skripsi analisis pengaruh arus kas operasi terhadap …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2011-2014
AHMAD FAIRUZ MAJID
10572 04017 12
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
ANALISIS PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2011-2014
SKRIPSI
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
AHMAD FAIRUZ MAJID
10572 04017 12
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini adalah benar-benar
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Makassar, Oktober 2016
Ahmad Fairuz Majid
NIM. 1054720401712
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Ihktiar, tawakkal, berusaha dan menerima suatu yang benar baik untuk
diri sendiri dan untuk semua orang di sekelilingmu.
2. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. (Q.S. Al Baqarah: 286)
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa,
kasih sayang, dukungan dan segala pengorbanan
yang telah diberikan demi keberhasilanku.
2. Kakak-kakakku, Kak Fudail & Kak Farham yang
kuhormati dan kuhargai.
3. Teman-teman Manajemen 2012.
4. Dosen-dosenku dan Pimpinan FEBIS UNISMUH.
5. Almamaterku tercinta.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakathu
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam atas segala nikmat yang
tiada hentinya dialirkan kepada penulis, mulai dari awal penciptaan hingga di hari
akhir yang niscaya adanya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada penghulu sekian manusia, junjungan rasulullah Muhammad SAW,
manusia pilihan yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada umat manusia.
Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat bagi penulis
dalam menyelesaikan studi guna meraih gelar Sarjana Ekonomi. Kiranya dapat
bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi pihak yang
membutuhkan dan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
Selama pembuatan skripsi ini, penulis juga telah melibatkan banyak
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu tak lupa
penulis haturkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dosen pembimbing Bapak Drs. Ek. Ikram Idrus, M.Si. dan Ibu Nurlina,
SE, MM atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing dan
memberi segala pengarahan dan bantuan yang diperlukan dalam menyusun
skripsi ini.
2. Bapak DR. H. Irwan Akib, M. Pd, selaku Rektor dan Dr. H. Mahmud
Nuhung, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
vii
3. Kedua orang tua saya, H. Abd. Majid BA. dan Hj. Hartatiah BA,
terimakasih yang tak terhingga atas segala limpahan kasih sayangnya,
dukungan moril, dan doa restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh, dan seluruh
staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Jurusan Manajemen yang telah
begitu banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini..
5. Kepada teman-teman seperjuangan terima kasih atas dukungannya selama
ini dan teman-temanku yang tidak bisa kusebut satu per satu dan semua
yang telah membantuku selama ini, semoga apa yang kita dapatkan
menjadi hal yang berguna baik di masa sekarang maupun nanti.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
seperti pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun senantiasa penulis tunggu demi kesempurnaan karya-
karya mendatang. Akhirnya penulis mohon maaf jika selama proses perkuliahan
ada pihak-pihak yang tersakiti, semoga pintu maaf senantiasa terbuka bagiku.
Terima kasih sekali lagi kepada semua yang telah memberikan bantuan selama
proses studi, karena setiap interaksi yang terjadi adalah proses belajar.
Makassar , Oktober 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Ahmad Fairuz Majid 2016. Pengaruh Analisis Arus Kas Operasi Terhadap
Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-
2014. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Investor dalam menanamkan modalnya selalu mengharapkan return
saham yang tinggi. Oleh karena itu para investor harus dapat menilai perusahaan
mana yang memiliki kinerja baik, sehingga return sahamnya juga tinggi. Laporan
keuangan, khususnya yang berkaitan dengan informasi perubahan arus kas operasi
perusahaan, merupakan salah satu informasi penting yang dapat digunakan oleh
investor untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan adalah
memberikan bukti empiris berkaitan dengan pengaruh arus kas operasi terhadap
return saham.
Data-data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan dalam Indonesia Stock
Exchange (IDX). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode pengamatan tahun 2011-2014. Tercatat
dari 30 perusahaan menjadi anggota populasi, namun hanya sebanyak 5
perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Teknik analisis regresi sederhana
dilakukan guna menguji hipotesis yang ada.
Hasil penelitian ini adalah bahwa variabel bebas yang digunakan yaitu
variabel arus kas operasi yang telah diteliti tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci : Arus Kas Operasi dan Return Saham.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
2.1 Arus Kas ............................................................................................ 7
2.2 Return Saham .................................................................................... 17
2.3 Pasar Modal ....................................................................................... 18
2.4 Jakarta Islamic Index ........................................................................ 20
2.5 Kerangka Pikir ................................................................................... 22
2.6 Hipotesis ............................................................................................ 24
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 25
3.1 Lokasi dan Jangka Waktu Penelitian................................................. 25
x
3.2 Jenis Penelitian .................................................................................. 25
3.3 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ........................................ 25
3.4 Populasi dan Sampel ......................................................................... 26
3.5 Definisi Operasional Variabel ........................................................... 27
3.6 Metode Analisis ................................................................................. 29
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PENELITIAN ................ 30
4.1 Gambaran Objek Penelitian............................................................... 30
4.2 Gambaran Profil Perusahaan Sampel ................................................ 31
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 36
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 36
5.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ..................................... 36
5.1.2 Analisis Regresi Sederhana ....................................................... 42
5.1.3 Uji Hipotesis .............................................................................. 43
5.2 Pembahasan ....................................................................................... 44
5.2.1 Pengaruh arus kas operasi terhadap return saham..................... 45
BAB VI. PENUTUP .......................................................................................... 46
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 46
6.2 Saran .................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 48
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Daftar sampel penelitian ................................................................................. 26
2. Perkembangan AKO PT. Astra Internasional Indonesia Tbk ......................... 35
3. Perkembangan AKO PT. Unilver Tbk ............................................................ 36
4. Perkembangan AKO PT. Kalbe Farama Tbk .................................................. 37
5. Perkembangan AKO PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk.......................... 37
6. Perkembangan AKO PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk ............................. 38
7. Data arus kas operasi perusahaan manufaktur tahun 2011-2014 .................... 39
8. Data return saham perusahaan manufaktur tahun 2011-2014 ........................ 40
9. Hasil output SPSS : Analisis Regresi Linier Sederhana ................................. 41
10. Hasil Uji t ...................................................................................................... 42
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Bank Indonesia Jakarta Islamic Index merupakan salah satu
cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan
informasi yang berkaitan dengan investasi syari’ah. Langkah ini diambil berkaitan
dengan semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air
yang dikelolah berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.
Lembaga pasar modal sebagai penyedia modal merupakan pelengkap di
sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga
pembiayaan yang menyediakan modal. Pasar modal memberikan jasanya yaitu
menjembatani hubungan antara pemilik dana (investor) dengan peminjam dana
(emiten). Para pemodal meminta instrumen pasar modal untuk keperluan investasi
portofolionya sehingga pada akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan
(Supranto, 2004).
Pasar modal menurut Sukojo (2001) adalah pasar untuk dana jangka
panjang dimana saham biasa, saham preferen dan obligasi diperdagangkan. Pasar
modal sebagai sarana mobilitas dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai
sektor yang membutuhkan, memainkan peranan penting dalam perekonomian.
Bagi perusahaan, keberadaan pasar modal akan menambah pilihan dalam
memenuhi kebutuhan dana khususnya dana dalam jangka panjang, sehingga
keputusan perusahaan dalam pembelanjaan semakin bervariasi dan struktur modal
perusahaan menjadi lebih optimal. Bagi investor keberadaan pasar modal akan
2
memperbanyak pilihan investasi sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan
keuntungan semakin terbuka.
Keputusan investor adalah reaksi atas informasi yang diterima investor.
Dengan kata lain, reaksi pasar pasti mencerminkan reaksi investor atas suatu
informasi yang diterimanya. Reaksi pasar bisa berupa perubahan harga atau
volume perdagangan saham suatu pengumuman yang tidak membawa informasi
baru tidak akan mengubah kepercayaan investor, sehingga mereka tidak akan
melakukan perdagangan itu artinya bahwa suatu informasi dianggap informatif
jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para pengambil keputusan.
Adapun informasi yang baru itu akan membentuk suatu kepercayaan baru
dikalangan investor. Kepercayaan baru itu dapat mengubah volume perdagangan
saham. Jadi, pemanfaatan instrumen volume perdagangan saham hanya untuk
menunjukkan bahwa benar-benar terjadi respon dari para pelaku pasar terhadap
informasi baru yang masuk kedalam pasar. Mengenai informasi baru ini, tentu
saja informasi yang relevan dengan kepentingan pelaku pasar, dan tentu saja itu
adalah return saham. Dalam konteks penelitian ini volume perdagangan saham
hanya sebatas menunjukkan respon dari para pelaku pasar terhadap informasi
yang masuk kedalam pasar. Perhatian besar para investor terhadap subtansi
laporan arus kas ditunjukkan oleh pergerakan volume perdagangan saham
(perusahaan jumlah kegiatan perdagangan di pasar modal ) sebagai respon para
investor atas informasi arus kas tersebut sehingga mereka melakukan
perdagangan.
3
Informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan
salah satu jenis informasi yang paling mudah didapatkan dibanding alternatif
informasi lainnya. Laporan keuangan sudah cukup menggambarkan sejauh mana
perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah dicapainya.
Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya di bagi
dalam empat laporan keuangan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas, perubahan modal. Laporan keuangan dimaksudkan disini adalah laporan
keuangan yang sudah diaudit yang dipublikasikan perusahaan setiap akhir periode
akuntansi.
Melli Atik Wahyuni (2008) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham (studi kasus pada perusahaan di Jakarta Islamic Index)”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah perubahan volume
perdagangan saham dipengaruhi oleh komponen variabel aktivitas arus kas,
seberapa besar pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham. Alat analisis
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode
asumsi klasik model Ordinary Least Square (OLS). Variabel dependent dalam
penelitian ini adalah volume perdagangan saham yang diukur dengan Trading
Volume Activity (TVA). Hasil penelitian ini bahwa arus kas dari aktivitas operasi
investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan
saham sedangkan pada arus kas pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap
volume perdagangan saham.
4
Penelitian Irwin Lah Nidi Fitra (2007) yang menguji tentang “Pengaruh
Informasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta” membuktikan bahwa arus kas
operasi dan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume
perdagangan saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham
Penelitian ini akan berbeda dengan penelitian terdahulu dalam beberapa
hal, yaitu obyek penelitian mengambil perusahaan manufaktur yang sahamnya
tergabung dalam Jakarta Islamic Index. Alat uji statistik yang digunakan adalah
analisis regresi linier sederhana. Jakarta Islamic Index adalah index terbaru di
Bursa Efek Indonesia, dimana indeks ini memasukkan hanya saham-saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syari’at Islam. Jakarta Islamic Index
menawarkan alternatif baru investasi saham yang halal atau sesuai dengan syari’at
Islam kepada masyarakat. Melihat masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah
muslim dan terlebih lagi dengan mulai diterimanya sistem ekonomi syari’ah di
dunia bisnis Indonesia, maka manajemen Bursa Efek Indonesia yakin saham-
saham Jakarta Islamic Index akan menjadi saham–saham yang marketabel di
dunia pasar modal Indonesia. Diberlakukannya Jakarta Islamic Index di Bursa
Efek Indonesia diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang termotivasi untuk
berinvestasi saham. Hal ini adalah alasan penulis tertarik meneliti Jakarta Islamic
Index. Disamping meninjau praktek pasar modal syariah karena ternyata ada
beberapa praktek pasar modal syariah yang tidak sesuai syarat maupun yang
sempat rentan terhadap pelanggaran syariat, misalnya mempunyai aturan rasio
5
keuangan dalam efek syariah yang total utang yang berbasis bunga dibandingkan
dengan total ekuitas tidak lebih dari 45% (Alvuria Syarifa Fauzia, 2015).
Diharapkan penelitian ini akan mampu menjawab pertanyaan mengenai bukti
bahwa informasi yang terkandung di dalam laporan arus kas memberikan peranan
yang sangat penting di pasar modal yang tercermin lewat reaksi pasar berupa
return saham. Akhirnya penulis memberikan judul penelitian ini “Analisis
Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Perusahaan
Manufaktur Dalam Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014’’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan, permasalahan
yang penulis perlu diteliti adalah “Apakah arus kas operasi berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas operasi terhadap return
saham perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penulisan dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
bagi semua pihak, baik penulis, bagi akademis, maupun bagi peneliti
selanjutnya, terlebih dalam bidang keuangan. Manfaat dari penelitian ini antara
lain :
6
1.3.2.1 Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
pengatahuan dalam menganalisis arus kas operasi perusahaan manufaktur
yang tergabung di dalam Jakarta Islamic Index dan merupakan media
pembanding antara teori yang telah diperoleh dari literatur dan perkuliahaan
dengan aplikasinya pada perusahaan tempat diadakan penelitian.
1.3.2.2 Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengatahuan
dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
1.3.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
mahasiswa lainnya yang ingin meneliti penganalisaan arus kas operasi pada
perusahaan manufaktur yang tergabung di dalam Jakarta Islamic Index ,
dan menambah ilmu pengatahuan dan informasi mengenai laporan
keuangan arus kas.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arus Kas
2.1.1 Pengertian Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan
kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap karena itu kas sangat penting
dalam kelangsungan aktivitas perusahaan, sehingga memerlukan perhatian
khusus, karena pengelolaan kas yang kurang efektif dapat menyebabkan
kelebihan dalam kas. Manajemen harus mendayagunakan kas, khususnya kas
atau uang yang sementara menganggur dan tidak digunakan untuk
melaksanakan kegiatan normalnya, hal ini diperlukan untuk menghindari
resiko rugi.
Menurut Harahap (2010) pengertian kas adalah uang dan surat
berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya
yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas;
b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat;
c. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga.
Menurut Martono dan Harjito Agus, D. (2007) pengertian kas adalah
salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid)
dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut
misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap,
8
membayar hutang, membayar deviden, dan transaksi lain yang diperlukan
perusahaan”.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kas adalah
jenis aktiva yang paling likuid bagi perusahaan dan merupakan sejumlah dana
yang dipersiapkan untuk membiayai aktivitas perusahaan.
2.1.2 Pengertian Arus Kas
Keberadaan kas dalam suatu perusahaan dapat dilihat sebagai suatu
aliran (arus kas).
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) definisi arus kas adalah arus masuk
dan arus keluar kas atau setara kas.
Dari definisi tersebut diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas
yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam perkiraan kas selama
suatu periode tertentu.
Menurut Martono dan Harjito Agus, D. (2007) pengertian arus kas
masuk dan arus kas keluar adalah aliran kas masuk (cash inflow) merupakan
aliran sumber-sumber dari mana kas diperoleh, sedangkan aliran kas keluar
(cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran-pembayaran.
Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow)
masing-masing terbagai dua bagian, yaitu: bersifat rutin dan tidak rutin.
2.1.2.1 Arus Kas Masuk
a. Bersifat Rutin
9
Penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, peneriman piutang
yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan,
dan lain-lain.
b. Bersifat tidak Rutin
Penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham,
penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain-lain.
2.1.2.1 Arus Kas Keluar
a. Bersifat Rutin
Pembelian bahan baku dan bahan pembantu, membayar upah dan
gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak Rutin
Pembelian aktiva tetap, pembayaran angsuran utang, pembayaran
deviden, dan lain-lain.
Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo
kas yang akan bertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah saldo kas perusahaan akan
meningkat apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit
dapat terkumpul lebih besar dari pada arus kas keluar untuk bahan mentah,
tenaga kerja, dan biaya lainnya.
Makin besar jumlah kas perusahaan berarti perusahaan mempunyai
resiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi kewajibannya. Tetapi tidak
berarti bahwa perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang besar,
10
karena semakin besar jumlah kas akan semakin besar uang kas yang
menganggur.
2.1.3 Pengertian Laporan Arus Kas
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan
evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta
keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan
harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan. Agar
menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk
ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti
dalam bentuk kas. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai
jumlah kas yang lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah keuntungan yang
dilaporkan dalam buku.
Menurut Harahap (2010), mengemukakan bahwa laporan arus kas
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan
transaksi pada kegiatan : operasi, pembiayaan dan investasi.
Menurut Astuti Dewi (2004) laporan arus kas adalah laporan arus kas
atau statement of cash mengungkapkan informasi mengenai arus kas di masa
yang lampau maupun arus kas yang dianggarkan.
11
Menurut Munawir, S. (2004) laporan arus kas adalah laporan
perubahan kas (cash flow statement) atau laporan dan penggunaan kas disusun
untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-
sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu
laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan pada kas masuk dan
kas keluar perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas berisi
informasi mengenai sumber dan penggunaan kas yang digunakan untuk
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
2.1.4 Kegunaan Arus Kas
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari
laporan arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. informasi tersebut
meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan
karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang
berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam
asset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
12
Adapun kegunaan arus kas menurut Harahap (2010), yaitu dapat
mengetahui:
a. Kemampuan perusahaan merencanakan dan mengontrol arus kas masuk
dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu;
b. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih
perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen di masa yang akan
datang;
c. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari
sumber kekayaan perusahaan;
d. Kemampuan perusahaan untuk memasukan kas ke perusahaan dimasa
yang akan datang;
e. Alas an perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan
dan pengeluaran kas;
f. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya
terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
2.1.5 Klasifikasi Arus Kas
Arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas berbeda yaitu
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai
berikut :
2.1.5.1 Aktivitas Operasi
Definisi aktivitas operasi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002)
adalah :
13
“Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan
maerupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan”.
Aktivitas operasi meliputi seluruh transaksi yang mempengaruhi
aktiva lancar dan utang lancar. Jumlah kas yang berasal dari aktivitas
operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman. Memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden,
dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan
dari luar.
Aktivitas operasi meliputi kegiatan operasional suatu perusahaan yang
mengakibatkan perubahan kas yang pada umumnya berasal dari transaksi
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Aktivitas operasi meliputi kegiatan operasional suatu perusahaan yang
mengakibatkan perusahaan kas yang pada umumnya berasal dari transaksi
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Beberapa contoh arus kas dalam aktivitas operasi adalah :
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa ;
b. Penerimaan kas dari royalita, fees, komisi, dan pendapatan lain;
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d. Pembayaran gaji dan upah karyawan;
14
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi
lainnya;
f. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
2.1.5.2 Aktivitas Investasi
Definisi aktivitas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) adalah
aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak terwujud,
dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peraltan, aktiva
tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;
c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain; dan
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
15
2.1.5.3 Aktivitas Pendanaan
Definisi aktivitas pendanaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2002) adalah aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman perusahaan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan pengungkapan
terpisah sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa
depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
adalah :
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan;
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya;
d. Pelunasan pinjaman; dan
e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesse) untuk mengurangi
saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayan
(finance lease).
2.1.6 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Menurut Skousen Fred (2009) dua metode yang dapat digunakan
untuk menghitung dan melaporkan jumlah arus kas bersih dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yaitu :
16
2.1.6.1 Metode Langsung
Pada dasarnya adalah pemeriksaan kembali setiap pos (atau akun)
laporan laba rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang
diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut, dan cara terbaik
untuk melakukan metode langsung adalah mengurutkan secara sistematis
daftar pos-pos dilaporan laba rugi dan menghitung berapa banyak kas yang
terkait dengan setiap pos.
2.1.6.2 Metode tidak Langsung
Dengan metode tidak langsung, laporan arus kas dimulai dengan laba
bersih, yang memasukkan pengaruh bersih dari seluruh laporan laba rugi,
dan kemudian melaporkan penyesuaian yang diperlukan untuk mengubah
seluruh akun laporan laba rugi menjadi angka-angka arus Kas. Hanya
penyesuaian saja yang dilaporkan. Seperti halnya dengan metode langsung,
cara terbaik untuk menampilkan metode tidak langsung adalah dengan
melihat laporan laba rugi akun demi akunnya.
Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas
berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari
kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar.
Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional
ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan
laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta
17
lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Arus kas
yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari
berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas
untuk berbagai kegiatan operasional.
Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut
jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan
pengeluara kas.
Perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung
terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu
baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama
penyajiannya.
2.2 Return Saham
Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan
return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi,
tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Jadi semua investasi
mempunyai tujuan utama mendapatkan return.
2.2.1 Pengertian Return Saham
a. Menurut Jogiyanto (2009), return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi.
b. Menurut Mohammad Samsul (2006), return adalah pendapatan yang
dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan
investasi dalam saham ini merupakan keuntungan yang diperoleh dari
18
jual beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi
disebut capital loss.
c. Menurut Brigham dan Houston (2006), return atau tingkat pengembalian
adalah selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah yang
diinvestasikan, dibagi dengan jumlah yang diinvestasikan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa return saham
merupakan tingkat pengembalian berupa imbalan yang diperoleh dari hasil
jual beli saham.
2.2.2 Jenis-jenis Return Saham
Menurut Jogiyanto (2009), return saham dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
2.2.2.1 Return realisasian
Return realisasian merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis.
2.2.2.2 Return ekspektasian
Return ekspektasian adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor dimasa mendatang.
2.3 Pasar Modal
2.3.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana
jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang
adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti
sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat
19
efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek
(stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan
penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang
diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga
komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right
(right issue), dan waran (warrant).
Pengertian pasar modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001)
“Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang
atau pun modal sendiri.”
Menurut Widoatmodjo (2012) “Pasar modal dapat dikatakan pasar
abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu
dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun”. Sedangkan
menurut jurnal ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008) “Pasar yang
efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan
merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat”.
2.3.2 Fungsi Pasar Modal
2.3.2.1 Sebagai Sarana Penambah Modal bagi Usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke
pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum,
perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
20
2.3.2.2 Sebagai Sarana Pemerataan Pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan
memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
2.3.2.3 Sebagai Sarana Peningkatan Kapasitas Produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal,
maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
2.3.2.4 Sebagai Sarana Penciptaan Tenaga Kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan
berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan
kerja baru.
2.3.2.5 Sebagai Sarana Peningkatan Pendapatan Negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui
pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
2.3.2.6 Sebagai Indikator Perekonomian Negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang
semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
2.4 Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan
21
dengan investasi syari’ah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin
merebaknya pengembangan ekonomi umat islam terutama ditanah air yang
dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah. Jakarta Islamic Index merupakan
subset dari index harga saham (IHS) yang diluncurkan pada tanggal 1 Juli 2000
dan menggunakan 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100).
Jakarta Islamic Index menjadi tolak ukur bagi investasi saham secara
syari’ah di pasar modal. Juga sebagai sarana untuk meningkatkan investasi di
pasar modal secara syari’ah dan meningkatkan kepercayaan para investor untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syari’ah.
Adapun kriteria yang ditetapkan berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah
Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum
penerapan prinsip syari’ah dan pedoman umum pasar modal adalah saham yang
masuk dalam indeks syari’ah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak
bertentangan dengan syari’ah seperti :
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
b. Menyelenggarakan jasa keuangan dengan konsep ribawi, jual beli risiko
yang mengandung gharar dan atau maysir.
c. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, menyediakan:
1. Barang atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi)
2. Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan DSN-MUI
3. Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat
22
d. Melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat (nisbah) hutang
perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya,
kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyari’ahannya oleh DSN-MUI.13
Saham-saham yang dipilih dapat masuk indeks syari’ah sebagai
berikut:
a. Saham dari emiten yang tidak bertentangan dengan syari’ah dan telah
dilisting minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk dalam
10 besar kapitalisasi.
b. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham.
c. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30
saham.
d. Evaluasi terhadap komponen index dilakukan setiap 6 bulan sekali.
2.5 Kerangka Pikir
Untuk mencukupi kebutuhan modal yang semakin banyak tanpa harus
merasa terbebani suatu “ikatan” tertentu seperti yang terdapat pada pinjaman atau
hutang, maka diciptakanlah suatu cara yaitu penerbitan saham (go public) lewat
pasar perdana dengan serangkaian prosedur yang telah ditentukan (hanya untuk
perusahaan-perusahaan berbentuk perseroan terbatas/PT).
Selanjutnya perlu diingat bahwa salah satu hal yang harus
diperhitungkan oleh setiap orang yang ingin berinvestasi saham adalah besarnya
return dan resiko, yang relevan dengan kebutuhanya. Setiap investor harus
mempertimbangkan tingkat return yang ingin diraihnya pada tingkat resiko yang
siap ditanggungnya. Untuk itu maka dibutuhkan analisis yang mendalam, dalam
23
hal ini analisis investasi. Analisis investasi pada dasarnya terdiri atas analisis
fundamental dan analisis teknikal. Dari proses analisis itu nantinya akan
dihasilkan keputusan yang tepat dalam berinvestasi saham, sehingga tujuan
investasi bisa tercapai.
Diatas telah dijelaskan bahwa analisis investasi adalah merupakan
suatu proses, sedangkan out putnya adalah keputusan investasi yang tepat,
kemudian banyak ahli yang menerangkan bahwa yang menjadi input bagi proses
analisis itu adalah informasi. Salah satu sumber informasi utama yang sangat
dibutuhkan investor adalah laporan keuangan perusahaan. Jenis-jenis laporan
keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya dibagi dalam empat laporan
keuangan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas. Laporan keuangan dimaksudkan disini adalah laporan keuangan
yang sudah diaudit yang dipublikasikan perusahaan setiap akhir periode
akuntansi.
Didasari oleh uraian-uraian diatas terutama uraian mengenai
pentingnya laporan arus kas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengaruh arus kas operasi terhadap return saham perusahaan manufaktur
yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Arus Kas
Operasi (X)
Return
saham (Y)
24
2.6 Hipotesis
Terdapat pengaruh yang signifikan arus kas operasi terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Jangka Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Bursa Efek Indonesia Kantor Wilayah Makassar
jalan Dr. Sam Ratulangi dan jangka waktu penelitian selama 2 bulan mulai bulan
maret sampai april 2016.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu berusaha mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena
manusia (Sukmadinata 2006).
Fenomena-fenomena yang ada disajikan secara apa adanya berdasarkan
hasil survei.
3.3 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan,
yaitu arus kas operasi dan return saham serta dokumentasi dokumen lainnya yang
dibutuhkan seperti Jakarta Islamic Index dan emiten yang tergabung dalam Bursa
Efek Indonesia.
Instrumen penelitian yang dilakukan adalah berupa pencatatan serta
dilakukan evaluasi terhadap semua data yang dibutuhkan penelitian ini.
25
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang masuk atau terdaftar dalam
Jakarta Islamic Index (JII) dalam hal ini Bursa Efek Indonesia (Indonesia
Stock Exchange) pada tahun 2011-2014 berjumlah 30 daftar saham (terlampir).
3.4.2 Sampel
Berdasarkan pada populasi yang ada maka perusahaan yang dijadikan
sampel adalah sejumlah 5 daftar saham dengan cara pengambilan sampel
secara purposive sampling. Menurut Arikunto (2010) purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel didasarkan pada tujuan tertentu dengan
memperhatikan ciri-ciri dan karakteristik populasi. Perusahaan yang dipilih
sebagai sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Perusahaan tersebut termasuk dalam kelompok perusahaan manufaktur
yang sahamnya tergabung dalam di Jakarta Islamic Index Bursa Efek
Indonesia sejak tahun 2011 sampai 2014.
b. Perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangan setiap tahun selama
tahun pengamatan 2011-2014, dengan dasar periode tahun kalender yang
berakhir tanggal 31 Desember.
c. Perusahaan tersebut mempunyai data yang lengkap tentang arus kas
operasi dan harga saham selama tahun 2011-2014.
d. Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan audit dan mencantumkan
tanggal publikasi laporan keuangan.tahun 2011-2014.
26
Jumlah sampel perusahaan manufaktur memenuhi kriteria sebanyak 5 perusahaan
yang sahamnya tergabung dalam di Jakarta Islamic Index Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2014. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut.
Tabel 1. Perusahaan menurut kriteria sampel.
No Kode Nama Emiten
1 ASII Astra Internasional Tbk
2 UNVR Unilever Indonesia Tbk
3 KLBF Kalbe Farma Tbk
4 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
5 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
Sumber: Indonesia Stock Exchange
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional merupakan penentuan construct sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan
dalam mengoperasikan construct sehingga memungkinkan peneliti yang sama
atau mengembangkan cara pengukuran yang lebih baik. Dalam penelitian ini,
variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas arus kas operasi (X) dan
variabel terikat return saham (Y). Pengukuran variabel-variabel penelitian tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
3.5.1 Arus Kas Operasi (X1)
Arus kas dari aktivitas operasi adalah jumlah arus kas yang berasal
dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari
operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan dari luar. Dalam penelitian ini arus kas operasi dihitung sebagai
“perubahan arus kas operasi” ( Triyono dan Hartono, 2000) yaitu selisih antara
27
kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) kegiatan operasional periode
sekarang (t) dikurangi kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) kegiatan
operasional periode sebelumnya (t-1), dibagi dengan kas yang diperoleh dari
(digunakan untuk) kegiatan operasional periode sebelumnya (t-1). Dimana
rumusnya ditunjukkan sebagai berikut:
Keterangan:
AKO = Perubahan arus kas operasi
AKOi,t = Arus kas operasi ke-i pada periode t
AKOi,t-1 = Arus kas operasi ke-i pada periode t-1
3.5.2 Return Saham (Y)
Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas
investasi yang dilakukannya (Pradhono dan Yulius, 2004). Konsep return
saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah selisih antara harga saham
periode sekarang (t) dengan harga saham periode sebelumnya (t-1), dibagi
dengan harga saham periode sebelumnya (t-1). Return saham yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total rata-rata return saham bulanan dalam
periode pengamatan. Return saham ini dapat dihitung dengan rumus
(Jogiyanto, 2003) :
28
Keterangan:
Rit = Return saham
Pit = Harga saham i pada periode t
Pit-1 = Harga saham i pada periode t sebelumnya
3.6 Metode Analisis
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka seluruh variabel
diterjemahkan atau dideskripsikan sesuai data yang terkumpul, lalu variabel yang
diperhatikan dihubungkan untuk mengatahui pengaruh dan kekuatan
hubungannya. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap
keterkaitan kedua variabel yang diperhatikan dengan menggunakan peralatan
statistik, yakni yang terdapat dalam aplikasi excel. Hasil perolehan data
selengkapnya akan diolah dalam rangka pengambilan keputusan.
29
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
Perusahaan Manufaktur merupakan kelompok emiten terbesar dari
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karakteristik utama
perusahaan Manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi
melalui suatu proses produksi. Oleh karena itu aktivitas perusahaan sekurang-
kurangnya mempunyai tiga kegiatan utama yaitu:
a. Kegiatan untuk memperoleh / menyimpan output atau bahan baku.
b. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi / perakitan atas bahan baku menjadi barang
jadi.
c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi.
Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan
perusahaan pada industri manufaktur.
Dari segi produk yang dihasilkan, aktivitas industri manufaktur dewasa
ini mencakup berbagai jenis usaha, antara lain yaitu:
4.1.1 Industri Dasar dan Kimia
a. Industri semen.
b. Industri keramik, misalnya ubin keramik, alat-alat seniter dari keramik, dll.
c. Industri porselen, misalnya ubin porselen.
d. Industri kaca.
30
e. Industri logam, misalnya alumunium, pembuatan aliran pipa baja, besi beton,
baja, kawat baja, perlengkapan dari logam, batangan tembaga, kemasan
kaleng, dll.
f. Industri kimia, misalnya sorbitol, polypropylene, alkyl benzene, dll.
g. Industri plastik dan kemasan, misalnya kemasan plastik, kemasan fleksibel,
dll.
h. Industri pakan ternak, misalnya pellet, chips, dll.
i. Industri plup dan kertas.
4.1.2 Aneka Industri
a. Industri mesin dan alat berat.
b. Industri otomotif dan komponennya.
c. Industri perakitan (assembling).
d. Industri tekstil dan garmen.
e. Industri sepatu dan alas kaki lain.
f. Industri kabel, misalnya kabel listrik dan kabel telepon (elektrik).
g. Industri barang elektronika.
4.1.3 Industri Makanan dan Minuman
a. Industri rokok.
b. Industri farmasi.
c. Industri kosmetik
4.2 Gambaran Profil Perusahaan Sampel
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan tersebut termasuk dalam
kelompok perusahaan manufaktur yang secara konsisten menjadi komponen
31
Jakarta Islamic Index (JII) dan menerbitkan laporan keuangan tahunan selama
periode 2011-2014. Berdasarkan kriteria hanya ada 5 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Profil dari 5 perusahaan sampel dapat dilihat dalam
berikut ini:
4.2.1 Astra Internasional Tbk
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama
PT Astra Internasional Incorporated. Dalam perjalanannya pada tahun 1990
perusahaan mengubah namanya menjadi PT Astra Internasional Tbk.
Perusahaan ini bergerak dalam otomotif dan komponennya, perdagangan
umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, dan jasa
konstruksi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan
dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan
penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait pengembangan
perkebunan, jasa keuangan dan tekhnologi informasi. Perseroan berdomosili di
Jakarta dengan kantor pusat di gedung ADMI Jalan Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II Jakarta dan kantor operasional Jalan Ir. Juanda no.22 Jakarta.
4.2.2 Unilever Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia, Tbk (Perusahaan) didirikan pada 5 Desember
1933. Kegiatan utama perseroan meliputi bidang pembuatan, pemasaran dan
distribusi barang-barang konsumsi meliputi: sabun, deterjen, margarin,
makanan berinti susu, es krim, minuman dengan bahan pokok teh dan produk
kosmetik. Kantor perseroan berlokasi di Jl. Gatot Subroto Kav-15, Jakarta,
32
sedangkan perseroan memiliki pabrik berlokasi di Jl. Kawasan Jababeka 9
Blok D, Jalan Raya Jababeka Blok O, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,
Bekasi dan Jalan Raya Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan Industri
Rungkut, Jawa Timur. Go Public pada tanggal 11 Januari 1982 dengan harga
penawran Rp. 3.175,- /lembar
4.2.3 Kalbe Farma Tbk
PT. Kalbe Farma, Tbk didirikan didirikan di Indonesia dalam
kerangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No. 6
Tahun 1968 yang telah diubah menjadi Undang-Undang No. 11 tahun 1970
berdasarkan Aktiva Notaris Raden Imam Soeselo Prawirokusumo No. 3
tanggal 10 September 1966. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, PT. Kalbe Farma Tbk mempunyai ruang lingkup usaha antara lain
usaha dalam industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia
dan hewan). Saat ini PT. Kalbe Farma Tbk mempunyai kegiatan utama, yaitu
bergerak dalam produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan
berkedudukan di Jakarta, dimana kantor pusatnya berada di Jalan MH.
Thamrin, Blok A-3, Lippo Cikarang, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi
secara komersial tahun 1966.
4.2.4 Indocement Tunggal Prakasa Tbk
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, didirikan pada tanggal 16
Januari 1985. Saat ini perusahaan bergerak dalam beberapa bidang usaha yang
meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap
33
pakai, serta tambang agregat. Usaha semen meliputi operasi dari dua belas (12)
pabrik yang berlokasi di tiga lokasi berbeda, yaitu sembilan pabrik semen
terpadu di Citeureup - Bogor, dua pabrik semen terpadu di Palimanan -
Cirebon dan satu pabrik semen terpadu di Tarjun - Kalimantan Selatan, dengan
jumlah keseluruhan kapasitas produksi sekitar 17,1 juta ton semen per tahun.
Sedangkan usaha pabrikasi beton siap pakai dan tambang agregat meliputi
operasi dari empat anak perusahaan. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di
Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71, Jakarta
Perusahaan mulai listing di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 5 Desember 1989.
4.2.5 Semen Indonesia (Persero) Tbk
Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu bernama Semen Gresik
(Persero) Tbk) (SMGR) didirikan 25 Maret 1953 dengan nama “NV Pabrik
Semen Gresik” dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 07 Agustus
1957. Kantor pusat SMGR berlokasi di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur
dan kantor perwakilan di Gedung The East, Lantai 18, Jl. DR Ide Anak Agung
Gde Agung Kuningan, Jakarta 12950 – Indonesia. Pabrik semen SMGR dan
anak usaha berada di Jawa Timur (Gresik dan Tuban) , Indarung di Sumatera
Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan an Quang Ninh di Vietnam. Pemegang
saham pengendali Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik
Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 51,01%. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMGR meliputi berbagai
kegiatan industri. Jenis semen yang hasilkan oleh SMGR, antara lain: Semen
Portland (Tipe I, II, III dan V), Special Blended Cement, Portland Pozzolan
34
Cement, Portland Composite Cement, Super Masonry Cement dan Oil Well
Cement Class G HRC. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak di
industri semen. Hasil produksi Perusahaan dan anak usaha dipasarkan didalam
dan diluar negeri. Pada tanggal 04 Juli 1991, SMGR memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
SMGR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 40.000.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08
Juli 1991.
35
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah arus kas
operasi (AKO) sedangkan variabel dependen meliputi return saham.
5.1.1.1 Analisis Deskriptif Tentang Arus Kas Operasi
Arus kas operasi merupakan arus kas yang digunakan untuk mendanai
kegiatan operasional perusahaan pada suatu periode tertentu. Berikut ini
adalah nilai total arus kas operasi perusahaan selama periode tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 pada perusahaan yang masuk dalam emiten
manufaktur pada JII.
Tabel 2
Perkembangan Arus Kas dari Aktivitas Operasi (AKOp) pada PT.
ASTRA INTERNASIONAL INDONESIA Tbk Tahun 2011-2014
No. Tahun AKO Perkembangan(%)
1 2011 10.011.000.000.000 -
2 2012 8.932.000.000.000 -10,78
3 2013 21.250.000.000.000 137,91
4 2014 14.963.000.000.000 -29,59
Jumlah 55.156.000.000.000 97,54
Rata-rata 13.789.000.000.000 32,51
Sumber : Laporan Keuangan Diolah 2016
36
Berdasarkan tabel 2 tersebut, perkembangan arus kas operasi PT.
Astra Internasional Indonesia Tbk pada tahun 2011 sampai pada tahun 2012
mengalami penurun sebesar -10.78 %, tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 137.91 % dan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -29.59 %
dan juga dapat dilihat dari perkembangan rata-ratanya sebesar 32,51 %. Hal
ini menunjukkan perkembangan arus kas operasi PT. Astra Internasional
Indonesia Tbk belum maksimal dilihat dari tahun ke tahun yang tidak
menentu perkembangannya.
Tabel 3
Perkembangan Arus Kas dari Aktivitas Operasi (AKOp) pada PT.
UNILEVER Tbk Tahun 2011-2014
No. Tahun AKO Perkembangan(%)
1 2011 5.458.478.000.000 -
2 2012 5.191.646.000.000 -4,89
3 2013 6.241.679.000.000 20,23
4 2014 6.460.230.000.000 3,50
Jumlah 23.352.033.000.000 18,84
Rata-rata 5.838.008.250.000 6,28
Sumber : Laporan Keuangan Diolah 2016
Berdasarkan tabel 3 tersebut, perkembangan arus kas operasi PT.
Unilever Tbk pada tahun 2011 sampai pada tahun 2012 mengalami penurun
sebesar -4.89 %, tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 20.23 % dan
tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 3,50 %. Hal ini menunjukkan
perkembangan arus kas operasi PT. Unilever Tbk cukup maksimal dilihat
dari tahun ke tahun yang terus meningkat.
37
Tabel 4
Perkembangan Arus Kas dari Aktivitas Operasi (AKOp) pada PT.
KALBE FARMA Tbk Tahun 2011-2014
No. Tahun AKO Perkembangan(%)
1 2011 1.473.495.223.306 -
2 2012 1.376.343.990.025 -6,59
3 2013 927.163.654.212 -32,64
4 2014 2.316.125.821.045 149,81
Jumlah 6.093.128.688.588 110,58
Rata-rata 1.523.282.172.147 36,86
Sumber : Laporan Keuangan Diolah 2016
Berdasarkan tabel 4 tersebut, perkembangan arus kas operasi PT.
Kalbe Farma Tbk pada tahun 2011 sampai pada tahun 2012 mengalami
penurun sebesar -6.59 %, tahun 2013 mengalami penurunan sebesar -32.64
% dan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 149.81 % dan juga dapat
dilihat dari perkembangan rata-ratanya sebesar 36,86 %. Hal ini
menunjukkan perkembangan arus kas operasi PT. Kalbe Farma Tbk belum
maksimal dilihat dari tahun ke tahun yang tidak menentu perkembangannya.
Tabel 5
Perkembangan Arus Kas dari Aktivitas Operasi (AKOp) pada PT.
INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA Tbk Tahun 2011-2014
No. Tahun AKO Perkembangan(%)
1 2011 3.883.711.000.000 -
2 2012 5.674.822.000.000 46,19
3 2013 5.419.268.000.000 -4,50
4 2014 5.344.607.000.000 -1,38
Jumlah 20.322.408.000.000 40,31
Rata-rata 5.080.602.000.000 13,44
Sumber : Laporan Keuangan Diolah 2016
38
Berdasarkan tabel 5 tersebut, perkembangan arus kas operasi PT.
Indocement Tunggal Prakasa Tbk pada tahun 2011 sampai pada tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 46.19%, tahun 2013 mengalami penurunan
sebesar -4.50 % dan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -1,38 % dan
juga dapat dilihat dari perkembangan rata-ratanya sebesar 13,44 %. Hal ini
menunjukkan perkembangan arus kas operasi PT. Indocement Tunggal
Prakasa Tbk belum maksimal dilihat dari tahun ke tahun yang tidak
menentu perkembangannya.
Tabel 6
Perkembangan Arus Kas dari Aktivitas Operasi (AKOp) pada PT.
SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk Tahun 2011-2014
No. Tahun AKO Perkembangan(%)
1 2011 4.415.753.320.000 -
2 2012 5.591.864.816.000 26,63
3 2013 6.047.147.495.000 8,14
4 2014 6.721.170.878.000 11,15
Jumlah 22.775.936.509.000 45,92
Rata-rata 5.693.984.127.250 15,31
Sumber : Laporan Keuangan Diolah 2016
Berdasarkan tabel 6 tersebut, perkembangan arus kas operasi PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2011 sampai pada tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 26.63 %, tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 8,14 % dan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar
11,15 %. Hal ini menunjukkan perkembangan arus kas operasi PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk cukup bagus dilihat dari tahun ke tahun yang terus
meningkat dengan rata-rata perkembangan 15,31 %.
39
Tabel 7
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (AKOp) Perusahaan Manufaktur
Komponen JII Tahun 2011-2014
No Kode Tahun
Rata-rata 2011 2012 2013 2014
1 ASII 10.011.000.000.000 8.932.000.000.000 21.250.000.000.000 14.963.000.000.000 13.789.000.000.000
2 UNVR 5.458.478.000.000 5.191.646.000.000 6.241.679.000.000 6.460.230.000.000 5.838.008.250.000
3 KLBF 1.473.495.223.306 1.376.343.990.025 927.163.654.212 2.316.125.821.045 1.523.282.172.147
4 INTP 3.883.711.000.000 5.674.822.000.000 5.419.268.000.000 5.344.607.000.000 5.080.602.000.000
5 SMGR 4.415.753.320.000 5.591.864.816.000 6.047.147.495.000 6.721.170.878.000 5.693.984.127.250
Rata-rata 5.048.487.508.661 5.353.335.361.205 7.977.051.629.842 7.161.026.739.809 6.384.975.309.879
Sumber : Laporan Keuangan Diolah 2016
Berdasarkan data arus kas operasi perusahaan manufaktur komponen
JII dari perusahaan sampel terjadi kenaikan dan penurunan dengan rata-rata
AKOp sebesar Rp 6.384.975.309.879 perusahaan yang memiliki rata-rata
AKOp tertinggi adalah PT. Astra Internasional Indonesia Tbk dengan rata-
rata AKOp sebesar Rp 13.789.000.000.000 dan perusahaan yang memiliki
rata-rata AKOp terendah adalah PT Kalbe Farma Tbk dengan rata-rata
AKOp sebesar Rp 1.523.282.172.147 sedangkan rata-rata AKOp tertinggi
terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp 7.977.051.629.842 dan rata-rata AKOp
terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 5.048.487.508.661.
5.1.1.2 Analisis Deskriptif Tentang Return Saham
Return saham merupakan selisih antara harga saham periode sedang
berjalan dengan periode sebelumnya. Periode yang dimaksud adalah
tahunan. Perhitungan return saham dalam penelitian ini dilakukan setelah
perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan, dengan asumsi bahwa
investor telah mengetahui informasi keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan sehingga dapat diketahui reaksi para investor setelah penerbitan
laporan keuangan tersebut. Berikut ini adalah data return saham perusahaan
40
manufaktur komponen JII selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun
2014 pada perusahaan yang masuk dalam emiten manufaktur.
Tabel 8
Data Return Saham Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2014
No Kode Tahun
Rata-rata 2011 2012 2013 2014
1 ASII 0,357 0,027 -0,105 0,092 0,093
2 UNVR 0,139 0,109 0,247 0,242 0,184
3 KLBF 0,046 0,559 0,179 0,464 0,312
4 INTP 0,069 0,317 -0,109 0,250 0,132
5 SMGR 0,212 0,371 -0,099 0,145 0,157
Rata-rata 0,165 0,277 0,023 0,239 0,176
Sumber : Data sekunder yang diolah 2016
Berdasarkan pengamatan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa perusahaan
yang menghasilkan return tertinngi pada tahu 2011 adalah PT. Astra
Internasional Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.357, pada tahun 2012 adalah
PT. Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar 0.559, pada tahun 2013 adalah PT.
Unilever Tbk yaitu sebesar 0.247, dan pada tahun 2014 adalah PT. Kalbe
Farma Tbk yaitu sebesar 0.464. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan
return terendah pada tahun 2011 adalah PT. Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar
0.046, pada tahun 2012 adalah PT. Astra Internasional yaitu sebesar 0.027,
pada tahun 2013 adalah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yaitu sebesar -
0.099 dan pada tahun 2014 adalah PT. Astra Internasional Tbk yaitu sebesar
0.092.
Berdasarkan tabel 4.2 juga dapat diketahui bahwa pada tahun 2011
total nilai rata-rata return saham yaitu sebesar 0.165, pada tahun 2012 total
nilai rata-rata return saham yaitu sebesar 0.277, pada tahun 2013 total nilai
rata-rata return saham yaitu sebesar 0.023, dan pada tahun 2014 total nilai
rata-rata return saham yaitu sebesar 0.239.
41
5.1.2 Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Dari data penelitian, maka didapat hasil pengolahan data dengan
program SPSS 23, yang tampak pada tabel berikut:
Tabel 9
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,153 ,048 3,214 ,005
AKOp ,070 ,077 ,210 ,912 ,374 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Rit
Sumber: Data sekunder yang diolah 2016
Dari Tabel 9, secara keseluruhan dapat diperoleh persamaan regresi
linier sederhana sebagai berikut :
Y = 0.153 + 0.070 X
Hasil persamaan regresi ini secara keseluruhan menunjukkan hasil
interprestasi sebagai berikut :
1. Konstanta (a) sebesar 0.153.
42
2. Koefisien regresi untuk arus kas operasi sebesar 0.070 dan bertanda positif,
hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Arus Kas Operasi
dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return saham akan mengalami
perubahan sebesar 0.070 dengan arah yang sama.
5.1.3 Uji Hipotesis
5.1.3.1 Uji t
Uji t statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
independen (Ghozali, 2002). Untuk menentukan nilai t statistik tabel,
ditentukan tingkat signifikansi 5%. Apabila tingkat signifikansi kurang dari
5% maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel bebas
dapat menerangkan variabel terikat.
TABEL 10
Hasil Output SPSS : Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,153 ,048 3,214 ,005
AKOp ,070 ,077 ,210 ,912 ,374
a. Dependent Variable: Rit
Sumber: Data sekunder yang diolah 2016
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi, hasilnya menunjukkan
nilai t-hitung 0,912 < t-tabel 1,734 dan sig-t 0,374 > 0,05 yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham.
43
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi, hasilnya menunjukkan
nilai t-hitung 0.912 < t-tabel 1,734 dan signifikan 0,374 > 0,05 yang berarti
arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.
Dari hasil perhitungan koefisien regresi arus kas operasi yang bernilai positif,
maka dapat diperoleh suatu kesimpulan apabila perubahan arus kas dari
aktivitas operasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1-, maka return saham akan
mengalami penurunan sebesar 0.070. Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang
diajukan dalam penelitian ini ditolak. Artinya kandungan informasi laporan
arus kas dari arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-
2014.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rohman (2005) yang
menyatakan bahwa kandungan informasi laporan arus kas memberikan
dukungan yang lemah bagi investor. Demikian halnya, penelitian Wahyuni
(2002) yang menyatakan tidak adanya hubungan antara data arus kas dan harga
saham
Arus kas operasi merupakan faktor fundamental perusahaan yang
dilihat investor sebagai salah satu cara untuk menentukan investasi, namun
selain faktor fundamental juga terdapat faktor teknikal dan faktor-faktor lain
diluar seperti kondisi ekonomi dan politik serta keamanan yang dapat
mempengaruhi return saham namun tidak diteliti. Tidak signifikannya
44
pengaruh variabel arus kas operasi terhadap return saham dimungkinkan
terjadi karena pada periode tahun 2013, memasuki akhir agustus 2013 Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan
penurunan drastis secara berturut-turut. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS mencapai level Rp. 11.000 per USD.
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Luciana dan Dwi
Sulistyowati (2007) yang mengungkapkan bahwa pada periode krisis arus kas
operasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Pengaruh yang tidak signifikan dimungkinkan karena investor tidak
menggunakan informasi arus kas operasi sebagai dasar pengambilan keputusan
berinvestasi.
Para investor sebelum melakukan investasi melihat arus kas dari
aktivitas operasi suatu perusahaan. Karena aktivitas operasi adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan dan merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Kebanyakan perusahaan yang
menjadi sampel penelitian menghasilkan arus kas positif dari aktivitas operasi.
Pada kenyataannya, apabila arus kas negatif dari aktivitas operasi selama
periode tertentu adalah indikator yang pasti dari adanya masalah.
45
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh antara arus kas operasi
terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis deskriptif tentang arus kas operasi berdasarkan data arus kas
operasi perusahaan manufaktur komponen JII terjadi kenaikan dan
penurunan dengan rata-rata AKOp sebesar Rp. 6.384.975.309.879
sedangkan dari return saham juga terjadi kenaikan dan penurunan dengan
rata-rata return sebesar 0.176.
2. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas operasi
(AKOp) terhadap return saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index terlihat dengan perolehan hasil uji t hitung sebesar 0.912 dan
t tabel sebesar 1,734 (0.912 < 1,734) dengan probabilitas sebesar 0,374
atau dengan kata lain nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,374 > 0,05).
6.2 Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebaiknya investor memperhatikan variabel arus kas operasi karena arus kas
operasi merupakan faktor penting dalam menilai kondisi suatu perusahaan
sehingga arus kas operasi juga dapat dijadikan pertimbangan investor dalam
46
berinvestasi, walaupun dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang
signifikan arus kas operasi terhadap return saham.
2. Dalam memprediksi return saham, investor perlu memperhatikan faktor lain
yang berpengaruh terhadap return saham, misalnya Economic Value Added,
residual income, Beta, Book Value To Market Equity, EPS, DER, DPR,
ROA, ROE, dan ROI maupun kondisi ekonomi, sosial, politik dan
keamanan.
3. Dalam penelitian lanjutan dengan tema yang sejenis, diharapkan adanya
penambahan periode pengamatan dan menambah variabel lain yang belum
diteliti, misalnya Economic Value Added, residual income, Beta, Book
Value To Market Equity, DPR, DPS dan lainnya.
47
DAFTAR PUSTAKA
Alvuria Syarifa Fauzia, 2015, Fenomena Pasar Modal Syariah di Industri, Artikel
Ekonomi Islam.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta,
PT.Rineka Cipta.
Astuti Dewi, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta : Penerbit Ghalia
Indonesia.
Brigham and Houston, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali
Akbar Yulianto, Buku satu,Edisi sepuluh, Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Darmadji dan Fakhruddin, 2001, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta : Penerbit
Salemba Emapat.
Ghozali, 2002. Analisis Multivariate. Semarang : Badan Penerbitan UNDIP.
Harahap, 2010, Analisis kritis Laporan keuangan, cetakan ketiga, edisi.1, Jakarta
: Penerbit Raja Grafindo Persada.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akutansi Keuangan, Jakarta : Penerbit
Salemba Empat.
Irwin Lah Nidi Fitra, 2007, Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Luciana dan Dwi Sulistyowati. 2007. Analisa Terhadap Relevansi Nilai Laba,
Arus Kas Operasi, dan Nilai Buku Ekuitas Pada Periode Disekitar
Krisis keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Proceeding
Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan
Bisnis FE Universitas Trisakti Jakarta, 9 Juni 2007.
, 2009, Analisis dan Desain. Yogyakarta : Penerbit Andi OFFSET.
Martono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
dan Harjito Agus, D., 2007, Manajemen Keuangan, Yogyakarta :
Penerbit Ekonis ia.
48
Melli Atik Wahyuni, 2008, Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas
Terhadap Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di
Jakarta Islamic Index),Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
Mohammad Samsul, 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Surabaya :
Erlangga.
Munawir, S., 2004, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : Penerbit Liberty.
Pradhono dan Yulius, 2004, Pengaruh Economic Value added, Residual income,
Earning dan arus kas operasi terhadap return yang diterima oleh
pemegang saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta). Jurnal akuntansi dan Keuangan Vol. 6, No. 2,
November 2004: 140-166.
Rohman, 2005, Pengaruh Langsung dan tidak Langsung Arus Kas dan Laba
terhadap Volume Perdagangan Saham pada Emiten di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 01, No. 02.
Skousen Fred, 2009, Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 16, Buku 2. Edisi
Bahasa Indonesia.Terjemahan Oleh Ali Akbar. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Bandung :
Penerbit CV. Alpha Betha.
Sukmadinata, 2006, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja
Rosdakarya .
Sukojo, 2001, Analisis Kandungan Informasi dan Ketepatan Reaksi Pasar. Jurnal
Widya Manajemen dan Akuntansi. Vol.1, No. 2.
Supranto, 2004, Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan Jakarta : Rineka
Cipta.
Triyono dan Hartono, 2000, Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return
Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 3(1):h:54-67.
Telaumbanua & Sumiyana, 2008, Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar
Modal: Studi Empiris Bursa Efek Indonesia 2004-2006. Jurnal
Manajemen Teori Dan Terapan. Tahun 1, no.3.
Wahyuni, 2002, Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 17, No. 2.
49
Widoatmodjo, 2012, Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan bagi
Pemula, Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo.
RIWAYAT HIDUP
AHMAD FAIRUZ MAJID lahir di Bulukumba, Kecamatan
Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Pada tanggal 18 februari
1994. Buah hati dari pasangan H. Abdul Majid, BA. Dan Hj.
Hartatiah, BA. Merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Pada
tahun 2000 memulai proses pendidikan di SD Negeri Unggulan 221 Tanah Kong-
Kong Kabupaten Bulukumba dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama,
penulis melanjutkan studi di sekolah yaitu SMP Negeri 2 Bulukumba dan tamat
pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan lagi pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi yaitu SMA Negeri 2 Bulukumba dan menyelesaikan
studinya pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis mengikuti seleksi
penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Muhammadiyah Makassar dan lulus
pada Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar pada tahun 2016. Di akhir pendidikan pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, penulis menyusun
skripsi dengan judul :
“Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Perusahaan
Manufaktur Dalam Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2014’’.
Lampiran 2
Data Populasi Perusahaan Manufaktur yang Tergabung dalam JII 2011
Periode 8 Juni 2011 - November 2011
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
5 ASII Astra Internasional Tbk
6 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
7 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk
8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
9 BTEL Bakrie Telecom Tbk
10 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
11 ELTY Bakrieland Development Tbk
12 ENRG Energi Mega Persada Tbk
13 HRUM Harum Energy Tbk
14 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
15 INCO Vale Indonesia Tbk
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
17 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
18 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
19 KLBF Kalbe Farma Tbk
20 KRAS Krakatau Steel Tbk
21 LPKR Lippo Karawaci Tbk
22 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
24 SMCB Holcim Indonesia Tbk
25 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
26 TINS Timah Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 TRAM Trada Maritime Tbk
29 UNTR United Tractors Tbk
30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Periode 7 Desember 2011 - Mei 2012
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
5 ASII Astra Internasional Tbk
6 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
7 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk
8 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
9 ELTY Bakrieland Development Tbk
10 ENRG Energi Mega Persada Tbk
11 HRUM Harum Energy Tbk
12 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
13 INCO Vale Indonesia Tbk
14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
15 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
16 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
17 KLBF Kalbe Farma Tbk
18 KRAS Krakatau Steel Tbk
19 LPKR Lippo Karawaci Tbk
20 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
21 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
22 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
23 SIMP Salim Ivomas Tbk
24 SMCB Holcim Indonesia Tbk
25 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
26 TINS Timah Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 TRAM Trada Maritime Tbk
29 UNTR United Tractors Tbk
30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Data Populasi Perusahaan Manufaktur yang Tergabung dalam JII 2012
Periode 1 Juni 2012 - 30 November 2012
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
5 ASII Astra Internasional Tbk
6 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
7 BKSL Sentul City Tbk
8 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk
9 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
10 ENRG Energi Mega Persada Tbk
11 EXCL XL Axiata Tbk
12 HRUM Harum Energy Tbk
13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
14 INCO Vale Indonesia Tbk
15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
17 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
18 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
19 KLBF Kalbe Farma Tbk
20 LPKR Lippo Karawaci Tbk
21 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
22 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
24 SIMP Salim Ivomas Tbk
25 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
26 TINS Timah Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 TRAM Trada Maritime Tbk
29 UNTR United Tractors Tbk
30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Periode 3 Desember 2012 - 31 Mei 2013
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
5 ASII Astra Internasional Tbk
6 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
7 BKSL Sentul City Tbk
8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
9 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
10 ENRG Energi Mega Persada Tbk
11 EXCL XL Axiata Tbk
12 HRUM Harum Energy Tbk
13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
14 INCO Vale Indonesia Tbk
15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
16 INDY Indika Energy Tbk
17 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
18 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
19 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
20 KLBF Kalbe Farma Tbk
21 LPKR Lippo Karawaci Tbk
22 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
23 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
24 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
25 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
26 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
27 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
28 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
29 UNTR United Tractors Tbk
30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Data Populasi Perusahaan Manufaktur yang Tergabung dalam JII 2013
Periode 3 Juni 2013 - 29 November 2013
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
5 ASII Astra Internasional Tbk
6 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
7 BKSL Sentul City Tbk
8 BMTR Global Mediacom Tbk
9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
10 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
11 EXCL XL Axiata Tbk
12 HRUM Harum Energy Tbk
13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
14 INCO Vale Indonesia Tbk
15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
17 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
18 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
19 KLBF Kalbe Farma Tbk
20 LPKR Lippo Karawaci Tbk
21 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
22 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
23 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
24 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
25 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
26 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 UNTR United Tractors Tbk
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk
30 WIKA Wijaya Karya Tbk
Periode 1 Desember 2013 - 31 Mei 2014
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ASII Astra Internasional Tbk
5 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
6 BMTR Global Mediacom Tbk
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
8 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
9 EXCL XL Axiata Tbk
10 HRUM Harum Energy Tbk
11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
15 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
16 KLBF Kalbe Farma Tbk
17 LPKR Lippo Karawaci Tbk
18 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
19 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
20 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
21 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
22 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
24 PWON Pakuwon Jati Tbk
25 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
26 SMRA Summarecon Agung Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 UNTR United Tractors Tbk
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk
30 WIKA Wijaya Karya Tbk
Data Populasi Perusahaan Manufaktur yang Tergabung dalam JII 2014
Periode Juni 2014 - November 2014
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ASII Astra Internasional Tbk
5 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
6 BMTR Global Mediacom Tbk
7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
8 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
9 CTRA Ciputra Development Tbk
10 EXCL XL Axiata Tbk
11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
12 INCO Vale Indonesia Tbk
13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
14 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
15 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
16 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
17 KLBF Kalbe Farma Tbk
18 LPKR Lippo Karawaci Tbk
19 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
20 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
21 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
22 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
24 SILO Siloam Internasional Hospitals Tbk
25 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
26 SMRA Summarecon Agung Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 UNTR United Tractors Tbk
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk
30 WIKA Wijaya Karya Tbk
Periode 1 Desember 2014 - 31 Mei 2015
No.
Kode
Saham Nama Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA AKR Corporindo Tbk
4 ANTM Aneka Tambang Tbk
5 ASII Astra Internasional Tbk
6 ASRI Alam Sutera Reality Tbk
7 BMTR Global Mediacom Tbk
8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
9 CPIN Chaeron Pokhpand Tbk
10 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
11 INCO Vale Indonesia Tbk
12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
15 KLBF Kalbe Farma Tbk
16 LPKR Lippo Karawaci Tbk
17 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk
18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
19 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
20 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
21 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
22 PTPP PP (Persero) Tbk
23 SILO Siloam Internasional Hospitals Tbk
24 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
25 SMRA Summarecon Agung Tbk
26 SSMS Sawit Sumberrmas Sarana Tbk
27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 UNTR United Tractors Tbk
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk
30 WIKA Wijaya Karya Tbk
Lampiran 3
Data Sampel Perusahaan Manufaktur yang
Tergabung dalam JII
No Kode Nama Emiten
1 ASII Astra Internasional Tbk
2 UNVR Unilever Indonesia Tbk
3 KLBF Kalbe Farma Tbk
4 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
5 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
Lampiran 4
Data Perubahan Arus Kas Operasi
No. Kode Tahun Arus Kas Operasi Perubahan
Arus Kas
Operasi Arus Kas Operasi
sekarang
Arus Kas Operasi
Sebelumnya
1 ASII
2010 2.907.000.000.000
2011 10.011.000.000.000 2.907.000.000.000 2.444
2012 8.932.000.000.000 10.011.000.000.000 -0.108
2013 21.250.000.000.000 8.932.000.000.000 1.379
2014 14.983.000.000.000 21.250.000.000.000 -0.295
2 UNVR
2010 3.619.189.000.000
2011 5.458.478.000.000 3.619.189.000.000 0.508
2012 5.191.646.000.000 5.458.478.000.000 0.867
2013 6.241.679.000.000 5.191.646.000.000 0.202
2014 6.460.230.000.000 6.241.679.000.000 0.035
3 KLBF
2010 1.253.907.863.696
2011 1.473.495.223.306 1.253.907.863.696 0.175
2012 1.376.343.990.025 1.473.495.223.306 -0.066
2013 927.163.654.212 1.376.343.990.025 -0.326
2014 2.316.125.821.045 927.163.654.212 1.498
4 INTP
2010 3.376.092.402.560
2011 3.883.711.000.000 3.376.092.402.560 0.150
2012 5.674.822.000.000 3.883.711.000.000 0.461
2013 5.419.268.000.000 5.674.822.000.000 -0.045
2014 5.344.607.000.000 5.419.268.000.000 -0.014
5 SMGR
2010 3.359.368.278.000
2011 4.415.753.320.000 3.359.368.278.000 0.314
2012 5.591.864.816.000 4.415.753.320.000 0.266
2013 6.047.147.495.000 5.591.864.816.000 0.081
2014 6.721.170.878.000 6.047.147.495.000 0.111
Lampiran 5
Data Perubahan Return Saham
No. Kode Tahun Harga Saham
ReturnSaham Harga Saham
sekarang
Harga Saham
Sebelumnya
1 ASII
2010 5455
2011 7400 5455 0,357
2012 7600 7400 0,027
2013 6800 7600 -0,105
2014 7425 6800 0,092
2 UNVR
2010 16500
2011 18800 16500 0,139
2012 20850 18800 0,109
2013 26000 20850 0,247
2014 32300 26000 0,242
3 KLBF
2010 650
2011 680 650 0,046
2012 1060 680 0,559
2013 1250 1060 0,179
2014 1830 1250 0,464
4 INTP
2010 15950
2011 17050 15950 0,069
2012 22450 17050 0,317
2013 20000 22450 -0,109
2014 25000 20000 0,25
5 SMGR
2010 9450
2011 11450 9450 0,212
2012 15700 11450 0,371
2013 14150 15700 -0,099
2014 16200 14150 0,145
Lampiran 6
Data Arus kas Operasi dan Return Saham
Tahun 2011-2014
No Nama Perusahaan 2011
Arus Kas Operasi Return
1 Astra Internasional Tbk 10,011,000,000,000 0.357
2 Unilever Indonesia Tbk 5.458.478.000.000 0.139
3 Kalbe Farma Tbk 1,473,495,223,306 0.046
4 Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3,883,711,000,000 0.069
5 Semen Indonesia (Persero) Tbk 4.415.753.320.000 0.212
No Nama Perusahaan 2012
Arus Kas Operasi Return
1 Astra Internasional Tbk 8,932,000,000,000 0.027
2 Unilever Indonesia Tbk 5,191,646,000,000 0.109
3 Kalbe Farma Tbk 1,376,343,990,025 0.559
4 Indocement Tunggal Prakasa Tbk 5,674,822,000,000 0.317
5 Semen Indonesia (Persero) Tbk 5.591.864.816.000 0.317
No Nama Perusahaan 2013
Arus Kas Operasi Return
1 Astra Internasional Tbk 21,250,000,000,000 -0.105
2 Unilever Indonesia Tbk 6,241,679,000,000 0.247
3 Kalbe Farma Tbk 927,163,654,212 0.179
4 Indocement Tunggal Prakasa Tbk 5,419,268,000,000 -0.109
5 Semen Indonesia (Persero) Tbk 6.047.147.495.000 -0.099
No Nama Perusahaan 2014
Arus Kas Operasi Return
1 Astra Internasional Tbk 14,983,000,000,000 0.092
2 Unilever Indonesia Tbk 6,460,230,000,000 0.242
3 Kalbe Farma Tbk 2,316,125,821,045 0,469
4 Indocement Tunggal Prakasa Tbk 5,344,607,000,000 0.250
5 Semen Indonesia (Persero) Tbk 6.721.170.878.000 0.145
Lampiran 7
Hasil rata-rata arus kas operasi dan
return saham tahun 2011-2014
No. Kode
Emiten Arus Kas Operasi Return Saham
1 ASII 13.789.000.000.000 0,093
2 UNVR 5.838.008.250.000 0,184
3 KLBF 1.523.282.172.147 0,312
4 INTP 5.080.602.000.000 0,132
5 SMGR 5.693.984.127.250 0,157
Lampiran 8
Analaisis Deskriptif Perubahan Arus Kas Operasi dan Return Saham
KODE TAHUN AKO RETURN
2011 2.444 0,357
ASII 2012 -0.108 0,027
2013 1.379 -0,105
2014 -0.295 0,092
2011 0.508 0,139
UNVR 2012 0.867 0,109
2013 0.202 0,247
2014 0.035 0,242
2011 0.175 0,046
KLBF 2012 -0.066 0,559
2013 -0.326 0,179
2014 1.498 0,464
2011 0.150 0,069
INTP 2012 0.461 0,317
2013 -0.045 -0,109
2014 -0.014 0,250
2011 0.314 0,212
SMGR 2012 0.266 0,371
2013 0.081 -0,099
2014 0.111 0,145
Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Rit ,17560 ,183060 20
AKOp ,31580 ,548808 20
Correlations
Rit AKOp
Pearson Correlation Rit 1,000 ,210
AKOp ,210 1,000
Sig. (1-tailed) Rit . ,187
AKOp ,187 .
N Rit 20 20
AKOp 20 20
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 AKOpb . Enter
a. Dependent Variable: Rit
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,210a ,044 -,009 ,183872 2,348
a. Predictors: (Constant), AKOp
b. Dependent Variable: Rit
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,028 1 ,028 ,833 ,374b
Residual ,609 18 ,034
Total ,637 19
a. Dependent Variable: Rit
b. Predictors: (Constant), AKOp
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,153 ,048 3,214 ,005
AKOp ,070 ,077 ,210 ,912 ,374 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Rit
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) AKOp
1 1 1,508 1,000 ,25 ,25
2 ,492 1,752 ,75 ,75
a. Dependent Variable: Rit
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value ,13059 ,29372 ,17560 ,038491 20
Residual -,328587 ,410178 ,000000 ,178968 20
Std. Predicted Value -1,169 3,069 ,000 1,000 20
Std. Residual -1,787 2,231 ,000 ,973 20
a. Dependent Variable: Rit
Lampiran 10