skripsi manajemen keuangan sekolah

174
MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : SHOIMATUL FARIDA G 000 050 107 i

Upload: frastyawan-al-faqir

Post on 31-Oct-2015

1.249 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH

DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

SHOIMATUL FARIDA G 000 050 107

FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAFAKULTAS AGAMA ISLAM

Jl. A. Yani Tromol Pos I. Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102 http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

NOTA DINAS PEMBIMBING

Surakarta, Juni 2009

Kepada: Yth Dekan Fakultas Agama Islam UMS

di Surakarta

وبركاته الله ورحمة عليكم السالم

Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa

maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi dari mahasiswa

yang tersebut di bawah ini :

Nama : Shoimatul Farida

No. Induk : G 000 050 107

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Judul : Manajemen Keuangan Sekolah di SMA Muhammadiyah I

Simo

Maka selaku pembimbing/pembantu pembimbing kami berpendapat

bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk dimunaqosahkan.

وبركاته الله ورحمة عليكم السالم

Pembimbing I

Drs. Ari Anshori, M.Ag

Pembimbing II

Drs. Bambang Raharjo, M.Ag

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAFAKULTAS AGAMA ISLAM

Jl. A. Yani Tromol Pos I. Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102 http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

PENGESAHAN

Nama : Shoimatul Farida

No. Induk : G 000 050 107

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Judul : Manajemen Keuangan Sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo

Tahun Pelajaran 2008/2009)

Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Ujian Munaqosah Skripsi Fakultas Agama

Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) pada tanggal 29 Juni 2009 dan

dapat diterima sebagai kelengkapan akhir dalam menyelesaikan Studi Strata Satu

(S-1) guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

Surakarta, 29 Juni 2009

Dekan FAI

Dra. Hj. Chusniatun, M.Ag

Dewan PengujiPenguji I

Drs. Ari Anshori, M.Ag

Penguji II

Drs. Bambang Raharjo, M.Ag

Penguji III

Drs. Ramelan, M.Ag

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAFAKULTAS AGAMA ISLAM

Jl. A. Yani Tromol Pos I. Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102 http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi.

Dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya/pendapat yang pernah

ditulis atau ditampilkan oleh orang lain kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-

ringkasan yang secara tertulis dalam naskah dan semuanya telah dijelaskan

sumbernya serta disebutkan di dalam daftar pustaka. Apabila ternyata di kemudian

hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan

bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Juni 2009

Penulis,

Shoimatul FaridaG 000 050 107

iv

MOTTO

النظام با طل بالبا يغلب نظام بال الحق

Kebenaran yang tidak terorganisir (dikelola) dengan baik maka mampu

dikalahkan dengan kebatilan (dikelola dengan baik). [Ali bin Abi Tholib; K.W]

IKUTILAH ARUS DIMANAPUN ENGKAU BERLAYAR

NAMUN PEGANG TEGUHLAH AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

BAGAI KARANG YANG KOKOH MESKI DIHANTAM BADAI

… …

"…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…" [ ath – Thalaq: 2-3 ]

Kejarlah Impianmu dan Tinggalkanlah Kesia-siaan.

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Buat suamiku tercinta yang dengan segala

pengorbanannya telah menggerakkan hati saya

untuk selalu semangat dalam menghadapi arti

sebuah hidup yang sebenarnya serta motivasi dalam

skripsi ini.

2. Ibunda dan Ayahanda; atas semua pengorbanan

yang telah diberikan kepada penulis.

3. Adikku tersayang yang telah menyempatkan

waktunya dan selalu memberikan motivasi dalam

penulisan skripsi ini.

4. Buat mbak Tatikku sayang yang telah memberikan

motivasi serta do'a bagi penulis, bahwasannya

"dimanapun kita berada Allah akan selalu menguji

kita".

5. Seluruh keluarga penulis; semoga skripsi ini bisa

memberikan inspirasi untuk menggapai masa depan

yang lebih baik.

6. Teman-temanku seperjuangan group nasyid putri

"Qosimatunnada" yang telah memberikan masukan

dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh umat islam; semoga cepat bangun dari

tidurnya.

vi

KATA PENGANTAR

و ه نسXتغفر و نسXتعنه و ه نحمXXد للXه الحمد ان ت سXXيئا من و نفسنا أ ر و شر من لله با ذ نعو

ومن لXXه مضXXل فال اللXXه ه يهXXد من لنXXا، عمXXا أ اللXXه إال إلXXه ال ان اشXXهد لXXه، دي ها فال يضلل عبXXده محمXXدا ان واشXXهد لXXه، يXXك شXXر ال ه وحد

محمXXد آل وعلى محمد على صلى اللهم ورسوله،الدين. يوم إلى ن حسا بإ تبعهم ومن به واصحا

Untaian puji syukur hanya untuk Allah SWT semata. Yang Maha

Melihat dan Mengetahui apa yang tersirat dalam hati hambanya. Dialah yang

membimbing hati seorang hamba untuk senantiasa ridha atas segala takdir-

Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada figur teladan umat,

berakhlaq mulia, penegak kebenaran, penerang jalan sepanjang zaman,

Rosulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang

yang istiqamah mengikuti jalan perjuangannya.

Alhamdulillah dengan susah payah akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul: Manajemen Keuangan Sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran 2008/2009.

Dalam skripsi ini penulis membahas tentang manajemen keuangan

sekolah serta beberapa aspek yang berkaitan dengan konsep manajemen

keuangan sekolah yang merupakan ciri khas sekolah swasta, termasuk fungsi

manajemen keuangan serta komponen manajemen keuangan, ditulis juga

dalam skripsi ini pembahasan mengenai konsep dasar budget sekolah yang

vii

meliputi; budget kurikulum, budget administrasi dan keuangan, budget sarana

dan prasarana serta budget kesiswaan.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendiskripsikan

manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo, apakah

pengelolaan manajemen keuangan sekolah tersebut sudah cukup memadai dan

sesuai dengan konsep manajemen keuangan sekolah yang merupakan landasan

dan tolak ukur di sekolah swasta serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Skripsi merupakan syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Islam (S.Pd.I) jurusan pendidikan agama islam (Tarbiyah) Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Dra. Hj. Chusniatun, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Agama Islam yang

telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian ini.

2. Jajaran Dekanat, segenap dosen dan karyawan Tata Usaha (TU) FAI, yang

telah membimbing dan membantu penulis serta teman-teman organisasi

dalam mengembangkan diri dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

3. Drs. Ari Anshori, M.Ag sebagai dosen pembimbing I, telah meluangkan

waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

4. Drs. Bambang Raharjo, M.Ag sebagai dosen pembimbing II, yang telah

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan sabar dan

ikhlas.

viii

5. Drs. Samudi, selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Simo, yang

telah memberikan ijin pada penulis untuk mengadakan penelitian.

6. Seluruh staff SMA Muhammadiyah 1 Simo yang telah memberikan waktu,

kesempatan serta data dan informasi yang dibutuhkan penulis untuk

menyelesaikan laporan skripsi ini.

7. Seluruh keluargaku yang senantiasa memberikan motivasi dan do'a

sehingga penulis dapat menyelesaikan Gelar Sarjana Pendidikan Agama

Islam (S.Pd.I).

8. Seluruh teman-teman Fakultas Agama Islam terima kasih atas kerja

samanya, dari kalian telah terukir persahabatan yang indah.

9. Semua pihak yang telah membantu, baik materiil maupun spiritual yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga apa yang telah diberikan

menjadi amal kebaikannya.

Tidak ada gading yang tak retak; no one perfect; tidak ada

seorangpun yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Semata. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan Skripsi ini sehingga dapat memberikan manfaat

bagi penulis dan pihak-pihak yang memerlukannya.

Surakarta, Juni 2009

Shoimatul Farida

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

NOTA DINAS PEMBIMBING..............................................................................ii

PENGESAHAN.....................................................................................................iii

PERNYATAAN.....................................................................................................iv

MOTTO...................................................................................................................v

PERSEMBAHAN...................................................................................................vi

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvi

ABSTRAKSI.......................................................................................................xvii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1

B. Penegasan Istilah.............................................................................................5

C. Rumusan Masalah...........................................................................................6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................6

1. Tujuan Penelitian........................................................................................6

2. Manfaat Penelitian......................................................................................7

E. Kajian Pustaka.................................................................................................7

F. Metode Penelitian.........................................................................................10

x

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian...............................................................10

2. Metode Penentuan Subjek Penelitian.......................................................10

3. Metode Pengumpulan Data......................................................................11

G. Sistematika Penulisan...................................................................................14

BAB II....................................................................................................................15

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH...........................................................15

A. Manajemen Keuangan Sekolah.....................................................................15

1. Pengertian.................................................................................................15

2. Prinsip Manajemen Keuangan..................................................................21

3. Dasar Manajemen Keuangan Sekolah......................................................22

4. Tugas Manajemen Keuangan...................................................................24

5. Komponen Manajemen Keuangan...........................................................24

B. Konsep Dasar Budget Sekolah......................................................................26

1. Budget Kurikulum dan Pembelajaran......................................................36

2. Budget Administrasi dan Keuangan.........................................................36

3. Budget Sarana dan Prasarana...................................................................41

4. Budget Kesiswaan....................................................................................41

BAB III..................................................................................................................43

GAMBARAN UMUM DAN BUDGET SEKOLAH............................................43

A. Gambaran Umum..........................................................................................43

1. Sejarah SMA Muhammadiyah 1 Simo.....................................................43

2. Letak Geografis........................................................................................44

3. Struktur Organisasi...................................................................................45

xi

4. Fungsi dan Tugas Pengelola SMA Muhammadiyah 1 Simo....................47

5. Visi dan Misi serta Tujuan Sekolah..........................................................53

6. Prestasi......................................................................................................55

7. Keadaan Guru dan Karyawan serta Siswa................................................56

8. Sarana dan Prasarana................................................................................58

B. Budget Sekolah.............................................................................................69

1. Budget kurikulum.....................................................................................71

2. Budget administrasi dan keuangan...........................................................71

3. Budget sarana dan prasarana....................................................................71

4. Budget kesiswaan.....................................................................................72

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Keuangan Sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 Simo.....................................................................................75

1. Faktor Pendukung.....................................................................................75

2. Faktor Penghambat...................................................................................75

BAB IV..................................................................................................................76

ANALISIS DATA.................................................................................................76

A. Budget Sekolah.............................................................................................76

1. Budget Kurikulum....................................................................................76

2. Budget Administrasi dan Keuangan.........................................................77

3. Budget Sarana dan Prasarana...................................................................79

4. Budget Kesiswaan....................................................................................80

B. Usaha Sekolah dalam Menggali Dana..........................................................81

xii

C. Faktor Pendukung dan Penghambat..............................................................83

1. Faktor Pendukung.....................................................................................83

2. Faktor Penghambat dalam Manajemen Keuangan Sekolah.....................84

BAB V...................................................................................................................85

PENUTUP.............................................................................................................85

A. Kesimpulan...................................................................................................85

B. Saran..............................................................................................................87

1. Bagi Kepala Sekolah................................................................................87

2. Bagi Guru.................................................................................................88

3. Bagi peneliti..............................................................................................88

C. Kata Penutup.................................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1:

Prestasi SMA Muhammadiyah 1 Simo..................................................................55

Tabel 2: Daftar guru SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun pelajaran 2008/2009.56

Tabel 3: Daftar karyawan SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun pelajaran

2008/2009..............................................................................................................57

Tabel 4: Kondisi Siswa Lima Tahun Terakhir.....................................................58

Tabel 5: Fasilitas Ruang Kepala Sekolah.............................................................58

Tabel 6: Fasilitas Ruang Kantor Guru..................................................................59

Tabel 7: Fasilitas Ruang Kantor Tata Usaha........................................................60

Tabel 8: Fasilitas Ruang Kantor BP.....................................................................61

Tabel 9: Fasilitas Ruang Dapur............................................................................62

Tabel 10: Fasilitas Ruang Foto Copy....................................................................62

Tabel 11: Fasilitas Ruang UKS.............................................................................63

Tabel 12: Fasilitas Ruang Komputer.....................................................................63

Tabel 13: Fasilitas Ruang Olah Raga....................................................................64

Tabel 14: Fasilitas Ruang Perpustakaan................................................................65

Tabel 15: Fasilitas Ruang Laboratorium...............................................................66

Tabel 16: Fasilitas Ruang Kelas............................................................................67

Tabel 17: Fasilitas Masjid......................................................................................68

Tabel 18: Rekapitulasi Anggaran Pendidikan.......................................................73

Tabel 19: Prosentase Penerimaan Anggaran Pendidikan......................................82

Tabel 20: Prosentase Pengeluaran Anggaran Pendidikan.....................................82

xiv

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1:.................................................................................................................

Bagan Kesimpulan Bab II......................................................................................42

Gambar 2:................................ Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 1 Simo

...............................................................................................................................46

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah SMA Muhammadiyah 1 Simo

2. Pengajuan judul skripsi

3. Surat keterangan telah melakukan penelitian

4. Berita acara konsultasi skripsi pembimbing I

5. Berita acara konsultasi skripsi pembimbing II

6. Permohonan menjadi pembimbing I

7. Permohonan menjadi pembimbing II

8. Permohonan ijin riset

9. Pedoman Wawancara

10. Biodata penulis

xvii

ABSTRAKSI

Pengelolaan keuangan sekolah yang baik, tidak terlepas dari keberhasilan maanajemen keuangan sekolah. Manajemen pendidikan ditanggung oleh pemerintah, orangtua dan usaha lembaga pendidikan itu dan manajemen keuangan sekolah di dapat dari bagaimana merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan. Budget sekolah merupakan rencana kegiatan sekolah yang meliputi aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan belajar mengajar pada waktu tertentu dan pada waktu yang akan datang. Budget sekolah ini biasanya disebut sebagai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Permasalahan dalam penelitian ini mengambil tema bagaimana manajemen keuangan sekolah swasta dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan manajemen keuangan sekolah yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Simo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen keuangan sekolah dan faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen keuangan sekolah yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Simo. Subjek dalam penelitian ini adalah manajemen keuangan dengan sumber data kepala sekolah, kepala bidang bendahara Cabang Simo dan kepala bidang bedahara sekolah SMA Muhammadiyah 1 Simo. Data dalam penelitian ini didapat dari hasil dokumentasi, observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Hasil dari penelitian ini bahwa pengelolaan manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 simo dikelola melalui pembayaran siswa ke bendahara sekolah 11% dan 89% dikelola di Persyarikatan Muhammadiyah Bagian Pendidikan dan Pengajaran Cabang Simo untuk keperluan Pendidikan dan Kebudayaan Muhammadiyah yang ada di Simo. Dalam usaha penggalian dana, SMA Muhammadiyah 1 Simo memperoleh dana dari orang tua 11% berupa uang pangkal, dana ekstrakurikuler dan sumber lain dan bantuan dari pemerintah 23% yang berupa beasiswa prestasi dan murid yang tidak mampu, dana perpustakaan, dana BOMM, dana BBE, dana rehab, dana komputer dan yayasan pendidikan. Faktor pendukung yang dimiliki SMA Muhammadiyah 1 Simo dalam manajemen keuangan meliputi bantuan dari wali murid dan dari pemerintah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ada sebagian siswa yang telambat membayar SPP maupun uang pengembangan dan sumber pendapatannya terbatas. Hendaknya kendala yang ada segera diidentifikasi ditentukan skala prioritas penanganannya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, seperti pembayaran BP3 tepat waktu bagi siswa dalam tiap bulannya .

Kata kunci: Manajemen Keuangan Sekolah

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya

yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan

pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS

(Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut kemampuan sekolah untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada

masyarakat dan pemerintah. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan

dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan

bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan

(http://inducation.blogspot.com/2008/10/manajeme-keuangan-sekolah.html).

Keuangan dan pembiayaan penyelenggaraan pendidikan

merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan

pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang

menentukan terlaksananya kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah

bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang

dilakukan sekolah memerlukan biaya.

Kepala sekolah sebagai manajer berfungsi sebagai otorisator

(pejabat yang beri wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan

1

2

penerimaan dan pengeluaran anggaran), dan dilimpahkan fungsi ordonator

(pejabat yang diberi wewenang melakukan pengujian dan memerintahkan

pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang

telah ditetapkan) untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan

melaksanakan fungsi bendaharawan karena kewajiban melakukan pengawasan

kedalam. Bendaharawan dari samping mempunyai fungsi-fungsi

bendaharawan, juga dilimpahkan fungsi ordonator untuk menguji atas

pembayaran (Susilo, 2007: 61-65).

Pembiayaan pendidikan berkaitan langsung dengan keuangan.

Pembiayaan merupakan hal yang penting dalam pengelolaan lembaga

pendidikan. Keuangan pendidikan disuatu negara terbukti berpengaruh

terhadap kinerja pendidikan nasional dinegara bersangkutan. Pengaruh positif

pembiayaan pendidikan terhadap kinerja pendidikan nasional ternyata lebih

signifikan pada negara-negara maju. Sementara di negara-negara berkembang

dan belum maju, pengaruh itu kurang terlihat nyata. Meski kecenderungan

pengaruhnya tetap positif (Widiastoro, 2004: 156).

Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah

merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan

belajar-mengajar di sekolah bersama dengan komponen-komponen yang lain.

Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya,

baik itu disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan

pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

3

Hal ini penting, terutama dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah, yang

memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan

berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah

karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah

keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini.

Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis

besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu: (1) pemerintah, baik

pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum atau

khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan; (2) orang tua atau

peserta didik; (3) masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.

Berkaitan dengan peneriman keuangan dari orang tua dan masyarakat

ditegaskan dalam Undang-Undang no. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam

pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggungjawab atas pemenuhan dana

pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat

dan orang tua. Adapun dimensi pengeluaran meliputi biaya rutin1 dan biaya

pembangunan2.

Dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, manajemen

komponen keuangan harus dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai dari

tahap penyusunan anggaran, penggunaan, sampai pengawasan dan

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana 1 Biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti gaji pegawai (guru dan non guru),

serta biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai).

2 Biaya pembelian atau pengembangan tanah, pembangunan gedung, perbaikan atau rehab gedung, penambahan furnitur, serta biaya atau pengeluaran lain untuk barang-barang yang tidak habis pakai.

4

sekolah benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran-

kebocoran, serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.

(http://inducation.blogspot.com/2008/10/manajeme-keuangan-sekolah.html).

Berdasarkan pengamatan sementara bahwa SMA Muhammadiyah

1 Simo mengalami kemunduran yang sangat pesat dibanding tahun 2005. Hal

ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang semakin berkurang. SMA

Muhammadiyah 1 Simo merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta

yang terletak di Desa Ngreni. Terkait dengan manajemen keuangan sekolah,

sumber pendapatan SMA Muhammadiyah 1 Simo diperoleh dari wali murid

yang berupa SPP tiap bulan dan dana pengembangan, serta sumbangan dari

pihak luar. Karena dengan SPP dan dana pengembangan yang diterima dari

siswa tersebut SMA Muhammadiyah 1 Simo dapat berdiri sampai sekarang

ini. Sedangkan sumbangan dari luar itu tidak setiap sekolah mendapatkannya,

meskipun di SMA Muhammadiyah 1 Simo sudah pernah mendapatkannya

akan tetapi dana tersebut tidak rutin dalam tiap tahunnya.

Dana SPP digunakan untuk gaji guru dan karyawan, dana

pengembangan digunakan untuk perehapan gedung dan taman jika terjadi

kerusakan, sedangkan sumbangan dari luar digunakan untuk kecakapan hidup,

KBM, komputer pembelajaran dan buku pegangan. Selain digunakan untuk

kegiatan pembelajaran, sumbangan dari luar juga memberi bantuan bagi siswa

yang berprestasi dan siswa yang tidak mampu.

Berdasarkan uraian diatas itulah yang menjadi alasan penulis untuk

meneliti lebih jauh tentang manajemen keuangan sekolah yang ada di SMA

5

Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran 2008/2009. Dalam hal ini, penulis

mengambil judul penelitian tentang ”Manajemen Keuangan Sekolah Di

SMA Muhammadiyah 1 Simo Tahun Ajaran 2008/2009”.

B. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas istilah yang ada dalam judul ini, penulis

memberikan penegasan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami judul,

istilah yang digunakan dalam judul adalah manajemen keuangan sekolah.

Manajemen keuangan sekolah merupakan bagian dari kegiatan

pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut kemampuan

sekolah untuk merencanakan (menyusun anggaran keuangan sekolah dan

pengembangan RAPBS), melaksanakan (dibentuk laporan pembiayaan yang

menempatkan uang pemasukan dan uang pengeluaran pada kolom yang saling

berdampingan) dan mengevaluasi (memeriksa rencana pembiayaan untuk

mengetahui anggaran yang sebenarnya) serta mempertanggungjawabkannya

secara efektif (laporan bulanan dan triwulan kepada Dinas Pendidikan, Badan

Administrasi Keuangan Daerah) dan transparan. Dalam penyelenggaraan

pendidikan disekolah, manajemen keuangan merupakan potensi yang sangat

menentukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kajian

manajemen pendidikan, Mulyasa (2006: 193-194).

Dari penegasan istilah diatas dapat disimpulkan bahwa skripsi yang

berjudul ”Manajemen Keuangan Sekolah di SMA Muhammdiyah 1 Simo

Tahun Ajaran 2008/2009” adalah suatu penyelidikan ilmiah untuk

6

memperoleh keterangan atau data-data mengenai bagaimana mendapatkan,

merencanakan, mengelola, mengontrol dan mengevaluasi manajemen

keuangan serta unsur-unsur pendukung dan penghambat dalam manajemen

keuangan sekolah di SMA Muhammdiyah 1 Simo.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini dimaksudkan agar penelitian tidak melebar

permasalahannya, sehingga mudah untuk memahami hasilnya. Adapun pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana manajemen keuangan sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran 2008/2009?

2. Apa faktor penghambat dan faktor pendorong dalam

manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun

ajaran 2008/2009?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktifitas yang didasari pasti mempunyai

tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen keuangan

sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran 2008/2009.

7

b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan

penghambat dalam manajemen keuangan di SMA Muhammadiyah 1

Simo tahun ajaran 2008/2009.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu: Sebagai

peningkatan efektifitas manajerial, khususnya dalam manajemen keuangan

sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran 2008/2009.

E. Kajian Pustaka

Kajian/penelitian pendidikan yang berkaitan dengan manajemen

keuangan sekolah pernah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya:

1. Ichsani (STAIN SURAKARTA), dengan judul

”Transparansi Manajemen Keuangan” (Studi di Pondok Pesantren Salaf

Dan Modern Masyithoh di Desa Bolo, Wonosegoro, Boyolali Tahun

Ajaran 2008/2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen

keuangan di pondok pesantren ini sudah transparan. Hal ini dapat dilihat

dari beberapa aspek yang mengarah kepada perwujudan transparansi

meliputi penyusunan anggaran, pembukuan keuangan, evaluasi keuangan

dan pertanggungjawaban.

2. Sri Suratno (STAIN SURAKARTA) dengan judul

”Manajemen Pembiayaan Pendidikan” (Studi kasus di TK Islam Unggulan

Bazsra Sragen Tahun Ajaran 2005/2006). Hasil penelitian menunjukkan

8

bahwa manajemen yang diterapkan di TK Islam Unggulan sudah sesuai

dengan fungsi dan manajemen pembiayaan pendidikan dalam ruang

lingkup administrasi pendidikan. Hal tersebut terlihat tugas manajemen

pembiayaan pendidikan yang diterapkan antara lain sebagai berikut:

a. Perencanaan Pembiayaan Sekolah

Merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang

tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis

dengan melakukan fungsinya yaitu membuat Rencana Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS).

b. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Sekolah

Dalam pelaksanaannya semua pembiayaan pendidikan dicatat

oleh bendahara baik pengeluaran maupun pemasukan. Dalam

pencatatannya menggunakan bentuk staffel yakni bentuk pelaporan

pembiayaan yang menempatkan uang pemasukan dan uang

pengeluaran pada kolom yang saling berdampingan.

c. Evaluasi Anggaran Pembiayaan Sekolah

Merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui

sejauhmana manajemen pembiayaan yang dilakukan pihak sekolah

sesuai dengan Rencana Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

yang dalam proses perencanannya diterapkan sebagai Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) sehingga tidak lepas dari

tujuan yang ditetapkan sebelumnya sehingga perlu dilakukan evaluasi

dengan cara mengoreksi dan memeriksa ulang seluruh rencana

9

pembiayaan dan penjabarannya guna mengetahui posisi anggaran atau

biaya yang sebenarnya.

3. Dr. Harsono, 2007 dalam bukunya yang berjudul

"Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan" menyimpulkan bahwa

kemampuan menyusun budget sekolah yang meliputi kegiatan dan

program yang harus dikerjakan oleh sekolah dari waktu ke waktu, secara

transparan, akuntabel, dan responsibel. Budget sekolah merupakan

serangkaian kegiatan sekolah, pendapatan sekolah, biaya-biaya yang harus

dibayar pada waktu tertentu dan pada waktu yang akan datang. Budget

sekolah meliputi master budget yaitu budget lengkap yang dimiliki

sekolah. Master budget dijabarkan lagi menjadi beberapa detail budget,

detail budget meliputi budget kurikulum, budget kesiswaan, budget

personalia, budget sarana prasarana. Budget dibuat oleh tim sekolah, kalau

warga sekolah tidak memiliki keahlian untuk menyusun budget sekolah,

maka sekolah dapat menyerahkan kepada pihak lain yang kompeten.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas hanya mengupas seputar

manajemen pembiayaan dan keuangan sekolah, serta transparansi manajemen

keuangan saja. Sedangkan yang mengkaji tentang manajemen keuangan

sekolah belum pernah ada yang membahas, jadi penelitian ini mengandung

unsur kebaruan sehingga layak diteliti dan tidak ada duplikasi.

10

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis peneltian ini adalah field research, karena yang diteliti

adalah sesuatu yang ada dilapangan secara langsung. Dalam hal ini, objek

yang diteliti adalah SMA Muhammadiyah 1 Simo. Penelitian lapangan ini

bersifat kualitatif, yaitu berupa penelitian yang prosedurnya menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan pelaku

yang diamati (Robert Begnan dan Steven yang dikutip Lexy Moleong,

2000: 35).

2. Metode Penentuan Subjek Penelitian

a. Populasi

Menurut Mardalis (1995: 52), populasi adalah semua individu

yang menjadi sumber pengambilan sample atau sekumpulan kasus

telah memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian, kasus tersebut dapat berupa orang, barang atau peristiwa.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,

bidang bendahara dan bendahara cabang Simo.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, oleh

karenanya pengambilan sampel harus dilakukan dengan cara

11

sedemikian rupa sehinga dapat diperoleh sampling yang benar-benar

mampu menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan

kata sampel harus representative. Cara mengambil sampel yaitu

dengan teknik pengambilan sampel yang disebut teknik sampling.

Teknik sampling menurut Djarwanto dan Pangestu (1981: 96),

sampling adalah cara atau teknik yang diperuntukkan untuk

mengambil sampel. Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan sampel bertujuan atau purpose

sampling. Menurut Suharsimi (2002: 127), sampel bertujuan dilakukan

dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random

atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun

yang menjadi syaratnya adalah pengambilan sampel harus didasarkan

pada ciri-ciri tertentu yang merupakan ciri pokok dari populasi dan

subjek yang diambil benar-benar merupakan subjek yang paling

mengandung ciri-ciri dalam populasi.

Terkait dengan penelitian ini, maka yang menjadi sampel

adalah kepala sekolah dan bidang bendahara, guru dan karyawan SMA

Muhammadiyah 1 Simo.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam metode penelitian ini akan menggunakan beberapa

metode pengumpulan data yaitu:

12

a. Metode Interview (wawancara)

Menurut Moleong (2002: 135) wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pelaku,

yaitu pihak pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai (interviewed) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Sutopo (1988: 23) mengemukakan wawancara

merupakan salah satu sumber informasi riset yang sangat penting

didekati dengan interview. Penulis menggunakan metode ini untuk

memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang SMA

Muhammadiyah 1 Simo, untuk mencari informasi dan data tentang

budget sekolah, usaha sekolah dalam menggali dana, hambatan dan

pendukung yang dihadapi dalam manajemen keuangan sekolah.

b. Metode Observasi (pengamatan)

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1981: 136). Hal ini senada

dikemukakan Mardalis (2002: 63) bahwa observasi digunakan dalam

rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian atau studi yang

disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan

gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Metode

observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang struktur

organisasi, sarana dan prasarana dan visi, misi SMA Muhammadiyah 1

Simo.

13

c. Dokumentasi

Menurut Guba dan Licoln dalam Lexy Moleong (2002: 16)

mendefinisikan dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film

yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang telah

didokumentasikan antara lain letak geografis, visi dan misi, prestasi,

keadaan guru dan karyawan, daftar siswa, sarana prasarana dan

rekapitulasi anggaran pendidikan.

d. Analisis Data

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode

kualitatif deskriptif yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan

data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

atau vertifikasi (Milles dan Haberman, 1992: 16). Pertama, setelah

pengumpulan data selesai kemudian dilakukan reduksi data, yaitu

menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu dan

pengorganisasian sehingga data terpilah-pilah. Kedua, data yang telah

direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Ketiga, penarikan

kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua dengan

menarik kesimpulan.

14

G. Sistematika Penulisan

Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, nota pembimbing,

halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan

daftar gambar. Bagian inti dibagi menjadi lima bab sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan. Pembahasan dalam bab ini meliputi: Latar

Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II: Manajemen Keuangan Sekolah. Pembahasan dalam

penelitian ini membahas tentang pengertian manajemen keuangan sekolah

yang meliputi: pengertian manajemen keuangan sekolah, prinsip manajemen

keuangan serta konsep dasar budget sekolah.

BAB III: Gambaran Umum dan Budget Sekolah. Pembahasan

dalam penelitian ini membahas tentang gambaran umum SMA

Muhammadiyah 1 Simo letak geografis, struktur organisasi, visi dan misi

sekolah, serta budget sekolah SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran

2008/2009.

BAB IV: Analisis Data. Pembahasan dalam peneltian ini

membahas tentang manajemen keuangan sekolah, analisis budget sekolah,

usaha sekolah dalam menggali dana, serta faktor pendukung dan penghambat

manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun ajaran

2008/2009.

BAB V: Penutup. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi :

kesimpulan, saran dan penutup.

BAB II

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH

A. Manajemen Keuangan Sekolah

1. Pengertian

Pengelolaan keuangan sekolah haruslah memenuhi persyaratan

responsibel, akuntabel dan transparan. Pengelolaan keuangan sekolah yang

responsibel artinya bahwa semua hal ihwal yang berkaitan dengan

penerimaan sumber dana dan pemanfaatan dana serta bukti administrasi

keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengelolaan keuangan yang

dapat dipertanggungjawabkan apabila ada kesesuaian antara penerimaan,

perencanan kegiatan, perencanaan pemakaian dana, realisasi pemakaian

dana, serta kondisi pasar yang melingkupinya.

Pengelolaan keuangan yang akuntabel merupakan kondisi dari

aspek pengelolaan dana baik penerimaan, pengeluaran dan administrasinya

dapat dipertanggungjawabkan didepan hukum. Kalau ada perbedaan

penafsiran dan perbedaan kondisi, maka personal atau lembaga yang dapat

disamakan dengan personal dapat dikenai delik pidana dan perdata.

Pengelolaan dana yang transparan terjadi manakala aspek-aspek

administrasi dari pengelolaan dana itu dapat diketahui oleh pihak-pihak

yang terkait, misalnya internal audit, eksternal audit, petugas audit dari

pemerintah, pejabat yang terkait, dan pihak yang terkait. Transparansi

bukan berarti semua aspek administrasi keuangan dapat dilihat oleh siapa

15

16

saja. Lembaga memiliki aturan siapa saja yang boleh dilibatkan dalam

pencatatan administrasi keuangan, mengetahui, memahami dan mendalami

administrasi keuangan (Harsono, 2007:89-90).

Anggaran dasar Muhammadiyah merupakan anggaran pokok

yang menyatakan dasar, maksud dan tujuan organisasi Muhammadiyah,

serta peraturan-peraturan tentang rangka dan pimpinan organisasi.

Anggaran dasar juga memuat ketentuan tentang persidangan,

pengangkatan, penggantian pimpinan, serta ketentuan tentang pembubaran

organisasi. Adapun ART mengandung rincian dan ketentuan yang

terkandung dalam AD yang meliputi syarat, kewajiban dan hak anggota,

ketentuan Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah kedudukan pimpinan,

permusyawaratan, pembiayaan maupun ketentuan korespondensi.

Bentuk amal usaha Muhammadiyah terdiri dari empat bidang

yaitu:

a. Usaha di bidang keagamaan yaitu: memberikan

tuntunan dan pedoman dalam bidang ubudiyah yang dihimpun dalam

ketetapan Tarjih Muhammadiyah, terbentuknya Departemen Agama,

dimasukkannya Pendidikan Agama sebagai mata pelajaran wajib di

sekolah negeri atau umum, penyempurnaan pelayanan ibadah haji,

menghilangkan kebiasaan yang non islami yang berbau ajaran (syirik,

tahayul, khurofat) serta diakui oleh pemerintah ”Muhammadiyah

sebagai badan Keagamaan”, SK Menteri Agama RI No. 1 tahun 1971.

17

b. Usaha di bidang pendidikan yaitu: pendidikan

formal dari TK-PT dengan berbagai jenis pendidikan, pendidikan non

formal-pengajian-pendalaman Keagamaan, serta diakui oleh

pemerintah ”Muhammadiyah sebagai badan hukum yang bergerak di

bidang pedidikan dan pengajaran”, SK Menteri P & K No.

23628/MPK/74.

c. Usaha di bidang kemasyarakatan yaitu:

memelihara dan penyantun anak-anak yatim piatu dengan panti

asuhan, menyelenggarakan penyantunan medis berupa (rumah sakit,

BP, BKIA), serta diakui oleh pemerintah ”Muhammadiyah merupakan

organisasi yang bergerak dalam bidang sosial”, SK Menteri Sosial No.

K/162/I.K/71/HS.

d. Usaha di bidang Politik Kenegaraan yaitu ikut

andil dalam berbagai arena perjuangan politik, baik pada zaman

penjajahan Belanda, zaman Fascisme-Jepang, zaman Kemerdekaan

dan zaman Pembangunan, Muhammadiyah tidak pernah absen, selalu

memberikan sumbanganyang positif terhadap gerakan pembangunan

bangsa.

Maksud dan tujuan persyarikatan ialah menegakkan dan

menjunjung tinggi agama islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat

islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah mendasarkan gerak dan

amal usahanya atas prinsip Muqaddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah, yaitu: manusia harus beriman dan taat pada Allah,

18

manusia harus bermasyarakat, mematuhi ajaran agama Islam, menegakkan

dan menjunjung tinggi agama islam, ittiba’urrasul, serta melancarkan

amal usaha Muhammadiyah (Shobron, 2005: 82-83).

Pelaksanaan program oleh Amal Usaha Muhammadiyah

dilaksanakan melalui:

a. Rumusan program Amal Usaha Muhammadiyah dilakukan dengan

mengacu secara umum pada (1) Program Nasional Muhammadiyah,

Program Wilayah Muhammadiyah, dan Program Persyarikatan di

lingkungan masing-masing, dan (2) Program Majelis terkait, sesuai

dengan jenis/bidang amal usaha yang bersangkutan.

b. Rumusan program amal usaha disusun secara fleksibel, sesuai dengan

Statuta, Qaidah atau Pedoman Amal Usaha yang bersangkutan dengan

mengindahkan prinsip-prinsip penyusunan program sebagaimana

tercantum pada Program Muhammadiyah dan tetap terikat pada nilai-

nilai dan peraturan Persyarikatan.

c. Perumusan program amal usaha hendaknya disusun secara dinamis

dengan memperhatikan kebutuhan dan permasalahan serta potensi

jenis/bidang garap di tempat amal usaha berada.

d. Perumusan dan penjabaran Program Amal Usaha secara rinci

ditetapkan oleh majelis terkait yang kemudian dibakkan dalam

kegiatan amal usaha yang bersangkutan.

e. Pelaksanaan program di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah

selain mengacu pada landasadan prinsip Program Muhammadiyah,

19

juga dikembangkan kebijakan-kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang

semakin mengarah pada kualitas sesuai dengan jenis/bidang dan tujuan

amal usaha yang bersangkutan (Syamsudin, 2005: 59-60).

Manajemen keuangan pendidikan terutama di sekolah tidak lepas

dari pembicaraan APBS/RAPBS, oleh sebab itu pembicaraan manajemen

keuangan pendidikan akan bertitik tolak dari pembicaraan APBS/RAPBS.

Penyusunan anggaran merupakan tahap yang dilakukan setelah menyusun

program kerja sekolah, jadi penyusunan anggaran harus berdasarkan

program sekolah yang telah dibuat. Penyusunan anggaran tradisional

mendasarkan pada pendekatan fungsi (struktur organisasi fungsional),

sekarang pendekatan tersebut dipandang sudah tidak memadai lagi.

Penyusunan anggaran harus didasarkan pada aktivitas. Aktivitas-aktivitas

tersebut meliputi:

a. Proses penyusunan APBS/RAPBS yang

mengarah kepada seluruh personal sekolah untuk mencari berbagai

peluang terhadap sistem yang digunakan untuk menghasilkan nilai

bagi stake holder pendidikan.

b. Kepala sekolah akan mendapatkan gambaran

yang jelas antara penyebab dengan akibat terhadap biaya yang timbul.

c. Mendorong personal sekolah untuk berpikir

berbasis sistem.

d. Fungsi anggaran tidak lagi sebagai alat

perencanaan dan pengendalian, tetapi berfungsi sebagai alat

20

perencanaan dan pemotivasi personal untuk melakukan perbaikan

terhadap proses (TIM FKIP, 2002: 71-72).

Masalah keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar

disekolah. Karena seluruh komponen pendidikan disekolah erat kaitannya

dengan komponen keuangan sekolah. Meskipun tidak sepenuhnya,

masalah keuangan akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas

sekolah, terutama berkaitan dengan sarana prasarana dan sumber belajar.

Banyak sekolah-sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar-

mengajar secara optimal, hanya karena masalah keuangan, baik untuk

menggaji guru maupun untuk mengadakan sarana dan prasarana

pembelajaran. Dalam kaitan ini, meskipun tuntutan reformasi adalah

pendidikan yang murah dan berkualitas, namun pendidikan yang

berkualitas senantiasa memerlukan dana yang cukup banyak.

Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah, yang menyerahkan

masalah pendidikan ke daerah dan sekolah masing-masing, serta masalah

keuangan menjadi kewenangan secara langsung dalam pengelolaannya

kepada sekolah. Masalah keuangan sekolah juga dipengaruhi oleh masalah

ekonomi dan politik yang sedang berkembang di masyarakat, demikian

halnya masalah evaluasi sekolah tidak terlepas dari masalah politik. Agar

keuangan sekolah dapat menunjang kegiatan pendidikan dalam proses

belajarmengajar di sekolah, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan keuangan sekolah tersebut. Untuk menjadi kepala sekolah

profesional dituntut mengelola kemampuan keuangan sekoah, baik

21

melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

pertanggungjawabannya, selain itu harus memahami konteks politik dan

ekonomi serta implikasinya terhadap keuangan sekolah.

Manajemen keuangan sekolah merupakan bagian dari kegiatan

pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut kemampuan

sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkannya secara efektif dan transparan. Dalam

penyelenggaraan pendidikan disekolah, manajemen keuangan merupakan

potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi

pendidikan, manajemen keuangan sekolah perlu dilakukan untuk

menunjang penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka mengefektifkan

kegiatan belajar-mengajar, dan meningkatkan prestasi belajar peserta

didik. Mulyasa (2006: 193-194).

2. Prinsip Manajemen Keuangan

Agar dalam pengelolaan manajemen keuangan terarah dengan

baik dan transparan, maka perlu diterapkan beberapa prinsip manajemen

keuangan sebagai berikut:

a. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan

kebutuhan teknis yang disyaratkan.

22

b. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana,

program/kegiatan.

c. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari

dan untuk apa keuangan lembaga tersebut perlu dicatat dan

dipertanggung jawabkan serta disertai bukti penggunaannya.

d. Sedapat mungkin menggunakan

kemampuan/hasil produksi dalam negeri.

Implementasi prinsip-prinsip keuangan diatas mengacu pada

pendidikan, khususnya dilingkungan sekolah dan keserasian antara

pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Sumber dana sekolah

tidak hanya diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau

penyandang dana tetap saja, tetapi juga diperoleh dari sumber ketiga

komponen di atas. Selain itu sekolah perlu dibentuk organisasi orang tua

siswa yang implementasinya dilakukan dengan membentuk komite

sekolah.

Komite tersebut beranggotakan wakil wali siswa, tokoh

masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil ilmuwan/ulama diluar

sekolah dan dapat juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industri.

Selanjutnya pihak sekolah bersama komite atau majelis sekolah pada

setiap awal tahun anggaran perlu bersama-sama merumuskan RAPBS

sebagai acuan bagi pengelola sekolah dalam melaksanakan manajemen

keuangan yang baik. (http://inducation.blogspot.com/2008/10/manajeme-

keuangan-sekolah.html).

23

3. Dasar Manajemen Keuangan Sekolah

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar…” (Al Baqarah: 282).

Menurut Sayyid Quthb (2000: 391-392) bahwa ayat di atas

menjelaskan tentang prinsip umum yang hendak ditetapkan, maka menulis

merupakan suatu yang diwajibkan dengan nash, tidak dibiarkan manusia

memilihnya (untuk melakukannya atau tidak) pada waktu melakukan

transaksi secara bertempo (utang-piutang), karena suatu hikmah yang akan

dijelaskan pada akhir nash. Juru tulis ini diperintahkan menulisnya dengan

adil (benar), dan tidak boleh mengurangi atau menambahkan suatu dalam

teks yang disepakati.

Menurut Teungku Muhammad Hasbi (2000: 498-499)

menjelaskan bahwa kita sebagai seorang mukmin, agar setiap mengadakan

perjanjian utang-piutang dilengkapi dengan perjanjian tertulis (membuat

surat perjanjian utang-piutang) dan hendaknya orang yang menulis surat

perjanjian itu seorang yang adil dan tidak berpihak, sehingga tidak

merugikan pihak manapun.

Muhammad Quraish Shihab (2006: 603) berpendapat bahwa ayat

diatas secara redaksional ditujukan kepada orang-orang yang beriman,

24

tetapi yang dimaksud adalah mereka yang melakukan transaksi utang-

piutang, bahkan yang lebih khusus adalah yang berhutang. Ini agar yang

memberi piutang merasa lebih tenang dengan penulisan itu. Karena

menulisnya adalah perintah atau tuntutan yang sangat dianjurkan,

meskipun kreditor tidak memintanya.

4. Tugas Manajemen Keuangan

Menurut Susilo (2007: 63), tugas manajemen keuangan dibagi

menjadi tiga fase, yaitu:

a. Financial Planning (Perencanaan Finansial)

Merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang

tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa

menyebabkan efek samping yang merugikan.

b. Implementation Involves Accounting (Pelaksanaan Anggaran)

Ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat atau

disusun dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika diperlukan.

c. Evaluation Involves

Merupakan pelaksanaan evaluasi terhadap pencapaian sasaran.

5. Komponen Manajemen Keuangan

25

Menurut (Susilo, 2007: 65) ada lima komponen pokok dari

manajemen keuangan. Komponen utama manajemen keuangan tersebut

meliputi; (1) Prosedur anggaran; (2) Prosedur akuntansi keuangan; (3)

Pembelanjaan, pergudangan dan prosedur pendistribusian; (4) Prosedur

investasi; dan (5) Prosedur pemeriksaan. Dalam pelaksanaannya,

manajemen keuangan ini menganut asas pemisahan tugas antara fungsi

otorisator, ordonator dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang

diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan

penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat

berwenang yang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran

atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otoritas yang telah

diterapkan. Adapun bendaharawan adalah pejabat yang berwenang

melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-

surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan

memuat perhitungan dan pertanggungjawaban.

Ketiga jabatan tersebut bertanggungjawab penuh dalam

melaksanakan manajemen keuangan yang masing-masing memiliki tugas

dan wewenang berbeda. Dua jabatan pertama, yakni otorisator dan

ordonator biasanya dijabat oleh seorang Kepala Sekolah. Sedangkan

jabatan bendaharawan harus dipegang oleh orang tersendiri, tidak boleh

dijabat oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban

melakukan pengawasan kedalam (bendahara, sekertaris, dan anggota yang

lain). Biaya dalam ekonomi adalah pengorbanan-pengorbanan dalam

26

bentuk uang diberikan secara rasional, melekat pada proses produksi, dan

tidak dapat dihindarkan. Bila tidak demikian, maka pengeluaran tersebut

dikategorikan sebagai pemborosan

(http://massofa.wordpress.com/2008/01/28/konsep-dan-analisis-biaya-

pendidikan/).

B. Konsep Dasar Budget Sekolah

Budget sekolah adalah serangkaian rencana kegiatan sekolah yang

meliputi aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengendalian kegiatan belajar mengajar pada waktu tertentu pada waktu yang

akan datang. Budget sekolah biasa disebut sebagai Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Budget merupakan rencana

operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang

digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga

dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksakan oleh suatu lembaga. Harsono (2007:

58).

Penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah positif untuk

merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan

tiap-tiap unit organisasi. Pada dasarnya, peyusunan anggaran merupakan

negosiasi atau perundingan/kesepakatan antara puncak pimpinan dengan

pimpinan dibawahnya dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu

27

penganggaran. Hasil akhir dari suatu negosiasi merupakan suatu pernyataan

tentang pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dari setiap sumber dana.

Fattah (2006: 47).

Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk

rupiah dalam jangka waktu atau periode tertentu, serta alokasi sumber-sumber

kepada setiap bagian kegiatan. Anggaran memiliki peran penting didalam

perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan yang dilakukan sekolah.

Maka seorang penanggung jawab program kegiatan disekolah harus mencatat

anggaran serta melaporkan realisasinya sehingga dapat dibandingkan selisih

antara anggaran dengan pelaksanaan serta melakukan tindak lanjut untuk

perbaikan. (http://inducation.blogspot.com/2008/10/manajeme-keuangan-

sekolah.html).

Disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian,

anggaran merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu

lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat dan lemah. Oleh

karena itu, anggaraan berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu

organisasi dalm mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disamping itu,

anggaran dapat pula dijadikan alat untuk mempengaruhi dan memotivasi

pimpinan atau menajer dan karyawan untuk bertindak efisien dalam mencapai

sasaran lembaga. Anggaran mempunyai manfaat yang dapat digolongkan

kedalam tiga jenis, yaitu sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi

pengeluaran dana dan sebagai alat efisiensi.

28

Anggaran sebagai alat efisiensi merupakan fungsi yang paling

esensial dalam pengendalian. Apabila anggaran menghendaki fungsi sebagai

alat dalam perencanaan maupun pengendalian, maka anggaran harus disusun

berdasarkan prinsip-prinnsip sebagai berikut:

1. Adanya pembagian wewenang dan tanggungjawab

yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi.

2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam

melaksanakan anggaran.

3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja

organisasi.

4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat

atas sampai yang paling bawah.

Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana

memanfaatkan dana secara efisien, mengalokasikan secara tepat, sesuai

dengan skala prioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran

memerlukan tahapan-tahapan yang sistematik. Tahapan penyusunan anggaran

yaitu: mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode

anggaran, mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa,

dan barang, semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran

pada dasarnya merupakan pernyataan finansial, memformulasikan anggaran

dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi

tertentu, menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak

29

yang berwenang, melakukan revisi usulan anggaran, persetujuan revisi usulan

anggaran serta pengesahan anggaran (Fattah, 2001: 49-50).

Administrasi sekolah yang baik meminta aggaran belanja yang

direncanakan dengan teliti dan penggunaannya yang efektif. Pada dasarnya

anggaran belanja adalah suatu pernyataan yang terurai tentang sumber-sumber

keuangan yang perlu untuk melaksanakan berbagai program sekolah selama

periode satu tahun fiskal. Proses pembuatan anggaran pendidikan melibatkan

penentuan pengeluaran maupun pendapatan yang bertalian dengan

keseluruhan operasi sekolah.

Dalam SKB Mendikbud dan Menkeu No. 0585/K/1997 dan No.

590/KMK.03/03/1987, tanggal 24 September 1987 tentang peraturan SPP dan

DPP meliputi pelaksanaan pelajaran, pengadaan prasarana atau sarana,

pemeliharaan sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar,

penyelenggaraan ujian dan pengiriman/penulisan STTB/NIM, perjalanan

dinas supervisi, pengelolaan pelaksanaan pendidikan dan pendapatan

(Mulyasa, 2006: 203).

Menurut Oteng Sutisna, penentuan pengeluaran biaya pendidikan

melibatkan pertimbangan tentang tiap kategori anggaran belanja sebagai

berikut:

1. Pengawasan umum

Dalam kategori ini termasuk sumber keuangan yang ditetapkan bagi

pelaksanaan tugas-tugas administratif dan manajerial, gaji para

30

administrator, para pembantu administratif serta biaya perlengkapan

kantor dan pembekalan yang tercakup dalam pengawasan umum tersebut.

2. Pengajaran

Kategori ini meliputi gaji guru dan pengeluaran bagi buku-buku pelajaran,

alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam pengajaran.

3. Pelayanan bantuan

Pengeluaran yang bertalian dengan pelayanan-pelayanan kesehatan,

bimbingan dan perpustakaan.

4. Pemeliharaan gedung

Pergantian dan perbaikan perlengkapan, pemeliharaan gedung dan

halaman sekolah.

5. Operasi

Biaya telepon, air, listrik, sewa gedung dan tanah, dan gaji personil

pemeliharaan gedung.

6. Pengeluaran tetap pengeluaran modal, jasa hutan

dan perkiraan pendapatan

Kategori-kategori anggaran belanja ini merupakan bagian penting dari

anggaran belanja pendidikan dari suatu unit administratif sistem sekolah

ditingkat mikro. Kepala sekolah tidak diserahi tanggungjawab tentang

pengelolaan keseluruhan anggaran belanja, akan tetapi tanggungjawabnya

hanya mengenai dana-dana untuk pengeluaran rutin, mengadministrasi

dana-dana, membukukan dan melaporkannya secara periodik.

31

Sumber-sumber pendapatan sekolah harus dipertimbangkan dalam

proses pembuatan anggaran belanja. Pendapatan sekolah pemerintah biasanya

diperoleh dari APBN, SPP dan BP3. Pendapatan sekolah swasta diperoleh dari

sumber-sumber sendiri dari orang tua murid dan dari pemerintah dalam bentuk

subsidi kepada sekolah swasta.

Biaya investasi lahan pendidikan diatur dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia no 48 tahun 2008 BAB II pasal 7, pasal 8 dan

pasal 9. Berikut isi dari pasal 7, pasal 8 dan pasal 9:

1. Pasal 7: (1) Pendanaan biaya investasi lahan

satuan pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar, baik formal

maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh Pemerintah menjadi

tanggung jawab Pemerintah dan dialokasikan dalam anggaran

Pemerintah. (2) Pendanaan biaya investasi lahan satuan pendidikan

dasar pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun

nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan

dialokasikan dalam anggaran daerah. (3) Pendanaan biaya investasi

lahan satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar, baik

formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh Pemerintah

menjadi tanggung jawab Pemerintah dan dialokasikan dalam anggaran

Pemerintah. (4) Pendanaan biaya investasi lahan satuan pendidikan

bukan pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun

nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi

32

tanggung jawab pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan

dialokasikan dalam anggaran pemerintah daerah. (5) Pendanaan biaya

investasi lahan satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh

Pemerintah atas inisiatif Pemerintah menjadi tanggung jawab

Pemerintah dan dialokasikan dalam anggaran Pemerintah. (6)

Pendanaan biaya investasi lahan satuan pendidikan tinggi yang

diselenggarakan oleh Pemerintah atas usulan pemerintah daerah menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan

dialokasikan dalam anggaran pemerintah daerah. (7) Tanggung jawab

pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan ayat 6

dilaksanakan sampai dengan terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan.

2. Pasal 8: (1) Pemerintah daerah, pemangku

kepentingan pendidikan, dan pihak asing dapat membantu pendanaan

biaya investasi lahan satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah.

(2) Pemerintah, pemangku kepentingan pendidikan, dan pihak asing

dapat membantu pendanaan biaya investasi lahan satuan pendidikan

yang diselenggarakan pemerintah daerah.

3. Pasal 9: (1) Pendanaan tambahan di atas biaya

investasi lahan yang diperlukan untuk pemenuhan rencana

pengembangan satuan atau program pendidikan yang diselenggarakan

Pemerintah menjadi bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan

lokal dapat bersumber dari: Pemerintah; pemerintah daerah; masyarakat;

bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber lain yang sah.

33

(2) Pendanaan tambahan di atas biaya investasi lahan yang diperlukan

untuk pemenuhan rencana pengembangan program atau satuan

pendidikan yang diselenggarakan pemerintah daerah sesuai

kewenangannya menjadi bertaraf internasional dan/atau berbasis

keunggulan lokal dapat bersumber dari: Pemerintah; pemerintah daerah;

masyarakat; bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber

lain yang sah. (3) Anggaran biaya investasi lahan satuan pendidikan

yang dikembangkan menjadi bertaraf internasional dan/atau berbasis

keunggulan lokal harus merupakan bagian integral dari anggaran

tahunan satuan pendidikan yang diturunkan dari rencana kerja tahunan

yang merupakan pelaksanaan dari rencana strategis satuan pendidikan.

Sedangkan biaya investasi selain lahan pendidikan terdapat pada

pasal 10, pasal 12 dan pasal 13 dibawah ini:

1. Pasal 10: (1) Pendanaan biaya investasi selain

lahan untuk satuan pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar,

baik formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh Pemerintah

menjadi tanggung jawab Pemerintah dan dialokasikan dalam anggaran

Pemerintah. (2) Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan

pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun

nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan

dialokasikan dalam anggaran pemerintah daerah. (3) Tanggung jawab

pendanaan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana

34

dimaksud pada ayat 1dan ayat 2 dilaksanakan sampai dengan

terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan.

2. Pasal 11: (1) Pendanaan biaya investasi selain

lahan untuk satuan pendidikan yang bukan pelaksana program wajib

belajar, baik formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh

Pemerintah menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah dan

masyarakat. (2) Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan

pendidikan yang bukan pelaksana program wajib belajar, baik formal

maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah

menjadi tanggung jawab bersama pemerintah daerah sesuai

kewenangannya dan masyarakat.

3. Pasal 12: (1) Pemerintah daerah, pemangku

kepentingan pendidikan, dan pihak asing dapat membantu pendanaan

biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan yang

diselenggarakan Pemerintah. (2) Pemerintah, pemangku kepentingan

pendidikan, dan pihak asing dapat membantu pendanaan biaya investasi

selain lahan untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah

daerah.

4. Pasal 13: (1) Pendanaan tambahan di atas biaya

investasi selain lahan yang diperlukan untuk pemenuhan rencana

pengembangan satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah

menjadi bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan lokal dapat

bersumber dari: Pemerintah; pemerintah daerah; masyarakat; bantuan

35

pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber lain yang sah. (2)

Pendanaan tambahan di atas biaya investasi selain lahan yang diperlukan

untuk pemenuhan rencana pengembangan satuan pendidikan yang

diselenggarakan pemerintah daerah sesuai kewenangannya menjadi

bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan lokal dapat

bersumber dari: Pemerintah; pemerintah daerah; masyarakat; bantuan

pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber lain yang sah. (3)

Anggaran biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan dasar

dan menengah yang dikembangkan menjadi bertaraf internasional

dan/atau berbasis keunggulan lokal harus merupakan bagian integral dari

anggaran tahunan satuan pendidikan yang diturunkan dari rencana

kerja tahunan yang merupakan pelaksanaan dari rencana strategis satuan

pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 48 tahun 2008 BAB

V pasal 50 sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip

keadilan, kecukupan dan keberlanjutan. Prinsip keadilan berarti bahwa

besarnya pendanaan pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Prinsip

kecukupan berati bahwa pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai

penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan.

Prinsip berkelanjutan berarti bahwa pendanaan pendidikan dapat digunakan

secara berkesinambungan untuk memberikan layanan pendidikan yang

memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan pasal 51 menyatakan

bahwa pendanaan pendidikan bersumber dari pemerintah3, pemerintah daerah4

dan masyarakat5.

Pasal 44 ayat (1) menyatakan bahwa Penyelenggara atau satuan

pendidikan yang didirikan masyarakat memberi bantuan biaya pendidikan

atau beasiswa kepada peserta didik atau orang tua atau walinya yang tidak

mampu membiayai pendidikannya, ayat (2) Penyelenggara atau satuan

pendidikan yang didirikan masyarakat dapat memberi beasiswa kepada

peserta didik yang berprestasi, ayat (3) Pendanaan bantuan biaya pendidikan

dan beasiswa bersumber dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang

didirikan masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah, orang tua/wali peserta

didik, pemangku kepentingan di luar peserta didik dan orang tua/walinya,

bantuan pihak asing yang tidak mengikat, sumber lainnya yang sah

(httpwww.ymp.or.idesilocontentview1667).

1. Budget Kurikulum dan Pembelajaran

Dalam konsep dasar budget sekolah, budget kurikulum terdiri

dari berbagai kegiatan sederhana antaralain:

3 Anggaran Pemerintah, anggaran pemerintah daerah, bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber lain yang sah.

4 Bantuan pemerintah daerah, bantuan Pemerintah, pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan, bantuan dari pemangku kepentingan satuan pendidikan di luar peserta didik atau orang tua/walinya, bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber lainnya yang sah.

5 Pendiri penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat, bantuan dari masyarakat, di luar peserta didik atau orang tua/ walinya, bantuan Pemerintah, bantuan pemerintah daerah, bantuan pihak asing yang tidak mengikat, hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau sumber lainnya yang sah.

36

a. Kurikulum yang meliputi:

penyusunan kurikulum, penyusunan SAP, buku pegangan siswa dan

metoda pembelajaran.

b. PBM yang meliputi: jadwal

pembelajaran, rencana kegiatan bidang studi, pedoman praktek dan

pedoman karya wisata ilmiah.

c. Evaluasi yang meliputi: jadwal

ujian, kartu tes dan tata tertib (Harsono, 2007: 58).

2. Budget Administrasi dan Keuangan.

Masalah keuangan sangat erat hubungannya dengan budgetting

(pembiayaan), sedangkan masalah pembiayaan itu sendiri merupakan

faktor yang sangat penting dan menentukan suatu organisasi seperti halnya

lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga yang lain. Didalam pengertian

umum keuangan, kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: budgetting

(penyusunan anggaran), accounting (pembukuan) dan auditing

(pemeriksaan).

Budgetting sering kali ditangkap sebagai pengertian suatu

rencana. Namun dalam bidang pendidikan sering dijumpai dua istilah

yakni RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara)

dan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah). Dalam

dua istilah tersebut anggaran bukanlah suatu rencana. Istilah rencana telah

memberikan penekanan atas pemakaian istilah anggaran sebagai suatu

rencana (Arikunto, 1990: 90).

37

Penyusunan APBS dapat dilakukan dalam waktu singkat

sepanjang didukung data yang memadai. Selama ini penyusunan APBS

dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru (sekolah negeri) untuk kegiatan-

kegiatan tertentu dengan melibatkan BP3, sedangkan sekolah swasta lebih

banyak oleh Kepala Sekolah dan pemilik sekolah (Persyarikatan

penyelenggara pendidikan) dan untuk kegiatan-kegiatan tertentu

melibatkan BP3, (TIM FKIP, 2002: 73).

Accounting adalah pembukuan atau kegiatan pengurusan

keuangan. Pengurusan ini meliputi dua hal, yaitu: pertama pengurusan

yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau

mengeluarkan uang. Pengurusan ini dikenal dengan istilah pengurusan

ketatausahaan. Pengurusan kedua menyangkut urusan tindak lanjut dari

urusan pertama yaitu menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang.

Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi hanya

melaksanakan dan dikenal dengan pengurusan bendahara.

Auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut

pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau

penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak yang

berwenang. Bagi unit yang ada didalam departemen,

mempertanggungjawabkan pengurusan keuangan ini kepada BPK melalui

departemen masing-masing. Auditing ini sangat penting dan bermanfaat

sekurang-kurangnya bagi empat pihak yaitu:

a. Bendahara

38

Manfaat bagi bendahara yang bersangkutan diantaranya:

bekerja dengan arah yang pasti, bekerja dalam target waktu yang sudah

ditentukan, tingkat keterampilannya dapat diukur, mengetahui dengan

jelas batas wewenang, ada kontrol bagi dirinya terhadap godaan

penyalahgunaan uang.

b. Lembaga

Manfaat bagi pihak lembaga antaralain memungkinkan adanya

sistem kepemimpinan terbuka, menjelaskan batas wewenang dan

tanggungjawab antar petugas, tidak menimbulkan rasa curiga, ada arah

yang jelas dalam menggunakan uang yang diterima.

c. Atasan

Manfaat bagi pihak atasan diantaranya: atasan dapat

mengetahui bagian atau keseluruhan anggaran yang telah

dilaksanakan, dapat mengetahui progress penyusunan anggaran, atasan

dapat mengetahui keberhasilan pengumpulan penyimpanan dan

kelancaran pengeluaran, mengetahui tingkat kecermatan dalam

mempertanggungjawabkan anggaran, memperhitungkan biaya

kegiatan tahun yang lampau sebagai umpan balik bagi perencanaan

masa yang akan datang, sebagai arsip dari tahun ke tahun.

d. Badan Pemeriksa Keuangan

39

Manfaat bagi BPK antara lain: terdapat patokan yang jelas

dalam melakukan pengawasan terhadap uang milik negara dan adanya

dasar yang tegas untuk mengambil tindakan apabila terjadi

penyelewengan. Menurut Harsono (2007: 60), konsep budget

administrasi dan keuangan meliputi budget untuk bidang

kesekretariatan, keuangan dan rumah tangga.

Didalam PP no. 48 tahun 2008 Pasal 16 ayat (1) disebutkan bahwa

tanggungjawab Pemerintah terhadap pendanaan biaya personalia pegawai

negeri sipil di sektor pendidikan meliputi biaya personalia satuan pendidikan

(baik formal maupun nonformal) dan biaya personalia penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan (baik formal maupun nonformal).

Biaya personalia satuan pendidikan terdiri atas: gaji pokok bagi

pegawai negeri sipil pusat; tunjangan yang melekat pada gaji bagi pegawai

negeri sipil pusat; tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada satuan

pendidikan bagi pegawai negeri sipil pusat; tunjangan fungsional bagi

pejabat fungsional pegawai negeri sipil pusat di luar guru dan dosen;

tunjangan fungsional bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat;

tunjangan profesi bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat; tunjangan

profesi bagi guru pegawai negeri sipil daerah; tunjangan khusus bagi guru

dan dosen pegawai negeri sipil pusat yang ditugaskan di daerah khusus

oleh Pemerintah; tunjangan khusus bagi guru pegawai negeri sipil daerah

yang ditugaskan di daerah khusus oleh Pemerintah; maslahat tambahan

bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat; dan tunjangan kehormatan

40

bagi dosen pegawai negeri sipil pusat yang memiliki jabatan profesor atau

guru besar.

Sedangkan biaya personalia penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan, baik formal maupun nonformal, oleh pemerintah terdiri atas:

gaji pokok bagi pegawai negeri sipil pusat; tunjangan yang melekat pada gaji

bagi pegawai negeri sipil pusat; tunjangan struktural bagi pejabat struktural

bagi pegawai negeri sipil pusat di luar guru dan dosen; dan tunjangan

fungsional bagi pejabat fungsional bagi pegawai negeri sipil pusat di luar

guru dan dosen.

Biaya nonpersonalia dalam PP no. 48 tahun 2008 Pasal 21

disebutkan bahwa (1) Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan pendidikan

dasar pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun nonformal,

yang diselenggarakan oleh Pemerintah, menjadi tanggung jawab

Pemerintah dan dialokasikan dalam anggaran Pemerintah. (2) Pendanaan

biaya nonpersonalia untuk satuan pendidikan dasar pelaksana program wajib

belajar, baik formal maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh

pemerintah daerah sesuai kewenangannya, menjadi tanggung jawab

pemerintah daerah dan dialokasikan dalam anggaran pemerintah daerah

(httpwww.ymp.or.idesilocontentview1667).

3. Budget Sarana dan Prasarana

Menurut Mulyasa (2006: 49), sarana pendidikan adalah peralatan

dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang

41

proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung,

ruang kelas, meja kursi serta alat dan media pengajaran, sedang prasarana

pendidikan adalah yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses

pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi prasarana tersebut seperti taman

sekolah, lapangan olah raga, mushola dan sebagainya. Dalam konsep

budget, budget sarana dan prasarana berkaitan dengan perawatan gedung,

lapangan upacara, taman, pengadaan gedung, kursi (Harsono, 2007: 62).

4. Budget Kesiswaan

Kesiswaan erat kaitannya dengan OSIS (Organisasi Intra

Sekolah). Kegiatan OSIS berpengaruh besar terhadap perkembangan

kreativitas dan skil bagi siswa. Pengolahan data kesiswaan merupakan

salah satu tugas administrasi siswa yang sangat penting. Terdapat empat

kelompok pengadministrasian, yaitu penerimaan siswa, ketatausahaan

siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta pencatatan prestasi

belajar (Arikunto, 1998: 51). Dalam konsep budget, budget kesiswaan

merupakan rencana kegiatan yang berkaitan dengan pelacakan calon siswa

baru, pendaftaran calon siswa baru, seleksi tertulis, lisan dan kesehatan,

organisasai sekolah, pengelolaan output (Harsono, 2007: 63).

Untuk memperjelas bab ini, maka dibuatlah bagan sebagai

kesimpulan dari uraian tersebut. Dibawah ini adalah bagan tentang manajemen

keuangan sekolah.

42

Gambar 1

Bagan Kesimpulan Bab II

43

Manajemen Keuangan Sekolah

PrinsipHematTerarahTerbukaHasil produksi dalam

negeri

DasarQS. Al Baqarah: 282

TugasFinancial PlanningImplementation Involves

AccountingEvaluation

KomponenProsedur anggaranProsedur akuntansi

keuanganProsedur instansiProsedur pemeriksaan

Konsep Dasar BudgetBudget kurikulumBudget administrasi dan

keuanganBudget sarana dan

prasaranaBudget kesiswaan

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN BUDGET SEKOLAH

A. Gambaran Umum

1. Sejarah SMA Muhammadiyah 1 Simo

SMA Muhammadiyah berasal dari Persyarikatan

Muhammadiyah yang beralamatkan di Ngaliyan, Pelem, Simo dengan

Nomor Statistik Sekolah/Madrasah (NSS/M) 304030913002 dan NPSN

20308623. SMA Muhammadiyah 1 Simo direncanakan berdiri tahun 1973,

akan tetapi berdiri secara resmi pada tanggal 20 Januari 1974. SMA

Muhammadiyah 1 Simo ini didirikan atas inisiatif tokoh Muhammadiyah

dan tokoh masyarakat di Simo yaitu almarhum H. Mustatirin dan H.

Rusdi Hadimartono selaku pengurus bagian pendidikan dan pengajaran

serta KH. Syuhud selaku tokoh masyarakat.

Sebelum SMA Muhammadiyah 1 Simo didirikan telah berdiri

SPG Muhammadiyah yang terletak di depan masjid Ngreni yang sekarang

dijadikan SD Muhammadiyah dan SMEA Muhammadiyah yang terletak di

rumah H. Mustatirin yang sekarang dijadikan toko oleh keluarganya.

Dengan terbatasnya jumlah siswa yang belajar di sekolah ini, maka pada

tahun 1971 SPG Muhammadiyah dan SMEA Muhammadiyah Simo

dibubarkan, dan akhirnya siswa yang ingin melanjutrkan sekolahnya

terpaksa harus pergi ke SPG Muhammadiyah Solo. Melihat kondisi seperti

itu para tokoh Muhammadiyah dan tokoh masyarakat berinisiatif untuk

44

45

mendirikan SMA Muhammadiyah 1 Simo dan akhirnya berdirilah secara

resmi SMA Muhammadiyah 1 Simo dengan dibentuk penitia kecil yaitu

ketua H. Rusdi Hadimartono, penasihat KH. Syuhud dan Mustatirin,

Sekretatis Drs. H. Mahfud beserta anggotanya Drs. H. Ngalimin Abdul

Hamid.

Mulai tahun 1974 sampai 1978 SMA Muhammadiyah 1 Simo

menumpang di Balai Muhammadiyah Simo dengan murid yang berjumlah

15 orang. Mulai tahun 1979 menempati gedung sendiri dimana sekolah itu

dibangun diatas tanah seluas ± 4.910 M2 dan tanah tersebut adalah wakaf

dari H. Rusdi Hadimartono.

Sebagai lembaga pendidikan tertua diwilayah Simo dalam kurun

waktu 30 tahun, SMA Muhammadiyah 1 Simo telah mengalami

pergantian Kepala Sekolah sebanyak tiga kali. Kepala Sekolah yang

pertama adalah Samsudi (1974-2004) kemudian Drs. Warjuli yang

menjabat selama 4 tahun (2004-2008) dan pada tahun 2008 sampai

sekarang Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Simo dijabat oleh Drs.

Samudi (wawancara dengan Winarno Sudasi, S.Pd, 24 Februari 2009).

2. Letak Geografis

SMA Muhammadiyah 1 Simo beralamatkan di Jalan Madu No.

152 Ngreni, Simo, Boyolali, Kode Pos 57377. Lokasi gedung ini berjarak

sekitar 300 meter dari kota Kecamatan kearah timur. Adapun batas-

batasnya adalah sebagai berikut:

46

a. Batas Utara : sawah dan Desa Tawangrejo

b. Batas Selatan : sawah dan Desa Kwangsan

c. Batas Barat : sawah dan Desa Titang

d. Batas Timur : Desa Ngreni

Bentuk SMA Muhammadiyah 1 Simo menyerupai bentuk empat

persegi panjang dan ada beberapa tambahan lokal ke arah timur dan barat.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian lampiran (dokumentasi diambil

pada tanggal 22 Februari 2009).

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memudahkan dan

menjelaskan tanggungjawab semua guru dan karyawan tata usaha. Dengan

adanya struktur organisasi, maka dapat ditunjukkan posisi atau tugas guru

dan tata usaha dilingkungan sekolah. Dibawah ini adalah bagan stuktur

organisasi SMA Muhammadiyah 1 Simo:

47

Gambar 2

Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 1 Simo

Keterangan : ----------------------- = Garis Koordinasi

________________ = Garis Komando

(Observasi, 24 Januari 2009)

KEPALA SEKOLAHDrs. Samudi

KEPALA SEKOLAHDrs. Samudi

KEPALA T.U.Mujiyah

KEPALA T.U.Mujiyah

WAKASEK UR KURIKULUMSunarto, S.Pd.

WAKASEK UR KURIKULUMSunarto, S.Pd.

WAKASEK UR KESISWAAN

Mukhlis Joko M, S.Pd.

WAKASEK UR KESISWAAN

Mukhlis Joko M, S.Pd.

WAKASEK UR SARANA

Dra. T. Hastuti

WAKASEK UR SARANA

Dra. T. Hastuti

WAKASEK UR HUMAS

Wisatmoko, S.Pd

WAKASEK UR HUMAS

Wisatmoko, S.Pd

WAKASEK UR ISMUHA

Sutarno, M.Ag.

WAKASEK UR ISMUHA

Sutarno, M.Ag.

KOORDINATOR BPDra. Mardiyastuti

KOORDINATOR BPDra. Mardiyastuti

GURU - GURUGURU - GURU

S I S W AS I S W A

48

4. Fungsi dan Tugas Pengelola SMA Muhammadiyah 1 Simo

Berikut adalah fungsi dan tugas pengelola sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 Simo:

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator,

manajer, administrator dan supervisor, Leader atau Pemimpin, inovator

dan motivator.

1) Kepala Sekolah selaku edukator/pendidik

bertugas membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing

siswa serta belajar mengikuti perkembangan IPTEK.

2) Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai

tugas menyusun program, menyusun organisasi personalia sekolah,

menggerakkan staff guru dan karyawan, serta mengoptimalkan

sumber daya sekolah.

3) Kepala Sekolah selaku Administrator

bertugas mengelola administrasi KBM dan BK, mengelola

administrasi kesiswaan, mengelola administrasi ketenagakerjaan,

mengelola administrasi keuangan, mengelola administrasi sarana

prasarana, serta mengelola administrasi persuratan.

4) Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas

menyelenggarakan supervisi mengenai: menyusun program

49

supervisi, melaksanakan program supervisi, serta memanfaatkan

hasil supervisi.

5) Kepala Sekolah selaku Leader (Pemimpin);

memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi anak buah

dengan baik, memiliki visi memahami misi sekolah, kemampuan

mengambil keputusan, serta kemampuan berkomunikasi.

6) Kepala Sekolah Selaku Inovator;

kemampuan mencari, menemukan gagasan baru untuk pembaharuan

sekolah dan kemampuan melakukan pembaharuan sekolah.

7) Kepala Sekolah Selaku Motivator;

kemampuan mengatur lingkungan kerja fisik, kemampuan mengatur

suasana kerja non fisik dan kemampuan menerapkan prinsip

penghargaan dan hukuman.

b. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah mempuyai tugas membantu Kepala

Sekolah dalam menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

pelaksanaan program, pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan,

pengorganisasian, pengawasan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan

data serta penyusunan laporan.

c. Waka Urusan Kurikulum

50

Tugas dan fungsi Waka Urusan Kurikulum yaitu menyusun

program pengajaran, menyusun jadwal pengajaran, menyusun program

evaluasi belajar, menyusun pelaksanaan EBTA/EBTANAS, menyusun

kriteria dan persyaratan naik atau tidak naik serta lulus atau tidak lulus,

mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program suatu

pelajaran, menyediakan daftar buku acara guru dan siswa serta

menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkelas.

d. Waka Urusan Kesiswaan

Waka Urusan Kesiswaan memiliki tugas menyusun program

pembinaan kesiswaan (OSIS), melaksanakan bimbingan, pengarahan

dan pengendalian kegiatan siswa dalam rangka menegakkan disiplin dan

tata tertib sekolah, membina dan melaksanakan koordinasi, keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan

(7K), memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS,

melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi, menyusun

program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidental,

melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima

beasiswa, mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam

kegiatan diluar sekolah serta menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

kesiswaan secara berkala.

e. Waka ISMUHA

51

Waka ISMUHA mempunyai fungsi dan tugas diantaranya:

membantu kepala sekolah dalam keMuhammadiyahan dan keislaman,

merencanakan program kegiatan keagamaan, menyusun kegiatan

keagamaan, melaksanakan kegiatan keagamaan, evaluasi kegiatan

keagamaan dan mengawasi kegiatan keagamaan.

f. Sarana dan Prasarana

Bagian sarana dan prasarana mempuyai tugas antara lain:

inventarisasi barang, pendayagunaan sarana prasarana (termasuk kartu-

kartu pelaksanaan pendidikan, pemeliharaan, pengamanan, penghapusan

dan pengembangan), pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran,

merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar

mengajar, merencanakan program pengadaannya, mengatur pemanfaatan

sarana prasarana, mengatur pembukuan serta menyusun laporan.

g. HUMAS (Hubungan Masyarakat)

Tugas HUMAS antara lain: mengatur hubungan sekolah dengan

orangtua/wali kelas, membina hubungan antar sekolah dengan

POMGBPPP, membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan

lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya,

memberikan atau berkonsultasi dengan dunia usaha, menyusun laporan

pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala, mengatur dan

mengembangkan hubungan sekolah dengan komite sekolah dan peran

52

komite sekolah, menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata,

menyelenggaran pameran hasil pendidikan sekolah (gebyar sekolah),

menyusun laporan.

h. Guru

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara

efektif dan efisien. Tugas dan tanggungjawab guru meliputi:

1) Membuat perangkat program pengajaran:

AMP (Analisis Materi Pelajaran), program tahunan/semester,

program rencana pengajaran, program mingguan guru, LKS.

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses

belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.

4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

5) Menyusun dan melaksanakan program

perbaikan dan pengayaan.

6) Mengisi daftar nilai siswa.

7) Melaksanakan kegiatan membimbing

(pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan

belajar mengajar.

8) Membuat alat pelajaran/alat peraga.

53

9) Menumbuhkembangkan sikap menghargai

karya seni.

10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan

pemasyarakatan kurikulum.

11) Melaksanakan tugas tertentu disekolah.

12) Mengadakan program pengajaran yang

menjadi tanggungjawabnya.

13) Membuat catatan tentang kemampuan hasil

belajar siswa.

14) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa

sebelum memulai pelajaran.

15) Mengatur kebersihan ruang pelaksanaan dan

ruang praktikum.

16) Mengumpulkan dan menghitung angka

kredit untuk kenaikan pangkatnya.

i. Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan

ketatausahaan sekolah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah

mengenai penyusunan program tata usaha yang dilakukan tiap tahun,

penyusunan keuangan sekolah dan pengurusan semua pegawai,

melakukan pembinaan karir pegawai tata usaha dan menyusun

perlengkapan sekolah dan setiap bulan dan akhir tahun kepala tata usaha

54

membuat statistik sekolah dan menyusun laporan pelakanaan

kepengurusan.

j. Wali Kelas

Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

1) Pengelolaan kelas

2) Penyelenggaraan administrasi kelas

meliputi: denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar

pelajaran kelas, daftar piket siswa, buku absensi siswa, buku

kegiatan pembelajaran/buku kelas, tata tertib siswa

3) Penyusunan pembuatan statistik bulanan

siswa

4) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa

5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa

6) Pencatatan mutasi siswa

7) Pengisian buku laporan penilaian hasil

belajar

8) Pembagian buku laporan penilaian hasil

belajar (dokumentasi diambil pada tanggal 22 Februari 2009).

5. Visi dan Misi serta Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah

55

Disiplin, Islami untuk mewujudkan lulusan yang beraklaq mulia,

berprestasi, dan siap menghadapi tantangan di Era Globalisasi.

1) Indikator Disiplin: disiplin mengajar,

mengikuti kegiatan, belajar, melaksanakan aturan, ibadah, tertib

administrasi.

2) Indikator berakhlaq mulia: jujur, amanah,

sabar, suka menolong, qonaah, rajin tertib.

3) Indikator Berprestasi: unggul dalam

memperoleh nilai mata pelajaran, unggul dalam mengikuti kegiatan

non akademik, unggul dalam nilai kegiatan non akademik, unggul

dalam melaksanakan ajaran agama.

4) Indikator siap menghadapi tantangan di era

Globalisasi: ulet dalam berusaha, berani mengambil resiko, percaya

diri, trampil dan inovatif.

b. Misi Sekolah

1) Menyiapkan tamatan yang dapat

mengamalkan ajaran agama Islam secara benar dan utuh (Kaffah).

2) Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan

dan ketrampilan yang bermanfaat untuk melanjutkan studi maupun

untuk hidup mandiri.

3) Menyiapkan tamatan yang berwiraswasta.

56

4) Menyiapkan SMA Muhammadiyah 1 Simo

sebagai Sekolah mandiri.

c. Tujuan Sekolah

1) Tujuan SMA Muhammadiyah 1 Simo

Boyolali mengacu pada tujuan pendidikan Muhammadiyah yang

tercantum dalam Qoidah pendidikan Muhammadiyah yaitu

membentuk manusia muslim beriman , bertaqwa, berakhlak mulia,

cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab,

cinta tanah air, memajukan dan beramal menuju terwujudnya

masyarakat islam yang sebenar-benarnya (Qoidah Dikdasmen Pasal

3). yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri pada diri sendiri , cinta

tanah air, dan berguna bagi masayarakat dan negara.

2) Memiliki sarana multimedia, software,

maupun Sistem Informasi Manajemen/Pendataan Sekolah (SIM)

yang memadai untuk pengembangan Teaching and Learning,

kelancaran KBM terutama mata pelajaran Tehnologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), ketertiban dan kelancaran administrasi sekolah,

pengembangan mutu lulusan dan pengembangan potensi siswa,

peningkatan profesionalisme guru dan karyawan, peningkatan fungsi

perpustakaan dan laboratorium.

3) 20 % lulusan dapat diterima di perguruan

Tinggi baik negeri maupun swasta.

57

4) Memiliki berbagai kelompok kegiatan siswa

yang mampu tampil dalam lomba di tingkat Kabupaten antara lain:

kelompok KIR, tim olahraga Basket, Volley, Tenis Meja, Bulu

tangkis, Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TS PM),

Kepanduan HW (Hizbul Wathan), Grup Marcahing Band/Drum

Band, Tim Olimpiade Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan

Komputer (dokumentasi diambil pada tanggal 14 Februari 2009).

6. Prestasi

Prestasi yang pernah dicapai oleh sekolah (akademik non

akademik) SMA Muhammadiyah 1 Simo tampak pada tabel 1.

Tabel 1

Prestasi SMA Muhammadiyah 1 Simo

Tahun Bidang Prestasi2003/2004 Kemah bakti H W Juara Umum 1 TK .Kab2004/2005 Jambore HW Tingkat Propinsi Juara Umum 1 Tk . Propinsi2005/2006 Pencak Silat Tingkat

Karesidenan Juara 1 Tingkat Karesidenan

2007/2008 Pencak silat Pelajar Propinsi Juara 1Tingkat Propinsi2007/2008 MTQ Pelajar Tingkat Kabupaten Juara II Tingkat Kabupaten2008/2009 Lomba Sinopsis Tingat

Kabupaten BoyolaliJuara 1 tingkat Kabupaten

(dokumentasi diambil pada tanggal 14 Februari 2009).

7. Keadaan Guru dan Karyawan serta Siswa

Ditinjau dari kuantitas gurunya, SMA Muhammadiyah 1 Simo

mempunyai 32 orang guru. Sedangkan jumlah karyawannya adalah 12

58

orang. Kondisi/jumlah siswa tahun pelajaran 2003/2004 sampai

dengan tahun pelajaran 2007/2008 dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 2

Daftar guru SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun pelajaran 2008/2009

No Nama/NIP Tempat Tanggal LahirMata Pelajaran /

Tugas Lain1 Drs. Samudi/

131475594Boyolali, 17 Juli 1954 PKn, Bahasa Jawa /

Kepala Sekolah2 S. Sunarto, S.Pd/

131638225Boyolali, 11 Februari 1949 Ekonomi / Wali

Kelas3 Dra. Mardiastuti/

131677433Boyolali, 27 Oktober 1961 BP / Koordinator BP

4 Winarno S, S.Pd/ 131784495

Yogyakarta, 30 Juli 1957 Bahasa Inggris / Wali Kelas

5 Sunarto,S.Pd/ 131839278

Klaten, 22 Juli 1959 Matematika / Waka Kurikulum

6 Margiyanti, S.Pd Sleman, 5 Juni 1976 Fisika / Wali Kelas

7 Nanik Siti D, S.Pd Semarang, 18 April 1966 Bahasa Indonesia / Wali Kelas

8 Dwi Hastuti, S.Pd Semarang, 27 November1978

Matematika / Wali Kelas

9 Warni, S.Pd Boyolali, 15 Januari 1979 Matematika10 Zaini. AR, S.Ag Boyolali, 6 Juni 1957 Bahasa Arab11 B. Iriyanto, BA Surakarta, 3 Mei 1958 Matematika12 Dra. Supadmi Boyolali, 12 Februari 1960 BP13 Dra. Titik Hastuti Surakarta, 19 Februari 1961 Sosiologi / Waka

Sarana Prasarana14 Drs. Warjuli Boyolali, 1 Februari 1963 Ekonomi,

Kemuhammadiyahan15 Muhammad Irba Boyolali, 1 Mei 1963 Kemuhammadiyahan16 Sutarno, S.Ag Boyolali, 2 Maret 1968 PAI / Waka Ismuha17 Mukhlis Joko M,

S.PdBoyolali, 12 Agustus 1973 PPKN, Sejarah /

Waka Kesiswaan18 Siti Markamah,

S.AgBoyolali, 24 Juli 1968 PAI,

Kemuhammadiyahan19 Wisatmoko, S.Pd Boyolali,13 Juni 1973 Olah Raga,

Pendidikan Seni / Waka Humas

20 Mardi, S.Pd Boyolali, 5 Desember 1966 Bahasa Indonesia21 Drs. Umar Boyolali, 17 Mei 1963 Bahasa Arab

59

22 Sumarni, S.Pd Boyolali, 23 Oktober 1968 PPKn23 Puput Nur Aini,

S.PdBoyolali, 21 Desember 1976 Bahasa Inggris

24 Marwanto, S.Pd Boyolali, 25 Oktober 1975 Ekonomi, TI, Geografi

25 M. Yarmanto, S.Ag Boyolali, 19 September 1972 PAI26 Iedha Kurnia J, S.Si Boyolali, 11 November 1978 Biologi27 Siti Mahmudah,

S.AgBoyolali, 11 Agustus 1971 Bahasa Inggris

28 Anyk Fitriana R, S.Pd

Boyolali, 15 September 1977 Bahasa Inggris

29 Alfiyah Nurjannah, S.Pd

Boyolali, 8 Juli 1978 Geografi

30 Eska Two Anno Shan, S.OR

Boyolali, 11 Oktober 1981 Olah Raga

31 Siti Kunjaimah, S.Pd

Boyolali, 12 Juli 1980 Sejarah

32 Muhammad Sholikin, S.Kom

Boyolali, 25 Januari 1982 TIK

Tabel 3

Daftar karyawan SMA Muhammadiyah 1 Simo tahun pelajaran 2008/2009

No Nama/NIP Tempat Tanggal Lahir Jabatan1 Mujiyah Boyolali, 25 Agustus 1953 Kepala TU2 Bisri Boyolali, 6 Maret 1957 Keuangan3 B. Samdono Boyolali, 18 Juni 1952 Staff4 Tukul Boyolali, 12 Februari 1966 Kurikulum5 Suharman, A.Ma Semarang, 31 Desember 1971 Sekretaris 6 Jumiyati, A.Ma Klaten, 5 Oktober 1979 Petugas Perpustakaan7 Trubus Sutrisno Boyolali, 1 Juni 1956 Pesuruh8 Slamet Boyolali, 25 September 1956 Tukang Kebun9 Jumangin Boyolali, 8 September 1968 Jaga Malam10 Suwarto Prambanan, 30 Juni 1956 Jaga Malam11 Dawam Boyolali, 27 Maret 1961 Pesuruh 12 Ahmad Boyolali, Pesuruh

Tabel 4

Kondisi Siswa Lima Tahun Terakhir

60

Tahun Pelajaran Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah

Rasio Siswa Baru terhadap pendaftar

2003/2004 219 328 290 837 92.80 %2004/2005 166 211 328 705 85.57 %2005/2006 161 154 205 520 85,75 %2006/2007 176 176 162 514 88,60 %2007/2008 74 176 166 416 89,50 %

(dokumentasi diambil pada tanggal 14 Februari 2009).

8. Sarana dan Prasarana

a. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah berukuran ± 112 m2 bersebelahan ruang

foto copy, kantin, serta tepat didepan kantor TU, sehingga ruangan ini

sangat sepi saat proses belajar mengajar berlangsung. Fasilitas yang

tersedia di dalam ruangan ini diantaranya:

Tabel 5

Fasilitas Ruang Kepala Sekolah

No Jenis Barang Jumlah1 Gambar Burung Garuda 12 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 13 Teks Pembukaan UUD 1945 14 Bendera Merah Putih, Bendera OSIS, Bendera

Muhammadiyah dan HW 1

5 Wawasan Wiyata Mandala, Tutwuri Handayani dan Teks Sumpah Pemuda

1

6 Almari Kayu 47 Almari Besi 38 Loker, meja kursi kepala sekolah, meja tamu, meja

besar1

10 Kursi Tamu 411 Kursi Lipat 1012 Almari Kaca 3

61

13 Piala/Penghargaan 11214 Jam dinding, visi, misi dan tujuan sekolah, jadwal

kerja kepala sekolah, biodata SMA1

15 Papan kinerja kepala sekolah, program kerja, kalender pendidikan, daftar Perkembangan siswa

1

16 Daftar urutan kepangkatan, daftar kelulusan siswa, struktur organisasi, piagam jenjang akreditasi

1

17 Kalender, kipas angin, televisi dan telepon, gambar eks. Kepala sekolah

1

18 Karpet, keset dan sulak. 1(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

b. Kantor Guru

Kantor Guru terletak di bawah Masjid dan bersebelahan ruang

komputer dengan ukuran ± 112 m2. Ruangan ini merupakan tempat

transitnya ibu guru. Fasilitas dan perlengkapan yang ada di ruangan ini

antara lain:

Tabel 6

Fasilitas Ruang Kantor Guru

No Jenis Barang Jumlah1 Gambar Burung Garuda 12 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 13 Meja Guru 304 Kursi Guru 355 Meja Kerja WAKA 56 Almari Loker 27 Lambang KORPRI, Tutwuri Handayani, Sapta

Prasetya KORPRI1

8 Papan jadwal pelajaran, papan nama dan kode guru, papan tata tertib guru

1

10 Papan pengumuman, papan keadaan jumlah siswa dan papan jadwal pembina upacara

1

11 10 dasar kemampuan guru, fungsi dan tugas pengelola sekolah

1

12 Visi dan misi sekolah, kalender, kipas angin, jam 1

62

dinding, komputer dan televisi13 taplak meja dan box file. 3514 Aipon dan tempat sampah 1

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

c. Kantor Tata Usaha

Kantor Tata Usaha terletak di depan ruang kepala sekolah dan

bersebelahan dengan ruang UKS. Ruangan ini sangat sepi hanya saat-

saat tertentu saja ramainya. Kantor TU digunakan untuk tempat

pembayaran sekaligus tempat pendaftaran siswa baru. Fasilitas yang ada

di ruangan ini antara lain:

Tabel 7

Fasilitas Ruang Kantor Tata Usaha

No Jenis Barang Jumlah1 Gambar Burung Garuda 12 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 13 Kyai Haji Ahmad Dahlan dan nyi haji Ahmad Dahlan,

Wawasan Wiyata Mandala1

4 Meja Kerja 55 Kursi 76 Meja kursi tamu 17 Almari kayu 88 Almari kaca, papan informasi dan struktur organisasi

karyawan1

10 Histogram perkembangan dan kelulusan siswa 211 10 dasar kemampuan guru, fungsi dan tugas pengelola

sekolah 1

12 Visi dan misi sekolah, kipas angin, jam dinding, mesin stensil, mesin ketik, televisi tape recorder, dispenser, dan taplak meja

1

13 Daftar pembagian tugas guru, biodata asal sekolah siswa, daftar penerimaan dan kenaikan hasil ujian

1

14 Papan informasi dan Undang-undang dasar 45 115 Kalender, komputer, handel telepon dan loket 2

63

pembayaran.(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

d. Kantor BP

Ruang BP terletak bersebelahan dengan laboratorium IPA.

Fasilitas yang ada di ruangan ini antara lain tampak pada tabel 7.

Tabel 8

Fasilitas Ruang Kantor BP

No Jenis Barang Jumlah1 meja konsultasi, almari, papan program kerja dan

histogram perkembangan siswa1

2 Program kerja profesional, daftar pribadi siswa, buku catatan khusus dan peta siswa/peta kelas

3

3 Struktur organisasi BK, cermin, kalender, jam dinding dan kipas angin dan buku surat ijin meninggalkan kelas

1

4 Meja Kursi Kerja 35 Kursi Konsultasi 46 Surat panggilan siswa, surat panggilan orang tua siswa

dan surat pernyataan dan surat pengantar kunjungan rumah

1

7 Surat pengantar kunjungan rumah dan laporan home visit

1

8 Buku rekap presensi siswa, buku catatan konsultasi dan laporan belajar siswa.

1

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

e. Ruang Dapur

Ruang dapur terletak di bawah ruang foto copy dan bersebelahan

dengan kamar mandi guru. Fasilitas yang ada di ruangan ini antara lain:

Tabel 9

Fasilitas Ruang Dapur

64

No Jenis Barang Jumlah1 Kompor gas, kompor minyak dan panci 12 Gelas dan tutup gelas 7 3 Ketel, piring makan dan sendok makan 54 Piring snack 125 Piring snack kecil 66 Meja kursi, nampan kecil dan tempat tissue 27 Sendok snack, toples snack, nampan besar dan

serbet makan4

8 Ember dan pembersih lantai 3(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

f. Ruang Foto Copy

Ruang foto copy terletak bersebelahan dengan ruang kepala

sekolah. Fasilitas yang ada di ruangan ini antara lain:

Tabel 10

Fasilitas Ruang Foto Copy

No Jenis Barang Jumlah1 Mesin foto copy 12 Meja bundar 13 Meja kursi 14 Steples kecil 25 Steples besar 26 Lakban 27 Kater 3

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

g. Ruang UKS

65

Ruangan ini gabung menjadi satu dengan ruang TU. Fasilitas

yang ada di ruangan ini antara lain:

Tabel 11

Fasilitas Ruang UKS

No Jenis Barang Jumlah1 Meja 22 Kursi 43 Tempat tidur 24 Bantal 25 Sprey 26 Kotak obat, alat ukur tinggi badan dan alat ukur

berat badan.1

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

h. Ruang Komputer

Ruang ini terletak disamping ruang guru. Fasilitas yang ada di

ruangan ini antara lain:

Tabel 12

Fasilitas Ruang Komputer

No Jenis Barang Jumlah1 Gambar Burung Garuda 12 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 13 White board, spidol white board, meja kursi guru,

penghapus dan program kerja1

4 Tata tertib, jadwal kegiatan praktik, tempat sampah dan kalender

1

5 Komputer 206 Meja komputer 207 Kursi siswa 208 Karpet 30 M10 Kipas angin 211 Korden 4

66

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

i. Ruang OSIS dan IRM

Fasilitas belum ada, akan tetapi jika sekolah mengadakan suatu

kegiatan, OSIS menggunakan laboratorium untuk menyusun program

tersebut (observasi, 24 Januari 2009).

j. Ruang Olah Raga

Ruang ini teletak di samping tempat wudlu dan sempit sekali

ruangan tersebut. Fasilitas yang ada di ruangan ini antara lain:

Tabel 13

Fasilitas Ruang Olah Raga

No Jenis Barang Jumlah1 Net volley, net tenis meja, papan tenis meja, sutel

kok, papan catur dan alat ukur panjang 1

2 Bola kaki, ring bola basket, tiang lompat tinggi, bilah lompat tinggi, alat ukur waktu dan body protektor

2

3 Bola basket dan bola volley 34 Bola tenis meja, bed tenis meja dan raket bulu

tangkis4

5 Cakram dan tolak peluru 106 Kaos Tim 13

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

k. Ruang Perpustakaan

67

Ruang perpustakaan ini bergabung menjadi satu dengan ruang

koperasi. Perpustakaan SMA Muhammadiyah 1 Simo ini dibuka mulai

jam 07.00-13.00 WIB, setiap hari senin, kamis dan sabtu, sedangkan

khusus hari jumat sampai jam 12.00 WIB. Jangka waktu peminjaman

buku adalah 1 minggu, dan apabila terlambat mengembalikan akan

dikenai denda sebesar Rp. 100/hari. Fasilitas yang ada di ruangan ini

antara lain:

Tabel 14

Fasilitas Ruang Perpustakaan

No Jenis Barang Jumlah1 Gambar Burung Garuda 22 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 23 Almari contoh buku, rak buku, rak tempat tas,

tempat koran dan rak tempat majalah 1

4 Almari buku 65 Papan statistik 26 Meja kursi petugas 47 Meja kursi baca 408 Kotak kartu buku, kotak kartu peminjaman, papan

tata tertib, papan perincian tugas perpustakaan1

10 Jam dinding, peta Indonesia, kipas angin, jeglok besar dan sapu

1

11 Tempat sampah, meja pelayanan, jadwal peminjam dan papan struktur organisasi.

1

12 Sulak, ember dan kabinet katalog 1(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

l. Ruang Laboratorium

68

Ruang laboratorium terletak bersebelahan dengan ruang kelas

yang berukuran ± 256 m2. Fasilitas yang ada di laboratorium yaitu: alat-

alat percobaan, kerangka manusia, dan papan hewan yang sudah

diawetkan. Adapun nama-nama alat tersebut terlampir. Keadaan ruang

sudah bagus dan cukup berventilasi. Peralatan yang terbuat dari kaca

antara lain:

Tabel 15

Fasilitas Ruang Laboratorium

No Jenis Barang Jumlah1 Elemeyer, gelas kimia, gelas ukur dan alumunium

clorida CP41

2 Bromotumel biru CP8, klorida, yudium kristal, serbuk besi, raksa II oksida dan penol flafain

2

3 Aniline sulfat, plorogusianal, metilin glukosa, sudan III dan hermaklasilin

2

4 Ammonium dikromat, seng logam butiran, alcohol dan suntikan

2

5 Easin 36 Beker poly propylene 107 Kalsium hipoklorit CP10, kobalt II, tembaga II

sulfat, magnesium pita dan magnesium logam1

8 Mangan IV oksida, kalium klorat, natrium bikarbonat dan natrium hiroksida

1

10 Kertas lakmus biru, kertas lakmus merah, mercury Hg, natrium klorida dan natrium karbonat

2

11 Naftalent, amilum, tembaga logam daun, formalin, raksa, turso, betanol, belerang serbuk dan spirtus

1

12 Natrium trisulfat, kalsium karbonat marmer CP9 dan mikroskop alumunium sulfat CP2

1

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

m. Ruang Kelas

69

Ruang kelas memiliki luas sekitar 224 m2 dengan ventilasi cukup

sehingga memenuhi kesehatan, karena sirkulasi udara berjalan dengan

lancar dan penerangan cukup. Ruang kelas terdiri dari 9 ruang, yaitu 2

ruang untuk kelas X, 2 Ruang untuk kelas XI, dan 5 ruang untuk kelas

XII. Fasilitas yang ada di ruangan ini antara lain:

Tabel 16

Fasilitas Ruang Kelas

No Jenis Barang Jumlah1 Gambar Burung Garuda dan pahlawan 12 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 13 Sumpah pemuda, proklamasi dan teks pancasila 14 Peta dinding, jam dinding, meja kursi guru, taplak

meja guru dan vas bunga meja guru1

5 Tempat duduk 406 Meja siswa 207 white board, spidol white board, penghapus, sulak

dan tempat cuci tangan1

8 Serbet tangan, tempat sampah, papan inventaris, daftar hadir siswa dan agenda kelas

1

10 tata tertib kelas, struktur organisasi kelas, daftar regu kerja dan kalender.

1

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

n. Fasilitas Lain

1) Masjid

Masjid SMA Muhammadiyah 1 Simo ini terletak dilantai 2

dari ruang guru dan komputer dengan ukuran ± 224 m2. Fasilitas

yang ada ruangan ini antara lain:

Tabel 17

70

Fasilitas Masjid

No Jenis Barang Jumlah1 Almari mukena 12 Jam dinding 13 Jadwal pengisian kultum 14 Jadwal waktu sholat 15 Pengeras suara dan podium 16 Sapu ijuk 27 Karpet 108 Kran tempat wudlu 12

(dokumentasi diambil pada tanggal 7 Februari 2009).

2) Kantin

Kantin SMA Muhammadiyah ada 5 yaitu bersebelahan

dengan kelas XII, samping masjid dan depan sekolah. Tempat inilah

yang biasa dikunjungi siswa untuk makan dan santai dengan teman-

temannya (observasi, 24 Januari 2009).

3) Tempat Parkir

Tempat Parkir di SMA Muhammadiyah 1 Simo terbagi

menjadi dua tempat yaitu terletak di depan hall SMA

Muhammadiyah 1 Simo khusus untuk parkir guru, dan di halaman

sekolah utara lapangan basket khusus untuk siswa (observasi, 24

Januari 2009).

4) Kamar Mandi Guru dan Siswa

71

Kamar mandi guru terletak besebelahan dengan ruang dapur.

Kamar mandi guru ini sangat sempit sekali dan kurang ventilasi

udara yang cukup. Sedangkan kamar mandi siswa terletak di sebelah

utara dari bangunan gedung. Letak yang demikian penulis kira tidak

akan menyulitkan para guru, siswa atau orang lain yang

membutuhkan. Menurut pengamatan penulis, vasilitas kesehatan di

kamar kecil ini cukup diperhatikan. Hal ini terbukti bak mandi selalu

dalam keadaan bersih dan penuh dengan air (observasi, 24 Januari

2009).

B. Budget Sekolah

Perlu diketahui bahwa SMA Muhammadiyah 1 simo adalah

sekolah Persyarikatan, maka uang yang terkumpul dari pembayaran siswa

melalui bendahara sekolah dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah bagian

pendidikan dan pengajaran cabang Simo untuk keperluan pendidikan dan

kebudayaan Muhammadiyah yang ada di Simo. Selain itu, dana tersebut

dipergunakan untuk kebutuhan sekolah yang sifatnya rutin atau tetap, gaji

guru, pelaksanaan pembangunan dan sarana prasarana. Pengelola bagian

keuangan di SMA Muhammadiyah adalah: Tukul Utomo selaku bendahara

SPP, Margiyanti selaku pemegang dana belanja, Nanik Siti Daryani selaku

pemegang dana kesra, Mujiyah selaku pemegang dana gaji, Supadmi selaku

pemegang dana beasiswa dan Titik Hastuti selaku pemegang dana kegiatan.

72

Sedangkan bendahara keuangan di Muhammadiyah Cabang Simo yaitu H.

Sumadi dan Sufyani.

Sumber pendapatan keuangan di SMA Muhammadiyah 1 Simo

diperoleh dari orang tua siswa yang berupa (uang pangkal, ektrakurikuler dan

lain-lain), pemerintah yang berupa (beasiswa, BBE, BOMM, perpustakaan,

komputer dan yayasan pendidikan), saldo awal tahun serta sumber lain. Dana

pendapatan ini dikeluarkan untuk gaji dan kesra guru, gaji dan kesra pegawai,

tata usaha/administrasi, beasiswa prestasi dan tidak mampu, untuk kecakapan

hidup, untuk KBM/KBK, untuk buu pegangan, untuk komputer pembelajaran,

proses belajar mengajar, pemeliharaan dan pengadaan sarana prasarana, daya

dan jasa, kegiatan ekstrakrikuler, lainnya dan saldo akhir tahun.

Evaluasi manajemen keuangan di SMA Muhammadiyah

dilakukan setiap tahun oleh Drs. Kasbi selaku ketua Dikdasmen yang telah

mengesahkan manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo,

sedangkan pelaporan manajemen keuangannya dari bendahara sekolah secara

rutin tiap bulan ke bendahara Cabang dengan pemberitahuan terlebih dahulu

dari H. Ngatirin selaku ketua Muhammadiyah Cabang Simo.

Sementara ini sekolah yang dikelola oleh Muhammadiyah yaitu:

SD Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Ngabiyan, SMP

Muhammadiyah 2 Simo, SMK Muhammadiyah Simo dan SMA

Muhammadiyah 1 Simo. (wawancara: Drs. Samudi, 24 Januari 2009).

73

1. Budget kurikulum

Kurikulum sangat erat sekali sebagai peningkatan kegiatan

proses belajar mengajar siswa. Yang terkait dalam kegiatan kurikulum

adalah di SMA Muhammadiyah 1 Simo adalah: daftar nilai, promer, prota,

penilaian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, MGMP dan binaan teknis.

(wawancara: Sunarto,S.Pd., 24 Januari 2009).

2. Budget administrasi dan keuangan

Keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat

menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam

penyelenggaraan sekolah. Komponen keuangan dan pembiayaan suatu

sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya

kegiatan proses belajar mengajar di sekolah bersama-sama komponen

yang lain. Komponen ini memerlukan pengelolaan yang sebaik-baiknya,

agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk

menunjang tercapainya tujuan sekolah. Dalam budget administrasi

keuangan di SMA Muhammadiyah 1 Simo meliputi: budget dalam bidang

kesekretariatan, keuangan dan rumah tangga (wawancara: Suharman,

A.Ma, 14 Februari 2009).

3. Budget sarana dan prasarana

Kegiatan pengelolaan dalam sarana dan prasarana di SMA

Muhammadiyah 1 Simo berkaitan dengan pemeliharaan gedung, alat-alat

74

olahraga, alat listrik, komputer, alat drum band, alat laboratorium,

perpustakaan, alat peraga pembelajaran, alat kesenian, mebeler gedung dan

perawatan taman (wawancara: Dra. Titik Hastuti, 7 Februari 2009).

4. Budget kesiswaan

Kegiatan pelayanan kesiswaan di SMA Muhammadiyah 1 Simo

berkaitan dengan Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci Putra

Muhammadiyah, drum band, kesenian, MTQ, qithobah, BTA, peringatan

hari besar Islam, kegiatan bulan suci Ramadhan, UKS, LCT, karya ilmiah

remaja, olahraga, PMR (wawancara: Tukul Utomo, 24 Januari 2009).

Tabel dibawah ini merupakan rekapitulasi anggaran pendidikan

SMU Muhammadiyah 1 Simo.

Tabel 18

Rekapitulasi Anggaran Pendidikan

No.Penerimaan

No.Pengeluaran

Sumber Dana Jumlah (Rp.) Jenis Jumlah (Rp.)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Saldo Awal Tahun 15.000.000 1. Gaji dan Kesra Guru 358.343.000

2. Pemerintahan Daerah Kab/Kota 228.943.000 a. Gaji Guru 128.000.000

a. Gaji & Kesra Guru 225.343.000 b. Gaji Guru DPK (Swasta) 225.343.000

b. Gaji & Kesra Pegawai 3.600.000 c. Kesra Guru 5.000.000

3. Beasiswa * 49.020.000 2. Gaji dan Kesra Pegawai 62.734.000

4. BBE * 75.000.000 a. Gaji Pegawai 55.234.000

5. BOMM * 40.000.000 b. Kesra Pegawai 7.500.000

6. Perpustakaan * 15.000.000 3. Beasiswa prestasi dan tidak mampu 49.020.000

7. Komputer * 50.000.000 a. APBD I untuk 9 orang 10.800.000

8. Yayasan Pendidikan * 334.320.480 b. APBD II untuk 49 orang 38.220.000

9. Orang Tua Siswa & Masyarakat 108.020.000 4. Untuk kecakapan hidup 75.000.000

a. Uang Pangkal/Bangku 22.500.000 5. Untuk KBM/KBK 40.000.000

b. Ekstrakurikuler 57.168.000 6. Untuk buku pegangan 15.000.000

c. Lain - lain 28.352.000 7. Untuk komputer pembelajaran 50.000.000

10. Sumber Lain 75.640.000 8. Proses Belajar Mengajar  28.350.000

9. Pemeliharaan Sarana Prasarana 175.866.000

a. Gedung 100.000.000

b. Alat 40.866.000

c. Perabot 35.000.000

10. Pengadaan Sarana Prasarana 24.962.000

a. Pengadaan Buku 10.000.000

b. Pengadaan Lainnya 14.962.000

11. Kegiatan Ekstrakurikuler 57.168.000

12. Daya dan Jasa 10.000.000

13. Tata Usaha/Administrasi 11.500.000

14. Lainnya 18.000.000

15. Saldo Akhir Tahun 15.000.480

Jumlah Penerimaan 990.943.480 Jumlah Pengeluaran 990.943.480

Keterangan : * dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah.

(dokumentasi diambil pada tanggal 14 Februari 2009).

77

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Keuangan Sekolah

di SMA Muhammadiyah 1 Simo

1. Faktor Pendukung

Ada beberapa faktor pendukung yang dimiliki oleh manajemen

keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo, di antaranya adalah:

a. Dana dari wali murid yang berupa SPP dan dana

pengembangan.

b. Bantuan secara langsung dari pemerintah, baik berupa bantuan

beasiswa maupun bantuan untuk kegiatan ekstrakurikuler.

2. Faktor Penghambat

Ada beberapa faktor penghambat dalam manajemen keuangan

sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo, di antaranya adalah:

a. Siswa telambat dalam membayar SPP dan uang pembangunan.

b. Karena sumber pendapatannya terbatas.

BAB IV

ANALISIS DATA

SMA Muhammadiyah 1 Simo merupakan SMA tertua di Kecamatan

Simo. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan rehab gedung, pihak

sekolah senantiasa meminta dana dari Persyarikatan Muhammadiyah cabang Simo

demi kelancaran proses belajar mengajar tersebut. Selain dana dari Persyarikatan

Muhammadiyah Cabang Simo, SMA Muhammadiyah 1 Simo juga mendapatkan

bantuan dari pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah.

Berpijak pada uraian data yang telah dipaparkan pada bab III tentang

manajemen keuangan sekolah yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Simo, maka

berikut akan dilakukan analisis tentang manajemen keuangan sekolah yang

memfokuskan dalam hal budget sekolah yang meliputi budget kurikulum, budget

administrasi dan keuangan, budget sarana dan prasarana serta budget kesiswaan.

Selain itu, juga akan dilakukan analisis mengenai usaha sekolah dalam menggali

dana dan faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan manajemen

keuangan sekolah yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Simo. Analisis ini

dilakukan dengan menggunakan teori-teori yang dibahas pada bab II.

A. Budget Sekolah

1. Budget Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang

direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan bagi pelaksanaan

78

79

pendidikan. Menurut Harsono (dapat diperhatikan bab II halaman 31),

pengelompokkan budget kurikulum secara sederhana, di antaranya:

a. Kurikulum yang meliputi: penyusunan kurikulum, penyusunan SAP,

buku pegangan siswa dan metoda pembelajaran.

b. PBM yang meliputi: jadwal pembelajaran, rencana kegiatan bidang

studi, pedoman praktek dan pedoman karya wisata ilmiah.

c. Evaluasi yang meliputi: jadwal ujian, kartu tes dan tata tertib.

Hal ini sesuai dengan Anggaran kurikulum di SMA

Muhammadiyah 1 Simo yang cukup memadai dan berjalan dengan baik.

Kegiatan dalam kurikulum ini terlihat dalam pembuatan daftar nilai,

promer, prota, penilaian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, MGMP dan

Bintek yang menghabiskan dana 3% (Rp. 28.350.000).

2. Budget Administrasi dan Keuangan

Biaya personalia satuan pendidikan terdiri atas: gaji pokok bagi

pegawai negeri sipil pusat; tunjangan yang melekat pada gaji bagi pegawai

negeri sipil pusat; tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada

satuan pendidikan bagi pegawai negeri sipil pusat; tunjangan

fungsional bagi pejabat fungsional pegawai negeri sipil pusat di luar

guru dan dosen; tunjangan fungsional bagi guru dan dosen pegawai

negeri sipil pusat; tunjangan profesi bagi guru dan dosen pegawai negeri

sipil pusat; tunjangan profesi bagi guru pegawai negeri sipil daerah;

tunjangan khusus bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil pusat yang

80

ditugaskan di daerah khusus oleh Pemerintah; tunjangan khusus bagi

guru pegawai negeri sipil daerah yang ditugaskan di daerah khusus

oleh Pemerintah; maslahat tambahan bagi guru dan dosen pegawai

negeri sipil pusat; dan tunjangan kehormatan bagi dosen pegawai negeri

sipil pusat yang memiliki jabatan profesor atau guru besar.

Biaya nonpersonalia dalam PP no. 48 tahun 2008 Pasal 21

disebutkan bahwa (1) Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan

pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar, baik formal

maupun nonformal, yang diselenggarakan oleh Pemerintah, menjadi

tanggung jawab Pemerintah dan dialokasikan dalam anggaran

Pemerintah. (2) Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan pendidikan

dasar pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun

nonformal, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuai

kewenangannya, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan

dialokasikan dalam anggaran pemerintah daerah (dapat diperhatikan bab II

halaman 30)

Hal ini tidak sesuai dengan biaya personalia dan non personalia

di SMA Muhammadiyah 1 Simo. Anggaran yang dipakai dalam

administrasi ini diperuntukkan dalam gaji dan kesra guru, gaji dan kesra

pegawai dan administrasi yang menghabiskan dana 44% (Rp.

432.577.000). Dalam penetapan gaji disesuaikan dengan golongannya

(3A, 4A, 4B) begitu juga bagi pegawainya. Tingkat kenyamanan

kesejahteraan guru di SMA Muhammadiyah 1 Simo minimal dibawah

81

UMR dikarenakan status penghargaan ijazah dan keterpisahan dengan

Ortom yang ada, sehingga untuk menutupi kekurangan yang ada, guru

harus banting setir untuk mempertahankan mutu sekolah.

3. Budget Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara

langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, sedangkan

prasarana merupakan perlengkapan yang tidak langsung menunjang

jalannya proses pendidikan dan pengajaran. Menurut Harsono

(sebagaimana yang telah dipaparkan dalam Bab II halaman 35), dalam

budget sarana dan prasarana ini berkaitan dengan perawatan gedung,

lapangan upacara, lapangan olah raga, taman, pengadaan kursi, meja

belajar, meja kantor, almari kantor, mushola, ruang laboratorium, dan

sebagainya. Hal itu juga sesuai dengan yang telah ada di SMA

Muhammadiyah 1 Simo.

Budget yang dipakai dalam sarana dan prasarana di SMA

Muhammadiyah 1 Simo sudah memadai dan terencana dengan baik,

meskipun tidak semuanya memerlukan perbaikan. Hal ini terlihat dalam

pemeliharaan gedung, alat-alat olahraga, alat listrik, komputer, alat drum

band, alat laboratorium, perpustakaan, alat peraga pembelajaran, alat

kesenian, mebeler gedung dan perawatan taman yang menghabiskan dana

21% (Rp. 210.828.000).

82

4. Budget Kesiswaan

Kesiswaan erat kaitannya dengan kegiatan OSIS (Organisasi

Intra Sekolah) yang berpengaruh besar terhadap perkembangan kreativitas

dan skill bagi siswa. Pengolahan data kesiswaan merupakan salah satu

tugas administrasi siswa yang sangat penting, seperti penerimaan siswa,

ketatausahaan siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta

pencatatan prestasi belajar. Menurut Harsono (sebagaimana yang telah

dipaparkan dalam Bab II halaman 35), dalam budget kesiswaan ini

meliputi pelacakan calon siswa baru, pendaftaran calon siswa baru, seleksi

tertulis, lisan dan kesehatan, organisasi sekolah serta pengelolaan out put.

Hal itu sesuai dengan kegiatan dalam budget kesiswaan yang ada di SMA

Muhammadiyah 1 Simo yang terdiri dari Hizbul Wathan (HW), Tapak

Suci Putra Muhammadiyah, drum band, kesenian, MTQ, qithobah, BTA,

peringatan hari besar Islam, kegiatan bulan suci Ramadhan, UKS, LCT,

karya ilmiah remaja, olahraga dan PMR yang menghabiskan dana 6% (Rp.

57.168.000) dari pengajuan proposal ke Muhammadiyah Cabang Simo.

Sedangkan 23% (Rp. 229.020.000) dana dari pemerintah dan 3% (Rp.

33.000.480) dari sumber lain dan saldo akhir tahun.

Mengenai dana yang digunakan dalam operasional kegiatan

diambilkan 11% (Rp. 108.020.000) dari SPP dan dana pengembangan.

Sedangkan 89% (Rp. 882.923.480) dikelola oleh Persyarikatan

Muhammadiyah Cabang Simo Bagian Pendidikan dan Kebudayaan.

Secara lebih rinci anggaran kegiatan tersebut sudah tercantum dalam

83

APBS/RAPBS. Hubungan perencanaan anggaran dibebankan pada siswa

jika operasional pendidikan dan jenis kegiatan dibebankan kepada

bendahara sekolah. Evaluasi dilakukan setiap tahun dari Cabang oleh Drs.

Kasbi selaku ketua Dikdasmen untuk mengontrol manajemen keuangan di

SMA Muhammadiyah 1 Simo, sedangkan pelaporannya dilakukan oleh

bendahara sekolah secara rutin tiap bulan ke Cabang Simo.

B. Usaha Sekolah dalam Menggali Dana

Diantara usaha yang mempengaruhi sekolah dalam menggali dana

dari orang tua berupa uang pangkal, ekstrakurikuler dan sumber lainnya 11%

(Rp. 108.020.000). Sedangkan bantuan dari pemerintah 23% (Rp.

229.020.000) untuk beasiswa BKM dari APBD I dan beasiswa bagi siswa

yang tidak mampu APBD II, dana BOMM dari Pusat, dana BBE dari Pusat,

dana komputer dari Propinsi, dana perpustakaan dari Propinsi, dana rehab dari

Propinsi dan Daerah. Selain itu SMA Muhammadiyah 1 Simo mempunyai

koperasi dan mesin foto kopi sebagai pendapatan jasa untuk kesejahteraan

bersama (sebagaimana yang telah dipaparkan dalam bab III halaman 67). Hal

ini tidak senada dengan Peraturan Pemerintah no 48 tahun 2008 Bagian

Kelima Bantuan Biaya Pendidikan dan Beasiswa pasal 44 ayat 3, bersumber

dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat,

Pemerintah, pemerintah daerah, orang tua/wali peserta didik, pemangku

kepentingan di luar peserta didik dan orang tua/walinya, bantuan pihak

asing yang tidak mengikat, sumber lainnya yang sah (sebagaimana yang telah

84

dipaparkan dalam bab II halaman 29). Dalam beasiswa ini, di SMA

Muhammadiyah 1 Simo apabila siswa sudah mendapatkan beasiswa BKM

tidak boleh memintanya lagi, meskipun siswa tersebut juga tergolong siswa

yang tidak mampu. Beasiswa ini tidak langsung diberikan pada siswa, tetapi

dipergunakan dalam pembayaran SPP.

Tabel 19

Prosentase Penerimaan Anggaran Pendidikan

No. PenerimaanJumlah (Rp.)

Prosentase (%)

1 Saldo awal tahun 15.000.000 12 Pemerintahan Daerah Kab/Kota 792.283.480 803 Orang Tua Siswa & Masyarakat 108.020.000 114 Sumber Lain 75.640.000 8

Total 990.943.480 100

Tabel 20

Prosentase Pengeluaran Anggaran Pendidikan

No. PengeluaranJumlah(Rp.)

Prosentase (%)

1 Administrasi & keuangan 32.577.000

44a. Gaji dan Kesra Guru 58.343.000 b. Gaji dan Kesra Pegawai 62.734.000c. Tata Usaha/Administrasi 11.500.000

2 Pemerintah 229.020.000

23

a. Beasiswa prestasi dan tidak mampu 49020000b. Untuk kecakapan hidup. 75000000c. Untuk KBM/KBK 40000000d. Untuk buku pegangan 15000000e. Untuk komputer pembelajaran 50000000

3 Proses Belajar Mengajar (Kurikulum) 28.350.000 3

85

4 Sarana & Prasarana 210.828.000

21a. Pemeliharaan Sarana Prasarana 175.866.000b. Pengadaan Sarana Prasarana 24.962.000c. Daya dan Jasa 10.000.000

5 Kegiatan Ekstrakurikuler (Kesiswaan) 57.168.000 66 Lainnya 18.000.000 27 Saldo Akhir Tahun 15.000.480 1

Total 990.943.480 100

C. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam manajemen keuangan sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 Simo, dapat dilihat dari dua sisi, yakni faktor intern dan

faktor ekstern. Lebih lanjut akan dipaparkan dalam penjelasan berikut ini:

a. Faktor intern

Faktor dari dalam yang menunjang keberhasilan pelaksanaan

manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo adalah

Bantuan dari orang tua siswa yang berupa SPP dalam tiap bulannya

dana pengembangan.

b. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang mendukung pelaksanaan manajemen

keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo adalah bantuan

dari pemerintah yang berupa beasiswa untuk siswa yang berprestasi

86

dan bagi siswa yang tidak mampu, beasiswa BKM dari APBD I dan

beasiswa bagi siswa yang tidak mampu APBD II, dana BOMM dari

Pusat, dana BBE dari Pusat, dana komputer dari Propinsi, dana

perpustakaan dari Propinsi, dana rehab dari Propinsi dan Daerah .

Dalam bantuan ini siswa hanya mendapatkan satu saja untuk beasiswa

prestasi maupun beasiswa tidak mampu, meskipun siswa tersebut di

sekolahnya juga berprestasi, ia hanya mendapatkan satu beasiswa saja,

walaupun siswa tersebut di Desanya dipandang tidak mampu.

2. Faktor Penghambat dalam Manajemen Keuangan Sekolah

Untuk mengetahui faktor penghambat dalam manajemen

keuangan sekolah dapat dilihat dari tiga faktor, yaitu:

a. Ada sebagian siswa yang telambat membayar

BP3. Kebanyakan dari wali murid pekerjaannya adalah petani, maka

dalam membayar BP3 harus menunggu dalam menjual hasil panennya.

b. Karena sumber pendapatannya terbatas (berupa

SPP dan dana pengembangan, sumbangan subsidi dari pemerintah

serta bidang jasa lewat mata pelajaran dan pengembangan koperasi).

BAB V

PENUTUP

Pada bab yang terakhir ini, akan diketengahkan tiga pokok bahasan,

yaitu mengenai kesimpulan yang diambil, saran-saran yang dapat dikemukakan

dari hasil penelitian, dan kata penutup untuk mengakhiri laporan penelitian ini.

A. Kesimpulan

SMA Muhammadiyah 1 Simo merupakan SMA Muhammadiyah

yang bertujuan membentuk manusia muslim beriman, bertakwa, berakhlak

mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, cinta tanah air dan berguna

bagi masyarakat dan negara yang sesuai dengan kaidah Dikdasmen Pasal 3.

Dengan jumlah RAPBS yang sudah ditetapkan dan terencana dengan baik, ada

beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil dalam hal manajemen

keuangan sekolah yang berkaitan dengan budget sekolah. Kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam usaha penggalian dana di SMA Muhammadiyah 1 Simo ini

diperoleh dari uang pangkal, dana ekstrakurikuler (dari wali murid) dan

bantuan dari pemerintah yang berupa beasiswa prestasi, beasiswa bagi

murid yang tidak mampu, dana perpustakaan, dana BOMM, dana BBE,

dana rehab, dana komputer dan sumber lain. Beasiswa tersebut tidak

diberikan secara langsung kepada siswa yang mendapatkannya, tetapi

langsung dimasukkan dalam pembayaran SPP.

87

88

2. Dana pendapatan ini dikeluarkan untuk gaji dan kesra guru, gaji

dan kesra pegawai, tata usaha/administrasi, beasiswa prestasi dan tidak

mampu, untuk kecakapan hidup, untuk KBM/KBK, untuk buu pegangan,

untuk komputer pembelajaran, proses belajar mengajar, pemeliharaan dan

pengadaan sarana prasarana, daya dan jasa, kegiatan ekstrakrikuler,

lainnya dan saldo akhir tahun.

3. Evaluasi manajemen keuangan di SMA Muhammadiyah dilakukan

setiap tahun oleh Drs. Kasbi selaku ketua Dikdasmen yang telah

mengesahkan manajemen keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1

Simo, sedangkan pelaporan manajemen keuangannya dari bendahara

sekolah secara rutin tiap bulan ke bendahara Cabang dengan

pemberitahuan terlebih dahulu dari H. Ngatirin selaku ketua

Muhammadiyah Cabang Simo.

4. Pengelolaan manajemen keuangan sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 simo dikelola melalui pembayaran siswa ke bendahara

sekolah 11% (Rp. 108. 020.000) dan 89% (Rp. 882.923.480) dikelola di

Persyarikatan Muhammadiyah Bagian Pendidikan dan Pengajaran Cabang

Simo untuk keperluan Pendidikan dan Kebudayaan Muhammadiyah yang

ada di Simo. Selain itu, dana tersebut dipergunakan untuk kebutuhan

sekolah yang sifatnya rutin atau tetap, gaji guru, pelaksanaan

pembangunan dan sarana prasarana. Proses pengelolaan manajemen

keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah disahkan oleh Kasbi selaku

ketua Dikdasmen.

89

5. Pembelanjaan manajemen keuangan sekolah di SMA

Muhammadiyah 1 Simo disesuaikan dengan RAPBS di awal tahun dan

dirinci dalam tiap bulannya untuk mempermudah dalam pelaporannya.

6. Dalam mengelola keuangan sekolah, ada beberapa faktor

pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh SMA Muhammadiyah 1

Simo, yaitu:

a. Faktor pendukung: faktor intern, yaitu: Bantuan dari orang tua siswa

11% (Rp. 108. 020.000) yang berupa uang pangkal, ekstrakurikuler,

lain-lain. Sedangkan faktor ekstern, yaitu: bantuan dari pemerintah

23% (Rp. 229.020.000) yang berupa beasiswa prestasi, beasiswa bagi

murid yang tidak mampu, dana perpustakaan, dana BOMM, dana

BBE, dana rehab, dana komputer dan Yayasan pendidikan.

b. Faktor penghambat: Ada sebagian siswa yang telat membayar BP3

dalam tiap bulannya dikarenakan kebanyakan dari wali murid tersebut

mayoritasnya adalah petani dan karena sumber pendapatannya

terbatas.

B. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Hendaknya peluang-peluang yang ada dapat dipergunakan sebaik-

baiknya dan semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan pendidikan

yang diharapkan, seperti memanfaatkan program sertifikasi yang

90

dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan tingkat profesionalisme

sebagai seorang pendidik.

b. Hendaknya kendala-kendala yang ada segera diidentifikasi untuk

kemudian ditentukan skala prioritas penanganannya agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, seperti pembayaran BP3

tepat waktu bagi siswa dalam tiap bulannya.

2. Bagi Guru

Karena guru merupakan elemen penting dalam pendidikan, maka

diupayakan agar senantiasa meningkatkan skill yang dimiliki demi

mencapai tingkat profesionalisme pendidik yang optimal dalam mengatur

manajemennya.

3. Bagi peneliti

a. Agar lebih cermat dalam menggali informasi yang dapat

menunjang kelengkapan dalam pembuatan laporan penelitian

b. Diusahakan untuk tidak mudah puas dengan data yang

didapat, sehingga timbul rasa ingin tahu yang lebih mendalam agar

data yang didapat juga lebih akurat.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq hidayah dan inayah-Nya

terutama kesehatan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

91

Namun demikian, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, maka segala kritik dan saran yang konstruktif

sangat penulis harapkan demi kelengkapan skripsi ini. Akhirnya, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua khususnya bagi

penulis pribadi. Semoga Allah SWT selalu memudahkan jalan kebaikan dan

meridhoinya. Amin

Surakarta, Juni 2009Penulis,

Shoimatul Farida

Daftar Pustaka

Anonim . 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan. www.legalitas.org (diakses tanggal 24 Mei 2009 pukul 11.16 WIB).

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

_______. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tegnologi dan Kejuruan. Jakarta: Rajawali Pers.

Depag RI. 2004. Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Jumânatul ’alî-art.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi reasearch. Yogyakarta: Persyarikatan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Harsono.2007. Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Joko Susilo, Muhammad. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”Manajemen Pelaksanaan dan Kesian Sekolah Menyongsongnya”. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Mardalis. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Milles, Mathew B and Huberman, A. Micael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. 1993. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Muhammad Hasbi, Teungku.2000. Tafsir Al-Qur'anul Maji Annur. Jakarta: Gema Insani.

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nanang, Fattah.2001. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Qutub, Syayyid. 2000. Tafsir Al-Qur'anul Maji Annur Tafsir Fizhilalil Qur'an (dibawah Naungan Al-qur'an jilid 1). Jakarta: Pustaka Rizki Putra.

92

93

Shihab, Muhammad Quraisy. 2006. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an. Jakarta:Lentera Hati.

Shobron, Sudarno. 2005. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Hitoris, Ideologi dan Organisasi. Surakarta: Lembaga Pengembangan Imu-ilmu Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sofa, 2008. Konsep dan Analisis Biaya Pendidikan. http://massofa.wordpress.com/2008/01/28/konsep-dan-analisis-biaya-pendidikan/ (diakses tanggal 18 Februari 2009 pukul 07.18 WIB).

Suryada, Deden, 2008. Wajah Pendidikan Indonesia. http://inducation.blogspot.com/2008/10/manajeme-keuangan-sekolah.html

(diakses tanggal 25 Desember 2008 pukul 09:30 WIB).

Sutopo, Heribetus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif Dasar Teorotis dan Praktis. Surakarta: Pusat Penelitian UNS.

Syamsudin, Din. 2005. Tahfidz Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 45. Malang: Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Tilaar, H.A.R. 2008. Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

TIM FKIP. 2002. Manajemen Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Tony D Widiastoro. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas.