skripsi -...

107
SKRIPSI MUSLIM ROHINGYA DAN HAM PASCA KEMERDEKAAN MYANMAR 1962-2008: ANALISIS PELANGGARAN HAK BERAGAMA Diajukan dalam rangka persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) '--------_ ......... Universitas Islam Negerl SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh: i "gl. 'i". !,,""k k lasifikasi , ; .cr..O.. ;. .l:7- . : Nurmala sari 105022000849 JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: votuyen

Post on 23-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

SKRIPSI

MUSLIM ROHINGYA DAN HAM PASCA KEMERDEKAAN MYANMAR

1962-2008:

ANALISIS PELANGGARAN HAK BERAGAMA

Diajukan dalam rangka persyaratan memperoleh gelar Sarjana Humaniora

(S.Hum)

'--------_.........Universitas Islam Negerl

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

i "gl.

'i". !,,""kk lasifikasi

, ';;':'~''''''.''''ll'''''''~''''''''''''''''--

; .cr..O..;..l:7- ~ .

::~:~:=:~:::=:.:.::?:?(Nurmala sari

105022000849

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

MUSLIM ROHINGYA DAN HAM PASCA KEMERDEKAAN MYANMAR

1962-2008:

ANALISIS PELANGGARAN HAK BERAGAMA

Skripsi [- P-~-~N-P-~-~-~-~-~-~-JA-N~-V~-!-~-•.~-,~-·-'·1

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk memenuhi syarat-syarat mencapai

Gelar SaJjana Humaniora (S Hum)

Oleh:

Nurmala sari

NIM: 105022000849

Dibawah Bimbingan

Pembimbing

~,---Awalia Rahma, MA

NIP: 19710621 200112 2 001

JURUSANSEJARAHDANPERADABANISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULAH

JAKARTA

Page 3: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul MUSLIM ROHINGYA DAN HAM PAseA

KEMERDEKAAN MYANMAR 1962-2008: ANALISIS PELANGGARAN

HAK BERAGAMA telah di ujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 November 2009.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Humaniora (S.Hum) pada program studi Sejarah dan Peradaban Islam.

Jakarta, 26 November 2009

Sidang Munaqosyah

Kd"'~;rMo'ru~

DI·s. H.M. DI Misbah, MANIP: 19591222199103 1003

Anggota

Penguji Merangkap Anggota

Prof. D' Budi Sulistiono M HumNIP: 19541010198803 1 001

Sekel1aris Merangkap Anggota

User Abdul Matin SAg, MA,MANIP: 19680807 199803 1 002

Pembimbing Merangkap Anggota

~..-/

Awalia Rahma, MANIP: 19710621 200112 2 001

Page 4: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

ABSTRAK

Nurmala sariMuslim Rohingya dan HAM pasca Kemerdekaan Myanmar 1962-2008:Analisis Pelanggaran Hak Beragama

Penelitian mengenai sej arah Islam di Asia Tenggara telah banyakdilakukan oleh para sejarawan baik lokal maupun tentunya sejarawan asing. Akantetapi yang secara spesifik membahas umat Islam di Myanmar, khususnya etnisRohingya, masih jarang ditemukan. Banyaknya perlakuan diskriminasi yangdikemudian hari mengarah pada pelangaran hak beragama oleh pemerintahsetempat yang kian gencar direalisasikan pasca kemerdekaan 1948 dan memuncakkhususnya pasca angkatan bersenjata Myanmar dibawah pimpinan jendral Ne Winmerebut kekuasaan tahun 1962 dengan kebijakan "anti-[slamnya"nya, muslimRohingya yang merupakan kumpulan minoritas muslim terbesar di Myanmaryang bermukim di Arakan Utara atau selatan Myanmar, dianiaya dan segala akseskehidupan termasuk dalam hal ini berbagai atribut keagamaan terkait merekadibatasi dan dimusnahkan guna mengeluarkan mereka dari akar budaya bangsa.

Pada dasarnya, penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap kondisiumat Islam di Myanmar pasca kemerdekaan (1948), khususnya komunitasRohingya, pasca angkatan bersenjata Myanmar mengambil alih kekuasaan (1962),dan ingin mengetahui sejauh mana kekuatan junta millter Myanmar di ranahinternasional, dan peranan ASEAN dalam menyikapi berbagai isu kemanusiaanyang hingga kini masih tems berlangsung di negara tersebut, termasuk perlakuandislaiminasi yang berujung pada pelanggaran hak beragarna muslim Rohingyaoleh pemerintah setempat.

Melalui tinjauan pustaka dan website terkait yang disertai wawancaradengan Tri Agus S. Siswowihatjo selaku Campaign Manager Koalisi MasyarakatSipil untuk Burma (KMSuB), diketahui bahwa kekuatan junta militer Myanmardiranah internasional terletak pada India, Rusia, khususnya Cina yang masih setiamendukung junta, dengan latar belakang murni ekonomi. Selain itu, keteguhanASEAN dengan prinsip non interference nya dan masih setia menggandengMyanmar dalam lingkup regional, walaupun berbagai kritikan dilancarkanlembaga tersebut terkait berbagai pelanggaran HAM di negara ini (Myanmar),menjadi bukti nyata ketidak tegasan dan atau ketidakmampuan ASEAN dalammenyelesaikan berbagai isu pelanggaran HAM yang berkepanjatlgan di kawasanini terutama di Myanmar, yang disebut-sebut sebagai negara paling tidakdemolaatis di Asia Tenggara.

Page 5: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

11

KATAPENGANTAR

Dengan ucapan Alhamdulillahirabbilalamin sebagai rasa terima kasih dan

puji syukur kepada Allah S.W.T., Tuhannya manusia, yang mengetahui apa-apa

yang ada di langit dan di bumi, yang nyata maupun tersembunyi, baik dalam

keadaan terang benderang maupun gelap gulita, slaipsi sederhana dengan judul

"MUSLIM ROHINGYA DAN HAM PASCA KEMERDEKAAN

MYANMAR 1962-2008: ANALISIS PELANGGARAN HAK BERAGAMA"

ini dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada pembawa cahaya

penerang Rasulullah SAW besmia keluarganya dan para sahabatnya. Semoga kita

mendapat syafaat di akhirat kelak.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala yang harns penulis hadapi.

Namun demikian, berkat Rahmat dan Bimbingan-Nya serta bantuan yang

berharga dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati dise!iai niat yang suci,

maka penulis ingin mengucap banyak terimakasih yang tiada terhingga kepada:

I. Dr. H. Abd. Chair, selah! Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah

2. Dra. Hj Tati Hmiimah, MA, selaku pembantu Dekan Bid. Akademik

Fakultas Adan dan Humaniora UIN SyarifHidayatullah

Page 6: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

111

3. Drs. H.M. Ma'aruf Misbah, MA dan Usep Abdul Matin Sag, MA,MA

selaku ketua dan sekertaris jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas

Adab dan Humaniora UIN SyarifHidayatullah

4. Ibu Awalia Rahma, MA selaku dosen pembimbing yang membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas waktunya selama

membimbing penulis dengan segala kesabaran, saran-saran, dan

semangatnya.

5. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis

selama menjalani kuliah di UIN Syarif Hidayatullah.

6. Segenap pengelola dan staf perpustakaan Utama dan fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya

(FIB) Universitas Indonesia, Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI), dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI),

yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam mengadakan studi

kepustakaan.

7. Ayahanda Gozali dan Ibunda Mulyati, kakalc dan adik tersayang, serta

seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat, motivasi dan doa.

Sungguh kasih mu tak terbalaskan.

8. Terimakasih kepada bapak Tri AgllS S. Siswowihmjo, yang bersedia

meluangkan waktunya untuk menjawab persoalan terkait objek penelitian.

9. Bang Tion selaku pemilik dan pengelola toko buku gerak-gerik, yang

senantiasa memberikan info buku terbaru terkait objek penelitian.

Page 7: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

IV

10. Ka Setyadi Sulaeman, dan ka Fahmi Irfani, yang senantiasa memberikan

masukan-masukan tambahan terkait penelitian dan memotivasi kepada

penulis.

II. Kepada sahabat-sahabat tersayang, Nikma Arini, Elda Wediana, Benny

Saputra, tempat ku berkeluh kesah, terimakasih atas segala perhatian.

12. Emy Kalsum, Ibnu Wicaksono, Ahmad Jufri, dan semua teman-teman yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya.

13. Rekan-rekan kelas SPI angkatan 2005, terimakasih atas terjalinnya makna

persahabatan ini.

14. Seseorang yang sangat spesial, yang selalu setia menemani dalam segala

kesusahan maupun senang. Terima kasih atas kebaikannya selama ini.

Salah satu tujuan dari disusunnya karya tulis ini adalah untuk

memenuhi sebagian persyaratan dalal11 l11encapai jenjang sarjana pada Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sel110ga l11el11enuhi persyaratan

yang dil11aksud.

Penulis penyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sel11purna, oleh

karena itu penulis menerima kritik dan saran yang konstmktif untuk perbaikan

dikemudian hari. Akhir kata penulis sampaikan semoga karya tulis ini dapat

bermanfaat. Amin.

Ciputat, 03 September 2009

Penulis

Page 8: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

v

DAFTARISI

ABSTRAK .

KATA PENGANTAR II

DAFTAR lSI v

BAB I PENDAHULUAN

A. LataI' Belakang penelitian ..

B. Kerangka Teori Penelitian 5

C. Batasan dan Perumusan Masalah 6

D. Tuj uan dan Manfaat Penelitian 8

E. Metode dan Teknik Penulisan 9

F. Survey Kepustakaan II

G. Sistematika Penulisan 12

BAB II MYANMAR

A. Profil singkat negara Myanmar 14

B. Kebijakan pemerintah Myanmar terhadap rakyatnya secara umum 17

B.I Bidang Politik 18

B.2 Bidang Ekonomi 2 I

B.3 Bidang Sosial 22

BA Bidang Agama 23

C. Fonnasi awal politik Budha-isasi pemerintah Myanmar dan

pengaruhnya terhadap non- Budhis 24

D.. Kebijakan pemerintah Myanmar terhadap Muslim 27

Page 9: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

vi

BAB III HAK AZASI MANUSIA (KEBEBASAN BERAGAMA)

A. Konteks PBB 34

B. ASEAN 38

C. Myanmar 42

BAB IV PELANGGARAN HAK BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM

ROHINGYA

A.. Sekilas tentang Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Myanmar 45

B. Kondisi Umat Islam di Myanmar pra-kemerdekaan 52

C. Muslim Rohingya dan Pelanggaran Hak Beragama 55

D. Respon Dunia dan Peran ASEAN terhadap Pelanggaran Hak

Beragama Muslim Rohingya 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 78

B. Saran 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

ABMU

AFPEL

AICHR

ALA

ALF

ALP

ARIF

AS

ASEAN

BBM

BMC

BSPP

CCDAC

HLP

MSF

NCGUB

HRDU

NLD

PBB

RNA

RPF

DAFTAR SINGKATAN

: Aliansi Burma Muslim Union

: Anti Facisct People Freedom League

: ASEAN Inter-governmental Commission on Htmlan Rights

: Arakan Liberation Army

: Arakan Liberation Front

: Arakan Liberation Patty

: Arakan Rohingya Islamic Front

: Amerika Serikat

: Association of Southeast Asian Nations

: Bahan Bakar Minyak

: Burma Muslim Congres

: Burmesee Socialist Program Party

: Central Commite of Drug Abuse Control

: High Level Patlel

: Medecins Sans Frontieres

: National Coalition Govermentt of Union of Burma

: Human Rights Documentation Unit

: National Language for democracy

: Perserikatan Bangsa-Bangsa

: Rohingya National Allience

: Rohingya Patriotic Front

Page 11: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

RSO

SPDC

SLORC

TOR

UE

UNHCR

: Rohingya Solidarity Organization

: State Peace and Development Council

: State Law and Order Restoration Council

: Terms of Reference

: Uni Eropa

: United Nations High Commissioner for Refugees

Page 12: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perang Dunia II (1939-1945) di Eropa, merupakan salah satu pristiwa

besar yang mengguncang peradaban dunia, di samping beberapa revolusi besar

yang te1ah teljadi di belahan lain sepelii: pemberontakan besar (1640-1660),

revolusi kejayaan (1668) di 1nggris, revolusi Amerika (sekitar tahun 1601-1766),

revolusi Perancis (1787-1799), revolusi Rusia (1917-1918) serta revo1usi Cina

(1911-1948).

Dalam konteks ini, hak - hak asasi manusia diinjak - injak, merupakan

dampak akibat berbagai peristiwa tersebut, khususnya pasca Perang Dunia II yang

dampaknya dapat dirasakan tidak hanya bagi para kontestan perang (Amerika dan

Uni Soviet), tapi juga pada negara - negara yang secara geografis jauh dari lokasi

peperangan, mengakibatkan timbulnya keinginan dari negara - negara yang

tergabung dalal11 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk l11erumuskan hak ­

hak asasi manusia dalal11 suatu naskah internasionaL Usaha ini dikukuhkan pada

tahun 1948 dengan diterimanya Universal Declaration ofHuman Rigths.

Universal Declaration of Human Rights atau Deklarasi Universal Hak

Asasi Manusia l11erupakan tonggak penting l1l11at manusia dalam menjunjung

tinggi dan menghorl11ati ha1c asasinya, yang dalam peljalanan sejarah sering

terinjak -injak, terutama oleh mereka yang berkuasa. Deklarasi ini menjanjikan

dunia lebih bailc

Page 13: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

2

Ancaman tindak kekerasan terhadap kebebasan beragama yang

merupakan wujud lain dari pelanggaran hak beragama, bukan saja secara konkrit,

empiris historis telah dan memang terjadi, akan tetapi nampak pula terus berulang

tezjadi.

Dalam konteks Myanmar, wujud nyata dari ancaman tindak kekerasan

terhadap kebebasan beragama, pada dasarnya telah terjadi jauh sebelum

Burma/Myanmar memperoleh kemerdekaannya dari Inggris (1948). Hal tersebut

nampak terlihat pada sejarah awal penderitaan Muslim Rohingya yang belmula

ketika orang - orang ultranasionalis Burma menduduki Arakan pada tahun 1784,

dimana pada saat itu muslim Rohingya mengalami penindasan dan penghancuran

dari pemerintahan Burma. I

Walaupun penghancuran Muslim Rohingya oleh pemerintah Burma

tersebut mulai redup dan sempat terhenti ketika Inggris menduduki Burma (1822-

1948) karena pemerintah Burma pada masa ini lebih memfokuskan diri pada

usaha mencapai kemerdekaan, namun penghancuran dan pengusiran Muslim

Rohingya kembali teljadi dan mulai terorganisir pada tahun-tahun pasca

kemerdekaan 1948,2 dan memuncak khususnya setelah angkatan bersenjata

Burma / Myanmar di masa kepemimpinan jendral Ne Win mengambil alih

kekuasaan pada tahun 1962, yaitu ketika pemerintahan menetapkan kebijakan

'Imam Nugraha dan Rizal Panggabean, Muslim Rohingya yang Terjajah di NegeriSendiri. Republika, 20 April 1997.

20erakan penidasan yang dilakllkan oleh pihak pemerinlah pada masa ini, bermula ketikapenduduk Islam Arakan menolak wilayah Arakan digabllngkan kedalam wilayah Burma selepas

Page 14: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

3

"Anti-Islam" terhadap Muslim Rohingya3 selaku komunitas Muslim terbesar di

Myanmar kala itu, yang dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa Muslim Rohingya

bukan penduduk asli Myanmar. Kendati dalam catatan sejarah berbicara lain.

Orang - orang Budha datang ke wilayah Arakan pada tahun 1784,

yaitu tiga abad setelah seluruh Arakan menjadi Muslim dan menjadi bagian dari

kesultanan Bengal (1430)4 Bahwa Rohingya merupakan bagian dari bangsa

Myanmar, diakui oleh mantan Perdana Mentri Myanmar U Nu pada tahun 1954.

"Rohingya", kata U Nu, adalah penduduk asIi etnis Myanmar seperti juga etnis

Shan. Kachin dan Karen,,5

Melalui kampanye "Imigran Ilegal"-nya6 yang mulai diproklamirkan

pada tahun 1978, yang secm'a sengaja di tunjukan untuk muslim Rohingya

dengan tujuan mengeluarkm1 mereka dari akar budaya bangsa, pemerintah

Myanmar atau State Law and Order Restoration Council (SLORC)7 dalam ofensif-

nya antara lain menghancurkan masjid dan menggantinya dengan pagoda,

membakar al-Quran dan desa kaum muslim, selia tak kurang dari 125.000 orang

Islam dipaksa masuk agama Budha8 oleh pemerintah, walaupun secm'a umum

pemerintah Burma sebenarnya mencanangkan kebijakan kebebasan kepada

penduduknya dalam menjalankan agama mereka masing - masing.

31111am Nugraha dan Rizal Panggabean."Agenda Panjang Muslim Rohingya. Republika, 20 Apri 1997.5Ibid,'Ibid,'Dibentuk pada tahun 1988 oleh junta militer sebagai upaya mematahkan gerakan anti­

pemerintah militer yang kala itu kian marak di Myanmar. Tahun 1997 SLORC mengubah namamenjadi SPDC (State Peace and Development Council), namun pergantian nama itu sedikitpuntidak merubah kebijakan pemerintah terhadap Muslim Rohingya selahl komunitas Muslim

Page 15: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

4

Banyaknya diskriminasi dan perlakuan bumk yang pada akhirnya

mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah Burma! junta

Militer Myanmar terhadap minoritas di negaranya, khususnya Muslim Rohingya

yang paling teraniaya hingga kini, dan disebut-sebut sebagai salah satu etnis

paling teraniaya di dunia, tapi sekaligus juga dilupakan, menjadikan Myanmar

masuk dalam katagori negara yang paling tidak demokratis dan tertutup di dunia.

Tri Agus S Siswowiharjo9 dalam pernyataan pers KMSuB Nomor:

01/Feb/2009 mengungkapkan "Junta militer di sana sangat kejam terhadap

rakyat yang menuntut demola'asi dan etnis minoritas yang menuntut otonomi.

Junta militer Burma menguasai semua akses politik dan ekonomi di negeri itu.

Sehingga masyarakat minoritas seperti Karen, Kareni, Chin dan Mon yang

menuntut keadilan dan otonomi ditindas oleh rezim di Rangon (Yangon). Etnis

Rohingya yang mendiami Arakan State lebih menderita dibanding etnis minoritas

lainnya di Burma. Partai pemenang pemilu 27 Mei 1990, Liga Nasional untuk

Demokrasi (NLD) tak diperbolehkan membuat pemerintahan, bahkan para

pemimpinnya termasuk Aung San Suu Kyi ditahan hingga puluhan tahun ".10

Beliitik tolak dari pemikiran minimnya perhatian baik itu dari kalangan

sejarawan, pemerhati HAM dan respon dunia internasional khususnya ASEAN,

maka penulis mel11ilih karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul "MUSLIM

ROHINGYA DAN HAM PASCA KEMERDEKAAN MYANMAR: 1962-2008:

ANALISIS PELANGGARAN HAK BERAGAMA"

'Tri Agus S. Siswowiharjo adalah Campaign manager KoaJisi Masyarakat SipiJ untukBurma (KMSuB) di Indonesia.

IOTri Agus S. Siswowiharjo, Selamatkan Manusia Perahu Etnis RohinR)'a Burma Dari

Page 16: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

5

B. Kerangka Teori Penelitian

Dalam penelitian ini, konsep penting yang akan dipergunakan sebagai

kerangka pemikiran dan teori yang secara fungsional akan menjelaskan tentang

keseluruhan isi skripsi ini adalah konsep tentang HAM. Terdapat definisi HAM

yang diberikan oleh beberapa lembaga dan tokoh yang mengamati secara khusus

masalah HAM.

Dalam situs resminya, PBB telah menetapkan bahwa "Human rights

are rights inherent to all human beings, whatever our nationality, place of

residence, sex, national or ethnic origin, colour, religion, language, or any other

status" II (Hak asasi adalah hak dalam diri setiap manusia, apapun kebangsaanya,

tel11pat kedial11annya, jenis kelal11in, kebangsaan atau asal SUktl, warna, agama,

bahasa, ataupun statusnya),

Jan Materson dalam ABC Teaching Human Rights l11erul11uskan HAM

dengan pengertian "Human Rights could be generally defined as Those rights

which are inherent in our nature and without which can not life as Human being"

(hak - hak yang melekat pada setiap l11anusia, yang tanpa hak - hak tersebut

manusia l11ustahil dapat hidup sebagai l11anusia).12

Dari dua konsep tentang HAM tersebut, dalal11 penelitian ini dengan

mengikuti tab'if kebebasan dalal11 perspektif HAM, maIm pelanggaran HAM yang

penulis l11aksud adalah pelanggaran atas kebebasan dasar (Fundamental

Freedom), yang menunjukkan suatu kebebasan yang sangat dibutuhkan secal'a

llhttp://www.un.org/rightl . Diakses pada 17 Marel2009I2Pendidikan Kewargaan, Demokrasi, HAM, dan Masyarakal Madani. Jakarta: PUSLIT

Page 17: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

6

mutlak bagi pemeliharan dan perlindungan atas martabat manusia dalam suatu

negara sebagai suatu jenis perlindungan paling minim yang dapat diterima,

dimana kehidupan spiritual atau kebebasan berfikir, berkesadaran, berkeyakinan

dan beragama dipandang mutlak tercantum didalamnya.

Konsep tersebut penulis gunakan untuk menjelaskan mengenm

Pelanggaran Hak Beragama minoritas Muslim Rohingya. Pelanggaran ini telah

teljadi jauh sebelum Burma mencapai kemerdekaannya dari Inggris (1948) dan

makin gencar direalisasikan serta terorganisir pasca kemerdekaan (1948),

khususnya ketika militer sayap kiri pimpinan Jendral Ne Win merebut kekuasaan

pada tahun 1962, baik itu dalam perspektif sosiologis maupun dalam dokumen

historis.

C. Batasan dan Perumusan Masalah

Meninjau luasnya cakupan permasalahan, maIm dalam hal ini penulis

membatasi masalah pada kasus pelanggaran hak beragama minoritas Muslim

Myanmar yang tinggal di wilayah Arakan Utara yang dikenal dengan kaum

Muslim Rohingya, khususnya pasca kemerdekaan tahun 1962-2008. Hal tersebut

dikarenakan jumlah Muslim yang tinggal di Arakan Utara jauh lebih besar jika

dibandingkan dengan komunitas Muslim di wilayah lain di Myanmar seperti

Swebo, Yangoon, dan Mandalay, dm·i total populasi penduduk Myanmar]3 yang

mayoritas beragama Budha. Menurut laporan I-Iuman Right Watch Asia

(September 1996) menyebutkan daerah - daerah muslim di Myanmar khususnya

Arakan atau Rakhine sekarang, terkenal sebagai daerah dengan tingkat

Page 18: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

7

kriminalitas yang tinggi, termasuk diantaranya adalah korban penganiayaan oleh

Junta Militer Myanmar. 14

Konteks waktu (1962-2008) penulis khususkan karena sejak tahun

1962 itulah, yaitu ketika U Nu selaku Perdana Mentri Myanmar pertama yang

berasal dari kalangan sipil dikudeta oleh militer yang dipimpin oleh jendral Ne

Win, berbagai pelanggaran HAM minoritas, khususnya Muslim Rohingya mulai

terorganisir dan makin gencar direalisasikan hingga kini.

Mengacu pada lingkup diatas, kajian 1111 difokuskan pada

permasalahan di bidang sosial-politik. Karenanya, pertanyaan - pertanyaan pokok

yang 111endasari pelacakan peristiwa dan penj abarmmya sebagai berikut:

I. Bagaimana situasi dan kondisi yang dialami umat IslaIl1 di Burma!

Myanmar pasca kemerdekaan 1948, khususnya ketika angkatan bersenjata

Burma mengambil alih kekuasaan tahun 1962-2008?

2. Kebijakan seperti apa yang ditetapkan pemerintah Burma! Myanmar

terhadap umat Islam, khususnya umat Islam Rohingya pasca angkatan

bersenjata menganlbil alih kekuasaan tahun 1962?

3. Bagaimana peran dan atau posisi ASEAN dalmll menangani berbagai isu

pelanggaran HAM yang berkembang di Myanmar, khususnya pelanggaran

hak beragama Muslim Rohingya setelah Myanmar masuk dalam lingkup

ASEAN pada tahun 19977

4. Mengapa teljadi pelanggaran hak asasi tersebut?

Page 19: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi

Muslim di Myanmar pasca kemerdekaan 1948, khususnya pasca angkatan

bersenjata Burma mengambil alih kekuasaan tahun 1962 yang dalam pengamatan

penulis menjadi batasan tahun masa awal memuncaknya berbagai pelanggaran

HAM minoritas Muslim di Myanmar khususnya Muslim Rohingya seCal'a

terorganisisr oleh pemerintah. Selain itu, penelitian ini bertujuan pula menemukan

sebuah jawaban tentang sejauh mana peran dan atau kapasitas ASEAN sebagai

sebuah lembaga yang khusus menangani masalah - masalah yang terjadi

dikawasan Asia Tenggara menyikapi isu tersebut.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

I. Menambah wawasan intelektual khususnya wawasan kesejarahan, terkait

sejarah Islam di Asia Tenggara khususnya Myanmar pasca angkatan

bersenjata Burma mengambil alih kekuasaan tahun 1962-2008.

2. Mengungkapkan sebuah fakta tentang kondisi yang dialami minoritas Muslim

di Myanmar khususnya Rohingya pasca allgkatan bersenjata Burma

mengambil alih kekuasaan tahun 1962-2008.

3. Mengungkapkan sejauh mana peranan ASEAN menyikapi kondisi yang

dialami minoritas Muslim di Myanmar khususnya Rohingya pasca Myanmar

masuk dalam lingkup ASEAN pada tahun 1997

4. Mengugkapkan sebab yang melatar belakangi telj adinya berbagai pelallggaran

hak asasi manusia di Myanmar, khususnya pelanggaran hak beragama

terhadap muslim Rohingya.

Page 20: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

9

5. Menyumbang hasil karya penelitian bagi urN Syarif Hidayatullah pada

umumnya dan fakultas Adab dan Humaniora jurusan Sejarah dan Peradaban

Islam khususnya.

E. Metode dan Telrnik Penulisan

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

DeskriptijAnalitis, yang dalam hal ini penulis berusaha mendeskripsikan dan atau

menggambarkan suatu peristiwa atau kondisi yang dialami minoritas umat Islam

di Myanmar khususnya Rohingya, dan menganalisa data serta fakta guna

mendapatkan implikasi atas berbagai macam tindakan dan atau usaha peliahanan

kelompok minoritas Rohingya terhadap peristiwa yang menjadi objek kajian.

Teknik Book Survey penulis gunakan sebagai langkah awal

pengumpulan datal sumber terkait tema yang akan dibahas dengan menggunakan

beberapa sumber pustaka baik primer maupun sekunder, sepelii buku-buku,

jurnal, artikel dan atau berita dari koran - koran. Walaupun terdapat hambatan

dalam pengumpulan data baik primer maupun sekunder,15 hal tersebut tidaklah

memberikan dampak pesimis bagi penulis untuk melaksanakan research.

Adapun, tahap-tahap yang penulis gunakan untuk penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data.

Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan metode library Research (penelitian kepustakaan), yaitu

ISData-data yang terdapat dalam kelompok Jurnal dan Artikel pada daftar pustaka, penulisasumsikan sebagai data primer atau utama dalam oenelitan. sedangkan data dalam kelomook hukn.

Page 21: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

10

dengan cara mengumpulkan, membaca, mempelajari serta menelaah buku­

buku dan dokumen yang berkaitan dengan pembahasan yang penulis teliti.

Dalam usaha mendapatkan data dengan metode ini, penulis melakukan

kunjungan ke beberapa perpustakaan dan website terkait, serta wawancara.

Perpustakaan yang dituju antara lain: Perpustakaan Umum dan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya (FlB) Universitas Indonesia, Perpustakaan Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPl), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

(PNRI), ataupun tempat-tempat lain yang dapat penulis manfaatkan untuk

mencari sumber-sumber yang ada kaitannya dengan pembahasan skripsi ini.

Adapun wawancara, penulis lakukan dengan Tri Agus S.

Siswowiharjo selaku aktivis Koalisi Masyarakat sipil untuk Burma (KMSuB)

di Indonesia. Barn setelah itu, data-data dihimpun dan diseleksi guna

elijadikasn sebagai rnjukan utama elalam upaya penulis meneleskripsikan

tentang tema yang telah penulis angkat.

2. Pengolahan Data.

Setelah data-data eliperoleh, maIm tahap selanjutnya adalah

mengklasifikasikan elata-data berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini. Data-data tekstual seperti buku, majalah, artikel-artikel atau

berita elari koran-koran yang telah didapatkan, kemudian diolah serta

elimasukkan sebagai elata penunjang untuk tema yang sedang dibahas.

3. Analisa Data

Page 22: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

11

Setelah dilakukan klasifikasi data, tahap selanjutnya yang penulis

lakukan adalah melakukan analisa yang bersifat kualitatif, dalam artian

penulis akan menguraikan data-data historis tersebut dengan menggunakan

pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan konteks dimana perstiwa tersebut

teljadi. Pendekatan sejarah digunakan untuk mendeskripsikan kronologi

peristiwa yang tel:jadi pada masa pasca-Kemerdekaan. Sedangkan pendekatan

sosial-politik dalam hal ini, digunakan untuk menjelaskan bagaimana proses

yang melatarbelakangi teljadinya pelanggaran hak beragama minoritas

Muslim Rohingya pasca-kemerdekaan yang teljadi pada tahun 1962-2008

Adapun buku "Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) UIN Syari( Hidayatullah Jakarta", terbitan CeQDA 2007, menjadi

buku acuan yang penulis gunakan untuk membantu dalam hal teknik penulisan

skripsi ini.

F. Survey Kepustakaan

Penelitian mengenai Sejarah Islam di Asia Tenggara telah banyak

dilakukan oleh para sejarawan baik lokal maupun tentunya sejarawan Asing.

Akan tetapi yang secara spesifik membahas tentang sejarah dan kondisi umat

Islam di Myanmar masih jarang ditemukan. Buku D.G E Hall, Sejarah Asia

Tenggara l6 walaupun menjelaskan Burma atau Myanmar pra-Islam sampai Islam

tiba di daerah tersebut sekitar abad ke-7, namun tidak menjelaskan lebih lanjut

kondisi umat Islam. Begitu juga buku "Pembangunan dan Kebangkitan Islam di

Asia Tenggara" editor Saiful Muzani, dimana artikel terkait ditulis oleh Omar

Page 23: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

12

Farouk l7 yang walaupun menghadirkan kondisi umat Islam Burma atau Myanmar

sebelum dan pasca kemerdekaan 1948, tetapi buku tersebut tidak secm'a

komprehensif menjelaskan kondisi umat Islam di negara itu, khususnya Muslim

Rohingya selaku komunitas Muslim terbesar di Myanmar. Buku ini justru lebih

sebagai buku yang hanya mendeskripsikan kondisi umat Islam di Myanmar secm'a

umum yang lebih menonjolkan peran serta mereka dalam pembangunan sebelum

Burma dijajah Inggris (1822) melalui penguasaan atas Arakan, serta lebih banyak

membahas kondisi umat Islam di Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia.

Sejauh pengamatan penulis, hanya buku "Minoriti Muslim Gambaran

dan Harapan menjelang Abad-21" editor Wan Kamal Mujani l8 yang mencoba

mendeskripsikan dan mengungkap prihal kondisi dan perkembangan umat Islam

di Myanmar, sebelum dan pasca kemerdekaan 1948. Bagaimana bentuk

diskriminasi dan atau tindakan usaha pemusnahan Muslim yang dilakukan

pemerintah sebelum dan pasca kemerdekaan, khususnya pasca angkatan

bersenjata Burma mengambil alih kekuasaan (1962), dipaparkan secara

komprehensif dalam buku ini.

Secm'a umum, skripsi ini mencoba menguatkan data-data yang telah

ada namun minim publikasi, dan berusaha mellyajikall data-data terbaru terkait

muslim di Myanmar khususllya Rohillgya.

I7Karya ini merupakan kumpulan artikel yang terhimpun dalam studi dan penelitianmengenai masalah - masalah umat Islam Asia Tenggara (ASEAN) yang diupayakan dalamsemangat menghadirkan keobjektifan akademis, pengetahuan dan kebenaran universal, atasbanyaknya masalah yang dihadapi kaum Muslim Asia Tenggara.

18Karya ini merupakan kumpulan artikel yang memfokuskan pada prihal minoriti Muslim

Page 24: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

13

G. Sistematik Penulisan

Sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari lima bab, diantaranya:

Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

kerangka teori penelitian, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode dan teknik penulisan, survey kepustakaan serta sistematika

penulisan.

Bab II akan menggambarkan profile singkat negara Myanmar,

kebijakan pemerintah Myanmar terhadap rakyatnya secara umum (dalam bidang

politik, agama, sosial dan ekonomi), dan kebijakan pemerintah Myanmar terhadap

minoritas Muslim.

Bab III akan membahas secara spesifik mengenai kebebasan beragama

dalam konteks PBB, ASEAN, dan Myanmar

Bab IV akan membahas Myanmar dan masyarakat Muslim Rohingya.

Sekilas tentang sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Myanmar, kondisi

umat Islam Myanmar pra-kemerdekaan, Muslim Rohingya dan pelanggaran hak

sipil beragama, dan respon masyarakat internasional serta peran ASEAN terhadap

pelanggaran hak beragama Muslim Rohingya.

Bab V merupakan bab penutup yang akan menyimpulkan pembahasan

yang telah diterangkan di atas.

Page 25: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

BABII

MYANMAR

A. Profil singkat Negara Myanmar

Myanmar adalah sebuah negara yang memperoleh kemerdekaan dari

Britania Raya (Inggris) pada tanggal 4 januari 1948. Dahulu disebut dengan

Burma! "Burma Bersatu". Didirikan pada tahun 1948 sebagai sebuah republik

Independent dengan Sao Shwe Thaile sebagai presiden peliamanya dan U Nu

sebagai Perdana Mentri pertama. Pergantian nama ini (dari Burma-Myanmar)

mulai diberlakukan pada 18 Juni tahun 1989, yaitu satu tahun pasca lengsernya

jendral Ne Win dari tampuk kekuasaanl1ya sebagai perdana Mentri kedua

pengganti U Nu, dan digantikan oleh jendral Saw Maung, yang sama halnya

dengan Ne Win berasal dari kalangan Militer.

Terdapat dua tujuan utama pergantian nama negara ini, peliama: sebagai

penekanan bahwa negara telah terbebas dari penjajah Inggris, kedua: sebagai

upaya menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan dikalangan etnis yang tersebar

dinegeri itu. Yang terakhir ini sebagaimana diungkap oleh Menlu U Ohn Gyaw,

bahwa kata "Burma" itu sesungguhnya merupakan nama salah satu suku bangsa

kami, sedangkan "Myanmar" dalam bahasa kami bermii seluruh Negara kita. 19

Berlokasi paling ujung Barat di wilayah Asia Tenggara, dan

merupakan negara terluas kedua di Asia Tenggara yang terbentang hampir 1500

mil dari utara hingga selatan. Myanmar lebih besar dari Vietnam, tapi lebih kecil

Page 26: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

15

jika dibandingkan dengan keseluruhan kepulauan Indonesia.20 Letak geografis

yang berbatasan langsung dengan lima negara tetangga yakni, dengan Cina di

sebelah Utara; Laos di sebelah Timur; Thailand di sebelah Tenggara; Banglades

di sebelah Barat; India di sebelah Barat Laut; sebelah selatan berhadapan dengan

laut Andaman; dan sebelah Barat Dayanya menghadap ke Teluk Bengal,

menjadikan Myanmar sebagai salah satu negara dengan letak geografis yang amat

strategis bagi lalu lintas internasionaI. Area geografis yang menentukan bagi

Myanmar ini dapat dilacak dari Perjanjian Panglong.

Memiliki luas wilayah 678.500 km persegi, dengan area perairan yang

hanya 3,06% (wilayah pesisir selatan yang berhadapan dengan laut Andaman dan

Barat Daya Teluk Bengal).21 Jumlah penduduknya pada tahun 2005/2006

diperkirakan mencapai 55,396 juta jiwa, yang mana 27,540 atau 49,71 % adalah

laki-Iaki, dan 27,856 atau 50,29% adalah wanita,22 populasi ini terdiri dari

sejumlah kelompok etnis yang berbeda-beda, baik dalam bahasa, agama, ataupun

mobilitas sosialnya. 2/3 dari total populasi terdiri dari etnis Burma, dan 1/3

sisanya dari etnis minoritas.

Terdapat sekitar 135 kelompok etnis yang tersebar di Myanmar,

dengan lebih dari seratus bahasa dan dialek yang berbeda. Sulitnya memperoleh

daftar terkait nama dan jumlah etnis yang tersebar, ditunjang gambaran yang

2°The Roots, Fruits and Dreams qfAll Muslim in iVlyanmar. Al1ikel ini diakses pada 15Maret 2008, dari http://www.rohingva.jp/pdf. h.I-2

21Awani Irewati, Myanmar dan Matinya Penegakan Demokrasi. Dalam Jurnal PenelitianPo/ilik. ~?I.4, No.1, 2007. h.7

Page 27: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

16

diberikan pemerintah yang umumnya menolak etnis minoritas tertentu,

mengakibatkan hanya beberapa etnis saja yang terlacak.

Berikut tabel yang menunjukan kelompok etnis terbesar yang

tersebar di Myanmar:23

Nama Agama Bahasa Perkiraan PopulasiAkha Animinsme Belum diketahui 100.000

Burman Budha Burma 29.000Chin Kristen&Animinme Belum diketahui 750.000-1.500.000China Budha &Tao Belum diketahui 400,000Danu Budha Belum diketahui 70.000-100.000Indian Islam & Hindu Belum diketahui 800.000Kachin Kristen& Animisme Belum diketahui 500.000-1.500.000Karen Budha& Kristen Belum diketahui 2.650.000-7.000.000

KalTeni Kristen& Animisme Memiliki 100.000-200.000kemiripan

dengan bahasaBurma

Kayan Kristen& Animisme Memilki 60.000-100.000kemiripan

dengan bahasaBurma

Kokang Budha& Tao Belum diketahui 70.000-100.000Lahu Animisme& Kristen Behun diketahui 170.000-250.000Mon Budha Belum diketahui 1.100.000- 4.000.000Naga Animisme& kristen Belum diketahui 70.000-100.000

Palaung Budha Belum diketahui 300.000-400.000Pao Budha Belum diketahui 580.000- 700.000

Rankine Budha Belum diketahui 1.750.000- 2.500.000Rohingya Islam Urdu 690.000-1.400.000

Shan Budha Shan/ memiliki 2.220.000- 4000.000kemiripan

dengan bahasaLaos danThailand

Tavoyan Budha Belum diketahui 500.000Wa Animisme Belum diketahui 90.000- 300.0000

Data dlOlah dan lapO! an fntell7aslOl1al AnI/-Slaven (1994)

Page 28: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

17

Selain itu, terdapat pula dua kelompok etnis lain yang merupakan campuran dari

Burma-Eurasia24 yang berasimilasi dengan kelompok Bmma maupun India.

Agama Budha ditetapkan sebagai agama resmi negara.25 Ibukota

negara terletak di Rangoon26 yang pada tanggal 7 November 2005 dipindah ke

Pyinmana. 27 Mata uang yang digunakan Kyat.

B. Kebijakan pemerintah Myanmar secant umum

Terkait kebijakan pemerintah Myanmar terhadap rakyatnya, pada

dasarnya mengacu pada konstitusi 1974, yang merupakan dasar dari sistem

perundang-undangan Myanmar.

Dikudetanya pemerintahan sipil di bawah pimpinan perdana Mentri U

Nu oleh kekuatan militer dibawah pimpinan Jendral Ne Win,28 menentukan arah

baru konstitusi Myanmar yang sejak pasca kemerdekaan 1948 menganut sistem

Bikameral29 berdasarkan konstitusi 1947. Pada masa ini (1948-1960)

pemerintahan ditetapkan secm'a demokratis berdasarkan perwakilan rakyat,

"'Kelompok ini mulai meninggalkan Myanmar sejak teljadinya kudeta militer tahun 1962di bawah pimpinanjendral Ne-Win. Myanmar dan Matinya penegakan Demokrasi. h.7

"Penetapan ini mulai diberlakukan pasea kemerdekaan 1948 oleh Perdana Mentripertama Myanmar U Nu dengan landasan bahwa agama Budha merupakan agama yang dianutoleh mayoritas penduduk.

26Tahun 2005, pemerintah Junta mengubah nama Rangoon menjadi Yangon.27py inmana merupakan kota keeil yang hampir menyerupai bunker, dan tergolong kota

yang sibuk sel1a padat penduduk. Terletak digaris/jalur kereta api antara Mandalay dan Rangoon.Tidak begitu jelas sebab pemindahan wilayah ibu kota ini, namun nampaknya dilatarbelakangioIeh kekhawatirall Myanmar akan serangan tentara asing dimasa mendatang akibat keadaannegaranya yang dinilai tidak demokratis. Shafiah Fifi Muhibat, Asean dan Masalah Myanmar,dalam anal isis CSIS, vol.35, No.2. 2006. h.134

"Selain memiliki latar belakang fasis dalam pendidikan tentara pendudukan Jepang, NeWin adalah tentara yang setelah mengunjungi RRC, lalu terkagum-kagum dengan system politiknegara tersebut yang otoriter. Tri Agus S. SiwowihaJ:io, dalam makalahnya, Mengapa JuniaMiliter Burma Bisa Berlahan lama dipan?l!:un? Pemerimaha. h.4

Page 29: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

18

dengan model pemerintahan yang demokrasi liberal, serta politik luarnegri yang

netral, dimana kebebasan pers dan mengeluarkan pendapat serta berpolitik sangat

terbuka [uas tanpa tekanan dan rasa takut.

Secara umum, konstitusi 1974 merupakan respon dari berbagai

kebijakan yang dibuat Ne Win pasca kudeta militer 1962 yang dianggap tidak

sesuai lagi dengan kondisi Myanmar. Kebijakan Ne Win pada masa ini (1962)

lebih mengarahkan Myanmar menjadi Negara Sosialis (Burmese Way Socialism).

System satu partai politik Burmesee Socialist Program Party (BSppio yang

merupakan gabungan dari Budhism, Marxism, Xenophobia, Nasionalist dan

MegalomaniaJt diciptakan pada masa ini guna mencapai tujuan tersebut, dimana

pola kekuasaan yang dibentuk lebih bersifat tirani.

B.l Bidang PoUlik

Dalam bidang politik, sejak awal pemberlakuannya, konstitusi 1974

telah melebur tiga lembaga pemerintah yaitu eksekutif, legislative dan yudikatif

dibawah People's Assembly, yang dalam hal ini kemudian dianggap rakyat

sebagai bentuk kesewenang-wenangan Junta Militer terhadap kebebasan sipil, dan

penghapusan hak - hak sipil dalam pemerintahan.J2

Dalam konstitusi 1974, pemisahan dan kemerdekaan dalam peradilan

tidak di perkenankan dan sistem satu partai masih diberlakukan. Artikel 11

30Pada masa pemberlakuan system 5atu partai ini, ekonomi Myanmar ambruk walaupunpemerintah menasionalisasikan beberapa perusahaan asing dan swasta, negara menuju padakebangrutan. Jan Donkers & Minka Nijhuis, Burma Behind the Mask. h. 58. Jihat pula Sang MerahPutih di Tanah Pagoda... h. 67

"Jan Donkers & Minim Nijhuis, Burma behind the Mask. Burma Centrum Netherland.

Page 30: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

19

negara menyebutkan "Burma Socialist Programme Party" (BSpp),33 sebagai satu

partai politik yang akan memimpin negara.

Di bawah konstitusi 1974, peraturan sistem satu partai hanya dapat

diubah mela1ui 75 % suara dari Pyithu Hluttaw (legislatife). Lebih dari 50 % suara

memilih pemilu dalam referendum tersebut.

Konstitusi 1974 sempat dinyatakan tidak berlaku lagi pada masa

pemerintahan jendral Saw Maung yang ditunjuk dewan jendral menggantikan Ne

Win pasca terjadinya pemberontakan yang muncul dalam bentuk demonstrasi

tahun 198834 yang dikenal dengan 'The 8888 Uprissing ,35 sebagai wujud

kekecewaan rakyat yang telah mencapai puncaknya.36

Menaggapi kondisi tersebut, pemerintah kemudian membentuk Dewan

Pemulihan Ketertiban dan Hukum Negara atau State Law and Order Restoration

Council (SLORC) pada tanggal 18 September 1988, sebagai upaya membendung

maraknya demonstrasi anti-pemerintah militer, dan menyelenggarakan pemilu

dengan multipartai pada 27 mei 1990, sebagai usaha membendung pemberontakan

yang dimungkinkan akan teljadi.

Sayangnya, kemenangan mutlak oposisi yaitu Liga Nasional untuk

Demokrasi (the National Languagefor democracy/ NLD) pimpinan Aung san Suu

33Constillllional Developments in Burma and Malaysia. Asia Views. Tempo, February 24­March 2, 2009. h.15

34pemberontakan menentang pemerintah yang dianggap gagal ini berlangsung selama 1bulan dan berakhir dengan pertumpahan darah. Tragedy ini merupakan momentum sejal'ah politikterpenting dan terbesar yang pernah teljadi di Myanmar. Sang Merah Putih ditanah Pagoda., h.71

35penyebutan nama dan atau isti1ah ini dilatal'belakangi oleh konteks waktu. Tragedi initerjadi pada langgal 8 Agustus 1988.

,"

Page 31: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

20

Kyi37 yang memenangi 80 % suara ditolak oleh pemerintah.38 Pemerintah di

bawah kendali militer tetap menjalankan roda pemerintahan dan memimpin

negara. Hingga taraf ini, SLORC menagkapi para anggota parlement terpilih dan

memenjarakan mereka, mengisolasi Aung San Suu Kyi dan menahmmya

dirumah39 hingga kini, serta memberangus semua gerakan pro-demokrasi baik

dikampus maupun diluar kampus. Kebebasan pers, berkumpul dml berpendapat

bagi masyarakat Myanmar dibatasi pada masa ini.

Sebagai ungkapan bukti bahwa pemerintah Myanmar bersifat transisi,

yang dengan landasan ini seolah ingin menunjukan kepada dunia bahwa suatu saat

Myanmar secara beltahap akan mentransfonnasikan bentuknya menjadi sebuah

pemerintahan yang demokratis, SLORC kemudian berganti nama menjadi SPDC

(State Peace and Development Council) pada tanggal15 November 1997.40

Pada masa-masa ini, SPDC tetap menjalankan kebijakan sebelumnya,

yaitu berusaha keras menciptakan citra dengan membebaskan tahatlan politik

yang dianggap tidak membahayakan keamanan nasional dan berjanji tidak akan

memegang kekuasaan negara dalam jangka waktu lama, atau dengan kata lain,

kekuasaan akan diserahkan kepada sipil setelah konstitusi baru terbentuk.

37Aung San Suu Kyi adalah ikon demokrasi di Myanmar yang memperoleh nobelperdamaian pada I Nobel Peace Prize pada 1992, merupakan anak dari tokoh nasionalis Aung Sanpada zaman pendudukan Inggris.

33Berbagai alasan dilontarkan pemerintah guna menolak hasil pemilu ini. Antara lain,pertama, pemilu hanyalah sebagai sarana atau ajang perolehan suara untuk mengetahui pembuatankonstitusi baru, dan bukan sebagai ajang untuk mentransformasikan kekuasaan. Kedua, menurutketentuan yang ada, seorang calon (dalam hal ini Aung San Suu Kyi) yang bersuamikan orangasing dan lama bermukim eli luar negeri, tielak dapat mengikuti pemilu; dan ketiga, pada saat inibelum ada konsitusi yang mengatur peralihan kekuasaan.

39Walaupun sempat dibebaskan sebagai tahanan rumah atas desakan dunia internasional,pada 1995. namun pada tahun 2000 ia kembali ditangkap meski dua tahun kemudian dibebaskankembali, dan pada 30 Mei 2003 status tahanan rumahnya dikembalikan, ketika ia dan parapengikutnya melakukan konvoi ke Depayin. Peristiwa yang terakhir ini dikenaI dengan " Depayin

Page 32: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

21

B.2 Bidang Ekonomi

Sebelum militer mengambil alih kekuasaan sejak 1962, tingkat

kesejahteraan Myanmar di Asia berada di bawah Jepang, antara lain karena

Myanmar menjadi negara pengekspor beras terbesar di dunia. Namun pasca 1962

yaitu ketika militer mulai menguasai Myanmar, perekonomian Myanmar ambruk,

nilai mata uang jatuh dan banyak tabungan masyarakat di bank dihapus.

Walaupun tergo1ong negara yang sebenamya menyimpan kekayaan

alam41 yang tak kalah pentingjika dibandingkan dengan negara lain di dunia, dan

ASEAN khususnya, namun perekonomian Myanmar secara umum nampak

kurang maju dan masih jauh tertinggal.

Adanya embargo yang masih berlangsung dari negara - negara Barat

sejak tahun 1996 hingga kini, yaitu tidak adanya investasi barn, bantuan ekonomi,

dan mundurnya investasi yang telah ada, ditunjang dengan berbagai pembatasan

kegiatan perdagangan internasional dibawah kendali kuat Junta Militer,

mengakibatkan perdagangan luar negeri Myanmar tidak maksimal dan berdampak

pada terbatasnya penerimaan devisa negara.

Sikap Saw Maung42 yang lebih terbuka terhadap bantuan asing,

pengurangan kontrol serta mendorongan masuknya investasi asing yang mulai

dijalankan sebagai upaya mereformasi bidang ekonomi yang sempat hancur pada

masa pemerintahan Ne Win, sempat menghantarkan perekonomian Myanmar

membaik diawal kepemimpinannya.

4lBeras, kayu, opium, gas a1am, dan bebatuan yang berharga seperti giok dan rubi, yangdisamping kandungan minyak di sekitar laut Andaman, menjadi andalan utama Myanmar dalamsektor perdagangan internasional.

Page 33: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

22

Pasca Saw Maung, Myanmar mengalami sejumlah tekanan dari luar

dan dalam negeri, diantaranya adalah pemerintah dengan Central Commite of

Drug Abuse Control (CCDAC) menetapkan rencana 15 tahun pada 7 Oktober

1998, untuk menghapusan opium43 dengan tujuan menghancurkan secara

l11enyeluruh pertumbuhan, produksi, dan penyalahgunaan obat bius di seluruh

negeri dalam waktu 15 tahun atas desakan Amerika Serikat (AS).

Keputusan menaikan harga bahan bakar l11inyak (BBM) sebesar 500

persen pada tanggal 15 Agustus 2007, dimana bensin, maupun solar naik dua kali

lipat dan harga gas kompresi -yang digunakan sebagai bahan bakar bus-bus di

Myanmar naik lima kali lipat.44 Disambut dengan demonstrasi besar-besaran di

Myanmar yang kemudian mendapat dukungan pula dari para biksu Budha.

Kenaikan harga ini benar-benar mel11ukul rakyat Myanmar, sebab harga dan tarif

transportasi publik terpaksa naik.

8.3 Bidang Sosial

Dalam bidang sosial dan budaya, dengan mengacu pada konstitusi

1974, pemerintah berusaha meningkatkan pelayanan sosial dengan membentuk

Four social Objectives yaitu meningkatkan l110ralitas seluruh bangsa,

meningkatkan kebanggaan dan integritas bangsa, l11el11elihara dan menjaga

wansan budaya dan karakteristik bangsa, serta l11eningkatkan kesehatan,

kemal11puan dan standar pendidikan seluruh bangsa, dengan menaruh perhatian

'UOpium merupakan komoditas terbesar Myanmar dalam sector perdaganganinternasional, yang mulai ditanam dan dibudiyakan pacta masa colonial Inggris. Usahapenghapusan ini dilatarbelakangi oJeh keIja 5ama al1tara pemerintah Myanmar dan AS pacta tahun1974 lIntlik menghentikan jalur peredaran heroin seharga US$ 19 miliar kenegara-negara Bara!dan AS,.

Page 34: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

23

penuh terhadap sektor pendidikan dan kesehatan,45 dan memperkenalkan proyek-

proyek terpadu, satu diantaranya ialah membangun kembali istana-istana ktmo

dari jaman kerajaan, pendirian patung-patung raja selia menjamin pendidikan

bahasa etnis berkembang di Myanmar, walaupun dalam prakteknya banyak terjadi

pelanggaran46 terhadap ketentuan tersebut dan pemerintah tetap tidak memberikan

ruang untuk memelihara identitas budaya etnis minoritas.47

Guru dan biarawan ditangkap pada tahun 1991 sebagai usaha

menghalau penggunaan bahasa Mon. Di Myiktyina,48 pembelajaran khusus bagi

Kachin muda di liburan musim panas mereka untuk belajar bahasa mereka

ditutup. Sejak militer berkuasa tahun 1962, perkembangan surat kabar / harian

umum yang menggunakan bahasa etnik minoritas tidak lebih dari duabelas, dan

sejak tahun 1988, tak satupun dari keduabelas harian yang menggunakan bahasa

minoritas yang berkembang diijinkan beraktifitas oleh pemerintah.49 Pemerintah

menindak tegas siapapun dan dengan cara apapun yang menyatakan identitas

etnik mereka dengan tulisan.

B.4 Bidang Agama

Pemerintah Myanmar secara umum mencanangkan kebijakan untuk

memberi kebebasan kepada penduduknya dalam menjalankan agama mereka

masing - masing. Hal ini sebagaimana tercantum dalam undang - undang

450alam bidang pendidikan, pemerintah berusaha mengaktitkan dan membangul1 sekolah­sekolah UITIUl11 maupun kejul"uan. Sementara dalam bidang kesehatan, telah dibangull ;berbagaisamna dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan lain-lain, disamping meningkatkanmutu tenaga medis memberikan penyuJuhan mengenai pencegahan dan penaggulangan penyakitTBC, HIVI AIDS dan Malaria. Sang Merah ?utih Di tanah pagoda., h. 84-85

46Selain melumpuhkan jaringan internet, pemerintahpull merusak kabel bawah air untukmenghentikan jaringan interernet. Pasca tereeksposnya berbagai pelanggaran HAM di Myanmar.

47 Jan Donkers & Minka Nijhuis. h. 119

Page 35: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

24

Myanmar pasal 12 dan 147 yang menyebutkan bahwa pemerintah menJamm

kesetaraan dalam hukum tanpa melihat soal ras, agama, status, maupun jenis

kelamin,5o walaupun dalam prakteknya tetap ketat mengontrol dan menguasai

kehidupan beragama.

Selama kekuasaan berada ditangan militer, pemerintah dalam ofensif­

nya menghancurkan tempat - tempat ibadah non-Budha. Masjid dan gereja yang

diganti dengan pagoda, menjadi sasaran utama pemerintah karena Kristen dan

Islam merupakan minoritas terbesar yang tersebar di Myanmar. Namun

diskriminasi paling parah teljadi terhadap Muslim Rohingya di wilayah Rakhine.

Pemerintah memperkenalkan dan kemudian menetapkan wilayah

terlarang bagi Muslim Myanmar khususnya pada tahun 1991. Pada masa ini, AI­

Quran dan desa kaum Muslim yang terletak di wilayah yang menjadi titik

kediaman Ulnat Islam seperti Yagoon, Swebo, Mandalai dan Rakhine dirusak dan

atau dibakar oleh tentara, tanah mereka dirampas dan diperuntukan bagi

pemukiman baru Budha51

C. Formasi awal politik Budha-isasi pemerintah Myanmar dan

pengaruhnya terhadap non Budhis

Myanmar pada masa pra-Islam, merupakan kerajaan yang telah

merdeka sejak sekitar abad 266 SM hingga tahun 1782 M sebelum berada

dibawah pemerintahan Burma, yang sama halnya dengan negri-negri di Asia

Tenggara lainnya yang telah didominasi agama Hindu dan Budha yang dibawa

50Riza Sihbudi, problematik Minoritas Muslim di Asia Tenp;p;ara: Kasus Mora. Pattani

Page 36: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

25

oleh orang-orang India melalui jalur perdagangan, Myanmar memiliki sejarah

yang cukup panjang.

Dominasi agama Budha di Myanmar dapat diketahui dari adanya para

pedagang dari Cina yang telah melalui daerah ini. Hal ini dapat terlihat dari

sumber Cina yang menyebutkan rute jalan tua yang dilintasi melalui jalur darat,

antara Cina dan Barat, yang kemudian menyebrangi daerah bagian utara negri ini

(Myanmar). Petunjuk pertama pemakaiannya adalah tahun 128 SM, yaitu ketika

Chang Chi'en menaklukan negri Cina dari propinsi Seachuan, di Bactria.

Langkah-Iangkah diambil untuk menghubungkannya dan pada tahun 69 SM Cina

menemukan perpectum Yung Chang menyebrangi Mekong dengan markas

besarnya di Timur Salween, kira-kira 60 Mil dari perbatasan Myanmar sekarang.

Terkait formasi awal politik Budha-isasi pemerintah Myanmar

terhadap rakyatnya, pada dasarnya memiliki hubungan erat dengan penerapan

kebijakan pemerintah Kolonial Inggris di Myanmar. Kebijakan pemerintah

kolonial yang seCaI'a umum memberikan keleluasaan kepada masyarakat

Myanmar yang sejak awal perkembangannya memang telah didominasi agama

Budha, untuk mengekspresikan kehendak hidupnya, termasuk dalam hal ini

kebebasan dalam melaksanakan kegiatan keagamaan, yang pada akhirnya

walaupun masih terasa asing, masyarakat Myanmar pada masa ini dapat

menikmati kehidupan yang damai.

Dalam konteks ini, pendidikan modern yang dinikmati oleh

masyarakat, seCal'a bertahap tanpa disadari telah merubah pola menjadi perpektif

Page 37: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

26

generalisasi keagarnaan (Budha) murni menjadi basis keangkitan paradigma barn,

dan berujung pada pembentukan berbagai organisasi kebangkitan agama Budha.52

Walaupun sejak masa pemerintahan U Nu eksistensi agama Budha

telah diakui secm'a permanen, namun sejak militer berkuasa 1962, ambisi untuk

melakukan asimilasi seluruh rakyat Myanmar kian gencar direalisasikan dengan

penetapan kebijakan 'Burmaisasi' yang bertujuan mengontrol dan memperlemah

identitas etnis minoritas yang berkembang, dan berusaha menumbuhkan

kesadaran masyarakat untuk menjadi Budha seutuhnya.

Tradisi rakyat Myanmar yang sangat mempercayai adanya hubungan

erat antara keagungan dan kekuasaan dengan ajaran Budha. Sebelum tahun 1885,

dalam l1lasa kerajaan, raja dipandang sebagai pembela agama, dan gelar tersebut

l1lerupakan legitimasi yang diperolehnya sebagai pemimpin kerajaan. 53 Hal ini

mengakibatkan pemerintah militer aktif melaksanakan pendekatan keagamaaan

l1lelalui para biksu, dengan membangun dan merehabilitasi pagoda di seluruh

wilayah Myanmar, serta l1lerangkul kaum oposan dengan memberikan konsensi

politik apabila bersedia berkerjasal1la.

Sikap eksklusif pemerintalJ Myanmar terhadap masyarakat Myanmar

yang beragama Budha, mengakibatkan sentiment etnis dan konflik agmna lcian

marak di Myanmar.

52Se~~tar t~hu~ 1897, organisasi keagamaan Sanana Naggaha Association di bentuk.

Page 38: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

27

D. Kebijakan pemel'intah Myanmar terhadap Muslim

Dalam sejarah Myanmar telah tercatat, bahwa hubungan anatara

pemerintah pusat dengan etnis minoritas khususnya Muslim adalah hubungan

antara pemegang otoritas dengan pemberontak. Paling tidak, demikianlah posisi

yang diambil pemerintah Myanmar terhadap umat Islam khususnya Rohingya.

Hingga kebijakan yang dibuat pun terhadap kelompok yang satu ini adalah

kebijakan memadamkan pemberontakan yang cenderung merugikan dalam segala

bidang.

Terkait kebijakan pemerintah Myanmar terhadap Islam, penetapan

yang dibuat adalah kebijakan "Anti-Islam" khususnya terhadap Muslim

Rohingya54 selahl komunitas Muslim terbesar di Myanmar.

Melalui kampanye "Imigran Ilegal"_nya55 yang mulai diproklamirkan

pada tahun 1978, yang bertujuan mengeluarkan orang - orang Islam khususnya

Rohingya dari akar budaya bangsa, pemerintah Myanmar (SLORC) dalam ofensif

nya antara lain menghancurkan masj id dan menggantinya dengan pagoda,

membakar Al-quran dan desa kaum muslim, tak kurang dari 125.000 orang Islam

di paksa masuk agama Budha56 oleh pemerintah, dipaksa memakan daging babi,

memperkosa wanita-wanita Islam, mengusir orang - orang Islam dari tempat

tinggal mereka dan melarangnya kembali. 57

Lebih memprihatinkan lagi, ketika junta militer melancarkan apa yang

disebut Operasi Raja Naga (Nagamin) pada tahun tersebut (1978) untuk

54Imam Nugraha dan RizaI Panggabean. !I1uslim Rohingyayang terjajah di Negrisendi,.i. Republika, 20 April 1997

"Ibid.,v...

Page 39: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

28

_J

membatasi ruang gerak suku Rohingya dalam bidang politik, ekonomi dan

b - <8se agall1ya:

Di bawah undang-undang Myanmar tahun 1982 tentang warganegara,

masyarakat Islam Myanmar umumnya dan Rohingya khususnya, diperlakuakan

sebagai warga kelas dua yang hak kewarganegaraannya dikurangi bahkan

dihilangkan_ 59 Dengan tidak diperkenankan memiliki kartu identitas (KTP), segala

akses yang berhubungan dengan hak-hak warganegara seperti memperoleh

pekeljaan, ijin peljalanan, peluang berdagang, memperoleh pendidikan hingga

l11enikah bagi l11asyarakat Islam di Myanmar dibatasi dan atau dipersulit60

Dalal11 bidang ekonol11i, penetapan pajak oleh pemerintah yang

dikhususnya bagi l11asyarakat Islam Myanmar khususnya Rohingya, adalah

penetapan pajak yang dihitung dari persentase tanah yang dimiliki oleh petani,

bukan dari hasil panen_ Perhitungan ini dirasa merugikan petani Muslim

khususnya Rohingya yang sebagian besar l11el11iliki tanah yang tidak SUbUL

Namun del11ikian, pel11erintah tetap l11el11berlakukan pajak padi tersebut

berdasarkan luas tanah, hingga banyak petani rohingya tidak mal11pu

l11el11bayarnya_

Sejak tahun 1992, l11asyarakat Rohingya l11endapat kewajiban pajak

banL Seluruh bentuk usaha dipajaki oleh pemerintah. Setiap keluarga Rohingya di

Arakan Utara harus l11embayar pajak cabe di pasar dengan harga 500 kyat dan

"Tajuk Rencana, Mimpi Buruk Gelombang Pengungsi_ Kompas, 31 Januari 2009"Riza SillbudL 11_ 90ODDalam banyak kasus, ijin peljalanan hanya diberikan untuk 12 jam saja dan hanya pada

kasus terlenlU, searang muslim diberikan ij in sampai bisa menginap_ Untuk perialanan iarak iaull

Page 40: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

29

"menjualnya" ke pihak pemerintah dengan harga yang telah ditentukan

pemerintah, yaitu 100 kyat. Mereka juga hams membayar flee bila ingin mencari

ikan di sungai atau memotong bambu di hutan. Pajak juga diterapkan kepada

petani ternak. Pemilik sapi hams membayar 80 kyat setahun, sedangkan kambing

dikenakan 30 kyat setahun. Masyarakat Rohingya juga hams membayar ijin

bepergian dari kampungya ke kampung berikutnya atau kepasar untuk menjual

hasil produksi mereka, dan tak jarang ketika sampai dipasar, militer seringkali

datang dan mengambil apa yang mereka inginkan tanpa mau membayar. Selain itu

masyarakat Rohingya pun dipaksa membantu pembangunan pagoda Budha tanpa

pengecualian61 Penetapan pajak oleh pemerintah yang seringkali tidak popular

dikalangan masyarakat pada umumnya,62 mengakibatkan kemiskinan dan

kelaparan yang tergolong parah diderita kelompok Muslim di Myanmar.

Tekanan lain yang dilakukan pemerintah terhadap kelompok muslim

diantaranya diberlakukannnya draf undang - undang perkawinan yang disodorkan

oleh mentri kehakiman sejak tahun 1949, isinya menjamin hak wanita muslim

untuk bercerai jika: I) keberadaan suaminya tidak diketahui, 2) jika suami

melepaskan tanggung jawabnya selama 6 bulan, 3) sejak perkawinan suami

menderita impotensi, gila selama satu tahun, atau lebih, menderita kusta, dan 4)

suami melakukan kekerasan fisik,63 yang dinilai kaum Muslim Myanmar

61 Riza Sihbudi. h. 9162Sejak Juli tahun 2000, pemerintah mewajibkan kepada semua penduduk Islam di

Myanmar untuk membayar pajak setiap pohon buah pinang sebesar 2500 kyat pertahun dan setiappohon kelapa 500 kyat pertahun. Penduduk Rohingya pun diminta membayar pajak konstruksi danperbaikan rumah tinggal mereka sendiri, dimana rLImah beratapkan sen.g dibebani paiak tinggi.

Page 41: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

30

bertujuan mengakhiri perkawinan bagi setiap wanita Muslim dan melanggar

syariat.

Penyebaran pamplet yang berisi propaganda anti muslim yang

disebarkan SLORC guna memecah belah komunitas Islam-Budha, yang umumnya

berisi ajakan kepada seluruh masyarakat Budha Myanmar untuk melawan

ekspansi Muslim dan menuduh orang-orang Muslim ingin menguasai seluruh

daerah Myanmar sebagaimana terjadi di Malaysia dan Indonesia melalui dakwah

Islam yang tersebar dimana-mana, pada akhirnya mengakibatkan pertentangan

dan ben,jung pada perasaan anti Muslim pula dari kalangan masyarakat non-

Muslim di berbagai wilayah di Myanmar. Sebagai contoh, Maret 1997, Muslim

diserang oleh para biksu Budha di berbagai tempat di Myanmar termasuk di dua

kota Ranggon dan Mandalay.64 Para biksu mengobrak abrik dan merusak masjid

disertai perampasan kekayaan orang Islanl. Akibatnya, lebih dari 20.000 muslim

Myanmar yang tinggal di Karen dan Mon mengungsi ke perbatasan Thailand.

64Tidak begitu jelas alasan penyerangan ini, Hamlin beberapa sumber menyebutkanpenyerangan ini dipicu oleh rtlmor ballWa seorang gadis kecil dari keluarga Budha diperkosa olehseorang pemuda Muslim. Versi lain menyebutkan masalah justru berawal ketika pihak militeringin merenovasi pagoda Mahamuni di Mandalav. taoi ketika nekeriaan dinvatabm S~l~"lli

Page 42: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

BAB III

HAK AZASI MANUSIA

(KEBEBASAN BERAGAMA)

Kendati ide mutakhir hak asaSl manUSla (HAM) dibentuk semasa

Perang Dunia II, namun pengeltian bam tentang konsep tersebut masih tetap

menggunakan sejumlah gagasan umum tentang kebebasan, keadilan, dan hak-hak

individu. Gagasan bahwa hukum kodrat atau hukum dari Tuhan mengikat semua

orang dan mengharuskan adanya perlakuan yang layak dimana hal tersebut erat

terkait dengan gagasan mengenai hak kodrati di dalam tulisan-tulisan para

teroretisi seperti Locke dan Jefferson maupun di dalam deklarasi hak seperti

Deklarasi Hak Manusia dan Hak Warga Negara (Declaration ofthe Rights afMan

and the Citizen) di Perancis dan Pernyataan Hak Asasi Manusia di Amerika

Serikat (Bill of Rights) masih dominan mewarnai konsep HAM masa kini.

Implikasinya, semua orang dimasa kini dapat mengatakan bahwa gagasan hak

asasi manusia yang ada saat ini hanya mempakan pengembangan konsep tersebut.

Di dalam ranah hak asasi manusia (HAM), dikenal istilah hak asasi

manusia dasar (Basic Human Rights), yaitu hak asasi manusia yang umumnya

dianggap amat perlu untuk memberikan keutamaan atau prioritas dalam hukum

dan kebijakan, baik ditingkat nasional maupun internasional. Hak-hak itu adalah

hak yang memastikan kebutuhan primer, material dan non material dari manusia

untuk bisa mengarahkannya menuju keberadaan (manusia) yang bermartabat.

Page 43: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

32

Meskipun tidak ada daftar hak yang diterima secara umum tentang hak

yang bersifat dasar ini, akan tetapi termasuk didalamnya adalah hak untuk hidup,

hak atas makan, papan, pelayanan medis, kebebasan dari penyiksaan, dan

kebebasan beragama (termasuk kebebasan berkeyakinan).

HAM sebagaimana yang dipahami dalam dokumen-dokumen hak asasi

manusia yang muncul pada abad ke -20 seperti Delarasi universal, mempunyai

sejumlah ciri yang menonjol. Pertama, dimaksudkan agar kita dan atau seluruh

umat manusia diseluruh negara tidak kehilangan gagasan yang telah tegas

menyebutkan bahwa hale asasi manusia adalah hale. Walaupun makna istilah ini

tidak begitu jelas, namun setidaknya kata tersebut menunjukkan bahwa itu adalah

norma-norma yang pasti dan memiliki prioritas tinggi yang penegakannya bersifat

wajib.

Kedua, hak-hak tersebut dianggap bersifat universal, dalam artian

dimiliki oleh manusia semata-mata karena ia adalah manusia. Pandangan ini

menunjukkan secm'a tidak langsung bahwa karakteristik seperti ras, jenis kelamin,

agama, kedudukan sosial, dan kewargmlCgaraan tidak relevan untuk di persoalkan

apakah seseorang memiliki dan atau tidak memiliki hak asasi manusia, selain itu

hal inipun menyiratkan bahwa hak-hak tersebut dapat diterapkan di selumh

dunia. Salah satu ciri khusus dari hak asasi manusia yang berlaku dimasa sekarang

adalah bahwa itu merupakan hak internasional. Kepatuhan terhadap hak sempa itu

telah dipandang sebagai obyek perhatian dan aksi internasional yang sah.

Ketiga, hak asasi manusia dianggap ada dengan sendirinya, dan tidak

bel'f!Gntuni! pada pengakuan dan penerapannya didalam sistem adat atau sistem

Page 44: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

33

hukum di negara-negara tertentu. Hak ini boleh jadi memang belurn merupakan

hak yang efektif sampai ia dijalankan menurut hukum, namun hak itu eksis

sebagai standar argumen dan kritik yang tidak bergantung pada penerapan

hukumnya.

Keempat, hak asasi mamlSla dipandang sebagai norma-norma yang

penting. Meski tidak seluruhnya bersifat mutlak dan tanpa perkecualian, hak asasi

manusia cukup lmat kedudukannya sebagai pertimbangan normatif untuk

diberlakukan di dalam benturan dengan norma-norma nasional yang bertentangan,

dan untuk membenarkan aksi internasional yang dilakukan demi hak asasi

manUSla. Hak-hak yang dijabarkan di dalam Deklarasi tersebut tidak disusun

menurut prioritas; bobot relatifnya tidak disebut. Tidak dinyatakan bahwa

beberapa di antaranya bersifat absolut. Dengan demikian hak asasi manusia yang

dipaparkan oleh Deklarasi itu adalah sesuatu yang oleh para filsuf disebut sebagai

prima facie rights.

Kelima, hak-hak ini mengimplikasikan kewqjiban bagi individu

maupun pemerintah. Adanya kewajiban ini, sebagaimana halnya hak-hak yang

berkaitan dengannya, dianggap tidak bergantung pada penerimaan, pengakuan,

atau penerapan terhadapnya. Pemerintah dan orang-orang yang berada di mana

pun diwajibkan untuk tidak melanggar hak seseorang, kendati pemerintah dari

orang tersebut mungkin sekaligus memiliki tanggung jawab utama untuk

mengambil langkah-langkah positif guna melindungi dan menegakkan hak-hak

orang terkait.

Page 45: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

34

Kebebasan beragama yang dalam hal ini terrnasuk dalam pasal 18

deklarasi universal, I mengimplikasikan bahwa setiap manusia dimuka bumi ini

tanpa terkecuali, bebas menentukan dan atau menyatakan agama atau kepercayaan

mereka berdasarkan hati nuraninya masing-masing, beribadat dan mentaatinya,

baik sendiri maupun bersama-sal11a dengan orang lain, di muka umum l11aupun

secara individu.

Berikut perspektif HAM dalam konteks PBB, ASEAN dan Myanmar,

khususnya terkait dengan kebebasan beragama yang sekaligus menjadi fokus

bahasan penulis.

A. Konteks PBB

Sebagaimana yang telah penulis singgung dalam kerangka teori

penelitian, bahwa secm·a historis konsep HAM muncul sepanjang abad ke-17 dan

ke-18 di Inggris dan Perancis, dan l11ulai dideklarasikan secm·a universal oleh

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 10 Desember tahun 1948 yang

l11erupakan implikasi dari banyaknya tindak pembunuhan dan kerusahan dahsyat

selama Perang Dunia II

Terkait konsep HAM dalal11 konteks Perserikatan Bangsa - Bangsa

(PBB), pada dasarnya telah di l11uat dalal11 draf paling awal sejak organisasi ini

dibentuk. Naskah awal Piagam PBB (1942 dan 1943) telah mel11uat ketentuml

Page 46: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

35

tentang hak asaSl manusJa yang harus dianut oleh negara manapun yang

bergabung di dalam organisasi ini?

Seiring banyaknya kesulitan yang ditimbulkan akibat pemberlakuan

ketentuan piagam ini, dimana negara - negara yang tergabung dalam organisasi

turut mencemaskan prospek kedaulatan mereka, yang dikemudian hari

mengakibatkan banyak negara bersedia untuk "mengembangkan" hak asaSl

manusia namun tidak bersedia "melindungi" hak tersebut, maka diputuskanlah

untuk memasukkan acuan tentang hak asasi manusia di dalam Piagam PBB (UN

Charter).

Sebuah pernyataan internasional tentang hak asasi manusia dibentuk

oleh Komisi Hak Asasi Manusia (Commission on Human Rights) bentukan PBB.

Dalam piagam ini, "keyakinan akan hak asasi manusia yang mendasar, akan

martabat dan harkat manusia, akan persamaan hak antaI'a laki-Iaki dan perempuan

serta antara negara besar dan negara kecil" ditegaskaI1 kembali. Para

penandatangannya mengikrarkan diri untuk "melakukan aksi bersama dan terpisah

dalam kelja sama dengan Organisasi ini "untuk memperjuangkan" penghargaan

universal bagi, dan kepatuhan terhadap hak asasi manusia selia kebebasan-

2Untuk sebuah tinjauan sejarah tentang Universal Declaration of Human Rights dansebuah garis besar ten tang isu-isu pokok yang diperdebatkan sebelum pemberlakuannya, lihatLouis B. Sohn, "A Sh0l1 History of Ihe United Nations Documents on Human Rights," di dalamCommission to Study the Organization of Peace, The United Nations and Human Rights:Eighteenth Report of the Commission (Dobbs Fery, New York: Transnational Publishers, 1968),h.43-56, dicetak ulang dalam Louis B.Sohn dan Thomas Beurgcnthal, ed. 1nternasional protectionof human rights (Indianapolis: bobs Merril, 1973), 50S. simak juga John P. Humphrey, humanRights and the United Nation: A Great Adventure (Dobbs Ferry, New York Transnasional

Page 47: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

36

kebebasan mendasar untuk seluruh manusia, tanpa membedakan ras, Jel11S

kelamin, bahasa atau agama."

Dua puluh satu pasal peliama dalam Deklarasi tersebut menampilkan

hak-hak yang sama dengan yang terdapat di dalam Pernyataan Hak Asasi Manusia

(Bill ofRights) yang termaktub di dalam Konstitusi Amerika Serikat sebagaimana

yang telah diperbarui saat ini. Hak-hak sipil dan politik yang mendominasi

deklarasi tersebut meliputi hak atas perlindungan yang sama dan tidak pandang

bulu, perlindungan hukum dalam proses peradilan, privasi dan integritas pribadi,

serta partisipasi politik.

Pasal 22 sampai 27 mengemukakan hak atas tunjangan ekonomi dan

sosial seperti jaminan sosial yang merupakan suatu standar bagi kehidupan yang

layak -- dan pendidikan. Hak-hak ini menegaskan bahwa, sesungguhnya, semua

orang mempunyai hak atas pelayanan-pelayanan kesejahteraan dari negara.

Kebebasan beragama selain tercantum didalam Universal Declaration

of Human Rights, tercantum pula didalam dokumen-dokumen histories tentang

HAM, khususnya dalam Right of Man Fance (1789), Bill of Rights USA (1791)

dan Internasional Bill ofRights (1966)3 Pasal 2 Universal Declaration of Human

Rights menyatakan setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan

yang tercantum di dalam Deklarasi tersebut, tanpa perkecualian apapun seperli

ras, warna kulil, jenis kelamin, bahasa, agama politik alau pendapal yang

Page 48: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

37

berlainan, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran

ataupun kedudukan lain.4

Dalam ranah ini, inti normatife dari kebebasan beragama atau

berkeyakinan terbagi dalam delapan analisir,5 yakni; (i) kebebasan internal, yaitu

bahwa setiap orang memiliki hak atas kebebasan berfikir berkesadaran dan

beragama, termasuk memeluk, menerima, memelihara atau mengubah agama atau

kepercayaannya;

(ii) kebebasan eksternal, yaitu bahwa setiap orang memiliki hak atas

kebebasan, baik individual maupun kelompok dalmn komunitas, dalam ranah

pribadi ataupun publik, untuk mewujudkan agmna dan kepercayaamlya dalam

pengaj aran ataupun praktik ibadah;

(iii) tanpa paksaan, yaitu bahwa tak seorang pun dapat dipaksa, yang

dapat merusak atau melemahkan kebebasannya untuk memeluk atau menerima

agama atu kepercayaan yang menjadi pilihannya;

(iv) tidak dis!a'iminat!{, yaitu bahwa negara berkewajiban untuk

melindungi dan memastikan semua individu dalam wilayah kewenangannya hak

atas kebebasan beragama atau berkeyakinan tanpa membedakan ras, warna kulit

jenis kelamin, bahasa, agama atau keyakinan, politik atau pendapat lain, secm'a

nasional atau diwilayah asal, kepemilikan atau status lainnya;

(v) hak orang tua atau wali; yaitu bahwa negara berkewajiban

menghormati kebebasan orang tua atau wali yang absah untuk menjamin

pendidikan agama dan moral anak-anak mereka sesuai dengan keyakinan sendiri,

Page 49: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

38

dan memberikan perlindungan atas hak setiap anak atas kebebasan beragama atau

berkeyakiann searah dengan perubahan kemampuan pada diri sang anak;

(vi) kebebasan lembaga atau status hukum, yaitu baha satu segi yang

teramat penting dari kebebasan beragama atau berkeyakiann adalah kebebasan

bagi komunitas keagamaan untuk memiliki kedudukan hak kelembagaan guna

mengaktualisasikan hak-hak dan kepentingan mereka sebagai komunitas;

(vii) ba/as dari pemba/asan yang diperbolehkan atas kebebasan

eksternal, yaitu bahwa kebebasan untuk mengejawantahkan agama atau

keyakinan seseorang bisa dilakukan hanya pada pembatasan yang dirumuskan

oleh undang-undang dan yang perlu bagi perlindungan atas kemanan, ketertiban,

kesehatan atau moral public; dan (viii) si{at yang tak dapat ditangguhkan, dalam

hal ini, negara sama sekali tidak diperbolehkan menangguhkan hak atas

kebebasan beragama atau berkeyakinan, bahkan pada masa darurat publik

sekalipun.

B. ASEAN

Perhatian ASEAN terhadap isu HAM pada dasarnya telah berlangsung

cukup lama. Munculnya berbagai isu baru era pasca Perang Dingin, dimana

masalah HAM menjadi salah satu permasalan yang sangat vital, menjadi pijakan

awal ASEAN mengeluarkan Join communique of the 26/17 ASEAN Ministerial

Meeting, 6 dalam merespon isu ini.

'Dalam komullike bersama ini dinyatakall bahwa ASEAN akan mempertimbangkannpmlwntnbm 111Pbmi!':me repional vanQ sesuai demmn hak asasi manusia. Moment ini berlangsung

Page 50: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

39

Walaupun pada dasarnya konsep HAM dalam konteks ASEAN sejalan

dengan apa yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights

dimana hak individu menjadi proiritas utama, namun perbedaan dan atau

beragamnya sej arah bangsa, budaya serta orientasi politik diantara negara anggota

ASEAN, yang dalam perkembangannya mengalami perluasan yaitu dari 6 negara

menjadi 10 negara/ l11engakibatkan perbedaan persepsi yang berujung pada

sulitnya membuat konsensus bersal11a terkait konsep HAM di kawasan ini. Hal ini

sebagaimana diungkapkan Carolina Hernandez "Perbedaan nilai dan faktor

relativisme budaya menjadikan perbedaan persepsi tentang HAM diantara negara

- negara anggota ASEAN kian tajam,,8

Implikasinya, beberapa negara di kawasan ini menerapkan konsep

HAM yang bersifat tidak sepenuhnya relative, dalam artian, nilai-nilai Asia9 yang

idealnya digunakan untuk lebih l11empererat persaudaraan dikalangan masyarakat

negara anggota, seringkali dijadikan strategi untuk melestarikan berbagai

ketidakadilan semena-mena, dimana kekuasan tak jarang dijadikan sebagai

alatnya.

7lndonesia, Malaysia, Thailand, Singapore, Filipine dan Brunei Darusalam, merupakannegara inti, sementara Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam - CLMV merupakan anggota bamdalal11 organisasi tersebut.

8Anak Agung Banyu Perwita, Myanmar, ASEAN dan Negara-negara ekstra regianal.h.156

9Keleltiban dan disiplin, hornal kepada pihak yang lebih tua, tanggung jawab terhadapkeluarga, kerja keras, kolektifisne, dan kesederhanaan (modesty), menjadi beberapa contoh darinilai-nilai ini yang sering kali ditonjol-lonjolkan dan dianggap bahkan lebih unggul dari nilai-nilaiBaral. senerti orientasi kenada kesenangan diri. individualisme. sikap tak acuh terhadap otoritas.

Page 51: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

40

Dari segi ini, Hak Asasi sebagaimana di tetapkan dalam Universal

Declaration ofHuman Rights dipandang hanya sebagai suatu produk yang berasal

dari dunia Barat dan didukung oleh suatu kelas sosial tertentu.

Kecenderungan persepsi bahwa HAM dalam konteks Asia khususnya

Asia Tenggara lebih dipandang sebagai hegell10ni dan dOll1inasi budaya Barat,

pada kahirnya menell1patkan HAM pada katagori das sollen dan bukan das sein.

Apa yang dirumuskan dalam Declaration of Human Rigts pertall1a-tama patutiah

dipandang sebagai cita-cita ideal yang wajib dipenuhi dan dijalankan oleh

ll1asyarakat yang beradab dan bukanlah kenyataan empiris yang sudah ada dan

dapat diamati dalall1 kehidupan setiap hari.

Fakta bahwa protret HAM di kawasan 1111 ll1asih kurang

menggembirakan, dimana sejull1lah pelanggaran HAM berkatagori berat masih

berlaku di beberapa negara anggota, dan menjadi perll1asalahan yang selalu

"dihindari" oleh para pemimpin ASEAN karena sensitifitasnya yang tinggi,

mengakibatkan organisasi ini tidak ll1emiliki ll1ekanisme HAM secara regional.

Sejarah ll1encatat, kawasan Asia khususnya Asia Tenggara, ll1erupakan

satu satunya kawasan di dunia yang tidak memiliki system atau mekanisme HAM

secaJ"a regional. lO Karenanya, tuntutan akan pembentukan badan HAM ASEAN

yang dipandang semua pihak sangat penting untuk segera memperbaiki kondisi

HAM di kawasan ini dan lebih kJmsus lagi harapan sejumlah pihak untuk segera

terselesaikannya pennasalahan HAM di beberapa negara anggota ASEAN,

terutama Myanmar, ldan gencar disuarakan masyarakat internasional.

Page 52: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

41

Perkembangan selanjutnya berkenaan dengan isu HAM dalam tubuh

ASEAN adalah disepakatinya draf ASEAN Charter pada KTT ASEAN ke-II di

kuala Lumpur Malaysia Desember 2005 yang dalam masa selanjutnya menjadi

kerangka hukum dan institusional ASEAN. Draf ini menyatakan akan mendorong

"Demokrasi, hak asasi manusia dan kewajiban terhadap hal itu, transparansi, tata

pemerintahan yang baik dan memperkuat lembaga-lembaga demokratis" di

kawasan Asia Tenggara. 11

Prinsip non-interfensi 12 yang selama ini menjadi icon utama dan seolah

menjadi momok yang menyebabkan terhambatnya proses demokratisasi di Asia

Tenggara mulai diterapkan secm'a lebih fleksibel pada pasca disepakatinya

ASEAN Charter tersebut. Keterbukaan bagi keterlibatan yang lebih besar dan

kooperatif melalui mekanisme yang disepakati bersama terhadap isu-isu

domokratik dengan implikasi regional yang jelas dan yang menyangkut isu

kemanusiaan seperti pelanggaran HAM berat dan krisis kemanusiaan, mulai

dijadikan sebagai langkah awal terbentuknya komisi HAM ASEAN yang

kemudian disahkan pada akhir tahun 200S 13 guna meningkatkan keamanan di

kawasan Asia Tenggara.

Dalam perkembangannya berikutnya, Kekecewaan atas masih di

bawah standarnya badan HAM ASEAN yang akan dibentuk, diutarakan bukan

llIbid,. 11.15612Prinsip ini menegaskan bahwa negara anggota ASEAN tidak memiliki wewenang untuk

mencampuri setiap permasalahan negara anggota lainnya. Setiap perkara domestik yang munculdalam suatu negara anggota hanya menjadi urusan dalam negri terkait.

13Terdaoat tiga oiJar utama vang dicantumkan dalam piagam ASEAN ini vaitu (I) paUtik

Page 53: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

42

hanya oleh para penggiat HAM ASEAN, melainkan juga oleh Menteri Luar

Negeri Rl Hassan Wirajuda.

Selain nama yang disepakati untuk badan itu terdengar "ganjil", yaitu

Komisi Antarpemerintah ASEAN dalam Hak-hak Asasi Manusia atau ASEAN

Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR), kerangka acuan atau

Terms of Reference (TOR) yang sudah disiapkan High Level Panel (HLP) pun

tidak cukup seimbang antara fungsi-fungsi atau mandat badan HAM ASEAN,

khususnya dari sisi pemajuan HAM dan perlindungan HAM. 14 TOR yang hanya

terdiri dari sembilan poin pokok itu dinilai terlalu sederhana dan terlalu lemah

untuk dijadikan acuan dalam pembentukan sebuah badan HAM ASEAN. Fakta ini

sekali lagi menggambarkan betapa sesungguhnya banyak negara anggota ASEAN

l11asih enggan menerima kehadiran sebuah badan HAM regional yang ideal.

C. Myanmm'

Sedikit berbeda dengan konsep I-lAM universal, HAM dalam konteks

Myanmar lebih cenderung hanya pada kebebasan dalal11 bidang atau sektor

ekonomi. Dalam artian, pemerintah Myanmar lebih mengutamakan kesejahteraan

masyarakatnya dalal11 bidang ekol1omi ketimbang hak lainnya yang tercantum

"Dari 14 pain yang tercantum dalam pain 4 TOR AICHR, mengenai mandat dan fungsi­fungsi, tidak terdapat satu pun pain yang membahas secara khusus dan detail terkait perJindunganHAM, seperti keharusan menyingkronkan peraturan perundangan sehingga selaras denganperlindungan I-lAM, keharusan menyampaikan laporan periodik mengenai perJindungan HAMyang mendapat perJindungan luas, apalagi mendorong keterbukaan negara-negara anggotaASEAN untuk menerima misi pemantau HAM dari ASEAN sebagai Iembaga atau badan-badanHAM yang sudah ada dibeberapa negara anggota ASEAN. Rakaryan Sukarjaputra, Badan HAM

Page 54: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

43

dalam Universal Declaration of Human Rights dimana hak individu menjadi

prioritas.

Hal tersebut sebagaimana diungkap Myarunar, yang dalam

menanggapi tuduhan akan banyaknya kekejaman yang seCal'a sistematis dilakukan

pemerintah pada masyarakatnya tennasuk pada kelompok minoritas yang muslim

Rohingya, mengungkapkan, "Myanmar melihat permasalahn ini secara berbada,

hak-hak mmyarakat lebih diutamakan ketimbang hak individu yang lantang

disuarakan negara-negara barat, karenanya prioritas utama yang diberikan

kepada rakyat adalah keamanan terhadap hidup, harta milik, pekerjaan dan

tempat tinggal yang layak, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, yang

apabila kebutuhan mendasar tersebut telah terpenuhi, maka hak asasi manusia

akan lebih maju dan akan mudah pula membangun institusi yang kokoh, sehingga

tidak ada lagi demo/a'asi yang semu". 15

Dalam implementasinya, hal itu pun dilanggar dengan tidak

memberikan akses kehidupan dan ekonomi bagi komunitas muslim termasuk

Rohingya di Arakan Utara, yang dalam hal ini berimplikasi pula pada teljadinya

berbagai penggaran hak komunitas terkait dimana pelanggaran hak beragamapun

termasuk didalamnya.

Sebagai salah satu negara yang menandatangani Universal Declaration

ofHuman Rights, Myanmar mengemban tanggung jawab moral dan hukum untuk

melaksanakan kewajiban memenuhi hak kebebasan beragama dan hak - hak lain

yang tercantum dalam piagam PBB tersebut. Konstitusi Myanmar tahun 1974

Page 55: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

44

khususnya dalam pasal 12 dan 147 secm'a tegas telah mencantumkan jaminan

kesetaraan dalam hukum tanpa melihat soal ras, agama, status maupun jenis

kelamin, yang hal ini secara tidak langsung mengimplikasikan bahwa negara

memberi dan atau menjamin kebebasan kepada penduduknya dalmn menjalankan

agama mereka masing - masing. Dengan demikian, kebebasan beragama di

Myanmar pun telah menjadi hak kans/ilusianal dari setiap warga negara Myanmar

yang dalam hal ini kebebasan beragama bagi minoritas Muslim khususnya

Rohingya masuk didalamnya.

Berikut tabel yang menunjukan skala perbandingan HAM menurut

PBB, ASEAN dan Myanmar, khususnya terkait dengan kondisi Muslim Rohingya

di Arakan Utara Myanmar

Institusino Jenis HAM

UN ASEAN Myanm3l'

I Agama -J -J X

2 Hakhidup -J -J X

0 Ekonomi -J -J -JJ

4 Sosial dan politik -J -J X

Page 56: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

BABIV

PELANGGARAN HAl( BERAGAMA

MASYARAKAT MUSLIM ROHINGYA

A. Sekilas tentang Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Myanmar

Penduduk Islam di Myanmar merupakan kumpulan minoritas Muslim

terbesar di Asia Tenggara,16 yang sama halnya dengan kumpulan minoritas

Muslim di wilayah Asia Tenggara lainnya seperti Thailand Selatan dan Philipina

Selatan, sering kali mendapat perlakuan diskriminasi dari pemerintah setempat

yang notabene non-Muslim.

Terdapat beberapa versi terkait proses masuknya Islam di Myanmar,

hal tersebut dikarenakan 'Myanmar' sejak awal telah terbagi kedalam beberapa

kerajaan. 17 Versi pertama menyebutkan, agama Islam telah tiba di Myanmar

khususnya wilayah Arakan sejak abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Melalui

para pedagang Arab yang dipimpin oleh Muhammad bin Hanafial8 ke wilayah

Akyab ibukota Arakan melalui jalur laut untuk berniaga dan berdakwah.

lOWan Kamal Mujani (ed). lv1inoriti Muslim Gambaran dan Harapan Menjelang abad ke­21. Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2002. h.55

"Selama 8 abad pel1ama, Burma/ Myanmar dipersatukan oleh tiga dinasti, (I) Pagan; (2)Taungoo: (3) Konbaung. The Roots, Fruits and Dreams ofAll Muslim in Myanmar. Artikel inidiakses pada 15 Maret 2008, dari !It!n://www.rohingya.jp/pdf. h.4

I8Diceritakan bahwa ketika orang - orang Arab yang dipimpin oleh Muhammad binHanalia datang ke Burma/Myanmar, Arakan sedang dikuasai oleh sekelompok kanibal yangdipimpin oleh Ratu Kaiyapuri. Ketika rombomgan Muhammad bin Hanalia datang danmenyebarkan agama Islam, Ratu Kaiyapuri ikut memeluk Islam. Mereka menikah dikemudianhari, dan dakwah Islam pun tersebar luas di Arakan. Data tersebut diperoleh dari catatan Arabyang ditulis oleh Syah Sarid Khan yang berjudul "Hanifa 0 Kaiyapuri" pada abad ke-16.Menurut catatan tersebut Muhammad bin Hanafia tiba di Arakan dengan rombongannya setelahteriadi oerang Karbala. Muhammed Ashraf Alam. A SharI Historical Backround Of Arakan.

Page 57: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

46

Dikatakan dalam sumber lainnya, bahwa orang - orang Muslim datang

ke Burma / Myanmar pada abad ke -9, dan diperkirakan berasal dari Bengal /

Bangladesh dengan tujuan awal berdagang di daerah Arakan. Walaupum letak

geografis Burma / Myanmar tidak tepat berada di pusat jalur antara Timur

Tengah, India dan Cina, namun mereka (para pelancong yang berasal dari tiga

daerah terkait) sering kali singgah di jalur maritim. Para pelancong Muslim Persia

dan juga Arab, selain menyebut bagian Burma selatan dalam catatan mereka,

merekapun menceritakan dan atau menggambarkan lalu lintas perdagangan yang

pesat telah berlangsung melalui pantai India, Burma, Semenanjung Melayu, dan

Sri Lanka. 19 Tidak banyak sumber yang menceritakan prihal kehidupan Muslim

didaerah ini.

Secara umum, terdapat empat katagori kelompok Muslim yang

berlainan di Myanmar, yang memiliki sejarah dan perkembangannya masing­

masmg. Muslim Burma (Zerdabee), Muslim India (kala Pathe), Muslim Cina

(Panthays), dan Muslim Arakan (Rohingya).

Muslim Burma (Zerdabee) merupakan generasi yang lahir dari

perkawinan campur antara para pelancong asal Timur Tengah pencari suaka

dengan wanita pribumi Burma clan atau wanita dari kalangan etnis minoritas cli

Burma. Kelompok ini dapat dirunut asal usulnya hingga abaci ke-13 dan ke-14,

yaitu ketika nenek moyang mereka datang ke wilayah ini sebagai pedagang,

tukang sepatu dan profesi lainnya serta mengabdi kepada Alaung Paya (raja

Burma/ Myanmar) ketika itu. Zerclabee merupakan pencluduk asli Myanmar, yaitu

19Moshe Vegar. between Intezra/ion and Secession: The Muslim Communities Of The

Page 58: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

47

dari segi tempat lahir, bahasa dan juga bangsa. Dari sudut penampilan, kelakuan

dan adat, mereka tidak dapat dibedakan dengan penduduk Myanmar keturunan

Burma yang beragama Budha20 Zerdabee mengadopsi nama-nama Burma,

meskipun mereka menggunakan nama Muslim yang biasa mereka pakai di

wilayah mereka dalam konteks tertentu. Secm'a politis, kelompok ini cenderung

memiliki perasaan dan sikap positif terhadap negara dan siap mengidentifikasi diri

mereka dengan kebanyakan rakyat Burma! Myanmm·. Sementara bila dilihat dari

sudut ekonomi, Zerdabee sebagian besar adalah petani yang hal tetrsebut sejalan

dengan pola ekonomi nasional21

Muslim India (Kala Pathe, merupakan komunitas Muslim yang datang

ke Myanmar sekitar abad ke-19, yaitu pada saat Burma! Myanmar dalam

administrasi India oleh Inggris pasca perang Aglo- Burma (1824-1826).

Kebutuhan akan peketja dan atau buruh murah yang melimpah pada masa ini

yang telah diprogramkan pemerintah guna memenuhi dan atau mempennudah

peketjaan mereka, dimanfaatkan pula oleh Muslim India untuk mencari suaka

guna mencari penghidupan yang lebih baik, sebagaimana saudara-saudara mereka

yang beragama Hindu yang telah lebih dulu hijrah ke Burma sebagai pegawai

pemerintahan, buruh, tukang, polisi, pembuat sepatu, tentara dan juga sebagai

pedagang.

Dari segi budaya, Muslim keturunan India cenderung menghindari

penggunaan nama Islam, mereka masih mengabadikan adat, agama dan

"Wan Kamal Mujani (ed). Minorili Muslim Gambaran dan Harapan Merljetang abad ke­2t.h.58

Page 59: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

48

kebudayaan asal mereka di India. Dari segi ekonomi, Kala Pathe dikenal sebagai

pedagang yang tangguh, mungkin karena alasan inilah, mereka menjadi kelompok

yang paling menderita ketika sosialisme diterapkan militer secara kaku pada

periode pasca 1962. Peranan mereka yang amat lmat dibidang ekonomi

dihancurkan oleh penguasa sosialis yang melarang perdagangan bebas, membatasi

arus perdagangan internasional, menekan import, dan memberlakukan uang ketat.

Muslim Cina (Pan/hays),22 merupakan komunitas Islam yang datang

dari Yunan23 beserta kabilah dan ciri khas mereka,24 melalui jalur Yuanan-Ava

(Mandalay) jalur Theinni dan Thibaw (Hsipaw) di Utara Shan, jalur dari Yunan

melalui Kengtung, Lao dan negara Siamese ke Moulmein dan Rangoon.25

Panthays dikenal sebagai kumpulan peniaga atau penjaja barang-

barang dan pemandu caravan yang tergolong mahir, hingga ke kawasan-kawasan

yang jauh dari penempatan mereka seperti Rangoon dan Moulmein. Hal inilah

kemudian yang menyebabkan kehidupan mereka cenderung nomaden atau

'floating polulation' .26

"Dalam bahasa Burma 'Panthays' artinya suci/bersih. Identik dengan kata Shan 'Pang-she'.

23Tidak diketahui dengan past; kapan komunitas ini pel1ama kali tiba di Burma/Myanmar.Beberapa sumber hanya menyebutkan hubungan perdagangan antara Yunan dan Burma tclahtcrjadi sejak sebclum zaman dinasti atau periode Konbaung di Myanmar.

240piuITI, Jilin, kain sutra, teh, kacang kulit, alat-alat logam, besi kasal', artikel pakaianjadi, buuh-buahan dan makanan yang diawetkan, serta jenis~jenis daging yang dikeringkan,merupakan ciri khas yang mcreka bawa dan kemudian dibudidayakan di Myanmar hingga kini.The Roots, Fruits and Dreams ofA/I Muslim in Myanmar. hAO

"Ibid.. h.39

Page 60: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

49

Muslim Arakan (Rohingya).27 Merupakan generasi atan ketunman

yang lahir dari perkawinan campur antara para pedagang Arabs, Moors, Moghuls,

Persia, dan Bengladesh dengan wanita - wanita lokal sejak awal persebaran

mereka di Burma I Myanmar pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M.

Kumpulan masyarakat Islam ini umumnya menetap di wilayah Arakan yang

berbatasan dengan Bangladesh.

Secm'a fisik, bahasa dan budaya, mereka lebih mirip orang Bengali,

yang bermukim di Asia Selatan, khususnya Bangladesh,28 berkulit coklat tua atau

coklat gelap, dan merupakan penganut Islam yang taat. Sebagian besar dari

mereka menumbuhkan janggut dan para wanitanya menggunakan jilbab. Rumab-

rumah mereka dikelilingi oleh dinding- dinding bambu yang tinggi. Masjid dan

madrasah tersebar luas di setiap desa di Arakan. Ulama dalam lingkungan Muslim

Rohingya memiliki peranan yang sangat penting, Id1Ususnya masalah hukum

dalam keluarga29 Watak asIi mereka aclalah sabaI' dan tawakal dalam menghadapi

cobaan. Selain itu mereka juga terkenal pintar selia percaya diri.

Kehidupan mereka yang dipenuhi dengan diskriminasi sosial dan

serangan yang dilancarkan pemerintah khususnya pasca 1962, pada akhirnya

berdampak pula pada minimnya jumlah pelajm' muslim Rohingya. Pendidikan

27Sejak awal sejarah pembentukannya sebagai sebuah negara independent yang selaintelah tcrkenal sebagai tempat singgah sekaligus berdagang bagi para pelaut Arab, Moor, Turki,Monghuls, Asia Tengah dan Bengal, Arakan dinamakan 'Rohang' dan masyarakatnya dinamakan'Rohingya '. Merupakan kala jamak dari 'Al-Rukn', berasal dad bahasa Arab yang berarti tiang­tiang. Kala tersebut mencirikan kelslaman dari Etnis Rohingya. Muhammed Ashraf Alam. A ShOl'lHis/orical Backround Ofarakan. h.1

"Rohinf!Va vane Kini di Abaikan. Kampas, 30 Januari 2009

Page 61: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

50

tingkat dasar apalagi tingkat tinggi, tidak mudah mereka dapatkan di Arakan

ataupun kota lain di seluruh myanmar.

Walaupun terdapat beberapa sukarelawan yang mengajar di sekolah -

sekolah agama di Arakan, namun berbagai larangan dan minimnya dana yang

dimiliki para sukarelawan tersebut, mengakibatkan mereka kesulitan memberikan

fasilitas pendidikan yang layak bagi para pelajar muslim Rohingya. Hal inilah

yang kemudian menjadi sebab utama mereka tidak bisa menciptakan pemuda-

pemuda Rohingya yang berpendidikan di Arakan untuk membantu menyelesaikan

permasalah komllnitas mereka30

Secara ekonomi, penduduk Rohingya hidup dengan bercocok tanam,

walaupun terdapat sebagian yang lainnya dari mereka bekerja sebagai nelayan,

pedagang, pengrajin tangan, dan tllkang kayu.31 Banyaknya diskriminasi yang

dilil11pahkan pel11erintah terhadap kelol11pok ini khllsllsnya pasca tahun 1962,

mengakibatkan penduduk Rohingya mulai kehilangan tanah dan menjadi

tunawisma.

Selain lahan perkebunan mereka diambil oleh masyarakat Budha yang

sengaja di datangkan pemerintah dari luar Arakan, penetapan pajak yang tinggi

dan berbagai macam aturan32 terhadap hasil pertanian dan pengambilalihan tanah,

membuat mereka hidup dibawah garis kemiskinan, mengalami kelaparan, dan

JONurul Islam, Facls AboUl The Rohingya muslim OfArakan. Diakses pada 27 November2009, dari Http://www.rohingva.com/rohiiSummaJyhtm

3l Azizah, Pemberontakan Separafis A1uyslim Rohingya Pasca Kemerdekaan Burma/948-1988. h.53

32Aturan baru yang ditetapkan emerintah terhadap Rohingya menyebutkan, petani, buruhpemotong kayu dan bambu, serta pekelja agrobisnis, diharuskan menjual hasil produk merekakepada agen yang telah ditentukan pemerintah dalam harga yang telah ditentukan pula. MayarakatRohinQva dilaranQ meniual hasil nroduk mereka kenada orang atau nihak lain di luar agen yang

Page 62: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

51

tersebarnya berbagai macam penyakit seperti TuBerculosis (TB), Malaria dan

demam berdarah.

Dikuasainya Arakan oleh Burma! Myanmar pada tahun 1784 yang

sejak saat ini mulai dilancarkan usaha pemusnahan Muslim Rohingya33 dan telah

tersebar luas di wilayah tersebut, yang kemudian memuncak pada pasca 1962

yaitu ketika militer berkuasa, dil11ana pada l11asa ini secara sistematis hak politik

l11ereka dicabut, pegawai-pegawai pel11erintah yang sebelul11nya l11asih diduduki

oleh Muslim Rohingya diganti oleh orang-orang Budha Arakan, l11engakibatkan

seCal'a politis l11ereka atau Rohingya cenderung bersikap beliolak belakang

dengan pemerintah.

Pemberlakukan lal'angan pembentukan perserikatan dan l11elarang

munculnya gerakan yang mempertanyakan tentang hak-hak buruh oleh

pemerintah disertai sikap kasal' dan tak berperikemanusiaan, yang tak jarang

menyebabkan sakit dan kematian, merupakan hal yang lekat dengan keseharian

mereka apabila l11elanggar dan berusaha melawan ketetapan yang telah dibuat

'l k 34plla penguasa.

Diperkirakan, pemerintah Myanmar telah me1akukan paling tidak 13

operasl bersenjata melawan Rohingya semenjak tahun 1948, mereka melucuti

senjata, menutup sekolah agal11a, dan l11el11bakar l11asjid, Pada tahun 1975, sekitar

33Pcngikisan secara besar-besaran terhadap Muslim Rohingya pacta masa ini di awaliidengan membakar masjid dan madrasah-madrasah yang telah tersebar luas di Arakan danmcnggantinya dengan pagoda. Tidak begitu .iclas alasan penghancuran Muslim oleh pemerintahBUlma yang notabene Budha pada masa ini. Nanlllll beberapa sumber mnenyebutkan, indikasikekhawatiran Burma akan populasi Muslim yang kian cepat dan pesat dari tahun-ketahunnyadisertai [aktor ekonomi yang amat mengulltungkan di wilayah Arakan begitu besar mclatarhpl~bmai nf':l'i<;:tiw~ ini

Page 63: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

52

Pt~:~f';~~=-\15.000 penduduk Muslim Rohingya mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh

untuk menghindari penganiayaan. Pada tahun 1978, operasi militer masif yang

dikenal dengan nama operasi Naga Min, memaksa sekitar 200.000 Rohingya

untuk keluar dari Myanmar. Operasi tersebut meliputi relokasi paksa Muslim

disertai pemerkosaan, pemaksaan dan penggusuran Masjid.

B. Kondisi Umat Islam di Myanmar pra-kemerdekaan

Terkait kondisi umat Islam di Myanmar pada masa pra-kemerdekaan,

meskipun jumlah mereka tergolong kecil yaitu hanya berkisar 5-10 % dari total

populasi masyarakat Myanmar,35 namun peran dan perkembangan mereka pada

masa ini amat cemerlang.

Pada era tradisional, sejarah Myanmar mencatat keberadaan orang

Arab di masa pemerintahan raja Anawarta (1044-1077) yang bekerja sebagai

penunggang kuda kerajaan adalah seOl'ang Muslim. Pengganti Anawarta, yaitu

Raja Sawlu (1077-1088) dididik oleh seorang guru Muslim berkebangsaan Arab

dan mengangkat anak sang guru, Yunan Khan, sebagai gubernur kota Ussa, yang

sekarang bernama Pegu.36

Sej ak abad ke-15 hingga pertengahan abad ke -18, kerajaan

Burma/Myanmar memasukan kaum Muslim dalam unit pegawai kerajaan sebagai

pasukan altilevi dan pasukan penembak. Selama pemerintahan raja Min (1846-

35Jumlah ini diperoleh berdasarkan sensus resmi Myanmar tahun 2005, pemerintahmpnp.f~nl{!;m illmll1h !(()mllnit:::l<::. MlI'dim vnnp terc:;ehar eli Mvanmar tak lebih dari 3-4% dari total

Page 64: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

53

1853), seorang muslim diangkat menjadi gubernur Amarapura, ibukota kerajaan

pada waktu itu.

Oi wilayah Arakan, mungkin karena faktor kedekatan geografis

dengan India, teljalin hubungan dip1omatik, politik, perdagangan, budaya, dan

idividu antara kerajaan Arakan dengan India. Pengaruh Muslim sangat Imat dan

nyata dikawasan ini, hingga mampu menumbuhkan suatu jaringan dagang yang

lebih luas di Mayanmar pada masanya.

Pada periode kolonial terutama pada pada masa pendudukan Inggris

(1824-1948), kehidupan Muslim di Myanmar jauh lebih baik ketimbang pasca

kemerdekaan. Imigran Kala Pathe (Muslim asal India) dan Muslim asal

Bangladesh (Rohingya) yang datang ke Myanmar dalam jumlah besar pada masa

ini turut mempengaruhi pola kemasyarakatan penduduk setempat yang dalam hal

ini orang-orang Burma dengan masyarakat Muslim.

Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, dan digantikannya para

pemlmpm Burma yang berasal dari orang-orang pribumi, menumbuhkan

kebangkitan etnik, budaya dan kebanggaan keagamaan dikalangan kaum Muslim.

Posisi mereka yang cukup menguntungkan dibidang ekonomi37 memungkinkan

mereka mengambil alih perkembangan - perkembangan organisasi - organisasi

yang menguntungkan mereka. Implikasinya, perkumpulan - perkumpulan dan

komunitas-komunitas menjamur dikalangan Muslim.

Masjid-masjid baru didirikan dan lembaga-Iembaga pendidikan Islam

dipromosikan secara antusias. Burma! Myanmar pada masa ini bagi para imigran

}7n~bm nl·::tKtp:knv::I tin:1k ~cl:1 hidanQ" nerekonomian dan deoat1emen dalam

Page 65: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

54

Muslim terutama Kala Pathe, nampak merupakan perluasan dari wilayah India

yang juga dijajah Inggris. Bahasa Urdu merupakan bahasa yang digunakan dalam

pelajaran agama dikalangan kaum Muslim, meskipun Tamil dan Bengali juga

digunakan oleh kelompok - kelompok tertentu.

Kesusastraan Islam yang dilatarbelakangi kebudayaan India tersebar

luas dikalangan Muslim38 S~jak awal pembentukan hingga tersebarnya, mayoritas

muslim di Myanmar beraliran Sunni yang bermazhab Hanafi. Dengan kata lain,

kebangkitan Islam di Myanmar terjadi pada era dan atau masa ini, dimana

masyarakatnya khususnya Muslim dan Budha hidup berdampingan dalam satu

keselarasan di Myanmar.

Di wilayah Arakan, kaum Muslim Rohingya pada masa ini banyak

yang berprofesi sebagai pengawal kerajaan dan pegawai keamanan Inggris yang

terawal. Banyak diantara mereka pada masa ini yang diberi kesempatan mendapat

pendidikan tinggi, dan memperoleh jabatan-jabatan dalam kerajaan, Bank, dan

. . d 39agensl-agensl per agangan.

Menjelang 1930-an, banyak orang Islam Myanmar keturunan Burma

melibatkan diri dalam komponen kemerdekaan. U Razak selaku salah satu

Muslim keturunan Burma mampu memimpin persatuan pelajar Universitas

Rangoon guna menganjurkan uqjuk rasa anti penjajah. Walaupun ia sempat

ditahan oleh pemerintah Inggris, namun pada 1945 Burma Muslim Congres

(BMC) yang berada dibawah kepemimpina11l1ya telah menyertai Anti-Facisct

38S7Iiflll MlIzanL Pemham!unan dan Kebanekitan Islam di Asia TeJ1f!fZara. h.36

Page 66: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

55

People Freedom League (AFPEL) dibawah pimpinan Aung Sann, dan merupakan

. . . I I d k 40orgamsasl utama yang mempelJuang <an cemer e aan.

Hingga masa awal pasca kemerdekaan, yaitu semasa pemerintahan

Perdana Mentri U Nu (1948-1956, 1957-1958, dan 1960-1962) di Myanmar,

banyak tokoh Rohingya berperan dalam pemerintahan. Sultan Mahmood menjadi

mentri politik dan kemudian mantri kesehatan, beberapa nama lainnya pun

dikabinet dan parlemen41

C. Muslim Rohingya dan Pelanggaran flak Beragama

Pengalaman pahit atas ketidakadilan sosial budaya yang meliputi

perlakuan atas agama, suku dan posisi Rohingya sebagai kelompok minoritas

selama bertahun-tahun, dimana pemerintah Myanmar dalam hal ini

memberlakukan pembatasan-pembatasan terhadap kelompok agama tertentu,

bahkan melakukan pengawasan yang ketat terhadap setiap aktivitas gerakan

terkait, mengakibatkan kelompok ini kian terkikis dari akar budaya bangsa

Myanmar.

Surat kabar .fung terbitan Karachi (Pakistan) edisi 13 Juli 1975 seCaI'a

terperinci telah membeberkan nasib dan atau kondisi umat Islam di Myanmar

khususnya kondisi Rohingya. Bagaimana kesulitan, penderitaan dan pengorbanan

yang mereka alami di Burma/MYaIlmar selama ini untuk mempertahankan

eksistensi hidup dan agama Islam yang mereka anut.42

"Ibid., h.6141 Rnhin01JfJ lJnJW Kin; di Ahnik(JJ1_

Page 67: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

56

Selama 33 tahun terakhir ini (terhitung dari 1975 ke belakang) 122.750

orang Islam Rohingya di bunuh, 140.000 kitab suci AI-Quran dan kitab-kitab

keagamaan lainnya telah dibakar, dan menurut pamphlet yang diterbitkan

organisasi Islam di Burma, sejak tahun 1942-1974, tak kurang dari 300 desa kaum

Muslim dibakar, 731 masjid dan rumah-rumah ibadat dibumi-hanguskan, dan

125.000 orang Islam dipaksa masuk agama Budha oleh pemerintah, modal

keuangan 2 juta dolar untuk tanah dan kekayaan kaum Muslim lainnya

dimusnahkan.

Sekitar 400.000 orang Budha dipangil dari Bangladesh dan ditempatkan di

Arakan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, lebih dari 3000 orang

diculik tanpa sebab yang pasti dan 10.700 orang hilang tidak tentu nasibnya.

Kaum Muslim tidak diperkenankan menunaikan ibadah haji, surat kabar dan pers

Islam ditutup, pegawai-pegawai yang beragama Islam tidak diperkenankan untuk

melakukan sembahyang jumat pada hari-hari jumat dan pelarangan-pelarangan

lainnya yang memang dikhusukan untuk penganut Islam.43

Selain menghancurkan ratusan masjid dan madrasah, AI-Qur'an yang

dalam banyak kasus dibakar dan diinjak-injak oleh tentara, kitab-kitab tentang

Islam juga terkadang di sita dan dijadikan sebagai bahan pembungkus makanan.

Lebih dari itu, pihak junta juga melarang kaum Muslim untuk melakukan berbagai

ibadah, seperti ibadah haji, merayakan hari idul Fitri dan Adha serta ibadah

I . 44amnya.

43 Ibid,.44c:+" .... ,,; ;.... ; hot',,1"nrr t", .. i<>rli rhm <.:'ph\1o~j rMMnn <;:PTinaknli nih::!k illntn memanfaatkan

Page 68: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

57

Laporan diperoleh dari National Coalition Goverment of Union of Burma

(NCGUB) dan Human Rights Documentation Unit (HRDU), teljadi penyerangan

dan pembakaran masjid, sekolah-sekolah Islam yang diseliai penggusuran empat

ribu muslim dari empat desa di Arakan (Kya, Ein, Seik, dan Kyi), membunuh dua

lab-laid muslim dengan sadis di Kyo Ta, dan meIebur tujuh masjid di Dooplaya.45

Dari Sittwe (pusat kota Arakan) diIaporkan, seIain menghancurkan

masjid yang telah di buat pada tahun 2000 dan 200 I seCal'a sistematis, pemerintah

pun memaksa Muslim di Arakan untuk membangun pagoda di wiIayah tersebut,46

sebagai jaminan tidak akan dibangun kembali masjid di wiIayah terkait.

Menurut pendapat Yegar yang dikutip oleh Riza Sihbudi dalam

Roblematik Minoritas Muslim di Asia Tenggara: Kasus Morro, Pattani dan

Rohingya, menyebutkan bahwa, "Munculnya pelientangan antm'a pemerintah dan

masyarakat Burma! Myanmar dengm1 kelompok Muslim minoritas termasuk

Rohingya, pada intinya adalah sebagai akibat dari perbedaan karakteristik yang

tidak bisa disatukan antara adat kebiasaan orang Burma dengan budaya IsIam,,47

Budaya "perbedaan antar suku" pada masa kependudukan Inggris

yang kemudian dipelihara secara laten oleh pemerintah SPDC, diseliai dominasi

komnnitas Burma (Tibeto- Burmans)-yang menjelma daIam struktnr

pemerintahan-atas minoritas lain, takjarang menimbuIkan problem bagi rancang

BiksLI, pihak junta justru mendukung aksi tersebut. Lihat lebih lanjut da1am "Agenda PanjangMuslim Rohingya", Republika, 20 April 1997. alau dalam !::!1!Jl://www.burmacamRaign.urg.uk/diakses pada 4 Maret. 2009.

4sRiza sihbudi. h.6646Rianne ten Veen, Myanmar Muslims:The oppressed of the Oppressed Islamic Human

Rights Commission. Oktober, 2005 .. h.10; lihat pula Human Rigthts Watch/Asia, Cracdowl1 011

Rurmese muslim .lulv 2002 .. h.I-2.

Page 69: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

58

kehidupan masyarakat Myanmar secm'a umum. Bahkan sebagiml kelompok etnis

yang mewakili beberapa daerah di Mynamar, dalam sejm'ahnya pernah terlibat

dalam sebuah aksi pemberontakan menentang dominasi tersebut.

Tahun 1949 Etnis Karens berupaya melepaskan diri dan untuk selanjutnya

membentuk negara tersendiri. Namun, pelbagai tantangan yang hadir-termasuk

ketika seorang wakil etnis Karens notabene terpilih sebagai presiden Burma ­

membuat gerakan ini hilang dengan sendirinya. Pun demikian yang dijalankan

oleh komunitas Arakan. Alhasil, ketegangan etnik yang meningkatkan

pemberontakan dari kelompok separatis, terlihat menjadi sebuah permasalahan

utama bagi Myanmar yang faktanya, sangat sulit terselesaikan hingga kini.

Termasuk dalam konteks ini adalah konflik yang berlangsung antara etnis Burma

(representasi pemerintah) di satu sisi dan dengan muslim Rohingya (etnis Arakan)

di sisi lain.48

Merbaknya ketidakadilan pihak pemerintah terhadap muslim Rohingya

dalam semua sendi kehidupan mereka, pada akhirnya mengakibatkan Rohingya

terbagi dalam dua kelompok besar.

Kelompok pertama yaitu mereka yang masih kuat bertahan dengan

kondisi dalam negeri yang telah nyata menolak dan secm'a terorganisir

berkeinginan mengeluarkan mereka dari akar budaya bangsa, membentuk

berbagai organisasi pel:iuangan seperti Andcan Liberation Party (ALP) / Arakan

Liberation Army (ALA); Arakan League For Democracy; Arakan Liberation

Front (ALF); Arakan Rohingya Patriotic Front (ARlO); Rohingya Patriotic

48Terkait berbaQai konflik etnis tersebut Jillat Josef Silverstein. Burma. dalam. George

Page 70: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

59

Front (RPF); National United Front ()! Arakan (NUFA); Mujahadin, Rohingya

Solidarity Organization (RSO)l Rohingya Army; Arakan Rohingya Islamic Front

(ARIF); Rohingya National Allience (RNA),49 dengan segala keterbatasan sarana

dan prasarana yang dimiliki, menjadi bukti nyata perlawanan mereka atas

pemerintah,

Prof. Muhammad Zakaria selaktl komandan Mujahidin Arakan dari faksi

RSO yang sekaligus menjadi tokoh panutan paling utama bagi muslim Rohingya

yang masih kukuh bertahan dalam negeri, dan paling vokal menyuarakan

pertentangan terhadap rezim berkuasa di Myanmar mengakui, banyaknya

kesulitan besar yang dihadapi saat kondisi mengharuskan mereka untuk berperang

dengan rezim penguasa neger\' Minimnya senjata dan peralatan yang dimiliki

yang jumlah dan kualitasnya tielak sembaneling elengan yang elimiliki rezim

penguasa, menjadi sebab paling utama kesulitan tersebut. Namun walaupun

del11ikian, lebih lanjut ia l11engungkapkan, keyakinan akan pertolongan Allah yang

disertai kesabaran hati elan eloalah yang l11enghaelirkan sikap optimis mereka llntllk

menyerang dan berperang dengan rezil11 pengllasa.50

Dalal11 sejarah Myanmar tercatat, pernah terjadi 3 gempuran besar eli

Arakan yang dialamatkan kepaela pemerintah SPDC. Gempuran peliama

elilakllkan oleh RNA eli elesa Takchaung paela 17 Februari 1996, elan berhasil

menewaskan tujllh tentara Myanmar serta l11elllkai beberapa yang lainnya. Sehari

kel11udian, 18 Februari 1996, RNA l11enYllsllp ke Wayladallng, 35 mil Utara

49James Minahan, Encyclopedia of the Stateless Nations:Ethnic and National GroupAround the World. Vol. 1 A-C. Greenwood Publishing Grollo. 2002. h.214

Page 71: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

60

Maungdaw dan berhasil membunuh 30 tentara Myanmar termasuk Mayor Nyut

Shwe dari NaSaKa (pasukan Keamanan Myanmar) dan melukai komandan

Brigade 233, mayor Neing Win51 Puncak dari gempuran ini teljadi pada 16 april

1996, yaitu ketika tiga kekuatan yang bepengaruh di Arakan, Rohingya Solidarity

Organization (RSO); Arakan Rohingya Islamic Front (ARIF); dan Rohingya

National Allience (RNA) bergabung untuk melawan hegemoni pemerintah. Dalam

gempuran gabungan ini, berhasil menewaskan dan melukai puluhan tentara junta

(Tatmadaw) sekaligus membuat mereka panik52

Walaupun pembentukan organisasi pembebasan Islam Arakan dapatlah

dikatakan tidak berarti, karena ketiadaan organisasi yang solid diantara organisasi

peljuangan Islam yang satu dengan yang lainnya, ditunjang dengan hambatan

ekonol11i dan akses di bidang-bidang kehidupan lain, yang sering kali di

indikasikan sebagai faktor penyebab gagalnya peljuangan tersebut. Namun tak

dapat dipungkiri, perlawanan terhadap hegel110ni pemerintah Myanmar ini, pada

akhirnya l11enimbulkan kekhawatiran sekaligus ketakutan pihak pemerintah akan

terulangnya kembali aksi yang sama.

Sampai titik ini, orang-orang yang dicurigai menjadi anggota oraganisasi

terlarang sering kali dibunuh tanpa proses pemeriksaan atau pengadilan. Kurang

lebih 180 tokoh intelektual Rohingya sedang dalam tahanan SPDC dan nasibnya

tidak diketahui, mereka belum dipidana secara spesifik, anggota keluargapun

tidak di ijinkan l11enjenguk. 53

Page 72: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

61

Karenanya, hubungan yang ditimbulkan antara pemerintah pusat dengan

kelompok etnis minoritas seperti Karen, Mon, Wa, Kachin, dan Shan, telwasuk

dalam hal ini umat Islam Rohingya adalah hubungan antara pemegang otoritas

dengan pemberontak atau "counter-Insurgency", yang dalam perkembangannya

tidak hanya diterapkan terhadap kelompok etnis yang memberontak, namun

diterapkan pula pada kelompok pro-demokrasi yang anti-pemerintah.

Sementara bagi Rohingya yang sudah tidak kuasa menahan berbagai

tindakan represif pemerintah terhadap kelompok mereka, mengungsi ataupun

mencari suaka ke berbagai negara menjadi pilihan rasional yang dijalani.

Tercatat, lebih dari 250.000 warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh

selama dekade 1990 dengan a1asan menghindari penganiayaan oleh mi1iter.

Laporan Human Rights Watch Asia tahun 1996 yang beljudu1 "Akhir sebuah

eksodus Muslim Rohingya" menyebutkan, bahwa selama periode 34 tahun

kekuasaan junta Militer Myanmar (1962-1996) teljadi dua ka1i eksodus pengungsi

-4Rohingya secm-a besar-besaran ke Bangladesh,' dengan tuduhan murni

pelanggaran HAM di segala sendi kehidupml. Lebih 1anjut disebutkan jum1ah

tersebut diperkirakan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya jika

pemerintah Myanmar tidak segera merubah sikap dan perlakuan mereka terhadap

minoritas ini.

Maraknya penganiayaan militer Myanmar terhadap komunitas Rohingya

yang tak kunjung merecla, mengakibatkan terus bertambahnya jum1ah pengungsi

Page 73: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

62

Rohingya di Bangladesh dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara termasuk

Indonesia pada tahun - tahun berikutnya.

UNHCR selaht lembaga yang menagani masalah pengungsi di dunia, pada

tahun 2003 mencatat, terdapat 235.000 pengungsi muslim asal Arakan Utara

bagian Selatan Myanmar yang terdapat di dua camp pengungsian di Cox's Bazar-

Bangladesh, yaitu Kutupalong dan Nayapara. Lebih lanjut disebutkan, komunitas

pengungsi ini telah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 2000. 55

Dalam dua pekan terakhir di bulan Oktober tahun 2004, lebih dari 15.000

warga muslim Myanmar yang mayoritas berasal dari suku Rohingya mengungsi

ke Cox's Bazar- Bangladesh guna menghindari penganiayaan oleh rezim militer

Myanmar. 56

Akhir tahun 2005, UNHCR di Malaysia mendaftar sekitar 22,475 (50,4%)

pengungsi asal Myanmar, dimana 11,277 dari mereka adalah Rohingya,

pengungsi asal Arakan Utara bagian selatan Myanmar.57

Sekitar 1000 orang pengungsi Rohingya yang dalam perkembangannya

disebut sebagai manusia perahu, terdampar di pantai Thailand pada Desember

'82008,' dan sebanyak 391 pengungsi Rohingya diselamatkan pihak Indonesia

55Rianne ten Veen and Islamic Human Rights Commission. Myanmar's Muslims TheOppressed ofthe Oppressed. Great Britain, 2005. hiS

56Lebih lanjut terkait kesaksian para pengungsi dan alasan mereka mengungsi, HhatRianto Muslim Myanmar Lori ke Bangladesh (kompas, 5 November 2004) dan Pengungsi Muslimtak mau kembali ke Myanmar (Republika, 26 luli 1997)

57 Lebih jauh mengenai data para pengungsi asal Myanmar tahun 1995-2005, lihat BurmaIssues & Concerns: The Security Dimentions (ALTSEAN BURMA, Vol 4) h.35

58Walaupun pihak Thailand menolak para pengungsi ini namun kehadiran mereka dipantai Thailand cukup menyedot perhatian media internasional yang meyayangkan sikap Thailandmennenortase seba~:dan dari mereka ke lallt dan 126 sisanva ditahan oihak keamanan Thailand

Page 74: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

63

ketika terdampar di perairan Pulau Subang (Aceh) pada awal bulan Januari

Dalam kerangka sosiologis, resistensi (pertentangan) dengan cara

melarikan diri atau mengungsi ke berbagai negeri sebagaimana yang dilakukan

muslim Rohingya ini, dapatlah dipahami sebagai usaha pelarian kelompok

minoritas tertindas yang bertujuan tidak hanya melepaskan diri dari keras dan

kasarnya sikap penguasa terhadap mereka, namun dapat pula difahami sebagai

usaha pemeberitahuan kepada dunia luar atau masyarakat internasional bahwa di

negara tempat mereka tinggal sedang terdapat kejahatan terhadap nilai-nilai dan

prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

Letaknya yang amat strategis bagi jalur perdagangan internasional, yaitu

bersebalahan dengan Teluk Bengali dan di kelilingi oleh pegunungan Yoma,

dibatasi langsung dengan India di sebelah utara, negara bagian Chin di timur laut,

distrik Magwe dan Pegu di Timur, distrik Irrawady di selatan dan Bangladesh di

bagian barat laut,60 yang mengakibatkan Arakan menjadi "jembatan penghubung"

antara Asia Selatan dan Asia Tenggara, disertai kandungan hidrokarbon yang

bagus di wilayah inipun karena memiliki kedekatan dengan blok eksplorasi air-

dangkal (shallaw-water), tak dapat dipungkiri menjadi serpihan benang merah

yang memicu tragedi pelanggaran HAM berat muslim Rohingya sebagai

komunitas yang mendominasi wilayah tersebut.

59Perlu Dukungan IHoral bagi Manusia Perahu Rohingya. Antara News. Diakses pada 23Februari 2009 dari Http://\vww.antaranews.ac.id

"United States Bureau of Citizenshio and Immigration Services. Burma fMvanmar7:

Page 75: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

64

Ambisi pemerintah Myanmar yang ingin memasukan wilayah ini kedalam

teritorial mereka secara keseluruhan, berbanding terbalik dengan keenganan

Arakan masuk dalam teritorial negara itu. Beberapa sumber mengindikasikan,

keinginan Arakan memisahkan diri dari kekuasaan Myanmar dan membentuk

kerajaan Islam atau mengembalikan kejayaan Islam di Arakan sebelum Myanmar

l11enginvasi Arakan tahun 1784, disertai trauma sejarah Rohingya akan perlakuan

diskriminatif pemerintah terhadap kelompok mereka, menjadi sebab utama

keengganan ini. Alhasil perebutan wilayah antara pemerintah dan muslim

Rohingya pun kerap teljadi, dan pada akhimya l11enimbulkan jurang perbedaan

diantara keduanya kian tajam.

Selain itu, kekhawatiran pemerintah akan populasi Rohingya yang terus

l11eningkat dari tahun ke tahunnya, l11enj adi semacam bara yang turnt menyulut

kebencian pemerintah kepada Rohingya semakin l11enguat.

Pal11flet propaganda anti Islal11pun diserbarluaskan pemerintah l11yanmar

dengan l11engatasnal11akan Front Pelajar Demokratik Seluruh Burma (ABSDF)-­

mengajak kepada seluruh umat Budha untuk melawan ekspansi muslim

Rohingya-- tergambar dari isi pamflet tersebut, orang - orang Islam melalui

beragam aktivitas dakwahnya-termasuk melalui taktik berdarah (maltir­

Syuhada), berupaya menguasal seluruh daerah di Myanmar seraya

menghancurkan komunitas Budha secara umum sepelti yang terjadi di Indonesia

dan Malaysia. Karenanya, sebuah kewajiban bagi segenap Budha di Myanmar

untuk mempeltahankan agama, budaya, sejarah dan ciri-ciri nasionalnya,

Page 76: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

65

menguatkan solidaritas, memboikot seluruh toko muslim, serta tidak berhubungan

, I d I' 61SOSla engan mus 1m,

Alhasil, seruan dalam pamflet tersebut pada akhirnya mengakibatkan

sentimen anti-Islam di kalangan pemerintah dan masyarakat sipil beragama Budha

lcian marak tidak hanya di Arakan namun di seluruh wilayah di Myanmar.

Dalam konteks ini, ASEAN selaku lembaga regional yang masih kukuh

menerapkan prinsip Non-Intelference dan tetap teguh mengandeng Myanmar

dalam lingkup regional meskipun berbagai kritikan kerap dialamatkan lembaga ini

pada negara Myanmar,--- sumber daya alam yang terkandung di bumi Myanmar

seperti kandungan minyak disekitar laut Andaman, gas, opium, dan berbagai jenis

bebatuan berharga seperti giok, rubi, safir, mutiara dan batu merah, yang terdapat

di area sekitar 125 mil persegi pegunungan mogok, yang sangat menguntungkan

perekonomian Myanmar, karena disamping manambah pasokan devisa negara,

perdagangan internasional ini terbukti mampu menopang roda ekonomi dalam

negen meskipun negara dalam keadaan gencarnya embargo pihak asing, di

indikasikan sebagai sebab ekstern yang teramat kuat bagi Myanmar

melanggengkan dan secm'a tidak langsung melegalkan pelanggaran HAM di

negaranya,

Dari sekian banyak negara besar dunia-- Cina dan India menempati urutan

teratas daftar negara yang memberi keuntungan yang sangat besar bagi Myamllar

dari segi perdagangan internasional ini,

Page 77: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

66

Selain bekerjasama dengan petroCina untuk menyuplay 6,5 triliun kaki

kubik gas dari ladang minyak Shwe Block A di Teluk Bengal selama lebih dari 30

tahun yang terdaftar sebagai anak cabang usaha China National Petroleum

Corporation, menyediakan persenjataan, bantuan berbagai infrasruktur dan

dukungan diplomatik penuh China di ranah PBB,62 biro statistik Myanmar

mengemukakan, pada pameran batu berharga (22 Juni-4 Juli 2009) junta militer

berhasil meraup keuntungan sebesar 209 juta euro.63 Menurut sumber Association

Press, sebagian besar pembeli berasal dari Cina. Nyaris 5.500 batu giok diborong

mereka. "Meski ada sanksi dan krisis ekonomi (dunia), 72% giok yang

diperdagangkan di pameran tersebut terjual".64

Dalam konteks ini, mantan ibu negara AS, Laura Bush, sebagaimana

dikutip dalam wawancara teraldlir yang dilaporkan oleh Wall Street Journal,

melihat China dalam hal 1111 memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

perkembangan perekonomian dan menyangga pemerintahan yang gagal bagi

Myanmar. 65

Menteri minyak India "Murli Deora", pada tahun 2007 menjanjikan

investasi India senilai $150 juta untuk eksplorasi gas. Perusahan eksplorasi gas

milik India-Oil and Natural Gas COlP (ONGC), dan rekannya Myanmar Oil and

Gas Enterpricse, telah menandatangani kontrak pembagian produksi atas

62Rizkisaputro "Krisis Myanmar dan Kepentingan Negara-Negara Besar-Sebuah TanyaJawab". Diakses pacta 14 Mei 2009, dari http://rizkisaputro.wordpress.col11. 11.7.

63Jerome E Wilrawan "AS Perpanjang Sanksi Myanmar". Media Indonesia, 30 juli 2009.(,J .. , ••

Page 78: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

67

pengembangan tiga block eksplorasi air-dalam (deep water) di pantai Barat

Myanmar, Rankhine (Arakan)66

Selain China dan India, Total dan Petronas- perusahaan dari Perancis

dan Malaysia, saat ini terdaftar pula sebagai perusahaan yang memiliki proyek

pemompaan gas melalui pipa dari Myanmar ke Thailand, yang mampu menyedot

bejibun output gas Myamnar. Otoritas Belgia,-saat membuka kembali kasus

pengungsi asal Myanmar, menuduh kedua perusahaan minyak ini telah terlibat

dalam kejahatan terhadap kemanusiaan di Myanmar. 67

'Dirty List' sebagai kelompok penekan Burma Campaign, pada tahun

1995 mencatat,-- terdapat 37 perusahaan global yang diakui Myanmar secara

langsung maupun tidak, telah membantu mendanai kediktatoran militer Myanmar.

Perusahaan - perusahaan milik Inggris sepelii salah satunya Rolls-Royce

telah mengeluarkan $1,4 Miliar dalam usaha mereka di Myanmar selama lebih

dari 10 tahun,-- pun demikian yang di lakukan Lioyd OfLondon (Asosiasi yang

terdiri dari 170 sindikat asuransi dan asuransi ulang dibidang perkapalan) telah

diklaim pihak Burma Campaign sebagai asuransi perusahaan- perusahaan yang

terdapat di Myanmar seperti Yagoon Airways.68 Tak hanya itu, 'Dirty List' pun

lebih lanjut menyebutkan, tur-tur ke Myanmar pun yang secm'a berkala terus

ditawarkan pihak Abercrombi & Kent (A&K) cabang Myanmar di AS pada tahun

2004-2005,69 dan menambah panjang daftar jumlah investasi di Myanmar.

66Lebihjauh terkait kerjasama ini, lihal. Rizkisaputro "Krisis Myanmar dan KepentinganNegara-Negara Besar- Sebuah Tanya Jawab". h.6

"Ihid.. h.9

Page 79: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

68

Berikut, daftar sektor, jumlah proyek dan nominal investasi modal Asing

di Maynmar pada tahun 200 1,70 yang sangat berpengaruh bagi kelanggengan dan

kelegalan pelanggaran HAM di negara tersebut oleh pemerintah setempat.

Jumlah JumlahNo Sektor Proyek Investasi

I Manufaktur 100 1.417.1002 Real Estate 18 1.025.140" Minyak & Gas 29 938.140~

4 Hotel & Pariwisata 14 491.2165 Pertambangan 39 359.4066 Transportasi II 280.9727 Industrial Estate 3 193.1138 Perikanan 7 44.4049 Konstruksi 2 37.767r--IO Pertanian 3 31661II Lain-lain 6 23.868

Total 232 4.843.018Sumber dlperoleh dan: Central Statistical OrganltatlOl1, Yagon.

Dalam perkembangannya, daftar di atas mengalami transformasi sektor,--­

Minyak & Gas dalam tahun-tahun berikutnya menempati urutan pertama. Hal ini

sejalan dengan terjadinya krisis minyak dunia.

D. Respon Dunia dan Pemn ASEAN terhadap Pelanggaran Hak

Beragama Muslim Rohingya

Sebelum peristiwa penindasan dan pembantaian gerakan pro-

demokrasi oleh Junta Militer yang berlangsung tahun 1988-1991, respon yang

diberikan dunia internasional terhadap persoalan dan kondisi di Myanmar,

khususnya kondisi umat Islam yang telah nyata mengalami berbagai penindasan

dan usaha penghancuran Junta Militer dapatlah dikatakan tidak berarti.

Page 80: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

69

Masyarakat internasional seolah masih berdiam diri dan memandang persoalan

tersebut semata-mata urusan dalam negri Myanmar.

Sebelum 1988, Amerika Serikat praktis hanya memandang berbagai

penindasan yang telah dilakukan pihak pemerintah Myanmar khususnya terhadap

Muslim Rohingya secm'a sebelah mata. 7I

Pemberian hadiah nobel perdamaian 1991 kepada Aung San Suu Kyi

semakin membuka mata masyarakat internasional terhadap persoalan dan kondisi

di Myanmar. Masyarakat internasional pada era ini umumnya berusaha menekan

Myanmar agar menerapkan hak-hak minoritas di Myanmar termasuk Rohingyan

yang dianggap etnis non- Myanmar oleh penguasa setempat (walaupun dalam

catatan sejarah berbicara lain) dan menghentikan penindasan serta pelecehan

terhadap kalangan oposisi.

Perlakuan buruk Junta Militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya

yang beraldlir pada pengusiran mereka, sempat menjadi sorotan masyarakat

internasional pada tahun 1992. Sejak bulan februari tahun tersebut dan terus

berlanjut hingga dibulan bulan berikutnya. Puluhan ribu Muslim Rohingya

tel'paksa melarikan diri ke Bangladesh. Para pengungsi dan badan - badan

internasional melaporkan berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan pihak

7lSebelah mata yang dimaksud dalam hal ini adalah Amerika Serikat hanya terfokus padausaha pembasmian ladang candu dan larangan ekspor lada. la (AS) memasok ratusan juta dolar,puluhan helikopter dan pesawat angkut, alat-alat pembasmi tanaman opium, serta peralatan lainkepada tentara Myanmar. Kepentingan AS dalam membatasi masuknya narkotika Myanmar kedalam negrinya jauh lebih besar ketimbang mengurusi berbagai perlakuan buruk Junta Myanmarpada rakyatnya khususnya pada komunitas Islam, mengingat tentara Myanmar pada masa iniadalah partner badan-badan anti narkotika pemerintah AS. ASEAN dan Minori/as Muslim diBurma. Republika, 20 April 1997.

72W:lhmnlln (l::Ilrl!ll h~J ini nf':mf':rlnt:'lh Mvrmm~r tiriflk menPflkni "Rnhinovrl" _<::f':h~HJ:li f':tni<:::

Page 81: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

70

penguasa, mulai dari kelja paksa, membangun jalan, jembatan, dan perkampungan

militer, perampokan harta benda rakyat, sampai perkosaan terhadap wanita

Rohingya dibawah ancaman senjata,73 telah menjadi pemandangan umum di

Arakan, khususnya Arakan Utara yang didominasi Muslim Rohingya.

Mingguan The Economist edisi 29 Maret 1997 misalnya, menyebutkan

bahwa serangan terencana terhadap kaum Muslim di Myanmar jauh lebih

berbahaya dibandingkan penggaran HAM lainnya yang dilakukan pemerintah

Myamnar74 Disebutkan bahwa sejak militer berkuasa 1988, rapor HAM negara

ini terus menurun khususnya terkait dengan perlakuan diskriminasi pemerintah

terhadap kelompok Muslim di Arakan Utara.

Penetapan wilayah khusus bagi Myanmar pun telah mulai ditetapkan

sejak Maret 1997,--- dan sebagai akbibat dari cacatan buruk HAM mereka yang

tak kunjung mereda, PBB kemudian memberlakukan Resolusi 2003112 16 April

2004 dan 200.336 / 21 April 2004,--- dan menyatakan "masalah pengungsian

Rohingya dan minoritas Myanmar lainnya ke berbagai negara di dunia khususnya

wilayah Asia Tenggara,--- yang merupakan salah satu dampak dari buruknya

perlakuan pemerintah terhadap kelompok mereka--- sebagai salah satu tantangan

utama. Lebih lanjut dalam laporan tahun 2003 untuk Asia Tenggara tersebut

UNHCR menyebutkan lebih dari 19,700 Muslim Rohingya mengungsi ke

Bangladesh sepanjang tahun itU. 75

"Rizal Panggabean, Agenda Panjang Muslim Rohingya. ,74Thi"

Page 82: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

71

Fakta bahwa mimpi buruk masih akan terus membayangi kehidupan

Rohingya dan minoritas lainnya di Myanmar akibat diabaikannya tekanan dan

isolasi dunia internasional pasca di tetapkannya Resolusi,--- dimana pemerintah

Myanmarpun sampai titik ini masih mengabaikan tuntutan dan hak-hak rakyatnya,

mengakibatkan pengungsi Rohingya dan minoritas lainnya terus membanjiri

wilayah - wilayah lain di dunia khususnya Asia Tenggara dan Asia Selatan

sebagai tentangga terdekat Myanmar dari segi geografis.

Terdamparnya lebih dari 1000 orang pengungsi Rohingya di pantai

Thailand pada Desember 2008, dan 391 Rohingya di Sabang dan Idirayeuk pantai

Aceh- Indonesia pada awal tahun 2009 lalu, kembali menguak kekejaman sikap

dan perlakuan pemerintah Myanmar terhadap komunitas ini yang sempat

tenggelam dari pemberitaan media, dan menjadi sorotan masyarakat Internasional.

Komandan Operasi Keamanan Internal Thailand di Propinsi Ranong--­

Kolonel Manat Kongpang menuturkan kepada kantor berita AP, AFP, Reuters,

dan FRO, "mereka di temukan dalam perahu yang rusak mesinnya dan mengalami

luka-luka akibat pukulan dan luka bakar", lebih lanjut di katakan, "mereka

mengaku telah di pukuli saat perahu mereka di cegat tentara Myanmar".76

Kantor berita AP dan Bangkok post menyebutkan, berdasarkan

informasi yang mereka terima dari Angkatan Laut Indonesia yang tidak

disebutkan namanya menuturkan, "mereka (Rohingya) berjumlah kurang lebih

Page 83: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

72

200 orang, ditemukan dalam kondisi letih di sebuah kapal motor tanpa bendera,

dan diperkirakan telah satu minggu terkatung - katung di Iaut. 77

Pada masa kali ini, respon dan dukungan tak tertuga membludak dari

berbagai kalangan di dunia internasional tak terkecuali Indonesia sebagai salah

satu tempat terdal11parnya Rohingya.

Ormas Islam Indonesia yang l11engklaim bernama Jamaah Hijbullah

mendatangi Kedutaan Besar Myanmar di jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, satu

l11inggu setelah pemberitaan terdal11parnya muslim Rohingya di Aceh,--- untuk

memprotes perlakuan negara tersebut terhadap etnis Rohingya. Menuntut

orgal1lSaSI ASEAN mengeluarkan kebijakan untuk menekan pemerintahan

Myanmar, mendesak pemerintah Indonesia mau mengulurkan bantuan

kemanusiaan yang layak bagi para pengungsi Rohingya. 78

Federasi Dewan Islam Australia (AFICE), selain berharap pemerintah

RI tidak l11endeportase pengungsi Rohingya ke negara asal mereka- Myanmar,---

pun berharap Indonesia bersedia menal11pung mereka untuk sementara waktu

sal11pai ada penyelesaian terbaik atas masalah tersut79

Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABIM), secara berkala memohon

kepada PBB dan Organisasi Konferensi Islam untuk menekan Myanmar dan

meminta junta membangun kembali masjid yang telah mereka hancurkan.

Selain menjatuhkan lat'angan visa berkunjung ke Amerika Serikat (AS),

untuk lebih dari 30 anggota junta Militer Myanmar beserta keluarganya dan orang

77lbid.,780rmas 1slam Prates Kedubes A1ycmmar Soa! Pengungsi Rohingya. Antara News,

diakses Dada tane:e:a123 Februari 2009. dari htto://www.antaranews.ac.id

Page 84: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

73

- orang yang bertanggung jawab atas berlanjutnya serangan - serangan terhadap

warga sipil tidak berdosa dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia lainnya,SO

pemerintah AS pun melalui Deplu nya memperpanjang larangan impor ke

Myanmar,sl sebagai respon atas berlanjutnya kekerasan yang dilakukan rezim

pemerintah ini terhadap kelompok etnis yang berkembang di negaranya, termasuk

dalam hal ini muslim Rohingya.

Anggota Kongres AS Joseph Crowley, selahl pengaju rancangan

undang- undang perpanJangan masa sanksi terhadap Mya11l11ar di Dewan

Perwakilan Rakyat, menegaskan aksi junta militer Myanmar harus dihentikan.

"kita harus menghadapi junta militer Myanmar yang saat ini berkuasa dengan

tinju besi. Mereka harus disadarkan bahwa ada konsekuensi untuk setiap tindakan

mereka"82

"ASEAN Way"S3 yang terdiri dari tiga pilar utama, yakni Prinsip non-

interference; pengambilan keputusan berdasarkan konsensus; dan minimalis selia

informalitas dalam mekanisme institusionalisasi, yang hingga titik ini masih di

terapkan ASEAN,--- pun terhadap penanganan kasus maraknya pengungsian

Rohingya ke berbagai negara abbat diskriminasi yang berujung pada pelanggaran

Hak beragama minoritas tersebut oleh pemerintahnya yaitu Myanmar, seolab

80Larangan Visa Bagi Junta lvlyanmar, Suara Pembaharuan, 29 september 2007.3lJerome E Wirawan, AS perpanjang Sanksi Myanmar. Media Indonesia, 30 jllii 2009,"Ibid,."Beberapa dokllmen penting ASEAN yang menllnjllkan ASEAN Way dapat dilihat di

Declarasi Bangkok 1967 dimana keljasama Regional didasarkan pada semangat kesamaan(ecuality) dan kemitraan (partnership), deklarasi ZOPEAN 1971 dimana negara - negara ASEANmengaklli hak bagi setiap negara untuk terbebas dari campur tangan pihak Illar. Somon S.C Tay,Tp.';:I1s. P Fst:mic;;hw. HrlCH So.'msfro_ eo,,_ Reinw:mtinf7 ASF;AN (Sinl?:anore: TSRAS Press. 20o:n h_

Page 85: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

74

menjadi momok yang mengecewakan masyarakat Intemasioal khususnya

masyarakat muslim internasional terhadap lembaga regional tersebut.

SecaJ'a umum, terdapat empat kebijakan utama ASEAN terhadap

Myanmar, dan ini berlaku pula perkembangan minoritas di negara tersebut

termasuk dalam hal ini minoritas muslim Rohingya. Pertama: pnnslp non-

interlerence yang diakui banyak kalangan merupakan prmslp yang paling

kontrofersial dalam tubuh ASEAN karena dianggap sebagai penghambat

perkembangan ASEAN sebagai organisasi regional. Prinsip ini menyebutkaJl

segala isu domestik negara anggota di wilayah ini (ASEAN), menjadi urusan

domestik negara terkait. Pihak luar tidak diperkenankan mencampurinya.

Kedua: Constructive engagement. 84 Kebijakan ini mengandung

prinsip, berbagai persoalan politik dan ekonomi domestik Myanmar diselesaikan

dengan tidak menghukum Myanmar dan atau tidak mengucilkan rezim terkait

(Junta Militer dan SLORC I SPDC), akan tetapi melalui peningkatan kerjasama

ekonomi dan politik, dengan harapan junta Militer lambat laun akan menerapkan

politik demokratis seiring dengan pemberian hasil pembangunan kepada

rakyatnya. 85

Ketiga: Flexibel engagement. Kebijakan ini berusaha mengubah gaya

komunikasi dan diplomasi dilingkunagan ASEAN yang slama ini menekankan

diplomasi tertutup menjadi komunikasi yang lebih jujur dan terbuka, dengan

s.1pada dasarnya kebijakan ini pertama kali diterapkan Thailand pacta 1991. yangdidasarkan pacta iSt! perbatasan tradisional yang dimiliki Thailand dan Myanmar ketimbang isurlp.mokr:1~i vanp- rlimllirkan neP'llrll-nemlrn R{lmt kllllSllsnVfl Amerikfl Serikllt chm Ifni Fronfl

Page 86: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

75

acuan apabila terdapat isu-isu yang mempengaruhi hubungan bilateral, regional

dan ekstra regional, maIm prinsip non-inter!ence dapat diabaikan. 86

Keempat: Enhaced Interaction, yang merupakan solusi ASEAN untuk

tetap mempertahankan ASEAN Way. Kendati kenyataannya kebijakan ini tetap

memungkinkan negara-negara anggota untuk saling mengomentari dan

mengkritik negara anggota lainnya, namun secara umum, kebijakan ini tetap

melanjutkan quit diplomacy yang selama ini dianut ASEAN dan tetap berupaya

untuk mempertahankan prinsip non-inter(ence yang selama ini telah dipraktekan

ASEAN.87

Kegagalan membawa angin demokratisasi dan perubahan politik yang

telah nyata terlihat di Myanmar akibat pemberlakuan kebijakan-kebijakan

tersebut, pada akhirnya membuat posisi ASEAN dalam hal ini cukup dilematis.

Disatu pihak, ASEAN tidak ingin mencampuri dan menyakiti sesama anggotanya,

namun dilain pihak, citra politik ASEAN semakin meredup dimata masyarakat

internasional. Selain itu, tidak sedikit pula elemen masyarakat di lingkungan

ASEAN sendiri yang melihat semakin berkurangnya signifikansi organisasi

regional ini. Bahkan dalam kasus ini ASEAN seolah telah menjadi Sandera politik

Myanmar.

Walaupun harian The Jakarta Pool8 telah melaporkan, bahwa untuk

pertama kalinya dalam 38 tahun sejarah pembentukan ASEAN, organisasi

SOdalam hal ini campur tangan anggota ASEAN lainnya terhadap umsan domestik negaraanggota lainnya dimungkinkan dan bersifat terbuka dalam mengkritik isu-isu internal negaraanggota.

87Anale Agung Banyu Perwita, Kapasi/as ASEAN datam Penyelesaian Konjlik In/ernal dilvlvanmrw n<1!am Analisis rSlS: Mv::m111<1r. ASFAN chm Np-P"(1r(1-n~j:mr(1 F.b::tr(1 Rf':O'inn::ll Vnl i.e;

Page 87: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

76

dikawasan Asia Tenggara ini melancarkan kritikan terbuka kepada salah satu

anggotanya 'Myanmar' berkenaan catatan buruk HAM nya terutama perlakuan

pemerintah terhadap komunitas Muslim Rohingya, namun dalam peljalanannya

tidaklah mudah bagi ASEAN melepas secm'a keseluruhan prinsip non-interfence

yang selama ini seolah menjadi momok dikalangan masyarakat internasional.

Karena faktanya, prinsip 'Constructive engagement' yang diharapkan

mampu membawa citra baik ASEAN dimata masyarakat internasional, tidak

banyak merubah kondisi HAM di Myanmar. Hal tersebut sebagaimana di ungkap

Mentri Luar Negri Hasan Wirayudha disela-sela pertemuan para mentri luar negri

ASEAN di Hua Hin Thailand pada 27 februari 2009 bahwa badan HAM ASEAN

dimana prinsipnya mengacu pada kebijakan 'Constructive engagement' masih

terbilang lemah khususnya dalam menangani Myanmar dan etnis Rohingya.89

Walupun kini Surin Pitsuan yang notabene beragama Islam dan

dibesarkan di lingkungan keluarga yang cukup agan1is diangkat sebagai sekmi3l'is

jendral (sekjen) ASEAN pada 2008 lalu, namun hal tersebut nyatanya tidak

banyak merubah kondisi minoritas muslim di Asia Tenggara termasuk dalam hal

ini muslim Rohingya di Selatan Myanmar, yang tak jarang mengalami berbagai

tindak diskriminasi oleh pemerintah dan berujung pada pelanggaran hak

beragama.

Terkait peranan Surin Pitsuan selaku sekjen ASEAN menyikapi

tragedi muslim Rohingya ini, Tri Agus S. Siswowiharjo selaku Compaign

Manager Koalisi Masyarakat Sipil untuk Burma (KMSuB) mengungkapkan "Saya

Page 88: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

77

rasa tidak akan jauh berbeda dengan kondisi saat ini, karena pada dasarnya, sekjen

tidak memiliki otoritas da1am pembuatan kebijakan suatu negara anggotanya, ia

hanya sebagai koordinator pertemuan - peltemuan penting yang dilakukan para

kepala negara anggota. ,,90

Pernyataan diatas nampak se1aras dengan pernyataan Surin terkait

pengungsi Rohingya yang marak kemba1i di awa1 tahun 2009 lalu, sete1ah hampir

12 tahun (terhitung dari tahun 1997) tenggelam da1am publikasi. Da1am

peltel11Uan para mentri luar negeri ASEAN di Hua Hin-Thailand (27 februari

2009), ia l11enegaskan "para l11en1u ASEAN menugaskan Sekjen ASEAN untuk

membantu l11engklarifikasi dan l11el11berikan data statistik l11engenai data para

pengungsi Rohingya tersebut. Data ini di perlukan untuk semakin mempennudah

pembahasan pada pertemuan Bali Process mendatang. Kita berharap semua

dimensi perl11asalahan pengungsi itu bisa didiskusikan di sana. Karena

perl11asalam pengungsi ini adalah masalah kemanusiaan.91

90Wawancara langsung dengan Tri Agus S. Siswowiharjo. Depok, Cave Zoe, 29 Januari')OOQ nkl 11_14 WIR

Page 89: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan bab-bab yang telah tersebut diatas, pada akhirnya penulis

menyimpulkan bahwa terdapat dua faktor utama yang melatar belakangi

teljadinya pelanggaran hak beragama Muslim Rohingya di Myanmar yang hingga

kini masih terus berlangsung.

I. faktor intern/ dalam negeri.

Pertama, agama dan budaya, yang sulit di persatukan antara pemerintah

dan mayoritas masyarakat Myanmar yang notabene Budha dengan komunitas

Islam Rohingya yang taat dari segi agama, khususnya pasca kemerdekaan 1962

hingga kini; kedua, Geopolitis. Arakan yang dalam hal ini berperan sebagai

jembatan penghubung antara Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain itu, dekatnya

wilayah ini dengan blok eksplorasi air-dangkal (shallow-watel~ yang diyakini

memiliki potensi hidrokarbon yang bagus, mengakibatkan ambisi pemerintah

SPDC memasukan Arakan dalam teritorial Myanmar begitu kuat. Hal ini

berbanding terbalik dengan keengganan Arakan dimasukan dalam teriorial

Myanmar, hingga usaha untuk melepaskan diri dari hegemoni Myanmar kian

gencar direalisasikan Rohingya dengan membentuk dan melaksanakan aksi

pemberontakan. Indikasi tujuan utama keengganan ini adalah keinginan

membentuk dan atau mengembalikan kejayaan Islam di Myanmar sebelum Burma

menvenmp Artlk~n tFlhlln 17R4' rhm kp:tia~ Snrinl nnlitilr ,,~itll np .... !ltn'Uo.:t o::lnfTlEo.:t

Page 90: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

79

kelahiran kanm Rohingya yang sejak awal persebarannya di selatan Myanmar,

mengakibatkan ketakutan yang sangat dari pihak pemerintah akan dikuasainya

Myanmar oleh orang - orang Islam. Pamflet propaganda anti Islam pun

diserbarkan pemerintah guna memecah belah komunitas Muslim dengan Budha

dan membendung ekspansi Muslim di Myanmar. Implikasinya, deman Islamfobia

menyebar di seatero Myanmar, tidak hanya dari kalangan pemerintah, tapi juga

dari kalangan sipil non-Islam. Dengan kata lain, pemerintah dalam hal ini

melaksanakan politik adu domba yang berlandaskan agama sebagai salah satu

usaha mengeluarkan Rohingya dari bumi Mayanmar.

2. faktor ekstern/luar negeri.

Selain letak Myanmar yang teramat strategis khususnya bagi Cina, yaitu

memberikan akses ke teluk Bengal dan kemudian bermuara di selat Malaka,

berbagai kepentingan ekonominya, maupun dari negara - negara besar dunia

seperti India, dan Rusia akan sumber daya alam yang terkandung di bumi

Myanmar seperti kandungan minyak disekitar laut Andaman, gas, opium, dan

berbagai jenis bebatuan berharga seperti giok, rubi, safir, mutiara, dan batu merah,

yang sangat menguntungkan perekonomian Myanmar, menjadi sebab ekstern

yang teramat Imat bagi kelanggengan pelanggaran HAM di negara ini. Karena

disamping manambah pasokan devisa negara, perdagangan internasional ini

terbukti mampu menopang roda ekonomi dalam negeri Myanmar, meskipun

dalam keadaan gencarnya embargo pihak asing.

Selain itu, ASEAN selahl lembaga regional yang masih kukuh

nlenerankan nrinsin nnn- interfprenr:e nV::L ihm t?tHn mp.ll0GHni!pna MVHnnUl1' !:-lt~l1

Page 91: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

80

tidak mengucilkamlya dalam lingkup regional, walaupun berbagai kritikan

dilancarkan terkait berbagai pelanggaran HAM mereka terhadap rakyatnya, yang

dari sini, kemudian berdarnpak pada asumsi 'arnan' bagi Myamnar dalam

melanggengkan tindakan semena-mena mereka, diyakini sebagai sebab ekstern

lain yang melatarbelakangi langgengnya pelanggaran HAM di Myanmar,

termasuk dalam hal ini pelanggaran hak beragama muslim Roghingya di Arakan

Utara.

Selama masih ada negara lcuat yang membela dalam hal ini Cina, India,

dan Rusia, internal Junta masih kukuh bersatu, dan ASEAN masih teguh dengan

prinsip non interfensi nya, demokrasi dan HAM masih merupakan barang haram

di Myanmar. Walaupun media masa dan wartawan mampu membuka mata dunia,

namun hal itu belum cukup untuk menggulingkan dan mengubah Myamnar

menjadi negara demokratis. Implikasinya, menjadi sangat sulit untuk menembus

wilayah intern negara ini, dan pada akhirnya mengakibatkan minimpula peran

serta masyarakat internasional termasuk dalam hal ini peran serta PBB dalam

upaya rekonsiliasi di negara tersebut menjadi sangat nyata.

Terkuaknya beragam fakta tragis minoritas Rohingya yang mengalami

diskriminasi dan berujung pada pelanggaran hak beragama minoritas terkait oleh

pemerintah setempat, menarnbah panjang sejarah kelam pelanggaran HAM di

Myanmar. Peratman ketat terhadap perkembangan agama-agama selain Budha

sebagai agama resmi negara, telah sejak lama di tetapkan, yang hal ini pada

akhirnya membuat implementasi hak kebebasan beragama di negara tersebut

Page 92: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

81

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, akhirnya penulis mencoba untuk sedikit

menyumbangkan saran sebagai berikut:

Terlepas dari faktor seiman (agamal, dengan terkuaknya beragam fakta

pelanggaran HAM di Myanmar termasuk dalam hal ini pelanggaran hak beragama

muslim Rohingya, yang disebut - sebut sebagai minoritas paling parah mengalami

tinelakan diskriminasi junta militer Myanmar, suelah sepantasnyalah kita 'sebagai

manusia' yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia berusaha elan terus

mendesak negara-negara ASEAN elan komunitas internasional, untuk lebih pro­

aktif menelukung masyarakat sipil di Myanmar termasuk Rohingya, guna

persiapan jangka panjang menuju transisi ke arah demokrasi eli negara tersebut.

Desakan ini dapat berupa tuntutan terhadap:

I. Komisi Tinggi HAM, untuk membentuk perwakilan tetap eli Myamnar

guna melakukan perlinelungan dan monitoring yang berkelanjutan dan

komprehensif;

2. SPDC, untuk secepatnya menghentikan kekerasan elengan sasaran

masyarakat sipil dan penghancuran failitas hidup dan beragama mereka,

menghormati komitmen yang elibuatnya elalam hal pelanggaran HAM di

wilayah terkena konflik;

3. Pemerintahan ASEAN, untuk lebih tegas bersikap dalam pembuatan dan

penerapan berbagai kebijakan terhaelap negara yang satu ini (Myanmar),

dan menjamin perlindungan terhaelap pencari suaka dan aktivis dalam

Page 93: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

82

Tak lupa, himbauan kepada seluruh masyarakat internasional untuk terus

mendoakan agar isu ini cepat terselesaikan dan berakhir dengan baik. Hal yang

tcrakhir ini sebagaimana dalam Islam disebutkan Rasulallah SAW bersabda "Dari

Abu Sa'id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah

shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemungkaran maka

rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maIm rubahlah dengan lisannya,

jika tidak mampu maIm (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah

selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim).

Page 94: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali Kentani, M. Minoritas Muslim di dunia De...vasa Ini. Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada, 2005

Donkers, Jan & MinIm Nijhuis. Burma Behind the Mask. Amsterdam: Burma

Centrum Nederland, 1996

Esposito. John L. "Myanmar" . Ensiklopedi Oxford Dunia Islam. Bandung:

Mizan, 2001

G.E.Hall D. Sejarah Asia Tenggara. Usaha Nasional Surabaya

Harun, Lukman. Potret Dunia Islam. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985

Howard, Rhoda E, Penjelajahan Dalih Realitivisme Budaya. Telj. Nugraha

Ka~iasungkana. Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti, 2000

Khomenei, S.M Risalah Hak Asasi Manusia, Studi Komparatijantara Pandangan

Islam dan Deklarasi Universal HAM Jakmia: AI-Huda, 2004

Michael, Aris. Freedom For Fear Aung San Suu Kyi. NewYork: Penguin

Books,1995

Mujani, Wan Kamal (ed). Minoriti Muslim Gambaran dan Harapan Menjelang

abad ke-21. Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2002

Minahan, James. Encyclopedia of the Stateless Nations: :Etnhic and National

Group Around the World. Vol. Greenwood Publishing Group, 2002

Muzani, Saiful (Ed). Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara

Page 95: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Seekins, Donald M. Historical Dictionary of Burma (Myanmar): Historical

Dictionaries of Asia, Oceania, and the Middle East, No. 59. Maryland­

Toronto: The Scarecrow Press, 2006

Yegar, Moshe. BefVo!een Integration and Secession: The Muslim Communities Of

The Soutern Philippines, Southern Thailand, and Western Burma /

Myanmar. Lanham, Md: Lesington Book, 2002

Pattnaik, Jyotsna. Childhood in South Asia: a critical look at issues, policies, and

Programs, lAP, 2005

Wong, John. The political Economy OfChina's Changing Relation with southeast

Asia. National Universiti of Singapore: The Macmillan Pres LTD, 1948

Saung, Aye. Catatan - catatan dari Bawah Tanah: Otobiogrqfz

Pemberontakan Burma. Terj. Nurul Agustina. Jakatia: Pustaka LP3ES,

1991

Sihbudi, Riza, Problematik Minoritas Muslim di Asia Tenggara: Kasus Mora,

Pattani dan Rohingya. Jakatia: PPW LIPI, 2000

Sang Merah Putih di Tanah Pagoda. Kedutaan Besar Republik Indonesia­

Yangon. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Yegar, Moshe. The Muslim of Burma: The Crescent in the East, Islam in Asia

major. Curzon Press, 1982

Suwiljadi, Birma. Jakarta: Djambatan, 1952

Veen ten, Rianne and Islamic Human Rights Commission. Myanmar's Muslims

The Oppressed ofthe Oppressed. Great Britain, 2005

Page 96: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Azizah. Pemberontakan SepOl'atis Muslim Rohingya Pasca Kemerdekaan Burma

1948-1988. Depok: Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia, 2006

Pendidikan Kewargaan, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta:

PUSLIT lAIN SyarifHidayatullah, 2000

FelY, Dobbs. The United Nations and Human Rights: Eighteenth Report of the

Commission. New York: Transnational Publishers, 1968

Kahin, George McTurnan (ed.), Government and Politics of Southeast Asia, New

York: Cornell University Press, 1959

Louis B. Sohn dan Thomas Beurgenthal, ed. Internasional protection of human

rights. Indianapolis: 1973

John P. Humphrey. Human Rights and the United Nation: A Great Adventure.

New York: Transnasional Publishers, 1984

Pusposaputro, Sarwono. Dalam Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan

Perkembangan Historiografi Indonesia, Suatu Alternatif. Jakarta :

PT.Gramedia, 1982

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Soekanto, Socl:iono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PI. Raja Grafindo

persada, 1998

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, cctakan 8,

Oktober, 2002.

Page 97: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Liliweri, Ala. Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat

Multikultur. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Islam dan Sosial (LKIS),

2005

Burke, Peter, Sejarah dan Teori Ilmu Sosial. Jakarta: Yayasan obor Indonesia,

2003

Abdurrahman, Dudung, Sejarah Peradaban Islam: Dari Klasik Hingga Modern,

Siti Maryam (Ed). Yogyakarta: LESFI, 2002

Jurnal

M.M Billah, Agama Dan Kekerasan Atas Nama Agama: Pemecahan Masalah

Ancaman terhadap Kebebasan Beragama. Penamas, volume XIX nomor

3-Th.2006. Jakarta: 2006.

Burma: Still Waiting. ALTSEAN, Burma. 1st Feb- 30 April '0

Burma Plea. ALTSEAN, Burma. 1sl May- 31 August '01

Burma [MyanmOl]: Information on the Situation of Rohingyas, INS Resource

Information Center, March 28,2001

BURMA: Repreesion, discrimination and ethnic cleansing in Arakan. Fidh, April

2000

Ethnic and Religion Diversity: Myanmar's Unfolding Nemesis. ISEAS, FeblUari­

March 2001

Myanmar dan Matinya Penegakan Demokrasi. Jurnal Penelitian politik, Vol..4,

No. 1,2007

Page 98: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Myanmar, ASEAN dan Negara - Negara Ekstra Regional. Analisis CSIS, Vol. 35.

No.2. Juni 2006

Sosiaiissues In Southeast Asia. Sojourn. Volum 2, No.1. Februari 1987

Journal OfSouths Asia Studies. Volume 29. No.2, September 1999.

Kekerasan Atas Nama Agama. Penamas. Volum XIX, nomor 3, 2006

Amnesty International: Myanmar Briefing Paper No Return to "Normal". AI

Index: ASA 16/037/2007, November 2007

Artikel Harian

Nama Baru Gaya Lama. Tempo, I Juli 1989.

Imam Nugraha, dan Rizal Panggabean. Muslim Rohingya Yang Terjajah Di Negri

Sendiri, Agenda Panjang Muslim Rohingya. Republika, 20 April 1997.

Rizal Panggabean, ASEAN dan Minoritas Muslim Burma. Republika, 20 April

1997

Alan whykes, Jeritan Hati Muslim Myanmar. Republika, 24 Juni 1997.

Pengungsi Muslim Tak Mau ke Myanmar. Republika, 26 JuIi 1997

Bangadesh Akan Pulangkan Pengungsi Muslim Myanmar. Republika, 29 Juli

1997

Bangadesh Berkeras Pulangkan Para Pengungsi Muslim Myanmar. PELITA,29

Juli 1997

Muslim Myanmar Tolak Akhiri Mogok Makan. Republika, 31 Juli 1997

Muslims Must Back Tough Actions Against Myanmar Military Junta. Jakarta

Page 99: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Larangan Visa Bagi Junta Myanmar. Suara Pembaharuan, 29 september 2007

Artidjo Alkostar. Nilai Ham Sebagai Konstitusi Kehidupan. Kompas, 24

Desember 2008

Rohingya yang Kini di Abaikan. Kompas, 30 Janum'i 2009

Constitutional Developments in Burma and Malaysia. Asia Views. Tempo,

February 24-March 2, 2009

Sukm:japutra, Rakaryan. Badan HAM ASEAN Jauh Di bawah Standar. Kompas, 9

Agustus 2009.

Media Online

The Roots..ji·uits And Dreams ofAll The Muslim in Myanmar. Diakses 15 Maret

2008 dari http://www.rohingya.jp/pdf/muslims.pdf

History ofArrival ofIslam in Burma/Myanmar. Diakses pada 15 maret 2008 dari

http://www.wikipedia.org/wiki/Islam in Burma

Alam, Muhammed Ashraf A Short Historical Backround OfArakan. diakses 17

Mei 2008 dari Http://www.arthistoryclub.com/art history/Rohingya

Ormas Islam Prates Kedubes Myanmar Soal Pengungsi Rohingya. Antara News,

diakses pada tanggal 23 Februari 2009, dari http://www.antaranews.ac.id

Perlu Dukungan Moral bagi Manusia Perahu Rohingya. Antara News, diakses

pada 23 Februari 2009 dari Http://www.antaranews.ac.id

Krisis Myanmar Dan Kepentingan Negara-Negara Besar- Sebuah Tanya Jawab.

Diakses pada 13 Maret 2009. dari http://www.rizkisaputro.col11

Page 100: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Government of the Union of Myanmar. Diakses 4 April 2009, dari http://www.

scribd.com/doc/Myanmars-Economic-Development.

Zaw Min I-Hut, Human Rights Abuses and Discrimination On Rohingya. Burmese

Rohingya Association in Japan (BRAJ). diakses 4 April 2009, dari

http://www.scribd.com/doc/I-Iuman-Rights-Abuses-and-Discrimination-on

Rohingyas

Rizkisaputro, Krisis Myanmar dan Kepentingan Negara-Negara Besar-Sebuah

Tanya Jawab diakses 14 Mei 2009. Dari http://rizkisaputro.wordpress.com

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Diakses 14 Mei 2009. Dari http://www

kontras.org/baru/Deldarasi%20Universal%20HAM.pdf

Jillp://www.ilTawaddy.org

United States Bureau of Citizenship and Immigration Services, Burma

[Myanmar): Information on the Situation ofRohingyas, 28 March 2001,

Di akses 08 Maret 2009, dari http://www.unhcr.org/refworld/country.

Page 101: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

LAMPlRAN-LAMPIRAN

Page 102: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Myanmar

. . . . . . . . . . . . . . . . . .......................... , ...... " .. . . . . . . . . . . . . . . .. .. .

............ , .... -'".................

'~G'.~•• ';';';'.~.~..~.-..~;".'.~..-.~.~'~'••••.'V','~',,-'.. , - - , .

'::.1 N D I A': .::::.-:: .........................

........... " .... , - .

. .• .•••, ..;.~.. "'.~."""'~.~.~.;·;·'·~~;C" .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .

........

........IV"""..-' . , .

............... - _ .................... , .\ ::,:,:,:,:,:,:,:,:,:,,:,::,:,:,0:,:,:,:,:,:,-i) .:.::::::::0::::00:00:0::::::0::::.0:

K~<;"~\r J) ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::y :..... :..:.::...::.:: ... ::.....Myitkyin a /.... ......:.:.::::::::::::::::.:::::::.::::::::::::::::::

" (0 .•••••.......••••....... _ ••••.

" ::::::::::::.C I-l I N A:::::::::~..... (' : :: .'... i· ..:: ' ::: : : ' .

... \ , , .DIVISION ;'-:'"..J .: ::::.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.•:.::.:.:.:.:.:.:.••:.

OF SAGAING) '-; .::'::':::':':'::::'::::'::':':':':f.-{' <'" .... - .:-:-»>:-:-:-:.:-:-:-:.:-:.:-:-:-:-:-:-:-:.

J ,7II .... _,..... If"'-

BANGIA· :.:: CHIN:' II ,_ ....DFSH •• --- \ 1\ \

'Coxis": STATE". Sagaing'i '!..:Sazaar , ~~-Mandalay

...~.. \ \.( ...._,.... ,-' SHAN:==.~.J... I / ....... .

.'. '- ) I'DIVISION OF STATE~ -\ '--",..: , MANDALAY

'\k> I, 1__ "'-:' t. Taung9yi, S,:::::_-( \ DIVISION , ::-:i' A'0' s:·:·i- Itt\l\fe\s.~ \OF MfGVlfE <' '..:.:.:..:.:.:.:.:.:11==1::...::....::._:.FI~~~~f~E ~\ ) \... _--\'·~'l ":::::::::::::-:-:-:':-:-:':-:'. '.:-::::"'"

''''''-'''''''''''''---''--~_J} \. ! ,...- - ./ 1 \ ••••••••••••••••••••••• ' ••••••••••••••, '_~~'-";C'--" ,. _) \, ::::::::::::::::::::::.-::::: ::::,_.._ "~.... 1 \ \-,-, .._.--~ ..,"""".._.__... -~"::->J I " ~- '"- >:.:.>:-:<.~-:.:-:-:::::::::::::.:::::""

..., ~...... . ::-, 'I "\ DIVISION ~ ..

I~~-..-+..-..-.BN--=:::::\) !}OF,SAGO ! ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::I"'-~>-'- ", Bengal --'-'-~ ,~_.,J j \. /' Bago, 1,/ KAREN::················,·, , ... ", -_ -_. ' «(; - ~-- \ STATE :,:.:.:.:.:.:-::-:.:.::.::-:::.:.:.: :.::.:.

DIVISION OF RA.GOON ~....i :-.;,:::':':':':':':':':':':'::::::":':':":':':':'::''''-'''AYEYARWADY ( i - ". ,-Hpa Han" :7 A ; DIVISION ',:::::::..:-:.:.::::::..:.:.::.:.:.:.:.:.:._-, _-_ ,i.,rpz ..J1B.0F RAGOON" . , ..

~~~~~FTHA'''N"I·······::.::::::A N DAM A N ===:::::::=\ .-:.:.:.:.:.:.:.:.:-:.:.:-:.:.:-:.:.:.:-:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:

[',,;"" Dawei • . ":-:.»>:-: -:. :-:-:-:-:-:-:.:-:-:-:-: .>:-:-:-:-:-

~~~=-~S~~~~o'f¥i:<~1:.:·....·.:.·(.{.~.'.J~..;.·~..~.s..:~.'.~-..n~,...._~ ==..:_=.... _::I~!~YI ':":'.'::':~~";'~~I·····:·::=::=:::::::::.-:::=.:=~~t ../£ ::"G~~::::~""'; ~

Page 103: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Rakhine ! ArakanPersebaran Mnslim

Rohingya

DIVISION OFMAGWE

Page 104: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Jalur Pengungsian Muslim Rohingya

Refugees from Burma in the region Source: TBEe

Page 105: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Desa Rohingya di Arakan Utara yang dibakar pihak penguasa Myanmar

Lemiskinan yang menimpa Rohingya

Page 106: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

Wawaneara dengan pa Agus S. Siswowiharjo

Aktivis Koalisi masyarakat sipil untuk Burma (KMSUB)

Kamis, 29 januari 2009

Pld: 11-14 WIB

Cave Zoe - Margonda/ Depok

1. Bagaimana hubungan antara agama dan pemerintah di Mayanmar?

pada dasarnya Junta tidak terlalu percaya pada semua agama dan etnis yang

berkembang di Burma! Myanmar, Budha sebagai agama mayoritas di sana

hanyalah sebagai fonnalitas, hingga akhirnya, diskriminasi tidak hanya terjadi

pada minoritas Muslim khususnya Rohingya, tapi pada semua etnis minoritas

dan agama yang berkembang, bahkan terkadang pada etnis Burma sebagai

mayoritas sekalipun dimana Budha sebagai agamanya. Sebagai contoh kasus

yang terakhir, kita bisa liat perlakuan junta terhadap para biksu Budha yang

beberapa waktu lalu berunjuk rasa menuntut penurunan harga BBM yang

l11engalal11i kenaikan 500%. Pel11erintah Junta lebih mempercayai dukun

ketimbang agan1a. lni bisa terlihat ketika pemerintah memindahkan ibukota ke

daerah hutan karena anjuran dukun.

2. Seperti apa HAM dalam konteks Myanmar?

Prinsip HAM yang dianut Myanmar sal11a dengan pnnslp HAM universal,

hanya saja ketika Myanmar masuk dalal11 lingkup ASEAN pada 1997, kondisi

HAM di ASEAN masih tercatat buruk, karenanya ketika Myanmar mencoba

l11asuk dalam lingkup ASEAN, ya sudah di terima saja.

3. Sekuat apa junta Militer Myanmal' hingga pada akhirnya ASEAN dengan

prinsip "noll illtervesi" seolah - olah tak terlalu peduli dengan berbagai

pelanggaran HAM yang terjadi negara tersebut?

Ya itu tadi, disamping kondisi HAM di beberapa wilayah ASEAN masih

Page 107: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21646/1/NURMALA... · Untuk memenuhi syarat-syaratmencapai Gelar SaJjanaHumaniora (S Hum) ... dan

PERPUSTAKAAN UTAMA1I1N SVAHtD JAKARTA i

'-------- J

untuk memperbaiki HAM di sana (Myanmar), dukungan dari China, India dan

Rusia menjadikannya (Junta militer) Imat dalam hal mempertahankan

kesewenang-wenangannya.

4. Sebenarnya apa yang menjadi daya tarik / hal yang telah junta beri!mn,

hingga China, India bahkan Rusia masih setia mendukung junta dalam hal

. .'>Ill\.

Jawabannya karena ke tiga negara itu ingin Sumber Daya Alam (SDA) Burma,

dan junta adalah pasar senjata. Artikel pa Joko Susilo di Jakarta Pos 9 Januari

2009 sudah ketemu?

belum, nanti akan coba saya caI"i.

5. Ditengah gaungan demokrasi yang di plopori Aung San Suu Ky,

bagaimana agenda yang diusnngnya terkait penyelesaian berbagai

pelnggaran HAM yang tengah terjadi pada minoritas Rohingya ini?

Va ada, nanti saya kirim programnya lewat email, sekalian sama beberapa

artikel yang memuat berbagai perlakuan buruk junta terhadap minoritas disana,

walaupun tidak membahas secm"a spesifik perlakuan terhadap minoritas

Rohingya, namun saya rasa cukup untuk memberikan gambaran itu.

6. Setelah Surin Pitsuan yang notabene beragama Islam dan dibesarkan di

Iingknngan kelual"ga yang cukup agamis diangkat sebagai sckjen ASEAN

pada 2008 lalu, menurut bapak bagaimana peluang penyelesaian konflik

dan isu diskriminasi di Asia Tengagra, khususnya terkait dengan kondisi

Muslim Rohingya yang disebut-sebut sebagai komunitas yang paling parah

mengalami tindak diskriminasi di Asia Tengara?

Saya rasa tidak akan jauh berbeda dengan kondisi saat ini, walaupun ia notabene

Muslim dan di besarkan dalam lingkungan yang cukup agamis, karena gini,

sekjen itu khan tidak memiliki otoritas dalam pembuatan kebijakan suatu negara

anggotanya, sekjen itu hanya sebagai koordinator pertemuan - pertemuan