skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/skripsi 1.pdf · penulis menyadari...

71
PENGARUH TINDAKANSUPERVISIDAN MOTIVASITERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH (Studi Pada BPK dan BPKP Provinsi Bengkulu) Skripsi Oleh Rici SaptaFerdian NPM: C1C108047 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI 2015

Upload: others

Post on 23-Oct-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

PENGARUH TINDAKANSUPERVISIDAN

MOTIVASITERHADAP KINERJA AUDITOR

PEMERINTAH (Studi Pada BPK dan BPKP Provinsi Bengkulu)

Skripsi

Oleh

Rici SaptaFerdian NPM: C1C108047

UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI 2015

Page 2: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA AUDITOR PEMERINTAH

(Studi Pada BPK dan BPKP Provinsi Bengkulu)

SKRIPSI

Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikan Program Sarjana

(S1) Pada Program SarjanaFakultasEkonomi Dan BisnisUniversitas

Bengkulu

Oleh

Rici Sapta Ferdian NPM: C1C108047

UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI 2015

Page 3: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

i

Page 4: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

ii

Page 5: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

iii

Motto Motto dan Persembahan

Sesungguhny disamping kesukaran ada kemudahan, apabila engkau telah selesai

mengerjakan suatu pekerjaan maka bersusah payalah mengerjakan yang lain. (QS. Al

Insyiah:6-7)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra'd 11)

Tiada suatu hasil yang bias dicapai tanpa ketekunan dan pengorbanan, tiada

ketekunan bias diberikan terus menerus tanpa keyakinan, tiada keyakinan bias

bertahan tanpa menyadari untuk apa semua ini

Alhamdulillaahirrabbil aalamin

Perjalanan panjang yang telah kutempuh untuk mencapai sebuah asa

telah kulalui. Sekarang asa itu telah ada dan Insya Allah akan dapat

kunikmati dikemudian hari. Perjalanani ini telah kutempuh bersama

kasih sayang, perhatian, dorongan, semangat dan doa dari orang-orang

yg sangat kuhormati, kusayangi, dan kucintai dengan sepenuh hati.

Kupersembahkan karya yang sederhana ini dengan tulus dan penuh

terima kasih kepada :

Kedua orang tua yang saya cintai dan selalu ada disampingku

dikala suka maupun duka yang telah berusaha mendidikku dengan

baik.

Uni, Anita Rena Febria SE. Dan Teteh Silvia Nova Fitria S.IP.

serta adikku Gita Putri Dewi

Keluarga Besar PAFE-UNIB

Page 6: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

iv

Alamamaterku tercinta.

Thanks To Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah mengajarkan

membaca, menulis dan memberikan banyak pengetahuan.

Ibu Lisa Martiah yang bukan hanya untuk membimbing

masalah skripsi, tetapi juga memberikan nasehat yang baik

agar lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Terima kasih juga untuk dosen penguji saya Ibupratana, Ibu

siti, dan Ibu cory yang telah memberikan saran-saran kepada

saya dalam penyelesaian skripsi ini.

Untuk saudaraku angkatan XVII PAFE-UNIB

Sahabat-sahabatku angkatan 2008: Bang Farok, Bang

Wiranata, gustu, Megris, Dinri, Doni, Vogie, Riyo, Bernad,

Saifan, Agus, dan Bayu. Selamat berjuang, semoga kita semua

kelak menjadi orang-orang yang sukses..

Dan semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per

satu terima kasih banyak telah memberikan dukungan dan

dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

v

Page 8: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

vi

The Effect of Supervision Action and Motivation Toward the Performance of

The Governments Auditor

(Empirical Study at Audit Board Of The Republic Indonesia And Financial Oversght Bodies and Development Of Bengkulu)

by : Rici Sapta Ferdian

Lisa Martiah1)

2)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the actions of supervision and motivation on the performance of the government auditor . This research uses methods derived from the questionnaire survey . The independent variable in this study is the action of supervision and motivation. The dependent variable in this study is the performance of the government auditor . The sampling technique using a convenience sampling . Samples taken in this study amounted to 51 people auditors are taken from the BPK and BPKP representatives of Bengkulu . Testing the hypothesis in this study using multiple linear regression analysis using SPSS . These results indicate that the actions of supervision and motivation positive effect on the performance of the government auditor . Keywords: The action of supervision and motivation. The governments auditor performance 1)Student 2)

Supervisor

Page 9: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

vii

PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA

AUDITOR PEMERINTAH

(Studi Empiris BPK danBPKP Perwakilan Bengkulu) Oleh:

Rici Sapta FerdianLisa Martiah

1)

2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan supervisi dan motivasi terhadap kinerja auditor pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode survei yang diperoleh dari kuisioner. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu tindakan supervisi dan motivasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja auditor pemerintah. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 51 orang auditor yang diambil dari BPK dan BPKP perwakilan Bengkulu. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan supervisi dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintah.

Kata Kunci: Tindakan Supervisi dan Motivasi , Kinerja Auditor Pemerintah. 1)Mahasiswa 2)

Dosen Pembimbing

Page 10: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Tindakan Supervisi dan Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk dapat menyelesaikan jenjang pendidikan Strata I Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak bantuan, motivasi, semngat, baik secara moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Lisa Martiah NP, SE, M.Si. Akselaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Syamsul Bachri, SE, M.Si selaku ketua jurusan Ekonomi dan Bisnis Ekstensi Universitas Bengkulu.

4. Bapak Prof. Lizar Alfansi, SE, MBA, Ph.D selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

5. Bapak Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc. Ak selaku rektor Universitas Bengkulu.

6. Bapak dan Ibu dosen penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Bengkulu, 10Juni 2015

Penulis

Page 11: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

ix

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ i HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii HALAMAN KEASLIAN KARYATULIS/SKRIPSI ....................................... iii ABSTRACT ......................................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................ v KATA PENGANTAR .........................................................................................vi DAFTAR ISI .......................................................................................................vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.5 Batasan Penelitian ............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi............................................................................................... 7 2.1.1 Manfaat dan Tujuan Supervisi.............................................................. 8 2.1.2 Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Supervisi............................................... 9 2.2 Motivasi Kerja...................................................................................... 10 2.3 Kinerja................................................................................................. 15 2.3.1Kinerja Auditor Pemerintah.................................................................. 17 2.3.2 Jenis-Jenis Audit Pemerintah................................................................ 20 2.4 Penelitian Terdahulu............................................................................. 24

Page 12: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

x

2.5 Hipotesis................................................................................... ........... 26 2.5.1 Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja Auditor..................... 26 2.5.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Auditor............................ 26 2.6 Kerangka Analisis................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian....................................................................................... 28 3.2 Definisi Operasional dan pengukuran Variabel..................................... 28 3.3 Metode Pengumpulan Data................................................................... 31 3.4 Metode Pengambilan Sampel............................................................... 32 3.4.1 Populasi................................................................................................. 32 3.4.2 Sampel...................................................................................................32 3.5 Pengujian Kualitas Data........................................................................ 33

3.5.1 Uji Validitas.......................................................................................... 33 3.5.2 Uji Reliabilitas...................................................................................... 34 3.6Pengujian Asumsi Klasik...................................................................... 34 3.6.1 Uji Normalitas....................................................................................... 34 3.6.2 Uji Multikolinearitas............................................................................. 35 3.6.3 Uji Heteroskedastisitas..........................................................................35 3.7Uji Hipotesis......................................................................................... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner.......................................................... 39 4.2 Statistik Deskriptif Sampe.................................................................... 40 4.3 Statistik Deskriptif................................................................................ 41 4.4 Hasil Pengujian Kualitas Data.............................................................. 42 4.4.1 Hasil Uji Validitas.................................................................................43 4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas............................................................................. 44 4.5 Pengujian Asumsi Klasik...................................................................... 45

Page 13: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

xi

4.5.1 Hasil Uji Normalitas............................................................................. 45 4.5.2 Uji Multikolinearitas............................................................................. 46

4.5.3 Hasil Uji Heterokedastisitas.................................................................. 47 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis..................................................................... 48 4.7 Pembahasan........................................................................................... 49 4.7.1 Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja Auditor..................... 49 4.7.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Auditor............................ 50

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan............................................................................................. 51 5.2 Implikasi Penelitian................................................................................ 51 5.3 Keterbatasan Penelitian........................................................................... 52 5.4 Saran....................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Perdahulu....................................................................... 24

Tabel 4.1 Pengembalian Kuisioner................................................................. 39

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Sampel..............................................................40

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif...........................................................................41

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas...........................................................................43

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas.......................................................................44

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas....................................................................... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas..............................................................46

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas...........................................................47

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis..........................................................................48

Page 15: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Analisis..............................................................................27

Page 16: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Tabulansi Data

Lampiran 3 : Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas Tindakan Supervisi

Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas Motivasi

Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas Kinerja

Lampiran 7 : Hasil Uji Reliabilitas Tindakan Supervisi

Lampiran 8 : Hasil Uji Reliabilitas Motivasi

Lampiran 9 : Hasil Uji Reliabilitas Kinerja

Lampiran 10 : Hasil Uji Normalitas

Lampiran 11: Hasil Uji Multikolinearitas

Lampiran 12 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 13 : Hasil Uji Hipotesis

Page 17: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja dari suatu penugasan audit sangat ditentukan oleh adanya

hubungan yang harmonis antara tindakan atasan dan bawahan dapat dilihat

dari tindakan supervisi yang dilaksanakan oleh seorang supervisor sebagai

atasan dengan kinerja dari auditornya. Dengan tindakan supervisi yang

memadai, tujuan audit yang ingin dicapai oleh seorang supervisor di dalam

suatu penugasan audit dan bagi auditor dapat dicapai.

Tindakan supervisi yang dilakukan akan dapat memberikan

kesempatan kepada auditor junior untuk berpartisipasi dan

mengoptimalkan kemampuannya. Supervisi merupakan kegiatan

pengawasan, pengontrolan atau pengendalian yang dilaksanakan oleh

seseorang yang disebut Supervisor. Pengertian supervisi tidak dapat

dilepaskan dengan pengertian serta peran penting seorang supervisor. Oleh

karena itu, pemahaman atas fungsi dan peran penting seorang supervisor

akan memberikan pemahaman yang jelas atas makan dari supervisi.

Kemampuan supervisor dalam memberikan bantuan teknis dan

dukungan pada perilaku karyawan. Salah satu bentuk dari supervisi adalah

mentoring (pelatihan) yang didefinisikan sebagai proses membentuk dan

Page 18: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

2

mempertahankan hubungan yang berkembang, berlangsung secara intensif

dari karyawan senior (pementor) dan karyawan junior.

Supervisi yang berorientasi pada pekerjaan, ikut menentukan tujuan

yang akan dicapai, membantu mengatasi masalah, menyediakan dukungan

sosial dan material serta memberikan feedback atas kinerja bawahan, akan

membantu mengurangi kebingungan peran dan ketidakpastian yang

dialami bawahan sehingga kinerja bawahannya akan meningkat. Supervisi

memberikan keyakinan yang memadai bahwa pelaksanaan penugasan

telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik.

Dengan tindakan supervisi yang baik dan memadai dari auditor senior

sebagai mentor terhadap auditor junior sangat menentukan tercapainya

tujuan audit yang diharapkan supervisor didalam suatu penugasan kerja

audit. Tindakan supervisi dapat dilakukan oleh auditor senior meliputi

pengarahan hal yang harus dilakukan auditor junior terkait dalam

pencapaian tujuan audit, menentukan apakah tujuan tersebut tercapai serta

ber berupaya untuk meningkatkan kinerja kerja auditor.

Selain tindakan supervisi, motivasi kerja sangat menentukan prestasi

kerja (kinerja). Trisnaningsih (2007) dalam penelitiannya kinerja dapat

diukur melalui pengukuran tertentu (standar) dimana kualitas adalah

berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan sedangkan kuantitas adalah

jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu dan

ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan.

Page 19: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

3

Terdapat empat elemen pemberdayaan yang memberikan motivasi

intrinsik dalam bekerja, yaitu keberadaan kesempatan untuk memilih,

pengakuan kompetensi dengan memberikan feedback atas kinerja mereka,

kebermaknaan dan kemajuan dalam bekerja.

Motivasi merupakan pendorong yang kuat dalam meningkatkan

kinerja, karena dengan motivasi auditor mempunyai perhatian terhadap

pekerjaan bersemangat kerja, mempunyai tanggungjawab yang besar,

senang dan loyal terhadap pekerjaannya.

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) auditor dalam menghadapi

situasi kerja di lingkungan organisasi tempatnya bekerja. Motivasi

merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri bawahan yang

terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental

bawahan yang pro (positif) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan

motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra)

terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.

Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) danBadan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP)merupakan lembaga pemerintah non

kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan. Dalam upaya mewujudkan

transparasi dana akuntabilitas pengelolahan keuangan negara dengan

memberi hasil pemeriksaan yang berkualitas sehingga dapat mewujudkan

good and clean government yang berupa audit, konsultasi, asistensi,

Page 20: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

4

evaluasi, pemberantasan KKN serta pendidikan dan pelatihan pengawasan

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) danBadan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) provinsi Bengkulu yang telah berhasil

mengungkap banyak kasus korupsi diberbagai instansi pemerintah

(www.bpkp.go.id/bengkulu). Maka penulis tertarik melakukan kajian

empiris mengenai pengaruh tindakan supervisi dan motivasi terhadap

kinerja auditor di lingkungan Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi

Bengkulu.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam proposal penelitian ini dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah tindakan supervisi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor

Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu?

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja auditor

Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu?

Page 21: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh positif supervisi terhadap

kinerja auditor Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu.

2. Untuk membuktikan pengaruh positif motivasi terhadap kinerja auditor

Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi berupa manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi pimpinan Kantor Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Sebagai bentuk kontribusi, serta menjadi bahan pertimbangan bagi

pihak manajemen kantor BPK dan BPKP dalam meningkatkan tindakan

supervisi yang dapat mempengaruhi kinerja auditor.

2. Bagi Auditor Pemerintah

Bukti empiris yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi bagi auditor pemerintah, khususnya yang

bekerja di BPK dan BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu serta dapat

Page 22: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

6

memberikan masukan bagi pihak auditor pemerintah untuk mengetahui

pentingnya peranan tindakan supervisi, motivasi dan kinerja auditor.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan teori yang berhubungan dengan akuntansi manajemen

dalam kaitannya dengan tindakan supervisi, motivasi dan kinerja auditor.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat untuk

meneliti kembali mengenai tindakan supervisi dan motivasiterhadap

kinerja auditor internal pemerintah.

1.5 Batasan Penelitian

Agar permasalahan penelitian tidak bias dan tetap terfokus pada

permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini hanya dibatasi

pada permasalahan keterkaitan pengaruh tindakan supervisi dan motivasi

kerja terhadap kinerja auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi

Bengkulu tahun pengamatan 2013-2014.

Page 23: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Supervisi

Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya

(morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu (semantik).

Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu

super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih

serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dalam arti

kegiatan yang dilakukan oleh atasan - orang yang berposisi diatas,

pimpinan - terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga

merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.

Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak

mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang

disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata

kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki (Agus

2005). Menurut hasil penelitian Zulkarnain (2012) Semakin baik tindakan

supervisi dilakukan oleh supervisor maka semakin baik pula kinerja

auditor yang disupervisinya.

Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan

suatu tindakan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan

terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan untuk kemudian apabila

Page 24: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

8

ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat

langsung guna mengatasinya (Suarli dan Bahtiar 2009).

Program kerja yang akan dilaksanakan direncanakan dengan matang

dan pelaksanaannya oleh para asisten diawasi secara seksama. Pengawasan

atau supervisi merupakan unsur yang sangat penting dalam audit karena

cukup banyak bagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh staf yang belum

berpengalaman. Arens (2008) mengatakan Secara umum yang dimaksud

dengan supervisi adalah melakukan suatu tindakan pengamatan secara

langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh

bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan

petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.

Tindakan supervisi mencakup usaha pengarahan asisten dalam

mencapai tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut dapat tercapai

atau tidak. Nurahma dan Indriantoro (2000) menjelaskan bahwa

Accounting Education Change Commission (AECC), sebagai lembaga di

Amerika Serikat, yang dibentuk untuk menangani pendidikan akuntansi

dalam upaya untuk mempertahankan profesi auditor sebagai pilihan karir

di negara tersebut, menerbitkan Issue Statement No.4 yang salah satu

isinya adalah AECC Recommendations for Supervisors of Early Work

Experience. AECC Recommendations for Supervisors of Early Work

Experience merupakan sejumlah rekomendasi AECC kepada supervisor

auditor untuk melaksanakan supervisi dengan tepat.

Page 25: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

9

2.1.1 Manfaat dan Tujuan Supervisi

Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh

banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut

(Suarli & Bachtiar, 2009) :

1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas

kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana

kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.

2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan

efesiensi kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya

kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya

(tenaga, harta dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.

Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya

dengan telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari

supervisi ialah menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah

direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien,

sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan

memuaskan (Suarli dan Bachtiar 2009).

2.1.2 Prinsip-prinsip Pokok dalam Supervisi

Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja

yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja,

Page 26: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

10

dan jumlah sumber sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan

pelaksanaan tugas. Untuk itu diperlukan beberapa prinsip pokok

pelaksanaan supervisi. Suarli dan Bahtiar (2009) mengatakan prinsip pokok

supervisi secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan kinerja

bawahan, bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini

dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

pekerjaan bawahan, untuk kemudian apabila ditemukan masalah,

segera diberikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.

2. Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi harus

edukatif dan suportif, bukan otoriter.

3. Supervisi harus dilakukan secara teratur atau berkala. Supervisi yang

hanya dilakukan sekali bukan supervisi yang baik.

4. Supervisi harus dapat dilaksanakan sedemikan rupa sehingga terjalin

kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat

proses penyelesaian masalah, dan untuk lebih mengutamakan

kepentingan bawahan.

5. Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai

dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara individu.

Penerapan strategi dan tata cara yang sama untuk semua kategori

bawahan, bukan merupakan supervisi yang baik.

Page 27: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

11

6. Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan

dengan perkembangan.

2.2 Motivasi Kerja

Motivasi adalah suatu set atau kumpulan prilaku yang memberikan

landasan bagi seseorang untuk bertindak dalam suatu cara yang diarahkan

kepada tujuan spesifik tertentu menurut santoso (Fahmi

2011:143).Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam

menghadapi situasi kerja di perusahaan (Mangkunegara 2005). Motivasi

merupakan kondisi atau energyyang menggerakkan diri karyawan yang

terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap

mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang

memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.Motivasi

sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha

untuk mencapai suatu tujuan (Robbins & Judge 2007).Model-model

pengukuran motivasi kerja telah banyak dikembangkan, diantaranya oleh

McClelland (Mangkunegara, 2005:68) mengemukakan 6 (enam)

karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu : (1)

Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi, (2) Berani

mengambil dan memikul resiko, (3) Memiliki tujuan realistik, (4)

Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasikan tujuan, (5) Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam

Page 28: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

12

semua kegiatan yang dilakukan, dan (6) Mencari kesempatan untuk

merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

Edward Murray

Sumbangan Maslow terhadap perumusan kebutuhan akan motivasi

merupakan suatu sumbangan yang sangat besar. Teori motivasinya

didasarkan atas tingkat kebutuhan yang disusun menurut prioritas

kekuatannya. Maslow (Fahmi 2011) berpendapat bahwa apabila kebutuhan

pada tingkat bawah telah terpenuhi, maka kekenyangan atau kepuasan

kebutuhan ini akan menimbulkan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan

yang lebih tinggi.

(Mangkunegara, 2005,68) berpendapat bahwa

karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah

sebagai berikut : (1) Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, (2)

Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan, (3) Menyelesaikan

tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan, (4) Berkeinginan

menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu, (5) Melakukan hal

yang sukar dengan hasil yang memuaskan, (6) Mengerjakan sesuatu yang

sangat berarti, dan (7) Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain.

Menurut Maslow (Fahmi 2011) kebutuhan manusia

diklasifikasikan atas lima tingkatan jenjang dan masing-masing dijelaskan

sebagai berikut :

a. Physiological needs (kebutuhan fisiologis) merupakan hirarki

kedudukan paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup

Page 29: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

13

seperti makan, minum, tempat tinggal dan pakaian yang dapat

dipenuhi dengan gaji yang diterima.

b. Security needs (kebutuhan rasa aman), kebutuhan ini meliputi

keselamatan kerja dan kelangsungan pekerjaan serta jaminan hari tua.

c. Social needs (kebutuhan sosial), yaitu kebutuhan persahabatan,

affiliasi dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam

organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan akan adanya

kelompok kerja yang kompak.

d. Esteem needs (kebutuhan penghargaan), meliputi keinginan untuk

dihormati, dihargai atas prestasi yang dicapai, pengakuan atas

kemampuan dan keahlian.

e. Self-actualization needs (kebutuhan aktualisasi diri), merupakan

hirarki kebutuhan yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan

proses pengembangan akan prestasi yang sesungguhnya dari

seseorang, kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan

potensi diri.

Hal yang paling penting dalam pemikiran Maslow, bahwa proses

pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat dan kebutuhan yang

terendah sampai tertinggi menunjukkan masing-masing kebutuhan saling

menopang dan saling tergantung (interdependensi), artinya kebutuhan

yang telah terpuaskan tidak lalu hilang bila kebutuhan-kebutuhan

selanjutnya muncul dan mendominasi. Kebutuhan tersebut hanya berhenti

Page 30: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

14

menjadi motivasi utama dari perilaku dan masih mempengaruhi perilaku

selanjutnya, hanya intensitasnya lebih kecil. Seseorang yang

memutuskanbekerja karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan

fisiologisnya. Apabila gaji atau upah yang diterima dari organisasi sudah

cukup tinggi, maka uang tidak lagi menjadi motivasi utama dari perilaku

tetapi masih . mempengaruhi perilaku.

Teori Maslow bukan merupakan penjelasan mutlak tentang semua

perilaku manusia, tetapi lebih merupakan suatu pedoman bagi manajer

untuk memahami orang-orang berperilaku tentunya agar dapat

mempengaruhi untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi.

Motivasi hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para

auditor/bawahan atau pengikut. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan

gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat atau bekerja. Sehingga motif

tersebut merupakan driving force yang menggerakkan manusia untuk

bertingkah laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu

(Hasibuan, 2009). Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya

mendorong gairah kerja auditor, agar mereka mau bekerja keras dengan

memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan

tujuan organisasi.

Motivasi kerja merupakan dorongan auditor untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya dengan baik. Dorongan tersebut dapat bersumber

dari dalam diri auditor (motive) maupun dari luar diri auditor (berupa

Page 31: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

15

rangsangan yang mendorong). Motivasi kerja terbentuk dari sikap

(attitude) seorang auditor dalam menghadapi situasi kerja yang

menggerakkan diri auditor yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi

(tujuan kerja). Dalam melakukan pekerjaan auditor selalu dihadapkan oleh,

motif, harapan, dan insentif.

Motivasi merupakan hal penting dalam kelangsungan hidup suatu

organisasi dan mencapai tujuannya secara optimal. Hal ini disebabkan

dengan motivasi diharapkan setiap auditor mau bekerja keras dan antusias

untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Beberapa alasan dasar

mengapa motivasi penting dilakukan pimpinan organisasi terhadap

auditornya adalah : (1) Pimpinan membagi-bagikan pekerjaan kepada

auditor bawahan untuk dikerjakan dengan baik; (2) Ada auditor yang

mampu untuk mengerjakan pekerjaanya, tetapi ia malas atau kurang

bergairah mengerjakannya; (3) Untuk memelihara dan atau meningkatkan

kegairahan kerja bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya; dan (4)

Untuk memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada bawahan

(Hasibuan 2009).

Motivasi juga diartikan sebagai suatu perangsang keinginan dan

daya penggerak kemauan bekerja seseorang ; Setiap motif mempunyai

tujuan tertentu yang ingin dicapai (Hasibuan, 2009).Selanjutnya dikatakan

pula oleh Hasibuan (2009) kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang dapat

dipuaskan dengan bekerja adalah :

Page 32: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

16

1. Kebutuhan fisik dan keamanan, yaitu kebutuhan yang menyangkut

kepuasan kebutuhan fisik atau biologis seperti makan, minum, tempat

tinggal dan semacamnya, disamping kebutuhan akan rasa aman dalam

menikmatinya.

2. Kebutuhan sosial, karena manusia tergantung satu sama lain, maka

terdapat berbagai kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan apabila

masing-masing individu di tolong atau diakui oleh orang lain.

3. Kebutuhan egoistik, ini berpengaruh dengan keinginan orang untuk

bebas, untuk mengerjakan sesuatu sendiri dan untuk puas karena

berhasil menyelesaikannya.

2.3 Kinerja

Perencanaan mananajemen kinerja adalah kegiatan yang dilakukan

oleh pihak manajemen perusahaan dengan melibatkan ilmu dan seni

dengan cara mengatur dan merencanakan orang-orang yang ada disuatu

organisasi dengan tujuan agar tercapainya suatu tujuan dari kualitas kinerja

diharapkan (Fahmi 2011:19). Penilaian kinerja karyawan diukur

berdasarkan : a) Kualitas kerja, b) Kuantitas kerja, c) Ketepatan waktu

melaksanakan tugas, d) Pengaruh kerja yang harmonis, dan e)

Kemandirian dalam melaksanakan tugas. Menyatakan salah satu indikator

dari kinerja adalah ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan

(Dharma 2005:32) Kedudukan kinerja dalam organisasi menurut Rue dan

Page 33: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

17

Byars (Widodo, 2007) sebagai tolak ukur sejauhmana organisasi dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mengingat bahwa

kinerja adalah usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,

maka informasi tentang kinerja merupaka suatu hal yang sangat penting.

Informasi tentang kinerja dalam organisasi dapat digunakan untuk

mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan karyawan dan

organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau

belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak organisais yang justru

kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai informasi

tentang kinerja karyawan atau kinerja organisasinya.

Evaluasi penilaian kinerja di dalam organisasi dapat dilakukan

dengan menggunakan indikator-indikator penilaian kinerja secara jelas.

Tanpa indikator atau kriteria yang jelas, tidak akan ada arah yang dapat

digunakan untuk menentukan mana yang tidak efektif dan yang belum,

maka yang sudah berhasil atau belum dan sebagainya. Sclim (Widodo,

2007) menyatakan bahwa indikator yang sering digunakan untuk

mengukur kinerja organisasi publik/private adalah : work lood/semain,

economy, efficiency, effectiveness, dan equity.

Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja

dipengaruhi oleh beberapa faktor input dan proses administrasi dan

manajemen yang berlangsung. Antara input dan proses administrasi dan

manajemen mempunyai keterkaitan yang erat dan sangat menentukan

Page 34: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

18

dalam menghasilkan output (kinerja) yang sesuai dengan harapan atau

tidak.

2.3.1 Kinerja Auditor Pemerintah

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya (Mangkunegara 2005).

Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja

organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,

sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan

kinerja kelompok. Menurut Suartana (Trisnaningsih 2007) kinerja berkaitan

erat dengan tujuan, sebagai suatu hasil perilaku kerja seseorang. Kinerja

auditor juga seringkali identik dengan kemampuan seorang auditor bahkan

berhubungan dengan komitmen terhadap suatu profesi akuntan dan kinerja

juga diartikan sebagai hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan

dengan standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih

dahulu. Kemampuan dan upaya merupakan penyebab yang bersifat internal,

sementara faktor-faktor lainnya lebih bersifat eksternal.

Page 35: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

19

Auditing sebagai suatu objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti

mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi

untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria

yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak

yang berkepentingan (Konrath 2002).

Kinerja auditor adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seorang

auditor dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang

dapat diukur dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas dan ketepatan

waktu (zulkarnain 2012).

Auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi

lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Di

samping wajib memiliki keahlian tentang standar audit, kebijakan, prosedur

dan praktik-praktik audit, auditor harus memiliki keahlian yang memadai

tentang lingkungan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

unit. Dalam hal auditor melakukan audit terhadap sistem keuangan, catatan

akuntansi dan laporan keuangan, maka auditor wajib mempunyai keahlian

atau mendapatkan pelatihan di bidang akuntansi sektor publik dan ilmu-ilmu

lainnya yang terkait dengan akuntabilitas auditi. Auditor harus

menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama (due

professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan

(due professional care) dapat diterapkan dalam pertimbangan professional

Page 36: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

20

(professional judgement), meskipun dapat saja terjadi penarikan kesimpulan

yang tidak tepat ketika audit sudah dilakukan dengan seksama, Kalbers

(zulkarnain 2012).

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi

pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggung

jawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas

pemerintah. Secara garis besar auditor pemerintah dibedakan menjadi dua

yaitu auditor eksternal dan auditor internal. Auditor eksternal pemerintah

dipegang oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan auditor internal

pemerintah atau biasa disebut sebagai Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah (APIP) dipegang oleh Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), Inpektorat Jendral Departemen/LPND, Badan

Pengawas Daerah (BAWASADA) dan badan pengawas internal di setiap

departemen yaitu Inspektorat Jendral (IRJEN) (Mulyadi 2002).

2.3.2 Jenis-jenis Audit Pemerintah

Menurut pihak yang melakukan audit, audit dibagi menjadi dua

yaitu audit ekstern dan audit intern. Sedangkan menurut tujuan Undang-

Undang no.15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan Negara audit pemeriksaan dibedakan menjadi tiga yaitu:

Page 37: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

21

1. Audit Keuangan

Audit keuangan atau lebih tepat disebut sebagai audit laporan

keuangan merupakan penilaian atas suatu perusahaan atau badan

hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan pendapat

yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap,

dan disajikan secara wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan oleh firma -

firma akuntan

2. Audit Operasional/Audit Kinerja

karena pengetahuannya akan laporan keuangan. Hasil dari

audit keuangan adalah pemberian opini audit mengenai kesesuaian laporan

keuangan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Sesuai dengan peraturan

pemerintah No.8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, APIP berkewajiban melakukan review intern atas

laporan keuangan yang disusun oleh kementerian/lembaga/pemerintah

daerah. Tujuan pelaksanaan review intern adalah untuk meyakinkan bahwa

penyusunan laporan keuangan instansi pemerintah telah sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Audit Operasional merupakan pemeriksaan atas semua atau sebagian

prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi,

efektifitas, dan ekonomisasinya. Audit operasional dapat menjadi alat

manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja

perusahaan. Hasil dari audit operasional berupa rekomendasi-rekomendasi

Page 38: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

22

perbaikan bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan

konsultasi manajemen.

1. Proses yang sistematis

Seperti dalam audit laporan keuangan, audit operasional menyangkut

serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisasi.

Aspek ini meliputi perencanaan yang baik, serta perolehan dan evaluasi

secara objektif bukti yang berkaitan dengan aktivitas yang diaudit.

2. Mengevaluasi operasi organisasi

Evaluasi atas operasi ini harus didasarkan pada beberapa kriteria yang

ditetapkan dan disepakati. Dalam auditing operasional, kriteria seringkali

dinyatakan dalam bentuk standar kinerja yang ditetapkan oleh manajemen.

Namun, dalam beberapa kasus standar itu mungkin ditetapkan oleh suatu

badan pemerintahan atau oleh industri. Kriteria ini seringkali didefinisikan

kurang jelas bila dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dalam audit

atas laporan keuangan. Audit operasional mengukur derajat kesesuaian

antara kinerja aktual dan kriterianya.

3. Efisiensi, efektivitas, dan ekonomis

Efisiensi digunakan untuk menilai sebaik apakah pemakaian sumber

daya suatu organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, sedangkan efektivitas digunakan untuk menilai seberapa baik

kebijakan-kebijakan organisasi tersebut untuk mencapai tujuan. Efisiensi

dan efektivitas merupakan dua hal yang saling berkaitan erat satu dengan

Page 39: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

23

lainnya, bisa saja suatu kebijakan organisasi itu sangat efisien akan tetapi

tidak efektif begitu pun sebaliknya. Ekonomis maksudnya memperoleh

kualitas dan kuantitas sumber daya fisik dan manusia yang layak pada

waktu yang layak dan biaya yang rendah.

4. Melaporkan kepada orang-orang yang tepat

Auditor internal biasanya melapor ke manajemen atau individu atau

badan yang meminta audit tentang seberapa efisien, efektif atau ekonomis

suatu bagian atau program kerja yang telah dilaksanakan. Hasil temuan dari

audit kinerja ini sangat jarang sekali diungkapkan ke seluruh bagian

organisasi apa lagi ke masyarakat umum. Padahal hasil audit ini bisa jadi

sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak selain manajemen, misalnya masyarakat

luas yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan perusahaan

tersebut. Sedangkan dewan komisaris atau komite audit adalah pihak yang

menerima salinan laporan audit operasional

5. Rekomendasi perbaikan

Hasil dari audit operasional bisa berupa rekomendasi yang sangat

berguna bagi pihak manajemen untuk menentukan dan menilai kebijakan-

kebijakan dan kegiatan perusahaan apakah sudah tepat waktu atau

memerlukan perbaikan sehingga akan berpengaruh pada kelangsungan

hidup perusahaan.

Page 40: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

24

3. Audit dengan tujuan tertentu

Audit dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang tidak termasuk

dalam pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja/audit operasional.

Sesuai dengan definisinya jenis audit ini dapat berupa semua jenis audit

selain audit keuangan dan audit operasional. Dengan demikian dalam jenis

audit tersebut termasuk di antaranya audit investigatif dan audit ketaatan.

1. Audit Investigatif

Audit Investigatif

2. Audit Ketaatan

adalah Serangkaian kegiatan mengenali,

mengidentifikasi dan menguji secara detail informasi dan fakta-fakta yang

ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian

untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat

merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah).

Audit Ketaatan

adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak

yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang

ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Jadi auditor hanya memastikan

apakah proses kerja yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur, standar,

dan aturan tertentu tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu mengenai masalah yang sama

disajikan pada table 2.1 berikut:

Page 41: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

25

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti (Tahun)

Variabel Hasil Penelitian

1.

Budiman (2002)

a. Tindakan supervisi b. Penugasan d. Kepuasan kerja

Aspek kepemimpinan & mentoring, aspek kondisi kerja dan aspek penugasan berkorelasi positif dengan kepuasan kerja auditor BPKP yang melakukan audit khusus.

2.

Jena Sarita dan Dian Agustia (2009)

a. Gaya kepemimpinan situasional

b. Motivasi kerja c. Locus of control d. Kepuasan kerja

Prestasi kerja auditor

Dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan situasional, motivasi kerja, dan locus of control dengan kepuasan kerja dan prestasi kerja.

3. Zulfikar Alio (2009)

a. Supervisi b. Budaya

Organisasi c. Kinerja individual

akuntan yunior d.Kepuasan kerja

Dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tindakan supervisi dan budaya oganisasi terhadap kinerja individual akuntan yunior dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

4. Bahri (2010)

a. Motivasi b. Tindakan supervisi c. Budaya organisasi d. Kinerja auditor junior

Dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara tindakan supervisi dengan kinerja auditor junior.

5. Cholifah (2010)

a. Supervisi b. Pelatihan c. Kinerja Auditor Junior

Dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi dan pelatihan dengan kinerja auditor junior.

6. Zulkarnain

(2012) a. Supervisi b. Reward c. Kinerja auditor

Dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi dan reward terhadap kinerja auditor internal pemerintah.

Sumber : data diolah 2014

Page 42: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

26

2.5 Hipotesis

2.5.1 Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja Auditor

Budiman (2002) dalam penelitiannya mengenai pengaruh tindakan

supervisi terhadap tingkat kinerja auditor. Penelitian tersebut

menggunakan sampel penelitian auditor yang bekerja dikantor perwakilan

BPKP dan menghasilkan kesimpulan tindakan supervisi berpengaruh

positif terhadap kinerja auditor pemerintah. Ini berarti semakin baik

tindakan supervisi dilakukan maka semakin baik pula kinerja auditornya.

Hasil penelitian Budiman tersebut mendukung penelitian yang dilakukan

Alio (2009) yang menghasilkan kesimpulan tindakan supervisi

berpengaruh positif terhadap kinerja para auditor. Hal ini konsisten dengan

temuan penelitian yang dilakukan oleh Kris (2006) yang respondennya

adalah auditor internal di PT. bank ABC.

Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H1 : Tindakan supervisi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor

2.5.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor

Motivasi seorang berawal dari kebutuhan, keinginan dan dorongan

untuk bertindak demi tercapainya kebutuhan atau tujuan. Hal ini

menandakan seberapa kuat dorongan, usaha, intensitas, dan kesediaanya

untuk berkorban demi tercapainya tujuan. Dalam hal ini semakin kuat

Page 43: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

27

dorongan atau motivasi dan semangat akan semakin tinggi kinerjanya. Hal

ini sesuai dengan pendapat Robbins (2003) yang menyatakan bahwa

motivasi didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat

upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh

kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

Jena & Dian (2009) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh gaya

kepemimpinan situasional, motivasi kerja, dan locus of control secara

simultan terhadap kepuasan kerja auditorserta membuktikan terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan situasional, motivasi kerja, dan locus of

control secara simultan terhadap prestasi kerja auditor. Berdasarkan uraian

diatas,maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja auditor

2.6 Kerangka Analisis

Secara skematis, kerangka analisis yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Analisis

Tindakan Supervisi (X1)

Kinerja Auditor (Y)

Motivasi (X2)

Page 44: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kategori penelitian yang bersifat deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini merupakan studi yang dilakukan berdasarkan

data-data eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial and error.

Penelitian ini sebagai metode ilmiah kerena telah memenuhi kaidah-kaidah

ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono,

2010).Setelah instrumen teruji validitas dan reliabilitas, maka dapat

digunakan mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti.

Instrumen untuk mengumpulkan data dapat berbentuk test dan nontest.

Untuk instrumen nontest, dapat digunakan sebagai kuesioner, pedoman

observasi dan wawancar. Dengan demikian teknik pengumpulan data

selain berupa test dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, observasi,

dan wawancara (Sugiyono, 2010).

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini operasionalisasi variabel adalah sebagai

berikut:

1. Variabel Independent

a. Tindakan Supervisi

Page 45: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

29

Variabel independent pertama penelitian ini adalah tindakan

supervisi. Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk

perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan

itu (semantik). Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa

Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti

melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,

dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan - orang yang berposisi

diatas, pimpinan - terhadap hal-hal yang ada dibawahnya (Agus 2005).

Supervisor merupakan pihak yang paling dekat dengan konteks kerja

seseorang, melalui mereka tercermin budaya dan iklim organisasi.

Supervisor mempunyai pengaruh langsung terhadap perilaku bawahannya

dan perilaku supervisor merupakan determinan penting dari kinerja

karyawan.

Dalam penelitian ini supervisi berperan sebagai variabel

independen (variable bebas) diukur dengan instrumen yang digunakan

(Zulkarnain 2012) yang berisi 10 pertanyaan dengan menggunakan skala

likert antara 1 sampai dengan 5. Instrumen yang digunakan untuk

mengukur kinerja auditor terdiri atas 10(sepuluh) item pertanyaan dengan

skala Likert 1-5, yang setiap pertanyaan mempunyai bobot nilai sebagai

berikut : sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), cukup setuju (skor 3), tidak

setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1). Apabila hasil

menunjukankisaran skor 5(sangat setuju) maka variabel supervisi

mempengaruhi kinerja auditor.

Page 46: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

30

b. Motivasi Kerja

Variabel independent kedua penelitian ini adalah motivasi kerja.

Motivasi kerja adalah dorongan yang timbul dari dalam diri auditor untuk

melaksanakan tugas dengan baik yang timbul dari auditor internal Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu untuk mencapai tujuan mereka

dalam pengaruh dengan organisasi. Indikator yang diukur adalah dorongan

berprestasi, organisasi memberikan penghargaan atas prestasi, organisasi

memberi kepercayaan, organisasi memberi kesempatan mengembangkan

diri, selalu berusaha hadir tepat waktu, selalu berusaha pulang tepat waktu,

kesempatan aktif dalam setiap kegiatan organisasi, selalu melaksanakan

mekanisme tugas dengan baik, dan memahami tujuan organisasi (Bahri

2010).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja terdiri

atas 12(duabelas) item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, yang setiap

pertanyaan mempunyai bobot nilai sebagai berikut : sangat setuju (skor 5),

setuju (skor 4), cukup setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak

setuju (skor 1). Apabila hasil menunjukan kisaran skor 5 (sangat setuju)

maka variabel motivasi mempengaruhi kinerja auditor.

Page 47: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

31

2. Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kinerja auditor.

Kinerja adalah hasil kerja yang tunjukkan atau dihasilkan oleh auditor

intern Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu dalam

melaksanakan tugas pokoknya. Kinerja diukur dengan indikator-indikator

kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja, inisiatif kerja, kemandirian kerja,

ketepatan kerja, dan hubungan kerjasama (Bahri 2010).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja auditor terdiri

atas 7(tujuh) item pertanyaan dengan skala Likert 1-5, yang setiap

pertanyaan mempunyai bobot nilai sebagai berikut : sangat setuju (skor 5),

setuju (skor 4), cukup setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak

setuju (skor 1). Apabila hasil menunjukan kisaran skor 5 (sangat setuju)

maka variabel dependentdipengaruhi oleh variabel independent kinerja

auditor.

.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyeknya (Sugiyono,

2006). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dilakukan

dengan metode kuesioner atau angket. Metode kuesioner adalah metode

pengumpulan data yang dilakaukan dengan cara memberi seperangakat

Page 48: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

32

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawab

(Sugiono 2010). Responden penelitian ini adalah seluruh auditor di Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu. Data yang dikumpulkan

melalui kuesioner dikirim secara langsung kepada auditor pemerintah.

Cara penyebaran kuesioner kepada sampel yaitu: Pertama, peneliti

mendistribusikan sendiri kuesioner tersebut langsung kepada responden.

Kedua, melalui perantara yang dipercaya oleh peneliti yang dapat

membantu menyebarkan kuesioner kepada responden.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Kualitas dan karakteristik tersebut dinamakan variabel

(Sugiyono, 2010). Populasi penelitian ini yaitu seluruh auditor pemerintah

yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu

yang berjumlah 90 orang pegawai fungsional Auditor.

Page 49: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

33

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Supaya jumlah sampel yang diambil representatif

maka digunakan teknik pengambilan sampel. Metode pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling (Sugiono 2010).

Penetapan responden dengan menggunakan teknik tersebut didasarkan

pada pertimbangan yang mudah untuk menemukan responden (langsung

mendatangi lokasi penelitian)

3.5 Pengujian Kualitas Data

Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan diuji

validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu sebelum proses analisis.

3.5.1 Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat

validitas suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuisioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer

menggunakan program SPSS for Windows Versi 16. Pengambilan

keputusan berdasarkan jika nilai P Value/Signifikansi > 0,05 maka

item/pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya (Ghozali, 2011).

Page 50: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

34

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel kontruk. Kuisioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011).Pengukuran reliabilitas dapat

dilakukan dengan cara yaitu One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini

pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dalam

hal ini SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0.70 (Ghozali, 2011).

3.6 Pengujian Asumsi Klasik

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi

normal atau tidak (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini untuk mendeteksi

normalitas data dilakukan melalui analisis statistik yang dapat dilihat

melalui Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan dalam

uji K-S adalah sebagai berikut :

a. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 atau 5 persen

maka data terdistribusi normal.

Page 51: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

35

b. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 atau 5 persen

maka data tidak terdistribusi normal.

3.6.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang

sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lain. Uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali,

2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independennya. Metode untuk menguji adanya multikolinearitas

dapat dilihat pada tolerance value atau variance inflammatory factor(VIF).

Batas tolerance value adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika VIF > 10

dan nilai tolerance< 0.10, maka tejadi multikolinearitas tinggi antar

variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Salah satu cara untuk

mengatasi masalah multikolenieritas adalah dengan mengeluarkan variabel

yang mempunyai korelasi yang tinggi.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual

satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan

dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap (heteroskedastisitas).

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter

plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID

Page 52: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

36

(nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola

tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian

melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji statistik yang

dapat digunakan adalah uji Gletser.

3.7 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah digunakan alat

analisisregresi linier berganda (multiple linear regression). Tujuannya

adalah untuk mengetahui pengaruh tindakan supervisi dan motivasi kerja

terhadap kinerja auditor. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana :

+ e

Y = Kinerja Auditor

X1

X

= Tindakan Supervisi

2

a = Konstanta

= Motivasi Kerja

b1…b2

e = Error term

= Koefisien regresi variabel bebas

a. Uji F (Overall Significance Test)

Page 53: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

37

Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang

digunakan fit. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika

probability value (p value) < 0,05 maka model fit dan jika p value >

0,05 maka model tidak fit.

b. Uji Statistik t (Partial Individual Test)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan pengaruh variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali,

2011). Dasar pengambilan keputusannya adalah:

- Jika signifikansi >alpha 0,05 (5%), maka variabel independen

secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(hipotesis ditolak)

- Jika signifikansi <alpha 0,05 (5%), maka variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen

(hipotesis diterima).

Uji t juga dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi

nilai t masing-masing variabel pada output hasil regresi menggunakan

SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi

lebih besar dari α maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan), yang berarti secara individual variabel independen tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika

nilai signifikansi lebih kecil dariα maka hipotesis diterima (koefisien

Page 54: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

38

regresi signifikan), berarti secara individual variabel independen

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2013).

c. Koefisien Determinasi (R2

Koefisiensi determinasi (R²) pada intinya adalah untuk

mengukur seberapa jumlah kemampuan model dalam menvariasi

variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefisiensi determinasi (R

)

2

)

adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

antar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel

independen memberikan hampir semua infomasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi dependen.

BAB IV

Page 55: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

39

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner

Sampel penelitian ini adalah auditor pemerintah pada Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bengkulu. Penelitian ini

dilakukan selama bulan Desember 2014 dengan cara mendatangi Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bengkulu tersebut.

Jumlah kuesioner yang disebarkan dalam penelitian adalah 70

eksemplar terbagi menjadi35 eksemplar di BPK dan 35eksemplar di

BPKP. Dari jumlah yang disebarkan tersebut, 58 eksemplar dikembalikan

kepada peneliti, sementara 12 eksemplar tidak dikembalikan oleh

responden. Setelah dilakukan pengecekan terhadap setiap eksemplar

kuesioner ternyata hanya 51 eksemplar yang layak dilakukan analisis,

sedangkan sisanya tidak layak karena ada beberapa pertanyaan yang tidak

diisi secara lengkap oleh responden.

Tabel 4.1 Rincian Tingkat Pengembalian Kuesioner

Rincian Jumlah (Eks)

Persentase (%)

Kuesioner yang disebar 70 100 Kuesioner yang dikembali 58 80 Kuesioner yang diisi tidak lengkap 7 8 Kuesioner yang dapat digunakan (dianalisis) 51 72 Sumber :Data diolah, 2015

4.2 Statistik Deskriptif Sampel

Page 56: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

40

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh karakteristik

responden sebagaimana terangkum pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Demogrfi Respnden

Karakteristik Responden

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

36 15

81 19

Golongan

Golongan II Golongan III Golongan IV

- 39 12

- 84 16

Lama Kerja

Kurang dari 5 tahun 5 tahun – 10 tahun Lebih dari 10 tahun

26

18 7

42

25

33

Proses Pemeriksaan

Sering ikut Sekali-kali Pernah Tidak pernah

35 7 9

61 14 25

Tingkat Pendidikan

D3 S1 S2

- 42 9

- 92 9

JUMLAH 51 100 Sumber: Data diolah, 2015

Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas auditor pemerintah pada

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bengkulu berjenis kelamin

laki-laki. Sedangkan berdasarkan lama kerja auditor sebagian besar adalah

kurang dari 5 tahun dan penelitian ini juga menunjukkan mayoritas dari

golongan adalah golongan III. Sementara dalam menjalankan pemeriksaan

dan tindak lanjut hasil pemeriksaan maupun pemeriksaan kasus responden

sebagian besar sering ikut. Dari tingkat pendidikan formal yang dimiliki

Page 57: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

41

oleh auditor pemerintah, sebagian besar adalah sarjana. Hal ini

menunjukkan bahwa dari segi pendidikan formal responden telah memiliki

kualitas dalam menyelesaikan pekerjaan.

4.3 Statistik Deskriptif

Penelitian ini difokuskan pada variabel supervisi, motivasi dan

kinerja auditor pemerintah pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

danBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan

Provinsi Bengkulu.Berikut ini dirangkum deskriptif statistik variabel-

variabel penelitian tersebut.

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif

Variabel

Kisaran

Teoritis

Kisaran

Aktual MeanA

ktual

Std.

Deviation Min Max Min Max

Tindakan Supervisi 10 50 34 46 40.96 2.973

Motivasi 12 60 42 55 49.37 2.973

Kinerja Auditor 7 35 21 33 27.90 2.317

Sumber: Data diolah, 2015

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa untuk statistik deskriptif

variable tindakan supervisi dengan nilai aktual minimum sebesar 34, nilai

aktual maksimum 46,dengan nilai mean aktual 40.96 dengan nilai

devisiasi sebesar 2,93. Untuk statistik deskriptif variable motivasi dengan

nilai aktual minimum sebesar 42, nilai aktual maksimum 55, dengan nilai

Page 58: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

42

mean aktual 49,37 dengan nilai devisiasi sebesar 2,937.Untuk statistik

deskriptif variable kinerja auditor dengan nilai aktual minimum sebesar

21, nilai aktual maksimum 33dengan nilai mean aktual 27,90 dan nilai

devisiasi sebesar 2.317.

4.4 Hasil Pengujian Kualitas Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian

dan menguji hipotesis penelitian. Tahapan-tahapan dalam analisis data,

selanjutnya diuraikan berikut ini.

4.4.1 Hasil Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat

validitas suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuisioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer

menggunakan program SPSS for Windows Versi 16. Pengambilan

keputusan berdasarkan jika nilai P Value/Signifikansi > 0,05 maka

item/pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya (Ghozali, 2011).

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil pengujian validitas

instrumen penelitian sebagaimana terangkum pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan

Page 59: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

43

No Varibel Penelitian Kisaran Nilai

Pearson Correlation (r-hitung)

Keterangan

1 Tindakan Supervisi 0,377* - 0,652** Valid 2 Motivasi 0,223** - 0,703** Valid 3 Kinerja Auditor 0,476* - 0,742** Valid

Sumber : Data diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.4, di atas dapat dilihat bahwa korelasi antara

masing-masing skor butir pertanyaan terhadap total skor variabel

menunjukkan hasil yang signifikan (pada level 0,05). Jadi dapat

disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan untuk setiap variabel

penelitian adalah valid.

4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011).

Dalam hal ini SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0.70

(Ghozali, 2011). Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS

menunjukkan nilai cronbach alpha variabel yang diteliti disajikan dalam

tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Page 60: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

44

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No Variabel Jumlah Instrumen

Nilai Alpha Cronbach Keterangan

1 Supervisi 10 0,726 Reliabel 2 Motivasi 12 0,770 Reliabel 3 Kinerja Auditor 7 0,789 Reliabel

Sumber :Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha

masing-masing instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah >

0,70 yang mengisyaratkan bahwa data yang dikumpulkan dengan

menggunakan instrumen pertanyaan untuk setiap variabel tersebut adalah

reliabel.

4.5 Pengujian Asumsi Klasik

4.5.1 Hasil Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data dilakukan dengan

uji one sample kolmogorof smirnov tes. Uji normalitas data bertujuan

untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu

atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011).

Data terdistribusi secara normal jika nilai Asymp sig (2-tailed) yang

dihasilkan lebih besar dari nilai alpha yaitu sebesar 0,05. Hasil pengujian

normalitas data dengan uji one sample kolmogorof smirnov test adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.6

Page 61: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

45

Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Variabel Asymp. Sig. (2-

tailed) Keterangan

Supervisi 0, 166 Normal Motivasi 0, 619 Normal

Kinerja Auditor 0, 107 Normal Sumber:data diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai probabilitas (Asymp.

Sig) masing-masing variabel > 0,05 dengan demikian disimpulkan bahwa

data penelitian dapat dikatakan berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas

dalam suatu model regresi dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai tolerance an variance inflation factor (VIF). Batas tolerance value

adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika VIF > 10 dan nilai Tolerance <

0.10, maka terjadi multikolinearitas tinggi antar variabel bebas dengan

variabel bebas lainnya.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Supervisi 0.588 1.701 Bebas Multikolinearitas

Motivasi 0.588 1.701 Bebas Multikolinearitas

Sumber:Data diolah, 2015

Page 62: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

46

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa tindakan supervisi dan motivasi

mempunyai nilai 1.701 < 10 dan nilai Tolerance 0,125 > 0,10. Dengan

demikian disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut bebas dari gejala

multikolenieritas setelah mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi

tinggi.

4.5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya jika varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas. Untuk

menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari hasil uji

glejser.Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Nama Variabel Sig. Keterangan Supervisi 0,334 Bebas Heteroskedastisitas Motivasi 0,420 Bebas Heteroskedastisitas

Sumber : data primer diolah, 2015

Dari hasil pengujian heterokedastisitas pada Tabel 4.8 di atas,

mengindikasikan nilai probabilitas signifikansinya> 0,05, yang berarti

dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

Page 63: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

47

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis

Variabel Koef Nilai Koef

Standard Error

t-test Sig. Keterangan

Persamaan : Y = α + β1X1 + β2X2 + e Konstanta Α 1.756 0,677 0.875 0,035 Signifikan Supervisi Motivasi

ββ

1 0,545 2 0,277

0,094 0,094

5.784 0.822

0,000 0,001

Signifikan Signifikan

R = 0,767 R2 = 0,588 Adjusted R2 = 0.571N = 51 F-hit = 11,601 p value = 0,000

Sumber : Data diolah, 2015

a. Uji F

Dari table d atas menunjukan bahwa nilai p value sebsar 0,000.

Sehingga model regresi dinyatakan fit karena nilai p value < 0.05Uji F

dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan fit.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika probability value (p value)

< 0,05 maka model fit dan jika p value > 0,05 maka model tidak fit.

b. Uji R Nilai adjusted R2 sebesar 0,571. Nilai koefisiensi determinasi (R2)

adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan antar

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel independen memberikan

hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

dependen.

Page 64: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

48

1. Hasil Uji Hipotesis pertama

Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel supervisi sebesar 5.784

dengan probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000. Hasil tersebut

menyimpulkan bahwa supervisi berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja auditor.Sedangkan nilai koefisien regresi yang diperoleh sebesar

0,545 yang berarti bahwa pengaruh kinerja terhadap kinerja auditor

pemerintah adalah positif. Dengan demikian disimpulkan bahwa hipotesis

kedua (H1) dapat diterima.

2. Hasil Uji Hipotesis Dua

Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa nilai t-hitung variabel motivasi

sebesar 0.822dengan probabilitas (signifikansi) sebesar 0,001. Hasil

tersebut menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja auditor . Sedangkan nilai koefisien regresi yang diperoleh

sebesar 0,177yang berarti bahwa pengaruh motivasi terhadap kinerja

auditor pemerintah adalah positif. Dengan demikian disimpulkan bahwa

hipotesis pertama (H2) dapat diterima.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan guna mengetahui

dan mendapatkan bukti pengaruh tindakan supervisi terhadap kinerja

auditor pemerintah dan hasilnya tindakan supervisi berpengaruh terhadap

kinerja auditor pemerintah pada BPK dan BPKP Perwakilan Bengkulu.

Page 65: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

49

Hal ini berarti bahwa jika tindakan supervisi semakin tinggi maka kinerja

auditor pemerintah juga akan semakin tinggi.

Pada penelitian ini, sebagian besar responden telah mendapatkan

tindakan supervisi yang baik dan efisien, hal ini dibuktikan dengan

tanggapan sebagian besar responden yang menyatakan setuju bahwa

supervisor mereka telah memberikan feedback atas kinerja yang telah

mereka lakukan, supervisor memperhatikan keluhan-keluhan tentang audit

yang sedang mereka lakukan. Selain itu, sebagian besar responden juga

menyatakan bahwa supervisor menghargai kinerja yang baik, ini

membuktikan bahwa tindakan supervisi di kantor BPK dan BPKP

perwakilan Bengkulu telah berjalan dengan sangat baik dan memberikan

pengaruh yang baik pula pada kinerja auditor.

Dari Hasil penelitian diatas membuktikan hipotesis bahwa

semakin baik tindakan supervisi dilakukan oleh supervisor maka semakin

baik pula kinerja auditor yang disupevisinya. Penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2002) tentang pengaruh tindakan

supervisi terhadap tingkat kinerja auditor. Penelitian tersebut

menggunakan sampel penelitian auditor yang bekerja dikantor perwakilan

BPKP dan menghasilkan kesimpulan tindakan supervisi berpengaruh

terhadap kinerja auditor pemerintah. Hasil penelitian Budiman tersebut

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zulkarnain (2012) yang

membuktikan bahwa tindakan supervisi dan reward berpengaruh positif

Page 66: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

50

terhadap kinerja auditor internal pemerintah pada kantor BPKP

perwakilan provinsi Bengkulu.

4.7.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui

bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja auditor.Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Jena dan Dian (2009) yang berjudul Pengaruh gaya kepemimpinan

situasional, motivasi kerja dan locus of control terhadap kepuasan kerja

dan prestasi kerja auditor. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan

bahwa pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan situasional

dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja auditor.

Hasil penelitian Jena dan Dian tersebut mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Bahri (2010) yang membuktikan bahwa motivasi

berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

Page 67: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

51

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data dapat diambil

beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil hipotesis Tindakan supervisi berpengaruh terhadap kinerja

auditor. Semakin baik tindakan supervisi yang dilakukan maka,

semakin baik pula kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa

tindakan supervisi merupakan determinan penting bagi kinerja auditor

pemerintah pada BPK dan BPKP Perwakilan Bengkulu.

2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor

pemerintah, di mana jika semakin tinggi motivasi maka kinerja auditor

pemerintah juga semakin tinggi terhadap kinerja auditor pemerintah

pada BPK dan BPKP Perwakilan Bengkulu.

5.2 Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi Badan

Pemeriksa Keuangan(BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bengkulu dalam

meningkatkan kinerja auditornya melalui peningkatan tindakan supervisi

dan motivasi auditor yang bersangkutan. Selain itu, hasil penelitian ini

dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti dan

Page 68: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

52

mengkaji permasalahan yang sama, sehingga memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam kajian penelitian ini masih terlalu sederhana,

padahal masih banyak variabel yang perlu dan berpengaruh terhadap

kinerja auditor, sehingga untuk penelitian selanjutnya direkomendasi

untuk memasukkan variabel prediktor lain dalam model penelitian

5.4 Saran

1. Dalam penentuan sampel dapat lebih terperinci dan fokus terhadap

populasi yang ada menggunakan metode sensus dengan responden

dalam skala besar akan lebih mewakili dan mampu memberikan yang

lebih terperinci tentang permasalahan yang diteliti

2. Penelitian selanjutnya agar dapat memperluas objek penelitian, tidak

hanya di provinsi Bengkulu saja agar hasilnya dapat digeneralisasikan.

3. Lebih banyak melakukan pengumpulan data memlalui wawancara

sehingga informasi yang tidak kita ketahui dapat kita ketahui langsung

dangan menggunakan teknik pengumpulan data ini, karena kita dapat

bertatap muka langsung dengan responden, dan paham akan apa yang

menjadi pendapat responden mengenai tujuan dari penelitian yang

dilakukan.

Page 69: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

DAFTAR PUSTAKA Alio, Zulfikar. 2009. Analisa hubungan tindakan supervisi dan budaya organisasi terhadap

kinerja individual akuntan yunior di kantor akuntan publik dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Bengkulu.

Arens. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta. Erlangga. Bahri, syamsul. 2010. Pengaruh motivasi, tindakan supervisi dan budaya organisasi

terhadap kinerja auditor junior. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.jakarta.

Budiman, Slamet. 2002. Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja Auditor Yang

Melakukan Audit Khusus : Studi Empiris Pada Kantor Perwakilan BPKP. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (tidak untuk dipublikasikan). Semarang.

Chandra, Ferdinan Kris. 2006. Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kinerja Auditor

Internal Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening: Studi Empiris Pada PT. Bank ABC. Tesis Program Pascasarjana (tesis tidak diterbitkan). Universitas Diponegoro.

Dharma, Agus. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Eva Kris Diana Devi, 2009. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap

Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Moderating. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang, tidak dipublikasikan.

Fahmi Irham. 2011. Manajemen Teori Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Fitra Setiawan, Bayu. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating

dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja instansi pemerintah (studi empiris satuan kerja perangkat daerah kota Padang). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Hersey dan Blanchard. 1994. Management of Organizational Behavior. Terjemahan. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.

Husnan dan Heidjrachman Ranupandojo. 2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta.

Jumlah auditor. http://www.bpkp.go.id/bengkulu/konten/811/Sumber-Daya-Manusia.bpkp. Diakses : 02 November 2014.

Page 70: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

Kalbers. 1995. Professionalism and its Consequences : A Study Internal’s Auditor. A journal Practice and Theory (Spring) : 64 -85.

Keputusan Presiden Republik Indonesia No.103/2001 pasal 52, 53, dan 54 yang mengatur

tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Konrath. 2002. Auditing Concepts and Applications-A Risk Analysis Approach. 5th ed. West

Publishing Company. Mangkunegara, Anwar Prabu

. 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama

Masíud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep & Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Moeljono, Djokosantoso. 2003. Beyond Leadership Konsep Kepemimpinan. Jakarta :

Erlangga. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat. Myrna Nurahma dan Nur Indriantoro. 2000. Tindakan Supervisi dan Kepuasan Kerja

Akuntan Pemula di Kantor Akuntan Publik. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 1, Januari: 102-107.

Putri Wulandari, Yeasi Dharmayanti dan Dandes Rifa. 2014. Pengaruh Locus Control

Terhadap Prestasi Kerja Auditor Dengan Gaya Kepemimpinan Situasional Sebagai Variabel Moderating. Universitas Bung Hatta.

Peraturan Pemerintah no.8 tahun 2006. Ramdhan, Muhammad. 2004. Memimpin Sesuai Keadaan. Makalah. Jakarta. Rivai Veithzal dan Mulyadi Deddy. 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P. dan Timothy A Judge

. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat.

Sadili, Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung

Pustaka Setia.

Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Gramedia. Jakarta. Sarita, Jena. dan Agustia Dian. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situsional, Motivasi

Kerja, Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Dan Prestasi Kerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Airlngga.

Septianto. 2004. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Tindakan Supervisi Terhadap

Kepuasan Kerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Padjajaran.

Page 71: Skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14116/1/SKRIPSI 1.pdf · Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan

Suadi. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai: Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada PPPPTK/VEDC MALANG). Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Gajah Mada.

Suarli & Bahtiar. 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik. Jakarta :

Erlangga. Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan Nonformal dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung. Falah Production. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sumardi. 2001. Analisis Pengaruh Pengalaman Terhadap Professionalisme Serta Pengaruh

professionalisme Terhadap Kinerja Dan kepuasan Kerja : Studi Empiris Auditor BPKP. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (tidak untuk dipublikasikan). Semarang.

Trisnaningsih. 2007. Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi

Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Akuntansi Nasional Akuntansi X. Makassar.

Wasistiono, Sadu, 2002, Penyelenggaraan Kinerja Pemerintah Daerah, Fokus Media,

Bandung. Wibowo. 2009. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya

Kepemimpinan, Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Islam Indonesia.

Widodo, Joko, 2007, Good Governance: Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi, Insan

Cendikia, Surabaya. Yulk Gary. 2010. Kepemimpinan dalam Organisasi. jakarta : indeks. Zulkarnain. 2012. Pengaruh Tindakan Supervisi Dan Reward Terhadap Kinerja Auditor

Internal Pemerintah: Study Empiris Pada Kantor BPKP Perwakilan Bengkulu. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Bengkulu.