skripsi diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan...

89
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DI SMP DUA MEI CIPUTAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Siti Amaliah 106018200784 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/1431 H

Upload: doantruc

Post on 10-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN DISIPLIN KERJA GURU

DI SMP DUA MEI CIPUTAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Siti Amaliah106018200784

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010/1431 H

Page 2: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

ii

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAHDENGAN DISIPLIN KERJA GURU

DI SMP DUA MEI CIPUTAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Siti Amaliah106018200784

Di bawah Bimbingan

Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd.NIP 1965 0717 199403 1 005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKANJURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA1432 H/2010

Page 3: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan DisiplinKerja Guru di SMP Dua Mei Ciputat”. Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dantelah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah pada tanggal 25 Maret 2011dihadapan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar sarjana (S.Pd)pada jurusan Kependidikan Islam (KI) Program Studi Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 25 Maret 2011

Panitia Ujian Munaqosyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan) Tanggal Tanda Tangan

Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil ............... ......................NIP: 19560530 198503 1 002

Ketua Program StudiDrs. H. Mu’arif SAM, M.Pd ............... ......................NIP: 19650717 199403 1 005

Penguji IDr. Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D ............... ......................NIP: 19591020 1986O3 2 001

Penguji IIAkbar Zainudin, MM ................ ......................

Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Prof. Dr. Dede Rosyada, MANIP: 19571005 198703 1 003

Page 4: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

iv

ABSTRACK

Siti Amaliah (106018200784). Hubungan Kepemimpinan KepalaSekolah dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Dua Mei Ciputat. Skripsi dibawah bimbingan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd. Jurusan KependidikanIslam. Program study Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan. Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta. 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubunganantara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru. Penelitiandilaksanakan pada bulan september-november di Smp Dua Mei Ciputat. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Dua Mei Ciputat. Sampel yangdiambil adalah keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 15 orang guru. Instrumenpenelitian yang digunakan adalah instrumen angket dengan menggunakan skalalikert untuk para guru dengan empat alternatif jawaban.

Hasil yang didapatkan dari penelitan ini yaitu terdapat hubungan yang kuatantara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru. Hal tersebutdiperoleh dari hasil perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment antarakepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru sebesar 0, 723 hasil dariuji hipotesis. Maka diketahui perhitungan rhitung 0,723 lebih besar dari rtabel 0,514(0,723< 0,514) maka taraf signifikan 5% hipotesis nihil ditolak, sedangkanhipotesis alternatif diterima, berarti pada taraf signifikan 5% maupun 1% terdapatkorelasi positif signifikan antara variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) danvariabel Y (Disiplin Kerja Guru).

Dan dari hasil perhitungan Koefisien Determinan dapat diketahui bahwadisiplin kerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah sebesar 52%.Karena antara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru memilikiketerkaitan atau hubungan yang kuat. Sedangkan sisanya 48% dipengaruhi olehfaktor-faktor lain.

Page 5: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

v

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Bismillahirrohmaanirrohiim…Saya yang bertanda tangan dibawah ini:Nama : Siti AmaliahNIM : 106018200784Jurusan/Prodi : KI-Manajemen PendidikanFakultas : Ilmu Tarbiyah dan KeguruanJudul Skripsi : Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan

Disiplin Kerja Guru Di SMP Dua Mei Ciputat.Dosen Pembimbing : Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 ( SI ) diUIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli ataumerupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimasanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif HidayatullahJakarta.

Jakarta, Desember 2010

Siti AmaliahNIM: 106018200784

Page 6: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, berkat

rahmat, taufiq dan inayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurahkan kepada Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat-sahabatnya dan kepada seluruh umatnya di seluruh alam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, walaupun waktu, tenaga dan pikiran

telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang penulis

miliki, demi selesainya skripsi ini dan agar bermanfaat bagi penulis dan pembaca

sekalian.

Sebelumnya penulis mengucapkan syukron katsiran jazakumullah khairan

katsiran kepada orang tua tercinta dan terkasih, dengan curahan cinta dan kasih

sayangnya, kerja kerasnya serta doa yang selalu dipanjatkan telah mengantar

penulis menyelesaikan Pendidikan SI di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Semoga Allah selalu menjaga serta memberikan rahmat,

nikmat beserta karuniaNya kepada mereka.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari

sepenuhnya banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari faktor dana,

mengumpulkan bahan-bahan skripsi, motivasi dan pelaksanaan serta hambatan

yang lainnya. Namun berkat pertolongan Allah SWT, kesungguhan serta bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis perlu

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

terutama kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed. M. Phil. Ketua Jurusan Kependidikan Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

vii

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. Ketua Program Study Manajemen Pendidikan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Abd. Rozak, M.Si. Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan saran

serta nasehat yang berharga.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

KI-Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis selama

menjalankan kuliah.

6. Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd. Dosen pembimbing materi dan tekhnik penulisan

skripsi ini, yang telah meluangkan waktu, mencurahkan tenaga, perhatian,

pengertian dan kemudahan dalam memberikan bimbingan dan arahan yang

sangat berharga bagi penulis dengan penuh kesabaran dan dedikasi yang tinggi

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Pimpinan dan staff administrasi Perpustakaan Utama, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

meminjamkan buku-buku yang penulis butuhkan sebagai sumber bacaan dan

referensi yang berhubungan dengan skripsi ini.

8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

staf TU yang telah berpartisipasi dalam memberikan informasi dan data-data

sehingga terselesaikan skripsi ini.

9. Ayahanda Wan Mohammad Yusuf A.R dan Ibunda Rahmah Khalisah

Fadillah tercinta yang tak henti-hentinya memberikan doa, limpahan kasih

sayang, cinta, motivasi dan saran baik secara moril maupun materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Syukran katsiran

jazakumullah khairan katsiran atas perjuangannya selama ini, ananda tidak

mungkin bisa membalasnya, semoga Allah memberikan suatu balasan yang

setimpal atas semua yang telah bunda dan ayah berikan untuk ananda.

10. Abang dan adik-adiku tercinta Zulham Effendi Yusuf, SE., Shilma Yusuf,

Syarifah Aini Yusuf, Hayyatiy Yusuf, Wan Amaniati Sakinah Yusuf, Wan

Ahmad Faisal Yusuf yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta

telah menoreh warna kehidupan di hari-hari penulis, memberikan motivasi dan

Page 8: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

viii

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Syukran katsiran

jazakumullah khairan katsiir.

11. Teman-teman seperjuangan MP “A” khususnya Nia Fauziah, S.Pd., Alisah,

Asep Soejana El-Bantanie, Ibu Ririn dan teman-teman yang lainya yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya serta

bantuannya selama ini. Moga masa kebersamaan kita selama ini menjadikan

ukhuwah. Tetap jaga ukhuah islamiyah kita. Semoga kita bisa bersua kembali.

12. Teman-teman asrama Pondokan Putri As-salam, Siti Ema Rahmah, S.Pdi.,

Ummun Zakiyah, Lisa Kusumawati, S.Pd,. Ria Kurniawati, S.Pd., Nurlia

Muslimah, S.Psi., Dewi Watikoh, S.Pd., Pian Hermawati, serta adik-adik ku

Rossa dan Febby. Terimakasih atas hari-hari yang begitu menyenangkan

penuh dengan keceriaan, terimakasih telah memberi dan mengajarkan arti

kebersamaan selama ini, terimakasih untuk motivasi dan dorongan kepada

penulis. Moga kita tetap menjaga tali ukhuwah kita dan moga Allah meridhai.

Kepada semuanya yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak

bisa disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan yang telah mereka

berikan selama penulisan. Apabila terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam

penulisan skripsi ini mohon dibukakan pintu maaf. Semoga skripsi ini dapat

membuka cakrawala yang lebih luas bagi pembaca serta menambah pengetahuan

dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Amiiiin

Jakarta, Desember 2010

Penulis

Page 9: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSRACK ...................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI.......................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS

A. Disiplin Kerja Guru

1. Pengertian Disiplin Kerja Guru....................................... 7

2. Macam-macam Disiplin Kerja Guru............................... 9

B. Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah.................... 19

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan .................. 22

3. Tipe-tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah ...................... 25

4. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah.................. 28

C. Kerangka Berfikir............................................................... 31

D. Pengajuan Hipotesis ........................................................... 32

Page 10: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ............................................................... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 32

C. Metodologi Penelitian ........................................................ 34

D. Populasi dan Sampel .......................................................... 34

E. Instrumen Penelitian........................................................... 36

F. Uji Instrumen ..................................................................... 39

G. Teknik Pengumpulan Data................................................. 40

H. Teknik Analisis Data.......................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 45

B. Deskripsi Data ................................................................... 51

C. Interpretasi Data ................................................................ 61

D. Pembahasan ....................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 63

B. Saran................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala penilaian untuk Kepemimpinan Kepala Sekolah

dan Disiplin Kerja Guru........................................................ 36

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala sekolah ......... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Disiplin Kerja Guru ............................ 38

Tabel 3.4 Skor Angket untuk Jawaban Positif.................................... 41

Tabel 3.5 Skor Angket untuk Jawaban Negatif .................................. 41

Tabel 3.6 Interpretasi besarnya “r” product moment........................ 43

Tabel 4.1 Keadaan Guru Dua Mei ....................................................... 47

Tabel.4.2 Data Siswa SMP Dua Mei..................................................... 48

Tabel 4.3 Scale Statistics Kepemimpinan ............................................ 51

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah....... 52

Tabel 4.5 Kategorisasi Kepemimpinan Kepala Sekolah .................... 53

Tabel 4.6 Scale Statistics Disiplin Kerja Guru .................................... 54

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru .......................... 55

Tabel 4.8 Kategorisasi Disiplin Kerja Guru ........................................ 56

Tabel 4.9 Korelasi Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................... 58

Tabel 4.10 Model Summary(b) Koefisien Determinasi ........................ 59

Tabel 4.11 Coefficients(a) Uji Parsial (Uji t) ......................................... 60

Page 12: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Frekuensi Data Siswa.............................. 49

Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMP Dua Mei Ciputat ...................... 50

Gambar 4.3 Diagram Batang Frekuensi Kepemimpinan Kepsek......... 52

Gambar 4.4 Diagram Batang Frekuensi Disiplin Kerja Guru .............. 55

Gambar 4.5 Uji Normalitas ....................................................................... 57

Page 13: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Nilai Reliability Variabel X ................................................. 67

Lampiran 2 Item-Total Statistics Variabel X ......................................... 68

Lampiran 3 Nilai Reliability Variabel Y................................................. 69

Lampiran 4 Item-Total Statistics Variabel Y ......................................... 70

Lampiran 5 Uji Normalitas ...................................................................... 71

Lampiran 6 Tabel Nilai Uji Korelasi....................................................... 72

Lampiran 7 Nilai Uji Koefisien Determinasi .......................................... 73

Lampiran 8 Histogram ............................................................................. 74

Page 14: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi diri sehingga memiliki kekuatan spiritual,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, peran

pendidikan sangat penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk manusia terampil guna berpartisipasi dalam pembangunan. Begitu

juga yang tercantum dalam undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dalam Bab II pasal 3 dinyatatakan:

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuanmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggungjawab1.

1 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional(Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006) halaman. 8-9

Page 15: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

2

Untuk mencapai tujuan itu diselenggarakan kegiatan pendidikan

terutama di lembaga pendidikan formal sebagai komponen strategis dalam

pemenuhan kebutuhan tersebut. Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan

adalah mengembangkan potensi manusia yang dimiliki siswa agar mampu

menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia baik secara individual

maupun sebagai anggota masyarakat

Salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan suatu sekolah adalah

pemimpin sekolah (Kepala Sekolah). Di tangan pemimpin inilah sekolah

menjadi berhasil, unggul, bahkan hancur sekalipun. Oleh karena itu seorang

kepala sekolah harus menjalankan kepemimpinannya secara efektif agar bisa

mempengaruhi bawahannya. Suatu kepemimpinan dapat dikatakan efektif

apabila gaya yang diterapkan dalam kepemimpinannya tersebut tidak hanya

berorientasi pada tugas, tetapi juga cara yang digunakan dalam mempengaruhi

bawahan. Dalam mempengaruhi bawahan, pemimpin harus berupaya agar

dapat memberikan perasaan yang nyaman bagi para bawahan dalam

menjalankan tugasnya, sehingga para bawahan dapat menjalankan tugas yang

diberikan oleh kepala sekolah dengan senang hati tanpa ada rasa terpaksa.

Dengan demikian kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinanya

harus menghindarkan sifat memaksa dan bertindak keras sebab hal tersebut

akan mengakibatkan para bawahan tertekan dan tidak dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

adalah mampu mengarahkan, membimbing, memotivasi sehingga dalam

menjalankan perintah dari pimpinan, para bawahan dapat melahirkan kemauan

untuk bekerja dengan semangat. Dalam mengambil keputusan hendaknya

kepala sekolah bermusyawarah dengan bawahan agar bawahan merasa

dilibatkan, diberi kebebasan mengeluarkan pendapatnya, sehingga dapat

terjalin kerjasama yang baik antara kepala sekolah dengan guru-guru.

Kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah juga mempengaruhi

aktifitas guru-guru di sekolah. Guru merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan pembelajaran, misalnya ketika siswa dapat

dikatakan bisa menyerap materi yang diberikan guru, tentunya hal ini sangat

Page 16: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

3

tergantung bagaimana cara guru tersebut dalam menyampaikan materi dan

bagaimana seorang guru tersebut bisa disukai oleh muridnya sehingga murid

tersebut dapat memahami materi yang disampaikan.

Peran guru memang sangat penting dalam menentukan keberhasilan

pendidikan untuk menghasilkan out put pendidikan yang berkualitas. Pada

masa sekarang ini, dengan pesatnya perkembangan ilmu dan tekhnologi

membuat anak didik menjadi kritis dalam berfikir, karena mereka memperoleh

bahan pelajaran tidak hanya dari guru, melainkan dari media cetak dan media

elektronik, khususnya internet. Hal ini menyebabkan siswa menjadi pandai,

terampil dan mengetahui lebih dalam bahan-bahan yang dipelajarinya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Nasution, yang mengatakan bahwa mengajar bukanlah

suatu pekerjaan yang rutin, sesuatu yang mekanis. Guru bukanlah semacam

piringan hitam yang memperdengarkan lagu yang sama, dari tahun ke tahun,

mengajar adalah pekerjaan yang kreatif. Setiap situasi yang dihadapinya

berlainan.2

Oleh karena itu, guru dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam

belajar salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah faktor

pemberian penghargaan seperti pemberian gaji. Pada sekolah yang berkualitas

guru-guru bekerja dengan ulet dan tekun, berdisiplin, bersemangat dalam

menjalankan tugasnya sebagai guru karena mereka mendapatkan gaji yang

sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan.

Menanamkan sikap disiplin merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kinerja seorang guru. Disiplin dalam sikap seorang guru

penting sekali diterapkan karena disiplin merupakan kunci terwujudnya

tujuan, tanpa adanya disiplin maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal.

Melalui disiplin timbul pula keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan

organisasi dan norma sosial. Namun, tetap pengawasan terhadap pelaksanaan

disiplin tersebut perlu dilakukan, tentunya dalam hal ini merupakan tugas

kepala sekolah.

2 Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,1995), Cet.1 Ed.2 halaman.14

Page 17: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

4

Walaupun disadari bahwa kepemimpinan itu mempengaruhi disiplin

kerja guru namun masih banyak kepala sekolah yang belum dapat menerapkan

kepemimpinan secara efektif, sehingga disiplin kerja guru rendah. Fenomena

tersebut nampaknya terjadi di SMP Dua Mei Ciputat dengan terdapatnya guru

yang disiplin, namun adapula yang tidak disiplin. Adapun guru yang disiplin

dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat dengan datang dan pulangnya

guru SMP Dua Mei Ciputat tepat pada waktunya, keluar kelas sesuai dengan

waktu pergantian jam pelajaran, sopan dalam berbusana serta mematuhi tata

tertib guru. Adapun guru yang tidak disiplin yaitu sering terlambat, jarang

mengikuti upacara bendera pada hari senin walaupun ada jadwal mengajar,

meninggalkan sekolah pada jam pelajaran tanpa izin guru piket. Jika ada guru

yang terlambat, kepala sekolah menegur guru tetapi tidak memberikan sanksi

yang tegas bagi yang terlambat berulang-ulang. Adanya sikap tidak disiplin

bagi guru tentunya tidak baik jika didiamkan berlarut-larut, hal ini

membutuhkan ketegasan dari kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah.

Kepemimpinan yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah tentunya akan

berpengaruh terhadap kedisiplinan guru.

Dari uraian di atas, penulis tertarik mengangkat skripsi yang berjudul

”Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru di

SMP Dua Mei Ciputat”.

B. Identifikasi Masalah

Banyak variabel yang diduga kuat berpengaruh atau memiliki hubungan

dengan disiplin kerja guru. Sehingga masalah yang terkait dengan disiplin

kerja tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya pemberian motivasi akan mempengaruhi disiplin kerja guru.

2. Pemberian kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja guru namun

masih banyak sekolah yang belum memberi kompensasi secara memadai.

3. Ketatnya aturan berpengaruh terhadap disiplin kerja guru namun masih

banyak guru yang belum taat.

Page 18: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

5

4. Kecintaan guru terhadap profesinya masih kurang sehingga mereka tidak

menjalankan tugas secara benar.

5. Kesadaran dan tanggung jawab terhadap profesi masih kurang akibatnya

disiplin kerja guru rendah.

6. Banyak sekolah yang belum menerapkan reward dan punishment sehingga

tidak ada perbedaan antara guru yang disiplin dan tidak disiplin.

7. Banyak orang yang memilih profesi guru tetapi tidak didasarkan pada

kecintaannya terhadap profesi melainkan karena tidak ada pekerjaan yang

lain.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah-masalah yang teridentifikasi dan supaya

pembahasan masalah dalam skripsi ini terfokus dan tersusun dengan baik,

serta sesuai dengan keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya,

maka perlu ada pembatasan masalah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,

maka penelitian ini dibatasi pada “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolahdengan Disiplin Kerja Guru di SMP Dua Mei Ciputat”.

D. Perumusan Masalah

Dari penjelasan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMP Dua Mei Ciputat?

2. Bagaimana disiplin kerja guru di SMP Dua Mei Ciputat?

3. Bagaimana hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja

guru?

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis

a. Dapat menambah informasi dan wawasan tentang kepemimpinan

kepala sekolah disebuah institusi pendidikan.

Page 19: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

6

b. Dapat menambah info dan wawasan akademik tentang penelitian

secara mandiri.

c. Dapat menambah wawasan, informasi dan pengetahuan tentang

penerapan disiplin kerja guru di sekolah.

2. Bagi sekolah SMP Dua Mei Ciputat, dapat menambah saran dan masukan

dari hasil penelitian ini sebagai evaluasi sekolah tentang pembahasan yang

akan diteliti.

3. Para pembaca penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

objek yang diteliti dan masukan untuk penelitian berikutnya.

Page 20: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

7

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR

DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Disiplin Kerja Guru

a. Pengertian Disiplin Kerja Guru

Disiplin merupakan cermin kepribadian seseorang. Kemampuan

atau kekuatan yang ada pada individu sangat diperlukan sebagai suatu

cara untuk mengetahui ciri utama disiplin.

Pengertian disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu hukuman,

meskipun arti yang sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal

dari bahas latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan

kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. jadi sifat disiplin

berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan.

Di dalam buku Wawasan Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa

yang dimaksud dengan disiplin adalah sikap mental yang tercermin

dalam perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat

berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang

ditetapkan Pemerintah atau etika, norma serta kaidah yang berlaku dalam

masyarakat. Sedangkan menurut Sutopo Yuwono di dalam bukunya

Page 21: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

8

yang berjudul Dasar-dasar Produksi dijelaskan bahwa disiplin adalah

sikap kejiwaan seseorang atau kelompok orang yang senantiasa

berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan yang telah

ditetapkan. Selanjutnya Alfred R. Lateiner dan I.S. Levine telah

memberikan definisi antara lain, disiplin merupakan suatu kekuatan yang

selalu berkembang di tubuh para pekerja yang membuat mereka dapat

mematuhi keputusan dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Di

samping beberapa pengertian mengenai disiplin pegawai tersebut di atas,

A.S. Moenir mengemukakan bahwa disiplin adalah ketaatan yang

sikapnya impersonal, tidak memakai perasaan dan tidak memakai

perhitungan pamrih atau kepentingan pribadi3.

Disiplin diartikan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan

menjadi tanggung jawab. Kita memerlukan perilaku disiplin dimana saja

seperti di rumah, sekolah, dan masyarakat4.

Menurut Alisuf Sabri, disiplin adalah adanya kesediaan untuk

mematuhi ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku. Kepatuhan disini

bukanlah karena paksaan tetapi kepatuhan atas dasar kesadaran tentang

nilai dan pentingnya memenuhi peraturan-peraturan itu.5 Sedangkan Ali

Imran disiplin kerja guru adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang

dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada pelanggaran-

pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap dirinya, teman sejawatnya, dan terhadap sekolah

secara keseluruhan.6

3 Admin..artikel terbaru.DisiplinKerja.http://www.ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=134:dk&catid=47:mnpemr&itemid=29

4 Steven Wittens and Stefan Nagtegaal.Blog pada WordPress.com.Peraturan Sekolah:Disiplin,Ketertiban, Pelanggaran, dan Hukuman.http://eldomenico.wordpress.com/2010/05/25/peraturan-sekolah-disiplin-ketertiban-pelanggaran-dan-hukuman/

5Drs. H.M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan (Jakarta: C.V Pedoman Ilmu Jaya, 1999)cetakan 1 halaman 40.

6Drs. Ali Imron, M.Pd., Pembinaan Guru Di Indonesia (Jakarta: P.T Dunia Pustaka Jaya,1995), cet 1 halaman 183.

Page 22: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

9

Disiplin dalam kamus umum bahasa Indonesia disusun W.J.S

Poerwadarminta adalah

1) Latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya

selalu mengikuti tata tertib,

2) Ketaatan pada aturan dan tata tertib.7

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa disiplin

adalah kepatuhan, ketaatan, dan kesungguhan dalam melaksanakan

tugas. Dalam disiplin dituntut kesanggupan untuk menghayati aturan-

aturan, norma-norma hukum, dan tata tertib yang berlaku sehingga

secara sadar akan melaksanakan dan menaatinya. Memiliki kesadaran

terhadap disiplin berarti sudah tertanam unsur pengendalian diri dalam

diri seseorang sehingga menunjukkan adanya sikap mental dan moral

yang tinggi pada dirinya.

Disiplin kerja merupakan sikap penting yang harus ditanamkan

dalam diri setiap guru karena guru merupakan figur teladan yang setiap

perilakunya senantiasa dilihat oleh para murid. Contohnya, misalkan jika

ada guru yang tidak disiplin dalam hal waktu dengan datang terlambat ke

sekolah, maka secara tidak langsung guru itu memberikan contoh yang

kurang baik terhadap muridnya.

Betapa penting disiplin kerja guru, sehingga guru yang memiliki

disiplin kerja akan mampu meningkatkan produktifitas kerjanya.

b. Macam-macam Disiplin Kerja Guru

Aspek disiplin guru bermacam-macam, ada disiplin terhadap

tugas kedinasan, waktu, suasana kerja, sikap dan tingkah laku. Menurut

Ali Imron disiplin terklarifikasi menjadi 3 bagian, yaitu:

1) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian. Menurut

kacamata konsep ini, guru di sekolah dikatakan mempunyai disiplin

tinggi manakala patuh terhadap perintah dan anjuran dari kepala

7 Drs. Pandji Anoraga, Psiokoliogi Kerja (Jakarta: P.T Rineka Cipta, 1992), Cet.1halaman. 46

Page 23: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

10

sekolah tanpa banyak menyumbangkan pikiran-pikirannya. Guru

dituntut untuk melaksanakan apa yang dikehendaki kepala sekolah

dan tidak boleh membantah. Dengan demikian kepala sekolah bebas

memberikan tekanan terhadap guru.

2) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive. Menurut

konsep ini guru haruslah diberikan kebebasan seluas-luasnya

didalam kelas dan sekolah. Aturan-aturan di sekolah dilonggarkan

dan tidak perlu mengikat kepada guru.

3) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang

terkendali atau yang bertanggung jawab. Disiplin demikian

memberikan kebebasan kepda guru tetapi konsekuensi dari perbuatan

itu haruslah ia tanggung sendiri.8

Pembagian disiplin kerja tersebut dilihat dari bagaimana cara

kepala sekolah dalam memberikan perintah-perintah kepada guru agar

guru dapat melaksanakan perintahnya tersebut, namun cara tersebut

berbeda-beda. Pada konsep otoritarian kepala sekolah menuntut ketaatan

yang penuh kepada guru-guru agar menjalankan perintahnya dengan

baik. Pada konsep permissive, kepala sekolah memberikan kebebasan

kepada guru untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukan oleh guru di

kelas maupun di sekolah selama perbuatan tersebut dianggap dapat

meningkatkan kemajuan sekolah, tentunya dalam konsep ini akan

menyebabkan guru tidak disiplin karena bekerja sesuai dengan

kemauannya sendiri yang menyebabkan banyak tugas yang tidak

terselesaikan. Pada konsep kebebasan yang terkendali, guru diberi

kebebasan dalam menjalankan tugasnya tetapi ia harus bertanggung

jawab terhadap tugas yang telah dilakukannya tersebut.

Sebagai guru yang disiplin, guru harus mampu mengelola waktu

serta memanfaatkan waktu dengan baik. Segala pekerjaan di sekolah

harus dilaksanakan tepat waktu. Misalnya guru harus datang dan pulang

8 Drs. Ali Imron, M.Pd., Pembinaan Guru di Indonesia (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya,1995), cet-1 halaman. 183-184.

Page 24: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

11

tepat waktu. Sehingga pembelajaran di sekolah dapat berjalan efektif.

Begitu pula dalam disiplin pekerjaan, seorang guru harus dapat

menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik. Misalnya guru harus

membuat laporan akhir semester sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan, melakukan evaluasi pembelajaran serta mengadakan

program bimbingan. Menurut Moh. Uzer Usman disiplin terbagi

menjadi:

1) Disiplin terhadap tugas kedinasan

a) Mentaati peraturan kerja.

Peraturan kerja yang dimaksud disini adalah peraturan yang

dibuat oleh sekolah agar ditaati oleh semua guru yang ada.

b) Menyiapkan kelengkapan mengajar.

Dalam hal ini, sebelum mengajar guru harus mempersiapkan

kelengkapan mengajar atau apa saja yang diperlukan dalam

mengajar, seperti salah satu contohnya adalah dengan

menyiapkan alat peraga yang dipergunakan guru ketika mengajar

untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang

disampaikannya kepada siswa dan mencegah verbalisme pada

diri siswa. Selain alat peraga, masih banyak lagi kelengkapan

yang harus disiapkan guru sebelum mengajar, contohnya dalam

mengajar, agar tidak menimbulkan kejenuhan pada siswa, guru

menggunakan media seperti OHP, gambar-gambar yang

berkaitan dengan materi serta mencari artikel permasalahan yang

ada di media cetak dan elektronik seperti majalah, surat kabar

dan internet yang berkaitan degan materi agar siswa dapat

meneliti permasalahan yang ada sekarang yang berkaitan dengan

materi yang dipelajarinya. Tentunya hal ini akan menambah

wawasan siswa juga, agar mereka tidak hanya mendapat

pelajaran terbatas pada apa yang ada di buku yang mereka

jadikan referensi di sekolah saja.

Page 25: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

12

Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme tentu saja

akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih

menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena mereka

merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya.9

c) Melaksanakan tugas-tugas pokok.

Tugas-tugas pokok seorang guru, berdasarkan keputusan menteri

negeri pendayagunaan aparatur negara No. 84 tahun 1993 adalah:

1. Menyusun program pengajaran, menyajikan program-

program pengajaran, evaluasi belajar, analisis evaluasi

belajar, dan menyusun program perbaikan dan pengayaan

terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Menyusun program bimbingan, melaksanakan program

bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan dan analisis hasil

evaluasi pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam

program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi

tanggung jawabnya.10

Tugas dan kewajiban guru juga meliputi:

1. Membuat RPP sebelum mengajar.

2. Mencatat dan menandatangani buku agenda kelas setiap

selesai mengajar.

3. Mengganti guru sementara yang tidak hadir mengajar dalam

hal ini mengisi jam kosong.

4. Memeriksa absen murid, pekerjaan rumah, kertas ulangan

dan mengembalikan pada murid.

5. Bertanggung jawab atas pencapaian target kurikulum bidang

masing-masing.

9 Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: P.T Remaja RosdakaryaOffset, 2005), cet-17, halaman. 31

10 Sutomo, Penelitian Angka-angka Kredit Jabatan Guru: DEPAG R.I 2003, hal. 11

Page 26: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

13

2) Disiplin terhadap waktu

a) Memanfaatkan waktu dengan baik

Menghasilkan sesuatu yang mungkin. Jika kita gunakan waktu

dengan efisien. Waktu yang lewat sudah hilang dan takkan

kembali lagi. Coba hitung berapa waktu yang terbuang sia-sia

tanpa dimanfaatkan untuk pekerjaan. Menggunakan waktu tidak

berarti bekerja lama sampai habis tenaga, melainkan bekerja

sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan perhatian untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu. Bekerja sungguh-sungguh

bukan berarti diburu oleh waktu melainkan bekerja tenang, teliti

dengan penuh konsentrasi. Jangan lakukan lebih dari satu tugas

serempak, tetapi selesaikanlah tugas itu sekarang juga, dan

jangan ditunda sampai besok, tugas yang diundurkan sering tak

kunjung dikerjakan11. Seorang guru yang disiplin, harus

memanfaatkan waktu yang baik. Jangan bermalas-malasan dalam

mengerjakan suatu tugas yang harus dikerjakannya, sebab jika

ditunda dan bermalas-malasan akan menyebabkan tugas banyak

yang terbengkalai, menumpuk dan tidak dilaksanakan tepat pada

waktunya. Hal ini tentu tidak mencerminkan guru yang disiplin

dalam melaksanakan kerja.

b) Menyelesaikan tugas tepat waktu.

Dari tugas-tugas pokok guru yang dijabarkan di atas, maka

seorang guru yang disiplin ia harus menepati tugas sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan. Misalnya dalam membuat laporan

setiap akhir semester, harus diserahkan tepat pada akhir semester.

11 Nasution Didaktik Asas-asas Mengajar. (Yakarta: Bumi Aksara Press. Cetakan-1,halaman. 53-54.

Page 27: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

14

3) Disiplin Terhadap suasana kerja yang meliputi:

a) Memanfaatkan lingkungan sekolah.

Memanfaatkan lingkungan sekolah seperti menggunakan dengan

baik dan benar sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam

proses pembelajaran. Misalnya, dalam contoh pembelajaran

biologi yang menggunakan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar

sekolah yang dijadikan sebagai media pengajaran, tumbuhan

tersebut hendaknya digunakan sebagaimana fungsinya sebagai

media saja, jangan dirusak.

b) Menjalin hubungan baik

Guru menciptakan dan memelihara hubungan baik antara sesama

guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun secara

keseluruhan antara lain:

1. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling

menasehati, dan bantu membantu satu sama lainnya, baik

dalam hubungan kepentingan pribadi maupun dalam

menunaikan tugas profesinya.

2. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan

nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat

guru baik secara keseluruhan maupun secara pribadi.12

Menjalin hubungan baik diantara guru memang sangat

penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah,

maupun di luar sekolah. Dengan terjadinya hubungan yang

harmonis antara sesama guru, maka terciptalah iklim organisasi

yang baik, dan tentu saja hal itu juga merupakan salah satu hal

yang dapat mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah.

12 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PTRemaja Rosdakarya Offset, 2005), cet-15, halaman. 158

Page 28: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

15

c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Guru yang disiplin dalam melaksanakan tugasnya, harus bisa

menjaga keseimbangan antara hak dan kewajibannya sebagai

guru. Dalam pasal 14 undang-undang guru dan dosen dijelaskan

mengenai hak-hak guru yang berbunyi13:

1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum

dan jaminan kesejahteraan sosial.

2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas

dan prestasi kerja.

3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan

hak atas kekayaan intelektual.

4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana

pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas

keprofesionalan.

6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut

menentukan kelulusan, penghargaan, dan atau sanksi kepada

peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik

guru dan peraturan perundang-undangan.

7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam

melaksanakan tugas.

8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi

profesi

9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan

kebijakan pendidikan.

10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi dan atau

11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam

bidangnya.

13 Himpunan peraturan perundang-undangan Tentang Guru dan Dosen. (Bandung :Fokusmedia, 2008), halaman. 8-9

Page 29: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

16

Sementara untuk kewajiban seorang guru, terdapat dalam

pasal 20 yang berbunyi dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan, guru berkewajiban14:

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajaran.

2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik

dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu, teknologi dan seni.

3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar

pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi

fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status sosial

ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum,

dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.

5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagai guru yang baik, setiap guru harus dapat

menyeimbangkan antara hak dan kewajibannya. Pada dasarnya,

seseorang jika ingin mendapatkan hak, terlebih dahulu harus

menjalankan kewajibannya. Begitu pula halnya dengan seorang

guru, jika guru tersebut dikatakan disiplin, maka ia juga harus

bisa menjalankan atau melakukan semua yang telah menjadi

kewajiban-kewajibannya di sekolah tanpa adanya pelanggaran

baru setelah itu baru ia berhak menuntut haknya.

4) Disiplin dalam melayani masyarakat

Menurut Zahara Idris disiplin dalam melayani masyarakat meliputi:

a) Melayani peserta didik.

Guru memang berkewajiban untuk melayani peserta didik.

Artinya melayani apa saja yang dibutuhkan oleh peserta didik.

14 Himpunan peraturan perundang-undangan Tentang Guru dan,…,halaman 12

Page 30: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

17

Misalnya guru harus membantu siswa apabila dalam

pembelajaran siswa tersebut mengalami kesulitan dalam belajar,

memberi motivasi kepada siswa untuk belajar, membimbing anak

didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang

berpancasila, menyediakan fasilitas belajar sehingga akan

tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik,

menciptakan komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik,

dan lain-lain.

b) Melayani orang tua siswa.

Menurut hasil penelitian, pekerjaan guru (pendidik) di sekolah

akan lebih efektif apabila ia mengetahui latar belakang dan

pengalaman anak didik di rumahnya. Anak didik yang kurang

maju dalam pelajaran berkat kerjasama orang tua anak didik

dengan pendidik, banyak kekurangan anak didik yang dapat

diatasi. Lambat laun orang tua juga menyadari bahwa pendidikan

atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu atau

menghalangi kesukaran anak di sekolah.15

c) Melayani masyarakat sekitar.

Dalam hubungan antara guru dan masyarakat hendaknya guru:

1. Selalu berusaha berpartisipasi terhadap masyarakat, lembaga

serta oraganisasi-organisasi didalam masyarakat yang

berhubungan dengan usaha pendidikan.

2. Guru hendaknya melayani dan membantu memecahkan

masalah yang timbul dalam masyarakat sesuai dengan fungsi

dan kemampuannya.

3. Guru menghormati dan menyesuaikan diri dengan adat

kebiasaan masyarakat dengan sikap membangun.

4. Guru menerima dan melaksanakan peraturan-peraturan

negara dengan sikap korektif dan membangun.

15 Prof. Zahara Idris, MA., Dasar-dasar Kependidikan. (Bandung : Angkasa , 1984),halaman. 120-121

Page 31: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

18

Selain peran-peran guru terhadap masyarakat di atas, guru

juga harus melayani masyarakat dengan mengadakan penyuluhan

tentang hal praktis dalam berbagai bidang kehidupan serta ikut

dalam usaha pemberantasan buta huruf dalam masyarakat.

5) Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku yang meliputi:

a) Memperhatikan sikap.

Setiap sikap atau perbuatan yang guru lakukan harus bernilai

pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar

menghargai norma hukum, norma susila, moral, sosial, dan

agama. Dalam bersikap, guru harus lebih arif, bijaksana dan

mempunyai wibawa. Guru yang hanya mengajar di kelas belum

dapat menjamin terbentuknya kepribadian anak didik yang

berakhlak mulia. Demikian juga halnya guru yang mengambil

jarak dengan anak didik, sikap guru yang tidak mau tau masalah

yang dirasakan anak didik akan menciptakan anak yang introvert

(tertutup). Kerawanan hubungan guru dengan anak didik

disebabkan komunikasi antara guru dengan anak didik berjalan

kurang harmonis. Oleh karena itu, guru harus bersikap terbuka

dalam menghadapi apa yang menjadi permasalahan anak didik.

b) Memperhatikan tingkah laku.

Berbicara mengenai tingkah laku seorang guru, tentunya kita

berfikir guru merupakan teladan bagi semua orang. Oleh karena

itu, guru harus berhati-hati dalam bertingkah laku. Kebaikan

seorang guru tercermin dari kepribadiannya dalam berbuat atau

bertingkah laku, tidak saja ketika di sekolah, tetapi juga di luar

sekolah. Guru memang harus menyadari bahwa dirinya adalah

figur yang diteladani oleh semua pihak, terutama oleh anak

didiknya di sekolah. Di sini tugas dan tanggung jawab guru

adalah meluruskan tingkah laku dan perbuatan anak didik yang

kurang baik, yang dibawanya dari lingkungan keluarga dan

Page 32: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

19

masyarakat. Guru harus berperan sebagai penegak disiplin, guru

sebagai contoh dalam segala hal, tata tertib berjalan bila guru

dapat menjalani terlebih dahulu. Dengan melihat tingkah laku

seseorang, tentunya akan tercermin pula kepribadian dari orang

tersebut. Menurut Syaiful Bahri Djamarah setiap guru

mempunyai pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang

mereka miliki, ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru

dengan guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu

masalah abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan,

ucapan dan cara berpakaian, serta dalam menghadapi persoalan.16

Dari berbagai uraian teori tentang disiplin maka yang dimaksud

dengan disiplin kerja guru adalah ketaatan, kepatuhan guru dalam

melaksanakan tugas-tugas profesinya yang meliputi disiplin terhadap

tugas kedinasan, waktu, suasana kerja, masyarakat kerja, dan disiplin

terhadap sikap dan tingkah laku.

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah

a. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan dua gabungan kata yang dijadikan satu

hingga mempunyai makna tersendiri. Kedua kata tersebut adalah

“kepala” dan “sekolah” kata “kepala” dapat diartikan “ketua” atau

“pemimpin” dalam suatu organisasi atau suatu lembaga. Adapun

“sekolah” adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan

memberi pelajaran.17 Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang

mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan mutu

pendidikan di sekolah. Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang

harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang

16 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2000), cet-1 halaman.39

17 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, (Jakarta: P.T RajaGrafindo Persada, 2007), halaman.83

Page 33: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

20

menyenangkan dan perkembangan mutu profesional diantara para guru

banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah.

Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai

“seorang tenaga fungsional untuk memimpin suatu sekolah dimana

diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadinya

interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima

pelajaran”18. Feldmon (1983) mengemukakan bahwa kepemimpinan

adalah usaha sadar yang dilakukan pimpinan untuk mempengaruhi

anggotanya melaksanakan tugas sesuai dengan harapannya. Di sisi lain,

Newell (1978) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu

proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai pengembangan atau

tujuan organisasi. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Stogdil

yang mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi aktifitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi

(Wahyosumidjo, 1984).19

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli

kepemimpinan tersebut, dapat digarisbawahi bahwa kepemimpinan pada

dasarnya adalah suatu proses menggerakkan, mempengaruhi dan

membimbing orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.

Ada empat unsur yang terkandung dalam pengertian kepemimpinan,

yaitu unsur orang yang menggerakkan yang dikenal dengan pemimpin,

unsur orang yang digerakkan yang disebut kelompok atau anggota, unsur

situasi dimana aktifitas penggerakan berlangsung yang dikenal dengan

organisasi, dan unsur sasaran kegiatan yang dilakukan.

Kepemimpinan dalam pengertian di atas mengandung makna yang

luas yaitu kemampuan untuk menggerakan sumber daya yang terdapat

pada lembaga pendidikan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan.

18 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan..... halaman.8319 Pendidikan dan Pelatihan, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral

Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Tahun2007, halaman.10

Page 34: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

21

Dari definisi tersebut, penulis dapat menarik suatu kesimpulan

bahwa kepala sekolah merupakan seorang yang ditunjuk sebagai

pemimpin pendidikan yang dalam tataran operasionalnya mempunyai

tugas dalam memimpin secara organisatoris yaitu membina,

membimbing, memberi bantuan dan dorongan kepada staf sekolah dalam

usaha perbaikan pengajaran yang dilakukan lembaga pendidikan untuk

mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebenarnya sangat berat.

Walaupun telah membagi-bagikan tugas dan tanggung jawab kepada

para staf dan bagian lain sebagai sejumlah komponen, kegiatan yang ada

di sekolah, ia akan menjadi orang pertama dalam memikul tanggung

jawab untuk menyelamatkan anak didiknya sampai pada tujuan.

Boardman, sebagaimana dikutip oleh soekarto indrafachrudimenyatakan bahwa tugas utama kepala sekolah dan guru adalahmenyukseskan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, kepalasekolah sebagai pemimpin sekolah hendaknya memimpin guru,para pegawai, dan orang tua murid. Oleh karena itu, ia harusmemiliki kemampuan mengorganisasi dan membantu para gurudalam merumuskan program agar pengajaran di sekolahnyamaju. Disamping itu, ia harus menciptakan iklim salingmempercayai dalam kalangan guru dan perasaan aman dalammelakukan kerjasama untuk mengembangkan program superviseserta mendorong mereka berpartisipasi aktif dalam mencapaitujuan pendidikan di sekolah.20

Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah harus dapat

memimpin suatu sekolah secara efektif, artinya kepala sekolah tidak

hanya berorientasi pada petugas saja tanpa memperhatikan bawahan.

Sebab, kepemimpinan kepala sekolah yang efektif adalah berorientasi

kepada keduanya, tentunya hal ini juga harus disesuaikan dengan kondisi

atau situasi yang ada di sekolah tersebut. Sehingga, kepala sekolah dapat

menjalankan tugasnya dengan baik dan para guru dapat menjalankan

20 Drs. H. R. Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif (Bogor:Ghalia Indonesia, 1993), halaman. 65

Page 35: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

22

tugasnya di sekolah dengan senang hati karena iklim kerja yang

menyenangkan.

Agar tujuan pendidikan di suatu sekolah dapat cepat terwujud

dengan baik, hal ini membutuhkan figur seorang pemimpin pendidikan

yang memahami dengan baik apa fungsi kepemimpinan dalam suatu

sekolah, tugas, serta tanggungjawab dari seorang pemimpin pendidikan.

Menurut Sondang P. Siagian kepemimpinan dapat diartikan

sebagai kegiatan seni kemampuan mempengaruhi perilaku manusia dan

kemampuan mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar supaya

perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh pemimpin

organisasi.21

Dari sejumlah pernyataan mengenai pengertian kepemimpinan di

atas, dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan

seni atau usaha menggerakan orang atau sekelompok orang untuk dapat

bekerja sama dalam mencapai tujuan. Setiap orang atau sekelompok

orang ini diharapkan dapat secara sadar untuk mau bekerja sama dan

menuruti instruksi, serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan kepada sekolah. Dengan demikian, kepemimpinan kepala

sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk mempengaruhi, membimbing

serta mengarahkan bawahannya agar tercapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan.

b. Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan (sekolah)

merupakan personal sekolah yang memiliki fungsi penentu dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Demikian

pentingnya kedudukan kepala sekolah sebagai pemimpin, maka mutlak

diperlukan bagi seorang pimpinan untuk memiliki suatu kualitas

21 Sondang P. Siagian, M.P.A., Ph. D. Peranan staf dalam Management. (Jakarta: P.TGunung Agung, 1983), cet ke-7 halaman. 97

Page 36: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

23

personal yang dapat melaksanakan perannya guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang berhasil

dalam melaksanakan perannya sebagai pemimpin. Keberhasilan tersebut

secara umum dapat diukur dari berbagai segi, diantaranya peningkatan

produktivitas kerja pegawai, pelayanan, kepuasan kerja, dan hasil

produksi nya atau hasil kerja bagian yang dipimpinnya. Oleh karena itu,

penerapan kepemimpinan akan sangat menentukan terhadap peranan

pemimpin itu sendiri. Untuk dapat melaksanakan peranan kepemimpinan

yang efektif, tentunya kita perlu melihat faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Mirrian

terbagi atas dua faktor, yaitu22:

1) Faktor intern, antara lain bawahan yang dipimpin, jenis tugas yang

dilakukan dalam organisasi, sifat pimpinan dan gaya kepemimpinan.

2) Faktor ekstern, antara lain adalah faktor politik, sosial, ekonomi dan

budaya

Dalam menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin, kepala

sekolah sangat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Seperti

telah dikemukakan di atas, faktor eksternal yang mempengaruhi

kepemimpinan kepala sekolah sangat ditentukan oleh faktor para guru

yang dipimpinnya. Ditambah pula bahwa tugas yang diemban dan sifat

kepemimpinan yang dipengaruhinya. Faktor penerapan pola

kepemimpinan kepala sekolah juga sangat berpengaruh dalam

melaksanakan tugas kepemimpinan di sekolah yang dipimpinnya.

Faktor-faktor eksternal merupakan faktor yang turut mempengaruhi

kepemimpinan kepala sekolah untuk mengikuti perkembangan yang

terjadi di masyarakat. Penerapan kepemimpinannya, sangat dipengaruhi

oleh kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah dapat terlihat

melalui kualitas pribadi dan pola kelakuannya. Oleh karena itu,

22 Mirrian Sofyan Arif, Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Karunika, 1986), hal. 14

Page 37: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

24

kepemimpinan kepala sekolah yang berkualitas sangat ditentukan oleh

faktor internal yaitu pengembangan diri pribadi pemimpin melalui

pemahaman dan penghayatan atas tugas dan tanggung jawabnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, Bingham sebagaimana dikutip oleh

Pamuji menyatakan bahwa dibutuhkan seorang yang mempunyai

qualities dan traits tertentu, agar mampu melaksanakan

kepemimpinannya dengan baik, karena pada dasarnya seorang pemimpin

adalah seorang yang memiliki sejumlah perangai atau traits dan watak

atau karakter yang memadai dari suatu kepribadian23

Dengan demikian, kepala sekolah dalam menerapkan

kepemimpinanya perlu memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepemimpinannya, mengetahui fungsi

kepemimpinannya, dan mengetahui syarat-syarat kepemimpinanya.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, penerapan kepemimpian

kepala sekolah akan dapat diterima oleh para guru dalam rangka bekerja

sama untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran sekolah

Kepala sekolah merupakan pemimpin tertinggi di sekolah. Pola

kepemimpinanya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan

terhadap kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara

atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong,

membimbing, mengarahkan dan menggerakan guru, staf, siswa, orang

tua siswa, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk dapat bekerja atau

berperan guna mencapai tujuan sekolah yang telah ditentukan.

Dalam perannya sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah

harus dapat mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan,

dan meggerakan guru, staf, siswa, orang tua siswa, dan pihak-pihak lain

yang terkait untuk dapat bekerja sama agar kegiatan pendidikan dan

pengajaran di sekolah dapat terlaksana dengan baik. Kepala sekolah

23 Prof. Drs. S. Pamudji, M.P.A., Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia (Jakarta:Bina Aksara, 1989), Cet.4 halaman. 10

Page 38: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

25

dituntut untuk dapat mengelola jalinan kerjasama tersebut dengan sebaik

mungkin.

c. Tipe-tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam kegiatan menggerakkan, membimbing, mengarahkan dan

mempengaruhi bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi banyak

cara yang dilakukan oleng seorang pemimpin. Cara seorang pemimpin

ini dapat dilihat pada bentuk atau tipe-tipe kepemimpinan yang

dijalankannya.

Secara umum Drs. Pandji Anoraga membagi menjadi tiga jenis tipe

kepemimmpinan, yaitu:

1. Kepemimpinan OtokratikYaitu kepemimpinan yang berdasarkan atas kekuasaan mutlaksegala keputusan berada di satu tangan. Gaya kepemimpinanini sering membuat pengikutnya tidak senang dan seringfrustasi.

2. Kepemimpinan DemokratikYaitu kepemimpinan yang berdasarkan atas kekuasaan, dalamarti bukan dipilihnya si pemimpin itu secara demokratik,melainkan cara yang dilaksanakan si pemimpin yangdemokratik. Si pemimpin melaksanakan kegiatan sedemikianrupa sehingga setiap keputusan merupakan hasil musyawarah.

3. Kepemimpinan BebasBahwa seorang pemimpinan sebagai penonton bersifat pasif24.

Namun, Drs. Pandji Anoraga, menjelaskan bahwa untuk memilih

gaya (tipe) Kepemimpinan yang akan digunakan perlu dipertimbangkan

berbagai faktor yang mempengaruhinya. Ada empat faktor yang

mempengaruhinya:

1. Faktor dalam organisasi2. Faktor pimpinan manager3. Faktor bawahan4. Faktor situasi penugasan25

24 Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), cet. Ke-2.Hal. 3.

25 Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan,.... hal. 11.

Page 39: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

26

Namun demikian, seorang pemimpin yang baik, adalah yang selalu

menjalankan kepemimpinannya dengan menghubungkan dirinya bersama

bawahannya dan sebaliknya bawahannya bersama pimpinannya. Dalam

hal ini seorang pemimpin harus bersifat demokratis.

Menurut Drs. Hendiyat Soetopo dan Drs. Wasty Soemanto,

mengungkapkan bahwa: ... untuk mencapai kepemimpinan yang

demokratis, aktifitas memimpin harus: a) Meningkatkan interaksi

kelompok dan perencanaan kooperatif. b) Menciptakan iklim yang sehat

untuk perkembangan individual dan memecahkan pemimpin-pemimpin

yang potensial.26

Kemudian dilihat dari sifatnya kepemimpinan dibagi lagi menjadi

beberapa bagian sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Hadari Nawawi,

bahwa menurut sifatnya kepemimpinan dapat dibedakan pula antara lain:

1. Pemimpin KharismatisPemimpin diterima karena kepribadiannya yang berpengaruhdan dipercayai sehingga diikuti pendapat dan keputusannya.Misalnya: beberapa alim ulama, pemuka adat, guru, dan lain-lain.

2. Pemimpin SimbolPemimpin yang secara tradisional ini diakui sebagai simbolkebesaran kelompok atau organisasi, walaupun tidak berfungsidan kepemimpinannya diselenggarakan oleh orang lain yangmenjadi pembantunya. Misalnya: raja yang diangkat secaraturun temurun.

3. Pemimpin HeadmanshipPemimpin yang ditempatkan sebagai kehormatan karenapengalaman dan posisinya di dalam masyarakat. Misalnya:gubernur ditempatkan sebagai Ketua Komite OlahragaNasional Indonesia (KONI).

4. Pemimpin Ahli ExpertPemimpin yang ditunjuk karena memiliki keahlian di dalambidang tertentu yang menjadi beban tugas suatu organisasi,sehingga harus ditunjuk seorang profesional karena tugas-tugastidak mungkin dilaksanakan orang lain. Misalnya: seorangdokter diangkat menjadi kepala rumah sakit, atau seorang gurudiangkat menjadi kepala sekolah.

26 Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,(Jakarta: Bina Aksara, 1998) cet. Ke-2. Hal. 11.

Page 40: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

27

5. Pemimpin Otokratis dan AdministratorPemimpin yang karena kecakapannya dalam mengorganisasisejumlah orang untuk bekerjasama dalam menwujudkan tugas-tugas kelompoknya, baik dalam bentuk kegiatan manajemenadministratif, maupun dalam kegiatan menejemen operatif.Misalnya: pemimpin dalam organisasi profesi dan organisasifungsional, seperti PGRI, KNPI, Pramuka, dan lain-lain.

6. Pemimpin AgitatorPemimpin yang memiliki kemampuan melakukan tekanan-tekanan, mengadu domba, menimbulkan perpecahan danmempertajam perselisihan dengan menarik keuntungan untukdirinya atau kelompoknya. Pemimpin seperti itu kerap kalimampu memanfaatkan pertentangan yang ditimbulkannyauntuk memperoleh dukungan dari kedua belah pihak yangbertentangan, walaupun masing-masing memiliki alasan yangberbeda.27

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi mengungkapkan sifat-sifat yang

harus dimiliki seorang pemimpin diantaranya:

1. Memiliki kematangan spiritual, mental, sosial, dan fisik2. Menunjukkan pribadi teladan3. Memiliki kewibawaan dan keunggulan4. Memiliki keuletan dan kerajinan5. Memiliki kejujuran6. Memiliki motivasi yang kuat untuk memimpin7. Memiliki disiplin yang kuat8. Memiliki identitas dan integritas diri9. Memiliki rasa tanggung jawab penuh10. Berjiwa merakyat11. Memiliki kemampuan teknis memimpin antara lain

kemampuan dalam:a. Berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, baik individual

atau kelompok/organisasi/lembaga.b. Menyusun rencana kegiatanc. Melaksanakan, mengawasi dan meneliti kegiatan.d. Mendinamiskan sumber-sumber penunjange. Menguasai materif. Membuat keputusan secara tetapg. Mengatur pembagian kekuasaan dan wewenang.28

27 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: CV. Haji Masagung, 1998), cet.Ke-6. Hal. 79.

28 Ahmad Rohani dan Abu ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan administrasi PendidikanDi sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991). Cet. Ke-1. Hal. 92-93.

Page 41: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

28

d. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah

Kemampuan kepala sekolah merupakan faktor penentu

pemberdayaan guru dan peningkatan mutu proses dan produk

pembelajaran. Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung

jawab supaya guru dan staf sekolah dapat bekerja secara optimal. Kultur

sekolah dan kultur pembelajaran juga dibangun oleh kepemimpinan

kepala sekolah dalam berinteraksi dengan komunitasnya.

Menurut Sudarman Danim tugas kepala sekolah bersifat ganda

yang satu sama lain memiliki kaitan erat, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Tugas-tugas tersebut adalah mengkoordinasi,

mengarahkan dan mendukung hal-hal yang berkaitan dengan tugas

pokoknya yang sangat kompleks, yaitu29:

1. Merumuskan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sekolah.

2. Mengevaluasi kinerja guru.

3. Mengevaluasi kinerja staf sekolah.

4. Menata dan menyediakan sumber-sumber organisasi sekolah.

5. Membangun dan menciptakan iklim psikologi yang baik antara

komunitas sekolah.

6. Menjalin hubungan dan ketersentuhan kepedulian terhadap

masyarakat.

7. Membuat perencanaan bersama-sama staf dan komunitas sekolah.

8. Menyusun penjadwalan kerja.

9. Mengatur masalah-masalah pembukuan.

10. Melaksanakan negosiasi dengan pihak internal.

11. Melaksanakan hubungan kerja kontraktual.

12. Memotivasi guru dan karyawan untuk terampil optimal.

13. Memecahkan konflik antara sesama guru dan antara pihak pada

komunitas sekolah.

14. Melakukan supervise pembelajaran atau pembinaan profesional.

29 Prof. Dr. Sudarman Danim, Menjadi Komunitas Pembelajar: KepemimpinanTransformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003),cet. I, halaman. 197-198.

Page 42: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

29

15. Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung operasi sekolah.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas dengan baik,

kepala sekolah dapat menempuh berbagai cara, seperti membina

tanggung jawab bersama dikalangan staf sekolah, mendelegasikan

penyelenggaraan dan pertanggung jawaban sebagaimana tugasnya

kepada wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha sekolah dan petugas

sekolah lainnya, dan sebagian lagi diselenggarakan dengan mengikut

sertakan wakil-wakil murid, wakil-wakil orang tua/masyarakat, dan

pejabat setempat, dimana kepala sekolah berperan sebagai koordinator

dan penanggung jawab umum, disamping itu bertindak sebagai

pelaksana aktif pada kegiatan-kegiatan yang tepat dan memungkinkan

baginya. Jadi partisipasi, dan kerja sama yang luas sangat diperlukan

bagi kegiatan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Sedangkan Wahjosumidjo mengemukakan delapan tugas kepala

sekolah sebagai seorang pemimpin di lembaga pendidikan formal

(sekolah), yaitu30:

1. Dalam kehidupan berorganisasi, khususnya lembaga pendidikan

(sekolah), ada banyak perbedaan kebutuhan dan kepentingan baik

guru, murid dan staf di sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus

bersikap arif, bijaksana, adil dan tidak memihak pada siapapun.

2. Dalam meningkatkan motivasi kerja, rela berkorban dan rasa

kebersamaan yang tinggi antar guru, murid dan staf, maka kepala

sekolah harus mampu memberikan sugesti dan saran yang tepat

sesuai dengan kebutuhan dalam keadaan dan situasi yang tepat pula.

3. Kepala sekolah mempunyai tugas untuk menyediakan dukungan,

dana, sarana dan sebagainya untuk optimalisasi sumber daya

manusia yang ada di lembaga pendidikan

30 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, (Jakarta : P.T RajaGrafindo Persada, 2007), halaman.106-109

Page 43: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

30

4. Kepala sekolah sebagai katalisator, ia mampu membangkitkan

semangat dan menggerakan siswa, guru, dan staf kearah pencapaian

tujuan lembaga pendidikan.

5. Kepala sekolah harus mampu memberikan rasa aman terhadap

murid, staf dan guru dalam melaksanakan setiap tugasnya.

6. Karena ia menjadi pusat perhatian, maka seorang kepala sekolah

harus selalu dijaga integritasnya, selalu terpercaya, dihormati baik

sikap, perilaku dan perbuatannya.

7. Kepala sekolah sebagai sumber semangat guru dan murid serta staf

dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Untuk itu kepala

sekolah harus dapat menjaga dan membangkitkan semangat para

guru, murid dan staf sehingga mereka bekerja penuh dengan

tanggung jawab.

8. Kepala sekolah harus dapat menghargai hasil yang dicapai oleh

bawahannya, penghargaan tersebut dapat berupa kenaikan gaji,

pangkat, atau diberikannya fasilitas lebih dan lain sebagainya.

Dengan kompleksitas tugas yang dimiliki oleh kepala sekolah

sebagai seorang pemimpin, maka kepala sekolah diharuskan mempunyai

kompetensi khusus sebagaimana disampaikan sebelumnya berupa

kompetensi profesional, kompetensi wawasan kependidikan dan

manajemen, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Jika kompetensi tersebut dimiliki oleh kepala sekolah, maka tugas

dan tanggung jawab yang diembankan kepada kepala sekolah sebagai

motivator, katalisator, pengarah, pembantu guru, staf, karyawan dan

petugas sekolah lainnya dapat dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan

pendidikan di sekolah akan dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala

sekolah yang efektif dan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah juga

akan ditentukan dengan kompetensi yang dimiliki kepala sekolah.

Berdasarkan pembahasan berbagai teori tentang kepemimpinan

kepala sekolah dapat disintesiskan bahwa yang dimaksud dengan

kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah kemampuan

Page 44: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

31

kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan formal untuk

mengembangkan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya guna

meningkatkan iklim kerja yang kondusif, meliputi kemampuan

membimbing, menggerakkan, mempengaruhi dan mengerahkan para

bawahannya untuk mencapai tujuan institusional pendidikan.

B. Kerangka Berfikir

Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, mempunyai peranan yang

penting untuk menggerakkan, membimbing, melindungi, membina, memberi

teladan, dorongan, serta bantuan kepada guru, murid dan staf di sekolah, peran

dan fungsi yang terpenting lagi bagi kepala sekolah adalah menggerakkan

segala sumber yang ada pada suatu sekolah. Sehingga dapat didayagunakan

secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Guru sebagai subjek pendidikan di sekolah menjadi orang yang paling

berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak

didik di sekolah atau di luar sekolah, peranan yang dimiliki guru sangat

kompleks dan beragam, karenanya potensi guru harus dioptimalkan. Upaya

optimalisasi potensi guru salah satu nya dengan diterapkannya disiplin kerja

guru di sekolah.

Dalam menjalankan peran dan tugasnya dalam bentuk melaksanakan

disiplin kerja guru, guru dihadapkan pada beberapa persoalan yang

menyebabkan menurun atau naiknya tingkat kepatuhan terhadap disiplin kerja

guru. Beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut bisa terjadi karena

kepribadian guru, perilaku atasan (dalam hal ini kepala sekolah), sistem kerja

yang berlaku dan sebagainya.

Disiplin kerja guru di sebuah institusi pendidikan harus dilaksanakan

dan dikembangkan dengan sebaiknya agar tercapai tujuan organisasi (sekolah)

yaitu, mutu pendidikan yang berkualitas. Agar disiplin kerja dapat

dilaksanakan secara optimal, kepala sekolah harus menerapkan kepemimpinan

dengan penguasaan setiap kompetensi kepala sekolah yang telah ditetapkan,

yaitu kompetensi profesional, kompetensi wawasan kependidikan untuk

Page 45: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

32

manajemen, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dengan

penguasaan semua kompetensi di atas, diharapkan kepemimpinan efektif akan

tercipta dan pendidikan berkualitas dengan guru yang disiplin terhadap kerja,

tugas dan tanggung jawabnya akan menjadi kenyataan.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah berpengaruh terhadap disiplin kerja guru, semakin baik kepemimpinan

kepala sekolah maka semakin baik disiplin kerja guru. Sebaliknya, semakin

buruk kepemimpinan kepala sekolah maka semakin rendah disiplin kerja guru.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang diajukan dan kerangka berfikir yang

telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis nol (HO) adalah tidak adanya hubungan antara kepemimpinan

kepala sekolah dengan disiplin kerja guru.

2. Hipotesis alternatif (Ha) adalah adanya hubungan antara kepemimpinan

kepala sekolah dengan disiplin kerja guru.

Artinya, makin efektif kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin

tinggi disiplin kerja guru.

Page 46: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru SMP Dua Mei

Ciputat. Sedangkan, tujuan secara khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala sekolah SMP Dua

Mei Ciputat.

2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja guru SMP Dua Mei Ciputat.

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala

sekolah dengan disiplin kerja guru SMP Dua Mei Ciputat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dua Mei Ciputat Jln. H. Abdul

Gani No. 135 cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Telp/fax.

021-7490034-74707557., Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu sejak

bulan September sampai November 2010 dengan judul sebagai berikut:

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Disiplin Kerja Guru.

Page 47: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

34

C. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei dengan menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian survei

adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

Pendekatan ini digunakan untuk menguji hubungan kepemimpinan kepala

sekolah dengan disiplin kerja guru.

D. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang

memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti.

Sedangkan sampel menurut Iqbal Hasan adalah bagian dari populasi yang

diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu,

jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi 31. Dalam penelitian

ini populasi penelitian adalah guru SMP Dua Mei Ciputat. Oleh karena

jumlah guru di SMP Dua Mei Ciputat hanya 15 orang, maka seluruh populasi

dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan demikian penelitian ini termasuk

kedalam penelitian sensus.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu

kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel bebas (variabel X) dan disiplin

kerja guru sebagai variabel terikat (variabel Y)

1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)

a. Definisi Konseptual

Secara konseptual, kepemimpinan kepala sekolah adalah sikap

dan perilaku kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan

formal kepada para pegawai sekolah dalam mencapai tujuan organisasi

31 M. Iqbal Hasan, “Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya”(Bogor: Ghalia Indonesia), hal. 58

Page 48: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

35

yang meliputi membimbing, menggerakkan, mempengaruhi, dan

mengerahkan para bawahan kepada suatu tujuan tertentu.

b. Definisi Operasional

Kepemimpinan kepala sekolah adalah kepemimpinan yang

efektif dalam mewujudkan kedisiplinan tenaga kependidikan.

Pendekatan perilaku kepemimpinan banyak membahas keefektifan

kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin. dalam

penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan instrument berupa

angket tentang kemampuan untuk mengembangkan kelebihan-

kelebihan yang dimiliki kepala sekolah untuk meningkatkan iklim

kerja yang meliputi: 1) kemampuan membimbing, 2) menggerakkan,

3) mempengaruhi, dan 4) mengerahkan para guru dan karyawan

kepada suatu tujuan tertentu. Kepemimpinan kepala sekolah diperoleh

melalui angket dalam bentuk pertanyaan dengan option jawaban:

selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

c. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

kuesioner yang dibuat dalam bentuk konstruksi tertutup, maksudnya

setiap kuesioner telah diberikan alternatif jawaban. Para responden

tidak diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban diluar pilihan.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai

kedua variabel (Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja

Guru) adalah sama menggunakan instrumen kuesioner/angket yang

diukur dengan skala likert yang terdiri atas 4 alternatif jawaban yang

diberi skor 1-4 untuk pernyataan positif dan negatif.

Page 49: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

36

Tabel 3.1

Skala Penilaian untuk Kepemimpinan Kepala Sekolah

dan Disiplin Kerja Guru

Pilihan Jawaban Bobot Skor

Pernyataan Positif

Bobot Skor

Pernyataan Negatif

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

1

2

3

4

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala sekolah

Variabel Indikator Jumlah

Kepemimpinan

kepala sekolah

a. Kemampuan dalam memotivasi bawahan

b. Kemampuan memecahkan masalah

c. Kemampuan memberikan rasa aman dan

nyaman

d. Kemampuan memberikan teladan

e. Konsisten dalam tugas

f. Kemampuan memberikan bantuan kepada

guru

1, 2, 3, 4

5, 6

7, 8

9, 10

11, 12, 13

14, 15, 16, 17

Jumlah 17

2. Variabel Disiplin Kerja Guru ( Y )

a. Definisi Konseptual

Disiplin kerja guru adalah ketaatan, kepatuhan guru dalam

melaksanakan tugas-tugas profesinya yang meliputi disiplin terhadap

tugas kedinasan, waktu, suasana kerja, masyarakat kerja, dan disiplin

terhadap sikap dan tingkah laku.

Page 50: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

37

b. Definisi Operasional

Disiplin kerja guru adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi

guru dalam hal ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki oleh guru

dalam bekerja di sekolah tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang

merugikan dirinya, orang lain, atau lingkungannya.

Disiplin kerja guru dalam penelitian ini dapat diukur dengan

menggunakan instrument berupa angket yang mencerminkan

kedisiplinan guru yaitu disiplin terhadap pekerjaan, disiplin terhadap

waktu, disiplin terhadap suasana kerja, disiplin dalam melayani

masyarakat, disiplin terhadap sikap dan tingkah laku.

Disiplin kerja guru diperoleh melalui angket dalam bentuk

pertanyaan dengan option jawaban: selalu, sering, kadang-kadang, dan

tidak pernah.

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Disiplin Kerja Guru

ItemVariabel Indikator

(+) (-)

Jmlh

Disiplin

Kerja

Guru

Disiplin terhadap tugas kedinasan

a. Menyiapkan kelengkapan mengajar

b. Membuat rencana semester, tahunan

sesuai dengan bidang yang digeluti

c. Mengisi buku agenda setelah mengajar

dan tidak meninggalkan jam mengajar

dengan alasan yang tidak tepat

d. Melakukan evaluasi belajar baik

formatif maupun sumatif

3

2

1, 8

18, 23

6

Page 51: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

38

Disiplin waktu

a. Memanfaatkan waktu dengan baik

b. Keluar kelas tepat waktu

c. Datang ke sekolah tepat waktu

d. menggantikan jam kosong jika ada guru

yang tidak hadir, ketika tidak ada jam

mengajar

6

10

19

21

4

5

Disiplin terhadap suasana kerja

a. Memanfaatkan lingkungan sekolah

sebagai pendukung pembelajaran dan

menjalin hubungan yang baik antar

guru

b. Mematuhi kode etik sebagai seorang

guru

7, 9

20

3

Disiplin dalam melayani masyarakat

a. Memberikan motivasi dan bimbingan

kepada siswa yang mengalami

kesulitan.

b. Melayani orang tua siswa, apabila ingin

berkonsultasi

c. Berusaha berpartisipasi terhadap

masyarakat, lembaga serta organisasi-

organisasi didalam masyarakat yang

berhubungan dengan usaha pendidikan.

5, 21

11

12

4

Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku

a. Memakai pakaian yang sopan, rapih

dan bersih

b. Memberikan contoh teladan melalui

tingkah laku kepada siswa

13, 14

15, 16,

17

4

JUMLAH 21 2 23

Page 52: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

39

F. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat.32

Perhitungan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan perhitungan Statistical Package for the Social Science

(SPSS) versi 12,0. Kriteria minimum butir pernyataan yang diterima

adalah jika rhitung>rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid. Sebaliknya

jika rhitung<rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, didrop atau

tidak digunakan.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dari 17 pernyataan dari

kuesioner kepemimpinan kepala sekolah setelah divalidasi validitasnya

terdapat 1 butir soal yang drop yaitu soal nomor 11, jadi pernyataan yang

valid dan dapat digunakan sebanyak 16 butir soal, untuk kuesioner disiplin

kerja guru terdapat 4 soal yang drop yaitu soal 8, 13, 15 dan 21.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau

keakuratan sebuah instrumen. Suatu tes dikatakan andal jika ia dapat

dipercaya. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan rumus SPSS 12.0. Setelah uji reliabilitas, semua item

pernyataan baik variabel X maupun variabel Y, dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

dengan menggunakan:

a. Observasi

Observasi adalah proses pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung dan mencatat secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang diteliti di SMP Dua Mei Ciputat. Observasi ini dilakukan

untuk mencari data yang valid yang hendak diteliti di lokasi penelitian

32 M. Iqbal Hasan, “Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan....hal.79

Page 53: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

40

yaitu mengamati keadaan di sekolah, keadaan siswa, serta data-data yang

mendukung lainnya.

b. Angket (questioner)

Angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai responden

seperti laporan tentang pribadinya atau pola sikap, tingkah laku maupun

perspektif responden. Angket ini berisi daftar beberapa pernyataan dengan

jawaban alternatife yang berkenaan dengan kepemimpinan kepala sekolah

dan disiplin kerja guru. Bentuk angket yang digunakan adalah angket

tertutup, artinya responden hanya boleh memilih jawaban yang telah

disediakan oleh penulis.

H. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan adalah sebagai

berikut:

1. Editing

Dalam pengolahan data, kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah

editing. Editing adalah meneliti kelengkapan angket, bila terdapat angket

yang belum dijawab, maka akan ditanyakan kembali kepada responden

yang bersangkutan.

2. Skoring

Artinya memberi skor pada masing-masing option pertanyaan,

adapun nilai dari jawaban tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Skor Angket Jawaban Positif

Bobot JawabanNoKategori Jawaban

Positif

1 Selalu (SL) 4

2 Sering (SR) 3

3 Kadang-kadang (KD) 2

4 Tidak Pernah (TP) 1

Page 54: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

41

Tabel 3.5

Skor Angket Jawaban Negatif

Bobot JawabanNoKategori Jawaban Negatif

1 Selalu (SL) 1

2 Sering (SR) 2

3 Kadang-kadang (KD) 3

4 Tidak Pernah (TP) 4

3. Tabulasi

Tabulasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam

setiap item yang penulis angkat. Maka penulis membuat tabel yang

mempunyai kolom setiap bagian angket. Sehingga terlihat jawaban yang

satu dengan jawaban responden yang lain. Setelah data ditabulasikan

dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif

jawaban, maka data tersebut diprosentasikan dengan rumus sebagai

berikut:

P = F x 100%N

Keterangan:

F = Frekuensi yang sedang dicarikan persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P = Angka persentase

100% = Bilangan Tetap.33

Untuk mengetahui kualifikasi skor setiap variabel yang diambil

dari nilai rata-rata (mean), maka penulis menjadikan skor tersebut ke

dalam data interval dengan kualifikasi masing-masing, namun harus

33 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,2008), hal. 43

Page 55: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

42

mencakup skor yang paling tinggi dan skor yang paling rendah. Hal ini

mengacu pada kriteria penilaian berikut:

50 – 59 Kurang (D)

60 – 59 Cukup (C)

70 – 79 Baik (B)

80 – 100 Amat Baik (A)

4. Korelasi

Untuk mengetahui besar kecilnya hubungan antara 2 variabel yang

menggunakan koefisien dengan rumus sebagai berikut.

Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu dalam memberikan

interpretasi sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment

(rxy), pada umumnya menggunakan cara, yaitu sebagai berikut:34

rxy =( ) ( )( )

( ) ( ) ( ) ( )2222 YYnXXn

YXXYn

∑−∑∑−∑

∑∑−∑

a. Memberikan interpretasi terhadap angka korelasi “r” product moment

seperti dibawah ini

Tabel 3.6

Interpretasi besarnya “r” product moment

Besarnya “r”

Product Moment (rxy)Interpretasi

0,11-0,20

0,20-0,40

0,40-0,70

Antara variabel X dan variabel Y memang

terdapat korelasi tersebut sangat lemah

Antara variabel x dan variabel Y terdapat

korelasi yang lemah dan rendah

Antara variabel x dan variabel y terdapat

34 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan...... hal. 206

Page 56: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

43

0,70-0,90

0,90-1,00

korelasi yang sedang atau cukup

Antara variabel x dan variabel y terdapat

korelasi yang kuat dan tinggi

Antara variabel x dan variabel y terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi35

b. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)

Uji-t digunakan dalam uji hipotesis karena kedua simpangan baku

pada kedua sampel tidak sama dan kedua populasi berdistribusi

normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan

menggunakan Software Statistical Package for the Social Science

(SPSS) versi 12.

Kriteria Pengujian:

Terima Hi jika thitung>ttabel, maka koefisien korelasi signifikan dapat

disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara variabel X dengan

variabel Y.

c. Uji Koefisien Determinasi

Digunakan untuk mengetahui besarnya variabel Y (disiplin kerja

guru) ditentukan variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) dengan

menggunakan software SPSS 12.0.

35 Anas sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan....... h. 180

Page 57: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

SMP Dua Mei berdiri sejak tanggal Dua Mei 1986 dengan SK

pendirian: SK Kakanwil Depdikbud Profinsi Jabar No. 1516/1. 02/07/R.86

Tgl 27 Oktober 1986. Secara geografis sekolah ini terletak di Jl. H. Abdul

Gani No. 135 Cempaka Putih Ciputat. Sekolah ini bernaung di bawah

Yayasan Pendidikan Dua Mei. Yayasan ini didirikan pada tanggal Dua Mei,

oleh karena itu sekolah ini disebut “Dua Mei”.

SMP Dua Mei merupakan mitra pemerintah atau partner dalam

menyelenggarakan sistem pendidikan membantu program pemerintah dalam

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kepala sekolah yang pernah menjabat di sekolah ini antara lain:

a. Dra. H. Hani Chalawati (1986-1992)

b. Drs. Syahrudin Ahmad (1992-1998)

c. Usep Fanji, S. Pd (1998-2000)

d. Enjang Supyan (2000-Sekarang)

Page 58: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

45

Visi, Misi dan Tujuan SMP Dua Mei

a. Visi

Mewujudkan lulusan yang bermutu, berakhlak dan berbudi pekerti luhur.

b. Misi

a) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan pendidikan yang

berdasarkan akhlak mulia.

b) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan tenaga pendidik dan

kependidikan yang berbudi pekerti luhur, jujur, professional, terampil,

tangguh dan kompeten di bidangnya.

c) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar proses

pembelajaran yang aktif, kreatif inovatif, dan menyenangkan.

d) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan fasilitas pendidikan yang

lengkap, up to date, dan canggih.

e) Bermutu dalam mewujudkan peningkatan standar kelulusan prestasi

non akademik.

f) Bermutu dalam peningkatan kelembagaan serta manajemen.

g) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar pembiayaan.

h) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar penilaian

pendidikan.

c. Tujuan

Adapun tujuan SMP Dua Mei adalah:

a) Tujuan Umum dalam menyelenggarakan pendidikan adalah sesuai

dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

b) Tujuan Khusus mewujudkan SMP yang memenuhi kriteria minimal

sebagaimana ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Page 59: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

46

d. Keadaan Guru dan Siswa

a) Keadaan Guru

Guru merupakan unsur yang penting dalam suatu disiplin kerja

yang diterapkan sekolah karena guru merupakan figur teladan yang

setiap perilakunya senantiasa dilihat oleh para siswa.

Jumlah guru yang mengajar di SMP Dua Mei Ciputat, Tangerang

adalah D3 dan SI. Yang hampir keseluruhannya berasal dari pendidikan

keguruan dan beberapa orang dari non-keguruan tetapi telah mengikuti

program akta IV. Adapun untuk mengetahui lebih lengkap tentang data

guru di SMP Dua Mei Ciputat dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.1

Keadaan Guru Dua Mei

NoNama Jabatan Ijasah Status

Tugas

Mengajar

1 Enjang Supyan, S.Pd Kepsek SI/Bahasa

Indonesia

GTY Bhs Indonesia

2 Saptono, S.Pd Wak.Kurikulum SI/Pendidikan

Geografi

IPS Terpadu

3 Siti Aisyah, S.Pd Wak.Kesiswaan SI/Bahasa

Indonesia

DPK Bhs Indonesia

4 Drs. Undang Ahmad Pembina Ekskul SI/Penjaskes Penjaskes

5 Susi Herawati, S.Pd Pembina BP SI/Bimb.

Konseling

DPK KTK Seni &

Budaya

6 F.N. Isme Tambunan,

S.Pd

Wali Kelas &

Penjab Lab.

Bahasa

SI/Bahasa

Inggris

DPK Bhs. Inggris

7 Dwi Yuli Prihani,

S.Pd

Wali Kelas SI/Bahasa

Inggris

GHY Bhs Inggris

8 Drs. Jumaroh Ibnu Penjab Rohis SI/PAI GHY PAI

9 Dra. Sofaridoh Wali Kelas SI/Sejarah GHY IPS Terpadu

Page 60: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

47

10 Eli Rahmawati, S.Pd Wali Kelas SI/Bahasa

Indonesia

GHY Jasa

Pembukuan

11 Suwarsih, A.Md D3/Manaj.Info

rmatika

GHY TIK

12 Galih Permana Syam,

S.Pd

Pembina Osis &

Wali Kelas

SI/MTK GHY Matematika

13 Ermalina, S.Pd Wali Kelas SI/MTK GHY Matematika

14 Monang

Simangunsong, S.Si

Penjab Lab.IPA SI/FISIKA GHY IPA Terpadu

15 Febrina Widianti,

S.Pd

SI/IPA GHY IPA Terpadu

Pada tabel di atas dapat dilihat, bahwa SMP Dua Mei Ciputat

memiliki 15 orang tenaga pengajar diantaranya 14 orang guru memiliki

pendidikan SI dan 1 orang guru D3. Para guru yang mengajar di SMP

Dua Mei Ciputat mayoritas bukan pegawai negeri. Dengan gelar dan

riwayat pendidikan guru diharapkan memiliki kompetensi dalam

bidangnya.

b) Keadaan Siswa

Keadaan sosial ekonomi siswa SMP Dua Mei terdiri dari

berbagai macam latar belakang. Ada siswa yang berasal dari keluarga

yang berkecukupan, siswa yang kurang mampu dan ada pula siswa yang

dapat bersekolah karena mendapat beasiswa atau memiliki orang tua

asuh.

Tabel.4.2

Data Siswa SMP Dua MeiTahun Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

2006/2007 83 140 130 353

2007/2008 85 87 128 300

2008/2009 78 80 83 241

2009/2010 75 78 83 236

2010/2011 66 78 71 215

Page 61: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

48

Jika data di atas digambarkan kedalam grafik maka akan

tergambar sebagai berikut:

Gambar 4.1

Diagram Batang Frekuensi Data Siswa

Berdasarkan grafik data di atas dapat dianalisis jumlah siswa SMP

Dua Mei Ciputat pada tahun pelajaran 2006/2007 semakin menurun,

hingga pada tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa SMP Dua Mei

Ciputat turun mencapai 215 siswa dari 353 pada tahun ajaran 2006/2007.

Dari jumlah guru dan siswa, dengan jumlah 15 orang dan jumlah siswa

215 orang, maka setiap seorang guru memegang 14 sampai 15 siswa

sehingga perkembangan siswa dapat dikontrol dengan baik oleh para guru.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

North

Page 62: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

49

Gambar 4.2

Struktur Organisasi SMP Dua Mei Ciputat

KETERANGAN:

= Hubungan Direktif Fungsional

= Hubungan Koordinatif

YAYASAN PENDIDIKANDUA MEI

KEPALA SEKOLAHENJANG SUPYAN, S.Pd

TATA USAHA

WAKASEK BID.KESISWAAN

SITI AISAH, S.Pd

WAKASEKBID.KURIKULUM

SAPTONO, S.Pd

KOORDINATOR BPDEWAN GURU

SISWA/SISWIPESERTA DIDIK

KOMITESEKOLAH

WAKIL KEPALA SEKOLAH

Page 63: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

50

B. Deskripsi Data

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)

Pada variabel kepemimpinan kepala sekolah, nilai mean (rata-rata),

variance dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Scale Statistics Kepemimpinan

Mean Std. Deviation N of Items

57,40 4,453 17

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) untuk

variabel kepemimpinan kepala sekolah sebesar 57,40, dan standar deviasi

4,453.

Untuk melengkapi data-data di tas, dibuatlah distribusi frekuensi

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menentukan Rentangan (Range)

Range = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 68 – 51

= 17

b. Menentukan Banyak Kelas

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log (15)

= 1 + 3,3 log (1,18)

= 1 + 3,89

= 4,89 ≈ 5

c. Menentukan Interval Kelas

Interval Kelas = Rentangan DataBanyak Kelas

= 17 = 3,4 dibulatkan menjadi 35

Page 64: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

51

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah

No Kelas Interval Frekuensi Prosentase

1. 51 - 53 1 6,7%

2. 54 - 56 0 0%

3. 57 - 59 1 6,7%

4. 60 - 62 1 6,7%

5. 63 - 65 2 13,3%

6. 66 - 68 10 66,7

Jumlah 15 100%

Jika digambarkan dalam diagram batang, akan tergambar

sebagai berikut:

Gambar 4.3

Diagram Batang Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Berdasarkan diagram batang di atas dapat diketahui bahwa skor

tertinggi pada disiplin kerja guru terdapat pada titik 67 atau pada rentang

-1

1

3

5

7

9

11

13

15

52 55 58 61 64 67

North

Page 65: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

52

66 sampai dengan 68. Sedangkan nilai paling rendah terdapat pada titik 55

atau pada interval 54 sampai dengan 56.

Untuk menentukan tinggi rendahnya data melalui nilai perolehan

dari responden mengenai tingkat kepemimpinan kepala sekolah dihitung

dengan cara sebagai berikut:

N Mean Std. Deviation Min MaksKepemimpinan

Kepala Sekolah 15 57,40 4,453 51 68

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mean yang didapat adalah

sebesar 57,40 dan standar deviasi sebesar 4,453. Nilai minimum yang

didapatkan adalah 51 dan nilai maksimum adalah 68. Sehingga luas jarak

sebenarnya adalah 68 - 51 = 17, jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk

dilihat nilai tengahnya yaitu 17/2 = 8,5, kemudian hasil tersebut ditambah

dengan nilai minimum yaitu 8,5 + 51=59,5. sehingga nilai tengah yang

didapatkan antara 51 dan 68 adalah 59,5. Adapun tingkat kepemimpinan

kepala sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Kategorisasi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kategori Interval Skor Frekuensi Prosentase

Tinggi 59,5 - 68 13 86,7%

Rendah 51 - 59,4 2 13,3%

Jumlah 15 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak dua orang (13,3%)

memiliki nilai dengan kategori kepemimpinan kepala sekolah rendah dan

13 orang (86,7%) memiliki nilai dengan kategori kepemimpinan kepala

sekolah tinggi.

Page 66: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

53

2. Disiplin Kerja Guru (Y)

Pada variabel kepemimpinan kepala sekolah, nilai mean (rata-

rata), variance dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Scale Statistics Disiplin Kerja Guru

Mean Std. Deviation N of Items

84,60 5,616 23

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean)

untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah sebesar 84,60, dan standar

deviasi 5,616.

Untuk melengkapi data-data di atas, dibuatlah distribusi frekuensi

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menentukan Rentangan (Range)

Range = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 92 – 74

= 18

b. Menentukan Banyak Kelas

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log (15)

= 1 + 3,3 log (1,18)

= 1 + 3,89

= 4,89 ≈ 5

c. Menentukan Interval Kelas

Interval Kelas = Rentangan DataBanyak Kelas

= 18 = 3,6 dibulatkan menjadi 45

Page 67: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

54

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru

No Kelas Interval Frekuensi Prosentase

1. 74 - 77 1 6,7%

2. 78 - 81 2 13,3%

3. 82 - 85 0 0%

4. 86 - 89 0 0%

5. 90 - 93 12 80%

Jumlah 15 100%

Jika digambarkan dalam diagram batang, akan tergambar

sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram Batang Frekuensi Disiplin Kerja Guru

Berdasarkan diagram batang gambar 4.2 di atas dapat diketahui

bahwa skor tertinggi pada disiplin kerja guru terdapat pada titik 91,5 atau

pada rentang 90-93. Sedangkan nilai paling rendah terdapat pada titik 83,5

dan 87,5 atau pada interval 82-85 dan 86-89.

-1

1

3

5

7

9

11

13

15

75,5 79,5 83,5 87,5 91,5

North

Page 68: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

55

Untuk menentukan tinggi rendahnya data melalui nilai perolehan

dari responden mengenai tingkat kepemimpinan kepala sekolah dihitung

dengan cara sebagai berikut:

N Mean Std. Deviation Min MaksDisiplin Kerja

Guru 15 84,60 5,616 74 92

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mean yang didapat adalah

sebesar 84,60 dan standar deviasi sebesar 5,616. nilai minimum yang

didapatkan adalah 74 dan nilai maksimum adalah 92. Sehingga luas jarak

sebenarnya adalah 92-74=18, jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk

dilihat nilai tengahnya yaitu 18/2=9, kemudian hasil tersebut ditambah

dengan nilai minimum yaitu 9+74=83. sehingga nilai tengah yang

didapatkan antara 74 dan 92 adalah 83. Adapun tingkat kepemimpinan

kepala sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Kategorisasi Disiplin Kerja Guru

Kategori Interval Skor Frekuensi Prosentase

Tinggi 83-92 12 80%

Rendah 74-82 3 20%

Jumlah 15 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak dua orang (13,3%)

memiliki nilai dengan kategori kepemimpinan kepala sekolah rendah dan

13 orang (86,7%) memiliki nilai dengan kategori kepemimpinan kepala

sekolah tinggi.

Page 69: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

56

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau tidak. Karena kurva normal di bawah ini

menggambarkan titik penyebarannya berada di sekitar garis lurus, maka

data berdistribusi normal.

Gambar 4.5

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 70: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

57

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Korelasi Produk Moment

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi

product moment dari Pearson untuk mengetahui korelasi jumlah skor

variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru.

Pengujian yang digunakan rumus korelasi product moment

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Untuk

perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12.0.

Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Korelasi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Correlations

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

Disiplin Kerja

Guru

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

15

,723(**)

,000

15

Disiplin Kerja

Guru

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,723(**)

,000

15

1

15

** Correlation is significant at the 0,001 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa koefisien

korelasi antara variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin

kerja guru sebesar 0,723 dengan signifikansi 0,000(sig<0.005), maka

terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala

sekolah dengan disiplin kerja guru SMP Dua Mei Ciputat. Sehingga

hipotesis H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang

Page 71: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

58

signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja

guru ditolak, dengan demikian hipotesis alternative Ha yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru diterima.

Dari hasil korelasi tersebut dapat dilihat bahwa korelasi dari kedua

variabel bersifat positif, yaitu semakin efektif kepemimpinan kepala

sekolah, maka akan semakin tinggi disiplin kerja guru di SMP Dua

Mei Ciputat.

b. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen akan dihitung dengan menggunakan software SPSS

12.0 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .723(a) .523 .486 3.205

a Predictors: (Constant) Kepemimpinan kepala sekolah

b Dependent Variable: Disiplin kerja guru

Nilai R Square = 0.523 dapat dikatakan bahwa 52%. Hal ini

berarti bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah (X) memiliki

kontribusi sebesar 52% terhadap disiplin kerja guru (Y), sedangkan

sisanya 48% yaitu (100%-52%) dikontribusi oleh variabel lain.

Adapun nilai R = 0.723 menunjukkan bahwa antara kepemimpinan

kepala sekolah mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap

disiplin kerja guru (Y).

Page 72: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

59

c. Uji Parsial (Uji t)

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X) terhadap disiplin kerja

guru (Y).

Tabel 4.11

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standa

rdized

Coeffici

ents t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 35.931 12.630 2.845 .014

Kepemimpinan

Kepala Sekolah.763 .202 .723 3.772 .002 1.000 1.000

a Dependent Variable: Disiplin Kerja Guru

Dari hasil analisis data di atas ternyata β = 0.002, nilai thitung =

3.772 dan nilai signifikansinya = 0.002, korelasi kepemimpinan kepala

sekolah (X) terhadap disiplin kerja guru (Y) adalah sebesar 0.723 atau

72.3%.

Dari hasil perhitungan tersebut ternyata nilai thitung lebih besar

dari ttabel yaitu 3.772 > 2.000 dan nilai sig (probabilitas) nya 0.002 < α

= 0.05. sehingga hipotesis yang berbunyi adalah terdapat pengaruh

yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin

kerja guru diterima dengan koefisien regresi β ≠ 0, maka hipotesis

alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak, berarti secara

parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah.

Page 73: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

60

C. Interpretasi Data

Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan sebesar 72%

antara variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru.

Hasil rxy= 0,723 dikonsultasikan pada tabel interpretasi korelasi Product

Moment dengan hasil interpretasi kuat dan tinggi. Dengan demikian dari hasil

perhitungan data yang diperoleh, terlihat adanya hubungan yang signifikan

antara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di SMP Dua

Mei Ciputat. Hal ini mengandung pengertian bahwa disiplin kerja guru tidak

hanya disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan kepala sekolah,

tetapi masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja

tersebut di luar kepemimpinan.

Dari perhitungan itu, maka hasil penelitian diinterpretasikan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi disiplin kerja guru, hal ini

menunjukan bahwa penerapan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif

dapat mengakibatkan semakin tinggi tingkat disiplin kerja guru, sebaliknya

penerapan kepemimpinan kepala sekolah yang tidak efektif akan

mempengaruhi rendahnya disiplin kerja guru di SMP Dua Mei Ciputat.

Meskipun masih ada faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja

guru, namun dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kepemimpinan

kepala sekolah memiliki hubungan yang kuat. Hal ini merupakan masukan

yang penting bagi para praktisi pendidikan dalam meningkatkan kedisiplinan

guru.

Page 74: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

61

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Product Moment antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di SMP Dua Mei

Ciputat dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan

dapat diterima. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terdapat korelasi

positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin

kerja guru di SMP Dua Mei Ciputat.

Adapun kontribusi yang diberikan oleh variabel kepemimpinan kepala

sekolah terhadap variabel disiplin kerja guru adalah 0,523 atau 52%. Dari

nilai tersebut dapat memberikan gambaran bahwa kepemimpinan kepala

sekolah memberikan dukungan yang tinggi/kuat terhadap disiplin kerja guru,

disamping faktor-faktor yang lain. Faktor kepemimpinan kepala sekolah tidak

dapat diabaikan begitu saja. Bagaimana pun, faktor ini merupakan hal yang

penting dalam upaya meningkatkan disiplin kerja guru.

Page 75: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah penulis lakukan di SMP Dua Mei Ciputat

dapat disimpulkan bahwa

1. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil perhitungan

Korelasi Product Moment dari Pearson antara kepemimpinan kepala

sekolah dengan disiplin kerja guru sebesar 0,723. hal tersebut

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepemimpinan

kepala sekolah dengan disiplin kerja guru.

2. Berdasarkan dari uji hipotesis koefisien korelasi maka dapat diketahui

perhitungan rhitung 0,723 lebih besar dari rtabel 0,514 (0,723>0,514)

maka taraf signifikan 5% hipotesis alternatif disetujui/diterima,

sedangkan nihil alternatif ditolak, berarti pada taraf signifikan 5%

terdapat korelasi positif signifikan antara variabel X (Kepemimpinan

Kepala Sekolah) dan variabel Y (Disiplin Kerja Guru).

3. Berdasarkan hasil dari perhitungan Koefisien Determinan dapat

diketahui bahwa disiplin kerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan

kepala sekolah sebesar 52%. Karena kepemimpinan kepala sekolah

dengan disiplin kerja guru memiliki keterkaitan atau hubungan yang

tinggi. Sedangkan sisanya 48% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Page 76: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

63

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang dikemukakan

sebagai bahan masukan yang bermanfaat diantaranya adalah:

1. Kepala sekolah hendaknya mempertahankan kepemimpinannya yang

sudah berada pada taraf baik, sehingga guru tetap menjaga kestabilan

disiplin kerjanya.

2. Tetap menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik antara kepala

sekolah dengan guru karena hal ini akan memberikan dampak positif

bagi kemajuan lembaga pendidikan yang dikelolanya.

3. Sebagai calon pendidik dan pendidik, hendaknya lebih meningkatkan

kesadaran akan pentingnya kedisiplinan, agar proses belajar mengajar

berlangsung lebih efektif, terutama disiplin terhadap waktu.

4. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan

referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya,

khususnya penelitian-penelitian yang berkenaan dengan kepemimpinan

kepala sekolah dengan disiplin kerja guru.

Page 77: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani dan Abu ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan administrasiPendidikan Di sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Cet. Ke-1.

Anoraga, Pandji, Drs.Psiokoliogi Kerja, Jakarta: P.T Rineka Cipta, 1992, Cet.1

Anoraga, Pandji, Psikologi Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992, cet.Ke-2.

Arif, Mirrian Sofyan, Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Karunika, 1986.

Danim, Sudarman, Prof. Dr. Menjadi Komunitas Pembelajar: KepemimpinanTransformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2003, cet. I.

Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan dan Pelatihan, Direktorat TenagaKependidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan danTenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2007,halaman.10

Djamarah, Syaiful Bahri, Drs. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi EdukatifJakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, cet-1

Hasan, M. Iqbal, “Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya”Bogor: Ghalia Indonesia

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan SupervisiPendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1998 cet. Ke-2.

Himpunan peraturan perundang-undangan Tentang Guru dan Dosen. Bandung:Fokusmedia, 2008

Idris, Zahara, MA., Prof. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung : Angkasa , 1984.

Imron, Ali, M.Pd., Drs. Pembinaan Guru Di Indonesia, Jakarta: P.T DuniaPustaka Jaya, 1995, cet 1.

Imron, Ali, M.Pd., Drs.Pembinaan Guru di Indonesia Jakarta: PT. Dunia PustakaJaya, 1995, cet-1.

Indrafachrudi, H. R. Soekarto, Drs. Bagaimana Memimpin Sekolah yang EfektifBogor: Ghalia Indonesia, 1993

Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar. Yakarta: Bumi Aksara Press. Cetakan-1.

Page 78: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

65

Nasution, S., M.A., Prof. Dr. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: BumiAksara, 1995, Cet.1 Ed.2

Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1998,cet. Ke-6.

P. Siagian, Sondang, M.P.A., Ph. D. Peranan staf dalam Management. Jakarta:P.T Gunung Agung, 1983, cet ke-7

Pamudji, S., M.P.A., Prof. Drs. Kepemimpinan Pemerintahan di IndonesiaJakarta: Bina Aksara, 1989, Cet.4

Purwanto, M. Ngalim, MP. Drs. Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005, cet-15

Sabri, H.M. Alisuf, Drs. Ilmu Pendidikan, Jakarta: C.V Pedoman Ilmu Jaya, 1999cetakan 1.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta; PT. Raja GrafindoPersada, 2008.

Sutomo, Penelitian Angka-angka Kredit Jabatan Guru: DEPAG R.I 2003.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006

Usman, Moh. Uzer, Drs.Menjadi Guru Profesional, Bandung: P.T RemajaRosdakarya Offset, 2005, cet-17

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, Jakarta: P.T RajaGrafindo Persada, 2007

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, Jakarta: P.T RajaGrafindo Persada, 2007

Admin..artikel terbaru.DisiplinKerja.http://www.ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=134:dk&catid=47:mnpemr&itemid=29

Wittens, Steven and Stefan Nagtegaal.Blog pada WordPress.com.PeraturanSekolah: Disiplin, Ketertiban, Pelanggaran, dan Hukuman.http://eldomenico.wordpress.com/2010/05/25/peraturan-sekolah-disiplin-ketertiban-pelanggaran-dan-hukuman/

Page 79: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

66

Lampiran 1Nilai Reliability Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach's AlphaBased on

Standardized Items N of Items

,951 ,955 17

Item Statistics

MeanStd.

Deviation NX1 3,80 ,414 17X3 3,93 ,258 17X4 3,87 ,352 17X5 3,93 ,258 17X7 3,87 ,352 17X8 3,80 ,414 17X9 3,87 ,352 17X10 3,80 ,414 17X11 3,67 ,488 17X12 3,80 ,414 17X13 3,87 ,352 17X14 3,80 ,414 17X15 3,80 ,414 17X16 3,73 ,458 17X17 3,87 ,352 17

Page 80: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

67

Lampiran 2

Item-Total Statistics

Scale Meanif ItemDeleted

ScaleVariance if

ItemDeleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if

ItemDeleted

X1 53,60 17,257 ,698 ,949X3 53,47 18,267 ,677 ,949X4 53,53 17,267 ,834 ,946X5 53,47 18,267 ,677 ,949X7 53,53 17,267 ,834 ,946X8 53,60 16,543 ,925 ,943X9 53,53 17,552 ,730 ,948X10 53,60 16,543 ,925 ,943X11 53,73 18,352 ,296 ,960X12 53,60 17,257 ,698 ,949X13 53,53 17,552 ,730 ,948X14 53,60 16,543 ,925 ,943X15 53,60 17,257 ,698 ,949X16 53,67 16,524 ,832 ,945X17 53,53 17,552 ,730 ,948

Scale Statistics

Mean VarianceStd.Deviation N of Items

57,40 19,829 4,453 17

Page 81: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

68

Lampiran 3Nilai Reliability Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach's AlphaBased on

Standardized Items N of Items

,949 ,953 23

Item Statistics

MeanStd.

Deviation NY1 3,87 ,352 23Y2 3,93 ,258 23Y3 3,93 ,258 23Y4 3,80 ,414 23Y5 3,87 ,352 23Y7 3,93 ,258 23Y8 3,80 ,414 23Y9 3,87 ,352 23Y10 3,87 ,352 23Y11 3,93 ,258 23Y12 3,93 ,258 23Y13 3,87 ,352 23Y14 3,80 ,414 23Y15 3,67 ,488 23Y16 3,80 ,414 23Y17 3,87 ,352 23Y18 3,73 ,458 23Y19 3,80 ,414 23Y20 3,80 ,414 23Y21 3,87 ,352 23Y22 3,80 ,414 23Y23 3,87 ,352 23

Page 82: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

69

Lampiran 4

Item-Total Statistics

Scale Meanif ItemDeleted

ScaleVariance if

ItemDeleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if

ItemDeleted

Y1 80,73 28,067 ,899 ,943Y2 80,67 29,524 ,696 ,947Y3 80,67 29,524 ,696 ,947Y4 80,80 28,457 ,660 ,947Y5 80,73 28,067 ,899 ,943Y7 80,67 29,524 ,696 ,947Y8 80,80 29,743 ,361 ,951Y9 80,73 28,067 ,899 ,943Y10 80,73 28,067 ,899 ,943Y11 80,67 29,524 ,696 ,947Y12 80,67 29,524 ,696 ,947Y13 80,73 29,924 ,388 ,950Y14 80,80 28,314 ,694 ,946Y15 80,93 29,781 ,286 ,954Y16 80,80 28,314 ,694 ,946Y17 80,73 29,352 ,542 ,948Y18 80,87 27,695 ,755 ,945Y19 80,80 27,314 ,937 ,942Y20 80,80 27,314 ,937 ,942Y21 80,73 31,067 ,090 ,954Y22 80,80 27,314 ,937 ,942Y23 80,73 29,352 ,542 ,948

Scale Statistics

Mean VarianceStd.

Deviation N of Items

84,60 31,543 5,616 23

Page 83: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

70

Lampiran 5Uji Normalitas

Uji Normalitas

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Disiplin Kerja Guru

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 84: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

71

Lampiran 6Tabel Nilai Uji Korelasi

Correlations

Kepemimpinan

Kepala Sekolah Disiplin Kerja Guru

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

15

,723(**)

,000

15

Disiplin Kerja

Guru

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,723(**)

,000

15

1

15

** Correlation is significant at the 0,001 level (1-tailed).

Page 85: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

72

Lampiran 7Nilai Uji Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,723(a) ,523 ,486 3,205

a Predictors: (Constant), Kepemimpinan Kepala Sekolahb Dependent Variable: Disiplin Kerja Guru

Page 86: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

73

Lampiran 8Nilai Uji Parsial (uji t)

Coefficients(a)

ModelUnstandardized

Coefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

CollinearityStatistics

BStd.

Error BetaToleranc

e VIF1 (Constant)

35,931 12,6302,84

5,014

KepemimpinanKepalaSekolah

,763 ,202 ,7233,77

2,002 1,000 1,000

a Dependent Variable: Disiplin Kerja Guru

Page 87: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

74

Lampiran 9

-2 -1 0 1 2

Regression Standardized Residual

0

1

2

3

4

Freq

uenc

y

Mean = 1.48E-15Std. Dev. = 0.964N = 15

Dependent Variable: Disiplin Kerja Guru

Histogram

Page 88: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

75

Lampiran 9Batir Item Variable X

Tabel Skor Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah)

Skor Item untuk Butir NoNoResponden 1 68 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total

1 4 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 682 3 68 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 583 4 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 684 4 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 685 4 65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 686 4 67 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 657 4 64 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 678 4 65 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 649 3 68 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 65

10 4 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6811 4 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6812 3 68 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5413 4 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6814 4 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6815 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

Page 89: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 8. Kepala SMP Dua Mei Ciputat, Waka Kesiswaan, dan para dewan guru seta

76

Lampiran 10Butit Item Variable

Tabel Skor Variabel Y (Disiplin Kerja Guru)

Skor Item untuk Butir NomorNoResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Total

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 922 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 923 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 924 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 905 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 926 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 787 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 918 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 919 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 91

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 9011 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9112 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 7413 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 8314 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 9115 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91