sofyan ari hananto - repository.uinjkt.ac.id

88
MODEL LOG LINEAR MULTIVARIATE UNTUK TABEL KONTINGENSI TAK SEMPURNA BERDIMENSI TIGA (Studi Kasus:Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung Tahun 2011) SOFYAN ARI HANANTO PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 M/1433 H

Upload: others

Post on 09-Jan-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

MODEL LOG LINEAR MULTIVARIATE UNTUK TABEL

KONTINGENSI TAK SEMPURNA BERDIMENSI TIGA

(Studi Kasus:Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung Tahun 2011)

SOFYAN ARI HANANTO

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012 M/1433 H

Page 2: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

MODEL LOG LINEAR MULTIVARIATE UNTUK TABEL KONTINGENSI TAK

SEMPURNA BERDIMENSI TIGA

(Studi Kasus: Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung Tahun 2011)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Oleh:

Sofyan Ari Hananto

108094000026

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012 M / 1433 H

Page 3: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id
Page 4: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juli 2012

Sofyan Ari Hananto

108094000026

Page 5: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

iv

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Alhamdulillah , Skripsi ini aku persembahkan untuk: Bapak, Ibu, adikku (Oktavia Sulistia Handayani), kakak2ku ( Mas Yuan & Mb Dewi), dan teman dekatku Eva Nurmalasari serta Seluruh Keluarga Besarku yang tak henti-hentinya memberikan dorongan dalam menempuh pendidikan ini. Hidupku terasa lengkap ketika bisa berada di tengah-tengah kalian. Sahabat-sahabatku yang selalu membantu, mengingatkanku, serta memberikan banyak inspirasi dan semangat bagiku. Dan semua orang yang telah memberikan warna dalam hidupku, terimakasih atas ilmu, nasehat serta pengalaman yang diberikan.

โ€œHarapan bukanlah Mimpi, tapi Harapan adalah Sesuatu yang dapat mewujudkan Mimpiโ€

โ€œNiat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu burukโ€

(Imam An Nawawi)

Page 6: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

v

ABSTRAK

Sofyan Ari Hananto, Model Log Linear Multivariate Untuk Tabel

Kontingensi Tak Sempurna Berdimensi Tiga (Studi Kasus: Jumlah Penduduk

Desa Simpang Agung Tahun 2011) di bawah bimbingan Bambang Ruswandi

dan Yanne Irene.

Tabel kontingensi merupakan suatu tabel yang menggambarkan tingkat dari

masing-masing variabel kategori berdasarkan frekuensi pengamatan. Suatu tabel

kontingensi dikatakan tak sempurna jika dan hanya jika tabel tersebut mempunyai

sebuah sel kosong atau lebih untuk ditinjau. Dalam analisis statitistika, salah satu

model untuk menganalisis data kategori adalah model log linear. Model log linear

digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel-variabel kategori yang

membentuk tabel kontingensi sembarang dimensi, yang dalam penelitian ini

digunakan untuk analisis tabel kontingensi tiga dimensi.

Studi kasus dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk yang dipengaruhi

oleh variabel tingkat umur (X), variabel tingkat pendidikan (Y) dan variabel jenis

kelamin (Z). Tabel kontingensi jumlah penduduk dalam penelitian ini merupakan

tabel kontingensi tak sempurna karena untuk tingkat umur anak-anak tidak ada

yang mempunyai tingkat pendidikan SLTA atau Perguruan Tinggi. Untuk

mengetahui variabel mana yang saling terkait dari ketiga variable tersebut

digunakan analisis model log linear tiga dimensi. Berdasarkan hasil analisis data

penelitian, model log linear yang terbaik untuk studi kasus jumlah penduduk Desa

Simpang Agung adalah model log linear dengan persamaan:

๐ฅ๐จ๐ ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ = ๐€ + ๐€๐’Š๐‘ฟ + ๐€๐’‹

๐’€ + ๐€๐’Œ๐’ + ๐€๐’Š๐’‹

๐‘ฟ๐’€ + ๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’, yang berarti tingkat pendidikan (Y)

berinteraksi terhadap tingkat umur (X) dan jenis kelamin (Z) dalam

menggambarkan dinamika jumlah penduduk Desa Simpang Agung, atau variabel

tingkat pendidikan (Y) menjadi variabel dependen diantara variabel independen

tingkat umur (X) dan jenis kelamin (Z).

Kata Kunci: Variabel Kategori, Tabel Kontingensi Tak Sempurna dan

Model Log linear.

Page 7: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

vi

ABSTRACT

Sofyan Ari Hananto, Model Log Linear Multivariate Untuk Tabel

Kontingensi Tak Sempurna Berdimensi Tiga (Studi Kasus: Jumlah Penduduk

Desa Simpang Agung Tahun 2011) di bawah bimbingan Bambang Ruswandi

dan Yanne Irene.

Contingency is table delineates of each category variable rate based on the

frequency of observation. A table of contingency said to be imperfect if an only if

the table had a cell vaccum or more for review. In an analysis statitistika , one of

the models to analyze data category is the kind of log linear. Model log linear

model used to analyze the relation between variables category forming a table

contingency just any dimensions, that in research is used for table of contingency

analysis of three dimension.

Case studies in this study is a populations that is influenced by age-level

variables (X), variable (Y) level of education and gender variable (Z). Contingency

table population in this study is imperfect because of the contingency table for rate

children age no one has any education level Senior High School (SLTA) or

college (PT). To find out which variables are interrelated from the third variable is

used log linear model analysis of three dimensions. Based on the results of the

analysis of research data, log linear model is the best for a case study of the

population of the village is the junction of log linear with the

equation: ๐ฅ๐จ๐ ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ = ๐€ + ๐€๐’Š๐‘ฟ + ๐€๐’‹

๐’€ + ๐€๐’Œ๐’ + ๐€๐’Š๐’‹

๐‘ฟ๐’€ + ๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’, that means the level of

education (Y) affect the level of age (X) and gender (Z) in describing the dynamics

of the population of the village of Simpang Agung, education level or variable (Y)

being the dependent variable independent variable levels of ege between (X) and

gender (Z).

Keyword: Variable Categories, Contingency Tables Are Perfect an the

Log linear Models.

Page 8: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

vii

KATA PENGANTAR

Assalamuโ€™alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur selalu penulis panjatkan kepada ALLAH SWT,

atas rahmat serta kenikmatan yang diberikan olehNya. Shalawat beserta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga,

sahabat dan segenap umatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini ditujukan sebagai syarat kelulusan yang harus

ditempuh mahasiswa Progam Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mencapai jenjang

pendidikan sarjana srata satu.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Dalam

Kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, kakak dan adikku tercinta serta seluruh keluarga besar

penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan selalu mendoakan penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Teman-teman Matematika angkatan 2008 yang selalu bersama dan

memberikan dukungan selama 4 tahun dalam kuliah maupun penyusunan

skripsi.

Page 9: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

viii

3. Bapak Bambang Ruswandi dan Ibu Yanne Irene selaku pebimbing pertama

dan kedua atas segala bimbingan dan bantuannya dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Ibu Irma Fauziah dan Ibu Summaโ€™ina selaku penguji pertama dan kedua atas

segala masukan dan perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Teman dekat dan baikku Eva Nurmala Sari yang telah banyak membantu

dalam penyusunan skripsi dan doa serta dukungannya.

6. Para pejabat pemerintahan Desa Simpang Agung yang telah bersedia

memberikan bantuan data dalam penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang ditemukan, hal ini

disebabkan karena keterbatasan kemampuan Penulis. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis selalu mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya

membangun dari pembaca.

Wassalamuโ€™alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Juli 2012

Penulis

Sofyan Ari Hananto

Page 10: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

PERNYATAAN .......................................................................................... iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO .............................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4

1.3 Pembatasan Masalah ................................................................ 5

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 6

2.1 Variabel Data ......................................................................... 6

2.2 Distribusa Poisson ................................................................... 7

Page 11: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

x

2.3 Tabel Kontingensi .................................................................... 7

2.3.1 Tabel Kontingensi Dua Dimensi ................................... 8

2.3.2 Tabel Kontingensi Tiga Dimensi ................................. 12

2.4 Model Log Linear .................................................................. 13

2.4.1 Model Log Linear Dua Dimensi .................................. 13

2.4.2 Model Log Linear Tiga Dimensi ................................. 14

2.4.3 Maksimum Likelihood Untuk Model Log Linear .......... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 19

3.1 Data dan Variabel ................................................................... 19

3.2 Metode Analisis Data ............................................................ 22

3.2.1 Estimasi Frekuensi Harapan ........................................ 22

3.2.2 Pengujian Hipotesis .................................................... 24

3.3 Alur Penelitian ....................................................................... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 30

4.1 Deskripsi Data ........................................................................ 30

4.2 Hasil Estimasi Frekuensi Harapan ........................................... 32

4.3 Pemilihan Model ..................................................................... 40

4.3.1 Uji Chi-Square (๐œ’2) ....................................................... 40

4.3.2 Pengujian Model ............................................................. 42

4.3.3 Analisis Residual (Pearson Residual) ............................. 43

4.3.4 Parameter Model Log Linear .......................................... 45

Page 12: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 46

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 46

5.2 Saran ...................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 48

LAMPIRAN .............................................................................................. 49

Page 13: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Kontingensi 2 x 2 ................................................................. 8

Tabel 2.2 Tabel Kontingensi I x J .................................................................... 9

Tabel 2.3 Tabel Probabilitas 2 Dimensi .......................................................... 11

Tabel 3.1 Tabel Kontingensi Tiga Dimensi .................................................... 20

Tabel 3.2 Tabel Statistik Cukup Minimal ....................................................... 21

Tabel 3.3 Tabel Derajat Bebas Untuk Tabel Kontingensi Tak Sempurna ..... 25

Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung ............................... 30

Tabel 4.2 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (X, Y, Z) ....................... 32

Tabel 4.3 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (X, Y Z) ........................ 33

Tabel 4.4 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (Y, X Z) ......................... 34

Tabel 4.5 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (Z, XY) .......................... 35

Tabel 4.6 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XY, XZ)....................... 36

Tabel 4.7 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XY, YZ)........................ 37

Tabel 4.6 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XZ, YZ) ........................ 38

Tabel 4.7 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XY, XZ, YZ)................ 39

Tabel 4.9 Tabel Nilai Chi-Square (๐œ’2) ............................................................ 40

Tabel 4.10 Tabel Nilai Goodness of fit (๐บ2) .................................................... 42

Tabel 4.11 Analisis Residual (Pearson Residuals).......................................... 43

Tabel 4.12 Tabel Nilai Masing-masing Parameter ........................................... 45

Page 14: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung Kecamatan Seputih

Agung Lampung Tengah Tahun 2011 .............................................................. 49

Lampiran 2 Tabel 5.1.2 Tabel Statistik Cukup Minimal .................................. 50

Lampiran 3 Nilai Estimasi Frekuensi Masing-Masing Model .......................... 52

Lampiran 4 Perhitungan Nilai Chi-Square dan Goodness of Fit Masing-Masing

Model ............................................................................................................. 69

Lampiran 5 Perhitungan Parameter Untuk Persamaan Model Log Linear .โ€ฆ.. 72

Page 15: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data adalah informasi tentang sesuatu yang merupakan sarana untuk

memudahkan penafsiran dan memahami maknanya. Dalam kehidupan sehariโ€“hari

sering dijumpai data yang dikelompokkan ke dalam suatu kategori tertentu.

Misalnya data di bidang kependudukan, kesehatan, ekonomi dan lainโ€“lain. Dalam

penelitian banyak ditemukan situasi dimana data yang dikumpulkan dapat

dikategorikan menjadi satu atau lebih kategori. Data kategori merupakan data

suatu pengamatan yang mengandung variabelโ€“variabel yang berkategori sekaligus

merupakan data berupa frekuensi pengamatan. Cara yang digunakan untuk

menyajikan data kategorik agar sistematis perlu disusun dalam suatu tabel tabulasi

silang yang disebut tabel kontingensi.

Tabel kontingensi merupakan suatu tabel yang memperlihatkan tingkat

dari masingโ€“masing variabel kategorik berdasarkan frekuensi pengamatan. Setiap

frekuensi yang diamati dalam suatu tabel kontingensi h x k, terdapat frekuensi

harapan atau frekuensi teoritis yang dihitung dengan kendala terhadap suatu

hipotesis sesuai dengan aturan probabilitas. Frekuensi yang terdapat dalam selโ€“sel

dari tabel kontingensi disebut frekuensi sel. Frekuensi total dari setiap baris atau

setiap kolom disebut frekuensi marjinal [1]. Tabel kontingensi dapat terdiri dari

dua dimensi, tiga dimensi, empat dimensi dan seterusnya. Dengan tabel

kontingensi diharapkan akan mempermudah dalam penyusunan perhitungan,

Page 16: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

2

penyajian hasil analisis, dan mempermudah dalam memahami situasi pada

rancangan yang kompleks.

Tabel kontingensi umumnya berbentuk sempurna, namun ada juga tabel

kontingensi yang tak sempurna. Suatu tabel kontingensi dikatakan tak sempurna

jika dan hanya jika tabel tersebut mempunyai sebuah sel kosong atau lebih untuk

populasi yang ditinjau. Sel kosong ini disebut sel kosong struktural atau sel

kosong murni [8]. Misalnya data jumlah penduduk menurut umur, pendidikan dan

jenis kelamin. Dalam kategori tertentu ada sel yang kosong, dikarenakan tidak ada

yang memenuhi kategori tersebut. Sebagai contoh kelompok umur anakโ€“anak

dalam kategori pendidikan tinggi, selnya akan kosong, karena tidak ada kelompok

umur anakโ€“anak yang sudah memperoleh pendidikan tinggi.

Dalam analisis statistika, salah satu model untuk menganalisis data

kategorik adalah model log linear. Model log linear digunakan untuk menganalisa

hubungan antara variabelโ€“variabel kategorik yang membentuk tabel kontingensi

sembarang dimensi. Dimensi adalah banyaknya variabel yang berpengaruh

terhadap suatu kasus, mulai dari satu dimensi (sederhana), dua dimensi, dan tiga

dimensi atau lebih (multidimensi).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Angela Jeanson dengan judul โ€œ

Loglinear Models โ€ yang mengaplikasikan model log linear tabel kontingensi dua

dimensi dalam bidang kesehatan yaitu tentang jumlah penyakit jantung yang

dipengaruhi oleh variabel berat badan dan jenis kelamin, yang menyimpulkan

langkah-langkah dalam pembuatan model log linear dua dimensi dan contoh

Page 17: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

3

penyelesaian dalam masalah tabel kontingensi. Begitu pula dari hasil penelitian

Mamik Lestyorini tahun 2010 yang menerapkan model log linier untuk tabel

kontingensi berdimensi empat dengan mengambil studi kasus Akses Internet

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam penelitian tersebut variabel yang mempengaruhi adalah variabel program

studi, jenis kelamin, banyaknya uang saku dan waktu yang diperlukan untuk akses

internet setiap harinya. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa dari keempat

variabel yang diamati, variabel program studi berinteraksi dengan jenis kelamin,

variabel program studi berinteraksi dengan banyaknya uang saku, dan variabel

program studi berinteraksi dengan waktu akses internet. Sehingga dari hasil

penelitian tersebut diperoleh model: log๐œ‡๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘Š + ๐œ†๐‘—

๐‘‹ + ๐œ†๐‘˜๐‘Œ + ๐œ†๐‘™

๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘Š๐‘‹ +

๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘Š๐‘Œ + ๐œ†๐‘–๐‘™

๐‘Š๐‘ .

Dinamika jumlah penduduk adalah hal yang sering kali menjadi dasar dari

permasalahan di suatu daerah, mulai dari masalah ekonomi, kesehatan, pendidikan

dan sebagainya. Jumlah penduduk suatu daerah dapat diketahui melalui sensus,

registrasi dan survey penduduk. Hal yang sering dikaitkan dengan penyebab

pertumbuhan penduduk diantaranya adalah tingkat kelahiran dan tingkat

pendidikan penduduk di daerah tersebut. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh

dalam pertambahan jumlah penduduk karena semakin rendah rata-rata tingkat

pendidikan dapat mengakibatkan banyak terjadi pernikahan usia dini sehingga

meningkatkan tingkat kelahiran.

Jumlah penduduk dapat juga disajikan dalam bentuk piramida penduduk

yang mempunyai komposisi jenis kelamin dan kelompok umur. Misalnya, jika

Page 18: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

4

jumlah usia muda lebih banyak dari usia dewasa dan usia tua hal ini menunjukkan

bahwa pertumbuhan penduduk sangat tinggi. Sebaliknya, jika jumlah penduduk

usia muda lebih rendah dari jumlah penduduk usia dewasa dan usia tua

menandakan bahwa pertumbuhan penduduk rendah. Namun, berkaitan dengan

penelitian ini, peneliti akan menyajikan jumlah penduduk ke dalam bentuk tabel

kontingensi tiga dimensi yang tak sempurna dikaitkan dengan kelompok umur,

tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Kelompok umur anakโ€“anak dalam kategori

pendidikan tinggi selnya akan kosong, karena tidak ada kelompok umur anakโ€“

anak yang sudah memperoleh pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, peneliti ingin

mengaplikasikan model log linear dalam bidang kependudukan yang diberi judul

โ€œ Model Log Linear Multivariate untuk Tabel Kontingensi Tak Sempurna

Berdimensi Tiga โ€œ yang mengambil studi kasus jumlah penduduk Desa Simpang

Agung, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah tahun 2011.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan model log linear yang tepat untuk tabel kontingensi

tak sempurna dalam menggambarkan dinamika jumlah penduduk desa

Simpang Agung menurut umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan?

2. Bagaimana keterkaitan antara faktor umur, jenis kelamin dan tingkat

pendidikan dalam menentukan model log linear label kontingensi tak

sempurna untuk dinamika jumlah penduduk Desa Simpang Agung?

Page 19: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

5

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dalam hal variabel

yang dibahas yaitu faktor tingkat pendidikan (SD, SLTP, SMA, PT), faktor jenis

kelamin (laki-laki dan perempuan) dan faktor umur (anakโ€“anak umur 5โ€“13 tahun,

remaja umur 14โ€“22 tahun, Dewasa umur 23-31 tahun, Usia Lanjut umur 32โ€“40

tahun). Sedangkan data yang digunakan adalah data jumlah penduduk desa

Simpang Agung tahun 2011.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan analisis model log linear untuk tabel kontingensi tak

sempurna berdimensi tiga.

2. Mengetahui interaksi antara faktor umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan

dalam menentukan model log linear tabel kontingensi tak sempurna untuk

dinamika jumlah penduduk Desa Simpang Agung.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diantaranya adalah:

1. Sebagai tambahan pengetahuan tentang penerapan model log linear

multivariat tiga dimensi dalam kehidupan sehariโ€“hari.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengaplikasikan model

log linear tiga dimensi dalam bidang yang lain.

Page 20: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Variabel Data

Dalam melakukan observasi perlu ditentukan karakter yang akan

diobservasi dari unit pengamatan yang disebut variabel. Variabel merupakan

atribut dari sekelompok objek yang diteliti dari masingโ€“masing objeknya [2].

Variabel dapat dibedakan menjadi variabel kontinu dan diskrit. Variabel kontinu

adalah variabel yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada diantara

dua titik. Variabel diskrit merupakan variabel yang besarannya tidak dapat

menempati semua nilai. Suatu variabel dikatakan kategorik jika variabel tersebut

mempunyai skala pengukuran yang terdiri dari sekumpulan kategorik tertentu.

Variabel kategorik juga merupakan bagian dari variabel diskrit yang memiliki

nilai dikotomi atau polikotomi.

Dalam statistika suatu pengukuran obyek pengamatan dibedakan menjadi

empat skala pengukuran yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval dan

skala rasio [2]. Skala nominal mengklasifikasikan objek atau kejadian-kejadian ke

dalam berbagai kelompok kategori untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan

ciri-ciri objek. Kategori tersebut dan dilambangkan dengan kata-kata, simbol, atau

angka. Tingkat pengukuran nominal adalah kualitatif. Skala ordinal tidak

memberikan nilai absolut pada obyek, tetapi hanya urutan relatif. Misalnya si A

sangat baik, B baik, C cukup, dan D kurang. Ciri lain dari skala ordinal adalah

mempunyai nilai mutlak nol dan tingkat pengukuran yang kualitatif. Skala

Page 21: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

7

interval memberikan data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan

berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak antara setiap kategori adalah sama

namun tidak bisa dibandingkan dan tidak mempunyai nilai nol mutlak. Skala rasio

mempunyai sifat skala interval ditambah satu sifat lain yaitu memberikan

keterangan tentang nilai nol mutlak dari obyek yang diukur.

2.2 Distribusi Poisson

Distribusi poisson merupakan pengembangan dari distribusi binomial yang

mengkalkulasikan distribusi probabilitas dengan kemungkinan sukses (p) sangat

kecil dan jumlah eksperimen (n) sangat besar. Nilaiโ€“nilai probabilitas distribusi

poisson bergantung pada parameter ยต yaitu rataโ€“rata banyaknya hasil percobaan

yang terjadi selama selang waktu dan daerah tertentu. Rumus umum distribusi

poisson adalah [3]:

๐‘ƒ๐‘Ÿ ๐‘‹ =๐œ†๐‘ฅ๐‘’โˆ’๐œ†

๐‘ฅ ! (2.1)

dimana ๐œ† = rata โ€“ rata distribusi

๐‘ฅ = banyaknya hasil pengamatan dalam selang waktu tertentu

๐‘’ = konstanta 2,71828 (bilangan natural)

2.3 Tabel Kontingensi

Tabel kontingensi merupakan suatu tabel yang menggambarkan tingkat

dari masingโ€“masing variabel kategorik berdasarkan frekuensi pengamatan. Setiap

frekuensi yang diamati dalam suatu tabel kontingensi h x k, terdapat frekuensi

harapan atau frekuensi teoritis yang dihitung dengan suatu hipotesis sesuai dengan

aturan probabilitas. Frekuensi yang terdapat dalam selโ€“sel dari tabel kontingensi

Page 22: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

8

disebut frekuensi sel. Frekuensi total dari setiap baris atau setiap kolom disebut

frekuensi marjinal [4]. Tabel kontingensi dapat terdiri dari dua dimensi, tiga

dimensi, empat dimensi dan seterusnya. Dengan tabel kontingensi diharapkan

dapat mempermudah dalam penyusunan perhitungan, penyajian hasil analisis, dan

mempermudah dalam memahami situasi pada rancangan yang kompleks.

2.3.1 Tabel Kontingensi Dua Dimensi

a. Tabel kontingensi 2 x 2

Tabel kontingensi 2 x 2 mengklasifikasikan dua variabel X dan Y yang

masing-masing mempunyai 2 kategorik yaitu i baris dan j kolom [4]. Secara

umum dapat ditulis dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Tabel kontingensi 2 x 2

Keterangan:

๐‘Ž๐‘–๐‘— = frekuensi pengamatan pada baris ke i dan kolom ke j

๐‘›๐‘–. = total marjinal pada baris ke I (i = 1, 2)

๐‘›.๐‘— = total marjinal pada kolom ke j ( j = 1,2)

n = total pengamatan

Variabel (Y) Total

Y1 Y2

Variabel

(X)

X1 ๐‘Ž11 ๐‘Ž12 ๐‘›1.

X2 ๐‘Ž21 ๐‘Ž22 ๐‘›2.

Total ๐‘›.1 ๐‘›.2 ๐‘›

Page 23: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

9

b. Tabel kontingensi I x J

Tabel kontingensi I x J merupakan perluasan dari tabel kontingensi dua

dimensi yang berukuran 2 x 2,dimana I menyatakan baris pada variabel X dan J

menyatakan kolom pada variabel Y. Tabel kontingensi I x J dapat disajikan dalam

tabel 2.

Tabel 2.2 Tabel Kontingensi I x J

Variabel 2

(Y)

Total

Y1 Y2 ........ Yj

Variabel

1

(X)

X1 ๐‘Ž11 ๐‘Ž11 ........ ๐‘Ž1๐‘— ๐‘›1.

X2 ๐‘Ž21 ๐‘Ž21 ........ ๐‘Ž2๐‘— ๐‘›2.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Xi ๐‘Ž๐‘–1 ๐‘Ž๐‘–1 ........ ๐‘Ž๐‘–๐‘— ๐‘›๐‘– .

Total ๐‘›.1 ๐‘›.1 ........ ๐‘›.๐‘— n

Keterangan:

๐‘Ž๐‘–๐‘— = frekuensi pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j

๐‘›๐‘–. = total marjinal pada variabel baris

๐‘›.๐‘— = total marjinal pada variabel kolom

n = total frekuensi pengamatan

Page 24: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

10

Distribusi probabilitas untuk tabel kontingensi berhubungan dengan skema

sampling, misalkan setiap objek dari sampel yang dipilih secara acak dari

beberapa populasi kemudian diklasifikasikan ke dalam dua variabel X dan Y.

Misalkan ๐‘๐‘–๐‘— = ๐‘ƒ(๐‘‹ = ๐‘–, ๐‘Œ = ๐‘—) menunjukkan probabilitas (X,Y) terdapat dalam

sel di baris i dan kolom j dengan ๐‘๐‘–๐‘—๐‘– ,๐‘— = 1 [3].

๐‘๐‘–๐‘— = ๐‘› ๐‘–๐‘—

๐‘› (2.2)

Kemudian dapat dihitung gabungan probabilitas antara probabilitas baris

dan probabilitas kolom. Untuk total probabilitas baris dilambangkan ๐‘๐‘–+ dan total

probabilitas kolom dilambangkan ๐‘+๐‘— .

๐‘๐‘–+ = ๐‘11 + ๐‘12 dan ๐‘+๐‘— = ๐‘11 + ๐‘21 (2.3)

Secara umum dua variabel dikatakan independen jika

๐‘๐‘–๐‘— = ๐‘๐‘– . ร— ๐‘.๐‘— (2.4)

Dalam tabel kontingensi dua dimensi, ๐‘›๐‘–๐‘— adalah frekuensi pengamatan

pada baris ke-i dan kolom ke-j, ๐‘›๐‘–+ adalah frekuensi marjinal baris ke-i dan ๐‘›+๐‘—

adalah frekuensi marginal untuk kolom ke-j serta ๐‘๐‘–๐‘— adalah probabilitas

pengamatan, dimana:

๐‘๐‘–๐‘—๐‘— = 1๐‘– ๐‘๐‘– . = ๐‘๐‘–๐‘—๐‘— ๐‘.๐‘— = ๐‘๐‘–๐‘—๐‘—

๐‘›๐‘–๐‘—๐‘— = ๐‘›๐‘– ๐‘›๐‘–. = ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘— ๐‘›.๐‘— = ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘—

Dalam tabel kontingensi dua dimensi, dilambangkan ๐‘š๐‘–๐‘— adalah frekuensi harapan

untuk baris ke-i dan kolom ke-j, dimana ukuran sampel n dan probabilitas ๐‘๐‘–๐‘—

maka:

Page 25: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

11

๐‘š๐‘–๐‘— = n ร— ๐‘๐‘–๐‘— = n ร— ๐‘๐‘–+ ร— ๐‘+๐‘—

๐‘š๐‘–๐‘— = n ร— ๐‘› ๐‘– .

๐‘› ร—

๐‘› .๐‘—

๐‘› ( subtitusikan persamaan 2.2)

๐‘š๐‘–๐‘— = ๐‘› ๐‘– . (๐‘› .๐‘— )

๐‘› (2.5)

Berikut adalah tabel kontingensi probabilitas untuk 2 dimensi berukuran I x J :

Tabel 2.3 Tabel Probabilitas 2 Dimensi

Variabel 2

(Y)

Total

Y1 Y2 ........ Yj

Variabel

1

(X)

X1 ๐‘11 ๐‘11 ........ ๐‘1๐‘— ๐‘1.

X2 ๐‘21 ๐‘21 ........ ๐‘2๐‘— ๐‘2.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Xi ๐‘๐‘–1 ๐‘๐‘–1 ........ ๐‘๐‘–๐‘— ๐‘๐‘– .

Total ๐‘.1 ๐‘.1 ........ ๐‘+๐‘— 1

Keterangan:

๐‘๐‘–๐‘— : probabilitas pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j

๐‘๐‘– . : probabilitas pengamatan kategori ๐‘‹๐‘–

๐‘.๐‘— : probabilitas pengamatan kategori ๐‘Œ๐‘—

Page 26: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

12

2.3.2 Tabel Kontingensi Tiga Dimensi

Tabel kontingensi tiga dimensi mempunyai tiga variabel kategorik (X, Y,

Z) yang berturutโ€“turut mempunyai i, j, k sel. Tabel kontingensi tiga dimensi

merupakan tabel yang menyajikan konsep dasar hubungan antara variabel X

dengan variabel Y, dimana terdapat variabel kontrol tunggal Z dan semuanya

adalah variabel kategorik [5]. Tabel tersebut mempunyai i, j, dan k sel, yang

terdiri atas I baris, J kolom dan K lapis (kontrol). Tabel kontingensi tiga dimensi

disebut juga tabel I x J x K (tabel kontingensi tiga dimensi dapat disajikan seperti

lampiran II).

Dalam tabel kontingensi tiga dimensi, ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ adalah frekuensi pengamatan

pada baris ke-I, kolom ke-j dan lapis ke-k, ๐‘›๐‘– .. adalah frekuensi marjinal baris ke-I,

๐‘›.๐‘— . adalah frekuensi marginal untuk kolom ke-j dan ๐‘›..๐‘˜ adalah frekuensi marginal

untuk lapis ke-k serta ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ adalah probabilitas pengamatan, dimana:

๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘—๐‘– = 1 ๐‘๐‘– .. = ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘—

๐‘.๐‘— . = ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘– ๐‘..๐‘˜ = ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘–

๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘—๐‘– = ๐‘› ๐‘›๐‘–.. = ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘—

๐‘.๐‘— . = ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘— ๐‘›..๐‘˜ = ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘–

Dalam tabel kontingensi tiga dimensi, frekuensi harapan untuk masing-

masing sel dilambangkan ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ , yaitu frekuensi harapan untuk baris ke-i, kolom

ke-j, dan lapis ke- k, dimana ukuran sampel n dan probabilitas ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ maka:

Page 27: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

13

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = n ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = n ร— ๐‘๐‘– .. ร— ๐‘.๐‘— . ร— ๐‘..๐‘˜

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = n ร— ๐‘› ๐‘– ..

๐‘› ร—

๐‘› .๐‘— .

๐‘› ร—

๐‘› ..๐‘˜

๐‘› ( subtitusikan persamaan 2.2)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘› ๐‘– .. ๐‘› .๐‘— . (๐‘› ..๐‘˜)

๐‘›2 (2.5)

2.4 Model Log Linear

2.4.1 Model Log Linear untuk Tabel Dua Dimensi

a. Model Bebas ( Independen)

Diberikan dua variabel X baris dan Y kolom yang saling bebas, maka

model log linear dapat disajikan dalam bentuk [4]:

log๐‘š๐‘–๐‘— = ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ (2.6)

Dimana :

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ : frekuensi harapan dalam sel i j

๐œ† : parameter rataโ€“rata keseluruhan

๐œ†๐‘–๐‘‹ : parameter pengaruh tingkat i faktor X

๐œ†๐‘—๐‘Œ : parameter pengaruh tingkat j faktor Y

Dengan asumsi ๐œ†๐‘–๐‘‹

๐‘– = ๐œ†๐‘—๐‘Œ

๐‘— = 0 dan derajat bebas (I-1) (J-1)

b. Model Lengkap ( Saturated)

Model lengkap adalah model yang menjelaskan jika kedua variabel X dan

Y saling berinteraksi atau terdapat hubungan langsung antara kedua variabel

tersebut. Maka model log linear lengkap dapat ditulis [4] :

log๐‘š๐‘–๐‘— = ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ (2.7)

Page 28: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

14

Dimana :

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ : frekuensi harapan dalam sel i j

๐œ† : parameter rata โ€“ rata keseluruhan

๐œ†๐‘–๐‘‹ : parameter pengaruh tingkat i faktor X

๐œ†๐‘—๐‘Œ : parameter pengaruh tingkat j faktor Y

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ : parameter pengaruh tingkat interaksi i,j pada faktor X dan Y

Dengan asumsi ๐œ†๐‘–๐‘‹

๐‘– = ๐œ†๐‘—๐‘Œ

๐‘— = ๐œ†๐‘–๐‘‹๐‘Œ

๐‘– = ๐œ†๐‘—๐‘‹๐‘Œ

๐‘— = 0 dan derajat bebas (I-1)

(J-1).

2.4.2 Model Log Linear untuk Tabel Tiga Dimensi

a. Model Bebas (Independen)

Diberikan tiga variabel X baris, Y kolom dan Z lapis, dimana ketiga

variabel tersebut saling bebas, maka model log linear dapat disajikan dalam

bentuk [4]:

log๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ (2.8)

Dimana :

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ : frekuensi harapan dalam sel i j

๐œ† : parameter rata โ€“ rata keseluruhan

๐œ†๐‘–๐‘‹ : parameter pengaruh tingkat i faktor X

๐œ†๐‘—๐‘Œ : parameter pengaruh tingkat j faktor Y

๐œ†๐‘˜๐‘ : parameter pengaruh tingkat k faktor Z

Dengan asumsi ๐œ†๐‘–๐‘‹

๐‘– = ๐œ†๐‘—๐‘Œ = ๐œ†๐‘˜

๐‘๐‘˜๐‘— = 0 dan derajat bebas (I-1) (J-1) (K-1)

Page 29: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

15

b. Model Lengkap ( Saturated)

Untuk tabel tiga dimensi terdapat tiga variabel X, Y, dan Z yang

memungkinkan terjadinya interaksi antara variabel XZ dengan variabel kontrol Y,

atau memungkinkan terjadinya interaksi antara variabel YZ dengan variabel

kontrol X. Serta memungkinkan terjadinya interaksi antara variabel XY dengan

variabel XZ, atau pun ketiga variabel tersebut saling berinteraksi (XYZ). Sehingga

model lengkap log linear tabel tiga dimensi dapat disajikan dalam bentuk [5]:

log๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘—

๐‘‹๐‘Œ + ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ (2.9)

Dimana :

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ : frekuensi harapan dalam sel i j

๐œ† : parameter rataโ€“rata keseluruhan

๐œ†๐‘–๐‘‹ : parameter pengaruh tingkat i faktor X

๐œ†๐‘—๐‘Œ : parameter pengaruh tingkat j faktor Y

๐œ†๐‘˜๐‘ : parameter pengaruh tingkat k faktor Z

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ : parameter pengaruh faktor interaksi sel- ij

๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ : parameter pengaruh faktor interaksi sel- ik

๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘ : parameter pengaruh faktor interaksi sel- jk

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ : parameter pengaruh faktor interaksi sel- ijk

2.4.3 Maksimum Likelihood Untuk Model Log Linear Tiga Dimensi

Dimisalkan sebuah sampel {๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ } untuk klasifikasi silang dari tiga

variabel X, Y dan Z. Diasumsikan ketiga variabel dalah variabel random

Page 30: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

16

poisson dengan nilai harapan ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ . Fungsi kepadatan probabilitas poisson

bersamaa dari ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ adalah [4]:

exp โˆ’ ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ (๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜)

๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜!๐‘˜๐‘—๐‘– (2.10)

Sehingga maksimum likelihood dapat dinyatakan dalam bentuk:

L(๐‘š) = ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ log๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ โˆ’๐‘˜๐‘—๐‘– ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘—๐‘– (2.11)

Karena log๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ๐‘ maka:

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ๐‘ ) (2.12)

Dari persamaan (2.11) dan persamaan (2.12) diperoleh bentuk log likelihood:

L(๐‘š) = ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ log๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ โˆ’๐‘˜๐‘—๐‘– ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘—๐‘–

= ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ log(๐‘’๐‘ฅ๐‘ ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘‹ +๐‘˜๐‘—๐‘–

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ ) โˆ’ (๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–

๐‘‹ + ๐œ†๐‘—๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜

๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ )๐‘˜๐‘—๐‘–

= ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘‹ +๐‘˜๐‘—๐‘–

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ โˆ’ (๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–

๐‘‹ + ๐œ†๐‘—๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜

๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ )๐‘˜๐‘—๐‘–

= ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐‘˜๐‘—๐‘– ๐œ† + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜๐‘— ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–

๐‘Œ๐‘˜๐‘– + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–

๐‘๐‘—๐‘– +

๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘Œ

๐‘˜ + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘

๐‘— + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘Œ๐‘ + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ๐‘๐‘˜๐‘—๐‘–๐‘– โˆ’

(๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ๐‘ )๐‘˜๐‘—๐‘–

Maka diperoleh:

L(m)=๐‘› ๐œ† + ๐‘›๐‘–..๐‘– ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐‘›.๐‘— .๐œ†๐‘—

๐‘Œ๐‘— + ๐‘›..๐‘˜ ๐œ†๐‘˜

๐‘๐‘– + ๐‘›๐‘–๐‘— .๐‘—๐‘– ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ + ๐‘›๐‘–.๐‘˜ ๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘

๐‘– +

๐‘›.๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘Œ๐‘ + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ๐‘๐‘˜๐‘—๐‘–๐‘˜๐‘— โˆ’ (๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–

๐‘‹ + ๐œ†๐‘—๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜

๐‘ +๐‘˜๐‘—๐‘–

๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ )

Page 31: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

17

Dari persamaan (2.14) dapat dicari turunan terhadap parameter-parameter

sehingga diperoleh estimasi maksimum likelihood setiap model (๐‘š ๐‘–๐‘—๐‘˜ ):

1) Turunan terhadap ๐œ† diperoleh

L(๐‘š) = ๐‘› ๐œ† + ๐‘›๐‘–..๐‘– ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐‘›.๐‘— .๐œ†๐‘—

๐‘Œ๐‘— + ๐‘›..๐‘˜ ๐œ†๐‘˜

๐‘๐‘– + ๐‘›๐‘–๐‘— .๐‘—๐‘– ๐œ†๐‘–๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ +

๐‘›๐‘–.๐‘˜ ๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘

๐‘– + ๐‘›.๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘Œ๐‘ + ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘‹๐‘Œ๐‘๐‘˜๐‘—๐‘–๐‘˜๐‘— โˆ’ (๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–

๐‘‹ +๐‘˜๐‘—๐‘–

๐œ†๐‘—๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜

๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ )

๐œ•๐ฟ

๐œ•๐œ†= n โˆ’ (๐‘’๐‘ฅ๐‘(๐œ† + ๐œ†๐‘–

๐‘‹ + ๐œ†๐‘—๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜

๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ )๐‘˜๐‘—๐‘–

๐œ•๐ฟ

๐œ•๐œ† = n โˆ’ ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐‘˜๐‘—๐‘–

๐œ•๐ฟ

๐œ•๐œ† = 0 maka:

0 = n โˆ’ ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐‘˜๐‘—๐‘–

n = ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ ๐‘˜๐‘—๐‘–

n = ๐‘š โ€ฆ

n = ๐‘š โ€ฆ berarti total estimasi frekuensi harapan sama dengan total frekuensi

pengamatan. Berdasarkan penjabaran di atas dapat diperoleh turunan terhadap

parameter-parameter lainnya, yaitu:

2) Turunan terhadap ๐œ†๐‘–๐‘‹ diperoleh:

๐‘š ๐‘– .. =๐‘›๐‘–.. dengan i= 1,2,โ€ฆ,I

3) Turunan terhadap ๐œ†๐‘—๐‘Œ diperoleh:

๐‘š .๐‘— . =๐‘›.๐‘— . dengan j= 1,2,โ€ฆ,J

Page 32: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

18

4) Turunan terhadap ๐œ†๐‘˜๐‘ diperoleh:

๐‘š ..๐‘˜ =๐‘›..๐‘˜ dengan k= 1,2,โ€ฆ,K

5) Turunan terhadap ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ diperoleh:

๐‘š ๐‘–๐‘— . =๐‘›๐‘–๐‘— . dengan i= 1,2,โ€ฆ,I ; j=1,2,โ€ฆ.J

6) Turunan terhadap ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ diperoleh:

๐‘š ๐‘– .๐‘˜ =๐‘›๐‘–.๐‘˜ dengan i= 1,2,โ€ฆ,I ; k=1,2,โ€ฆ.K

7) Turunan terhadap ๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘ diperoleh:

๐‘š .๐‘—๐‘˜ =๐‘›.๐‘—๐‘˜ dengan j= 1,2,โ€ฆ,J ; k=1,2,โ€ฆ.K

Page 33: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data dan Variabel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Badan

Sensus Kependudukan Kabupaten Lampung Tengah mengenai jumlah penduduk

Desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah Tahun 2011,

yang dicatat berdasarkan variabel umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

Data dari variabel tersebut berbentuk kategori dimana untuk variabel umur terdiri

atas anak-anak (5-13 tahun), remaja (14-22 tahun), dewasa (23-31 tahun), dan usia

lanjut (32-40 tahun). Kemudian untuk variabel tingkat pendidikan terdiri atas

tingkat pendidikan SD sederajat, SLTP sederajat, SLTA sederajat dan Perguruan

Tinggi. Variabel jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan.

Data sekunder yang didapat, dicatat dalam bentuk formulir biodata

penduduk untuk WNI (per keluarga) yang terdiri dari 1300 Kepala Keluarga. Dari

formulir biodata penduduk tersebut dibuat suatu tabel distribusi frekuensi untuk

jumlah penduduk berdasarkan variabel yang telah ditentukan sebelumnya yang

kemudian dimasukkan dalam tabel kontingensi berdimensi tiga. Berikut gambaran

tabel kontingensi tiga dimensi berdasarkan data penelitian.

Page 34: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

20

Tabel 3.1 Tabel Kontingensi Tiga Dimensi

laki-laki perempuan

Anak -

anak

SD ๐‘›111 ๐‘›112

SLTP ๐‘›121 ๐‘›122

SLTA ๐‘›131 ๐‘›132

PT ๐‘›141 ๐‘›142

Remaja

SD ๐‘›211 ๐‘›212

SLTP ๐‘›221 ๐‘›222

SLTA ๐‘›231 ๐‘›232

PT ๐‘›241 ๐‘›242

Dewasa

SD ๐‘›311 ๐‘›312

SLTP ๐‘›321 ๐‘›322

SLTA ๐‘›331 ๐‘›332

PT ๐‘›341 ๐‘›342

Lanjut Usia

SD ๐‘›411 ๐‘›412

SLTP ๐‘›421 ๐‘›422

SLTA ๐‘›431 ๐‘›432

PT ๐‘›441 ๐‘›442

Dari tabel 3.1, misalnya ๐‘›111 menjelaskan bahwa frekuensi jumlah

penduduk untuk kategori umur anak-anak, tingkat pendidikan SD dan jenis

kelamin laki-laki. Kemudian ๐‘›212 menjelaskan frekuensi jumlah penduduk untuk

kategori umur remaja, tingkat pendidikan SD dan jenis kelamin perempuan.

Untuk ๐‘›341 menjelaskan frekuensi jumlah penduduk kategori umur dewasa,

tingkat pendidikan SLTA dan jenis kelamin laki-laki. Sedangkan ๐‘›442

menjelaskan frekuensi jumlah penduduk untuk kategori umur lanjut usia, tingkat

pendidikan Perguruan Tinggi dan jenis kelamin perempuan.

Page 35: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

21

Setelah terbentuk tabel kontingensi seperti tabel di atas, selanjutnya dicari

nilai statistik cukup minimal. Statistik cukup minimal merupakan koefisien dari

masing-masing variabel berdasarkan beberapa kemungkinan model log linear tiga

dimensi. Dengan ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ adalah frekuensi dari setiap variabel yang diamati, maka

statistik cukup minimal berdasarkan model log linear tiga dimensi adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Tabel Statistik Cukup Minimal

Model Log

Linear

Statistik Cukup Minimal

(X, Y, Z) ๐‘›๐‘–.., ๐‘›.๐‘— ., ๐‘›..๐‘˜

(X, YZ) ๐‘›๐‘–.., ๐‘›.๐‘—๐‘˜

(Y, XZ) ๐‘›.๐‘— ., ๐‘›๐‘–.๐‘˜

(Z, XY) ๐‘›..๐‘˜ , ๐‘›๐‘–๐‘— .

(XY, XZ) ๐‘›๐‘–๐‘— ., ๐‘›๐‘– .๐‘˜

(XY, YZ) ๐‘›๐‘–๐‘— ., ๐‘›.๐‘—๐‘˜

(XZ, YZ) ๐‘›๐‘–.๐‘˜ , ๐‘›.๐‘—๐‘˜

(XY, XZ, YZ) ๐‘›๐‘–๐‘— ., ๐‘›๐‘– .๐‘˜ , ๐‘›.๐‘—๐‘˜

Keterangan:

(X, Y, Z) = model yang ketiga faktornya tidak ada interaksi

(X, YZ) = model yang hanya terdapat satu interaksi (interaksi antara faktor Y dan

faktor Z)

Begitu juga untuk model-model yang lainnya.

Page 36: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

22

3.2 Metode Analisis Data

3.2.1 Estimasi Frekuensi Harapan

Secara umum persamaan model log linear tabel kontingensi tak sempurna

tiga dimensi dapat disajikan dalam bentuk [8]:

log๐œ‡๐‘–๐‘—๐‘˜ = ยต + ๐œ†๐‘–๐‘‹ + ๐œ†๐‘—

๐‘Œ + ๐œ†๐‘˜๐‘ + ๐œ†๐‘–๐‘—

๐‘‹๐‘Œ + ๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ + ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘‹ + ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ (3.3)

Dengan syarat sebagai berikut:

๐›ฟ๐‘–๐œ†๐‘–๐‘‹

๐‘– = 0, ๐›ฟ๐‘—๐œ†๐‘—๐‘Œ

๐‘— = 0, ๐›ฟ๐‘˜๐œ†๐‘˜๐‘ =๐‘˜ 0

๐›ฟ๐‘–๐‘— ๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ

๐‘–๐‘— = 0, ๐›ฟ๐‘–๐‘˜๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘

๐‘–๐‘˜ = 0, ๐›ฟ๐‘—๐‘˜๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘ =๐‘—๐‘˜ 0 , ๐›ฟ๐‘—๐‘˜ ๐œ†๐‘—๐‘˜

๐‘Œ๐‘ =๐‘—๐‘˜ 0

Dimana ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ = 0 untuk sel kosong, dan ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ = 1 untuk lainnya

Dalam persamaan model log linear tabel tiga dimensi lengkap terdapat 8

kemungkinan model yang dapat dibentuk yaitu [7]: model ketiga faktor

independen (X, Y, Z), model yang salah satu faktor independen terhadap dua

faktor lainnya (X, YZ), (Y, XZ), (Z, XY), dan model yang saling dependen (XY,

XZ), (XY, YZ), (XZ, YZ), dan (XY, XZ, YZ).

Diasumsikan ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ adalah probabilitas untuk tabel kontingensi tiga dimensi

dengan persamaan:

๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ =๐‘› ๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘›โ€ฆ (3.4)

Sedangkan jika ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ adalah estimasi frekuensi harapan untuk baris ke i, kolom ke

j, dan lapis k.

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร— ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ (3.5)

Page 37: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

23

Dengan ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ = 1, untuk sel yang terisi

0, untuk sel yang kosong

Nilai estimasi frekuensi harapan ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ berdasarkan model-model yang

dapat dibentuk dalam model log linear tabel tiga dimensi adalah [7]:

a. Model independen penuh (X, Y, Z)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(0) = ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜

= ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘— .ร— ๐‘..๐‘˜

= ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘› ๐‘– ..

๐‘›โ€ฆ ร—

๐‘›.๐‘—.

๐‘›โ€ฆ ร—

๐‘› ..๐‘˜

๐‘›โ€ฆ

= ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร— ๐‘› ๐‘– .. ร— ๐‘›.๐‘—. ร— ๐‘› ..๐‘˜

(๐‘›โ€ฆ)2

Dengan ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ = 1, untuk sel yang terisi

0, untuk sel yang kosong

b. Model (X, YZ)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(1) = ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘๐‘– .. ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

= ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘› ๐‘– ..

๐‘›โ€ฆ ร—

๐‘› .๐‘—๐‘˜

๐‘›โ€ฆ

= ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร—๐‘› ๐‘– ..ร— ๐‘› .๐‘—๐‘˜

๐‘›โ€ฆ

Dengan ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ = 1, untuk sel yang terisi

0, untuk sel yang kosong

c. Model (Y, XZ)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(3) = ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร— ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘.๐‘— . ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜

d. Model (Z, XY)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(2) =๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร— ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘๐‘–๐‘— . ร— ๐‘..๐‘˜

Page 38: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

24

e. Model (XY, XZ)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(4) = ๐‘›โ€ฆ ร—

๐‘๐‘–๐‘— . ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜

๐‘๐‘– ..

= ๐‘›โ€ฆ ร— ๐‘› ๐‘–๐‘— .

๐‘›โ€ฆ ร—

๐‘› ๐‘– .๐‘˜

๐‘›โ€ฆ ร—

๐‘›โ€ฆ

๐‘› ๐‘– ..

=๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร—๐‘› ๐‘–๐‘— . ร— ๐‘› ๐‘– .๐‘˜

๐‘› ๐‘– ..

Dengan ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ = 1, untuk sel yang terisi

0, untuk sel yang kosong

f. Model (XY, YZ)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(5) = ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร—

๐‘› ๐‘–๐‘— . ร— ๐‘› .๐‘—๐‘˜

๐‘› .๐‘— .

g. Model (XZ, YZ)

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(6) = ๐›ฟ๐‘–๐‘—๐‘˜ ร—

๐‘› ๐‘– .๐‘˜ ร— ๐‘› .๐‘—๐‘˜

๐‘› ..๐‘˜

3.2.2 Pengujian Hipotesis

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah:

1. Uji Chi-Square

Setelah diperoleh estimasi frekuensi harapan, perlu dibandingkan

frekuensi-frekuensi hasil pengamatan dengan estimasi frekuensi harapan

menggunakan uji Chi-Square dan uji Goodness of fit untuk mengetahui kelayakan

setiap model.

Sebelum dilakukan pengujian Chi-Square perlu dihitung nilai derajat

bebas untuk setiap variabel. Perhitungan nilai derajat bebas pada tabel kontingensi

tak sempurna yaitu derajat bebas pada tabel kontingensi sempurna dikurangi

banyaknya sel kosong dalam tabel kontingensi tak sempurna.

Page 39: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

25

Tabel 3.3 Tabel Derajat Bebas Untuk Tabel Kontingensi Tak Sempurna

Model Log Linear Derajat Bebas

(X, Y, Z) IJK-I-J-K+2-n

(X, YZ) (JK-1) (I-1)-n

(Y, XZ) (IK-1) (J-1)-n

(Z, XY) (IJ-1) (K-1)-n

(XY, XZ) I(J-1) (K-1)-n

(XY, YZ) J(I-1) (K-1)-n

(XZ, YZ) K(I-1) (J-1)-n

(XY, XZ, YZ) (I-1) (J-1) (K-1)-n

Dimana n= banyaknya sel kosong dalam tabel kontingensi tak sempurna

Hipotesis untuk uji ini adalah:

1. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘— .ร— ๐‘..๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘— .ร— ๐‘..๐‘˜

2. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

3. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜

4. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

5. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜ /๐‘๐‘– ..

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜ /๐‘๐‘– ..

Page 40: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

26

6. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ /๐‘.๐‘— .

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ /๐‘.๐‘— .

7. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– .๐‘˜ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ / ๐‘..๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– .๐‘˜ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ / ๐‘..๐‘˜

8. ๐ป0 : ๐‘111 ร— ๐‘๐‘–๐‘— 1

๐‘๐‘–11 ร— ๐‘1๐‘—1=

๐‘11๐‘˜ ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘๐‘–1๐‘˜ ร— ๐‘1๐‘—๐‘˜

๐ป1 :๐‘111 ร— ๐‘๐‘–๐‘— 1

๐‘๐‘–11 ร— ๐‘1๐‘—1โ‰ 

๐‘11๐‘˜ ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘๐‘–1๐‘˜ ร— ๐‘1๐‘—๐‘˜

Statistik uji:

๐œ’2 = (๐‘› ๐‘–๐‘—๐‘˜ โˆ’ ๐‘š ๐‘–๐‘—๐‘˜

(๐‘› )) 2

๐‘š ๐‘–๐‘—๐‘˜(๐‘› )

๐พ๐‘˜=1

๐ฝ๐‘— =1

๐ผ๐‘–=1 , โˆ= 0.01

Dimana:

๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ = frekuensi pengamatan baris ke i, kolom ke j, dan lapis ke k.

๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜(๐‘›) = estimasi frekuensi harapan baris ke i, kolom ke j lapis ke k dan

berdasarkan model ke n.

๐‘› = 0,1,2,...,7 (tedapat 8 kemungkinan model dalam log linear tiga dimensi).

Kriteria uji:

Tolak ๐ป0 jika ๐œ’2โ„Ž๐‘–๐‘ก

โ‰ฅ ๐œ’2๐‘ก๐‘Ž๐‘

Terima ๐ป0 jika ๐œ’2โ„Ž๐‘–๐‘ก

โ‰ค ๐œ’2๐‘ก๐‘Ž๐‘

2. Uji Goodness Of Fit

Diberikan dua model parametrik ๐‘š๐‘Ÿ dan ๐‘š๐‘  dengan model ๐‘š๐‘  kasus

khusus model ๐‘š๐‘Ÿ . Karena ๐‘š๐‘  lebih sederhana dari model ๐‘š๐‘Ÿ maka model ๐‘š๐‘ 

dikatakan bersusun dengan ๐‘š๐‘Ÿ . Dimana ๐‘ฃ๐‘Ÿ dan ๐‘ฃ๐‘  berturut-turut adalah derajat

Page 41: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

27

bebas untuk model ๐‘š๐‘Ÿ dan model ๐‘š๐‘  , sehingga derajat kebebasan untuk

pengujian model ๐‘š๐‘Ÿ dan ๐‘š๐‘  adalah ๐‘ฃ๐‘Ÿ โˆ’ ๐‘ฃ๐‘  .

Secara umum untuk menguji model ๐‘š๐‘Ÿ terhadap ๐‘š๐‘  , dengan model

๐‘š๐‘Ÿ tidak lebih dari model ๐‘š๐‘  maka [7]:

๐บ2(๐‘š๐‘Ÿ) โ‰ค ๐บ2(๐‘š๐‘ ) (3.6)

Hipotesis untuk uji ini adalah:

๐ป0 = model log linear sesuai dengan keadaan sebenarnya

๐ป1 = model log linear tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya

Statistik uji:

๐บ2 ๐‘š๐‘Ÿ โˆ’ ๐บ2(๐‘š๐‘ )

Kriteria uji:

Tolak ๐ป0 jika ๐บ2 ๐‘š๐‘Ÿ โˆ’ ๐บ2(๐‘š๐‘ ) โ‰ฅ ๐œ’๐‘ก๐‘Ž๐‘2

Terima ๐ป0 jika ๐บ2 ๐‘š๐‘Ÿ โˆ’ ๐บ2 ๐‘š๐‘  โ‰ค ๐œ’๐‘ก๐‘Ž๐‘2

โˆ= 0.01 dan db= ๐‘ฃ๐‘Ÿ โˆ’ ๐‘ฃ๐‘  .

3. Analisis Residual

Setelah didapat model log linear yang paling sesuai, langkah terakhir

adalah analisis residual. Analisis dalam uji ini menggunakan analisis Pearson

Residuals dengan persamaan [4]:

ํœ€๐‘– =๐‘› ๐‘–โˆ’๐‘š ๐‘–

๐‘š ๐‘– (3.7)

Dimana i=1, 2,3,โ€ฆโ€ฆ.,n

Semakin baik suatu model log linear, maka nilai Pearson Residuals akan

selalu mendekati nilai nol. Begitu juga untuk nilai ํœ€๐‘–๐‘›๐‘– (i=1, 2,3,โ€ฆ,n) akan selalu

mendekati nol.

Page 42: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

28

ํœ€๐‘–๐‘›๐‘– =

๐‘› ๐‘–โˆ’๐‘š ๐‘–

๐‘š ๐‘–

Kriteria uji:

Tolak ๐ป0 jika ํœ€๐‘–๐‘›๐‘– โ‰ฅ ๐œ’๐‘ก๐‘Ž๐‘

2

Terima ๐ป0 jika ํœ€๐‘–๐‘›๐‘– โ‰ค ๐œ’๐‘ก๐‘Ž๐‘

2 โˆ= 0.01 dan db= ๐‘› โˆ’ ๐‘ (p= banyaknya parameter)

4. Penaksiran Parameter

Setelah didapat model terbaik dan sesuai dengan keadaan sebenarnya

berdasarkan uji yang dilakukan, maka perlu dicari nilai parameter berdasarkan

model yang didapat. Misalkan {๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ } adalah frekuensi harapan berdasarkan

model, dan ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜ = log ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜ , maka masing-masing nilai parameter dapat dcari

dengan persamaan:

ฮป = ษณโ€ฆ

๐œ†๐‘–๐‘‹ = ษณ

๐‘– ..โˆ’ ษณ

โ€ฆ

๐œ†๐‘—๐‘Œ = ษณ

.๐‘— .โˆ’ ษณ

โ€ฆ

๐œ†๐‘˜๐‘ = ษณ

..๐‘˜โˆ’ ษณ

โ€ฆ

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ = ษณ

๐‘–๐‘— .โˆ’ ษณ

๐‘– ..โˆ’ ษณ

.๐‘— .+ ษณ

โ€ฆ

๐œ†๐‘–๐‘˜๐‘‹๐‘ = ษณ

๐‘–.๐‘—โˆ’ ษณ

๐‘– ..โˆ’ ษณ

..๐‘˜+ ษณ

โ€ฆ

๐œ†๐‘—๐‘˜๐‘Œ๐‘ = ษณ

.๐‘—๐‘˜โˆ’ ษณ

.๐‘— .โˆ’ ษณ

..๐‘˜+ ษณ

โ€ฆ

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘‹๐‘Œ๐‘ = ษณ

๐‘–๐‘—๐‘˜โˆ’ ษณ

๐‘–๐‘— .โˆ’ ษณ

๐‘– .๐‘˜โˆ’ ษณ

.๐‘—๐‘˜+

ษณ๐‘– ..

+ ษณ.๐‘— .

+ ษณ..๐‘˜

โˆ’ ษณโ€ฆ

ษณ๐‘– ..

= ( ษณ๐‘–..

)/๐ฝ๐พ๐‘–๐‘˜

ษณ.๐‘— .

= ( ษณ.๐‘— .

)/๐ผ๐พ๐‘–๐‘˜

ษณ..๐‘ง

= ( ษณ..๐‘˜

)/๐ผ๐ฝ๐‘–๐‘—

ษณ๐‘–๐‘— .

= ( ษณ๐‘–๐‘— .

)/๐พ๐‘˜

ษณ๐‘–.๐‘ง

= ( ษณ๐‘– .๐‘˜

)/๐ฝ๐‘—

ษณ.๐‘—๐‘˜

= ( ษณ.๐‘—๐‘˜

)/๐ผ

๐‘–

Page 43: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

29

3.1 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Mulai

Data

Tabel Kontingensi

Statistik Cukup

Estimasi frekuensi

Harapan

Pemilihan Model

Uji ๐œ’2

Uji ๐บ2

Kesimpulan

(Model Terbaik)

Selesai

Banyak

Model Satu Model

Pearson

Residual

Ya

Tidak

Page 44: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini adalah data populasi jumlah penduduk desa

Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah tahun 2011 yang

dicatat berdasarkan variabel umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Data

yang diambil berbentuk data sekunder yang diambil dari Badan Sensus

Kependudukan Kabupaten Lampung Tengah. Berikut disajikan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 4.1 Data Populasi Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung

Laki-laki Perempuan

Anak -

anak

SD 254 236

SLTP 52 34

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 74 84

SLTP 157 162

SLTA 150 142

PT 45 60

Dewasa

SD 107 93

SLTP 156 174

SLTA 197 144

PT 53 61

Lanjut

Usia

SD 149 191

SLTP 127 116

SLTA 119 91

PT 55 57

Page 45: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

31

Dengan keterangan anakโ€“anak umur 5โ€“13 tahun, remaja umur 14โ€“22 tahun,

dewasa umur 23-31 tahun, usia lanjut umur 32โ€“40 tahun.

Dalam dalam tabel kontingensi di atas ditetapkan bahwa I sebagai variabel

umur, J sebagai variabel tingkat pendidikan, dan K sebagai variabel jenis kelamin.

Dimana I sebagai baris, J sebagai kolom, dan K sebagai layer (lapis). Dari tabel

kontingensi di atas terlihat bahwa terdapat 4 sel yang kosong, hal itu dikarenakan

tidak adanya kelompok umur anak-anak yang telah mendapatkan pendidikan

terakhir SLTA atau Perguruan Tinggi (PT). Dari tabel kontingensi di atas

menjelaskan bahwa frekuensi jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang

mempunyai tingkat pendidikan SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 254

orang. Frekuensi jumlah penduduk untuk kategori remaja yang telah

berpendidikan SLTP dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 162 orang.

Frekuensi jumlah penduduk untuk kategori dewasa yang mempunyai tingkat

pendidikan SLTA dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 197 orang. Sedangkan

untuk frekuensi jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai

pendidikan Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 57

orang.

Frekuensi dari setiap tabel kontingensi tiga dimensi dapat dimisalkan ๐‘›๐‘–๐‘—๐‘˜ ,

dimana i = 1. 2,...I, j = 1, 2, ...J, k = 1, 2, ...K. Dengan menggunakan persamaan

frekuensi total marginal berdasarkan kemungkinan model-model Log Linear tiga

dimensi, maka diperoleh nilai statistik cukup untuk masing-masing model (lihat

lampiran II):

Page 46: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

32

4.2 Hasil Estimasi Frekuensi Harapan

Berdasarkan beberapa kemungkinan model log linear yang dapat dibentuk,

diperoleh nilai estimasi frekuensi harapan dari masing-masing model.

1. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (X, Y, Z)

Estimasi frekuensi harapan model (X, Y, Z) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variable umur (X), variabel tingkat pendidikan (Y) dan

variabel jenis kelamin (Z) saling independen.

Tabel 4.2 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (X, Y, Z)

Laki-laki Perempuan

Anak -

anak

SD 103.97 100.90

SLTP 85.59 83.07

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 157.76 153.11

SLTP 129.88 126.04

SLTA 111.95 108.65

PT 43.96 42.66

Dewasa

SD 177.80 172.55

SLTP 146.37 142.05

SLTA 126.17 122.44

PT 49.54 48.08

Lanjut

Usia

SD 163.36 158.54

SLTP 134.48 130.52

SLTA 115.92 112.50

PT 45.51 44.17

Dari tabel kontingensi tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 103.97 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori remaja yang telah berpendidikan SLTP dan

Page 47: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

33

berjenis kelamin perempuan berjumlah 153.11 orang. Frekuensi harapan jumlah

penduduk untuk kategori dewasa yang mempunyai tingkat pendidikan SLTA dan

berjenis kelamin laki-laki berjumlah 126.17 orang. Sedangkan untuk frekuensi

harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai pendidikan

Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 44.17 orang.

2. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (X, YZ)

Estimasi frekuensi harapan model (X, YZ) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variable umur (X) independen, variabel tingkat pendidikan (Y)

dan variabel jenis kelamin (Z) saling terikat atau dependen.

Tabel 4.3 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (X, YZ)

Laki-laki Perempuan

Anak โ€“

anak

SD 100.72 104.17

SLTP 84.85 83.82

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 152.82 158.05

SLTP 128.74 127.17

SLTA 121.94 98.65

PT 40.04 46.58

Dewasa

SD 172.23 178.13

SLTP 145.10 143.33

SLTA 137.43 111.18

PT 45.12 52.50

Lanjut

Usia

SD 158.24 163.66

SLTP 133.31 131.69

SLTA 126.27 102.15

PT 41.46 48.23

Dari tabel kontingensi tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 100.72 orang. Frekuensi harapan

Page 48: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

34

jumlah penduduk untuk kategori remaja yang telah berpendidikan SLTP dan

berjenis kelamin perempuan berjumlah 127.17 orang. Sedangkan untuk frekuensi

harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai pendidikan

Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 48.23 orang.

3. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (Y, XZ)

Estimasi frekuensi harapan model (Y, XZ) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variabel tingkat pendidikan (Y) independen, variabel umur (X)

dan variabel jenis kelamin (Z) saling terikat atau dependen.

Tabel 4.4 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (Y, XZ)

Laki-laki Perempuan

Anak โ€“

anak

SD 108.84 96.04

SLTP 89.60 79.06

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 151.52 159.35

SLTP 124.74 131.18

SLTA 107.52 113.07

PT 42.22 44.40

Dewasa

SD 182.47 167.88

SLTP 150.21 138.21

SLTA 129.48 119.13

PT 50.84 46.78

Lanjut

Usia

SD 160.06 161.84

SLTP 131.77 133.23

SLTA 113.58 114.84

PT 44.60 45.10

Dari tabel kontingensi tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 108.84 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori dewasa yang mempunyai tingkat pendidikan

SLTA dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 129.48 orang. Sedangkan untuk

Page 49: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

35

frekuensi harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai

pendidikan Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 45.10

orang.

4. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (Z, XY)

Estimasi frekuensi harapan model (Z, XY) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variabel jenis kelamin (Z) independen, variabel umur (X) dan

variabel tingkat pendidikan (Y) saling terikat atau dependen.

Tabel 4.5 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (Z, XY)

Laki-laki Perempuan

Anak โ€“

anak

SD 248.67 241.33

SLTP 43.64 42.36

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 80.18 77.82

SLTP 161.89 157.11

SLTA 148.19 143.81

PT 53.28 51.71

Dewasa

SD 101.50 98.50

SLTP 167.47 162.53

SLTA 173.05 167.95

PT 57.85 56.15

Lanjut

Usia

SD 172.54 167.46

SLTP 123.32 119.68

SLTA 106.57 103.43

PT 56.84 55.16

Dari tabel kontingensi tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 248.67 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori remaja yang telah berpendidikan SLTP dan

berjenis kelamin perempuan berjumlah 157.11 orang. Sedangkan untuk frekuensi

Page 50: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

36

harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai pendidikan

Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 55.16 orang.

5. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (XY, XZ)

Estimasi frekuensi harapan model (XY, XZ) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variabel tingkat pendidikan (Y) dan variabel jenis kelamin (Z)

saling independen, sedangkan variabel umur (X) terikat terhadap kedua variabel

lain.

Tabel 4.6 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XY, XZ)

Laki-laki Perempuan

Anak -

anak

SD 260.31 229.69

SLTP 45.69 40.31

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 77.01 80.99

SLTP 155.49 163.51

SLTA 142.32 149.68

PT 51.18 53.82

Dewasa

SD 104.16 95.84

SLTP 171.87 158.13

SLTA 177.60 163.40

PT 53.37 54.62

Lanjut

Usia

SD 169.06 170.94

SLTP 120.83 122.17

SLTA 104.42 105.58

PT 55.69 56.31

Dari tabel kontingensi tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 260.31 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori remaja yang telah berpendidikan SLTP dan

berjenis kelamin perempuan berjumlah 163.51 orang. Sedangkan untuk frekuensi

Page 51: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

37

harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai pendidikan

Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 56.31 orang.

6. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (XY, YZ)

Estimasi frekuensi harapan model (XY, YZ) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variabel umur (X) dan variabel jenis kelamin (Z) saling

independen, sedangkan variabel tingkat pendidikan (Y) terikat terhadap kedua

variabel lain.

Tabel 4.7 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XY, YZ)

Laki-laki Perempuan

Anak -

anak

SD 240.88 249.12

SLTP 43.26 42.74

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 77.67 80.33

SLTP 160.48 158.52

SLTA 161.41 130.59

PT 48.53 56.47

Dewasa

SD 98.32 101.68

SLTP 166.01 163.99

SLTA 188.50 152.50

PT 52.69 61.30

Lanjut

Usia

SD 167.14 172.86

SLTP 122.24 120.75

SLTA 116.08 93.91

PT 51.77 60.23

Dari tabel kontingensi tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 240.88 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori remaja yang telah berpendidikan SLTP dan

berjenis kelamin perempuan berjumlah 158.52 orang. Sedangkan untuk frekuensi

Page 52: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

38

harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai pendidikan

Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 60.23 orang.

7. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (XZ, YZ)

Estimasi frekuensi harapan model (XZ, YZ) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variabel umur (X) dan variabel tingkat pendidikan (Y) saling

independen, sedangkan variabel jenis kelamin (Z) terikat terhadap kedua variabel

lain.

Tabel 4.8 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XZ, YZ)

Laki-laki Perempuan

Anak -

anak

SD 105.43 99.14

SLTP 88.82 79.77

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 146.78 164.49

SLTP 123.65 132.36

SLTA 117.12 102.67

PT 38.45 48.48

Dewasa

SD 176.75 173.31

SLTP 148.91 139.45

SLTA 141.04 108.17

PT 46.31 51.07

Lanjut

Usia

SD 155.04 167.06

SLTP 130.62 134.43

SLTA 123.72 104.28

PT 40.62 49.23

Dari tabel tersebut menjelaskan diantaranya frekuensi harapan jumlah

penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan SD dan

berjenis kelamin laki-laki berjumlah 105.43 orang. Frekuensi harapan jumlah

penduduk untuk kategori remaja yang telah berpendidikan SLTP dan berjenis

kelamin perempuan berjumlah 132.36 orang. Sedangkan untuk frekuensi harapan

Page 53: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

39

jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai pendidikan

Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 49.23 orang.

8. Estimasi Frekuensi Harapan Untuk Model (XZ, XY, YZ)

Estimasi frekuensi harapan model (X, Y, Z) merupakan model yang

menjelaskan bahwa variable umur (X), variabel tingkat pendidikan (Y) dan

variabel jenis kelamin (Z) saling dependen terhadap dua variable lainnya.

Tabel 4.8 Tabel Estimasi Frekuensi Harapan Model (XZ, XY, YZ)

Laki-laki Perempuan

Anak -

anak

SD 150.95 196.75

SLTP 62.10 80.94

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 141.03 183.82

SLTP 58.02 75.62

SLTA 135.16 176.17

PT 91.68 119.5

Dewasa

SD 92.72 120.86

SLTP 38.15 49.72

SLTA 88.87 115.83

PT 60.28 75.57

Lanjut

Usia

SD 95.45 124.42

SLTP 39.27 51.19

SLTA 91.48 119.24

PT 62.05 80.88

Dari tabel kontingensi di atas menjelaskan diantaranya frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori anak-anak yang mempunyai tingkat pendidikan

SD dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 150.95 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori remaja yang mempunyai tingkat pendidikan

SLTP dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 49.72 orang. Frekuensi harapan

jumlah penduduk untuk kategori dewasa yang mempunyai tingkat pendidikan

SLTA dan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 88.87 orang.Sedangkan untuk

Page 54: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

40

frekuensi harapan jumlah penduduk untuk kategori usia lanjut yang mempunyai

pendidikan Perguruan Tinggi dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 80.88

orang.

4.3 Pemilihan Model

4.3.1 Uji Chi-Square (๐‘ฟ๐Ÿ)

Setelah didapat nilai estimasi frekuensi harapan setiap model, selanjutnya

akan dicari nilai Chi-Square (๐‘‹2) dari masing-masing model untuk memilih

model terbaik (lihat lampiran 4).

Tabel 4.9 Tabel Nilai Chi-Square (๐‘ฟ๐Ÿ)

No

Model Log

Linear

Db ๐Œ๐Ÿ ๐Œ๐’•๐’‚๐’ƒ๐Ÿ Kesimpulan

1 (X, Y, Z) 20 263.82 37.57 Ditolak

2 (X, YZ) 17 689.52 33.41 Ditolak

3 (Y, XZ) 17 697.90 33.41 Ditolak

4 (Z, XY) 11 26.98 24.72 Ditolak

5 (XY, XZ) 8 23.21 20.09 Ditolak

6 (XY, YZ) 8 16.10 20.09 Diterima

7 (XZ, YZ) 14 684.17 29.34 Ditolak

8 (XY, XZ, YZ) 5 1717.37 15.08 Ditolak

Setelah diperoleh nilai Chi-Square (๐œ’2) dari masing-masing model akan

diuji apakah kedelapan model log linear tersebut baik digunakan dan dapat

Page 55: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

41

dilanjutkan dalam langkah berikutnya. Berikut adalah pengujian untuk kesembilan

model log linear:

Hipotesis uji:

1. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘— .ร— ๐‘..๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘— .ร— ๐‘..๐‘˜

2. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

3. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜

4. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– ..ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜

5. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜ /๐‘๐‘– ..

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘๐‘– .๐‘˜ /๐‘๐‘– ..

6. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ /๐‘.๐‘— .

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘–๐‘— .ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ /๐‘.๐‘— .

7. ๐ป0 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ = ๐‘๐‘– .๐‘˜ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ / ๐‘..๐‘˜

๐ป1 : ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜ โ‰  ๐‘๐‘– .๐‘˜ร— ๐‘.๐‘—๐‘˜ / ๐‘..๐‘˜

8. ๐ป0 : ๐‘111 ร— ๐‘๐‘–๐‘— 1

๐‘๐‘–11 ร— ๐‘1๐‘—1= ๐‘11๐‘˜ ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘๐‘–1๐‘˜ ร— ๐‘1๐‘—๐‘˜

๐ป1 :๐‘111 ร— ๐‘๐‘–๐‘— 1

๐‘๐‘–11 ร— ๐‘1๐‘—1โ‰  ๐‘11๐‘˜ ร— ๐‘๐‘–๐‘—๐‘˜

๐‘๐‘–1๐‘˜ ร— ๐‘1๐‘—๐‘˜

Tabel 4.3.1 memperlihatkan nilai ๐œ’2โ„Ž๐‘–๐‘ก

dan ๐œ’2๐‘ก๐‘Ž๐‘

dari kedelapan model

log linear dengan taraf signifikansi ฮฑ = 0.01, dengan derajat kebebasan dari

masing-masing model. Dari tabel terlihat bahwa hanya model (XY, XZ) yang

Page 56: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

42

mempunyai nilai ๐œ’2โ„Ž๐‘–๐‘ก

โ‰ค ๐œ’2๐‘ก๐‘Ž๐‘

(16.10 ห‚ 20.09) sedangkan untuk ketujuh model

lainnya mempunyai nilai ๐œ’2โ„Ž๐‘–๐‘ก

โ‰ฅ ๐œ’2๐‘ก๐‘Ž๐‘

sehingga tidak memenuhi kriteria uji dan

model tidak dapat digunakan. Karena hanya model (XY, YZ) yang memenuhi

hipotesis, maka model log linear (XY, YZ) yang baik untuk digunakan dan

dilanjutkan ke uji selanjutnya.

4.3.2 Pengujian Model

Pengujian model bertujuan untuk memilih salah satu model terbaik jika

didapat lebih dari satu model dari uji Chi-Square (๐‘‹2). Jika terdapat model yang

memiliki derajat kebebasan yang sama, akan diambil model dengan nilai

Goodness of fit (๐บ2) yang paling kecil. Setelah diperoleh beberapa model yang

terbaik dari uji sebelumnya, dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji

Goodness of fit (๐บ2).

Hipotesis uji:

๐ป0 = model log linear sesuai dengan keadaan sebenarnya

๐ป1 = model log linear tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya

Tabel 4.10 Tabel Nilai Goodness of fit (๐‘ฎ๐Ÿ)

No Model Log

Linear Db ๐‘ฎ๐Ÿ ๐Œ๐’•๐’‚๐’ƒ

๐Ÿ Kesimpulan

1 (XY, YZ) 8 7.01 37.57 Diterima

Karena dalam penelitian ini hanya terdapat satu model terbaik dari uji Chi-

Square yaitu model (XY, YZ), maka berdasarkan tabel 4.10 nilai

๐บ2 โ‰ค ๐œ’๐‘ก๐‘Ž๐‘2 (7.01 ห‚ 37.57). Maka model (XY, YZ) merupakan model yang sesuai

dengan data (sesuai dengan sebenarnya).

Page 57: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

43

4.3.3 Analisis Residual (Pearson Residuals)

Dengan menggunakan persamaan 3.9 dapat dicari nilai Pearson Residuals

untuk model (XY, YZ) yang mempunyai nilai. Berikut adalah tabel nilai Pearson

Residuals dari masing-masing frekuensi.

Tabel 4.11 Analisis Residual (Pearson Residuals)

UMUR

TINGKAT

PENDIDIKAN

JENIS

KELAMIN JUMLAH

FREKUENSI

HARAPAN

Pearson

Residuals

Anak -

anak

SD LAKI-LAKI 254 240.8754209 0.85 PEREMUAN 236 249.1245791 -0.83

SLTP LAKI-LAKI 52 43.26380368 1.32

PEREMUAN 34 42.73619632 -1.33

SLTA LAKI-LAKI 0 0 0 PEREMUAN 0 0 0

PT LAKI-LAKI 0 0 0

PEREMUAN 0 0 0

Remaja

SD LAKI-LAKI 74 77.67003367 -0.41

PEREMUAN 84 80.32996633 0.41

SLTP LAKI-LAKI 157 160.4785276 -0.27

PEREMUAN 162 158.5214724 0.27

SLTA LAKI-LAKI 150 161.4139976 0.90

PEREMUAN 142 130.5860024 1.0

PT LAKI-LAKI 45 48.5347432 -0.51 PEREMUAN 60 56.4652568 0.47

Dewasa

SD LAKI-LAKI 107 98.31649832 0.88

PEREMUAN 93 101.6835017 -0.86

SLTP LAKI-LAKI 156 166.0122699 -0.78

PEREMUAN 174 163.9877301 0.78

SLTA LAKI-LAKI 197 188.5005931 0.62

PEREMUAN 144 152.4994069 -0.69

PT LAKI-LAKI 53 52.69486405 0.04

PEREMUAN 61 61.30513595 -0.04

Lanjut Usia

SD LAKI-LAKI 149 167.1380471 -1.40 PEREMUAN 191 172.8619529 1.38

SLTP LAKI-LAKI 127 122.2453988 0.43

PEREMUAN 116 120.7546012 -0.43

SLTA LAKI-LAKI 119 116.0854093 0.27

PEREMUAN 91 93.91459075 -0.30

PT LAKI-LAKI 55 51.77039275 0.45

PEREMUAN 57 60.22960725 -0.42

๐œ€๐‘–๐‘›

๐‘– -0.01

Page 58: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

44

Hipotesis untuk uji ini adalah:

๐ป0 = model log linear sesuai dengan keadaan sebenarnya

๐ป1 = model log linear tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya

Karena ๐œ€๐‘–๐‘›๐‘– โ‰ค ๐œ’๐‘ก๐‘Ž๐‘

2 (-0.01 ห‚ 48.28) maka ๐ป0 diterima, sehingga model (XY, YZ)

sesuai dengan keadaan sebenarnya. Berikut adalah gambar scatter plot sebaran

Pearson Residuals:

Gambar 4.1 Scatter Plot Nilai Pearson Residuals

Gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai Pearson Residuals berdasarkan

model dari masing-masing kategori di setiap frekuensi data mendekati nol.

Semakin baik suatu model log linear, maka sebaran nilai Pearson Residuals akan

selalu mendekati nilai nol. Begitu juga untuk nilai ๐œ€๐‘–๐‘›๐‘– (i=1, 2,3,โ€ฆ,n) akan selalu

mendekati nol [4]. Nilai Pearson Residuals untuk model (XY, YZ) dengan nilai

positif terbesar 1.38 dan nilai negatif terbesar -1.40, sedangkan jumlah nilai

Pearson Residuals sama dengan -0.01 yang berarti mendekati nol. Dengan

terpenuhinya ketiga uji dalam pemilihan model, maka model (XY, YZ) merupakan

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

0 50 100 150 200 250 300

Series1

Page 59: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

45

model terbaik dan sesuai dengan data, maka persamaan log linear untuk jumlah

penduduk Desa Simpang Agung tahun 2010 adalah:

๐ฅ๐จ๐ ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ = ๐€+ ๐€๐’Š๐‘ฟ + ๐€๐’‹

๐’€ + ๐€๐’Œ๐’ + ๐€๐’Š๐’‹

๐‘ฟ๐’€ + ๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’

4.3.4 Parameter Model Log Linear

Setelah didapat model log linear yang sesuai dengan uji hipotesis yaitu

model log linear dengan persamaan ๐ฅ๐จ๐ ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ = ๐€+ ๐€๐’Š๐‘ฟ + ๐€๐’‹

๐’€ + ๐€๐’Œ๐’ + ๐€๐’Š๐’‹

๐‘ฟ๐’€ + ๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’,

maka dicari masing-masing parameter untuk model tersebu. Berikut tabel hasil

perhitungan parameter untuk masing-masing model:

Tabel 4.12 Tabel Nilai Masing-masing Parameter

Parameter

Model

๐€ ๐œ† = 1.678

๐€๐’Š๐‘ฟ {๐œ†1

๐‘‹ ,๐œ†2๐‘‹ , ๐œ†3๐‘‹ , ๐œ†4๐‘‹}

{-0.762, 0.227, 0.282, 0.252}

๐€๐’‹๐’€ {๐œ†1

๐‘Œ , ๐œ†2๐‘Œ ,๐œ†3๐‘Œ ,๐œ†4๐‘Œ}

{0.361, 0.267, -0.165, -0.463}

๐€๐’Œ๐’ {๐œ†1

๐‘Œ , ๐œ†2๐‘Œ}

{0.001, -0.001}

๐€๐’Š๐’‹๐‘ฟ๐’€ {ฮป

11XY , ฮป12

XY , ฮป13XY , ฮป14

XY , ฮป21XY , ฮป22

XY , ฮป23XY , ฮป24

XY , ฮป31XY , ฮป32

XY , ฮป33XY , ฮป34

XY , ฮป41XY , ฮป42

XY , ฮป43XY , ฮป44

XY }

{1.022, 0.361, -0.840, -0.543, -0.459, -0.059,0.332, 0.186, -0.412, -0.1,

0.344, 0.167, -0.219, -0.214, 0.164, 0.190}

๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’ {ฮป11

YZ, ฮป12

YZ, ฮป21

YZ, ฮป22

YZ, ฮป31

YZ, ฮป32

YZ, ฮป41

YZ, ฮป42

YZ}

{-0.008, 0.008, 0.001, -0.001, 0.033, -0.033, -0.026, 0.026}

Page 60: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan

bahwa untuk model log linear tabel kontingensi tak sempurna, jumlah model yang

dipilih dalam hasil uji Chi-Square hanya sedikit. Hal itu dikarenakan untuk

model-model tertentu nilai Chi-Square dari model sangat besar disebabkan

pengaruh nilai nol dari frekuensi setiap sel kosong. Semakin banyak sel kosong

dari suatu tabel kontingensi tak sempurna, maka akan semakin besar nilai Chi-

Square untuk model-model tertentu misalnya untuk model (X, Y, Z), model (X,

YZ) dan model (Y, XZ). Untuk studi kasus jumlah penduduk Desa Simpang

Agung didapatkan model log linear yang sesuai yaitu model log linear dengan

persamaan:

๐ฅ๐จ๐ ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ = ๐€ + ๐€๐’Š๐‘ฟ + ๐€๐’‹

๐’€ + ๐€๐’Œ๐’ + ๐€๐’Š๐’‹

๐‘ฟ๐’€ + ๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’, yang berarti tingkat pendidikan (Y)

berpengaruh terhadap tingkat umur (X) dan jenis kelamin (Z) dalam

menggambarkan dinamika jumlah penduduk Desa Simpang Agung, atau variabel

tingkat pendidikan (Y) menjadi variabel dependen diantara variabel independen

tingkat umur (X) dan jenis kelamin (Z). Variabel tingkat pendidikan berinteraksi

dengan variabel umur hal ini dapat diartikan bahwa untuk tingkat umur yang

rendah tidak mungkin mendapatkan pendidikan yang tinggi dan tingkat umur

yang tinggi jika mempunyai tingkat pendidikan rendah dapat memungkinkan

pertambahan jumlah penduduk, hal ini diakibatkan orang tua yang berpendidikan

Page 61: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

47

rendah lebih cenderung mempunyai anak lebih dari dua. Variabel tingkat

pendidikan juga berinteraksi dengan variabel jenis kelamin yang dapat diartikan

bahwa jika usia dewasa atau usia lanjut lebih banyak jumlah wanita yang

mempunyai pendidikan tinggi, maka banyaknya pernikahan di desa Simpang

Agung lebih cenderung sedikit karena wanita yang mempunyai pendidikan tinggi

sering berorientasi kepada karir ketimbang menjadi ibu rumah tangga, sehingga

jumlah kelahiran akan sedikit

5.2 SARAN

Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis model log linear

dalam tabel kontingensi tak sempurna berdimensi tiga. Oleh sebab itu, penulis

mempunyai saran untuk peneliti lain yang juga tertarik dengan materi ini:

1. Membahas mengenai model log linear untuk tabel kontingensi tak sempurna

dengan dimensi yang lebih tinggi.

2. Membahas mengenai model log linear dalam penerapan bidang lain.

Page 62: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

48

DAFTAR PUSTAKA

[1] Spiegel, Murray R. Statistika edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.1988

[2] Dergibson Siagian dan Sugiarto.Metode Statistika untuk Bisnis dan

Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.

[3] J.Supranto.Statistik Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh.Jakarta: Erlangga.

2009.

[4] Agresti, Alan. An Introduction to Categorical Data Analysis. New

York :Jhon Whiley & Sons, Inc.1996.

[5] Agresti, Alan. Categorical Data Analysis Second Edition.New Jersey

Jhon Whiley & Sons, Inc. Hoboken.2002.

[6] Dr. Boediono dan Dr.IR. Wayan Koster, M.M. Statistika dan

Probabilitas.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2004.

[7] Christensen, Ronald. Log-Linear Models and Logistic Regression second

Edition. New York:Springer-Verlag, Inc.1997.

[8] Agung, I Gusti Ngurah. STATISTIKA Penerapan Analisis Tabulasi

Sempurna dan Tak Sempurna Dengan SPSS.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2004.

Page 63: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

49

LAMPIRAN 1

Data Jumlah Penduduk Desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung

Lampung Tengah Tahun 2011

laki-laki perempuan

Anak - anak

SD 254 236

SLTP 52 34

SLTA 0 0

PT 0 0

Remaja

SD 74 84

SLTP 157 162

SLTA 150 142

PT 45 60

Dewasa

SD 107 93

SLTP 156 174

SLTA 197 144

PT 53 61

Lanjut Usia

SD 149 191

SLTP 127 116

SLTA 119 91

PT 55 57

Page 64: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

50

LAMPIRAN 2

Tabel 5.1.2 Tabel Statistik Cukup Minimal

No Model Log

Linear

Statistik Cukup Minimal

1

(X,Y,Z)

{๐‘›๐‘–++} = {576, 874, 0, 0}

{๐‘›+๐‘—+} = {1188, 978, 843, 331}

{๐‘›++๐‘˜}= {1695, 1645}

2 (X,YZ) {๐‘›๐‘–++} = {576, 874, 0, 0}

{๐‘›+๐‘—๐‘˜ }={567, 604, 492, 486, 466, 377, 153,

178}

3 (Y,XY) {๐‘›+๐‘—+} = {1188, 978, 843, 331}

{๐‘›๐‘–+๐‘˜} ={306, 270, 426, 448, 513, 472, 450,

455}

4 (Z,XY) {๐‘›++๐‘˜}= {1695, 1645}

{๐‘›๐‘–๐‘—+} ={490, 86, 0, 0, 158, 319, 292, 105, 200,

330, 341, 114, 340, 243, 210, 112}

5 (XY,YZ) {๐‘›๐‘–๐‘—+}={490, 86, 0, 0, 158, 319, 292, 105, 200,

330, 341, 114, 340, 243, 210, 112}

{๐‘›+๐‘—๐‘˜ }={567, 604, 492, 486, 466, 377, 153,

178}

6 (XZ,YZ) {๐‘›๐‘–+๐‘˜} ={306, 270, 426, 448, 513, 472, 450,

455}

{๐‘›+๐‘—๐‘˜ }={567, 604, 492, 486, 466, 377, 153,

Page 65: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

51

178}

7 (XY,XZ) {๐‘›๐‘–๐‘—+}={490, 86, 0, 0, 158, 319, 292, 105, 200,

330, 341, 114, 340, 243, 210, 112}

{๐‘›๐‘–+๐‘˜} ={306, 270, 426, 448, 513, 472, 450,

455}

8 (XY,XZ,YZ) {๐‘›๐‘–๐‘—+}={490, 86, 0, 0, 158, 319, 292, 105, 200,

330, 341, 114, 340, 243, 210, 112}

{๐‘›๐‘–+๐‘˜} ={306, 270, 426, 448, 513, 472, 450,

455}

{๐‘›+๐‘—๐‘˜ }={567, 604, 492, 486, 466, 377, 153,

178}

Page 66: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

52

LAMPIRAN 3

Nilai Estimasi Masing-masing Model

1. Model (X, Y, Z)

๐‘š111(0) = ๐›ฟ111 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 576 ร—1188 ร—1695

(3340 )2 = 103.97

๐‘š112(0) = ๐›ฟ112 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 576 ร—1188 ร—1645

(3340 )2 = 100.90

๐‘š121(0) = ๐›ฟ121 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 576 ร—978 ร—1695

(3340 )2 = 85.59

๐‘š122(0) = ๐›ฟ122 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 576 ร—978 ร—1645

(3340 )2 = 83.07

๐‘š131(0) = ๐›ฟ131 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 0ร— 576 ร—843 ร—1695

(3340 )2 = 0

๐‘š132(0) = ๐›ฟ132 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 0ร— 576 ร—843 ร—1645

(3340 )2 = 0

๐‘š141(0) = ๐›ฟ141 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 0ร— 576 ร—331 ร—1695

(3340 )2 = 0

๐‘š142(0) = ๐›ฟ142 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 0ร— 576 ร—331 ร—1645

(3340 )2 = 0

๐‘š211(0) = ๐›ฟ211 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—1188 ร—1695

(3340 )2 = 157.76

๐‘š212(0) = ๐›ฟ212 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—1188 ร—1645

(3340 )2 = 153.12

๐‘š221(0) = ๐›ฟ221 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—978 ร—1695

(3340 )2 = 129.88

๐‘š222(0) = ๐›ฟ222 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—978 ร—1645

(3340 )2 = 126.04

Page 67: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

53

๐‘š231(0) = ๐›ฟ231 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—843 ร—1695

(3340 )2 = 111.95

๐‘š232(0) = ๐›ฟ232 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—843 ร—1645

(3340 )2 = 108.65

๐‘š241(0) = ๐›ฟ241 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—331 ร—1695

(3340 )2 = 43.96

๐‘š242(0) = ๐›ฟ242 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 874 ร—331 ร—1645

(3340 )2 = 42.66

๐‘š311(0) = ๐›ฟ311 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—1188 ร—1695

(3340 )2 = 177.80

๐‘š312(0) = ๐›ฟ312 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—1188 ร—1645

(3340 )2 = 172.55

๐‘š321(0) = ๐›ฟ321 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—978 ร—1695

(3340 )2 = 146.37

๐‘š322(0) = ๐›ฟ322 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—978 ร—1645

(3340 )2 = 142.05

๐‘š331(0) = ๐›ฟ331 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—843 ร—1695

(3340 )2 = 126.16

๐‘š332(0) = ๐›ฟ332 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+3+ ร— 2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—843 ร—1645

(3340 )2 = 122.44

๐‘š341(0) = ๐›ฟ341 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—331 ร—1695

(3340 )2 = 49.54

๐‘š342(0) = ๐›ฟ342 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 985 ร—331 ร—1645

(3340 )2 = 48.08

๐‘š411(0) = ๐›ฟ411 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—1188 ร—1695

(3340 )2 = 163.36

๐‘š412(0) = ๐›ฟ412 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+1+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—1188 ร—1645

(3340 )2 = 158.54

๐‘š421(0) = ๐›ฟ421 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—978 ร—1695

(3340 )2 = 134.48

Page 68: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

54

๐‘š422(0) = ๐›ฟ422 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+2+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—978 ร—1645

(3340 )2 = 130.52

๐‘š431(0) = ๐›ฟ431 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—843 ร—1695

(3340 )2 = 115.92

๐‘š432(0) = ๐›ฟ432 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+3+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—843 ร—1645

(3340 )2 = 112.50

๐‘š441(0) = ๐›ฟ441 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++1

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—331 ร—1695

(3340 )2 = 45.51

๐‘š442(0) = ๐›ฟ442 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+4+ ร— ๐‘›++2

(๐‘›+++)2 = 1ร— 905 ร—331 ร—1645

(3340 )2 = 4417

2. Model (X, YZ)

๐‘š111(1) = ๐›ฟ111 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+11

๐‘›+++ = 1ร—

576 ร— 584

3340 = 100.71

๐‘š112(1) = ๐›ฟ112 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+12

๐‘›+++ = 1ร—

576 ร— 604

3340 = 104.16

๐‘š121(1) = ๐›ฟ121 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+21

๐‘›+++ = 1ร—

576 ร— 492

3340 = 84.85

๐‘š122(1) = ๐›ฟ122 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+22

๐‘›+++ = 1ร—

576 ร— 486

3340 = 83.81

๐‘š131(1) = ๐›ฟ131 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+31

๐‘›+++ = 0ร—

576 ร— 466

3340 = 0

๐‘š132(1) = ๐›ฟ132 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+32

๐‘›+++ = 0ร—

576 ร— 377

3340 = 0

๐‘š141(1) = ๐›ฟ141 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+41

๐‘›+++ = 0ร—

576 ร— 153

3340 = 0

๐‘š142(1) = ๐›ฟ142 ร—

๐‘›1++ ร— ๐‘›+42

๐‘›+++ = 0ร—

576 ร— 178

3340 = 0

๐‘š211(1) = ๐›ฟ211 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+11

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 585

3340 = 152.82

Page 69: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

55

๐‘š212(1) = ๐›ฟ212 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+21

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 604

3340 = 158.05

๐‘š221(1) = ๐›ฟ211 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+21

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 492

3340 = 128.74

๐‘š222(1) = ๐›ฟ222 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+22

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 486

3340 = 127.17

๐‘š231(1) = ๐›ฟ231 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+31

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 466

3340 = 121.94

๐‘š232(1) = ๐›ฟ232 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+32

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 377

3340 = 98.65

๐‘š241(1) = ๐›ฟ241 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+41

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 153

3340 = 40.04

๐‘š242(1) = ๐›ฟ242 ร—

๐‘›2++ ร— ๐‘›+42

๐‘›+++ = 1ร—

874 ร— 178

3340 = 46.58

๐‘š311(1) = ๐›ฟ311 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+11

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 585

3340 = 172.23

๐‘š312(1) = ๐›ฟ312 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+12

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 604

3340 = 178.13

๐‘š321(1) = ๐›ฟ321 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+21

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 492

3340 = 145.10

๐‘š322(1) = ๐›ฟ322 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+22

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 486

3340 = 143.33

๐‘š331(1) = ๐›ฟ331 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+31

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 466

3340 = 137.43

๐‘š332(1) = ๐›ฟ331 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+32

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 377

3340 = 111.18

๐‘š341(1) = ๐›ฟ341 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+41

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 153

3340 = 45.12

๐‘š342(1) = ๐›ฟ342 ร—

๐‘›3++ ร— ๐‘›+42

๐‘›+++ = 1ร—

985 ร— 178

3340 = 52.49

Page 70: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

56

๐‘š411(1) = ๐›ฟ411 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+11

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 585

3340 = 158.24

๐‘š412(1) = ๐›ฟ412 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+12

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 604

3340 = 163.66

๐‘š421(1) = ๐›ฟ421 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+21

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 492

3340 = 133.31

๐‘š422(1) = ๐›ฟ422 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+22

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 486

3340 = 131.69

๐‘š431(1) = ๐›ฟ431 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+31

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 466

3340 = 126.27

๐‘š432(1) = ๐›ฟ431 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+32

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 377

3340 = 102.15

๐‘š441(1) = ๐›ฟ441 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+41

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 153

3340 = 41.46

๐‘š442(1) = ๐›ฟ442 ร—

๐‘›4++ ร— ๐‘›+42

๐‘›+++ = 1ร—

905 ร— 178

3340 = 48.23

3. Model (Y, XZ)

๐‘š111(2) =๐›ฟ111 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 306

3340 = 108.84

๐‘š112(2) =๐›ฟ112 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 270

3340 = 96.04

๐‘š121(2) =๐›ฟ121 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 306

3340 = 89.60

๐‘š122(2) =๐›ฟ122 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 270

3340 = 79.06

๐‘š131(2) =๐›ฟ131 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›+++ = 0ร—

843 ร— 306

3340 = 0

๐‘š132(2) =๐›ฟ132 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›+++ = 0ร—

843 ร— 270

3340 = 0

Page 71: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

57

๐‘š141(2) =๐›ฟ141 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›+++ = 0ร—

331 ร— 306

3340 = 0

๐‘š142(2) =๐›ฟ142 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›+++ = 0ร—

331 ร— 270

3340 = 0

๐‘š211(2) =๐›ฟ211 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 426

3340 = 151.52

๐‘š212(2) =๐›ฟ212 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 448

3340 = 159.35

๐‘š221(2) =๐›ฟ221 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 426

3340 = 124.73

๐‘š222(2) =๐›ฟ222 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 448

3340 = 131.18

๐‘š231(2) =๐›ฟ231 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›+++ = 1ร—

843 ร— 426

3340 = 107.52

๐‘š232(2) =๐›ฟ232 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›+++ = 1ร—

843 ร— 448

3340 = 113.07

๐‘š241(2) =๐›ฟ241 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›+++ = 1ร—

331 ร— 426

3340 = 42.22

๐‘š242(2) =๐›ฟ242 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›+++ = 1ร—

331 ร— 448

3340 = 44.40

๐‘š311(2) =๐›ฟ311 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 513

3340 = 182.47

๐‘š312(2) =๐›ฟ312 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 472

3340 = 167.88

๐‘š321(2) =๐›ฟ321 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 513

3340 = 150.21

๐‘š322(2) =๐›ฟ322 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 472

3340 = 138.21

๐‘š331(2) =๐›ฟ331 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›+++ = 1ร—

843 ร— 513

3340 = 129.48

Page 72: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

58

๐‘š332(2) =๐›ฟ332 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›+++ = 1ร—

843 ร— 472

3340 = 119.13

๐‘š341(2) =๐›ฟ341 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›+++ = 1ร—

331 ร— 513

3340 = 50.84

๐‘š342(2) =๐›ฟ342 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›+++ = 1ร—

331 ร— 472

3340 = 46.78

๐‘š411(2) =๐›ฟ411 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 450

3340 = 160.06

๐‘š412(2) =๐›ฟ412 ร—

๐‘›+1+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›+++ = 1ร—

11888 ร— 455

3340 = 161.84

๐‘š421(2) =๐›ฟ421 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 450

3340 = 131.77

๐‘š422(2) =๐›ฟ422 ร—

๐‘›+2+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›+++ = 1ร—

978 ร— 455

3340 = 133.23

๐‘š431(2) =๐›ฟ431 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›+++ = 1ร—

843 ร— 450

3340 = 113.58

๐‘š432(2) =๐›ฟ432 ร—

๐‘›+3+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›+++ = 1ร—

843 ร— 455

3340 = 114.84

๐‘š441(2) =๐›ฟ441 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›+++ = 1ร—

331 ร— 450

3340 = 44.60

๐‘š442(2) =๐›ฟ442 ร—

๐‘›+4+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›+++ = 1ร—

331 ร— 455

3340 = 45.09

4. Model (Z, XY)

๐‘š111(3) =๐›ฟ111 ร—

๐‘›11+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

490 ร— 1695

3340 = 248.67

๐‘š112(3) =๐›ฟ112 ร—

๐‘›11+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

490 ร— 1645

3340 = 241.33

๐‘š121(3) =๐›ฟ121 ร—

๐‘›12+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

86 ร— 1695

3340 = 43.64

Page 73: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

59

๐‘š122(3) =๐›ฟ122 ร—

๐‘›12+ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

86 ร— 1645

3340 = 42.36

๐‘š131(3) =๐›ฟ131 ร—

๐‘›13+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 0ร—

0 ร— 1695

3340 = 0

๐‘š132(3) =๐›ฟ131 ร—

๐‘›13+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 0ร—

0 ร— 1645

3340 = 0

๐‘š141(3) =๐›ฟ141 ร—

๐‘›14+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 0ร—

0 ร— 1695

3340 = 0

๐‘š142(3) =๐›ฟ142 ร—

๐‘›14+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 0ร—

0 ร— 1645

3340 = 0

๐‘š211(3) =๐›ฟ211 ร—

๐‘›21+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

158 ร— 1695

3340 = 80.18

๐‘š212(3) =๐›ฟ212 ร—

๐‘›21+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

158 ร— 1645

3340 = 77.82

๐‘š221(3) =๐›ฟ221 ร—

๐‘›22+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

319 ร— 1695

3340 = 161.69

๐‘š222(3) =๐›ฟ222 ร—

๐‘›22+ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

319 ร— 1645

3340 = 157.11

๐‘š231(3) =๐›ฟ231 ร—

๐‘›23+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

292 ร— 1695

3340 = 148.19

๐‘š232(3) =๐›ฟ231 ร—

๐‘›23+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

292 ร— 1645

3340 = 143.81

๐‘š241(3) =๐›ฟ241 ร—

๐‘›24+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

105 ร— 1695

3340 = 53.29

๐‘š242(3) =๐›ฟ242 ร—

๐‘›24+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

105 ร— 1645

3340 = 51.71

๐‘š311(3) =๐›ฟ311 ร—

๐‘›31+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

200 ร— 1695

3340 = 101.50

๐‘š312(3) =๐›ฟ312 ร—

๐‘›31+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

200 ร— 1645

3340 = 98.50

๐‘š321(3) =๐›ฟ321 ร—

๐‘›32+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

330 ร— 1695

3340 = 167.47

Page 74: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

60

๐‘š322(3) =๐›ฟ322 ร—

๐‘›32+ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

330 ร— 1645

3340 = 162.53

๐‘š331(3) =๐›ฟ331 ร—

๐‘›33+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

341 ร— 1695

3340 = 173.05

๐‘š332(3) =๐›ฟ331 ร—

๐‘›33+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

341 ร— 1645

3340 = 167.95

๐‘š341(3) =๐›ฟ341 ร—

๐‘›34+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

114 ร— 1695

3340 = 57.85

๐‘š342(3) =๐›ฟ342 ร—

๐‘›34+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

114 ร— 1645

3340 = 56.15

๐‘š411(3) =๐›ฟ411 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

340 ร— 1695

3340 = 101.50

๐‘š412(3) =๐›ฟ412 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

340 ร— 1645

3340 = 98.50

๐‘š421(3) =๐›ฟ421 ร—

๐‘›42+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

243 ร— 1695

3340 = 167.47

๐‘š422(3) =๐›ฟ422 ร—

๐‘›42+ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

243 ร— 1645

3340 = 162.53

๐‘š431(3) =๐›ฟ431 ร—

๐‘›43+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

210 ร— 1695

3340 = 173.05

๐‘š432(3) =๐›ฟ431 ร—

๐‘›43+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

210 ร— 1645

3340 = 167.95

๐‘š441(3) =๐›ฟ441 ร—

๐‘›44+ ร— ๐‘›++1

๐‘›+++ = 1ร—

112 ร— 1695

3340 = 57.85

๐‘š442(3) =๐›ฟ442 ร—

๐‘›44+ ร— ๐‘›++2

๐‘›+++ = 1ร—

112 ร— 1645

3340 = 56.15

5. Model (XY, XZ)

๐‘š111(4) = ๐›ฟ111 ร—

๐‘›11+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›1++ = 1ร—

490 ร— 306

576 = 260.31

๐‘š112(4) = ๐›ฟ112 ร—

๐‘›11+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›1++ = 1ร—

490 ร— 270

576 = 229.69

๐‘š121(4) = ๐›ฟ121 ร—

๐‘›12+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›1++ = 1ร—

86 ร— 306

576 = 45.69

Page 75: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

61

๐‘š122(4) = ๐›ฟ122 ร—

๐‘›12+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›1++ = 1ร—

86 ร— 270

576 = 40.31

๐‘š131(4) = ๐›ฟ131 ร—

๐‘›13+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›1++ = 0ร—

0 ร— 306

576 = 0

๐‘š132(4) = ๐›ฟ132 ร—

๐‘›13+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›1++ = 0ร—

0 ร— 270

576 = 0

๐‘š141(4) = ๐›ฟ141 ร—

๐‘›14+ ร— ๐‘›1+1

๐‘›1++ = 0ร—

0 ร— 306

576 = 0

๐‘š142(4) = ๐›ฟ142 ร—

๐‘›14+ ร— ๐‘›1+2

๐‘›1++ = 0ร—

0 ร— 270

576 = 0

๐‘š211(4) = ๐›ฟ211 ร—

๐‘›21+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›2++ = 1ร—

158 ร— 426

874 = 77.01

๐‘š212(4) = ๐›ฟ212 ร—

๐‘›21+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›2++ = 1ร—

158 ร— 448

874 = 80.99

๐‘š221(4) = ๐›ฟ221 ร—

๐‘›22+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›2++ = 1ร—

319 ร— 426

874 = 155.48

๐‘š222(4) = ๐›ฟ222 ร—

๐‘›22+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›2++ = 1ร—

319 ร— 448

874 = 163.52

๐‘š231(4) = ๐›ฟ231 ร—

๐‘›23+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›2++ = 1ร—

292 ร— 426

874 = 142.32

๐‘š232(4) = ๐›ฟ232 ร—

๐‘›23+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›2++ = 1ร—

292 ร— 448

872 = 149.68

๐‘š241(4) = ๐›ฟ241 ร—

๐‘›24+ ร— ๐‘›2+1

๐‘›2++ = 1ร—

105 ร— 426

874 = 51.18

๐‘š242(4) = ๐›ฟ242 ร—

๐‘›24+ ร— ๐‘›2+2

๐‘›2++ = 1ร—

105 ร— 448

874 = 53.82

๐‘š311(4) = ๐›ฟ311 ร—

๐‘›31+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›3++ = 1ร—

200 ร— 513

985 = 104.16

๐‘š312(4) = ๐›ฟ312 ร—

๐‘›31+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›3++ = 1ร—

200 ร— 472

985 = 95.84

Page 76: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

62

๐‘š321(4) = ๐›ฟ321 ร—

๐‘›32+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›3++ = 1ร—

330 ร— 513

985 = 171.87

๐‘š322(4) = ๐›ฟ322 ร—

๐‘›32+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›3++ = 1ร—

330 ร— 472

985 = 158.13

๐‘š331(4) = ๐›ฟ331 ร—

๐‘›33+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›3++ = 1ร—

341 ร— 513

985 = 177.60

๐‘š332(4) = ๐›ฟ332 ร—

๐‘›33+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›3++ = 1ร—

341 ร— 472

985 = 163.40

๐‘š341(4) = ๐›ฟ341 ร—

๐‘›34+ ร— ๐‘›3+1

๐‘›3++ = 1ร—

114 ร— 513

985 = 59.37

๐‘š342(4) = ๐›ฟ342 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›3+2

๐‘›3++ = 1ร—

114 ร— 472

985 = 54.63

๐‘š411(4) = ๐›ฟ411 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›4++ = 1ร—

340 ร— 450

905 = 169.06

๐‘š412(4) = ๐›ฟ412 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›4++ = 1ร—

340 ร— 455

905 = 170.94

๐‘š421(4) = ๐›ฟ421 ร—

๐‘›42+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›4++ = 1ร—

243 ร— 450

905 = 120.83

๐‘š422(4) = ๐›ฟ422 ร—

๐‘›42+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›4++ = 1ร—

243 ร— 455

905 = 122.17

๐‘š431(4) = ๐›ฟ431 ร—

๐‘›43+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›4++ = 1ร—

210 ร— 450

905 = 104.42

๐‘š432(4) = ๐›ฟ432 ร—

๐‘›43+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›4++ = 1ร—

210 ร— 455

905 = 105.58

๐‘š421(4) = ๐›ฟ441 ร—

๐‘›44+ ร— ๐‘›4+1

๐‘›4++ = 1ร—

112 ร— 450

905 = 55.69

๐‘š422(4) = ๐›ฟ442 ร—

๐‘›44+ ร— ๐‘›4+2

๐‘›4++ = 1ร—

112 ร— 455

905 = 56.31

Page 77: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

63

6. Model (XY, YZ)

๐‘š111(5) =๐›ฟ111 ร—

๐‘›11+ ร— ๐‘›+11

๐‘›+1+ = 1ร—

490 ร— 584

1188 = 240.87

๐‘š112(5) =๐›ฟ112 ร—

๐‘›11+ ร— ๐‘›+12

๐‘›+1+ = 1ร—

490 ร— 604

1188 = 249.13

๐‘š121(5) =๐›ฟ121 ร—

๐‘›12+ ร— ๐‘›+21

๐‘›+2+ = 1ร—

86 ร— 492

978 = 43.26

๐‘š122(5) =๐›ฟ122 ร—

๐‘›12+ ร— ๐‘›+22

๐‘›+2+ = 1ร—

86 ร— 486

978 = 42.74

๐‘š131(5) =๐›ฟ131 ร—

๐‘›13+ ร— ๐‘›+31

๐‘›+3+ = 0ร—

0 ร— 466

843 = 0

๐‘š132(5) =๐›ฟ132 ร—

๐‘›13+ ร— ๐‘›+32

๐‘›+3+ = 0ร—

0 ร— 377

843 = 0

๐‘š141(5) =๐›ฟ141 ร—

๐‘›14+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 0ร—

0 ร— 153

331 = 0

๐‘š142(5) =๐›ฟ142 ร—

๐‘›14+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 0ร—

0 ร— 178

331 = 0

๐‘š211(5) =๐›ฟ211 ร—

๐‘›21+ ร— ๐‘›+11

๐‘›+1+ = 1ร—

158 ร— 584

1188 = 77.67

๐‘š212(5) =๐›ฟ212 ร—

๐‘›21+ ร— ๐‘›+12

๐‘›+1+ = 1ร—

158 ร— 604

1188 = 80.33

๐‘š221(5) =๐›ฟ221 ร—

๐‘›22+ ร— ๐‘›+21

๐‘›+2+ = 1ร—

319 ร— 492

978 = 160.48

๐‘š222(5) =๐›ฟ222 ร—

๐‘›22+ ร— ๐‘›+22

๐‘›+2+ = 1ร—

319 ร— 486

978 = 158.52

๐‘š231(5) =๐›ฟ231 ร—

๐‘›23+ ร— ๐‘›+31

๐‘›+3+ = 1ร—

292 ร— 466

843 = 161.41

๐‘š232(5) =๐›ฟ232 ร—

๐‘›23+ ร— ๐‘›+32

๐‘›+3+ = 1ร—

292 ร— 377

843 = 130.59

Page 78: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

64

๐‘š241(5) =๐›ฟ241 ร—

๐‘›24+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 1ร—

105 ร— 153

331 = 48.53

๐‘š242(5) =๐›ฟ242 ร—

๐‘›24+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 1ร—

105 ร— 178

331 = 56.47

๐‘š311(5) =๐›ฟ311 ร—

๐‘›31+ ร— ๐‘›+11

๐‘›+1+ = 1ร—

200 ร— 584

1188 = 98.32

๐‘š312(5) =๐›ฟ312 ร—

๐‘›31+ ร— ๐‘›+12

๐‘›+1+ = 1ร—

200 ร— 604

1188 = 101.68

๐‘š321(5) =๐›ฟ321 ร—

๐‘›32+ ร— ๐‘›+21

๐‘›+2+ = 1ร—

330 ร— 492

978 = 166.01

๐‘š322(5) =๐›ฟ322 ร—

๐‘›32+ ร— ๐‘›+22

๐‘›+2+ = 1ร—

330 ร— 486

978 = 163.99

๐‘š331(5) =๐›ฟ331 ร—

๐‘›33+ ร— ๐‘›+31

๐‘›+3+ = 1ร—

341 ร— 466

843 = 188.50

๐‘š332(5) =๐›ฟ332 ร—

๐‘›33+ ร— ๐‘›+32

๐‘›+3+ = 1ร—

341 ร— 377

843 = 152.50

๐‘š341(5) =๐›ฟ341 ร—

๐‘›34+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 1ร—

114 ร— 153

331 = 52.69

๐‘š342(5) =๐›ฟ342 ร—

๐‘›34+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 1ร—

114 ร— 178

331 = 61.31

๐‘š411(5) =๐›ฟ411 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›+11

๐‘›+1+ = 1ร—

340 ร— 584

1188 = 167.14

๐‘š412(5) =๐›ฟ412 ร—

๐‘›41+ ร— ๐‘›+12

๐‘›+1+ = 1ร—

340 ร— 604

1188 = 172.86

๐‘š421(5) =๐›ฟ421 ร—

๐‘›42+ ร— ๐‘›+21

๐‘›+2+ = 1ร—

243 ร— 492

978 = 122.24

๐‘š422(5) =๐›ฟ422 ร—

๐‘›42+ ร— ๐‘›+22

๐‘›+2+ = 1ร—

243 ร— 486

978 = 120.76

๐‘š431(5) =๐›ฟ431 ร—

๐‘›43+ ร— ๐‘›+31

๐‘›+3+ = 1ร—

210 ร— 466

843 = 116.08

Page 79: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

65

๐‘š432(5) =๐›ฟ432 ร—

๐‘›43+ ร— ๐‘›+32

๐‘›+3+ = 1ร—

210 ร— 377

843 = 93.91

๐‘š441(5) =๐›ฟ441 ร—

๐‘›44+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 1ร—

112 ร— 153

331 = 51.77

๐‘š442(5) =๐›ฟ442 ร—

๐‘›44+ ร— ๐‘›+41

๐‘›+4+ = 1ร—

112 ร— 178

331 = 60.23

7. Model (XZ, YZ)

๐‘š111(6) =๐›ฟ111 ร—

๐‘›1+1 ร— ๐‘›+11

๐‘›++1 =1 ร—

306 ร— 584

1695 = 105.43

๐‘š112(6) =๐›ฟ112 ร—

๐‘›1+2 ร— ๐‘›+12

๐‘›++2 =1ร—

270 ร— 604

1645 = 99.14

๐‘š121(6) =๐›ฟ121 ร—

๐‘›1+1 ร— ๐‘›+21

๐‘›++1 =1ร—

306 ร— 492

1695 = 88.82

๐‘š122(6) =๐›ฟ122 ร—

๐‘›1+2 ร— ๐‘›+22

๐‘›++2 =1ร—

270 ร— 486

1645 = 79.77

๐‘š131(6) =๐›ฟ131 ร—

๐‘›1+1 ร— ๐‘›+31

๐‘›++1 =0ร—

306 ร— 466

1695 = 0

๐‘š132(6) =๐›ฟ131 ร—

๐‘›1+2 ร— ๐‘›+32

๐‘›++2 =0ร—

270 ร— 377

1645 = 0

๐‘š141(6) =๐›ฟ141 ร—

๐‘›1+1 ร— ๐‘›+41

๐‘›++1 =0ร—

306 ร— 153

1695 = 0

๐‘š142(6) =๐›ฟ141 ร—

๐‘›1+2 ร— ๐‘›+42

๐‘›++2 =0ร—

270 ร— 178

1645 = 0

๐‘š211(6) =๐›ฟ211 ร—

๐‘›2+1 ร— ๐‘›+11

๐‘›++1 =1 ร—

426 ร— 584

1695 = 146.78

๐‘š212(6) =๐›ฟ212 ร—

๐‘›2+2 ร— ๐‘›+12

๐‘›++2 =1ร—

448 ร— 604

1645 = 164.49

๐‘š221(6) =๐›ฟ221 ร—

๐‘›2+1 ร— ๐‘›+21

๐‘›++1 =1ร—

426 ร— 492

1695 = 123.65

Page 80: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

66

๐‘š222(6) =๐›ฟ222 ร—

๐‘›2+2 ร— ๐‘›+22

๐‘›++2 =1ร—

448 ร— 486

1645 = 132.36

๐‘š231(6) =๐›ฟ231 ร—

๐‘›2+1 ร— ๐‘›+31

๐‘›++1 =1ร—

426 ร— 466

1695 = 117.12

๐‘š232(6) =๐›ฟ231 ร—

๐‘›2+2 ร— ๐‘›+32

๐‘›++2 =1ร—

448 ร— 377

1645 = 102.67

๐‘š241(6) =๐›ฟ241 ร—

๐‘›2+1 ร— ๐‘›+41

๐‘›++1 =1ร—

426 ร— 153

1695 = 38.45

๐‘š242(6) =๐›ฟ241 ร—

๐‘›2+2 ร— ๐‘›+42

๐‘›++2 =1ร—

448 ร— 178

1645 = 48.48

๐‘š311(6) =๐›ฟ311 ร—

๐‘›3+1 ร— ๐‘›+11

๐‘›++1 =1 ร—

513 ร— 584

1695 = 176.75

๐‘š312(6) =๐›ฟ312 ร—

๐‘›3+2 ร— ๐‘›+12

๐‘›++2 =1ร—

472 ร— 604

1645 = 173.31

๐‘š321(6) =๐›ฟ321 ร—

๐‘›3+1 ร— ๐‘›+21

๐‘›++1 =1ร—

513 ร— 492

1695 = 148.91

๐‘š322(6) =๐›ฟ322 ร—

๐‘›3+2 ร— ๐‘›+22

๐‘›++2 =1ร—

472 ร— 486

1645 = 139.45

๐‘š331(6) =๐›ฟ331 ร—

๐‘›3+1 ร— ๐‘›+31

๐‘›++1 =1ร—

513 ร— 466

1695 = 141.04

๐‘š332(6) =๐›ฟ331 ร—

๐‘›3+2 ร— ๐‘›+32

๐‘›++2 =1ร—

472 ร— 377

1645 = 108.17

๐‘š341(6) =๐›ฟ341 ร—

๐‘›3+1 ร— ๐‘›+41

๐‘›++1 =1ร—

513 ร— 153

1695 = 46.31

๐‘š342(6) =๐›ฟ341 ร—

๐‘›3+2 ร— ๐‘›+42

๐‘›++2 =1ร—

472 ร— 178

1645 = 51.07

๐‘š411(6) =๐›ฟ411 ร—

๐‘›4+1 ร— ๐‘›+11

๐‘›++1 =1 ร—

450 ร— 584

1695 = 155.04

๐‘š412(6) =๐›ฟ412 ร—

๐‘›4+2 ร— ๐‘›+12

๐‘›++2 =1ร—

455 ร— 604

1645 = 167.06

Page 81: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

67

๐‘š421(6) =๐›ฟ421 ร—

๐‘›4+1 ร— ๐‘›+21

๐‘›++1 =1ร—

450 ร— 492

1695 = 130.62

๐‘š422(6) =๐›ฟ422 ร—

๐‘›4+2 ร— ๐‘›+22

๐‘›++2 =1ร—

455 ร— 486

1645 = 134.43

๐‘š431(6) =๐›ฟ431 ร—

๐‘›4+1 ร— ๐‘›+31

๐‘›++1 =1ร—

450 ร— 466

1695 = 123.72

๐‘š432(6) =๐›ฟ431 ร—

๐‘›4+2 ร— ๐‘›+32

๐‘›++2 =1ร—

455 ร— 377

1645 = 104.28

๐‘š441(6) =๐›ฟ441 ร—

๐‘›4+1 ร— ๐‘›+41

๐‘›++1 =1ร—

450 ร— 153

1695 = 40.62

๐‘š442(6) =๐›ฟ441 ร—

๐‘›4+2 ร— ๐‘›+42

๐‘›++2 =1ร—

455 ร— 178

1645 = 49.23

8. Model (XY, XZ, YZ)

PROGRAM R UNTUK Menghitung Estimasi Frekuensi Harapan

#dataku#

Tabelku<-data.frame(expand.grid(umur=c("anak-

anak","remaja","dewasa","tua"),tingkatpendidikan=c("sd","smp","sma","pt"),

jeniskelamin=c("laki-laki","perempuan")), count=c (254, 236, 52, 34, 0, 0, 0,

0,74,84,157,162,150,142,45,60,107,93,156,174,197,144,53,61,149,191,127,116,1

19,91,55,57))

Tabelku

library(MASS)

#X:UMUR,Y:TINGKATPENDIDIKAN,Z:JENISKELAMIN#

#ESTIMASI FREKUENSI HARAPAN#

fitXY.YZ.XZ<-loglm(count~.,data=tableku,fit=T,param=T)

Page 82: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

68

estimasiXY.YZ.XZ<-fitted(fitXY.YZ.XZ)

estimasiXY.YZ.XZ

Output Program R:

, , jeniskelamin = laki-laki

tingkatpendidikan

umur sd smp sma pt

anak-anak 150.94527 62.09774 0 0

remaja 141.02600 58.01703 135.16055 91.67965

dewasa 92.72352 38.14575 88.86703 60.27867

tua 95.45491 39.26943 91.48481 62.05432

, , jeniskelamin = perempuan

tingkatpendidikan

umur sd smp sma pt

anak-anak 196.7493 80.94119 0 0

remaja 183.8201 75.62219 176.1748 119.49969

dewasa 120.8603 49.72101 115.8336 78.57013

tua 124.4205 51.18566 119.2457 80.88460

Page 83: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

69

LAMPIRAN 4

Perhitungan Nilai Chi-Square dan Goodness of Fit Masing-Masing Model.

a. Model (X, Y, Z)

๐œ’2=(254โˆ’103.97)2

103 .97+

(236โˆ’100.90)2

100 .90+

(52โˆ’45.69)2

85.59+

(34โˆ’83.07)2

83.07โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’44.17)2

44.17

= 263.82

๐บ2= 2[254 log254

103 .97+ 236 log

236

100.90+ 52 log

52

83.07+โ‹ฏ+ 57 log

57

44.17]

= 443.74

b. Model (X, YZ)

๐œ’2=(254โˆ’100.71)2

100 .71+

(236โˆ’104.16)2

104 .16+

(52โˆ’84.85)2

84.85+

(34โˆ’83.81)2

83.81โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’48.23)2

48.23

= 689.52

๐บ2= 2[254 log254

100 .71+ 236 log

236

104.16+ 52 log

52

84.85+ โ‹ฏ+ 57 log

57

48.23]

= 438.99

c. Model (Y, XZ)

๐œ’2=(254โˆ’108.84)2

108 .84+

(236โˆ’96.04)2

96.04+

(52โˆ’89.60)2

89.60+

(34โˆ’79.06)2

79.06โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’45.09)2

45.09

= 697.90

๐บ2= 2[254 log254

108 .84+ 236 log

236

96.04+ 52 log

52

89.60+ โ‹ฏ+ 57 log

57

45.09]

= 442.09

Page 84: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

70

d. Model (Z, XY)

๐œ’2=(254โˆ’248.67)2

248 .67+

(236โˆ’241.33)2

241 .33+

(52โˆ’43.64)2

43.64+

(34โˆ’42.36)2

42.36โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’55.16)2

55.16

= 26.98

๐บ2= 2[254 log254

248 .67+ 236 log

236

241.33+ 52 log

52

43.64+ โ‹ฏ+ 57 log

57

55.16]

= 11.75

e. Model (XY, XZ)

๐œ’2=(254โˆ’260.31)2

260 .31+

(236โˆ’229.69)2

229.69+

(52โˆ’45.69)2

45.69+

(34โˆ’40.31)2

40.31โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’56.31)2

56.31

= 23.21

๐บ2= 2[254 log254

260 .31+ 236 log

236

229.69+ 52 log

52

45.69+โ‹ฏ+ 57 log

57

56.31]

= 10.11

f. Model (XY, YZ)

๐œ’2=(254โˆ’240.88)2

240 .88+

(236โˆ’249.12)2

249.12+

(52โˆ’43.26)2

43.26+

(34โˆ’42.74)2

42.74โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’60.23)2

60.23

=16.10

๐บ2= 2[254 log254

240 .88+ 236 log

236

249.12+ 52 log

52

43.26+โ‹ฏ+ 57 log

57

60.23]

= 7.01

Page 85: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

71

g. Model (XZ, YZ)

๐œ’2=(254โˆ’105.43)2

105 .43+

(236โˆ’99.14)2

99.14+

(52โˆ’88.82)2

88.82+

(34โˆ’79.77)2

79.77โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’49.23)2

49.23

= 684.17

๐บ2= 2[254 log254

105 .43+ 236 log

236

99.14+ 52 log

52

88.82+ โ‹ฏ+ 57 log

57

49.23]

= 437.37

h. Model (XY, XZ, YZ)

๐œ’2=(254โˆ’150.95)2

150 .95+

(236โˆ’196.75)2

196.75+

(52โˆ’62.10)2

62.10+

(34โˆ’80.94)2

80.94โ€ฆโ€ฆโ€ฆ+

(57โˆ’80.88)2

80.88

=1715.37

๐บ2= 2[254 log254

150 .95+ 236 log

236

196.75+ 52 log

52

62.10+โ‹ฏ+ 57 log

57

80.88]

=512.93

Page 86: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

72

LAMPIRAN 5

Perhitungan Parameter Untuk Persamaan Model Log Linear

๐ฅ๐จ๐ ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ = ๐€+ ๐€๐’Š๐‘ฟ + ๐€๐’‹

๐’€ + ๐€๐’Œ๐’ + ๐€๐’Š๐’‹

๐‘ฟ๐’€ + ๐€๐’‹๐’Œ๐’€๐’

Laki-laki Perempuan Log ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ Log ๐’Ž๐’Š๐’‹๐’Œ

Anak -

anak

SD 240.88 249.12 2.382 2.396

SLTP 43.26 42.74 1.636 1.631

SLTA 0 0 0 0

PT 0 0 0 0

Remaja

SD 77.67 80.33 1.89 1.905

SLTP 160.48 158.52 2.205 2.2

SLTA 161.41 130.59 2.208 2.116

PT 48.53 56.47 1.686 1.752

Dewasa

SD 98.32 101.68 1.993 2.007

SLTP 166.01 163.99 2.22 2.215

SLTA 188.50 152.50 2.275 2.183

PT 52.69 61.30 1.722 1.787

Lanjut

Usia

SD 167.14 172.86 2.223 2.238

SLTP 122.24 120.75 2.087 2.082

SLTA 116.08 93.91 2.065 1.973

PT 51.77 60.23 1.714 1.78

Dimana: ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜

= log ๐‘š๐‘–๐‘—๐‘˜

1. Parameter ๐€

๐œ† = ษณ+++

= ( ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘–๐‘—๐‘˜ )/IJK = 56.571/32 = 1.678

2. Parameter ๐€๐’Š๐‘ฟ

๐œ†๐‘–๐‘‹ = ษณ๐‘–++ = ( ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘˜ )/JK - ษณ

+++

๐œ†1๐‘‹ = ษณ1++ = ( ษณ1๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘˜ )/JK - ษณ

+++= 8.045/8 - 1.678= -0.762

๐œ†2๐‘‹ = ษณ2++ = ( ษณ2๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘˜ )/JK - ษณ

+++= 15.962/8 - 1.678= 0.227

๐œ†3๐‘‹ = ษณ3++ = ( ษณ3๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘˜ )/JK - ษณ

+++= 16.403/8 - 1.678= 0.282

๐œ†4๐‘‹ = ษณ4++ = ( ษณ4๐‘—๐‘˜๐‘—๐‘˜ )/JK - ษณ

+++= 16.161/8 - 1.678= 0.252

Page 87: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

73

3. Parameter ๐€๐’‹๐’€

๐€๐’‹๐’€ = ษณ+๐‘—+ = ( ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘–๐‘˜ )/IK - ษณ

+++

๐œ†1๐‘Œ = ษณ+1+ = ( ษณ๐‘–1๐‘˜๐‘–๐‘˜ )/IK - ษณ

+++= 17.034/8 - 1.678= 0.361

๐œ†2๐‘Œ = ษณ+2+ = ( ษณ๐‘–2๐‘˜๐‘–๐‘˜ )/IK - ษณ

+++= 16.277/8 - 1.678= 0.267

๐œ†3๐‘Œ = ษณ+3+ = ( ษณ๐‘–3๐‘˜๐‘–๐‘˜ )/IK - ษณ

+++= 12.820/8 - 1.678= -0.165

๐œ†4๐‘Œ = ษณ+4+ = ( ษณ๐‘–4๐‘˜๐‘–๐‘˜ )/IK - ษณ

+++= 10.441/8 - 1.678= -0.463

4. Parameter ๐›Œ๐ค๐™

๐œ†๐‘˜๐‘ = ษณ++๐‘˜ = ( ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘–๐‘— )/IJ - ษณ

+++

๐œ†1๐‘ = ษณ++1 = ( ษณ๐‘–๐‘—1๐‘–๐‘— )/IJ - ษณ

+++= 28.307/16 - 1.678= 0.001

๐œ†2๐‘ = ษณ++2 = ( ษณ๐‘–๐‘—2๐‘–๐‘— )/IJ - ษณ

+++= 28.265/16 - 1.678= -0.001

5. Parameter ๐›Œ๐ข๐ฃ๐—๐˜

๐œ†๐‘–๐‘—๐‘‹๐‘Œ = ษณ๐‘–๐‘—+ = ( ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ๐‘–++ - ษณ+๐‘—+ + ษณ

+++

๐œ†11๐‘‹๐‘Œ = ษณ11+ = ( ษณ11๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ1++ - ษณ+1+ + ษณ

+++= 2.389-1.005-2.128+1.768 = 1.022

๐œ†12๐‘‹๐‘Œ = ษณ12+ = ( ษณ12๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ1++ - ษณ+2+ + ษณ

+++= 1.633-1.005-2.035+1.768 = 0.361

๐œ†13๐‘‹๐‘Œ = ษณ13+ = ( ษณ13๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ1++ - ษณ+3+ + ษณ

+++= 0-1.005-1.602+1.768 = -0.840

๐œ†14๐‘‹๐‘Œ = ษณ14+ = ( ษณ14๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ1++ - ษณ+4+ + ษณ

+++= 0-1.005-1.305+1.768 = -0.543

๐œ†21๐‘‹๐‘Œ = ษณ21+ = ( ษณ21๐‘˜๐‘˜ )/K- ษณ2++ - ษณ+1+ + ษณ

+++= 1.898-1.995-2.129+1.768 = -0.459

๐œ†22๐‘‹๐‘Œ = ษณ22+ = ( ษณ22๐‘˜๐‘˜ )/K- ษณ2++ - ษณ+2+ + ษณ

+++= 2.203-1.995-2.305+1.768 = -0.059

๐œ†23๐‘‹๐‘Œ = ษณ23+ = ( ษณ23๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ2++ - ษณ+3+ + ษณ

+++= 2.162-1.995-1.602+1.768 = 0.332

๐œ†24๐‘‹๐‘Œ = ษณ24+ = ( ษณ24๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ2++ - ษณ+4+ + ษณ

+++= 1.719-1.995-1.305+1.768 = 0.186

๐œ†31๐‘‹๐‘Œ = ษณ31+ = ( ษณ31๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ3++ - ษณ+1+ + ษณ

+++= 2-2.05-2.129+1.768 = -0.412

๐œ†32๐‘‹๐‘Œ = ษณ32+ = ( ษณ32๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ3++ - ษณ+2+ + ษณ

+++= 2.217-2.050-2.034+1.768 = -0.1

๐œ†33๐‘‹๐‘Œ = ษณ33+ = ( ษณ33๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ3++ - ษณ+3+ + ษณ

+++= 2.229-2.050-1.602+1.768 = 0.344

๐œ†34๐‘‹๐‘Œ = ษณ34+ = ( ษณ34๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ3++ - ษณ+4+ + ษณ

+++= 1.755-2.050-1.305+1.768 = 0.167

๐œ†41๐‘‹๐‘Œ = ษณ41+ = ( ษณ41๐‘˜๐‘˜ )/K- ษณ4++ - ษณ+1+ + ษณ

+++= 2.162-2.020-2.129+1.769 = -0.219

Page 88: SOFYAN ARI HANANTO - repository.uinjkt.ac.id

74

๐œ†42๐‘‹๐‘Œ = ษณ42+ = ( ษณ42๐‘˜๐‘˜ )/K- ษณ4++ - ษณ+2+ + ษณ

+++= 2.073-2.020-2.035+1.769 = -0.214

๐œ†43๐‘‹๐‘Œ = ษณ43+ = ( ษณ43๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ4++ - ษณ+3+ + ษณ

+++= 2.019-2.020-1.602+1.769 = 0.164

๐œ†44๐‘‹๐‘Œ = ษณ44+ = ( ษณ44๐‘˜๐‘˜ )/K - ษณ4++ - ษณ+4+ + ษณ

+++= 1.747-2.020-1.305+1.769 = 0.190

6. Parameter ๐›Œ๐ฃ๐ค๐˜๐™

ฮปjkYZ = ษณ+๐‘—๐‘˜ = ( ษณ๐‘–๐‘—๐‘˜๐‘˜ )/I - ษณ+๐ฝ+ - ษณ++๐‘˜ + ษณ

+++

ฮป11YZ = ษณ+11 = ( ษณ๐‘–11๐‘˜ )/I - ษณ+1+ - ษณ++1 + ษณ

+++ = 2.122-2.129-1.769+1.769 = -0.008

ฮป12YZ = ษณ+12 = ( ษณ๐‘–12๐‘˜ )/I - ษณ+1+ - ษณ++2 + ษณ

+++ = 2.137-2.129-1.767+1.769 = 0.008

ฮป21YZ = ษณ+21 = ( ษณ๐‘–21๐‘˜ )/I - ษณ+2+ - ษณ++1 + ษณ

+++ = 2.037-2.035-1.769+1.769 = 0.001

ฮป22YZ = ษณ+22 = ( ษณ๐‘–22๐‘˜ )/I - ษณ+2+ - ษณ++2 + ษณ

+++ = 2.301-2.305-1.767+1.769 =-0.001

ฮป31YZ = ษณ+31 = ( ษณ๐‘–31๐‘˜ )/I - ษณ+3+ - ษณ++1 + ษณ

+++ = 1.637-1.602-1.769+1.769 = 0.003

ฮป32YZ = ษณ+32 = ( ษณ๐‘–32๐‘˜ )/I - ษณ+3+ - ษณ++2 + ษณ

+++ = 1.568-1.602-1.767+1.769 = -0.003

ฮป41YZ = ษณ+41 = ( ษณ๐‘–41๐‘˜ )/I - ษณ+4+ - ษณ++1 + ษณ

+++ = 1.280-1.305-1.769+1.769 = -0.026

ฮป42YZ = ษณ+41 = ( ษณ๐‘–41๐‘˜ )/I - ษณ+4+ - ษณ++2 + ษณ

+++ = 1.330-1.305-1.767+1.769 = 0.026