skripsi

Upload: robby-rolanda

Post on 21-Jul-2015

150 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

KEPENTINGAN GEOPOLITIK AMERIKA SERIKAT DALAM PENYERANGAN DI LIBYA A. Latar Belakang

Libya adalah salah satu negara di benua Afrika yang beribukota di Tripoli. Libya merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 77,1 juta ton/tahun. Sebagai produsen emas hitam dengan deposit yang sangat besar menjadikan negeri yang terluas keempat di Afrika itu sangat penting bagi dunia. Sekitar 85% minyak bumi Libya diekspor ke Eropa dan sebagian kecil dikirim ke Asia serta Afrika Selatan.1 Selain minyak, sumber daya alam yang menonjol dari Libya adalah gas alam dan mineral. Pada gas alam, Libya mengekspor 10 meter kubik gas pada tahun 2009. 93% (9 Mk) diekspor ke Italia melalui pipa Greenstream yang memiliki panjang 520 km dari Melittah, Libya ke Gela, Italia.2 Selain minyak dan gas sumber daya alam yang dihasilkan Libya adalah mineral. Sumber daya mineral Libya memiliki jumlah terbatas. Terdapat beberapa mineral seperti natron (natrium karbonat terhidrasi), bijih besi, besi-baja, garam, gipsum, batubara mangan, lignit, Sulfur serta mineral lainnya. Diantara mineralmineral tersebut, mineral gipsum yang menonjol dari produksi mineral Libya. Iklim kering menyebabkan tidak adanya sumber daya tenaga air, sehingga minyak merupakan satu-satunya cara dalam negeri menghasilkan listrik termal. Oleh karena

1

Facts on Libya: oil and gas (IEA 21 February 2011), terdapat di http://www.iea.org/files/facts_libya.pdf, diakses 26 Maret 2011. 2 Libyan Energy Key points, terdapat di http://www.ome.org/en/component/docman/doc_download/213-note-on-libya3.html? b752b052af18e68f963461e375d64cdf=4bfcda035288c1133a8f5f561cfb371d , diakses 29 Juni 2011.

2

itu minyak memiliki peran yang sangat penting karena produksi sumber daya alam terbesar yang berasal dari sektor minyak. 3 Sejak mendapatkan kemerdekaan dari Italia pada tahun 1947, dibawah pemerintahan Raja Idris, Libya membangun negara yang awalnya merupakan negara miskin menjadi negara penghasil minyak terbesar dengan ditemukannya cadangan minyak di tanah Libya pada tahun 1959. Pada tanggal 1 September 1969, perwira militer Muammar khadafi mengadakan kudeta terhadap Raja Idris melalui Revolusi Libya. Kudeta ini menjatuhkan Idris, Sehingga Muammar Khadafi naik tahta.4 Rakyat Libya menilai Muammar Khadafi menjalankan pemerintahan selama 42 tahun terakhir secara otoriter.5 Hal ini menyebabkan munculnya gerakan demostrasi yang menginginkan mundurnya Muammar khadafi sebagai presiden Libya. Demonstrasi yang semakin besar mengakibatkan respon yang negatif dari pemimpin Libya ini. Muammar Khadafi menurunkan pasukan militernya untuk mengatasi kekacauan yang mengancam kepemimpinannya tersebut dengan cara yang represif, yaitu dengan menembaki para demonstran, hingga menyebabkan banyaknya korban berjatuhan baik yang luka-luka bahkan tewas. Sedikitnya sudah 6 ribu orang tewas sejak dimulainya revolusi menuntut mundurnya rezim Moammar Qadaffi di Libya, namun jumlah ini diperkirakan akan bertambah mengingat situasi Libya belum kondusif. Menurut juru bicara kelompok HAM Libya (Libyan Human Rights League), Ali Zeidan kepada wartawan di Paris menyatakan bahwa3

Economy of Libya, terdapat di http://www.somalipress.com/libya-overview/economy-libya1076.html, diakses 29 Juni 2011. 4 Libya, terdapat di http://en.wikipedia.org/wiki/Libya, diakses 25 Juli 2011. 5 Tumbangnya Rezim-Rezim Otoriter, terdapat di http://www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/388470/, diakses 26 Maret 2011.

3

keseluruhan 6 ribu korban tewas termasuk 3 ribu orang yang tewas di Tripoli, 2 ribu korban tewas di Kota Benghazi dan seribu korban tewas di kota-kota lainnya di Libya.6 Menanggapi konflik yang terjadi di Libya, PBB memutuskan untuk mengambil tindakan berupa Resolusi mengenai Humanitarian Intervention. diterapkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973, pada Kamis, 17 Maret 2011. Resolusi tersebut antara lain berisi mengenai:7 1. Masyarakat internasional dapat mengambil tindakan yang

dibutuhkan untuk mencegah lebih banyak jatuhnya korban sipil Libya dan kemungkinan terjadinya kejahatan terhadap kemanusiaan oleh rezim Khadafi. 2. Masyarakat internasional sudah sewajarnya bertindak dalam rangka

humanitarian intervention (intervensi kemanusiaan) atau melaksanakan right to protect (hak untuk melindungi) warga masyarakat suatu negara yang mengalami kezaliman luar biasa dari pemerintahnya. 3. Situasi di Libya dapat mengancam perdamaian dan keamanan

internasional bila terus dibiarkan dan tidak diambil tindakan.

Dalam konflik Libya resolusi tersebut mengatur zona larangan terbang. Artinya, semua pesawat jet tempur Libya dilarang mengudara. Jika tetap6

Sedikitnya 6000 Orang Tewas Selama Krisis di Libya, terdapat di http://konspirasi.com/peristiwa/sedikitnya-6000-orang-tewas-selama-krisis-di-libya/, diakses 29 Juni 2011. 7 Serangan Atas Libya Dapat Dibenarkan, terdapat di http:www.jurnas.com/news/23432/Serangan_Atas_Libya_Dapat_Dibenarkan/1International/Timur _Tengah, diakses 16 Mei 2011.

4

nekat, maka akan diberi tindakan tegas.8 Dalam misi ini negara-negara yang berkoalisi antara lain adalah Amerika, Prancis, Kanada, Italia serta Inggris, menjadi sekutu dalam upaya melumpuhkan pasukan militer Muammar Khadafi.9 Selama agresi militer yang dijalankan ternyata penyerangan yang dilakukan dinilai telah melanggar resolusi yang telah ditetapkan. Penyerangan tidak hanya dilakukan pada komando militer Muammar khadafi saja, tetapi akhirnya menjalar ke pemukiman masyarakat. Tentu saja kedatangan koalisi sekutu tersebut semakin memperparah situasi konflik di negara Libya. Minyak yang merupakan jantung perekonomian negara-negara industri, menjadi salah satu dugaan adanya kepentingan ekonomi dalam penyerangan terhadapa Libya. Amerika yang merupakan salah satu bagian dari koalisi negaranegara yang menyerang pasukan pemerintahan Libya. Sebagai negara industri, Amerika serikat memiliki perekonomian yang sangat kuat. Menurut CIA World Factbook, Amerika merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.10 Walaupun impor minyak Amerika dari Libya hanya 50 ribu barel perhari, lebih kecil kuantitas impornya dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya seperti Prancis, Jerman, Spanyol, China serta Italia yang mencapai 376 ribu barel perharinya.11

8

Obama dan Kritik Agresi Libya, terdapat di http://fokus.vivanews.com/news/read/211468-obamadan-kritik-agresi-libya, diakses 26 Maret 2011. 9 Pasukan Sekutu Masuk, Libya Bisa Jatuh dalam Konflik Sektarian, terdapat di http://www.detiknews.com/read/2011/03/20/161429/1596844/10/pasukan-sekutu-masuk-libyabisa-jatuh-dalam-konflik-sektarian, diakses 26 Maret 2011.

10

Oil Consumption by Country (Barrels per Day), terdapat di http://www.globalfirepower.com/oil-consumption-by-country.asp, diakses 26 Maret 2011. 11 Facts on Libya: oil and gas (IEA 21 February 2011), terdapat di http://www.iea.org/files/facts_libya.pdf, diakses 26 Maret 2011.

5

Bukti tersebut setidaknya memberi sedikit gambaran bahwa Amerika tentunya memiliki alasan tersendiri dalam tujuan penyerangannya ke Libya. Dalam suatu penyerangan tentunya memerlukan anggaran militer yang cukup besar. Ditangah krisis global yang tengah terjadi, Amerika tentunya tidak serta merta menyetujui keikutsertaannya dalam agresi terhadap Libya. Jika memang Amerika serikat beserta negara-negara sekutu hanya ingin menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh Muammar Qadaffi kepada para kelompok separatis, maka tidak seharusnya negara koalisi tersebut melanggar resolusi PBB, sehingga semakin memperparah krisis keamanan di negara tersebut. hal ini semakin memperkuat adanya kepentingan-kepentingan dibalik penyerangan terhadap Libya. Kekayaan alam memang menjadi salah satu daya tarik utama. Amerika juga mengagendakan eksplorasi minyak dalam setiap keterlibatan konflik dengan negara lain, khususnya negara dalam wilayah Timur Tengah. Berbeda ketika terjadi konflik yang sama di negara seperti konflik di Kosovo dan Yugoslavia, Amerika tidak begitu menunjukkan perannya dalam penyelesaian konflik tersebut. Hal ini tak lain karena negara-negara tersebut tidak memiliki potensi yang besar yang dapat menguntungkan bagi Amerika. Tetapi ketika negara-negara yang memiliki potensi besar khususnya negara-negara di Timur Tengah yang berkonflik, begitu terlihat sikap tertarik Amerika yang tinggi dalam konflik tersebut. Apa yang sebenarnya menjadi motivasi dari Amerika Serikat melakukan Invasi ke Libya?

B. Batasan dan Rumusan Masalah1.

Batasan Masalah

6

Berkaitan dengan judul yang dikemukakan di atas, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya pada Kepentingan Ekonomi Amerika Serikat dalam Penyerangan Terhadap Libya. Demikian agar diperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas mengenai isi proposal ini. 2. Rumusan Masalah

Bagaimana kepentingan geopolitik Amerika Serikat di Libya? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah yang ada sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui apa saja kepentingan-kepentingan Ekonomi Amerika Serikat yang melatar belakangi keikutsertaannya dalam penyerangan terhadap Libya. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :a.

Diharapkan akan menjadi salah satu bentuk sumber pemikiran

ilmiah khususnya dalam melengkapi dan mengembangkan kajian-kajian yang telah ada dengan pokok bahasan yang sama untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengetahuan tentang studi hubungan internasional sekaligus dalam mengkaji mengenai masalah kepentingan geopolitik Amerika Serikat dalam penyerangan terhadap Libya.b.

Diharapkan dengan menambah pengetahuan atas informasi yang

telah diberikan dalam penelitian ini. Penulis mengharapkan agar dapat

7

dijadikan sebagai sumber rujukan bacaan atau referensi bagi penelitipeneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan objek kajian penelitian ini. D. Landasan Teori dan Konsep Untuk menjelaskan masalah yang berkaitan dengan judul Kepentingan Geopolitik Amerika Serikat dalam penyerangan di Libya. Maka penulis menggunakan 2 konsep yaitu:1. Konsep Kepentingan Nasional

Konsep Kepentingan (National Interest) merupakan konsep yang paling popular dalam analisa hubungan internasional, baik untuk mendeskripsikan, menjelaskan, meramalkan maupun menganjurkan perilaku internasional. Analisis sering memakai konsep kepentingan nasional sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku suatu negara. Konsep ini juga sering dipakai sebagai pengukur keberhasilan suatu politik luar negeri yaitu untuk evaluasi. Dalam sistem internasional, pola interaksi yang terjadi antara negara-negara pada umumnya dilandasi oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang ingin dicapai oleh setiap negara. Masing-masing negara dalam sistem internasional berkewajiban memberikan tanggapan-tanggapan atas situasi dan berbagai tujuan nasional yang diinginkan sesuai dengan kepentingan nasionalnya. Hakekat kepentingan nasional menurut Frankel yaitu: Sebagai keseluruhan nilai yang hendak ditegakkan oleh suatu bangsa. Kepentingan nasional dapat meluluskan aspirasi negara dan dapat dipola secara operasional dalam aplikasinya pada kebijakan-kebijakan yang aktual serta rencana yang dituju1212

Soeprapto, Ilmu Hubungan Internasional, Penerbit: Putra Abardin, Jakarta, 1991, hal 144

8

Dengan demikian, baik kebijakan maupun rencanayang dituju oleh suatu negara senantiasa berorientasi pada kepentingan nasionalnya. Dan setiap negara tidak dapat menghindar dari konsep kepentingan nasional, karena konsep tersebut berkaitan erat dengan tujuan-tujuan nasional. Menurut James N. Rosenau, istilah kepentingan nasional dipakai untuk dua kegunaan: pertama, sebagai istilah analitis untuk meggambarkan, menjelaskan atau mengevaluasi politik luar negeri, dan kedua, sebagai alat tindakan politik, yaitu sebagai sarana untuk membenarkan, mengecam atau mengusulkan

kebijaksanaan.13 Dilihat dari segi kepentingan nasional, Donal. E, Neuechtterlin dengan konsep kepentingan nasional mengemukakan bahwa terdapat empat dasar kepentingan yang melandasi hubungan antar kedua negara atau lebih, yaitu:a.

Kepentingan Ekonomi (Economic Interest), yaitu suatu kepentingan

pemerintah didalam meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi dengan negara lain.b.

Kepentingan Tata Internasional (World Order Interest), yaitu

kepentingan untuk mewujudkan atau memepertahankan sistem politik dan ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya.c.

Kepentingan

Pertahanan

(Military

Interest),

yaitu

adanya

kepentingan untuk melindungi warga negaranya serta wilayah dan sistem politiknya dari ancaman negara lain.

13

Mohtar Masoed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 1990, hal. 140-142.

9

d.

Kepentingan Ideologi (Ideology Interest), yaitu suatu kepentingan

untuk mempertahankan atau melindungi ideology negaranya dari ancaman ideology negara lain.14

Dalam penelitian ini, Amerika Serikat akan dibahas dari sudut kepentingan ekonominya. Dalam dunia internasional, Amerika Serikat dikenal sebagai negara industri yang memiliki perekonomian yang kuat. Keikutsertaan Amerika beserta negara-negara besar lainnya dalam penyerangan ke Libya tentunya menyimpan kepentingan tersendiri bagi Amerika. Mengintervensi konflik Libya dinilai penting bagi Amerika, karena di tengah krisis global yang tengah terjadi, konflik Libya tentunya akan mempengaruhi pasokan minyak Amerika Serikat. Selain itu, dugaan adanya agenda untuk menggulingkan Muammar Qadaffi dari posisinya saat ini diperkuat dengan penyerangan-penyerangan yang yang dilakukan secara objektif kepada pemimpin negara Libya tersebut. Dengan mengatas namakan Humanitarian Intervention yang dilandaskan pada dikeluarkannya resolusi PBB, penyerangan Amerika beserta negara-negara sekutu ke Libya kini dianggap melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Dibalik serangannya terhadap Libya muncul anggapan bahwa penyerangan yang kini tengah dilakukan kepada rezim otoriter Libya kini mulai mengarah pada tujuan untuk menggulingkan kekuasaan Muammar Qadaffi. Walaupun impor minyak dari AS tidak begitu besar, namun dengan turunnya Qadaffi sebagai pemimpin Libya saat ini tentunya akan mengakibatkan kevakuman pemerintahan.14

Donal E. Neuechtterlin, The Concept Of International Interest, A Time For New Approac,h Orbis: A Journal Of World Affair, No. 1, 1979, Vol. 23

10

Seperti halnya yang terjadi pada kasus Irak pasca invasi, banyak terjadi kekacauan di negara tersebut. Para elit politik kemudian muncul untuk menawarka diri sebagai pemimpin yang baru bagi Irak. Namun, para tokoh tersebut tak lebih dari sekedar kontestan yang pada akhirnya akan ditentukan oleh AS. Strategi pemerintahan Irak dirancang AS pasca turunnya Sadam Husein selaku Presiden Irak. Hal ini

dilakukan semata-mata agar memperoleh pemimpin yang mampu diajak bekerjasama dengan AS demi terwujudnya kepentingan ekonomi Amerika Serikat. 2. Konsep Geopolitik Geopolitik adalah sebuah kata yang menunjukkan image. Dalam suatu pengertian, penerapan ide-ide tentang peperangan, kerajaan dan diplomasi. Geopolitik adalah aksi pengawasan dan persaingan negara-negara terhadap suatu wilayah. Geopolitik juga diartikan sebagai penggolongan petak-petak dari wilayah dan masyarakat secara besar-besaran. Hubungan antara geopolitik dan kenegarawanan, menurut Gilmartin dan Kofman15 yaitu, Tindakan dan gambaran tentang strategi territorial. Dalam definisi ini dimaksudkan bahwa negara-negara bersaing untuk mengawasi wilayahwilayah dan sumber-sumber kekayaan alam yang ada di dalam wilayah tersebut. Geopolitik merupakan lebih dari sebuah kompetisi persaingan terhadap wilayah namun geopolitik dianggap adalah sebuah jalan untuk melihat dunia. Dari perspektif kaum feminis geopolitik adalah sebuah tindakan yang maskulin. Sedangkan Donna Haraway mengatakan bahwa, Tindakan dan gambaran dari geopolitik mengandalkan pada sebuah pandangan tidak dari manapun juga.1615

Colint Flint, Introduction To Geopolitics, Publised: Routledge, New York and London, 2006, hal. 13. 16 Ibid, hal. 13

11

Teoritikus

geopolitik

mengklaim

bahwa

melalui

geopolitik

dapat

memandang atau mengerti dunia secara menyeluruh. Dengan kata lain, geopolitik dapat mengoperasikan kepercayaan seluruh dunia, yaitu sebuah tempat yang transparan yang artinya dapat dilihat dan dapat diketahui dari tempat yang menguntungkan bagi putih, pria dan pandangan kelas atas terhadap teoritikus.17 Teoritikus geopolitik mengklasifikasikan dunia dalam kawasan khusus yang mana juga didefinisikan cenderung mengarah ke sebuah sejarah. Geopolitik merupakan hasil dari sebuah identifikasi terhadap Pengetahuan situasi. geopolitik tidak hanya terjadi pada negara yang berkompetisi melawan negara lain, namun ada banyak situasi atau dengan kata lain, kompetisi untuk wilayah yang luas untuk sebuah aksi negara. Geopolitik dimaksudkan sebagai lebih dari peperangan dan pembangunan kekuasaan yang melindungi negara secara individu melalui pengawasan suatu wilayah dan menjadi perebutan untuk menunjukkan itu dalam jalan yang tepat. Geopolitik dapat pula digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kebijakan luar negeri suatu negara yang digunakan negara secara bersama untuk membenarkan tindakan-tindakan suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui interaksi dengan negara-negara lain. Geopolitik kontemporer mendefinisikan asal mula tindakan dan gambaran yang memberikan izin untuk mengawasi wilayah dan pencabutan sumber-sumber daya alam yang berada dalam wilayah tersebut, yang dimaksudkan sebagai bagian perebutan, seperti orang-orang kecil dalam situasi yang berbeda yang menganjurkan untuk menentang dominasi dari pandangan kekuasaan. Secara ringkasnya,17

Ibid, hal. 14

12

geopolitik adalah tipe dan tujuan dari sebuah konflik teritorial untuk menambah atau memperluas wilayah perbatasan dan kekuasaan suatu negara. Geopolitik adalah komponen dari geografi manusia. Dimana geografi manusia menurut Knox dan Marston18 bahwa Geografi manusia adalah studi sistematik yang apa dibuat tempat unik dan jaringan dan interaksi di antara tempattempat. Maksud dari definisi ini adalah fokus pembelajaran geografi manusia ditujukan pada lingkungan khusus seperti daerah, kota dan negara (yang dimaksudkan tempat tempat yang luas disini). Dengan kata lain bahwa geografi memandang sebagai studi yang belajar tidak hanya tentang dunia secara spesifik dan tidak hanya pada suatu tempat serta letak tempat tersebut, melainkan karakteristik dari wilayah tersebut juga diperhatikan. Geopolitik adalah perjuangan atas kontrol ruang dan tempat, berfokus pada kekuasaan, atau kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam menghadapi oposisi atau alternatif. Subyek asli dan tradisional geopolitik, negara-negara (lebih sering disebut sebagai negara). Yang geopoliticians klasik dari abad kesembilanbelas dan keduapuluh menyatakan keyakinannya dalam mengetahui cara kerja dunia dan menggunakan historis dan teoritis prespektif untuk menyarankan atau

membenarkan tindakan-tindakan kebijakan luar negeri, terutama yang agresif, negara sendiri. Negara dilihat sebagai agen geopolitik kunci dan tindakan mereka dipahami berpikir memeriksa persaingan antara agen dalam negeri, serta batas yang ditetapkan oleh struktur geopolitik global. Negara adalah contoh dari salah satu agen geopolitik. Terdiri dari orang lain, dan berinteraksi dengan negara lain, organisasi non-negara (seperti NATO dan PBB) dalam struktur geopolitik struktur18

Ibid, hal. 2

13

hirarkis bersarang dan agen yang dinamis, bentuk dan tujuan diperebutkan. Pembantahan seperti mengharuskan kita untuk berpikir tentang ekspresi kekuasaan yang berbeda, seperti kemampuan militer dan hubungan patriarkal, dan hubungan mereka, dalam tindakan untuk cara di mana mereka dibuat untuk tampil normal. Dalam geopolitik beberapa komponen yang memepengaruhi geopolitik suatu negara antara lain yaitu:a.

Iklim dan politik merupakan salah satu latar belakang vitalitas

manusia dalam mendorong pencapaiannya secara cultural. Kekuasaan politik ternyata juga bertalian dengan iklim wilayah yang fungsinya positif. Jadi bukanlah suatu kebetulan bahwa kebanyakan bangsa-bangsa yang progresif bertempat tinggal di wilayah-wilayah iklim sedang.b.

Letak Negara memiliki peran yaitu ketika inti dari geografi politik

terletak pada wilayah politisinya. Setiap unit politik mencerminkan suatu pola wilayah dari suatu pusat atau wilayah-wilayah administrasinya, wilayah-wilayah yang bermasalah, Zona rentan, ibu kota, bagian-bagian yang strategisnya serta perbatasana-perbatasannya kesemuanya itu

mempengaruhi seluk-beluk kekokohan dari negara yang bersangkutan.c.

Luas negara sebagai faktor politik yaitu ketika baik negara yang luas

maupun sempit, masing-masing memiliki keuntungan yang berlainan satu sama lainnya. Wilayah yang besar lebih suka merdeka dari pada wilayah yang kecil. Yang besar lebih mendambakan swasembada dan lebih mampu berswasembada dalam berbagai hal, baik di masa perang maupun di masa damai. Negara-negara besar memiliki keuntungan dapat mengadakan

14

perdagangan perdagangan bebas dengan lebih banyak bangsa lain dibandingkan negara kecil. Negara besar memiliki perwakilan di manamana disegala jenis hubungan manusia, sehingga perdamaian lebih terjamin.d.

Bentuk negara menunjukkan pentingnya jika dihubungkan dengan

pertahannan dan juga pemerinahan interen. Bentuk yang kompak jelas dapat membatasi jumlahnya transportasi (dalam makna waktu dan biaya) di anatara wilayah pinggiran dan pusatnya negara yang bersangkutan. Bentuk kompak tersebut membantu banyak sekali bagi kesatuan serta keterkaitan interen negara. Adapun bentuk kompak yang ideal adalah suatu lingkaran. Semakin wilayah suatu negara bentuknya mendekati suatu lingkaran, semakin erat hubungan pusatnya dengan pinggirannya, sehingga dengan itu fungsinya serba utuh.e.

Implikasi sosial dari letak, luas dan bentuk negara yaitu ketika setiap

negara berusaha agar wilayahnya memiliki tingkat kesatuan fungsional yang tinggi, melalui tingkat keseragaman yang tinggi pula, meskipun kondisi geografis wilayahnya bermacam-macam.f.

Perbatasan dalam geografi politik memiliki peranan ketika baik

dalam masa peperangan perbatasan antara dua negara dijaga dengan macammacam maksud, ini ada sangkut-pautnya dengan pemerintahan, pajak, pertahannan serta perdagangan. Pengaturan perdagangan harus ada, sebab tanpa itu akan timbul berbagai kekalutan.g.

Wilayah pusat dan ibukota. Negara-negara dapat dibagi menjadi dua

kategori. Pertama, tumbuhnya menjadi apa yang ada sekarang, memerlukan

15

kurun waktu yang lama sekali, mulai dari taha germinal atau tahap nuclear core-area. Kedua yang memang dibuat dengan sengaja sehingga mewujudkan suatu conceived geographical frame (kerangka geografis yang direncanakan.

Sehubungan dengan judul yang dikemukakan penulis, dijelaskan pandangan mengenai komponen yang merupakan Implikasi sosial dari letak, luas dan bentuk negara yang dimiliki oleh Amerika Serikat yang digunakan untuk melancarkan kepentingan geopolitik negaranya dalam penyerangan di Libya. Kekuatan ekonomis suatu negara merupakan basis kriteria bagi kekuatan militer dan politiknya, namun ini sulit penentuannya. Padahal itu adalah faktor yang menjadikan Negara-negara baru dalam sejarah dunia menjadi hebat, misalnya Amerika Serikat. Dalam masa peperangan jelas lagi bahwa swasembada merupakan faktor yang amat penting bagi kelestarian suatu Negara. Beberapa negara secara bersama dapat mengusahakan swasembada mengenai sumberdaya pendukung kebutuhan materialnya, maka konsep self-sufficiency (Swasembada) lalu menjadi relatif. Dalam konteks ini maka yang menentukan kekuatan negara bukannya saja struktur ekonominya akan tetapi juga hubungan perniagaannya. Dalam masa yang penuh krisis masalah swasembada mendasari konflik yang coraknya internasional. Peperangan yang modern amat tergantung dari jasa penerbangan atau jelasnya perhubungan lewat udara dan kelanjutannya di darat. Berbicara tentang swasembada dalam masa peperangan maka pemilikan sumber daya minyak bumi amat menentukan, padahal

16

persebarannya dipermukaan bumi ini serba terbatas, itulah sebabnya maka wilayah Timur tengah atau dunia Arab menjadi rebutan antar pengaruh negara Superpower. Libya merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia yaitu dalam urutan ke 9 setelah Rusia.19 Selain itu, Libya juga memiliki kekayaan sumber daya alam lain seperti gas alam dan mineral. Kekayaan-kekayaan alam tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi negara-negara besar seperti Prancis, Jerman, dan tentu saja Amerika salah satunya. Dengan menanamkan pengaruh di Libya, merupakan suatu nilai lebih karena Libya memiliki wilayah yang strategis, dekat dengan laut mediterania yang bersebrangan langsung dengan Benua Eropa. Selain itu, Libya juga berbatasan dengan negara-negara yang dinilai cukup menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Robert Gates menyatakan bahwa Libya bukan merupakan kepentingan yang vital bagi AS. Namun, Libya hanya menjadi bagian dari kawasan yang vital bagi kepentingan Amerika, yaitu Afrika Utara.20 Invasi yang direncanakan atas Libya sudah berjalan dan merupakan bagian perencanaan strategis pertempuran untuk minyak. Libya is a Prize Economy. "War is good for business". Oil is the trophy of US-NATO led wars.21 Libya memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika dengan kapasitas 1,79 juta barel dan memiliki cadangan sebesar 44,3 miliar dollar atau 3,27% dari total proporsi cadangan minyak19

10 negara penghasil minyak terbesar di dunia, terdapat di http://allabout10.wordpress.com/2010/01/29/10-negara-penghasil-cadangan-minyak-terbesar-didunia/, diakses 29 Juni 2011. 20 AS : LIBYA MASUK DALAM KEPENTINGAN KAMI, terdapat di http://dunia.vivanews.com/news/read/211729-as--libya-masuk-dalam-kepentingan-kami, diakses 29 Juni 2011. 21 "Operation Libya" and the Battle for Oil, terdapat di http://www.enovosti.rs.sr/english/index.php?option=btg_news&idnovost=1310/quot;Operation/Libya-quot;/and/the/Battle/for/Oil, diakses 26 Maret 2011.

17

seluruh dunia.22 Tujuan strategis penetrasi NATO-AS adalah mencuri kekayaan minyak Libya dengan dalih penyamaran intervensi kemanusiaan. Operasi militer ini dimaksudkan untuk membangun hegemoni AS di Afrika Utara, sebuah daerah historis yang didominasi oleh Perancis serta minoritas Italia dan Spanyol. Berkenaan dengan konflik di negara ini, desain Amerika adalah mendorong instalasi rezim politik baru yang memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat. Libya merupakan gateway strategis ke Afrika Tengah. Libya memiliki perbatasan dengan beberapa negara yang berada dalam lingkup pengaruh Perancis, termasuk Aljazair, Tunisia, Niger dan Chad yang kaya akan minyak. ExxonMobil dan Chevron memiliki kepentingan di Chad selatan termasuk proyek pipanisasi. Chad selatan merupakan pintu gerbang ke wilayah Darfur, Sudan, yang juga strategis dalam perspektif kekayaan minyak dan Niger dengan cadangan uraniumnya.23 Saat ini, Perancis mendominasi industri uranium di Niger melalui konglomerat nuklir Perancis Areva, sebelumnya dikenal sebagai Cogema.24 Demikian pula dengan salah satu negara asia yang semakin kuat perekonomiannya yaitu China yang memiliki saham di industri uranium Niger.25 Lebih umum, perbatasan selatan Libya strategis bagi Amerika Serikat untuk memperluas lingkup pengaruhnya di wilayah Afrika, wilayah yang sangat luas yang membentang dari Afrika Utara ke Tengah dan Afrika Barat. Secara historis wilayah ini adalah bagian dari kerajaan kolonial Perancis dan Belgia, perbatasan yang22

Negara-negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Siap Hadapi Krisis Persediaan, terdapat di http://www.vibiznews.com/news/business/2011/03/03/negaranegara-dengan-cadanganminyak-terbesar-di-dunia-siap-hadapi-krisis-persediaan-/, diakses 26 Maret 2011. 23 Chad, terdapat di http://id.wikipedia.org/wiki/Chad, diakses 16 Mei 2011. 24 Statistik Energi Nuklir, terdapat di http://www.ba tan.go.id/ppen/web%202008/dok5.pdf, diakses 16 Maret 2011. 25 CNNC begins trials at uranium mine in Niger, terdapat di http://www.chinamining.org/News/2011-03-24/1300947406d44100.html, diakses 16 Mei 2011.

18

didirikan pada Konferensi Berlin 1884.26 Hubungan harmonis antara negara-negara Timur tengah dengan negara China dan Uni Eropa menjadikan kerjasama antara negara-negara tersebut semakin berkembang. Dengan campur tangan AS di Afrika Utara tentunya akan memberikan pengaruh pada geopolitik dari seluruh wilayah dengan menggerogoti pengaruh Cina dan Uni Eropa. Uni Eropa sangat tergantung pada aliran minyak Libya. 85% dari minyaknya dijual ke negara-negara Eropa.27 Dalam kasus perang dengan Libya, pasokan minyak ke Eropa Barat bisa bisa terganggu, sebagian besar akan mempengaruhi Italia, Prancis dan Jerman. 25% minyak Italia dan 10% gas diimpor dari Libya. Gas Libya disalurkan melalui pipa Greenstream di Mediterania.28 Dalam kasus serangan terhadap Libya, sebuah drama perang ke-4 diciptakan di wilayah Afrika Utara, dengan risiko eskalasi militer. Cara tersebut dilakukan melalui ketidakpastian informasi besar-besaran yang membenarkan rencana militer NATOAS yang jika dilakukan, pada akhirnya akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan, bukan hanya untuk orang-orang Libya tapi juga berdampak sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Hal ini menjelaskan bahwa kekuatan suatu negara memiliki peran dalam melancarkan kepentingannya dalam dunia Internasional.

E. Metode Penelitian

26

Libya : Proyek Kolonial Terbaru AS dan Perancis, terdapat di http://www.alkhilafah.co.cc/2011/03/libya-proyek-kolonial-terbaru-as-dan.html, diakses 16 Mei 2011. 27 Aset Khadafi di Ameriak Us$ 30 M blom termasuk eropa dan negara laen, terdapat di http://forgad.org/archive/index.php/t-416.html, diakses 16 Mei 2011.

28

Italia Siap Gunakan Stok Gas, terdapat di http://bataviase.co.id/node/577753, diakses 16 Juni 2011.

19

1.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian Prediktif yaitu meramalkan suatu peristiwa dengan menjelaskan dasar atau landasan sebagai alat untuk melakukan prediksi. 2. Jenis Data

Jenis data-data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari buku dan artikel-artikel yang akses melalui dari internet, berupa tulisan artikel dari International energy agency, ensiklopedi umum dan lain sebagainya. 3. Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik tinjauan pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari artikelartikel yang terdapat pada buku dan internet. Artikel tersebut memuat permasalahan yang ada dalam tulisan ini. 4. Analisa Data

Untuk menganalisis data, digunakan tekhnik analisis kualitatif dengan landasan kerangka konseptual yaitu dengan menafsirkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dianalisis.

5.a.

Definisi Operasional Kepentingan Ekonomi

20

Kepentingan Ekonomi adalah suatu kepentingan pemerintah didalam meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi dengan negara lain.29b.

Kepentingan Ekonomi Amerika dalam penyerangan terhadap Libya

Invasi yang dilakukan oleh negara-negara sekutu dalam misi Humanitarian Intervention. Operasi militer ini bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan angkatan udara Libya, yang diasumsikan sebagai ancaman bagi warga sipil. Diadakannya Resolusi atas Libya, tujuannya agar dapat melindungi warga sipil, bukan pengeboman terhadap mereka. Namun tidak seperti kenyataannya, pada awalnya Amerika beserta sekutunya melakukan penyerangan hanya untuk memukul mundur pasukan Qadaffi tetapi berlanjut pada penyerangan yang dilakukan keluar dari ketentuan yaitu menjalar ke pemukiman warga sipil. Sehingga korban yang jatuh tidak hanya dari prajurit Qadaffi tetapi juga dari warga sipil. Hal ini tentunya semakin memperparah krisis keamanan yang terjadi di negara Libya. Tudingan bahwa penyerangan tersebut juga bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan Qadaffi juga semakin kuat ketika angkatan udara barat mulai menghujani kompleks kediaman Muammar Qadaffi. Dengan lengsernya Muammar Qadaffi dianggap dapat memberikan peluang bagi terwujudnya kepentingan Amerika, khususnya kepentingan ekonomi. Sumber daya alam Libya yang kaya akan Minyak, gas serta mineral menjadi masa depan bagi Amerika. Sebagai negara penghasil minyak terbesar di dunia, dapat membuat Amerika memegang pengaruh terhadap pasokan minyak dari negara Libya baik29

Donal E. Neuechtterlin, The Concept Of International Interest, A Time For New Approac,h Orbis: A Journal Of World Affair, No. 1, 1979, Vol. 75

21

bagi negara lain maupun negara Amerika itu sendiri. Seperti halnya yang dilakukan Amerika terhadap negara Irak, Pasca turunnya pemimpin yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan Amerika. Negara tersebut tentunya memiliki kontrol terhadap pemilihan pemimpin selanjutnya. Pemimpin tersebut harus bersedia bekerjasama dengan Amerika dalam menjalankan segala kepentingannya. Pergantian kekuasaan tentunya akan mempengaruhi hubungan kerjasama dengan negara-negara pesaing Amerika Serikat yang mengadakan kerjasama dengan Libya, Salah satunya yaitu China. Persaingan yang semakin ketat dalam masa krisis ekonomi dunia ini, dengan terjadinya konflik Libya akan mempengaruhi pasokan bahkan harga minyak dunia. Sedangkan China merupakan salah satu konsumen terbesar dari minyak Libya yaitu sekitar 150 ribu barel perharinya.30

F. Sistematika Penulisan Penelitian dengan judul Kepentingan Geopolitik Amerika Serikat Dalam Penyerangan di Libya, sistematika penulisannya adalah : Bab I. Pendahuluan30

Facts on Libya: oil and gas (IEA 21 February 2011), terdapat di http://www.iea.org/files/facts_libya.pdf, diakses 26 Maret 2011.

22

Memuat mengenai latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori dan konsep, metode penelitian serta sistematika penulisan. Bab II . Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi tentang penjelesan dari Konsep Kepentingan Ekonomi serta Konsep Geopolitik dalam menganalisa fokus permasalahan yang diteliti. Bab III. Gambaran Umum Dalam bab ini diuraikan deskripsi dari objek penelitian, yaitu penjelasan mengenai kepentingan geopilitik Amerika Serikat dalam penyerangan terhadap Libya. Bab IV. Pembahasan Dalam bab ini berisi tentang analisis atau jawaban dari rumusan masalah mengenai bagaimana kepentingan geopolitik Amerika Serikat di Libya. Bab V . Kesimpulan Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang merupakan uraian singkat dari bab-bab sebelumnya.