skripsi · 2020. 6. 23. · penyusunan e-rdkk (elektronik-rencana definitif kebutuhan kelompok...

84
SKRIPSI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT DALAM PROGRAM ELEKTRONIK RENCANA DEFENITIF KEBUTUHAN KELOMPOK TANI DI DESA BONTOMANGNGAPE KABUPATEN TAKALAR Oleh: NUR FITRAH RAMADHANI Nomor Induk Mahasiswa : 105610532315 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 27-Mar-2021

13 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

i

SKRIPSI

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT DALAM PROGRAM

ELEKTRONIK RENCANA DEFENITIF KEBUTUHAN KELOMPOK

TANI DI DESA BONTOMANGNGAPE KABUPATEN TAKALAR

Oleh:

NUR FITRAH RAMADHANI

Nomor Induk Mahasiswa : 105610532315

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

i

SKRIPSI

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT DALAM PROGRAM

ELEKTRONIK RENCANA DEFENITIF KEBUTUHAN KELOMPOK

TANI DI DESA BONTOMANGNGAPE KABUPATEN TAKALAR

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh

NUR FITRAH RAMADHANI

Nomor Stambuk : 105610532315

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

ii

Page 4: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

iii

Page 5: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Nur Fitrah Ramadhani

Nomor Stambuk : 105610532315

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

apabila dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik berupa pencabutan gelar akademikdan pemberian sanksi lainnya sesuai

dengan aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 25 Maret 2019

Yang menyatakan,

Nur Fitrah Ramadhani

Page 6: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

v

ABSTRAK

Nur Fitrah Ramadhani, Mappamiring dan Nasrulhaq. Human Resources

Management dalam Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

Tani di Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar. (dibimbing oleh Mappamiring

dan Nasrulhaq).

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Human ResourcesManagement

dalam program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa

Bontomangngape Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitain kualitatif

dengan menggunakan pendekatan deskriptif.Adapun informan dalam penelitian ini

berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,

observasi,dan dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan

verivikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Human Resources Management dalam

program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa

Bontomangngape Kabupaten Takalar belum optimal dalam hal ini dilihat dari aspek

sasaran, perkiraan kebutuhan dan pelaksanaan belum cukup baik karena masih terdapat

berbagai faktor seperti belum tercapainya target yang diinginkan, kebutuhan belum

tercukupi, kemudian dalam pelaksanaan program ini petani masih belum paham

mengenai program tersebut, namun dalam tahap Perencanaan sudah cukup baik karena

dapat dilihat dari adanya penyulu yang mengadakan pelatihan oleh para petani,

kemudianp pada tahap Aggaran juga sudah cukup baik.

Kata Kunci : Human Resources Management, Program Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani

Page 7: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

vi

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan rasa sykur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT ,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah-nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Human Resources Management dalam

Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa

Bontomangngape Kabupaten Takalar “

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman, SE, MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos, M.Pa selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Bapak Dr.H. Mappamiring, M.Si selaku Pembimbing 1 dan Bapak Nasrul

Haq, S.Sos, M.Pa selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Page 8: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

vii

5. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Penasehat Akademik selama

menempuh kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Para Dosen Jurusan Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang ikhlas memberikan

ilmunya kepada penulis.

7. Kedua Orang Tua saya Bapak Ahmad Syarif dan Ibu Salmawati S.Pdi serta

Adik saya Nurul Fadhiyah Aulia dan segenap keluarga yang senantiasa

memberikan semangat dan bantuan baik moril maupun materil.

8. Untuk sahabat-sahabat saya Fenny Fausia, Nur Azmi, Nurdirgahayu,

Ramlayana, Nanang Nur Rahman Arsyad S.E, Nurmalitasari yang tidak

pernah berhenti menyemangati saya memberikan motivasi dan dukungan

sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

9. Untuk teman-teman seperjuangan jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Angkatan 2015 untuk dukungan dan bantuannya

saya ucapkan terima kasih.

10. Untuk seluruh Aparat Desa Bontomangngape dan Pegawai Dinas Pertanian

Kabupaten Takalar serta Masyarakat Desa Bontomangngape yang telah

bersedia peneliti wawancara dan telah membantu dalam proses penelitian

saya ucapkan banyak terima kasih.

11. Untuk semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih banyak atas

bantuannya.

Page 9: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

viii

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik, saran dan kritik yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini memberi

manfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang

membutuhkan.

Makassar, 16 Januari 2019

Nur Fitrah Ramadhani

Page 10: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL………………………….……………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN……..…………………………………...….. ….ii

HALAMAN PERNYATAAN………………….……………………...………..iii

KATA PENGANTAR……………………….…………………………………..vi

ABSTRAK .…………………….…………….……………………..…...……...vii

DAFTAR ISI……………..……………………………………………….……viii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..….....…..x

DAFTAR TABEL………….………………………………………..…..…....…xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...………1

B. Rumusan Masalah………………………………………………...……….6

C. Tujuan Penelitian………………………………………………...………..6

D. Kegunaan Penelitian………….………………………………..………….6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori…………………………………….……….7

B. Kerangka Pikir…………………………………………………….….….23

C. Fokus Penelitian………………………………………………………….24

D. Deskripsi Fokus Penelitian……………………………………………….25

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………….…26

B. Jenis dan Tipe Penelitian………………………………………………....26

Page 11: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

x

C. Sumber Data……………………………………………………………...27

D. Informan Penelitian………………………………………………………27

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….28

F. Teknik Analisis Data……………………………………………………..30

G. Pengabsahan Data………………………………………………....…..…31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Bontomangngape Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar …………………………………………..…………..34

B. Human Resources Management……………………………...…………..39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………..…………………………………………………..63

B. Saran ………………………….…………………………………………64

DAFTAR PUSTAKA………………….……………………………………….66

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia…………...……20

Gambar 1.2 Kerangka Pikir…………………………………………………,,,….24

Gambar 1.3 Struktur Pemerintah Desa Bontomangngape…………….…………40

Page 13: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nama-Nama Informan…………………………………………28

Tabel 1.2 Tabel Jumlah Penduduk…………………..…………………………..34

Tabel 1.3 Tabel Tingkat Pendidikan…………………..…………………………36

Tabel 1.4 Tabel Pekerjaan………………………………………………………..37

Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana ………………………………………………....38

Page 14: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peran strategis dalam

pembangunan nasional, pemberdayaan sumber daya manusia atau karyawan

melalui pendidikan dan berketerampilan dalam mengelolah sektor usaha pertanian

atau perkebunan mutlak diperlukan sehingga pengelolaan tanah akan lebih baik,

masalah permodalan dapat diatasi serta penggunaan pupuk dilakukan secara

proposional. Keberhasilan suatu usaha dan menjadikannya sebagai perusahaan

tergantung dari unsur manusia didalamnya, karena kontribusi sumber daya

manusia sangatlah besar, melampaui peran yang diberikan oleh sumber-sumber

lain. Menurut Handoko (2008) Manajemen sumber daya manusia ialah penarikan,

seleksi, pengembangan, pemeliharaan, penggunaan sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan individu ataupun organisasi.

Peningkatan kinerja sektor pertanian tidak lepas dari kondisi dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Pupuk ialah komoditas strategis karena berkaitan dengan

produksi penghasilan para petani sehingga kontribusinya dalam membangun

suatu ketahanan pangan nasional. Bersamaan pada faktor produksi lain, disini

pupuk memiliki peranan yang penting pada saat meningkatkan produksi pada

tanaman, pupuk merupakan komuditas strategi dan termasuk dan masuk kedalam

kelompok barang yang diawasi peredarannya, Abdullah (2011).

Page 15: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

2

Munculnya subsidi harga pupuk, maka rasio harga pupuk terhadap harga hasil

pertanian akan menjadi sangat rendah bila dibandingkan tanpa adanya subsidi.

Indonesia telah menerapkan kebijakan pupuk bersubsdi sejak tahun 1970an.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi beban para petani pada saat para petani

membutuhkan pupuk untuk tanaman pangannya, pupuk tersedia dengan harga

yang sangat terjangkau. Banyaknya kebijakan dalam mengembangkan industri

pupuk nasional telah diterapkan oleh pemerintah. Terkait pada kebijakan strategis

pengembangan industri pupuk nasional, pemerintah telah menerbitkan intruksi

presiden RI (Inpres) Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk

Nasional. Suryana, Agustiani, Yofa (2006:1) Dalam Inpres tersebut langkah-

langkah revitalisasi industri pupuk serta peningkatan daya saing industri pupuk

diarahkan melaui usaha (a) meningkatkan produksi pupuk,organik dan hayati ; (b)

memperluas akses pasar untuk memenuhi kebutuhan utama dalam negeri pada

perikana,imdustri,sektor pertanian dan kehutanan; (c) melakukan penghematan

bahan baku serta energi; (d) memperluas sebaran pupuk; (e) menggunakan

teknologi ramah lingkungan; (f) mengembangkan keragaman jenis pupuk.

Kemudian dalam mengawasi pengadaan serta penyaluran pupuk yang

mendapat subsidi sebagai barang dalam pengawasan, jauh, melalui Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2005 Mengenai ditetapkannya

Pupuk Bersubsidi sebagai barang dalam pengawasan. Dalam Perpres ini

dimaksudkan pupuk bersubidi ialah pupuk yang penyaluran dan pengadaanya

mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan para petani yang pada saat

dilaksanakannya atas dasar dari program pemerintah di sektor pertanian. Dalam

Page 16: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

3

konteks tersebut, kegiatan pengawasan mencangkup pengadaan dan penyaluran

termasuk jenis, jumlah, mutu, wilayah pemasaran dan HET serta ketepatan waktu

dan pengadaan penyaluran.

Dari penelitain terdahulu di Kabupaten Karawang Kebijakan Pemerintah

melalui pengadaan pupuk melalui pupuk bersubdisi dapat memberi harapan petani

untuk memperoleh beras berkualitas, namun dalam proses pengadaan dan

perindustrian pupuk bersubsidi tersebut, berdasarkan hasil penelitian tahap 1

Analisis kebijakan pengadaan dan perindustrian pupuk bersubsidi di kabupaten

karawang, menemukan masalah dalam pengimplementasiannya, diantaranya : (a)

model arus perindustrian terlalu panjang, sehingga terjadinya keterlambatan

pupuk di musim tanam serta terganggunya proses penanaman, (b) sedikitnya

pengawasan yang rutin atau continue, terkhusus pada diterapkannya harga pupuk

bersubsidi dalam penerapan kebijakan pemerintah, baik melalui Keputusan

Menteri, keputusan Gubernur ataupun keputusan Bupati, sehingga terdapat

beberapa pengecer yang mengenakan harga diatas HET, (c) terdapatnya peraturan

pembelian pupuk berdasarkan pada Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

(RDKK) penyebab keterbatasan petani mendapatkan pupuk, sehingga petani harus

menunggu ajuan baru yang prosesnya lumayan cukup panjang, bahkan terdapat

ada petani yang mencari pupuk lain di luar kabupaten, Sularno (2016:2).

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) ini dapat membantu

dalam pelaksanaan monitoring oleh pemerintah dalam memastikan penyaluran

pupuk bersubsidi secara tepat sasaran. Tujuan penyusunan Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini untuk Menyalurkan pupuk bersubisidi sesuai

Page 17: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

4

dengan peruntukannya, didalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani,

kartu tani akan menjadi database dalam pembagian pupuk dan data yang

dibutuhkan oleh pemerintah tersebut didapat dari Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok Tani. Namun masih banyak kelompok tani kurang paham dalam

mengakses Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani tersebut serta

adanya penyaluran pupuk yang tida tepat sasaran.

Penerbitan Kartu Tani, pihak Dinas Pertanian di Kabupaten Takalar

membangun kerja dengan PT Bank Rakyat Indonesia guna mengeefektifkan

penerbitan Kartu Tani, sebelumnya itu di adakan rapat koordinasi dengan agenda

penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani)

dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani di

Indonesia ini akan memudahkan para petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi,

bibit dan fasilitas pertanian. Dengan memiliki kartu tani sudah ada kepastian

dalam memperoleh pupuk bersubsidi. Pupuk merupakan komponen penting dalam

sebuah pertanian, maka dari itu kesediaan pupuk adalah hal mutlak.

Kartu tani ini memiliki banyak manfaat diantaranya memudahkan para petani

memperoleh pupuk bersubsidi maupun bibit. Tim entry di Kabupaten Takalar

telah menginput data petani sebanyak 8.080 petani yang ada di 9 kecamatan di

Kabupaten Takalar. Pendataan kartu tani ini sudah dilakukan kurang lebih 4

bulan. Namun pada kenyataannya para penyuluh dan tim entry kecamatan dan

kabupaten masih terkendala pada server sehingga terkadang lambat dan proses

pengiriman data terkadang berjalan lambat (wartasulselnet-Takalar). Di Desa

Bontomangngape Kabupaten Takalar juga terdapat permasalahan mengenai

Page 18: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

5

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani tersebut yaitu kurangnya

pemahaman masyarakat mengenai program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani tersebut di Karenakan masih kurangnya sosialiasi

kepada masyarakat dan sering terjadi penyaluran pupuk yang tidak tepat sasaran.

Berbagai fenomena permasalahan yang terjadi dilapangan dapat di jadikan

dasar awal peneliti untuk menganalisis lebih dalam mengenai program Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Kabupaten Takalar baik pada

aspek internal maupun eksternal dalam meningkatan pemberdayaan masyarakat di

masa depan .

Penelitian ini mengenai Human Resourcess Manajement Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani akan ditinjau dari aspek ilmu administrasi

publik, khususnya kajian manajemen strategi dengan menganalisis sejumlah aspek

dan faktor-faktor yang terjadi mengenai Human Resources Manajement program

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani yang bisa menjadi acuan

untuk program-program berikutnya.

Melalui pemaparan dan masalah penelitian yang telah peneliti kemukakan,

maka judul penelitian ini adalah “ Human Resources Management dalam

Program Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa

Bontomangngape Kabupaten Takalar “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu Bagaiamana Human Resources Management dalam

Page 19: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

6

meningkatkan Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

di Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu

Untuk mengetahui Human Resources Management dalam program Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa Bontomangngape

Kabupaten Takalar.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah

kepustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Administrasi

Negara. Serta menjadikan bahan masukan bagi Mahasiswa jurusan Ilmu

Administrasi Negara untuk penelitian yang terkait atau sebagai contoh

penelitian di masa yang akan datang khususnya Human Resources

Management dalam mneningkatkan Program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani di Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar.

2. Secara Praktis, sebagai sumber data dan informasi serta dasar pertimbangan

bagi Pemerintah Kabupaten Takalar dalam menentukan kebijakan yang terkait

dengan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani.

Page 20: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori

1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain”, yang dikatakan oleh Mary Parker Follett dalam

(Handoko,2010) bermakna bahwa para manajer melakukan pengaturan terhadap

orang lain untuk melakukan segala pekerjaan yang dibutuhkan, yang dengan

maksud lain tidak mengerjakan pekerjaan tersebut sendiri demi tercapainya tujuan

organisasi.

Manajemen memiliki arti lebih luas dari pada itu, tetapi pengertian diatas

menggambarkan kenyataan kepada kita mengenai pengelolaan sumber daya

manusia bukan finansial atau material. Managing human resourses di lain pihak,

manajemen meliputi fungsi-fungsi perencanaan (penentuan sesuatu yang akan

dilakukan), pengorganisasian (penentuan dan pembagian kelompok kerja),

penyusunan personalia (penarikan, seleksi, pengembangan, pemberian konpensasi

dan penilaian prestasi kerja ), pengarahan (motivasi, kepemimpinan, integritasi,

dan pengelolaan konflik ) dan pengawasan.

Manajemen sumber daya manusia yaitu rangkaian strategis, proses dan

aktivitas yang di desain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara

mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu Sumber Daya Manusianya

(Rivai,2008).

Page 21: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

8

Mondy dan Noe (Marwansyah, 2010) mendefinisikan manajemen sumber

daya manusia (human resources manajement) sebagai pemberdayagunaan

sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi. Jadi dari defenisi di

atas, manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan lewat fungsi-fungsi

perencanaan sumber daya manusia, perekrutan serta selekasi, pemberdayaan

sumber daya manusia, perencanaan serta pengembangan karir, kesejahteraan, dan

pemberian kompensasi keselamatan dan kesejahteraan kerja dan hubungan

industrial. Perencanaan dan implementasi fungsi-fungsi ini harus di dukung oleh

analisis jabatan yang cermat dan penilaian kerja yang obyektif.

Manajamen sumber daya manusia adalah suatu bidang dari manajemen

umum yang melalui obyek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta

pengawasan. Proses tersebut ada pada fungsi atau bidang produksi, keuangan,

pemasaran ataupun kepegawaian. Sumber daya manusia dianggap sangat penting

berbagai pengalaman serta hasil penelitian dibidang sumber daya manusia.

Terkumpul secara sistematis pada apa yang disebut didalam manajemen sumber

daya manusia.

Tujuan umum manajemen sumber daya manusia dalam Marwansyah (2010)

adalah mengoptimalkan kegunaan yakni, (produktivitas) semua pekerja dalam

sebuah organisasi. Dalam konteks ini produktivitas di artikan sebagai nisbah

keluaran (output) sebuah perusahaan (barang dan jasa ) terhadap masukannya

(manusia, bahan-bahan, modal dan energi). Sementara itu sebuah departemen

sumber daya manusia ialah mempunyai tujuan khusus untuk membantu para

Page 22: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

9

manajer lini, atau manajer fungsional sehingga dapat mengatur para pekerja

sehingga lebih efektif.

Dalam hal ini seorang manajer sumber daya manusia merupakan seseorang

yang lazimnya bertindak dalam kapasitas yang sebagai alat atau staf yang

melakukan kerja sama dengan beberapa manajemen sumber daya manusia. Jadi,

pada hakekatnya seluruh manajer memiliki responsivitas pengelolaan pegawai

diunit kerjanya masing-masing. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan seperti

pembagian tanggung jawab serta peran dalam berbagai kegiatan operasional

pengelolaan sumber daya manusia dalam manajer sumber daya manusia yang

merupakan pakar manajemen sumber daya manusia serta manajer-manajer yang

setiap hari mengatur seluruh anggota maupun bawahan unit kerja.

Sumber daya manusia yang profesional, pada tahapannya, dapat menjadi

faktor utama dalam usaha guna memproduksi barang serta jasa maupun layanan

yang berkualitas kompetetif serta kualitas tinggi. Mereka semualah sebagai mesin

penggerak, yang mengelolah segala sumber daya dalam organisasi, ini berlaku

baik pada organisasi bisnis yang berakhirnya, jika kondisi ini dapat diwujudkan,

maka kesejahteraan karyawan sebagai individu, kesejahteraan organisasi dan

kesejahteraan masyarakat akan dapat direalisasikan pula.

Manajemen Sumber Daya dalam Almasari (2016:2) Manusia memiliki

lingkup yang luas, salah satu pengertian dan batasan yang digunakan adalah

manajemen sumber daya manusia, merupakan kebijakan dan praktik yang

dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalankan aspek sumber daya manusia dari

posisi seorang manajer. Pada dasarnya yang menjadi kunci kegiatan manajemen

Page 23: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

10

sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

a. Kinerja Pegawai atau Karyawan

Sastrohadiwiryo (2002) dalam bukunya bahwa tujuan suatu organisasi

tidak akan terwujud tanpa peran aktif pegawai, secanggih apapun alat, mesin,

dan sebagainya yang tersedia namun tanpa sumber daya manusia yang handal,

maka keberadaan alat, mesin dan sebagainya tidak dapat berfungsi secara

maksimal.

Karyawan adalah orang yang bekerja pada orang lain dan menjual jasa

mereka, waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahaan dan mendapatkan

kompensasi dari perusahaan tersebut. Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi

kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi

yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja

yang ada pada lingkungan eksternal. Dalam penugasan seorang karyawan

menjadi anggota sesuatu panitia, maka dia dapat mengembangkan dirinya dalam

hal menghargai orang lain, cara berapat, cara mengambil keputusan dalam rapat,

bekerja ama dengan orang lain, dan menambah pengetahuan dalam berbagai

seginya Almasari (2016:2).

Taufiqurohman (2019) mendefenisikan dalam bukunya Kinerja karyawan

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Di sini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak

dan kewajiban masing-masing. Peranan karyawan bagi sebuah perusahaan

berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses, dan

Page 24: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

11

tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sedangkan peranan manajemen

sumber daya manusia yaitu mengatur dan menetapkan program kepegawaian

yang mencakup:

1) Jumlah, kualitas dan penetapan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

2) Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan.

3) program kesejahtraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.

4) Mengetahui undang-undang perburuhan.

b. Produktivitas Karyawan

Produktifitas adalah keluaran (output) produk ataupun jasa persatuan

masukan (input) sumber daya yang digunakan dalam suatu proses produksi.

Produksifitas dapat dinyatakan dalam ukuran fisik (physical productivity) dan

ukuran financial (financial productivity). Produktifitas merupakan suatu

aspek yang penting bagi perusahaan, karena apabila dalam perusahaan

memiliki kerja yang tinggi maka akan memperoleh keuntungan dan hidup

perusahaan akan terjamin.

Untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu adanya tenaga kerja yang

memiliki keterampilan dan keahlian bekerja, karena apabila tenaga kerja

tidak memiliki keahlian dan keterampilan akan berakibat menurunnya

produktivitas dan merugikan perusahaan.

Langkah-langkah berikut ini adalah tahapan yang harus di pertimbangkan

dalam suatu rencana peningkatan produktivitas yang kompresif dan

terintegrasi, yaitu:

Page 25: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

12

1) Analisis situasi.

2) Merancang program peningkatan produktivitas.

3) Menciptakan kesadaran akan produktivitas.

4) Menerapkan program.

5) Mengevaluasi program dan memberikan umpan balik.

Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung para karyawan yang

mempunyai motivasi dan lingkungan kerja dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya. Motivasi dapat menimbulkan kemampuan bekerja serta bekerja

sama, maka secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas. Sedangkan

apabila motivasi karyawan lebih tinggi tetapi tidak didukung lingkungan kerja

yang nyaman untuk bekerja maka hasil produktivitas kerja tidak baik.

2. Cara Pandang Terhadap Manajemen SDM

Marawansyah (2010) Manajemen sumber daya manusia dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah sejumlah perspektif tentang

manajemen sumber daya manusia.

a. Pendekatan Strategis

Bila dilihat dari sudut pandang strategi, manajemen SDM harus memberikan

kontribusi kepada keberhasilan jangka panjang (yang bersifat strategis) sebuah

organisasi. Jika kegiatan departemen SDM serta para manajer kurang membantu

organisasi dalam pencapaian tujuannya, sehingga sumber daya yang ada tidak

dikelola maupun digunakan dengan efektif.

Page 26: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

13

b. Pendekatan Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM adalah manajemen terhadap individu. Pendayagunaan

individu tidak diperbolehkan mengorbankan maupun menyepelekan arti penting

serta harga diri (martabat) manusia. Organisasi hanya dapat tumbuh dan

berkembang melalui perhatian yang sungguh-sungguh kepada kebutuhan para

karyawan.

c. Pendekatan Manajemen

Manajemen SDM ialah responsivitas seluruh manajer. Tugas departemen

SDM merupakan melayani serta membantu seluruh manajer serta pegawai lewat

keahliannya dalam bidang SDM. Pada akhirnya, kesejahteraan serta kinerja

seluruh pegawai merupakan tanggung jawab bersama antara atasan langsung

pekerja serta departemen SDM

d. Pendekatan Sistem

Manajemen SDM merupakan bagian dan sebuah sistem yang lebih besar.

Organisasi maka dari itu, usaha-usaha sumber daya manusia wajib dievaluasi

berdasarkan keterlibatannya atas produktivitas organisasi. Dalam praktiknya,

seluruh ahli wajib sadar bahwa model manajemen SDM ialah suatu sistem yang

terbentuk serta terbuka dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Setiap bagian

mempengaruhi bagian lainnya dan dipengaruhi pula oleh lingkungan eksternal.

e. Pendekatan Proaktif

Manajemen SDM dapat meningkatkan kontribusinya bagi pegawai serta

organisasi dengan memperhatikan segala tantangan yang mungkin ada dimasa

depan. Jika manajemen SDM hanya melaksanakan kegiatan yang bersifat reaktif,

Page 27: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

14

segala masalah yang bisa bertumpuk serta semakin susah diselesaikan dan juga

kesempatan yang ada dapat hilang begitu saja.

3. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Tugas manajemen SDM dalam (Marwansyah,2010) merupakan mengelolah

manusia seefektif mungkin agar dapat memperoleh suatu satuan SDM yang dirasa

puas serta memuaskan. Manajemen SDM ialah bagian dari manajemen umum

yang fokusnya pada SDM, adapun fungsi manajemen SDM, seperti halnya

manajemen umum, yaitu :

Fungsi Manajerial :

a. Perencanaan (planning)

b. Pengorganisasian (organizing)

c. Pengarahan (directing)

d. Pengendalian (controlling)

Fungsi Operasional

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia

b. Rekrutmen dan Seleksi

c. Penempatan Rencana dan Suksesi

d. Perencanaan Karir

e. Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam manajemen sumber daya manusia, terdapat sebuah fungsi operasional

yakni : perancanaan sumber daya manusia, rekrutmen serta seleksi, peningkatan

sumber daya manusia, kompensasi, keselamatan serta kesehatan kerja, hubungan

industrial, dan peneliti sumber daya manusia.

Page 28: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

15

Zawiyah (2018:1) berikut ini dijelaskan secara singkat pengertian setiap

fungsi operasional tersebut.

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM adalah proses yang secara sistematis mengkaji kebutuhan

SDM untuk menjamin tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan mutu, atau

kompetensi yang sesuai pada saat dibutuhkan.

b. Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen ataupun penarikan ialah proses meraih perhatian sejumlah calon

pegawai potensial serta mendorong mereka agar mau melamar pekerjaan pada

sebuah lembaga atau organisasi. Hasil proses penarikan ialah seluruh pelamar

yang memiliki syarat. Seleksi adalah hasil pengenalan serta pemilihan orang dari

seluruh pelamar yang paling sesuai dengan posisi yang ditawarkan serta dengan

organisasi. Hasil proses seleksi ialah seluruh calon karyawan yang memenuhi

syarat di antara para pelamar.

Sistem rekruitmen yang berbasis pada kompetensi biasanya memusatkan

pada metode seleksi yang dapat digunakan untuk memilih sejumlah calon

dari populasi pelamar yang cukup besar secara cepat dan efisien. Model

seleksi karyawan yang dewasa ini mulai menjadi pilihan perusahaan atau

organisasi berkaitan dengan kompetensi adalah model person-organization.

Di dalam model person-organization fit ini karyawan diseleksi

berdasarkan “keseluruhan” yang dimilikinya dan sesuai dengan karakteristik

budaya perusahaan. Model person organitation fit mensyaratkan adanya dua tipe

kesesuain yang harus dicapai dalam proses seleksi, yaitu: pertama, antara

Page 29: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

16

knowledge, skill, dan ability (KSA) individu dengan tuntutan pekerjaan atau tugas

kedua, antara keseluruhan personalitas individu (kebutuhan, keyakinan, dan

nilai) dengan budaya atau iklim organisasi. Dibandingkan model seleksi

konvensional yang lebih menitikberatkan bagaimana menemukan pekerjaan

yang baru daripada mempertahankan mereka, model seleksi person-

organization fit lebih menitikberatkan pada bagaimana sebuah organisasi bisa

merekrut seseorang secara keseluruhan, sesuai, dan diterima dalam spesifikasi

budaya organisasinya.

c. Penempatan Rencana dan Suksesi

Penempatan dan rencana suksesi berbasis kompetensi memusatkan kepada

usaha identifikasi calon yang dapat memberikan nilai tambah pada suatu

pekerjaan organisasi. Oleh karena itu, sistem seleksi dan penempatan harus

menekankan kepada identifikasi kompetensi yang paling dibutuhkan bagi

kepentingan suatu pekerjaan tertentu. Usaha yang dilakukan adalah

menggunakan sebanyak mungkin informasi tentang calon sehingga dapat

ditentukan apakah calon memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Metode

penilaian atas calon dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

wawancara perilaku (behavioral event interview).

d. Perencanaan Karir

Disamping rekrutmen, seleksi, penempatan, dan rencana suksesi, fungsi

manajemen sumber daya manusia yang sekarang ini banyak dirancang berdasar

konsep kompetensi adalah perencanaan karir. Perencanaan karir (career planning)

adalah proses dimana individu merencanakan kehidupan kerja mereka. Melalui

Page 30: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

17

perencanaan karir, seorang individu meengevaluasi kemampuan dan minatnya

sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, ataupun menyusun

tujuan karirnya. Perencanaan karir harus dilakukan secara cermat karena perlu

kesesuain antara tujuan pribadi dengan kesempatan-kesempatan yang secara

realistis tersedia. Dalam perencanaan karir yang berbasis kompetensi titik berat

ada pada kemampuan individu dalam mengembangkan karirnya, sehingga

perkembangan karirnya tidak dipengaruhi lagi oleh organisasi. Hal ini pada

akhirnya menyebabkan seorang individu untuk lebih mengetahui dan memahami

kemana arah karirnya akan dibawa berdasar kelebihan dan kelemahan dirinya.

e. Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengembangan manajemen Sumber Daya Manusia adalah upaya terencana

yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan

kinerja organisasi melalui program-program pelatihan pendidikan dan

pengembangan, Alfalah (2017:31).

Human resources development merupakan salah satu fungsi utama dalam

manajemen sumber daya manusia yang mencangkup tidak hanya pelatihan dan

pengembangan melainkan juga kegiatan perencanaan dan pengembangan karir

individu serta penilaian kinerja.

f. Kompensasi

Sistem kompensasi dengan pendekatan kompetensi memberikan

penghargaan (remuneration) berdasarkan kompetensi individunya. Seseorang

yang mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya akan mendapatkan

pendapatan sebesar 100%, apabila mengerjakan hanya tugas- tugas inti dan tidak

Page 31: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

18

melibatkan semua kompetensinya, maka pekerja hanya mendapatkan pendapatan

sebesar 80% dari pendapatan pada tingkat tersebut, sebaliknya bila pekerja

mengerjakan pekerjaan diatas kompetensinya, maka pekerja berhak

mendapat pendapatan sebesar 120%. Perlu diingat, dalam penyusunan

kompensasi untuk reward system ini yang digunakan adalah target sebagai acuan

dari masing-masing individunya.

Kompensasi atau balas jasa didefenisikan sebagai semua imbalan yang

diterima oleh seseorang sebagai balasan atas kontribusinya terhadap organisasi.

Imbalan yang diberikan karyawan itu dapat berupa salah satu atau kombinasi dari

bentuk-bentuk berikut ini :

1) Gaji atau upah, yakni uang yang diterima seseorang sebagai imbalan atas

pekerjaannya.

2) Insentif dan bagi hasil, yakni uang atau barang yang diberikan kepada

karyawan, diluar gaji, upah pokok, berdasarkan kinerja individu atau

organisasi.

3) Tunjangan dan pelayanan, yakni imbalan finansial tambahan, selaian gaji

upah pokok, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, cuti, liburan

asuransi kesehatan.

4) Imbalan nonfinansial, misalnya pekerjaan yang menyenangkan dan

lingkungan kerja yang nyaman.

4. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia

Priyono (2010) Hakikatnya manajemen SDM sangat berebeda dibandingkan

manajemen sumber daya alam, dimana manajemen SDM sangat ditentukan oleh

Page 32: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

19

sifat SDM itu sendiri, yang selalu berkembang (dinamis) baik jumlah maupun

mutunya, sedangkan sumber daya alam absolutnya tidak berkembang. Apabila

diperhatikan dari aspek SDM, negara-negara di dunia ini dapat digolongkan

menjadi dua kelompok :

a. Negara dengan kurangnya SDM yang berkualitas sebagai akibat pertumbuhan

penduduk rendah sedangkan tingkat serta kemajuan ekonomi lumayan pesat

dan tinggi (negara industri).

b. Negara yang memiliki kelebihan SDM yang berkualitas dibandingkan tingkat

pertumbuhan perekonomian nasionalnya (negara berkembang).

Selanjutnya dalam pengaplikasiannyaa, konsep manajemen SDM dilakukan

melalui proses sebagai berikut:

5. Penerapan fungsi MSDM secara Mikro dan Makro

Penerapan berbagai fungsi dalam manejemen dalam arti Makro ialah berbagai

fungsi pokok manajemen umum, seperti fungsi manajerial, namun dalam arti

Mikro ialah berbagai fungsi manajemen SDM dengan fungsi operasional.

Perbedaannya yaitu bahwa fungsi dilaksanakan oleh badan pemerintahan yang

diberikan tugas dalam pengelolaan SDM dan bukan dari manajer perusahaan

swasta biasa.

6. Prinsip-prinsip Manajemen SDM

Kamsir (2016) dalam manajemen SDM selaim fungsi manajerial serta fungsi

operasional didalam pengaplikasiannya wajib memperhatikan berbagai prinsip

manajemen SDM. Adapun prinsip-prinsip manajemen yang perlu diperhatikan

antara lain adalah :

Page 33: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

20

a. Prinsip kemanusiaan,

b. Prinsip demokrasi,

c. Prinsip The Right Man is The Right Please,

d. Prinsip Equal Pay For Equal Work,

e. Prinsip kesatuan arah,

f. Prinsip kesatuan komando,

g. Prinsip efesiensi,

h. Prinsip efektivitas,

i. Prinsip produktivitas kerja,

j. Prinsip disiplin,

k. Prinsip wewenang dan tanggung jawab.

7. Model Perencanaan Sumber Daya Manusia

Sejumlah teknik-teknik perkiraan dipertimbangkan sebagai dasar dalam

perencanaan SDM. Banyak model dalam perencanaan SDM, disini akan

diperlihatkan satu diantaranya seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Alur umpan balik

Model sistem perencanaan SDM

Gambar 1.1 Model Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia

Sasaran

sumber

daya

manusia

Perencana

an Anggaran

sumber

daya

manusia

Prakiraa

n

SDM

Progra

m

kegiata

n SDM

Page 34: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

21

Menurut Rivai dan Hunger (2008) Model pada gambar diatas terdiri dari

lima komponen, yaitu sasaran SDM, perencanaan organisasi/perusahaan,

anggaran SDM, perkiraan kebutuhan SDM dan pelaksanaan program SDM. Pada

dasarnya perencanaan SDM adalah untuk memenuhi pencapaian tujuan/sasaran

SDM.

a. Sasaran SDM

sasaran perencanaan SDM adalah sebagai bagian dari unsur-unsur yang

mendukung strategi organisasi dari sisi pengelolaan SDM. Oleh karenanya yang

dikembangkan dalam bidang SDM mutlak harus selaras dengan strategi

organisasi.

b. Perencanaan organisasi/perusahaan

Dalam jangka waktu kedepan, organisasi dapat dilaksanakan. Dalam

menjalankan program tersebut perlu dipastikan kebutuhan SDM. Apabila program

Kerja tersebut, maka pemenuhan kebutuhan SDM menjadi hal yang mutlak.

c. Anggaran SDM

Berdasarkan perencanaan kebutuhan SDM, yang perlu dilakukan selanjutnya

adalah mengaudit kondisi SDM saat ini. Audit SDM dalam ranah perencanaan

SDM memiliki fungsi guna memastikan apakah dalam jumlah SDM yang ada

mencukupi sesuai kebutuhan serta dalam kompetensi mempunyai kemampuan

guna mengerjakan suatu pekerjaan.

d. Perkiraan kebutuhan SDM

Agar dapat mengetahui kebutuhan SDM pada masa yang akan datang perlu

dilakukan perkiraan kebutuhan SDM. Hal ini dibutuhkan agar pengelolah SDM

Page 35: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

22

memiliki gambaran berapa SDM yang dibutuhkan dalam kurun waktu tertentu

kedepan. Selain itu, dengan dapat diperkirakannya kebutuhan SDM, manajemen

mampu mengalokasikan anggaran untuk biaya karyawan, meliputi biaya

rekrutmen, gaji serta tunjangan-tunjangan dan juga perlengkapan dan fasilitas

kerja.

e. Pelaksanaan program SDM

Proses perencanaan SDM di akhiri dengan pelaksaan atau rencana tindakan.

Pelaksanaan ini dapat berisi perencanaan program-program yang bersifat siap

dijalankan, meliputi rencana rekrutmen,mutasi pegawai, diklat, dan pengangaran.

Perencanaan SDM merupakan satu bagian dari keseluruhan jaringan kegiatan

MSDM yang saling berhubungan. Rencana-rencana staffing nyata (output)

dikembangkan dari ramalan kebutuhan SDM dari berbagai rencana perusahaan

dimana hal ini merupakan hasil penerjemahan ramalan kondisi ekonomi, pasar

tenaga kerja dan rencana-rencana strategi perusahaan.

8. Pengertian Pupuk Bersubsidi

Menurut Departemen Pertanian berdasarkan peraturan Menteri Pertania

Nomor:69/pementah/SR.130/11/2012 Tentang kebutuhan dan Harga Eceran

Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian 2013 mendefenisikan

bahwa pupuk bersubsidi ialah barang dalam pengawasan yang pengadaan

penyalurannnya mendapat subisidi dari pemerintah untuk kebutuhan kelompok

tani atau petani di sektor pertanian.

9. Tujuan Penyusunan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK)

Page 36: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

23

Tujuan penyusunan RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani)

kelompok tani :

a. Merencanakan kebutuhan real pupuk untuk usaha tani tanaman pangan,

horikultur , perkebunan rakyat kecil, tanaman hijauan makanan sesuai azas 6

tepat waktu yaitu tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat

tempat, dan tepat hijau.

b. Menyalurkan pupuk bersubisidi sesuai dengan peruntukannya.

c. Membina petani dalam usaha tani secara berencana.

Sasaran penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani adalah

terpenuhinya kebutuhan real petani tanaman pangan, horikultur, perkebunan

rakyat/kecil, tanaman hijau, makanan ternak, memperoleh pupuk bersubisidi

sesuai dengan peruntukan dan terbinanya petani dalam berusaha tani secara

berencana.

B. Kerangka Pikir

Penelitian ini berjudul “ Human Resources Management Program Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa Bontomangngape

Kabupaten Takalar “. Penelitian ini akan dianalisis melaui model Manajemen

Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh (Rivai dan Hunger,2008) yakni

meliputi lima komponen yaitu sasaran SDM, perencanaan organisasi/perusahaan,

anggaran SDM, perkiraan kebutuhan SDM dan pelaksanaan program SDM.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi contoh bahan penelitian

khususnya pada program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

ini.

Page 37: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

24

Uraian yang telah dikemukakan mendasari lahirnya kerangka pikir peneliti :

mma

Gambar 1.2 Kerangka Pikir

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir diatas, maka fokus dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui Human Resources Management program

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa

Bontomangngape kabupaten Takalar, yang terdiri dari beberapa hal pokok yang

perlu di uraikan yaitu : sasaran SDM, perencanaan ,anggaran SDM, perkiraan

kebutuhan SDM dan pelaksanaan program SDM.

Program E-RDKK di Desa Bontomangngape

Kabupaten Takalar

Model SDM

1. Sasaran SDM

2. Perencanaan SDM

3. Anggaran SDM

4. Prakiraan SDM

5. Program kegiatan SDM

Optimalisasi Human Resources Management

Page 38: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

25

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Guna memberikan keseragaman pengertian mengenai objek penelitian berikut

ini di uraikan beberapa diskiptif fokus :

a. Sasaran, sasaran Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari unsur yang

mendukung organisasi mengenai apa yang akan dicapai serta cara untuk

memperoleh hasil yang baik dalam terlaksananya Program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani terhadap pengelolaan Sumber Daya

Manusia.

b. Perencanaan, perencanaan dalam hal ini menentukan hal apa yang ingin

dicapai dalam pelaksanaan Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok Tani .

c. Anggaran, anggaran dalam hal ini membantu manajemen dalam pelaksanaan

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani, pelaksanaan program

yang perlu dilakukan adalah mengatur kondisi Sumber Daya Manusia dalam

memastikan jumlah Sumber Daya Manusia yang ada.

d. Perkiraan kebutuhan, manajemen mampu mengalokasikan atau mengatur

kebutuhan dalam Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok

Tani dalam mencapai suatu tujuan.

e. Pelaksanaan, pelaksanaan ini dapat berisi program yang sudah disusun yang

siap dijalankan sesuai kebutuhan program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani tersebut.

Page 39: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan dimulai dari bulan

Oktober sampai bulan Desember 2019 dan berlokasi di Desa Bontomangngape

Kabupaten Takalar, karena berdasarkan pertimbangan bahwa di Desa tersebut

beberapa kelompok tani masih kurang paham mengenai Program Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani kemudian masih kurangnya

pengawasan sehingga masih banyak penyelewengan pupuk bersubsidi.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitin yang digunakan adalah penelitian kualitatif, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana Human Resources Management di Desa

Bontomangngape Kabupaten Takalar berdasarkan permasalahan yang dibahas

yaitu permasalahan yang terjadi di Desa Bontomangngape.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif dimaksudkan untuk

menggambarkan secara deskriptif bagaimana Human Resources Management di

Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar. Penelitian Deskriptif dimaksudkan

untuk menghasilkan deskriptif kata-kata tertulis maupun lisan dari informan.

Page 40: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

C. Sumber Data

Sumber data dalam hal ini yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data itu berdasarkan sumbernya, data yang dibedakan sebagai

berikut Sugiyono(2012) :

1. Data primer

Data Primer (data utama) merupakan data yang didapat langsung dari sumber

asli, yaitu hasil wawancara dan observasi peneliti terhadap informan mengenai

Human Resources Management dalam Program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani di Desa Bontomangape Kabupaten Takalar. .

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai laporan-

laporan atau dokumen-dokumen yang bersifat informasi tertulis yang digunakan

dalam penelitian. Adapun laporan yang bersifat tertulis yang dikumpulkan peneliti

adalah data terakhir mengenai Human Resources Management dalam Program

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa Bontomangape

Kabupaten Takalar.

D. Penentuan informan

Informan dalam hal ini yaitu orang-orang yang berada pada ruang lingkup

penelitian, artinya yaitu orang yang dapat menyerahkan suatu informasi tentang

kondisi dan situasi pada latar penelitian. Adapun narasumber atau informan yang

ada dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang berwenang untuk menyerahkan

informasi tentang bagaimana Human Resources Management dalam Program

Page 41: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani di Desa Bontomangape

Kabupaten Takalar.

Table 1.1 Daftar nama-nama informan

No. Nama Inisial Jabatan Ket

1. Jabar J Penyulu pegawai dinas

pertanian

1

2. Rusli R Distributor Pupuk 1

3. Muh. Anwar MA Kepala Desa 1

4. Ahmad Syarif AS Ketua Kelompok tani 1

5. Ruslan R

Ketua Kelompok Tani

1

6. Abdul Karim AK Masyarakat Petani 1

Berdasarkan petunjuk dari informan awal seperti rencana informan tersebut

peneliti mengembangkan penelitian ke informan lainnya, begitu seterusnya

sampai penelitian dianggap cukup mendapatkan informasi yang dibutuhkan,

proses penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu pengambilan

sampel berdasarkan penilaian dari peneliti mengenai siapa-siapa saja yang pantas

untuk dijadikan informan, oleh karena itu agar tidak sangat subjektif, peneliti

harus punya latar belakang pengetahuan tertentu mengenai sampel dimaksud agar

peneliti benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan

atau tujuan dari penelitian (memperoleh data yang akurat).

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dalam hal ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan

Triangulasi/gabungan.Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik dalam

Page 42: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

pengumpulan data yang bersifat menyatukan dari berbagai suatu sumber data

yang telah ada dengan teknik pengumpulan data.

1. Teknik Observasi

Penelitian dalam hal ini melakukan pengamatan yang langsung dilapangan

yaitu pertama, peneliti melakukan pengamatan seperti apa Human Resources

Management dalam Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

Tani di Desa Bontomangape Kabupaten Takalar pada instansi terkait, kemudian

kedua peneliti melakukan pengamatan di lokasi bagaimana pelaksanaan Program

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani menurut para informan

yang terkait di lokasi penelitian.

2. Teknik Wawancara

Wawancara digunakan dalam teknik pengumpulan data sebagai studi awal

guna menemukan berbagai masalah yang akan diteliti, peneliti akan melakukan

wawancara langsung secara mendalam kepada informan yang akan menjadi obyek

penelitian. Wawancara ini dilakukan oleh seorang pewawancara dengan

mewawancarai satu orang secara tatap muka (face to face), yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan itu, yang dikerjakan dengan sistematik dan

berdasarkan kepada tujuan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan alat

wawancara berupa pedoman wawancara, buku catatan, tape recorder, kamera

handphone.

3. Teknik studi perpustakaan

Studi pustaka yaitu mengumpulkan suatu data dengan cara mencari data dan

serta informasi berdasarkan suatu penelaan literature atau sebuah referensi, baik

Page 43: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

yang bersumber dari suatu buku-buku dan dokumentasi, laporan, jurnal kliping,

majalah dan makalah yang pernah diseminarkan. Artikel-artikel dari berbagai

sumber-sumber, termasuk internet maupun suatu catatan-catatan penting

bersangkutan dengan objek penelitian.

4. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi yang peneliti lakukan yaitu segala bentuk dokumentasi

tertulis maupun tidak tertulis yang dapat digunakan untuk melengkapi data-data

lainnya. Dokumentasi adalah mengumpulkan beberapa data baik itu data yang

berupa catatan-catatan, gambar-gambar, dan administrasi yang sesuai dengan

masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh merupakan hal yang

penting dalam membuktikan validitas sebuah data ataupun hasil penelitian maka

dianggap perlu oleh peneliti mengambil dokumentasi pada setiap kegiatan

penelitian yang dilakukan, dokumentasi yang akan diambil yaitu berbentuk

rekaman atau foto .

F. Teknis Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelolah data dimana data

yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan untuk sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian.

Dalam model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok. Menurut pendapat Miles

dan Huberman dalam Sugiyono (2012) adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Mereduksi data artinya mengumpulkan hal-hal yang pokok. Mengutamakan

kepada hal-hal yang dianggap penting kemudian mencari temannya serta

Page 44: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

membuang yang dianggap tidak perlu. Dalam proses analisa data yaitu dimulai

dengan menyeleksi seluruh data, pada tahap ini peneliti memilih mana data yang

menarik, penting dan berguna. Kemudia hanya mengambil data yang dipakai.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, kemudian selanjutnya yaitu mendisplaykan data. Dalam

penelitian ini penyajian data disajikan dalam bentuk tabel, grafik data dan

sebagainya. Dari penyajian data tersebut, maka data tersusun sehingga akan lebih

dipahami.

3. Verifikasi

Selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan dari verifikasi. Kesimpulan awal yang

dipaparkan bersifat sementara serta bisa berubah apabila tidak adanya bukti yang

kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi jika pada kesimpulan yang

dipaparkan ditahap awal didukung oleh bukti yang valid saat peneliti berada

dilapangan pengumpulan data maka kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan yang ditarik perlu adanya mempertanyakan kembali sambil

melihat dan meninjau kembali sambil melihat dan meninjau kembali pada catatan-

catatan lapangan di Desa Bontomangngape tentang Program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani untuk memperoleh pemahaman yang lebih

tepat.

G. Teknik Pengabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas data

adalah dengan triangulasi. Menurut Ibrahim (2015:124) triangulasi dapat

dikatakan sebagai pengecekan, pengujian data dari berbagai sumber-sumber

Page 45: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

dengan berbagai cara , dan berbagai waktu lebih lanjut, triangulasi dapat dibagi ke

dalam tiga macam yaitu :

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan secara mengecek ulang tingkat

kebenaran informasi yang didapat melalui sumber yang berbeda. Misalnya

membandingkan hasil pengamatan dan wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan umum dengan yang dikatan dengan pribadi, membandingkan hasil

wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara memeriksa data kepada sumber-

sumber yang sama dengan menggunakan teknik hal yang berbeda. Dalam hal ini

data yang diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi dan

dokumen. Apabila dengan menggunakan tiga teknik pengujian kredibilitas data

tersebut, dapat menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk

memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya bisa benar

karena mempunyai sudut pandang yang masing-masing berbeda-beda.

3. Triangulasi waktu

Waktu dapat juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan

dengan menggunakan teknik wawancara pada saat dipagi hari, saat narasumber

masih segar, belum banyak masalah dan akan memberikan data, yang lebih valid

sehingga agar lebih kredibel untuk itu dalam hal ini bentuk pengujian kredibilitas

data dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pengecekan,

Page 46: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

observasi atau menggunakan teknik lain dalam situasi dan waktu yang berbeda.

Jika hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka harus dilakukan secara

berulang-ulang hingga dapat sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi

juga dapat dilakukan dengan cara memeriksa hasil penelitian, dari tim peneliti

yang lain yang juga diberi tugas untuk melakukan pengumpulan data.

Page 47: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar

1. Kondisi Geografis

Desa Bontomangngape merupakan salah satu dari 14 desa di wilayah

Kecamat Galesong, kondisi Geografis Desa Bontomangape yang berada pada

Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dengan memiliki luas wilayah + 3,00

Ha, dan secara administratif memiliki tiga Dusun yakni: Dusun Bontorita,

Bontorita Raya, dan Dusun Batetanaya. Desa Bontomangngape dengan batas-

batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Parambambe

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gowa

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bentang

d. Sebelah Batas berbatasan dengan Desa Kalenna Bontomangngape

Dengan kondisi sebagai Desa Pertanian, maka keadaan topografi Desa

Bontomangngape yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian1,5 meter di

Permukaan laut, dan secara geologis wilayahnya memiliki tanah hitam dan

berlumpur. Disamping itu wilayah Desa Bontomangngape berada persis digaris

pantai selat Makassar memiliki 2 (dua) iklim tropis dengan suhu rata-rata

mencapai 30ºC serta memiliki dua tipe musim kemarau dan musim hujan, dimana

musim hujan terjadi mulai bulan November sampai April sementara musim

kemarau terjadi pada bulan juni sampai oktober yang berputar pada setiap

tahunnya. Disamping itu Desa Bontomangngape memiliki curah hujan rata-rata

Page 48: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

setiap tahum mencapai 2.250-35 mm setiap tahunnya. Disamping itu Desa

Bontomangngape memiliki cura hujan rata-rata setiap tahun mencapai 2.250-35

mm.

2. Keadaan Penduduk

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa

Bontomangngape Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

No Dusun Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

(Jiwa) L P

1 Bontorita 399 399 798

2 Bontorita Raya 326 357 683

3 Batetanaya 187 195 382

Total 912 951 1.863

Sumber : Data Jumlah Penduduk Desa Bontomangngape 2018

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan penduduk

di Desa Bontomangngape adalah 1.874 jiwa, dimana jumlah penduduk perempuan

yaitu 962 jiwa dan laki-laki 912 jiwa.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa tingkat pendidikan penduduk di

Desa Bontomangngape sudah bisa dikatakan meningkat. Hal ini disebabkan

bahwa tingginya keinginan masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih

baik dari sebelumnya.

Page 49: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Adapun data tingkat penduduk di Desa Bontomangngape, adalah sebagai

berikut :

Table 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Bontomangngapen Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

No Pendidikan Jumlah/Jiwa

1 Tidak Tamat SD 205

2 Tamat SD 1.192

3 Tamat SMP 201

4 Tamat SMA 64

5 Tamat D3 114

6 Tamat S1 83

7 Tamat S2 4

Total 1.863

Sumber : Data Desa Bontomangngape 2018

Berdasarkan Tabel 1.2 tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

penduduk terbanyak yaitu tamat SD sebanyak 1.192 orang, sedangkan tingkat

pendidikan sedikit yaitu penduduk yang tingkat pendidikannya tamat S2

sebanyak 8 orang.

Page 50: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Pokok

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk menurut Pekerjaan Pokok di Desa Bontomangngape

Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)

1 Petani 843

2 PNS 234

3 TNI/Polri 47

4 Lain-lain 739

Total 1.863

Sumber : Data Desa Bontomangngape 2018

Berdasarkan Tabel 1.4 tersebut menunjukkan bahwa penduduk di Desa

Bontomangngape sebagian besar memiliki pekerjaan sampingan pada sektor

usaha jual beli, perdagangan, peternakan, home industry dan usaha kecil-kecilan.

3.Sarana dan Prasarana di Desa Bontomangngape

Pembangunan Desa Bontomangngape untuk lima Tahun kedepan

sesungguhnya sangat di butuhkan adanya dukungan sarana dan prasarana apalagi

sebagai Desa induk untuk mendukung proses berjalannya roda pemerintahan di

segala sektor kehidupan masyarakat Desa Bontomangngape baik sekarang

maupun yang akan datang.

Page 51: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana di Desa Bontomangngape Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar.

No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Kantor Desa 1

2 Puskesmas Pembantu 1

3 Posyandu 3

4 Gedung SD 3

5 Gedung SMP 2

6 Gedung SMA 1

7 Gedung TK 2

8 Perpustakaan Desa 1

9 Masjid 4

10 Lapangan Sepak Bola 1

11 Pasar 1

Sumber : Data Desa Bontomangngape 2018

Berdasarkan Tabel 1.4 menjelaskan bahwa sarana dan prasarana yang tersedia

di Desa Bontomangngape yaitu terdapat kantor desa, puskesmas, posyandu dan

pasar yang terletak di dusun Bontorita yang merupakan pusat pemerintahan,

kemudian terdapat TK yang terletak di dusun Bontorita dan dusun Parambambe

dimana kedua dusun tersebut jaraknya sangat dekat, kemudian SMP dan SMA

juga terletak di dusun bontorita serta lapangan bola juga terdapat disana, dan

setiap dusun masjid terdapat disana yaitu dusun bontorita, dusun parambambe

dan dusun batetanaya.

Page 52: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

3. Kelembagaan Masyarakat

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Keberadaan lembaga ini

banyak memberi manfaat kepada masyarakat terutama dari pengurus yang

memang banyak bergelut tentang urusan ibu rumah tangga. Tugas dan fungsi

dari lembaga ini untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya lembaga ini memiliki kelompok kerja yang

disebut dengan dasawisma.

Karang Taruna : kelompok ini merupakan kelompok remaja yang ada di Desa

Bontomangngape yang banyak memberi manfaat terhadap kegiatan-kegiatan

kepemudaan bahkan kelompok karang taruna ini juga memberikan kontribusi

terhadap kegiatan-kegiatan secara umum yang ada di desa.

Kelompok Tani : kalau melihat keberadaan kelompok ini sangar berpengaruh di

masyarakat karena anggotanya adalah orang-orang yang bekerja sebagai petani

yang dapat menjadi anggota sehingga kelompok ini keberadaannya sangat

bermanfaat sekali dalam sektor pertanian.

Page 53: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

4. Struktur Pemerintah Desa Bontomangngape

Struktur organisasi Desa Bontomangngape terdiri dari Kepala Desa sebagai

stekholder pemerintah dibantu oleh Lembaga Adat serta Sekretaris Desa

kemudian memiliki enam bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya lalu Desa

Bontomangngape memiliki tiga Kepala Dusun.

Gambar 1.3 Struktur Pemerintah Desa Bontomangngape

B. Human Resources Management

Berikut ini adalah ulasan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dilapangan

baik melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai Human Resources

Management dalam Program Elektronik Rencana Defintif Kebutuhan Kelompok

Tani di Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar adalah sebagai berikut :

KEPALA DESA BONTOMANGNGAPE

SEKRETARIS

KAUR

TATA

USAHA

KAUR KEUANGA

N

KAUR

PERENCANA

AN

KASI PEMERI

NTAHAN

KASI

KESEJATE

RAAN

KASI

PELAYANA

N

KEPALA DUSUN

BONTORITA KEPALA DUSUN

BATETANAYA

KEPALA DUSUN

PARAMBE

Page 54: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

1. Sasaran SDM

Sasaran perencanaan SDM adalah sebagai bagian dari unsur-unsur yang

mendukung strategi organisasi dari sisi pengelolaan SDM. Oleh karenanya yang

dikembangkan dalam bidang SDM mutlak harus selaras dengan strategi

organisasi.

Adapun hasil wawancara pada beberapa informan mengenai sasaran sumber

daya manusia dalam program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

Tani di desa dan di kantor Dinas Pertanian adalah sebagai berikut :

Adapun pendapat Bapak J selaku penyulu dari Dinas Pertanian bahwa :

“Sasaran dari Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

Tani ini yaitu para kelompok tani dan para anggotanya yang masuk dalam

kelompok tani yang menjadi sasaran dari program ini, kita sebagai

pendamping hanya memfasilitasi cara membuat ERDKK untuk mendapatkan

pupuk bersubsidi”. (Wawancara J, Tanggal 31 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan bahwa

sasaran dalam Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

ini ialah Kelompok Tani dan Para Petani yang tergabung dalam Elektronik

Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani tersebut, penyulu atau pendamping

hanya dapat memfasilitasi atau membina bagaimana cara membuat Elektronik

Rencana DefInitif Kebutuhan Kelompok Tani untuk mendapatkan pupuk

bersubsidi.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku penyalur pupuk atau distributor

bahwa:

“ Ya..Petani memang sasaran dari Program ini, target sasaran yang dicapai

itu baru 80% yang dicapai sisanya tinggal 30% karena masih ada juga

data petani yang belum terimput sehingga belum ada datanya di Elektronik

Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani, tetapi kita usahakanji agar

Page 55: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

semua para petani apa namanya..bisa terdaftar di Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini sehingga bisa mendapatkan kartu

tani, kalau petani tidak memiliki yang namanya kartu tani itu maka tidak

bisaki mendapatkan pupuk bersubsidi karna datanya tidak ada”.

(Wawancara R, Tanggal 29 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan bahwa

petani ialah sasaran dari program Elektronik Rencana DefInitif Kebutuhan

Kelompok Tani ini, target sasaran yang dicapai baru 80% yang dicapai sisanya

tinggal 30% karena terkendala dengan data para petani yang belum terimput

semua sehingga belum terdaftar dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok Tani sehingga petani yang belum terdaftar di Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani belum mempunyai kartu tani sehingga tidak

mendapatkan pupuk bersubsidi.

Pendapat yang sama juga di ungkapkan Bapak MA selaku Kepala Desa

Bontomangngape bahwa :

“Banyaknya sasaran pada kelompok Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini yaitu seluruh masyarakat yang bermata

pencaraian sebagai petani disini. Karena program ini memang untuk

diperuntukkan kepada petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, supaya

petani tidak jauhmi lagi beli pupuk karena sudah adami penyalur di desa”.

(Wawancara MA, 30 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan program ini

diperuntukkan untuk seluru masyarakat yang bermata pencarian petani agar bisa

mendapatkan pupuk bersubsidi, karena program ini diperuntukkan kepada para

petani dan pada setiap Desa sudah ada penyalur pupuk dengan adanya penyalur

pupuk di Desa Petani diuntungkan dengan adanya hal tersebut dimana masyarakat

sudah tidak jauh jika ingin memperoleh pupuk.

Page 56: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Untuk memperkuat hasil wawancara tersebut peneliti juga mewawancarai AS

selaku ketua kelompok tani bahwa :

“yah…dimana-mana sasaran dari program Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini yah petani, karena kita mendapatkan pupuk

bersubsidi dari program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani ini melalaui penyalur pupuk yang ada di desa. Akan tetapi

kalau sasarannya itu belumpi semua mencapai target sasaran karena biasa

datanya belum masukpi di Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani jadi ada yang dapat ada juga tidak, tapi bagus itu ada

penyalur pupuk di desa supaya kita juga tidak jauhmi lagi kalau petani

butuh pupuk”. (Wawancara AS, 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan bahwa

petani mendapatkan pupuk bersubsidi dari program Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani melalui penyalur pupuk yang ada di Desa. Masih ada

beberapa target sasaran yang belum tercapai karena terkendala dengan data Para

Petani yang belum di input, sehingga ada beberapa para petani yang tidak

mendapatkan pupuk bersubsidi. Akan tetapi para petani diuntungkan dengan

adanya penyalur pupuk di Desa karena dapat mempermudah pengambilan pupuk.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

” kelmpok tani adalah sasaran dari program ini, tetapi sasaran yang dicapai

baru sebagian karena sesuai lokasi masing-masing petani belum bisa

terpenuhi mengenai pengadaan pupuk”. (Wawancara R, 02 November

2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan bahwa

Kelompok Tani adalah sasaran dari program ini, akan tetapi sasaran yang dicapai

belum sepenuhnya tercapai karena sesuai lokasi masing-masing Petani belum

terepenuhi mengenai pengadaan pupuk.

Adapun pendapat dari Bapak AK selaku masyarakat petani Desa

Bontomangngape bahwa :

Page 57: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

“ Petani memang yang jadi sasarannya itu Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani tetapi sasarannya itu biasa tidak tepat sasaran

dalam pembagian pupuk, kadang ada yang dapat ada yang tidak kebagian,

ada juga yang justru dapat tetapi tidak diberikan makanya biasa saya

sedikit kesal itu”. (Wawancara AK, 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan

menunjukkan bahwa petani menjadi sasaran dalam program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani akan tetapi dalam pembagian pupuk tidak

sesuai dengan sasarannya dimana petani yang harusnya mendapatkan pupuk

akhirnya tidak kebagian.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari beberapa informan

tersebut dapat disimpulkan bahwa Sasaran Sumber Daya Manusia dalam Program

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini belum sepenuhnya

mencapai target sasaran yang diinginkan terbukti dari hasil wawancara dengan

penyalur pupuk, ketua kelompok tani dan masyarakat masih terkendala dengan

data para petani yang belum rampung sehingga belum masuk kedalam Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani sehingga sebagian para petani tidak

mempunyai kartu tani yang dimana kartu tani tersebut berfungsi untuk

memudahkan para petani dalam pengambilan pupuk bersubsidi.

2. Perencanaan SDM

Dalam jangka waktu kedepan, organisasi dapat dilaksanakan. Dalam

menjalankan program tersebut perlu dipastikan kebutuhan SDM. Apabila program

Kerja tersebut, maka pemenuhan kebutuhan SDM menjadi hal yang mutlak.

Page 58: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Adapun hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai

perencanaan SDM dalam Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan

kelompok Tani di Desa dan di Kantor Dinas Pertanian yaitu sebagai berikut :

Adapun pendapat Bapak J selaku Penyulu dari Dinas Pertanian bahwa :

“ kalau dari awal setiap satu musim sudah disediakan musim berikutnya,

misalnya tahun 2020 ini kita sudah memprogramkan pengimputan

Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani nya, kemudian

yang terlibat langsung dalam perencanaan program ini yaitu kelompok tani

dengan anggotanya, jadi kita ini hanya mendampingi untuk masing-masing

kebutuhannya, terutama juga pendamping dari kabupaten itu dilibatkanki

semua karena tujuan kita kita dengan adanya program ini supaya

kelompok tani tidak susah lagi untuk dapat pupuk bersubsidi. Karena kita

juga ini mungkin yah… selain dari kecukupan pupuk dan kita juga

mengejar produksi dengan pupuk yang berimbang, kita juga tiap hari

mengadakan penyuluhan bagaimana kebutuhan pupuk yang diinginkan”.

(Wawancara J, Tanggal 31 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut menunjukkan bahwa

perencanaan dilakukan setiap satu musim dan sudah ada perencanaan dimusim

selanjutnya misalnya itu pada tahun 2020 sudah memprogramkan pengimputan

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Taninya begitupun

kedepannya. Kemudian yang terlibat dalam perencanaan program ini yaitu

kelompok tani serta anggotanya, jadi penyulu hanya sekedar mendampingi pada

setiap kebutuhan yang dibutuhkan karena yang diharapakan dari program ini yaitu

untuk memudahkan para petani memperoleh pupuk bersubsidi serta mengejar

produksi pupuk yang berimbang. Dengan demikian Human Resources

Management dalam Program Elektronik Rencana Defintif Kebutuhan Kelompok

Tani sudah sesuai dengan Teori Perencanaan menurut Zawiya (2018:1) dimana

perencanaan SDM adalah proses yang secara sistematis mengkaji kebutuhan SDM

Page 59: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

untuk menjamin tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan mutu, atau

kompetensi yang sesuai pada saat dibutuhkan.

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Bapak R selaku penyalur pupuk

atau distributor bahwa :

“ yah..yang terlibat dari perencanaan program ini tidak lain yaitu

kelompok tani dan yang menjadi tujuan dari program ini ialah untuk

kesejahteraan para petani dan bisa mempermudah petani ambil pupuk”.

(Wawancara R, Tanggal 29 Okrober 2019).

Hasil wawancara yang diungkapkan informan tersebut menunjukkan

bahwa kelompok tani terlibat dalam perencanaan program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani dan tujuannya untuk mensejahterakan para

petani.

Hal senada juga di ungkapkan dari Bapak MA selaku Kepala

DesaBontomangngape bahwa :

”program memang sudah lama, yang terlibat itu dalam perencanaannya

yaitu gapoktan, kelompok tanu dan masyarakat petani tujuannya itu

yah…mensejahterakan para petani”. (Wawancara MA, Tanggal, 30

Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut yang diungkapkan informan

tersebut mengatakan bahwa perencanaan dari Program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini yang terlibat yaitu Gapoktan, Kelompok

Tani, serta para masyarakat petani tidak lain tujuannya ialah untuk

mensejahterakan masayarakat.

Untuk memperkuat hasil wawancara tersebut peneliti juga melakukan

wawancara dengan Bapak AS selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

“yang terlibat dari perencanaan program ini ialah penyulu dan kelompok

tani dan dimana dalam perencanaan program ini bisa membuat petani lebih

Page 60: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

baik lagi dalam meningkatkan hasil pertaniannya, kemudia itu sebelumnya

diadakan pelatihan para petani ada penyulu yang masuk untuk

menjelaskan masalah pertanian, tetapi biasa juga yah.. petani tidak datang

jadi kurang pahammi mengenai itu Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani, karena biasa juga minimnya pendidikannya

jadi kurang pahamki itu program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani toh”. (Wawancara AS, Tanggal 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut bahwa yang terlibat dalam

perencanaan program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini

yaitu penyulu dan kelompok tani dimana yang diharapkan hasil produksi petani

lebih baik. Sebelum itu sudah diadakan pelatihan para petani oleh penyulu agar

petani lebih paham mengenai Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok

Tani akan tetapi petani jarang hadir pada saat diadakannya pelatihan selain itu

juga beberapa petani mempunyai pendidikan yang minim sehingga tidak paham

apa itu program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

“ gapoktan yang terlibat dalam perencanaan kelompok tani….dan tujuannya

untuk memberikan solusi kepada kelompok tani baik mengenai masalah bibit,

pupuk, dan pestisida lainnya”. (Wawancara R, Tanggal 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut bahwa Gapoktan yang terlibat

dalam perencanaan kelompok tani, tujuannya ialah untuk memberikan solusi

kepada Kelompok Tani baik mengenai permasalahan bibit, pupuk dan pestisida

lainnya.

Adapun pendapat dari Bapak AK selaku masyarakat petani bahwa :

“hmmm…yang terlibat dari perencanaan ini program itu kelompok tani sama

gapoktan sendiri, tujuan dalam perencanaan ini yah pastinya untuk para

petaniji supaya sejahteraki tapi semoga memang untuk keuntungan petaniji

karena yang diharapkan sekarang itu memang pupuk ji”. (Wawancara AK,

Tanggal 2 November 2019).

Page 61: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut bahwa harapan petani dari

perencanaan program ini yaitu pengadaan pupuk demi kesejahteraan para petani

dan yang terlibat langsung dar perencanaan program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini yaitu Kelompok Tani dan Gapoktan itu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menurut beberapa informan

tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan Sumber Daya Manusia

dalam Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan kelompok Tani sudah

cukup baik dapat dilihat dari salah satu fungsi Manajerial ialah perencanaan yang

dimana fungsi perencanaan bagaimana menetapkan tujuan yang diinginkan

kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan

tersebut, dengan adanya penyulu yang mengadakan pelatihan oleh para petani

sebelum program dilaksanakan agar petani lebih paham, meskipun ada beberapa

masalah yang terjadi pada saat pengadaan pelatihan itu dilaksanakan yaitu petani

jarang hadir dalam pelaksanaan pelatihan kemudian minimnya pendidikan dari

beberapa petani sehingga kurang memahami program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani tersebut, kemudian adanya keterlibatan ketua

kelompok tani serta gapoktan dalam perencanaan program Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini dengan harapan agar dapat

mensejahterakan para petani serta memberikan solusi kepada Kelompok Tani baik

mengenai permasalahan bibit, pupuk dan pestisida lainnya. Dengan demikian

Human Resources Management dalam Program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani sudah sesuai dengan apa yang dikatakan Alfalah

(2017:31) salah satu fungsi operasi yang diamana pengembangan manajemen

Page 62: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Sumber Daya Manusia adalah upaya terencana yang dilakukan oleh manajemen

untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan kinerja organisasi melalui program-

program pelatihan ,pendidikan dan pengembangan.

3. Anggaran SDM

Berdasarkan perencanaan kebutuhan SDM, yang perlu dilakukan selanjutnya

adalah mengaudit kondisi SDM saat ini. Audit SDM dalam ranah perencanaan

SDM memiliki fungsi guna memastikan apakah dalam jumlah SDM yang ada

mencukupi sesuai kebutuhan serta dalam kompetensi mempunyai kemampuan

guna mengerjakan suatu pekerjaan.

Adapun hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai Anggran

SDM dalam Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan kelompok Tani di

Desa dan di Kantor Dinas Pertanian yaitu sebagai berikut :

Adapun pendapat Bapak J selaku Penyulu dari Dinas Pertanian bahwa :

“kalau masalah anggaran kita dari penyulu dan pendamping kita tidak

tentukan masalah anggarannya karena didalam pembelian pupuk, itu sudah

ada harga HET masing-masing tinggal petani dihitung berapa

kebutuhannya sesuai dengan Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani yang masuk. Sumber anggarannya itu dari APBD, APBN

dan bisa juga swadaya tapi kalau disini rata-rata swadaya kalau pupuk

bersubisi, kecuali ada bantuan dari Kementrian atau Dinas baru gratis.

Pengeloaan anggarannya sehingga bisa ke petani itu dimulai dari pengecer

dulu kemudian pengecer ke distributor baru kembali lagi kepengecer baru

bisa di ambil ke petani. Pupuk bersubsidi itu masyarakat langsung ambil

dari pengecer kita ini pendamping tidak terlibat pada saatpi memasukkan

Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani baru kita bisa

tanda tangani kalau masalah anggaran kita tidak masuk masuki”.

(Wawancara J, Tanggal 31 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengungkapkan bahwa

sumber anggaran itu dari APBN, APBD dan swadaya, akan tetapi rata-rata sumber

anggaran pupuk bersubsidi dari swadaya. Anggaran dari Elektronik Rencana

Page 63: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini tidak ditentukan karena didalam

pembelian pupuk sudah ada harga HET masing-masing, petani hanya dihitung

berapa keperluan pupuk yang diinginkan. Dalam pengelolaan anggaran sehingga

bisa sampai kepetani itu dimulai dari pengecer ke distributor kemudian kembali ke

pengecer kemudian baru bisa diambil oleh petani.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku Penyalur pupuk bahwa:

“ anggarannya itu tergantung dari pihak Kabupaten atau Bupati karena kita

tidak tau anggarannya berapa pertahun untuk ini program, cuman alokasi

yang diluncurkan untuk wilaya kabupaten takalar sekarang dikurangi lagi

beberapa persen mungkin 15% tergantung petani. Kemudian pengelolaan

anggarannya itu masalah pupuk langsung dari subsidi Pemerintah bukan

subsidi dari Kabupaten”. (Wawancara R, Tanggal 29 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut menunjukkan bahwa

anggaran dari program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

ini tergantung dari Kabupaten, penyalur tidak mengetahui berapa anggaran yang

dikeluarkan tiap tahunnya untuk program ini, hanya saja alokasi yang diluncurkan

untuk wilayah Kabupaten Takalar dikurangi hingga 15% tergantung dari

kebutuhan petani serta pengelolaan anggarannya dari subsidi pemerintah bukan

dari subsidi kabupaten.

Adapun pendapat dari Bapak MA selaku Kepala Desa Bontomangngape

bahwa :

“ anggaran ini tidak dianggarkan didesa, Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani dibuat oleh penyulu pertanian dengan

kelompok tani, sistem pengelolaan anggarannya dikelola oleh gapoktan”.

(Wawancara MA, Tanggal 30 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

anggaran dari Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

Page 64: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

ini tidak dianggarkan didesa kemudian Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani dibuat oleh penyulu pertanian sedangkan sistem pengelolaan

anggarannya itu dikelolah oleh gapoktan.

Untuk memperkuat hasil wawancara tersebut peneliti juga melakukan

wawancara dengan Bapak AS selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

“ ya.. kalau soal anggarannya saya tidak tau menahu yah karena itu soal

dikabupaten, kita sebagai ketua kelompok tani hanya membantu dalam

pelaksanaan Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani ini,

masalah pengelolaan anggaran sehingga bisa sampai kepetani itu yah itu

soal penyalur pupuk yang tangani meskipun kita terlibat dalam program

ini tetapi itu bukan bagian saya begitu.” (Wawancara AS, Tanggal 02

November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut bahwa kelompok tani

tidak mengetahui tentang anggaran dari program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini karena kelompok tani hanya membantu dalam

pelaksanaan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani kemudian

masalah pengelolaan anggarannya diserahkan kepada penyalur pupuk meskipun

ketua kelompok tani terlibat dalam program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini tetapi itu bukan bagian tugas dari kelompok tani.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

“besarnya anggaran yang dikelolah sesuai dengan masing-masing kelompok

tani, dalam satu kelompok tani mereka mempunyai luas wilayah,,kemudian

anggarannya itu agar dapat sampai ke petani yah…perlu sosialisasi kepada

masyarakat sehingga sampai kepada masyarakat petani”. (Wawancara R,

Tanggal 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa besarnya

anggaran yang dikelolah sesuai dengan masing-masing Kelompok Tani, dalam

satu Kelompok Tani mereka mempunyai luas wilayah kemudian anggarannya

Page 65: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

sehingga sampai ke masyarakat petani yaitu dengan adanya sosialisasi kepada

masyarakat.

Adapun pendapat dari Bapak AK selaku masyarakat petani bahwa ;

“ kalau masalah anggaran mengenai Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini belum cukup karena biasa kita masih butuh

pupuk tetapi sudah tidak ada artinyakan itu belum cukup untuk masyarakat

petani”. (Wawancara AK, Tanggal 02 November 2019 ).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa anggaran

untuk program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani belum

cukup untuk kebutuhan para petani dikarenakan pada saat petani membutuhkan

pupuk stok pupuk sudah habis.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara informan tersebut dapat

disimpulkan bahwa dalam Anggaran Sumber Daya Manusia dalam Program

Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan kelompok Tani tidak ditentukan masalah

anggaran dalam program ini dari Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia

dalam perkiraan jangka pendek yang dimana besar kecilnya anggaran akan

menentukan berapa jumlah, tipe dan kualitas yang diperlukan yang dimana

anggaran mewakili rencana kegiatan bisnis masa datang yang mencangkup

sumber daya keuangan dan modal serta kebutuhan sumber daya manusia, maka

dari itu dalam pembelian pupuk sudah ada harga HET masing-masing yang sudah

ditentukan dan petani hanya dihitung berapa keperluan yang di inginkan.

Kemudian sumber anggaran dari Program Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani ini dari APBD, APBN serta swadaya akan tetapi rata-

rata sumber anggaran yang diberikan dari swadaya, sistem pengelolaan anggaran

Page 66: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

sehingga sampai kepetani melalui pengecer, pengecer ke distributor kemudian

kembali kepengecer lalu kepetani.

4. Perkiraan Kebutuhan SDM

Agar dapat mengetahui kebutuhan SDM pada masa yang akan datang perlu

dilakukan perkiraan kebutuhan SDM. Hal ini dibutuhkan agar pengelolah SDM

memiliki gambaran berapa SDM yang dibutuhkan dalam kurun waktu tertentu

kedepan . selain itu, dengan dapat diperkirakannya kebutuhan SDM, manajemen

mampu mengalokasikan anggaran untuk biaya karyawan, meliputi biaya

rekrutmen, gaji serta tunjangan-tunjangan dan juga perlengkapan dan fasilitas

kerja.

Adapun hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai Perkiraan

Kebutuhan SDM dalam Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

kelompok Tani di Desa dan di Kantor Dinas Pertanian yaitu sebagai berikut :

Adapun pendapat Bapak J selaku Penyulu Dari Dinas Pertanian bahwa :

“ yang jelas ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, kebutuhannya itu yang

ada sekarang kita butuh pupuk, pupuk sudah tersedia dilapangan, jadi saya

jelaskan, sebelum kita mengusulkan sudah ada luasan lahan dalam

kelompok berarti itulah kebutuhannya, Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan Kelompok Tani sudah ditentukan ureanya seperti ini sudah

klop kebutuhan dikelompok. Sumber Daya Manusia tidak ditentukan

intinya yang tergabung dalam kelompok tani itu semua yang terlibat,

selain itu juga dari bantuan pupuk ada juga bantuan bukan yang bersubsidi

tapi langsung dari anunya..tapi anu juga bantuan pemerintah juga terbatas

yang kita di Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani itu

semua sistem bersubsidi, jadi ada bantuan dari pusat tetapi terbatas.

Kebutuhan sampai saat ini yang Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani itu sudah masuk sudah tersedia tergantung para petani

uangnya rersedia atau belum”. (Wawancara J, Tanggal 31 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa yang

menjadi kebutuhan dari program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan

Page 67: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Kelompok Tani ini yaitu pupuk bersubsidi, sebelum pengusulan Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani sudah ada luasan lahan dalam setiap

kelompok yang di butuhkan kemudian sumber daya manusia tidak ditentukan

yang artinya yang tergabung dalam kelompok tani itu sudah terlibat, Bantuan

pemerintah terbatas mengenai pupuk bersubsidi kebutuhan yang dibutuhkan para

petani saat ini yaitu pupuk bersubsidi.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Bapak R selaku penyalur pupuk

bahwa :

“ kebutuhan untuk petani ialah pupuk, pemerintah memfasilitasi pupuk

bersubsidi kebutuhan di Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani baru mencapai 80% yang terpenuhi karena Elektronik

Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani itu rumah dasar untuk

mendapatkan pupuk bersubsidi, yang mementukan itu alokasi kabupaten”.

(Wawancara R, Tanggal 29 Oktober 2019 ).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

kebutuhan petani tidak lain hanya pupuk, pemerintah memfasilitasi pupuk

bersubsidi tetapi kebutuhan yang dicapai baru mencapai 80 % kebutuhan yang

terpenuhi. Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani merupakan

rumah dasar untuk mendapatkan pupuk tetapi yang menetukan itu dari alokasi

Kabupaten.

Adapun pendapat Bapak MA selaku Kepala Desa Bontomagngape bahwa :

“ bibit, pupuk serta yang berhubungan dengan pertanian itulah yang

dibutuhkan para petani, Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan banyak

yaitu sejumlah para petani, kemudian kita mengadakan pelatihan juga agar

petani paham mengenai ERDKK karena itu salah satu kebutuhan yang

dibutuhkan yaitu ilmu tetapi masyarakat petani biasa jarang hadir dalam

pengadaan pelatihan. Target juga belum tercapai karena yang namanya

pertanian tidak bisa mencapai 100% tetapi kita selalu mencari terobosan

untuk mencapai target. ( Wawancara MA, Tanggal 30 Oktober 2019).

Page 68: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa bibit,

pupuk serta yang berhubungan dengan kebutuhan pertanian menjadi kebutuhan

para petani, sumber daya manusia yang dibutuhkan ialah sejumlah masyarakat

petani yang ada di Desa. Kemudian kebutuhan lainnya yaitu adanya pengadaan

pelatihan kepada petani karena ilmu merupakan hal yang dibutuhkan oleh petani

tetapi pada saat pengadaan pelatihan masyarakat jarang hadir dalam pelatihan

tersebut, target yang dicapai juga belum sepenuhnya tetapi Pemerintah Desa selalu

mencari terobosan untuk mencapai target. Dengan demikian Human Resources

Management Dalam Program Elektronik Rencana Defentif Kebutuhan Kelompok

Tani sudah sesuai dengan Teori Mondy dan Noe (Marwansyah,2010)

mendefenisikan manajemen sumber daya manusia (human resources

manajement) sebagai pemberdayagunaan sumber daya manusia dalam pencapaian

tujuan organisasi.

Adapun pendapat dari Bapak AS selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

“ itu pupuk memang kebutuhan utama untuk para petani didesa kemudian

bibit dan kebutuhan pertanian lainnya, kebutuhan pupuk tidak pernah

cukup mungkin pengiriman pupuknya lambat tapi selalu jaki usahan itu

semua”. (Wawancara AS, Tanggal 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa hal

utama yang dibutuhkan para petani ialah pupuk serta hal yang berhubungan

dengan pertanian, tetapi kebutuhan para petani belum sepenuhnya tercukupi

karena proses pengiriman pupuk berjalan lambat.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku Ketua Kelompok Tani bahwa :

“ kebutuhan untuk para petani sebenarnya banyak, kebutuhannya

sekarangkan mulai dari bibit, pupuk, serta alat-alat mesin dari pertanian,

kemudian pemerintah itu memfasilitasi masyarakat petani dengan pompa

Page 69: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

dan ada juga traktor tetapi itupun kebutuhan masyarakat petani belum

terpenuhi”. (Wawancara R, Tanggal 02, November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

kebutuhan untuk para petani banyak tetapi kebutuhan yang dibutuhkan sekarang

ialah mulai dari bibit, pupuk, serta alat-alat pertanian lainnya. Pemerintah

memfasilitasi masyarakat petani dengan pompa dan traktor tetapi masyarakat

petani kebutuhannya masih belum terpenuhi.

Adapun pendapat dari Bapak AK selalu masyarakat petani bahwa :

“ kebutuhannya memang terpenuhi tetapi masih kurang, karena setiap

musim butuh pupuk, bibit dan lain-lain”. (Wawancara AK, Tanggal 02

November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

kebutuhan para petani sudah terpenuhi tetapi belum cukup, atau masih kurang

karena setiap musim petani memerlukan pupuk, bibit, dan lain-lain, maka dari itu

pengadaan pupuk memang sudah ada tetapi belum cukup untuk para petani.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara informan tersebut dapat

disimpulkan bahwa dalam Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia dalam

Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan kelompok Tani dari Analisis

kebutuhan Sumber Daya Manusia dari Prakiraan Kebutuhan bahwa pupuk

menjadi kebutuhan yang bersifat segera dan merupakan perkiraan jangka panjang

dimana terdiri dari permintaan masyarakat petani ,akan tetapi kebutuhan yang

dibutuhkan belum cukup atau masih kurang, kemudian pelatihan juga salah satu

kebutuhan bagi para petani untuk memperoleh ilmu dari bidang pertanian.

Pemerintah memfasilitsi masyarakat petani dengan pompa dan traktor tetapi

kebutuhan para petani masih belum cukup, adanya masalah dari ketidakcukupan

Page 70: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

kebutuhan para petani pemerintah setempat akan selalu mencari terobosan agar

kebutuhan petani bisa terpenuhi.

5. Pelaksanaan Program SDM

Proses perencanaan SDM di akhiri dengan pelaksaan atau rencana tindakan.

Pelaksanaan ini dapat berisi perencanaan program-program yang bersifat siap

dijalankan, meliputi rencana rekrutmen,mutasi pegawai, diklat, dan pengangaran.

Adapun hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai

Pelaksanaan Program SDM dalam Program Elektronik Rencana Defenitif

Kebutuhan kelompok Tani di Desa dan di Kantor Dinas Pertanian yaitu sebagai

berikut :

Adapun pendapat dari Bapak J selaku Penyulu dari Dinas Pertanian bahwa:

“ sejauh ini tidak ada masalah dilapangan karena kita bekerja sama dengan

pengecer, penyulu dan distributor, target yang kita inginkan masih ada yang

belum tercapai karena ada juga masalah yang terkendala dengan masalah

pengiriman barang karena itu barang bukan dari Sulawesi selatan pada saat

kita butuh ini barang inikan dikirim oleh container biasa bermasalah sampai

ke distributor. Kemudian dengan terlaksananya program ini bagaimana kita

mengubah pola pikir masyarakat petani sehingga pola sikapnya berubah,

terutama bagaimana petani bisa meningkatkan produksinya dengan melalui

penyuluhan. Berbicara masalah penyuluhan kalau kita dikantor kan setiap

hari senin kita adakan rapat dan mempertanyakan masalah-masalah yang ada

dikelompok tani bisa kita ungkapkan, makanya kita panggil itu ada yang

namanya sistem LAKU ( latihan dan kunjungan) itu kita laksanakan setiap

hari seni, tetapi yah biasa masyarakat tidak hadir dalam penyuluhan,

kurangnya juga tingkat pendidikan dan tidak semua juga bisa berbahasa

Indonesia dengan baik. Program ini akan tetap lanjut dari tahun ketahun tetapi

kita adakan evaluasi tiap tahun bahkan tiga bulan sekali. Masalah sumber

daya manusia tergantung individu bagaimana menyikapi program ini tetapi

memang kinerjanya masih belum baik tapi kita usahakan”. (Wawancara J,

Tanggal 31 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa target

yang di inginkan masih ada yang belum tercapai karena bermasalah dengan

Page 71: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

pengiriman barang dikarenakan pupuk bukan dari Sulawesi Selatan dan barang ini

dikirim melalui kontainer tetapi dengan terlaksananya program ini bagaimana

mengubah pola pikir masyarakat petani agar bagaimana petani bisa meningkatnya

produksinya melalui penyuluhan, penyuluhan ini diadakan setiap hari senin untuk

mempertanyakan masalah-masalah yang ada dikelompok tani dengan adanya

sistem LAKU ( latihan dan kunjungan) kita bisa mempertanyakan masalah-

masalah yang ada akan tetapi sebagian masyarakat petani jarang hadir dalam

pertemuan tersebut. Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok

Tani ini dievaluasi tiap tahun atau bahkan tiga bulan sekali untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan dalam program ini.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku penyalur pupuk bahwa :

” adanya program ini dapat menguntungkan petani yang terdaftar di

ERDKK, kalau petani yang tidak terdaftar di ERDKK nanti susah untuk

mendapatkan pupuk bersubsidi, karena jika yang tidak memiliki kartu tani

maka tidak akan mendapatkan pupuk bersubsidi dan harus membeli pupuk

non bersubsidi maka dari itu petani harus mempunyai kartu tani tetapi

masalahnya belum sepenuhnya masyarakat yang terdafatr di ERDKK

maka dari itu masih ada yang belum mempunyai kartu tani karena adanya

masalah pengimputan data belum tercover semua data-data petani yang

ada di Desa Bontomangngape ini, maka dari itu dampak yang dirasakan

para petani ialah pada saat petani membutuhkan pupuk, pupuk susah

karena alokasi sudah habis”. ( Wawabacara R, Tanggal 29 Oktober 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa pada

pelaksanaan program ERDKK masih sebagian masyarakat petani yang

diuntungkan karena hanya sebagian petani yang terdaftar di Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani dikarenakan adanya masalah pengimputan

data yang belum sepenuhnya data-datanya di input maka dari itu hanya sebagian

masyarakat petani yang mendapatkan kartu tani untuk mendapatkan pupuk

Page 72: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

bersubsidi sedangkan petani yang belum terdaftar di Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani petani hanya bisa mendapatkan pupuk non

bersubsidi.

Adapun pendapat dari Bapak MA selaku Kepala Desa Bontomangngape

bahwa:

“ pada pelaksanaannya masih banyak masalah karena terkadang sumber daya

manusia di pertanian kadang petani juga kurang memahami mengenai

program ERDKK itu sendiri masih butuh sosialisasi penyulu untuk kegunaan

dari program itu, maka dari itu keberhasilan baru mencapai 50% karena

kinerja masih kurang butuh lagi adanya pelatihan-pelatihan lebih untuk

mendorong petani lebih paham lagi”. (Wawanacara MA, Tanggal 30 Oktober

2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa masih

banyak masalah yang terjadi pada pelaksanaan program ini dikarenakan petani

belum paham mengenai program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok Tani ini, maka dari itu tingkat keberhasilan dari program ini baru

mencapai 50% masih dibutuhkan lagi pelatihan-pelatihan yang lebih agar petani

bisa lebih paham mengenai program ini.

Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan Bapak AS selaku Ketua

Kelompok Tani bahwa :

“ yah..begini selama program ini berjalan yah ada masalah yang terjadi

seperti pada saat petani membutuhkan pupuk biasa sudah habis karena

alokasi sudah habis juga, kemudian kita juga dibantuji dengan program ini

karena bisaki dapat pupuk bersubsidi tapi begitumi yang namanya program

pada saat sudah dilaksanakanmi pasti ada-ada saja masalah toh”. (Wawancara

AS, Tanggal 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa pada

pelaksanaan program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini

masyarakat petani pada saat masih membutuhkan pupuk terkadang sudah tidak

Page 73: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

ada dikarenakan alokasi sudah habis tetapi masyarakat sangat terbantu dengan

adanya Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini karena bisa

mendapatkan pupuk bersubsidi, akan tetapi yang namanya program pada saat

sudah terlaksana pasti ada saja masalah yang terjadi atau yang tidak terduga.

Adapun pendapat dari Bapak R selaku Ketua Kelompok Tani bahwa:

“ jadi..petani itu menginginkan bagaimana bisa terjamin mengenai masalah

pupuk, bibit serta kelengkapan lainnya yang dibutuhkan petani dan kelompok

tani, dampak yang dirasakan dalam pelaksanaan program ini bagus dirasakan

oleh petani karena bisa tercover semua dari setiap kelompok tani baik dari

luas wilayah kelompok tani bisa terpenuhi , tetapi masalahnya pada saat

penyaluran pupuk biasanya para petani dia sudah mau memupuk padinya

tetapi dari distributor atau yang diberikan wewenang kepada pemerintah

untuk menyalurkan pupuk biasa terlambat, harapan kita sebagai masyarakat

petani kepada pemerintah agar lebih memperhatikan petani baik mengenai

penyaluran pupuk, penyaluran benih serta kebutuhan dan perlengkapan

pertanian saat ini.” ( Wawancara R, Tanggal 02 November 2019 ).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa dalam

pelaksanaan program ini petani menginginkan bagaimana agar bisa terjamin

denga masalah pupuk, kemudian merasa diuntungkan karena bisa mengcover

semua setiap dari kelompok tani baik dari luas wilayah kelompok tani bisa

terpenuhi, tetapi masalahnya pada saat penyaluran pupuk petani sudah

membutuhkan pupuk tetapi dari distributor atau yang diberikan wewenang kepada

Pemerintah untuk menyalurkan pupuk biasa terlambat, maka dari itu Masyarakat

Petani berharap kepada Pemerintah agar lebih memperhatikan petani baik

mengenai penyaluran pupuk, penyaluran benih dan perlengkapan pertanian saat

ini.

Adapun pendapat dari Bapak AK selaku masyarakat petani bahwa :

“ yah kalau pada saat terlaksananya program ini sejauh ini kita terbantu

karena bisaki dapat pupuk kemudian tidak jauhmi lagi untuk dapat pupuk toh

Page 74: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

karena setiap desa sudah adami penyalurnya , tapi begitumi biasa kalau masih

mauki pupuk biasa katanya habismi dan anu juga yang harusnya dapat pupuk

yah dikasi jangan bilang yang tidak mesti dapat yah dikasi.” (Wawancara

AK, Tanggal 02 November 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa program

ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi karena

setiap desa sudah ada distributor pupuk yang di tunjuk oleh Pemerintah akan

tetapi masyarakat mengeluhkan bahwa adanya ketidakrataan dalam pembagian

pupuk, masyarakat juga berharap agar ketersediaan pupuk lebih diperbanyak lagi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara informan tersebut dapat

disimpulkan bahwa dalam Pelaksanaan Sumber Daya Manusia dalam Program

Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan kelompok Tani belum optimal terbukti

dari wawancara beberapa informan diatas bahwa pada pelaksanaan program

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini belum mencapai

target dimana masih ada beberapa masyarakat yang belum terdaftar di Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani dan belum mendapatkan kartu tani,

kemudian juga masyarakat petani belum paham mengenai Elektronik Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok Tani maka dari itu dibutuhkannya pelatihan-

pelatihan yang lebih mendalam yang dimana seperti salah satu Strategi Sumber

Daya Manusia pelatihan dapat dilakukan dengan mengembangkan individu dalam

bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar masyarakat bisa

lebih paham dan bisa mendorong pola pikir masyarakat untuk dapat meningkatkan

hasil produksinya, kemudian terjadi pemberian pupuk yang tidak tepat sasaran

maka dari itu Masyarakat Petani berharap kepada Pemerintah agar lebih

Page 75: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

memperhatikan petani baik mengenai penyaluran pupuk, penyaluran benih dan

perlengkapan pertanian saat ini.

Page 76: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Human Resources Management dalam

meningkatkan Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

yang merupakan program untuk dapat membantu dalam pelaksanaan monitoring

oleh Pemerintah dalam memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara tepat

sasaran. Maka dapat ditarik kesimpulan yaitu seperti berikut ini :

1. Sasaran pada Human Resources Management dalam Program Elektronik

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok belum mencapai target sasaran yang

diinginkan dikarenakan masih terkendala dengan data para petani yang belum

rampung sehingga belum masuk kedalam Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani.

2. Perencanaan, dapat dilihat dari adanya penyulu yang mengadakan pelatihan

oleh para petani sebelum program dilaksanakan agar petani lebih paham,

kemudian adanya keterlibatan ketua kelompok tani serta gapoktan dalam

perencanaan program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

ini dengan harapan agar dapat mensejahterakan para petani.

3. Aggaran dalam program ini tidak ditentukan karena dalam pembelian pupuk

sudah ada harga HET masing-masing yang sudah ditentukan, petani hanya

dihitung berapa keperluan yang di inginkan. Kemudian sumber anggaran dari

Program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani ini dari

APBD, APBN serta swadaya.

Page 77: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

4. Perkiraan Kebutuhan menjadi kebutuhan utama bagi para petani ialah pupuk

akan tetapi kebutuhan yang dibutuhkan belum cukup atau masih kurang,

kemudian pelatihan juga salah satu kebutuhan para petani tetapi pada saat

pengadaan pelatihan itu dilaksanakan petani jarang hadir dalam pelaksanaan

pelatihan kemudian minimnya pendidikan dari beberapa petani sehingga

kurang memahami program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok Tani tersebut.

5. Pelaksanaan program Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani

ini belum mencapai target dimana masih ada beberapa masyarakat yang belum

terdaftar di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani dan

belum mendapatkan kartu tani, kemudian juga masyarakat petani belum paham

mengenai Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani maka dari

itu dibutuhkannya pelatihan-pelatihan yang lebih mendalam agar masyarakat

bisa lebih paham dan bisa mendorong pola pikir masyarakat untuk dapat

meningkatkan hasil produksinya, kemudian kurangnya pengawasan yang

mengakibatkan terjadi pemberian pupuk yang tidak tepat sasaran.

B. Saran

Memiliki masih adanya kelemahan dalam tahap sasaran, perkiraan kebutuhan

dan pelaksanaan, maka penulis dapat memberikan saran kepada pihak yasng

terkait. Adapun saran yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Sasaran pemerintah Desa serta penyalur pupuk maupun penyulu sebaiknya

agar lebih memperketat koordinasi dan pengawasan agar data-data masyarakat

petani yang belum terdaftar di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan

Page 78: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Kelompok Tani sekiranya diadakan pendataan menyeluruh agar semua

masyarakat di Desa Bontomangngape terdaftar di Elektronik Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok Tani dan segera mendapatkan pupuk bersubsidi, dengan

begitu masyarakat petani merasa lebih diperhatikan dan dipenuhi haknya.

2. Perkiraan kebutuhan Pemerintah perlu menambah intensitas dalam penerapan

program ini karena penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani merupakan

solusi yang selama ini dibutuhkan untuk menanggulangi penyelewengan

dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Intensitas dalam program ini sangat

dibutuhkan agar kebijakan ini tidak terbengkalai dan menjadi solusi kebijakan

yang lebih baik.

3. Pelaksanaan Pemerintah Desa agar sekiranya lebih memperkuat pengawasan

serta koordinasi dalam penyaluran pupuk agar sekiranya dalam adanya

pembagian pupuk harus disesuaikan dengan data yang ada agar hak dari

masyarakat diberikan kemudian penyulu harus lebih sering mengadakan

pelatihan kepada masyarakat agar bisa menjalin komunikasi dengan baik.

Page 79: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin, Sudirman , Muhammad Andri. 2017.Evaluasi Sistem Manajemen

Sumber Daya Manusia pada Penempatan Kerja Petugas di UPT

Puskesmas Lembasada. Vol No 1 Hal 5.

Alfalah , 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Vol 114 No 31.

Abdullah,Maryati. 2011. Peta Masalah Pupuk Bersubsidi. Jl Tabet Timur dalam

VIII No.39. Jakarta Selatan. PATTIRO.

Almasari,M Nazar, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol 19 No 2. Juli-

Desember 2016.

Handoko, Hani,M.B.A,2010.Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia,BPFE.YOGYAKARTA.

Hunger, J . David, Wheelan, Thomas L. 2008.Manajemen Strategi.Yogyakarta

Andi Yogyakarta.

Ibrahim. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.

Mayrowani,Henny ,2008. Evaluasi Kebijakan Benih Jagung Kasus Kabupaten

jeneponto Sulawesi Selatan,Volume No 3 hal 58.

Marwansyah,2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jl. Gegekalong Hilir No 8

Bandung. ALFABETA, cv.

Morissan, 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jl. Tambra Raya No.23

Rawamangun. PRENADAMEDIA GROUP.

Nawari, Hadari ,2005. Manajemen Strategik Organisasi non Profit Bidang

Pemerintahan. Bulaksumur. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Kamsir, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta.

Raja Grafindo Persada.

Priyono , 2010 . Manajemen Sumber Daya Manusia, Jl. Taman Pondok Jati J 3,

Taman Sidoarjo. ZIFATAMA publisher.

Rivai, Veithzal, Sagala, Ella Jauvani 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan. Jakarta 14240.PT RAJAGRAFA PERSADA.

Siagian, Sondang P , 2016. Manajemen Strategi. Jl. Sawo Raya No. 18

Jakarta 13220.PT Bumi Aksara.

Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kualitatif,Kuantitatif dan R&D. Jl.

Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung . ALFABETA, cv.

Sastrohadiwiryo, Siswanto.2002. Manajemen Tenaga Kerja.Jakarta,Bumi Aksara

Sulorno, Dkk. 2016. Analisis Pelaksanaan Kebijakan dan Distribusi Pupuk

Bersubsidi di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Vol 1 No 2

Suryana, Ahmad Dkk,2016,Alternatif Kebijakan Penyaluran Subsidi Pupuk

bagi Petani Pangan, Vol 14 NO1.

Taufiqurohman, 2019. Mengenal Manajemen Sumber Daya Manusia. Jl Hang

Lekir 1. No. 8. Senayan Jakarta Pusat, 10270. Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik.

Zawiyah. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Vol 4 No 1. Juli 2018.

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2005

Peraturan presiden RI (Inpres) Nomor 2 Tahun 2010

Page 80: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

LAMPIRAN

Page 81: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

LAMPIRAN

Page 82: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Gambar wawancara dengan informan

Gambar struktur lahan pertanian dan kelompok tani

Page 83: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

Gambar nama kelompok tani

Page 84: SKRIPSI · 2020. 6. 23. · penyusunan E-RDKK (Elektronik-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan pemanfaatan kartu tani. Kartu tani yang bersifat wajib untuk seluruh petani

RIWAYAT HIDUP

Nur Fitrah Ramadhani, lahir pada tanggal 25 Januari 1998

di Gowa . Anak pertama dari Dua bersaudara, buah cinta dari

pasangan Bapak Ahmad Syarif dan Ibu Salmawati S,Pdi.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak

Aisyiyah Bontorita pada tahun 2004. Pada tahun itu juga

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar di SDN 1 Bontorita dan tamat

pada Tahun 2009. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SMP PGRI Barembeng dan tamat pada tahun 2012. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan di SMA NEGERI 1 Bontonompo dengan

mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan tamat pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan

Tinggi tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Ilmu

Administrasi Negara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Strata 1 (S1). Penulis

menyelesaikan kuliah S1 pada tahun 2020, dan berhasil mempertanggung

jawabkan hasil karya ilmiah di depan penguji yang berjudul “Human Resources

Management dalam Program Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

Tani di Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar” dan mendapatkan gelar

S.Sos.