skripsi - core.ac.uk · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i skripsi penerapan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
SKRIPSI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA
Skripi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
Oleh :
WINARSIH SRI KUSHENYK 1506058
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA
Disusun Oleh :
WINARSIH SRI KUSHENYK 1506058
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Hari : Rabu
Tanggal : 2 Desember 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Jum’at
Tanggal : 31 Desember 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRAK
Winarsih Sri Kusheny. K 1506058. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA DIKLAT PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN DI KELAS XTEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi. 2010. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta, (2) Efektfitas penerapan model pembelajaran SAVI ( Somatis Auditori Visual Inteliktual ) di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010, berjumlah 30 siswa. Tindakan kelas diawali dengan membuat skenario pembelajaran model SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual), membuat lembarobservasi, membuat pedoman wawancara, membuat alat tes evaluasi serta menyiapkan dokumentasi. Validitas data menggunakan Triangulasi, member chek dan Audit Trail. Teknik analisis menggunakan analisis interaktif. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan alur siklus model spiral, penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, disetiap siklus terdapat beberapa tahapan berupa perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk mengetahui hasil belajar tiap siklus dilaksanakan 2 kali tindakan tes evaluasi. Tahap berikutnya dilakukan observasi berupa data yang akan dikumpulkan, dianalisis, dan direfleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, sebelum tindakan siklus: siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran statika sulit, rumit, banyak rumus, serta penerapan dan manfaatnya sangat sedikit dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Statika. Hal ini tampak dari nilai raport yang dilaksanakan sebelum penelitian yaitu semester gasal tahun 2009/2010. Penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan hasil belajar dengan model SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil tes evaluasi, hasil pengamatan dalam ranah afektif dan psikomotorik pada siklus I ke siklus II, tidak hanya itu peningkatan juga berasal dari dukungan guru dalam pmelaksanakan pembelajaran dengan model SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual).Kesimpulan penelitian adalah penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran statika kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta. Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi dalam penerapan metode SAVI (Somatis Auditori Visual Inteliktual) untuk meningkatkan hasil belajarstatika misalnya: terdapat beberapa kendala diantaranya : masih terdapat sebagian kecil siswa yang belum terfokus pada saat dikelompokkan.
Kata kunci : Model SAVI , Proses belajar aktif, Hasil belajar siswa meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
MOTTO
Buku adalah lebah yang membawakan tepung sari dari satu pikiran ke pikiran lain
(james russel rowel)
Buku adalah pembimbing yang paing bijak dan terbuka serta guru yang paling
sabar (Charles w eliot)
Jangan berpikir untuk menjadi yang terbaik, tetapi berbuatlah yang terbaik yang
kamu bisa (Benjamin Franklin)
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan
kesiapan (Thomas A.Edison)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada:
Ibu dan Ayah tercinta yang selalu ada
disetiap langkah hidupku dan doaku
Kakek dan nenekku tersayang
Tante dan Omku semua terimakasih
telah memberi tumpangan selama aku
kuliah dan maaf kalau merepotkan
El, sepupuku semoga kita bisa tetap
saling mengisi dan melengkapi
Arina, Ita, Aiomi indahnya kebersamaan
kita
Rekan-rekan PTB angkatan 2006
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Universitas
Sebelas Maret.
2. Drs. H. Suwachid, M.Pd, M.T selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. AG.Thamrin, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd selaku Koordinator Skripsi Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Drs. H Suhardjono, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta
memberikan dorongan dari awal hingga pelaksanaan, dan sampai
terselesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Sukatiman, ST, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta
memberikan dorongan dari awal hingga pelaksanaan, dan sampai
terselesainya penulisan skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang
telah diberikan selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
8. Bapak Drs.Sudharto M.A selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta
yang telah mengizinkan untuk penelitian di sekolah.
9. Ibu Elisa Dyah Novita, ST guru mata pelajaran statika sekaligus
pembimbing pada saat penelitian di SMK Negeri 5 Surakarta.
10. Teman-teman mahasiswa Program Teknik Bangunan Angkatan Tahun
2006.
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
memberikan dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di
dalam penyusunan Skripsi ini yang sebenarnya tidak dikehendaki. Akhir kata
penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diharapkan
oleh semua pihak. Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita semua. Amin.
Surakarta, Desember 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
JUDUL ........................................................................................................... ii
PERSETUJUAN............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1. Manfaat Praktis ............................................................................ 5
2. Manfaat Teoritis ........................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Kajian Teori ...................................................................................... 6
1. Hakikat Pembelajaran Statika. ..................................................... 6
a. Pengertian Pembelajaran………………………………….... 6
b. Pengertian Belajar…………………………... ....................... 7
c. Prestasi Belajar....................................................................... 7
d. Hasil Belajar........................................................................... 9
e. Pengertian Perhitungan Statika Bangunan atau Statika.......... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
Halaman
2. Model Pembelajaran SAVI........................... ................................ 12
a. Pengertian SAVI .................................................................... 12
b. Prinsip Dasar Pembelajaran SAVI ......................................... 14
c. Karakteristik Pembelajaran SAVI .......................................... 15
B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 16
1. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Model
Pembelajaran SAVI..................................................................... 16
2. Penerapan Model Pembelajaran SAVI ....................................... 16
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 19
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 20
A. Perencanaan Penelitian..................................................................... 20
1. Tempat Penelitian....................................................................... 20
2. Subyek Penelitian....................................................................... 20
3. Waktu Penelitian ........................................................................ 20
B. Prosedur Penelitian........................................................................... 21
1. Rencana Tindakan Siklus I……………………………………. 23
2. Rencana Tindakan Siklus II…………………………………… 25
C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 27
1. Pedoman Observasi…………………………………………… 27
2. Pedoman Wawancara…………………………………………… 27
3. Tes…………………………………………………………… . 27
4. Kajian dokumen……………………………………………….. 28
D. Data dan Sumber Data……………………………………………. 28
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. . 28
1. Metode Observasi……………………………………………… 28
2. Metode Wawancara…………………………………………… 29
3. Catatan lapangan………………………………………………. 29
4. Metode Dokumentasi………………………………………….. 29
F. Validitas data……………………………………………………… 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
Halaman
G. Analisis data………...……………………………………………… 30
H. Tolok Ukur Keberhasilan.…………………………………………… 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 33
A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 33
1. Sejarah SMK Negeri 5 Surakarta................................................... 33
2. Denah Gedung SMK Negeri 5 Surakarta....................................... 33
3. Profil Sekolah................................................................................. 34
4. Struktur Organisasi ........................................................................ 36
5. Kurikulum Yang Pernah Diberlakukan Di SMK
Negeri 5 Surakarta.......................................................................... 39
6. Bidang Studi Keahlian Dan Program Studi Keahlian
Di SMK Negeri 5 Surakarta........................................................... 39
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 40
1. Perencanaan Penelitian Siklus I .................................................... 40
2. Pelaksanaan Siklus I....................................................................... 40
a. Tahap Perencanaan................................................................... 40
b. Proses Pelaksanaan Tindakan .................................................. 41
c. Tahap Pengamatan ................................................................... 42
d. Hasil Evaluasi Siklus I………………………………. ............ 42
e. Refleksi………………………………. ................................... 42
3. Perencanaan Penelitian Siklus II ................................................... 43
4. Pelaksanaan Siklus II ..................................................................... 44
a. Tahap Perencanaan................................................................... 44
b. Tahap Pelaksanaan................................................................... 45
c. Tahap Pengamatan ................................................................... 46
d. Hasil Evaluasi siklus II………………………………………. 47
e. Refleksi .................................................................................... 49
C. Pembahasan.......................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI ................................ 54
A. Kesimpulan ......................................................................................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
Halaman
B. Saran ……………………………………………………………........ 54
C. Implikasi Penelitian.............................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian.............................................................. 20
Tabel 2 Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta.................................. 36
Tabel 3 Hasi Belajar SAVI Siswa Siklus I .................................................... 42
Tabel 4 Hasil Belajar SAVI Siswa Siklus II………………………... ........... 46
Table 5 Ringkasan Hasil Belajar Kongnitif Siswa
Sebelum dan sesudah Penerapan SAVI…………………………….. 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian.............................................. 19
Gambar 2 Modifikasi Model Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis & Mc Taggart ................................................................. 22
Gambar 3 Model Analisis Interaktif ............................................................... 31
Gambar 4 Denah Lokasi Penelitian................................................................. 34
Gambar 5 Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa .............................................. 48
Gambar 6 Grafik Hasil Belajar SAVI Siswa................................................... 48
Gambar 7 Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ..................................... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Nama Kelas Penelitian Siswa X Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta ............................... 59
Lampiran 2 Daftar Nilai Ulangan harian Sebelum Tindakan .......................... 60
Lampiran 3 Daftar Nama Kelompok................................................................ 62
Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan 1............................................................. 63
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1................................... 67
Lampiran 6 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Peserta Didik
Siklus I Pertemuan 1..................................................................... 71
Lampiran 7 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik
Siklus I Pertemuan 1..................................................................... 74
Lampiran 8 RPP Sisklus I Pertemuan 2…………………............................... 76
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2................................... 80
Lampiran 10 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Siklus I Pertemuan 2 ..... 87
Lampiran 11 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik
Siklus I Pertemuan 2..................................................................... 90
Lampiran 12 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus I ................................................ 92
Lampiran 13 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ................................................ 93
Lampiran 14 Daftar Nilai Siklus I................................................................... 96
Lampiran 15 RPP Siklus II Pertemuan 1 ........................................................ 98
Lampiran 16 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1............................... 102
Lampiran 17 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 1.................................................................. 108
Lampiran 18 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 1 ................................................................ 111
Lampiran 19 RPP Siklus II Pertemuan 2 ........................................................ 113
Lampiran 20 Lembar Observasi Hasil Belajar SAVI Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 2................................................................. 117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
Halaman
Lampiran 21 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 2 ................................................................ 120
Lampiran 22 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................... 122
Lampiran 23 Lembar Evaluasi Siswa Siklus II............................................... 123
Lampiran 24 Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ........................................ 127
Lampiran 25 Pedoman Wawancara Untuk Peserta Didik............................... 129
Lampiran 26 Pedoman Wawancara Untuk Pendidik …… ............................ 131
Lampiran 27 Catatan Lapangan Hasil Wawancara ………………………..... 133
Lampiran 28 Siabus …………………………………………………………. 146
Lampiran 29 Dokumentasi Pengamatan …………………………………….. 153
Lampiran Surat – surat Izin Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mewujudkan masyarakat cerdas harus dilakukan secara berkesinambungan
, karena tidak semua masyarakat Indonesia mau dan mampu menyerap seluruh
bidang pendidikan dengan mudah. Sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi
dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukn
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam
melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain
dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-
sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai
adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung,
komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan
oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target
kurikulum. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu upaya guru adalah
menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam
pembelajaran.
Jenis pendidikan kejuruan di Indonesia adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).SMK merupakan wahana pendidikan di Indonesia yang yang
mencetak lulusan tenaga siap pakai serta memiliki keahlian dan keterampilan
sesuai kebutuhan dunia kerja.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyiapkan
siswanya menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Sebagai landasannya adalah peraturan
pemerintah nomor 29/1990 : tentang pendidikan kejuruan yang menyatakan
bahwa, “Tujuan pendidikan kejuruan mengutamakan penyiapan siswa memasuki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2 lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.”. Dengan adanya hal
tersebut maka diharuskan suatu SMK yang mempunyai jurusan tentang konstruksi
bangunan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman bidang
konstruksi bangunan gedung.
Berdasarkan pengamatan awal di SMK Negeri 5 Surakarta dikelas X
Teknik Gambar Bangunan dengan jumlah siswa 30 anak yang terdiri dari 28 anak
laki-laki dan 2 anak perempuan, dalam mata diklat statika cenderung guru yang
aktif dan siswa pasif. Mata diklat Perhitungan Statika Bangunan atau Statika
merupakan salah satu pelajaran produktif kelas X Teknik Bangunan SMK Negeri
5 Surakarta. Tujuan utama mempelajari Statika adalah untuk mempelajari
kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan bagian-bagian
bangunan.
Batas nilai tuntas dalam setiap mata diklat produktif adalah 75. Dalam
ujian statika, siswa yang tuntas mengerjakan ujian atau yang mendapatkan nilai
lebih dari 75 hanya ada sekitar 4-5 orang anak, dan yang lain harus mengikuti
ujian revisi untuk memperbaiki nilai tersebut. Guru selalu berusaha meningkatkan
motivasi siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran supaya hasil setiap ujian
siswa akan mendapatkan nilai baik dan hasilnya akan selalu meningkat.
Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran statika sulit, rumit,
banyak rumus, serta penerapan dan manfaatnya sangat sedikit dalam kehidupan
manusia yang mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran
Statika. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar statika siswa rendah yaitu
faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi
belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti guru sebagai pembina kegiatan
belajar, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif dapat
menghambat kemampuan berpikir siswa dan keterampilan pemecahan masalah
sehingga perlu dipilih dan diterapkan suatu model pembelajaran untuk
mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam pengajaran statika
diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga akan berdampak pemahaman siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 tentang apa yang dipelajari akan bertahan lama. Dalam hal ini hendaknya seorang
guru dapat membantu siswanya dalam membangun keterkaitan antara
pengetahuan dengan pengalaman lain guna memecahkan permasalahan
pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran
yang inovatif dan kreatif yang memberikan iklim kondusif dalam pengembangan
daya nalar dan kreatifitas siswa. Dalam proses pembelajaran sering kali dijumpai
adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya pada guru meskipun
sebenarnya belum mengerti materi yang diajarkan oleh guru. Strategi yang sering
digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam
diskusi dengan seluruh siswa. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif walaupun
guru sudah mendorong siswa untuk berpartisipasi. Namun, kegiatan kelompok
tersebut cenderung hanya menyelesaikan tugas. Siswa yang berkemampuan
rendah kurang berperan dalam mengerjakan tugas. Sedangkan pada pembelajaran
kooperatif tujuan kelompok tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan,
tetapi juga memastikan bahwa setiap kelompok menguasai tugas yang
diterimanya.
Gambaran permasalahan-permasalahan di atas perlu diperbaiki guna
meningkatkan motivasi, perhatian, pemahaman dan prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu guru mampu menawarkan metode dalam mengajar yang lebih efektif
yang dapat membangkitkan perhatian siswa sehingga siswa menjadi aktif dan
termotivasi untuk belajar, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam
menguasai metode tersebut. Ada satu pendekatan pembelajaran yang bisa
dijadikan acuan guru dalam menumbuh kembangkan kreativitas siswa.
Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan SAVI (Somatis, Audiotori,
Visual, Intelektual).
B. Perumusan Masalah
Berdasarka Latar Belakang, Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah
yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini dapat
dituliskan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Apakah model Pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran statika di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK
N 5 Surakarta?
2. Bagaimana efektivitas penerapan model Pembelajaran SAVI dalam mata
pelajaran statika di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 5
Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam
perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI di kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta.
2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan model Pembelajran SAVI dalam
mata pelajaran statika di kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5
Surakarta.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk :
1. Manfaat Praktis :
a. Bagi Kepala Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan atau
referensi tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
c. Bagi Siswa
Dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa agar
meningkatkan motivasi dan menciptakan daya tarik serta rasa senang belajar
statika selama pelajaran berlangsung.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti
khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
2. Manfaat Teoritis :
a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis dan
relevan.
b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik Sipil/
Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakekat Pembelajaran Statika
a. Pengertian Pembelajaran
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction” atau “pengajaran”.
Pengajaran mempunyai arti cara atau perbuatan mengajar atau mengajarkan
(Purwadarminta, 1976:22).
Menurut Gagne (Benny A. Pribadi, 2005:15) “Pembelajaran adalah
serangkaian aktivitas yang sengaja diciptkana dengan maksud untuk
memudahkan terjadinya proses belajar”.
Nana Sudjana (1996:7) menyatakan bahwa “ Pembelajaran adalah
kegiatan mengatur dan mengorganisasi lingkungan disekitar siswa yang dapat
mendorong dan memudahkan minat siswa melakukan kegiatan belajar”.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:27) “ Pembelajaran
merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk
membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyedia sumber
belajar”.
Yusufhadi Miarso dalam Benny A. Pribadi (2005 : 15) Pembelajaran
sebagai aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan
pembelajar. Istilah pembelajaran digunakan untuk menggantikan istilah “
pengajaran “ yang lebih bersifat sebagai aktivitas yang berfokus pada guru
(teacher centered).
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka pembelajaran atau
instruksional/pengajaran mempunyai pengertian sebagai usaha sadar dan aktif
dari guru terhadap siswa, agar siswa berkeinginan untuk belajar yaitu
terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan keadaan dan kemampuan
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7 b. Pengertian Belajar
“Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan” (Djamarah, 2002:11). Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan
tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar
mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan
belajar mengajar, menilai proses hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam
cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan.
Pengertian belajar : (1) Memodifikasi atau memperteguh kelekuan melalui pengalaman, (2) Suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkunganya, (3) Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi, (4) Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. (Uno, 2007:7). “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”
(Slameto, 2003:2).
Tujuan belajar merupakan komponen yang sangat penting, karena
semua komponen yang dalam sistem pembelajaran dilaksanakan atas dasar
pencapaian tujuan belajar.
Berdasarkan pendapat di atas maka ada 3 ciri yang khas pada aktivitas
manusia, sehingga aktivitas tersebut disebut sebagai kegiatan belajar, yakni :
1. Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri
pelajar (individu yang belajar) baik actual maupun potensial.
2. Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang lama.
3. Perubahan itu terjadi karena usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8 c. Prestasi Belajar
Kata prestasi menurut Poerwadarminta (2002:768) adalah “hasil yang
telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Menurut Winkel
(1991:162) “prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai”.
Belajar menurut Natawidjaja dan Moleong (1985:7) adalah “suatu
proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang”. Hamalik
(2003:52) mengatakan “belajar adalah modifikasi untuk memperkuat tingkah
laku melalui pengalaman dan latihan serta suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh beberapa perubahan
tingkah laku tang relatif tetap sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman
dengan lingkungannya.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa setelah
mengikuti pelajaran di sekolah sehingga terjadi perubahan dalam dirinya
dengan melihat hasil penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dikembangkan oleh guru setelah mengikuti asessment atau penilaian dan
evaluasi. Penilaian dan evaluasi ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa yang merupakan tujuan dari pembelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ad dua yaitu faktor
intern dan eksetern :
1) Faktor Intern
a) Jasmani
Prestasi belajar ditentukan adanya struktur tubuh, panca indra (indra
penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indera peraba, dan
indera perasa), dan lain sebagainya.
b) Psikologis
Kecerdasan, bakat, minat, kecakapan, sikap, dan motivasi juga
menentukan prestasi belajar.
c) Kematangan Fisik dan Psikis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Prestasi belajar dan kemampuan belajar seseorang juga ditentukan oleh
kematangan fisik dan psikis orang tersebut.
2) Faktor Ekstern
a) Lingkungan Keluarga
Prestasi belajar dipengaruhi oleh cara mendidik orangtua di rumah, latar
belakang pendidikan orang tua, tingkat ekonomi keluarga, dan
sebagainya.
b) Lingkungan Sekolah
Di sekolah, prestasi belajar dipengaruhi oleh cara belajar, metode
mengajar yang diterapkan oleh guru, kurikulum yang berlaku, sikap
guru, evaluasi dan penilaian yang diterapkan, dan lain-lain.
c) Lingkungan Masyarakat
Prestasi belajar dipengaruhi oleh budaya yang berlaku, pergaulan dalam
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti ( Oemar Hamalik, 2006 : 30 ).
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran ( Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 250 - 251).
Benyamin Bloom ( Nana Sudjana, 2009 : 22) mengklasifikasikan kemampuan belajar menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Ranah kognitif, meliputi kemempuan intelektual yang terdiri dari pengetahuan/ ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan minat yang terdiri penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan komplek, dan gerakan ekpresif dan interpretative.
Berdasarkan dari berbagai pendapat dari para ahli maka dapat disimpulkan
bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada 2 yaitu faktor dari dalam
dan faktor dari luar siswa :
1) Faktor dari dalam
a) Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang
membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu,
mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan.
b) Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya
proses belajar. Motivasi belajar yang kuat dari diri siswa dapat menciptakan
suasana belajar yang menggembirakan.
c) Konsentrasi belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada
pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar
maupun proses memperolehnya.
d) Mengolah bahan belajar
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi
dan cara pemerolehan bahan belajar, sehingga menjadi bermakna bagi siswa.
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi
pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat
berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama.
f) Menggali hasil belajar yang tersimpan
Menggali hasil belajar merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah
diterima. Pesan yang baru akan diperkuat dengan cara mengaitkan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mempelajari dengan bahan yang lama. Siswa akan memanggil pesan dan
pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar.
g) Kemampuan berprestasi
Kemampuan berprestasi belajar merupakan suatu puncak proses belajar.
Keberhasilan belajar siswa dapat ditunjukkan pada tahap ini. Kemampuan
berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan,
pengolahan, penyimpanan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan
dan pengalaman.
h) Rasa percaya diri siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan
berhasil. Rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari
lingkungan.
i) Intelegensi
Menurut Wechler “intelegensi adalah suatu kecakapan global atau
rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara
baik, bergaul dengan lingkungan secara efisien” (Dimyati dan Mudjiono,
2002:245). Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan
masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
j) Kebiasaan belajar
Kebiasaan belajar yang tidak teratur dan belajar jika akan ada ujian,
merupakan kebiasaan belajar yang kurang baik. Hal ini dapat diperbaiki
dengan pembiasaan disiplin membelajarkan diri.
k) Cita-cita siswa
Cita-cita siswa sebagai motivasi intrinsik perlu dididikkan.Didikan memiliki
cita-cita harus dimulai sejak sekolah dasar. Di sekolah menengah didikan
pemilikan dan dan pencapaian cita-cita sudah semakin terarah.
2) Faktor dari luar
a) Guru sebagai pembina belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Guru tidak hanya mengajar sesuai
keahliannya, tetapi juga mendidik generasimuda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b) Sarana dan prasarana
Prasana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruangbelajar, ruang ibadah,
ruang kesenian, peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku
pelajaran, buku bacaan, alatdan fasilitas laboratorium dan berbagai media
pembelajaranyang lain.
c) Kebijakan penilaian
Kebijakan penilaian ada 3 jenis, yaitu;
(1) Kebijakan sekolah
(2) Kebijakan wilayah
(3) Kebijakan nasional
d) Lingkungan sosial siswa di sekolah
Siswa di sekolah membentuk lingkungan pergaulan yang dikenal sebagai
lingkungan sekolah. Siswa yang diterima dengan baik di lingkungannya
akan mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar, sebaliknya jika
siswa tertolak maka siswa akan merasa tertekan.
e) Kurikulum sekolah
Program pembelajaran di sekolah berdasarkan pada suatu kurikulum.
Kurikulum disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan
kurikulum sekolah dapat berpengaruh terhadap siswa maupun guru.
e. Pengertian Perhitungan Statika Bangunan atau Statika
Perhitungan statika bangunan atau statika adalah ilmu yang
mempelajari kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan
bagian-bagian bangunan. Mata pelajaran ini diberikan kepada siswa SMK
kelas X jurusan teknik bangunan pada semester genap.
2. Model Pembelajaran SAVI
a. Pengertian SAVI
Metode mengajar banyak sekali tetapi tidak semua metode tersebut
dapat mewakili wahana pencapaian tujuan pendidikan. Dalam kenyataanya,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
banyak kelemahan dan hambatan pembelajaran dikelas terjadi antara guru
dengan siswa ataupun antar siswa, misalanya siswa kurang memperhatikan
dan kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi
kelemahan dan hambatan tersebut maka dapat menerapkan pendekatan belajar
SAVI.
Bobbi De Porter, dkk (2005:109) dalam bukunya Quantum Learning,
mengemukakan tiga (3) modalitas belajar yang dimiliki seseorang. “Ketiga
modalitas tersebut adalah modalitas visual, modalitas auditoral, dan modalitas
kinistetik (somatis)”. Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat,
pelajar auditorial melakukan melalui apa yang mereka dengar, dan pelajaran
kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan.
Meier (2002:91) “Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah
pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual
dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada
pembelajaran”.
Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar Auditori,
belajar Visual, dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI ada dalam
setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal. Unsur-unsur
dalam metode SAVI :
1) Somatis (S) : Belajar dengan bergerak dan berbuat
2) Auditori (A) : Belajar dengan berbicara dan mendengar
3) Visual (V) : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan
4) Intelektual (I) : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung
Berdasarkan dari berbagai pendapat diatas maka ada beberapa ciri-ciri
yang mencerminkan gaya belajar SAVI yaitu :
1) Pembelajaran fisik (somatis) senang pembelajaran praktik supaya bisa
langsung mencoba sendiri. Selain menulis mereka suka berbuat saat
belajar, misalnya: menggaris bawahi, mencorat-coret, menggambarkan.
2) Pembelajaran auditori dengan mendengar informasi baru melalui
penjelasan lisan, komentar dan kaset. Mereka senang mendengar
penjelasan langsung atau membaca teks dan merekamnya di kaset.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3) Belajar visual senang menggambar diagram, gambar, dan grafik, serta
menonton film. Mereka juga suka membaca kata tertulis, buku, poster
berslogan, bahan belajar berupa teks tertulis yang jelas.
4) Belajar intilektual dengan cara merenung dan berpikir cara memecahkan
masalah yang ada atau dengan cara mencari masalah baru dan
menyelesaikannya. Dalam teks tertulis yang jelas atau dalam kehidupan
sehari-hari.
SAVI singkatan dari Somatis, Auditori, Visual dan Intektual. Teori
yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak
kanan/kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial dan
kinestetik) teori kecerdasan ganda, pendidikan (holistic) menyeluruh, belajar
berdasarkan pengelaman, belajar dengan symbol. Pembelajaran SAVI
menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling
baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap
kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain
dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda.
Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis,
kreatif dan hidup.
Pembelajaran statika dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika
keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran perhitungan
statika. Misalnya, Siswa diberi kesempatan menerapkan konsep-konsep statika
untuk memecahkan masalah sehari-hari. Siswa akan belajar sedikit tentang
statika dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih
banyak jika mereka dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan atau
mendiskusikan apa yang mereka pelajari (A), serta memikirkan dan
mengambil kesimpulan atau informasi yang mereka peroleh untuk diterapkan
dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa dapat meningkatkan
kemempuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika mereka secara
simultan menggerakan sesuatu (S) untuk menghasilkan diagram, grafik dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau membicarakan apa yang
sedang mereka kerjakan (A).
b. Prinsip Dasar Pembelajaran SAVI
Prinsip Dasar pembelajaran SAVI sejalan dengan gerakan Accelerated
Learning (AL), maka prinsipnya juga sejalan dengan AL yaitu:
1) pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.
2) pembelajaran berarti berkreasi bukan mengkonsumsi.
3) kerjasama membantu proses pembelajaran.
4) pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
5) belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik.
6) emosi positif sangat membantu pembelajaran.
7) otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.
c. Karakteristik Pembelajaran SAVI
Sesuai dengan singkatan dari SAVI sendiri yaitu Somatis, Auditori,
Visual dan Intektual, maka karakteristiknya ada empat bagian yaitu:
1) Somatis
”Somatis” berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh – soma. Jika
dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan bergerak dan
berbuat. Sehingga pembelajaran somatis adalah pembelajaran yang
memanfaatkan dan melibatkan tubuh (indera peraba, kinestetik, melibatkan
fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung).
2) Auditori
Belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih kuat dari
pada yang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan
informasi bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
berbicara beberapa area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat
diartikan dalam pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa
membicarakan apa yang sedang mereka pelajari, menerjemahkan pengalaman
siswa dengan suara. Mengajak mereka berbicara saat memecahkan masalah,
membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja,
menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar, atau
menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri.
3) Visual
Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita
terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada
semua indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih
mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seorang
penceramah atau sebuah buku atau program computer. Secara khususnya
pembelajar visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia
nyata, diagram, peta gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar.
4) Intektual
Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan
pembelajar yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara internal
ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan
menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut.
Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung,
mencipta, dan memecahkan masalah.
B. Kerangka Berpikir
1. Meningkatkan Hasil Belajar Statika Melalui Model Pembelajaran SAVI
Hasil belajar merupakan puncak dari suatu proses pembelajaran.
Dalam hal ini pembelajaran statika masih banyak ditemukan masalah antara
lain rendahnya hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran statika strategi guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Strategi
yang digunakan oleh guru adalah model pembelajaran SAVI.
Hasil belajar statika adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran statika berupa pemahaman dan penguasaan
materi dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan baik untuk masa kini
maupun masa yang akan datang. Untuk meningkatkan hasil belajar statika
dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk
belajar. Diperlukan model pembelajaran interaktif dimana guru lebih banyak
memberikan peran kepada siswa sebagai subyek belajar, guru mengutamakan
proses daripada hasil. Pembelajaran yang menyenangkan, suasana
pembelajaran yang efektif sehingga hasil belajar statika diharapkan
meningkat.
2. Penerapan Model Pembelajaran SAVI
Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI
yaitu pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas
intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam
pembelajaran.
Dalam pembelajaran SAVI, guru menyatukan keempat unsur SAVI
dalam satu pembelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan guru
memberitahukan materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru kemudian membahas materi dengan ceramah dan tanya
jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar Auditori (A). Guru menerangkan
materi dengan menuliskan dipapan tulis materi titik berat garis dan bidang
datar sebagai bentuk dari penerapan belajar Visual (V). Selanjutnya, guru
memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi titik berat gari dan
bidang datar yang telah diajarkan, untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok,
yang setiap kelompok terdiri dari lima siswa, kemudian mempresentasikan.
Secara bersama-sama dengan bimbingan guru, semua kelompok mengevaluasi
hasil pekerjaan kemudian setelah dikoreksi hasil dikumpulkan, sebagai bentuk
belajar Somatis (S). Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan latihan soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dengan materi titik berat garis dan bidang datar kepada siswa untuk dikerjakan
secara individu sebagai bentuk belajar Intelektual (I).
Model pembelajaran SAVI diharapkan dapat membantu siswa dalam
hal belajar perhitungan statika. Model pembelajaran SAVI dijadikan salah satu
alternatif karena model pembelajaran SAVI menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
ketrampilan pemecahan masalah. Alasan lain adalah dilihat dari tujuannya,
SAVI membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah, dan kemampuan intelektual.
Model pembelajaran SAVI bisa dilakukan oleh siswa dengan
bekerjasama dalam kelompok kecil. Kerjasama memperbanyak peluang untuk
berbagi permasalahan yang ditimbulkan dan dialog untuk mengembangkan
ketrampilan sosial dan ketrampilan berpikir. Siswa dapat saling berkreasi
dengan cara menyampaikan ide dan bertukar pikiran untuk memecahkan
masalah. Selain itu siswa diharuskan melakukan penyelidikan untuk mencari
penyelesaian terhadap masalahnya, mengumpulkan dan menganalisis
informasi, mengembangkan hipotesis ,melakukan percobaan mengerjakan
soal-soal dan merumuskan kesimpulan. Dengan saling bertukar pikiran maka
emosi siswa dapat dilatih dengan baik untuk lebih menghargai pendapat orang
lain sehingga model pembelajaran ini sesuai untuk meningkatkan hasil belajar
statika
Pembelajaran statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI
berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti
pembelajaran, karena pengalaman dan percobaan langsung siswa akan
berpengaruh besar terhadap hasil belajar, membuat guru untuk lebih
menguasai materi karena guru sebagai fasilitator harus menguasai materi dan
mampu mengembangkannya serta guru sebagai motivator yang mampu
memotivasi siswa untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan
menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung proses belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir penelitian
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka
hipotesis tindakan adalah: Dengan menerapkan model pembelajaran SAVI dalam
mata diklat statika dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK N 5 Surakarta.
Guru menggunakan
model pembelajaran
SAVI
Kondisi Awal
Melalui model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran statika
Siklus I
Guru belum menggunakan model pembelajaran SAVI
Hasil nilai siswa rendah
Tindakan
Tes
Siklus
I
Terselesaikan
Belum
Terselesaikan
Tes Siklus II
Terselesaikan Belum
Terselesaikan
Siklus III
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Perencanaan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta yang
beralamat di Jl.LU. Adisucipto No.42 Telp.(0271) 713916 Surakarta Kode Pos
57143 Alasan mengambil tempat penelitian ini adalah
a. SMK Negeri 5 Surakarta memerlukan evaluasi kegiatan belajar mengajar
supaya dapat menigkatkan kualitas hasil belajar statika.
b. SMK Negeri 5 Surakarta terdapat data yang memadai untuk keperluan
penelitian untuk menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika.
2. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2009/2010. Sampel yang diambil adalah siswa kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK N 5 Surakarta yang berjumlah 30 orang.
3. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan seperti dibawah ini :
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan 1 Pengajuan Judul 14 Februari 2010 – 23 Februari 2010
2 Pembuatan Proposal 26 Februari 2010 – 3 Maret 2010
3 Seminar Proposal 19 April 2010
4 Perijinan Penelitian 22 April 2010 – 28 April 2010
5 Pelaksanaan Penelitian 3 Mei 2010 – 30 Juni 2010
6 Penulisan Laporan Penelitian 1 April 2010 - 2 Desember 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
B. Prosedur Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat
keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari
satu atau lebih pertemuan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih yaitu dengan
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart (1998).
Langkah-langkah pada model siklus Kemmis dan Taggart di atas yaitu
sebagai berikut :
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2
2. Modifika
Evaluas
Evaluasi II
asi Model P
(Suhars
i I
Penelitian Ti
simi Arikun
SIKLUS
SIKLUS II
Refleksi I
Observ
Observasi
Refleksi II
indakan Ke
nto,2006 : 9
I
I
asi
i
I
las Kemmis
93)
Persiapa
s & Mc Tag
Belumterselesaik
Perencan
Tindaka
Rencana T
Tindaka
TindaLanju
an
22
ggart
m kan
naan
an I
Terevisi
an II
k ut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23 Pada kegiatan siklus akan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Rencana tindakan siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
1) Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dan analisis
masalah melalui wawancara dengan guru bidang studi
2) Berkolaborasi dengan guru menentukan tindakan perbaikkan yaitu dengan
penerapan model pembelajaran SAVI
3) Berkolaborasi dengan guru bidang studi untuk menyusun silabus, LKS, dan
skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran dengan model
pembelajaran SAVI
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal pretes dan postes beserta kisi-kisinya
5) Menyusun lembar observasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu
pada perencanaan yang telah dibuat yaitu :
1) Tahap awal pembelajaran :
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran
c) Guru mengecek kehadiran siswa.
2) Tahap Inti Pembelajaran :
Secara garis besar tahapan pembelajaran SAVI :
a) Tahap 1. Somatis (S)
Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok. Guru
mengarahkan siwa supaya duduk bersama dengan kelompoknya.
Setelah berdiskusi kelompok siswa diharapkan dapat menuliskan
hasilnya dan mempresentasikan didepan kelas karena inti dari kegiatan
somatis adalah bergerak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b) Tahap 2. Auditori (A)
Auditori adalah belajar dengan cara berbicara dan mendengar.
Guru membahas materi dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Kemudian guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan
supaya ada timbal balik dari siswa kepada guru atau sebaliknya. Siswa
diajak bersama-sama untuk mengemukakan idenya dalam pembahasan
soal tersebut.
c) Tahap 3. Visual (V)
Visual adalah belajar dengan cara melihat dan menggambarkannya.
Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan memberikan
contoh dalam kehidupan sehari-hari.
d) Tahap 4. Intelektual (I)
Intelektual adalah belajar dengan cara merenung untuk
memecahkan masalah. Guru memberikan soal untuk dibahas dalam
forum diskusi bersam kelompok masing-masing.
e) Tahap akhir Pembelajaran :
Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan pada inti
pembelajaran. Pertemuan berikutnya guru mengadakan evaluasi
individual siswa dengan mengadakan tes kemampuan kognitif.
c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati
aktivitas siswa dalam pembelajaran statika dari awal pembelajaran sampai
akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
siswa sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau
tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
Dari hasil tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Pada tahap ini
pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan diskusi, untuk
mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran statika. Hasil refleksi yang ada dijadikan
bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus
selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan
memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Mengecek kelengkapan data pengumpulan data yang terjaring selama
proses tindakan.
2) Mendiskusikan dan pengumpulan data antara guru, peneliti dan kepala
sekolah (pembimbing) berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan
lapangan, dan lain-lain.
3) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario
pembelajaran dengan berdasar pada analisa data dari proses dalam
tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan
pada siklus II.
2. Rencana tindakan siklus II
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada pada siklus I
2) Menetukan Indikator pencapaian hasil belajar.
b. Pelaksanaan
Pelaksaan program tindkan II mengacu pada identifikasi dan rumusan
masalah pada siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tahapan pembelajaran SAVI :
1). Tahap 1. Somatis (S)
Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok. Guru
mengarahkan siwa supaya duduk bersama dengan kelompoknya.
Setelah berdiskusi kelompok siswa diharapkan dapat menuliskan
hasilnya dan mempresentasikan didepan kelas karena inti dari kegiatan
somatis adalah bergerak.
2). Tahap 2. Auditori (A)
Auditori adalah belajar dengan cara berbicara dan mendengar.
Guru membahas materi dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Kemudian guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan
supaya ada timbal balik dari siswa kepada guru atau sebaliknya. Siswa
diajak bersama-sama untuk mengemukakan idenya dalam pembahasan
soal tersebut.
3). Tahap 3. Visual (V)
Visual adalah belajar dengan cara melihat dan menggambarkannya.
Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan memberikan
contoh dalam kehidupan sehari-hari.
4).Tahap 4. Intelektual (I)
Intelektual adalah belajar dengan cara merenung untuk
memecahkan masalah. Guru memberikan soal untuk dibahas dalam
forum diskusi bersam kelompok masing-masing.
c. Observasi
Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
tindakan berlangsung. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah
dikembangkan.
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
2) Mendiskusikan hasil pengamatan dan hasil evaluasi untuk mendapat
kesimpulan diharapkan akhir siklus II ini penerapan SAVI dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika.
3. Rencana tindakan Siklus III (Bila diperlukan)
C. Instrumen Penelitian 1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh
kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa, mulai
dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran Statika. Tujuan tindakan
observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil
perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran (lembar observasi
terlampir).
2. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai oleh peneliti
adalah guru dan siswa. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh
data verbal atau konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan
siswa dalam memahami pelajaran Statika. (Lembar wawancara terlampir).
3. Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunkan
untuk mengukur ketrampilan,pengetahuan dan intelegasi kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok” ( Suharsimi Arikunto, 1998:25). Tes yang
digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami
Statika. Metode tes ada dua yaitu tes tertulis dan tes non tertulis. Tes yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28 dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman siswa berupa soal- soal yang harus dijawab.
4. Kajian Dokumen
Suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mencari dan mengumpulkan
data-data yang diperlukan melalui sumber data yang lain. Data ini berupa catatan
atau arsip SMK N 5 Surakarta yang berkaitan dengan obyek penelitian,misalnya
Rencana Pelaksanaan Pembelajran(RPP) dan silabus.
D. Data Dan Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
tes yang dilakukan terhadap siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 5
Surakarta berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai mata pelajaran Statika.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan
SMK N 5 Surakarta dan guru sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen
sekolah.
E. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru Statika
melalui observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Data dalam
penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran Statika
dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari
tindakan yang mengajar. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah :
1. Metode Observasi
“Metode Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis”. (Suharsimi Arikunto,
1998:28). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti
pada kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara
langsung kegiatan belajar siswa dikelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai oleh
peneliti adalah guru dan siswa. Pedoman wawancara ini bisa mengenai
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan diadakannya wawancara adalah
untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa dan guru mengenai
penyebab kesulitan siswa dalam memahami pelajaran Statika. Pedoman
wawancara yang digunakan ada;ah “pedoman wawancara tidak terstuktur yaitu
pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang
ditanyakan”.(Suharsimi Ariunto, 2006:227).
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan selama
pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar
observasi bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang
dihadapi selama pembelajaran.
Catatan lapangan menurut Bagdad dan Biklen (Moleong,1990:153)
adalah “Catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan
dipikirkan untuk mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif”. Dalam hal ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat
kejadian-kejadian yang penting pada saat proses pembelajaran Statika
berlangsung.
4. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa kelas
X Teknik Gambar Bangunan , serta foto rekaman proses tindakan penelitian.
F. Validitas Data
Validasi data yang dipilih peneliti dalam penelitian ini merujuk pada
pendapat Hopkins (dalam Wiraatmadja, 2005 : 168-171), yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
a) Member chek, memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi
yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara
mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir
pembelajaran.
b) Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti
dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti
secara kolaboratif oleh sekolah.
c) Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan
data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.
d) Expert Opinion, pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti
kepada pakar profesional, dalam hal ini penulis mengkonfirmasikan
temuan kepada pembimbing atau dosen.
Berdasarkan validasi di atas, maka validasi data yang akan digunakan oleh
peneliti yaitu member chek dan Triangulasi. Untuk validasi member chek, setelah
wawancara dengan guru dan siswa serta observasi terhadap kinerja guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran Statika. Peneliti memeriksa hasil wawancara
dan observasi, apakah sudah tercatat sesuai yang terjadi atau ada yang belum
tercatat.
Dalam melakukan triangulasi, setelah observasi dan wawancara terhadap
kinerja guru dan aktivitas siswa peneliti akan membandingkan serta
mendiskusikan hasil observasi tersebut dengan guru kelas X pada saat
pembelajaran Statika.
G. Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang dilakukan secara
diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan dengan analisis
interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis
interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses
siklus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Menurut Huberman (2007:20) proses analisis interaktif dapat digambarkan
dalam skema berikut :
Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta
transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa
sekumpulan informasi dalam bentuk naratif yang disusun, diatur dan diringkas
sehingga mudah dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara
kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi.
H. Tolok Ukur Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini tercermin dengan adanya
peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya berupa kenaikan jumlah siswa
yang tuntas belajar. Adapun keberhasilan yang harus dicapai sesuai dengan unsur
SAVI adalah 80%, Berikut unsur pembelajaran SAVI :
1. Somatis (S)
a. Kehadiran didalam kelas
b. Kerjasama dalam kelompok
c. Kesiapan dalam presentasi
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
Kajian Data Reduksi
Gambar 3. Model Analisis Interaktif
(Sumber : Huberman, 2007: 20)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32 2. Auditori (A)
a. Berinteraksi dengan guru
b. Berinteraksi dengan teman kelompok
c. Menghargai pendapat orang lain
3. Visual (V)
a. Perhatian mengikuti pelajaran
b. Teliti dan sistematis
c. Kerapian dalam tugas
4. Intelektual (I)
a. Kerjasama dalam memecahkan masalah
b. Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok
c. Kejujuran dalam kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMK Negeri 5 Surakarta
Sekolah menengah kejuruan 5 Surakarta, dirintis sejak tahun 1962.
Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta mula-mula berstatus Swasta dan terletak
di Purwanegaran, dulu Sekolah Teknik Negeri 1 yang sekarang Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri 15 Surakarta. Pada saat itu Sekolah Teknologi Menengah
merupakan Sekolah Teknologi Menengah Persiapan Negeri di Purwanegaran
berdasarkan SK Menteri Pendidikan RI No.8065/Dirpt/RI tanggal 7 Agustus 65
Statusnya di Negerikan terdiri dari (Dua) Jurusan, yaitu Mesin dan Bangunan
Gedung.
Kemudian setelah adanya pemberontakan G.30 S/PKI maka pada tahun
1965 Sekolah Tinggi Menengah Negeri Purwanegaran pindah ke Jayanegaran,
kemudian pada tahun 1966 Sekolah Teknologi Menengah Negeri Purwanegaran
diubah namanya menjadi Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta yang
terletak dijalan LU. Adi Sucipto No.10 Surakarta .
Adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tentang perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK serta
Organisasi dan Tata Kerja SMK, Nomor : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 yang
dulunya Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta dan Jalannya berubah nomor menjadi 42.
2. Denah Gedung SMK Negeri 5 Surakarta Gedung SMK Negeri 5 Surakarta terletak di Jln LU. Adi Sucipto no.42
Surakarta. Dilihat dari keberadaannya, lokasi SMK Negeri 5 Surakarta dekat
dengan Lembaga Pendidikan lainnya, sehingga dapat dikatakan terletak di
lingkungan komplek sekolah, baik negeri maupun swasta. Hal ini dapat menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
motivasi t
mudah dij
SM
terdiri dar
menunjang
1. Na
2. No
3. Pro
4. Ot
5. Ke
6. De
7. Jal
No
tersendiri ba
angkau, bai
MK Negeri
ri gedung d
g kegiatan b
ama Sekolah
omor Statist
opinsi
onomi Daer
ecamatan
esa/Kelurah
lan & Nomo
omor
agi siswa ka
ik kendaraa
5 Surakart
dan halaman
belajar men
Gambar 4
3PR
h
tik Sekolah
rah
an
or
arena letak
an umum ma
ta menempa
n. Karena l
ngajar.
4 . Denah L
3. Profil SeROFIL SEK
: SMK
: 3210
: Jawa
: Peme
: Lawe
: Kerte
: L.U A
: 42
dipinggir ja
aupun kend
ati areal tan
luasnya yan
Lokasi Penel
ekolah KOLAH
K N 5 Surak
036101002
a Tengah
erintah Kota
eyan
en
Adisucipto
alan raya, m
daraan priba
nah seluas
ng mencuku
litian
karta
a Surakarta
maka transp
adi.
22530 m2
upi maka s
34
ortasi
yang
sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
8. Kode Pos : 57143
9. Telepon :
Kode Wilayah : 0271
Nomor :713916
10. Faximile :
Kode Wilayah : 0271
Nomor : 727068
11. Daerah : Perkotaan
12. Status Sekolah : Negeri
13. Kelompok Sekolah : Teknologi & Industri
14. Akreditas : A
Surat Keputusan BAS : No: 018/BASPROP/TU1/2006
Tgl : 28-01-2006
15. Penerbit SK BAS ditandatangani oleh: Drs.Sudharto M.A
16. Tahun Berdiri : 1965
17. Tahun Perubahan : 1997
18. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
19. Bangunan Sekolah : Dinding Batu bata (Permanen)
20. Lokasi Sekolah : Dalam Kota
21. Jarak ke pusat Kecamatan : 2 Km
22. Jarak ke pusat Otoda : 8 Km
23. Terletak pada lintasan : Kabupaten/Kota
24. Perubahan Sekolah :
STM N 2 Surakarta, tgl. 7-8-1965 No.88-65/ Dirpt/Bl
SMK N 5 Surakarta, tgl. 7-3-1997 No.036/ O /1997
25. Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM
NIP : 19520607 197903 1 012
Pejabat yang Mengangkat : Walikota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
26. Email dan Website : [email protected]
www.smkn5solo.net
27. Program Keahlian :
1. Teknik Konstruksi Beton
2. Teknik Perkayuan
3. Teknik Gambar Bangunan
4. Teknik LIstrik Industri
5. Teknik Listrik Pemakaian
6. Teknik Elektronika Industri
7. Teknik Pemanfaatan Tenaga
Listrik
8. Teknik Permesinan
9. Teknik Mesin Otomotif
28. Sertifikasi ISO 9001-2000
Status : Sudah bersertifikasi
No : 01 100 065
Tanggal : 26 Juni 2006
Lembaga yg mengeluarkan : TUV Rheinland Group
4. Struktur Organisasi Tabel 2. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta
No. J a b a t a n N a m a
1 2
Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah, a. Waka Kurikulum b. Waka Kesiswaan
Drs. Sudarto, MM Drs. Widodo Drs. Supartin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3
4 5
6
7
8
9
c. Waka Ketenagaan d. Waka Hub. Industri TIM SMM ISO 9001 : 2008 a. QMR b. DQMR c. Anggota Koordinator TU Perencanaan dan Pengembangan a. Koordinator b. Anggota Ketua Program Keahlian a. Kaprog. Bangunan b. Kaprog TEI c. Kaprog. TITL d. Kaprog. Pemesinan e. Kaprog. Otomotif f. Koordinator GNA g. Koordinator BP Ketua Kompetensi Keahlian a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng b. Kompetensi TKB/Kabeng c. Kompetensi TGB/Kabeng Staf Kurikulum a. Urusan KBM Praktek b. Urusan KBM Teori c. Urusan Evaluasi Pendidikan d. Urusan Pengembangan KBM e. Urusan Administrasi f. Perpustakaan - Koordinator
- Anggota g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB Koordinator Anggota Staf Kesiswaan a. Pembina OSIS b. Pembina STP2K c. Bendahara Kesiswaan d. Pembina Pramuka e. Urusan Upacara Bendera f. Pembina PMR dan UKS g. Pembina Kesenian h. Pembina Koperasi Siswa
Drs. Sunartono, MM Drs. Sriyadi, MM Drs. Yulisto Drs. Nuryanto Karseno, SPd Zaenal Arifin,S.Sos I Sri Handayani Drs. Rahmad Darmono Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd. Suhari, SPd Drs. Purwanto, ST Edy Mugiyono, SST Drs. Sri Wahono Drs. Heru Purnanto Sarman, SPd Drs. Jarot Mardiyanto Drs. Hermanto Drs. Sukamto Drs. Suprapto Drs. Sri Hardoyo Lari, S.Pd Sugiyoto, S.Pd Drs. Agus Imam AP Drs. Cening Budiada Drs. Haryanto Natalia Kadarini, S.Pd Dra. Nining Sumarsih Agus Maryanto, S.Kom Fendi Prihantono, SPd Sukidi, SPd Drs. Suharyono Ti Wahyuni Lelono, SSi Dra. Umi Wahidatun Sumardi, SPd Agus Satyawan, S.PAk Dra. JD. Dewi Tri U. Drs. Slamet, PD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
10
11
12
13
14
- Ketua - Bendahara - Sie Usaha
Staf Ketenagaan a. Urusan Sarpras b. Urusan SDM c. Adminstrasi
Staf Hubungan Industri a. Sekretaris Hub. Industri b. Bendahara Hub. Industri c. Ketua Pokja PSG d. Bursa Kerja Khusus
- Koordinator - Sekretaris - Bendahara - Anggota
e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching Factory
f. Koordinator UPS Ketua Bengkel a. Bengkel Elektronika b. Bengkel Listrik c. Bengkel Mesin Perkakas d. Bengkel KB dan Lafalo e. Bengkel Mekanik Otomotif Ketua Laboratorium a. Lab. Bahasa b. Lab Komputer Bendahara Sekolah a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP b. Bendahara Pembantu Komite
Dra. Endah Nuningsih Dra. Siti Nuriyah Drs. Sudarsono Ma’sumah S Suci, SSi, MPd Joko Susilo, SPd Eko Sapto Nugroho, S.Pd Slamet Priyadi, S.Pd. Tri Susilowati, S.Pd. Nanang Supriyanto, S.Pd. Candra Denny KD, SPd Setyo Adi , SPd Drs. Suteng Supriyantoro, ST Retnowatik, S.Pd. Drs. Rahmad Darmono Drs. Suparjono, MM Drs. Suprapto Joko Wahyu Riyadi, S.Pd Drs. Suharyatno Drs. Djoko Santoso Slamet, S.Pd Mukri Hartanto, S.Pd Dra. Sri Lasmini Drs. Agus Supratman Annah Dwi Koriawati Drs. Catur Jatmiko
5. Kurikulum yang Pernah Diberlakukan Di SMK Negeri 5 Surakarta SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum
selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum
yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :
- Kurikulum 1964
- Kurikulum 1976
- Kurikulum 1984
- Kurikulum 1994
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
- Kurikulum 1999
- Kurikulum 2004 (hanya untuk program studi mesin)
- Kurikulum Berbasis Kompotensi
- KTSP
- Kurikulum Spektrum
-
6. Bidang Studi Keahlian Dan Program Studi Keahlian Di SMK Negeri 5
Surakarta
Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam
program studi, yaitu :
a. Jurusan Bangunan
1) Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu
2) Program Keahlian Teknik Konstuksi Batu dan Beton
3) Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
b. Jurusan Mesin
1) Program Keahlian TMO
2) Program Keahlian TPM
c. Jurusan Listrik
1) Program Keahlian TITL
2) Program Keahlian TPTL
d. Jurusan Elektronika
1) Program Keahlian TEI
B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Perencanaan Penelitian Siklus I
Atas dasar gagasan yang timbul dari peneliti pada penelitian tindakan
kelas ini selanjutnya dikembangkan rencana penelitian berupa prosedur kerja yang
dilaksanakan pada kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta.
Peneliti pada siklus I melaksanakan pembelajaran dengan standar kompetensi
menentukan titik berat garis dan bidang datar. Peneliti melaksanakan tahap demi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40 tahap yang telah direncanakan dalam PTK ini. Siklus I terdiri dari dua pertemuan,
pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 7 Mei 2010 pada jam ke
1 – 3 dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Kemudian pertemuan kedua pada hari
sabtu tanggal 8 Mei 2010 pada jam 1 – 3 dengan alokasi waktu 3 x 45 menit.
Untuk pertemuan siklus I dengan alokasi waktu 6 x 45 menit (jam pelajaran),
maka untuk siklus I tersedia waktu 6 jam pelajaran (270 menit).
2. Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan
1) Observer mendokumentasi kondisional siswa yang meliputi jumlah siswa
dalam kelas, serta nilai ulangan harian Statika sebelum menggunakan
model pembelajaran SAVI pada kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 5 Surakarta (lampiran 1 hal 59 dan lampiran 2 hal 60)
2) Observer mengidentifikasi masalah yang timbul pada siswa dan guru,
kenyataan yang ada setelah melakukan indentifikasi bahwa siswa kelas X
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tergolong siswa yang
kurang minat dalam mengikuti pelajaran hal itu berdasarkan pengamatan
observer yang melihat banyaknya siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran dan cara mengajar guru hanya monoton selalu metode ceramah
yang digunakan sehingga siswa jenuh dan kreatifitas siswa tidak terasah.
3) Observer berkolaborasi dengan guru untuk mengembangkan model
pembelajaran SAVI.
4) Observer membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.
5) Observer membagi siswa dalam 5 kelompok yang dibagi secara acak.
( lampiran 3 hal 62).
6) Observer menyusun lembar kegiatan siswa, lembar observasi siswa dan
guru, rencana pembelajaran dan mengevaluasi akhir siklus I (lampiran 6
hal 71 dan lampiran 7 hal 74 ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41 b. Proses Pelaksanaan Tindakan
1) Pada pertemuan pertama hari jum’at tanggal 7 Mei 2010 melaksanakan
rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu menyampaikan pokok
bahasan titik berat garis dan bidang datar dengan menggunakan model
pembelajaran SAVI.
2) Guru memaparkan materi tentang titik berat dan siswa memperhatiakan
materi yang tengah diberikan oleh guru.
3) Siswa diajak berinteraksi aktif dengan mengadakan tanya jawab pada
pembahasan menentukan titik berat garis dan bidang datar
4) Kemudian guru bersama siswa membentuk lima kelompok kecil terdiri
dari enam orang siswa. Kelompok anggota dengan melakukan pemilihan
secara acak, satu anak dari enam anggota menjadi ketua kelompok.
5) Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan perhitungan
melalui soal pada tiap-tiap kelompok untuk mendapatkan penjelasan dari
permasalahan yang ada. Siswa kelihatan begitu antusias dalam melakukan
percobaan menghitung titik berat bidang, kemudian guru membimbing
siswa pada saat melakukan perhitungan serta guru mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan, interaksi antara guru dan siswa pada awalnya
memang kurang sehingga siswa masih takut untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
6) Guru berkeliling ketiap kelompok atau siswa untuk memeriksa dan
membantu siswa apabila siswa menemui kesulitan dalam memahami
materi pelajaran.
7) Setelah batas waktu yang ditentukan kemudian siswa mempresentasikan
hasil pekerjaan salah satu kelompok yang ditunjuk secara acak di papan
tulis.
8) Setelah siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, guru
membimbing siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses pekerjaan
yang telah mereka lakukan dengan cara mencocokkan pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
penuntun melalui diskusi kelas sampai siswa memperoleh suatu
kesimpulan yang diharapkan.
9) Pada pertemuan kedua hari sabtu tanggal 8 Mei 2010 guru melakukan
evaluasi siklus I selama 45 menit.
c. Tahap Pengamatan
Hasil pengamatan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Belajar SAVI Siswa Siklus I
NO Aspek yang
diamati
Indikator Hasil pengamatan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1
Somatis
Kehadiran didalam kelas B B
Kerjasama dalam kelompok C C
Kesiapan dalam presentasi C B
2
Auditori
Berinteraksi dengan guru B
Berinteraksi dengan teman
kelompok
B B
Menghargai pendapat orang
lain
C B
3
Visual
Perhatian mengikuti
pelajaran
B B
Teliti dan sistematis C B
Kerapian dalam tugas B
4
Intelektual
Kerjasama dalam
memecahkan masalah
C C
Tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
kelompok
C B
Kejujuran dalam kelompok B B
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 dan 10 halaman 71 dan 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43 d. Hasil Evaluasi Siklus I
Hasil tes pada siklus I terdapat 30 siswa meliputi 3 aspek diperoleh data
sebagai berikut :
1) Aspek Kongnitif siswa yang tuntas belajar sebanyak 23 siswa atau 73,33
% dengan nilai rata-rata 79,33. Siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa
atau 26,67 %.(lampiran 14 halaman 96).
2) Aspek SAVI dari pertemuan pertama dan kedua sebanyak 78,33 %
3) Aspek Psikomotorik dari pertemuan pertama dan kedua sebanyak 79,16 %
e. Refleksi
1) Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan guru pada umumnya
baik,meskipun dalam membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil
diskusi masih cukup baik.
2) Hasil belajar kongnitif siswa berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh
tes dengan hasil sebanyak 73,33 % hal ini belum memenuhi tolok ukur
keberhasilan yaitu 80,00%. Sedangkan untuk hasil belajar afektif dengan
unsar SAVI sebanyak 78,33 % belum memenuhi tolak ukur keberhasilan
yaitu 80,00 % karena masih ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran atau berbicara sendiri ketika pelajaran
berlangsung. Untuk hasil belajar psikomotorik sebanyak 79,16 % juga
belum memenuhi tolak ukur keberhasilan yaitu 80,00%
3) Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus 1 pada umumnya baik,
meskipun masih ada beberapa hal yang masih belum cukup sehingga
perlu ada peningkatan pada siklus II.
3. Perencanaan Penelitian Siklus II
Peneliti pada siklus II melaksanakan pembelajaran pada pokok
bahasan melaksanakan pembelajaran dengan standar kompetensi menentukan titik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44 berat garis dan bidang datar. Siklus II terdiri dari tiga pertemuan, pertemuan
kesatu dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 21 Mei 2010 pada jam ke 1 – 3
dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Kemudian pertemuan kedua pada hari sabtu
tanggal 22 Mei 2010 pada jam 1 – 3 dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Peneliti
melakukan pembelajaran dengan standar kompetensi menentukan titik berat garis
dan bidang datar.
Berdasarkan kajian dari siklus I peneliti berusaha mencoba
mengurangi kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I.
4. Pelaksanaan Siklus II a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti tidak lagi mendokumentasikan kondisi awal siswa meliputi
jumlas siswa dalam kelas serta nilai ulangan harian siswa sebelum
menggunakan model pembelajaran SAVI karena sudah dilaksanakan pada
siklus I.
2) Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul pada siklus I dalam kelas,
siswa dalam kelas tersebut kurang berminat dalam mengikuti pelajaran
statistik ini dapat dilihat dari adanya beberapa siswa siswa yang kurang
memperhatikan selama pelajaran statika berlagsung selama siklus I.
3) Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk mengembangkan model
pembelajaran menggunakan model pembelajaran SAVI.
4) Peneliti tidak perlu membagi kelompok lagi karena kelompok pada siklus I
sudah efektif.
5) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi
untuk siswa dan guru, dan mengevaluasi hasil akhir siklus II. (Lembar
observasi terlampir)
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pada pertemuan pertama hari jum’at tanggal 21 Mei 2010 melaksanakan
rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu menyampaikan pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
bahasan titik berat garis dan bidang datar dengan menggunakan model
pembelajaran SAVI.
2) Guru memaparkan materi tentang titik berat dan siswa memperhatiakan
materi yang tengah diberikan oleh guru.
3) Siswa diajak berinteraksi aktif dengan mengadakan tanya jawab pada
pembahasan menentukan titik berat garis dan bidang datar.
4) Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan perhitungan
melalui soal pada tiap-tiap kelompok untuk mendapatkan penjelasan dari
permasalahan yang ada. Siswa kelihatan begitu antusias dalam melakukan
percobaan menghitung titik berat bidang, kemudian guru membimbing
siswa pada saat melakukan perhitungan serta guru mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan, interaksi antara guru dan siswa pada awalnya
memang kurang sehingga siswa masih takut untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
5) Guru berkeliling ketiap kelompok atau siswa untuk memeriksa dan
membantu siswa apabila siswa menemui kesulitan dalam memahami
materi pelajaran.
6) Setelah batas waktu yang ditentukan kemudian siswa mempresentasikan
hasil pekerjaan salah satu kelompok yang ditunjuk secara acak di papan
tulis.
7) Setelah siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, guru
membimbing siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses pekerjaan
yang telah mereka lakukan dengan cara mencocokkan pertanyaan
penuntun melalui diskusi kelas sampai siswa memperoleh suatu
kesimpulan yang diharapkan.
8) Pada pertemuan kedua tanggal 22 Mei 2010, pada jam 1-3 diadakan
diskusi kelompok selama 90 menit dan guru tetap membimbing serta
mendorong siswa untuk bertanya seperti pada pertemuan pertama, pada
pertemuan kedua terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya.
9) Pada pertemuan kedua sisa waktu 45 menit digunkan untuk evaluasi siklus
II selama 45 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46 c. Tahap Pengamatan
Hasil pengamatan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Belajar SAVI Siswa Siklus II
NO Aspek yang
diamati
Indikator Hasil pengamatan
Pertemuan
1
Pertemuan 2
1
Somatis
Kehadiran didalam kelas B B
Kerjasama dalam kelompok
B B
Kesiapan dalam
presentasi
B B
2
Auditori
Berinteraksi dengan guru B B
Berinteraksi dengan
teman kelompok
B B
Menghargai pendapat
orang lain
B B
3
Visual
Perhatian mengikuti
pelajaran
B B
Teliti dan sistematis B B
Kerapian dalam tugas B B
4
Intelektual
Kerjasama dalam
memecahkan masalah
C B
Tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
kelompok
B B
Kejujuran dalam
kelompok
C B
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17 dan 20 halaman 108 dan 117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47 d. Hasil Evaluasi Siklus II
Hasil tes pada siklus I terdapat 30 siswa meliputi 3 aspek diperoleh
data sebagai berikut :
1) Aspek Kongnitif siswa yang tuntas belajar sebanyak 27 siswa atau 90 %
dengan nilai rata-rata 80,33.(lampiran 24 hal 127 )
Peningkatan hasil tes kognitif sebelum tindakan, siklus I dan siklus
II dapat dilihat melalui diagram batang berikut ini.
Tabel 9. Ringkasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan SAVI.
No Keterangan Sebelum
Tindakan
Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II
1
2
3
4
Nilai tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
Ketuntasan
85
60
58
33,33 %
95
70
79,33
73,33 %
95
70
80,33
90 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) As
(la
bat
Gam
spek SAVI
ampiran 17 d
Pening
tang beriku
G
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai
mbar 4. Gra
dari perte
dan 20 hala
gkatan hasi
t ini
Gambar 5. G
85
60
9595
71,1180
Pertemua
afik hasil be
emuan pert
aman 108 da
il belajar a
Grafik hasil
0 58
7079,
70
Keterangan
0,27
an 1Keterang
elajar kongn
tama dan k
an 117)
afektif dapa
belajar SAV
33,33
,3373,3
80,3
9
n
76,38
87
Pertemuagan
nitif siswa
kedua seba
at dilihat m
VI siswa
90
sebel
Sikuls
Siklus
7,5
n 2
anyak 83,4
melalui dia
lum Tindakan
s I
s II
SIKLUS I
SIKLUS II
48
7 %.
agram
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) As
%.
dia
e. Reflek
1) Pe
sem
2) Ha
yan
yai
80
afe
keb
83
3) Pe
kar
spek Psikom
. (lampiran
Pening
agram batan
G
ksi
ngelolaan p
makin baik
asil belajar
ng ditunjuk
itu sebanya
,00% denga
ektif dengan
berhasilan
,33 % sudah
laksanaan
rena semua
687072747678808284868890
Nilai
motorik dari
18 dan 21 h
gkatan has
ng berikut in
Gambar 6. G
proses pem
dibandingk
kongnitif s
kkan dengan
k 90 % hal
an nilai stan
n unsur SAV
yaitu 80,00
h memenuh
proses pem
aspek hasil
75
Pertem
i pertemuan
halaman 11
sil belajar
ni
Grafik hasil
mbelajaran y
kan dengan
siswa berke
n nilai yang
ini sudah m
ndar kelulu
VI sebanyak
0 %. Untuk
hi tolak ukur
mbelajaran
l belajar tela
79,16
mua 1Ketera
n pertama d
1 dan 120)
psikomoto
belajar psik
yang dilaku
siklus I.
enaan deng
diperoleh s
memenuhi to
usan 75. Sed
k 83,47 % s
k hasil bela
r keberhasil
pada siklu
ah mencapa
79,16
Pertemangan
dan kedua se
orik dapat
komotorik s
ukan guru
gan hasil be
siswa setela
olok ukur ke
dangkan un
sudah mem
ajar psikom
lan yaitu 80
us II pada
ai tolak ukur
87,5
uan 2
ebanyak 83
dilihat m
siswa
pada umu
elajar intele
ah menempu
eberhasilan
ntuk hasil b
menuhi tolak
motorik seba
0,00%.
umumnya
ur keberhasil
SIKLUS 1
SIKLUS II
49
3,33%
elalui
mnya
ektual
uh tes
yaitu
elajar
k ukur
anyak
baik,
lan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
C. Pembahasan
Pada penelitian tindakan kelas hasil penelitian yang diperoleh dari kerja
sama antara peneliti dan guru kolaborasi. Berdasarkan hasil refleksi tiap putaran
ternyata dapat memberikan motivasi bagi guru dalam melakukan perbaikan
pengajarannya dengan lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
SAVI.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru ( dapat dilihat pada lampiran
halaman), proses kegiatan belajar mengajar sebelum menggunakan model SAVI
pada dasarnya guru telah menggunakan metode dua arah yaitu terdapat interaksi
antara guru dan siswa tetapi karena siswa beranggapan bahwa statika itu sulit
berdampak kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran statika, selain itu guru
juga belum menerapkan diskusi secara aktif, setelah adanya penerapan model
pembelajaran SAVI dalam kegiatan pembelajaran statika minat siswa terhadap
pelajaran statika dapat terlihat, dengan diadakannya diskusi kelompok antar siswa
dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap akifitas siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa (dapat dilihat pada lampiran
halaman), sebagian dari siswa beranggapan bahwa pelajaran statika memang sulit
sehingga memunculkan kurang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar setelah menggunakan model pembelajaran SAVI mereka lebih aktif
dalam mengikuti pelajaran dapat terlihat pada selama proses kegiatan belajar
mengajar dengan diskusi kelompok tiap-tiap siswa berusaha untuk bertanya pada
guru ataupun pada teman-temanya mengenai hal yang belum mereka pahami.
Hasil refleksi tiap putaran ternyata dapat memberikan motivasi bagi guru
dalam melakukan perbaikan pengajarannya dengan lebih banyak melibatkan siswa
dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui
model pembelajaran SAVI.
Hasil belajar siswa dikatakan tuntas jika mencapai tolak ukur keberhasilan
untuk aspek kognitif 80 % dengan nilai standar kelulusan 75. Berdasarkan tabel 9
dan gambar 4 pada penilaian aspek kognitif diperoleh nilai tes rata-rata sebelum
tindakan adalah 58 dengan ketuntasan belajar klasikal 33,33 %. Pada siklus I,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51 hasil belajar kognitif meningkat menjadi 79,33 dengan ketuntasan belajar klasikal
73,33 %. Pada siklus II, hasil belajar kognitif juga mengalami peningkatan rata-
rata nilai menjadi 80,33 dengan ketuntasan belajar klasikal 90 %. Pada siklus II,
90 % siswa mendapat nilai tes minimal 75 sehingga secara klasikal hasil belajar
kognitif telah tuntas. Peningkatan hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa
penguasaan dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi statika semakin
meningkat.
Peningkatan nilai tes rata-rata maupun ketuntasan belajar klasikal pada
aspek kognitif, terjadi karena dalam pembelajaran berdasarkan masalah, potensi
siswa lebih diberdayakan dengan dihadapkan pada permasalahan yang
mengakibatkan rasa ingin tahu, menyelidiki masalah dan menemukan jawabannya
melalui kerjasama serta mengkomunikasikan hasil karyanya kepada orang lain.
Siswa tidak lagi bertindak pasif, menerima dan menghafal pelajaran yang
diberikan oleh guru atau yang terdapat dalam buku teks saja. Ini sesuai dengan
pendapat Meier (2002:91) “Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah
pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan
penggunaan semua indra yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran”.
Siklus I terjadi peningkatan nilai tes rata-rata dan ketuntasan belajar
klasikal, hasil belajar kognitif siswa belum tuntas berdasarkan indikator
keberhasilan. Kurang berhasilnya pembelajaran pada siklus I, dikarenakan
beberapa kendala, antara lain siswa kurang membaca dan kurang memahami
materi karena jarang belajar, kebanyakan siswa belajar apabila menghadapi
ulangan. Sebagian siswa jarang melakukan latihan soal, walaupun banyak soal
yang tersedia dapat digunakan untuk latihan memecahkan masalah dan cenderung
mengandalkan teman dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. Materi titik
berat memerlukan berpikir analisis yang baik terutama dalam pembacaan ukuran
gambar dan penerapan rumus,sehingga beberapa siswa mengalami kesulitan
karena tidak terbiasa dan kurang persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran.
Tolak ukur keberhasilan untuk aspek SAVI dapat dilihat dari hasil yang
dicapai siswa 80% secara klasikal,maka hasil belajar dikatakan tuntas.
Berdasarkan pada gambar 5, pada sikuls I penilaian afektif diperoleh ketuntasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52 belajar klasikal 73,75 %. Pada siklus II, hasil belajar afektif mengalami
peningkatan ketuntasan belajar klasikal menjadi 83,47 %,sehingga secara klasikal
hasil belajar afektif siklus I belum mencapai tolak ukur keberhasilan yang
ditentukan sedangkan untuk siklus II sudah tuntas berdasarkan tolak ukur
keberhasilan keberhasilan karena tolak ukur keberhasilan siswa sekurang-
kurangnya 80 %.
Hasil belajar SAVI secara klasikal telah tuntas, namun berdasarkan
pengamatan selama pembelajaran masih terlihat kekurangan, yaitu keterlibatan
dan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi belum optimal, terlihat hanya
beberapa anak yang aktif,sebagian ada yang duduk diam atau mondar-mandir
melihat pekerjaan kelompok lain. Masih banyak siswa yang malu atau takut untuk
bertanya,menjawab dan mengemukakan pendapat.
Peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal aspek afektif
terjadi karena dalam pembelajaran masalah yang disajikan atau muncul berasal
dari peristiwa kehidupan sehari-hari siswa sehingga memberikan kesempatan
kepada siswa terlibat aktif untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini sesuai
dengan pendapat Piaget dan Vygotsky dalam Ibrahim dkk (2000:14) yang
menegaskan bahwa perkembangan intelektual siswa terjadi pada saat siswa
berusaha menyelesaikan masalah yang dimunculkan oleh pengalaman baru yang
ditemuinya. Siswa mempunyai rasa ingin tahu dan secara terus menerus berusaha
memahami dunia sekitarnya.
Tolak ukur keberhasilan untuk aspek psikomotorik dapat dilihat dari hasil
yang dicapai siswa 80% secara klasikal,maka hasil belajar dikatakan tuntas.
Berdasarkan pada gambar 6, pada siklus I penilaian psikomotorik diperoleh
ketuntasan belajar klasikal 77,08%. Pada siklus II, hasil belajar afektif mengalami
peningkatan ketuntasan belajar klasikal menjadi 83.34%,sehingga secara klasikal
hasil belajar afektif siklus I dan siklus II sudah tuntas berdasarkan tolak ukur
keberhasilan keberhasilan karena tolak ukur keberhasilan siswa sekurang-
kurangnya 80 %.
Pada siklus I dan II, hasil belajar pasikomotorik mengalami peningkatan
ketuntasan belajar klasikalnya. Peningkatan hasil belajar psikomotorik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53 dikarenakan beberapa hal yaitu selama pembelajaran berlangsung siswa lebih
serius dan aktif, misalnya siswa telah mempersiapkan alat-alat yang digunkan
untuk mengikuti pelajaran statika,melakukan perhitungan dengan teliti dan
membandingkan hasil perhitungan dengan perhitungan teman. Melalui
pengalaman tersebut siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari.
Selama pembelajaran berlangsung, penyelidikan autentik sebagai usaha
memecahkan suatu masalah merupakan sarana melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran yang memiliki dampak positif untuk meningkatkan
hasil belajar. Guru membimbing siswa dalam proses penyelidikan untuk
menemukan solusi atau jawaban dari permasalahan yang dirumuskan. Solusi dari
masalah tersebut dikemukakan dan didiskusikan yang pada akhirnya diperoleh
pengalaman. Pengetahuan baru yang diperoleh berupa konsep yang jelas dan
benar tentang suatu materi yang dibimbing oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model
pembelajaran SAVI ( Somatis Auditori Visual Inteliktual ) pada mata pelajaran
statika pokok bahasan titik berat garis dan bidang datar siswa kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran SAVI ( Somatis Auditori Visual Inteliktual )
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika pokok
bahasan titik berat garis dan bidang datar siswa kelas X Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010.
2. Penerapan model pembelajaran SAVI ( Somatis Auditori Visual Inteliktual )
dapat mengetahui efektifitas siswa pada mata pelajaran statika pokok bahasan
titik berat garis dan bidang datar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010.
B. Saran
Setelah melihat hasil penelitian,pembahasan dan kesimpulan maka saran
yang dapat diberikan adalah :
1. SAVI ( Somatis Auditori Visual Inteliktual ) dapat dijadikan sebagai
alternatif pembelajaran bagi guru dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Pengajaran dengan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun,
dalam penelitian ini hanya dilaksanakan pada pokok bahasan titik berat
garis dan bidang datar. Sehingga peneliti menganggap perlu dilakukan
pengembangan pelaksanaan pengajaran dengan model SAVI untuk pokok
bahasan yang lain.
3. Agar penguasaan keterampilan proses dapat seimbang antar siklus,
sebaiknya diberikan tindakan yang berbeda sesuai dengan tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
kesukaran materi, misalnya memberikan kesempatan diskusi lebih lama
untuk materi yang lebih sukar.
4. Agar pelaksanaan diskusi kelompok berjalan efektif sebaiknya guru lebih
bersikap disiplin agar siswa bekerja kelompok dengan serius.
5. Pemberian pertanyaan atau masalah pada model SAVI seharusnya jelas,
autentik, mudah difahami, luas dan sesuai tujuan pembelajaran.
6. Untuk memotivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa, diperlukan
variasi metode dalam mengajar menggunakan model SAVI, sehingga
hasil belajar siswa dapat lebih meningkat.
7. Pelaksaanaan SAVI pada penelitian ini waktu yang digunakan pada saat
diskusi kelompok masih kurang sehingga perlu adanya penelitian lebih
lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini.
8. Perlu diadakannya sosialisasi model pembelajaran SAVI agar para tenaga
pengajar bisa memahami dan dapat menerapkan secara baik di lapangan .
C. Implikasi Penelitian
1. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kualitas
guru dalam mengajarkan materi – materi. Dapat dijadikan sebagai metode
pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.
2. Bagi Siswa
Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam membangun pengetahuannya yang
dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya, sehingga siswa menjadi senang
selama pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukkan bagi
sekolah sehingga nantinya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56 kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya di lingkungan Teknik Bangunan
SMK N 5 Surakarta.
4. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Program Pendidikan Teknik
Sipil/ Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan , Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta