skripsi biskripsi tugas bahasa indonesia

40
PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN PEREKONOMIAN AMERIKA SKRIPSI Disampaikan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan , program studi Akuntansi untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Angela Stefani Lieando 00000000798 UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TANGERANG 2014

Upload: siekly

Post on 17-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dalam rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Bapak Aloysius tahun 2014, Universitas Pelita Harapan

TRANSCRIPT

  • PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN

    INDONESIA DENGAN PEREKONOMIAN AMERIKA

    SKRIPSI

    Disampaikan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan , program studi Akuntansi

    untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1)

    Angela Stefani Lieando

    00000000798

    UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

    TANGERANG

    2014

  • 1

    DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................................................... 2

    HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................................... 3

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................................... 4

    KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 5

    HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................................................. 6

    BAB I ............................................................................................................................................................ 7

    PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 7

    1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................................ 7

    1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 7

    1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 7

    1.4. Manfaat Penulisan ..................................................................................................................... 8

    1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................................................... 8

    BAB II ........................................................................................................................................................... 9

    PEREKONOMIAN INDONESIA DAN AMERIKA ............................................................................... 9

    2.1. Perekonomian Indonesia ................................................................................................................ 9

    2.2. Perekonomian Amerika................................................................................................................ 23

    BAB III .......................................................................................................................................................... 26

    10 NEGARA DENGAN PEREKONOMIAN TERKKUAT DI DUNIA ................................................................ 26

    BAB IV ....................................................................................................................................................... 31

    PERBANDINGAN PEREKONOMIAN ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA ........................... 31

    4.1. Tipe Sistem Perekonomian Amerika ........................................................................................... 31

    4.2. Perkembangan sistem perekonomian Indonesia .......................................................................... 33

    4.3. Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia ............................................................... 35

    4.4. Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan Indonesia .................................................... 36

    BAB V ........................................................................................................................................................ 38

    KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 38

    5.1. Kesimpulan .................................................................................................................................. 38

    Riwayat ....................................................................................................................................................... 39

  • 2

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Laporan tugas akhir tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia

    denganPerekonomian Amerika oleh Angela Stefani Lieando ini telah disetujui untuk diajukan

    di dalam Sidang Ujian Akhir Universitas Pelita Harapan.

    Oleh :

    Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

    Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA

  • 3

    HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia

    denganPerekonomian Amerika telah diujikan pada hari Jumat , tanggal 14 maret 2014 , pukul

    12.00 s.d. 14.00 dengan susunan penguji sebagai berkikut.

    Nama Tanda Tangan

    1. Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA/pembimbing

    2. Hanna Wijaya,SE

    3. Christine,SE

    Disahkan oleh

    Ketua Jurusan

    Akuntansi Dekan School of Business UPH

    Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA Kim Sung Suk,SE.MSA.,Ak,.CMA

  • 4

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, saya persembahkan skripsi ini

    untuk orang-orang yang mendukung saya dalam proses penyusunan skripsi :

    Ayah ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendoakan dan

    mendukungku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak

    pernah cukup ku membalas budi ayah ibu padaku.

    Saudara saya Imelda Inggrid Lieando

    Keluarga besar Lieando yang telah memberiku kelonggaran waktu sehingga aku dapat

    melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi sampai tuntas

    Sahabat-sahabatku seperjuangan di UPH. dan semua teman-teman yang tak mungkin

    penulis sebutkan satu-persatu

  • 5

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Tuhan semesta alam atas segala berkat,

    rahmat, hikmat , dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

    Perbandingan antara Ekonomi Indonesia dengan Luar Negeri Secara Umum

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA dosen pembimbing I dan

    Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

    bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta kedua orang tua,

    keluarga besar penulis, dan rekan-rekan mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang selalu

    berdoa dan memberikan motivasi kepada penulis.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,

    penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat lebih baik lagi.

    Akhir kata penulis berharap kerangka acuan skripsi ini dapat memberikan wawasan dan

    pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.

    [Tangerang dan 14 maret 2014]

    Penyusun,

    [Angela Stefani Lieando]

  • 6

    HALAMAN ABSTRAK

    PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN

    PEREKONOMIAN AMERIKA

    ABSTRAK

    Oleh : Angela Stefani Lieando

    Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan

    penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang

    pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada

    pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui

    pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan

    hutang.

    Judul Skripsi ini adalah Perbandingan antara Perekonomian Indonesia

    denganPerekonomian Amerika Tujuannya untuk membandingkan perekonomian Indonesia

    dengan Luar Negeri sehingga Indonesia bisa berkompetisi untuk memajukan perekonomian kita

    kearah yang lebih baik lagi.

    Model yang saya gunakan dalam penelitian yaitu model diskriptif dengan jenis data yang

    kuantitatif dan didukung oleh data kualitatif. Instrumen penelitian adalah studi kepustakaan ,

    penyebaran angket , dan pedoman wawancara. Responden dalam penelitian yaitu camat sebagai

    atasan langsung kelurahan sebagai bawahan langsung , dan tokoh-tokoh masyarakat yang

    berjumlah 50 orang

  • 7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Di dalam dunia perekonomian internasional kita telah mengetahui bahwa perekonomian

    terbesar dahulu dipegang oleh Amerika tetapi sekarang dalam dunia modern ini keadaan

    sudah terbalik menurut hasil penelitian liputan 6 Negara Cina adalah Negara yang

    mempunyai perekonomian terkuat di dunia. Skripsi ini membahas tentang Perbandingan

    antara Perekonomian Indonesia dengan Perekonomian Amerika

    Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang

    berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah

    "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu (oikos) yang berarti "keluarga,

    rumah tangga" dan (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis

    besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."

    Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan

    konsep ekonomi dan data dalam bekerja.1

    1.2. Rumusan Masalah

    Bagaimana keadaan Perekonomian Indonesia ?

    Bagaimana keadaan Perekonomian Amerika?

    Perbandingan Perekonomian antara Indonesia dengan Amerika.

    10 Negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia ?

    Bagaimana cara meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat bersaing dengan

    negar-negara lain ?

    1.3. Tujuan Penulisan

    1 http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

  • 8

    Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah :

    Memenuhi Tugas Akhir Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bpk. Aloysius Jaka

    Prasetya

    Mengetahui bagaimana keadaan perekonomian Indonesia dan Amerika

    Mengetahui Negara-Negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia

    1.4. Manfaat Penulisan

    Penulisan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam hal kajian ilmu ekonomi, khususnya

    dalam perbandingan perekonomian antara Indonesia dan Amerika. Skripsi ini diharapkan

    dapat memberikan gambaran tentang keadaan perekonomian Indonesia dan Amerika serta

    memberikan solusi bagaiman mengembangkan perekonomian Indonesia agar dapat bersaing

    dengan perekonomian luar negeri , sehingga dapat dimanfaatkan bagi penulis lain sebagai

    referensi untuk membuat kajian perbandingan perekonomian Indonesia dengan luar negeri.

    1.5.Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan skripsi ini , yakni pada Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar

    belakang masalah , rumusan masalah , tujuan penulisan ,dan sistematika penulisan. Bab 2

    Keadaan Perekonomian Indonesia dan Amerika , Bab 3 Pembahasan mengenai 10 negara

    dengan perekonomian terkuat di dunia , Bab 4 Perbandingan Ekonomi Indonesia dengan

    Amerika , dan Bab 5 merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.

  • 9

    BAB II

    PEREKONOMIAN INDONESIA DAN AMERIKA

    2.1. Perekonomian Indonesia

    Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan

    penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang

    pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada

    pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui

    pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan

    hutang.

    Latar belakang

    Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

    Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan

    oleh :

    Inflasi yang sangat tinggi

    Disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada saat itu

    diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di masyarakat sebesar 4 milyar. Dari jumlah

    tersebut, yang beredar di Jawa saja, diperkirakan sebesar 1,6 milyar. Jumlah itu kemudian

    bertambah ketika pasukan Sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan

    menguasai bank-bank.

    Dari bank-bank itu Sekutu mengedarkan uang cadangan sebesar 2,3 milyar untuk keperluan

    operasi mereka. Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat inflasi ini adalah petani.

    Hal itu disebabkan pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak

  • 10

    menyimpan mata-uang Jepang. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI

    menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank,

    mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada

    tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan

    sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada

    bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang

    Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya

    jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.

    Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal 6 Maret 1946, Panglima

    AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang

    NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti

    uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir

    memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan

    yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia,

    tidak akan ada mata uang baru.

    Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu

    mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang

    Jepang. Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan,

    pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946. Bank Negara ini

    semula adalah Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada bulan Juli 1946 dan dipimpin

    oleh Margono Djojohadikusumo. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI

    dengan valuta asing.

  • 11

    Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu

    perdagangan luar negeri RI.

    Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk

    perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah:

    Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;

    Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;

    Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan

    Indonesia.

    Kas negara kosong.

    Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

    Tanah pertanian rusak

    Tenaga kerja dijadikan romusha

    Tanah pertanian ditanami tanaman keras

    Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :

    Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan

    persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.

    Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India seberat 500000 ton,

    mangadakan kontak dengan perusahaan swastaAmerika, dan menembus blokade Belanda

    di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.

    Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang

    bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah

    produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi

    perkebunan-perkebunan.

  • 12

    Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947

    Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 yaitu mengalihkan tenaga

    bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

    Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Board (badan perancang ekonomi yang

    bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga tahun).

    Kemudian IJ Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan rencana

    produksi lima tahun yang dikenal dengan nama Kasimo Plan, yang isinya :

    o Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

    o Pencegahan penyembelihan hewan pertanian

    o Penanaman kembali tanah kosong

    o Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera dalam jangka

    waktu 1-15 tahun.

    Demokrasi Terpimpin

    Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan

    yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi

    adalah sebagai berikut.

    Gunting Syafruddin

    Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang

    bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh

    Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini

  • 13

    dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19

    Maret 1950. Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar.

    Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya

    orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah

    uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan

    mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.

    Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

    Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia untuk

    mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang

    direncanakan oleh Sumitro Djojohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan

    untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan

    ekonomi Indonesia). Programnya adalah:

    Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.

    Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi

    dalam pembangunan ekonomi nasional.

    Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit.

    Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.

    Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan Benteng

    dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan

    bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan program ini tidak

    dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemerintah semakin besar. Kegagalan

    program ini disebabkan karena :

  • 14

    Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam

    kerangka sistem ekonomi liberal.

    Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.

    Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.

    Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.

    Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup

    mewah.

    Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat

    dari kredit yang mereka peroleh.

    Dampaknya adalah program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan. Beban defisit

    anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3 Miliar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun

    sebelumnya sebesar 1,7 miliar rupiah. Sehingga menteri keuangan Jusuf Wibisono memberikan

    bantuan kredit khususnya pada pengusaha dan pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah

    sehingga masih terdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat

    devisa dengan mengurangi volume impor.

    Nasionalisasi De Javasche Bank

    Seiring meningkatnya rasa nasionalisme maka pada akhir tahun 1951 pemerintah Indonesia

    melakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Awalnya terdapat peraturan

    bahwa mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Hal ini

    menghambat pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan moneter. Tujuannya adalah

    untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan

  • 15

    secara drastis. Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank

    Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951

    berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951.

    Sistem Ekonomi Ali-Baba

    Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (menteri perekonomian kabinet

    Ali I). Tujuan dari program ini adalah:

    Untuk memajukan pengusaha pribumi.

    Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional.

    Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak

    ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.

    Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non

    pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai

    pengusaha non pribumi khususnya Cina. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha

    pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga

    bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit

    dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu

    bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan

    baik sebab:

    Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk

    mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih

    berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit.

    Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.

  • 16

    Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.

    Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)

    Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap dikirim delegasi ke Jenewa untuk merundingkan

    masalah finansial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin

    oleh Anak Agung Gde Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana

    persetujuan Finek, yang berisi:

    Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan.

    Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.

    Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian

    lain antara kedua belah pihak.

    Hasilnya pemerintah Belanda tidak mau menandatangani, sehingga Indonesia mengambil

    langkah secara sepihak. Tanggal 13 Februari 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap melakukan

    pembubaran Uni Indonesia-Belanda secara sepihak. Tujuannya untuk melepaskan diri dari

    keterikatan ekonomi dengan Belanda. Sehingga, tanggal 3 Mei 1956, akhirnya Presiden

    Soekarno menandatangani undang-undang pembatalan KMB. Dampaknya adalah banyak

    pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan pengusaha pribumi belum mampu

    mengambil alih perusahaan Belanda tersebut.

    Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)

    Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang silih berganti

    menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kemerosotan

    ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.

  • 17

    Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangka pendek, tetapi pada masa

    kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan

    Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancang pembangunan jangka

    panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun

    Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun

    1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas

    RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT

    diperkirakan 12,5 miliar rupiah.

    RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :

    Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957 dan

    awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot.

    Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-

    perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.

    Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan

    kebijakan ekonominya masing-masing.

    Musyawarah Nasional Pembangunan

    Masa kabinet Juanda terjadi ketegangan hubungan antara pusat dan daerah. Masalah tersebut

    untuk sementara waktu dapat teratasi dengan Musayawaraah Nasional Pembangunan (Munap).

    Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan

    rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang. Tetapi tetap saja rencana

    pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena:

    o Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.

  • 18

    o Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan.

    o Timbul pemberontakan PRRI/Permesta.

    Hal ini membutuhkan biaya besar untuk menumpas pemberontakan PRRI/ Permesta sehingga

    meningkatkan defisit Indonesia. Memuncaknya ketegangan politik Indonesia- Belanda

    menyangkut masalah Irian Barat mencapai konfrontasi bersenjata.

    Orde Baru

    Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi

    Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui

    kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan

    dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran

    pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.

    Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan kepada aktivitas

    ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal dan finansial dan dirancang

    untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan di bidang ekspor non-minyak. GDP nyata

    tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7% dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui

    Indonesia sebagai ekonomi industri dan pasar utama yang berkembang.

    Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa

    kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara

    efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan.

    Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-"collateral" menyebabkan

    perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman. Hambatan non-tarif,

    penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik,

    dan hambatan eksporseluruhnya menciptakan gangguan ekonomi.

  • 19

    Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat

    berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama Indonesia terhadap masalah

    ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya inflasi dan

    melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Pada Oktober 1997,

    Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan tentang program

    reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa

    kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional dan

    monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih belum stabil

    dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa

    mengundurkan diri pada Mei 1998.

    Pasca Suharto

    Di bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah

    Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada

    Oktober 1999 kemudian memperpanjang program tersebut.

    Pada 2010 Ekonomi Indonesia sangat stabil dan tumbuh pesat. PDB bisa dipastikan melebihin

    Rp 6300 Trilyun [8]

    meningkat lebih dari 100 kali lipat dibanding PDB tahun 1980. Setelah India

    dan China, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara 20

    negara anggota Industri ekonomi terbesar didunia G20.

    Ini adalah tabel PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia dari tahun ke tahun[9]

    oleh IMF dalam

    juta rupiah.

    Tahun PDB

    1980 60,143.191

  • 20

    1985 112,969.792

    1990 233,013.290

    1995 502,249.558

    2000 1,389,769.700

    2005 2,678,664.096

    2010 6,422,918.230

    Kajian Pengeluaran Publik

    Sejak krisis keuangan Asia pada akhir tahun 1990-an, yang memiliki andil atas jatuhnya

    rezim Suharto pada bulan Mei 1998, keuangan publik Indonesia telah mengalami transformasi

    besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi yang sangat besar dan

    penurunan yang sejalan dalam pengeluaran publik. Tidak mengherankan utang dan subsidi

    meningkat secara drastis, sementara belanja pembangunan dikurangi secara tajam.

    Saat ini, satu dekade kemudian, Indonesia telah keluar dari krisis dan berada dalam

    situasi dimana sekali lagi negara ini mempunyai sumber daya keuangan yang cukup untuk

    memenuhi kebutuhan pembangunan. Perubahan ini terjadi karena kebijakan makroekonomi yang

    berhati-hati, dan yang paling penting defisit anggaran yang sangat rendah. Juga cara pemerintah

    membelanjakan dana telah mengalami transformasi melalui "perubahan besar" desentralisasi

    tahun 2001 yang menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja

    pemerintah beralih ke pemerintah daerah pada tahun 2006. Hal lain yang sama pentingnya, pada

    tahun 2005, harga minyak internasional yang terus meningkat menyebabkan subsidi minyak

    domestik Indonesia tidak bisa dikontrol, mengancam stabilitas makroekonomi yang telah susah

  • 21

    payah dicapai. Walaupun terdapat risiko politik bahwa kenaikan harga minyak yang tinggi akan

    mendorong tingkat inflasi menjadi lebih besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani

    untuk memotong subsidi minyak.

    Keputusan tersebut memberikan US$10 miliar tambahan untuk pengeluaran bagi

    program pembangunan. Sementara itu, pada tahun 2006 tambahan US$5 miliar telah tersedia

    berkat kombinasi dari peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang

    stabil secara keseluruhan dan penurunan pembayaran utang, sisa dari krisis ekonomi. Ini berarti

    pada tahun 2006 pemerintah mempunyai US$15 miliar ekstra untuk dibelanjakan pada program

    pembangunan. Negara ini belum mengalami 'ruang fiskal' yang demikian besar sejak

    peningkatan pendapatan yang dialami ketika terjadi lonjakan minyak pada pertengahan tahun

    1970an. Akan tetapi, perbedaan yang utama adalah peningkatan pendapatan yang besar dari

    minyak tahun 1970-an semata-mata hanya merupakan keberuntungan keuangan yang tak

    terduga. Sebaliknya, ruang fiskal saat ini tercapai sebagai hasil langsung dari keputusan

    kebijakan pemerintah yang hati hati dan tepat.

    Walaupun demikian, sementara Indonesia telah mendapatkan kemajuan yang luar biasa dalam

    menyediakan sumber keuangan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, dan situasi ini

    dipersiapkan untuk terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, subsidi tetap merupakan

    beban besar pada anggaran pemerintah. Walaupun terdapat pengurangan subsidi pada tahun

    2005, total subsidi masih sekitar US$ 10 miliar dari belanja pemerintah tahun 2006 atau sebesar

    15 persen dari anggaran total.

    Berkat keputusan pemerintahan Habibie (Mei 1998 - Agustus 2001) untuk

    mendesentralisasikan wewenang pada pemerintah daerah pada tahun 2001, bagian besar dari

    belanja pemerintah yang meningkat disalurkan melalui pemerintah daerah. Hasilnya pemerintah

  • 22

    propinsi dan kabupaten di Indonesia sekarang membelanjakan 37 persen dari total dana publik,

    yang mencerminkan tingkat desentralisasi fiskal yang bahkan lebih tinggi daripada rata-rata

    OECD.

    Dengan tingkat desentralisasi di Indonesia saat ini dan ruang fiskal yang kini tersedia,

    pemerintah Indonesia mempunyai kesempatan unik untuk memperbaiki pelayanan publiknya

    yang terabaikan. Jika dikelola dengan hati-hati, hal tersebut memungkinkan daerah-daerah

    tertinggal di bagian timur Indonesia untuk mengejar daerah-daerah lain di Indonesia yang lebih

    maju dalam hal indikator sosial. Hal ini juga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk fokus

    ke generasi berikutnya dalam melakukan perubahan, seperti meningkatkan kualitas layanan

    publik dan penyediaan infrastruktur seperti yang ditargetkan. Karena itu, alokasi dana publik

    yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati dari dana tersebut pada saat mereka dialokasikan telah

    menjadi isu utama untuk belanja publik di Indonesia kedepannya.

    Sebagai contoh, sementara anggaran pendidikan telah mencapai 17.2 persen dari total

    belanja publik- mendapatkan alokasi tertinggi dibandingkan sektor lain dan mengambil sekitar

    3.9 persen dari PDB pada tahun 2006, dibandingkan dengan hanya 2.0 persen dari PDB pada

    tahun 2001- sebaliknya total belanja kesehatan publik masih dibawah 1.0 persen dari PDB.

    Sementara itu, investasi infrastruktur publik masih belum sepenuhnya pulih dari titik terendah

    pasca krisis dan masih pada tingkat 3.4 persen dari PDB . Satu bidang lain yang menjadi

    perhatian saat ini adalah tingkat pengeluaran untuk administrasi yang luar biasa tinggi. Mencapai

    sebesar 15 persen pada tahun 2006 , menunjukkan suatu penghamburan yang signifikan atas

    sumber daya publik.

  • 23

    2.2. Perekonomian Amerika

    Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik

    Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012 yang merupakan

    seperempat dari PDB nominal dunia. PDB berdasarkan keseimbangan kemampuan

    berbelanja (KKB) Amerika Serikat juga merupakan yang terbesar di dunia dan merupakan

    seperlima dari PDB KKB duniaEkonomi AS merupakan ekonomi campuran yang mengalami

    pertumbuhan PDB yang stabil, memiliki tingkat pengangguran yang sedang, dan tingkat

    penelitian danpenanaman modal yang tinggi. Lima rekan dagang utama AS adalah Uni

    Eropa, Kanada, Tiongkok, Meksiko, dan Jepang.

    Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia yang memiliki sumber daya

    alam yang berlimpah, infrastruktur yang maju, dan produktivitas yang tinggi. Pendapatan per

    kapita (KKB) merupakan yang tertinggi keenam di dunia. AS juga merupakan produsen minyak

    bumi terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua di dunia. Negara ini juga merupakan

    negara dagang terbesar kedua setelahTiongkok. Pada tahun 2010, Amerika Serikat masih

    menjadi negara pabrikan terbesar, dengan seperlima hasil pabrikan dunia berasal dari AS. Dari

    500 perusahaan terbesar di dunia, 132 bermarkas di AS.Selain itu, Amerika Serikat

    memiliki pasar finansial terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sekitar 60% cadangan mata

    uang global diinvestasikan dalam dollar AS, sementara 24% diinvestasikan dalamEuro. Bursa

    Efek New York adalah bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar Investasi asing

    langsung di Amerika Serikat tercatat sebesar $2,4 triliun Investasi Amerika Serikat di negara lain

    berjumlah $3,3 triliun. Pasar tenaga kerja juga menarik imigran dari seluruh dunia. Selain itu,

    berdasarkan Indeks Kemudahan Berbisnis dan Laporan Daya Saing Global menempatkan AS

    sebagai salah satu negara terbaik.

  • 24

    Ekonomi AS saat ini sedang mengalami kesulitan akibat krisis keuangan 2007-2008. Pada

    Februari 2013, tingkat pengangguran mencapai 7,7% atau 12,0 juta orang, sementara tingkat

    pengangguran U-6 yang juga meliputi kekurangan pekerjaan mencapai 14,3% atau 22,2 juta.

    Dengan tingginya tingkat pengangguran, berkurangnya pendapatan rumah tangga, dan

    pemotongan anggaran federal, ekonomi AS masih berusaha pulih dari

    pengangguran. Kemiskinan ekstrem, yaitu rumah tangga dengan pendapatan kurang dari $2 per

    hari, bertambah dua kali lipat dari angka pada tahun 1996 menjadi 1,5 juta rumah tangga pada

    tahun 2011, termasuk 2,8 juta anak. Pada tahun 2013,kemiskinan anak-anak mencapai rekor

    tertinggi, dengan 16,7 juta anak-anak hidup dalam rumah tangga yang makanannya tidak pasti,

    sekitar 35% lebih tinggi dari angka pada tahun 2007. Terdapat sekitar 643.000 tuna wisma pada

    Januari 2009, dan dua per tiga di antaranya tinggal di temapt perlindungan darurat atau program

    perumahan transisional, sementara sisanya tinggal di jalan, bangunan yang ditinggalkan, atau

    tempat lain yang tidak layak. Pada tahun 2008, AS menghabiskan lebih banyak anggarannya

    untuk kesehatan dari negara lain di dunia, yaitu sekitar 15,2% dari PDB. Akan tetapi, pada tahun

    2013, harapan hidup AS lebih rendah daripada 17 negara berpendapatan tinggi lainnya. Pada

    tahun 2010, 49,9 juta orang atau 16,3% dari jumlah penduduk AS tidak memiliki asuransi

    kesehatan yang mengakibatkan kematian 48.000 orang per tahunnya. Sementara itu, pada tahun

    2007, 62,1% pengaju kebangkrutan menyalahkan biaya medis. Sekitar 25% penduduk

    lansia menyatakan kebangkrutannya karena biaya medis, dan 43% terpaksa menghipotekkan atau

    menjual kediaman mereka.

    Jumlah utang AS tercatat sebesar $50,2 triliun pada akhir kuartal pertama tahun 2010, atau

    sekitar 3,5 kali PDB. Pada Oktober 2012, proporsi utang public AS 1,0043 kali lebih besar dari

  • 25

    PDB. Aset keuangan domestik berjumlah $131 triliun dan liabilitas keuangan domestik

    berjumlah $106 triliun.

  • 26

    BAB III

    10 NEGARA DENGAN PEREKONOMIAN TERKKUAT DI DUNIA

    1. China

    Estimasi PDB: US$ 53,8 triliun

    Ekonomi China diprediksi akan melampaui Amerika Serikat (AS) pada beberapa dekade

    mendatang. Dari posisi kedua saat ini, China akan menempati peringkat teratas

    sebagai negaradengan perekonomian terbesar di dunia.Setelah perang dunia kedua, China

    menerapkan sistem pemerintahan komunis yang mengadopsi model Uni Soviet untuk sistem

    perekonomiannya. Sebelum menginjak tahun 1990-an, China mulai menunjukkan

    pertumbuhannya.Semua pertumbuhan tersebut berkat pemerintahnya yang secara berkelanjutan

    membuka kawasan-kawasan industrialisasi baru. Kondisi tersebut mengundang banyak investasi

    asing yang membuat China memasuki milenium baru.China terus membangun hubungan

    perdagangan yang kuat baik dengan negara maju maupun berkembang. Saat ini, hubungan

    perdagangan paling erat terjalin dengan Kanada.Selain itu, China juga mengingat banyak

    hubungan ekonomi dengan Afrika dan Asia. Negara Tirai Bambu ini akan menjadi pusat

    perhatian pada 2030.

    2. Amerika Serikat

    Estimasi PDB: US$ 38,5 triliun

    Selama empat tahun berturut-turut, AS terus menempati posisi pertama sebagai negara dengan

    ekonomi terbesar di dunia.Paska perang dunia kedua, ekonomi sebagia besar negara-negara

    Eropa khsususnya, Inggris, Jerman dan Prancis berantakan. AS datang mengisi kekosongan

    perekonomian tersebut. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, AS terus menerima

  • 27

    banyak tantangan akibat pertumbuhan ekonomi Eropa, China, India dan sejumlah organisasi

    ekonomi di Asia, Amerika Selatan serta Afrika. Tak diragukan lagi, AS menikmati banyak

    keuntungan dari peningkatan kesejahteraan global. Akan tetapi, AS masih mengalami krisis

    finansial, kenaikan utang dan persaingan yang lebih ketat. Selain itu, AS juga sempat mengalami

    ganjalan perekonomian yang membuat PDB nya turun pada 2030.

    3. India

    Estimasi PDB: US$ 15 triliun

    Saat ini, India memang masih berada di posisi ketiga sebagai negara dengan perkonomian

    terbesar di Asia. Namun berkat populasinya yang besar dan hubungannya yang baik dengan

    negara-negara baik, India bisa terus melakukan pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan.

    Bahkan pertumbuhan masyarakat menengah ke atas terus meningkat. Kondisi tersebut membuat

    India memiliki pijakan yang kuat untuk memimpin ekonomi di dunia. Terlebih lagi di topang

    industri-industri yang terus berkembang.

    5. Jepang

    Estimasi PDB: US$ 9,3 triliun

    Jepang merupakan salah satu negara paling maju dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di

    dunia.Peningkatan tersebut banyak ditopang sektor teknologi. Kerjasama bisnis yang

    dilakukannya mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat. Jepang juga tercatat

    memiliki hubungan dagang yang baik dengan negara-negara di kawasan pasifik dan dunia barat.

    Di posisinya saat ini, meski mendapat pengaruh negatif dari ekonomi AS, Jepang tetap mampu

    menunjukkan kehebatannya. Terlebih lagi, saat ini, banyak penduduk Jepang yang haus akan

    barang-barang mewah.

  • 28

    5. Jerman

    Estimasi PDB: US$ 7,4 triliun

    Jerman merupakan salah satu negara terkuat yang berhasil lolos dari krisis finansial global. Pada

    2008, Jerman tercatat memiliki sedikit utang dan mampu menyediakan lebih banyak lowongan

    pekerjaan bagi para rakyatnya. Jerman berhasil memiliki sistem pendidikan yang melahirkan

    banyak tenaga kerja ahli di bidangindustri. Hingga saat ini, Jerman tetap menjadi negara dengan

    perekonomian tertinggi di kawasan Eropa. Seperti Prancis dan Inggris, Jerman dinilai dapat

    menumbuhkan ekonominya dengan baik dalam beberapa dekade ke depan. Ditopan dengan

    jumlah penduduknya yang semakin besar, Jerman diprediksi mampu menempati posisi ke-5

    dunia. (Sis/Nrm)

    6. Brazil

    Estimasi PDB: US$ 6,3 triliun

    Ekonomi Brasil banyak memperoleh keuntungan dari jumlah populasi yang besar, basis industri

    yang kuat serta pesatnya peningkatan penduduk kelas menengah ke atas. Meski sempat terpuruk

    dan terjebak dalam ekonomi yang penuh korupsi, akhirnya Brasil berhasil lolos setelah

    menerapkan sejumlah reformasi. Saat ini perubahan tersebut membuat Brasil terbiasa dengan

    perdagangan bebas, hubungan perdagangan yang kuat dan peningkatan investasi asing. Semua

    berjat pertumbuhan tingkat pendidikan dan pengembangan teknologi. Kondisi tersebut telah

    membantu Brasil bangkit dari kemungkinan terburuk krisis finansial global. Kombinasi industri

    jasa dan tingkat tenaga kerja yang baik berhasil memulihkan ekonominya dengan sangat baik

    dan terhitung pesat.

    7. Inggris

  • 29

    Estimasi PDB: US$ 5,8 triliun

    Ekonomi Inggris sangat tergantung pada industri pelayanan dan jasa serta sektor keuangan

    lainnya. Sebagai hasilnya, pemulihan ekonomi Inggris paska diterpa krisis finansial global sangat

    lamban. Untungnya, keputusan Inggris menolak menggunakan mata uang euro membuatnya

    tidak terkena dampak terlalu parah saat Eropa mengalami krisis. Inggris lebih memilih

    mendorong modal finansialnya di berbagai negara di dunia.

    8. Prancis

    Estimasi PDB: US$ 5,7 triliun

    Meski Eropa menerima hantaman keras paska krisis finansial, tetapi Prancis hanya menerima

    sedikit pengaruhnya. Prancis terus melanjutkan hubungan dagang yang baik dengan

    berbagainegara di dunia. Beberapa kesepakatan ekspor hebat seperti mesin dan kimia terus

    dikembangkan negara asal Eropa tersebut. Meski demikian, agrikultur dan pariwisata

    memainkan peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi Eropa. Mengingat fokusnya bukan di

    bidang teknologi dan industri, Prancis sering dianggap sebagai negara dengan daya saing yang

    lemah. Faktanya, Prancis diprediksi menjadi salah satu negara yang memimpin ekonomi dunia di

    masa depan.

    9. Indonesia

    Estimasi PDB: US$ 4,7 triliun

    Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara serta pemilik

    banyak sekali Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nasionalisasi perusahaan ini merupakan

    hasil dari reformasi besar-besaran saat bangkit dari krisis finansial Asia pada 1997.

  • 30

    Saat itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling besar. Meski

    demikian, Indonesia terus bangkit dan melewati India sebagai negara dengan

    pertumbuhanekonomi paling cepat di dunia. Tren peningkatan ekonomi tersebut terus terjadi

    seiring dengan pergantian regurlasi. Tak hanya itu, Indonesia juga secara berkelanjutan

    memodernisasi industri minyak gas dan mineral. Semua komoditas tambang tersebut membuat

    banyak negara maju tergoda. Dengan kekuatannya tersebut, tak heran jika Indonesia diprediksi

    menjadi salah satu pemegang 10 ekonomi terbesar di dunia.

    10. Rusia

    Estimasi PDB: 4,6 Triliun

    Rusia saat ini berada di posisi ke-8 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

    Sayangnya Rusia diprediksi turun dua peringkat ke posisi 10 dalam dua dekade ke depan.

    Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebanyakan industri Rusia dibuka untuk para investor swasta

    kecuali sektor pertahanan dan negeri. Berkat kuatnya industri-industri tersebut, Rusia berhasil

    pulih dengan baik dari krisis finansial global. Namun meski menjadi produsen minyak dan energi

    dalam jumlah besar, ekonominya tak mampu bertahan di level yang sama. Alasannya adalah

    adanya peningkatan permintaan vodka cocktail yang menjadi salah satu produk andalannya.

  • 31

    BAB IV

    PERBANDINGAN PEREKONOMIAN ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA

    Sebuah metode prosedur atau proses yang digunakan sebagai pengiriman mekanisme untuk

    menyediakan barang-barang tertentu atau jasa kepada pelanggan. Sistem bisnis adalah sederetan

    aturan, prosedur, metode dan alur data dan proses yang ada dalam suatu unit bisnis. Sistem yang

    baik akan memungkinkan sebuah bisnis dapat beroperasi secara institusional, tanpa

    ketergantungan dengan orang-orang tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan.

    Tujuan bisnis :

    Prospek memperoleh laba : selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis

    yangmendorong orang untuk membuka dan memperluas bisnis.

    Laba mengimbali pemilik untuk mengambil resiko yang tercakup dalam

    menginvestasikan uang dan waktu mereka.

    Bisnis memproduksi sebagian besar barang dan jasa yang dikonsumsi orang dan

    mempekerjakan banyak orang.

    4.1. Tipe Sistem Perekonomian Amerika

    Bentuk bisnis Amerika telah beberapa kali berevolusi selama beberapa abad ini,

    yaitu Revolusi industri yang timbul pada pertengahan abad ke-18, menciptakan adanya sistem

    pabrik yang membuat bahan dan pekerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dalam

    jumlah besar dan mesin-mesin baru yang dibutuhkan untuk produksi massal berkumpul dalam

    satu tempat. Abad ke-19 menjadi solusi peningkatan wirausahawan dalam skala besar, dan bisnis

    Amerika Serikat menganut filosofi laissez-faire.

    Laisses-faire adalah prinsip yang menyatakan bahwa pemerintah hendaknya tidak mencampuri

    perekonomian melainkan harus membiarkan bisnis berlaku tanpa adanya regulasi. Hasil dari

  • 32

    perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem produksi tersebut harus dibayar dengan

    hilangnya kebebasan pekerja. Hasil dari perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem

    produksi tersebut harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja. Seiring hilangnya

    kebebasan pekerja, maka terjadilah perubahan era yang dinamai era produksi. Era produksi

    menjadi solusi bangkitnya serikat buruh dan dimulainya regulasi oleh pemerintah. Pada tahun

    1950-an dan 1960-an, timbul lagi era baru yang disebut era pemasaran. Di era ini, produsen

    barang dan jasa mulai mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dan

    kemudian menyediakannya.

    Pada tahun 1980-an, muncul fenomena ekonomi global. Yang menyebabkan adanya

    perbaikan dalam sistem komunikasi dan transportasi. Perbaikan tersebut menular kepada metode

    internasional yang lebih efisien dalam pembiayaan, produksi, distribusi, dan pemasaran produk

    dan jasa secara bersama-sama. Dengan adanya perbaikan tersebut, maka muncul satu era yang

    dipicu oleh internet. Era tersebut dinamai era informasi. Perkembangan dalam era ini

    memberikan dorongan dalam perdagangan di semua sektor ekonomi, khususnya di bidang jasa.

    Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut :

    Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

    Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan

    ekonomi.

    Hak milik perorangan diakui.

    Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba sebesar-besarnya (profit oriented).

    Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat dibatasi.

    Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar keuntungan.

    Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.

  • 33

    Kebaikan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut :

    Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan

    ekonomi.

    Persaingan antarpengusaha mendorong kemajuan teknologi.

    Hak milik perorangan diakui.

    Adapun keburukan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.

    Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia kepada manusia.

    Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena tidak adanya

    pemerataan pendapatan.

    Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan masyarakat.

    Indonesia

    4.2. Perkembangan sistem perekonomian Indonesia

    Sejak negara Republik Indonesia berdiri, sudah banyak tokoh negara yang telah

    merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun

    kelompok. Sebagai contoh bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa

    dasar perekonomian indonesia sesuai dengan cita cita tolong menolong. Demikian juga dengan

    tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumtro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika

    pada tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita citakan adalah ekonomi semacam campuran

    tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi

    pancasila yang didalamnya mengandung unsur yang disebut demokrasi pancasila.

    Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi

    pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin campuran namun bukan berarti sistem

    perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an

  • 34

    sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dala perekonomian

    Indonesia.

    Setelah orde baru, mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan rakyat indonesia.

    Para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum

    dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi

    ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.

    a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi

    Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.

    1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

    2) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta

    mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

    3) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan

    kepentingan masyarakat.

    4) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam

    batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

    5) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

    b . Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi

    Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal negatif .

    1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang dapat menumbuhkan

    eksploitasi

    2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta

    mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

  • 35

    3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam

    bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

    Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :

    1. Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga

    memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat

    semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.

    2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi

    dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya

    bersikap pasif saja

    3. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga

    tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli.

    Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

    4.3. Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia

    Tahun Income Perkapita (US$)

    2006 1.660,00

    2007 1.946,00

    2008 2.271,20

    2009 2.590,10

    2010 3.004,9

    2011 3.550,00

  • 36

    Tahun Income Perkapita Indonesia

    2006 46,240

    2007 46,840

    2008 47,660

    2009 46,330

    2010 47,140

    4.4. Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan Indonesia

    Orang Amerika bekerja sangat struktural. Pemimpinnya menyukai hal yang terorganisasi dengan

    baikdan mempunyai rencana yang baik. Pemimpin selalu membuat panduan mengenai hal-hal

    apa saja yang dilakukan sebelum, saat dan sesudah sebuah pekerjaan/proyek. Pemimpin juga

    menyiapkan seluruh template yang diperlukan dari awal hingga akhir proses. Setiap karyawan

    harus mengikuti panduan tersebut sehingga setiap karyawan akan melalui proses yang sama. Hal

    ini juga memudahkan setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya serta dapat lebih terlihat

    kemajuan di setiap tahapan sebuah proyek. Disamping itu, akan lebih mudah bagi karyawan lain

    untuk melanjutkannya proyek tersebut apabila yang bersangkutan berhalangan karena semuanya

    teratur sesuai panduan yang ada serta terdokumentasi. Pemimpin di Amerika juga sangat team-

    work oriented. Apabila mereka memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak

    mungkin informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan duduk

    bersama mendiskusikan bagaimana mereka akan mengeksekusi proyek tersebut dan juga

    menentukan time frame-nya. Pada saat proyek tersebut berjalan mereka akan mengevaluasi

    kemajuan yang telah mereka buat di setiap tahapannya.

  • 37

    Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal. Mereka bukan tipe analisis.

    Mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk

    segera mempraktekkannya dan membuat berbagai rencana/tindakan antisipasi apabila yang

    terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan. Namun hal ini tidak berarti tidak

    melakukan analisis dan persiapan dengan baik. Indonesia kiranya harus belajar akan hal ini.

    Belajar untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan baik. Belajar bahwa panduan dan

    template yang disiapkan sebelum proyek dimulai sangat penting. Semua hal itu dapat membantu

    untuk lebih fokus dalam mencapai target pekerjaan. Ciri khas lain dari karakter orang Amerika

    adalah pemimpin selalu berusaha membuat tim kerjanya bisa menggunakan waktu dengan efektif

    karena buat mereka waktu adalah sesuatu yang berharga. Mereka sangat disiplin dan selalu

    membuat perencanaan untuk semua kegiatannya. Kepemimpinan Amerika yang demokratis

    membuat mereka terbiasa menghargai setiap pendapat bawahannya. Hal ini membuat para

    karyawan menjadi sangat ekspresif dan aktif dalam menyampaikan ide dan opininya dan

    sebaliknya para pemimpinnya juga sangat terbuka dengan ide dan opini karyawannya dan lebih

    mudah menerima perbedaan. Ketika mereka memiliki sesuatu yang ingin disampaikan atau

    rasakan mereka akan menyatakannya secara langsung (straight to the point). Bagi mereka lebih

    baik berterus terang diawal sekalipun untuk hal yang terburuk, agar mereka dapat memikirkan

    tindakan antisipasinya atau mencari alternatif rencana lainnya. Orang Amerika memiliki etos

    kerja yang berbeda dengan kebanyakan orang di Indonesia. Mereka bekerja keras sungguh

    sungguh dan terus menerus. Kepemimpinan Amerika terbiasa bekerja cepat untuk

    menyelesaikan segala sesuatunya. Bagi mereka kemalasan adalah musuh utama.

  • 38

    BAB V

    KESIMPULAN

    5.1. Kesimpulan

    Sistem perekonomian dapat diartikan sebagai urutan / tahapan sistematis yang terdiri dari

    komponen komponen yang saling berinteraksi dalam memproduksi barang/jasa untuk

    mememnuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Elemen elemen dalam

    sistem bisnis meliputi : konsep bisnis, faktor produksi (modal, material, SDM, dan skill), tipe

    sistem ekonomi, demand and supply, kompetisi perusahaan dan perkembangan bisnis dalam

    pasar ekonomi. Sistem bisnis yang dijalankan oleh Indonesia ternyata memiliki perbedaan

    dengan sistem bisnis di luar negeri, yang dalam makalah ini sebagai pembanding adalah

    Amerika.

    Adapun perbedaan perbedaannya dapat dilihat dari segi :

    1. Tipe sistem perekonomian

    2. Pendapatan per kapita

    3. Kebudayaan dan etika bisnis

  • 39

    Riwayat

    1. http://bloghafez.blogspot.com/2013/12/10-negara-dengan-ekonomi-terbaik-di.html

    2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia

    3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Amerika_Serikat

    4. http://estettmengajar.blogspot.com/2012/12/perbandingan-sistem-bisnis-indonesia.html