skripsi diajukan kepada fakultas ekonomi dan...

111
ANALISIS INFLASI, GROSS DOMESTIC PRODUCT, NET PERFORMING FINANCING, BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN OPERASIONAL, NET MARGIN TERHADAP RETURN ON ASSET PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Yoga Dwidingga NIM. 208084000013 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Upload: trananh

Post on 04-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

ANALISIS INFLASI, GROSS DOMESTIC PRODUCT, NET PERFORMING

FINANCING, BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN

OPERASIONAL, NET MARGIN TERHADAP RETURN ON ASSET

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2013

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Yoga Dwidingga

NIM. 208084000013

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

i

ANALISIS INFLASI, GROSS DOMESTIC PRODUCT, NET PERFORMING

FINANCING, BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN

OPERASIONAL, NET MARGIN TERHADAP RETURN ON ASSET

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2013

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Yoga Dwidingga

NIM. 20804000013

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H Ali Rama. SE., M.Ec

NIP. 19750101 200501 1 008 NIP. 2028068401

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 3: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Jumat, Tanggal 8 November 2014 telah dilakukan ujian komprehensif

atas Mahasiswa:

1. Nama : Yoga Dwidingga

2. NIM : 208084000013

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi Islam

4. Judul Skripsi : Analisis Inflasi, Gross Domestic Product, Net Performing

Financing, Biaya Operasional dan Pendapat Operasional,

Net Margin Terhadap Return On Asset Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2010 - 2013.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 November 2014

1. Roikhan Mochamad Aziz, Dr., MM ( )

NIDN. 0325067004 Ketua

2. Zuhairan Yunmi Yunan, SE, M. Sc ( )

NIP. 19800416 200912 1 002 Sekretaris 3. M. Hartana I.P, M.Si ( )

NIP. 196805 200801 1 023 Penguji Ahli

Page 4: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, tanggal 22 April 2015 telah dilakukan ujian Skripsi atas

Mahasiswa:

1. Nama : Yoga Dwidingga

2. NIM : 208084000013

3. Jurusan : IESP Ekonomi Islam

4. Judul Skripsi : Analisis Inflasi, Gross Domestic Product, Net Performing

Financing, Biaya Operasional dan Pendapat Operasional,

Net Margin Terhadap Return On Asset Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2010 - 2013.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan IESP Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 22 April 2015

1. Leis Suzanawaty, SE,. M.Si ( ) NIP. 19720809 200501 2 004 Ketua

2. Zaenal Muttaqin, MPP ( ) NIP. 19790503 201101 1 006 Sekretaris

3. Arief Fitrijanto, M.Si ( ) NIP. 19711118 200501 1 003 Penguji Ahli

4. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H ( ) NIP. 19750101 200501 1 008 Pembimbing I

5. Ali Rama. SE., M.Ec ( ) NIP. 2028068401 Pembimbing II

Page 5: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : Yoga Dwidingga

NIM : 20808400013

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : IESP Ekonomi Islam

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 25 Maret 2015

(Yoga Dwidingga)

Page 6: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Yoga Dwidingga

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Mei 1990

3. Alamat : Perum. Reni Jaya Blok E 16/16 RT 01 RW 08

Pondok Petir Bojongsari-Depok

4. Agama : Islam

5. Nama Ayah : Hasnedi Hasan

6. Nama Ibu : Endang Dara

7. Nomor Telepon : 081268820681

8. E-mail : [email protected]

B. Data Pendidikan Formal

1. 1996 - 2002 : SDI Nurul Hidayah Reni Jaya

2. 2002 - 2005 : SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

3. 2005 - 2008 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

4. 2008 - 2015 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ilmu

Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(Ekonomi Islam).

Page 7: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

vi

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence Inflation, GDP (gross

domestic product), NPF (net performing financing), BOPO (operational cost and

operational income) and NM (net margin) toward ROA (return on asset) partially

and simultaneously. The method that writer applied is multiple regression linear.

The data are secondary, based on finance report 4 years for every three months.

The results show that are simultaneous influence of variable Inflation, GDP

(gross domestic product), NPF (net performing financing), BOPO (operational

cost and operational income) and NM (net margin) toward ROA (return on asset).

The result also show there is a significant partially influence toward ROA (return

on asset), whereas GDP (gross domestic product) has no partially Influence

toward ROA (return on asset). The result adjusted R square show that the

influence of inflation, GDP (gross domestic product), NPF (net performing

financing), BOPO (operational cost and operational income) and NM (net

margin) toward ROA are 84,9% and the rest 15,1% was affected by other

variables and not included into this regression analysis.

Keyword: inflation, GDP (gross domestic product), NPF (non performing

financing), BOPO (operational cost and operational income), NM

(net margin), return on asset (ROA)

Page 8: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Inflasi,

GDP (gross domestic product), NPF (non performing financing), BOPO (biaya

operasional dan pendapatan operasional), NM (net margin) terhadap ROA (return

on asset) secara parsial dan secara simultan. Metode pengolahan data yang

digunakan peneliti adalah analisis regresi berganda. Data yang diperoleh

merupakan data sekunder berdasarkan laporan keuangan dalam kurun waktu 4

tahun dan di ambilnya selama 3 bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh secara simultan pada variabel Inflasi, GDP (Gross Domestic

Pruduct), NPF (Non Performing Financing), BOPO (biaya operasional dan

pendapatan operasional) dan NM (net margin) terhadap return on asset (ROA).

Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Inflasi, NPF (Non Performing

Financing), BOPO (biaya operasional dan pendapatan operasional) dan NM (net

margin) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on asset, sedangkan

GDP (Gross Domestic Pruduct) tidak berpengaruh secara parsial terhadap return

on asset. Hasil adjusted R square ditemukan bahwa pengaruh Inflasi, GDP (Gross

Domestic Pruduct), NPF (Non Performing Financing), BOPO (biaya operasional

dan pendapatan operasional) dan NM (net margin) terhadap return on asset dapat

dijelaskan sebesar 84,9% sedangkan sisanya sebesar 15,1% % dipengaruhi oleh

variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.

Kata kunci: inflasi, GDP (gross domestic product), NPF (non performing

financing), BOPO (biaya operasional dan pendapatan operasional),

NM (net margin), return on asset (ROA)

Page 9: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

skripsi dengan judul “Analisis Inflasi, Gross Domestic Product, Net Performing

Financing, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, Net Margin, Terhadap

Return On Asset Perbankan Syariah Di Indonesia”. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan tingkat Strata 1 (S1)

pada Program Studi IESP, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatulah Jakarta.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta Ibunda Endang Dara dan Ayahanda Drs.

Hasnedi Hasan, M.Si, serta kakaku Yogi Waldingga, S.Pi dan Hasna Zanira,

S.Psi, adikku Yola Putridingga dan juga Nenek, Ibu, mama Sifa, om Joko dan

Keluarga, Alm.om Toto dan Keluarga, om Bimo dan Keluarga, om Indra dan

Keluaarga, tante Dewi dan Keluarga, om David dan Keluarga, tante Lia dan

Keluarga yang telah melimpahkan segenap tenaga baik batin maupun lahiriah

dan mengucurkan doa yang tak pernah berhenti serta cinta dan kasih

sayangnya yang tak tergantikan dalam setiap langkah penulis lakukan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Qaffah Silma Azas. S.Far, atas segala doa, kasih sayang, pengertian,

semangat dan bantuannya.

3. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H, selaku sebagai Dosen

Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi

bimbingan, arahan, dan ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama

Page 10: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

ix

penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terima

kasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi

dan nasihat yang telah diberikan selama ini.

4. Bapak Ali Rama. SE., M.Ec, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, semangat, dan

ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga

akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala bimbingan

dan konsultasi yang telah diberikan selama ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

6. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam

mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

7. Kawan-kawan seperjuangan khususnya IESP non reguler angkatan 2008 yang

sama-sama berjuang dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas

akhir kuliah. Serta khususnya kepada kawan seperjuangan M. Rafi Maulana,

Wahyu Saputro, Rizky Aryo, Wahito, Azwar Annas. Terima kasih untuk

tambahan ilmu, semangat, motivasi, canda tawa dan kasih sayang selama ini,

semoga persahabatan kita selalu selamanya.

8. Kawan-kawan pejuang akhir Non Reguler 2008 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang terdiri dari Aljuni Jodi, Fandy Prasetyo, Azizul Rasyid, Derry Sapta,

Suhendri Prayoga, Dendy Sumawan, Indra Nugroho, Alfit Pipit, Tutur

Wichaksono. Terima kasih untuk kebersamaan kalian, semoga silaturahmi

kita tetap terus terjaga.

Page 11: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

x

9. Kawan-kawan kosan Kerta Mukti untuk motivasi semangat berjuang bersama

dan lulus. Djabon, Dani kwen, Bone, Nanang Heriyanto, Angga Nasution,

Muchlis Satriyo, Yadi Nur, Asep, Adul, M.Fatan, Hafizul Huda, Rifky

Zulkarnain.

10. Kawan-kawan yang diluar kampus yang terdiri dari Geibril Kafrawi, Prasetyo

Chandra, Bang Andri dan Keluarga, Dioza Fahlepi, LOWER (Alhafid Snot,

Ruday, Yudha Satyagama). Terima kasih atas kebersamaan kita dari awal

sampai saat ini, semoga silaturahmi kita bisa tetap terus terjaga, karena kita

adalah keluarga.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut

membantu menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal ibadah

dan dibalas oleh Allah SWT dan penulis berharap semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi masyarakat dan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Aamiin.

Jakarta, 25 Maret 2015

(Yoga Dwidingga)

Page 12: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i

Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... v

Abstact ............................................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................ viii

Daftar Isi ........................................................................................................... xi

Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 15

A. Landasan Teori ............................................................................. 15

1. Bank Syariah ............................................................................ 15

2. Return on Asset (ROA) ............................................................. 18

3. Inflasi ........................................................................................ 20

4. Gross Domestic Bruto (GDP) .................................................. 22

5. Non Performing Financing (NPF) ........................................... 23

6. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) ...... 25

7. Net Margin (NIM) .................................................................... 27

8. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ..................................... 28

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 34

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 37

Page 13: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 39

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 39

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 39

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 40

D. Metode Analisis Data .................................................................... 41

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 41

2. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................... 46

3. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ........................ 48

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................ 49

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 49

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 53

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 53

B. Hasil Dan Pembahasan .................................................................. 61

1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ................................................ 61

a. Hasil Uji Normalitas Data .................................................... 62

b. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................... 64

c. Hasil Uji Autokolerasi ......................................................... 66

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................... 66

2. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 67

a. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ....................................... 67

b. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) ............................................ 68

3. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda .............. 72

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................... 74

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 79

A. Kesimpulan ................................................................................... 79

B. Saran ............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82

LAMPIRAN ...................................................................................................... 85

Page 14: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Matrik Perbandingan Indikator Perbankan Syariah dengan

Perbankan Konvensional ................................................................. 3

1.2 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia 2010 s.d 2013 ...... 5

1.3 Profitabilitas (ROA), Inflasi, Non Performing Financing (NPF),

GDP, BOPO dan NIM di Indonesia Periode 2010 - 2013 .............. 10

2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 34

3.1 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ..................... 45

4.1 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik .............................................. 64

4.2 Hasil Uji Multikolonieritas............................................................... 64

4.3 Hasil Uji Autokolerasi ..................................................................... 65

4.4 Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) .................................................... 67

4.5 Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) ......................................................... 68

4.6 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ................................. 72

4.7 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ...................................... 74

Page 15: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 36

4.1 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik ........................................ 63

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 66

Page 16: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian ..................................... 85

2 Data Mentah Variabel Penelitian ..................................................... 86

3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................... 92

Page 17: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, memiliki fungsi

penting dalam perekonomian. Hal ini dikarenakan bank merupakan lembaga

keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam

bentuk kredit. Sistem perbankan di Indonesia yang digunakan adalah dual

banking sistem dimana beroperasi dua jenis usaha bank yaitu bank syariah dan

bank konvensional (Antonio, 2001:21). Bank syariah merupakan institusi

keuangan yang menjamin seluruh aktivitas investasi yang menyertainya telah

sesuai dengan syariah, sedangkan bank konvensional merupakan bank yang

sistem operasionalnya menerapkan metode bunga (Ascarya, 2011:1).

Selaku regulator, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan perhatian

yang serius dan bersungguh-sungguh dalam mendorong perkembangan prinsip

syariah. Semangat ini dilandasi oleh keyakinan bahwa perbankan syariah akan

membawa „maslahat‟ bagi peningkatan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan

masyarakat. Hal sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

31/Pojk.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah yang

menyatakan bahwa pembangunan nasional memerlukan kontribusi dan

partisipasi dari semua elemen masyarakat. Salah satu bentuk penggalian

potensi dan wujud kontribusi masyarakat dalam perekonomian nasional

tersebut adalah pengembangan sistem ekonomi berdasarkan Prinsip Syariah

Page 18: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

2

dalam pembiayaan syariah. Perkembangan pembiayaan syariah telah

mengalami pertumbuhan yang pesat baik dari sisi pertumbuhan aset maupun

pertumbuhan kelembagaan atau jaringan. Dengan meningkatnya preferensi

masyarakat terhadap jasa pelayanan pembiayaan syariah saat ini, maka

diperlukan pengaturan tentang penyelenggaraan usaha pembiayaan syariah

yang komprehensif, transparan dan memberikan kepastian hukum, baik bagi

Perusahaan Pembiayaan Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun konsumen

pembiayaan syariah, yang antara lain mengenai pengaturan kegiatan

Pembiayaan Syariah, perjanjian pembiayaan syariah, uang muka, mitigasi

risiko pembiayaan, tingkat kesehatan keuangan, dan sumber pendanaan. Selain

itu, dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan, terdapat beberapa penyempurnaan pengaturan yang

diperlukan terkait dengan pelaksanaan sistem pengawasan oleh Otoritas Jasa

Keuangan terhadap Perusahaan Pembiayaan Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Perkembangan bank syariah ditandai dengan disetujuinya Undang-

Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dalam Undang-

Undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha

yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Sesuai

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 10 juga memberikan arahan

bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan

mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah (Antonio, 2001:23).

Pertumbuhan perbankan syariah yang relatif masih cukup tinggi jika

dibandingkan dengan perbankan secara umum. Hal ini terbukti dengan matrik

perbandingan pertumbuhan antar bank syariah dengan bank konvensional,

sebagai berikut:

Page 19: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

3

Tabel 1.1 Matrik Perbandingan Indikator Perbankan Syariah

dengan Perbankan Konvensional

Indikator 2010 2011 2012 2013

Perbankan Syariah Asset 97,519 145,467 195,018 242,276

DPK 76,036 115,415 147,512 176,292

Pembiayaan 68,181 102,655 147,505 184,122

Perbankan Konvensional Asset 3054595 3708631 4329984 5031843

DPK 2338,824 2785,024 3225,198 3663,968

Kredit 2809789 3465997 4237425 4897853

Sumber: http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan, diakses pada tanggal 19

Maret 2015

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada indikator Asset tahun

2013 pada perbankan syariah memiliki pertumbuhan asset sebesar 24%,

sedangkan pada perbankan konvensional memiliki pertumbuhan asset sebesar

16%. Pada indikator dana pihak ketiga tahun 2013 pada perbankan syariah

memiliki pertumbuhan sebesar 20%, sedangkan pada perbankan konvensional

memiliki pertumbuhan sebesar 14%. Pada indikator pembiayaan/kredit pada

perbankan syariah memiliki pertumbuhan sebesar 25%, sedangkan pada

perbankan konvensional memiliki pertumbuhan sebesar 15%. Hal ini

membuktikan perbankan syariah nasional mampu mempertahankan eksistensi

dan perkembangannya dalam menghadapi situasi perekonomian Indonesia.

Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke

dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait

(Antonio, 2009:3).

Sampai dengan tahun 2013, industri perbankan syariah telah

mempunyai jaringan sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha

Page 20: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

4

Syariah (UUS), dan 160 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), dengan

total jaringan kantor mencapai 2.925 kantor yang tersebar di hampir seluruh

penjuru nusantara, meskipun terdapat pengurangan terhadap unit usaha syariah,

akan tetapi terdapat pula pertumbuhan BPRS. Oleh karena itu, industri

perbankan syariah dijuluki sebagai „the fastest growing industry‟. Seperti yang

ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel.1.2

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia 2010 s.d 2013

Kelompok Bank 2010 2011 2012 2013

Bank Umum Syariah 11 11 11 11

Unit Usaha Syariah 23 24 24 23

BPRS 150 155 158 160

Sumber: http//www.bi.go.id.

Berdasarkan tabel di atas, pertumbuhan dan persaingan perbankan

syariah di Indonesia semakin ketat, maka pihak bank syariah perlu

meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor dan nasabah, serta dapat

tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan efisien. Salah satu

indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat

profitabilitasnya. Salah satu alat ukur profitabilitas adalah return on asset

(ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA

suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut

dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

Profitabilitas dipengaruhi baik dari lingkungan makro ekonomi maupun

internal perbankan syariah itu sendiri, hal ini berpengaruh terhadap

profitabilitas bank (http//www.bi.go.id).

Page 21: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

5

Profitabilitas bank merupakan fungsi dari faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan faktor mikro atau faktor spesifik bank yang

menentukan profitabilitas. Sedangkan faktor eksternal merupakan variabel-

variabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank,

tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi

perekonomian yang berdampak pada kinerja lembaga keuangan. Profitabilitas

dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur

kinerja suatu perusahaan. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja

profitabilitas atau rentabilitas adalah return on equity (ROE) dan return on

asset (ROA). (Pratiwi, 2012:3).

Lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasional

perusahaan dalam hal pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja

keuangan perbankan. Variabel ekonomi makro yang dapat berpengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan, khususnya pemasalahan perbankan

syariah di Indonesia, yaitu Inflasi yang merupakan presentase kecepatan

kenaikan harga-harga dalam satu tahun tertentu, atau dengan kata lain adanya

penurunan dari nilai mata uang yang berlaku. Tingkat suku bunga merupakan

salah satu instrumen konvensional untuk mengendalikan laju inflasi, dimana

inflasi yang tinggi akan menyebabkan menurunnya profitabilitas suatu

perusahaan (Dendawijaya, 2006:103).

Inflasi merupakan sebagai suatu keadaan yang mengindikasikan

semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan merosotnya nilai rill mata

uang suatu negara. Penyebab terjadinya inflasi terbagi dalam tiga bagian yaitu:

(a) tarikan permintaan (demand - pull inflation), terjadi apabila permintaan

Page 22: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

6

meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian.

(b) dorongan biaya (cost - push inflation), terjadi apabila adanya depresiasi

nilai tukar, peningkatan harga - harga komoditi yang diatur oleh pemerintah

dan terganggunya distribusi. Sedangkan (c) ekspektasi inflasi (inflation

expectation), terjadi apabila perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi lebih

cenderung bersifat adaptif (forward looking). (Abdullah, 2010:60).

Kasmir (2010:40) menyatakan inflasi adalah proses kenaikan harga

barang secara umum dan terus - menerus dalam waktu periode yang diukur

dengan menggunakan indeks harga. Tingkat pengembalian investasi saham

berkorelasi positif dengan nilai rill dan tingkat pengembalian investasi

berkorelasi negatif dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Indeks harga dalam

mengukur inflasi antara lain: (a) indeks harga konsumen, digunakan untuk

mengukur biaya - biaya barang dan jasa yang dibeli untuk menunjang

kebutuhan hidup sehari - hari dengan perubahan indeks harga dari tahun

ketahun. (b) indeks perdagangan besar, merupakan usaha yang menitik

beratkan pada sejumlah barang pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti

harga bahan mentah atau bahan jadi masuk dalam perhitungan indeks harga,

dan (c) gross net product (GNP) deflator, merupakan suatu jenis indeks harga

yang sangat berbeda dengan dua jenis indeks di atas yang mencangkup dalam

jumlah barang dan jasa yang jumlah perhitungannya menjadi lebih banyak

dibanding dengan dua indeks di atas.

Selain inflasi, indikator lain adalah Gross Domestic Product (GDP).

GDP merupakan nilai barang atau jasa dalam suatu negara yang diproduksi

Page 23: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

7

oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing. GDP

merefleksikan kegiatan penduduk di suatu negara dalam memproduksi suatu

barang dalam kurun waktu tertentu. Keterkaitan GDP dengan dunia perbankan

adalah dimana GDP terkait dengan saving. Sedangkan salah satu kegiatan bank

sebagai mediasi sektor keuangan adalah mengumpulkan dana dari masyarakat

dan menyalurkannya dalam bentuk investasi. Keuntungan dari investasi itulah

yang nantinya menjadi bagian dari profitabilitas bank syariah. Produk

Domestik Bruto (GDP) merupakan indikator makro ekonomi yang juga

mempengaruhi profitabilitas bank. Jika GDP naik, maka akan diikuti

peningkatan pendapatan masyarakat sehingga kemampuaan untuk menabung

(saving) juga ikut meningkat. Peningkatan saving ini akan mempengaruhi

profitabilitas bank syariah (Sukirno, 2003:56).

Sedangkan variabel internal perbankan syariah yang dapat

mempengaruhi salah satunya adalah NPF (non perfoming financing). Non

performing financing (NPF) yang analog dengan non performing loan (NPL)

merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi bank, semakin tinggi non

performing loan (NPL), menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional

dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat

resiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan

tingginya NPL yang dihadapi bank (Riyadi, 2006:45).

Variabel lain yang dapat mempengaruhi return on asset adalah biaya

operasional dan pendapatan operasional, yang dimaksud dengan beban

Page 24: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

8

operasional dan pendapatan operasional adalah rasio antara biaya operasi

terhadap pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai

perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya

dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Hendrayanti dan Muharam, 2013:3).

Variabel lain yang dapat mempengaruhi return on asset adalah net

margin, yang dimaksud dengan net margin adalah rasio mencerminkan risiko

pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat

merugikan bank. Semakin besar yang dicapai oleh suatu bank maka akan

meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank

yang bersangkutan, sehingga laba bank (ROA) akan meningkat (Sabir, dkk,

2012:7).

Sektor perbankan sebagai intermediary institution antara pihak yang

kelebihan dana (surplus spending unit) dengan pihak yang membutuhkan dana

(deficit spending unit) memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional.

Keadaan tersebut memerlukan suatu pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan

merupakan hal yang mampu memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkan

dana. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil (Kasmir, 2008:96).

Page 25: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

9

Dengan demikian, peranan perbankan nasional termasuk perbankan

Syari’ah perlu ditingkatkan dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana

masyarakat, serta penyediaan layanan jasa perbankan lainnya. Sejalan dengan

upaya restrukturisasi perbankan untuk membangun kembali sistem perbankan

yang sehat dalam rangka mendukung program peningkatan ekonomi nasional,

maka salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi

perbankan adalah pengembangan perbankan Syari’ah. Berikut ini merupakan

data mengenai return on asset, inflasi, non perfoming financing dan GDP di

Indonesia (http//www.bi.go.id, diakses tanggal 3 Maret 2015).

Tabel 1.3

Profitabilitas (ROA), Inflasi, Non Performing Financing (NPF), GDP,

BOPO dan NIM di Indonesia Periode 2010 - 2013

Tahun ROA (Persen) Inflasi (Persen) NPF (Persen)

2010 16,25% 6,96% 3,02%

2011 1,79% 3,79% 2,52%

2012 2,14% 4,30% 2,26%

2013 2,00% 8,38% 2,96%

Tahun GDP (Nominal) BOPO (Persen) NM (Persen)

2010 1.681 580.10 96,07% 7,61%

2011 1.918 320.70 87,71% 8,34%

2012 2.092 379.10 85,57% 8,06%

2013 2.367 928.70 85,06% 7,36%

Sumber: http//www.bi.go.id, diakses tanggal 3 Maret 2015 (diolah).

Nilai Inflasi yang berada di perbankan syariah yang ada di Indonesia

memiliki kecendrungan yang fluktuatif, seperti yang terlihat pada tabel di atas

pada tahun 2010 nilai Inflasi sebesar 6,96%, mengalami kenaikan yang

signifikan dan kemudian terus beranjak naik sampai tahun 2013 dengan nilai

Inflasi sebesar 8,38% (http//www.bi.go.id).

Hal ini di tunjukkan oleh penelitian Pratiwi (2012) menganalisis

mengenai Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap return on asset

Page 26: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

10

(ROA) Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara

parsial diketahui bahwa secara parsial, capital adequacy ratio (CAR)

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on asset (ROA).

Sedangkan BOPO dan non performing financing (NPF) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap return on asset (ROA). Sementara itu financing to

deposit ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset

(ROA).

Penelitian lain mengenai inflasi terhadap return on asset dilakukan oleh

Kalengkongan (2013), hasil penelitianya menyatakan bahwa secara parsial dan

simultan tingkat suku bunga dan inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas

yang diukur dengan ROA. Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan dan

positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA, dan Inflasi

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan

ROA menunjukkan tinggi rendahnya inflasi menyebabkan lambannya

pergerakan aset makro. Bank pemerintah dapat menstabilkan nilai tingkat suku

bunga dan inflasi terhadap keuangan perbankan, sehingga perusahaan dapat

meningkatkan laba.

Penelitian mengenai GDP terhadap return on asset juga dilakukan oleh

Sahara (2013) hasil penelitianya menyatakan bahwa suku bunga BI

berpengaruh negatif terhadap ROA. Namun pada pengujian inflasi dan produk

domestik bruto menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif terhadap

ROA.

Page 27: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

11

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memandang layak untuk meneliti

faktor yang dapat mempengaruhi return on asset perbankan Syariah di

Indonesia dengan mengambil tema “Analisis Inflasi, Gross Domestic Product

(GDP) Dan Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Net Margin (NM) terhadap Return

On Asset Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010 - 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diangkat

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh secara parsial Inflasi terhadap ROA (return on asset)

Perbankan Syariah?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial GDP (gross domestic product) terhadap

ROA (return on asset) Perbankan Syariah?

3. Bagaimana pengaruh secara parsial NPF (non performing financing)

terhadap ROA (return on asset) Perbankan Syariah?

4. Bagaimana pengaruh secara parsial BOPO (biaya operasional dan

pendapatan operasional) terhadap ROA (return on asset) Perbankan

Syariah?

5. Bagaimana pengaruh secara parsial NM (net margin) terhadap ROA (return

on asset) Perbankan Syariah?

6. Bagaimana pengaruh Inflasi, GDP (gross domestic pruduct), NPF (non

performing financing), BOPO (biaya operasional dan pendapatan

operasional) dan NM (net margin) secara simultan terhadap ROA (return on

asset) Perbankan Syariah?

Page 28: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

12

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah, selanjutnya peneliti dapat mengetahui tujuan

penelitian ini, yaitu:

1. Menganalisis pengaruh secara parsial antara Inflasi terhadap ROA (return

on asset) Perbankan Syariah.

2. Menganalisis pengaruh secara parsial antara GDP (gross domestic product)

terhadap ROA (return on asset) Perbankan Syariah.

3. Menganalisi pengaruh secara parsial antara NPF (non performing financing)

terhadap ROA (return on asset) Perbankan Syariah.

4. Menganalisi pengaruh secara parsial antara BOPO (biaya operasional dan

pendapatan operasional) terhadap ROA (return on asset) Perbankan

Syariah.

5. Menganalisi pengaruh secara parsial antara NM (net margin) terhadap ROA

(return on asset) Perbankan Syariah.

6. Menganalisis pengaruh Inflasi, GDP (gross domestic pruduct), NPF (non

performing financing), BOPO (biaya operasional dan pendapatan

operasional) dan NM (net margin) secara simultan terhadap ROA (return on

asset) Perbankan Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

Page 29: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

13

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini merupakan sarana untuk memperluas dan menambah

wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam menganalisis pengaruh

Inflasi, gross domestik product, non performing financing, biaya

operasional dan pendapatan operasional dan net margin secara parsial dan

simultan terhadap return on asset Perbankan Syariah.

b. Memberi masukan dan menambah wawasan mengenai apa saja yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan laba serta dapat dijadikan referensi bagi para

peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan

masalah ini.

c. Memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh inflasi, gross

domestic product, non performing financing, biaya operasional dan

pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset.

2. Manfaat Praktis

a. Menganalisis pengaruh Inflasi, gross domestik product, non performing

financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net margin

secara parsial dan simultan terhadap return on asset Bank Syariah,

penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi perkembangan

sektor Bank Syariah.

b. Sebagai bahan pemikiran untuk para pengambil keputusan atau kebijakan

perekonomian agar lebih tepat untuk mempertimbangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah.

Page 30: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

14

c. Dapat meningkatkan kesadaran pentingnya menabung terutama di bank

Syariah, karena lebih banyak manfaat, keuntungan yang didapat

dibanding mudharatnya dari produk-produk yang di tawarkan baik bagi

yang ingin menginvestasikan uangnya atau sekedar menyimpan uangnya

kepada khususnya masyarakat Indonesia yang mayoritas

muslim/muslimah.

Page 31: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Dunia ekonomi dalam Islam adalah dunia bisnis atau investasi hal

ini bisa dicermati mulai dari tanda-tanda eksplisit untuk melakukan

investasi (ajakan bisnis dalam Al Quran dan sunah) hingga tanda - tanda

implisit untuk menciptakan sistem yang mendukung iklim investasi

(adanya sistem zakat sebagai alat disentif atas penumpukan harta,

larangan riba untuk mendorong optimalisasi investasi, serta larangan

maysir atau judi dan spekulasi untuk mendorong produktivitas atas setiap

investasi). (Ascarya, 2011:1).

Perkembangan ekonomi Islam ditandai dengan perkembangan

bank dan lembaga keuangan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil

atau non riba dan pemerintah mewajibkan bagi setiap bank memiliki

dewan pengawas syariah yang berhak menentukan setiap produk sesuai

prinsip syariah atau tidak (Suwiknyo, 2010:1).

Menurut Ascarya (2011:1) secara makro bank syariah adalah

institusi keuangan yang memposisikan dirinya sebagai pemain aktif

dalam mendukung dan memainkan kegiatan investasi di masyarakat

sekitarnya. Dalam kacamata mikro bank syariah adalah institusi

keuangan yang menjamin seluruh aktivitas investasi yang menyertainya

telah sesuai dengan syariah.

Page 32: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

16

Kebijakan pemerintah terhadap perbankan syariah di ndonesia

terdapat dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan

pada ketentuan umum. Berdasarkan kebijakan tersebut menyatakan

bahwa Prinsip Perbankan Syariah merupakan bagian dari ajaran Islam

yang berkaitan dengan ekonomi. Salah satu prinsip dalam ekonomi Islam

adalah larangan riba dalam berbagai bentuknya, dan menggunakan sistem

antara lain prinsip bagi hasil.

Bentuk utama produk bank syariah terutama menggunakan pola

bagi hasil, sesuai dengan karakteristiknya. Selain pola bagi hasil bank

syariah juga memiliki produk-produk pendanaan dan pembiayaan dengan

pola non bagi hasil (Ascarya, 2011:2).

b. Produk Bank Syariah

Secara garis besar, pengembangan produk bank syariah

dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu produk penghimpunan dana,

produk penyaluran dana dan produk jasa. Penjelasan selengkapnya sebagai

berikut (Suwiknyo, 2010:20-40):

1) Produk Penghimpunan Dana

a) Prinsip Wadi‟ah

Prinsip Wadi‟ah implikasi hukumnya sama dengan qardh, di

mana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang dan bank

bertindak sebagai yang meminjam

Page 33: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

17

b) Prinsip Mudharabah

Aplikasi prinsip ini adalah bahwa deposan atau penyimpanan

bertindak sebagai shahibul mal dan bank sebagai mudharib, dana ini

digunakan bank untuk melakukan pembiayaan akad jual beli maupun

syirkah. Berdasarkan kewenangan penggunaan dana, prinsip

mudharabah dibagi menjadi:

(1) Mudharabah Mutlaqah

Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan

dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana

yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

(2) Mudharabah Muqayadah On Balance sheet

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus

(restricted investment) di mana pemilik dana dapat menetapkan

syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.

(3) Mudharabah Muqayadah Off Balance sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana

mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, di mana

bank bertindak sebagai perantara yang mempertemukan antara

pemilik dana dengan pelaksana usaha.

2) Produk Penyaluran Dana

Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan

menjadi tiga model, yaitu transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk

memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli, transaksi

Page 34: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

18

pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang dilakukan

dengan prinsip sewa dan transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk

usaha kerja sama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang

dan jasa.

3) Produk Jasa

Produk jasa dikembangkan dengan akad al-hiwalah, ar-rahn, al-

qardh, al-wakalah dan al-khafalah.

2. Return On Asset (ROA)

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan

antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan

dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan

perusahaan (operating asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali

investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam

kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok

perusahaan. ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah

pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang

dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan

dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari

modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk

menghasilkan laba (Hakim, 2006:19). ROA (return on asset); Rasio ini

sering juga disebut sebagai return on investment. Hasil pengembalian

investasi atau lebih di kenal dengan nama return on investasi atau return on

total asset merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah

Page 35: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

19

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu

ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Disamping itu hasil dari pengembalian investasi menunjukan produktivitas

dari seluruh dana perusahaan, baik dalam modal pinjaman maupun modal

sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian pula

sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari

seluruh perusahaan (Kasmir, 2008:201).

Menurut Tandelilin (2001:241), Dari sudut pandang para investor

adalah salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di

masa yang akan datang dengan melihat sejauh mana pertumbuhan

profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk

mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan oleh investor

disuatu perusahaan memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang

disyaratkan investor.

ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam

kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan

laba (Hakim, 2006:19).

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. Untuk

menghitung ROA digunakan rumus (Handoko, 2008:32).

Page 36: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

20

3. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara unun selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik (Madura, 2007:128).

Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah

yang telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut

sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor

biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi

penurunan daya beli yang dialaminya (Tandelilin, 2010:103).

Kasmir (2010:40) menyatakan inflasi adalah proses kenaikan harga

barang secara umum dan terus menerus dalam waktu periode yang diukur

dengan menggunakan indeks harga. Tingkat pengembalian investasi saham

berkorelasi positif dengan nilai rill dan tingkat pengembalian investasi

berkorelasi negatif dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Indeks harga

dalam mengukur inflasi antara lain: (a) indeks harga konsumen, digunakan

untuk mengukur biaya - biaya barang dan jasa yang dibeli untuk menunjang

kebutuhan hidup sehari – hari dengan perubahan indeks harga dari tahun

ketahun. (b) indeks perdagangan besar, merupakan usaha yang menitik

beratkan pada sejumlah barang pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti

harga bahan mentah atau bahan jadi masuk dalam perhitungan indeks harga,

Page 37: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

21

dan (c) gross net product (GNP) deflator, merupakan suatu jenis indeks

harga yang sangat berbeda dengan dua jenis indeks di atas yang

mencangkup dalam jumlah barang dan jasa yang jumlah perhitungannya

menjadi lebih banyak dibanding dengan dua indeks di atas.

Inflasi dapat mempengaruhi beban operasi suatu perusahaan yang

menghasilkan produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan

bahan baku. Upah juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Tingkat inflasi yang

lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam

beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi

selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan harga

yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi

(Madura, 2007:128).

Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung

pada derajat inflansi itu sendiri, inflasi yang berlebihan dapat merugikan

perekonomian secara keseluruhan, yaitu dapat membuat perusahaan

mengalami kebangkrutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi

akan menjaruhkan harga saham di pasar. Sementara yang sangat rendah

akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada

akhirnya harga saham juga bergerak dengan lamban. Pekerjaan yang sulit

adalah menciptakan tingkat inflasi yang dapat menggerakan dunia usaha

menjadi semarak, pertumbuhan ekonomi dapat menutupi pengangguran,

perusahaan memperoleh keuntungan yang memadai, dan harga saham

bergerak normal (Samsul, 2006:201).

Page 38: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

22

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang

bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus

barang (Gilarso, 2004:200). Angka inflasi dihitung oleh badan pusat statistik

dari persentase perubahan indeks harga konsumen (IHK) pada suatu saat

dibandingkan dengan IHK pada periode sebelumnya. IHK adalah

perbandingan relative dari harga suatu paket barang dan jasa pada suatu saat

dibandingkan dengan harga-harga barang dan jasa tersebut pada tahun dasar,

dan dinyatakan dalam persen (Gilarso, 2004:201). Rumus yang digunakan

untuk mencari Inflasi adalah sebagai berikut (Gilarso, 2004:201):

4. Gross Domestic Bruto (GDP)

Gross Domestic Product (GDP) merupakan nilai moneter semua

barang dan jasa jadi yang diproduksi dalam sebuah Negara pada periode

tertentu, gross domestic product (GDP) biasanya dihitung dengan basis

tahunan dan termasuk semua konsumsi swasta dan publik, pembiayaan

pemerintah, investasi dan ekspor dikurangi impor (Ma’ruf, 2009:145).

Produk Domestik Bruto (GDP) merupakan indikator makro ekonomi

yang juga mempengaruhi profitabilitas bank. Jika GDP naik, maka akan

diikuti peningkatan pendapatan masyarakat sehingga kemampuaan untuk

menabung (saving) juga ikut meningkat. Peningkatan saving ini akan

mempengaruhi profitabilitas bank syariah (Sukirno, 2003:54).

Ukuran keberhasilan suatu Negara dapat dilihat dari pertubuhan

pendapatan domestic bruto (PDB). Dengan PDB yang tumbuh secara

Page 39: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

23

sustainable berarti perekonomian mampu menghasilkan produk yang

semakin besar secara aggregate melalui penggunaan sumber daya yang

optimal. Artinya adalah dengan meningkatkan PDB unemployment rate

semakin menurun dan tingkat kemakmuran yang semakin baik. Tanpa

dukungan perbankan, hamper dapat dipastikan bahwa tujuan untuk

mencapai kemakmuran ini mustahil dapat dilakukan (Aviliani, 2007:84).

Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto adalah jumlah

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat suatu

Negara dalam periode tertentu. Produk domestik bruto atau GDP dalam

penelitian ini adalah PDB atas harga konstan. Rumus yang digunakan untuk

mencari PDB adalah sebagai berikut (Sahara, 2013:5):

5. Non Performing Financing (NPF)

NPF merupakan masalah berbahaya bagi perbankan nasional. Salah

satu faktor yang saat ini lebih berperan dalam masalah NPF adalah dampak

krisis multidimensional yang dimulai pada 1997-1998 hingga sekarang

masih menyebabkan banyak debitur bank, baik di segmen corporate,

commercial, maupun consumer belum mampu menyelesaikan pembiayaan

macetnya. Selain itu faktor lain yang jauh lebih penting adalah kurangnya

kemauan dan itikad baik dari debitur. NPF merupakan rasio yang

menggambarkan jumlah pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan

yang diberikan oleh bank (Giannini, 2012:3). Non performing financing

(NPF) merupakan rasio keuangan yang bekaitan dengan risiko kredit. Non

Page 40: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

24

performing financing adalah perbandingan antara total pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan yang di berikan kepada debitur. Rasio

non performing financing analog dengan non performing loan pada bank

konvensional. Karena pada bank syariah tidak mengenal adanya pinjaman

namun menggunakan istilah pembiayaan. NPL mencerminkan risiko kredit,

semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak

bank (Pratiwi, 2012:4).

Non performing financing (NPF) yang analog dengan non

performing loan (NPL) merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi

bank, semakin tinggi non performing loan (NPL), menunjukkan bahwa bank

tersebut tidak professional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus

memberikan indikasi bahwa tingkat resiko atas pemberian kredit pada bank

tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL yang dihadapi bank

(Riyadi, 2006:45).

Kenaikan suku bunga juga merupakan beban tambahan yang akan

memperburuk posisi NPF akibat penyesuaian aturan kolektibilitas PBI

7/2/2005 yang diterapkan BI mulai tahun 2005. Meningkatnya NPF

selanjutnya akan mengurangi jumlah modal bank, karena pendapatan yang

diterima bank digunakan untuk menutupi NPF yang tinggi. Selain itu,

meningkatnya NPF akan mempengaruhi bank dalam menyalurkan

pembiayaan pada periode berikutnya. Hasbi (2011) menuliskan rasio NPF

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 41: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

25

6. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO (biaya operasional/pendapatan operasional) dijadikan

variable independen yang mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya

dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA).

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama

bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan operasional

bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga. Setiap peningkatan

biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak

yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank

yang bersangkutan (Siamat, 2005:102).

Biaya operasional dan pendapatan operasional merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai seberapa jauh efektivitas operasi dan efisiensi

lembaga keuangan mikro semakin kecil biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO) maka akan semakin baik (Iqbal, 2010:148). Menurut

Bank Indonesia standar terbaik BOPO adalah antara 85% - 92%. Indikator

ini mempunyai bobot 15% (Rangkuti, 2011:103).

Menurut Loen dan Ericson (2007:121) menyatakan bahwa biaya

operasional dan pendapatan operasional (BOPO) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Hariyani

(2010:55) yang menyatakan bahwa biaya operasional dan pendapatan

Page 42: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

26

operasional (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional, semakin kecil rasio ini maka akan

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari

total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan

operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total

pendapatan operasional lainnya. BOPO adalah rasio perbandingan antara

Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat

rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena

lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan

(Pratiwi, 2012:7).

BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan

operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan

pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Hendrayanti dan Muharam, 2013:3). Untuk menentukan BOPO diperlukan

rumus perhitunganya, adapun rumus untuk menentukan BOPO adalah

sebagai berikut (Martono, 2010:92):

Page 43: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

27

7. Net Margin (NIM)

Net margin (NM) dijadikan variabel independen yang

mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank

yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA). Rasio mencerminkan risiko

pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut

dapat merugikan bank. Semakin besar yang dicapai oleh suatu bank maka

akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola

oleh bank yang bersangkutan, sehingga laba bank (ROA) akan meningkat.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen Bank dalam

mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga

bersih (Hariyani, 2010:54).

NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya

kondisi pasar, di mana hal tersebut dapat merugikan bank (Hasibuan, 2007).

NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam

menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat

tergantung dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan (Mahardian, 2008).

Rasio net margin (NM) digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan

pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari

pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka

meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil

(Angel dan Pusung, 2014:4).

Page 44: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

28

8. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

Berdasarkan teori dan pemahaman mengenai faktor pengaruh return

on asset, maka keterkaitan variabel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pengaruh Inflasi terhadap Return On Asset (ROA)

Inflasi adalah suatu kondisi ketika tingkat harga meningkat secara

terus menerus dan mempengaruhi Individu, dunia usaha dan pemerintah.

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus, dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses

menurunnya nilai mata uang secara terus menerus. Inflasi adalah proses

dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga artinya tingkat

harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi

dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus

menerus dan saling mempengaruhi.. Dari segi fiskal, pemerintah

menerapkan kenaikan prosentase pungutan pajak, mengadakan pinjaman

sukarela atau pinjaman paksa,memotong uang, membekukan sebagian

atau seluruhnya simpanan-simpanan (deposito) pihak-pihak partikulir

(bukan punya pemerintah) yang ada dalam bank-bank, serta penurunan

pengeluaran pemerintah (Utomo, 2008:7).

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan berkurangnya asset, karena

dengan inflasi yang tinggi akan menyebabkan daya beli masyarakat,

sehingga akan mengurangi asset yang dimiliki perusahaan. Inflasi yang

meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah

Page 45: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

29

diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai

risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya

menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan

daya beli yang dialaminya (Tandelilin, 2010:103).

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel

yang berbeda beda telah membuktikan bahwa inflasi mempunyai

pengaruh positif terhadap return on asset seperti yang diungkapkan oleh

Sahara (2013) dan Kalengkongan (2013) yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel inflasi

terhadap return on asset.

b. Pengaruh Gross Domestic Bruto (GDP) terhadap Return On Asset

(ROA)

Sebagaimana yang dijelaskan di atas bahwa Produk Domestik

Bruto mengambarkan peningkatan pendapatan oleh masyarakat.

Perekonomian mengalami pertumbuhan apabila balas jasa faktor

produksi tersebut pada suatu masa tertentu lebih besar dari periode

sebelumnya. Hal ini berarti faktor produksi yang dimilki masyarakat

tersebut memberikan return yang meningkat sehinga tingkat

kesejahteranya mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya

kesejahteran melalui pendapatan masyarakat yang meningkat, maka

tingkat konsumsi atas produk yang dihasilkan perusahan akan meningkat

sehinga akan berdampak pada peningkatan penjualan perusahan yang

pada akhirnya meningkatkan laba perusahan. Dengan demikian akan

Page 46: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

30

meningkatkan ROA. Sehinga dapat disimpulkan pertumbuhan ekonomi

(PDB) berpengaruh positf terhadap Return on Asets. Artinya jika PDB

meningkat maka ROA juga meningkat. Dan sebaliknya jika PDB

mengalami penurunan maka ROA juga akan menurun (Sahara, 2013:4).

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel

yang berbeda beda telah membuktikan bahwa gross domestic bruto

mempunyai pengaruh positif terhadap return on asset seperti yang

diungkapkan oleh Sahara (2013) yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel gross domestic

bruto terhadap return on asset.

c. Pengaruh Non Perfoming Financing (NPF) terhadap Return On Asset

(ROA)

Perkembangan pemberian pembiayaan yang paling tidak

menggembirakan bagi pihak bank adalah apabila pembiayaan yang

diberikanya ternyata menjadi bermasalah. Hal ini terutama disebabkan

oleh kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibanya untuk membayar

angsuran (cicilan) pokok pembiayaan beserta bagi hasil yang telah

disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian pembiayaan

(Deandawijawa, 2005:81).

NPF (Non-Perfoming Financing) merupakan tingkat

pengembalian pembiayaan yang diberikan deposan kepada bank dengan

kata lain NPF merupakan tingkat pembiayaan macet pada bank tersebut.

Page 47: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

31

NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan lancer terhadap

total pembiayaan (Deandawijaya, 2005:82).

Deandawijaya (2005:82-83) mengatakan terdapat beberapa

implikasi bagi pihak bank sebagai akibat timbulnya pembiayaan

bermasalah tersebut yaitu, 1) hilangnya kesempatan untuk memperoleh

income (pendapatan) dari kredit yang diberikanya, sehingga

mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas

bank, 2) rasio kualitas aktiva produktif atau yang lebih dikenal BDR

(bad debt ratio) menjadi semakin besar yang menggambarkan

terjadinya situasi memburuk, 3) Bank harus memperbesar penyisihan

untuk cadangan aktiva produktif yang diklasifikasikan berdasarkan

ketentuan yang ada. Hal ini pada akhirnya akan mengurangi besarnya

modal bank dan akan sangat berpengaruh terhadap CAR (capital

adequacy ratio), 4) Return on asset (ROA) akan mengalami penurunan,

5) sebagai akibat dari komplikasi 2, 3 dan 4 tersebut maka akan

menurunya nilai tingkat kesehatan bank berdasarkan perhitungan

menurut metode CAMEL (Deandawijaya, 2005:82-83).

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel

yang berbeda beda telah membuktikan bahwa non performing financing

mempunyai pengaruh positif terhadap return on asset seperti yang

diungkapkan oleh Pratiwi (2012) dan Nugroho (2011) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh secara parsial maupun simultan antara

variabel non performing financing terhadap return on asset.

Page 48: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

32

d. Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap

Return on Asset

BOPO (biaya operasional/pendapatan operasional) dijadikan

variable independen yang mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya

dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank

(ROA). Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan

pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil

bunga. Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan

laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan (Siamat,

2005:102).

Penelitian mengenai pengaruh BOPO terhadap return on asset

(ROA) telah dilakukan peneliti terdahulu, penelitian yang dilakukan oleh

Nugroho (2011), dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh

FDR, NPF, BOPO, KAP dan PLO Terhadap Return On Asset Studi pada

Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010”, metode yang

digunakan analisis regresi linier berganda, hasil analisis menunjukkan

bahwa data FDR, NPF dan BOPO secara parsial signifikan terhadap

ROA.

Page 49: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

33

e. Pengaruh Net Interest Margin terhadap Return on Asset

Net Margin (NM) dijadikan variabel independen yang

mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank

yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA). Rasio mencerminkan

risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal

tersebut dapat merugikan bank. Semakin besar yang dicapai oleh suatu

bank maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif

yang dikelola oleh bank yang bersangkutan, sehingga laba bank (ROA)

akan meningkat.

NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya

kondisi pasar, di mana hal tersebut dapat merugikan bank (Hasibuan,

2007). NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank

dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan operasional bank

sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan

(Mahardian, 2008). Semakin besar NIM yang dicapai oleh suatu bank

maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang

dikelola oleh bank yang bersangkutan, sehingga laba bank (ROA) akan

meningkat. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa NIM berpengaruh

positif signifikan terhadap ROA. Hal tersebut sesuai dengan penelitian

dari Mawardi (2005) yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA (Puspitasari, 2009:30).

Page 50: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

34

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan

dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari

jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitianya dan akan dibandingkan

dengan penelitian selanjutnya dengan menaganalisa berdasarkan keadaan dan

waktu yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI dan Produk Domestik Bruto terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia Sahara (2013)

Variabel Independen: Inflasi, Produk Domestik Bruto Variabel Dependen: Return On Asset (ROA) Metode Penelitian: Regresi Linier Berganda

Variabel Independen: Suku Bunga BI

Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suku bunga BI berpengaruh negatif terhadap ROA. Namun pada pengujian inflasi dan produk domestik bruto menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif terhadap ROA dan secara bersama-sama inflasi, suku bunga BI, dan produk domestik bruto (GDP) berpengaruh signifikan

2. Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Pengaruhnya terhadap Return On Asset (ROA) Kalengkongan (2013)

Variabel Independen: Inflasi, Variabel Dependen: Return On Asset (ROA)

Variabel Independen: Suku Bunga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan tingkat suku bunga dan inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 51: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

35

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3. Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 –2010) Pratiwi (2012)

Variabel Independen: BOPO, NPF Variabel Dependen: Return On Asset (ROA) Metode Penelitian: Regresi Linier Berganda

Variabel Independen: CAR, FDR

Hasil menyatakan bahwa secara parsial, Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan BOPO dan non performing financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset (ROA)

4. Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, NM, KAP dan PLO terhadap return on asset Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010 Nugroho (2011)

Variabel Independen: NPF, BOPO, NM, Variabel Dependen: Return On Asset (ROA)

Variabel Independen:FDR, KAP, PLO

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data FDR, NPF, BOPO dan NM secara parsial signifikan terhadap ROA

5. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia Ali dan Habbe (2011)

Variabel Independen: BOPO, NOM, NPF Variabel Dependen: Return On Asset (ROA)

Variabel Independen: CAR, FDR

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA,BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh terhadap ROA, NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 52: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

36

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran konseptual pada dasarnya merupakan review atau

tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan

keterikatan antara variabel yang diteliti. Berdasarkan tinjauan pustaka yang

telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan Perbankan Di Indonesia

Variabel Independen

1. Inflasi 2. Gross Domestic Product (GDP) 3. Non Performing Financing (NPF) 4. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) 5. Net Margin (NM)

Variabel Dependen

Return On Asset (ROA)

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

4. Uji Heteroskedastisitas

Analisis Regresi Linier Berganda

1. Uji t (Parsial)

2. Uji F (Simultan)

3. Koefisien Determinasi (Adj R2)

Kesimpulan dan Saran

Page 53: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

37

D. Hipotesis Penelitian

Dari permasalahan yang ada, dapat diambil suatu hipotesis sebagai

berikut:

1. Ho : β1 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi (X1)

terhadap return on asset (Y)

Ha : β1 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi (X1)

terhadap return on asset (Y).

2. Ho : β2 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel gross

domestic product (X2) terhadap return on asset (Y)

Ha : β2 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel gross domestic

product (X2) terhadap return on asset (Y).

3. Ho : β3 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel non

perfoming financing (X3) terhadap return on asset (Y).

Ha : β3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel non performing

financing (X3) terhadap return on asset (Y).

4. Ho : β4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel biaya

operasional dan pendapatan operasional (X4) terhadap return

on asset (Y).

Ha : β4 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel biaya

operasional dan pendapatan operasional (X3) terhadap return

on asset (Y).

Page 54: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

38

5. Ho : β5 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel net

margin (X5) terhadap return on asset (Y).

Ha : β5 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel net margin (X5)

terhadap return on asset (Y).

6. Ho : β1, β2, β3, β4, β5 = 0; tidak ada pengaruh signifikan antara variabel

inflasi (X1), gross domestic product (X2), non

performing financing (X3), biaya operasional

dan pendapatan operasional (X4) dan net margin

(X5) terhadap return on asset (Y).

Ha : β1, β2, β3, β4, β5 ≠ 0; ada pengaruh signifikan antara variabel inflasi

(X1), gross domestic product (X2), non

performing financing, biaya operasional dan

pendapatan operasional (X4) dan net margin

(X5) terhadap return on asset (Y).

Page 55: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah perbankan

syariah di Indonesia dan penelitian dilakukan pada tahun 2014. Adapun yang

akan dibahas terbatas hanya pada seberapa besar pengaruh inflasi (X1), gross

domestic product (X2), non performing financing (X3), biaya operasional dan

pendapatan operasional (X4) dan net margin (X5) terhadap variabel dependen,

yaitu return on asset (Y).

Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi

inflasi (X1), gross domestic product (X2), non performing financing (X3), biaya

operasional dan pendapatan operasional (X4) dan net margin (X5). Sedangkan

variabel dependen pada penelitian ini adalah return on asset yang diberi

lambang (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi, yaitu suatu wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti supaya dapat

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian adalah

perusahaan perbankan syariah yang terdapat di indonesia.

Page 56: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

40

2. Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dengan metode

purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu sampel yang diambil

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk mendapatkan sampel yang sesuai

dengan tujuan penelitian (Yama dan Adityawati, 2009:287). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan beberapa kriteria atau pertimbangan sebagai berikut:

a. Perusahaan Perbankan yang listing dalam kurung waktu 2010 sampai

2013.

b. Perusahaan Perbankan Syariah yang memiliki laporan keuangan

c. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit

dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan

untuk mendeskripsikan maupun untuk menganalisis, diperoleh dari data

sekunder yang bersifat kuantitatif. Tersedianya data sekunder akan lebih

mempermudah jalannya penelitian, hal ini di karenakan uji reliabilitas data,

penyederhanaan, agregasi, dan penyesuaian mutlak diperlakukan agar

diperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan (Mudrajad Kuncoro,

2011:30). Data sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara tidak

langsung dari perusahaan. Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo

Page 57: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

41

(2002:147), data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain).

Data-data sekunder tersebut berupa rasio-rasio laporan keuangan dari

laporan keuangan perusahaan perbankan syariah yang telah diaudit per 31

Desember 2010 - 2013.

D. Metode Analisis Data

Untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel

bebas atau variabel penjelas (independent/explanatory variable) terhadap satu

variabel terikat (dependent variable), metode analisis data dalam penelitian ini

(inflasi, gross domestic product, non performing financing, biaya operasional

dan pendapatan operasional dan net margin) menggunakan model regresi

berganda atau Multiple Regression (Ghozali, 2009:5).

Tahapan penelitian dalam menganalisis pengaruh inflasi, gross

domestic product, non performing financing, biaya operasional dan

pendapatan operasional dan net margin terhadap return on asset adalah sebagai

berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y), maka perlu digunakan pengujian asumsi klasik. Uji

asumsi dasar yang dilakukan adalah:

Page 58: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

42

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model

regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2009:27).

1) Analisis Grafik

Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Untuk dapat mengetahui apakah model regresi tersebut

mengalami normalitas atau tidak dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun dasar

pengambilan keputusan. (Santoso, 2007:214) adalah:

(a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi

normalitas.

(b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Page 59: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

43

2) Analisis Statistik

Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dalam

penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas

dengan menggunakan statistik Kolmogorov–Smirnov (Ghozali,

2009:30). Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

(a) Dengan membandingkan K-Shitung dengan K-Stabel :

(1) Jika K- Shitung < K- Stabel , Ho ditolak.

(2) Jika K- Shitung > K- Stabel , Ho diterima.

(b) Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

(1) Probabilitas > 0,05, maka Ho ditolak.

(2) Probabilitas < 0,05, maka Ho diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa variabel bebas (independen) dalam model

regresi (Ghazali, 2009:95). Multikolinieritas merupakan keadaan dimana

satu atau lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier

dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika perubahan-perubahan bebas

digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang lain maka bisa

dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinearitas dapat juga

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Information

Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila

nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10

maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Page 60: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

44

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variance variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Data yang baik yaitu

homoskedastisitas yaitu kesamaan varians dan residual. Kebanyakan data

cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran-ukuran (kecil, sedang

dan besar).

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu

melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized

(Ghozali, 2009:125). Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas adalah

sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 61: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

45

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Masalah timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya. (Ghozali, 2009:99). Uji Durbin

Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mengisyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam

model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3.1

Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada autokorelasi positf atau negatif

Tolak

No desicien

Tolak

No desicien

Tdk ditolak

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 dl d 4

4 – da ≤ d ≤ 4 - dl

Du < d < 4 - du

Sumber: Ghozali (2009:100)

Page 62: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

46

2. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88).

Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan

sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat

juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi=0,05), maka variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05

maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini

secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara

simultan adalah:

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 ; inflasi (X1), gross domestic

product (X2), non performing

financing (X3), biaya operasional

dan pendapatan operasional (X4)

dan net margin (X5) secara

simultan tidak berpengaruh

terhadap return on asset (Y).

Page 63: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

47

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 ; inflasi (X1), gross domestic

product (X2), non performing

financing (X3) biaya operasional

dan pendapatan operasional (X4)

dan net margin (X5) secara

simultan berpengaruh terhadap

return on asset (Y).

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2009:98). Dalam penelitian ini

menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji

yang mempunyai dua daerah penolakan Ho yaitu terletak di ujung sebelah

kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda

sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan (≠)

pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak menunjukan satu

arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah (Suharyadi dan

Purwanto, 2009:88 - 89).

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:191) dalam menentukan

kriteria dalam uji parsial (Uji t) two tailed test dapat dilihat sebagai

berikut:

1) Uji Hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel

Apabila -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Page 64: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

48

2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi

a) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima.

b) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak.

3. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen digunakan model regresi linier berganda dimana

variabel independen yaitu inflasi, gross domestic product, non

performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan

net margin terhadap variabel dependen yaitu return on asset. Model

regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + Ɛ

Keterangan:

Y = Variabel return on asset

a = Konstanta

b1…b2 = Koefisien regresi terhadap dugaan

X1 = Variabel inflasi

X2 = Variabel gross domestic product

X3 = Variabel non performing financing\

X4 = Variabel Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

X5 = Variabel Net Margin

Ɛ = Standar Error

Page 65: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

49

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2009:87) menyatakan Uji Koefisien

Determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel

bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R².

Adjusted R² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini

lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh

> 0,5 maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam

melakukan suatu estimasi.

Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model

tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari

serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan

maksud menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus

mendevinisikan variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran

dan cara pengukuran (Hamid, 2007:33). Jadi, oprasional variabel penelitian

merupkan penjabaran atau penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada,

dan juga merupakan penjelasan-penjelasan yang mengenai variabel-variabel

yang menjadikan kajian dalam penelitian tersebut. Berdasarkan rumusan

masalah yang akan dikaji dan model yang disusun, maka oprasional variabel

dalam penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 66: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

50

1. Return on Asset (Y)

ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam

kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan

laba (Hakim, 2006:19).

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. Untuk

menghitung ROA digunakan rumus (Handoko, 2008:32).

2. Inflasi (X1)

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang

bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus

barang (Gilarso, 2004:200). Rumus yang digunakan untuk mencari Inflasi

adalah sebagai berikut (Gilarso, 2004:201):

3. Gross Domestic Product (X2)

Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto adalah jumlah

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat suatu

Page 67: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

51

Negara dalam periode tertentu. Produk domestik bruto atau GDP dalam

penelitian ini adalah PDB atas harga konstan. Rumus yang digunakan untuk

mencari PDB adalah sebagai berikut (Sahara, 2013:5):

4. Non Performing Financing (X3)

Kenaikan suku bunga juga merupakan beban tambahan yang akan

memperburuk posisi NPF akibat penyesuaian aturan kolektibilitas PBI

7/2/2005 yang diterapkan BI mulai tahun 2005. Meningkatnya NPF

selanjutnya akan mengurangi jumlah modal bank, karena pendapatan yang

diterima bank digunakan untuk menutupi NPF yang tinggi. Selain itu,

meningkatnya NPF akan mempengaruhi bank dalam menyalurkan

pembiayaan pada periode berikutnya. Hasbi (2011) menuliskan rasio NPF

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

5. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (X4)

BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan

operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

Page 68: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

52

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan

pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Hendrayanti dan Muharam, 2013:3). Untuk menentukan BOPO diperlukan

rumus perhitunganya, adapun rumus untuk menentukan BOPO adalah

sebagai berikut (Martono, 2010:92):

6. Net Margin (X5)

Net Margin (NM) dijadikan variabel independen yang

mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank

yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA). Rasio mencerminkan

risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal

tersebut dapat merugikan bank.

Page 69: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sekilas Sejarah PT. Bank Central Asia (BCA) Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam

beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi

syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan

layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni

2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi,

.PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama

Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA

Syariah (http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/, diakses pada

tanggal 3 Maret 2015).

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat

Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris

Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang perubahan

kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank

BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-

01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang sama telah

dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance, sehingga

kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank Central Asia

Tbk, dan 0,00003% dimiliki oleh PT BCA Finance.

Page 70: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

54

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank

umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret

2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA

Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah

(http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/, diakses pada tanggal

3 Maret 2015).

2. Sekilas Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya

UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor

Cabang Pembantu (http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah)..

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di

Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang

1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam

pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan

kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS)

yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah

Page 71: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

55

telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah

(http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah, diakses pada tanggal 3

Maret 2015).

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha

kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI

tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan

dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19

Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah

(BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor

eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya

UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan

UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen

Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin

meningkat (http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah, diakses pada

tanggal 3 Maret 2015).

3. Sekilas Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan

izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.

Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah

merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,

Page 72: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

56

kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah

Islam (http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah, diakses pada tanggal 3 Maret

2015).

Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan

sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)

dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan

prinsip syariah (http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah).

Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri

perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti

logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan

masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah

yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi

warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai

benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

(http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah, diakses pada tanggal 3 Maret

2015).

Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank

BRISyariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje

Page 73: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

57

Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah

(http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah, diakses pada tanggal 3 Maret

2015).

Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi

aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus

pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi

bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan

perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis

sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan

memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang

berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan

berdasarkan prinsip Syariah (http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah,

diakses pada tanggal 3 Maret 2015).

4. Sekilas Sejarah PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap

seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam

kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-

Page 74: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

58

bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian

bank-bank di Indonesia (http://www.syariahmandiri.co.id/home/history,

diakses pada tanggal 3 Maret 2015).

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha

keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan

beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan,

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang

Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank

baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.

Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB

(http://www.syariahmandiri.co.id/home/history, diakses pada tanggal 3

Maret 2015).

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon

atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system)

(http://www.syariahmandiri.co.id/home/history, diakses pada tanggal 3

Maret 2015).

Page 75: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

59

5. Sekilas Sejarah PT. Bank Bukopin Syariah

Perjalanan PT. Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank

umum, PT Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT. Bank

Bukopin, Tbk untuk dikembangkan menjadi bank Syariah. Bank Syariah

Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi Syariah dari Bank

Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008 dan pada tanggal 11 Desember

2008 telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia

(http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/1, diakses pada tanggal 3

Maret 2015).

Komitmen penuh dari PT. Bank Bukopin, Tbk sebagai pemegang

saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam

rangka untuk menjadikan PT. Bank Syariah Bukopin sebagai bank syariah

dengan pelayanan terbaik. Dan pada tanggal 10 Juli 2009 melalui Surat

Persetujuan Bank Indonesia, PT. Bank Bukopin, Tbk telah mengalihkan

Hak dan Kewajiban Usaha Syariah-nya kedalam PT. Bank Syariah Bukopin

(http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/1, diakses pada tanggal 3

Maret 2015).

6. Sekilas Sejarah PT. Bank Mega Syariah

Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum yang

didirikan pada 14 Juli 1990 tersebut diakuisisi CT Corpora dahulu bernama

Para Group melalui PT Para Global Investindo dan PT Para Rekan

Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham memang ingin

Page 76: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

60

mengonversi bank umum konvensional itu menjadi bank umum syariah.

Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia mengizinkan Bank

Tugu dikonversi menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27

Juli 2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan

Indonesia sebagai upaya pertama pengonversian bank umum konvensional

menjadi bank umum syariah (http://www.megasyariah.co.id/, diakses pada

tanggal 3 Maret 2015).

Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir tiga tahun

kemudian, pada 7 November 2007, pemegang saham memutuskan

perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank umum konvensional

yang menjadi sister company-nya, yakni PT Bank Mega, Tbk.. Sejak 2

November 2010 sampai dengan sekarang, bank ini berganti nama menjadi

PT Bank Mega Syariah (http://www.megasyariah.co.id/, diakses pada

tanggal 3 Maret 2015).

7. Sekilas Sejarah PT. Bank Muammalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani

1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27

Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha

Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,

terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar

pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada

acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh

Page 77: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

61

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal

senilai Rp 106 miliar (http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-

muamalat, diakses pada tanggal 3 Maret 2015).

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah

pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk

yang terus dikembangkan (http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-

muamalat, diakses pada tanggal 3 Maret 2015).

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan

macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp

105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar

(http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat, diakses pada

tanggal 3 Maret 2015).

B. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y), maka penelitian menggunakan analisis untuk

membandingkan dua varibel yang berbeda. Pada analisis regresi untuk

memperoleh model regresi yang bisa dipertanggungjawabkan, maka asumsi-

asumsi berikut harus dipenuhi:

Page 78: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

62

a. Hasil Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji

normalitas. Menurut Ghozali (2009:147) uji normalitas bertujuan apakah

dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas) mempunyai kontribusi atau tidak.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji

Kolmogorov - smirnov), adapun penjelasan mengenai uji normalitas data

adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009:147):

1) Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,

Page 79: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

63

2009:147). Adapun hasil perhitungan uji normalitas dengan melihat

dari segi grafik yang ditunjukan pada gambar grafik p-p plot berikut

ini:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik

Sumber: data diolah, 2015

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena

asumsi normalitas (Ghozali 2009:112).

2) Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2009:149). Adapun hasil perhitungan uji

normalitas secara statistic yang dilihat berdasarkan uji kolmogorof-

smirnov adalah sebagai berikut:

Page 80: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

64

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Secara Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 112

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation 12.32228134

Most Extreme Differences Absolute .084 Positive .055 Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .886 Asymp. Sig. (2-tailed) .412

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa

nilai unstandarized residual memiliki nilai sig. > 0,05, ini

mengartikan bahwa semua data terdistribusi dengan normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) INF .960 1.042

GDP .923 1.083

NPF .814 1.228

BOPO .903 1.107

NM .863 1.159

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah, 2015

Page 81: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

65

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi

gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai

10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih

kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 keadaan seperti itu

membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.

c. Hasil Uji Autokolerasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi

autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson

(DW).

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokolerasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .925a .856 .849 12.60955 1.846

a. Predictors: (Constant), NM, GDP, INF, BOPO, NPF b. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah

Pada tabel di atas diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,846

nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 112 dan jumlah variabel independen

(k) adalah 5. Maka dari tabel didapat nilai du = 1,78 dan 4 – du = 4 –

Page 82: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

66

1,78 = 2,22. Oleh karena nilai du < d < 4-du atau 1,78 < 1,846 < 2,22

maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi baik positif maupun

negatif.

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi

variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas

kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukkan hubungan

yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data diolah, 2015

Page 83: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

67

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun

dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Ghozali 2009:107).

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Hasil uji

statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.4

Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 100197.913 5 20039.583 126.034 .000b

Residual 16854.087 106 159.001

Total 117052.000 111 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), NM, GDP, INF, BOPO, NPF

Sumber: data diolah

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh

sebesar 126,034 > Ftabel sebesar 2,30 dengan tingkat signifikansi 0,000 <

0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa inflasi, gross domestic product, non

perfoming loan, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net

margin terhadap return on asset berpengaruh secara simultan (bersama-

sama).

Page 84: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

68

b. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009:88).

Tabel 4.5 Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 70.506 11.238 6.274 .000

INF .084 .038 .084 2.225 .028

GDP -2.941E-006 .000 -.023 -.605 .546

NPF 540.902 113.653 .194 4.759 .000

BOPO -.859 .039 -.859 -22.142 .000

NM 322.959 38.044 .337 8.489 .000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh inflasi,

non perfoming loan, biaya operasional dan pendapatan operasional dan

net margin terhadap return on asset menunjukkan pengaruh yang

signifikan. Sedangkan gross domestic product tidak berpengaruh

terhadap return on asset Berikut ini adalah hasil penjelasan mengenai

pengaruh antar variabel independen terhadap return on asset:

1) Pengaruh Inflasi terhadap Return on Asset

Variabel inflasi dengan nilai thitung > ttabel sebesar 2,225 > 1,98

atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,028 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti inflasi

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on asset.

Page 85: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

69

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kalengkongan (2013) dengan penelitiannya yang berjudul “Tingkat

Suku Bunga dan Inflasi Pengaruhnya terhadap Return On Asset

(ROA)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan

simultan tingkat suku bunga dan inflasi berpengaruh terhadap

profitabilitas yang diukur dengan ROA.

2) Pengaruh Gross Domestic Product terhadap Return on Asset

Variabel gross domestic product dengan nilai thitung < ttabel

sebesar -0,605 < 1,98 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,546 >

0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang

berarti gross domestic product tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap return on asset.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahara

(2013) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku

Bunga BI dan Produk Domestik Bruto terhadap Return On Asset

(ROA) Bank Syariah di Indonesia”. Hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suku bunga BI

berpengaruh negatif terhadap ROA. Namun pada pengujian inflasi dan

produk domestik bruto menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh

positif terhadap ROA dan secara bersama-sama inflasi, suku bunga

BI, dan produk domestik bruto (GDP) berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

Page 86: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

70

3) Pengaruh Non Performing Financing terhadap Return on Asset

Variabel inflasi dengan nilai thitung > ttabel sebesar 4,759 > 1,98

atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti non

performing financing berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return on asset.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali dan

Habbe (2011) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio

Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan

Bank Konvensional di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA,BOPO

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA, NPF berpengaruh signifikan

terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA.

4) Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap

Return on Asset

Variabel biaya operasional dan pendapatan operasional dengan

nilai -thitung < -ttabel sebesar -22,142 < -1,98 atau nilai sig. lebih kecil

dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima yang berarti biaya operasional dan pendapatan

operasional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on

asset.

Page 87: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

71

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi

(2012) dengan judul penelitian “Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan

FDR terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi

Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 –2010)”.

Hasil menyatakan bahwa secara parsial, Capital Adequacy Ratio

(CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on

asset (ROA). Sedangkan BOPO dan non performing financing (NPF)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset (ROA).

5) Pengaruh Net Margin terhadap Return on Asset

Variabel biaya net margin dengan nilai thitung > ttabel sebesar

8,489 > 1,98 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti net

margin berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on asset.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho

(2011) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh FDR,

NPF, BOPO, NM, KAP dan PLO terhadap return on asset Studi pada

Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010”. Hasil analisis

menunjukkan bahwa data FDR, NPF, BOPO dan NM secara parsial

signifikan terhadap ROA.

Page 88: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

72

3. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Inflasi, gross

domestic product, non performing financing, biaya operasional dan

pendapatan operasional dan net margin mempengaruhi return on asset.

Tabel 4.6 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 70.506 11.238 INF .084 .038 .084

GDP -2.941E-006 .000 -.023

NPF 540.902 113.653 .194

BOPO -.859 .039 -.859

NM 322.959 38.044 .337

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah

Dari tabel 4.14 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh Inflasi, gross domestic product, non performing

financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net margin

mempengaruhi return on asset sebagai berikut:

Y = 70,506 + 0,084 X1 - 2,941E-006 X2 + 540,902 X3 - 0,859 X4 +322,959 X5

Keterangan :

Y = Return on Asset

a = Konstanta

X1 = Inflasi

X2 = Gross Domestic Product

X3 = Non Performing Financing

X4 = Biaya Operasioanal dan Pendapatan Opersional

X5 = Net Margin

ei = Standar Error

Page 89: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

73

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar

70,506. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel Inflasi, gross domestic

product, non performing financing, biaya operasional dan pendapatan

operasional dan net margin dianggap konstan atau bernilai 0 (nol), maka

return on asset akan meningkat sebesar 70,506 satuan.

Variabel inflasi sebesar 0,084 menunjukkan bahwa jika variabel

beban operasional dan pendapatan operasioanal meningkat 1 satuan maka

akan meningkatkan return on asset sebesar 0,084 satuan dengan catatan

variabel lain dianggap konstan. Variabel gross domestic product sebesar

-2,941E-006 menunjukkan bahwa jika variabel gross domestic product

meningkat 1 satuan maka akan menurunkan return on asset sebesar

-2,941E-006 satuan dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

Variabel non performing financing sebesar 540,902 menunjukkan bahwa

jika variabel non performing financing meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan return on asset sebesar 540,902 satuan dengan catatan

variabel lain dianggap konstan. Variabel biaya operasional dan pendapatan

operasional sebesar -0,859 menunjukkan bahwa jika variabel biaya

operasional dan pendapatan operasional meningkat 1 satuan maka akan

menurunkan return on asset sebesar 0,859 satuan dengan catatan variabel

lain dianggap konstan. Variabel net margin sebesar 322,959 menunjukkan

bahwa jika variabel net margin meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan return on asset sebesar 322,959 satuan dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

Page 90: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

74

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (return on asset),

melalui pengujian serentak dapat diketahui besarnya koefisien determinasi

(Adjusted R2

). Dari koefisien determinasi (Adjusted R2

) dapat diketahui

derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda menunjukkan besarnya

variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Tabel 4.7

Hasil Uji Determinasi Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .925a .856 .849 12.60955 1.846

a. Predictors: (Constant), NM, GDP, INF, BOPO, NPF

Sumber: data diolah

Besarnya nilai pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai

(Adjusted R2

) = 0,849 yaitu persentase pengaruh variabel Inflasi, gross

domestic product, non performing financing, biaya operasional dan

pendapatan operasional dan net margin mempengaruhi return on asset

sebesar 84,9%, sedangkan sisanya sebesar 15,1% dipengaruhi variabel lain

diluar penelitian ini.

C. Pembahasan Analisis

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Inflasi, non

performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net

margin berpengaruh terhadap return on asset, sedangkan gross domestic

product tidak berpengaruh terhadap return on asset berikut ini merupakan

pembahasan mengenai penelitian ini, yaitu:

Page 91: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

75

1. Pengaruh Inflasi terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa inflasi berpengaruh

terhadap return on asset, hal ini membuktikan bahwa Tinggi rendahnya

tingkat inflasi memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap

pergerakan return on asset. Tingkat inflasi yang tinggi akan menurunkan

return on asset, sedangkan tingkat inflasi yang sangat rendah akan

menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lambat.

Tingginya inflasi mengakibatkan turunnya profitabilitas perusahaan

sehingga memengaruhi kemampuan perusahaan untuk memberikan laba

bagi pemegang saham. Kenaikan harga faktor produksi juga akan

meningkatkan biaya modal perusahaan, sehingga pengaruh dari kenaikan

laju inflasi yang tidak diantisipasi tersebut akan menurunkan harga saham

(Suryanto dan Kesuma, 2012).

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kalengkongan

(2013) dengan penelitiannya yang berjudul “Tingkat Suku Bunga dan Inflasi

Pengaruhnya terhadap Return On Asset (ROA)”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan tingkat suku bunga dan

inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA.

2. Pengaruh Gross Domestic Product terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa gross domestic

product tidak berpengaruh terhadap return on asset. Pertumbuhan ekonomi

(growth GDP) memiliki pengertian sebagai suatu proses peningkatan barang

dan jasa di dalam suatu perekonomian. Semakin tinggi nilainya, maka akan

Page 92: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

76

semakin tinggi pula tingkat produktifitas suatu negara, perputaran arus

barang dan jasa semakin cepat dan besar. Dalam proses ini bank ikut

berfungsi sebagai lembaga intermediaris yang menjadi salah satu

pendukung proses tersebut .

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahara (2013)

dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI dan

Produk Domestik Bruto terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah di

Indonesia”. Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa suku bunga BI berpengaruh negatif terhadap ROA.

Namun pada pengujian inflasi dan produk domestik bruto menunjukkan

hasil bahwa terdapat pengaruh positif terhadap ROA dan secara bersama-

sama inflasi, suku bunga BI, dan produk domestik bruto (GDP) berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Penelitian lain yang sesuai adalah penelitian yang dilakukan oleh

Perdana (2014) yang menyatakan bahwa hasil yang dicapai dalam penelitian

ini menunjukkan bahwa (1) inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap

ROA perusahaan, (2) suku bunga mempunyai pengaruh negatif terhadap

ROA perusahaan, (3) PDB tidak mempunyai pengaruh terhadap ROA

perusahaan. Secara simultan, semua variabel independen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA perusahaan.

3. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa non perfoming

financing berpengaruh terhadap return on asset, hal ini membuktikan bahwa

Page 93: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

77

rasio non performing financing (NPF) mencerminkan resiko kredit yang

dihadapi Bank Umum Syariah. Semakin tinggi rasio ini, kualitas kredit bank

semakin buruk karena jumlah kredit bermasalah semakin besar, sehingga

kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali dan Habbe

(2011) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank

terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di

Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA,BOPO berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA, NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,

NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA.

4. Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap Return

on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa biaya operasional

dan pendapatan operasional berpengaruh negatif terhadap return on asset.

Nilai negatif yang ditunjukkan BOPO menunjukkan bahwa semakin kecil

BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas

usahanya, BOPO yang kecil menunjukkan bahwa biaya operasional bank

lebih kecil dari pendapatan operasionalnya sehingga hal tersebut

menunjukkan bahwa manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan

aktivitas operasionalnya.

Page 94: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

78

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012)

dengan judul penelitian “Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap

Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 –2010)”. Hasil menyatakan bahwa

secara parsial, Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan BOPO dan non

performing financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

return on asset (ROA).

5. Pengaruh Net Margin terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa net margin

berpengaruh terhadap return on asset. Besarnya NM menunjukkan bahwa

pendapatan bunga bersih lebih besar dari total aktiva produktif, sehingga

dengan meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola

bank, maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011)

dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO,

NM, KAP dan PLO terhadap return on asset Studi pada Bank Syariah di

Indonesia periode tahun 2006 – 2010”. Hasil analisis menunjukkan bahwa

data FDR, NPF, BOPO dan NM secara parsial signifikan terhadap ROA.

Page 95: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara variabel independen (Inflasi, gross domestic product, non

performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net

margin) terhadap return on asset, untuk menganalisisnya maka dilakukan uji

regresi linier berganda yang menghasilkan suatu analisa, setelah dianalisa maka

dapat ditarik suatu kesimpulan, adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel inflasi berpengaruh terhadap return

on asset.

2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel gross domestic product tidak

berpengaruh terhadap return on asset.

3. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel non performing financing

berpengaruh terhadap return on asset.

4. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel biaya operasional dan pendapatan

operasional berpengaruh terhadap return on asset.

Page 96: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

80

5. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel net margin berpengaruh terhadap

return on asset.

6. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara simultan atau (uji F)

ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel

independen (Inflasi, gross domestic product, non performing financing,

biaya operasional dan pendapatan operasional dan net margin) terhadap

return on asset.

B. Saran

Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang

dimanfaatkan sesuai dengan tujuanya, maka saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Saran Bagi Nasabah

Dengan mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi ROA,

berarti mengetahui tingkat kesehatan suatu bank, maka bagi nasabah perlu

menganalisa apa saja yang dapat mempengaruhi ROA, sehingga nasabah

dapat memperkirakan kapan akan berinvestasi dan kapan akan mulai

menarik investasinya.

2. Saran Bagi Bank Syariah Di Indonesia

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan perbankan syariah di Indonesia dalam

melakukan kebijakan yang berhubungan dengan investasi. Dan bagi

perusahaan perbankan syariah di Indonesia agar lebih mengawasi laporan

Page 97: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

81

keuangan lebih baik lagi sehingga investor dan nasabah akan percaya dan

yakin dalam menanamkan modalnya pada perusahaan perbankan syariah di

Indonesia.

3. Saran Bagi Akademis

Penilaian analisis Pengaruh Inflasi, gross domestic product, non

performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net

margin yang mempengaruhi return on asset dapat dijadikan tambahan

pengetahuan bagi penelitian selanjutnya. Dan melakukan penelitian yang

lebih baik lagi serta menambah jumlah variabel dan periode penelitian agar

menghasilkan data yang lebih baik lagi, karena masih terdapat 15,1 persen

variabel yang dapat mempengaruhi return on asset. Di samping itu,

penelitian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk penelitian

selanjutnya.

Page 98: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

82

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rivai, “Determinasi Profitabilitas Bank:Studi Empirik Bank-Bank

Umum Milik Pemerintah, Program Pasca Sarjana Perbanas”, Jakarta, 2010. Antonio, Moh. Syafií, “Bank Syariíah dari Teori ke Praktek”, Gema Insani Pres,

Jakarta, 2001. Antonio, Muhammad, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, Gema Insani Press,

Jakarta, 2009. Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, Rajawali Pers, Jakarta, 2011. Martono, Cyrillius, Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage

Keuangan Tertimbang Dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar Terhadap “ROA” dan “ROE” Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, 2010.

Dendawijaya, “Manajemen Perbankan”, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta,

2005. _______, “Manajemen Perbankan”, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2006. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Undip, Semarang, 2009. Giannini, Nur Gilang, “Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”, Accounting Analysis Journal, Semarang, 2013.

Gilarso, T. ”Pengantar Ilmu Ekonomi Makro”, Kanisius, Yogyakarta, 2004. Hakim, R. “Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Metode EVA, ROA dan

Pengaruhnya Terhadap Retun Saham Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta.” Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta, 2006.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Skripsi”, Edisi I. FEIS UIN Press Grafika Karya

Utama, Jakarta, 2007. Handoko, T. Hani, Manajemen (edisi ke2), BPFE-YOGYAKARTA, 2008. Harinaldi, “Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains”, PT. Erlangga,

Jakarta, 2005.

Page 99: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

83

Hendrayanti, Silvia dan Muharam, Harjum “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Januari 2003 - Februari 2012)”, Diponegoro Journal Of Management, Volum 2., Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-15, Semarang, 2013.

http//www.bi.go.id http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/ http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah http://www.megasyariah.co.id/ http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/1 http://www.syariahmandiri.co.id/home/history Kalengkongan, Glenda “Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap

Return On Asset (ROA) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal EMBA 737 Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 737-747, ISSN 2303-1174, Manado, 2013.

Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008”, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2008. Kasmir, “Pengantar Manajemen Keuangan”, Jakarta, Prenada Media Group,

2010. Nugroho, Aluisius Wishnu, “Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP DAN

PLO terhadap Return on Asset (Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010”, Semarang, 2011.

Pratiwi, Dhian Dayinta, Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap Return

on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 - 2010), Jurnal Perbankan, Jakarta, 2012.

Rangkuti, Freddy, “SWOT Balanced Scorcard”, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2011. Riduwan, “Metode dan Teknik Menyusun Tesis”, Alfabeta, Bandung, 2010. Riyadi, Slamet, “Banking Asset and Liability Management”, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Page 100: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

84

Sabir, Muhammad, Ali Muhammad dan Habbe Hamid, “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia”, Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 – 86, Makasar, 2012.

Sahara, Ayu Yanita, “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI dan Produk

Domestik Bruto terhadap Return on Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013, Surabaya, 2013.

Santoso, Singgih dan Tjiptono Fandy, “Riset Pemasaran dan Aplikasi Dengan SPSS”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Penerbit PT Elex

Media Komputindo, Gramedia, Jakarta, 2002. Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan

Perbankan”, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu, Jakarta, 2005.

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D”, Alfabeta,

Bandung, 2010. Sukirno, Sadono. “Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Ketiga)”, Grafindo,

Jakarta, 2003. Suwiknyo, “Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah”, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2010. Tandelilin, Eduardus,“Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, Edisi

Pertama, Yogyakarta: BPFE, 2010. Utomo, Novianto Satrio, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Suku Bunga BI

Terhadap Kinerja Keuangan PT. Bank Muamalat, Tbk Berdasarkan Rasio Keuangan”, Jurnal Manajemen Perbankan, Jakarta, 2008.

Page 101: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

85

Lampiran 1: Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian

No Nama Perusahaan Perbankan Syariah

1 PT. Bank Central Asia (BCA) Syariah

2 PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

4 PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

5 PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)

6 PT. Bank Bukopin Syariah

7 PT. Bank Mega Syariah

Page 102: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

86

Lampiran 2: Data Mentah Variabel Penelitian

Inflasi

NO Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013

1 BCA SYARIAH (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

2 BCA SYARIAH (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

3 BCA SYARIAH (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

4 BCA SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

5 BNI SYARIAH (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

6 BNI SYARIAH (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

7 BNI SYARIAH (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

8 BNI SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

9 BRI SYARIAH (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

10 BRI SYARIAH (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

11 BRI SYARIAH (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

12 BRI SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

13 BSM SYARIAH (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

14 BSM SYARIAH (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

15 BSM SYARIAH (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

16 BSM SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

17 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

18 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

19 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

20 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

21 MEGA SYARIAH (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

22 MEGA SYARIAH (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

23 MEGA SYARIAH (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

24 MEGA SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

25 MUAMMALAT (TRIWULAN I) 6.32% 4.12% 4.41% 8.36%

26 MUAMMALAT (TRIWULAN II) 6.15% 4.67% 4.48% 8.60%

27 MUAMMALAT (TRIWULAN III) 4.37% 5.89% 4.49% 5.65%

28 MUAMMALAT (TRIWULAN IV) 3.65% 6.84% 3.73% 5.26%

Page 103: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

87

GDP

NO Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013

1 BCA SYARIAH (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

2 BCA SYARIAH (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

3 BCA SYARIAH (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

4 BCA SYARIAH (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

5 BNI SYARIAH (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

6 BNI SYARIAH (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

7 BNI SYARIAH (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

8 BNI SYARIAH (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

9 BRI SYARIAH (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

10 BRI SYARIAH (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

11 BRI SYARIAH (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

12 BRI SYARIAH (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

13 BSM SYARIAH (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

14 BSM SYARIAH (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

15 BSM SYARIAH (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

16 BSM SYARIAH (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

17 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

18 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

19 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

20 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

21 MEGA SYARIAH (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

22 MEGA SYARIAH (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

23 MEGA SYARIAH (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

24 MEGA SYARIAH (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

25 MUAMMALAT (TRIWULAN I) 1505857 1749386.90  1972938.7 2143671.8

26 MUAMMALAT (TRIWULAN II) 1588847.7 1822473.3 2047747.8 2212723.7

27 MUAMMALAT (TRIWULAN III) 1670567.1 1929006.2 2116373.8 2359648

28 MUAMMALAT (TRIWULAN IV) 1681580.1 1918320.7 2092379.1 2367928.7

Page 104: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

88

NPF

NO Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013

1 BCA SYARIAH (TRIWULAN I) 1.420% 0.001% 0.002% 0.003%

2 BCA SYARIAH (TRIWULAN II) 1.020% 0.090% 0.001% 0.002%

3 BCA SYARIAH (TRIWULAN III) 0.200% 0.140% 0.010% 0.001%

4 BCA SYARIAH (TRIWULAN IV) 0.002% 0.150% 0.001% 0.002%

5 BNI SYARIAH (TRIWULAN I) 1.130% 2.120% 2.770% 0.970%

6 BNI SYARIAH (TRIWULAN II) 2.550% 1.710% 1.750% 1.540%

7 BNI SYARIAH (TRIWULAN III) 2.600% 1.780% 1.620% 1.490%

8 BNI SYARIAH (TRIWULAN IV) 1.920% 2.420% 1.130% 1.420%

9 BRI SYARIAH (TRIWULAN I) 1.920% 1.700% 2.010% 2.400%

10 BRI SYARIAH (TRIWULAN II) 1.970% 2.770% 1.940% 2.150%

11 BRI SYARIAH (TRIWULAN III) 2.060% 2.270% 1.890% 2.140%

12 BRI SYARIAH (TRIWULAN IV) 2.140% 2.120% 1.840% 3.260%

13 BSM SYARIAH (TRIWULAN I) 0.660% 1.120% 0.860% 1.550%

14 BSM SYARIAH (TRIWULAN II) 0.880% 1.140% 1.410% 1.100%

15 BSM SYARIAH (TRIWULAN III) 1.450% 1.260% 1.550% 1.590%

16 BSM SYARIAH (TRIWULAN IV) 1.290% 0.950% 1.140% 2.290%

17 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN I) 4.140% 0.980% 2.850% 4.280%

18 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN II) 3.670% 1.610% 2.500% 4.030%

19 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN III) 3.910% 1.570% 4.460% 3.860%

20 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.420% 1.540% 4.260% 3.680%

21 MEGA SYARIAH (TRIWULAN I) 1.800% 2.640% 1.530% 1.420%

22 MEGA SYARIAH (TRIWULAN II) 2.020% 2.140% 1.510% 2.190%

23 MEGA SYARIAH (TRIWULAN III) 2.600% 2.250% 1.410% 1.630%

24 MEGA SYARIAH (TRIWULAN IV) 2.110% 1.790% 1.320% 1.450%

25 MUAMMALAT (TRIWULAN I) 5.830% 3.990% 1.970% 1.760%

26 MUAMMALAT (TRIWULAN II) 3.930% 3.570% 1.940% 1.860%

27 MUAMMALAT (TRIWULAN III) 3.360% 3.710% 1.610% 1.840%

28 MUAMMALAT (TRIWULAN IV) 3.510% 1.780% 1.810% 0.780%

Page 105: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

89

BOPO

NO Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013

1 BCA SYARIAH (TRIWULAN I) 86.14% 92.40% 95.63% 88.76%

2 BCA SYARIAH (TRIWULAN II) 88.31% 91.96% 92.24% 88.36%

3 BCA SYARIAH (TRIWULAN III) 89.90% 91.42% 92.61% 87.46%

4 BCA SYARIAH (TRIWULAN IV) 91.46% 91.72% 90.87% 86.91%

5 BNI SYARIAH (TRIWULAN I) 77.08% 67.98% 91.20% 82.95%

6 BNI SYARIAH (TRIWULAN II) 304.60% 78.20% 92.81% 84.44%

7 BNI SYARIAH (TRIWULAN III) 113.89% 78.06% 86.46% 84.06%

8 BNI SYARIAH (TRIWULAN IV) 88.05% 87.86% 85.39% 83.94%

9 BRI SYARIAH (TRIWULAN I) 92.88% 101.38% 99.15% 85.54%

10 BRI SYARIAH (TRIWULAN II) 94.82% 100.30% 91.16% 87.55%

11 BRI SYARIAH (TRIWULAN III) 98.74% 98.56% 84.49% 80.80%

12 BRI SYARIAH (TRIWULAN IV) 98.77% 99.56% 86.63% 95.24%

13 BSM SYARIAH (TRIWULAN I) 74.66% 73.07% 70.47% 69.24%

14 BSM SYARIAH (TRIWULAN II) 73.15% 74.02% 70.11% 81.63%

15 BSM SYARIAH (TRIWULAN III) 71.84% 73.85% 71.14% 87.53%

16 BSM SYARIAH (TRIWULAN IV) 74.97% 76.44% 73.00% 84.03%

17 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN I) 93.34% 93.72% 94.45% 88.67%

18 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN II) 94.67% 94.43% 94.05% 88.82%

19 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN III) 95.39% 93.96% 93.34% 91.50%

20 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN IV) 93.57% 93.86% 91.59% 92.29%

21 MEGA SYARIAH (TRIWULAN I) 81.19% 90.03% 80.03% 77.48%

22 MEGA SYARIAH (TRIWULAN II) 82.96% 89.49% 77.30% 81.41%

23 MEGA SYARIAH (TRIWULAN III) 85.92% 90.79% 76.89% 84.21%

24 MEGA SYARIAH (TRIWULAN IV) 88.86% 90.80% 77.28% 86.09%

25 MUAMMALAT (TRIWULAN I) 87.58% 84.72% 84.56% 82.79%

26 MUAMMALAT (TRIWULAN II) 90.52% 85.16% 84.56% 82.07%

27 MUAMMALAT (TRIWULAN III) 89.33% 86.54% 84.00% 82.67%

28 MUAMMALAT (TRIWULAN IV) 87.38% 85.52% 84.48% 85.12%

Page 106: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

90

NM

NO Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013

1 BCA SYARIAH (TRIWULAN I) 7.56% 11.81% 9.45% 8.45%

2 BCA SYARIAH (TRIWULAN II) 8.97% 11.40% 9.91% 8.40%

3 BCA SYARIAH (TRIWULAN III) 9.35% 11.48% 9.82% 8.04%

4 BCA SYARIAH (TRIWULAN IV) 9.48% 11.27% 9.56% 7.73%

5 BNI SYARIAH (TRIWULAN I) 5.75% 7.87% 7.92% 10.28%

6 BNI SYARIAH (TRIWULAN II) 6.11% 7.96% 9.97% 9.07%

7 BNI SYARIAH (TRIWULAN III) 4.47% 7.89% 9.97% 9.22%

8 BNI SYARIAH (TRIWULAN IV) 5.07% 8.07% 11.03% 9.51%

9 BRI SYARIAH (TRIWULAN I) 7.08% 8.20% 7.70% 6.61%

10 BRI SYARIAH (TRIWULAN II) 8.87% 7.78% 7.68% 6.57%

11 BRI SYARIAH (TRIWULAN III) 8.23% 7.59% 8.36% 7.48%

12 BRI SYARIAH (TRIWULAN IV) 7.50% 6.99% 7.15% 6.27%

13 BSM SYARIAH (TRIWULAN I) 6.17% 5.96% 6.88% 7.09%

14 BSM SYARIAH (TRIWULAN II) 6.23% 5.89% 6.80% 7.31%

15 BSM SYARIAH (TRIWULAN III) 6.39% 6.90% 7.00% 7.23%

16 BSM SYARIAH (TRIWULAN IV) 6.57% 7.48% 7.25% 7.25%

17 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN I) 2.91% 3.53% 2.64% 4.08%

18 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN II) 3.38% 3.82% 3.55% 4.01%

19 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN III) 3.56% 3.76% 3.82% 4.07%

20 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN IV) 3.95% 3.43% 3.94% 3.86%

21 MEGA SYARIAH (TRIWULAN I) 14.94% 16.13% 14.37% 11.66%

22 MEGA SYARIAH (TRIWULAN II) 15.13% 16.14% 14.70% 11.50%

23 MEGA SYARIAH (TRIWULAN III) 15.45% 15.76% 14.65% 11.21%

24 MEGA SYARIAH (TRIWULAN IV) 15.49% 15.33% 13.94% 10.66%

25 MUAMMALAT (TRIWULAN I) 6.39% 4.88% 4.40% 4.61%

26 MUAMMALAT (TRIWULAN II) 6.32% 5.22% 4.11% 4.62%

27 MUAMMALAT (TRIWULAN III) 6.44% 6.09% 4.51% 4.57%

28 MUAMMALAT (TRIWULAN IV) 5.24% 5.01% 4.64% 4.64%

Page 107: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

91

ROA

NO Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013

1 BCA SYARIAH (TRIWULAN I) 1.48% 0.87% 0.39% 0.92%

2 BCA SYARIAH (TRIWULAN II) 0.99% 0.89% 0.74% 0.97%

3 BCA SYARIAH (TRIWULAN III) 0.98% 0.95% 0.69% 0.99%

4 BCA SYARIAH (TRIWULAN IV) 0.78% 0.90% 0.84% 1.01%

5 BNI SYARIAH (TRIWULAN I) 2.51% 3.42% 0.63% 1.62%

6 BNI SYARIAH (TRIWULAN II) -12.02% 2.22% 0.65% 1.24%

7 BNI SYARIAH (TRIWULAN III) -0.65% 2.37% 1.31% 1.22%

8 BNI SYARIAH (TRIWULAN IV) 0.61% 1.29% 1.48% 1.37%

9 BRI SYARIAH (TRIWULAN I) 1.12% 0.23% 0.17% 1.70%

10 BRI SYARIAH (TRIWULAN II) 0.97% 0.20% 1.21% 1.41%

11 BRI SYARIAH (TRIWULAN III) 0.24% 0.40% 1.34% 1.36%

12 BRI SYARIAH (TRIWULAN IV) 0.35% 0.20% 1.19% 1.15%

13 BSM SYARIAH (TRIWULAN I) 2.04% 2.22% 2.17% 2.56%

14 BSM SYARIAH (TRIWULAN II) 2.22% 2.12% 2.25% 1.79%

15 BSM SYARIAH (TRIWULAN III) 2.30% 2.03% 2.22% 1.51%

16 BSM SYARIAH (TRIWULAN IV) 2.21% 1.95% 2.25% 1.53%

17 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN I) 0.65% 0.62% 0.54% 1.08%

18 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN II) 0.59% 0.65% 0.52% 1.04%

19 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN III) 0.63% 0.51% 0.61% 0.79%

20 BUKOPIN SYARIAH (TRIWULAN IV) 0.74% 0.52% 0.55% 0.69%

21 MEGA SYARIAH (TRIWULAN I) 3.18% 1.77% 3.52% 3.57%

22 MEGA SYARIAH (TRIWULAN II) 2.98% 1.87% 4.13% 2.94%

23 MEGA SYARIAH (TRIWULAN III) 2.47% 1.65% 4.11% 2.57%

24 MEGA SYARIAH (TRIWULAN IV) 1.90% 1.58% 3.18% 2.33%

25 MUAMMALAT (TRIWULAN I) 1.48% 1.38% 1.51% 1.72%

26 MUAMMALAT (TRIWULAN II) 1.07% 1.74% 1.61% 1.66%

27 MUAMMALAT (TRIWULAN III) 0.81% 1.55% 1.62% 1.68%

28 MUAMMALAT (TRIWULAN IV) 1.36% 1.52% 1.54% 1.37%

Page 108: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

92

Lampiran 3: Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROA 56.5000 32.47341 112 INF 56.5000 32.41343 112 GDP 1948715.6625 256440.58433 112 NPF .0188 .01167 112 BOPO 56.5000 32.47549 112 NM .0784 .03387 112

Correlations

ROA INF GDP NPF BOPO NM

Pearson Correlation

ROA 1.000 .135 .098 -.148 -.863 .401

INF .135 1.000 .186 .011 -.077 -.037

GDP .098 .186 1.000 -.145 -.166 -.025

NPF -.148 .011 -.145 1.000 .265 -.353

BOPO -.863 -.077 -.166 .265 1.000 -.157

NM .401 -.037 -.025 -.353 -.157 1.000

Sig. (1-tailed)

ROA . .077 .151 .059 .000 .000 INF .077 . .025 .454 .210 .351 GDP .151 .025 . .063 .040 .397 NPF .059 .454 .063 . .002 .000 BOPO .000 .210 .040 .002 . .049 NM .000 .351 .397 .000 .049 .

N

ROA 112 112 112 112 112 112

INF 112 112 112 112 112 112

GDP 112 112 112 112 112 112

NPF 112 112 112 112 112 112

BOPO 112 112 112 112 112 112

NM 112 112 112 112 112 112

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .925a .856 .849 12.60955 1.846

a. Predictors: (Constant), NM, GDP, INF, BOPO, NPF b. Dependent Variable: ROA

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 100197.913 5 20039.583 126.034 .000b

Residual 16854.087 106 159.001

Total 117052.000 111 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), NM, GDP, INF, BOPO, NPF

Page 109: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

93

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 70.506 11.238 6.274 .000 INF .084 .038 .084 2.225 .028 .960 1.042

GDP -2.941E-006 .000 -.023 -.605 .546 .923 1.083

NPF 540.902 113.653 .194 4.759 .000 .814 1.228

BOPO -.859 .039 -.859 -22.142 .000 .903 1.107

NM 322.959 38.044 .337 8.489 .000 .863 1.159

a. Dependent Variable: ROA

Page 110: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

94

Page 111: Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30336/1/YOGA... · merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau

95

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 112

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation 12.32228134

Most Extreme Differences Absolute .084 Positive .055 Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .886 Asymp. Sig. (2-tailed) .412

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.