skrining pendengaran pada anak sekolah ppds

Semiramis ZizlavskyDivisi THT Komunitas

Departemen THT FKUI -RSCMForum PPDS KONAS MEDAN , 11 Mei 20131

SKRINING PENDENGARAN PADA ANAK SEKOLAH

PENDAHULUAN

Forum PPDS KONAS MEDAN 2

Anak sekolah usia 5 – 15 tahun

ISPA MENINGKAT GG.PENDENGARAN (OME , OMSK)

TUJUAN SKRINING


MENGENALI GEJALA ADANYA GANGGUAN PENDENGARAN

MENEMUKAN KASUS ADANYA GANGGUAN PENDENGARAN BAIK KONDUKTIF MAUPUN SENSORINEURAL SEDINI MUNGKIN

MELAKUKAN RENCANA REHABILITASI

PENDENGARAN SERTA TINDAK LANJUT.

TULI KONDUKTIF


TULI SENSORINEURAL


Sering tak diketahui / disadari bila derajat gangguan sangat ringan

Gaya hidup

Menghambat nilai akademik

KAPAN CURIGA ANAK MENGALAMI GANGGUAN PENDENGARAN

KAPAN CURIGA ANAK MENGALAMI GANGGUAN PENDENGARAN


Rasa penuh di telingaBising / suara mendengung di telingaKeluar cairan dari telingaKurang dengar sampai tidak mendengar

Sering menarik daun telingaMinta mengulangi kata yang diucapkan


Sering salah mendengar instruksi

Mengisolasi diriBerbicara terlalu keras atau terlalu lemah

Gangguan berbicaraMembaca gerakan bibir/ menoleh ke arah lawan bicara

Faktor risiko

Otitis Media berulang Riwayat : sering panas, tonsilitis, alergi

Ada celah bibir atau palatum

Gagal pada penapisan pendengaran setahun sebelumnya

Riwayat terpapar bising ( MUSIK)Riwayat keluarga : ada gangguan pendengaran

Kelainan wajah dan kepalaTrauma kepala disertai kehilangan kesadaran

KAPAN SKRINING DILAKUKANKAPAN SKRINING DILAKUKAN


SKRINING PENDENGARAN DILAKUKAN SAAT :1. SAAT PERTAMA KALI MASUK SD

2. DIULANG PADA KELAS 3 SD, dan 6 SD

3. ANAK DI ATAS KELAS 3 SD TAPI MEMPUNYAI RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN

MAKA DILAKUKAN 1x / TAHUN

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN THT

PEMERIKSAAN AUDIOLOGIK

TAHAPAN PEMERIKSAAN


AUDIOMETRI

PEMERIKSAAN THT• MENILAI : - Liang telinga ; sempit / lapang tanda peradangan serumen sekret benda asing

- Membran timpani : utuh / perforasi

APABILA :

- ADA KELAINAN ; TERAPI SKRINING BILA SEMBUH

- TIDAK ADA KELAINAN ; LANJUT DENGAN



PEMERIKSAAN PENALA ( 512 Hz)

- WEBER

- RINNE

PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

- AUDIOMETER SKRINING

- TIMPANOMETRI : BILA TERSEDIA

PEMERIKSAAN SAAT SKRINING


• PEMERIKSAAN AUDIOMETRI SKRINING : - FREKUENSI DAN INTENSITAS TERBATAS

( 40 dB )

- PILIHLAH RUANGAN YANG TIDAK BISING (JAUH

DARI KERAMAIAN - SOUND LEVEL METER : UKUR KEBISINGAN

PEMERIKSAAN AUDIOMETRI• HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN ;

- Jelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan

- Hindari respons visual : anak duduk posisi oblik / membelakangi

- Pemeriksa tidak memberi tanda visual : ekspresi, gerakan mata / kepala

- Penempatan head phone secara benar

CARA PEMERIKSAAN

Stimulus awal 60 dB pada 1000 HzHantaran udara : frekuensi 500,1000,2000,4000 Hz

Ulangi pada 1000 Hz , Bila ada perbedaan > 10 dB : ulang kembali

Waktu pemeriksaan : 3 - 5 menitStimulus : 2 detik

BILA RESPONS < 40 dB : LULUSBILA RESPONS > 40 dB : RUJUK

BILA RESPONS > 40 dB pada 500 Hz dan

< 40 dB pada 1000-4000 Hz :

LIHAT BISING LINGKUNGAN

* BILA BISING LINGKUNGAN : < 40 dB : tidak lulus rujuk > 40 dB : konfirmasi tes Weber & TimpanometriBila Weber tidak lateralisasi Timpanometri normal :

LuLusBila Weber : ada lateralisasi Timpanometri abnormal :

Tidak lulus

TINDAK LANJUT

- Penyuluhan mengenai kesehatan telinga

- Rujukan ke RS yang punya fasilitas

* Terapi sesuai hasil pemeriksaan

* Rehabilitasi

TERIMA KASIH

skrining pendengaran pada anak sekolah ppds

Documents