skripsi di ajukan sebagai salah satu syarat untuk ...repository.fisip-untirta.ac.id/726/1/kualitas...

Download SKRIPSI Di ajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk ...repository.fisip-untirta.ac.id/726/1/KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI... · Kepada teman-teman kelas G Non Reguler angkatan 2009 Ilmu

If you can't read please download the document

Upload: trinhnhu

Post on 07-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI RUMAH SAKIT UMUM

    DAERAH (RSUD) DR.ADJIDARMO

    KABUPATEN LEBAK

    SKRIPSI

    Di ajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

    Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

    Oleh

    Nama : Derry Bagus Dhikasongko

    Nim : 6661092060

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

    BANTEN 2016

  • ABSTRAK

    DERRY BAGUS DHIKASONGKO, NIM. 6661092060. 2016. Kualitas Pelayanan Publik di Rumah

    Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. Program Studi Ilmu Administrasi

    Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I

    Rahmawati, S.Sos, M.si. Pembimbing II Jullianes Cadith S.Sos, M.Si.

    Penelitian ini membahas mengenai Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kualitas

    Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak ditinjau dari

    dimensi Tangibles, Realibility, Responsiveness, Competence, Courtesy, Credibility, Security, Access,

    Communication dan Understanding the customer . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    metode kuantitatif deskriptif. Data didapatkan dengan cara penyebaran kuesioner, kuesioner disebar

    kepada 100 responden. Responden dari penelitian ini adalah pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum

    Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis

    Service Quality (SERVQUAL). Untuk pengolahan dan analisis data menggunakan uji validitas, uji

    reliabilitas, uji normalitas, uji t-test, dan uji pihak kanan. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas pelayanan

    kesehatan pasien di RSUD dr. Adjidarmo belum baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai thitung lebih kecil

    dibandingkan dengan nilai ttabel (- 25,154 < 1,645) yang didukung dengan hasil pencapaian skor 55,66%

    dari angka minimal 60%. Jadi kesimpulannya adalah kualitas pelayanan kesehatan pasien di Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak belum baik. Saran dari peneliti indikator

    tangibles dapat ditingkatkan lagi.

    Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, SERVQUAL

  • ABSTRACT

    DERRY BAGUS DHIKASONGKO, NIM. 6661092060. Quality Of Public Services at the Regional

    General Hospital (Hospital) Dr.Adjidarmo Lebak. The study program of Public Administration.

    Faculty of Social Science and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Supervisor I

    Rahmawati, S.Sos, M.Sc. Supervisor II Jullianes Cadith S.Sos, M.Sc.

    This study discusses the Quality of Public Services at the Regional General Hospital (Hospital)

    Dr.Adjidarmo Lebak. The purpose of this study was to determine how the Quality of Health Care Patients

    in General Hospital (Hospital) Dr.Adjidarmo Lebak terms of the dimension Tangibles, Realibility,

    Responsiveness, Competence, Courtesy, Credibility, Security, Access, Communication and Understanding

    the customer. The method used in this research is descriptive quantitative method. Data obtained by

    distributing questionnaires, questionnaires were distributed to 100 respondents. Respondents of this study

    are patients who seek treatment at the General Hospital (Hospital) Dr.Adjidarmo Lebak. The analysis

    technique used is the technique of analysis Service Quality (SERVQUAL). For data processing and

    analysis using validity, reliability test, normality test, t-test, and the test right. Results from this study is the

    quality of health service patients in Hospital dr. Adjidarmo yet either. It can be seen from tcount smaller

    than the value t table (- 25.154

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat

    dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini. Shalawat

    beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad

    SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, kepada umatnya hingga akhir zaman

    Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik

    Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Judul yang penulis ajukan adalah

    Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.

    Adjidarmo Kabupaten Lebak.

    Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

    bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan

    ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang

    terhormat:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Rektor Universitas Sultan

    Ageng Tirtayasa.

    2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    i

  • 4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos M.Si Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

    Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan III Fakultas

    Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

    Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

    Tirtayasa.

    7. Bapak Riswanda, Ph.D, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

    Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

    Tirtayasa.

    8. Ibu Titi Stiawati, S.Sos., M.Si, Dosen Pembimbing Akademik.

    9. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah

    memberikan dukungan dan bimbingannya kepada peneliti dalam

    melaksanakan penelitian.

    10. Juliannes Cadith,S.Sos.,M.Si Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan dukungan dan bimbingannya kepada peneliti dalam

    melaksanakan penelitian.

    11. Seluruh Dosen dan Staff pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama masa

    perkuliahan.

    12. Untuk Kedua Orang tuaku yang selalu memberikan dorongan dan doa

    tanpa henti.

    ii

  • 13. Kepada teman-teman kelas G Non Reguler angkatan 2009 Ilmu

    Administrasi Negara SDP dan Bobners yang selalu memberi motivasi

    kepada saya dalam mengerjakan skripsi ini.

    14. Kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak.

    15. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu,

    terimakasih telah bersedia membantu dan memberikan informasi dalam

    penyusunan proposal skripsi ini.

    Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

    dikarenakan keterbatasan ilmu peneliti. Oleh karena itu, Peneliti dengan rendah

    hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi

    ini, Peneliti berharap adanya keritik dan saran yang bersifat membangun demi

    kesempurnaan penelitian ini.

    Serang, Juni 2016

    Derry Bagus Dhikasongko

    iii

  • DAFTAR ISI

    JUDUL

    ABSTRAK

    ABSTRACT

    LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

    LEMBAR PERSETUJUAN

    LEMBAR PENGESAHAN

    KATA PENGANTAR . i

    DAFTAR ISI iv

    DAFTAR TABEL viii

    DAFTAR DIAGRAM . ix

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah 1

    1.2 Identifikasi Masalah .. 6

    1.3 Batasan Masalah ... 7

    1.4 Rumusan Masalah .. 7

    1.5 Tujuan Penelitian . 7

    iv

  • 1.6 Manfaat Penelitian . 7

    1.7 Sistematika Penulisan 8

    BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    2.1 Deskripsi Teori .. 14

    2.1.1 Pengertian Kualitas . 14

    2.1.2 Pengertian Pelayanan .. 15

    2.1.3 Jenis-jenis Pelayanan .. 20

    2.1.4 Pengertian Kualitas Pelayanan .. 22

    2.1.5 Dimensi Kualitas Pelayanan 26

    2.2 Penelitian Terdahulu 27

    2.3 Kerangka Berfikir . 28

    2.4 Hipotesis Penelitian .. 30

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian 31

    3.2 Lingkup Peneletian 32

    3.3 Lokasi Penelitian 32

    3.4 Variabel Penelitian .. 32

    3.4.1 Definisi konsep 32

    3.4.2 Definisi Operasional 33

    v

  • 3.5 Instrumen Penelitian 34

    3.6 Populasi dan Sampel 37

    3.6.1 Populasi Penelitian .. 37

    3.6.2 Sampel Penelitian 37

    3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 40

    3.7.1 Uji Validitas 40

    3.7.2 Uji Reliabilitas 41

    3.7.3 Uji Normalitas .. 42

    3.7.4 Uji t-Test 42

    3.7.5 Uji Pihak Kanan .... 43

    3.8 Lokasi dan jadwal penelitian .. 44

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 Deskripsi Objek Penelitian 45

    4.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak . 45

    4.1.2 Sejarah Singkat RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak . 45

    4.1.3 Visi dan Misi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak 47

    4.1.4 Data Dasar Rumah Sakit Tahun 2014 50

    4.1.5 Struktur Organisasi . 52

    4.1.6 Fasilitas Pelayanan 55

    4.2 Deskripsi Data . 56

    4.3 Pengujian persyaratan statistik . 83

    4.3.1 Uji validitas instrument . 83

    vi

  • 4.3.2 Uji reliabilitas instrument . 85

    4.4 Pengujian hipotesis 85

    4.5 interpretasi hasil penelitian ... 89

    4.6 Pembahasan .. 96

    BAB V. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan . 100

    5.2 Saran 101

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    vii

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 kerangka berfikir ............................................................................... 29

    Tabel 3.1 Skoring Item Instrumen ................................................................ 35

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 36

    Tabel 3.3 Jumlah Kunjungan Pasien Inap dan Pasien Jalan di RSUD

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak ....................................................... 39

    Tabel 3.4 Jadwal Penelitian .............................................................................. 44

    Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian 101

    Tabel 4.2 Reliability Statistics. 103

    Tabel 4.3 Rekap Jumlah Responden .. 106

    viii

  • DAFTAR DIAGRAM

    Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................89

    Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia...90

    Diagram 4.3 Adanya jumlah kursi yang memadai di ruang tunggu Rumah Sakit Umum

    Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak91

    Diagram 4.3 Terdapat toilet umum yang bersih di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak..91

    Diagram 4.3 Tersedianya lahan parkir yang memadai di Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak91

    Diagram 4.3 Apakah perlu adanya papan pengumuman khusus yang memuat informasi

    pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak91

    Diagram 4.4 Kesesuaian pelayanan sesuai dengan nomor antrian92

    Diagram 4.4 Tidak pernah terjadi kesalahan dalam penanganan kepada pasien di Rumah

    Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak92

    Diagram 4.4 Tidak pernah terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien di

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak92

    Diagram 4.5 Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak cepat dalam melaksanakan pelayanan..93

    Diagram 4.5 Para pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSU D) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak yang ditemui dapat memberikan respon yang cepat terhadap

    permintaan pasien.93

    ix

  • Diagram 4.6 Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak dapat memberikan informasi tentang pelayanan yang

    diberikan...94

    Diagram 4.6 Para pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak memiliki kemampuan sesuai dengan tugasnya...94

    Diagram 4.7 Para petugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak ramah dalam melayani pasien..95

    Diagram 4.7 Sikap pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak baik dalam memberikan pelayanan..95

    Diagram 4.8 Anda merasa percaya terhadap perhatian yang diberikan pegawai di Rumah

    Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak96

    Diagram 4.8 Para pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak dapat mengatasi keluhan para pasien.96

    Diagram 4.8 Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak memberikan pelayanan sesuai dengan

    kebutuhan.96

    Diagram 4.9 Adanya petugas keamanan/satpam yang menjaga keamanan di Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak..97

    Diagram 4.9 Para pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak memberikan pelayanan yang tidak

    mengecewakan..97

    Diagram 4.10 Adanya no telepon yang bisa dihubungi di Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak dalam keadaan darurat...98

    Diagram 4.10 Anda merasa mudah untuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak..98

    Diagram 4.11 Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak tidak berbeli-belit...99

    x

  • Diagram 4.11 Adanya informasi tentang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak melalui media cetak/televisi..99

    Diagram 4.11 Adanya papan informasi untuk menuju ruang pelayanan di Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak..99

    Diagram 4.12 Para pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak membantu pasien dalam mengisi formulir

    pendaftaran.100

    Diagram 4.12 Para pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak memehami kebutuhan pasien..100

    Diagram 4.12 Anda memahami setiap informasi yang di berikan oleh para pegawai di Rumah

    Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak..100

    xi

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang Masalah

    Berkembangnya teknologi dan informasi menyebabkan pengetahuan

    masyarakat meningkat, sehingga masyarakat lebih selektif dalam memilih fasilitas

    pelayanan yang digunakannya. Pemilihan fasilitas pelayanan tersebut biasanya

    ditempuh masyarakat dengan cara memanfaatkan bantuan dari berbagai macam

    media yang kemudian dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

    pelayanan yang akan digunakan.

    Negara Indonesia merupakan negara demokrasi dengan basis melayani

    masyarakat melalui instansi pemerintah yang tersebar dengan visi dan misi

    Melayani Kepentingan Umum Masyarakat. Pelayanan umum dimasyarakat

    yang disediakan oleh pemerintah ini bertujuan mempermudah akses masyarakat

    terhadap banyaknya akan kebutuhan individu atau umum yang digunakan dalam

    berbagai kepentingan. Tugas pokok pemerintah pada hakekatnya adalah

    memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat.

    Pelayanan publik merupakan suatu upaya yang dilakukan pemerintah

    untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat baik berupa barang maupun jasa dalam

    rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (MENPAN No

    63/2003). Sesuai dengan definisi tersebut, pelayanan publik dilakukan oleh

    instansi-instansi pemerintah baik dipusat maupun daerah. Segala bentuk

    pemenuhan kebutuhan tersebut dilaksanakan untuk membantu mewujudkan

    1

  • 2

    tujuan negara yang salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum serta

    mencerdaskan kehidupan bangsa (Pembukaan UUD 45). Pelayanan publik

    merupakan tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi

    pemerintah, baik itu di Pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik

    Negara. Pelayanan publik tersebut bisa berbentuk pelayanan barang publik

    maupun pelayanan jasa. Oleh sebab itu substansi administrasi sangat berperan

    dalam mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam

    mencapai tujuan dengan tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.

    Salah satu bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah

    pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan

    dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih

    efisien, efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti

    yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

    951/Menkes/SK/VI/2000 yaitu bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah

    untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

    orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan

    meningkatnya tingkat pendidikan dan keadaan sosial dalam masyarakat maka,

    meningkat pula kesadaran akan arti hidup sehat dan keadaaan tersebut

    menyebabkan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu,

    nyaman dan berorientasi pada kepuasan konsumen semakin mendesak dimana

    diperlukan kinerja pelayanan yang tinggi.

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah pada Bab IV pasal 11 ayat (2) ditetapkan bahwa bidang

  • 3

    pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota

    adalah pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian,

    perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup,

    pertanahan, koperasi, dan tenaga kerja. Berdasarkan undang-undang tersebut,

    bidang kesehatan menempati urutan kedua (setelah bidang pekerjaan umum) dari

    bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten

    dan kota. Ini berarti bahwa dalam rangka Otonomi Daerah, Pemerintah Kabupaten

    dan Pemerintah Kota bertanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan

    pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di

    wilayahnya, dengan memberikan pelayanan yang memuaskan.

    Pemerintah Kabupaten Lebak telah berusaha memenuhi kebutuhan

    masyarakat akan pelayanan kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit dan Pusat

    Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di seluruh wilayah Kabupaten Lebak.

    Namun sampai saat ini usaha pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat

    akan kesehatan masih belum dapat memenuhi harapan masyarakat, banyak

    anggota masyarakat yang mengeluh dan merasa tidak puas dengan pelayanan

    yang diberikan oleh Rumah Sakit.

    Hakikat dasar dari Rumah Sakit adalah sebagai pemenuhan kebutuhan dan

    tuntutan pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada

    Rumah Sakit. Pasien memandang bahwa hanya Rumah Sakit yang mampu

    memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas

    rasa sakit yang dideritanya. Pasien mengharapkan pelayanan yang siap, cepat,

    tanggap dan nyaman terhadap keluhan penyakit pasien. Salah satu keluhan yang

  • 4

    sering terdengar dari masyarakat yang berhubungan dengan aparatur pemerintah

    adalah selain berbelitbelit akibat birokrasi yang kaku, perilaku oknum aparatur

    yang kadang kala kurang bersahabat, juga kinerja pegawai dalam memberikan

    pelayanan dalam hal ini ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan, kuantitas

    dan kualitas pelayanan yang masih sangat rendah. Rendahnya kinerja pelayanan

    akan membangun citra buruk pada Rumah Sakit, dimana pasien yang merasa tidak

    puas akan menceritakan kepada rekan-rekannya. Begitu juga sebaliknya, semakin

    tinggi kinerja pelayanan yang diberikan akan menjadi nilai plus bagi Rumah

    Sakit, dalam hal ini pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan

    oleh Rumah Sakit. Rumah Sakit dapat mengetahui kinerja pelayanan dari para

    pasien melalui umpan balik yang diberikan pasien kepada Rumah Sakit tersebut

    sehingga dapat menjadi masukan untuk peningkatan kinerja pelayanan.

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak

    yang merupakan tempat pelayanan kesehatan di Daerah Kabupaten Lebak yang

    dikelola oleh pemerintah setempat dengan visi misi Menjadi Rumah Sakit yang

    Handal dan Berdaya Saing di Provinsi Banten sehingga akan menumbuhkan

    Perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjadikan Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo sebagai tempat pelayanan kesehatan yang

    menarik masyarakat Kabupaten Lebak khususnya daerah lain pada umumnya.

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adjidarmo kabupaten Lebak yang

    secara terus menerus berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan menerapkan

    Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, SPO (Standar Prosedur Operasional)

    Pelayanan Medis, Keperawatan, Penunjang Medik, Administrasi dan Keuangan.

  • 5

    Untuk mencapai standar tersebut Rumah Sakit berupaya melengkapi kekurangan-

    kekurangan dalam pelayanannya, diantaranya ketersediaan fasilitas, sarana dan

    prasarana serta Sumber Daya Manusia yang handal dan professional dibidangnya.

    Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo ini terdapat banyak

    tim medis baik itu perawat maupun dokter yang sudah ahli dan berpengalaman

    dibidangnya masing-masing. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan

    kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo tentunya

    dihadapkan pada beberapa masalah yang menyangkut kegiatan operasionalnya.

    Masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan penilaian terhadap pelayanan yang

    diberikan menjadi kurang baik, bahkan dapat menimbulkan rasa ketidak puasan

    pasien atau pengguna jasa.

    Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak tentunya

    dihadapkan pada beberapa masalah yang menyangkut kegiatan operasionalnya.

    Masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan penilaian terhadap pelayanan yang

    diberikan menjadi kurang baik, bahkan dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan.

    Adapun masalah fisik dalam pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak yaitu kurangnya sarana prasarana

    peralatan ruang tunggu pasien dalam pengambilan obat atau registrasi pasien,

    dimana rumah sakit mempunyai keterbatasan kursi didalam ruang tunggu dan

    kurangnya fasilitas tempat ruang tunggu untuk keluarga pasien rawat inap. Lahan

    parkir yang kurang memadai sehingga banyak penumpukan kendaran di

    lingkungan rumah sakit Masalah non-fisik yang sering di hadapi oleh

  • 6

    pasien/masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adjidarmo

    Kabupaten Lebak yaitu pasien mengalami adanya ketidak ramahan dan kurangnya

    respon aktif dari petugas pelayanan. Oleh dari itu pihak Rumah Sakit Umum

    Daerah (RSUD) Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak harus segera membenahi semua

    permasalahan yang ada dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.

    Adjidarmo Kabupaten Lebak karena jika tidak segera dibenahi akan berdampak

    buruk bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

    terutama kepada kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak yang telah diuraikan

    diatas, penulis dapat mengidentifkasikan permasalahan-permasalahan dalam

    penelitian ini sebagai berikut :

    1. Kurangnya sarana prasarana peralatan ruang tunggu pasien dalam

    pengambilan obat atau registrasi pasien, dimana rumah sakit mempunyai

    keterbatasan kursi didalam ruang tunggu dan kurangnya fasilitas tempat

    ruang tunggu untuk keluarga pasien rawat inap.

    2. Pasien merasa kurang adanya keramahan dan respon aktif dari petugas

    pelayanan.

    3. Lahan parkir yang kurang memadai sehingga banyak penumpukan

    kendaran di lingkungan rumah sakit.

  • 7

    1.3 Batasan Masalah

    Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak yang memberikan pelayanan publik kepada

    pasien. Oleh karena itu, masalah penelitian ini dibatasi pada Kualitas Pelayanan

    Publik di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak.

    1.4 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, Penulis merumuskan

    permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    Bagaimana Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak?

    1.5 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk

    Mengetahui Kualitas Pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak

    1.6 Manfaat Penelitian

    Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

    pihak, yaitu antara lain :

    1. Bagi Penulis

    Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam bidang

    manajemen pelayanan publik yang diteliti saat ini yaitu tentang Kualitas

    Pelayanan Kesehatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak Bagi instansi

  • 8

    Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

    terutama di bidang pelayanan agar lebih baik lagi sehingga sesuai dengan harapan

    khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak.

    2. Bagi instansi

    Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

    terutama di bidang pelayanan agar lebih baik lagi sehingga sesuai dengan harapan

    khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak.

    1.7 Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Latar belakang masalah menggambarkan situasi, kondisi, ruang

    lingkup dan kedudukan permasalahan yang akan diteliti dalam

    bentuk uraian secara deduktif, dari ruang lingkup yang paling

    umum hingga menukik ke masalah yang lebih spesifik, yang

    relevan dengan judul penelitian. Pada bagian ini juga digambarkan

    apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Identifikasi masalah adalah masalah-masalah yang muncul yang

    berkaitan dengan tema/topik/judul penelitian atau dengan variabel

  • 9

    yang akan diteliti. Identifikasi masalah dapat diajukan dalam

    bentuk pertanyaan atau pernyataan.

    1.3 Batasan Masalah

    Pembatasan masalah dalam penelitian diperlukan untuk lebih

    mempersempit masalah yang akan diteliti. Batasan masalah

    penelitian akan memuat objek penelitian, subjek penelitian, dan

    lokus penelitian secara jelas.

    1.4 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah penelitian menjawab pertanyaan Apa yang

    akan diselesaikan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Dalam

    bagian ini, masalah penelitian dikemukakan dalam bentuk

    pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicari

    jawabannya dalam penelitian ini.

    1.5 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian mengungkapkan tentang apa yang akan

    diselesaikan dan dicapai dalam penelitian terhadap permasalahan

    yang telah dirumuskan sebelumnya. Isi dan dan rumusan tujuan

    penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah.

    1.6 Manfaat Penelitian

    Pada bagian ini dikemukakan apa yang menjadi kegunaan hasil

    penelitian, baik manfaat teoritis dan manfaat praktis dari

    diadakannya penelitian.

  • 10

    1.7 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara

    singkat dan jelas.

    BAB II DESKRIPSI TEORI

    2.1 Deskripsi Teori

    Deskripsi teori mengkaji beberapa teori yang relevan dengan

    permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunnya

    secara teratur untuk digunakan dalam merumuskan masalah

    sehingga akan diperoleh konsep penelitian yang jelas.

    2.2 Kerangka Berpikir

    Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

    kelanjutan dari deskripsi teori.

    2.3 Hipotesis Penelitian

    Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan observasi dan

    pengumpulan data di lapangan, kajian teori, dan kerangka berpikir

    peneliti. Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara

    terhadap permasalahan yang akan diteliti dan akan diuji

    kebenarannya.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Metode penelitian menjelaskan metode yang dipergunakan dalam

    penelitian.

  • 11

    3.2 Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan

    jenis alat pengumpul data yang digunakan, proses pengumpulan

    data, dan teknik penentuan kualitas instrumen.

    3.3 Populasi dan Sampel

    Pada sub bab ini dijelaskan mengenai wilayah generalisasi atau

    populasi penelitian, penetapan besar sampel, dan teknik

    pengambilan sampel.

    3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

    Sub bab ini menjelaskan teknik analisa beserta rasionalisasinya.

    Teknik analisis data harus sesuai dengan sifat data yang diteliti.

    3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

    Menjelaskan tentang lokasi dan jadwal penelitian tersebut

    dilaksanakan.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

    Menjelaskan objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian

    secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam

    penelitian ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan

    serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

  • 12

    4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

    Pengujian persyaratan Statistik ini dengan menggunakan uji

    statistik tertentu. Yaitu, uji validitas dan uji rehabilitas.

    4.3 Deskripsi Data

    Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah

    unakan teknik analisa data kuantitatif yang relevan.

    4.4 Pengujian Hipotesis

    Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik

    analisa statistik, dimana hasil analisa tersebut adalah teruji

    tidaknya hipotesis nol penelitian. Hasil perhitungan akhir statistik

    disajikan dalam diagram batang, sedangkan perhitungan

    selengkapnya disajikan dalam lampiran.

    4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

    Melakukan interpretasi atau penafsiran terhadap hasil akhir

    pengujian hipotesis. Kendatipun hasil analisis statistik itu sendiri

    sudah merupakan suatu kesimpulan, namun belum memadai tanpa

    ada interpretasi yang dikaitkan dengan rumusan masalah.

    4.6 Pembahasan

    Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

    Terhadap hipotesis yang diterima barangkali tidak ada persoalan,

    tetapi terhadap hipotesis yang ditolak harus diberikan berbagai

    dugaan yang menjadi penyebabnya.

  • 13

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Menyimpulkan hasil penelitian secara jelas, singkat, mudah

    dipahami, dan harus sejalan dengan permasalahan serta hipotesis

    penelitian.

    5.2 Saran

    Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang

    yang diteliti, baik secara teoritis maupun praktis.

    DAFTAR PUSTAKA

  • BAB II

    DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS

    2.1 Deskripsi Teori

    Pada bagian kerangka teori ini dimaksudkan untuk memberikan jawaban

    atas pertanyaan dalam rumusan masalah sebelumnya. Untuk menjawab rumusan

    masalah tersebut perlu membedah kembali tentang konsep kualitas pelayanan,

    seberapa besarkah kualitas pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak.

    2.1.1 Pengertian Kualitas

    Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu

    yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari

    penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan

    dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai

    pemimpin ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.

    Definisi lain Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan

    dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

    melebihi harapan (Tjiptono, 2001:4). Sementara itu, Philip Kotler mendefinisikan

    kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang

    berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan

    atau yang tersirat. Melalui pengertian ini terlihat bahwa suatu barang atau jasa

    akan dinilai bermutu apabila dapat memenuhi ekspektasi konsumen akan nilai

    14

  • 15

    produk tersebut. Artinya, mutu merupakan salah satu faktor yang menentukan

    penilaian kepuasan konsemen.

    2.1.2 Pengertian Pelayanan

    Pelayanan merupakan terjemahan dari istillah service dalam bahasa

    Inggris yang menurut Kotler yang dikutip Tjiptono, setiap tindakan atau

    perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, yang pada

    dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

    kepemilikan sesuatu.(Tjiptono,2004:6). Kemudian Sutopo dan Sugiyanti

    mengemukakan bahwa pelayanan mempunyai pengertian sebagai membantu

    menyiapkan (atau mengurus) apa yang diperlukan seseorang.(Sutopo dan

    Sugiyanti, 1998:25). Sebagai suatu produk, pelayanan (service) mempunyai sifat

    yang khas, yang menyebabkan berbeda dengan produk yang lain. Menurut

    Martiani (1995:1). pelayanan mempunyai lima sifat dasar sebagai berikut:

    1. (intangible) Tidak berwujud

    2. (inseperability) Tidak dapat dipisah-pisahkan

    3. (variability) Berubah-ubah / beragam

    4. (perishability) Tidak tahan lama

    5. (unowwership) Tidak ada kepemilikan

    Dalam kaitannya dengan pelayanan umum Sedarmayanti mengungkapkan

    bahwa yang dimaksud dengan pelayanan umum adalah melayani suatu jasa yang

    dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala bidang.(Sedarmayanti, 1999:195). Hal

    senada juga diungkapkan oleh Saefullah, yang menyatakan bahwa pelayanan

    umum (public service) adalah pelayanan yang diberikan pada masyarakat umum

  • 16

    yang menjadi warga negara atau yang secara sah menjadi penduduk negara yang

    bersangkutan.(Saefullah, 1999:5).

    Kemudian pelayanan publik menurut Pamudji adalah berbagai kegiatan

    pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang

    barang dan jasa.(Pamudji, 1994:21). Adapun yang dimaksud pelayanan publik

    menurut Ndraha, yaitu Proses produksi barang dan jasa yang ditujukan kepada

    publik.(Ndraha, 2000:58). Lebih jelas lagi yang dimaksud dengan pelayanan

    umum, telah disebutkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

    Negara Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum,

    adalah sebagai berikut :

    Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

    pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik

    Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya

    pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan

    peraturan perundang-undangan (KEPMENPAN No.81 tahun 1993:

    Pendahuluan). Beberapa pengertian pelayanan umum diatas mengemukakan

    bahwa pelayanan umum atau pelayanan publik merupakan berbagai kegiatan yang

    harus dilakukan oleh pemerintah baik di Pusat, di Daerah, dan BUMN/BUMD

    untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi tuntutan dari masyarakat. Kebutuhan

    tersebut meliputi produk pemerintah yang berupa barang dan jasa yang tergolong

    sebagai jasa publik dan layanan sipil.

    Mengenai hak dan kewajiban pemberi maupun penerima pelayanan umum

    telah dijelaskan dalam pasal 4-7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

  • 17

    Perlindungan Konsumen. Pemerintah sebagai pemberi pelayanan umum harus

    memperhatikan hak-hak masyarakat sebagai pengguna layanan, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

    barang dan/atau jasa.

    2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau

    jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

    dijanjikan.

    3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

    barang dan/atau jasa.

    4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang

    digunakan.

    5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian

    sengketa perlindungan konsumen secara patut.

    6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

    7. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak

    diskriminatif.

    8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila

    barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

    sebagaimana mestinya.

    Hak dan kewajiban masyarakat dalam menerima pelayanan merupakan

    hak yang mutlak didapatkan oleh setiap masyarakat. Pasal 4 Undang-Undang

    No.8 Tahun 1999 dijelaskan bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan

  • 18

    perhatian atas pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh pemerintah tanpa

    terkecuali. Menurut Nisjar ada beberapa ciri-ciri atau kriteria dari pelayanan

    umum, sebagaimana yang dikutip oleh Sedarmayanti (1999:195). yaitu sebagai

    berikut:

    1. Prosedur pelayanan harus mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan,

    sehingga terhindar dari prosedur birokratik yang sangat berlebihan,

    berbelit-belit.

    2. Pelayanan diberikan secara jelas dan pasti, sehingga ada suatu kejelasan

    dan kepastian bagi pelanggannya dalam menerima pelayanan tersebut.

    3. Pemberian pelayanan senantiasa diusahakan agar pelayanan dapat

    dilaksanakan secara efektif dan efisien.

    4. Pelayanan harus senantiasa memperhatikan kecepatan dan ketepatan

    waktu yang sudah ditentukan.

    5. Pelanggan setiap saat dapat dengan mudah memperoleh berbagai

    informasi yang berkaitan dengan pelayanan secara terbuka.

    6. Dalam berbagai kegiatan pelayanan, baik teknis maupun admnistrasi

    pelanggan selalu diperlakukan dengan motto: costumer is king and

    costumer is always right.

    Pelayanan kepada masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi aparatur

    pemerintah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sehingga

    penyelenggaraannya harus terus ditingkatkan sesuai dengan sasaran

    pembangunan. Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.

    81 Tahun 1993 telah ditetapkan 8 (delapan) sendi pelayanan yang harus dapat

  • 19

    dilaksanakan oleh instansi atau satuan kerja dalam suatu departemen yang

    berfungsi sebagai unit pelayanan umum. Kedelapan sendi yang dimaksud

    dijelaskan lebih lanjut oleh Sedarmayanti (1999:200-201), sebagai berikut:

    1. Kesederhanaan, berarti bahwa tata cara / prosedur pelayanan umum dapat

    diterapkan secara lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan

    mudah dilakukan. Ada informasi pelayanan yang dapat berupa loket

    informasi, layanan pengaduan disertai petunjuk pelayanan.

    2. Kejelasan dan kepastian, artinya tertera dengan jelas waktu pelayanan,

    berapa dan bagaimana syarat pelayanan, dicantumkan jam kerja kantor

    untuk pelayanan masyarakat, jadwal dan pelaksanaan pelayanan,

    pengaturan tarif, dan terdapat pengaturan tugas dan penunjukan petugas

    sesuai dengan keahlian yang dimiliki pegawai.

    3. Keamanan, berarti hasil produk pelayanan memenuhi kualitas teknis

    (aman) dan dilengkapi dengan jaminan purna pelayanan secara

    administratif (pencatatan dokumentasi, tagihan), dilengkapi dengan sarana

    dan prasarana pelayanan (peralatan) yang dimanfaatkan secara optimal.

    Penataan ruang dan lingkungan kantor yang diupayakan rapi, bersih, dan

    memberikan rasa aman.

    4. Keterbukaan, berarti adanya upaya publikasi atau penyebaran informasi

    yang dilakukan melalui media atau bentuk penyuluhan tentang adanya

    pelayanan yang dimaksud.

    5. Efisiensi, berarti bahwa persyaratan pelayanan ditujukan langsung dengan

    pencapaian sasaran.

  • 20

    6. Ekonomis, berarti adanya kewajaran dalam penetapan biaya, harus

    disesuaikan dengan nilai barang atau jasa pelayanan.

    7. Keadilan yang merata, berarti pelayanan harus diupayakan untuk dapat

    menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui distribusi yang adil dan

    merata, juga tidak memperbolehkan adanya diskriminasi.

    8. Ketepatan waktu, artinya organisasi harus dapat melayani dengan cepat

    dan tepat sesuai dengan aturan yang berlaku, petugas harus tanggap dan

    peduli dalam memberikan pelayanan, termasuk disiplin dan kemampuan

    melaksanakan tugas. Dari segi etika, keramahan dan sopan santun juga

    perlu diperhatikan.

    2.1.3 Jenis-Jenis Pelayanan

    Dilihat dari bidang kegiatan ekonomi, Fitzsmmons yang dikutip oleh

    Saefullah (1999:7-8). membedakan lima jenis pelayanan umum, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Business service, menyangkut pelayanan dalam kegiatan-kegiatan

    konsultasi, keuangan dan perbankan;

    2. Trade service, kegiatan-kegiatan pelayanan dalam penjualan,

    perlengkapan, dan perbaikan;

    3. Infrastructur service, meliputi kegiatan-kegiatan pelayanan dalam

    komunikasi dan transportasi;

    4. Social and personal service, pelayanan yang diberikan antara lain dalam

    kegiatan rumah makan dan pemeliharaan kesehatan; dan

  • 21

    5. Public administration, yang dimaksudkan disini adalah pelayanan dari

    pemerintah yang membantu kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.

    Kemudian menurut Ndraha (2000:56), pelayanan publik terdiri dari

    layanan publik, jasa publik maupun layanan civil. Lebih lanjut ia menjelaskan

    perbedaan antara layanan publik dengan layanan civil, sebagai berikut: Layanan

    civil (civil service) berbeda dengan layanan publik (public service). Layanan civil

    tidak dijual beli, dimonopoli oleh badan-badan publik (pemerintah, negara), dan

    tidak boleh diprivatisasikan (diswastakan), sedangkan layanan publik dijual beli,

    di bawah kontrol legislatif. Setelah mempelajari berbagai pembagian jenis-jenis

    pelayanan umum (Public service), Saefullah menyimpulkan bahwa pada dasarnya

    secara garis besar pelayanan umum yang diberikan oleh pemerintah kepada

    masyarakat dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu sebagai

    berikut: Pertama, pelayanan umum yang diberikan tanpa memperhatikan orang

    perseorang, tetapi keperluan masyarakat secara umum. Dalam pelayanan ini

    meliputi penyediaan sarana dan prasarana transportasi, penyediaan pusat-pusat

    kesehatan, pembangunan lembaga-lembaga pendidikan, pemeliharaan keamanan,

    dan lain sebagainya. Kedua, pelayanan yang diberikan secara orang perseorangan,

    pelayanan ini meliputi kemudahan-kemudahan dalam memperoleh pemeriksaan

    kesehatan, memasuki lembaga pendidikan, memperoleh kartu penduduk,

    pembelian karcis perjalanan dan sebagainya. (Saefullah, 1999:8)

    Dari bebagai pendapat tentang pembagian jenis-jenis pelayanan umum

    yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terlihat bahwa pelayanan

    umum mencakup lingkup kegiatan dan jenis-jenis yang sangat luas. Dengan kata

  • 22

    lain, persoalan pelayanan umum dalam satu pemerintahan merupakan

    permasalahan yang sangat kompleks dan karena itu membutuhkan perhatian

    semua kalangan, baik dari pemerintah sebagai pihak pemberi layanan maupun

    dari masyarakat sebagai pihak yang menerima pelayanan.

    2.1.4 Pengertian Kualitas Pelayanan

    Sebagai salah satu fungsi utama pemerintah maka pelayanan tersebut

    sudah seharusnya dapat diselenggarakan secara berkualitas oleh pemerintah.

    Kualitas pelayanan umum menurut Wyckof yang dikutip Tjiptono, yaitu sebagai

    berikut: Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

    pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

    pelanggan. Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived

    service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan

    dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang diterima

    melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan

    sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima

    lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan

    dipersepsikan buruk.(Tjiptono, 2004:59).

    Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan diatas oleh Tjiptono maka dapat

    disimpulkan bahwa sebuah kualitas pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat

    sebagai penerima layanan mengharapkan tingkat keunggulan dari setiap jasa

    pelayanan yang didapat dari pelayanan yang didapatkan sebelumnya. Bila

    pelayanan yang diberikan melampaui harapan dari masyarakat pelanggan maka

    kualitas pelayanan yang diberikan akan mendapatkan persepsi yang ideal dari para

  • 23

    penerima pelayanan. Lebih jelas lagi Gasperz yang dikutip Lukman

    (Lukman,2000:7) mengungkapkan sejumlah pengertian pokok dari kualitas

    pelayanan, yaitu sebagai berikut : Pada dasarnya kualitas pelayanan mengacu

    pada pengertian pokok:

    1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan

    langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan

    pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasaan atas penggunaan

    produk itu.

    2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari segala kekurangan atau

    kerusakan.

    Pengertian pokok kualitas pelayanan seperti yang dijelaskan diatas

    menunjukan bahwa. Kualitas pelayanan adalah kualitas yang terdiri dari

    keistimewaan dari berbagai pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan

    atas pelayanan yang didapat tersebut. Pendapat diatas ditegaskan oleh Boediono

    (1999:63). bahwa pada hakekatnya pelayanan umum yang berkualitas itu adalah:

    1. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi

    instansi pemerintah dibidang pelayanan umum.

    2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,

    sehingga pelayanan umum dapat diselengarakan secara lebih berdaya guna

    dan berhasil guna.

    3. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat

    dalam membangun serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

  • 24

    Hakekat pelayanan umum berkualitas yang diartikan oleh budiono adalah

    berdasarkan pada hakekat yang memprioritaskan peningkatan mutu pelayanan dan

    kemampuan dari penyedia pelayanan kepada penerima layanan agar pelayanan

    yang diberikan lebih berdaya dan berhasil guna. Kemudian Sedarmayanti

    (1999:207-208). menyebutkan bahwa pada dasarnya kualitas pelayanan umum itu

    meliputi, sebagai berikut:

    1. Aspek kemampuan sumber daya manusia yang terdiri dari keterampilan,

    pengetahuan, dan sikap diupayakan untuk ditingkatkan, maka hal tersebut

    akan mempengaruhi pelaksanaan tugasnya, dan apabila pelaksanaan tugas

    dilakukan secara lebih profesional, maka akan menghasilkan kualitas

    pelayanan yang lebih baik.

    2. Apabila sarana dan prasarana dikelola secara tepat, cepat dan lengkap,

    sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan masyarakat, maka hal tersebut akan

    menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik.

    3. Prosedur yang dilaksanakan harus memperhatikan dan menerapkan

    ketepatan prosedur, kecepatan prosedur, serta kemudahan prosedur,

    sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang lebik baik dari

    sebelumnya.

    4. Bentuk jasa yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa kemudahan

    dalam memperoleh informasi, ketepatan, kecepatan pelayanan, sehingga

    kualitas pelayanan yang lebih baik akan dapat diwujudkan.

    Pelayanan umum baru dapat dikatakan berkualitas jika sesuai dengan

    harapan/keinginan atau kebutuhan penerima layanan, untuk dapat mengetahui

  • 25

    apakah pelayanan umum yang diberikan pemerintah sesuai dengan keinginan atau

    kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan, maka kualitas pelayanan umum

    harus diukur dan dinilai oleh masyarakat pengguna layanan. Hal tersebut sesuai

    dengan pendapat Lukman dan Sugiyanto, yang menyatakan bahwa: Kualitas

    pelayanan berhasil dibangun, apabila pelayanan yang diberikan kepada pelanggan

    mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang dilayani. Pengakuan terhadap

    keprimaan sebuah pelayanan, bukan datang dari aparatur yang memberikan

    pelayanan, melainkan datang dari pengguna jasa layanan.(Lukman, 2001:12).

    Hal senada pun diungkapkan oleh Tjiptono, yang menyebutkan bahwa: Citra

    kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia

    jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah

    yang mengkonsumsi dan menikmati jasa, sehingga merekalah yang seharusnya

    menentukan kualitas pelayanan umum. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa

    atau pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu

    pelayanan.(Tjiptono, 2004:61). Adapun standarisasi kualitas pelayanan

    kesehatan pasien pada suatu rumah sakit adalah sebesar 60%. 85 % (Depkes RI,

    2005)

    Jadi prsoses penentuan suatu kualitas pelayanan yang diberikan

    merupakan penilaian dari penerima jasa berdasarkan sudut pandang dan persepsi

    pelanggan atas jasa pelayanan yang didapatkan. Persepsi penilaian pelanggan

    terhadap pelayanan yang diberikan merupakan penilaian menyeluruh dari suatu

    penilaian pelayanan yang diberikan sehingga dapat dikatakan bahwa suatu

    pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang berdasarkan pada kepuasan

  • 26

    pelanggan. Jika suatu kepuasan tercipta maka persepsi suatu pelayanan yang

    berkualitas akan tumbuh.

    2.1.5 Dimensi Kualitas Pelayanan

    Pada dasarnya, kualitas pelayanan berfokus kepada upaya pemenuhan

    kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaianya untuk

    mengimbangi harapan pelanggan. Terdapat sepuluh kriteria atau dimensi yang

    dapat digunakan untuk menilai kualitas pelayanan yaitu:

    1. Tangibles: penampilan dari fasilitas fisik, peralatan, personalia, dan

    sarana komunikasi.

    2. Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan

    dengan akurat dan terpercaya.

    3. Responsiveness: kesedian untuk membantu nasabah dan memberikan

    pelayanan yang cepat dan tanggap.

    4. Competence: menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai yang

    disyaratkan dalam memberikan pelayanan.

    5. Courtesy: kesopanan, rasa hormat, bijaksana, dan bersahabat sebagai

    orang yang dihubungi/dikontrak.

    6. Credibility: layak dipercaya dan kejujuran dari pemberi layanan.

    7. Security: bebas dari segala bahaya risiko, ataupun kekecewaan.

    8. Access: Mudah didekati dan ditemui/dihubungi.

    9. Communication: memberi informasi pada nasabah dengan bahasa yang

    mudah dimengerti dan didengar.

  • 27

    10. Understanding the customer: berusaha untuk mengetahui nasabah dan

    kebutuhannya.

    2.2 Penelitian Terdahulu

    Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan

    beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis

    baca diantaranya :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Widya Chitami Puti tahun 2013

    (Univesitas Widyatama) dalam Skripsinya yang berjudul Pengaruh

    Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Jalan

    dan Rawat Inap Rumah Sakit Otorita Batam. Pada penelitian tersebut,

    dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan yang terdiri atas Tangibles

    (Bukti Fisik), Reliability (Kehandalan), Responsiveness (Daya Tanggap),

    Assurance (Jaminan) dan Empathy (Empati).

    2. Penelitian yang dilakukan oleh (1) Yuristi Winda Bata. SKM, (2) Drs. H.

    Muh. Alwy Arifin, M.Kes (3) Dr. Darmawansyah, SE, MS tahun 2013

    (Universitas Hasanuddin) dalam jurnal yang berjudul Hubungan Kualitas

    Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Pengguna Askes Sosial

    pada Pelayanan Rawat Inap di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana

    Toraja

  • 28

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Merry Martha Mahayu Prana tahun 2013

    (Universitas Airlangga) dalam jurnal yang berjudul Kualitas Pelayanan

    Penerima Jamkesmas di RSUD Ibnu Sina Gresik

    2.3 Kerangka Berfikir

    Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

    hubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah.

    Dalam penelitian ini, kerangka berfikir akan ditujukan untuk mengetahui Kualitas

    Pelayanan Kesehatan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Kualitas

    Pelayanan Kesehatan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. yang bisa diukur dari beberapa faktor-faktor

    sebagai berikut : Tangibles, Realibility, Responsiveness, Competence, Courtesy,

    Credibility, Security, Access, Communication dan Understanding the customer.

    Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang cukup penting dalam

    memperoleh pelayanan kesehatan. Apabila kualitas pelayanan pada instansi

    pelayanan kesehatan tersebut baik, maka dengan sendirinya masyarakat atau

    pasien yang menggunakan jasa pelayanan tersebut akan merasa harapan dan

    kebutuhan mereka sudah di penuhi sehingga pasien merasa puas.

    Rumah Sakit Umum Daerah Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten

    Lebak merupakan salah satu perangkat dari Pemerintah Daerah yang dituntut

    untuk meningkatkan kualitas kinerja pelayananya. Pelaksanaan kualitas

    pelayanan yang diberikan oleh suatu organisasi pemerintah yang bergerak

  • 29

    dibidang jasa/pelayanaan adalah dengan memberikan kualitas jasa pelayanan

    dengan sebaik mungkin (good servise) untuk masyarakat.

    Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka

    pemikiran seperti pada gambar 2.2

    Tabel 2.1

    Kerangka Berfikir

    Identifikasi masalah:

    1. Kurangnya sarana prasarana peralatan ruang tunggu pasien dalam

    pengambilan obat atau registrasi pasien, dimana rumah sakit mempunyai

    keterbatasan kursi didalam ruang tunggu.

    2. Pasien merasa kurang adanya keramahan dan respon aktif dari petugas

    pelayanan.

    3. Lahan parkir yang kurang memadai sehingga banyak penumpukan

    kendaran di lingkungan rumah sakit.

    4.

    Dimension of SERVQUAL menurut

    Zeithaml-Parasuraman-Berry dalam

    Arief (2007:135):

    1.Tangibles,

    2.Reliability

    3.Responsiveness,

    4.Copentency,

    5.Courtesy,

    6.Credibility,

    7.Security,

    8.Access,

    9.Commucatiin,

    10.Understanding the customer.

    Meningkatkan Kualitas Pelayanan

    Kesehatan Pasien di Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak

  • 30

    2.4 Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu

    kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar

    kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan sementara dari

    hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Nazir, 2003:115). Hipotesis

    adalah jawaban sementara yang diberikan oleh peneliti terhadap pertanyaan

    penelitian. Hipotesis harus diuji, bukan dibuktikan kebenaran atau

    ketidakbenarannya (Irawan, 2006:146). Hipotesis merupakan jawaban sementara

    terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

    dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

    jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

    didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data

    (Sugiyono, 2008:70).

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis deskriptif, yaitu

    jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif. Mengacu pada uraian

    yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti menetapkan hipotesis sebagai

    berikut:

    Ha: Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak 60%

    Ha: > 60%

    H0: Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak kurang dari atau sama dengan 60%.

    H0: 60%.

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Metode penelitian oleh Sugiyono (2007:1) dapat diartikan sebagai metode

    yang digunakan untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang

    sesuai dan tepat dalam penelitiannya. Kesesuaian dan ketetapan data sangat

    dipengaruhi oleh metode yang dipakai oleh penelitinya. Tujuan metode penelitian

    adalah dapat membantu peneliti dalam menghasilkan penelitian yang objektif dan

    dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan atas data yang diperoleh. Metode

    penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk tujuan dan kegunaan

    tertentu.

    Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Bungin (2009:36)

    menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan

    untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, berbagai

    variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan

    apa yang terjadi. Kemudian mengangkut ke permukaan karakter atau gambaran

    tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut.

    Data yang bersifat kuantitatif ini adalah data yang berbentuk angka. Jadi

    dalam hal ini penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan

    untuk mengetahui nilai variabel yang disajikan dalam bentuk data yang

    digunakan, bersifat faktual dan disusun secara sistematis dan akurat.

    31

  • 32

    3.2 Fokus Penelitian

    Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian

    yang dilakukan.Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit untuk

    memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan

    garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil

    penelitian lebih terarah. Disini peneliti memfokuskan masalah penelitian pada

    Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak

    3.3 Lokasi Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis meneliti di Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. Karena mengingat keterbatasan waktu

    yang dimiliki penulis memutuskan untuk meneliti pada hari senin sampai dengan

    hari jumat, waktu kerja yaitu pada pukul 08.00 s/d 16.00 WIB.

    3.4 Variabel Penelitian

    3.4.1 Definisi Konsep

    Definisi konseptual berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang

    konsep dari variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan

    kerangka teori yang akan digunakan. Adapun definisi konseptual penelitian ini

    adalah:

    1. Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan umum menurut Wyckof yang dikutip Tjiptono, yaitu

    sebagai berikut: Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan

    dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

  • 33

    pelanggan. Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived

    service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan

    dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang diterima

    melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan

    sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima

    lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan

    dipersepsikan buruk.(Tjiptono, 2004:59).

    3.4.2 Definisi Operasional

    Variabel yang menjadi indikator dalam penelitian di Rumah Sakit Umum

    Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak menurut Zeithaml-Parasuraman-

    Berry dalam Arief (2007:135) meringkas 10 dimensi tersebut yaitu :

    1. Tangibles: penampilan dari fasilitas fisik, peralatan, personalia, dan

    sarana komunikasi.

    2. Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan

    dengan akurat dan terpercaya.

    3. Responsiveness: kesedian untuk membantu nasabah dan memberikan

    pelayanan yang cepat dan tanggap.

    4. Competence: menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai yang

    disyaratkan dalam memberikan pelayanan.

    5. Courtesy: kesopanan, rasa hormat, bijaksana, dan bersahabat sebagai

    orang yang dihubungi/dikontrak.

    6. Credibility: layak dipercaya dan kejujuran dari pemberi layanan.

    7. Security: bebas dari segala bahaya risiko, ataupun kekecewaan.

  • 34

    8. Access: Mudah didekati dan ditemui/dihubungi.

    9. Communication: memberi informasi pada nasabah dengan bahasa yang

    mudah dimengerti dan didengar.

    10. Understanding the customer: berusaha untuk mengetahui nasabah dan

    kebutuhannya.

    3.5 Instrumen Penelitian

    Dalam metode penelitian kuantitatif, tentunya sangat berbeda dengan

    penelitian kualitatif, dimana dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen

    adalah peneliti itu sendiri, sedangkan dalam penelitian kuantitatif umumnya

    peneliti menggunakan instrumen (alat ukur) untuk pengumpulan data.Instrumen

    yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuisioner, dengan jumlah variabel

    sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Metode pengumpulan data yang

    digunakan dalam penelitian ini berupa:

    1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

    Pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuisioner atau, daftar pernyataan

    tersebut cukup terperinci dan lengkap. Biasanya sudah menyediakan pilihan

    jawaban (kuesioner tertutup).

    2. Observasi, merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya

    mengukur sikap dari responden (wawancara dan kuesioner) namun juga dapat

    digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi dan

    kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari

    perilaku manusia, proses kerja, gejaa-gejala alam dan dilakukan pada

    responden yang tidak terlalu besar.

  • 35

    Dalam penelitian ini skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah

    skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi

    seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item

    instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif

    sampai sangat negatif. Sehingga, untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

    jawaban dari setiap item instrumen diberi skor, yakni sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Skoring Item Instrumen

    Pilihan Jawaban Skor

    Sangat Kurang 1,00 - 1,74

    Kurang 1,75 2,49

    Baik 2,50 3,24

    Sangat Baik 3,25 4,00

    Sumber, Peneliti 2015

    Untuk mempermudah menemukan jawaban atas permasalahan yang telah

    diuraikan sebelumnya, berikut peneliti uraikan kisi-kisi instrumen yang

    digunakan.

  • 36

    Tabel 3.2

    Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

    Variabel Dimensi Indikator Item

    pernyataan

    Ten Dimensions of

    SERQUALmenurut

    Zeithaml, et. aL

    Tangibles Penampilan dari fasilitas fisik,peralatan,

    personalia, dan sarana

    prasarana

    1,2,3,4

    Realibility Kemampuan untuk memberikan jasa yang

    dijanjikan dengan

    akurat dan terpercaya

    5,6,7

    Responsiveness keediaan untuk membantu nasabah dan

    memberikan pelayanan

    yang cepat dan tanggap

    8,9

    Competence Menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai

    yang diisyaratkan dalam

    memberikan pelayanan

    10,11

    Courtesy Kesopanan, rasa hormat, bijaksana dan

    bersahabat sebagai

    orang yang

    dihubungi/dikontak

    12,13

    Credibility Layak dipercaya dan kejujuran dari pemberi

    layanan

    14,15,16

    Security Bebas dari segala risiko ataupun kekeewaan

    17,18

    Access Mudah didekati dan ditemui/dihubungi

    19,20

    Communication Memberi informasi pada nasabah dengan

    Bahasa yang mudah

    dimengerti dan didengar

    21,22,23

    Understanding

    the customer

    Berusaha untuk mengetahui nasabah dan

    kebutuhannya

    24,24,26

  • 37

    3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.6.1 Populasi Penelitian

    Populasi menurut Nanang Martono (2010:66) adalah keseluruhan objek

    atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu

    berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi juga dapat dikatakan sebagai

    wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya. Dari penjelasan di atas maka penulis mengambil

    lokus di Kabupaten Lebak dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

    masyarakat yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak. Dimana jumlah populasi yang berobat di Rumah Sakit Umum

    Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak pada tahun 2015 adalah

    sebanyak 142,223 pasien. Jumlah Populasi pada penelitian ini adalah populasi

    tidak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat

    ditentukan batas-batasnya secara kuantitaif. Oleh karenanya, luas populasi bersifat

    tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif (Bungin, 2014:109).

    Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang berobat di Rumah

    Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak dalam satu hari

    rata-rata 366 pasien.

    3.6.2 Sampel Penelitian

    Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

    menentukan sampel yang akan digunakan dalam penenlitian, terdapat berbagai

    teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2009:81). Teknik sampling menurut

  • 38

    Martono (2010:66) adalah metode atau cara menentukan sampel dan besar

    sampel. Sampel menurut Nanang Martono (2010:66) adalah anggota populasi

    yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

    mewakili populasi. Dalam menentukan sampel penelitian ini, peneliti

    menggunakan teknik pengambilan sampel rumus dari Taro Yamane dengan rumus

    sebagai berikut:

    N n =

    N.d + 1

    Keterangan :

    n = Jumlah Sampel

    N = Jumlah Populasi

    d = Jumlah Presisi yang ditetapkan

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability

    sampling kemungkinan atau peluang seseorang untuk terpilih menjadi anggota

    sampel tidak diketahui. Dengan demikian, sampel yanng diambil tidak dapat

    dikatakan sebagai sampel yang representatif sehingga sukar untuk melakukan

    generalisasi di luar sampel yang diteliti. Teknik sampling yang diambil adalah

    accidental sampling, teknik ini juga disebut incidental sampling atau convenience

    sampling. Seperti ditunjukan oleh namanya, orang yang diambil sebagai anggota

    sampel adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah

    ditemui atau dijangkau (Soerhatono, 2004:62).

  • 39

    Tabel 3.3 Jumlah Kunjungan Pasien Inap dan Pasien Jalan di RSUD Dr.Adjidarmo

    Kabupaten Lebak Januari-September 2015

    NO

    BULAN

    JUMLAH PENGUNJUNG

    TOTAL

    PASIEN INAP

    PASIEN JALAN

    1. Januari 2,728 12,409 15,137

    2. Februari 2,424 12,143 14,567

    3. Maret 2,639 14,003 16,642

    4. April 2,657 14,100 16,757

    5. Mei 2,742 13,037 15,779

    6. Juni 2,583 13,670 16,253

    7. Juli 2,460 11,376 13,836

    8. Agustus 2,694 13,713 16,407

    9. September 2,723 14,122 16,845

    Jumlah 23,650 118,573 142,223

    Sumber RSUD Kabupaten Lebak 2015

    142223 n =

    142223.0,1+1

    142223

    n =

    142223+1

    142223

    n =

    142,224

    n = 100

    berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan

    dalam penelitian ini adalah 100 responden.

  • 40

    3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

    Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses

    pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan,

    dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu

    analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses

    (Sugiyono, 2005 : 207) sebagai berikut :

    1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu.

    2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus

    dilakukan secara berulang ulang dan cermat.

    3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis jenis data,

    serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam bentuk

    tabel tabel.

    3.7.1 Uji Validitas

    Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

    yang ingin diukur. Kevaliditasan instrument menggambarkan bahwa suatu

    instrument benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur

    dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan

    hasil pengukuran.

    Pada penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

    rumus product moment coralation. Adapun rumus product moment coralation

    adalah sebagai berikut:

    Rr =

    2 2 2 2

  • 41

    Keterangan:

    r = Koefisien korelasi product moment

    X = Jumlah skor dalam sebaran X

    Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

    XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

    = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

    = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

    n = Jumlah sampel

    3.7.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang berarti

    percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto, 2007:161). Dengan

    demikian, reliabilitas menunjuk pada tingkat konsistensi atau kemampuan

    instrument untuk digunakan sebagai alat ukur, sejauh mana alat pengukur tersebut

    dapat dipercaya.

    Pengujian reliabilitas instrument yang dilakukan dalam penelitian ini

    adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu perhitungan yang

    dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir

    pertanyaan dalam angket atau kuesioner, variabel dikatan reliable jika nilai

    alphanya lebih dari 0,30. Apabila koefisien reliabilitas instrument yang dihasilkan

    lebih besar berarti instrument tersebut m emiliki reliabilitas yang cukup baik.

    Berikut ini rumus Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji reliabilitas:

    2

    r11 =

    1 1 2

  • 42

    Keterangan:

    r = Reliabilitas instrument

    k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

    = Jumlah varians butir

    = Varians total

    3.7.3 Uji Normalitas

    Guna memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data hasil penelitian,

    normalitas data digunakan untuk menjaga ketepatan metode statistik yang

    digunakan, karena apabila data yang dihasilkan tidak normal maka statistika yang

    digunakan adalah statistika non parametric sedangkan apabila data yang

    dihasilkan adalah normal maka statistik yang digunakan adalah statistik

    parametric.

    3.7.4 Uji t-Test

    Adapun teknik analisis data yang akan dilakukan adalah menggunakan

    statistic deskriptif dimana statistik ini merupakan statistik yang digunakan untuk

    menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

    membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Karena penguji

    menggunakan teknik one sample dengan rumus (Sugiyono, 2005:207) sebagai

    berikut:

    t = X 0

    S

    Keterangan :

    t = Nilai t yang dihitung

  • 43

    x = Nilai rata rata

    s = Simpangan baku sampel

    n = Jumlah anggota sampel

    3.7.5 Uji Pihak Kanan

    Hipotesis peneliti dalam penelitian Kualitas Pelayanan Publik di Rumah

    Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak sebagai berikut :

    Hipotesis alternatif: Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah

    (RSUD) Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak lebih dari 60%

    Hipotesis nol: Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak kurang dari atau sama dengan 60%

    Ha : > 60%

    H0 : 60%

    Dengan melihat hipotesis statistik tersebut, maka pengujian hipotesis

    dalam Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak adalah menggunakan Uji Pihak Kanan. Uji Pihak

    Kanan digunakan jika Hipotesis alternatif (Ha) berbunyi lebih dari (>),

    sedangkan pada Hipotesis nol (H0) berbunyi kurang dari atau sama dengan ().

    3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

    Lokasi penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah

    Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak di Jalan Iko Djatmiko No.1 Rangkasbitung.

  • 44

    Adapun jadwal dan waktu penelitian yang dilakukan peneliti mulai dari bulan

    Juni 2015 sampai dengan bulan Juni 2016.

    Tabel 3.4

    Jadwal Penelitian

    No

    Kegiatan

    Waktu Pelaksanaan

    2015 2016

    Jun

    15 Ags

    15 Sep

    15 Okt

    15 Nov

    15 Jan

    16 Feb

    16 Apr

    16 Jun

    16

    1

    Menentukan

    Judul

    2 Observasi Awal

    3 Pengajuan Bab I

    4

    Pengajuan Bab

    II

    5

    Pengajuan Bab

    III

    6

    Seminar Ujian

    Proposal

    7 Revisi Proposal

    8

    Pengolahan,

    Analisis Data,

    Pembuatan

    Hasil Penelitian

    9 Sidang Skripsi

    Sumber : Peneliti 2016

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    4.1 Deskripsi Objek Penelitian

    4.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak

    a. Wilayah

    Secara geografis Kabupaten Lebak terletak pada koordinat 105O

    25C

    -

    106O

    30C

    Bujur Timur dan 6O

    18C

    - 7O

    00C

    Lintang Selatan.

    Batas-batas Kabupaten Lebak :

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang,

    Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan

    Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

    Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia

    Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.

    Luas wilayah Kabupaten Lebak secara administratif tercatat 3.044,72 Km2

    atau 304.472 ha dan luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak seluas

    555,6 Km2

    merupakan Kabupaten terluas di Propinsi Banten.

    4.1.2 Sejarah Singkat RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

    Rumah Sakit Umum Kabupaten Lebak didirikan pada tanggal 1 Mei 1952

    diprakarsai oleh Dr. Adjidarmo. Pada saat didirikan, tenaga dokter yang ada

    45

  • 46

    adalah Dr. Adjidarmo dan Dr. Hank (seorang dokter dari Jerman). Pada tahun

    1984 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lebak yang sebelumnya merupakan

    Rumah Sakit kelas D ditingkatkan menjadi Rumah Sakit kelas C, berdasarkan

    Peraturan Daerah Nomor 2 IPD-DPRD/1984 dan Surat Keputusan Gubernur

    Kepala Daerah TK I Jawa Barat Nomor 118 -342/SK1132.HNK/84 tanggal 20

    Juni 1984.

    Sejak didirikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lebak

    telah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan yaitu :

    1. Dr. Adjidarmo Tahun 1952 1958

    2.

    Dr. Soewarto

    Tahun 1958 1961

    3.

    Dr. Lim Teng Jin

    Tahun 1961 1962

    4.

    Dr. Soeranto

    Tahun 1962 1971

    5.

    Dr. H. Karsadi

    Tahun 1971 1981

    6.

    Dr. H. Haikin Rachmat

    Tahun 1981 1983

    7.

    Dr. H. Karsadi, SKM

    Tahun 1983 1985

    8.

    Dr. Hj. Rosma Yeni S. Anwar

    Tahun 1983 1994

    9.

    Dr. Hj. Farida Salim

    Tahun 1994 1999

    10.

    Dr. H. Noor Sardono, M.Kes.

    Tahun 1999 2004

    11.

    Drg. Indra Lukmana

    Tahun 2004 Sampai

    Sekarang

  • 47

    Melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 29 Tahun 1996, maka

    ditetapkan dokter Adjidarmo sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah

    Kabupaten Lebak.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

    651/Menkes/SK/VII/2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang Penetapan Kelas Rumah

    Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo Milik Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi

    Banten, maka RSUD Dr.Adjidarmo mendapatkan peningkatan kelas Rumah Sakit

    dari Kelas C menjadi Kelas B yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah

    Nomor 10 tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja RSUD

    Dr.Adjidarmo.

    4.1.3 Visi dan Misi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak

    a. Visi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak :

    Menjadi Rumah Sakit yang Handal dan Berdaya Saing di Provinsi

    Banten

    b. Misi RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak :

    1. Mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit menjadi Badan

    Layanan Umum Daerah (BLUD)

    Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum adalah pola

    pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan

    untuk menerapkan praktek praktek bisnis dan meningkatkan

    kemandirian dalam pengelolaan keuangan yang sehat untuk

    meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan

  • 48

    kesejahtraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai

    pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada

    umumnya.

    Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam Negeri No 61 tahun 2007tentang

    Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Umum Daerah yang

    dimaksud dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan

    kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah

    di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan

    pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa

    yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam

    melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan

    produktivitas.

    2. Mewujudkan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia

    Rumah Sakit

    Peningkatan kompetensi sumber daya manusia akan berdampak pada

    peningkatan kualitas pelayanan RS, Penyelenggaraan upaya kesehatan

    yang bermutu dapat terlaksana dengan peningkatan kualitas sumber daya

    manusia melalui jenjang pelatihan baik secara profesinya maupun

    struktural.

    Keberhasilan Manajemen Rumah Sakit sangat dipengaruhi oleh hasil

    kerja keras serta kontribusi positif dari berbagai pelaksana Dengan

    terciptanya manajemen Rumah Sakit yang efisien, transparan dan

  • 49

    akuntabel diharapkan administrasi dapat terselenggara secara efektif dan

    efisien yang didukung oleh system informasi. Melalui penyelenggaraan

    manajemen Rumah Sakit yang efisien, transparan dan akuntabel dengan

    menerapkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik diharapkan dapat

    dipertanggung jawabkan serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme

    (KKN).

    3. Mewujudkan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

    Secara Bertahap

    Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit mutlak harus dilakukan

    untuk mengimbangi kemajuan jenis dan teknologi kedokteran yang

    berkembang terus dengan pesat. Pemenuhan sarana dan prasarana Rumah

    Sakit dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan daerah,

    Sebagai RS Kelas B, RSUD Dr.Adjidarmo dituntut untuk memenuhi

    berbagai sarana dan prasarana sesuai dengan standar dari Kementrian

    Kesehatan.

    4. Mewujudkan Akses Pelayanan yang Berkualitas Kepada

    Masyarakat

    Peningkatan akses pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat

    bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa pelayanan kesehatan RSUD

    Dr Adjidarmo. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kepuasan

    pasien pengguna jasa pelayanan kesehatan di RS.

  • 50

    5. Mewujudkan Akreditasi Rumah Sakit yang Berstandar Nasional.

    Akreditasi RS merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga

    indepeden yang ditetapkan oleh Mentri Kesehatan terhadap rumah sakit

    yang telah memenuhi standar yang ditentukan, Sejak tahun 2012,

    akreditasi RS mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru dimana

    penilain akreditasi didasarkan pada pelayanan yang bertfokus pada

    pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran keselamatan pasien di

    rumah sakit dan standar program MDGs.

    4.1.4 Data Dasar Rumah Sakit Tahun 2014.

    1. Nama Kode Rumah Sakit: 360 2011

    2. Nama Rumah Sakit : RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten

    Lebak

    3. Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah (

    RSUD )

    4. Kelas Rumah Sakit : B

    5. Nama Direktur RSUD : Drg. Indra Lukmana

    6. Penyelenggara : Pemerintah Kabupaten Lebak

    7. Alamat/Lokasi RS : Jl. Iko Jatmiko No. 01

    Rangkasbitung

    7.1. Kab/Kota : Lebak

    7.2. Kode Pos : 42311

    7.3. Telepon Kantor : (0252) 201313

    7.4. Telepon Informasi : (0252) 5283580

  • 51

    7.5. Fax : (0252) 201315

    7.6. Email : [email protected]

    7.7. Website : http://rsud.lebakkab.go.id

    8. Luas Rumah Sakit

    8.1. Tanah : 25.750 m2

    8.2. Bangunan : 20.220 m2

    9. Surat Izin Operasional

    9.1. Nomor : 821/3184/Kes/x1/2013.

    9.2. Tanggal :14 November 2013

    9.3. Oleh : Din Kes Provinsi Banten

    9.4. Sifat : Tetap

    9.5. Masa Berlaku s/d thn : 14 November 2018.

    10. Penetapan Kelas RS

    10.1. Nomor : 651/Menkes/SK/VII/2008

    10.2. Tanggal : 16 Juli 2008

    10.3. Oleh : Kementrian Kesehatan RI

    10.4. Kelas : B (Non Pendidikan)

    11. Penyelenggara Rumah Sakit

    11.1. Nama : Pemerintah Kabupaten Lebak

    11.2. Status : 40 (Pemda Kabupaten)

    12. Khusus untuk Swasta : -

    13. Akreditasi RS

    mailto:[email protected]://rsud.lebakkab.go.id/

  • 52

    13.1. Pentahapan :