skor edisi 012 [juni-2013]

24
"MALING" Uang Rakyat di Kantor Wakil Rakyat Sisa uang Pensiun Pada PT ASBRI DIMANA RIMBAMU

Upload: noeh-nemen

Post on 16-Aug-2015

59 views

Category:

News & Politics


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

"MALING" Uang Rakyat di Kantor Wakil RakyatSisa uang Pensiun Pada PT

ASBRI DIMANA RIMBAMU

Page 2: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]
Page 3: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

03Edisi 12/Juni 2013

Wartawan SKOR dilarang meminta/menerima imbalan dari Narasumber

SUSUNAN REDAKSI

DKI: S. Hasan AL (Korwil). Junaid (Biro Jakarta Pusat), Aldi (Biro Jakarta Utara), Rahman (Biro Jakarta Barat), Rusman (Biro Jakarta Selatan) Jawa Timur: Agus Budianto (Korwil), Adien, Wito, Sunaryo (Surabaya), Yudi (Blitar,Malang,Kediri), Jawa Barat: Yandi Arifiandi (Korwil), Sigit Her-mawan (Biro Kota Bandung). Safrudin, Irvan, Yadi (Bekasi) Jawa Tengah: Khartika Dwi Chandra Dioko (Korwil). Agus Nurdin, Kastaja (Prov. Banten) Sulsel: Heriyanto SE (Makassar), Suardi, Nas-ruddin, Andi Haeril Akbar (Biro Luwu Raya,Tator,Wajo,Morowali) Sulbar: M. Idris Said (Korwil) Dewan Lembah, Nur Khalik (Mamuju, Mamuju Utara, Majene), Muh. Idris, Nurdin, Yayat (Pol-man), Safri, SE. Gerzon, S.Th (Mamasa). Nesar, S.Ip (Matra) Sulut: Andy Riadhy (Kepala Perwakilan Bolmong Raya), Sandi Parasana (Biro Bolmong Induk,Boltim). Gorontalo/Sulteng: Juma Usman (Korwil) Sultra: Asmi (Pembina), Sarman, S.Ag (Biro Kolaka), Andi Mashar, SE (Bombana) NTB: Saridin (Korwil) Sumatera Utara: Maxi Bangun (Koordinator Wilayah), Aceh: Basri

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani

Arman BAbd Kadir

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, S.Hi

Wakil Pemimpin RedaksiNoehroji

Pemimpin PerusahaanSudirman Umar, S.Pd

Pemimpin Produksi:Noehroji

Redaktur Senior:

Zulkifli Sunusi, S.Ip

Redaktur Pelaksana:Abdullah G. S.Ip

Tim Investigasi:Dg. Ratis

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Indah Permatasari, Dwi Christina

Haryadi, Aswan Samad,Taswin, Jasman, Yusuf Dj.

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Gita Putri Andani

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Udin GondrongWahyu Wibowo

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jalan SMA 14 No. 16 Cililitan, Jakarta Timur

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536

Atas nama, Sri Winingsih (Bendahara)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT. Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

Penggunaan regu-lasi anti pencucian uang diharapkan menjadi strategi untuk mengakumu-

lasikan efek jera dan efekti-fitas pemberantasan korupsi. Karena, perang yang sesung-guhnya tetaplah perang terh-adap koruptor.

Peluang jitu dalam mem-erangi pencucian uang. Lima penyidik tindak pidana asal (predicate crime), termasuk Komisi Pemberantasan Koru-psi (KPK) berwenang men-gusut kejahatan kerah putih ini. Undang-undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pem-berantasan Pencucian Uang membuka peluang tersebut, dan sebelumnya UU No. 46 tahun 2009 juga mengatur bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berwenang memproses kasus pencucian uang jika tindak pidana asalnya adalah korupsi. Artinya secara normatif, seharusnya masa depan pemberantasan kejahatan ini akan lebih cerah.

Demikian juga dengan pihak penikmat dana hasil kejahatan. Penikmat hasil korupsi bisa di-jerat dengan UU Pencucian Uang adalah cara pal-ing tepat untuk menjerat apa yang tak terjang-kau oleh UU Pemberantasan Korupsi semata. Jika pihak yang menerima bukan pegawai negeri atau penyelengga negara misalnya, tentu tak mungkin pasal suap atau gratifikasi di UU Tipikor diterap-kan padanya. Akan tetapi, Pasal 5 UU Pencucian Uang dapat digunakan, yaitu terhadap penerima transfer, pembayaran, hibah, sumbangan, peniti-pan, penukaran atau menggunakan harta keka-yaan hasil kejahatan. Ini dikenal dengan pencu-cian uang pasif.

Di titik inilah, jika benar ada aliran dana pada sejumlah petinggi partai atau bahkan untuk pe-menangan calon tertentu, pasal 5 UU TPPU men-jadi relevan. Lebih jauh dari itu, undang-undang ini tampaknya juga mempunyai satu pasal yang mengerikan bagi para koruptor, yaitu: kewajiban terdakwa melakukan pembuktian terbalik terh-adap kekayaannya. Hal ini diharapkan bisa mem-berikan jawaban terhadap adanya petinggi partai atau pejabat tertentu yang memiliki kekayaan di-luar kewajaran dibanding penghasilan yang sah (unexplained wealth/illicit enrichment).

Menjerat KorporasiPeluang lain yang bisa dimaksimalkan oleh

KPK adalah penera-pan pertanggung-jawaban pidana korporasi (legal per-son). Sinyal awal ke-tika KPK mengguna-kan Pasal 6 UU No. 8 tahun 2010 yang sesungguhnya ada-lah pasal yang men-gatur jika pencucian uang dilakukan oleh korporasi adalah langkah tepat yang harus dituntaskan. Agak berbeda den-

gan UU Tindak Pidana Korupsi, UU Pencucian Uang memberikan ancaman sanksi yang jauh lebih berat bagi korporasi. Pada Pasal 7 disebut, selian pidana denda maksimal Rp. 100 Miliar, sanksi yang dapat dijatuhkan adalah pembekuan, pencabutan izin, dan pembubaran korporasi. Bah-kan, dari perspektif asset recovery, hakim dapat memberikan sanksi perampasan aset korporasi dan pengambilalihan koporasi oleh negara.

Korporasi disini tentu bukan hanya perusahaan dalam arti formil yaitu perusahaan yang harus berbadan hukum atau didaftarkan di kementrian hukum dan HAM. Karena ternyata, baik UU Tipikor ataupun UU Pencucian Uang mendefenisikan ko-rporasi sebagai kumpulan orang atau kumpulan kekayaan yang terorganisir yang berbadan hu-kum ataupun tidak berbadan hukum.

Peluang KPK untuk menggabungkan pendeka-tan follow the money melalui penggunaan UU Pencucian Uang, dan penerapan delik korporasi untuk pertama kalinya di Indonesia tidak boleh disia-siakan. Regulasi yang seharusnya digu-nakan bersama-sama oleh penegak hukum ini diharapkan benar-benar bisa memotong nadi korupsi. Menjerat korupsi tepat di titik terlemahnya.

©mb

Penulis adalah: Korwil sumatera Utara

Page 4: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

Edisi 12/Juni 2013

SKOR, Jakarta

Sebagaimana diketa-hui bahwa PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

di bidang asuransi/jaminan sosial TNI, Polri dan Pegawai Negeri Sip-il TNI/Polri, meliputi Jaminan Hari Tua yang diberikan pada peserta sebelum memasuki masa pensiun, program ini diantaranya meliputi santunan asuransi (SA), Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA) yang diberikan kepada Peserta yang diberhentikan tanpa hak Pensiun.

Demikian pula Jaminan Kema-tian (JK) diberikan kepada keluar-ga atau ahli waris yang sah pada saat peserta meninggal dunia

yang meliputi Santunan Risiko Kematian (SRK) diberikan kepada ahli waris dari Peserta yang men-inggal dunia dalam status dinas aktif, Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK), Santunan Biaya Pemakaman (SBP) santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang meliputi Santunan Cacat Karena Dinas (SCKD) untuk Pe-serta penyandang cacat jasmani dan/atau rohani yang terjadi pada masa kedinasan, dan lain-lain.

Dalam menjalankan tugasnya, PT Asabri mendapatkan anggaran melalui Dirjen Perbendaharaan yang bersumber dari APBN den-gan jumlah yang fantastis hingga Ratusan Miliar-Triliunan Rupiah

yang notabene adalah uang yang berasal dari Rakyat.

Dari penelusuran Tim SKOR, pada Tahun 2011 diduga terdapat Puluhan Miliar Rupiah sisa uang pensiun yang belum dikembali-kan ke kas Negara dan terdapat Gaps antara realisasi pembayaran pensiun dan sisa uang pensiun serta dugaan manipulasi jumlah penerima uang pensiun. Demikian juga dengan pembayaran manfaat asuransi kantor cabang, berbeda dengan aplikasi pada kantor pusat hingga Miliaran Rupiah.

Memastikan hal tersebut, SKOR mengirimkan surat konfirmasi ke Direksi PT ASABRI (Persero) den-gan Nomor surat 068/PR-PU/SKOR/Konf/V/2013 Tertanggal,

24 Mei 2013 yang diterima Staf Sekretariat Tanggal, 29 Mei 2013. Kemudian Staf PT Asabri yang mengaku bernama “L” dan “F” menelpon ke Redaksi SKOR pada keesokan harinya (30/5/2013) “kamu dapat data dari mana, jan-gan dinaikin dulu beritanya, Tang-gal 03 Juni kami akan berikan jawaban surat anda karena saat ini pimpinan sedang di luar kota” kata staf tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak PT ASABRI. @TIM

stop press……!!! nantikan kelanjutannya pada

terbitan sKor edisi mendatang

Page 5: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

Edisi 12/Juni 2013

SKOR, Sulawesi Barat

Telah enam Edisi SKOR memberitakan tentang penyalahgu-naan wewenang dan jabatan yang terjadi

di lingkup Sekretariat Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Barat terkait ribuan Dokumen Laporan Pertanggung-jawaban (LPJ) FIKTIF Tahun 2011 hingga Miliaran Rupiah, hingga patut diduga uang hasil jarahan itu dinikmati bersama-bersama.

Ironisnya, manipulasi 7689 LPJ Fiktif Tahun 2011 Setwan Prov. Sulbar itu terjadi dalam ling-kup Kantor DPRD yang notabene memiliki fungsi pengawasan ter-hadap kinerja dan penyerapan APBD oleh pihak Eksekutif. Ironis-nya lagi, masih banyak masyarakat Sulbar yang hidup dibawah garis kemiskinan sementara ada Ok-num disekitarnya yang menikmati uang yang asalnya dari rakyat.

Salah seorang Tokoh Masyarakat Sulbar yang enggan dituliskan na-manya saat ditemui SKOR men-gatakan “itulah wakil rakyat saat ini seharusnya memperjuangkan aspirasi dan memperhatikan na-sib rakyat yang diwakilinya malah sibuk memperkaya diri sendiri dengan menelan “bulat-bulat” uang yang berasal dari kami juga

(Rakyat, red). coba ada yang mau periksa dana aspirasi anggota DPRD itu, itu juga pasti banyak tidak benarnya, katanya dengan dialeg bahasa daerah yang kental dan nada emosi “semoga wakil rakyat yang tidak benar itu tidak terpilih lagi”, sumpahnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Sekretaris Dewan adalah Pejabat, Pegawai Negeri Sipil Pemerin-tah Daerah yang diperbantukan di Kantor DPRD namun hingga kini Pihak Pemprov seolah-olah melakukan pembiaran dan tidak memberikan sangsi apa-apa ter-hadap Sekwan sebagai penang-gungjawab tertinggi di lingkup Sekretariat Dewan.

Ketua Aliansi Anti Korupsi (AAK) Sulawesi Barat, Anwar Ha-kim saat dihubungi mengatakan bahwa diduga telah terjadi pe-nyalahgunaan wewenang hingga memanipulasi laporan pertang-gungjawaban untuk mengeruk keuntungan pribadi yang oknum pelakunya tentu tidak sendiri, hal ini perlu menjadi perhatian para penegak hukum terkait hal terse-but sehingga ada penjeraan agar tidak mengulangi perbuatannya dikesempatan berikutnya, kata anwar. ©team

1. Mengungkap pemanfaatan dan Eksplorasi Hutan Konservasi “CA” dan “TWA” oleh PT “PGE” dan “CGI” tanpa Ijin Menteri Kehutanan

2. Fiktif, Pengadaan Tiga Unit Kapal Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Teluk Wondana hingga Miliaran Rupiah

3. PT “KSU” memalsukan surat persetujuan Impor daging sapi4. PT “IP” palsukan Infoice dokumen pemberitahuan Imfor Barang (PIB)5. KOPERINDAK KAB Tanah Karo Menunggak Miliaran Rupiah

Page 6: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

Edisi 12/Juni 2013

jaksa Agung, Basrief Arief mengatakan akibat be-lum diterimanya salinan putusan, maka Kejaksaan tidak bisa mengeksekusi

hukuman denda Rp 3,07 triliun terhadap yayasan milik Soeharto itu.

"Belum bisa ditindaklanjuti. Bagaimana minta eksekusi kalau putusannya belum kita pegang," kata Basrief kepada wartawan di Kejagung, Jalan Sultan Hasanud-din, Jakarta, Jumat (31/5/2013) bulan lalu.

Di tempat terpisah, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Burhanud-din mengatakan, pihaknya telah

menginventarisasi aset Yayasan Supersemar untuk dirampas, jika tidak memenuhi putusan Mahka-mah Agung (MA) yang menghu-kum yayasan milik mantan Presi-den Suharto itu membayar ganti rugi untuk negara sebesar Rp 3,7 triliun.

"Ya pasti (sudah). Kita inventa-risasi dulu tetapi saya tidak bisa membeberkan untuk menghindari upaya penyembunyian," kata Jam-datun ST Burhanuddin, di Jakarta, Jumat (7/6).

Kejaksaan juga akan melaku-kan upaya hukum bila diketahui ada pihak ketiga yang menggu-nakan uang Rp 3,07 triliun terse-but. "Akan kita gugat lagi," tegas

SKOR-Jakarta

Para peserta kontes Ratu Kecantikan Dunia tahun ini tidak akan mengena-kan bikini agar tidak me-nyinggung masyarakat

tuan rumah penyelenggara, Indo-nesia, demikian dikatakan panitia Rabu (5/6) lalu.

Sebanyak 137 perempuan akan berkompetisi September nanti dan sebagai ganti bikini mereka akan mengenakan busana konser-vatif seperti kain tradisional un-tuk sesi tampil di pantai.

Kontes di pantai akan mengam-bil tempat di Bali, di mana pan-tainya banyak dikunjungi wanita dengan baju renang minim.

Namun ketua penyelenggara Ratu Kecantikan Dunia, Julia Mor-ley, menegaskan bikini akan dila-rang.

"Aku tidak ingin mmebuat ke-sal atau menempatkan siapa saja dalam situasi tidak ada rasa hor-mat," kata Morley seperti dikutip AFP dari London.

"Kami menjunjung tinggi rasa hormat semua negara yang am-bil bagian dalam kontes ini," kata dia.

Panitia mengambil sikap ha-ti-hati setelah sejumlah konser musik mendapat kecaman keras di Indonesia hanya karena kostum

yang mungkin mereka pakai.Sensasi musik pop Lady Gaga

terpaksa membatalkan konser di Indonesia tahun lalu setelah kel-ompok garis keras Muslim men-gancam membakar lokasi pertun-jukan, dan mengkritiknya karena hanya mengenakan bra dan cela-na dalam.

Penyanyi Beyonce dan group musik The Pussycat Dolls juga diminta mengenakan baju lebih sopan sebelum tampil di sini.

Kontes Ratu Kecantikan Dunia nanti akan diselenggarakan di dua tempat, Bali dan Bogor. Dan rupanya rencana itu sudah men-imbulkan kritik dari Majelis Ulama Indonesia, yang juga menyerukan agar dibatalkan.

Namun panitia menegaskan keputusan melarang bikini sudah diambil jauh hari ketika terjadi kesepakatan memilih Indonesia sebagai tuan rumah dan mereka tidak akan mengubah rencana meskipun ada keluhan.

"Kami membahas masalah baju pantai ini tahun lalu dengan Miss World di London sebelum meny-etujui tuan rumah event karena kami tahu ini hal sensitif di Indo-nesia," kata Nana Putra dari group media MNC, yang akan menjadi panitia lokal dan penyiar resmi acara. ©nn

SKOR-JakartaKejaksaan Agung

(Kejagung) mengaku belum menerima salinan putusan kasasi Yayasan

Supersemar. Padahal putusan itu

sudah dikeluarkan Mahkamah Agung (MA)

sejak 2 tahun lalu.

Burhanuddin.Dalam Gugatan yang diajukan

oleh pemerintah yang diwakili Jaksa Agung akhirnya Yayasan Supersemar dihukum membayar ganti kerugian ke negara dengan total Rp.3,07 triliun.

Melalui putusan Mahkamah Agung no 2896K.Pdt/2009 tang-gal 28 Oktober 2010, Soeharto sebagai tergugat I dan Yayasan Beasiswa Supersemar sebagai tergugat II dinyatakan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum.

Selain Yayasan Supersemar, diketahui kalau Suharto juga mengurus yayasan-yayasan lain-nya seperti, Yayasan Dana Se-jahtera Mandiri, Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dak-ab), Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, dan Yayasan Trikora. Tindaklanjut upaya meng-gugat yayasan-yayasan tersebut oleh Jaksa Agung yang mewakili negara hingga kini belum jelas.

DiBeKUKanPraktisi hukum senior Adnan

Buyung Nasution menyarankan Kejaksaan untuk membekukan aset Yayasan Supersemar sampai ada putusan berkekuatan hukum tetap. Untuk menjamin dan men-jaga agar aset tidak dipindahtan-gankan atau diperjualbelikan, ujarnya kepada wartawan.

Kejaksaan, kata Buyung, bisa mengajukan permohonan pem-bekuan aset Yayasan Supersemar ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Ini sesuai dengan rencana Ke-jaksaan yang akan mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menurut Buyung, pembekuan aset-aset yayasan itu bahkan bisa dilaku-kan pada saat gugatan bergulir di pengadilan negeri.

Dengan keadaan yang mulai mengkhawatirkan sekarang, kata Buyung, semestinya jaksa segera membekukan aset-aset itu. Pu-tusan majelis hakim merisaukan, kata penasihat hukum Presiden itu.

Buyung menilai ada keganjilan dalam putusan hakim yang keluar dari adagium hukum, yakni tiada hukum tanpa kesalahan. ©nn

Page 7: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

07Edisi 12/Juni 2013

Sudah berjalan dua ta-hun sejak kasus Bank Century diserahkan kepada KPK namun publik belum menge-

tahui secara persis apa yang sebenarnya terjadi dalam megas-kandal itu. Dalil dampak sistemik selalu dikedepankan oleh peme-gang otoritas moneter saat itu untuk menolong bank tersebut agar tidak ambruk.

Ketika kasus itu diperiksa oleh parlemen melalui Panitia Khusus (Pansus) DPR, tetap saja dampak sistemik yang dipakai sebagai pertimbangan utama sehingga negara mesti mengeluarkan dana begitu besar untuk bank gagal tersebut. Namun terbukti, sampai bank milik Robert Tantular itu am-bruk, kekhawatiran akan terjadi dampak sistemik terhadap per-bankan di Indonesia tidak terjadi.

Setelah memasuki tahun ke-tiga kasus itu berada di tangan lembaga penegak hukum, belum juga didapati siapa sebenarnya pelaku utama yang ada dalam pusaran dugaan korupsi pembe-rian dana talangan untuk Bank Century. Hingga kini, baru ada dua pejabat Bank Indonesia yang ditetapkan oleh KPK sebagai ter-sangka. Melihat jabatan yang di-pegang oleh kedua tersangka di bank sentral itu, tak mungkin mereka yang menjadi pengambil keputusan sehingga negara mesti mengeluarkan dana talangan trili-unan rupiah.

Saat kasus itu ditelusuri oleh para wakil rakyat melalui forum Pansus, para petinggi negara, ter-masuk Wakil Presiden Boediono yang menjadi gubernur BI ketika dana talangan itu dikucurkan, be-kas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan mantan Wakil Pres-iden Jusuf Kalla sudah dimintai

keterangan. Panggung pansus ke-tika itu bagai ruang sidang penga-dilan yang sedang mendengarkan keterangan saksi-saksi, tanpa ada terdakwanya.

Banyak desas desus di ranah publik seputar kasus itu. Bahkan tidak sedikit kalangan yang men-gaitkan skandal Bank Century den-gan kepentingan kontestasi men-jelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 2009.

Lepas dari ada atau tidaknya perolehan manfaat dari pengu-curan dana talangan oleh salah satu kandidat saat perhelatan demokrasi lima tahunan itu, kasus Bank Century merupakan keja-hatan yang merugikan keuangan negara. Meski belum menyentuh aktor utama kasus itu, penangan-an KPK atas kasus itu sudah me-mastikan bahwa pemberian dana talangan untuk Bank Century mer-upakan tindak pidana korupsi.

"Dalam semua tindak pidana itu ada aktor intelektual, lambat laun aktor intelektual itu akan terungkap," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat meng-hadiri rapat Timwas Century di DPR, Jakarta, Rabu (5/6).

Namun, lanjut Bambang, KPK masih harus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mem-perkuat dugaan korupsi tersebut. Untuk itu, KPK masih memfokus-kan pemeriksaan pada tersangka Budi Mulya dan Siti Fajriah.

"KPK konsentrasi melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan beberapa saksi," lanjutnya.

Aktor intelektual Century yang selama ini disebut-sebut adalah Boediono, wakil presiden saat ini. Apalagi, saat pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) ke Bank Century pada 2008, Bo-ediono menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI).

SKOR-JakartaKetua KPK Abraham Samad menyebutkan

ada sesuatu yang baru bakal terbongkar

dalam penyelidikan kasus Bank Century, seusai anak buahnya memeriksa mantan Menteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati di Amerika Serikat.

Menurut orang nomor satu di badan

antikorupsi itu, kesaksian Sri Mulyani yang kini petinggi di Bank Dunia mampu

menguak siapa yang menjadi aktor

intelektual dalam penggelontoran dana

talangan Rp 6,7 triliun kepada bank swasta

yang kini berganti nama menjadi Bank Mutiara.

"Kalau peran, Pak Boediono pastilah ada dalam pemberian FPJP. Selaku Gubernur Bank Indo-nesia yang tentunya tahu, tentu mengerti soal pemberian FPJP," kata Abraham beberapa waktu lalu.

Hal itu juga dibenarkan oleh salah satu saksi yang diperiksa kemarin, Raden Pardede. Raden merupakan anak buah Sri Mu-lyani di Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK). Menurut Raden, Boediono lah yang paling ber-tanggung jawab atas kebijakan BI dalam mengeluarkan FPJP.

"Kewenangan BI itu tanya ke dia (Boediono) langsung. Tapi FPJP sepenuhnya ada di tangan BI. BI punya kewenangan sepenuhnya dalam menentukan FPJP bukan KSSK," tegasnya

Kini, personel KPK menjadwal untuk memeriksa seorang pe-gawai BI yang sedang mengikuti pendidikan di Australia. Juru bi-cara bank sentral menyebutkan, orang tersebut bukan pejabat penting, hanya staf . Tentu KPK mempunyai pertimbangan sampai harus mengeluarkan uang banyak guna memberangkatkan personel-nya ke luar negeri untuk memper-oleh keterangan dari seseorang.

Bila hasilnya tidak mengarah kepada terungkapnya aktor in-telektual kasus itu, pernyataan Abraham Samad mengenai ket-erangan Sri Mulyani hanyalah melempar bola panas. Atau hen-dak membuktikan, tim KPK yang bepergian ke luar negeri bukan melancong. Mampukah KPK Ung-kap Aktor Intelektual Century?.

©skorteam

Page 8: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

08

SKOR,Kotamobagu-Sulut

Lima tahun sudah Ban-tuan Kementrian So-sial untuk pemban-gunan wisma kaum duafa (rakyat miskin)

pada tahun 2008 tidak pernah di tindak lanjuti, di duga kuat dana pembangunan telah masuk ke kantong-kantong yang tidak ber-tanggung jawab.

Salah satu masyarakat yang mempertanyakan keberadaan bantuan bagi rakyat miskin itu ialah mantan ketua komisi III DPRD kota kotamobagu, yakni Denni Mokodompit, SE. Dirinya mendesak aparat hukum baik Pol-da maupun Kejaksaan Tinggi Sulut memproses dugaan raibnya dana pembangunan wisma duafa itu.

Sudah rahasia umum pemban-gunan wisma di kelurahan Tu-mubui Kecamatan Kotamobagu selatan tidak pernah rampung. Hingga kini dana pembangunan wisma duafa tersebut tidak jelas kemana mengalirnya, sebab usai menteri sosial H. Bachtiar Cham-syah, SE melakukan peletakan batu pertama, hingga kini yang ada hanya pondasi saja.

Seperti diketahui Lokasi yang di maksud berada di samping

Mapolres Bolmong (depan masjid Al-Hasan) sementara lahannya milik Sally Manoppo, Istri dari gubernur Bank Indonesia yang di wakafkan untuk pembangunan wisma duafa.

Menurut Sumber yang beri-nisial AM membeberkan bahwa pembangunan wisma itu di spon-sori oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Totabuan atas prakarsa Mu-lyadi Mokodompit selaku direktur lembaga tersebut. ”Yang menan-datangani berita acara pencairan cek di bank BNI cabang kota-mobagu waktu itu, Pak Awaluddin (pengurus Lembaga Amil Zakat Totabuan). Pencairannya waktu itu jam sembilan pagi, tetapi hari serta bulannya saya sudah lupa” kenangnya. Dirinya (AM red-) juga mengakui bahwa dia dan ustad Mustafa melihat sendiri pencairan sekitar 750 juta rupiah.

”Usai dicairkan di Bank BNI ca-bang kotamobagu, kami berdua membantu membawa tiga (3) kan-tong plastik berisi uang tersebut’’. Lanjutnya, “Uang tadi kami bawa kerumah papa rasky (sapaan) Drs. Djelantik Mokodompit Walikota Kotamobagu di kelurahan Mogo-laing.’’ Paparnya. Dia menambah-kan bahwa walikota adalah ketua

SKOR,Boltim

Untuk mengantisi-pasi pengerusakan dan perambahan hutan demi kesi-nambungan hidup

manusia sampai ke anak cucu, pemerintah provinsi, kementrian, kehutanan, Presiden RI bahkan perserikatan bangsa-bangsa (PBB), harus mengawasi dan mencipta-kan peraturan untuk membatasi bahkan menghentikan penjarahan dan pengerusakan hutan yang merupakan paru-paru dunia.

Tapi sungguh ironis, sementara pemerintah pusat menginstruk-sikan penghijauan dan memper-tahankan kelestarian lingkung-kan, sementara di Kabupaten Bolaang Mongodow Timur terjadi pengerusakan hutan yang dilaku-kan oleh PT. Sarana Hijau Bersemi (PT. SHB).

Menurut informasi, berdirinya perusahan kayu lapis PT. Sarana Hijau Bersemi di desa atoga di bawah pimpinan Frangki Bastian, letak perusahaan tersebut berada di kawasan Hutan Produksi Terba-

tas (HPT) Atoga.Sementara Kepala Dinas Ke-

hutanan dan Perkebunan Boltim Ir. Yahya M. saat di konfirmasi, enggan berkomentar dan terke-san menghindar saat di tanya via ponsel, tentang prosedur Hutan Produksi Terbatas (HPT). Apakah sudah ada rekomendasi dari ke-menterian untuk berdirinya peru-sahaan kayu lapis tersebut.

Warga menduga ada main mata mengenai kebijakan kepala dinas kehutanan kebupaten Boltim da-lam merekomendasikan berdi-rinya PT. Sarana Hijau Bersemi di wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT) atoga tersebut sudah meny-alahi aturan, sebab kepala dinas tidak berhak merekomendasikan berdirinya perusahan kayu lapis di Hutan Produksi Terbatas (HPT) Atoga.

Di lain kesempatan kepala di-nas kehutanan provisi (KADISHUD PROV) Ir. Herry Rotinsulu ketika di hubungi wartawan, hanya men-garahkan wartawan kepada salah satu anak buahnya, saat ditanyai justru menjawab “Saya kurang

dewan Pembina Lembaga Amil Zakat (LAZ) Totabuan.

Lebih lanjut menurut sum-ber, di kediaman Djelantik sudah menunggu dua orang yaitu Drs. Andy Ladu Manoppo dan Muly-adi Mokodompit. “Jangan dulu di sebut nama saya tapi bila dibu-tuhkan kesaksian saya siap maju.” Pungkasnya.

Sayangnya Djelantik Mokodompit setiap di mintai kon-firmasi (pemkot kota kotamobagu

tidak bisa di temui). Skandal yang mengarah ke paham konspirasi tersebut menuai tangapan dari LSM ketua LSM ALIANSI INDO-NESIA DPD SULUT melalui Koor-dinator Bidang Investigasi dan Intelijen, Franki Mamahit berjanji bahwa akan melengkapi data. “Kami akan turut melengkapi data dan membawa temuan ini ke DPP di Jakarta, biar segera terungkap siapa aktor dibalik raibnya dana tersebut” ungkap Franki. ©andy

memahami masalah hutan atoga itu, tanya saja sama pak kadis”

Lebih parah lagi Bastian selaku pentolan perusahaan tersebut, ketika di hubungi malah terke-san menantang dan melecehkan wartawan “Kami sudah beberapa kali mengirim hasil produksi kami ke pulau jawa, jadi apalagi yang harus kami urus? Sebaiknya anda ke jakarta saja dan cek sendiri.” terangnya dengan nada tinggi.

LSM Aliansi Indonesia DPP SU-LUT melalui wakil ketua Jhon B R Simbuang mengharapkan kemen-terian kehutanan segera turun melihat keberadaan perusahaan kayu lapis PT. Sarana Hijau Ber-semi di HPT atoga dan meminta agar perusahaan dan pengop-erasian tersebut dihentikan dan meminta dengan tegas kepada aparat hukum pihak Polda Sulut maupun Kejati Sulut agar segera turun menginvestigasi dan men-indak-lanjuti temuan seperti ini, karena ini sudah sangat jelas ada-lah pelanggaran hukum, seperti tertuang dalam UU Kehutanan No. 41 Tahun 1999, Pasal 50 Ayat 3

(a) bahwa Setiap orang dilarang mengerjakan dan atau menggu-nakan dan atau menduduki ka-wasan hutan secara tidak sah. Ketentuan pidana pasal 78 poin (2) yang menyatakan barang siapa dengan sengaja melanggar keten-tuan yang dimaksud dalam Pasal 50 Ayat 3 (a) atau (b) atau (c) di-ancam dengan pidana 10 tahun penjara dan denda lima milyar. ©andy

Edisi 12/Juni 2013

Page 9: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

09

Untuk mengantisi-pasi hal tersebut, Pemerintah Kab. Polewali Mandar melalui Dinas Ke-

hutanan yang dimotori Satuan Polisi Kehutanan terus melakukan tindakan pencegahan guna mem-bendung maraknya penebangan liar di kawasan hutan lindung dalam wilayah administratif Kab. Polman, Prov. Sulbar .

Sebagaimana yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama den-gan Dinas Kehutanan kabupaten Polewali Mandar dalam operasi gabungan baru-baru ini telah ber-hasil mengamankan Enam Truk bermuatan kayu olahan setengah jadi, kayu illegal tersebut dice-gat petugas gabungan saat dalam

perjalanan dari Mamuju menuju Makassar, Sulsel.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kapolhut Dishutbun Polewali Man-dar, Purnomo. Ketika dikonfirmasi Tim investigasi SKOR, Rabu (22 Mei 2013) lalu. Purnomo men-jelaskan, Tim gabungan ini terdiri dari, Tiga personil dari Provinsi, Delapan orang dari Polhut, Empat personil dari Satuan Polres Pole-wali Mandar dan Satu orang dari Kejaksaan.

Pada saat petugas dari Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabu-paten Polman melakukan uji pe-

tik terhaap Enam unit Mobil truk yang bermuatan kayu itu, menda-pati bahwa apa yang tertera da-lam dokumen tidak sesuai dengan ketentuan, sehingga menimbul-kan kecurigaan bahwa kayu-kayu tersebut merupakan hasil penja-rahan di kawasan hutan lindung. Untuk keperluan penyelidikan, maka Enam truk tersebut lang-sung diamankan dan digiring ke halaman Kantor Dinas Kehutanan Polewali Mandar. hal tersebut di-lakukan untuk mempermudah proses penyelidikan lebih lanjut.

Ditambahkan Purnomo, apabi-

SKOR,Palopo

jajaran Polres Palopo sudah mengantongi beberapa nama yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran sejumlah kantor di Kota

Palopo, Minggu 31 Maret 2013 lalu. Hanya saja, untuk menjawab keingi-nan publik, polisi sepertinya tidak mau gegabah dan memilih hati-hati menetapkan tersangka dalam kasus pembakaran.

Saat ini, tersangka kerusuhan be-lum bertambah. Baru 13 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, dan mereka telah dilimpahkan ke Kejari Palopo. ''Polisi sangat hati-hati dalam menetapkan tersangka dalam kasus kerusuhan ini. Sebab, semuan-ya harus berdasar pada bukti-bukti hukum yang bisa dipertanggung-jawabkan,'' ujar Wakapolres Palopo, Kompol Muh Arief, SH, kepada me-dia, di ruang kerjanya, usai sertijab

kasat reskrim Polres Palopo.Meski ada bocoran, kalau saat ini

akan ada tambahan tersangka. Na-mun, secara resmi polisi belum mau membeberkan kebenaran adanya tambahan tersangka baru. Tapi polisi mengaku sampai saat ini masih kon-sentrasi mengumpulkan bukti-bukti hukum baru yang bisa menjerat para pembakar, terutama aktor intelektu-al di balik pembakaran yang men-gakibatkan sejumlah kantor pemer-intahan dan swasta di kota berjuluk idaman ini ludes terbakar.

Wakapolres Palopo mengatakan, dalam menetapkan seseorang ter-sangka, pihaknya sangat hati-hati. "Sampai saat ini belum ada tamba-han tersangka. Sebab kita hati-hati dalam menetapkan seseorang seba-gai tersangka. Perlu bukti yang bisa dipakai menjerat yang ditengarai se-bagai perusuh," katanya.

Mengenai pemeriksaan saksi-saksi, Wakapolres mengaku tidak mengetahui masalah itu. Sebab, pe-

meriksaan itu koordinasinya lang-sung ke Kapolres. "Soal siapa yang akan diperiksa dalam waktu dekat ini, saya tidak tahu. Sebab koordi-nasinya dari Reskrim langsung ke Kapolres," pungkas Arief.

Penanganan kerusuhan ini juga telah berpindah tangan. Dari Kasat Reskrim Polres Palopo yang lama, AKP Amos Bija diserahkan kepada AKP Sudirman Lau. Kasat Reskrim yang baru inilah yang akan melan-jutkan mencari pelaku kerusuhan nantinya. ©suardi

la nantinya telah dilakukan lacak balak ke TKP dan terbukti bahwa kayu tersebut berasal dari kawasan hutan lindung, tentu pengusaha/pemilik dari kayu-kayu yang dia-mankan tersebut akan dikenakan sanksi, hal ini merupakan pelang-garan terhadap UU No. 41 Tahun 1999 tentang penggunaan kayu dari kawasan hutan lindung dan juga pelanggaran terhadap Pera-turan Pemerintah No. 30 tentang pemanfaatan kayu untuk kepent-ingan masyarakat.

Purnomo juga menegaskan, jika hasil penyelidikan menemu-kan adanya pelanggaran hukum maka pengusaha tersebut akan diproses sesuai hukum yang berlaku dan barang bukti berupa kayu dan fasilitas yang digunakan akan disita Negara.

Sementara itu, petugas dari Di-nas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat, Waris menambahkan bah-wa kayu yang dimuat truk-truk tersebut berupa limbah campuran kayu berjenis kayu Palapi yang hanya tumbuh dalam kawasan hutan lindung di Prov. Sulbar. Hal ini yang menjadi dasar kecurigaan petugas. Jumlah kayu yang dia-mankan tersebut sekitar 800 ba-tang berbentuk bantalan dengan diameter 10x20 cm yang siap ekspor yang berarti merugikan Negara hingga Ratusan Juta Ru-piah. ©M.idris

SKOR, Polman-SulbarKekayaan alam Sulawesi

Barat khususnya di Kabupaten Polewali Mandar (Polman)

yang melimpah ruah sering kali menjadi ajang ekploitasi

tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab, seperti penebangan pohon secara

liar yang tentunya merusak ekosistim alam apalagi jika

telah merambah di kawasan hutan lindung yang notabene

merupakan paru-paru dunia.

Edisi 12/Juni 2013

Page 10: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

10

SKOR-Jakarta

Anggota DPRD DKI Jakarta Boy Bernardi Sadikin meminta Pe-merintah Provinsi DKI Jakarta berhati-hati mencairkan dana bantuan sosial (bansos) yang

masuk dalam APBD 2013. Bansos jangan sam-pai digunakan untuk kepentingan politik pada Pemilu 2014 mendatang.

"Saya minta alokasi bansos diawasi secara ketat. Saya melihat banyak alokasi bantuan sosial tidak jelas calon penerimanya," ujar Boy kepada media di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/6).

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani bansos, kata Boy, jangan mau didikte partai politik di DPRD. Sebab, pengelolaan dana bansos harus transparan dan diumumkan ke publik.

"Kalau organisasinya tidak jelas jangan diberikan bansosnya. Jadi, harus diseleksi ketat sekalipun sudah dialokasikan dalam APBD," ujarnya.

Sementara pengamat parlemen Jakarta Amir Hamzah mengungkapkan, Pergub men-genai hibah banyak yang tidak beres.

Dia mengatakan, ada organisasi yang tidak mengajukan dana bansos mendapatkan ban-

..Ada organisasi yang tidak mengajukan dana bansos,

mendapatkan bantuan Rp 500 juta selama tiga tahun.."

tuan Rp 500 juta selama tiga tahun berturut-turut.

"Seperti Formi yang merupakan organisasi tanpa bentuk setiap tahun mendapatkan ang-garan Rp 2,5 miliar. Ketua umum organisasi itu merupakan salah oknum pimpinan DPRD Jakarta. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga sudah melarang pemberian bansos ke organ-isasi itu namun dalam APBD 2013 juga tetap dianggarakan Rp 2,5 miliar," ungkapnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hing-ga Maret 2013 telah mengeluarkan Rp 3.621.272.885.000 untuk dana hibah, bantu-an sosial, dan bantuan keuangan lainnya. Ban-tuan itu diberikan kepada individu, keluarga, masyarakat, kelompok masyarakat, ormas, pemda lain, dan partai politik.

Berikut rincian dana hibah dari Pemprov

DKI yang dikeluarkan SKPD/UKPD:1. Sekretariat DPRD Rp 2.500.000.0002. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Rp 2.000.000.0003. Satpol PP 23.000.000.0004. Biro Tata Pemerintahan Rp 55.700.375.0005. Dinas Kesehatan Rp 60.250.000.0006. Dinas Olahraga dan Pemuda Rp 127.145.000.0007. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rp 22.300.000.0008. Dinas Sosial Rp 2.200.000.0009. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan,

dan KB Rp 72.000.000.00010. Dinas Perindustrian dan Energi Rp 2.500.000.00011. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Rp 7.379.500.00012. DPP Korpri Provinsi DKI Jakarta Rp 2.500.000.00013. Dinas Pendidikan Rp 2.296.725.010.00014. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehu-

masan Rp 11.575.000.00015. Biro Kesejahteraan Sosial Rp 2.115.000.00016. Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Rp 49.268.480.00017. Biro Hukum Rp 2.100.000.00018. Dinas Kelautan dan Pertanian Rp 900.000.00019. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Me-

nengah, dan Perdagangan Rp 2.350.000.00020. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Rp 850.338.00021.Biro Umum Rp 13.166.520.000

Total Rp 3.621.272.885.000

SKOR-Jakartasetelah Peraturan Daerah (Perda)

tentang Pengelolaan Sampah disahkan, Pemprov DKI Jakarta akan segera mem-buat peraturan gubernur (pergub) dan petunjuk pelaksana (jutlak) turunan dari Perda Pengelolaan Sampah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan setelah perda baru keluar, pihaknya masih menunggu diterbitkan pergub dan jutlak sebagai aturan turunan dari perda baru untuk diimplementasikan ke masyarakat.

Kedua aturan ini diperlukan kar-ena implementasi Perda Pengelolaan Sampah lebih mengarah ke bisnis. Arti-nya, stakeholder bisa memungut uang jasa layanan angkut sampah, dan sam-pang langsung diangkut ke tempat pem-buangan sampah yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI. Kemudian dari tem-pat pembuangan sampah itu, mobil pen-gangkut sampah Dinas Kebersihan DKI akan membuang sampah ke TPST Ban-targebang.

"Kalau sekarang kan tidak. Anda ting-gal di perumahan. Dipungut uang kan

sama pengelola perumahan. Tapi nanti yang ngambil sampah di kompleks peru-mahan mobil kami juga. Jadi tidak per-nah sebuah kompleks perumahan kelola sendiri sampahnya. Makanya kita siap-kan perda baru, dan peraturan teknisnya seperti pergub dan jutlaknya," kata Ahok di Balaikota DKI.

Selain itu, lanjutnya, armada truk pen-gangkut sampah juga akan ditambah. Se-hingga seluruh sampah yang ada di tem-pat pembuangan sampah dapat diangkut tepat waktu. Dengan begitu, Pemprov DKI mempunyai kekuatan sendiri dalam mengelola sampah warganya.

Denda dalam Perda Pengelolaan Sampah lebih ketat dari perda sebelum-nya. Pihak swasta dapat memperoleh ke-untungan dalam mengelola sampahnya, namun mereka tidak bisa main-main da-lam membuang sampah di sembarang tempat.

Permasalahan sampah menjadi salah satu hal yang utama di Ibukota. Melihat itu, Pemprov DKI Jakarta bertekad un-tuk mengkampanyekan agar tidak mem-buang sampah sembarangan dengan menggandeng band rock ternama Indo-

nesia, Slank."Kita mau bareng-bareng kampanye-

kan buang sampah di tempatnya. Tapi baru saya sampaikan, tidak tahu apakah akan dibuat jadi sebuah lagu atau keg-iatan," ujar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) saat bertandang ke markas Slank di Jalan Potlot III, Kelura-han Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Ja-karta Selatan, Jumat (7/6) yang lalu.

Menurut Jokowi, sampah dipilih kar-ena pada kenyataannya, permasalahan yang paling berat di Jakarta adalah men-genai sampah.

"Kenyataan di Jakarta yang paling berat itu sampah. Di kali setiap hari ada 2.000 ton sampah. Kalau dikampa-nyekan dengan cara-cara kekinian akan membantu," kata Jokowi.

Sementara itu, Abdee, gitaris Slank mengatakan, dengan rencana kampa-nye itu paling tidak bisa membuat para fansnya yang sering disebut Slankers tidak membuang sampah sembarangan.

"Paling tidak buat Slankers, jangan membuang sampah sembarangan. Kita tahu kalau habis konser, sampah itu ban-yak," kata Abdee. ©nn

Edisi 12/Juni 2013

Page 11: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

11

SKOR,Mamuju

Upacara Hari Ke-bangkitan Nasion-al (Harkitnas) di Daerah lain agak berbeda dengan

pelaksanaan di Kabupaten Mamu-ju Provinsi Sulawesi Barat. (SUL-BAR).Untuk tahun ini pemerintah Kabupaten mamuju di pusatkan di desa beru-beru kecamatan ka-lukku dipimpin Langsung bupati mamuju H. Suhardi Duka.

Acara tersebut dihadiri un-sur Muspida, para kepala dinas,

SKOR,Polewali MandarMesKipUn masih setahun

lagi penyelenggaraan Pemi-lu Legislatif untuk periode 2014-2019,namun hiruk pikuk menyambut pesta demokrasi tersebut sudah sangat terasa diseluruh wilayah Indonesia, termasuk dikabupaten Polewali Mandar. Baliho bakal Caleg su-dah berseliweran dijalan-jalan protocol maupun didesa-desa terpencil.

Para putra daerah Polewali Mandar yang siap maju di Pi-leg tersebut sudah tentunya juga memulai mempersiapkan diri. Salah satu dari putra daer-ah yang siap bertarung adalah Mulyadi, Caleg untuk DPRD ka-bupaten Polewali Mandar dari PPP ini sudah siap untuk bersa-ing mendulang suara di Dapil 5 yang meliputi kecamatan Bala-nipa, Tinambung, Limboro dan Alu.

Mulyadi yang keseharian-

nya adalah seorang wirausaha, dikalangan masyarakat Pole-wali Mandar dikenal sebagai sosok yang punya integritas dan kepedulian sosial terhadap masyarakat kecil. Sehingga so-soknya dimata masyarakat su-dah tidak perlu dipertanyakan.

Seperti yang di ungkap-kan oleh salah seorang tokoh masyarakat kecamatan Alu ( yang enggan disebut namanya ) kepada wartawan SKOR, men-gatakan bahwa Mulyadi setiap saat selalu saja meluangkan waktunya untuk membantu masyarakat yang memerlukan bantuan.Seperti misalnya jika ada warga yang lagi berduka ataupun lagi sakit maka den-gan segera ia akan memberikan bantuan baik moril maupun materi.

Sehingga dengan majunya Mulyadi dalam ajang Pemilu Legislatif kali ini disambut positif oleh masyarakat setem-

pat. Dengan harapan ketika dia duduk di DPRD Polewali Man-dar akan lebih tekun menyu-arakan aspirsi rakyat kecil.

Sementara itu Mulyadi yang ditemui secara terpisah, kepada wartawan SKOR menyampaikan bahwa keinginan untuk ikut berpartisipasi di PILEG Polewa-li Mandar 2014-2019 tak lain demi untuk lebih bisa optimal dalam melakukan sesuatu yang berarti bagi masyarakat Pole-wali Mandar, memperjuagkan hak-hak rakyat kecil yang ser-ing diabaikan.

Dalam kesempatan tersebut kepada wartawan SKOR, ia juga menyampaikan jika nanti terpi-lih dan dalam masa kerjanya di DPRD Polewali Mandar ternyata tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakt yang diwak-ilinya, maka dengan legowo di-rinya akan mengundurkan diri.

©Muh. idris

(SKPD), personil TNI, Polri, Siswa, hingga organisasi masyarakat khususnya di kecamatan set-empat. Peringatan tersebut di-meriahkan pameran foto hasil pembangunan semua SKPD ling-kup kabupaten Mamuju. Ekspedisi NKRI yang dimotori TNI melibat-kkan sejumlah unsur gabungan, jumlahnya 61 orang, terdiri 35 anggota TNI, 5 orang dari Polri serta 21 mahasiswa dibagi dalam dua tim. Tim pertama melakukan penjelajahan dan tim penilaian dengan tiga fokus kegiatan, yakni penjelajahan, penelitian dan ko-munikasi sosial (KOMSOS).

Ditemui wartawan SKOR usai pelaksanaan upacara, bupati ma-muju Suhardi Duka selaku ins-pektur upacara mengatakan per-ingatan harkitnas kali ini sengaja ditempatkan di Poskotik Expedisi NKRI. Expedisi NKRI tersebut tiga

bulan terakhir melakukan sejum-lah kegiatan di mamuju. Tujuan-nya antara lain, pertama ingin indonesia itu satu antara TNI, POLRI, Mahasiswa maupun ormas dan masyarakat sipil agar tetap menyatu. Karena indonesia tidak boleh di pilah-pilah antara TNI, Polri dan sipil yang membedakan hanya satu yakni tanggung jawab dan pembidangan yang berbeda, cetus suhardi duka sembari men-gatakan rasa mirisnya kalau ada Satpol PP berkelahi dengan poli-si, polisi berseteru dengan ten-tara, tentara berbenturan dengan mahasiswa. Kejadian seperti itu menurut bupati mamuju bukan nilai kebangkitan nasional, nilai kebangkitan nasional itu ada-lah bagaimana mempersatukan antara bangsa dan negara, ujar Suhardi Duka yang juga alumnus UNHAS itu.

Tujuan lain menurut suhardi duka adalah ingin mengajak para pegawai untuk melihat langsung bagaimana pengabdian maha-siswa, LSM, TNI, dan Polri yang melaksanakan kegiatan tampa pamrih masuk hutan. Tujuannya untuk melihat dan mendata ber-bagai potensi yang ada di Kabu-paten Mamuju.

Terkait pelaksanaan foto ha-sil pembangunan bupati mamuju mengatakan benang merah dari pameran tersebut sesugguhnya

dilatarbelakangi sejarah per-jalanan karirnya. Karena ia sem-pat mengabdi sebagai PNS pada instansi kantor penerangan. Pada masa itu ia sering berkeliling di kecamatan maupun Desa untuk memamerkan foto-foto pejuang revolusi, pahlawan nasional serta foto-foto hasi pembangunan. Di pameran tersebut juga peserta ekspedisi NKRI juga memamerkan sejumlah temuannnya seperti bi-natang anoa, telur burung maleo, Tarsius maupun temuan unik lain-nya. Hal tersebut dikemukakan salah seorang tim flora dan fauna tim ekspidisi Yunita. Burung ma-leo ditemukan di kecamatan sim-boro desa tapandullu.

©hUMas

Edisi 12/Juni 2013

Page 12: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

12

nan mereka. Apakah mereka san-gat lemah dalam argumentasidan alasan-alasan yang rasional un-tuk segera mewujudkan harapan rakyat Mandar. Apakah mereka tidak memiliki kekuatan politik signifikan yang dapat menggusur arogansi beberapa tokoh politik di Makassar, tetap menghendaki jazirah yang berada di ujung pan-dangan ini tetap sebagai bagian dari hegemoni Sulawesi Selatan?

Pertanayaan-pertanyaan yang tak tuntas inilah yang mengepulkan semangat, dan terakumulasi dalam gerbong perjuangan yang dimotori sosok almarhum Husni Djamalud-din, Andi Mappatunru, Maraqdia Malik Pattana Endeng, Makmun Hasanuddin, Rahmat Hasanuddin dan Kawan-kawan. Forum Sipaman-dar yang mereka bentuk di Makas-sar lalu menjadi “think tank” yang kukuh dan tak pernah lagi berhenti bergerak.

Bak air, wadah itu terus men-cari bentuk di tengah gelombang penolakan tiada terperikan. Meski dalam sejarahnya yang panjang wadah pemersatu itu kerap di-curigai banyak pihak namun mesin wacana dan ide-ide mencerdas-kan dari Forum Sipamandar terus memproduksi gagasan yang secara terus menerus menjaga emosi, an-tusias atau gairah masyarakatnya. Sejak “Deklarasi Galung Lombok” di Tinambung, Polewali Mandar Tahun 1999 intensitas perjuangan tak pernah berhenti digelorakan. Vitalitas para Pejuang selalu da-tang memberi makna dan menye-mangati semua sarana, kekuatan dan mimpi-mimpi yang ada ber-jibaku untuk semua tema besar, berdirinya Sulawesi Barat.

Sementara, pertemuan-per-temuan forum ini sering dikuntit

intel, dimata matai aparat pemer-intah setempat, atau malah tak diizinkan menggelar perkumpulan warga yang lebih besar. Semua itu jelas sebagai serpihan noktah seja-rah yang mengayakan penulis ke-tika mendapat kehormatan untuk menarasikannya dalam dikti yang terbatas ini. Tak mudah untuk mrn-jadi penarasi sebuah lempang se-jarah yang terjal, penuh kelok dan heroik.

Semangat, air mata yang tump-ah di simpang sejarah, atau pe-luh yang menganak sungai dalam harapan-harapan perjuangan buntu atau didesak konflik internal men-mgalahkan diksi apapun. Sebab ide penulisan ini bukan hanya sekedar narasi yang dituturkan pelaku se-jarah tapi dapat disebut sebagai semi-biografi yang menyentuh ke-hidupan paling dekat sumber-sum-

lak kemudian lebih banyak saat ini men-gerek keinginan per-tama untuk merasai lelehan peluh para pejuang. Kini mereka berseliweran dengan wajah tegak, tapi juga

malu-malu.Sulawesi Barat ses-

ungguhnya mulai “ham-pir” lahir sebagai daerah

otonomi yang luas, yang men-cakup seluruh bekas wilayah afdel-ing Mandar sejak Tahun 1948. Na-mun gagasan itu selalu mentah, membentur tembok, atau menuai ketidaksetujuan di Level politik yang lebih tinggi di Sulawesi. Lalu, akhirnya terbentuklah Sulawesi Tengah, menyusul Sulawesi Teng-gara yang justyru disebut bela-kangan dalam ide pembentukan wilayah baru.

Apakah para penggagas ketika itu tidak memiliki kemampuan untuk terus mendesakkan keingi-

SKOR, JakartaSulawesi Barat Provinsi ke-33 di In-donesia. Provinsi yang lahir Tahun

2004 silam bukanlah hasil pembentu-kan wilayah semacam provinsi lainnya

di Negeri ini, melainkan dikukuhkan setelah mengalami pasang surut diten-

gah amuk penolakan banyak pihak. Perjuangan yang mencapai garis

pantai setelah dibadaikan terjangan ribuan buih yang meng-

hampar.

Sulbar dilahirkan di era reformasi setelah menjadi anak tiri yang merana di masa orde lama, hingga orde baru

berakhir. Sulbar akhirnya meraih kemerdekaan politik setelah le-lah dicibir sepanjang tahun dalam pandangan sinis yang menggurat-kan ketidakyakinan bahwa kelanju-tan perjuangan sulbar akan dapat dihirup seperti hari ini. Ironisnya, mereka yang mencibir atau meno-

Edisi 12/Juni 2013

Page 13: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

13

ber utama di buku ini.Buku ini juga menjadi penyelia

waktu, sebagaimana Syahrir Ham-dani yang penulis mulai kenal se-jak tahun 1991 saat kemah pemu-da se-Sulsel di pegunungan Tompo, Barru saat ia menjadi Ketua Gema Kosgoro Sulsel dan menyelami pikiran terdalam Ibnu Munzir anak Sang Kyai Bakri Wahid yang keso-hor itu. Penulis hanya pernah meli-hatnya menitikkan air mata ketika memburai segumpal waktu, dima-na ia mendapatkan kekuatan dari alam sadarnya untuk ikut mengan-tar pembentukan Provinsi berjuluk Malaqbiq ini.

Ketika layar mulai diangkat un-tuk menghadapi segala konsekue-nsi perjuangan, tidak sedikit kemu-dian yang bergabung di barisan itu. Meski banyak pula yang ketar-ketir dalam lebih memilih berdiam diri, atau justru termakan provokasi untuk tidak mau tercatat sebagai penyokong perjuangan. Sejumlah orang mandar di Makassar, Polewa-li Mamasa (ketika itu), Majene dan mamuju memang banyak diser-gap demam ambivalen. Tak berani mengambil sikap, atau ikut-ikutan mempertanyakan motivasi para tokoh-tokoh perjuangan.

Dalam jeda zaman yang begitu refresif terhadap gagasan peme-karan wilayah, gelora tokoh-tokoh perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, tak pernah berhen-ti. Mereka terus bergerilya, dalam wacana dan menyusup ke sumsum ide kebersamaan untuk segera memiliki tanah harapan yang baru.

Sebuah padang penghapan akan segera mengantarkan masa depan rakyat di Tanah Mandar yang dihu-

“Beri dukungan untuk pejuang kita yang memi-

liki semangat pantang menyerah, berani, pintar,

berwibawa dengan tu-lus ikhlas pada sosok H. Syahrir Hamdani dalam memperjuangkan pem-

bentukan Sulawesi Barat, yang akan terus bergelo-

ra untuk meneruskan perjuangannya mencip-

takan kesejahteraan bagi rakyat Sulbar melalui

DPD-RI di Jakarta pada Pemilu 2014 mendatang”

ni beragam suku bangsa, dilingkupi ragam dialek bahasa menuju tum-puan hidup sarat kamajuan. Per-juangan yang kerap senyap dalam upaya masif menghadangnya itu malah menyembulkan gairah di-mana-mana. (ringkasan Pengantar Penulis buku, Adi Arwan Alimin)

BeraWal Dari GalUnG loMBoK

Targetnya sesepuh masyarakat Mandar itu harus bisa dibawah keesokan pagi menuju ke barat, atau ke Desa Galung Lombok. Ini tentu bukan adegan sebuah pen-culikan tokoh, sebab siapa yang berani menculik sosok semacam Maraqdia Malik?

“Apakah benar, besok akan ada deklarasi?” tanya M. Danial, war-tawan Fajar kepada Syahrir Ham-dani, suatu hari, pada pekan per-tama November 1999. Pertanyaan itu meluncur menjawab sas-sus di masyarakat bahwa sejumlah tokoh Mandar akan memproklamasikan pendirian sebuah wilayah yang baru, Provinsi Sulawesi Barat.

“Nanti kita lihat situasinya” jawab Syahrir, sekenanya.tapi otaknya terus berputar dan mem-inta agar Danial selaku wartawan dapat bersabar untuk menunggu momen bersejarah itu.

Danial yang penulis konfirmasi akhir Tahun 2008 mengatakan, saai itu harapan berprovinsi semakin kuat. “satu persatu tokoh Mandart saya wawancarai, mulai dari Profe-sor Basri Hasanuddin, Zikir Sewai, hingga S. Mengga. Intinya mereka ingin segera “merdeka” dari “In-duknya”. Saya mengontak Syahrir karena saya menilai dia tidak han-ya mengetahui kabar itu tapi juga kompeten menjawab kegelisahan yang klimaks,” jawab danial via pe-san pendek.

Desas-desus itu memang ada namun pihak Syahrir dan kawan-kawan yang menggerakkan ger-bong itu juga belum tahu hendak melakukan apa selain semangat yang membara dan terus me-nyuburkan nyali mereka. Menerka situasi yang sedang dibalut ke-sulitan akses dimana-mana bukan perkara yang mudah.

Maklum saja, kabar yang se-cara perlahan menyusup di ten-gah publik Polewali Mamasa (Kini Polewali Mandar, red) membuat sejumlah orang ketar-ketir. Respon atas gagasan itu membelah pikiran masyarakat, ada yang enggan atau menganggap itu sebuah lakon menggantang awan, ada yang me-nilai sebagai usaha yang sia-sia, gumam sebagian warga.

Akhirnya, merteka memilih ka-wasan Taman Makam Pahlawan Korban 40.000 Jiwa Galung Lom-bok. Sebuah lokasi bekas pemban-taian pejuang kemerdekaan dan masyarakat umum di Mandar yang dilakukan pasukan Raimond West-erling (Belanda), akhir Tahun 1947. Pilihan ini jatuh dengan sejumlah alsan mendasar. Tempat ini meru-pakan wilayah administrasi Keca-matan Tinambung, jaraknya hanya sekitar lima kilometer dari kota ke-camatan..

“kita hanya ingin melakukan di-alog imajiner di sana, dengan para pejuang yang sebelumnya juga te-lah berpikir untuk pembentukan Sulawesi Barat. Kedua, tempat itu akan memberikan semangat yang berlipat-lipat kepada pejuang pem-bentukan Sulbar tapi apa yang bisa kami lakukan waktu itu, agenda de-klarasinya saja, hingga detik-detik akhir belum jelas,” sebut Syahrir, sembilan tahun kemudian di ru-mahnya di Pekkabata, Polewali. (sumber: dikutip dari buku jejak dua lelaki dalam perjuangan pem-bentukan provinsi Sulawesi Barat)

Edisi 12/Juni 2013

Page 14: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

14

SKOR,Malili

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Luwu Timur mendesak su-paya penegak hukum mengusut dana Ban-

tuan Operasioal Sekolah (BOS) di Luwu Timur. Itu terkait adanya du-gaan tumpang tindih penggunaan dana BOS yang digelontorkan pe-merintah pusat melalui kemente-rian pendidikan kebudayaan dan biaya pendidikan gratis yang juga disalurkan oleh Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Luwu Timur dan pemerintah Provinsi Sulsel.

Selain itu, jumlah item peng-gunaan yang tertera di dalam ren-cana anggaran belanja (RAB) bia-ya pendidikan gartis juga tertera di petunjuk teknis (juknis) biaya operasional sekolah (BOS) sep-erti biaya pemeliharaan gedung sekolah, biaya makan minum, dan rehabilitasi mobiler ruang kelas

belajar."Kami menduga pertanggung

jawaban biaya pendidikan gratis dan biaya operasional sekolah disinyalir terjadi tumpang tindih penggunaannya," ungkap Direktur LBH Luwu Timur, Muhammad Nur SH, Rabu 22 Mei kemarin.

Muhammad Nur mendesak agar penegak hukum melakukan pen-gusutan terkait dugaan tumpang tindih penggunaan dana terse-but, karena selain dapat merugi-kan negara juga masyarakat Luwu Timur pada umumnya."Sekali lagi kami minta supaya penegak hu-kum di Luwu Timur melakukan pengusutan penggunaan dana itu, selain itu pengelolaan dana bos juga terkesan tidak transparan," ujarnya.

Sementara itu, ketua komisi II DPRD Luwu Timur, Abdul Munir Razak mengungkapkan dengan adanya laporan dari sejumlah ka-

langan terkait adanya dugaan tumpang tindih penggunaan dana pendidikan gratis dan dana BOS, maka komisi II akan memanggil para kepala sekolah mulai dari tingkat SDN dan SMPN untuk dihearing.

"Kami akan men-gagendakan persiapa hearing para kepala sekolah mulai dari tingkat SDN hingga SMPN, untuk menge-tahui apakah peng-gunaan dana pen-didikan gratis dan dana BOS tumpang tindih, karena ka-lau memang itu benar tentunya su-dah melenceng dari aturan dan bisa saja masuk dalam ranah hukum," tu-kasnya. ©team

SKOR,MajeneMenanGani suatu persoalan,

apalagi yang berkaitan dengan proses hukum membutuhkan tenaga yang profesional. Kini ja-jaran Kejaksaan Negeri Majene kekurangan tenaga jaksa, kar-ena belum lama ini setidaknya 3 (tiga) jaksa ditarik sementara penggantinya belum ada satu pun. Saat ini di Kajari Majene memiliki 4 (empat) orang jaksa.

Kepala Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Majene Muliyadi,SH ketika dihubungi SKOR di ruang kerjan-ya Jum”at lalu awal Juni di ruang kerjanya mengakui hal itu. Den-gan kekurangan tenaga jaksa bu-kan berarti aktifitas tidak jalan. “Tetap saja jalan, hanya saja bu-tuh waktu,” katanya sembari me-lempar senyum.

Menjawab mengenai proses lanjutan sejumlah bangunan Universitas Sulawesi Barat (Un-sulbar) yang melibatkan satu orang DM selalu PPK, prosesnya tetap lanjut meski DM dialihkan statusnya sebagai tahanan luar (ditangguhkan) penahanannya akibat sakit. Hasil audit BPKP Perwakilan Provinsi Sulbar masih ditunggu.

Meski tenaga Jaksa kurang menurut Muliyadi, tapi kinerjanya mendapatkan penghargaan peri-ode triwulan l dari Jaksa Agung

Muda Tindak Pidana Khusus per-tanggal 30 April 2013. Selasa triwulan l itu menurut Muliyadi Kejaksaan Majene menangani 3 (tiga) kasus dan mengembalikan uang ke kas daerah sekitar 500 juta.

Sementara itu, terkait dengan dugaan kasus hukum di Unsul-bar, sebuah sumber di Majene mengharapkan kepada BPKP Perwakilan Provinsi Sulbar un-tuk melakukan audit. Karena se-suai data yang ada hingga kini Prrovinsi Sulbar sudah menggel-ontorkan dana sekitar 9 miliyar lebih belum termasuk SPP bagi setiap mahasiswa yang jumlah-nya sekitar 400 orang. ©nur

SKOR,SengkangpaDa pembukaan kejuaraan

sepak bola ABUR Cup I di Lapan-gan Latike, Desa Tellesang, Ke-camatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, tampak wakil dari incum-bent Andi Sahril Kube Dauda (ASK) menyapa masyarakat set-empat guna mencari simpati pada Pilkada Wajo, 18 September men-datang.

Tampak pula H Jamaluddin, Kepala Dinas BKDD Kabupaten Wajo ikut pada rombongan me-nyampaikan amanah Bupati Wajo, Drs H Andi Burhanuddin Unru MM yang tidak sempat membuka ke-juaraan bergengsi tersebut.

Pada sambutannya, H Jamalud-din mengatakan bahwa bupati berpesan kepada tim yang akan berlaga agar senantiasa men-junjung tinggi sportifitas dalam bertanding. "Jadi amanah Pak Bu-pati pada kami agar senang tiasa disampaikan kepada tim yang akan berlaga adalah bagaimana menjunjung tinggi sportifitas," katanya.

Lebih lanjut dirinya mengata-kan bahwa dalam pertandingan, ada menang dan kalah. Apa pun hasilnya, harus diterima dengan lapang dada tanpa ada unsur den-dam didalamnya.

"Artinya, dalam suatu kejuaraan tentu ada menang dan kalah. Jadi bagi tim yang kalah kita minta agar menerima dengan sportif

tanpa ada dendam. Demikian juga bagi tim yang menang senantiasa tetap menjaga jalannya laga agar berlangsung aman pada pertand-ingan berikutnya," tuturnya.

Sementara itu, Calon Wakil Bu-pati Wajo, Andi Safril Kube Dauda yang juga sepupu Camat Pitump-anua, H Andi Sudarmin usai pem-bukaan ABUR Cup I menyempat-kan diri bersalam salaman dengan warga setempat dengan besar harapan aga diberikan dukungan serta kepercayaan memimpin Wajo lima tahun kedepannya ber-sama Incumbent sekarang ini.

Untuk diketahui, khusus di Desa Tellesang, wajib pilih yang tercatat, kurang lebih 4.000 jiwa. Itu di atas dari wajib pilih Kelura-han Siwa yang hanya capai 3.000-an saja. ©suardi

Edisi 12/Juni 2013

Page 15: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

15

SKOR,SengkangpilKaDa Kabupaten Wajo akan

dihelat tanggal 18 September 2013 mendatang. Dari calon yang mendaftar di KPU Wajo, Pilkada ini akan melibatkan enam kontestan bakal calon Bupati dan Wakil Bu-pati Wajo periode 2014-2019.

Salah satunya adalah Pasangan H Amran Mahmud (wakil Bupati Wajo saat ini) - H Andi Mahcmud Karosi yang di usung Partai PAN, PNBK dan PDK.

"Tidak adanya kesempatan dan peluang yang diberikan kepada beliau selama menjabat sebagai Wakil Bupati Wajo menjadi salah satu faktor yang membuat beliau tidak bisa berbuat banyak untuk masyarakat selama ini makanya beliau memutuskan maju bertar-ung di Pilkada untuk mewujudkan impian masyarakat," kata Yadhi. Koordinator media centre pasan-gan Amran-Andi.

Sehingga pemerintahan yang sekarang ini belum maksimal dan belum memberikan apa-apa ke-pada masyarakat Wajo. Hal terse-but tergambarkan dalam jumlah kemiskinan yang masih cukup tinggi yang mencapai 25 ribu KK atau 100 ribu orang warga miskin di Wajo.

Padahal Sumber Daya Alam (SDA) di Wajo cukup banyak dan berlimpah. Selain itu sektor per-tanian dan perikanan memiliki volume dan jumlah paling besar

di Sulsel. Tapi rakyatnya tetap miskin.

Lebih lanjut Yadhi menegaskan, tata kelola pemerintahan yang baik dan profesional merupakan salah satu poin yang menjadi fokus perjuangan Amran Mahmud untuk melakukan reformasi birokrasi jika diberikan amanah oleh masyarakat untuk memimpin Wajo lima tahun ke depan.

Yadhi berharap agar perjuan-gan timnya itu mampu mendapat restu dan kepercayaan dari se-luruh masyarakat Wajo sehingga Kabupaten Wajo dapat menjadi peletak demokrasi yang pertama dan meluruskan jalannya pemer-intahan pada jalur yang benar.

©suardi

SKOR,MajeneBeKe (Bibit Etawa Kualitas

Ekspor) direncanakan kembali dikembangkan di Kabupaten Majene hal itu mendapat dukun-gan dari Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Barat, demikian keterangan dari kepala dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Majene Ir. H. Muham-mad Fauzi Zawawi beberapa pe-kan lalu.

Menurut Muhammad Fauzi Zawawi populasi ternak kamb-ing di Majene mempunyai po-tensi dan pangsa pasar yang cukup bagus. Namun bebera-pa tahun terakhir ini gaungnya agaknya kurang. Dengan adanya pertemuan antara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Su-lawesi Barat dengan dinas Perta-nian dan Peternakan kabupaten Majene akhirnya mencuat ren-cana tersebut. Meski pihaknya mengaku belum menyampaikan kepada Bupati Majene. Tapi ren-cana tersebut diharapkan bisa ditindaklanjuti 2014.

Pengembangan ternak kamb-ing tersebut diharapkan dike-camatan Sendana, Pamboang dan kecamatan Banggae dan

banggae timur. untuk semen-tara jumlah kambing di Majene sekitar 38.104. jumlah tersebut dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang tidak signifi-kan. untuk itu dengan adanya rencana pemerintah pada 2014 memprogramkan pengemban-gan beke diharapkan bisa men-ingkatkan nilai pendapatan masyarakat khususnya peternak kambing. Selain itu pemerintah kabupaten Majene akan beru-paya untuk membenahi lokasi peternakan kambing (kandang) termasuk membangun lokasi khusus untuk percontohan.

Tahun ini dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Ma-jene kembali mengikuti konteks kambing yang dilaksanakan di kabupaten Polewali Mandar (Polman). Lomba kambing ta-hun lalu juga di Polman, Majene pun ikut namun hasilnya belum maksimal. Karena itu tahun ini peserta konteks kambing Kabu-paten Majene diharapkan bisa meraih juara demikian harapan salah seorang kepala bidang di dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Majene. ©DWn/nur

SKOR,Polewali Mandar

Ceremony Budaya Titi’e setiap tahun-nya diselenggarakan di Desa ongko ke-camatan Campala-

gian kabupaten Polewali Mandar, Acara Titi’e menampillkan ber-bagai seni khas budaya Mandar seperti Palakke dan Pakkottau ( Pencak Silat ). Kegiatan Budaya Titi’e ditutup dengan berziarah ke makam to Makaka Titi’e yang terletak dipuncak gunung Desa Ongko dusun Limboro.

Kepala Desa Ongko, Sahariah ketika dikonfirmasi dikediaman-nya mengatakan bahwa setiap tahun didesa yang dipimpinnya melaksanakan ceremony Titi’e atau yang lebih dikenal dengan nama Passamangan. Acara ini

merupakan acara yang berlang-sung dari zaman kerajaan Bala-nipa dibawah kepimpinan Raja Tomakaka, dan terus dilestarikan hingga saat sekarang ini.

Namun kepala desa ongko san-gat menyayangkan pelaksanaan Titi’e yang sudah bermuatan hal-hal yang sifatnya melanggar hu-kum agama dan negara. Seperti pelaksanaan tahun ini, dimana pihak panitia juga menyertakan acara sabung ayam secara besar-besaran yang tentu saja menodai kegiatan budaya Titi’e. Tindakan ini tentu saja tidak dibiarkan oleh Sahariah selaku kepala desa dan langsung meminta pihak panitia untuk menghentikan acara sabung ayam tersebut, namun sayangnya pihak panitia tidak menggubris-nya. Acara Titi’e atau Passamman-

gan yang di adakan sabtu 18 - 20 Mei 2013 bulan lalu yang tidak lagi murni sebagai kegiatan bu-daya loKal menjadi target pihak Polsek kecamatan Campalagian, dengan dibantu Tim Gabungan Polres Polewali Mandar segera melakukan tindakan pembubaran judi sabung ayam di acara Titi’e atau Passammangan.

Kapolsek Campalagian AKP Masdar saat ditemui di TKP men-gatakan, apapun bentuk ceremo-ny budaya yang diadakan oleh masyarakat, jika telah dijadikan ajang perjudian maka pihaknya akan bertindak tegas dan apabila terbukti, maka bisa saja kegiatan budaya tersebut juga akan dihen-tikan.

©M. idris aldy

Edisi 12/Juni 2013

Page 16: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

Tidak salah lagi, sin-drom pramenstruasi (PMS) dialami se-bagian besar perem-puan yang gejalanya

antara lain tiba-tiba merasa kesal, ingin marah-marah, ditambah lagi muncul rasa kram di perut.

Beruntunglah jika gejala PMS yang wanita rasakan hanya seba-tas ini. Dalam tingkatan yang leb-ih parah, beberapa wanita bahkan sampai pingsan ketika PMS da-tang.

Sindrom PMS, pada dasarnya, bukan penyakit, melainkan kum-pulan reaksi tubuh.

Oleh para ahli kandungan, PMS dikatakan berkaitan erat dengan peningkatan dan ketidakseimban-gan kadar hormon reproduksi, es-trogen dan progesteron, di dalam tubuh menjelang menstruasi. Ini berarti, rasa sakitnya akan selalu muncul setiap kali menstruasi da-tang.

Menurut data dari The Ameri-can College of Obstetricians and Gynecologists, hampir 70 persen wanita di seluruh dunia setiap bulannya mengalami PMS. Seki-tar 14 persen dari wanita usia 20-35 tahun tidak seberuntung itu karena setiap kali PMS datang, mereka harus bed rest lantaran begitu hebatnya rasa sakit yang menyerang.

Mengapa rasa sakit pMs setiap wanita tidak selalu sama?

Menurut Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, PMS dibedakan menjadi em-pat tipe sesuai dengan tingkat keparahan dan kondisi hormonal dalam tubuh, yaitu PMS tipe A (60% wanita dunia), H (20%), C (10%), dan D (10%).

1. PMS Tipe A (anxiety)Gejala: rasa cemas, sensitif,

mudah tersinggung, saraf tegang, perasaan labil. Beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai saat mendapat menstruasi.

Pemberian hormon proges-teron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala ini, tetapi be-berapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS tipe ini bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan mag-nesium.

Saran: banyak mengkonsumsi

makanan berserat, jangan mer-okok, dan batasi asupan kafein yang berasal dari kopi, teh dan cokelat.

2. PMS Tipe C (craving)Gejala: Pusing, berkeringat

dingin, sering merasa lapar, ede-ma (pembengkakan) pada perut kembung, nyeri pada buah dada, tangan dan kaki serta terjadi pen-ingkatan pada berat badan. Pem-bengkakan terjadi akibat berkum-pulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena asupan ga-ram atau gula yang tinggi. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan ber-samaan dengan tipe PMS lain.

Pemberian obat diuretika dike-tahui dapat meminimalkan retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh akan membantu men-gurangi gejala yang ada.

Saran: dianjurkan mengurangi asupan garam, gula, serta kon-sumsi cairan.

3. PMS Tipe D (depression)Gejala: merasa sedih, lupa, bin-

gung, dan lapar ingin mengkon-sumsi makanan yang manis (bi-asanya cokelat) dan karbohidrat sederhana (gula).

Pada umumnya sekitar 20 me-nit setelah menyantap gula da-lam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pen-geluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat.

Dorongan untuk menyantap makanan manis disebabkan oleh stress dan kekurangan asam le-mak esensial (omega 6), asam amino tyrosine, vitamin B6, atau magnesium. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari seluruh tipe PMS benar-benar murni tipe D.

Saran: perbanyak konsumsi sayur-sayuran hijau, biji-bijian, gandum dan kacang-kacangan, serta makanan yang mengand-ung asam lemak esensial linoleat (minyak biji tumbuhan, minyak sayur).

4. PMS Tipe H (hyperhidration)Gejala: penumpukan cairan

tubuh, berat badan bertambah, payudara tegang dan terasa nyeri,

ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit da-lam mengucapkan kata-kata (ver-balisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri.

Saran: meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vi-tamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe ini.

Sebenarnya, ada satu lagi tipe PMS, yaitu tipe P (pain). Gejalanya antara lain pegal-pegal, jerawat, rambut dan kulit berminyak ber-lebih, mual, muntah, dan lebih sensitif terhadap rasa nyeri.

Depresi ParahPada bentuk yang sangat berat, PMS bisa dimasuk-kan dalam kategori gangguan jiwa atau PreMenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Dalam hal ini, perubahan emosi yang terjadi mengarah pada depresi, perasaan tidak punya harapan, kemarahan, rasa cemas, turunnya kepercayaan diri, susah konsentrasi, gelisah, dan tegang.

Beberapa wanita dengan gang-guan PMS berat harus waspada karena ada kemungkinan memili-ki gangguan kejiwaan. Dan sudah jelas penanganannya tidak bisa dilakukan sendiri karena seorang yang mengalami PMDD kemung-kinan memiliki niat bunuh diri.

Walaupun rasa sakitnya tidak

akan hilang 100%, namun den-gan mengubah beberapa kebi-asaan, rasa sakit PMS bisa di-kurangi sehingga Anda bisa tetap beraktivitas. Beberapa cara yang bisa dilakukan:1. Hindari minuman berkafeinKo-

pi, teh, dan minuman berkar-bonasi adalah beberapa contoh minuman mengandung kafein, salah satu unsur kimia yang berperan menstimulan sistem syaraf.

2. Tidur cukup. The American Journal of Psychiatry memuat artikel yang mengatakan bah-wa tidur selama 7-8 jam sehari dapat meminimalkan peruba-han emosi menjelang haid.

3. Konsumsi unsur nutrisi yang tepat Menjelang menstruasi, disarankan mengonsumsi ma-kanan berkarbohidrat kom-pleks, seperti kentang, jagung, kacang polong, atau gandum, karena memicu produksi sero-tonin untuk meminimalkan pe-rubahan emosi.

4. Rutin olahraga. Setiap kali berolahraga, terutama aerobik, tubuh akan memproduksi en-dorphin lebih banyak. Akibat-nya kesehatan jantung lebih terjaga dan aliran darah lan-car, sehingga meminimalkan migren, perubahan emosi dan menangkal lemas.

Kaum pria seringkali dibuat binggung terhadap perubahan emosi pasangannya yang secara tiba-tiba

di saat tertentu. Sangat sensitif, moody -nda jelas-, gampang meledak (waduh, bom^^), dll yang tidak

seperti biasanya. Si Pria pasti sudah menduga dalam hati jika sang pasangan sedang kedatangan "tamu bulanan".

Edisi 12/Juni 2013

Page 17: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

17

SKOR,Polman-Sulbar

Kepala Unit (Kanit) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kepolisian Sektor Campalagian, Kab. Polman, Brigadir

Ahmad Yakin, S.Sos, setiap saat melakukan sosialisasi pembinaan secara langsung di masyarakat tentang dampak buruk dari pe-langgaran hukum seperti perju-dian, narkoba, togel, sabung ayam dan berbagai bentuk pelanggaran hukum lainnya.

Campalagian merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar yang masih ser-ing terjadi tindakan-tindakan kriminal seperti perkelahian antar pemuda, peredaran narkoba dan miras serta perjudian yang kerap mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Untuk itu, Polsek Campalagian melalui unit Bimas secara intensif melakukan sosialisai dan pembi-naan hukum kepada masyarakat kecamatan Campalagian, den-gan kegiatan ini diharapkan masyarakat Campalagian makin sadar hukum. “Masyarakat masih sering menganggap perbuatan judi seperti sabung ayam adalah merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak dahulu dan bu-kan merupakan sebuah pelang-garan hukum, sehingga tentunya sangat dibutuhkan pendekatan

yang intens kepada masyarakat untuk memberi pebinaan dan pemahaman” seperti yang diung-gapkan oleh Brigadir Ahmad Ya-kin kepada wartawan SKOR ketika ditemui di Ruang kerjanya (Kantor Polsek Campalagian) beberapa waktu lalu.

Sehingga menjadi tanggung-jawab pihak kepolisian untuk mencegah dan menyadarkan masyarakat dari perbuatan-per-buatan pelanggaran hukum den-gan cara persuasif melakukan pembinaan hukum kepada mer-eka, tuturnya. ©M. idris

SKOR,MajeneKesaMaan persepsi dan

langkah terpadu dalam pengelo-lan barang atau aset termasuk bagian sangat penting. Karena nantinya akan menjamin terlak-sananya tertib administrasi dan tertib dalam pengelolaan barang milik daerah. Hal membantu tertib tersebut dikemukakan Bu-pati Majene H. Kalma Katta pada pembukaan Bimbingan Tekhnis Barang Milik Daerah, Perenca-naan Kebutuhan dan Pengangga-ran belum lama di Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Ang-garan Daerah (PKAD) Kabupaten Majene.

Bimbingan tersebut dimak-sudkan agar laporan keuan-gan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) benar be-nar dapat terwujud. Karena da-lam bimbingan tersebut peserta mendapatkan pengetahuan ten-tang perencanaan kebutuhan dan penganggaran, penatausa-haan, penghapusan BMD dan strategi menuju laporan keuan-gan dengan opini WTP.

Dengan luasnya pengelolaan barang milik daerah menurut

bupati, masalah skill atau ke-mampuan setiap PNS untuk mengurus barang tersebut san-gat diperlukan. Sehingga ke depan pelaksanaannya efisien, transparan dan akuntabel ses-uai amanah dan ketentuan Yang ada.

Mempelajari undang undang atau peraturan pemerintah, per-aturan menteri Dalam Negeri atau peraturan lainnya nanti-nya diharapkan dapat menam-bah wawasan dan penguasaan pengetahuan terutama men-genai pengelolaan (pengurus) barang pada setiap satuan kerja masing masing di Kabupaten Majene, ujar Kalma lagi.

Visi pengelolaan barang milik daerah ke depan lanjut bupati, agar menjadi best atau terbaik. Tidak sekedar bersifat tekhnis administrasi semata, melainkan bergeser ke arah bagaimana berpikir layaknya seorang Mana-jer Aset yang harus mampu merumuskan kebutuhan barang milik daerah dan penganggaran secara akurat dan pasti. ©DWn

SKOR,MaliliUntUK mendukung peran Pa-

lang Merah Indonesia (PMI) Luwu Timur dalam membantu pemer-intah daerah di bidang sosial ke-manusiaan, terutama tugas kepal-angmerahan dan penanganan bencana, maka pada tahun ini, pemerintah daerah telah menga-lokasikan anggaran senilai Rp200 Juta untuk mendukung tugas-tu-gas kemanusiaannya.

Selain dana, Hatta juga beren-cana memberikan satu unit mobil sebagai kendaraan operasional PMI. Demikian dikatakan Bupati Luwu Timur, H Andi Hatta Mara-karma saat sambutan pembukaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Korps Sukarela (KRS) PMI dengan tema “Menuju Luwu Timur yang Siaga Bencana” yang berlangsung di gedung Ontaeluwu Sorowako, Kecamatan Nuha, Rabu, 8 Mei bu-lan lalu.

Hatta mengatakan, dukungan pemerintah terhadap PMI tentu-nya diharapkan dapat makin men-ingkatkan kapasitas para relawan PMI, mengingat wilayah Luwu Timur termasuk daerah rawan bencana, utamanya banjir dan gempa.

Karenannya, Hatta berharap para relawan yang telah mengi-

kuti pelatihan tersebut, nantinya akan turun ke masyarakat untuk membantu meningkatkan penge-tahuan dan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana di Luwu Timur.

Hatta juga meminta ketiga ca-mat dalam wilayah Nuha, Towuti, dan Wasuponda bisa mengikuti diklat ini agar menambah wa-wasan khususnya dalam penan-ganan bencana.

Sementara itu, panitia penye-lenggara, Cici mengatakan diklat tersebut diikuti sekitar 150 rela-wan, perwakilan di tiap desa dan pelajar sekolah yang berlangsung 8-12 Mei 2013 yang dipusatkan di Bumi Perkemahan Sorowako, Ke-camatan Nuha. Pembukaan diklat ini juga dilakukan dalam rangka memperingati hari PMI sedunia.

Cici menambahkan, pelatihan tersebut merupakan kerja sama dengan PT Vale Indonesia yang merupakan program penanggu-langan bencana melalui program terpadu berbasis masyarakat.

“Para relawan nantinya akan di-latih sesuai penanganan bencana dengan standar PMI Internasional yang dilakukan tenaga instruktur PMI Pusat,” pungkasnya.

©hMs/suardi

SKOR,Makalepartai Demokrat Tana Tora-

ja terus mendesak Bupati Tana Toraja untuk segera mengisi sejumlah jabatan yang lowong. Khususnya pada posisi penting seperti jabatan Sekretaris Kabu-paten.

Saat ini Sekkab Tana Toraja kosong atau lowong setelah Enos Karoma ditahan Polda Sul-sel terkait kasus dugaan korupsi. Bersama Enos, Polda Sulsel juga menahan Kepala Badan Pem-berdayaan Masyarakat, (BPM) Ruben Rombe Randa. Keduanya terantuk kasus pembangunan bandara Mengkendek.

"Sudah saatnya bupati Tana Toraja mengangkat pengganti Enos Karoma dan Ruben Rombe. Kalau kalau tidak, pemerintahan bisa berjalan tidak normal," ucap Ketua DPC Partai Demokrat Tana Toraja, Victor Datuan Batara, be-berapa waktu lalu.

Ditemui di sekretariat Pantan Makale, Victor mengungkapkan

langkah cepat dan taktis bupati sangat dibutuhkan. Apalagi Ru-ben Rombe memangku tiga ja-batan penting.

Selain kepala BPM, Ruben Rombe juga sebagai camat Mengkendek dan pelaksana tu-gas Kepala Lembang Rantedada. Praktis, kata Victor, pelayanan pemerintahan di wilayah terse-but akan berjalan tidak seperti biasanya.

"Agar pelayanan pemerin-tahan berjalan normal, bupati sebaiknya segera mengisi jaba-tan-jabatan yang ditinggalkan Enos dan Ruben Rombe," tegas Victor.

Sikap resmi Demokrat ini, jan-ji Victor, akan segera diserahkan ke fraksi di DPRD Tana Toraja un-tuk menjadi tanggapan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati tahun 2012. “Kita akan serahkan ke fraksi sebagai per-panjangan tangan partai dilegis-latif,“ katanya.

©hms/suardi/nasruddin DM

Edisi 12/Juni 2013

Page 18: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

18

SKOR-Majene

Komunikasi antara aparat provinsi (Sulbar) dengan aparat tingkat ka-bupaten khususnya Dinas Tenaga dan Transmigrasi Kabupaten Ma-jene tidak jalan. Hal itu bukan han-

ya terjadi pada tahun ini, tapi sejak beberapa tahun lalu keadaannya juga demikian.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Majene Asri Albar mengakui hal itu ketika ditemui di ruang kerjanya Senin (3/6) siang. Menurutnya, komunikasi dengan jajaran Di-nas Sosial Provinsi Sulbar tidak jalan seba-gaimana yang diharapkan. Salah satu contoh yakni penyaluran dana bantuan Kelompok Usaha Bersama (Kube) jatah pada 2012 yang sampai akhir Mei belum cair.

Menurut Asri yang mantan Camat Sendana Tammerodo, sesuai permintaan Dinas Sosial Provinsi Majene dapat jatah 25 kelompok.

Dan semuanya sudah diferifikasi. Ironisnya, berdasarkan laporan terakhir, yang berhak mendapatkan dana bantuan Kube (20 juta/kelompok) itu hanya 9 (sembilan) kelompok. Keenam belas kelompok itu dipertanyakan pihak Disnakertrans Majene. Karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

Yang lebih mengherankan lagi menurut Asri, ketika ditelusuri di Dinas Sosial provinsi (Sulbar) khususnya pencairan jatah 2011 pe-jabat yang yang terkait hanya menyarankan agar menghubungi Biro Keuangan tanpa me-nyertakan secarik kertas/surat sebagai tanda bukti. “Kan membingungkan ya, seandainya mereka melaksanakan tugasnya secara trans-paran maka tidak muncul masalah,”ujar Asri lagisembari mengatakan untuk itu ke depan diharapkan kejadian seperti itu tidak teru-lang lagi. Dan kepada pihak yang berkompo-ten diharapkan dapat turun tangan sehingga miskomunikasi berjalan dengan baik. ©nur

SKOR,MasambasMan 2 Masamba menggelar lom-

ba sains yang diikuti seluruh siswa SMA se Kabupaten Luwu Utara, Senin 20 Mei. Lomba sains ini merupakan wujud silaturahmi antar sekolah dan juga dalam mengasah serta bersaing dalam ilmu sains yang telah diper-oleh SMAN 2 Masamba yang meru-pakaan penyelenggara lomba sains tahun ini.

Lomba sains tingkat SMA yang digelar di aula SMAN 2 Masamba ini dibuka Wakil Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani yang didamp-ingi Kaadis Pendidikan Luwu Utara, Drs Mustamin Makkasau dan Kepala SMAN 2 Masamba, M Nasir. Sebanyak 32 peserta SMA se Kabupaten Luwu Utara turut meramaikan lomba sains kemarin.

Kepala SMAN 2 Masamba, M Na-sir mengatakan, lomba sains ini dis-elenggarakan agar para siswa tingkat SMA dapat mengekspresikan diri dari pendidikan yang susah diterima da-lam ilmu pendidikan di sekolah.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Luwu Utara, Drs Mustamin Makka-sau menjelaskan, Dinas Pendidikan memberikan apresiasi kepada SMAN 2 Masamba yang telah menggelar lomba sains. Untuk itu, jelasnya Di-nas Pendidikan memberikan support kepada SMAN 2 Masamba yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

''Kita berharap tentunya dengan lomba ini ada siswa yang memiliki kemampuan sains untuk dapat di-lombakan pada ajang lebih tinggi, sehingga dapat mengharumkan nama sekolah,'' jelasnya lagi.

Wakil Bupati Luwu Utara, Hj In-dah Putri Indriani mengungkapkan,

lomba sains yang juga bisa disebut-kan sebagai lomba dalam mengasah ilmu pengetahuan, dapat dibuktikan dengan adanya temuan-temuan baru. Bukan hanya ilmu IPA tapi juga dari ilmu pendidikan yang lain.

''Kami mengharapkan agar para siswa yang ikut lomba supaya lebih siap dalam menghadapi soal atau uji coba yang diperlombakan,'' imbau In-dah.

Selain itu, sebut Indah, diharapkan ke depannya ada sains-sains yang memiliki terobosan baru sehingga dapat menjadi kebanggan Kabupaten Luwu Utara misalnya penemuan alat pencegah banjir.

©hMs/nasruddin DM

Edisi 12/Juni 2013

Page 19: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

19

"Sosialisasi ini untuk me-waspadai aksi jual beli kawasan hutan serta mengurangi terjadinya perambahan hutan yang

dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Karena dampaknya sangat buruk ter-hadap kelangsungan makhluk hidup. Dalam sosialisasi ini, kita juga menyampaikan sanksi bagi masyarakat yang melakukan perambahan hutan, baik di ka-wasan hutan produksi maupun di kawasan hutan lindung," tutur Kepala Kantor KPHL Luwu Timur, Mandar.

Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat maupun pengusaha agar tidak melakukan peramba-han hutan karena sangat ber-dampak buruk terhadap kelang-sungan makhluk hidup serta bisa

menyebabkan terjadinya erosi atau banjir.

berkaitan dengan hal tersebut, Asisten Pemerintahan, Firmanza mengungkapkan bahwa hal yang paling utama yang mesti dilaku-kan adalah mempertegas tapal batas kawasan hutan.

Dengan adanya penegasan tapal batas kawasan hutan, aksi jual beli kawasan hutan, pemba-karan hutan serta perambahan hutan, dapat dihindari, setidaknya diminimalisir. Bagi yang melang-gar dapat dikenakan sanksi pi-dana berdasarkan peraturan pe-rundang-undangan yang berlaku. "Karena aturan telah dikeluarkan maka pemerintah wajib menso-sialiasikan ke masyarakat”, ung-kap Firmanza.

Karena itulah, sosialisasi sep-erti ini perlu dilaksanakan. Kar-ena sebenarnya masih banyak masyarakat yang belum tahu,

kalaupun ada yang tahu tetapi masih juga mengindahkan.

Firmanza juga mengingatkan kepada para Kepala Desa (Kades) untuk berhati-hati dalam mem-berikan surat kepemilikan tanah. Jangan sampai wilayah tersebut masuk dalam wilayah kawasan hutan.

"Karena proses penegakan hu-kum tetap akan dijalankan, jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti jual beli tanah kawasan, tentunya Bapak akan terseret

SKOR,MajeneBUpati Majene H. Kalma Katta

mengharapkan agar perseteruan di jajaran Universitas sulawesi barat (UNSULBAR) dapat segera berakhir. penentuan pejabat se-mentara (PJS) Rektor UNSULBAR agar ditangani direktorat jendral (DIRJEN) pendidikan tinggi, hal tersebut dikatakan Bupati Ma-jene dikantornya senin (3/6) yang lalu.

Dengan terbitnya dua surat masing-masing dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) dengan No-mor 941/UN4/KP.36/2013 tang-gal 28 maret 2013 yang ditan-datangani rektornya Prof. Dr.dr. Idrus A. Paturusi dan surat dari Dirjen Pendidikan Tinggi nomor 2646/E.E2.2/KL/2013 tanggal 12 april 2013 ditandatangani Direk-tur Kelembagaan dan Kerja Sama oleh Achmad Jazidie menimbul-kan berbagai persi atau penapsir-an. Kedua surat tersebut masing-masing mempunyai dasar acuan. untuk itu menurut Bupati Majene semua pihak harus menyatakan

rasa syukur atas penegrian UN-SULBAR. Mengenai penunjukan Rektor sebaiknya diserahkan ke Dirjen Pendidikan Tinggi, cetus bupati lagi.

Isi surat dari UNHAS antara lain pengaktifan kembali Dr.Ir. Akhsan, M.S sebagai dosen Fakultas Per-tanian UNHAS terhitung mulai tugas 1 februari 2013, atas usul surat dekan Fakutas Pertanian

UNHAS tanggal 15 januari 2013 serta surat gubernur Sulawesi Ba-rat 824.4/301/XII-12/BKPL tang-gal 13 desember 2012 perihal persetujuan pengembalian PNS.

Merujuk pada surat keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Ino-nesia Sulawesi Barat (YAPISBAR) nomor : 09A-SK/YPISB/XII/2012 tanggal 3 Desember 2012 perihal pengangkatan Dr. Ir. Akhsan, M.S sebagai pejabat Rektor UNSUL-BAR, dengan ini disampaikan bah-wa pengangkatan tersebut tidak sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku di UNHAS, yaitu seorang dosen yang akan diperbantukan terlebih dahulu harus mendapat izin tertulis dari rektor. oleh karena pengangkatan tersebut tidak mendapat izin dari rektor maka yang bersangkutan harus kembali melaksanakan tu-gas pokoknya sebagai dosen di Fakultas Pertanian UNHAS.

Surat dari Dirjen Pendidikan Tinggi pada poin c diterangkan bahwa penetapan dan pengang-katan Rektor UNSULBAR setelah

ditetapkan oleh persiden menjadi perguruan tinggi maka kewenan-gan penuh pada menteri Pendidi-kan dan Kebudayaan. sehubungan dengan hal tersebut diharapkan agar status pengelolaan UNSUL-BAR tidak dilakukan perubahan atau (status Quo) baik kedudu-kan rektor maupun yunit kerja di bawahnya.

Sebuah sumber di Majene mengatakan bahwa baik pejabat rektor lama maupun pejabat rek-tor baru keduanya di duga belum memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Rektor Perguruan Tinggi. ©nur

SKOR,LutimKantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Luwu Timur melakukan sosialisasi pengelolaan hutan

wilayah KPHL Larona Malili. Hal ini demi melaksanakan pengelolaan hutan berdasarkan fungsi hutan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sosialisasi ini dilaksanakan di Kecamatan Angkona,

Luwu Timur, Rabu 22 Mei bulan lalu.

juga nantinya ke dalam kasus ini," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan, Zainuddin menyam-paikan bahwa tapal batas yang te-lah dibuat sudah punya titik koor-dinat yang akan terbaca dengan alat GPS, oleh karena itu,”Jangan ada lagi niat dari masyarakat un-tuk memindahkan ataupun meng-hilangkan tapal batas tersebut.” tegas Zainuddin kepada wartawan SKOR.

©hMs/suardi

Edisi 12/Juni 2013

Page 20: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

20Edisi 09/Feb-Mar 2013

selamat hari lingkungn hidup

Pemda Kab Mamuju

Page 21: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

selamat hari lingkungn hidup

Andi Ibrahim masdar ( Calon Bupati kab Polman) 2014-1019

Page 22: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

oleh karena aku baru memeluk agama Islam, aku tidak mengetahui hal itu tidak boleh dilaku-

kan ketika sedang shalat. Suatu ketika kami sedang mengerjakan shalat tiba-tiba seseorang bersin, spontan saya berkata Yarhamukal-lah. Tiba-tiba semua orang melirik dengan marah ke arah saya.

Oleh karena saya tidak menge-tahui bahwa di dalam shalat di-larang berbicara, saya pun mem-bantah dengan berkata, “Mengapa kalian marah kepadaku?”

Dengan memberi isyarat mer-eka menyuruh agar saya diam, tetapi saya tidak memahami isyarat mereka walaupun kemu-dian saya terdiam.

Setelah shalat selesai, Rasu-lullah SAW memanggil saya. Bag-inda Rasulullah SAW tidak me-mukul, menghardik atau berlaku kasar kepada saya, baginda Rasu-lullah SAW hanya bersabda, “Tidak boleh berbicara dalam shalat. Shalat adalah untuk memuji ke-

besaran Allah, menganggungkan-Nya dan membaca Al-Qur’an.”

Demi Allah, saya belum pernah menjumpai seorang guru yang begitu penyayang seperti baginda Rasulullah SAW.

Kisah yang terdapat di dalam kitab Fadhail A’mal karya Maulana Muhammad Zakariyya al Kandha-lawi di atas, memberikan pelaja-ran kepada kita bagaimana cara kita memberikan nasihat kepada saudara kita, yakni dengan cara memanggilnya dan menasihatinya dengan kata-kata yang baik dan bijaksana. Itu karena tujuan kita memberi nasihat kepada saudara kita bukan untuk mempermalu-kannya, tetapi tersampaikannya kebaikan kepadanya agar saudara kita dapat mengetahui kesalahan-nya dan memperbaiki kekeliruan atau kehilafannya tanpa merasa dihakimi dan direndahkan.

Abu Amr bin Ash-shalah berka-ta, “Nasihat adalah kalimat yang mengandung pengertian di mana pemberi nasihat menginginkan kebaikan pada yang diberi nasi-

hat.'' ''Orang yang memberi nasi-

hat di depan umum yang disertai hardikan dan kata-kata kasar, sama dengan orang yang jahat karena ia meruntuhkan dan menghancurkan martabatnya.''. Al-fudhail bin Iyad berkata, “Orang Mukmin menutu-pi (aib saudaranya) dan memberi nasihat, sedangkan orang jahat menghancurkan dan menghina.” (Jami’ul ulum wa al-hikam).

Para ulama salaf mengatakan, “Barangsiapa mengingatkan sau-daranya, lalu ia melakukannya hanya antara dia dengan sau-daranya itu, maka itulah nasihat. Adapun yang menasihatinya di hadapan orang lain, berarti telah mempermalukannya.”1. Hendaknya ikhlas di dalam

memberikan nasihat, tidak mengharap apapun di balik nasihatmu selain keridhaan Al-lah Subhannahu wa Ta'ala dan terlepas dari kewajiban. Dan hendaknya nasihatmu bukan untuk tujuan riya` atau menda-pat perhatian orang atau popu-laritas atau menjatuhkan orang yang diberi nasihat.

2. Hendaknya nasihat dengan cara yang baik dan tutur kata yang lembut dan mudah hing-ga dapat berpengaruh kepada orang yang dinasihati dan mau menerimanya. Allah Subhan-nahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: “Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasi-hat yang baik dan debatlah ia dengan cara yang lebih baik”. (An-Nahl: 125).

3. Hendaknya orang yang dinasi-hati itu di saat sendirian, kar-ena yang demikian itu leb-ih mudah ia terima. Karena siapa saja yang menasihati saudaranya di tengah-tengah orang banyak maka berarti ia telah mencemarkannya, dan barangsiapa yang menasihat-inya secara sembunyi maka ia telah menghiasinya. Imam Syafi`i –rahimahullah- ber-kata: “Berilah aku nasihat se-cara berduaan, dan jauhkan

aku dari nasihatmu di tengah orang banyak; karena nasihat di tengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang aku tidak suka menden-garnya”.

4. Hendaknya pemberi nasihat mengerti betul dengan apa yang ia nasihatkan, dan hen-daknya ia berhati-hati dalam menukil pembicaraan agar tidak dipungkiri, dan hendak-lah ia memerintah berdasarkan ilmu; karena yang demikian itu lebih mudah untuk diterima nasihatmu.

5. Hendaknya orang yang memberi nasihat memperhatikan kondisi orang yang akan dinasihatinya. Maka hendaknya tidak menasi-hatinya di saat ia sedang kalut, atau di saat ia sedang bersama rekan-rekannya atau kerabat-nya. Dan hendaklah pemberi nasihat mengetahui perasaan, kedudukan, pekerjaan dan problem yang dihadapi orang yang akan dinasihati itu.

6. Hendaknya pemberi nasihat menjadi teladan bagi orang yang akan dinasihati, agar jan-gan tergolong orang yang bisa menyuruh orang lain berbuat kebaikan sedangkan ia lupa terhadap diri sendiri. Allah Sub-hannahu wa Ta'ala berfirman tentang Nabi Syu`aib: “Dan aku tidak berkehendak meny-alahi kamu (dengan menger-jakan) apa yang aku larang” (Hud: 88).

7. Hendaknya pemberi nasihat sabar terhadap kemungkinan yang menimpanya. Luqman ber-kata kepada anaknya: “Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerja-kan yang ma`ruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan sabarlah terhadap apa yang menimpamu”. (Luq-man: 17).Imam syafi’i berakata, “Barang-

siapa menasehati saudaranya den-gan sembunyi-sembunyi, berarti ia telah menasehati dan mengin-dahkannya. Barangsiapa menase-hati dengan terang-terangan, be-rarti ia telah mempermalukan dan memburukkannya. (Shahih Muslim Bisyar An-Nawawi (2/24)).

Untuk itu, bila kita menasihati saudara kita yang berbuat salah hendaknya kita mencontoh Rasu-lullah SAW yakni dengan memang-gilnya atau menghampirinya.

Dan berkatalah dengan kata-kata yang baik dan bijaksana, agar apa yang kita nasihatkan dapat di-terima dan mengubah kesalahan-nya dan ia mendapatkan kebaikan sebagaimana yang kita inginkan.

©hMh

Mu’awiyah bin Hakam Salmi r.a. berkata, “Ketika

aku mengujungi kota Madinah karena hendak

memeluk agama Islam, aku telah belajar banyak hal. Salah satunya ialah aku

hendaknya mengucapkan Yarhamukallah apabila

seseorang bersin dengan mengucapkan

Al-Hamdulillah.

Edisi 12/Juni 2013

Page 23: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]

BELASUNGKAWA JOKOWI

Page 24: SKOR Edisi 012 [Juni-2013]