permanen pada satu atau lebih dari suatu gigi penyangga dan mengganti satu atau lebih gigi yang hilang (Martanto 1985). Skala pengukuran adalah skala nominal.c. Kualitas hidupKualitas hidup didefnisikan sebagai penilaian individu terhadap dampak fungsional, psikologis, dan social yang mempengaruhi kesejahteraan12,20. Istilah kualitas hidup digunakan secara luas dalam konteks kesehatan rongga mulut yang berhubungan dengan dampak penyakit terhadap pengalaman pribadi12. Skala pengukuran adalah skala interval.d. Kesehatan rongga mulutKesehatan rongga mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh dan tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan tubuh secara umum karena saling terkait antara satu sama lain21. Menurut WHO, pengertian kesehatan rongga mulut adalah keadaan bebas dari nyeri wajah dan mulut, kanker oral dan tenggorokan, infeksi dan luka oral, penyakit periodontal, karies gigi, kehilangan gigi dan penyakit penyakit serta gangguan oral lain yang membatasi kapasitas individu untuk menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara dan kesejahteraan psikologis10,11,21. Skala pengukuran adalah skala interval.

F. Bahan dan Cara1. Alat dan Bahan :a) Informed consentb) Lembar isian data penelitian ( questioner form)c) Alat tulis d) Alat diagnosa : kaca mulut, sonde, pinsete) Sarung tanganf) Masker 2. Cara kerja Subjek yang memenuhi criteria inklusi diberikan penjelasan mengenai penelitian yang aka dilakukan (informed consent) Apabila setuju untuk menjadi subjek penelitian, selanjutnya subjek diminta menandatangani pernyataan kesediaan berpartisipasi dalam penelitian Pencatatan biodata dan pemeriksaan kondisi rongga mulut subjek Dilakukan Tanya jawab untuk pengisian kuesioner Dampak Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Kualitas Hidup oleh peneliti

G. Analisis Data

9