penulisan karya ilmiah oleh h . agus nero sofyan, drs., m. hum
DESCRIPTION
PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh H . Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum. Definisi Karya Ilmiah Karangan ilmiah dapat diartikan tulisan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Jenis Karya Ilmiah a. Makalah - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENULISAN KARYA ILMIAH
Oleh H. Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum
Definisi Karya Ilmiah
Karangan ilmiah dapat diartikan tulisan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jenis Karya Ilmiah
a. Makalah
Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau topik dan dibahas berdasarkan
data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif.
b.Kertas kerja
Kertas kerja ialah karya tulis yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan
menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif.
c. Laporan Praktik Kerja
Laporan praktik kerja ialah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau
instansi tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang Diploma III.
d. Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah yan mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain
(karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana.
langsung (observasi lapangan)
Skripsi
tidak langsung (studi kepustakaan)
e. TesisTesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi (karya ilmiah S III. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. f. DisertasiDisertasi ialah karya tulis yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
Perbedaan antara makalah, kertas kerja, laporan praktik kerja, skripsi, tesis, dan disertasi dapat
dilihat dari hal-hal berikut:
1. kegunaannya,
2. kadar keilmuan,
3. waktu pengerjaan,
4. gelar akademik, dan
5. tebal halaman.
Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis ialah berikut:
1. melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2. melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3. mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
4. meningkatkan pengorganisasian fakta dan data secara jelas dan sistematis;
5. memperoleh kepuasanintelektual;
6. memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Macam Sikap IlmiahTujuh sikap ilmiah bagi penulis ialah sebagai berikut:
a. sikap ingin tahu bertanya mengapa, apa, dan bagaimana; b. sikap kritis mencari informasi sebanyak mungkin;c. sikap terbuka menerima pendapat orang lain;d. sikap objektif menyatakan apa adanya;e. sikap menghargai orang lain mengutip teori atau pendapat
orang lain dengan mencantumkan nama pengarang;
f. sikap berani mempertahankan hasil penelitian;
g. sikap futuristik mengembangkan ilmu pengetahuan lebih jauh.
Langkah-Langkah Penulisan Karya IlmiahLangkah-langkah yang harus dikuasai dan dilakukan oleh seorang penulis adalah
sebagai berikut.
1. Pemilihan TopikTopik yang baik dalam karya ilmiah ialah harus memiliki ciri berikut:a. menarik perhatian;b. menyempit ruang lingkup;c. memiliki prinsip-prinsip ilmiah;d. memiliki sumber acuan.
2. Penentuan JudulJudul yang baik dalam karya ilmiah haruslah memenuhi kriteria berikut;
a. berbentuk frasa,b. tanpa ada singkatan atau akronim,c. awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,d. tanpa tanda baca di akhir,e. menarik,f. logis, dang. sesuai dengan isi.
Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harusdiubah menjadi kata benda.mengawasi pengawasanberfungsi fungsi atau jadi perananbermanfaat pemanfaatanBahasa Berfungsi dalam Berkomunikasi seharusnya Fungsi Bahasa dalam Berkomunikasi
3. Penulisan Kerangka KaranganKerangka karangan ialah pengelompokan garis besar bagian-bagian karangan yang merupakan bagian dari kesatuan yang bertautan.Contoh:LEMBAR PENGESAHANABSTRAKKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANGDAFTAR TABELBAB I PENDAHULUAN– Latar Belakang Masalah– Pembatasan Masalah
Paper dapat diartikan sebagai berikut;
a. kertas, mencatat, atau menulis,b. surat kabar, danc. karangan atau naskah (karya ilmiah).
Dalam bahasa Indonesia, istilah paper tidak diserap sebagai kosakata, tetapi dipakai atau dipopulerkan istilah laporan. Hal ini terlihat atau terbukti dengan tidak ditemukannya dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan KBIK (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer).
Definisi LaporanLaporan ialah bentuk karya tulis yang disusun untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tertentu, baik yang sedang maupun yang sudah dilaksanakan. Laporan dapat disampaikan dari perseorangan, kelompok, atau instansi.Berdasarkan bentuknya, laporan dapat dibedakan menjadi empat jenis:a. formulir,b. surat,c. artikel, dand.buku.
Dengan kata lain, paper itu identik dengan laporan yang berbentuk artikel dan buku. Laporan yang berbentuk artikel dapat menyerupai artikel dalam surat kabar dan majalah atau menyerupai makalah. Hal ini bergantung kepada keperluan si penulis.
Sistematika Laporan (Artikel)Laporan yang berbentuk artikel memiliki sistematika atau isi berikut:a. latar belakang kegiatan,b.waktu penyelenggaraan,c. tujuan,d. hasil yang diharapkan,e. pelaksana dan pelaksanaan, sertaf. Penutup.
Sistematika Proposal (Kegiatan)Proposal yang berupa kegiatan memiliki sistematika atau isi berikut:a. latar belakang,b. bentuk kegiatan,c. tujuan,d. pembicara,e. waktu dan tempat pelaksanaan,f. kriteria dan jumlah peserta,g. biaya,h. fasilitas,i. kepanitiaan,j. penutup, dank.penanggung jawab.
Syarat-Syarat Laporan (Paper)a.Jika kita akan menulis laporan atau paper, harus dipahami dan diterapkan hal-hal berikut:b. jenis laporan,c. konvensi,d. sistematika,e. bahasa,f. tujuan,g. keperluan, danh.“kemampuan penulis”.
1.3 Tujuan Penelitian1.4 Kerangka Teori1.5 Sumber Data1.6 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI2.1 ...2.2 ...
BAB III METODE PENELITIAN DAN KAJIAN3.1 ...3.2 ...
BAB IV ANALISIS DATA4.1 ...4.2 ...
BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 ...5.2 ...
RAGANGAN SKRIPSI SEMENTARA DAFTAR PUSTAKA DAFTAR KAMUSLAMPIRAN DATA
4. Pengumpulan Data Lagkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data ialah sebagai berikut ;a. Mencari informasi data kepustakaan;b. Menyusun daftar angket;c. Melakukan wawancara;d. Melakukan pengamatan dilapangan;e. Melakukan percobaan di laboratorium.
5. Penyusunan Data penyusunan data dapat diartikan menyeleksi ,mengklasifikasikan,dan menganalisis data
dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.
6. Pengetikan Pengetikan dapat diartikan proses penyusunan karya ilmiah secara utuh dengan
memperhatikan kaidah kebahasaan dan kaidah penulisan.
Konvensi Naskah Karya Ilmiah
Definisi Konvensi naskah karya ilmiah ialah peraturan aturan yang telah disepakati bersama
oleh suatu lembaga atau beberapa lembaga tertentu yang menyangkut seperangkat cara dan bahan yang digunakan.
Catatan : pada prinsipnya,setiap lembaga atau beberapa instansi memiliki konvensi karya ilmiah yang sama.
Aspek-aspek aspek-aspek konvensi karya ilmiah ialah hal-hal yang menjadi kesepakatan bersama dalam penulisan karya ilmiah. Aspek-aspek tersebut meliputi hal berikut: bentuk karangan,bagian-bagian karangan,bahan dan jumlah halaman ,perwajahan,penomoran,dan penyajian. Bentuk-bentuk karangan ilmiah di sini identik dengan jenis karangan ilmiah,yaitu makalah,laporan praktik kerja,kertas kerja,skripsi,tesis,dan disertasi.
Bagian-Bagian Karya Ilmiah
Bagian-bagian karangan ilmiah meliputi berikut: kelengkapa awal, kelengkapan isi, dan kelengkapan akhir. Kelengkapan awalmeliputi kulit luar, halaman uj dul,halaman pengesahan, halaman penerimaan (jika ada), halaman persembahan, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), kata pengantar, daftar tabel , daftar grafik, atau gambar (jika ada), daftar singkatan dan lambang, dan daftar lampiran.Kelengkapan isi meliputi pendahuluan, kajian teori, seputar lokasi objek penelitian (khusus praktik kerja), pembahasan, dan penutup. Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, riwayat hidup penulis, lampiran data, dan penulisan indeks.
Bahan dan Jumlah Halaman
Bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah kertas HVS A 4 (21,0 x 29,7) dan tinta hitam atau biru. Jumlah halaman untuk makalah tidak lebih dari 15 halaman, sedangkan untuk skripsi minimal 40 halaman, tesis minimal 80 halaman, dan disertasi minimal 250 halaman.
PerwajahanPerwajahan adalah tata letak unsur-unsur karangan ilmiah dan aturan penulisan. Dari perwajahan ini, akan dimunculkan tampilan atau format penulisan karya ilmiah. Perwajahan itu meliputi ukuran kertas, huruf yang dipakai, spasi, marjin atau tepi batas (pias). Huruf yang dipakai adalah times new roman ukuran 12 atau arial ukuran 11 (untuk teks) Spasi yang dipakai dalam karya ilmiah adalah dua spasi, sedangkan abstrak adalah satu spasi.
Catatan: Ukuran huruf untuk judul karangan dan judul bab adalah 14,
sedangkan ukuran huruf untuk nama lembaga 16.
PenomoranDalam memberikan nomor, harus diperhatikan al-hal berikut.a. Romawi KecilPenomoran dengan memakai romawi kecil dipakai untuk halamanjudul, abstrak, kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel,daftar grafik, daftar singkatan dan lambang.Contoh:
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
vii
b. Romawi BesarAngkaRomawi besar digunakan untuk menomori tajuk bab (babpendahuluan, bab teoret bab metode dan objek penelitian, babanalisis data, dan bab penutup).
BAB IIDASAR TEORI
BAB IIIANALISIS DATA
c. Penomoran dengan Angka Arab penomoran dengan angka arab (0-9) dimulai dari bab I sampai dengan daftar pustaka
(termasuk riwayat hidup dan lampiran) d. Setiap Penomoran Setiap penomoran yang bertulis huruf kapital ,nomor halaman diletakan atau berada di
tengah-tengah ,sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias) kanan atas.
Conroh :
DAFTAR ISI
BAB !PENDAHULUAN
1
2 3
VII
a. Sisitem PenomoranSistem penomoran dengan angka arab menggunakan sistem digital,angka terakhir dalam sistem digital tidak diberikan titik, misalnya, 1.1 latar belakang masalah , 3.2.2 Peranan Bahasa dalam Pembangunan, akan tetapi,bila satu angka deberi tanda titik, misalnya, 1.Pendahuluan 2.Landasan Teori dll.(dalam makalah).apabila ada penomoran sistem digital antara Arab dan huruf , harus dicantumkan titik,misalnya , 3.2.2.a.
contoh: ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian1.2 Identitas Masalah 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian1.3.2 kegunaan Penelitian
1.4 Kerangka Pemikiran1.5 Metode Penelitian1.6 Rancangan Analisis Data1.7 Lokasi dan Lamanya penelitian
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penlitian 1.2 Identifikasi Masalah1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian1.3.1 Tujuan Penelitian1.3.2 Kegunaan Penelitian1.4 Kerangka Pemikiran1.5 Metode Penelitian1.6 Rancangan Analisis Data1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian
Penyajian
Penyajian dalam penulisan karya imiah ialah cara-cara menerapkan aturan penulisan,pengutipan,penulisan daftar pustaka,dan konvensi . Dengan kata lain,penyajian meliputi seperangkat bentuk penyajian karya imiah secara utuh (mulai dari jilid sampai dengan lampiran).
Sistematika karya Ilmiah
DefinisiSistematika karya ilmiah ialah aturan meleakan bagian-bagian karangan ilmiah (bagian mana yang harus dikemudikan)
Ruang LingkupRuang libgkup sistematika Karya Ilmiah terbagi atas tiga hal,yaitu bagian pembuka,isi,dan penutup.
Bagian PembukaBagian pembuka meliputi kulit luar (jilid), halaman judul,pengesahan,persembahan,abstrak (dalam bahasa indonesia dan inggris),daftar isi , daftar tabel dan grafik,serta daftar singkatan dan lambang.
Berikut ini ialah bagian-bagian pembuka karya ilmiah(1) Judul Karangan (Kulit Luar)
Dalam Kuli luar,harus dicantumkan judul karangan (dengan subjudul,bela ada), nama karangan ilmiah,keperluan penyusunan,penyusunan dan NPM,logo,nama lembaga pendidikan (jurusan ,fakultas,universitas),kota,dan tahun penyusunan
a. Judul KaranganContoh :
FUNGSI DAN NOSI KOMBINASI DALAM BAHASA INDONESIA
b. Nama karangan ilmiahdicantumkan jenis karangan ilmiah,misalnya, MAKALAH,LAPORAN PRAKTIK KERJA,SKRIPSI,TESIS,atau DISERTASI yang ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal.
c. Tujuan penulisan tujuan penulisan ditulis dengan memakai huruf kecil kecuali nama mata kuliah,kegiatan,dan nama jurusan.(ditulis di tengah-tengah)Contoh :
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi bahasa Indonesia 1
Diajukan untuk diertahankan dalam Sidang Sarjana Sastra Indonesia
d. Dilengkapi dengan nama dosen pembinaDosen Pembina
Prof.Dr.J.S.Badudu
e. Nama penyusundicantumkan nama penyusun dan NPM yang didahului kata oleh disusun oleh.
Oleh Tubagus Ahmad Soebagja
0299007
Disusun OlehRaden Rindu Asmarawati
K1B99034
1. Nama ditulis lengkap dan tidak dibenarkan disingkat misalnya , Tb Ahmad S.2. nama tidak dibenarkan memakai huruf kapital semua,misalnya, RADEN RINDU
ASMARAWTI
f. LogoLogo lembaga pendidikan dengan diameter 4 cm disimpan ditengah.g. dicantumkan nama fakultas, universitas atau sekolah tinggi, nama kota, dan tahun penyusunan (ukuran huruf 14).
JURUSAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG
2007
(2) Halaman JudulHalaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid), tetapi dituangkan dalam kertas A-4 atau kertas jeruk.
(3) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ialah halaman khusus dalam karya ilmiah yang berisikan judul karangan, nama penyusun, NPM, pembimbing utama, pembimbing pendamping, diketahui ketua jurusan, dan disahkan oleh dekan
(4) Halaman PersembahanLembaran ini bersifat subjektif. Artinya, isinya bebas bergantung kepada “keinginan penulis”. Biasanya berisikan ayat-ayat suci agama. Persembahan disajikan untuk orang-orang terdekat (ibu, bapak, kakak, adik, istri, suami, atau anak).
(5) AbstrakAbstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan mengungkapkan berikut:
a. Judul karangan,b. Metode penelitian,c. Sumber data, d. Kerangkat teori,e. Hasalah yang dibahas, danf. Hasil yang dicapai.
Abstrak ini disajikan dengan jarak suatu spasi dan ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Jumlah kata abstrak berkisar200-500 kata.
(6) Kata PengantarKata pengantar dalam karya ilmiah, misalya, skripsi berisikan hal-hal berikut:
a. Puji syukur kepada Tuhan,b. Judul karangan,c. Tujuan penulisan,d. Ucapan terima kasih,e. Tanggung jawab ilmiah penulisan, dan f. Titimangsa.
(7) Daftar TabelKarangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan seksama, juga
mencantumkan tabel yang merupakan gambaran analisis data (bila diperlukan). Nama tabel diberikan nomor dengan angka Arab dan tulis dengan memakai huruf kapital pada awal kata kecuali preposisi dan konjungsi yang bukan di awal.
Contoh: Tabel 1 Distribusi Preposisi....................................................................5Tabel 2 Peran Semantis Preposisi ........................................................16
(8) Daftar Gambar/Grafik/BaganDaftar grafik/gambar/bagan pada dasarnya sama dengan penulisan daftar tabel.
(9) Daftar Singkat dan LambangTidak ada aturan yang menetapkan bahwa penulisan lambang dan singkat harus
memakai huruf kapital atau tidak. Ketentuan mengenai bentuk singkat atau lambang bergantung pada keinginan penilisan. Namun, hal yang perlu dipahami dalam penulisan daftar singkatan itu harus konsisten.
Bagian IsiBagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab pendahuluan,
bab landasan teoretis, bab objek lokasi penelitian (khusus praktik kerja), bab pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis.
Bagian Isi atau Inti Karya IlmiahBagian isi ini dibagi menjadi empat atau lima bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Pendahuluan,2. Kajian teori,3. Objek penelitian,4. Analisis data (pembahasan), dan 5. Penutup.
(1)PendahuluanBab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah.
Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karya ilmiah.a. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b) contoh masalah, (c) penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun bagi orang lain , dan (d) argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori (harapan).
b. Ideentifikasi Masalah atau Pembuatan Masalah Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan diteliti atau diuraikan.
Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang menyempitkan atau membatasi pokok permasalahan sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak.
c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam penelitian ini (harus sejalan dengan identifikasi masalah), sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoritis maupun secara praktis.
d. Kerangka KaranganKerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli) yang dijadikan dasar
untuk menganalisis data.Contoh: Dalam penelitian ini, akan akan digunakan teori-teori atau pendapat yang relevan
dengan masalah yang akan dikaji. Untuk pengkaji bentuk dan makna afiks verba, digunakan teori Badudu (1992), Tadjuddin (1993), Alwi, dkk. (1993). Untuk mengkaji verba, akan digunakan teori Chafe (1993), serta Sugono dan Indiyastini (1994).
e. Metode dan Teknik penelitianPenelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik penelitian. Metode
penelitian ialah seperangkat alat yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian ialah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian.
f. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dan dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian.
g. Sumber DataPenelitain ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan sumber data. Sumber
data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku, misalnya, novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan beragam, dapat digunakan sampel dan populasi.
(2) Bab Kajian TeoriBab ini berisikan uraian tentang teori-teori atau pendapat-pendapat yang relevan
dengan masalah yang dibahas atau diteliti. Bisa saja, penelitian-penelitian terdahulu dapat melatarbelakangi penulisan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dalam bab ini, disertakan alasan-alasan yang logis. Dengan demikian, penulis dapat menolak, menerima, mempertanyakan, atau menguatkan teori yang sudah ada.
Teori yang disajikan acuan hendaknya kepustakaan atau hasil penelitian yang mutakhir dengan berusia lima tahun ke belakang, tetapi jika teori lama masih relevan, pendapat tersebut masih bisa dipakai.
(3) Bab Objek PenelitianDalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau objek penelitian secara
singkat (bergantung pada kebutuhan penelitian).Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam bab ini, yaitu (a) sejarah objek penelitian, (b) struktur organisasi, dan (c) kegiatan objek penelitian.
(4) Bab Pembahasan (Analisis Data)
Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam penulisan karya ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan, interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang diformulakan (bila ada).
(5) Bab PenutupBab penutup meliputi dua bagian, yaitu simpulan dan saran.a. Simpulan
Simpulan ini ialah bentuk singkat dari uraian yang dibahas pada bab analisis data.Simpulan ini pun merupakan jawaban atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian.
b. SaranSaran merupakan informasi untuk ditindaklanjuti oleh pembaca bila akan mengadakanpenelitian lanjutan.
Catatan: Saran ini bukan merupakan saran peneliti atau penulis pada objek penelitian atauinstansi tertentu. Saran ini ditujukan untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.Artinya, masih ada celah lain dari penelitian ini yang belum tergarap sehingga dapat diteliti olehpembaca.
Bagian AkhirBagian akhir atau kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, daftar kamus, daftar riwayat
hidup, indeks, dan lampiran.(1) Daftar Pustaka
Satu di antara yang harus ada (mutlak) dalam tulisan karangan ilmiah ialah adanyasumber acuan dan daftar pustaka. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahuisumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian
(2) Daftar Kamus
Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka.
(3) Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang lengkap, yaitu identitas, pendidikan,
prestasi, dan pengalaman.
(4) Indeks
Indeks merupakan daftar istilah atau kosakata khusus dalam karya ilmiah yang disusun
secara alfabetis dan diberikan penunjukan halaman tertentu
(5) Lampiran
Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan ilmiah. Isi lampiran
bergantung kepada kebutuhan penulisan, misalnya, acuan wawancara, angket, surat izin
penelitian, dan data penelitian.
a. acuan wawancara
b. angket
c. surat izin penelitian, dan
d. data penelitian
Pengutipan dalam Tulisan Ilmiah
Definisi
Pengutipan ialah proses meminjam pendapat para ahli dalam disiplin ilmu tertentu baik
langsung atau pun tidak langsung yang dituangkan dalam karya ilmiah.
Hasil pengutipan karya ilmiah disebut kutipan. Fungsi kutipan ialah (a) bukti untuk
menunjang pendapat penulis, (b) bukti tanggung jawab
penulis, dan (c) bukti bahwa tulisan itu ilmiah.
Jenis-jenis Kutipan
Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah itu dibagi atas dua jenis, yaitu kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap
baik itu berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung
yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh.
Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis.
Teknik Pengutipan
Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dapat dilakukan dengan
cara-cara berikut:
1. kutipan ditulis langsung dengan teks;
2. spasi kutipan ialah 2 spasi;
3. memakai tanda petik dua di awal dan di akhir
kutipan;
4. awal kutipan memakai huruf kapital;
5. diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun
terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat
disajikan di awal atau di akhir kutipan.
Contoh: ----------------------------teks------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------
“………………………………………………….………………... }2 spasi
………………………………………………kutipan…………….
…………………………” (Badudu, 1994: 56).
---------------------------------------------------------------teks----------- }2 spasi
-----------------------------------------------------------------------
Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. dipisahkan dari teks 2,5 spasi;
2. spasi dalam kutipan 1 spasi;
3. memakai tanda petik dua atau pun tidak
(opsional);
4. semua kutipan dimulai dari 7—10 ketukan dari
sebelah kiri teks;
5. awal kutipan memakai huruf kapital;
6. diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun
terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat
disajikan di awal atau di akhir kutipan.
Contoh: ----------------------------teks------------------------------------ } 2 spasi
--------------------------------------------------------------------------------
“…………………………………………………....
...............................................kutipan................... } 2,5
..............................................................................
………………………………………………........... } 1 spasi
…………………………” (Badudu, 1994: 56). } 2,5 spasi
---------------------------------------------------------------teks--------------
............................................................................................................ } 2 spasi
Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. kutipan disatukan dengan teks;
2. spasi kutipan 2 spasi;
3. tidak memakai tanda petik dua;
4. menggunakan ungkapan, misalnya,
mengatakan bahwa, menyatakan bahwa,
mengemukakan bahwa, berpendapat bahwa;
5. mencantumkan nama akhir pengarang (marga),
tahun, dan halaman.
Contoh:
..........................................................................................
..........................................................teks.......................................
..………………………………………………….………………..
Badudu (1994: 56) mengatakan bahwa.........................................
.......................................kutipan...................................................
.....................................................................................................
.............teks.........................................
Prinsip-Prinsp Dasar
Prinsip-prinsip dasar dalam pengutipan ialah sebagai berikut.
1. Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan judul buku.
2. Nama marga, tahun terbit, dan halaman buku selalu berdekatan.
3. Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebal atau dihitamkan.
4. Kutipan dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus dicetak miring
5. Kutipan dapat ditempatkan sesuai dengan kebutuhan baik di awal, tengah, atau akhir teks.
6. Jika nama pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua pengarang itu ditulis. Misalnya: J.S.
Badudu dan M. Ramlan menjadi Badudu dan Ramlan.
7. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang pertama yang ditulis dan
diikuti dkk. Misalnya: J.S.Badudu, M. Ramlan, Gorys Keraf menjadi Badudu, dkk.
8. Apabila kutipan itu dirasakan terlalu panjang, penulis boleh mengambil bagian intinya saja
dengan teknik memakai tanda elipsis […------------------------------ (Badudu, 1994:45)….],
tetapi tidak boleh mengubah atau menggeserkan makna atau pesannya
9. Jika kutipan berupa pendapat ahli yang berasal dari kutipan yang lain, bentuk penyajiannya
ialah Menurut Badudu (dalam Djajasudarma, 1993: 56) bahwa ….
10. Kutipan dalam bentuk catatan kaki sudah tidak dipakai lagi dalam penulisan karya ilmiah
karena dirasakan tidak efektif
Daftar Pustaka
Definisi
Daftar putaka ialah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah, misalnya, makalah
atau skripsi yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah
nama marga pengarang dikedepankan).
Ciri-Ciri Daftar Pustaka
Kepustakaan atau juga daftar pustaka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. diambil dari buku, majalah, makalah, surat
kabar, internet, dan orasi dalam karya ilmiah;
b. berisikan nama pengarang atau lembaga;
c. memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit,
cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat
terbit.
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi daftar ialah sebagai berikut:
a. menunjukan bahwa tulisan itu ilmiah
(bersifat ilmu pengetahuan);
b. menginformasikan bahwa karya ilmiah itu
(penelitian) memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah sebelumnya;
c. merupakan alat kontrol pada landasan teoretis atau tinjauan pustaka.
Teknik Penulisan
Teknik penulisan daftar pustaka ialah berikut:
a. nama pengarang dibalikkan atau diputar dengan catatan nama yang dikedepankan, yaitu nama
marga/unsur nama ahkir yang dipisahkan oleh koma;
b. setelah itu, nama pengarang disusun secara alfabetis;
c. bila nama pengarang ada dua, yang dibalikkan ialah nama pengarang pertama;
Contoh: Emil Salim, Emil dan phillip Kotler menjadi
Salim, Emil dan Philip Kotler
d. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti
oleh dkk.
Contoh: Emil Salim, Philip Kotler, Djoemad
Tjiptowardojo menjadi Salim, Emil, dkk.
e. bila tidak terdapat nama pengarang, nama departemen atau lembagalah yang ditulis; bila tidak
ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga;
f. gelar akademik pengarang tidak dicantumkan;
g. judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digaris bawahi dalam mesin tik atau
tulisan tangan;
h. judul, artikel, skripsi, tesis atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua;
i. bila ada edisi atau cetakan ditulis sesudah judul buku;
j. jika judul buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis
sesudah edisi;
k. spasi dalam daftar pustaka satu spasi;
l. perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain dua spasi.
m. bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua atau selanjutnya
dimulai dari satu tabulasi (5-7 ketukan);
n. jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali;
nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang;
o. bila ada dua atau lebih karya ilmiah (buku) yang ditulis oleh seorang pengarang, urutan
penulisannya berdasarkan tahun terbit;
p. bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun
yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.
q. perhatikan urutan penulisan;
nama marga dan nama kecil, (dipisahkan koma), (diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik),
judul buku-anak judul, (diikuti titik duadan diahkiri titik), cetakan (diahkiri titik), nama tempat
(diakhiri titik dua), nama penerbit (diakhiri titik).
r. Contoh bentuk penulisan daftar pustaka.
Bentuk pertama
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik:
Ancangan Metode penelitian dan kajian.
Cetakan III.
Bandung: Eresco.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. “Tata Bahasa Kasus dan Valesi Verba” dalam PELLBA 2.
Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya. Jakarta:
Kanisius.
Bentuk kedua
Djajasudarma, T. Fatimah
1993 Semantik 2: Pemahaman Ilmu
Makna. Bandung: Eresco.
1993 Metode Linguistik: Ancangan Metode
Penelitian dan Kajian.
Bandung: Eresco.
Bahasa Karya Ilmiah
A. Ejaan
Penerapan ejaan dalam tulisan ilmiah di antaranya sebagai berikut.
Tanda koma diterapkan pada kata penghubung.
1. Tanda koma harus diletakan sebelum kata penghubung kalimat majemuk secara berikut:
................, tetapi ........................
................, sedangkan .................
................, melainkan ................
......, ........, dan ...........................
Contoh:
Dana itu tidak diberikan kepada perseorangan, tetapi diberikan kepada masyarakat.
2. Tanda koma tidak diletakan sebelum kata penghubung kalimat majemuk bertingkat berikut (bila
anak kalimat mendahului induk kalimat).
... bahwa .... ... agar .... ... bila .... ... sesudah ....
..., sehingga ... ..., supaya .... ..., jika .... ..., ketika ....
..., maka .... ..., kalau .... ..., walaupun ... ..., meskipun ....
..., kalau .... ..., setelah .... ..., sejak ... ..., saat ...
..., karena .... ..., sebab .... ..., sungguhpun .... ..., kendatipun ....
Contoh: Gubernur mengatakan bahwa rapat Walikota dan Bupati diundur.
3. Tanda koma harus diletakan stelah kata penghubung berikut (di awal kalimat).
Jadi, .... oleh sebab itu, ....
Namun, .... oleh karena itu, ....
Memang, .... Disamping itu, ....
Selain itu, .... akhirnya, ....
Dengan kata lain, .... Selanjutnya, ....
Selain itu, .... berikutnya, ....
Walaupun demikian, .... lagi pula, ....
Akan tetapi, .... lain dari pada itu, ....
Contoh:
Oleh karena itu, informasi ini dapat kami pertanggung jawabkan.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan nama dengan gelar akademik serta mengurutkan gelar
di belakang.
Contoh :
Prof. Dr. Livain, M.Hum.,M.Si
Huruf kapital atau huruf besar, di antaranya, di pakai untuk hal-hal berikut:
1.Unsur pertama nama orang;
Contoh:
Rindu Asmarawati (bukan RINDU ASMARAWATI)
2. Unsur pertama jabatan dan pangkat bila diikuti nama orang, intansi, atau tempat;
Contoh:
Jenderal Ahmad, Direktur PT Lestari, Presiden Indonesia
3. Unsur pertama nama geografi, negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan
dokumen resmi;
Contoh:
Jalan Merdeka, Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat, Departemen Pendidikan
Nasional, Undang-Undang kepegawaian
4. nsur pertama nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan;
Contoh:
Buku Siti Nurbaya, majalah Tempo, surat kabar Pikiran Rakyat, “Unsur Serapan dalam Bahasa
Indonesia” (judul makalah)
7. huruf kapital diterapkan pada akronim nama diri berupa gabungan huruf dan suku kata;Contoh:Akabari Akademi Angkatan Bersenjata
Republik IndonesiaIwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Sespa Sekolah Staf Pimpinan Administrasihuruf kapital diterapkan pada akronim nama diri berupa gabungan suku kata.Contoh:Unpad Universitas Padjadjaran Depdiknas Departemen Pendidikan Nasional
• B. Unsur SerapanUnsur serapan harus diperhatikan dalam tulisan ilmiah. Unsur serapan itu ada
yang baku (standar atau benar) dan nonbaku (tidak standar atau salah).
No Buku Nohaku1. atlet, praktik, antre atlit, praktek, antri
2. metode, teknik, teoretis Metoda, tehnik, teoritis
3. sisitem, analisis, akta Sistim, analisa, akte
4. hipotesis, diagnosis, persen Hipotesa, diagnosa, prosen
5. persentase, kuitansi, kualitas, kuantitas Prosentase, kwitansi, kwalitas, kwantitas
6. Jadwal, saksama, sekadar jadual, seksama, sekedar7. aktivitas, produktivitas, efektivitas aktifitas, produktifitas, efektivitas
8. Februari, November, Januari Pebruari, Nopember, Januwari
9. subjek, objek, proyek subyek, obyek, projek
10 fotokopi, faksimile, wujud foto kopi, faksimili, ujud
11. asas, atmosfer, cenderamata azas, atmosfir, cinderamata
12. Kaidah, karier, nasihat kaedah, karir, nasehat
13. Konduite, konkret, rezeki kondwite, kongkrit, rizki
14. silakan, persilakan, tarif silahkan, persilahkan, tarip
15. akomodasi, dramatisasi, legalisasi akomodir, dramatisir, legalisir
16. Sistematis, standardisasi, spiritual sistimatis, standarisasi, spirituil
c. Bentukan Kata Bentukan kata ialah kata-kata yang dibentukmelalui pengimbuhan, pengulangan dan penggabungan kata.
No Bentukan Baku Bentukan Nonbaku
1. perubahan, pemerintah, ditemukan perobahan, pemerentah, diketemukan
2. berkeberatan/memiliki keberatan keberatan
3. disebabkan oleh, mempersilakan, silakan
dikarenakan, mempersilahkan, silahkan
4. berulang-ulang/berkali-kali berulang kali
5. menyanmpingkan/mengesampingkan mengenyampingkan
6. memperolahragakan mengolahragakan
7. menyukseskan mensukseskan
8. memopulerkan mempopulerkan
9. memublikasikan mempublikasikan
10. perusakan, peletakan, bertualang pengrusakan, peletakan, bertualang
11. mengoordinasikan mengkoordinasikan
12. dilegalkan, dilegalisasikan dilegalisir
13. mengulur-ulur mengulur-ngulur
14. telantar, telentang, telanjur terlantar, terlentang, terlanjur
15. menumbuhkembangkan menumbuhngembangkan
16. memprotes, mengkritik, pelepasan memerotes, mengeritik, penglepasan
17. mengaderkan, mengalkulasi, memengaruhi mengkaderkan, mengkalkulasi, mempengaruhi
18. Memercayai, memesona, memerkosa mempercayai, mempesona, memperkosa
19. Mengebom, mengelas, mengecor membom, menlas, mencor
20. Memfitnah, memfasilitasi, memfokuskan memitnah, memasilitasi, memokuskan
\
D. Pilihan Kata (Diksi)
Diksi ialah kosakata atau perbendaharaan kata yang sudah dipilih oleh seseorang agar informasi yang disampaikan berhasil guna (efektif).
No Diksi Penerapan
1. mengajar diikuti tempat
2. mengajari diikuti orang
3. mengajarkan diikuti benda/ bukan orang
4. memberi diikuti orang
5. memberikan diikuti benda/bukan orang
6. menugasi diikuti oarng
7. menugaskan diikuti bukan orang
8. memberitai atau memberi tahu diikuti orang
9. mengabari diikuti orang
10. mengabarkan diikuti bukan orang
11. memberitahukan diikuti bukan orang
12. ketinggalan Diikuti benda
13. tertinggal Diikuti tempat
14. mengkaji menelaah atau menganalisis
15. mengaji membaca Al-Quran
16. membawahkan menempatkan dibawah
17. membawahi berada dibawah
18. menamai diikuti orang
19. menamakan Diikuti sebuah nama
20. kecuali Menyisakan dua hal/ orang
21. selain Menyisakan dua hal/ orang
22. pada diikuti waktu, orang, kata benda
abstrak
23. di diikuti tempat
24. dari pada perbandingan
25. kini ada kaitan dengan waktu dulu
26. Sekarang waktu ini/sesaat
27. Telah waktu lama
28. Sudah waktu baru
29. andaikata’seandainya kejadian yang tidak mungkin terjadi
30. Kalau, bila, jika peristiwa dapat terjadi atau tidak
terjadi
E. Kalimat
Kalimata dalam tulisan ilmiah, misalnya, dalam skripsi identik dengan kalimatyang baik dan
benar (kalimat efektif).
Dalam kalimat yang baik dan benar, diungkapkan informasi secara efektif (berhasil guna) dan
kalimat itu harus sesuai dengan kaidah aspek-aspek kebahasaan. Kalimat baku memiliki ciri-
ciri yaitu kefungsian, keparalela, kehematan, kecematan, kepaduan, kelogisan, dan kepasifan.
1. Kefungsian
Kefungsian ialah setiap kalimat memeiliki kejelasan fungsi-fungsi (S,P,O,pel.,K) : fungsi
kalimat yang mutlak hadir ialah subjek dan predikat
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan misalnya, di, dalam, bagi, untuk, pada,
kepada, menurut, dan dengan di depan subjek.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi harus membayar uang kuliah.
K P O
Agar kalimat menjadi baku, kata bagi harus dilepaskan.
(1a) semua mahasiswa perguruan tinggi harus membayar uang kuliah
S P O
2. Kepararelan
Kepararelan atau Kesejajaran ialah kesamaan bentuk kata yang
diperlihatkan oleh pemakaian imbuhan. Jika bentuk pertama menggunakan
imbuhan kata kerja (verba) yaitu me-, me-i, me-kan, di-, di-i, di-kan, ber-, ter-,
ter-i, ter-kan, memper-, memper-i, memper-kan, diper-, diper-i, dan diper-kan,
bentuk kedua seterusnya pun menggunakan imbuhan verba. Sebaliknya, jika
bentuk pertama menggunakan imbuhan kata benda (nomina), yaitu pe-, pe-an,
ke-, ke-an, dan-, dan-an, bentuk keduan dan seterusnya pun menggunakan
imbuha n nomina.