skripsi -...
TRANSCRIPT
i
i
PENGARUH PENYALURAN PEMBIAYAAN BMT Al-JIBAAL dan BMT
MEKAR DAKWAH TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI
PEREMPUAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
SITI ROHMAH
NIM. 1113046000046
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/ 2018
ii
ii
iii
iii
iv
iv
iv
ABSTRAK
Siti Rohmah, 1113046000046 , Pengaruh Penyaluran Pembiayaan
BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah Terhadap Pemberdayaan Ekonomi
Perempuan. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440
H/ 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pembiayaan
oleh BMT terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan dan
membandingkan antara BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah yang
bagus dalam pemberdayaan ekonomi perempuan. Metode penelitian
menggunakan statistik non-parametrik yaitu uji beda uji wilcoxon sign rank,
dengan melakukan analisa uji normalitas terlebih dahulu menggunakan
analisis Kolmogorov- Smirnov.
Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel yang digunakan
untuk melihat adanya perbedaa pengaruh pembiayaan sebelum dan sesudah
yang diberikan oleh BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah antara lain
pendapatan, konsumsi, dan tabungan menghasilkan nilai 0,000 < 0,05 pada
nilai sign-2 tailed Uji beda Wilcoxon Sign Rank, hal ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh pemberdayaan ekonomi perempuan setelah adanya
pembiayaan, sedangkan berdasarkan uji statistik deskriptif dan berdasarkan
uji rank sum wilcoxon(uji peringkat) di peroleh hasil yang berbeda antara
BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah sekitar 30 % dari variabel yang
digunakan, dari keseluruhan hasil diperoleh BMT Mekar Da’wah lebih baik
dalam pemberdayaan ekonomi perempuan yaitu sebanyak 51 responden
mengalami peningkatan pada pendapatan, dan 54 responden mengalami
peningkatan pada konsumsi dan sebanyak 40 responden mengalami
peningkatan pada tabungan setelah terdapat pembiayaan dengan nilai z-
score > z hitung pada setiap variabelnya yaitu -6,738, yang menunjukan
terdapatnya peningkatan setelah adanya pembiayaan.
Kata Kunci : BMT, dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Pembimbing : Dr. Nurhasanah, M.Ag
Daftar Pustaka : Tahun 2002 s.d tahun 2017
v
ABSTRACT
Siti Rohmah, 1113046000046. Impact of Financing Distribution Of BMT
Al-Jibaal and BMT Mekar Da’wah Toward Women’s Economic
Empowerment. Concentration of Islamic Economic, Faculty of Economics
and Bussiness, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440
H/ 2018 M. This Study aims to analyze the impact of financing by BMT on
Women’s Economic Empowerment and compare beetwen BMT Al-Jibaal
with BMT Mekar Da’wah Blooming good to impact on women’s economic
empowerment. The research method uses non-parametric statistics, namely
a different test of Wilcoxon sign rank test by analyzing the normality test
using Kolmogrov-Smirnov analysis.
Besad on the analysis showed all variables used to see the difference in
the impact of financing before and after that given by BMT Al-Jibaal dan
BMT Mekar Da’wah include income, consumption, and saving resulting in a
value of 0,000 < 0,05 at the sign-2 value tailed different test of wilcoxon
sign rank, this shows that there’s an impact of women’s economic
empowermen after financingt, while based on descriptive statistical tests and
based on rank sum wilcoxon test (ranking test) results are different between
BMT Al-Jibaal and BMT Mekar Da’wah about 30% of the variables used,
from the overall results, BMT Mekar Da'wah is better at empowering
women's economy, namely 51 respondents experienced an increase in
income, and 54 respondents experienced an increase in consumption and as
many as 40 respondents experienced an increase in savings after being
found financing with z-score > z table for each variabel is -6.738, which
indicates an increase after financing.
Keyword : BMT, and Women’s Economic Empowerment
Advisitor : Dr. Nurhasanah, M.Ag
References : Year 2002 sd. 2017
vi
KATA PENGANTAR
حيم ن ٱلره حم ٱلره بسم ٱلله
Alhamdulillah segala puji hanya kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya meskipun banyak kekurangan dalam
penulisan karya ilmiah ini . Shalawat dan salam hanya tercurahkan kepada
baginda junjungan agung Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan
hidayah dan rahmah kepada umatnya.
Rasa syukur tiada hentinya tercurahkan penulis panjatkan, penulisan
skripsi ini tidak akan terselesaikan kepada tangan- tangan yang telah banyak
membantu penulis dan rasa hormat dan terimakasih sedalam-dalamya
kepada mereka yang telah memberikan saran dan kritik baik secara moril,
dorongan semangat, motivasi, dukungan finansial, maupun sumbangan
pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan ibu RR Tini Anggraeni, selaku
Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Bapak AM. Hasan Ali, MA selaku Ketua Program Studi Muamalat dan
Bapak Abdurraouf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Ibu Dr. Nurhasanah, MA, selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik, selain itu berbagai motivasi, ilmu dan
vii
pengalaman yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya. Semoga Allah
membalas segala kebaikan Ibu baik berupa ilmu, usia dan rezeki yang
barokah di dunia dan akhirat.
6. Ibu Dr. Euis Amalia, MA, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak meluangkan waktu, nasehat dan motivasi untuk konsultasi
mengenai akademik selama menimba ilmu di fakultas syariah dan hukum.
Semoga Allah selalu melimpahkan kepada mu keberkahan ilmu dan rizki
7. Kepada segenap Manager dan Staff BMT Meker Da’wah Serpong Bapak
Ismail, dan kepada segenap Manager dan Staff BMT Al-Jibaal Bapak
Abdul Biya SE yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan
observasi/ penelitian dalam penulisan skripsi ini
8. Segenap Tim Task Force Passing Out Prodi Muamalat, Terimkasih telah
membantu mempermudah penulis dalam menyusun penulisan skripsi ini
9. Kepada Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas ilmu yang
diberikan selama menimba ilmu di bangku perkuliahan, semoga ilmu ini
dapat bermanfaat baik di dunia dan Akhirat
10. Kepada kedua orangtuaku Bapak H.Nawang dan Almh(Hj.Bunyanih)
maafkan anak mu yang tak mampu membalas beribu kebaikan dan hanya
mampu memberikan yang terbaik dalam penulisan skripsi ini, kepada
abang- abangku, dan kakandaku terimakasih atas do’a, semangat, dan
motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini terimakasih atas keringat
dan jerih payahmu semoga Allah membalas segala kebaikan mu
11. Teman- teman istiqomah 13 Ponpes Sabilussalam Ciputat (zara, desi, ida,
nisa, dewi, ikhda, decha, kak gembel) terimakasih telah menjadi rumah
pertama penulis selama di Ciputat, semoga Allah memberikan kemudahan
kepada kalian semua.
12. Kawan- kawan HIKMAT Jabodetabek (Himpunan Ikatan Keluarga
Mahasiswa Alumni Tebuireng dan Sekitarnya) terspesial kepada teman
satu kitab dan satu pena Pondok Walisongo Cukir (Mb ayya, Izzet, uswah,
viii
iif,uyun,hana) terimakasih kepada kalian teman-teman seperjuanganku
yang telah memberikan senyuman, canda dan tawa selama menimba ilmu
di Jakarta, semoga kalian menjadi orang-orang sukses dan kita dapat
berjumpa kembali.
13. Kepada Keluarga Besar Lingkar Studi Ekonomi Islam (LiSEnSI) Terima
kasih telah memberikan pengalaman dan inspirasi kepada penulis
14. Kepada teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2013 Kelas B
terkhususon buat Fiah dan ika terima kasih telah menjadi sahabat terbaik
ku selama perkuliahan, semoga kesuksesan kepada kalian semua
Dengan demikian, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT selalu melipatgandakan kebaikan kalian dan semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan menjadi aspirasi untuk
perkembangan usaha Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Jakarta, 28 Agustus 2018
(Penulis)
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Siti Rohmah
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta,05 April 1996
3. Alamat : Jl.Tipar Cakung Rt03/05, Sukapura,Cilicing
Jakarta Utara
4. No Telp : 0899-627-2013
5. Email : [email protected] /
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. 2001 s/d 2007: MI. Umdaturrasikhien Jakarta
2. 2007 s/d 2010: Mts. Umdaturrasikhien Jakarta
3. 2010 s/d 2013: SMK Perguruan Mua’llimat Cukir Jombang Jawa- Timur
4. 2013-2018 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2014 : HIKMAT JABODETABEK (Himpunan Keluarga Mahasiswa
Alumni Tebuireng)
2. 2014 :Central Of Economic Studies (C.O.I.N.S)
3. 2014: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komfaksyahum
4. 2015: LiSensi Uin Jakarta
5. 2016 : Hikaja (Himpunan Keluarga Alumni Ponpes Walisongo
Jabodetabek) Bendahara 1
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI..................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
ILMIAH.................................................................................................. iii
ABSTRAK............................................................................................... iv
ABSTRACT............................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................... ix
DAFTAR ISI............................................................................................ x
DAFTAR TABEL.................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 5
C. Rumusan dan Batasan Penelitian....................................................... 5
D. Tujuan dan ManfaatPenelitian........................................................... 6
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu................................................ 7
F. Kerangka Pemikiran...........................................................................10
G. SistematikaPenulisan......................................................................... 11
H. Teknik Penulisan................................................................................ 12
BAB II PEMBIAYAAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI
PEREMPUAN MELALUI BMT................................................... ............13
xi
A. BMT ( Baitul Maal wa Tamwil) dalam Lingkup Lembaga Keuangan
Mikro Syariah......................................................................................... 13
1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan BMT .................................. 13
2. Regulasi dan asas BMT di Indonesia ......................................... 14
3. Produk –Produk BMT................................................................. 17
B. Pembiayaan Dana pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah............. 18
1. Pengertian Pembiayaan............................................................... 18
2. Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Konsumtif.................... 20
C. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan................................................. 21
1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Perempuan........................ 22
2. Indikator- indikator Dampak Pemberdayaan Ekonomi
Perempuan................................................................................... 23
3. Pemberdayaan Perempuan dalam Perspektif Ekonomi
Syariah........................................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................
27
A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................27
B. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................... 27
C. Metode Pengumpulan Data................................................................ 39
D. Populasi dan Pengumpulan Sampel Penelitian ................................. 40
E. Definisi Operasional Penelitian......................................................... 42
F. Metode Analisa Data..........................................................................44
1. Statistik Deskriptif ..................................................................... 44
2. Uji Normalitas............................................................................. 44
3. Uji Pangkat Tanda Wilcoxon...................................................... 44
4. Uji Hipotesis............................................................................... 44
G. Hipotesis............................................................................................ 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 46
A. Analisis Pengaruh Penyaluran Pembiayaan BMT terhadap Pemberdayaan
Ekonomi Perempuan.........................................................................46
xii
1. Pengaruh Penyaluran Pembiayaan BMT Al-Jibaal terhadap
Pemberberdayaan Ekonomi Perempuan.......................................... 46
2. Pengaruh Penyaluran Pembiayaan BMT Mekar Da’wah terhadap
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan............................................... 53
BAB VPENUTUP........................................................................................ 60
A. Kesimpulan........................................................................................ 60
B. Saran................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 62
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... 65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Dampak Pemberdayaan Ekonomi Perempuan ……….. 24
Tabel 3.1 Perkembangan Pembiayaan Koperasi BMT Al- Jibaal Tahun 2012-
2016...................................................................................................... 29
Tabel 3.2 Perkembangan Pembiayaan BMT Mekar Da’wah Tahun 2012-
2016...................................................................................................... 35
Tabel 3.3 Penentuan Jumlah Sampel Nasabah wanita BMT......................... 41
Tabel 4.1 Uji Normalitas Variabel Pangaruh Pembiayaan BMT Al-Jibaal dengan
menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test......................... 46
Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Pendapatan anggota di BMT Al Jibaal........... 48
Tabel 4.3 Uji Pangkat Wilcoxon Sign Rank Pendapatan sebelum dan sesudah di
BMT Al-Jibaal...................................................................................... 48
Tabel 4.4 Uji Beda Pendapatan Sebelum dan Sesudah di BMT Al-
Jibaal..................................................................................................... 49
Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Konsumsi Anggota BMT Al
Jibaal..................................................................................................... 50
Tabel 4.6 Hasil Uji Pangkat Wilcoxon Sign Rank konsumsi Anggota sebelum dan
sesudah di BMT Al-Jibaal ................................................................... 50
Tabel 4.7 Hasil Uji beda konsumsi rata-rata sebelum dan sesudah mendapatkan
pembiayaan BMT Al-Jibaal ................................................................ 51
Tabel 4.8 Hasil Uji Pangkat Wilcoxon Sign Ranks tabungan sebelum dan sesudah
di BMT Al-Jibaal...................................................................................52
Tabel 4.9 Uji beda tabungan sebelum dan sesudah di BMT Al-
Jibaal.......................................................................................................52
Tabel 4.10 Uji Normalitas Variabel Pengaruh Pembiayaan BMT Mekar Da’wah
dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test............ 53
Tabel 4.11 Deskriptif Statistik Pendapatan Anggota BMT Mekar
Da’wah.................................................................................................. 55
Tabel 4.12 Uji Pangkat Wilcoxon Sign Rank Pendapatan sebelum dan sesudah
BMT Mekar Da’wah............................................................................. 55
xiv
Tabel 4.13 Uji beda pendapatan sebelum dan sesudah anggota BMT Mekar
Da’wah.................................................................................................. 56
Tabel 4.14 Statistik deskriptif konsumsi anggota BMT Mekar
Da’wah.................................................................................................. 56
Tabel 4.15 Uji Pangkat Wilcoxon Sign Ranks Konsumsi sebelum dan sesudah
BMT Mekar Da’wah ............................................................................ 57
Tabel 4.16 Uji beda konsumsi sebelum dan sesudah anggota BMT Mekar
Da’wah.................................................................................................. 57
Tabel 4.17 Uji Pangkat Wilcoxon Sign Rank Tabungan BMT Mekar
Da’wah.................................................................................................. 58
Tabel 4.18 Hasil Uji beda tabungan sebelum dan sesudah anggota BMT Mekar
Da’wah………………………………………………………………. 59
xv
TABEL GAMBAR
Gambar 3.1 Profil Responden Anggota BMT Al-Jibaal Berdasarkan
Usia....................................................................................................... 30
Gambar 3.2 Profil Responden Anggota BMT Al-Jibaal Berdasarkan Jenjang
Pendidikan............................................................................................ 31
Gambar 3.3 Profil Reponden Anggota BMT Al-Jibaal Berdasarkan Besaran
Pembiayaan........................................................................................... 31
Gambar 3.4 Profil Responden Anggota BMT Al-Jibaal Berdasarkan Penggunaan
Pembiayaan........................................................................................... 32
Gambar 3.5 Profil Responden Anggota BMT Mekar Da’wah Berdasarkan
Usia....................................................................................................... 35
Gambar 3.6 Profil Responden Anggota BMT Mekar Da’wah Berdasarkan Jenjang
Pendidikan............................................................................................ 36
Gambar 3.7 Profil Responden Anggota BMT Mekar Da’wah Berdasarkan Besaran
Pembiayaan........................................................................................... 36
Gambar 3.8 Profil Responden Anggota BMT Mekar Da’wah Berdasarkan
Penggunaan Pembiayaan.....................................................................37
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu lembaga keuangan yang menopang ekonomi masyarakat adalah
dengan adanya Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Lembaga Keuangan Mikro di
Indonesia dapat membantu masyarakat, untuk mengakses keuangan di samping
lembaga keuangan lainnya, khususnya bagi pengusaha mikro, kecil dan
menengah (UKM) dimana mereka terkadang menemukan kesulitan untuk
mengakses dana dari bank yang memiliki persyaratan yang kaku sehingga para
pengusaha tersebut tidak dapat mengembangkan usahanya karena minimnya
modal yang dimiliki 1.Dewasa ini lembaga keuangan mikro sudah dapat
berkembang pesat dengan menawarkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Seperti BMT, Baitul Maal wattamwil (BMT) adalah Lembaga Keuangan
Mikro Syariah yang memiliki dua fungsi, fungsi social dan fungsi bisnis. Dalam
fungsi sosialnya BMT lebih mengarah kepada usaha- usaha pengumpulan dan
penyaluran dana non profit , seperti zakat, infaq dan shadaqoh. Sedangkan
fungsi bisnisnya tertuju pada pengumpulan dana dan penyaluran dana secara
komersil. Usaha- usaha tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan oleh BMT
sebagai lembaga keuangan mikro pendukung ekonomi masyarakat golongan
kecil dan menengah dengan berlandaskan syariah.2 BMT hadir di indonesia
sebagai salah satu pendorong perekonomian kerakayatan sebagaimana Grameen
Bank yang dicetuskan oleh Muhammad Yunus, yang di mana sasarannya adalah
para perempuan yang miskin, yang sulit mendapatkan pembiayaan dari lembaga
keuangan makro.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2017 mencatat sebanyak 27,77
persen penduduk Indonesia tergolong miskin, jumlah ini mencakup 10,64 persen
dari total jumlah penduk, selain itu sekitar 40 persen atau 11 juta penduduk
1 Yuke Rahmawati, Lembaga Keuangan Mikro Syariah, (Jakarta :UIN Jakarta
Pres, 2013), h.,2 2 Heri sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah , Deskripsi dan
ilustrasi, ( Yogyakarta : Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2007), h.,96
2
miskin terdiri anak-anak (usia 0-17 tahun) dan perempuan. Pada tahun 2017
sebesar 11,03 persen atau sebanyak 1,2 juta anak miskin berasal dari rumah
tangga yang dikepalai perempuan. Kemiskinan pada rumah tangga yang dipimpin
perempuan mencapai 9,82 persen lebih tinggi dari rumah tanga yang dipimpin
laki-laki yaitu 9,03 persen, kemiskinan pada rumah tangga yang dipimpin
perempuan cendrung lebih tinggi dari pada rumah tangga yang dipimpin laki-laki
disebabkan oleh adanya ketimpangan capaian pendidikan dan pekerjaan.
Dalam capaian pendidikan pada tahun 2016 memperlihatkan rata-rata lama
sekolah penduduk perempuan usia 15 tahun ke atas hanya 7,96 persen, lebih
rendah dari rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki yang sebesar 8,96 persen,
selain itu ketimpangan capaian pendidikan juga dapat dilihat dari indeks gini lama
sekolah penduduk perempuan usia 15 tahun ke atas yang lebih tinggi 0,323 persen
dibandingkan penduduk laki-laki pada kelompok usia yang sama 0,273 persen.
Sedangkan dalam partisipasi di pasar kerja perempuan dengan usia 15 tahun
keatas pada tahun 2016 mencapai 50,77 persen dimana rata-rata upah yang
diterima lebih rendah sekitar 30 persen dibanding yang diterima pekerja laki-laki3,
adanya kesenjangan kualitas individu antara perempuan dan laki-laki
menyebabkan adanya diskriminasi gender di pasar kerja. Oleh sebab itu perlu
adanya “kebijakan pengentasan kemiskinan yang berbasis kesetaraan dan keadilan
gender yang akan membantu ketimpangan gender, pertama meningkatkan akses
perempuan terhadap kesempatan kerja dan berusaha, pendidikan yang murah dan
bermutu, pelayanan kesehatan umum, sumber daya modal, informasi, sosial,
politik, dan legislativ. Kedua, melibatkan perempuan dalam mengontrol
perencanaan, pelaksanaan anggaran dan memantau jalannya kebijakan dan
program pengentasan kemiskinan. Ketiga, meningkatkan penerimaan manfaat dari
program-program pengentasan kemiskinan seperti pembuatan usaha kecil mikro
menengah berbasis perempuan”.4
3 www.bps.go.id
4 Edriani Noerdi, dkk., Potret Kemiskinan Perempuan ( Jakarta :Women
Reseach Insititue, 2006), h., 29
3
Salah satu perwujudan dalam pengentasan kemiskinan yang berbasis
kesetaraan dan keadilan gender adalah dengan dilakukanya sebuah pemberdayaan
dalam suatu tatanan masyarakat. “Pemberdayaan perempuan dianggap hal yang
penting di lakukan, hal ini di sebabkan karena perempuan di anggap sebagai wakil
kepala keluarga yang di tuntut untuk mencari dan memenuhi pendapatan ekonomi
keluarga selain suami terutama bagi keluarga miskin, peran ganda yang harus di
emban oleh perempuan menjadikannya semakin kompleks dalam menanggung
tugasnya. Namun perempuan memiliki ide kreatif untuk menghasilkan sejumlah
uang tambahan untuk membantu suaminya oleh karenanya potensi kaum
perempuan miskin bisa menjadi focus lembaga keuangan mikro syariah terutama
BMT yang dapat membantu usaha perempuan untuk meningkat”.5
Prioritas utama dalam pemberdayaan adalah terciptanya kemandirian,
artinya perempuan sebagai bagian dari masyarakat diharapkan dalam menolong
diri terutama dalam keberlangsungan hidupnya, sehingga perempuan tidak lagi
hidup dalam kemiskinan dan termarginalkan, oleh sebab itu perempuan perlu
diberdayakan terutama dalam bidang ekonomi untuk mengatasi kemiskinan yang
dihadapi perempuan dan keluarganya. Selain itu guna pemberdayaan ekonomi
perempuan untuk meningkatkan penghasilan pendapatan perempuan yang
diberdayakan melaui bantuan permodalan, bantuan simpan pinjam, dan
sebagainya.6 Padahal konsep pemberdayaan ekonomi perempuan bisa jadi salah
satu cara untuk penguatan ekonomi rumah tangga dan sekaligus untuk penguatan
ekonomi keluarga, tanpa harus menggeser fungsi laki-laki sebagai penanggung
jawab utama ekonomi keluarga.
Tanggerang selatan adalah salah satu kota yang memiliki BMT terbanyak
jika di bandingkan dengan yang berada di Jakarta, jumlah BMT menurut
(Himpunan Koperasi Syariah Tanggerang Selatan) HIMKOPSYAH TANGSEL
berjumlah 30 BMT/ Koperasi Syariah, masing-masing BMT berupaya
5 Devies C pramono dan Tatang A Gumanti, ”Kredit Mikro, Pemberdayaan
Perempuan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga”. Artikel Manajemen Usahawan
Indonesia no.4( September 2010), h.,19 6 Siti Hasanah, “Pemberdayaan Perempuan Dalam Kegiatan Ekonomi
Berkeadilan study kasus pada Simpan Pinjam Syariah Perempuan”, Sawwa Vol.9
( Oktober, 2013), h., 73
4
menyalurkan pembiayaan bagi laki-laki maupun perempuan, namun berdasarkan
penilitian yang dilakukan oleh Mukhaer Pakkana (2016) menemukan bahwa LKM
dan kaum perempuan pedesaaan memiliki fleksibilitas dalam menjangkau nasabah
pedesaan, jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya dengan melalui
pendekatan kelompok masyarakat(tanggung renteng) sebagai colletaral
membuktikan bahwa perempuan lebih memanfaatkan pinjaman dengan baik, yang
didukung tingkat pengembalian pinjaman yang lebih tinggi dan disiplin
dibandingkan laki-laki dan juga tingkat NPL (Non Performing Loan) anggota
perempuan mendekati angka nol persen. Maka dari itu penulis tertarik untuk
meneliti dampak pembiayaan BMT yang berada di tanggerang selatan terhadap
pemberdayaan ekonomi perempuan
Berdasarkan fakta-fakta yang telah di paparkan di atas maka penulis
mengamati perlu adanya penelitian terkait dengan urgentnya peran BMT dalam
memberdayakan perekonomian perempuan di Tanggerang Selatan Maka judul
yang akan di angkat dari permasalahan tersebut adalah “Pengaruh Penyaluran
Pembiayaan BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Dakwah terhadap
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Permasalahan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan yang dapat di teliti yaitu ;
1. Dibutuhkannya model kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan yang
diterapkan pada lembaga keuangan mikro khususnya BMT.
2. Diperlukannya pengaplikasian sistem Grameen Bank pada lembaga
keuangan mikro seperti BMT dalam rangka pengentasan kemiskinan
sebagai wujud pemberdayaan perempuan sebagai salah satu cara
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya kaum
perempuan.
3. Keterbatasan ruang gerak perempuan dalam mendapatkan pelayanan umum
maupun kegiatan ekonomi menyebabkan terhambatnya kesejahteraan kaum
perempuan
5
C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian dan memudahkan analisis, maka penulis perlu
membuat batasan- batasan penelitian, yaitu :
1. Objek Penelitian ini adalah mitra atau anggota BMT Perempuan yang
memiliki usaha kecil yang dilihat dari seberapa lama ia memulai usahanya
dengan jangka waktu usahanya telah berjalan minimal 3 tahun.
2. Untuk melihat pengaruh dari pembiayaan yang diberikan maka peneliti
memfokuskan pada pembiayaan yang berjenis produktif dengan akad
musyarakah karena pembiayaan tersebut sering di ambil oleh perempuan
3. Mitra atau anggota BMT yang di jadikan objek penelitian adalah yang
melakukan pembiayaan di BMT tersebut minimal 3 kali dan masih terdaftar
sebagai mitra binaan, karena minimal pembiayaan sebanyak 3 kali untuk
mengukur dampak pembiayaan yang diberikan BMT terhadap
pemberdayaan ekonomi perempuan
Berikut penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Pengaruh Penyaluran Pembiayaan BMT Al-Jibaal dan BMT
Mekar Da’wah terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan yang berada di
sekitarnya ?
2. BMT manakah yang pengaruhnya lebih baik dalam pemberdayaan ekonomi
perempuan ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun Tujuan dari Penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisa pengaruh dari pembiayaan yang diberikan oleh BMT
Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah terhadap pemberdayaan ekonomi
perempuan
2. Untuk membandingkan manakah dari kedua BMT tersebut yang bagus
dalam pemberdayaan ekonomi perempuan
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :
6
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi studi empiris bagi pihak akademis
dalam mengkaji pengaruh BMT dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi
perempuan sekaligus sebagai khazanah keilmuan khususnya dalam
menyangkut Lembaga Keuangan Mikro Syariah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Praktisi
Dapat memberikan informasi dalam melakukan kebijakan dalam
pengambilan keputusan terutama yang berkaitan tentang pemberian
pembiayaan usaha mikro dan menengah
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
khususnya bagi pelaku usaha mikro Kecil dan menengah yang menerima
pembiayaan yang telah diberikan oleh BMT
7
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian, terdapat penelitian yang terkait untuk dijadikan
sebagai referensi. Berikut ini peneliti paparkan hasil penelitian tentang studi
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang lakukan :
1 Judul Evaluasi Dampak Kredit Mikro Terhadap
Kesejahteraan Rumah Tangga di Indonesia : Analisis
Data Panel
Identitas Ni Putu Wiwin Setyari, Jurnal Ekonomi Kuantitatif
Terapan, Vol 5, 2012, hal. 141- 149
Metode Penelitian Studi ini di lakukan dengan menggunakan data panel
IFLS3 dan IFLS4, dengan metode fixed effect.
Sampel nya adalah beberapa LKM yang berada di
Indonesia
Isi dan Kesimpulan Hasil studi menunjukan hasil yang kuat bahwa kredit
mikro memberikan dampak yang siginifikan
terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga di
indonesia khususnya perempuan, dilihat dari
meningkatnya jumlah pengeluaran perkapita dan
labor supply dari pihak penerimanya. Namun tidak
demikian pada halnya dengan level pendidikan anak
yang tidak menunjukan dampak yang signifikan
bahkan memperlihatkan adanya mekanisme adverse
effect
Pembeda Perbedaan dengan peneliti adalah terletak pada objek
dan indikator yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesejahteraan anggota menggunakan
indikator kesejahteraan rakyat provinsi banten,
dengan alat analisa menggunakan uji beda
komparatif uji pangkat tanda wilcoxon.
2 Judul Peran Lembaga Mikro Syariah terhadap
Pemberdayaan Perempuan (study kasus di BMT
Yogyakarta)
Identitas Nanik sri rahayu. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan
2015
Metode Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh BMT
yang berada di Yogyakarta, metode analisa yang
digunakan adalah Uji Mann whiteney U test dengan
membandingkan antara dampak pembiayaan BMT
8
yang dirasakan oleh anggota dan bukan anggota
BMT
Isi dan Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak
BMT terhadap pemberdayaan kaum perempuan di
daerah sleman Yogyakarta dengan variable
independentnya yaitu control atas tabungan dan
pendapatan anggota perempuan dan non anggita
perempuan, kepemilikan asset anggota, self eficancy
dan mobilitas partisipasi anggota perempuan di luar
rumah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
perbedaan siginifikan antara anggota perempuan dan
non anggota perempuan terhadap akses pendapatan
usaha, mobilitas dan pertisipasi mereka.
Pembeda Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada
alat analisa yang digunakan dan sampel yang
digunakan. Alat analisa yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan uji non parametrik
wilcoxon.
3 Judul Peran BMT terhadap Perkembangan Usaha dan
Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari Sektor
Mikro Pedagang Pasar Tradisional
Identitas Fitriani prastiawati, dkk. Jurnal Akuntasi dan
Investasi Vol. 17, Juli 2016
Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan multipel regression dengan factor
analysis dan path simultan, yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah semua pedangan pasar
tradisional yeng berada di Bantul
Isi dan Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukan secara umum BMT
sudah memiliki peran dalam meningkatkan
kesejahteraan anggotanya tetapi tidak berpengaruh
signifikan terhadap persepsi pedagangtentang
perkembangan usaha
Pembeda Peneliti menggunakan alat analisa uji beda wilcoxon
sign rank untuk melihat perbedaan sebelum sesudah
menerima pembiayaan dari BMT . selain itu sampel
dan subjek yang dijadikan dalam penelitian ini
adalah perempuan yang sudah menetima pembiayaan
dari BMT
4 Judul Pemberdayaan Perempuan Miskin pada usaha kecil
9
di Pedesaan , melalui Lembaga Keuangan Mikro
Identitas Amelia Maika, dkk. Paper Populasi, 2008.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan deskriptif kualitatif, yang dilakukan di
yayasan usaha mandiri.
Isi dan Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian
kredit mikro mampu meningkatkan kesejahteraan
anggota perempuan yang merupakan anggota
penerima kredit tersebut seperti peningkatan
pendapatan, peningkatan konsumsi makanan
termasuk pendidikan dan kesehatan anak. Selain itu
perempuan memiliki kecendrungan taat dalam
prosedur pengembalian pinjaman. Selain itu dampak
pemberian kredit mikro mampu meningkatkan
perkembangan usaha dan produktivitas mereka.
Pembeda Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif, dan alat analisa yang
digunakan adalah uji beda pangkat wilcoxon untuk
melihat perbedaan antara sebelum dan sesudah
pembiayaan BMT.
10
F. Kerangka Pemikiran
1. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Kerja
BMT Al-Jibaal BMT Mekar Dakwah
Pembiayaan Mikro kepada
anggota perempuan
Pembiayaan Mikro kepada
Anggota Perempuan
Pembiayaan Produktif Pembiayaan Produktif
Mengukur Pemberdayaan Ekonomi
Analisis menggunakan Uji
Wilcoxon Sign Rank
Analisis menggunakan Uji
Wilcoxon Sign Rank
Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
11
G. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan pada penelitian ini merujuk pada buku pedoman penulisan
skripsi Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas
Syariah dan Hukum tahun 2017, dalam membahas penelitian ini penulis akan
membagi kedalam lima bab berikut, sistematika penulisan yang lengkap dan jelas:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang penelitian mengenai dampak
pembiayaan mikro syariah seperti BMT terhadap pemberdayaan ekonomi
perempuan, sehingga pada bab ini menjelaskan tentang urgensi pemberdayaan
ekonomi perempuan. Selain itu juga bab ini memuat, identifikasi dan perumusan
masalah, batasan masalah, manfaat penelitian serta tujuan nya yaitu untuk
menganalisa dampak penyaluran pembiayaan oleh BMT terhadap pemberdayaan
ekonomi perempuan sehingga dapat dijadikan evaluasi bagi para stakeholder yang
berkepentingan atas penelitian ini, lengkap dengan review terdahulu dan kerangka
teoritis penelitian.
BAB II : PEMBIAYAAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI
PEREMPUAN MELALUI BMT
Bab ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan topik tentang
pembahasan mengenai BMT dalam lingkup Lembaga Keuangan Mikro Syariah
serta urgensi dari pemberdayaan ekonomi perempuan, sehingga diharapkan
pembaca yang belum mengerti teori dari penelitian ini mendapatkan pengetahuan
fundamental yang diharapkan dapat dengan mudah mengikuti alur dari laporan
penelitian yang sudah ditulis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Setelah menjelaskan tentang latar belakang penelitian dan teori yang telah di
paparkan dalam penelitian ini, Bab 3 berisi tentang penjelasan bagaimana
penelitian dapat dijalankan sesuai kaidah metode penelitian yang berlaku. Dalam
hal ini berisi jenis dan sumber data, objek penelitian, metode pengumpulan data,
tehnik pengolahan data, dan metode analisa data yang akan digunakan.
12
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat perhitungan secara statistik dari data yang di peroleh
melalui kuisioner yang diolah menggunakan softwere Statistik SPSS dengan
menggunakan uji beda wilcoxon sign rank yang di lakukan antara sebelum dan
setelah pembiayaan sehingga dapat mengetahui pengaruh dari pembiayaan yang
disalurkan terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan di BMT. Tujuan bab ini
untuk memperlihatkan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan atas jawaban dari pengaruh pembiayaan BMT
terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan serta memuat saran penulis bagi para
pembaca.
H. Teknik Penulisan
Penulisan Skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Tahun 2017
13
BAB II
PEMBIAYAAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN
MELALUI BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)
A. BMT ( Baitul Maal wa Tamwil ) dalam Lingkup Lembaga Keuangan Syariah
1. Sejarah berdiri dan Perkembangan BMT
BMT adalah kependekan dari Badan Usaha Mandiri Terpadu atau, yaitu
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-
prinsip syariah. BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi utama yaitu7 ;
a. Baitul Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan
pengembangan usaha- usaha produktif dan invesatsi dalam meningkatkan
kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain
mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonomi
b. Baitul Maal ( rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak, dan
sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan
amanahnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa BMT (Baitul Maal wat Tamwil) adalah
balai usaha mandiri yang terdiri dari Baitul Maal dan Baitul Tamwil
dengan kegiatan mengembangkan usaha- usaha produktif dan investasi
dalam meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil
menengah, selain itu juga BMT dapat menerima titipan zakat, infak dan
sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.
Pendirian BMT dilandasi oleh tiga faktor, yaitu8 :
1) Faktor Filosofis
Secara filosofis, gagasan pendirian BMT didasarkan pada kepentingan
menjabarkan prinsip- prinsip Ekonomi Islam ( Fiqh Muamalah) dalam
praktik. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam yang berasaskan ketauhidan,
keadilan, persamaan, kebebasan, tolong-menolong, dan toleransi
7 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah ( Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2010), h., 451 8 Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal wat Tamwil (Bandung : Pustaka
Setia, 2003,Cet.Pertama),h., 51
14
menjadi kerangka filosofis bagi pendirian BMT di Indonesia. Selain itu,
asas-asas Muamalah seperti kekeluargaan, gotong royong, mengambil
manfaat dan menjauhi mudarat serta kepedulian terhadap golongan
ekonomi lemah menjadi dasar utama bagi kepentingan mendirikan
BMT di Indonesia.
2) Faktor Sosiologis
Secara sosiologis, pendirian BMT di Indonesia lebih di dasarkan pada
adanya tuntutan dan dukungan dari umat islam bagi adanya lembaga
keuangan berdasarkan syariah. Ide mendirikan BMT semakin mencuat ke
permukaan pada awal 1990 an
3) Faktor Yuridis
Secara yuridis, pendirian BMT di Indonesia diilhami oleh keluarnya
kebijakan pemerintah berdasarkan UU No. 7/ 1992 tentang Bank
Perkreditan Rakyat Syariah berdasarkan prinsip bagi hasil. Ketika bank-
bank syariah didirikan di beberapa wilayah, BMT-BMT pun tumbuh subur
mengikuti kebijakan pemerintah tersebut.
Lahirnya BMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi
untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan mempunyai sifat, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat
mandiri, ditumbuhkembangkan dengan swadaya dan dikelola secara
profesional serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat
lingkungan.
2. Regulasi dan asas BMT (Baitul Maal wa Tamwil) di Indonesia
a. Asas BMT
BMT didirikan pada masyarakat yang salaam yaitu, penuh keselamatan,
kedamaian, dan kesejahteraan. Prinsip dasar BMT adalah9 :
1) Ahsan (mutu hasil kerja yang terbaik), thayyiban (terindah),
Ahsanu’amala (memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-
nilai salaam ; keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan.
9 Nurul Huda dan Muhammad Haykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan
Teoritis, dan Praktis, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2010),h., 363-365
15
2) Barokah, artinya berdaya guna, adanya penguatan jaringan,
transparan, (keterbukaan), dan bertanggung jawab sepenuhnya.
3) Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).
4) Demokratis, partisipatif, dan inklusif.
5) Keadilan sosial bersifat gender, non diskriminatif.
6) Ramah lingkungan.
7) Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta
keanekaragaman budaya.
8) Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan
kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.
b. Regulasi BMT di Indonesia
Regulasi BMT bila di lihat dari badan hukumnya di kelompokkan
menjadi 3 bagian yaitu10
;
1) BMT yang berbadan hukum koperasi dalam bentuk Koperasi Jasa
Keuangan Syariah(KJKS) dan tunduk pada Undang-undang No.25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang selanjutnya kegiatan
usahanya tunduk pada :
a) Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomer 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
b) Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomer 35.2/Per/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman
Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah
c) Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomer 39/Per/M.KUKM/XII/2007 Tentang Pedoman
Pengawasan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa
Keuangan Syariah Koperasi
2) BMT sebagai badan usaha milik yayasan dan tunduk pada Undang-
Undang No.25 Tahun 1992 tentang Koperasi sekaligus pada Undang-
10
Novita Dwi Masyito, “Analisis Normatif UU No.1 Tahun 2013 Tentang
Lembaga Keuangan Syariah Atas Status Badan Hukum Dan Pengawasan BMT”, Jurnal
Economica, Vol. V (Juli 2014), h. 29
16
Undang No.28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan
3) BMT yang masih berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
dan tunduk pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Masyarakat
Dengan diberlakukan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013
tentang Lembaga Keuangan Keuangan Mikro, BMT dapat dikatakan
sebagai salah satu Lembaga Keuangan Mikro bila memiliki status
badan hukum koperasi atau Perseroan Terbatas. Bila berbentuk
koperasi maka tunduk pada Undang-undang No. 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian dan Pengawasan berada di bawah Kementerian
Koperasi dan UKM. Dan jika berbadan hukum Perseroan Terbatas
maka pengawasan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan tunduk
pada Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.11
Dan bila BMT Berbentuk Perseroan Terbatas
berdasarkan pasal 5 Undang-Undang No.1 Tahun 2013 sahamnya
paling sedikit 60 % dimiliki pemerintah daerah kabupaten/ kota atau
badan usaha milik desa/kelurahan.
3. Produk- Produk BMT
Produk BMT terdiri dari dua jenis yaitu Produk Pembiayaan dan Produk
Simpanan
a. Produk Simpanan(Penghimpunan Dana)
Adapun setelah mendapatkan modal awal berupa simpanan pokok
khusus, simpanan pokok, dan simpanan wajib sebagai modal awal, BMT
juga memobilisasi dana dengan mengembangkannya dalam simpanan
sukarela dengan Akad Mudarabah, seperti, Simpanan Pendidikan,
Simpanan Haji, Simpanan Umrah, Simpanan Idul Fitri, Simpanan
Walimah, Simpanan aqiqah, Simpanan Mudhrabah berjangka ( Semacam
Deposito 1,3,6 dan 12 bulan), selain dalam bentuk simpanan produk
11
Nourma Dwi.S.H, “Regulasi Keberadaan BMT Dalam Sistem Perekonomian
di Indonesia”, Jurnal Serambi Hukum, Vol. 11, (Juli 2017), h.102-108
17
penghimpunan dana BMT bisa dalam bentuk Tabungan Mudharabah,
dan Giro Wadi’ah.
b. Produk Pembiayaan
Pada dasarnya pembiayaan yang diberikan BMT memiliki tiga model
pembiayaan yaitu, dengan sistem bagi hasil, pembiayaan jual beli dengan
keuntungan dan pembiayaan kebajikan, yang ketiganya akan di jelaskan
sebagai berikut ;
1) Pembiayaan dengan sistem bagi hasil ada dua bentuk yaitu
pembiayaan Mudharabah, dimana pembiayaan ini 100 % tanpa
campur tangan BMT dalam pengelolaan usahanya dengan
menggunakan mekanisme bagi hasil sesuai kesepakatan antara kedua
belah pihak. Dan pembiayaan Musyarakah di mana pembiayaan ini di
tawarkan BMT kepada para pengusaha kecil bawah dan kecil yang
telah memiliki modal namun tidak mencukupi
2) Pembiayaan dengan sistem jual beli ada dua bentuk yaitu ;
pembiayaan Murabahah yaitu pembelian barang dengan harga pokok
ditambah keuntungan yang di setujui secara bersama antara pihak
BMT dan nasabah dalam jangka waktu tertentu. Dan pembiayaan Bai’
bi tsaman ajildimana pembelian barang untuk nasabah dengan
pembayaran di lakukan secara mencicil sampai lunas sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak. Pembiayaan Murabahah dan
pembiayaan Ba’i bi tsaman ajil hampir sama yang membedakannya
terletak pada cara pembayaran, dimana pada murabahah dilakukan
secara tunai setelah terjadinya akad, sedangkan Bai’ bi tsaman ajil
pembayaran dilakukan secara cicilan setelah pembeli memperlihatkan
hasil usahanya atau pada saat jatuh tempo yang disepakati.12
3) Pembiayaan Kebajikan atau pembiayaan qard al-hasan, yaitu
pembiayaan tanpa adanya tambahan pengembalian kecuali sebatas
biaya administrasi. Pembiayaan ini berasal dari titipan BAZIS oleh
12
Ahmad Ridwan Hasan, BMT dan Bank Islam ( Bandung : Pustaka Bani
Quraisy, 2004), h., 18
18
karena itu pembiayaan ini tidak dikenai biaya apa pun, hanya
diharuskan mengembalikan dalam jumlah semula.
B. Pembiayaan Dana pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah
1. Pengertian pembiayaan
Pembiayaan yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi
kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.13
Menurut Ahmad Sumiyanto, Pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan
dana yang terkumpul kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha
yang akan dibiyai agar diperoleh jenis usaha yang produktif,
menguntungkan dan dapat dikelola oleh anggota yang jujur dan bertanggung
jawab.14
Sedangkan Pembiayaan Menurut Undang- undang No.21 tahun 2008
adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa;
transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, transaksi
sewa- menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiya bittamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,
salam dan isthisna’, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang
qard, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/
atau UUS (Unit Usaha Syariah) dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiyai dan/ atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau
bagi hasil.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa pembiayaan
adalah suatu aktifitas penyaluran dana dari pihak yang membutuhkan, dalam
rangka keberlangsungan aktifitas untuk digunakan untuk aktifitas produktif
sehingga anggota dapat mengakses kehidupan perekonomian yang layak.
Selain memberikan manfaat kepada masyarakat pembiayaan juga dapat
memberi manfaat kepada pemberi pembiayaan dalam bentuk profit.
13
Muhamad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Depok :
Gema Insani, 2015), h., 160 14
Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, (Yogyakarta : ISES Pub,
2008), h.,165
19
Jenis- Jenis Pembiayaan yang berada di BMT/ Lembaga Keuangan
Mikro Syariah dan Bank Syariah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
antara lain 15
:
a. Pembiayaan dilihat dari tujuan penggunaan
b. Pembiayaan dilihar dari jangka waktunya
c. Pembiayaan dilihat dari sektor usaha
d. Pembiayaan dilihat dari segi jaminan
e. Pembiayaan dilihat dari segi jumlahnya.
Sedangkan menurut bentuknya, pembiayaan dibedakan sebagai berikut :
a. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat di bagi tiga yaitu ;
1) Pembiayaan produktif
2) Pembiayaan konsumtif,
3) Pembiayaan Modal Kerja
b. Menurut Keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi
dua yaitu;
1) Pembiayaan modal kerja
2) Pembiayaan investasi
c. Pembiayaan dilihat dari jangka waktunya
1) Pembiayaan Jangka Pendek
2) Pembiayaan Jangka Menengah
3) Pembiayaan Jangka Panjang
d. Pembiayaan dilihat dari jumlahnya16
1) Pembiayaan retail
2) Pembiayaan Menengah
3) Pembiayaan Korporasi
2. Pembiayaan Produktif dan Pembiayaan Konsumtif
Pembiayaan Produktif adalah Pembiayaan yang ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi, perdagangan, maupun investasi.17
15
Drs.Ismail, Perbankan Syariah, Ed. pertama ( Jakarta :Kencana Prenada
Media Group, 2011), h., 113 16
ibid, h., 118 17
Muhammad Syafi’i Antonio, OpCit, h., 160
20
Pada dasarnya pembiayaan produktif dapat di kelompokan menurut
beberapa aspek diantaranya sebagai berikut ;
a. Pembiayaan Produktif menurut tujuannya dibedakan menjadi ;
1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan peningkatan produksi dan juga untuk keperluan
perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.
Pembiayaan modal kerja terdiri atas beberapa komponen- komponen
alat likuid (Cash), piutang dagang (receivable), dan persediaan
(inventory).
2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
melakukan invesatasi atau pengadaan barang konsumtif, untuk
keperluan penambahan modal nasabah, perluasan usaha, ataupun
pendirian proyek baru.
Ciri- ciri pembiayaan investasi adalah untuk pengadaan barang-
barang modal, mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan
terarah, berjangka menengah dan panjang.
b. Pembiayaan produktif menurut jangka waktu
1) Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan
dengan waktu 1 bulan sampai 1 tahun.
2) Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan
dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun.
3) Pembiayaan jangka panjang, pembiayaan yang dilakukan dengan
waktu lebih dari 5 tahun.
Pembiayaan Konsumtif adalah pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan menurut Ir.Adiwarman Karim
Pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang diberikan untuk
tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan.18
18 Ir.Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2013), h., 244
21
Menurut jenis akadnya dalam produk pembiayaan syariah, Pembiayaan
konsumtif dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu;
1) Pembiayaan Konsumen Akad Murabahah
2) Pembiayaan Konsumen Akad IMBT (Al-ijarah Muntahia Bit Tamlik)
atau sewa beli
3) Pembiayaan Konsumen Akad Ijarah
4) Pembiayaan Konsumen Akad MMQ (Al-Musyarakah Mutanaqishah)
atau descreasing participation, dimana secara bertahap bank menurunkan
jumlah partisipasinya.
5) Pembiayaan Konsumen Akad Qard + Ijarah
C. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk
individu-individu yang mengalami kemiskinan sebagai tujuan. Maka
pemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang di capai oleh sebuah
perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan, atau
mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki
kepercayan diri, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam
memenuhi tugas-tugas kehidupannya.19
Sedangkan menurut Sumodiningrat pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan
potensi kemampuan yang mereka miliki. adapun pemberdayaan
menyangkut dua kelompok yang saling terikat, yaitu masyarakat sebagai
pihak yang berdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak
yang memberdayakan20
.
19
M.Firdaus dan Titih Hartini, “Aspek Pemberdayaan Perempuan di Balik
Lembaga Kredit Mikro”, Jurnal Analisis Sosial, Vol.6 No,3 (Desember 2011)., h.43 20
Gunawan Sumodiningrat , Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman
Masyarakat (Jakarta : PT.Gramedia,2000), h. 34
22
Pemberdayaan ekonomi perempuan sangat erat kaitanya dengan
model grameen bank. Bank Grameen adalah sebuah organisasi kredit mikro
yang dimulai di Bangladesh yang memberikan pinjaman kecil kepada orang
yang kurang mampu tanpa membutuhkan colleteral. sisetem ini berdasarkan
ide bahwa orang miskin memiliki kemampuan yang kurang
digunakan, yang berbeda dari kredit ini adalah pinjaman yang diberikan
kepada kelompok perempuan produktif yang masih berada dalam status
sosial miskin.21
Perempuan meghadapi berbagai persoalan mendasar akibat
gendernya, kontruksi sosial yang melekat pada peran, tanggung jawab dan
perilakunya sebagai perempuan dan juga karena relasinya yang tidak setara
dengan laki-laki sehingga menimbulkan ketidakadilan gender”Reaching
and Empowering women” yaitu perempuan merupakan korban yang paling
menderita dalam kemiskinan. oleh sebab itu mereka harus menjadi fokus
utama, disamping itu dari pengalaman di lapangan diberbagai negara
menunjukan perempuan merupakan peminjam, pemakai, dan pengembali
kredit yang baik. 22
Pemberdayaan perempuan adalah upaya untuk memperbesar akses
dan kontrol perempuan atas sumberdaya ekonomi,politik(pengambilan
keputusan) dan budaya (perumusan nilai, simbol dan ideologi).
Pemberdayaan perempuan pengusaha mikro terkait tidak hanya dengan soal
persoalan mempertahankan kelangsungan usaha demi pemenuhan
kebutuhan keluarganya dan dengan persoalan gender, tapi juga terkait
dengan upaya pengurangan kemiskinan23
. Dengan di formulasikan dan
diimplementasikan program kredit mikro bertargetkan perempuan,beberapa
permasalahan yang dihadapi perempuan, khususnya para pelaku kredit
mikro dapat terselesaikan. kendati demikian program seperti ini tidak jarang
21
Muhammad Yunus, Menciptakan Dunia tanpa kemiskinan, Penerjemah Rani
RMoediarta (Jakarta: Gramedia, 2009), h.66 22
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam PenguatanPeran
LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta : Rajawali Press, 2009), h.73
23 Sri Lestari “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Miskin dengan Metode
AHP”,( Skripsi S1 : Fakultas Syariah dan Hukum), 2013, h.,23
23
menimbulkan permasalahan baru yaitu semakin membebani para perempuan
yang selama ini telah mengalami tripple burden of women
(Asmorowati 2005). Selain itu penilitian yang dilakukan oleh Mukhaer
Pakkana (2016) menemukan bahwa LKM dan kaum perempuan pedesaaan
memiliki fleksibilitas dalam menjangkau nasabah pedesaan, jika
dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya dengan melalui pendekatan
kelompok masyarakat(tanggung renteng) sebagai colletaral membuktikan
bahwa perempuan lebih memanfaatkan pinjaman dengan baik, yang
didukung tingkat pengembalian pinjaman yang lebih tinggi dan disiplin
dibandingkan laki-laki dan juga tingkat NPL (Non Performing Loan)
anggota perempuan mendekati angka nol persen.
2. Indikator- indikator dampak pemberdayaan ekonomi perempuan
Pemberdayaan merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan yang
memungkinkan bagi orang-orang miskin berkembang untuk mencapai
kesejateraan dengan menguasai beberapa faktor produksi. pemberdayaan
tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas dan kapabilitas SDM,
tetapi juga meningkatkan tabungan, produksi, konsumsi, investasi dan
keberlangsungan lembaga koperasi itu sendiri.24
Tabel 2.1 Dampak pola Grameen Bank terhadap pemberdayaan Ekonomi
Anggota koperasi dan Lembaga koperasi 25
Jenis Variabel
1. Peningkatan kualitas dan kapabilitas SDM :
Adanya peningkatan jumlah anggota yang mendapatkan akses
layanan keuangan.
Peningkatan jumlah anggota yang mampu mengelola keuangan
dengan baik setelah adanya pembiayaan.
Peningkatan jumlah anggota koperasi yang memiliki usaha mikro
dan mampu mengembangkan usaha mikro.
24
Safaah restuning hayati “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Miskin dengan
Pola Grameen Bank”. (Tesis : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010, h., 82 25
Desain tabel di adaptasi dari buku Jackie Ambadar, “Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam praktik di Indonesia” ( Jakarta : Elex Media Komputindo,
2008)
24
2. Pendapatan :
Adanya peningkatan pendapatan rata-rata rumah tangga.
Adanya peningkatan pendapatan hasil usaha mikro setelah adanya
pembianyaan.
3. Tabungan :
Peningkatan jumlah tabungan anggota.
Peningkatan jumlah, jenis dan nilai aset yang dimiliki oleh anggota.
Peningkatan investasi selain tabungan yang dimiliki oleh anggita.
4. Konsumsi :
Peningkatan jumlah konsumsi rumah tangga anggota koperasi.
Peningkatan jenis dan kualitas konsumsi rumah tangga anggota
koperasi.
5. Produksi :
Peningkatan jumlah modal dan laba usaha.
Peningkatan volume produksi dan nilai penjualan
Peningkatan jenis dan ragam usaha
Sumodingrat membagi beberapa aspek yang digunakan dalam penguatan
pemberdayaan terhadap perempuan menjadi tiga aspek yaitu; pertama,
menciptakan suasana dan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang(Enabling), kedua menguatkan potensi yang dimiliki
masyarakat (Empowering), ketiga memberdayakan dalam arti memberikan
perlindungan (Advocation).
3. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Islam menempatkan kedudukan perempuan secara proporsinya, islam
juga mengakui kapabilitas dan kemampuan ekonomi perempuan dan
menjadikan perempuan sebagai saudara kandung bagi kaum lelaki. Islam
juga mengakui kemampuan sosial perempuan dan kemampuan beribadah
secara taklif shar’i, sehingga kaum perempuan mampu berperan dalam
kehidupan bermasyarakat.26
26
M.Atho Mudzhar, Wanita Dalam Masyarakat Indonesia, Akses, Pemberdayaan dan
Kesempatan, (Yogyakarta : Sunan Kalijaga Press, 2001), h., 40
25
Al-Quran memberdayakan perempuan secara ekonomi dengan
memberikan hak waris pada perempuan dengan kadar yang berbeda-beda, bisa
sedikit daripada laki-laki, yaitu ketika sama-sama dalam posisi anak, bisa pula
sama dengan laki-laki yaitu ketika sama-sama menjadi orang tua pewaris yang
mempunyai anak, sebagaimana Qs.An-Nisa : 11
يوصيكمٱلل للذكرمثلحظ دكم أول فلهنٱثنتينفإنكننساءفوقٱلنثيين في
فلها حدة و وإنكانت ترك ما ٱلنصف ثلثا نهما م حد و لكل دسولبويه مماٱلس
فإنلميكنلهۥإنكانلهكتر وورثهۥولد هۥولد أبواهفلم ۥفإنكانلهٱلثلث إخوة
ه دس فلم ءاباؤكموأبناؤكملتدرونأيٱلس هممنبعدوصيةيوصيبهاأودين
ن فريضةم ١١كانعليماحكيماٱللإنٱللأقربلكمنفعا
Artinya: “Allah mensyari´atkan bagimu tentang (pembagian pusaka
untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan
bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya
perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh
separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya
seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu
mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan
ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika
yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi
wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang
tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka
yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Ayat ini menjelaskan pemberian hak waris bagi perempuan
merupakan langkah yang sangat radikal pada masa turunnya Al-Quran
karena pada masa itu perempuan lazim dianggap sebagai sesuatu yang di
wariskan, disamping itu pemberian hak waris pada perempuan juga
26
berdampak pada kepentingan ekonomi laki-laki di mana hak waris menjadi
berkurang.27
Selain itu ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
pemberdayaan ekonomi perempuan terdapat dalam surat An-Nisa ayat 32,
ayat tersebut menjelaskan tentang kompentensi perempuan dalam aktivitas
ekonomi, seperti kepemilikan, hibah, wasiat, jual beli, upah dan sebaginya,
sesuai dengan firmannya (QS. An-Nisa : 32)
ول فضل ما ۦبهٱللتتمنوا ما م نصيب جال للر بعض على بعضكموللنساءٱكتسبوا
ما م عليماٱللإنۦ منفضلهٱلللوا وسٱكتسبن نصيب شيء ٣٢كانبكل
Artinya:“ Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Pemberdayaan ekonomi perempuan bukanlah semata-mata gender
mainstreaming, karena mengacu pada fakta yang ada bahwa dari 52 juta
usaha mikro dan menengah, diketahui 60% pengelolaanya dilakukan oleh
kaum perempuan, dari 150. 223 koperasi di Indonesia 12.450 adalah
koperasi yang dikelola wanita dampak positifnya adalah angka kemiskinan
berkurang, tenaga kerja perempuan lebih banyak terserap dan pemerataan
kesejahteraan.28
27
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Pemberdayaan Kaum Dhuafa Dalam Tafsir
Al-Quran Tematik, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2008), h., 169-171 28
Artikel diakses pada tanggal 14/03/2018 Pukul 18:00 ,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt/wpcontent/uploads/sites/6/2016/11/Presentasi_
pengembangan-Usaha-Perempuan-bagi-Kesejahteraan-Keluarga-
Melaluikewirausahaan.pdf
27
Bab III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Syariah Baitul Maal wat Tamwil Al-
Jibaal dan Baitul Maal wat Tamwil Mekar Dakwah. Koperasi Baitul Maal wat
Tamwil Al-Jibaal terletak di Jalan Gunung Raya No. 2 RT 003/011 Cirendeu
Ciputat Timur Tanggerang Selatan 15419, sedangkan Koperasi Syariah Baitul
Maal wat Tamwil Mekar Dakwah terletak di Jalan Pos Giro Jl. Raya Serpong,
Serpong Tanggerang Selatan. Pemilihan lokasi ini karena kedua BMT ini
dianggap cukup untuk mewakili penelitian dikarenakan kedua BMT tersebut
sudah berdiri sejak lama dan memiliki banyak nasabah khususnya nasabah
wanita, sehingga dianggap cocok untuk di jadikan sebagai tempat penelitian.
Penelitian ini di lakukan pada bulan Januari hingga Maret 2018.
B. Gambaran Umum Penelitian
1. Gambaran Umum BMT Al-Jibaal
a. Profil Tentang BMT Al-Jibaal
Ide awalnya pendirian BMT Al-jibaal adalah ketika ada berita bahwa
Yayasan Amanah Ummat(YAU) akan menyelenggarakan program
pelatihan pengelola BMT, Maka dikirimkan utusan dari Ta’lim Khusus
Bangkok (TKB) 2 orang dan dari Majlis Taklim Al-Huda 2 orang.
Penyelenggaraan pelatihan tersebut adalah YAU bekerjasama dengan
Yayasan Bina Pembangunan (YBP) dan majalah panji masayaraktnya
sedangkan fasilitatornya dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil
(PINBUK). Pelatihan di adakan di cisaat sukabumi pada tanggal 03 juli
1997 dan diikuti oleh 29 peserta dari Jabodetabek. Pada waktu pelatihan,
masing-masing calon BMT oleh YAU diberi pinjaman modal sebesar Rp
5.000.000 yang diangsur setiap bulan selama 24 bulan dengan masa
tenggang waktu 4 bulan tapi untuk daerah Cirendeu sendiri, karena
mengirimkan 2 majelis Ta’lim akhirnya sepakat hanya dibuat 1 BMT
sehingga peminjaman modal yang diberikan YAU menjadi Rp
10.000.000, dari sini para pengurus yang ada sepakat untuk menamakan
28
BMT di Jl.Gunung Raya dengan KBMT Al-Jibaal. Akhirnya dengan
membentuk satu BMT yang diberi nama Al-Jibaal yang artinya Gunung
karena domisilinya di Kampung Gunung dan dengan izin serta restu
kepala desa pada tanggal 1 september 1997 KBMT Al-Jibaal mulai
beroperasi. Setelah reorganisasi, pada tanggal 01 Desember 2012 KBMT
Al-Jibaal menywa salah satu ruang kantor yang beralamat di Jl.Gunung
Raya Rt 004/011 No.14. 29
Modal awal yang dimiliki sebesar Rp
10.000.000 kini asset nya mencapai 2,3 Milyar dengan Jumlah Anggota
yang terdaftar sekitar 3.000 orang.
VISI dan MISI:
Visi “Mewujudkan BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang
profesional dalam menumbuhkembangkan produktivitasnya usaha
anggota dan dapat meningkatkan kualitas ibadah anggota dalam segala
aspek kehidupan”
MISI:
Menyelenggarakan pelayanan prima kepada anggota sesuai jati diri
koperasi dan syariah
Menjalankan kegiatan usaha dengan cepat, cermat dan beretika
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
a. Struktur Organisasi Koperasi BMT Al-Jibaal
Struktur Organisasi Koperasi BMT Al-Jibaal periode 2016- 2020 adalah
sebagai berikut :
Pengurus Harian:
KETUA : DRS. H. Fadjri, MM
SEKRETARIS : M.Abdul Jalil, S.kom
BENDAHARA : M.Jumaedi, S.Ag
DPS dan Management : Hendro wibowo, SEI,.MM,CFP
MANAGER : Abdul Biya S.E
Unit Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Jibaal :
29
Abdul Biya, Manajer Utama BMT Al-Jibaal, Interview Pribadi, Ciputat pada hari
kamis, 18 Januari 2018
29
Kepala Bidang Baitul Maal dan Tamwil : Rini Anggraeni
Kepala Bidang kasir dan Pembiayaan : Yuliana
Unit Perdagangan : Irdi Destra
Unit Usaha Jasa dan Pendidikan : M.Burhanudin Arief
Unit Usaha Jasa :
b. Gambaran Tentang Pembiayaan yang telah di realisasikan di BMT Al-
Jibaal
Tabel 3.1
Perkembangan Pembiayaan Koperasi BMT Al-Jibaal Tahun
2012- 2016
Sumber : Laporan RAT BMT Al-Jibaal
Tabel 3.1 di atas menunjukan kinerja perkembangan pembiayaan BMT Al
Jibaal dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat dilihat disini adanya
peningkatan dari pendapatan usaha dari pembiayaan yang semula Rp
53.559.550 hingga Rp 333.592.812 dibarengi dengan peningkatan pada
pembiayaan yang disalurkan yang meningkat tiap tahunnya dari yang
semula Rp 546.126.569 hingga Rp 1.622.547.700, itu artinya terdapat
peningkatan pada partisipasi masyarakat terhadap BMT Al-jibaal ini karena
Pembiayaan yang meningkat juga akan mempengaruhi SHU yang akan
diterima oleh anggotanya.
Selain itu peningkatan pada pembiayaan yang di salurkan dari tahun 2012
hingga 2016 hal ini menyebabkan penurunan pada NPF / Kredit Macet pada
anggota nya karena terdapat penurunan NPF dari 5,3 % hingga 4,41 % itu
Keterangan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan
dari
Pembiayaan
53.559.550 177.522.807 322.355.282 374.527.250 333.592.800
Pembiayaan
yang di
salurkan
546.126.569 1.181.583.100 1.858.035.000 2.254.787.332 1.622.547.700
SHU 13.717.505 50.445.929 55.046.811 54.693.450 62.567.699
NPF 5,3% 4,93% 4,71% 4,54% 4,41%
30
artinya terdapat pengurangan dari anggota koperasi BMT Al-Jibaal yang
gagal bayar. Selain itu rasio NPF yang < dari 5% itu dianggap memiliki
kesehatan yang baik.
c. Profil Responden
1) Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian dari 60 orang responden, diperoleh usia
anggota yang berusia 21-30 tahun berjumlah 8 orang (13%), usia 31-
40 tahun berjumlah 32 responden ( 54%), usia 41-50 tahun berjumlah
15 orang dan usia diatas 50 tahun berjumlah 5 orang (8%).
GAMBAR DIAGRAM 3.1
Profil Responden Berdasarkan Usia
2) Berdasarkan Pendidikan
Jika dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh responden
adalah 59 % SMA (33 orang ), SMP 15 % (9 orang), SD 22 % (13
Orang ) dan mengenyam pendidikan tinggi hanya 8 % (5orang )
21-30 13%
31-40 54%
41-50 25%
>50 8%
usia
31
Diagram 3.2
Jenis Pendidikan Responden BMT Al-Jibaal
3) Berdasarkan Besaran Pembiayaan
Besaran pembiayaan di ambil oleh Anggota BMT Al-Jibaal beragam
namun hampir 69 % dari 60 orang yang diteliti mengambil
pembiayaan < Rp 5.000.000 (39 orang), sedangkan yang mengambil
pembiayaan Rp 5.100.000- Rp 10.000.000 berjumlah 11 orang (19%),
pembiayaan Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000 berjumlah 5 orang (9 %)
dan pembiayaan di atas Rp 20.000.000 berjumlah 3 orang (5 %)
Diagram 3.3
Besaran Pembiayaan BMT Al-jibaal
22%
15% 55%
8%
PENDIDIKAN
SD
SMP
SMA
D3/S1
67%
19%
9% 5%
besar Pembiayaan
<5.000.000
5.100.000 -10.000.000
10.100.000-20.000.000
≥20.000.000
32
4) Berdasarkan Penggunaan Pembiayaan
Penggunaan Pembiayan yang di lakukan oleh anggota BMT Al-Jibaal
sebanyak 48 % (sebanyak 29 orang ) di alokasikan pembiaayan
tersebut buat membayar pendidikan anak, sebanyak 32 % (19 orang)
di alokasikan hanya untuk modal kerja saja, sebanyak 15 % (9 orang)
di gunakan untuk lain-lain dan sebanyak 5%(3 Orang ) menggunakan
pembiayaan tersbut hanya untuk kebutuhan investasi
Diagram 3.4 Penggunaan Pembiayaan BMT Al-Jibaal
2. Gambaran Umum BMT Mekar Da’wah
a. Profil Umum BMT Mekar Da’wah
Ide berawal dari pengembangan ekonomi umat dengan berbasis
syariah islam dengan berbentuk koperasi syariah atau Baitul Maal wat
Tamwil dengan nama BMT Taruna Qur’an yang memulai kerja atau
operasional awal November 2003 dan resmi berdiri 12 Febuari 2004
dengan nama BMT Mekar Da’wah, manajemenya BMT Taruna Qur’an
Yogyakarta.
Manajemen Taruna Yogyakarta mengalami kendala cukup berat
yang menyebabkan di Bulan Juli 2004, penanganan BMT Mekar Da’wah
terpisah dari BMT Taruna Qur’an Yogyakrta sebagai induk, hingga
diambil alih sebuah komunitas yang peduli syariah di Jakarta.
Modal kerja 32%
Pendidikan anak 48%
investasi jangka
panjang 5%
lain-lain 15%
Penggunaan Pembiayaan
33
Pembenahan manajemen itu dilaksanakan Tim Counterpart dan
mengalami perkembangan positif sehingga cukup layak dianggap
sehingga cukup layak dianggap sebuah lembaga keuangan mikro yang
berbasis syariat islam.
Meskipun kondisi internal dan eksternal di BMT Mekar Da’wah
mengalami pasang surut, tetapi kinerja operasional membaik walau
sering terjadi pergantian pengurus, pengelola, dan lokasi usaha.
Pergantian tersebut mulai membentuk tim kinerja BMT yang semakin
solid menginjak tahun 2008. Pemulihan keadaan yang makin solid
terlihat pada tahun 2009, kinerja dari BMT baik di Baitul Tamwil tertata
rapi dan pada sisi Baitul Maal menunjukkan perannya. BMT Mekar
Da’wah di Serpong makin diakui serta dipercaya, bahkan menjadi
lembaga yang mendapat tempat sendiri.
BMT Mekar Da’wah beralamat di Jl. Serpong Raya No. 134
Serpong, Tanggerang Banten 15310. BMT Mekar Da’wah lahir dari
kepedulian untuk berbagi, saling membantu dan bermitra dengan sesama
umat muslim sebagai perwujudan ibadah dalam rangka menggapai Ridha
Allah SWT.
Visi dan Misi Perusahaan :
Visi dari Mekar Da’wah adalah : “ Menjadi Lembaga Keuangan Mikro
Syariah yang handal karena kualitas pelayanan dan kinerja
operasional, dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber
dayanya hingga berkesinambungan dan selalu berusaha sesuai prinsip
syariah”.
Misi :
Meningkatkan taraf hidup dan kemampuan baik sosial maupun
ekonomi masyarakat melalui muamalah sesuai syariah
Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pelayanan dan kinerja
operasional dalam bermuamlah
34
Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan
berbagai pihak, baik serpong hingga skla nasional.
Usaha yang memiliki keunggulan kompetitif, accountable, serta
terpercaya dalam bermuamalah dan tetap dalam koridor yang sesuai
dengan prinsip syariah.
Stuktur Organisai BMT Mekar Da’wah
Struktur organisasi dari KSU-S BMT Mekar Da’wah saat ini
merupakan kepengurusan periode 2016-2020 adalah sebagai berikut :
1) Dewan Pengawas dam Pembina Syariah dan Manajemen
Ketua/ Anggota : Dr. Euis Amalia, S.Ag
Anggota : Wiroso, SE., MM
Anggota : Yusuf, S.Kom
2) Dewan Pengurus
Ketua/ Anggota : Ismail
Sekretaris / Anggota : Azhar Ahmad Mas
Bendahara/ Anggota : Mudzakir Murod
3) Pengelola
General Manajer (PLT) : Mudzakir Murod
Manajer Simpan Pinjam : Irfan Ahmad Riva’i
Kepala Marketing : Ahmad Fauzi
Kepala Operasional : Nurisma Septia Anggraeini
Staff Marketing : Chandra Gufta Kas
Staff Operasional :Shara Devi Maharani Al-
Amin
Office Gilrs : Salamah
35
b. Gambaran Tentang Pembiayaan yang telah di realisasikan di BMT Mekar
Da’wah
Tabel 3.2
Tabel Perkembangan Pembiayaan BMT Mekar Da’wah 2016 -
2018
Tabel 3.2 di atas menunjukan kinerja perkembangan pembiayaan BMT
Mekar Da’wah dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat dilihat disini
adanya peningkatan dari pendapatan usaha dari pembiayaan yang semula
Rp 234.349.016 hingga Rp 413.911.219 dibarengi dengan peningkatan
pada pembiayaan yang di salurkan yang meningkat tiap tahunnya dari
yang semula Rp 681.738.000 hingga Rp 1.939.629.000, itu artinya
terdapat peningkatan pada partisipasi masyarakat terhadap BMT Al-
jibaal ini karena Pembiayaan yang meningkat juga akan mempengaruhi
SHU yang akan diterima oleh anggotanya.
Selain itu peningkatan pada pembiayaan yang di salurkan dari tahun
2012 hingga 2016 hal ini menyebabkan penurunan pada NPF / Kredit
Macet pada anggota nya karena terdapat penurunan NPF dari 4,81 %
hingga 3,98 % itu artinya terdapat pengurangan dari anggota koperasi
BMT Al-Jibaal yang gagal bayar. Selain itu rasio NPF yang < dari 5% itu
dianggap memiliki kesehatan yang baik.
Keterangan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan
dari
pembiayaa
n
234.349.016 170.270. 537 288.979. 724 316. 979.993 413.911.219
pembiayaa
n yang di
salurkan
681.738.0
00
980.830.500
1.324.611.000
1.673.520.000
1.939.629.000
SHU
46.594.040 77.099.792 108.170.128 145.172.044 105.155.852
NPF 4.81% 4,53% 4.26% 4.04% 3.98%
36
c. Profil Responden
1) Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil identifikasi keadaan umum responden berdasarkan
usia pada Diagram 4.5 Paling banyak di dominasi usia antara 31-40
tahun sekitar 41% (28 orang). Kisaran usia 40-50 tahun sekitar
28%(17orang). Sedangkan untuk kisaran usia termuda usia 21-30
tahun 17% (10 orang). Dan untuk kisaran usia 50 tahun yaitu 5 orang
(8%).
Diagram 3.5
Keadaan Umum Responden Berdasarkan Usia BMT Mekar
Da’wah
2) Berdasarkan Pendidikan
Data selanjutnya yang akan disajikan sebagai keadaan umum
responden adalah tingkat pendidikan. Berdasarkan tingkat pendidikan
pada Diagram 4.6 hasil menunjukan bahwa jenjang pendidikan
menunjukan 8 orang responden (12%), 18 orang responden (30%)
SMP/MTS, 26 orang responden (43%)SMA/SMK, dan 7 (12%)
Responden D3/S1 dan Tidak Tamat Sekolah hanya 1 orang responden
(2%).
17%
47%
28%
8%
usia
21-30 Tahun 31-40 Tahun 40-50 Tahun >50 Tahun
37
Diagram 3.6 Profil Pendidikan Responden BMT Mekar
Da’wah
3) Berdasarkan Besaran Pembiayaan
Besaran Pembiayaan yang dilakukan oleh Mitra BMT Mekar Da’wah
sangat bervariasi,yaitu; Pembiayaan < 5.000.000 ampir 58 % (33
orang), sedangkan untuk pembiayaan 5.000.000 – 10.000.000 sekitar
28 % (16 orang), pembiayaan 10.100.000- 20.000.000 sekitar 16 %
(10 orang), dan Pembiayaan lebih dari > 20.00.000 sekitar 6 % (4
orang)
2%
13%
30% 43%
12%
PENDIDIKAN
Tidak TamatSekolah
SD
SMP/MTS
SMA/SMJ
D3/S1
38
Diagram 3.7 Besaran Pembiayaan Mitra BMT Mekar
Da’wah
4) Berdasarkan Penggunaan Pembiayaan
Penggunaan Pembiayaan yang di lakukan oleh Mitra BMT Mekar
Da’wah sebanyak 60 orang mengalokasikan nya sebagai berikut ;
sebanyak 53% (32 orang) mengalokasikan pembiayaan hanya untuk
menambah modal kerja, sedangkan sebanyak 37 % (22 Orang)
mengalokasikan pembiayaan tidak hanya untuk pembiayaan saja tapi
untuk biaya pendidikan anak dan sebanyak 10 % (6 orang)
mengalokasikan pembiayaan tersbut digunakan untuk lain-lain.
Diagram 3.8 Profil anggota berdasarkan penggunaan
pembiayaan
52%
26%
16% 6%
Besaran Pembiayaan
≤ 5000.000
5.000.000 -10.000.000
10.100.000-20.0000.000
≥ 20.000.000
53% 37%
10%
Penggunaan pembiayaan
Modal Kerja pendidikan anak lain-lain
39
C. Metode Pengumpulan data
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah data yang
berupa angka-angka yang dikumpulkan dari nasabah BMT untuk dianalisis
kemudian diambil suatu kesimpulan, dengan metode penelitian deskriptif
kuanttitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan hasilnya.
pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan angket atau kuesioner dalam mengolah data yang kemudian
data tersebut akan di deskriptifkan.
Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif adalah menguji teori, membangun
fakta, menunjukan hubungan, pengaruh serta perbandingan antar variabel,
memberikan deskripsi statistik, manaksir dan meramalkan hasilnya.30
2. Jenis dan Sumber data
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif,
maka pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel- variabel
sebagai objek penelitian dan variabel- variabel tersebut harus di definisikan
dalam bentuk operasional masing- masing variabel. validitas dan reliabilitas
merupakan syarat mutlak yang harus dicapai dalam penelitian ini, karena
kedua metode tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan
kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian
sejenis. selanjutnya penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya,
seperti penentuan tehnik analisis dan uji statistik yang digunakan.
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1) Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari nasabah
untuk mendapatkan data yang diperlukan, melalui ;
30
Syofian siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),
h.,121
40
a. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan terhadap obyek
b. Kuesioner, yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan cara
memberikan beberpa pertanyaan yang harus dijawab oleh
nasabah sebagai responden.
c. Wawancara mendalam, wawancara yang di maksud adalah
tehnik untuk mengumpulkan data yang akurat untuk keperluan
proses pemecahan terrentu sesuai dengan data. Pencarian data
dengan tehnik ini dilakukan dengan tanya jawab secara lisan dan
bertatap muka langsung antara sesrang atau beberapa orang
yang di wawancarai.31
2) Data Sekunder
Data yang digunakan untuk penunjang data primer yang diperoleh dari
laporan RAT dan Laporan Keuangan BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar
Da’wah tahun 2012- 2016
D. Populasi dan sample penelitian
Populasi adalah keseluruhan unit analisis/ hasil pengukuran yang dibatasi
oleh suatu kriteria tertentu. Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi yang di jadikan penelitian ini
adalah seluruh nasabah perempuan yang menerima pembiayaan dari BMT Al-
Jibaal dan BMT Mekar Dakwah yang berjumlah 1265 (seribu dua ratus enam
puluh lima) orang mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga maka
dalam penentuan jumlah populasi penulis menggunakan purposive sampling
yakni penentuan sample dengan kriteria tertentu yaitu ;
1) Responden merupakan mitra/ anggota BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar
Da’wah sekurang-kurangnya 3 (tiga kali) mengambil program pembiayaan
untuk tujuan produktif atau modal usaha.
2) Responden merupakan mitra/ anggota BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar
Da’wah yang mengambil pembiayaan,Musyarakah.
31
Muhamad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2008), ha.151
41
3) Responden berdomisili dekat dan/atau lokasi usaha mereka dengan BMT
Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah mengingat terdapat keterbatasan
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka jumlah BMT yang masuk
kedalam kriteria tersebut berjumlah 60 orang dengan sebagai berikut
Tabel 3.3
Penentuan Populasi dan Sample Nasabah Wanita 2016
Nama BMT JumlahNasabah
BMT Al-
Jibaal
595
BMT
MekarDa’wah
670
Total 1265
Jumlah nasabah yang dipilih adalah nasabah pelaku usaha yang memiliki
kegiatan usaha menengah ke bawah atau usaha mikro dan merupakan
nasabah pembiayaan dari BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah yang
dijadikan sebagai sample. Selanjutnya untuk menentukan sample minimal
pada tiap BMT digunakan stratified proporsional random sampling hal ini
dilakukan untuk memperoleh sample yang mewakili untuk masing-masing
BMT mengacu pada rumus slovin yang dikutip Husein Umar (2004:78)
yaitu sebagai berikut ;
𝑛 = 𝑁
1+𝑛 .e2
dimana ;
n=sampel
N=ukuran populasi
e= tingkat kesalahan pada penelitian
𝑛 = 1.265
1 + 1.265. 0.12
𝑛 = 100
Jika peneliti menggunakan metode deskriptif maka minimal tingkat
kesalahan dalam penelitian anggota sample yang harus di ambil adalah 10 %
dari populasi yang diketahui.peneliti menggunakan 10 % untuk tingkat
42
kesalahan. Sedangkan untuk mengetahui jumlah populasi perbagian dapat
dihitung dengan rumus ;
𝑛𝑖 =𝑁𝑖
𝑁 × 𝑛
Dimana
ni= ukuran sampel pada sub populasi ke-i
Ni= jumlah nasabah pada sub populasi ke-i
N=jumlah populasi
n=ukuran sampel
berdasarkan rumus di atas maka jumlah responden pada tiap BMT menjadi
sebagai berikut ;
Tabel 3.2
Jumlah Sampel
Nama BMT JumlahNasabah
BMT AlJibaal 595/1265 × 100 = 47 dan
dibulatkan menjadi 60
BMT
MekarDa’wah
670/×1265 =53 dan dibulatkan
menjadi 60
E. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :
a. Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam
liabilitis atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh
pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi, perdagangan,
memberikan jasa atau aktivitas lainnya yang bertujuan untuk meraih
keuntungan.32
Indikator yang digunakan untuk menilai pendapatan anggota adalah sebagai
berikut33
:
Jumlah pendapatan dari kegiatan usaha baik sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan
32
Muhamad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, h., 204 33
Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, (Yogyakarta : BPFE, 1991), h,. 35
43
Upah atau gaji yang diperoleh dari anggota baik karyawan atau buruh
Pendapatan lainnya yang diperoleh selain dari kegiatan usaha
b. Tabungan
Tabungan merupakan sebagian pendapatan yang tidak di konsumsi atau
pendapatan yang telah dikurangi konsumsi34
. Salah satu faktor yang
mempengaruhi proporsi tabungan rumah tangga. Pendapatan rumah tangga
memiliki hubungan yang positif dengan tabungan rumah tangga, hal ini
terjadi karena tabungan bergerak seiring pendapatan itu naik.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini ;
Tabungan atau investasi yang dimiliki anggota sebelum dan sesudah
mendapatkan pembiayaan dari BMT
Peningkatan Jumlah, jenis dan nilai aset yang dimiliki oleh anggota
sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan BMT
c. Konsumsi
Konsumsi adalah nilai perbelanjaan anggota yang dikeluarkan dalam satu
kurun terntentu baik dalam bentuk konsumsi pangan dan konsumsi non
pangan.35
Indikator yang digunakan dalam mengukur konsumsi rumah tangga adalah
sebagai berikut ;
Peningkatan Jumlah Konsumsi Rumah Tangga Anggota
Peningkatan jenis, dan kualitias konsumsi rumah tangga anggota
F. Metode Analisis Data
Teknik analisis di arahkan untuk menjawab rumusan masalah atas pengujian
hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Untuk memenuhi persyaratan dari analisa data, maka dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
34
Ibid., h. 115 35
Sadono Sukirno, Opcit, h., 39
44
bersangkutan bersifat normal atau tidak.36
Uji ini dilakukan sebagai salah
satu asumsi yang harus di bangun dalam penelitian statistik yaitu harus
berdistribusi normal dengan metode One Way ANOVA . Uji Kolmogorov-
Smirnov dapat di cari dengan rumus sebagai berikut :
KS = 1.36 √𝑛1+𝑛2
𝑛1𝑛2
Keterangan :
KS : Harga Kolmogorov Smirnov
n1
: Jumlah Sampel yang diperoleh
n2
: Jumlah Sampel yang diharapkan
Pengambilan keputusan Uji Kolmogorov Smirnov37
:
Jika nilai signifikasi Kolmogorov-Smirnov Sig. > 0.05 maka data tersebut
bersifat normal. Dan jika nilai signifikasi Kolmogorov- Smirnov Sig.< 0,05
maka data tidak bersifat normal.
2. Statistik Deskriptif
Statistik yang digunakan untuk menggambarkan variabel- variabel
dalam penelitian. alat yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar
deviasi minimum dan maksimum untuk mendeskripsikan variabel
penelitian.38
3. Tahap Uji Hipotesis
Uji Pangkat tanda Wilcoxon
Uji pangkat tanda wilcoxon adalah pengujian hipotesis statistika non
parametrik digunakan ketika membandingkan dua sampel berhubungan,
sampel yang sama, atau pengukuran ulang pada sampel tunggal untuk
menilai apakah ada perbedaan pada dua pengukuran pada sampel yang
sama. Hal ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk paired t-test ketika
36
Imam Ghozali, Analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19, (Semarang :
Badan Penerbit Universitas di Ponogoro), h., 70 37
Imam Ghozali, Opcit, h., 71 38
Husein umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Thesis Bisnis, ( Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2005), h. 89
45
data tidak memenuhi asumsi normal.39
Uji pangkat tanda wilcoxon/ Rank
test digunakan untuk :
a. Untuk membandingkan dua sampel yang tidak independen, (related sample,
bisa paired/macht atau repeated measures,
b. Untuk membandingkan perbedaan dua median
c. Tingkat pengukuran minimal ordinal
G. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar mungkin juga salah, dia akan
ditolak jika salah dan akan dibenarkan jika fakta- fakta membenarkan. Oleh
karena itu hipotesis yang di ajukan sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh pembiayaan
terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan
H1: Terdapat Perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah pembiayaan
terhadap ekonomi perempuan
H2 : Terdapat perbedaan konsumsi sebelum dan sesudah pembiayaan terhadap
pemberdayaan ekonomi perempuan
H3 : Terdapat perbedaan tabungan konsumsi sebelum dan sesudah pembiayaan
terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan
39
Fitri Lukiastuti dan Muliawan Hamdani, Statistika Non Parametris, (Yogyakarta :
CAPS,2012), h., 6
46
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Pengaruh Pembiayaan BMT Terhadap Pemberdayaan Ekonomi
Perempuan
1. Pengaruh Pembiayaan di BMT Al-Jibaal Terhadap Pemberdayaan
Ekonomi Perempuan
a. Uji Normalitas
Pengujian Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan data residual yang di uji
dengan kolmogrov-Smirnov test (K-S) melalui pengukuran α= 5%.
Jika nilai Asymp Sign (2-tailed) lebih besar dari 0.05, maka data
dikatakan berdistribusi normal. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada
tabel 4. 1 di bawah ini :
Tabel 4.1 Uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendapatan
_sebelum
pendapata
n_sesudah
konsumsir
ata2_sebel
um
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 81875
00,0000
122191
66,6667
19658
33,3333
Std.
Deviation
10721
096,83628
119080
09,31031
45913
4,37960
Most
Extreme
Differenc
es
Absolute ,300 ,274 ,100
Positive ,300 ,274 ,074
Negative -,282 -,219 -,100
Test Statistic ,300 ,274 ,100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000
c ,200
c,d
47
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konsumsi
rata2_ses
udah
tabungan
_sebelum
tabungan_
sesudah
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 31125
00,0000
99800
0,0000
91166
66,6667
Std.
Deviation
92939
8,61182
43628
1,66924
73134
23,15144
Most Extreme
Differences
Absolute ,145 ,308 ,327
Positive ,145 ,308 ,327
Negative -,066 -,142 -,242
Test Statistic ,145 ,308 ,327
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003c ,000
c ,000
c
Sumber : Output SPSS : 23
Berdasarkan tabel 4.1 Nilai Asmp. Sign(2tailed), variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah : pendapatan_sebelum,
Pendapatan_sesudah, tingkat pengeluaranRT_Sebelum dan sesudah,
tabungan masing- masing sebesar 0,000, kecuali tingkat konsumsi
sebelum sebesar 0.2, hal ini menunjukan bahwa nilai Asymp. Sign (2
tailed) < 0,05 maka data yang digunakan berdistribusi tidak normal.
Maka uji statistik yang cocok untuk data yang berdistribusi tidak
normal adalah dengan menggunakan statistik non- parametrik yaitu
Uji beda Wilcoxon Sign Rank
b. Analisis Uji Pangkat Tanda Wilcoxon
1) Pendapatan
Suatu pembiayaan dianggap telah mampu memberdayakan
ekonomi perempuan adalah dengan adanya kenaikan pendapatan.
Hasil analisis statistik deskriptif sebagai berikut :
48
Tabel.4.2 Deskriptif Statistik Pendapatan
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
pendapatan_seb
elum 60
8187500,00
00
10721096,8
3628
2000000,
00
60000000,
00
pendapatan_sesu
dah 60
12219166,6
667
11908009,3
1031
3000000,
00
63000000,
00
Pada Tabel 4.2 menunjukan perhitungan pangkat tanda Wilcoxon,
terjadi peningkatan pendapatan, dimana rata-rata pendapatan
sebelum menerima pembiayaan sebesar Rp 8. 187.500,00 dan
setelah menerima pembiayaan rata- rata sebesar Rp
12.219,1667,67.
Untuk melihat adanya pengaruh pembiayaan terhadap
pemberdayaan ekonomi perempuan di BMT Al-Jibaal
menggunakan uji pangkat tanda wilcoxon mengenai pendapatan
keluarga sebelum dan sesudah menerima pembiayaan dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Pangkat Wilcoxon Pendapatan
Ranks
N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
pendapatan_sesudah
-
pendapatan_sebelum
Negative
Ranks 1
a 1,00 1,00
Positive Ranks 51b 27,00 1377,00
Ties 8c
Total 60
49
Perbandingan Pendapatan Sebelum dan setelah menerima
pembiayaan pada BMT Al-Jibaal terlihat pada Tabel 4.3, Terdapat
1 orang responden dengan penghasilan lebih rendah setelah
mendapatkan pembiayaaan, 8 orang responden mengalami
pendapatan tetap dan 51 orang responden mempunyai pendapatan
lebih besar dari sebelum menerima pembiayaan.
Tabel 4.4 Uji Beda Pendapatan Sebelum dan Sesudah Anggota
BMT Al-Jibaal
Test Statisticsa
pendapatan_sesuda
h -
pendapatan_sebelum
Z -6,269b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Berdasarkan hasil perhitungan uji pangkat tanda Wilcoxon, maka
nilai Z yang di dapat sebesar -6,269, dengan ρ value(Asymp.Sig 2
tailed) Sebesar 0,0000 dimana kurang dari batas kritis penelitian
0,05. Yang berarti terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah
mendapatkan pembiayaan pada BMT Al- Jibaal.
2) Konsumsi
Pemberdayaan Ekonomi anggota dapat dilihat dari adanya
peningkatan jumlah konsumsi rata-rata anggota setelah
mendapatkan pembiayaan sebagai berikut ini :
50
Tabel 4.5 Uji Statistik Deskriptif konsumsi BMT Al-
Jibaal
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
konsumsi_sebelum_BM
TALJIBAL 60
1965833,33
33
459134,379
60
1100000,
00
3000000,0
0
konsumsi_sesudah_BM
TALJIBAAL 60
3112500,00
00
929398,
61182
12000
00,00
6100000,0
0
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa konsumsi rata-rata
anggota BMT Al-Jibaal sebelum mendapatkan pembiayaan adalah
sebesar Rp. 1.965.833 dan setelah mendapatkan pembiayaan
sebesar Rp 3.112.500 hal tersebut menunjukan bahwa tingkat rata-
rata konsumsi katagori berkonsumsi sedang.
Sedangkan untuk melihat terdapatnya pengaruh pembiayaan
terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan dilakukan dengan
menggunakan uji wilcoxon sign rank, sebagai berikut ini :
Tabel 4.6 Hasil Pangkat Wilcoxon Konsumsi Rumah Tangga
Anggota BMT Al-Jibaal
Ranks
N
Mean
Rank Sum of Ranks
konsumsirata2_sesuda
h -
konsumsirata2_sebelum
Negative Ranks 0
a ,00 ,00
Positive Ranks 54b 27,50 1485,00
Ties 6c
Total 60
a. konsumsirata2_sesudah < konsumsirata2_sebelum
b. konsumsirata2_sesudah > konsumsirata2_sebelum
51
pada Tabel 4.6 Menunjukkan bahwa perbandingan tingkat konsumsi
rumah tangga sebelum da sesudah mendapatkan pembiayaan pada
BMT Al-Jibaal, tidak ada responden yang setelah mendapatkan
pembiayaan lebih rendah dari pada sebelumnya, sedangkan 6 orang
responden memiliki tingkat konsumsi rata-rata yang tetap dan, 54
orang responden mengalami peningkatan tingkat konsumsi rumah
tangga setelah mendapatkan pembiayaan di BMT
Tabel 4.7 Uji beda konsumsi rata-rata sebelum dan sesudah
konsumsira
ta2_sesudah
-
konsumsirat
a2_sebelum
Z -6,397b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
Berdasarkan dari hasil perhitungan uji pangkat tanda wilcoxon,
maka nilai Z yang didapat sebesar -6,397 dengan ρ value (Asymp. Sig 2
tailed) sebesar 0,0000 dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05
berarti terdapat perbedaan rata-rata tingkat konsumsi rumah tangga
sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan pada BMT Al-Jibaal
3) Tabungan
Salah satu dampak pembiayaan terhadap pemberdayaan ekonomi
anggota adalah adanya peningkatan jumlah tabungan anggota dan
adanya peningkatan jumlah, jenis dan nilai aset yang dimiliki oleh
anggota.
52
Tabel 4.8 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Tabungan
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
tabungan_sesudah -
tabungan_sebelum
Negative Ranks 0a ,00 ,00
Positive Ranks 23b 30,50 1830,00
Ties 37c
Total 60
a. tabungan_sesudah<tabungan_sebelum
b. tabungan_sesudah>tabungan_sebelum
c. tabungan sesudah= tabungan sebelum
Hasil analisis menggunakan uji pangkat tanda wilcoxon
menunjukan perbandingan tabungan sebelum dan sesudah
mendapatkan pembiayaan pada BMT Al-Jibaal, tidak ada
responden yang setelah mendapatkan pembiayaan lebih rendah
daripada sebelum mendapatkan pembiayaan, terdapat 23 orang
responden yang mempunyai peningkatan tabungan lebih besar dari
sebelum mendapatkan pembiayaandan 37 orang responden tidak
mengalami peningkatan pada tabungan .
Berdasarkan dari hasil perhitungan uji pangkat tanda wilcoxon
maka nilai Z yang didapat sebesar -6,739 dengan ρ value (Asymp.
Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana kurang daru batas krisis
Tabel 4.9 Uji beda tabungan Test Statisticsa
tabungan_sesudah -
tabungan_sebelum
Z -6,739b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
53
penelitian 0,05, artinya terdapat perbedaan tabungan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan pada BMT Al-Jibaal.
2. Pengaruh Penyaluran Pembiayaan di BMT Mekar Da’wah
Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
a. Uji Normalitas
Pengujian Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan data residual yang di uji
dengan kolmogrov-Smirnov test (K-S) melalui pengukuran α= 5%.
Jika nilai Asymp Sign (2-tailed) lebih besar dari 0.05, maka data
dikatakan berdistribusi normal. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada
tabel 4. 10 di bawah ini :
Tabel 4.10 Uji sample Kolmogrov Smirnov BMT Mekar Dakwah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendapata
n_sebelu
m
pendapat
an_sesud
ah
konsumsi
_sebelum
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 33758
333,3333
48358
333,3333
19658
33,3333
Std.
Deviation
27321
918,26198
36868
650,46358
45913
4,37960
Most Extreme
Differences
Absolute ,255 ,176 ,100
Positive ,255 ,176 ,074
Negative -,135 -,120 -,100
Test Statistic ,255 ,176 ,100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000
c ,200
c,d
54
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konsumsi_
sesudah
tabungan_
sebelum
tabungan
_sesudah
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 31125
00,0000
18583
3,3333
29733
33,3333
Std.
Deviation
92939
8,61182
90708,
91546
14513
42,64742
Most Extreme
Differences
Absolute ,145 ,271 ,271
Positive ,145 ,271 ,271
Negative -,066 -,212 -,212
Test Statistic ,145 ,271 ,271
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003c ,000
c ,000
c
Sumber : Data olah SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.10 Nilai Asmp. Sign(2tailed), variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : pendapatan_sebelum,
Pendapatan_sesudah, tingkat konsumsi_sebelum dan sesudah, tabungan
sebelum dan sesudah, masing- masing sebesar 0,000, kecuali tingkat
konsumsi sebelum 0,2 dan konsumsi sesudah pembiayaan sebesar 0,03,
hal ini menunjukan bahwa nilai Asymp.Sign (2 tailed) < 0,05 maka data
yang digunakan berdistribusi tidak normal. Maka uji statistik yang cocok
untuk data yang berdistribusi tidak normal adalah dengan menggunakan
statistik non- parametrik yaitu Uji beda Wilcoxon Sign Rank
b. Uji Statistik Wilcoxon Sign Rank
1) Pendapatan
Suatu pembiayaan dianggap telah mampu memberdayakan ekonomi
perempuan adalah dengan adanya kenaikan pendapatan.
55
Tabel 4. 11 Deskriptif Statistik Pendapatan
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation Minimum Maximum
pendapatan_Sebel
um 60
33758333,3
333
27321918,
26198
3000000,0
0
120000000,
00
pendapatan_Sesud
ah 60
48358333,3
333
36868650,
46358
5000000,0
0
165000000,
00
Pada Tabel 4.11 menunjukan perhitungan pangkat tanda Wilcoxon,
terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga, dimana rata-rata
pendapatan sebelum menerima pembiayaan sebesar Rp 33.750.000
dan setelah menerima pembiayaan rata- rata sebesar Rp 48.000.0000.
Sedangkan untuk melihat terdapatnya pengaruh pembiayaan terhadap
pemberdayaan ekonomi perempuan di lakukan dengan uji wilcoxon
berikut:
Tabel 4.12 Uji Wilcoxon Sign Ranks Pendapatan BMT Mekar Da’wah
N Mean Rank Sum of Ranks
pendapatan_sesudah
-
pendapatan_sebelum
Negative Ranks 2a 10,50 21,00
Positive Ranks 52b 28,15 1464,00
Ties 6c
Total 60
a. pendapatan_sesudah < pendapatan_sebelum
b. pendapatan_sesudah > pendapatan_sebelum
c. pendapatan_sesudah = pendapatan_sebelum
56
Tabel. 4.13 Uji beda Pendapatan
Anggota BMT Mekar Da’wah
sebelum dan sesudah
Test Statisticsa
pendapatan_sesud
ah -
pendapatan_sebel
um
Z -6,224b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Tabel uji beda. 4.13 uji pangkat tanda wilcoxon, menunjukan nilai Z
yang di dapat sebesar -6,224 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed)
sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 yang
berarti terdapat perbedaan antara pendapatan anggota sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan pada BMT Mekar Da’wah
2) Konsumsi
Pemberdayaan Ekonomi anggota dapat dilihat dari adanya
peningkatan jumlah konsumsi rata-rata anggota setelah mendapatkan
pembiayaan.
Tabel. 4.14 Uji Statistik konsumsi BMT Mekar dakwah
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
konsumsi_seb_BMTM
D 60
1101666,666
7
130827,
44058
80000
0,00
13000
00,00
konsumsi_ses_BMTM
D 60
2286666,666
7
327531,
42774
15000
00,00
30000
00,00
Hasil menjukan bahwa rata-rata tingkat konsumsi BMT Mekar
Da’wah sebelum mendapatkan pembiayaan adalah Rp 1.101.666,00
dan setelah mendapatkan pembiayaan adalah Rp 2.286.666,00 .
57
Untuk menganalisa pengaruh pembiayaan terhadap pemberdayaan
ekonomi perempuan dilakukan uji wilcoxon sign rank sebagai berikut
ini:
Tabel 4.15 Hasil Pangkat Uji Wilcoxon rata-rata konsumsi rumah
tangga
Ranks
N Mean Rank Sum of
Ranks
konsumsi_sesudah -
konsumsi_sebelum
Negative Ranks 0a ,00 ,00
Positive Ranks 54b 27,50 1485,00
Ties 6c
Total 60
Perbedaan tingkat konsumsi rata-rata anggota sebelum dan setelah
mendapat pembiayaan pada BMT Mekar Da’wah terlihat pada tabel di
atas terdapat 54 orang responden menjawab tingkat konsumsi mereka
meningkat setelah adanya pembiayaan dan 6 orang responden
menjawab tingkat konsumsi mereka tetap setelah menerima
pembiayaan
4.16 Uji beda Konsumsi Sebelum dan sesudah Aggota BMT
Mekar Da’wah
Test Statisticsa
konsumsi_sesudah -
konsumsi_sebelum
Z -6,397b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Berdasarkan hasil perhitungan uji pangkat tanda wilcoxon, maka nilai
Z yang di dapat sebesar -6,397, dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed)
sebesar 0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05. Yang
berarti terdapat perbedaan antara tingkat konsumsi rata-rata rumah
tangga anggota sebelum dan setelah mendapatkan pembiayaan pada
BMT Mekar Da’wah.
58
3) Tabungan
Salah satu dampak pembiayaan terhadap pemberdayaan ekonomi
anggota adalah adanya peningkatan jumlah tabungan anggota dan
adanya peningkatan jumlah, jenis dan nilai aset yang dimiliki oleh
anggota.
Tabel 4.17 uji wilcoxon tabungan BMT Mekar Da’wah
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
tabungan_sesudah -
tabungan_sebelum
Negative
Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks 20
b
30,5
0
1830,
00
Ties 40c
Total 60
Hasil analisis menggunakan uji pangkat tanda wilcoxon menunjukan
perbandingan tabungan sesudah terdapat 20 orang responden
menjawab adanya perubahan tabungan sebelum dan sesudah
pembiayaan dan terdapat 40 orang responden menjawab tetap artinya
tidak ada perubahan dalam pembiayaan tersebut
Tabel. 4.18 Uji Beda Tabungan
Sebelum dan sesudah Anggota BMT
Mekar Da’wah
Test Statisticsa
tabungan_sesu
dah -
tabungan_sebel
um
Z -6,738b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
59
Berdasarkan dari hasil hitung uji pangkat tanda wilcoxon, maka nilai
Z yang di dapat sebesar -6,738 dengan p value(Asymp. Sig 2 tailed)
sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 berarti
terdapat perbedaan tingkat tabungan nasabah sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan di BMT Mekar Da’wah.
60
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan Uji beda Wicoxon Sign Rank yang bertujuan untuk melihat
adanya perbedaan dampak pembiayaan sebelum dan sesudah yang diberikan
oleh BMT Al-Jibaal dan BMT Mekar Da’wah terdapat perbedaan yang
signifikan (bermakna) rata-rata variabel yang digunakan untuk mengukur
dampak pembiayaan terhadap pemberdayaan ekonomi antara lain
pendapatan, konsumsi dan tabungan menghasilkan hasil signifikan 0,000 <
kurang dari batas kritis penelitian 0,05 . hal ini menunjukan bahwa seluruh
variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah signifikan, itu artinya
terdapat dampak perbedaan pemberdayaan ekonomi sebelum diberikan
pembiayaan dan setelah adanya pembiayaan.
2. Berdasarkan perhitungan Uji statistik deskiptif pada Uji beda Wilcoxon sign
rank yang digunakan untuk melihat tingkat rata-rata pada variabel
pendapatan pada BMT Al-Jibaal adalah sebesar Rp 8.187.500 sebelum
menerima pembiayaan dan Rp 12.219.000 dengan jumlah rank yang
mengalami peningkatan sebanyak 51 responden dengan nilai z-score -6,269,
sedangkan untuk konsumsi tingkat rata-rata sebelum mendapatkan
pembiayaan adalah Rp 1.965.000 dan setelah mendapatkan pembiayaan
sebesar Rp 3.112.000 dengan jumlah rank yang mengalami peningkatan
sebanyak 54 responden dengan nilai z-score -6,397, dan untuk variabel
tabungan diperoleh jumlah rank positiv yang mengalami peningkatan
sebanyak 23 responden dengan nilai z-score nya -6,739. Sedangkan uji
statistik deskriptif pada uji beda wilcoxon sign rank yang digunakan untuk
melihat tingkat rata-rata pada variabel pendapatan pada BMT Mekar
Da’wah adalah sebesar Rp 33.750.000 sebelum menerima pembiayaan dan
Rp 48.000.000 setelah menerima pembiayaan dengan jumlah rank yang
mengalami peningkatan sebanyak 52 responden dengan nilai z-score -6,224,
sedangkan untuk variabel konsumsi tingkat rata-rata sebelum mendapatkan
pembiayaan adalah Rp 1.101.666 dan setelah mendapatkan pembiayaan
61
sebesar Rp 2.286.000 dengan nilai rank sebanyak 54 responden, dan untuk
variabel tabungan di peroleh rank positiv sebanyak 40 responden mengalami
peningkatan dengan nilai z-scorenya -6,738. Berdasarkan uraian diatas
dapat di simpulkan bahwa BMT Mekar Da’wah lebih baik dalam
pemberdayaan ekonomi perempuan hal tersebut dapat dilihat dari
peningkatan rata-rata pendapatan, konsumsi, dan tabungan anggota BMT
Mekar Da’wah sekitar 30 % mengalami peningkatan dari pada BMT Al-
Jibaal
Saran
Setelah melakukan penelitian ini, penulis memiliki banyak kekurangan yang
akan di jadikan saran yaitu sebagai berikut :
1. Untuk peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel pengaruh
pembiayaan yang lainnya terkait dengan pemberdayaan ekonomi
perempuan, karena keteterbatasan waktu dan juga penambahan populasi
agar penelitian selanjutnya lebih baik dalam memberikan gambar pengaruh
pembiayaan mikro terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan.
2. Bagi BMT yang belum efektif dalam melakukan pemberdayaan terhadap
perempuan lebih melakukan kinerja lebih lagi untuk meningkatkan
pemberdayaan ekonomi perempuan tentunya hal ini juga tidak lepas dari
peran pemerintah jika pemerintah memberikan fasilitas kepada BMT untuk
meningkatkan pemberdayaan yang di lakukan oleh BMT.
3. Bagi pelaku keuangan syariah seperti Bank Syariah lebih efektif lagi
menggencarkan program kredit mikro dengan menggandeng BMT atau
BPRS untuk para pengusaha mikro guna membangkitkan perekonomian
mikro yang berkesanambung.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada. 2013
Amalia, Euis. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran
LKM dan UKM Di Indonesia. Jakarta : Rajawali Press. 2009.
Amatul R, Chaudhary dkk, “ An Analysis of diffent approaches to women
empowerment : Case study of pakistan”. Munich Personal Repec
Achive (MPRA) Paper (2012).
Atho,Mudzhar M. Wanita Dalam Masyarakat Indonesia, Akses,
Pemberdayaan dan Kesempatan. Yogyakarta : Sunan Kalijaga Press.
2011.
C pramono devies dan A Gumanti tatang. Kredit Mikro, Pemberdayaan
Perempuan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga. Manajemen
Usahawan Indonesia. Vol. 4 (2010).
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Pemberdayaan Kaum Dhuafa Dalam
Tafsir Al- Qur’an Tematik. 2008.
Dwi Novita Masyito.”Analisis Normatif UU No.1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Syariah Atas Status Badan Hukum dan
Pengawasan BMT”, Jurnal Economica. Vol. V (2014).
Dwi Nourma, “Regulasi Keberadaan BMT dalam sistem perekonomian di
Indonesia”. Jurnal Serambi Hukum. Vol.11 (2017).
Djumransyah. Pengantar Pendidikan. Malang : Bayumedia Publishing.
2004.
Firdaus, M dan Titih Hartini.”Aspek Pemberdayaan Perempuan di balik
Lembaga Kredit Mikro”, Jurnal Analisis Sosial. Vol. 6 (2011).
Hasan, Ridwan Ahmad. Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil. Bandung :
Pustaka Setia, Cetakan pertama, 2003.
63
Hasanah, Siti. Pemberdayaan Perempuan dalam kegiatan Ekonomi
Berkeadilan studi kasus pada Simpan Pinjam Syariah Perempuan.
Sawwa.Vol. 9 (2013).
Huda Nurul dan Haykal Muhammad.Lembaga Keuangan Islam Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Jakarta : Prenada Media Group, 2010.
Ismail, Perbankan Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.Edisi
Pertama.(2011)
Iqbal Hasan. Pokok-pokok Statistik-2 ( Statistik Inferensial). Jakarta : Bumi
Aksara. 2010.
Lestari, Sri.”Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Miskin dengan Metode
AHP”. ( Skripsi ) S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Lukiastuti Fitri dan Hamdani Muliawan. Statistika Non Parametris.
Yogyakarta : CPAS. 2012
Mardikanto,Totok dan Poerwoko Soebiato. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung : Alfabet. 2015.
Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : ISES Publishing.
2010
Muhammad.Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta : 2008.
Noerdin, Edriani, dkk.Potret Kemiskinan Perempuan. Jakarta : Women
Reseach Insititue, 2006.
Putu,Ni wiwin setyari.” Evaluasi Dampak Kredit Mikro Terhadap
Kesejahteraan Rumah Tangga di Indonesia.Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan. Vol.5.2012
Rahmawati, Yuke. Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Jakarta : UIN
Jakarta Press, 2013.
Ridwan Hasan Ahmad.BMT dan Bank Islam. Bandung : Pustaka Bani
Quraisy. 2004.
64
Sherraden, Michael.Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Pengentasan
Kemiskinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2007.
Sri Rahayu Nanik. “Pemberdayaan Perempuan(study kasus di BMT
Yogyakarta)”. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 2015.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan
Ilustrasi. Yogyakarta : Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2007.
Sumiyanto, Ahmad. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta : ISES
Publishing. 2010.
Sumodiningrat, Gunawan.Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring
Pengaman Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia. 2002.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2010.
Sofyan Siregar.Statistik Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : Rajwali Press.
2011.
Sukirno, Sadono.Teori Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. 2011
Suparmoko. Pengantar Ekonomika Mikro. Yogyakarta : BPFE. 2000.
Suud, Muhammad, 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta : Prestasi
Pustaka Publisher.2006.
Syafi’i Antonio.Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Depok : Gema Insani.
2015.
Yunus, Muhammad.Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan. Jakarta : PT.
Gramedia. 2009.
Artikel
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt/wpcontent/uploads/sites/
6/2016/11/Presentasi_Pengembangan-Usaha-Perempuan-bagi-
Kesejahteraan-Keluarga-Melalui Kewirausahaan.pdf
65
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Quisoner
Assalamu’ailaikum Wr.Wb
Terimakasih kepada Ibu yang telah berkenan Mengisi Angket Penelitian
ini, Perkenalkan saya Siti Rohmah Mahasiswi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta yang sedang
melakukan Penelitian Tentang “Dampak Penyaluran Pembiayaan BMT
Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan”, tujuan penelitian ini
utuk menganalisa dampak yang diberikan oleh BMT terhadap
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, kuesioner ini hanya digunakan untuk
penelitian, sehingga jawaban bapak/ ibu sepenuhnya dijaga kerahasiaannya,
atas Partisipasi dan Kerjasamanya Saya ucapkan TerimaKasih,
Jazakumullah Khairon Katsiron
Wassalamua’ailaikum Wr.Wb
No :
Pewawancara :
Tanggal / hari wawancara :
Lokasi :
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Berikanlah tanda (X) pada pilihan multiple choise yang telah disediakan !
2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan benar
3. Semua jawaban yang anda berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan
untuk penelitian ini
4. Terimakasih atas kesedian anda telah mengisi angket penelitian ini
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Usia :
a. < 25 tahun
b. 26- 35 tahun
c. 36-45 tahun
d. 46- 55 tahun
e. > 55 tahun
Pendidikan Terakhir :
a. Tidak tamat sekolah
66
b. SD
c. SLTP/ SMP
d. SLTA/SMA/MA
e. Perguruan Tinggi/ Diploma
Alamat :
Berapa lama anda menjalankan usaha anda?
bulan (........)
tahun(......)
Jenis Usaha yang anda jalankan
1. Dagang
a. Makanan
1.sayuran/buah-buahan 4. Daging/ikan
2. sembako 5. Warung nasi
3. ayam potong 6. Lain-lain
b. Pakaian
c. Minuman ringan
d. Peralatan
1.alat kesehatan
2. klontongan
3. lain-lain, sebutkan...
2. Jasa
a.tukang jahit
b. salon
c.usaha counter
3. Lain-lain
Jenis Pembiayaan yang di ambil dalam satu tahun terakhir : (boleh diisi
lebih dari satu pembiayaan )
JenisPembiayaan Jumlah yang
dibayarkan
Periode pembayaran/
angsuran
Mudhrabah
Musyarakah
Ijarah multijasa
Murabahah
QardulHasan
Dll
(beri tanda bintang * jika anda mengambil dua pembiayaan)
Status pekerjaan :
1. utama
67
2. sampingan
A. Karaketristik Usaha
1. Berapa jumlah pembiayaan Musyarakah yang anda terima ? (isi sesuai
dengan pembiayaan yang anda ambil )
a. Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000
b. Rp 5.100.000 – Rp 10.000.000
c. 10.100.000 – Rp 50.000.000
d. > Rp. 50.000.000
2. sudah berapa kali anda mengambil pembiayaan di BMT ini ?
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. > 3 kal
3. Apa alasan ibu mengambil pembiayaan ini ?
a. Modal kerja (menambah persedian barang/ usaha, rehabilitasi
usaha)
b. Pendidikan anak
c. Investasi jangka panjang
(boleh di isi dua)
4. Atas inisiatif siapa ibu mengambil pembiayaan ini ?
a. Sendiri b. Suami
c.Teman d. Lain-lainya
B. Indikator Dampak Pembiayaan Terhadap Pemberdayaan Ekonomi
Perempuan
5. Berapa pendapatan perbulan yang sering anda terima sebelum
mendapatkan pembiayaan?
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000- Rp 3.000.000
c. Rp 3.000.000- Rp 5.000.000
d. > Rp 5.000.000
6. Berapa pendapatan perbulan yang sering anda terima setelah
mendapatkan pembiayaan ?
a. < Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000- Rp 3.000.000
c. Rp 3.000.000- Rp 5.000.000
d. > Rp 5.000.000
7. Berapakah proporsi tingkat konsumsi/ tingkat biayaa pengeluaran rumah
tangga dalam satu bulan sebelum mendapatkan pembiayaan?
a.< Rp. 1.200.000
b.Rp. 1.200.000 – Rp 2.000.000
c. Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000
d.> Rp. 5.000.000
68
8. Berapakah Proporsi tingkat konsumsi / biaya Pengeluaran rumah tangga
dalam satu bulan setelah mendapatkan pembiayaan ?
a.< Rp. 1. 200.000
b.Rp. 1.200.000 – Rp 2.000.000
c. Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000
d.> Rp. 5.000.000
9. Berapa tabungan yang anda simpan di BMT ini sebelum mendapatkan
pembiayaan?
a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 5.000.000
c. Rp 5.100.000 – Rp 10.000.000
d. >Rp 10.100.000
10. Berapa tabungan yang anda simpan di BMT ini setelah mendapatkan
pembiayaan ?
a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 5.000.000
c. Rp 5.100.000- Rp 10.000.000
d. > Rp 10.100.000
11. Apakah setelah menerima pembiayaan ini ibu mengalokasikan
pembiayaaan tersebut untuk pendidikan anak juga ?
a. Ya b. Tidak
12. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan anak- anak ibu jadi mudah
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi ?
a. Ya b.Tidak
69
Hasil Wawancara pada Nasabah BMT Al-Jibaal
Responden 1
Nama : Ibu Wilah
Usia : 34 tahun
Jenis usaha : penjual usaha galon
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “dahulu sebelum menerima pembiayan dari BMT Al-Jibaal pendapatan
saya pas-pasan tidak bisa roling, namun setelah adannya pembiayaaan
pendapatan bisa di puter untuk membeli persediaan yang lainnya, ya kira-kira
dulu mah klo baru mulai usaha ini mah ada kali Rp 7.000.000, dan setelah
mendapatkan pembiayaan menjadi Rp 10.000.000- 15.000.000”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “ berapa ya mb, ya kalo buat tingkat konsumsi si rata-rata Rp
2.400.000 sebulan itu buat pngeluaran rumah tangga tidak buat usaha ya mb,
tapi meneurut saya sih tingkat konsumsi yang dahulu dengan yang sekarang itu
berbeda jika dulu Rp 1.200.000- Rp 1.5000.000 iya kan dahulu mah masih
serba murah mb apa-apa juga sekarang kan semakin kesini harga-harga juga
pada naik jadi pengeluaran rumah tangga juga naik “.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ klo nabung tiap hari mb, ya perharinya Rp 50.000 jadi klo seminggu
ada kali Rp 300.000- Rp 400.000. terus jumlah nya ya kira-kira ada kali mb Rp
7.000.000 cuman kan klo saya mau ambil pembiayaan lagi ya tinggal di potong
aja lewat tabungan itu”.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya pasti lah ada peningkatan , ya klo ga ada pingkatan bagaimana
kita bisa ambil pembiayaan lagi buat usaha kita mb “
70
Responden 2
Nama : Ibu lia
Usia : 32 tahun
Jenis usaha : penjual sembako
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ omzet penjualan selama usaha ya ada mb Rp 5.000.000 – Rp
7.000.000 sebelum mendapatkan pembiayaan, dan setelah mendapatkan
pembiayaan ya ada kira-kira Rp 10.000.000- Rp 15.000.000/ bulan “.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “ konsumsi selama sebulan ya sekitar Rp 3.000.000 ya sekarang kalo
dulu mah cuman 1.500.000 juga udah cukup buat bayar ini itu, bayar listrik
dll..”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ saya sih nabung nya jarang-jarang mb, ga mesti klo ada ya nabung
klo engga ada lebihan hasil usaha ya ga nabung mb, kira-kira ya Rp 200.000
deh seminggu, jumlah tabungan sekarang ya ada kali Rp 6.000.000 “.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : ” ya pastilah meningkat mb, kalo rajin ya mungkin saya bisa smpe Rp
10.000.000 sekarang”.
71
Responden 3
Nama : Ibu Mualifah
Usia : 40 tahun
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ omzet penjualan sebelum menerima pembiayaan ada Rp 20.000.000/
bulan setelah mendapatkan pembiayaan ya ada Rp 30.000.000 – Rp
35.000.000”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “ konsumsi buat bayar kebutuhan rumah tangga mulai buat bayar
listrik, ongkos anak sekolah, buat masak sebelumnya itu sekitar Rp 2.000.000,
itu tahun 2007an ya klo sekarang ada Rp 4.000.000an sebulan”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ kalo nabung saya tiap hari mb, klo perharinya sekitar Rp 50.000.000
kalo seminggu ada Rp 400.000, klo jumlah nya saya lupa mb, ya kalo dikira-
kira ada Rp 15.000.000- Rp 20.000.000”.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya pasti ada mb, kan nabungnya tiap hari, pasti tiap minggu
bertambah, kalau tidak bertambah nanti saya tidak bisa melunasi sisa
pembayaran pembiayaan di koperasi ini dong.”
72
Responden 4
Nama : Ibu Yayu Rosita
Usia : 29 tahun
Jenis usaha : Penjual sabun kecantikan
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ omzet penjualan sebelum menerima pembiayaan Rp 3.500.000
dahulu sebelum bergabung dengan koperasi ini, tapi setelah bergabung dengan
koperasi ini omzetnya jadi Rp 5.000.000- Rp 7.000.000”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “ tingkat konsumsi selama sebulan ada Rp 2.500.000an tapi belum di
potong sama buat beli bahan baku pembuatan sabun, itu baru biaya buat bayar
listrik air, makan sekeluarga sedangkan dahulu Rp 1.500.000 itu sudah bisa
bayar ini dan itu malah bisa ada investasinya mb, semakin bertambahnya
zaman kan kebutuhan pasti meningkat mb, jadi konsumsi rumah tangga juga
meningkat”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ saya nabung di koperasi ini Rp 50.000/ harinya, sekarang jumlah
tabunganya sekitar ada kali Rp 6.000.000”.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya meningkat, kan salah satu cara buat melunasi pembiayaan di
ambil dari tabungan, jika tabungannya sedikit ya kita nambahin lagi buat
menutupi kekurangan dari pembayaran yang di ambil .”
73
Responden 5
Nama : Ibu Ratnasari
Usia : 35
Jenis usaha : Penjual Kripik dan usaha ayam potong
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ omzet penjualan sebelum menerima pembiayaan Rp 6.000.000 – Rp
8.000.000/ bulan, setelah menerima pembiayaan Rp 10.000.000/ bulan”
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini?
Jawab : “ tingkat konsumsi selama sebulan selama ini ada sekitar Rp 3.000.000
sebelumnya sekitar 2.300.000 untuk kebutuhan sehari-harinya, semakin kesini
kan semakin mahal mb, itu saja belum termasuk biaya beli kebutuhan kripik
nya kalo di tambah biaya buat beli bahan baku kripik pasti lebih dari Rp
3.000.000 ”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ saya nabung di BMT ini perminggunya Rp 300.000, dan sekarang
tabunganya ada kali 30.000.000an mb
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya pasti meningkat, cuman tergantung peribadi orangnya lagi jika
dia rajin pasti lunas cicilannya malah bisa investasi yang lainya kaya nambah
ruko dll.
74
Hasil Wawancara pada Nasabah BMT Mekar Da’wah
Responden 1
Nama : Ibu Holilah
Usia : 34 tahun
Jenis usaha : pegusaha salon
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ omzet yang dahulunya Rp 20.000.000 sekarang bisa Rp 50.000.000,
ya karena pembiayaan yang diberikan dapat membantu saya dalam
meningkatkan pendapatan usaha ini”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “berapa ya kalo buat tingkat konsumsi si rata-rata Rp 3.000.000
sebulan itu buat pengeluaran rumah tangga tidak buat usaha ya mb, tapi
menurut saya sih tingkat konsumsi yang dahulu dengan yang sekarang itu
berbeda jika dulu Rp 1.200.000- Rp 1.5000.000/ bulan bisa mencukupi
kebutuhan sehari-hari tapi untuk jumlah segitu di zaman sekarang itu sudah
tidak bisa deh mb, pasti berbeda tiap tahun kan pasti berbeda”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ tabungan perharinya Rp 200.000 kalo sekarang jumlahnya ada Rp
60.000.000”
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya ada mb, karena setengah dari cicilan pembiayaan yang diambil
kan di potong dari tabungan, misalnya saya ambil pembiayaan 15.000.000
minimal saya harus punya tabungan di BMT ini sekitar 20.000.000, kalo tidak
ada peningkatan tabungan kita tidak bisa melunasi pembiayaanya .“
75
Responden 2
Nama : Ibu Nur Eli
Usia : 50 tahun
Jenis usaha : penjual nasi
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ pendapatan hasil jualan sekitar Rp 5.000.000/ bulan, setelah menjadi
anggota di BMT MD ini pendapatan hasil jualan saya meningkat dengan
adanya pembiayaan yang diberikan oleh BMT jadinya saya bisa tambah jenis
masakannya”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “ada lah sekitar Rp 3.000.000 perbulan untuk biaya kebutuhan sehari-
hari, sekarang juga apa-apa serba mahal ya jadi wajar kalo tingkat konsumsi
ibu rumah tangga juga mengalami peningkatan, kalo dulu mah Rp 1.500.000
juga udah bisa beli segalanya, sekarang mah boro-boro segitu cukup.”
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ ibu nabung perharinya Rp 100.000 kalo sekarang sekitar Rp
5.000.000- Rp 6.000.000”.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya pasti ada peningkatan, karena tiap hari juga kita cicil juga
tabunganya.”
76
Responden 3
Nama : Ibu Nuryani
Usia : 34 tahun
Jenis usaha : penjual sayur mayur
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ pendapatan dari hasil jualan sekarang ini sekitar Rp 60.000.000/
bulan dahulu sebelum mendapatkan pembiayaan sekitar Rp 35.000.000, adanya
pembiayaan yang diberikan ibu gunakan untuk menambah usaha sehingga
omzet ibu sekarang jadi bertambah sekarang”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “berapa ya, dulu sebelum menerima pembiayaan Rp 1.200.000 dan
sekarang kebutuhan juga meningkat jadinya Rp 2.500.000 kebutuhan sehari-
hari meningkat karena ada lonjakan kenaikan harga-harga yang tinggi jadi
tingkat konsumsi rumah tangga juga meningkat”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ ibu nabung perharinya Rp 200.000, klo jumlahnya ya ada kali
sekarang mah 20.000.000 tapi itu juga ibu investastikan dalam bentuk tabungan
wadiah.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya ada peningkatan, jika pelunasan pembiayaan sudah kelar kan bisa
mencicil asset yang lainnya juga seperti buat penambahan usaha.”
77
Responden 4
Nama : Ibu Emi
Usia : 39 tahun
Jenis usaha : penjual sayur mayur
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ pendapatan dari hasil jualan sekarang ini sekitar Rp 75.000.000/bulan
sedangkan dahulu sebelum menerima pembiayaan sekitar Rp 35.000.000/
bulan”.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “berapa ya, dulu sebelum menerima pembiayaan Rp 1.200.000 dan
sekarang kebutuhan juga meningkat jadinya Rp 2.500.000 kebutuhan sehari-
hari meningkat karena ada lonjakan kenaikan harga-harga yang tinggi jadi
tingkat konsumsi rumah tangga juga meningkat”.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ tabungan perharinya Rp 200.000 kini sekitar Rp 30.000.000,
tabungan ini digunakan tidak hanya untuk mencicil pembiayaan yang telah
saya ambil tetapi saya gunakan juga untuk lainnya seperti menambah asset
untuk kebutuhan saya, dulu saya hanya memiliki 1 motor tetapi sekarang sudah
punya mobil losbak untuk membantu saya mengangkut sayuran walaupun
harus dibeli dengan harga second”.
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ iya ada peningkatan, tabungan ini digunakan tidak hanya untuk
mencicil pembiayaan yang telah saya ambil tetapi saya gunakan juga untuk
lainnya seperti menambah asset untuk kebutuhan saya, dulu saya hanya
memiliki 1 motor tetapi sekarang sudah punya mobil losbak untuk membantu
saya mengangkut sayuran walaupun harus dibeli dengan harga second”.
78
Responden 5
Nama : Jumhana
Usia : 40 tahun
Jenis usaha : penjual kelapa parut
1. Berapakah pendapatan hasil jualan ibu selama sebulan sebelum dan setelah
mendapatkan pembiayaan ?
Jawab : “ pendapatan dari hasil jualan sekarang sekitar Rp 75.000.000 ini
setelah menjadi anggota BMT MD dahulu sebelum menjadi anggota
pendapatnya sekitar Rp 45.000.000, dengan adanya pembiayaan yang
diberikan oleh pihak BMT kan bisa kita puter buat usaha kita, mangkanya
pendapatan usaha jadi meningkat.
2. Berapakah tingkat pengeluaran rumah tangga ibu selama sebulan sebelum dan
setelah mendapatkan pembiayaan di BMT ini ?
Jawab : “konsumsi rumah tangga perbulan sebelum mendapatkan pembiayaan
sekitar Rp 1.500.000, dan setelah mendapatkan pembiayaan sekitar Rp
2.500.000 untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari bayar listik, masak, dll. Ya
karena adanya peningkatan kebutuhan semakin hari- semakin meningkat juga
harganya.
3. Kira- kira berapa jumlah tabungan yang ibu tabung di BMT ini ?
Jawab : “ ibu nabung perharinya Rp 100.000- Rp 200.000 untuk mencicil
tabungan wadiah hingga kini mencapai Rp 20.000.000
4. Selama nabung di BMT ini ada peningkatan tidak bu ?
Jawab : “ peningkatan sih pasti mb, kalo tidak terdapat peningkatan bagaimana
saya bisa mencicil tabungan wadiah
79
1. Lampiran BMT A-Jibaal
N
o
N
ama
p
endi
dika
n
u
s
i
a
p
lafo
n
p
engg
unaa
n
pem
biaya
an
p
en_s
eb
p
en_s
es
k
onsum
si_seb
k
onsu
msi_s
es
t
ab
u_
seb
t
abu_
ses
p
endid
k_se
b
p
endid
k_ses
1
Y
usanty
S
MA
3
4
1
0.00
0.00
0
1
.0
3
.000
.000
5
.000
.000
1.
200.0
00
2.
000.0
00
4
00.
00
0
1
.200
.000 1 1
2
Li
na
Marlin
y
S
MA
4
2
3
0.00
0.00
0
1
.0
4
.000
.000
8
.500
.000
2.
450.0
00
3.
200.0
00
2
00.
00
0
4
.500
.000 1 1
3
Ai
Susila
wati
S
MA
3
7
1
8.00
0.00
0
1
.0
5
.000
.000
8
.000
.000
2.
500.0
00
6.
100.0
00
5
00.
00
0
2
.000
.000 1 1
4
Sr
i
lestari
S
MP
3
9
1
5.00
0.00
0
1
.0
1
0.00
0.00
0
2
2.00
0.00
0
2.
100.0
00
3.
450.0
00
4
50.
00
0
5
.000
.000 1 2
5
un
i fadila
S
MA
4
0
1
5.00
0.00
0
3
.0
4
.000
.000
9
.000
.000
1.
200.0
00
3.
400.0
00
2
00.
00
0
5
.000
.000 1 2
6
A
syiah
S
D
5
3
4
.000
.000
2
.0
3
.500
.000
8
.000
.000
1.
500.0
00
2.
500.0
00
3
00.
00
0
1
.200
.000 1 2
7
R
uswati
S
D
5
5
5
.000
.000
2
.0
4
.000
.000
1
0.00
0.00
0
2.
500.0
00
5.
000.0
00
1
00.
00
0
3
.000
.000 1 2
80
8
Fa
rida
S
MA
3
4
5
.000
.000
1
.0
3
.500
.000
6
.000
.000
2.
000.0
00
3.
100.0
00
4
50.
00
0
4
50.0
00 1 2
9
ir
di
destiar
a
S
MA
3
2
5
.000
.000
2
.0
4
.500
.000
1
0.00
0.00
0
2.
300.0
00
4.
000.0
00
3
50.
00
0
6
.000
.000 1 2
1
0
Y
uliana
S
MA
2
8
1
0.00
0.00
0
2
.0
9
.500
.000
1
8.50
0.00
0
2.
400.0
00
2.
400.0
00
2
00.
00
0
5
.000
.000 1 1
1
1
wi
lah
Nurlae
la
S
D
3
4
3
.000
.000
1
.0
7
.000
.000
1
5.00
0.00
0
1.
200.0
00
2.
400.0
00
4
00.
00
0
7
.000
.000 1 1
1
2
At
mah
Yulian
ah
S
MP
2
7
1
5.00
0.00
0
3
.0
3
.000
.000
3
.000
.000
1.
500.0
00
2.
500.0
00
5
00.
00
0
2
0.00
0.00
0 1 1
1
3
Vi
tha
Noviy
anty
S
MA
3
0
1
5.00
0.00
0
2
.0
6
.000
.000
1
4.00
0.00
0
1.
200.0
00
3.
000.0
00
4
00.
00
0
1
0.00
0.00
0 1 2
1
4
D
esi
Koesti
ana
S
MA
3
2
9
.000
.000
2
.0
6
0.00
0.00
0
6
3.00
0.00
0
2.
200.0
00
3.
100.0
00
5
00.
00
0
2
5.00
0.00
0 1 2
1
5
D
amura
h
Fitria
S
D
4
3
8
.000
.000
1
.0
7
.000
.000
7
.000
.000
2.
500.0
00
4.
500.0
00
4
00.
00
0
1
0.00
0.00
0 1 2
1
6
Sa
imah
S
D
4
8
5
.000
.000
1
.0
8
.000
.000
8
.000
.000
1.
800.0
00
2.
300.0
00
2
00.
00
0
6
.500
.000 1 1
1
7
Ri
smaya
ni
D
3
3
3
4
.000
.000
2
.0
6
0.00
0.00
0
6
2.00
0.00
0
1.
500.0
00
3.
400.0
00
2
00.
00
0
5
.000
.000 1 2
81
1
8
Pr
apti
Wahy
unings
ih
S
MA
3
5
5
.000
.000
2
.0
4
.500
.000
5
.500
.000
2.
300.0
00
2.
300.0
00
3
00.
00
0
7
.000
.000 1 1
1
9
W
idia
Nurma
yanti
S
MA
3
2
5
.000
.000
1
.0
5
.400
.000
7
.000
.000
1.
900.0
00
3.
200.0
00
2
00.
00
0
5
.000
.000 1 2
2
0
At
ik
Yudia
na
Nafisa
S
MP
4
8
5
.000
.000
1
.0
5
.000
.000
9
.600
.000
2.
500.0
00
4.
000.0
00
3
00.
00
0
6
.500
.000 1 1
2
1
Li
a
Gustia
na
S
MA
3
2
5
.000
.000
1
.0
7
.500
.000
1
6.00
0.00
0
1.
600.0
00
2.
400.0
00
2
00.
00
0
6
.500
.000 1 2
2
2
R
atnasar
i
S
MA
3
5
3
0.00
0.00
0
1
.0
6
.000
.000
8
.500
.000
2.
200.0
00
3.
000.0
00
3
00.
00
0
4
0.00
0.00
0 1 1
2
3
T
uti
Rahma
yati
S
D
3
8
5
.000
.000
2
.0
3
.500
.000
6
.000
.000
1.
800.0
00
2.
500.0
00
2
00.
00
0
7
.000
.000 1 1
2
4
M
artini
S
D
5
0
3
0.00
0.00
0
2
.0
2
0.00
0.00
0
4
0.00
0.00
0
2.
500.0
00
3.
800.0
00
4
00.
00
0
4
3.00
0.00
0 1 2
2
5
Y
ayu
Rosita
S
MA
2
8
5
.000
.000
2
.0
3
.500
.000
5
.000
.000
1.
100.0
00
2.
000.0
00
1
00.
00
0
6
.000
.000 1 2
2
6
In
tan
Pratam
a Putri
D
3
3
3
5
.000
.000
2
.0
5
.000
.000
7
.000
.000
1.
200.0
00
1.
200.0
00
1
00.
00
0
6
.500
.000 1 1
2
7
S
usmiat
S
D
4
8
5
.000
2
.0
1
0.00
1
0.00
3.
000.0
4.
500.0
2
00.
7
.000 1 1
82
i .000 0.00
0
0.00
0
00 00 00
0
.000
2
8
N
ur
Syams
iah
Fitria
S
MP
4
4
3
.000
.000
3
.0
3
.500
.000
7
.000
.000
2.
200.0
00
3.
000.0
00
2
00.
00
0
5
.000
.000 1 2
2
9
M
ualifah
S
MP
4
1
1
0.00
0.00
0
1
.0
2
5.00
0.00
0
3
0.00
0.00
0
2.
800.0
00
3.
900.0
00
4
00.
00
0
1
5.00
0.00
0 1 2
3
0
H
erawat
i
S
MA
4
3
5
.000
.000
1
.0
7
.000
.000
1
2.00
0.00
0
1.
700.0
00
2.
500.0
00
2
00.
00
0
7
.000
.000 1 2
3
1
D
wi
sudary
ati
S
MA
3
4
5
.000
.000
1
.0
1
0.00
0.00
0
2
5.00
0.00
0
2.
350.0
00
3.
700.0
00
2
00.
00
0
8
.000
.000 1 1
3
2
A
nita
Anggr
aini
S
MA
3
2
3
.000
.000
2
.0
6
.000
.000
8
.000
.000
1.
600.0
00
2.
800.0
00
1
00.
00
0
5
.500
.000 1 1
3
3
D
estiana
Dama
yanti
S
MP
3
5
2
.000
.000
2
.0
1
5.00
0.00
0
2
5.70
0.00
0
2.
200.0
00
3.
000.0
00
1
00.
00
0
5
.000
.000 1 1
3
4
Ri
a
Enike
S
MA
3
1
5
.000
.000
2
.0
4
.000
.000
8
.000
.000
1.
800.0
00
1.
800.0
00
2
00.
00
0
1
0.00
0.00
0 1 1
3
5
S
ulastri
S
MA
2
9
7
.000
.000
3
.0
2
.900
.000
3
.400
.000
1.
500.0
00
2.
500.0
00
3
00.
00
0
1
5.00
0.00
0 1 2
3
6
Id
a
Robba
yani
S
MA
3
4
3
.000
.000
1
.0
1
0.00
0.00
0
1
2.40
0.00
0
2.
350.0
00
4.
850.0
00
2
00.
00
0
6
.000
.000 1 2
83
3
7
M
aesaro
h
S
MP
4
4
5
.000
.000
2
.0
3
.400
.000
5
.500
.000
1.
800.0
00
2.
600.0
00
2
00.
00
0
7
.000
.000 1 1
3
8
S
uhenni
S
MP
4
6
2
.000
.000
2
.0
3
.500
.000
7
.500
.000
1.
500.0
00
2.
800.0
00
2
00.
00
0
4
.000
.000 1 2
3
9
A
fifah
S
MA
3
2
1
0.00
0.00
0
1
.0
5
.000
.000
6
.500
.000
2.
000.0
00
3.
500.0
00
3
00.
00
0
1
5.00
0.00
0 1 2
4
0
H
aryati
S
MP
3
3
5
.000
.000
1
.0
6
.000
.000
1
3.00
0.00
0
2.
600.0
00
3.
500.0
00
2
00.
00
0
8
.000
.000 1 2
4
1
Ri
ska
marda
yanti
S
MA
3
8
1
0.00
0.00
0
2
.0
7
.000
.000
7
.000
.000
2.
000.0
00
3.
200.0
00
2
00.
00
0
1
7.00
0.00
0 1 1
4
2
In
dah
Lesma
wati
S
MA
3
4
4
.000
.000
2
.0
2
.500
.000
4
.500
.000
2.
500.0
00
4.
350.0
00
2
00.
00
0
7
.000
.000 1 2
4
3
su
aedah
S
D
4
8
2
.500
.000
3
.0
3
.450
.000
7
.550
.000
1.
800.0
00
2.
500.0
00
2
00.
00
0
5
.000
.000 1 1
4
4
M
ardjine
m
S
D
5
.000
.000
2
.0
2
.500
.000
3
.500
.000
1.
500.0
00
2.
200.0
00
3
00.
00
0
8
.000
.000 1 2
4
5
P
uji
Astuti
S
MA
3
8
1
0.00
0.00
0
1
.0
2
0.00
0.00
0
2
0.00
0.00
0
2.
000.0
00
2.
000.0
00
4
00.
00
0
1
5.00
0.00
0 1 1
4
6
Li
na
wati
setiaw
S
MA
3
8
2
.000
.000
2
.0
5
.000
.000
8
.000
.000
1.
600.0
00
2.
500.0
00
1
20.
00
0
4
.000
.000 1 1
84
an
4
7
us
ih
S
D
3
9
3
.000
.000
2
.0
3
.000
.000
5
.500
.000
2.
300.0
00
3.
450.0
00
2
00.
00
0
6
.000
.000 1 2
4
8
S
umiati
S
MA
3
8
5
.000
.000
2
.0
3
.000
.000
4
.000
.000
1.
800.0
00
2.
500.0
00
2
00.
00
0
8
.000
.000 1 2
4
9
Ti
tin
Suprih
atin
S
1
3
2
2
.000
.000
3
.0
2
.000
.000
4
.000
.000
1.
200.0
00
2.
500.0
00
1
50.
00
0
5
.000
.000 1 2
5
0
M
iftahul
Jannah
S
MA
4
2
7
.000
.000
3
.0
1
5.00
0.00
0
2
2.00
0.00
0
2.
500.0
00
4.
500.0
00
3
00.
00
0
1
0.00
0.00
0 1 2
5
1
D
hesy
Marya
N
S
1
3
4
3
.000
.000
1
.0
6
.000
.000
6
.000
.000
2.
100.0
00
3.
500.0
00
2
00.
00
0
6
.500
.000 1 2
5
2
S
hinta
cahya
Wulan
D
3
3
7
2
.000
.000
2
.0
4
.500
.000
9
.500
.000
2.
500.0
00
3.
950.0
00
1
50.
00
0
6
.000
.000 1 1
5
3
A
nita
Wahy
unings
ih
S
MK
2
8
5
.000
.000
2
.0
5
.000
.000
7
.500
.000
2.
300.0
00
4.
600.0
00
2
00.
00
0
8
.000
.000 1 1
5
4
M
arwani
W.B
S
MA
2
9
2
.500
.000
2
.0
5
.000
.000
5
.000
.000
1.
800.0
00
2.
300.0
00
1
50.
00
0
5
.500
.000 1 1
5
5
Er
awati
S
D
3
4
3
.000
.000
1
.0
4
.500
.000
9
.000
.000
2.
000.0
00
3.
500.0
00
2
00.
00
0
6
.500
.000 1 2
5 Ir S 3 1 1 1 2 2. 3. 2 1 1 2
85
6 ma
Husnu
l
Hotim
ah
MA 1 0.00
0.00
0
.0 3.00
0.00
0
5.00
0.00
0
000.0
00
500.0
00
50.
00
0
5.00
0.00
0
5
7
U
ndawa
ti
S
MA
3
8
5
.000
.000
2
.0
5
.000
.000
1
2.00
0.00
0
2.
300.0
00
3.
700.0
00
1
50.
00
0
8
.000
.000 1 2
5
8
A
sih
S
D
4
9
2
.000
.000
3
.0
3
.900
.000
5
.500
.000
1.
600.0
00
2.
100.0
00
1
50.
00
0
5
.000
.000 1 1
5
9
W
idia
Nurma
yanti
S
MA
4
5
5
.000
.000
2
.0
3
.700
.000
3
.500
.000
1.
700.0
00
1.
700.0
00
2
00.
00
0
8
.000
.000 1 1
6
0
M
aria
S
MA
4
1
5
.000
.000
3
.0
3
.500
.000
8
.500
.000
1.
900.0
00
2.
500.0
00
2
00.
00
0
8
.000
.000 1 2
86
NPar Test
Notes
Output Created 13-MAY-2018 23:13:00
Comments
Input Acti
ve
Dataset
DataSet0
Filte
r <none>
Wei
ght <none>
Split
File <none>
N of
Rows in
Working
Data File
60
Missing
Value Handling
Defi
nition of
Missing
User-defined missing values are
treated as missing.
Cas
es Used
Statistics for each test are based on
all cases with valid data for the
variable(s) used in that test.
Syntax NPAR TESTS
/K-
S(NORMAL)=pendapatan_sebelum
pendapatan_sesudah
konsumsirata2_sebelum
konsumsirata2_sesudah
investasi_sebelum investasi_sesudah
pendidikananak_sebelum
pendidikananak_sesudah
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
Resources Pro
cessor
Time
00:00:00,02
Elap
sed
Time
00:00:00,02
Nu
mber of
Cases
Alloweda
71493
a. Based on availability of workspace memory.
Descriptive Statistics
87
N
Mea
n
Std.
Deviation
Min
imum
Max
imum
pendapatan
_sebelum 6
0
8187
500,0000
1072
1096,836
28
200
0000,00
600
00000,0
0
pendapatan
_sesudah 6
0
1221
9166,666
7
1190
8009,310
31
300
0000,00
630
00000,0
0
konsumsirat
a2_sebelum
6
0
1965
833,3333
4591
34,37960
110
0000,00
300
0000,00
konsumsirat
a2_sesudah
6
0
3112
500,0000
9293
98,61182
120
0000,00
610
0000,00
investasi_se
belum
6
0
9980
00,0000
4362
81,66924
400
000,00
200
0000,00
investasi_se
sudah 6
0
9116
666,6667
7313
423,1514
4
400
0000,00
430
00000,0
0
pendidikana
nak_sebelum
6
0
1,31
67
,469
10
1,0
0 2,00
pendidikana
nak_sesudah
6
0
1,53
33
,503
10
1,0
0 2,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pen
dapatan_
sebelum
pend
apatan_s
esudah
kons
umsirata
2_sebelu
m
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mea
n
818
7500,000
0
1221
9166,666
7
196
5833,333
3
Std.
Deviatio
n
107
21096,83
628
1190
8009,310
31
459
134,3796
0
Most
Extreme
Differences
Abs
olute ,300 ,274 ,100
Posi
tive ,300 ,274 ,074
Neg
ative
-
,282
-
,219
-
,100
Test Statistic ,300 ,274 ,100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
c
,000
c
,200
c,d
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konsu
msirata2_
sesudah
invest
asi_sebelu
m
invest
asi_sesud
ah
88
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 31125
00,0000
99800
0,0000
91166
66,6667
Std.
Deviation
92939
8,61182
43628
1,66924
73134
23,15144
Most Extreme
Differences
Absol
ute ,145 ,308 ,327
Positi
ve ,145 ,308 ,327
Negat
ive -,066 -,142 -,242
Test Statistic ,145 ,308 ,327
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003c ,000
c ,000
c
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendidik
ananak_sebe
lum
pendidik
ananak_sesu
dah
N 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 1,3167 1,5333
Std.
Deviation ,46910 ,50310
Most Extreme
Differences
Absolute ,434 ,357
Positive ,434 ,322
Negative -,250 -,357
Test Statistic ,434 ,357
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
c ,000
c
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Mini
mum
Maxim
um
pendapatan_
sebelum 60 81875
00,0000
10721
096,83628
2000
000,00
60000
000,00
pendapatan_
sesudah 60 12219
166,6667
11908
009,31031
3000
000,00
63000
000,00
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum
of Ranks
pendapatan_se
sudah -
pendapatan_sebelu
m
Negativ
e Ranks 1
a 1,00 1,00
Positive
Ranks
51
b
27,0
0
1377,0
0
Ties 8c
Total 60
89
a. pendapatan_sesudah < pendapatan_sebelum
b. pendapatan_sesudah > pendapatan_sebelum
c. pendapatan_sesudah = pendapatan_sebelum
Test Statisticsa
pendapatan
_sesudah -
pendapatan_se
belum
Z -6,269b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Frequencies
N
pendapatan_sesudah -
pendapatan_sebelum
Negative
Differencesa
1
Positive
Differencesb
51
Tiesc 8
Total 60
Test Statisticsa
pendapatan
_sesudah -
pendapatan_se
belum
Z -6,795
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
NPar Test
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Mini
mum
Maxi
mum
konsumsirata2
_sebelum 60
19658
33,3333
45913
4,37960
1100
000,00
3000
000,00
konsumsirata2
_sesudah 60
31125
00,0000
92939
8,61182
1200
000,00
6100
000,00
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
90
konsumsirata2_se
sudah -
konsumsirata2_sebelu
m
Negative
Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks 54
b 27,50 1485,00
Ties 6c
Total 60
a. konsumsirata2_sesudah < konsumsirata2_sebelum
b. konsumsirata2_sesudah > konsumsirata2_sebelum
c. konsumsirata2_sesudah = konsumsirata2_sebelum
Test Statisticsa
konsumsirat
a2_sesudah -
konsumsirata2_
sebelum
Z -6,397b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
Sign Test
Frequencies
N
konsumsirata2_sesudah
- konsumsirata2_sebelum
Negative
Differencesa
0
Positive
Differencesb
54
Tiesc 6
Total 60
a. konsumsirata2_sesudah < konsumsirata2_sebelum
b. konsumsirata2_sesudah > konsumsirata2_sebelum
c. konsumsirata2_sesudah = konsumsirata2_sebelum
Test Statisticsa
konsumsirat
a2_sesudah -
konsumsirata2_
sebelum
Z -7,212
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
NPar Tests
Notes
Output Created 13-MAY-2018
23:25:01
Comments
91
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data File 60
Missing Value
Handling
Definition of
Missing
User-defined missing
values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each test
are based on all cases with
valid data for the
variable(s) used in that
test.
Syntax NPAR TESTS
/WILCOXON=investasi_se
belum WITH
investasi_sesudah
(PAIRED)
/SIGN=investasi_sebelum
WITH investasi_sesudah
(PAIRED)
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/MISSING
ANALYSIS.
Resources Processor
Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,03
Number of
Cases Alloweda
112347
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Mini
mum
Maxi
mum
investasi
_sebelum
6
0
9980
00,0000
4362
81,66924
400
000,00
2000
000,00
92
investasi
_sesudah 6
0
9116
666,6667
7313
423,1514
4
400
0000,00
4300
0000,00
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum
of Ranks
investasi_sesu
dah -
investasi_sebelum
Negativ
e Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks
23
b
30,5
0
1830,0
0
Ties 37
c
Total 60
a. investasi_sesudah < investasi_sebelum
b. investasi_sesudah > investasi_sebelum
c. investasi_sesudah = investasi_sebelum
Test Statisticsa
investasi_s
esudah -
investasi_sebelu
m
Z -6,739b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
NPar Test
Descriptive Statistics
N
Me
an
Std.
Deviation
Mi
nimum
Ma
ximum
pendidikan_
sebelum 60
1,0
000 ,00000
1,0
0
1,0
0
oendidikan_
sesudah 60
1,5
500 ,50169
1,0
0
2,0
0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendidik
an_sebelum
oendidik
an_sesudah
N 60 60
Normal Mean 1,0000 1,5500
93
Parametersa,b
Std.
Deviation ,00000
c ,50169
Most Extreme
Differences
Absolute ,365
Positive ,314
Negative -,365
Test Statistic ,365
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
d. Lilliefors Significance Correction.
Descriptive Statistics
N
Me
an
Std.
Deviation
Mini
mum
Max
imum
pendidikan_s
ebelum 60
1,0
000 ,00000
1,0
0
1,0
0
oendidikan_s
esudah 60
1,5
500 ,50169
1,0
0
2,0
0
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum of
Ranks
oendidikan_ses
udah -
pendidikan_sebelum
Negative
Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks
33
b
17,0
0 561,00
Ties 27c
Total 60
a. oendidikan_sesudah < pendidikan_sebelum
b. oendidikan_sesudah > pendidikan_sebelum
c. oendidikan_sesudah = pendidikan_sebelum
Test Statisticsa
oendidikan_
sesudah -
pendidikan_seb
elum
Z -5,745b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
94
b. Based on negative ranks.
Frequencies
N
pendidikan_sesu
dah -
pendidikan_sebelum
Negative
Differencesa
0
Positive
Differencesb
33
Tiesc 27
Total 60
a. oendidikan_sesudah < pendidikan_sebelum b. oendidikan_sesudah > pendidikan_sebelum c. oendidikan_sesudah = pendidikan_sebelum
Test Statisticsa
pendidika
n_sesudah -
pendidikan_s
ebelum
Z -5,570
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
95
2. BMT MEKAR DA’WAH
no
nama
usaha
pendidikan
USIA
plafon pembiayaan
penggunaan pembiayaan
pendapatan_seb
pendapatan_sesudah
konsumsi_seb
konsumsi_sesudah
Tabungan_seb
tabungan_sesudah
PA_seb
PA_Sesudah
1
Jubita BR.H
SEMBAKO
s1
55
5000000
1.0
45000000
75000000
1200000
2300000
250000
10000000 1 2
2
Heti Suh
SEMBAK
SMP
44
2000000
2.0
45000000
60000000
1000000
2000000
200000
4000000 1 1
96
eti
O
3
santi
SEMBAKO
SMP
43
3000000
1.0
45000000
60000000
1000000
2800000
200000
7000000 1 1
4
siti suryani
pakaian
SMA
36
5000000
1.0
25000000
45000000
1200000
2000000
100000
12000000 1 2
5
umi rusmini
pakaian
SMA
34
5000000
2.0
9000000
12000000
1200000
2500000
200000
12000000 1 1
6
nurhasanah
tukang jahit
SMP
48
20000000
2.0
15000000
15000000
1000000
2300000
100000
40000000 1 1
7 j t S 4 50 1 2 2 1 2 1 1 1 2
97
uniarti
ukang jahit
MA
8 00000
.0 4000000
4000000
200000
300000
00000
2000000
8
susanti
tukang jahit
SMA
34
1784000
1.0
12000000
10500000
900000
2000000
100000
4000000 1 2
9
suprapti (ma'e)
tukang jahit
SMP
38
20000000
1.0
13500000
18000000
1000000
2200000
100000
40000000 1 2
10
holilah
salon
SMP
34
2000000
2.0
20000000
9000000
1200000
2000000
200000
6000000 1 1
98
11
yusi juariah
salon
sd
40
6000000
1.0
50000000
70000000
1200000
3000000
250000
12000000 2 2
12
nana herliyana
salon
SMA
35
5000000
1.0
30000000
50000000
1000000
2500000
200000
12000000 1 1
13
aristiawati
salon
S1
30 50000000
3.0
45000000
70000000
1200000
2000000
200000
70000000 1 2
14
nuryani
penjual say
TIDAK TAMAT
51 10000000
2.0
35000000
60000000
1200000
2000000
200000
20000000 1 1
99
ur
SEKOLAH
15
minyati
penjual telur
SD
50 15000000
1.0
75000000
90000000
1000000
2000000
100000
30000000 1 1
16
sri letasi
penjual sayur
SD
48
5000000
3.0
30000000
45000000
1200000
2500000
100000
10000000 1 1
17
endan
penju
SMP
46 10000000
2.0
60000000
60000000
1000000
2000000
200000
20.000.00 2 2
100
g sri wahyuni
al sayur
18
heni rusmiati
penjual sayur
SMA
41
7000000
1.0
90000000
135000000
1000000
2000000
200000
16000000 1 1
19
sa'diyah
penjual sayur
SMA
40
3000000
3.0
21000000
30000000
1000000
2000000
200000
7000000 1 1
20
kela
pen
SD
52
7000
1.0
1050000
120000000
10000
2000000
20000
15000000 1 1
101
na Kurnia
jual sayur
000
00 00 0
21
tri nurjanah
penjual sayur
SMP
48 10000000
1.0
120000000
150000000
1000000
2000000
250000
20000000 1 2
22
emi suhaemi
penjual sayur
SD
39 15000000
2.0
30000000
37500000
1200000
2500000
250000
30000000 1 1
23
sulis
dag
SMP
46 10000000
2.0
1050000
165000000
12000
2000000
25000
20000000 1 1
102
tinawati
ang ikan
00 00 0
24
nur elih herlisyah
warung nasi
smp
50
3000000
2.0
3000000
5000000
900000
1500000
100000
6000000 1 1
25
sulasmi
warung nasi
SMA
42
6000000
1.0
30000000
60000000
800000
2300000
100000
12000000 1 2
26
fitriyani
warung nasi
SMP
39
6000000
3.0
20000000
40000000
800000
2200000
200000
14000000 2 2
103
27
ngadinah
warung nasi
SD
43 20000000
1.0
38000000
38000000
1000000
2200000
200000
40000000 1 1
28
juliana rita
warung nasi
SMA
46
2000000
1.0
20000000
45000000
1200000
2400000
100000
4500000 2 2
29
andriani
warung nasi
SMP
39
5000000
3.0
18000000
18000000
1200000
2200000
200000
10000000 1 2
30
sri wulan
warung nasi
SMA
42
2000000
1.0
21000000
30000000
1200000
2500000
50000
5000000 2 2
104
31
heriyah
warung nasi
SMA
47 15000000
2.0
15000000
45000000
800000
1800000
100000
30000000 1 1
32
fifin agusniawati
warung nasi
SMP
29
4000000
2.0
30000000
45000000
1200000
2300000
200000
10000000 1 1
33
ani mardiana
penjual dagang bu
SMA
34
3000000
1.0
23000000
30000000
1200000
2200000
100000
6000000 2 2
105
mbu dapur
34
novi yanti
penjual dagang bumbu dapur
SMA
28
5000000
1.0
30000000
50000000
1000000
2500000
100000
10000000 1 1
35
gustian
penju
SMA
48
500000
2.0
36000000
51000000
1200000
3000000
200000
12000000 1 2
106
a al dagang bumbu dapur
0
36
nur fauziah
penjual minuman
SMA
44
4000000
1.0
30000000
30000000
1200000
3000000
200000
8500000 1 1
37
fatim
peda
SMP
44 50000000
1.0
90000000
135000000
1200000
2500000
250000
70000000 2 2
107
ah
gang daging
38
titi juniarti
tukang jahit
SMA
48
5000000
1.0
5000000
7000000
800000
1600000
200000
10000000 1 1
39
sumiarti
penjual konter puls
s1
31
3000000
2.0
30000000
45000000
1200000
2800000
200000
7500000 2 2
108
a
40
henita
penjual konter pulsa
SMA
36
6000000
2.0
15000000
18000000
1000000
2200000
200000
13000000 1 1
41
Jumhana
lain lain
SMA
40
5000000
2.0
45000000
75000000
1000000
2300000
100000
12000000 1 1
42
Badriyah
lain lain
SMA
35
3000000
1.0
18000000
30000000
1200000
2500000
100000
7000000 2 2
43
lili
la
SD
37 10000000
2.0
3000
600000
120
20000
200
20000 1 1
109
s.j
in lain
0000
00 0000
00 000
000
44
Rohimah
SEMBAKO
SMP
43 20000000
1.0
30000000
45000000
1300000
2300000
200000
40000000 2 2
45
karsih
warung nasi
SMP
44
5000000
2.0
30000000
45000000
1200000
2000000
100000
12.000.00 1 1
46
agustia
penjual sayur
SMA
45 10000000
2.0
30000000
60000000
1000000
2500000
200000
20000000 1 1
47
J.f
SE
SM
43 40000000
1.0
2000
350000
120
20000
400
82000 1 1
110
. B siburian
MBAKO
A 0000
00 0000
00 000
000
48
sugiarti
SEMBAKO
SMP
30 10000000
1.0
25000000
45000000
1200000
3000000
400000
22000000 2 2
49
kasmawati
laundry baju
SMA
43 10000000
2.0
20000000
27000000
1200000
2500000
500000
20000000 1 1
50
mas'udah
warung nasi
SMA
45
4000000
1.0
14000000
18000000
1000000
2000000
500000
22000000 2 2
5 f w S 3 30 1 1 1 1 2 2 6 2 2
111
1 irda D
arung nasi
MA
9 00000
.0 3500000
8000000
200000
500000
00000
000000
52
desi kusmirwati
tukang baso
SMP
35 10000000
2.0
9000000
15000000
1200000
2800000
200000
20000000 1 1
53
anggina
tukang baso
SD
43
5000000
1.0
7500000
10500000
1200000
2300000
100000
10000000 2 2
54
nur syifa
tukang m
SMP
30
4000000
1.0
10500000
13500000
1200000
2500000
100000
8000000 1 2
112
ie ayam
55
martini
tukang mie ayam
SMP
38
5000000
3.0
9000000
12500000
1000000
2300000
100000
10000000 1 2
56
warsih
penjual kosmetik
SMA
32
2000000
3.0
60000000
75000000
1200000
2000000
100000
4500000 1 2
57
asia
pen
SMA
33
4000
0.1
1050000
130000000
12000
2500000
20000
8500000 1 2
113
h jual kosmetik
000
00 00 0
58
luluk.M
penjual minuman
SMA
32
10000000
0.1
8000000
15000000
1000000
2500000
200000
20000000 1 1
59
Nurlaela
penjual klont
S1
32 10000000
2.0
24000000
45000000
1200000
2300000
200000
23000000 1 1
114
ongan
60
kulsum setianingsih
penjual klontongan
SMA
38 10000000
2.0
13500000
24000000
1200000
2300000
200000
22000000 1 1
115
Notes
Output Created 24-JUL-2018 22:09:51
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data File 60
Missing
Value Handling
Definition of
Missing
User-defined missing
values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each test
are based on all cases
with valid data for the
variable(s) used in that
test.
Syntax NPAR TESTS
/K-
S(NORMAL)=pendapatan_
sebelum
pendapatan_sesudah
konsumsi_sebelum
konsumsi_sesudah
investasi_sebelum
investasi_sesudah
pendidikan_sebelum
pendidikan_sesudah
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/MISSING
ANALYSIS.
Resources Processor
Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,12
Number of
Cases Alloweda
71493
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N
Mea
n
Std.
Deviation
Min
imum
Maxi
mum
116
pendapat
an_sebelum 6
0
3375
8333,333
3
2732
1918,261
98
300
0000,00
1200
00000,00
pendapat
an_sesudah 6
0
4835
8333,333
3
3686
8650,463
58
500
0000,00
1650
00000,00
konsumsi
_sebelum
6
0
1965
833,3333
4591
34,37960
110
0000,00
3000
000,00
konsumsi
_sesudah
6
0
3112
500,0000
9293
98,61182
120
0000,00
6100
000,00
investasi_
sebelum
6
0
1858
33,3333
9070
8,91546
500
00,00
5000
00,00
investasi_
sesudah 6
0
2973
333,3333
1451
342,6474
2
800
000,00
8000
000,00
pendidika
n_sebelum
6
0
1,25
00
,436
67
1,0
0 2,00
pendidika
n_sesudah
6
0
1,46
67
,503
10
1,0
0 2,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
penda
patan_seb
elum
penda
patan_ses
udah
konsu
msi_sebel
um
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 33758
333,3333
48358
333,3333
19658
33,3333
Std.
Deviation
27321
918,26198
36868
650,46358
45913
4,37960
Most Extreme
Differences
Absol
ute ,255 ,176 ,100
Positi
ve ,255 ,176 ,074
Negat
ive -,135 -,120 -,100
Test Statistic ,255 ,176 ,100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000
c ,200
c,d
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kons
umsi_ses
udah
inves
tasi_sebel
um
inves
tasi_sesu
dah
N 60 60 60
Normal
Parametersa,b
Mea
n
3112
500,0000
1858
33,3333
2973
333,3333
Std.
Deviation 9293
98,61182
9070
8,91546
1451
342,6474
2
Most
Extreme
Differences
Abso
lute ,145 ,271 ,271
Positi
ve ,145 ,271 ,271
117
Nega
tive -,066 -,212 -,212
Test Statistic ,145 ,271 ,271
Asymp. Sig. (2-tailed) ,003c ,000
c ,000
c
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendidik
an_sebelum
pendidik
an_sesudah
N 60 60
Normal
Parametersa,b
Mean 1,2500 1,4667
Std.
Deviation ,43667 ,50310
Most Extreme
Differences
Absolut
e ,467 ,357
Positive ,467 ,357
Negativ
e -,283 -,322
Test Statistic ,467 ,357
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
NPAR TESTS
/WILCOXON=pendapatan_sebelum WITH pendapatan_sesudah (PAIRED)
/SIGN=pendapatan_sebelum WITH pendapatan_sesudah (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Mini
mum
Maxi
mum
pendapata
n_Sebelum 6
0
3375
8333,333
3
2732
1918,261
98
300
0000,00
1200
00000,00
pendapata
n_Sesudah 6
0
4835
8333,333
3
3686
8650,463
58
500
0000,00
1650
00000,00
118
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum of
Ranks
pendapatan_Se
sudah -
pendapatan_Sebelu
m
Negative
Ranks 2
a
10,5
0 21,00
Positive
Ranks
52
b
28,1
5
1464,0
0
Ties 6c
Total 60
a. pendapatan_Sesudah < pendapatan_Sebelum
b. pendapatan_Sesudah > pendapatan_Sebelum
c. pendapatan_Sesudah = pendapatan_Sebelum
Test Statisticsa
pendapatan
_Sesudah -
pendapatan_Se
belum
Z -6,224b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
Sign Test
Frequencies
N
pendapatan_Sesudah -
pendapatan_Sebelum
Negative
Differencesa
2
Positive
Differencesb
52
Tiesc 6
Total 60
a. pendapatan_Sesudah < pendapatan_Sebelum
b. pendapatan_Sesudah > pendapatan_Sebelum
119
c. pendapatan_Sesudah = pendapatan_Sebelum
Test Statisticsa
pendapatan
_Sesudah -
pendapatan_Se
belum
Z -6,668
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Sign Test
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Mini
mum
Max
imum
konsumsi
_sebelum
6
0
1965
833,3333
4591
34,37960
110
0000,00
300
0000,00
konsumsi
_sesudah
6
0
3112
500,0000
9293
98,61182
120
0000,00
610
0000,00
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum
of Ranks
konsumsi_sesu
dah -
konsumsi_sebelum
Negativ
e Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks
54
b
27,5
0
1485,0
0
Ties 6c
Total 60
Test Statisticsa
konsumsi_s
esudah -
konsumsi_sebel
um
Z -6,397b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
Sign Test
Frequencies
120
N
konsumsi_sesudah -
konsumsi_sebelum
Negative
Differencesa
0
Positive
Differencesb
54
Tiesc
6
Total 60
a. konsumsi_sesudah < konsumsi_sebelum
b. konsumsi_sesudah > konsumsi_sebelum
c. konsumsi_sesudah = konsumsi_sebelum
Test Statisticsa
konsumsi_s
esudah -
konsumsi_sebel
um
Z -7,212
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Sign Test
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Min
imum
Max
imum
investasi
_sebelum
6
0
18583
3,3333
90708
,91546
500
00,00
500
000,00
investasi
_sesudah
6
0
29733
33,3333
14513
42,64742
800
000,00
800
0000,00
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum of
Ranks
investasi_sesud
ah -
investasi_sebelum
Negativ
e Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks
20
b
30,5
0
1830,0
0
Ties 40
c
Total 60
121
a. investasi_sesudah < investasi_sebelum
b. investasi_sesudah > investasi_sebelum
c. investasi_sesudah = investasi_sebelum
Test Statisticsa
investasi_s
esudah -
investasi_sebelu
m
Z -6,863b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Frequencies
N
investasi_sesudah -
investasi_sebelum
Negative
Differencesa
0
Positive
Differencesb
60
Tiesc 0
Total 60
a. investasi_sesudah < investasi_sebelum
b. investasi_sesudah > investasi_sebelum
c. investasi_sesudah = investasi_sebelum
Test Statisticsa
investasi_s
esudah -
investasi_sebelu
m
Z -7,617
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
122
Descriptive Statistics
N
Me
an
Std.
Deviation
Mi
nimum
Ma
ximum
pendidikan_
sebelum 60
1,2
500 ,43667
1,0
0
2,0
0
pendidikan_
sesudah 60
1,4
667 ,50310
1,0
0
2,0
0
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N
Mea
n Rank
Sum of
Ranks
pendidikan_ses
udah -
pendidikan_sebelum
Negativ
e Ranks 0
a ,00 ,00
Positive
Ranks
13
b
7,00 91,00
Ties 47
c
Total 60
a. pendidikan_sesudah <
pendidikan_sebelum
b. pendidikan_sesudah >
pendidikan_sebelum
c. pendidikan_sesudah =
pendidikan_sebelum
123
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Frequencies
N
pendidikan_sesu
dah -
pendidikan_sebelum
Negative
Differencesa
0
Positive
Differencesb
13
Tiesc 47
Total 60
a. pendidikan_sesudah < pendidikan_sebelum
b. pendidikan_sesudah > pendidikan_sebelum
c. pendidikan_sesudah = pendidikan_sebelum
Test Statisticsa
pendidikan_
sesudah -
pendidikan_seb
elum
Z -3,606b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
122