skripsi asri agusari - · pdf filedari hasil analisis diatas yang diujikan diperoleh analisis...
TRANSCRIPT
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL VARMA (VECTOR AUTO REGRESIF MOVING AVERAGE)
DALAM HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SEMESTER I
SMP AGUS SALIM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI
Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh:
ASRI AGUSARI
06310287
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
IKIP PGRI SEMARANG
2010
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang
Nama : Asri Agusari
NPM : 06310287
Jurusan : Pend. Matematika
Judul skripsi : ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average)
Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1
SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011”
Skripsi ini dinyatakan telah siap diajukan di sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang
Semarang, 24 Februari 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Djoko Purnomo, M. M Drs. Rasiman, M. Pd
NIP. 19560727 198303 1 002 NIP. 19560218 198603 1 001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil
Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang
Tahun Ajaran 2010 / 2011” ditulis oleh Asri Agusari telah dipertahankan di hadapan sidang
panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang pada :
Hari / Tangal : Jumat, 4 Maret 2011
Panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang
Ketua Sekretaris
Drs. Nizaruddin, M. Si Drs. Rasiman, M.Pd
NIP. 196803251994031004 NIP. 19560218 198603 1001
Anggota penguji
1. Drs. Drs. Djoko Purnomo, M. M ( )NIP. 19560727 198303 1 002
2. Drs. Rasiman, M.Pd ( )NIP. 19601113 199203 1001
3. Ir. Agung Handayanto, M. Kom ( )NIP. 19620919 199403 1 003
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO1. Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya
(Q.S. Ath-Thalaq : 2)
2. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim)
3. Kesuksesan adalah hak semua orang termasuk saya.
4. Allah akan meninggikan orang – orang beriman di antara kamu dan orang – orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan (Q. S. Al Mujaddalah : 11)
5. Sesungguhnya orang–orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang
mengharap rahmat allah. Allah maha pengampun dan maha penyayang (Q. S. Al
baqoroh: 218)
PERSEMBAHAN
1. Ayahanda (Almarhum) dan ibunda tercinta yang telah memberi semangat, kasih sayang,
dukungan dan selalu mendo’akanku.
2. Kakakku yang selalu memberi dukungan.
3. Teman – teman kelas H angkatan 2006
4. Teman – teman UKKI, Liqo’ (Mb Maria, Ukhti Zulikhah, Ukhti Rizka Oktaviani, Ukhti
Siti Istikomah, Ukhti Wijiyati, Ukhti Fitri Wijarini), BEM FPMIPA kabinet 09 / 10,
KAMMI Komisariat IKIP PGRI Semarang, BEM I kabinet pelangi 10 / 11
5. Karyawan perpustakaan ( Pak Usis, Pak Heni, Pak Heri, Pak Zul, Bu Ambar, Bu Yani,
Pak Nugroho, Pak Adi, Mas Ali, Tyo).
6. Temen – temen relawan Rumah Zakat Indonesia.
7. Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Sholawat serta
salam kita haturkan pada pejuang sejati kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat
syafa’atnya di akhirat nanti amiin.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari banyak pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Drs.Muhdi, S. H., M. Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.
2. Drs. Nizaruddin, M. Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang.
3. Drs. Rasiman, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI
Semarang dan selaku dosen pembimbing II yang telah ikhlas mengorbankan waktu, tenaga
dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini.
4. Drs. Djoko Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah ikhlas mengorbankan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang yang
telah memberikan bekal penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dra. Nizam Uana, M. Ag selaku kepala sekolah SMP Agus Salim Semarang yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Agus Tri Waluyo, S. Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas VIII SMP Agus Salim
Semarang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang yang telah bersedia membantu penulis dalam
proses penelitian ini.
9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam peningkatan
mutu pendidikan di indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Semarang, Maret 2011
Penulis
vi
ABSTRAK
Asri Agusari.06310287.2011.penelitian eksperimen ini berjudul “Efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dan VARMA (Vector
Auto Regresif Moving Averge) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Garis
Lurus Kelas VIII Semester I SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam
penelitian eksperimen ini yang menjadi permasalahan adalah apakah ada perbedaan antara hasil
belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran
VARMA dan Ceramaah. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas
VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan Populasi yang diambil
adalah dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data ini menngunakan
metode dokumentasi dan metode tes, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nama
siswa, sedangkan metode tes digunakan untuk mengukur persentase tingkat kemampuan siswa
dalam menjawab soal-soal. Untuk mendapatkan soal yang representatif dilakukan uji validitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Data yang diperoleh dianilisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji
kesamaan dua rata-rata. Dari hasil analisis diatas yang diujikan diperoleh analisis awal untuk uji
homogenitas pada taraf 5% dengan dk = 120 didapat bahwa X= 2,407 dan x tabel = 5,99
karena )2(95,022 XX sehingga sampel bersifat homogen karena mempunyai varians yang sama.
Nilai Lo= 0,1032 dan 0,1352 untuk kelompok eksperimen dan Lo = 0,1358 untuk kelompok
kontrol, karena Lo < Ltabel maka Ho diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal.
Dengan peroleh nilai rata – rata kelompok TAI = 77,68, kelompok VARMA = 76,95
dan kelompok kontrol = 71,02. Selain itu dilihat dari persentase keaktifan siswa dimana nilai
TAI = 75,61%, VARMA = 82,92% dan Ceramaah = 80,48% maka dikatakan bahwa ada
perbedaan hasil belajar dengan model pembelajaran TAI, model pembelajaran VARMA dan
pembelajaran Ceramaah. Jadi kesimpulannya bahwa hasil belajar menggunakan pembelajaran
TAI lebih baik daripada VARMA, hasil pembelajaran TAI lebih baik daripada pembelajaran
Ceramaah, dan hasil pembelajaran VARMA lebih baik daripada pembelajaran Ceramaah.
Dengan demikian kesimpulan seluruhnya adalah hasil menggunakan pembelajaran TAI lebih
baik daripada pembelajaran VARMA dan Ceramaah.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................................... 3
C. Penegasan istilah................................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................... 9
A. Tinjauan Belajar.................................................................................. . 9
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar . ...................................... 10
C. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI .......................................... . 12
D. Model pembelajaran VARMA ........................................................... 14
E. Persamaan Garis Lurus ..................................................................... 15
viii
F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 20
G. Hipotesis ............................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 23
A. Objek Penelitian ................................................................................ 23
B. Variabel Penelitian ............................................................................. 23
C. Metode Pengumpulan Data................................................................. 24
D. Instrumen penelitian............................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 39
A. Persiapan Penelitian ........................................................................... 39
B. Penguji Instrumen Penelitian ............................................................. 40
C. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 44
D. Analisis penelitian .............................................................................. 45
E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 50
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 54
A. Simpulan ............................................................................................ 54
B. Saran .................................................................................................. 54
Daftar Pustaka
Lampiran - lampiran
ix
DAFTAR TABEL
Daftar nilai persentil untuk distibusi t
Daftar nilai kritik r Product moment
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar nilai kelas Uji coba instrumen
2. Analisis soal uji coba
3. Analisis persiapan validitas dan reliabilitas butir soal
4. Analisis persiapan daya pembeda butir soal
5. Analisis validitas butir soal
6. Analisis reliabilitas butir soal
7. Analisis taraf kesukaran butir soal
8. Analisis daya pembeda butir soal
9. Daftar nama kelas sampel
10. Daftar nilai ulangan harian kelas sampel sebelum perlakuan
11. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe
TAI) sebelum perlakuan
12. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen II (VARMA) sebelum
perlakuan
13. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok kontrol (ceramaah) sebelum
perlakuan
14. Uji homogenitas sebelum perlakuan
15. Perhitungan Uji T - Macthing
16. Daftar nilai kelas sampel setelah perlakuan
17. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe
TAI) setelah perlakuan
18. Uji homogenitas setelah perlakuan
xi
19. Uji Anova satu jalur
20. Perhitungan Uji - T
21. Analisis hasil tes belajar kelompok sampel
22. Daftar skor angket
23. Lembar Kerja Siswa
24. Kunci jawaban LKS
25. Kisi – kisi angket
26. Angket terhadap model pembelajaran
27. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas sampel
28. Soal tes
29. Kunci jawaban soal tes
30. Lembar observasi untuk guru siklus I
31. Lembar observasi untuk guru siklus II
32. Lembar observasi keaktifan siswa siklus I
33. Lembar observasi keaktifan siswa siklus II
34. Lembar kerja sama siswa siklus I
35. Lembar kerja sama siswa siklus II
36. Analisis angket tanggapan siswa siklus I
37. Analisis angket tanggapan siswa siklus II
38. Daftar hasil tes siklus I
39. Daftar hasil tes silus II
40. Hasil nilai lembar diskusi siklus I
41. Hasil lembar diskusi siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Begitu pentingnya membangun kemampuan berpikir matematika, maka
matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa
dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif.
Dari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan
bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga
membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding.
Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk
mempelajari matematika. Kedua; kurangnya variasi dalam metode pengajaran serta
minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang
dipelajari.
Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang
mengeluhkan bahwa siswanya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap
pelajaran matematika, serta mempunyai kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan materi persamaan garis lurus. Dari hasil observasi yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran adalah melalui variasi model pembelajaran.
2
Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan membantu siswa memahami materi
pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan.
Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja,
tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi
yang akan disampaikan. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak guru yang
terjebak dalam corak pengajaran konvensional. Metode ini menempatkan guru sebagai inti
dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dalam metode ini, peran siswa dapat
dikatakan pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
berdiskusi dengan siswa yang lain.
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah
model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model
pembelajaran TAI merupakan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan kemampuan
masing-masing individu dan belajar kelompok. Inti dalam pembelajaran kooperatif tersebut
adalah adanya kerjasama yang positif dan saling membantu antar anggota kelompok.
Model pembelajaran TAI juga dapat diterapkan pada pokok bahasan manapun. Dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI diharapkan siswa senang dan antusias selama
proses pembelajaran, sehingga dapat menyelesaikan masalah.
Model pembelajaran ceramaaah sering dipakai oleh para guru dalam kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving
Average) merupakan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran yang
berfokus pada visual.
3
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization)
dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi
Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran
2010 / 2011”
B. Permasalahan
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat
pembelajaran model kooperatif tipe TAI (Team Assised Individualization) dan model
varma (vector auto regresif moving average), serta model konvensional dalam materi
persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010 /
2011?”
C. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahamaan istilah dalam judul di atas maka ada beberapa
istilah dan batasan - batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis
sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau akibat yang dapat
membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu pengaruh atau akibat dalam
kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008: 357).
4
2. Model Kooperatif Tipe TAI
Model pembelajaran merupakan stategi yang digunakan guru untuk meningkatkan
motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki
ketrampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.(Isjoni, 2006:
146)
Menurut (Slavin, 1995 dalam Isjoni, 2007: 152), pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 - 6 orang dengan struktur
kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula keberhasilan belajar
dan kelompok tergantung pada kemamapuan dan aktifitas anggota kelompok baik
secara individu maupun secara kelompok.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran yang
dikemukakan oleh Slavin (1995). Model pembelajaran TAI ini merupakan teori belajar
kontruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran
pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar.
Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa.
Pada pembelajaran TAI memotivasi siswa untuk membantu anggota kelompoknya
sehingga tercapai semangat dalam sistem kompetensi dengan sedikit menonjolkan
peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif.
3. Model Varma
Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) adalah model pembelajaran
ceramaah yang berbasis kecerdasan visual artinya dalam proses belajar mengajar
hampir sama dengan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran visual.
5
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah menjalani
aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus makin
tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar dikategorikan menjadi tiga ranah
antara lain kognitif (berkenaan dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan
dengan sikap) serta psikomotorik (berkenan dengan keterampilan dan kemampuan
bertindak)
(Sudjana, 2004: 23).
Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa dibidang
kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau tanggapan siswa, dan
keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah siswa mendapat perlakuan TAI
(Team Assised Individualization) dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average)
dalam Materi Pokok Persamaan Garis Lurus.
5. Materi Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus
Materi pokok bahasan persamaan garis lurus adalah materi yang akan diberikan pada
penelitian tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektivitas penggunaan model
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model varma (vector auto
regresif moving average) dalam hasil belajar materi persamaan garis lurus pada kelas VIII
semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah membandingkan
hasil belajar matematika yang diperoleh siswa SMP Agus Salim Semarang sebagai subjek
penelitian, apabila kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
6
tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model pembelajaran VARMA (vector auto
regresif moving average) dan juga model pembelajaran ceramaah sebagai kelas kontrol.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil perumusan masalah di atas jadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi
pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
(Team Assisted Individualization).
2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi
pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran VARMA (Vector Auto
Regresif Moving Average)
3. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI lebih baik atau tidak daripada menggunakan model pembelajaran
VARMA dan model ceramaah pada pokok materi persamaan garis lurus.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang berarti
bagi:
1. Siswa
a. Menumbuhkan minat dan semangat baru dalam proses pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas (hasil belajar) pembelajaran.
7
2. Guru
a. Mendapatkan stategi yang tepat pada saat menyampaikan materi.
b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru.
3. Sekolah
a. Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika.
4. Penulis
a. Dapat menguji perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe
TAI dan model varma.
b. Sebagai latihan sebelum menghadapi proses pembelajaran yang sesungguhnya
F. Sistematika
Secara garis besar sistematika dapat dikelompokkan menajdi tiga bagian yaitu bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.
Dibagian awal skripsi ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan
persembahan, kata pengantar, daftar isi, abstraksi, dan daftar lampiran.
Bagian inti terdiri dari lima bab, yaitu BAB I Pendahuluan membahas tentang Latar
Belakang, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penulisan
Skripsi, dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II berisi Landasan teori dan Hipotesis,
yang terdiri dari pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian
pembelajaran, keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif, prinsip-prinsip belajar,
model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe TAI, model pembelajaran
VARMA, tinjauan materi persamaan garis lurus, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.
8
Dalam BAB III berisi tentang metode penelitian yang meliputi metode penentuan
objek penelitian, metode penentuan variabel penelitian, metode pengumpulan data, uji
instrument dan metode analisis data.
Dalam BAB IV mengulas bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan mulai dari
persiapan, pelaksanaan, membahas hasil penelitian, menganalisa data yang diperoleh dari
hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya
penelitian tersebut. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian terletak dibagian Bab
terakhir yaitu BAB V.
Bagian akhir dalam skripsi ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar
pustaka berisi buku-buku referesi yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian skripsi
ini. Lampiran-lampiran antara lain berisi instrument dan perhitungan - perhitungan statistic
yang digunakan dalam penelitian.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan,
kegemaran, sikap seorang terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar.
Karena itu seseorang dapat dikatakan belajar bila diasumsikan dalam dirinya terjadi suatu
proses yang menyebabakan suatu perubahan tingkah laku (Slameto, 2003). Belajar sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif
(Syah, 2005: 68). Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik,
keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. W.S
Wingkel dalam Darsono dkk, (2001: 4) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu
aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan
nilai sikap. Psikologi Gestaet memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh pemahaman
(Ali, 2002: 19).
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti: perubahan pengetahuan,
pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek
– aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Proses terjadinya belajar sangat sulit
diamati. Karena itu orang cenderung memverikasikan tingkah laku manusia untuk disusun
10
menjadi pola tingkah laku yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong,
dan memberi arah kegiatan belajar.
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor
ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Menurut tim pengembangan MKDK IKIP
Semarang (1989: 148 - 156) belajar siswa dipengaruhi oleh:
a. Faktor - faktor intern.
1) Faktor jasmani
Yaitu factor yang berhubungan dengan kondisi seseorang. Kondisi sehat adalah
kondisi dimana segenap bagan beserta bagian – bagiannya/ bebas dari penyakit. Bagian
lain dari factor jasmani yaitu cacat tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang
menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya bagian tubuh. Tidak dipenuhinya
beberapa unsur tersebut akan menghambat kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan.
2) Faktor psikologi
Ada beberapa factor yang termasuk dalam factor psikologis yaitu antara lain :
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan juga kelelahan. Intelegensi
merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi
dan menyelesaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui /
menggunakan konsep – konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
11
mempelajarinya dengan cepat. Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi,
jiwa itu tertuju kepada suatu benda / hal. Minat merupakan kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan
untuk belajar. Motif sanagt erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.
Kematangan adalah suatu tingkatan / fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat –
alat tubuhnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Kesiapan merupakan
kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan ruhani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga
darah tidak / kurang lancar pada bagian – bagian tertentu. Kelelahan ruhani dapat
dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang.
b. Faktor – faktor ekstern.
1) Faktor keluarga
Meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup sebagai berikut: metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan alat
pelajaran.
12
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Metode Team Assisted Individualization (TAI) dikembangkan oleh Robert Slivin.
Model pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada
teori belajar kognitif. Model pembelajaran TAI mempunyai delapan komponen. Kedelapan
komponen tersebut adalah sebagai berikut. (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok
heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa, (2) Flacement Test, yaitu pemberian Pre-tes
kepada siswa atau melihat rata - rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan
siswa pada bidang tertentu, (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu
kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, (4) Team Study, yaitu tahapan tindakan
belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara
individual kepada siswa yang membutuhkan, (5) Team Scores and Team Recognition, yaitu
pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan
kepada kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang
berhasil dalam menyelesaikan tugas, (6) Teaching Group, yaitu pemberian materi secara
singkat oleh guru menjelang pemberian tugas kelompok, (7) Fact Test, yaitu pelaksanaan
tugas kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, dan (8) Whole Class Units, yaitu
pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pelajaran denagn stategi pemecahan
masalah.
Kerangka Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
Tahap I : Guru memberikan informasi atau mendiskusikan bersama siswa tentang
materi yang akan disampaikan.
13
Tahap II : Guru menjelaskan kepada seluruh siswa tentang akan diterapkannya
model pembelajaran TAI, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru
menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antara siswa dalam
suatu kelompok.
Tahap III : Guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan kelompok.
Tahap IV : Guru memberikan Pre-test kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
Tahap V : Guru menjelaskan materi baru secara singkat.
Tahap VI : Guru membentuk kelompok – kelompok kecil dengan tiap kelompok
terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
Tahap VII : Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok dengan bahan yang
sudah diajarkan.
Tahap VIII: Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melaporkan
kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya.
Tahap IX : Ketua kelompok harus bisa menetapkan bahwa setiap kelompoknta telah
memehami materi bahan ajar yang diberikan guru, dan siap untuk diberi
ulangan oleh guru.
Tahap X : Guru memberikan ulangan dan guru mengumumkan hasilnya dan
menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil
(jika ada).
Tahap XI : Guru memberikan latihan pendalaman secara klasikal dengan
menekankan strategi pemecahan masalah.
14
Tahap XII : Guru memberikan tes formatif dengan kompetensi yang ditentukan.
(Amin Suyitno, 2006: 10 - 11)
D. Model Pembelajaran VARMA
Model Vector Auto Regresif Moving Average (VARMA) adalah model ceramaah
yang berbasiskan kecerdasan visual. Model ceramaah sendiri adalah cara penyampaian
pelajaran (informasi) dengan lisan dari seorang guru kepada siswa didalam kelas. Kegiatan
berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi searah dari guru kepada siswa. Guru
mendominasi seluruh kegiatan sedang siswa hanya memperhatikan dan membuat catatan
seperlunya.
Kelebihan dari model ceramaah:
a. Dapat menampung kelas yang besar
b. Bahan palajaran dapat disampaikan secara urut
c. Guru dapat menekankan hal – hal yang penting
Sedangkan kelemahan model ceramaah:
a. Siswa pasif dan membosankan bagi siswa
b. Siswa tidak menguasai materi pelajaran
c. Pelajaran yang diperoleh mudah terlupakan
d. Siswa cenderung “belajar menghafal” dan tidak menimbulkan adanya
“pengertian” (Amin, 2001: 26)
Untuk mengatasi keengganan belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menggunakan model ceramaah perlu diciptakan berbagai media pembelajaran, untuk
melengkapi model ceramaah tersebut digunakan media visual disebut dengan model varma.
15
Individu yang menonjolkan kecerdasan bervisual antara lain memiliki ciri-ciri yang
menonjolkan sebagai berikut: (a) berpikir dengan gambar, (b) menghasilkan image mental,
(c) menggunakan metafora, (d) memiliki indra konfiguratif, (e) menggemari seni, (f)
mudah membaca peta, grafik, dan diagram, (g) mengingat berdasarkan gambar, memiliki
kepekaan yang tajam terhadap warna dan struktur visual, serta (h) menggunakan seluruh
indranya untuk membayangkan.
Media visual untuk pembelajaran yang menggunakan metode ceramaah perlu
dirancang agar mampu mengkondisi pembelajar untuk selalu terlibat dalam aktifitas
pembelajaran.
Pembelajaran bermetode ceramaah bergantung pada dua faktor pokok yaitu sejauh
mana media tersebut diintergrasikan ke dalam skema pembelajar secara lebih luas serta
bagaimana media tersebut digunakan dalam pembelajaran.
E. Materi Singkat Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus
GRADIEN GARIS
Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar
1. Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1)
Gradient = m =1
1
x
y
Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan
gradiennya m (m = konstanta)
Contoh:
Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)
16
Penyelesaian :
Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus:
m = , dengan x = 3 dan y = 2
m =
jadi, gradient
2. Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2)
m =12
12
xx
yy
persamaan garis y – y1 = m (x – x1)
disubtitusikan ke persamaan menjadi
y – y1 = m (x – x1)
y – y1 =12
12
xx
yy
(x – x1)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1)
Penyelesaian:
Cara 1:
(3, -3) artinya x = 3 dan y = -3
17
(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
32
3
)3(1
)3(
xy
5
3
2
3
xy
-5(y + 3) = 2(x - 3)
-5y -15 = 2x – 6
-5y = 2x + 9
5
9
5
2 xy
Cara 2:
Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
12
12
xx
yym
5
2
32
)3(1
m
Persamaan garis:
y - y1 = m (x – x1)
18
y – (-3) =5
2
(x - 3)
y + 3 =5
6
5
2 x
35
6
5
2 xy
5
9
5
2 xy
Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah5
9
5
2 xy
3. Gradient garis ax + by + c = 0
Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus mengubah
ke bentuk y = mx + c
ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c
↔ y =b
cx
b
a
Perhatikan bentuk y =b
cx
b
a dan y = mx + c
Gradient (m) = -b
a
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -b
a
Contoh:
1. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2)
Penyelesaian:
19
Cara 1:
Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c
y = mx + c
y = 4x + c
2 = 4(-4) + c
2 = -16 + c
c = 18
jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18
Cara 2:
Diketahui m = 4
Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2
y – y1 = m (x – x1)
y – 2 = 4(x – (-4))
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 18
20
F. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia karena pengalaman. Dalam
pembelajaran matematika menurut keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator
untuk membantu siswa dalam pembentukan pengetahuan dan penalaran. Guru merupakan
faktor intern yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Guru dapat memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan varma
merupakan model pembelajaran yang menurut keaktifan siswa, siswa dituntut untuk
berpikir kritis dalam pembelajaran dalam proses pembelajaran, siswa dapat menyelesaikan
masalah – masalah yang bersifat menantang. Walaupun kedua model pembelajaran
bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah, namun dalam proses pembelajaran berbeda.
Dalam hal ini, penulis ingin mengkaji apakahy dengan model pembelajaran yang
berbeda tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan VARMA juga akan
memberikan hasil belajar yang berbeda atau tidak.
21
Bagan alur pembelajaran
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002 : 64). Secara teknik,
hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
melalui data yang diperoleh dari sample peneliti. Secara statistic, hipotesis merupakan
pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.
Proses belajar mengajar
Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
Model pembelajaran
VARMA
Model pembelajaran
ceramaah
Evaluasi Evaluasi
Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
Evaluasi
Kesulitan Proses Belajar
Mengajar
Hasil Belajar Pembelajaran
kooperatif tipe TAI
Hasil Belajar
Pembelajaran VARMA
Hasil Belajar
Pembelajaran ceramaah
22
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di
depan diperoleh hipotesis penelitian:
Ha = Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta
konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim
Semarang tahun ajaran 2010/ 2011
Ho = tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan
varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP
Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/ 2011
Untuk mengetahui perbedaan itu berasal dari x 1 , x 2 , atau x 3 , maka dibuat hipotesis
minor
Ha 1 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA
Ha 2 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah
Ha 3 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
VARMA dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Menentukan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan melakukan pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu .(Sudjana, 2005: 5)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.
a. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Sudjana, 2005: 5).
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random
sampling, yaitu mengambil empat kelas dari kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.
Dari dua kelas tersebut, ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, yaitu kelas
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dan kelas yang diajar dengan model pembelajaran VARMA (Vector
Auto Regresif Moving Average). Satu kelas terpilih sebagai kelas kontrol dengan model
pembelajaran ceramaah dan satu kelas terpilih yang tersisa sebagai kelompok uji coba
instrumen penelitian.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
24
1. Variabel Treatmen, model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran
Varma.
2. Variabel Respon, hasil belajar dalam materi pokok persamaan garis lurus pada siswa
kelas VIII SMP Agus Salim Semarang, yaitu:
Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran VARMA
Hasil belajar siswa menggunakan model ceramaah
C. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama
dan data nilai siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang semester gasal, kedua kelas
eksperimen. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian berangkat dari
titik tolak yang sama.
2. Metode Tes
Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa padakelas
eksperimen pada materi pokok bahasan gradient
D. Instrumen Penelitian
1. Metode penyusunan perangkat tes
Langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan perangkat tes yaitu:
a. Menentukan materi yang akan diteskan
b. Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tes
25
c. Menentukan bentuk tes uraian essay
d. Menentukan bentuk butir soal
e. Membuat perangkat tes kunci jawaban
2. Uji coba perangkat tes
Agar perangkat tes dikatakan baik sebagai alat pengukur maka dilakukan uji coba
perangkat tes. Uji tes berupa essay berjumlah 8 soal, uji coba ini dilakukan untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes.
a. Analisis Perangkat Tes
1.) Validitas soal
Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan nyatanya. Agar
perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas sebagai berikut:
1. Validitas Butir Soal
Untuk mendapatkan instrument yang baik peneliti melakukan
validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment
angka kasar, yaitu:
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
N = Jumlah subyek
X = Jumlah skor Mean
X = Jumlah Skor Total
26
XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
xyr = koefisien korelasi antara X dan Y
Setelah harga xyr didapat kemudian di konsultasikan dengan nilai tabel
product moment. Butir soal tersebut dikatakan valid apabila xyr > tabelr , tetapi
jika xyr < tabelr maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Untuk
mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah
sebagai berikut :
antara 0,00 – 0,200 = sangat rendah
antara 0,201 – 0,400 = rendah
antara 0,401 – 0,600 = cukup
antara 0,601 – 0,800 = tinggi
antara 0,801 – 1,00 = sangat tinggi
2.) Reliabilitas soal
Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliable yang artinya
dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil – hasil tes tersebut
menunjukkan ketepatan. Tes tersebut dapat dikatakan dipercaya jika memberikan
hasil yang tepat apabila diteskan berkali – kali.
Untuk menguji apakah instrumen tes reliabel atau tidak dilakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan rumus alpha. Rumus alpha sebagai berikut:
27
2
2
11
11t
b
k
kr
Keterangan :
11r = reliabilitas tes secara keseluruhan
k = banyaknya butir pertanyaaan/ banyaknya soal
2b = jumlah vs butir
2t = Varians total
Kriteria pengumpulan reabilitas yaitu setelah di dapat harga 11r kemudian harga
11r di konsultasikan dengan harga r product moment pada tabel.
Jika tabelhitung rr maka tes yang di uji cobakan realiabel.
Kriteria penafsiran reliabilitas:
Jika 0,000 200,0 nr = reliabel sangat rendah
Jika 0,200 400,0 nr = reliabel rendah
Jika 0,400 600,0 nr = reliabel cukup
Jika 0,600 800,0 nr = reliabel tinggi
Jika 0,800 000,1 nr = reliabel sangat tinggi
28
3.) Taraf kesukaran
Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit. Taraf kesukaran ini di gunakan untuk mengetahui butir soal termasuk sukar,
sedang, atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menguji taraf kesukaran
adalah:
JS
BP
Keterangan:
P = Taraf kesukaran
B = Banyak peserta tes yang menjawab benar
JS = Jumlah peserta tes
Kriteria:
0,00<P<0,30 : soal sukar
0,30P<0,70 : soal sedang
0,70P<1,00 : soal mudah
(Arikunto, 1996: 210)
29
4.) Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang
pandai (berkemampuan tinggi) atau yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus
yang digunakan adalah:
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD
Keterangan:
D : daya pembeda
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda soal:
D: 0,00 – 0,20 = Jelek
D: 0,20 – 0,40 = Cukup
D: 0,40 – 0,70 = Baik
30
D: 0,70 – 1,00 = Baik sekali
Daya pembeda negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.(Arikunto, 2002: 211)
b. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesa dalam rangka penarikan kesimpulan
mencapai tujuan penelitian. Analisa data merupakan suatu cara untuk mengolah data hasil
penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun langkah – langkahnya sebagai
berikut:
1. Analisis Data Awal
Analisis tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sebagai kelas
eksperimen mempunyai karakteristik yang sama atau tidak. Adapun data yang di
analisis tahap awal ini adalah data nilai matematika kelas eksperimen kelas VIII
semester gasal analisis ini meliputi:
a. Uji normalitas sampel
Dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors, misalnya sampel ini akan di uji
hipotesis nol (Ho) bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dengan
hipotesa tandingan (Ha) bahwa sampel berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian
Ho menempuh prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan X1,X2,X3,…..,X11 dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….., Z11
dengan menggunakan rumus:s
xxZ i
( x dan masing – masing merupakan
rata - rata dan simpangan baku sampel).
31
2. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F( iZ ) =P(Z ≤ iZ ).
3. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Z11 ≤ iZ , jika proporsi ini
dinyatakan oleh S( iZ ) maka S( iZ )
=n
ZdariyangkurangZnZbanyaknyaZ i;,.......,, 21
4. Hitung selisih )()( 11 ZSSF kemudian tentukan harga mutlaknya.
5. Ambil harga yang paling besar diantara harga – harga yang paling mutlak harga
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. Untuk menerima dan menolak Ho
dengan cara membandingkan Lo dengan nilai kritis L uji Liliefors dengan
menentukan taraf nyata sebesar 5%, jika Lo < L maka Ho di terima.
b. Uji Homogenitas Sampel
Uji homoginitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga kelas sampel
mempunyai varians yang homogeny atau tidak. Untuk menguji kesamaan k buah (k
2) varians populasi yang berdistribusi normal, dilakukan uji barlet.
Langkah – langkah uji homogenitas:
1. Menentukan hipotesis
22
22 ...: kOH
aH : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
2. Menentukan
3. Menentukan critria penerimaan hipotesis
OH diterima jika 1;12
Khit XX dengan = banyak kelompok
4. Menghitung statistic yang digunakan
32
22 log110 iihit SnBInX
Dengan B = 1log 2inS
1
12
2
i
ii
n
SnS
Keterangan:
Nn=jumlah sampel tiap kelompok
iS =variasi tiap kelompok
2S variasi gabungan
5. Menentukan simpulan
(Sudjana,1996: 261-263)
c. Uji t - matching
t-maching digunakan untuk menguji apakah kelompok eksperimen dan kelompo
control yang ditetepkan memiliki perbedaan rata- rata yang signifikan. Rumus yang
digunakan:
2
)1()1(
21
222
2112
nn
SnSnS
21
21
11
nnS
xxt
dimana:
1x : rata- rata hasil pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI
2x : rata – rata hasil pembelajaran tidak dengan model kooperatif tipe TAI
n1 : banyaknya siswa kelompok eksperimen
33
n2 : banyaknya siswa kelompok control
S1 : standar deviasi sub-sampel kelompok eksperimen
S2 : standar deviasi sub-sampel kelompok control
S2 : varians gabungan
S : simpangan baku gabungan
t : uji kesamaan dua
kriteria pengujiannya adalah:
Terima Ho jika)
211()
211(
tt dimana)
211(
t didapat dari daftar distribusi t
dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang dalam daftar nyata dengan = 5%. Untuk
harga – harga t lainnya Ho ditolak (Sudjana, 1996: 241).
2. Analisis Tahap Akhir
a. Uji Anova Satu Jalur
Anova (Anayisis of varience) merupakan bagian dari metode analisis komparatif
(perbandingan) lebih dari dua rata – rata. Tujuan dari uji anova satu jalur adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata – rata. Sedangkan kegunaannya untuk
menguji kemampuan generalisasi, maksudnya dari signifikansi hasil penelitian
(anova satu jalur). Jika terbukti berbeda berarti kedua kelas tersebut dapat
digeneralisasikan artinya data sampel dapat diwakili populasi.
Anova merupakan penjabaran lebih lanjut dari uji – t (thitung) uji - t atau uji – z
hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan anova satu
jalur dapat melihat perbandingan lebih dari dua kelompok data, contohnya:
1)perbandingan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
34
tipe TAI (Team Assised Individualization)(x1), menggunakan model pembelajaran
VARMA (Vector Auto Regresif Moving Averg)(x2). Anova lebih dikenal dengan uji
– F (fisher test) sedangkan arti variansi itu berasal dari pengertian konsep ”mean
square” atau kuadrat rerata (KR), rumus sistematisnya:
db
JKKR
Keterangan:
JK: Jumlah kuadrat (some of square)
db: derajat bebas (degree of freedem)
Menghitung nilai anova atau F (f Hitung) dengan rumus:
upiandalamgr
rupianant
dbJK
dbJK
KR
KR
V
VF
DD
A
D
A
D
Ahitung
A
var
argvar
:
:
Langkah – langkah anova satu jalur sebagai berikut:
1) Uji atau asumsikan bahwa data masing - masing dipilih secara acak.
2) Uji atau asumsikan bahwa data masing – masing berdistribusi normal.
3) Uji atau asumsikan bahwa data masing – masing homogen.
4) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
5) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
6) Buat tabel anova sebagai berikut.
Nomer
Responden
Variabel bebas
X1 X2 X3 ... Xn
35
n1 n2 n3 ... nn n
∑X1 ∑X2 ∑X3 ... ∑Xn ∑X
X1 X2 X3 ... Xn X
S12 S2
2 S32 ... Sn
2 S2
7) Hitung jumlah kuadrat rata – rata dengan rumus:
n
n
Rnnnn
XXXXJK
...
)...(
321
321
8) Hitung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
R
n
n
A JKn
X
n
X
n
X
n
XJK
2
3
2
3
2
2
2
1
2
1 ...
9) Hitung jumlah kuadrat kelompok dengan rumus:
ARD JKJKXJK 2
10) Hitung derajat kebebasan rata – rata dengan rumus:
DKrata – rata = 1
11) Hitung derajat kebebasan antar kelompok dengan rumus:
DKA= k – 1
Dimana k = banyak kelompok
12) Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus:
DKD = n - 1
13) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
36
R
RrataRata
dk
JKRK
14) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
A
RA
dk
JKRK
15) Hitung rata – rata jumlah kuadart dalam kelompok dengan rumus:
D
DD
dk
JKRK
16) Cari Fhitung dengan rumus
A
Ahitung
RK
RKF
17) Tetapkan taraf sifnifikan (α)
18) Cari Ftabel dengan rumus
Ftabel = F(1 - α)(dkA,dkB)
19) Masukkan semua nilai yang telah didapat kedalam tabel anova berikut
Jumlah variasi Jumlah kuadrat (JK) dk Rata – rata kuadrat (RK) F
Rata – rata
Antar
kelompok
Dalam
kelompok
JKR
JKA
JKD
1
dka
dkD
RKR
RKA
RKD
Fhitung
Jumlah ∑2 ∑
37
20) Tentukan kriteria pengujian yaitu
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka HO diterima
21) Bandingkan FHitung dengan Ftabel
22) Buatlah kesimpulannya
23) Seandainya HO ternyata ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat
diketahuipasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji t atau uji
Scheffe atau uji Turkey (Husaini, 2006: 151)
b. Uji 2 Peubah (t - maching)
Dengan menggunakan uji 2 peubah akan diketahui dimana terdapat paling sedikit
sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
kooperatif tipe TAI, model pembelajaran VARMA, dan model ceramaah, sehingga
didapat:
1. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI lebih
baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA pada materi
Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun
ajaran 2010/2011
2. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI
lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada
materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim
Semarang tahun ajaran 2010/2011
3. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA lebih baik
daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada materi
38
Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun
ajaran 2010/2011
c. Ketuntasan belajar
Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan criteria ketuntasan belajar
sebagai berikut:
1) Ketuntasan belajar individu (perseorangan)
Ketuntasan belajar siswa baik kelompok control maupun kelompok ekperimen
dapat dirumuskan sebagai berikut:
%100xeluruhnyaimaksimalsjumlahnila
olehsiswaiyangdiperjumlahnila
Apabila siswa telah menguasai sekurang – kurangnya 65% terhadap materi
setiap satuan bahasan yang diajukan
2) Ketuntasan belajar klasikal
Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan tuntas dengan rumus:
%100xkutitesayangmengijumlahsisw
sbelajarayangtuntajumlahsisw
Apabila sekurang – kurangnya 85% dari siswa mencapai tingkat penguatan
yang ditetapkan.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian sangat perlu diadakan persiapan agar hasil yang
dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum
mengadakan penelitian, antara lain:
1. Mendatangi Sekolah untuk meminta ijin kepada pihak Sekolah yaitu kepada
kepala Sekolah untuk diperbolehkan mengadakan penelitian di Sekolah
tersebut.
2. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dengan teknik
wawancara kepada guru matematika kelas VIII meliputi proses pembelajaran
dikelas berlangsung, situasi, dan kondisi SMP Agus Salinm Semarang.
3. Pengambilan secara acak dengan teknik “Cluster Random Sampling“ pada tiga
kelas dari seluruh siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran
2010 / 2011.
4. Menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara acak sehingga
terpilih VIIIA, VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas
kontrol.
5. Pencatatan nama – nama siswa kelas VIII D beserta nilai UAS pada kelas VII
pada mata pelajaran matematika.
40
6. Analisis data awal dimulai dari nilai UAS pada kelas VII mata pelajaran
matematika SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010 / 2011.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis bahwa antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol memiliki rata – rata yang sama.
7. Menentukan kelas uji coba yaitu kelas VIIIC SMP Agus Salim Semarang.
8. Persiapan perangkat sebelum pembelajaran, terdiri atas: rencana pembelajaran
model kooperatif tipe TAI, rencana pembelajaran model VARMA, dan rencana
pembelajaran model ceramaah, uraian materi, buku – buku, soal uji coba serta
media pembelajaran
B. Hasil Uji Coba Instrumen Soal
Uji instrument soal bentuk uraian dengan cara: soal try out dan penentuan
instrument kompetensi dasar persamaan garis lurus.
1. Soal try-out
soal try out dilakukan pada tanggal 26 November 2010 dikelas VIIIC SMP
Agus Salim Semarang dengan jumlah sampel uji coba 40 siswa. Materi
persamaan garis lurus yang diberikan sama dengan siswa yang menjadi
sampel penelitian.
2. Penentuan instrument kompetensi dasar persamaan garis lurus
Instrument soal materi persamaan garis lurus yang diujicobakan dianalisis
untuk mengetahui: validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dari tiap – tiap
soal serta reliabilitas dari instrument penelitian.
a. Validitas soal
41
Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran 5 setelah didapatkan
kemudian dikonsultasikan dengan yang dapat harga kritis r product
moment dengan N = 40 untuk taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,312
Contoh no. 3:
Diketahui:
N = 40 ∑X2 = 924
∑XY = 3113 ∑Y2 = 11488
∑X = 192 (∑X)2 = 36864
∑Y = 642 (∑Y)2 = 412164
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
=
589,0412164)11488(4036864)924(40
)642)(192()3113.(40
Koefisien validitas item nomor I adalah 0,589 untuk harga kritik dari r
product moment, dengan = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312
sehingga harga rxy > r tabel atau 0,589 > 0,312. maka butir soal no 3
dinyatakan valid.
Hasil validitas terhadap 8 butir soal diperoleh 6 soal yang valid yaitu
nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8 dengan rhitung = 0,589; 0,580; 0,765; 0,791; 0,810;
0,665. Dan yang tidak valid (drop) soal nomor 1 dan 2
42
b. Raliabilitas soal
Perhitungan reliabilitas soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 6 hasil
perhitungan dengan koefisien alpha didapat α = 0,734 karena nilai α
terletak antara 0,600 800,0r11 (0,600 < 0,734 < 0,800) maka
klasifikasinya tinggi. Oleh karena itu soal uji coba dapat dipergunakan
kembali pada orang yang sama atau berbeda dalam waktu berbeda dapat
menghasilkan hasil yang konstan.
c. Taraf kesukaran soal
Hasil perhitungan taraf kesukaran soal maka diperoleh satu soal untuk
katagori sedang nomor 6, enam soal termasuk katagori sukar yaitu nomor
1, 2, 4, 5, 7, 8. Serta satu soal katagori mudah nomor 3. Oleh karena itu
soal materi persamaan garis lurus layak digunakan sebagai soal tes karena
masuk dalam kurva distribusi normal. Perhitungan selengkapnya tersaji
pada lampiran 7.
Contoh no. 6
Diketahui:
JS = 40
G = 11
%100xJS
ayanggagalBanyaksiswP
P = %28%10040
11x → katagori soal sedang
d. Daya pembeda soal
43
Untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok
atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok
bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.8
D
a
r
i
T
abel di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0,033
0,033
0,033
0,033
0,033
0,033
0,669
0,669
0,033
0,033
0,033
Jumlah 2 1,635
Rata – rata 0,636
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
5
5
5
0
0
0
0
1
4
4
5,588
5,588
5,588
5,588
6,948
6,948
6,948
6,948
2,676
1,860
1,860
Jumlah 29 53,864
Rata – rata 2,636
44
456,3
)111(11
635,1864,53
)636,0636,2(
1nn
xx
MLMHtmaka,
635,1MLX636,0ML
11n864,53MHX636,2MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20
diperoleh tabelt = 1,72 karena 1,72456,3yaitutt tabelhitung maka daya
pembeda soal nomor 8 signifikan
Setelah dilakukan perhitungan daya pembeda terdapat signifikan 6 soal
yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8 yang dapat dipergunakan untuk menguji tes untuk
semua kelas penelitian ini. Hal ini berhubungan dengan kalayakan soal
yang mampu mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal yang
mudah dan sukar. Daya pembeda soal dapat dilihat di lampiran 8.
Kesimpulan penggunaan hasil uji coba instrument tes dari persyaratan
validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda diperoleh 6 item soal dengan
nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8 yang akan digunakan sebagai instrument penelitian
dengan materi pokok persamaan garis lurus. Hasil rekapitulasi
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. a.
C. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Sesuai dengan pokok yang diambil dalam penelitian ini, maka penelitian ini
dilakukan pada pengajaran materi pokok persamaan garis lurus .
45
1. Pelaksanaan pembelajaran sesuai materi pokok yang digunakan dalam
penelitian dilaksanakan tanggal 26 November 2010 sampai dengan tanggal 27
November 2010 di SMP Agus Salim Semarang. Untuk kelompok eksperimen
I menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI, kelompok eksperimen II
menggunakan pembelajaran VARMA, dan kelompok kontrol menggunakan
pembelajaran ceramaah
2. Pelaksanaan tes untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 29 November 2010 di SMP
Agus Salim Semarang. Hasil belajar ini yang kemudian dianalisis untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat
pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA dan siswa yang
mendapat pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus
kelas VIII semester 1 tahun ajaran 2010/2011baik tidaknya hasil belajar antara
siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, VARMA, dan siswa
yang mendapat pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garis
lurus kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. dan efektif tidaknya
pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, VARMA dan ceramaah
ditinjau dari ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal pada materi
pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim
Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
D. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Awal
46
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada sampel yang diambil pada dilakukan dengan
menggunakan uji lillif dengan signifikan 5%. Kriteria uji normalitas yang
digunakan sebagai berikut:
Lo < L , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lo ≥ L, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Penyajian dan perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
17 dan 18.
Pada kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI), Didapat Lo = 0,1032
dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Sedangkan kelompok eksperimen II (VARMA), Didapat Lo = 0,1352 dan
L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Dan kelompok kontrol (ceramaah) Diketahui Lo = 0,1385 dan L = 0,1401.
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel dari kelompok eksperimen I, kelompok eksperimen
II, dan kelompok kontrol berasal dari populasi berdistibusi normal.
b. Uji Homoginitas
Homoginitas sampel menggunakan uji Barlett. Hasil yang diperoleh pada
lampiran 9 menunjukkan untuk α = 5% dengan dk = 2 didapat. Karena
)2(95,022 hitung yaitu 2,407 < 5,99 maka hipotesis Ho = 2
3
2
2
2
1
47
diterima. Kesimpulan yang diperoleh bahwa ketiga kelompok yang
digunakan untuk uji coba sampel bersifat homogen karena mempunyai
varians yang sama.
2. Analisis Akhir
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes akhir (post tes)
berdistribusi normal atau tidak, sehingga kesimpulan yang diambil tidak
menyimpang dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menggetahui
normalitas sampel dari populasi dilakukan dengan menggunakan uji
Lillifors, pada signifikan 5%. Kriteria pada normalitas ini adalah:
maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lo < L, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lo ≥ L, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Penyajian dan perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
12.
Kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI), Didapat Lo = 0,0754 dan L
= 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak.
Kelompok eksperimen II (VARMA), Didapat Lo = 0,1173 dan L = 0,1384.
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Dan kelompok kontrol (ceramaah) Didapat Lo = 0,1055 dan L = 0,1384.
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
48
Hal ini berarti sampel dari ketiga kelompok tersebut berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
b. Uji Homoginitas
Uji homoginitas digunakan untuk mengetahui bahwa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol benar – benar homogen. Dari lampiran
18 diperoleh, untuk α = 5% dengan dk = 2 didapat , karena
)2(95,022 hitung yaitu 5,618 < 5,99 maka hipotesis Ho = 2
3
2
2
2
1
diterima. Hal ini berarti ketiga kelompok bersifat homogen karena
mempunyai varians yang sama.
c. Uji Anova Satu Jalur (One Way Anova)
Perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran
menggunakan model kooperatif tipe TAI,pembelajaran menggunakan
model VARMA
Analisis uji anova satu jalur tersaji dalam lampiran 14 menghasilkan F
hitung = 4,02 dan F tabel pada taraf 5%, dk pembilang 2 dan dk penyebut
120 diperoleh = 3,072. Hasil perbandingan antara harga F hitung > F tabel
adalah 4,02 > 3,072 maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran menggunakan pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA
dan pembelajaran ceramah pada materi pokok perasamaan garis lurus
siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.
49
Di sini belum diketahui apakah yang berbeda itu yang mendapat
pembelajaran menggunakan TAI dengan pembelajaran VARMA,
mendapat pembelajaran menggunakan TAI dengan pembelajaran
ceramaah, atau yang mendapat pembelajaran menggunakan VARMA
dengan pembelajaran ceramaah. Untuk itu diperlukan pembuktian antar
dua sampel menggunakan t-test (related berpasangan).
d. Uji t - test
Dari lampiran 15 tentang uji t-test dimana ketentuannya thitung > ttabel
dengan dk = 80 diperoleh:
1.) Pengujian pertama ttabel = 1,99 dan thitung = 2,502 dengan demikian
2,502 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen I dan kelompok kontrol. Jadi
kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
TAI lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran ceramaah.
2.) Pengujian kedua ttabel = 1,99 dan thitung = 2,590 dengan demikian
2,590 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen II dan kelompok kontrol. Jadi
kesimpulannya bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
VARMA lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran
ceramaah.
3.) Pengujian ketiga dengan ttabel = 1,99 dan thitung = 0,275 dengan
demikian 0,275 < 1,99 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dan
50
kelompok eksperimen II. Jadi kesimpulannya hasil belajar siswa yang
mendapat pembelajaran TAI dan pembelajaran VARMA sama – sama
baik.
e. Ketunasan belajar
Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang dapat menuntaskan
belajarnya dapat dilihat pada lampiran 16. Dari lampiran 16 dapat dilihat
bahwa banyaknya siswa dari kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI)
yang tuntas adalah 31 orang dengan persentase 75,61% dan nilai rata-rata
77,68. Dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari
kelompok eksperimen II (VARMA) yang tuntas ada 34 orang dengan
persentase 82,92% dan nilai rata-rata 76,95. Sedangkan dari lampiran 16
dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok kontrol yang tuntas
ada 33 orang dengan persentase 80,48% dan nilai rata-rata 71,22.
Ketiganya mempunyai kriteria ketuntasan belajar yang sama yaitu
ketuntasan secara individu ≥ 65%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok
eksperimen II (VARMA) lebih baik dibandingkan dengan kelompok
eksperimen II (TAI) dan kelompok kontrol (ceramaah). Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan VARMA lebih
efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Sedangkan
dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun
ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1
SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaan 2010/2011.
51
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data seperti yang telah diuraikan di atas hasil
penelitian menunjukkan kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari
kondisi awal yang sama, yaitu setelah diadakan uji normalitas dan uji
homogenitas pada data awal nilai ulangan siswa pada materi bangun ruang yang
menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan
varians. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata – rata menunjukkan bahwa
kedua kelompok sampel mempunyai kesepadanan atau kedudukannya setara.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10, 11, 12, 13, 14, 15
Hasil dari tes hasil belajar ketiga kelas dilakukan uji normalitas, uji
homogenitas, uji anova. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran
17, 18 dan 19. Dari perhitungan uji normalitas dan homogenitas menunjukkan
bahwa kedua kelas berdistibusi normal dan tidak ada perbedaan varians atau
kedua kelas tersebut homogen.serta ditunjukkan bahwa Fhitung = 4,02 dan F tabel =
3,072. Karena Fhitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ho
ditolak maka kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA,
pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garisa lurus kelas VIII
semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Setelah dilakukan pembuktian dengan uji
t tersebut diperoleh:
52
(1) Nilai t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan
bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan
menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai
pembelajaran Ceramaah.
(2) Nilai t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan
bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan
menggunakan VARMA lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran
Ceramaah.
(3) Nilai t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan
menggunakan kooperatif tipe TAI maupun VARMA sama – sama baik.
Sedangkan untuk ketuntasan belajar kelompok eksperimen 1(kooperatif
tipe TAI) lebih banyak siswa yang tuntas belajarnya yaitu 31 orang dengan nilai
rata – rata 77,68, kelompok eksperimen II (VARMA) siswa yang tuntas ada 34
orang dengan nilai rata – rata 76,95, kelompok kontrol (Ceramaah) yang tuntas
belajarnya adalah 33 orang dengan persentase 71,22.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan
menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah ditinjau dari ketuntasan
belajar pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus
Salim Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Dimungkinkan terdapat beberapa hal
yang mempengaruhi antara lain:
53
1. Dalam pelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI guru berfungsi sebagai
mediator dan fasilitator yang menyediakan fasilitas dan situasi pendukung,
sedangkan siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkannya sendiri
sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna.
2. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI sswa dikelompokkan secara
heterogen sehingga antara siswa dengan siswa saling membantu dalam prses
pembelajaran.
Sedangkan proses pembelajaranVARMA menyampaikan pelajaran dengan
cara berbicara diawal pelajaan, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya
jawab. Siswa hanya mendengar dan membuat catatan sehingga siswa cenderung
enerima dan sulit mngembangkan konsep yang telah diperolehnya yang akibatnya
siswa kurang menguasai materi yang diberikan. Selain itu siswa menjadi terpaku
dengan pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai jawaban satu
– satunya jawaban yang benar. Adapun kesulitan - kesulitan yang dialami oleh
peneliti dalam menerapkan pembelajaran VARMA antara lain:
1. Ada beberapa siswa kurang tertarik dengan penyampaian materi yang hanya
transfer rumus dan penjelasan tanpa praktek.
2. Sebagian siswa masih ada yang tidak bisa menerima kehadiran peneliti
sebagai pengganti guru matematikanya, sehingga cenderung acuh.
Pengambilan taraf signifikan 5% dalam penelitian ini menunjukkan penarikan
kesimpulan kemungkinan salah 5%. Dengan kata lain kesimpulan tersebut
95% dapat dipercaya. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa
pengajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
54
TAI memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan pengajaran
matematika dengan menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah
pada materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus
Salim Semarang.
55
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanaakan pada
tanggal 29 November 2010 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran
VARMA, pembelajaran ceramaah pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII
SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011
Pada analisis hasil akhir dengan Uji Anova Satu Jalur diperoleh F hitung = 4,02
dan Ftabel = 3,072. Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan
pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA dan pembelajaran ceramah pada materi
pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.
Perbedaan lebih terlihat dengan menggunakan analisis uji t – test dengan hasil
sebagai berikut:
(1)t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada
perbedaan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik
daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah.
(2)t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada
perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan VARMA lebih baik daripada
siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah.
56
(3)t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak
ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI
maupun VARMA sama – sama baik .
Sedangkan kriteria ketuntasan, kelompok eksperimen juga lebih baik
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan
VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi
pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun
pelajaan 2010/2011.
Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan VARMA, dan ceramaah.
Saran
Dari hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Karena pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dan
VARMA memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa, maka
hendaknya guru mampu menerapkan pembelajaran dengan model tersebut dalam
proses belajar mengajar.
2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran
yang tepat dan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dikelas.
3. Agar siswa lebih bersemangat dalam saat pembelajaran, hendaknya guru lebih
meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh siswa misalny acara yang paling sering
57
digunakan adalah pemberian nilai tambahan untuk siswa yang telah berani
mengemukakan pendapatnya.
4. Agar lebih antusias atau semangat terhadap pelajaran matematika disamping
memilih model yang tepat, guru juga harus bisa memilih model yang kreatif dan
menyenangkan supaya siswa tidak bosan dalam menerima pelajaran.
5. Guru harus mengerti tingkat pemahaman siswa khususnya dalam pelajran
matematika supaya lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran matematika.
Lampiran 1
DAFTAR NILAI HASIL TES UJI COBA
NO NAMA KODE NILAI
1 ADITYA YUSUF KURNIAWAN UC-01 7,75
2 AHMAD FAIZIN UC-02 7,5
3 AHMAD SOLEH MUGHOFIR UC-03 7,25
4 ALY SYAMSUDIN UC-04 7
5 ANA EKA SAPUTRI UC-05 6
6 ARIF MUDIANSYAH UC-06 5,25
7 ARIF SUMARDIONO UC-07 5
8 ARYA TRI PRASETYO UC-08 4,5
9 DANANG FIRMANSYAH UC-09 4,5
10 FEBRIANTO UC-10 4,25
11 HABIB MAULANA UC-11 4,25
12 HANDIKA PRATAMA UC-12 4,25
13 HANIKA GUNTUR CAKRABUANA UC-13 4,25
14 IIN UNDIRO WATRI UC-14 4
15 IMAM MARMO HIDAYAT UC-15 4
16 KODRI SETIYAWAN UC-16 4
17 LINARA LAMTIUR VLIEN UC-17 4
18 LUCKY SARTIKA DEWI UC-18 4
19 LUKMAN HANAFI UC-19 4
20 MALIK PRIHANDIKA UC-20 3,75
21 MEGA NOVITA UC-21 3,75
22 MOCHAMMAD RISNALDI UC-22 3,75
23 MONDYA KATON MAHARDIKA UC-23 3,5
24 NANANG NUGROHO UC-24 3,5
25 NOR ROMADON UC-25 3,5
26 ONGKY REYNALDI UC-26 3,25
27 PANCA NOVITA SARI UC-27 3,25
28 PRADHANA BAYU ANGGORO UC-28 3
29 REINDA BAWONO AJI UC-29 3
30 RIKE YUNI ARDELIA UC-30 3
31 RIKY YOHAN UC-31 3
32 RINDU MITRA HAQIQI UC-32 2,75
33 RISKI HARMANTO UC-33 2,75
34 RYAN SAIFI RUSDI UC-34 2,75
35 TRI LESTARI UC-35 2,75
36 TRI PURWANTO UC-36 2,75
37 TRIYANTO NUR HIDAYAT UC-37 2,75
38 VICA FITRIANA UC-38 2,75
39 VITA ISNAINI AGUSTINA UC-39 2,75
40 YUNITA MARIA PANDANWANGI UC-40 2,5
lampiran 2
TABEL TABULASI HASIL TES UJI COBA INSTRUMEN
No Kode SiswaSkor Yang Diperoleh
Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-21 2 1 5 3 5 5 5 5 31 961
2 UC-40 2 1 5 2 5 5 5 5 30 900
3 UC-39 2 1 5 3 3 5 5 5 29 841
4 UC-17 2 0 5 3 3 5 5 5 28 784
5 UC-11 2 5 5 2 3 5 2 0 24 576
6 UC-18 2 1 5 0 3 5 5 0 21 441
7 UC-37 2 0 5 2 3 5 3 0 20 400
8 UC-3 2 1 5 2 1 4 3 0 18 324
9 UC-15 1 1 5 1 2 5 2 1 18 324
10 UC-4 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
11 UC-5 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
12 UC-7 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
13 UC-9 2 1 5 2 2 4 1 0 17 289
14 UC-33 2 1 5 0 2 3 0 3 16 256
15 UC-34 2 1 5 2 2 3 1 0 16 256
16 UC-26 2 1 4 0 3 3 0 3 16 256
17 UC-30 2 1 5 0 3 3 2 0 16 256
18 UC-1 2 1 5 3 2 3 0 0 16 256
19 UC-10 1 1 5 1 2 4 1 1 16 256
20 UC-2 2 1 5 3 1 3 0 0 15 225
21 UC-22 2 1 5 2 1 3 1 0 15 225
22 UC-32 2 1 5 0 2 3 1 1 15 225
23 UC-16 1 1 5 1 2 1 2 1 14 196
24 UC-27 1 1 5 0 2 3 1 1 14 196
25 UC-20 2 0 5 0 2 2 3 0 14 196
26 UC-13 2 0 5 0 2 2 2 0 13 169
27 UC-36 2 1 5 0 2 3 0 0 13 169
28 UC-25 1 1 4 0 2 3 1 0 12 144
29 UC-28 1 1 5 0 2 1 1 1 12 144
30 UC-29 3 1 5 0 1 1 1 0 12 144
31 UC-38 2 1 2 2 2 3 0 0 12 144
32 UC-6 2 1 5 3 0 0 0 0 11 121
33 UC-8 1 0 5 0 1 2 2 0 11 121
34 UC-12 1 1 5 0 1 3 0 0 11 121
35 UC-19 1 1 4 0 2 3 0 0 11 121
36 UC-23 1 1 5 0 0 2 1 1 11 121
37 UC-24 1 1 3 1 1 3 0 1 11 121
38 UC-31 1 1 5 1 1 1 1 0 11 121
39 UC-35 2 1 5 0 2 1 0 0 11 121
40 UC-14 1 1 5 0 1 1 1 0 10 100
Val
idit
as
∑x 65 39 192 42 77 120 61 46 6421148
8
(∑x)2 4225 1521 36864 1764 5929 14400 3721 2116
∑xy 1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
rxy 0,067 0,155 0,589 0,580 0,765 0,791 0,810 0,665
rtabel 0,312
Kriteria Drop Drop valid valid valid valid valid valid
Rel
iab
ilit
as
Var 0,284 0,599 0,06 1,248 1,119 1,8 2,449 3,027
vartotal 29,598
rhitung 0,734
N 8
Ket reliabel
day
ape
mbe
da
∑x1 19 13 55 20 30 50 37 29
∑x2 13 10 49 7 12 20 6 2
MH 1,727 1,182 5 1,818 2,727 4,545 3,364 2,636
ML 1,455 0,107 0,455 0,165 0,248 0,413 0,306 0,240
∑x12 2,187 17,635 0 9,635
20,18
76,727 28,54
53,86
4
∑x22 4,727 0,906 10,727 10,54 4,906 11,635 4,727 1,635
thitung 1,088 0,664 1,747 2,76 3,423 6,667 6,062 3,456
ttabel 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72
KetTdk
Sign
Tdk
SignSign Sign Sign Sign Sign Sign
Kes
uk
aran
Gagal 39 39 1 34 31 11 32 31
N 40 40 40 40 40 40 40 40
P 98% 98% 3% 85% 78% 28% 80% 78%
Kriteria Sukar sukar mudah sukar sukar Sedang sukar sukar
Lampiran 3
TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES
UJI COBA
Butir
Soal∑x ∑x2 (∑x)2 ∑xy ∑y ∑y2 (∑y)2
1 65 119 4225 1051
642 11488 412164
2 39 61 1521 652
3 192 961 36864 3113
4 42 94 1764 815
5 77 194 5929 1412
6 120 441 14400 2157
7 61 191 3721 1255
8 46 175 2116 990
Lampiran 4
TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA
Kode
Siswa
Skor Yang DiperolehY Y2
1 2 3 4 5 6 7 8
UC-21 2 1 5 3 5 5 5 5 31 961
UC-40 2 1 5 2 5 5 5 5 30 900
UC-39 2 1 5 3 3 5 5 5 29 841
UC-17 2 0 5 3 3 5 5 5 28 784
UC-11 2 5 5 2 3 5 2 0 24 576
UC-18 2 1 5 0 3 5 5 0 21 441
UC-37 2 0 5 2 3 5 3 0 20 400
UC-3 2 1 5 2 1 4 3 0 18 324
UC-15 1 1 5 1 2 5 2 1 18 324
UC-4 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
UC-5 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
∑x1 19 13 55 20 30 50 37 29
MH 1,727 1,182 5 1,818 2,727 4,545 3,364 2,636
∑x12 2,187 17,635 0 9,635 20,187 6,727 28,54 53,864
UC-26 3 1 5 0 1 1 1 0 12 144
UC-38 2 1 2 2 2 3 0 0 12 144
UC-6 2 1 5 3 0 0 0 0 11 121
UC-8 1 0 5 0 1 2 2 0 11 121
UC-12 1 1 5 0 1 3 0 0 11 121
UC-19 1 1 4 0 2 3 0 0 11 121
UC-23 1 1 5 0 0 2 1 1 11 121
UC-24 1 1 3 1 1 3 0 1 11 121
UC-31 1 1 5 1 1 1 1 0 11 121
UC-35 2 1 5 0 2 1 0 0 11 121
UC-14 1 1 5 0 1 1 1 0 10 100
∑x2 16 10 49 7 12 20 6 2
ML 1,455 0,909 4,455 0,636 1,091 1,818 0,545 0,182
∑x22 4,727 0,906 10,727 10,54 4,906 11,635 4,727 1,635
Ke
lom
po
kat
asK
elo
mp
ok
baw
ah
Tabel bantu uji instrunem penelitian
No TABEL X2
X12 X2
2 X32 X4
2 X52 X6
2 X72 X8
2
1. 4 1 25 9 25 25 25 25
2. 4 1 25 4 25 25 25 25
3. 4 1 25 9 9 25 25 25
4. 4 0 25 9 9 25 25 25
5. 4 25 25 4 9 25 4 0
6. 4 1 25 0 9 25 25 0
7. 4 0 25 4 9 25 9 0
8. 4 1 25 4 1 16 9 0
9. 1 1 25 1 4 25 4 1
10. 1 1 25 1 1 9 1 16
11. 1 1 25 1 1 9 1 16
12. 1 1 25 1 1 9 1 16
13. 4 1 25 4 4 16 1 0
14. 4 1 25 0 4 9 0 9
15. 4 1 25 4 4 9 1 0
16. 4 1 16 0 9 9 0 9
17. 4 1 25 0 9 9 4 0
18. 4 1 25 9 4 9 0 0
19. 1 1 25 1 4 16 1 1
20. 4 4 25 9 1 9 0 0
21. 4 1 25 4 1 9 1 0
22. 4 1 25 0 4 9 1 1
23. 1 1 25 1 4 1 4 1
24. 1 1 25 0 4 9 1 1
25. 4 0 25 0 4 4 9 0
26. 4 0 25 0 4 4 4 0
27. 4 1 25 0 4 9 0 0
28. 1 1 4 0 4 9 1 0
29. 1 1 25 0 4 1 1 1
30. 9 1 25 0 1 1 1 0
31. 4 1 4 4 4 9 0 0
32. 4 1 25 9 0 0 0 0
33. 1 0 25 0 1 4 4 0
34. 1 1 25 0 1 9 0 0
35. 1 1 16 0 4 9 0 0
36. 1 1 25 0 0 4 1 1
37. 1 1 9 1 1 9 0 1
38. 1 1 25 1 1 1 1 0
39. 4 1 25 0 4 1 0 0
40. 1 1 25 0 1 1 1 0
∑X2 117 62 924 94 193 432 191 174
TABEL
No. X.Y
X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8Y
1. 62 31 155 93 155 155 155 155
2. 60 30 150 60 150 150 150 150
3. 58 29 145 87 87 140 140 140
4. 56 0 140 84 84 140 140 140
5. 48 120 120 48 72 120 48 0
6. 42 21 105 0 63 105 105 0
7. 40 0 100 40 60 100 60 0
8. 36 18 90 36 18 72 54 0
9. 18 18 90 18 36 90 36 18
10. 17 17 85 17 17 51 17 68
11. 17 17 85 17 17 51 17 68
12. 17 17 85 17 17 51 17 68
13. 34 17 85 34 34 68 17 0
14. 32 16 80 0 32 48 0 48
15. 32 16 80 32 32 48 16 0
16. 32 16 64 0 48 48 0 48
17. 32 16 80 0 48 48 32 0
18. 32 16 80 48 32 48 0 0
19. 16 16 80 16 32 64 16 16
20. 30 15 75 45 15 45 0 0
21. 30 15 75 30 15 45 15 0
22. 30 15 75 0 30 45 15 15
23. 14 14 70 14 28 14 28 14
24. 14 14 70 0 28 42 14 14
25. 28 0 70 0 28 28 42 0
26. 26 0 65 0 26 26 26 0
27. 26 13 65 0 26 39 0 0
28. 12 12 48 0 24 36 12 0
29. 12 12 60 0 24 12 12 12
30. 36 12 60 0 12 12 12 0
31. 24 12 24 24 24 36 0 0
32. 22 11 55 33 0 0 0 0
33. 11 0 55 0 11 22 22 0
34. 11 11 55 0 11 33 0 0
35. 11 11 44 0 22 33 0 0
36. 11 11 55 0 0 22 11 11
37. 11 11 33 11 11 33 0 11
38. 11 11 55 11 11 11 11 0
39. 22 11 55 0 22 11 0 0
40. 10 10 50 0 10 10 10 0
∑XY 1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
Lampiran 5
PERHITUNGAN VALIDITAS PADA TES UJI COBA
Rumus:
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
Kriteria:
Apabila tabelhitung rr , maka butir soal tersebut valid.
Perhitungan:
Butir 1
Diketahui:
N = 40 ∑X2 = 117
∑XY = 1051 ∑Y2 = 11488
∑X = 65 (∑X)2 = 4225
∑Y = 642 (∑Y)2 = 412164
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
=
067,0412164)11488(404225)117(40
)642)(65()1051.(40
Koefisien validitas item nomor I adalah 0,067 untuk harga kritik dari r product
moment, dengan = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312 sehingga harga
rxy < r tabel atau 0,067 < 0,312. maka butir soal no 1 dinyatakan drop (tidak valid).
Lampiran 6
PERHITUNGAN RELIABILITAS PADA TES UJI COBA
Rumus:
2
2
11 11
t
i
k
kr
NN
YY
σdengan
22
2
t
Kriteria:
Apabila tabelhitung rr , maka instrument tersebut reliabel.
Perhitungan:
Diketahui:
N = 40
∑X12 = 117 (∑X1)
2 = 4225
∑X22 = 62 (∑X2)
2 = 1521
∑X32 = 924 (∑X3)
2 = 36864
∑X42 = 94 (∑X4)
2 = 1764
∑X52 = 193 (∑X5)
2 = 5929
∑X62 = 432 (∑X6)
2 = 14400
∑X72 = 191 (∑X7)
2 = 3721
∑X82 = 174 (∑X8)
2 = 2116
(∑Y)2 = 412164 (∑Y2) = 11488
284,040
40
4225117
)( 212
12
1
NN
XX
599,040
40
152162
)( 222
22
2
NN
XX
06,040
40
36864924
)( 232
32
3
NN
XX
248,140
40
176494
)( 242
42
4
NN
XX
119,140
40
5929193
)( 252
52
5
NN
XX
8,140
40
14400432
)( 262
62
6
NN
XX
45,240
40
3721191
)( 272
72
7
NN
XX
027,340
40
2116174
)( 282
82
8
NN
XX
2
8
2
7
2
6
2
5
2
4
2
3
2
2
2
1
2 b
= 0,284 + 0,599 + 0,06 + 1,248 + 1,119 + 1,8 + 2,449 + 3,027 = 10,586
598,2940
40
41216411488
)( 2
2
2
NN
YY
t
734,0642,0.143,1598,29
586,101
)18(
81
)1( 2
2
11
t
b
n
nr
Karena harga 11r terletak pada selang 0,600 800,0r11 sehingga didapat 0,600
< 0,734 < 0,800, maka tingkat reliabiltas termasuk tinggi.
Lampiran 7
PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN PADA TES UJI COBA
Rumus:
%100xJS
ayanggagalBanyaksiswP
Kriteria:
0%<P<27% : soal mudah
27%P≤72% : soal sedang
72%<P<100% : soal sukar
Perhitungan:
No. G JS P Keterangan soal
1. 39 40 98% Sukar
2. 39 40 98% Sukar
3. 1 40 3% Mudah
4. 34 40 85% Sukar
5. 31 40 78% Sukar
6. 11 40 28% Sedang
7. 32 40 80% Sukar
8. 31 40 78% Sukar
Lampiran 8
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL PADA TES UJI COBA
Rumus:
1
22
ii
ba
nn
XX
MLMHt
Kriteria:
Butir soal mempunyai daya beda yang signifikan jika tabelhitung tt
Perhitungan:
Tabel 1:
Tabel 1 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi ) dan kelompok bawah (kelompok
siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.1
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2,387
0,297
0,297
0,207
0,207
0,207
0,207
0,207
0,207
0,297
0,207
Jumlah 16 4,727
Rata – rata 1,455
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
0,075
0,075
0,075
0,075
0,075
0,075
0,075
0,075
0,529
0,529
0,529
Jumlah 19 2,187
Rata – rata 1,727
Dari Tabel 1 di atas diperoleh bahwa :
088,1
)111(11
727,4187,2
)455,1727,1(
1nn
xx
MLMHtmaka,
4,727MLX455,1ML
11n187,2MHX727,1MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,721,088yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 1 tidak
signifikan
Tabel 2:
Tabel 2 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.2
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0,008
0,008
0,008
0,826
0,008
0,008
0,008
0,008
0,008
0,008
0,008
Jumlah 10 0,906
Rata – rata 0,909
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1
1
1
0
5
1
0
1
1
1
1
0,033
0,033
0,033
1,397
14,577
0,033
1,397
0,033
0,033
0,033
0,033
Jumlah 13 17,635
Rata – rata 1,182
Dari Tabel 2 di atas diperoleh bahwa :
664,0
)111(11
727,4187,2
)909,0182,1(
1nn
xx
MLMHtmaka,
906,0MLX909,0ML
11n635,17MHX182,1MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,72664,0yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 2 tidak
signifikan
Tabel 3:
Tabel 3 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.3
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
2
5
5
5
4
5
3
5
5
5
0,297
6,027
0,297
0,297
0,297
0,207
0,297
2,117
0,297
0,297
0,297
Jumlah 49 10,727
Rata – rata 1,455
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah 55 0
Rata – rata 5
Dari Tabel 3 di atas diperoleh bahwa :
747,1
)111(11
727,100
)455,45(
1nn
xx
MLMHtmaka,
727,10MLX455,4ML
11n0MHX5MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,727471,yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 3
signifikan
Tabel 4:
Tabel 4 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.4
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
0
2
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0,404
1,860
5,588
0,404
0,404
0,404
0,404
0,132
0,132
0,404
0,404
Jumlah 7 10,54
Rata – rata 0,636
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
3
2
3
3
2
0
2
2
1
1
1
1,397
0,033
1,397
1,397
0,033
3,305
0,033
0,033
0,669
0,669
0,669
Jumlah 20 9,635
Rata – rata 1,818
Dari Tabel 4 di atas diperoleh bahwa :
67,2
)111(11
54,10635,9
)636,0818,1(
1nn
xx
MLMHtmaka,
54,01MLX636,0ML
11n635,9MHX818,1MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,7276,2yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 4 signifikan
Tabel 5:
Tabel 5 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.5
Dari Tabel 5 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1
2
0
1
1
2
0
1
1
2
1
0,008
0,826
1,190
0,008
0,008
0,826
1,190
0,008
0,008
0,826
0,008
Jumlah 12 4,906
Rata – rata 1,091
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
5
3
3
3
3
3
1
2
1
1
5,167
5,167
0,075
0,075
0,075
0,075
0,075
2,983
0,529
2,983
2,983
Jumlah 30 20,187
Rata – rata 2,727
423,3
)111(11
906,4187,20
)091,1727,2(
1nn
xx
MLMHtmaka,
906,4MLX091,1ML
11n187,20MHX727,2MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,72423,3yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 5
signifikan
Tabel 6:
Tabel 6 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.6
Dari Tabel 6 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1
3
0
2
3
3
2
3
1
1
1
0,404
1,860
5,588
0,404
0,404
0,404
0,404
0,132
0,132
0,404
0,404
Jumlah 20 11,635
Rata – rata 1,818
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
3
0,207
0,207
0,207
0,207
0,207
0,207
0,207
0,297
0,207
2,387
2,387
Jumlah 50 6,727
Rata – rata 4,545
667,6
)111(11
635,11727,6
)818,1545,4(
1nn
xx
MLMHtmaka,
635,11MLX818,1ML
11n727,6MHX545,4MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,72667,6yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 6
signifikan
Tabel 7:
Tabel 7 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.7
Dari Tabel 7 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1
0
0
2
0
0
1
0
1
0
1
0,207
0,297
0,297
2,117
0,297
0,297
0,207
0,297
0,207
0,297
0,207
Jumlah 6 4,727
Rata – rata 0,545
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
5
5
5
2
5
3
3
2
1
1
2,676
2,676
2,676
2,676
1,860
2,676
0,132
0,132
1,860
5,588
5,588
Jumlah 37 28,54
Rata – rata 3,364
062,6
)111(11
727,454,28
)545,0364,3(
1nn
xx
MLMHtmaka,
727,4MLX545,0ML
11n54,28MHX364,3MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,72062,6yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 7
signifikan
Tabel 8:
Tabel 8 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
yang memperoleh skor terendah) soal no.8
Dari Tabel 8 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah
No. X1 (X1 - ML)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0,033
0,033
0,033
0,033
0,033
0,033
0,669
0,669
0,033
0,033
0,033
Jumlah 2 1,635
Rata – rata 0,636
Kelompok atas
No. X1 (X1 - MH)2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
5
5
5
5
0
0
0
0
1
4
4
5,588
5,588
5,588
5,588
6,948
6,948
6,948
6,948
2,676
1,860
1,860
Jumlah 29 53,864
Rata – rata 2,636
456,3
)111(11
635,1864,53
)636,0636,2(
1nn
xx
MLMHtmaka,
635,1MLX636,0ML
11n864,53MHX636,2MH
ii
2
2
2
1
2
2
2
1
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh tabelt =
1,72 karena 1,72456,3yaitutt tabelhitung maka daya pembeda soal nomor 8
signifikan
Lampiran 8. a
Penentuan butir soal yang digunakan
No.item Validitas Tingkat kesukaran Daya pembeda Keterangan
1. Drop Sukar Tidak signifikan Tidak dipakai
2. Drop Sukar Tidak signifikan Tidak dipakai
3. Valid Mudah Signifikan Dipakai
4. Valid Sukar Signifikan Dipakai
5. Valid Sukar Signifikan Dipakai
6. Valid Sedang Signifikan Dipakai
7. Valid Sukar Signifikan Dipakai
8. Valid Sukar Signifikan Dipakai
.
Lampiran 9
DAFTAR NAMA KELAS SAMPEL
Kelas Eksperimem model kooperatif tipe TAI Kelas Eksperimen model VARMA
No Kode Nama siswa No Kode Nama siswa
1. A-01 ABDUL AZIZ KAP. LAUT 1. B-01 ADEK SETIYATNO
2. A-02 ADE AGUNG WIBOWO 2. B-02 ADITYA NURULHUDA
3. A-03 AGINSARA AYUNING AGUNG 3. B-03 AGUS YONGKI SETIAWAN
4. A-04 AGUSTI TOPAZ PRANADA 4. B-04 AHMAD RIFQI AINULYAQIN
5. A-05 AHMAD KHOERUDIN 5. B-05 AJI MUTIARA ABIDIN
6. A-06 AINUN APRILIANA 6. B-06 ANA SARI
7. A-07 AISYAH AINUN ISROURROHMAH 7. B-07 ANDRATMAJA TIRTA PALGUNA
8. A-08 AJI FAJAR NUGROHO 8. B-08 BAGAS RISKI YUNIAR
9. A-09 ANGGA WIBOWO 9. B-09 BAGUS FIRDAUS ALFALAH
10. A-10 ANJAS SAPUTRA 10. B-10 DANI FATAKHI
11. A-11 ARIF RAMANG DARMAWAN 11. B-11 DANU NUGROHO
12. A-12 DAMARJATI WICAKSANA 12. B-12 DEVI NOVIA
13. A-13 DENI IRAWAN 13. B-13 DEWI AGUSTINA
14. A-14 DESIANA DIYAH NOVITASARI 14. B-14 DIMAS HERNOWO SAPUTRO
15. A-15 DWI PORYANTI 15. B-15 DIMAS PUJIARTO NUGROHO
16. A-16 FAISAL ARDINSYAH 16. B-16 FAHRIZAL BHAKTI RAMADHAN
17. A-17 IIS NUR LAELA SARI 17. B-17 FAJAR ADI SUSANTO
18. A-18 INNA SATUTI INTAN CAHYA P 18. B-18 FERA SAMUDRA
19. A-19 IRFAN IBNU FAHMI 19. B-19 FITRI NUR LAILI
20. A-20 IRFAN NUGROHO 20. B-20 GISKA PUTRA PRATAMA
21. A-21 KARTIKA DWI WIDIASTUTI 21. B-21 INAYA TIARA KUSUMA
22. A-22 KHABUL BUDI HANDONO 22. B-22 INDAH WAHYU LESTARI
23. A-23 KHARISMA FAWZIA 23. B-23 ISNAENIDINA ARDIYANI
24. A-24 KHARISMA TIAS IZAKY 24. B-24 IQBAL AZHAR
25. A-25 LAELA 25. B-25 JOKO MULYONO
26. A-26 MISBACHUL CHOIR 26. B-26 LUTFI ADIGUNO
27. A-27 MUHAMAD LUTFIL KHAKIM 27. B-27 MUHAMMAD KHORUDDIN
28. A-28 NENENG KHOERUNNISA 28. B-28 MUHAMMAD HABIB HISBULLAH
29. A-29 NISSA NUR AULLYA 29. B-29 NOVITASARI
30. A-30 NOVITA SARI 30. B-30 OCTAVIANA EKA PUTRI
31. A-31 OCTAVIA WULANDARI 31. B-31 PANJI ASMORO WIBOWO
32. A-32 POPI PUSPITASARI 32. B-32 PATER LUIS MEGA NANDA
33. A-33 RENALDI TYASDIANTO 33. B-33 PRABELLA YUNISTIA
34. A-34 RICKY AJI SETIAWAN 34. B-34 SARI ALFAIDAH
35. A-35 RIVO ARDIANTO 35. B-35 SELLA ANJARISMA
36. A-36 RIZKY WAHYU NUGROHO 36. B-36 SEPTIAN AAN GITA PRATAMA
37. A-37 SATRIA ADI PURNAMA 37. B-37 SRI UTAMI
38. A-38 SRIYANI INDAH PERTIWI 38. B-38 SRI UTAMI RETNO NENGSEH
39. A-39 TYAS INDAH PRATIWI 39. B-39 SUSILAWATI
40. A-40 VALENTICO PARDINATA 40. B-40 UDIN SISWANTO SARI
41. A-41 YUNO TRI WIDIANTO 41. B-41 YUDI ADI WIBOWO
DAFTAR NAMA KELAS KONTROL
NO NAMA KODE
1 AHMAD HIJRIYANTO K – 01
2 AHMAD LATIF K – 02
3 AJFA AINUN NIZA K – 03
4 ANGGUN SUPRIYONO K – 04
5 ANINDIA AVIB SAFITRI K – 05
6 ANISA PUTRI DAMAYANTI K – 06
7 ANJAR KENANG MAULANA K – 07
8 ANNAS PRIKOLIDA K – 08
9 ARDHIAN PUTRA PERDANA K – 09
10 ARDI BAYU AJI SURYA K – 10
11 ARDI WAHYU ARYANTO K – 11
12 AVIN SETYABUDI K – 12
13 BAGAS PRAKOSO K – 13
14 BELLA KRYSTAL K – 14
15 DANANG ARIF WIJANARKO K – 15
16 DAVID PRASETYO K – 16
17 DESY KURNIASIH K – 17
18 DITA JULIA RESKI K – 18
19 DONI MUCHAMAD ARIFIN K – 19
20 DONI SETIAWAN PRATAMA K – 20
21 EKO SUGI WIDIANTORO K – 21
22 ELIN OKA LIVIA K – 22
23 IBNU HERMAWAN K – 23
24 ISNAENI DYAH HABSARI K – 24
25 IVAN BUDI ANNUR K – 25
26 KURNIA MAHFIROH K – 26
27 MAULANA HARFIAN SARWONO K – 27
28 MAY PRASETYO SANTOSO K – 28
29 METRI SETYANING BUDI K – 29
30 NITA SETIAWATI K – 30
31 RENDY ANGGA MAHARDIKA K – 31
32 RICKY PADOVANO K – 32
33 RIFANDRIYANTO K – 33
34 ROHMAD EFENDI K – 34
35 RONY SUSENO K – 35
36 SYU’RINA MUTIA AGUSTIN K – 36
37 TIKA AYU ANANDA K – 37
38 TIRA ANGGITA ARUM SARI K – 38
39 UVAERA KAMILIA KHANSA K – 39
40 WIDIA SUMEKAR HUNINGTIAS K – 40
41 YOGA WAHYU PRASETYO K – 41
Lampiran 10
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PADA KELOMPOK EKSPERIMEN
(SEBELUM PERLAKUAN)
No Kode xe xe2
1 A - 01 6.5 42.25
2 A - 02 7 49
3 A - 03 7 49
4 A - 04 6.5 42.25
5 A - 05 5 25
6 A - 06 5 25
7 A - 07 6 36
8 A - 08 8 64
9 A - 09 6.5 42.25
10 A - 10 6 36
11 A - 11 6 36
12 A - 12 7.5 56.25
13 A - 13 5 25
14 A - 14 5 25
15 A - 15 6.5 42.25
16 A - 16 4 16
17 A - 17 5.5 30.25
18 A - 18 5 25
19 A - 19 7.5 56.25
20 A - 20 6.5 42.25
21 A - 21 7 49
22 A - 22 7.5 56.25
23 A - 23 6.5 42.25
24 A - 24 8 64
25 A - 25 8 64
26 A - 26 8 64
27 A - 27 6.5 42.25
28 A - 28 6.5 42.25
29 A - 29 6.5 42.25
30 A - 30 6 36
31 A - 31 7 49
32 A - 32 6 36
33 A - 33 5.5 30.25
34 A - 34 5.5 30.25
35 A - 35 5 25
36 A - 36 7 49
37 A - 37 7,5 56,25
38 A - 38 7 49
39 A - 39 4 16
40 A - 40 5.5 30.25
No Kode xk xk2
1 B – 01 4.5 20.25
2 B – 02 4.5 20.25
3 B – 03 5 25
4 B – 04 6 36
5 B – 05 5.5 30.25
6 B – 06 7.5 56.25
7 B – 07 7.5 56.25
8 B – 08 5.5 30.25
9 B – 09 5 25
10 B – 10 8 64
11 B – 11 6.5 42.25
12 B – 12 6.5 42.25
13 B – 13 6.5 42.25
14 B – 14 6.5 42.25
15 B – 15 6 36
16 B – 16 6 36
17 B – 17 6.5 42.25
18 B – 18 4.5 20.25
19 B – 19 5 25
20 B – 20 7 49
21 B – 21 4.5 20.25
22 B – 22 6 36
23 B – 23 5 25
24 B – 24 5 25
25 B – 25 5.5 30.25
26 B – 26 5 25
27 B – 27 6 36
28 B – 28 6.5 42.25
29 B – 29 5.5 30.25
30 B – 30 6 36
31 B – 31 5.5 30.25
32 B – 32 5.5 30.25
33 B – 33 5 25
34 B – 34 7 49
35 B – 35 5.5 30.25
36 B – 36 5.5 30.25
37 B – 37 6 36
38 B – 38 6.5 42.25
39 B – 39 6.5 42.25
40 B – 40 6 36
41 A - 41 5 25
Jumlah 257,5
Rata – rata 6,280
41 B – 41 5 25
Jumlah
Rata – rata
239
5,829
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PADA KELOMPOK KONTROL
(SEBELUM PERLAKUAN)
No Kode Xk Xk2 No Kode Xk Xk
2
1 K – 01 6,5 42,25 33 K – 33 5,5 30,25
2 K – 02 6,5 42,25 34 K – 34 5 25
3 K – 03 5 25 35 K – 35 7 49
4 K – 04 5 25 36 K – 36 4,5 20,25
5 K – 05 5 25 37 K – 37 6 36
6 K – 06 4,5 20,25 38 K – 38 5,5 30,25
7 K – 07 4,5 20,25 39 K – 39 5,5 30,25
8 K – 08 5 25 40 K – 40 6,5 42,25
9 K – 09 5,5 30,25 41 K – 41 6 36
10 K – 10 4,5 20,25 Jumlah 220,5
11 K – 11 4,5 20,25 Rata – rata 5,378
12 K – 12 5 25
13 K – 13 4,5 20,25
14 K – 14 6 36
15 K – 15 5,5 30,25
16 K – 16 5 25
17 K – 17 4,5 20,25
18 K – 18 4 16
19 K – 19 7,5 56,25
20 K – 20 4 16
21 K – 21 6,5 42,25
22 K – 22 5,5 30,25
23 K – 23 6,5 42,25
24 K – 24 4,5 20,25
25 K – 25 5,5 30,25
26 K – 26 5,5 30,25
27 K – 27 6 36
28 K – 28 6 36
29 K – 29 5,5 30,25
30 K – 30 4 16
31 K – 31 4,5 20,25
32 K – 32 6,5 42,25
Lampiran 11
ANALISIS AWAL
a. Uji Normalitas
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN 1
(KOOPERATIF TIPE TAI)
SEBELUM PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi)
|F(Zi) -
S(Zi)|
1 4 -2,13 0,0168 0,0488 0,0320
2 4 -2,13 0,0168 0,0488 0,0320
3 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
4 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
5 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
6 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
7 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
8 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
9 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
10 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
11 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
12 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
13 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
14 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
15 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
16 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
17 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
18 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
19 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
20 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
21 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
22 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
23 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
24 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
25 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
26 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
27 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
28 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
29 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
30 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
31 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
32 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
33 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
34 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
35 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
36 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
37 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
38 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
39 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
40 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
41 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
Jumlah 257,5 Lo 0,1032
Rata-
rata 6,280488 L(5%) 0,1384
s2 1,151
s 1,073 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI)
(SEBELUM PERLAKUAN)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal
Ha = Sampel berasal dari distribusi normal
2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)
3. Mencari Nilai-nilai
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
N = 41 5,257iX 25,1663iX
280,641
25,252
n
Xx
i
151,1
40.41
25,6375525,68193
)141(41
)5,257(25,1663.41
)1(
222
2
nn
XXnS ii
073,1151,1 S
Karena iX dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
S
xxZ i
i
)(
Contoh: i = 1
13,2
645,1
280,64
iZ
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.
Contoh: i = 1
Zi = -2,13 pada tabel distribusi normal baku = 0,4049
F(Zi) = 0,5 – 0,4032 = 0,0168
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1032
6. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,1032 dan L = 0,1384
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 12
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
SEBELUM PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
2 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
3 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
4 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
5 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
6 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
7 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
8 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
9 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
10 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
11 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
12 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
13 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
14 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
15 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
16 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
17 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
18 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
19 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
20 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
21 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
22 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
23 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
24 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
25 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
26 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
27 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
28 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
29 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
30 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
31 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
32 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
33 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
34 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
35 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
36 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
37 7 1,35 0,9107 0,9268 0,0161
38 7 1,35 0,9107 0,9268 0,0161
39 7,5 1,92 0,9725 0,9756 0,0031
40 7,5 1,92 0,9725 0,9756 0,0031
41 8 2,49 0,9937 1,0000 0,0063
Jumlah 239 Lo 0,1352
Rata-rata 5,829268 L(5%) 0,1384
s2 0,758
s 0,870 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
(SEBELUM PERLAKUAN)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal
Ha = Sampel berasal dari distribusi normal
2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)
3. Mencari Nilai-nilai
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
N = 41 239iX 75,1428iX
829,541
239
n
Xx
i
758,0
40.41
5712175,58578
)141(41
)239(75,1428.41
)1(
222
2
nn
XXnS ii
870,0758,0 S
Karena iX dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
S
xxZ i
i
)( Contoh: i = 1
53,1
870,0
829,55,4
iZ
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.
Contoh: i = 1
Zi = -1,53 pada tabel distribusi normal baku = 0,4366
F(Zi) = 0,5 – 0,4366 = 0,0634
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1352
6. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,1352 dan L = 0,1384
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 13
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
SEBELUM PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 4 -1,58 0,0569 0,0732 0,0162
2 4 -1,58 0,0569 0,0732 0,0162
3 4 -1,58 0,0569 0,0732 0,0162
4 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
5 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
6 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
7 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
8 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
9 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
10 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
11 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
12 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
13 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
14 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
15 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
16 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
17 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
18 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
19 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
20 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
21 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
22 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
23 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
24 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
25 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
26 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
27 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
28 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
29 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
30 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
31 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
32 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
33 6 0,71 0,7622 0,8049 0,0426
34 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
35 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
36 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
37 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
38 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
39 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
40 7 1,86 0,9686 0,9756 0,0070
41 7,5 2,43 0,9925 1,0000 0,0075
Jumlah 220,5 Lo 0,1358
Rata-
rata 5,378049 L(5%) 0,1401
s2 0,760
S 0,872 Ket normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
(SEBELUM PERLAKUAN)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal
Ha = Sampel berasal dari distribusi normal
2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)
3. Mencari Nilai-nilai
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
N = 41 5,220iX 1189iX
378,541
5,220
n
Xx
i
760,0
40.41
25,4862048745
)141(41
)5,220(1189.41
)1(
222
2
nn
XXnS
ii
872,0760,0 S
Karena iX dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
S
xxZ i
i
)( Contoh: i = 1
524,1
864,0
317,54
iZ
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.
Contoh: i = 1
Zi = -1,524 pada tabel distribusi normal baku = 0,4357
F(Zi) = 0,5 – 0,4357 = 0,0643
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1401
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1385
6. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,1385 dan L = 0,1401
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 14
b. Uji Homogenitas
UJI HOMOGENITAS
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh2
1s = 1,151; 22s = 0,75; 2
3s = 0,760
Dimana:2
1s = varians kelompok eksperimen 1(TAI) sebelum perlakuan
22s = Varians kelompok eksperimen 2 (VARMA) sebelum perlakuan
23s = Varians kelompok control sebelum perlakuan
Harga - harga yang perlu untuk Uji Barlet
Ho =2
3
2
2
2
1
Sampel ke dk 1/dk si2 dk.si
2 log si2 (dk)log si
2
1 40 0,0250 1,151 46,0244 0,0609 2,4371
2 40 0,0250 0,758 30,3049 -0,1205 -4,8219
3 40 0,0250 0,760 30,3902 -0,1193 -4,7730
Jumlah 120 0,075 2,6680 106,7195 -0,1789 -7,1578
1) Varians gabungan dari tiga sampel adalah:
)1(
)1(2
2
i
ii
n
sns
404040
)760,0(40)758,0(40)151,1(402
s = 0,889
Sehingga log s2 = log 0,889 = - 0,051
2) Harga satuan B dengan rumus:
B = (log s2)∑(ni – 1)
B = (-0,051)(120) = -6,112
Untuk Uji Barlet digunakan statistic chi kuadrat :
407,2log)1()10(22 ii snBInX
Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2didapat
99,5)2(95,02 X ternyata bahwa yaitu )2(95,0
22 XX yaitu 2,407 < 5,99 sehingga hipotesis Ho =2
3
2
2
2
1 diterima dengan taraf nyata 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok
mempunyai varians yang sama (homogen)
TABEL BANTU UJI MATCHING
No. X1 X2 Xk SD12 SD2
2 SDk2
1 6,5 4,5 6,5 0,048 1,767 1,259
2 7 4,5 6,5 0,518 1,767 1,259
3 7 5 5 0,518 0,688 0,143
4 6,5 6 5 0,048 0,029 0,143
5 5 5,5 5 1,640 0,108 0,143
6 5 7,5 4,5 1,640 2,791 0,771
7 6 7,5 4,5 0,079 2,791 0,771
8 8 5,5 5 2,957 0,108 0,143
9 6,5 5 5,5 0,048 0,688 0,015
10 6 8 4,5 0,079 4,712 0,771
11 6 6,5 4,5 0,079 0,450 0,771
12 7,5 6,5 5 1,487 0,450 0,143
13 5 6,5 4,5 1,640 0,450 0,771
14 5 6,5 6 1,640 0,450 0,387
15 6,5 6 5,5 0,048 0,029 0,015
16 4 6 5 5,201 0,029 0,143
17 5,5 6,5 4,5 0,609 0,450 0,771
18 5 4,5 4 1,640 1,767 1,899
19 7,5 5 7,5 1,487 0,688 4,503
20 6,5 7 4 0,048 1,371 1,899
21 7 4,5 6,5 0,518 1,767 1,259
22 7,5 6 5,5 1,487 0,029 0,015
23 6,5 5 6,5 0,048 0,688 1,259
24 8 5 4,5 2,957 0,688 0,771
25 8 5,5 5,5 2,957 0,108 0,015
26 8 5 5,5 2,957 0,688 0,015
27 6,5 6 6 0,048 0,029 0,387
28 6,5 6,5 6 0,048 0,450 0,387
29 6,5 5,5 5,5 0,048 0,108 0,015
30 6 6 4 0,079 0,029 1,899
31 7 5,5 4,5 0,518 0,108 0,771
32 6 5,5 6,5 0,079 0,108 1,259
33 5,5 5 5,5 0,609 0,688 0,015
34 5,5 7 5 0,609 1,371 0,143
35 5 5,5 7 1,640 0,108 2,631
36 7 5,5 4,5 0,518 0,108 0,771
37 7,5 6 6 1,487 0,029 0,387
38 7 6,5 5,5 0,518 0,450 0,015
39 4 6,5 5,5 5,201 0,450 0,015
40 5,5 6 6,5 0,609 0,029 1,259
41 5 5 6 1,640 0,688 0,387
Jumlah 257,5 239 220,5 46,024 30,305 30,390
Rata-rata 6,280 5,829 5,378
SD2m 1,151 0,758 0,760 Ftabel 1,6928
S 1,073 0,870 0,872 F12 1,5187
T 0,327 0,366 0,653 F2k 1,003
ttabel 1,990 F1k 1,514
Lampiran 15
PERHITUNGAN UJI T – MATCHING
1. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Eksperimen 2
__
x 1 = 6,280__
x 2 = 5,829
SD12= 46,024 SD2
2 = 30,305
N1 = 41 N2 = 41
40
024,46
)1(
22
1
e
Men
SDSD = 1,151
40
305,30
)1(
22
2
k
Men
SDSD = 0,758
t =2
22
1
21
MeMe
ee
SDSD
MM
=305,30024,46
829,5280,6
= 0,327
Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990.
Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok 1 dan kelompok 2.
2. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol
__
x 1 = 6,280__
x kontrol = 5,378
SD12= 46,024 SDk
2 = 30,390
N1 = 41 Nk = 41
40
024,46
)1(
22
1
e
Men
SDSD = 1,151
40
390,30
)1(
22
k
Mkn
SDSD = 0,760
t =22
1 MkMe
ek
SDSD
MM
=760,0151,1
378,5280,6
= 0,653
Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990.
Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok 1 dan kelompok kontrol.
3. Antara Kelas Eksperimen 2 dengan Kelas Kontrol
__
x 2 = 5,829__
x kontrol = 5,378
SD22= 30,305 SDk
2 = 30,390
N2 = 41 Nk = 41
40
305,30
)1(
22
2
k
Men
SDSD = 0,758
40
390,30
)1(
22
k
Mkn
SDSD = 0,760
t =22
2
2
MkMe
ek
SDSD
MM
=760,0758,0
378,5829,5
= 0,366
Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena
thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan
kelompok kontrol.
Lampiran 16
Nilai Akhir Test
Kelas Eksperimen I (Kooperatif tipe TAI)
No. KodeItem soal
Jumlah1 2 3 4 5 6
1 A – 01 10 15 15 20 20 20 100
2 A – 02 10 15 15 20 15 10 85
3 A – 03 10 15 15 15 15 15 85
4 A – 04 10 15 15 20 20 0 80
5 A – 05 10 0 5 20 20 20 75
6 A – 06 10 15 15 15 20 5 80
7 A – 07 10 10 10 15 10 10 65
8 A – 08 10 10 10 20 20 10 80
9 A – 09 10 15 10 5 20 5 65
10 A – 10 10 15 0 15 20 20 80
11 A – 11 10 15 5 10 20 20 80
12 A – 12 10 10 15 15 20 15 85
13 A – 13 10 15 15 20 5 5 70
14 A – 14 10 10 5 15 15 20 75
15 A – 15 10 5 15 20 15 20 85
16 A – 16 10 5 5 15 10 10 55
17 A – 17 10 15 15 5 20 20 85
18 A – 18 10 10 10 15 10 5 60
19 A – 19 10 15 15 15 15 15 85
20 A – 20 10 15 15 20 20 10 90
21 A – 21 10 10 15 15 15 10 75
22 A – 22 10 15 15 20 15 20 95
23 A – 23 10 10 10 10 10 5 55
24 A – 24 10 15 15 10 20 20 90
25 A – 25 10 15 15 10 10 10 70
26 A – 26 10 15 15 20 10 20 90
27 A – 27 10 15 15 20 15 0 75
28 A – 28 10 5 5 10 15 15 60
29 A – 29 10 15 15 10 0 20 70
30 A – 30 10 15 10 20 20 20 95
31 A – 31 10 15 15 10 10 10 70
32 A – 32 10 15 15 15 20 20 95
33 A – 33 10 15 15 5 20 20 85
34 A – 34 10 15 10 15 15 0 65
35 A – 35 10 15 15 15 15 15 85
36 A – 36 10 15 15 20 10 10 80
37 A – 37 10 15 15 20 20 20 100
38 A – 38 10 15 15 20 20 20 100
39 A – 39 10 5 5 10 10 10 50
40 A – 40 10 10 15 15 5 5 60
41 A – 41 10 15 15 5 5 5 55
Jumlah 3185
Rata – rata 77,683
Nilai min 55
Nilai max 100
Nilai Akhir Test
Kelas Eksperimen II (VARMA)
No. KodeItem soal
Jumlah1 2 3 4 5 6
1 B – 01 10 15 15 15 10 15 80
2 B – 02 10 10 15 20 20 15 90
3 B – 03 10 15 15 20 10 5 75
4 B – 04 10 10 15 10 20 20 85
5 B – 05 10 10 15 10 15 15 75
6 B – 06 10 15 15 20 20 20 100
7 B – 07 10 15 15 15 5 5 65
8 B – 08 10 15 15 20 10 10 80
9 B – 09 10 15 5 20 15 10 75
10 B – 10 10 15 15 20 20 20 100
11 B – 11 10 15 15 0 20 20 80
12 B – 12 10 5 15 15 15 20 80
13 B – 13 10 15 15 20 15 10 85
14 B – 14 10 15 15 20 5 5 70
15 B – 15 10 15 10 15 10 5 65
16 B – 16 10 15 15 15 0 15 70
17 B – 17 10 5 5 20 20 20 80
18 B – 18 10 5 15 10 20 20 80
19 B – 19 10 10 15 20 20 20 95
20 B – 20 10 15 15 20 5 5 70
21 B – 21 5 15 15 20 0 5 60
22 B – 22 10 10 10 10 15 10 65
23 B – 23 10 15 15 10 10 10 70
24 B – 24 10 5 15 15 20 20 85
25 B – 25 10 15 15 10 15 15 80
26 B – 26 10 15 15 15 5 20 80
27 B – 27 10 10 15 5 15 20 75
28 B – 28 10 10 15 5 10 15 65
29 B – 29 5 15 15 5 5 10 55
30 B – 30 10 15 15 20 15 5 80
31 B – 31 10 5 15 20 15 5 70
32 B – 32 5 10 5 15 10 10 55
33 B – 33 10 15 15 20 5 15 80
34 B – 34 10 15 10 20 20 10 85
35 B – 35 10 15 15 5 15 15 75
36 B – 36 10 10 15 20 20 10 85
37 B – 37 10 15 5 20 20 15 85
38 B – 38 10 15 15 20 5 5 70
39 B – 39 10 15 15 20 5 10 75
40 B – 40 10 15 10 20 20 15 90
41 B – 41 10 15 15 15 15 0 70
Jumlah 3155
Rata – rata 76,95
Nilai min 65
Nilai max 100
Nilai Akhir Test
Kelas Kontrol
No. KodeItem soal
Jumlah1 2 3 4 5 6
1 K – 01 10 15 10 10 5 10 60
2 K – 02 10 15 15 15 15 10 80
3 K – 03 10 15 15 15 15 10 80
4 K – 04 10 15 15 10 20 0 70
5 K – 05 5 0 5 20 20 20 70
6 K – 06 10 15 15 15 20 10 85
7 K – 07 10 10 10 15 10 10 65
8 K – 08 10 10 10 20 20 10 80
9 K – 09 10 15 10 5 20 5 65
10 K – 10 10 15 0 15 15 20 75
11 K – 11 5 15 5 10 20 20 75
12 K – 12 10 10 15 15 20 15 85
13 K – 13 10 15 15 20 5 5 70
14 K – 14 10 10 5 15 15 20 75
15 K – 15 10 5 15 10 15 20 75
16 K – 16 5 5 5 15 10 10 50
17 K – 17 10 15 15 5 15 20 80
18 K – 18 10 10 10 15 10 5 60
19 K – 19 10 15 15 15 10 15 80
20 K – 20 10 15 15 15 10 5 70
21 K – 21 10 10 15 15 15 10 75
22 K – 22 10 15 15 15 15 10 80
23 K – 23 10 10 10 10 10 5 55
24 K – 24 5 15 10 10 20 15 75
25 K – 25 10 15 15 10 10 10 70
26 K – 26 10 15 15 10 10 15 75
27 K – 27 10 15 15 20 15 0 75
28 K – 28 10 5 5 10 15 15 60
29 K – 29 10 15 15 10 0 20 70
30 K – 30 10 15 10 15 10 15 75
31 K – 31 10 15 15 10 10 10 70
32 K – 32 5 15 15 10 15 10 70
33 K – 33 10 15 15 5 20 10 75
34 K – 34 10 15 10 15 15 0 65
35 K – 35 10 15 15 15 15 15 85
36 K – 36 10 15 15 15 10 10 75
37 K – 37 10 15 15 20 10 10 80
38 K – 38 10 15 15 10 10 20 80
39 K – 39 5 5 5 10 10 10 45
40 K – 40 10 10 15 15 5 5 60
41 K – 41 10 15 15 5 5 5 55
Jumlah 2920
Rata – rata 71,22
Nilai min 45
Nilai max 85
Lampiran 17ANALISIS AKHIR
a. Uji NormalitasDAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN I
(KOOPERATIF TIPE TAI)No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 50 -2,05 0,0203 0,0244 0,0041
2 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
3 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
4 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
5 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
6 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
7 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
8 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
9 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
10 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
11 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
12 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
13 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
14 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
15 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
16 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
17 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
18 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
19 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
20 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
21 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
22 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
23 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
24 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
25 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
26 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
27 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
28 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
29 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
30 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
31 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
32 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
33 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
34 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
35 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
36 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
37 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
38 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
39 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
40 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
41 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
Jumlah 3185 Lo 0,0754
Rata-rata 77,68293 L(5%) 0,1384
s2 182,622
S 13,514 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI)
(SETELAH PERLAKUAN)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal
Ha = Sampel berasal dari distribusi normal
2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)
3. Mencari Nilai-nilai
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
N = 41 3185iX 2347252
iX
682,7741
3185
n
Xx
i
622,182
40.41
101442259623725
)141(41
)3185(234725.41
)1(
222
2
nn
XXnS
ii
514,13622,182 S
Karena iX dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
S
xxZ i
i
)( Contoh: i = 1
05,2
514,13
682,7750
iZ
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.
Contoh: i = 1
Zi = -2,05 pada tabel distribusi normal baku = 0,4797
F(Zi) = 0,5 – 0,4797 = 0,0203
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,0754
6. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,0754 dan L = 0,1384
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
SETELAH PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 55 -2,09 0,0181 0,0488 0,0307
2 55 -2,09 0,0181 0,0488 0,0307
3 60 -1,62 0,0529 0,0732 0,0203
4 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
5 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
6 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
7 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
8 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
9 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
10 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
11 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
12 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
13 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
14 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
15 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
16 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
17 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
18 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
19 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
20 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
21 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
22 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
23 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
24 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
25 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
26 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
27 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
28 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
29 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
30 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
31 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
32 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
33 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
34 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
35 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
36 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
37 90 1,25 0,8934 0,9268 0,0334
38 90 1,25 0,8934 0,9268 0,0334
39 95 1,72 0,9575 0,9512 0,0063
40 100 2,20 0,9861 1,0000 0,0139
41 100 2,20 0,9861 1,0000 0,0139
Jumlah 3155 Lo 0,1173
Rata-
rata 76,95122 L(5%) 0,1384
s2 109,848
s 10,481 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
(SETELAH PERLAKUAN)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal
Ha = Sampel berasal dari distribusi normal
2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)
3. Mencari Nilai-nilai
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
N = 41 3155iX 237175iX
95,7641
3155
n
Xx
i
848,109
40.41
99540259724175
)141(41
)3155(237175.41
)1(
222
2
nn
XXnS
ii
481,10848,109 S
Karena iX dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
S
xxZ i
i
)( Contoh: i = 1
09,2
481,10
829,55,5
iZ
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.
Contoh: i = 1
Zi = -2,09 pada tabel distribusi normal baku =0,4819
F(Zi) = 0,5 – 0,4819 = 0,0181
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1173
6. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,1173 dan L = 0,1384
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL
(CERAMAAH)
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 45 -2,75 0,0030 0,0244 0,0214
2 50 -2,22 0,0131 0,0488 0,0357
3 55 -1,70 0,0445 0,0976 0,0530
4 55 -1,70 0,0445 0,0976 0,0530
5 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
6 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
7 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
8 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
9 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
10 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
11 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
12 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
13 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
14 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
15 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
16 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
17 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
18 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
19 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
20 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
21 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
22 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
23 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
24 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
25 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
26 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
27 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
28 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
29 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
30 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
31 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
32 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
33 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
34 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
35 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
36 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
37 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
38 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
39 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
40 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
41 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
Jumlah 2920 Lo 0,1055
Rata-
rata 71,21951 L(5%) 0,1384
s2 90,976
s 9,538 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal
Ha = Sampel berasal dari distribusi normal
2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)
3. Mencari Nilai-nilai
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
N = 41 2920iX 211600iX
219,7141
2920
n
Xx i
976,90
40.41
146,50728675600
)141(41
)219,71(211600.41
)1(
222
2
nn
XXnS
ii
538,9976,90 S
Karena iX dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
S
xxZ i
i
)( Contoh: i = 1
75,2
538,9
378,55,4
iZ
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.
Contoh: i = 1
Zi = -2,75 pada tabel distribusi normal baku = 0,497
F(Zi) = 0,5 – 0,497 = 0,003
4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1055
6. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,1055 dan L = 0,1384
Berarti Lo < L maka Ho ditolak
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 18
b. Uji Homoginitas
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh2
1s = 182,622; 22s =109,848; 2
3s =
90,976
Dimana:2
1s = varians kelompok eksperimen 1(TAI) setelah perlakuan
22s = Varians kelompok eksperimen 2 (VARMA) setelah perlakuan
23s = Varians kelompok kontrol setelah perlakuan
Harga - harga yang perlu untuk Uji Barlet
Ho =2
3
2
2
2
1
Sampel ke dk 1/dk si2 dk.si
2 log si2 (dk)log si
2
1 40 0,0250 182,622 7304,88 2,26 90,4
2 40 0,0250 109,848 4393,92 2,04 81,6
3 40 0,0250 90,976 3639,04 1,96 78,4
Jumlah 120 0,075 383,446 15337,84 6,26 250,4
1) Varians gabungan dari tiga sampel adalah:
)1(
)1(2
2
i
ii
n
sns
404040
)976,90(40)848,109(40)622,182(402
s = 127,82
Sehingga log s2 = log 127,82 = 2,107
2) Harga satuan B dengan rumus:
B = (log s2)∑(ni – 1)
B = (2,107)(120) = 252,84
Untuk Uji Barlet digunakan statistic chi kuadrat :
618,5log)1()10(22 ii snBInX
Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2
didapat 99,5)2(95,02 X ternyata bahwa yaitu )2(95,0
22 XX yaitu 5,618 < 5,99
sehingga hipotesis Ho =2
3
2
2
2
1 diterima dengan taraf nyata 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok mempunyai varians yang sama
(homogen)
Lampiran 19
c. Uji Anova Satu jalur (One way Anova)
Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model
pembelajaran TAI(Somatic, Audio,Visual and Intelektual), model pembelajaran
VARMA (Contextual, Teachingand Learning), dan model caramah pada
materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester I SMP Agus Salim
Semarang.
Ha : Paling sedikit terdapat sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mendapat modelpembelajaran TAI (Somatic, Audio,Visual and Intelektual),
model pembelajaran VARMA (Contextual, Teaching and Learning), dan
model caramah pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP
Agus Salim Semarang.
Tabel penolong untuk perhitungan anova
No. TAI VARMA CERAMAAH Jumlah total
X1 X12 X2 X2
2 X3 X32 X X2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
100
85
85
80
75
80
65
80
65
80
80
10000
7225
7225
6400
5625
6400
4225
6400
4225
6400
6400
80
90
75
85
75
100
65
80
75
100
80
6400
8100
5625
7225
5625
10000
4225
6400
5625
10000
6400
60
80
80
70
70
85
65
80
65
75
75
3600
6400
6400
4900
4900
7225
4225
6400
4225
5625
5625
240
255
240
235
220
265
195
240
205
255
20000
21725
19250
18525
16150
23625
12675
19200
14075
22025
18425
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
85
70
75
85
55
85
60
85
90
75
95
55
90
70
90
75
60
70
95
70
95
85
65
85
80
7225
4900
5625
7225
3025
7225
3600
7225
8100
5625
9025
3025
8100
4900
8100
5625
3600
4900
9025
4900
9025
7225
4225
7225
6400
80
85
70
65
70
80
80
95
70
60
65
70
85
80
80
75
65
55
80
70
55
80
85
75
85
6400
7225
4900
4225
4900
6400
6400
9025
4900
3600
4225
4900
7225
6400
6400
5625
4225
3025
6400
4900
3025
6400
7225
5625
7225
85
70
75
75
50
80
60
80
70
75
80
55
75
70
75
75
60
70
75
70
70
75
65
85
75
7225
4900
5625
5625
2500
6400
3600
6400
4900
5625
6400
5625
5625
4900
5625
5625
3600
4900
5625
4900
4900
5625
4225
7225
5625
235
250
225
220
225
175
245
200
260
230
210
240
180
250
220
245
225
185
195
250
210
220
240
215
245
20850
17025
16150
17075
10425
20025
13600
22650
17900
14850
19650
10950
20950
16200
20125
16875
11425
12825
21050
14700
16950
19250
15675
20075
19250
x1 = 3185 x2 = 3155 x3 = 2920
x12 = 254725 x2
2 = 247175 x32 = 211600
n1 = 41 n2 = 41 n3 = 41
JK R =
n
n
nnnn
xxxx
321
2
321
=414141
)292031553185( 2
=123
)9260( 2
= 697134,96
JK A =1
21)(
n
x+
R
n
n JKn
x
n
x
n
x
2
3
2
3
2
2
2
=41
)2920(
41
(3155)
41
)3185( 222
- 697134,96
= 247420,12 + 242781,10 + 207960,98 - 697134,96
= 1027,24
x2 = x12 + x2
2 + x32
= 254725+ 247175+ 211600
= 713500
37
38
39
40
41
100
100
50
60
55
10000
10000
2500
3600
3025
85
70
75
90
70
7225
4900
5625
8100
4900
80
80
45
60
55
6400
6400
2025
3600
3025
240
265
250
170
210
180
23625
21300
10150
15300
10950
Jmlh ∑X1 =3185 ∑X2 =3155 ∑X3 =2920 ∑Xi=9260 ∑Y2 =713500
n1 = 41 n2 = 41 n3 = 41 ∑N = 123
JK D = AR JKJKx 2
= 713500- 697134,96 - 1027,24
= 15337,80
dk ratarata = 1
dk A = k – 1 = 3 – 1 = 2
dk D = N – k = 123 – 3 = 120
RK ratarata =R
R
dk
JK=
1
96,697134= 697134,96
RK A =A
A
dk
JK=
2
24,1027= 513,61789
RK D =D
D
dk
JK=
120
80,15337= 127,815
hitungF =D
A
RK
RK=
815,127
61789,513= 4,02
Avalisis Varians
Sumber variasi dk JK KT F Ftabel
Rata-rata 1 697134,96 697134,96
4,02 3,072Antar Kelompok 2 1027,24 513,61789
Dalam
Kelompok 120 15337,80 127,815
Total 123 713500,00
Untuk = 5%, dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 120 diperoleh Ftabel = 3,072.
Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan tiap perlakuan akan memberikan hasil
yang berbeda pula.
Lampiran 20
TABEL UJI – T
No. X1 X2 Xk
1 100 80 60
2 85 90 80
3 85 75 80
4 80 85 70
5 75 75 70
6 80 100 85
7 65 65 65
8 80 80 80
9 65 75 65
10 80 100 75
11 80 80 75
12 85 80 85
13 70 85 70
14 75 70 75
15 85 65 75
16 55 70 50
17 85 80 80
18 60 80 60
19 85 95 80
20 90 70 70
21 75 60 75
22 95 65 80
23 55 70 55
24 90 85 75
25 70 80 70
26 90 80 75
27 75 75 75
28 60 65 60
29 70 55 70
30 95 80 75
31 70 70 70
32 95 55 70
33 85 80 75
34 65 85 65
35 85 75 85
36 80 85 75
37 100 85 80
38 100 70 80
39 50 75 45
40 60 90 60
41 55 70 55
Jumlah 3185 3155 2920
Rata-
rata 77,683 76,951 71,220
si2 182,622 109,848 90,976
s2 146,235 100,412 136,799
s 12,093 10,021 11,696
t 0,274 2,590 2,502
ttabel 1,990
PERHITUNGAN UJI - T
1. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol
__
x 1 = 77,683__
x kontrol = 71,220
s12 = 182,662 s2
kontrol = 90,976
N1 = 41 N2 = 41
s2gab =2
)1()1(
1
2211
kontrol
kontrolkontrol
nn
snsn
=24141
)976,9040()662,18240(
xx
= 136,799
s = 799,136
= 11,696
t =
kontrol
kontrol
nns
xx
11
1
__
1
__
=
41
1
41
1696,11
220,71683,77
= 2,502
Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok 1 dan kelompok kontrol.
2. Antara Kelas Eksperimen 2 dengan Kelas Kontrol
__
x 2 = 76,951__
x kontrol = 71,220
s22 = 109,848 s2
kontrol = 90,976
N2 = 41 N2 = 41
s2gab =2
)1()1(
2
2222
kontrol
kontrolkontrol
nn
snsn
=24141
)976,9040()848,10940(
xx
= 100,412
s = 412,100
= 10,021
t =
kontrol
kontrol
nns
xx
11
2
__
2
__
=
41
1
41
1021,10
220,71951,76
= 2,590
Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok 2 dan kelompok kontrol.
3. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol
__
x 1 = 77,683__
x 2 = 76,951
s12 = 182,662 s2
2 = 109,848
N1 = 41 N2 = 41
s2gab =2
)1()1(
21
222
211
nn
snsn
=24141
)848,10940()662,18240(
xx
= 146,255
s = 255,146
= 12,09
t =
21
2
__
1
__
11
nns
xx
=
41
1
41
109,12
951,76683,77
= 0,275
Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II.
Lampiran 21
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN I
(KOOPERATIF TIPE TAI)
1. Rata – rata nilai
68,7741
3185
N
xx
2. Ketuntasan individu
Prosentase (%) = %100xmaksimaljumlahskor
lehsiswayangdiperojumlahskor
No. KodeNomor soal
Jumlah% Tuntas Belum
1 2 3 4 5 6
1 A – 01 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
2 A - 02 10 15 15 20 15 10 85 85 Tuntas
3 A - 03 10 15 15 15 15 15 85 85 Tuntas
4 A - 04 10 15 15 20 20 0 80 80 Tuntas
5 A - 05 10 0 5 20 20 20 75 75 Tuntas
6 A - 06 10 15 15 15 20 5 80 80 Tuntas
7 A - 07 10 10 10 15 10 10 65 65 Belum
8 A - 08 10 10 10 20 20 10 80 80 Tuntas
9 A - 09 10 15 10 5 20 5 65 65 Belum
10 A - 10 10 15 0 15 20 20 80 80 Tuntas
11 A - 11 10 15 5 10 20 20 80 80 Tuntas
12 A - 12 10 10 15 15 20 15 85 85 Tuntas
13 A - 13 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
14 A - 14 10 10 5 15 15 20 75 75 Tuntas
15 A - 15 10 5 15 20 15 20 85 85 Tuntas
16 A - 16 10 5 5 15 10 10 55 55 Belum
17 A - 17 10 15 15 5 20 20 85 85 Tuntas
18 A - 18 10 10 10 15 10 5 60 60 Belum
19 A - 19 10 15 15 15 15 15 85 85 Tuntas
20 A - 20 10 15 15 20 20 10 90 90 Tuntas
21 A - 21 10 10 15 15 15 10 75 75 Tuntas
22 A - 22 10 15 15 20 15 20 95 95 Tuntas
23 A - 23 10 10 10 10 10 5 55 55 Belum
24 A - 24 10 15 15 10 20 20 90 90 Tuntas
25 A - 25 10 15 15 10 10 10 70 70 Tuntas
26 A - 26 10 15 15 20 10 20 90 90 Tuntas
27 A - 27 10 15 15 20 15 0 75 75 Tuntas
28 A – 28 10 5 5 10 15 15 60 60 Belum
29 A – 29 10 15 15 10 0 20 70 70 Tuntas
30 A – 30 10 15 10 20 20 20 95 95 Tuntas
31 A – 31 10 15 15 10 10 10 70 70 Tuntas
32 A – 32 10 15 15 15 20 20 95 95 Tuntas
33 A - 33 10 15 15 5 20 20 85 85 Tuntas
34 A - 34 10 15 10 15 15 0 65 65 Belum
35 A - 35 10 15 15 15 15 15 85 85 Tuntas
36 A - 36 10 15 15 20 10 10 80 80 Tuntas
37 A - 37 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
38 A - 38 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
39 A - 39 10 5 5 10 10 10 50 50 Belum
40 A - 40 10 10 15 15 5 5 60 60 Belum
41 A - 41 10 15 15 5 5 5 55 55 Belum
Jumlah 3185
3. Ketuntasan klasikal
Prosentase (%) =ajumlahsisw
sayangtuntajumlahsiswx 100%
= %61,75%10041
31x
Karena ketuntasan klasikal 75,61 % maka KBM menggunakan model
pembelajaran TAI berhasil.
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
1. Rata – rata nilai
95,7641
3155
N
xx
2. Ketuntasan individu
Prosentase (%) = %100xmaksimaljumlahskor
lehsiswayangdiperojumlahskor
No. KodeNomor soal
Jumlah% Tuntas Belum
1 2 3 4 5 6
1 B - 01 10 15 15 15 10 15 80 80 Tuntas
2 B - 02 10 10 15 20 20 15 90 90 Tuntas
3 B - 03 10 15 15 20 10 5 75 75 Tuntas
4 B - 04 10 10 15 10 20 20 85 85 Tuntas
5 B - 05 10 10 15 10 15 15 75 75 Tuntas
6 B - 06 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
7 B - 07 10 15 15 15 5 5 65 65 Belum
8 B - 08 10 15 15 20 10 10 80 80 Tuntas
9 B - 09 10 15 5 20 15 10 75 75 Tuntas
10 B - 10 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
11 B - 11 10 15 15 0 20 20 80 80 Tuntas
12 B - 12 10 5 15 15 15 20 80 80 Tuntas
13 B - 13 10 15 15 20 15 10 85 85 Tuntas
14 B - 14 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
15 B - 15 10 15 10 15 10 5 65 65 Belum
16 B - 16 10 15 15 15 0 15 70 70 Tuntas
17 B - 17 10 5 5 20 20 20 80 80 Tuntas
18 B - 18 10 5 15 10 20 20 80 80 Tuntas
19 B - 19 10 10 15 20 20 20 95 95 Tuntas
20 B - 20 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
21 B - 21 5 15 15 20 0 5 60 60 Belum
22 B - 22 10 10 10 10 15 10 65 65 Belum
23 B - 23 10 15 15 10 10 10 70 70 Tuntas
24 B - 24 10 5 15 15 20 20 85 85 Tuntas
25 B - 25 10 15 15 10 15 15 80 80 Tuntas
26 B - 26 10 15 15 15 5 20 80 80 Tuntas
27 B - 27 10 10 15 5 15 20 75 75 Tuntas
28 B - 28 10 10 15 5 10 15 65 65 Belum
29 B - 29 5 15 15 5 5 10 55 55 Belum
30 B - 30 10 15 15 20 15 5 80 80 Tuntas
31 B - 31 10 5 15 20 15 5 70 70 Tuntas
32 B - 32 5 10 5 15 10 10 55 55 Belum
33 B - 33 10 15 15 20 5 15 80 80 Tuntas
34 B - 34 10 15 10 20 20 10 85 85 Tuntas
35 B - 35 10 15 15 5 15 15 75 75 Tuntas
36 B - 36 10 10 15 20 20 10 85 85 Tuntas
37 B - 37 10 15 5 20 20 15 85 85 Tuntas
38 B - 38 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
39 B - 39 10 15 15 20 5 10 75 75 Tuntas
40 B - 40 10 15 10 20 20 15 90 90 Tuntas
41 B - 41 10 15 15 15 15 0 70 70 Tuntas
3. Ketuntasan klasikal
Prosentase (%) =ajumlahsisw
sayangtuntajumlahsiswx 100%
= %92,82%10041
34x
Karena ketuntasan klasikal 82,92 % maka KBM menggunakan model
pembelajaran VARMA berhasil.
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
1. Rata – rata nilai
22,7141
2920
N
xx
2. Ketuntasan individu
Prosentase (%) = %100xmaksimaljumlahskor
lehsiswayangdiperojumlahskor
No. KodeNomor soal
Jumlah% Tuntas Belum
1 2 3 4 5 6
1 K - 01 10 15 10 10 5 10 60 70,58 Tuntas
2 K - 02 10 15 15 15 15 10 80 94,12 Tuntas
3 K - 03 10 15 15 15 15 10 80 94,12 Tuntas
4 K - 04 10 15 15 10 20 0 70 82,35 Tuntas
5 K - 05 5 0 5 20 20 20 70 82,35 Tuntas
6 K - 06 10 15 15 15 20 10 85 100 Tuntas
7 K - 07 10 10 10 15 10 10 65 76,47 Belum
8 K - 08 10 10 10 20 20 10 80 94,12 Tuntas
9 K - 09 10 15 10 5 20 5 65 76,47 Belum
10 K - 10 10 15 0 15 15 20 75 88,24 Tuntas
11 K - 11 5 15 5 10 20 20 75 88,24 Tuntas
12 K - 12 10 10 15 15 20 15 85 100 Tuntas
13 K - 13 10 15 15 20 5 5 70 82,35 Tuntas
14 K - 14 10 10 5 15 15 20 75 88,24 Tuntas
15 K - 15 10 5 15 10 15 20 75 88,24 Tuntas
16 K - 16 5 5 5 15 10 10 50 58,82 Belum
17 K - 17 10 15 15 5 15 20 80 94,12 Tuntas
18 K - 18 10 10 10 15 10 5 60 70,58 Belum
19 K - 19 10 15 15 15 10 15 80 94,12 Tuntas
20 K - 20 10 15 15 15 10 5 70 82,35 Tuntas
21 K - 21 10 10 15 15 15 10 75 88,24 Tuntas
22 K - 22 10 15 15 15 15 10 80 94,12 Tuntas
23 K - 23 10 10 10 10 10 5 55 64,71 Belum
24 K - 24 5 15 10 10 20 15 75 88,24 Tuntas
25 K - 25 10 15 15 10 10 10 70 82,35 Tuntas
26 K - 26 10 15 15 10 10 15 75 88,24 Tuntas
27 K - 27 10 15 15 20 15 0 75 88,24 Tuntas
28 K - 28 10 5 5 10 15 15 60 70,35 Belum
29 K - 29 10 15 15 10 0 20 70 82,35 Tuntas
30 K - 30 10 15 10 15 10 15 75 88,24 Tuntas
31 K - 31 10 15 15 10 10 10 70 82,35 Tuntas
32 K – 32 5 15 15 10 15 10 70 82,35 Tuntas
33 K – 33 10 15 15 5 20 10 75 88,24 Tuntas
34 K – 34 10 15 10 15 15 0 65 76,47 Tuntas
35 K – 35 10 15 15 15 15 15 85 100 Tuntas
36 K – 36 10 15 15 15 10 10 75 88,24 Tuntas
37 K – 37 10 15 15 20 10 10 80 94,12 Tuntas
38 K – 38 10 15 15 10 10 20 80 94,12 Tuntas
39 K – 39 5 5 5 10 10 10 45 52,94 Belum
40 K – 40 10 10 15 15 5 5 60 70,59 Tuntas
41 K – 41 10 15 15 5 5 5 55 64,71 Belum
3. Ketuntasan klasikal
Prosentase (%) =ajumlahsisw
sayangtuntajumlahsiswx 100%
= %48,80%10041
33x
Karena ketuntasan klasikal 80,48 % maka KBM menggunakan model
pembelajaran ceramaah berhasil.
Lampiran 22
SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
No. KodeNomor Angket
Jmlh %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 A - 01 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 61 81%
2 A - 02 2 1 2 2 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 56 75%
3 A - 03 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 1 1 3 3 2 1 3 3 3 2 2 1 56 75%
4 A - 04 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 58 77%
5 A - 05 1 1 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 2 1 3 2 1 1 51 68%
6 A - 06 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 56 75%
7 A - 07 1 3 3 2 3 1 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 59 79%
8 A - 08 2 3 1 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 3 3 59 79%
9 A - 09 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 3 3 1 3 3 57 76%
10 A - 10 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 1 2 2 3 2 3 1 3 2 2 1 2 56 75%
11 A - 11 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 1 3 1 3 2 2 3 2 3 3 60 80%
12 A - 12 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 2 59 79%
13 A - 13 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 2 57 76%
14 A - 14 1 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 63 84%
15 A - 15 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 57 76%
16 A - 16 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 61 81%
17 A - 17 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 62 83%
18 A - 18 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 61 81%
19 A - 19 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 1 50 67%
20 A - 20 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 63 84%
21 A - 21 2 3 3 2 3 1 1 3 2 2 1 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 57 76%
22 A - 22 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 62 83%
23 A - 23 1 1 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 59 79%
24 A - 24 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 63 84%
25 A - 25 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 1 2 3 60 80%
26 A - 26 2 1 2 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 61 81%
27 A - 27 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 1 3 3 1 2 3 3 2 59 79%
28 A - 28 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 66 88%
29 A - 29 2 1 3 3 1 1 1 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 2 3 1 51 68%
30 A - 30 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 63 84%
31 A - 31 1 3 2 2 3 2 1 1 3 2 1 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 57 76%
32 A - 32 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 67 89%
33 A - 33 2 3 2 1 2 1 2 3 3 2 3 1 3 1 2 3 3 2 1 3 3 2 1 2 2 53 71%
34 A - 34 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 66 88%
35 A - 35 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 1 54 72%
36 A - 36 2 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 2 1 59 79%
37 A - 37 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 66 88%
38 A - 38 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 67 89%
39 A - 39 1 1 3 1 3 2 1 3 1 3 1 1 2 2 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 50 67%
40 A - 40 1 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 64 85%
41 A - 41 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 1 3 3 3 1 2 3 2 3 63 84%
Klasikal 2429 79%
SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA
MODEL PEMBELAJARAN VARMA
No. KodeNomor Angket
Jmlh %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
B -
013 3 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3
58 77%
2
B -
022 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 1 2
56 75%
3
B -
031 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 3 3 2 1 2
52 69%
4
B -
043 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3
64 85%
5
B -
053 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 2 1 2 3 2 1
61 81%
6
B -
062 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2
55 73%
7
B -
072 1 2 3 3 1 3 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3
53 71%
8
B -
082 3 3 3 2 3 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3
56 75%
9
B -
091 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3 1 3 3 1 1 3 3 3
55 73%
10
B -
103 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
70 93%
11
B -
113 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1
52 69%
12
B -
122 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 1 3 3 2 1 1 2 1 3 3 3
55 73%
13
B -
132 2 3 1 2 1 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 1
55 73%
14
B -
142 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 2 1 3 3
60 80%
15
B -
153 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 3 1 2 3 2 1 3 1 3 3 2 3 3 3
57 76%
16
B -
163 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 2 1 3 2 1
50 67%
17
B -
172 2 2 2 1 3 3 2 2 1 1 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2
54 72%
18
B -
181 1 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3
55 73%
19
B -
192 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
68 91%
20
B -
203 3 3 2 1 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3
60 80%
21
B -
213 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 3 2
58 77%
22
B -
222 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 3 3 2 1
57 76%
23
B -
233 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1
62 83%
24
B -
243 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 3 3 2 1 2 3
61 81%
25
B -
252 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2
60 80%
26
B -
263 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 2 1 3 2
59 79%
27
B -
272 2 3 3 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 1 3
58 77%
28
B -
282 1 3 1 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 1
56 75%
29
B -
293 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3
62 83%
30
B -
302 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 1 2
59 79%
31
B -
313 1 2 3 3 1 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1 3 2 3 3
53 71%
32
B -
322 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2
63 84%
33
B -
333 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3
61 81%
34
B -
342 3 1 2 2 3 1 3 3 3 2 1 3 1 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2
53 71%
35
B -
353 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3
58 77%
36
B -
363 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3
64 85%
37
B -
372 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 3 3 1 3 3 3
61 81%
38
B -
381 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1
58 77%
39
B -
393 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 1 3
59 79%
40
B -
403 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 1 1 3 2 3
60 80%
41
B -
412 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2
59 79%
Klasikal 2387 78%
Lampiran 23
LEMBAR DISKUSI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I
Pokok bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 40 Menit
A. Petunjuk bagi siswa
Tulislah nama pada lembar jawab yang sudah disediakan.
Kerjakan soal sesuai kelompoknya masing-masing.
Baca soal dengan teliti.
B. Kompetensi Dasar
Memahami dan menyelesaikan persamaan garis lurus.
C. Indikator
Menerapkan konsep untuk menyelesaikan soal – soal tentang gradien.
Menentukan penyelesaian dari gradien
Kelompok:
Anggota: 1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..
D. Uraian Materi
GRADIEN GARIS
Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar
A. Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1)
Gradient = m =1
1
x
y
Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0)
dan gradiennya m (m = konstanta)
Contoh:
1. Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)
Penyelesaian :
Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus:
m = , dengan x = 3 dan y = 2
m =
jadi, gradient
LATIHAN 1.1
1. Tentukan gradient garis yang memiliki persamaan berikut!
a. y = x d. y = - x
b. y = -x e. y = - x
c. y = x f. y = x
2. Tentukan gradient garis yang melalui titik 0(0, 0) dan titik berikut!
a. (3, -4) d. (5, -3)
b. (-2, 4) e. (-10, -5)
c. (-3, -5) f. (2, 3)
3. Tentukan gradient garis dengan persamaan
a. 3y = 2x d. 2y – 5x = 0
b. 2y = x e. 4x + y = 0
c. 3y = -9x f. 7x – y = 0
B. Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2)
m =12
12
xx
yy
persamaan garis y – y1 = m (x – x1)
disubtitusikan ke persamaan menjadi
y – y1 = m (x – x1)
y – y1 =12
12
xx
yy
(x – x1)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
Contoh:
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1)
Penyelesaian:
Cara 1:
(3, -3) artinya x = 3 dan y = -3
(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
32
3
)3(1
)3(
xy
5
3
2
3
xy
-5(y + 3) = 2(x - 3)
-5y -15 = 2x – 6
-5y = 2x + 9
5
9
5
2 xy
Cara 2:
Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
12
12
xx
yym
5
2
32
)3(1
m
Persamaan garis:
y - y1 = m (x – x1)
y – (-3) =5
2
(x - 3)
y + 3 =5
6
5
2 x
35
6
5
2 xy
5
9
5
2 xy
Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah5
9
5
2 xy
LATIHAN 1.2
1. Dengan menggunakan rumus, tentukan gradient suatu garis yang melalui titik
tersebut!
a. (-5, 2) dan (3, 2) d. (3, 0) dan (4, 2)
b. (-6, -4) dan (-4, 2) e. (4, -3) dan (0, 2)
c. (0, 3) dan (2, 4) f. (-5, 2) dan (3, 0)
2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik
a. (2, 1) dan (5, 4) d. (-2, -1) dan (3, -2)
b. (3, -2) dan (5, 4) e. (5, 3) dan (2, 1)
c. (3, -1) dan (4, 3) f. (4, -3) dan (1, 2)
3. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik:
a. (-4, 2) d. (2, 2)
b. (-7, 0) e. (8, 3)
c. (-3, 4) f. (1, 7)
C. Gradient garis ax + by + c = 0
Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus
mengubah ke bentuk y = mx + c
ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c
↔ y =b
cx
b
a
Perhatikan bentuk y =b
cx
b
a dan y = mx + c
Gradient (m) = -b
a
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -b
a
Contoh:
2. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2)
Penyelesaian:
Cara 1:
Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c
y = mx + c
y = 4x + c
2 = 4(-4) + c
2 = -16 + c
c = 18
jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18
Cara 2:
Diketahui m = 4
Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2
y – y1 = m (x – x1)
y – 2 = 4(x – (-4))
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 18
LATIHAN 1.3
1. Tentukan persamaan garis berikut:
a. Titik (1, -3) dan gradient 1
b. Titik (0, -1) dan gradient -2
c. Titik (3, -2) dan gradient 4
d. Titik (3, -2) dan gradient 4
e. Titik (2, 4) dan gradient -3
f. Titik (0, 3) dan gradient -2
2. Tentukan gradient dari masing – masing garis berikut ini:
a. 2x + 3y = 2 d. y = 5 – 4x
b. y = x + 9 e. 4x – y = 8
c. 8 = 3x + y f. y = x + 2
3. Tentukan nilai a, jika garis melalui:
a. (1, a) dan (2, 9) bergradien 4
b. (2, 7) dan (a, 16) bergradien
c. (8, a) dan (1, 3) bergradien 2
d. (2, 3) dan (4, a) bergradien 3
e. (4, 3) dan (a, 5) bergradien
f. (a, -3) dan (-2, -1) bergradien -
Lampiran 24
Kunci jawaban
LATIHAN 1.1
1.a. m = 1
b. m = -1
c. m =3
1
d. m = -4
5
e. m = -2
1
f. m =4
3
2. a. m =3
11
3
4
x
y
b. m = 22
4
x
y
c. m =3
5
3
5
x
y
d. m =5
3
x
y
e.m =2
1
10
5
x
y
f. m =2
11
2
3
x
y
3. a. 3y = 2x
xy3
2
m =3
2
b. 2y = x
xy2
1
m =2
1
c. 3y = -9x
xy3
9
y = -3x
m = -3
d. 2y - 5x = 0
2y = 5x
xy5
2
m =2
12
e. 4x + y = 0
y = -4x
m = -4
f. 7x –y =0
7x = y
y = 7x
m = 7
LATIHAN 1.2
1. a. m =8
0
)5(3
22
12
12
xx
yy
b. m = 32
6
)6(4
)4(2
12
12
xx
yy
c. m =2
1
02
34
12
12
xx
yy
d. m = 11
2
34
02
12
12
xx
yy
e. m =4
5
40
)3(2
12
12
xx
yy
f. m =8
2
)5(3
20
12
12
xx
yy
2. a. ( 11 , yx ) = (2, 1)
(x 2 , y 2 ) = (5, 4)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
25
2
14
1
xy
3
2
3
1
xy
3x - 6 = 3y - 3
3y - 3 = 3x – 6
3y = 3x – 3
y = x – 1
b.(x1 , y 1 ) = (5, 4)
(x 2 , y 2 ) = (3, -2)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
53
5
42
4
xy
2
5
6
4
xy
-2y + 8 = -6x + 30
-2y = -6x + 30 – 8
-2y = -6x + 22
y =2
226
y = 3x – 11
c. (x1 , y 1 ) = (3, -1)
(x 2 , y 2 ) = (4, 3)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
34
3
)1(2
)1(
xy
1
3
13
1
xy
y + 1 = 4x – 12
y = 4x -12 -1
y = 4x -13
d. (x1 , y 1 ) = (-2, -1)
(x 2 , y 2 ) = (3, -2)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
)2(3
)2(
)1(2
)1(
xy
23
2
12
1
xy
5
2
1
1
xy
5y + 5 = -x – 2
5y = -x - 2 – 5
y =5
7 x
e. (x1 , y 1 ) = (5, 3)
(x 2 , y 2 ) = (2, 1)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
52
5
31
3
xy
-3y + 9 = -2x + 10
-3y = -2x + 1
3
12
xy
3. a. m = 4 dengan titik (-4, 2)
(y - 1y ) = m(x - x 1 )
(y - 2) = 4 (x - (-4))
y - 2 = 4(x + 4)
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 16 + 2
y = 4x + 18
b. m = 4 dengan titik (-7, 0)
(y - 1y ) = m(x - x 1 )
(y - 0) = 4(x –(-7))
(y - 0) = 4x + 28
y = 4x + 28
c. m = 4 dengan titik (-3, 4)
(y - 1y ) = m(x - x 1 )
(y - 4) = 4(x – (-3))
(y - 4) = 4(x + 3)
y = 4x + 12 + 4
y = 4x +16
d. m = 4 dengan titik (2, 2)
(y - 1y ) = m(x - x 1 )
(y - 2) = 4(x - 2)
y – 2 = 4x – 8
y = 4x – 8 + 2
y = 4x – 6
e. m = 4 dengan titik (8, 3)
(y - 1y ) = m(x - x 1 )
(y - 3) = 4(x - 8)
y – 3 = 4x – 32
y = 4x -32 + 3
y = 4x – 29
f. m = 4 dengan titik (1, 7)
(y - 1y ) = m(x - x 1 )
(y - 7) = 4(x - 1)
y – 7 = 4x – 4
y = 4x - 4 + 7
y = 4x +3
LATIHAN 1. 3
1.a. (1, -3), m =2
11
y = mx + c
-3 =2
11 .1 + c
-3 -2
3= c
-42
1= c
y =2
11 x - 4
2
1
b. (0, -1), m = -2
y = mx + c
(-1) = -2 . 0 + c
-1 = 0 + c
y = -2x -1
c. (3, -2), m = 4
y = mx + c
-2 = 4 . 3 + c
-2 = 12 + c
-14 = c
y = 4x - 14
d. (3, 3), m = 4
y = mx + c
5 = 4 . 3 + c
5 -12 = c
-7 = c
y = 4x – 7
e. (2, 4), m = -3
y = mx + c
4 = (-4) . 2 + 2
4 = -8 + c
4 + 8 = c
12 = c
Yy = -3x + 12
f. (0, 3), m = -2
y = mx + c
3 = (-2) . 0 + c
3 = 0 + c
c = 3
y = -2x + 3
2. a. 2x + 3y = 2
2x + 3y – 2 = 0
ax + by + c = 0
m = -3
2
b
a
b. 93
2 xy
y = mx + c
m =3
2
c. 8 = 3x + y
3x + y – 8 = 0
m = - 31
3
b
a
d. y = -4x + 5
y = mx + c
m = -4
e. 4x - y = 8
4x - y – 8 = 0
ax + by + c = 0
m = - 41
4
b
a
f. 22
1 xy
022
1 yx
ax + by + c = 0
m = -2
1
12
1
b
a
3. a. m =12
12
xx
yy
12
94
d
4 =1
9 d
9 - d = 4
9 - 4 = d
d = 5
b. m =12
12
xx
yy
3 =24
3
d
3 =2
3d
6 = d – 3
6 + 3 = d
9 = d
c. m =12
12
xx
yy
2 =81
3
d
2 =7
3
d
-14 = 3 – d
-14 -3 = - d
-17 = - d
d = 17
d. m =12
12
xx
yy
3 =24
3
d
3 =2
3d
6 = d – 3
d = 9
e. m =12
12
xx
yy
4
35
3
4
d
4
2
3
4
d
4d -16 = 6
4d = 6 + 16
d =2
22
d = 5,5
f. m =12
12
xx
yy
d
2
)3(1
5
2
d
2
2
5
2
10 = 4 + d
d = 6
Lampiran 25
Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran VARMA
No. Indikator No.item
1. Motivasi belajar siswa 2, 3, 4, 5, 6
2. Tanggapan terhadap model pembelajaran
VARMA
7, 10, 17, 25
3. Siswa berminat dengan pelajaran matematika 1, 11, 12, 18, 19, 20, 23
4. Kesiapan guru saat menyampaikan materi 13, 14, 21, 22, 24
5. Siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung
8, 9, 15, 16
Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI
No. Indikator No.item
1. Motivasi belajar siswa 2, 3, 4, 5, 6
2. Tanggapan terhadap model pembelajaran
kooperarif tipe TAI
7, 10, 11, 12, 18, 19
3. Siswa berminat dengan pelajaran matematika 1, 13, 14, 17, 21, 22, 23,
25
4. Kesiapan guru saat menyampaikan materi 15, 16, 24
5. Siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung
8, 9, 20
Lampiran 26
ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN VARMA
Nama siswa:
Kelas/ No. Absen :
Petunjuk:
Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai
pilihanmu!
1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari
orang lain
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam
belajar matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran
tersebut dengan lapang dada
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam
memahami materi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
9. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran
VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
10. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan
pembelajaran saat ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
11. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
12. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak
tentang materi ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
13. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat
saya
a. Sangat menyenangkan b. Menyenangkan c. Tidak menyenangkan
14. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika
a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik
15. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
16. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran
VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
17. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif
apabila menggunakan pembelajaran VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
18. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
19. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya:
a. Sangat senang b. Senang c. Tidak senang
20. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat
menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
21. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai
dengan keinginan
a. Sudah b. Cukup c. Belum
22. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn
sehari-hari
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
23. Matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
24. Saya lebih senang belajar matematika jika gurunya tidak galak
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
25. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Nama siswa:
Kelas/ No. Absen :
Petunjuk !
Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai
pilihanmu!
1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari
orang lain
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam
belajar matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran
tersebut dengan lapang dada
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam
memahami materi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
9. Siswa cenderung kerjasama dengan teman kelompok masing – masing
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
10. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
11. Guru memberikan pendampingan setiap ada diskusi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
12. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan
pembelajaran saat ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
13. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
14. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak
tentang materi ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
15. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat
saya
b. Sangat menyenangkan b. Menyenangkan c. Tidak menyenangkan
16. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika
b. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik
17. Matematika pelajaran yang sangat sulit
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
18. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
19. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
20. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif
apabila menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
21. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
22. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya:
b. Sangat senang b. Senang c. Tidak senang
23. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat
menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya
b. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
24. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai
dengan keinginan
b. Sudah b. Cukup c. Belum
25. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn
sehari-hari
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
Lampiran 27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : VIII / 1
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu
Model Pembelajaran : ceramaah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas
Metode : Ekspositori
Pendekatan : Induktif
Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga
Langkah – langkah Pembelajaran:
1.) Kegiatan Awal:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini
2.) Kegiatan Inti:
a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan
materi tersebut
b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
pengertian gradien
c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku
paket
d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket
e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan
soal dari buku paket
3.) Kegiatan Akhir:
a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari
b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
Penilaian:
a. Hasil kerja individu
b. Tes formatif
Guru, Peneliti,
Agus Tri Waluyo,S.Pd Asri Agusari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen I
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : VIII / 1
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu
Model Pembelajaran : VARMA
Metode : Ekspositori, pemecahan masalah
Pendekatan : Induktif
Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga
Langkah – langkah Pembelajaran:
1.) Kegiatan Awal:
a. Mengucapkan salam
b. Mengontrol kehadiran siswa
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model VARMA
d. Mengingatkan kembali materi tentang persamaan garis lurus
2.) Kegiatan Inti:
a. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan materi
tersebut
b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
pengertian gradien
c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku
paket
d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket
e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan
soal dari buku paket
3.) Kegiatan Akhir:
a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari
b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
Penilaian:
a. Hasil kerja individu
b. Tes formatif
Guru, Peneliti,
Agus Tri Waluyo, S. Pd Asri Agusari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen II
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : VIII / 1
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu
Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TAI
Metode : Ekspositori, pemecahan masalah
Pendekatan : Deduktif
Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga
Langkah – langkah Pembelajaran :
1.) Kegiatan Awal:
a. Guru membuka pelajaran dan mengucapkan salam
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru mengkomunikasikan indikator
d. Guru menyampaikan apersepsi, mengingatkan kembali tentang materi
sebelumnya
2.) Kegiatan Inti:
a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh siswa
b. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis
berdasarkan nilai dari tes awal, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa
c. Guru menjelaskan tentang pengertian gradien, kedudukan garis dua garis
lurus, membuat persamaan garis lurus
d. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok
e. Masing – masing siswa dengan kemampuannya sendiri mengerjakan soal
tersebut siswa yang mengalami kesulitan bisa minta bantuan teman
sekelompoknya sebelum minta bantuan guru
f. Guru berkeliling membimbing, mengawasi dan membantu siswa yang
kesulitan memecahkan masalah
g. Guru memotivasi siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompoknya
h. Guru meminta kepada siswa untuk mempresentasikan jawaban dari soal tes
yang telah mereka kerjakan
i. Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal yang telah dipresentasikan
siswa
3.) Kegiatan Akhir:
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
b. Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan soal tes
c. Guru menutup peajaran dengan memberikan salam penutup
Penilaian:
a. Ketepatan siswa dalam mengerjakan soal
b. Kerjasama dalam kelompok
Guru, Peneliti,
Agus Tri Waluyo, S. Pd Asri Agusari
Lampiran 28
SOAL TES
1. Buktikan bahwa persamaan garis yang melalui A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah
(x2 – x1)y - (y2 – y1)x = x1y2 – x2y1
2. Diketahui persamaan garis y + p + 20 = (p - 1)x, melalui titik (7, p - 2). Tentukan
gradien tersebut?
3. Jika titik A(-8, a) terletak pada garis yang persamaannya 154
3y . Tentukan
nilai a
4. Gradient garis pada gambar di samping adalah
y
A (0, 2)
B (2, 0)
X
5. Gambarlah garis yang memenuhi persamaan y = 12
11 x
6. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (5, 3) dan (2, 1)
7. Tentukan nilai a, jika garis melalui titik (8, a) dan titik (1, 3) bergradien 2
8. Tentukan gradient dari garis -3x – 6y – 4 = 0
Lampiran 29
KUNCI JAWABAN
1.12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
↔(x2 – x1)(y – y1) = (x – x1)(y2 - y1)
↔ (x2 – x1)y - y1(x2 – x1) = (y2 - y1)x - x1(y2 - y1)
↔(x2 – x1)y – y1x2 + x1y1 = (y2 - y1)x – x1y2 + x1y1
↔ (y2 - y1)x - (x2 – x1)y - x1y2 + y1x2 = 0
(y2 - y1)x - (x2 – x1)y = x1y2 - y1x2
2. ax+ by + c = 0
(p - 1)x – y – (p + 20) = 0
)1(1
)1(
p
p
b
am
Titik (7, p - 2) →(p - 1)x – y – (p + 20) = 0
(p - 1) . 7 – (p - 2) – (p + 20) = 0
7p – 7 - (p - 2) – (p + 20) = 0
7p – 7 – p + 2 – p – 20 = 0
5p – 25 = 0
5p = 25
p = 5
m = (p - 1) = (5 - 1) = 4
3. A(-8, a), maka x = -8 dan y = a
154
3y
a = 15)8(4
3
= 6 + 15 = 21
4. Titik A(0, 2) dan titik B (2, 0), subtitusikan ke12
12
xx
yym
102
20
m
5. y = 12
11 x melalui titik (0, -1) Y
m =2
3
2
11
komponen y = 3 (0, -1) X
komponen x = 2
6. (x1 , y 1 ) = (5, 3)
(x 2 , y 2 ) = (2, 1)
12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
52
5
31
3
xy
-3y + 9 = -2x + 10
-3y = -2x + 1
3
12
xy
7. m =12
12
xx
yy
2 =81
3
a
2 =7
3
a
-14 = 3 – a
-14 -3 = - a
-17 = - a
a = 17
8. Garis dengan persamaan -3x – 6y – 4 = 0, berarti a = -3, b = -1, dan c = 2
Gradient m = 31
)3(
b
a
T A B E L
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,479 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,544 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,344 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,08125 0,396 0,505 49 0,281 0,36426 0,388 0,496 50 0,279 0,361