skripsi mahargo a

170
1 S K R I P S I ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ) Oleh : MAHARGO ADRIYANTO 220907709 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2013

Upload: dwikfebriani

Post on 15-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skripsi Mahargo A

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Mahargo A

1

S K R I P S I

ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS

(YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA )

Oleh :

MAHARGO ADRIYANTO

220907709

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2013

Page 2: Skripsi Mahargo A

2

ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS

(YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA )

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

O l e h :

MAHARGO ADRIYANTO

NBI : 220907709

Page 3: Skripsi Mahargo A

3

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA

2013

Page 4: Skripsi Mahargo A

4

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Mahargo adriyanto

N B I : 220907799

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi :

ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS

Surabaya, Januari 2013

Mengetahui / Menyetujui

Pembimbing,

Page 5: Skripsi Mahargo A

5

Hendy Widiastoeti, Dra. MM.

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Dipertahankan didepan sidang Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas 17

Agustus 1945 Surabaya dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tanggal 15 Februari 2013.

TIM PENGUJI :

1. Hendy Widiastoeti,Dra.MM. - Ketua …………………………

2. Tri Andjarwati,Dra, MM. - Anggota …………………………

3. Johannes Bambang A, Drs.Msi.,Ak. - Anggota

…………………………

Mengesahkan

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Dekan,

Page 6: Skripsi Mahargo A

6

Drs.EC.Nono Soepriyadi, MM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan petunjuk-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1) pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Judul yang dipilih penulis dalam menyusun skripsi ini adalah “ANALISA LAPORAN

KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE

AND COMPONENTS” Yang merupakan bagian dari mata kuliah Akuntansi.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak

yang telah membantu penulisan skripsi ini antara lain :

1. Allah SWT atas karunia, kelancaran dan kemudahan yang telah

melimpahkan kepada aku.

2. Nabi Muhamad SAW, atas contoh hidup beliau yang menginspirasi

menjadi manusia yang mau belajar.

3. Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan

baik itu doa, materi, semangat hingga aku bisa menyelesaikan studiku.

4. Saudaraku Mas Maga, Mbak Malisa, ,Mbak Maya atas semua

dukungannya.

5. Ibu Prof. Dr. drg. Hj. I.A. Brahmasari, Dipl. DHE. MPA. selaku Rektor

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

6. Bapak Drs. Ec. Nono Soepriyadi, MM. Selaku Dekan Universitas 17

Agustus 1945 Surabaya.

7. Ibu Dra. Rr. Adiati Trihastuti, MM, Ak. Selaku kaprodi Akuntansi di

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Page 7: Skripsi Mahargo A

7

8. Hendy Widiastoeti,Dra.MM. Selaku dosen pembimbing Skripsi di

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang telah meluangkan waktu dan

kesabaran dalam memberi bimbingan dan motivasi selama proses

penulisan skripsi hingga selesai.

9. Para dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,

yang telah memberikan ilmu dan motivasi selama saya mengikuti

perkuliahan.

10. Bapak pimpinan dan seluruh staff tata usaha Universitas 17 Agustus 1945

Surabaya yang telah membantu jalannya perkuliahan.

11. Keluarga besar ku di Nganjuk yang memberi semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman – teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2009.

13. Teman saya di TESA 129, Siska, Bu Budi ,Mas Abid, Mas Faris Semua

inspirasi saya yang tidak bisa saya sebut disini. Terimakasih telah

memberikan segalanya untuk saya hingga bisa menyelesaikan studi.

Penulis memahami bahwa penulisan skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis terbuka untuk menerima kritikan dan saran – saran yang bersifat

membangun, karena penulis menyadari sebagai mahasiswa yang masih harus belajar

tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan.

Besar harapan penulis mudah – mudahan dengan selesainya penyusunan skripsi ini

akan bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan penulis khususnya.

Penulis

(MAHARGO ADRIYANTO)

Page 8: Skripsi Mahargo A

8

ABSTRAK

Sejalan dengan era globalisasi perdagangan dunia, perusahaan-perusahaan nasional dituntut untuk dapat bekerja efektif dan efesien sebagai tindakan antisipasi terhadap terhadap adanya persaingan yang sangat ketat antara persaingan pasar luar negeri dengan pasar domestic dalam merebut pangsa pasar yang ada. Adapun kemampuan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus meningkatkan profesionalisme kinerjanya agar dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Untuk menilai kinerja perusahaan diperlukan suatu alat ukur tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan analisis ratio keuangan, yang meliputi : Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, Ratio Aktivitas, Ratio Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran diskripsi secara sistematis tentang keadaan laporan keuangan pada perusahaan automotive and components yang go public dan jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan metode diskriptif .Sedangkan jenis datanya adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) pada ratio likuiditas untuk current ratio,hasil yang terbaik dari semua industry adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Sedangkan quick ratio sebesar 144,8 dan cash ratio sebesar 37,6 terbaik dari semua industry adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. (2) pada ratio solvabilitas debt to assets yang terbaik dipegang oleh PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 65,8, sedangkan debt to equity ratio yang terbaik dipegang oleh PT.Gajah Tunggal,Tbk dengan rata-rata 195,6 (3) pada ratio aktivitas untuk rata-rata piutang yang terbaik adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 49 Hari, Sedangkan perputaran persediaan yang terbaik adalah PT.Goodyear Indonesia,Tbk. Dengan rata-rata 7,0X, sedangkan perputaran aktiva tetap yang terbaik adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 1,43X,Kemudian perputaran total aktiva yang terbaik adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata sebesar 0,95X (4) Pada ratio profitabilitas bahwa hasildari net profit margin yang terbaik adalah PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk. Dengan rata-rata sebesar 118,5%. Sedang return on assets yang terbaik . PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 2,7%, sedangkan return on equity hasil yang terbaik adalah . PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 26,9%.

Page 9: Skripsi Mahargo A

9

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL……………… …………………………………………... i

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………... ii

TANDA PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………………... iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. iv

ABSTRAKSI…………………………………………………………………….vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laporan Keuangan........................................................................5

2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan............................................................... 6

2.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ............................................ 6

2.1.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan......................................................... 7

2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ...................................... 14

2.1.4 Para pemakai Laporan Keuangan .................................................... 14

2.1.5 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan...................................... 17

2.2 Analisis Laporan Keuangan............................................................................18

Page 10: Skripsi Mahargo A

10

2.2.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan................................................. 19

2.3 Analisis Ratio Keuangan.................................................................................20

2.3.1 Jenis-jenis Analisis Ratio Keuangan .............................................. 21

2.4 Pengertian kinerja ...........................................................................................27

2.4.1 Penilaian Kinerja.............................................................................. 28

2.4.2 Hubungan Analisis Ratio Keuangan dengan Kinerja ...................... 29

2.5 Penelitian Terdahulu .......................................................................................30

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Variabel dan Definisi Operasional.....................................................................................................................................................................33

3.1.1 Definisi Variabel.............................................................................. 33

3.1.2 Definisi Operasional......................................................................... 33

3.2 Jenis Penelitian.......................................................................................... 34

3.3 Lokasi Penelitian....................................................................................... 34

3.4 Jenis Data................................................................................................... 34

3.5 Sumber Data.............................................................................................. 35

3.6 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 35

3.7 Proses Pengelohan Data............................................................................ 36

3.8 Teknik Analisis Data................................................................................. 36

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI

4.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................................... 40

4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia............................................. 40

4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ...................................... 41

4.1.3 Sejarah Singkat PT.Multistrada Arah Sarana,Tbk........................... 43

4.1.4 Sejarah Singkat PT.Gajah Tunggal,Tbk........................................... 44

4.1.5 Sejarah Singkat PT.Goodyear Indonesia,Tbk.................................. 45

4.2 Data dan Ratio Keuangan.......................................................................... 46

4.2.1 Perhitungan Ratio Keuangan Secara Time Series............................ 47

4.3 Interprestasi Hasil Penelitian .................................................................... 49

4.3.1 Interprestasi Analisis Ratio Keuangan Secara Time Series............. 49

Page 11: Skripsi Mahargo A

11

4.3.2 Interprestasi Analisis Ratio Keuangan Secara Cross Sectional Approach .................................................................................................. 64

BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN ...........................................................................................................................................................................................................89

5.2 SARAN.........................................................................................................................................................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................................................................................93

LAMPIRAN.............................................................................................................................................................................................................................94

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ratio Keuangan PT.Multistrada Arah Sarana, Tbk

PT. Gajah Tunggal, Tbk.

PT.Goodyear Indonesia, Tbk

31 Desember 2009 - 2011............................................................... . .........................................................................................................................47

Tabel 4.2 Rekapitulasi Cureent Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 65

Tabel 4.3 Rekapitulasi Quick Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 67

Page 12: Skripsi Mahargo A

12

Tabel 4.4 Rekapitulasi Cash Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 69

Tabel 4.5 Rekapitulasi Debt to assets Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 71

Tabel 4.6 Rekapitulasi Debt to equity Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 73

Tabel 4.7 Rekapitulasi Rata-rata umur piutang Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 75

Tabel 4.8 Rekapitulasi Perputaran persediaan Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 77

Tabel 4.9 Rekapitulasi Perputaran aktiva tetap Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 79

Tabel 4.10 Rekapitulasi Perputaran total aktiva Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 81

Page 13: Skripsi Mahargo A

13

Tabel 4.11 Rekapitulasi Net profit margin Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 83

Tabel 4.12 Rekapitulasi Return on assets Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan PerbandingannyaRata-rata Industri ………………………………………………….. 85

Tabel 4.13 Rekapitulasi Return on equity Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya

Rata-rata Industri ………………………………………………….. 87

Page 14: Skripsi Mahargo A

14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan dengan konsep dasar going concern dan continuity

yang mensyaratkan bahwa perusahaan itu akan melakukan usahanya secara terus

menerus dan tidak akan terjadi likuidasi dimasa yang akan datang. Oleh karena

itu, dalam menjalankan usahanya, perusahaan dituntut untuk terus mengelola

usahanya secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini,

kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

Apalagi seiring dengan mulai tidak stabilnya keadaan perekonomian. Oleh karena

itu, pihak yang berpentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan salah

satunya adalah pihak manajemen. Dimana pihak manajemen harus dapat

menyusun rencana perusahaan yang lebih baik dari periode-periode sebelumnya,

memperbaiki system pengawasan dan menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih

tepat. Hal ini dikarenakan, bagi pihak manajemen yang terpenting adalah

bagaimana tujuan perusahaan dapat tercapai melalui cara kerja yang efesien,

aktiva aman dan terjaga dengan baik,stuktur permodalan sehat dan mempunyai

Page 15: Skripsi Mahargo A

15

rencana mengenai hari depan baik dari bidang keuangan maupun dari bidang

operasi.

Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga menuntut perusahaan untuk

mempertahankan posisinya ditengah persaingan tanpa batas, sehingga perusahaan

yang mampu bersaing akan dapat terus bertahan. Dengan kata lain, perusahaan

harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan output

yang optimal.

Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah

persaingan tanpa batas sangat ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan.

Dengan melihat kinerja keuangan perusahaan akan dapat diketahui sejauh mana

efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menghasilkan laba yang optimal

Kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuanganya,

karena laporan keuangan yang di terbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahaan posisi

keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini juga merupakan sumber informasi

bagi pihak internal dan eksternal perusahaan yang bermanfaat untuk mendukung

pengambilan keputusan yang tepat

Adapun pihak-pihak lain yang membutuhkan laporan keuangan perusahaan

misalnya bagi para calon investor dan para calon kreditor karena, laporan

keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang selaalu mengalami

perubahaan sehingga membantu pihak-pihak tersebut dalam mengambil

Page 16: Skripsi Mahargo A

16

keputusan-keputusan ekonomi yang berhubungan dengan kepentingannya

masing-masing.

Namun laporan keuangan saja belum dapat memberikan suatu informasi yang

berarti, sehingga agar laporan keuangan tersebut lebih bermanfaat dalam

pengambilan keputusan, data-data yang ada dalam laporan keuangan harus

dikonversi menjadi informasi yang lebih bermanfaat dalam mengambil keputusan

dengan cara melakukan analisa laporan keuangan.analisa laporan keuangan

perusahaan yang pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai

laporan keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinaan dimasa

yang akan datang. Dimana data-data yang digunakan adalah Neraca yang

merupakan gambaran posisi keuangan baik itu kekayaan, kewajiban dan modal

perusahaan pada periode tertentu. Dan laporan Rugi Laba yang merupakan

gambaran atas hasil kegiatan perusahaan pada periode tertentu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “Analisis

Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan

Automotive And Components ( Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia).”

1.2. Rumusan Masalah

Dengan menganalisis laporan keuangan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk,

PT. Gajah Tunggal, Tbk, dan PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Dapat dirumuskan

suatu masalah yaitu : “Manakah dari ketiga perusahaan otomotif tersebut yang

memiliki kinerja keuangan yang lebih baik?”

Page 17: Skripsi Mahargo A

17

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada .PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PT.

Gajah Tunggal Tbk, dan PT. Goodyear Indonesia Tbk., ini bertujuan untuk :

Untuk mengetahui secara jelas mana dari ketiga perusahaan Otomotif

tersebut yang memiliki kinerja keuangan yang lebih baik.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah dan memperluas

wawasan ilmu pengetahuan khusunya dibidang Akuntansi dan untuk

menambah referensi yang telah ada serta bagi bagi penelitian sejenis

selanjutnya.

2. Bagi Pihak Pengambilan Keputusan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-

pihak terkait, baik pihak internal (manajemen) maupun pihak eksternal

(investor dan kreditur) agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat bermanfaat karena memberi kesempatan untuk

memperluas wawasan dan pengetahuan dengan meneliti secara langsung

Page 18: Skripsi Mahargo A

18

keadaan yang sebenarnya dan korelasinya dengan teori teori yang telah

penulis dapat pada saat perkuliahan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan informasi yang berguna bagi pihak-pihak

berkepentingan dengan perusahaan, baik pihak ekstern maupun intern. Pihak-

pihak sebelum mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan

tertentu ingin mengetahui keadaan perusahaan dengan hasil perusahaan selama

periode tertentu. Laporan keuangan yang disusun bertujuan untuk memenuhi

keperluan bersama sebagian besar pemakai. Namun laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh pemakai dalam mengambil

keputusan ekonomi (missal keputusan menahan atau menjual investasi mereka

dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat atau mengganti manajemen)

karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

Menurut Kasmir, yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah “Laporan

yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu.” ( Kasmir,2008:6)

Menurut jumingan (2006:4),yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:

“laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan”.

Page 19: Skripsi Mahargo A

19

“laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil tindakan pembuatan

ringkasan data keuangan perusahaan.

Menurut baridwan (2004:19), Laporan keuangan merupakan ringkasan

dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-

transaksi kuaangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut agnes sawir,(2005:2) laporan keuangan adalah hasil akhir proses

akutansi yaitu media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

perusahaan yang terdiri dari neraca,perhitungan laba rugi,ikhisar laba yang

ditahan dan laporan posisi keuangan.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

merupakan ringkasan proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

selama tahun buku yang laporan keuangan meliputi neraca (menggambarkan

informasi posisi keuangan), Laporan laba rugi (menggambar informasi kinerja),

Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara,

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagain integral

dari laporan keuangan.

2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut IAI per September 2007 dalam PSAK NO.1 paragraf 12 dan 13.

“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja serta perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi

“.Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin

Page 20: Skripsi Mahargo A

20

dibutuhkan pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian dimasa lalu dan tidak

diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Menurut Dwi Prastowo,”laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi”.(Dwi Prastowo,2002:5)

Maka dapat disimpulan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk

menyajikan laporan keuangan perusahaan secara periodik sehingga pihak intern

perusahaan dapat mengetahui bagaimana perkembangan keadaan investasi dalam

perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu tertentu.

2.1.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) no.1 (2007 : 1.2) terdiri dari komponen – komponen berikut

ini.

a. Neraca

Neraca perusahaan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan

pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukan keadaan keuangan pada

tanggal tertentu biasanya pada saat tutup buku.

Page 21: Skripsi Mahargo A

21

Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:18) neraca

merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi

keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Tiga unsure neraca dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Aktiva

Aktiva merupakan sumber daya dikuasai perusahaan dapat dibagi

menjadi lima bagian aktiva, yaitu :

Aktiva Lancar

Merupakan aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan

diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (satu siklus operasi

perusahaan).

Contoh : Kas, surat berharga, persedian, piutang, biaya di bayar

dimuka.

Investasi Jangka Panjang

Penanaman modal bertujuan untuk memperoleh penghasilan tetap

atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih

dari satu tahun.

Contoh : Tanah, Gedung, Kendaraan, Mesin dan Peralatan.

Aktiva yang Tidak Berwujud

Aktiva tidak berwujud merupakan harta perusahaan yang tidak

berwujud bisanya berupa hak istimewah yang memberikan manfaat

ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.

Contoh : Hak Paten, Goodwill, royalty, hak cipta,dan lain sebagainya

Page 22: Skripsi Mahargo A

22

Aktiva lain lain

Yang termasuk aktiva lain-lain perusahaan adalah aktiva yang tidak

dapat dimasukan kedalam klasifikasi aktiva diatas

Contoh : Beban yang ditangguhkan, piutang kepada direksi,

deposito,dan lain sebagainya.

2. Kewajiban

Kewajiban merupakan utang perusahaan, kewajiban dapat

dikelompokkan menjadi :

Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang penyelesaiannya

diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan

yang memiliki manfaat ekonomi dalam jangka waktu satu tahun atau

kurang.

Contoh : Utang dagang, Utang Wesel, Utang Gaji dan Upah, Utang

biaya dan lain sebagainaya.

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban ini merupakan kewajiban yang penyelesaiannya

diharapkan mengakibatkan arus keluar suber daya perusahaan yang

memiliki manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu

tahun.

Contoh : Utang obligasi, utang bank dan lain sebagainya

Kewajiban Lain-lain

Page 23: Skripsi Mahargo A

23

Kewajiban ini tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari

kedua kewajiban diatas.

Contoh : Utang direksi, utang pemegang saham dan lain-lain

3. Modal

Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang

merupakan selisih antara akriva dan kewajiban yang ada

Unsur dari modal terdiri dari :

Modal yang berasal dari setoran pribadi

Modal yang bersal dari hasil operasi perusahan yaitu laba yang tidak

dibagikan kepada para pemegang saham

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis megenai

penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu.

Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:2). Mengemukakan

laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan

informasi mengenai kemampuan (potensial) perusahaan dalam

menghasilakan laba (kinerja) selama periode tertentu.

Laporan laba rugi terdiri dari dua unsur yaitu terdiri dari :

1. Penghasilan

Penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk

pemasukan atau peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban

Page 24: Skripsi Mahargo A

24

perusahaan selama periode tertentu, dimana penghasilan dapat

diklasifikasikan menjadi :

Pendapatan : merupakan penghasilan yang timbul dalam aktivitas

yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan yang berbeda

Contoh : Penjualan, Penghasilan Jasa, Pendapatan Deviden dan lain

sebagainya

Keuntungan : merupakan penghasilan yang timbul bukan karena

aktivitas perusahan yng rutin.

Contoh : Revaluasi aktiva tetap,Pengalihan aktiva lancar, dan lain-

lain.

2. Beban

Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam arus keluar,

penurunan aktiva atau kewajiban perusahaan selama periode tertentu.

Beban terdiri dari :

Beban : yaitu timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang

biasa

Contoh : Beban Pokok Penjualan, Biaya Operasional, Biaya gaji dan

Upah, dan lain sebagainya.

Kerugian : pos yang jarang terjadi dalam pelaksanaan aktivitas

perusahaan.

Contoh : Kerugian karena terjadi bencana alam, Kebakaran dan lain

sebagainya.

c. Laporan perubahan ekuitas

Page 25: Skripsi Mahargo A

25

Merupakan suatu perubahan laporan dan mutasi laba yang ditahan

merupakan bagian dari pemilik perusahaan untuk satu periode tertentu

dalam laporan laba ditahan ditunjukkan laba tidak dibagi awal periode

ditambah laba yang tercatum pada laporan laba rugi dan dikurangi deviden

yang diumumkan selama periode tertentu.

d. Laporan Arus Kas

Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai

mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang

dan arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan.

Laporan ini harus menyajikan kas selama periode tertentu dan

diklasifikasikan menurut klasifikasi operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:2,3), dijelaskan mengenai tiga

aktivitas tersebut diatas yaitu :

Aktivitas Operasi

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan

indicator yang menentukan apakah dari aktivitas operasi perusahaan

dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,

memelihara aktivitas perusahaan,membayar deviden dan melakukan

investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Aktivitas Investasi

Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi

perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan

Page 26: Skripsi Mahargo A

26

dan pengeluaran kas sehubung dengan sumber daya yang bertujuan

untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Aktivitas Pendanaan

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas

pendanaan yang perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi

klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal

perusahaan.

Klasifikasi ini memberikan informasiyang memungkinkan para

pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap

jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut juga dapat digunakan

untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut.

e. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas harus berkaitan

dengan informasi yang terdapat catatan laporan keuangan, catatan atas

laporan keuangan mengungkapkan.

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting

2. Informasi yang disajikan diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan

di laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan laba

rugi.

Page 27: Skripsi Mahargo A

27

3. Informasi tambahan yang tidak tidak disajikan dalam laporan keuangan

tetaapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam Ikatan Akuntan Indonesia secara terperinci menjelaskan

tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan sebagai berikut

a. Laporan keuangan yang bersifat sejarah yang tidak lain merupakan

kejadian-kejadian yang lewat,maka terdapat keterbatasan.

b. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan untuk memenuhi

kebutuhan tiap-tiap pemakai

c. Laporan keuangan itu sebagai hasil pemakaian setelah timbulnya

hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya

tidak terlepas dari penaksiran dan pertimbangan-pertimbangan

d. Laporan keuangan lebih menekankan bagaimana keadaan

sebenarnya peristiwa-peristiwa dilihat dari sudut ekonomi daripada

berpegang pada formilnya

2.1.4 Para Pemakai Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutukan

masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para

pemakaiannya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan

membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan

ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan

Page 28: Skripsi Mahargo A

28

menghasilkan keuntungan baginya. Para pemakai laporan keuangan beserta

kegunaan menurut Dwi Prastowo dapat dilihat dari penjelasan berikut:

1. Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka, berkepentingan dengan

resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yag

mereka lakukan. Mereka membutuhka inforamsi untuk membantu

menentukan apak harus membeli, menahan, atau menjual investasi

tersebut, pemegang saham juga tertarik pada informai yang

memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

membayar deviden.

2. Karyawan

Karyawan dari kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,

manfaat pension dan kesempatan kerja.

3. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta

bunganya dapat dibayar saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan Kreditur usaha lainnya

Page 29: Skripsi Mahargo A

29

Pemasok dan Kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang

terutang akan dibayar saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan

pada perusahaan dalam tenggang waktu yang telah pendek daripada

pemberi pinjaman, kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka

tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsunganhidup perusahaan terutama kali mereka terlihat dalam

perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung perusahaan.

6. Pemerintah

Perintah dan berbagai lembaga yang berda dibawah kekuasannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhka

informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan

pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional

dan statistic lainnya.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara

Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti dalam

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanaman modal domestic. Laporan keuangan

dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

Page 30: Skripsi Mahargo A

30

kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan

serta rangkaian aktivitasnya.

2.1.5 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut Dwi Prastowo dan Julianty ( 2005:7) “ karakteristik

kuanlitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangna tersebut berguna bagi para pemakai dalam

mengambil keputusan ekonom. Karakteristik laporan keuangan ini

meliputi karakteristik dapat dipahami,relevan,keandalan dan dapat

diperbandingkan.

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai,

maksudnya diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekoomi dan bisnis akuntansi serta kemauan untuk mempelajai

informasi dengan ketentua yang wajar. Namun demikian informasi

komplek yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak

dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi

tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tersebut.

2. Relevan

Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memeuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai

Page 31: Skripsi Mahargo A

31

kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi

pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,

masa kini / masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi

mereka dimasa lalu.

3. Keandalan

Agar bermafaat informasi juga harus handal informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan

material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang

tulus atau jujur

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan

antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja

perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingakan laporan

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative.

2.2 Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan

keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu

sama lain, baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan

tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih dalam yang lebih

Page 32: Skripsi Mahargo A

32

dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan lain.

(Harapan,2004:190).

Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan

teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk

memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

2.2.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir,tujuan analisa laporan keuangan secara umum adalah

a. Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu

periode tertentu, baik harta,kewajiban, modal maupun hasil utama

yang telah dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan

saat ini

e. Melakukan penelian kinerja manejemen kedepan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal

f. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai. ( Kasmir,2008:67).

Page 33: Skripsi Mahargo A

33

Dari penjelasan diatas,dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan

menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi,

apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprekdisi

mengenai apa saja yang terjadi dimasa yang akan datang.

2.3 Analisis Ratio Keuangan

Menurut Kasmir pengertian rasio keuangan adalah :

“Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka

dengan angka yang lainnya.perbandingan dapat dilakukan antara

komponen satu dengan komponen lain dalam satu laporan keuangan atau

antar komponen yang ada diantara laporan keuangan,kemudian angka

yang dibandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode atau

beberapa periode”. ( (Kasmir,2008:104)

Menurut S.Munawir pengertian analisis rasio adalah

“Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu

dalam neraca atau laba rugi secara individual atau kombinasi dari suatu

laporan tersebut “ ( S.Munawir,2004:2)

Analisa rasio dimaksud sebagai gambaran suatu hubungan atau

perbandingan dari jumlah pos tertentu dengan jumlah pos yang lain

sehingga dengan demikian dapat memberikan kepada penganalisis tentang

Page 34: Skripsi Mahargo A

34

baik buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama bila angka

tersebut dibandingkan dengan angka rasio standar.

2.3.1 Jenis-jenis Analisis Ratio Keuangan

Pada dasarnya jenis-jenis rasio banyak sekali, hal ini tergantung

pada kebutuhan penganalisa dalam memenuhi tujuannya. Penggolongan

rasio menurut Agus Sartono antara lain sebagai berikut,

1. Rasio Likuiditas

Yaitu suatu analisis yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada

waktunya. Jika suatu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban

jangka pendek, perusahaan tidak dapat memperoleh laba atau

mengembangkan diri dalam jangka panjang.

a. Current ratio

Menurut Sofyan syafri Harapan (2004:301), untuk menghitung

Current ratio atau Rasio Lancar menggunakan rumus sebagai

berikut :

Aktiva lancarCurrent Ratio =

Hutang lancar

Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan

untuk mengetahui kesanggupan perusahaan untuk memenuhi

Page 35: Skripsi Mahargo A

35

kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan

seberapa jauh tuntutan kreditur jangka pendek dapat dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan hutang yang sudah jatuh tempo.

Semakin tinggi rasio lancar, semakin besar pula kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka

pendek.

b. Quick Ratio

Menurut Sofyan syafri Harapan (2004:302),untuk menghitung

Quick ratio atau Rasio Cepat menggunakan rumus sebagai

berikut

Aktiva lancar- PersediaanQuick Ratio =

Hutang lancar

Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling

likuid mampu menutupin hutang lancarnya. Semakin besar rasio

ini maka semakin baik.

c. Cash Ratio

Menurut Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim, untuk

menhitung Cash Ratio atau Rasio kas menggunakan rumus

sebagai berikut

Kas + Setara KasCash Ratio =

Hutang Lancar

Page 36: Skripsi Mahargo A

36

Dalam rasio ini yang diperbandingkan adalah kas ditambah

dengan efek – efek atau surat berharga, kas dan efek-efek

dianggap sebagai aktiva yang paling likuid, yang mudah

dicairkan dalam jangka pendek. Semakin tinggi rasio kas berarti

jumlah uang tunai yang tersedia semakin besar, sehingga

pelunasan hutang terjamin.

2. Rasio Solvabilitas

Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi semua kewajiban keuangannya, baik jangka pendek

maupun panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari atas

a. Debt To Assets Ratio

Menurut Munawir (2002:304), untuk menghitung Debt To

Assets Ratio atau Rasio Hutang Atas Aktiva menggunakan

rumus sebagai berikut :

Total Hutang Debt To Assets Ratio =

Total Aktiva

Rasio ini menggambarkan sejauh mana pemilik modal dapat

menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Yang dimaksud

hutang adalah hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

Semakin tinggi rasio ini semakin besar jumlah modal pinjaman

yang digunakan didalam menghasilkan keuntungan bagi

perusahaan

Page 37: Skripsi Mahargo A

37

b. Debt To Equity Ratio

adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah

pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan

jumlah modal sendiri, semakin tinggi rasio ini berarti semakin

besar dana yang dipinjam dari kreditur.

Total Hutang

Debt To Equity Ratio = Total Ekuitas

3. Rasio Aktivitas

Ratio aktivitas mengukur kemampuan perusahaan dalam

mengelola asset yang dimiliki. Dari rasio aktivitas ini akan

diketahui apakah perusahaan telah mengelolah asset yang dimiliki

secara efektif dan efisien. Rasio yang sering digunakan yaitu :

a. Rata – rata Umur Piutang

Rata –rata umur piutang menunjukkkan kemampuan perusahaan

dalam merubah piutang menjadi kas, atau dengn kata lain umur

piutang menunjukan beberapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk penagihan piutang. Rata-rata umur piutang dihitung

dengan formula sebagai berikut:

Piutang Rata – rata Umur Piutang =

Penjualan / 365

b. Perputaran Persediaan

Page 38: Skripsi Mahargo A

38

Perputaran Persediaan menunjukan beberapa cepat persediaan

berputar dalam siklus produksi normal. Perputaran persediaan

yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan telah mengelola

persediaan secara efektif. Sebaiknya, perputaran persediaan

yang rendah menunjukan bahwa perusahaan kurang efektif

dalam mengelola persediaan karena semakin lama dana tertanam

dalam persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan rumus

sebagai berikut

Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan =

Persediaan

c. Perputaran Aktiva Tetap

Perputaran aktiva tetap menunjukan kemampuan perusahaan

menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang memiliki.

Dengan kata lain rasio ini menunjukan efektivitas perusahaan

dalam menggunakan aktiva tetapnya. Perputaran aktiva tetap

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Penjualan Perputaran Aktiva Tetap =

Total Aktiva Tetap

d. Perputaran Total Aktiva

Perputan total aktiva menunjukan kemampuan perusahaan

menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimiliki.

Rasio ini menunjukan efektivitas penggunaan total aktiva.

Perputaran total aktiva dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Page 39: Skripsi Mahargo A

39

Penjualan Perputaran Total Aktiva =

Total Aktiva

4. Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu, maka

semakin besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola

perusahaan.

a. Net Profit Margin

Menurut Agus Sartono ( 201:123), untuk menghitung Net Profit

Margin atau Margin Laba Bersih menggunakan rumus sebagai

berikut.

Laba Bersih Net Profit Margin =

Penjualan

Rasio ini untuk membandingkan antara keuntungan sesudah

pajak dengan penjualan, sehingga dari perhitungan ini dapat

diketahui berapa keuntungan per rupiah penjualan. Semakin

tinggi rasio ini, semakin baik operasi suatu penjualan.

b. ROA ( Return On Assets )

Page 40: Skripsi Mahargo A

40

Menurut Mamduh dan Halim ( 2005:86 ), untuk menhitung

ROA atau Imbalan modal perusahaan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak Return On Assets =

Total aktiva

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan pada tingkat asset tertentu, sehingga semakin besar

ROA menunjukan semakin efektif perusahaan dalam

menggunakan total aktiva. Return On Assets juga sering disebut

dengan Return On Investment.

c. ROE ( Return On Equity )

Menurut Agus Sartono ( 2001;104 ), untuk menghitung ROE

atau Rentabilitas Modal Sendiri menggunakan rumus sebagai

berikut:

Laba Bersih Return On Equity =

Modal Sendiri

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh

laba yang tersedia pemegang saham perusahaan. Rasio ini

juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan,

apabila proporsi hutang semakin besar maka rasio ini juga

akan semakin besar.

Page 41: Skripsi Mahargo A

41

2.4 Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja menurut Djarwanto,PS,kinerja adalah tingkat

prestasi atau kerja hasil yang dipakai dan kadang- kadang digunakan untuk

tercapainya suatu hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus

menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif

dan efesien. (Djarwanto,2004:19)

Kinerja bisa diartikan sebagai hasil dari suatu kegiatan yang telah

berlangsung. Sedangkan kinerja perusahaan merupakan suatu prestasi

yang telah dicapai oleh perusahaan dalam mengelolah sumber-sumber

daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk

menilai baik buruknya kinerja suatu perusahaan perlu adanya suatu standar

atau pembanding. Untuk perusahaan yang sudah go public, kinerja

keungan perusahaan bisa dibandingkan dengan rata-rata industry, sehingga

dapat diketahui posisi perusahaan di tengah-tengah para pesaingnya.

Sementara bagi perusahaan yang belum go public, ukuran prestasi atau

kinerja perusahaan bisa dilihat dengan melihat tren keuangan dari tahun ke

tahun.

Jadi yang dimaksud kinerja adalah perusahaan adalah suatu

ukuran efektifitas dan efisiensi dari aktivitas operasional organisasi dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagaiman ayang diharapkan oleh

pemilik dengan memanfaatkan asset-asset produktif yang dimiliki.

Page 42: Skripsi Mahargo A

42

2.4.1 Penilaian Kinerja

Menurut Robert L. Mathis dan John H.Jackson penilaian kinerja adalah

proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan

mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian

mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan. Penilaian kinerja

disebut juga pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan, evaluasi

kinerja, dan penilaian hasil. Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk

mengelola upah dan gaji, memberikan umpan balik kinerja dan

mengidenfikasikan kekuatan dan kelemahan karyawan

individual.Penilaian kinerja yang dilakukan dengan buruk akan membawa

hasil yang mengecewakan untuk semua pihak yang terkait. Tetapi tanpa

penilaian kinerja formal akan membatasi pilihan pemberi kerja yang

berkaitan dengan pendisiplinan dan pemecatan.Penilaian kinerja dapat

menjawab pertanyaan mengenai apakah pemberi kerja telah bertindak

standa. Organisasi biasanya menggunakan penilaian kinerja duan peran

yang memiliki potensi konflik. Peran pertama, untuk mengukur kinerja

dalam memberikan imbalan kerja atau keputusan administrative lainnya

mengenai karyawan.Peran kedua, berfokus pada pengembangan individu.

Dalam peran ini, manejer berperan lebih sebagai penasihat dibandingkan

seorang hakim, yang akan mengubah atmosfer hubungan.Peran kedua

tersebaut menekankan dalam mengidentifikasi potensi dan merencanakan

kesempatan pertumbuhan dan arah karyawan (Robert L. Mathis, 2006:382)

2.4.2 Hubungan Analisis Ratio Keuangan Dengan Kinerja

Page 43: Skripsi Mahargo A

43

Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan untuk dapat

memperoleh informasi sehubungan dendan posisi keuangan dan hasil yang

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan

lebih berarti bagi pihak pihak yang berkepentingan apabila data tersebut

dipertimbangkan dua periode atau lebih analisis terhadap rasio keuangan akan

diperoleh data yang mendukung dalam penilaian kinerja.

Penilaian kerja suatu perusahaan merupakan pedoman untuk mengetahui dan

menilai sebuah perusahaan yang ditunjukan oleh laba perusahaan selama

periode tertentu. Penilalaian kinerja ini dapat diketahui dengan menganalisis

laporan keuangan perusahaan,khususnya analisis rasio keuangan. Sedangkan

kinerja itu sendiri merupakan suatu prospek pertumbuhan potensi dari

perusahaan itu sendiri dibandingkankan dengan waktu-waktu yang lalu.

Jadi dengan laporan keuangan dapat menilai kinerja perusahaan yang telah

dicapai. Dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan, nantinya berguna

dalam mengambil keputusan baik atau tidaknya perusahaan tersebut. Oleh

karena itu perusahaan tersebut harus dijalankan oleh perusahaan secara efektif

dan efisien.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan

analisis rasio keuangan sudah banyak dilakukan, salah satunya oleh Chandra

Irawan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada tahun 2009

Page 44: Skripsi Mahargo A

44

yang menganalisis tentang rasio keuangan dalam mengukur kinerja

perusahaan periode 2005-2007 pada perusahaan rokok (PT. Bat. Tbk,

PT.Bentoel Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT. HM Sampoerna Tbk.) dengan

alat analisis rasio keuangan. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan dengan Ratio Likuiditas terbaik yaitu :

a. Current Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. BENTOEL

Tbk.

b. Quick Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. BENTOEL

Tbk.

c. Cash Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. BENTOEL Tbk.

2. Perusahaan dengan Ratio Leverage terbaik yaitu :

a. Dept Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. GUDANG

GARAM Tbk.

b. Dept Equity Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.

GUDANG GARAM Tbk.

3. Perusahaan dengan Ratio Aktivitas terbaik yaitu :

a. Perputaran aktiva tetap pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.

BENTOEL Tbk.

b. Perputaran total aktiva pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.

BENTOEL Tbk.

c. Perputaran piutang pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. HM.

SAMPOERNA Tbk.

Page 45: Skripsi Mahargo A

45

d. Periode pengumpulan piutang pada tahun 2005-2007 dipegang oleh

PT .HM. SAMPOERNA Tbk.

4. Perusahaan dengan Ratio Profitabilitas terbaik yaitu :

a. Net Profit Margin pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. HM.

SAMPOERNA Tbk.

b. ROE pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.HM. SAMPOERNA

Tbk.

c. ROI pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT .HM. SAMPOERNA

Tbk.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh penelitian sekarang ini dengan

penelitian terdahulu adalah sama-sama meneliti tentang kinerja keuangan

perusahaan dengan menggunakan analisa rasio keuangan

Sedangkan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah :

Ojek penelitian, kalau penelitian terdahulu menggunakan perusahaan rokok (PT.

Bat. Tbk, PT. Bentoel. Tbk, PT. Gudang Garam. Tbk, PT Sampoerna. Tbk.).

Sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan Otomotive (PT.

Indospring Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk, dan PT. Good Year Tbk.). Selain

perbedaan objek yang diteliti, periode penelitian sekarang dan terdahulu berbeda

tahun.

Page 46: Skripsi Mahargo A

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Variabel dan Definisi Operasional

3.1.1 Definisi variable

a. Analisa Laporan Keuangan

Merupakan proses membandingkan angka-angka dalam laporan

keuangan (laporan laba-rugi dan neraca) untuk menilai perusahaan

dimasa lalu, saat ini dan kemungkinan dimasa depan.

b. Kinerja keuangan

Yang dimaksud kinerja keuangan adalah hasil yang dicapai oleh

perusahaan atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam

menggunakan sumber keuangan yang tersedia.

3.1.2 Definisi Operasional

1. Definisi operasional dalam analisa rasio keuangan yang digunakan

dalam penelitian adalah :

Rasio Likuiditas

Page 47: Skripsi Mahargo A

47

Yaitu suatu analisis yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada

waktunya.

Rasio Solvabilitas

Yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh

kewajiban-kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun

jangka panjang atau rasio yang mengukur sampai seberapa jauh

aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

Rasio Aktivitas

Yaitu analisis yang mengukur seberapa besar efisiensi dan

efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya.

Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

yaitu penelitian yang mempelajari dan menganalisis masalah kondisi

financial perusahaan yang menjadi objek penelitian.

3.3 Lokasi Penelitian

Page 48: Skripsi Mahargo A

48

Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Bursa Efek

Indonesia yang berlokasi di Jl. Menur pumpungan No. 30 Surabaya Jawa

Timur.

3.4 Jenis data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan data kualitatif.

a. Data kuantitatif merupakan data yang bisa diukur atau dihitung dan

yang terdapat dalam laporan keuangan mulai dari tahun 2009

sampai dengan 2011 yang berasal dari neraca dan laba rugi.

b. Data kualitatif adalah data yang memberikan uraian yang sesuai

dengan kenyataan,situasi dan kondisi objek penelitian ( perusahaan

yang menjadi objek penelitian )

3.5 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder

merupakan catatan atau laporan keuangan yang dicamtumkan di Bursa

Efek Indonesia.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mencari dan pengumpulan data dilakukan dengan metode-

metode sebagai berikut :

1. Survei Pendahuluan

Page 49: Skripsi Mahargo A

49

Melalui wawancara langsung dengan pihak-pihak yang ada di

dalam Bursa Efek Indonesia.

2. Daftar Pustaka

Teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan

literature diperpustakaan yang sesuai dengan permasalahan sebagai

landasan teori dalam melakukan pembahasan dan analisa

3. Dokumentasi

Dilakukan dengan mempelajari, mencatat, dan mengumpulkan

data yang ada di Bursa Efek Indonesia, yang berkaitan masalah

yang diteliti.

3.7 Proses Pengolahan Data

a. Editing Yaitu kegiatan pemeriksaan dan penyusunan data-data yang

telah berhasil diperoleh

b. Tabulating Yaitu proses penyusunan data dan dengan memasukan data

yang telah diperoleh dalam table sehingga data tersebut dapat dengan

mudah dipahami

c. Analisis Yaitu menganalisa data yang telah terkumpul untuk menarik

suatu kesimpulan

3.8 Teknik Analisis Data

Page 50: Skripsi Mahargo A

50

Untuk mengadakan analisis terhadap data-data dalam neraca dan

laporan laba rugi yang telah dikumpulkan, penelitian menggunakan

analisis rasio keuangan, dengan mengacu pada metode yaitu :

1. Metode Kuantitatif analisa dengan menggunakan data deskriptif

atau data yang diperoleh dari perusahaan kemudian dari data

tersebut akan dihasilkan sesuatu kesimpulan yang tepat.

a. Rasio likuiditas adalah suatu analisis yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban

jangka pendek tepat pada waktunya.

Aktiva lancar Current ratio =

Hutang lancar

Aktiva lancar - Persediaan Quick ratio =

Hutang lancar

Kas + Setara Kas Cash Ratio =

Hutang Lancar

b. Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam

membayar seluruh kewajiban-kewajiban finansialnya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang atau rasio yang

mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai

dengan hutang.

Total Hutang

Page 51: Skripsi Mahargo A

51

Debt To Assets Ratio = Total Aktiva

Total Hutang Debt To Equity Ratio =

Total Ekuitas

c. Rasio Aktivitas adalah analisis yang mengukur seberapa besar

efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan

sumber dayanya. Semakin tinggi rasio aktivitas perusahaan

berarti semakin baik kemampuan perusahaan dalam

menggunakan sumber daya yang ada secara efisien dan

optimal.

Piutang

Rata – rata Umur Piutang = Penjualan / 365

Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan =

Persediaan

Penjualan Perputaran Aktiva Tetap =

Total Aktiva Tetap

Penjualan Perputaran Total Aktiva =

Total Aktiva

Page 52: Skripsi Mahargo A

52

d.Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu,

maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba menunjukkan semakin baik manajemen

dalam mengelola perusahaan.

Analisis rasio yang digunakan adalah :

Net Profit Margin adalah = Laba Bersih

Penjualan

Laba Setelah Pajak Return On Assets =

Total aktiva

Laba Bersih Return On Equity =

Modal Sendiri

2. Yaitu metode analisa dengan menggunakan data deskriptif atau

data yang diperoleh dari peusahaan kemudian dari data tersebut

akan dihasilkan sesuatu kesimpulan yang tepat.

Page 53: Skripsi Mahargo A

53

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah singkat PT. Bursa Efek Indonesia

Pada 9 Mei 2006 Ketua BAPEPAM Fuad Rahmani menyampaikan

pandangnya bahwa proses merger BES-BEJ sebagaimana telah dicanangkan

sebelumnya tetap berlangsung. Pada kesempatan Rapat-rapat di BAPEPAM

dan LK.pada tanggal 1 Juni 2006, 2 Juni 2006, 21 September 2006 dan 24

November 2006 telah dibahas berbagai isu penting mengenai persiapan

penggabungan BES-BEJ. Pada akhir November 2006 kajian merger BES baru

selesai dan akhirnya diterima direksi BES

Pada tanggal 6 Desember 2006 .BES menyelenggarakan RUPSI.B dengan

agenda rapat meminta persetujuan atas Rencana Kerja Anggaran Tahunan

(RKAT) dan persetujuan prinsip merger BES-BEJ. Dalam putusan pemberian

persetujuan prinsip kepada direksi diminta agar penggabungan memperhatikan

3 hal yaitu bahwa kepentingan karyawan tidak boleh dirugikan, penyelesaian

UBH dan kepentingan pemegang saham harus optimal.

Page 54: Skripsi Mahargo A

54

Dalam pertemuan yang diadakan pada tanggal 20 Desember 2006 dihadirin

direksi BES-BEJ telah dibahas beberapa isu penting terkait dengan rencana

merger serta pembentukan tim kecil dan disepakatin masing-masing bursa

akan menunjuk 2 orang anggota direksi. Setelah melalui beberapa kali

pertemuan, pada awal bulan Juni 2007 Tim merger BES mulai menyusun

paper yang berjudul Pokok-pokok Pikiran Penggabungan BES-BEJ. Paper

yang pertama berisi tentang pemikiran dan pandangn Tim Merger BES antara

lain visi dan misi bursa hasil penggabungan. Manfaat dan tujuan

penggabungan BES-BEJ, pengembangan bursa hasil penggabungan, resiko

penggabungan dan sinergi yang akan dihasilkan dari penggabungan BES-BEJ

serta organisasi bursa hasil penggabungan di masa datang.

Paper kedua tentang Perdagangan, Paper ketiga tentang Emiten tercatat di

BES, paper keempat tentang Pemegang saham dan anggota bursa.paper kelima

tentang Teknologi Informasi. Paper keenam tentang Sumber Daya Manusia

BES dan Paper ketujuh tentang Usulan Kerangka Merger. Pada tanggal 30

Agustus 2007 diselenggarakan pertemuan koordinasi antara BES-BEJ dengan

ketiga konsultan (HHP,E&Y dan DDI). Pertemuan ini merupakan pertemuan

penentu untuk memastikan kesiapan seluruh materi. Rancangan

Penggabungan. Pada kesempatan tersebut BES kembali menyampaikan usulan

mengenai nama Bursa Indonesia atau “INDONESIA EXCHANGE” dan

memutuskan untuk tidak membuat logo dalam bentuk gambar akan tetapi

membuat logo tulisan ‘INDONEX’.

4.1.2 Stuktur Organisasi PT.Bursa Efek Indonesia

Page 55: Skripsi Mahargo A

55

Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan , bahwa kekuasaan tertinggi

terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Didalam struktur

Organisasi PT.BEI terdapat 7 Dewan Komisaris yang terdiri dan 1 orang

komisaris utama dan 6 orang Direktur lainnya sebagai direktur yang

membidangi pekerjaan tertentu serta membawahi suatu departemen-

departemen.

Gambar 1

Struktur Organisasi PT.BEI

Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS)

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Umum

Direktur Perdagangan

Saham

Direktur Perdagangan

fixed income dan

derivatif

Direktur Pengawasan

Direktur Pencatatan

Direktur Teknologi Informasi

Direktur Administrasi

Pengawasan Transaksi

Seketaris Perusahaan

Manajemen Resiko

Perdagangan Saham

Perdagangan fixed

income

Perdagangan Derivatif

Hukum

Pemeriksaan Anggota

Baru

Penc.Sektor Rill

Direktur Teknologi Informasi

Penc.Sektor Jasa

Keuangan

Umum

Sumber Daya

Manusia

Pengemb Solusi bisnis Teknologi Informasi

Penc.Sektor uang

Page 56: Skripsi Mahargo A

56

4.1.3. Sejarah Singkat PT Multistrada Arah Sarana, Tbk.

PT. Multistrada Arah Sarana Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik

Indonesia pada tanggal 20 juni 1988 dengan nama PT oroban Perkasa dalam

rangka Undang-undang Penanaman Modal dalam Negeri No.6 Tahun 1968,

yang diubah dengan Undang-undang No 12 Tahun 1970, berdasarkan Akta

Notaris Lukman Kirana,S.H., No,63. Akta pendirian disahkan oleh menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

8932.HT.01.01-TH.88 tanggal 20 September 1988 serta diumumkan dalam

Berita Negara no.41, Tambahan No.1877 tanggal 22 Mei 1990. Anggaran

Dasar Perusahaan telah terakhir melalui Akta Notaris Kumala Tjahjani

Widodo, S.H.,M.H. M.Kn., No 48, tanggal 19 Desember 2011, mengenai

penunjukan anggota dewan komisaris baru dan peningkatan modal dasar

Perusahaan.

Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,

ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak (bersama-sama dirujuk

sebagai “Kelompok Usaha”) adalah menjalankan usaha di bidang industry

pembuatan ban untuk semua jenis kendaraan bermotor,dan pengusahaan dan

pengelolaan Hutan Tanaman Industri (“HTI”). Saat ini, Perusahaan bergerak

dalam bidang industry pemb uatan dan kendaraan bermotor.Hasil produksi

Page 57: Skripsi Mahargo A

57

Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri.termasuk Timur

Tengah,Eropa ,Australia,Afrika,Asia dan Amerika.

Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jl. Raya Lemahabang KM 58,3,

Cikarang Timur, Propinsi Jawa Barat.Perusahaan mulai beroperasi secara

komersial pada bulan 1995.Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan

dan disetujui oleh direksi Perusahaan pada tanggl 14 Maret 2012. Perusahaan

tidak memiliki entitas induk langsung maupun entitas induk terakhir karena

tidak dapat terdapat pemegang saham pengedali atas Perusahaan.

4.1.4 Sejarah Singkat PT Gajah Tunggal, Tbk.

PT. Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaries

No. 54 tanggal 24 agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi, SH, notaries

public di Jakarta. Akta pendiri ini disahkan oleh menteri kehakiman republic

Indonesia dalam surat keputusannya No. J.A.5/69/23 tanggal 29 Mei 1952 serta

diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 5 agustus

1952, Tambahan No.884. Anggaran Dasar Perusahaan Telah disesuaikan

dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas

dengan akta No. 13 tanggal 22 Nopember 2007 dari Amrul Partomuan Pohan

SH, Lex Legibus Magister, notaries di Jakarta dan telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan Surat Keputusannya No C-06556.HT.01.04-TH2007 tanggal 13

Desember 2007.

Page 58: Skripsi Mahargo A

58

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Tanggerang

dan Serang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Hayam Wuruk,

Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk 8, Jakarta.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan

Perusahaan terutama meliputi bidang industry pembuatan barang-barang dari

karet,termasuk ban dalam dan luar segala jenis kendaraan, barang atau alat.

Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1953. Hasil

produksi Perusahaan. di dalam dan di luar negeri, termasuk ke amerika serikat,

Asia, Australia dan Eropa. Jumlah karyawan Perusahaan 12.423 karyawan

tahun 2011 dan 11.724 karyawan tahun 2010.

4.1.5 Sejarah Singkat PT Goodyear Indonesia, Tbk.

PT Goodyear Indonesia Tbk (“Perusahaan”) semula didirikan dengan

nama “NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited”pada tanggal 26

Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Benjamin ter Kuile No. 199, yang

kemudian berubah nama menjadi “PT Goodyear Indonesia” berdasarkan Akta

Notaris Eliza Pondang No.73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

Y.A.5/250/7 tanggal 25 Juli 1978.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan

yang terakhir adalah pada tanggal 29 Mei 2008 berdasarkan Akta Notaris

No.22 Haji Syarif Siangan Tanudjaja, Sh., dalam rangka memenuhi ketentuan

Undang-undang (UU) Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahaan tersebut

telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Page 59: Skripsi Mahargo A

59

Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-41493.A.H.01.02.2008 tanggal 15

juli 2008.

Perusahaan bergarak dalam bidang Indrustri ban untuk kendaraan

bermotor, pesawat terbang serta komponen lain yang terkait,juga penyaluran

dan ekspor ban.

Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban pada

tahun 1917. Pabrik Perusahaan dibangun pada tahun 1935 di Bogor sebagai

pabrik ban pertama di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di

Bogor. Induk utama Perusahaan adalah The Goodyear Tire & Rubber

Company, sebuah Perusahaan yang berdiri dan berkedudukan di America

Serikat.

Pada tanggal 10 November 1980, Perusahaan menawarkan 6.150.000

lembar sahamnya dengan nilai nominal sebesar Rp.1000 (Rupiah Penuh) Per

lembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEJ). Efektif

mulai 1 Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada tanggal 20 Desember 2000 Perusahaan mendaftarkan 34.850.000

lembar sahamnya yang dimiliki oleh The Goodyear Tire & Rubber Company

(GTRC) ke BEI. Sejak tanggal 2 Januari 2001, seluruh saham Perusahaan telah

tercatat secara resmi di BEI.

4.2 Data dan Ratio Keuangan

Dalam penelitian ini, analisis ratio keuangan menggunakan Pendekatan

Time Series Analysis dan Cross Sectional Approach. Time Series Analysis

Page 60: Skripsi Mahargo A

60

bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukan

oleh ratio-ratio yang digunakan selama tiga tahun terakhir 2009-2011.

Sedangkan Cross Sectional Approach untuk membandingkan ratio-ratio

antara keuangan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

4.2.1 Perhitungan Ratio Keuangan Secara Time Series PT. Multistrada

Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia,

Tbk.

Tabel 4.1

Ratio Keuangan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah Tunggal,

Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

31 Desember 2009-2011

Keterangan Perusahaan Tahun

2009 2010 2011 A. Ratio Likuiditas

- Cureent RatioPT. Multistrada Arah Sarana 85,9% 67,0% 48,1%

PT. Gajah Tunggal 253,1% 169,5% 174,9% PT. Goodyear Indonesia 90,5% 86,4% 85,5%

- Quick RatioPT. Multistrada Arah Sarana 35,2% 27,3% 18,1%

PT. Gajah Tunggal 188,5% 128,4% 117,6% PT. Goodyear Indonesia 49,5% 51,3% 51,9%

- Cash RatioPT. Multistrada Arah Sarana 1,5% 4,5% 1,7%

PT. Gajah Tunggal 61,1% 31,5% 20,2% PT. Goodyear Indonesia 20,6% 18,5% 19,4% B.Ratio Leverage

- Debt To assets RatioPT. Multistrada Arah Sarana 42,4% 46,3% 62,6%

PT. Gajah Tunggal 69,9% 65,9% 61,6% PT. Goodyear Indonesia 63,1% 63,7% 63,9%

Page 61: Skripsi Mahargo A

61

- Debt Equity RatioPT. Multistrada Arah Sarana 73,7% 86,5% 168,0%

PT. Gajah Tunggal 232,3% 194,0% 160,7% PT. Goodyear Indonesia 171,4% 176,2% 177,2%

C. Ratio Aktivitas - Rata-rata Umur Piutang PT. Multistrada Arah Sarana 26 Hari 19 Hari 35 Hari PT. Gajah Tunggal 33 Hari 57 Hari 57 Hari PT. Goodyear Indonesia 30 Hari 35 Hari 27 Hari - Perputaran Persediaan PT. Multistrada Arah Sarana 3,04X 3,99X 2,96X PT. Gajah Tunggal 7,09X 7,26X 6,12X PT. Goodyear Indonesia 6,10X 7,36X 7,54X - Perputaran Aktiva Tetap PT. Multistrada Arah Sarana 0,93X 0,84X 0,82X PT. Gajah Tunggal 1,44X 1,67X 1,18X PT. Goodyear Indonesia 0,15X 0,27X 0,23X - Perputaran Total Aktiva PT. Multistrada Arah Sarana 0,06X 0,66X 0,60X PT. Gajah Tunggal 0,89X 0,95X 1,02X PT. Goodyear Indonesia 0,09X 0,14X 0,12X D. Ratio Profitabilitas - Net Profit Margin PT. Multistrada Arah Sarana 143,1% 160,8% 51,6% PT. Gajah Tunggal 11,4% 9,2% 7,9% PT. Goodyear Indonesia 9,3% 3,8% 1,0% - Return On Assets PT. Multistrada Arah Sarana 2,1% 1,6% 0,9% PT. Gajah Tunggal 4,1% 2,7% 1,4% PT. Goodyear Indonesia 4,2% 1,9% 1,7% - Return On Equity PT. Multistrada Arah Sarana 11,9% 10,8% 8,0% PT. Gajah Tunggal 33,8% 25,7% 21,3% PT. Goodyear Indonesia 29,1% 16,0% 4,5%

Page 62: Skripsi Mahargo A

62

4.3 Interprestasi Hasil Penelitian

4.3.1 Interprestasi Analisis Ratio Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk

Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Automotive And

Components Secara Time Series

Pada bagian ini penulis akan melakukan interprestasi ratio

keuangan,berdasarkan pada hasil perhitungan ratio-ratio sebelumnya.

1. PT.Multistrada Arah Sarana,Tbk

1. Ratio Likuiditas

a) Current Ratio

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan current

ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk, mengalami penurunan. Pada

tahun 2009 sebesar 85,9%, pada tahun 2010 mengalami penurunan

sebesar 67,0% dan pada tahun 2011 juga mengalami penurunan

sebesar 48,1%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban jangka pendeknya tidak baik.

b) Quick Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembangan ratio

mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat

Page 63: Skripsi Mahargo A

63

Quick ratio pada tahun 2009 sebesar 35,2%, pada tahun 2010

mengalami penurunan sebesar 27,3%, pada tahun 2011 juga

mengalami penurunan sebesar 18,1%, Hal ini menunjukan bahwa

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang dijamin oleh aktiva lancar tanpa memperhitungkan

persediaan kurang baik.

c) Cash Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembanngan ratio

mengalami kenaikan dan penurunan, Hal ini dapat dilihat dari

adanya tingkat Cash ratio pada tahun 2009 sebesar 1,5%,pada tahun

2010 mengalami kenaikan sebesar 4,5% ,dan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 1,7%, hal ini menunjukan bahwa

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek berdasarkan

kas kurang baik.

2. Ratio Solvabilitas

a) Debt to Assets Ratio

Berdasarkan table yang ada maka dapat dilihat bahwa selama tiga

tahun.(2009-2011) Debt ratio PT.Multistrada Arah Sarana Tbk.

Mengalami kenaikan, pada tahun 2009 sebesar 42,4%,pada tahun

2010 Mengalami Kenaikan sebesar 46,3% dan pada tahun 2011

mengalami kenaikan sebesar 62,6%. Hal ini menunjukkan bahawa

kondisi perusahaan kurang baik, karena semakin besar prosentase

Page 64: Skripsi Mahargo A

64

debt to assets perusahaan maka, jumlah asset yang dijaminkan untuk

membayar hutang akan semakin besar.

b) Debt to Equity Ratio

Dari table terlihat bahwa perkembangan debt to equity ratio selama

kurun waktu tiga tahun 2009-2011 terus mengalami kenaikan, pada

tahun 2009 sebesar 73,7%, pada tahun 2010 mengalami kenaikan

sebesar 86,5%, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar

168,0%, Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat

menjamin hutang perusahaan karena besarnya pinjaman jangka

panjang pada tahun 2011.

3) Ratio Aktivitas

a) Rata-rata Umur Piutang

Piutang menunjukan berapa lama waktu yang diperlukan sejak

perusahaan melakukan penjualan, samapai dengan menerima

pembayaran tunai. Perkembangan periode umur piutang pada PT.

Multistrada Arah Sarana Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-2011)

mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 26 hari,

pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 19 hari, dan pada

tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 35 hari, Hal ini menunjukan

bahwa manejemen kurang bagus dalam mengelola piutangnya,

semakin sedikit waktu yang digunakan dalam mengumpulkan

piutang,maka akan semakin baik.

b) Perputaran Persediaan

Page 65: Skripsi Mahargo A

65

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan perputaran

pada PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. Mengalami kenaikan dan

penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 3,04X, pada tahun 2010

mengalami kenaikan sebesar 3,99X, dan pada tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 2,96X, Hal ini menunjukan semakin tinggi tingkat

perputaran, maka semakin baik perusahaan didalam mengelola.

c) Perputaran Aktiva Tetap

Perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan

aktiva tetap perusahaan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa

ratio perputaran aktiva tetap PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.

Mengalami penurunan tiga tahun terakhir pada tahun 2009-2011,

pada tahun 2009 sebesar 0,93X, pada tahun 2010 mengalami

penurunan sebesar 0,84X, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan

sebesar 0,82X, hal ini menunjukan bahwa penurunan perputaran

aktiva tetap disebabkan oleh penggunaan aktiva tetap perusahaan

kurang efesien,karena adanya kapasitas yang menganggur.

d) Perputaran Total Aktiva

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan

Perputaran Total aktiva PT. Multistrada Arah Sarana mengalami

kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 0,06X, pada tahun

2010 mengalami kenaikan sebesar 0,66X, dan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 0,60X, Hal ini menunjukan bahwa

manajemen perusahaan mampu mengelola seluruh aktiva yang

Page 66: Skripsi Mahargo A

66

dimiliki oleh perusahaan untuk menciptakan penjualan dan

mendapatkan laba.

4. Ratio Profitabilitas

a) Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih ( net

profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh expenses

termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi

net profit margin, maka semakin baik operasional perusahaan. Net

profit margin PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. Selama tiga

tahun ( 2009-2011) mengalami kenaikan dan penurunan. Pada

tahun 2009 sebesar 143,4% , pada tahun 2010 mengalami

kenaikan sebesar 160,1%, dan pada tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 51,6%, Hal ini menunjukann bahwa penurunan

net profit margin ini disebabkan karena meningkatnya beban

operasional yang ada di perusahaan, semakin turun prosentase net

profit margin maka semakin kurang baik bagi perusahaan.

b) Return On Assets

Berdasarkan table dapat diketahui bahwa return on equity pada

PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. Selam tiga tahun terakhir (2009-

2011) mengalami penurunan, pada tahun 2009 sebesar 2,1% , pada

tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,6%, dan pada tahun

Page 67: Skripsi Mahargo A

67

2011 mengalami penurunan sebesar 0,9%, Hal ini menunjukan

tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total dari

aktivanya serta untuk menunujkan seberapa banyak laba bersih

yang diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahan kurang

baik.

c) Return On Equity

Return On Equity pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk.

Selama tiga tahun ( 2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun

2009 sebesar 11,9%, pada tahun 2010 mengalami penurunan

sebesar 10,8%, dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar

8,0%, Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan atas

modal yang diinvestasikan pada perusahaan kurang baik.

2. PT.Gajah Tunggal, Tbk.

1.Ratio Likuiditas

a) Current Ratio

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan current

ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk, mengalami kenaikan dan

penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 253,1%, pada tahun 2010

mengalami penurunan sebesar 169,5% dan pada tahun 2011

mengalami kenaikan sebesar 174,9%. Hal ini menunjukan bahwa

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka

pendeknya tidak baik.

Page 68: Skripsi Mahargo A

68

b). Quick Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembangan ratio

mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat

Quick ratio pada tahun 2009 sebesar 188,5%, pada tahun 2010

mengalami penurunan sebesar 128,4%, pada tahun 2011 juga

mengalami penurunan sebesar 117,6% Hal ini menunjukan bahwa

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang dijamin oleh aktiva lancar tanpa memperhitungkan

persediaan kurang baik.

c). Cash Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembanngan ratio

mengalami penurunan, Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat

Cash ratio pada tahun 2009 sebesar 61,1%, pada tahun 2010

mengalami penurunan sebesar 31,8% ,dan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 20,2%, hal ini menunjukan bahwa

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek berdasarkan

kas kurang baik.

2. Ratio Solvabilitas

a) Debt to Assets Ratio

Berdasarkan table yang ada maka dapat dilihat bahwa selama tiga

tahun.(2009-2011) Debt ratio PT.Gajah Tunggal Tbk. Mengalami

penurunan, pada tahun 2009 sebesar 69,9%, pada tahun 2010

Mengalami penurunan sebesar 65,9% dan pada tahun 2011

Page 69: Skripsi Mahargo A

69

mengalami penurunan sebesar 61,6%. Hal ini menunjukkan bahawa

kondisi perusahaan baik, karena semakin kecil prosentase debt to

assets perusahaan maka, jumlah aset yang dijaminkan untuk

membayar hutang akan semakin kecil

b) Debt to Equity Ratio

Dari table terlihat bahwa perkembangan debt to equity ratio selama

kurun waktu tiga tahun (2009-2011) terus mengalami penurunan,

pada tahun 2009 sebesar 232,3%, pada tahun 2010 mengalami

penurunan sebesar 194,0%, dan pada tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 160,7%, Hal ini menunjukan bahwa perusahaan

dapat menjamin hutang perusahaan karena kecil pinjaman jangka

panjang pada tahun 2011.

3 Ratio Aktivitas

a) Rata-rata Umur Piutang

Piutang menunjukan berapa lama waktu yang diperlukan sejak

perusahaan melakukan penjualan, samapai dengan menerima

pembayaran tunai. Perkembangan periode umur piutang pada

PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-2011) mengalami

kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 33 hari, pada tahun 2010

mengalami kenaikan sebesar 51 hari, dan pada tahun 2011 sama pada

tahun 2010 sebesar 51 hari, Hal ini menunjukan bahwa manejemen

kurang bagus dalam mengelola piutangnya, semakin sedikit waktu

Page 70: Skripsi Mahargo A

70

yang digunakan dalam mengumpulkan piutang,maka akan semakin

baik

.

b) Perputaran Persediaan

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan perputaran

pada PT.Gajah Tunggal, Tbk. Mengalami kenaikan dan penurunan.

Pada tahun 2009 sebesar 7,09X, pada tahun 2010 mengalami kenaikan

sebesar 7,26X, dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar

6,12X, Hal ini menunjukan semakin tinggi tingkat perputaran, maka

semakin baik perusahaan didalam mengelola.

c) Perputaran Aktiva Tetap

Perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan

aktiva tetap perusahaan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa

ratio perputaran aktiva tetap PT.Gajah Tunggal, Tbk. Mengalami

kenaikan tiga tahun terakhir pada tahun (2009-2011), pada tahun

2009 sebesar 1,44X, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar

1,67X, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1,82X, hal

ini menunjukan bahwa kenaikan perputaran aktiva tetap disebabkan

oleh penggunaan aktiva tetap perusahaan yang efesien,karena adanya

kapasitas yang tidak menganggur.

i. Perputaran Total Aktiva

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan

Perputaran Total aktiva PT.Gajah Tunggal, Tbk. mengalami

Page 71: Skripsi Mahargo A

71

kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 0,89X, pada tahun 2010

mengalami kenaikan sebesar 0,95X, dan pada tahun 2011 mengalami

kenaikan sebesar 1,02X, Hal ini menunjukan bahwa manajemen

perusahaan mampu mengelola seluruh aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.

4. Ratio Profitabilitas

a). Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih ( net

profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh expenses

termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi

net profit margin, maka semakin baik operasional perusahaan. Net

profit margin PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-

2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 11,4% ,

pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 9,2%, dan pada

tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 7,9%, Hal ini

menunjukann bahwa penurunan net profit margin ini disebabkan

karena meningkatnya beban operasional yang ada di perusahaan,

semakin turun prosentase net profit margin maka semakin kurang

baik bagi perusahaan.

b). Return On Assets

Berdasarkan table dapat diketahui bahwa return on equity pada

PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga tahun terakhir (2009-2011)

Page 72: Skripsi Mahargo A

72

mengalami penurunan, pada tahun 2009 sebesar 4,1% , pada tahun

2010 mengalami penurunan sebesar 2,7%, dan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 1,4%, Hal ini menunjukan tingkat

keuntungan yang dihasilkan dari investasi total dari aktivanya serta

untuk menunujkan seberapa banyak laba bersih yang diperoleh dari

seluruh aktiva yang dimiliki perusahan kurang baik.

c). Return On Equity

Return On Equity pada PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga

tahun (2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar

33,8%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 25,7%, dan

pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 21,3%, Hal ini

menunjukan bahwa kemampuan perusahaan atas modal yang

diinvestasikan pada perusahaan kurang baik.

3. PT.Goodyear Indonesia, Tbk.

1.Ratio Likuiditas

a). Current Ratio

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan current

ratio PT. Goodyear Indonesia, Tbk. mengalami penurunan. Pada

tahun 2009 sebesar 90,5%, pada tahun 2010 mengalami penurunan

sebesar 86,4% dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar

85,5%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendeknya tidak baik.

Page 73: Skripsi Mahargo A

73

b). Quick Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembangan ratio

mengalami kenaikan . Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat Quick

ratio pada tahun 2009 sebesar 49,5%, pada tahun 2010 mengalami

kenaikan sebesar 51,3%, pada tahun 2011 juga mengalami kenaikan

sebesar 51,9% Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dijamin oleh

aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan cukup baik.

c). Cash Ratio

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembanngan ratio

mengalami kenaikan dan penurunan, Hal ini dapat dilihat dari

adanya tingkat Cash ratio pada tahun 2009 sebesar 20,6%, pada

tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 18,5% ,dan pada tahun

2011 mengalami kenaikan sebesar 19,4%, hal ini menunjukan

bahwa perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

berdasarkan kas kurang baik.

2. Ratio Solvabilitas

a). Debt to Assets Ratio

Berdasarkan table yang ada maka dapat dilihat bahwa selama tiga

tahun (2009-2011) Debt ratio PT.Goodyear Indonesia, Tbk.

Mengalami kenaikan, pada tahun 2009 sebesar 63,1%, pada tahun

2010 Mengalami Kenaikan sebesar 63,7% dan pada tahun 2011

mengalami kenaikan sebesar 63,9%. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 74: Skripsi Mahargo A

74

kondisi perusahaan kurang baik, karena semakin besar prosentase

debt to assets perusahaan maka, jumlah asset yang dijaminkan untuk

membayar hutang akan semakin besar.

b). Debt to Equity Ratio

Dari table terlihat bahwa perkembangan debt to equity ratio selama

kurun waktu tiga tahun (2009-2011) terus mengalami kenaikan, Pada

tahun 2009 sebesar 171,4%, pada tahun 2010 mengalami kenaikan

sebesar 176,2%, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar

177,2%, Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat

menjamin hutang perusahaan karena besarnya pinjaman jangka

panjang pada tahun 2011.

3. Ratio Aktivitas

a) Rata-rata Umur Piutang

Piutang menunjukan berapa lama waktu yang diperlukan sejak

perusahaan melakukan penjualan, samapai dengan menerima

pembayaran tunai. Perkembangan periode umur piutang pada

PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-2011)

mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 30 hari, pada tahun

2010 mengalami kenaikan sebesar 35 hari, dan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 27 hari, Hal ini menunjukan bahwa

manejemen kurang bagus dalam mengelola piutangnya, semakin

sedikit waktu yang digunakan dalam mengumpulkan piutang,maka

akan semakin baik.

Page 75: Skripsi Mahargo A

75

b) Perputaran Persediaan

Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan perputaran

pada PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Mengalami kenaikan. Pada tahun

2009 sebesar 6,10X, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar

7,36X, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 7,54X, Hal

ini menunjukan semakin tinggi tingkat perputaran, maka semakin baik

perusahaan didalam mengelola.

c) Perputaran Aktiva Tetap

Perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan

aktiva tetap perusahaan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa

ratio perputaran aktiva tetap PT.Goodyear Indonesia, Tbk.

Mengalami kenaikan dan penurunan tiga tahun terakhir pada tahun

(2009-2011), pada tahun 2009 sebesar 0,15X, pada tahun 2010

mengalami kenaikan sebesar 0,27X, dan pada tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 0,23X, hal ini menunjukan bahwa kenaikan

perputaran aktiva tetap disebabkan oleh penggunaan aktiva tetap

perusahaan yang tidak efesien,karena adanya kapasitas yang

menganggur.

d).Perputaran Total Aktiva

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan

Perputaran Total aktiva PT.Goodyear Indonesia, Tbk. mengalami

kenaikan dan penurunan, Pada tahun 2009 sebesar 0,09X, pada tahun

2010 mengalami kenaikan sebesar 0,14X, dan pada tahun 2011

Page 76: Skripsi Mahargo A

76

mengalami penurunan sebesar 0,12X, Hal ini menunjukan bahwa

manajemen perusahaan mampu mengelola seluruh aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan untuk menciptakan penjualan dan

mendapatkan laba.

4. Ratio Profitabilitas

a). Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih ( net

profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh expenses

termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi

net profit margin, maka semakin baik operasional perusahaan. Net

profit margin PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga tahun

( 2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar

9,3% , pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,8%, dan

pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,0%, Hal ini

menunjukann bahwa penurunan net profit margin ini disebabkan

karena meningkatnya beban operasional yang ada di perusahaan,

semakin turun prosentase net profit margin maka semakin kurang

baik bagi perusahaan.

b). Return On Assets

Berdasarkan table dapat diketahui bahwa return on equity pada

PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga tahun terakhir (2009-

2011) mengalami penurunan, pada tahun 2009 sebesar 4,2% , pada

tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,9%, dan pada tahun

Page 77: Skripsi Mahargo A

77

2011 mengalami penurunan sebesar 0,7%, Hal ini menunjukan

tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total dari

aktivanya serta untuk menunujkan seberapa banyak laba bersih

yang diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahan kurang

baik.

c). Return On Equity

Return On Equity pada PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga

tahun (2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar

29,1%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 16,0%, dan

pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4,5%, Hal ini

menunjukan bahwa kemampuan perusahaan atas modal yang

diinvestasikan pada perusahaan kurang baik.

4.3.2 Interpretasi Terhadap Ratio Keuangan Secara Cross Sectional

Approach

Berdasarkan pada data yang disuse pada perusahaan Automotive

And Components Secara Cross Sectional Approach adalah sebagai berikut

Page 78: Skripsi Mahargo A

78

1. Ratio Likuiditas

a) Current Ratio

Tabel 4.2

Rekapitulasi Cureent Ratio pada perusahaan Automotive And Components

Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 85,9% 67,0% 48,1% 67,0%PT. Gajah Tunggal 253,1% 169,5% 174,9% 199,1%PT. Goodyear Indonesia 90,5% 86,4% 85,5% 87,4%Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.2

Grafik Current Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah

Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

Page 79: Skripsi Mahargo A

79

- Pada tahun 2009 Current Ratio terbaik adalah PT. Goodyear

Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 90,5% karena tidak terlalu tinggi dan

tidak terlalu rendah

- Pada tahun 2010 Current Ratio terbaik adalah PT Gajah

Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 169,5% karena tidak terlalu tinggi dan

tidak terlalu rendah

- Pada tahun 2011 Current Ratio terbaik adalah PT Gajah

Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 174,9% karena tidak terlalu tinggi dan

tidak terlalu rendah

( Angka yang terlalu tinggi menunjukan indikasi kelebihan kas atau

piutang, sedangkan angka yang terlalu rendah atau kecil akan

menunjukan risiko likuiditas yang lebih baik)

Page 80: Skripsi Mahargo A

80

b). Quick Ratio

Table 4.3

Rekapitulasi Quick Ratio Ratio pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 35,2% 27,3% 18,1% 26,9%PT. Gajah Tunggal 188,5% 128,4% 117,6% 144,8%PT. Goodyear Indonesia 49,5% 51,3% 51,9% 50,9%

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.3

Grafik Quick Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah

Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

Page 81: Skripsi Mahargo A

81

- Pada tahun 2009 Quick Ratio terbaik adalah . Goodyear Indonesia,

Tbk. yaitu sebesar 49,5% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi

dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya

- Pada tahun 2010 Quick Ratio terbaik adalah . Goodyear Indonesia,

Tbk. yaitu sebesar 51,3% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi

dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya

- Pada tahun 2011 Quick Ratio terbaik adalah PT. Goodyear

Indonesia, Tbk. yaitu sebesar 51,9% karena angka tersebut tidak

terlalu tinggi dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri

lainya.

( sama seperti halnya Current Ratio, angka yang terlalu tinggi untuk

persediaan menunujukan indikasi kelebihan kas atau piutang,

sedangkan angka yang terlalu kecil menunjukan risiko likuiditas

yang terlalu tinggi)

Page 82: Skripsi Mahargo A

82

c). Cash Ratio

Table 4.4

Rekapitulasi Cash Ratio pada perusahaan Automotive And Components

Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 1,5% 4,5% 1,7% 67,0%PT. Gajah Tunggal 61,1% 31,5% 20,2% 199,1%PT. Goodyear Indonesia 20,6% 18,5 19,4% 87,4%

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.4

Grafik Cash Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah

Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

Page 83: Skripsi Mahargo A

83

- Pada tahun 2009 Cash Ratio terbaik adalah .PT. Goodyear Indonesia,

Tbk. yaitu sebesar 20,6% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi

dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya

- Pada tahun 2010 Cash Ratio terbaik adalah .PT. Goodyear Indonesia,

Tbk. yaitu sebesar 18,5% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi

dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya

- Pada tahun 2011 Cash Ratio terbaik adalah PT. Goodyear Indonesia,

Tbk. yaitu sebesar 19,4% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi

dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya

Page 84: Skripsi Mahargo A

84

2. Ratio Solvabilitas

a). Debt To Assets Ratio

Tabel 4.5

Rekapitulasi Debt To Assets Ratio pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 42,4% 46,3% 62,6% 50,4%PT. Gajah Tunggal 69,9% 65,9% 61,6% 65,8%PT. Goodyear Indonesia 63,1% 63,7% 63,9% 63,5%

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.5

Grafik Debt To Assets Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.

Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

.

- Pada tahun 2009 Debt To Assets Ratio terbaik adalah PT Gajah

tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 69,9% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 85: Skripsi Mahargo A

85

- Pada tahun 2010 Debt To Assets Ratio terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 65,9% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Debt To Assets Ratio terbaik adalah PT. Goodyear

Indonesia, Tbk. Yaitu sebesar 63,9% ( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

( Semakin tinggi rasio ini semakin besar jumlah modal pinjaman

yang digunakan didalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan)

b). Debt To Equity Ratio

Tabel 4.6

Page 86: Skripsi Mahargo A

86

Rekapitulasi Debt To Equity Ratio pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 73,7% 86,5% 168,0% 109,4%PT. Gajah Tunggal 232,3% 194,0% 160,7% 195,6%PT. Goodyear Indonesia 171,4% 176,2% 177,2% 174,9%

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.6

Grafik Debt To Equity Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.

Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Debt To Equity Ratio terbaik adalah PT.Gajah

Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 232,3% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 87: Skripsi Mahargo A

87

- Pada tahun 2010 Debt To Equity Ratio terbaik adalah PT.Gajah

Tunggal,Tbk.Yaitu sebesar 194,0% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Debt To Equity Ratio terbaik adalah PT.Goodyear

Indonesia,Tbk.Yaitu sebesar 177,2% ( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

3. Ratio Aktivitas

a). Rata-rata umur piutang

Page 88: Skripsi Mahargo A

88

Tabel 4.7

Rekapitulasi Rata-rata umur piutang pada perusahaan Automotive

And Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 26 Hari 19 Hari 35 Hari 26 HariPT. Gajah Tunggal 33 Hari 57 Hari 57 Hari 49 HariPT. Goodyear Indonesia 30 Hari 35 Hari 27 Hari 30 HariSumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.7

Grafik Rata-rata Umur Piutang Ratio PT. Multistrada Arah Sarana,

Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Rata-rata umur piutang terbaik adalah PT.

Multistrada Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 26 Hari ( dibandingkan

dengan insdrustri lainnya)

Page 89: Skripsi Mahargo A

89

- Pada tahun 2010 Rata-rata umur piutang terbaik adalah PT.

Multistrada Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 19 Hari ( dibandingkan

dengan insdrustri lainnya)

- Pada tahun 2011 Rata-rata umur piutang terbaik adalah PT.Goodyear

Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 27 Hari ( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

( semakin sedikit waktu yang digunakan dalam mengumpulkan

piutang,maka akan semakin baik.)

b). Perputaran Persediaan

Tabel 4.8

Page 90: Skripsi Mahargo A

90

Rekapitulasi Perputaran Persediaan pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 3,04X 3,99X 2,96X 3,33XPT. Gajah Tunggal 7,09X 7,26X 6,12X 6,82XPT. Goodyear Indonesia 6,10X 7,36X 7,54X 7,00X

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.8

Grafik Perputaran Persediaan Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk.

PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Perputaran Persediaan terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 7,09X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 91: Skripsi Mahargo A

91

- Pada tahun 2010 Perputaran Persediaan terbaik adalah PT. Goodyear

Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 7,36X( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Perputaran Persediaan terbaik adalah PT. Goodyear

Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 7,54X ( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

c). Perputaran Aktiva Tetap

Tabel 4.9

Page 92: Skripsi Mahargo A

92

Rekapitulasi Perputaran Aktiva Tetap pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 0,93X 0,84X 0,82X 0,86XPT. Gajah Tunggal 1,44X 1,67X 1,18X 1,43XPT. Goodyear Indonesia 0,15X 0,27X 0,23X 0,21X

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.9

Grafik Perputaran Aktiva Tetap Ratio PT. Multistrada Arah Sarana,

Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Perputaran Aktiva Tetap terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 1,44X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 93: Skripsi Mahargo A

93

- Pada tahun 2010 Perputaran Aktiva Tetap terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 1,67X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Perputaran Aktiva Tetap terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal, Tbk.Yaitu sebesar 1,82X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

d). Perputaran Total Aktiva

Tabel 4.10

Page 94: Skripsi Mahargo A

94

Rekapitulasi Perputaran Total Aktiva pada perusahaan Automotive

And Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 0,06X 0,66X 0,60X 0,44XPT. Gajah Tunggal 0,89X 0,95X 1,02X 0,95XPT. Goodyear Indonesia 0,09X 0,14X 0,12X 0,11X

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.10

Grafik Perputaran Total Aktiva Ratio PT. Multistrada Arah Sarana,

Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Perputaran Total Aktiva terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 0,89X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 95: Skripsi Mahargo A

95

- Pada tahun 2010 Perputaran Total Aktiva terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk.Yaitu sebesar 0,95X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Perputaran Total Aktiva terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 1,02X ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

4. Ratio Profitabilitas

a). Net Profit Margin

Page 96: Skripsi Mahargo A

96

Tabel 4.11

Rekapitulasi Net Profit Margin pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun Rata-

rata2009 2010 2011PT. Multistrada Arah Sarana 143,1% 160,8% 51,6% 118,5%PT. Gajah Tunggal 11,4% 9,2% 7,9% 9,5%PT. Goodyear Indonesia 9,3% 3,8% 1,0% 4,7%

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.11

Grafik Net Profit Margin Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.

Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Net Profit Margin terbaik adalah PT. Multistrada

Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 143,1% ( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

Page 97: Skripsi Mahargo A

97

- Pada tahun 2010 Net Profit Margin terbaik adalah PT. Multistrada

Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 160,8%( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

- Pada tahun 2011 Net Profit Margin terbaik adalah PT.Goodyear

Indonesia, Tbk. Yaitu sebesar 51,6% ( dibandingkan dengan

insdrustri lainnya)

b). Return On Assets

Tabel 4.12

Page 98: Skripsi Mahargo A

98

Rekapitulasi Return On Assets pada perusahaan Automotive And

Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun Rata-

rata2009 2010 2011PT. Multistrada Arah Sarana 2,1% 1,6% 0,9% 1,5%PT. Gajah Tunggal 4,1% 2,7% 1,4% 2,7%PT. Goodyear Indonesia 4,2% 1,9% 1,7% 2,6%

Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.12

Grafik Return To Assets Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.

Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Return On Assets terbaik adalah PT. Goodyear

Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 4,2% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 99: Skripsi Mahargo A

99

- Pada tahun 2010 Return On Assets terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 2,7%% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Return On Assets terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 1,4% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

c). Return On Equity

Tabel 4.13

Page 100: Skripsi Mahargo A

100

Rekapitulasi Return On Equity Ratio Tetap pada perusahaan Automotive

And Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri

Perusahaan Tahun

Rata- rata2009 2010 2011

PT. Multistrada Arah Sarana 11,9% 10,8% 8,0% 10,2%PT. Gajah Tunggal 33,8% 25,7% 21,3% 26,9%PT. Goodyear Indonesia 29,1% 16,0% 4,5% 16,5%Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )

Gambar 4.13

Grafik Return On Equity Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.

Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

Tahun 2009-2011

- Pada tahun 2009 Return On Equity Tetap terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 33,8% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

Page 101: Skripsi Mahargo A

101

- Pada tahun 2010 Return On Equity Tetap terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk.Yaitu sebesar 25,7% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

- Pada tahun 2011 Return On Equity Tetap terbaik adalah PT. Gajah

Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 21,3% ( dibandingkan dengan insdrustri

lainnya)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 102: Skripsi Mahargo A

102

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :

1. Ditinjau dari analisis Ratio Likuiditas dapat di tarik kesimpulan, bahwa

untuk Current Ratio hasil yang terbaik dari semua industry dimana

rata-rata industrinya sebesar 199,1 karena dilihat dari analisis,angka

tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Sedangkan dari

Quick Ratio yang terbaik dari semua industry sebesar 144,8 dan Cash

Ratio dipegang oleh PT Gajah Tunggal,Tbk. dimana rata-rata

industrinya sebesar 37,6

2. Ditinjau dari analisis Ratio Solvabilitas dapat di tarik kesimpulan, yaitu

Debt to Assest Ratio yang terbaik dipegang oleh PT. Gajah Tunggal,

Tbk. Sebesar 65,8. Sedangkan dilihat dari Debt to Equity Ratio yang

terbaik dipegang oleh PT. Gajah Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 195,6

3. Ditinjau dari Ratio Aktivitas pada Rata-rata umur piutang di pegang

oleh PT. Gajah Tunggal, Tbk. Sebesar 49 Hari dimana angka tersebut

tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Bila terlalu tinggi

akan menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih

tinggi. Sebaliknya angka yang terlalu rendah menunjukkan indikasi

kebijakan piutang yang terlalu ketat dan akan menurunkan penjualan.

Sedangkan perputaran persediaan yang terbaik dipegang oleh

PT.Goodyear Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 7,0X. Hasil ini

menunjukan eektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva

Page 103: Skripsi Mahargo A

103

tetapnya, semakin tinggi rasio ini menandakan bahwa kinerja

manejemen perusahaan baik. Yang terakhir perputaran total aktiva

tetap yang terbaik dipegang oleh PT. Gajah Tunggal,Tbk. Selama tiga

tahun terakhir (2009-2011).

4. Perusahaan yang mempunyai tingkat Rasio Profitabilitas terbaik

dilihat dari:

a) Net Profit Margin pada tahun 2009 Sampai tahun 2011dipegang

oleh PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk.

b) Return On Assets pada tahun 2010 Sampai tahun 2011 dipegang

oleh . PT.Gajah Tunggal,Tbk.

c) Return On Equity pada tahun 2011 Sampai tahun 2011 dipegang

oleh . PT.Gajah Tunggal,Tbk.

5. Bahwa kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari Current

Ratio ,Quick Rati, Debt to Assets, Debt to EquityRatio, secara bersama-

sama berpengaruh terhadap laba pada perusahaan Automotive And

Components (PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk. PT.Gajah

Tunggal,Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk. ) sedangkan ratio-ratio

Net Profit, Return on assets serta Return on Equity berpengaruh secara

parsial terhadap perubahanlaba. Hal ini menunjukan, bahwa ratio-ratio

keuangan bermanfaat sebagai pertimbangan dalam mengambil

keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui

prospek kinerja suatu perusahaan dimasa mendatang.

5.2 Saran

Page 104: Skripsi Mahargo A

104

Dari hasil analisis dan kesimpulan, maka penulis memberikan untuk

dijadikan bahan pertimbangan berkaitan dengan penelitian ini :

1. Sebaiknya, perusahaan mempertimbangkan penggunaan analisis ratio

keuangan dalam melakukan evaluasi kinerjanya, khusunya

menyangkut kinerja likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas.

Dengan mengetahui kinerjanya pada masing-masing ratio tersebut.

Perubahan bisa melakukan perencanaan yang efektif pada kebutuhan

cadangan aktiva lancarnya, khususnya jumlah aktiva liquid, proporsi

hutang terhadap modal dan jumlah persediaanoptimal yang bisa

meningkatkan perputaran ratio aktivitasnya.

2. Dilihat dari Debt to Assets sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah

hutang jangka panjangnya dalam operasi perusahaan.

3. Hendaknya perusahaan memperbaiki dan meningkatan penjualan serta

menekan beban pokok penjualan dan mengefisiensi biaya-biaya, baik

biaya penjualan lain-lain agar laba dapat ditingkatkan

4. Sebaiknya investor berhati-hati terhadap ratio kinerja perusahaan yang

negatif, karena akan berdampak pada dana atau modal yang

ditanamkan. Investor harus memperhatikan ratio-ratio profitabilitas

dan ratio aktivitas perusahaan, sehingga dapat diukur seberapa tinggi

prospek perusahaan ke depan

5. Sebaiknya dilakukan analisis terhadap laporan keuangan secara terus

menerus, sehingga perusahaan dapt mengetahui prestasi

perkembangan dimasa yang akan datang.

Page 105: Skripsi Mahargo A

105

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki 2004, Intermediate Accounting. Edisi Ke Delapan, Cetakan Pertama, Penerbit Salembah Empat, BPF Yogyakarta.

Djarwanto, PS. 2004. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan . Edisi ke-2. Yogyakarta. Penerbit BPFE

Page 106: Skripsi Mahargo A

106

Dwi Prastowo. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit UPP AMP YKPN.

Harapan, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntan Indonesia.2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit PT. Bumi Aksara

Kasmir, S.E, M.M. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada

Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yokyakarta: Penerbit UPP AMP-YKPN.

Robert L.Mathis dan Jhon. H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-10. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan,Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

S.Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ke-4. Yogyakarta. Penerbit Liberty.

LAMPIRAN

Deskripsi Hasil Penelitian

1. PT. Multistrada Arah Sarana

1. Ratio Likuiditas

Aktiva lancar

Page 107: Skripsi Mahargo A

107

a. Current Ratio = Hutang lancar

735.307Tahun 2009 = = 85,9%

855.759

665.438Tahun 2010 = = 67,0%

992.648

1.261.845Tahun 2011 = = 48,1%

2.619.116

Aktiva lancar - Persediaan b. Quick Ratio =

Hutang lancar

735.307 – 433.484Tahun 2009 = = 35,2%

855.759

665.438 – 393.453Tahun 2010 = = 27,2%

992.648

1.261.845 – 786.336Tahun 2011 = = 18,1%

2.619.116

Kas + Setara Kasc. Cash Ratio =

Hutang lancar

13.895Tahun 2009 = = 1,5%

885.759

45.038Tahun 2010 = = 4,5%

993.648

44.789

Page 108: Skripsi Mahargo A

108

Tahun 2011 = = 1,7%2.619.116

2. Ratio Solvabilitas

Total hutanga) Debt To Assets =

Total aktiva

1.076.388Tahun 2009 = = 42,4%

2.536.045

1.409.277Tahun 2010 = = 46,3%

3.038.421

2.969.322Tahun 2011 = = 62,2%

4.736.349

Total hutangb) Debt To Equity =

Total ekuitas

1.076.388Tahun 2009 = = 73,7%

1.459.657

1.409.277Tahun 2010 = = 86,7%

1.629.135

2.969.322Tahun 2011 = = 168,2%

1.767.027

3. Ratio Aktivitas

Piutanga).Rata-rata umur piutang =

Page 109: Skripsi Mahargo A

109

Penjualan/365

121.634Tahun 2009 = = 26 Hari

1.691.475/365

109.437Tahun 2010 = = 19 Hari

2.006.840/365

276.385Tahun 2011 = = 35 Hari

2.861.930/365

Hppb).Perputaran Persediaan =

Persediaan

1.320.874Tahun 2009 = = 3,04X

433.484

1.571.129Tahun 2010 = = 3,99X

393.453

2.329.096Tahun 2011 = = 2,95X

786.336

Penjualanc). Perputaran Aktiva Tetap =

Total aktiva Tetap

1.691.475Tahun 2009 = = 0,93X

1.800.738

2.006.840Tahun 2010 = = 0,84X

2.372.974

2.861.930Tahun 2011 = = 0,82X

Page 110: Skripsi Mahargo A

110

3.474.504

Penjualand).Perputaran Total Aktiva =

Total aktiva

1.691.475Tahun 2009 = = 0,06X

2.536.045

2.006.840Tahun 2010 = = 0,66X

3.038.412

2.861.930Tahun 2011 = = 0,60X

4.736.349

4. Ratio Profitabilitas

Laba bersiha).Net profit margin =

Penjualan

174.860Tahun 2009 = = 143,7%

121.634

176.082Tahun 2010 = = 160,8%

109.437

142.739Tahun 2011 = = 51,6%

276.385

Laba setelah pajakb).Return on assets =

Total aktiva

55.325Tahun 2009 = = 2,1%

Page 111: Skripsi Mahargo A

111

2.536.045

51.104Tahun 2010 = = 1,6%

3.038.421

142.739Tahun 2011 = = 0,9%

276.385

Laba bersihc).Return on equity =

Total equitas

174.860Tahun 2009 = = 11,9%

1.459.657

176.082Tahun 2010 = = 10,8%

1.629.135

142.764Tahun 2011 = = 8,0%

1.767.027

2. PT. Gajah Tunggal.

1. Ratio Likuiditas

Aktiva lancara. Current Ratio =

Hutang lancar

3.375.286Tahun 2009 = = 253,1%

1.333.179

4.489.184Tahun 2010 = = 169,5%

2.764.203

Page 112: Skripsi Mahargo A

112

5.073.477Tahun 2011 = = 174,9%

2.900.317

Aktiva lancar - Persediaan b. Quick Ratio =

Hutang lancar

3.375.286 – 862.152Tahun 2009 = = 188,5%

1.333.179

4.489.184 – 1.089.211Tahun 2010 = = 128,4%

2.647.203

5.073.477 – 1.660.462Tahun 2011 = = 117,6%

2.900.317

Kas + Setara Kasc. Cash Ratio =

Hutang lancar

815.459Tahun 2009 = = 61,1%

1.333.179

843.459Tahun 2010 = = 31,8%

2.647.203

586.720Tahun 2011 = = 20,2%

2.900.317

2. Ratio Solvabilitas

Total hutanga. Debt To Assets =

Page 113: Skripsi Mahargo A

113

Total aktiva

6.206.486Tahun 2009 = = 69,9%

8.877.146

6.844.970Tahun 2010 = = 65,9%

10.371.567

7.123.318Tahun 2011 = = 61,6%

11.554.143

Total hutangc) Debt To Equity =

Total ekuitas

6.206.486Tahun 2009 = = 232,3%

2.670.660

6.844.970Tahun 2010 = = 194,0%

3.526.597

7.123.318Tahun 2011 = = 160,7%

4.430.825

b. Ratio Aktivitas

Piutanga).Rata-rata umur piutang =

Penjualan/365

730.852Tahun 2009 = = 33 Hari

7.936.432/365

1.549.461Tahun 2010 = = 57 Hari

7.936.432/365

Page 114: Skripsi Mahargo A

114

1.860.955Tahun 2011 = = 57 Hari

11.841.396/365

Hppb).Perputaran Persediaan =

Persediaan

6.111.847Tahun 2009 = = 7,09X

862.152

7.915.174Tahun 2010 = = 7,26X

1.089.211

10.172.171Tahun 2011 = = 6.12X

1.660.462

Penjualanc). Perputaran Aktiva Tetap =

Total aktiva Tetap

7.936.432Tahun 2009 = = 1,44X

5.501.860

9.853.904Tahun 2010 = = 1,67X

5.882.383

11.841.396Tahun 2011 = = 1,82X

6.480.666

Penjualand).Perputaran Total Aktiva =

Total aktiva

7.936.432Tahun 2009 = = 0,89X

8.877.146

Page 115: Skripsi Mahargo A

115

9.853.904Tahun 2010 = = 0,95X

10.371.567

11.841.396Tahun 2011 = = 1,02X

11.554.143

c. Ratio Profitabilitas

Laba bersiha).Net profit margin =

Penjualan

905.330Tahun 2009 = = 11,4%

7.936.432

908.209Tahun 2010 = = 9,2%

9.853.904

946.046Tahun 2011 = = 7,6%

11.841.396

Laba setelah pajakb).Return on assets =

Total aktiva

368.283Tahun 2009 = = 4,1%

8.877.146

289.816Tahun 2010 = = 2,7%

10.371.567

172.052Tahun 2011 = = 1,4%

11.554.143

Laba bersihc).Return on equity =

Page 116: Skripsi Mahargo A

116

Total equitas

905.330Tahun 2009 = = 33,8%

2.670.660

908.209Tahun 2010 = = 25,7%

3.526.597

946.046Tahun 2011 = = 21,3%

4.430.825

3. PT. Goodyear Indonesia

1. Ratio Likuiditas

Aktiva lancara. Current Ratio =

Hutang lancar

398.615.880Tahun 2009 = = 90,5%

440.561.995

58.187.135Tahun 2010 = = 86,4%

67.331.761

65.428.752Tahun 2011 = = 85,3%

76,667.905

Aktiva lancar - Persediaan b. Quick Ratio=

Hutang lancar

398.615.880 – 180.333.384 Tahun 2009 = = 49,5%

440.561.995

Page 117: Skripsi Mahargo A

117

58.187.135 – 23.630.848Tahun 2010 = = 51,3 %

67.331.761

65.428.752 – 25.606.417 Tahun 2011 = = 51,9%

76.667.805

Kas + Setara Kasc. Cash Ratio =

Hutang lancar

90.833.126Tahun 2009 = = 20,6%

440.561.995

12.513.738Tahun 2010 = = 18,5%

67.331.761

586.720Tahun 2011 = = 19,4%

76.667.805

3. Ratio Solvabilitas

Total hutanga. Debt To Assets =

Total aktiva

721.275.749Tahun 2009 = = 63,1%

1.127.629.806

81.461.205Tahun 2010 = = 63,7%

127.685.085

83.626.715Tahun 2011 = = %

130.802.310

Page 118: Skripsi Mahargo A

118

Total hutangb. Debt To Equity =

Total ekuitas

712.275.749Tahun 2009 = = 171,4%

415.354.057

81.461.205Tahun 2010 = = 176.2%

46.223.880

83.626.715Tahun 2011 = = 177,2%

47.175.595

c. Ratio Aktivitas

Piutanga .Rata-rata umur piutang =

Penjualan/365

109.479.721Tahun 2009 = = 30 Hari

1.292.819.431 / 365

19.042.721Tahun 2010 = = 35Hari

193.371.346/ 365

15.557.429Tahun 2011 = = 27 Hari

207.310.260/365

Hppb.Perputaran Persediaan =

Persediaan

1.100.244.222Tahun 2009 = = 6,10X

180.333.384

Page 119: Skripsi Mahargo A

119

174.150.448Tahun 2010 = = 7,36X

23.630.848

193.290.214Tahun 2011 = = 7,54X

25.606.417

Penjualanc. Perputaran Aktiva Tetap =

Total aktiva Tetap

109.479.538Tahun 2009 = = 0,15X

729.013.920

19.042.721Tahun 2010 = = 0,27X

69.497.950

15.557.429Tahun 2011 = = 0,23X

65.373.558

Penjualand.Perputaran Total Aktiva =

Total aktiva

109.475.538Tahun 2009 = = 0,09X

1.127.629.806

19.042.721Tahun 2010 = = 0,14X

130.802.310

15.557.429Tahun 2011 = = 0,12X

127.685.085

d. Ratio Profitabilitas

Page 120: Skripsi Mahargo A

120

Laba bersiha.Net profit margin =

Penjualan

121.085.749Tahun 2009 = = 9,3%

1.292.819.431

7.415.868Tahun 2010 = = 3,8%

193.371.346

2.156.464Tahun 2011 = =1,0%

207.310.260

Laba setelah pajakb.Return on assets =

Total aktiva

48.232.848Tahun 2009 = = 4,2%

1.127.629.806

1.204.559Tahun 2010 = = 0,9%

127.685.085

973.660Tahun 2011 = = 0,7%

130.820.310

Laba bersihc.Return on equity =

Total equitas

121.085.749Tahun 2009 = = 29,1%

415.354.057

7.415.868Tahun 2010 = = 16,0%

46.223.880

Page 121: Skripsi Mahargo A

121

2.156.464Tahun 2011 = = 4,5%

47.175.595